peranan mekanisme gcg terhadap konservatisme akuntansi

Upload: s

Post on 11-Jul-2015

269 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PERANAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI

Disusun Oleh : Santoso Suando 3203009007

Fakultas Bisnis Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya 2011

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja manejemen perusahaan dalam mengelola sumber daya akan digambarkan melalui adanya laporan keuangan. Laporan keuangan yang dibuat akan memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan, baik pihak internal maupun pihak eksternal. Laporan keuangan tersebut harus memenuhi tujuan, aturan serta prinsip-prinsip akuntansi yang sesuai dengan standar yang berlaku umum. Dengan begitu, laporan keuangan dapat dipertanggungjawabkan dan bermanfaat bagi setiap penggunanya. Pengguna laporan keuangan, terutama investor dan kreditor, dapat menggunakan informasi laba dan komponennya untuk membantu mereka dalam: (1) mengevaluasi kinerja manejemen perusahaan dalam mengelola sumber daya, (2) mengestimasi daya melaba dalam jangka panjang, (3) memprediksi laba di masa yang akan datang, dan (4) menaksir risiko investasi atau pinjaman kepada perusahaan. Untuk mewujudkan manfaat tersebut, maka diperlukan prinsip-prinsip akuntansi yang akan menghasilkan angka-angka yang relevan dan reliabel. Setiap perusahaan diberi kebebasan dalam memilih metode akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan oleh Standar Akuntansi Keuangan. Karena aktivitas perusahaan yang dilingkupi dengan ketidakpastian maka penerapan prinsip konservatisme menjadi salah satu pertimbangan perusahaan dalam akuntansi dan laporan keuangannya. Konservatisme didefinisikan sebagai perbedaan permintaan akan verifiability dalam mengakui laba atau kerugian. Dengan penerapan akuntansi yang konservatif, perusahaan akan lebih memperlambat pengakuan pendapatan serta mempercepat mengakui terjadinya kerugian atau biaya. Akibatnya, laporan keuangan akan menghasilkan laba dan aset yang terlalu rendah dan biaya serta hutang yang terlalu tinggi. Konservatisme merupakan konsep akuntansi yang kontroversial. Disatu sisi, konservatisme akuntansi dianggap sebagai kendala yang akan mempengaruhi kualitas laba menjadi kurang berkualitas, tidak relevan, dan tidak bermanfaat. Disisi lain konservatisme bermanfaat sebagai media yang dapat mengurangi agency cost karena dapat mengurangi asimetri informasi dan fungsi yang tidak tepat dalam penjanjian kontrak. Selain itu, dengan konservatisme akuntansi akan mencerminkan laba minimal yang dapat diperoleh perusahaan sehingga laba yang disusun tidak merupakan laba yang dibesar-besarkan nilainya. Konservatisme juga dianggap mampu mengurangi ketidakmampuan pihak ketika untuk memverifikasi informasi yang bersifat privat. Sebagai pihak yang berada di dalam

perusahaan, manajer memiliki informasi yang lebih detail tentang perusahaan jika dibandingkan dengan pemegang saham atau biasa yang disebut asimetri informasi. Manajer dapat saja memanfaatkan informasi tersebut untuk keuntungan pribadi seperti bonus. Informasi asimetri antara manajer dan pemegang saham dapat berpengaruh terhadap harga saham perusahaan. Alasan yang potensial adalah peningkatan permintaan rate of return saham. Selain itu asimetri informasi menghasilkan agency cost yang tinggi yang dapat mengurangi arus kas yang diharapkan di masa depan. Konservatisme dapat dijadikan media untuk mengurangi asimetri informasi karena dapat mengurangi ruang manajer untuk memanipulasi laporan keuangan. Manajer mempunyai kewajiban untuk memaksimumkan kesejahteraan para pemegang saham, namun disisi lain manajer juga mempunyai kepentingan untuk memaksimumkan kesejahteraan mereka. Penyatuan kepentingan pihak-pihak ini seringkali menimbulkan masalah yang disebut dengan masalah keagenan. Masalah keagenan muncul sebagai akibat dari pemisahan fungsi pengelolaan dan fungsi kepemilikan. Ketika presentase yang dimiliki oleh manejemen lebih rendah dari saham yang dimiliki oleh pemegang saham, maka besar kemungkinan akan terjadi masalah keagenan. Presentase kepemilikan saham yang lebih rendah yang dimiliki manajer dapat mendorong manajer untuk melakukan tindakan oportunistik yang akan menguntungkan dirinya sendiri. Hal itu akan membuat manajer mengabaikan tugas utamanya. Untuk menyelesaikan masalah keagenan pada kontrak yang sedang berjalan tidaklah mungkin karena akan menimbulkan biaya yang besar. Dalam situasi ini, corporate governance dapat dianggap sebagai mekanisme yang tepat untuk mengurangi masalah tersebut. Corporate governance merupakan sebuah mekanisme yang dibuat untuk memastikan agar investor dapat memperoleh pengembalian atas investasinya. Mekanisme corporate governance yang baik akan membentuk sebuah kinerja perusahaan yang baik. Selain itu, aspek monitoring dalam perusahan juga akan menjadi lebih baik karena keberadaan dari komite audit dan dewan komisaris perusahaan. Corporate governance ini mencakup semua ketentuan dan mekanisme yang menjamin bahwa asset didalam perusahaan dikelola secara efisien serta dapat mengurangi pengambilalihan sumber daya yang tidak tepat oleh manajer atau bagian lain dari perusahaan. Kombinasi yang optimal dari mekanisme corporate governance dapat dipilih untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Konservatisme akuntansi dalam setiap perusahaan diterapkan dengan tingkatan yang berbeda. Salah satu faktornya adalah komitmen manajemen dan pihak internal perusahaan dalam memberikan informasi yang transparan, akurat dan tidak menyesatkan bagi investornya. Hal tersebut merupakan suatu bagian dari implementasi good corporate

governance. Implementasi dari corporate governance dilakukan oleh seluruh pihak dalam perusahaan, dengan pelaku utamanya adalah manajemen puncak perusahaan yang berwenang untuk menetapkan kebijakan perusahaan dan mengimplementasikan kebijakan tersebut. Salah satu dari kebijakan ini terkait dengan prinsip konservatisme yang digunakan oleh perusahaan dalam melaporkan kondisi keuangannya. Oleh karena itu, karakteristik dari manajemen puncak perusahaan akan mempengaruhi tingkatan konservatisme yang akan digunakan perusahaan dalam menyusun laporan keuangannya. Jika konsep tersebut berjalan dengan baik maka diharapkan pertumbuhan ekonomi akan terus menanjak seiring dengan transparansi pengelolaan perusahaan yang makin baik dan nantinya akan menguntungkan banyak pihak. Konsep corporate governance memberikan perlindungan efektif bagi pemegang saham dan kreditor sehingga mereka yakin akan memperoleh return atas investasinya dengan benar. Corporate governance juga membantu menciptakan lingkungan kondusif demi terciptanya pertumbuhan yang efisien. Oleh karena itu, melihat banyak peranan corporate governance terhadap konservatisme akuntansi membuat saya tertarik membahas topik ini.

DAFTAR PUSTAKA Konservatisme Akuntansi dan Implementasi Corporate Governance, Independensi Komisaris, Kepemilikan Perusahaan oleh Komisaris dan Direksi. From http://aklearning.wordpress.com/2009/08/15/konservatisme-akuntansi-danimplementasi-corporate-governance-independensi-komisaris-kepemilikan-perusahaanoleh-komisaris-dan-direksi/, diakses 12 November 2011 Pramana, Arif Duta. 2010. Pengaruh Mekanisme Corporate Governane, Profitabilitas, Leverage Terhadap Konservatisme Akuntansi di Indonesia. Surakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Rahmawati, Fitri. 2010. Pengaruh Karakteristik Dewan Sebagai Salah Satu Mekanisme Corporate Governance Terhadap Konservatisme Akuntansi di Indonesia. Semarang : Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Wardhani, Ratna. 2008. Tingkat Konservatisme Akuntansi di Indonesia dan Hubungannya Dengan Karakteristik Dewan Sebagai Salah Satu Mekanisme Corporate Governance. Simposium Nasional Akuntansi XI. IAI.