perancangan aplikasi pencarian lowongan kerja ......penggunaan aplikasi mobile online sebagai sarana...
TRANSCRIPT
-
2
1. Pendahuluan
Perkembangan dunia teknologi sangatlah cepat serta meningkat pesat,
berbagai informasi dapat diperoleh secara mudah. Penggunaan aplikasi mobile
online sebagai sarana untuk memperoleh informasi tersebut sudah tidak asing lagi
saat ini. Android merupakan teknologi yang datang pada saat ini, terbukti pada
semakin seringnya persaingan yang terjadi pada dunia mobile. Hal ini berkaitan
dengan sistem operasinya serta aplikasi pendukung didalamnya [1]. Penyampaian
informasi lowongan kerja sangatlah penting untuk dapat diketahui oleh berbagai
pihak terutama oleh para pencari kerja [2]. Sulitnya mendapatkan pekerjaan
seakan jadi masalah yang tidak pernah habisnya disekitar kita. Tingkat pendidikan
yang tinggi dan kelulusan yang baik ternyata tidak bisa dijadikan jaminan untuk
mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang dan keinginan. Hal ini
terbukti dari tingginya tingkat pengangguran terbuka atau pengangguran
akademik yang ada di Indonesia.
Adapun perumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah
Bagaimana merancang aplikasi pencarian lowongan kerja menggunakan metode
Fuzzy Multiple Attribute Decision Making berbasis Android. Tujuan dari
pembuatan aplikasi ini yaitu membantu pencari kerja untuk memilih pekerjaan
sesuai dengan kriteria yang dimilikinya. Manfaat dari pembuatan aplikasi ini yaitu
user dalam hal ini pencari pekerjaan dapat memperoleh informasi tentang
lowongan pekerjaan, pencari lowongan kerja dapat mengetahui lokasi perusahaan
dengan melihat pada peta yang disediakan.
Adapun batasan-batasan masalah dalam pembuatan aplikasi ini adalah
sebagai berikut, aplikasi dapat berjalan pada device android yang memiliki versi
minimal 2.3 (gingerbread), aplikasi ini tidak membahas jumlah perusahaan dan
tidak membahas luas wilayah, batasan umur pengguna aplikasi ini minimal 18
tahun, aplikasi ini tidak membahas keamanan sistem, serta update data lowongan
dilakukan oleh admin.
Berdasarkan latar belakang, maka penelitian ini akan membahas tentang
pengembangan aplikasi pencarian lowongan kerja berbasis mobile menggunakan
metode Fuzzy Multiple Attribute Decision Making dengan Simple Additive
Weighting. Dengan adanya aplikasi ini diharapkan para pencari kerja dapat
mengakses informasi tentang lowongan pekerjaan yang diinginkan berdasarkan
kriteria yang dimilikinya.
2. Kajian Pustaka
Penelitian sebelumnya yang berjudul penerapan teknologi AJAX pada
aplikasi bursa kerja berbasis web, Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
yang telah dilakukan tentang penerapan teknologi AJAX dengan memanfaatkan
jquery maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan teknologi AJAX
yang memanfaatkan jqurey pada pembuatan aplikasi bursa kerja berbasis web
relatif lebih mudah di dalam mengimplementasi teknologi AJAX karena lebih
sedikit script yang dituliskan di dalam pengkodean [3].
-
3
Lowongan pekerjaan merupakan sesuatu yang selalu menjadi keinginan pada
setiap orang. Pekerjaan dapat memberikan pendapatan sehingga melalui pekerjaan
tersebut seseorang mendapatkan penghidupan yang layak. Oleh karena itu, setiap
orang berlomba-lomba berjuang untuk mendapatkan pekerjaan agar kehidupan
serta masa depan mereka terjamin. Untuk dapat memperoleh sebuah pekerjaan,
seseorang dituntut untuk memenuhi beberapa persyaratan yang telah ditentukan
oleh perusahaan [4]. Kriteria dalam lowongan kerja yang di publikasikan oleh
perusahaan biasanya berdasarkan jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, nilai
IPK, pengalaman kerja dan yang terakhir adalah kriteria keahlian yang dimiliki
pelamar. Semua aspek tersebut sangatlah penting dalam proses perekrutan tenaga
kerja oleh perusahaan.
Google Maps API adalah suatu peta dunia yang dapat gunakan untuk melihat
suatu daerah. Dengan kata lain, Google Maps merupakan suatu peta yang dapat
dilihat dengan menggunakan suatu browser. Google Maps API merupakan suatu
library yang berbentuk javascript. Saat ini google maps API sudah mencapai versi
3, pada versi 3 ini terlihat tidak jauh dari versi 2, namun pada versi 3 telah
dirancang untuk dapat memuat peta lebih cepat, terutama pada browser mobile
berbasis android dan iphone. Google maps telah mengoptimalkan versi baru ini
menggunakan kerangka kerja model view controller (mvc) yang termodifikasi [5].
Google maps dalam aplikasi ini berfungsi sebagai alat bantu penunjuk detail
lokasi perusahaan berada.
Application Programming Interface (API) sangat berguna bagi pengembang web
maupun aplikasi desktop untuk memanfaatkan berbagai fitur yang disediakan oleh
Google seperti misalnya: AdSense, Search Engine, Translation maupun YouTube.
API secara sederhana bisa diartikan sebagai kode program yang merupakan
antarmuka atau penghubung antara aplikasi atau website yang kita buat dengan
fungsi-fungsi yang dikerjakan. Misalnya dalam hal ini Google API berarti kode
program (yang disederhanakan) yang dapat kita tambahkan pada aplikasi atau
website kita untuk mengakses/menjalankan/memanfaatkan fungsi atau fitur yang
disediakan Google. Misalnya saja kita bisa menambahkan fitur Google Map pada
website [6].
Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis linux yang
merupakan “Open mobile Platform” yang dikembangkan google, secara
sederhana android merupakan sebuah sistem operasi untuk cellular phone, seperti
halnya symbian atau windows mobile phone. Android dikembangkan dari sistem
operasi linux dan semua aplikasinya dibuat dengan menggunakan java. Android
memiliki keunggulan sebagai software yang memakai basis kode komputer yang
bisa didistribusikan secara terbuka (open source) sehingga pengguna bisa
membuat aplikasi baru didalamnya. Android memiliki aplikasi native google yang
terintegrasi seperti push Gmail, google maps dan google calendar. Android juga
mampu menjalankan beberapa aplikasi sekaligus yang tidak terbatas, baik
aplikasi-aplikasi yang berasal dari bawaan sistem atau tambahan dari android
market, sebagai contoh mendengar musik sambil browsing dan menerima
-
4
notifikasi dapat dilakukan secara mudah [7]. Gingerbread saat ini masih
mendominasi sistem operasi seluruh smartphone yang beredar dengan persentase
sebesar 63,9%, sedangkan froyo masih berkisar antara 20,9%. Dan hingga kini
sistem operasi gingerbread masih yang berkuasa dari seluruh smartphone yang
ada [8].
Fuzzy Multiple Attribut Decision Making (FMADM) adalah suatu metode yang
digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan
kriteria tertentu. Inti dari fuzzy multiple attribute decision making adalah
menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses
perangkingan yang akan menyeleksi alternatif yang sudah diberikan. Pada
dasarnya, ada 3 pendekatan untuk mencari nilai bobot atribut, yaitu pendekatan
subyektif, pendekatan obyektif dan pendekatan integrasi antara subyektif dan
obyektif. Masing-masing pendekatan memiliki kelebihan dan kelemahan. Pada
pendekatan subyektif, nilai bobot ditentukan berdasarkan subyektifitas dari para
pengambil keputusan, sehingga beberapa faktor dalam proses perankingan
alternatif bisa ditentukan secara bebas. Sedangkan pada pendekatan obyektif, nilai
bobot dihitung secara matematis sehingga mengabaikan subyektifitas dari
pengambil keputusan [9]. Salah satu metode yang digunakan untuk menyelesaikan
masalah Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) adalah metode
Simple Additive Weighting (SAW).
Simple Additive Weighting sering juga dikenal istilah metode
penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan
terbobot dari bobot kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut [9]. Metode
SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala
yang dapat diperbandingkan dengan semua bobot alternatif yang ada, dengan
menggunakan rumus pada Persamaan 1.
(1)
Normalisasi pada Metode SAW [8]
Dimana rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada
atribut Cj; i=1,2,...,m dan j=1,2,...,n. Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi)
seperti pada Persamaan 2
(2)
Nilai Preferensi [8]
n
j
ijji rwV1
(cost) biayaatribut adalah j jikax
xMin
(benefit) keuntunganatribut adalah j jikaxMax
x
r
ij
iji
iji
ij
ij
-
5
Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih.
Adapun langkah-langkah dalam menyelesaikan sebuah kasus FMADM dengan
SAW adalah:
1. Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan, yaitu Ci.
2. Menentukan bobot kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria. 3. Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria (Ci), kemudian
melakukan normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan
dengan jenis atribut (atribut keuntungan atau biaya) sehingga diperoleh
matriks ternormalisasi R.
4. Hasil akhir diperoleh dari proses perankingan yaitu penjumlahan dari perkalian matriks ternormalisasi R dengan nilai bobot sehingga diperoleh
nilai terbesar yang dipilih sebagai alternatif terbaik (Ai) sebagai solusi.
Web Service adalah suatu sistem perangkat lunak yang dirancang untuk
mendukung interoperabilitas dan interaksi antar sistem pada suatu jaringan. Web
service digunakan sebagai suatu fasilitas yang disediakan oleh suatu website untuk
menyediakan layanan (dalam bentuk informasi) kepada sistem lain, sehingga
sistem lain dapat berinteraksi dengan sistem tersebut melalui layanan-layanan
(service) yang disediakan oleh suatu sistem yang menyediakan web service [10].
JSON singkatan dari java script object notation (notasi object java script), adalah
suatu format ringkas untuk pertukaran data komputer. Formatnya berbasis teks
dan terbaca manusia serta digunakan untuk merepresentasikan struktur data
sederhana dan baris asosiatif atau bisa disebut dengan obyek format JSON sering
digunakan untuk mentransmisikan data terstruktur melalui melalui suatu koneksi
jaringan pada suatu proses yang disebut serialisasi. Aplikasi utamanya adalah
pada pemrograman aplikasi web AJAX dengan berperan sebagai alternatif
terhadap penggunaan tradisional format xml [11].
3. Metode dan Perancangan Sistem
Dalam menyelesaikan pembuatan sistem ini, maka akan dibuat
perancangan sistem terlebih dahulu tujuannya agar sistem dapat bekerja dengan
baik, kerangka perancangan sistem dapat dilihat pada Gambar 1.
-
6
PC
Database
Web Server
ADMIN
Web Service
Website Admin
SERVER
Google
Maps API
USER Android
Smart Phone
Data User
(XML)
APLIKASI
ANDROID
Server Google
Gambar 1 Arsitektur Sistem
Pada sisi server, komponen utamanya adalah web server. Web server
berfungsi untuk menjalankan website admin dan web service. Website admin
adalah website yang diakses oleh admin ketika akan mengelola data (tambah,
update, delete) pada database milik server, bisa berupa data dasar, perusahaan,
lowongan kerja, dll. Web service adalah bagian yang berfungsi untuk
berkomunikasi atau bertukar data dengan aplikasi client yang terinstal pada
smartphone android. Data disini simpan dan diakses melalui database. Data
berupa data dasar (kota, tingkat pendidikan, keahlian), data perusahaan, data
lowongan kerja dan data histori pengunaan aplikasi client pada android. Pada sisi
aplikasi android, terdapat aplikasi yang terinstal pada smartphone android yang
dijalankan oleh client. Komunikasi antara aplikasi android dengan server
menggunakan web service yang terdapat pada web server. Sedangkan data
informasi client selain tersimpan sebagai data histori yang tersimpan pada
database, juga tersimpan di sisi client pada aplikasi android berupa file XML.
Admin mengelola data yang ada pada database milik server melalui website
admin dengan mengaksesnya melalui personal computer (PC). Serta untuk
mengakses ke maps, aplikasi langsung mengambil layanan data dari Google
Maps.
Model Prototype
Metode perancangan sistem yang digunakan untuk membangun aplikasi
ini adalah metode prototype. prototype adalah proses yang digunakan untuk
membantu pengembangan perangkat lunak dalam membentuk model dari
perangkat lunak yang harus dibuat. Metode ini dilakukan secara bertahap, yaitu
dengan mengembangkan suatu prototype yang sederhana terlebih dahulu baru
-
7
kemudian dikembangkan dari waktu ke waktu sampai perangkat lunak selesai
dikembangkan. Prototype merupakan bentuk dasar atau model awal dari suatu
sistem atau subsistem [12].
Gambar 2 Prototype Model [12]
Proses pada model prototype dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pengumpulan kebutuhan prototype Pada tahap awal metode ini adalah analisis permasalahan dan kebutuhan, yaitu
mengumpulkan kebutuhan dari dari sistem yang akan dibuat, dengan
perencanaan yang cepat akan dibentuk konstruksi dari prototype-nya.
Prototype ini akan dievaluasi lagi dan hasilnya digunakan untuk mengelola
kembali kebutuhan dari perangkat lunak yang akan dikembangkan. Pada tahap
ini yang akan dilakukan adalah merancang kebutuhan serta gambaran umum
untuk aplikasi yang akan dibuat.
2. Perancangan prototype Perancangan dilakukan cepat dan rancangan mewakili semua aspek software
yang diketahui, dan rancangan ini menjadi dasar pembuatan prototype.
Langkah berikutnya dari metode ini adalah membuat rancangan sistem
aplikasi, yaitu membangun sistem berdasarkan tahap sebelumnya. Pada tahap
ini dilakukan desain sistem dan perancangan antarmuka. Perancangan
dilakukan dengan model Unified Modelling System (UML) untuk
menggambarkan sistem secara keseluruhan.
3. Evaluasi prototype User mengevaluasi prototype yang dibuat dan digunakan untuk memperjelas
kebutuhan software. Pada tahap ini yang dilakukan adalah menguji aplikasi
yang telah dibuat. Pengujian dilakukan dengan menginstal aplikasi yang telah
dibangun ke dalam aplikasi mobile device berbasis android dan diujicobakan
semua fungsi yang telah dibuat.
-
8
Perancangan Sistem
Aplikasi ini dirancang menggunakan Unified Modelling System yang
meliputi:
Use Case Diagram
Gambar 3 menjelaskan tentang alur use case, user dapat mengakses semua
menu yang disediakan, yaitu user mengisi data pengguna, mencari lowongan
kerja, melihat lowongan kerja, serta langsung keluar dari aplikasi. Dijelaskan
fungsi-fungsi yang dilakukan oleh admin, pada use case diagram ini admin
melakukan login, mengubah beberapa data tentang data dasar, mengubah data
tentang perusahaan, mengubah data tentang info lowongan pekerjaan. Serta dapat
melihat serta menghapus histori data pengguna.
Tambah Data Histori
Hapus Histori
Cari Lowongan Kerja
Extend
Isi Data Pengguna
Extend
Keluar Aplikasi
User
Ubah Data Dasar
Ubah Data Info Lowongan Kerja
Ubah Data Perusahaan
Lihat Histori Penggunaan
Extend Lihat Lowongan Kerja
Extend
Admin
Ubah IPK
Ubah Jenis KelaminUbah Umur Ubah Pendidikan
Ubah Pengalaman Kerja
Ubah Keahlian
Ubah Data Kriteria Lowongan
Extend
ExtendExtend Extend Extend
Extend
Data Keahlian
Data Perusahaan
Data KotaExtend
Extend
Extend
Include
Gambar 3 Use Case Diagram
.
Input Profil
Input Kata
Kunci
Input
Kualifikasi
Cari Info
Lihat Data
Manual
Otomatis
Tamplikan
Data
SPK
Ambil Data
Cara
Pencarian
Web Serv icesAplikasi AndroidUser
Gambar 4 Activity Diagram User
-
9
Activity Diagram
Activity diagram user pada aplikasi pencarian lowongan kerja berbasis
android, pertama kali user harus menginputkan profil. Setelah menginputkan
profil maka akan tersambung pada opsi cari info. Pada cari info ini terdapat dua
pilihan yaitu cara pencarian manual dan cari otomatis, jika cara pencarian secara
manual maka kita akan menginputkan kata kunci dan jika memilih cara pencarian
otomatis maka akan diarahkan menuju cara pencarian menggunakan metode
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) fuzzy multiple attribute decision making
dengan simple additive weighting, seperti pada Gambar 4.
Pada Gambar 5 dijelaskan tentang activity diagram admin pada aplikasi
pencarian lowongan kerja berbasis android. Untuk admin berfungsi untuk
memasukkan tentang data dasar, data perusahaan serta data lowongan kerja ke
dalam database. Pertama kali admin harus login ke halaman utama web admin.
Setelah login berhasil admin dapat melakukan tambah data dasar, tambah data
perusahaan, tambah lowongan kerja, lihat histori penggunaan serta menghapus
histori penggunaan.
Login
Login Gagal
Halaman
Utama
Login Sukses
Update
Data
Tambah Daftar
Lowongan Kerja
Lihat Histori
Penggunaan
Hapus Histori
Penggunaan
Tambah Data
Dasar
Tambah Daftar
Perusahaan
DatabaseWeb AdminAdmin
Gambar 5 Activity Diagram Admin
Class Diagram
Secara umum terdapat dua hubungan antar class pada Gambar 6, yaitu
asosiasi dan pewarisan. Hubungan asosiasi adalah hubungan statis antar class,
umumnya menggambarkan class yang memiliki atribut berupa class lain, atau
class yang harus mengetahui eksistensi class lain. Class perusahaan dan lowongan
kerja, class lowongan kerja terdapat atribut yang berupa class perusahaan yang
memiliki hubungan relasi one to many. Class kriteria pelamar dan histori cari
otomatis, terdapat class histori cari otomatis yang ada atribut berupa class kriteria
pelamar memiliki hubungan one to one. Hubungan pewarisan adalah hubungan
-
10
hirarkis antar class, class dapat diturunkan dari class lain dan mewarisi semua
atribut dan metode class asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga
disebut anak dari class yang diwarisinya. Pada class histori penggunaan dengan
class histori cari manual, class histori cari otomatis dan class histori keahlian, di
mana class histori penggunaan sebagai super class atau disebut parent dan class
histori cari manual, class histori cari otomatis serta class histori keahlian sebagai
sub class atau child.
Gambar 6 Class Diagram
-
11
4. Hasil dan Pembahasan
Analisis prototype
Pada tahap ini developer bekerja sama dengan user untuk menentukan
seberapa baik prototype itu memenuhi kebutuhannya dan untuk memberikan saran
bagaimana memperbaiki prototype tersebut. Developer kemudian menggunakan
feedback ini untuk memperbaharui prototype yang ada. tahap prototype adalah
sebagai berikut:
1.Evaluasi tahap pertama
Proses evaluasi prototype pertama dilakukan setelah rancangan awal program
selesai dibuat. Pada halaman menu utama masih terdapat empat menu, dan
belum terdapat menu untuk kualifikasi pelamar. Pada menu kualifikasi pelamar
digunakan untuk menampilkan kualifikasi data pelamar.
2.Evaluasi tahap kedua
Menu kualifikasi pelamar telah telah ditambahkan, dalam menu ini kriteria
pelamar digunakan untuk mengisi kualifikasi umum yaitu jenis kelamin dan
umur, kualifikasi akademis berupa tingkat pendidikan dan nilai IPK,
pengalaman kerja, dan keahlian yang dimiliki.
Kelemahan pada evaluasi yang kedua ini, belum terdapat sub menu cari
otomatis yaitu proses pencarian melalui metode Sistem Pendukung Keputusan
(SPK) Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM), metode Simple
Additive Weighting (SAW) belum terdapat menu bantuan.
3.Evaluasi tahap ketiga
Pada tahap ketiga sub menu cari otomatis sudah ditambahkan, yaitu pencarian
lowongan menggunakan Fuzzy Multiple Attribute Decision Making metode
Simple Additive Weighting. Pada tahap ini sudah terdapat menu bantuan, dan
bahasa dalam aplikasi ini memakai bahasa Indonesia.
Tampilan Program
Halaman Menu Utama merupakan halaman awal yang akan dilihat oleh
user ketika user mengakses aplikasi ini. Saat pertama kali aplikasi dijalankan
maka tampilan yang paling awal muncul adalah tampilan menu utama. Menu
utama berisi lima pilihan menu yaitu Profil Pengguna, Kualifikasi Pelamar, Cari
Lowongan Kerja, Lihat Lowongan Kerja, dan Bantuan, Seperti pada Gambar 7.
-
12
Gambar 7 Menu Utama
Perhitungan Fuzzy Multiple Attribute Decision Making
Berikut ini merupakan penjelasan perhitungan metode Fuzzy Multiple
Attribute Decision Making metode Simple Additive Weighting secara manual.
Kriteria merupakan sesuatu yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan,
adapun kriteria yang telah ditentukan yaitu jenis kelamin (C1), usia (C2),
pendidikan (C3), nilai IPK (C4), pengalaman kerja (C5) dan keahlian (C6).
A. Data kualifikasi pelamar Pada Tabel 1 merupakan kualifikasi pada pelamar yang memiliki kriteria
sebagai berikut: Seorang pelamar dengan kualifikasi jenis kelamin pria, umur 25
tahun, tingkat pendidikan S1 serta lulusan TI, mempunyai nilai IPK 3.2, belum
mempunyai pengalaman kerja, memiliki keahlian pada PHP ,JAVA, Javascript,
HTML, Oracle. Terdapat tiga lowongan kerja yaitu A1 yang berupa lowongan IT
Security Analyst dengan rincian wanita, umur maksimal 30 tahun, pendidikan
minimal S1 TI, nilai IPK minimal 2.75, Pengalaman kerja tidak diutamakan,
memahami konsep IT security (information security management system). A2
yang berupa lowongan Developer dengan rincian wanita, umur maksimal 27
tahun, pendidikan minimal D3 lulusan TI, nilai IPK minimal 3.0, pengalaman
kerja tidak diutamakan, menguasai OOP, PHP,XML, dan database. A3 yang
berupa lowongan Web Programmer dengan rincian jenis kelamin pria, umur
antara 24-25 tahun, tingkat pendidikan D3 atau S1 serta lulusan TI, nilai IPK
minimal 3.0, mengutamakan fresh graduate, menguasai HTML, PHP, JAVA,
Javascript.
-
13
Tabel 1 Data Kualifikasi Pelamar
Kriteria Data Pelamar
Jenis Kelamin (C1) Pria
Usia (C2) 25 tahun
Pendidikan (C3) S1 TI
IPK (C4) 3.2
Pengalaman Kerja (C5) 0 tahun
Keahlian (C6)
PHP, JAVA,
Javascript, HTML
Oracle
B. Tabel Kecocokan Pelamar Berdasarkan tabel data pelamar, maka dibuat suatu tingkat kepentingan
kriteria berdasarkan nilai bobot yang telah ditentukan dengan dibentuk keputusan
X yang telah dikonversikan ke dalam bilangan fuzzy. Bobot kecocokan setiap
alternatif pada setiap kriteria adalah, Sangat Rendah (SR) = 0 Rendah (R) = 2,5
Cukup (C) = 5 Tinggi (T) = 7,5 Sangat Tinggi (ST) = 10. Berikut ini merupakan
bobot kecocokan pelamar dari setiap alternatif pada setiap kriteria.
Tabel 2 Kecocokan Pelamar
Alternatif
Kriteria
C1 C2 C3 C4 C5 C6
A1 0 10 7.5 5 0 0
A2 0 10 7.5 10 0 5
A3 10 2 7.5 10 10 5
Setelah diperoleh nilai alternatif dari masing-masing kriteria maka langkah
selanjutnya adalah menghitung normalisasi. Adapun perhitungan normalisasi
adalah sebagai berikut :
0 0 5 5
r11 = = = 0
max{0;0;10} 10
r14 = = = 0.5
max{5;10;10} 10
-
14
10 10
r12 = = = 1
max{10;10;2} 10
7.5 7.5
r13 = = = 1
= max{7.5;7.5;7.5} 7.5
0 0
r21 = = = 0
max{0;0;10} 10
10 10
r22 = = = 1
max{10;10;2} 10
7.5 7.5
r23 = = = 1
max{7.5;7.5;7.5} 7.5
10 10
r31 = = = 1
max{10;0;10} 10
2 2
r32 = = = 0.2
max{10;10;2} 10
7.5 7.5
r33 = = = 1
max{7.5;7.5;7.5} 7.5
0 0
r15 = = = 0
max{0;0;10} 10
0 0
r16 = = = 0
max{0;5;5} 5
10 10
r24 = = = 1
max{5;10;10} 10
0 0
r25 = = = 0
max{0;0;10} 10
5 5
r26 = = = 1
max{0;5;5} 5
10 10
r34 = = = 1
max{5;10;10} 10
10 10
r35 = = = 1
max{0;0;10} 10
5 5
r36 = = = 1
max{0;5;5} 5
Langkah selanjutnya, membuat normalisasi nilai R yang diperoleh dari
hasil normalisasi (X) sebagai berikut:
0 1 1 0.5 0 0
R = 0 1 1 1 0 1
1 0.2 1 1 1 1
Pengambil keputusan memberikan bobot preferensi, berdasarkan tingkat
kepentingan masing-masing kriteria yang dibutuhkan sebagai berikut:
-
15
C. Bobot (W)
W1 {2.5 7.5 10 10 7.5 7.5}
W2 {2.5 7.5 5 7.5 7.5 10}
W3 {2.5 2.5 7.5 5 7.5 10}
Selanjutnya akan dibuat perkalian W * R dan penjumlahan hasil perkalian
untuk memperoleh alternatif terbaik dengan melakukan perankingan nilai terbesar
sebagai berikut :
V1 = (0*2.5) + (1*7.5) + (1*10) + (0.5*10) + (0*7.5) + (0*7.5)
= 22,5 (IT Security Analyst)
V2 = (0*2.5) + (1*7.5) + (1*5) + (1*7.5) + (0*7.5) + (1*10)
= 30 (Developer)
V3 = (1*2.5) + (0.2*2.5) + (1*7.5) + (1*5) + (1*7.5) + (1*10)
= 33 (Web Programmer)
Hasil perankingan diperoleh : V1 = 22,5, V2 = 30 dan V3 = 33. Nilai
terbesar ada pada V3, dengan demikian alternatif A3 yaitu lowongan 3 (Web
Programmer) adalah alternatif yang terpilih sebagai alternatif terbaik.
Jika dalam perhitungan program dengan input kualifikasi seperti berikut:
Jenis Kelamin = Pria
Usia = 25 tahun
Pendidikan = S1 TI
IPK = 3.2
Pengalaman Kerja = 0 tahun
Keahlian = PHP, JAVA, Javascript, HTML, Oracle
-
16
Gambar 8 Input Kualifikasi Pelamar
Dari input pembobotan kriteria seperti Gambar 8, C1 (jenis kelamin) =
pria, C2 (usia) = 25 tahun, C3 (tingkat pendidikan) = S1-TI, C4 nilai IPK) = 3.2,
C5 (pengalaman kerja) = 0 tahun, C6 (keahlian) = Java, PHP, Javascript, HTML,
Oracle, maka akan menghasilkan output seperti pada Gambar 9, serta perankingan
tertinggi sebagai berikut:
Lowongan Pertama = Web Programmer
Lowongan Kedua = Developer
Lowongan Ketiga = IT Security Analyst
Gambar 10 Output ranking
-
17
Pengujian Sistem
Pengujian Alpha Testing
Pengujian dengan metode alpha testing adalah pengujian yang dilakukan
oleh user yang terkendali pada lingkungan pengembang. Pada pengujian
menggunakan alpha testing akan diperiksa apakah masih terdapat kesalahan di
dalam aplikasi. Selanjutnya pengembang akan memperbaiki error serta kesalahan-
kesalahan yang terdapat pada aplikasi tersebut hingga aplikasi berjalan dengan
sempurna dan sesuai dengan kebutuhan user. Rincian pengujian alpha testing,
menggunakan metode black-box testing dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Black-box Testing Aplikasi
Pengujian Valid/Invalid
Admin dapat login serta memanipulasi data di
web admin. Valid
Transfer data lowongan dan nama
perusahaan dari web server ke aplikasi
mobile android.
Valid
Spesialisasi pekerjaan, kota, dan info
lowongan kerja dapat muncul ada aplikasi
mobile android.
Valid
Tampilan peta dengan Google Maps dapat
muncul pada aplikasi mobile android. Valid
Aplikasi bisa mendapatkan perankingan
lowongan tertinggi dan menampilkannya ke
mobile android.
Valid
Aplikasi bisa mendapatkan titik lokasi
perusahaan berdasarkan nilai longitude dan
latitude dari web server dan menampilkannya
ke Google Maps.
Valid
Pengujian Beta Testing
Setelah itu dilakukan pengujian secara beta testing. Beta testing adalah
pengujian yang dilakukan oleh user. Jadi dalam pengujian ini, semua lingkungan
perangkat lunak yang ada tidak dapat dikendalikan lagi oleh pengembang.
Pengujian aplikasi secara beta testing dilakukan kepada 30 responden dan lebih
diprioritaskan kepada mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana khususnya
Fakultas Teknologi Informasi. Pengujian dilakukan dengan cara para responden
menggunakan aplikasi terlebih dahulu, setelah selesai, para responden diminta
untuk mengisi kuesioner. Responden diminta mengisi kuesioner untuk mengetahui
feedback terhadap aplikasi. Tabel 4 merupakan tabel kuesioner hasil pengujian
aplikasi terhadap 30 responden.
-
18
Tabel 4 Tabel Kuesioner
Dari pertanyaan nomor satu tentang pernahkah responden melihat aplikasi
sejenis ini sebelumnya, hasilnya bahwa dua puluh tujuh responden menjawab
sangat baik, tiga responden menjawab baik. Untuk pertanyaan kedua apakah
aplikasi ini mudah digunakan oleh responden, diperoleh hasil enam belas
responden menjawab baik, tiga belas responden menjawab sangat baik. Dari
pertanyaan yang ketiga yaitu apakah responden merasa mudah dalam hal
pengisian data profil, hasilnya tujuh belas responden menjawab baik, sepuluh
responden menjawab sangat baik dan tiga responden menjawab cukup. Untuk
pertanyaan nomor empat bagaimanakah konten dalam aplikasi ini ditinjau dari
pemilihan warna, tujuh belas responden menjawab baik, sebelas responden
menjawab sangat baik. Bagaimanakah konten dalam aplikasi ini ditinjau dari
pemilihan huruf, enam belas responden menjawab baik, sebelas responden
menjawab sangat baik, dan tiga responden menjawab cukup. Bagaimanakah
konten dalam aplikasi ini ditinjau dari penempatan tombol, hasilnya bahwa
delapan belas responden menjawab baik, sepuluh responden menjawab sangat
baik. Bagaimanakah konten dalam aplikasi ini ditinjau dari pemilihan ikon,
hasilnya bahwa empat belas responden menjawab baik, serta dua belas responden
menjawab sangat baik .
Pertanyaan kelima apakah fungsi dari masing-masing menu mudah
dipahami oleh responden, dapat dihasilkan empat belas responden menjawab
sangat baik, dua belas responden menjawab baik. Pada pertanyaan keenam apakah
informasi tentang lowongan kerja dalam aplikasi ini jelas, tiga belas responden
menjawab sangat baik, tiga belas responden menjawab baik dan empat responden
menjawab cukup. Dari pertanyaan nomor tujuh apakah aplikasi ini dapat
membantu dalam mencari pekerjaan sesuai bidangnya dan kriterianya, hasilnya
tujuh belas responden menjawab baik, sebelas responden menjawab sangat baik.
Untuk pertanyaan nomor delapan apakah aplikasi ini berguna bagi job seeker
yang sedang membutuhkan lowongan pekerjaan, lima belas responden menjawab
baik tiga belas responden menjawab sangat baik dan tiga responden menjawab
cukup.
Kategori/
Total
Pertanyaan
1 2 3 4a 4b 4c 4d 5 6 7 8 Total
Sangat Baik 27 13 10 11 11 10 12 14 13 11 13 145
Baik 3 16 17 17 16 18 14 12 13 17 15 158
Cukup 0 1 3 2 3 2 4 4 4 2 2 27
Tidak baik 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sangat
Tidak Baik 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 330
-
19
5. Simpulan
Berdasarkan hasil pembahasan sebelumnya, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa metode Fuzzy Multiple Attribute Decision Making dengan
Simple Additive Weighting dapat diterapkan pada perangkat Android. Aplikasi
pencarian lowongan kerja membantu user (job seeker) dalam mencari pekerjaan
sesuai dengan bidang dan kriteria yang dimilikinya. Adapun saran yang dapat
dimanfaatkan bagi pengembangan di masa mendatang. (Satu) Aplikasi
dikembangkan dengan memperbanyak cakupan luas wilayah. (Dua) Aplikasi ini
dapat dikembangkan ke sistem operasi mobile yang lain di luar sistem operasi
Android. (Tiga) Ditambahnya halaman admin untuk update database lowongan
kerja oleh perusahaan. (Empat) Lowongan pekerjaan yang disediakan untuk
banyak bidang.
6. Daftar Pustaka
[1] Cooper, Martin. 2010, Step by step smartphone android, Massachusetts :
Pace University
[2] Simamora, Henry. 1999, Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi kedua.
Yogyakarta. STIE YKPN.
[3] Sariy, Farida Nurrilah. 2011, Penerapan Teknologi AJAX pada aplikasi
bursa kerja berbasis web, Salatiga: Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
[4] Roby & Gaston, 2007. Analisis perancangan bursa kerja berbasis web
pada Pt.success Spirit. Diakses tgl 9 januari 2012.
[5] Yuniar, Farid, Febri iswanto, Listyo fitri dan I Made andi arsana. 2008, “
Aplikasi sistem informasi geografis berbasis internet untuk meningkatkan
pemahaman geospasial wilayah pesisir dan pulau kecil di indonesia”.
[6] Arifin, 2009. Internet Server Application Programming Interface,
Bandung: Informatika.
[7] Stone, Brad. 2011. Google project for Android. Diakses tanggal 22
november 2011
[8] Heriyanto, Trisno. 2012. Baru 5% Ponsel Android cicipi Es Krim.
Http://www.detik.com. Diakses tanggal 6 mei 2012.
[9] Kusumadewi, Sri dkk. 2006. Fuzzy Multi-Attribute Decision Making
(Fuzzy MADM). Yogyakarta: Graha Ilmu.
[10] John, Timothy. 2007. Membangun Web Services open Source
Menggunakan PHP, Yogyakarta : Penerbit Andi Offset.
[11] Shin, 2011. Introduction to JSON (Java Script Object Notation),
http://www.javapassion.com/ajax/JSON.pdf, Diakses tanggal 23 februari
2012.
[12] Pressman, Roger. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi
(Buku Satu). Yogyakarta: Penerbit ANDI dan McGraw-Hill Book co.
http://www.detik.com/