perancangan dan perencanaan fasilitas.doc

Upload: ngurah-panji-putra

Post on 11-Oct-2015

44 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Perancangan dan Perencanaan Fasilitas

Perancangan dan Perencanaan Fasilitas

Written by rainbowharmony

Monday, 03 May 2010 04:23

PERANCANGAN FASILITASSecara umum fasilitas dapat didefinisikan sebagai tempat berkumpulnya orang, material, mesin, dan sebagainya untuk mencapai tujuan dari suatu industri barang atau jasa. Fasilitas harus dapat diatur dengan baik sehingga dapat mencapai tujuan untuk memproduksi produk atau menyediakan jasa dengan biaya rendah, kulaitas tinggi, dan menggunakan sumber daya yang minimal (Heragu, 1997). Perencanaan fasilitas (facilities planning) dalam industri digunakan untuk mengatur fasilitas yang ada agar mencapai tujuan perusahaan. Perencanaan fasilitas dibagi atas dua bagian yaitu perencanaan penempatan fasilitas (facilities location) dan perancangan fasilitas (facilities design) (Tompkins, 1984). Berikut akan diberikan gambar hirarki perencanaan fasilitas menurut Tompkins (1984).

Gambar 1. Hirarki perencanaan fasilitas (Tompkins, 1984)

Penempatan fasilitas berkaitan penentuan lokasi dari fasilitas yang menunjang produksi dan distribusi barang atau jasa. Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan dalam penempatan fasilitas yaitu kedekatan lokasi sumber bahan baku, kedekatan dengan pasar (pelanggan dan supplier), faktor tenaga kerja, serta faktor lain yang menunjang seperti transportasi, peraturan pemerintah, dan sebagainya. Dalam perancangan fasilitas dilakukan penentuan konfigurasi dari komponen-komponen fasilitas yang menunjang produksi dan distribusi barang atau jasa. Perancangan fasilitas terdiri atas:

1. Perancangan sistem fasilitas, yang meliputi sistem struktur (gedung dan perlengkapannya), sistem pencahayaan, listrik, komunikasi, sistem keselamatan kerja, sistem sanitasi, dan sebagainya.

2. Perancangan tata letak, yaitu penempatan semua perlengkapan, mesin dan peralatan penunjang pada lokasi-lokasi tertentu di lantai pabrik

3. Perancangan sistem pemindahan material, yaitu mekanisme untuk memenuhi kebutuhan interaksi antar fasilitas. Pada perancangan ini juga dilakukan pemilihan alat pemindahan material.

Perencanan fasilitas merupakan persoalan kompleks dan memiliki aplikasi yang luas seperti pada bidang manufaktur, perkantoran, rumah sakit, bandara, supermarket, dan sebagainya. Perencanaan fasilitas akan menentukan bagaimana aktivitas dari aset-aset tetap dalam mendukung tercapainya tujuan perencanaan. Tujuan perencanaan fasilitas adalah:

1. Meningkatkan kepuasan pelanggan.

2. Meningkatkan return on assets (ROA) dengan meminimumkan persediaan dan memaksimalkan terjadinya perputaran persediaan (inventory turns).

3. Meningkatkan return on investment (ROI) dari modal yang dikeluarkan.

4. Mengintegrasikan rantai persediaan (supply chain) melalui kemitraan dan komunikasi.

5. Mengurangi ongkos dan menumbuhkan rantai persediaan yang menguntungkan.

6. Mendukung visi perusahaan dengan memperbaiki pengendalian dan pemindahan bahan.

7. Meningkatkan efektifitas penggunaan tenaga kerja, perlengkapan, ruang, dan energi.

8. Meningkatkan kemampuan dalam beradaptasi dan melakukan perawatan.

9. Menyediakan keamanan dan kepuasan kerja bagi operator.

PERENCANAAN FASILITAS

Perancangan fasilitas didefinisikan sebagai rencana awal atau penataan fasilitas-fasilitas fisik (peralatan, tanah, bangunan, dan perlengkapan) untuk mengoptimasikan hubungan antara personil operasi, aliran material, aliran informasi, dan merupakan metode yang dibutuhkan untuk menciptakan perusahaan yang objektif, efisien, ekonomis, dan memuaskan (Apple, 1990). Pada sistem manufaktur, proses perancangan fasilitas pabrik dapat dilakukan dengan cara Mempelajari proses produksisebagai berikut:

1. Mempelajari proses produksi melalui:

a. Pengaturan mesin

b. Pengaturan peralatan

c. Pengaturan area kerja

2. Miminumkan perpindahan material

3. Menjaga fleksibilitas dari tata letak fasilitas, yang memungkinkan untuk dilakukannya perubahan tata letak

4. Mengatur aliaran material sedemikian rupa sehingga waktu produksi menjadi sependek mungkin

5. Memaksimumkan daya guna dari ruangan yang tersedia

6. Mengurangi keterlambatan produksi

7. Meningkatkan produktivitas tenaga kerja

8. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja

9. Memberikan kenyamanan, keamanan, dan kebaikan-kebaikan untuk operator

10. Mengurangi antrian material yang menunggu untuk diproses

11. Mengurangi kemungkinan bahaya selama proses produksi dan pengaruhnya terhadap kualitas produk

12. Mengurangi ongkos pengontrolan, ongkos maintenance, dan lain-lain.

Beberapa ukuran performansi yang menjadi tujuan perancangan fasilitas manufaktur adalah:

1. Ongkos

Minimasi ongkos produk dan proyek merupakan kepentingan yang utama, walaupun dengan ongkos yang minimum belum tentu memberikan hasil yang terbaik. Diperlukan pengaturan anggaran (budgeting) dalam mengendalikan ongkos proyek.

2. Kualitas produkKualitas adalah hal yang kritis dan sulit untuk diukur. Upaya untuk mencapai tingkat kualitas yang diinginkan adalah dengan memilih perlengkapan, merancang stasiun kerja, dan menyusun metode kerja yang dapat menghasilkan produkproduk yang berkualitas.

3. Efektifitas penggunaan sumber dayaa. Penempatan kamar kecil, ruang ganti, dan kantin yang dapat berdampak pada produktivitas tenaga kerja.

b. Karena ongkos pengadaan perlengkapan dan operasinya mahal, maka sebagian dari ongkos ini harus dibebankan pada tiap produk yang diproduksi pada mesin-mesin.

c. Tinggi ruangan perlu dimanfaatkan sama seperti menggunakan lebar ruangan.

Tenaga kerja, perlengkapan, ruang, dan energi merupakan sumber daya perusahaan yang perlu digunakan secara efektif. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:

4. Waktu pengirimanUsahakan memulai produksi sesuai waktunya dan memenuhi jadwal pengiriman dan segala ongkosnya.

5. FleksibilitasMembangun fleksibilitas dalam perencanaan fasilitas bertujuan untuk mengantisipasi pertumbuhan dan perubahan di masa depan

6. Persediaan/inventoryUsahakan untuk mengurangi atau menghilangkan persediaan yang berlebihan.

7. Keamanan dan kenyamanan bagi pekerjaKeamanan bagi pekerja merupakan suatu tanggung jawab hukum dan moral bagi perancang fasilitas.

MENGATUR TATA LETAK PABRIK:: Sumber : ASTRA ONLINE

Pendahuluan

Tata letak pabrik meruipakan suatu landasan utama dalam dunia industri. Tata letak pabrik yang terencana dengan baik akan ikut menentukan efisiensi dan efektivitas kegiatan produksi dan dalam beberapa hal akanjuga menjaga kelangsungan hidup atau keberhasila suatu perusahaan. Peralatan produksi yang canggih dan mahal harganya akan tidak berarti apa-apa akibat perencanaan tata letak yang sembarangan saja. Karena aktivitas produksi suatu industri secara normal harus berlangsung dalam jangka waktu yang panjang dengan tata letak yang tidak berubah-rubah, maka kekeliruan yang dibuat dalam perencanaan tata letak ini akan menyebabkan kerugian yang tidak kecil.

Apa tujuan dan Manfaat Pengaturan Tata Letak Pabrik ?

Bila ditinjau secara umum, tujuan utama dari tata letak pabrik ialah mengatur area kerja dan segala fasilitas produksi yang paling ekonomis untuk operasi produksi, aman dan nyaman sehingga akan dapat meningkatkan moral kerja yang baik dari operator.

Adapun pengaturan tata letak pabrik yang baik akan memberikan manfaat dalam system produksi, antara lain :

Menaikkan output produksi

Mengurangi waktu tunggu

Mengurangi proses pemindahan bahan

Penghematan penggunaan area (produksi, gudang, service, dsb)

Peningkatan pendaya gunaan pemakaian mesin, tenaga kerja, dan fasilitas produksi

Mengurangi kemacetan dan kesimpangsiuran

Memperbaiki moral dan kepuasaan kerja

dan lain-lain

yang pada dasarnya kesemuanya itu akan bias meningkatkan produktivitas kerja dan mengurangi biaya operasi, dapat diperoleh harga produk yang rendah, sehinga mampu bersaing di pasar bebas.

Prinsip-Prinsip Dasar dalam Perencanaan Tata Letak Pabrik

Dalam perencanaan tata letak pabrik ada enam prinsip dasar yang bias dipakai, yaitu :

Integrasi secara menyeluruh semua faktor yang mempebgaruhi factor produksi.

Jarak perpindahan bahan diusahakan seminimal mungkin.

Aliran kerja berlangsung secara normal

Semua area yang ada dimanfaatkan secara efektif dan efisien

Kepuasan kerja dan rasa aman bagi pekerja dijaga sebaik-baiknya

Pengaturan tata letak harus fleksibel

Secara singkat langkah-langkah untuk merencanakan tata letak pabrik adalah sebagai berikut :

Analisa produk, yaitu aktivitas untuk menganalisa macam dan jumlah produk yang harus dibuat

Analisa proses, adalah langkah untuk menganalisa macam dan urutan proses pengerjaan produk.komponen.

Analisa macam dan jumlah mesin / peralatan serta luas area yang dibutuhkan.

Perancangan tata letak mesin dan departemen dalam pabrik.

Langkah berikutnya adalah menetapkan prosedur atau metode pengaturan tata letak /peralatan. Disini ada 4 macam tata letak, yaitu :

Tata letak fasilitas berdasarkan aliran produksi (product layout)

Tata letak fasilitas berdasarkan lokasi material tetap (fixed position layout)

Tata letak fasilitas berdasarkan kelompok produk

Tata letak fasilitas berdasarkan fungsi atau macam proses (process layout)

Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Aliran Produksi (Product Layout)

Mesin / peralatan produksi diatur sesuai dengan urutan proses pengerjaan produk/komponen (gambar 1). Pengaturan jenis ini biasanya digunakan untuk membuat produk dalam jumlah yang banyak secara terus menerus dlam waktu produksi yang lama dan jenis produk yang dibuat tidak banyak.

Gambar 1 : Product layout Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Lokasi Material Tetap (Fixed Position Layout)

Pada jenis pengaturan ini, material atau komponen/produk utamanya tinggal tetap pada posisinya sedangkan fasilitas produksi (mesin/peralatan, manusia,dsb) bergerak menuju lokasi material (gambar 2).

Tata letak tipe ini sering digunakan untuk membuat produk dengan ukuran bedar seperti : perakitan pesawat terbang, kapal laut, dsb/

Gambar 2 : Fixed Position Layout

Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Kelompok Produk :

Tata letak tipe didasarkan pada pengelompokan produk/komponen yang kan dibuat. Produk-produk yang tidak sama dikelompokkan berdasarkan langkah-langkah proses, bentuk, mesin, atau peralatan yang dipakai

Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Fungsi atau Macam Proses (Process Layout)

Pengaturan tata letak dengan cara menempatkan segala mesin/peralatan yang memiliki tipe/ jenis sama kedalam satu departemen, sebagai contoh : industri manufaktur (gambar 3). Tata letak jenis ini sesuai dengan digunakan pada industri yang sifatnya menerima job order dengan jenis produk yang dibuat bervariasi dalam jumlah yang tidak terlalu besar.

Gambar 3 : Process Layout

Pada uraian diatas dapat diambil beberapa kesimpulan yang antara lain sebagai berikut :

Untuk industri/perusahaan yang membuat produk secara massal dalam waktu relatif panjang (terus menerus) dan tidak tergantung pesanan, maka jenis tata letak yang sesuai adalah product layout (gambar 1).

Jenis tata letak process layout (gambar 3) sangat cocok untuk industri yang sifatnya menerima job order dengan jenis produk yang bervariasi dalam jumlah yang tidak terlalu besar. Pada umumnya industri kecil lebih cocok menggunakan jenis tata letak seperti ini.

Bagi industri yang sifat pekerjaannya adalah job order, pada produksi massal bias mengunakan tipe tata letak kombinasi antara process layout dengan product layout.