peranan tempat pelelangan ikan (tpi) dalam ...repository.ub.ac.id/5981/1/khoirulli ummah.pdfdan...

84
PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM PEMASARAN IKAN HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) PONDOK DADAP DUSUN SENDANG BIRU DESA TAMBAK REJO KECAMATAN SUMBER MANJING WETAN KABUPATEN MALANG, JAWA TIMUR LAPORAN SKRIPSI PROGRAM STUDI AGROBISNIS PERIKANAN JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Oleh : KHOIRULLI UMMAH NIM. 135080401111009 FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017

Upload: others

Post on 30-Nov-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM PEMASARAN IKAN HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI)

PONDOK DADAP DUSUN SENDANG BIRU DESA TAMBAK REJO KECAMATAN SUMBER MANJING WETAN

KABUPATEN MALANG, JAWA TIMUR

LAPORAN SKRIPSI PROGRAM STUDI AGROBISNIS PERIKANAN

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN

Oleh : KHOIRULLI UMMAH

NIM. 135080401111009

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

2017

Page 2: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

ii

PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM PEMASARAN IKAN HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI)

PONDOK DADAP DUSUN SENDANG BIRU DESA TAMBAK REJO KECAMATAN SUMBER MANJING WETAN

KABUPATEN MALANG, JAWA TIMUR

SKRIPSI PROGRAM STUDI AGROBISNIS PERIKANAN

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Perikanan

Di Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya

Oleh : KHOIRULLI UMMAH

NIM. 135080401111009

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

2017

Page 3: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

iii

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN SKRIPSI

Page 4: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

iii

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan dan dukungan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini peneliti mengucapkan

terima kasih:

1. Kepada Allah SWT, yang selalu memberikan berkah yang tidak ternilai

dan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi

segala kesulitan selama proses pengerjaan laporan.

2. Kepada Ibu dan Bapak (alm.) , kakak dan adik yang selalu saya hormati

dan cintai atas doa motivasi dan segala dukungan moril maupun spiritual.

Khusus Bapak yang belum sempat melihat putri tunggalnya

menggunakan toga.

3. Kepada Bapak Dr. Ir. Mimit Primyastanto, MP selaku Dosen Pembimbing

I yang telah bersedia memberikan waktu untuk membimbing penyusunan

laporan Skripsi sehingga dapat terselesaikan.

4. Kepada Bapak Zainal Abidin, S.Pi., MBA,MP selaku Dosen Pembimbing II

yang telah bersedia memberikan waktu untuk membimbing penyusunan

laporan Skripsi sehingga dapat terselesaikan.

5. Bapak Dr. Ir . Agus Tjahjono, MS selaku Dosen Penguji I dan Ibu Wahyu

Handayani, S.Pi, MBA,MP selaku Dosen Penguji II yang telah bersedia

menguji, memberikan masukan, bimbingan, kritik dan saran untuk lebih

baiknya laporan ini.

6. Kepada teman-teman TOYDI yang selalu membantu dan memberikan

support.

7. Teman-teman SOSEK 2013 yang juga sama-sama berjuang untuk

menyelesaikan studi

Malang, September 2017

Penulis

Page 5: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

iv

RINGKASAN

KHOIRULLI UMMAH.Skripsi Tentang Peranan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dalam Pemasaran Ikan Hasil Tangkapan Nelayan di TPI Pondokdadao Dusun Sendangbiru Desa Tambakrejo Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang Jawa Timur (dibawah Bimbingan Dr. Ir. Mimit Primyastanto, MP dan Zainal Abidin S.Pi, MBA, MP). ══════════════════════════════════════════════════ Pemerintah berperan penting dalam mengupayakan pengembangan sektor perikanan. Salah satunya yaitu menyediakan fasilitas penunjang yang memberikan kemudahan dalam melakukan usaha perikanan. Kemudahan-kemudahan yang dimakud yaitu kemudahan dalam mendapatkan sarana produksi, mendaratkan hasil tangkapan dan menjamin pemasaran sehingga proses produksi sampai pemasaran berlangsung dengan lancar. Salah satu sarana yang dapat digunakan untuk mendukung pengembangan sektor perikanan khususnya kegiatan penangkapan ikan adalah tersedianya Tempat Pelelangan Ikan (TPI).

Salah satu tempat pelelangan ikan yang ada di Kabupaten Malang Jawa Timur adalah Tempat pelelangan ikan (TPI) Pondok Dadap di Dusun Sendang Biru Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Lokasi TPI saat ini telah menjadi Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP), yaitu PPP Pondok Dadap dan merupakan daerah penghasil ikan laut terbesar di Jawa Timur. Komoditas ikan yang terdapat di perairan Kabupaten Malang (Samudera Hindia) yaitu jenis ikan pelagis besar seperti ikan tuna, cakalang, tongkol dan lain-lain. Dan ikan yang menjadi komoditas unggulan yaitu ikan tuna.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil dan kegiatan perikanan yang ada di TPI Pondok Dadap, mendeskripsikan dan menganalisis peranan TPI dalam pemasaran ikan hasil tangkapan nelayan, menganalisis kelebihan dan kekurangan pemasaran ikan melalui TPI maupun diluar TPI, menganalisis pendapatan nelayan yang memasarkan ikan melalui TPI dan diluar TPI. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2017.

Penelitian menggunakan jenis kualitatif yaitu dengan metode studi kasus, dan Kuantitatif. Metode pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling dan Disporpotionet Sampling. Dan sampel yang di jadikan informan sebanyak 45 responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dokumentasi dan triangulasi. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis data deskriptif kualitatif dan analisis pendapatan nelayan.

Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pondok Dadap dibangun pada tahun 1987. Kegiatan yang berkaitan dengan produksi dan Kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan dan pemasaran. Pelaksanaan pelelangan ikan di awali saat kapal bersandar kemudian dilakukan bongkar hasil tangkapan dan diangkut oleh juru angkut, lalu ditimbang berat ikan kemudian diletakkan di lantai lelang untuk dilelang. Setelah didapatkan pemenangnya dilakukan pencatatan nota dan selanjutnya dilakukan pembayaran di kasir.

Peran TPI terhadap pemasaran ikan hasil tangkapan nelayan meliputi proses kegiatan lelang dan kegiatan administrasi. Proses pelelangan dilaksanakan secara lelang terbuka dengan sistem penawaran meningkat. Pemerintah mengeluarkan Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Malang no. 1 Tahun 2009 adalah tentang penyelenggaraan pelelangan ikan di TPI dalam wilayah kab. Malang, dan untuk pelayanan penyelenggara pelelangan ikan di Tempat Pelelangan Ikan ditetapkan jasa lelang diputuskan menjadi 3% yaitu 1,5% dari penjual dan 1,5 dari pembeli. Proses pelelangan sampai dengan

Page 6: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

v

proses administrasi berjalan dengan baik namun terdapat beberapa bakul yang kurang tertib.

Banyak kelebihan dan manfaat yang dirasakan untuk nelayan dan bakul yang mengikuti pemasaran secara lelang di TPI. Pihak TPI memberikan kemudahan dalam kegiatan pelelangan maupun kegiatan administrasi pelelangan. Namun, ada beberapa dari nelayan dan bakul yang memilih menjual ikan hasil tangkapannya diluar TPI karena hasil tangkapannya sedikit.

Harga jual ikan yang diterima nelayan di TPI lebih tinggi dibandingkan dengan yang diluar TPI. Pendaptan yang diterima nelayan selama melaut dengan mengkalikan antara jumlah hasil tangkapan dengan harga ikan perkilogram, dikurangi tarif retribusi dan biaya operasional. Pendpatan bersih yang diterima nelayan dibagikan kepada pemilik kapal, nahkoda dan para ABK yang ikut melaut dengan persentase yang telah ditentukan sebelumnya. Alat tangkap yang digunakan nelayan yang memasarkan ikan hasil tangkapan ke TPI maupun di luar TPI yaitu pancing tonda/ pancing ulur.

Saran untuk pihak penyelenggara pelelangan ikan di TPI Pondok Dadap hendaknya meningkatkan kinerja dengan melakukan penyediaan fasilitas dalam kondisi yang baik secara rutin, serta peningkatan aktivitas dengan pelaksanaan lelang yang teratur. Dan pihak TPI harus lebih tegas dalam menegakkan aturan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Page 7: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

vi

PERNYATAAN ORISINALITAS

Bersama ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi dengan judul

“Peranan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Dalam Pemasaran Ikan Hasil

Tangkapan Nelayan Di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pondok Dadap Dusun

Sendang Biru Desa Tambak Rejo Kecamatan Sumber Manjing Wetan Kabupaten

Malang, Jawa Timur” adalah benar – benar merupakan suatu karya ilmiah yang

saya buat sendiri, dan sepanjang pengetahuan saya tidak ada karya yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang tertulis dalam naskah

ini dan disebutkan dalam daftar pustaka

Apabila dikemudian hari terbukti bahwa skripsi ini hasil menjiplak

(plagiasi), maka saya selaku penulis bersedia menerima sanksi atas perbuatan

tersebut sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia.

Malang, September 2017

Penulis,

Khoirulli Ummah

Page 8: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

vii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat ALLAH SWT dan junjungan

kepada Nabi kita Nabi Muhammad SAW, karena berkat rahmat serta hidayah-

Nya penulis diberikan kesehatan dan kesempatan untuk menyelesaikan Skripsi

yang berjudul “Peranan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) terhadap pemasaran

ikan hasil tangkapan nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pondok

Dadap Dusun Sendang Biru Desa Tambakrejo Kecamatan Sumbermanjing

Wetan Kabupaten Malang, Jawa Timur”

Penulis menyadari masih adanya kekurangan dalam tulisan ini, oleh

karena itu diharapkan saran dan kritik membangun penulis demi kesempurnaan

skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi yang

membutuhkan.

Malang, September 2017

Penulis,

Page 9: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

viii

DAFTAR ISI

JUDUL.................................................................................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN SKRIPSI ................................................. iii

UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................................... iii

RINGKASAN ...................................................................................................... iv

PERNYATAAN ORISINALITAS .......................................................................... vi

KATA PENGANTAR ........................................................................................... vii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL .................................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi

PENDAHULUAN.................................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 4 1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4 1.4 Kegunaan Penelitian ................................................................................ 5

TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 6 2.1 Pemasaran ............................................................................................... 6

2.1.1 Pengertian Pemasaran .................................................................... 6 2.1.2 Fungsi Pemasaran .......................................................................... 7

2.2 Tempat Pelelangan Ikan (TPI) .................................................................. 7 2.3 Retribusi ................................................................................................. 10 2.4 Hubungan Nelayan dengan Pengambak ................................................ 11 2.5 Pendapatan Nelayan .............................................................................. 12 2.6 Kemiskinan ............................................................................................. 13 2.7 Kebijakan Pemerintah ............................................................................ 15 2.8 Penelitian Terdahulu .............................................................................. 16 2.9 Kerangka Pemikiran ............................................................................... 19

METODE PENELITIAN...................................................................................... 21 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian .................................................................. 21 3.2 Jenis Penelitian ...................................................................................... 21 3.3 Jenis dan Sumber Data .......................................................................... 22 3.4 Populasi dan Sampel.............................................................................. 23

3.4.1 Populasi ........................................................................................ 23 3.4.2 Sampel, Metode Penentuan Jumlah dan Metode Pengambilan

Sampel .......................................................................................... 23 3.5 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 24

3.5.1 Observasi ...................................................................................... 24 3.5.2 Wawancara ................................................................................... 25 3.5.3 Dokumentasi ................................................................................. 25 3.5.4 Triangulasi .................................................................................... 26

3.6 Metode Analisis Data.............................................................................. 26

Page 10: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

ix

3.6.1 Analisis Deskriptif kualitatif ............................................................ 26 3.6.2 Analisis Pendapatan Nelayan ........................................................ 28

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN .......................................................... 30 4.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian .......................................................... 30

4.1.1 Letak Geografis dan Keadaan Topografi Desa .............................. 30 4.1.2 Keadaan Penduduk ....................................................................... 31

4.2 Keadaan Umum Perikanan Sendang Biru .............................................. 33 4.2.1 Nelayan ......................................................................................... 33 4.2.2 Armada Penangkapan ................................................................... 34 4.2.3 Jenis dan Jumlah Alat Tangkap..................................................... 35 4.2.4 Jenis dan Jumlah Produksi Ikan .................................................... 36 4.2.5 Jenis dan Jumlah Pengolahan Ikan ............................................... 36

4.3 Gambaran Umum Kegiatan Tempat Pelelangan Ikan Pondok Dadap .... 37

HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................................. 39 4.1 Profil dan Kegiatan Perikanan TPI Pondok Dadap ................................. 39

5.1.1 Visi dan Misi TPI Pondok Dadap ................................................... 40 5.1.2 Fasilitas Pokok dan Fasilitas Penunjang ....................................... 40 5.1.3 Kegiatan Perikanan di TPI Pondokdadap ...................................... 43 5.1.3 Struktur Organisasi ........................................................................ 45

5.2 Peranan TPI dalam Pelaksanaan Pemasaran Ikan Hasil Tangkapan ..... 47 5.2.1 Proses Pelelangan Ikan di TPI Pondokdadap ............................... 47 5.2.2 Retribusi Pelelangan ..................................................................... 52

5.3 Kelebihan dan Kekurangan Memasarkan Ikan melalui TPI dan diluar TPI ........................................................................................................55 5.3.1 Kelebihan dan Kekurangan Pemasaran Ikan melalui TPI .............. 55 5.3.2 Kelebihan dan Kekurangan Pemasaran diluar TPI ........................ 57

5.4 Harga Jual dan Pendapatan Nelayan yang Memasarkan Hasil Tangkapan Melalui TPI dan diluar TPI ...................................................................... 59 5.4.1 Harga Jual Ikan melalui TPI dan diluar TPI .................................... 59 5.4.2 Pendapatan Nelayan yang Memasarkan Hasil Tangkapan Melalui

TPI ................................................................................................ 60 5.4.3 Pendapatan Nelayan yang Memasarkan Ikan diLuar TPI .............. 64

KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................................. 69 6.1 Kesimpulan ............................................................................................ 69 6.2 Saran ..................................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 71 LAMPIRAN ........................................................................................................ 73

Page 11: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Penentuan Sampel Responden.................................................................... 24 Tabel 2.Analisis Data Deskriptif Kualitatif .................................................................. 27 Tabel 3. Analisis Pendapatan Nelayan Selama Satu Bulan .................................... 29 Tabel 6. Jumlah Penduduk Tambakrejo ..................................................................... 31 Tabel 7. Mata Pencaharian Penduduk Tambakrejo ................................................. 31 Tabel 8. Jenis etnis penduduk Tambakrejo ............................................................... 32 Tabel 9. Tingkat Pendidikan Penduduk Tambakrejo. ............................................... 32 Tabel 10 Jumlah Armada Penangkapan yang ada di Sendang Biru ..................... 35 Tabel 11. Jumlah dan jenis alat tangkap yang beroperasi di TPI Pondok Dadap 35 Tabel 12 Jenis Ikan Tangkapan Nelayan ................................................................... 36 Tabel 13. Jenis dan Jumlah Pengolahan Ikan disekitar TPI ................................... 37 Tabel 14. Fasilitas Pokok .............................................................................................. 41 Tabel 15. Fasilitas Penunjang ...................................................................................... 42 Tabel 16. Status dan Tugas Karyawan TPI ............................................................... 46 Tabel 17. Perbandingan Perpu nomor 1 tahun 2009 dengan fakta di Lapang ..... 53 Tabel 18 kelebihan dan kekurangan pemasaran ikan melalui TPI......................... 55 Tabel 19 Kelebihan dan Kekurangan Pemasaran Ikan diluar TPI ......................... 57 Tabel 20 Jenis Ikan dan Harga Jual Melalui TPI dan diluar TPI ............................. 59 Tabel 21. Modal Tetap Penangkapan Ikan ................................................................ 61 Tabel 22. Komponen Biaya Tetap untuk penangkapan ........................................... 61 Tabel 23. Biaya variabel penangkapan ...................................................................... 62 Tabel 24. Total Penerimaan dari penangkapan selama satu bulan ....................... 62 Tabel 25. Modal Tetap ................................................................................................... 65 Tabel 26. Komponen Biaya Tetap ............................................................................... 65 Tabel 27. biaya Variabel ............................................................................................... 66 Tabel 28. Total Penangkapan selama satu bulan ..................................................... 66 Tabel 29. Perbandingan Pendapatan Nelayan yang Memasarkan Ikan di TPI

dan diluar TPI................................................................................................ 68

Page 12: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Pemikiran .................................................................................... 20 Gambar 2 Metode Triangulasi dalam Sugiyono (2014). .......................................... 26 Gambar 5. Struktur Organisasi TPI ............................................................................. 45 Gambar 6. Alur proses Pelelangan ............................................................................. 49

Page 13: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dan kepada (penduduk) Mad-yan (kami utus saudara mereka Syuaib. Ia

berkata “Hai kaumku, sembahkanlah Allah, sekali-kali tiada Tuhan bagimu selain

Dia. Dan janganlah kamu kurangi takaran dan timbangan, sesungguhnya aku

melihat kamu dalam keadaan yang baik (mampu) dan sesungguhnya aku

khawatir terhadapmu akan azab hari yang membinasakan (kiamat):. Dan “Hai

kaumku, cukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil dan janganlah kamu

merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu membuat

kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan” (QS.Hud ayat 84-85).

Provinsi Jawa Timur memiliki kawasan laut hampir empat kali luas

daratannya dengan garis pantai kurang lebih 2.916 km. Batas Provinsi Jawa

Timur yakni Perairan Laut Jawa dan Selat Karimata di sebelah utara, Selat Bali di

sebelah timur, Samudera Hindia di sebelah selatan dan Provinsi Jawa Tengan

sebelah barat. Sumberdaya ikan yang melimpah dilaut dan budidaya ikan didarat

seharusnya dapat menopang ketahanan pangan masyarakat. (DKP, 2013).

Pemerintah berperan penting dalam mengupayakan pengembangan

sektor perikanan. Salah satunya yaitu menyediakan fasilitas penunjang yang

memberikan kemudahan dalam melakukan usaha perikanan. Kemudahan-

kemudahan yang dimakud yaitu kemudahan dalam mendapatkan sarana

produksi, mendaratkan hasil tangkapan dan menjamin pemasaran sehingga

proses produksi sampai pemasaran berlangsung dengan lancar. Salah satu

sarana yang dapat digunakan untuk mendukung pengembangan sektor

perikanan khususnya kegiatan penangkapan ikan adalah tersedianya Tempat

Pelelangan Ikan (TPI) (Laka, 2003).

Page 14: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

2

Salah satu tempat pelelangan ikan yang ada di Kabupaten Malang Jawa

Timur adalah Tempat pelelangan ikan (TPI) Pondok Dadap di Dusun Sendang

Biru Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Lokasi TPI saat ini telah menjadi

Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP), yaitu PPP Pondok Dadap dan merupakan

daerah penghasil ikan laut terbesar di Jawa Timur. Komoditas ikan yang terdapat

di perairan Kabupaten Malang (Samudera Hindia) yaitu jenis ikan pelagis besar

seperti ikan tuna, cakalang, tongkol dan lain-lain. Dan ikan yang menjadi

komoditas unggulan yaitu ikan tuna.

Menurut Triatmodjo (2010) dalam Prasetyo (2012), Indonesia sebagai

negara maritim mempunyai wilayah laut seluas lebih dari 3,5 juta km2, yang

merupakan dua kali lus wilayah daratan. Perairan yang sangat luas yang

mempunyai potensi sumberdaya ikan yang besar. Untuk menggali potensi

tersebut diperlukan pelabuhan sebagai tempat berlabuh kapal, pendaratan ikan,

memperlancar operasi penangkapan, pemasaran dan pembinaan nelayan.

Dalam suatu agribisnis, terjaminnya pemasaran dari produk yang

dihasilkan merupakan salah satu kunci yang sangat berperan dalam menjamin

kesuksesan dan kesinambungan usaha. Jika pasar tidak dapat menyerap produk

yang dihasilkan maka proses perputaran roda produksi akan terganggu sehingga

mengakibatkan kegiatan usaha tersebut tersendat (Fauzi, 2008). Begitu pula

dalam usaha perikanan tangkap, apabila perikanan tangkap ingin semakin

berkembang maka distribusi dan pemasaran hasil tangkapannya juga harus

terjamin.

Pelabuhan perikanan khususnya TPI Pondok Dadap harus bisa

memfasilitasi para pelaku bisnis seperti nelayan dan pedagang untuk melakukan

aktivitas distribusi dan pemasaran hasil tangkapan sehingga bisnis hasil

perikanan tangkap dapat terus berjalan, karena selain tempat mendaratkan hasil

Page 15: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

3

tangkapan pelabuhan perikanan juga mempunyai fungsi memfasilitasi kegiatan

pemasaran dan pendistribusian hasil tangkapan.

Kegiatan pelelangan di TPI Pondok Dadap dibawah naungan KUD Mina

Jaya. KUD Mina Jaya merupakan koperasi yang dibentuk untuk meningkatkan

taraf hidup dan kesejahteraan nelayan, yang salah satu tugas utamanya adalah

menyelenggarakan kegiatan pelelangan ikan di TPI Pondok Dadap. Sedangkan

sebagai penanggung jawabnya ialah Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten

Malang. Tempat Pelelangan Ikan (TPI) memegang peranan penting dalam suatu

pelabuhan perikanan yaitu sebagai pendukung aktivitas nelayan untuk

melakukan kegiatan penangkapan ikan di laut, penanganan dan pengolahan ikan

dan pemasaran bagi ikan hasil tangkapannya serta sebagai tempat untuk

melakukan pengawasan kapal ikan. Tetapi terdapat permasalahan yang ada di

TPI Pondok Dadap yang berhubungan dengan pemasaran hasil tangkapan ikan,

dimana di sekitar TPI atau di luar TPI masih ada yang memasarkan ikan hasil

tangkapannya di luar TPI atau tidak melalui lelang.

Mengingat pentingnya peranan TPI dalam pemasaran dengan kondisi

sekitar TPI yang saat ini masih ada yang melakukan transaksi diluar TPI, maka

diperlukan penelitian tentang penanan tempat pelelangan ikan (TPI) dalam

pemasaran ikan hasil tangkapan nelayan dan statsu keberlanjutannya di TPI

Pondok Dadap Dusun Sendang Biru Desa Tambakrejo Kabupaten Malang, Jawa

Timur.

Page 16: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

4

1.2 Rumusan Masalah

Pentingnya peranan TPI disadari oleh pemerintah Kabupaten Malang,

dibuktikan salah satunya dengan pembangunan TPI pada Pelabuhan Perikanan

Pantai Pondok Dadap Sendang Biru. Merupakan salah satu upaya pemerintah

dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan. Tetapi apakah harapan pemerintah

dalam upaya meningkatkan kesejahteraan nelayan dapat terlaksana dengan baik

atau tidak. Oleh karena itu, perlu di adakan suatu kajian tentang Peranan Tempat

Pelelangan Ikan (TPI) dalam pemasaran ikan hasil tangkapan nelayan di Tempat

Pelelangan Ikan (TPI) Pondok Dadap Sendang Biru Kabupaten Malang Jawa

Timur.

Berdasarkan uraian masalah diatas, maka perumusan masalah dalam

penelitian adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana profil dan kegiatan perikanan yang ada di TPI Pondok

Dadap?

2. Bagaiman peranan TPI dalam melaksanakan pemasaran ikan hasil

tangkapan nelayan?

3. Apa sajakah kelebihan dan kekurangan pemasaran ikan melalui TPI

dan diluar TPI?

4. Bagaimana pendapatan nelayan yang memasarkan ikan di TPI dan

diluar TPI?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah :

1. Mengetahui profil dan kegiatan perikanan yang ada di TPI Pondok

Dadap.

Page 17: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

5

2. Mendeskripsikan dan menganalisis peranan TPI dalam pemasaran

ikan hasil tangkapan.

3. Menganalisis kelebihan dan kekurangan pemasaran ikan melalui TPI

dan diluar TPI.

4. Menganalisis pendapatan nelayan yang memasarkan ikan melalui

TPI dan diluar TPI.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini adalah

1. Peneliti dan lembaga akademis

Sebagai informasi untuk menambah pengetahuan keterampilan serta

sebagai pedoman untuk mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai

kegiatan pemasaran ikan hasil tangkapan nelayan di TPI Pondok Dadap.

2. Pemerintah

Sebagai bahan masukan atau pertimbangan dalam menentukan strategi

pengembangan pengelolaan TPI Pondok Dadap di Kabupaten Malang.

3. Lembaga-lembaga pemasaran

Membantu nelayan, pedagang, pengelola TPI, serta lembaga jasa dan

penunjang dalam memasarkan ikan di TPI Pondok Dadap sehingga dapat

meningkatkan nilai jual ikan hasil tangkapan nelayan.

Page 18: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pemasaran

2.1.1 Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu

dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan

menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.

Konsep inti pemasaran yaitu kebutuhan, keinginan dan permintaan; produk, nilai,

biaya dan kepuasan; pertukaran, transaksi dn hubungan; pasar pemasaran serta

pemasar (Kotler, 1995).

Selanjutnya, Kasmir dan Jakfar (2003) dalam Mimit (2011) berpendapat

bahwa pasar dan pemasaran merupakan dua sisi yang tidak dapat dipisahkan

satu sama lain. Pasar dan pemasaran memiliki tingkat ketergantungan yang

tinggi dan saling mempengaruhi satu sama lainnya. Pasar tanpa pemasaran

tidak akan ada artinya, demikian pula pemasaran tanpa pasar juga tidak berarti.

Setiap ada kegiatan pasar selalu diikuti oleh pemasaran dan setiap kegiatan

pemasaran adalah untuk mencari atau menciptakan pasar.

Menurut Anindita (2004), Pemasaran dikatakan produktif karena

menciptakan keguanaan (utility), yaitu proses untuk menciptakan barang dan

jasa lebih berguna. Kegunaan adalah bukan kualitas dari barang. Kegunaan

adalah kekuatan untuk memuaskan keinginan (the want satisfying power) dari

satu objek atau jasa.

Pemasaran menjadi bagian dari proses pertukaran dan melibatkan

perpindahan secara fisik atas hasil usaha pemasaran sebagai produsen ke

konsumen. Fungsi pemasaran merupakan kegiatan utama yang khusus

dilaksanakan untuk menyelesaikan proses pemasaran.

Page 19: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

7

2.1.2 Fungsi Pemasaran

Fungsi pemasaran yang dilaksanakan oleh lembaga pemasaran pada

prinsipnya terdapat tiga tipe (Deliyanti, 2010), yaitu fungsi pertukaran (exchange

function) bahwa dengan pemasaran pembeli dapat membeli produk dari

produsen baik dengan menukar uang dengan produk maupun pertukaran

produk dengan produk (barter) untuk dipakai sendiri atau untuk dijual kembali;

fungsi penyediaan fisik (physical function) bahwa distribusi fisik suatu produk

dilakukan dengan cara mengangkut serta menyimpan produk. Produk

diangkut dari produsen mendekati kebutuhan konsumen dengan banyak

cara, baik melalui air, darat, udara, dan sebagainya. Penyimpanan produk

mengedepankan upaya menjaga pasokan produk agar tidak kekurangan saat

dibutuhkan; dan fungsi penunjang (facilitating function) bahwa dalam

menyampaikan produk dari tangan produsen ke tangan konsumen dapat

dilakukan melalui perantara pemasaran yang menghubungkan aktivitas

pertukaran dengan distribusi fisik. Aktivitas fungsi perantara antara lain

penggunaan resiko, pembiayaan, pencarian informasi serta standardisasi dan

penggolongan (klasifikasi) produk.

Fungsi pemasaran yang dilakukan di Tempat Pelelangan Ikan Pondok

Dadap yaitu fungsi pertukaran. Dimana dalam penjualan (Selling) aktivitas yang

dilakukan calon pembeli ikan yang ditawarkan dengan harapan dapat

menguntungkan. Sedangkan pembelian (Buying) aktivitas yang dilakukan

mencari dan mengumpulkan barang-barang yang dibutuhkan konsumen.

2.2 Tempat Pelelangan Ikan (TPI)

Jika ditinjau dari manajemen operasi, maka TPI merupakan tempat

penjual jasa pelayanan antara lain sebagai tempat pelelangan, tempat perbaikan

jaring, tempat perbaikan mesin dan lain sebagainya. Disamping itu TPI

Page 20: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

8

merupakan tempat berkumpulnya nelayan dan pedagang-pedagang ikan atau

pembeli dalam rangka mengadakan transaksi jual beli ikan. Nelayan ingin

menjual hasil tangkapan ikannya dengan harga sebaik mungkin, sedangkan

pembeli ingin membeli dengan harga serendah mungkin. Untuk mempertemukan

penawaran dan permintaan itu, diselelenggarakan pelelangan ikan agar tercapai

harga yang sesuai, sehingga masing-masing pihak tidak merasa dirugikan

(Hidayatullah, 2013).

Menurut Kesteven (1973) dalam Setiawan (2011), menyebutkan bahwa

dalam sistem perikanan terdapat prasarana yaitu pelabuhan. Pelabuhan

perikanan beserta fasilitasnya merupakan indikator penting dalam keberhasilan

usaha penangkapan ikan. Kondisi dermaga, kolam pelabuhan, TPI, suplai air

tawar, depot BBM, kios perbekalan, bengkel alat dan docking merupakan fasilitas

penentu kesinambungan usaha penangkapan ikan di laut.

Peranan tempat pelelangan ikan dalam Permen Kelautan dan Perikanan

Republik Indonesia yang berlaku tertuang dalam UU No 31 tahun 2004,

disebutkan bahwa pemerintah berkewajiban untuk membangun dan membina

prasarana perikanan (pelabuhan perikanan dan saluran irigasi tambak).

Pemerintah dalam hal ini berperan untuk menyediakan prasarana pendukung

aktivitas usaha nelayan khususnya nelayan tangkap. Salah satu sarana

pendukung adalah penyedia Tempat Pelelangan Ikan.

Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Malang No 1 tahun 2009,

disebutkan bahwa penanggung jawab penyelenggaraan pelelangan ikan di

tempat pelelangan ikan adalah Bupati atau Pejabat yang ditunjuk bahwa dalam

rangka melindungi para nelayan dari persaingan yang tidak sehat dalam menjual

hasil tangkapan, sehingga pendapatan/taraf hidup semakin meningkat maka

perlu adanya penyelenggaraan pelelangan ikan di Tempat Pelelangan Ikan

Page 21: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

9

Peran TPI Pondok dadap diharapkan dapat membantu meningkatkan

perekonomian masyarakat setempat khususnya nelayan, karena dengan adanya

TPI harga ikan dapat stabil dan tanpa adanya kecurangan dari pihak TPI atau

bakul. Karena tujuan didirikannya TPI adalah sebagai institusi perantara yang

berperan untuk mendapatkan pembeli potensial sebanyak mungkin guna menjual

hasil tangkapan nelayan dengan harga tinggi, tanpa merugikan pedagang

pengepul. Selain itu didirikannya TPI dimaksudkan pula agar nelayan

mendapatkan harga pembayaran secara tunai atas harga yang wajar, disamping

sebagai pendapatan daerah.

Pelelangan ikan diselenggarakan oleh penyelenggara lelang secara

terbuka diantara penjual dan pembeli yang dilakukan di tempat yang telah

ditentukan oleh pemerintah dan di harapkan akan dapat menguntungkan kedua

belah pihak, baik nelayan maupun tengkulak. Lembaga pelelangan merupakan

lembaga yang membantu nelayan dalam memasarkan ikan hasil tangkapannya

melalui pelelangan, disamping sebagai tempat pemungutan retribusi, hasil

tangkapannya melalui pelelangan, disamping sebagai tempat pemungutan

retribusi, hasil tangkapan sekaligus sebagai pengendali harga (Yustiarani, 2006).

Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Malang No 1 tahun 2009,

disebutkan bahwa Pelelangan Ikan adalah kegiatan melelang ikan di tempat

pelelangan ikan mulai dari penerimaan, penimbangan, pelelangan sampai

dengan pembayaran.

Dalam mekanisme lelang, dilakukan penawaran harga ikan secara

terbuka kepada para pembeli mulai dari harga standar pasar pada hari itu. Pada

saat penawar masih lebih dari satu orang, akan terus dilakukan peningkatan

harga sehingga penawar tinggal satu orang, dan penawar tertinggi itulah yang

keluar sebagai pemenang lelang atau pembeli ikan. Setelah memenangkan

lelang, pembeli tersebut harus segera menyetorkan uang pembelian ikan kepada

Page 22: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

10

penyelenggara pelelangan ikan. Melalui mekanisme tersebut harga penjualan

ikan relatif cukup tinggi dan keamanan uang hasil penjualan ikannya terjamin.

Pelelangan ikan dilaksanakan setiap hari (Yustiarani, 2008).

Dalam mekanisme lelang di TPI Pondok Dadap, dilakukan penawaran

harga ikan secara terbuka kepada para calon pembeli dengan lelang murni,

penawaran sesuai dengan harga standar pasar. Penentuan pemenang lelang

yaitu penawar terakhir dengan penawaran tertinggi yang berhak mendapatkan

ikan yang dilelang, kemudian pemenang lelang mendapatkan karcis lelang dari

juru tulis yang kemudian harus segera menyetorkan uang pembelian ikan serta

karcis lelang kepada kasir.

2.3 Retribusi

Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Malang no 1 tahun 2009, bahwa

Retribusi Daerah yang selanjutnya disebut retribusi adalah pungutan Daerah

sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian ijin tertentu yang khusus

disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang

pribadi atau Badan. Retribusi Penyelenggaraan Pelelangan Ikan di TPI

digolongkan dalam jenis Retribusi Jasa Usaha

Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Malang No 1 tahun 2009

mengenai besarnya tarif retribusi disebutkan bahwa Besarnya tarif retribusi untuk

jasa atas pelayanan Penyelenggara Pelelangan Ikan di Tempat Pelelangan Ikan

ditetapkan sebesar 3% (tiga persen) dari harga transaksi penjualan ikan melalui

lelang pada saat itu, dengan ketentuan: (a) sebesar 1,5 % (satu setengah

persen) dipungut dari nelayan/penjual; (b) sebesar 1,5 % (satu setengah persen)

dipungut dari pedagang/bakul/pembeli ikan.

Dalam upaya peningkatan pendapatan, taraf hidup dan kesejahteraan

nelayan, serta untuk menciptakan harga yang layak bagi konsumen sekaligus

Page 23: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

11

meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), maka semua haisl penangkapan

ikan di laut perlu dijual secara lelang di tempat pelelangan ikan (TPI).

Pelaksanaan pelelangan ikan dapat menciptakan kepastian pasar dan harga ikan

yang layak bagi nelayan maupun konsumen, pada akhirnya akan meningkatkan

tarf hidup dan kesejahteraan nelayan. Fungsi retribusi pelelangan ikan secara

langsung adalah sebagai pemasukan pendapatan bagi kas daerah dan

pendapatan bagi pihak yang berperan sebagai penyelenggara pelelangan ikan

dan secara tidak langsung adalah untuk mensejahterakan para nelayan, karena

pada saat nelayan melaksanakan pelelangan ikan, mereka membayar retribusi

dan retribusi itulah yang nantinya akan kembali lagi ke mereka dalam bentuk

bantuan sosial.

2.4 Hubungan Nelayan dengan Pengambak

Secara umum nelayan diartikan sebagai orang yang mata

pencahariannya menangkap ikan dilaut, sedangkan tengkulak adalah orang yang

membeli ikan hasil tangkapan yang diperoleh nelayan. Selain sebagai orang

yang membeli hasil tangkapan nelayan, tengkulak juga berfungsi sebagai

pemberi bantuan jaminan uang kepada nelayan, baik untuk modal dalam

kegiatan kenelayanan maupun untuk kehidupan sehari-hari (Imron, 2000).

Terdapat hubungan yang erat dan hubungan yang saling menguntungkan

antara nelayan dengan tengkulak, dimana terjadi jalinan utang-piutang antara

tengkulak dengan nelayan. Para nelayan diberikan bantuan modal untuk melaut

dan biasanya hutang perbekalan melaut. Itu biasanya dibayarkan oleh nelayan

dalam bentuk hasil tangkapan yang diperoleh oleh nelayan dan pihak tengkulak

mendapatkan keuntungan dari harga beli yang lebih rendah dari nelayan yang

diberikan pinjaman modal. Pada musim paceklik dipastikan utang nelayan tidak

Page 24: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

12

akan dikembalikan karena pada musim tersebut hampir semua nelayan tidak

melaut (Kusnadi, 2004).

Hubungan antara nelayan dengan tengkulak tidak selamanya merugikan

nelayan, namun ada juga yang terbentuk mutualisme yaitu saling

menguntungkan kedua belah pihak. Dimana seorang tengkulak melakukan

kesepakatan dengan nelayan, tengkulak memberikan modal kepada nelayan

akan melaut dengan syarat ikan hasil tangkapan harus dijual kepadanya, dimana

80% hasil tangkapan untuk tengkulak, 20% untuk nelayan dan nelayan juga tidak

merasa terpaksa menjual ikan hasil tangkapannya (Mubyarto, 1995).

Peranan tengkulak akan tetap berpengaruh bagi nelayan, sepanjang

kehadiran TPI/KUD tidak memberikan kemudahan dan keringanan usaha

nelayan. Lembaga-lembaga pemerintah juga tidak memiliki tingkat kreativitas

yang tinggi sebagaimana ditemukan pada tengkulak (Kusnadi, 2004).

2.5 Pendapatan Nelayan

Nelayan adalah orang yang secara aktif melakukan pekerjaan dalam

operasi penangkapan ikan atau binatang air lainnya. Orang yang hanya

melakukan pekerjaan seperti membuat jaring, mengangkut alat-alat atau

perlengkapan ke dalam kapal atau perahu tidak termasuk dalam kategori

nelayan (Yustiarani, 2008).

Berdasarkan sumber pendapatannya, nelayan dapat dibagi menjadi 4

yaitu (Hidayataullah, 2013) :

1. Nelayan tetap atau nelayan penuh, yakni nelayan yang

pendapatannya seluruhnya berasal dari perikanan.

2. Nelayan sambilan utama, yakni nelayan yang sebagian besar

pendapatannya berasal dari perikanan.

Page 25: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

13

3. Nelayan sambilan tambahan, yakni nelayan yang sebagian kecil

pendapatannya berasal dari perikanan.

4. Nelayan musiman, yakni orang yang dalam musim-musim tertentu

saja aktif sebagai nelayan.

Faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan rumah

tangga nelayan adalah produksi melaut, curahan waktu kerja produktif dan biaya

produksi atau biaya operasional melaut. Faktor yang berpengaruh terhadap

kenaikan produksi melaut adalah aset kapal, jenis dan alat tangkap, mutu SDM ,

harga ikan, daerah penangkapan ikan dan pengembangan usaha pasca panen

dalam rumah tangga. Sedangkan faktor yang berpengaruh terhadap penurunan

produksi hasil penangkapan ikan adalah bahan bakar minyak (BBM). Faktor-

faktor yang berpengaruh terhadap biaya melaut adalah aset kapal, alat tangkap,

mutu hasil dan mutu SDM.

2.6 Kemiskinan

Kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak

sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok

dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga, mental, maupun fisiknya dalam

kelompok tersebut (Soekanto, 2006). Sedangkan menurut Depsos, kemiskinan

merupakan sebuah kondisi yang berada di bawah garis nilai standar kebutuhan

minimum, baik untuk makanan dan non makanan, yang disebut garis kemiskinan

(poverty line) atau batas kemiskinan (poverty threshold). Garis kemiskinan

adalah sejumlah rupiah yang diperlukan oleh setiap individu untuk dapat

membayar kebutuhan makanan setara 2.100 kilo per kalori per orang per hari

dan kebutuhan non makanan yang terdiri dari perumahan, pakaian, kesehatan,

pendidikan dan kebutuhan non makanan yang terdiri dari perumahan, pakaian,

kesehatan, transportasi, serta aneka barang dan jasa lainnya (Suharto, 2005).

Page 26: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

14

Menurut Kusnadi (2003), kemiskinan nelayan disebabkan dua kategori

yang saling melengkapi dan saling berinteraksi. Kategori pertama adalah internal

yang berkaitan dengan kondisi internal sumber daya dan aktivitas kerja mereka.

Kategori ini mencakup beberapa masalah, diantaranya 1). Keterbatasan kualitas

SDM nelayan, 2). Keterbatasan kemampuan modal usaha dan tekhnologi

penangkapan, 3). Hubungan kerja (pemilik perahu-nelayan buruh) dalam

organisasi penangkapan yang dianggap kurang menguntungkan nelayan buruh,

4). Kesulitan melakukan usaha diversifikasi usaha penangkapan, 5)

ketergantungan yang tinggi terhadap okupasi melaut, 6). Gaya hidup yang

dianggap boros dan kurang berorientasi ke masa depan.

Kategori kedua adalah kategori eksternal yang mencakup masalah: 1).

Kebijakan pembangunan perikanan yang lebih berorientasi produktivitas untuk

menunjang ekonomi nasional dan parsial, 2). Sistem pemaaran hasil perikanan

yang lebih menguntungkan pedagang perantara, 3). Kerusakan ekosistem pesisir

laut karena pencemaran dari wilayah darat, praktik penangkapan dengan bahan

kimia, perusakan terumbu karang dan konservasi hutan bakau di kawasan

pesisir, 4). Penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan, 5).

Penegakan hukum yang lemah terhadap perusakan lingkungan, 6). Terbatasnya

teknologi pengolahan hasil tangkapan pascapanen, 7). Terbatasnya peluang

kerja di sektor non perikanan yang tersedia di desa-desa nelayan.

Kemiskinan nelayan merupakan masalah serius yang harus menjadi

perhatian dan tanggung jawab semua pihak. Nelayan yang hidup didesa-desa

pesisir yang perairannya sudah dalam kondisi tangkap lebih (overfishing) akan

menghadapi tekanan-tekanan sosial ekonomi yang lebih berat dari pada nelayan

yang hidup di desa-desa pesisir yang kondisi sumberdaya perikanannya masih

potensial. Aspek-aspek lingkungan, keragaman potensi sumberdaya ekonomi

lokal, peluang pasar, kualitas sumberdaya manusia dan sebgainya akan

Page 27: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

15

berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas kemiskinan nelayan. Akibatnya,

penanganan kemiskinan nelayan juga bukan merupakan masalah yang

sederhana(Kusnadi, 2003).

2.7 Kebijakan Pemerintah

Kebijakan merupakan suatu kumpulan keputusan yang diambil oleh

seorang pelaku atau kelompok politik, dalam memilih tujuan dan cara untuk

memilih tujuan itu. Dan pihak yang membuat kebijakan itu mempunyai

kekuasaan untuk melaksanakannya (Budiarjo, 2008). Kebijakan adalah sebuah

ketetapan yang berlaku, dicirikan oleh perilaku yang konsisten dan berulang baik

dari yang membuat atau yang melaksanakan kebijakan tersebut.

Kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan secara nasional

diarahkan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan

ekonomi melalui pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan sekaligus

memelihara daya dukungnya, beberapa kebijakan ditujukan untuk pembangunan

usaha perikanan tangkap (1) memperkuat dan mengembangkan usaha

perikanan tangkap nasional secara efisien, lestari dan berbasis kerakyatan, (2)

mengembangkan dan memeprkokoh penanganan industripengolahan dan

pemasaran hasil (DKP, 2013).

Salah satu kebijakan pemerintah untuk membantu nelayan dalam

pemasaran ikan hasil tangkapannya yaitu dengan adanya Tempat Pelelangan

Ikan (TPI). Sarana pemasaran ini dibangun untuk meningkatkan perekonomian

masyarakat, mengatur cara jual beli ikan yang bertujuan dapat menguntukngkan

bagi kedua belah pihak yaitu bagi nelayan adalah jaminan menjual ikan dengan

waktu yang tepat dan harga yang wajar serta menerima pembayaran tunai

sehingga tingkat pendapatan bisa terjamin. Sedangkan bagi tengkulak yaitu

Page 28: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

16

adanya jaminan memperoleh ikan dalam keadaan baik, segar dan harga yang

wajar.

2.8 Penelitian Terdahulu

Penelitian Ari Sutami (2014), yang berjudul “Peran TPI Terhadap Proses

Penjualan Ikan Bagi Nelayan dan Bakul Ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI)

Glondonggede Desa Glondonggede Kecamatan Tambakboyo Kabupaten Tuban

Propinsi Jawa Timur” Peran TPI terhadap pelaksanaan jual beli ikan bagi nelayan

dan bakul ikan meliputi proses kegiatan lelang dan kegiatan administrasi. Dalam

proses pelelangan nelayan (penjual) dipungut retribusi sebesar 4% dimana 1,5%

untuk tabungan nelayan dan 2,5% untuk retribusi nelayan dari proses pelelangan

sedangkan bakul (konsumen) dupungut retribusi 2,5%. Dari peran TPI terhadap

jual beli hasil tangkapan ikan dalam melayani nelayan dan bakul di TPI

Glondonggede dikatakan kurang berjlan, diantaranya karena fasilitas yang ada di

TPI Glondonggede masih belum operasional secara maksimal. Selain itu,

kemudahan yang diberikan pihak TPI Glondonggede dalam melayani nelayan

dan bakul didalam proses pelelangan seperti simpan pinjam untuk nelayan dan

hutang untuk bakul dan penetapan retribusi secara adil berdasarkan Peraturan

Daerah no. 8 Tahun 2011 BAB VI Pasal 9 tentang Penetapan Retribui

Pelelangan.

Menurut Hendrik (2013), TPI Tanjung Beringin belum bisa melaksanakan

lelang secara murni, karena berbagai keterbatasan termasuk belum adanya juru

lelang, sehingga TPI disini hanya berfungsi sebagai pasar grosir ikan.

Responden dalam penelitian ini adalah pengelola TPI, nelayan yang menjual

ikan di TPI, nelyan yang tidak menjual ikan di TPI, pedagang pengumpul di TPI

dan tauke yang tidak menjual ikan di TPI. Jumlah nelayan yang dijadikan

responden sebanyak 15 orang di TPI dan 15 orang di luar TPI. Dari hasil

Page 29: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

17

penelitian didapat bahwa TPI hanya berperan sebesar 33,8% dalam pemasaran

hasil perikanan yang berasal dari Kecamatan Tanjung Beringin. Ditinjau dari segi

armada dan alat tangkap peranan TPI hanya sekitar 20%. Sedangkan dari segi

jumlah nelayan yang mendaratkan ikan di TPI hanya10,5% dari jumlah nelayan

dari Kecamatan Tanjung Beringin. Apabila dilihat peranan TPI dalam pemasaran

ikan dari Kabupaten Serdang Bedagai jumlahnya menjadi lebih kecil lagi yaitu

10,13%. Kedaan ini menunjukkan TPI Tanjung Beringin mempunyai peran relatif

kecil dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan dan pemasaran

hasil perikanan. Kecilnya peranan TPI dalam pemasaran ikan di Kecamatan

Tanjung Beringan dan Kabupaten Serdang Bedagai disebabkan oleh berbagai

faktor. Menurut keterangan nelayan yang tidak menjual ikan melalui TPI

disebabkan karena mereka sudah terikat dengan tauke., sebagai pemiik kpal

maupun tauke sebagai penanggung biaya selama mereka ke laut. Selain itu

menruut keterangan nelayan lainnya jauhnya lokasi TPI dari tempat tinggal

menyebabkan mereka tidak mau mendaratkan ikan di TPI. Sedangkan menurut

kepala TPI terbatasnya area tempat sandaran kapal ikut mempengaruhi minat

nelayan untuk menjual ikan di TPI.

Menurut Primyastanto (2014) , tentang “Study on Entrepreneurship Spirit

and Production Factors Affecting Sail Income of Madura Strait Fishermen”

Semangat kewiraswastaan di nelayan Selat Madura, dan faktornya Yang

mempengaruhi pendapatan nelayan berlayar. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif dengan

regresi linier. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dokumentasi,

(forum diskusi kelompok) FGD dan kuesioner. Penentuan sampel (responden)

adalah purposive sampling dengan 104 responden. Hasil studi ini menunjukkan

semangat kewiraswastaan nelayan diperoleh awal dengan memulai karirnya

Page 30: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

18

sebagai perawat perahu sebanyak 9,62%, awak kapal sebanyak 15:38%, juru

mudi sebanyak 8,65%, dan pemilik kapal sebanyak 28,85%. Pengembangan

usaha di bidang tanah sebagai pedagang, pengolahan ikan adalah 23,08% agen,

dan usaha lainnya adalah 14,42%. Jumlah aset modal dan omset oleh UU No.20

Th.2008 tentang UKM termasuk dalam kategori usaha kecil dan menengah

dengan aset antara 500 juta - 10 miliar adalah 66,7%, sedangkan untuk omset

2,5 miliar - 50 miliar adalah 60%. Faktor yang secara statistik signifikan

mempengaruhi jumlah pendapatan nelayan di Mayangan adalah pendidikan,

pengalaman berlayar dan aset laut. Jika faktor tersebut meningkat akan

meningkatkan total pendapatan pengusaha Mayangan.

Menurut Takeda (2015) tentang “Collective action vs. conservation

auction: Lessons from a social experiment of a collective auction of water

conservation contracts in Japan” dalam studi ini, kemungkinan “kolektif lelang”

kontrak konservasi, dan isu-isu terkait, melalui eksperimen sosial. Kami

kemudian mengusulkan alternatif kebijakan untuk mencapai tindakan baik kolektif

dalam pengelolaan irigasi dan konservasi lingkungan air hemat biaya. Dalam

“lelang kolektif”, petani individual maupun kelompok tani diperbolehkan untuk

berpartisipasi. Komunikasi dan koordinasi antar petani dan kelompok tani

diperbolehkan. Berdasarkan survei peserta dan perbandingan dengan

pembayaran lingkungan untuk kegiatan konservasi yang sama, sebelumnya,

hasil lelang menunjukkan bahwa harga kontrak setidaknya bisa lebih efektif

biaya. Selain itu, pengelolaan irigasi kolektif tidak terkena dampak negatif karena

lelang. Kami menemukan bukti partisipasi kelompok dan koordinasi harga, yang

menghasilkan penghematan biaya transaksi lelang, antara masyarakat lokal yang

aktif dalam aksi kolektif dan pengelolaan sumber daya lokal. Sebaliknya, kami

menemukan bahwa penawaran terjadi di tingkat petani individu juga. Perbedaan

dalam pendekatan ini tergantung pada sejauh mana komitmen koordinator lelang

Page 31: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

19

untuk proses lelang, tercermin dari evaluasi risiko tawaran gagal. Dalam kedua

kasus, koordinator lelang bisa mengelola untuk meminimalkan kemungkinan

ketidakadilan yang timbul dari lelang. Meskipun membangun lingkungan yang

kompetitif untuk mencegah kemungkinan kolusi dalam lelang tersebut adalah

menantang, studi ini memberikan bukti empiris bahwa aksi kolektif yang sudah

ada pengelolaan sumber daya lokal dapat mengurangi biaya transaksi lelang.

Memanfaatkan kemampuan masyarakat lokal untuk mengatur tindakan kolektif

dapat mengurangi biaya dan meminimalkan ketidakadilan yang mungkin timbul

dari lelang, sehingga memfasilitasi kompatibilitas antara konservasi hemat biaya

karena lelang dan konservasi sumber daya lokal dengan tindakan kolektif.

2.9 Kerangka Pemikiran

Nelayan Dusun Sendang Biru memasarkan hasil tangkapannya melalui

TPI Pondok Dadap. Tempat Pelelangan Ikan yang ada di Kabupaten Malang

sudah bisa dikatakan besar dan maju dan berada dibawah naungan UPTD.

Kemudian terjadi proses lelang untuk menentukan harga jual ikan hasil

tangkapan, harga terbentuk dari lelang murni. Para calon pembeli menawar ikan

hasil tangkapan nelayan tersebut dan penawar terakhir dengan harga tertinggilah

yang menang. Pembeli ikan yang memenangkan lelang berhak mendapatkan

hasil tangkapan tersebut dengan membayar sesuai harga yang dimenangkan

pada saat lelang dan retribusi sesuai dengan ketentuan PERDA No. 8 tahun

2011 Tentang Restribusi Hasil Pelelangan.

TPI Pondok Dadap dengan penanggung jawab langsung oleh Dinas

Perikanan dan Kelautan Kabupaten Malang. TPI sebagai fungsi manajemen

yaitu yang memfasilitasi nelayan dan bakul ikan dalam proses lelang. Kurangnya

nelayan yang memanfaatkan TPI secara optimal akan mempengaruhi

pendapatan nelayan dan kesenjangan sosial masyarakat di Desa Tambakrejo.

Page 32: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

20

Kebijakan yang dibuat oleh pemerintah diharapkan dapat terealisasikan dengan

baik dan kesejahteraan nelayan dapat meningkat.

Gambar 1 Kerangka Pemikiran

Kerangka Pemikiran Penelitian

UPTD TPI

Peran TPI

Dinas

Kebijakan

Pemerintah

TPI

Pemasaran

Sistem Lelang

Restribusi

Analisis:

- Profil TPI Pondok Dadap

- Peranan TPI terhadap

pemasaran

- Kelebihan dan

kekurangan pemasaran

ikan melalui TPI dan

diluar TPI

- Pendapatan nelayan yang

memasarkan ikan melalui

TPI maupun diluar TPI

KUD Mina Jaya

Page 33: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

21

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pondok

Dadap Dusun Sendang Biru Desa Tambakrejo Kecamatan Sumbermanjing

Wetan Kabupaten Malang Jawa Timur. Adapun pelaksanaannya dilaksanakan

pada bulan Mei 2017 sampai dengan selesai.

3.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan

kuantitatif. Penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Menurut Yin

(2009), metode studi kasus adalah salah satu metode penelitian ilmu-ilmu sosial

yang bersifat komrehensif, intens, rinci dan mendalam serta lebih diarahkan

sebagai upaya menelaah masalah-masalah atau fenomena yang bersifat

kontemporer.

Studi kasus digunakan untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan

dengan pelaksanaan kegiatan pelelangan ikan, menjelaskan tentang seberapa

besar peran atau manfaat Tempat Pelelangan Ikan (TPI) bagi nelayan dan

menjelaskan kekurangan maupun kelebihan TPI khususnya dalam kegiatan

terkait pemasaran ikan di Dusun Sendang Biru, karena bertujuan untuk mengkaji

secara mendalam permasalahan khusus, sehingga diperoleh gambaran secara

jelas dan lengkap mengenai masalah tersebut.

Menurut Azwar (2013), pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan

yang menekankan pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

metode statistika. Dalam metode kuantitatif dapat diketahui hubungan antar

variabel yang diteliti.

Page 34: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

22

3.3 Jenis dan Sumber Data

Data dari lapang merupakan sumber utama untuk keperluan penelitian ini,

data yang diperlukan dalam penelitian ini berdasarkan jenisnya dapat

dikelompokkan sebagai berikut:

a. Data Primer

Data primer (primary data) adalah sumber data yang dikumpulkan sendiri

oleh perorangan atau dari suatu organisasi langsung melalui objeknya. Data ini

diperoleh langsung dengan melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi

(Supranto (1997) dalam Dini (2010)).

Data primer berasal dari hasil wawancara langsung ke pihak pengelola TPI,

nelayan dan pedagang secara terstruktur dengan daftar pertanyaan yang sudah

disiapkan sebelumnya dengan tujuan untuk mendapatkan data yang lebih efektif

dan akurat sesuai dengan tujuan penelitian. Struktur wawancara dirancang

berdasarkan tujuan penelitian yaitu mengetahui profil dan kegiatan perikanan

TPI, menganalisis peranan TPI, kelebihan dan kekurangan pemasaran melalui

TPI dan diluar TPI, pendapatan nelayan dan status keberlanjutannya.

b. Data Sekunder

Data sekunder (secondary data) adalah sumber data yang diperoleh dalam

bentuk yang sudah jadi yaitu berupa publikasi. Data yang sudah dikumpulkan

oleh pihak/instansi lain. Misalnya suatu perusahaan yang ingin mengetahui data

penduduk, pendapatan nasional, indeks harga konsumen, ekspor dan impor

serta data statistik lainnya (Supranto (1997) dalam Dini (2010)).

Data sekunder meliputi data penunjang dari data primer, yang ditepatkan

melalui studi kepustakaan dari berbagai sumber, baik publikasi yang bersifat

resmi seperti jurnal-jurnal, buku-buku, hasil penelitian maupun publikasi terbatas

arsip-arsip data lembaga atau instansi yang terkait dari Dinas Kelautan dan

Perikanan baik Provinsi Jawa Timur maupun Dinas Perikanan Kabupaten

Page 35: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

23

Malang. Data sekunder yang diperlukan berupa kondisi geografis wilayah, data

penduduk, jumlah nelayan, struktur organisasi pengelola TPI, jumlah pelaku

usaha perikanan, data lingkungan serta deskripsi wilayah penelitian.

3.4 Populasi dan Sampel

Di dalam penelitian ini populasi dan sampel yang digunakan diantaranya

yaitu :

3.4.1 Populasi

Populasi adalah wilayah yang terdiri dari: obyek/subyek yang memiliki

karakteristik tertentu dan diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2014).

Dalam penelitian ini populasi yang digunakan sebagai informan pada

penelitian ini adalah Nelayan, Pedagang di TPI, Pengelola TPI (Karyawan dan

Juru Lelang) dan Lembaga-lembaga (UPTD dan KUD).

3.4.2 Sampel, Metode Penentuan Jumlah dan Metode Pengambilan

Sampel

Sampel adalah jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang

ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka

peneliti akan mengambil sampel dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel

itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang

diambil dari populasi harus benar-benar representative (Sugiyono, 2014).

Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

purposive sampling. Purposive sampling yaitu menentukan sampel dengan

berbagai pertimbangan (Sugiyono, 2014), Pertimbangan tertentu ini dengan

mencari responden yang dianggap paling tahu tentang apa yang peneliti

harapkan yaitu: responden dapat menjelaskan dampak yang terjadi di lapang,

Page 36: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

24

dapat memberikan informasi sesuai dengan tujuan peneliti, dan responden

mengetahui secara betul mengenai pelelangan. Responden terdiri dari nelayan,

pedagang ikan di TPI, pengelola TPI dan lembaga-lembaga. Yang menjadi

sampel dalam penelitian ini adalah dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Penentuan Sampel Responden

No Populasi

Jumlah

Populasi

(orang)

Jumlah

Sampel

(orang)

Metode Pengambilan

Sampel

1 Nelayan (yang

mendaratkan ikan di

TPI)

366 23 Purposive sampling

2 Pedagang di TPI 59 8 Purposive sampling

3 Pengelola TPI:

- Karyawan 14 4 Purposive sampling

- Juru Lelang 2 2 Purposive sampling

4 Lembaga-lembaga:

- Unit Pelaksana

Teknis (UPT)

22 5 Purposive sampling

- Koperasi Unit

Desa (KUD)

10 3 Purposive sampling

Jumlah 472 45

Total Responden 45

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

observasi, wawancara studi dokumentasi dan triangulasi sumber data.

3.5.1 Observasi

Menurut Sutrisno Hadi (1986) dalam Sugiyono (2014), mengemukakan

bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang

tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis.dua di antara yang

terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.

Page 37: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

25

Observasi dilakukan secara menyeluruh terhadap obyek-obyek yang

dianggap penting di dalam TPI maupun di luar TPI Pondok Dadap sehingga

dapat melihat hal-hal yang kurang atau tidak diamati orang lain. Peneliti akan

lebih mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi sosial, jadi

akan diperoleh pandangan secara holistik atau menyeluruh.

3.5.2 Wawancara

Menurut Nazir (2003) dalam Wahyu (2015), wawancara adalah proses

memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab,

sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab

atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide

(panduan wawancara).

Penelitian dilakukan dengan proses wawancara terstruktur untuk

mendapatkan informasi yang tepat. Wawancara merupakan salah satu cara

pengumpulan data dengan bertanya langsung kepada pihak terkait. Wawancara

dilakukan kepada nelayan yang menjual ikan melalui TPI maupun di luar TPI,

bakul ikan dan pihak pengelola TPI.

3.5.3 Dokumentasi

Menurut Moloeng (2008) dalam Wahyu (2015), di dalam pencatatan

dokumen terbagi menjadi 4 macam, yaitu pengertian dan kegunaan, dokumen

pribadi, dokumen resmi dan kajian isi (content analysis). Dokumen sudah lama

digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal

dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan untuk menguji bahkan

meramalkan.

Teknik studi dokumentasi dilakukan dengan mengaitkan data yang

diperoleh dilapang serta informasi-informasi yang diperoleh dari narasumber.

Hasil penelitian akan lebih kredibel dengan dukungan adanya data yang

Page 38: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

26

berhubungan dengan aktivitas TPI, data keadaan wilayah Dusun Sendang Biru

data data Pemerintah Kabupaten Malang tentang retribusi TPI.

3.5.4 Triangulasi

Menurut Sugiyono (2014) menyatakan bahwa triangulasi adalah teknik

pengumpulan data yang menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data

dan sumber data yang telah ada. Peneliti mengumpulkan data sekaligus menguji

kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik

pengumpulan data dan berbagai sumber. Dalam penelitian ini triangulasi yang

digunakan adalah triangulasi metode yang di sajikan Gambar 2.

Gambar 2 Metode Triangulasi dalam Sugiyono (2014).

3.6 Metode Analisis Data

Untuk menjawab beberapa tujuan penelitian yang telah ditetapkan

sebelumnya, maka dalam hal ini dipergunakan metode analisis sebagai berikut

3.6.1 Analisis Deskriptif kualitatif

Menurut Yin (2009), analisis data terdiri atas pengujian, pengkategorian,

pentabulasian atau pengombinasian kembali bukti-bukti untuk menunjukkan

proposisi awal suatu penelitian. Setiap penelitian hendaknya dimulai dengan

strategi analisis yang umum.

Nelayan Bakul Ikan

Pengelola

TPI

Page 39: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

27

Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang

lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Metode analisis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode analisis data deskriptif kualitatif. Yin (2009),

menyatakan bahwa dalam proses analisis data dilangsungkan dengan proses:

(1) dari data hasil wawancara, observasi langsung dan dokumentasi yang telah

ditetapkan, dimasukkan informasi sesuai kategori pada tujuan penelitian, (2)

setelah data di pilah-pilah secara kategori maka data mulai diurutkan sesuai

urutan kronologis, (3) menjelaskan informasi yang didapat dari hasil penelitian

dilapang.

Analisis data deskriptif kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini

meliputi:

1. Mendiskripsikan dan menganalisis profil dan kegiatan perikanan yang ada

di TPI Pondok Dadap.

2. Menganalisis peranan TPI dalam pelaksanaan pemasaran ikan hasil

tangkapan nelayan

3. Menganalisis kelebihan dan kekurangan jual beli ikan di TPI dan di luar TPI

Tabel 2.Analisis Data Deskriptif Kualitatif

Tujuan Penelitian Komponen Yang Diteliti Jenis Data

Mendiskripsikan dan

menganalisis profil dan

kegiatan perikanan

yang ada di TPI Pondok

Dadap

Profil dan peraturan

pengelolaan TPI dan sistem

pelelangan

- Sekunder

- Primer

Sarana dan prasarana TPI Primer

Menganalisis peranan

TPI dalam pelaksanaan

pemasaran ikan hasil

tangkapan nelayan

Seberapa besar peranan TPI

dalam pemasaran

Primer

Menganalisis kelebihan

dan kekurangan jual beli

ikan di TPI dan di luar

TPI

Identifikasi faktor- yang

mempengaruhi pemasaran

diluar dan di dalam TPI

Kelebihan dan kekurangan

pemasaran diluar dan di

dalam TPI

Primer

Page 40: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

28

Dalam penelitian ini analisis yang digunakan terdiri dari tiga alur kegiatan

yang terjadi secara berurutan:

1. Data Reduction (Reduksi data)

Seluruh data yang diperoleh kemudian dianalisis, menggolongkan data

berdasarkan tiap permasalahan, menyingkirkan data yang tidak

diperlukan dan mengorganisasikan data yang dibutuhkan.

2. Data Display (Penyajian Data)

Penyajian data dimaksudkan agar lebih mudah untuk memahami apa

yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang di

pahami tersebut.

3. Conclusion Drawing

Alur terakhir dalam penelitian ini adalah penarikan kesimpulan apakah

peranan TPI Pondok Dadap sudah sesuai dengan yang di intruksikan

oleh Pemerintah.

3.6.2 Analisis Pendapatan Nelayan

Untuk menganalisis pendapatan nelayan dilakukan analisis finansial.

Analisis pendapatan nelayan dilakukan perhitungan perbulan pada saat

penelitian dilakukan.

Pendapatan nelayan dapat dihitung dengan cara:

1. Total penerimaan selama melakukan penangkapan dihitung dengan

mengalikan antara jumlah hasil tangkapan dengan harga ikan.

2. Total penerimaan yang didapat tersebut, dikurangi biaya retribusi pelelangan

ikan 3 % (sesuai ketentuan yang berlaku), biaya bahan bakar,konsumsi, es

batu dan tambat labuh.

Page 41: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

29

3. Setelah penerimaan yang diperoleh dikurangi dengan biaya untuk melakukan

usaha penangkapan ikan, maka dilakukan pembagian keuntungan antara

pemilik kapal dengan ABK sesuai dengan kesepakatan yang telah ditetapkan.

4. Bagian hasil yang diterima pemilik kapal kemudian dikurangi biaya tetap

dalam usaha penangkapan ikan. Pendapatan nelayan bersih ( ) dihitung

berdasarkan selisih antara penerimaan total (total revenue/TR) dengan biaya

total (total cost/TC) dengan rumus (Mankiw, 2006):

Kriteria yang digunakan ; > 0= untung, < 0= rugi

Dimana = pendapatan bersih

TR = Total penerimaan

TC = Total Biaya

Tabel 3. Analisis Pendapatan Nelayan Selama Satu Bulan

No. Bulan Pendapatan nelayan (Rp/Bulan

Diluar TPI Di TPI

1.

Page 42: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

30

BAB IV

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian

4.1.1 Letak Geografis dan Keadaan Topografi Desa

Lokasi pada kegiatan penelitian ini adalah di Tempat Pelelangan Ikan (TPI)

Pondok Dadap yang berada di perairan Sendang Biru yang berbatasan langsung

dengan Samudera Hindia dan Desa Tambakrejo yang merupakan salah satu

desa yang berada di Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang

Jawa Timur. Letak geografis pada Dusun Sendang Biru yaitu 08o37’ – 08o41’

Lintang Selatan dan 112o35’ – 112o43’ Bujur Timur. Kawasan Sendang Biru

terletak pada lahan yang memiliki kondisi topografi yang bervariasi antara pantai,

daratan dan perbukitan dengan ketinggian 0-100 m diatas permukaan laut.

Batas-batas kawasan wilayah Sendang Biru, meliputi:

Sebelah Barat: berbatasan dengan Desa Sitiarjo

Sebelah Utara: berbatasan dengan Desa Kedung Banteng

Sebelah Timur: berbatasan dengan Desa Tambak Asri

Sebela Selatan: berbatasan dengan Samudera Hindia.

Secara umum wilayah daratan Sendang Biru memiliki topografi berbukit-

bukit dengan medan berlereng sedang hingga curam pada ketinggian 50-250

meter dari permukaan laut. Kemiringan lereng dikawasan tersebut cukup

bervariasi yaitu datar, landai, sedikit curam dan sangat curam. Pantai Sendang

Biru sebagian merupakan batuan kapur dan karang serta berdinding terjal,

bagian lain merupakan pantai yang sedikit landai dengan panjang relatif pendek

(50-100 meter) terdapat dibagian Timur dan Barat. Si Sendang Biru terdapat dua

macam jenis tanah yaitu aluvial kelabu yang subur dan komplek litosol,

Page 43: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

31

mediterania dan renzina yang mengandung kapur. Secara umum tanah di

Sendang Biru merupakan lapisan kapur yang mudah tererosi dan tidak subur.

4.1.2 Keadaan Penduduk

Jumlah penduduk Desa Tambakrejo menurut data sensus penduduk

tahun 2017 yaitu 8.284 jiwa, terdiri dari 3.578 orang (43,2%) laki-laki dan 4.706

orang (56,8%) perempuan dengan 2.241 (27,1%) kepala keluarga dan dapat

dilihat pada Tabel 6:

Tabel 4. Jumlah Penduduk Tambakrejo No Uraian Keterangan

1 Jumlah Laki-laki 3.578

2 Jumlah Perempuan 4.706

3 Jumlah total 8.284

4 Jumlah Kepala Keluarga 2.241 KK

Sumber: Desa Tambakrejo, Kabupaten Malang 2017.

Dilihat dari mata pencaharian penduduk Desa Tambakrejo ada beberapa

macam mata pencaharian dan dapat dilihat pada Tabel 7:

Tabel 5. Mata Pencaharian Penduduk Tambakrejo No Jenis Pekerjaan Laki-Laki Perempuan

1 Petani 716 394

2 Buruh Tani 205 56

3 Buruh migrant perempuan 83 -

4 Buruh migrant laki-laki - 104

5 Pegawai negri sipil 9 5

6 Pedagang keliling 8 3

7 Peternak 50 38

8 Nelayan 2.169 -

9 Montir 10 -

10 TNI 3 -

11 POLRI 3 -

12 Pensiunan TNI/POLRI/PNS 25 15

13 Pengusaha kecil dan menengah 50 67

14 Dukun kampung terlatih 5 7

15 Pengusaha besar 10 8

16 Karyawan perusahaan swasta 25 16

17 Karyawan perusahaan pemerintah 22 27

18 Sopir 58 -

19 Tukang ojek 201 -

20 Tukang cukur 3 -

21 Tukang batu/kayu 22 -

Sumber: Desa Tambakrejo, Kabupaten Malang, 2017.

Page 44: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

32

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas penduduk Desa

Tambakrejo yaitu berprofesi sebagai Nelayan dengan jumlah 2.169 (49,2%)

orang dan profesi kedua terbanyak yaitu Petani dengan jumlah 1.110 (16,2%)

orang.

Dilihat dari jenis etnisnya penduduk Tambakrejo memiliki beberapa

macam etnis dan dapat dilihat pada tabel 8:

Tabel 6. Jenis etnis penduduk Tambakrejo

No Etnis Laki-Laki Perempuan

1 Jawa 3.888 3.443

2 Madura 262 124

3 Bugis 431 136

Jumlah 4.581 3.704

Jumlah total 8284 orang

Sumber: Desa Tambakrejo, Kabupaten Malang, 2017.

Dari data tabel 8 sebagian besar penduduk Desa Tambakrejo merupakan

suku jawa berjumlah 7.331 orang dengan jumlah laki-laku 3.888 orang dan

perempuan 3.443 orang.

Dilihat dari pendidikannya Desa Tambakrejo memiliki beberapa macam

jenjang pendidikan dan dapat dilihat pada tabel 9:

Tabel 7. Tingkat Pendidikan Penduduk Tambakrejo.

No Tingkatan Pendidikan Laki – Laki Perempuan

1 Usia 3-6 Tahun yang belum

masuk Tk

35 25

2 Usia 3-6 Tahun yan sedang TK /

Playgroup

119 125

3 Usia 7-18 Tahun yang tidak

pernah sekolah

80 55

4 Usia 7-18 Tahun yang sedang

sekolah

96 -

5 Usia 18-56 Tahun yang tidak

pernah sekolah

34 26

6 Usia 18-56 tahun pernah SD

tetapi tidak Tamat

42 38

7 Tamat SD sederajat 1.636 1.542

8 Jumlah usia 18-56 tahun yang

tidak tamat SLTP

25 15

9 Jumlah usia 18-56 tahun yang 15 16

Page 45: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

33

No Tingkatan Pendidikan Laki – Laki Perempuan

tidak tamat SLTA

10 Tamat SMP /Sederajat 226 212

11 Tamat SMA / sederajat 98 72

12 Tamat D1 - -

13 Tamat D2 - 5

14 Tamat D3 - -

15 Tamat S1 8 7

16 Tamat S2 - -

17 Tamat S3 - -

Jumlah 2.084 1.933

Jumlah Total 4.017

Sumber: Desa Tambakrejo, Kabupaten Malang, 2017.

Bedasarkan tabel diatas diketahui bahwa sektor pendidikan di Desa

Tambakrejo harus mendapat perhatian, hal ini dapat dilihat dari data yang ada

bahwa terbanyak hanya tamatan SD Sederajat dengan jumlah laki-laki 1.636

(40,7%) orang dan perempuan 1.542 (38,4%) orang sedangkan jenjang

pendidikan tertinggi hanya sampai tamat S1 dengan jumlah laki-laki 8 (0,2%)

orang dan perempuan 7 (0,2%) orang.

4.2 Keadaan Umum Perikanan Sendang Biru

4.2.1 Nelayan

Menurut Undang-Undang No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan dalam

BAB 1 pasal 1 menyebutkan bahwa nelayan adalah orang yang

bermatapencaharian menangkap ikan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Sedangkan menurut Undang-Undang No. 45 Tahun 2009 tentang Perikanan

dalam BAB 1 pasal 1, nelayan kecil adalah orang yang mata pencahariannya

melakukan penangkapan ikan untuk memenuhi kebutuhan sehrai-hari yang

menggunakan kapal perikanan berukuran paling besar 5 Gross Ton (GT).

Pemerintah memilik program untuk memberdayakan nelayan kecil,

pembudidaya ikan, serta pengembangan SDM dan kelompok nelayan dalam

Undang-Undang No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan. Berdasarkan Undang-

Page 46: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

34

Undang, disebutkan bahwa pemerintah berkewajiban untuk membangun dan

membina prasarana perikanan. Hal tersebut juga dijelaskan didalam Undang-

Undang No. 7 Tahun 2016 bahwa prasarana dan pemasaran sebagai dimaksud

paling sedikit meliputi tempat pelelangan ikan, tempat penjualan hasil perikanan,

jalan distribusi dan instalasi penanganan limbah. Pemerintah pusat dan

Pemerintah daerah juga bertanggung jawab atas pemberdayaan nelayan,

pembudidaya ikan dan petambak garam.

Jumlah nelayan yang beroperasi di Desa Tambakrejo khususnya di

Pelabuhan Perikanan Pantai Sendang Biru pada tahun 2017 berjumlah 2.169

orang. Nelayan di Pelabuhan Perikanan Pantai Sendang Biru tidak semua

berasal dari Desa Tambakrejo, ada nelayan yang berasal dari Banyuwangi,

Jember, Situbondo, Surabaya, Madura dan ada juga yang berasal dari luar Pulau

yaitu berasal dari Balikpapan, Makassar atau Bugis dan lain-lain. Hal tersebut

terjadi karena banyak nelayan yang berasal dari luar kota bahka luar pulau yang

mengalami kesulitan dalam melakukan pengoperasian maupun penangkapan di

daerahnya.

4.2.2 Armada Penangkapan

Armada yang digunakan di Sendang Biru menurut Instansi Pelabuhan

Perikanan Pantai Pondokdadap ada 2 jenis, yaitu perahu tanpa motor dan

perahu motor tempel. Pada perahu motor tempel biasanya para nelayan

menggunakan perahu motor dengan sekitar <10 GT.

Berikut jumlah armada yang ada di Sendang Biru Kabupaten Malang pada

tahun 2017 dapat dilihat pada tabel 10.

Page 47: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

35

Tabel 8 Jumlah Armada Penangkapan yang ada di Sendang Biru

No Armada Penangkapan Jumlah

1 Purse Seine 52

2 Sekoci 450

3 Jukung 157

4 Kunting 75

5 Pendatang 250

Jumlah 984

Sumber: IPP Pondokdadap Sendang Biru, 2017.

Dari tabel 10 Armada terbanyak yang digunakan di Sendang Biru

Kabupaten Malang pada tahun 2017 yaitu armada sekoci dengan jumlah 450

(45,7%) armada. Armada sekoci di Sendang Biru biasanya memiliki ukuran

antara 10-14 GT.

4.2.3 Jenis dan Jumlah Alat Tangkap

Dilihat dari jenis dan jumlah alat tangkap yang beroperasi di TPI

Pondokdadap Sendang Biru ada beberapa macam alat tangkap dan dapat dilihat

pada Tabel 11:

Tabel 9. Jumlah dan jenis alat tangkap yang beroperasi di TPI Pondok Dadap

No. Jenis alat tangkap Jumlah

1 Pancing tonda/Pancing ulur 106

2 Purse seine 9

Jumlah 115

Sumber: IPP Pondokdadap Sendang Biru, 2017.

Alat tangkap yang ada di Sendang Biru Kabupaten Malang antara lain:

purse seine, pancing tonda dan pancing ulur. Alat tangkap yang ada di Sendang

Biru Kabupaten Malang dapat dikatakan tidak terjadi perubahan perkembangan

jenis alat tangkap pancing ulur. Pada bulan Mei alat tangkap yang banyak

dioperasikan adalah alat tangkap pancing ulur dan pancing tonda dengan

armada sekoci. Sedangkan pancing tonda menggunakan armada jukung.

Page 48: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

36

4.2.4 Jenis dan Jumlah Produksi Ikan

Jumlah ikan yang didaratkan pada Tempat Pelelangan Ikan Pondokdadap

Sendang Biru pada bulan April 2017 yaitu sebesar 267.998 kilogram. Dari

seluruh jumlah tersebut dihasilkan dari alat tangkap jenis pancing ulur yaitu ikan-

ikan besar sebagai target utama ikan Tuna jenis albacore (Thunnus alalunga),

madidihang (Thunnus albacares), setuhuk (Makaira indica) dan lain-lain dengan

bycatch yaitu lemadang (Crophynea hippurus), baby tuna dan lain-lain.

Sedangkan ikan yang dihasilkan oleh alat tangkap jenis purse seine yaitu seluruh

ikan dalam gerombolan, seperti ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) dan lain-

lain dengan bycatch yaitu kebanyakan baby tuna. Berikut merupakan jenis ikan

tangkapan nelayan beserta harganya yang disajikan pada tabel 12:

Tabel 10 Jenis Ikan Tangkapan Nelayan

No. Jenis Ikan Harga/Kg.

1 Tuna (keseluruhan great A,B,C) 40.000 – 50.000

2 Cakalang/BN 12.000 – 16.000

3 Baby tuna 18.000 – 20.000

4 Black marlin 30.000 – 32.000

5 Tongkol 10.000 – 11.000

6 Layang 12.000 – 14.000

7 Lamadang 20.000 – 25.000

8 Bandeng laut 15.000 – 17.000

9 Ikan sisik 3.000 – 5.000

Sumber: Data TPI Pondokdadap, 2017.

4.2.5 Jenis dan Jumlah Pengolahan Ikan

Dari ikan hasil tangkapan nelayan yang didapatkan dari TPI

Pondokdadap Sendang Biru ada yang dijual segar secara langsung. Biasanya

para pedagang menjual ikan tersebut pada pasar yang terletak disekitar

lingkungan TPI. Selain dijual secara langsung ada juga yang diolah, seperti

pengolahan jenis pemindangan, pengasinan dan pengabonan. Adapula yang

diolah menjadi olahan lain seperti petis ikan, kerupuk ikan dan stik tuna. Hal

Page 49: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

37

tersebut dilakukan supaya ikan hasil tangkapan nelayan bisa lebih awet dan

bermanfaat sebagai bentuk makanan lain yang tentunya lebih baik.

Berikut jenis dan jumlah pengolahan ikan disekitar TPI pada tahun 2017

dapat dilihat pada tabel 13:

Tabel 11. Jenis dan Jumlah Pengolahan Ikan disekitar TPI

No. Jenis pengolahan Jumlah

1 Pemindangan 10

2 Pengasinan 5

3 Ikan segar 20

4 Pengabonan 3

Jumlah 38

Sumber: KUD Mina Jaya Sendang Biru, 2017.

4.3 Gambaran Umum Kegiatan Tempat Pelelangan Ikan Pondok Dadap

Tempat pelelangan Ikan (TPI) Pondokdadap di Dusun Sendang Biru, Desa

Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang merupakan

sentral pemasaran hasil laut.

Sebagai sentral pemasaran hasil perikanan laut di Kabupaten Malang,

tempat pelelangan ikan (TPI) Pondokdadap mendapat pasokan ikan segar yang

dibawa langsung oleh nelayan. Diseberang Sendang Biru terdapat Pulau yaitu

Pulau Sempu, dimana Pulau Sempu ini berfungsi sebagai Break water atau yang

berfungsi untuk pelindung TPI dari gelombang besar yang datang dari Samudera

Hindia.

Letak Tempat Pelelangan Ikan Pondokdadap langsung berhadapan

dengan Samudera Hindia, sehingga sangat strategi untuk kegiatan pendaratan,

bongkar muat ikan, pelelangan dan sarana pendistribusian ikan ke lembaga

pemasaran yang lebih rendah. Kegiatan pendaratan, bongkar muat, pelelangan

dan pendistribusian ikan dilakukan setiap kali ada kapal yang mendarat.

Page 50: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

38

Melalui Tempat Pelelangan Ikan Pondokdadap ikan hasil tangkapan

nelayan langsung dilakukan pelelangan dan kemudian disalurkan kepada

pengambek dan selanjutnya disalurkan kepada pengusaha-pengusaha untuk

dikirim keluar kota dan pabrik filet serta pengolahan ikan lainnya. Tempat

Pelelangan Ikan Pondokdadap sebagai sarana memperlancar proses kegiatan

jual beli ikan hasil tangkapan.

Penangkapan

ikan

Lelang Pengambak Pengusaha-

pengusaha

Page 51: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

39

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Profil dan Kegiatan Perikanan TPI Pondok Dadap

Unit Pengelola Pelabuhan Perikanan Pantai (UPPPP) Pondok Dadap mulai

dibangun pada tahun 1987 dan mulai dikembangkan pada tahun 2000 sampai

dengan sekarang. Sebelumnya pada tahun 1983, terdapat tiga kapal asal Puger

yang mendarat di Pantai Sendang Biru. Lokasi pantai yang terhalang oleh

semacam break water alami yang membuat perairan pantai menjadi tenang,

sehingga kegiatan pendaratan ikan menjadi lebih mudah. Semakin lama, daerah

ini semakin banyak didatangi oleh nelayan-nelayan dari berbagai daerah, seperti

Banyuwangi, Puger, dan Sulawesi.

Pada masa itu, terdapat tokoh masyarakat asal Irian memiliki ide untuk

membangun Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI), kemudian tokoh tersebut

mengontak Dinas Perikanan Kabupaten Malang. Setelah itu, dibentuklah tempat

pelelangan pertama di daerah ini, yaitu PPI Pondokdadap. Pondokdadap sendiri

diambil dari 2 kata, yaitu pondok dan dadap, yaitu pondok sebagai tempat

berteduh nelayan dan dadap diambil dari nama pohon dadap.

Melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 12/MEN/2004

tanggal 25 Februari 2004, PPI Pondok Dadap ditingkatkan statusnya menjadi

Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Pondok Dadap.

Kondisi yang semakin berkembangnya teknologi penangkapan yang dapat

menghasilkan produksi ikan yang berkualitas ekspor serta jumlah armada kapal

yang semakin banyak dan bervariasi, secara tidak langsung dibutuhkan

pembangunan yang tepat guna menunjang kebutuhan nelayan, bakul, dan

pengusaha ikan pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Mulai awal

tahun 2000, para nelayan daerah Sulawesi dan Kalimantan memperkenalkan

Page 52: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

40

cara penangkapan ikan dengan menggunakan alat penentu posisi (GPS).

Teknologi ini diserap dan berkembang di PPP Pondokdadap ini dan teknologi ini

dimanfaatkan hingga saat ini.

5.1.1 Visi dan Misi TPI Pondok Dadap

Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pondok Dadap dikelola oleh Dinas

Perikanan dan Kelautan Kabupaten Malang yang mempunyai visi dan misi

sebagai berikut:

Visi

Mewujudkan sistem usaha perikanan tangkap berbasis pelayanan prima

Misi

1. Menyediakan fasilitas dan jasa yang berorientasi kepada pertumbuhan

usaha perikanan tangkap.

2. Menciptakan iklim usaha yang kondusif dan mengembangkan perikanan

tangkap.

3. Meningkatkan kesejahteraan nelayan tangkap dan masyarakat perikanan.

4. Mewujudkan dan memberdayakan usaha perikanan tangkap sebagai

sumber ekonomi.

5. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui industri perikanan yang

bertanggung jawab.

5.1.2 Fasilitas Pokok dan Fasilitas Penunjang

Fasilitas pokok merupakan fasilitas yang harus ada. Fungsi fasilitas pokok

Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pondokdadap adalah sebagai prasarana

pendukung aktivitas nelayan untuk melakukan kegiatan penanganan ikan dilaut,

tempat membongkar ikan hasil tangkapan dan memuat perbekalan, serta tempat

tambat labuh kapal-kapal penangkapan ikan. Adapun fasilitas pokok di TPI

Pondokdadap antara lain:

Page 53: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

41

Tabel 12. Fasilitas Pokok No Fasilitas Fungsi Gambar

1 Gedung beratap

dengan

kemiringan lantai

tertentu

Area pusat kegiatan

dari Tempat

Pelelangan, yaitu

tempat melelang ikan

hasil tangkapan dan

menjadi tempat

pertemuan antara

penjual

(nelayan/pengambek)

dan pembeli

(pengusaha dan

konsumen).

2 Loket

pembayaran

Kasir ini digunakan

untuk pembayaran

ikan hasil tangkapan

yang telah berhasil di

lelang.

3 Dermaga Dermaga ini

digunakan berbagai

kegiatan bongkar

muat untuk

melakukan proses

pelelangan ikan hasil

tangkapan.

Fasilitas penunjang adalah fasilitas yang secara tidak langsung

mempertinggi peranan pelabuhan perikanan dan tidak termasuk fasilitas dasar

atau fungsional. Adapun fasilitas penunjang di Tempat Pelelangan Ikan (TPI)

Pondokdadap antara lain:

Page 54: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

42

Tabel 13. Fasilitas Penunjang No Fasilitas Fungsi Gambar

1 Timbagan ikan Untuk meningmbang

berat ikan

2 Kursi dan meja

kerja

Untuk kerja dalam

proses kegiatan

lelang seperti

menimbang dan

menulis nota.

3 Pengeras suara digunakan ketika

lelang, agar semua

yang ada di tempat

lelang mendengar

suara juru lelang.

4 Nota penjualan

digunakan untuk

menulis ikan hasil

lelang seperti nama

juragan, nama kapal,

jenis ikan, jumlah

berat dan harga.

Nota penjualan akan

di kurangi 1,5 % dari

jumlah ikan hasil

tangkapan untuk

biaya lelang.

5 Nota pembelian untuk menulis ikan

hasil lelang seperti

nama bakul, nama

kapal, jenis ikan,

jumlah berat dan

harga. Nota

pembeliaan akan di

kurangi 1,5% dari

ikan hasil tangkapan

yaitu untuk biaya

lelang.

Page 55: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

43

Tabel 15. Fasilitas Penunjang lanjutan

No Fasilitas Fungsi Gambar

6 Nota lelang

untuk menulis ikan

yang berhasil di lelang

seperti nama nelayan,

nama bakul, jenis

ikan, harga ikan, dan

berat ikan.

7 Karcis Karcis atau pupil ini

digunakan untuk

menulis berat ikan

dan nama kapal

setelah proses di

timbang dan biasanya

di taruh di atas ikan

atau di atas

keranjang.

8 Buku Lelang Buku lelang ini

digunakan untuk

menulis jenis ikan,

berat ikan dan nama

kapal setelah proses

penimbangan.

9 Toilet

Toilet yang ada di TPI

Pondokdadap ini

digunakan untuk

umum dan biasanya

di ambil pungutan

biaya setelah

menggunakan toilet

umum ini sebesar Rp.

2.000,-.

5.1.3 Kegiatan Perikanan di TPI Pondokdadap

a) Kegiatan yang berkaitan dengan produksi

Tambat labuh perahu atau kapal

Bongkat muat hasil tangkapan

Penyaluran perbekalan dan awak kapal

Pemeliharaan alat tangkap

Page 56: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

44

b) Kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan dan pemasaran

Penanganan hasil tangkapan

Pelelangan ikan

Pengepakan dan pendistribusian

Kondisi fisik dari bangunan dan fasilitas yang ada di TPI Pondokdadap saat

ini cukup baik, tetapi fasilitas yang ada di TPI Pondokdadap masih belum

beroperasi secara maksimal bahkan ada yang terbengkalai karena sudah jarang

digunakan. Fasilitas untuk menunjang berbagai aktivitas belum terlaksana

dengan baik diantaranya yaitu daftar kapal melaut, pengelolaan dan pembinaan

mutu ikan, pengumpulan data statistik perikanan, pengendalian dan pengawasan

kapal ikan dan penyampaian informasi perikanan kepada nelayan.

Page 57: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

45

5.1.3 Struktur Organisasi

Gambar 3. Struktur Organisasi TPI

Page 58: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

46

Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pondokdadap diselenggarakan langsung

oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Malang melalui kepala UPTD

Kecamatan Sumbermanjing yang ditunjuk oleh kepala Dinas Perikanan dan

Kelautan Kabupaten Malang serta dibantu oleh KUD Mina Jaya. Berikut

merupakan susunan organisasi dan tugas karyawan TPI Pondokdadap disajikan

pada Tabel 16:

Tabel 14. Status dan Tugas Karyawan TPI No Status Tugas

1 Kepala Dinas

Perikanan dan

Kelautan Malang

Sebagai penanggung jawab atas penyelenggaraan

pelelangan ikan di TPI

2 Kepala UPTD

Dinas Perikanan

dan kelautan

Bertugas memimpin seluruh kegiatan di TPI serta

melaksanakan koordinasi dengan pihak lain meliputi

instansi Pemerintah maupun perorangan dan mencatat

hasil laporan bulanan kegiatan TPI Pondokdadap.

3 KUD Mina Jaya Sebagai penyelenggara pelelangan ikan, sesuai SK Bupati

Malang Nomor 337/KEP/M/II/1993.

4 Juru timbang Melakukan penimbangan dan pencatatan berat terhadap

ikan yang masuk ke TPI.

5 Juru lelang Menjadi petugas antara pembeli dan penjual ikan (nelayan

dan pengusaha).

6 Juru nota

pembelian dan

penjualan

Mengisi nota pembelian dan mencatat nama pembeli dan

mengisi nota penjualan dan nama penjual

7 Juru nota lelang Mengisi nota lelang dari hasil lelang (pemenang dan

penjual).

8 Juru buku - Mencatat jumlah ikan dan hasil retribusinya

- Meneliti kelengkapan dan kebenaran bukti-bukti

pembukuan

- Melaksanakan pembukuan sesuai prosedur dan sistem

yang telah ditetapkan

- Menyimpan data keuangan berupa laporan yang

lengkap dengan penjelasan dan lampiran yang

dibutuhkan

9 Kasir TPI Menerima, menyimpan uang serta melaksanakan

administrasi kas

Bertanggung jawab pada keuangan TPI

Menyimpan bukti-bukti mengenai kas masuk dan

keluar

Bertanggung jawab atas jumlah penerimaan dan

pengeluaran kas

Memberikan laporan saldo kas kepada KUD

Page 59: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

47

Tabel 16. Status dan Tugas Karyawan TPI Lanjutan

No Status Tugas

10 Security TPI Menjadi petugas keamanan pada proses pelelangan ikan

di TPI

11 Petugas kebersihan Bertugas untuk membersihkan TPI setelah proses

pelelangan selesai supaya TPI selalu dalam kedaan bersih

dan siap digunakan kembali

(Sumber: KUD Mina Jaya, 2017).

TPI Pondokdadap memiliki kepengurusan secara struktural, dimana

susunan organisasi TPI memiliki hubungan yang erat. Peran TPI sebagai

pelaksana pelelangan ikan sekaligus sebagai penyelenggara pelelangan. Kepala

UPTD Dinas Perikanan dan Kelautan ditentukan oleh pihak DKP Malang,

sedangkan untuk karyawan TPI ditentukan oleh Kepala KUD sebab

kepengurusan TPI dibawah naungan KUD. Sistem kepengurusan yang telah

terbentuk ini telah berjalan sesuai dengan tugas masing-masing.

5.2 Peranan TPI dalam Pelaksanaan Pemasaran Ikan Hasil Tangkapan

5.2.1 Proses Pelelangan Ikan di TPI Pondokdadap

Proses pelelangan ikan di TPI Pondokdadap secara garis besar melalui

dua tahapan yaitu kegiatan lelang dan kegiatan administrasi. Proses pelelangan

di TPI Pondokdadap dilaksanakan setiap hari (selesai kapal melaut). Mekanisme

pelaksanaan pelelangan di TPI Pondokdadap diikuti oleh nelayan dan bakul

serta pelaksanaan pelelangan diatur oleh petugas TPI. Dalam proses

pelelangan, peserta pelelangan telah ditetapkan oleh KUD Mina Jaya dan

peserta tersebut telah terdaftar di KUD. Untuk menjadi peserta pelelangan,

peserta harus mempunyai modal jaminan berupa barang senilai Rp. 20.000.000,-

yang berupa sertifikat tanah ataupun BPKB mobil dan sudah ditanda tangani

oleh Kepala Desa. Hal ini dilakukan untuk menghindari para pengusaha yang

curang dan lari dari tanggungjawabnya. Pengusaha dalam mengikuti lelang

Page 60: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

48

diizinkan untuk membeli ikan lebih dari harga modal yang dijadikan modal pada

KUD Mina Jaya.

Kegiatan administrasi berupa pembuatan laporan aktivitas bulanan yang

disetorkan kepada Dinas Perikanan dan Kelautan Malang. Laporan tahunan

yang berisi pencapaian kerja yang meliputi jumlah ikan yang dilelang, punugutan

retribusi dan setoran ke Pemerintah daerah.

Alur Proses Lelang

Kegiatan pelelangan di TPI Pondokdadap dilaksanakan secara lelang

terbuka atau lelang terbuka melalui sampel dengan sistem penawaran

meningkat. Syarat untuk menjadi peserta lelang yaitu dengan memberikan foto

copy KTP, kartu keluarga (KK), pas foto dan jaminan yang telah ditentukan.

Dalam pelelangan peserta tidak boleh ada hubungan kontak dengan pemilik

kapal. Sehingga dalam proses pelelangan siapapun yang memenuhi persyaratan

dapat menjadi peserta lelang dan yang menjadi pemenang adalah para pembeli

yang membeli dengan harga yang sesuai dengan kesepakatan lelang. Pada

umunya diikuti oleh nelayan dengan alat tangkap pancing. Berikut merupakan

alur proses dalam kegiatan lelang di TPI Pondokdadap yang disajikan pada

Gambar 5.

Page 61: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

49

Gambar 4. Alur proses Pelelangan

Dari mekanisme lelang diatas dapat diuraikan seperti dibawah ini:

1. Pelelangan ikan di TPI Pondokdadap dilakukan sewaktu-waktu mulai dari

pukul 07.00 WIB – 15.00 WIB sesuai dengan waktu pendaratan kapal dan

pembongkaran ikan hasil tangkapan. Ikan hasil tangkapan di pilih dan di sortir

sesuai dengan jenis dan ukuran di atas kapal dan di tata dalam keranjang

(Fish Basket) oleh ABK sebelum di daratkan di TPI Pondokdadap.

2. Pelaksanaan pelelangan ikan di awali dengan persiapan oleh juru lelang , juru

timbang, juru tulis dan juru nota untuk mempersiapkan peralatan dan tempat

pelelang ikan. Setelah kapal di daratkan dan ikan dibongkar ikan langsung di

angkut oleh juru angkut.

3. Jasa angkut tersebut mendapatkan upah sebesar Rp 5000,-/per angkutan dan

perangkutan membutuhkan 2 juru angkut. Jadi setiap juru angkut mendapat

upah sebesar Rp 2500,-. Setelah di angkut ke tempat lelang ikan kemudian di

Kapal Sandar Bongkar hasil tangkapan

Pengangkutan ikan

Penimbangan ikan

Proses pelelangan ikan

Pencatatan nota

Pembayaran ke loket

Page 62: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

50

timbang ke juru timbang setelah di timbang ikan diberi kertas putih

(karcis/pupil) dengan tulisan berat dan nama kapal oleh juru timbang yang

ditempelkan pada ikan.

4. Kemudian ikan di tata di lantai lelang setelah semua ikan hasil tangkapan satu

kapal masuk ke tempat pelelangan.

5. Setelah semua selesai dari proses pembongkaran dan penimbangan, ikan

diletakkan di depan umum yang disaksikan oleh pemilik ikan ( nelayan) dan

bakul-bakul (pengusaha) yang sudah perada di tempat pelelangan tersebut.

Dalam proses pelelangan, nelayan telah memberi mandat kepada pengambek

untuk mewakili proses lelang.

6. Dalam proses lelang ini, petugas juru lelang telah menetapkan harga minimal

tertentu per kilo gram. Harga minimal tersebut didapatkan dari pengambek,

penentuan harga tersebut disesuaikan dengan kondisi ramai atau tidaknya

hasil tangkapan nelayan. Misalkan pada musim ikan maka pengambek

mematok harga rendah dan sebaliknya pada musim paceklik maka

pengambek mematok harga yang tinggi. Kemudian juru lelang menetapan

harga minimal tertentu dan ditawarkan pada bakul-bakul yang berada di

tempat pelelangan sampai bakul ikan penawar harga tertinggi. Setelah harga

tertinggi terpenuhi dan tidak ada yang melebihi harga tertinggi maka ikan akan

diberikan kepada bakul yang telah menawar dengan harga tertinggi. Dan

pelelangan dilakukan secara terbuka dan untuk umum. Untuk ikan-ikan besar

seperti ikan Tuna (thunus albaceres) dan Albakor (thunnus alalunga)

biasanya dilelang kepada pelanggan tetap tetapi untuk ikan-ikan kecil seperti

ikan cakalang (katsuwonus pelamis) dan baby tuna (thunus spp) dilelang

secara umum.

7. Bagi pelelang pemula harus mendaftarkan diri terlebih dahulu sebagai peserta

lelang kebagian pelayanan TPI. Setelah lelang berhasil di lakukan maka juru

Page 63: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

51

nota lelang mengisi nota lelang dan menulis nama penjual, pembeli, berat

ikan, harga ikan, dan jenis ikan yang telah di lelang dan pemilik ikan akan

mendapatkan nota. Nota lelang tersebut rangkap 4 yaitu warna putih (nota

lelang 1) yang di berikan kepada nelayan ataupun pengambek, warna merah

(nota lelang 2) yang di berikan kepada pengusaha/pembeli pemenang lelang,

warna biru (nota lelang 3) yang di berikan kepada kasir TPI untuk di jadikan

pembukuan, dan yang terakhir warna kuning (nota 4) yang diberikan kepada

Dinas Kelautan dan Perikanan. Dan setelah itu juru buku mencatat harga

berat dan jenis ikan pada buku lelang.

8. Setelah pelelangan selesai, nelayan tidak langsung menerima uang hasil

lelang tersebut. Nelayan harus menunggu sampai para pengusaha/pembeli

membayar pada kasir TPI. Di TPI Pondokdadap pembayaran biasanya dalam

bentuk sistem kredit dimana waktu pembayaran diberi waktu maksimal 5 hari.

Setelah waktu pembayaran habis selama kurun waktu 5 hari dan bakul (

pengusaha ) tidak bisa membayar maka akan di skorsing dan tidak bisa ikut

lelang selanjutnya sampai pengusaha melunasi uang hasil pelelangan

tersebut.

9. Proses pelunasan yang dilakukan oleh pembeli tersebut pertama uang hasil

pembelian ikan di bayarkan kepada kasir dengan menunjukkan nota lelang.

Kemudian oleh juru kasir, nota pembelian di berikan kepada pengusaha. Dan

juru kasir menulis nama pembeli, penjual, berat, dan jenis ikan sesuai dengan

nota lelang. Kemudian mengalikan berat ikan dengan harga per kilo gram dan

ditambah 1,5% untuk retribusi. Setelah pengusaha membayar hasil

pembeliannya, pengambek akan menunjukkan nota lelang kepada kasir dan

juru nota penjualan. Setelah itu petugas memberikan nota penjualan kepada

pengambek untuk mengambil uang pada kasir.

Page 64: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

52

Dalam alur proses pelelangan di TPI Pondok Dadap, waktu yang

dibutuhkan nelayan mulai dari kapal sandar hingga ke proses administrasi

cukup singkat yaitu rata-rata setiap kapal membutuhkan waktu sekitar satu

jam. Sehingga kualitas ikan hasil tangkapan nelayan masih terjaga

kualitasnya.

5.2.2 Retribusi Pelelangan

Peraturan daerah tentang retribusi di berlakukan di Tempat pelelangan ikan

Pondokdadap Sendang Biru. Pemerintah mengeluarkan Peraturan Daerah

(PERDA) Kabupaten Malang no. 1 Tahun 2009 adalah tentang penyelenggaraan

pelelangan ikan di TPI dalam wilayah kab. Malang, dan untuk pelayanan

penyelenggara pelelangan ikan di Tempat Pelelangan Ikan ditetapkan jasa lelang

diputuskan menjadi 3% yaitu 1,5% dari penjual dan 1,5 dari pembeli. Pembagian

retribusi dari hasil pungutan sebanyak 3% diakumulasikan dan dijadikan menjadi

100%. Pungutan tersebut dibagi dengan beberapa hal, yaitu sebanyak 50%

untuk pemerintah daerah dan 50% untuk KUD. Berikut adalah rincian pembagian

hasil dari retribusi :

1. 50% Pendapatan Asli Daerah (PAD) 40% untuk Kabupaten Malang

10% untuk Propinsi

2. 30% Gaji Karyawan KUD

3. 2,5% Kelompok nelayan

4. 2,5% Bakul nelayan

5. 3% Keamanan TPI (meliputi koramil, polsek, Airud, dan AL)

6. 3% Dana Desa

7. 4% Dana Sosial (kecelakaan laut dll)

8. 5% Perawatan TPI

Page 65: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

53

Dalam peraturan retribusi ini sangatlah diperlukan dan harus dengan

pengawasan yang baik. Karena ini merupakan salah satu bentuk kegiatan

manajemen dalam pelelangan ikan di Tempat pelelangan ikan Pondokdadap

Sendang Biru Kabupaten Malang.

Pelaksanaan kegiatan pelelangan di TPI Pondokdadap cukup baik. Hal

tersebut terjadi karena adanya sarana dan prasarana yang memadai dan

pembangunan TPI yangtelah terealisasi. Antusias nelayan dalam menjual ikan

melalui TPI terlihat dari banyaknya ikan yang dilelang selama tahun 2017,

disamping itu nelayan dan bakul sebagai peserta lelang cukup tertib dalam

mengikuti prosedur pelelangan yang ditetapkan. Tetapi masih ada beberapa

bakul yang menjadi peserta lelang namun tidak memenuhi persyaratan untuk

mengikuti lelang.

Berdasarkan Peraturan Bupati Malang Nomor 1 Tahun 2009 mengenai

penyelenggaraan pelelangan ikan di TPI dapat dibandingkan dengan hasil fakta

di lapang,dapat dilihat pada Tabel 17.

Tabel 15. Perbandingan Perpu nomor 1 tahun 2009 dengan fakta di Lapang No Peraturan Bupati Malang nomor

1 Tahun 2009

Fakta di Lapang

1 TPI adalah tempat penjual dan pembeli melakukan transaksi jual beli ikan dengan cara pelelangan.

Peranan TPI dalam melakukan pelelangan ikan berjalan dengan baik dan sesuai dengan peraturan yang ada.

2 Besarnya tarif retribusi untuk jasa atas pelayanan Penyelenggara Pelelangan Ikan di TPI ditetapkan sebesar 3% (tiga persen) dari harga transaksi penjualan ikan melalui lelang 1,5 % (satu setengah persen dari nelayan/penjual dan1,5 % (satu setengah persen) dari pedagang/bakul/pembeli ikan.

Ketetapan tarif restribusi sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan Perpu

3 Retribusi Pelelangan Ikan

disetorkan sebagai bagian dari

Pendapatan Asli Daerah ke Kas

Umum Daerah.

Dari retribusi yang diakumulasikan

menjadi 100% tersebut 50% untuk PAD

dan 40% untuk Kabupaten Malang dan

10% untuk Propinsi.

Page 66: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

54

Tabel 16. Perbandingan Perpu nomor 1 tahun 2009 dengan fakta di Lapang Lanjutan No Peraturan Bupati Malang nomor

1 Tahun 2009

Fakta di Lapang

4 Penyelenggara sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dalam

Pasal ini dapat menunjuk Koperasi

atau Badan Hukum sebagai

Pelaksana Lelang di Wilayah

Kabupaten Malang.

Sebagai penyelenggara yaitu KUD

Mina Jaya

5 Pembayaran transaksi pembelian

ikan dilakukan secara tunai dengan

jangka waktu yang disetujui oleh

Pelaksana Lelang.

Kurang sesuainya dengan perpu,

meskipun secara kredit namun waktu

pembayaran diberi waktu maksimal 5

hari. Apabila pedagang membayar ikan

lebih dari batasnya, maka pedagang

akan dikenakan sanksi.

6 Setiap nelayan yang

memanfaatkan fasilitas TPI wajib

menyerahkan hasil tangkapannya

kepada Pelaksana Pelelangan

untuk dilelang.

Sesuai dilapang, dimana setiap kapal

bersandar, ikan hasil tangkapan

nelayan langsung dilelang di TPI, dan

berat ikan yang diperoleh selalu lebih

50kg.

7 Pelelangan di bawah 50 kg dapat

dilakukan apabila ada permintaan

dari nelayan dan/atau bakul.

Sesuai dilapang, meskipun berat ikan

kurang dari 50kg, ikan akan tetap

dilelang apabila ada permintaan dari

bakul. Namun hal tersebut jarang

terjadi di TPI karena kebanyakan

nelayan yang hasil tangkapannya

sedikit sudah melakukan perjanjian

dengan bakul.

Dari Tabel 17, dapat disimpulkan bahwa kegiatan di TPI Pondokdadap

terkait peranan dalam pemasaran ikan hasil tangkapan nelayan menurut

Peraturan Bupati Malang nomor 1 tahun 2009 dibandingkan dengan kenyataan

dilapang bahwa kegiatan yang ada di TPI Pondokdadap sebagian besar sudah

berjalan sebagaimana mestinya. Keadaan ini menunjukkan TPI Pondok Dadap

mempunyai peran relatif besar dalam peningktan kesejahteraan masyarakat

nelayan dan pemasaran hasil perikanan. Namun ada beberapa faktor yang

menyebabkan TPI tidak berperan sempurna. Menurut keterangan nelayan yang

tidak menjual ikan melalui TPI disebabkan karena mereka sudah terikat dengan

Page 67: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

55

tauke, sebagai pemilik kapal maupun tauke sebagai penanggung biaya selama

mereka ke laut. Selain itu menurut keterangan nelayan lainnya sedikitinya jumlah

hasil tangkapan ikan sehingga menyebabkan mereka tidak melakukan

pelelangan di TPI. Dan menurut kepala TPI ukuran kapal ikut mempengaruhi

jumlah hasil tangkapan nelayan untuk menjual ikan di TPI, karena syarat ikan

untuk dilelang di TPI minimal dengan berat 50 kg.

5.3 Kelebihan dan Kekurangan Memasarkan Ikan melalui TPI dan diluar TPI

5.3.1 Kelebihan dan Kekurangan Pemasaran Ikan melalui TPI

Berikut merupakan kelebihan dan kekurangan pemasaran ikan didalam TPI

disajikan pada tabel 18.

Tabel 17 kelebihan dan kekurangan pemasaran ikan melalui TPI

No Kelebihan Kekurangan

1 Syarat mengikuti lelang mudah untuk

dipenuhi.

Bayar retribusi

2 Proses pelelangan cepat

3 Banyaknya jumlah bakul

4 Proses administrasi mudah

5 Ikan selalu laku terjual

a. Kelebihan

1. Syarat mengikuti lelang mudah untuk dipenuhi.

Persyaratan untuk menjadi peserta lelang di TPI Pondokdadap mudah

untuk dipenuhi, yaitu memberikan uang jaminan, foto copy KTP, Kartu

Keluarga dan lain-lain.

2. Proses pelelangan cepat

Proses pelelangan dilakukan secara lelang terbuka, dimana peserta

lelang sebagai penawar tertinggilah yang ditetapkan sebagai

pemenang.

3. Banyaknya jumlah bakul

Page 68: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

56

Dalam pelelangan ikan jumlah bakul yang banyak sehingga

menciptakan persaingan harga.

4. Proses administrasi mudah

Proses adminisrasi di TPI Pondokdadap sangatlah mudah dan jelas.

Dimana para peserta lelang maupun pemilik ikan yang dilelang memiliki

karcis lelang kemudian ditukarkan dengan nota pembelian ataupun

nota penjualan. Kemudian bakul membayar sejumlah uang sesuai

harga lelang dan nelayan berhak menerima uang dari hasil penjualan

ikan melalui lelang

5. Ikan selalu laku terjual

Dimana setiap ada kapal bersandar ikan hasil tangkapan nelayan harus

langsung dilelang di TPI tersebut.

b. Kekurangan

Dalam pemasaran didalam TPI peserta lelang akan dikenakan biaya

retribusi, sebab dengan nama retribusi penyelengaraan pelelangan ikan

dipungut biaya retribusi sebagai pembayaran atas pemanfaatan jasa

penyelenggaraan pelelangan ikan di TPI.

Banyak kelebihan yang diperoleh nelayan maupun bakul yang mengikuti

pemasaran melalui TPI, seperti kemudahan menjadi peserta lelang maupun

kemudahan dalam proses pelelangan.

Kegiatan pemasaran ikan melalui TPI dengan proses lelang berjalan cukup

baik. Banyaknya kelebihan yang didapat dapatkan dalam pemasaran ikan di TPI

membuat banyak nelayan mau memasarkan ikannya melalui TPI. Kekurangan

pemasaran ikan melalui TPI karena adanya biaya retribusi, namun peserta tidak

keberatan dan tidak merasa beban. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh bapak

Nuril (37 tahun) salah satu peserta lelang di TPI Pondok Dadap:

Page 69: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

57

“sebenarnya peraturan disini mudah dan menguntungkan, tapi ya gitu mbak pasti juga harus ada yang dibayar makanya engga enaknya ya karena pajaknya. Tapi nggak terlalu masalah soalnya kan yg dibebankan nggak terlalu tinggi jadi ya tidak begitu dipermasalahkan”. 5.3.2 Kelebihan dan Kekurangan Pemasaran diluar TPI

Selain nelayan dan bakul yang melakukan pemasaran didalam TPI, ada

juga yang melakukannya diluar TPI atau tanpa melalui proses pelelangan,

namun hanya sedikit sekali. Berikut merupakan kelebihan dan kekurangan

pemasaran ikan diluar TPI yang disajikan pada Tabel 19.

Tabel 18 Kelebihan dan Kekurangan Pemasaran Ikan diluar TPI

No Kelebihan Kekurangan

1 Ikan langsung dijual tanpa

dilelang

Tidak semua ikan yang diperoleh pasti

laku terjual

2 Tidak adanya retribusi Penentuan harga kadang bisa

sepihak.

a. Kelebihan

1. Hasil tangkapan langsung dijual ke bakul tanpa proses lelang

Hal ini memang dapat mempersingkat waktu pemasaran ikan,

mengingat ikan mudah rusak, tetapi nelayan tidak bisa melakukan

penawaran harga kepada bakul sehingga harga ikan hasil tangkapan

nelayan secara sepihak ditentukan oleh bakul

2. Tidak adanya penarikan retribusi

Dalam proses pemasaran ikan diluar TPI, ditangani sendiri oleh para

nelayan sebagai pemiliki ikan dengan bakul sebagau pembeli ikan. Jadi

tidak ada pungutan retribusi.

b. Kekurangan

3. Hasil tangkapan yang tidak pasti langsung terjual

Dalam kegiatan pemasaran ikan diluar TPI, terkadang bakul secara

semena-mena mengembalikan ikan hasil tangkapan nelayan maupun

Page 70: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

58

membayar dengan harga murah dengan alasan ikan tidak laku

dipasaran.

4. Penentuan harga sepihak bisa merugikan nelayan

Penentuan harga ikan hasil tangkapan nelayan secara sepihak

ditentukan oleh bakul tanpa ada upaya penawaran ikan nelayan,

sehingga sangat merugikan nelayan.

Pemasaran ikan hasil tangkapan diluar TPI tanpa lelang juga memiliki

kelebihan dan kekurangan. Kebanyakan nelayan yang menjual hasil tangkapan

diluar TPI merupakan nelayan dengan alat tangkap skala kecil dan perahu kecil

dengan hasil tangkapan sedikit. Selain itu ada nelayan yang memiliki ikan

kerjasama dengan bakul. Seperti diungkapkan sadikin (48), mengatakan bahwa:

“saya menjual ikan langsung ke pengepul, soalnya hasil tangkapan saya Cuma sedikit mbak juga campuran ikannya ya jadinya saya jual langsung ke bakul langganan”.

Berdasarkan data yang diperoleh dapat diketahui bahwa banyak

kelebihan dan kemudahan yang dirasakan nelayan dan bakul yang mengikuti

lelang di TPI. Dimana nelayan dapat menjual ikan hasil tangkapannya dengan

proses cepat, mudah dan harga wajar sesuai pasaran dan nelayan dapat

menerima pembayaran dari hasil lelang secara tunai. Meskipun lebih banyak

lebeihan yang diperoleh dalam pemasaran ikan melalui TPI, namun masih ada

nelayan dan bakul memilih transaksi pemasaran ikan diluar TPI. Umumnya

mereka memiliki alasan sendiri-sendiri seperti hasil tangkapan sedikit maupun

memiliki ikatan kerjasama dengan bakul.

Page 71: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

59

5.4 Harga Jual dan Pendapatan Nelayan yang Memasarkan Hasil

Tangkapan Melalui TPI dan diluar TPI

5.4.1 Harga Jual Ikan melalui TPI dan diluar TPI

Harga jual ikan biasanya dipengaruhi oleh musim dan permintaan,

dimana apabila musim ikan dan hasil tangkapan nelayan melimpah sedangkan

permintaan tetap, maka harga jual ikan akan turun. Sedangkan bila hasil

tangkapan nelayan sedikit dan permintaan meningkat maka harga jual ikan

tinggi. Berikut merupakan jenis dan harga ikan yang dijual melalui TPI dan diluar

TPI disajikan pada Tabel 20.

Tabel 19 Jenis Ikan dan Harga Jual Melalui TPI dan diluar TPI Uraian TPI Luar TPI

Harga/kg (Rp) Harga/kg (Rp)

Tuna (keseluruhan great) 50.000 49.000

Cakalang 16.000 16.000

Baby tuna 20.000 19.000

Black marlin 32.000 32.000

Tongkol 11.000 9.000

Layang 14.000 12.000

Lamadang 25.000 21.000

Lauro 17.000 15.000

Ikan sisik 5.000 4.000

Jumlah 190.000 177.000

Selisih 13.000

Pada Tabel 20 dapat dilihat bahwa semua jenis tangkapan yang

didaratkan, ada yang dijual melalui TPI dan diluar TPI. Jika dibandingkan harga

jual ikan melalui TPI dan diluar TPI terdapat selisih. Rata-rata harga jual ikan

hasil tangkapan nelayan lebih tinggi bila dijual melalui TPI dengan proses lelang

daripada dijual langsung kepada bakul tanpa proses lelang. Untuk penerimaan

nelayan tergantung dari banyak sedikitnya ikan hasil tangkapan yang diperoleh.

Page 72: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

60

5.4.2 Pendapatan Nelayan yang Memasarkan Hasil Tangkapan Melalui TPI

Alat tangkap pancing merupakan alat tangkap yang digunakan oleh

nelayan Sendangbiru. Alat tangkap ini cukup banyak digunakan oleh nelayan

Sendangbiru karena hasil tangkapannya cukup besar. ABK yang dibawa melaut

rata-rata sekitar 5-8 orang untuk sekali melaut, sekali melaut waktu yang

diperlukan 10-15 hari. Permasalahan yang dihadapi oleh nelayan saat sedang

melaut adalah angin kencang, ombak besar, cahaya bulan dan arus laut yang

besar. Apabila cuaca buruk nelayan tidak melaut, hal tersebut biasanya tejadi

apabila sedang musim angin barat, menurut penuturan nelayan musim barat

setiap tahunnya kurang bisa diperkirakan hanya saja biasa terjadi sekitar bulan

Oktober-April pada saat tersebut biasa disebut musim paceklik.

Pendapatan kotor nelayan rata-rata pada saat musim barat yaitu sekitar 10

ton, sedangkan pada musim timur atau musim ikan hasil tangkapan bisa

mencapai 40-60 ton atau bahkan bisa lebih. Harga ikan pada saat musim barat

yang masuk ke tempat pelelangan ikan lebih tinggi dibandingkan harga ikan

pada saat musim timur, sehingga hal tersebut mempengaruhi penerimaan

nelayan.

a) Modal Tetap

Modal secara umum dapat dibedakan atas modal aktif dan modal pasif.

Modal aktif terdiri dari aktiva lancar dan aktiva tetap. Sedangkan modal pasif

terdiri dari modal sendiri dan modal asing. Modal usaha dalam pengertian

ekonomi adalah barang atau uang yang bersama-sama faktor produksi tanah

dan tenaga kerja untuk menghasilkan suatu barang baru (Riyanto, 1995).

Modal yang dikeluarkan pada usaha unit penangkapan ikan di Sendangbiru

yaitu sebesar Rp 100.000.000. Biaya tetap usaha unit penangkapan dengan

pancing meliputi kapal, mesin, alat tangkap pancing dan box es. Adapun rincian

komponen biaya tetap yang disajikan pada Tabel 21.

Page 73: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

61

Tabel 20. Modal Tetap Penangkapan Ikan

No Jenis Barang Jumlah (Unit) Harga Satuan

(Rp)

Harga Total

(Rp)

1 Kapal 1 75.000.000 75.000.000

2 Mesin 2 5.000.000 10.000.000

3 Alat tangkap 1 575.000 575.000

4 Box es 4 1.218.750 4.875.000

5 Jirigen 30 40.000 1.200.000

Total 38 81.833.750 91.650.000

Pada Tabel 21 dapat dilihat bahwa modal tetap yang terbesar yaitu untuk

pembelian kapal sebesar Rp 75.000.000. modal tetap untuk membeli dua buah

mesin yaitu sebesar Rp 10.000.000, untuk membeli alat tangkap sebesar Rp

575.000, untuk pembelian box es sebanyak 4 unit sebesar Rp 4.875.000 dan

untuk pembelian jirigen sebanyak 30 unit sebesar Rp 1.200.000.

b) Biaya Produksi

Menurut Riyanto (1995), biaya produksi adalah keseluruhan biaya yang

terjadi pada produksi jangka pendek. Biaya produksi ini dikeluarkan suatu usaha

untuk melakukan kegiatan memproduksi sehingga menghasilkan output. Biaya

tetap merupakan biaya yang besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh volume

produksi. Sedangkan biaya tidak tetap adalah biaya yang besar kecilnya

dipengaruhi oleh besar kecilnya volume produksi. Biaya produksi yang

dikeluarkan untuk penangkapan terdiri atas biaya tetap dan biaya variabel.

Komponen biaya tetap untuk penangkapan disajikan pada Tabel 22.

Tabel 21. Komponen Biaya Tetap untuk penangkapan

No Biaya Tetap Biaya (Rp)

1 Penyusutan Kapal 30.000.000

2 Penyusutan mesin 3.000.000

3 Penyusutan alat tangkap 300.000

4 Penyusutan box es 500.000

5 Penyusutan Jirigen 15.000

Total 33.815.000

Page 74: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

62

Berdasarkan Tabel 22 dapat dilihat bahwa total biaya tetap untuk

penangkapan sebesar Rp 33.815.000. Komponen variabel usaha penangkapan

disajikan pada Tabel 23.

Tabel 22. Biaya variabel penangkapan

No Biaya Variabel Biaya (Rp)

1 Solar (Rp 5.150 x 1.400 liter) 7.210.000

2 Es Balok (Rp 10.000 x 150 buah ) 1.500.000

3 Galon (Rp 15.000 x 6 galon) 90.000

4 Gas ( Rp 18.000 x 6 tabung) 108.000

5 Beras (Rp 8000 x 25 Kg) 200.000

6 Sayuran 50.000

7 Perawatan 500.000

Total 9.658.000

Dari Tabel 23 dapat dilihat bahwa biaya variabel untuk solar yaitu sebesar

Rp 7.210.000, biaya variabel untuk penggunaan es sebesar Rp 1.500.000, biaya

variabel untuk galon sebesar Rp 90.000.000, biaya variabel untuk gas yaitu

sebesar Rp 108.000, variabel yang digunakan untuk beras yaitu sebesar Rp

200.000, untuk sayuran sebesar Rp 50.000 dan untuk perawatan lain sebesar Rp

500.000.

c) Penerimaan

Menurut Munir (2010), penerimaan merupakan hasil kali total produk dengan

harga produk per satuan. Penerimaan untuk penangkapan diperoleh dari total

hasil tangkapan selama satu bulan (2x trip penangkapan) dikali dengan harga

ikan. Penerimaan yang diperoleh unit penangkapan dalam satu bulan yaitu

sebesar Rp 145.506.598. Total penerimaan dari penangkapan selama satu bulan

disajikan pada Tabel 24.

Tabel 23. Total Penerimaan dari penangkapan selama satu bulan No Deskripsi Penerimaan

1 Dalam satu bulan 2x

penangkapan

145.506.598

Page 75: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

63

Dari Tabel 24 dapat dilihat bahwa total produksi pada bulan Mei yaitu

nelayan melakukan operasi penangkapan sebanyak 2 kali dengan total

penerimaan dari hasil penjualan tangkapan sebesar Rp 145.506.598.

d) Pendapatan

Pendapatan yaitu pendapatan dikatakan sebagai jumlah penghasilan yang

diperoleh dari hasil pekerjaan dan biasanya pendapatan seseorang dihitung

setiap tahun atau setiap bulan Menurut Sukirno (2002). Dari hasil analisis

diperoleh nilai bawa nelayan memperoleh pendapatan sebesar Rp 22.106.457,1.

Analsisis pendapatan nelayan dilakukan perhitungan perbulan pada saat

penelitian:

Total penerimaan Rp 145.506.598

Biaya restribusi, konsumsi, bahan bakar

dan es balok

Rp 15.023.198 _

Rp 130.483.400

Pemilik kapal (6 bagian), nahkoda (3

bagian), ABK (1 bagian x jumlah ABK 5) 14 :

Rp 9.320.242,86

Pemilik Kapal 6 x 9.320.242,86 = Rp 55.921.457,1

Nahkoda 3 x 9.320.242,86 = Rp 27.960.728,6

ABK 5 x 9.320.242,86 = Rp 46.601.214,3

Hasil pemilik – biaya tetap Rp 22.106.457,1

e) RC Ratio

Menurut Soekartawi (1994), Revenue Cost Ratio dikenal sebagai

perbandingan antara penerimaan dengan biaya yang bertujuan untuk

mengetahui apakah suatu usaha menghasilkan keuntungan atau belum

menghasilkan keuntungan. Dengan membandingkan total revenue dan total cost,

maka ada 3 kemungkinan yang akan terjadi, yaitu:

R/C > 1, maka usaha dikatakan menguntungkan

Page 76: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

64

R/C = 1, maka usaha dikatakan tidak untung dan tidak rugi

R/C < 1, maka usaha dikatakan mengalami kerugian.

RC Ratio pada usaha penangkapan ikan menunjukkan nilai 3,34 yang berati

nilai RC lebih besar dari satu dapat diketahui bahwa usaha penangkapan ikan

menguntungkan, karena dengan investasi terhadap usaha ini penerimaan yang

diperoleh akan lebih besar dari biaya yang dikeluarkan.

5.4.3 Pendapatan Nelayan yang Memasarkan Ikan diLuar TPI

Alat tangkap yang banyak digunakan di perairan Sendangbiru adalah alat

tangkap pancing dengan menggunakan perahu berkapasitas 4 GT. Hasil

tangkapan nelayan ini semua dijual langsung kepada bakul. Hal ini sesuai

penuturan pak marzuki (46):

“hasil tangkapannya sedikit mbak, kalau dijual di TPI mau sebesar apa

uang yangidapat, belum dipotong biaya retribusinya kan makanya ikan langsung

saya jual ke bakul”.

Biasanya nelayan melaut dari pukul 04.00-11.30 WIB, dengan membawa

abk 2-3 orang dan membawa peralatan laut seperti: pancing, jaring 3 inch, snap

dan diesel. Jenis ikan yang sering ditangkap adalah ikan sisik, baby tuna, ikan

layang.

a) Modal Tetap

Modal secara umum dapat dibedakan atas modal aktif dan modal pasif.

Modal aktif terdiri dari aktiva lancar dan aktiva tetap, sedangkan modal pasif

terdiri dari modal sendiri dan modal asing. Modal usaha dalam pengertian

ekonomi adalah barang atau uang yang bersama-sama faktor produksi tanah

dan tenaga kerja untuk menghasilkan suatu barang baru (Riyanto, 1995).

Modal tetap yang dikeluarkan pada usaha penangkapan Rp 22.780.000.

biaya tetap usaha penangkapan meliputi kapal, alat tangkap, mesin basket dan

jerigen. Adapun rincian komponen biaya yang disajikan pada Tabel 25

Page 77: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

65

Tabel 24. Modal Tetap

No Jenis Barang Jumlah (Unit) Harga Satuan (Rp) Harga Total (Rp)

1 Kapal 1 16.000.000 16.000.000

2 Mesin 1 3.500.000 3.500.000

3 Alat tangkap 3 1.000.000 3.000.000

4 Basket 4 50.000 200.000

5 Jerigen 2 40.000 80.000

Total 22.780.000

Pada Tabel 25 dapat dilihat bahwa modal tetap yang terbesar yaitu untuk

pembelian perahu yaitu sebesar Rp 16.000.000. modal tetap untuk membeli

mesin yaitu sebesar Rp 3.500.000, untuk pembelian alat tangkap sbesar Rp

3.000.000 , untuk membeli basket sebanyak 4 unit sebesar Rp 200.000 dan

untuk jerigen sbesar Rp 80.000.

b) Biaya Produksi

Menurut Rianto (1995), biaya produksi adalah keseluruhan biaya yang terjadi

pada produksi jangka pendek. Biaya produksi ini dikeluarkan suatu usaha untuk

melakukan kegiatan memproduksi sehingga menghasilkan output. Biaya tetap

merupakan biaya besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh volume produksi .

sedangkan biaya tidak tetap adalah biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh

besar kecilnya volume produksi.

Biaya produksi yang dikeluarkan pada penangkapan terdiri atas biaya tetap

dan biaya variabel. Komponen biaya tetap untuk penangkapan disajikan pada

Tabel 26.

Tabel 25. Komponen Biaya Tetap No Biaya Tetap Biaya(Rp)

1 Penyusutan kapal 88.889

2 Penyusutan mesin 53.333

3 Penyusutan alat tangkap 40.000

4 Penyusutan basket 8.333

5 Penyusutan jerigen 5.000

6 Perawatan 65.000

Total 260.555

Page 78: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

66

Berdasarkan Tabel 26 dapat dilihat bahwa total biaya tetap penangkapan

yaitu sebesar Rp 260.555. komponen biaya lain yaitu biaya variabel dengan

komponen biaya solar, konsumsi dan upah ABK. Komponen biaya variabel pada

panangkapan disajikan pada Tabel 27.

Tabel 26. biaya Variabel

No Biaya Variabel Biaya (Rp)

1 Solar (Rp 5.150 x 142.406) (karena 23x trip 947.600

2 Konsumsi (Rp 5.000 x 4 nasi bungkus) 460.000

Total 1.407.600

Dari Tabel 27 dapat dilihat bahwa biaya variabel untuk solar yaitu sbesar

Rp 947.600, biaya variabel yang dikeluarkan untuk konsumsi yaitu sbesar Rp

460.000.

c) Penerimaan

Menurut Munir (2010), penerimaan merupakan hasil kali total produk dengan

harga produk per satuan. Penerimaan usaha penangkapan diperoleh total hasil

tangkapan satu bulan (23 kali trip) di kali harga ikan. Penerimaan yang diperoleh

dalam satu bulan yaitu sbesar Rp 12.650.000. Total penerimaan penangkapan

selama satu bulan disajikan pada Tabel 28.

Tabel 27. Total Penangkapan selama satu bulan No Deskripsi Harga Jual

1 Dalam satu bulan 23 kali penangkapan 12.650.000

d) Pendapatan

Pendapatan yaitu pendapatan dikatakan sebagai jumlah penghasilan yang

diperoleh dari hasil pekerjaan dan biasanya pendapatan seseorang dihitung

setiap tahun atau setiap bulan Menurut Sukirno (2002). Dari hasil analisis

diperoleh nilai bawa nelayan memperoleh pendapatan sebesar Rp 6.132.736,62.

Analsisis pendapatan nelayan dilakukan perhitungan perbulan pada saat

penelitian:

Page 79: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

67

Total penerimaan Rp 12.650.000

Biaya konsumsi, bahan bakar Rp 1.407.600 _

Rp 11.243.400

Pemilik kapal (6 bagian), nahkoda (3

bagian), ABK (1 bagian x jumlah ABK 2) 11 :

Rp 1.022.127,27

Pemilik Kapal 6 x 1.022.127,27 = Rp 6.132.763,62

Nahkoda 3 x 1.022.127,27 = Rp 3.066.381,81

ABK 2 x 1.022.127,27 = Rp 2.044.254,54

Hasil pemilik – biaya tetap Rp 5.875.208,62

e) R/C Ratio

Menurut Soekartawi (1994), Revenue Cost Ratio dikenal sebagai

perbandingan antara penerimaan dengan biaya yang bertujuan untuk

mengetahui apakah suatu usaha sudah menghasilkan keuntungan atau belum.

Dengan membandingkan total revenue dan total cost, maka ada 3 kemungkinan

yang akan terjadi, yaitu:

R/C > 1, maka usaha dikatakan menguntungkan

R/C = 1, maka usaha dikatakan tidak untung juga tidak rugi

R/C < 1, maka usaha dikatakan rugi.

RC Ratio pada usaha penangkapan ikan dengan menunjukkan nilai 7,58

yang berarti nilai RC Ratio lebih besar dari satu dapat diketahui bahwa usaha

penangkapan ikan menguntungkan, karena dengan investasi terhadap usaha ini

penerimaan yang diperoleh akan lebih besar dari biaya yang dikeluarkan.

Berikut merupakan perbedaan pendapatan nelayang yang memasarkan ikan

di dalam TPI dan yang memasarkan diluar TPI.

Page 80: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

68

Tabel 28. Perbandingan Pendapatan Nelayan yang Memasarkan Ikan di TPI dan diluar TPI.

Deskripsi Pendapatan (Rp/bulan)

Nelayan yang memasarkan di TPI * Rp 22.106.457,1

Nelayan yang memasarkan di luar TPI

**

Rp 5.872.208,62

Keterangan :

(*) Nelayan dengan hasil tangkapan >50kg dengan perahu sekitar 10 GT

(**) Nelayan dengan hasil tangkapan <50kg dengan perahu sekitar 4 GT

Dari tabel 29, dapat disimpulkan bahwa pendapatan nelayan yang

memasarkan ikan di TPI lebih besar dibandingkan dengan nelayan yang

memasarkan ikan diluar TPI. Hal tersebut karena nelayan dengan hasil

tangkapan besar yang melakukan pelelangan di TPI, sedangkan nelayan yang

memasarkan ikan diluar TPI karena jumlah hasil tangkapannya sedikit. Sehingga

hal tersebut juga mempengaruhi pendapatan nelayan.

Page 81: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

69

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan

beberapa hal sebagai berikut:

1. TPI Pondokdadap Sendangbiru didirikan pada tahun 1987 yang

terletak di Dusun Sendangbiru Desa Tambakrejo Kecamatan

Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang Jawa Timur. Kegiatan

perikanan yang ada di TPI Pondokdadap meliputi bongkar muat ikan,

penimbangan ikan, hingga kegiatan lelang sampai tahap

administrasi.

2. Peran TPI dalam pemasaran ikan hasil tangkapan nelayan sudah

berjalan cukup baik mulai dari proses pelelangan hingga proses

administrasi. Hanya saja masih ada beberapa bakul yang kurang

tertib.

3. A) Kelebihan dan kekurangan memasarkan ikan di TPI antara lain:

ikan laku terjual, bakul banyak, administrasi dan syarat ikut lelang

mudah, proses lelang cepat, adapun kurangnya hanya karena ada

pajak atau biaya retribusi.

B) kelebihan dan kekurangan memasarkan ikan diluar TPI antara lain

ikan dijual langsung tanpa dilelang, tidak adanya biaya retribusi.

Namun adapula kekurangannya yaitu ikan belum tentu laku dan

biasanya harga ditentukan oleh sepihak (bakul).

4. Tingkat pendapatan nelayan yang memasarkan ikan melalui TPI lebih

tinggi dari pada tingkat pendapatan nelayan yang memasarkan ikan di

luar TPI.

Page 82: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

70

6.2 Saran

Saran yang dapat disampaikan berdasarkan hasil penelitian adalah

sebagai berikut:

1. Pemerintah Daerah Kabupaten Malang sebagai lembaga formal

perlu meningkatkan pelayanan terkait aktivitas yang ada di TPI

Pondokdadap. Misal dalam pengadaan dan pengoptimalan

fasilitas penunjang TPI supaya nelayan merasa nyaman dan

mutu ikan hasil tangkapan dapat terjaga.

2. Pihak penyelenggara pelelangan ikan di TPI Pondokdadap

hendaknya meningkatkan kinerja dengan melakukan

penyediaan fasilitas dalam kondisi yang baik secara rutin, serta

peningkatan aktivitas dengan pelaksanaan lelang yang teratur.

Pihak TPI harus lebih tegas dalam menegakkan aturan sesuai

dengan peraturan yang berlaku.

Page 83: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

71

DAFTAR PUSTAKA

Anindita, R. 2004. Pemasaran Hasil Pertanian. Papyrus, Surabaya.

Budiarjo, Miriam. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Deliyani, Emma. 2010. Strategi Pemasaran. Jakarta: Gramedia.

Hendrik. 2013. Peranan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Dalam Pemasaran Ikan Hasil Tangkapan Nelayan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Kec. Tanjung Beringin Kab. Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara. ISSN 0126-4265

Hidayatullah. 2013. Analisis Pendapatan Pengusaha Perikanan Tangkap Pada Pelabuhan Perikanan di Kabupaten Aceh Timur.

Imron, M. 2000. “Kemiskinan dalam Masyarakat Nelayan” dalam jurnal masyarakat dan budaya. PBM-LIPI. Jalaludin 2002. Teknologi Pendidikan. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2014. Rencana Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2015. Jakarta: Kementerian KP.

Kotler, Philip. 1995. Manajemen Pemasaran. PT Indeks. Jakarta.

Kusnadi. 2003. Akar Kemiskinan Nelayan. LkiS. Yogyakarta.

______. 2004. Polemik Kemiskinan Nelayan. Bogor: Pokja Pembaruan.

Laka, Fransiskus. 2003. Arahan Lokasi dan Strategi Pengembangan Tempat Pelelangan Ikan di Kawasan Pesisir Utara Kabupaten Sikka- Nusa Tenggara Timur.

Mankiw, N Gregori. 2003. Pengantar Ekonomi Edisi 2 jilid 1. Erlangga. Jakarta.

Mubyarto. 1984. Nelayan dan Kemiskinan: Studi Antropologi di Dua Desa Pantai. Rajawali, Jakarta.

Mubyarto. 1995. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3Es. Jakarta.

Munasinghe, M. 1993. Environmental Economic And Sustainable Development. The International Bank For Reconstruction And Development/THE WORLD BANK. Wasington, D.C. 20433, U.S.A.

Nur, andi irwan., mennofatria boer., dietriech G. Bengen2., awal subandar. 2014. Analisis Performa Ekonomi Perikanan Cakalang Skala Sedang Di ZEE Samudera Hindia. Jurnal Bisnis Perikanan, 1(1): 1-16.

Page 84: PERANAN TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) DALAM ...repository.ub.ac.id/5981/1/KHOIRULLI UMMAH.pdfdan selalu memberikan kekuatan kepada peneliti dalam menghadapi segala kesulitan selama

72

Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan dan Retribusi Pelelangan Ikan di Tempat Pelelangan Ikan.

Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2011 tentang Penetapan Retribusi Tempat Pelelangan Ikan.

Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Janah. 2010. Metode penelitian Kuantitatif Teori dan Aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Primyastanto, Mimit. 2011. Feasibility Study Usaha Perikanan (Sebagai Aplikasi dari Teori Study Kelayakan Usaha Perikanan). UB Press: Malang.

Primyastanto, Mimit., Sahri Muhammad., Soemarno., Anthon Efani., Zainal

Abidin. 2014. Study on Entrepreneurship Spirit and Production Factors Affecting Sail Income of Madura Strait Fishermen. International Journal of Civil & Environmental Engineering IJCEE-IJENS Vol: 14 No: 01.

Soekanto, Soerjono. , 2006. Sosiologi Suatu Pengantar, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung.

Suharto, Edi.2005. Analisis Kebijakan Publik: Panduan Praktis Mengkaji Masalah dan Kebijakan Sosial. Bandung: Alfabeta.

Sutami, Ari .2014. Peran TPI Terhadap Proses Penjualan Ikan Bagi Nelayan dan Bakul Ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Glondonggede Desa Glondonggede Kecamatan Tambakboyo Kabupaten Tuban Propinsi Jawa Timur. Universitas Brawijaya. Malang.

Undang-Undang Np. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan.

Wahyu Dianto, Muhammad., Nuddin Harahab dan Ismadi. 2015. Evaluasi Kinerja Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Dalam Menunjang Kesejahteraan Nelayan Di Popoh, Desa Besole, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulunggagung, Jawa Timur. Jurnal ECSOFiM Vol.3(1).

Yin, Robert K. 2009. Studi Kasus. Desain dan Metode.

Yustiarani, Anissa. 2008. Kajian Pendapatan Nelayan dari Usaha Penangkapan Ikan dan Bagian Retribusi Pelelangan Ikan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Muara Angke. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB: Bogor.