peranan sanggar tari kaloka di kota pekalongan - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf ·...

150
i PERANAN SANGGAR TARI KALOKA TERHADAP PERKEMBANGAN TARI DI KOTA PEKALONGAN SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Nama : Kania Rizki Salsabila NIM : 2501410163 Program Studi : Pendidikan Seni Tari Jurusan : Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

Upload: doanduong

Post on 09-Mar-2019

260 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

i

PERANAN SANGGAR TARI KALOKA

TERHADAP PERKEMBANGAN TARI

DI KOTA PEKALONGAN

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

oleh

Nama : Kania Rizki Salsabila

NIM : 2501410163

Program Studi : Pendidikan Seni Tari

Jurusan : Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

Page 2: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi yang berjudul Peranan Sanggar Tari Kaloka Terhadap

Perkembangan Tari di Kota Pekalongan ini telah disetujui oleh pembimbing

untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Pendidikan Seni Drama,

Tari dan Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang.

Semarang, 27 April 2015

Joko Wiyoso, S.Kar, M.Hum. (196210041988031002) --------------------

Pembimbing

Joko Wiyoso, S.Kar, M.Hum. (196210041988031002)

Ketua Jurusan Pendidikan Sendratasik

Page 3: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

iii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang betanda tangan di bawah ini saya

Nama : Kania Rizki Salsabila

NIM : 2501410163

Prodi Studi : Pendidikan Seni Tari

Jurusan : Pendidikan Sendratasik

Judul Skripsi : Peranan Sanggar Tari Kaloka Terhadap Perkembangan

Tari di Kota Pekalongan

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar

hasil karya saya sendiri, kutipan dan ringkasan yang semua sumbernya telah saya

jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini

hasil jiplakan, maka gelar dan ijazah yang diberikan oleh Universitas batal saya

terima.

Semarang, 27 April 2015

Yang membuat pernyataan,

Kania Rizki Salsabila

NIM 2501410163

Page 4: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

iv

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan

Seni Drama Tari dan Musik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri

Semarang pada:

Hari : Rabu

Tanggal : 6 Mei 2015

Drs. Syahrul Syah S, M.Hum. (1964041991021001)

Ketua

Dra. Siti Aesijah, M.Pd. (196512191991032003) ______________

Sekretaris

Moh Hasan B, S.Sn., M.Sn. (196601091998021001) Penguji I

Dra. Malarsih, M.Sn. (196106171988032001)

Penguji II

Joko Wiyoso, S.Kar, M.Hum. (196210041988031002) ______________

Penguji III/ Pembimbing I

Page 5: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO :

“Bekerjalah bagaikan tak butuh uang. Mencintailah bagaikan tak pernah

disakiti. Menarilah bagaikan tak seorangpun sedang menonton” (Mark Twain)

PERSEMBAHAN:

1. Keluarga saya mama Eni Ratnawati, S.Pd., ibu

terhebat yang memperjuangkan apapun demi

kebahagiaan keluarga, bapak Kasnoto, dan Imam

Aditiasno yang senantiasa memberikan

dukungan, motivasi dan doa

2. Ridho Arga Permana yang selalu ada

memberikan dukungan, doa, dan semangat

3. Keluarga kedua saya bapak Rusdiono, ibu Asih

Setiorini, Dheny Septian Putra, dan Yangkung

4. Esty, Anna, Ninda, Desi K, Ikha S, dan teman-

teman Seni Tari 2010

Page 6: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya,

sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PERANAN

SANGGAR TARI KALOKA TERHADAP PERKEMBANGAN TARI DI KOTA

PEKALONGAN”, yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Semarang.

Peneliti memperoleh bantuan dan bimbingan dari beberapa pihak dalam

penyusunan skripsi ini. Pada kesempatan ini peneliti sampaikan terima kasih

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri

Semarang yang telah memberi kesempatan untuk menyelesaikan studi di

Pendidikan Sendratasik FBS Universitas Negeri Semarang

2. Bapak Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian

3. Bapak Joko Wiyoso, S.Kar, M.Hum., Ketua jurusan Sendratasik Fakultas

Bahasa dan Seni, sekaligus Pembimbing yang telah meluangkan waktu dalam

memberikan pengarahan, bimbingan, dan petunjuk dengan sabar dan bijaksana

serta memberikan motivasi sejak awal hingga akhir penelitian skripsi

4. Ibu Restu Lanjari, S.Pd, M.Pd., Dosen Wali yang selalu memberikan motivasi

dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini

5. Seluruh Dosen Sendratasik yang telah menyampaikan ilmunya kepada peneliti

Page 7: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

vii

6. Bapak Bambang Irianto, Ketua Sanggar Tari Kaloka Kota Pekalongan yang

telah memberikan arahan, bimbingan, dan saran kepada peneliti

7. Anggota Sanggar Tari Kaloka Kota Pekalongan yang sudah membantu dalam

penyelesaian skripsi ini

8. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu-persatu yang telah

membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Besar harapan peneliti semoga skripsi ini bermanfaat bagi yang

membaca.

Semarang, 12 Mei 2015

Penulis

Page 8: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

viii

SARI

Salsabila, Kania Rizki. 2015. Peranan Sanggar Tari Kaloka Terhadap

Perkembangan Tari di Kota Pekalongan. Skripsi. Prodi Pendidikan Seni

Tari Jurusan Seni Drama, Tari, dan Musik, Fakultas Bahasa dan Seni,

Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Joko Wiyoso, S.Kar.,

M.Hum.

Kata Kunci: peranan, perkembangan, sanggar tari

Tari merupakan salah satu cabang seni yang berkembang sepanjang

zaman. Perkembangan tari tidak terlepas dari masyarakat pendukungnya. Sanggar

Tari Kaloka merupakan organisasi lembaga pendidikan non formal yang

melakukan upaya perkembangan tari di Kota Pekalongan melalui kegiatan tari.

Peneliti melihat indikasi keterlibatan Sanggar Tari Kaloka terhadap

perkembangan tari di Kota Pekalongan.

Pokok permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana

peranan yang dilakukan Sanggar Tari Kaloka terhadap perkembangan tari yang

terjadi di Kota Pekalongan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan

mendeskripsikan peranan Sanggar Tari Kaloka terhadap perkembangan tari

khususnya tari tradisional dan tari kreasi di Kota Pekalongan.

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, sedangkan

pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan

dokumentasi. Analisis data dalam penulisan hasil penelitian terdiri dari tiga tahap,

yaitu: reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data

dengan menggunakan teknik triangulasi sumber.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sanggar Tari Kaloka memiliki

peranan terhadap perkembangan tari di Kota Pekalongan. Peranan Sanggar Tari

Kaloka terhadap perkembangan tari di Kota Pekalongan dilakukan melalui

aktivitas sanggar yang terkait dengan kegiatan penggarapan, pelatihan, dan

pementasan tari. Peranan Sanggar Tari Kaloka terhadap perkembangan tari secara

kualitatif dapat dilihat dari kegiatan penggarapan tari yaitu membuat garapan

karya untuk pementasan dan lomba, serta merekonstruksi Tari Sintrenan menjadi

Tari Sintren Garap yang dijadikan tarian identitas Kota Pekalongan, hal ini

membuktikan pembaharuan terhadap karya yang sudah ada dan menjadikannya

lebih maju yaitu dengan dijadikannya Tari Sintren Garap sebagai tarian identitas

Kota Pekalongan. Peranan Sanggar Tari Kaloka terhadap perkembangan tari

secara kuantitatif dapat dilihat dari kegiatan pelatihan dan pementasan tari.

Dengan kegiatan pelatihan tari membuktikan penyebaran tari kepada siswa

Sanggar Tari Kaloka, dan kegiatan pementasan tari membuktikan bahwa Sanggar

Tari Kaloka melakukan penyebaran tari kepada masyarakat baik di dalam maupun

luar kota Pekalongan.

Saran yang dapat peneliti berikan untuk Sanggar Tari Kaloka yaitu dapat

mengoptimalkan peranannya terhadap perkembangan tari di Kota Pekalongan.

Bagi pemerintah Kota Pekalongan hendaknya mendukung dan memprioritaskan

sanggar tari di Kota Pekalongan, dan masyarakat ikut mendukung dan

berpartisipasi dalam kegiatan tari untuk perkembangan tari di Kota Pekalongan.

Page 9: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................. vi

SARI .............................................................................................................. viii

DAFTAR ISI ................................................................................................. ix

DAFTAR GRAFIK ...................................................................................... xii

DAFTAR TABEL......................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiv

DAFTAR FOTO ........................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvii

BAB 1 : PENDAHULUAN .......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................ 5

1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................... 6

1.5 Sistematika Skripsi .......................................................................... 7

Page 10: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

x

BAB 2 : LANDASAN TEORI ..................................................................... 9

2.1 Peranan ............................................................................................ 9

2.2 Sanggar Tari .................................................................................... 10

2.3 Perkembangan ................................................................................. 11

2.4 Tari .................................................................................................. 13

2.4.1 Pengertian Tari ................................................................................ 13

2.4.2 Fungsi Tari ...................................................................................... 15

2.4.3 Jenis Tari ......................................................................................... 15

2.5 Kerangka Berpikir ........................................................................... 17

BAB 3 : METODE PENELITIAN.............................................................. 19

3.1 Pendekatan Penelitian ..................................................................... 19

3.2 Lokasi dan Sasaran Penelitian ......................................................... 20

3.3 Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 21

3.4 Teknik Analisis Data ....................................................................... 28

3.5 Teknik Keabsahan Data .................................................................. 31

BAB 4 : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 34

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................... 34

4.1.1 Keadaan Demografis Kota Pekalongan ........................................... 34

4.1.2 Jumlah Penduduk Kota Pekalongan ................................................ 35

4.1.3 Agama Penduduk Kota Pekalongan................................................. 36

4.1.4 Mata Pencaharian Penduduk Kota Pekalongan .............................. 37

4.1.5 Tingkat Pendidikan di Kota Pekalongan.......................................... 39

4.1.6 Potensi Seni Budaya Kota Pekalongan ............................................ 41

Page 11: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

xi

4.1.7 Letak Pusat Kegiatan Tari Sanggar Tari Kaloka ............................ 44

4.2 Sanggar Tari Kaloka..................................................................... 47

4.2.1 Sejarah Berdirinya Sanggar Tari Kaloka ........................................ 47

4.2.2 Tujuan Didirikannya Sanggar Tari Kaloka ..................................... 50

4.2.3 Struktur Organisasi Sanggar Tari Kaloka ....................................... 51

4.2.4 Sarana dan Prasarana Sanggar Tari Kaloka .................................... 54

4.2.5 Keadaan Siswa Sanggar Tari Kaloka .............................................. 59

4.2.6 Program Kerja Sanggar Tari Kaloka ............................................... 60

4.3 Kondisi Tari di Kota Pekalongan (Sebelum dan Setelah Berdirinya

Sanggar Tari) ................................................................................. 61

4.4 Peranan Sanggar Tari Kaloka Terhadap Perkembangan Tari di

Kota Pekalongan ........................................................................... 65

4.4.1 Penggarapan ................................................................................. 65

4.4.2 Pelatihan ......................................................................................... 72

4.4.2.1 Pelatih ............................................................................................. 73

4.4.2.2 Siswa .............................................................................................. 76

4.4.2.3 Materi ............................................................................................. 78

4.4.2.4 Metode Pelatihan Tari .................................................................... 78

4.4.2.5 Evaluasi dan Penilaian ................................................................... 81

4.4.3 Pementasan .................................................................................... 82

4.5 Faktor yang Memengaruhi Peranan Sanggar Tari Kaloka terhadap

Perkembangan Tari di Kota Pekalongan ................................... 87

Page 12: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

xii

4.5.1 Faktor Pendukung yang Memengaruhi Peranan Sanggar Tari Kaloka

Terhadap Perkembangan Tari di Kota Pekalongan ....................... 87

4.5.2 Faktor Penghambat yang Memengaruhi Peranan Sanggar Tari Kaloka

Terhadap Perkembangan Tari di Kota Pekalongan ........................ 94

BAB 5 : PENUTUP ...................................................................................... 96

5.1 Simpulan ......................................................................................... 96

5.2 Saran ................................................................................................ 97

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 98

LAMPIRAN .................................................................................................. 100

Page 13: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

xiii

DAFTAR GRAFIK

Bagan Halaman

Grafik 1 Tingkat Pendidikan Masyarakat Kota Pekalongan ......................... 40

Page 14: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

xiv

DAFTAR TABEL

Bagan Halaman

Tabel 1 Jumlah Masyarakat Pemeluk Agama di Kota Pekalongan ................ 36

Tabel 2 Mata Pencaharian Masyarakat Kota Pekalongan ................................ 38

Tabel 3 Jumlah Sekolah dan PerguruanTinggi di Kota Pekalongan ................ 40

Tabel 4 Jumlah Perkumpulan/komunitas kesenian di Kota Pekalongan ........ 43

Tabel 5 Rincian Sarana yang dimiliki Sanggar Tari Kaloka............................ 55

Page 15: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

xv

DAFTAR GAMBAR

Bagan Halaman

Gambar 1 Peta Kota Pekalongan ..................................................................... 34

Gambar 2 Denah Tempat Pelatihan Sanggar Kaloka Kota Pekalongan .......... 46

Page 16: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

xvi

DAFTAR FOTO

Bagan Halaman

Foto 1 Sanggar Sanggar Pramuka (Tempat Pusat Kegiatan Tari Sanggar Tari

Kaloka) ............................................................................................... 45

Foto 2 Tempat Pelatihan Sanggar Tari Kaloka Tampak Depan .................... 54

Foto 3 Ruang Pelatihan Sanggar Tari Kaloka ................................................ 55

Foto 4 Ruang Pelatihan Sanggar Tari Kaloka Tampak Samping .................. 55

Foto 5 Tape Recorder .................................................................................. 57

Foto 6 Kaset Tari Tape Recorder ................................................................. 57

Foto 7 Kaset Tari CD (Compact Disk) ........................................................ 58

Foto 8 Kostum dan Properti ......................................................................... 58

Foto 9 Tari Sintrenan ................................................................................... 71

Foto 10 Tari Sintren Garap ........................................................................... 71

Foto 11 Bambang Irianto (Ketua dan Pelatih Sanggar Tari Kaloka) ........... 73

Foto 12 Esti Ediarti (Bendahara dan Pelatih Sanggar Tari Kaloka ............... 74

Foto 13 Retno Wulan Ramadhani (Pelatih Sanggar Tari Kaloka) ............... 75

Foto14 Pelatihan Tari Piring (Metode Mencontoh) ..................................... 79

Foto 15 Pelatihan Tari Gambyong (Metode Ngedhe) .................................. 79

Foto 16 Pelatihan Tari Eko Prawiro (Metode Garingan) ............................ 81

Foto 17 Evaluasi Siswa Sanggar Tari Kaloka ............................................... 82

Foto 18 Pentas Seni Sendratari Sintren Van Pekalongan (Solasih Solandono)

di TMII ........................................................................................... 84

Page 17: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

xvii

Foto 19 Pentas di acara nikahan .................................................................... 84

Foto 20 Pementasan Sendratari Ramayana Pekan Batik Nusantara 2014 dengan

Sanggar Rahayu Raras ................................................................... 88

Foto 21 Alumni Siswa Sanggar Tari Kaloka dengan Siswanya ................... 92

Page 18: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1 : Lampiran Foto-foto.

2. Lampiran 2 : Instrumen Penelitian

3. Lampiran 3 : Data Narasumber

4. Lampiran 4 : Daftar Pengurus Sanggar Tari Kaloka

5. Lampiran 5 : Daftar Siswa Sanggar Tari Kaloka

6. Lampiran 6 : Tanda Daftar Usaha Perusahaan

7. Lampiran 7 : Tanda Daftar Usaha Pariwisata

8. Lampiran 8 : Anggaran Dasar Sanggar Tari Kaloka

9. Lampiran 9 : Anggaran Rumah Tangga Sanggar Tari Kaloka

10. Lampiran 10: Surat Penetapan Dosen Pembimbing Skripsi

11. Lampiran 11: Surat Keterangan Permohonan Izin Penelitian

12. Lampiran 12: Surat Rekomendasi Izin Penelitian di Kota Pekalongan

13. Lampiran 13: Surat Tugas Panitia Ujian Sarjana

14. Lampiran 14: Biodata Peneliti

Page 19: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Royce (dalam Rohidi, 2000: 17) mengemukakan bahwa seni tari sebagai

salah satu ekspresi estetik manusia dalam bentuk gerak, telah muncul sejak awal

kehidupan manusia. Penjelasan yang bagaimanapun adanya “seni tari” dalam

wacana ini, baik tari yang berasal dari budaya primitif, tari tradisional yang

berkembang di istana (biasa disebut “klasik”), tari yang hidup di kalangan

masyarakat pedesaan dengan ciri “kerakyatan”, maupun tari yang berkembang di

masyarakat perkotaan (sering mendapat lebel “pop”) atau tari “modern”, dan tari

“kreasi”, kehadirannya sesungguhnya tak akan lepas dari masyarakat

pendukungnya (Hadi, 2005: 13).

Seni tari mempunyai peranan sebagai media ekspresi, berpikir kreatif,

mengembangkan bakat, dan juga media komunikasi. Tari mempunyai arti penting

dalam kehidupan manusia karena dapat memberikan manfaat, seperti sebagai

hiburan dan sarana komunikasi. Mengingat kedudukannya itu, tari dapat hidup,

tumbuh, dan berkembang sepanjang zaman sesuai dengan perkembangan

kebudayaan manusianya. Dengan kata lain, bahwa perkembangan maupun

perubahan yang terjadi pada tari sangat ditentukan oleh kepentingan dan

kebutuhan masyarakat pendukungnya (Jazuli, 2008: 1).

Page 20: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

2

Sanggar adalah tempat untuk kegiatan seni (tari, lukisan, dan

sebagainya) (KBBI, 2002: 994). Salah satu pelestarian budaya terhadap bentuk

karya seni khususnya bidang tari yaitu dengan didirikannya sanggar tari. Sanggar

tari merupakan sarana yang digunakan suatu organisasi yang bergerak dibidang

seni tari. Pendidikan di sanggar tari yaitu mempelajari tari-tarian yang sudah ada

baik berupa tari klasik maupun tari kreasi. Dalam pengembangan tari selain

menciptakan tari, sanggar tari juga mengembangkan bentuk-bentuk tari kreasi

baru untuk melakukan suatu pertunjukan sebagai bukti keberadaan sanggar tari

tersebut hidup di tengah masyarakat.

Peranan menunjukkan keterlibatan diri atau keikutsertaan

individu/organisasi yang melakukan suatu usaha untuk mencapai tujuan tertentu

atas tugas atau bukti yang sudah merupakan kewajiban dan harus dilakukan sesuai

dengan kedudukannya. Peranan sanggar sebagai suatu organisasi terhadap

pelestarian kebudayaan khususnya seni tari yaitu sanggar sebagai suatu organisasi

yang melakukan aktivitas sanggar melalui kegiatan tari, antara lain penggarapan,

pelatihan, dan pementasan tari untuk mengembangkan potensi tari yang ada.

Perkembangan tari dipengaruhi oleh peradaban masyarakat dan juga

ditentukan oleh situasi dan kondisi pemerintah. Selain melestarikan seni tari,

sanggar tari juga mendukung dan mengarahkan siswanya untuk mengenal dan

mengembangkan potensi diri secara optimal dengan pengajaran tari yang

bertujuan untuk menyalurkan hobi, mendapatkan kesenangan, peningkatan

percaya diri, kebugaran tubuh, pengembangan diri, dan menjadikannya sebagai

profesi (http://sekolahtarigenecela.blogspot.com/).

Page 21: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

3

Pekalongan adalah salah satu kota di Provinsi Jawa Tengah yang terletak

di jalur Pantura. Kota Pekalongan terbagi atas 4 (empat) kecamatan yang terbagi

lagi menjadi 47 (empat puluh tujuh) kelurahan. Kota Pekalongan mendapat

julukan “Kota Batik” karena batik Kota Pekalongan memiliki corak yang khas

dan variatif. Kota Pekalongan memiliki beberapa kesenian tradisional, antara lain

kesenian tradisional Sintren, Kuntulan, dan Simtudurror.

Sebagian masyarakat Kota Pekalongan mendirikan dan mengelola

sanggar seni untuk melestarikan kesenian tradisional. Salah satu sanggar seni di

Kota Pekalongan yaitu Sanggar Tari Kaloka yang terletak di Jalan Sriwijaya No,

18 Kel. Bendan Kec. Pekalongan Utara Kota Pekalongan merupakan lembaga

pendidikan non formal yang bergerak dibidang seni dan budaya khususnya seni

tari tradisional dan tari kreasi. Sanggar Tari Kaloka berdiri sejak tanggal 1 Januari

1994 dan masih bertahan sampai sekarang. Selain Sanggar Tari Kaloka, di Kota

Pekalongan juga terdapat sanggar tari lainnya yaitu Sanggar Tari Kartika, Sanggar

Tari Surya Budhaya, Sanggar Tari Wira Budhaya, dan Sanggar Tari Asri Budoyo.

Sanggar Asri Budoyo berdiri tahun 2000 dan bertempat di SD Kraton 1

Pekalongan. Sanggar Tari Asri Budoyo yang dikelola oleh gabungan guru-guru

SD Kota Pekalongan tersebut akhirnya bubar pada bulan Mei 2001 karena

pengelolaannya kurang baik.

Sanggar Tari Kaloka memiliki potensi untuk mengembangkan tari

tradisional dan tari kreasi di Kota Pekalongan. Sanggar Tari Kaloka letaknya

strategis, di pinggir jalan raya sehingga mudah dijangkau dan dikenal masyarakat

kelurahan Bendan dan sekitarnya. Sanggar Tari Kaloka banyak mengikutsertakan

Page 22: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

4

anak didiknya dalam kegiatan kesenian di dalam maupun di luar Kota

Pekalongan. Sanggar Tari Kaloka telah banyak mengantar anak didiknya

mencapai hasil yang baik/prestasi dibidang seni tari tradisional dan tari kreasi.

Sanggar Tari Kaloka juga mengadakan pergelaran tari yang diadakan satu tahun

sekali, tepatnya pada saat ulang tahun Sanggar Tari Kaloka. Sekolah formal di

Kota Pekalongan mempercayai Sanggar Tari Kaloka untuk melatih siswanya

dalam persiapan pementasan, perlombaan, dan festival baik di tingkat kelurahan,

kotamadya maupun provinsi/nasional. Sanggar Tari Kaloka juga mendapat

kepercayaan dari Dinas Perhubungan, Pariwisata, dan Kebudayaan Kota

Pekalongan untuk merekonstruksi Tari Sintrenan menjadi Tari Sintren Garap dan

dijadikan tarian identitas khas Kota Pekalongan yang telah diakui di tingkat Jawa

Tengah. Dinas Perhubungan, Pariwisata, dan Kebudayaan Kota Pekalongan

mempercayakan Sanggar Tari Kaloka dalam setiap kegiatan seni di Kota

Pekalongan maupun di luar kota, baik dalam acara pementasan maupun festival

mewakili Kota Pekalongan. Sanggar Tari Kaloka mengikuti agenda pementasan

rutin yang dilakukan tiap tahun, antara lain: pementasan Hari Ulang Tahun Kota

Pekalongan, pentas seni hari besar seperti Hari Ulang Tahun Republik Indonesia

(HUT RI) dan Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS), pentas syawalan

(tradisi Kota Pekalongan), Pekan Batik Nusantara (PBN), Pekan Batik

Internasional (PBI), dan pentas Hari Pertempuran Kota Pekalongan 3 Oktober.

Sanggar Tari Kaloka juga mengikuti pentas dalam acara penyambutan tamu

pemerintah, peresmian gedung, seminar, dan pernikahan. Peranan Sanggar Tari

Kaloka juga mendidik siswanya menjadi generasi penerus untuk mengembangkan

Page 23: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

5

tari dengan melanjutkan ke jenjang pendidikan perguruan tinggi, dan kemudian

pengajaran tari diteruskan kepada generasi selanjutnya. Sanggar Tari Kaloka

dikenal masyarakat atas prestasi dan peranannya dalam mengembangkan tari

tradisional maupun tari kreasi di Kota Pekalongan.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut

“Peranan Sanggar Tari Kaloka Terhadap Perkembangan Tari di Kota Pekalongan”

karena peneliti melihat pentingnya peran serta Sanggar Tari Kaloka terhadap

pelestarian budaya, khususnya dalam mengembangkan seni tari baik tari

tradisional maupun tari kreasi di Kota Pekalongan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka permasalahan

yang akan dikaji dalam penelitian ini berorientasi pada:

1.2.1 Bagaimanakah peranan Sanggar Tari Kaloka terhadap perkembangan

tari khususnya tari tradisional dan tari kreasi di Kota Pekalongan ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1.3.1 Untuk mengetahui dan mendeskripsikan peranan Sanggar Tari Kaloka

terhadap perkembangan tari khususnya tari tradisional dan tari kreasi di

Kota Pekalongan.

Page 24: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

6

1.4 Manfaat Penelitian

Penulis berharap hasil dari penelitian tentang peranan Sanggar Tari

Kaloka terhadap perkembangan tari di Kota Pekalongan ini dapat memberikan

manfaat baik secara praktis maupun teoritis. Adapun manfaat tersebut adalah

sebagai berikut:

1.4.1 Manfaat Praktis

1.4.1.1 Bagi masyarakat Kota Pekalongan, dapat menambah pengetahuan untuk

memotivasi agar melestarikan seni tari melalui ikut berpartisipasi dalam

kegiatan sanggar

1.4.1.2 Bagi pelaku kebijakan dalam bidang seni di Kota Pekalongan, penelitian

ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan untuk meningkatkan

eksistensi kesenian Kota Pekalongan khususnya seni tari melalui

peningkatan dan pengembangan mutu sanggar tari dalam rangka

memperkaya kebudayaan nasional

1.4.1.3 Bagi pembaca diharapkan penelitian dapat menambah wawasan kesenian

daerah dan dapat mengetahui perkembangan kesenian khususnya tari

tradisional di Kota Pekalongan

1.4.1.4 Bagi peneliti dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang

peranan Sanggar Tari Kaloka terhadap perkembangan tari di Kota

Pekalongan sekaligus sebagai sarana untuk menerapkan ilmu yang

diperoleh selama pendidikan.

1.4.2 Manfaat Teoritis

Page 25: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

7

1.4.2.1 Dapat dijadikan bahan rujukan guna penelitian lebih lanjut tentang

peranan sanggar tari, khususnya peranan Sanggar Tari Kaloka terhadap

perkembangan tari di Kota Pekalongan

1.4.2.2 Sebagai bentuk dokumentasi tertulis peranan Sanggar Tari Kaloka

terhadap perkembangan tari di Kota Pekalongan

1.4.2.3 Menambah apresiasi mahasiswa tentang peranan Sanggar Tari Kaloka

terhadap perkembangan tari di Kota Pekalongan.

1.5 Sistematika Skripsi

Guna mempermudah para pembaca dan mempercepat pemahaman

terhadap penelitian ini, maka akan dikemukakan sistematika penulisan skripsi

yang terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir.

1.5.1 Bagian awal terdiri dari halaman judul, lembar persetujuan pembimbing,

lembar pernyataan, lembar pengesahan, motto dan persembahan, kata

pengantar, sari, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, darter grafik. dan

daftar lampiran.

1.5.2 Bagian isi terdiri dari 5 bab yaitu:

BAB 1: Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

BAB 2: Landasan Teori

Bab ini berisi tentang pengertian peranan, sanggar tari, perkembangan,

tari, dan kerangka berpikir yang merupakan konsep yang digunakan sebagai acuan

Page 26: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

8

dalam melakukan penelitian dan sebagai pendukung yang ada kaitannya dengan

permasalahan.

BAB 3: Metode Penelitian

Bab ini berisi tentang pendekatan penelitian, lokasi dan sasaran

penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan teknik keabsahan

data.

BAB 4: Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini mencakup tentang gambaran umum lokasi penelitian, sejarah

berdirinya sanggar, inventaris sanggar, prestasi sanggar, peranan Sanggar Tari

Kaloka terhadap perkembangan tari di Kota Pekalongan, dan faktor yang

memengaruhi peranan Sanggar Tari Kaloka dalam mengembangkan tari di Kota

Pekalongan.

BAB 5: Penutup

Bab ini berisi kesimpulan dari masalah yang telah diteliti dan saran yang

terkait dengan kesimpulan.

1.5.3 Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka dan lampiran.

Page 27: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

9

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Peranan

Peranan merupakan aspek dinamis kedudukan/status. Seseorang

dikatakan menjalankan suatu peranan apabila melaksanakan hak dan

kewajibannya sesuai dengan kedudukan/statusnya. Peranan mencakup tiga hal,

yaitu: (a) peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau

tempat seseorang dalam masyarakat, (b) peranan merupakan suatu konsep perihal

apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi, (c)

peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur

sosial (Soekanto, 2013: 212).

Peranan adalah satu set yang tersambung yaitu perilaku, hak, dan

kewajiban seperti yang dikonseptualisasikan oleh pelaku dalam situasi sosial. Hal

ini terus-menerus mengubah perilaku yang diharapkan dan mungkin memiliki

individu yang diberikan kepada status sosial atau posisi sosial (Soekamto dalam

Rahadinta, 2011:7). Peranan merupakan pengertian sejauh mana fungsi/bagian

seseorang atau individu dalam menunjang usaha pencapaian tujuan dan diatur

oleh norma-norma yang berlaku. Peranan pada diri seseorang harus dibedakan

oleh posisinya dalam masyarakat. Setiap peranan dilaksanakan bertujuan agar

seseorang atau organisasi yang melaksanakan memiliki hubungan yang diatur

oleh nilai-nilai sosial yang diterima dan ditaati.

Page 28: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

10

Jadi definisi peranan adalah bagian atau fungsi yang dilakukan seseorang

atau organisasi terhadap hal yang dilakukan sesuai dengan aturan/norma yang

berlaku dimasyarakat (sosial) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2.2 Sanggar Tari

Sanggar merupakan tempat berkumpulnya para pelaku seni, peminat

seni, atau orang yang ingin menjadi seniman untuk berlatih bersama, menempa

dan mengembangkan potensi diri atau keterampilan seninya (Jazuli, 2008: 22).

Sanggar tari adalah organisasi yang dikelola secara profesional pada

bidang tertentu atau mengkhususkan pada bidang tari. Bagi anggota sanggar yang

telah menyelesaikan masa keanggotaannya mendapatkan bukti diri sebagai

anggota berupa sertifikat. Disamping itu sanggar tari diharapkan dapat berfungsi

untuk mengembangkan sekaligus melestarikan seni tari sebagai wadah dalam

kehidupan dan bisa meningkatkan keterampilan serta kemampuan anak didik di

sanggar (Jazuli dalam Veronica, 2012: 6).

Veronica (2012: 14) mengungkapkan bahwa sanggar tari adalah suatu

tempat atau sarana yang digunakan oleh suatu komunitas atau sekumpulan orang

untuk melakukan suatu kegiatan pelatihan seni, yaitu kegiatan yang lebih

memfokuskan pada bidang tari, baik tari tradisi maupun tari modern. Sanggar tari

merupakan bentuk pendidikan non formal yang melakukan kegiatan secara

terorganisasi dan mengutamakan penguasaan ketrampilan menari bagi anggota

belajarnya. Sanggar tari merupakan lembaga pendidikan non formal yang

diharapkan menjadi wadah bagi siapa saja untuk memperoleh, meningkatkan, dan

Page 29: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

11

mempertahankan kemampuan, ketrampilan, dan pengetahuan nilai-nilai budaya

dari setiap individu. Sanggar tari merupakan tempat bagi pelaku seni untuk

menuangkan ekspresinya, yang diatur oleh sebuah sistem manajemen dari sanggar

tari yang diikuti. Sanggar tari adalah suatu tempat atau wadah bagi lembaga

pendidikan non formal untuk berkumpulnya para pelaku seni khususnya seni tari

dalam hal mempelajari dan melestarikan tari.

2.3 Perkembangan

Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan kualitatif daripada

fungsi-fungsi, perubahan fungsi disebabkan oleh adanya proses pertumbuhan

material dan perubahan tingkah laku hasil belajar. Maka dapat dirumuskan bahwa

perkembangan merupakan perubahan kualitatif setiap fungsi akibat dari

pertumbuhan dan belajar (Ngalimun, 2013: 4). Perkembangan menunjuk pada

suatu proses kearah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang

kembali. Perkembangan menunjuk pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak

dapat diputar kembali (Werner dalam Ngalimun, 2013: 1).

Perkembangan merupakan proses perubahan dalam diri baik fisik

(jasmaniah) maupun psikis (rohaniah) menuju tingkat kedewasan atau

kematangan yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan

berkesinambungan.

1. Sistematis, berarti perubahan dalam perkembangan bersifat saling

ketergantungan atau saling mempengaruhi antara bagian-bagian organisame

(fisik dan psikis) dan merupakan satu kesatuan yang harmonis.

Page 30: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

12

2. Progresif, berarti perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat, mendalam

atau meluas, baik secara kuantitatif (fisik) maupun kualitatif (psikis).

3. Berkesinambungan, berarti perubahan pada bagian atau fungsi organisme itu

berlangsung secara beraturan atau berurutan, tidak terjadi secara kebetulan

atau loncat-loncat (Yusuf, 2013: 1-2).

Perkembangan merupakan sesuatu yang kecil menjadi besar, dari yang

belum sempurna menjadi sempurna. Perkembangan kesenian pada umumnya

mengikuti proses perubahan yang terjadi dalam kebudayaan suatu masyarakat,

tata masyarakat turut pula menentukan arah perkembangan kesenian (Sedyawati

dalam Susanti, 2013: 10). Perkembangan mempunyai arti mengolah dan

memperbaharui, maka dapat diasumsikan bahwa akibat dari perkembangan

mengakibatkan sebuah perubahan, dalam konteks kebudayaan, perubahan dapat

ditafsirkan sebagai perubahan cara hidup yang meliputi cara berpikir, bertindak

dan berkarya suatu masyarakat, sebagai akibat perkembangan dari dalam

masyarakat pendukungnya, maupun akibat dengan masyarakat yang memiliki cara

hidup yang berbeda. Pengertian perkembangan menyangkut masalah pengolahan

dan pembaharuan kualitas estetis atau struktur pertunjukan itu sendiri (Indriyanto,

2001: 59-65).

Perkembangan kesenian tradisional mengandung dua pengertian yaitu

perkembangan dalam arti penggarapannya dan perkembangan dalam arti dikenal

oleh masyarakat dan kesenian itu tumbuh, kemudian setelah berkembang dan

dikenal oleh masyarakat luas. Perkembangan dalam arti penggarapan adalah

unsur-unsur yang sudah diperkaya dengan penambahan unsur-unsur baru yang

Page 31: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

13

sesuai dengan kemajuan jaman tanpa mengurangi nilai-nilai yang sudah ada

(Suharto dalam Susanti, 2013: 10).

Menurut Edi Sedyawati perkembangan budaya tari boleh bersifatkan

dalam konteks penyebaran yang disebut dengan kuantitas, dan boleh pula ia

dipandang daripada aspek kualitas yaitu sejauh mana perkembangan tersebut

dilaksanakan dengan sebuah proses kreativitas kepada wujud gerak, kostum

maupun musiknya. Perkembangan dalam konteks kuantitas lebih sering dilakukan

oleh akademi-akademi seni atau institusi seni, karena mereka memiliki orang-

orang yang silih berganti di dalam institusi tersebut untuk menyebar ke berbagai

negeri (Sedyawati, 1984).

Berdasarkan pendapat dari beberapa tokoh, perkembangan dibagi

menjadi dua yaitu perkembangan kualitatif dan perkembangan kuantitatif.

Perkembangan kualitatif adalah proses atau tahapan pembaharuan

berkesinambungan melalui perbaikan terhadap sesuatu yang sudah ada dan

bersifat progresif/ke arah yang lebih baik tanpa mengurangi nilai-nilai yang sudah

ada. Sedangkan perkembangan kuantitatif adalah proses atau tahapan penyebaran

yang dapat diukur untuk tumbuh dan berkembang melalui berbagai upaya dan

kegiatan agar lebih luas dan dikenal.

2.4 Tari

2.4.1 Pengertian Tari

Bahan baku tari adalah gerak yang ritmis. Gerak yang ritmis harus lahir

dari jiwa manusia karena tari sebagai ekspresi yang diungkapkan manusia untuk

Page 32: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

14

dinikmati dengan rasa. Tari adalah bentuk gerak yang indah dan lahir dari tubuh

yang bergerak, berirama dan berjiwa sesuai dengan maksud dan tujuan tari (Jazuli,

1994: 3). Tari adalah gerak yang telah disusun dengan indah digerakkan oleh

anggota tubuh manusia yang mempunyai maksud dan sesuai dengan iringan

musik pengiring (Hartono, 2011: 10). Tari adalah bentuk gerak yang indah, lahir

dari tubuh yang bergerak, berirama dan berjiwa sesuai dengan maksud dan tujuan

tari (Jazuli, 2008: 7).

Soerjodiningrat (dalam Jazuli, 2008: 6) mengemukakan bahwa tari

adalah gerak-gerak dari seluruh anggota tubuh/badan yang selaras dengan bunyi

musik (gamelan), diatur oleh irama yang sesuai dengan maksud dan tujuan di

dalam tari. Tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dengan gerak-

gerak ritmis yang indah (Soedarsono dalam Jazuli, 2008: 6).

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa tari

adalah ungkapan seni manusia yang menggunakan tubuh sebagai media gerak

yang terarah melalui penghayatan jiwa untuk mencapai makna/maksud tertentu

dan disusun selaras dengan irama musik. Penciptaan tari berasal dari gerak yang

bersumber dari ungkapan hidup dan alam sekeliling manusia. Tari maju dan

berkembang seiring berjalannya kehidupan manusia. Perkembangan tari tidak

terlepas dari masyarakat pendukungnya dan selalu berkembang sesuai zaman dan

wilayah dimana tarian itu berasal. Hidup dan berkembangnya tari erat kaitannya

dengan masing-masing budaya, sehingga nilai budaya yang terkandung di

dalamnya tergantung pada lingkungan masing-masing. Kekayaan seni budaya di

Indonesia beraneka ragam, salah satunya yaitu seni tari yang merupakan kegiatan

Page 33: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

15

kreatif. Peranan tari sebagai cabang kesenian bukan hanya untuk memenuhi

kebutuhan manusia dalam belajar, bekerja, bermain, dan berkesenian, tetapi juga

dapat menunjang kepentingan hidup manusia.

2.4.2 Fungsi Tari

Segala aktivitas yang dilakukan manusia adalah untuk memenuhi

kebutuhan dalam hidupnya, seperti belajar, bekerja, bermain, dan berkesenian.

Peranan tari sebagai cabang kesenian bukan hanya dapat memenuhi kebutuhan

itu, tetapi juga dapat menunjang kepentingan kegiatan manusia. Oleh karena itu,

peranan tari dalam kehidupan manusia mencakup tiga aspek, yaitu stimulans

individual, sosial, dan komunikasi. Sifat individual karena tari merupakan

ekspresi jiwa yang berasal dari individu. Sifat sosial karena gerak-gerak tari tidak

terlepas dari pengaruh keadaan dan mengacu kepada kepentingan lingkungannya,

sehingga tari dapat berfungsi sebagai sarana komunikasi guna menyampaikan

ekspresi jiwa kepada orang lain (Jazuli, 1994: 42).

Fungsi tari dalam kehidupan manusia diantaranya adalah: (1) untuk

kepentingan upacara, (2) untuk hiburan, (3) sebagai seni pertunjukan, dan (4)

media pendidikan (Jazuli, 1994: 43).

2.4.3 Jenis Tari

Secara umum, tari di Indonesia dapat dibagi menjadi dua jenis, yakni:

tari tradisional dan tari kreasi (Malarsih, 1998: 368-369). Tari tradisional adalah

tari yang lahir, tumbuh, berkembang dalam suatu masyarakat yang kemudian

Page 34: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

16

diturunkan atau diwariskan secara terus menerus dari generasi ke generasi. Tari

tradisional tetap ada selama tarian tersebut masih sesuai dan diakui oleh

masyarakat pendukungnya. Tari tradisional dikategorikan menjadi tiga, yaitu 1)

tari tradisional primitif, 2) tari tradisional rakyat, 3) tari tradisional istana (klasik)

(Jazuli, 1994: 70). Tari kreasi adalah jenis tari yang koreografinya masih bertolak

dari tari-tari tradisional atau pengembangan dari pola-pola tari yang sudah ada.

Terbentuknya tari kreasi karena dipengaruhi oleh gaya tari dari daerah/negara lain

maupun hasil kreativitas penciptanya (Jazuli, 1994: 76).

Jenis tari berdasarkan koreografinya dibagi menjadi empat, yaitu: (1) tari

tunggal (solo) adalah tari yang diperagakan oleh seorang penari, baik laki-laki

maupun perempuan, (2) tari berpasangan adalah tari yang diperagakan oleh dua

orang secara berpasangan dan terjadi interaksi, (3) tari kelompok (group) adalah

tari yang diperagakan lebih dari dua orang, (4) tari kolosal adalah tari yang

dilakukan secara massal lebih dari 5 orang dan tidak terjadi interaksi biasanya

dilakukan oleh setiap suku bangsa diseluruh daerah nusantara

(http://diantiaprispuri.blogspot.com/).

Page 35: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

17

2.5 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir disesuaikan rumusan masalah dengan tujuan untuk

mewakili penjelasan dari isi skripsi. Adapun skema tersebut berisi:

SANGGAR TARI KALOKA KALOKA

PERANAN

PEMENTASAN PELATIHAN PENGGARAPAN

PERKEMBANGAN

KUALITATIF

(pembaharuan terhadap karya

yang sudah ada dan

menjadikannya lebih baik/maju)

1. Kegiatan Penggarapan

karya tari

2. Perekonstruksian Tari

Sintrenan menjadi Tari

Sintren Garap

PERKEMBANGAN

KUANTITATIF

(penyebar luasan tari agar lebih

dikenal oleh masyarakat luas)

1. Kegiatan Pelatihan Tari

Rutin dan Khusus

2. Kegiatan Pementasan Tari

PERKEMBANGAN TARI KOTA PEKALONGAN

Page 36: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

18

Keterangan:

Peneliti akan mendeskripsikan dan menjelaskan bagaimana peranan

Sanggar Tari Kaloka terhadap perkembangan tari di Kota Pekalongan. Peranan

Sanggar Tari Kaloka melalui kegiatan-kegiatan tari, antara lain penggarapan,

pelatihan, dan pementasan. Penggarapan tari merupakan kegiatan sanggar yang

menunjukkan peranan Sanggar Tari Kaloka terhadap perkembangan secara

kualitatif karena perkembangan tari melalui proses pembaharuan garapan tari

yang sudah ada menjadi lebih baik/maju tanpa mengubah nilai-nilai yang

terkandung sebelumnya melalui kegiatan penggarapan karya tari untuk

pementasan dan lomba, serta merekonstruksi Tari Sintrenan menjadi Tari Sintren

Garap kemudian dijadikan tarian identitas Kota Pekalongan. Kegiatan pelatihan

tari di Sanggar Tari Kaloka baik secara rutin maupun khusus menyebarkan tari

kepada siswa yang mengikuti pelatihan, sedangkan pementasan tari oleh Sanggar

Tari Kaloka menyebarluaskan tari kepada masyarakat di dalam dan di luar Kota

Pekalongan sebagai penonton. Pelatihan dan pementasan merupakan kegiatan

sanggar yang menunjukkan peranan Sanggar Tari Kaloka terhadap perkembangan

tari secara kuantitatif karena perkembangan tari dilakukan melalui proses

penyebar luasan agar lebih dikenal luas oleh masyarakat. Kegiatan-kegiatan tari

tersebut dapat terlaksana dengan baik karena Sanggar Tari Kaloka pengurus

mengelola Sanggar Tari Kaloka sesuai dengan tugasnya masing-masing, sehingga

Sanggar Tari Kaloka dapat memberikan peranannya secara optimal terhadap

perkembangan tari khususnya pada jenis tari tradisional dan tari kreasi di Kota

Pekalongan.

Page 37: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

19

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian dengan judul “Peranan Sanggar Tari Kaloka Terhadap

Perkembangan Tari di Kota Pekalongan” ini dilakukan dengan pendekatan

kualitatif, artinya penelitian ini menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari apa yang diamati. Metode kualitatif menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang

diamati (Moleong, 2005: 4).

Kualitas menunjuk segi alamiah yang dipertentangkan dengan kuantum

atau jumlah, maka penelitian kualitatif diartikan penelitian yang tidak

mengadakan perhitungan. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud

untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian

misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan

cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus

yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong,

2005: 6).

Metode penelitian kualitatif biasanya dengan teknik pengamatan

berperan serta atau terlibat (participant-observation) hingga mencapai taraf

kejenuhan. Oleh karenanya, penelitian kualitatif bersifat deskriptif, yaitu berupa

kata-kata dan gambar yang berasal dari naskah, hasil wawancara, catatan

lapangan, dokumen pribadi maupun resmi (Jazuli, 2001: 19). Penelitian kualitatif

Page 38: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

20

adalah lebih menekankan pada orientasi teoritis, artinya lebih berorientasi untuk

mengembangkan atau membangun teori sebagai suatu cara memandang dunia

(Jazuli, 2001: 18).

3.2 Lokasi dan Sasaran Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini yaitu sanggar pramuka yang menjadi tempat

kegiatan pelatihan tari Sanggar Tari Kaloka yang terletak di Jalan Sriwijaya No.18

Kelurahan Bendan Kecamatan Pekalongan Barat Kota Pekalongan. Lokasi

penelitian lainnya yaitu alamat rumah bapak Bambang Irianto selaku pendiri

Sanggar Tari Kaloka yaitu Perum Wiranata Indah Blok B No. 04 Kabupaten

Pekalongan sebagai tempat penyimpanan arsip dan inventaris. Peneliti memilih

lokasi tersebut atas pertimbangan potensi tari Kota Pekalongan, prestasi Sanggar

Tari Kaloka, dan peranan Sanggar Tari Kaloka terhadap peningkatan pelestarian

budaya khususnya bidang tari di Kota Pekalongan.

3.2.2 Sasaran Penelitian

Sasaran dalam penelitian dengan judul “Peranan Sanggar Tari Kaloka

Terhadap Perkembangan Tari di Kota Pekalongan adalah peranan Sanggar Tari

Kaloka terhadap perkembangan tari baik tari tradisional maupun tari kreasi di

Kota Pekalongan.

Page 39: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

21

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data

yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono, 2010: 308).

Pengumpulan data dalam suatu penelitian dimaksudkan untuk

memperoleh bahan-bahan, keterangan dan informasi yang benar dan dapat

dipercaya. Peneliti juga perlu menggunakan metode yang tepat, memiliki teknik

dan alat pengumpul data yang tepat dan relevan. Penggunaan teknik dan alat

pengumpul data yang tepat memungkinkan diperoleh data yang objektif.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian “Peranan Sanggar Tari

Kaloka Terhadap Perkembangan Tari di Kota Pekalongan” menggunakan tiga

metode yaitu teknik observasi, teknik wawancara, dan teknik dokumentasi.

Penjelasan dari ketiga teknik tersebut sebagai berikut:

3.3.1 Observasi

Nasution (dalam Sugiyono 2010: 310) menyatakan bahwa, observasi

adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja

berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui

observasi. Observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek alam yang

lain. Observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia,

proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu

besar.

Page 40: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

22

Observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan

pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat

indra. Jadi mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan dan pendengaran.

Observasi dapat dilakukan dengan dua cara, yang kemudian digunakan untuk

menyebut jenis observasi, yaitu: observasi non sistematis dan observasi sistematis.

Observasi non-sistematis dilakukan oleh pengamat dengan tidak menggunakan

instrumen pengamatan sedangkan observasi sistematis dilakukan oleh pengamat

dengan menggunakan pedoman sebagai instrument pengamatan (Arikunto, 2006:

156-157).

Objek penelitian kualitatif yang diobservasi menurut Spradley (dalam

Sugiyono, 2010: 314) dinamakan situasi sosial, yang terdiri atas tiga komponen

yaitu place (tempat), actor (pelaku), dan activities (aktivitas).

1. Place, atau tempat dimana interaksi dalam situasi sosial sedang berlangsung,

seperti sanggar tari

2. Actor, pelaku atau orang-orang yang sedang melakukan peran tertentu, seperti

pendiri sanggar, pelatih, dan siswa

3. Activity atau kegiatan yang dilakukan oleh aktor dalam situasi sosial yang

sedang berlangsung, seperti kegiatan penggarapan, pelatihan, dan pementasan

tari.

Kegiatan observasi atau pengamatan yang dilakukan oleh peneliti terbagi

menjadi dua tahap, yaitu tahap pertama berupa observasi awal (survey) yang berisi

dengan kegiatan permohonan izin pelaksanaan penelitian kepada pemilik sanggar

yang dilakukan pada tanggal 5 Oktober 2014 di sanggar pramuka yang merupakan

Page 41: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

23

tempat kegiatan pelatihan tari Sanggar Tari Kaloka di Jalan Sriwijaya No.18

Kelurahan Bendan Kecamatan Pekalongan Barat Kota Pekalongan. Tahap kedua

berupa penelitian inti dengan kegiatan pengumpulan data dan bahan yang

dibutuhkan dalam pembahasan masalah yang mulai dilakukan pada tanggal 19

Oktober 2014 dan dilakukan setiap hari minggu pada saat pelatihan tari Sanggar

Tari Kaloka berlangsung yaitu mulai pukul 08.00-10.00 WIB. Pada tanggal 7

Desember 2014 penelitian dilakukan dirumah bapak Bambang Irianto selaku

pendiri Sanggar Tari Kaloka yang beralamat di Perum Wiranata Indah Blok B No.

04 Kabupaten Pekalongan. Kegiatan observasi rutin dilaksanakan setiap hari

minggu pukul 08.00-10.00 WIB di Sanggar Tari Kaloka yang beralamat di Jalan

Sriwijaya No.18 Kelurahan Bendan Kecamatan Pekalongan Barat Kota

Pekalongan.

Peneliti menggunakan alat bantu handphone yang digunakan untuk

merekam suara dan pendokumentasian berupa foto pada proses observasi dan

penelitian untuk mendapatkan bukti autentik sebagai salah satu sumber data

penelitian. Hal tersebut dilakukan peneliti untuk menjaga kebenaran data yang

didapatkan. Tujuan diadakannya observasi adalah untuk mengetahui, memahami

serta mempelajari secara langsung kondisi Sanggar Tari Kaloka dan mengetahui

peranan Sanggar Tari Kaloka melalui kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan,

misalnya: garapan/hasil karya dari sanggar, proses latihan tari di sanggar,

pementasan yang dilakukan Sanggar Tari Kaloka, dan perkembangan tari yang

terjadi di Kota Pekalongan.

Page 42: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

24

Observasi yang dilakukan di Sanggar Tari Kaloka yang beralamat Jalan

Sriwijaya No.18 Kelurahan Bendan Kecamatan Pekalongan Barat Kota

Pekalongan untuk memperoleh bukti autentik kondisi Sanggar Tari Kaloka

sebagai sumber berupa foto tempat pelatihan tari, kegiatan pelatihan tari, dan

informasi dari pelatih dan siswa sanggar. Sedangkan observasi yang dilakukan di

rumah bapak Bambang selaku pendiri Sanggar Tari Kaloka yaitu untuk

memperoleh data arsip dan dokumentasi Sanggar Tari Kaloka, foto inventaris

yang dimiliki Sanggar Tari Kaloka, dan informasi dari pendiri Sanggar Tari

Kaloka.

3.3.2 Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti

ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus

diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari narasumber yang

lebih mendalam. Maka dengan wawancara peneliti akan mengetahui hal-hal yang

lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterprestasikan situasi dan

fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi

(Sugiyono, 2010: 317-318).

Menurut Esterberg (dalam Sugiyono, 2010: 319-321) ada beberapa

macam wawancara, yaitu:

a. Wawancara terstruktur, digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila

peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi

apa yang akan diperoleh. Pengumpul data telah menyiapkan instrumen

Page 43: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

25

penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis. Selain membawa instrumen

sebagai pedoman wawancara, pengumpul data juga dapat menggunakan alat

bantu seperti tape recorder, handphone atau alat tulis dan material lain yang

dapat membantu pelaksanaan wawancara menjadi lancar

b. Wawancara semistruktur, dimana dalam pelaksanaan wawancara lebih bebas

dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuannya untuk menemukan

permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara

dimintai pendapat dan ide-idenya

c. Pedoman wawancara tidak terstruktur, yaitu wawancara yang bebas dimana

peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara

sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya dan hanya menggunakan

garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.

Peneliti menggunakan dua pedoman wawancara yaitu wawancara

terstruktur dan tidak terstruktur. Wawancara yang terstruktur berupa instrumen

pertanyaan yang telah dipersiapkan dan disusun oleh peneliti sebelum melakukan

wawancara dan wawancara yang tidak terstruktur bersifat spontanitas pada saat

melakukan wawancara, dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara

yang telah disusun. Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti dalam teknik

wawancara antara lain: (1) menentukan informan yang digunakan sebagai sumber

informasi, (2) menyiapkan pokok-pokok bahan pembicaraan, (3) menentukan

waktu pelaksanaan wawancara, (4) melangsungkan alur wawancara, (5)

menuliskan hasil wawancara, dan (6) mengidentifikasi tindak lanjut hasil

wawancara yang diperoleh.

Page 44: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

26

Peneliti telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-

pertanyaan tertulis maupun untuk wawancara. Pertanyaan-pertanyaan ini secara

khusus ditujukan kepada pendiri/ketua sanggar, pelatih sanggar, Dinas

Perhubungan, Pariwisata, dan Kebudayaan Kota Pekalongan, sekolah-sekolah,

dan pengamat seni/seniman. Wawancara dilakukan untuk mengetahui bagaimana

peranan Sanggar Tari Kaloka terhadap perkembangan tari khususnya tari

tradisional dan tari kreasi di Kota Pekalongan.

Wawancara yang ditujukan kepada pendiri/ketua Sanggar Tari Kaloka

guna memperoleh data atau informasi sejarah Sanggar Tari Kaloka, tujuan

didirikannya sanggar, program kerja sanggar, peran-peran sanggar/aktivitas yang

dilakukan sanggar melalui kegiatan penggarapan, pelatihan, dan pementasan tari,

serta perkembangan tari khususnya tari tradisional dan tari kreasi di Kota

Pekalongan. Wawancara yang ditujukan kepada pengelola Sanggar Tari Kaloka

guna memperoleh data atau informasi program kerja sanggar, struktur organisasi

sanggar, sarana dan prasarana sanggar, keadaan siswa dan pelatih sanggar, peran

serta sanggar, kerjasama dan prestasi sanggar.

Wawancara yang ditujukan kepada Dinas Perhubungan, Pariwisata, dan

Kebudayaan Kota Pekalongan guna memperoleh data atau informasi

perkembangan tari di Kota Pekalongan, dan peran serta Sanggar Tari Kaloka

terhadap perkembangan tari di Kota Pekalongan dalam bentuk kerjasama maupun

prestasi. Wawancara yang ditujukan kepada sekolah-sekolah di Kota Pekalongan

guna memperoleh data atau informasi peran serta Sanggar Tari Kaloka terhadap

perkembangan tari di Kota Pekalongan.

Page 45: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

27

Wawancara yang ditujukan kepada pengamat seni/seniman guna

memperoleh data atau informasi perkembangan tari di Kota Pekalongan, dan

peran serta Sanggar Tari Kaloka di Kota Pekalongan terhadap perkembangan tari

di Kota Pekalongan. Pengamat seni/seniman yang dimaksud adalah

seniman/penikmat seni dari Kota Pekalongan maupun dari luar Kota Pekalongan

yang ikut berpartisipasi dalam dunia seni di Kota Pekalongan.

Peneliti telah melakukan wawancara kepada beberapa narasumber,

antara lain kepada: (1) Bambang Irianto, S.Pd. selaku pendiri dan ketua Sanggar

Tari Kaloka, wawancara mulai dilaksanakan pada tanggal 19 Oktober 2014

bertempat di sanggar pramuka yang menjadi tempat berlangsungnya kegiatan tari

Sanggar Tari Kaloka Jalan Sriwijaya No. 18 Kel. Bendan Kec. Pekalongan Barat

Kota Pekalongan dan di tempat tinggal bapak Bambang Irianto di Perum Wiranata

Indah Blok B No. 4 Kabupaten Pekalongan, (2) Esti Ediarti selaku pelatih

Sanggar Tari Kaloka, wawancara dilaksanakan pada tanggal 19 Oktober 2014

bertempat di sanggar pramuka yang menjadi tempat berlangsungnya kegiatan tari

Sanggar Tari Kaloka Jalan Sriwijaya No. 18 Kel. Bendan Kec. Pekalongan Barat

Kota Pekalongan dan di tempat tinggal ibu Esti di Perum Wiranata Blok B No. 4

Kabupaten Pekalongan, (3) Endang Suprapti, S.Kar. selaku kepala bidang

kebudayaan Dinas Perhubungan, Pariwisata, dan Kebudayaan Kota Pekalongan,

wawancara dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober 2014 di kantor Dinas

Perhubungan, Pariwisata, dan Kebudayaan Kota Pekalongan, (4) Eni Ratnawati,

S.Pd. selaku kepala bidang kesenian dan kebudayaan PGRI Kota Pekalongan dan

Page 46: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

28

kepala SD N 1 Karangmalang Kota Pekalongan, wawancara dilaksanakan pada

tanggal 21 Oktober 2014 di SD N 1 Karangmalang Kota Pekalongan.

3.3.3 Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen

bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.

Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life

histories), ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk

gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang

berbentuk karya seni misalnya patung, film, dan lain-lain (Sugiyono, 2010: 329).

Berbagai macam bentuk dokumentasi yaitu dokumentasi arsip, rekaman,

foto dan video. Data dokumentasi dapat mendukung dan melengkapi data yang

telah diperoleh dari metode observasi dan wawancara. Teknik dokumentasi

digunakan peneliti untuk mendapatkan data fisik yang berkaitan dengan

penelitian. Dokumen yang diperoleh dari hasil penelitian antara lain daftar nama

pengurus dan anggota Sanggar Tari Kaloka, anggaran dasar, anggaran rumah

tangga, program kerja/kegiatan sanggar, daftar inventaris, foto/video kegiatan

sanggar baik kegiatan latihan, pentas, pergelaran, maupun lomba.

3.4 Teknik Analisis Data

Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia

dari berbagai sumber yaitu wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam

catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya

Page 47: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

29

(Moleong, 2005: 247). Analisis data merupakan ruang peneliti dalam upaya untuk

menemukan pola, kategori, satuan uraian tertentu yang berasal dari deskripsi dan

refleksi data (Jazuli, 2001: 40).

Nasution (dalam Sugiyono, 2010: 336) Analisis telah mulai sejak

merumuskan masalah dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan

berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian dan menjadi pegangan bagi

penelitian selanjutnya. Dalam kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama

proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data.

Analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan

yaitu: reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan/verifikasi (Rohidi,

2007:16).

Analisis model siklus interaktif yang dikembangkan dapat digambarkan

sebagai berikut:

Komponen-komponen Analisis Data: Model Interaktif

oleh Tjetjep Rehendi Rohidi

Pengumpulan Data

Penyajian Data

Reduksi Data

Verifikasi (Penarikan

Kesimpulan)

Page 48: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

30

Analisis data kualitatif menurut Bogdan & Biklen (dalam Moleong,

2005: 248) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,

mengorganisasikan data, memilah-memilahnya menjadi satuan yang dapat

dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang

penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan

kepada orang lain. Analisis data dalam penelitian kualitatif diakukan sejak

sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan.

3.4.1 Reduksi Data

Reduksi data dapat diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan

perhatian pada penyederhanaan, pegabstrakan, dan transformasi data ”kasar” yang

muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan. Reduksi data berlangsung secara

terus-menerus selama proyek yang berorientasi kualitatif berlangsung. Reduksi

data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan,

mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara

sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan

diverifikasi (Rohidi, 2007: 16).

Data yang diperoleh peneliti dari masing-masing informan masih ada

yang tidak relevan dengan fokus penelitian sehingga perlu dibuang atau dikurangi

dengan cara membandingkan observasi dan wawancara yang telah dilakukan pada

masing-masing informan dan mengulang kembali observasi untuk memperoleh

data atau informasi yang lebih akurat.

Page 49: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

31

3.4.2 Penyajian Data

Penyajian data merupakan langkah kedua dari teknik analisis data yang

dilakukan peneliti dalam mengkaji permasalahan setelah melakukan reduksi data.

Penyajian data adalah kumpulan informasi yang tersusun yang memberikan

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian

data yang baik merupakan suatu cara yang utama bagi analisis kualitatif yang baik

(Rohidi, 2007: 17-18).

3.4.3 Verifikasi/Penarikan Kesimpulan

Menurut Rohidi (2007: 19), Penarikan kesimpulan menjelaskan dari

permulaan pengumpulan data mulai mencari arti benda-benda mencatat

keteraturan, pola-pola, kejelasan, alur sebab akibat, dan proposisi. Penarikan

kesimpulan untuk member kejelasan yang lebih rinci dan mengakar dengan

kokoh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung.

Artinya, makna-makna yang muncul dari data harus diuji kebenarannya,

kekokohannya, dan kecocokannya, yang merupakan validitasnya.

3.5 Teknik Keabsahan Data

Moleong (2005: 320) menyatakan bahwa dalam tubuh pengetahuan

kualitatif itu sendiri sejak awal pada dasarnya sudah ada usaha meningkatkan

derajat kepercayaan data yang disini dinamakan keabsahan data. Pemeriksaan

terhadap keabsahan data pada dasarnya, selain digunakan untuk menyanggah

balik apa yang dituduhkan kepada penelitian kualitatif yang mengatakan tidak

Page 50: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

32

ilmiah, juga merupakan sebagai unsur yang tidak terpisahkan dari tubuh

pengetahuan penelitian kualitatif. Dengan kata lain, apabila peneliti melaksanakan

pemeriksaan terhadap keabsahan data secara cermat sesuai dengan teknik, maka

jelas bahwa hasil upaya penelitiannya benar-benar dapat dipertanggungjawabkan

dari segala segi.

Moleong (2005, 326-327) menyarankan empat kriteria keabsahan data

kualitatif, yaitu derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferbility),

ketergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability). Untuk memeriksa

keabsahan data pada penelitian “Peranan Sanggar Tari Kaloka Terhadap

Perkembangan Tari di Kota Pekalongan” peneliti perlu melakukan beberapa

kegiatan. Salah satu kegiatan tersebut adalah triangulasi. Triangulasi diartikan

sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan waktu.

Peneliti memilih teknik pemeriksaan keabsahan data dengan triangulasi sumber,

yaitu membandingkan dan mengecek kembali data yang diperoleh dari beberapa

sumber. Hal ini dapat dicapai dengan jalan: (1) membandingkan data hasil

pengamatan dengan data hasil wawancara, (2) membandingkan apa yang

dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatannya secara pribadi, (3)

membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian

dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu, (4) membandingkan keadaan dan

perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti

rakyat biasa, orang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang

pemerintahan, (5) membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen

yang berkaitan. Jadi triangulasi berarti cara terbaik untuk menghilangkan

Page 51: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

33

perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam kontes suatu studi

sewaktu mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari

berbagai pandangan. Dengan kata lain bahwa dengan triangulasi, peneliti dapat

me-recheck temuannya dengan jalan membandingkannya dengan berbagai

sumber, metode, atau teori (Moleong, 2005: 331-332).

Page 52: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

34

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1 Keadaan Demografis Kota Pekalongan

Gambar 1

Peta Kota Pekalongan

(http://pekalongankota.bps.go.id/)

Berdasarkan buku Kota Pekalongan dalam Angka 2014 dari Badan Pusat

Statistik (BPS) Kota Pekalongan, Kota Pekalongan terletak di dataran rendah

pantai utara Pulau Jawa. Posisi geografis Kota Pekalongan antara 6 50’ 42” s.d. 6

55’ 44” Lintang Selatan dan 109 37’ 55” s.d. 109 42’ 19” Bujur Timur serta

Page 53: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

35

berkoordinat fiktif 510.00 – 518.00 Km membujur dan 517.75 – 526.75 Km

melintang.

Batas wilayah secara administratif adalah:

Sebelah Utara : Laut Jawa

Sebelah Timur : Kab. Batang

Sebelah Selatan : Kab. Pekalongan dan Kab. Batang

Sebelah Barat : Kab. Pekalongan

Keadaan tanah di Kota Pekalongan berwarna agak kelabu dengan jenis

tanah Aluvial yohidromorf. Luas daerah Kota Pekalongan45,25 Km2 dengan jarak

terjauh dari utara ke selatan ± 9 Km dan dari barat ke timur ± 7 Km.

Kota Pekalongan terbagi atas 4 (empat) kecamatan yaitu Kecamatan

Pekalongan Utara, Kecamatan Pekalongan Barat, Kecamatan Pekalongan Timur,

dan Kecamatan Pekalongan Selatan. Empat kecamatan tersebut terbagi lagi

menjadi 47 (empat puluh tujuh) kelurahan.

4.1.2 Jumlah Penduduk Kota Pekalongan

Kota Pekalongan mengalami peningkatan angka pertumbuhan penduduk

dari tahun ke tahun. Jumlah penduduk Kota Pekalongan pada tahun 2014 menurut

sumber buku Kota Pekalongan dalam Angka 2014 dari Badan Pusat Statistik

(BPS) Kota Pekalongan yaitu berjumlah 290.870 jiwa yang terdiri dari 145.450

jiwa penduduk laki-laki (50,01%) dan 145.420 jiwa penduduk perempuan

(49,99%).

Page 54: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

36

4.1.3 Agama Penduduk Kota Pekalongan

Agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan

peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan

dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya. Masyarakat

mendambakan kehidupan beragama yang sangat harmonis. Hal ini terlihat dari

tempat-tempat peribadatan yang ada disekitar warga seperti masjid, gereja,

wihara, pura, dan kelenteng. Menurut buku Kota Pekalongan dalam Angka 2014

dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pekalongan, tempat peribadatan di Kota

Pekalongan pada tahun 2014 mencapai 744 unit, yang terdiri dari 614 musholla,

108 masjid, 15 gereja, 5 wihara, 1 pura, dan 1 kelenteng.

Tabel 1

Jumlah Masyarakat Pemeluk Agama di Kota Pekalongan

No. Agama Jumlah

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Islam

Kristen

Katholik

Hindu

Budha

Konghucu/lainnya

278.454

6.616

4.324

75

1.773

78

Jumlah 291.320 orang

(Kota Pekalongan dalam Angka 2014, BPS Kota Pekalongan)

Page 55: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

37

Data menurut buku Kota Pekalongan dalam Angka 2014 dari Badan

Pusat Statistik (BPS) Kota Pekalongan menyebutkan pada tahun 2014 penduduk

yang memeluk agama Islam berjumlah 278.454 jiwa, penduduk beragama Kristen

berjumlah 6.616 jiwa, jumlah penduduk beragama Katholik 4.324 jiwa, penduduk

beragama Hindu berjumlah 75 jiwa, penduduk beragama Budha berjumlah 1.773

jiwa, dan 78 jiwa beragama Konghucu atau tidak beragama. Mayoritas penduduk

Kota Pekalongan memeluk agama Islam. Hal ini dapat dilihat dari jumlah tempat

peribadatan masjid atau musholla yang mendominan daripada tempat peribadatan

agama lain di Kota Pekalongan.

4.1.4 Mata Pencaharian Penduduk Kota Pekalongan

Kota Pekalongan terletak di jalur pantura yang menghubungkan Jakarta-

Semarang-Surabaya. Pekalongan dikenal mendapat julukan kota batik, karena

batik Pekalongan memiliki corak yang khas dan variatif. Sebagian besar

masyarakat Kota Pekalongan menggantungkan mata pencaharian hidupnya

sebagai pengrajin batik. Kota Pekalongan yang terletak di pesisir pantai utara

Jawa juga mengandalkan kelangsungan hidup masyarakatnya dari hasil perikanan

Laut Jawa. Kota Pekalongan memiliki pelabuhan perikanan terbesar di Pulau

Jawa yang sering menjadi transit dan area pelelangan hasil tangkapan laut oleh

nelayan dari berbagai daerah. Kota Pekalongan juga terdapat perusahaan

pengolahan hasil laut baik perusahaan berskala besar maupun industri rumah

tangga. Selain itu masyarakat Kota Pekalongan sebagian ada juga bermata

Page 56: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

38

pencaharian sebagai PNS, wiraswasta, petani, peternak, pedagang, TNI/POLRI,

dan lain sebagainya.

Menurut buku Kota Pekalongan dalam Angka 2014 dari Badan Pusat

Statistik Kota Pekalongan (2014), penduduk usia kerja didefinisikan sebagai

penduduk yang berumur 15 tahun ke atas. Mereka terdiri dari “Angkatan Kerja”

dan “Bukan Angkatan Kerja”. Untuk lebih jelasnya mengenai mata pencaharian

masyarakat di Kota Pekalongan dapat dilihat pada tabel 2:

Tabel 2

Mata Pencaharian Masyarakat Kota Pekalongan

No. Bidang Mata Pencaharian Jumlah

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Pertanian

Pertambangan

Industri

Listrik

Bangunan

Perdagangan

Angkutan dan Perdagangan

Keuangan

Jasa dan Lainnya

579 orang

0 orang

11.145 orang

54 orang

116 orang

1631 orang

605 orang

1168 orang

728 orang

Jumlah 16.026 orang

(Kota Pekalongan dalam Angka 2014, BPS Kota Pekalongan)

Page 57: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

39

Data kepegawaian sampai dengan tahun 2014 tercatat jumlah PNS pada

pemerintahan Kota Pekalongan sebanyak 4.349 orang, terdiri dari 210 orang

golongan I, 1.062 orang golongan II, 1.945 orang golongan III, dan 1.132 orang

golongan IV.

4.1.5 Tingkat Pendidikan di Kota Pekalongan

Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi

berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Partisipasi penduduk

dalam bidang pendidikan harus diimbangi penyediaan sarana fisik pendidikan

maupun tenaga guru yang memadai.

Menurut buku Kota Pekalongan dalam Angka 2014 dari Badan Pusat

Statistik (BPS) Kota Pekalongan, pelaksanaan program pembangunan pendidikan

berhasil membuat pendidikan yang ada di Kota Pekalongan berkembang. Dengan

berkembangnya pendidikan yang ada di Kota Pekalongan dan banyaknya fasilitas

pendidikan yang tersedia mulai dari pendidikan anak usia dini sampai dengan

perguruan tinggi dapat diartikan bahwa Kota Pekalongan mempunyai potensi

untuk terus meningkatkan mutu pendidikannya.

Page 58: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

40

Untuk lebih jelasnya mengenai tingkat pendidikan di Kota Pekalongan

dapat dilihat pada grafik 1.

Grafik 1

Grafik Tingkat Pendidikan Masyarakat Kota Pekalongan

(Kota Pekalongan dalam Angka 2014, BPS Kota Pekalongan)

Komposisi golongan PNS Kota Pekalongan menurut penjelasan pada

mata pencaharian didominasi oleh golongan III (45%), dan berdasarkan tingkat

pendidikan maka sebagian besar PNS di Kota Pekalongan berpendidikan

Sarjana Strata 1 (34,5%).

SD SMP SMA D1 D2 D3 D4 S1 S2

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

5% 4,70%

29,20%

1%

13,40%

9,80%

0,30%

34,50%

1,40%

Page 59: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

41

Tabel 3

Jumlah Sekolah dan Perguruan Tinggi di Kota Pekalongan

No Sekolah Jumlah

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

TK

RA

SD

MI

SMP

MTs

SMA

SMK

MA

Madrasah Diniah

TPQ

Pondok Pesantren

Perguruan Tinggi

74

26

101

47

28

9

11

13

6

96

218

46

8

Jumlah 683

(Kota Pekalongan dalam Angka 2014, BPS Kota Pekalongan)

4.1.6 Potensi Seni Budaya Kota Pekalongan

Kota Pekalongan mempunyai potensi seni yang menarik, khususnya

pada kebudayaan yang menawarkan tradisi adat istiadat khas Kota Pekalongan,

antara lain tradisi Syawalan, Nyadran/sedekah laut, Pek Chun, Pekan Batik

Nusantara, Pekan Batik Internasional, Simthudurror, dan Kesenian Sintren (Kota

Pekalongan dalam Angka 2014, BPS Kota Pekalongan).

Syawalan adalah perayaan tujuh hari setelah lebaran dan sekarang ini

disemarakkan dengan pemotongan lopis (makanan yang terbuat dari ketan dan

dibungkus daun pisang) raksasa di daerah Krapyak yang memecahkan rekor

Page 60: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

42

MURI oleh walikota untuk kemudian dibagi-bagikan kepada pengunjung dan

diselenggarakan tiap satu tahun sekali dimulai pada tahun 1990-an. Tradisi

Nyadran/sedekah laut dilaksanakan oleh masyrakat nelayan Kota Pekalongan

pada saat bulan Syuro dan diselenggarakan setiap tahun sebagai ungkapan rasa

syukur kepada Allah SWT atas hasil laut yang melimpah. Ritual Sadranan

diadakan nelayan dan masyarakat Kota Pekalongan pemeluk agama Islam dengan

menghias kapal-kapal nelayan yang berisi sesaji, setelah melalui beberapa prosesi

dan doa selamatan kemudian dilarung ke tengah laut. Pek Chun hampir sama

dengan Nyadran, hanya saja tradisi ini diselenggarakan oleh warga etnis Tionghoa

di Kota Pekalongan dan waktu perayaannya dilaksanakan menurut kalender China

yaitu pada tahun baru China atau Imlek yang dilaksanakan setiap tahun. Pekan

Batik Nusantara merupakan agenda rutin yang diadakan tiap tahun genap pada

bulan Oktober di Kota Pekalongan dalam rangka perayaan Hari Batik Nasional

yang jatuh pada tanggal 2 Oktober, sedangkan Pekan Batik Internasional diadakan

tiap tahun ganjil pada Hari Batik Nasional. Pada Pekan Batik Nusantara dan

Pekan Batik Internasional dimeriahkan dengan berbagai acara seperti pameran

batik, kuliner, karnaval, dan panggung hiburan.

Simthudurror merupakan kesenian tradisional Islam dengan

menggunakan Rebana dan Jidor sebagai alat musiknya. Kesenian Tradisional ini

beranggotakan 15 orang sampai 20 orang dengan diiringi musik melantunkan

puji-pujian atau sholawatan sebagai ungkapan syukur dan permohonan

keselamatan dunia akhirat kepada Allah SWT. Kesenian Sintren adalah kesenian

tradisional masyarakat Kota Pekalongan dan sekitarmya yang merupakan jalur

Page 61: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

43

pantai utara. Kesenian Sintren merupakan pertunjukkan kesenian tradisional yang

mengandung unsur magis/mistis yang bersumber dari legenda cinta kasih Solasih

dan Solandono. Sintren dalam kesenian sintren diperankan oleh gadis yang masih

suci dibantu dengan pawangnya dan diiringi gending oleh 6 orang sesuai dengan

pengembangan kesenian Sintren sebagai hiburan rakyat, kemudian dilengkapi

dengan penari pendamping.

Potensi seni budaya di Kota Pekalongan didukung dengan adanya

perkumpulan/komunitas kesenian dan sanggar yang masih aktif dalam kegiatan

seni. Untuk melihat banyaknya perkumpulan/komunitas kesenian yang ada di

Kota Pekalongan dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4

Jumlah Perkumpulan/komunitas Kesenian di Kota Pekalongan

No. Jenis

perkumpulan kesenian Jumlah

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Drama

Band

Keroncong

Sanggar Tari

Karawitan

Pencak Silat

Kasidah

8

30

3

13

4

5

58

Jumlah 121

(Kota Pekalongan dalam Angka 2014, BPS Kota Pekalongan)

Page 62: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

44

Selain memiliki beberapa tradisi seni budaya, Kota Pekalongan juga

memiliki beberapa sanggar seni untuk mendukung kegiatan tradisi seni bdaya

yang ada di Kota Pekalongan, antara lain Sanggar Sekar Kedhaton, Sanggar Ibu

Pertiwi (Paguyuban Karawitan), Sanggar Rahayu Raras, Sanggar Laras Wisata,

Sanggar Tari Kartika, Sanggar Tari Kaloka, Sanggar Tari Surya Budhaya, dan

Sanggar Tari Wira Budhaya. Sanggar Tari Kaloka merupakan sarana untuk

mengembangkan potensi budaya yang ada di Kota Pekalongan khususnya

dibidang tari. Dalam mengembangkan tari di Kota Pekalongan, Sanggar Tari

Kaloka menjalankan perannya melalui kegiatan tari.

4.1.7 Letak Pusat Kegiatan Tari Sanggar Tari Kaloka

Kegiatan tari Sanggar Tari Kaloka berpusat di Gedung Pramuka yang

terletak di Jalan Sriwijaya No. 18 Kelurahan Bendan Kecamatan Pekalongan

Barat Kota Pekalongan, 51119 Jawa Tengah. Gedung Pramuka yang merupakan

tempat berlangsungnya kegiatan tari Sanggar Tari Kaloka letaknya cukup strategis

karena berada di pinggir jalan raya jalur Pekalongan-Jakarta sehingga mudah

dijangkau dengan berbagai sarana transportasi. Tempat berlangsungnya kegiatan

tari Sanggar Tari Kaloka tidak jauh dari pusat pemerintahan Kota Pekalongan dan

juga pusat perbelanjaan di Kota Pekalongan. Jarak tempuh Sanggar Tari Kaloka

±25 meter dari kantor Kelurahan Bendan.

Page 63: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

45

Foto 1

Sanggar Pramuka

(Tempat Pusat Kegiatan Tari Sanggar Tari Kaloka)

(Dok. Kania Rizki Salsabila, 2014)

Kondisi fisik Sanggar Pramuka sebagai tempat kegiatan tari Sanggar

Tari Kaloka tampak kokoh, terlihat dari dokumentasi foto bangunan Sanggar

Pramuka dan layak untuk digunakan sebagai tempat pelatihan tari. Status

kepemilikan bangunan ini adalah milik Sanggar Pramuka Kota Pekalongan,

Sanggar Tari Kaloka menggunakan gedung Sanggar Pramuka dengan membayar

uang sewa dan listrik tiap bulannya yaitu sebesar Rp. 50.000,-. Ruang kegiatan

pelatihan tari di Sanggar Pramuka dapat menampung ±100 siswa Sanggar Tari

kaloka dengan ukuran ruangan 8 x 15 meter. Selain digunakan untuk kegiatan tari

Sanggar Tari Kaloka, Sanggar Pramuka juga digunakan untuk kegiatan pramuka,

Page 64: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

46

taekwondo, karate dan kegiatan-kegiatan lainnya. Untuk lebih jelas mengenai

bangunan Sanggar Pramuka dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2

Denah Tempat Pelatihan Sanggar Tari Kaloka

Keterangan gambar:

1. Ruang utama (pendopo)/ruang depan untuk kegiatan pelatihan tari

2. Ruang tidur

3. Ruang makan

4. Ruang tidur

5. Ruang kerja/ruang kantor

6. Kamar mandi

7. Dapur

8. Tempat parkir

S

U

6

2

3

4

1

7 5

8

Page 65: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

47

Tempat kegiatan tari Sanggar Tari Kaloka terdiri dari beberapa ruangan,

antara lain ruang utama (pendopo) untuk kegiatan pelatihan tari, ruang tidur,

ruang makan, ruang kerja/ruang kantor, kamar mandi, dapur, dan tempat parkir.

Bangunan Sanggar Pramuka yang digunakan untuk kegiatan tari Sanggar Tari

Kaloka berbentuk seperti joglo atau pendopo. Kondisi lingkungan Sanggar

Pramuka terlihat bersih dan nyaman karena dikelilingi pagar besi. Denah Sanggar

Pramuka membuktikan bahwa tempat tersebut memadai untuk menjadi tempat

kegiatan tari Sanggar Tari Kaloka. Tempat kegiatan pelatihan tari berukuran 8 x

15 meter berdinding tembok warna putih, dengan lantai keramik warna orange

dan beratap genting. Ruangan bagian dalam memiliki pintu yang terbuat dari kayu

dilengkapi kaca 4 lapis sangat membantu dalam proses kegiatan pelatihan tari.

4.2 Sanggar Tari Kaloka

4.2.1 Sejarah Didirikannya Sanggar Tari Kaloka

Sanggar Tari Kaloka merupakan organisasi lembaga pendidikan non

formal yang bergerak dibidang seni budaya khususnya tari. Sanggar Tari Kaloka

didirikan pada tanggal 1 Januari 1994. Menurut penuturan Bapak Bambang

Irianto selaku pendiri Sanggar Tari Kaloka (wawancara 19 Oktober 2014) pada

awal berdirinya Sanggar Tari Kaloka bermula dari bapak Bambang Irianto

mengajarkan keahliannya dalam bidang tari kepada anak-anak. Bambang Irianto

adalah seniman lulusan STSI (Sekolah Tinggi Seni Indonesia) di Surakarta

lulusan tahun 1988. Bambang Irianto mendapat dukungan dari istrinya ibu Esti

Ediarti untuk mewujudkan keinginannya melatih tari. Setelah bermusyawarah

Page 66: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

48

dengan teman-teman terdekatnya yang juga berpotensi dalam bidang tari,

akhirnya mereka sepakat untuk mendirikan sanggar bersama. Semula pelatihan

tari diadakan di rumah teman bapak Bambang Irianto yaitu guru olahraga SMK N

1 Kota Pekalongan, kemudian berpindah tempat di rumah bapak Bambang Irianto

di Perum Tirto Indah No. 74 Kelurahan Tirto Kecamatan Pekalongan Barat Kota

Pekalongan, karena bertambahnya jumlah peserta yang mengikuti latihan tari

akhirnya kegiatan sanggar dipindahkan ke Sanggar Pramuka yang terletak di Jalan

Sriwijaya No.18 Kelurahan Bendan Kecamatan Pekalongan Barat Kota

Pekalongan. Lokasi Sanggar Pramuka dinilai strategis untuk menjadi tempat

kegiatan tari Sanggar Tari Kaloka karena letaknya yang berada di pinggir jalan

raya Pekalongan-Jakarta sehingga mudah dijangkau dengan berbagai sarana

transportasi.

Sanggar yang terbentuk diberi nama Kaloka, nama Kaloka diambil

berdasarkan kesepakatan pelatih. Pemberian nama Kaloka pada sanggar tari

karena nama Kaloka mempunyai makna kondang yang artinya tersohor atau

terkenal. Keinginan pengurus agar sanggar tari yang mereka kelola bisa terkenal

sesuai dengan makna dari nama Kaloka tersebut.

Awal didirikannya Sanggar Tari Kaloka pada tanggal 1 Januari 1994

belum mempunyai izin dari pemerintah, karena pada saat itu keinginan dari para

pengurus hanya ingin memberikan pembelajaran tari untuk melestarikan budaya

di Kota Pekalongan. Akhirnya setelah 1 tahun kegiatan pelatihan tari Sanggar Tari

Kaloka berjalan, dan dengan banyaknya siswa yang mengikuti kegiatan pelatihan

tari pada tahun 1995, ketua Sanggar Tari Kaloka bapak Bambang Irianto

Page 67: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

49

mengajukan surat izin pendirian sanggar dengan membuat proposal disertai

dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang dilampirkan pada

penelitian ini, dan data pendiri dan jumlah anggota tahun 1995. Pada tanggal 14

Februari 1995 Surat Pengesahan turun, dan dengan adanya surat pengesahan

Sanggar Tari Kaloka telah resmi terdaftar sebagai organisasi kesenian oleh Badan

Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu yang tentunya wajib

mentaati ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Piagam Pengesahan dengan

turunnya Surat Pengesahan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Bambang Irianto selaku

ketua Sanggar Tari Kaloka (wawancara 19 Oktober 2014) jumlah siswa yang

mengikuti kegiatan pelatihan tari di Sanggar Tari Kaloka mengalami

ketidakstabilan pada tahun 1995 sampai dengan tahun 2005. Penurunan jumlah

siswa pada tahun 1995 sampai dengan 2005 terjadi setelah kegiatan pementasan

selesai. Karena pementasan di luar agenda rutin Sanggar Tari Kaloka yaitu

pergelaran tari untuk ujian kenaikan tingkat siswa Sanggar Tari Kaloka hanya

dilaksanakan pada saat pementasan HUT RI (Hari Ulang Tahun Republik

Indonesia) tanggal 17 Agustus, sehingga sebagian siswa yang tertarik pada

pementasan saja mengikuti kegiatan pelatihan tari saat menjelang persiapan

pementasan memperingati HUT RI kemudian tidak mengikuti kegiatan pelatihan

tari rutin di Sanggar Tari Kaloka. Penurunan jumlah siswa tidak terlalu drastis,

sehingga Sanggar Tari Kaloka tidak mengalami kevakuman.

Sanggar Tari Kaloka berusaha untuk terus meningkatkan sarana dan

prasarana yang diperlukan sanggar untuk menunjang kegiatan tari. Dana

Page 68: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

50

sementara diperoleh hanya dari iuran siswa sanggar, maka bapak Bambang Irianto

selaku ketua Sanggar Tari Kaloka mengajukan Permohonan Bantuan dengan

membuat Surat Permohonan Bantuan Perlengkapan Kesenian pada tanggal 30

Agustus 1997. Bantuan berupa dana untuk perlengkapan kesenian diberikan oleh

Dinas Perhubungan, Pariwisata, dan Kebudayaan Kota Pekalongan.

4.2.2 Tujuan Didirikannya Sanggar Tari Kaloka

Menurut bapak Bambang Irianto selaku pendiri Sanggar Tari Kaloka

(wawancara 19 Oktober 2014), mengatakan bahwa:

“Tujuan utama didirikannya Sanggar Tari Kaloka yaitu untuk

memberikan pelatihan tari kepada generasi muda agar

melestarikan kesenian Jawa yaitu tari” (wawancara, 19 Oktober

2014).

Tujuan Sanggar Tari Kaloka berdasarkan Anggaran Dasar Sanggar Tari

Kaloka yang dilampirkan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menghimpun para anak-anak dan remaja untuk mengadakan berbagai kegiatan

pelestarian kesenian tradisional khususnya dalam perkembangan tari

2. Berperan aktif dalam pelestarian kesenian tradisional khususnya dalam

pengembangan tari

3. Sebagai wadah pembinaan bakat, minat, dan kemampuan berolah seni dalam

pengembangan tari

4. Memberdayakan masyarakat dalam kegiatan berkesenian dengan

meningkatkan aktivitas dan kualitas sumber daya manusia dalam

pembangunan bangsa

Page 69: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

51

5. Menanamkan sikap Handarbeni serta menguri-uri terhadap kebudayaan

daerah.

Tujuan umum didirikannya Sanggar Tari Kaloka menurut bapak

Bambang Irianto adalah untuk melestarikan kebudayaan daerah terutama seni tari.

Tujuan khusus Sanggar Tari Kaloka adalah untuk melakukan kegiatan tari antara

lain penggarapan, pelatihan, dan pementasan tari.

4.2.3 Struktur Organisasi Sanggar Tari Kaloka

Sanggar Tari Kaloka mempunyai pengurus untuk mengelola sanggar.

Peran serta pengurus sanggar sangat memengaruhi perkembangan sanggar.

Pengurus Sanggar Tari Kaloka terdiri dari pembina, ketua, sekretaris, bendahara,

dan pelatih wajib mengurus semua kepentingan organisasi baik di dalam maupun

di luar sanggar. Kerjasama antar pengurus akan menciptakan pengelolaan sanggar

yang baik. Setiap organisasi harus mempunyai kegiatan atau pekerjaan yang jelas,

hal ini diterapkan dalam kepengurusan organisasi Sanggar Tari Kaloka. Pengurus

aktif dalam menjalankan tugasnya masing-masing tanpa harus diperintah oleh

ketua. Pengurus Sanggar Tari Kaloka saling bekerjasama menjalankan tugas

masing-masing untuk mencapai tujuan bersama. Struktur organisasi Sanggar Tari

Kaloka yaitu:

Page 70: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

52

Tugas masing-masing pengurus Sanggar Tari Kaloka berdasarkan

wawancara dengan bapak Bambang Irianto 19 Oktober 2014 selaku ketua Sanggar

Tari Kaloka yaitu:

1. Pembina:

a. Memberikan pemantauan terhadap sanggar

KETUA

Bambang Irianto

PEMBINA

Camat Pekalongan Barat

SEKRETARIS

Erika Yulianti

BENDAHARA

Esti Ediarti

PELATIH

1. Bambang Irianto

2. Esti Ediarti

3. Retno Wulan

PEMBANTU UMUM

Sodikin

SISWA

Page 71: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

53

b. Melindungi sanggar agar tetap bertahan

c. Memberi motivasi kepada anggota pengurus agar menjalin kerjasama yang

baik dan meningkatkan sistem kerja agar pengelolaan sanggar berjalan

mengarah pada perkembangan sanggar yang lebih maju

2. Ketua:

a. Memimpin organisasi sanggar tari

b. Memberikan laporan pertanggungjawaban di depan rapat pengurus

c. Mengadakan koordinasi program kerja sanggar

d. Mengadakan monitoring atau pengawasan dan evaluasi program kerja

3. Sekretaris:

a. Melaksanakan tertib administrasi organisasi (buku anggota, buku pengurus,

dan buku pemeriksa)

b. Mengadministrasi seluruh kegiatan sanggar (surat menyurat, keputusan

rapat pengurus)

c. Menyusun laporan organisasi sanggar

d. Membantu ketua dalam bidang administrasi dan bertanggungjawab terhadap

administrasi sanggar

4. Bendahara:

a. Membantu ketua dalam bidang pengelolaan dana operasional

b. Menerima pembayaran pendaftaran dan iuran siswa

c. Bertanggungjawab dalam pembukuan penggunaan dana

5. Pelatih:

a. Memberikan pelatihan tari kepada siswa dalam kegiatan sanggar

Page 72: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

54

b. Memberikan pelatihan kepada siswa di luar kegiatan sanggar apabila ada

acara pementasan dan lomba

6. Pembantu Umum:

a. Membantu menjalankan tugas pengurus yang lain

4.2.4 Sarana dan Prasarana Sanggar Tari Kaloka

Kelancaran kegiatan Sanggar Tari Kaloka didukung oleh sarana dan

prasarana yang memadai. Sarana dan prasarana Sanggar Tari Kaloka terdiri dari

gedung, tape recorder atau CD (Compact Disk), kaset tari, dan kostum tari.

Foto 2

Sanggar Pramuka

(Tempat Kegiatan Tari Sanggar Tari Kaloka) Tampak Depan

(Dok. Kania Rizki Salsabila, 2014)

Page 73: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

55

Foto 3

Ruang Kegiatan Pelatihan Tari Sanggar Tari Kaloka

(Dok. Kania Rizki Salsabila, 2014)

Foto 4

Ruang Kegiatan Pelatihan Tari Sanggar Tari Kaloka Tampak Samping

(Dok. Kania Rizki Salsabila, 2014)

Page 74: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

56

Tabel 5

Rincian sarana yang dimiliki Sanggar Tari Kaloka

NO NAMA BARANG JUMLAH KETERANGAN

1. Tape Recorder 1 Baik

2. Pemutar CD 1 Baik

3. Kaset Tari 173 Baik

4. Kostum Tari:

1. Gambyong

2. Golek

3. Merak

4. Karonsih

5. Kukilo

6. Yapong

7. Kelinci

8. Kidang

9. Bondhan

10. Manipuri

11. Lutung

12. Bali

13. Kreasi baru

10 set

5 set

2 set

1 set

6 set

5 set

10 set

6 set

2 set

8 set

2 set

1 set

9 set

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

5. Properti:

1. Sampur

2. Keris

3. Gendhewo

4. Payung Bondhan

5. Pedang

6. Tameng

7. Cundrik

2 kodi

5 buah

10 buah

10 buah

8 buah

8 buah

7 buah

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Page 75: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

57

Foto 5

Tape Recorder

(Dok. Kania Rizki Salsabila, 2014)

Foto 6

Kaset Tari Tape Recorder

(Dok. Kania Rizki Salsabila, 2014)

Page 76: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

58

Foto 7

Kaset Tari Compact Disk (CD)

(Dok. Kania Rizki Salsabila, 2014)

Foto 8

Kostum dan Properti

(Dok. Kania Rizki Salsabila, 2014)

Page 77: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

59

Perawatan sarana dan prasarana yang dilakukan Sanggar Tari Kaloka

yaitu apabila ada barang yang sudah rusak maka segera diganti, misalnya kaset

yang sudah rusak dan juga tape recorder yang sudah mengalami beberapa kali

karena rusak.

4.2.5 Keadaan Siswa Sanggar Tari Kaloka

Menurut data administrasi, siswa Sanggar Tari Kaloka pada tahun 2014

berjumlah 73 siswa. Dan pada bulan Maret tahun 2015 jumlah siswa mengalami

sedikit peningkatan pada siswa laki-laki sehingga total siswa berjumlah 80 siswa.

Siswa Sanggar Tari Kaloka dikelompokkan menjadi 3 (tiga) tingkat yaitu:

1. Tingkat dasar 1

Siswa yang baru mengenal tari dan belum atau yang tidak memiliki

dasar tari, maka siswa tersebut dimasukkan ke tingkat dasar 1.

2. Tingkat dasar 2

Siswa yang sudah memiliki dasar tari dan bisa menari, maka siswa

tersebut akan masuk ke tingkat dasar 2.

3. Tingkat trampil

Tingkat trampil diperuntukkan bagi siswa yang sudah mahir dalam

menari dan mampu menangkap materi secara cepat.

Pembagian kelompok berdasarkan usia dan kemampuan siswa dalam

bidang tari. Pada siswa laki-laki materi yang diajarkan banyak yang sama antar

tingkatnya karena pada siswa laki-laki jumlahnya sedikit sehingga kurang efektif

untuk pelatihan tiap tingkatan (kroscek dengan data administrasi).

Page 78: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

60

4.2.6 Program Kerja Sanggar Tari Kaloka

Program kerja harus dimiliki setiap organisasi, agar pekerjaan yang

dilakukan dapat dikendalikan dengan lancar. Sifat program kerja dapat berubah

sewaktu-waktu sesuai dengan situasi dan kondisi dan juga sesuai dengan

perkembangan zaman. Sanggar Tari Kaloka memiliki program kerja yang disusun

setiap tahunnya.

Sanggar Tari Kaloka mempunyai program jangka pendek, program

jangka menengah, dan program jangka panjang untuk menunjang ketertiban

pekerjaan yang dilakukan (verifikasi dengan AD/ART/dokumentasi administrasi).

1. Program Jangka Pendek

a. Mengadakan pendidikan atau pelatihan seni tari dasar

b. Memberikan sertifikat bagi siswa yang menyelesaikan 5 (lima) materi

melalui seleksi atau tes yang disahkan oleh Depdikbud.

2. Program Jangka Menengah

a. Bagi siswa yang berpotensi diberi pendidikan atau pelatihan khusus untuk

persiapan pementasan

b. Penggarapan drama tari dengan karawitan langsung untuk persiapan

pentas bila dibutuhkan ditingkat kelurahan serta kotamadya

3. Program Jangka Panjang

a. Mengikuti festival ditingkat kelurahan, kotamadya, provinsi, dan nasional

b. Mengadakan kerjasama dengan sanggar seni lain bila ada garapan seni

secara kolosal.

Page 79: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

61

4.3 Kondisi Tari di Kota Pekalongan (Sebelum dan Setelah Berdirinya

Sanggar Tari)

Perkembangan tari tidak terlepas dari masyarakat pendukungnya.

Sanggar tari merupakan salah satu organisasi yang berperan dalam melestarikan

seni budaya khususnya perkembangan tari. Ibu Eni Ratnawati selaku bidang

kebudayaan PGRI Kota Pekalongan/pengamat seni berpendapat bahwa sebelum

tersedianya sanggar tari masyarakat Kota Pekalongan kurang tertarik terhadap

seni tari karena tidak adanya informasi dan fasilitas memadai yang menampung

aktivitas kesenian khususnya tari. Kegiatan tari yang dilakukan pada waktu itu

belum terorganisir dengan baik sehingga cepat mengalami kevakuman. Pada

tahun 1980-an diadakan pelatihan tari di Pendopo Lama Kabupaten Pekalongan

yang terletak di Jalan Nusantara No.1 Kota Pekalongan.

Menurut ibu Eni Ratnawati selaku Ka. Bidang Kesenian dan

Kebudayaan PGRI Kota Pekalongan (wawancara 21 Oktober 2014) mengatakan

bahwa:

“Dulu sebelum ada sanggar tari di Kota Pekalongan sekitar

tahun 1980-an seniman Kota Pekalongan mengadakan

pelatihan tari untuk anak-anak di Kota Pekalongan. Pelatihan

tersebut dilaksanakan setiap hari Minggu pukul 08.00-10.00

WIB. Walaupun kegiatan pelatihan sangat sederhana dan hanya

menggunakan tape recorder sebagai iringan, kegiatan latihan

tari berjalan dengan lancar dan menarik minat anak-anak usia

sekolah untuk mengikuti pelatihan tersebut. Pelatihan tari di

Pendopo Lama Kabupaten Pekalongan tidak dipungut biaya

seperti sanggar tari yang ada pada jaman sekarang”.

Kegiatan pelatihan tari di Pendopo Lama Kabupaten Pekalongan

menarik minat anak-anak usia sekolah karena pada tahun 1980-an belum ada

Page 80: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

62

sanggar tari. Seiring berjalannya waktu bermunculan sanggar seni di Kota

Pekalongan, salah satunya yaitu Sanggar Tari Kaloka yang didirikan oleh bapak

Bambang Irianto pada tanggal 1 Januari 1994 yang sudah mempunyai izin resmi

sebagai organisasi kesenian. Kegiatan tari di Kota Pekalongan menjadi lebih

terarah dengan adanya sanggar tari sebagai organisasi yang memiliki manajemen.

Dengan fasilitas publik dan informasi yang memadai maka perkembangan budaya

khusunya seni tari menjadi lebih optimal dalam mengembangkan potensinya

melalui organisasi kesenian.

Tercapainya peningkatan yang optimal dalam perkembangan tari

diperlukan fasilitas publik yang dapat mengakomodasi kegiatan penyampaian

informasi mengenai budaya yang ada di Kota Pekalongan sebagai sarana promosi

untuk perkembangan tari di Kota Pekalongan. Beberapa acara diselenggarakan

pemerintah Kota Pekalongan sebagai sarana mengenalkan dan mengembangkan

pariwisata dan budaya khususnya seni tari yang ada di Kota Pekalongan

diantaranya, Pekan Batik Nusantara, Pekan Batik Internasional, HUT Kota

Pekalongan , dan pada tahun 2015 ini diadakan Pekan Kreatif Nusantara

(Wawancara dengan ibu Endang Suprapti 20 Oktober 2014).

Pekan Batik Nusantara pertama kali diadakan pada tanggal 8 Oktober

2006. Perayaan Pekan Batik Nusantara tahun 2012 Kota Pekalongan menyajikan

gelar seni dan budaya di panggung hiburan. Berbagai macam kesenian disajikan

dalam acara tersebut, diantaranya seni tari dengan menampilkan Tari Batik

Jlamprang yang merupakan salah satu tarian identitas Kota Pekalongan. Beberapa

sanggar tari dan siswa-siswi sekolah di Kota Pekalongan juga ikut berpartisipasi

Page 81: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

63

menampilkan tarian. Sanggar-sanggar tari di Kota Pekalongan menampilkan

beberapa tari klasik dan tari kreasi salah satunya Tari Sintren Garap. Sedangkan

beberapa siswa-siswi sekolah menampilkan tari kreasi dan tari modern. Agenda

Pekan Batik Nusantara dilaksanakan tiap tahun genap pada bulan Oktober. Pada

Pekan Batik Nusantara ke-6 tahun 2014 pertunjukkan tari yang disajikan selain

Tari Batik Jlamprang oleh siswa sekolah juga menampilkan drama Tari Sintren,

dan beberapa tari kreasi dan modern oleh beberapa sanggar tari di Kota

Pekalongan.

Pembukaan Pekan Batik Internasional pada tanggal 2 Oktober 2013

dimeriahkan oleh Tari Sopek, Tari Batik Jlamprang, Tari Sintren Garap, dan Tari

Batik Arwana yang merupakan tarian identitas khas Kota Pekalongan. Pekan

Batik Internasional dilaksanakan mulai tanggal 2-6 Oktober 2013. Setiap harinya

panggung hiburan menyajikan beberapa kesenian tari, baik tari klasik, tari kreasi,

dan tari modern oleh beberapa sanggar tari, seniman, dan siswa-siswi sekolah di

Kota Pekalongan. Agenda Pekan Batik Internasional diadakan tiap tahun ganjil

pada bulan Oktober dan baru pertama kali dilaksanakan pada tahun 2013.

Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Pekalongan jatuh pada tanggal 1 April

1906. Perayaan besar tiap tahunnya rutin diadakan 9 tahun terakhir dengan

berbagai acara seperti kirab, panggung hiburan dan beberapa stand pameran.

Untuk pembukaan dan hiburan yang diselenggarakan selama 5 hari berturut-turut

beberapa kesenian khususnya seni tari diantaranya drama tari dan pertunjukkan

tari kreasi menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Kota Pekalongan dan

sekitarnya, bahkan masyarakat dari luar Kota Pekalongan dan turis mancanegara

Page 82: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

64

ikut menikmati pertunjukkan tersebut. Perayaan HUT Kota Pekalongan dari tahun

ke tahun semakin berkembang dengan menampilkan berbagai ragam kesenian.

Seni tari selalu menjadi andalan pertunjukkan di panggung hiburan. Sehingga para

seniman berlomba menyajikan karya yang semakin menarik dengan kreativitasya

melalui drama tari, tari klasik, tari kreasi, dan tari modern. Perayaan HUT Kota

Pekalongan ke-109 yang diadakan dari tanggal 1-5 April 2015 sekaligus menjadi

pembukaan dari Pekan Kreatif Nusantara atas penghargaan Kota Pekalongan

sebagai kota kreatif oleh UNESCO. Pada pembukaan tanggal 1 April 2015 digelar

drama tari yang melibatkan beberapa sanggar seni dan seniman Kota Pekalongan.

Selain itu beberapa sajian tarian menjadi hiburan bagi masyarakat yang

menyaksikan, diantaranya tarian khas Kota Pekalongan yang baru yaitu Tari

Rebana Santri dan Tari Sopek, dan tari kreasi lainnya (wawancara dengan ibu

Endang Suprapti 20 Oktober 2014).

Kondisi tari di Kota Pekalongan sekarang ini mengalami kemajuan. Dari

tahun ke tahun selalu ada kreativitas baru melalui inovasi dari para seniman untuk

menghasilkan karya yang lebih baik dari sebelumnya. Kota Pekalongan juga

sudah memiliki beberapa tarian identitas khas Kota Pekalongan diantaranya Tari

Sintren Garap, Tari Batik Jlamprang, Tari Batik Arwana, Tari Rebana Santri, dan

Tari Sopek. Tarian identitas khas Kota Pekalongan tersebut telah diperkenalkan

kepada masyarakat Kota Pekalongan maupun luar Kota Pekalongan melalui

berbagai pementasan. Baik pementasan rutin seperti perayaan HUT Kota

Pekalongan, Pekan Batik Nusantara, Pekan Batik Internasional, Hari Serangan

Kota Pekalongan, maupun pementasan pada acara resmi pemerintahan dan acara

Page 83: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

65

tertentu lainnya. Minat masyarakat dalam mempelajari tari pun mengalami

peningkatan setelah seringnya diadakan pementasan. Banyak yang masuk ke

sanggar tari untuk sekedar mempelajari tari, bahkan ada yang mendalami tari

untuk kemudian dijadikan profesi mengajarkan kembali kepada generasi penerus.

Beberapa sekolah juga mengadakan kegiatan ektrakurikuler tari agar siswa-siswi

yang berminat dapat mempelajari kesenian khususnya tari selain teori seni budaya

pada pelajaran sekolah (wawancara dengan ibu Eni Ratnawati 21 Oktober 2014).

4.4 Peranan Sanggar Tari Kaloka Terhadap Perkembangan Tari di Kota

Pekalongan

Peranan Sanggar Tari Kaloka yaitu ikut melestarikan budaya khususnya

dalam hal mengembangkan tari di Kota Pekalongan. Untuk mengetahui peranan

Sanggar Tari Kaloka terhadap perkembangan tari di Kota Pekalongan dapat

dilihat dari aktivitas sanggar yang terkait dengan kegiatan tari. Berdasarkan

temuan di lapangan, Sanggar Tari Kaloka telah melakukan kegiatan yang terkait

dengan tari antara lain penggarapan, pelatihan, dan pementasan. Untuk

mengetahui lebih jauh tentang aktivitas Sanggar Tari Kaloka maka dapat dilihat

beberapa kegiatan tari lebih rinci sebagai berikut:

4.4.1 Penggarapan

Sanggar Tari Kaloka sudah banyak melakukan kegiatan penggarapan

tari, tetapi belum memiliki hak cipta untuk garapan tarinya. Salah satu

penggarapan yang dilakukan Sanggar Tari Kaloka yaitu perekonstruksian tari.

Page 84: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

66

Penggarapan karya tari dilakukan hanya untuk kepentingan pentas atau

lomba sehingga tidak memiliki hak cipta sebagai suatu tarian. Sanggar Tari

Kaloka juga berkreativitas dengan penggarapan karya drama tari pada pergelaran

siswa SMA sebagai penilaian ujian akhir mata pelajaran seni budaya. Pada drama

tari pergelaran tersebut Sanggar Tari Kaloka mengolah cerita dengan

mengkreasikan ragam gerak dan iringan yang sesuai dengan tema drama tari.

Tidak hanya pada proses pembuatan drama tari, Sanggar Tari Kaloka juga

dipercaya menyiapkan busana kostum dan merias siswa-siswi pada hari

pelaksanaan ujian pergelaran tersebut.

Menurut bapak Bambang Irianto selaku pendiri Sanggar Tari Kaloka

(wawancara 8 Maret 2015) mengatakan bahwa:

“Sanggar Tari Kaloka belum memiliki hak cipta karya tari/tarian.

Tujuan awal sanggar ini berdiri yaitu untuk melestarikan

kebudayaan daerah khususnya tari melalui pelatihan tari yang

kami berikan kepada generasi muda untuk meneruskan

pelestarian budaya sebagai identitas daerah”.

Dinas Perhubungan, Pariwisata, dan Kebudayaan Kota Pekalongan dan

Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga selalu mempercayakan hal yang

berkaitan dengan seni khususnya seni tari kepada Sanggar Tari Kaloka.

Pementasan dan lomba seni tari yang mewakili Kota Pekalongan diserahkan

kepada Sanggar Tari Kaloka untuk mengambil alih peran tersebut. Hal ini juga

terjadi pada perekonstruksian Tari Sintrenan. Sintren yang dikenal sebagai

legenda dan kesenian tradisional khas Kota Pekalongan diciptakan menjadi

sebuah garapan tarian untuk pertunjukkan.

Page 85: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

67

Sintren merupakan legenda cerita cinta kasih Solasih dan Solandono.

Solandono adalah putra Ki Bahurekso dengan Dewi Rantamsari. Hubungan

asmara Solasih dan Solandono tidak mendapat restu dari Ki Bahurekso, akhirnya

Solandono pergi bertapa dan Solasih memilih menjadi penari. Meskipun demikian

pertemuan Solasih dan Solandono masih terus berlangsung melalui alam goib

yang diatur oleh Dewi Rantamsari yang memasukan roh kedalam tubuh Solasih

yang sedang menari, dan Solandono yang sedang bertapa dipanggil roh oleh

ibunya untuk menemui Solasih.

Kesenian Sintren Kota Pekalongan adalah pertunjukkan kesenian

tradisional yang berbau mistis/magis yang bersumber dari legenda cinta kasih

Solasih dan Solandono. Pada pertunjukkan kesenian Sintren, tarian hanya

dilakukan oleh seorang gadis yang masih perawan yang berperan sebagai Solasih

dan dipandu oleh seorang pawang. Tarian diiringi gamelan dan penonton dapat

berinteraksi dengan melemparkan uang yang telah dibungkus dengan sapu tangan

kepada penarinya. Dalam pertunjukkan Sintren diiringi gamelan dengan lagu-

lagu/tembang yang dinyanyikan antara lain Solasih Solandono, Kembang

Ketipes, Belimbing Kropyok, Kembang Orok-orok, Jeruk Malam, Majing Loncat,

dan Ayam Walik.

Balangan dan temohan dilakukan pada saat penari Sintren sedang menari

dalam keadaan kerasukan. Balangan yaitu pada saat penari Sintren menari dan

dari arah penonton melempar sapu tangan yang berisi uang ke arah penari Sintren.

Setiap penari Sintren terkena lemparan maka Sintren akan jatuh pingsan. Pawang

menggunakan mantra-mantra tertentu mengasapi kedua tangan penari Sintren

Page 86: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

68

dengan asap kemenyan dan mengusap wajah penari Sintren agar roh bidadari

masuk lagi ke tubuh penari Sintren sehingga dapat melanjutkan menari lagi.

Temohan adalah pada saat penari Sintren memegang nyiru/tampah mendekati

penonton untuk meminta tanda terimakasih berupa uang ala kadarnya.

Tempat pertunjukkan kesenian Sintren dilakukan di arena terbuka seperti

lapangan agar lebih komunikatif dengan penonton. Pertunjukkan kesenian Sintren

dilaksanakan pada saat malam hari dimaksudkan Sintren berhubungan dengan

kepercayaan adanya roh halus yang merasuki tubuh penari Sintren. Namun

sekarang ini pertunjukkan kesenian Sintren dapat dilaksanakan kapan saja baik

siang maupun malam hari dan dimana saja baik arena terbuka maupun di dalam

gedung.

Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga melalui bidang kebudayaan ibu

Endang Suprapti, S.Kar pada tahun 2000 menciptakan Tari Sintrenan yang

kemudian disosialisasikan melalui seminar pada tanggal 23 Mei 2003. Pemrakarsa

dari Tari Sintrenan itu sendiri adalah bapak kepala dinas yaitu Bapak Budi

Santoso. Pada awalnya Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

mengadakan pementasan Kesenian Sintren dan dihadiri pula oleh bapak Budi

Santoso. Gerakan Kesenian Sintren dianggap monoton, dan karena adanya bidang

kebudayaan yaitu bu Endang Suprapti yang sekarang menjadi kepala bidang

kebudayaan di Dinas Perhubungan, Pariwisata, dan Kebudayaan Kota Pekalongan

ditugaskan untuk menciptakan Kesenian Sintren tersebut menjadi Tari Sintrenan

yang merupakan salah satu kesenian khas khususnya tari dari wilayah Pekalongan

itu sendiri. Tari Sintrenan yang diciptakan ibu Endang Suprapti, S.Kar berdurasi

Page 87: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

69

15menit.Tari Sintrenan meninggalkan unsur magic/mistis dari legenda maupun

kesenian sintren itu sendiri karena tari sintrenan diciptakan untuk pertunjukkan

(Wawancara dengan ibu Endang Suprapti).

Dinas Perhubungan, Pariwisata, dan Kebudayaan Kota Pekalongan pada

tahun 2007 mempercayakan Sanggar Tari Kaloka yang bekerjasama dengan

Sanggar Tari Kartika dan bu Endang Suprapti untuk merekonstruksi Tari

Sintrenan tersebut menjadi Tari Sintren Garap. Tari Sintrenan direkonstruksi

menjadi Tari Sintren Garap agar lebih menarik untuk dijadikan sajian hiburan

acara pementasan penyambutan tamu dan acara resmi pemerintahan Kota

Pekalongan.

Menurut bapak Bambang Irianto selaku pendiri Sanggar Tari Kaloka

(wawancara 8 Maret 2015) mengatakan bahwa:

“Walaupun belum memiliki hak cipta karya tari, pada tahun 2007

Sanggar Tari Kaloka bekerjasama dengan Sanggar Tari Kartika

untuk merekonstruksi Tari Sintrenan yang diciptakan oleh ibu

Endang Suprapti menjadi Tari Sintren Garap sesuai instruksi

dari Dinas Perhubungan, Pariwisata, dan Kebudayaan Kota

Pekalongan. Kita hanya mengembangkan ragam gerak dan

bentuk penyajiannya”.

Rekonstruksi Tari Sintrenan menjadi Tari Sintren Garap dilakukan pada

ragam gerak, iringan, dan busana pertunjukkannya. Tari Sintren Garap merupakan

tari berkelompok putri. Jumlah penari tidak ada ketentuan, tetapi harus ada satu

penari sebagai Solasih.

Ragam gerak Tari Sintren Garap terdiri dari 22 ragam dengan gerakan

penghubung sindhet. Berikut ragam gerak Tari Sintren Garap antara lain jalan

Page 88: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

70

mendhak sampur, menthang tangan, laku telu, jalan ukel seblak, jalan nyamping,

ngawe-awe, duduk sembahan, umpet sampur, ombak banyu, jengkeng, jalan

kebyak, jaipongan, jalan geyol, duduk ukel, duduk tawing, ngawe-awe, jalan

putar, jalan ngridhong seblak sampur. Penari sebagai Sintren ada tambahan

ragam gerak awe sampur, jalan samping kebyok kipat sampur, jalan ukel, geyol.

Busana/kostum yang digunakan penari untuk pementasan menggunakan

leging panjang/celana, jarik supit urang, baju lengan tanggung, sampur dan epek

timang. Tata rias penari sintren menggunakan rias korektif. Tata rias korektif atau

yang sering disebut rias cantik dapat memperkuat karakter dari penari Sintren.

Tatanan rambut penari dicepol dengan jamang, hiasan rangkaian bunga melati,

dan gunungan. Aksesoris yang digunakan penari yaitu anting, gelang, dan kalung

serta kacamata hitam dan kaos kaki yang merupakan ciri khas dari Sintren. Durasi

pertunjukkan Tari Sintren Garap yaitu sekitar 10 menit. Iringan pada saat

pementasan biasanya menggunakan CD (Compact Disk) dan iringan langsung/live

(wawncara dengan bapak Bambang Irianto 8 Maret 2015).

Fungsi Tari Sintren Garap yaitu sebagai hiburan, penyambutan tamu,

dan acara-acara resmi pemerintah Kota Pekalongan. Tari Sintren Garap pertama

kali dipentaskan dalam acara Regenerasi Dalam Pelestarian Budaya Pemecahan

Rekor Muri di Semarang pada tanggal 24 November 2007. Dan pada tanggal 9

April 2008 Tari Sintren Garap mendapatkan kehormatan untuk pentas dalam

acara Kunker Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono di Kota Pekalongan.

Page 89: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

71

Foto 9

Tari Sintrenan

(Dok. Dinas Perhubungan, Pariwisata, dan Kebudayaan Kota Pekalongan, 2005)

Foto 10

Tari Sintren Garap

(Dok. Dinas Perhubungan, Pariwisata, dan Kebudayaan Kota Pekalongan, 2007)

Page 90: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

72

4.4.2 Pelatihan

Kegiatan pelatihan tari rutin Sanggar Tari Kaloka diadakan di sanggar

pramuka setiap hari Minggu pagi pukul 08.00-10.00 WIB yang dilakukan satu

kali dalam seminggu. Latihan tambahan di luar kegiatan sanggar dilakukan

apabila akan menghadapi pementasan, pergelaran, dan perlombaan atau festival.

Kegiatan pelatihan tari dibutuhkan pelatih, siswa, materi, dan metode.

Berdasarkan observasi pada tanggal 5 Oktober 2014, kegiatan awal

pelatihan tari di Sanggar Tari Kaloka dimulai dengan doa bersama. Doa bersama

bertujuan agar proses latihan berjalan dengan lancar dan tidak terjadi hal yang

tidak diinginkan. Setelah doa bersama selesai, dilanjutkan dengan pemanasan.

Pemanasan dilakukan dengan menggunakan gendhing dolanan dan siswa

melakukan pemanasan dengan gerakan yang mengikuti alunan gendhing.

Pemanasan dilakukan sekitar 5-10 menit dengan arahan pelatih.

Pengulangan materi yang sudah diberikan pertemuan minggu lalu

diulang kembali dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana anak mengingat

dan menguasai materi yang sudah diberikan. Pengulangan materi yang diberikan

minggu lalu juga digunakan untuk mengetahui keberhasilan pelatih dalam

menyampaikan materi kepada anak. Saat siswa sanggar tingkat dasar 1 melakukan

latihan, siswa tingkat dasar 2 dan tingkat trampil istirahat. Kegiatan latihan

digunakan bergantian sesuai dengan tingkatan kelompok latihan sanggar. Setelah

semua siswa latihan sesuai dengan tingkatan kelompoknya, siswa disuruh maju

bergantian untuk melakukan gerakan tari yang sudah diajarkan untuk penilaian

harian, sehingga dapat diketahui penguasaan materi oleh masing-masing siswa di

Page 91: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

73

tiap tingkatan kelompok. Tingkat kecerdasan dan kemampuan anak berbeda-beda,

sehingga untuk penilaian pelatih mengambil kebijakan. Siswa yang belum bisa

mengikuti materi diberikan pelatihan tambahan dan belum dapat melanjutkan

materi berikutnya.

Akhir kegiatan latihan tari ditutup dengan evaluasi. Evaluasi dilakukan

pelatih untuk memberi nasehat dan saran dari hasil kegiatan yang sudah dilakukan

untuk diperbaiki dipertemuan yang akan datang. Setelah kegiatan evaluasi siswa

dan pelatih berdoa bersama, kemudian siswa dapat membayar iuran bulanan

kepada bendahara dan yang sudah sudah boleh pulang meninggalkan sanggar.

4.4.2.1 Pelatih

Sanggar Tari Kaloka memiliki 3 (tiga) tenaga pelatih. Tenaga pelatih

menguasai jenis tarian baik klasik maupun kreasi.

Foto 11

Bambang Irianto (Ketua dan Pelatih Sanggar Tari Kaloka)

(Dok. Kania Rizki Salsabila, 2014)

Page 92: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

74

Pelatih pertama merupakan ketua Sanggar Tari Kaloka dan juga sebagai

pendiri sanggar yaitu bapak Bambang Irianto. Bambang Irianto adalah seniman

lulusan STSI (Sekolah Tinggi Seni Indonesia) di Surakarta lulusan tahun 1988.

Bapak Bambang Irianto lahir di Surakarta pada tanggal 3 Agustus 1960, beragama

Islam dan sudah berkeluarga. Beliau merupakan guru SD N Poncol 02 Kota

Pekalongan. Alamat rumah bapak Bambang Irianto Perum Wiranata Indah Blok B

No. 04 Kabupaten Pekalongan.

Foto 12

Esti Ediarti (Bendahara dan Pelatih Sanggar Tari Kaloka)

(Dok. Kania Rizki Salsabila, 2014)

Pelatih kedua yaitu ibu Esti Ediarti sebagai bendahara Sanggar Tari

Kaloka yang merupakan istri dari bapak Bambang Irianto sebagai ketua dan

Page 93: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

75

pendiri Sanggar Tari Kaloka. Esti Ediarti lulusan Diploma Pendidikan 2 (UT)

IKIP Negeri Semarang Jurusan Pendidikan Guru. Tempat tanggal lahir bu Esti

Ediarti yaitu Pekalongan, 15 Juni 1963. Esti Ediarti beragama Islam dan

beralamat rumah. Pekerjaan sebagai guru SD Negeri 2 Tirto Kota

Pekalongan.Rumah ibu Esti Ediarti beralamat Perum Wiranata Indah Blok B No.

04 Kabupaten Pekalongan.

Foto 13

Retno Wulan Ramadhani (Pelatih Sanggar Tari Kaloka)

(Dok. Kania Rizki Salsabila, 2014)

Pelatih ketiga yaitu ibu Retno Wulan Ramadhani yang lahir di

Pekalongan pada tanggal 29 Desember 1967. Retno Wulan Ramadhani

merupakan guru SD N Poncol 03 dan lulusan S1 Universitas Terbuka (UT).

Page 94: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

76

Alamat rumah Retno Wulan Ramadhani terletak di Jl. Tondano Poncol Gg.

Kemuning No.31 Kota Pekalongan.

Pelatih Sanggar Tari Kaloka berusaha memberikan pelatihan yang

sebaik mungkin kepada siswa dengan perhatian khusus melihat apa kemauan

siswa, bagaimana kemampuan siswa dan karakter masing-masing siswa yang

berbeda. Harapan pelatih ingin menjadikan siswa didiknya agar menguasai materi

yang sudah diajarkan dengan baik sehingga dapat mengembangkan potensi diri

siswa dan mewujudkan cita-cita bersama dalam mendirikan Sanggar Tari Kaloka.

4.4.2.2 Siswa

Siswa atau peserta latihan Sanggar Tari Kaloka tidak hanya berasal dari

Kota Pekalongan saja, tetapi juga ada yang berasal dari Kabupaten Pekalongan

seperti Wiradesa dan Kajen. Sanggar Tari Kaloka tidak membedakan status sosial,

kedudukan, dan derajat siswa didiknya karena siswa Sanggar Tari Kaloka berasal

dari berbagai macam lapisan masyarakat.

Pembagian kelompok tingkat latihan tari siswa ada 3 (tiga) yaitu tingkat

dasar 1, tingkat dasar 2, dan tingkat trampil. Pengelompokkan tingkat latihan

berdasarkan usia dan tingkat kemampuan peserta dalam tari. Pengelompokkan

tidak bersifat baku artinya apabila ada peserta yang usianya diatas anak-anak

tetapi baru masuk dan belum memiliki dasar tari maka harus mengikuti latihan

dasar terlebih dahulu kemudian masuk kelompok sesuai dengan kemampuan

peserta. Semua peserta yang baru masuk menjadi siswa sanggar harus mengikuti

latihan dasar terlebih dahulu untuk mengetahui kemampuan siswa dan juga

Page 95: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

77

mempermudah pelatih menentukan kelompok tingkat untuk kegiatan pelatihan tari

di Sanggar Tari Kaloka.

Jumlah anggota Sanggar Tari Kaloka yang aktif dan rincian kelompok

tingkat Sanggar Tari Kaloka adalah sebagai berikut:

1. Tingkat Dasar 1

Tingkat dasar 1 terdiri dari anak-anak, yaitu usia 5-7 tahun yang

berjumlah 29 siswa. Materi tarian yang diajarkan untuk tingkat dasar 1 yaitu

gendhing gundul-gundul pacul, gendhing menthok-menthok, Tari Dongklak,

dan Tari Piring.

2. Tingkat Dasar 2

Tingkat dasar 2 merupakan tingkatan lanjutan setelah siswa lulus ujian

di tingkat dasar 1. Tingkat ini merupakan kelompok sedang yaitu usia 8-12

tahun yang berjumlah 34 siswa. Materi tarian yang diajarkan untuk tingkat

dasar 2 yaitu Tari Gembira, Tari Kupu-kupu, Tari Jaranan, Tari Soyong, Tari

Kelinci, dan Tari Payung.

3. Tingkat Trampil

Setelah menempuh tingkat dasar 2 dan lulus ujian, siswa berhak naik ke

tahap berikutnya yaitu tingkat trampil. Tingkat trampil merupakan kelompok

siswa dewasa dengan usia 13 tahun keatas yang berjumlah 18 siswa. Materi

tarian yang diajarkan untuk tingkat trampil yaitu Tari Merak, Tari Kukilo, Tari

Golek Manis, Tari Golek Sri Rejeki, Tari Retno Pamudyo, Tari Gambyong,

dan Tari Roro Ngigel.

Page 96: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

78

4.4.2.3 Materi

Materi kegiatan pelatihan tari yang diajarkan di Sanggar Tari Kaloka

disesuaikan dengan tingkatan kelompok pelatihan. Jenis tarian yang diberikan

sanggar yaitu tari klasik dan tari kreasi. Macam-macam tarian yang diajarkan

untuk tingkat dasar 1 yaitu gendhing gundul-gundul pacul, gendhing menthok-

menthok, Tari Dongklak, dan Tari Piring. Tarian yang diajarkan untuk tingkat

dasar 2 yaitu Tari Gembira, Tari Kupu-kupu, Tari Jaranan, Tari Soyong, Tari

Kelinci, dan Tari Payung. Untuk tingkat trampil diajarkan Tari Merak, Tari

Kukilo, Tari Golek Manis, Tari Golek Sri Rejeki, Tari Retno Pamudyo, Tari

Gambyong, dan Tari Roro Ngigel. Pada siswa laki-laki diajarkan Tari Eko

Prawiro, Tari Bambangan Cakil, Tari Luthung, dan Tari Topeng Klana. Materi

pelatihan tari dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan perkembangan tari

(wawancara dengan Esti Ediarti 19 Oktober 2014).

4.4.2.4 Metode Pelatihan Tari

Metode yang digunakan untuk kegiatan pelatihan tari ada berbagai

macam. Metode pelatihan tari yang digunakan Sanggar Tari Kaloka ada 5 (lima)

(wawancara dengan Esti Ediarti 19 Oktober 2014) yaitu:

1. Metode Mencontoh

Metode mencontoh yaitu metode yang diberikan pelatih dengan posisi

siswa berada dibelakang pelatih. Pelatih mencontohkan gerak didepan dengan

posisi membelakangi siswa kemudian siswa mengikuti dari belakang.

Page 97: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

79

Foto 14

Pelatihan Tari Piring (Metode Mencontoh)

(Dok. Kania Rizki Salsabila, 2014)

2. Metode Ngedhe

Foto 15

Pelatihan Tari Gambyong (Metode Ngedhe)

(Dok. Kania Rizki Salsabila, 2014)

Page 98: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

80

Metode ngedhe hampir sama dengan metode mencontoh, perbedaannya

terletak pada posisi pelatih yang tidak membelakangi siswa tetapi menghadap ke

siswa atau berhadapan dengan siswa. Posisi metode ngedhe yaitu saling

berhadapan antara pelatih dengan siswa kemudian pelatih memberi contoh dengan

cara memberikan gerak berlawanan dengan gerak yang dilakukan oleh siswa pada

posisinya. Misalnya: jika gerak tari dilakukan dengan tangan kanan maka pelatih

bergerak dengan tangan kiri. Siswa biasanya lebih mudah merespon dengan

menggunakan metode ngedhe. Pelatih akan lebih leluasa untuk mengontrol siswa

karena posisi pelatih dan siswa saling berhadapan dan lebih komunikatif.

3. Metode Garingan

Foto 16

Pelatihan Tari Eko Prawiro (Metode Garingan)

(Dok. Kania Rizki Salsabila, 2014)

Page 99: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

81

Metode garingan menggunakan hitungan atau ketukan untuk mengiringi

gerak yang dilakukan pada saat latihan. Penggunaan metode garingan bertujuan

untuk mempermudah penguasaan teknik gerak, memahami dan menguasai

rangkaian gerak yang panjang dan rumit tanpa menggunakan musik pengiring.

4. Metode Iringan

Metode iringan yaitu proses latihan dengan menggunakan musik

pengiring untuk mengiringi gerak tari yang diajarkan pelatih. Pelatih melakukan

gerak yang diiringi dengan musik pengiring sedangkan siswa menirukan dari

belakang. Pada metode iringan siswa lebih cepat mengenal dan menguasai irama

gerak maupun irama musiknya.

4.4.2.5 Evaluasi dan Penilaian

Evaluasi dilakukan pada akhir proses kegiatan pelatihan tari selesai.

Setelah kegiatan pelatihan tari di Sanggar Kaloka selesai, semua siswa

dikumpulkan untuk mengadakan evaluasi. Evaluasi dilakukan untuk mengukur

sejauh mana peningkatan proses pelatihan yang dilakukan pelatih terhadap siswa.

Pada evaluasi akan dibahas kekurangan dan kelebihan yang dilakukan siswa pada

saat proses kegiatan pelatihan tari berlangsung sehingga dapat diperbaiki pada

pelatihan yang akan datang.

Penilaian dilakukan tidak hanya pada saat ujian atau pergelaran, tetapi

juga dilakukan pada saat proses kegiatan pelatihan tari berlangsung. Penilaian

pada saat kegiatan pelatihan tari berlangsung akan lebih meningkatkan keseriusan

siswa dalam berlatih sehingga diharapkan menjadi kebiasaan bersungguh-sungguh

Page 100: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

82

dalam melakukan gerak tari. Penilaian dilakukan setelah materi satu tarian yang

diajarkan selesai. Penilaian sesungguhnya dilakukan satu semester pada bulan juli

dan juga ujian atau pergelaran yang diselenggarakan antara bulan Desember atau

Januari (HUT Sanggar Tari Kaloka). Hasil penilaian akan menentukan siswa yang

lulus dan tidak lulus untuk melanjutkan ke tingkat berikutnya.

Foto 17

Evaluasi Siswa Sanggar Tari Kaloka

(Dok. Kania Rizki Salsabila, 2014)

4.4.3 Pementasan

Sanggar Tari Kaloka mengadakan kegiatan pementasan rutin tiap satu

tahun sekali, yaitu pergelaran tari yang diadakan untuk memperingati hari ulang

tahun Sanggar Tari Kaloka yang jatuh pada tanggal 1 Januari. Adapun

Page 101: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

83

pelaksanaannya belum tentu diselenggarakan pada tanggal 1 Januari. Pelaksanaan

pergelaran tari Sanggar Tari Kaloka biasanya menjelang atau sestelah tanggal 1

Januari menyesuaikan agenda Sanggar Tari Kaloka. Pergelaran diadakan sebagai

ujian akhir siswa untuk menentukan kenaikan ke tingkat berikutnya.

Sanggar Tari Kaloka mengikuti kegiatan pementasan dalam berbagai

acara, antara lain:

1. Pementasan rutin tiap tahun untuk Hari Ulang Tahun Kota Pekalongan

2. Pementasan Pekan Batik Nusantara

3. Pementasan Pekan Batik Internasional

4. Pementasan hari besar seperti Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT

RI), Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS), dan syawalan

5. Pementasan acara pernikahan, peresmian gedung, penyambutan tamu, dan

seminar

6. Acara festival

7. Delegasi kesenian Kota Pekalongan dalam pementasan di luar Kota

Pekalongan.

Sanggar Tari Kaloka tidak hanya mengikuti berbagai pementasan dan

festival sanggar juga mengikuti berbagai lomba baik dalam Kota Pekalongan

maupun luar Kota Pekalongan sehingga Sanggar Tari Pekalongan dikenal

masyarakat luas. Sanggar Tari Kaloka juga menjadi delegasi kesenian Kota

Pekalongan dalam acara kesenian di luar Kota Pekalongan.

Page 102: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

84

Foto 18

Pentas Seni Sendratari Sintren Van Pekalongan (Solasih Solandono) di TMII

(Dok. Dinas Perhubungan, Pariwisata, dan Kebudayaan Kota Pekalongan, 2010)

Foto 19

Pentas di acara nikahan

(Dok. Sanggar Tari Kaloka, 2014)

Page 103: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

85

Berdasarkan aktivitas Sanggar Tari Kaloka yang terkait dengan

kegiatan-kegiatan tari yang dilakukan maka dapat dilihat peranan sanggar

terhadap perkembangan tari secara kualitatif dan kuantitatif.

Perkembangan kualitatif merupakan proses pembaharuan sebuah

kreativitas yang sudah ada secara berkesinambungan agar bersifat progresif tanpa

mengurangi nilai-nilai yang sudah ada. Peranan Sanggar Tari Kaloka terhadap

perkembangan secara kualitatif dapat dilihat dari sejauh mana usaha

pengembangan tari yang sudah ada dilakukan dengan proses kreativitas secara

terus-menerus ke arah yang lebih baik/maju melalui kegiatan penggarapan tari.

Salah satu kegiatan penggarapan tari yang dilakukan Sanggar Tari Kaloka adalah

perekonstruksian Tari Sintrenan menjadi Tari Sintren Garap.

Sanggar Tari Kaloka juga melakukan kegiatan penggarapan karya tari

yang hanya dilakukan untuk kepentingan pementasan dan lomba saja dan belum

memiliki hak untuk penciptaan karya tersebut. Selain itu penggarapan melalui

kreativitas drama tari juga dilakukan untuk penilaian ujian pergelaran siswa SMA.

Garapan karya tari untuk pementasan, lomba, dan penilaian ujian pergelaran

tersebut merupakan peranan yang dilakukan Sanggar Tari Kaloka untuk

berkreativitas dalam mengembangkan karya tari tersebut agar menjadi lebih baik.

Sanggar Tari Kaloka mendapat kepercayaan dari Dinas Perhubungan,

Pariwisata, dan Kebudayaan Kota Pekalongan untuk merekonstruksi Tari

Sintrenan menjadi Tari Sintren Garap yang dijadikan salah satu tarian identitas

khas Kota Pekalongan. Perekonstruksian Tari Sintrenan menjadi Tari Sintren

Garap merupakan peranan yang dilakukan Sanggar Tari Kaloka untuk

Page 104: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

86

berkreativitas dengan karya tari yang sudah ada yaitu Tari Sintrenan yang

dikembangkan menjadi Tari Sintren Garap dan oleh Dinas Perhubungan,

Pariwisata, dan Kebudayaan Kota Pekalongan dijadikan tarian identitas khas Kota

Pekalongan.

Perkembangan kuantitatif merupakan proses penyebaran tari melalui

upaya dan kegiatan-kegiatan tari agar lebih luas dan dikenal oleh masyarakat.

Peranan Sanggar Tari Kaloka terhadap perkembangan kuantitatif dapat dilihat dari

kegiatan pelatihan yang dilakukan baik pelatihan rutin maupun khusus/insidental,

serta mengadakan atau ikut serta dalam berbagai kegiatan pementasan.

Prestasi yang dicapai siswa Sanggar Tari Kaloka dalam perlombaan

merupakan hasil dari kegiatan pelatihan tari rutin Sanggar Tari Kaloka yang

membuktikan bahwa peranan yang dilakukan oleh Sanggar Tari Kaloka lebih

berkembang sehingga mencapai hasil yang maksimal. Pada kegiatan pelatihan tari

khusus, Sanggar Tari Kaloka melakukan kegiatan penggarapan tari baik untuk

acara pementasan, perlombaan, maupun penilaian ujian pergelaran siswa SMA.

Pelatihan tari khusus/insidental menunjukkan peranan penyebaran tari di luar

sanggar/ke lingkup yang lebih luas. Sedangkan pelatihan tari rutin di sanggar

menunjukkan peranan penyebaran tari kepada di lingkup Sanggar Tari Kaloka.

Peranan Sanggar Tari Kaloka dalam penyebaran tari melalui kegiatan pelatihan

tari tidak hanya dalam lingkup sanggar (pelatih ke siswa), jangkauan penyebaran

lebih luas jika siswa yang mengikuti kegiatan pelatihan tari di Sanggar Tari

Kaloka mempelajari lebih lanjut seni tari sebagai proses penyebaran ke

masyarakat luas sebagai pelatih/guru tari dan menjadikannya profesi.

Page 105: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

87

Pementasan juga merupakan salah satu peranan penyebaran tari kepada

masyarakat luas sebagai sarana promosi dan penyampaian informasi melalui

pertunjukkan pentas yang dilakukan oleh Sanggar Tari Kaloka. Peranan Sanggar

Tari Kaloka pada kegiatan pementasan dapat dilihat dari upaya yang dilakukan

Sanggar Tari Kaloka untuk penyebaran tari kepada masyarakat Kota Pekalongan

dan juga masyarakat luar Kota Pekalongan.

4.5 Faktor yang Memengaruhi Peranan Sanggar Tari Kaloka Terhadap

Perkembangan Tari di Kota Pekalongan

Perkembangan tari di Kota Pekalongan tidak lepas dari besarnya peranan

Sanggar Tari Kaloka. Beberapa peranan untuk mengembangkan tari dilakukan

Sanggar Tari Kaloka melalui kegiatan-kegiatan tari di Kota Pekalongan. Peranan

yang dilakukan oleh Sanggar Tari Kaloka tidak semua berjalan dengan lancar.

Beberapa peranan dapat berjalan dengan lancar karena beberapa faktor

pendukung, sedangkan beberapa faktor penghambat menjadi kendala bagi

Sanggar Tari Kaloka dalam menjalankan peranannya untuk mengembangkan tari

di Kota Pekalongan.

4.5.1 Faktor Pendukung Peranan Sanggar Tari Kaloka Terhadap

Perkembangan Tari di Kota Pekalongan

Beberapa faktor pendukung Sanggar Tari Kaloka dalam menjalankan

peranannya mengembangkan tari di Kota Pekalongan:

Page 106: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

88

1. Jalinan Kerjasama

Kerjasama adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau

kelompok untuk mencapai tujuan bersama dan mendapatkan hasil yang cepat dan

baik. Interaksi terjadi didalam kerjasama karena pada hakikatnya manusia adalah

makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri tanpa orang lain sehingga senantiasa

membutuhkan orang lain. Kerjasama berlangsung jika individu yang bersangkutan

memiliki kepentingan yang sama dalam usaha tersebut untuk mencapai tujuan

bersama. Kerjasama juga diartikan sebagai suatu proses menyelesaikan pekerjaan

secara berkelompok atau bersama-sama untuk mendapatkan hasil yang lebih cepat

dan ringan daripada dikerjakan sendiri.

Foto 20

Pementasan Sendratari Ramayana Pekan Batik Nusantara 2014 dengan Sanggar

Seni Rahayu Raras

(Dok. Kharisma, 2014)

Page 107: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

89

Sanggar Tari Kaloka menjalin kerjasama dengan berbagai instansi

maupun lembaga. Dinas Perhubungan, Pariwisata, dan Kebudayaan Kota

Pekalongan sudah bertahun-tahun menjalin kerjasama dengan Sanggar Tari

Kaloka. Beberapa sanggar seni di dalam Kota maupun di luar Kota Pekalongan

pun menjadi mitra dalam kerjasama dengan Sanggar Tari Kaloka. Beberapa

sanggar seni yang menjalin kerjasama dengan Sanggar Tari Kaloka yaitu Sanggar

Sekar Kedhaton, Sanggar Ibu Pertiwi (Paguyuban Karawitan), Sanggar Rahayu

Raras, Sanggar Tari Kartika, Sanggar Tari Surya Budhaya, Sanggar Laras Wisata,

Sanggar Tari Wira Budhaya, Sanggar Sufi Habib Muhammad Lutfi. Sanggar Tari

Kaloka juga sering mendapatkan kepercayaan bekerjasama dengan Dinas

Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kota Pekalongan dan sekolah-sekolah di Kota

Pekalongan. Selain instansi dan sanggar seni di dalam Kota Pekalongan Sanggar

Tari Kaloka juga menjalin kerjasama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa

Tengah.

Berbagai bentuk kerjasama Sanggar Tari Kaloka dengan beberapa

instansi dan lembaga menunjukkan bukti wujud peranan Sanggar Tari Kaloka

terhadap seni dan perkembangan seni khususnya seni tari di Kota Pekalongan.

Kepercayaan yang diberikan dalam bentuk kerjasama juga menunjukkan

eksistensi Sanggar Tari Kaloka dari awal berdiri sampai sekarang. Sanggar Tari

Kaloka semakin dikenal oleh masyarakat luas dengan menjalin kerjasama untuk

perkembangan tari Kota Pekalongan.

Kerjasama merupakan salah satu wujud dari hasil peranan yang

dilakukan Sanggar Tari Kaloka terhadap perkembangan tari yang terjadi di Kota

Page 108: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

90

Pekalongan karena dengan kerjasama yang dijalin Sanggar Tari Kaloka dengan

beberapa instansi/lembaga pemerintah, sanggar maupun masyarakat membuktikan

bahwa Sanggar Tari Kaloka telah dipercaya sebagai sanggar yang mempunyai

peran penting melalui berbagai upaya kegiatan pelestarian yang dilakukan sebagai

proses dalam mengembangkan seni budaya khususnya bidang tari di dalam

maupun luar Kota Pekalongan.

2. Kreativitas dalam Mengembangkan Tari

Sanggar Tari Kaloka memiliki kemampuan untuk mencipta/daya cipta

terhadap inovasi karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada.

Kreativitas juga diartikan sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah

hingga menciptakan ide-ide untuk lebih berkembang.

Salah satu bentuk kreativitas yang dilakukan Sanggar Tari Kaloka yaitu

merekonstruksi Tari Sintren Garap. Hal tersebut merupakan kreativitas Sanggar

Tari Kaloka dalam menciptakan inovasi terhadap karya yang sudah ada menjadi

lebih menarik. Sanggar Tari Kaloka juga memecahkan masalah pro-kontra

pandangan masyarakat terhadap kesenian yang bertentangan dengan identitas

Kota Pekalongan sebagai kota santri. Kesenian dinilai tidak sejalan dengan

kaidah-kaidah Islam. Dalam hal ini Sanggar Tari Kaloka kreatif dalam mengolah

kesenian yang ada agar dapat berjalan beriringan dengan kaidah Islam sehingga

tidak menimbulkan kontra dengan identitas Kota Pekalongan sebagai kota santri

yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama. Hal itu dapat dilihat dari kostum tari

saat pementasan jika diminta untuk berpakaian islami maka Sanggar Tari Kaloka

mengkreasikan kostum tari dengan busana yang syarat islami tanpa mengubah

Page 109: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

91

nilai asli yang terkandung dalam karya seni tari yang disajikan. Kreativitas

Sanggar Tari Kaloka juga dapat dilihat dari kemampuan mencipta karya drama

tari untuk pergelaran siswa SMA Kota Pekalongan sebagai penilaian ujian akhir

pelajaran seni budaya dan beberapa pementasan yang menentukan tema tertentu

untuk penyajian pertunjukkan tarinya.

3. Pelopor/penggerak Masyarakat untuk Mengembangkan Tari

Sanggar Tari Kaloka merupakan salah satu sanggar tari di Kota

Pekalongan yang mempunyai peran penting dalam perkembangan tari yang ada di

Kota Pekalongan. Kepercayaan dari instansi/lembaga pemerintah, sanggar seni

dan masyarakat membuat Sanggar Tari Kaloka menjadi sanggar yang paling

menonjol atau menjadi pelopor untuk pelestarian budaya khususnya

perkembangan tari di Kota Pekalongan. Sanggar Tari Kaloka mempunyai peran

yang lebih besar dibandingkan sanggar-sanggar lain yang ada di Kota Pekalongan

dalam mengembangkan tari di Kota Pekalongan. Hal tersebut dapat dilihat dari

beberapa instansi/lembaga pemerintah dan masyarakat yang mempercayakan

kegiatan tari kepada Sanggar Tari Kaloka. Eksistensi Sanggar Tari Kaloka yang

masih bertahan sampai saat ini juga menunjukkan bahwa Sanggar Tari Kaloka

menjadi penggerak bagi seniman/sanggar tari lain untuk ikut berkembang dan

meningkatkan mutu organisasinya untuk melestarikan budaya khususnya

mengembangkan tari yang ada baik di dalam maupun di luar Kota Pekalongan.

4. Anak Didik Sebagai Generasi Penerus dalam Mengembangkan Tari

Sanggar Tari Kaloka sejak awal didirikan pada tanggal 1 Januari 1994

sudah memiliki banyak siswa yang mempelajari seni tari dalam kegiatan pelatihan

Page 110: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

92

tari di sanggar. Setiap siswa memiliki pemikiran berbeda dalam mempelajari tari,

ada yang mempelajari tari hanya untuk konsumsi pribadi dan ada yang mendalami

sampai ke perguruan tinggi untuk terus mengembangkan minat dan bakatnya yang

nantinya dapat diajarkan kembali kepada generasi selanjutnya untuk dijadikan

profesi. Sanggar Tari Kaloka memiliki banyak siswa yang menjadi generasi

penerus dalam melestarikan budaya mengajarkan seni tari baik menjadi guru di

sekolah maupun pelatih dan membuka sanggar tari.

Foto 21

Alumni Siswa Sanggar Tari Kaloka dengan Siswanya

(Dok. Kania Rizki Salsabila, 2015)

Page 111: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

93

5. Pencapaian Prestasi dibidang Tari

Prestasi diperoleh dari usaha yang telah dikerjakan dan dapat dicapai

dengan mengandalkan kemampuan serta ketahanan diri dalam menghadapi segala

situasi. Prestasi adalah hasil atas usaha yang dilakukan dengan kemampuan diri

dan kesungguhannya dalam mencapai hasil yang diinginkan. Prestasi tidak akan

pernah dihasilkan tanpa usaha baik berupa pengetahuan maupun keterampilan.

Sanggar Tari Kaloka telah mencapai berbagai prestasi yang

mengharumkan nama Sanggar Tari Kaloka dan Kota Pekalongan. Beberapa

prestasi yang telah dicapai oleh Sanggar Tari Kaloka yaitu:

1. Juara II Festival Sintren di Kabupaten Pekalongan

2. Juara Nasional Festival Taman Mini Indonesia Indah (TMII) tahun 2003

3. Juara II tingkat Kotamadya lomba tari kelompok SD tahun 2003

4. Juara I tingkat Kotamadya dan juara harapan I tingkat Karisidenan Pekan

Olahraga dan Seni (PORSENI) tahun 2005

5. Juara I tingkat Kotamadya lomba tari Batik tahun 2006

6. Juara II tingkat Kotamadya lomba tari SMP peringatan HUT RI tahun 2008

7. Juara III tingkat Kotamadya lomba tari kelompok tahun 2010

8. Juara Umum tingkat Nasional lomba tari dolanan tahun 2014

Prestasi yang telah dicapai Sanggar Tari Kaloka membuktikan hasil

pencapaian dari usaha yang telah dikerjakan. Masih banyak lagi prestasi yang

telah dicapai Sanggar Tari Kaloka dari awal berdirinya sanggar pada tanggal 1

Januari 1994. Prestasi yang telah dicapai Sanggar Tari Kaloka merupakan bukti

Page 112: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

94

peranannya terhadap perkembangan tari di Kota Pekalongan. Sanggar Tari Kaloka

melaksanakan perannya dengan baik sebagai organisasi yang bergerak dibidang

tari dengan tujuan untuk melestarikan budaya sehingga dapat mengembangkan

tari di Kota Pekalongan melalui prestasi-prestasi yang telah diraih dalam bidang

kesenian yaitu seni tari.

Melalui kerjasama yang dijalin oleh Sanggar Tari Kaloka dengan

beberapa instansi dan lembaga pemerintah, serta prestasi-prestasi yang telah

dicapai merupakan bentuk kemajuan bagi perkembangan seni khususnya seni tari

di Kota Pekalongan. Kerjasama yang dijalin dan prestasi yang diraih tidak dicapai

dengan proses yang mudah, banyak kendala yang mengiringi selama proses

pencapaian tersebut.

4.5.2 Faktor Penghambat Peranan Sanggar Tari Kaloka Terhadap

Perkembangan Tari di Kota Pekalongan

Beberapa kendala yang dihadapi Sanggar Tari Kaloka dalam peranannya

melestarikan budaya khususnya dalam mengembangkan tari di Kota Pekalongan

dikarenakan berbagai faktor penghambat yaitu:

1. Kurangnya Minat Masyarakat Terhadap Tari

Kesadaran masyarakat akan pelestarian budaya saat ini berkurang, hal ini

disebabkan kurangnya minat masyarakat dalam mempelajari dan mengembangkan

budaya yang ada. Pada Sanggar Tari Kaloka dapat dilihat dari keadaan siswa yang

mengikuti kegiatan pelatihan tari di sanggar. Sebagian masyarakat mempunyai

pandangan berbeda terhadap tari dan mengesampingkan pengetahuan budaya

Page 113: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

95

khususnya dalam mempelajari tari. Hal ini sangat berpengaruh terhadap

perkembangan tari kurangnya minat masyarakat dalam mempelajari tari.

2. Pertentangan Masyarakat Terhadap Pandangan Tari

Kesenian identik tidak mengenal batasan dalam karya yang dibuat dan

dinilai bertentangan dengan kaidah islam. Hal itu dapat dilihat dari hasil karya

maupun kostum yang dipakai saat pertunjukkan tari. Meskipun tidak semua

masyarakat beranggapan seni tidak sejalan dengan kaidah Islam, namun beberapa

masyarakat masih mempunyai pandangan berbeda terhadap kesenian khususnya

seni tari. Hal ini menjadi pro-kontra dan perdebatan diantara pelaku seni dan

masyarakat khususnya di Kota Pekalongan yang merupakan kota santri dan sangat

menjunjung tinggi kaidah/nilai Islami, sehingga menjadikan para pelaku seni

terbatas dalam menuangkan ekspresinya menciptakan sebuah karya seni.

3. Keterlibatan Seniman dari Luar Kota Pekalongan

Pemerintah Kota mempunyai andil besar dalam perkembangan budaya

khususnya tari yang terjadi di Kota Pekalongan. Dalam kurun waktu tiga tahun ini

Pemerintahan Kota Pekalongan melibatkan beberapa seniman/sanggar dari luar

Kota Pekalongan untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan atau acara kesenian.

Dalam hal ini para seniman/sanggar di Kota Pekalongan semakin tergeser/terbatas

ruang geraknya untuk mengekspresikan karya seninya dalam kegiatan atau acara

kesenian sehingga sanggar tari lokal termasuk Sanggar Tari Kaloka kurang

optimal dalam melaksanakan peranannya terhadap perkembangan tari di Kota

Pekalongan.

Page 114: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

96

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Peranan Sanggar Tari Kaloka terhadap perkembangan tari di Kota

Pekalongan melalui kegiatan penggarapan, pelatihan, dan pementasan tari.

Berdasarkan kegiatan tari yang dilakukan Sanggar Tari Kaloka, maka dapat dilihat

peranan sanggar terhadap perkembangan tari secara kualitatif dan kuantitatif.

Perkembangan secara kualitatif yang dilakukan Sanggar Tari Kaloka dapat dilihat

dari peran Sanggar Tari Kaloka dalam mengembangkan tari yang sudah ada

dengan kreativitas secara terus-menerus agar lebih baik melalui kegiatan

penggarapan tari, sedangkan peranan Sanggar Tari Kaloka terhadap

perkembangan tari secara kuantitatif dapat dilihat melalui kegiatan pelatihan dan

pementasan tari yang merupakan usaha penyebaran tari agar lebih luas dan

dikenal oleh masyarakat.

Faktor pendukung yang memengaruhi peranan Sanggar Tari Kaloka

yaitu: (1) jalinan kerjasama dengan lembaga pemerintah, sekolah formal, dan

masyarakat Kota Pekalongan, (2) kreativitas Sanggar Tari Kaloka dalam

mengembangkan tari, (3) sebagai pelopor/penggerak masyarakat untuk

mengembangkan tari, (4) memiliki anak didik sebagai generasi penerus dalam

mengembangkan tari, (5) mencapai prestasi dibidang tari. Sedangkan faktor

penghambat peranan Sanggar Tari Kaloka yaitu: (1) kurangnya minat masyarakat

Page 115: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

97

terhadap tari, (2) pertentangan antar masyarakat terhadap pandangan tari, (3)

keterlibatan seniman dari luar Kota Pekalongan.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan dalam penelitian yang telah dilakukan peneliti,

saran yang diperoleh sebagai berikut:

1. Bagi Sanggar Tari Kaloka diharapkan lebih mengoptimalkan peranannya

terhadap perkembangan tari di Kota Pekalongan

2. Bagi Pemerintah Kota Pekalongan hendaknya lebih memprioritaskan dan

mendukung sanggar tari lokal di setiap agenda pemerintahan agar

perkembangan tari di Kota Pekalongan lebih maju

3. Bagi masyarakat hendaknya mendukung dan ikut berpartisipasi dalam

kegiatan tari yang mempunyai peran bagi perkembangan tari di Kota

Pekalongan.

Page 116: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

98

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

Badan Pusat Statistik Kota Pekalongan. 2014. Kota Pekalongan Dalam Angka

2014. Pekalongan: BPS Kota Pekalongan

Hadi, Sumandiyo. 2005. Sosiologi Tari. Yogyakarta: Penerbit Pustaka

Hartono. 2011. Pembelajaran Tari Anak Usia Dini. Semarang: UNNES PRESS

Indriyanto. 2001. “Kebangkitan Tari Rakyat dalam Kancah Perkembangan Tari di

Jawa Tengah”. Dalam Jurnal Harmonia. Volume 2 No. 2. Hal: 59-65.

Semarang: FPBS IKIP Semarang

Jazuli, Muhammad. 1994. Telaah Teoritis Seni Tari. Semarang: IKIP Semarang

Press

----------.2001. Metode Penelitian Kualitatif. Semarang: Jurusan Sendratasik

Universitas Negeri Semarang

----------. 2008. Paradigma Kontekstual Pendidikan Seni. Surabaya: Unesa

University Press

----------. 2008. Pendidikan Seni Budaya: Suplemen Pembelajaran Seni Tari.

Semarang: UNNES PRESS

Malarsih. 1998. “Tari: Sebuah Fenomena Keindahan Seni yang Kebenaran

Keindahannya Masih Perlu Ditelaah Secara Filsafati”. Dalam Jurnal

Lingua Artistika. Volume XXI No. 2. Hal: 366-376. Semarang: IKIP

Semarang

Matthew B.Miles, A.Michael Huberman. 2007. Analisis Data Kualitatif.

Penerjemah Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: Universitas Indonesia Press

Moleong. Lexy J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya

Page 117: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

99

Ngalimun; Haris Fadilah; dan Alpha Ariani. 2013. Perkembangan dan

Pengembangan Kreativitas. Yogyakarta: Aswaja Pressindo

Rahadinta, Award. 2011. Peranan Warnet sebagai Sarana Mengakses Informasi

Musik bagi Remaja di Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali. Skripsi

Jurusan Sendratasik. Semarang: FBS UNNES

Rohidi. 2000. Ekspresi Seni Orang Miskin. Bandung: Penerbit Nuansa

Sedyawati, Edi. 1981. Pertumbuhan Seni Pertunjukkan. Jakarta : Sinar Harapan

Sugiyono. 2010. Metode Penelitiaan Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta

Susanti, Dewi. 2013. Perkembangan Kesenian Barongsai dan Liong di Sasana

Wushu Naga Sakti Semarang. Skripsi Jurusan Sendratasik. Semarang: FBS

UNNES

Soekanto, Soerjono. 2013. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada

Veronica, Eny. 2012. Upaya Mempertahankan Eksistensi Tari Kridha Jati di

Sanggar Hayu Budaya Kelurahan Pengkol Jepara. Jurnal Jurusan

Sendratasik FBS. Semarang: UNNES PRESS

Yusuf, Syamsu. 2013. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada

http://oss.pekalongankota.go.id/ (diunduh pada tanggal 21 November 2014)

http://pekalongankota.bps.go.id/ (diunduh pada tanggal 21 November 2014)

http://sekolahtarigenecela.blogspot.com/ (diunduh pada tanggal 30 September

2014)

http://diantiaprispuri.blogspot.com/ (diunduh pada tanggal 30 September 2014)

Page 118: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

100

LAMPIRAN

Page 119: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

101

Lampiran 1

LAMPIRAN FOTO-FOTO

Foto 1: Penampilan Tari Batik Jlamprang pada acara Pekan Batik Nusantara 2014

Foto 2: Penampilan Tari Sintren Garap pada acara Pekan Batik Nusantara 2014

Page 120: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

102

Foto 3: Penampilan Tari Sopek pada acara Pekan Batik Internasional 2013

Foto 4: Penampilan Tari Batik Arwana pada acara Pekan Batik Internasional

2013

Page 121: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

103

Foto 5: Penampilan Tari Rebana Santri pada acara HUT Kota Pekalongan 2015

Foto 6: Wawancara dengan bapak Bambang Irianto selaku pendiri Sanggar Tari

Kaloka Kota Pekalongan

Page 122: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

104

Lampiran 2

INSTRUMEN PENELITIAN

1. Pedoman Observasi

Dalam Penelitian “Peranan Sanggar Tari Kaloka Terhadap

Perkembangan Tari di Kota Pekalongan” peneliti melakukan observasi dengan

pembatasan:

1. Gambaran umum lokasi penelitian

2. Kegiatan Sanggar Tari Kaloka

3. Perkembangan Tari di Kota Pekalongan

2. Pedoman Wawancara

Wawancara dilakukan untuk memperoleh data lebih mendalam

mengenai informasi yang diperlukan kepada narasumber guna megkaji penelitian

tentang peranan Sanggar Tari Kaloka terhadap perkembangan tari di Kota

Pekalongan. Dalam pelaksanaan wawancara peneliti membatasi data/informasi

yang berhubungan dengan:

a. Sejarah berdirinya Sanggar Tari Kaloka

b. Kegiatan Sanggar Tari Kaloka

c. Kondisi tari di Kota Pekalongan

d. Pendapat masyarakat mengenai peranan Sanggar Tari Kaloka

Page 123: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

105

Penelitian dengan judul “Peranan Sanggar Tari Kaloka Terhadap

Perkembangan Tari di Kota Pekalongan” melakukan wawancara dengan

membatasi narasumber yaitu:

a. Bapak Bambang Irianto, S.Pd. selaku pendiri dan pengelola Sanggar Tari

Kaloka

b. Ibu Esti Ediarti selaku pelatih Sanggar Tari Kaloka

c. Ibu Endang Suprapti, S.Kar. selaku kepala bidang kebudayaan Dinas

Perhubungan, Pariwisata, dan Kebudayaan Kota Pekalongan

d. Ibu Eni Ratnawati, S.Pd. selaku kepala bidang kesenian dan kebudayaan

PGRI Kota Pekalongan dan kepala SD N 1 Karangmalang Kota

Pekalongan (pengamat seni di Kota Pekalongan)

INSTRUMEN PERTANYAAN

A. Bambang Irianto (pendiri/pengelola sanggar)

1. Kapan Sanggar Tari Kaloka didirikan ?

2. Bagaimana sejarah terbentuknya Sanggar Tari Kaloka ?

3. Apa tujuan didirikannya Sanggar Tari Kaloka ?

4. Bagaimana kegiatan tari Sanggar Tari Kaloka ?

5. Mengapa Sanggar Tari Kaloka berperan terhadap perkembangan tari di

Kota Pekalongan ?

6. Apa faktor pendukung dan penghambat yang mempengaruhi Sanggar Tari

Kaloka dalam menjalankan perannya mengembangkan tari ?

Page 124: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

106

B. Esti Ediarti (pelatih sanggar)

1. Apa kegiatan tari yang dilakukan Sanggar Tari Kaloka ?

2. Bagaimana kegiatan pelatihan tari di Sanggar Tari Kaloka ?

3. Bagaimana pembagian kelompok siswa dalam kegiatan pelatihan tari ?

4. Apa saja materi yang diajarkan kepada siswa ?

5. Apa strategi yang digunakan dalam pelatihan tari ?

6. Apa kendala yang ditemui selama kegiatan pelatihan tari berlangsung ?

7. Mengapa Sanggar Tari Kaloka berperan terhadap perkembangan tari di

Kota Pekalongan ?

C. Endang Suprapti (Dinas Perhubungan, Pariwisata, dan Kebudayaan Kota

Pekalongan)

1. Bagaimana kondisi tari di Kota Pekalongan ?

2. Mengapa Sanggar Tari Kaloka berperan terhadap perkembangan tari di

Kota Pekalongan ?

3. Apa saran dan harapan anda untuk Sanggar Tari Kaloka ?

D. Eni Ratnawati (pengamat seni)

1. Bagaimana kondisi tari di Kota Pekalongan ?

2. Mengapa Sanggar Tari Kaloka berperan terhadap perkembangan tari di

Kota Pekalongan ?

3. Apa saran dan harapan anda untuk Sanggar Tari Kaloka ?

Page 125: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

107

TRANSKRIP WAWANCARA

A. Bambang Irianto (pendiri/pengelola sanggar)

1. Kapan Sanggar Tari Kaloka didirikan ?

Pada tanggal 1 Januari 1994.

2. Bagaimana sejarah terbentuknya Sanggar Tari Kaloka ?

Saya bersama istri mengajarkan tari kepada anak-anak. Setelah

musyawarah dengan teman-teman saya yang juga mempunyai keahlian

menari kemudian kami sepakat mendirikan sanggar tari yang bernama

KALOKA yang bertempat dirumah teman saya guru olahraga SMK N 1

untuk sementara waktu kemudian pindah ke rumah saya. Nama Kaloka

mempunyai makna “kondang/terkenal”. Semakin bertambahnya siswa

akhirnya kegiatan tari berpindah di sanggar pramuka yang terletak di

Jalan Sriwijaya No. 18 Kelurahan Bendan Kecamatan Pekalongan Barat

Kota Pekalongan.

3. Apa tujuan didirikannya Sanggar Tari Kaloka ?

Tujuan utama didirikannya Sanggar Tari Kaloka yaitu untuk memberikan

pelatihan tari kepada generasi muda agar melestarikan dan

mengembangkan kesenian jawa yaitu tari.

Page 126: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

108

4. Bagaimana kegiatan tari Sanggar Tari Kaloka ?

Aktivitas Sanggar Tari Kaloka yang terkait dengan kegiatan tari yaitu

penggarapan, pelatihan, dan pementasan. Penggarapan tari oleh sanggar

untuk merekonstruksi Tari Sintren Garap. Penggarapan karya tari lainnya

untuk kepentingan pentas dan lomba. Ada juga untuk penilaian ujian

pergelaran seni budaya anak SMA. Pelatihan tari rutin dilakukan

disanggar, kalau pelatihan khusus itu biasanya untuk persiapan pentas,

lomba, dan pergelaran dilakukan di luar waktu pelatihan sanggar.

Pementasan yang rutin dilakukan sanggar pada acara PBN, PBI, HUT

Pekalongan, Hari Sumpah Pemuda dan lain-lain. Acara penyambutan

tamu, peresmian gedung, dan seminar juga biasanya yang pentas nari

dari sanggar.

5. Mengapa Sanggar Tari Kaloka berperan terhadap perkembangan tari di

Kota Pekalongan ?

Karena sanggar melakukan kegiatan tari yang mempunyai pengaruh

terhadap perkembangan tari dan membawa perubahan di Pekalongan

menjadi lebih baik daripada jaman dulu. Walaupun belum memiliki hak

cipta tarian pada tahun 2007 Sanggar Tari Kaloka bekerjasama dengan

Sanggar Tari Kartika untuk merekonstruksi Tari Sintrenan yang

diciptakan oleh ibu Endang Suprapti menjadi Tari Sintren Garap sesuai

instruksi dari Dinas Perhubungan, Pariwisata, dan Kebudayaan Kota

Page 127: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

109

Pekalongan. Kita hanya mengembangkan ragam gerak dan bentuk

penyajiannya.

6. Apa faktor pendukung dan penghambat yang memengaruhi Sanggar Tari

Kaloka dalam menjalankan perannya mengembangkan tari ?

Sanggar bisa berkembang lebih baik pada saat ini karena kerjasama

dengan sesama seniman dan lembaga pemerintahan yang mendukung tari.

Banyaknya siswa sanggar yang berprestasi dan meneruskan mengajarkan

tari membuat sanggar semakin dipercaya sebagai organisasi yang

mengajarkan tari, tetapi perbedaan pandangan sebagian masyrarakat

tentang tari dan keterlibatan seniman dari luar Kota Pekalongan.

B. Esti Ediarti (pelatih sanggar)

1. Apa kegiatan tari yang dilakukan Sanggar Tari Kaloka ?

Sanggar memberikan pelatihan tari kepada siswa sanggar dan luar

sanggar untuk menyiapkan acara pementasan/lomba. Sanggar juga

mengembangkan Tari Sintren Garap.

2. Bagaimana kegiatan pelatihan tari di Sanggar Tari Kaloka ?

Pelatihan rutin sanggar setiap hari Minggu pukul 08.00-10.00 WIB.Dan

untuk pentas atau lomba biasanya pelatihan dilakukan di luar waktu

sanggar.

Page 128: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

110

3. Bagaimana pembagian kelompok siswa dalam kegiatan pelatihan tari ?

Bagi yang baru masuk sanggar itu masuk tingkat dasar 1, jika lulus saat

ujian sanggar maka naik ke tingkat berikutnya. Untuk siswa yang sudah

bisa mengikuti tari dengan baik naik ke tingkat trampil.

4. Apa saja materi yang diajarkan kepada siswa ?

Tiap tingkat materi tarinya beda. Ada tari klasik dan tari kreasi. Untuk

siswa laki-laki walaupun beda tingkat tetapi tarian yang diajarkan hampir

sama.

5. Apa strategi yang digunakan dalam pelatihan tari ?

Untuk melatih tari ada metodenya sendiri. Siswa yang masih di tingkat

dasar biasanya menari dengan mencontoh pelatih dengan posisi

dibelakang pelatih. Ada juga yang lebih bisa mengikuti kalau

mencontohnya posisi pelatih berhadapan dengan siswa.Sebelum siswa

melakukan dengan benar teknik menarinya maka latihan tidak

menggunakan musik dulu.

6. Mengapa Sanggar Tari Kaloka berperan terhadap perkembangan tari di

Kota Pekalongan ?

Karena eksistensi sanggar terhadap pelestarian tari di Kota Pekalongan,

jadi pemerintah lebih percaya dengan sanggar jika ada acara pentas.

Page 129: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

111

Sekolah dari siswa sanggar juga mempercayakan muridnya latihan di

sanggar kalau ada lomba.

7. Apa kendala yang ditemui selama kegiatan pelatihan tari berlangsung ?

Jumlah siswa yang tidak stabil setiap minggunya.

C. Endang Suprapti (Dinas Perhubungan, Pariwisata, dan Kebudayaan Kota

Pekalongan)

1. Bagaimana kondisi tari di Kota Pekalongan ?

Kalau saat ini tari sudah lebih mendapat tempat untuk berbagai acara.

Masyarakat juga tidak sulit untuk bisa mempelajari tari karena sanggar

tari di Pekalongan sudah banyak.

2. Mengapa Sanggar Tari Kaloka berperan terhadap perkembangan tari di

Kota Pekalongan ?

Sanggar Kaloka itu sanggar yang masih eksis sampai saat ini. Muridnya

banyak dan berprestasi. Pemerintah juga selalu menunjuk sanggar untuk

mewakili Pekalongan jika ada acara tari di dalam kota maupun di luar

Pekalongan. Setiap acara PBN, PBI, HUT Pekalongan, dan agenda

Pekalongan lainnya sanggar Kaloka ikut berpartisipasi dalam

pementasan tari. Sanggar Kaloka juga merekonstruksi tarian identitas

Pekalongan yaitu Tari Sintren Garap.

Page 130: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

112

3. Apa saran dan harapan anda untuk Sanggar Tari Kaloka ?

Sanggar Kaloka sebaiknya memiliki hak cipta untuk karya tari yang

diciptakan. Lebih kreatif mengikuti perkembangan jaman sehingga tidak

tergeser oleh sanggar lain dari kota besar yang lebih maju. Dan tetap

berpartisipasi memberikan karya terbaik untuk Kota Pekalongan.

D. Eni Ratnawati (pengamat seni)

1. Bagaimana kondisi tari di Kota Pekalongan ?

Dulu sebelum ada sanggar tari di Kota Pekalongan sekitar tahun 1980-an

seniman Kota Pekalongan mengadakan pelatihan tari untuk anak-anak di

Kota Pekalongan. Pelatihan tersebut dilaksanakan setiap hari Minggu

pukul 08.00-10.00 WIB. Walaupun kegiatan pelatihan sangat sederhana

dan hanya menggunakan tape recorder sebagai iringan, kegiatan latihan

tari berjalan dengan lancar dan menarik minat anak-anak usia sekolah

untuk mengikuti pelatihan tersebut. Pelatihan tari di Pendopo Lama

Kabupaten Pekalongan tidak dipungut biaya seperti sanggar tari yang

ada pada jaman sekarang. Sekarang pertunjukkan tari lebih diutamakan

dalam setiap acara khususnya pada agenda rutin Kota Pekalongan seperti

PBN, PBI, dan lain-lain.

Page 131: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

113

2. Mengapa Sanggar Tari Kaloka berperan terhadap perkembangan tari di

Kota Pekalongan ?

Sanggar Kaloka merupakan sanggar yang selalu berpartisipasi dan

mempunyai peran penting dalam kegiatan seni di Kota Pekalongan. Tidak

dipungkiri sejak keberadaannya, sanggar Kaloka telah mengembangkan

tari dengan berbagai kegiatannya. Dan salah satu tarian khas Kota

Pekalongan yaitu tari sintren garap merupakan hasil dari

perekonstruksian Sanggar Kaloka.Sekolah-sekolah juga mempercayakan

sanggar Kaloka untuk melatih muridnya dalam persiapan lomba, pentas,

dan juga pada penilaian ujian pergelaran tari.

3. Apa saran dan harapan anda untuk Sanggar Tari Kaloka ?

Sanggar Kaloka tetap menjaga eksistensinya dalam melestarikan dan

mengembangkan seni tari di Kota Pekalongan.

3. Pedoman Dokumentasi

1. Riwayat hidup pendiri/pengelola Sanggar Tari Kaloka

2. Riwayat hidup pelatih Sanggar Tari Kaloka

3. Daftar pengurus Sanggar Tari Kaloka

4. Tanda Daftar Usaha Perusahaan

5. Tanda Daftar Usaha Pariwisata

6. Anggaran Dasar Sanggar Tari Kaloka

7. Anggaran Rumah Tangga Sanggar Tari Kaloka

Page 132: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

114

8. Daftar siswa Sanggar Tari Kaloka

9. Daftar inventaris Sanggar Tari Kaloka

10. Program Kerja Sanggar Tari Kaloka

11. Foto kegiatan tari Sanggar Tari Kaloka

Page 133: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

115

Lampiran 3

DATA NARASUMBER

1. Pendiri Sanggar Tari Kaloka

Nama : Bambang Irianto, S.Pd.

Pekerjaan: Guru SD N Poncol 02 Pekalongan

TTL : Surakarta, 3 Agustus 1960

Alamat : Perum Wiranata Indah Blok B No. 04 Kabupaten Pekalongan

2. Pelatih Sanggar Tari Kaloka

Nama : Esti Ediarti

Pekerjaan: Guru SD N Tirto 02 Pekalongan

TTL : Pekalongan, 16 Juni 1963

Alamat : Perum Wiranata Indah Blok B No. 04 Kabupaten Pekalongan

3. Bidang Kebudayaan Dinas Perhubungan, Pariwisata, dan Kebudayaan Kota

Pekalongan

Nama : Endang Suprapti, S.Kar.

Pekerjaan: PNS/Ka. Bidang Kebudayaan Dinas Perhubungan, Pariwisata, dan

Kebudayaan Kota Pekalongan

TTL : Sumberlawang, 5 Juni 1964

Alamat : Perum Patriot Mas V No. 17 Kota Pekalongan

Page 134: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

116

4. Bidang Kesenian dan Kebudayaan PGRI Kota Pekalongan

Nama : Eni Ratnawati, S.Pd.

Pekerjaan: Ka. Bidang Kesenian dan Kebudayaan/Kepala Sekolah SD N 01

Karangmalang Kota Pekalongan

TTL : Pekalongan, 17 Januari 1965

Alamat : Kandang Panjang RT. 11 RW. 06 NO. 43 Kota Pekalongan

Page 135: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

117

Lampiran 4

DAFTAR PENGURUS

SANGGAR TARI KALOKA

No. Nama Posisi Alamat

1. Bambang Irianto Ketua/pelatih Pekalongan

2. Esti Ediarti Bendahara/pelatih Pekalongan

3. Erika Yulianti Sekretaris Pekalongan

4. Retno Wulan Ramdhani Pelatih Pekalongan

5. Sodiqin Pembantu Umum Pekalongan

Page 136: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

118

Lampiran 5

DAFTAR SISWA

SANGGAR TARI KALOKA

NO. NAMA ALAMAT

1. Aurora Putri R Pekalongan

2. Zila Pekalongan

3. Azizah Pekalongan

4. Revalina Pekalongan

5. Andhita Putri A Pekalongan

6. Adinda Najwa R Pekalongan

7. Nanda Pekalongan

8. Ivanka Oktavi R Pekalongan

9. Aifa Farah Fika Pekalongan

10. Agustina S Pekalongan

11. Shofiya Jihan F Pekalongan

12. Lidya Jayanti Pekalongan

13. Adellia Cindy Fatika Pekalongan

14. Erin Ardita Kartika T Pekalongan

15. Rahmania Putri P. S Pekalongan

16. Merissa Kusuma W Batang

17. Ifta Mu’izina Batang

18. Firyal Rasyad K Batang

19. Huwaida Ghinaqeel K Batang

20. Vilon Khansa A. P Kedungwuni

21. Melati Sekar W Kajen

22. Naurah Salma Kajen

23. Dita Afrinaningtya Wiradesa

24. Eka Kedungwuni

Page 137: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

119

25. Aulia Akhfa P Comal

26. Nashifa Anggita R Pekalongan

27. Sahara Titania Pekalongan

28. Azizah Suri Dewi Pekalongan

29. Farah Fairuz Pekalongan

30. Zahwa Pekalongan

31. Zahra Pekalongan

32. Widdy Sekar A Pekalongan

33. Lasna Nur K Pekalongan

34. Nurul Aini Pekalongan

35. Gea Alya Pekalongan

36. Tsaniya Zhahiran S Wiradesa

37. Yuniar Martha M Wiradesa

38. Cynthia Pekalongan

39. Armellia Azzahra Pekalongan

40. Najwa Sahitya Zanuba Pekalongan

41. Bella Vera Pekalongan

42. Naisya Risky Pekalongan

43. Fara Nuraini Pekalongan

44. Renata Candra H Pekalongan

45. Effia Nevina Pekalongan

46. Tsania Nuha Mazaya Pekalongan

47. Andira Septia W Pekalongan

48. Olivia Natasya A Pekalongan

49. Sheira Candra A. P Pekalongan

50. Nisa Fadilah Adica Pekalongan

51. Nadia Gubita Ayu Pekalongan

52. Dinda Comal

53. Brigita Adeilla Z. N Comal

54. Andini Timoer P Batang

Page 138: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

120

55. Allintang T Kayla Kajen

56. Lidya Jayanti Kedungwuni

57. Via Kedungwuni

58. Qisya Kedungwuni

59. Rizqi Salsa Nabilla Kajen

60. Hana Salsabella Kajen

61. Bagus Tri H Pekalongan

62. Darul Irfan Pekalongan

63. Oza Pekalongan

64. Genta Ari Syafa’at Pekalongan

65. Visha Anggit Pekalongan

66. Dedi Prayitno Pekalongan

67. Cahya Safira Pekalongan

68. Noval Pekalongan

69. Haikal Pekalongan

70. Eka Wahyu Pekalongan

71. Bagas Margono Pekalongan

72. M. Dimas A Pekalongan

73. Titis P Pekalongan

74. Iwan Nur W Pekalongan

75. Adimas Satria Pekalongan

76. Aditya Wisnu Pekalongan

77. Novan D Pekalongan

78. Ali F Pekalongan

79. Riyo A Pekalongan

80. Wahyu Guntara Pekalongan

Page 139: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

121

Lampiran 6

Page 140: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

122

Lampiran 7

Page 141: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

123

Lampiran 8

Page 142: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

124

Page 143: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

125

Page 144: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

126

Lampiran 9

Page 145: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

127

Page 146: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

128

Page 147: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

129

Lampiran 10

Page 148: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

130

Lampiran 11

Page 149: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

131

Lampiran 12

Page 150: PERANAN SANGGAR TARI KALOKA DI KOTA PEKALONGAN - …lib.unnes.ac.id/22775/1/2501410163.pdf · jelaskan. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini Apabila

132

Lampiran 13

BIODATA PENELITI

Nama : Kania Rizki Salsabila

TTL : Pekalongan, 19 Juni 1993

Agama : Islam

Nama Ayah : Kasnoto

Nama Ibu : Eni Ratnawati, S.Pd

Alamat : Salam Manis RT. 11 RW. 06 NO. 43 Kel. Kandang

Panjang Kec. Pekalongan Utara Kota Pekalongan

Email : [email protected]

No. HP : 085870442226

Riwayat Pendidikan : 1. Tamat SD N KP 03 tahun 2004

2. Tamat SMP N 03 tahun 2007

3. Tamat SMA N 03 tahun 2010