peranan musyawarah guru mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan dalam meningkatkan kemampuan guru...

19
Peranan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Fisika dalam Meningkatkan Kemampuan Guru Menyusun Program Pembelajaran Dalam meningkatkan kemampuan guru pendidikan fisika, maka di dalam forum MGMP ini di buatlah suatu program pembelajaran sebelum proses belajar mengajar berlangsung pada awal smester. Tujuannya adalah memberikan gambaran kepada guru tentang materi dan waktu pembelajaran yang akan dilaksanakan selama satu tahun ke dapan. Adapun program pembelejran itu meliputi : a. Penyusunan Sylabus 1. Pengertian Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang men- cakup standar kompetensi, kompe-tensi dasar, materi pokok/pem-belajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Dalam penyusunan sylabus ada beberapa tahap yang diperlukan yaitu : 1. Prinsip Pengembangan, yang terdiri atas : a. Ilmiah b. Relevan c. Sistematis

Upload: chaoulik

Post on 31-Oct-2015

28 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Peranan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Kemampuan Guru Menyusun Program Pembelajaran

Peranan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Fisika dalam Meningkatkan

Kemampuan Guru Menyusun Program Pembelajaran

Dalam meningkatkan kemampuan guru pendidikan fisika, maka di dalam forum

MGMP ini di buatlah suatu program pembelajaran sebelum proses belajar mengajar

berlangsung pada awal smester. Tujuannya adalah memberikan gambaran kepada guru

tentang materi dan waktu pembelajaran yang akan dilaksanakan selama satu tahun ke

dapan. Adapun program pembelejran itu meliputi :

a.   Penyusunan Sylabus

1.      Pengertian

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata

pelajaran/tema tertentu yang men-cakup standar kompetensi, kompe-tensi dasar,

materi pokok/pem-belajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi

untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.

Dalam penyusunan sylabus ada beberapa tahap yang diperlukan yaitu :

1.      Prinsip Pengembangan, yang terdiri atas :

a.       Ilmiah

b.      Relevan

c.       Sistematis

d.      Konsisten

e.       Memadai

f.        Aktual dan Kontekstual

g.       Fleksibel

h.       Menyeluruh

Page 2: Peranan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Kemampuan Guru Menyusun Program Pembelajaran

2.      Unit Waktu

a.       Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang

disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di

tingkat satuan pendidikan.

b.      Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan per

semester, per tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang sekelompok.

c.       Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan silabus

sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata

pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum. Bagi

SMK/MAK menggunakan penggalan silabus berdasarkan satuan kompetensi.

3.      Indikator

a.       Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai

oleh perubahan perilaku yang dapat diukur/diobservasi yang mencakup sikap,

pengetahuan, dan keterampilan.

b.      Setiap KD dikembangkan menjadi beberapa indicator (lebih dari dua)

c.       Indikator menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur dan/atau

diobservasi

d.      Tingkat kata kerja dalam indikator lebih rendah atau setara dengan kata kerja

dalam KD maupun SK

e.       Prinsip pengembangan indikator adalah Urgensi, Kontinuitas, Relevansi dan

Kontekstual

f.        Keseluruhan indicator dalam satu KD merupakan tanda-tanda, prilaku, dan

lain-lain untuk pencapaian kompetensi yang merupakan kemampuan bersikap,

berpikir, dan bertindak secara konsisten.

4.      Kegiatan Pembelajaran

Page 3: Peranan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Kemampuan Guru Menyusun Program Pembelajaran

a.       Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar

yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik,

peserta didik dengan guru, lingkungan,  dan sumber belajar lainnya dalam

rangka pencapaian kompetensi dasar. 

b.      Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan

pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik.

c.       Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta

didik.

5.   Materi Pembelajaran

a.       Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar

yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik,

peserta didik dengan guru, lingkungan,  dan sumber belajar lainnya dalam

rangka pencapaian kompetensi dasar. 

b.      Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan

pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik.

c.       Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta

didik.

6.      Penilaian

a.       Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis,

dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang

dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi

informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.

b.      Penilaian pencapaian kompetensi dasar pe-serta didik dilakukan berdasarkan

indikator.

c.       Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun

lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek

Page 4: Peranan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Kemampuan Guru Menyusun Program Pembelajaran

dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.

b.      Penyusunan Program Semester

Program semester disusun  oleh setiap guru bidang studi sebelum kegiatan belajar

mengajar dilakukan yang berguna untuk guru menargetkan deadline-deadline

pembelajaran. Program semester disusun dengan menyesuaikan keaktifan belajar di

sekolah selama setahun berdasarkan kalender akademik sekolah. 

Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

1.      Pengertian

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang

menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai

satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam

silabus. Lingkup Rencana Pembelajaran paling luas mencakup 1 (satu)

kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu) indikator atau beberapa indikator untuk

1 (satu) kali  pertemuan atau lebih.

2.      Landasan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Berdasarkan PP Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 20 dijelaskan  bahwa

perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan

pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi

pembelajaran, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.

3.      Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

a.       Tujuan Pembelajaran

b.      Materi Ajar

c.       Metode pembelajaran

d.      Sumber Belajar

Page 5: Peranan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Kemampuan Guru Menyusun Program Pembelajaran

e.       Penilaian Hasil Belajar

 

 

4.      Langkah-langkah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

a.       Mengisi kolom identitas

b.      Menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk pertemuan yang telah

ditetapkan

c.       Menentukan SK, KD, dan Indikator yang akan digunakan yang terdapat pada

silabus yang telah disusun

d.      Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan SK, KD, dan Indikator yang

telah ditentukan

e.       Mengidentifikasi materi ajar berdasarkan materi pokok/ pembelajaran yang

terdapat dalam silabus. Materi ajar merupakan uraian dari materi

pokok/pembelajaran

f.        Menentukan metode pembela-jaran yang akan digunakan

g.       Merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal,

inti, dan akhir.

h.       Menentukan alat/bahan/ sumber belajar yang digunakan

i.         Menyusun kriteria penilaian, lembar pengamatan, contoh soal, teknik penskoran

D. Peranan  Musyawarah Guru Mata Pelajaran Fisika Dalam Meningkatkan

KemampuanGuru Melaksanakan Strategi Belajar Mengajar

Strategi merupakan pola umum rentetan kegiatan yang dilakukan untuk mencapat

tujuan tertentu. Dikatakan pola umum, sebab suatu strategi pada hakikatnya belum kepada

Page 6: Peranan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Kemampuan Guru Menyusun Program Pembelajaran

hal-hal yang bersifat praktis, suatu strategi masih berupa rencana atau gambaran menyeluruh.

Sedangkan, untuku mencapai tujun, memang strategi disusun untuk tujuan tertentu. Tidak ada

suatu strategi, tanpa adanya tujuan yang harus dicapai.

Demikian pula halnya dengan proses pembelajaran. Untuk mencapai tujuan

pembelajaran, perlu disusun suatu strategi agar tujuan itu tercapai debngan optimal. Tanpa

suatu strategi yang cocok, tepat dan jitu, tidak mungkin  tujuan dapat tercapai. Dalam konteks

pemblejaran, strategi dapat dikatakan sebagai pola umum yang berisi tentang rentetan

kegiatan yang dapat dijadikan pedoman agar kompetensi sebagai tujuan pembelajaran dapat

tercapai secara optimal. Pola atau cara yang ditetapkan sebagai hasil dari kajian strategi itu

dalam proses pembelajaran dinamakan metode pembelajaran. Jadi dengan demikian metode

pada dasarnya berangkat  dari suatu strategi tertentu. Jadi persiapan yang digunakan

Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Fisika dalam meningkatkan profesionalisme

guru dalam pelaksanaan strategi belajar mengajar adalah :

a.      Menyiapkan dan mengembangkan bahan pembelajaran

Sebelum proses belajar mengajar berlangsung guru hendaknya menyiapkan dan

mengembangkan terlebih dahulu bahan pembelajaran yang akan disampakan kepada

peserta didik. Bahan pembelajaran ini dapat diambil dari berbagai buku yang digunakan

maupun dari media massa ataupun internet. Bahan pembelajran tersebut dikemas secara

menarik agar dapat di terima oleh peserta didik dengan baik pula.

b.      Menambah dan Mengembangkan Metode Pembelajaran

Beberapa macam metodelogi pembelajaran yang dapat dipergunakan seperti

diuraikan di bawah ini :

1.   Pembelajaran Langsung ( Direct Instruction )

Pembelajaran langsung adalah istilah yang sering digunakan untuk teknik

pembelajaran ekspositori, atau teknik penyampaian semacam kuliah ( Sering juga

digunakan istilah “ chalk and talk “ ). Metode pembelajaran langsung, merupakan

bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru.

Page 7: Peranan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Kemampuan Guru Menyusun Program Pembelajaran

2.        Pembelajaran Diskusi

Diskusi adalah proses pembelajaran melalui interaksi dalam kelompok. Setiap

anggota kelompok saling bertukar ide tentang suatu isu dengan tujuan untuk

memecahkan suatu masalah, menjawab suatu pertanyaan, menambah pengetahuan

atau pemahaman, atau membuat suatu keputusan.

3.        Pembelajaran Kerja Kelompok Kecil

Mengorganisasikan siswa dalam kelompok kecil merupaka metode pembelajaran

yang banyak dianjurkan oleh para pendidik. Metode ini dapat dilakukan untuk

mengajarkan materi-materi khusus. Kerja kelompok kecil merupakan metode

pembelajaran yang berpusat kepada siswa.

4.        Pembelajaran Cooperative Learning

Cooperative learning adalah metode pembelajaran yang menekankan kepada proses

kerja sama dalam suatu kelompok yang bisa terdiri 3 sampai 5 orang siswa untuk

mempelajari suatu materi akademik yang spesifik sampai tuntas. Metode ini mulai

populer akhir-akhir ini. Melalui cooperative learning siswa di dorong untuk bekerja

sama secara maksimal sesuai dengan keadaan kelompoknya. Kerja sama ini

dimaksudkan setiap anggota kelompok harus saling membantu.

Slavin, Abrani, dan Chabers ( 1996 ) berpendapat bahwa belajar melalui kooperatif

dapat dijelaskan dari beberapa perspektif, yaitu perspektif motivasi, perspektif sosial,

perspektif perkembangan kognitif dan perspektif elaborasi kognitif.

5.        Pembelajaran Problem Solving

Mengajarkan memecahkan masalah berbeda dengan penggunaan pemecahan msalah

sebagai suatu metode pembelajaran. Mengajar memecahkan masalah adalah mengajar

bagaimana siswa memecahkan suatu persoalan.

Ada beberapa ciri metode pembelajaran problem solving , pertama, siswa bekerja

secara individuao atau bekerja dalam kelompok kecil; kedua, pembelajran ditekankan

kepada materi pembelajaran yang mengandung persoalan-persoalan untuk dipecahkan

Page 8: Peranan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Kemampuan Guru Menyusun Program Pembelajaran

; dan lebih disukai persoalan yang banyak kemungkinan cara pemecahannya; ketiga,

siswa menggunakan banyak pendekatan dalam belajar; keempat, hasil dari pemecahan

masalah adalah tukar pendapat ( sharing ) di antara semua siswa.

c.   Menerapkan Prinsip-Prinsip Pembelajaran

Dalam perencanaan pembelajaran, prinsip-prinsip belajar dapat mengungkap batas-

batas kemungkinan dalam pembalajaran. Dalam melaksanakan pembalajaran,

pengetahuan tentang teori dan prinsip-prinsip belajar dapat membantu guru dalam

memilih tindakan yang tepat. Guru terhindar dari tindakan-tindakan yang kelihatannya

baik tetapi nyatanya tidak berhasil meningkatkan proses belajar siswa. Selain itu dengan

teori dan prinsip-prinsip belajar ia memiliki dan mengembangkan sikap yag diperlukan

untuk menunjang peningkatan belajar siswa. Adapun prinsip-prinsip belajar tersebuat

adalah Dimyati, dr ( 2006 : 42 ) sebagai berikut :

1.   Perhatian dan motivasi

Perhatian mempunyai peranan yang oenting dalam kegiatan belajar. Dari kajian

teori belajar pengolhana  informasi terungkap bahwa tanpa adanya perhatian tak

mungkin terjadi bekajar ( Gage Berliner, 1984 : 335 ). Perhatian terhadap pelajaran

akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhnnya. Apabila

diperlukan untuk belajar lebih lanjut atau diperlukan dalam kehidupan sehari-hari,

akan membangkitkan motivasi untuk mempelajarinya. Apabila perhatian alami ini

tidak ada maka siswa perlu dibangkitksn perhatiannya.

Di samping perhatian, motivasi mempunyai peranan dalam kegiatan belajar.

Motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang.

Motivasi dapat dibandingkan dengan mesin dan kemudi pada mobil ( Gage dan

Berliner, 1984 : 372 ).

2. Keaktifan

Kecenderungan psikologi dewasa ini menganggap bahwa anak adalah makhluk

yang aktif. Anak mempunyai dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemauan

dan aspirasinya sendiri. Belajar tidak bisa dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak

bisa dilimpahkan kepada orang lain. Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak akan

Page 9: Peranan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Kemampuan Guru Menyusun Program Pembelajaran

mengalami sendiri. John Dewey misalnya mengemukakan, bahwa belajar adalah

menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri, maka inisiatif

harus datang dari siswa sendiri. Guru sekedar pembimbing dan pengarah ( john

Dewey 1916, dalam Davies, 1937:31 ).

Thorndike mengemukakan keaktifan siswa dalam belajar dengan hukum “ law

of exercise “ nya yang menyatalan bahwa belajar memerlukan adanya latihan-latihan.

Mc Keachie berkenaan dengan prinsip keaktifan mengemukakan bahwa individu

merupakan “ manusia belajar yang aktif selalu ingin tahu, sosial “ ( Mc Keachie,

1976:230 dari Gredler MEB terjemahan Munandir, 1991:105 ).

3. Keterlibatan langsung/berpengalaman

Di muka telah dibicarakan bahwa belajar haruslah dilakukan sediri oleh siswa,

belajar adalah mengalami, belajar tidak bisa dilimpahkan kepada orang lain. Edgar

Dale dalam penggolongan pengelaman belajar yang dituangkan dalam kerucut

pengalamannya mengemukan bahwa belajar yang paling baik adalah belajar melalui

pengalaman langsung. Dalam belajar melalui pengalaman langsung siswa tidak

sekedar mengamati secara langsung tetapi ia harus menghayati, terlibat langsung

dalam perbuatan, dan bertanggung jawab terhadap hasilnya.

Pentingnya terlibat langsung dalam belajar dikemukakan oleh John Dewey

dengan “ learning by doing “ nya. Belajar sebaiknya dialami melalui perbuatan

langsung. Belajar harus dilakukan oleh siswa secara aktif, baik individual  maupun

kelompok, dengan cara memecahkan masalah ( problem solving ). Guru bertindak

sebagai pembimbing dan fasilitator.

4. Pengulangan

Prinsip belajar yang menekankan perlunya pengulangan barangkali yang paling

tua adalah yang dikemukan oleh teori Psikologi Daya. Menurut teori ini belajar adalah

melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri  atas daya mengamat,

menanggap, mengingat, mengkhayal, merasakan, berpikir, dan sebagainya. Dengan

mengadakan pengulangan maka daya-daya tersebut akan berkembang. Seperti halnya

Page 10: Peranan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Kemampuan Guru Menyusun Program Pembelajaran

pisau yang selalu diasah akan menjadi tajam, maka daya-daya yang dilatih dengan

pengadaan pengulangan-pengulangan akan menjadi sempurna.

5. Tantangan

Teori Medan ( Field Theory ) dari Kurt Lewin mengemukakan bahwa sistem

dalam situasi belajar berada dalam suatu medan atau lapangan psikologis. Dalam

situasi belajar siswa menghadapi suatu tujuan yang ingin dicapai, tetapi selalu

terdapat hambatan yaitu mempelajari bahan belajar, maka timbullah motif untuk

mengatasi  hambatan itu yaitu dengan mempelajari bahan belajar tersebut . Apabila

hambatan itu telah diatasi,m artinya tujuan belajar telah tercapai, maka ia akan masuk

dalam meda baru dan tujuan baru, demikian seterusnya. Agar pada anak timbul motif

yang kuat untuk mengatasi  hambatan dengan baik maka bahan belajar membuat

siswa bergairah untuk mengatasinya. Bahan belajar yang baru, yang banyak

mengandung masalah yang perlu dipecahkan membuat siswa tertantang untuk

memepelajarinya. Pelajaran yang memberi kesempatan pada siswa  untuk

menyebabkan siswa berusaha mencari dan menemukan konsep-konsep, prinsip-

prinsip, dan generalisasi tersebut. Bahan belajar yang telah diolah secara tuntas oleh

guru sehingga siswa tinggal menelan saja kurang menarik bagi siswa.

 

 

6. Balikan dan Penguatan

Prinsip belajar yang berkaitan dengan balikan dan penguatan terutama

ditekankan oleh teori belajar Operant Conditionig dari B.F Skinner. Kalau pada teori

conditioning yang diberi kondisi adalah stimulusnya, maka pada operant conditionig

yang diperkuat adalah responnya. Kunci dari teori belajar ini adalah law of effect-nya

Thorndike. Siswa akan belajar lebih bersemangat apabila mengetahui dan

mendapatkan hasil yang baik. Hasil, apalagi hasil yang baik akan merupakan balikan

yang menyenangkan dan berpengaruh baik bagi usaha belajar selanjutny. Namun

dorongan belajar itu menurut  B.F Skinner tidak saja oleh penguatan yang

Page 11: Peranan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Kemampuan Guru Menyusun Program Pembelajaran

menyenangkan tetapi juga yan tidak menyenangkan. Atau dengan kata lain penguatan

positif maupun negatif dapat memeperkuat belajar ( Gage dan Berliner, 1984:272 ).

7. Perbedaaan Individual

Siswa merupakan individual yan unuk artinya tidak ada dua orang siswa yang

sama persis, tiap siswa memiliki perbedaan satu dengan yan lain. Perbedaan itu

terdapat pada karakteristik psikis, kepribadian dan sifat-sifatnya.

Perbedaan individual ini berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa.

Karenanya, perbedaan individu perlu diperhatikan oleh guru dalam upaya

pembelajaran. Sistem pendidikan klasikan yag dilakukan di sekolah kita kurang

memperhatikan masalah perbedaan individual, umumnys pelaksanaan pembelajaran

di kelas dengan melihat siswa sebagai individu dengan kemampuan rata-rata,

kebiasaan yang kurang lebih sama, demikian pula dengan pengetahuannya.

E. Peranan Musayawarah Guru Mata Pelajaran Dalam meningkatkan Kemampuan

Guru Dalam Mengevaluasi Hasil Belajar

Menurut Dimyati, dr ( 2006 : 189 ) setiap orang yang melakukan suatu kegiatan akan

selalu ingin tahu hasil dari kegiatan yang dilakukannya. Seringkali pula, orang yang

melaukan kegiatn tersebut, berkeinginan mengetahui baik atau buruknya kegiatan yang

dilakukannya. Siswa dan guru merupakan orang-arang yang terlibat dalam kegiatan

pembelajaran yang dilakukan.Untuk menyediakan informas tentang baik atau buruknya

proses dan hasil kegiatan pembelajaran, maka seorang guru harus menyelenggarakan

evaluasi. Kegiatan evaluasi yang dilakukan guru mencakup evaluasi hasil belajar dan evaluasi

pembelajaran sekaligus.

1.      Menyusun Soal Akhir Semester

Menurut PP.19 tahun 2003 ada 3 katagori ulangan yaitu Ulangan Harian, Ulangan Tengah

Semester dan Ulangan Akhir Semester. Agar pelaksanaan penilaian berjalan dengan

transparan maka diperlukan persiapan serta system penilaian yang dapat menjamin

objektivitas secara maksimal.

2.   Menilai Hasil Belajar          

Page 12: Peranan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Kemampuan Guru Menyusun Program Pembelajaran

a. Penilaian Kognitif

1.   Pada awal semester 1 guru melalui MGMP sekolah menyusun Silabus dan system

penilaian untuk waktu 1 semester atau satu tahun yang mencakup Ulangan Harian,

Ulangan tengah Semester dan Ulangan Akhir Semester/Kenaikan Kelas . Materi

Ulangan dirancang sedemikian rupa yang terdiri dari 1 atau lebih SK/KD yang

dilaksanakan secara bersamaan dalam satu kegiatan ulangan atau disebut ujian Blok .

Indikator yang ada pada silabus minimal dibuatkan tiga buah soal dengan tujuan

a.       1 soal untuk ujian blok

b.      1 soal untuk ujian susulan

c.       1 soal untuk ujian remedial

2.   Mengembangkan Bank Soal

Kegiatan rutin dari pertemuan MGMP terjadwal setiap minggunya, 2 minggu sebelum

pelaksanaan ujian blok, soal  sudah disusun bersama dalam forum MGMP dan 1

minggu sebelum ujian diserahkan kepada wakil urusan kurikulum untuk di edit dan

digandakan. Setelah soal diujian guru menganalisa validitas soal kemudian soal

diperbaiki dan dikumpulkan menjadi bank soal. Setiap ujian Blok terpetakan

kompetensi serta diskripsi ketercapaian kompetensinya. ( setiap fasilitator untuk

membuat contoh sesuai mapel masing-masing )

3.   Setiap ujian Blok terpetakan kompetensi serta diskripsi ketercapaian kompetensinya.

4. Dibuatkan jadwal ujian minimal 1 semester untuk Ujian Blok dan Ujian  Remedial

dan diberikan pada siswa dan orang tua dengan tujuan agar dapat mempersiapkan diri

semaksimal mungkin pada saat menghadapi ujian

5. Guru/Sekolah pada awal semester menjelaskan tentang sistem penilaian serta Kriteria

Ketuntasan Minimal ( KKM ) yang diberlakukan kepada peserta didik, dan orang tua

6. Pelaksanaan ujian dilakukan terjadwal untuk menghindari Peserta didik dari beban

ulangan yang banyak pada hari yang sama. Jadwal pelaksanaan ujian dibagikan

kepada orangtua melalui peserta didik.

Page 13: Peranan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Kemampuan Guru Menyusun Program Pembelajaran

a.      Penilaian Psikomotorik

Ujian Praktik sulit untuk dilaksanakan secara bersamaan mengingat keterbatasan

sarana dan prasarana untuk itu diserahkan pada guru bidang study untuk

melaksanakannya dan dibuatkan jadwal dengan mempertimbangkan jadwal ujian

kognitif

b.      Penilaian Afektif

Penilaian sikap dilakukan pada saat selama proses pembelajaran berlangsung.

FORMAT

Penilaian Afektif

 

No PERNYATAAN /

INDIKATOR

5 4 3 2 1 SKOR

1 Kehadiran           5

2 Membaca lembar kerja           5

3 Keseriusan dalam mengerjakan

tugas

          5

4 Ketepatan waktu mengerjakan

tugas

          5

  Jumlah           20

 

Keterangan :

5 : Sangat Baik / sangat sering

Page 14: Peranan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Kemampuan Guru Menyusun Program Pembelajaran

4 : Baik /sering

3 : Cukup

2 : Kurang / jarang

1 : Sangat kurang / sangat jarang

 Penilaian :         Jumlah   Skor    x     100 %

Jumlah Siswa