peranan teknologi informasi dan komunikasi
TRANSCRIPT
PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
DI BIDANG PENDIDIKAN
DALAM MENGHADAPI ERA GLOBALISASI
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Teknologi Informasi
Oleh :
Hary Fadly Yusuf
09520244086
PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2008
PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
DI BIDANG PENDIDIKAN
DALAM MENGHADAPI ERA GLOBALISASI
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk
mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun,
menyimpan ,memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan
informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu,
yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan
informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi secara
umum adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan,
pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi.
(Kementerian Negara Riset dan Teknologi, 2006: 6).
Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data,
system jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang
lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar
data dapat disebar dan diakses secara global. Arti teknologi informasi bagi dunia
pendidikan seharusnya berarti tersedianya saluran atau sarana yang dapat dipakai
untuk menyiarkan program pendidikan. Pemanfaatan teknologi informasi dalam
bidang pendidikan sudah merupakan kelaziman. Membantu menyediakan
komputer dan jaringan yang menghubungkan rumah murid dengan ruang kelas,
guru, dan administrator sekolah. Semuanya dihubungkan ke Internet, dan para
guru dilatih menggunakan komputer pribadi.
Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi teknologi informasi ini adalah
mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi seperti informasi tentang
kesehatan, hobi, rekreasi, dan rohani. Kemudian untuk profesi seperti sains,
teknologi, perdagangan, berita bisnis, dan asosiasi profesi. Sarana kerjasama
antara pribadi atau kelompok yang satu dengan pribadi atau kelompok yang
lainnya tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara, ras, kelas ekonomi,
ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran.
erkembangan Teknologi Informasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dari
kehidupan dimulai sampai dengan berakhir, kehidupan seperti ini dikenal dengan
e-life, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara
elektronik.
Jika dilihat pada saat sekarang ini perkembangan teknologi informasi
terutama di Indonesia semakin berkembang. Dengan adanya teknologi informasi
dan komunikasi dapat memudahkan kita untuk belajar dan mendapatkan informasi
yang kita butuhkan dari mana saja, kapan saja, dan dari siapa saja. Dalam dunia
pendidikan perkembangan teknologi informasi mulai dirasakan dampak positifnya
karena dengan berkembangnya teknologi informasi dunia pendidikan mulai
memperlihatkan perubahan yang cukup signifikan. Banyak hal yang terasa
berbeda dan berubah dibandingkan dengan cara yang berkembang sebelumnya.
Saat sekarang ini jarak dan waktu bukanlah sebagai masalah yang berarti untuk
mendapatkan ilmu, berbagai aplikasi tercipta untuk memfasilitasinya.
Di Indonesia yang notabenenya sebagai negara berkembang dimana
ketersediaan infrastruktur komunikasi yang masih minim mengakibatkan
kesempatan setiap orang untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan menjadi
terbatas. Ketersediaan infrastruktur ini sangat terasa di daerah-daerah yang proses
memperoleh informasinya masih terbatas. Hal ini dikarenakan di Indonesia
penyebaran teknologi informasi dan komunikasi belum merata, sekarang ini hanya
di kota-kota besar sajalah yang sudah dengan mudah menikmati dan
memanfaatkan fasilitas yang tersedia. Dengan demikian perkembangan
pendidikan pun menjadi terhambat dan juga tidak merata.
Salah satu wadah yang dirasa paling berperan dalam dunia teknologi
informasi dan komunikasi di Indonesia saat ini adalah internet. Di Indonesia
terutama yang berada di kota-kota besar sudah banyak masyarakat yang
mempunyai akses internet, sehingga pemanfaatan internet sebagai salah satu
media pembelajaran dan pencarian informasi dan pengetahuan dapat lebih
maksimal walaupun akses internet di Indonesia belum sepenuhnya dapat
dirasakan semua orang.
Seperti teknologi lain yang telah hadir ke muka bumi ini, TI juga hadir
dengan dialektika. Selain membawa banyak potensi manfaat, kehadiran TI juga
dapat membawa masalah. Khususnya Internet, penyebaran informasi yang tidak
mungkin terkendalikan telah membuka akses terhadap informasi yang tidak
bermanfaat dan merusak moral. Karenanya, penyiapan etika siswa juga perlu
dilakukan. Etika yang terinternalinasi dalam jiwa siswa adalah firewall terkuat
dalam menghadang serangan informasi yang tidak berguna.
Yang perlu diperhatikan sejak awal adalah bahwa penggunaan TI tidak
sama dengan otomatisasi. TI tidak hanya memecahkan masalah dengan
menggantikan pekerjaan yang selama ini dilakukan dengan manual menjadi
berbantuan teknologi. Jika paradigma berpikir itu yang digunakan, maka
pemanfaatan TI, menurut Hammer dan Champy (1993), tidak akan membawa
perubahan radikal. Cara berpikir deduktif (deductive thinking) seperti ini tidak
banyak memunculkan perubahan yang radikal terkait dengan pemanfaatan TI
dibandingkan jika berpikir secara induktif (inductive thinking)
Orang yang berpikir secara deduktif, pertama kali mencari masalah yang
akan dipecahkan dan kemudian mengevaluasi sejumlah alternatif solusi yang akan
digunakan. Jika TI ingin dioptimalkan pemanfaatannya dalam organisasi maka
manajer/pemimpin harus berpikir induktif. Potensi TI harus dikenali dengan baik
terlebih dahulu, kemudian mencari masalah yang mungkin dipecahkan. Masalah
ini mungkin bahkan tidak dikenali sebelumnya atau tidak dianggap sebagai
masalah.
Pemahaman terhadap peran yang dapat dimainkan oleh TI atau potensi
yang ditawarkan oleh TI merupakan modal awal dalam berpikir induktif. Dengan
demikian, akhirnya, TI dapat diekspoitasi untuk mendapatkan manfaat yang
maksimal.
Masalah lain yang muncul terkait asimetri akses; akses yang tidak merata.
Hal ini akan menjadikan kesenjangan digital (digital divide) semakin lebar antara
siswa atau sekolah dengan dukungan sumberdaya yang kuat dengan siswa atau
sekolah dengan sumberdaya yang terbatas (lihat juga Lie, 2004). Minimal, hal ini
memberikan sinyal adanya kesenjangan digital antar kelompok dalam masyarakat,
baik dikategorikan menurut lokasi geografis maupun tingkat ekonomi.
Untuk masalah kesenjangan ini, semua pihak (e.g. pemerintah, lembaga
swadaya masyarakat (LSM), dunia pendidikan, dan industri) dapat mulai
memikirkan program untuk meningkatkan dan memeratakan akses terhadap
teknologi informasi di dunia pendidikan. Program yang difasilitasi oleh
Sekolah2000 (www.sekolah2000.or.id) dengan membagikan komputer layak
pakai ke sekolah-sekolah adalah sebuah contoh menarik. Tentu saja program
seperti ini harus diikuti dengan penyiapan infrastruktur lain seperti listrik dan
telepon. Pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan melek (literacy) TI juga pintu
masuk lain yang perlu dipikirkan untuk meningkatkan pemahaman terhadap
potensi TI, yang pada akhirnya diharapkan meningkatkan kesadaran (awareness).
Tanpa awareness, pemanfaatan TI tidak optimal, dan yang lebih mengkhawatirkan
lagi sulit untuk berkelanjutan (sustainable). Dalam kaitan ini, program untuk
peningkatan awareness yang berkelanjutan seperti pendidikan berkelanjutan lewat
berbagai media (e.g. pelatihan konvensional dan media massa) dan lomba website
sekolah (seperti yang diadakan oleh Sekolah 2000 setiap tahun) merupakan
sebuah alternatif yang perlu dipikirkan.
DAFTAR PUSTAKA
Priyanto, P. Implikasi IT di Dunia Pendidikan. Sumber :
http://priyanto1.files.wordpress.com/2008/07/implikasi-it-di-dunia-
pendidikan.pdf diunduh pada Sabtu, 26 September 2009 pukul 17.08.
Muslim. ICT Dalam Pendidikan. Sumber :
http://:tutomu.files.wordpress.com/2007/02/ict-dalam-pendidikan.pdf
diunduh pada Sabtu, 26 September 2009 pukul 17.13.
Wahid, F. Simposium Nasional Peduli Pendidikan. Sumber :
http://www.geocities.com/fathulwahid/Simposium_nasional_peduli_pendi
dikan.pdf diunduh pada Sabtu, 26 September 2009 pukul 17.25.
Juniwati. Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan. Sumber :
http://www.kamadeva.com/index-menu-news-
newsidtiduniapendidikan.htm diunduh pada Sabtu, 26 September 2009
pukul 17.35.
Triono, L. 2007 E-learning. Sumber :
http://fortip.org/wp-content/uploads/2007/12/e-learning.pdf diunduh pada
Sabtu, 26 September 2009 pukul 18.46.
Hartanto, KT. 2007 Teknologi Informasi dan Dunia Pendidikan. Sumber :
http://media.diknas.go.id/media/document/5021.pdf diunduh pada Sabtu,
26 September 2009 pukul 19.01.
Romansyah, Roma. 2009. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi di
bidang Pendidikan di Indonesia. Sumber :
http://romansyah2006.wordpress.com/2009/09/04/perkembangan-
teknologi-informasi-dan-komunikasi-di-bidang-pendidikan-di-
indonesia.html diunduh pada Sabtu, 26 September 2009 pukul 19.02.