innovate today, creating tomorro · ikhtisar operasional operational highlights 10 ... lembaga...

292
Laporan Tahunan 2017 Annual Report Innovate Today, Creating Tomorrow

Upload: hoanghanh

Post on 04-Jul-2019

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Laporan Tahunan 2017 Annual Report

Innovate Today,Creating Tomorrow

Innovate Today,Creating Tomorrow

Laporan Tahunan 2017 PT Kino Indonesia Tbk (yang selanjutnya disebut Kino atau Perseroan) ini disusun untuk memenuhi ketentuan pelaporan hasil kinerja perusahaan pada periode 1 Januari 2017 sampai dengan 31 Desember 2017 kepada regulator. Laporan Tahunan ini antara lain disusun berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 29/POJK.04/2016 tentang Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik dengan muatan konten sesuai Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 30/SEOJK.04/2016 tentang Bentuk dan Isi Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik.

Laporan Tahunan ini memuat pernyataan kondisi keuangan, hasil operasi, strategi, kebijakan, rencana dan proyeksi, serta tujuan Perseroan. Pernyataan-pernyataan tersebut memiliki prospek risiko, ketidakpastian, serta dapat mengakibatkan perkembangan aktual secara material berbeda dari yang dilaporkan.

Pernyataan-pernyataan prospektif dalam Laporan Tahunan ini dibuat berdasarkan berbagai asumsi mengenai kondisi terkini dan kondisi mendatang Perseroan serta lingkungan bisnis yang terkait. Oleh karena itu, Perseroan tidak menjamin bahwa pernyataan atau informasi tersebut menjadi dasar utama dalam pengambilan keputusan ataupun akan membawa hasil tertentu sesuai harapan.

The 2017 Annual Report of PT Kino Indonesia Tbk (hereinafter referred to as Kino or Company) is prepared to meet the reporting provisions of the Company’s performance result for the period of 1 January to 31 December 2017 to the Regulators. This Annual Report is prepared based on, among others, Financial Services Authority Regulation No. 29/POJK.04/2016 on Annual Report of Issuer or Public Company with the contents in accordance with the Circular Letter of Financial Services Authority No. 30/SEOJK.04/2016 on Form and Content of Annual Report of Issuer or Public Company.

This Annual Report contains statements of financial condition, operating result, strategies, policies, plan and projection, and the Company’s objectives. These statements are subject to prospective risks, uncertainties, and could cause actual results that differ materially from the reported results.

The prospective statements in this Annual Report are prepared based on various assumption about the latest condition and the future condition of the Company and the relevant business environment. Therefore, the Company does not guarantee that such statements or information become the main foundation in decision making or whether they will bring certain results as expected.

Kilas KinerjaPERFORMANCE HIGHLIGHT

PrOFil PerUsaHaan

COMPANY PROFILE

laPOran manajemen

MANAGEMENT REPORTSTanggung Jawab LaPORan TaHunanSTATEMENT OF ACCOUNTABILITY OF ANNUAL REPORT

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights 8

Ikhtisar OperasionalOperational Highlights 10

Ikhtisar SahamShares Highlights 11

Ikhtisar Efek LainnyaOther Securities Highlights 11

Peristiwa PentingSignificant Events 12

Penghargaan dan SertifikasiAwards and Certifications 14

Laporan Dewan KomisarisReport of the Board of Commissioners 20

Laporan DireksiReport of the Board of Directors 24

Identitas PerusahaanCorporate Identity 36

Jejak LangkahMilestones 38

Riwayat SingkatBrief History 40

Visi dan Misi Vision and Mission 44

Motto PerusahaanCompany Motto 44

Budaya PerusahaanCorporate Culture 44

Kegiatan UsahaBusiness Activities 46

Produk dan JasaProducts and Services 46

Wilayah OperasionalOperational Areas 48

Struktur OrganisasiOrganization Structure 52

Profil Dewan KomisarisProfile of the Board of Commissioners 54

Profil DireksiProfile of the Board of Directors 56

Profil Komite AuditProfile of the Audit Committee 59

Profil Komite Nominasi dan RemunerasiProfiles of Nomination and Remuneration Committee

60

Profil Sekretaris PerusahaanProfile of Corporate Secretary 61

Profil Kepala Audit InternalProfile of the Internal Audit Head 62

Komposisi Pemegang SahamShareholders Composition 63

Pemegang Saham Utama dan PengendaliMain and Controlling Shareholders 66

Kronologi Pencatatan SahamChronology of Share Listing 66

Kronologi Pencatatan Efek LainnyaChronology of Other Securities Listing 66

Daftar IsiTable of Contents

7 35

19

analisis dan PembaHasan

manajemenMANAGEMENT

DISCUSSION AND ANALYSIS

asPeK OPerasiOnalOPERATIONAL ASPECT

77 105

Tinjauan Ekonomi Economic Overview 78

Tinjauan IndustriIndustrial Overview 80

Tinjauan OperasionalOperational Overview 81

Aspek PemasaranMarketing Aspect 88

Tinjauan KeuanganFinancial Overview 89

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain KonsolidasianConsolidated Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income

89

Laporan Posisi Keuangan KonsolidasianConsolidated Statement of Financial Position

91

Laporan Arus Kas KonsolidasianConsolidated Statements of Cash Flows

94

Rasio KeuanganSolvency 95

Sumber Daya ManusiaHuman Resources 106

Teknologi InformasiInformation Technology 111

Struktur KorporasiCorporate Structure 67

Entitas Anak, Perusahaan Asosiasi, dan Perusahaan VenturaSubsidiary, Associated Entity, and Joint Venture

67

Lembaga Penunjang Pasar ModalCapital Market Supporting Institutions 74

Akses InformasiInformation Access 75

Struktur Modal dan Kebijakan ManajemenCapital Structure and Management Policy

97

Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran UmumRealization of Use of Proceeds of Public Offering

98

Kebijakan dan Pembagian DividenDividend Policy and Distribution 98

Investasi Barang ModalCapital Goods Investment 99

Ikatan Material Terkait Investasi Barang ModalMaterial Commitments Related to Capital Goods Investment

100

Informasi Material Terkait Investasi, Ekspansi, Divestasi, Penggabungan/ Peleburan Usaha, Akuisisi, Restrukturisasi Utang/Modal,Material Information Related to Investment, Expansion, Divestment, Business Merger/Consolidation, Acquisition, Debt/Capital Restructuring

100

Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan atau Transaksi dengan Pihak AfiliasiMaterial Transactions Containing Conflict of Interest or Transactions with Affiliated Party

100

Perbandingan Target dan Realisasi Tahun 2017Comparison of Target and Realization in 2017

101

Prospek UsahaBusiness Prospects 102

Proyeksi Tahun 2018Projection in 2018 103

Perubahan Kebijakan AkuntansiChanges in Accounting Policies 103

Perubahan Peraturan Perundang-undangan yang Berdampak Signifikan Terhadap PerusahaanChanges in Laws and Regulations that Significantly Impact the Company

103

Informasi Material Setelah Tanggal Laporan KeuanganMaterial Information Subsequent to the Accountant’s Reporting Date

103

TaTa KelOla PerUsaHaan

CORPORATE GOVERNANCE

TanggUng jawab sOsial PerUsaHaan

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

113 169

Pentingnya GCG Bagi PerseroanImportance of GCG to the Company 114

Komitmen Penerapan GCGCommitment of GCG Implementation 114

Dasar Penerapan GCGBasis of GCG Implementation 115

Struktur dan Mekanisme Penerapan GCGStructure and Mechanism of GCG Implementation

116

Penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan TerbukaImplementation of Guidelines of Corporate Governance of Public Company

117

Rapat Umum Pemegang SahamGeneral Meeting of Shareholders 121

Dewan KomisarisBoard of Commissioners 131

DireksiBoard of Directors 137

Komite AuditAudit Committee 144

Komite Nominasi dan RemunerasiNomination and Remuneration Committee 148

Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary 152

Audit InternalInternal Audit 154

Komitmen Penerapan CSRCommitment of CSR Implementation 170

Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan HidupResponsibility to the Environment

170

Tanggung Jawab Terhadap Pengembangan Sosial dan KemasyarakatanResponsibility to Social and Community Development

171

Tanggung Jawab Terhadap Ketenagakerjaan, Kesehatan, dan Keselamatan KerjaResponsibility to Employment, Occupational Health and Safety

172

Tanggung Jawab Terhadap KonsumenResponsibility to Customers 175

Sistem Pengendalian InternalInternal Control System 156

Sistem Manajemen RisikoRisk Management System 158

Audit EksternalExternal Audit 164

Kode EtikCode of Conduct 164

Budaya PerusahaanCorporate Culture 166

Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan dan/atau ManajemenEmployee and/or Management Stock Allocation Program

166

Perkara Penting dan Sanksi AdministratifSignificant Cases and Administrative Sanctions

167

Whistleblowing SystemWhistleblowing System 167

4

5Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

6

Kilas KinerjaPerformance Highlight

(dalam jutaan Rupiah) (in million Rupiah)

URAiAn 2017 2016 2015 DescRipTionLApoRAn LABA RUGi DAn penGHAsiLAn KoMpReHensiF LAin KonsoLiDAsiAn

consoLiDATeD sTATeMenT oF pRoFiT oR Loss AnD oTHeR coMpReHensive incoMe

Penjualan Bersih 3,160,637 3,493,029 3,603,847 Net Sales

Beban Pokok Penjualan (1,830,140) (2,088,615) (2,135,496) Cost of Goods Sold

Laba Kotor 1,330,497 1,404,414 1,468,351 Gross Profit

Beban Penjualan (895,102) (902,644) (799,872) Selling Expenses

Beban Umum dan Administrasi (248,588) (262,688) (234,666) General and Administrative Expenses

Beban Lain-lain (45,842) (19,769) (96,890) Other Expenses

Laba Sebelum Pajak 140,965 219,313 336,923 Income Before Taxes

Beban Pajak (31,269) (38,203) (73,943) Tax Expenses

Laba Bersih 109,696 181,110 262,980 Net Income

Pemilik Entitas Induk 110,417 180,602 262,971 Owners of the Company

Kepentingan Non-pengendali (721) 508 9 Non-controlling Interest

Laba Komprehensif 121,130 207,150 317,826 Comprehensive Income

Pemilik Entitas Induk 121,800 206,441 317,809 Owners of the Company

Kepentingan Non-pengendali (670) 710 18 Non-controlling Interest

Laba Per Saham Dasar (Rp) 77 126 234 Basic Earnings Per Share (Rp)

LApoRAn posisi KeUAnGAn KonsoLiDAsiAn consoLiDATeD sTATeMenT oF FinAnciAL posiTion

Jumlah Aset 3,237,595 3,284,504 3,211,235 Total Assets

Jumlah Aset Lancar 1,795,405 1,876,157 2,089,897 Total Current Assets

Jumlah Aset Tidak Lancar 1,442,190 1,408,347 1,121,338 Total Non-Current Assets

Jumlah Liabilitas 1,182,424 1,332,432 1,434,606 Total Liabilities

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 1,085,566 1,220,778 1,291,022 Total Current Liabilities

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 96,858 111,654 143,584 Total Non-Current Liabilities

Jumlah ekuitas 2,055,171 1,952,072 1,776,629 Total equity

LApoRAn ARUs KAs KonsoLiDAsiAn consoLiDATeD sTATeMenTs oF cAsH FLows

Arus Kas dari Aktivitas Operasi 240,312 11,867 (72,552) Cash Flow from Operating Activities

Arus Kas untuk Aktivitas Investasi (37,206) (247,474) (234,648) Cash Flow from Investing Activities

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan (230,342) (50,068) 929,096 Cash Flow from Financing Activities

URAiAn 2017 2016 2015 DescRipTionRAsio KeUAnGAn FinAnciAL RATios

Rasio Laba Bersih terhadap Jumlah Aset (%) 3.39 5.51 8.19 Return on Assets (ROA) (%)

Rasio Laba Bersih terhadap Jumlah Ekuitas (%) 5.34 9.28 14.80 Return on Equity (ROE) (%)

Rasio Laba Bersih terhadap Penjualan Bersih (%) 3.47 5.18 7.30 Net Income to Net Sales (%)

Rasio Lancar (x) 1.65 1.54 1.62 Current Ratio (x)

Rasio Utang Berbunga terhadap Jumlah Ekuitas (x) 0.27 0.40 0.45

Ratio of Interest BearingDebt to Total Equity (x)

Rasio Utang Berbunga terhadap Jumlah Aset (x) 0.17 0.24 0.25

Ratio of Interest BearingDebt to Total Assets (x)

IkhtIsar keuanganFInanCIaL hIghLIghts

8

317.826

2015

121.130

2017

207.150

2016

Laba KomprehensifComprehensive Income(dalam jutaan Rupiah) / (in million Rupiah)

penjualan BersihNet Sales(dalam jutaan Rupiah) / (in million Rupiah)

3.160.637

2017

3.493.029

2016

3.603.847

2015

Laba BersihNet Income(dalam jutaan Rupiah) / (in million Rupiah)

Jumlah AsetTotal Assets(dalam jutaan Rupiah) / (in million Rupiah)

262.9803.211.235

181.110

3.284.504

109.696

3.237.595

2015 20152016 20162017 2017

Jumlah LiabilitasTotal Liabilities(dalam jutaan Rupiah) / (in million Rupiah)

Jumlah ekuitasTotal Equity(dalam jutaan Rupiah) / (in million Rupiah)

1.434.6061.776.6291.332.432

1.952.072

1.182.424

2.055.171

2015 20152016 20162017 2017

9Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

URAiAn 2017 2016 2015 DescRipTion

peMeLiHARAAn DAn peRAwATAn TUBUH (dalam Kiloliter) peRsonAL cARe (in Kiloliter)

Volume Produksi 13,907 17,368 19,486 Production Volume

Kapasitas Produksi 41,885 38,766 30,387 Production Capacity

Utilisasi Produksi (%) 33.20 44.80 64.13 Production Utilization (%)

MinUMAn (dalam Kiloliter) BeveRAGes (in Kiloliter)

Volume Produksi 101,627 97,443 113,080 Production Volume

Kapasitas Produksi 241,359 208,217 155,962 Production Capacity

Utilisasi Produksi (%) 42.11 46.80 72.50 Production Utilization (%)

MAKAnAn (dalam Kg) FooD (in Kg)

Volume Produksi 3,620,197 6,875,196 6,858,251 Production Volume

Kapasitas Produksi 9,586,896 9,981,034 9,976,664 Production Capacity

Utilisasi Produksi (%) 37.76 68.88 68.74 Production Utilization (%)

FARMAsi (dalam Kiloliter) pHARMAceUTicAL (in Kiloliter)

Volume Produksi 71 41 28 Production Volume

Kapasitas Produksi 318 209 209 Production Capacity

Utilisasi Produksi (%) 22.37 19.62 13.40 Production Utilization (%)

pemeliharaan dan perawatan TubuhPersonal Care(dalam Kiloliter) / (in Kiloliter)

MinumanBeverages(dalam Kiloliter) / (in Kiloliter)

19.486 113.08017.368

97.44313.907

101.627

2015 20152016 20162017 2017

MakananFood(dalam Kg) / (in Kg)

FarmasiPharmaceutical(dalam Kiloliter) / (in Kiloliter)

6.858.251

28

6.875.196

413.620.197

71

2015 20152016 20162017 2017

IkhtIsar OperasIOnaLOperatIOnaL hIghLIghts

10

UraianDescription

Harga Terendah

Lowest price (Rp)

Harga Tertinggi Highest

price (Rp)

Harga penutupan

closing pric (Rp)

volume perdagangan

(Lembar saham)Trading Volume

(Number of Shares)

Jumlah saham yang Beredar (Lembar

saham)Total Outstanding

Shares(Number of Shares)

Kapitalisasi pasar pada penutupan (Rp)

Market Capitalization At Closing (Rp)

2017

Kuartal 1 2,400 3,430 2,510 17,858,200 1,428,571,500 3,585,714,465,000

Kuartal 2 2,150 2,560 2,280 8,035,500 1,428,571,500 3,257,143,020,000

Kuartal 3 1,640 2,320 1,680 3,082,100 1,428,571,500 2,400,000,120,000

Kuartal 4 1,670 2,950 2,120 11,519,100 1,428,571,500 3,028,571,580,000

2016

Kuartal 1 3,520 4,600 4,470 26,584,000 1,428,571,500 6,385,714,605,000

Kuartal 2 4,450 6,675 6,675 66,487,000 1,428,571,500 9,535,714,762,500

Kuartal 3 4,100 7,175 4,200 63,990,000 1,428,571,500 6,000,000,300,000

Kuartal 4 2,250 4,360 3,030 49,942,000 1,428,571,500 4,328,571,645,000

IkhtIsar sahamshares hIghLIghts

IkhtIsar eFek LaInnYaOther seCurItIes hIghLIghts

Volume Perdagangan | Trade Volume Harga Penutupan | Closing Price (Rp)

5,000,000

4,500,000

4,000,000

3,500,000

3,000,000

2,500,000

2,000,000

1,500,000

1,000,000

500,000

8,000

7,000

6,000

5,000

4,000

3,000

2,000

1,000

January

January

Febru

ary

Febru

ary

March

March

AprilApril

May MayJune

JuneJuly July

August

August

Septem

ber

Septem

ber

October

October

November

November

Desem

ber

Desem

ber

2016 2017 Volume Perdagangan | Trade Volume Harga Penutupan | Closing Price

Sampai dengan tahun 2017, Perseroan tidak menerbitkan efek lainnya, seperti obligasi, sukuk, atau obligasi konversi.

Until 2017, the Company did not issue other securities, such as bonds, sukuk, or convertible bonds.

11Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

perIstIwa pentIngsignificant events

Januari / January 2017

Maret/ March 2017

Memperoleh Sertifikasi ISO 14001:2015 tentang Sistem Manajemen Lingkungan.Obtained ISO 14001:2015 Certification on Environmental Management System.

Pendirian PT Kino Ecomm Solusindo.Incorporation of PT Kino Ecomm Solusindo.

Meraih penghargaan Top 50 Emiten Midcap dan Best Rights of Shareholders pada IICD Award yang ke-8.Awarded the Top 50 Issuer of Midcap and Best Rights of Shareholders at the 8th IICD Award.

september/ September 2017

Penandatanganan lisensi produk “Sejuk Segar” dari Wen Ken Drug Co, Singapore.The signing of “Sejuk Segar” product license from Wen Ken Drug Co, Singapore.

April / April 2017

Memperoleh Sertifikasi ISO 22000:2005 tentang Sistem Manajemen Keamanan Pangan.Obtained ISO 22000:2005 Certification on Food Safety Management System.

Mei / May 2017

Penyelenggaraan RUPS Tahunan dan Public Expose.Annual General Meeting of Shareholders and Public Expose.

12

Februari/ February 2018

Penandatanganan perjanjian pembentukan perusahaan patungan dengan Wah Kong Corporation Sdn Bhd.The signing of agreement to incorporate joint ventures with Wah Kong Corporation Sdn Bhd.

oktober / october 2017

Memperoleh Sertifikasi ISO 9001:2008 tentang Sistem Manajemen Mutu.Obtained ISO 9001:2008 Certification on Quality Management System.

Penandatangan perjanjian pembentukan perusahaan patungan dengan Grup Malee.The signing of agreement to incorporate joint ventures with Malee Group.

november / November 2017

Maret/ March 2018

Meraih penghargaan Top 50 Emiten Midcap dan Best Responsibility of the Board pada IICD Award yang ke-9Awarded the Top 50 Issuer of Midcap and Best Responsibility of the Board at the 9th IICD Award.

Penambahan saham hingga 100% pada PT Ristra Laboratoris Indonesia dan PT Ristra Klinik Indonesia.Addition of shares ownership to 100% in PT Ristra Laboratoris Indonesia dan PT Ristra Klinik Indonesia.

13Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

penghargaan dan sertIFIkasIawards and CertIFICatIOns

indonesia Best Brand Award 2017Merek/Brand

PantherKategori/Category

Cup Energy DrinkPenyelenggara/Organizer

Majalah SWA & Mars Research SpecialistSWA Magazine & Mars Research Specialist

indonesia Best Brand Award 2017Merek/Brand

Cap PandaKategori/Category

Health Drinks in PackagingPenyelenggara/Organizer

Majalah SWA & Mars Research SpecialistSWA Magazine & Mars Research Specialist

Master Brand Award 2017Merek/BrandCap Kaki Tiga

Kategori/CategoryHealthy Drink

Penyelenggara/OrganizerMajalah Makassar Terkini

Makassar Magazine The Latest

indonesia Best Brand Award 2017Merek/BrandCap Kaki Tiga

Kategori/CategoryRefresher Solution for ChildPenyelenggara/Organizer

Majalah SWA & Mars Research SpecialistSWA Magazine & Mars Research Specialist

iicD corporate Governance Award 8thKategori/Category

Top 50 Emiten Midcap & Best Right of Shareholders

Penyelenggara/OrganizerIndonesian Institute for Corporate

Directorship bekerja sama dengan KontanIndonesian Institute for Corporate

Directorship in cooperation with Kontan

Top Brand Award 2017Merek/Brand

OvaleKategori/Category

Facial MaskPenyelenggara/Organizer

Majalah Marketing dan Frontier Consulting Group

Marketing Magazine and Frontier Consulting Group

in Recognition of Outstanding Achievementin Building the Top Brand

Handi Irawan DCEO

Adyo BawonoManaging Director

OVALECategory: Facial Mask

penGHARGAAn / AwARDs

14

Top Brand Award 2017Merek/Brand

Cap Kaki Tiga / Anti-Fever DrinkKategori/Category

Minuman Anti Panas DalamPenyelenggara/Organizer

Majalah Marketing dan Frontier Consulting Group

Marketing Magazine and Frontier Consulting Group

Top Brand Kids Award 2017Merek/Brand

Sleek BabyKategori/Category

Baby Equipment Cleaner LiquidPenyelenggara/Organizer

Majalah Marketing dan Frontier Consulting Group

Marketing Magazine and Frontier Consulting Group

penghargaan proper BiruPenyelenggara/Organizer

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia

Ministry of Environment and Forestry of the Republic of Indonesia

Periode/Period2016-2017

indonesia Best Brand Award 2017Merek/Brand

Cap Kaki Tiga AnakKategori/CategoryRefresher Solution

Penyelenggara/OrganizerMajalah SWA & Mars Research Specialist

SWA Magazine & Mars Research Specialist

iicD corporate Governance Award 9thKategori/Category

Top 50 Emiten Midcap & Best Responsibility of the Board

Penyelenggara/OrganizerIndonesian Institute for Corporate

Directorship bekerja sama dengan KontanIndonesian Institute for Corporate

Directorship in cooperation with Kontan

Top Brand Award 2017Merek/Brand

EllipsKategori/Category

Hair VitaminPenyelenggara/Organizer

Majalah Marketing dan Frontier Consulting Group

Marketing Magazine and Frontier Consulting Group

in Recognition of Outstanding Achievementin Building the Top Brand

Handi Irawan DCEO

Adyo BawonoManaging Director

SLEEK BABYCategory: Baby Equipment Cleaner-Liquid

15Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

Top Brand Award 2017Merek/Brand

Resik VKategori/Category

Douching SoapPenyelenggara/Organizer

Majalah Marketing dan Frontier Consulting Group

Marketing Magazine and Frontier Consulting Group

Top Brand Teens Award 2017Merek/Brand

Eskulin Cologne GelKategori/Category

Body Cologne For WomenPenyelenggara/Organizer

Majalah Marketing dan Frontier Consulting Group

Marketing Magazine and Frontier Consulting Group

Top Brand Kids Award 2017Merek/BrandEskulin Kids

Kategori/CategoryBaby Cologne

Penyelenggara/OrganizerMajalah Marketing dan Frontier

Consulting GroupMarketing Magazine and Frontier Consulting

Group

Top Brand Teens Award 2017Merek/Brand

OvaleKategori/Category

Facial MaskPenyelenggara/Organizer

Majalah Marketing dan Frontier Consulting Group

Marketing Magazine and Frontier Consulting Group

in Recognition of Outstanding Achievementin Building the Top Brand

Handi Irawan DCEO

Adyo BawonoManaging Director

Category: Baby CologneESKULIN KIDS

in Recognition of Outstanding Achievementin Building the Top Brand

Handi Irawan DCEO

Adyo BawonoManaging Director

ESKULIN COLOGNE GELCategory: Body Cologne for Women

in Recognition of Outstanding Achievementin Building the Top Brand

Handi Irawan DCEO

Adyo BawonoManaging Director

OVALECategory: Facial Mask

16

seRTiFiKAsi / ceRTiFicATions

Sertifikasi Sistem Jaminan HalalHalal Assurance System Certificate

Badan sertifikasi/Certification agencyLembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan

dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia Food, Drugs, and Cosmetics Assessment

Agency of Indonesian Ulama Council

Masa berlaku/Validity period20 April 2016 - 19 April 2020

Sertifikasi ISO 14001:2015

Badan sertifikasi/Certification agencySGS

Masa berlaku/Validity period23 Januari 2017 - 23 Januari 2020

Sertifikasi ISO 22000:2005

Badan sertifikasi/Certification agencySGS

Masa berlaku/Validity period26 April 2017 - 26 April 2020

Sertifikasi ISO 9001:2008

Badan sertifikasi/Certification agencySGS

Masa berlaku/Validity period19 Oktober 2017 - 15 September 2018

17Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

on

on

laporan manajemenManagement Reports

Alfonso Djakaria Rahardjapresiden Komisaris (Komisaris independen) president commissioner(independent commissioner)

LapOran dewan kOmIsarIs

report of the Board of Commissioners

20

para pemangku kepentingan yang kami hormati,

Tahun 2017 merupakan sebuah pencapaian penting lainnya bagi Perseroan dalam mewujudkan visi dan misinya untuk menjadi perusahaan yang mendunia, setelah Perseroan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 11 Desember 2015 lalu dan dilanjutkan dengan sejumlah aksi korporasi yang telah dijalankan oleh Perseroan pada tahun 2016, meskipun tahun 2017 ini juga merupakan tahun yang penuh tantangan bagi kami dari berbagai aspek, seperti kondisi makro ekonomi yang kurang kondusif dan kondisi geopolitik yang tidak menentu. Tahun 2017 ini merupakan tahun evaluasi bagi kami untuk memperbaiki diri seraya meningkatkan kinerja bisnis Perseroan secara keseluruhan melalui kebijakan-kebijakan strategis yang telah disusun dan diimplementasikan oleh Direksi dengan mempertimbangkan nasihat dan masukan dari kami, sehingga kami percaya bahwa Perseroan akan terus melangkah dengan mantap untuk menjadi perusahaan yang semakin kokoh dalam jangka panjang.

Sebagai bagian dari pelaksanaan tugas pengawasan kami, dengan ini kami menyampaikan Laporan Tahunan Dewan Komisaris 2017. Sepanjang tahun tersebut, Dewan Komisaris secara konsisten senantiasa memantau kinerja Perseroan serta menyampaikan pendapat dan rekomendasi kepada Direksi secara terbuka melalui rapat gabungan setiap 3 bulan sekali, serta melalui pertemuan rutin setiap bulan dengan salah satu anggota Direksi atau

Dear Honorable stakeholders,

The year 2017 was an important milestone for the Company in realizing its vision and missions to become a world-known company, started by the listing of the Company’s shares in the Indonesian Stock Exchange on 11 December 2015, and continued by several corporation actions that were conducted by the Company in 2016, nonetheless the year 2017 was also a very challenging year for us in many aspects, such the non-conducive macro-economic condition and the uncertain geopolitical conditions. The year 2017 was also the year for us to evaluate, to refine ourselves, and to improve the Company’s business performance holistically through strategic policies that have been prepared and implemented by the Board of Directors by considering our advice and inputs; therefore, we believe that the Company will continue to strive to become a stronger company in the long run.

As an implementation of our supervisory role, herewith we present the 2017 Annual Report of the Board of Commissioners. Throughout that year, the Board of Commissioners consistently controlled the Company’s performance and presented opinions and recommendations openly to the Board of Directors through joint meetings every 3 months and through monthly meeting with one of the member of the Board of Directors or the Company’s key person

Tahun 2017 merupakan tahun evaluasi

bagi perseroan untuk memperbaiki diri seraya

meningkatkan kinerja bisnis secara keseluruhan sehingga perseroan dapat terus melangkah dengan

mantap untuk menjadi perusahaan yang semakin

kokoh dalam jangka panjang.

The year 2017 was the year for the Company to evaluate,

to refine ourselves, and to improve the Company’s business

performance holistically; therefore, the Company will

continue to strive to become a stronger company in the long run.

perseroan senantiasa mengevaluasi, membenahi sekaligus merampingkan keseluruhan proses bisnis perseroan dari hulu hingga ke hilir, secara giat melakukan perombakan distribusi secara besar-besaran untuk memastikan kelancaran penyaluran produk kepada konsumen, serta menempuh berbagai program efisiensi di pabrik produksi guna meningkatkan produktivitas.The Company always evaluate, straighten, and simplify the Company’s business process from top to bottom, actively refine the distribution significantly to ensure smoothness of product distribution to the consumers, and implemented several programs for efficiency in the production factory to increase productivity.

21Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

key person Perseroan untuk membahas kinerja dan kegiatan usaha. Kami berharap nasihat dan masukan yang kami berikan, berikut semua pencapaian dan tantangan sepanjang tahun 2017, mampu menjadikan Perseroan lebih tangguh dan responsif terhadap perkembangan industri barang konsumen cepat habis (fast-moving consumer goods/ FMCG), serta dinamika perekonomian di masa depan.

Dewan Komisaris menilai Direksi telah melaksanakan tugasnya dengan memuaskan di tengah kondisi pasar yang kurang baik pada tahun 2017. Kami juga menyadari bahwa meski pendapatan dan laba bersih Perseroan masing-masing menurun 9,5% dan 39,4% menjadi Rp3.161 miliar dan Rp109,7 miliar dibandingkan Rp3.493 miliar dan Rp181,1 miliar pada tahun 2016, Direksi telah mengimplementasikan strategi dan rencana usaha untuk mengatasi berbagai kendala serta meningkatkan kinerja operasional dan finansial Perseroan. Oleh karena itulah, Dewan Komisaris terus membimbing dan mengarahkan Direksi untuk senantiasa mengevaluasi, membenahi sekaligus merampingkan keseluruhan proses bisnis Perseroan dari hulu hingga ke hilir. Kami pun melihat Direksi dan manajemen secara giat melakukan perombakan distribusi secara besar-besaran untuk memastikan kelancaran penyaluran produk kepada konsumen. Selain itu, berbagai program efisiensi turut pula dilaksanakan di pabrik produksi Perseroan guna meningkatkan produktivitas. Kami juga meyakini bahwa sumber daya manusia merupakan salah satu pilar penting bagi pertumbuhan, keberlanjutan, dan keberhasilan usaha Perseroan. Atas dasar itulah, kualitas sumber daya manusia harus ditingkatkan secara berkelanjutan melalui berbagai progam pelatihan dan pengembangan kompetensi, baik internal maupun eksternal, yang tepat guna dan tepat sasaran. Selain itu, manajemen harus menempatkan talenta yang tepat pada posisi yang tepat serta mengisi posisi-posisi yang masih kosong, sehingga seluruh fungsi yang memiliki peran dalam memajukan bisnis Perseroan dapat berjalan secara efektif dan berkesinambungan.

Dewan Komisaris telah mengkaji rencana kerja dan strategi usaha yang disusun oleh Direksi untuk tahun 2018. Kami meyakini prospek usaha Perseroan di tahun 2018 akan menjadi lebih baik dibandingkan dengan tahun 2017, salah satunya adalah dengan diimplementasikannya program-program Nawacita yang dijalankan pemerintah untuk mengintensifkan pemerataan pembangunan infrastruktur di seluruh penjuru nusantara, menyediakan lapangan pekerjaan kepada masyarakat kelas menengah ke bawah, serta meningkatkan daya beli masyarakat dan konsumsi rumah tangga. Stabilitas makro ekonomi pun akan berpengaruh positif terhadap kinerja Perseroan secara keseluruhan. Direksi pun telah menegaskan komitmennya untuk terus menciptakan produk-produk yang inovatif dan berkualitas, memperkuat serta memperluas jaringan distribusi Perseroan, menerapkan strategi pemasaran yang lebih efektif, serta meningkatkan kinerja dan pertumbuhan Perseroan secara organik maupun anorganik. Perseroan pun selalu menjajaki kemitraan strategis dengan perusahaan lain, di dalam maupun luar negeri, untuk menjamin pencapaian sasaran-sasaran jangka panjang secara berkelanjutan. Dengan mempertimbangkan pencapaian dan kinerja Perseroan di tahun-tahun sebelumnya serta proyeksi industri FMCG dan kondisi perekonomian Indonesia di tahun 2018, Dewan Komisaris optimis Direksi Perseroan akan mampu menerapkan rencana kerja dan strategi usaha sekaligus mencapai target-target yang telah ditetapkan.

Dalam menjalankan fungsi dan tugas pengawasan, Dewan Komisaris dibantu oleh komite-komite lain, seperti Komite Audit serta Komite Nominasi dan Remunerasi. Kami menilai bahwa

to discuss the business performance and activities. We hope that our advice and inputs, including all of the Company’s achievements and challenges throughout 2017, could make the Company stronger and more responsive towards the development in the fast-moving consumer goods/FMCG industry and the economic dynamic in the future.

The Board of Commissioners considers that the Board of Directors has performed their duties well and satisfactorily in the middle of the not-so-ideal market condition in 2017. We also realize that although the Company’s revenue and net profit decreased by 9.5% and 39.4% to Rp3.161 billion and Rp109.7 billion, respectively, in comparison to Rp3.493 billion and Rp181.1 billion in 2016, the Board of Directors had implemented business strategies and plan to overcome different challenges and to increase the Company’s operational and financial performance. Therefore, the Board of Commissioners continuously mentors and guides the Board of Directors to always evaluate, straighten, and simplify the Company’s business process from top to bottom. We also see that the Board of Directors and the management actively refine the Company’s distribution significantly to ensure smoothness of product distribution to the consumers. Furthermore, several programs for efficiency had also been implemented in the Company’s production factory to increase productivity. We are also certain that human resource is one of important pillars for the Company’s business growth, sustainability, and success. On that basis, the quality of human resources has to be sustainably improved through several trainings and competence development programs, either internally or externally, and which are effective and efficient. Moreover, the management must place the right talent in the right position and find employees to fill the empty positions, so that all functions that have a role in the Company’s business development can run effectively and sustainably.

The Board of Commissioners has reviewed the work plan and business strategies prepared by the Board of Directors for 2018. We believe that the Company’s business prospects in 2018 will be better than 2017, one of them is by the implementation of Nawacita programs by the Government to intensify the equal spreading of infrastructure development in all parts of the country, to provide job openings for the middle to low class members of society, and to increase society’s purchasing power and household consumption. Macroeconomic stability will also bring positive influences towards the Company’s performance as a whole. The Board of Directors has strengthened its commitments to continuously invent innovative and good quality products, to strengthen and expand the Company’s distribution network, to implement more effective marketing strategies, and to increase the Company’s performance and growth both organically and inorganically. The Company always looks for opportunities of developing strategic partnerships with other companies, both locally and internationally, to ensure the fulfillment of its long-term objectives sustainably. By considering the Company’s achievements and performance in the previous years, FMCG industry projection, and the Indonesian economic condition in 2018, the Board of Commissioners is optimistic that the Company’s Board of Directors will be able to implement its work plan and business strategies while achieving all of its determined targets.

In performing the duties and responsibilities, the Board of Commissioners is supported by other committees, such as Audit Committee and Nomination and Remuneration Committee. We

22

kedua komite tersebut telah menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Kedua komite tersebut juga telah menganalisa dan menelaah setiap perkembangan bisnis yang dapat memberikan pengaruh terhadap kinerja Perseroan secara keseluruhan, sehingga hasilnya akan disampaikan kepada Dewan Komisaris melalui pertemuan rutin. Komite Audit telah menjalankan tugas dan fungsinya secara profesional dalam memantau dan meninjau pelaksanaan audit laporan keuangan Perseroan, kinerja unit audit internal Perseroan, sistem pengendalian internal, dan laporan pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG). Sementara itu, Komite Nominasi dan Remunerasi menyusun besaran remunerasi Direksi dan mendalami kebijakan-kebijakan terkait usulan penguatan struktur organisasi. Kami juga menilai bahwa Direksi telah menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik, terkait penerapan pinsip-prinsip GCG. Direksi juga rutin berkonsultasi dengan Dewan Komisaris mengenai kebijakan-kebijakan yang memerlukan masukan dan pandangan kami. Dewan Komisaris dengan ini menyatakan berbagai praktik terbaik GCG yang dilaksanakan Perseroan pada tahun 2017 telah sesuai dengan prinsip dasar GCG, yaitu transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, serta keadilan dan kesetaraan. Kami pun dengan bangga menyampaikan bahwa pelaksanaan praktik terbaik GCG Perseroan telah mendapatkan pengakuan dari sejumlah institusi, dimana pada tahun 2017 Perseroan berhasil meraih penghargaan Best Rights of Shareholders pada IICD Award yang ke-8 dan Best Responsibility of the Board pada IICD Award yang ke-9 yang diberikan oleh Indonesian Institute for Corporate Directorship. Dewan Komisaris berharap agar Direksi dan manajemen saling bahu-membahu untuk terus mempertahankan sekaligus meningkatkan komitmen dan prestasinya dalam hal implementasi GCG.

Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Direksi dan seluruh karyawan Perseroan atas semangat, kerja keras, inovasi serta dedikasinya, sehingga Perseroan dapat menangkap peluang-peluang pasar yang ada serta melaksanakan ekspansi di tahun 2017. Kami juga berterima kasih kepada para Pemegang Saham, pelanggan, serta pemangku kepentingan lainnya yang telah memberikan dukungan dan kepercayaan kepada Perseroan. Kami optimis Perseroan akan mampu mempertahankan pertumbuhannya dan membukukan hasil yang lebih baik di tahun-tahun mendatang demi mewujudkan visi menjadi perusahaan ternama di Indonesia yang berlandaskan ide dan inovasi dan terus bergerak untuk menjadi perusahaan yang mendunia tanpa meninggalkan nilai-nilai lokal.

think that these two committees have performed their duties and functions in accordance with the applicable provisions and regulations. Both committees have also analyzed and reviewed every business development that can influence the Company’s performance as a whole; hence, the results will be submitted to the Board of Commissioners through regular meetings. The Audit Committee has done its duty and function professionally in controlling and reviewing the implementation of the Company’s financial statements auditing, the performance of the Company’s internal audit unit, internal control system, and report on the implementation of good corporate governance/GCG. Meanwhile, the Nomination and Remuneration Committee prepares the remuneration amount of the Board of Directors and analyzes the policies related to the proposal to strengthen the organization structure. We also think that the Board of Directors has done the role and function well, in relation to the implementation of GCG principles. The Board of Directors also regularly consults with the Board of Commissioners concerning the policies that need our inputs and opinions. Therefore, the Board of Commissioners states that several GCG best practices that were implemented by the Company in 2017 have followed the GCG basic principles, which are transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness and equality. We proudly announced that the implementation of the Company’s GCG best practice has received recognition from a number of institutions. In 2017, the Company successfully achieved the Best Rights of Shareholders award in the 8th IICD Award, and the Best Responsibility of the Board award in the 9th IICD Award, given by the Indonesian Institute for Corporate Directorship. The Board of Commissioners hope that the Board of Directors and the management will work together to sustain and improve their commitments and achievements with regards to the GCG implementation.

The Board of Commissioners would like to offer our utmost gratitude to the Board of Directors and all of the Company’s employees for their good spirit, hard work, innovations, and dedications, so that the Company could catch the market opportunities and implemented an expansion in 2017. We also would like to thank our Shareholders, customers, and the other stakeholders that have given their supports and trust to the Company. We are optimistic that the Company will be able to sustain its growth and record better results in the upcoming years to fulfill its vision to be Indonesia’ recognizable & leading corporation of ideas and innovation and strive to becpme a global company through a global culture.

Alfonso Djakaria Rahardja

Presiden Komisaris (Komisaris Independen)President Commissioner (Independent Commissioner)

23Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

Harry sanusipresiden Direktur president Director

LapOran dIreksI

report of the Board of directors

24

para pemangku kepentingan yang kami hormati,

Tahun 2017 merupakan tahun yang penuh dengan hambatan dan tantangan bagi hampir seluruh pemain industri konsumen di Indonesia, termasuk Perseroan sendiri. Tahun 2017 juga merupakan tahun bagi kami untuk berkaca, introspeksi diri, sekaligus berbenah diri agar Perseroan dapat berdiri dengan kokoh pada masa-masa mendatang, baik di tengah kondisi yang kurang mendukung maupun kondisi yang berangsur membaik. Sebagai salah satu perusahaan barang konsumen cepat habis (fast-moving consumer goods) terkemuka di Indonesia, kami tentunya semakin yakin bahwa kami dapat mewujudkan visi dan misi kami sebagai perusahaan regional yang berlandaskan inovasi. Semangat kami dalam memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan melalui produk-produk kami yang inovatif akan terus berkobar dalam jiwa Perseroan.

Atas nama Direksi, perkenankan kami melaporkan perkembangan Perseroan selama tahun 2017. Kami telah menghadapi tantangan-tantangan yang berasal dari berbagai sisi, baik dari sisi eksternal maupun internal Perseroan. Kondisi ekonomi yang melemah dan curah hujan yang berkepanjangan, yang disertai dengan kinerja keuangan

Dear Honorable stakeholders,

The year 2017 was a year full of obstacles and challenges for almost all players in the consumer goods industry in Indonesia, including us. The year 2017 was also a year for us to reflect, self-introspect, and re-arrange ourselves so that the Company can continue to stand strongly in the coming years, either in less favorable condition or in improving condition. As one of the well-known fast-moving consumer goods companies in Indonesia, we are becoming more confident that we can fulfill our vision and missions as a regional company that is based on innovation. Our passion to provide added value to the stakeholders through our innovative products will continue to be the core of the Company’s soul.

On behalf of the Board of Directors, allow us to report the Company’s development throughout 2017. We faced challenges from different directions, either internally and externally. The weakening economic condition and the long rainy season, along with the decrease in financial performance have motivated the Company to refine ourselves to

Di tahun 2017, perseroan melaksanakan berbagai kebijakan restrukturisasi internal, penghematan biaya-biaya, dan ekspansi sehingga perseroan dapat berjalan dengan lebih efisien di satu sisi, dan di sisi lain dapat menangkap peluang-peluang yang ada.In 2017, several internal restructuring policies, cost efficiencies, and expansion have been implemented by the management so that the Company can run more efficiently on the one hand and can capture the existing opportunities on the other hand.

Kami percaya bahwa setiap langkah yang telah kami rancang dan tempuh

dapat meningkatkan kinerja perseroan secara

keseluruhan, sekaligus daya saing terhadap para

pesaing.We believe that every step that

we have planned and taken can improve the Company’s performance as a whole and at the same time better our

competitive advantages against our competitors.

25Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

yang menurun semakin mendorong Perseroan membenahi diri untuk menjadi perusahaan yang lebih baik kedepannya, sehingga kami dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai rintangan dan tantangan yang akan dihadapi nanti. Namun demikian, kami juga telah meraih prestasi-prestasi yang dapat dibanggakan. Kami juga memanjatkan terima kasih kepada segenap manajemen dan karyawan Perseroan yang telah bekerja begitu keras untuk memberikan yang terbaik bagi Perseroan dalam mencapai visinya sebagai perusahaan terkemuka yang mendunia tanpa meninggalkan nilai-nilai lokal.

Kondisi geopolitik yang tidak stabil dan terjadi di berbagai belahan dunia, seperti Uni Eropa, masih terjebak dalam perlambatan ekonomi dan ketidakpastian serta penyesuaian pasca Brexit (British Exit), terpilihnya Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat yang bersikeras untuk meningkatkan proteksionisme, termasuk menarik diri dari Perjanjian Kemitraan Trans-Pasifik (TPP), ditambah konflik terkait dengan Yerusalem sebagai akibat Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel, Tiongkok yang kini dianggap sebagai pemain potensial yang dapat mengubah keadaan dengan laju pertumbuhannya yang cepat tetapi sedang mengalami masalah, seperti perlambatan ekonomi dan meningkatnya konflik di Laut Cina Selatan, serta suksesnya uji coba peluncuran roket nuklir yang telah dilakukan Korea Utara yang dianggap sebagai ancaman bagi negara-negara lain. Fakta-fakta tersebut tentunya menimbulkan sentimen negatif yang dapat mempengaruhi pergerakan ekonomi global, termasuk Indonesia.

Berdasarkan hasil publikasi Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2017 adalah sebesar 5,07% atau sedikit meleset dari target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan oleh Anggaran Pendapatan Belanja Negara – Perubahan (APBN-P) 2017 sebesar 5,20%, namun lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun lalu, yaitu sebesar 5,02%. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga sepanjang 2017 juga turut melambat dengan pertumbuhan sebesar 4,95% dibandingkan tahun 2016 yang mencapai 5,01% yang kemungkinan disebabkan oleh pengeluaran rumah tangga yang cenderung datar, penurunan porsi pendapatan rumah tangga yang dialokasikan untuk konsumsi, dan kenaikan harga-harga barang dan jasa sebagai akibat dari inflasi yang cukup tinggi pada kuartal I-2017. Selain itu, fokus pemerintah yang lebih mengutamakan pembangunan infrastruktur sebagai bentuk rencana jangka panjang telah menyebabkan perputaran uang pada pasar cenderung menurun, yang turut berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dinilai belum memenuhi ekspektasi.

Sejalan dengan kondisi ekonomi yang menunjukkan pelemahan, pasar industri FMCG Indonesia juga menunjukkan perlambatan. Hasil riset The Nielsen Company menunjukkan pertumbuhan industri FMCG tanah air tahun 2017 hanya 2,7%, sedangkan rata-rata pertumbuhan normal tahunan mencapai 11%. FMCG atau pasar barang konsumsi habis

become a better company in the future, so that we can prepare ourselves to face any obstacles and challenges that we will face in the future. Nonetheless, we have also made some achievements that we can be proud about. We also offer our gratitude to all of the Company’s management and employees who have worked so hard to give their best for the Company in an effort to fulfill its vision as a world known company that does not leave its local values.

There have been unstable geopolitical conditions in different parts of the world, for instance the European Union is still experiencing an economic slowdown and uncertainties and adjustments following the Brexit (British Exit), the election of Donald Trump as the President of the United States of America who insists to heighten the protective measures, including retracting the US’ participation from the Trans-Pacific Partnership Agreement, furthermore conflicts in Jerusalem as a result of Trump’s recognition of Jerusalem as the capital of Israel, China that is now considered as a potential player that can change the economy with its fast economic growth but is currently facing problem, such as the economic slowdown and the increasing conflict in the South China Sea, and the success of North Korea’s nuclear test, which is considered as a threat for other countries. These facts indeed generate negative sentiments that can influence the global economic movement, including in Indonesia.

Based on the Indonesia’s Bureau of Statistic publication, the economic growth in Indonesia in 2017 was 5.07% or slightly below the economic growth that was determined by the Revised State Budget (APBN-P) 2017, which was 5.20%, but was better in comparison to the economic growth in the previous year which was 5.02%. The growth of household consumption throughout 2017 also slowed down with a growth of 4.95%, compared to that of 2016 that reached 5.01%, and this may have been caused by the household expenditures that tend to be flat, the decline in the portion of household income allocated for consumption, and the increase of products and services’ price as a result of a considerably high inflation rate in the first quarter of 2017. In addition, the Government’s focus that prioritizes the development of infrastructure as a long-term plan has caused the cash flow in the market to decline, and this also impacted the economic growth in Indonesia, which was considered not meeting the expectation.

In accordance to the weakening economic condition, the FMCG market in Indonesia also shows some slow down. Research conducted by The Nielsen Company shows that the growth of FMCG industry in the country was only 2.7% in 2017, while the average annual normal growth reached 11%. FMCG or fast-moving consumer goods in 2017 experienced a

26

dipakai tahun 2017 mengalami penurunan dibanding tahun lalu yang mencapai 7,7%. Bahkan FMCG tahun 2017 menurun tajam dibandingkan 2014 dan 2015 yang tumbuh 10,5% dan 11,5%. Nielsen juga mencatat pertumbuhan selama lebaran 2017 hanya 5% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 13,4%. Perlambatan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya pengurangan konsumsi di kelas menengah bawah yang memiliki porsi kontribusi yang besar yang disebabkan oleh menurunnya insentif, meningkatnya biaya hidup, dan kenaikan harga utilitas yang cenderung menahan pembelian impulsif produk serta terjadinya penyusutan volume industri. Pada saat yang bersamaan, terjadi perubahan pola konsumsi di masyarakat dimana penurunan pembelian impulsif digantikan dengan kecenderungan masyarakat untuk menabung dengan tujuan untuk wisata atau gaya hidup lainnya. Sementara itu, kenaikan biaya hidup yang disebabkan oleh dicabutnya subsidi listrik telah memberikan dampak yang cukup signifikan bagi masyarakat kelas menengah ke bawah, sedangkan masyarakat menengah ke atas masih menunggu situasi yang lebih baik, namun pengeluaran untuk gaya hidup terus tumbuh. Perlambatan pertumbuhan FMCG tahun ini bukan semata-mata dipengaruhi langsung oleh bertumbuhnya e-commerce di Indonesia karena produk-produk FMCG yang dijual pada e-commerce dilaporkan hanya mencapai kurang 1% dibandingkan dengan penjualan ke ritel secara total.

Kondisi eksternal yang kurang kondusif sebagai akibat dari melemahnya kinerja ekonomi Indonesia yang berimbas pada penurunan kinerja industri fast-moving consumer goods memang memberikan suatu tantangan tersendiri yang tidak mudah diselesaikan oleh Perseroan. Namun, kami percaya bahwa setiap langkah yang telah kami rancang dan tempuh dapat meningkatkan kinerja Perseroan secara keseluruhan sekaligus daya saing terhadap para pesaing. Kami juga telah mengupayakan agar setiap kebijakan yang diputuskan oleh manajemen Perseroan dapat membuahkan hasil yang memuaskan sehingga Perseroan dapat mencapai proses bisnis yang lebih efektif dan efisien serta berkepanjangan. Selain itu, Perseroan juga dipandang perlu mengevaluasi kinerja secara keseluruhan, mulai dari jaringan distribusi produk, proses produksi, hingga teknik pemasaran produk Perseroan, sehingga kedepannya dapat memberikan keuntungan yang berkelanjutan dalam jangka panjang. Perseroan juga memandang bahwa tahun ini merupakan tahun yang tepat untuk melakukan evaluasi secara mendalam dan menindaklanjuti setiap proses yang dinilai kurang efektif dan efisien. Berbagai kebijakan restrukturisasi internal, penghematan biaya-biaya, dan ekspansi telah diterapkan oleh manajemen sehingga Perseroan dapat berjalan dengan lebih efisien di satu sisi dan di sisi lain dapat menangkap peluang-peluang yang ada.

Kami melihat bahwa kami masih memiliki sejumlah peluang dan kesempatan untuk memperkuat dan mengembangkan portofolio produk kami, serta mengembangkan segmen produk baru yang masih belum dimasuki oleh pemain lain sehingga kami dapat memperoleh keuntungan sebagai pemain

decline compared to that of previous year that reached 7.7%. The growth of FMCG industry in 2017 also steeply declined compared to that of 2014 and 2015 that grew by 10.5% and 11.5%, respectively. Nielsen also recorded that the growth during the period of Eid al Fitr in 2017 was only 5% compared to that of previous year that reached 13.4%. This slowdown was caused by several factors, among others, the decrease in consumption among the middle-low class who has a large portion of contribution; and this was caused by the decrease in incentive, the increase of living cost, and the increase in utility cost that prevent impulsive buying of products and the decrease in the industry volume. At the same time, there has been a change of consumption pattern in the society where the decline of impulsive buying has been replaced by the society’s tendency to save money for traveling purposes or other lifestyles. Meanwhile, the increasing living cost that was caused by the revocation of electricity subsidy has given a quite significant impact for the middle-low class; whereas the middle-high class still waits for a better situation, while their expenses for lifestyle continue to increase. The slow growth of FMCG this year was not only directly influenced by the growth of e-commerce in Indonesia because FMCG products that are sold through e-commerce are reported to only reach 1% compared to the total sales sold to retailers.

The not-so conducive external condition as a result of the weakening of Indonesia’s economic performance and the impact of the decreasing performance of fast-moving consumer goods industry really give us a challenge that cannot be easily overcome by the Company. However, we believe that every step that we have planned and taken can improve the Company’s performance as a whole and at the same time better our competitive advantages against our competitors. We did our best to ensure that every policy taken by the Company’s management can result in satisfying outcome so that the Company can create a more effective, efficient, and sustainable business process. Furthermore, the Company also needs to evaluate its whole performance, starting from its product distribution networks, production process, to the Company’s marketing techniques, so that in the future it can make sustainable profits in the long-term. The Company also thinks that this is the right year to conduct a holistic evaluation and to follow up any process that is considered to be ineffective or inefficient. Several internal restructuring policies, cost efficiencies, and expansion have been implemented by the management so that the Company can run more efficiently on the one hand and can capture the existing opportunities on the other hand.

We see that we still have a number of opportunities to strengthen and develop our product portfolio, as well as develop new product segments, which have not been penetrated by other players; thus, we can have a competitive advantage as the first-mover and this matches the Company’s core competence,

27Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

pertama yang sesuai dengan kompetensi inti Perseroan, yaitu inovasi. Kami telah mengimplementasikan kebijakan-kebijakan internal dalam rangka meningkatkan kinerja Perseroan, antara lain restrukturisasi Entitas Anak Perseroan yang bergerak di bidang distribusi, yaitu PT Dutalestari Sentratama (DLS) yang dimulai dari penunjukan Presiden Direktur baru yang memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun di bidang distribusi produk konsumen. Beliau telah memiliki berbagai rencana sebagai upaya perombakan supaya sistem distribusi yang menjadi ujung tombak dalam keseluruhan proses bisnis Grup Kino menjadi lebih efektif dan efisien, yang meliputi evaluasi seluruh distributor yang telah bekerja sama dengan DLS, terutama terhadap distributor yang berkinerja kurang memuaskan, perpindahan kontrol distributor pihak ketiga dari DLS ke Perseroan sehingga DLS dapat lebih fokus dalam mengembangkan dan memperkuat cabang-cabang yang telah dimiliki di seluruh penjuru Indonesia, dan penggunaan piranti lunak yang lebih mutakhir untuk seluruh proses bisnis Grup Perseroan yang lebih akurat dan tepat, serta mewajibkan penggunaan sistem distributor financing untuk seluruh distributor yang bekerja sama dengan Perseroan dalam pembayaran tagihan.

Kami menyadari bahwa kekuatan merek memegang peranan penting dalam menanamkan kesadaran dalam benak konsumen, terlebih untuk membangun loyalitas yang tinggi. Dalam hal penguatan portofolio produk, Perseroan juga berusaha untuk terus meningkatkan kekuatan merek dari masing-masing produk Perseroan dengan terus mempertahankan posisi produk-produk unggulan Perseroan sebagai pemimpin pasar, dan juga meningkatkan penetrasi produk-produk baru Perseroan pada masyarakat. Sebagai bentuk tindak nyata dari Perseroan dalam menyambut era digitalisasi, Perseroan memanfaatkan media digital yang sedang berkembang pesat seiring dengan semakin banyaknya pengguna telepon pintar dan media sosial di Indonesia sebagai salah satu perluasan teknik pemasaran produk-produk Perseroan. Selain itu, Perseroan juga telah mendirikan PT Kino Ecomm Solusindo sebagai Entitas Anak Perseroan yang bergerak dalam bidang distribusi online untuk menggarap potensi pertumbuhan industri pasar digital dan e-commerce yang menjanjikan, melalui kerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang menyediakan sarana penjualan produk di dunia maya. Hal tersebut dapat memberikan keuntungan bagi Perseroan berupa akses yang lebih luas dalam persebaran produk-produk Perseroan sehingga lebih mudah dijangkau oleh konsumen di seluruh penjuru Indonesia.

Secara keseluruhan, kinerja Perseroan mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2016 sebagai imbas dari keadaan eksternal serta upaya pembenahan internal yang telah dijalankan oleh Perseroan, ditambah dengan sejumlah kebijakan-kebijakan yang telah diimplementasikan Perseroan untuk meningkatkan kinerja yang lebih baik kedepannya.

which is innovation. We have implemented internal policies to improve the Company’s performance, which include, for example, the restructuring of the Company’s subsidiary that operates in the field of distribution, which is PT Dutalestari Sentratama (DLS). This started from the appointment of the new President Director who has more than 20 years of experiences in the field of consumer product distribution. He has several plans as a restructuring effort so that the distribution system, which is the most important aspect of the whole Kino Group business process, becomes more effective and efficient, which covers evaluation of all distributors that have cooperated with DLS, especially distributors with less than satisfactory performance, the control of third party distributor has been transferred from DLS to the Company so that DLS can focus more in developing and strengthening all branches that have been established in all parts of Indonesia, the use of more modern software for the whole business process in the Company’s group, which is more accurate and appropriate, and the obligation for all distributors working with the Company to use distributor financing system in their payment.

We realize that the brand’s strength holds an important role in creating awareness in the consumers’ mind, especially in building high loyalty towards the brand. In order to strengthen the product portfolio, the Company also continues to improve the brand’s strength of each of the Company’s products by continuously maintaining the positions of the Company’s strongest products as market leaders, and at the same time increasing the penetration of the Company’s new products in the market. As the Company’s real effort in embracing the digital era, the Company takes advantage of digital media, which is developing rapidly following the increase in the numbers of smartphone and social media users in Indonesia, as one of the marketing techniques to expand the Company’s products. In addition, the Company has also established PT Kino Ecomm Solusindo as the Company’s subsidiary that operates in the field of online distribution to work on the potential of digital and e-commerce market growth that is promising, through cooperation with companies that provide media to sell products in the digital world. This can give a competitive advantage for the Company in the form of a wider access in the distribution of the Company’s products, so that they are more easily found by consumers from all parts of Indonesia.

Overall, the Company’s performance was declined compared to 2016 as the result of external condition and internal restructuring that have been implemented by the Company, added with several policies that have been implemented by the Company to improve its performance in the future. The Company’s income in 2017 decreased by 9.5%, which

28

Pendapatan Perseroan tahun 2017 menurun sebesar 9,5%, yaitu Rp3.161 miliar dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp3.493 miliar sebagai dampak dari hal-hal di atas. Berbagai upaya restrukturisasi telah dilakukan oleh Perseroan untuk meningkatkan efisiensi serta efektivitas proses bisnis Perseroan secara keseluruhan dan juga memperkuat posisi produk-produk Perseroan di pasar Indonesia telah menyebabkan terjadinya kemunduran sementara berupa penurunan keuntungan bersih Perseroan sebesar 39,4%, yaitu Rp109,7 miliar dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp181,1 miliar. Akan tetapi, momen penurunan kinerja tersebut menjadi sebuah titik balik bagi Perseroan setelah berbagai upaya peningkatan kinerja telah dijalankan, dan kami juga optimistis bahwa Perseroan akan mendulang keuntungan yang lebih tinggi apabila keadaan ekonomi Indonesia berangsur membaik. Dibalik penurunan kinerja yang terjadi pada tahun 2017, kami juga telah sukses meluncurkan berbagai produk inovatif yang belum ada di pasar Indonesia, yaitu Ellips Dry Shampoo yang merupakan pembersih rambut berbentuk semprot yang mampu membuat rambut terlihat seperti sehabis keramas tanpa air, Evergreen pewangi ruangan ramah lingkungan yang dapat digunakan juga sebagai dekorasi, dan Sasha Halal dengan produk pasta gigi Islami dan herbal yang memiliki kandungan dari bahan-bahan alami, seperti daun sirih (piper bettle leaves) dan kayu siwak (Salvadora Persica).

Dari segi pertumbuhan anorganik, berbagai aksi korporasi strategis yang menawarkan peluang baru yang menjanjikan juga dijajaki oleh Perseroan dalam memperkuat eksistensinya di pasar domestik maupun pasar mancanegara, seperti ditandatanganinya perjanjian pembentukan perusahaan patungan dengan salah satu produsen jus buah dan air kelapa terbesar di Thailand, yaitu Malee Group Public Company Limited, untuk mendirikan dua perusahaan, yaitu PT Kino Malee Indonesia dan Malee Kino (Thailand) Company Limited. Penandatanganan tersebut merupakan sebuah momentum dalam membangun sebuah sinergi, dimana Perseroan akan mengekspor produk perawatan dan pemeliharaan tubuh dan farma ke Thailand untuk dipasarkan dan dijual oleh Malee Kino (Thailand) Company Limited, sedangkan PT Kino Malee Indonesia akan mengimpor, memasarkan, menjual dan mendistribusikan produk minuman Malee, antara lain minuman jus dan air kelapa dengan kandungan 100% buah dari Thailand di Indonesia. Dengan demikian, keberadaan produk perawatan dan pemeliharaan tubuh dan farmasi dari Perseroan di pasar mancanegara akan semakin meningkat, sedangkan produk minuman PT Kino Malee Indonesia akan melengkapi portofolio produk minuman Perseroan. Kemudian, Perseroan juga telah menandatangani perjanjian pembentukan perusahaan patungan dengan Wah Kong Corporation Sdn Bhd dengan membangun sebuah hubungan yang berkesinambungan melalui pendirian dua perusahaan patungan di Indonesia, yaitu PT Kino Pet World Indonesia dan PT Kino Pet World Marketing Indonesia, yang akan melakukan proses produksi

was Rp3.161 billion, compared to that of previous year that reached Rp3.493 billion, and this was the result of the above-mentioned factors. Several restructuring efforts have been implemented by the Company to improve the efficiency and the effectiveness of the Company’s business process as a whole and also to strengthen the position of the Company’s products in the Indonesian market; and these have caused a temporary setback in the form of the decrease in the Company’s net income by 39.4%, which was Rp109.7 billion, compared to that of previous year which was Rp181.1 billion. However, the performance decrease has become a turning point for the Company after several efforts to increase its performance had been implemented, and we are also optimistic that the Company will make higher profits if the Indonesia’s economic condition improves. Despite the performance decrease that happened in 2017, we have also successfully released several innovative products that had not existed before in the Indonesian market, which are Ellips Dry Shampoo, which is a hair cleaning product in the form of a spray that is able to make hair look like it has been washed without the necessity to wash it with water, Evergreen, environmental-friendly room freshener that can be used as a decoration, and Sasha Halal, an Islamic herbal toothpaste product with natural ingredients, such as piper betel leaves and miswak (Salvadora Persica).

From the point of view of inorganic growth, several strategic corporate actions that offer promising new opportunities have also been conducted by the Company to strengthen its existence in the domestic and international markets, such as the signing of a joint venture with one of the largest juice and coconut water companies in Thailand, the Malee Group Public Company Limited, to establish two companies, which are PT Kino Malee Indonesia and Malee Kino (Thailand) Company Limited. This signing is a momentum in developing a synergy, where the Company will export personal care and pharmaceutical products to Thailand to be distributed and sold by Malee Kino (Thailand) Company Limited, while PT Kino Malee Indonesia will import, market, sell, and distribute Malee’s beverage products, for example juices and coconut water with 100% fruits from Thailand in Indonesia. Therefore, the existence of the Company’s personal care and pharmaceutical products in the international market will increase, while the beverage products of PT Kino Malee Indonesia will complete the Company’s beverage product portfolio. In addition, the Company has also signed an agreement to incorporate a joint venture with Wah Kong Corporation Sdn Bhd by developing a sustainable relationship through the incorporation of two joint venture companies in Indonesia, which are PT Kino Pet World Indonesia and PT Kino Pet World Marketing Indonesia, which will produce and import pet food products to be sold in Indonesia, and this is in line with the Company’s strategy to diversify its business in segments that have significant prospect to grow. On the other hand, the Company has also

29Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

dan impor produk-produk makanan hewan kesayangan untuk dijual di Indonesia, yang sejalan dengan strategi Perseroan dalam mendiversifikasi bisnis pada segmen yang memiliki prospek pertumbuhan yang besar. Di sisi lain, Perseroan juga telah menambah kepemilikan sahamnya hingga 100% pada PT Ristra Klinik Indonesia dan PT Ristra Laboratoris Indonesia dari sebelumnya yang hanya 80% yang merupakan perusahaan patungan yang dibentuk setelah akuisisi bisnis Grup Ristra pada tahun lalu, sebagai upaya untuk memperkuat struktur permodalan pada kedua perusahaan tersebut.

Menjaga tradisi inovasi Perseroan, meneruskan ekspansi secara organik maupun anorganik, dan menjalankan roda Perseroan agar tetap sehat dan meraih kemajuan sesuai arahan Dewan Komisaris dan kepercayaan segenap pemangku kepentingan merupakan kebanggaan bagi kami. Untuk mendukung komitmen tersebut, kami senantiasa meningkatkan implementasi prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dengan menerapkannya pada setiap jenjang organisasi perseroan dan seluruh bidang usaha yang kami kelola. Dapat kami sampaikan bahwa pada tahun 2017, Perseroan senantiasa berupaya keras menyempurnakan dan melaksanakan praktik tata kelola yang baik, tidak hanya selaras dengan tuntutan regulasi, namun juga sesuai dengan praktik terbaik. Perseroan senantiasa menerapkan standar praktik tata kelola yang baik dengan mengacu pada ketentuan regulator dan ketentuan lain yang berlaku. Hingga akhir tahun 2017, Perseroan telah didukung oleh struktur tata kelola yang kuat dan efektif terdiri dari organ utama dan pendukung, yaitu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, dan Direksi. Organ Perseroan tersebut telah mengalami perubahan susunan di tahun 2017, yakni pada susunan anggota Direksi. Berdasarkan keputusan RUPS Tahunan tanggal 17 Mei 2017, Pemegang Saham telah mengangkat Bapak Budi Susanto sebagai Direktur Independen, menggantikan Bapak Alex Kurniawan. Seluruh organ Perseroan senantiasa menjalankan perannya masing-masing dengan baik dalam memenuhi kewajiban kepada Pemegang Saham dan pemangku kepentingan lainnya, dimana Perseroan telah memperoleh penghargaan bergengsi, yaitu “Best Rights of Shareholders” pada awal tahun 2017 dan “Best Responsibility of the Board” pada akhir tahun 2017 dari Indonesian Institute of Corporate Directorship (IICD).

Perseroan tidak hanya fokus pada pencapaian keuntungan semata, namun juga secara seimbang memperhatikan kehadirannya bagi masyarakat dan lingkungan. Hal ini kami wujudkan melalui penetapan kebijakan-kebijakan tanggung jawab sosial. Sepanjang tahun 2017, Perseroan telah menjalankan program tanggung jawab sosial dengan berfokus pada bidang lingkungan, pengembangan masyarakat, pendidikan, dan pemberian bantuan, seperti penanaman 3.000 pohon pada daerah resapan air, kegiatan kerja bakti membersihkan sungai, pembuatan sumur resapan,

added its shares to 100% in PT Ristra Klinik Indonesia and PT Ristra Laboratoris Indonesia from previously 80%, which were joint ventures that were incorporated after the business acquisition of the Ristra Group last year, and as an effort to strengthen the capital structure in both companies.

Maintaining the Company’s innovative tradition, continuing the expansion both organically and inorganically, and running the Company so that it continues to be healthy and progressive in accordance to the Board of Commissioners’ guidance and the trusts from all stakeholders have become our pride. To support this commitment, we always increase the implementation of good corporate governance principles by implementing them on every organizational level of the Company and all of the business sectors that we manage. We can say that in 2017, the Company always tried to refine and conduct good corporate governance practice, which was not only in line with the regulator’s demand but also in line with the best practices. The Company always implements standards of good corporate governance practice by referring to the regulator’s provisions and other applicable provisions. Until the end of 2017, the Company had been supported by a strong and effective managerial structure that consists of main supporting organs, which are General Meeting of Shareholders (RUPS), Board of Commissioners, Audit Committee, Nomination and Remuneration Committee, and Board of Directors. The Company’s organ had been changed in 2017, which was on the composition of the Board of Directors member. According to the Annual GMS dated 17 May 2017, the Shareholders appointed Mr. Budi Susanto as Independent Director, replacing Mr. Alex Kurniawan. Every organ of the Company always takes its role well in fulfilling its responsibilities to the Shareholders and other stakeholders, whereas the Company received several prestigious awards, which are “Best Rights of Shareholders” in the beginning of 2017 and “Best Responsibility of the Board” at the end of 2017 from the Indonesian Institute of Corporate Directorship (IICD).

The Company does not only focus on making profits, but also in balance, it also considers its presence in the middle of the community and the environment. We fulfill this through our social responsibility policies. Throughout 2017, the Company conducted social responsibility programs that focused on the environment, community development, education, and donation, such as the planting of 3,000 trees in water absorption areas, community work to clean the rivers, construction of infiltration wells, construction of waste banks, and road reparation in the areas surrounding the Company’s

30

pembangunan bank sampah, dan perbaikan jalan raya di daerah sekitar pabrik Perseroan, pemberian bantuan kepada korban bencana alam, donor darah, dan pemberian beasiswa bagi anak-anak berprestasi.

Kami mengetahui bahwa tahun 2018 merupakan tahun politik yang penuh dengan dinamika yang tidak menentu dan penuh dengan simpang siur. Namun demikian, kami optimistis bahwa tahun 2018 akan lebih baik dari tahun 2017. Hasil dari pembangunan-pembangunan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah mulai dapat dirasakan oleh sejumlah kalangan, sehingga hal tersebut akan memperkuat perekonomian Indonesia yang terus tumbuh. Program-program Nawacita yang diimplementasi pada pemerintahan Presiden Joko Widodo, seperti kelanjutan pemerataan pembangunan infrastruktur di seluruh penjuru Indonesia dan program bantuan sosial, seperti padat karya tunai yang bertujuan untuk memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat kelas menengah ke bawah dan program keluarga harapan bagi masyarakat miskin, diprediksi dapat meningkatkan daya beli masyarakat, konsumsi rumah tangga, serta keyakinan konsumen dalam pengeluaran rumah tangga. Pemilihan kepala daerah serentak dan penyelenggaraan acara Asian Games 2018 yang akan berlangsung di Jakarta dan Palembang pada tahun 2018 juga merupakan faktor yang dapat meningkatkan belanja masyarakat, dan hal tersebut juga akan berlanjut hingga pemilihan presiden yang nantinya akan diselenggarakan pada tahun 2019. Akan tetapi, kami juga patut mewaspadai kemungkinan-kemungkinan dari dalam maupun luar negeri, seperti sikap investor yang menunggu kepastian terlebih dahulu pada tahun-tahun politik, inflasi pangan yang meningkat, perubahan iklim investasi seperti kebijakan pemerintah Tiongkok yang ingin mengurangi investasi langsungnya di luar negeri dalam waktu dekat, termasuk di ASEAN, dan kenaikan harga minyak dunia yang dapat mempengaruhi kinerja Perseroan secara keseluruhan.

Memasuki tahun 2018, kami akan terus mengedepankan semangat berinovasi yang telah mendarah daging dalam setiap bagian dari Perseroan. Kami akan terus melanjutkan upaya-upaya yang telah diimplementasikan sepanjang tahun 2017, terus menciptakan produk-produk yang inovatif dengan target konsumen yang khusus dan spesifik, berkualitas, dan dapat diterima dengan baik oleh konsumen maupun calon konsumen, terus melakukan penguatan,serta perluasan jaringan distribusi yang telah dimiliki Perseroan, menjalankan pemasaran yang lebih efektif untuk meningkatkan citra merek-merek Perseroan, meningkatkan kinerja dan pertumbuhan Perseroan secara organik maupun anorganik, serta memperluas persebaran produk Perseroan di wilayah Indo-China dan Jepang. Perseroan juga terbuka untuk membentuk aliansi berupa kerjasama dengan perusahaan lain di dalam maupun luar negeri seperti pembentukan perusahaan patungan sehingga dapat memperkokoh dan menetapkan sasaran-sasaran jangka panjang yang berkelanjutan.

factory, donation to victims of natural disasters, blood donation, and scholarships for high-achieving children.

We know that 2018 is a political year which is full of uncertainties and chaos. Nonetheless, we are optimistic that 2018 will be a better year than 2017. The results of the development that has been done by the Government are starting to impact several parties positively, thus, they will strengthen the Indonesian economy that continues to grow. The Nawacita program implemented by President Joko Widodo’s administration, such as the continuation of equal infrastructure development in all parts of Indonesia and social assistance programs, such as labor-intensive cash for work that aims to provide jobs for middle to low class community members and the hopeful family (keluarga harapan) program for the poor, are predicted to be able to increase the society’s purchasing power, household consumption, and consumers’ trust in household expenditures. The simultaneous election of regional leaders and the 2018 Asian Games that will be held in Jakarta and Palembang in 2018 are also factors that can increase the society’s expenses, and this will also continue until the Presidential Election that will be held in 2019. However, we also have to be aware of the possibilities from inside and outside the country, such as investors’ sentiments that will wait for some certainties during these political years, the increase in food inflation, the change of investment climate, such as the Chinese Government’s policy that wants to reduce its direct investment overseas in the near future, including in ASEAN, and the increase of the world’s oil price that may impact the Company’s performance as a whole.

Entering 2018, we will continue to prioritize our passion for innovation, which has always been in the Company’s blood. We will continue all efforts that have been implemented in 2017, continue to create innovative products that target particular and specific consumers, with good quality, and can be accepted well by the consumers or potential consumers, continue to strengthen our operation, and expand our distribution network, conduct more effective marketing strategies to boost the image of the Company’s brands, to improve the Company’s performance and growth either organically or inorganically, and to expand the distribution of the Company’s products in Indo-China and Japan regions. The Company is also open to form alliances in the form of cooperation with other companies either locally or internationally, such as the incorporation of joint venture, so that it can strengthen and confirm the long-term goals sustainably.

31Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

Harry sanusi

Presiden DirekturPresident Director

Direksi memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh pemangku kepentingan dan para Pemegang Saham atas dukungan yang telah diberikan kepada kami, kepada Dewan Komisaris yang telah memberikan amanat dan pandangan yang berwawasan dan bermanfaat, kepada mitra dan rekan kerja yang telah bekerja sama dengan baik, dan kepada masyarakat atas kepercayaannya terhadap produk-produk Perseroan, serta kepada seluruh karyawan yang telah melakukan tugas dan kewajibannya dengan baik. Pencapaian di tahun 2017, di satu sisi merupakan bukti kerja keras seluruh jajaran Perseroan, namun di sisi lain juga menjadi tantangan yang harus dilampaui. Kami berharap bahwa pengalaman di tahun 2017 akan menjadi pelajaran berharga sehingga mendorong kinerja yang lebih baik di masa-masa mendatang.

The Board of Directors offers our utmost gratitude to all stakeholders and shareholders for the support that has been given to us, to the Board of Commissioners who has given trust and constructive and useful insights, to the partners and colleagues who have worked together well, and to members of society for their trust of the Company’s products, and to all employees who have done their duty and responsibilities very well. The achievements that we made in 2017, on one side are a proof of collective efforts of the whole Company, but on the other side, these are also challenges that we have to overcome together. We hope that the experiences that we had in 2017 will be an important lesson so that it can motivate us to perform better in the future.

32

Kami, yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Kino Indonesia Tbk tahun 2017 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perseroan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

We, the undersigned, hereby declare that all information in the Annual Report of PT Kino Indonesia Tbk for the year 2017 has been presented in its entirety, and that we assume full responsibility for the accuracy of the contents of this Annual Report.

This statement is made truthfully.

peter chaysonDirekturDirector

Rody TeoDirekturDirector

Budi susanto Direktur IndependenIndependent Director

Tjiang Likson chandra Wakil Presiden DirekturVice President Director

Harry sanusiPresiden DirekturPresident Director

DiReKsiBoard of Directors

Jakarta, April 2018

SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DIREKSI DAN ANGGOTA DEWAN KOMISARISTENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2017

PT KINO INDONESIA TBKStatement of Members of The Board of Directors

and Members of The Board of Commissioners on The Responsibility for The 2017 Annual Report of PT Kino Indonesia Tbk

tanggung jawaB LapOran tahunanstatement OF aCCOuntaBILItY OF annuaL repOrt

sidharta prawira oetamaKomisaris

Commissioner

susanto setionoKomisaris Independen

Independent Commissioner

Adjie Rustam RamdjaKomisaris

Commissioner

Alfonso Djakaria RahardjaPresiden Komisaris/President Commissioner

(Komisaris Independen/Independent Commissioner)

DewAn KoMisARisBoard of commissioners

Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

Profil PerusahaanCompany Profile

Identitas PerusahaanCorporate Identity

36

namaname pT Kino indonesia Tbk

AlamatAddress

Kantor pusatJl. Cibolerang No. 203 Kav. 03Margasuka, Babakan CiparayKota Bandung, 40225Jawa Barat

Kantor KorespondensiGedung Datascrip Lt. 9Jl. Selaparang Blok B15 Kav. 9Komplek KemayoranJakarta, 10610T : (021) 654 5422F : (021) 654 6780E : [email protected] : www.kino.co.id

Bidang UsahaLine of Business

Perindustrian/Industry;Angkutan/Transportation;Pergudangan/Warehousing;Perdagangan/Trade;Distribusi/Distribution; dan/andJasa/ Services

Tanggal PendirianDate of Incorporation

8 Februari 1999 8 February 1999

Dasar Hukum PendirianLegal Basis of Incorporation

Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 3 tanggal 8 Februari 1999 oleh Notaris Hadi Winata, SH, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman (sekarang menjadi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) melalui Surat Keputusan No. C-7429HT.01.01-TH.99 tanggal 20 April 1999.

Akta Perubahan Anggaran Dasar dalam rangka penawaran umum saham perdana No. 46 tanggal 14 Juli 2015 oleh Notaris Jose Dima Satria, SH, MKn, yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan No. AHU-0939480.AH.01.02.TAHUN 2015 tanggal 15 Juli 2015.

Akta Perubahan Anggaran Dasar dalam rangka perubahan susunan Pemegang Saham No. 1 tanggal 11 Januari 2016 yang dibuat di hadapan Notaris Jose Dima Satria, SH, MKn.

Deed of Incorporation of Limited Liability Company No. 3 dated 8 February 1999, made before Notary Hadi Winata, SH, which has obtained ratification from the Minister of Justice (now Minister of Law and Human Rights) under the Decree No. C-7429HT.01.01-TH.99 dated 20 April 1999.

Deed of Amendment to Articles of Association in regard of the initial public offering No. 46 dated 14 July 2015, made before Notary Jose Dima Satria, SH, MKn, which has been ratified by Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia under the Decree No. AHU-0939480.AH.01.02.TAHUN 2015 dated 15 July 2015.

Deed of Amendment to Articles of Association in regard of changes in Shareholders Composition No. 1 dated 11 January 2016 made before Notary Jose Dima Satria, SH, MKn.

Modal DasarAuthorized Capital Rp480,000,000,000,-

Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhIssued and Fully Paid Share Capital

Rp142,857,150,000,-

Kepemilikan SahamShare Ownership

PT Kino Investindo : 69.50%Harry Sanusi : 10,57%DBSSG S/A Nusantara FMCG Limited : 10,71%Masyarakat/Public : 9.22%

Tanggal Pencatatan Saham Share Listing Date

11 Desember 201511 December 2015

Kode SahamShare Code KINO

Jumlah KaryawanTotal Employees 6.069 orang/employees

37Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

PT Dutalestari Sentrama didirikan.PT Dutalestari Sentrama was incorporated.

1991

PT Kino Sentra Industrindo didirikan untuk memproduksi permen, makanan ringan, dan

minuman bubuk.

PT Kino Sentra Industrindo was incorporated to produce candies,

snacks, and powdered drinks.

1997

PT Kinocare Era Kosmestindo (Perseroan) didirikan dan mulai memproduksi produk perlengkapan mandi, produk pemeliharaan dan perawatan tubuh, minuman, dan farmasi.

PT Kinocare Era Kosmestindo (Company) was incorporated and started to produce bath products, personal care products, beverages, and pharmaceutical.

1999

Kino Care (M) Sdn Bhd didirikan.

Kino Care (M) Sdn Bhd was incorporated.

Kino Consumer Philippines Inc didirikan

Kino Consumer Philippines Inc was incorporated.

2003

2004

PT Kinocare Era Kosmestindo mendapatkan lisensi produksi dari Wen Ken Drug Co Pte Ltd

(Singapura) untuk memproduksi dan menjual produk dengan merek

Cap Kaki Tiga di Indonesia.

PT Kinocare Era Kosmestindo obtained product license from Wen

Ken Drug Co Pte Ltd (Singapore) to produce and sell products

with the brand Cap Kaki Tiga in Indonesia.

2011

jejak Langkah

milestones

38

• PT Kino Ecomm Solusindo didirikan.• PT Kino Malee Indonesia didirikan

berdasarkan perjanjian joint venture dengan Malee Capital Company Limited (Thailand).

• PT Kino Indonesia Tbk menandatangani perjanjian lisensi produksi dari Wen Ken Drug Co Pte Ltd (Singapura) untuk memproduksi dan menjual produk dengan merek Sejuk Segar di Indonesia.

• PT Kino Ecomm Solusindo was incorporated.

• PT Kino Malee Indonesia was incorporated based on joint venture agreement with Malee Capital Company Limited (Thailand).

• PT Kino Indonesia Tbk signed a production license production from Wen Ken Drug Co Pte Ltd (Singapore) to produce and sell products with the brand of Sejuk Segar in Indonesia.

• PT Kino Pet World Indonesia dan PT Kino Pet World Marketing Indonesia didirikan berdasarkan perjanjian joint venture dengan Wah Kong Corporation Sdn Bhd (Malaysia).

• PT Kino Indonesia Tbk menambah kepemillikan sahamnya hingga 100% pada PT Ristra Laboratoris Indonesia dan PT Ristra Klinik Indonesia.

• PT Kino Pet World Indonesia dan PT Kino Pet World Marketing Indonesia were incorporated based on joint venture agreement with Wah Kong Corporation Sdn Bhd (Malaysia).

• PT Kino Indonesia Tbk added its shares ownership to 100% in PT Ristra Laboratoris Indonesia dan PT Ristra Klinik Indonesia.

• PT Kinocare Era Komestindo mengubah namanya menjadi PT Kino Indonesia dan melakukan restrukturisasi usaha.

• Kino International Pte Ltd menjadi induk perusahaan dari Kino Consumer Philippines Inc, Kino Care (M) Sdn Bhd, dan Kino Vietnam Co Ltd.

• PT Kinocare Era Komestindo changed its name into PT Kino Indonesia and restructured its business.

• Kino International Pte Ltd became the parent entity of Kino Consumer Philippines Inc, Kino Care (M) Sdn Bhd, and Kino Vietnam Co Ltd.

• PT Morinaga Kino Indonesia didirikan berdasarkan perjanjian joint venture dengan Morinaga & Co Ltd (Jepang).

• Kino International Pte Ltd dan Kino Vietnam Co Ltd didirikan.

• PT Morinaga Kino Indonesia was incorporated based on the joint venture agreement with Morinaga & Co Ltd (Japan).

• Kino International Pte Ltd and Kino Vietnam Co Ltd were incorporated.

PT Kino Indonesia resmi mencatatkan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia.

PT Kino Indonesia officially listed its shares for the first time (Initial Public Offering/IPO) in Indonesia Stock Exchange.

• PT Kino Indonesia Tbk mengakuisisi Dua Putri Dewi, merek jamu Indonesia

• PT Kino Indonesia Tbk mengakuisisi Bisnis Ristra, perusahaan yang bergerak dalam bidang cosmetodermatology, yaitu kosmetik dengan kemampuan menyembuhkan.

• PT Kino Indonesia Tbk acquired Dua Putri Dewi, Indonesian traditional herbal brand.

• PT Kino Indonesia Tbk acquired Ristra Business, a company specializing in cosmetodermatology, which is cosmetic with healing ability.

2013

2015

2014 2016

2017

2018

39Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

Riwayat SingkatBrief History

40

Grup Kino memulai usahanya pada tahun 1991 melalui pendirian perusahaan distribusi kecil, yaitu PT Dutalestari Sentratama, yang kemudian diikuti dengan pendirian PT Kino Sentra Industrindo pada tahun 1997 yang memproduksi produk-produk confectionary, seperti permen, makanan ringan, dan minuman bubuk, dengan produk pertamanya yaitu “Kino Candy”. Pada tahun 1999, PT Kinocare Era Kosmetindo (yang saat ini bernama PT Kino Indonesia Tbk) didirikan untuk menjalankan bisnis pemeliharaan dan perawatan tubuh yang dimulai dari peluncuran produk “Ovale”. Seiring dengan perkembangan usaha, produk pemeliharaan dan perawatan tubuh telah berkembang pesat dengan diluncurkannya produk-produk seperti “Ellips” vitamin rambut, “Resik-V” sabun khusus daerah kewanitaan, dan “Eskulin” parfum dalam bentuk gel.

Pada tahun 2003, Perseroan memasuki pasar produk perawatan bayi dan perawatan rumah tangga dengan dimulainya produksi dan peluncuran produk “Sleek”, dimana produk ini menjadi salah satu pemimpin pasar produk pembersih peralatan bayi di Indonesia. Pada tahun 2016, Perseroan juga telah menambah portofolio produk perawatan bayi dengan meluncurkan “Sleek Baby Antibacterial Diaper Cream” yaitu produk perawatan kulit bayi untuk melindungi bayi dari pemakaian popok yang berpotensi menyebabkan luka ruam. Saat ini, produk “Sleek” telah berkembang selama lebih dari 14 tahun dalam memproduksi beragam produk perawatan bayi dan rumah tangga.

Kino Group started its business in 1991 by incorporating a small distribution company, PT Dutalestari Sentratama, which then followed by the incorporation of PT Kino Sentra Industrindo in 1997, which produces confectionery products, such as candy, snacks, and powdered drink products with its first product called “Kino Candy”. In 1999, PT Kinocare Era Kosmetindo (now PT Kino Indonesia Tbk) was incorporated to run the personal care business starting from launching “Ovale” product. Along with the business development, personal care products have grown rapidly with the launching of products such as “Ellips” hair vitamins, “Resik-V” special soap for feminine area, and “Eskulin” perfume in gel form.

In 2003, the Company entered into the market of baby care and household care products by starting to produce and launch “Sleek” product, which became one of the market leaders of baby-cleaning products in Indonesia. In 2016, the Company added a portfolio of baby care products by launching “Sleek Baby Antibacterial Diaper Cream”, which is a baby skin care product to protect babies from the use of diapers that potentially cause rash injuries. Currently, the product “Sleek” has grown for over 14 years in producing a wide range of baby care products and home appliances.

41Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

Bisnis minuman Perseroan juga menunjukkan perkembangan yang signifikan. Pada tahun 2011, Perseroan telah memperoleh lisensi produksi dari Wen Ken Drug Co Pte Ltd untuk memproduksi, memasarkan, dan mendistribusikan produk larutan penyegar “Cap Kaki Tiga”, yang akan melengkapi bisnis minuman Perseroan selain dari produk minuman energi “Panther” dan minuman herbal “Cap Panda”. Produk minuman Perseroan juga semakin beragam dengan diluncurkannya produk-produk inovatif, seperti larutan penyegar “Cap Kaki Tiga” rasa dalam kemasan botol PET untuk dewasa pada tahun 2015 dan anak-anak pada tahun 2016. Pada tahun 2017, portofolio segmen minuman Perseroan juga bertambah luas setelah Perseroan kembali menandatangani perjanjian lisensi produksi dari Wen Ken Drug Co Pte Ltd untuk memproduksi, memasarkan, dan mendistribusikan produk “Sejuk Segar” yang akan diluncurkan pada tahun 2018 dan menandatangani perjanjian pembentukan perusahaan patungan (joint venture) dengan Grup Malee, salah satu pemain minuman terbesar di Thailand.

Pada tahun 2013, bisnis makanan Perseroan semakin berkembang dengan didirikannya perusahaan patungan (joint venture), yaitu PT Morinaga Kino Indonesia, oleh Harris Sanusi dan perusahaan Jepang, Morinaga & Co Ltd. PT Morinaga Kino Indonesia saat ini memproduksi berbagai produk confectionary, yaitu permen, makanan ringan, dan minuman bubuk, yang sebelumnya diproduksi oleh PT Kino Sentra Industrindo. Peluncuran produk pertamanya pada semester II 2015, dengan merek Morinaga dan nama produk “ChocoFun”, telah diikuti dengan beberapa merek terkenal, seperti “Hi-Chew”, “Chew-Chew Ball” dan merek lainnya. Sejak didirikannya perusahaan joint venture dengan penyertaan saham Perseroan sebesar 29,40% ini, maka Perseroan berhenti memproduksi produk makanan dan mulai direstrukturisasi sepenuhnya sejak tanggal 14 November 2013.

Pada tahun 2014, PT Kinocare Era Kosmetindo melakukan restrukturisasi usaha sebagai langkah dalam melakukan penawaran umum saham perdana, antara lain dengan menjadi Entitas Induk dari Grup Kino yang telah didirikan sejak tahun 1991 dan merubah nama perusahaan menjadi PT Kino Indonesia, dan Perseroan telah sukses menawarkan saham ke publik pada akhir tahun 2015 di Bursa Efek Indonesia.

Dari sisi bisnis farmasi, Perseroan sedang dalam tahap pengembangan produk dan telah memulai untuk memproduksi jamu merek “Dua Putri Dewi” dengan varian “Samurat” setelah mengakuisisi merek tersebut dari PT Surya Herbal. Perseroan juga mulai memproduksi produk obat batuk herbal dan balsam, yang keduanya menggunakan merek “Cap Kaki Tiga”. Kedepannya, akan diluncurkan berbagai varian jamu lain dengan merek ini.

Selain melakukan upaya-upaya pengembangan tersebut, Perseroan telah melakukan berbagai aksi korporasi dalam rangka ekspansi usaha, baik secara organik maupun anorganik, dengan melakukan akuisisi merek “Dua Putri Dewi”, akusisi

The Company’s beverage business also showed significant progress. In 2011, the Company obtained a product license from Wen Ken Drug Co Pte Ltd to produce, market, and distribute refreshing beverage “Cap Kaki Tiga”, which complemented the Company’s beverage business in addition to “Panther” energy drink and “Cap Panda” herbal drink. The Company’s beverage products are also increasingly diverse with the launch of innovative products, such as flavored “Cap Kaki Tiga” refreshing beverage in PET bottles for adults in 2015 and children in 2016. In 2017, the Company’s beverage segment portfolio is also grew after the Company re-signed the production license agreement from Wen Ken Drug Co Pte Ltd to produce, market, and distribute “Sejuk Segar” products which will be launched in 2018 and signed a joint venture agreement incorporating a company with Malee Group, one of the largest beverage players in Thailand.

In 2013, the Company’s food business expanded with the establishment of a joint venture company, PT Morinaga Kino Indonesia, by Harris Sanusi and a Japanese company, Morinaga & Co Ltd. PT Morinaga Kino Indonesia currently produces various confectionery products, which are candy, snack foods, and powdered beverages, previously produced by PT Kino Sentra Industrindo. The launch of its first product in the second half of 2015, with the brand called Morinaga and the product name “ChocoFun”, was followed by several famous brands, such as “Hi-Chew”, “Chew-Chew Ball”, and other brands. Since the establishment of the joint venture company with the Company’s 29.40% share ownership, the Company has stopped producing food products and has been fully restructured since 14 November 2013.

In 2014, PT Kinocare Era Kosmetindo restructured its business as a step in its initial public offering, among others by becoming a Parent Company of Kino Group which has been established since 1991 and changed its name to PT Kino Indonesia, and the Company has successfully offered shares to the public by the end of 2015 at the Indonesia Stock Exchange.

In terms of pharmaceutical business, the Company is in the stage of product development and has started to produce herbal brand called “Dua Putri Dewi” with variant “Samurat” after acquiring the brand from PT Surya Herbal. The Company also started producing herbal cough and balsam curing products, both of which use the brand “Cap Kaki Tiga”. In the future, a variety of other herbal variants with this brand will be launched.

In addition to these development efforts, the Company has undertaken various corporate actions in the framework of business expansion, both organically and inorganically, by acquiring “Dua Putri Dewi” brand, acquiring business from

42

bisnis dari Grup Ristra dan membentuk perusahaan patungan (joint venture), yaitu PT Ristra Laboratoris Indonesia dan PT Ristra Klinik Indonesia, yang saat ini sudah memulai produksi dengan merek Ristra, Platinum, dan Trustee. Perseroan juga telah menandatangani perjanjian pembentukan perusahaan patungan dengan Grup Malee untuk membentuk PT Kino Malee Indonesia dan Malee Kino (Thailand) Co Ltd.

Berdasarkan pengembangan segmen geografis, Perseroan memperluas bisnisnya di daerah Asia Tenggara dengan pendirian Kino Care (M) Sdn Bhd di Malaysia pada tahun 2003 dan Kino Consumer Philippines Inc di Filipina pada tahun 2004. Pada tahun 2013, Perseroan mendirikan Kino Vietnam Co Ltd di Vietnam dan Kino Internasional Pte Ltd di Singapura. Pada tahun 2014, Kino Internasional Pte Ltd menjadi perusahaan induk atas Kino Care (M) Sdn Bhd, Kino Consumer Philippines Inc dan Kino Vietnam Co Ltd sebagai bagian dari restrukturisasi usaha. Fokus penjualan Grup Kino di mancanegara ini adalah pada pemeliharaan dan perawatan tubuh. Salah satu merek yang terkemuka adalah “Ellips Cologne” yang diluncurkan Kino Consumer Philippines Incorporation sejak tahun 2004. Perseroan juga memperluas jangkauannya di Thailand dengan membentuk perusahaan patungan dengan Grup Malee yang akan memperluas penetrasi pasar perawatan dan pemeliharaan tubuh di Thailand dengan memulai penjualan produk “Ellips”.

Ristra Group, and forming joint venture companies, PT Ristra Laboratoris Indonesia and PT Ristra Klinik Indonesia, which have currently started production with the brands Ristra, Platinum, and Trustee. The Company has also entered into a joint venture agreement with Malee Group to establish PT Kino Malee Indonesia and Malee Kino (Thailand) Co Ltd.

Based on geographical segment development, the Company expanded its business in Southeast Asia by establishing Kino Care (M) Sdn Bhd in Malaysia in 2003 and Kino Consumer Philippines Inc in the Philippines in 2004. In 2013, the Company established Kino Vietnam Co Ltd in Vietnam and Kino International Pte Ltd in Singapore. In 2014, Kino International Pte Ltd became the parent company of Kino Care (M) Sdn Bhd, Kino Consumer Philippines Inc, and Kino Vietnam Co Ltd as part of the business restructuring. The sales focus of Kino Group in multi countries is on personal care products. One of the leading brands is “Ellips Cologne”, which was launched by Kino Consumer Philippines Incorporation in 2004. The Company also expanded its reach in Thailand by incorporating a joint venture with Malee Group that will expand the market penetration of personal care in Thailand by initiating the sale of “Ellips “.

43Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

visivision

Menjadi perusahaan ternama di Indonesia yang berlandaskan ide &

inovasi dan terus bergerak untuk menjadi perusahaan yang mendunia tanpa meninggalkan nilai-nilai lokal.

To be Indonesia’s recognizable & leading corporation of ideas and innovation and strive to become a global company through a global

culture.

MisiMission

Memperluas pasar melalui pengembangan produk yang didorong oleh semangat untuk berinovasi.

Expanding the market through product development that are driven by the spirit to innovate.

Budaya perusahaancorporate culture

Motto perusahaancompany Motto

Dewan Komisaris dan Direksi telah bersama-sama membahas, mengkaji, menyetujui Visi dan Misi, yang telah dianut sejak berdirinya Perseroan, serta berkomitmen untuk melaksanakan Visi dan Misi tersebut secara konsisten dalam menghadapi dinamika bisnis yang selalu berubah.

pemenangWinner

innovate Today

VIsI dan mIsIVision and mission

The Board of Commissioners and Board of Directors have jointly discussed, reviewed, and approved the Vision and Mission, which have been embraced since the Company’s incorporation, as well as have committed to implement the Vision and Mission consistently in facing the ever-changing business dynamics.

44

Keputusan cepat dan TepatQuick and Smart Decision

Kerja sama TimTeamwork

pekerjaan Kami adalah Jiwa KamiOur Job is Our Soul

citra perusahaan yang BaikGood Company Image

45Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

Sesuai pasal 3 dari Anggaran Dasar, ruang lingkup kegiatan Perseroan adalah berusaha dalam bidang industri makanan, minuman, obat-obatan, dan kosmetik. Berdasarkan Anggaran Dasar tersebut, Perseroan menjalankan usaha dalam bidang industri manufaktur produk konsumen bermerek yang terintegrasi dengan kegiatan distribusi.

Selain itu, sebagai perusahaan induk, Perseroan memberikan dukungan serta layanan jasa lainnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, melalui Entitas Anak dalam bidang perindustrian, perdagangan, angkutan, distribusi, pergudangan dan jasa.

Saat ini, Perseroan memiliki 29 merek produk dengan 4 kategori untuk mendukung kegiatan usahanya, yaitu:

1. produk pemeliharaan dan perawatan Tubuh

kegIatan usahaBusIness aCtIVItIes

prOduk dan jasaprOduCts and serVICes

In accordance with Article 3 of the Articles of Association, the Company’s activity scope is to endeavor in the fields of food, beverage, medicine, and cosmetics industries. Based on the Articles of Association, the Company carries on business in the manufacturing industry of branded consumer products that are integrated with distribution activities.

In addition, as a parent company, the Company provides support and other services, directly or indirectly, through Subsidiaries in the areas of industry, trade, transportation, distribution, warehousing, and services.

Currently, the Company has 29 product brands with 4 categories to support its business activities, which are:

1. personal care products

a. Perawatan Rambut / Hair Care

• Ellips

• Sasha

• Samantha

b. Perawatan Kulit / Skin Care

• Ovale

c. Pewangi Tubuh / Body Fragrance

• Eskulin

d. Pembersih Daerah Kewanitaan / Feminine Hygiene

• Resik–V

• Absolute

e. Perawatan Anak-Anak / Kids Personal Care

• B&B Kids

• Eskulin Kids

• Master Kids

f. Pembersih Peralatan Bayi / Baby Accessories Cleanser

• Sleek Baby

46

2. produk Minuman 2. Beverage products

g. Perawatan Pria / Male Grooming

• Master

h. Perlengkapan Mandi / Toiletries

• Sasha Halal

i. Pewangi Ruangan / Air Freshener

• Evergreen

j. Kecantikan / Beauty

• Ristra

• Platinum

• Trustee

a. Kembang Gula/Permen / Candy

• Kino Candy

• Hi-Chew

• Chew-Chew Ball

b. Makanan Ringan / Snacks

• Snackit

c. Minuman Serbuk / Powdered Drink

• Segar Sari

3. produk Makanan 3. Food products

a. Minuman Penyegar / Remedy Drinks

• Cap Kaki Tiga

• Sejuk Segar (akan diluncurkan pada tahun 2018 /

will be launched in)

b. Minuman Herbal / Herbal Drinks

• Cap Panda

c. Minuman Energi / Energy Drinks

• Panther

d. Minuman Jus / Juice

• Malee (akan diluncurkan pada tahun 2018 / will be

launched in 2018)

4. produk Farmasi 4. pharmaceutical products

a. Balsam, Obat Sakit Kepala, Obat Batuk Madu / Balm, Headache Medicine, Honey Cough Syrup

• Cap Kaki Tiga

b. Jamu / Traditional Herbal Medicine

• Dua Putri Dewi

b. Jamu / Herbal

• Lola Remedios (diekspor

ke Filipina / exported to Philippines)

47Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

wILaYah OperasIOnaLOperatIOnaL areas

Perseroan memiliki dua wilayah jaringan distribusi, yaitu wilayah lokal dan internasional, yang ditunjukkan sebagai berikut:

wiLAYAH LoKAL

The Company has two distribution network areas, which are local and international areas, as shown below.

LocAL AReAs

Kalimantan

Jawa

Sumatera

1

7 13

14

1518

21

22

24

25

29

3031

32

34

37

3835

39

40

41 42

45

43

46

61

62

6364

96

68

70

72

76

77

78

79

80

8384

8586

89

100

102103

104

105

106107 111

48

44

19

16

17

81051

53

54

55

57

58

12

5

6

93

112 113

114115

116

117

121

123

124

125

128

129131

132

134

136

137

138

140

142

144147 149150

152

153

155

156

157

158164

165 168 16917011

66

48

1. Aceh2. Ambon3. Ampah4. Atambua 5. Balikpapan6. Bandar Lampung7. Bandung8. Bangil9. Bangka10. Bangkalan11. Banjar12. Banjarmasin13. Banyumas14. Banyuwangi15. Barabai16. Barito Utara17. Batam18. Batu Licin19. Baturaja20. Baubau21. Bekasi22. Belitung 23. Belu24. Bengkulu25. Berau26. Biak27. Bima28. Bireun29. Blitar30. Blora31. Bogor32. Bojonegoro33. Bone34. Bontang 35. Bukitinggi

36. Bulukumba 37. Bulungan38. Bungo39. Cianjur40. Cilacap 41. Cileungsi42. Cirebon43. Denpasar44. Depok 45. Dumai46. Duri 47. Ende48. Fak Fak49. Garut 50. Gorontalo51. Gresik52. Indrapura53. Jakarta 54. Jambi55. Jatibarang56. Jayapura57. Jember58. Jombang59. Kaimana60. Kalabahi61. Kapuas 62. Karawang63. Kebumen64. Kediri65. Kendari66. Kisaran67. Klaten68. Klungkung69. Kolaka70. Kotabumi

71. Kotamobagu72. Kudus73. Kuningan74. Kupang75. Lahat76. Lamongan77. Langsa78. Lhokseumawe79. Lubuk Linggau80. Lombok81. Lumajang82. Luwuk83. Madiun84. Madura85. Magelang86. Magetan87. Majalengka 88. Makassar89. Malang90. Mamuju91. Manado92. Manggarai93. Manokwari94. Marisa95. Maumere96. Medan 97. Merauke98. Meulaboh99. Mojokerto100. Muara Bungo101. Nabire102. Negara103. Pacitan104. Padang105. Padang SIdempuan

106. Palangkaraya107. Palembang108. Palopo109. Palu110. Pangkalan Nilai111. Pangkalan Bun112. Pare113. Pasuruan114. Pati115. Pekalongan116. Pekanbaru117. Pematang Siantar118. Pohuwanto119. Polewali120. Ponorogo121. Pontianak122. Poso123. Prabumulih124. Probolinggo125. Purwakarta126. Purwokerto127. Rantau128. Rantau Prapat129. Rengat130. Ruteng131. Samarinda132. Sampit133. Sarolangun134. Sokayu135. Semarang136. Serang137. Siak138. Sibolga139. Sidoarjo140. Sigli

141. Singaraja142. Singkawang143. Situbondo144. Solo145. Sorong146. Subulussalam147. Sukabumi148. Sumbawa149. Sumedang150. Surabaya151. Tahuna152. Takengon153. Tanahkaro154. Tanjung155. Tanjung Morawa156. Tanjung Pinang157. Tarakan158. Tasikmalaya159. Tebing Tinggi160. Tegal161. Tembilahan162. Temate163. Toli164. Tuban165. Tulungagung166. Wai Ngapu167. Watampone168. Wonogiri169. Wonomulyo170. Yogyakarta

Sulawesi

Papua

20

23

26

3336

47

48

50

60

69

71

74

82

88

90

91

92

93

97

101108

109

56

59

4

2

118

119

122

130

145

148

151

163

166

167

49Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

wiLAYAH inTeRnAsionAL inTeRnATionAL AReAs

50

Malaysia

Thailand

Vietnam

Brunei

Myanmar

Sri Lanka

Ukraine

Tanzania

South Africa

Russia

Syria

Palestine

Lebanon

Libya Egypt

Philippines

East Timor

Australia

Pakistan

Kuwait

Yaman

Kazakhstan

China

Singapore

JapanSouth Korea

TaiwanHong kong

Cambodia

51Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

corp. Audit Director

sumianty Lie

Corp. Internal Audit Division

Herlina Kuswandi

corp. controller Directorsusanto

Tax Divisionsusanto

Finance corporate Director

peter chayson

Finance Corporate Division

Budi Muljono

corporate Human capital Director

Benny Kurniawan

HRGA Divisioncindy pingkan

Group Plant Division

Roy Kilapong

IT DivisionBudi Hartono

PPIC Divisionpaul Yustinus

Purchasing DivisionRody Teo

E-Commerce Division

petronariva

Administration Director

Lukas nugroho Yuwono

operation DirectorRody Teo

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

Alfonso Djakaria RahardjaPresiden Komisaris (Komisaris Independen) /

President Commissioner (Independent Commissioner)Adjie Rustam Ramdja

Komisaris / CommissionerSidharta Prawira OetamaKomisaris / Commissioner

Susanto SetionoKomisaris Independen / Independent Commissioner

Presiden DirekturPresident Director

Harry Sanusi

Komite AuditAudit CommitteeSusanto Setiono

Ketua Komite Audit /Chairman of Audit CommitteeImam Supeno Djojokusumo

Anggota Komite Audit / Member of Audit CommitteeSiswantoro

Anggota Komite Audit / Member of Audit Committee

Rapat Umum Pemegang SahamGeneral Meeting of Shareholders

struktur OrganIsasIOrganIzatIOn struCture

52

Corp. Marcomm Division

Lany cucu

R & D DivisionLinna Benardi

Procurement Division

Fenella Gunawan

Data Support Division

Dede wahyarasmana

Quality Standard Division

Linna Benardi

Supply Chain Management

DivisionRody Teo

Sales DivisionBudi susanto

RSE DivisionLinna Benardi

sales & Marketing Director

Budi susantoQ & D DirectorLinna Benardi

iB DirectorTjiang Likson

chandra

Komite Nominasi dan RemunerasiNomination and Remuneration

CommitteeAlfonso Djakaria Rahardja

Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi /Chairman of Nomination and Remuneration Committee

Adjie Rustam RamdjaAnggota Komite Nominasi dan Remunerasi /

Member of Nomination and Remuneration CommitteeSusanto Setiono

Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi / Member of Nomination and Remuneration Committee

Vice President DirectorTjiang Likson Chandra

53Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

Warga Negara Indonesia, 68 tahun. Menjabat sebagai Presiden Komisaris (Komisaris Independen) Perseroan sejak tahun 2015 berdasarkan Akta No. 46/2015 yang dibuat oleh Notaris Jose Dima Satria, SH, MKn. Memperoleh gelar Sarjana Muda Kedokteran dari Universitas Islam Sultan Agung, Semarang pada tahun 1969.

Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau pernah menjabat sebagai General Manager PT Sanghyang Perkasa (1987-1990). Beliau lalu menjabat sebagai General Manager PT Golden Star (1990-1992), Direktur Akun PT Inter Admark Dentsu Indonesia (1992-2000), Managing Director PT Fortune Indonesia (2000-2004). Beliau juga pernah menjabat sebagai Direktur Business Development Perseroan (2004-2014).

Indonesian citizen, 68 years old. He has been serving as the President Commissioner (Independent Commissioner) of the Company since 2015 based on Deed No. 46/2015 made before Notary Jose Dima Satria, SH, MKn. He has a Associate Degree of Doctor from Universitas Islam Sultan Agung, Semarang, graduated in 1969.

Before joining the Company, he held the position of General Manager of PT Sanghyang Perkasa (1987-1990). He also held positions as General Manager at PT Golden Star (1990-1992), Director at PT Inter Admark Dentsu Indonesia (1992-2000), and Managing Director at PT Fortune Indonesia (2000-2004). He also held the position of Director of Business Development of the Company (2004-2014).

Warga Negara Indonesia, 64 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2012 berdasarkan Akta No. 46/2015 yang dibuat oleh Notaris Jose Dima Satria, SH, MKn. Lulus dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia bagian kepolisian pada tahun 1977, Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (Angkatan 22) pada tahun 1985, Sekolah Staf dan Pimpinan Polri (Angkatan 30) pada tahun 1994, Sekolah Staf dan Pimpinan Tertinggi Polri (Angkatan I) pada tahun 2000, dan Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Angkatan 38) pada tahun 2005.

Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau menjabat sebagai Direktur Pembina Taruna dan Latihan Akademi Kepolisian merangkap Direktur Eksekutif Jakarta Centre For Law Enforcement Cooperation, Semarang (2006-2007), Kepala Biro Kerja Sama Operasi dan Latihan SDEOPS Kapolri merangkap Direktur Eksekutif Jakarta Centre For Law Enforcement Cooperation, Semarang (2007-2008), Kepala Kepolisian Daerah Riau (2009-2010), Staf Ahli Kapolri (2010), dan Widyaiswara Utama Sespimti Lemdikpol (2011).

Indonesian citizen, 64 years old. He has hold the position of the Company’s Commissioner since 2012 based on Deed No. 46/2015 made before Notary Jose Dima Satria, SH, MKn. He graduated from the Indonesian National Armed Forces, police department in 1977, Indonesian National Police Academy (Batch 22) in 1985, Police School of Staff and Leaders (Batch 30) in 1994, Police Senior Officer Academy (Batch I) in 2000, and National Resilient Institute of Republic of Indonesia (Batch 38) in 2005.

Prior to joining the Company, he had concurrently served as the Supervising Director of Cadets Builder of Police Academy Training and the Executive Director of Jakarta Centre For Law Enforcement Cooperation, Semarang (2006-2007), Head of Operational Cooperation Bureau and Police SDEOPS Training and concurrently as Executive Director of Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation, Semarang (2007-2008), Head of Police Department for Riau Region (2009-2010), Expert Staff for Indonesian National Police (2010), and Widyaiswara Utama Sespimti Lemdikpol (2011).

Alfonso Djakaria RahardjaPresiden Komisaris (Komisaris Independen)President Commissioner (Independent Commissioner)

Adjie Rustam RamdjaKomisarisCommissioner

prOFIL dewan kOmIsarIsprOFIL OF the BOard OF COmmIssIOners

54

Warga Negara Indonesia, 44 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2016 berdasarkan Akta No. 206/2016 yang dibuat oleh Notaris Dr. Irawan Soerodjo, SH, MSi. Memperoleh gelar Bachelor of Science dalam bidang Operations Research dan Chemical Engineering dari Cornell University, Ithaca, New York, Amerika Serikat pada tahun 1996, Master of Science dalam bidang Operations Research dari Stanford University, Stanford, California, Amerika Serikat pada tahun 1997, dan Master of Business Administration dari MIT Sloan School of Management, Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat pada tahun 2003.

Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau menjabat sebagai Lead Consultant di Booz Allen & Hamilton Ltd Sydney/Melbourne/Auckland (1997-1998), Senior Business Analyst di Goodman Fielder Limited, Sydney, Australia (1998-2001), Divisional Manager, Strategy and Planning – Plasterboard di Boral Limited, Sydney, Australia (2003-2007), berbagai jabatan di General Management di Fletcher Building Auckland, New Zealand (2007-2011), termasuk sebagai Southeast Asia Managing Director di Formica Limited, Bangkok, Thailand. Beliau juga pernah menjabat sebagai General Manager Buildings Southeast Asia di Bluescope Steel Limited, Bangkok, Thailand (2012-2014). Selain sebagai Komisaris Perseroan, saat ini beliau juga menjabat sebagai Co-Head Operations Team and Managing Director di The Northstar Group (sejak 2014).

Indonesian citizen, 44 years old. He has hold the position of the Company’s Commissioner since 2016 based on Deed No. 206/2016 made before Notary Dr. Irawan Soerodjo, SH, MSi. He was awarded a Bachelor of Science in Operations Research and Chemical Engineering from Cornell University, Ithaca, New York, USA in 1996, Master of Science degree in Operations Research from Stanford University, Stanford, California, USA in 1997 and Master of Business Administration from MIT Sloan School of Management, Cambridge, Massachusetts, USA in 2003.

Prior to joining the Company, he served as Lead Consultant at Booz Allen & Hamilton Ltd, Sydney/Melbourne/Auckland (1997-1998), Senior Business Analyst at Goodman Fielder Limited, Sydney, Australia (1998-2001), Divisional Manager, Strategy & Planning – Plasterboard at Boral Limited, Sydney, Australia (2003-2007), various positions of General Management at Fletcher Building Auckland, New Zealand (2007-2011), including Southeast Asia, Managing Director at Formica Limited, Bangkok, Thailand. He also served as General Manager Buildings Southeast Asia at Bluescope Steel Limited, Bangkok, Thailand (2012-2014). In addition to serving as the Company’s Commissioner, he currently serves as Co-Head Operations Team & Managing Director at The Northstar Group (since 2014).

Warga Negara Indonesia, 60 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2015 berdasarkan Akta No. 46/2015 yang dibuat oleh Notaris Jose Dima Satria, SH, MKn. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dalam bidang manajemen dari Universitas Atmajaya pada tahun 1981 dan gelar Master of Business Administration dalam bidang manajemen dari Hull University, London, Inggris pada tahun 1991.

Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur PT Gajah Surya Multi Finance (1992), Area Manajer Jawa Timur dan Bali PT BDNI (1992-1994), General Manager Jasa Kredit dan Pemasaran PT BDNI (1994-1997), Presiden Direktur Bank Ganesha (1997-2010), Direktur Bisnis Bank Ganesha (2010-2012), dan Business Development General Manager PT Equity Finance Indonesia (2013- 2014).

Indonesian citizen, 60 years old. He has hold the position of the Company’s Commissioner since 2015 based on Deed No. 46/2015 made before Notary Jose Dima Satria, SH, MKn. He was awarded a Bachelor in Economic degree in Management from Atmajaya University in 1981 and Master of Business Administration from Hull University, London, United Kingdom in 1991.

Before joining the Company, he served as the Vice President Director of PT Gajah Surya Multi Finance (1992), Area Manager of East Java and Bali at PT BDNI (1992-1994), General Manager of Credit Services and Marketing at PT BDNI (1994-1997), President Director of Ganesha Bank (1997-2010), Business Director of Ganesha Bank (2010-2012), and Business Development General Manager at PT Equity Finance Indonesia (2013-2014).

sidharta prawira oetamaKomisarisCommissioner

susanto setionoKomisaris IndependenIndependent Commissioner

55Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

Warga Negara Indonesia, 50 tahun. Menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 1999 berdasarkan Akta No. 46/2015 yang dibuat oleh Notaris Jose Dima Satria, SH, MKn. Memperoleh gelar Sarjana Farmasi dari Universitas Pancasila, Jakarta pada tahun 1991. Beliau adalah pendiri Perseroan.

Saat ini, beliau juga menjabat sebagai Komisaris Utama DLS (sejak 2016), Komisaris PT Prime Restaurant Indonesia (sejak 2013), Direktur KINTL (sejak 2013), Direktur KCP (sejak 2004), Direktur KCM (sejak 2004), Presiden Direktur KVC (sejak 2013), Wakil Komisaris Utama MKI (sejak 2013), Komisaris Utama PT Ixobox Multitren Asia (sejak 2014), dan Presiden Direktur KMI (sejak 2017).

Indonesian citizen, 50 years old. He has hold the position of the Company’s President Director since 1999 based on Deed No. 46/2015 made before Notary Jose Dima Satria, SH, MKn. He was awarded a Bachelor degree in Pharmacy from Pancasila University Jakarta, in 1991. He is the founder of the Company.

Currently, he also serves as the President Commissioner of DLS (since 2016), Commissioner at PT Prime Restaurant Indonesia (since 2013), Director of KINTL (since 2013), Director of KCP (since 2004), Director of KCM (since 2004), President Director of KVC (since 2013), Vice President Commissioner of MKI (since 2013), President Commissioner of PT Ixobox Multitren Asia (since 2014), and President Director of KMI (since 2017).

Warga Negara Indonesia, 51 tahun. Menjabat sebagai anggota Direksi Perseroan tahun 1999 hingga 2015, dan Wakil Presiden Direktur sejak tahun 2015 berdasarkan Akta No. 46/2015 yang dibuat oleh Notaris Jose Dima Satria, SH, MKn. Memperoleh gelar Sarjana Farmasi dari Universitas Pancasila, Jakarta pada tahun 1991.

Beliau memulai karirnya pada Perseroan sebagai Manajer Cabang DLS (1994-1996), General Manager DLS (1996-1999), Direktur KSI (2007-2013), dan Direktur Utama DLS (Mei 2016-Desember 2016). Saat ini, beliau juga menduduki beberapa jabatan pada Entitas Anak maupun Entitas Asosiasi, yaitu Komisaris DLS (sejak 2016), Direktur Utama KCP (sejak 2004), Presiden Direktur KCM (sejak 2003), Komisaris MKI (sejak 2013), Presiden Komisaris RLI (sejak 2016), Presiden Komisaris RKI (sejak 2016), Komisaris KES (sejak 2017), dan Komisaris KMI (sejak 2017).

Indonesian citizen, 51 years old. He was a member of the Company’s Board of Directors from 1999 to 2015, and has been the Vice President Director since 2015 based on Deed No. 46/2015 made before Notary Jose Dima Satria, SH, MKn. He was awarded a Bachelor in Pharmacy from Pancasila University Jakarta in 1991.

He started his career at the Company as Branch Manager of DLS (1994-1996), General Manager of DLS (1996-1999), Director of KSI (2007-2013), and President Director of DLS (May 2016-December 2016). Currently, he also holds several positions in the Subsidiaries and Associated Entity, which are Commissioner of DLS (since 2016), President Director of KCP (since 2004), President Director of KCM (since 2003), Commissioner of MKI (since 2013), President Commissioner of RLI (since 2016), President Commissioner of RKI (since 2016), Commissioner of KES (since 2017), and Commissioner of KMI (since 2017).

Harry sanusiPresiden DirekturPresident Director

Tjiang Likson chandraWakil Presiden DirekturVice President Director

prOFIL dIreksIprOFIL OF the BOard OF dIreCtOrs

56

Warga Negara Indonesia, 45 tahun. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2012 berdasarkan Akta No. 46/2015 yang dibuat oleh Notaris Jose Dima Satria, SH, MKn. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dalam bidang akuntansi dari Universitas Widyatama, Bandung (dahulu Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bandung) pada tahun 1996.

Sebelum menjabat sebagai Direktur Perseroan, beliau pernah menduduki beberapa jabatan dalam Perseroan meliputi Manajer Pabrik (1999- 2004), General Manager (2005-2007) dan Direktur Pabrik dan Pembelian (2008- 2012).

Indonesian citizen, 45 years old. He has been the Company’s Director since 2012 based on Deed No. 46/2015 made before Notary Jose Dima Satria, SH, MKn. He was awarded Bachelor of Economic in Accounting from Widyatama University, Bandung (was Bandung School of Economics) in 1996.

Before serving as the Company’s Director, he held various positions in the Company, such as Factory Manager (1999-2004), General Manager (2005-2007), and Factory and Purchasing Director (2008-2012).

Rody TeoDirekturDirector

Warga Negara Indonesia, 45 tahun. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2013 berdasarkan Akta No. 46/2015 yang dibuat oleh Notaris Jose Dima Satria, SH, MKn. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dalam bidang keuangan dari Universitas Trisakti, Jakarta pada tahun 1994, Post Graduate Diploma dalam bidang keuangan pada tahun 1999 dan Master of Business in Banking and Finance pada tahun 2000, keduanya dari Monash University, Australia, dan Bachelor of Science (Hons) dalam bidang Applied Accounting dari Oxford Brookes University, Inggris pada tahun 2002.

Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau pernah menjabat sebagai Experienced Senior Arthur Andersen, Jakarta (1995-1998), Experienced Senior Arthur Andersen, Melbourne, Australia (1998-1999), PricewaterhouseCoopers Corporate Finance Pte Ltd Singapura (2000-2003), Manajer Geomarket Treasury Schlumberger Oilfield Services (2003), CFO, Financial Controller and Corporate Secretary PT Rig Tenders Indonesia Tbk, Chuan Hup Holdings, Singapura (2003-2008), dan General Manager PT Berlian Laju Tanker Tbk (2008-2013). Selain sebagai Direktur Perseroan, saat ini beliau juga menjabat sebagai Sekretaris Perseroan (sejak 2013), Direktur KINTL (sejak 2013), Presiden Direktur RLI (sejak 2016), Presiden Direktur RKI (sejak 2016), Direktur KES (sejak 2017), dan Direktur KMI (sejak 2017).

Indonesian citizen, 45 years old. He has been the Company’s Director since 2013 based on Deed No. 46/2015 made before Notary Jose Dima Satria, SH, MKn. He was awarded Bachelor of Economic in Finance from Trisakti University, Jakarta, in 1994, Post Graduate Diploma in Finance in 1999 and Master of Business in Banking & Finance in 2000 from Monash University, Australia, and Bachelor of Science (Hons) in Applied Accounting from Oxford Brookes University, United Kingdom, in 2002.

Before joining the Company, he served as Experienced Senior of Arthur Andersen, Jakarta (1995-1998), Experienced Senior of Arthur Andersen, Melbourne, Australia (1998-1999), PricewaterhouseCoopers Corporate Finance Pte. Ltd., Singapore (2000-2003), Manager of Geomarket Treasury of Schlumberger Oilfield Services (2003), CFO, Financial Controller & Corporate Secretary at PT Rig Tenders Indonesia Tbk, Chuan Hup Holdings, Singapore (2003-2008), and General Manager of PT Berlian Laju Tanker Tbk. (2008-2013). In addition to serving as the Company’s Director, currently, he also serves as the Corporate Secretary of the Company (since 2013), Director of KINTL since 2013), President Director of RLI (since 2016), President Director of RKI (since 2016), Director of KES (since 2017), and Director of KMI (since 2017).

peter chaysonDirekturDirector

57Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

Warga Negara Indonesia, 38 tahun. Menjabat sebagai Direktur Independen Perseroan sejak tahun 2017 berdasarkan Akta No. 96/2017 yang dibuat oleh Notaris Irawan Soerodjo, SH, MSi. Memperoleh gelar Diploma dalam bidang Manajemen Pemasaran dari Akademi Kesatuan, Bogor (sekarang STIE Kesatuan) pada tahun 2002 dan Sarjana Manajemen dalam bidang pemasaran dari STIE Triguna, Bogor pada tahun 2004.

Sebelum menjabat sebagai Direktur Independen Perseroan, beliau pernah menjabat sebagai Promotion Manager pada PT Nutrifood Indonesia (2002-2004). Beliau bergabung dengan Perseroan pertama kali pada tahun 2004 sebagai Brand Activation Manager (2004-2006), kemudian menjadi Brand Manager (2006-2008) dan Marketing Manager (2008-2009) pada PT Kino Aid Indonesia, Sales and Marketing Manager Perseroan (2009-2012), Head Division Beverage Perseroan (2012-2014), Product Innovation General Manager (2015-2016), dan Product Innovation Director (2017).

Budi susantoDirektur IndependenIndependent Director

Indonesian citizen, 38 years old. He has been the Company’s Independent Director since 2017 based on Deed No. 96/2017 made before Notary Irawan Soerodjo, SH, MSi. He holds a Diploma in Marketing Management from Akademi Kesatuan, Bogor (now STIE Kesatuan), in 2002, and Bachelor of Management in Marketing from STIE Triguna, Bogor, in 2004.

Prior to his appointment as the Company’s Independent Director, he served as Promotion Manager at PT Nutrifood Indonesia (2002-2004). He joined the Company in 2004 as Brand Activation Manager (2004-2006), then became Brand Manager (2006-2008) and Marketing Manager (2008-2009) at PT Kino Aid Indonesia, Sales and Marketing Manager of the Company (2009- 2012), Head of Beverage Division (2012-2014), General Manager of Product Innovation (2015-2016), and Director of Product Innovation (2017).

58

Warga Negara Indonesia, 68 tahun, menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2015 berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Kino Indonesia Tbk sebagai Pengganti Rapat Dewan Komisaris No. 001/BOC/SK/072015 tanggal 27 Juli 2015 tentang Pembentukan Komite Audit. Memperoleh gelar Sarjana Insinyur Teknik jurusan teknik mesin, Universitas Trisakti.

Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau pernah menjabat sebagai Komisaris di PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (2003-2013), Komisaris di PT Cipta Niaga (2002-2003), Direktur PT Swarindo Musik (1993-2005), Direktur PT Billboard Indonesia (1991-1993), Direktur PT MUREI (1987-1989), Direktur PT Yasulor Indonesia (1986-1987), Division Head PT Tiga Raksa (1985-1986), General Manager PT Mustika Ratu (1983-1985), Management Instructor LPPM (1980-1983), Factory Manager PT Indomat Megah (1979-1980), dan Production Manager PT RJ Reynolds Indonesia (1975-1978).

imam supeno DjojokusumoAnggota Komite AuditMember of Audit Committee

Menjabat sebagai Ketua Komite Audit sejak tahun 2015 berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan sebagai Pengganti Rapat Dewan Komisaris No. 001/BOC/SK/072015 tanggal 27 Juli 2015 tentang Pembentukan Komite Audit dengan masa jabatan sampai dengan berakhirnya RUPS Tahunan tahun 2018.

Profil lengkap Ketua Komite Audit dapat dilihat pada bagian profil Dewan Komisaris.

susanto setionoKetua Komite AuditChairman of Audit Committee

prOFIL kOmIte audItprOFILe OF the audIt COmmIttee

He has been the Chairman of Audit Committee since 2015 based on Decree of the Board of Commissioners as a Substitute to Board of Commissioners’ Meeting No. 001/BOC/SK/072015 dated 27 July 2015 on the Establishment of Audit Committee with term of office until the closing of AGMS in 2018.

Complete profile of the Chairman of Audit Committee can be seen in the Board of Commissioners profile section.

Indonesian citizen, 68 years old, he has been the member of Audit Committee of the Company since 2015 based on Decree of the Board of Commissioners of PT Kino Indonesia Tbk as a Substitute to Board of Commissioners’ Meeting No. 001/BOC/SK/072015 dated 27 July 2015 on the Establishment of Audit Committee. He was awarded Bachelor of Mechanical Engineer, from Trisakti University.

Before joining the Company, he previously worked as Commissioner at PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (2003-2013), Commissioner at PT Cipta Niaga (2002-2003), Director at PT Swarindo Musik (1993-2005), Director at PT Billboard Indonesia (1991-1993), Director at PT MUREI (1987-1989), Director at PT Yasulor Indonesia (1986-1987), Division Head of PT Tiga Raksa (1985-1986), General Manager at PT Mustika Ratu (1983-1985), LPPM Management Instructor (1980-1983), Factory Manager at PT Indomat Megah (1979-1980), and Production Manager at PT RJ Reynolds Indonesia (1975-1978).

Warga Negara Indonesia, 47 tahun, menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2015 yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Kino Indonesia Tbk sebagai Pengganti Rapat Dewan Komisaris No. 001/BOC/SK/072015 tanggal 27 Juli 2015 tentang Pembentukan Komite Audit. Memperoleh gelar Sarjana Pertanian jurusan Agronomi, Universitas Padjajaran.

Selain menjadi anggota Komite Audit Perseroan, beliau juga menjabat sebagai Sekretaris di Koperasi Mandiri Prima Indonesia (sejak 2015). Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau pernah menjabat sebagai Senior Account Officer PT Bank Ganesha (2008-2015), Kepala Group Marketing PT Bank Swadesi (2001-2007), dan Marketing Officer PT Bank Danamon Indonesia (1997-2000).

siswantoroAnggota Komite AuditMember of Audit Committee

Indonesian citizen, 47 years old, he has been the member of Audit Committee of the Company since 2015 and was appointed based on Decree of the Board of Commissioners of PT Kino Indonesia Tbk as a Substitute to Board of Commissioners’ Meeting No. 001/BOC/SK/072015 dated 27 July 2015 on Establishment of Audit Committee. He obtained his Bachelor of Agriculture in Agronomy from Universitas Padjajaran.

In addition to serving as the Company’s Audit Committee member, he concurrently serves as Secretary at Koperasi Mandiri Prima Indonesia (since 2015). Prior to joining the Company, he served as Senior Account Officer at PT Bank Ganesha (2008-2015), Marketing Group Head at PT Bank Swadesi (2001-2007), and Marketing Officer at PT Bank Danamon Indonesia (1997-2000).

59Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

Alfonso Djakaria Rahardja Ketua Komite Nominasi dan RemunerasiChairman of Nomination and Remuneration Committee

Menjabat sebagai Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi sejak tahun 2015 berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan sebagai Pengganti Rapat Dewan Komisaris No. 003/BOC/SK/072015 tanggal 27 Juli 2015 tentang Pembentukan Komite Nominasi dan Remunerasi dengan masa jabatan sampai dengan berakhirnya RUPS Tahunan tahun 2018.

Profil lengkap Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi dapat dilihat pada bagian profil Dewan Komisaris.

Menjabat sebagai anggota Komite Nominasi dan Remunerasi sejak tahun 2015 berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan sebagai Pengganti Rapat Dewan Komisaris No. 003/BOC/SK/072015 tanggal 27 Juli 2015 tentang Pembentukan Komite Nominasi dan Remunerasi dengan masa jabatan sampai dengan berakhirnya RUPS Tahunan tahun 2018.

Profil lengkap anggota Komite Nominasi dan Remunerasi dapat dilihat pada bagian profil Dewan Komisaris.

Adjie Rustam RamdjaAnggota Komite Nominasi dan RemunerasiMember of Nomination and Remuneration Committee

prOFIL kOmIte nOmInasI dan remunerasIprOFILe OF the nOmInatIOn and remuneratIOn COmmIttee

He has been the Chairman of Nomination and Remuneration Committee since 2015, based on Decree of the Board of Commissioners as a Substitute to Board of Commissioners’ Meeting No. 003/BOC/SK/072015 dated 27 July 2015 on the Establishment of Nomination and Remuneration Committee with term of office until the closing of AGMS in 2018.

Complete profile of the Chairman of Nomination and Remuneration Committee can be seen in the Board of Commissioners profile section.

He has been the member of Nomination and Remuneration Committee since 2015, based on Decree of the Board of Commissioners as a Substitute to Board of Commissioners’ Meeting No. 003/BOC/SK/072015 dated 27 July 2015 on the Establishment of Nomination and Remuneration Committee with term of office until the closing of AGMS in 2018.

Complete profile of the member of Nomination and Remuneration Committee can be seen in the Board of Commissioners profile section.

60

Menjabat sebagai anggota Komite Nominasi dan Remunerasi sejak tahun 2015 berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan sebagai Pengganti Rapat Dewan Komisaris No. 003/BOC/SK/072015 tanggal 27 Juli 2015 tentang Pembentukan Komite Nominasi dan Remunerasi dengan masa jabatan sampai dengan berakhirnya RUPS Tahunan tahun 2018.

Profil lengkap anggota Komite Nominasi dan Remunerasi dapat dilihat pada bagian profil Dewan Komisaris.

susanto setionoAnggota Komite Nominasi dan RemunerasiMember of Nomination and Remuneration Committee

He has been the member of Nomination and Remuneration Committee since 2015, based on Decree of the Board of Commissioners as a Substitute to Board of Commissioners’ Meeting No. 003/BOC/SK/072015 dated 27 July 2015 on the Establishment of Nomination and Remuneration Committee with term of office until the closing of AGMS in 2018.

Complete profile of the member of Nomination and Remuneration Committee can be seen in the Board of Commissioners profile section.

Menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak tahun 2015 berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 001/BOD-CEO/SK/072015 tanggal 27 Juli 2015 tentang penunjukan Sekretaris Perusahaan.

Profil lengkap Sekretaris Perusahaan dapat dilihat pada bagian profil Direksi.

peter chaysonSekretaris PerusahaanCorporate Secretary

prOFIL sekretarIs perusahaanprOFILe OF COrpOrate seCretarY

He has been the Corporate Secretary since 2015 based on Decree of Board of Directors No. 001/BOD-CEO/SK/072015 dated 27 July 2015 on the Appointment of Corporate Secretary.

Corporate Secretary profile can be seen in the profile section of Board of Directors.

61Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

Warga Negara Indonesia, 53 tahun, menjabat sebagai Kepala Unit Audit Internal Perseroan sejak tahun 2010 berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Kino Indonesia Tbk tentang Penunjukan Ketua Unit Audit Internal PT Kino Indonesia Tbk No. 002/BOD-CEO/SK/072015. Memperoleh gelar Sarjana Matematika, Universitas Tanjung Pura, Pontianak.

Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau pernah menjabat sebagai Marketing Manager di PT Bank Dagang Nasional Indonesia Tbk (1990-1998), Senior Sales Manager di PT Panin Life (1998-1999) dan Finance Manager di DLS (2000-2001). Sebelum menjabat sebagai Kepala Unit Audit Internal Perseroan, beliau pernah menduduki beberapa jabatan dalam Perseroan meliputi Finance and Accounting Manager (2001-2003), Finance and Accounting General Manager (2003-2007) dan Finance and Accounting Director (2008-2009).

sumanty LieKepala Unit Audit InternalHead of Internal Audit Unit

prOFIL kepaLa audIt InternaLprOFILe OF the InternaL audIt head

Indonesian citizen, 53 years old, she has served as the Head of the Company’s Internal Audit Unit since 2010 based on Decree of Board of Directors of PT Kino Indonesia Tbk on the Appointment of Head of Internal Audit Unit of PT Kino Indonesia Tbk No. 002/BOD-CEO/SK/072015. She obtained Bachelor of Mathematics from Tanjung Pura University, Pontianak.

Before joining the Company, she worked as Marketing Manager at PT Bank Dagang Nasional Indonesia Tbk (1990-1998), Senior Sales Manager at PT Panin Life (1998-1999), and Finance Manager at DLS (2000-2001). Before serving as the Company’s Internal Audit Unit Head, she served some positions in the Company including Finance & Accounting Manager (2001-2003), Finance & Accounting General Manager (2003-2007), and Finance & Accounting Director (2008-2009).

62

kOmpOsIsI pemegang sahamsharehOLders COmpOsItIOn

pemegang saham

shareholders

2017 2016Jumlah saham

(Lembar saham)Total Shares

(Number of Shares)

persentase Kepemilikan (%)

Ownership Percentages (%)

Jumlah saham (Lembar saham)

Total shares (number of shares)

persentase Kepemilikan (%)

ownership percentages (%)

Mencapai 5% atau Lebih5% or More

PT Kino Investindo 992,857,100 69.50 992,857,100 69.50

Harry Sanusi 150,990,000 10.57 150,990,000 10.57DBSSG S/A Nusantara FMCG Limited

153,056,400 10.71 148,364,800 10.39

Di Bawah 5%Below 5%MasyarakatPublic 131,668,000 9.22 136,359,600 9.54

Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor penuhnumber of shares issued & Fully paid

1,428,571,500 100.00 1,428,571,500 100.00

10.57%

10.71%

9.22%

69.50%

Harry Sanusi

DBSSG S/A Nusantara FMCG

Masyarakat / Public

PT Kino Investindo

63Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

status pemegang

sahamshareholders

status

2017 2016Jumlah saham

(Lembar saham)

Total Shares (Number of

Shares)

persentase Kepemilikan

(%)Ownership

Percentages (%)

Total pemegang

sahamTotal

Shareholders

Jumlah saham (Lembar saham)

Total shares (number of

shares)

persentase Kepemilikan

(%)ownership

percentages (%)

Total pemegang

sahamTotal

shareholders

pemegang saham LokalLocal shareholdersPerorangan lokalLocal Individual

172,619,200 12.08 1,542 175,104,300 12.26 1,926

Perseroan TerbatasLimited Liability Company

993,117,769 69.52 10 993,117,700 69.52 19

ReksadanaMutual Funds 2,928,700 0.21 11 4,195,900 0.29 9

pemegang saham AsingForeign shareholdersPerorangan AsingForeign Individual

59,800 0.00 4 222,100 0.02 10

Badan Usaha AsingForeign Business Entity

259,846,031 18.19 37 255,931,500 17.92 50

Total Total Individu LokalLocal Individual

172,619,200 12.08 1,542 175,104,300 12.26 1,926

Individu AsingForeign Individual

59,800 0.00 4 222,100 0.02 10

Institusi LokalLocal Institution

996,046,469 69.73 21 997,313,600 69.81 28

Institusi AsingForeign Institution

259,846,031 18.19 37 255,931,500 17.92 50

TotalTotal 1,428,571,500 100.00 1,604 1,428,571,500 100.00 2,014

64

KoMposisi sAHAM DewAn KoMisARis DAn DiReKsi

pemegang sahamshareholders

Jabatanposition

Jumlah saham (Lembar saham)

Total shares (number of shares)

persentase Kepemilikan (%)ownership percentages (%)

Dewan KomisarisBoard of commissioners

Alfonso Djakaria Rahardja

Presiden Komisaris (Komisaris Independen)President Commissioner (Independent Commissioner)

- -

Adjie Rustam Ramdja KomisarisCommissioner - -

Sidharta Prawira Oetama KomisarisCommissioner - -

Susanto Setiono Komisaris IndependenIndependent Commissioner - -

DireksiBoard of Directors

Harry Sanusi Presiden DirekturPresident Director 150,990,000 10.57

Tjiang Likson Chandra Wakil Presiden DirekturVice President Director - -

Rody Teo DirekturDirector - -

Peter Chayson DirekturDirector 366,800 0.03

Budi Susanto Direktur IndependenIndependent Director - -

TotalTotal 151,356,800 10.59

sHARe coMposiTion oF BoARD oF coMMissioneRs AnD BoARD oF DiRecToRs

65Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

TanggalDate

KeteranganDescription

Jumlah sahamTotal shares

Jumlah saham BeredarTotal shares outstanding

11 Desember 201511 December 2015

Penawaran umum saham perdana Perseroan pada Bursa Efek Indonesia dengan harga nominal Rp100,- per saham dan harga penawaran Rp3.800,- per saham.The Company’s Initial Public Offering at the Indonesia Stock Exchange with nominal price of Rp100 per share and offering price of Rp3,800 per share.

228,541,500 1,428,571,500

Berdasarkan bagan tersebut, Pemegang Saham Utama Perseroan adalah Harry Sanusi, sedangkan Pemegang Saham Pengendali secara langsung adalah PT Kino Investindo dan Harry Sanusi.

Sampai dengan akhir tahun 2017, Perseroan tidak menerbitkan efek selain saham.

pemegang saham utama dan pengendaLImaIn and COntrOLLIng sharehOLders

krOnOLOgI penCatatan sahamChrOnOLOgY OF share LIstIng

krOnOLOgI penCatatan eFek LaInnYaChrOnOLOgY OF Other seCurItIes LIstIng

Based on the chart, the Main Shareholder of the Company is Harry Sanusi, while the direct Controlling Shareholder is PT Kino Investindo and Harry Sanusi.

Harry Sanusi99.00%

Harry Sanusi10.57%

DBSSG S/A Nusantara FMCG Limited

10.71%

Ali Sanusi1.00%

PT Kino Investindo69.50%

PT Kino Indonesia Tbk

Public9.22%

Until the end of 2017, the Company did not issue any securities other than shares.

66

struktur kOrpOrasICOrpOrate struCture

entItas anak, perusahaan asOsIasI, dan perusahaan VenturasuBsIdIarY, assOCIated entItY, and jOInt Venture

Perseroan memiliki 6 Entitas Anak secara langsung, 3 Entitas Anak secara tidak langsung, 1 Entitas Asosiasi, namun tidak memiliki perusahaan ventura.

Informasi terkait Entitas Anak (kepemilikan langsung) ditunjukkan sebagai berikut:

The Company has 6 Direct Subsidiaries, 3 Indirect Subsidiaries, 1 Associated Entity, but has no venture company.

Information related to Subsidiaries (direct ownership is shown as follows:

Harry Sanusi10.57%

Kino VietnamCo Ltd

100.00%

DBSSG S/A Nusantara FMCG Limited

10.71%

Kino Care (M)Sdn Bhd100.00%

PT Kino Investindo69.50%

Kino ConsumerPhilippines Inc

99.99%

PT Kino Indonesia Tbk

Public9.22%

PT DutalestariSentratama

99.90%

PT Morinaga Kino Indonesia

29.40%

PT Ristra Klinik Indonesia80.00%

Kino International

Pte Ltd100.00%

PT Ristra Laboratoris Indonesia

85.00%

PT Kino Ecomm Solusindo99.00%

PT Kino Malee Indonesia

51.00%

67Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

namaname

AlamatAddress

Bidang UsahaLine of Business

Total Aset(Rp)

Total Assets(Rp)

persentase Kepemilikan

(%)Ownership

Percentages (%)

status operasionaloperational

status

PT DutalestariSentratama

Jl. Keamanan No. 85, Kel. Keagungan, Kec. TamansariJakarta Barat

Perdagangan umum, distributor,industri/ pabrik, dan pemberian jasaGeneral trading, distributor, industry/factory, and service provider.

1,107,752,588,672 99.90 Beroperasi sejak 1991Has been in operation since 1991

Kino International Pte Ltd

1557 Keppel Road, #03-18 Singapore 089066

Bisnis jasa penunjangBusiness in Supporting Services

161,959,617,789 100.00 Beroperasi sejak 2013Has been in operation since 2013

PT RistraLaboratorisIndonesia

Gedung Datascrip Lt. 8Jl. Selaparang Blok B-15 Kav. 9, Komplek KemayoranJakarta, 10610

Perindustrian, perdagangan, pengangkutan darat, pergudangan, dan jasaIndustries, trading, land transportation, warehouse and service.

116,307,151,050 85.00 Beroperasi sejak 2016Has been in operation since 2016

PT Ristra KlinikIndonesia

Gedung Datascrip Lt. 8Jl. Selaparang Blok B-15 Kav. 9, Komplek KemayoranJakarta, 10610

Pemberian jasa pemeliharaan tubuhdan kesehatan dan perdaganganProviding body and health care services and trading

15,853,411,003 80.00 Beroperasi sejak 2016Has been in operation since 2016

PT Kino Ecomm Solusindo

Gedung Datascrip Lt. 8Jl. Selaparang Blok B-15 Kav. 9, Komplek KemayoranJakarta, 10610

Perdagangan melalui sistem elektronik, pemesanan pos atau internet (e-commerce).Trading through electronic systems, mail order or internet (e-commerce).

2,952,839,831 99.00 Beroperasi sejak 2017Has been in operation since 2017

PT Kino Malee Indonesia

Kino Tower Lt. 22Jl. Sutera Boulevard No. 01, Kota Tangerang, 15143

Industri minuman ringan dan minuman lainnya.Manufacture of soft drinks and other beverages.

40,004,818,218 51.00 Belum beroperasiHas not been in operation

Informasi terkait Entitas Anak (kepemilikan tidak langsung) ditunjukkan sebagai berikut:

Information related to Subsidiaries (indirect ownership) is shown as follows:

68

namaname

AlamatAddress

Bidang UsahaLine of Business

Total Aset(Rp)

Total Assets(Rp)

persentase Kepemilikan

(%)ownership

percentages (%)

status operasionaloperational

status

Kino Care (M)Sdn Bhd

A-3-01, Block Allamanda, 10 Boulevard, Lebuhraya Sprint, Jl. PJU 6A, 47400 Petaling Jaya, Selangor Darul Ehsan, Malaysia

Perdagangan produk-produk rumah tangga dan pemeliharaan dan perawatan tubuhTrade of household products and personal care

18,943,670,272 100.00 Beroperasi sejak 2003Has been in operation since 2003

Kino ConsumerPhilippines Inc

Warehouse No. 6, 6050 Cayetano Avenue Diversion Road, Barangay Ususan, Taguig City, Philippines 1632

Agen penjual produk barang konsumenAgent selling products of consumer goods

75,384,023,857 99.99 Beroperasi sejak 2004Has been in operation since 2004

Kino VietnamCo Ltd

Suite 1201, 12th floor, Citilight Tower No. 45, Vo Thi Sau Street, Dakao Ward, District 1, Ho Chi Minh City

Ekspor dan impor produk-produk kosmetikExport and import of cosmetic products

7,780,410,607 100.00 Beroperasi sejak 2013Has been in operation since 2013

Informasi terkait Entitas Asosiasi ditunjukkan sebagai berikut:

namaname

AlamatAddress

Bidang UsahaLine of Business

Total Aset(Rp)

Total Assets(Rp)

persentase Kepemilikan

(%)ownership

percentages (%)

status operasionaloperational

status

PT Morinaga Kino Indonesia

Gedung Plaza Summarecon Lt. 6, Jl. Boulevard Raya Gading Serpong Blok M5 No. 3Tangerang 15810

Produksi dan penjualan produk makananProduction and sale of food products

565,142,113,829 29.40 Beroperasi sejak 2013Has been in operation since 2013

pT DUTALesTARi senTRATAMA (DLs)

PT Dutalestari Sentratama adalah perseroan terbatas yang berkedudukan di Kota Administrasi Jakarta Barat yang didirikan menurut dan berdasarkan ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan Negara Republik Indonesia, terutama Undang-Undang Perseroan Terbatas. DLS didirikan berdasarkan Akta Pendirian Notaris Anthony Djoenardi, SH No. 159 tanggal 28 Agustus 1991 yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C2-9848HT.01.01.Th.94 tanggal 27 Juni 1994 dan telah didaftarkan dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Barat No. 1640/1994 tanggal 12 Agustus 1994, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 98 tanggal 9 Desember 1994, Tambahan No. 10106/1994.

Information related to Associated Entities is shown as follows

pT DUTALesTARi senTRATAMA (DLs)

PT Dutalestari Sentratama is a limited liability company that is domiciled in West Jakarta, duly incorporated by and based on the legal provisions and laws and regulations of the Republic of Indonesia, especially Law of Limited Liability Company. DLS was incorporated based on Notarial Deed of Incorporation of Anthony Djoenardi, SH, No. 159 dated 28 August 1991, which has obtained approval from the Minister of Justice under the Decree No. C2-9848HT.01.01.Th.94 dated 27 June 1994 and has been registered in the Register Book at the District Court Office of West Jakarta No. 1640/1994 dated 12 August 1994 and has been announced in Official Gazette of the Republic of Indonesia No. 98 dated 9 December 1994, Supplement No. 10106/1994.

69Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

Sejak pendirian, Anggaran Dasar DLS telah beberapa kali mengalami perubahan, sebagaimana terakhir kali diubah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 40 tanggal 13 Oktober 2017 yang dibuat di hadapan Notaris Jose Dima Satria, SH, MKn di Jakarta dengan pemberitahuan perubahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU.AH.01.03-0182000 tanggal 18 Oktober 2017. Kegiatan usaha DLS adalah bergerak di bidang distribusi.

Pengurus DLS sebagai berikut :Komisaris Utama : Harry SanusiKomisaris : Tjiang Likson ChandraDirektur Utama : Andi Muhammad SolehDirektur : Tobing ParaliDirektur : Iwan Tamsil

Kino inTeRnATionAL pTe LTD (KinTL)

Kino International Pte Ltd adalah perusahaan yang berkedudukan di Singapura yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan yang berlaku di Singapura pada tanggal 26 Desember 2013. Kegiatan usaha KINTL adalah bergerak di bidang aktivitas bisnis jasa penunjang.

Berdasarkan perubahan data pada Accounting and Corporate Regulatory Authority (ACRA) tanggal 26 Mei 2017, pengurus KINTL sebagai berikut:Direktur : Harry SanusiDirektur : Peter ChaysonDirektur dan Sekretaris : Tan Koh Sing

KINTL merupakan Entitas Induk dari 3 perusahaan dalam Grup Kino yang berlokasi di mancanegara yang diuraikan sebagai berikut:

Kino cARe (M) sDn BHD (KcM)Kino Care (M) Sdn Bhd adalah perusahaan yang berkedudukan di Malaysia yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan yang berlaku di Malaysia pada tanggal 29 Juli 2003. Kegiatan usaha KCM adalah bergerak di bidang perdagangan produk-produk rumah tangga dan pemeliharaan dan perawatan tubuh.

Pengurus KCM sebagai berikut:Direktur : Harry SanusiDirektur : Tjiang Likson ChandraDirektur : Toh Boon Huat

Kino consUMeR pHiLippines inc (Kcp)Kino Consumer Philippines Inc adalah perusahaan yang berkedudukan di Filipina yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan yang berlaku di Filipina pada tanggal 30 Januari 2004. Kegiatan usaha KCP adalah bergerak di bidang agen penjual produk barang konsumen.

Since its establishment, DLS Articles of Associations have been amended for several times, as lastly amended based on Deed of Shareholders Resolution No. 40 dated 13 October 2017, made before Notary Jose Dima Satria, SH, MKn, in Jakarta and its amendment notification from the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in the Decree No. AHU.AH.01.03-0182000 dated 18 October 2017. DLS business activity is engaging in distribution sector.

DLS Management is as follows :President Commissioner : Harry SanusiCommissioner : Tjiang Likson ChandraPresident Director : Andi Muhammad SolehDirector : Tobing ParaliDirector : Iwan Tamsil

Kino inTeRnATionAL pTe LTD (KinTL)

Kino International Pte Ltd is a company domiciled in Singapore, which was incorporated based on and in accordance with the applicable laws and regulations in Singapore on 26 December 2013. KINTL business activity is in supporting service business activity field.

Based on data changes in Accounting and Corporate Regulatory Authority (ACRA) on 26 May 2017, KINTL management is as follows:Director : Harry SanusiDirector : Peter ChaysonDirector and Secretary : Tan Koh Sing

KINTL is a Parent Entity of 3 companies in the Kino Group located overseas as described below:

Kino cARe (M) sDn BHD (KcM)Kino Care (M) Sdn Bhd is a company domiciled in Malaysia, which was incorporated based on and in accordance with the applicable laws and regulations in Malaysia on 29 July 2003. KCM’s business activity is trading of household products and personal care.

KCM Management is as follows:Director : Harry SanusiDirector : Tjiang Likson ChandraDirector : Toh Boon Huat

Kino consUMeR pHiLippines inc (Kcp)Kino Consumer Philippines Inc is a company domiciled in the Philippines, which was incorporated based on and in accordance with the applicable laws and regulations in the Philippines on 30 January 2004. KCP’s business activity is as an agent of seller of consumer goods products.

70

Pengurus KCP sebagai berikut:Presiden Direktur : Tjiang Likson ChandraDirektur : Harry SanusiSekretaris Perusahaan : Juan Carlos R Bondoc

Kino vieTnAM co LTD (Kvc)Kino Vietnam Co Ltd adalah perusahaan yang berkedudukan di Ho Chi Minh, Vietnam yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan yang berlaku di Vietnam pada tanggal 3 April 2013. Kegiatan usaha KVC adalah bergerak di bidang ekspor dan impor produk-produk kosmetik.

Pengurus KVC sebagai berikut:Presiden : Harry SanusiPerwakilan Hukum : Toh Boon Huat

pT RisTRA LABoRAToRis inDonesiA (RLi)

PT Ristra Laboratoris Indonesia adalah perseroan terbatas yang didirikan oleh Perseroan bersama dengan dr. Retno Iswari yang memproduksi produk-produk cosmetodermatology, yaitu kosmetik yang memiliki efek menyembuhkan. RLI didirikan berdasarkan Akta Notaris Audrey Tedja, SH, MKn No. 14 tanggal 29 Juni 2016 yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0032288.AH.01.01.TAHUN 2016 tanggal 14 Juli 2016. Kegiatan usaha RLI adalah bergerak di bidang perindustrian, perdagangan, pengangkutan darat, pergudangan, dan jasa.

Pengurus RLI sebagai berikut:Komisaris Utama : Tjiang Likson ChandraKomisaris : Retno IswariKomisaris : Savitri Pardani TranggonoDirektur : Peter Chayson

pT RisTRA KLiniK inDonesiA (RKi)

PT Ristra Klinik Indonesia adalah perseroan terbatas yang didirikan oleh Perseroan bersama dengan dr. Retno Iswari yang memberikan jasa perawatan kulit sekaligus menjual produk-produk yang diproduksi oleh RLI. RKI didirikan berdasarkan Akta Notaris Audrey Tedja, SH, MKn No. 13 tanggal 29 Juni 2016 yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0032295.AH.01.01.TAHUN 2016 tanggal 14 Juli 2016. Kegiatan usaha RKI adalah bergerak di bidang pemberian jasa pemeliharaan tubuh dan kesehatan dan perdagangan.

Sejak pendirian, Anggaran Dasar RKI telah mengalami perubahan, sebagaimana diubah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 6 tanggal 4 April 2017 yang dibuat dihadapan Notaris Audrey Tedja, SH, MKn di Jakarta.

KCP Management is as follows:President Director : Tjiang Likson ChandraDirector : Harry SanusiCorporate Secretary : Juan Carlos R Bondoc

Kino vieTnAM co LTD (Kvc)Kino Vietnam Co Ltd is a company domiciled in Ho Chi Minh, Vietnam, which was incorporated based on and in accordance with the applicable laws and regulations in Vietnam on 3 April 2013. KVC’s business activity is in export and import of cosmetic products.

KVC Management is as follows:President : Harry SanusiLegal Representative : Toh Boon Huat

pT RisTRA LABoRAToRis inDonesiA (RLi)

PT Ristra Laboratoris Indonesia is a limited liability company incorporated by the Company with dr. Retno Iswari that produces cosmetodermatology products, which are cosmetics with healing effect. RLI was established based on Notarial Deed of Audrey Tedja, SH, MKn No. 14 dated 29 June 2016, which was validated by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia with the Decree No. AHU-0032288.AH.01.01.TAHUN 2016 dated14 July 2016. RLI’s business activity is in the fields of industry, trade, land transportation, warehousing, and services.

RLI Management is as follows:President Commissioner : Tjiang Likson ChandraCommissioner : Retno IswariCommissioner : Savitri Pardani TranggonoDirector : Peter Chayson

pT RisTRA KLiniK inDonesiA (RKi)

PT Ristra Klinik Indonesia is a limited liability company incorporated by the Company and dr. Retno Iswari, which provides skin treatment services and sells products that are manufactured by RLI. RKI was incorporated based on Notarial Deed of Audrey Tedja, SH, MKn No. 13 dated 29 June 2016, which was validated by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia with the Decree No. AHU-0032295.AH.01.01.TAHUN 2016 dated 14 July 2016. RKI business activity is in the fields of providing body care services and health and trade.

Since its establishment, RKI Articles of Associations have been amended for several times, as lastly amended based on Deed of Shareholders Resolution No. 6 dated 4 April 2017, made before Audrey Tedja, SH, MKn, a Notary in Jakarta.

71Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

Pengurus RKI sebagai berikut:Presiden Komisaris : Tjiang Likson ChandraKomisaris : dr. Indira ParwitasariKomisaris : Savitri Pardani TranggonoDirektur : Peter Chayson

pT Kino ecoMM soLUsinDo (Kes)

PT Kino Ecomm Solusindo adalah perseroan terbatas yang berkedudukan di Jakarta Pusat yang didirikan menurut dan berdasarkan ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan Negara Republik Indonesia, terutama Undang-Undang Perseroan Terbatas. KES didirikan berdasarkan Akta Notaris Dr. Irawan Soerodjo, SH, MSi No. 36 tanggal 2 Maret 2017 yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0012583.AH.01.01.TAHUN 2017 tanggal 15 Maret 2017. Kegiatan usaha KES adalah bergerak di bidang perdagangan melalui sistem elektronik, pemesanan pos atau internet (e-commerce), meliputi transaksi perdagangan berbagai produk melalui pemesanan dan/atau transaksi lewat surat atau internet, perdagangan melalui media jaringan elektronika, telepon, televisi ataupun media eletronik lainnya.

Pengurus KES sebagai berikut:Komisaris : Tjiang Likson ChandraDirektur : Peter Chayson

pT Kino MALee inDonesiA (KMi)

PT Kino Malee Indonesia adalah perseroan terbatas yang didirikan oleh Perseroan bersama dengan Malee Capital Company Limited. KMI berdasarkan Akta Notaris Audrey Tedja, SH, MKn No. 46 tanggal 30 November 2017 yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0054995.AH.01.01.TAHUN 2017 tanggal 5 Desember 2017. Kegiatan usaha KMI adalah bergerak di bidang industri minuman ringan dan minuman lainnya, serta memperdagangkan atau memasarkan hasil usaha tersebut untuk pasaran dalam negeri maupun luar negeri.

Pengurus KMI sebagai berikut:Komisaris : Tjiang Likson ChandraPresiden Direktur : Harry SanusiDirektur : Peter ChaysonDirektur : Opas Lopansri

RKI Management is as follows:President Commissioner : Tjiang Likson ChandraCommissioner : dr. Indira ParwitasariCommissioner : Savitri Pardani TranggonoDirector : Peter Chayson

pT Kino ecoMM soLUsinDo (Kes)

PT Kino Ecomm Solusindo is a limited liability company domiciled in Central Jakarta, duly incorporated by and based on the legal provisions and laws and regulations of the Republic of Indonesia, especially Law of Limited Liability Company. KES was incorporated based on Notarial Deed of Dr. Irawan Soerodjo, SH, MSi No. 36 dated 2 March 2017, which was validated by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia with the Decree No. AHU-0012583.AH.01.01.TAHUN 2017 dated 15 March 2017. KES business activities are in the fields of trading through electronic systems, mail order, or internet (e-commerce), including trading transactions of various products through ordering and/or transactions by mail or internet, trading via electronic media network, telephone, television, or other electronic media.

KES Management is as follows:Commissioner : Tjiang Likson ChandraDirector : Peter Chayson

pT Kino MALee inDonesiA (KMi)

PT Kino Malee Indonesia is a limited liability company incorporated by the Company and Malee Capital Company Limited. KMI was incorporated based on the Notarial Deed of Audrey Tedja, SH, MKn No. 46 dated 30 November 2017, which was validated by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia with the Decree No. AHU-0054995.AH.01.01.TAHUN 2017 dated 5 December 2017. KMI’s business activities are in the industry of soft drinks and other beverages, as well as trading or marketing such business products in the domestic market and overseas.

KMI Management is as follows:Commissioner : Tjiang Likson ChandraPresident Director : Harry SanusiDirector : Peter ChaysonDirector : Opas Lopansri

72

pT MoRinAGA Kino inDonesiA (MKi)

PT Morinaga Kino Indonesia adalah Entitas Asosiasi yang bergerak di bidang produksi dan penjualan produk makanan, seperti kembang gula (permen), minuman serbuk, dan makanan ringan. MKI didirikan berdasarkan Akta Notaris Dr. Fulgensius Jimmy HLT, SH, MH, MM, No. 40 tanggal 19 Juli 2013 yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-40874.AH.01.01.TAHUN 2013 tanggal 26 Juli 2013. Berdasarkan Akta Notaris Dr. Fulgensius Jimmy HLT, SH, MH, MM No. 27 tanggal 9 Oktober 2013 yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-53444.AH.01.02 TAHUN 2013 tanggal 22 Oktober 2013. MKI meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp72.857.000.000,- yang seluruhnya diambil bagian oleh Morinaga, sehingga kepemilikan saham MKI oleh Perseroan menjadi sebesar 29,40%.

pT MoRinAGA Kino inDonesiA (MKi)

PT Morinaga Kino Indonesia is an Associated Entity in the fields of production and sale of food products, such as confectionery (candy), powder drinks, and snacks. MKI was incorporated based on Notarial Deed of Dr. Fulgensius Jimmy HLT, SH, MH, MM, No. 40 dated 19 July 2013, which was validated by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia with the Decree No. AHU-40874.AH.01.01.TAHUN 2013 date 26 July 2013. Based on Notarial Deed of Dr. Fulgensius Jimmy HL T, SH, MH, MM No. 27 dated 9 October 2013 which was validated by the Minister of Law and Human Rights of The Republic of Indonesia No. AHU-53444.AH.01.02 TAHUN 2013 dated 22 October 2013. MKI increased its issued and fully paid capital of Rp72,857,000,000, which was the entire portion was taken by Morinaga, and thus, MKI share ownership of the Company became 29.40%.

73Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

Lembaga dan profesi

institution and profession

namaname

Jasa yang Diberikanservices provided

periodeperiod

AlamatAddress

Fee(Rp)

Biro Administrasi EfekShare Registrar Bureau

PT Datindo Entrycom Penerimaan dan pemesananSaham, pencatatan Daftar Pemegang Saham Perseroan dan perubahannyaShares Admission and Subscription, recording of the Company’s Shareholders Register and its changes

2017 Jl. Hayam Wuruk No. 28, Jakarta Pusat, 10120

40,000,000

Kantor Akuntan PublikPublic Accountant Firm

Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan (member of Crowe Horwath International)

Audit Laporan KeuanganFinancial Statements Audit

2017 Cyber 2 Tower Lt. 20 Jl. HR Rasuna Said Blok X-5 Kav. 13Jakarta, 12950

425,000,000

NotarisNotary

Jose Dima Satria SH, MKn

Dr. Irawan Soerodjo, SH, MSi

Audrey Tedja, SH, MKn

Pembuatan akta-akta PerseroanProcuring Company’s deeds

Pembuatan akta-akta PerseroanProcuring Company’s deeds

Pembuatan akta-akta PerseroanProcuring Company’s deeds

2017

2017

2017

Komplek Rukan Fatmawati Mas II/210

Jl. KH Zainul Arifin No. 2, Komp. Ketapang Indah Blok B-2 No. 4-5 Jakarta, 11140

Jl. Tanjung Duren Selatan No. 12 Jakarta Barat, 11470

42,400,000(gabungan/combined)

Penilai IndependenIndependent Assessor

KJPP Susan Widjojo & Rekan

Pemeriksaan dan penilaian atas nilai pasar aset tetap Perseroan Inspection and assessment of the market value of the Company’s fixed assets

2017 Menara Batavia Lt. 28 Jl. KH Mas Mansyur No. 126 Jakarta, 10220

215,000,000

Otoritas Pasar ModalCapital Market Authority

Otoritas Jasa KeuanganFinancial Services Authority

Pengatur dan pengawas yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di sektor jasa keuanganIntegrated regulators and supervisors of all activities in the financial services sector

2017 Gedung Sumitro Djojohadikusumo Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta, 10710

150,000,000

xxx

LemBaga penunjang pasar mOdaLCapItaL market suppOrtIng InstItutIOns

74

Lembaga dan profesi

institution and profession

namaname

Jasa yang Diberikanservices provided

periodeperiod

AlamatAddress

Fee(Rp)

Pencatatan dan Perdagangan SahamShare Registration and Trading

PT Bursa Efek Indonesia

Penyelenggara dan penyedia sistem dan/atau sarana untuk melakukan perdagangan dan transaksi jual beli efek Organizer and system provider and/or means to conduct trading and sale and purchase securities transactions

2017 Gedung Bursa Efek Indonesia Tower IJl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta, 12190

250,000,000

Administrasi SahamShare Administration

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia

Penyelenggara dan penyedia sistem kustodian saham Perseroan Organizer and provider of the Company’s stock custodial system

2017 Gedung Bursa Efek Indonesia Tower I Lt. 5 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53Jakarta, 12190

10,000,000

Untuk memperoleh informasi secara komprehensif mengenai Perseroan, telah disediakan akses informasi seluas-luasnya bagi Pemegang Saham serta masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan dan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai Perseroan setiap waktu melalui:

seKReTARis peRUsAHAAn

Peter Chayson

Kantor KorespondensiGedung Datascrip Lt. 9Jl. Selaparang Blok B15 Kav. 9Komplek KemayoranJakarta, 10610T : (021) 654 5422F : (021) 654 6780E : [email protected] : www.kino.co.id

akses InFOrmasIInFOrmatIOn aCCess

To obtain comprehensive information about the Company, the widest access to information for Shareholders and the community and all stakeholders and to obtain further information about the Company at all times is available through:

coRpoRATe secReTARY

Peter Chayson

Correspondence OfficeGedung Datascrip Lt. 9Jl. Selaparang Blok B15 Kav. 9Komplek KemayoranJakarta, 10610T : (021) 654 5422F : (021) 654 6780E : [email protected] : www.kino.co.id

75Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

analisis dan Pembahasan manajemen

Management Discussion and Analysis

Tinjauan EkonomiEconomic Overview

78

Pada tahun 2017, perekonomian global mengalami pertumbuhan positif. Sumber pertumbuhan ekonomi berasal dari negara maju dan negara berkembang. Di negara maju, perekonomian Amerika Serikat (AS) mengalami pertumbuhan yang ditopang oleh konsumsi yang stabil dan investasi yang meningkat. Sejalan dengan AS, perekonomian Eropa juga mengalami pemulihan yang didukung oleh kinerja konsumsi dan ekspor. Kinerja konsumsi didukung oleh meningkatnya tingkat pendapatan dan kinerja ekspor tumbuh lebih tinggi yang didukung oleh pemulihan perdagangan dunia dan pelemahan mata uang Euro. Negara maju lainnya di Asia yang mengalami pertumbuhan adalah Tiongkok. Perbaikan ekonomi Tiongkok didorong oleh meningkatnya konsumsi dan ekspor, di tengah kebijakan rebalancing yang ditempuh. Konsumsi menjadi kekuatan utama pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang didukung oleh kinerja positif pasar tenaga kerja yang sejalan dengan menurunnya angka pengangguran dan meningkatnya tingkat penjualan ritel, serta tingginya pertumbuhan kredit rumah tangga. Kinerja ekspor juga mengalami peningkatan signifikan yang didorong oleh peningkatan permintaan ekspor ke AS.

Sedangkan di negara berkembang, perekonomian Indonesia tumbuh membaik di sepanjang tahun 2017. Pertumbuhan tersebut mencapai 5,07%, lebih tinggi dibandingkan tahun 2016 sebesar 4,90%. Hal ini khususnya dikarenakan adanya dukungan pertumbuhan pembentukan modal tetap bruto sebesar 6,15%, serta ekspor dan impor barang dan jasa yang masing-masing sebesar 9,09%, dan 8,06%.

UraianDescription

pertumbuhan pDB (%)GDp Growth (%)

2017 2016Kuartal I / Quarter I 5.00 4.90Kuartal II / Quarter II 5.00 5.20Kuartal III / Quarter III 5.06 5.00Kuartal IV / Quarter IV 5.07 4.90

sumber / source : Badan Pusat Statistik / BPS-Statistics Indonesia

Progres pertumbuhan ekonomi ini didukung dengan inflasi dan nilai tukar Rupiah yang stabil, serta kenaikan Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) yang mencapai 121,01 pada tahun 2017, lebih tinggi dibandingkan tahun lalu sebesar 112,76%. Kondisi tersebut terjadi di tengah kenaikan harga secara simultan yang telah mendorong laju pertumbuhan pendapatan industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG).

Namun, dari sisi pengeluaran konsumsi rumah tangga, mengalami perlambatan yang hanya tumbuh 4,95%, lebih rendah dari tahun 2016 sebesar 5,01%. Terdapat indikasi bahwa penurunan konsumsi rumah tangga pada konsumen telah beralih kepada peningkatan pengeluraran untuk tabungan dan investasi. Hal ini tercermin oleh peningkatan pada jumlah rekening maupun nominal simpanan di atas Rp2 miliar. Selain itu, perlambatan juga dipengaruhi oleh adanya indikasi pergeseran pola konsumsi dari kebutuhan non-leisure (makanan dan pakaian) ke kebutuhan leisure (rekreasi, hotel, dan restoran).

In 2017, the global economy experienced a positive growth. Sources of economic growth came from the developed and developing countries. In the developed countries, the economy of the United States (USA) experienced a positive growth supported by stable consumption and increased investment. In line with the US, the European economy also recovered by the support from the consumption and export performance. The consumption performance was supported by the increase of income and export performance supported by the recovery of world trade and the weakening of the Euro currency.

Other developed country in Asia that experienced positive growth was China. China’s economic recovery was driven by the rise of consumption and exports, amid the rebalancing policies taken. Consumption was a major driving force in China’s economic growth, supported by the labor market’s positive performance in line with the decline of unemployment and the rise of retail sales, as well as the high growth in household credit. Export performance also experienced a significant increase driven by the increase of export demand to the US.

While in the developing countries, Indonesian economy improved throughout 2017. The growth reached 5.07%, higher than that of 2016, which was 4.90%. This was particularly due to the support of growth in gross fixed capital establishment of 6.15%, and exports and imports of goods and services, respectively by 9.09% and 8.06%.

The progress of economic growth was supported by the inflation and stable Rupiah exchange rate, and the increase of Consumer Confidence Index at 121.01 in 2017, higher than that of last year, which was 112.76%. This condition happened amid the simultaneous price increase that had driven the growth rate of revenues of Fast Moving Consumer Goods (FMCG) industry.

However, household consumption expenditure experienced a slowing growth of only 4.95%, lower than that of 2016, which was 5.01%. There was an indication that the decline in household consumption on consumers had shifted to the increase of expenditure for savings and investment. This was reflected by an increase in the number of accounts and nominal deposits of over Rp2 billion. In addition, the slowdown was also influenced by the indication of shifting consumption pattern from non-leisure needs (food and clothing) to leisure needs (recreation, hotels, and restaurants).

79Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

Salah satu produk FMCG yang menjadi pengeluaran terbesar bagi para konsumen di Indonesia adalah food. FMCG food merupakan produk yang mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan produk lainnya karena memiliki masa penggunaan dan penjualan yang relatif cepat. Saat ini, konsumen mencari produk yang dapat menunjang hidup yang lebih sehat. Hal ini mendorong pertumbuhan kategori produk-produk yang menawarkan manfaat kesehatan.

Selain itu, produk FMCG dari segmen Personal Care juga berhasil meningkatkan perfomanya seiring dengan meningkatnya kesadaran konsumen akan kesehatan yang mendorong konsumen untuk mengadaptasi gaya hidup sehat dan mulai beralih pada produk-produk yang terbuat dari bahan-bahan alami atau menawarkan manfaat kesehatan.

Di sisi lain, tingkat mobilitas yang tinggi di kalangan masyarakat, terutama di daerah perkotaan, mendorong setiap orang untuk menyelesaikan semuanya dalam waktu singkat. Hal ini memaksa konsumen untuk senantiasa mencari cara untuk membuat hidup lebih sederhana dan mudah.

BeveRAGes

FMcG in HoMe i inDonesiA URBAn+RURAL

52 weeks YoY comparisonFY 2016FY 2017

FooD

DiARY

peRsoAL cARe

HoMe cARe

Frequency volume per Trip (Unit) spend per Trip (iDR) price per Unit (iDR)

-9% +4% +12% +8%

-4% +1% +16% +15%

+1% +2% +0%

+12% +13% +1%

+2% +15% +13%

+2%

300 6 20.000 4.000 6.000 8.000200 4 10.000 2.000100 2 0 0

-6%

-10%

sumber / source : Kantar Worldpanel

Menurut Kantar Worldpanel Indonesia, untuk memenangkan pangsa pasar Indonesia di penghujung tahun 2017 ini, para pelaku bisnis perlu membidik peluang yang tepat berdasarkan 6 tren esensial. 1. Membangun relevansi produk terhadap tren kesehatan,

kenyamanan, dan kebahagiaan;2. Memperluas portofolio produk untuk mendukung setiap

momen seiring dengan penurunan frekuensi belanja;3. Peningkatan aspirasi masyarakat ekonomi kelas bawah; 4. Pertumbuhan kota sekunder;5. Evolusi dari format yang berbeda untuk pasar modern; dan6. Bangkitnya aktivitas belanja online.

One of the FMCG products with the highest expenditure for consumers in Indonesia is food. FMCG food is a product that experienced a higher growth compare to that of other products as it has relatively fast period of use and sales. Currently, consumers are looking for products that can support a healthier life. This encourages the growth of categories of products that offer health benefits.

In addition, FMCG products from the Personal Care segment also succeeded in improving its performance along with the increase of consumer awareness on health which led to consumers’ adaptation to a healthy lifestyle and switch to products made of natural ingredients or that offer health benefits. On the other hand, the high mobility especially in urban areas, encouraged everyone to complete everything in a short time. This forced consumers to constantly look for ways to make life simpler and easier.

According to Kantar Worldpanel Indonesia, to win Indonesian market share in the end of 2017, business people needed to target the right opportunities based on 6 essential trends.

1. Building product relevance to health, comfort, and happiness trends;

2. Expanding product portfolio to support each moment as the shopping frequency decreases;

3. Increasing aspirations of lower-class economies; 4. Growth of the secondary city;5. The evolution of different formats for modern markets;

and6. The rise of online shopping activities.

tInjauan IndustrIIndustrIaL OVerVIew

80

tInjauan OperasIOnaLOperatIOnaL OVerVIew

Berdasarkan Laporan Keuangan, segmen operasi Perseroan dibagi dalam 4 segmen, yaitu pemeliharaan dan perawatan tubuh, minuman, makanan, serta farmasi, yang dijelaskan sebagai berikut:

seGMen pRoDUK peMeLiHARAAn DAn peRAwATAn TUBUH

pRoses pRoDUKsi

Proses produksi produk pemeliharaan dan perawatan tubuh melalui tahapan sebagai berikut:

Packaging

Persiapan Penimbangan Material

Penyimpanan Dalam Gudang

Inspeksi

Selesai

Mengikuti Prosedur Pengendalian Produk yang tidak sesuai

Inspeksi

Inspeksi

Inspeksi

Mixing

Filling

Tidak Memenuhi Persyaratan

Tidak Memenuhi Persyaratan

Memenuhi PersyaratanMemenuhi Persyaratan

Tidak Memenuhi Persyaratan

Tidak Memenuhi Persyaratan

Tidak Memenuhi PersyaratanMemenuhi Persyaratan

Memenuhi Persyaratan

Memenuhi Persyaratan

Memenuhi Persyaratan

Proses produksi dimulai dengan menimbang material sesuai dengan catatan produksi yang direncanakan (batch record) untuk selanjutnya dilakukan pencampuran bahan baku dalam suatu wadah untuk menghasilkan ruahan. Ruahan-ruahan tersebut kemudian diolah menjadi bahan jadi yang siap dikemas. Proses pengemasan dimulai sejak tahapan filling, dimana bahan jadi yang siap dikemas dibungkus dengan kemasan primer, diberi label dan dilanjutkan dengan tahapan packaging untuk mengemas produk jadi ke dalam kotak karton. Produk yang sudah selesai diproduksi akan disimpan di dalam gudang barang jadi. Pada setiap tahapan produksi, tim Quality Assurance (QA)/Quality Control (QC) melakukan pemeriksaan secara sampling. Hanya material yang sudah memenuhi standar kualitas yang ditetapkan akan dilanjutkan ke tahap berikutnya, sedangkan material yang belum memenuhi standar akan diproses ulang mengikuti prosedur pengendalian produk yang tidak sesuai.

In accordance with the Financial Statements, the Company’s operating segments are divided into 4 segments, which are personal care, beverages, food, and pharmaceutical as described below:

peRsonAL cARe pRoDUcT seGMenT

pRoDUcTion pRocess

The production process of personal care products is as follows:

The production process begins by weighing the material in accordance with the planned batch record for subsequent mixing of raw materials in a container for bulk product. The bulk products are then processed into ready-to-pack materials. The packing process begins at the filling stage, where the ready-to-pack materials are wrapped in primary packaging, labeled, and followed by packaging stages to pack the finished product into a carton box. The finished product will be stored in the finished goods warehouse. At each stage of production, the Quality Assurance (QA)/Quality Control (QC) team will conduct sampling. Only materials that meet the specified quality standards will proceed to the next stage, while materials that have not met the standards will be reprocessed following the control procedures of improper product.

81Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

KApAsiTAs pRoDUKsi

Pabrik Perseroan yang berfokus pada produksi produk pemeliharaan dan perawatan tubuh berlokasi di Cikembar, Sukabumi, Jawa Barat. Pabrik tersebut didirikan pada tahun 1999 dengan 50 lini produksi sampai dengan 31 Desember 2017. Perseroan juga memiliki pabrik yang berlokasi di Citeureup, Bogor, Jawa Barat yang merupakan hasil dari proses akuisisi dan dikelola oleh Entitas Anak Perseroan, yaitu PT Ristra Laboratoris Indonesia.Sampai dengan 31 Desember 2017, pabrik ini memiliki 4 lini produksi.

voLUMe pRoDUKsi

Dari kedua pabrik tersebut, Perseroan mampu menghasilkan produk pemeliharaan dan perawatan tubuh dengan volume sebagai berikut:

(dalam Kiloliter)

UraianDescription 2017 2016

pertumbuhanGrowth

Kiloliter %Volume ProduksiProduction Volume

13,907 17,368 (3,461) (19.93)

Kapasitas Produksi pada Akhir PeriodeProduction Capacity at the End of Period

41,885 38,766 3,119 8.05

Persentase (%)Percentage (%)

33,20 44.80

Pada tahun 2017, volume produksi produk pemeliharaan dan perawatan tubuh mengalami penurunan 3.461 Kiloliter atau 19,93% di tengah peningkatan kapasitas produksi sebesar 3.119 Kiloliter atau 8,05%.

penDApATAn pRoDUK

Pencapaian pendapatan pemeliharaan dan perawatan tubuh pada tahun 2017 sebesar Rp1.465,08 miliar, turun 10,69% dibandingkan tahun 2016 yang mencapai Rp1.640,50 miliar. Segmen produk pemeliharaan dan perawatan tubuh merupakan segmen usaha terbesar Perseroan yang memberikan kontribusi pendapatan sebesar 46,35%.

pRoDUcTion cApAciTY

The Company’s plant focusing on the production of personal care products is located in Cikembar, Sukabumi, West Java. The plant was established in 1999 with 50 production lines until 31 December 2017. The Company also has a plant located in Citeureup, Bogor, West Java resulted from the acquisition process and is managed by the Company’s Subsidiary, PT Ristra Laboratoris Indonesia. As of 31 December 2017, the plant had 4 production lines.

pRoDUcTion voLUMe

From these two plants, the Company is able to produce personal care products with the following volume:

(in Kiloliter)

In 2017, the production volume of personal care products decreased by 3,461 Kiloliter or 19.93% amid the increase of production capacity by 3,119 Kiloliter or 8,05%.

pRoDUcT RevenUe

The achievement of personal care revenue in 2017 amounted to Rp1,465.08 billion, a decrease by 10.69% compared to that of 2016, which was Rp1,640.50 billion. The personal care product is the largest business segment of the Company that contributes 46.35% of the revenues.

82

seGMen pRoDUK MinUMAn

pRoses pRoDUKsi

Proses produksi produk minuman melalui tahapan sebagai berikut:

Persiapan Penimbangan Material

Penyimpanan Dalam Gudang

Inspeksi

Selesai

Mengikuti Prosedur Pengendalian Produk yang tidak sesuai

Inspeksi

Inspeksi

Inspeksi

Mixing

Filling

Filling

Packaging

Tidak Memenuhi Persyaratan

Tidak Memenuhi Persyaratan

Memenuhi PersyaratanMemenuhi Persyaratan

Tidak Memenuhi Persyaratan

Tidak Memenuhi Persyaratan

Tidak Memenuhi PersyaratanMemenuhi Persyaratan

Memenuhi Persyaratan

Memenuhi Persyaratan

Memenuhi Persyaratan

Proses produksi dimulai dengan menimbang material sesuai dengan catatan produksi yang direncanakan (batch record) untuk selanjutnya dilakukan pencampuran bahan baku dalam suatu wadah untuk menghasilkan ruahan. Ruahan-ruahan tersebut kemudian diolah menjadi cairan minuman yang siap dikemas. Pada saat bersamaan, kaleng atau botol pengemasan akan disterilisasi dengan air kondisioner, yaitu air yang telah melalui proses pengendapan dan filtrasi untuk memisahkan endapan dari cairan dan penguapan pada suhu tertentu dalam kurun waktu tertentu. Proses pengemasan dimulai sejak tahapan filling, dimana cairan minuman diisikan ke dalam botol/kaleng sesuai takaran yang sudah ditentukan, diberikan label, dan dilanjutkan dengan tahapan packaging untuk mengemas kaleng/botol ke dalam kotak karton. Produk yang sudah selesai diproduksi akan disimpan di dalam gudang barang jadi. Pada setiap tahapan produksi, tim QA/QC melakukan pemeriksaan secara sampling. Hanya material yang sudah memenuhi standar kualitas yang ditetapkan akan dilanjutkan ke tahap berikutnya, sedangkan material yang belum memenuhi standar akan diproses ulang mengikuti prosedur pengendalian produk yang tidak sesuai.

BeveRAGes pRoDUcT seGMenT

pRoDUcTion pRocess

The production process of beverage products is as follows:

The production process begins by weighing the material in accordance with the planned batch record for subsequent mixing of raw materials in a container for bulk product. The bulk products are then processed into liquids that are ready to pack. At the same time, the tin or bottle packaging will be sterilized with conditioner water that has been through the process of precipitation and filtration to separate the sediment of the liquid and evaporation at a certain temperature within a certain period of time. The packing process begins at the filling stage, where the liquid is loaded into bottles/tins according to the prescribed dosage, labeled, and followed by packaging stages to pack the tins/bottles into cardboard boxes. The finished product will be stored in the finished goods warehouse. At each stage of production, QA/QC team performs sampling. Only materials that meet the specified quality standards will proceed to the next stage, while materials that have not met the standards will be reprocessed following the control procedures of improper product.

83Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

KApAsiTAs pRoDUKsi

Perseroan memiliki 3 pabrik yang memproduksi produk-produk minuman. Pabrik pertama yang berlokasi di Cikande, Banten dibangun pada tahun 2002. Pabrik kedua yang berlokasi di Cidahu, Jawa Barat dibangun pada tahun 2014. Sedangkan, pabrik ketiga yang berlokasi di Pandaan, Jawa Timur dibangun pada tahun 2008. Ketiga pabrik ini memiliki 19 lini produksi sampai dengan 31 Desember 2017.

voLUMe pRoDUKsi

Dari ketiga pabrik tersebut, Perseroan mampu menghasilkan produk minuman dengan volume sebagai berikut:

(dalam Kiloliter)

UraianDescription 2017 2016

pertumbuhanGrowth

Kiloliter %Volume ProduksiProduction Volume 101,627 97,443 4,184 4.29

Kapasitas Produksi pada Akhir PeriodeProduction Capacity at the End of Period 241,359 208,217 33,142 15.92

Persentase (%)Percentage (%) 42.11 46.80

Volume produksi produk minuman di tahun 2017 meningkat 4.184 Kiloliter atau 4,29%, sejalan dengan peningkatan kapasitas produksi sebesar 33.142 Kiloliter atau 15,92%. Peningkatan ini dilakukan untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah permintaan konsumen terhadap produk minuman.

penDApATAn pRoDUK

Pada tahun 2017, Perseroan mencatatkan pendapatan produk minuman sebesar Rp1.224,80 miliar, naik Rp57,82 miliar atau 4,96% dari pada tahun 2016 sebesar Rp1.166,98 miliar. Segmen produk minuman merupakan segmen usaha terbesar kedua Perseroan yang memberikan kontribusi pendapatan sebesar 38,75%.

pRoDUcTion cApAciTY

The Company has 3 plants that produce beverage products. The first plant located in Cikande, Banten, was built in 2002. The second plant located in Cidahu, West Java, was built in 2014. Meanwhile, the third factory located in Pandaan, East Java, was built in 2008. The three plants have 19 production lines as of 31 December 2017.

pRoDUcTion voLUMe

Of the three plants, the Company is able to produce beverage products with the following volumes:

(in Kiloliter)

The production volume of beverage products in 2017 increased by 4,184 Kiloliters or 4.29%, in line with the increase of production capacity of 33,142 Kiloliters or 15.92%. This increase was due to the increasing number of consumer demand for beverage products.

pRoDUcT RevenUe

In 2017, the Company recorded Rp1,244.80 billion for beverage product revenues, an increase by Rp57.82 billion or 4.96% from Rp1,166.98 billion in 2016. The beverage segment represents the second largest business segment of the Company which contributes 38.75% of revenue.

84

seGMen pRoDUK MAKAnAn

pRoses pRoDUKsi

Proses produksi produk makanan melalui tahapan sebagai berikut:

Persiapan Penimbangan Material

Penyimpanan Dalam Gudang

Inspeksi

Selesai

Mengikuti Prosedur Pengendalian Produk yang

tidak sesuai

Inspeksi

Inspeksi

Inspeksi

Inspeksi

Inspeksi

Inspeksi

Pemasakan

Pendinginan di Meja Pendingin

Penarikan

Pengemasan

Packaging

Pencetakan

Tidak Memenuhi Persyaratan

Memenuhi Persyaratan

Memenuhi Persyaratan

Memenuhi PersyaratanMemenuhi Persyaratan

Tidak Memenuhi Persyaratan

Tidak Memenuhi Persyaratan

Tidak Memenuhi PersyaratanMemenuhi Persyaratan

Memenuhi Persyaratan

Memenuhi Persyaratan

Memenuhi Persyaratan

Proses produksi dimulai dengan menimbang material sesuai dengan catatan produksi yang direncanakan (batch record) untuk selanjutnya dilakukan proses pemasakan gula beserta pengadukan material-material awal. Ruahan tersebut kemudian didinginkan di meja pendingin sebelum dilakukan proses penarikan yang dilanjutkan dengan proses pencetakan produk menjadi bentuk yang diinginkan. Makanan yang sudah berbentuk tersebut selanjutnya dibungkus ke dalam kemasan primer untuk kemudian dikemas ke dalam kotak karton. Produk yang sudah selesai diproduksi akan disimpan di dalam gudang barang jadi. Pada setiap tahapan produksi, tim QA/QC melakukan pemeriksaan secara sampling. Hanya material yang sudah memenuhi standar kualitas yang ditetapkan akan dilanjutkan ke tahap berikutnya, sedangkan material yang belum memenuhi standar akan diproses ulang mengikuti prosedur pengendalian produk yang tidak sesuai. KApAsiTAs pRoDUKsi

Perseroan memproduksi produk permen, makanan ringan, dan minuman bubuk di pabrik yang berlokasi di Sayung, Semarang yang didirikan pada tahun 1997. Pabrik yang sebelumnya dimiliki oleh PT Kino Sentra Industrindo dan telah diserahkan kepada PT Morinaga Kino Indonesia sejak November 2013 ini memiliki 12 lini produksi sampai dengan 31 Desember 2017.

FooD pRoDUcT seGMenT

pRoDUcTion pRocess

The process of producing food products is as follows:

The production process begins by weighing the material according to the planned batch record to further cook the sugar and stir in the first materials. The bulk products are then cooled on the refrigerator table before the withdrawal process followed by the process of molding the product into the desired shape. The shaped food is further wrapped with primary packaging and then packed into a cardboard box. The finished product will be stored in the finished goods warehouse. At each stage of production, QA/QC team performs sampling. Only materials that meet the specified quality standards will proceed to the next stage, while the materials that have not met the standards will be reprocessed following the control procedures of improper product.

pRoDUcTion cApAciTY

The Company produces sweets, snacks, and powdered beverages at a plant located in Sayung, Semarang, which was established in 1997. The plant was previously owned by PT Kino Sentra Industrindo and has been handed over to PT Morinaga Kino Indonesia since November 2013 with 12 production lines as of 31 December 2017.

85Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

voLUMe pRoDUKsi

Dari pabrik tersebut, Perseroan mampu menghasilkan produk makanan dengan volume sebagai berikut:

(dalam Kg)

UraianDescription 2017 2016

pertumbuhanGrowth

Kg %Volume ProduksiProduction Volume 3,620,197 6,875,196 (3,254,999) (47.34)

Kapasitas Produksi pada Akhir PeriodeProduction Capacity at the End of Period 9,586,896 9,981,034 (394,138) (3.95)

Persentase (%)Percentage (%) 37.76 68.88

Pada tahun 2017, volume dan kapasitas produksi produk makanan mengalami penurunan. Volume produksi turun sebesar 3.254.999 Kg atau 47,34%, sedangkan kapasitas produksi turun sebesar 394.138 Kg atau 3,95%.

penDApATAn pRoDUK

Perseroan berhasil mencatatkan pendapatan produk makanan sebesar Rp467,17 miliar, turun 30,85% atau Rp208,47 miliar dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp675,64 miliar. Segmen produk makanan memberikan kontribusi pendapatan sebesar 14,78%.

seGMen pRoDUK FARMAsi

pRoses pRoDUKsi

Proses produksi produk farmasi melalui tahapan sebagai berikut:

Persiapan Penimbangan Material

Packaging

Inspeksi

Selesai

Mengikuti Prosedur Pengendalian Produk yang

tidak sesuai

Inspeksi

Inspeksi

Inspeksi

Inspeksi

Mixing

Filling dan Pemasangan Tutup

Filterisasi

Pemasangan Shrink Label

Tidak Memenuhi Persyaratan

Memenuhi PersyaratanMemenuhi Persyaratan

Tidak Memenuhi Persyaratan

Tidak Memenuhi Persyaratan

Tidak Memenuhi PersyaratanMemenuhi Persyaratan

Memenuhi Persyaratan

Memenuhi Persyaratan

Memenuhi Persyaratan

pRoDUcTion voLUMe

From such plant, the Company is able to produce food products with the following volume:

(in Kg)

In 2017, the production volume and capacity of food products decreased. Production volume decreased by 3,254,999 Kg or 47.34%, while production capacity decreased by 394,138 Kg or 3.95%.

pRoDUcT RevenUe

The company managed to record revenue of food products amounting to Rp467.17 billion, a decrease by 30.85% or Rp208.47 billion compared to that of previous year of Rp675.64 billion. The food product segment contributed 14.78% of the revenue.

pHARMAceUTicALs pRoDUcT seGMenT

pRoDUcTion pRocess

The production process of pharmaceutical products is as follows:

86

Proses produksi dimulai dengan menimbang material sesuai dengan catatan produksi yang direncanakan (batch record) untuk selanjutnya dilakukan pencampuran bahan baku dalam suatu wadah untuk menghasilkan ruahan. Ruahan-ruahan tersebut kemudian diolah menjadi bahan jadi yang siap dikemas. Proses pengemasan dimulai sejak tahapan filling, dimana bahan jadi yang siap dikemas dibungkus dengan kemasan primer, diberi label dan dilanjutkan dengan tahapan packaging untuk mengemas produk jadi ke dalam kotak karton. Produk yang sudah selesai diproduksi akan disimpan di dalam gudang barang jadi. Pada setiap tahapan produksi, tim QA/QC melakukan pemeriksaan secara sampling. Hanya material yang sudah memenuhi standar kualitas yang ditetapkan akan dilanjutkan ke tahap berikutnya, sedangkan material yang belum memenuhi standar akan diproses ulang mengikuti prosedur pengendalian produk yang tidak sesuai.

KApAsiTAs pRoDUKsi

Produk farmasi diproduksi di pabrik Perseroan yang berlokasi di Cikande, Banten. Pabrik ini memiliki 5 lini produksi sampai dengan 31 Desember 2017.

voLUMe pRoDUKsi

Dari pabrik tersebut, Perseroan mampu menghasilkan produk farmasi dengan volume sebagai berikut:

(dalam Kiloliter)

UraianDescription 2017 2016

pertumbuhanGrowth

Rp %Volume ProduksiProduction Volume 71 41 30 73.17

Kapasitas Produksi pada Akhir PeriodeProduction Capacity at the End of Period 318 209 109 52.15

Persentase (%)Percentage (%) 22.37 19.62

Pada tahun 2017, baik volume maupun kapasitas produksi produk farmasi mengalami peningkatan. Volume produksi meningkat 30 Kiloliter atau 73,17%, seiring dengan peningkatan kapasitas produksi sebesar 109 Kiloliter atau 52,15%. Hal ini disebabkan segmen produk farmasi merupakan segmen yang sedang dalam proses pengembangan oleh Perseroan. Akuisisi merek jamu Dua Putri Dewi yang telah dilakukan oleh Perseroan pada tahun 2016 telah menambah jumlah produk farmasi milik Perseroan, sehingga segmen ini juga dapat lebih berkontribusi terhadap penjualan Perseroan. penDApATAn pRoDUK

Segmen produk farmasi memberikan kontribusi pendapatan keempat yaitu sebesar 0,11%. Pencapaian pada tahun 2017 tersebut menurun 63,88% menjadi Rp3,58 miliar, dibandingkan tahun 2016 yang sebesar Rp9,92 miliar.

The production process begins by weighing the material in accordance with the planned batch record for subsequent mixing of raw materials in a container for bulk product. The bulk products are then processed into ready-to-pack materials. The packing process begins at the filling stage, where the ready-to-pack materials are wrapped in primary packaging, labeled, and followed by packaging stages to pack the finished product into a carton box. The finished product will be stored in the finished goods warehouse. At each stage of production, QA/QC team performs sampling. Only materials that meet the specified quality standards will proceed to the next stage, while the materials that have not met the standards will be reprocessed following the control procedures of improper product.

pRoDUcTion cApAciTY

Pharmaceutical products are manufactured at the Company’s plant located in Cikande, Banten. The plant had 5 production lines as of 31 December 2017.

pRoDUcTion voLUMe

From the plant, the Company is able to produce pharmaceutical products with the following volumes:

(in Kiloliter)

In 2017, both the volume and production capacity of pharmaceutical products increased. Production volume increased by 30 Kiloliters or 73.17%, along with the increase in production capacity of 109 Kiloliters or 52.15%. This is because the pharmaceutical product segment is a segment under development by the Company. The acquisition of Dua Putri Dewi herbal brands made by the Company in 2016 increased the number of pharmaceutical products owned by the Company, so this segment can also further contribute to the Company’s sales.

pRoDUcT RevenUe

The pharmaceutical product segment contributed the fourth income of 0.11%. The achievement in 2017 decreased by 63.88% to Rp3,58 billion, compared to that of last year of Rp9,92 billion.

87Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

sTRATeGi peMAsARAn

Perseroan telah menyusun strategi pemasaran untuk tahun 2017 dengan tema “Years of Demand Creation”. Berdasarkan tema tersebut, Perseroan fokus dalam menciptakan permintaan dan mengoptimalisasikan strategi perdagangan melalui 3 langkah, yaitu:1. Memastikan semua merek yang dimiliki oleh Perseroan

untuk kembali pada jalur pertumbuhan dengan cara menyampaikan pesan yang jelas dan memiliki makna yang kuat, melakukan investasi pada media yang mencukupi dan tepat sasaran, dan menjadi pemimpin pasar melalui penerapan pemberian sampel produk, in-store promotion, penempatan produk-produk Perseroan kepada konsumen secara langsung;

2. Menyeimbangkan merek-merek utama Perseroan yang tepat dan disertai dengan pengenalan produk-produk yang inovatif; dan

3. Melaksanakan strategi perdagangan yang tajam dan tepat sasaran secara efektif dan efisien, seperti penempatan produk-produk Entitas Anak pada 1 lokasi dan posisi harga untuk produk-produk yang bersaing dengan kompetitor.

Keberhasilan dan keberlanjutan usaha Perseroan tidak lepas dari pengakuan dan reputasi yang baik terhadap setiap merek dagang yang digunakan. Menyadari hal tersebut, maka Perseroan menjaga nama baik dan merek dagang Perseroan, serta melakukan aktivitas pemasaran dan promosi yang bervariasi dengan menggunakan teknik sebagai berikut:1. Media above the line, terdiri dari iklan di televisi, sponsor

program, dan papan iklan.2. Program dalam toko, terdiri dari penampilan, kategori

manajemen, duta merek, dan promosi di dalam toko.3. Aktivasi luar toko, terdiri dari peluncuran merek dan

keterlibatan konsumen.4. Distribusi, terdiri dari program layanan pelanggan dan

perluasan geografis.5. Program tampilan, yang bertujuan untuk membantu

mendorong pedagang eceran agar produk Perseroan dapat ditampilkan secara maksimal.

Dalam memasarkan produk, Perseroan mengutamakan keunggulan, diantaranya:1. Merek yang memimpin pasar pada sejumlah segmen

pemeliharaan dan perawatan tubuh di Indonesia, yang didukung dengan pengembangan bisnis makanan dan minuman;

2. Portofolio merek-merek produk makanan dan minuman yang tumbuh seiring dengan pengembangan produk-produk premium melalui joint venture dengan Morinaga dan Malee;

3. Jaringan distribusi yang kuat dan modern di Indonesia serta dukungan jaringan distributor lokal untuk wilayah-wilayah di luar Jawa;

aspek pemasaranmarketIng aspeCt

MARKeTinG sTRATeGies

The Company established a marketing strategy for 2017 under the theme “Years of Demand Creation”. Based on the theme, the Company focused on creating demand and optimizing trading strategy through 3 steps as described below:

1. Ensuring all brands owned by the Company to return to the growth path by delivering clear and strong messages, investing in adequate and on-target media, and becoming market leaders through application of distribution product samples, in-store promotion, distribute the Company’s products to consumers directly;

2. Balancing the Company’s core brands appropriately along with introducing innovative products; and

3. Implementing sharp and on-target trade strategies effectively and efficiently, such as the placement of Subsidiary products at one location and the products’ price position to compete with the competitors.

The Company’s business success and sustainability depends on the recognition and reputation of each trademark used. Realizing this, the Company maintains the Company’s good name and trademark and conducting various marketing and promotional activities using the following techniques:

1. Above-the-line media, consists of television commercials, program sponsorships, and billboards.

2. In-store program, consists of performance, management category, brand ambassador, and in-store promotion.

3. Outside store activation, consists of brand launching and consumer engagement.

4. Distribution, consists of customer service programs and geographic expansions.

5. The display program that aims to assist the Company in encouraging retailers to display the Company’s products optimally.

In marketing the products, the Company prioritizes excellence, including:1. The brand that leads the market in a number of personal

body care segment in Indonesia, supported by the food and beverage business development;

2. The portfolio of food and beverage product brands that grows in line with the development of premium products through a joint venture with Morinaga and Malee;

3. Strong and modern distribution network in Indonesia and support of local distributor network for regions outside Java;

88

LApoRAn LABA RUGi DAn penGHAsiLAn KoMpReHensiF LAin KonsoLiDAsiAn

(dalam jutaan Rupiah)

UraianDescription 2017 2016

pertumbuhanGrowth

Rp %Penjualan BersihNet Sales

3,160,637 3,493,029 (332,392) (9.52)

Beban Pokok PenjualanCost of Goods Sold

(1,830,140) (2,088,615) (258,475) (12.38)

Laba KotorGross Profit

1,330,497 1,404,414 (73,917) (5.26)

Beban PenjualanSelling Expenses

(895,102) (902,644) (7,542) (0,84)

Beban Umum dan AdministrasiGeneral and Adminitrative Expenses

(248,588) (262,688) (14,100) (5,37)

Lain-lainOthers

(45,842) (19,769) 26,703 131.89

Laba Sebelum Beban Pajak PenghasilanIncome Before Income Tax Expenses

140,965 219,313 (78,348) (35.72)

Beban Pajak PenghasilanIncome Tax Expenses

(31,269) (38,203) (6,934) (18.15)

Laba Tahun BerjalanCurrent Year Income

109,696 181,110 (71,414) (39.43)

Pemilik Entitas IndukOwners of the Company

110,417 180,602 (70,185) (38.86)

Kepentingan Non-pengendaliNon-Controlling Interest

(721) 508 (1,229) (241.93)

4. Kemampuan pengembangan produk dan kapabilitas produk yang kuat dan rekam jejak pada inovasi produk yang telah terbukti; dan

5. Tim manajemen yang berpengalaman dan memiliki jiwa kewirausahaan dengan rekam jejak yang baik dalam pertumbuhan usaha dan profitabilitas.

Seluruh strategi pemasaran dan promosi yang dilakukan sepanjang tahun 2017 menggunakan biaya sebesar Rp617.739 juta atau 19,54% dari total penjualan Perseroan.

pAnGsA pAsAR

Di tengah ketatnya persaingan industri serta tekanan perekonomian global dan nasional, Perseroan tetap memiliki posisi yang kuat di pasar domestik. Sejumlah produk Perseroan tetap mempertahankan kedudukannya sebagai pemimpin pasar di Indonesia, terutama produk-produk yang berasal dari segmen pemeliharaan dan perawatan tubuh.

tInjauan keuanganFInanCIaL OVerVIew

4. Strong product development capability and product capability and proven track record of product innovation; and

5. Management team with experiences and entrepreneurship spirit as well as excellent track record in business growth and profitability.

All marketing and promotion strategies conducted throughout 2017 cost Rp617,739 million or 19,54% of the Company’s total sales.

MARKeT sHARe

In the midst of intense industrial competition and global and national economic pressures, the Company still has a strong position in the domestic market. A number of the Company’s products retains their position as market leaders in Indonesia, particularly the personal care products.

consoLiDATeD sTATeMenT oF pRoFiT oR Loss AnD oTHeR coMpReHensive incoMe

(in million Rupiah)

89Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

UraianDescription 2017 2016

pertumbuhanGrowth

Rp %Laba KomprehensifComprehensive Income

121,130 207,150 (86,021) (41.53)

Pemilik Entitas IndukOwners of the Company

121,800 206,441 (84,641) (41.00)

Kepentingan Non-pengendaliNon-Controlling Interests

(670) 710 (1,380) (194.37)

Laba Bersih per Saham Dasar (Rupiah)Basic Earnings per Share (Rupiah)

77 126 (49) (38.89)

penjualan BersihPenjualan bersih yang berhasil dicapai Perseroan pada tahun 2017 sebesar Rp3.160,64 miliar, turun 9,52% dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp3.493,03 miliar. Penurunan tersebut dikarenakan turunnya penjualan produk pemeliharaan dan perawatan tubuh sebesar 10,69%, produk makanan sebesar 30,85%, dan produk farmasi sebesar 63,88%.

Beban pokok penjualanPada tahun 2017, beban pokok penjualan tercatat sebesar Rp1.830,14 miliar, turun 12,38% atau Rp258,48 miliar dari Rp2.088,61 miliar. Hal ini dikarenakan Perseroan mengurangi beban produksi sebesar Rp144,12 miliar.

Laba KotorSejalan dengan menurunnya penjualan bersih dan beban pokok penjualan pada tahun 2017, laba kotor mengalami penurunan sebesar Rp73,92 miliar atau 5,26% menjadi Rp1.330,50 miliar dari tahun 2016 sebesar Rp1.404,41 miliar.

Beban penjualanBeban penjualan Perseroan pada tahun 2016 sebesar Rp902,64 miliar, turun 0,84% atau Rp7,54 miliar menjadi Rp895,10 miliar pada tahun 2017. Penurunan tersebut terutama dikarenakan turunnya gaji, upah dan tunjangan sebesar Rp7,33 miliar, pengiriman sebesar Rp8,47 miliar, serta sewa sebesar Rp7,12 miliar, meskipun terdapat kenaikan biaya iklan dan promosi sebesar Rp30,37 miliar.

Beban Umum dan AdministrasiSejalan dengan beban penjualan, beban umum dan administrasi Perseroan pada tahun 2017 turun 5,37% atau Rp14,10 miliar menjadi Rp248,59 miliar dari tahun 2016 sebesar Rp262,69 miliar. Penurunan tersebut terutama dikarenakan turunnya gaji, upah dan tunjangan sebesar Rp3,01 miliar, serta pajak Rp2,87 miliar.

Lain-lainSedangkan, lain-lain yang meliputi beban lain-lain meningkat 131,89% atau Rp26,70 miliar, dari Rp19,77 miliar menjadi Rp45,84 miliar. Peningkatan tersebut disebabkan tidak adanya keuntungan pembelian dengan diskon yang sebelumnya terjadi di tahun 2016 sebesar Rp26,10 miliar.

net salesNet sales achieved by the Company in 2017 was Rp3,160.64 billion, a decrease by 9.52% compared to that of 2016, which was Rp3,493.03 billion. The decrease was due to the decrease of personal care product sales by 10.69%, food products by 30.85%, and pharmaceutical products by 63.88%.

cost of Goods soldIn 2017, cost of goods sold was amounted to Rp1.830.14 billion, a decrease by 12.38% or Rp258.48 billion from Rp2,088.61 billion. This was due to the Company reduced its production cost by Rp144.12 billion.

Gross ProfitIn line with the decline of net sales and cost of goods sold in 2017, gross profit decreased by Rp73.92 billion or 5.26% to Rp1,330.50 billion from that of 2016, which was Rp1,404.41 billion.

selling expensesThe Company’s selling expenses in 2016 amounted to Rp902.64 billion, decreased by 0.84% or Rp7.54 billion to Rp895.10 billion in 2017. The decrease was due to the decrease in salary, wages and allowances Rp7.33 billion, delivery cost Rp8.47 billion, and rents Rp7.12 billion, even though advertising and promotion costs increased by Rp30.37 billion.

General and Adminitrative expensesIn line with selling expenses, the Company’s general and administrative expenses also decrease by 5.37% or Rp14.10 billion to Rp248.59 billion from Rp262.69 billion in 2016. The decrease was due to the decrease in salary, wages and allowances Rp3.01 billion and taxes Rp2.87 billion.

othersWhereas, others consist of other expenses increased by 131.89% or Rp26.70 billion, from Rp19.77 billion to Rp45.84 billion. The increase was due to no gain on bargain purchase occurred in 2016 by Rp26.10 billion.

90

Laba sebelum Beban pajak penghasilanPenurunan penjualan bersih juga berdampak pada laba sebelum beban pajak penghasilan yang menunjukkan penurunan 35,72%. Hingga akhir tahun 2017, laba sebelum beban pajak penghasilan sebesar Rp140,96 miliar dari tahun 2016 sebesar Rp219,31 miliar.

Beban pajak penghasilanSejalan dengan penurunan laba sebelum beban pajak penghasilan, maka beban pajak penghasilan tercatat sebesar Rp31,27 miliar, turun 18,15% dari Rp38,20 miliar.

Laba Tahun BerjalanLaba tahun berjalan pada tahun 2017 senilai Rp109,70 miliar, turun 39,43% dibanding tahun sebelumnya senilai Rp181,11 miliar. Penurunan tersebut berdampak pada turunnya laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 38,86%.

Laba KomprehensifSejalan dengan laba tahun berjalan, laba komprehensif menurun Rp86,02 miliar menjadi Rp121,13 miliar pada tahun 2017 dari Rp207,15 miliar pada tahun sebelumnya. Penurunan tersebut terutama berdampak pada menurunnya laba komprehensif yang dapat diatribusikan pemilik entitas induk sebesar Rp84,64 miliar.

LApoRAn posisi KeUAnGAn KonsoLiDAsiAn

AseT

(dalam jutaan Rupiah

UraianDescription 2017 2016

pertumbuhanGrowth

Rp %Aset Lancarcurrent Assets

1,795,405 1,876,158 (80,752) (4.30)

Kas dan Setara KasCash and Cash Equivalents

350,225 376,655 (26,430) (7.02)

Investasi Jangka PendekShort-Term Investments

124,984 117,503 7,481 6.37

Piutang Usaha - NetoTrade Receivables - Net

820,334 863,424 (43,090) (4.99)

Piutang Lain-lainOther Receivables

50,660 67,584 (16,924) (25.04)

Persediaan - NetoInventories - Net

384,646 410,138 (25,492) (6.22)

Pajak Dibayar Di MukaPrepaid Taxes

3,235 2,455 780 31.77

Uang MukaAdvances

18,261 16,583 1,678 10.12

Bagian Lancar Beban Dibayar Di MukaCurrent Portion of Prepaid Expenses

43,060 21,815 21,245 97.38

Aset Tidak Lancarnon-current Assets

1,442,190 1,408,347 33,843 2.40

Investasi pada Entitas AsosiasiInvestment in Associate

31,033 35,586 (4,553) (12.79)

income Before income Tax expensesThe decrease in net sales also impacted income before income tax expense which showed a decrease of 35.72%. Until the end of 2017, the income before income tax expense was Rp140.96 billion from 2016 amounted to Rp219.31 billion.

income Tax expensesIn line with the decrease of income before income tax expense, the income tax expense was recorded at Rp31.27 billion, a decrease by 18.15% from Rp38.20 billion.

current Year incomeThe current year income in 2017 was Rp109.70 billion, a decrease by 39.43% from that of previous year of Rp181.11 billion. This decrease had reduced the current year income attributable to owners of the company by 38.86%.

comprehensive incomeIn line with the current year income, comprehensive income decreased by Rp86.02 billion to Rp121.13 billion in 2017 from Rp207.15 billion in the previous year. This decrease had reduced the comprehensive income attributable to the owners of the company by Rp84.64 billion.

consoLiDATeD sTATeMenT oF FinAnciAL posiTion

AsseTs

(in million Rupiah)

91Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

UraianDescription 2017 2016

pertumbuhanGrowth

Rp %Aset Tetap - Neto Fixed Assets - Net

1,247,283 1,222,356 24,927 2.04

Aset Pajak TangguhanDeferred Tax Assets

48,685 25,491 23,194 90.99

Taksiran Tagihan PajakEstimated Claim for Tax Refund

6,914 3,949 2,965 75.08

Beban Dibayar Di Muka - Setelah Dikurangi Bagian LancarPrepaid Expenses - Net of Current Portion

10,654 12,800 (2,146) (16.77)

Deposito yang Dibatasi PenggunaannyaRestricted Deposits

- 16,349 (16,349) (100.00)

Aset Tidak Lancar LainnyaOther Non-Current Assets

97,621 91,816 5,805 6.32

Jumlah AsetTotal Assets

3,237,595 3,284,504 (46,909) (1.43)

Aset LancarPada tahun 2017, aset lancar Perseroan sebesar Rp1.795,41 miliar, turun 4,30% dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp1.876,16 miliar. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh turunnya kas dan setara kas sebesar Rp26,43 miliar, piutang usaha – neto sebesar Rp43,09 miliar, dan persediaan neto sebesar Rp25,49 miliar. Dengan menurunnya saldo kas dan setara kas, maka likuiditas Perseroan juga menurun.

Aset Tidak LancarSedangkan, aset tidak lancar mengalami peningkatan sebesar 2,40% atau Rp33,84 miliar dari Rp1,408,35 miliar pada tahun 2016 menjadi Rp1.442,19 miliar pada tahun 2017. Hal ini dikarenakan Perseroan meningkatkan aset tetap - net dan aset pajak tangguhan yang masing-masing meningkat sebesar Rp24,93 miliar dan Rp23,19 miliar.

LiABiLiTAs

(dalam jutaan Rupiah)

UraianDescription 2017 2016

pertumbuhanGrowth

Rp %Liabilitas Jangka pendekcurrent Liabilities

1,085,566 1,220,778 (135,212) (11.08)

Utang Bank Jangka PendekShort-term Bank Loans

517,625 699,467 (181,842) (26.00)

Utang Usaha Trade Payables

     

Pihak KetigaThird Parties

413,845 301,159 112,686 37.42

Pihak BerelasiRelated Parties

24,514 92,694 (68,180) (73.55)

Utang Lain-lainOther Payables

8,924 7,256 1,668 22.99

Utang PajakTaxes Payables

12,525 17,196 (4,671) (27.16)

Beban Masih Harus DibayarAccrued Expenses

76,627 69,249 7,378 10.65

Uang Muka PenjualanAdvances from Customers

769 - 769 -

current AssetsIn 2017, the Company’s current assets amounted to Rp1,795.41 billion, a decrease of 4.30% compared to that of 2016, which was Rp1,876.16 billion. The decrease was primarily due to lower cash and cash equivalents amounting to Rp26.43 billion, trade receivables - net of Rp43.09 billion, and inventories - net of Rp25.49 billion. With the decline in cash and cash equivalents, the Company’s liquidity also declined.

non-current AssetsMeanwhile, non-current assets increased by 2.40% or Rp33.84 billion from Rp1,408.35 billion in 2016 to Rp1,442.19 billion in 2017. This was because the Company increased its net fixed assets and deferred tax assets which increased by Rp24.93 billion and Rp23.19 billion, respectively.

LiABiLiTies

(in million Rupiah)

92

UraianDescription 2017 2016

pertumbuhanGrowth

Rp %Bagian Jangka Pendek Dari Pinjaman Jangka PanjangCurrent Maturities of Long-Term Loans

    -  

Utang BankBank Loans

26,266 29,779 (3,513) (11.80)

Utang Pembiayaan KonsumenConsumer Financing Payables

378 497 (119) (23.94)

Utang Sewa PembiayaanFinancing Lease Payables

1,512 2,012 (500) (24.85)

Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan Jangka PendekShort-Term Liabilities for Employee Benefits

2,581 1,469 1,112 75.70

Liabilitas Jangka panjangnon-current Liabilities

96,858 111,654 (14,796) (13.25)

Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan Jangka PanjangLong-Term Liabilities for Employee Benefits

47,664 41,910 5,754 13.73

Liabilitas Pajak TangguhanDeferred Tax Liabilities

28,871 21,736 7,135 32.83

Pinjaman Jangka Panjang Setelah Dikurangi Bagian Jangka Pendek:Long-Term Loans - Net of Current Maturities

       

Utang BankBank Loans

19,068 45,334 (26,266) (57.94)

Utang Pembiayaan KonsumenConsumer Financing Payables

429 737 (308) (41.79)

Utang Sewa PembiayaanFinancing Lease Payables

826 1,937 (1,111) (57.36)

Jumlah LiabilitasTotal Liabilities

1,182,424 1,332,432 (150,008) (11.26)

Liabilitas Jangka pendekLiabilitas jangka pendek Perseroan pada tahun 2016 sebesar Rp1.220,78 miliar, turun 11,08% atau Rp135,21 miliar menjadi sebesar Rp1.085,57 miliar pada tahun 2017. Faktor penurunan tersebut khususnya disebabkan oleh turunnya utang bank jangka pendek sebesar Rp181,84 miliar dan utang usaha pihak berelasi yang sebesar Rp68,18 miliar di tahun 2017. Dengan menurunnya utang bank, likuiditas dan solvabilitas atas utang bank Perseroan akan semakin baik.

Liabilitas Jangka panjangSejalan dengan menurunnya liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang juga mengalami penurunan sebesar 13,25% atau Rp14,80 miliar dari Rp111,65 miliar pada tahun 2016 menjadi Rp96,86 miliar pada tahun 2017. Penurunan tersebut khususnya berasal dari menurunnya utang bank sebesar Rp26,27 miliar. Dengan menurunnya utang bank, likuiditas dan solvabilitas atas utang bank Perseroan akan semakin baik.

current LiabilitiesThe Company’s current liabilities in 2016 amounted to Rp1,220.78 billion, then decreased by 11.08% or Rp135.21 billion to Rp1,085.57 billion in 2017. The declining factor was mainly due to the decrease of short-term bank loans by Rp181.84 billion and trade payables of the related party by Rp68.18 billion in 2017. With the decline of bank loans, the liquidity and solvency of the Company’s bank loans would be better.

non-current LiabilitiesIn line with the decrease in current liabilities, non-current liabilities also decreased by 13.25% or Rp14.80 billion from Rp111.65 billion in 2016 to Rp96.86 billion in 2017. The decline was mainly due to a decrease in bank loans of Rp26.27 billion. With the decline of bank loans, the liquidity and solvency of the Company’s bank loans would be better.

93Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

eKUiTAs

(dalam jutaan Rupiah)

UraianDescription 2017 2016

pertumbuhanGrowth

Rp %Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhIssued and Fully Paid Share Capital

142,857 142,857 - 0.00

Tambah Modal DisetorAdditional Paid-In Capital

710,357 707,284 3,073 0.43

Selisih Atas Transaksi Dengan Pihak Non-pengendaliDifferences in Value of Transactions with Non-Controlling Interest

(2,165) (1,966) 199 10.12

Penghasilan Komprehensif LainOther Comprehensive Income

496,265 480,706 15,559 3.24

Saldo LabaRetained Earnings

     

Telah Ditentukan PenggunaannyaAppropriated

48,000 48,000 - 0.00

Belum Ditentukan PenggunaannyaUnappropriated

622,659 552,131 70,528 12.77

sub Total netosub-Total - net

2,017,973 1,929,012 88,961 4.61

Kepentingan Non-pengendaliNon-Controlling Interest

37,198 23,060 14,138 61.31

Jumlah ekuitasTotal equity

2,055,171 1,952,072 103,099 5.28

Ekuitas per 31 Desember 2017 sebesar Rp2.055,17 miliar, naik 5,28% dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar Rp1.952,07 miliar. Pertumbuhan tersebut khususnya dikarenakan naiknya penghasilan komprehensif lain sebesar Rp15,56 miliar dan saldo laba belum ditentukan penggunaannya sebesar Rp70,53 miliar.

LApoRAn ARUs KAs KonsoLiDAsiAn

(dalam jutaan Rupiah)

Kas Bersih Diperoleh DariDescription 2017 2016

pertumbuhanGrowth

Rp %Arus Kas Dari Aktivitas OperasiCash Flows from Operating Activities

240,312 11,867 228,445 1,925.04

Arus Kas Untuk Aktivitas InvestasiCash Flows For Investing Activities

(37,206) (247,474) (210,268) (84.97)

Arus Kas Untuk Aktivitas PendanaanCash Flows For Financing Activities

(230,342) (50,068) 180,274 360.06

Arus Kas Dari Aktivitas operasiKas bersih dari aktivitas operasi sebesar Rp240,31 miliar pada tahun 2017, sedangkan pada tahun 2016 sebesar Rp11,87 miliar. Peningkatan arus kas dari aktivitas operasi ini terutama disebabkan berkurangnya pembayaran kepada pemasok sebesar Rp468,02 miliar.

Arus Kas Untuk Aktivitas investasiPada tahun 2017, kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi sebesar Rp37,21 miliar, turun 84,97% dari tahun 2016 sebesar

eQUiTY

(in million Rupiah)

Total equity per 31 December 2017 reached Rp2,055.17 billion, an increase of 5.28% compared to that of 2016, which was Rp1,952.07 billion. The growth was mainly due to the increase in other comprehensive income of Rp15.56 billion and unappropriated retained earnings of Rp70.53 billion.

consoLiDATeD sTATeMenTs oF cAsH FLows

(in million Rupiah)

cash Flow from operating ActivitiesNet cash from the operating activities was Rp240.31 billion in 2017, and Rp11.87 billion in 2016. The increase in cash from the operating activities mainly because the decrease in payment to suppliers by Rp468.02 billion.

cash Flows for investing ActivitiesIn 2017, net cash used for investing activities was Rp37.21 billion, a decrease by 84.97% from 2016 which was Rp247.47

94

Rp247,47 miliar. Hal ini dikarenakan menurunnya pembelian aset tetap sebesar Rp109,28 miliar dan tidak adanya akuisisi bisnis pada tahun 2017.

Arus Kas Untuk Aktivitas pendanaan Pada tahun 2016, Perseroan mencatat kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan sebesar Rp50,07 miliar, naik 360,06% menjadi Rp230,34 miliar di tahun 2017. Peningkatan tersebut disebabkan dilakukannya pembayaran utang bank sebesar Rp201,20 miliar.

RAsio KeUAnGAn

pRoFiTABiLiTAs

(dalam %)

KeteranganDescription 2017 2016

Rasio Laba Bersih Terhadap Jumlah AsetReturn on Assets (ROA)

3.39 5.51

Rasio Laba Bersih Terhadap Jumlah EkuitasReturn on Equity (ROE)

5.34 9.28

Rasio Laba Bersih Terhadap Penjualan BersihNet Income to Sales

3.47 5.18

Rasio profitabilitas merupakan rasio kemampuan perusahaan dalam mendayagunakan sumber daya yang dimiliki untuk menghasilkan keuntungan dan nilai bagi para Pemegang Saham. Pada tahun 2017, tingkat profitabilitas Perseroan yang dihitung dari rasio laba bersih terhadap jumlah aset sebesar 3,39%, rasio laba bersih terhadap jumlah ekuitas 5,34%, dan laba bersih terhadap penjualan bersih sebesar 3,47% menunjukan penurunan dari tahun sebelumnya. Penurunan ini sejalan dengan penurunan kinerja keuangan Perseroan di tahun 2017.

KeMAMpUAn MeMBAYAR UTAnG

Dalam mengukur kemampuan Perseroan untuk melunasi utang jangka pendek, Perseroan menggunakan rasio likuiditas. Sedangkan dalam mengukur kemampuan untuk melunasi utang jangka panjang, Perseroan menggunakan rasio solvabilitas.

Rasio Likuiditas

(dalam jutaan Rupiah)

UraianDescription 2017 2016

Aset LancarCurrent Assets

1,795,405 1,876,157

Piutang Usaha - NetoTrade Receivables - Net

820,334 863,424

Kas dan Setara KasCash and Cash Equivalents

350,225 376,655

billion. This was because the decrease in acquisition of fixed assets by Rp109.28 million and there was no acqusition of business in 2017.

cash Flows for Financing Activities In 2016, the Company recorded net cash used for financing activities of Rp50.07 billion, an increase by 360.06% to Rp230.34 billion in 2017. This increase was due to the payment of bank loans Rp201.20 billion.

FinAnciAL RATios

pRoFiTABiLiTY

(in %)

Profitability ratio is the ratio of company’s ability to utilize its resources to generate profit and value for the Shareholders. In 2017, the Company’s profitability level is computed from net income to total assets (ROA) ratio of 3.39%, net income to total equity (ROE) ratio of 5.34%, and net income to net sales ratio of 3.47%, which showed a decrease from that of previous year. This decline was in line with the decline in the Company’s financial performance in 2017.

soLvencY

In measuring the ability to pay off the short-term loans, the Company uses liquidity ratio. While in measuring the ability to pay off the long-term loans, the Company uses solvency ratio.

Liquidity Ratio

(in million Rupiah)

95Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

UraianDescription 2017 2016

Investasi Jangka PendekShort-Term Investments

124,984 117,503

Liabilitas Jangka PendekCurrent Liabilities

1,085,566 1,220,778

RasioRatio

Rasio Lancar (x) Current Ratio (x)

1.65 1.54

Rasio Cepat (x) Quick Ratio (x)

1.19 1.11

Rasio Kas (x) Cash Ratio (x)

0.32 0.31

Jumlah Hari PersediaanTotal Inventory Days

78 65

Jumlah Hari Piutang UsahaTotal Account Receivable Days

96 91

Jumlah Hari Utang UsahaTotal Account Payable Days

82 74

Siklus Konversi KasCash Conversion Cycle

92 82

Berdasarkan pencapaian rasio likuiditas di tahun 2017, kemampuan Perseroan dalam melunasi utang jangka pendek mengalami perbaikan. Baik rasio lancar, rasio cepat, maupun rasio kas mengalami peningkatan dari tahun 2016 menjadi 1,65 kali, 1,19 kali, dan 0,32 kali. Namun, siklus konversi kas Perseroan mengalami penambahan waktu sehingga menjadi 92 hari di tahun 2017.

Rasio solvabilitas

(dalam jutaan Rupiah)

UraianDescription 2017 2016

Jumlah AsetTotal Assets

3,237,595 3,284,504

Jumlah Liabilitas Jangka PanjangTotal Non-Current Liabilities

96,858 111,654

Jumlah EkuitasTotal Equity

2,055,171 1,952,072

Beban BungaInterest Expenses

(70,481) (89,716)

Beban Pajak PenghasilanIncome Tax Expenses

(31,269) (38,203)

Laba Sebelum Beban Bunga dan Beban Pajak Penghasilan (EBIT)Income Before Interest Expenses and Income Tax Expenses (EBIT)

213,973 312,179

RasioRatio Rasio Total Liabilitas Jangka Panjang Terhadap Total Aset (x) Ratio of Total Non-Current Liabilities to Total Assets (x)

0.03 0.03

Rasio Total Liabilitas Jangka Panjang Terhadap Total Ekuitas (x) Ratio of Total Non-Current Liabilities to Total Equity (x)

0.05 0.06

Rasio Total Aset Terhadap Total Ekuitas (x) Ratio of Total Assets to Total Equity (x)

1.58 1.68

Rasio EBIT Terhadap Beban Bunga (x) Ratio of EBIT to Interest Expenses (x)

3.04 3.48

Based on the achievement of liquidity ratio in 2017, the Company’s ability to pay off short-term debt was improved. The current ratio, quick ratio, and cash ratio had increased from those of 2016 to 1.65 times, 1.19 times, and 0.32 times, respectively. However, the Company’s cash conversion cycle increased over time to 92 days in 2017.

solvency Ratios

(in million Rupiah)

96

Baiknya kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek, juga berlaku bagi kemampuan dalam memenuhi kewajiban jangka panjang yang cukup stabil dibandingkan tahun 2016. Pada tahun 2017, rasio total liabilitas jangka panjang terhadap total aset sebesar 0,03 kali, rasio total liabilitas jangka panjang terhadap total ekuitas sebesar 0,05 kali, rasio total aset terhadap total ekuitas 1,58 kali, dan rasio EBIT terhadap beban bunga sebesar 3,04 kali.

KoLeKTiBiLiTAs piUTAnG

Kolektibilitas piutang Perseroan menggambarkan seberapa efektif Perseroan mengelola piutang usaha kepada pihak ketiga. Pada tahun 2017, kolektabilitas piutang Perseroan mencapai 96 hari, meningkat dibandingkan dengan tahun 2016 selama 91 hari. Hal tersebut disebabkan oleh kenaikan piutang usaha yang lebih tinggi dibandingkan peningkatan penjualan.

sTRUKTUR MoDAL DAn KeBiJAKAn MAnAJeMen

Struktur modal merupakan penggabungan antara modal sendiri (ekuitas) dan utang (liabilitas). Perseroan memaksimalkan struktur modal dengan mengoptimalkan modal rata-rata tertimbang yang minimum. Struktur modal dengan biaya penggunaan dana yang minim dapat berpengaruh terhadap peningkatan nilai saham Perseroan, tetapi tidak meningkatkan laba bersih per saham.

Kebijakan struktur modal Perseroan ditujukan untuk melindungi kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan usaha, sehingga entitas dapat tetap memberikan hasil bagi Pemegang Saham dan seluruh pemangku kepentingan lainnya. Kebijakan struktur modal juga ditujukan kepada Pemegang Saham dengan menentukan harga produk dan jasa yang sepadan dengan tingkat risiko. Sebagaimana praktik yang berlaku secara umum, Perseroan mengevaluasi struktur permodalan melalui rasio liabilitas terhadap modal (gearing ratio) yang dihitung melalui pembagian antara liabilitas bersih dengan modal. Liabilitas bersih adalah jumlah liabilitas konsolidasian dikurangi dengan jumlah kas dan setara kas. Sedangkan modal meliputi seluruh komponen ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian per 31 Desember 2017 dan 2016.

Berikut struktur modal Perseroan per tanggal 31 Desember 2017.(dalam jutaan Rupiah)

Uraian / Description 2017 2016Jumlah LiabilitasTotal Liabilities

1,182,424 1,332,432

Dikurangi Kas dan Setara Kas Deducted by Cash and Cash Equivalents

350,225 376,655

Jumlah Liabilitas BersihTotal Net Liabilities

832,199 955,777

Jumlah ModalTotal Equity

2,055,171 1,952,072

Rasio Liabilitas Bersih terhadap Modal (x)Ratio of net Liabilities to equity (x)

0.40 0.49

The Company’s ability to meet the current liabilities also applies to the ability to meet non-current liabilities that are quite stable compared to 2016. In 2017, the ratio of total non-current liabilities to total assets was 0.03 times, the ratio of total non-current liabilities to total equity was 0.05 times, total asset to total equity ratio was 1.58 times, and EBIT ratio to interest expense was 3.04 times.

ReceivABLes coLLecTiBiLiTY

The Company’s receivable collectibility level illustrates how effective the Company manages accounts receivable to the third parties. In 2017, the Company’s receivable collectibility reached 96 days, an increase compared to 91 days in 2016. This was due to a increase in accounts receivables that were higher than the increase in sales.

cApiTAL sTRUcTURe AnD MAnAGeMenT poLicY

The capital structure is a combination of its own capital (equity) and debt (liabilities). The Company maximizes the capital structure by optimizing the minimum weighted average of capital. Capital structure with minimum cost of funds may affect the increase in shares value of the Company, but will not increase earnings per share.

The Company’s capital structure policy is intended to protect the entity’s ability in maintaining business continuity, hence, the entity can continue to give benefit for the Shareholders and other stakeholders Capital structure policy is also addressed to the Shareholders by determining the price of products and services that are commensurate with the risk level. In reference to the generally applicable practices, the Company evaluates the capital structure through liabilities ratio on capital (gearing ratio), which is calculated by dividing the net liabilities with the capital. Net liabilities are total consolidated liabilities deducted by the amount of cash and cash equivalents. While the capital includes all components of equity in the consolidated report of financial statements per 31 December 2017 and 2016.

Below is the Company’s capital structure per 31 December 2017. (in million Rupiah)

97Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

Pada tahun 2017, struktur modal Perseroan masih didominasi oleh modal sendiri (ekuitas) yang ditunjukkan dari rasio liabilitas terhadap modal sebesar 0,40, semakin kecil dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar 0,49.

ReALisAsi penGGUnAAn DAnA HAsiL penAwARAn UMUM

Realisasi penggunaan dana hasil dari penawaran umum perdana saham Perseroan setelah dikurangi biaya emisi dijelaskan sebagai berikut:

1. Sekitar 27% direncanakan untuk digunakan oleh Perseroan dan/atau Entitas Anak untuk pembelian/akuisisi merek dan/atau pembelian/akuisisi set dan/atau pembelian/akuisisi penyertaan modal pada perusahaan di industri sejenis untuk mendukung pertumbuhan anorganik Perseroan.

Hingga 31 Desember 2017, Perseroan telah merealisasikan sekitar 18% dari dana hasil penawaran umum saham untuk dialokasikan pada bagian ini.

2. Sekitar 50% akan digunakan oleh Perseroan dan/atau Entitas Anak untuk belanja modal dalam rangka mendukung pertumbuhan organik Perseroan.

Hingga 31 Desember 2017, Perseroan telah merealisasikan sekitar 22% dari dana hasil penawaran umum saham untuk dialokasikan pada bagian ini.

3. Sisanya, sekitar 23%, akan digunakan oleh Perseroan dan/atau Entitas Anak untuk modal kerja.

Hingga 31 Desember 2017, Perseroan telah merealisasikan seluruh alokasi dana hasil penawaran umum pada bagian ini.

KeBiJAKAn DAn peMBAGiAn DiviDen

Pembayaran dividen mengacu pada ketentuan-ketentuan yang terdapat pada Anggaran Dasar Perseroan dan persetujuan Pemegang Saham dalam RUPS, serta mempertimbangkan kewajaran atas pembayaran tersebut dan juga kepentingan Perseroan. Pembayaran dividen hanya dapat dilakukan apabila Perseroan mencatatkan laba ditahan yang positif.

Penentuan jumlah dan pembayaran dividen atas saham bergantung pada rekomendasi Direksi dengan mempertimbangkan beberapa faktor, meliputi:1. Laba ditahan hasil usaha dan keuangan, kondisi likuiditas,

prospek usaha di masa depan (termasuk belanja modal dan akuisisi), kebutuhan kas, kesempatan bisnis;

In 2017, the Company’s capital structure was still dominated by its own capital (equity) as shown by the liabilities to capital ratio of 0.40, smaller than the ratio in 2016 which was 0.49.

ReALiZATion oF Use oF pRoceeDs oF pUBLic oFFeRinG

The realization of the use of proceeds of the Company’s initial public offering after deducted by the emission cost is described as follows:

1. Approximately 27% is planned to be used by the Company and/or Subsidiaries for purchase/acquisition of brand and/or purchase/acquisition of sets and/or purchase/acquisition of capital investment in companies of similar industries to support the Company’s inorganic growth.

Until 31 December 2017, the Company had realized approximately 18% of the proceeds from its public offering to be allocated in this part.

2. Approximately 50% will be used by the Company and/or Subsidiaries for capital expenditures in order to support the Company’s organic growth.

Until 31 December 2017, the Company had realized approximately 22% of the proceeds from its public offering to be allocated in this part.

3. The remaining 23% will be used by the Company and/or Subsidiaries for working capital.

Until 31 December 2017, the Company had realized the entire allocation of proceeds of the public offering in this part.

DiviDenD poLicY AnD DisTRiBUTion

Dividend payment refers to the provisions contained in the Company’s Articles of Association and Shareholders’ approval in GMS, and considers the fairness of such payments and interests of the Company. Dividend payment may only be made if the Company records positive retained earnings.

The determination of the amount and dividend payment on shares depends on the recommendation of the Board of Directors by considering several factors, including:1. Retained earnings from business and financial results,

liquidity conditions, business prospects in the future (including capital expenditures and acquisitions), cash requirements, business opportunities;

98

2. Pembayaran dividen tunai oleh Entitas Anak kepada Perseroan; dan

3. Faktor lain yang dianggap relevan oleh Direksi.

Berikut ini adalah kronologi pembagian dividen Perseroan pada tahun 2017 dan 2016.

Tanggal pembayaran

DividenDate of

Dividend payment

Tahun BukuFiscal Year

Jumlah Dividen per saham

(Rp)Total Dividend

per share(Rp)

Jumlah Dividen per Tahun(Rp)

Total Dividend per Year(Rp)

Rasio DividenDividend Ratio

16 Juni 201716 June 2017

2016 25 35,714,287,500 20% dari Laba Bersih20% from Net Income

24 Juni 201624 June 2016

2015 37 52,857,145,500 20% dari Laba Bersih20% from Net Income

invesTAsi BARAnG MoDAL

Pada tahun 2017, Perseroan melakukan investasi barang modal secara berkala. Tujuan dari investasi barang modal adalah untuk mendukung keberlangsungan kegiatan operasionalnya dalam memelihara peralatan dan meningkatkan efisiensi. Berikut belanja barang modal yang dilakukan oleh Perseroan. (dalam jutaan Rupiah)

UraianDescription 2017 2016

Kepemilikan LangsungDirect ownershipTanahLand

5,500 15,698

BangunanBuildings

1,583 12,516

KendaraanVehicles

3,811 3,839

PeralatanEquipments

3,023 7,588

MesinMachineries

7,528 7,351

Aset Dalam pembangunanAssets in progress

MesinMachineries

19,377 56,100

BangunanBuildings

16,161 58,436

PeralatanEquipments

650 1,893

sewa pembiayaanFinance LeasesKendaraanVehicles

269 1,220

2. Payment of cash dividends by a Subsidiary to the Company; and

3. Other factors considered relevant by the Board of Directors.

The following is the chronology of the Company’s dividend distribution in 2017 and 2016.

cApiTAL GooDs invesTMenT

In 2017, the Company invested on capital goods on a regular basis. The objective of capital goods investment was to support the continuation of its operational activities in maintaining equipment and improving efficiency. Below is the capital expenditures of the Company.

(in million Rupiah)

99Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

UraianDescription 2017 2016

PeralatanEquipments

295 3,449

Jumlah Belanja ModalTotal capital expenditures

58,197 168,090

iKATAn MATeRiAL TeRKAiT invesTAsi BARAnG MoDAL

Perseroan tidak mempunyai ikatan yang bersifat material dengan pihak ketiga terhadap investasi barang modal yang dilakukan di tahun 2017.

inFoRMAsi MATeRiAL TeRKAiT invesTAsi, eKspAnsi, DivesTAsi, penGGABUnGAn/ peLeBURAn UsAHA, AKUisisi, ResTRUKTURisAsi UTAnG/MoDAL

Pada tahun 2017, Perseroan telah menandatangi perjanjian pembentuan perusahaan patungan dengan Malee Capital Company Limited untuk membentuk PT Kino Malee Indonesia (KMI) di Indonesia dan Malee Kino (Thailand) Company Limited (MKT) di Thailand dengan rincian sebagai berikut:

KeteranganDescription

Tanggal TransaksiTransaction Date

nilaivalue

obyek TransaksiTransaction object

pihak TerkaitRelated party

Pembentukan usaha patunganEstablishment of joint venture

30 Oktober 201730 October 2017

Rp20,4 miliar / billion Pendirian KMIEstablishment of KMI

PT Kino Indonesia Tbk dan / and Malee Capital Company Limited

Pembentukan usaha patunganEstablishment of joint venture

30 Oktober 201730 October 2017

THB 49 juta / million Pendirian MKTEstablishment of MKT

Kino International Pte Ltd dan / and Malee Capital Company Limited

TRAnsAKsi MATeRiAL YAnG MenGAnDUnG BenTURAn KepenTinGAn ATAU TRAnsAKsi DenGAn piHAK AFiLiAsi

Dalam kegiatan usaha, Perseroan melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak - pihak berelasi. Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

pihak BerelasiRelated parties

sifat dan Hubungannature of Relationships

Jenis TransaksiType of Transactions

Harry Sanusi Pemegang Saham dan Presiden DirekturShareholder and President Director

JaminanGuarantee

PT Morinaga Kino Indonesia Entitas AsosiasiAssociated Entity

Utang usaha dan pembelianAccount payable and purchase

MATeRiAL coMMiTMenTs ReLATeD To cApiTAL GooDs invesTMenT

The Company did not have any material commitment with third parties concerning capital goods investment in 2017.

MATeRiAL inFoRMATion ReLATeD To invesTMenT, eXpAnsion, DivesTMenT, BUsiness MeRGeR/consoLiDATion, AcQUisiTion, DeBT/cApiTAL ResTRUcTURinG

In 2017, the Company signed a joint venture agreement with Malee Capital Company Limited to incorporate PT Kino Malee Indonesia (KMI) in Indonesia and Malee Kino (Thailand) Company Limited (MKT) in Thailand with details as follows:

MATeRiAL TRAnsAcTions conTAininG conFLicT oF inTeResTs oR TRAnsAcTions wiTH AFFiLiATeD pARTY

In its business activities, the Company conducts business and financial transactions with the related parties. Details of the nature of relationship and the significant types of transactions with the related parties are as follows:

100

Saldo dan transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:

Jenis TransaksiType of Transactions

KeteranganDescription

Utang Usaha - Pihak BerelasiAccount Payable - Related Party

Perseroan melakukan transaksi pembelian persediaan dengan pihak berelasi. Saldo utang usaha - pihak berelasi merupakan utang sehubungan dengan pembelian persediaan Perseroan dari PT Morinaga Kino Indonesia, Entitas Asosiasi, masing-masing sebesar Rp24.514.490.439,- dan Rp92.694.654.985,-.The Company entered into a purchase transaction with the related parties. The balance of trade payables - related parties represents debt relating to the purchase of the Company’s inventories from PT Morinaga Kino Indonesia, an Associated Entity, amounting to Rp24,514,490,439 and Rp92,694,654,985, respectively.

PembelianPurchase

Perseroan melakukan transaksi pembelian persediaan dengan PT Morinaga Kino Indonesia, Entitas Asosiasi, masing-masing sebesar Rp444.218.349.667,- dan Rp638.583.096.127,-.The Company entered into inventory purchase transaction with PT Morinaga Kino Indonesia, an Associated Entity, amounting to Rp444,218,349,667 and Rp638,583,096,127, respectively.

Jaminan Utang BankGuarantee of Bank Loans

Jaminan yang diberikan oleh pihak berelasi atas fasilitas kredit yang didapat DLS, Entitas Anak, berupa jaminan personal atas nama Harry Sanusi atas fasilitas kredit PT Bank DBS Indonesia untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016.Guarantees granted by the related parties on credit facilities obtained by DLS, a Subsidiary, in the form of personal guarantee under the name Harry Sanusi on credit facilities of PT Bank DBS Indonesia for the year ended on 31 December 2016.

Gaji dan Tunjangan Kepada Dewan Komisaris dan DireksiSalary and Allowances to Board of Commissioners and Board of Directors

Jumlah gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tahun 2017 dan 2016 sebesar Rp50.302.543.656,- dan Rp48.787.353.836,-.Total salaries and allowances paid to the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors in 2017 and 2016 were amounted to Rp50,302,543,656 and Rp48,787,353,836, respectively.

peRBAnDinGAn TARGeT DAn ReALisAsi TAHUn 2017

TARGeT DAn ReALisAsi FinAnsiAL TAHUn 2017

Pada akhir tahun 2016, Perseroan telah menetapkan target pertumbuhan penjualan untuk tahun 2017 yang lebih moderat, yaitu menyamai kinerja tahun sebelumnya dengan pertumbuhan mencapai 5% dari tahun 2016. Namun, realisasi pendapatan pada tahun 2017 mengalami penurunan sebesar 9,52%.

TARGeT DAn ReALisAsi opeRAsionAL TAHUn 2017

Dari segi pertumbuhan produksi, Perseroan menetapkan target pertumbuhan yang moderat yang dipengaruhi oleh adanya penambahan kapasitas produksi pada pabrik minuman serta tren penurunan penjualan yang dimulai pada kuartal ketiga 2016. Realisasi dari target tersebut pada tahun 2017 menunjukkan pencapaian yang bervariasi. Beberapa segmen yang mampu mencapai pertumbuhan volume produksi, yaitu segmen produk minuman dan segmen produk farmasi. Sedangkan, segmen produk pemeliharaan dan perawatan tubuh serta segmen makanan menunjukkan penurunan volume produksi.

The balance and transaction with related parties is as follows:

coMpARison oF TARGeT AnD ReALiZATion in 2017

FinAnciAL TARGeT AnD ReALiZATion in 2017

At the end of 2016, the Company determined a more moderate target of sales growth for 2017, equaling to the previous year’s performance achieving a growth of 5% from 2016. However, realization of revenues in 2017 decreased by 9.52%.

opeRATionAL TARGeT AnD ReALiZATion in 2017

In terms of production growth, the Company set a moderate growth target influenced by the addition of production capacity at the beverage plant and the downward trend in sales that began in the third quarter of 2016. The realization of these targets by 2017 showed a wide range of achievements. Several segments were able to achieve production volume growth, which were beverage product segment and pharmaceutical product segment. Meanwhile, the personal care products and food segment showed a decrease in production volume.

101Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

pRospeK UsAHA

Pada tahun 2018, sektor industri manufaktur ditargetkan akan tumbuh pada kisaran 4,8% – 5,3% dengan didorong oleh:1. Peningkatan konsumsi dalam negeri yang didukung

stabilitas harga dan peningkatan proporsi kelas menengah;2. Harga energi yang lebih kompetitif, antara lain dipengaruhi

implementasi Peraturan Presiden No. 40 Tahun 2016 tentang Penetapan Harga Gas Bumi;

3. Perbaikan ekonomi global dan harga komoditas yang mendorong peningkatan ekspor produk manufaktur;

4. Harmonisasi kebijakan industri, perdagangan, dan fiskal untuk mendukung pengembangan industri pendukung/antara;

5. Peningkatan aktifitas kawasan industri yang termasuk ke dalam Proyek Strategis Nasional; serta

6. Peningkatan populasi industri besar dan sedang sebanyak 2.082 unit, serta 5.000 unit industri kecil.

Sumber: Bappenas

Sedangkan, untuk konsumsi rumah tangga ditargetkan pada tahun 2018 akan tumbuh sekitar 5,1% – 5,2% dengan didukung langkah-langkah kebijakan yang dapat meningkatkan daya beli masyarakat, antara lain:1. Meningkatkan ketersediaan lapangan kerja yang layak; 2. Memfasilitasi pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah

(UMKM); 3. Mengendalikan harga, terutama harga barang-barang

kebutuhan pokok; dan4. Menyediakan subsidi yang lebih tepat sasaran kepada

kelompok masyarakat miskin. Kelompok masyarakat miskin memiliki marginal propensity to consume yang lebih tinggi dari kelompok kaya, sehingga bantuan yang diberikan akan langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsinya

Menyongsong prospek tahun 2018 tersebut, Perseroan terus berinovasi dan mengembangkan produknya dengan mengedepankan budaya kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen menjadi hal yang penting bagi Perseroan, karena akan berdampak pada keberhasilan jangka panjang. Selain itu, Perseroan juga terus meningkatkan jaringan distribusi dan penjualan di Indonesia melalui pemasaran yang terintegrasi.

Untuk menciptakan produk yang inovatif, Perseroan melakukan beberapa tahap sebagai berikut:1. Ide, yaitu menemukan kebutuhan konsumen dan tren

pasar melalui riset, kunjungan eksposisi, loka-karya dan desk research.

2. Konsep, yaitu menemukan konsep yang tepat atas perilaku konsumen, analisis, kompetitor, masalah, hukum, ekuitas merek, dan tes konsep.

3. Pengembangan, yaitu melakukan pengembangan komprehensif terhadap perumusan perencanaan dan pengemasan, prototyping, tes komunikasi dan sensorik.

4. Evaluasi Akhir, yaitu melakukan fine tuning dan persiapan produksi massal yang meliputi spesifikasi teknikal,

BUsiness pRospecTs

In 2018, the manufacturing sector is targeted to grow in the range of 4.8% - 5.3%, driven by:1. Increased domestic consumption supported by price

stability and increase in the middle-class proportion;2. More competitive energy prices, among others, influenced

by the implementation of Presidential Regulation No. 40 of 2016 on Establishment of Gas Pricing;

3. Improved global economy and commodity prices that encourage increased exports of manufactured products;

4. Harmonization of industrial, trade, and fiscal policies to support the development of supporting/intermediate industries;

5. Increased activity of industrial estate belonging to National Strategic Project; and

6. Increase in the large and medium industrial population by 2082 units, and 5,000 units of small industries.

Source: Bappenas

Meanwhile, the household consumption targeted in 2018 will grow around 5.1% - 5.2% supported by policy measures that may increase people’s purchasing power, among others:

1. Increasing the availability of decent work opportunities; 2. Facilitating the development of Micro Small Medium

Enterprises (MSME); 3. Controlling prices, especially basic commodities prices;

and4. Providing more on-target subsidies to the poor

communities. The poor communities have a higher marginal propensity to consume than the rich, thus, the assistance provided will be directly used to meet their consumption needs

Facing the prospect of 2018, the Company continues to innovate and develop its products by prioritizing the consumer satisfaction. Consumer satisfaction becomes important for the Company, as it will impact the long-term success. In addition, the Company also continues to improve its distribution and sales network in Indonesia through integrated marketing.

In creating innovative products, the Company has several stages as follows:1. Idea, means finding consumer needs and market trends

through research, exposition visit, workshop, and desk research.

2. Concept, means finding the right concepts of consumer behavior, analysis, competitors, issues, laws, brand equity, and conceptual tests.

3. Development, means a comprehensive development towards planning formulation and packaging, prototyping, communication, and sensory tests.

4. Final Evaluation, means carrying out fine tuning and preparation for mass production which include technical

102

percobaan produksi, standardisasi, kualitas, analisis bisnis, strategi komunikasi, final dan registrasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

5. Peluncuran, yaitu mengirimkan produk baru ke konsumen dengan rencana pemasaran, anggaran biaya, rencana distribusi, pelatihan penjualan, komunikasi merek, dan strategi pembelajaran pasar.

pRoYeKsi TAHUn 2018

Terkait dengan prospek usaha yang akan datang, Perseroan telah menetapkan target pencapaian kinerja tahun 2018, dimana pertumbuhan pendapatan sekitar 10% dari tahun 2017 dan pertumbuhan laba tahun berjalan naik antara 20-30% dari laba tahun berjalan tahun 2017.

peRUBAHAn KeBiJAKAn AKUnTAnsi

Standar baru, amandemen dan interpretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada 1 Januari 2017 yang mungkin berdampak pada laporan keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018:1. PSAK No. 69 : “Agrikultur”2. Amandemen PSAK No. 2 (2016) : “Laporan Arus Kas

tentang Prakarsa Pengungkapan”3. Amandemen PSAK No. 13 : “Properti Investasi”4. Amandemen PSAK No. 16 (2015) : “Agrikultur: Tanaman

Produktif”5. Amandemen PSAK No. 46 (2016) : Pajak Penghasilan

tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi yang Belum Direalisasi.

6. PSAK No. 15 (Penyesuaian 2017) : “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”

7. PSAK No. 67 (Penyesuaian 2017) : “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”.

peRUBAHAn peRATURAn peRUnDAnG-UnDAnGAn YAnG BeRDAMpAK siGniFiKAn TeRHADAp peRUsAHAAn

Selama tahun 2017, tidak terjadi perubahan peraturan perundang-undangan yang berdampak signifikan terhadap Perseroan.

inFoRMAsi MATeRiAL seTeLAH TAnGGAL LApoRAn KeUAnGAn

Selama tahun 2017, tidak ada informasi material yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja Perseroan yang terjadi setelah Laporan Keuangan diterbitkan sampai dengan tanggal Laporan Tahunan ini diterbitkan.

specification, production experiment, standardization, quality, business analysis, communication strategy, final and registration to the Indonesia National Agency of Drug and Food Authority (BPOM).

5. Launching, means sending new products to consumers with marketing plans, budget costs, distribution plans, sales trainings, brand communications, and market learning strategies.

pRoJecTion in 2018

In line with the upcoming business prospects, the Company has set performance targets for 2018, in which the revenue growth is targeted to be increased by approximately 10% from 2017 and the current year income grows between 20-30% from the current year income in 2017.

cHAnGes in AccoUnTinG poLicies

New standards, amendments, and interpretations that have been issued but are not effective for the fiscal year beginning on 1 January 2017, which may affect the consolidated financial statements are as follows:

Effective on or after 1 January 2018:1. PSAK No. 69 : “Agriculture”2. Amendment to PSAK No. 2 (2016) : “Statements of Cash

Flows: Disclosure Initiatives”3. Amendment to PSAK No. 13 : “Investment Property”4. Amendment to PSAK No. 16 (2015) : “Agriculture: Bearer

Plants”5. Amendment to PSAK No. 46 (2016) : Income Taxes on

Recognition of Deferred Tax Assets for Unrealized Losses.

6. PSAK No. 15 (2017 Improvement) : “Investment in Associates and Joint Ventures”

7. PSAK No. 67 (2017 Improvement) : “Disclosure of Interest in Other Entities”.

cHAnGes in LAws AnD ReGULATions THAT siGniFicAnTLY AFFecT THe coMpAnY

In 2017, there were no changes in the laws and regulations that significantly affected the Company.

MATeRiAL inFoRMATion sUBseQUenT To THe AccoUnTAnT’s RepoRTinG DATe

In 2017, there was no material information that significantly affected the Company’s performance that occurred subsequent to the Financial Statements’ issuance until the publication date of this Annual Report.

103Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

aspek OperasionalOperational Aspect

Sumber daya manusia (SDM) merupakan modal manusia yang memegang peranan penting dalam Perseroan, mulai dari perumusan ide dan strategi, pengelolaan perusahaan, sampai dengan pelaksanaan di lapangan. Melalui SDM yang unggul dan handal, Perseroan dapat menghasilkan produk-produk yang inovatif dan berkualitas. Oleh karena itu, pengelolaan SDM dilakukan dengan baik dan penuh tanggung jawab, mulai dari tahap perencanaan, rekrutmen, pengembangan kompetensi, dan pengembangan karir. Dalam pengelolaan tersebut, Perseroan memperhatikan dan mengupayakan lingkungan kerja yang aman, sehat dan harmonis guna meningkatkan kepuasan karyawan dan mencegah kecelakaan kerja.

sTRUKTUR oRGAnisAsi sDM

Pengelolaan SDM di Perseroan menjadi tanggung jawab Divisi Sumber Daya Manusia dengan didukung oleh unit-unit yang memiliki peran dan fungsinya masing-masing. Struktur organisasi Divisi Sumber Daya Manusia ditunjukkan sebagai berikut:

Pengelolaan SDM dilakukan secara terpadu dengan didukung oleh penerapan Human Resource Information System (HRIS) yang berfungsi untuk mengelola administrasi kepegawaian secara otomatis dan paperless dengan penerapan employee self service dan management self service. Sistem tersebut juga berfungsi untuk membantu tersedianya data secara real time dan akurat sehingga turut menunjang pengambilan keputusan terkait pengembangan strategi SDM dan organisasi secara tepat sasaran.

KeBiJAKAn penGeLoLAAn sDM

Pengelolaan SDM didasarkan pada Peraturan Perusahaan PT Kino Indonesia Tbk yang telah disahkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja melalui surat No. TAR.129/PHIJSK-PK/PP/I/2016 tanggal 29 Januari 2016. Peraturan tersebut menjadi pedoman yang harus dipatuhi Perseroan dan karyawan sesuai tanggung jawab masing-masing dalam ikatan kerja.

sumBer daYa manusIahuman resOurCes

HUMAN RESOURCE DIVISION

HR Services &OrganizationDevelopment

Learning &Development

Recruitment &Assessment

Industrial Relations& General Affairs

Human Resources (HR) is human capital that holds a key role within the Company, starting from the formulation of idea and strategy, company management, to the implementation on the ground. Through excellent and reliable HR, the Company has generated innovative and qualified products. Therefore, HR Management is performed well with full responsibility, from the stage of planning, recruitment, competence development, and career development. In the management, the Company notice and attempt to organize safe, healthy, and harmonious work environment in order to increase the employees satisfaction and prevent any occupational accident.

HR oRGAniZATionAL sTRUcTURe

HR Management in the Company is the responsibility of Human Resources Division, supported by units that have their respective roles and functions. The organizational structure of Human Resources Division is described as follow:

HR Management is performed integrally, supported by the implementation of Human Resources Information System (HRIS) that functions to manage employment administration in an automatic and paperless manner with the implementation of employee self service and management self service. The system also functions to assist the availability of data accurately and real time, hence it also supports decision-making related to on-target HR organization and strategy development.

HR MAnAGeMenT poLicY

HR Management is based on the Company Regulation of PT Kino Indonesia Tbk that has been ratified by the Ministry of Manpower of the Republic of Indonesia, Directorate General of Development of Industrial Relation and Employment Social Security, under the Decree No. TAR.129/PHIJSK-PK/PP/I/2016 dated 29 January 2016. The regulation is treated as a guideline for the Company and employees to comply in accordance with their respective responsibility in their work commitment.

106

KeRAnGKA sTRATeGis penGeLoLAAn sDM

Kerangka strategis pengelolaan SDM Perseroan ditunjukkan sebagai berikut:

penGeLoLAAn sDM 2017

Pada tahun 2017, pengelolaan SDM Perseroan memasuki tahap selanjutnya, yaitu pelaksanaan Talent Management. Pada tahap ini, beberapa strategi pengembangan pengelolaan SDM, diantaranya:1. Membuat, merevisi, update dan sosialisasi 13 Standard

Operating Procedure (SOP) yang berkaitan dengan administrasi kepegawaian;

2. Melakukan implementasi Human Resource Information System (HRIS) untuk 3 bisnis unit baru;

3. Menjalankan Individual Career and Development Plan (ICDP) sebagai bagian dari pelaksanaan Talent Management ; dan

4. Menambahkan fungsi HR Business Partner sebagai partner perusahaan dalam mengidentifikasi masalah kepegawaian.

pRoFiL sDM 2017

Pada tahun 2017, Perseroan didukung oleh 6.069 karyawan. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun 2016 sebanyak 5.907 karyawan. Peningkatan tersebut dikarenakan Perseroan menambah volume dan kapasitas produksi yang menyebabkan penambahan karyawan.

Profil SDM Perseroan selama tahun 2017 dan 2016 sebagai berikut:

Jumlah Karyawan Berdasarkan status

UraianDescription

31 Desember 201731 December 2017

31 Desember 201631 December 2016

JumlahTotal % Jumlah

Total %

TetapPermanent 1,715 28.26 1,989 33.67

KontrakContract 4,354 71.74 3,918 66.33

JumlahTotal 6,069 100.00 5,907 100.00

HR MAnAGeMenT sTRATeGic FRAMewoRK

The Company’s HR management strategic framework is described as follows:

HR MAnAGeMenT 2017

In 2017, the Company’s HR management embarked to its subsequent stage; Talent Management. In this stage, there are several HR management development strategies as follows:

1. Draft, revise, update, and disseminate 13 Standard Operating Procedure (SOP) related to the employment administration;

2. Implement the Human Resource Information System (HRIS) for 3 new business units;

3. Perform Individual Career and Development Plan (ICDP) as part of Talent Management; and

4. Add the HR Business Partner function as the Company’s partner in identifying employment issues.

HR pRoFiLe 2017

In 2017, the Company was supported by 6,069 employees. The amount increased compared to that of 2016, which was 5,907 employees. The increase was due to the Company added the production volume and capacity that resulted in adding employees.

The Company’s HR profiles in 2017 and 2016 are as follows:

Total employees Based on status

107Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

Jumlah Karyawan Berdasarkan Jenjang Kepangkatan

UraianDescription

31 Desember 201731 December 2017

31 Desember 201631 December 2016

JumlahTotal % Jumlah

Total %

DirectorDirector 25 0.41 25 0.42

General ManagerGeneral Manager 19 0.31 22 0.37

ManagerManager 296 4.88 390 6.60

SupervisorSupervisor 396 6.52 460 7.79

OfficerOfficer 681 11.22 767 12.98

Tenaga PelaksanaExecuting Officer 4,652 76.65 4,243 71.83

JumlahTotal 6,069 100.00 5,907 100.00

Jumlah Karyawan Berdasarkan Jenjang pendidikan

UraianDescription

31 Desember 201731 December 2017

31 Desember 201631 December 2016

JumlahTotal % Jumlah

Total %

S2-S3Master-PhD

60 0.99 50 0.85

S1Bachelor

850 14.00 1,082 18.32

Diploma Diploma

226 3.72 272 4.60

Non-AkademikNon-Academic

4,933 81.28 4,503 76.23

JumlahTotal 6,069 100.00 5,907 100.00

Jumlah Karyawan Berdasarkan Usia

UraianDescription

31 Desember 201731 December 2017

31 Desember 201631 December 2016

JumlahTotal % Jumlah

Total %

> 50 60 0.99 72 1.22 41-50 416 6.86 340 5.76 31-40 2,032 33.48 1,896 32.10 21-30 3,531 58.18 3,590 60.78 18-20 30 0.49 9 0.15 JumlahTotal 6,069 100.00 5,907 100.00

Total employees Based on Level of position

Total employees Based on Level of education

Total employees Based on Age

108

penGeMBAnGAn KoMpeTensi sDM

Program pengembangan SDM yang dijalankan Perseroan adalah program pengembangan berbasis kompetensi (Competency-Based Human Resource Management). Program ini terdiri dari dua kategori, yaitu Core Competencies (set kompetensi dasar yang wajib dimiliki oleh seluruh karyawan Perseroan) dan Managerial Competencies (set kompetensi untuk mendukung fungsi manajerial karyawan tingkat Supervisor ke atas).

Pengembangan berbasis kompetensi dimulai sejak karyawan baru bergabung dengan Perseroan. Karyawan baru akan dibekali dengan basic development program, yaitu pengajaran terkait informasi perusahaan (profil perusahaan, struktur organisasi, peraturan perusahaan), bisnis (proses pabrik, proses distribusi, dan pengenalan produk), dan nilai-nilai (induksi kompetensi dasar). Pada tingkat selanjutnya, karyawan akan dibekali competency development program, yang terdiri dari training-training pengembangan kompetensi, meliputi basic leadership, effective communication, habits for effectiveness, dan service excellence & work ethic.

Bagi karyawan dengan jenjang Supervisor dan yang lebih tinggi, akan diikutsertakan pada program pengembangan kemampuan kepemimpinan, yaitu Leadership Series Training yang meliputi situational leadership, HR for non HR, managing interpersonal relationship. Selain itu, Perseroan juga memiliki program Management Trainee melalui proses rekrutmen fresh graduate yang berprestasi yang kemudian dibekali dengan kelas pelatihan khusus, penugasan on the job training, dan ujian agar siap menjadi pemimpin Perseroan di masa depan.

Sepanjang tahun 2017, Perseroan telah melakukan pengembangan kompetensi karyawan melalui berbagai jenis program berikut:

1. Learning

pelatihanTraining

TempatTopic

Jumlah KelasTotal classes

Jumlah peserta

Total participants

Jumlah JamTotal Hours

HR DivisionHR Division

Training Matrix (XX Modul - Soft Skill) 36 412 4,468

Plant CikembarCikembar Plant

Training Hard Skill 47 817 1,615

Plant CikandeCikande Plant

Training Hard Skill 70 841 1,938

Plant PandaanPandaan Plant

Training Hard Skill 79 1,304 1,552

External TrainingExternal Training

Updated Certification, Hard Skill (Public Class)

38 60 865

JumlahTotal

270 3,434 10,438

HR coMpeTence DeveLopMenT

HR development program that is performed by the Company is Competency-Based Human Resources Management. This program consists of two categories, which are Core Competencies (a set of basic competencies that all employees of the Company must have) and Managerial Competencies (a set of competencies to support the managerial function of Supervisor-level and above employees).

The competency-based development has started since new employee joins the Company. The new employee will be supported with basic development program, which is a learning related to company information (company profile, organizational structure, company regulation), business (factory process, distribution process, and product introduction), and values (basic competence induction). On the next level, the employee will be supported with competency development program consisting of competency development trainings, including basic leadership, effective communication, habits for effectiveness, and service excellence & work ethic.

Employees of Supervisor-level and higher will be included in the leadership capability development programs, which are Leadership Series Training that includes situational leadership, HR for non HR, and managing interpersonal relationship. In addition, the Company also has Management Trainee program through top fresh graduate recruitment program, who will be trained in special training class, on-the-job training assignment, and examination in order to be ready to be the Company’s leader in the future.

Throughout 2017, the Company performed the employee competency development through various programs as follows:

1. Learning

109Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

2. Development Program

programprogram

pesertaparticipants

periodeperiod

statusstatus

Management Trainee Human Resource and General AffairManagement Trainee Human Resource and General Affair

4 Mei 2016 - Mei 2017May 2016 - May 2017

Telah Selesai (lulus 3)Completed (3 passes)

Management Trainee ProduksiManagement Trainee Production

6 Mei 2016 - Mei 2017May 2016 - May 2017

Telah Selesai (lulus 4)Completed (4 passes)

Management Trainee Quality & DevelopmentManagement Trainee Quality & Development

5 Juni 2016 - Juni 2017June 2016 - June 2017

Telah Selesai (lulus 5)Completed (5 passes)

Seminar Development for All ManagersSeminar of Development for All Managers

96 Juli 2018July 2018

Digital Transformation SeminarDigital Transformation Seminar

Executive Development ProgramExecutive Development Program

22 (Semua Direktur)22 (All Directors)

Juli – September 2018July – September 2018

Metode Coaching (8 Kali Coaching Session)Coaching Method (8 Coaching Sessions)

Executive SharingExecutive Sharing

27 (Manajer keatas)27 (Manager and above)

Agustus - September 2018August - September 2018

Metode Sharing (3 Kelas Sharing)Sharing Method (3 Sharing Classes)

Talent Management ProgramTalent Management Program

4 November - Desember 2018November - December 2018

3 Module Training - Eksternal 3 Training Modules - External

penGeLoLAAn sDM 2018

Tahun 2018 adalah tahun kedua untuk pelaksanaan Talent Management, menumbuhkan talenta-talenta muda untuk menjadi penerus dan menciptakan pemimpin-pemimpin baru. Hal ini adalah suatu investasi yang sangat baik bagi Perusahaan. Untuk itu, pada tahun 2018 Perseroan akan menjalankan Supervisor Development Program (SDP) dan Manager Development Program (MDP).

2. Development program

HR MAnAGeMenT 2018

2018 is the second year for Talent Management implementation, shaping new talents to be the successors and generating new leaders. This is a great investment for the Company. Therefore, in 2018 the Company will conduct Supervisor Development Program (SDP) and Manager Development Program (MDP).

110

Seiring dengan pesatnya pertumbuhan usaha dan meningkatkan daya saing Perseroan, maka sistem teknologi informasi (TI) yang handal menjadi tuntutan yang harus dipenuhi dan dimutakhirkan secara berkala. Pada tataran operasional dan fungsional, pengembangan sistem TI dilakukan dengan menggunakan pendekatan berbasis TI yang terintegrasi sehingga dapat menunjang seluruh strategi bisnis, meningkatkan efisiensi pada manajemen penjualan, serta meningkatkan efisiensi pengawasan persediaan dan logistik.

Untuk menjaga komunikasi dengan seluruh unit bisnis Perseroan (termasuk kantor pusat, pabrik, cabang, dan tenaga penjualan), digunakan koneksi real time melalui virtual private network (VPN), jaringan yang menggunakan kabel fiber optik untuk memastikan koneksi tercepat. Untuk memastikan pemutakhiran informasi dan keakuratan data penjualan, setiap staf penjualan dari cabang akan dilengkapi dengan telepon genggam berbasis Android yang memiliki aplikasi dengan fungsi manajemen rute, manajemen pesanan, manajemen persediaan, manajemen uang, manajemen kredit, Global Positioning System (GPS), presentasi, dan survei.

Melalui penggunaan telepon genggam yang terotomatisasi dengan aplikasi, setiap staf penjualan dapat mencatat data penjualan dan data konsumen, serta menyampaikannya secara real time ke kantor pusat untuk memudahkan pengawasan dan pengambilan keputusan. Melalui aplikasi tersebut, staf penjualan juga dapat mencatat rute penjualan setiap hari sehingga manajemen dapat mencatat dan menganalisa rute penjualan guna memastikan efisiensi distribusi pada tim penjualan.

Perseroan juga telah memiliki solusi arsitektur TI yang terintegrasi yang dapat menghubungkan seluruh divisi. Perseroan bekerja sama dengan penyedia teknologi informasi yang memiliki reputasi baik, seperti Hewlett Packard, Telkom Indonesia, Qlikview, dan Nielsen Spacemen Professional, untuk mengimplementasikan pendekatan berbasis TI untuk kepentingan bisnis seluruh Grup Kino.

Guna memastikan keamanan sistem data TI, maka Perseroan dan Entitas Anak menerapkan standar ISO 27001 yang disertifikasi secara berkala. Terkait sertifikasi tersebut, Perseroan meresmikan dan melaksanakan pengkajian risiko informasi teknologi secara rutin dan mengembangkan program pemulihan bencana yang lebih komprehensif.

Pada tahun 2017, Perseroan melakukan berbagai pengembangan sistem TI, yaitu terkait:1. Aplikasi Asset Management System;2. Aplikasi e-Budget Operational System;3. Aplikasi Alcohol Monitoring System;4. Qlikview Dashboard Net Sales SO;5. Aplikasi Cashier App System;6. Aplikasi e-Driver; dan7. Aplikasi e-Messenger.

Selain itu, Perseroan merencanakan pengembangan sistem TI untuk tahun 2018, diantaranya:1. Implementasi SAP B/W (Bussiness Warehouse);2. Implementasi SAP Fund Management ;3. Security Packets (End Point Antivirus Kaspersky, IP Guards,

Firewall); dan4. Colocation core business system and Apps.

teknOLOgI InFOrmasIInFOrmatIOn teChnOLOgY

Along with the Company’s rapid business growth and increased competitiveness, a reliable information technology (IT) system becomes a demand that must be met and updated periodically. In the operational and functional management, the IT system development is performed by using IT-based approach that is integrated in order to support all business strategies, improve efficiency in sales management, and improve supervision efficiency in supply and logistic.

In order to maintain communication with all of the Company’s business units (including head office, factory, branch, and sales force), a real time connection is used through virtual private network (VPN), a network using fiber optic cable to assure the fastest connection. In order to assure information update and sales data accuracy, every sales staff from the branch office will be equipped with Android-based mobile phone that has the application with functions of route management, order management, supply management, money management, credit management, Global Positioning System (GPS), presentation, and survey.

Through the usage of mobile phone automated with application, every sales staff can record sales data and consumer data, and deliver it real time to the head office to assure supervision and decision making. Through the application, the sales staff can also record the daily sales route, hence, the management can record and analyze the sales route in order to assure distribution efficiency of the sales team.

The Company also has an integrated IT architecture solution that can connect all divisions. The Company cooperates with well-reputable information technology provider, such as Hewlett Packard, Telkom Indonesia, Qlikview, and Nielsen Spacemen Professional, in order to implement IT-based approach for the business interest of all Kino Group.

In order to assure IT data system security, the Company and its Subsidiary implement ISO 27001 standard that is periodically certified. In regard of the certification, the Company ratifies and implements routine information technology risk assessment and develops a more comprehensive disaster recovery program.

In 2017, the Company performed various IT system development, related to:1. Asset Management System application;2. e-Budget Operational System application;3. Alcohol Monitoring System application;4. Qlikview Dashboard Net Sales SO;5. Cashier App System application;6. e-Driver application; and 7. e-Messenger application.

In addition, the Company plans for IT system development for 2018, such as:1. SAP B/W (Business Warehouse) implementation;2. SAP Fund Management implementation;3. Security Packets (End Point Antivirus Kaspersky, IP

Guards, Firewall); and)4. Colocation core business system and Apps.

111Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

Tata Kelola Perusahaan

Corporate Governance

Penerapan tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance (GCG) secara konsisten dan berkesinambungan merupakan cerminan baiknya pengelolaan perusahaan tersebut. Perseroan menyakini bahwa penerapan GCG bukan hanya sebuah kewajiban tetapi juga menjadi investasi Perseroan untuk mewujudkan kinerja yang berkelanjutan. Penerapan GCG yang konsisten akan memperkuat nilai dan meningkatkan daya saing Perseroaan. Pelaksanaan GCG disesuaikan dengan best practices yang diharapkan akan memberikan manfaat bagi Perseroan, diantaranya:

1. Mendorong pengelolaan Perseroan secara profesional, efektif, dan efisien serta memberdayakan fungsi dan kemandirian organ Perseroan;

2. Meningkatkan kepercayaan dan ekspektasi investor dan pemangku kepentingan sehingga eksistensi Perseroan dapat terus dipertahankan;

3. Mendorong organ Perseroan dalam membuat keputusan serta menjalankan strategi dan program kerja dilandasi oleh kepatuhan terhadap peraturan perundang-perundangan, serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial Perseroan terhadap pemangku kepentingan maupun kelestarian lingkungan sekitar Perseroan.

Perseroan berkomitmen untuk senantiasa menerapkan GCG yang sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta best practices. Hal ini sesuai dengan prinsip-prinsip GCG, yaitu transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, serta kewajaran dan kesetaraan.

prinsip GcGGcG principles

Komitmen perseroancompany’s commitment

Transparansi Transparency

Perseroan menyediakan informasi material dan relevan mengenai kinerja perusahaan, kondisi keuangan dan informasi lainnya secara jelas, memadai, akurat, serta dapat diperbandingkan, dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan. Hal ini merupakan bentuk keterbukaan Perseroan dalam menjaga obyektivitas bisnisnya, tanpa mengurangi kewajiban untuk melindungi informasi rahasia perusahaan, yang sesuai dengan kebijakan Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.The Company provides material and relevant information on the Company’s performance, financial condition, and other information in a clear, adequate, accurate, and comparable manner that is easily accessible and understood by the stakeholders. This is a form of transparency of the Company in maintaining the business objectivity, without prejudice to the obligation to protect confidential corporate information, in accordance with the Company policy and the prevailing laws and regulations.

pentIngnYa gCg BagI perserOanImpOrtanCe OF gCg tO the COmpanY

kOmItmen penerapan gCgCOmmItment OF gCg ImpLementatIOn

The implementation of good corporate governance (GCG) in a consistent and continuous manner is a reflection of the Company’s good management. The Company believes that GCG implementation is not only an obligation but also an investment to achieve sustainable performance. Consistent GCG implementation will strengthen the value and improve the competitiveness of the Company. The implementation of GCG is adjusted to the expected best practices that will provide benefits for the Company, includes:

1. Encouraging the Company’s management in a professional, efficient, and efficient way, as well as empowering the function and independence of the Company’s Organs;

2. Increasing the confidence and expectations of the investors and stakeholders to maintain the Company’s existence;

3. Encouraging the Company’s organs in making decisions, implementing strategy and work program based on compliance with laws and regulations, and the awareness of the Company’s social responsibility towards the stakeholders and the preservation of environment surrounding the Company.

The Company is committed to always implement GCG in accordance with the prevailing laws and regulations and best practices. This is in accordance with the GCG principles, which are transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness and equality.

114

prinsip GcGGcG principles

Komitmen perseroancompany’s commitment

AkuntabilitasAccountability

Setiap organ tata kelola Perseroan telah memiliki fungsi, rincian tugas, pelaksanaan dan pertanggungjawabannya masing-masing sesuai dengan visi, misi, strategi dan nilai-nilai perusahaan (corporate values). Prinsip akuntabilitas ini menjadi prasyarat tercapainya kinerja yang berkesinambungan, efekfif, terukur, sesuai dengan kepentingan Perseroan, Pemegang Saham, serta pemangku kepentingan lainnya.Each organ of corporate governance has its functions, details of duties, implementation, and accountability in accordance with the vision, mission, strategies, and corporate values. The principle of accountability is a prerequisite for achieving sustainable, effective, and measurable performance that is in accordance with the interests of the Company, Shareholders, and other stakeholders.

Tanggung JawabResponsibility

Perseroan membuat perencanaan dan pelaksanaan yang memadai untuk menjamin terlaksananya tanggung jawab sosial terhadap masyarakat, kelestarian lingkungan, serta pemberian perlindungan, yang mencakup kesejahteraan, kesehatan, dan keselamatan tenaga kerja. Hal tersebut sejalan dengan bisnis Perseroan yang selalu menaaati peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan peraturan perusahaan (by-laws) sehingga dapat menciptakan kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan menjadi good corporate citizen.The Company prepares adequate planning and implementation to ensure the implementation of social responsibility to the community, environmental sustainability, and the provision of protection, that includes welfare and occupational health and safety. This is in line with the Company business that always complies with the laws and regulations, the Articles of Association and by-laws to create long-term business continuity and become a good corporate citizen.

IndpendensiIndependence

Masing-masing organ Perseroan melaksanakan fungsi dan tugasnya secara independen dan profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, peraturan perundangan-undangan yang belaku serta prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Each organ of the Company performs its functions and duties independently and professionally without any conflict of interest and influence from any party that is inconsistent with the Company’s Articles of Association, applicable laws and regulations, and the principles of a sound corporation.

Kewajaran dan KesetaraanFairness and Equality

Perseroan memberikan kesempatan yang sama bagi Pemegang Saham dan pemangku kepentingan lainnya untuk memberikan masukan, menyampaikan pendapat, serta membuka akses informasi sebagai bentuk pemenuhan hak dan kewajiban seluruh Pemegang Saham dan pemangku kepentingan lainnya yang berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan serta prinsip korporasi yang sehat.The Company provides equal opportunities for Shareholders and other stakeholders to give inputs, express opinions, and open the access to information as a form of fulfillment of rights and obligations of all Shareholders and other stakeholders in accordance with the principles of fairness, equality, and sound corporate.

dasar penerapan gCgBasIs OF gCg ImpLementatIOn

Penerapan GCG Perseroan merujuk kepada perundang-undangan, peraturan, dan ketentuan yang berlaku di antaranya:1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007

tentang Perseroan Terbatas;2. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga

Keuangan No. KEP-643/BL/2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit;

3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32 /POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka;

4. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik;

The Company’s GCG Implementation refers to the applicable laws, regulations, and provisions, including:

1. Law of the Republic of Indonesia No. 40 of 2007 on Limited Liability Company;

2. Decree of the Chairman of Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency No. KEP-643/BL/2012 on Establishment and Guidelines of Audit Committee Work Implementation;

3. Financial Services Authority Regulation No. 32/POJK.04/2014 on Planning and Organizing General Meeting of Shareholders of Public Companies;

4. Financial Services Authority Regulation No. 33/POJK.04/2014 on Board of Directors and Board of Commissioners of Issuer or Public Companies;

115Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

Struktur organ Perseroan berlandaskan pada Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, yaitu terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, dan Direksi. Masing-masing Organ Perseroan tersebut memiliki wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai fungsinya masing-masing. RUPS memiliki wewenang memutuskan hal-hal terkait modal perusahaan dan hal lainnya sesuai Anggaran Dasar dan peraturan yang berlaku. Sedangkan, Dewan Komisaris dan Direksi memiliki wewenang dalam hal pengurusan perusahaan.

Sistem kepengurusan dua badan (two boards system) oleh Dewan Komisaris dan Direksi dilaksanakan sesuai fungsinya masing-masing, sebagaimana diamanatkan dalam Anggaran Dasar dan peraturan yang berlaku. Dalam melaksanakan fungsinya, Dewan Komisaris dan Direksi dapat dibantu oleh organ pendukung masing-masing. Dalam hal ini, Dewan Komisaris Perseroan dibantu oleh Komite Audit serta Komite Nominasi dan Remunerasi, sedangkan Direksi khususnya dibantu oleh Sekretaris Perusahaan dan Audit Internal.

5. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik;

6. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik;

7. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 32 /SEOJK.04/2015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka;

8. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 56/ POJK.04/2015 tentang Pembentukan Unit Audit Internal dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal

9. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 29/POJK.04/2016 tentang Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 30/SEOJK.04/2016 tentang Bentuk dan Isi Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik;

10. Roadmap Tata Kelola Perusahaan Indonesia;11. Anggaran Dasar Perseroan;12. Pedoman dan kebijakan terkait GCG;13. Pedoman dan kebijakan perusahaan lainnya.

struktur dan mekanIsme penerapan gCgstruCture and meChanIsm OF gCg ImpLementatIOn

5. Financial Services Authority Regulation No. 34/POJK.04/2014 on Nomination and Remuneration Committee of Issuer or Public Company;

6. Financial Services Authority Regulation No. 35/POJK.04/2014 on Corporate Secretary of Issuers or Public Companies;

7. Circular Letter of Financial Services Authority No. 32/SEOJK.04/2015 on Guidelines of Corporate Governance for Public Companies;

8. Financial Services Authority Regulation No. 56/POJK.04/2015 on the Establishment of Internal Audit Unit and Guidelines to Prepare Internal Audit Unit Charter.

9. Financial Services Authority Regulation No. 29/POJK.04/2016 on Annual Report of Issuer or Public Company, and Circular Letter of Financial Services Authority No. 30/SEOJK.04/2016 on the Form and Contents of Annual Report of Issuers or Public Companies.

10. Roadmap of Indonesian Corporate Governance;11. Company’s Articles of Association;12. Guidelines and Policies related to GCG;13. Other guidelines and policies of the Company.

The Company’s organ structure is based on Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Company, consisting of General Meeting of Shareholders (GMS), Board of Commissioners, and Board of Directors. Each of the Company’s Organ has clear authority and responsibility according to the respective functions. GMS has the authority to decide matters related to the Company’s capital and other matters in accordance with the Articles of Association and the prevailing regulations. Meanwhile, the Board of Commissioners and Board of Directors have the authority to manage the company.

The two-board system by the Board of Commissioners and Board of Directors is implemented in accordance with their respective functions, as mandated in the Articles of Association and the prevailing regulations. In performing its functions, the Board of Commissioners and Board of Directors may be assisted by their respective supporting organs. In this matter, the Company’s Board of Commissioners is assisted by the Audit Committee and Nomination and Remuneration Committee, while the Board of Directors in particular is assisted by the Corporate Secretary and Internal Audit.

116

penerapan pedOman tata keLOLa perusahaan terBukaImpLementatIOn OF guIdeLInes OF COrpOrate gOVernanCe OF puBLIC COmpanY

Komite Nominasi dan Remurasi

Nomination and Remuneration

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

Komite Audit Audit Committee

Audit InternalInternal Audit

DireksiBoard of Directors

Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary

RUPSGMS

Dalam penerapannya setiap organ Perseroan berpedoman pada mekanisme kebijakan yang telah dimiliki oleh Perseroan, diantaranya:1. Anggaran Dasar;2. Pedoman Dewan Komisaris;3. Pedoman Direksi;4. Piagam Komite Audit;5. Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi;6. Piagam Audit Internal; dan7. Kode Etik.

Penerapan GCG Perseroan berpedoman pada Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 32/SEOJK.04/2015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka, dengan mengacu kepada aspek, prinsip, dan rekomendasi dalam pedoman tersebut, yang dijelaskan sebagai berikut:

no. Aspek/prinsipAspects/principles

RealisasiRealization

I. Hubungan Perusahaan Terbuka dengan Pemegang Saham Dalam Menjamin Hak-Hak Pemegang Saham. Relationship between the Public Company and Shareholders in Guaranteeing the Shareholders’ Rights.

1. Meningkatkan Nilai Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Increasing the Value of Convening General Meeting of Shareholders (GMS).

a. Perusahaan Terbuka memiliki cara atau prosedur teknis pengumpulan suara (voting), baik secara terbuka maupun tertutup yang mengedepankan independensi, dan kepentingan Pemegang Saham.

Public Company has ways or technical procedures of voting, either in an open or close manner, prioritizing independence and interest of the Shareholders.

Perseroan memiliki prosedur pengumpulan suara dalam RUPS sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perusahaan terkait penyelenggaraan RUPS.The Company has a voting procedure in the GMS as stipulated in the Company’s Articles of Association and Company Regulations on organizing GMS.

In its implementation, every Company’s organ is guided by the policy mechanism owned by the Company, including:

1. Articles of Association;2. Board Manual of Board of Commissioners3. Board Manual of Board of Directors;4. Audit Committee Charter;5. Nomination and Remuneration Committee Charter;6. Internal Audit Charter; and7. Code of Ethics.

The implementation of the Company’s GCG is guided by the Circular Letter of Financial Services Authority No. 32/SEOJK.04/2015 on the Guidelines of Corporate Governance of Public Companies, with reference to the aspects, principles, and recommendations in such guidelines, as described below:

117Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

no. Aspek/prinsipAspects/principles

RealisasiRealization

b. Seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka hadir dalam RUPS Tahunan.

All members of Board of Directors and members of Board of Commissioners of the Public Company attend the Annual GMS.

c. Ringkasan risalah RUPS tersedia dalam situs web Perusahaan Terbuka paling sedikit selama 1 tahun.

Summary of GMS Minutes is available on the Company Website at least for 1 (one) year.

RUPS Tahunan telah dihadiri oleh seluruh Dewan Komisaris dan Direksi.Annual GMS was attended by all Board of Commissioners and Board of Directors.

Ringkasan risalah RUPS telah dimuat dalam situs web Perseroan.Summary of GMS Minutes is available on the Company Website.

2. Meningkatkan Kualitas Komunikasi Perusahaan Terbuka dengan Pemegang Saham atau Investor. Increasing the Communication Quality between the Public Company and Shareholders or Investors.

a. Perusahaan Terbuka memiliki suatu kebijakan komunikasi dengan Pemegang Saham atau investor.

Public Company has a communication policy with the Shareholders or investors.

b. Perusahaan Terbuka mengungkapkan kebijakan komunikasi Perusahaan Terbuka dengan Pemegang Saham atau investor dalam situs web.

Public Company discloses the communication policy between the Public Company and Shareholders or investors on the website.

Kebijakan komunikasi dengan Pemegang Saham diatur secara umum dalam Anggaran Dasar Perseroan, serta pedoman kerja Dewan Komisaris dan Direksi.Communication policy with the Shareholders is regulated generally in the Company’s Articles of Association and the board manual of Board of Commissioners and Board of Directors.

Kebijakan komunikasi dengan Pemegang Saham telah diungkapkan dalam Laporan Tahunan yang dimuat dalam situs web Perseroan.The communication policy with the Shareholders has been disclosed in the Annual Report contained in the Company’s website.

II. Fungsi dan Peran Dewan Komisaris. Functions and Roles of the Board of Commissioners.

1. Memperkuat Keanggotaan dan Komposisi Dewan Komisaris. Strengthening Membership and Composition of the Board of Commissioners.

a. Penentuan jumlah anggota Dewan Komisaris mempertimbangkan kondisi Perusahaan Terbuka.

The determination of the number of members of the Board of Commissioners must consider the condition of the Public Company.

b. Penentuan komposisi anggota Dewan Komisaris memperhatikan keberagaman keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan.

The determination of composition of the Board of Commissioners considers the range of expertise, knowledge, and experience required.

Penentuan komposisi Dewan Komisaris telah disesuaikan dengan ukuran usaha Perseroan dan Grup.The determination of the composition of the Board of Commissioners has been adjusted to the business size of the Company and the Group.

Anggota Dewan Komisaris terdiri dari orang-orang yang profesional dan kompeten dibidangnya, dengan beragam keahlian, pengetahuan dan pengalaman yang sesuai dengan bisnis Perseroan.Members of the Board of Commissioners consist of professional and competent persons, with wide range of expertise, knowledge, and experience relevant to the Company’s business.

2. Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris. Increasing the Quality of Implementation of Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners.

a. Dewan Komisaris mempunyai kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris.

The Board of Commissioners has self assessment policy to assess the performance of the Board of Commissioners.

b. Kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris, diungkapkan melalui Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka.

Self assessment policy to assess the performance of the Board of Commissioners is disclosed through the Annual Report of the Public Company.

Penilaian kinerja Dewan Komisaris dilakukan oleh RUPS. Perseroan sedang mempertimbangkan untuk menyusun kebijakan penilaian sendiri bagi Dewan Komisaris.The performance assessment of the Board of Commissioners is conducted by the GMS. The Company is considering to prepare its own assessment policy for the Board of Commissioners.

Pelaksanaan penilaian kinerja Dewan Komisaris telah diungkapkan dalam Laporan Tahunan ini.The performance assessment of the Board of Commissioners has been disclosed in this Annual Report.

118

no. Aspek/prinsipAspects/principles

RealisasiRealization

c. Dewan Komisaris mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Dewan Komisaris apabila terlibat dalam kejahatan keuangan.

The Board of Commissioners has policy related to resignation of members of Board of Commissioners if involved in financial crime.

d. Dewan Komisaris atau Komite yang menjalankan fungsi Nominasi dan Remunerasi menyusun kebijakan suksesi dalam proses nominasi anggota Direksi.

The Board of Commissioners or Committee performing Nomination and Remuneration functions prepares a succession policy in the nomination process of members of Board of Directors.

Anggaran Dasar dan pedoman kerja Dewan Komisaris telah memuat ketentuan dan syarat terkait pengunduran diri dan pemberhentian Dewan Komisaris, termasuk apabila terlibat dalam benturan kepentingan yang merugikan Perseroan.The Company’s Articles of Association and board manual of the Board of Commissioners contain provisions and requirements related to the resignation and termination of the Board of Commissioners, including if they are involved in conflict of interest that harms the Company.

Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan telah menyusun kebijakan suksesi dalam proses nominasi anggota Direksi.The Company’s Nomination and Remuneration Committee has already had a succession policy in the process of nominating members of the Board of Directors.

III. Fungsi dan Peran Direksi. Functions and Roles of the Board of Directors.

1. Memperkuat Keanggotaan dan Komposisi Direksi. Strengthening Membership and Composition of the Board of Directors.

a. Penentuan jumlah anggota Direksi mempertimbangkan kondisi Perusahaan Terbuka, serta efektifitas dalam pengambilan keputusan.

The determination of the number of members of the Board of Directors considers the condition of the Public Company, and the effectiveness in decision making.

b. Penentuan komposisi anggota Direksi memperhatikan, keberagaman keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan.

The determination of composition of members of Board of Directors considers range of expertise, knowledge, and experience required.

c. Anggota Direksi yang membawahi bidang akuntansi atau keuangan memiliki keahlian dan/atau pengetahuan di bidang akuntansi.

Members of Board of Directors in charge of accounting or finance have the skills and/or knowledge in accounting.

Penentuan komposisi Direksi telah disesuaikan dengan ukuran usaha Perseroan dan Grup.The determination of the composition of Board of Directors has been adjusted to the business size of the Company and Group.

Anggota Direksi terdiri dari orang-orang yang profesional dan kompeten dibidangnya, dengan beragam keahlian, pengetahuan dan pengalaman yang sesuai dengan bisnis Perseroan.The Board of Directors consist of professional and competent persons, with a wide range of expertise, knowledge, and experience relevant to the Company’s business.

Direktur yang bertanggung jawab atas bidang keuangan telah memiliki pengetahuan, keahlian dan pengalaman di bidang akuntansi.The director in charge of finance sector has knowledge, expertise, and experience in accounting.

2. Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi. Increasing the Quality of Implementation of Duties and Responsibilities of the Board of Directors.

a. Direksi mempunyai kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Direksi.

The Board of Directors has self assessment policy to assess the Board of Directors’ performance.

b. Kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Direksi diungkapkan melalui Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka.

Self assessment policy to assess the performance of Board of Directors is disclosed through the Annual Report of the Public Company.

c. Direksi mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Direksi apabila terlibat dalam kejahatan keuangan.

The Board of Directors has policy related to resignation of members of Board of Directors if involved in financial crime.

Penilaian kinerja Direksi dilakukan oleh Dewan Komisaris dan RUPS. Perseroan sedang mempertimbangkan untuk menyusun kebijakan penilaian sendiri bagi Direksi. The performance assessment of the Board of Directors is conducted by the Board of Commissioners and GMS. The Company is considering to prepare its own assessment policy for the Board of Directors.

Pelaksanaan penilaian kinerja Direksi telah diungkapkan dalam Laporan Tahunan ini.The implementation of the Board of Directors’ performance assessment has been disclosed in this Annual Report.

Anggaran Dasar dan pedoman kerja Direksi telah memuat ketentuan dan syarat terkait pengunduran diri dan pemberhentian Direksi, termasuk apabila terlibat dalam benturan kepentingan yang merugikan Perseroan.The Articles of Association and Board Manual of the Board of Directors contain terms and conditions related to resignation and termination of Board of Directors, including if involved in conflict of interest that harms the Company.

119Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

no. Aspek/prinsipAspects/principles

RealisasiRealization

IV. Partisipasi Pemangku Kepentingan. Stakeholders Participation.

1. Meningkatkan Aspek Tata Kelola Perusahaan melalui Partisipasi Pemangku Kepentingan. Increasing the Corporate Governance Aspect through Stakeholders Participation.

a. Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan untuk mencegah terjadinya insider trading.

Public Company has a policy to prevent the occurrence of insider trading.

b. Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan anti korupsi dan anti fraud.

Public Company has anti-corruption and anti-fraud policies.

c. Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan tentang seleksi dan peningkatan kemampuan pemasok atau vendor.

Public Company has a policy on selection and improvement of supplier or vendor capabilities.

d. Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan tentang pemenuhan hak-hak kreditur.

Public Company has a policy on the fulfillment of creditors’ rights.

e. Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan sistem whistleblowing.

Public Company has a policy on whistleblowing system.

f. Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan pemberian insentif jangka panjang kepada Direksi dan karyawan.

The Public Company has a long term incentive policy to the Board of Directors and employees.

Perseroan memiliki kebijakan untuk mencegah terjadinya insider trading.The Company has a policy to prevent the occurrence of insider trading.Perseroan memiliki kebijakan anti korupsi dan anti fraud.The Company has anti-corruption and anti-fraud policies.

Perseroan memiliki kebijakan seleksi pemasok dan peningkatan kepuasan pemasok melalui proses evaluasi.The Company has a policy to select supplier and increase supplier satisfaction through the evaluation process.Perseroan memiliki kebijakan tentang pemenuhan hak-hak kreditur.The Company has a policy on the fulfillment of creditors’ rights.Perseroan belum memiliki kebijakan khusus whistleblowing system yang terintegrasi. Namun, Perseroan telah melaksanakan fungsi whistleblowing system secara parsial sebagaimana diungkapkan dalam Laporan Tahunan ini.The Company doesn’t have an integrated whistleblowing system yet. However, the Company has performed whistleblowing system function, in partial, as disclosed in this Annual Report.Perseroan memiliki kebijakan pemberian insentif jangka panjang kepada Direksi dan karyawan.The Company has a long term incentive policy to the Board of Directors and employees.

V. Keterbukaan Informasi. Information Disclosure.

1. Meningkatkan Pelaksanaan Keterbukaan Informasi. Increasing the Implementation of Information Disclosure.

a. Perusahaan Terbuka memanfaatkan penggunaan teknologi informasi secara lebih luas, selain situs web, sebagai media keterbukaan informasi.

Public Company utilizes the use of information technology more broadly, in addition to the website, as a media of information disclosure.

b. Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka mengungkapkan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham Perusahaan Terbuka paling sedikit 5%, selain pengungkapan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham Perusahaan Terbuka melalui Pemegang Saham Utama dan Pengendali.

The Annual Report of the Public Company discloses the ultimate beneficial owner of the Public Company’s share ownership of at least 5%, in addition to the disclosure of the ultimate beneficial owner in the share ownership of the Public Company through Main and Controlling Shareholders.

Perseroan memanfaatkan media sosial sebagai sarana keterbukaan informasi, selain pengungkapan pada situs web Perseroan, situs web Bursa Efek Indonesia, dan siaran pers.The Company utilizes social media as a mean to disclose information, as well as the Company website, the Indonesia Stock Exchange website, and press releases.

Perseroan mengungkapkan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham sebagaimana disampaikan dalam Laporan Tahunan ini.The Company discloses the ultimate benefit owner in share ownership as presented in this Annual Report.

120

rapat umum pemegang sahamgeneraL meetIng OF sharehOLders

RUPS merupakan organ yang memegang kekuasaan tertinggi dalam tata kelola Perseroan dan memiliki kewenangan ekslusif yang tidak dapat didelegasikan atau diserahkan kepada Direksi dan Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang dan Anggaran Dasar. RUPS terdiri dari RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa.

RUPS Tahunan wajib diselenggarakan dalam jangka waktu paling lambat 6 bulan setelah tahun buku Perseroan berakhir, sedangkan RUPS Luar Biasa dapat diselenggarakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan Perseroan. Dalam melaksanakan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa, Perseroan berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas serta Peraturan OJK No. 32/ POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka, dan peraturan perubahannya.

RUPS memiliki wewenang antara lain untuk:1. Mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris dan

Direksi;2. Menetapkan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi;

3. Mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi;

4. Mengesahkan perubahan Anggaran Dasar;5. Memberikan persetujuan atas Laporan Tahunan;6. Menetapkan alokasi penggunaan laba; dan7. Menunjuk akuntan publik.

peLAKsAnAAn RUps TAHUn 2017

Pada tahun 2017, Perseroan telah menyelenggarakan 1 kali RUPS Tahunan dan tidak melaksanakan RUPS Luar Biasa.

Pelaksanaan RUPS tahun 2017 tersebut diuraikan sebagai berikut:

RUps TAHUnAn

Perseroan melaksanakan RUPS Tahunan pada tanggal 17 Mei 2017 di Holiday Inn Jakarta Kemayoran, Ruang Cendana 1-3, Jl. Griya Utama Blok B No. 1, Sunter, Jakarta Utara, 14350.

Tahapan pelaksanaan RUPS Tahunan tahun 2017 sebagai berikut:

GMS is an organ which holds the highest power in the Company’s governance and has exclusive authority that cannot be delegated or transferred to the Board of Directors and Board of Commissioners as referred to in the Law and Articles of Association. GMS consists of Annual GMS and Extraordinary GMS.

Annual GMS must be held no later than 6 months after the end of the Company’s fiscal year, while Extraordinary GMS may be held at any time based on the Company’s needs. In conducting Annual GMS and Extraordinary GMS, the Company is guided by the prevailing laws and regulations, which are Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Company, and FSA Regulation No. 32/POJK.04/2014 on Planning and Organizing General Meeting of Shareholders of Public Companies, and its amendment.

GMS has authorities, among others, as follows:1. To appoint and dismiss the Board of Commissioners and

Board of Directors;2. To establish the remuneration of Board of Commissioners

and Board of Directors;3. To evaluate the performance of Board of Commissioners

and Board of Directors;4. To approve the amendment to the Articles of Association;5. To approve the Annual Report;6. To determine allocation of profit use; and7. To appoint a public accountant.

GMs iMpLeMenTATion in 2017

In 2017, the Company held 1 Annual GMS and did not hold any Extraordinary GMS.

The 2017 GMS implementation is explained as follows:

AnnUAL GMs

The Company held its Annual GMS on 17 May 2017 at Holiday Inn Jakarta Kemayoran, Cendana 1-3 Room, Jl. Griya Utama Blok B No. 1, Sunter, Jakarta Utara, 14350.

Stages of 2017 GMS implementation is as follows:

121Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

pemberitahuanNotification

pengumumanAnnouncement

Undangannotice

pelaksanaanimplementation

Hasil RUpsGMs Resolution

Pemberitahuan kepada OJK dilakukan pada tanggal 3 April 2017 kepada Otoritas Jasa Keuangan.Notification to FSA was submitted on 3 April 2017.

Pengumuman diumumkan pada tanggal 10 April 2017 melalui situs Perseroan, situs Bursa Efek Indonesia, serta iklan di surat kabar harian berbahasa Indonesia yangberperedaran nasional, yakni Investor Daily.Announcement was made on 10 April 2017 through the Company website, Indonesia Stock Exchange’s website, and Investor Daily, Indonesian national daily newspapers.

Pemanggilan dilakukan pada tanggal 25 April 2017 melalui situs Perseroan, situs Efek Indonesia, serta iklan di surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, yakni Investor Daily. Notice was made on 25 April 2017 through the Company’s website, Indonesia Stock Exchange’s website, and Investor Daily, Indonesian national daily newspapers.

RUPS Tahunan dilaksanakan pada 17 Mei 2017 pada pukul 10.19 WIB – 11.07 WIB,bertempat di Holiday Inn Jakarta Kemayoran, Ruang Cendana 1-3, Jl. Griya Utama Blok B No. 1, Sunter, Jakarta Utara, 14350.Annual GMS was held on 17 May 2017 at 10.19 – 11.07 Western Indonesian Time, at Holiday Inn Jakarta Kemayoran, Cendana Room 1-3, Jl. Griya Utama Blok B No. 1, Sunter, Jakarta Utara, 14350.

Diumumkan pada tanggal 19 Mei 2017 melalui situs Perseroan, situs Bursa Efek Indonesia, serta surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, yakni Bisnis Indonesia dan Investor Daily. Announced on 19 May 2017 through the Company website, Indonesia Stock Exchange’s website, and Bisnis Indonesia and Investor Daily, Indonesian national daily newspapers.

Agenda RUPS Tahunan tanggal 17 Mei 2017, yaitu:

1. Persetujuan dan pengesahan Laporan Tahunan Perseroan tahun buku 2016 dan Laporan Keuangan Perseroan tahun buku 2016, serta pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan atas tindakan pengawasan dan pengurusan yang mereka lakukan dalam tahun buku 2016.

2. Penetapan penggunaan laba bersih Perseroan tahun buku 2016.

3. Laporan dan pertanggungjawaban realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum saham perdana.

4. Pengangkatan dan/atau perubahan susunan anggota Direksi Perseroan.

5. Penunjukan akuntan publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2017, dan pemberian wewenang untuk menetapkan honorarium akuntan publik serta persyaratan lainnya.

6. Penentuan gaji atau honorarium, uang jasa, dan tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tahun buku 2017.

Agenda of Annual GMS held on 17 May 2017 is as follows:

1. Approval and validation of the Company’s 2016 Annual Report and Company’s Financial Statements for the 2016 fiscal year, as well as the release and discharge of the full responsibility (acquit et de charge) to the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors for their supervisory and management actions in the 2016 fiscal year.

2. Determining the use of the Company’s Net Income for 2016 fiscal year.

3. Accountability report of the realization of the use of proceeds from the Initial Public Offerings.

4. Appointment and/or changes in the composition of members of the Company’s Board of Directors.

5. Appointment of a public accountant that will audit the Company’s Financial Statements for the 2017 fiscal year, and granting authority to determine the honorarium of the public accountant and other requirements.

6. Determination of salary or honorarium, fees, and other allowances for members of Board of Commissioners and Board of Directors of the Company for 2017 fiscal year.

122

Keputusan RUPS Tahunan 2017 sebagai berikut:

Keputusan RUpsGMs Resolutions

Hasil pemungutan suaravoting Result

RealisasiRealization

Mata Acara 1 / Agenda - Item 1Menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2016, termasuk di dalamnya Laporan Kegiatan Perseroan, Laporan Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan, dan Laporan Keuangan Perseroan, serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang menjabat pada tahun 2016, atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dilakukan dalam tahun buku 2016, sepanjang tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan tahun buku 2016.Approved and ratified the Company’s Annual Report for the 2016 fiscal year, including the Company’s Events Report, Supervisory Report of the Board of Commissioners, and the Company’s Financial Statements, as well as granted the release and discharge of full responsibility (acquit et de charge) to all members of the Board of Directors and Board of Commissioners of the Company who served in 2016, for the actions of management and supervision made in the 2016 fiscal year, provided that such actions are reflected in the Company’s Annual Report and Financial Statements of the 2016 fiscal year.

Musyawarah untuk mufakat. Deliberation for consensus.

Telah direalisasikan sepenuhnya.Fully realized.

2017 Annual GMS Resolutions are as follows:

123Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

Keputusan RUpsGMs Resolutions

Hasil pemungutan suaravoting Result

RealisasiRealization

Mata Acara 2 / Agenda - Item 21. Menyetujui penggunaan laba bersih Perseroan tahun

buku 2016 sebagai berikut: Approving the use of Company’s Net Income for 2016

Fiscal Year as follows:a. Sebesar Rp35.714.287.500,- atau sekitar 20% dari

laba bersih Perseroan tahun buku 2016 atau sebesar Rp25,- setiap saham, akan dibagikan sebagai dividen tunai kepada para Pemegang Saham Perseroan, dengan memperhatikan peraturan perpajakan yang berlaku; dan

The amount of Rp35,714,287,500,- or about 20% of the Company’s net income for 2016 fiscal year or Rp25,- per share will be distributed as cash dividends to the Company’s Shareholders, with due regards to the prevailing tax regulations; and

b. Sisanya dibukukan sebagai laba ditahan untuk mendukung kegiatan usaha dan pengembangan Perseroan.

The remaining amount is recorded as retained earnings to support the Company’s business and development activities.

2. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk melakukan setiap dan semua tindakan yang diperlukan sehubungan keputusan tersebut diatas, termasuk menetapkan jadwal dan mengatur lebih lanjut tata cara pembagian dividen tersebut, serta mengumumkannya, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Granting power and authority to the Company’s Board of Directors to perform any and all necessary actions in relation to the above decisions, including the establishment of schedule and further arrangement of the dividend distribution, and to announce it in accordance with the applicable laws and regulations.

Musyawarah untuk mufakat. Deliberation for consensus.

Perseroan telah membagikan dividen final tunai pada tanggal 16 Juni 2017 dan telah disampaikan ke Bursa Efek Indonesia pada tanggal 19 Mei 2017.The Company distributed final cash dividend on 16 June 2017 and notified the Indonesia Stock Exchange on 19 May 2017.

Mata Acara 3 / Agenda - Item 3Menerima baik laporan dan pertanggungjawaban atas realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum saham perdana.Well-accepted the accountability report of the realization of the use of proceeds from the Initial Public Offerings.

Musyawarah untuk mufakat. Deliberation for consensus.

Telah direalisasikan sepenuhnya.Fully realized.

124

Keputusan RUpsGMs Resolutions

Hasil pemungutan suaravoting Result

RealisasiRealization

Mata Acara 4 / Agenda - Item 41. Menyetujui pengunduran diri Alex Kurniawan selaku

Direktur Independen terhitung sejak ditutupnya Rapat ini, dan menyetujui mengangkat Budi Susanto selaku Direktur Independen terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan pada saat ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang diselenggarakan pada tahun 2018. Dengan demikian susunan Direksi Perseroan sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang diselenggarakan pada tahun 2018 menjadi sebagai berikut:

Approved the resignation of Alex Kurniawan as Independent Director as of the closing of this Meeting and agreed to appoint Budi Susanto as the Independent Director starting from the closing of this Meeting until the closing of the Company’s Annual General Meeting of Shareholders to be held in 2018. Therefore, the composition of the Company’s Board of Directors since the closing of this Meeting until the closing of the Company’s Annual General Meeting of Shareholders that will be held in 2018 will be as follows:

Presiden Direktur : Harry Sanusi President DirectorWakil Presiden Direktur : Tjiang Likson Chandra Vice President Director Direktur : Peter Chayson DirectorDirektur : Rody Teo DirectorDirektur Independen : Budi Susanto Independent Director

2. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan, dengan hak substitusi, untuk menuangkan keputusan mengenai susunan anggota Direksi Perseroan tersebut di atas dalam akta yang dibuat dihadapan notaris, yang selanjutnya memberitahukannya pada pihak yang berwenang, serta melakukan semua dan setiap tindakan yang diperlukan sehubungan dengan keputusan tersebut, sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

Granted power and authority to the Company’s Board of Directors, with substitution right to issue decisions regarding the composition of the Company’s Board of Directors referred to above in the deed made before the notary, which further notifies it to the competent authorities, and performs any and all necessary actions in respect of such decisions, in accordance with the applicable laws and regulations.

Musyawarah untuk mufakat.Deliberation for consensus.

Direktur Independen baru telah menjabat sejak ditutupnya RUPS Tahunan ini.New Independent Director has served since the closing of this Annual GMS.

125Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

Keputusan RUpsGMs Resolutions

Hasil pemungutan suaravoting Result

RealisasiRealization

Mata Acara 5 / Agenda - Item 5Memberi wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menunjuk salah satu akuntan publik termasuk untuk menetapkan honorarium akuntan publik, dengan kriteria independen dan tidak memiliki benturan kepentingan dengan Perseroan, serta yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan, untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan tahun buku 2017, serta penunjukan akuntan publik pengganti dalam hal terdapat penggantian akuntan publik yang bersangkutan.Granted authority to the Company’s Board of Commissioners to appoint one of the public accountants including to specify the honorarium of public accountant, with independent criteria and has no conflict of interest with the Company, as well as those registered with the Financial Services Authority, to audit the Company’s Financial Statements for the 2017 fiscal year and the appointment of a replacement of the public accountant if required.

1. Setuju : 1.364.265.910 saham2. Tidak Setuju : 10.650.539

saham 3. Abstain : 0 saham

1. Agree : 1,364,265,910 shares2. Disagree : 10,650,539 shares 3. Abstain : 0 share

Dewan Komisaris Perseroan telah memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Akuntan Publik Ibu Meilyn Soetiono, CPA dari Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo, dan Rekan untuk melakukan audit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2017.The Company’s Board of Commissioners has granted authority to the Company’s Board of Directors to appoint Public Accountant, Mrs. Meilyn Soetiono, CPA from Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo, dan Rekan Public Accountant Firm to audit the Company’s Financial Statements for the 2017 fiscal year.

Mata Acara 6 / Agenda - Item 6Memberi wewenang kepada Pemegang Saham Mayoritas Pengendali Perseroan, untuk menentukan besarnya gaji, honorarium, uang jasa dan tunjangan lain bagi para anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan untuk tahun buku 2017, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Granted authority to the Company’s Controlling Shareholders to determine the amount of salary, honorarium, fees, and other allowances for members of Board of Commissioners and Board of Directors of the Company for the 2017 fiscal year, by considering the prevailing laws and regulations.

1. Setuju: 1.373.477.449 saham2. Tidak Setuju : 0 saham 3. Abstain : 1.439.000 saham

1. Agree: 1,373,477,449 share2. Disagree: 0 share 3. Abstain : 1,439,000 share

Pemegang Saham Mayoritas Perseroan telah menetapkan gaji, honorarium dan tunjangan lain bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan untuk tahun buku 2017 .The Company’s Majority Shareholders have established salary, honorarium, and other allowances for members of Board of Commissioners and Board of Directors of the Company for the 2017 fiscal year.

RUPS Tahunan tahun buku 2016 Perseroan di 2017 tersebut dihadiri Pemegang Saham yang memiliki 1.374.916.449 saham atau setara 96,244 % dari jumlah seluruh saham Perseroan yang mempunyai hak suara yang sah. Hal tersebut telah melebihi jumlah kuorum yang harus hadir sebagaimana ditentukan dalam Pasal 86 ayat 1 Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang hadir pada saat RUPS Tahunan, yaitu:

Dewan KomisarisPresiden Komisaris (Komisaris Independen) : Alfonso Djakaria RahardjaKomisaris : Adjie Rustam RamdjaKomisaris : Sidharta Prawira OetamaKomisaris Independen : Susanto Setiono

The Company’s Annual GMS of the 2016 fiscal year, which was held in 2017, was attended by the Shareholders who owned 1,374,916,449 shares or equal to 96,244% of the total Company shares with valid voting rights. This exceeded the number of quorum to be present as stipulated in Article 86 paragraph 1 of Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Company.

Members of Board of Commissioners and Board of Directors who attended the Annual GMS were:

Board of commissionersPresident Commissioner (Independent Commissioner) : Alfonso Djakaria RahardjaCommissioner : Adjie Rustam RamdjaCommissioner : Sidharta Prawira OetamaIndependent Commissioner : Susanto Setiono

126

DireksiPresiden Direktur : Harry SanusiWakil Presiden Direktur : Tjiang Likson ChandraDirektur : Rody TeoDirektur : Peter ChaysonDirektur Independen : Alex Kurniawan

peLAKsAnAAn RUps TAHUn 2016

Pada tahun 2016, Perseroan menyelenggarakan 1 kali RUPS Tahunan dan tidak melaksanakan RUPS Luar Biasa. Perseroan melaksanakan RUPS Tahunan pada tanggal 25 Mei 2016 di Ritz Carlton, Pacific Place Ballroom 1 Lt. 4, Sudirman Central Business District (SCBD), Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta Selatan.

Tahapan pelaksanaan RUPS Tahunan tahun 2016 sebagai berikut:

pemberitahuanNotification

pengumumanAnnouncement

Undangannotice

pelaksanaanimplementation

Hasil RUpsGMs Resolution

Pemberitahuan kepada OJK dilakukan pada tanggal 11 April 2016 kepada Otoritas Jasa Keuangan.Notification to FSA was submitted on 11 April 2016.

Pengumuman diumumkan pada tanggal 18 April 2016 melalui situs Perseroan, situs Bursa Efek Indonesia, serta iklan di surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional yakni Investor Daily dan Bisnis Indonesia.The announcement was made on 18 April 2016 through the Company website, Indonesia Stock Exchange website, and advertisements in Indonesian national daily newspapers, which were Investor Daily and Bisnis Indonesia.

Pemanggilan dilakukan pada tanggal 3 Mei 2016 melalui situs Perseroan, situs Efek Indonesia, serta iklan di surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, yakni Investor Daily dan Bisnis Indonesia.Notice was made on 3 May 2016 through the Company website, Indonesia Stock Exchange website, and advertisements in Indonesian national daily newspapers, which were Investor Daily and Bisnis Indonesia.

RUPS Tahunan dilaksanakan pada tanggal 25 Mei 2016 pada pukul 14.30 WIB – 15.22 WIB, bertempat di The Ritz Carlton Jakarta, Pacific Place Ballroom 1 Lt. 4, Sudirman Central Business District (SCBD), Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta Selatan.Annual GMS was held on 25 May 2016 at 14.30 – 15.22 Western Indonesian Time, at The Ritz Carlton Jakarta, Pacific Place Ballroom 1, 4th floor, Sudirman Central Business District (SCBD), Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta Selatan.

Diumumkan pada tanggal 27 Mei 2016 melalui situs Perseroan, situs Bursa Efek Indonesia, serta surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, yakni Investor Daily dan Bisnis Indonesia.Announced on 27 May 2016 through the Company website, Indonesia Stock Exchange website, and advertisements in Indonesian national daily newspapers, which were Investor Daily and Bisnis Indonesia.

Agenda RUPS Tahunan tahun 2016, yaitu:

1. Persetujuan dan pengesahan Laporan Tahunan Perseroan tahun buku 2015 dan Laporan Keuangan Perseroan tahun buku 2015, serta pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan atas tindakan pengawasan dan pengurusan yang mereka lakukan dalam tahun buku 2015.

2. Penetapan penggunaan laba bersih Perseroan tahun buku 2015.

3. Laporan dan pertanggungjawaban realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum saham perdana.

Board of DirectorsPresident Director : Harry SanusiVice President Director : Tjiang Likson ChandraDirector : Rody TeoDirector : Peter ChaysonIndependent Director : Alex Kurniawan

GMs iMpLeMenTATion in 2016

In 2016, the Company held 1 Annual GMS and did not hold any Extraordinary GMS. The Company held its Annual GMS on 25 May 2016 at Ritz Carlton, Pacific Place Ballroom 1, 4th floor, Sudirman Central Business District (SCBD), Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta Selatan.

Stages of 2016 GMS implementation is as follows:

Agenda of 2016 Annual GMS is as follows:

1. Approving and validating the Company’s 2015 Annual Report and the Company’s Financial Statements for the 2015 fiscal year, as well as the release and discharge of the full responsibility (acquit et de charge) to the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors for their supervisory and management actions in the 2015 fiscal year.

2. Determining the use of Company’s Net Income for the 2015 fiscal year.

3. Accountability report of the realization of the use of proceeds from the Initial Public Offerings.

127Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

4. Penunjukan akuntan publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2016, dan pemberian wewenang untuk menetapkan honorarium akuntan publik serta persyaratan lainnya.

5. Pengangkatan dan/atau perubahan susunan anggota Dewan Komisaris.

6. Penentuan gaji atau honorarium, uang jasa, dan tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tahun buku 2016.

Keputusan RUPS Tahunan tahun 2016 sebagai berikut:

Keputusan RUpsGMs Resolutions

Hasil pemungutan suaravoting Result

RealisasiRealization

Mata Acara 1 / Agenda - Item 1Menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2015, termasuk didalamnya Laporan Kegiatan Perseroan, Laporan Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan, dan Laporan Keuangan Perseroan, serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang menjabat pada tahun 2015, atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dilakukan dalam tahun buku 2015, sepanjang tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan tahun buku 2015.Approved and ratified the Company’s Annual Report for the 2015 fiscal year, including the Company’s Events Report, Supervisory Report of the Board of Commissioners, and the Company’s Financial Statements, and granted the release and discharge of full responsibility (acquit et de charge) to all members of Board of Directors and Board of Commissioners of the Company who served in 2015, for the actions of management and supervision made in the 2015 fiscal year, provided that such actions are reflected in the Company’s Annual Report and Financial Statements of 2015 fiscal year.

Musyawarah untuk mufakat.Deliberation for consensus.

Telah direalisasikan sepenuhnya.Fully realized.

Mata Acara 2 / Agenda - Item 21. Menyetujui penggunaan laba bersih Perseroan tahun

buku 2016 sebagai berikut: Approved the use of Company’s Net Income for the

2016 fiscal year as follows:a. Sebesar Rp52.857.145.500,- atau sekitar 20%

dari laba bersih Perseroan tahun buku 2017 atau sebesar Rp37,- setiap saham, akan dibagikan sebagai dividen tunai kepada para Pemegang Saham Perseroan, dengan memperhatikan peraturan perpajakan yang berlaku; dan

The amount of Rp52,857,145,500,- or about 20% of the Company’s net income for 2017 fiscal year or Rp37 per share will be distributed as cash dividends to the Company’s shareholders, by considering the prevailing tax regulations; and

b. Sebesar Rp24.000.000.000,- dibukukan sebagai dana cadangan, dan

A total of Rp24,000,000,000,- is recorded as reserve fund, and

Musyawarah untuk mufakat.Deliberation for consensus.

Perseroan telah membagikan dividen final tunai pada tanggal 24 Juni 2016 dan telah diumumkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 27 Mei 2016.The Company distributed the final cash dividend on 24 June 2016 and published in the Indonesia Stock Exchange on 27 May 2016.

4. Appointing public accountant who will audit the Company’s Financial Statements for the 2016 fiscal year, and granting authority to determine the honorarium of the public accountant and other requirements.

5. Appointing and/or changing the composition of the Board of Commissioners.

6. Determining salary or honorarium, fees, and other allowances for members of Board of Commissioners and Board of Directors of the Company for 2016 fiscal year.

2016 Annual GMS Resolutions are as follows:

128

Keputusan RUpsGMs Resolutions

Hasil pemungutan suaravoting Result

RealisasiRealization

c. Sisanya dibukukan sebagai laba ditahan untuk mendukung kegiatan usaha dan pengembangan Perseroan.

The remaining amount is recorded as retained earnings to support the Company’s business and development activities.

2. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk melakukan setiap dan semua tindakan yang diperlukan sehubungan keputusan tersebut diatas, termasuk menetapkan jadwal dan mengatur lebih lanjut tata cara pembagian dividen tersebut, serta mengumumkannya, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Granted power and authority to the Company’s Board of Directors to perform any and all necessary actions in relation to the above decisions, including the establishment of schedule and further arrangement of the dividend distribution, and to announce it in accordance with the applicable laws and regulations.

Mata Acara 3 / Agenda - Item 3Menerima baik laporan dan pertanggungjawaban atas realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum saham perdana.Well-accepted the accountability report of the realization of the use of proceeds from the Initial Public Offerings.

Musyawarah untuk mufakat.Deliberation for consensus.

Telah direalisasikan sepenuhnya.Fully realized.

Mata Acara 4 / Agenda - Item 4Memberi wewenang kepada Direksi untuk menunjuk salah satu akuntan publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan, untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2016, serta untuk menetapkan honorarium akuntan publik serta persyaratan lainnya.Granted authority to the Board of Directors to appoint one of the public accountants registered with the Financial Services Authority, to audit the Company’s Financial Statements for the 2016 fiscal year, as well as to specify the honorarium of the public accountant as well as other requirements.

1. Setuju: 1.339.153.750 saham2. Tidak Setuju : 1.000.000

saham3. Abstain : 0 saham

1. Agree: 1,339,153,750 shares2. Disagree: 1,000,000 shares 3. Abstain : 0 share

Direksi Perseroan telah menunjuk Akuntan Publik Juninho Widjaja, CPA dari Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan untuk melakukan audit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2016.The Board of Directors of the Company has appointed Juninho Widjaja Public Accountant, CPA from the Public Accounting Firm Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan to audit the Company’s Financial Report for the 2016 fiscal year.

Mata Acara 5 / Agenda - Item 51. Menyetujui pengangkatan Sidharta Prawira

Oetama selaku Komisaris Perseroan, terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan pada saat ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang diselenggarakan pada tahun 2018. Dengan demikian, susunan Dewan Komisaris Perseroan sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang diselenggarakan pada tahun 2018 menjadi sebagai berikut:

Approved the appointment of Sidharta Prawira Oetama as the Company’s Commissioner starting from the closing of this Meeting until the closing of the Company’s Annual General Meeting of Shareholders which will be held in 2018; Therefore, the composition of the Company’s Board of Commissioners since the closing of this Meeting until the closing of the Company’s Annual General Meeting of Shareholders that will be held in 2018 will be as follows:

1. Setuju : 1.327.423.950 saham2. Tidak Setuju : 1.000.000

saham3. Abstain : 11.729.800 saham

1. Agree : 1,327,423,950 share2. Disagree : 1,000,000 shares 3. Abstain : 11,729,800 share

Komisaris Perseroan baru telah menjabat sejak ditutupnya RUPS Tahunan ini.The Company’s new commissioner has served since the closing of this Annual GMS.

129Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

Keputusan RUpsGMs Resolutions

Hasil pemungutan suaravoting Result

RealisasiRealization

Presiden Komisaris (Komisaris Independen) : Alfonso Djakaria Rahardja President Commissioner (Independent Commissioner) Komisaris : Adjie Rustam Ramdja Commissioner Komisaris : Sidharta Prawira Oetama Commissioner Komisaris Independen : Susanto Setiono Independent Commissioner

2. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan, dengan hak subsitusi, untuk menuangkan keputusan mengenai susunan anggota Dewan Komisaris Perseroan tersebut di atas dalam akta yang dibuat di hadapan Notaris, yang selanjutnya memberitahukannya pada pihak yang berwenang, serta melakukan semua dan setiap tindakan yang diperlukan sehubungan dengan keputusan tersebut, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Granted power and authority to the Company’s Board of Directors, with substitution right, to issue decisions regarding the composition of the Company’s Board of Commissioners in the deed made before the notary, which further notifies it to the competent authorities, and performs any and all necessary actions in respect of such decisions, in accordance with the applicable laws and regulations.

Mata Acara 6 / Agenda - Item 6Memberi wewenang kepada Pemegang Saham Pengendali Perseroan, untuk menentukan besarnya gaji, honorarium dan tunjangan lain bagi para anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan untuk tahun buku 2016 dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Granted authority to the Company’s Controlling Shareholders to determine the amount of salary, honorarium, fees, and other allowances for members of Board of Commissioners and Board of Directors of the Company for the 2016 fiscal year, by considering the prevailing laws and regulations.

1. Setuju : 1.339.455.050 saham2. Tidak Setuju : 0 saham3. Abstain : 698.700 saham

1. Agree : 1,339,455,050 share2. Disagree : 0 share 3. Abstain : 698,700 share

Pemegang Saham Mayoritas Perseroan telah menetapkan gaji, honorarium dan tunjangan lain bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan untuk tahun buku 2017.The Company’s Majority Shareholders have established salary, honorarium, and other allowances for members of Board of Commissioners and Board of Directors of the Company for the 2017 fiscal year.

RUPS Tahunan Perseroan di tahun 2016 dihadiri oleh Pemegang Saham yang memiliki 1.340.153.750 saham atau 93,81% saham yang telah dikeluarkan oleh Perseroan yang mempunyai hak suara yang sah dan telah melebihi jumlah kuorum yang harus hadir, sebagaimana ditentukan dalam Pasal 86 ayat 1 Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang hadir pada saat RUPS tersebut, yaitu:

Dewan KomisarisPresiden Komisaris (Komisaris Independen) : Alfonso Djakaria RahardjaKomisaris : Adjie Rustam RamdjaKomisaris Independen : Susanto Setiono

The Company’s Annual GMS in 2016 was attended by the Shareholders having 1,340,153,750 shares or 93.81% of shares issued by the Company which have valid voting rights and have exceeded the number of quorum to attend, as stipulated in Article 86 paragraph 1 of Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Company.

Members of Board of Commissioners and Board of Directors who attended the GMS were:

Board of commissionersPresident Commissioner (Independent Commissioner) : Alfonso Djakaria RahardjaCommissioner : Adjie Rustam RamdjaIndependent Commissioner : Susanto Setiono

130

DireksiPresiden Direktur : Harry SanusiWakil Presiden Direktur : Tjiang Likson ChandraDirektur : Rody TeoDirektur : Peter ChaysonDirektur Independen : Alex Kurniawan

Board of DirectorsPresident Director : Harry SanusiVice President Director : Tjiang Likson ChandraDirector : Rody TeoDirector : Peter ChaysonIndependent Director : Alex Kurniawan

Dewan Komisaris merupakan organ Perseroan yang melakukan tugas pengawasan secara umum dan memberi nasihat kepada Direksi, serta memastikan terlaksananya GCG dalam seluruh tingkatan atau jenjang organisasi Perseroan. Dalam pelaksanaanya, Dewan Komisaris didukung oleh Komite Audit serta Komite Nominasi dan Remunerasi.

peDoMAn DewAn KoMisARis

Pedoman Dewan Komisaris telah disusun dan disahkan berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan No. 001A/BOC/SK/2016 tertanggal 11 April 2016. Penyusunan pedoman tersebut diharapkan dapat memberikan acuan kepada Dewan Komisaris dalam memahami peraturan-peraturan yang terkait dengan tata kerja Dewan Komisaris, salah satunya dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian saran atas pengelolaan Perseroan. Isi Pedoman Dewan Komisaris adalah:

1. Pendahuluan;2. Landasan Hukum;3. Nilai-nilai Perseroan;4. Dewan Komisaris

a. Deskripsi Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang;b. Waktu Kerja;c. Kebijakan Rapat (termasuk kebijakan kehadiran dalam

rapat dan risalah rapat);d. Pelaporan dan Pertanggungjawaban.

TUGAs DAn TAnGGUnG JAwAB

Tugas, tanggung jawab dan wewenang Dewan Komisaris Perseroan sesuai dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Pedoman Dewan Komisaris, serta Program Kerja Dewan Komisaris Tahun 2017. Tugas tanggung jawab dan wewenang tersebut adalah:

dewan kOmIsarIsBOard OF COmmIssIOners

The Board of Commissioners is an organ of the Company in charge of general supervisory duties and providing advice to the Board of Directors, and ensuring the implementation of GCG in all levels of the Company’s organization. In the implementation, the Board of Commissioners is supported by Audit Committee and Nomination and Remuneration Committee.

BoARD MAnUAL oF BoARD oF coMMissioneRs

The Board Manual of the Board of Commissioners was prepared and approved based on the Decree of the Company’s Board of Commissioners No. 001A/BOC/SK/2016 dated 11 April 2016. The formulation of the board manual is expected to provide reference to the Board of Commissioners in understanding the regulations related to the work procedures of the Board of Commissioners, one of them is to carry out the supervisory and advising duties on the management of the Company. Contents of the Board Manual of the Board of Commissioners are as follows:

1. Foreword;2. Legal Basis;3. Corporate Values;4. Board of Commissioners

a. Description of Duties, Responsibilities, and Authorityb. Business Hours;c. Meeting Policies (including policy of attendance in

meetings and minutes of meetings);d. Reporting and Accountability.

DUTies AnD ResponsiBiLiTies

The duties, responsibilities, and authority of the Company’s Board of Commissioners are in accordance with Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Companies, Board Manual of the Board of Commissioners, and Work Program of the Board of Commissioners in 2017. Duty, responsibility, and authority are as follows:

131Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

1. Melakukan pengawasan atas kebijaksanaan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, serta memberikan nasihat kepada Direksi;

2. Dalam kondisi tertentu, Dewan Komisaris wajib menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS lainnya sesuai dengan kewenangannya, sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar;

3. Melakukan evaluasi terhadap kinerja komite yang membantu pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sebagaimana dimaksud setiap akhir tahun buku;

4. Anggota Dewan Komisaris wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud dengan itikad baik, penuh tanggung jawab dan kehati-hatian;

5. Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sebagaimana dimaksud, Dewan Komisaris wajib membentuk Komite Audit dan dapat membentuk komite lainnya, termasuk namun tidak terbatas pada Komite Nominasi dan Remunerasi, dengan memperhatikan peraturan yang berlaku di bidang pasar modal;

6. Dewan Komisaris berwenang memberhentikan sementara anggota Direksi dengan menyebutkan alasannya, dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar;

7. Dewan Komisaris dapat melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam hal seluruh Direksi mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan, dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar;

8. Dewan Komisaris berwenang setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain, serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi;

9. Dalam menjalankan tugas Dewan Komisaris berwenang meminta penjelasan dari Direksi atau setiap anggota Direksi tentang segala hal yang diperlukan oleh Dewan Komisaris; dan

10. Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara dan Perseroan tidak mempunyai seorangpun anggota Direksi, maka untuk sementara Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengurus Perseroan.Dalam hal demikian, rapat Dewan Komisaris berhak untuk memberikan kekuasaan sementara kepada seorang atau lebih di antara mereka atas tanggungan mereka bersama, satu dan lain dengan memperhatikan ketentuan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar.

1. Supervising the management policy, the Company’s general management, either regarding the Company or the Company’s business, as well as providing advice to the Board of Directors;

2. In certain circumstances, the Board of Commissioners must hold the Annual GMS and other GMS in accordance with their authority, as stipulated in the laws and regulations and the Articles of Association;

3. Evaluating the performance of committees assisting the implementation of duties and responsibilities as referred to at the end of every fiscal year;

4. Members of the Board of Commissioners must perform their duties and responsibilities in good faith, with full responsibility, and prudence;

5. In order to support the effectiveness of the implementation of its duties and responsibilities as intended, the Board of Commissioners must establish an Audit Committee and may establish other committees, including but not limited to the Nomination and Remuneration Committee, by considering the prevailing regulations in the capital market;

6. The Board of Commissioners is authorized to temporarily dismiss members of the Board of Directors by stating the reasons, by considering the prevailing laws and regulations and the Articles of Association;

7. The Board of Commissioners may carry out the Company’s management in the event that all Board of Directors have a conflict of interest with the Company, by considering the prevailing laws and regulations and the Articles of Association;

8. The Board of Commissioners has the authority, at any time during the Company’s business hours, and the right to enter the building and yard or other place used or controlled by the Company, and is entitled to examine all records, letters, and other evidential tools, to inspect and verify the state of cash and others, as well as is entitled to know all actions performed by the Board of Directors.

9. In performing its duties, the Board of Commissioners is authorized to request an explanation from the Board of Directors or each member of the Board of Directors on all matters required by the Board of Commissioners; and

10. In the event that all members of the Board of Directors are suspended and no member of the Board of Directors is available, the Board of Commissioners must temporarily administer the Company. In such matter, the Board of Commissioners’ meeting is entitled to grant temporary power to one or more member for joint responsibility, with due regard to the provisions of the applicable laws and regulations and the Articles of Association.

132

KoMposisi

Susunan komposisi Dewan Komisaris Perseroan per tanggal 31 Desember 2017 sebagai berikut:

namaname

Jabatanposition

Tanggal pertama Kali Menjabat

First Date serving the position

Masa Akhir Jabatan

end of services

Dasar pengangkatan/ pengangkatan KembaliBasis of Appointment/

Re-Appointment

Alfonso Djakaria Rahardja

Presiden Komisaris(Komisaris Independen)President Commissioner(Independent Commissioner)

14 Juli 201514 July 2015

Sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yangdiselenggarakan tahun 2018.Until the closing of Annual GMS to be held in 2018.

Akta No. 46/2015Deed No. 46/2015

Adjie RustamRamdja

KomisarisCommissioner

15 Oktober 201215 October 2012

Sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yangdiselenggarakan tahun 2018.Until the closing of Annual GMS to be held in 2018.

Akta No. 46/2015Deed No. 46/2015

Sidharta PrawiraOetama

KomisarisCommissioner

25 Mei 201625 May 2016

Sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yangdiselenggarakan tahun 2018.Until the closing of Annual GMS to be held in 2018.

Akta No. 206/2016Deed No. 206/2016

Susanto Setiono Komisaris IndependenIndependent Commissioner

14 Juli 201514 July 2015

Sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yangdiselenggarakan tahun 2018.Until the closing of Annual GMS to be held in 2018.

Akta No. 46/2015Deed No. 46/2015

Profil anggota Dewan Komisaris telah disajikan pada bagian Profil Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini.

inDepenDensi

Perseroan menjamin seluruh anggota Dewan Komisaris melaksanakan tugasnya secara independen dan profesional, semata-mata untuk kepentingan Perseroan, serta terlepas dari intervensi pihak manapun yang mampu menimbulkan benturan kepentingan dan dapat merugikan Perseroan. Selain itu, Komisaris Independen merupakan anggota Dewan Komisaris dan tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham Perseroan, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang dapat membatasi kapasitasnya untuk bertindak secara independen.

coMposiTion

Composition of the Board of Commissioners per 31 December 2017 is as follows:

Profile of members of the Board of Commissioners has been presented in the Company Profile section in this Annual Report.

inDepenDencY

The Company guarantees that all members of the Board of Commissioners perform their duties independently and professionally, solely for the benefit of the Company, regardless of any intervention by any party capable of causing a conflict of interest and may harm the Company. In addition, the Independent Commissioner is a member of the Board of Commissioners and does not have any financial, management, share ownership, and/or family relationships with the Company’s members of Board of Commissioners, Board of Directors, and/or Shareholders, either directly or indirectly, that may limit the capacity to act independently.

133Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

KoMisARis inDepenDen

Berdasarkan peraturan pasar modal terkait Dewan Komisaris, setiap perusahaan harus memiliki paling kurang 30% Komisaris Independen dari total seluruh anggota Dewan Komisaris yang menjabat di Perseroan. Ketentuan tersebut telah dipenuhi oleh Perseroan dengan mengangkat seorang Komisaris Independen dari total 4 anggota Dewan Komisaris Perseroan. Komisaris Independen Perseroan telah memenuhi ketentuan kriteria pengangkatan, yaitu:

1. Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan Perseroan dalam waktu 6 bulan terakhir, kecuali untuk pengangkatan kembali sebagai Komisaris Independen Perseroan pada periode berikutnya;

2. Tidak mempunyai saham, baik langsung maupun tidak langsung pada Perseroan;

3. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan, anggota Dewan Komisaris lainnya, anggota Direksi, atau Pemegang Saham Utama Perseroan; dan

4. Tidak mempunyai hubungan usaha, baik langsung maupun tidak langsung, yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan.

HUBUnGAn AFiLiAsi DewAn KoMisARis

Dewan KomisarisBoard of commissioners

DireksiBoard of Directors

pemegang sahamshareholders

ADR ARR SPO SS HS TLC PC RT AK BS KI HS

ADR - - - - - - - - - - - -

ARR - - - - - - - - - - - -SPO - - - - - - - - - - - -SS - - - - - - - - - - - -

Keterangan / Information:ADR : Alfonso Djakaria Rahardja HS : Harry Sanusi KI : PT Kino Investindo ARR : Adjie Rustam Ramdja TLC : Tjiang Likson ChandraSPO : Sidharta Prawira Oetama PC : Peter ChaysonSS : Susanto Setiono RT : Rody TeoAK : Alex KurniawanBS : Budi Susanto

inDepenDenT coMMissioneR

Based on the capital market regulations related to Board of Commissioners, each company must have at least 30% of Independent Commissioners out of the total members of the Board of Commissioners serving in the Company. This requirement has been fulfilled by the Company by appointing an Independent Commissioner with the total of 4 members of the Company’s Board of Commissioners. The Company’s Independent Commissioner has fulfilled the requirements of appointment criteria, which are:1. Not being employed nor having the authority and

responsibility to plan, lead, control, or supervise the Company’s activities within the last 6 months, except for re-appointment as the Company’s Independent Commissioner in the next period;

2. Not possessing any shares, either directly or indirectly, of the Company;

3. Not having affiliation relationship with the Company, members of Board of Commissioners, members of Board of Directors, or Main Shareholders of the Company; and

4. Not having business relationship, either direct or indirect, related to the Company’s business activities.

AFFiLiATion ReLATionsHip oF BoARD oF coMMissioneRs

134

RAnGKAp JABATAn

Rangkap jabatan anggota Dewan Komisaris telah diatur pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik. Rangkap jabatan tersebut dijelaskan sebagai berikut:

1. Anggota Dewan Komisaris dapat merangkap jabatan sebagai anggota Direksi paling banyak pada 2 emiten atau perusahaan publik lain dan sebagai anggota Dewan Komisaris paling banyak pada 2 emiten atau perusahaan publik lain.

2. Anggota Dewan Komisaris yang tidak merangkap jabatan sebagai anggota Direksi, maka anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan dapat merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris paling banyak pada 4 emiten atau perusahaan publik lain.

3. Anggota Dewan Komisaris dapat merangkap sebagai anggota komite paling banyak pada 5 komite di emiten atau perusahaan publik dimana yang bersangkutan juga menjabat sebagai anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris.

4. Rangkap jabatan sebagai anggota komite dapat dilakukan sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan lainnya.

Rangkap jabatan anggota Dewan Komisaris telah disajikan pada bagian Profil Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini.

peLAKsAnAAn TUGAs

Pelaksanaan tugas Dewan Komisaris sepanjang tahun 2017 diuraikan sebagai berikut:

no. Rencana KegiatanActivity plan

RealisasiRealization

1. Memberikan nasihat kepada Direksi dalam melaksanakan kepengurusan Perseroan.Advise the Board of Directors in carrying out the Company’s management.

Telah direalisasikanHas been realized

2. Meneliti dan menelaah Laporan Berkala dan Laporan Tahunan yang dipersiapkan Direksi serta menandatangani Laporan Tahunan.Examine and review the Periodic Report and Annual Report prepared by the Board of Directors, as well as sign the Annual Report.

Telah direalisasikanHas been realized

3. Penunjukan Akuntan Publik.Appoint the Public Accountant.

Telah direalisasikanHas been realized

4. Memberikan saran dan rekomendasi mengenai hal-hal yang perlu dilakukan untuk efisiensi dan meningkatkan produktivitas Perseroan.Provide suggestions and recommendations on what needs to be done to improve efficiency and improve the Company’s productivity.

Telah direalisasikanHas been realized

concURRenT posiTion

Concurrent position of the Board of Commissioners is stipulated in Financial Services Authority Regulation No. 33/POJK.04/2014 on Board of Directors and Board of Commissioners of Issuers or Public Companies. The concurrent position is explained as follows:1. Member of Board of Commissioners may hold concurrent

position as member of Board of Directors at no more than 2 other Issuers or public companies, and as member of Board of Commissioners at no more than 2 other Issuers or public companies.

2. Member of Board of Commissioners who does not hold a concurrent position as member of Board of Directors may have concurrent position as a member of Board of Commissioners at no more than 4 (four) other Issuers or public companies.

3. Member of the Board of Commissioners may also serve as a committee member at maximum 5 committees at Issuers or public companies, in which the related member also serves as member of Board of Directors or member of Board of Commissioners.

4. Concurrent position as committee member may be held to the extent that it is not in contrary to other laws and regulations.

Concurrent position as member of Board of Commissioners has been presented in the Company Profile section in this Annual Report.

DUTY iMpLeMenTATion

The duty implementation of the Board of Commissioners throughout 2017 is described as follows:

135Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

RApAT

Rapat Dewan Komisaris dilaksanakan secara berkala sekurang-kurangnya setiap 3 bulan sekali dan dapat diadakan sewaktu-waktu bilamana dianggap perlu oleh salah seorang Dewan Komisaris. Sepanjang tahun 2017, Dewan Komisaris melaksanakan rapat 4 kali dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:

namaname

Jabatanposition

Rapat Dewan KomisarisMeeting of the Board of commissioners

Jumlah RapatTotal Meetings

KehadiranAttendance

persentasepercentage

Alfonso DjakariaRahardja

Presiden Komisaris(Komisaris Independen)President Commissioner(Independent Commissioner)

4 4 100.00%

Adjie RustamRamdja

KomisarisCommissioner

4 4 100.00%

Sidharta PrawiraOetama

KomisarisCommissioner

4 4 100.00%

Susanto Setiono Komisaris IndependenIndependent Commissioner

4 4 100.00%

Rapat gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi juga diselenggarakan secara berkala, sekurang-kurangnya setiap 3 bulan sekali. Namun, rapat tersebut juga dapat diadakan sewaktu-waktu bilamana dianggap perlu oleh salah seorang Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis seorang atau lebih anggota Direksi. Sepanjang tahun 2017, Dewan Komisaris telah melaksanakan rapat gabungan dengan Direksi sebanyak 4 kali dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:

namaname

Jabatanposition

Rapat Gabungan dengan DireksiJoint Meeting with Board of Directors

Jumlah RapatTotal Meetings

KehadiranAttendance

persentasepercentage

Alfonso DjakariaRahardja

Presiden Komisaris(Komisaris Independen)President Commissioner(Independent Commissioner)

4 4 100.00%

Adjie RustamRamdja

KomisarisCommissioner

4 4 100.00%

Sidharta PrawiraOetama

KomisarisCommissioner

4 4 100.00%

Susanto Setiono Komisaris IndependenIndependent Commissioner

4 4 100.00%

peniLAiAn KineRJA

Penilaian kinerja Dewan Komisaris dilakukan oleh RUPS berdasarkan tugas dan kewajiban yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar Perseroan, serta amanat RUPS. Kriteria evaluasi yang digunakan dalam penilaian kinerja Dewan Komisaris adalah pelaksanaan fungsi dan tanggung jawab Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan dan pemberian nasihat atau arahan kepada Direksi terkait perkembangan Perseroan.

MeeTinG

Meeting of the Board of Commissioners is held periodically at least every 3 months and may be held at any time as deemed necessary by one of the Board of Commissioners. Throughout 2017, the Board of Commissioners held 4 meetings with attendance level as follows:

Joint meetings of Board of Commissioners and Board of Directors are also held periodically, at least every 3 months. However, such meetings may also be held at any time as deemed necessary by either of the Board of Commissioners or at the written request of one or more members of the Board of Directors. Throughout 2017, the Board of Commissioners conducted joint meetings with the Board of Directors 4 times with the following attendance:

peRFoRMAnce AssessMenT

Performance assessment of the Board of Commissioners is conducted by the GMS based on the duties and obligations stated in the prevailing laws and regulations, the Company’s Articles of Association, and the mandate of the GMS. The evaluation criteria used in the performance assessment of the Board of Commissioners is the implementation of the functions and responsibilities of the Board of Commissioners in conducting supervision and giving advice or direction to the Board of Directors on the Company’s development.

136

ReMUneRAsi

Prosedur penetapan remunerasi anggota Dewan Komisaris berpedoman pada Anggaran Dasar Perseroan. Besaran gaji atau honorarium dan tunjangan lainnya ditetapkan oleh RUPS atau melalui pelimpahan wewenang kepada Dewan Komisaris atau pihak lain yang ditunjuk RUPS. Penetapan remunerasi anggota Dewan Komisaris tetap memperhatikan rekomendasi dari Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan dengan mengacu kepada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 34/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perseroan Publik.

Komponen remunerasi anggota Dewan Komisaris meliputi honorarium, bonus, serta tunjangan. Penetapan komponen remunerasi tersebut dipengaruhi oleh beberapa indikator, diantaranya:

1. Tingkat skala dan kompleksitas usaha;2. Tingkat inflasi; 3. Kinerja Perseroan;4. Kondisi dan kemampuan keuangan Perseroan;5. Pencapaian kinerja Dewan Komisaris;6. Perbandingan besaran remunerasi dengan Perseroan

sejenis; dan 7. Faktor-faktor lain yang relevan.

Pada tahun 2017, total remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebesar Rp50.302.543.656,-

ReMUneRATion

The procedure to determine the remuneration of members of Board of Commissioners is guided by the Company’s Articles of Association. The amount of salary or honorarium and other allowances is determined by the GMS or by delegation of authority to the Board of Commissioners or other parties appointed by the GMS. The determination of remuneration of members of Board of Commissioners must consider recommendations from the Company’s Nomination and Remuneration Committee with reference to the Financial Services Authority Regulation No. 34/POJK.04/2014 dated 8 December 2014 on Nomination and Remuneration Committee of Issuers or Public Companies.

The components of remuneration of members of Board of Commissioners include honorarium, bonus, and allowances. The determination of remuneration component is influenced by several indicators, including:

1. Level of scale and business complexity;2. Inflation rate; 3. Company Performance;4. Company’s condition and financial capability;5. Performance Assessment of the Board of Commissioners;6. Comparison of remuneration amount with a similar

Company; and 7. Other relevant factors.

In 2017, the total remuneration of the Board of Commissioners and Board of Directors was Rp50,302,543,656.

dIreksIBOard OF dIreCtOrs

Direksi adalah organ Perseroan yang bertugas dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan, serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan, sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.

peDoMAn DiReKsi

Dalam menjalankan peran dan fungsinya Direksi mengacu pada Pedoman Kerja Direksi (Board Manual) yang berisi pedoman praktis dalam penerapan GCG di Perseroan. Board Manual mencakup petunjuk tata laksana kerja Direksi serta penjelasan mengenai tahapan aktivitas yang sistematis dan dapat dijalankan dengan konsisten. Board Manual menjadi pedoman dalam melaksanakan tugas masing-masing Direksi untuk mencapai Visi dan Misi Perseroan.

Board of Directors is the Company’s Organ with full duty and responsibility to manage the Company for the Company’s interest, in accordance with the Company’s purpose and objective, as well as to represent the Company either inside or outside the court in accordance with the provisions of the Company’s Articles of Association.

BoARD MAnUAL oF BoARD oF DiRecToRs

In performing its roles and functions, the Board of Directors refers to the Board Manual containing practical guidance on the implementation of GCG in the Company. The Board Manual includes guidelines for the Board of Directors’ work order as well as an explanation of systematic and consistent implementation stages of activity. The Board Manual serves as a guide in performing the duties of each Board of Directors to achieve the Company’s Vision and Mission.

137Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

Board Manual Direksi disusun dan disahkan berdasarkan Surat Keputusan No. 001/CS/SK/2016 tanggal 26 Juli 2016. Isi Pedoman Direksi tersebut adalah:

1. Pendahuluan;2. Landasan Hukum;3. Nilai-nilai Perseroan;4. Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang;5. Waktu Kerja;6. Rapat Direksi;7. Pelaporan dan Pertanggungjawaban Direksi.

TUGAs DAn TAnGGUnG JAwAB

Tugas, tanggung jawab, dan wewenang Direksi Perseroan sesuai dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Board Manual yang telah dimiliki oleh Perseroan. Secara umum, Direksi bertugas menjalankan dan bertanggung jawab atas pengurusan perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perseroan. Setiap anggota Direksi wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam melakukan pengurusan Perseroan dengan itikad baik, penuh tanggung jawab dan kehati-hatian, dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar Perseroan.

Direksi berwenang mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan, serta menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, dengan pembatasan sebagai berikut:

1. Meminjam atau meminjamkan uang atas nama Perseroan (tidak termasuk pengambilan uang Perseroan di bank) yang jumlahnya melebihi jumlah yang dari waktu ke waktu ditentukan oleh Dewan Komisaris (jika ada), harus dengan persetujuan Dewan Komisaris;

2. Mendirikan suatu usaha atau turut serta pada perusahaan lain, baik di dalam maupun di luar negeri, harus dengan persetujuan Dewan Komisaris;

3. Mengalihkan, melepaskan hak atau menjadikan jaminan utang yang merupakan lebih dari 50% jumlah kekayaan bersih Perseroan dalam satu tahun buku, baik dalam satu transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain, harus mendapat persetujuan RUPS yang dihadiri atau diwakili para Pemegang Saham yang memiliki paling sedikit ¾ bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan disetujui oleh lebih dari ¾ bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS dengan mengingat peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal;

The Board Manual of the Board of Directors is prepared and approved based on Decree No. 001/CS/SK/2016 dated 26 July 2016. Contents of the Board Manual of the Board of Directors are as follows:1. Foreword;2. Legal Basis;3. Corporate Values;4. Duty, Responsibility, and Authority;5. Business Hours;6. Meeting of Board of Directors;7. Reporting and Accountability of the Board of Directors.

DUTies AnD ResponsiBiLiTies

The duties, responsibilities, and authority of the Board of Directors of the Company are in accordance with Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Company and Board Manual which are already owned by the Company. In general, the Board of Directors is in charge of carrying out and responsible for the management of the company in accordance with the purposes and objectives of the Company as set forth in the Company’s Articles of Association. Each member of the Board of Directors must perform the duties and responsibilities in conducting the management of the Company in good faith, with full responsibility and prudence, in accordance with the prevailing laws and regulations and the Company’s Articles of Association.

The Board of Directors has the right to represent the Company inside and outside the Court regarding all matters and in all incidents, to bind the Company with other party and other party with the Company, also to perform all actions, either concerning management or ownership, with limitations as follows:

1. Borrowing or lending money on behalf of the Company (excluding withdrawing the Company’s money in bank) that exceeds the amount which from time to time is determined by the Board of Commissioners (if any) is subject to the approval of the Board of Commissioners;

2. Establishing a business or participating in other company, either inside or outside the country must have approval from the Board of Commissioners;

3. Transferring and relinquishing rights or making debt guarantees constituting more than 50% of Company’s net worth within one financial year, either in one transaction or in several transactions or related to one another must be approved by GMS which is attended or represented by the Shareholders having at least ¾ portion of the total number of shares with valid voting rights and approved by more than ¾ shares of all stocks with voting rights who are present at the GMS in view of the prevailing laws and regulations in capital market sector;

138

4. Melakukan tindakan atau perbuatan hukum lainnya atau mengambil suatu keputusan yang membutuhkan persetujuan organ Perseroan lainnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Setiap anggota Direksi juga melakukan pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing. Tugas dan tanggung jawab tersebut sebagai berikut:

namaname

Jabatan position

Tugas dan Tanggung JawabDuties and Responsibilities

Harry Sanusi Presiden DirekturPresident Director

Bertanggung jawab memimpin seluruh aktivitas usaha Perseroan, mengepalai Wakil Presiden Direktur dan seluruh jajaran anggota Direksi.Responsible to lead all of the Company’s business activities, chair the Vice President Director and all members of the Board of Directors.

Tjiang LiksonChandra

Wakil Presiden DirekturVice President Director

Bertanggung jawab mengkoordinasikan dan mengepalai seluruh jajaran anggota Direksi serta divisi-divisi yang tidak dikepalai oleh Direktur lainnya.Responsible for coordinating and presiding over the entire members of Board of Directors and divisions not chaired by other Directors.

Peter Chayson DirekturDirector

Bertanggung jawab atas aktivitas di Direktorat Keuangan.Responsible for activities at the Directorate of Finance.

Rody Teo DirekturDirector

Bertanggung jawab atas aktivitas di Direktorat Operasional.Responsible for activities at the Directorate of Operations.

Alex Kurniawan* Direktur IndependenIndependent Director

Bertanggung jawab atas aktivitas di Direktorat Pemasaran.Responsible for activities at the Directorate of Marketing.Budi Susanto**

Keterangan:* Menjabat sampai dengan RUPS Tahunan tanggal 17 Mei 2017.** Menjabat sejak RUPS Tahunan tanggal 17 Mei 2017.

KoMposisi

Komposisi Direksi Perseroan per tanggal 31 Desember 2017 sebagai berikut:

namaname

Jabatanposition

Tanggal pertama Kali Menjabat

First Date serving the position

Masa Akhir Jabatanend of services

Dasar pengangkatan/ pengangkatan KembaliBasis of Appointment/

Re-AppointmentHarry Sanusi Presiden Direktur

President Director8 Februari 19998 February 1999

Sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang diselenggarakan tahun 2018.Until the closing of Annual GMS to be held in 2018.

Akta No. 46/2015Deed No. 46/2015

Tjiang LiksonChandra

Wakil Presiden DirekturVice President Director

14 Agustus 200214 August 2002

Sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang diselenggarakan tahun 2018.Until the closing of Annual GMS to be held in 2018.

Akta No. 46/2015Deed No. 46/2015

Peter Chayson DirekturDirector

14 Juli 201514 July 2015

Sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang diselenggarakan tahun 2018.Until the closing of Annual GMS to be held in 2018.

Akta No. 46/2015Deed No. 46/2015

Rody Teo DirekturDirector

14 Juli 201514 July 2015

Sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang diselenggarakan tahun 2018.Until the closing of Annual GMS to be held in 2018.

Akta No. 46/2015Deed No. 46/2015

4. Taking action or other legal action or making a decision requiring approval of other organs of the Company in accordance with the applicable laws and regulations.

Each member of the Board of Directors also divides the respective duties and responsibilities. Duties and responsibilities are as follows:

Information:* In position until Annual GMS on 17 May 2017.** In position since Annual GMS on 17 May 2017.

coMposiTion

Composition of the Company’s Board of Directors per 31 December 2017 is as follows:

139Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

namaname

Jabatanposition

Tanggal pertama Kali Menjabat

First Date serving the position

Masa Akhir Jabatanend of services

Dasar pengangkatan/ pengangkatan KembaliBasis of Appointment/

Re-AppointmentAlex Kurniawan*

Direktur IndependenIndependent Director

14 Juli 201514 July 2015

Sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang diselenggarakan tahun 2018.Until the closing of Annual GMS to be held in 2018.

Akta No. 46/2015Deed No. 46/2015

Budi Susanto** 17 Mei 201717 May 2017

Sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang diselenggarakan tahun 2018.Until the closing of Annual GMS to be held in 2018.

Akta No. 96/2017Deed No. 96/2017

Keterangan:* Menjabat sampai dengan RUPS Tahunan tanggal 17 Mei 2017.** Menjabat sejak RUPS Tahunan tanggal 17 Mei 2017.

Profil anggota Direksi telah disajikan pada bagian Profil Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini.

inDepenDensi

Perseroan menjamin seluruh Direksi melaksanakan tugasnya secara independen dan profesional semata-mata untuk kepentingan Perseroan, serta terlepas dari intervensi pihak manapun yang mampu menimbulkan benturan kepentingan yang dapat merugikan Perseroan. Perseroan juga telah mengangkat Direktur Independen untuk menjamin dipenuhinya hak-hak Pemegang Saham minoritas dan pemangku kepentingan lainnya.

HUBUnGAn AFiLiAsi

Dewan KomisarisBoard of commissioners

DireksiBoard of Directors

pemegang sahamshareholders

ADR ARR spo ss Hs TLc pc RT AK Bs Ki HsHS - - - - - - - - - - √ -TLC - - - - - - - √ - - - -PC - - - - - - - - - - - -RT - - - - - √ - - - - - -AK* - - - - - - - - - - - -BS** - - - - - - - - - - - -

Keterangan / information:ADR : Alfonso Djakaria Rahardja HS : Harry Sanusi KI : PT Kino Investindo ARR : Adjie Rustam Ramdja TLC : Tjiang Likson ChandraSPO : Sidharta Prawira Oetama PC : Peter ChaysonSS : Susanto Setiono RT : Rody TeoAK : Alex KurniawanBS : Budi Susanto

Information:* In position until Annual GMS on 17 May 2017.** In position since Annual GMS on 17 May 2017.

Profile of members of Board of Directors has been presented in the Company Profile section in this Annual Report.

inDepenDence

The Company guarantees that all Directors perform their duties independently and professionally solely for the benefit of the Company, regardless of any intervention by any party capable of causing a conflict of interest that harms the Company. The Company has also appointed an Independent Director to ensure the fulfillment of the rights of minority Shareholders and other stakeholders.

AFFiLiATion ReLATionsHip

140

RAnGKAp JABATAn

Rangkap jabatan Direksi telah diatur pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik. Rangkap jabatan tersebut dijelaskan sebagai berikut:

1. Anggota Direksi dapat merangkap jabatan sebagai:

a. Anggota Direksi paling banyak pada 1 emiten atau perusahaan publik lain;

b. Anggota Dewan Komisaris paling banyak pada 3 emiten atau perusahaan publik lain; dan

c. Anggota komite paling banyak pada 5 komite di emiten atau perusahaan publik dimana yang bersangkutan juga menjabat sebagai anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris.

2. Rangkap jabatan hanya dapat dilakukan sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan lainnya.

Rangkap jabatan anggota Direksi telah disajikan pada bagian Profil Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini.

peLAKsAnAAn TUGAs

Sepanjang tahun 2017, Direksi telah melaksanakan berbagai kegiatan sesuai dengan tugas, tanggung jawab, dan kewenangannya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan.

RApAT

Rapat Direksi dilaksanakan secara berkala sekurang-kurangnya sekali dalam sebulan dan rapat tersebut juga dapat diadakan sewaktu-waktu bilamana dianggap perlu oleh salah seorang anggota Direksi. Sepanjang tahun 2017, Direksi telah melaksanakan rapat 12 kali dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:

namaname

Jabatanposition

Rapat internal Direksiinternal Meeting of Board of Directors

Jumlah RapatTotal Meetings

KehadiranAttendance

persentasepercentage

Harry Sanusi Presiden DirekturPresident Director

12 12 100.00%

Tjiang LiksonChandra

Wakil Presiden DirekturVice President Director

12 12 100.00%

Peter Chayson DirekturDirector

12 12 100.00%

Rody Teo DirekturDirector

12 12 100.00%

concURRenT posiTion

Concurrent position of the Board of Directors is stipulated in Financial Services Authority Regulation No. 33/POJK.04/2014 on Board of Directors and Board of Commissioners of Issuers or Public Companies. The concurrent position is explained as follows:1. Members of Board of Directors may have concurrent

positions as:a. Member of Board of Directors at no more than 1 other

issuer or public company;b. Member of Board of Commissioners at no more than 3

other issuers or public companies; andc. Member of committee at no more than 5 committees

at issuers or public companies, in which the related Director also serves as member of Board of Directors or member of Board of Commissioners.

2. Concurrent position may only be made to the extent that it is not in contrary to other laws and regulations.

Concurrent position as member of Board of Directors has been presented in the Company Profile section in this Annual Report.

DUTY iMpLeMenTATion

Throughout 2017, the Board of Directors conducted various activities in accordance with their duties, responsibilities, and authority as regulated in the Company’s Articles of Association.

MeeTinG

Meeting of Board of Directors is held periodically at least once a month and such meeting may also be held at any time as deemed necessary by a member of Board of Directors. Throughout 2017, the Board of Directors held 12 meetings with attendance level as follows:

141Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

namaname

Jabatanposition

Rapat internal Direksiinternal Meeting of Board of Directors

Jumlah RapatTotal Meetings

KehadiranAttendance

persentasepercentage

Alex Kurniawan*Direktur IndependenIndependent Director

12 4 33.33%

Budi Susanto** 12 8 66.67%

Keterangan:* Menjabat sampai dengan RUPS Tahunan tanggal 17 Mei 2017.** Menjabat sejak RUPS Tahunan tanggal 17 Mei 2017.

Direksi juga mengikuti rapat gabungan dengan Dewan Komisaris yang diselenggarakan secara berkala, sekurang-kurangnya setiap 3 bulan sekali. Rapat tersebut juga dapat diadakan sewaktu-waktu bilamana dianggap perlu oleh salah seorang anggota Direksi atau atas permintaan tertulis seorang atau lebih anggota anggota Dewan Komisaris. Sepanjang tahun 2017, Direksi telah mengikuti rapat gabungan dengan Dewan Komisaris 4 kali dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:

namaname

Jabatanposition

Rapat Gabungan dengan Dewan KomisarisJoint Meeting with Board of commissioners

Jumlah RapatTotal Meetings

KehadiranAttendance

persentasepercentage

Harry Sanusi Presiden DirekturPresident Director

4 4 100.00%

Tjiang LiksonChandra

Wakil Presiden DirekturVice President Director

4 4 100.00%

Peter Chayson DirekturDirector

4 4 100.00%

Rody Teo DirekturDirector

4 4 100.00%

Alex Kurniawan*Direktur IndependenIndependent Director

4 2 50.00%

Budi Susanto** 4 2 50.00%

Keterangan:* Menjabat sampai dengan RUPS Tahunan tanggal 17 Mei 2017.** Menjabat sejak RUPS Tahunan tanggal 17 Mei 2017.

penGeMBAnGAn KoMpeTensi

Perseroan memberikan kesempatan bagi Direksi untuk mengembangkan kompetensinya melaui pendidikan, pelatihan, konferensi, seminar dan lokakarya. Sepanjang tahun 2017, Direksi telah mengikuti program pengembangan kompetensi sebagaimana diuraikan pada uraian Sumber Daya Manusia.

Information:* In position until Annual GMS on 17 May 2017.** In position since Annual GMS on 17 May 2017.

The Board of Directors also attends joint meeting with the Board of Commissioners that is held periodically, at least every 3 months. Such meeting may also be held at any time as deemed necessary by either of the Board of Directors or at the written request of one or more members of the Board of Commissioners. Throughout 2017, the Board of Directors attended the joint meeting with the Board of Commissioners for 4 times with attendance level as follows:

Information:* In position until Annual GMS on 17 May 2017.** In position since Annual GMS on 17 May 2017.

coMpeTence DeveLopMenT

The Company provides an opportunity for the Board of Directors to develop their competence through education, training, conferences, seminars, and workshops. Throughout 2017, the Board of Directors attended the competence development programs as described in the Human Resource description.

142

peniLAiAn KineRJA

Penilaian Direksi dilakukan oleh Dewan Komisaris dan Pemegang Saham dengan melakukan penilaian atas pelaksanaan fungsi Direksi berdasarkan indikator yang telah disepakati bersama. Indikator penilaian kinerja Direksi mencakup pertanggungjawaban pencapaian dan kinerja, baik dalam pelaksanaan tugas, tanggung jawab, maupun wewenang Direksi melalui mekanisme RUPS.

ReMUneRAsi

Prosedur penetapan remunerasi Direksi disesuaikan dengan Anggaran Dasar Perseroan dengan memperhatikan penilaian kinerja Direksi dan kondisi keuangan perusahaan. Besaran gaji atau honorarium dan tunjangan lainnya ditetapkan oleh RUPS atau melalui pelimpahan wewenang kepada Dewan Komisaris atau pihak lain yang ditunjuk RUPS. Penetapan remunerasi Direksi tetap memperhatikan rekomendasi dari Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan dengan mengacu kepada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 34/ POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perseroan Publik.

Komponen remunerasi Direksi meliputi honorarium, bonus, serta tunjangan.Penetapan komponen remunerasi Perseroan dipengaruhi oleh beberapa indikator, diantaranya:

1. Tingkat skala dan kompleksitas usaha;2. Tingkat inflasi;3. Kinerja Perseroan;4. Kondisi dan kemampuan keuangan Perseroan;5. Pencapaian KPI Direksi tahun 2017;6. Perbandingan besaran remunerasi dengan perusahaan

sejenis; dan7. Faktor-faktor lain yang relevan.

Pada tahun 2017, total remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebesar Rp50.302.543.656,-

peRFoRMAnce AssesMenT

The assessment of the Board of Directors shall be conducted by the Board of Commissioners and Shareholders by appraising the Board of Directors’ performance based on mutually agreed indicators. The indicators of performance appraisal of the Board of Directors include accountability of achievement and performance, whether in the implementation of duties, responsibilities, or authority of the Board of Directors through the GMS mechanism.

ReMUneRATion

The procedure to determine the remuneration of Board of Directors is adjusted to the Company’s Articles of Association by considering the performance assessment of the Board of Directors and the Company’s financial condition. The amount of salary or honorarium and other allowances is determined by the GMS or by delegation of authority to the Board of Commissioners or other parties appointed by the GMS. The determination of remuneration of Board of Directors must consider the recommendations from the Company’s Nomination and Remuneration Committee with reference to the Financial Services Authority Regulation No. 34/POJK.04/2014 dated 8 December 2014 on Nomination and Remuneration Committee of Issuers or Public Companies.

The remuneration components of the Board of Directors include honorarium, bonus, and allowances. The determination of the Company’s remuneration components is influenced by several indicators, including: 1. Level of scale and business complexity;2. Inflation rate;3. Company Performance;4. Company’s condition and financial capability;5. KPI Achievement of the Board of Directors in 2017;6. Comparison of the remuneration amount with similar

companies; and7. Other relevant factors.

In 2017, the total remuneration of the Board of Commissioners and Board of Directors was Rp50,302,543,656.

143Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

kOmIte audItaudIt COmmIttee

Komite Audit merupakan organ pendukung yang dibentuk dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris untuk membantu pengawasan atas efektivitas sistem pengendalian internal, mengkaji, serta memberikan usulan yang profesional dan independen terhadap Laporan Keuangan maupun non keuangan. Selain itu, Komite Audit berfungsi dalam mengidentifikasi berbagai masalah yang berkaitan dengan pelanggaran terhadap peraturan dan ketentuan yang berlaku, sehingga Perseroan dapat dikelola berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, kewajaran dan kesetaraan.

peDoMAn KoMiTe AUDiT

Komite Audit telah dilengkapi dengan pedoman kerja yang ditetapkan dalam Piagam Komite Audit. Piagam Komite Audit antara lain berisi tentang tugas, tanggung jawab, struktur, uraian mengenai aktivitas serta kewenangan dari Komite Audit. Piagam Komite Audit tersebut disusun berlandaskan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku yang senantiasa ditinjau ulang secara berkala dan telah disahkan berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris No. 002/BOC/SK/072015 tanggal 27 Juli 2015 tentang Penetapan Piagam Komite Audit. Piagam Komite Audit berisi:

Bab 1 : Latar Belakang;Bab 2 : Definisi;Bab 3 : Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit;Bab 4 : Wewenang dan Mekanisme Kerja Komite Audit;

Bab 5 : Komposisi, Struktur, dan Persyaratan Komite Audit;

Bab 6 : Rapat Komite Audit;Bab 7 : Penangangan Pengaduan dan Pelaporan;Bab 8 : Kode Etik;Bab 9 : Masa Tugas dan Honorarium.

TUGAs DAn TAnGGUnG JAwAB

Dalam menjalankan fungsi, tugas dan tanggung jawab, serta wewenangnya, Komite Audit berlandaskan pada Piagam Komite Audit. Berdasarkan piagam tersebut, Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab, serta wewenang sebagai berikut:

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit

1. Membuat rencana kegiatan tahunan untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris;

The Audit Committee is a supporting organ established and directly responsible to the Board of Commissioners to assist in overseeing the effectiveness of the internal control system, reviewing and providing professional and independent suggestions to both Financial and non-financial reports. Furthermore, the Audit Committee functions in identifying various issues in relation to violation of the applicable rules and regulations, so that the Company can be managed based on the principles of transparency, accountability, responsibility, independence, fairness, and equality.

AUDiT coMMiTTee cHARTeR

The Audit Committee has been equipped with the work guidelines stipulated in the Audit Committee Charter. The Audit Committee Charter includes, among others, the duties, responsibilities, structures, descriptions of activities, and authority of the Audit Committee. The Audit Committee Charter is based on the prevailing laws and regulations that are regularly reviewed and ratified based on Decree of Board of Commissioners No. 002/BOC/SK/072015 dated 27 July 2015 on Establishment of the Audit Committee Charter. Audit Committee Charter consists of:

Chapter 1 : Background;Chapter 2 : Definition;Chapter 3 : Duties and Responsibilities of Audit Committee;Chapter 4 : Authority and Work Mechanism of Audit

Committee;Chapter 5 : Composition, Structure, and Requirements of

Audit Committee;Chapter 6 : Audit Committee Meeting;Chapter 7 : Handling Complaints and Reports;Chapter 8 : Code of Ethics;Chapter 9 : Term of Office and Honorarium

DUTies AnD ResponsiBiLiTies

In performing its functions, duties, responsibilities, and authority, the Audit Committee is based on the Audit Committee Charter. Based on the Charter, the Audit Committee has the following duties, responsibilities, and authority:

Duties and Responsibilities of Audit committee

1. Preparing an annual plan for submission to the Board of Commissioners;

144

2. Reviewing the financial information that will be issued by the Company to public and/or the authorities, such as Financial Statements, projections, and other reports related to the Company’s financial information;

3. Reviewing the adherence to the applicable laws and regulations that are related to the Company’s activities;

4. Reviewing the independence and objectivity of the accountant, including providing an independent opinion in the event of any dissenting opinion between the Board of Directors and the accountant;

5. Providing recommendation to the Board of Commissioners on the appointment of accountant based on independence, assignment scope, and cost.

6. Reviewing the implementation of risk management activities undertaken by the Board of Directors to ensure that all important risks have been considered;

7. Reviewing complaints related to the accounting process and the Company’s financial reporting;

8. Reviewing and providing suggestion to the Board of Commissioners in relation to potential conflict of interest in the Company;

9. Reviewing or examining the audit conducted by Internal Auditor and supervising the follow up by the Board of Directors on Internal Auditor findings;

10. Maintaining the confidentiality of document, data, and information of the Company;

11. Preparing, reviewing, and giving input to the Board of Commissioners to update the Audit Committee Charter, if necessary; and

12. Assessing and confirming that the duties and responsibilities stipulated in the Audit Committee Charter have been implemented.

Authority of the Audit committee

1. The Audit Committee is authorized to access the Company’s documents, data, and information on the Company’s employees, funds, assets, and resources that are directly related to the performance of its duties;

2. Communicating directly with employees, including Board of Directors and parties implementing functions of internal audit, risk management, and accountant, related to the duty and responsibility of the Audit Committee;

3. Involving independent party outside the Audit Committee member to assist the duty implementation (if necessary); and

4. Performing other authority assigned by the Board of Commissioners.

2. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan kepada publik dan/atau pihak otoritas, antara lain Laporan Keuangan, proyeksi dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Perseroan;

3. Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan;

4. Menelaah independensi dan objektivitas akuntan, termasuk memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara Direksi Perseroan dan akuntan;

5. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan akuntan yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan, dan fee;

6. Melakukan penelaahan atas aktivitas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi untuk memastikan semua risiko penting yang telah dipertimbangkan;

7. Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Perseroan;

8. Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait potensi benturan kepentingan Perseroan;

9. Melakukan penelaahan atau penilaian atas pelaksanaan pemeriksaan oleh Audit Internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal;

10. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perseroan;

11. Menyusun, mengkaji, dan memberi masukan kepada Dewan Komisaris untuk memperbaharui Piagam Komite Audit, bila perlu; dan

12. Melakukan penilaian dan mengkonfirmasikan bahwa tugas dan tanggung jawab yang diatur dalam Piagam Komite Audit telah dilaksanakan.

wewenang Komite Audit

1. Komite Audit berwenang untuk mengakses dokumen, data, dan informasi Perseroan tentang karyawan, dana, aset, dan sumber daya Perseroan yang berkaitan langsung dengan pelaksanaan tugasnya;

2. Berkomunikasi langsung dengan karyawan, termasuk Direksi dan pihak yang menjalankan fungsi audit internal, manajemen risiko, dan akuntan, terkait tugas dan tanggung jawab Komite Audit;

3. Melibatkan pihak independen di luar anggota Komite Audit untuk membantu pelaksanaan tugasnya (jika diperlukan); dan

4. Melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris.

145Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

KoMposisi

Komposisi Komite Audit Perseroan per tanggal 31 Desember 2017 sebagai berikut:

namaname

Jabatanposition

Tanggal pertama Kali Menjabat

First Date serving the position

Masa Akhir Jabatanend of services

Dasar pengangkatanBasis of Appointment

Susanto Setiono KetuaChairman

27 Juli 2015 Sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan tahun 2018.Until the closing of Annual GMS to be held in 2018.

Surat KeputusanDewan Komisaris Perseroan sebagai Pengganti Rapat Dewan Komisaris No. 001/BOC/SK/072015Decree of the Company’s Board of Commissioners in lieu of the Board of Commissioners’ Meeting No. 001/BOC/SK/072015

Imam Supeno Djojokusumo AnggotaMember

27 Juli 2015 Sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan tahun 2018.Until the closing of Annual GMS to be held in 2018.

Surat KeputusanDewan Komisaris Perseroan sebagai Pengganti Rapat Dewan Komisaris No. 001/BOC/SK/072015Decree of the Company’s Board of Commissioners in lieu of the Board of Commissioners’ Meeting No. 001/BOC/SK/072015

Siswantoro AnggotaMember

27 Juli 2015 Sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan tahun 2018.Until the closing of Annual GMS to be held in 2018.

Surat KeputusanDewan Komisaris Perseroan sebagai Pengganti Rapat Dewan Komisaris No. 001/BOC/SK/072015Decree of the Company’s Board of Commissioners in lieu of the Board of Commissioners’ Meeting No. 001/BOC/SK/072015

Profil Komite Audit telah disajikan pada bagian Profil Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini.

inDepenDensi

Perseroan menjamin seluruh Komite Audit melaksanakan tugasnya secara independen dan profesional semata-mata untuk kepentingan Perseroan, serta terlepas dari intervensi pihak manapun yang mampu menimbulkan benturan kepentingan yang dapat merugikan Perseroan. Selain itu, Komite Audit tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan/atau Pemegang Saham Perseroan, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang dapat membatasi kapasitasnya untuk bertindak secara independen.

coMposiTion

Composition of the Company’s Audit Committee per 31 December 2017 is as follows:

Profile of the Audit Committee can be seen in the Company Profile section in this Annual Report.

inDepenDence

The Company guarantees that all of the Audit Committee perform their duties independently and professionally solely for the interests of the Company, regardless of any intervention by any party capable of causing a conflict of interest that harms the Company. Furthermore, the Audit Committee does not have any financial, management, share ownership, and/or family relationships with the Company’s members of Board of Commissioners, Board of Directors, and/or Shareholders, either directly or indirectly, that may limit the capacity to act independently.

146

peLAKsAnAAn TUGAs

Pelaksanaan tugas Komite Audit di tahun 2017 diuraikan sebagai berikut:

no. Rencana KegiatanActivity plan

RealisasiRealization

1. Membuat rencana kegiatan tahunan untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris.Preparing an annual plan for submission to the Board of Commissioners;

Telah direalisasikanHas been realized

2. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan kepada publik dan/atau pihak otoritas, antara lain laporan keuangan, proyeksi, dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Perseroan.Reviewing the financial information that will be issued by the Company to public and/or the authorities, such as Financial Statements, projections, and other reports related to the Company’s financial information;

Telah direalisasikanHas been realized

3. Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan.Reviewing the adherence to the applicable laws and regulations that are related to the Company’s activities;

Telah direalisasikanHas been realized

4. Menelaah independensi dan dan obyektivitas akuntan, termasuk memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara Direksi Perseroan dan akuntan.Reviewing the independence and objectivity of the accountant, including providing an independent opinion in the event of any dissenting opinion between the Board of Directors and the accountant;

Telah direalisasikanHas been realized

5. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan akuntan yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup audit, dan biaya jasa audit.Providing recommendation to the Board of Commissioners on the appointment of accountant based on independence, assignment scope, and cost;

Telah direalisasikanHas been realized

6. Melakukan penelaahan atas aktivitas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi untuk memastikan semua risiko penting yang telah dipertimbangkan.Reviewing the implementation of risk management activities undertaken by the Board of Directors to ensure that all important risks have been considered;

Telah direalisasikanHas been realized

7. Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Perseroan.Reviewing complaints related to accounting process and the Company’s financial reporting;

Telah direalisasikanHas been realized

8. Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait potensi benturan kepentingan Perseroan.Reviewing and providing suggestion to the Board of Commissioners in relation to potential conflict of interest in the Company;

Telah direalisasikanHas been realized

9. Melakukan penelaahan dan penilaian atas pelaksanaan pemeriksaan oleh Unit Audit Internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan Audit Internal.Reviewing or examining the audit conducted by Internal Auditor and supervising the follow up by the Board of Directors on Internal Auditor findings;

Telah direalisasikanHas been realized

10. Menjaga kerahasiaan dokumen, data, dan informasi Perseroan.Maintaining the confidentiality of document, data, and information of the Company;

Telah direalisasikanHas been realized

11. Menyusun, mengkaji, dan memberi masukan kepada Dewan Komisaris untuk memperbaharui Piagam Komite Audit, bila perlu.Preparing, reviewing, and giving input to the Board of Commissioners to update the Audit Committee Charter, if necessary;

Telah direalisasikanHas been realized

12. Melakukan penilaian dan mengkonfirmasi bahwa tugas dan tanggung jawab yang diatur dalam Piagam Komite Audit telah dilaksanakan.Assessing and confirming that the duties and responsibilities stipulated in the Audit Committee Charter have been implemented.

Telah direalisasikanHas been realized

RApAT

Rapat Komite Audit dilaksanakan secara berkala sekurang-kurangnya setiap 3 bulan sekali dan juga dapat diadakan sewaktu-waktu bilamana dianggap perlu oleh salah seorang anggota Komite Audit. Sepanjang tahun 2017, Komite Audit telah melaksanakan rapat 4 kali dengan persentase kehadiran sebagai berikut:

DUTY iMpLeMenTATion

The duties of the Audit Committee in 2017 are described as follows:

MeeTinG

Meeting of Audit Committee is held periodically at least every 3 months and may be held at any time as deemed necessary by one of the members of Audit Committee. Throughout 2017, the Audit Committee held 4 meetings with attendance percentage as follows:

147Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

namaname

Jabatanposition

Jumlah RapatTotal Meetings

KehadiranAttendance

persentase Kehadiran

percentage of Attendance

Susanto Setiono KetuaChairman

4 4 100.00%

Imam Supeno Djojokusumo AnggotaMember

4 4 100.00%

Siswantoro AnggotaMember

4 4 100.00%

Komite Nominasi dan Remunerasi merupakan organ pendukung yang dibentuk dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris, yang memiliki fungsi nominasi (terkait komposisi, kriteria, monitoring, evaluasi kinerja jabatan-jabatan strategis Perseroan) dan remunerasi (terkait penetapan struktur, kebijakan, jumlah besaran remunerasi untuk jabatan-jabatan strategis Perseroan). Pembentukan Komite Nominasi dan Remunerasi juga merupakan bagian dari penerapan GCG yang berlandaskan prinsip-prinsip keterbukaan, akuntabilitas, independensi dan kewajaran sehingga pengelolaan Perseroan dapat dipertanggungjawabkan.

peDoMAn KoMiTe noMinAsi DAn ReMUneRAsi

Komite Nominasi dan Remunerasi melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan berpedoman pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 34/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik serta Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi yang telah disahkan oleh Dewan Komisaris berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 004/BOC/SK/072015 tanggal 27 Juli 2015 tentang Penetapan Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi.

TUGAs DAn TAnGGUnG JAwAB

Berdasarkan Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi, tugas dan tanggung jawab Komite Nominasi dan Remunerasi meliputi:

1. Terkait dengan kebijakan nominasia. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai

kebijakan, kriteria serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi, serta kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS;

kOmIte nOmInasI dan remunerasInOmInatIOn and remuneratIOn COmmIttee

The Nomination and Remuneration Committee is a supporting organ established and directly responsible to the Board of Commissioners, which has a nomination function (related to the composition, criteria, monitoring, performance evaluation of the Company’s strategic positions) and remuneration (related to the determination of structure, policy, remuneration amount for the Company’s strategic positions). The establishment of the Nomination and Remuneration Committee is also part of the implementation of GCG which is based on the principles of transparency, accountability, independence, and fairness so that the Company’s management can be accounted for.

cHARTeR oF THe noMinATion AnD ReMUneRATion coMMiTTee

The Nomination and Remuneration Committee performs its duties and responsibilities based on the Financial Services Authority Regulation No. 34/ POJK.04/2014 dated 8 December 2014 on Nomination and Remuneration Committee of Issuers or Public Companies as well as Charter of Nomination and Remuneration Committee that has been validated by the Board of Commissioners based Decree of the Board of Commissioners No. 004/BOC/SK/072015 dated 27 July 2015 on the Establishment of Nomination and Remuneration Committee.

DUTies AnD ResponsiBiLiTies

Based on the Charter of the Nomination and Remuneration Committee, the duties and responsibilities of the Nomination and Remuneration Committee include:

1. Related to nomination policy:a. Preparing and providing recommendation on policy,

criteria, and procedure of selection and/or replacement of members of Board of Commissioners and Board of Directors, as well as to the Board of Commissioners to be delivered to GMS.

148

b. Giving recommendations to the Board of Commissioners regarding: • The composition of members of Board of Directors

and/or members of Board of Commissioners according to the Company needs;

• The policies and criteria necessary in the nomination process; and

• Performance evaluation policy for members of Board of Directors and/or members of Board of Commissioners;

c. Providing recommendation on qualified candidates for Board of Commissioners and Board of Directors to the Board of Commissioners to be delivered to the GMS.

d. Assisting the Board of Commissioners in conducting performance assessment of members of Board of Commissioners and/or members of Board of Directors based on the duties and responsibilities of each member of Board of Commissioners and/or member of Board of Directors as evaluation materials.

2. Related to remuneration policy:a. Giving recommendations to the Board of

Commissioners regarding:• Structure, policy, and remuneration amount for Board

of Commissioners and Board of Directors; and• Structure, policy, and remuneration amount for senior

executives (if necessary);b. Evaluating the remuneration policy; and

c. Assisting the Board of Commissioners in conducting performance assessment in accordance with the remuneration received by each member of the Board of Directors and/or Board of Commissioners.

coMposiTion

The composition of Nomination and Remuneration Committee per 31 December 2017 is as follows:

b. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai: • Komposisi jabatan anggota Direksi dan/atau

anggota Dewan Komisaris sesuai kebutuhan Perseroan;

• Kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses nominasi; dan

• Kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris;

c. Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang memenuhi syarat kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS; serta

d. Membantu Dewan Komisaris dalam melakukan penilaian kinerja anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi berdasarkan tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota Dewan Komisaris dan/ atau anggota Direksi sebagai bahan evaluasi.

2. Terkait dengan kebijakan remunerasia. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris

mengenai:• Struktur, kebijakan dan besaran remunerasi bagi

Dewan Komisaris dan Direksi; dan• Struktur, kebijakan dan besaran remunerasi bagi

pejabat senior (jika diperlukan);b. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi;

danc. Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian

kinerja dengan kesesuaian remunerasi yang diterima masing-masing anggota Direksi dan/atau anggota Komisaris.

KoMposisi

Susunan komposisi Komite Nominasi dan Remunerasi per tanggal 31 Desember 2017 sebagai berikut:

namaname

Jabatanposition

Tanggal pertama Kali Menjabat

First Date serving the position

Masa Akhir Jabatanend of services

Dasar pengangkatanBasis of Appointment

Alfonso Djakaria Rahardja KetuaChairman

27 Juli 201527 July 2015

Sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan tahun 2018.Until the closing of Annual GMS to be held in 2018.

Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan Sebagai Pengganti Rapat Dewan Komisaris No. 003/BOC/SK/072015Decree of the Company’s Board of Commissioners in lieu of the Board of Commissioners’ Meeting No. 003/BOC/SK/072015

149Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

namaname

Jabatanposition

Tanggal pertama Kali Menjabat

First Date serving the position

Masa Akhir Jabatanend of services

Dasar pengangkatanBasis of Appointment

Adjie Rustam Ramdja AnggotaMember

27 Juli 201527 July 2015

Sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan tahun 2018.Until the closing of Annual GMS to be held in 2018.

Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan Sebagai Pengganti Rapat Dewan Komisaris No. 003/BOC/SK/072015Decree of the Company’s Board of Commissioners in lieu of the Board of Commissioners’ Meeting No. 003/BOC/SK/072015

Susanto Setiono AnggotaMember

27 Juli 201527 July 2015

Sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan tahun 2018.Until the closing of Annual GMS to be held in 2018.

Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan Sebagai Pengganti Rapat Dewan Komisaris No. 003/BOC/SK/072015Decree of the Company’s Board of Commissioners in lieu of the Board of Commissioners’ Meeting No. 003/BOC/SK/072015

Profil Komite Nominasi dan Remunerasi telah disajikan pada bagian Profil Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini.

inDepenDensi

Perseroan menjamin seluruh Komite Nominasi dan Remunerasi melaksanakan tugasnya secara independen dan profesional semata-mata untuk kepentingan Perseroan, serta terlepas dari intervensi pihak manapun yang mampu menimbulkan benturan kepentingan yang dapat merugikan Perseroan. Selain itu, untuk menjamin independensi, Komite Nominasi dan Remunerasi diketuai oleh Komisaris Independen Perseroan.

peLAKsAnAAn TUGAs

Sepanjang tahun 2017, Komite Nominasi dan Remunerasi telah melaksanakan tugasnya sebagai berikut:

no. Rencana KegiatanActivity plan

RealisasiRealization

1. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai kebijakan, kriteria serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi, serta kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.Preparing and providing recommendation on policy, criteria, and procedure of selection and/or replacement of members of Board of Commissioners and Board of Directors, as well as to the Board of Commissioners to be delivered to GMS.

Telah direalisasikanHas been realized

Profile of Nomination and Remuneration Committee can be seen in the Company Profile section in this Annual Report.

inDepenDence

The Company guarantees that all of the Nomination and Remuneration Committee perform their duties independently and professionally solely for the interests of the Company, regardless of any intervention by any party capable of causing a conflict of interest that harms the Company. Furthermore, to guarantee independence, the Nomination and Remuneration Committee is chaired by the Company’s Independent Commissioner.

DUTY iMpLeMenTATion

During 2017, the Nomination and Remuneration Committee carried out many work programs as follows:

150

no. Rencana KegiatanActivity plan

RealisasiRealization

2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai komposisi jabatan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris sesuai kebutuhan Perseroan, kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses nominasi dan Kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.Providing recommendations to the Board of Commissioners on the composition of Board of Directors and/or Board of Commissioners as required by the Company, the policy and criteria required in the nomination process and performance evaluation policy for members of Board of Directors and/or members of Board of Commissioners.

Telah direalisasikanHas been realized

3. Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang memenuhi syarat kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.Providing recommendation on the qualified candidates for Board of Commissioners and/or Board of Directors to the Board of Commissioners to be delivered to the GMS

Telah direalisasikanHas been realized

4. Membantu Dewan Komisaris dalam melakukan penilaian kinerja anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi berdasarkan tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota Dewan Komisaris dan/ atau anggota Direksi sebagai bahan evaluasi.Assisting the Board of Commissioners in conducting performance assessment of members of Board of Commissioners and/or members of Board of Directors based on the duties and responsibilities of each member of Board of Commissioners and/or member of Board of Directors as evaluation materials.

Telah direalisasikanHas been realized

RApAT

Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi dilaksanakan secara berkala sekurang-kurangnya setiap 3 bulan sekali dan juga dapat diadakan sewaktu-waktu bilamana dianggap perlu oleh salah seorang anggota Komite Nominasi dan Remunerasi. Sepanjang tahun 2017, Komite Nominasi dan Remunerasi telah melaksanakan rapat 4 kali dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:

namaname

Jabatanposition

Jumlah RapatTotal Meetings

KehadiranAttendance

persentase Kehadiranpercentage of

Attendance

Alfonso Djakaria Rahardja KetuaChairman

4 4 100.00%

Adjie Rustam Ramdja AnggotaMember

4 4 100.00%

Susanto Setiono AnggotaMember

4 4 100.00%

MeeTinG

Meeting of the Nomination and Remuneration Committee is held periodically at least every 3 months and may be held at any time as deemed necessary by one of the members of the Nomination and Remuneration Committee. Throughout 2017, the Nomination and Remuneration Committee held 4 meetings with attendance level as follows:

151Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

sekretarIs perusahaanCOrpOrate seCretarY

Sekretaris Perusahaan merupakan organ pendukung Direksi yang berperan sebagai penanggung jawab dari unit kerja yang menjalankan fungsi Sekretaris Perusahaan serta memastikan penerapan aspek keterbukaan di Perseroan. Sekretaris Perusahaan diangkat dan diberhentikan berdasarkan keputusan Direksi. Saat ini, Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Peter Chayson yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 001/BOD-CEO/SK/072015 tanggal 27 Juli 2015. Profil Sekretaris Perusahaan telah disajikan pada bagian Profil Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini.

TUGAs DAn TAnGGUnG JAwAB

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Sekretaris Perseroan berpedoman pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik. Tugas dan tanggung jawab tersebut meliputi:

1. Mengikuti perkembangan pasar modal, khususnya peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal;

2. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal;

3. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi:

a. Keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk ketersediaan informasi pada website Perseroan;

b. Penyampaian laporan kepada OJK tepat waktu;c. Penyelenggaraan dan dokumentasi RUPS;d. Penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi dan/

atau Dewan Komisaris; dane. Pelaksanaan program orientasi terhadap perusahaan

bagi Direksi dan/atau Dewan Komisaris.

4. Sebagai penghubung antara Perseroan dengan Pemegang Saham, OJK dan pemangku kepentingan lainnya.

The Corporate Secretary is a supporting organ of the Board of Directors who acts as the person in charge of the work unit performing the Corporate Secretary function and ensures the implementation of the Company’s transparency aspect. The Corporate Secretary is appointed and dismissed by decree of the Board of Directors. Currently, the Corporate Secretary is held by Peter Chayson under the Decree of the Board of Directors No 001/BOD-CEO/SK/072015 dated 27 July 2015. Profile of Corporate Secretary can be seen in the Company Profile section in this Annual Report.

DUTies AnD ResponsiBiLiTies

In performing its duties and responsibilities, the Corporate Secretary refers to the Financial Services Authority Regulation No. 35/POJK.04/2014 on Corporate Secretary of Issuers of Public Companies. The duties and responsibilities include:

1. Monitoring capital market development, in particular the applicable legislations in capital market;

2. Providing input to the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners to comply with laws and regulations in capital market sector;

3. Assisting the Board of Directors and Board of Commissioners in implementing corporate governance that includes:a. Transparency of information to public, including the

availability of information on the Company website;b. Submitting reports to FSA in a timely manner;c. Organizing and documenting GMS;d. Organizing and documenting meetings of Board of

Directors and/or Board of Commissioners; ande. Implementing the orientation program for the

Company’s Board of Directors and Board of Commissioners;

4. As a liaison or contact person between the Company and the Company’s Shareholders, FSA, and other stakeholders.

152

peLAKsAnAAn TUGAs

Sepanjang tahun 2017, Sekretaris Perseroan telah melaksanakan tugas sebagai berikut:

no. Rencana KegiatanActivity plan

RealisasiRealization

1. Mengikuti perkembangan pasar modal, khususnya peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal.Monitoring capital market development, in particular the applicable legislations in capital market;

Telah direalisasikanHas been realized

2. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.Providing input to the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners to comply with laws and regulations in capital market sector;

Telah direalisasikanHas been realized

3. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk ketersediaan informasi pada situs Perseroan, penyampaian laporan kepada OJK tepat waktu, penyelenggaraan dan dokumentasi RUPS, penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi dan/atau Dewan Komisaris, dan pelaksanaan program orientasi terhadap perusahaan bagi Direksi dan/atau Dewan Komisaris.Assisting the Board of Directors and Board of Commissioners in the implementation of corporate governance that includes information disclosure to the public, the availability of information on the Company website, submission of reports to FSA in a timely manner, organizing and documenting the GMS, conducting and documenting meetings of Board of Directors and/or Board of Commissioners, and conducting orientation program to the Company for the Board of Directors and/or Board of Commissioners;

Telah direalisasikanHas been realized

4. Sebagai penghubung antara Perseroan dengan Pemegang Saham, OJK dan pemangku kepentingan lainnya.As a liaison between the Company and the Shareholders, FSA, and other stakeholders;

Telah direalisasikanHas been realized

5. Mengikuti perkembangan pasar modal, khususnya peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal.Monitoring capital market development, in particular the applicable legislations in capital market;

Telah direalisasikanHas been realized

DUTY iMpLeMenTATion

Throughout 2017, the Corporate Secretary performed duties as follows:

153Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

audIt InternaLInternaL audIt

Audit Internal merupakan organ pendukung yang dibentuk oleh Presiden Direktur atas persetujuan Dewan Komisaris dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur. Audit Internal merupakan unit yang melaksanakan suatu kegiatan pemberian keyakinan dan konsultasi yang bersifat independen dan objektif, yang bertujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional perusahaan, melalui pendekatan yang sistematis, dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian dan proses tata kelola perusahaan.

peDoMAn AUDiT inTeRnAL

Audit Internal Perseroan telah memiliki piagam/charter yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 003/BOD-CEO/SK/072015 tanggal 27 Juli 2015 tentang Penetapan Piagam Audit Internal. Piagam Audit Internal merupakan pedoman kerja bagi seluruh anggota Audit Internal.

TUGAs DAn TAnGGUnG JAwAB

Berdasarkan Piagam Audit Internal, tugas dan tanggung jawab Audit Internal antara lain:

1. Menyusun dan melaksanakan rencana audit internal tahunan;

2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perseroan yang diatur dalam standard operating procedure atau kebijakan Perseroan lainnya;

3. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas kebijakan-kebijakan Perseroan di bidang keuangan, akuntansi, operasional dan kegiatan lainnya;

4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa kepada semua tingkatan manajemen;

5. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Presiden Direktur dan/atau Wakil Presiden Direktur, serta Dewan Komisaris sesuai kebutuhan Dewan Komisaris;

6. Memantau, menganalisa dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan;

7. Bekerja sama dengan Komite Audit;8. Menyusun program untuk mengevaluasi kegiatan audit

internal yang dilakukan; dan9. Melakukan pemeriksaan khusus bilamana diperlukan.

Internal Audit is a supporting organ established by the President Director upon approval of the Board of Commissioners and directly responsible to the President Director. Internal Audit is a unit that carries out independent and objective assurance and consultation activities aiming at increasing value and improving the Company operations through a systematic approach by evaluating and improving the effectiveness of risk management, control, and corporate governance process.

inTeRnAL AUDiT cHARTeR

The Company’s Internal Audit already has a charter stipulated under the Decree of the Company’s Board of Directors No. 003/BOD-CEO/SK/072015 dated 27 July 2015 on the Establishment of Internal Audit Charter. Internal Audit Charter is a work guidelines for all members of the Internal Audit.

DUTies AnD ResponsiBiLiTies

Based on the Internal Audit Charter, the duties and responsibilities of Internal Audit are as follows:

1. Preparing and carrying out the annual internal audit plan;

2. Testing and evaluating the implementation of internal control and risk management system in accordance with the Company policy stipulated in standard operating procedures or other Company policies;

3. Examining and assessing the efficiency and effectiveness of the Company policies in finance, accounting, operations and other activities;

4. Providing recommendation for improvement and objective information on activities examined at all management levels;

5. Preparing audit report and submit the report to the President Director and/or Vice President Director, and Board of Commissioners as required by the Board of Commissioners;

6. Monitoring, analyzing, and reporting the follow-up actions of the suggested corrective actions;

7. Cooperating with the Audit Committee;8. Preparing a program to evaluate the internal audit

activities conducted; and9. Performing special inspection if necessary.

154

KoMposisi

Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 56/POJK.04/2015 tentang Pembentukan Unit Audit Internal dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, serta Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 002/BOD-CEO/SK/072015 tanggal 27 Juli 2015, maka Perseroan telah membentuk Unit Audit Internal serta menunjuk Sumianty Lie sebagai Kepala Audit Internal. Profil Kepala Audit Internal telah disajikan pada bagian Profil Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini.

inDepenDensi AUDiT inTeRnAL

Audit Internal senantiasa menjaga independensinya. Hal tersebut tercermin dalam pelaksanaan tugas sebagai berikut:

1. Struktur Audit Internal berada di bawah Presiden Direktur dan bertanggung jawab secara langsung kepada Presiden Direktur;

2. Audit Internal bekerja dengan bebas tanpa campur tangan ataupun tekanan dari pihak manapun;

3. Audit Internal memiliki kebebasan dalam menetapkan metodologi, teknik dan pendekatan audit yang akan dilakukan;

4. Audit Internal memelihara sikap mental yang independen dalam melakukan audit, yang dapat dilihat dari laporan yang lengkap, obyektif, serta berdasarkan analisis yang cermat dan tidak memihak; dan

5. Kepala Audit Internal diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Direktur dengan persetujuan Dewan Komisaris.

peLAKsAnAAn TUGAs

Berdasarkan tugas dan tanggung jawabnya, maka pada tahun 2017, Audit Internal telah melaksanakan tugas sebagai berikut:

no. Rencana KegiatanActivity plan

RealisasiRealization

1. Menyusun dan melaksanakan rencana audit internal tahunan.Preparing and executing annual internal audit plans.

Telah direalisasikanHas been realized

2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perseroan yang diatur dalam standard operating procedure atau kebijakan Perseroan lainnya.Testing and evaluating the implementation of internal control and risk management system in accordance with the Company policy stipulated in standard operating procedures or other Company policies;

Telah direalisasikanHas been realized

coMposiTion

Based on the Financial Services Authority Regulation No. 56/POJK.04/2015 on the Establishment of Internal Audit Unit and Guidelines to Prepare Internal Audit Unit Charter, as well as Decree of the Company’s Board of Directors No. 002/BOD-CEO/SK/072015 dated 27 July 2015, the Company established the Internal Audit Unit and appointed Sumianty Lie as the Head of Internal Audit. Profile of the Head of Internal Audit has been presented in the Company Profile section in this Annual Report.

inDepenDence oF inTeRnAL AUDiT

Internal Audit always maintains its independence. This is reflected in the implementation of duties as follows:

1. The structure of Internal Audit is under the President Director and directly responsible to the President Director;

2. Internal Audit works freely without any interference or pressure from any party;

3. Internal Audit has freedom in determining the methodology, techniques, and audit approach to be undertaken;

4. Internal Audit maintains an independent mental attitude in conducting audits, which can be seen from the complete, objective report, and based on careful and impartial analysis; and

5. The Head of Internal Audit is appointed and dismissed by the President Director with the approval of the Board of Commissioners.

DUTY iMpLeMenTATion

Based on the duties and responsibilities, in 2017, the Internal Audit performed the following duties:

155Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

no. Rencana KegiatanActivity plan

RealisasiRealization

3. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas kebijakan-kebijakan Perseroan di bidang keuangan, akuntansi, operasional dan kegiatan lainnya.Examining and assessing the efficiency and effectiveness of the Company policies in finance, accounting, operations and other activities;

Telah direalisasikanHas been realized

4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa kepada semua tingkatan manajemen.Providing recommendation for improvement and objective information on activities examined at all management levels;

Telah direalisasikanHas been realized

5. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Presiden Direktur dan/atau Wakil Presiden Direktur, serta Dewan Komisaris sesuai kebutuhan Dewan Komisaris.Preparing audit report and submit the report to the President Director and/or Vice President Director, and Board of Commissioners as required by the Board of Commissioners;

Telah direalisasikanHas been realized

6. Memantau, menganalisa dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan.Monitoring, analyzing, and reporting the follow-up actions of the suggested corrective actions;

Telah direalisasikanHas been realized

7. Bekerja sama dengan Komite Audit.Cooperating with the Audit Committee;

Telah direalisasikanHas been realized

8. Menyusun program untuk mengevaluasi kegiatan audit internal yang dilakukan.Preparing a program to evaluate the internal audit activities done.

Telah direalisasikanHas been realized

Sistem pengendalian internal Perseroan dilaksanakan oleh Audit Internal sebagai penunjang tugas Direksi dalam rangka pengelolaan, pengamanan finansial dan operasional, serta dalam rangka pemenuhan perundang-udangan yang berlaku. Sistem ini dijalankan melalui mekanisme yang baik sehingga menciptakan pengendalian dan mitigasi risiko yang terlaksana secara efektif.

Aspek-aspek pengawasan dan pengendalian operasional dan keuangan Perseroan dilakukan mulai dari kontrak, anggaran, kegiatan, keuangan, hingga pelaporan, secara terintegrasi satu dengan lainnya agar tidak terjadi duplikasi serta inkonsistensi pelaporan dan informasi. Demikian juga dengan pelaporan yang dilakukan terhadap seluruh aspek tersebut sesuai ketentuan yang telah disepakati oleh internal Perseroan

sIstem pengendaLIan InternaLInternaL COntrOL sYstem

The Company’s internal control system is performed by the Audit Internal to support the duties of the Board of Directors in management, financial and operational security, and in the framework to meet the applicable legislations. This system is applied through good mechanism that creates risk control and mitigation that are effectively implemented.

The aspects of supervision and control on the Company’s operations and finance are carried out starting from the contract, budget, activity, finance, to reporting, in an integrated manner one another in order to avoid duplication and inconsistency of reporting and information. Similarly, the reporting performed on all of those aspects is in accordance with the stipulations agreed by the Company’s internal.

156

KesesUAiAn sisTeM penGenDALiAn inTeRnAL DenGAn KeRAnGKA coso

Sistem pengendalian internal meliputi sistem pengendalian keuangan dan operasional Perseroan yang disesuaikan dan sejalan dengan sistem pengendalian internal menurut standar internasional. Sistem pengendalian tersebut terdiri dari berbagai kebijakan, prosedur, kegiatan pemantauan dan komunikasi, serta standar perilaku dan berbagai inisiatif yang ditujukan untuk:

1. Mengamankan aset (security objectives);2. Mengupayakan efektivitas operasi Perseroan (operational

objectives);3. Mengembangkan keandalan dan kelengkapan informasi

(information objectives); serta4. Menjamin kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur,

serta peraturan perundangan yang berlaku (compliance objectives).

evALUAsi ATAs eFeKTiviTAs sisTeM penGenDALiAn inTeRnAL

Untuk mengukur seberapa efektifnya sistem yang telah diterapkan dalam pengendalian internal, Perseroan melakukan evaluasi dengan menggunakan kriteria Internal Control–Integrated Framework yang telah dikeluarkan oleh Committee of Sponsoring Organization of the Tradeway Commission (COSO). Pengujian sistem pengendalian internal Perseroan berdasarkan kerangka yang diakui secara internasional tersebut ditujukan untuk melihat tingkat efektivitas yang meliputi:

1. Pengujian Pengendalian Lingkungan;2. Pengujian atas Penilaian Risiko;3. Pengujian Aktivitas Pengendalian;4. Pengujian Informasi dan Komunikasi; serta5. Pengujian Pemantauan.

conFoRMiTY oF inTeRnAL conTRoL sYsTeM AnD coso FRAMewoRK

Internal control system includes the Company’s financial and operational control system that is adjusted and aligned with the internal control system according to international standard. The control system consists of various policies, procedures, monitoring and communication activities, as well as behavioral standard and various initiatives intended for:

1. Securing asset (security objectives);2. Striving the effectiveness of Company’s operations

(operational objectives);3. Developing reliability and completion of information

(information objectives); and4. Guaranteeing compliance with policy and procedure,

as well as applicable laws and regulations (compliance objectives).

evALUATion oF THe eFFecTiveness oF inTeRnAL conTRoL sYsTeM

In order to measure the effectiveness of the system that has been applied in internal control, the Company evaluates by using Internal Control–Integrated Framework criteria that has been issued by the Committee of Sponsoring Organization of the Tradeway Commission (COSO). The Company’s internal control system testing is based on a framework that is internationally acknowledged which is intended to see the effectiveness level that includes:

1. Testing on Environmental Control;2. Testing on Risk Assessment;3. Testing on Control Activity;4. Testing on Information and Communication; and5. Testing on Monitoring.

157Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

Perseroan melaksanakan manajemen risiko untuk mengelola setiap kegiatan yang berpotensi menimbulkan risiko terganggunya bisnis Perseroan. Pelaksanaan manajemen risiko dilakukan oleh Direksi bersama seluruh unit di bawah Direksi. Seluruh unit berperan dalam mengidentifikasi dan memberikan pembobotan terhadap setiap risiko yang dimiliki oleh masing-masing unit. Risiko-risiko tersebut akan dibahas bersama Direksi sebelum dilakukan pengambilan keputusan terkait kegiatan usaha yang akan dilakukan.

Pengelolaan risiko perusahaan juga melibatkan Dewan Komisaris beserta Komite Audit. Organ tersebut berperan dalam memberikan arahan dan rekomendasi terkait kajian-kajian risiko dan strategi pengelolaan, serta upaya-upaya mitigasi yang diperlukan.

pRoFiL RisiKo DAn UpAYA MiTiGAsi

Perseroan memperhatikan setiap risiko yang mungkin timbul dari setiap jenis kegiatan usaha yang dilakukan, khususnya risiko yang material. Berikut merupakan risiko material yang telah dilakukan pembobotan berdasarkan dampak dari masing-masing terhadap kinerja keuangan Perseroan.

1. Risiko Terkait dengan Kegiatan Usaha perseroan

a. Risiko terkait dengan strategi inovasi dan pengembangan produk.

Upaya mitigasi terkait risiko tersebut adalah melalui inovasi dan pengembangan produk merupakan urat nadi Perseroan, dimana Perseroan memiliki satu departemen yang terdiri dari sekitar 100 karyawan dari berbagai profesi, seperti biologis,  food engineer, chemist  dan profesi terkait lainnya khusus untuk melakukan riset dan pengembangan produk baru.

b. Risiko ketidakberhasilan dalam mempromosikan merek-merek produknya.

Upaya mitigasi terkait risiko tersebut adalah dengan senantiasa memegang prinsip kehati-hatian dan perencanaan yang matang dalam melakukan promosi merek-merek produk Perseroan. Sebelum melakukan promosi, Perseroan akan melakukan pemeriksaan secara matang terhadap selera konsumen.

c. Risiko ketidakmampuan mengendalikan jaringan distribusi.

Upaya mitigasi terkait risiko tersebut adalah dengan menetapkan prasyarat yang cukup ketat dalam perekrutan jaringan distribusi yang baru sehingga dapat menurunkan risiko ketidakmampuan dalam mengendalikan jaringan distribusi.

sIstem manajemen rIsIkOrIsk management sYstem

The Company performs risk management in order to manage every activity that potentially cause the risk of disruption on the Company’s business. The risk management implementation is performed by Board of Directors together with all units under the Board of Directors. All units have the role in identifying and weighing every risk inherent by respective unit. Such risks will be discussed together with the Board of Directors before making decision that relates to the business activities to be implemented.

The Company’s risk management also involves the Board of Commissioners as well as the Audit Committee. The organ also plays a role in providing direction and recommendation related to risk studies and management strategy, as well as mitigation measures required.

RisK pRoFiLe AnD MiTiGATion eFFoRTs

The Company notices every risk that may emerge from each type of business activity implemented, especially material risks. The material risks that have been weighed based on the impact of the respective Company’s financial performance are as follows:

1. Risk Related to the company’s Business Activities

a. Risk related to innovation strategy and product development.

Risk related mitigation effort is through innovation and product development, which is the vein of the Company, where the Company has one department consisting of around 100 employees from various professions, such as biologist, food engineer, chemist, and other related profession specifically to do research and develop new product.

b. Risk on the inability in promoting the product brands. Risk related mitigation effort is by always holding

on the principle of prudence and well planning in promoting the Company’s product brands. Before promoting, the Company will thoroughly examine the consumers’ appetite.

c. Risk on the inability in controlling the distribution network.

Risk related mitigation effort is by setting a strict prerequisite in recruiting new distribution network so that it can lower the risk on inability in controlling the distribution network.

158

d. Risiko dalam usaha memperluas jaringan distribusi. Upaya mitigasi terkait risiko tersebut adalah dengan

lebih fokus memperluas jaringan distribusi Entitas Anak sehingga risikonya lebih dapat terukur.

e. Risiko keterlambatanan pengiriman barang, baik oleh Perseroan maupun oleh penyedia jasa logistik pihak ketiga.

Upaya mitigasi terkait risiko tersebut adalah dengan melakukan pencadangan waktu untuk jadwal pengiriman sehingga risiko keterlambatan pengiriman barang dapat dihindari.

f. Risiko sehubungan dengan joint venture dengan Morinaga.

Upaya mitigasi terkait risiko tersebut adalah dengan menjalin hubungan yang baik dengan Morinaga, sehingga sampai saat ini risiko sehubungan dengan JV dengan Morinaga dapat dikendalikan.

g. Risiko sehubungan dengan joint venture dengan Malee. Upaya mitigasi terkait risiko tersebut adalah dengan

menjalin hubungan yang baik dengan Malee, mulai dari penjajakan pertama hingga pembentukan perusahaan patungan, dimana risiko yang berhubungan dengan joint venture ini dapat dikendalikan.

h. Risiko terkait dengan pasokan dan kenaikan harga bahan baku.

Upaya mitigasi terkait risiko tersebut adalah dengan memiliki lebih dari satu pemasok untuk satu bahan baku untuk memastikan pasokan bahan baku dapat terpenuhi dengan baik. Perseroan juga kerap melakukan negosiasi terhadap harga bahan baku. Risiko kenaikan harga bahan baku dihadapi oleh semua perusahaan di industri sejenis sehingga apabila memang terjadi kenaikan harga, maka semua pelaku akan mengalami hal yang sama dan salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan menaikkan harga jual.

i. Risiko kegagalan mempertahankan sertifikasi halal. Upaya mitigasi terkait risiko tersebut adalah dengan

sistem manajemen terpadu yang disusun, diterapkan dan dipelihara untuk mengatur bahan, proses produksi, produk, SDM dan prosedur dalam rangka menjaga kesinambungan proses produksi halal, sesuai dengan persyaratan LPPOM MUI. Perseroan akan mempertahankan sertifikat halal dengan memastikan sistem jaminan halal tetap berjalan dengan baik dan sertifikasi halal diperpanjang sesuai dengan jatuh temponya.

d. Risk on the effort to expand distribution network. Risk related mitigation effort is by focusing more on

the Subsidiary distribution network, so that the risk becomes more measurable.

e. Risk on goods shipment delay, both by the Company and/or third party logistic service provider.

Risk related mitigation effort is by reserving time for

shipment schedule so that risk of delayed shipment of goods can be avoided.

f. Risk related to joint venture with Morinaga.

Risk related mitigation effort is by building a good relationship with Morinaga, hence, until now the risk related to JV with Morinaga remains controllable.

g. Risk related to joint venture with Malee. Risk related mitigation effort is by building a good

relationship with Malee, starting from the first approach to the incorporation of joint venture, in which the risk related to this joint venture remains controllable.

h. Risk related to supply and increase of raw materials.

Risk related mitigation effort is by having more than one supplier for one raw material in order to assure that the raw material supply can be well fulfilled. The Company also often negotiates the raw material price. The risk of raw material price increase is encountered by all companies in similar industry, therefore, if there is a price increase, all players will experience the same situation and one way to address it is by increasing the selling price.

i. Risk on failure to maintain halal certification. Risk related mitigation effort is with an integrated

management system that is prepared, applied, and maintained to regulate the material, production process, product, HR, and procedure in order to maintain the sustainability of halal production process, in accordance with LPPOM MUI requirements. The Company will maintain its halal certification by ensuring the halal guarantee system remains well implemented and halal certification is extended according to its validity period.

159Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

j. Risiko kegagalan mempertahankan sertifikasi ISO. Upaya mitigasi terkait risiko tersebut adalah dengan

standar internasional dalam sebuah sistem manajemen untuk mengukur kredibilitas dan mutu organisasi agar dapat bersaing secara global. Perseroan akan mempertahankan sertifikasi ISO tersebut dengan memenuhi seluruh kriteria yang ditetapkan pada standar tersebut dengan baik dan diperpanjang tepat waktu.

k. Risiko ketidakmampuan mempertahankan atau meningkatkan pertumbuhan yang telah dicapai di masa mendatang.

Upaya mitigasi terkait risiko tersebut adalah dengan senantiasa melakukan inovasi dengan peluncuran produk-produk baru, melakukan ekspansi jaringan distribusi dan menaikkan nilai merek-merek Perseroan dengan konsisten melakukan promosi untuk mempertahankan dan meningkatkan pertumbuhan di masa mendatang.

l. Risiko ketergantungan terhadap perjanjian lisensi dari produk bermerek.

Upaya mitigasi terkait risiko tersebut adalah dengan senantiasa melakukan peluncuran produk-produk baru dan melakukan promosi atas merek-merek Perseroan, sehingga mengurangi ketergantungan Perseroan terhadap perjanjian lisensi dari produk bermerek.

m. Risiko persaingan usaha yang ketat. Upaya mitigasi terkait risiko tersebut adalah

dengan secara jeli melihat peluang-peluang untuk meningkatkan pertumbuhan di masa mendatang.

n. Risiko hilangnya hak kekayaan intelektual. Upaya mitigasi terkait risiko tersebut adalah dengan

senantiasa memastikan hak kekayaan intelektual terdaftar pada instansi terkait secara terus menerus dan mendaftarkan HKI baru jika ada.

o. Risiko terhadap publisitas negatif dan/atau tuntutan atas keamanan dari produk barang konsumen.

Upaya mitigasi terkait risiko tersebut adalah dengan menaruh perhatian khusus terhadap kualitas dari produk Perseroan dan memastikan produk Perseroan dapat beredar sesuai dengan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh regulator dan badan terkait.

p. Risiko ketidakmampuan memenuhi peraturan/perubahan peraturan.

Upaya mitigasi terkait risiko tersebut adalah dengan berusaha selalu  update  mengenai peraturan dan perubahan peraturan yang berkaitan dengan bisnis dan industri Perseroan dengan ikut partisipasi dalam seminar, diskusi dengan profesional dan informasi-informasi dari media.

j. Risk on failure to maintain ISO certification. Risk related mitigation effort is with the international

standard in a management system to measure the organization’s credibility and quality in order to compete globally. The Company will maintain the ISO certifications by meeting all criteria required for the standard in a proper manner and will extend them on a timely manner.

k. Risk on the inability to maintain or improve the achieved growth in the future.

Risk related mitigation effort is by always making

innovations by launching new products, expanding distribution network, and improving the Company’s brands equity consistently by promoting to maintain and increase growth in the future.

l. Risk on the dependability on license agreement from branded products.

Risk related mitigation effort is by always launching new products and promoting the Company’s brands, so that it reduces the Company’s dependability to license agreement from the branded products.

m. Risk on strict business competition. Risk related mitigation effort is by carefully sees

opportunities to improve growth in the future.

n. Risk on the loss of intellectual property right. Risk related mitigation effort is by always ensuring that

the intellectual property right is continuously listed in the related institution and enlist new intellectual property right (HKI), if any.

o. Risk on negative publicity and/or demand on the security of the consumers’ product.

Risk related mitigation effort is by putting special attention on the quality of the Company’s product and ensuring that the Company’s product can be distributed according to the terms and conditions that have been stipulated by the regulators and relevant agency.

p. Risk on the inability to comply with the regulations/amendment to regulations.

Risk related mitigation effort is by continuously updating regulations and amendment to regulations related to the Company’s business and industry by participating in seminar, discussions with professionals and information from the media.

160

q. Risiko kerusakan fasilitas produksi dan operasional lainnya.

Upaya mitigasi terkait risiko tersebut adalah dengan senantiasa melakukan  maintenance  berkala terhadap fasilitas produksi dan operasional Perseroan.

r. Risiko terkait pertanggungan asuransi yang terbatas. Upaya mitigasi terkait risiko tersebut adalah dengan

senantiasa melakukan pertanggungan asuransi terhadap aset-aset Perseroan dan melakukan kegiatan preventif untuk menghindari terjadinya hal-hal yang dapat menurunkan nilai aset Perseroan.

s. Risiko pengendalian mutu terhadap bahan baku dan barang jadi.

Upaya mitigasi terkait risiko tersebut adalah dengan memiliki proses untuk memastikan pengendalian mutu terhadap bahan baku dan barang jadi sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

t. Risiko terkait kegagalan sistem teknologi informasi. Upaya mitigasi terkait risiko tersebut adalah dengan

senantiasa melakukan  back up  untuk memproteksi terjadinya kegagalan sistem teknologi informasi.

u. Risiko ketergantungan pada karyawan kunci. Upaya mitigasi terkait risiko tersebut adalah dengan

melakukan pelatihan terhadap karyawan-karyawan dan rotasi pekerjaan untuk mengurangi ketergantungan pada karyawan tertentu. Perseroan juga melakukan sistem  Management Trainee  untuk melatih karyawan-karyawan baru agar siap ditempatkan pada posisi-posisi yang diperlukan.

v. Risiko terkait operasional distributor luar negeri. Upaya mitigasi terkait risiko tersebut adalah dengan

menempatkan profesional yang berpengalaman di dalam bidangnya untuk menjalankan aktifitas-aktifitas tersebut.

w. Risiko keterbatasan sumber pendanaan sehubungan dengan ekspansi bisnis.

Upaya mitigasi terkait risiko tersebut adalah dengan melakukan penawaran umum perdana pada Bursa Efek Indonesia, sehingga Perseroan mendapatkan sumber pendanaan tidak hanya dari cara konvensional, yakni sebagian besar melalui perbankan, namun dapat juga mendapatkan sumber pendanaan melalui pasar modal.

x. Risiko tuntutan hukum. Upaya mitigasi terkait risiko tersebut adalah dengan

senantiasa berusaha mematuhi peraturan yang berlaku sehingga risiko tuntutan hukum dapat diminimalisir.

q. Risk on production facility and other operational damage.

Risk related mitigation effort is by always conducting maintenance of the Company’s production and operational facilities.

r. Risk on limited insurance coverage. Risk related mitigation effort is by always covering

the insurance for the Company assets and performing preventive actions to avoid the occurrence of matters that may decrease the Company’s asset values.

s. Risk on quality control on raw material and finished goods.

Risk related mitigation effort is by having a process to ensure the quality control on raw material and finished goods in accordance with the pre-determined criteria.

t. Risk related to information technology system failure. Risk related mitigation effort is by always performing

back up to protect information technology system failure.

u. Risk on dependability on key employee. Risk related mitigation effort is by providing training to

the employees and performing job rotation to reduce dependability on certain employees. The Company also performs Management Trainee system to train new employees in order for them to be ready to be placed in the required positions.

v. Risk related to overseas distributor operational. Risk related mitigation effort is by placing experienced

professionals in their fields to perform the activities.

w. Risk on the limited source of fund in relation to business expansion.

Risk related mitigation effort is by conducting the initial public offering at Indonesian Stock Exchange, so that the Company obtains source of fund not only from the conventional method, which is mostly through banking, but also obtains source of fund from the capital market.

x. Risk on lawsuit. Risk related mitigation effort is by always complying

with the applicable regulation, so that the legal risk can be minimized.

161Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

2. Risiko yang Berhubungan dengan indonesia

a. Pasar berkembang, seperti Indonesia, memiliki risiko instabilitas bisnis yang lebih besar dibandingkan dengan pasar yang lebih maju, dan apabila risiko tersebut terjadi, dapat mengakibatkan gangguan pada bisnis Perseroan dan calon investor dapat mengalami kerugian yang signifikan atas investasinya;

b. Perseroan merupakan perusahaan padat karya sehingga peningkatan pada upah minimum dapat meningkatkan beban operasional Perseroan;

c. Kegiatan usaha Perseroan dapat mengalami dampak merugikan yang disebabkan oleh gangguan pada infrastruktur Indonesia;

d. Polusi pada sumber air di Indonesia dapat memiliki dampak merugikan pada kemampuan Perseroan untuk memproduksi produk yang aman dan memiliki kualitas tinggi;

e. Depresiasi nilai tukar Rupiah dapat memiliki dampak merugikan pada bisnis, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek Perseroan;

f. Perseroan dapat mengalami dampak dari ketidakpastian dalam pemenuhan peraturan Bank Indonesia pada penggunaan Rupiah untuk transaksi domestik Indonesia;

g. Perubahan ekonomi domestik, regional atau global dapat memberikan dampak negatif pada kegiatan usaha Perseroan;

h. Ketidakstabilan politik dan sosial dapat memiliki dampak merugikan pada Perseroan;

i. Aktivitas dan pemogokan buruh, atau kegagalan dalam menjaga hubungan dengan buruh dapat memiliki dampak merugikan pada kegiatan usaha Perseroan;

j. Indonesia terletak pada lokasi gempa bumi dan cenderung untuk memiliki risiko geologis yang signifikan yang dapat berakibat pada penurunan ekonomi;

k. Aktivitas terorisme di Indonesia dapat menyebabkan ketidakstabilan pada negara, yang dapat memberikan dampak terhadap bisnis, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek Perseroan;

l. Putusan dari pengadilan luar negeri dapat tidak ditegakkan terhadap Perseroan;

m. Sistem hukum Indonesia tunduk pada kebijaksanaan dan ketidakpastian yang cukup besar;

n. Interpretasi dan implementasi dari Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah di Indonesia yang tidak pasti, dapat berdampak pada Perseroan;

o. Standar Akuntansi Indonesia berbeda dengan Standar Akuntansi di yuridiksi lain;

p. Penurunan peringkat kredit Pemerintah atau perusahaan Indonesia dapat memiliki dampak merugikan kegiatan usaha Perseroan; dan

q. Penyebaran dari penyakit yang menular di Indonesia atau kawasan lainnya dapat memiliki dampak merugikan pada ekonomi di negara-negara Asia tertentu dan juga dapat memiliki dampak merugikan terhadap hasil usaha Perseroan.

2. Risk Related to indonesia

a. Emerging market, such as Indonesia, has a larger business instability risk compared to the advance market, and if the risk occurs, it may cause disruption on the Company’s business and potential investors may detriment a significant loss on the investment;

b. The Company is a labor-intensive company, hence, any increase on the minimum wage may increase the Company’s operational cost;

c. The Company’s business activities may experience detrimental impact caused by the disruption on Indonesia’s infrastructure;

d. Pollution on water source in Indonesia may cause detrimental impact on the the Company’s ability to produce safe and high quality products;

e. Rupiah exchange rate depreciation may have detrimental impact on the business, financial condition, business revenue and the Company’s prospect;

f. The Company may suffer impact from the uncertainty in meeting Bank Indonesia regulation in the usage of Rupiah for Indonesian domestic transaction;

g. Domestic, regional or, global economic change may impact negatively on the Company’s business activity;

h. Politic and social instability may have detrimental impact to the Company;

i. The activity and strike of labor, or failure in maintaining relationship with labor may have detrimental impact to the Company’s business activity;

j. Indonesia lies on earthquake-prone locations and tend to have significant geological risk which may cause economic decline;

k. Terrorism activity in Indonesia may cause instability to the country, which may impact business, financial condition, business revenue and the Company’s prospect;

l. Verdict from overseas court cannot be enforced on the Company;

m. Indonesian legal system is subjected to considerably large wisdom and uncertainty;

n. Uncertain interpretation and implementation of the Law on Regional Government in Indonesia may impact the Company;

o. Indonesian Accounting Standard is different with the Accounting Standard in other jurisdiction;

p. The decline in credit ranking of the Government or Indonesian company may have detrimental impact on the Company’s activities; and

q. The spread of communicable disease in Indonesia or other regions may have detrimental impact to the economics in certain Asian countries and may also have detrimental impact to the Company’s business revenue.

162

3. Risiko pasar

a. Risiko perubahan nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akibat perubahan nilai tukar mata uang asing;

b. Risiko perubahan nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar.

Upaya mitigasi terkait risiko tersebut antara lain dilakukan

dengan mengelola eksposur atas fluktuasi nilai tukar mata uang asing, menjaga eksposur berada pada tingkat yang dapat diterima dengan membeli mata uang asing yang akan dibutuhkan untuk mengatasi fluktuasi jangka pendek. Perseroan memonitor secara ketat fluktuasi suku bunga pasar dan ekspektasi pasar sehingga dapat mengambil langkah-langkah yang paling menguntungkan Perseroan secara tepat waktu. Manajemen belum menganggap perlunya melakukan swap suku bunga untuk saat ini.

4. Risiko Kredit

Risiko kredit adalah kondisi dimana pihak ketiga tidak dapat memenuhi liabilitasnya berdasarkan instrumen keuangan atau kontrak pelanggan, yang menyebabkan kerugian keuangan.

Upaya mitigasi terkait risiko tersebut antara lain dilakukan dengan melakukan hubungan usaha dengan pihak-pihak yang diakui dan kredibel. Perseroan memiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara kredit, harus melalui prosedur verifikasi kredit. Selain itu, jumlah piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko penurunan nilai piutang.

5. Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah kondisi dimana Perseroan tidak bisa memenuhi liabilitas pada saat jatuh tempo.

Upaya mitigasi terkait risiko tersebut antara lain dilakukan melalui evaluasi dan pengawasan yang ketat oleh manajemen terkait arus kas masuk dan kas keluar untuk memastikan tersedianya dana untuk memenuhi kebutuhan pembayaran liabilitas yang jatuh tempo.

evALUAsi ATAs eFeKTiviTAs sisTeM MAnAJeMen RisiKo

Pelaksanaan manajemen risiko di Perseroan dievaluasi secara berkala oleh Direksi dan Audit Internal bersama dengan Dewan Komisaris dan Komite Audit. Evaluasi dilakukan untuk mengidentifikasi kelemahan-kelemahan pelaksanaan

3. Market Risk

a. The risk on intrinsic value change or future cash flow from a financial instrument due to foreign exchange rate change;

b. The risk on intrinsic value change or future contractual cash flow from a financial instrument will be affected due to changes in market interest rate.

Risk related mitigation efforts are among others performed by managing the exposure on foreign exchange fluctuation, maintaining the exposure on an acceptable level by buying foreign currency which will be needed to overcome short term fluctuation. The Company strictly monitors the market interest rate fluctuation and market expectation, in order to take the most profitable measures for the Company on the right time. The management has not yet considered that an interest rate swap is required at the moment.

4. credit Risk

Credit risk is a condition where the third party cannot meet its liability with the financial instrument or customers’ contract that causes financial loss.

The risk related mitigation efforts are among others performed by building business relationship with acknowledged and credible parties. The Company has policy requiring all customers that will trade through credit to go through credit verification procedure. Furthermore, the total receivable is continuously monitored in order to reduce the risk in declining receivable value.

5. Liquidity Risk

Liquidity risk is a condition where the Company is unable to meet the liability at maturity.

Risk related mitigation effort is by having the management strictly evaluate and supervise the cash inflow and cash outflow in order to ensure the availability of fund to meet liability payment that is due.

evALUATion oF eFFecTiveness oF RisK MAnAGeMenT sYsTeM

The risk management implementation in the Company is periodically evaluated by the Board Of Directors and Internal Audit together with the Board of Commissioners and Audit Committee. Evaluation is performed to identify weaknesses

163Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

pengendalian internal, baik di setiap unit maupun secara keseluruhan, sehingga dapat diambil langkah tepat untuk meningkatkan strategi pengelolaan risiko agar sesuai dengan dinamika perkembangan usaha Perseroan. Hasil rekomendasi dari kajian evaluasi kemudian disampaikan kepada setiap unit untuk ditindaklanjuti, dengan pemantauan tindak lanjut oleh Audit Internal.

in internal control implementation, both in every unit and/or overall, hence, an accurate measure can be taken in order to improve risk management strategy to correspond with the dynamics of the Company’s business development. The recommendation result of the evaluation study will subsequently be delivered to every unit for follow up, with follow up supervision conducted by Internal Audit.

Untuk mengaudit Laporan Keuangan tahunan terkait kewajaran, hal-hal material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas, Perseroan telah menggunakan jasa Akuntan Publik (AP) dan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan dan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Penggunaan auditor eksternal hanya untuk memberikan jasa audit Laporan Keuangan dan tidak memberikan jasa lainnya.

Berikut KAP yang ditunjuk oleh Perseroan selama 3 tahun terakhir.

Tahun BukuFiscal Year

Kantor Akuntan publikpublic Accountant Firm

nama AkuntanAccountant’s name

no. izin Akuntan publikno. public Accountant

License2017 KAP Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan Meilyn Soetiono, CPA AP. 04562016 KAP Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan Juninho Widjaja, CPA AP. 10292015 KAP Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan Juninho Widjaja, CPA AP. 1029

audIt eksternaLeXternaL audIt

To audit the annual Financial Statements related to fairness, material matters, financial position, business results, equity change, and cash flow, the Company has used the service of Public Accountant (AP) and Public Accountant Firm (KAP) that is listed in Financial Service Authority and in accordance with the Financial Accounting Standard in Indonesia. The utilization of external auditor is only to provide audit service on the Financial Statements and not other services.

The Public Accountant Firms (KAP) appointed by the Company for the past 3 years are as follows:

Perseroan memiliki Kode Etik atau Code of Conduct yang mengatur kebijakan nilai atau norma yang dinyatakan secara eksplisit sebagai suatu standar perilaku yang harus dipatuhi oleh manajemen dan seluruh karyawan. Kode etik ini dilaksanakan dengan senantiasa memperhatikan hukum dan ketentuan yang berlaku, visi, misi, tujuan, dan nilai-nilai Perseroan, praktik-praktik bisnis, baik di internal maupun eksternal Perseroan, serta pedoman tata kelola perusahaan.

Kode etik Perseroan bersifat dinamis dan dikaji secara berkala serta berkelanjutan sesuai dengan dinamika bisnis yang terjadi. Namun demikian, perubahan yang terjadi dalam kode etik akan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai etika bisnis serta memberikan keuntungan jangka panjang bagi Perseroan.

kOde etIkCOde OF COnduCt

The Company has Code of Conduct that regulates the policy of values or norms that are explicitly stated as a behavioral standard that must be adhered by the management and all employees. This Code of Conduct is performed by always noticing the applicable laws and provisions, vision, missions, objectives, and values of the Company, business practices, both internal and external of the Company, as well as corporate governance guideline.

The Company’s Code of Conduct is dynamic in nature and periodically reviewed as well as sustainable according to the occurred business dynamics. However, changes that occur in the Code of Conduct will continuously uphold values of the business ethics as well as generate long term profit for the Company.

164

poKoK KoDe eTiK

Isi Kode Etik Perseroan meliputi:

1. Tidak diskriminasi dan melecehkan;2. Minuman, narkotika, dan zat adiktif;3. Perlindungan kesehatan, keselamatan, dan lingkungan;4. Konflik kepentingan;5. Hadiah dan gratifikasi;6. Kegiatan di luar;7. Loyalitas kepada Perseroan;8. Kegiatan politik;9. Investor;10. Media massa;11. Pesaing;12. Lingkungan dan masyarakat;13. Pelanggan;14. Pemasok;15. Penyalur;16. Terhadap sesama karyawan;17. Aset Perseroan;18. Dokumentasi dan kerahasiaan;19. Pelaporan atas pelanggaran;20. Penggunaan sistem teknologi informasi;21. Kepemilikan hak intelektual; dan22. Kegagalan mematuhi Kode Etik.

penYeBARLUAsAn KoDe eTiK

Kode Etik disebarluaskan kepada seluruh insan Perseroan melalui berbagai media internal dan website Perseroan. Pengenalan Kode Etik dilakukan sejak karyawan baru menandatangani kontrak kerja. Kode Etik juga disampaikan kepada karyawan sejak program induksi karyawan baru maupun dalam berbagai pelatihan yang dilaksanakan.

peneGAKAn KoDe eTiK

Kode Etik berlaku bagi Dewan Komisaris, Direksi, jajaran pejabat eksekutif, dan seluruh karyawan Perseroan. Penegakan Kode Etik menjadi tanggung jawab Divisi Corporate Human Capital.

pRincipLes oF coDe oF conDUcT

The contents of the Company’s Code of Conduct are as follows:

1. No discrimination and no harassment;2. Drinks, narcotics, and addictive substances;3. Protection of health, safety, and environment;4. Conflict of Interest;5. Gifts and gratifications;6. Outside activities;7. Loyalty to the Company;8. Political activities;9. Investors;10. Mass media;11. Competitors;12. Environment and community;13. Customers;14. Suppliers;15. Distributors;16. Relationship among employees;17. Company Assets;18. Documentation and confidentiality;19. Violation reporting;20. Use of information technology system;21. Intellectual property rights; and22. Failure to comply with Code of Conduct

DisseMinATion oF coDe oF conDUcT

The Code of Conduct is disseminated to all of the Company employees through various internal media and the Company’s website. The introduction on Code of Conduct is delivered since a new employee signs the work contract. Code of Conduct is also delivered to the employees since the new employee induction program and in various trainings implemented.

enFoRceMenT oF coDe oF conDUcT

Code of Conduct is applicable to Board of Commissioners, Board of Directors, executive officers, and all employees of the Company. Enforcement of Code of Conduct becomes the responsibility of the Corporate Human Capital Division.

165Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

Budaya perusahaan merupakan manifestasi dari nilai-nilai perusahaan yang menjadi landasan pelaksanaan kegiatan usaha dan menjadi panduan bagi setiap anggota Perseroan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Isi dari budaya perusahaan yang dimiliki oleh Perseroan meliputi:

1. Pemenang;2. Keputusan cepat dan tepat;3. Kerjasama team;4. Pekerjaan kami adalah jiwa kami; dan5. Citra perusahaan yang baik.

Budaya Perseroan ini senantiasa disosialisasikan secara berkala kepada seluruh jajaran Perseroan, tanpa terkecuali, melalui berbagai media yang dimiliki. Hal tersebut ditujukan agar semua pihak Perseroan dapat mematuhi, mempraktikkan, serta menjunjung tinggi nilai-nilai budaya perusahaan sebagai salah satu wujud komitmen pelaksanaan GCG yang baik.

BudaYa perusahaanCOrpOrate CuLture

Corporate culture is a manifestation of the corporate values that become the foundation of business activity implementation and a guideline to all of the Company members in performing their duties and responsibilities to achieve the pre-determined objectives. Contents of the corporate culture of the Company include:

1. Winner;2. Fast and appropriate decision;3. Team work;4. Our work is our soul; and5. Good company image.

This Corporate Culture is always disseminated periodically to all ranks of the Company, without exception through various media owned. This is intended to have all of the Company’s parties to comply, practice, and uphold the corporate culture values as one of the forms of commitment to implement good GCG.

Program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen atau Employee Stock Allocation (ESA) dilakukan bersamaan dengan penawaran umum saham perdana. Sesuai dengan Akta No. 46/2015 dan Surat Keputusan Sirkuler Dewan Komisaris Perseroan tanggal 3 Agustus 2015 dan 7 Oktober 2015, Pemegang Saham Perseroan telah menyetujui Program ESA dengan jumlah sebanyak 30.000 saham dari saham yang ditawarkan dalam penawaran umum saham perdana ini.

Program ESA bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada karyawan sebagai bentuk apresiasi atas pencapaian kinerja Perseroan. Pelaksanaan Program ESA mengikuti ketentuan yang terdapat dalam Peraturan No. IX.A.7, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum (“Peraturan No. IX.A.7”).

prOgram kepemILIkan saham OLeh karYawan dan/atau manajemenempLOYee and/Or management stOCk aLLOCatIOn prOgram

Employee and/or management stock allocation program or Employee Stock Allocation (ESA) was performed together with the initial public offering. In accordance with Deed No. 46/2015 and Circular Decree of the Board of Commissioners of the Company dated 3 August 2015 and 7 October 2015, the Company’s Shareholders approved the ESA Program with total of 30,000 shares from the shares offered in the initial public offering.

The ESA Program is intended to award the employees as a form of appreciation of the Company’s performance achievement. ESA Program implementation follows the provisions in Regulation No. IX.A.7, Attachment to Decree of Chairman of Bapepam-LK No. Kep-691/BL/2011 dated 30 December 2011 on Securities Booking and Allotment in Public Offering (“Regulation No. IX.A.7”)

166

Sepanjang tahun 2017, Perseroan tidak memiliki perkara penting serta sanksi adiministratif yang dapat menimbulkan dampak material, baik perdata maupun pidana, yang diterima oleh Perseroan, Entitas Anak, anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat.

perkara pentIng dan sanksI admInIstratIFsIgnIFICant Cases and admInIstratIVe sanCtIOns

Sampai dengan tahun 2017 sistem pelaporan pelanggaran Perseroan masih dalam tahap pengkajian lebih lanjut. Sistem pelaporan pelanggaran ini diharapkan dapat mendukung pelaksanaan program GCG dengan mendorong seluruh pihak untuk bersifat terbuka dan melaporkan adanya penyimpangan pelanggaran yang dilakukan oleh setiap jajaran Perseroan.

Setiap bentuk pengaduan pelanggaran dapat langsung dilaporkan melalui email yang tertera di website Perseroan, yaitu [email protected]. Pengaduan yang masuk akan dikelola oleh Sekretaris Perusahaan, unit yang secara khusus bertanggung jawab untuk menerima pengaduan pelanggaran yang terjadi di dalam maupun di luar Perseroan. Setiap pengaduan yang diterima kemudian disampaikan kepada unit terkait untuk diteliti kebenarannya dan ditindaklanjuti secara bersama.

Semua laporan mengenai penyimpangan pelanggaran yang masuk akan terlebih dahulu dilakukan verifikasi, dengan tujuan untuk mengumpulkan bukti awal yang cukup. Hal ini ditujukan agar dapat ditarik suatu kesimpulan apakah laporan pelanggaran tersebut benar adanya atau bahkan sebaliknya ditemukan tidak cukup bukti untuk diteruskan pada tahap investigasi.

Dalam mengelola pengaduan, Perseroan berkomitmen untuk memberikan dukungan dan melindungi pelapor yang beritikad baik dan patuh terhadap segala peraturan perundangan-undangan yang terkait best practices yang berlaku dalam sistem penyelenggaraan perlindungan pelapor. Perseroan juga menjamin kerahasiaan identitas pelapor sehingga dapat menumbuhkan rasa aman bagi karyawan dan pelapor lainnya.

Sepanjang tahun 2017, Perseroan tidak menerima pengaduan atas pelanggaran yang terjadi di lingkungan perusahaan, baik terhadap pihak internal maupun eksternal.

whIstLeBLOwIng sYstemwhIstLeBLOwIng sYstem

Throughout 2017, the Company did not have any significant cases and administrative sanction that may cause material impact, both civil and criminal, that was accepted by the Company, Subsidiaries, members of Board of Commissioners, and Board of Directors in office.

Until 2017, the Company’s whistleblowing system was still on further review stage. This whistleblowing system is expected to support the GCG program implementation by encouraging all parties to be open and report as is on any violation conducted by every rank in the Company.

Any form of violation complaint can be reported directly through the email address listed in the Company website; [email protected]. The incoming complaint will be managed by the Corporate Secretary, a unit specifically responsible for receiving complaint of violation that occurs inside or outside the Company. Every incoming complaint will then be delivered to the relevant unit to be thoroughly examined and followed up together.

All reports on violation complaint will be verified beforehand, with the objective to collect enough initial evidences. This is intended to draw a conclusion whether the violation reported is true as it is or on the contrary, not enough evidence to proceed to the investigation stage.

In managing the complaints, the Company is committed to support the whistleblower who has good faith and comply with all laws and regulations related to the applicable best practices in the whistleblower protection system. The Company also assures the confidentiality of the whistleblower’s identity, in order to provide the feeling of secured for the employee and other whistleblower.

Throughout 2017, the Company did not receive any complaint on violation occurred within the Company, either to internal or external parties.

167Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

168

Tanggung jawab sosial Perusahaan

Corporate Social Responsibility

169Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

Program tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) merupakan wujud dari komitmen Perseroan untuk senantiasa memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Pelakasanaan program CSR Perseroan menggunakan prinsip “Triple Bottom Line”, yaitu pertumbuhan bisnis (profit) sekaligus kepedulian terhadap perkembangan ekonomi masyarakat (people) dan lingkungan sekitar (planet). Perseroan memastikan kelangsungan operasional tidak hanya mencakup aspek finansial, tetapi juga sejalan dengan aspek sosial dan pelestarian lingkungan hidup sehingga terciptanya hubungan yang harmonis dan sinergis dengan masyarakat dan lingkungan sekitar.

Dalam menjalankan kegiatan CSR di sepanjang tahun 2017, Perseroan telah mengeluarkan biaya sebesar Rp204.010.838,-.

Perseroan senantiasa ikut berpartisipasi dalam pengelolaan dan perlindungan lingkungan. Hal ini dibuktikan dengan program-program CSR terhadap bidang lingkungan hidup yang diarahkan pada pemeliharaan, perbaikan, pengembangan, dan pengelolaan lingkungan untuk meminimalisasi kemungkinan dampak negatif dari aktivitas usaha Perseroan yang dijalankan.

KeBiJAKAn

Dalam mengimplementasikan tanggung jawab sosial di bidang lingkungan, Perseroan berlandaskan pada Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

pRoGRAM YAnG DiLAKUKAn

Dalam menjaga lingkungan hidup, Perseroan mewajibkan pengelolaan seluruh pabrik memenuhi ketentuan peraturan yang berlaku. Seluruh pabrik Perseroan memiliki dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup yang telah disetujui oleh otoritas pemerintah daerah setempat.

Pabrik Perseroan menghasilkan 2 jenis limbah, yaitu limbah padat dan limbah cair. Pengelolaan limbah padat yang tidak mengandung unsur kimia beracun dibuang

kOmItmen penerapan CsrCOmmItment OF Csr ImpLementatIOn

tanggung jawaB terhadap LIngkungan hIduprespOnsIBILItY tO the enVIrOnment

170

The Corporate Social Responsibility (CSR) program is a manifestation of the Company’s commitment to always give a positive impact to the surrounding community and environment. Implementation of the Company’s CSR program uses the “Triple Bottom Line” principle, which are business growth (profit), concern for the public economic development (people), and the surrounding environment (planet). The Company ensures that the operational continuity not only covers the financial aspect, but also aligned with the social and environmental aspects so that it creates a harmonious and synergistic relationship with the surrounding community and environment.

In conducting CSR activities throughout 2017, the Company spent an expense amounting to Rp204,010,838.

The Company continues to participate in environmental management and protection. This is shown by the Company’s CSR programs on the environmental field targeted on the maintenance, improvement, development, and management of the environment to minimize the possible negative impact from the Company’s business activities.

poLicies

In implementing its environmental social responsibility, the Company bases its activities on Law No. 32 of 2009 on the Protection and Management of the Environment.

iMpLeMenTeD pRoGRAMs

In preserving the environment, the Company requires the management of all plants to comply with the applicable regulations. All of the Company’s factories possess documents of Environmental Management Efforts and Environmental Monitoring Efforts approved by the local government authorities.

The Company’s factory produces two types of waste, which are solid waste and liquid waste. Management of solid waste without toxic chemical content is discharged to the landfill, and

ke tempat pembuangan akhir atau TPA. Untuk limbah padat yang mengandung unsur kimia beracun dilakukan pengolahan terlebih dahulu sebelum dibuang. Sedangkan, untuk pengelolaan limbah cair, Perseroan telah dilengkapi dengan flow meter yang digunakan untuk mengukur jumlah limbah dibuang setiap harinya. Salah satu cara yang efektif digunakan Perseroan yaitu meletakkan ikan di air limbah untuk memastikan bahwa air limbah cukup aman dibuang.

Perseroan juga melakukan pengukuran tingkat kebisingan dan emisi udara pada cerobong boiler serta pengukuran kualitas udara di lingkungan pabrik. Perseroan memiliki ambang batas tingkat pencemaran atas limbah yang dihasilkan, yakni tidak melebihi batasan yang diatur oleh lembaga yang berwenang/BAPEDAL.

Selain itu, di tahun 2017, Perseroan juga melaksanakan beberapa program lain terkait lingkungan yang meliputi konservasi lahan hutan dengan melakukan penanaman pohon sebanyak 3.000 pohon di Taman Hutan Raya R. Soerjo di kawasan Pandaan, Jawa Timur dan pembuatan bank sampah yang bertujuan untuk mengumpulkan barang-barang bekas seperti karton atau kardus bekas.

seRTiFiKAsi

Dalam upaya menjaga lingkungan, Perseroan menerapkan standar ISO 140001 yang telah di sertifikasi dan berlaku sejak 23 Januari 2017 hingga 23 Januari 2020.

Perseroan menjalankan program CSR terhadap pengembangan sosial dan kemasyarakatan di sekitar kantor pusat dan pabrik. Tujuan utama program CSR dalam bidang sosial kemasyarakatan adalah pembangunan kesejahteraan masyarakat, baik fisik maupun non-fisik, meliputi perbaikan fasilitas umum, kesehatan, dan pendidikan. Hal tersebut sesuai dengan komitmen Perseroan dengan terjun langsung memberikan kontribusinya dalam pembangunan yang berkelanjutan di masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

KeBiJAKAn

Dalam melaksanakan tanggung jawab sosial kemasyarakatan, Perseroan berpedoman pada Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan Terbuka.

tanggung jawaB terhadap pengemBangan sOsIaL dan kemasYarakatanrespOnsIBILItY tO sOCIaL and COmmunItY deVeLOpment

171Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

solid waste with toxic chemical content has to go through a treatment process before disposal. Meanwhile, for liquid waste management, the Company is equipped with a flow meter used to measure the amount of daily waste disposal. One effective way the Company uses is to put living fishes in the waste water to ensure that the wastewater is safe for disposal.

The Company also measures the level of noise and air emissions in boiler chimneys and performs air quality measurements in the factory environment. The Company has a pollution level threshold on the waste generated, which does not exceed the limits set by the authorized agency/the Environmental Impact Management Agency (BAPEDAL).

Furthermore, in 2017, the Company also implemented several other environmental related programs such as forest land conservation by planting 3,000 trees in Taman Hutan Raya R. Soerjo in the area of Pandaan, East Java and the manufacture of waste bank that aims to collect used goods such as cardboard or used cardboard.

ceRTiFicATion

In an effort to preserve the environment, the Company applies ISO 140001 standard that has been certified and effective from 23 January 2017 to 23 January 2020.

The Company conducts CSR programs on social and community development around the head office and factories. The main objective of the CSR program for social community development is to develop community welfare, both physical and non-physical, including improvement of public, health, and education facilities. This is in accordance with the Company’s commitment to directly contribute to the sustainable development of the community and the surrounding environment.

poLicies

In implementing its social community responsibility, the Company refers to the Government Regulation No. 47 of 2012 on Social and Environmental Responsibility of Limited Liability Company.

tanggung jawaB terhadap ketenagakerjaan, kesehatan, dan keseLamatan kerjarespOnsIBILItY tO empLOYment, OCCupatIOnaL heaLth and saFetY

Menyadari bahwa keberhasilan usaha tidak terlepas dari peran SDM yang dimiliki, maka Perseroan senantiasa memerhatikan tingkat kepuasan setiap karyawan secara berkala, menjalankan program pembinaan dan pengembangan, menciptakan budaya hubungan yang sehat antara atasan dengan bawahan, memberikan remunerasi yang adil, memastikan keselamatan dan keamanan kerja, serta menjunjung tinggi kesetaraan seluruh karyawan.

KeBiJAKAn

Pelaksanaan CSR terhadap ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja di Perseroan berpedoman pada Undang-undang No. 13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan.

pRoGRAM YAnG DiLAKUKAn

1. Praktik Ketenagakerjaan Perseroan membuka kesempatan bagi masyarakat sekitar

untuk menjadi bagian dari Perseroan sebagai karyawan sesuai dengan kualifkasi yang dibutuhkan. Perseroan juga memberikan perhatian besar kepada kesejahteraan karyawan, termasuk dalam memenuhi hak-haknya, baik dari segi kompensasi dan manfaat maupun kebebasan berserikat.

a. Kesempatan Kerja Perekrutan karyawan Perseroan dilakukan secara

adil dengan memberikan kesempatan kerja tanpa memandang suku, agama, ras, antar golongan, maupun tingkatan sosial. Pelaksanaan proses

pRoGRAM YAnG DiLAKUKAn

Pada tahun 2017, program CSR bidang sosial kemasyarakatan yang telah dilaksanakan Perseroan meliputi partisipasi kegiatan keagamaan, peringatan hari raya keagamaan dan hari libur nasional dalam bentuk donasi, sumbangan untuk pembangunan jalan, sarana dan prasarana umum, maupun tempat ibadah di daerah sekitar pabrik Perseroan, pemberian beasiswa untuk anak-anak dari karyawan Perseroan yang berprestasi, perbaikan selokan dan tanggul sawah yang rusak di daerah sekitar pabrik Perseroan, pemberian air bersih bagi masyarakat di daerah sekitar pabrik Perseroan, dan donor darah yang diadakan di masing-masing pabrik Perseroan.

172

iMpLeMenTeD pRoGRAMs

In 2017, the CSR social community programs that were conducted by the Company included participation in religious activities, religious festivals and national holidays in the forms of donations, donations for constructions of roads, public facilities and infrastructure, as well as worship places in the surrounding areas of the Company’s factory, scholarship for the children of the Company’s outstanding employees, repair of damaged gutters and dikes in the surrounding areas of the Company’s factories, clean water supply for communities in the surrounding areas of the Company’s factories, and blood donations held at each of the Company’s factories.

Realizing that business success is inseparable from human resources’ role, the Company constantly observes the satisfaction level of every employee periodically, conducts mentoring and development program, creates a healthy relationship culture between superiors and subordinates, provides a fair remuneration, ensures occupational safety and security, and upholds equality of all employees.

poLicies

CSR programs on employment, occupational health and safety of the Company refer to Law No. 13 of 2013 on Manpower.

iMpLeMenTeD pRoGRAMs

1. Employment Practices The Company opens opportunities for the surrounding

community to be part of the Company as an employee according to the required qualifications. The Company also gives great attention to the welfare of its employees, including in fulfilling their rights, both in terms of compensation and benefits and freedom of association.

a. Work Opportunities The Company’s employee recruitment is conducted

fairly by providing employment opportunities regardless of tribe, religion, race, class, or social level. The implementation of the recruitment process is carried out by upholding the principles of equality,

perekrutan dijalankan dengan menjunjung tinggi asas kesetaraan, tidak diskriminatif, dan transparan. Selain itu, hubungan industrial yang tercipta di lingkungan Perseroan antara karyawan dengan Perseroan adalah hubungan kemitraan, sehingga tercipta hubungan harmonis yang kuat antara Perseroan dengan seluruh karyawan. Hal ini menjadi salah satu fondasi dalam menyongsong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

b. Kompensasi dan Manfaat Sebagai bentuk penghargaan tehadap karyawan,

Perseroan memberikan kompensasi dan manfaat sesuai dengan kontribusinya terhadap Perseroan. Hal tersebut ditujukan untuk memupuk loyalitas karyawan. Kompensasi dan manfaat yang diterima karyawan terdiri dari gaji pokok serta tunjangan kesejahteraan yang nilainya disesuaikan dengan jabatan masing-masing. Untuk gaji terendah yang diterima oleh karyawan baru, besarnya sama dengan upah minimum di wilayah masing-masing unit kerja yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Perseroan dan DLS juga menerapkan fasilitas program pensiun bagi karyawan tetapnya yang dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Manulife Indonesia, masing-masing berdasarkan Perjanjian Pengelolaan Program Pensiun tanggal 20 Agustus 2014 untuk Perseroan dan Perjanjian Pengelolaan Program Pensiun tanggal 1 September 2014 untuk DLS, yang keduanya berlaku untuk jangka waktu 2 tahun dan akan selalu secara otomatis diperpanjang untuk waktu yang sama.

c. Pendidikan dan Pelatihan Perseroan menyelenggarakan pendidikan dan

pelatihan secara berkala guna memenuhi kebutuhan keahlian karyawan di posisi tertentu serta meningkatkan kompetensi karyawan secara umum. Pendidikan dan pelatihan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan karyawan dan meliputi program pengembangan soft skill maupun hard skill.

Pembahasan tentang pelatihan karyawan disajikan dalam bahasan SDM di dalam Laporan Tahunan ini.

2. Kesehatan Bentuk tanggung jawab Perseroan atas kesehatan para

karyawannya yaitu dengan memberikan jaminan kesehatan bagi karyawan tetap, yang meliputi tunjangan kesehatan dan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Fasilitas produksi Perseroan dilengkapi dengan klinik kesehatan. Seluruh karyawan tetap Perseroan dilindungi oleh BPJS Ketenagakerjaan yang melibatkan kontribusi, baik dari pemberi kerja maupun masing-masing karyawan, yang dihitung dari persentase gaji pokok karyawan sebagaimana ditetapkan oleh peraturan di Indonesia. Selain itu, karyawan tetap Perseroan pada tingkat tertentu juga dilindungi dengan polis asuransi untuk program asuransi rawat inap, berdasarkan Polis Asuransi 88140218000009 yang diterbitkan oleh PT Asuransi Adira Dinamika.

173Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

non-discrimination, and transparency. Furthermore, the industrial relations created within the Company between employees and the Company is a partnership, resulting in a strong harmonious relationship between the Company and all employees. This is one of the foundations to meet sustainable business growth.

b. Compensation and Benefit As a form of appreciation for its employees, the

Company provides compensation and benefits according to their contributions to the Company. This is intended to foster employee’s loyalty. Compensation and benefits received by employees consist of basic salary and welfare benefits, in which the value is adjusted to the employees’ respective positions. The amount of the lowest salary received by new employee is equal to the minimum wage determined by the Government for each respective location of the work unit area. The Company and DLS also apply the retirement plan benefits to its permanent employees managed by Manulife Indonesia Financial Institutions Pension Program (DPLK), respectively, under the Pension Plan Management Agreement dated 20 August 2014 for the Company and the Pension Plan Management Agreement on 1 September 2014 for DLS, which both apply for a period of 2 years and will always be automatically extended for the same time period.

c. Education and Training The Company conducts regular education and

trainings to meet the employees’ skill requirements in certain positions and to improve general employees’ competence. The education and trainings are tailored to the needs of employees and include soft skill and hard skills development programs.

Discussions on employee training are presented in the HR section of this Annual Report.

2. Health The form of Company’s responsibility for its employees’

health is by providing health insurance for permanent employees, which includes health care allowance and periodic medical examinations. The Company’s production facilities are equipped with health clinic. All of the Company’s permanent employees are covered by BPJS Employment, which involves contributions from both the employer and each employee, calculated from the percentage of the employee’s basic salary as stipulated by the Indonesian laws. Moreover, the Company’s permanent employees at certain levels are also covered by an insurance policy for inpatient insurance program, based on Insurance Policy 88140218000009 issued by PT Asuransi Adira Dinamika.

3. Keselamatan Kerja Setiap kegiatan operasional Perseroan dilengkapi dengan

standar kesehatan dan keselamatan kerja yang berlaku pada kegiatan usaha industri di Indonesia. Pabrik yang dimiliki oleh Perseroan pun telah mendapatkan izin-izin operasional yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan dan Keselamatan Kerja, antara lain izin untuk pengoperasian alat berat dan mesin-mesin pada pabrik. Sebagai tindakan pencegahan kecelakaan kerja, Perseroan melakukan pemeriksaan secara berkala atas kondisi alat berat di pabrik dan gudang. Seluruh karyawan yang bekerja di gudang Perseroan dilengkapi dengan perlengkapan keselamatan yang sesuai dengan standar keselamatan kerja berdasarkan tugas yang dikerjakannya. Perseroan juga melakukan audit atas kegiatan produksi secara rutin untuk mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan prosedur keselamatan. Hal ini menjadikan Perseroan dapat mencatatkan zero accident di tahun 2017.

174

3. Occupational Safety Each of the Company’s operational activities is

complemented by occupational health and safety standards applicable to industrial business activities in Indonesia. Factories owned by the Company have also obtained operational licenses issued by the Office of Occupational Health and Safety, such as permits to operate heavy equipment and machinery at the factory. As a prevention act of accident, the Company conducts periodic inspections on the heavy equipment condition in factories and warehouses. All employees working in the Company’s warehouses are equipped with safety equipment in accordance with safety standards based on the tasks they perform. The Company also conducts regular audits on production activities to monitor and control the implementation of safety procedures. This allows the Company to record zero accident in 2017.

Kepuasan konsumen menjadi prioritas utama Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan berkomitmen untuk senantiasa terus meningkatkan kualitas produk dan layanannya. Perseroan menyadari bahwa kepuasan konsumen secara tidak langsung akan membawa dampak pada peningkatan kepercayaan atas produknya yang berujung pada nilai pertumbuhan usaha Perseroan.

KeBiJAKAn

Dalam mengimplementasikan tanggung jawab sosial terhadap konsumen, Perseroan berpegang teguh pada Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen serta peraturan yang berlaku lainnya, seperti peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

pRoGRAM YAnG DiLAKUKAn

Dalam meningkatkan kualitas produk dan layanan, Perseroan secara berkala melakukan survei untuk mengukur kepuasan pelanggan. Perseroan juga menyediakan sarana untuk menerima keluhan-keluhan pelanggan, yaitu melalui Kantor Korespondensi.

Kantor KorespondensiGedung Datascrip Lt. 9Jl. Selaparang Blok B15 Kav. 9Komplek KemayoranJakarta, 10610T : (021) 654 5422F : (021) 654 6780E : [email protected] : www.kino.co.id

tanggung jawaB terhadap kOnsumenrespOnsIBILItY tO CustOmers

Consumer satisfaction is the Company’s top priority. Therefore, the Company is committed to continuously improve the quality of its products and services. The Company realizes that customer satisfaction will indirectly have an impact on the increasing confidence in its products that leads to the Company’s business growth.

poLicies

In implementing its social responsibility to the customers, the Company is committed to the Law No. 8 of 1999 on Consumer Protection and other applicable regulations, such as the regulation of the National Agency of Drug and Food Control (BPOM) and the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia.

iMpLeMenTeD pRoGRAMs

In improving the quality of its products and services, the Company regularly conducts surveys to measure customer satisfaction. The Company also provides means to receive customer complaints through the Correspondence Office.

Correspondence OfficeGedung Datascrip Lt. 9Jl. Selaparang Blok B15 Kav. 9Komplek KemayoranJakarta, 10610T : (021) 654 5422F : (021) 654 6780E : [email protected] : www.kino.co.id

175Laporan Tahunan 2017 Annual Report PT Kino Indonesia Tbk

Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionaly left blank

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

TANGGAL 31 DESEMBER 2017 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2017 AND

FOR THE YEAR THEN ENDED AND INDEPENDENT AUDITORS' REPORT

The original consolidated financial statements included

herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk

DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

TANGGAL 31 DESEMBER 2017 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA

PADA TANGGAL TERSEBUT DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

DAFTAR ISI

Halaman/ Pages

PT KINO INDONESIA Tbk

AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2017 FOR THE YEAR THEN ENDED

AND INDEPENDENT AUDITORS' REPORT

TABLE OF CONTENTS

Surat Pernyataan Direksi

Director’s Statement Letter

Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 - 3

Consolidated Statement of Financial Position

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian

4

Consolidated Statement of Profit or Loss

and Other Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 5 - 6

Consolidated Statement of Changes in Equity

Laporan Arus Kas Konsolidasian 7 - 8

Consolidated Statement of Cash Flows

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 9 - 109

Notes to the Consolidated Financial Statements

The original report included herein is in Indonesian

language. Laporan Auditor Independen

Laporan No. KNMT&R-C2-20.03.2018/01 Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan Direksi PT KINO INDONESIA Tbk

Independent Auditors’ Report Report No. KNMT&R-C2-20.03.2018/01 Shareholders, Board of Commissioners, and Directors PT KINO INDONESIA Tbk

Kami telah mengaudit laporan keuangan konsolidasian PT Kino Indonesia Tbk dan Entitas Anaknya terlampir, yang terdiri atas laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2017, serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan yang lain.

We have audited the accompanying consolidated financial statements of PT Kino Indonesia Tbk and its Subsidiaries, which comprise the consolidated statement of financial position as of December 31, 2017, and the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income, statement of changes in equity, and statement of cash flows for the year then ended, and a summary of significant accounting policies and other explanatory information.

Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan konsolidasian

Management’s responsibility for the consolidated financial statements

Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.

Management is responsible for the preparation and fair presentation of such consolidated financial statements in accordance with Financial Accounting Standards in Indonesia, and for such internal control as management determines is necessary to enable the preparation of consolidated financial statements that are free from material misstatement, whether due to fraud or error.

Tanggung jawab auditor Auditors’ responsibility Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan konsolidasian tersebut berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan konsolidasian tersebut bebas dari kesalahan penyajian material.

Our responsibility is to express an opinion on such consolidated financial statements based on our audit. We conducted our audit in accordance with Standards on Auditing established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards require that we comply with ethical requirements and plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether such consolidated financial statements are free from material misstatement.

The original report included herein is in Indonesian language. Tanggung jawab auditor (lanjutan) Auditors’ responsibility (continued) Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.

An audit involves performing procedures to obtain audit evidence about the amounts and disclosures in the financial statements. The procedures selected depend on the auditors’ judgment, including the assessment of the risks of material misstatement of the financial statements, whether due to fraud or error. In making those risk assessments, the auditors consider internal control relevant to the entity’s preparation and fair presentation of the financial statements in order to design audit procedures that are appropriate in the circumstances, but not for the purpose of expressing an opinion on the effectiveness of the entity’s internal control. An audit also includes evaluating the appropriateness of accounting policies used and the reasonableness of accounting estimates made by management, as well as evaluating the overall presentation of the financial statements.

Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami.

We believe that the audit evidence we have obtained is sufficient and appropriate to provide a basis for our audit opinion.

Opini Opinion Menurut opini kami, laporan keuangan konsolidasian terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Kino Indonesia Tbk dan Entitas Anaknya tanggal 31 Desember 2017, serta kinerja keuangan, dan arus kas konsolidasiannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

In our opinion, the accompanying consolidated financial statements present fairly, in all material respects, the consolidated financial position of PT Kino Indonesia Tbk and its Subsidiaries as of December 31, 2017, and their consolidated financial performance, and cash flows for the year then ended, in accordance with Financial Accounting Standards in Indonesia.

KOSASIH, NURDIYAMAN, MULYADI, TJAHJO & REKAN

Meilyn Soetiono, SE., Ak., CPA Nomor Registrasi Akuntan Publik No. 0456/Public Accountant Registration Number AP.0456

20 Maret 2018/March 20, 2018

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements taken as whole.

1

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

As of December 31, 2017 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ 2017 Notes 2016

ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS 2c,2l,2o,2q, Kas dan setara kas 350.224.744.236 4,31,32 376.655.296.337 Cash and cash equivalents 2q,2r,5, Investasi jangka pendek 124.984.149.494 31,32,33 117.502.807.126 Short-term investments 2l,2q,6,14, Piutang usaha - neto 820.333.562.486 18,29,31,32 863.423.500.403 Trade receivables - net Piutang lain-lain 50.660.404.836 2l,2q,31,32 67.583.898.644 Other receivables 2e,2i,8,14, Persediaan - neto 384.646.010.207 18,27,29 410.137.896.311 Inventories - net Pajak dibayar di muka 3.234.705.109 2n,16a 2.454.813.010 Prepaid taxes Uang muka 18.260.882.156 9 16.582.965.111 Advances Bagian lancar beban Current portion of prepaid dibayar di muka 43.060.521.330 2f,10 21.816.372.185 expenses

Total Aset Lancar 1.795.404.979.854 1.876.157.549.127 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Investasi pada Entitas Asosiasi 31.032.813.938 2h,12 35.585.833.043 Investment in Associate 2g,2i,2o,2r, 13,14,18, 25,27, Aset tetap - neto 1.247.283.242.755 28,29,33 1.222.356.238.771 Fixed assets - net Aset pajak tangguhan 48.685.083.046 2n,16e 25.490.921.251 Deferred tax assets Taksiran tagihan pajak 6.913.811.704 2n,16d,16f 3.948.814.872 Estimated claim for tax refund Beban dibayar di muka - setelah Prepaid expenses - net of dikurangi bagian lancar 10.653.714.201 2f,10 12.799.815.503 current portion Deposito yang dibatasi 2c,2q,11, penggunaannya - 14,31,32 16.348.952.772 Restricted deposits 2p,2q, Aset tidak lancar lainnya 97.621.573.776 31,32 91.816.299.019 Other non-current assets

Total Aset Tidak Lancar 1.442.190.239.420 1.408.346.875.231 Total Non-Current Assets

TOTAL ASET 3.237.595.219.274 3.284.504.424.358 TOTAL ASSETS

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements taken as whole.

2

The original consolidated financial statements included

herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

As of December 31, 2017 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ 2017 Notes 2016

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES 2q,6,7c,8, 11,13,14, Utang bank jangka pendek 517.625.075.213 30,31,32 699.466.688.006 Short-term bank loans 2l,2q,2r,15, Utang usaha 31,32 Trade payables Pihak ketiga 413.844.863.910 301.158.735.027 Third parties Pihak berelasi 24.514.490.439 2d,7a 92.694.654.985 Related parties Utang lain-lain 8.923.761.232 2l,2q,31,32 7.256.561.558 Other payables Utang pajak 12.524.594.528 2n,16b 17.195.701.972 Taxes payables 2l,2q, Beban masih harus dibayar 76.627.905.102 17,31,32 69.249.800.172 Accrued expenses Uang muka penjualan 769.494.319 - Advances from customers Bagian jangka pendek dari 2l,2q, Current maturities of pinjaman jangka panjang : 30,31,32 long-term loans : Utang bank 26.265.766.266 6,7c,8,13,18 29.778.715.216 Bank loans Utang pembiayaan konsumen 377.692.113 19 496.715.249 Consumer financing payables Utang sewa pembiayaan 1.511.863.561 2m,20 2.011.855.234 Finance lease payables Liabilitas imbalan kerja 2j,21 Short-term liabilities karyawan jangka pendek 2.580.798.782 25,29 1.468.818.799 for employee benefits

Total Liabilitas Jangka Pendek 1.085.566.305.465 1.220.778.246.218 Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Liabilitas imbalan kerja 2j,21 Long-term liabilities karyawan jangka panjang 47.664.070.615 25,29 41.910.021.985 for employee benefits Liabilitas pajak tangguhan 28.870.876.880 2n,16e 21.735.480.982 Deferred tax liabilities Pinjaman jangka panjang setelah 2l,2q,30, Long-term loans - dikurangi bagian jangka pendek: 31,32 net of current maturities : 6,7c,8, Utang bank 19.067.793.981 13,18 45.333.560.252 Bank loans Utang pembiayaan konsumen 429.097.637 19 737.389.632 Consumer financing payables Utang sewa pembiayaan 826.194.587 2m,20 1.937.251.660 Finance lease payables

Total Liabilitas Jangka Panjang 96.858.033.700 111.653.704.511 Total Non-current Liabilities

TOTAL LIABILITAS 1.182.424.339.165 1.332.431.950.729 TOTAL LIABILITIES

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements taken as whole.

3

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

As of December 31, 2017 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ 2017 Notes 2016

EKUITAS EQUITY Ekuitas yang dapat diatribusikan Equity attributable to owners kepada pemilik Entitas Induk of the Company Modal saham - nilai nominal Share capital - par value Rp 100 per saham Rp 100 per share Modal dasar - 4.800.000.000 saham Authorized - 4,800,000,000 shares Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid share penuh - 1.428.571.500 saham 142.857.150.000 22 142.857.150.000 capital -1,428,571,500 shares 2b,2o, Tambahan modal disetor 710.356.833.172 16g,24 707.283.976.767 Additional paid - in capital Selisih atas transaksi dengan pihak Differences in value of transactions non-pengendali (2.165.106.762) 2t (1.966.497.557 ) with non-controlling interest Penghasilan komprehensif lain 496.265.082.386 13,21,25 480.706.542.891 Other comprehensive income Saldo laba Retained earnings Telah ditentukan penggunaannya 48.000.000.000 23 48.000.000.000 Appropriated Belum ditentukan penggunaannya 622.658.805.215 552.131.530.488 Unappropriated

Sub-Total - Neto 2.017.972.764.011 1.929.012.702.589 Sub-Total - Net

Kepentingan non-pengendali 37.198.116.098 2b 23.059.771.040 Non-controlling interest

TOTAL EKUITAS 2.055.170.880.109 1.952.072.473.629 TOTAL EQUITY

TOTAL LIABILITAS DAN TOTAL LIABILITIES EKUITAS 3.237.595.219.274 3.284.504.424.358 AND EQUITY

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements taken as whole.

4

The original consolidated financial statements included

herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN

KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal

31 Desember 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT

OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

For The Year Ended December 31, 2017 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

31 Desember 2017/ Catatan/ 31 Desember 2016/ December 31, 2017 Notes December 31, 2016 PENJUALAN 3.160.637.269.263 2k,26 3.493.028.761.680 SALES 2d,2k BEBAN POKOK PENJUALAN 1.830.139.851.672 7b,13,27 2.088.614.823.251 COST OF GOODS SOLD LABA KOTOR 1.330.497.417.591 1.404.413.938.429 GROSS PROFIT Beban penjualan (895.102.169.999) 2k,13,28 (902.643.546.116) Selling expenses Beban umum dan 2j,2k,6, General and administrative administrasi (248.588.074.076) 8,13,21,29 (262.688.410.318) expenses 2k,2m,14,18, Beban bunga (70.481.376.024) 19,20,30 (89.716.276.150) Interest expenses Beban administrasi bank (2.526.941.942) 2k (3.150.199.050) Bank administration expenses Bagian atas laba (rugi) bersih Equity in net earnings (losses) Entitas Asosiasi (4.093.652.299) 2h,12,16d 3.263.535.315 in Associate Rugi selisih kurs - neto (529.095.590) 2k,2l (439.519.906) Loss on foreign exchange - net Pendapatan bunga 16.663.381.938 2k 29.058.052.825 Interest income Laba investasi jangka pendek Unrealized gain on yang belum terealisasi 7.481.342.368 5,31,32,33 7.473.959.288 short-term investments Laba penjualan aset tetap 2.465.035.943 13 1.979.577.842 Gain on sale of fixed assets Keuntungan pembelian dengan diskon - 2t,38 26.102.377.253 Gain on bargain purchase Lain-lain - neto 5.179.083.150 5.659.489.279 Others - net LABA SEBELUM BEBAN PAJAK INCOME BEFORE INCOME TAX PENGHASILAN 140.964.951.060 219.312.978.691 EXPENSES BEBAN PAJAK PENGHASILAN (31.268.949.262) 2n,16c (38.202.824.881) INCOME TAX EXPENSES LABA TAHUN BERJALAN 109.696.001.798 181.110.153.810 CURRENT YEAR INCOME PENGHASILAN OTHER COMPREHENSIVE KOMPREHENSIF LAIN 11.433.835.777 13,21,25 26.040.213.019 INCOME LABA KOMPREHENSIF 121.129.837.575 207.150.366.829 COMPREHENSIVE INCOME Laba tahun berjalan yang dapat Current year income diatribusikan kepada: attributable to: Pemilik Entitas Induk 110.416.605.833 180.601.811.058 Owners of the Company Kepentingan non-pengendali (720.604.035) 2b 508.342.752 Non-controlling interest LABA TAHUN BERJALAN 109.696.001.798 181.110.153.810 CURRENT YEAR INCOME Laba komprehensif yang dapat Comprehensive income diatribusikan kepada: attributable to: Pemilik Entitas Induk 121.800.101.722 206.440.734.285 Owners of the Company Kepentingan non-pengendali (670.264.147) 2b 709.632.544 Non-controlling interest LABA KOMPREHENSIF 121.129.837.575 207.150.366.829 COMPREHENSIVE INCOME LABA PER SAHAM DASAR YANG BASIC EARNINGS PER SHARE DIATRIBUSIKAN KEPADA ATTRIBUTABLE TO OWNERS PEMILIK ENTITAS INDUK 77 2u,35 126 OF THE COMPANY

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of consolidated financial statements taken as whole.

5

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY

For The Year Ended December 31, 2017 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity Attributable to Owners of the Company

Catatan/Notes

Modal Saham

Ditempatkan dan Disetor Penuh/

Issued and Fully Paid Share

Capital

Tambahan Modal Disetor/

Additional Paid-In Capital

Selisih atas Transaksi

dengan Pihak Non-pengendali/

Differences in Value of

Transactions with Non-

controlling Interest

Penghasilan Komprehensif

Lain/Other Comprehensive

Income

Saldo laba/

Retained earnings

Sub-Total - Neto/ Sub-Total - Net

Kepentingan Non-pengendali/ Non-controlling

Interest

Total Ekuitas - Neto/ Total Equity - Net

Telah Ditentukan

Penggunaannya/Appropriated

Belum Ditentukan

Penggunaannya/Unappropriated

Saldo, 1 Januari 2016

142.857.150.000 707.183.976.767 (1.966.497.557) 459.331.217.104 24.000.000.000

443.923.267.490 1.775.329.113.804 1.300.138.496

1.776.629.252.300

Balance,

January 1, 2016

Dividen kas

23

- - - - - (52.857.145.500) (52.857.145.500) - (52.857.145.500)

Cash dividend Penambahan modal

Entitas Anak

1c

- - - - -

- - 21.050.000.000

21.050.000.000 Addition investment

in Subsidiary

Pengampunan pajak

16g

- 100.000.000 - - - - 100.000.000 - 100.000.000

Tax amnesty

Laba tahun berjalan

- - - - -

180.601.811.058 180.601.811.058 508.342.752

181.110.153.810

Current

year income

Cadangan umum

23

- - - - 24.000.000.000 (24.000.000.000) - - -

General reserves

Penghasilan komprehensif lain

13,21,

25

- - - 21.375.325.787 -

4.463.597.440 25.838.923.227 201.289.792

26.040.213.019

Other comprehensive

income

Saldo, 31 Desember 2016

142.857.150.000 707.283.976.767 (1.966.497.557) 480.706.542.891 48.000.000.000

552.131.530.488 1.929.012.702.589 23.059.771.040

1.952.072.473.629

Balance, December 31, 2016

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of consolidated financial statements taken as whole.

6

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY

For The Year Ended December 31, 2017 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity Attributable to Owners of the Company

Catatan/Notes

Modal Saham

Ditempatkan dan Disetor Penuh/

Issued and Fully Paid Share

Capital

Tambahan Modal Disetor/

Additional Paid-In Capital

Selisih atas Transaksi

dengan Pihak Non-pengendali/

Differences in Value of

Transactions with Non-

controlling Interest

Penghasilan Komprehensif

Lain/Other Comprehensive

Income

Saldo laba/

Retained earnings

Sub-Total - Neto/ Sub-Total - Net

Kepentingan Non-pengendali/ Non-controlling

Interest

Total Ekuitas - Neto/ Total Equity - Net

Telah Ditentukan

Penggunaannya/Appropriated

Belum Ditentukan

Penggunaannya/Unappropriated

Saldo, 1 Januari 2017

142.857.150.000 707.283.976.767 (1.966.497.557) 480.706.542.891 48.000.000.000

552.131.530.488 1.929.012.702.589 23.059.771.040

1.952.072.473.629

Balance,

January 1, 2017

Dividen kas

23

- - - - - (35.714.287.500) (35.714.287.500) - (35.714.287.500)

Cash dividend

Laba tahun berjalan

- - - - - 110.416.605.833 110.416.605.833 (720.604.035) 109.696.001.798

Current year income Selisih transaksi dengan

pihak non-pengendali

- - (198.609.205) - -

- (198.609.205) 198.609.205

-

Difference in value from transactions with non-

controlling interest

Penghasilan (Beban) komprehensif lain

13,21,

25

- - - 15.558.539.495 -

(4.175.043.606) 11.383.495.889 50.339.888

11.433.835.777

Other comprehensive income (expense)

Pengampunan pajak

16g

- 3.072.856.405 - - - - 3.072.856.405 - 3.072.856.405

Tax amnesty

Perubahan modal di Entitas Anak

- - - - -

- - 14.610.000.000

14.610.000.000 Changes of investment

in Subsidiaries

Saldo, 31 Desember 2017

142.857.150.000 710.356.833.172 (2.165.106.762) 496.265.082.386 48.000.000.000

622.658.805.215 2.017.972.764.011 37.198.116.098

2.055.170.880.109

Balance, December 31, 2017

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements taken as whole.

7

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT

OF CASH FLOWS For The Year Ended December 31, 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2017 2016 ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS OPERASI OPERATING ACTIVITIES Penerimaan dari pelanggan 3.203.290.182.735 3.519.502.295.630 Receipt from customers Pendapatan bunga 16.663.381.938 29.058.052.825 Interest income Pembayaran kepada pemasok (1.737.416.025.677 ) (2.205.433.691.181) Payment to suppliers Pembayaran beban penjualan, Payment for selling, general and umum dan administrasi, dan administrative expenses, and kegiatan operasi lainnya (718.322.274.259 ) (719.024.879.609) other operating activities Pembayaran kepada karyawan (398.978.751.923 ) (432.904.865.772) Payment to employees Pembayaran bunga (70.481.376.024 ) (89.716.276.150) Payment for interest Pembayaran pajak (54.442.838.200 ) (89.613.261.669) Payment for taxes Kas Bersih Diperoleh Dari Net Cash Flows Provided By Aktivitas Operasi 240.312.298.590 11.867.374.074 Operating Activities ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS INVESTASI INVESTING ACTIVITIES Pembelian aset tetap (54.624.600.124 ) (163.904.513.151) Acquisition of fixed assets Pembelian saham Entitas Anak dari Purchase of Subsidiaries’s shares kepentingan non-pengendali (5.000.000.000 ) - from non-controlling interest Penambahan aset Addition of other tidak lancar lainnya (575.640.065 ) (29.068.420.582) non-current assets Pencairan deposito yang Redemption of restricted dibatasi penggunaannya 16.348.952.772 42.381.927.304 deposits Hasil penjualan aset tetap 6.645.389.366 3.365.049.118 Proceed from sale of fixed assets Akuisisi bisnis - (84.000.000.000) Acquisition of business Penempatan deposito yang Placement of restricted dibatasi penggunaannya - (11.422.852.108) deposits Pembayaran uang muka pembelian Payment for advances for aset tetap - (4.825.001.100) purchase of fixed assets Kas Bersih Digunakan Untuk Net Cash Flows Used For Aktivitas Investasi (37.205.898.051 ) (247.473.810.519) Investing Activities ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES Pembayaran utang bank Payment of short-term jangka pendek (3.556.264.920.899 ) (1.429.943.199.170) bank loans Pembayaran dividen (35.714.287.500 ) (52.857.145.500) Payment of dividend Pembayaran utang bank Payment of long-term jangka panjang (29.778.715.220 ) (51.742.521.074) bank loans Pembayaran utang sewa Payment of finance lease pembiayaan (2.110.256.911 ) (6.898.293.066) payables Pembayaran utang pembiayaan Payment of consumer konsumen (507.542.025 ) (1.044.969.434) financing payables Penerimaan utang bank Proceeds from short-term jangka pendek 3.374.423.308.106 1.471.267.785.805 bank loans Penambahan modal disetor Additional paid-in capital Entitas Anak 19.610.000.000 21.050.000.000 of Subsidiaries Pengampunan pajak - 100.000.000 Tax amnesty Kas Bersih Digunakan Untuk Net Cash Flows Used For Aktivitas Pendanaan (230.342.414.449 ) (50.068.342.439) Financing Activities

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements taken as whole.

8

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT

OF CASH FLOWS For The Year Ended December 31, 2017

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2017 2016 PENURUNAN BERSIH ATAS KAS NET DECREASE IN CASH DAN SETARA KAS (27.236.013.910 ) (285.674.778.884) AND CASH EQUIVALENTS DAMPAK PERUBAHAN EFFECT OF CHANGES IN NILAI TUKAR ATAS EXCHANGE RATE ON CASH KAS DAN SETARA KAS 805.461.809 (3.658.175.151) AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS PADA AWAL TAHUN 376.655.296.337 665.988.250.372 AT BEGINNING OF THE YEAR KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS PADA AKHIR TAHUN 350.224.744.236 376.655.296.337 AT END OF THE YEAR

The original financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

9

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information

PT Kino Indonesia Tbk (“Entitas Induk”) didirikan dengan nama PT Kinocare Era Kosmetindo berdasarkan Akta Notaris No. 3 tanggal 8 Februari 1999 yang dibuat di hadapan Hadi Winata, S.H. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C-7429 HT.01.01-TH.99 tanggal 20 April 1999 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 96, Tambahan No. 8015 tanggal 30 November 1999.

PT Kino Indonesia Tbk (the “Company”) was established under the name of PT Kinocare Era Kosmetindo based on Notarial Deed No. 3 of Hadi Winata, S.H., dated February 8, 1999. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C-7429 HT.01.01-TH.99 dated April 20, 1999 and was published in the State Gazette No. 96, Supplement No. 8015 dated November 30, 1999.

Anggaran Dasar Entitas Induk telah mengalami

beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir diaktakan dengan Akta Notaris No. 1 yang dibuat dihadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn. tanggal 11 Januari 2016 yaitu mengenai perubahan susunan pemegang saham pada pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Entitas Induk, yaitu menjadi PT Kino Indonesia Tbk sebesar 992.857.100 lembar saham, Harry Sanusi sebesar 150.000.000 lembar saham dan masyarakat sebesar 285.714.400 lembar saham.

The Company’s Articles of Association have been amended several times. Most recently by Notarial Deed No. 1 of Jose Dima Satria, S.H., M.Kn. dated January 11, 2016 concerning the change of shareholders according to Article 4 paragraph 2 of the Company’s Article of Association into PT Kino Indonesia Tbk amounted to Rp 992,857,100 shares, Harry Sanusi amounted to 150,000,000 shares and public amounted to 285,714,400 shares.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Entitas

Induk, ruang lingkup kegiatan Entitas Induk adalah berusaha dalam bidang industri makanan, minuman, obat-obatan dan kosmetik. Entitas Induk memulai kegiatan operasi komersialnya di tahun 1999.

According to Article 3 of the Company‘s Article of Association, the Company’s scopes of activities are to engage in food, beverage, pharmaceutical and cosmetic industry. The Company started its commercial operations in 1999.

Entitas Induk berdomisili di Bandung dengan alamat

di Jalan Cibolerang No. 203, Kav. 23, Bandung, Jawa Barat. Kantor pusat korespondensi Entitas Induk berkedudukan di Datascrip Building Lantai 9, Jalan Selaparang Blok B15, Kav. 9, Kemayoran, Jakarta. Pabrik-pabrik Entitas Induk terdapat di empat (4) kabupaten di Pulau Jawa yaitu Kabupaten Sukabumi, Serang, Pasuruan dan Cidahu.

The Company is domiciled at Jalan Cibolerang No. 203, Kav. 23, Bandung, West Java. The Company’s correspondence head office is located at Datascrip Building 9th Floor, Jalan Selaparang Blok B15, Kav. 9, Kemayoran, Jakarta. The Company’s factories located in four (4) districts in the island of Java, in district of Sukabumi, Serang, Pasuruan and Cidahu.

Entitas Induk langsung Entitas Induk adalah PT Kino

Investindo, yang didirikan dan berdomisili di Indonesia, sedangkan pemegang saham utama Entitas Induk adalah Harry Sanusi.

The Company’s parent Company is PT Kino Investindo, which is established and domiciled in Indonesia, while the ultimate shareholder of the Company is Harry Sanusi.

b. Penawaran Umum Saham Entitas Induk b. Public Offering of Shares of the Company

Perusahaan telah menerima Surat Pernyataan

Efektif dari Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal atas nama Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) dengan surat No. S-568/D.04/ 2015 tanggal 3 Desember 2015 untuk melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat sebanyak 228.541.500 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dengan harga penawaran Rp 3.800 per saham. Saham-saham tersebut seluruhnya telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia tanggal 11 Desember 2015.

The Company had received the Notice of Effectivity from Executive Head of Capital Market Supervisory on behalf of Board of Commissioner of Financial Service Authority (“OJK”) No. S-568/D.04/2015 dated December 3, 2015 to conduct initial public offering of 228,541,500 shares with par value of Rp 100 per share, at an offering price of Rp 3,800 per shares. All shares were listed on the Indonesian Stock Exchange on December 11, 2015.

The original financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

10

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

c. Entitas Anak c. The Subsidiaries

Laporan keuangan konsolidasian 31 Desember 2017 dan 2016 meliputi laporan keuangan Entitas Induk dan Entitas Anak (secara kolektif disebut sebagai Grup) yang dimiliki lebih dari 50%, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan rincian sebagai berikut:

The consolidated financial statements as of December 31, 2017 and 2016 include the financial statements of the Company and Subsidiaries (collectively referred to as Group) that are owned for more than 50%, either directly or indirectly with the following details:

Entitas Anak/ Subsidiaries

Domisili/ Domicile

Persentase Kepemilikan/ Percentage of

Ownership

Tahun Beroperasi Komersial/

Year of Commercial Operations

Total Aset/Total Assets

2017 2016 Langsung dari Entitas Induk/ Directly through the Company

PT Dutalestari Sentratama (DLS) Jakarta 99,90% 1991 1.107.752.588.672 1.148.431.182.442

PT Ristra Laboratoris Indonesia (RLI) Jakarta 85,00% 2016 116.307.151.050 121.914.120.267

Kino International Pte. Ltd. (KINT) Singapura 100% 2013 161.959.617.789 149.214.160.694

PT Kino Malee Indonesia (KMI) Jakarta 51,00% 2017 40.004.818.218 -

PT Ristra Klinik Indonesia (RKI) Jakarta 80,00% 2016 15.853.411.003 15.273.142.625

PT Kino Ecomm Solusindo (KES) Jakarta 99,00% 2017 2.952.839.831 -

Tidak langsung melalui KINT/ Indirectly through KINT Kino Consumer

Philippines Inc. (KCP) Filipina 99,99% 2004 75.384.023.857 68.492.421.446 Kino Care (M) Sdn. Bhd.

(KCM) Malaysia 100% 2003 18.943.670.272 19.003.877.556 Kino Vietnam Co., Ltd.

(KVC) Vietnam 100% 2013 7.780.410.607 8.687.311.227

PT Dutalestari Sentratama (DLS) PT Dutalestari Sentratama (DLS)

Entitas Induk memiliki secara langsung 99,90% saham DLS, yang bergerak dalam bidang perdagangan umum, distributor, industri/pabrik, dan pemberian jasa. DLS berdomisili di Jakarta dan telah beroperasi komersial pada tahun 1991.

The Company has direct ownership of 99.90% in DLS, which is engaged in general trading, distribution, industrial/manufacturing, and service. DLS is domiciled in Jakarta and started its commercial operations in 1991.

Berdasarkan Akta Notaris Lenny Janis Ishak, S.H.,

No. 24 pada tanggal 12 Juni 2014, pemegang saham DLS menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh dari sebesar Rp 500.000.000 menjadi sebesar Rp 13.500.000.000. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 13.000.000.000 seluruhnya disetor oleh Entitas Induk. Pemegang saham DLS juga menyetujui penjualan saham milik Harry Sanusi, Ali Sanusi dan Ng Soi Kiauw masing-masing sebesar Rp 162.000.000, Rp 175.000.000 dan Rp 150.000.000 atau masing-masing setara dengan 162, 175, dan 150 lembar saham dengan 31,4%, 35%, dan 30% kepemilikan kepada Entitas Induk.

Based on Notarial Deed No. 24 of Lenny Janis Ishak, S.H., dated June 12, 2014, DLS’s shareholders agreed to increase the issued and fully paid capital from Rp 500,000,000 to Rp 13,500,000,000. The increase of issued and fully paid capital amounted to Rp 13,000,000,000 was paid entirely by the Company. DLS’s shareholders also agreed the sale of shares held by Harry Sanusi, Ali Sanusi and Ng Soi Kiauw amounted to Rp 162,000,000, Rp 175,000,000 and Rp 150,000,000, respectively, or equivalent with 162, 175, and 150 shares with 31.4%, 35%, and 30% ownership to the Company.

The original financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

11

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

c. Entitas Anak (lanjutan) c. The Subsidiaries (continued)

PT Dutalestari Sentratama (DLS) (lanjutan) PT Dutalestari Sentratama (DLS) (continued)

Berdasarkan Akta Notaris Lenny Janis Ishak, S.H., No. 9 pada tanggal 15 Oktober 2014, pemegang saham DLS menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh dari sebesar Rp 13.500.000.000 menjadi sebesar Rp 67.500.000.000. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 54.000.000.000 disetor oleh seluruh pemegang saham secara proporsional.

Based on Notarial Deed No. 9 of Lenny Janis Ishak, S.H., dated October 15, 2014, DLS’s shareholders agreed to increase the issued and fully paid capital from Rp 13,500,000,000 to Rp 67,500,000,000. The increase of issued and fully paid capital amounted to Rp 54,000,000,000 was proportionally paid by all shareholders.

Berdasarkan Akta Notaris Jose Dima Satria, S.H.,

M.Kn, No. 2 pada tanggal 11 Januari 2016, para pemegang saham DLS menyetujui untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 50.050 lembar saham atau sebesar Rp 50.050.000.000, dari 67.500 lembar saham atau sebesar Rp 67.500.000.000, menjadi 117.550 lembar saham atau sebesar Rp 117.550.000.000. Peningkatan modal tersebut disetor oleh seluruh pemegang saham secara proporsional.

Based on Notarial Deed of Jose Dima Satria, S.H., M.Kn, No. 2 dated January 11, 2016, DLS’s shareholders agreed to increase issued and fully paid capital of 50,050 shares or amounting to Rp 50,050,000,000, from 67,500 shares or amounting to Rp 67,500,000,000, to 117,550 shares or amounting to Rp 117,550,000,000. The increase of issued and fully paid capital was proportionally paid by all shareholders.

Kino International Pte. Ltd. (KINT) Kino International Pte. Ltd. (KINT)

Entitas Induk memiliki secara langsung 100% saham

KINT yang merupakan perusahaan induk dari Entitas - Entitas Anak yang berdomisili di luar negeri. KINT berdomisili di Singapura dan didirikan pada tahun 2013.

The Company has direct ownership of 100% in KINT, which is the holding company of the Subsidiaries domiciled in overseas. KINT is domiciled in Singapore and was established in 2013.

Pada tanggal 26 Desember 2013, Entitas Induk

mendirikan KINT dengan 100% kepemilikan saham dengan 1 saham setara dengan USD 1. Pada tanggal 24 September 2014, Entitas Induk melakukan peningkatan modal saham terhadap KINT sebanyak 7.687.438 lembar saham atau setara dengan USD 7.687.438, sehingga Entitas Induk memiliki 7.687.439 lembar saham KINT atau setara dengan USD 7.687.439 dengan 100% kepemilikan.

On December 26, 2013, the Company established KINT with 100% ownership with 1 share equivalent to USD 1. On September 24, 2014, the Company made an increase to KINT’s share capital amounting to 7,687,438 shares or equivalent with USD 7,687,438, hence the Company owns 7,687,439 shares of KINT or equivalent with USD 7,687,439 with 100% of ownership.

Pada tanggal 13 Januari 2016, Entitas Induk

melakukan peningkatan modal saham terhadap KINT sebanyak 4.285.714 lembar saham atau setara dengan USD 4.285.714, sehingga Entitas Induk memiliki 11.973.153 lembar saham KINT atau setara dengan USD 11.973.153 dengan 100% kepemilikan.

On January 13, 2016, the Company made an increase to KINT’s share capital amounting to 4,285,714 shares or equivalent with USD 4,285,714, hence the Company owns 11,973,153 shares of KINT or equivalent with USD 11,973,153 with 100% of ownership.

Pada tanggal 20 April 2017, Entitas Induk melakukan

peningkatan modal saham terhadap KINT sebanyak 1.000.000 lembar saham atau setara dengan USD 1.000.000, sehingga Entitas Induk memiliki 12.973.153 lembar saham KINT atau setara dengan USD 12.973.153 dengan 100% kepemilikan.

On April 20, 2017, the Company made an increase to KINT’s share capital amounting to 1,000,000 shares or equivalent with USD 1,000,000, hence the Company owns 12,973,153 shares of KINT or equivalent with USD 12,973,153 with 100% of ownership.

The original financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

12

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

c. Entitas Anak (lanjutan) c. The Subsidiaries (continued)

PT Ristra Laboratoris Indonesia (RLI) PT Ristra Laboratoris Indonesia (RLI)

Berdasarkan Akta Notaris Audrey Tedja, S.H., M.Kn. No. 14 tanggal 29 Juni 2016, Entitas Induk mendirikan PT Ristra Laboratoris Indonesia (RLI), yang bergerak dalam bidang perindustrian, perdagangan, pengangkutan darat, pergudangan dan jasa dan berdomisili di Jakarta, dengan jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 12.000.000.000, 99,99% saham RLI diambil bagian oleh Entitas Induk. Akta pendirian telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0032288.AH.01.01.TAHUN 2016 tanggal 14 Juli 2016.

Based on Notarial Deed of Audrey Tedja, S.H., M.Kn. No. 14 dated June 29, 2016, the Company established PT Ristra Laboratoris Indonesia (RLI), which is engaged in industrial, trading, land transportation, warehousing and service and domiciled in Jakarta, with total issued and fully paid capital amounting to Rp 12,000,000,000, 99.99% of which was subscribed by the Company. The Deed of establishment RLI was approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic Indonesia in his Decision Letter No. AHU-0032288.AH.01.01.TAHUN 2016 dated July 14, 2016.

Berdasarkan Akta Notaris Audrey Tedja, S.H., M.Kn.

No. 3 tanggal 3 Agustus 2016, para pemegang saham RLI menyetujui untuk meningkatkan modal dasar sebanyak 352.000 lembar saham atau sebesar Rp 352.000.000.000 dari 48.000 lembar saham atau sebesar Rp 48.000.000.000 menjadi 400.000 lembar saham atau sebesar Rp 400.000.000.000. Selain itu juga, para pemegang saham menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh menjadi 100.000 lembar saham atau sebesar Rp 100.000.000.000, 80% saham RLI diambil bagian oleh Entitas Induk dan sisanya diambil bagian oleh Retno Iswari. Akta Notaris telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0014501.AH.01.02.TAHUN 2016 tanggal 12 Agustus 2016.

Based on Notarial Deed of Audrey Tedja, S.H., M.Kn. No. 3 dated August 3, 2016, RLI’s shareholders agreed to increase the authorized share capital of 352,000 shares or amounting to Rp 352,000,000,000 from 48,000 shares or amounting to Rp 48,000,000,000 to 400,000 shares or amounting to Rp 400,000,000,000. In addition, RLI’s shareholders also agreed to increase the issued and fully paid capital amounted to 100,000 shares or equivalent with Rp 100,000,000,000, 80% of which was subscribed by the Company and the remaining was subscribed by Retno Iswari. The Notarial Deed was acknowledged and recorded by the Minister of Law and Human Rights of Republic Indonesia in his Decision Letter No. AHU-0014501.AH.01.02.TAHUN 2016 dated August 12, 2016.

Berdasarkan Akta Notaris Audrey Tedja, S.H., M. Kn.

No. 6 tanggal 16 Maret 2017, para pemegang saham RLI menyetujui pengalihan 5.000 lembar saham Retno Iswari atau Rp 5.000.000.000 ke Entitas Induk. Akta Notaris telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0121549.TAHUN 2017 tanggal 27 Maret 2017, sehingga pemilikan saham Entitas Induk pada RLI menjadi 85%.

Based on Notarial Deed No. 6 of Audrey Tedja, S.H., M. Kn. dated March 16, 2017, RLI’s shareholders agreed to divert 5,000 shares of Retno Iswari or Rp 5,000,000,000 to the Company. The Notarial Deed was acknowledged and recorded by the Minister of Law and Human Rights of Republic Indonesia in his Decision Letter No. AHU-AH.01.03-0121549.TAHUN 2017 dated March 27, 2017, hence the Company ownership share became 85%.

PT Ristra Klinik Indonesia (RKI) PT Ristra Klinik Indonesia (RKI)

Berdasarkan Akta Notaris Audrey Tedja, S.H., M.Kn. No. 13 tanggal 29 Juni 2016, Entitas Induk mendirikan PT Ristra Klinik Indonesia (RKI), yang bergerak dalam bidang pemberian jasa pemeliharaan tubuh dan kesehatan dan perdagangan dan berdomisili di Jakarta, dengan jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 600.000.000, 99,83% saham RKI diambil bagian oleh Entitas Induk. Akta pendirian telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0032295.AH.01.01.TAHUN 2016 tanggal 14 Juli 2016.

Based on Notarial Deed of Audrey Tedja, S.H., M.Kn. No. 13 dated June 29, 2016, the Company established PT Ristra Klinik Indonesia (RKI), which is engaged in body treatment and personal healthcare and trading and domiciled in Jakarta, with total issued and fully paid capital amounting to Rp 600,000,000, 99.83% of which was subscribed by the Company. The Deed of establishment RKI was approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic Indonesia in his Decision Letter No. AHU-0032295.AH.01.01.TAHUN 2016 dated July 14, 2016.

The original financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

13

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

c. Entitas Anak (lanjutan) c. The Subsidiaries (continued)

PT Ristra Klinik Indonesia (RKI) (lanjutan) PT Ristra Klinik Indonesia (RKI) (continued)

Berdasarkan Akta Notaris Audrey Tedja, S.H., M.Kn. No. 2 tanggal 3 Agustus 2016, para pemegang saham RKI menyetujui untuk meningkatkan modal dasar sebanyak 17.600 lembar saham atau sebesar Rp 17.600.000.000 dari 2.400 lembar saham atau sebesar Rp 2.400.000.000 menjadi 20.000 lembar saham atau sebesar Rp 20.000.000.000. Selain itu juga, para pemegang saham menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh menjadi 5.000 lembar saham atau sebesar Rp 5.000.000.000, 80% saham RKI diambil bagian oleh Entitas Induk dan sisanya diambil bagian oleh Retno Iswari. Akta Notaris telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0014479.AH.01.02.TAHUN 2016 tanggal 12 Agustus 2016.

Based on Notarial Deed of Audrey Tedja, S.H., M.Kn. No. 2 dated August 3, 2016, RKI’s shareholders agreed to increase the authorized share capital of 17,600 shares or amounting to Rp 17,600,000,000 from 2,400 shares or amounting to Rp 2,400,000,000 to 20,000 shares or amounting to Rp 20,000,000,000. In addition, RKI’s shareholders also agreed to increase the issued and fully paid capital amounted to 5,000 shares or equivalent with Rp 5,000,000,000, 80% of which was subscribed by the Company and the remainder was subscribed by Retno Iswari. The Notarial Deed was acknowledged and recorded by the Minister of Law and Human Rights of Republic Indonesia in his Decision Letter No. AHU-0014479.AH.01.02.TAHUN 2016 dated August 12, 2016.

PT Kino Ecomm Solusindo (KES) PT Kino Ecomm Solusindo (KES)

Berdasarkan Akta Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si. No. 36 tanggal 2 Maret 2017, Entitas Induk mendirikan PT Kino Ecomm Solusindo (KES), yang bergerak dalam bidang perdagangan, pembangunan, industri, transportasi darat, pertanian, percetakan, perbengkelan dan jasa, kecuali jasa di bidang hukum dan pajak dan berdomisili di Jakarta, dengan jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 1.000.000.000, 99,00% saham KES diambil bagian oleh Entitas Induk. Akta pendirian telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0012583.AH.01.01. TAHUN 2017 tanggal 15 Maret 2017.

Based on Notarial Deed of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si. No. 36 dated March 2, 2017, the Company established PT Kino Ecomm Solusindo (KES), which is engaged in trading, construction, industrial, land transportation, agriculture, printing, workshop and services, except law and tax services, and domiciled in Jakarta, with total issued and fully paid capital amounting to Rp 1,000,000,000, 99.00% of which was subscribed by the Company. The deed of establishment KES was approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic Indonesia in his Decision Letter No. AHU-0012583.AH.01.01. TAHUN 2017 dated March 15, 2017.

PT Kino Malee Indonesia (KMI) PT Kino Malee Indonesia (KMI)

Berdasarkan Akta Notaris Audrey Tedja, S.H., M.Kn. No. 46 tanggal 30 November 2017, Entitas Induk mendirikan PT Kino Malee Indonesia (KMI), yang bergerak dalam bidang perdagangan dan berdomisili di Jakarta, dengan jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 40.000.000.000, 51,00% saham KMI diambil bagian oleh Entitas Induk. Akta pendirian telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0054995.AH.01.01.TAHUN 2017 tanggal 5 Desember 2017.

Based on Notarial Deed of Audrey Tedja, S.H., M.Kn. No. 46 dated November 30, 2017, the Company established PT Kino Malee Indonesia (KMI), which is engaged in trading and domiciled in Jakarta, with total issued and fully paid capital amounting to Rp 40,000,000,000, 51.00% of which was subscribed by the Company. The deed of establishment KMI was approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic Indonesia in his Decision Letter No. AHU-0054995.AH.01.01.TAHUN 2017 dated December 5, 2017.

Kino Consumer Philippines Inc. (KCP) Kino Consumer Philippines Inc. (KCP)

Entitas Induk, melalui KINT, memiliki secara tidak

langsung 99,99% saham KCP yang bergerak dalam bidang distribusi. KCP berdomisili di Filipina dan telah beroperasi secara komersial pada tahun 2004.

The Company, through KINT, has indirect ownership of 99.99% in KCP which is engaged in distribution. KCP is domiciled in Philippines and started its commercial operations in 2004.

The original financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

14

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

c. Entitas Anak (lanjutan) c. The Subsidiaries (continued)

Kino Consumer Philippines Inc. (KCP) (lanjutan) Kino Consumer Philippines Inc. (KCP) (continued)

Pada tanggal 2 Juli 2014, KINT menandatangani

perjanjian Share Sale and Purchase untuk membeli 99,99% kepemilikan saham di KCP atau sebanyak 41.035.995 lembar saham dari Harry Sanusi, pemegang saham dan presiden direktur Entitas Induk, dengan harga akuisisi sebesar Rp 11.196.325.891.

On July 2, 2014, KINT entered into a Share Sale and Purchase Agreement to acquire 99.99% ownership or 41,035,995 shares in KCP from Harry Sanusi, a shareholder and president director of the Company, with acquisition price amounted to Rp 11,196,325,891.

Pada tanggal 28 Desember 2015, KINT melakukan

peningkatan modal saham terhadap KCP sebesar 127.825.841 lembar saham, atau setara dengan Rp 36.972.346.251, sehingga KINT memiliki 333.328.785 lembar saham KCP dengan 99,99% kepemilikan.

On December 28, 2015, KINT made an increase to KCP’s share capital amounted to 127,825,841 shares, or equivalent with Rp 36,972,346,251, hence KINT owns 333,328,785 shares of KCP with 99.99% of ownership.

Pada tanggal 20 April 2017, KINT melakukan

peningkatan modal saham terhadap KCP sebesar 50.500.000 lembar saham, atau setara dengan Rp 13.363.562.500, sehingga KINT memiliki 383.828.785 lembar saham KCP dengan 99,99% kepemilikan.

On April 20, 2017, KINT made an increase to KCP’s share capital amounted to 50,500,000 shares, or equivalent with Rp 13,363,562,500, hence KINT owns 383,828,785 shares of KCP with 99.99% of ownership.

Kino Care (M) Sdn. Bhd. (KCM) Kino Care (M) Sdn. Bhd. (KCM)

Entitas Induk, melalui KINT, memiliki secara tidak

langsung 100% saham KCM yang bergerak dalam bidang distribusi. KCM berdomisili di Malaysia dan telah beroperasi secara komersial pada tahun 2004.

The Company, through KINT, has indirect ownership of 100% in KCM which is engaged in distribution. KCM is domiciled in Malaysia and started its commercial operations in 2004.

Pada tanggal 9 Juni 2014, KINT menandatangani

perjanjian Share Sale and Purchase untuk membeli 92,38% kepemilikan saham di KCM atau sebanyak 1.455.000 lembar saham dari Harry Sanusi, pemegang saham dan presiden direktur Entitas Induk, dengan harga akuisisi sebesar Rp 5.333.416.365.

On June 9, 2014, KINT entered into a Share Sale and Purchase Agreement to acquire 92.38% ownership or 1,455,000 shares in KCM from Harry Sanusi, a shareholder and president director of the Company, with acquisition price amounted to Rp 5,333,416,365.

Pada tanggal 9 Juni 2014, KINT menandatangani

perjanjian Share Sale and Purchase untuk membeli 7,62% kepemilikan saham di KCM atau sebanyak 120.000 lembar saham dari Toh Boon Huat, pihak ketiga, dengan harga akuisisi sebesar Rp 1.127.074.365.

On June 9, 2014, KINT entered into a Share Sale and Purchase Agreement to acquire 7.62% ownership or 120,000 shares in KCM from Toh Boon Huat, a third party, with acquisition price amounted to Rp 1,127,074,365.

Pada tanggal 5 September 2014, KINT melakukan

peningkatan modal saham terhadap KCM sebesar 7.124.112 lembar saham, atau setara dengan Rp 25.899.922.095 dengan 100% kepemilikan.

On September 5, 2014, KINT made an increase to KCM’s share capital amounted to 7,124,112 shares, or equivalent with Rp 25,899,922,095 with 100% ownership.

Pada tanggal 30 Desember 2015, KINT melakukan

peningkatan modal saham terhadap KCM sebesar 2.631.300 lembar saham, atau setara dengan Rp 8.461.655.601, sehingga KINT memiliki 11.330.412 lembar saham KCM dengan 100% kepemilikan.

On December 30, 2015, KINT made an increase to KCM’s share capital amounted to 2,631,300 shares, or equivalent with Rp 8,461,655,601, hence KINT owns 11,330,412 shares of KCM with 100% of ownership.

The original financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

15

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

c. Entitas Anak (lanjutan) c. The Subsidiaries (continued)

Kino Vietnam Co. Ltd. (KVC) Kino Vietnam Co. Ltd. (KVC)

Entitas Induk, melalui KINT, memiliki secara tidak langsung 100% saham KVC yang bergerak dalam bidang distribusi. KVC berdomisili di Vietnam dan telah beroperasi secara komersial pada tahun 2013.

The Company, through KINT, has indirect ownership of 100% in KVC which is engaged in distribution. KVC is domiciled in Vietnam and started its commercial operations in 2013.

Pada tanggal 2 Juli 2014, KINT menandatangani

perjanjian Share Sale and Purchase untuk membeli 100% kepemilikan kontribusi modal di KVC dari Harry Sanusi, pemegang saham dan presiden direktur Entitas Induk, dengan harga akuisisi sebesar Rp 1.097.499.045.

On July 2, 2014, KINT entered into a Share Sale and Purchase Agreement to acquire 100% ownership of contributed capital in KVC from Harry Sanusi, a shareholder and president director of the Company, with acquisition price amounted to Rp 1,097,499,045.

Pada tanggal 28 Maret 2016, KINT melakukan

peningkatan kontribusi modal terhadap KVC sebesar VND 20.828.236.800, atau setara dengan Rp 12.482.925.770, sehingga KINT memiliki KVC sebesar VND 25.082.236.800 dengan 100% kepemilikan.

On March 28, 2016 KINT made an increase to KVC’s contributed capital amounted to VND 20,828,236,800, or equivalent with Rp 12,482,925,770, hence KINT owns KVC amounted to VND 25,082,236,800 with 100% of ownership.

d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan d. Board of Commissioners, Directors and

Employees

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal 17 Mei 2017, yang diaktakan dengan Akta Notaris Dr. Irawan Soerodjo S.H., M.Si. No. 96, para pemegang saham Entitas Induk menyetujui pengunduran diri Alex Kurniawan sebagai Direktur Independen dan mengangkat Budi Susanto sebagai penggantinya.

Based on Annual General Meeting of Shareholders held on May 17, 2017, which was covered by Notarial Deed No. 96 of Dr. Irawan Soerodjo S.H., M.Si., the Company’s shareholders approved resignation of Alex Kurniawan, Independent Director and appoint Budi Susanto as the replacement.

Pada tanggal 31 Desember 2017, susunan dewan

komisaris dan direksi Entitas Induk adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2017, the composition of the board of commissioners and directors of the Company are as follows:

Dewan Komisaris/Board of Commissioners

Presiden Komisaris/ President Commissioner/ Komisaris Independen Alfonso Djakaria Rahardja Independent Commissioner Komisaris Adjie Rustam Ramdja Commissioner Komisaris Sidharta Prawira Oetama Commissioner Komisaris Independen Susanto Setiono Independent Commissioner

Direksi/Directors

Presiden Direktur Harry Sanusi President Director Wakil Presiden Direktur Tjiang Likson Chandra Vice President Director Direktur Peter Chayson Director Direktur Rody Teo Director Direktur Independen Budi Susanto Independent Director

The original financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

16

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan (lanjutan)

d. Board of Commissioners, Directors and Employees (continued)

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang

diselenggarakan pada tanggal 25 Mei 2016, yang diaktakan dengan Akta Notaris Dr. Irawan Soerodjo S.H., M.Si. No. 206, para pemegang saham Entitas Induk menyetujui pengangkatan Sidharta Prawira Oetama sebagai anggota komisaris Entitas Induk.

Based on Annual General Meeting of Shareholders held on May 25, 2016, which was covered by Notarial Deed No. 206 of Dr. Irawan Soerodjo S.H., M.Si., the Company‟s shareholders approved to appoint Sidharta Prawira Oetama as a member of the Company’s Commissioner.

Pada tanggal 31 Desember 2016, susunan dewan komisaris dan direksi Entitas Induk adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2016, the composition of the board of commissioners and directors of the Company are as follows:

Dewan Komisaris/Board of Commissioners

Presiden Komisaris/ President Commissioner/ Komisaris Independen Alfonso Djakaria Rahardja Independent Commissioner Komisaris Adjie Rustam Ramdja Commissioner Komisaris Sidharta Prawira Oetama Commissioner Komisaris Independen Susanto Setiono Independent Commissioner

Direksi/Directors

Presiden Direktur Harry Sanusi President Director Wakil Presiden Direktur Tjiang Likson Chandra Vice President Director Direktur Peter Chayson Director Direktur Rody Teo Director Direktur Independen Alex Kurniawan Independent Director

Manajemen kunci adalah direksi dan dewan komisaris Entitas Induk.

Key management are directors and board of commissioners of the Company.

Berdasarkan Surat Ketetapan No. 001/BOD-

CEO/SK/072015 pada tanggal 27 Juli 2015, Entitas Induk menetapkan Peter Chayson sebagai Sekretaris Entitas Induk.

Based on the Letter of Decree No. 001/BOD-CEO/SK/072015 dated on July 27, 2015, the Company assigned Peter Chayson as the Company’s Corporate Secretary.

Berdasarkan Surat Ketetapan No. 002/BOD-

CEO/SK/072015 tanggal 27 Juli 2015, Entitas Induk menetapkan Sumianty sebagai Kepala Unit Audit Internal.

Based on the Letter of Decree No. 002/BOD-CEO/SK/072015 dated on July 27, 2015, the Company assigned Sumianty as the Head of Internal Audit Unit.

Berdasarkan Surat Ketetapan No. 001/BOC/SK/

072015 pada tanggal 27 Juli 2015, Entitas Induk menetapkan anggota komite audit Entitas Induk adalah sebagai berikut:

Based on the Letter of Decree No. 001/BOC/SK/ 072015 dated on July 27, 2015, the Company assigned the members of the Company’s audit committee as follows:

Ketua Susanto Setiono Chairman Anggota Imam Supeno Djojokusumo Member Anggota Siswantoro Member

Berdasarkan Surat Ketetapan No. 003/BOC/SK/

072015 pada tanggal 27 Juli 2015, Entitas Induk menetapkan, anggota komite nominasi dan remunerasi Entitas Induk adalah sebagai berikut:

Based on the Letter of Decree No. 003/BOC/SK/072015 dated on July 27, 2015, the Company assigned the members of the Company’s nomination and remuneration committee as follows:

Ketua Alfonso Djakaria Rahardja Chairman Anggota Adjie Rustam Ramdja Member Anggota Susanto Setiono Member

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 31 Desember

2016, Grup memiliki 6.069 dan 5.907 karyawan (tidak diaudit).

On December 31, 2017 and December 31, 2016, the Group have a total of 6,069 and 5,907 employees, respectively (unaudited).

The original financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

17

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

e. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian e. Completion of the Consolidated Financial Statements

Manajemen Entitas Induk, yang diwakili oleh Harry

Sanusi, Presiden Direktur, dan Peter Chayson, Direktur, bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan oleh manajemen Entitas Induk pada tanggal 20 Maret 2018.

The management of the Company, represented by Harry Sanusi, President Director, and Peter Chayson, Director, is responsible for the preparation and presentation of these consolidated financial statements which were completed and authorized by the Company’s management for issue on March 20, 2018.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Konsolidasian a. Basis of Preparation of the Consolidated

Financial Statements

Laporan keuangan konsolidasian PT Kino Indonesia Tbk dan entitas anak disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK”) serta peraturan regulator pasar modal untuk entitas yang berada di bawah pengawasannya.

The consolidated financial statements of PT Kino Indonesia Tbk and subsidiaries have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and Interpretations of Statement of Financial Accounting Standard (“ISAK”) issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (“DSAK”) and regulations of capital market regulator for entities under its supervision.

Efektif 1 Januari 2017, Grup menerapkan

Amandemen PSAK No. 1 (2015), “Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan”.

Effective January 1, 2017, the Group adopted Amendments to PSAK No. 1 (2015), “Presentation of Financial Statements: Disclosure Initiatives”.

Amandemen ini, diantara lain, memberikan klarifikasi

terkait penerapan persyaratan materialitas, fleksibilitas urutan sistematis catatan atas laporan keuangan dan pengidentifikasian kebijakan akuntansi signifikan.

The amendment, among others, provides clarification regarding the application of materiality requirements, the flexibility of the systematical order of the notes for financial statements, and identification of significant accounting policies.

Penerapan Amandemen PSAK No. 1 (2015) tidak

memiliki pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.

The adoption of Amendments to PSAK No. 1 (2015) has no significant impact on the consolidated financial statements.

Laporan keuangan konsolidasian disusun

berdasarkan PSAK No. 1 (2015), “Penyajian Laporan Keuangan”.

The consolidated financial statements have been prepared in accordance with PSAK No. 1 (2015), “Presentation of Financial Statements”.

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam

penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, kecuali bagi penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait atas laporan keuangan, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2017.

The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those made in the preparation of the Group’s consolidated financial statements for the year ended December 31, 2016, except for the adoption of several amended SAKs. As disclosed further in the relevant succeeding Notes, several amended and published accounting standards were adopted effective January 1, 2017.

The original financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Konsolidasian (lanjutan) a. Basis of Preparation of the Consolidated

Financial Statements (continued)

Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, disusun berdasarkan dasar akrual dengan menggunakan konsep harga perolehan, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

The consolidated financial statements, except for the consolidated statement of cash flows, have been prepared on the accrual basis using the historical cost basis of accounting, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies for those accounts.

Grup menerapkan PSAK No. 2 (Revisi 2009),

“Laporan Arus Kas”. The Group applied PSAK No. 2 (Revised 2009),

“Statement of Cash Flows”.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statement of cash flow is prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing, and financing activities.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam

penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Grup.

The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah, which is the functional currency of the Group.

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai

dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan di Catatan 3.

The preparation of consolidated financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates. It also requires management to exercise its judgement in the process of applying the Group’s accounting policies. The areas involving a higher degree of judgement or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the consolidated financial statements are disclosed in Note 3.

b. Prinsip - prinsip Konsolidasian b. Principles of Consolidation

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan

keuangan konsolidasian Entitas Induk dan entitas-entitas yang dikendalikan secara langsung ataupun tidak langsung oleh Entitas Induk.

The consolidated financial statements incorporate the consolidated financial statements of the Company and entities in which the Company has the ability to directly or indirectly exercise control.

Laporan keuangan Entitas Anak disusun dengan

periode pelaporan yang sama dengan Entitas Induk. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh Grup, kecuali dinyatakan lain.

The financial statements of the Subsidiaries are prepared for the same reporting period as the Parent Company. The accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements have been consistently applied by the Group, unless otherwise stated.

Entitas-entitas Anak dikonsolidasi secara penuh

sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Entitas Induk memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Entitas Induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Entitas Induk memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas-entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas.

Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisition, being the date on which the company obtains control, and continue to be consolidated until the date when such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through subsidiaries, more than half of the voting power of an entity.

Transaksi antar perusahaan, saldo dan keuntungan

antar entitas Grup yang belum direalisasi dieliminasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi. Kebijakan akuntansi Entitas Anak diubah jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan akuntansi yang diadopsi Grup.

Inter-company transactions, balances and unrealized gains on transactions between Group companies are eliminated. Unrealized losses are also eliminated. Accounting policies of subsidiaries have been changed where necessary to ensure consistency with the policies adopted by the Group.

The original financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

b. Prinsip - prinsip Konsolidasian (lanjutan) b. Principles of Consolidation (continued)

Secara spesifik, Grup mengendalikan investee jika

dan hanya jika Grup memiliki seluruh hal berikut ini: Specifically, the Group controls an investee if and

only if the Group has:

1. kekuasaan atas investee (misal, hak yang ada memberikan kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan investee);

1. power over the investee (i.e., existing rights that give it the current ability to direct the relevant activities of the investee);

2. eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan

2. is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the investee; and

3. kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil Grup.

3. the ability to use its power to affect its returns.

Ketika Entitas Induk memiliki kurang dari hak suara

mayoritas, Entitas Induk dapat mempertimbangkan semua fakta dan keadaan yang relevan dalam menilai apakah memiliki kekuasaan atas investee tersebut:

When the Company has less than a majority of the voting, the Company considers all relevant facts and circumstances in assessing whether it has power over an investee, including:

1. Pengaturan kontraktual dengan pemilik hak suara yang lain.

1. The contractual arrangement with the other vote holders of the investee.

2. Hak yang timbul dari pengaturan kontraktual lain.

2. Rights arising from other contractual arrangements.

3. Hak suara dan hak suara potensial Entitas Induk.

3. The Company’s voting rights and potential voting rights.

Entitas Induk menilai kembali apakah investor

mengendalikan investee jika fakta dan keadaan mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian. Konsolidasi atas Entitas Anak dimulai ketika Entitas Induk memiliki pengendalian atas Entitas Anak dan berhenti ketika Entitas Induk kehilangan pengendalian atas Entitas Anak. Aset, liabilitas, penghasilan dan beban atas Entitas Anak yang diakuisisi atau dilepas selama periode termasuk dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dari tanggal Entitas Induk memperoleh pengendalian sampai dengan tanggal Entitas Induk menghentikan pengendalian atas Entitas Anak.

The Company re-assesses whether or not it controls an investee if facts and circumstances indicate that there are changes to one or more of the three elements of control. Consolidation of a Subsidiary begins when the Company obtains control over the Subsidiary and ceases when the Company loses control of the Subsidiary. Assets, liabilities, income and expenses of a Subsidiary acquired or disposed of during the period are included in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income from the date the Company gains control until the date the Company ceases to control the Subsidiary.

Laba atau rugi dan setiap komponen atas

penghasilan komprehensif lain diatribusikan pada pemegang saham Entitas Induk dan pada kepentingan non-pengendali (“KNP”), walaupun hasil di kepentingan non-pengendali mempunyai saldo defisit.

Profit or loss and each component of other comprehensive income (OCI) are attributed to the equity holders of the Company and to the non-controlling interest (“NCI”), even if this results in the NCI having a deficit balance.

Bila diperlukan, penyesuaian dilakukan pada laporan

keuangan Entitas Anak agar kebijakan akuntansinya sesuai dengan kebijakan akuntansi Entitas Induk. Semua aset dan liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban dan arus kas berkaitan dengan transaksi antar anggota Entitas Induk dan Entitas Anak akan dieliminasi secara penuh dalam proses konsolidasi.

When necessary, adjustments are made to the financial statements of Subsidiaries to bring their accounting policies in line with the Company’s accounting policies. All intragroup assets and liabilities, equity, income, expenses and cash flows relating to transactions between the Company and its Subsidiary are eliminated in full on consolidation.

The original financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Prinsip - prinsip Konsolidasian (lanjutan) b. Principles of Consolidation (continued)

Transaksi dengan kepentingan non-pengendali yang

tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian merupakan transaksi ekuitas. Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan non-pengendali disesuaikan dengan nilai wajar imbalan yang diberikan dan diterima diakui secara langsung dalam ekuitas sebagai akun “Selisih atas Transaksi dengan Pihak Non-pengendali”.

Transactions with NCI that do not result in loss of control are accounted for as equity transactions. The Company shall recognize directly in equity any difference between the amount by which the non-controlling interests are adjusted and the fair value of the consideration paid or received, and attribute it to the owners of the parent, recorded as “Differences in Value of Transactions with Non-Controlling Interest”.

Perubahan kepemilikan di Entitas Anak, tanpa

kehilangan pengendalian, dihitung sebagai transaksi ekuitas. Jika Entitas Induk kehilangan pengendalian atas Entitas Anak, maka Entitas Induk:

A change in the ownership interest of a Subsidiary, without a loss of control, is accounted for as an equity transaction. If the Company loses control over a Subsidiary, it:

a. menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap

goodwill) dan liabilitas Entitas Anak; a. derecognizes the assets (including goodwill)

and liabilities of the Subsidiary; b. menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap

kepentingan non-pengendali; b. derecognizes the carrying amount of any non-

controlling interest; c. menghentikan pengakuan akumulasi selisih

penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; c. derecognize the cumulative translation

differences, recorded in equity, if any; d. mengakui nilai wajar pembayaran yang

diterima; d. recognize the fair value of the consideration

received; e. mengakui setiap sisa investasi pada nilai

wajarnya; e. recognize the fair value of any investment

retained; f. mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan

sebagai keuntungan atau kerugian sebagai laba rugi; dan

f. recognize any surplus or deficit in profit or loss; and

g. mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai penghasilan komprehensif lain ke laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.

g. reclassify the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.

Kepentingan non-pengendali mencerminkan bagian

atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung kepada Entitas Induk, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan dalam ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk.

Non-controlling interest represents the portion of the profit or loss and net assets of the Subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the owners of the Company.

c. Kas dan Setara Kas dan Deposito yang Dibatasi

Penggunaannya c. Cash and Cash Equivalents and Restricted

Deposits

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman, serta tidak dibatasi penggunaannya.

Cash and cash equivalents consists of cash, banks and time deposits with a maturity of three months or less that are not being used as collateral of loan, and are not restricted for use.

Deposito yang dibatasi penggunaannya merupakan

deposito berjangka dengan jatuh tempo lebih dari 3 bulan sejak tanggal penempatan dan digunakan sebagai jaminan serta dibatasi penggunaannya.

Restricted deposits represent time deposits with maturities of more than 3 months from the date of placement, which are used as collateral and are restricted in use.

The original financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi d. Transaction with Related Parties

Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang

terkait dengan Grup: A related party is a person or entity that is related to

the Group:

a. Orang atau anggota keluarga dekatnya yang mempunyai relasi dengan Grup jika orang tersebut:

a. A person or a close member of that person's family is related to the Group if that person:

(i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Grup;

(i) has control or joint control over the Group;

(ii) memiliki pengaruh signifikan atas Grup; atau

(ii) has significant influence over the Group; or,

(iii) personil manajemen kunci Grup atau entitas induk Grup.

(iii) is a member of the key management personnel of the Group or of a parent of the Group.

b. Suatu entitas berelasi dengan Grup jika memenuhi salah satu hal berikut:

b. An entity is related to the Group if any of the following conditions applies:

(i) entitas dan Grup adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya).

(i) the entity and the Group are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).

(ii) satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

(ii) one entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).

(iii) kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.

(iii) both entities are joint ventures of the same third party.

(iv) satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.

(iv) one entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.

(v) entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan Grup.

(v) the entity is a post-employment defined benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the Group.

(vi) entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf a).

(vi) the entity is controlled or jointly controlled by a person identified in a).

(vii) orang yang diidentifikasi dalam huruf a) 1) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

(vii) a person identified in a) 1) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).

(viii) Entitas, atau anggota dari kelompok yang mana entitas merupakan bagian dari kelompok tersebut, menyediakan jasa personil manajemen kunci kepada Grup atau kepada entitas induk dari Grup.

(viii) the entity, or any member of a group of which it is a part, provides key management personnel services to the Group or to the parent of the Group.

Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak. Beberapa persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan persyaratan yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.

The transactions are made based on terms agreed by the parties. Such terms may not be the same as those of the transactions between unrelated parties.

Seluruh transaksi dan saldo dengan pihak-pihak

berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.

All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes herein.

The original financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

22

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Persediaan e. Inventories

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih

rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih. Biaya perolehan persediaan Grup ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata. Nilai realisasi bersih ditentukan berdasarkan taksiran harga jual dalam kegiatan usaha biasa setelah dikurangi dengan taksiran beban yang diperlukan untuk menyelesaikan dan menjual persediaan tersebut.

Inventories are valued at lower of cost or net realizable value. The cost of the Group’s inventories is determined using weighted average method. Net realizable value are determined based on the estimated selling price in the ordinary course of business less estimated costs necessary to complete and sell the inventories.

Penyisihan untuk penurunan nilai dan persediaan

usang, jika ada, ditentukan berdasarkan penelaahan atas kondisi persediaan pada akhir periode untuk menyesuaikan nilai persediaan ke nilai realisasi bersih.

Allowance for impairment and obsolescence of inventories, if any, is determined based on a review of the condition of inventories at the end of period to adjust the carrying value of inventories to net realizable value.

f. Beban Dibayar di Muka f. Prepaid Expenses

Beban dibayar di muka diamortisasi selama manfaat

masing-masing beban dengan menggunakan metode garis lurus dan dibebankan selama umur manfaatnya. Bagian jangka panjang dari beban dibayar di muka dicatat dalam akun “Beban dibayar di muka - setelah dikurangi bagian lancar” sebagai bagian aset tidak lancar pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

Prepaid expenses are amortized over the periods benefited of each expense using the straight-line method and charged to operations over the useful lives. The long-term prepaid expenses are recorded in “Prepaid expenses - net of current portion" as part of non-current assets in the consolidated statement of financial position.

g. Aset Tetap g. Fixed Assets

Tanah disajikan sebesar nilai wajar, berdasarkan

penilaian yang dilakukan oleh penilai independen eksternal yang telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Penilaian atas aset tersebut dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa nilai wajar aset yang direvaluasi tidak berbeda secara material dengan jumlah tercatatnya.

Land are shown at fair value, based on valuations performed by external independent valuers which are registered with Financial Services Authority (OJK). Valuations are performed with sufficient regularity to ensure that the fair value of a revalued asset does not differ materially from its carrying amount.

Kenaikan yang berasal dari revaluasi tanah langsung

dikreditkan ke akun ‟Surplus revaluasi aset tetap” pada pendapatan komprehensif lain, kecuali sebelumnya penurunan revaluasi atas aset yang sama pernah diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, dalam hal ini kenaikan revaluasi sehingga sebesar penurunan nilai aset akibat revaluasi tersebut, dikreditkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Penurunan jumlah tercatat yang berasal dari revaluasi tanah dan bangunan dibebankan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian apabila penurunan tersebut melebihi saldo surplus revaluasi aset yang bersangkutan, jika ada.

Any revaluation increase arising on the revaluation of land is credited to the “Revaluation surplus on fixed assets” account in other comprehensive income, except to the extent that it reverses a revaluation decrease, for the same asset which was previously recognized in consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income, in which case the increase is credited to consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income to the extent of the decrease previously charged. A decrease in carrying amount arising on the revaluation of such land and buildings is charged to consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income to the extent that it exceeds the balance, if any, held in the properties revaluation reserve relating to a previous revaluation of such fixed assets.

The original financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

g. Aset Tetap (lanjutan) g. Fixed Assets (continued)

Aset tetap lainnya dinyatakan sebesar biaya

perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya perbaikan dan pemeliharaan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat terjadinya.

Other fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and any impairment loss. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when the cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the assets as a replacement if the recognition criteria are met. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income as incurred.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode

garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the fixed assets as follows:

Tahun/ Years Bangunan 10 - 40 Buildings Kendaraan 4 - 8 Vehicles Peralatan 3 - 8 Equipments Mesin 4 - 20 Machineries

Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah

diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tanah. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaharuan legal hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.

Costs associated with the acquisition of legal right of land when the land was first acquired are recognized as part of the cost of land. Costs associated with the extension or renewal of legal right of land are recognized as an intangible asset and amortized over the legal life of the land rights or economic life of the land, whichever is shorter.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya

pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaannya. Saat aset dijual atau dilepaskan, harga perolehan, akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai dikeluarkan dari akun. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada periode aset tersebut dihentikan pengakuannya.

The carrying value of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. When assets are sold or retired, the cost, accumulated depreciation and any impairment loss are eliminated from the accounts. Any gain or loss arising from derecognition of fixed assets is included in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income in the period the item is derecognized.

Biaya konstruksi aset tetap dikapitalisasi sebagai

aset dalam penyelesaian. Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan, yaitu pada saat aset tersebut berada pada lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen.

The costs of the construction of fixed assets are capitalized as construction in progress. Depreciation of an asset begins when it is available for use, such as when it is in the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by management.

The original financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

24

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

g. Aset Tetap (lanjutan) g. Fixed Assets (continued)

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan

pada laba atau rugi pada saat terjadinya. Beban pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi kepada jumlah tercatat aset tetap terkait bila besar kemungkinan bagi Grup manfaat ekonomi masa depan menjadi lebih besar dari standar kinerja awal yang ditetapkan sebelumnya dan disusutkan sepanjang sisa manfaat aset tetap terkait.

Repair and maintenance expenses are taken to the profit or loss when these are incurred. The cost of major renovation and restoration is included in the carrying amount of the related fixed assets when it is probable that future economic benefits in excess of the originally assessed standard of performance of the existing asset will flow to the Group, and is depreciated over the remaining useful lives of the related assets.

Nilai residu, estimasi masa manfaat dan metode

penyusutan direview dan disesuaikan, setiap akhir periode, bila diperlukan.

The residual values, estimated useful lives, and depreciation method are reviewed and adjusted, at the end of each period, if necessary.

h. Investasi Pada Entitas Asosiasi h. Investment in Associates

Investasi Grup pada Entitas Asosiasi dicatat dengan

mengunakan metode ekuitas. Entitas Asosiasi adalah entitas dimana Grup mempunyai pengaruh signifikan. Dalam metode ekuitas, biaya investasi ditambah atau dikurangi dengan bagian Grup atas laba atau rugi bersih, dan dividen yang diterima dari investee sejak tanggal perolehan.

The Group’s investment in Associates is accounted for using the equity method. An Associates is an entity in which the Group has significant influence. Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Group’s share in net earnings or losses of, and dividends received from the investee since the date of acquisition.

Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain

konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi dari Entitas Asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Grup mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika berkaitan, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi antara Grup dengan Entitas Asosiasi dieliminasi sebesar kepentingan Grup pada Entitas Asosiasi.

The consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income reflects the results of operations of the Associates. If there has been a change recognized directly in the equity of the Associates, the Company recognizes its share of any such changes and discloses this, when applicable, in the statement of changes in equity. Unrealized gains or losses resulting from transactions between the Company and the Associates are eliminated to the extent of the Company’s interest in the associates.

Bagian laba Entitas Asosiasi ditampilkan pada

laporan laba atau rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, yang merupakan laba yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham Entitas Asosiasi dan merupakan laba setelah pajak kepentingan non-pengendali di Entitas Anak dari entitas asosiasi.

The share of profit of an Associates is shown on the the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income, this is the profit attributable to equity holders of the Associates and therefore is profit after tax NCI in the Subsidiaries of the Associates.

Laporan keuangan Entitas Asosiasi disusun dengan

mengunakan periode pelaporan yang sama dengan Grup. Bila diperlukan, penyesuaian dilakukan untuk menjadikan kebijakan akuntansi sama dengan kebijakan Grup.

The financial statements of the Associates are prepared on the same reporting period as the Group. When necessary, adjustments are made to bring the accounting policies in line with those of the Group.

Grup menentukan apakah perlu untuk mengakui

tambahan penurunan nilai atas investasi Grup pada Entitas Asosiasi. Grup menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi pada Entitas Asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Grup menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi pada Entitas Asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

The Group determines whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on the Group’s investment in its Associates. The Group determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the Associates is impaired. If this is the case, the Group calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the investment in Associates and its carrying value, and recognizes the amount in consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.

The original financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

25

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

h. Investasi Pada Entitas Asosiasi (lanjutan) h. Investment in Associates (continued)

Jika bagian Grup atas rugi Entitas Asosiasi sama

dengan atau melebihi kepentingannya pada Entitas Asosiasi, maka Grup menghentikan pengakuan bagiannya atas rugi lebih lanjut. Kepentingan pada Entitas Asosiasi adalah jumlah tercatat investasi pada entitas asosiasi dengan metode ekuitas ditambah dengan setiap kepentingan jangka panjang yang secara substansi, membentuk bagian investasi neto investor pada entitas asosiasi.

If the Group’s share of losses of an Associates equals or exceeds its interest in the associate, the Group discontinue to recognize its share of further losses. The interest in an Associates is the carrying amount of the investment in the associate under the equity method together with any long - term interest that substantially, form part of the investor’s net investment in the Associates.

Ketika kehilangan pengaruh yang signifikan terhadap

Entitas Asosiasi, Grup mengukur dan mengakui setiap investasi yang tersisa pada nilai wajar. Selisih antara nilai tercatat Entitas Asosiasi setelah hilangnya pengaruh signifikan dan nilai wajar dari investasi yang tersisa dan hasil dari penjualan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

Upon loss of significant influence over the Associates, the Group measures and recognizes any remaining investment at its fair value. Any difference between the carrying amount of the Associates upon loss of significant influence and the fair value of the remaining investment and proceeds from disposal is recognized in consolidated statement profit or loss and other comprehensive income.

i. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan i. Impairment of Non-financial Assets

Grup menerapkan PSAK No. 48 (Revisi 2014)

“Penurunan Nilai Aset”. The Group adopted PSAK No. 48 (Revised 2014)

“Impairment of Assets”.

Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Grup membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.

The Group assesses at each reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when impairment testing for an asset is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.

Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset

individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya.

An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or Cash Generating Units’ (CGU) fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. If the carrying amount of an asset exceed its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount.

Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar terkini atas nilai waktu dari uang dan risiko spesifik dari aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia.

In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available.

Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikasi nilai wajar yang tersedia.

If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used by the Group to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.

Kerugian penurunan nilai dari operasi yang

dilanjutkan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sesuai dengan kategori beban yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.

Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.

The original financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

26

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

i. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan (lanjutan) i. Impairment of Non-financial Assets (continued)

Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode

pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk suatu aset mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.

An assessment is made at each reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated.

Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.

A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the asset does not exceed its recoverable amount, nor exceeds the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.

j. Imbalan Kerja Karyawan j. Employee Benefits

Grup mengakui kewajiban imbalan pasca kerja yang

tidak didanai sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003, tanggal 25 Maret 2003. Beban pensiun berdasarkan program dana pensiun manfaat pasti Grup ditentukan melalui perhitungan aktuaria secara periodik dengan menggunakan metode Projected Unit Credit dan menerapkan asumsi atas tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji, usia pensiun normal dan tingkat mortalitas.

The Group recognized unfunded employee benefits liability in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (the “Labor Law”). Pension costs under the Group’s defined benefit pension plans are determined by periodic actuarial calculation using the Projected Unit Credit method and applying the assumptions on discount rate, salary increase rate, normal retirement age, and mortality rate.

Grup harus menyediakan program pensiun dengan

imbalan minimal tertentu sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Program pensiun Grup berdasarkan perhitungan imbalan pensiun yang dilakukan oleh aktuaris menunjukkan bahwa perkiraan imbalan yang disediakan oleh program pensiun Grup akan melebihi imbalan pensiun minimal yang ditentukan oleh Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003.

The Group is required to provide a minimum amount of pension benefits in accordance with Labor Law No. 13/2003. The Group’s pension plan based on the calculation of the benefit obligation made by the actuaries provides that the expected benefits under the Group’s pension plan will exceed the minimum requirements of the Labor Law No. 13/2003.

Seluruh pengukuran kembali, terdiri atas keuntungan

dan kerugian aktuarial dan hasil atas aset program (tidak termasuk bunga bersih) diakui langsung melalui penghasilan komprehensif lainnya dengan tujuan agar aset atau liabilitas program neto diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian untuk mencerminkan nilai penuh dari defisit dan surplus dana pensiun. Pengukuran kembali tidak direklasifikasi ke laba atau rugi pada periode berikutnya.

All remeasurements, comprising of actuarial gains and losses, and the return of plan assets (excluding net interest) are recognized immediately through other comprehensive income in order for the net pension asset or liability recognized in the consolidated statement of financial position to reflect the full value of the plan deficit and surplus. Remeasurements are not reclassified to profit or loss in subsequent periods.

The original financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

27

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

j. Imbalan Kerja Karyawan (lanjutan) j. Employee Benefits (continued)

Seluruh biaya jasa lalu diakui pada saat yang lebih

dulu antara ketika amandemen/kurtailmen terjadi atau ketika biaya restrukturisasi atau pemutusan hubungan kerja diakui. Sebagai akibatnya, biaya jasa lalu yang belum vested tidak lagi dapat ditangguhkan dan diakui selama periode vesting masa depan.

All past service costs are recognized at the earlier of when the amendment or curtailment occurs and when the related restructuring or termination costs are recognized. As a result, unvested past service costs can no longer be deferred and recognized over the future vesting period.

Beban bunga dan pengembalian aset dana pensiun

yang diharapkan sebagaimana digunakan dalam PSAK No. 24 (Revisi 2013) versi sebelumnya digantikan dengan beban bunga - neto, yang dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto untuk mengukur kewajiban manfaat pasti - neto atau aset pada saat awal dari tiap periode pelaporan tahunan.

The interest cost and expected return on plan assets used in the previous version of PSAK No. 24 (Revised 2013) are replaced with a net-interest amount, which is calculated by applying the discount rate to the net defined benefit liability or asset at the beginning of each annual reporting period.

.

k. Pengakuan Pendapatan dan Beban k. Revenue and Expense Recognition

Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat

ekonomi akan diperoleh Grup dan jumlahnya dapat diukur secara handal.

Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured.

Pendapatan dari penjualan yang timbul dari

pengiriman fisik produk-produk Grup diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telah berpindah kepada pembeli, yang pada umumnya terjadi pada saat yang bersamaan dengan pengiriman dan penerimaan barang.

Revenue from sales arising from physical delivery of the Group’s products is recognized when the significant risks and rewards of ownership of the goods have passed to the buyer, which generally coincide with their delivery and acceptance.

Pendapatan bunga yang timbul dari bank dan

deposito yang dimiliki oleh Grup diakui pada saat terjadinya.

Interest income arising from the banks, and deposits held by the Group are recognized when earned.

Beban diakui pada saat terjadinya (dasar akrual). Expenses are recognized when incurred (accrual

basis).

l. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing l. Foreign Currency Transactions and Balances

Grup menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”.

The Group applied PSAK No. 10 (Revised 2010), “The Effect of Changes in Exchange Rates Currencies”.

Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam

mata uang fungsional berdasarkan nilai tukar yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.

Transactions involving foreign currencies are recorded in the functional currency at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At consolidated statement of financial position date, monetary assets and liabilites denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the prevailing exchange rates at such date and the resulting gains or losses are credited or charged to current operations.

The original financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

28

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

l. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing

(lanjutan) l. Foreign Currency Transactions and Balances

(continued)

Akun KCM, KCP, KVC dan KINT, merupakan Entitas Anak di luar negeri, dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah yang berlaku pada tanggal laporan keuangan untuk akun posisi keuangan dan kurs rata-rata selama periode berjalan untuk akun laba rugi. Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan KCM, KCP, KVC dan KINT disajikan sebagai bagian dari “Penghasilan komprehensif lain” pada bagian ekuitas dari laporan posisi keuangan konsolidasian.

The account of KCM, KCP, KVC and KINT, foreign Subsidiaries, was translated into Rupiah amounts at the middle rates of exchange prevailing at statement of financial position date for financial position accounts and the average rates during the period for profit or loss accounts. The resulting difference arising from the translations of the financial statements of KCM, KCP, KVC and KINT are presented as “Other comprehensive income” under the equity section of the consolidated statement of financial position.

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, nilai

tukar yang digunakan adalah sebagai berikut, yang dihitung berdasarkan rata-rata kurs beli dan jual dari kurs transaksi Bank Indonesia pada tanggal tersebut:

As of December 31, 2017 and 2016, the exchange rate used is as follows, which is calculated based on the average buying and selling rate of Bank Indonesia transaction rate on that date:

2017 2016

Euro/Euro (EUR) 16.174 14.162 Dolar Amerika Serikat/United States Dollar (USD) 13.548 13.436 Dolar Singapura/Singapore Dollar (SGD) 10.134 9.299 Ringgit Malaysia/Malaysian Ringgit (MYR) 3.335 2.996 Peso Filipina/Philippines Peso (PHP) 271 271 Dong Vietnam/Vietnam Dong (VND) 0,60 0,59

m. Sewa m. Lease

Grup mengklasifikasikan sewa berdasarkan sejauh

mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewa pembiayaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi dari pada bentuk kontraknya.

The Group classifies leases based on the extent to which risks and rewards incidental to the ownership of a leased asset are vested upon the lessor or the lessee, and the substance of the transaction rather than the form of the contract.

Sewa Pembiayaan - sebagai Lessee Finance Lease - as Lessee

Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa

pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansi seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan. Sewa tersebut dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas, sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan langsung ke laba atau rugi tahun berjalan.

A lease is classified as a finance lease if it transfers substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased assets. Such leases are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased property or, if lower, at the present value of minimum lease payments. Lease payments are apportioned between the finance charges and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of liability. Finance cost are charged directly to current profit or loss.

The original financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

29

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

m. Sewa (lanjutan) m. Lease (continued)

Sewa Pembiayaan - sebagai Lessee (lanjutan) Finance Lease - as Lessee (continued)

Jika terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee

akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewaan disusutkan selama estimasi masa manfaat aset tersebut. Jika tidak terdapat kepastian tersebut, maka aset sewaan disusutkan selama periode yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan atau masa sewa. Laba atau rugi yang timbul dari transaksi jual dan sewa-balik kembali ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa sewa.

If there is reasonable certainty that the lessee will obtain ownership by the end of the lease term, the leased asset is depreciated over the estimated useful lives of the assets. Capitalized leased assets are depreciated over the shorter of the estimated useful lives of the asset or the lease term, if there is no reasonable certainty that the Group will obtain ownership by the end of the lease term. Any excess of sales proceeds over the carrying amount of an asset in a sale-and-leaseback transaction is deferred and amortized over the lease term.

Sewa Operasi - sebagai Lessee Operating Lease - as Lessee

Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi

jika sewa tidak mengalihkan secara substansi seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Dengan demikian, pembayaran sewa diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa.

A lease is classified as an operating lease if it does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased asset. Accordingly, the related lease payments are recognized as expense on a straight-line basis over the lease term.

n. Perpajakan n. Taxation

Beban pajak terdiri dari pajak kini dan tangguhan.

Beban pajak diakui dalam laba atau rugi kecuali untuk transaksi yang berhubungan dengan transaksi diakui langsung ke ekuitas, dalam hal ini diakui sebagai penghasilan komprehensif lainnya.

Income tax expense comprises current and deferred tax. Income tax expense is recognized in profit or loss except to the extent that it relates to items recognized directly in equity, in which case it is recognized in other comprehensive income.

Pajak Kini Current Tax

Beban pajak kini dihitung dengan menggunakan tarif

pajak yang berlaku pada tanggal pelaporan keuangan konsolidasian, dan ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang dilaporkan di Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) sehubungan dengan situasi dimana aturan pajak yang berlaku membutuhkan interpretasi. Jika perlu, manajemen menentukan provisi berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak.

Current tax expense is calculated using tax rates that have been enacted or substantively enacted at the consolidated reporting date, and is provided based on the estimated taxable income for the year. Management periodically evaluates positions taken in Annual Tax Return with respect to situations in which applicable tax regulation is subject to interpretation. It establishes provision where appropriate on the basis of amounts expected to be paid to the tax authorities.

The original financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

30

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Perpajakan (lanjutan) n. Taxation (continued)

Pajak Tangguhan Deferred Tax

Pajak tangguhan diukur dengan metode liabilitas

atas beda waktu pada tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak untuk aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dengan beberapa pengecualian. Aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba kena pajak pada masa mendatang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer dan rugi fiskal.

Deferred tax is provided using the liability method on temporary differences at the reporting date between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences with certain exceptions. Deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and tax losses carry-forward to the extent that it is probable that taxable income will be available in future years against which the deductible temporary differences and tax losses carry-forward can be utilized.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang

pada akhir periode pelaporan, dan mengurangi jumlah tercatat jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan. Aset pajak tangguhan yang belum diakui dinilai kembali pada setiap akhir periode pelaporan dan diakui sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak mendatang akan memungkinkan aset pajak tangguhan tersedia untuk dipulihkan.

The carrying amount of a deferred tax asset is reviewed at each reporting date and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the benefit of that deferred tax asset to be utilized. Unrecognized deferred tax assets are reassessed at each reporting date and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable income will allow the deferred tax assets to be recovered.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung

berdasarkan tarif yang akan dikenakan pada periode saat aset direalisasikan atau liabilitas tersebut diselesaikan, berdasarkan undang-undang pajak yang berlaku atau berlaku secara substantif pada akhir periode laporan keuangan. Pengaruh pajak terkait dengan penyisihan dan/atau pemulihan semua perbedaan temporer selama tahun berjalan, termasuk pengaruh perubahan tarif pajak, untuk transaksi- transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax laws that have been enacted or substantively enacted at the end of reporting period. The related tax effects of the provisions for and/or reversals of all temporary differences during the year, including the effect of change in tax rates, are credited or charged to current period operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan secara

saling hapus saat hak yang dapat dipaksakan secara hukum ada untuk saling hapus aset pajak kini dan liabilitas pajak kini, atau aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan berkaitan dengan entitas kena pajak yang sama, atau Grup bermaksud untuk menyelesaikan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.

Deferred tax assets and liabilities are offset when a legally enforceable right exists to offset current tax assets against current tax liabilities, or the deferred tax assets and the deferred tax liabilities relate to the same taxable entity, or the Group intend to settle its current assets and liabilities on a net basis.

The original financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

31

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

o. Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan

Pajak o. Accounting for Tax Amnesty Assets and

Liabilities

Grup menerapkan PSAK No. 70 (2016), “Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak”.

The Group applies PSAK No. 70 (2016), “Accounting for Tax Amnesty Assets and Liabilities”.

PSAK ini mengatur perlakuan akuntansi atas aset

dan liabilitas pengampunan pajak sesuai dengan Undang-Undang No. 11/2016 tentang Pengampunan Pajak (“UU Pengampunan Pajak”) yang berlaku efektif tanggal 1 Juli 2016.

This PSAK provides accounting treatment for assets and liabilities from Tax Amnesty in accordance with Law No. 11/2016 about Tax Amnesty ("Tax Amnesty Law") which became effective on July 1, 2016.

PSAK No. 70 memberikan pilihan kebijakan dalam

pengakuan awal aset atau liabilitas yang timbul dari pelaksanaan undang-undang pengampunan pajak, yaitu dengan mengikuti SAK yang relevan menurut sifat aset atau liabilitas yang diakui (PSAK No. 70 Par. 06) atau mengikuti ketentuan yang diatur dalam PSAK No. 70 paragraf 10 hingga 23 (Pendekatan Opsional). Keputusan yang dibuat oleh entitas harus konsisten untuk semua aset dan liabilitas pengampunan pajak yang diakui.

PSAK No. 70 provides options in the initial recognition of the assets or liabilities arising from the implementation of the Tax Amnesty Law, whether to follow the relevant existing SAK according to the nature of the assets or liabilities recognized (PSAK No. 70 Par. 06) or to follow the provisions stated in PSAK No. 70 paragraphs 10 to 23 (Optional Approach). The decision made by the entity must be consistent for all recognized tax amnesty assets and/or liabilities.

Aset pengampunan pajak diakui sebesar biaya

perolehan berdasarkan Surat Keterangan Pengampunan Pajak (SKPP). Liabilitas pengampunan pajak diakui sebesar kewajiban kontraktual untuk menyerahkan kas atau setara kas untuk menyelesaikan kewajiban yang berkaitan langsung dengan perolehan aset pengampunan pajak.

Tax amnesty assets are measured at acquisition cost based on Tax Amnesty Acknowledgement Letter (SKPP). Tax amnesty liabilities are measured at contractual obligation to deliver cash or cash equivalents to settle the obligations directly related to the acquisition of tax amnesty assets.

Grup mengakui selisih antara aset pengampunan

pajak dan liabilitas pengampunan pajak sebagai bagian dari tambahan modal disetor di ekuitas. Selisih tersebut tidak dapat diakui sebagai laba atau rugi direalisasi maupun direklasifikasi ke saldo laba.

The Group shall recognize the difference between assets and liabilities of tax amnesty as part of additional paid-in capital in equity. This difference shall not be recycled to profit or loss or reclassified to retained earnings subsequently.

Grup telah memilih untuk mengukur kembali aset

dan liabilitas pengampunan pajak berdasarkan nilai wajar sesuai dengan SAK pada tanggal Surat Keterangan Pengampunan Pajak. Selisih pengukuran kembali antara nilai wajar tersebut dengan biaya perolehan yang telah diakui sebelumnya, disesuaikan dalam saldo “Tambahan modal disetor”.

The Group has opted to remeasure its tax amnesty assets and liabilities to their fair value according to SAK on the date of the Tax Amnesty Acknowledgement Letter. The difference between the aforementioned fair values with the acquisition cost initially recognized is adjusted to “Additional paid-in capital”.

Setelah Grup melakukan pengukuran kembali aset

dan liabilitas pengampunan pajak pada nilai wajar sesuai SAK, Grup mereklasifikasi aset dan liabilitas pengampunan pajak tersebut ke dalam pos aset dan liabilitas serupa.

After the Group remeasured its tax amnesty assets and liabilities to its fair value according to SAK, the Group reclassified the tax amnesty assets and liabilities into similar line items of assets and liabilities.

p. Aset Takberwujud p. Intangible Assets

Aset takberwujud diukur sebesar nilai perolehan

pada pengakuan awal. Nilai perolehan aset takberwujud yang diperoleh dari kombinasi bisnis pada awalnya diakui sesuai nilai wajar pada tanggal akuisisi. Setelah pengakuan awal, aset takberwujud dicatat pada nilai perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai. Umur manfaat aset takberwujud dinilai apakah terbatas atau tidak terbatas.

Intangible asset is measured on initial recognition at cost. The cost of intangible asset acquired from business combinations is initially recognized at fair value as at the date of acquisition. Following initial recognition, intangible asset is carried at cost less any accumulated amortization and any accumulated impairment loss. The useful life of intangible asset is assessed to be either finite or indefinite.

The original financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

32

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Aset Takberwujud (lanjutan) p. Intangible Assets (continued)

Aset takberwujud dengan umur terbatas, yang

berupa lisensi perangkat lunak komputer, diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat ekonomi dan dievaluasi apabila terdapat indikator adanya penurunan nilai untuk aset takberwujud. Periode dan metode amortisasi untuk aset takberwujud dengan umur terbatas ditelaah setidaknya setiap akhir tahun keuangan. Estimasi umur manfaat lisensi perangkat lunak komputer Grup adalah 3-8 tahun.

Intangible asset with finite life, which comprise computer software licenses, is amortized using straight-line method over the economic useful life and assessed for impairment whenever there is an indication that the intangible asset may be impaired. The amortization period and the amortization method for an intangible asset with a finite useful life are reviewed at least at each financial year end. The estimated useful life of the Grup’s computer software licenses is 3-8 years.

Aset takberwujud dengan umur tidak terbatas, yang

berupa merek dagang (senilai Rp 73.511.341.092 pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016), tidak diamortisasi. Masa manfaat aset takberwujud dengan umur tidak terbatas ditinjau setiap tahun untuk menentukan apakah penilaian masa manfaat masih mendukung. Jika tidak, perubahan masa manfaat dari tidak terbatas menjadi terbatas diterapkan secara prospektif. Aset takberwujud dengan umur tidak terbatas diuji untuk penurunan nilai setiap tahun dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mungkin mengalami penurunan nilai.

Intangible asset with indefinite life, which comprise trademark (amounted Rp 73,511,341,092 as of December 31, 2017 and 2016), is not amortized. The useful life of an intangible asset with an indefinite useful life is reviewed annually to determine whether the useful life assessment continues to be supportable. If not, the change in useful life from indefinite to finite is made on a prospective basis. Intangible asset with indefinite life is tested for impairment annually and when circumstances indicate that the carrying amount may be impaired.

Aset takberwujud dicatat sebagai bagian dari “Aset

tidak lancar lainnya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan aset takberwujud diukur sebagai selisih antara hasil pelepasan neto dan nilai tercatat aset dan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya.

Intangible assets are recorded as part of “Other non-current assets” in the consolidated statement of financial position. Gains or losses arising from derecognition of an intangible asset is measured as the difference between the net disposal proceeds and the net carrying amount of the assets and are recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income when the asset is derecognized.

q. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan q. Financial Assets and Financial Liabilities

Klasifikasi Classification

i. Aset Keuangan i. Financial Assets

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset

keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual. Grup menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal, dan jika diperbolehkan dan sesuai, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir tahun keuangan.

Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held to maturity investments, or available for sale financial assets. The Group determines the classification of their financial assets at initial recognition, and if allowed and appropriate, re-evaluates the designation of such assets at each financial year end.

Aset keuangan Grup terdiri dari kas dan setara

kas, piutang usaha - neto, piutang lain-lain, deposito yang dibatasi penggunaannya dan aset tidak lancar lainnya (uang jaminan) yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang dan investasi jangka pendek yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

The Group’s financial assets consist of cash and cash equivalents, trade receivables - net, other receivables, restricted deposits and other non current assets (refundable deposits) which are classified as loans and receivables and short-term investments which are classified as financial assets at fair value through profit or loss.

The original financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

33

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

q. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

(lanjutan) q. Financial Assets and Financial Liabilities

(continued)

Klasifikasi (lanjutan) Classification (continued)

ii. Liabilitas Keuangan ii. Financial Liabilities

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi. Grup menentukan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.

Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss and financial liabilities measured at amortized cost, as appropriate. The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.

Liabilitas keuangan Grup terdiri dari utang bank

jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, beban masih harus dibayar, utang bank jangka panjang, utang pembiayaan konsumen dan utang sewa pembiayaan yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi.

The Group’s financial liabilities consist of short-term bank loans, trade payables, other payables, accrued expenses, long-term bank loans, consumer financing payables and finance lease payables which are classified as financial liabilities measured at amortized cost.

Pengakuan dan Pengukuran Recognition and Measurement

i. Aset Keuangan i. Financial Assets

Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar

nilai wajarnya dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset.

Financial assets are initially recognized at fair value in the case of investments not at fair value through profit or loss, plus transaction costs which are directly attributable. Measurement of financial assets after initial recognition depends on the classification of assets.

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah

aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Subsequent to initial recognition, such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method less impairment, except for those assets in which the interest calculation is not material. Gains or losses are recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income, when the financial assets are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar

melalui laba rugi Financial assets at fair value through profit or

loss

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

Financial assets at fair value through profit or loss includes financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.

The original financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

34

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

q. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

(lanjutan) q. Financial Assets and Financial Liabilities

(continued)

Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan) Recognition and Measurement (continued)

i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (lanjutan)

Financial assets at fair value through profit or loss (continued)

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai

kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi ditetapkan pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dengan perubahan nilai wajar diakui sebagai pendapatan keuangan atau biaya keuangan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near term. Derivative assets are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets at fair value through profit and loss are carried in the consolidated statement of financial position at fair value with changes in fair value recognized in finance income or finance costs in consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.

Grup mengevaluasi aset keuangan untuk

diperdagangkan, selain derivatif, untuk menentukan apakah niat untuk menjualnya dalam waktu dekat masih sesuai. Ketika Grup tidak mampu untuk memperdagangkan aset keuangan karena pasar tidak aktif dan niat manajemen untuk menjualnya di masa mendatang secara signifikan berubah, Grup dapat memilih untuk mereklasifikasi aset keuangan, dalam kondisi yang jarang terjadi.

The Group evaluated its financial assets held for trading, other than derivatives, to determine whether the intention to sell them in the near term is still appropriate. When the Group is unable to trade these financial assets due to inactive markets and management’s intention to sell them in the foreseeable future significantly changes, the Group may elect to reclassify these financial assets in rare circumstances.

Reklasifikasi ke pinjaman yang diberikan dan

piutang, tersedia untuk dijual atau dimiliki hingga jatuh tempo tergantung pada sifat aset tersebut. Evaluasi ini tidak mempengaruhi aset keuangan yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laba rugi menggunakan opsi nilai wajar pada saat penentuan.

The reclassification to loans and receivables, available for sale or held to maturity depends on the nature of the asset. This evaluation does not affect any financial assets designated at fair value through profit or loss using the fair value option at designation.

ii. Liabilitas Keuangan ii. Financial Liabilities

Liabilitas keuangan diakui pada awalnya

sebesar nilai wajar, dan dalam hal pinjaman dan utang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.

Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya

perolehan diamortisasi, selanjutnya setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Beban bunga diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian ketika liabilitas keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi.

Financial liabilities measured at amortized cost, subsequent after the initial recognition are measured at amortized cost, using the effective interest rate unless the discount effect is not material, then it is stated at cost. Interest expense is recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. Gains or losses are recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income when the financial liabilities is derecognized and through the amortization process.

The original financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

35

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

q. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

(lanjutan) q. Financial Assets and Financial Liabilities

(continued)

Saling Hapus Instrumen Keuangan Offsetting of Financial Instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.

Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and to settle the liabilities simultaneously.

Biaya Perolehan Diamortisasi dari Instrumen

Keuangan Amortized Cost of Financial Instruments

Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan

menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.

Penurunan Nilai Aset Keuangan Impairment of Financial Assets

Setiap akhir periode pelaporan, Grup mengevaluasi

apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

The Group assess at the end of each reporting period whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired and impairment losses have occured if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ‘loss event’) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.

i. Aset Keuangan Yang Dicatat Pada Biaya Perolehan Diamortisasi

i. Financial Assets Carried At Amortized Cost

Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya

perolehan diamortisasi, Grup pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai adanya penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual atau untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual terdapat bukti penurunan nilai secara kolektif.

For financial assets carried at amortized cost, the Group first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.

Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Grup memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.

If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the Group include the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment.

The original financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

36

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

q. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

(lanjutan) q. Financial Assets and Financial Liabilities

(continued)

Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan) Impairment of Financial Assets (continued)

i. Aset Keuangan Yang Dicatat Pada Biaya Perolehan Diamortisasi (lanjutan)

i. Financial Assets Carried At Amortized Cost (continued)

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian

penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini. Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi.

If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the assets carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial assets initial effective interest rate. If a loan and receivables have a variable interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in statement of profit or loss.

Ketika aset tidak tertagih, nilai tercatat atas aset

keuangan yang telah diturunkan nilainya dikurangi secara langsung atau jika ada suatu jumlah telah dibebankan ke akun cadangan penurunan nilai jumlah tersebut dihapusbukukan terhadap nilai tercatat aset keuangan tersebut.

When the asset becomes uncollectible, the carrying amount of the financial assets is reduced directly or if an amount was charged to the allowance account, the amounts charged to the allowance account are written off against the carrying value of the financial asset.

Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian

penurunan nilai berkurang dan penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan, sepanjang nilai tercatat aset tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laba rugi.

If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed to the extent that the carrying amount of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date by adjusting the allowance account. The amount of the reversal is recognized in profit of loss.

Penerimaan kemudian atas piutang yang telah

dihapusbukukan sebelumnya, jika pada periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun cadangan penurunan nilai, sedangkan jika setelah akhir periode pelaporan dikreditkan sebagai pendapatan operasional lainnya.

Subsequent recoveries of previously written off receivables, if in the current period, are credited to the allowance accounts, but if after the end of reporting period, are credited to other operating income.

The original financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

37

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

q. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

(lanjutan) q. Financial Assets and Financial Liabilities

(continued)

Penghentian Pengakuan Derecognition

i. Aset Keuangan i. Financial Assets

Grup menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Grup mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung liabilitas untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan pelepasan; dan (a) Grup telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Grup tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset.

The Group derecognize a financial asset if, and only if, the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired; or the Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a pass through arrangement; and either (a) the Group has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Group have neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.

Ketika Grup telah mentransfer hak untuk

menerima arus kas dari aset atau telah menandatangani kesepakatan pelepasan (pass through arrangement), dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, maupun mentransfer pengendalian atas aset, aset tersebut diakui sejauh keterlibatan berkelanjutan Grup terhadap aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah dari jumlah tercatat aset dan jumlah maksimal dari pembayaran yang diterima Grup yang mungkin harus dibayar kembali.

When the Group have transferred its rights to receive cash flows from an asset or have entered into a pass-through arrangement, and have neither transferred nor retained substantially all of the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Group’s continuing involvement in the asset. Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Group could be required to repay.

Dalam hal ini, Grup juga mengakui liabilitas

terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas terkait diukur dengan dasar yang mencerminkan hak dan liabilitas yang masih dimiliki Grup.

In that case, the Group also recognizes an associated liability. Transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the rights and obligations that the Group has retained.

Pada saat penghentian pengakuan atas aset

keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk setiap aset baru yang diperoleh dikurangi setiap liabilitas baru yang harus ditanggung; dan (ii) setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new asset obtained less any new liability assumed; and (ii) any cumulative gain or loss that has been recognized directly in equity is recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.

The original financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

38

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

q. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

(lanjutan) q. Financial Assets and Financial Liabilities

(continued)

Penghentian Pengakuan (lanjutan) Derecognition (continued)

ii. Liabilitas Keuangan ii. Financial Liabilities

Liabillitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

A financial liabilities is derecognized when the liabilities specified in the contract is discontinued or cancelled or expired.

Ketika liabilitas keuangan saat ini digantikan

dengan yang lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comperehensive income.

r. Pengukuran Nilai Wajar r. Fair Value Measurement

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk

menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur di antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Pengukuran nilai wajar didasarkan pada asumsi bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas akan terjadi:

Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date. The fair value measurement is based on the presumption that the transaction to sell the asset or transfer the liability takes place either:

1. di pasar utama untuk aset atau liabilitas

tersebut atau; 1. in the principal market for the asset or liability or;

2. jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan untuk aset atau liabilitas tersebut.

2. in the absence of a principal market, in the most advantageous market for the asset or liability.

Grup harus memiliki akses ke pasar utama atau

pasar yang paling menguntungkan. The principal or the most advantageous market must

be accessible by the Group.

Nilai wajar aset atau liabilitas diukur menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ekonomi terbaiknya.

The fair value of an asset or a liability is measured using the assumptions that market participants would use when pricing the asset or liability, assuming that market participant act in their best economic interest.

Pengukuran nilai wajar aset non-keuangan

memperhitungkan kemampuan pelaku pasar untuk menghasilkan manfaat ekonomis dengan menggunakan aset dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya, atau dengan menjualnya kepada pelaku pasar lain yang akan menggunakan aset tersebut dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya.

A fair value measurement of a nonfinancial asset takes into account a market participant’s ability to generate economic benefits by using the asset in its highest and best use or by selling it to another market participant that would use the asset in its highest and best use.

Grup menggunakan teknik penilaian yang sesuai

dalam keadaan dan dimana data yang memadai tersedia untuk mengukur nilai wajar, memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.

The Group uses valuation techniques that are appropriate in the circumstances and for which sufficient data are available to measure fair value, maximizing the use of relevant observable inputs and minimizing the use of unobservable inputs.

The original financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

39

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

r. Pengukuran Nilai Wajar (lanjutan) r. Fair Value Measurement (continued)

Seluruh aset dan liabilitas, baik yang diukur pada

nilai wajar, atau dimana nilai wajar aset atau liabilitas tersebut diungkapkan, dikategorikan dalam hirarki nilai wajar, berdasarkan tingkat input terendah yang signifikan terhadap keseluruhan pengukuran, sebagai berikut:

All assets and liabilities for which fair value is measured or disclosed in the financial statements are categorized within the fair value hierarchy, described as follows, based on the lowest able input that significant to fair value measurement as a whole:

1. Tingkat 1 - Harga kuotasian (tanpa

penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik;

1. Level 1 - Quoted (unadjusted) market prices in active markets for identical assets or liabilities;

2. Tingkat 2 - Teknik penilaian dimana tingkat input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar dapat diobservasi, baik secara langsung maupun tidak langsung;

2. Level 2 - Valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is directly or indirectly observable;

3. Tingkat 3 - Teknik penilaian dimana tingkat input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar tidak dapat diobservasi.

3. Level 3 - Valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is unobservable.

Untuk aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar

secara berulang dalam laporan keuangan konsolidasian, maka Grup menentukan apakah telah terjadi transfer di antara tingkat hirarki nilai wajar dengan cara menilai kembali pengkategorian tingkat nilai wajar (berdasarkan tingkat input terendah yang signifikan terhadap keseluruhan pengukuran) pada setiap akhir periode pelaporan.

For assets and liabilities that are recognized in the consolidated financial statements on a recurring basis, the Group determines whether transfers have occurred between levels in the hierarchy by re-assessing categorization (based on the lowest level input that is significant to the fair value measurement as a whole) at the end of each reporting period.

s. Informasi Segmen s. Segment Information

Segmen adalah komponen yang dapat dibedakan

dari Grup yang terlibat baik dalam menyediakan produk-produk tertentu (segmen usaha), atau dalam menyediakan produk dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.

A segment is a distinguishable component of the Group that is engaged either in providing certain products (business segment), or in providing products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those of other segments.

Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen

termasuk hal-hal yang dapat diatribusikan secara langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang memadai untuk segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar perusahaan dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.

Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined before intra-group balances and intragroup transactions are eliminated.

t. Kombinasi Bisnis dan Goodwill t. Business Combination and Goodwill

Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan

metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap kepentingan non pengendali (KNP) pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakusisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disertakan dalam administrasi.

Business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured at the aggregate value of the consideration transferred, measured at fair value on acquisition date, and the amount of any non-controlling interest (NCI) in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Acquisition costs incurred are directly expensed and included in administrative expenses.

The original financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

40

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

t. Kombinasi Bisnis dan Goodwill (lanjutan) t. Business Combination and Goodwill (continued)

Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Grup

mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pemisahan derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak diakuisisi.

When the Group acquires a business, it assesses the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as at the acquisition date. This includes the separation of embedded derivatives in host contracts by the acquiree.

Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara

bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laba atau rugi.

If the business combination is achieved in stages, the equity interest in the acquiree previously held by the acquirer is remeasured to fair value at the acquisition date and gain or loss is recognized in profit or loss.

Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada

harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto Entitas Anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laba rugi sebagai keuntungan dari pembelian dengan diskon setelah sebelumnya manajemen melakukan penilaian atas identifikasi dan nilai wajar dari aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih.

At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the Subsidiary acquired, the difference is recognized in profit or loss as gain on bargain purchase after previously assessing the identification and fair value measurement of the acquired assets and the assumed liabilities.

Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada harga

perolehan dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan pengujian penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Grup yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.

After initial recognition, goodwil is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is, from the acquisition date, allocated to each of the Group’s Cash - Generating Units (“CGU”) that are expected to give benefit from the combinations, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquiree are assigned to those CGUs.

Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan

operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.

Where goodwill from part of a CGU and part of the operations within that CGU is disposed, the goodwill associated with the operation disposed is included in the carrying amount of the operation when determining the gain or loss on disposal of the operation. Goodwill disposed in this circumstance is measured based on the relative values of the operation disposed and the portion of the CGU retained.

Bila proses akuntansi awal pada suatu kombinasi

bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi dilakukan, jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai akan dilaporkan. Selama periode pengukuran, yang tidak melebihi satu tahun, jumlah sementara yang diakui disesuaikan secara retrospektif untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh mengenai fakta dan kondisi yang ada pada tanggal akuisisi.

If the initial accounting for a business combination is incomplete by the end of the reporting period in which the combination occurs, the provisional amounts for the items for which the accounting is incomplete will be reported. During the measurement period, which is not exceeding one year, the provisional amounts recognized shall be retrospectively adjusted to reflect new information obtained about facts and circumstances that existed as of the acquisition date.

The original financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

41

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

t. Kombinasi Bisnis dan Goodwill (lanjutan) t. Business Combination and Goodwill (continued)

Selama periode pengukuran, aset dan liabilitas

tambahan juga diakui bila diperoleh informasi baru mengenai fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi. Periode pengukuran berakhir segera setelah diterimanya informasi yang dicari tentang fakta dan kondisi yang ada pada tanggal akuisisi, atau segera setelah diketahui bahwa informasi tambahan tidak dapat diperoleh.

During the measurement period, additional assets or liabilities shall also be recognized if new information is obtained about facts and circumstances that existed as of the acquisition date. The measurement period ends as soon as the receipt of the information being sought about facts and circumstances that existed as of the acquisition date, or when it is learned that more information is not obtainable.

Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali Restructuring transactions of entities under common

control

Berdasarkan PSAK No. 38, pengalihan bisnis antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi kepemilikan atas bisnis yang dialihkan dan tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi Grup secara keseluruhan ataupun bagi entitas individual dalam Grup tersebut. Karena pengalihan bisnis antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi, bisnis yang dipertukarkan dicatat pada nilai buku sebagai kombinasi bisnis dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan.

Under PSAK No. 38, transfer of business within entities under common control does not result in a change of the economic substance of ownership of the business being transferred and would not result in a gain or loss to the Group or to the individual entity within the Group. Since the transfer of business of entities under common control does not result in a change of the economic substance, the business being exchanged is recorded at book values as a business combination using the pooling-of-interests method.

Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan,

komponen laporan keuangan untuk periode terjadi kombinasi bisnis dan periode lain yang disajikan untuk tujuan perbandingan, disajikan sedemikian rupa seolah-olah kombinasi bisnis telah terjadi sejak awal periode terjadi sepengendalian. Selisih antara nilai tercatat transaksi kombinasi bisnis dan jumlah imbalan yang dialihkan diakui dalam akun “Tambahan modal disetor”.

In applying the pooling-of-interests method, the components of the financial statements for the period during which the restructuring occurred and for other periods presented, for comparison purposes, are presented in such a manner as if the restructuring has already happened since the beginning of the period during which the entities were under common control. The difference between the carrying amount of the business combination transaction and the consideration transferred is recognized under the “Additional paid - in capital" account.

u. Laba per Saham u. Earnings per Share

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi

total laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Basic earnings per share are computed by dividing the total income for the year attributable to owners of the Company by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year.

v. Peristiwa Setelah Tanggal Pelaporan v. Events after the Reporting Date

Peristiwa setelah akhir periode yang memerlukan penyesuaian dan menyediakan informasi Grup pada tanggal pelaporan tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian.

Events after the period end which require adjustment and provides information on the Group at the reporting date are reflected in the consolidated financial statements.

Peristiwa setelah akhir periode yang tidak memerlukan penyesuaian diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian apabila tidak material.

Events after the end of the period which does not require adjustment are disclosed in the consolidated financial statements if it is not material.

The original financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

42

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

w. Penyesuaian Tahun 2016 w. 2016 Annual Improvement

Grup menerapkan penyesuaian-penyesuaian tahun

2016, berlaku efektif 1 Januari 2017 sebagai berikut: The Group adopted the following 2016 annual

improvements effective January 1, 2017:

- ISAK No. 31 - “Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi”

- ISAK No. 31 - “Interpretation of the Scope of PSAK 13: Investment Property”

ISAK No. 31 memberikan interpretasi atas karakteristik bangunan yang digunakan sebagai bagian dari definisi properti investasi dalam PSAK 13: Properti Investasi. Bangunan sebagaimana dimaksud dalam definisi properti investasi mengacu pada struktur yang memiliki karakteristik fisik yang umumnya diasoasiasikan dengan suatu bangunan yang mengacu pada adanya dinding, lantai, dan atap yang melekat pada aset.

ISAK No. 31 provides the interpretation of the characteristic of a building which is used as a part of the definition of investment property in PSAK 13: Property Investment. Building as mentioned in the definition of property investment refers to the structure with physical characteristics commonly associated with a building, which usually refers to the existence of walls, floors, and roofs attached to the asset.

- PSAK No. 3 (Penyesuaian 2016) - "Laporan Keuangan Interim”

- PSAK No. 3 (2016 Improvement) - “Interim Financial Reporting”

Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pengungkapan interim yang dipersyaratkan harus dicantumkan dalam laporan keuangan interim atau melalui referensi silang dari laporan keuangan interim, seperti komentar manajemen atau laporan risiko yang tersedia untuk pengguna laporan keuangan interim dan pada saat yang sama. Jika pengguna laporan keuangan tidak dapat mengakses informasi yang ada pada referensi silang dengan persyaratan dan waktu yang sama, maka laporan keuangan interim entitas dianggap tidak lengkap.

The improvement clarifies that the required interim disclosure must be included in the interim financial statements or through cross reference from the interim financial statements, such as management comment or risk report available for the users of interim financial statement at the same period. If the users of financial statement cannot access the information included in the cross reference with the same requirement and time, then the entity’s interim financial statements is considered incomplete.

- PSAK No. 24 (Penyesuaian 2016) - "Imbalan

Kerja” - PSAK No. 24 (2016 Improvement) - “Employee

Benefits” Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pasar

obligasi korporasi berkualitas tinggi dinilai berdasarkan denominasi mata uang obligasi tersebut dan bukan berdasarkan negara di mana obligasi tersebut berada.

The improvement clarifies that the high-quality corporate bond market is valued based on the denomination of the bond’s currency and not based on the country where the bond existed.

- PSAK 58 (Penyesuaian 2016) - "Aset Tidak Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”

- PSAK 58 (2016 Improvement) - “Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operation”

Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa perubahan dari satu metode pelepasan ke metode pelepasan lainnya dianggap sebagai rencana awal yang berkelanjutan dan bukan sebagai rencana pelepasan baru. Penyesuaian ini juga mengklarifikasi bahwa perubahan metode pelepasan ini tidak mengubah tanggal klasifikasi sebagai aset atau kelompok lepasan.

The improvement clarifies that the change from one disposal method to another is considered as a continuation of the initial plan and not as a new disposal plan. The improvement also clarifies that this change in disposal method does not change the date an asset is classified as disposal asset or group.

- PSAK No. 60 (Penyesuaian 2016) - “Instrumen

Keuangan - Pengungkapan” - PSAK No. 60 (2016 Improvement) - “Financial

Instruments - Disclosure” Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa entitas

harus menilai sifat dari imbalan kontrak jasa sebagaimana dalam paragraf PP30 dan paragraf 42C untuk menentukan apakah entitas memiliki keterlibatan berkelanjutan dalam aset keuangan dan apakah persyaratan pengungkapan terkait keterlibatan berkelanjutan terpenuhi.

The improvement clarifies that an entity should evaluate the nature of the service contract reward as mentioned in paragraph PP30 and 42C to determine whether the entity has continuing involvement with the financial asset and whether the required disclosure related to continuing involvement has been fulfilled.

The original financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

43

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

w. Penyesuaian Tahun 2016 (lanjutan) w. 2016 Annual Improvement (continued)

Penerapan dari penyesuaian-penyesuaian tahunan

2016 tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.

The adoption of the 2016 annual improvements has no significant impact on the consolidated financial statements.

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN

ASUMSI 3. USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND

ASSUMPTIONS Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup

mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam tahun pelaporan berikutnya.

The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.

Pertimbangan Judgments Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup,

manajemen telah membuat keputusan berikut, yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

In the process of applying the Group’s accounting policies, management has made the following decisions, which have the most significant effect on the amounts recognized in the consolidated financial statements:

Klasifikasi Instrumen Keuangan Classification of Financial Instruments Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas

tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2014) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2q.

The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2014). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group accounting policies disclosed in Note 2q.

Penentuan Mata Uang Fungsional Determination of Functional Currency Mata uang fungsional Grup adalah mata uang dari

lingkungan ekonomi primer tempat Grup beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi penjualan dan beban dari produk yang diberikan. Berdasarkan penilaian manajemen Grup, mata uang fungsional Grup adalah Rupiah.

The Group’s functional currency are currency from primary economic environment in which the Group operates. It is the currency that mainly influences the revenue and cost of given product. Based on the Group’s management assessment, the Group’s functional currency is Rupiah.

Penyisihan atas Kerugian Penurunan Nilai atas Piutang

Usaha Allowance for Impairment Losses of Trade Receivables

Grup mengevaluasi akun - akun tertentu jika terdapat

informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat penyisihan penurunan nilai yang spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup.

The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Group expects to collect.

The original financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

44

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI (lanjutan)

3. USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Pertimbangan (lanjutan) Judgments (continued) Penyisihan atas Kerugian Penurunan Nilai atas Piutang

Usaha (lanjutan) Allowance for Impairment Losses of Trade Receivables

(continued) Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan

jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 6.

These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment losses of trade receivables. Further details are disclosed in Note 6.

Penyisihan Penurunan Nilai dan Persediaan Usang Allowance of Impairment and Obsolescence of

Inventories Penyisihan penurunan nilai dan persediaan usang

diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Penyisihan penurunan nilai dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 8.

Allowance for impairment and obsolescence of inventories are estimated based on provided facts and circumstances, including but not limited to, the physical condition of inventories held, market price, estimated completion cost, and estimated costs incurred for selling of inventories. Obsolescence of inventories are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the estimated amounts. Further details are disclosed in Note 8.

Sewa Lease Grup mempunyai perjanjian-perjanjian sewa dimana Grup

bertindak sebagai lessee untuk sewa peralatan, kendaraan dan bangunan. Grup mengevaluasi apakah terdapat risiko dan manfaat yang signifikan dari aset sewa yang dialihkan berdasarkan PSAK No. 30 “Sewa”, yang mensyaratkan Grup untuk membuat pertimbangan dengan estimasi dari pengalihan risiko dan manfaat terkait dengan kepemilikan aset.

The Group has several lease agreements where the Group acts as lessee in respect of equipments, vehicles and building rental. The Group evaluates whether significant risk and rewards of ownership of the leased assets are transferred based on PSAK No. 30 “Leases”, which requires the Group make judgment and estimates of the transfer of risks and rewards related to the ownership of assets.

Berdasarkan hasil penelaahan yang dilakukan Grup atas

perjanjian sewa peralatan, kendaraan dan bangunan yang ada saat ini, maka sewa peralatan dan kendaraan diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan sedangkan sewa bangunan diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

Based on the review performed by the Group for the current rental agreement of equipments, vehicles and building, accordingly, the equipments and vehicles rental are classified as financing lease, while the building rental are classified as operating lease.

Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi

ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.

The original financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

45

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI (lanjutan)

3. USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued) Nilai Wajar Instrumen Keuangan Fair Value of Financial Instruments Grup mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada

nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Grup menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Grup. Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 32.

The Group carries certain financial assets and liabilities at fair values, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair values would differ if the Group utilized different valuation methodology. Any changes in fair values of these financial assets and liabilities would affect directly the Group’s profit or loss. The fair value of financial assets and financial liabilities are disclosed in Note 32.

Penurunan Nilai Aset Non-keuangan Impairment of Non-financial Assets Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila

terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Grup.

The review for impairment is performed if there are indications of impairment of certain assets. Determination of fair value of assets requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continuous use and disposal of the asset. Significant changes in the assumptions used to determine fair value can have a significant impact on the recoverable amount and the amount of impairment loss occurs, that may materially affect recoverable amount the Group's results of operations.

Penyusutan Aset Tetap Depreciation of Fixed Assets Biaya perolehan aset tetap, kecuali tanah, disusutkan

dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 3 sampai dengan 40 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Grup menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan dapat direvisi. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 13.

The cost of fixed assets, except land, are depreciated on straight-line method over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these fixed assets to be within 3 to 40 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Group conducts their business. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. Further details are disclosed in Note 13.

Revaluasi Aset Tetap - Tanah Revaluation of Fixed Asset - Land Grup melakukan revaluasi tanah pada nilai revaluasi,

perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan komprehensif lain. Grup menggunakan penilaian dari penilai independen untuk menentukan nilai wajar tanah. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 13.

The Group revaluates its land at revaluation value, the changes of fair value are recognized in other comprehensive income. The Group uses valuation of independent appraiser to determine the fair value of land. Further details are disclosed in Note 13.

Pajak Penghasilan Income Tax Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan

penyisihan atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.

Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due.

The original financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

46

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI (lanjutan)

3. USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued) Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan Liabilities for Employee Benefits Penentuan liabilitas imbalan kerja Grup tergantung pada

pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji, usia pensiun normal dan tingkat mortalitas. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Grup yang memiliki pengaruh terhadap liabilitas imbalan kerja pasti diakui dalam penghasilan komprehensif lain. Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 21.

The determination of the Group’s employee benefits liabilities are dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries and Group’s management in calculating such amounts. Those assumptions include, among others discount rate, salary increase rate, normal retirement age, and mortality rate. Actual results that differ from the Group’s assumptions which affects the defined benefit obligations are recognized in other comprehensive income. While it is believed that the Group’s assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in actual experience or significant changes in assumptions may materially affect the amount of employee benefits reserve. Further details are disclosed in Note 21.

Aset dan Liabilitas Pajak Tangguhan Deferred Tax Assets and Liabilities Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas seluruh

beda temporer sepanjang besar kemungkinannya bahwa beda temporer kena pajak tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen diharuskan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak serta strategi perencanaan pajak masa depan.

Deferred tax assets and liabilities are recognized for all taxable temporary differences to the extent that it is probable that the temporary differences can be used. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies.

4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS Kas dan setara kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consist of: 2017 2016 Kas Cash Rupiah 5.217.505.134 5.101.898.963 Rupiah Dolar Amerika Serikat United States Dollar (USD 10.044 tanggal (USD 10,044 as of 31 Desember 2017 dan December 31, 2017 and USD 10.841 tanggal USD 10,841 as of 31 Desember 2016) 136.072.398 145.661.018 December 31, 2016) Peso Filipina Philippines Peso (PHP 347.000 tanggal (PHP 347,000 as of 31 Desember 2017 dan December 31, 2017 and PHP 372.800 tanggal PHP 372,800 as of 31 Desember 2016) 94.061.290 101.181.648 December 31, 2016) Dong Vietnam Vietnam Dong (VND 103.782.598 tanggal (VND 103,782,598 as of 31 Desember 2017 dan December 31, 2017 and VND 63.082.000 tanggal VND 63,082,000 as of 31 Desember 2016) 61.750.646 37.224.724 December 31, 2016) Ringgit Malaysia Malaysian Ringgit (MYR 3.127 tanggal (MYR 3,127 as of 31 Desember 2017 dan December 31, 2017 and MYR 606 tanggal MYR 606 as of 31 Desember 2016) 10.429.517 1.815.640 December 31, 2016) Total kas 5.519.818.985 5.387.781.993 Total cash

The original financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

47

4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) 2017 2016 Bank Banks Rupiah Rupiah PT Bank Central Asia Tbk 63.043.336.112 2.368.477.453 PT Bank Central Asia Tbk The Bank of Tokyo- The Bank of Tokyo- Mitsubishi UFJ, Ltd. 6.747.239.129 972.385.122 Mitsubishi UFJ, Ltd. PT Bank CIMB Niaga Tbk 5.931.207.391 12.711.845.453 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Maybank Indonesia Tbk 4.048.466.742 79.354.846 PT Bank Maybank Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk 3.415.082.532 2.272.972.966 PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1.288.889.968 432.903.497 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 899.629.738 629.849.949 PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 242.000.455 204.055.215 (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk 203.565.568 85.118.118 PT Bank Mega Tbk PT Bank DBS Indonesia - 136.337.955 PT Bank DBS Indonesia Sub-Total 85.819.417.635 19.893.300.574 Sub-Total Dolar Amerika Serikat United States Dollar PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk (USD 1.930.139 tanggal (USD 1,930,139 as of 31 Desember 2017 dan December 31, 2017 and USD 1.162.137 tanggal USD 1,162,137 as of 31 Desember 2016) 26.149.529.811 15.614.477.972 December 31, 2016) ANZ Bank Ltd, Vietnam ANZ Bank Ltd, Vietnam (USD 126.872 tanggal (USD 126,872 as of 31 Desember 2017 dan December 31, 2017 and USD 166.891 tanggal USD 166,891 as of 31 Desember 2016) 1.718.854.613 2.242.351.545 December 31, 2016) PT CIMB Niaga Tbk PT CIMB Niaga Tbk (USD 35.311 tanggal (USD 35,311 as of 31 Desember 2017 dan December 31, 2017 and USD 93.812 tanggal USD 93,812 as of 31 Desember 2016) 478.391.124 1.260.461.794 December 31, 2016) BDO Unibank, Filipina BDO Unibank, Philippines (USD 14.340 tanggal (USD 14,340 as of 31 Desember 2017 dan December 31, 2017 and USD 1.219 tanggal USD 1,219 as of 31 Desember 2016) 194.275.842 16.380.408 December 31, 2016) DBS Bank Ltd, Singapura DBS Bank Ltd, Singapore (USD 11.081 tanggal (USD 11,081 as of 31 Desember 2017 dan December 31, 2017 and USD 57.189 tanggal USD 57,189 as of 31 Desember 2016) 150.125.388 768.391.404 December 31, 2016) Metrobank , Filipina Metrobank, Philippines (USD 4.867 tanggal (USD 4,867 as of 31 Desember 2017) 65.942.920 - December 31, 2017) OCBC Bank Bhd, Malaysia OCBC Bank Bhd, Malaysia (USD 808 tanggal (USD 808 as of 31 Desember 2017 dan December 31, 2017 and

USD 7.863 tanggal USD 7,863 as of 31 Desember 2016) 10.943.152 105.651.651 December 31, 2016) Sub-Total 28.768.062.850 20.007.714.774 Sub-Total

The original financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

48

4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) 2017 2016 Bank (lanjutan) Banks (continued) Ringgit Malaysia Malaysian Ringgit The Hongkong and Shanghai The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Bhd, Banking Corporation Bhd, Malaysia Malaysia (MYR 1.101.243 tanggal (MYR 1,101,243 as of 31 Desember 2017 dan December 31, 2017 and MYR 1.912.330 tanggal MYR 1,912,330 as of 31 Desember 2016) 3.672.986.790 5.729.541.475 December 31, 2016) OCBC Bank Bhd, Malaysia OCBC Bank Bhd, Malaysia (MYR 42.421 tanggal (MYR 42,421 as of 31 Desember 2017 dan December 31, 2017 and MYR 9.706 tanggal MYR 9,706 as of 31 Desember 2016) 141.487.186 29.080.195 December 31, 2016) Sub-Total 3.814.473.976 5.758.621.670 Sub-Total Peso Filipina Philippines Peso BDO Unibank Inc., Filipina BDO Unibank Inc., Philippines (PHP 19.112.143 tanggal (PHP 19,112,143 as of 31 Desember 2017 dan December 31, 2017 and PHP 16.256.897 tanggal PHP 16,256,897 as of 31 Desember 2016) 5.180.728.682 4.412.284.415 December 31, 2016) Bank of the Philippines Bank of the Philippines Island, Filipina Island, Philippines (PHP 2.976.359 tanggal (PHP 2,976,359 as of 31 Desember 2017 dan December 31, 2017 and PHP 7.341.937 tanggal PHP 7,341,937 as of 31 Desember 2016) 806.801.596 1.992.675.121 December 31, 2016) Metrobank ,Filipina Metrobank, Philippines (PHP 705.780 tanggal (PHP 705,780 as of 31 Desember 2017 dan December 31, 2017 and PHP 3.057.578 tanggal PHP 3,057,578 as of 31 Desember 2016) 191.315.749 829.857.245 December 31, 2016) Robinsons Bank, Filipina Robinsons Bank, Philippines (PHP 159.457 tanggal (PHP 159,457 as of 31 Desember 2017 dan December 31, 2017 and PHP 1.728.581 tanggal PHP 1,728,581 as of 31 Desember 2016) 43.223.895 469.154.169 December 31, 2016) Sub-Total 6.222.069.922 7.703.970.950 Sub-Total Dong Vietnam Vietnam Dong ANZ Bank Ltd, Vietnam ANZ Bank Ltd, Vietnam (VND 6.478.763.613 tanggal (VND 6,478,763,613 as of 31 Desember 2017 dan December 31, 2017 and VND 1.050.998.111 tanggal VND 1,050,998,111 as of 31 Desember 2016) 3.854.864.350 620.194.590 December 31, 2016) Total bank 128.478.888.733 53.983.802.558 Total banks

The original financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

49

4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) 2017 2016 Deposito berjangka Time deposits Rupiah Rupiah PT Bank QNB Indonesia Tbk 110.000.000.000 50.000.000.000 PT Bank QNB Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk 50.000.000.000 160.000.000.000 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Sumitomo PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 50.000.000.000 100.000.000.000 Mitsui Indonesia Ringgit Malaysia Malaysian Ringgit The Hongkong and Shanghai The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Bhd., Banking Corporation Bhd., Malaysia Malaysia (MYR 1.866.704 tanggal (MYR 1,866,704 as of 31 Desember 2017 dan December 31, 2017 and MYR 1.124.378 tanggal MYR 1,124,378 as of 31 Desember 2016) 6.226.036.518 3.368.754.548 December 31, 2016) Dong Vietnam Vietnam Dong ANZ Bank Ltd, Vietnam ANZ Bank Ltd, Vietnam (VND 6.634.389.800 tanggal (VND 6,634,389,800 as of

31 Desember 2016) - 3.914.957.238 December 31, 2016) Total deposito berjangka 216.226.036.518 317.283.711.786 Total time deposits Total 350.224.744.236 376.655.296.337 Total Suku bunga tahunan atas deposito berjangka adalah

sebagai berikut: The annual interest rate of time deposits are as follows:

2017 2016

Rupiah 6,25% - 8,00% 7,00% - 9,50% Rupiah Ringgit Malaysia 2,75% 2,75% Malaysian Ringgit Dong Vietnam - 14,00% Vietnam Dong Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, tidak ada kas

dan setara kas Grup yang dibatasi penggunaannya dan ditempatkan pada pihak berelasi.

As of December 31,2017 and 2016, there is no restricted cash and cash equivalents balance and placed with related parties.

5. INVESTASI JANGKA PENDEK 5. SHORT-TERM INVESTMENTS Investasi jangka pendek merupakan unit penyertaan

reksa dana Mega Dana Kas, Bahana Dana Likuid dan Cipta Dana Cash yang dikelola oleh bank kustodian PT Bank CIMB Niaga Tbk, pihak ketiga, masing-masing sebesar Rp 124.984.149.494 dan Rp 117.502.807.126 pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016.

Short term investments represent investments in Mega Dana Kas, Bahana Dana Likuid and Cipta Dana Cash mutual funds which are managed by custodian bank of PT Bank CIMB Niaga Tbk, a third party, amounted to Rp 124,984,149,494 and Rp 117,502,807,126 as of December 31, 2017 and 2016, respectively.

Laba yang belum terealisasi atas perubahan nilai

wajar tahun berjalan masing-masing sebesar Rp 7.481.342.368 dan Rp 7.473.959.288 dicatat sebagai "Laba investasi jangka pendek yang belum terealisasi” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016.

Unrealized changes in fair value of mutual funds amounting to Rp 7,481,342,368 and Rp 7,473,959,288 are recorded as part of "Unrealized gain on short-term investments" in consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income for the years ended December 31, 2017 and 2016, respectively.

The original financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

50

6. PIUTANG USAHA - NETO 6. TRADE RECEIVABLES - NET Rincian piutang usaha berdasarkan nama pelanggan

adalah sebagai berikut: The details of trade receivables based on customers

name are as follows:

2017 2016 Pihak ketiga Third parties PT Trans Retail Indonesia 35.494.066.653 27.066.301.521 PT Trans Retail Indonesia PT Laut Timur Ardiprima 30.470.846.293 30.159.831.842 PT Laut Timur Ardiprima PT Indomarco Prismatama 24.247.081.208 41.072.042.537 PT Indomarco Prismatama PT Sinar Kencana Multi Lestari 23.180.355.770 36.480.153.110 PT Sinar Kencana Multi Lestari PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk 17.035.515.503 31.376.017.076 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk Lain-lain (masing-masing Others (each below di bawah Rp 20.000.000.000) 694.723.431.149 700.096.015.383 Rp 20,000,000,000) Total pihak ketiga 825.151.296.576 866.250.361.469 Total third parties Dikurangi penyisihan atas kerugian Less allowance for impairment penurunan nilai piutang usaha (4.817.734.090) (2.826.861.066) losses of trade receivables Neto 820.333.562.486 863.423.500.403 Net

Rincian umur piutang usaha dihitung berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut:

The details of trade receivables based on aging of trade receivables are as follows:

2017 2016 Pihak ketiga Third parties Belum jatuh tempo 584.917.366.419 705.411.357.890 Not yet due Sudah jatuh tempo: Past due: 1 - 30 hari 158.502.663.390 142.042.175.436 1 - 30 days 31 - 60 hari 25.416.913.142 4.979.218.970 31 - 60 days 61 - 90 hari 18.605.070.006 6.100.846.354 61 - 90 days Lebih dari 90 hari 37.709.283.619 7.716.762.819 More than 90 days Total pihak ketiga 825.151.296.576 866.250.361.469 Total third parties Dikurangi penyisihan atas kerugian Less allowance for impairment penurunan nilai piutang usaha (4.817.734.090) (2.826.861.066) losses of trade receivables Neto 820.333.562.486 863.423.500.403 Net Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang adalah

sebagai berikut: The details of trade receivables based on their original

currency are as follows: 2017 2016 Rupiah 778.311.322.517 824.653.078.786 Rupiah Peso Filipina Philippine Peso (PHP 120.971.025 tanggal (PHP 120,971,025 as of 31 Desember 2017 dan December 31, 2017 and PHP 108.451.360 tanggal PHP 108,451,360 as of 31 Desember 2016) 32.791.616.018 29.434.783.637 December 31, 2016) Dollar Amerika Serikat United States Dollar (USD 629.287 tanggal (USD 629,287 as of 31 Desember 2017 dan December 31, 2017 and USD 592.882 tanggal USD 592,882 as of 31 Desember 2016) 8.525.574.721 7.965.963.766 December 31, 2016) Ringgit Malaysia Malaysian Ringgit (MYR 1.233.805 tanggal (MYR 1,233,805 as of 31 Desember 2017 dan December 31, 2017 and MYR 1.104.894 tanggal MYR 1,104,894 as of 31 Desember 2016) 4.115.122.155 3.310.378.438 December 31, 2016)

The original financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

51

6. PIUTANG USAHA - NETO (lanjutan) 6. TRADE RECEIVABLES - NET (continued) 2017 2016 Dong Vietnam Vietnam Dong (VND 2.365.817.084 tanggal (VND 2,365,817,084 as of 31 Desember 2017 dan December 31, 2017 and VND 1.501.704.759 tanggal VND 1,501,704,759 as of 31 Desember 2016) 1.407.661.165 886.156.842 December 31, 2016) Total 825.151.296.576 866.250.361.469 Total Dikurangi penyisihan atas kerugian Less allowance for impairment penurunan nilai piutang usaha (4.817.734.090) (2.826.861.066) losses of trade receivables Neto 820.333.562.486 863.423.500.403 Net Mutasi penyisihan atas kerugian penurunan nilai atas

piutang usaha adalah sebagai berikut: Mutation of allowance for impairment losses of trade

receivables are as follows:

2017 2016 Saldo awal 2.826.861.066 10.560.901.209 Beginning balance Penyisihan atas kerugian penurunan Allowance for impairment losses nilai piutang usaha tahun of trade receivables for berjalan (Catatan 29) 2.395.136.852 409.578.314 current year (Note 29) Efek neto penyesuaian selisih Net effect of difference adjustment in kurs karena penjabaran foreign currency from translation of laporan keuangan konsolidasian 18.579.375 (652.365.983) consolidated financial statements Penghapusan selama tahun berjalan (422.843.203) (7.491.252.474) Write-off during current year Total penyisihan atas kerugian Total allowance for impairment penurunan nilai piutang usaha 4.817.734.090 2.826.861.066 losses of trade receivables Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan piutang

masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Grup berkeyakinan bahwa penyisihan atas kerugian penurunan nilai cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha di kemudian hari.

Based on the review of the status of the individual receivable at the end of each year, the Group’s management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover any possible losses on uncollectible trade receivables in the future.

Piutang usaha dihapuskan pada saat piutang usaha telah

jatuh tempo lebih dari 2 tahun. Trade receivable is written-off when the trade receivables

has been overdue for more than 2 years. Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, saldo piutang

usaha Entitas Induk dan DLS digunakan sebagai jaminan atas fasilitas-fasilitas pinjaman bank yang diperoleh Entitas Induk dan DLS (Catatan 14 dan 18), dengan rincian sebagai berikut:

As of December 31, 2017 and 2016, trade receivables pledged as collateral for bank loan facilities obtained by the Company and DLS (Notes 14 and 18), with the details as follows:

2017 2016 Rupiah Rupiah The Bank of Tokyo- The Bank of Tokyo- Mitsubishi UFJ, Ltd. 254.000.000.000 144.000.000.000 Mitsubishi UFJ, Ltd. PT Bank Sumitomo Mitsui PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 156.250.000.000 156.250.000.000 Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk 134.510.000.000 134.510.000.000 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk 30.000.000.000 30.000.000.000 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank DBS Indonesia - 166.666.666.667 PT Bank DBS Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

52

7. SIFAT, SALDO, DAN TRANSAKSI HUBUNGAN BERELASI

7. NATURE, BALANCES, AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Dalam kegiatan usaha normal, Grup melakukan transaksi

usaha dan keuangan dengan pihak - pihak berelasi. In the normal course of business, the Group entered into

business and financial transactions with related parties. Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang signifikan

dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: The nature of the relationship with the related parties are

as follows: Pihak-pihak berelasi/ Sifat dan hubungan/ Jenis transaksi/ Related parties Nature and relationship Transaction type

Harry Sanusi Pemegang saham dan presiden direktur/ Jaminan/Guarantee Shareholder and president director

PT Morinaga Kino Indonesia Entitas Asosiasi/Associate Utang usaha dan pembelian/ Trade payables and purchases Saldo dan transaksi dengan pihak berelasi adalah

sebagai berikut: Balances and transactions with related parties are as

follows:

a. Utang usaha - pihak berelasi a. Trade payables - related party

Grup melakukan transaksi pembelian persediaan dengan pihak berelasi. Saldo utang usaha - pihak berelasi merupakan utang sehubungan dengan pembelian persediaan Grup dari PT Morinaga Kino Indonesia, Entitas Asosiasi, masing-masing sebesar Rp 24.514.490.439 dan Rp 92.694.654.985 atau setara dengan 2,07% dan 6,96% dari total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016.

The Group entered into transactions of purchase of inventories with related party. The balance of the trade payables - related party represents payable in connection with the purchase of the Group’s inventories from PT Morinaga Kino Indonesia, Associate, amounting to Rp 24,514,490,439 and Rp 92,694,654,985 or equivalent with 2.07% and 6.96% from total liabilities as of December 31, 2017 and 2016, respectively.

b. Pembelian b. Purchase

Grup melakukan transaksi pembelian persediaan

dengan PT Morinaga Kino Indonesia, Entitas Asosiasi, masing-masing sebesar Rp 444.218.349.667 dan Rp 638.583.096.127 atau setara dengan 99,50% dan 98,57% dari total pembelian barang jadi untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 (Catatan 27).

The Group entered into transactions of purchase of inventories with PT Morinaga Kino Indonesia, Associate, amounting to Rp 444,218,349,667 and Rp 638,583,096,127 or equivalent with 99.50% and 98.57% from total purchase of finished goods for the year ended December 31, 2017 and 2016, respectively (Note 27).

c. Jaminan utang bank c. Guarantee of bank loans

Jaminan yang diberikan oleh pihak berelasi atas

fasilitas kredit yang didapat DLS, Entitas Anak, berupa jaminan personal atas nama Harry Sanusi atas fasilitas kredit PT Bank DBS Indonesia untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 (Catatan 14).

The guarantee given by related party for credit facilitiy obtained by DLS, Subsidiary, is personal guarantee of Harry Sanusi for credit facilities of PT Bank DBS Indonesia for the year ended December 31, 2016 (Note 14).

d. Gaji dan tunjangan kepada Komisaris dan Direksi d. Salaries and allowance to Commissioners and

Directors

Jumlah gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada komisaris dan direksi Grup masing-masing sebesar Rp 50.302.543.656 dan Rp 48.787.353.836 atau setara dengan 13,54% dan 11,27% dari total beban gaji untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016.

Total salaries and allowance paid to the Group’s Commissioners and Directors amounted to Rp 50,302,543,656 and Rp 48,787,353,836 or equivalent with 13.54% and 11.27% from total salary expense for the years ended December 31, 2017 and 2016, respectively.

The original financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

53

8. PERSEDIAAN - NETO 8. INVENTORIES - NET Persediaan terdiri atas: Inventories consist of: 2017 2016 Bahan baku dan pengemas 125.328.779.474 148.015.841.898 Raw material and packaging Barang dalam proses 5.408.983.613 4.622.783.387 Work in process Barang jadi 249.987.056.161 255.878.568.601 Finished goods Suku cadang 6.052.076.790 6.083.812.349 Spareparts Total 386.776.896.038 414.601.006.235 Total Dikurangi penyisihan penurunan nilai Less allowance for impairment dan persediaan usang (2.130.885.831) (4.463.109.924) and obsolescence of inventories Neto 384.646.010.207 410.137.896.311 Net Mutasi penyisihan penurunan nilai dan persediaan usang

adalah sebagai berikut: Mutation of allowance for impairment and obsolescence

of inventories are as follows:

2017 2016

Saldo awal 4.463.109.924 3.511.924.242 Beginning balance Penyisihan penurunan nilai dan Allowance for impairment and persediaan usang obsolescence of inventories tahun berjalan (Catatan 29) 2.380.491.150 4.760.494.742 current year (Note 29) Penghapusan Write-off of obsolete persediaan usang (4.709.524.786) (3.735.102.382) inventories Efek bersih penyesuaian selisih Net effect of difference in kurs karena penjabaran foreign currency laporan keuangan (3.190.457) (74.206.678) translation adjustment Total penyisihan penurunan Total allowance for impairment nilai dan persediaan usang 2.130.885.831 4.463.109.924 and obsolescence of inventories Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan

persediaan pada akhir tahun, manajemen Grup berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai dan persediaan usang cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari penurunan nilai pasar persediaan.

Based on the review of the status of inventories at year end, the Group’s management believes that allowance for impairment and obsolescence of inventories is adequate to cover any possible losses from decline in market values of inventories.

Persediaan dihapuskan jika sudah tidak dapat digunakan

kembali, dikarenakan perubahan desain, formula produk dan kadaluarsa.

Inventories are written-off if it is not reusable, due to design changes, product formula and expired products.

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, saldo

persediaan Entitas Induk dan DLS digunakan sebagai jaminan atas fasilitas-fasilitas pinjaman bank yang diperoleh Entitas Induk dan DLS (Catatan 14 dan 18), dengan rincian sebagai berikut:

As of December 31, 2017 and 2016, the balance of inventories pledged as collateral for bank loan facilities obtained by the Company and DLS (Notes 14 and 18), with the details as follows:

2017 2016 Rupiah Rupiah PT Bank Sumitomo Mitsui PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 156.250.000.000 156.250.000.000 Indonesia The Bank of Tokyo- The Bank of Tokyo- Mitsubishi UFJ, Ltd. 46.000.000.000 36.000.000.000 Mitsubishi UFJ, Ltd. PT Bank Central Asia Tbk 40.000.000.000 40.000.000.000 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk 38.283.188.078 38.283.188.078 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank DBS Indonesia - 83.333.333.333 PT Bank DBS Indonesia

The original financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

54

8. PERSEDIAAN - NETO (lanjutan) 8. INVENTORIES - NET (continued) Persediaan diasuransikan terhadap seluruh risiko kepada

PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Reliance Indonesia dan PT Asuransi Umum BCA, pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 377.350.000.000 dan Rp 395.385.000.000 masing-masing pada 31 Desember 2017 dan 2016. Manajemen Grup berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko yang dipertanggungkan.

Inventories are insured against all risks to PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Reliance Indonesia and PT Asuransi Umum BCA, third parties, with total sum insured amounting to Rp 377,350,000,000 and Rp 395,385,000,000 as of December 31, 2017 and 2016, respectively. The Groups management believes that the sum insured is sufficient to cover possible losses on the insured assets.

9. UANG MUKA 9. ADVANCES Uang muka terdiri atas: Advances consist of: 2017 2016

Operasional 11.174.073.025 4.764.269.599 Operating advances Bahan baku 7.064.635.990 6.987.980.839 Raw materials Pembelian aset tetap - 4.825.001.100 Purchase of fixed assets Lain-lain 22.173.141 5.713.573 Others Total 18.260.882.156 16.582.965.111 Total 10. BEBAN DIBAYAR DI MUKA 10. PREPAID EXPENSES Beban dibayar di muka terdiri atas: Prepaid expenses consist of: 2017 2016 Sewa 16.012.555.688 15.354.327.162 Rent Renovasi gedung 3.388.068.306 5.309.377.812 Building renovation Asuransi 1.579.602.820 1.715.434.626 Insurance Lainnya 32.734.008.717 12.237.048.088 Others Total 53.714.235.531 34.616.187.688 Total Dikurangi bagian lancar: Less current portion: Sewa 12.848.087.163 8.539.362.957 Rent Renovasi gedung 1.964.406.912 2.151.405.852 Building renovation Asuransi 1.557.815.867 1.633.003.887 Insurance Lainnya 26.690.211.388 9.492.599.489 Others Total bagian lancar 43.060.521.330 21.816.372.185 Total current portion Bagian tidak lancar - setelah Long-term portion - net of dikurangi bagian lancar: current portion: Sewa 3.164.468.525 6.814.964.205 Rent Renovasi gedung 1.423.661.394 3.157.971.960 Building renovation Asuransi 21.786.953 82.430.739 Insurance Lainnya 6.043.797.329 2.744.448.599 Others Total bagian tidak lancar - Total long-term portion - setelah dikurangi bagian lancar 10.653.714.201 12.799.815.503 net of current portion

The original financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

55

11. DEPOSITO YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA 11. RESTRICTED DEPOSITS Deposito yang dibatasi penggunaannya terdiri atas: Restricted deposits consist of: 2017 2016 Deposito yang dipergunakan sebagai Deposits used for collateral jaminan utang bank (Catatan 14) of bank loans (Note 14) Rupiah Rupiah PT Bank DBS Indonesia - 16.348.952.772 PT Bank DBS Indonesia Total - 16.348.952.772 Total Suku bunga tahunan atas deposito berjangka yang

dibatasi penggunaannya adalah sebagai berikut: The annual interest rate of restricted deposits are as

follows: 2017 2016 Rupiah - 6,50%-7,00% Rupiah 12. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI 12. INVESTMENT IN ASSOCIATE Rincian investasi dalam bentuk saham pada PT Morinaga

Kino Indonesia, Entitas Asosiasi, pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

Details of investments in PT Morinaga Kino Indonesia, an Associate, as of December 31, 2017 and 2016 are as follows:

2017 2016 Harga perolehan 42.000.000.000 42.000.000.000 Cost Bagian rugi Entitas Asosiasi Share of loss of Associate Saldo awal (6.481.791.643) (9.745.326.958) Beginning balance Bagian atas (rugi) laba Entitas Equity in net earnings (losses) Asosiasi selama tahun berjalan (4.093.652.299) 3.263.535.315 of Associate during the year Saldo akhir (10.575.443.942) (6.481.791.643) Ending balance Bagian penghasilan komprehensif lain Share of other comprehensive income Entitas Asosiasi of Associate Saldo awal 67.624.686 50.910.322 Beginning balance Bagian (beban) penghasilan Share of other comprehensive komprehensif lain (expenses) income Entitas Asosiasi selama tahun of Associate during berjalan - neto setelah pajak (459.366.806) 16.714.364 the year - net after tax Saldo akhir (391.742.120) 67.624.686 Ending balance Nilai tercatat investasi pada Entitas Carrying value of investment in Asosiasi dengan metode ekuitas 31.032.813.938 35.585.833.043 Associate using equity method

The original financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

56

12. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI (lanjutan) 12. INVESTMENT IN ASSOCIATE (continued) Bagian Entitas Induk atas hasil Entitas Asosiasi utama

dan aset, liabilitas, penjualan dan laba (rugi) komprehensif adalah sebagai berikut:

The Company’s share of the results of its principal Associate and its assets, liabilities, sales and comprehensive income (loss) are as follows:

Negara Tempat Total Total Laba (Rugi) Domisili/ Liabilitas/ Penjualan/ Komprehensif/ Country of Total Aset/ Total Total Comprehensive % Kepemilikan/ Domicile Total Assets Liabilities Sales Income (Loss) % Ownership

31 Desember 2017/ December 31, 2017

PT Morinaga Kino Indonesia Indonesia 565.142.113.829 120.765.655.245 459.995.778.617 (15.486.459.540) 29,40%

31 Desember 2016/ December 31, 2016

PT Morinaga Kino Indonesia Indonesia 609.957.198.436 141.024.100.000 651.565.088.789 11.157.311.832 29,40%

PT Morinaga Kino Indonesia (MKI) PT Morinaga Kino Indonesia (MKI) MKI didirikan berdasarkan Akta Notaris DR. Fulgensius

Jimmy, H.L.T., S.H., M.H., M.M., No. 40, tanggal 19 Juli 2013, dengan kepemilikan saham oleh Entitas Induk senilai Rp 42.000.000.000 atau sebesar 60% atau 42.000 saham. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-40874.AH.01.01.Tahun 2013 tanggal 26 Juli 2013. Berdasarkan Akta Notaris DR. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., No. 27 tanggal 9 Oktober 2013, MKI meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 72.857.000.000 yang seluruhnya diambil bagian oleh Morinaga & Co., Ltd., Jepang, sehingga kepemilikan saham MKI oleh Entitas Induk terdilusi menjadi senilai Rp 42.000.000.000 atau sebesar 29,40%.

MKI was established by Notarial Deed of DR. Fulgensius Jimmy, H.L.T., S.H., M.H., M.M., No. 40, dated July 19, 2013 with the Company's ownership in MKI amounted to Rp 42,000,000,000 or equivalent with 60% or 42,000 shares. The deed of establishment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its decision letter No. AHU-40874.AH.01.01.Tahun 2013 dated July 26, 2013. Based on Notarial Deed of DR. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., No. 27, dated October 9, 2013, MKI increased its issued and fully paid capital amounting to Rp 72,857,000,000 which is entirely taken by Morinaga & Co., Ltd., Japan, hence the Company’s ownership to MKI was diluted amounting to Rp 42,000,000,000 or became 29.40%.

MKI adalah Entitas Asosiasi yang bergerak dalam

produksi dan penjualan produk makanan seperti kembang gula (permen), minuman serbuk, makanan dari coklat, industri makanan bayi dan lain-lain.

MKI is an Associate that is engaged in the production and sale of food products such as candy, powder drinks, chocolate based foods, baby foods and others.

MKI merupakan produsen dalam industri makanan, dan

mendistribusikan ke DLS, Entitas Anak. MKI is a manufacturer in the food industry, and distributes

to DLS, the Subsidiary.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2017

Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

57

13. ASET TETAP - NETO 13. FIXED ASSETS - NET Rincian dan mutasi aset tetap adalah sebagai berikut: Details and mutation of fixed assets are as follows:

31 Desember 2017/December 31, 2017

Saldo Awal/

Beginning Balance Efek Translasi/

Effect of Translation Penambahan/

Addition Pengurangan/

Deduction Reklasifikasi/

Reclassification

Surplus Revaluasi/

Revaluation Surplus Saldo Akhir/

Ending Balance Harga Perolehan Cost

Kepemilikan langsung Direct ownership Tanah 651.009.000.000 - 5.500.251.100 - 14.468.748.900 670.978.000.000 Land Bangunan 243.018.498.244 18.368.911 1.583.157.124 - 42.679.536.405 - 287.299.560.684 Buildings Kendaraan 88.575.986.190 274.589.516 3.811.448.626 16.080.323.904 2.673.630.361 - 79.255.330.789 Vehicles Peralatan 84.173.662.610 137.179.616 3.022.842.376 837.125.443 3.681.516.231 - 90.178.075.390 Equipments Mesin 443.401.222.865 7.527.559.718 5.522.073.026 37.298.411.172 - 482.705.120.729 Machineries

Aset dalam pembangunan Assets in progress Mesin 31.216.299.255 - 19.376.917.823 - (37.246.952.073) - 13.346.265.005 Machineries Bangunan 36.292.895.511 - 16.160.780.830 - (42.679.536.405) - 9.774.139.936 Buildings Peralatan 1.893.083.203 - 649.696.448 - (2.230.212.806) - 312.566.845 Equipments

Sewa pembiayaan Finance leases Kendaraan 7.465.859.925 (5.304.994) 269.015.057 342.618.778 (2.673.630.361) - 4.713.320.849 Vehicles Peralatan 4.899.821.593 - 294.888.342 - (1.502.762.524) - 3.691.947.411 Equipments

Total harga perolehan 1.591.946.329.396 424.833.049 58.196.557.444 22.782.141.151 - 14.468.748.900 1.642.254.327.638 Total cost Akumulasi penyusutan Accumulated Depreciation Kepemilikan langsung Direct ownership

Bangunan 40.279.402.400 19.299.251 7.474.020.550 - - - 47.772.722.201 Buildings Kendaraan 56.663.546.185 216.356.256 8.681.064.895 12.742.863.751 930.203.131 - 53.748.306.716 Vehicles Peralatan 57.636.031.903 116.454.142 8.662.954.318 775.720.631 424.441.311 - 66.064.161.043 Equipments Mesin 210.844.306.022 - 17.822.241.176 4.740.584.568 51.459.099 - 223.977.421.729 Machineries

Sewa pembiayaan Finance leases Kendaraan 3.503.685.742 (3.780.577) 533.804.996 342.618.778 (930.203.131) - 2.760.888.252 Vehicles Peralatan 663.118.373 - 460.366.979 - (475.900.410) - 647.584.942 Equipments

Total akumulasi penyusutan

369.590.090.625 348.329.072 43.634.452.914 18.601.787.728

- -

394.971.084.883 Total accumulated

depreciation Nilai buku bersih 1.222.356.238.771 1.247.283.242.755 Net book value

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2017

Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

58

13. ASET TETAP - NETO (lanjutan) 13. FIXED ASSETS - NET (continued)

31 Desember 2016/December 31, 2016

Saldo Awal/

Beginning Balance Efek Translasi/

Effect of Translation

Penambahan yang Berasal dari Akuisisi

Entitas Anak/The Addition from Acquisition of Subsidiaries

Penambahan/

Addition Pengurangan/

Deduction Reklasifikasi/

Reclassification

Surplus Revaluasi/

Revaluation Surplus Saldo Akhir/

Ending Balance Harga Perolehan Cost

Kepemilikan langsung Direct ownership Tanah 563.462.000.000 - 44.339.000.000 15.697.697.290 - - 27.510.302.710 651.009.000.000 Land Bangunan 196.990.684.747 (79.566.582 ) 10.181.200.000 12.516.284.909 - 23.409.895.170 - 243.018.498.244 Buildings Kendaraan 66.981.514.166 (194.205.939 ) 1.806.000.000 3.839.120.830 4.717.063.551 20.860.620.684 - 88.575.986.190 Vehicles Peralatan 77.056.140.701 (189.860.343 ) 321.700.000 7.588.329.320 602.647.068 - - 84.173.662.610 Equipments Mesin 400.701.734.632 - 3.183.000.000 7.351.201.831 3.269.413.075 35.434.699.477 - 443.401.222.865 Machineries

Aset dalam pembangunan Assets in progress Mesin 10.551.289.411 - - 56.099.709.321 - (35.434.699.477 ) - 31.216.299.255 Machineries Bangunan 1.266.567.062 - - 58.436.223.619 - (23.409.895.170 ) - 36.292.895.511 Buildings Peralatan - - - 1.893.083.203 - - - 1.893.083.203 Equipments

Sewa pembiayaan Finance leases Kendaraan 27.686.129.180 (296.916.751 ) - 1.219.818.180 282.550.000 (20.860.620.684 ) - 7.465.859.925 Vehicles Peralatan 1.450.936.624 - - 3.448.884.969 - - - 4.899.821.593 Equipments

Total harga perolehan 1.346.146.996.523 (760.549.615 ) 59.830.900.000 168.090.353.472 8.871.673.694 - 27.510.302.710 1.591.946.329.396 Total cost Akumulasi penyusutan Accumulated Depreciation Kepemilikan langsung Direct ownership

Bangunan 34.519.742.756 (13.741.938 ) - 5.773.401.582 - - - 40.279.402.400 Buildings Kendaraan 45.797.317.069 (119.256.663 ) - 5.687.372.581 4.079.420.187 9.377.533.385 - 56.663.546.185 Vehicles Peralatan 49.569.147.240 (123.678.574 ) - 8.791.719.967 601.156.730 - - 57.636.031.903 Equipments Mesin 198.950.130.998 - - 14.620.333.337 2.726.158.313 - - 210.844.306.022 Machineries

Sewa pembiayaan Finance leases Kendaraan 9.675.712.413 (223.724.547 ) - 3.508.698.449 79.467.188 (9.377.533.385 ) - 3.503.685.742 Vehicles Peralatan 290.173.013 - - 372.945.360 - - - 663.118.373 Equipments

Total akumulasi penyusutan

338.802.223.489 (480.401.722 ) - 38.754.471.276 7.486.202.418

- -

369.590.090.625 Total accumulated

depreciation Nilai buku bersih 1.007.344.773.034 1.222.356.238.771 Net book value

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

59

13. ASET TETAP - NETO (lanjutan) 13. FIXED ASSETS - NET (continued) Beban penyusutan untuk tahun-tahun yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dialokasikan sebagai berikut:

Depreciation expenses for the years ended December 31, 2017 and 2016 are allocated as follows:

2017 2016 Beban pokok penjualan (Catatan 27) 26.263.697.388 21.973.660.298 Cost of goods sold (Note 27) Beban penjualan (Catatan 28) 6.984.007.239 6.415.670.986 Selling expenses (Note 28) Beban umum dan administrasi General and administrative expenses (Catatan 29) 10.386.748.287 10.365.139.992 (Note 29) Total 43.634.452.914 38.754.471.276 Total Perhitungan laba penjualan aset tetap sebagai berikut: The calculation of gain on sale of fixed assets are as

follows: 2017 2016 Hasil penjualan 6.645.389.366 3.365.049.118 Selling price Nilai buku (4.180.353.423) (1.385.471.276) Book value Laba penjualan aset tetap 2.465.035.943 1.979.577.842 Gain on sale of fixed assets Aset tetap diasuransikan terhadap seluruh resiko kepada

PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Umum BCA, PT Avrist General Insurance, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi Reliance Indonesia, PT Asuransi AXA Indonesia, PT Asuransi Eka Lloyd Jaya, PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk, PT Asuransi Himalaya Pelindung dan PT Mitsui Sumitomo Indonesia Asuransi, pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 385.486.186.345 dan Rp 391.731.471.345 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016. Manajemen Grup berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko yang dipertanggungkan.

Fixed assets are insured against all risks to PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Umum BCA, PT Avrist General Insurance, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi Reliance Indonesia, PT Asuransi AXA Indonesia, PT Asuransi Eka Lloyd Jaya, PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk, PT Asuransi Himalaya Pelindung and PT Mitsui Sumitomo Indonesia Asuransi, third parties, with total sum insured amounting to Rp 385,486,186,345 and Rp 391,731,471,345 as of December 31, 2017 and 2016, respectively. The Groups management believes that the sum insured is sufficient to cover possible losses on the insured assets.

Tanah pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

dinyatakan berdasarkan nilai wajarnya masing-masing sebesar Rp 670.978.000.000 dan Rp 651.009.000.000 yang ditentukan berdasarkan laporan penilaian independen Kantor Jasa Penilai Publik Susan Widjojo & Rekan, penilai independen, yang ditandatangani oleh Susan Widjojo, masing-masing sesuai laporannya No. 088/SWR/APP-C/O/III/18 tertanggal 8 Maret 2018, No. 075/SWR/APP-C/O/II/18 tertanggal 23 Februari 2018 dan No. 066/SWR/APP-C/O/II/2018 tertanggal 12 Februari 2018, dan No. 047, 048 dan 049/SWR/APP-C/O/II/17 tertanggal 2 Februari 2017, dengan menggunakan metode pendekatan data pasar.

Land as of December 31, 2017 and 2016 is recorded using fair value amounting to Rp 670,978,000,000 and Rp 651,009,000,000, which is determined based on independent appraisal report of Kantor Jasa Penilai Publik Susan Widjojo & Rekan, an independent appraiser, which was signed by Susan Widjojo, according to their report No. 088/SWR/APP-C/O/III/18 dated March 8, 2018, No. 075/SWR/APP-C/O/II/18 dated February 23, 2018 and No. 066/SWR/APP-C/O/II/2018 dated February 12, 2018, and No. 047, 048 and 049/SWR/APP-C/O/II/17 dated February 2, 2017, using the market data approach method.

Selisih nilai wajar tanah dengan nilai

tercatat masing-masing sebesar Rp 14.468.748.900 dan Rp 27.510.302.710 untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, diakui sebagai bagian dari “Penghasilan komprehensif lain - Surplus Revaluasi Tanah” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian (Catatan 25).

The difference in fair value of land with its carrying value amounting to Rp 14,468,748,900 and Rp 27,510,302,710 for the years ended December 31, 2017 and 2016, respectively, is recognized as part of "Other Comprehensive Income - Land Revaluation Surplus " in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income (Note 25).

Jika tanah dicatat sebesar biaya perolehan, nilai

tercatat pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing sebesar Rp 132.145.777.182 dan Rp 126.645.526.082.

If the land is carried at cost, the carrying value as of December 31, 2017 and 2016 amounted to Rp 132,145,777,182 and Rp 126,645,526,082.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

60

13. ASET TETAP - NETO (lanjutan) 13. FIXED ASSETS - NET (continued) Manajemen Grup berkeyakinan bahwa tidak terdapat

kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan yang mengindentifikasikan adanya penurunan nilai aset tetap.

Group management believes that there are no events or changes that indicates impairment of fixed assets.

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, tanah dan

mesin digunakan sebagai jaminan atas fasilitas-fasilitas pinjaman bank yang diperoleh Entitas Induk (Catatan 14 dan 18), dengan rincian sebagai berikut:

As of December 31, 2017 and 2016, land and machineries were used as collateral for bank loan facilities obtained by the Company (Notes 14 and 18), with the details as follows:

2017 2016 Rupiah Rupiah PT Bank Central Asia Tbk 286.379.811.175 286.379.811.175 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk 193.210.370.000 193.210.370.000 PT Bank CIMB Niaga Tbk Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, kendaraan

digunakan sebagai jaminan atas utang pembiayaan konsumen yang diperoleh Grup (Catatan 19).

As of December 31, 2017 and 2016, vehicles were used as collateral for consumer financing payables obtained by the Group (Note 19).

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, persentase

penyelesaian dari aset dalam pembangunan yang merupakan pengembangan bangunan dan mesin pabrik milik Entitas Induk masing-masing berkisar 5,16%-90,00% dan 4,29%-95,00%.

As of December 31, 2017 and 2016, the percentage of completion of assets in progress, which represents the development of Company’s buildings and machineries are between 5.16%-90.00% and 4.29%-95.00%, respectively.

14. UTANG BANK JANGKA PENDEK 14. SHORT-TERM BANK LOANS Utang bank jangka pendek terdiri atas: Short-term bank loans consist of: 2017 2016 Entitas Induk The Company PT Bank CIMB Niaga Tbk PT CIMB Niaga Tbk Fasilitas Kredit Revolving Loan I 82.000.000.000 122.000.000.000 Revolving Loan I Credit Facility Fasilitas Kredit Rekening Koran - 6.130.652.777 Overdraft Credit Facility PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk Fasilitas Kredit Revolving Loan 87.000.000.000 94.000.000.000 Revolving Loan Credit Facility Fasilitas Kredit Rekening Koran 10.125.075.213 42.336.035.229 Overdraft Credit Facility PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Fasilitas Kredit Loan Note II 45.000.000.000 100.000.000.000 Loan Note II Credit Facility Fasilitas Kredit Loan Note III 100.000.000.000 100.000.000.000 Loan Note III Credit Facility The Bank of Tokyo- The Bank of Tokyo- Mitsubishi UFJ, Ltd. Mitsubishi UFJ, Ltd. Fasilitas kredit Uncomitted Short Term Uncomitted Short Term 193.500.000.000 150.000.000.000 Credit Facility Entitas Anak Subsidiary PT Dutalestari Sentratama PT Dutalestari Sentratama PT Bank DBS Indonesia PT Bank DBS Indonesia Fasilitas Account Account Payable Payable Financing - 85.000.000.000 Financing Facility Total 517.625.075.213 699.466.688.006 Total Pinjaman-pinjaman tersebut dibebankan suku bunga

berkisar antara 9,05%-9,50% pada tahun 2017 dan berkisar antara 9,20%-13,00% pada tahun 2016.

These loan bears annual interest rate ranging from 9.05%-9.50% in 2017 and ranging from 9.20%-13.00% in 2016.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

61

14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) Entitas Induk The Company PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) Fasilitas-fasilitas kredit yang diperoleh Entitas Induk dari

CIMB terdiri atas: Credit facilities obtained by the Company from CIMB are

as follows:

a. Fasilitas Kredit Revolving Loan I (RL I), diperoleh pada tanggal 27 Mei 2004, berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No. 165/CBG/JKT/2004, dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 29.000.000.000. Fasilitas Kredit RL I digunakan sebagai modal kerja untuk pembelian bahan baku. Berdasarkan Perubahan Perjanjian Kredit No. 240/AMD/CB/JKT/2010 tanggal 7 Mei 2010, fasilitas ini dipecah menjadi Fasilitas Kredit Tetap sebesar Rp 24.000.000.000 dan Fasilitas Kredit Rekening Koran (RK) sebesar Rp 5.000.000.000.

a. Revolving Loan I Credit Facility (RL I) was obtained on May 27, 2004, based on Credit Agreement No. 165/CBG/JKT/2004, with maximum credit limit amounting to Rp 29,000,000,000. RL I Credit Facility was used as working capital to buy raw material. Based on Credit Agreement Amendment No. 240/AMD/CB/ JKT/2010 dated May 7, 2010, this credit facility is split into Fixed Credit Facility amounting to Rp 24,000,000,000 and Overdraft Credit Facility amounting to Rp 5,000,000,000.

Perjanjian pinjaman telah berubah beberapa kali.

Pada tanggal 15 Mei 2013, berdasarkan Surat Pernyataan Kembali dan Perubahan ke 13 Perjanjian Kredit No. 165/CBG/JKT/2004, Fasilitas Kredit Revolving Loan II dan Fasilitas Kredit Transaksi Khusus III, masing-masing sebesar Rp 35.000.000.000 dan Rp 24.000.000.000, dialokasikan ke dalam Fasilitas Kredit RL I. Amandemen ini juga meningkatkan batas maksimum pinjaman RL I sebesar Rp 52.000.000.000 yang digunakan untuk melunasi Fasilitas Kredit Revolving Loan dari PT Bank Ganesha, sehingga Fasilitas Kredit RL I menjadi sebesar Rp 135.000.000.000.

The loan agreement has been amended several times. On May 15, 2013, based on 13th Restatement and Amendment Letter to the Credit Agreement No. 165/CBG/JKT/2004, Revolving Loan Credit Facility II and Special Transaction Credit Facility III, amounting to Rp 35,000,000,000 and Rp 24,000,000,000, respectively, are allocated to the RL I Credit Facility. This Amendment also increased the maximum credit RL I Credit Facility amounting to Rp 52,000,000,000, that is used to pay-off Revolving Loan Credit Facility from PT Bank Ganesha, hence the amount of the RL I Credit Facility become Rp 135,000,000,000.

Pada tanggal 27 Agustus 2013, berdasarkan Surat

Pernyataan Kembali dan Perubahan ke 14 Perjanjian Kredit No. 165/CBG/JKT/2004, Entitas Induk memperoleh tambahan batas maksimum Fasilitas Kredit RL I sebesar Rp 42.000.000.000 yang digunakan untuk tambahan modal kerja, sehingga batas maksimum Fasilitas Kredit RL I menjadi sebesar Rp 177.000.000.000. Perjanjian fasilitas kredit ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta Notaris Antoni Halim, S.H., No. 13 tanggal 20 Agustus 2015, sehubungan dengan perpanjangan masa fasilitas pinjaman yang akan berakhir pada tanggal 22 Mei 2016 dan secara otomatis diperpanjang sampai dengan tanggal 22 Agustus 2016. Berdasarkan Surat Perubahan ke 1 terhadap Akta Perubahan dan Pernyataan Kembali Perjanjian Kredit No. 13 tanggal 20 Agustus 2015 No. 199/AMD/CB/JKT/16 yang dibuat tanggal 18 Agustus 2016, Entitas Induk memperoleh perpanjangan Fasilitas Kredit RL I sampai dengan 22 Mei 2017. Berdasarkan Surat Pengajuan Kredit No. 063/SX/CBGII/III/2017, Fasilitas Kredit RL I diperpanjang sampai dengan 22 Maret 2018. Sampai dengan tanggal laporan keuangan diterbitkan, perpanjangan perjanjian dari CIMB masih dalam proses perpanjangan (Catatan 39).

On August 27, 2013, based on 14th Restatement and Amendment Letter to the Credit Agreement No. 165/CBG/JKT/2004, the Company obtained additional maximum credit limit for RL I Credit Facility amounting to Rp 42,000,000,000, which is used for additional working capital, hence the maximum limit of the RL I Credit Facility become Rp 177,000,000,000. This credit facility has been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 13 of Antoni Halim, S.H. dated August 20, 2015 in connection with the extension of the term loan facilities that will expire on May 22, 2016 and will be automatically extended until August 22, 2016. Based on 1st Amendment of Deed and Restatement Letter to the Credit Agreement No. 13 dated August 20, 2015 No. 199/AMD/CB/JKT/16 which was made on August 18, 2016, the Company obtained extension of RL I Credit Facility until May 22, 2017. Based on Letter of Affirmation No. 063/SX/CBGII/III/2017, RL I Credit Facility was extended until March 22, 2018. As of the date of the financial statements issued, the extension of the CIMB agreement is still in process (Note 39).

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

62

14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

Entitas Induk (lanjutan) The Company (continued) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) (lanjutan) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) (continued)

b. Fasilitas Kredit Rekening Koran (RK), diperoleh pada tanggal 7 Mei 2010, berdasarkan Perubahan Perjanjian Kredit No. 240/AMD/CB/JKT/2010, dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 5.000.000.000. Berdasarkan Akta Notaris Antoni Halim, S.H., No. 13 tanggal 20 Agustus 2015, Entitas Induk memperoleh tambahan batas maksimum Fasilitas Kredit RK sebesar Rp 5.000.000.000 sehingga batas maksimum Fasilitas Kredit RK menjadi sebesar Rp 10.000.000.000. Pinjaman RK ini digunakan untuk modal kerja operasional dimana akan berakhir pada tanggal 22 Mei 2016 dan secara otomatis diperpanjang sampai dengan tanggal 22 Agustus 2016. Pada 31 Desember 2017, tidak terdapat saldo terutang atas fasilitas kredit ini.

b. Overdraft Credit Facility (RK) was obtained on May 7, 2010, based on amendment to Credit Agreement No. 240/AMD/CB/JKT/2010, with maximum credit limit amounting to Rp 5,000,000,000. Based on Notarial Deed No. 13 of Antoni Halim, S.H. dated August 20, 2015, the Company obtained additional maximum credit limit for RK Credit Facility amounting to Rp 5,000,000,000, hence the maximum limit of the RK Credit Facility become Rp 10,000,000,000. This facility is used as operational working capital which will expire on May 22, 2016 and is automatically extended until August 22, 2016. As of December 31, 2017, there is no outstanding balance for this credit facility.

Berdasarkan Surat Perubahan ke 1 terhadap Akta Perubahan dan Pernyataan Kembali Perjanjian Kredit No. 13 tanggal 20 Agustus 2015 No. 199/AMD/CB/JKT/16 yang dibuat tanggal 18 Agustus 2016, Entitas Induk memperoleh perpanjangan Fasilitas Kredit RK sampai dengan 22 Mei 2017.

Based on 1st Amendment of Deed and Restatement Letter to the Credit Agreement No. 13 dated August 20, 2015 No. 199/AMD/CB/JKT/16 which was made on August 18, 2016, the Company obtained extension of RK Credit Facility until May 22, 2017.

Berdasarkan Surat Pengajuan Kredit No. 063/SX/CBGII/III/2017, Fasilitas Kredit RK diperpanjang sampai dengan 22 Maret 2018. Sampai dengan tanggal laporan keuangan diterbitkan, perpanjangan perjanjian dari CIMB masih dalam proses perpanjangan (Catatan 39).

Based on Letter of Affirmation No. 063/SX/CBGII/III/2017, RK Credit Facility was extended until March 22, 2018. As of the date of the financial statements issued, the extension of the CIMB agreement is still in process (Note 39).

c. Fasilitas Letter of Credit (LC), diperoleh pada

tanggal 7 Mei 2010, berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No. 240/AMD/CB/JKT/2010 dengan batas maksimum pinjaman sebesar USD 1.500.000. Perjanjian kredit ini telah mengalami beberapa kali perubahan, berdasarkan surat No. 341/AMD/CB/JKT/2011 tanggal 27 Juli 2011, menambah batas maksimum pinjaman sebesar USD 3.000.000 menjadi sebesar USD 4.500.000, kemudian, berdasarkan Surat Pernyataan Kembali dan Perubahan ke 15 Fasilitas Kredit No.165/CBG/ JKT/2004, tanggal 27 Agustus 2014, Entitas Induk memperoleh Fasilitas Bank Garansi dengan batas maksimum pinjaman yang dapat dipertukarkan dengan fasilitas LC, dan terakhir berdasarkan Akta Notaris Antoni Halim, S.H., No. 13 tanggal 20 Agustus 2015 sehubungan dengan perpanjangan masa fasilitas pinjaman yang akan berakhir pada tanggal 22 Mei 2016 dan secara otomatis diperpanjang sampai dengan tanggal 22 Agustus 2016. Berdasarkan Surat Perubahan ke 1 terhadap Akta Perubahan dan Pernyataan Kembali Perjanjian Kredit No. 13 tanggal 20 Agustus 2015 No. 199/AMD/CB/JKT/16 yang dibuat tanggal 18 Agustus 2016, Entitas Induk memperoleh perpanjangan Fasilitas LC sampai dengan tanggal 22 Mei 2017. Berdasarkan Surat Pengajuan Kredit No. 063/SX/CBGII/III/2017, Fasilitas LC diperpanjang sampai dengan 22 Maret 2018. Sampai dengan tanggal laporan keuangan diterbitkan, perpanjangan perjanjian dari CIMB masih dalam proses perpanjangan (Catatan 39). Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, tidak terdapat saldo terutang atas fasilitas kredit ini.

c. Letter of Credit Facility (LC), was obtained on May 7, 2010, based on Credit Agreement No. 240/AMD/CB/JKT/2010 with maximum credit limit amounting to USD 1,500,000. This agreement has been amended several times, most recently by letter No. 341/AMD/CB/JKT/2011 dated July 27, 2011, which increased the maximum borrowing limit of USD 3,000,000 to USD 4,500,000, then based on 15th restatement and amendment to the Credit Agreement letter No. 165/CBG/JKT/ 2004, dated August 27, 2014, the Company obtained Bank Guarantee Facility with maximum credit limit that can be exchanged with the LC Facility, and lastly based on Notarial Deed No. 13 of Antoni Halim, S.H. dated August 20, 2015, in connection with extension of term loan facilities that will expire on May 22, 2016 and automatically extended until August 22, 2016. Based on 1st Amendment of Deed and Restatement Letter to the Credit Agreement No. 13 dated August 20, 2015 No. 199/AMD/CB/JKT/16 which was made on August 18, 2016, the Company obtained extension of LC Facility until May 22, 2017. Based on Letter of Affirmation No. 063/SX/CBGII/III/2017, LC Facility was extended until March 22, 2018. As of December 31, 2017 and 2016, there is no outstanding balance for this credit facility. As of the date of the financial statements issued, the extension of the CIMB agreement is still in process (Note 39).

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

63

14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) Entitas Induk (lanjutan) The Company (continued) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) (lanjutan) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) (continued) Fasilitas utang bank jangka pendek dan utang bank

jangka panjang (Catatan 18) dari CIMB dijamin secara gabungan dengan:

Short-term bank loans and long-term bank loans (Note 18) obtained from CIMB, are jointly secured by:

a. Tanah seluas 123 m2 dan bangunan sesuai dengan

SHGB No. 2636/Sunter Jaya, atas nama Entitas Induk, yang terletak di Kompleks Royal Sunter Blok C-25, Kelurahan Sunter Jaya, Kecamatan Tanjung Priok, Kotamadya Jakarta Utara, Propinsi DKI Jakarta (Catatan 13).

a. Land with total area of 123 sqm and building in accordance with SHGB No. 2636/Sunter Jaya, owned by the Company, located at Royal Sunter Blok C-25 Complex, Sunter Jaya village, Tanjung Priok district, North Jakarta, DKI Jakarta Province (Note 13).

b. Tanah seluas 59.584 m2 dan bangunan sesuai dengan SHGB No. 11/12/14/18/19/Sukatani dan 172/Nambo Udik, atas nama Entitas Induk, yang terletak di Kawasan Industri Pancatama VII, Desa Sukatani, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Propinsi Banten (Catatan 13).

b. Land with total area of 59,584 sqm and building in accordance with SHGB No. 11/12/14/ 18/19/Sukatani and 172/Nambo Udik, owned by the Company, located at Kawasan Industri Pancatama VII, Sukatani village, Cikande district, Serang, Banten Province (Note 13).

c. Tanah seluas 6.490 m2 dan bangunan sesuai dengan SHGB No. 4736, 4737, 4738, 4739, 4740, 4742, 4743, 4744 Sepanjang Jaya, atas nama Entitas Induk, yang terletak di Jalan Siliwangi No. 59, Kelurahan Sepanjang Jaya, Kecamatan Rawa Lumbu, Kota Bekasi, Propinsi Jawa Barat (Catatan 13).

c. Land with total area of 6,490 sqm and building in accordance with SHGB No. 4736, 4737, 4738, 4739, 4740, 4742, 4743, 4744 Sepanjang Jaya, owned by the Company, located at Jl. Siliwangi No. 59, Sepanjang Jaya village, Rawa Lumbu district, Bekasi, West Java (Note 13).

d. Tanah seluas 24.000 m2 dan bangunan sesuai dengan SHGB No. 00010/Pakkato, atas nama Entitas Induk, yang terletak di Desa Pakkato, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Catatan 13).

d. Land with total area of 24,000 sqm and building in accordance with SHGB No. 00010/Pakkato, owned by the Company, located at Pakkato village, Gowa, South Sulawesi (Note 13).

e. Tanah seluas 4.691 m2 dan bangunan sesuai SHGB No. 5020, 5021, 5022, 5023, 5024, 5026/Sukamaju, Depok, atas nama Entitas Induk, yang terletak di Jl. Raya Jakarta Bogor KM 36 No.12, Kampung Sidamukti, Kecamatan Cilodong, Depok, Propinsi Jawa Barat (Catatan 13).

e. Land with total area of 4,691 sqm and building in accordance with SHGB No. 5020, 5021, 5022, 5023, 5024, 5026/Sukamaju, Depok, owned by the Company, located at Jl.Raya Jakarta Bogor KM 36, No.12, Sidamukti village, Cilodong district, Depok, West Java province (Note 13).

f. Tanah seluas 43.343 m2 sesuai dengan SHGB No. 27/Sukatani dan 61/Leuwi Limus, atas nama Entitas Induk, yang terletak di daerah Industri Pancatama, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Propinsi Banten (Catatan 13).

f. Land with total area of 43,343 sqm and building in accordance with SHGB No. 27/Sukatani and 61/Leuwi Limus, owned by the Company, located at Pancatama Industry area, Cikande district, Serang, Banten Province (Note 13).

g. Akta jaminan fidusia No. 15 dengan objek jaminan berupa mesin-mesin milik Entitas Induk (Catatan 13).

g. Fiduciary deed No. 15 on the Company’s machineries (Note 13).

h. Akta jaminan fidusia No. 32 dengan objek jaminan berupa mesin, peralatan dan inventaris milik Entitas Induk (Catatan 13).

h. Fiduciary deed No. 32 on the Company’s machineries, tools and office equipments (Note 13).

i. Akta jaminan fidusia No. 24 dan 25 dengan objek jaminan piutang milik Entitas Induk (Catatan 6).

i. Fiduciary deed No. 24 and 25 on the Company’s trade receivables (Note 6).

j. Akta jaminan fidusia No. 35 dan 76 dengan objek jaminan berupa bahan baku milik Entitas Induk (Catatan 8).

j. Fiduciary deed No. 35 and 76 on the Company’s raw materials (Note 8).

k. Akta jaminan fidusia No. 33 dengan objek jaminan berupa mesin dan peralatan milik Entitas Induk (Catatan 13).

k. Fiduciary deed No. 33 on the Company’s machineries and tools (Note 13).

l. Akta jaminan fidusia No. 34 dengan objek jaminan berupa mesin, peralatan dan inventaris milik Entitas Induk (Catatan 13).

l. Fiduciary deed No. 34 on the Company’s machineries, tools and office equipments (Note 13).

m. Akta jaminan fidusia No. 23 dengan objek jaminan berupa mesin milik Entitas Induk (Catatan 13).

m. Fiduciary deed No. 23 on the Company’s machineries (Note 13).

n. Akta jaminan fidusia No. 4 dengan objek jaminan berupa mesin milik Entitas Induk (Catatan 13).

n. Fiduciary deed No. 4 on the Company’s machineries (Note 13).

o. Akta jaminan fidusia No. 3 dengan objek jaminan berupa piutang milik Entitas Induk (Catatan 6).

o. Fiduciary deed No. 3 on the Company’s trade receivables (Note 6).

p. Hak atas tagihan - tagihan dan piutang. p. Right to bills and trade receivables. q. Jaminan tunai sebesar 10% dari nilai LC dan atau

BG. q. Cash deposit amounted to 10% from LC and/or BG.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

64

14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) Entitas Induk (lanjutan) The Company (continued) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) (lanjutan) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) (continued)

Selama utang Entitas Induk terhadap CIMB belum dilunasi, tanpa persetujuan tertulis dari CIMB, Entitas Induk dilarang melakukan aktivitas, antara lain: menjual atau dengan cara lain mengalihkan hak atau menyewakan/menyerahkan pemakaian seluruh atau sebagian harta Entitas Induk, kecuali dalam rangka menjalankan usaha Entitas Induk sehari-hari; mengagunkan dengan cara bagaimanapun kekayaan Entitas Induk kepada pihak lain, kecuali dalam rangka menjalankan usaha Entitas Induk sehari-hari; mengadakan perjanjian yang dapat menimbulkan kewajiban Entitas Induk untuk membayar kepada pihak lain, kecuali dalam rangka menjalankan usaha Entitas Induk sehari-hari; memberikan pinjaman kepada atau menerima pinjaman dari pihak lain kecuali dalam rangka pemberian pinjaman kepada PT Dutalestari Sentratama (DLS) sebagai Entitas Anak; mengadakan perubahan atas maksud, tujuan dan kegiatan usaha Entitas Induk; mengubah susunan direksi, dewan komisaris dan pemegang saham atau pihak setara lainnya; mengumumkan dan membagikan dividen dan/atau bentuk keuntungan usaha lainnya kepada pemegang saham dan/atau pihak yang setara lainnya sepanjang rasio pembagian dividen maksimum sebesar 50% dari keuntungan bersih tahun sebelumnya; melakukan perubahan atas struktur permodalan Entitas Induk, antara lain penggabungan, peleburan, pengambilan dan pemisahan; membayar atau membayar kembali tagihan atau piutang berupa apapun juga yang sekarang dan/atau di kemudian hari akan diberikan oleh pemegang saham Entitas Induk baik berupa jumlah pokok, bunga dan sejumlah uang lain yang wajib dibayar.

During the period the Company remains indebted to CIMB, without prior written consent from CIMB, the Company is prohibited from conducting the following activities: sell or otherwise transfer the right or lease/give the whole part of the Company’s assets, except to run the Company’s daily business; collateralize assets of the Company in any way to other parties, except to run the Company’s daily business; enter into an agreement which could rise the Company’s obligations to pay to other parties, except to run the daily operations of the Company; give loan to or receive loan from other parties except giving loan to PT Dutalestari Sentratama (DLS) as Company’s subsidiary; change the intention, purpose and activities of the Company; change the composition of directors, board of commissioners and shareholders or other equivalent parties; announce and distribute dividend and/or other form of business profits to shareholders and/or other equivalent parties throughout the dividend payout ratio maximum of 50% of the previous year's net profit; conduct any changes of the Company’s capital structure, i.e.: merger, consolidation, takeover and spin off; pay or pay back bills or receivables in any form which will be provided now/in the future by the Company’s shareholders in the form of the amount of principal, interest and other amounts required to be paid.

Berdasarkan Surat Permohonan Pengesampingan No.003/CF-BT/BCIMB/082015, tanggal 20 Agustus 2015, Entitas Induk memperoleh persetujuan dari CIMB untuk permohonan pengesampingan atas beberapa larangan atau pembatasan dalam Perjanjian Kredit terutama sehubungan dengan rencana Entitas Induk untuk mengubah anggaran dasar, susunan pengurus, susunan pemegang saham dan nilai saham Entitas Induk.

Based on the Application for Waiver Letter No.003/CF-BT/BCIMB/082015, dated August 20, 2015, the Company obtained approval from CIMB to get waiver for some covenants in the Credit Agreements especially in connection with the Company‟s plan to change its articles of incorporation, composition of the board, shareholders, and the value of the Company‟s share.

Beban bunga dari utang bank jangka pendek dari CIMB untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 disajikan sebagai “Beban Bunga” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian (Catatan 30).

Interest expenses of short-term bank loans from CIMB for the years ended December 31, 2017 and 2016 are presented as “Interest Expenses” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income (Note 30).

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

65

14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) Entitas Induk (lanjutan) The Company (continued) PT Bank Central Asia Tbk (BCA) PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Berdasarkan Surat Persetujuan Membuka Kredit

No. 20087-04 tanggal 27 Juli 2001, Entitas Induk memperoleh beberapa fasilitas kredit dari BCA. Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Persetujuan Pemberian Fasilitas Kredit No. 197B/W08/SBK/SPPK/2017 tanggal 21 Juli 2017 sehubungan dengan perpanjangan masa fasilitas kredit.

Based on Credit Opening Agreement No. 20087-04 dated July 27, 2001, the Company obtained credit facilities from BCA. This agreement has been amended several times, most recently by Amendment of Credit Agreement No. 197B/W08/SBK/SPPK/2017, dated July 21, 2017 in connection with extension of term credit facilities.

Fasilitas-fasilitas kredit yang diperoleh Entitas Induk dari

BCA terdiri atas: Credit facilities obtained by the Company from BCA are

as follows:

a. Fasilitas Kredit Time Revolving Loan (TRL), dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 107.000.000.000, pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016. Fasilitas kredit ini digunakan sebagai tambahan modal kerja dan akan berakhir pada tanggal 31 Juli 2018.

a. Time Revolving Loan Credit Facility (TRL) with maximum credit limit amounting to Rp 107,000,000,000, as of December 31, 2017 and 2016. This facility is used as addition for working capital and will expire on July 31, 2018.

b. Fasilitas Kredit Rekening Koran, dengan batas

maksimum pinjaman sebesar Rp 60.000.000.000 pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016. Fasilitas kredit ini digunakan sebagai tambahan modal kerja dan akan berakhir pada tanggal 31 Juli 2018.

b. Overdraft Credit Facility, with maximum credit limit amounting to Rp 60,000,000,000 as of December 31, 2017 and 2016. This facility is used as addition for working capital and will expire on July 31, 2018.

c. Fasilitas Kredit Omnibus Usance Letter of Credit,

dengan batas maksimum pinjaman sebesar USD 2.000.000 pada tanggal pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016. Fasilitas kredit ini digunakan sebagai pembiayaan atas pembelian impor bahan baku dan mesin dari supplier. Jangka waktu fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 31 Juli 2018. Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, tidak terdapat saldo terutang atas fasilitas kredit ini.

c. Omnibus Usance Letter of Credit Facility, with maximum credit limit amounting to USD 2,000,000 as of December 31, 2017 and 2016. This facility is used to finance the purchases of imported raw materials and machineries from supplier. This facility will expire on July 31, 2018. As of December 31, 2017 and 2016, there is no outstanding balance for this credit facility.

d. Fasilitas Kredit Forward Line, dengan batas maksimum pinjaman sebesar USD 2.000.000 pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016. Fasilitas kredit ini digunakan untuk hedging atas kebutuhan penggunaan mata uang USD oleh Entitas Induk dan akan berakhir pada tanggal 31 Juli 2018. Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, tidak terdapat saldo terutang atas fasilitas kredit ini.

d. Forward Line Credit Facility, with maximum credit limit amounting to USD 2,000,000 as of December 31, 2017 and 2016. This credit facility is used for hedging of the Company need of USD and will expire on July 31, 2018. As of December 31, 2017 and 2016, there is no outstanding balance for this credit facility.

Fasilitas utang bank jangka pendek dan utang bank

jangka panjang (Catatan 18) dari BCA dijamin secara gabungan dengan:

Short-term bank loans and long-term bank loans (Note 18), obtained from BCA are jointly secured by:

a. Tanah seluas 5.100 m2 sesuai dengan

SHGB No. 1652/Tambaksawah tanggal 23 September 2004 atas nama Entitas Induk terletak di Desa Tambak Sawah, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Propinsi Jawa Timur (Catatan 13).

a. Land with total area of 5,100 sqm in accordance with SHGB No. 1652/Tambaksawah dated September 23, 2004, owned by the Company, located at Tambak Sawah Village, Waru District, Sidoarjo, East Java Province (Note 13).

b. Tanah seluas 608 m2 sesuai dengan SHGB No. 10/Margasuka tanggal 17 Januari 2004 atas nama Entitas Induk terletak di Kelurahan Margasuka, Kecamatan Babakan Ciparay, Kabupaten Tegallega, Propinsi Jawa Barat (Catatan 13).

b. Land with total area of 608 sqm in accordance with SHGB No. 10/Margasuka dated January 17, 2004, owned by the Company, located at Margasuka village, Babakan Ciparay District, Tegallega, West Java Province (Note 13).

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

66

14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) Entitas Induk (lanjutan) The Company (continued) PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (lanjutan) PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (continued)

c. Tanah seluas 44 m2 sesuai dengan SHGB No.12/Margasuka tanggal 17 Februari 2004 atas nama Entitas Induk terletak di Kelurahan Margasuka, Kecamatan Babakan Ciparay, Kabupaten Tegallega, Propinsi Jawa Barat (Catatan 13).

c. Land with total area of 44 sqm in accordance with SHGB No.12/Margasuka dated February 17, 2004 owned by the Company, located at Margasuka Village, Babakan Ciparay District, Tegallega, West Java Province (Note 13).

d. Tanah seluas 1.426 m2 sesuai dengan SHGB No. 11/Margasuka tanggal 17 Februari 2004 atas nama Entitas Induk terletak di Kelurahan Margasuka, Kecamatan Babakan Ciparay, Kabupaten Tegallega, Propinsi Jawa Barat (Catatan 13).

d. Land with total area of 1,426 sqm in accordance with SHGB No. 11/Margasuka dated February 17, 2004 owned by the Company, located at Margasuka Village, Babakan Ciparay District, Tegallega, West Java Province (Note 13).

e. Akta jaminan fidusia No. 114 tanggal 29 Desember 2004 dengan objek jaminan berupa mesin-mesin (Catatan 13).

e. Fiduciary deed No. 114 dated December 29, 2004 on the Company ’s machineries (Note 13).

f. Tanah seluas 2.600 m2 dan bangunan seluas 1.200 m2 sesuai dengan SHGB No. 4689/Sunter tanggal 22 Februari 2008 atas nama Entitas Induk yang terletak di Jalan Yos Sudarso No. 103 A Sunter Jaya, Kelurahan Sunter, Kecamatan Tanjung Priok, Kotamadya Jakarta Utara, Propinsi DKI Jakarta (Catatan 13).

f. Land with total area of 2,600 sqm and building 1,200 sqm in accordance with SHGB No. 4689/Sunter dated February 22, 2008, owned by the Company, located at Jl. Yos Sudarso No. 103 A Sunter Jaya, Sunter, Tanjung Priok district, North Jakarta, DKI Jakarta Province (Note 13).

g. Tanah seluas 55.490 m2 sesuai dengan SHGB No. 27/Kertaraharja tanggal 1 Mei 2009 atas nama Entitas Induk yang terletak dalam Desa Kertaraharja, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat, setempat dikenal Blok Panagan Kolot, diuraikan dalam Surut Ukur tanggal 13 April 2009 No.29/Kertaraharja/2009 (Catatan 13).

g. Land with total area of 55,490 sqm in accordance with SHGB No. 27/Kertaraharja dated May 1, 2009 owned by the Company, located at Kertaraharja village, Cikembar district, Sukabumi, West Java Province, known as Blok Panagan Kolot, described in the Letter of Measurement dated April 13, 2009 No.29/Kertaraharja/2009 (Note 13).

h. Tanah seluas 54.328 m2 sesuai dengan SHGB No. 65/Leuwi Limus tanggal 17 Januari 2013 atas nama Entitas Induk yang terletak dalam Desa Leuwi Lumis, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Propinsi Banten (Catatan 13).

h. Land with total area of 54,328 sqm in accordance with SHGB No. 65/Leuwi Limus dated January 17, 2013 owned by the Company, located at Leuwi Lumis Village, Cikande District, Serang, Banten Province (Note 13).

i. Tanah seluas 3.786 m2 sesuai dengan SHGB No. 218/Nambo Udik tanggal 17 Januari 2013 atas nama Entitas Induk yang terletak dalam Desa Nambo Udik, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Propinsi Banten (Catatan 13).

i. Land with total area of 3,786 sqm in accordance with SHGB No. 218/Nambo Udik dated January 17, 2013 owned by the Company, located at Nambo Udik village, Cikande district, Serang, Banten Province (Note 13).

j. Tanah seluas 83.719 m2 sesuai dengan SHGB No. 545/546/547/548/Babakanjaya tanggal 8 November 2013 atas nama Entitas Induk yang terletak dalam Desa Babakanjaya, Kecamatan Parung Kuda, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat (Catatan 13).

j. Land with total area of 83,719 sqm in accordance with SHGB No. 545/546/547/548/Babakanjaya dated November 8, 2013 owned by the Company, located at Babakanjaya village, Parung Kuda district, Sukabumi, West Java Province (Note 13).

k. Tanah seluas 1.204 m2 sesuai dengan SHGB No. 252/255/Purwoyoso tanggal 22 Mei 2001 atas nama Entitas Induk yang terletak dalam Desa Purwoyoso, Kecamatan Ngaliyan, Kabupaten Semarang, Propinsi Jawa Tengah (Catatan 13).

k. Land with total area of 1,204 sqm in accordance with SHGB No. 252/255/Purwoyoso dated May 22, 2001 owned by the Company, located at Purwoyoso village, Ngaliyan district, Semarang, Central Java Province (Note 13).

l. Akta jaminan fidusia No. 97 dengan objek jaminan berupa mesin-mesin milik Entitas Induk (Catatan 13).

l. Fiduciary deed No. 97 on the Company’s machineries (Note 13).

m. Akta jaminan fidusia No. 60 dengan objek jaminan berupa persediaan milik Entitas Induk (Catatan 8).

m. Fiduciary deed No. 60 on the Company’s inventories (Note 8).

n. Akta jaminan fidusia No. 72 dengan objek jaminan berupa 41 mesin berikut peralatan milik Entitas Induk (Catatan 13).

n. Fiduciary deed No. 72 on the Company’s 41 machineries along with equipments (Note 13).

o. Akta jaminan fidusia No. 61 dengan objek jaminan berupa piutang usaha milik Entitas Induk (Catatan 6).

o. Fiduciary deed No. 61 on the Company’s trade receivables (Note 6).

p. Akta jaminan fidusia No. 138 dan No. 13 dengan objek jaminan berupa mesin-mesin milik Entitas Induk (Catatan 13).

p. Fiduciary deed No. 138 and No. 13 on the Company’s machineries (Note 13).

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

67

14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) Entitas Induk (lanjutan) The Company (continued) PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (lanjutan) PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (continued) Selama pinjaman terhadap BCA belum dilunasi, tanpa

persetujuan tertulis BCA, Entitas Induk dilarang melakukan aktivitas antara lain sebagai berikut: memperoleh pinjaman uang atau kredit baru dari pihak lain dan/atau mengikat diri sebagai penanggung/ penjamin dalam bentuk dan dengan apapun dan/atau mengagunkan harta kekayaan Entitas Induk kepada pihak lain; meminjamkan uang, termasuk tetapi tidak terbatas kepada perusahaan afiliasi, kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari; melakukan peleburan, penggabungan, pembubaran atau likuidasi Entitas Induk; mengubah status kelembagaan; membebankan bunga atas pinjaman pemegang saham.

During the term of the loan with BCA, without prior written consent from BCA, the Company is prohibited from conducting the following activities: obtain loans or new credit from other parties and/or bind themselves as underwriter/guarantor in any form and by any and/or mortgaging assets of the Company to another party; borrow money, including but not limited to its affiliated companies, except to run the day-to-day business; conduct consolidation, merger, dissolution or liquidation of the Company; change the institutional status; charge interest on shareholders’ loans.

Beban bunga dari utang bank jangka pendek dari BCA

untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 disajikan sebagai “Beban Bunga” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian (Catatan 30).

Interest expenses of short-term bank loans from BCA for the years ended December 31, 2017 and 2016 are presented as “Interest Expenses” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income (Note 30).

PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBC) PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBC) Berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No. SMBC/NS/0380

tanggal 5 November 2015, Entitas Induk memperoleh beberapa fasilitas kredit dari SMBC. Perjanjian ini telah mengalami perubahan dengan Perjanjian Kredit Skedul No. 012 - 017 pada tanggal 22 November 2017 sehubungan dengan perpanjangan masa fasilitas kredit.

Based on Credit Agreement Letter No. SMBC/NS/0380 dated November 5, 2015, the Company obtained credit facilities from SMBC. This agreement has been amended by Credit Agreement Schedule No. 012 - 017, dated November 22, 2017 in connection with extension of term credit facilities.

Fasilitas-fasilitas kredit yang diperoleh Entitas Induk dari

SMBC terdiri atas: Credit facilities obtained by the Company from SMBC are

as follows:

a. Fasilitas Kredit Loan Note I (LN I), dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 150.000.000.000. Pinjaman ini digunakan untuk membiayai tagihan kepada pemasok. Jangka waktu fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 30 November 2018. Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, tidak terdapat saldo terutang atas fasilitas kredit ini.

a. Loan Note I Credit Facility (LN I), with maximum credit facility amounting to Rp 150,000,000,000. This loan is used for financing invoice to suppliers. This facility will expire on November 30, 2018. As of December 31, 2017 and 2016, there is no outstanding balance for this credit facility.

b. Fasilitas Kredit Loan Note II (LN II), dengan batas

maksimum pinjaman sebesar Rp 100.000.000.000. Jangka waktu fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 30 November 2018.

b. Loan Note II Credit Facility (LN II), with maximum credit facility amounting to Rp 100,000,000,000. This facility will expire on November 30, 2018.

c. Fasilitas Commercial Letter of Credit (CLC I), dengan

batas maksimum pinjaman sebesar Rp 50.000.000.000. Fasilitas ini digunakan untuk impor guna penyediaan bahan baku, spare part, dan/atau mesin untuk aktivitas bisnis Entitas Induk. Jangka waktu fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 30 November 2018. Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, tidak terdapat saldo terutang atas fasilitas kredit ini.

c. Commercial Letter of Credit Facility (CLC I), with maximum credit limit amounting to Rp 50,000,000,000. This facility is used for procurement import of raw material, spare parts, and/or machineries for the Company’s business activities. This facility will expire on November 30, 2018. As of December 31, 2017 and 2016, there is no outstanding balance for this credit facility.

d. Fasilitas Kredit Acceptance, dengan batas

maksimum pinjaman sebesar Rp 50.000.000.000. Fasilitas ini digunakan untuk penyelesaian letter of credit impor dan dalam negeri. Jangka waktu fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 30 November 2018. Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, tidak terdapat saldo terutang atas fasilitas kredit ini.

d. Acceptance Credit Facility, with maximum credit limit amounting to Rp 50,000,000,000. This facility is used for settle import and local letter of credit. This facility will expire on November 30, 2018. As of December 31, 2017 and 2016, there is no outstanding balance for this credit facility.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

68

14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) Entitas Induk (lanjutan) The Company (continued) PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBC)

(lanjutan) PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBC)

(continued)

e. Fasilitas Kredit Loan on Note Trust Receipt (NTR), dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 50.000.000.000. Fasilitas ini digunakan untuk penyelesaian letter of credit impor dan dalam negeri. Jangka waktu fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 30 November 2018. Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, tidak terdapat saldo terutang atas fasilitas kredit ini.

e. Loan on Note Trust Receipt (NTR) Credit Facility, with maximum credit limit amounting to Rp 50,000,000,000. This facility is used for settle import and local letter of credit. This facility is used for settle import and local letter of credit. This facility will expire on November 30, 2018. As of December 31, 2017 and 2016, there is no outstanding balance for this credit facility.

f. Fasilitas kredit Loan Note III (LN III), dengan batas

maksimum pinjaman sebesar Rp 100.000.000.000. Jangka waktu fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 30 November 2018.

f. Loan Note III Credit Facility (LN III), with maximum credit facility amounting to Rp 100,000,000,000. This facility will expire on November 30, 2018.

Fasilitas-fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan

jaminan sebagai berikut: Loan facilities are secured by collateral as follows:

a. Akta jaminan fidusia No. 6 dengan objek jaminan

berupa piutang milik Entitas Induk (Catatan 6). a. Fiduciary deed No. 6 on the Company’s trade

receivables (Note 6). b. Akta jaminan fidusia No. 7 dengan objek jaminan

berupa persediaan milik Entitas Induk (Catatan 8). b. Fiduciary deed No. 7 on the Company’s inventories

(Note 8). Selama jangka waktu pinjaman, Entitas Induk tidak boleh

melakukan aktivitas sebagai berikut, tanpa persetujuan tertulis dari SMBC, antara lain: melakukan transaksi dengan pihak lain/afiliasi kecuali untuk dilakukan secara wajar, dan tanpa membatasi ketentuan sebelumnya dengan syarat-syarat yang kurang menguntungkan bagi peminjam; menyewakan, memindahtangankan, mengalihkan, atau melepas sebagian atau seluruh aset yang material (lebih dari 20% dari total ekuitas); secara material mengubah sifat usaha sebagaimana yang dijalankan pada tanggal perjanjian ini; membuat atau menimbulkan utang tambahan atas dana yang dipinjamkan atau kredit yang diberikan; membuat, mengadakan atau menimbulkan pengikatan hak tanggungan atas harta tak bergeraknya.

During the term of the loan, the Company is prohibited from conducting the following activities, without written consent of SMBC, such as: enter into any transaction with any other party except on an arms length basis, and without limiting the previous clause with conditions which less favorable to the borrowers; lease, assign, transfer or partial dispose or all parts of its material assets (more than 20% of total equity); materially changes the nature of its business as conducted on the date of the agreement; make or generate additional debts for loan obtained; make, conduct or incur collateral for intangible asset.

Beban bunga dari utang bank jangka pendek dari SMBC

untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 disajikan sebagai “Beban Bunga” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian (Catatan 30).

Interest expenses of short-term bank loans from SMBC for the years ended December 31, 2017 and 2016 are presented as “Interest Expenses” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income (Note 30).

The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. (BTMU) The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. (BTMU) Berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No. 16-0060LI

tanggal 25 April 2016 yang diamandemen pada tanggal 28 Februari 2017 dengan Surat Perubahan Perjanjian Kredit No. 16-0605LI dan diamandemen kembali dengan Surat Perubahan Perjanjian Kredit No. 17-0034LI tertanggal 25 April 2017, fasilitas kredit yang diperoleh Entitas Induk dari BTMU:

Based on Credit Agreement Letter No. 16-0060LI dated April 25, 2016 which has been amended on February 28, 2017 by the Letter of Credit Amendments No. 16-0605LI and re-amended by the Letter Of Credit Amendments No. 17-0034LI on April 25, 2017, the credit facilities obtained the Company from BTMU are such follows:

a. Fasilitas kredit Uncomitted Short Term (UST) dengan

batas maksimum pinjaman yang semula sebesar Rp 150.000.000.000 menjadi Rp 200.000.000.000. Fasilitas ini digunakan untuk modal kerja dan akan berakhir pada tanggal 25 April 2018.

a. Uncomitted Short Term Credit Facility (UST), with maximum credit facility from amounting to Rp 150,000,000,000 into Rp 200,000,000,000. This facility is used as working capital and will expire on April 25, 2018.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

69

14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) Entitas Induk (lanjutan) The Company (continued) The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. (BTMU)

(lanjutan) The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. (BTMU)

(continued)

b. Fasilitas Import Settlement (IC), dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 70.000.000.000. Fasilitas ini digunakan untuk pembelian bahan baku impor dan tujuan impor umum. Jangka waktu fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 25 April 2018. Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, tidak terdapat saldo terutang atas fasilitas kredit ini.

b. Import Settlement Facility (IC), with maximum credit limit amounting to Rp 70,000,000,000. This facility is used for procurement import of raw materials and general import purposes. This facility will expire on April 25, 2018. As of December 31,2017 and 2016, there is no outstanding balance for this credit facility.

Fasilitas-fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan

jaminan sebagai berikut: Loan facilities are secured by collateral as follows:

a. Akta jaminan fidusia No. 21 dengan objek jaminan

berupa piutang milik Entitas Induk (Catatan 6). a. Fiduciary deed No. 21 on the Company’s trade

receivables (Note 6). b. Akta jaminan fidusia No. 20 dengan objek jaminan

berupa persediaan milik Entitas Induk (Catatan 8). b. Fiduciary deed No. 20 on the Company’s inventories

(Note 8). Selama jangka waktu pinjaman, Entitas Induk tidak boleh

melakukan aktivitas sebagai berikut, tanpa persetujuan tertulis dari BTMU, antara lain: menjual, menyewakan, memindahkan atau dengan cara lain melepaskan, kecuali dalam rangka menjalankan kegiatan usahanya sehari-hari, atau memberikan kepentingan jaminan apapun atas, salah satu dari aset-aset Entitas Induk, kecuali untuk pembiayaan leasing; membayar lebih awal utang lainnya selain dari: (i). BTMU, (ii). dalam rangka menjalankan kegiatan usahanya sehari-hari, dan (iii) utang yang tidak berdampak secara material (lebih dari 20% dari total ekuitas) merugikan kemampuan Debitur melakukan pembayaran utangnya kepada BTMU; memperoleh setiap aset dengan cara membeli, menyewa atau dengan cara lainnya kecuali dalam rangka menjalankan kegiatan usahanya sehari-hari; melakukan penggabungan atau peleburan dengan pihak lainnya, kecuali jika Entitas Induk adalah entitas yang bertahan; bertindak sebagai penjamin atau melakukan tindakan apapun yang memiliki dampak sejenis sehubungan dengan kewajiban-kewajiban pihak ketiga manapun.

During the term of the loan, the Company is prohibited from conducting the following activities, without written consent of BTMU, such as: sell, lease, transfer or otherwise dispose of, except in its ordinary course of business, or grant any security interest over, any of the Company’s assets, except for leasing financing; prepay any other indebtedness other than: (i). BTMU’s, (ii). in its ordinary course of business, and (iii). indebtedness which has no materially (more than 20% of total equity) adverse impact on the Borrower’s ability to conduct its payment of its debt to BTMU; acquire by purchase, lease or other means any assets, except in its ordinary course of business; conduct merger or consolidation with any other party, unless if the Company is the surviving entity; act as a guarantor or perform any act with similar effect, against any third party’s obligations.

Beban bunga dari utang bank jangka pendek dari BTMU

untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 disajikan sebagai “Beban Bunga” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian (Catatan 30).

Interest expenses of short-term bank loans from BTMU for the years ended December 31, 2017 and 2016 are presented as “Interest Expenses” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income (Note 30).

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

70

14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) PT Dutalestari Sentratama (DLS) PT Dutalestari Sentratama (DLS) Pinjaman bank yang diperoleh DLS terdiri atas: Bank loans obtained by DLS are as follows: PT Bank DBS Indonesia (DBS) PT Bank DBS Indonesia (DBS) Berdasarkan Akta Notaris Perjanjian Fasilitas Perbankan

No. 41 tanggal 25 September 2012, DLS memperoleh fasilitas pembiayaan piutang (Account Receivables Financing) dari DBS. Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Surat Perubahan atas Perjanjian Fasilitas Perbankan No. 223/PFPA-DBSI/XI/1-2/2016 tanggal 21 November 2016 sehubungan dengan perpanjangan masa fasilitas pinjaman. Fasilitas ini digunakan untuk keperluan pengadaan barang persediaan dan telah dilunasi pada tanggal 22 Maret 2017.

Based on Notarial Deed Bank Facility Agreement No. 41 dated September 25, 2012, DLS obtained Account Receivables Financing Facility from DBS. This agreement has been amended several times, most recently by Amendment to the Banking Facility Agreement No. 223/PFPA-DBSI/XI/1-2/2016 dated November 21, 2016 in connection with extension of term loan facility. This facility is used for procurement of inventories and has been paid on March 22, 2017.

Untuk fasilitas ini, DLS memberikan jaminan sebagai

berikut: For this facility, DLS provides collaterals as follows:

i. Perjanjian gadai atas deposito milik DLS dan/atau

Harry Sanusi yang disimpan di Bank dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya 15,00% dari total terhutang (Catatan 11).

i. Pledge agreement over DLS’s and/or Harry Sanusi’s deposit in bank with collateralized value at least 15.00% of the total loan (Note 11).

ii. Jaminan fidusia atas persediaan milik DLS (Catatan 8).

ii. Fiduciary on inventories owned by DLS (Note 8).

iii. Jaminan fidusia atas piutang milik DLS (Catatan 6). iii. Fiduciary on trade receivables owned by DLS (Note 6).

iv. Jaminan pribadi atas nama Harry Sanusi (Catatan 7c).

iv. Personal guarantee of Harry Sanusi (Note 7c).

Beban bunga dari utang bank jangka pendek dari DBS

untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 disajikan sebagai “Beban Bunga” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian (Catatan 30).

Interest expenses of short-term bank loans from DBS for the years ended December 31, 2017 and 2016 are presented as “Interest Expenses” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income (Note 30).

15. UTANG USAHA 15. TRADE PAYABLES Utang usaha merupakan utang atas biaya ekspedisi,

pembelian bahan baku dan bahan pendukung sehubungan dengan proses produksi yang dilakukan oleh Grup.

Trade payables represent payables for expedition expenses, purchase of raw materials and supplies in connection with the production process carried out by the Group.

Rincian utang usaha berdasarkan nama pemasok adalah

sebagai berikut: The details of trade payables based on suppliers’ name

are as follows: 2017 2016 Pihak ketiga Third parties PT Crown Beverage Cans Indonesia 54.790.757.856 - PT Crown Beverage Cans Indonesia PT Hasil Raya Industri 37.557.035.847 14.031.032.272 PT Hasil Raya Industri PT Bumimulia Indah Lestari 30.738.706.102 25.755.044.138 PT Bumimulia Indah Lestari PT Mane Indonesia 16.859.303.540 12.923.852.599 PT Mane Indonesia Lain-lain (masing-masing Others (each below di bawah Rp 15.000.000.000) 273.899.060.565 248.448.806.018 Rp 15,000,000,000) Total pihak ketiga 413.844.863.910 301.158.735.027 Total third parties Pihak berelasi (Catatan 7a) 24.514.490.439 92.694.654.985 Related party (Note 7a) Total utang usaha 438.359.354.349 393.853.390.012 Total trade payables

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

71

15. UTANG USAHA (lanjutan) 15. TRADE PAYABLES (continued) Rincian umur utang usaha adalah sebagai berikut: The detail of trade payables based on aging are as

follows: 2017 2016 Pihak ketiga Third party Belum jatuh tempo 341.986.186.099 169.704.330.891 Not yet due Sudah jatuh tempo: Past due: 1 - 30 hari 54.787.980.701 80.491.997.863 1 - 30 days 31 - 60 hari 11.925.334.562 32.548.918.408 31 - 60 days 61 - 90 hari 3.457.736.264 11.695.131.570 61 - 90 days Lebih dari 90 hari 1.687.626.284 6.718.356.295 More than 90 days Sub-total 413.844.863.910 301.158.735.027 Sub-total Pihak berelasi (Catatan 7a) Related parties (Note 7a) Belum jatuh tempo 24.514.490.439 90.904.771.526 Not yet due Sudah jatuh tempo: Past due: 1 - 30 hari - 1.789.883.459 1 - 30 days Sub-total 24.514.490.439 92.694.654.985 Total trade payables Total 438.359.354.349 393.853.390.012 Total Rincian utang usaha berdasarkan mata uang adalah

sebagai berikut: The details of trade payables based on their original

currency are as follows: 2017 2016 Rupiah 431.507.330.182 374.966.131.004 Rupiah Dollar Amerika Serikat United States Dollar (USD 269.031 tanggal (USD 269,031 as of 31 Desember 2017 dan December 31, 2017 and USD 1.375.811 tanggal USD 1,375,811 as of 31 Desember 2016) 3.644.830.560 18.485.397.973 December 31, 2016) Euro Euro (EUR 186.600 tanggal (EUR 186,600 as of 31 Desember 2017 dan December 31, 2017 and EUR 8.950 tanggal EUR 8,950 as of 31 Desember 2016 ) 3.017.997.492 126.745.873 December 31, 2016) Dong Vietnam Vietnam Dong (VND 216.492.637 tanggal (VND 216,492,637 as of 31 Desember 2017 dan December 31, 2017 and VND 94.259.346 tanggal VND 94,259,346 as of 31 Desember 2016) 128.813.119 55.622.494 December 31, 2016) Dolar Singapura Singapore Dollar (SGD 5.959 tanggal (SGD 5,959 as of 31 Desember 2017 dan December 31, 2017 and SGD 7 tanggal SGD 7 as of 31 Desember 2016) 60.382.996 60.934 December 31, 2016) Ringgit Malaysia Malaysian Ringgit (MYR 73.239 tanggal (MYR 73,239 as of 31 Desember 2016) - 219.431.734 December 31, 2016) Total 438.359.354.349 393.853.390.012 Total

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

72

16. PERPAJAKAN 16. TAXATION

a. Pajak dibayar di muka a. Prepaid taxes

Akun ini merupakan Pajak Pertambahan Nilai dibayar di muka senilai Rp 3.234.705.109 dan Rp 2.454.813.010 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016.

This account represent prepaid Value Added Tax amounted to Rp 3,234,705,109 and Rp 2,454,813,010 as of December 31, 2017 and 2016, respectively.

b. Utang pajak b. Taxes payable

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2017 2016 Entitas Induk The Company Pajak penghasilan Income taxes Pasal 4 (2) 107.636.394 741.276.650 Article 4 (2) Pasal 15 626.152 138.599 Article 15 Pasal 21 1.305.770.207 1.290.328.620 Article 21 Pasal 23 279.480.760 907.930.255 Article 23 Pasal 25 - 4.156.745.100 Article 25 Pasal 26 23.274.786 4.134.060 Article 26 Pasal 29 2.853.407.550 5.132.417 Article 29 Pajak Pertambahan Nilai 3.212.680.036 6.351.286.510 Value Added Tax Sub-total 7.782.875.885 13.456.972.211 Sub-total Entitas Anak Subsidiaries Pajak penghasilan Income taxes Pasal 4 (2) 45.818.041 132.306.980 Article 4 (2) Pasal 21 453.956.841 753.592.359 Article 21 Pasal 23 562.854.530 490.734.047 Article 23 Pasal 25 - 352.516.833 Article 25 Pasal 29 - 33.365.106 Article 29 Pajak Pertambahan Nilai 3.674.534.560 1.906.850.526 Value Added Tax Lainnya 4.554.671 69.363.910 Others Sub-total 4.741.718.643 3.738.729.761 Sub-total Total 12.524.594.528 17.195.701.972 Total

c. Beban pajak penghasilan c. Income tax expenses

Akun ini terdiri dari: This account consists of the following: 2017 2016 Manfaat (beban) pajak penghasilan Income tax benefits (expenses) Kini (45.209.846.000) (49.459.321.856) Current Tangguhan 13.940.896.738 11.256.496.975 Deferred Total (31.268.949.262) (38.202.824.881) Total

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

73

16. PERPAJAKAN (lanjutan) 16. TAXATION (continued)

d. Pajak penghasilan - kini d. Income tax - current

Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dengan laba kena pajak untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

Reconciliation between income before income tax expenses as presented in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income with taxable income for the years ended December 31, 2017 and 2016 are as follows:

2017 2016 Laba sebelum beban pajak Income before income tax penghasilan menurut laporan expenses per consolidated laba rugi dan penghasilan statement of profit or loss and komprehensif lain konsolidasian 140.964.951.060 219.312.978.691 other comprehensive income Eliminasi untuk konsolidasi 11.254.374.143 (32.197.276.637) Elimination of consolidation Bagian rugi (laba) penyertaan Share in net losses (earnings) saham pada Entitas Asosiasi 4.093.652.299 (3.263.535.315) in Associate Rugi sebelum beban pajak Subsidiaries’ loss before penghasilan Entitas Anak 75.044.757.764 72.700.761.464 income tax expenses Laba sebelum beban pajak Income before income tax penghasilan Entitas Induk 231.357.735.266 256.552.928.203 expenses of the Company Beda temporer: Timing differences: Penyusutan aset tetap (31.437.262.803) (34.476.260.620) Depreciation of fixed assets Penghapusan persediaan usang (3.918.050.577) (2.629.412.681) Write-off of obsolete inventories Penyisihan imbalan Allowance for employee kerja karyawan 4.028.485.903 3.578.912.566 benefits Penyisihan penurunan nilai dan Allowance for impairment value persediaan usang 1.323.503.159 3.918.050.577 and obsolescence of inventories Sewa 40.501.493 (603.427.526) Leases Beda permanen: Permanent differences: Pengobatan dan perawatan 1.357.709.075 1.688.960.550 Medical allowance Sumbangan dan jamuan 1.076.358.808 1.708.415.265 Donations and entertainment Penyusutan kendaraan 759.580.315 721.995.922 Depreciation of vehicles Pajak 431.705.083 994.014.246 Tax Perawatan dan pemeliharaan 133.120.661 270.705.569 Repair and maintenance Telepon 25.969.215 35.268.700 Telephone Laba atas perubahan nilai Gain on changes in fair wajar efek (7.481.342.368) (7.473.959.288) value of mutual funds Penghasilan yang telah Income subject to final dikenai pajak final income tax Pendapatan jasa giro (15.715.199.529) (26.406.011.794) Interest income Pendapatan sewa (1.143.428.836) (1.381.352.337) Rental income Lain-lain - 1.205.000.000 Others Laba kena pajak - Entitas Induk 180.839.384.865 197.703.827.352 Taxable income - the Company Beban pajak kini Current tax expenses Entitas Induk 45.209.846.000 49.425.956.750 The Company Entitas Anak - 33.365.106 Subsidiaries Total beban pajak kini 45.209.846.000 49.459.321.856 Total current tax expenses Pajak dibayar di muka Prepaid income taxes Entitas Induk The Company Pasal 22 4.036.566.523 6.685.103.788 Article 22 Pasal 23 4.953.976.573 1.388.874.245 Article 23 Pasal 24 118.770.105 - Article 24 Pasal 25 33.247.125.249 41.346.846.300 Article 25 Total 42.356.438.450 49.420.824.333 Total Entitas Anak 2.964.996.832 3.948.814.872 Subsidiaries Total pajak dibayar di muka 45.321.435.282 53.369.639.205 Total prepaid income taxes

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

74

16. PERPAJAKAN (lanjutan) 16. TAXATION (continued)

d. Pajak penghasilan - kini (lanjutan) d. Income tax - current (continued) 2017 2016 Utang pajak penghasilan Income tax payable (pajak dibayar dimuka) (prepaid tax expense) Entitas Induk 2.853.407.550 5.132.417 The Company Entitas Anak - 33.365.106 Subsidiary Total utang pajak penghasilan 2.853.407.550 38.497.523 Total income tax payable Taksiran tagihan pajak penghasilan Claim for tax refund Entitas Anak 6.913.811.704 3.948.814.872 Subsidiary Total taksiran tagihan pajak Total claim for penghasilan 6.913.811.704 3.948.814.872 tax refund

e. Pajak Tangguhan e. Deferred Tax

Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan berdasarkan beda temporer antara pelaporan komersial dan pajak dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

Details of deferred tax assets (liabilities) from temporary differences between commercial and tax reporting by using the applicable tax rate as of December 31, 2017 and 2016, are as follows:

31 Desember 2017/December 31, 2017

Saldo Awal/

Beginning Balance

Efek Translasi/

Effect of Translation

Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan/

Deferred Tax Benefits

(Expenses)

Dikreditkan pada Penghasilan

Komprehensif Lain/ Credited to Other Comprehensive

Income

Saldo Akhir/

Ending Balance

Liabilitas pajak tangguhan - Entitas Induk

Deferred tax liabilities- The Company

Liabilitas imbalan kerja karyawan 5.861.594.457 - 1.007.121.476 304.475.275 7.173.191.208

Liabilities for employee benefits

Penyisihan penurunan nilai dan persediaan usang 979.512.645 - (648.636.855) - 330.875.790

Allowance for impairment and obsolescence

of inventories Penyusutan (28.270.008.800) - (7.859.315.701) - (36.129.324.501) Depreciation Sewa (255.744.751) - 10.125.374 - (245.619.377) Leases

Total liabilitas pajak tangguhan - Entitas Induk (21.684.646.449) - (7.490.705.706) 304.475.275 (28.870.876.880)

Total deferred tax liabilities -

the Company Liabilitas pajak tangguhan

-Entitas Anak (50.834.533) - 50.834.533 - - Deferred tax liabilities-

Subsidiaries Aset pajak tangguhan -

Entitas Anak 25.490.921.251 871.044.850 21.380.767.911 942.349.034 48.685.083.046 Deferred tax assets -

Subsidiaries Total aset pajak

tangguhan 3.755.440.269 871.044.850 13.940.896.738 1.246.824.309 19.814.206.166 Total deferred tax

assets

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

75

16. PERPAJAKAN (lanjutan) 16. TAXATION (continued)

e. Pajak Tangguhan (lanjutan) e. Deferred Tax (continued)

31 Desember 2016/December 31, 2016

Saldo Awal/ Beginning Balance

Efek Translasi/ Effect of

Translation

Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan/

Deferred Tax Benefits

(Expenses)

Dikreditkan pada Penghasilan

Komprehensif Lain/

Credited to Other Comprehensive

Income

Saldo Akhir/ Ending Balance

Liabilitas pajak tangguhan - Entitas Induk

Deferred tax liabilities- The Company

Liabilitas imbalan kerja karyawan 5.349.882.856 - 894.728.142 (383.016.541) 5.861.594.457

Liabilities for employee benefits

Penyisihan penurunan nilai dan persediaan usang 657.353.171 - 322.159.474 - 979.512.645

Allowance for impairment and obsolescence

of inventories Penyusutan (19.650.943.645) - (8.619.065.155) - (28.270.008.800) Depreciation Sewa (104.887.869) - (150.856.882) - (255.744.751) Leases

Total liabilitas pajak tangguhan - Entitas Induk (13.748.595.487) - (7.553.034.421) (383.016.541) (21.684.646.449)

Total deferred tax liabilities -

the Company Liabilitas pajak tangguhan

-Entitas Anak - - (50.834.533) - (50.834.533) Deferred tax liabilities-

Subsidiaries Aset pajak tangguhan -

Entitas Anak 7.606.395.199 124.533.165 18.860.365.929 (1.100.373.042) 25.490.921.251 Deferred tax assets -

Subsidiaries Total aset pajak

tangguhan (6.142.200.288) 124.533.165 11.256.496.975 (1.483.389.583) 3.755.440.269 Total deferred tax

Assets

f. Surat Ketetapan Pajak f. Tax Assessment Letter

Entitas Induk The Company

Pada tanggal 3 September 2014, Entitas Induk mengajukan keberatan dan permohonan pengembalian atas SKPKB PPN tahun 2013 dan 2012 yang dibayarkan Entitas Induk pada tahun 2014, masing-masing sebesar Rp 3.376.962.786 dan Rp 3.472.565.575. Pada tanggal 19 September 2014, Entitas Induk mengajukan keberatan dan permohonan pengembalian atas SKPKB PPN tahun 2011 yang dibayarkan Entitas Induk pada tahun 2014 sebesar Rp 2.595.623.252. Sehingga jumlah permohonan pengembalian pajak sebesar Rp 9.445.151.613.

On September 3, 2014, the Company filed an objection and claim for tax refund for SKPKB VAT 2013 and 2012 that was paid by the Company during the year of 2014 amounting to Rp 3,376,962,786 and Rp 3,472,565,575, respectively. On September 19, 2014, the Company filed an objection and claim for tax refund for SKPKB VAT 2011 that was paid by the Company during the year 2014 amounted to Rp 2,595,623,252. Therefore, the total amount of claim for tax refund amounted to Rp 9,445,151,613.

Pada tanggal 15 Desember 2016, Entitas Induk telah menerima keputusan atas banding dari SKPKB PPN tersebut dari Pengadilan Pajak Madya Bandung melalui Surat Putusan Pengadilan Pajak No. PUT-77515/PP/M.VIIIB/16/2016 sampai No. PUT-77550/PP/M.VIIIB/16/2016 yang menyatakan bahwa Entitas Induk berhak menerima pengembalian atas kelebihan pembayaran PPN tersebut. Pada tanggal 16 dan 18 Januari 2017, Entitas Induk telah menerima seluruh pengembalian klaim tagihan pajak tersebut.

On December 15, 2016, the Company has received decision for the objection of that SKPKB VAT from Madya Bandung Tax Court, through Tax Court Decision Letter No. PUT-77515/PP/M.VIIIB/16/2016 until No. PUT-77550/PP/M.VIIIB/16/2016 stated that the Company is entitled to receive refund of the overpayment of VAT. On January 16 and 18, 2017, the Company has received all refund of claim for tax.

g. Pengampunan Pajak g. Tax Amnesty

Pada tanggal 20 Januari 2017, Entitas Induk

berpartisipasi dalam Program Pengampunan Pajak sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016. Entitas Induk memperoleh Surat Keterangan Pengampunan Pajak (SKPP) No. KET-6428/PP/WPJ.09/2017 tanggal 30 Januari 2017 dengan jumlah yang diakui sebagai aset pengampunan pajak sebesar Rp 3.072.856.405 (Catatan 24).

On January 20, 2017, the Company participated in the Tax Amnesty Program in accordance with Law No. 11 Year 2016. The Company obtained Tax Amnesty Acknowledgement letter (SKPP) No. KET-6428/PP/WPJ.09/2017 dated January 30, 2017 with the amounts recognized as tax amnesty assets amounted to of Rp 3,072,856,405 (Note 24).

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

76

16. PERPAJAKAN (lanjutan) 16. TAXATION (continued)

g. Pengampunan Pajak (lanjutan) g. Tax Amnesty (continued)

Pada tanggal 15 November 2016, DLS, Entitas Anak, berpartisipasi dalam Program Pengampunan Pajak sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016. DLS memperoleh Surat Keterangan Pengampunan Pajak (SKPP) No. KET-51189/PP/WPJ.05/2016 tanggal 2 Desember 2016 dengan jumlah yang diakui sebagai aset pengampunan pajak sebesar Rp 100.000.000.

On November 15, 2016, DLS, the Subsidiary, participated in the Tax Amnesty Program in accordance with Law No. 11 Year 2016. DLS obtained Tax Amnesty Acknowledgement letter (SKPP) No. KET-51189/PP/WPJ.05/2016 dated December 2, 2016 with the amounts recognized as tax amnesty assets amounted to of Rp 100,000,000.

Grup telah mereklasifikasi aset pengampunan

pajaknya menjadi kas dan bank dan aset tetap, dan menyesuaikan nilai tambahan modal disetor sesuai dengan hasil penilaian tersebut (Catatan 24).

The Group has reclassified its tax amnesty assets into cash and bank and fixed asset, and adjusted its additional paid-in capital balance according to the abovementioned value (Note 24).

17. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR 17. ACCRUED EXPENSES Beban masih harus dibayar terdiri atas: Accrued expenses consist of: 2017 2016 Promosi 32.181.481.438 28.956.552.033 Promotion Lisensi 18.541.038.459 6.175.255.421 License Tunjangan karyawan 10.722.299.050 11.573.104.615 Employee welfare Ekspedisi 3.010.072.372 5.424.802.773 Expedition Bunga 1.824.914.189 1.119.460.701 Interest Utilitas 1.560.100.843 2.681.758.956 Utilities Jasa profesional 1.487.322.090 1.210.042.937 Professional fees Lain-lain 7.300.676.661 12.108.822.736 Others Total 76.627.905.102 69.249.800.172 Total 18. UTANG BANK JANGKA PANJANG 18. LONG-TERM BANK LOANS Utang bank jangka panjang yang diperoleh Entitas Induk

terdiri dari: Long-term bank loans obtained by the Company consists

of:

2017 2016 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk Fasilitas Kredit Investasi VI - 3.512.948.964 Investment Credit Facility VI Fasilitas Kredit Investasi VII 5.870.286.460 11.740.572.888 Investment Credit Facility VII Fasilitas Kredit Investasi VIII 5.141.241.782 10.282.483.616 Investment Credit Facility VIII PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Fasilitas Kredit Investasi V 34.322.032.005 49.576.270.000 Investment Credit Facility V Total 45.333.560.247 75.112.275.468 Total Dikurangi bagian yang jatuh tempo Current maturities dalam waktu satu tahun of long-term bank loans PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk Fasilitas Kredit Investasi VI - 3.512.948.964 Investment Credit Facility VI Fasilitas Kredit Investasi VII 5.870.286.461 5.870.286.444 Investment Credit Facility VII Fasilitas Kredit Investasi VIII 5.141.241.782 5.141.241.808 Investment Credit Facility VIII PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Fasilitas Kredit Investasi V 15.254.238.023 15.254.238.000 Investment Credit Facility V Total bagian yang jatuh tempo Total current maturities dalam waktu satu tahun 26.265.766.266 29.778.715.216 of long-term bank loans Bagian utang bank jangka panjang 19.067.793.981 45.333.560.252 Long-term portion

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

77

18. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM BANK LOANS (continued) Pinjaman-pinjaman tersebut dibebankan suku bunga

berkisar antara 9,85%-10,00% pada tahun 2017 dan berkisar antara 10,75%-12,00% pada tahun 2016.

These loans bear annual interest rate ranging from 9.85%-10.00% in 2017 and ranging from 10.75%-12.00% in 2016.

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Fasilitas-fasilitas kredit yang diperoleh dari BCA terdiri

atas: Credit facilities obtained from BCA are as follows:

a. Fasilitas Kredit Investasi VI, diperoleh pada tanggal

28 Juni 2012, berdasarkan Akta Notaris DR. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., No. 241, dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 30.000.000.000. Fasilitas kredit ini digunakan untuk pembiayaan kembali mesin di pabrik Cikembar. Pinjaman ini dibayarkan setiap bulan sebesar Rp 501.849.853, dimulai pada tanggal 6 Agustus 2012 sampai dengan tanggal 6 Juli 2017. Fasilitas ini telah dilunasi pada tanggal 6 Juli 2017.

a. Investment Credit Facility VI, was obtained on June 28, 2012, based on Notarial Deed of DR. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., No. 241, with maximum credit limit amounting to Rp 30,000,000,000. This facility bears is used to refinance machineries in Cikembar factory. This loan is paid in monthly installments amounting to Rp 501,849,853, starting from August 6, 2012 until July 6, 2017. This facility has been paid on July 6, 2017.

b. Fasilitas Kredit Investasi VII, diperoleh pada tanggal

29 Oktober 2013, berdasarkan Akta Notaris Sri Buena Brahmana, S.H., M.kn No. 59, dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 21.500.000.000. Fasilitas kredit ini telah mengalami beberapa perubahan, terakhir berdasarkan Perubahan Perjanjian Kredit No. 137 tanggal 27 Oktober 2014, dimana BCA menambahkan batas maksimum pinjaman menjadi sebesar Rp 25.900.000.000. Fasilitas kredit ini digunakan untuk pembangunan pabrik minuman energi di Cidahu dan dibayarkan setiap bulan sebesar Rp 489.190.537, dimulai pada tanggal 13 November 2014 sampai dengan tanggal 13 Desember 2018.

b. Investment Credit Facility VII, was obtained on October 29, 2013, based on Notarial Deed of Sri Buena Brahmana S.H., M.kn. No. 59, with maximum credit limit amounting to Rp 21,500,000,000. This agreement has been amended several times, most recently by Amendment of Credit Facility No. 137 dated on October 27, 2014, where BCA increased the maximum borrowing limit to Rp 25,900,000,000. This facility is used to construct energy drinks factory in Cidahu and is paid in monthly installments amounting to Rp 489,190,537, starting from November 13, 2014 until December 13, 2018.

c. Fasilitas Kredit Investasi VIII, diperoleh pada tanggal

29 Oktober 2013, berdasarkan Akta Notaris Sri Buena Brahmana, S.H., M.kn No. 59, dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp 26.500.000.000. Fasilitas kredit ini telah mengalami beberapa perubahan terakhir, berdasarkan surat Perubahan Perjanjian Kredit No. 137 tanggal 27 Oktober 2014, BCA menurunkan batas maksimum pinjaman menjadi sebesar Rp 22.100.000.000. Fasilitas kredit ini digunakan sebagai modal kerja untuk pembelian mesin pabrik minuman energi di Cidahu dan dibayarkan setiap bulan sebesar Rp 428.436.817, dimulai pada tanggal 13 Januari 2015 sampai dengan tanggal 13 Desember 2018.

c. Investment Credit Facility VIII, was obtained on October 29, 2013, based on Notarial Deed of Sri Buena Brahmana S.H., M.kn. No. 59, with maximum credit limit amounting to Rp 26,500,000,000. This agreement has amended several times, most recently by Amendment of Credit Facility No. 137 dated on October 27, 2014, BCA reduced the maximum borrowing limit to Rp 22,100,000,000. This facility is used as working capital for the purchase of energy drink machineries in Cidahu and is paid in monthly installments amounting to Rp 428,436,817, starting from January 13, 2015 until December 13, 2018.

Fasilitas-fasilitas pinjaman ini dijamin secara gabungan

dengan jaminan fasilitas kredit jangka pendek yang diperoleh dari BCA (Catatan 14).

The loan facilities are cross collateralized with collaterals for short-term bank loans obtained from BCA (Note 14).

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

78

18. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM BANK LOANS (continued) PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (lanjutan) PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (continued) Selama pinjaman terhadap BCA belum dilunasi, tanpa

persetujuan tertulis BCA, Entitas Induk dilarang melakukan aktivitas seperti yang disyaratkan dalam fasilitas kredit dari BCA (Catatan 14).

During the term of the loan with BCA, without prior written consent from BCA, the Company is prohibited from conducting activities as required in the credit facilities from BCA (Note 14).

Beban bunga dari utang bank jangka panjang dari BCA

untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, disajikan sebagai “Beban Bunga” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian (Catatan 30).

Interest expenses of long-term bank loans from BCA for the years ended December 31, 2017 and 2016, are presented as “Interest Expenses” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income (Note 30).

PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB)

Pada tanggal 27 Juli 2011, berdasarkan Surat Perjanjian

Kredit No. 201/CB/JKT/2011, Entitas Induk memperoleh Fasilitas Kredit Investasi IV (KI-IV) dengan batas maksimum sebesar Rp 45.000.000.000. Pada tanggal 21 Mei 2012, berdasarkan Surat Perubahan Perjanjian Kredit No. 206/AMD/CB/JKT/2012, batas maksimum pinjaman KI-IV dipecah menjadi dua menjadi Fasilitas KI-IV A sebesar Rp 35.000.000.000 dan KI-IV B sebesar Rp 10.000.000.000. Fasilitas kredit ini digunakan untuk pembiayaan mesin-mesin pabrik di Cikande. Pinjaman KI-IV A dan KI-IV B masing-masing dibayarkan setiap bulan sebesar Rp 753.787.879 dan Rp 208.333.333, dimulai pada tanggal 27 Agustus 2012 sampai dengan tanggal 27 Juli 2016. Entitas Induk telah melakukan pelunasan atas Fasilitas Kredit Investasi IV (KI-IV) pada tanggal 27 Juli 2016.

On July 27, 2011, based on Credit Agreement No. 201/CB/JKT/2011, the Company obtained Investment Credit Facility IV (KI-IV) with maximum credit limit amounting to Rp 45,000,000,000. On May 21, 2012, based on Amendment Letter of Credit Agreement No. 206/AMD/CB/JKT/2012, the maximum limit of KI-IV is split into Facilities KI-IV A amounting to Rp 35,000,000,000 and KI-IV B amounting to Rp 10,000,000,000. These credit facilities is used for financing factory machineries and building at Cikande. Loan KI-IV A and KI-IV B is paid in monthly installments amounting to Rp 753,787,879 and Rp 208,333,333, respectively, starting from August 27, 2012 until July 27, 2016. The Company has fully paid Credit Facility IV (KI-IV) on July 27, 2016.

Pada tanggal 6 Maret 2015, berdasarkan Perubahan

ke-16 Terhadap Perjanjian Kredit No. 165/CBG/JKT/2004, Entitas Induk memperoleh Fasilitas Kredit Investasi V (KI-V) dengan batas maksimum sebesar Rp 75.000.000.000. Fasilitas kredit ini digunakan untuk refinancing atas capital expenditure. Pinjaman KI-V dibayarkan setiap bulan sebesar Rp 1.271.186.441, dimulai pada tanggal 6 Maret 2015 sampai dengan tanggal 6 Maret 2020.

On March 6, 2015, based on 16th Amendment Letter of Credit Agreement No. 165/CBG/JKT/2004, the Company obtained Investment Credit Facility V (KI-V) with maximum credit limit amounting to Rp 75,000,000,000. This credit facility is used for refinancing of capital expenditure. Loan KI-V is paid in monthly installments amounting to Rp 1,271,186,441, starting from March 6, 2015 until March 6, 2020.

Fasilitas-fasilitas pinjaman ini dijamin secara gabungan

dengan jaminan fasilitas kredit jangka pendek yang diperoleh dari CIMB (Catatan 14).

The loan facilities are cross collateralized with collaterals for short-term bank loans obtained from CIMB (Note 14).

Selama pinjaman terhadap CIMB belum dilunasi, tanpa

persetujuan tertulis CIMB, Entitas Induk dilarang melakukan aktivitas seperti yang disyaratkan dalam fasilitas kredit dari CIMB (Catatan 14).

During the term of the loan with CIMB, without prior written consent from CIMB, the Company is prohibited from conducting activities as required in the credit facilities from CIMB (Note 14).

Beban bunga dari utang bank jangka panjang dari CIMB

untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, disajikan sebagai “Beban Bunga” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian (Catatan 30).

Interest expenses of long-term bank loans from CIMB for the years ended December 31, 2017 and 2016, are presented as “Interest Expenses” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income (Note 30).

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

79

19. UTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN 19. CONSUMER FINANCING PAYABLES Utang pembiayaan konsumen merupakan utang kepada

PT BCA Finance, TC Capital Resources Sdn., Bhd., Malaysia dan Public Bank Bhd., Malaysia atas pembelian kendaraan dengan rincian sebagai berikut:

Consumer financing payables represents payables to PT BCA Finance, TC Capital Resources Sdn., Bhd., Malaysia and Public Bank Bhd., Malaysia, for the purchase of vehicles with details as follows:

2017 2016 Jatuh tempo Due date 2017 - 553.143.267 2017 2018 408.476.190 380.008.115 2018 2019 267.695.316 240.470.383 2019 2020 166.181.821 149.280.932 2020 2021 13.688.112 12.296.015 2021 Total 856.041.439 1.335.198.712 Total Dikurangi: Bunga (49.251.689) (101.093.831) Less: Interest Utang pembiayaan konsumen 806.789.750 1.234.104.881 Consumer financing payables Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 377.692.113 496.715.249 Less current portion Bagian jangka panjang 429.097.637 737.389.632 Long-term portion Utang pembiayaan konsumen ini dikenai bunga berkisar

4,37%-10,15% dan 4,52%-10,15% per tahun masing-masing pada tahun 2017 dan 2016.

This facility bears annual interest rate ranging from 4.37%-10.15% and 4.52%-10.15% in 2017 and 2016, respectively.

Kendaraan milik Grup dijadikan sebagai jaminan atas

utang pembiayaan konsumen yang diperoleh oleh Grup (Catatan 13).

Vehicles owned by the Group are used as collateral for consumer financing payables acquired by the Group (Note 13).

Beban bunga dari utang pembiayaan konsumen untuk

tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, disajikan sebagai “Beban Bunga” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian (Catatan 30).

Interest expenses on consumer financing payables for the years ended December 31, 2017 and 2016, are presented as "Interest Expenses" in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income (Note 30).

20. UTANG SEWA PEMBIAYAAN 20. FINANCE LEASE PAYABLES Utang sewa merupakan utang kepada PT Dipo Star

Finance, PT Orix Indonesia Finance, PT BCA Finance, PT Asaba dan BPI Leasing Corp., Filipina, atas pembelian kendaraan dan peralatan dengan rincian sebagai berikut:

Finance lease payables represent payables to PT Dipo Star Finance, PT Orix Indonesia Finance, PT BCA Finance, PT Asaba and BPI Leasing Corp., Philippines, for the purchase of vehicles and equipments with details as follows:

2017 2016 Jatuh tempo Due date 2017 - 2.359.797.262 2017 2018 1.682.334.960 1.473.353.518 2018 2019 791.363.319 623.865.889 2019 2020 98.202.244 - 2020 Total 2.571.900.523 4.457.016.669 Total Dikurangi: Bunga (233.842.375) (507.909.775) Less: Interest Utang sewa pembiayaan 2.338.058.148 3.949.106.894 Finance lease payables Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 1.511.863.561 2.011.855.234 Less current portion Bagian jangka panjang 826.194.587 1.937.251.660 Long-term portion

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

80

20. UTANG SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan) 20. FINANCE LEASE PAYABLES (continued) Entitas Induk The Company Selama utang Entitas Induk terhadap PT Orix Indonesia

Finance belum dilunasi, tanpa persetujuan tertulis dari PT Orix Indonesia Finance, Entitas Induk dilarang melakukan aktivitas antara lain sebagai berikut:

During the period the Company remains indebted to PT Orix Indonesia Finance, without prior written consent from PT Orix Indonesia Finance, the Company is prohibited from conducting the following activities:

a. Melakukan suatu perubahan atas kendaraan yang

membuat kendaraan menjadi berbeda dari bentuk, identitas, fungsi dan/atau kondisi semula dari kendaraan ketika diserahkan.

a. Make a change on the vehicle that makes the vehicle being different from the form, identity, function and/or the original condition of the vehicle when submitted.

b. Memindahkan hak dan kewajiban kepada pihak lain. b. Transfer the rights and obligations to another party.

PT Dutalestari Sentratama (DLS), Entitas Anak PT Dutalestari Sentratama (DLS), Subsidiary Selama utang DLS terhadap PT Dipo Star Finance belum

dilunasi, tanpa persetujuan tertulis dari PT Dipo Star Finance, DLS dilarang melakukan aktivitas antara lain sebagai berikut:

During the period DLS remains indebted to PT Dipo Star Finance, without prior written consent from PT Dipo Star Finance, DLS is prohibited from conducting the following activities:

a. Memindahkan barang dari tempat penyimpanan

yang telah disepakati. a. Move assets from storage area that has been

agreed. b. Melekatkan barang pada bangunan atau dalam

tanah. b. Attach the assets in buildings or in the ground.

c. Melekatkan atau menjadikan barang bagian tetap dari suatu rangkaian barang lain.

c. Attach or make the assets into permanent part of a series of other items.

d. Menambah, mengurangi, mengganti, merubah petunjuk kerja, fungsi, atau mutu dari barang.

d. Add, subtract, change, alter work instructions, function, or quality of the assets.

e. Mengambil, mengirim, atau mengizinkan barang diambil atau dikirim ke luar wilayah Indonesia.

e. Take, send, or allow the assets are taken or shipped to out of Indonesia.

Selama utang DLS terhadap PT Orix Indonesia Finance

belum dilunasi, tanpa persetujuan tertulis dari PT Orix Indonesia Finance, DLS dilarang melakukan aktivitas antara lain sebagai berikut:

During the period DLS remains indebted to PT Orix Indonesia Finance, without prior written consent from PT Orix Indonesia Finance, DLS is prohibited from conducting the following activities:

a. Mengizinkan pihak lain untuk menggunakan

peralatan dalam bentuk apapun. a. Allow others to use the equipment in any form.

b. Melakukan suatu perubahan, baik penambahan ataupun pengurangan atas peralatan.

b. Make changes, either addition or subtraction of the equipment.

c. Memindahkan peralatan dari tanah dan bangunan yang telah ditetapkan.

c. Move the equipment from land and buildings that have been agreed.

Selama utang DLS terhadap PT Asaba belum dilunasi,

tanpa persetujuan tertulis dari PT Asaba, DLS dilarang melakukan aktivitas antara lain sebagai berikut:

During the period DLS remains indebted to PT Asaba, without prior written consent from PT Asaba, DLS is prohibited from conducting the following activities:

a. Merusak, mengubah, menghilangkan mesin dan/atau

tanda pengenal mesin. a. Destroy, change, losing the machine and/or

identification of the machine. b. Memindahkan hak sewa atas mesin atau

menyewakan mesin kepada pihak lain, kecuali atas persetujuan tertulis dari PT Asaba.

b. Transfer of lease rights on the machine or lease the machine to other parties, except upon approval from PT Asaba.

c. Menjadikan mesin sebagai barang jaminan/agunan kepada pihak lain.

c. Make the machine as collateral to other parties.

d. Melakukan manipulasi terhadap konter (counter) mesin.

d. Manipulate the counter of the machine.

Beban bunga dari utang sewa untuk tahun-tahun yang

berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, disajikan sebagai “Beban Bunga” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian (Catatan 30).

Interest expenses on finance lease payables for the years ended December 31, 2017 and 2016 are presented as "Interest Expenses" in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income (Note 30).

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

81

21. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN 21. LIABILITIES FOR EMPLOYEE BENEFITS Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, Grup

mencatat penyisihan imbalan pascakerja karyawan masing-masing berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Padma Radya Aktuaria, dalam laporannya tertanggal 16 Januari 2018, 9 Februari 2018 dan 16 Januari 2017, 10 Februari 2017 dan menggunakan metode “Projected Unit Credit”. Asumsi dasar yang digunakan adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2017 and 2016, the Group recognize employee benefits cost based on the independent actuary’s calculation of PT Padma Radya Aktuaria in its reports dated January 16, 2018, February 9, 2018 and January 16, 2017, February 10, 2017, respectively, using “Projected Unit Credit”. Key assumptions used are as follows:

2017 2016 Tingkat diskonto per tahun 7,25% - 7,50% 8,50% - 8,75% Discount rate per year Kenaikan gaji rata-rata per tahun 7,00% 7,00% Average salary increase per year Usia pensiun normal 55-56 Tahun/Years 55-56 Tahun/Years Normal retirement age Tingkat mortalitas 100% TMI3 100% TMI3 Mortality rate

Rekonsiliasi jumlah liabilitas imbalan kerja karyawan pada

laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

The details of liabilities for employee benefits in consolidated statement of financial position are as follows:

2017 2016 Present value of defined Nilai kini kewajiban imbalan pasti 84.456.849.240 70.309.036.669 benefit obligation Nilai wajar aset (34.211.979.843) (26.930.195.885) Fair value of asset Liabilitas imbalan kerja Liabilities for employee karyawan 50.244.869.397 43.378.840.784 benefits Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun (2.580.798.782) (1.468.818.799) Less current maturities Bagian jangka panjang 47.664.070.615 41.910.021.985 Long-term portion Mutasi nilai wajar aset program selama tahun berjalan

adalah sebagai berikut: The movement in the fair value of plan assets is as

follows: 2017 2016 Pada awal tahun 26.930.195.885 16.649.905.736 At the beginning of the year Iuran pemberi kerja 10.900.000.000 8.100.000.000 Employer’s contributions Penghasilan bunga 2.406.837.129 1.485.514.040 Interest income Pengukuran kembali: Remeasurements: Imbal hasil atas aset program 2.103.876.731 694.776.109 Return on plan assets Imbalan yang dibayarkan (8.128.929.902) - Benefit paid Pada akhir tahun 34.211.979.843 26.930.195.885 At the end of the year Rincian beban imbalan kerja karyawan yang diakui dalam

laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut:

Details of employee benefits expenses recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income are as follows:

2017 2016 Beban jasa kini 10.304.961.378 10.238.958.620 Current service expense Beban bunga 2.875.236.439 3.748.792.658 Interest expense Beban (Penghasilan) jasa lalu (413.473.499) 967.851.879 Past service expense (income) Pembayaran imbalan PHK 2.096.760.533 - Termination benefit payment Total beban imbalan kerja Total employee benefits karyawan (Catatan 29) 14.863.484.851 14.955.603.157 expenses (Note 29)

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

82

21. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) 21. LIABILITIES FOR EMPLOYEE BENEFITS (continued) Rincian beban imbalan kerja karyawan yang diakui pada

ekuitas dalam penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut:

Details of employee benefits expenses are recognized on equity in other comprehensive income are as follows:

2017 2016 Remeasurement on the Pengukuran kembali liabilitas net defined benefit (aset) imbalan pasti neto (2.103.876.731) (694.776.109) liabilities (assets) Keuntungan aktuarial yang timbul dari: Actuarial gain from: Perubahan asumsi Changes in financial keuangan 9.184.571.018 (2.028.861.858) assumptions Penyesuaian berdasarkan Adjustment based pengalaman liabilitas on experience program (2.093.397.051) (3.209.920.366) liabilities program Total penghasilan yang Total income recognized diakui pada penghasilan in other comprehensive komprehensif lain 4.987.297.236 (5.933.558.333) income Mutasi liabilitas imbalan kerja karyawan adalah sebagai

berikut: Movements in liabilities for employee benefits are follows:

2017 2016 Saldo awal tahun 43.378.840.784 43.248.753.874 Beginning balance Beban imbalan kerja karyawan Employee benefits expenses tahun berjalan (Catatan 29) 14.863.484.851 14.955.603.157 current year (Note 29) Iuran pemberi kerja (10.900.000.000) (8.100.000.000) Employee contribution Pembayaran manfaat karyawan (2.173.422.773) (596.771.956) Payment of employee benefits Efek translasi (2.499.448) (203.238.165) Translation effect Beban (penghasilan) komprehensif Other comprehensive lain (Catatan 25) 4.987.297.236 (5.933.558.333) expenses (income) (Note 25) Penyesuaian atas mutasi Adjustment due to employees karyawan masuk 91.168.747 8.052.207 mutation in Saldo akhir tahun 50.244.869.397 43.378.840.784 Ending balance Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun (2.580.798.782) (1.468.818.799) Less current maturities Bagian jangka panjang 47.664.070.615 41.910.021.985 Long-term portion Grup menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti

yang didanai untuk seluruh karyawan tetapnya yang memenuhi syarat. Pendanaan program tersebut dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. Iuran pemberi kerja yang dibayarkan masing-masing sebesar Rp 10.900.000.000 dan Rp 8.100.000.000, untuk untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016.

The Group provides a funded defined benefit pension plan for all its permanent employees who qualify. The funding program is managed by PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Pension Fund. Employee contribution paid amounted to Rp 10,900,000,000 and Rp 8,100,000,000 for the years ended December 31, 2017 and 2016, respectively.

Manajemen Grup berkeyakinan bahwa jumlah penyisihan

imbalan paskakerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 tersebut cukup untuk memenuhi persyaratan Undang-Undang Ketenagakerjaan.

The Group’s management believes that the sum of employee benefits liabilities as of December 31, 2017 and 2016 are adequate to cover the requirement of Labor Law.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

83

21. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) 21. LIABILITIES FOR EMPLOYEE BENEFITS (continued) Informasi historis atas nilai kini liabilitas imbalan pasti,

nilai wajar aset program dan penyesuaian adalah sebagai berikut:

Historical information on the present value of the defined benefit obligation, the fair value of plan assets and the adjustments are as follows:

2017 2016 2015 2014 2013

Nilai kini kewajiban imbalan Present value of the pasti (84.456.849.240 ) (70.309.036.669 ) (59.898.659.610 ) (54.596.587.984 ) (25.332.497.560 ) defined benefit obligation Nilai wajar aset program 34.211.979.843 26.930.195.885 16.649.905.736 14.624.981.937 9.511.875.865 Fair value of plan assets Defisit (50.244.869.397 ) (43.378.840.784 ) (43.248.753.874 ) (39.971.606.047 ) (15.820.621.695 ) Deficit

Penyesuaian berdasarkan Adjustment based pengalaman program (2.093.397.051 ) (3.209.920.366 ) (2.750.031.246 ) 3.719.441.692 3.318.454.377 on experience program

Analisis sensitivitas dari perubahan asumsi-asumsi utama

terhadap liabilitas imbalan kerja untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

The sensitivity analysis from the changes of the main assumptions of the liabilities for employee benefits for the years ended December 31, 2017 are as follows:

Entitas Induk/ The Company

DLS, Entitas Anak/

Subsidiary

RLI, Entitas Anak/

Subsidiary

Analisis sensitivitas Sensitivities analysis Asumsi tingkat diskonto 56.862.073.551 24.330.562.281 1.180.735.376 Discount rate assumptions Tingkat diskonto - 1% 62.582.241.489 27.071.530.675 1.348.633.062 Discount rate - 1% Tingkat diskonto + 1% 51.885.018.263 21.961.346.015 1.038.739.738 Discount rate + 1%

Asumsi tingkat kenaikan gaji

56.862.073.551 24.330.562.281 1.180.735.376 Salary increase rate

assumptions Tingkat kenaikan gaji - 1% 51.376.438.806 21.719.532.226 1.034.348.898 Salary increase rate - 1% Tingkat kenaikan gaji + 1% 63.087.742.512 27.324.431.297 1.351.312.196 Salary increase rate + 1%

Iuran yang diharapkan masuk ke dalam aset program

6.000.000.000 2.400.000.000 -

Contributions expected to enter into plan assets

Durasi rata-rata tertimbang dari liabilitas imbalan

13,21 14,62 15,80

Weighted average duration of benefit obligations

Metode Deterministic merupakan metode analisa yang

tidak mengandung komponen yang sifatnya probabilistik, sehingga hasil yang dihasilkan akan tetap sama sepanjang data yang di-input sama.

Deterministic method is a method of analysis that does not contain components that are probabilistic, so that the results generated will remain the same throughout the same data entered.

Dalam melakukan pengukuran terhadap analisa

sensitivitas, aktuaris menggunakan dasar kejadian-kejadian dengan derajat kepastian yang cukup tinggi berdasarkan data saat ini yang telah terjadi.

In measuring the sensitivity analysis, actuary use the basic events with a fairly high degree of certainty based on current data that has happened.

Tidak terdapat perubahan metode dalam melakukan

analisa sensitivitas jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

There is no change of method in the sensitivity analysis if compared with prior year.

Perkiraan analisis jatuh tempo atas kewajiban imbalan

pasti tidak terdiskonto per tanggal 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut

Expected maturity analysis of undiscounted defined benefits obligation as of December 31, 2017 is presented below.

Entitas Induk/ The Company

DLS, Entitas Anak/

Subsidiary

RLI, Entitas Anak/

Subsidiary

Kurang dari 1 tahun 1.174.176.612 1.402.576.901 4.045.269 Less than 1 year Antara 1 - 2 tahun 5.137.482.670 1.527.752.873 6.133.064 Between 1 - 2 years Antara 2 - 5 tahun 19.104.522.460 1.759.262.568 37.033.520 Between 2 - 5 years Lebih dari 5 tahun 382.842.669.265 194.203.524.209 18.639.222.794 Over 5 years

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

84

22. MODAL SAHAM 22. SHARE CAPITAL Susunan pemegang saham Entitas Induk dan

kepemilikannya pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 berdasarkan laporan yang dikelola oleh PT Datindo Entrycom, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s shareholders as of December 31, 2017 and 2016 based on reports provided by PT Datindo Entrycom, the Securities Administration Bureau, are as follows:

31 Desember 2017/December 31, 2017

Pemegang Saham

Total Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/

Number of Issued and Fully Paid

Persentase

Kepemilikan/ Percentage of

Ownership

Total/Total Shareholders PT Kino Investindo 992.857.100 69,50% 99.285.710.000 PT Kino Investindo DBSSG s/a Nusantara FMCG Limited 153.056.400 10,71% 15.305.640.000

DBSSG s/a Nusantara FMCG Limited

Harry Sanusi (Presiden Direktur) 150.990.000 10,57% 15.099.000.000 Harry Sanusi (President Director) Peter Chayson (Direktur) 366.800 0,03% 36.680.000 Peter Chayson (Director) Masyarakat (di bawah 5%) 131.301.200 9,19% 13.130.120.000 Public (below 5%) Total 1.428.571.500 100,00% 142.857.150.000 Total

31 Desember 2016/December 31, 2016

Pemegang Saham

Total Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/

Number of Issued and Fully Paid

Persentase

Kepemilikan/ Percentage of

Ownership

Total/Total Shareholders PT Kino Investindo 992.857.100 69,50% 99.285.710.000 PT Kino Investindo Harry Sanusi (Presiden Direktur) 150.990.000 10,57% 15.099.000.000 Harry Sanusi (President Director) DBSSG s/a Nusantara FMCG Limited 148.364.800 10,39% 14.836.480.000

DBSSG s/a Nusantara FMCG Limited

Peter Chayson (Direktur) 167.000 0,01% 16.700.000 Peter Chayson (Director) Masyarakat (di bawah 5%) 136.192.600 9,53% 13.619.260.000 Public (below 5%) Total 1.428.571.500 100,00% 142.857.150.000 Total

23. DIVIDEN DAN CADANGAN UMUM 23. DIVIDEND AND GENERAL RESERVES Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang

diselenggarakan pada tanggal 17 Mei 2017, yang diaktakan dengan Akta Notaris Dr. Irawan Soerodjo S.H., M.Si. No. 95, para pemegang saham memutuskan hal-hal sebagai berikut:

Based on Annual General Meeting of Shareholders held on May 17, 2017, which was covered by Notarial Deed No. 95 of Dr. Irawan Soerodjo S.H., M.Si., the Company’s Shareholders approved the following:

a. Pembagian dividen tunai sebesar Rp 35.714.287.500

atau Rp 25 per saham. b. Sisanya dibukukan sebagai laba ditahan, untuk

mendukung kegiatan usaha dan pengembangan Entitas Induk.

a. Distribution of cash dividend amounting to Rp 35,714,287,500 or Rp 25 per shares.

b. The remaining will be recorded as retained earnings, to support the Company’s activity and development.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang

diselenggarakan pada tanggal 25 Mei 2016, yang diaktakan dengan Akta Notaris Dr. Irawan Soerodjo S.H., M.Si. No. 205, para pemegang saham memutuskan hal-hal sebagai berikut:

Based on Annual General Meeting of Shareholders held on May 25, 2016, which was covered by Notarial Deed No. 205 of Dr. Irawan Soerodjo S.H., M.Si., the Company’s Shareholders approved the following:

a. Penambahan cadangan umum atas saldo laba yang

telah ditentukan penggunaannya sebesar Rp 24.000.000.000.

a. Additional appropriation of retained earnings for general reserves amounting to Rp 24,000,000,000.

b. Pembagian dividen tunai sebesar Rp 52.857.145.500 atau Rp 37 per saham.

b. Distribution of cash dividend amounting to Rp 52,857,145,500 or Rp 37 per shares.

Berdasarkan Keputusan Sirkuler para Pemegang Saham

Sebagai tanggal 29 Juni 2015, para pemegang saham Entitas Induk menyetujui pembentukan cadangan umum sebesar Rp 24.000.000.000 dari saldo laba Entitas Induk.

Based on Circular Decision of Shareholders on June 29, 2015, the Company’ Shareholders approved appropriaton of general reserve amounting to Rp 24,000,000,000 from the Company’s retained earnings.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

85

24. TAMBAHAN MODAL DISETOR 24. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, rincian

tambahan modal disetor terdiri dari: As of December 31, 2017 and 2016, details of additional

paid-in capital consists of: 2017 2016 Agio saham dari Penawaran Capital paid in excess of par value Umum Perdana 845.714.550.000 845.714.550.000 from Initial Public Offering Dikurangi Less Beban emisi saham (72.153.448.277) (72.153.448.277) Stock issuance cost Sub-total 773.561.101.723 773.561.101.723 Sub-total Selisih nilai transaksi restrukturisasi Difference in value arising from entitas sepengendali restructuring transactions with PT Dutalestari Sentratama 4.056.881.066 4.056.881.066 PT Dutalestari Sentratama Kino Consumer Philippines Kino Consumer Philippines Inc. (KCP) (51.837.140.910) (51.837.140.910) Inc. (KCP) Kino Care (M) Sdn. Bhd. (KCM) (17.168.979.025) (17.168.979.025) Kino Care (M) Sdn. Bhd. (KCM) Kino Vietnam Co. Ltd. (KVC) (1.427.886.087) (1.427.886.087) Kino Vietnam Co. Ltd. (KVC) Pengampunan pajak (Catatan 16g) Tax amnesty (Note 16g) Entitas Induk 3.072.856.405 - The Company PT Dutalestari Sentratama 100.000.000 100.000.000 PT Dutalestari Sentratama Total 710.356.833.172 707.283.976.767 Total PT Dutalestari Sentratama (DLS) PT Dutalestari Sentratama (DLS) Berdasarkan Akta Notaris Lenny Janis Ishak, S.H., No. 24

tanggal 12 Juni 2014, Entitas Induk mengakuisisi 487 lembar saham DLS dari Harry Sanusi, Ali Sanusi dan Ng Soi Kiauw (yang masing-masing merupakan pihak berelasi), dengan harga beli sebesar Rp 649.300.000. Nilai tercatat investasi DLS adalah sebesar Rp 4.706.181.066, sehingga selisih antara harga beli dengan nilai tercatat investasi pada DLS adalah sebesar Rp 4.056.881.066.

Based on Notarial Deed of Lenny Janis Ishak, S.H., No. 24 dated June 12, 2014, the Company acquired 487 shares in DLS from Harry Sanusi, Ali Sanusi and Ng Soi Kiauw (all are related parties), with acquisition price amounting to Rp 649,300,000. The carrying value of investment in DLS amounted to Rp 4,706,181,066, hence the difference between the acquisition price and the carrying value of investment in DLS amounted to Rp 4,056,881,066.

Kino Consumer Philippines Inc. (KCP) Kino Consumer Philippines Inc. (KCP) Berdasarkan perjanjian Jual Beli Saham pada tanggal

2 Juli 2014, KINT, Entitas Anak, membeli 41.035.995 lembar saham KCP dari Harry Sanusi (pihak berelasi), dengan harga beli sebesar Rp 11.196.325.891. Nilai tercatat investasi KCP adalah sebesar (Rp 40.640.815.018), sehingga selisih antara harga beli dengan nilai tercatat investasi pada KCP adalah sebesar (Rp 51.837.140.910).

Based on Share Sale and Purchase Agreement dated July 2, 2014, KINT, Subsidiary, acquired 41,035,995 shares in KCP from Harry Sanusi (a related party), with acquisition price amounting to Rp 11,196,325,891. The carrying value of investment in KCP amounted to (Rp 40,640,815,018), hence the difference between the acquisition price and the carrying value of investment in KCP amounting to (Rp 51,837,140,910).

Kino Care (M) Sdn. Bhd. (KCM) Kino Care (M) Sdn. Bhd. (KCM) Berdasarkan perjanjian Jual Beli Saham pada tanggal

9 Juni 2014, KINT, Entitas Anak, membeli 1.455.000 lembar saham KCM dari Harry Sanusi (pihak berelasi), dengan harga beli sebesar Rp 5.333.416.365. Nilai tercatat investasi KCM adalah sebesar (Rp 11.835.562.661), sehingga selisih antara harga beli dengan nilai tercatat investasi pada KCM adalah sebesar (Rp 17.168.979.025).

Based on Share Sale and Purchase Agreement dated June 9, 2014, KINT, Subsidiary, acquired 1,455,000 shares in KCM from Harry Sanusi (a related party), with acquisition price amounting to Rp 5,333,416,365. The carrying value of investment in KCM amounted to (Rp 11,835,562,661), hence the difference between the acquisition price and the carrying value of investment in KCM amounted to (Rp 17,168,979,025).

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

86

24. TAMBAHAN MODAL DISETOR (lanjutan) 24. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL (continued) Kino Vietnam Co. Ltd. (KVC) Kino Vietnam Co. Ltd. (KVC) Berdasarkan perjanjian Jual Beli Saham pada tanggal

2 Juli 2014, KINT, Entitas Anak, membeli kepemilikan KVC dari Harry Sanusi (pihak berelasi), dengan harga beli sebesar Rp 1.097.499.045. Nilai tercatat investasi KVC adalah sebesar (Rp 330.387.042), sehingga selisih antara harga beli dengan nilai tercatat investasi pada KVC adalah sebesar (Rp 1.427.886.087).

Based on Share Sale and Purchase Agreement dated July 2, 2014, KINT, Subsidiary, acquired ownership of KVC from Harry Sanusi (a related party), with acquisition price amounting to Rp 1,097,499,045. The carrying value of investment in KVC amounted to (Rp 330,387,042), hence the difference between the acquisition price and the carrying value of investment in KVC amounted to (Rp 1,427,886,087).

25. PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN 25. OTHER COMPREHENSIVE INCOME Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, rincian

penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut: As of December 31, 2017 and 2016, the details of other

comprehensive income are as follows: 2017 2016 Pos yang tidak akan Items that will not be direklasifikasi ke laba rugi reclassified to profit or loss Surplus revaluasi tanah Land revaluation surplus Saldo awal 484.315.555.284 457.003.256.692 Beginning balance Surplus tahun berjalan 14.468.748.900 27.510.302.710 Current year surplus Kepentingan non-pengendali (75.136.014) (198.004.118) Non-controlling interest Saldo surplus revaluasi Land revaluation surplus tanah akhir tahun 498.709.168.170 484.315.555.284 ending balance of year

Pengukuran kembali atas Remeasurement of program imbalan pasti defined benefit Saldo awal - Beginning balance Keuntungan (kerugian) aktuarial tahun berjalan (4.987.297.236) 5.933.558.333 Current year actuarial gain (loss) Pajak penghasilan terkait Income tax of pengukuran kembali atas remeasurement of program imbalan pasti 1.246.824.309 (1.483.389.583) defined benefits plan Kepentingan non-pengendali 24.796.126 (3.285.674) Non-controlling interest Reklasifikasi ke saldo Reclassification to laba 3.715.676.801 (4.446.883.076) retained earnings Saldo pengukuran kembali atas Remeasurement of defined program imbalan pasti benefit plan ending akhir tahun - - balance of year Bagian penghasilan komprehensif Share of other comprehensive lain dari Entitas Asosiasi income of Associate Saldo awal - - Beginning balance Keuntungan (kerugian) aktuarial tahun berjalan (612.489.075) 22.285.819 Current year actuarial gain (loss) Pajak penghasilan terkait Income tax of pengukuran kembali atas remeasurement of program imbalan pasti 153.122.269 (5.571.455) defined benefits plan Reklasifikasi ke saldo laba 459.366.806 (16.714.364) Reclassification to retained earnings Saldo penghasilan komprehensif Balance of other comprehensive lain dari Entitas Asosiasi - - income of Associate

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

87

25. PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN (lanjutan) 25. OTHER COMPREHENSIVE INCOME (continued) 2017 2016 Pos yang akan direklasifikasi Items that will be reclassified ke laba rugi to profit or loss Selisih kurs karena penjabaran Exchange difference on translation laporan keuangan of financial statements Saldo awal (3.609.012.393) 2.327.960.412 Beginning balance Keuntungan (kerugian) tahun berjalan 1.164.926.609 (5.936.972.805) Current year income (loss) Selisih kurs karena penjabaran Exchange difference on translation laporan keuangan of financial statements akhir tahun (2.444.085.784) (3.609.012.393) ending balance of year Total penghasilan Total other comprehensive komprehensif lain 496.265.082.386 480.706.542.891 income 26. PENJUALAN 26. SALES Rincian penjualan adalah sebagai berikut: The details of sales are as follows: 2017 2016 Perawatan tubuh 1.465.083.721.130 1.640.496.744.676 Personal cares Minuman 1.224.799.525.693 1.166.975.588.024 Beverages Makanan 467.170.358.108 675.635.971.964 Foods Farmasi 3.583.664.332 9.920.457.016 Pharmaceuticals Total - neto 3.160.637.269.263 3.493.028.761.680 Total - net Tidak ada transaksi penjualan kepada satu pelanggan

dengan jumlah kumulatifnya di atas 10% dari jumlah penjualan konsolidasian untuk tahun-tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016.

There are no sales transaction to the customers with revenues exceeding 10% from the total consolidated sales for the years ended December 31, 2017 and 2016.

Seluruh penjualan untuk tahun-tahun yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 berasal dari pihak ketiga.

All sales for the years ended December 31, 2017 and 2016 were obtained from third parties.

27. BEBAN POKOK PENJUALAN 27. COST OF GOODS SOLD Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: Details of cost of goods sold are as follows: 2017 2016 Bahan baku dan pengemas Raw material and yang digunakan packaging used Saldo awal 148.015.841.898 142.850.499.074 Beginning balance Pembelian 1.041.358.489.648 1.189.720.586.517 Purchase Pemusnahan 11.330.153.118 12.859.316.647 Disposal Saldo akhir (125.328.779.474) (148.015.841.898) Ending balance Sub-total 1.075.375.705.190 1.197.414.560.340 Sub-total

Tenaga kerja langsung 85.409.563.929 92.204.357.339 Direct labor Beban pabrikasi 149.389.496.815 168.969.865.088 Manufacturing overhead Penyusutan (Catatan 13) 26.263.697.388 21.973.660.298 Depreciation (Note 13) Total beban produksi 1.336.438.463.322 1.480.562.443.065 Total production costs

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

88

27. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan) 27. COST OF GOODS SOLD (continued) 2017 2016 Persediaan barang dalam proses Work in process Saldo awal 4.622.783.387 7.636.659.891 Beginning balance Pemusnahan 689.911.977 933.167.375 Disposal Saldo akhir (5.408.983.613) (4.622.783.387) Ending balance Sub-total (96.288.249) 3.947.043.879 Sub-total Beban pokok produksi 1.336.342.175.073 1.484.509.486.944 Cost of goods manufactured Persediaan jadi Finished goods Saldo awal 255.878.568.601 196.099.832.457 Beginning balance Pembelian 446.437.969.757 647.860.779.369 Purchase Pemusnahan 41.468.194.402 16.023.293.082 Disposal Saldo akhir (249.987.056.161) (255.878.568.601) Ending balance Sub-total 493.797.676.599 604.105.336.307 Sub-total Total 1.830.139.851.672 2.088.614.823.251 Total Tidak ada transaksi pembelian kepada pemasok pihak

ketiga dengan jumlah kumulatifnya di atas 10% dari jumlah pembelian konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016.

No purchases to third party suppliers with total purchases exceeding 10% from the total consolidated purchase for the years ended December 31, 2017 and 2016.

Grup melakukan transaksi pembelian persediaan dengan

PT Morinaga Kino Indonesia, Entitas Asosiasi, masing-masing sebesar Rp 444.218.349.667 dan Rp 638.583.096.127 atau setara dengan 99,50% dan 98,57% dari total pembelian barang jadi untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 (Catatan 7b).

The Group entered into transactions of purchase of inventories with PT Morinaga Kino Indonesia, Associate, amounting to Rp 444,218,349,667 and Rp 638,583,096,127 or equivalent with 99.50% and 98.57% from total purchase of finished goods for the years ended December 31, 2017 and 2016, respectively (Note 7b).

28. BEBAN PENJUALAN 28. SELLING EXPENSE Beban penjualan terdiri atas: Selling expenses consist of: 2017 2016 Iklan dan promosi 617.739.047.245 587.367.111.024 Advertising and promotion Gaji, upah dan tunjangan 131.908.719.601 139.234.192.490 Salaries, wages and allowances Pengiriman 102.069.526.203 110.543.502.874 Delivery Sewa 13.248.185.863 20.366.299.393 Rent Transportasi 7.420.517.705 8.737.575.138 Transportation Penyusutan (Catatan 13) 6.984.007.239 6.415.670.986 Depreciation (Note 13) Pemeliharaan dan perawatan 2.671.131.635 3.090.352.362 Repair and maintenance Perijinan dan keamanan 2.637.595.913 2.757.396.577 Permit and security Perjalanan dinas 2.317.786.439 9.271.324.710 Business travel Jasa profesional 1.668.837.142 2.133.032.227 Professional fees Utilitas 1.297.941.231 1.435.520.718 Utilities Peralatan dan perlengkapan 759.213.993 1.755.801.993 Equipment and supplies Renovasi - 4.500.000.000 Renovation Lainnya (di bawah Rp 1.000.000.000) 4.379.659.790 5.035.765.624 Others (under Rp 1,000,000,000) Total 895.102.169.999 902.643.546.116 Total

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

89

29. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 29. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSE Beban umum dan administrasi terdiri dari: General and administrative expenses consists of: 2017 2016 Gaji, upah dan tunjangan 158.093.774.527 161.106.885.580 Salaries, wages and allowances Sewa 15.520.864.332 16.099.716.157 Rent Imbalan kerja karyawan (Catatan 21) 14.863.484.851 14.955.603.157 Employee benefits (Note 21) Penyusutan (Catatan 13) 10.386.748.287 10.365.139.992 Depreciation (Note 13) Jasa profesional 8.855.599.224 8.670.377.215 Professional fees Utilitas 6.030.529.634 7.722.303.388 Utilities Peralatan dan perlengkapan 4.309.981.925 5.688.240.295 Equipment and supplies Pemeliharaan dan perawatan 3.565.660.534 4.825.911.949 Repair and maintenance Perijinan dan keamanan 3.426.515.477 1.485.662.147 Permit and security Transportasi 3.420.321.666 2.494.658.102 Transportation Asuransi 3.082.716.014 4.998.544.848 Insurances Perjalanan dinas 2.913.971.153 3.638.268.570 Business travel Penyisihan atas kerugian penurunan Allowances for impairment losses of nilai piutang usaha (Catatan 6) 2.395.136.852 409.578.314 trade receivables (Note 6) Penyisihan penurunan nilai dan Allowance for impairment and persediaan usang (Catatan 8) 2.380.491.150 4.760.494.742 obsolescence of inventories (Note 8) Riset dan pengembangan 2.164.786.490 2.234.510.183 Research and development Sumbangan dan jamuan 1.284.278.408 1.244.144.395 Donation and entertainment Amortisasi 1.265.984.615 1.056.737.421 Amortization Pajak 1.003.969.542 3.877.123.630 Taxes Paten 603.352.340 1.444.562.806 Patent Lainnya (di bawah Rp 1.000.000.000) 3.019.907.055 5.609.947.427 Others (under Rp 1,000,000,000) Total 248.588.074.076 262.688.410.318 Total 30. BEBAN BUNGA 30. INTEREST EXPENSE Perincian beban bunga berdasarkan sumber pendanaan

terdiri dari: The details of interest expenses based on funding

sources are as follows:

2017 2016 Utang bank jangka pendek (Catatan 14) Short-term bank loans (Note 14) PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 18.951.666.667 10.126.700.000 PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia The Bank of Tokyo- The Bank of Tokyo- Mitsubishi UFJ, Ltd. 17.183.943.750 6.374.166.648 Mitsubishi UFJ, Ltd PT Bank CIMB Niaga Tbk 13.320.590.969 17.527.522.161 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk 11.834.734.055 12.087.090.297 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank DBS Indonesia 2.146.628.472 25.129.737.269 PT Bank DBS Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk - 5.999.083.230 PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Index Selindo - 15.055.028 PT Bank Index Selindo Utang bank jangka panjang (Catatan 18) Long-term bank loans (Note 18) PT Bank CIMB Niaga Tbk 4.665.494.184 7.736.763.261 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk 1.911.149.237 3.899.351.551 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Index Selindo - 40.544.073 PT Bank Index Selindo Utang pembiayaan konsumen Consumer financing payables (Catatan 19) (Note 19) PT BCA Finance 22.021.641 61.606.732 PT BCA Finance Lain-lain 35.753.230 46.540.623 Others Utang sewa pembiayaan (Catatan 20) Finance lease payables (Note 20) PT Orix Indonesia Finance 347.698.103 374.602.991 PT Orix Indonesia Finance PT Asaba 13.853.128 - PT Asaba PT Dipo Star Finance 259.117 122.382.346 PT Dipo Star Finance PT BCA Finance - 38.571.065 PT BCA Finance Lain-lain 47.583.471 136.558.875 Others Total 70.481.376.024 89.716.276.150 Total

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

90

31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT Tingkat probabilitas risiko yang sangat potensial terjadi

dari instrumen keuangan Grup adalah risiko pasar (yaitu risiko mata uang asing dan tingkat suku bunga), risiko kredit, dan risiko likuiditas. Kebijakan akan pentingnya mengelola tingkat risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangkan beberapa parameter perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesia maupun internasional. Direksi Grup menelaah dan menyetujui kebijakan risiko yang mencakup toleransi risiko dalam strategi mengelola risiko-risiko yang dirangkum di bawah ini.

Potential risks arising from the Group’s financial instruments relates to market risk (foreign currency exchange and interest rate risk), credit risk and liquidity risk. Policies of the importance of managing the risk level has increased significantly considering changes of several parameters and volatility of financial markets both in Indonesia and international. The Group’s Director reviews and approves risk policies covering the risk tolerance in the strategy to manage the risks which are summarized below.

RISIKO PASAR MARKET RISK Risiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar dari arus kas

masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Grup dipengaruhi oleh risiko pasar, terutama risiko mata uang asing dan tingkat suku bunga.

Market risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market prices. The Group is affected by market risks, especially foreign currency exchange and interest rate risk.

Risiko Mata Uang Asing Foreign Currency Exchange Risk Risiko mata uang adalah risiko dalam hal nilai wajar atau

arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Eksposur Grup terhadap fluktuasi nilai tukar berasal dari kas dan setara kas, piutang usaha - neto, piutang lain-lain, aset tidak lancar lainnya - uang jaminan, utang usaha, utang lain-lain, beban masih harus dibayar, utang pembiayaan konsumen dan utang sewa pembiayaan dalam mata uang asing.

Currency risk is the risk in terms of fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign currency exchange rates. Our exposure to exchange rate fluctuations from cash and cash equivalents, trade receivables - net, other receivables, other non-current assets - refundable deposits, trade payables, other payables, accrued expenses, consumer financing payables and finance lease payables in foreign currency.

31 Desember 2017/ December 31, 2017

31 Desember 2016/ December 31, 2016

Mata Uang

Mata Uang

Asing/

Asing/

Foreign

Ekuivalen/

Foreign Ekuivalen/

Currency

Equivalent Currency Equivalent

Rp Rp Aset

Assets

Kas dan setara kas Cash and cash equivalents

Kas Cash USD 10.044 136.072.398 10.841 145.661.018 USD PHP 347.000 94.061.290 372.800 101.181.648 PHP MYR 3.127 10.429.517 606 1.815.640 MYR VND 103.782.599 61.750.646 63.082.000 37.224.724 VND Bank Banks USD 2.123.418 28.768.062.850 1.489.111 20.007.714.774 USD PHP 22.953.739 6.222.069.922 28.384.993 7.703.970.950 PHP MYR 1.143.664 3.814.473.976 1.922.036 5.758.621.670 MYR VND 6.478.763.613 3.854.864.350 1.050.998.111 620.194.590 VND Deposito berjangka Time deposits MYR 1.866.704 6.226.036.518 1.124.378 3.368.754.548 MYR VND - - 6.634.389.800 3.914.957.238 VND

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

91

31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) RISIKO PASAR (lanjutan) MARKET RISK (continued) Risiko Mata Uang Asing (lanjutan) Foreign Currency Exchange Risk (continued)

31 Desember 2017/ December 31, 2017

31 Desember 2016/ December 31, 2016

Mata Uang

Mata Uang

Asing/

Asing/

Foreign

Ekuivalen/

Foreign Ekuivalen/

Currency

Equivalent Currency Equivalent

Rp Rp Aset (lanjutan)

Assets (continued)

Piutang usaha Trade receivables USD 629.287 8.525.574.721 592.882 7.965.963.766 USD PHP 120.971.025 32.791.616.018 108.451.360 29.434.783.637 PHP MYR 1.233.805 4.115.122.155 1.104.894 3.310.378.438 MYR VND 2.365.817.084 1.407.661.165 1.501.704.759 886.156.842 VND

Piutang lain-lain Other receivables USD 1.433 19.414.284 1.433 19.253.788 USD PHP 787.462 213.457.325 227.040 61.621.000 PHP MYR 303.163 1.011.142.586 513.556 1.538.667.699 MYR VND 32.749.468 19.485.933 23.245.081 13.716.936 VND

Aset tidak lancar lainnya - uang jaminan

Other non-current asset - refundable

deposits PHP 575.074 155.885.309 471.072 127.853.681 PHP MYR 36.210 120.771.575 38.230 114.541.094 MYR VND 164.126.688 97.655.379 161.232.053 95.143.127 VND

Liabilitas Liabilities Utang usaha Trade payables

USD 269.031 3.644.830.560 1.375.811 18.485.397.973 USD MYR - - 73.239 219.431.734 MYR VND 216.492.637 128.813.119 94.259.346 55.622.494 VND EUR 186.600 3.017.997.492 8.950 126.745.873 EUR SGD 5.959 60.382.996 7 60.934 SGD

Utang lain-lain Other payables USD 3.554 48.149.592 - - USD PHP 22.018.179 5.968.467.782 7.177.172 1.947.956.369 PHP MYR 26.711 89.089.465 160.311 480.308.589 MYR VND 19.804.000 11.783.380 22.044.375 13.008.398 VND

Beban masih harus dibayar Accrued expenses USD 5.500 74.514.000 9.577 128.676.572 USD PHP 39.752.157 10.775.617.198 29.498.813 8.006.272.802 PHP MYR 2.164.298 7.218.604.913 1.367.677 4.097.702.558 MYR VND 3.121.558.103 1.857.327.071 71.968.438 42.468.617 VND

Utang pembiayaan konsumen

Consumer financing payables

MYR 204.965 683.621.814 295.645 885.783.463 MYR Utang sewa

pembiayaan Finance lease

payables PHP 1.701.009 461.092.510 1.585.787 430.398.569 PHP

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

92

31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) RISIKO PASAR (lanjutan) MARKET RISK (continued) Risiko Mata Uang Asing (lanjutan) Foreign Currency Exchange Risk (continued)

31 Desember 2017/ December 31, 2017

31 Desember 2016/ December 31, 2016

Mata Uang

Mata Uang

Asing/

Asing/

Foreign

Ekuivalen/

Foreign Ekuivalen/

Currency

Equivalent Currency Equivalent

Rp Rp Aset (liabilitas)

moneter - neto Monetary assets

(liabilities) - net USD 2.486.097 33.681.630.101 708.879 9.524.518.801 USD PHP 82.162.955 22.271.912.374 99.645.493 27.044.783.176 PHP MYR 2.190.699 7.306.660.135 2.806.828 8.409.552.745 MYR VND 5.787.384.712 3.443.493.903 9.246.379.645 5.456.293.948 VND EUR (186.600) (3.017.997.492) (8.950) (126.745.873) EUR SGD (5.959) (60.382.996) (7) (60.934) SGD Total 5.874.031.904 63.625.316.025 9.349.531.888 50.308.341.863 Total

Analisa Sensitivitas atas Perubahan Selisih Kurs Sensitivity Analysis on Changes in Foreign Exchange

Rates Pada tanggal 20 Maret 2018, laporan keuangan

konsolidasian diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan, nilai tukar adalah Rp 13.761 untuk 1 USD, Rp 264 untuk 1 PHP, Rp 3.517 untuk 1 MYR, Rp 0,61 untuk 1 VND Rp 16.992 untuk 1 EUR dan Rp 10.466 untuk 1 SGD. Apabila kurs tersebut digunakan pada tanggal 31 Desember 2017, aset moneter bersih akan meningkat sebesar Rp 278.817.943.

On March 20, 2018, of the consolidated financial statements were completed and authorized to be issued, the exchange rate is Rp 13,761 for 1 USD, Rp 264 for 1 PHP, Rp 3,517 for 1 MYR, Rp 0.61 for 1 VND, Rp 16,992 for 1 EUR and Rp 10,466 for 1 SGD. If these exchange rates are used at December 31, 2017, the net monetary assets would increased by Rp 278,817,943.

Untuk mengelola eksposur atas fluktuasi nilai tukar mata

uang asing, Grup menjaga agar eksposur berada pada tingkat yang dapat diterima dengan membeli mata uang asing yang akan dibutuhkan untuk mengatasi fluktuasi jangka pendek.

To manage its foreign currency fluctuation explosure, the Group maintains the exposure at an acceptable level by buying foreign currencies that will be needed to avoid explosure from short term fluctuations.

Grup tidak mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal

atas eksposur nilai tukar mata uang asing. The Group does not have any formal hedging policy for

foreign exchange explosure. Risiko Suku Bunga Interest Rate Risk Risiko suku bunga adalah risiko dalam hal nilai wajar atau

arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Grup yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan setara kas, investasi jangka pendek, deposito yang dibatasi penggunaannya, utang bank jangka pendek, utang bank jangka panjang, utang pembiayaan konsumen dan utang sewa pembiayaan.

Interest rate risk is the risk in terms of fair value or future contractual cash flows of a financial instrument will be affected due to changes in market interest rates. Exposure of the Group to interest rate risk is mainly related to cash equivalents, short-term investments, restricted deposits, short-term bank loans, long-term bank loans, consumer financing payables and finance lease payables.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

93

31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) RISIKO PASAR (lanjutan) MARKET RISK (continued) Risiko Suku Bunga (lanjutan) Interest Rate Risk (continued) Grup memonitor secara ketat fluktuasi suku bunga pasar

dan ekspektasi pasar sehingga dapat mengambil langkah-langkah yang paling menguntungkan Grup secara tepat waktu. Manajemen tidak menganggap perlunya melakukan swap suku bunga saat ini.

The Group closely monitor fluctuations in market interest rates and market expectations so that they can take the most profitable steps for the Group in a timely manner. Management does not consider the need for interest rate swaps at this time.

Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh

temponya, atas aset dan liabilitas keuangan Grup yang terkait risiko suku bunga:

The following table is the carrying amount, by maturity, on the Group's financial assets and liabilities related to interest rate risk:

31 Desember 2017/ December 31, 2017

Jatuh Tempo dalam Satu (1)

Tahun/Due Within One (1)

Year

Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 2/Due in

2nd Year

Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 3/Due in

3rd Year

Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 4/Due in

4th Year

Jatuh

Tempo Pada

Tahun ke - 5/Due in 5th Year

Total/Total

Aset/Assets

Bunga Tetap/Fixed Rate Setara kas/Cash

equivalents 344.704.925.251 - - - - 344.704.925.251 Investasi jangka

pendek/Short-term investments 124.984.149.494 - - - - 124.984.149.494

Liabilitas/Liabilities

Bunga Tetap/Fixed Rate Utang bank jangka

pendek/Short-term bank loans 517.625.075.213 - - - - 517.625.075.213

Utang bank jangka panjang/Long-term bank loans

26.265.766.266 15.254.238.000 3.813.555.981 - - 45.333.560.247

Utang pembiayaan konsumen/

Consumer financing payables 377.692.113 261.618.381 160.084.874 7.394.382 - 806.789.750

Utang sewa pembiayaan/ Finance lease payables 1.511.863.561 746.463.178 79.731.409 - - 2.338.058.148

31 Desember2016/December 31, 2016

Jatuh Tempo dalam Satu (1)

Tahun/Due Within One (1)

Year

Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 2/Due in

2nd Year

Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 3/Due in

3rd Year

Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 4/Due in

4th Year

Jatuh

Tempo Pada

Tahun ke - 5/Due in 5th Year

Total/Total

Aset/Assets

Bunga Tetap/Fixed Rate

Setara kas/Cash equivalents 371.267.514.344 - - - - 371.267.514.344

Investasi jangka pendek/Short-term investments 117.502.807.126 - - - - 117.502.807.126

Deposito yang dibatasi penggunaannya/ Restricted deposits 16.348.952.772 - - - - 16.348.952.772

Liabilitas/Liabilities

Bunga Tetap/Fixed Rate Utang bank jangka

pendek/Short-term bank loans 699.466.688.006 - - - - 699.466.688.006

Utang bank jangka panjang/Long-term bank loans 29.778.715.216 26.265.766.252 15.254.238.000 3.813.556.000 - 75.112.275.468

Utang pembiayaan konsumen/

Consumer financing payables 496.715.249 359.449.878 226.051.290 140.329.743 11.558.721 1.234.104.881

Utang sewa pembiayaan/ Finance lease payables 2.011.855.234 1.330.579.654 606.672.006 - - 3.949.106.894

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

94

31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) RISIKO KREDIT CREDIT RISK Risiko kredit adalah risiko bahwa pihak ketiga tidak akan

memenuhi liabilitasnya berdasarkan instrumen keuangan atau kontrak pelanggan, yang menyebabkan kerugian keuangan. Grup dihadapkan pada risiko kredit dari kegiatan operasi dan dari aktivitas pendanaan, termasuk setara kas, deposito, investasi jangka pendek, aset tidak lancar lainnya - uang jaminan, transaksi valuta asing dan instrumen keuangan lainnya. Risiko kredit terutama berasal dari setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain dan aset tidak lancar lainnya - uang jaminan.

Credit risk is the risk that a third party failed to discharge its obligation based on financial instrument or customer contract, which will incur a financial loss. The Group is exposed to credit risk arising from its operating activities and from its financing activities, include cash equivalents, deposits, short–term investments, other non-current assets - refundable deposits, foreign exchange transactions, and other financial instruments. Credit risk arises mainly from cash equivalents, short–term investments, trade receivables, other receivables and other non-current assets - refundable deposits

Risiko kredit pelanggan dikelola oleh masing-masing unit

usaha sesuai dengan kebijakan, prosedur dan pengendalian dari Grup yang berhubungan dengan pengelolaan risiko kredit pelanggan. Batasan kredit ditentukan untuk semua pelanggan berdasarkan kriteria penilaian secara internal. Saldo piutang pelanggan dimonitor secara teratur oleh unit-unit usaha terkait. Pemanfaatan batas kredit secara teratur dipantau.

Customer credit risk is managed by each business unit subject to the Group’s established policy, procedures and control relating customer credit risk management. Credit limits are established for all customers based on internal rating criteria. Outstanding customer receivables are regularly monitored by relevant business units. The utilization of credit limits is regularly monitored.

Tidak ada batasan kredit yang dilampaui selama periode pelaporan dan manajemen tidak mengharapkan kerugian dari kegagalan pihak-pihak dalam melunasi utangnya.

No credit limits were exceeded during the reporting period, and management does not expect any losses from non-performance by these counterparties.

Tabel berikut ini memberikan informasi mengenai

maksimum kredit yang dihadapi oleh Grup pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016:

The following table provides information regarding the maximum credit risk exposure of the Group as of December 31, 2017 and 2016:

2017 2016 Setara kas 344.704.925.251 371.267.514.344 Cash equivalents Investasi jangka pendek 124.984.149.494 117.502.807.126 Short-term investments Piutang usaha - neto 820.333.562.486 863.423.500.403 Trade receivables - net Piutang lain-lain 50.660.404.836 67.583.898.644 Other receivables Aset tidak lancar lainnya - Other non-current assets - uang jaminan 10.075.945.444 3.321.801.503 refundable deposits Total 1.350.758.987.511 1.423.099.522.020 Total Tabel berikut memberikan kualitas kredit dan analisis

umur aset keuangan grup sesuai dengan peringkat kredit debitur grup pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016:

The following table provides the credit quality and age analysis of the Group’s financial assets according to the Group’s credit ratings of counterparties as of December 31, 2017 and 2016:

2017

Belum jatuh tempo

atau tidak mengalami penurunan

nilai/Neither past due nor impairment

Telah jatuh tempo tetapi belum mengalami penurunan

nilai/Past due but not impaired

Telah jatuh tempo dan mengalami

penurunan nilai/Past due and

impaired Total/Total

Setara kas 344.704.925.251 - - 344.704.925.251 Cash equivalents Investasi jangka pendek 124.984.149.494 - - 124.984.149.494 Short-term investments Piutang usaha - neto 584.917.366.419 202.916.823.480 32.499.372.587 820.333.562.486 Trade receivables Piutang lain-lain 50.660.404.836 - - 50.660.404.836 Other receivables Aset tidak lancar lainnya

- uang jaminan

10.075.945.444 - - 10.075.945.444 Other non-current assets -

refundable deposits

Total 1.115.342.791.444 202.916.823.480 32.499.372.587 1.350.758.987.511 Total

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

95

31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) RISIKO KREDIT CREDIT RISK

2016

Belum jatuh tempo

atau tidak mengalami penurunan

nilai/Neither past due nor impairment

Telah jatuh tempo tetapi belum mengalami penurunan

nilai/Past due but not impaired

Telah jatuh tempo dan mengalami

penurunan nilai/Past due and

impaired Total/Total

Setara kas 371.267.514.344 - - 371.267.514.344 Cash equivalents Investasi jangka pendek 117.502.807.126 - - 117.502.807.126 Short-term investments Piutang usaha - neto 705.411.357.890 153.122.240.760 4.889.901.753 863.423.500.403 Trade receivables Piutang lain-lain 67.583.898.644 - - 67.583.898.644 Other receivables Aset tidak lancar lainnya

- uang jaminan

3.321.801.503 - - 3.321.801.503 Other non-current assets -

refundable deposits

Total 1.265.087.379.507 153.122.240.760 4.889.901.753 1.423.099.522.020 Total Kualitas kredit instrumen keuangan dikelola oleh Grup

menggunakan peringkat kredit internal. Instrumen keuangan diklasifikasikan sebagai "Belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai" meliputi instrumen dengan kualitas kredit tinggi karena ada sedikit atau tidak ada pengalaman kegagalan (default) pada kesepakatan berdasarkan surat kuasa, surat jaminan atau promissory note. "Telah jatuh tempo tetapi belum mengalami penurunan nilai" adalah akun-akun dengan pengalaman kegagalan (default) yang sering namun demikian jumlah terhutang masih tertagih. Terakhir, "Telah jatuh tempo dan mengalami penurunan nilai" adalah akun yang telah lama belum dilunasi dan telah dibentuk penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang.

The credit quality of financial instruments is managed by the Group using internal credit ratings. Financial instruments classified under “neither past due nor impaired” includes high grade credit quality instruments because there was few or no history of default on the agreed terms based on the letter of authorization, letter of guarantee or promissory note. “Past due but not impaired” are items with history of frequent default nevertheless the amount due are still collectible. Lastly, “past due and impaired” are those that are long outstanding and has been provided with allowance for impairment loss on receivables.

RISIKO LIKUIDITAS LIQUIDITY RISK Risiko likuiditas merupakan risiko dalam hal Grup tidak

bisa memenuhi liabilitas pada saat jatuh tempo. Manajemen melakukan evaluasi dan pengawasan yang ketat atas arus kas masuk (cash-in) dan kas keluar (cash-out) untuk memastikan tersedianya dana untuk memenuhi kebutuhan pembayaran liabilitas yang jatuh tempo. Secara umum, kebutuhan dana untuk pelunasan liabilitas jangka pendek maupun jangka panjang yang jatuh tempo diperoleh dari penjualan kepada pelanggan.

Liquidity risk is the risk when the Group is unable to meet its obligations when it is due. The management evaluates and monitors cash-in flows and cash-out flows to ensure the availability of fund to settle the due obligation. In general, the fund needed for settlement of current and long - term liabilities is obtained from sales activities to customers.

Tabel di bawah merupakan profil jatuh tempo liabilitas

keuangan Grup berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak terdiskonto pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016:

The tables below summarize the maturity profile of the Group’s financial liabilities based on contractual undiscounted payments as of December 31, 2017 and 2016:

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2017

Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

96

31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) RISIKO LIKUIDITAS (lanjutan) LIQUIDITY RISK (continued)

31 Desember 2017/December 31, 2017

<=1 tahun/ <= 1 year

1-2 tahun/ 1-2 years

2-5 tahun/ 2-5 years

>= 5 tahun/ >= 5 years

Total/ Total

Nilai wajar Fair value

Liabilitas Liabilities Utang bank jangka pendek 517.625.075.213 - - - 517.625.075.213 517.625.075.213 Short-term bank loans Utang usaha Trade payables

Pihak ketiga 413.844.863.910 - - - 413.844.863.910 413.844.863.910 Third parties Pihak berelasi 24.514.490.439 - - - 24.514.490.439 24.514.490.439 Related party

Utang lain-lain 8.923.761.232 - - - 8.923.761.232 8.923.761.232 Other payables Beban masih harus dibayar 76.627.905.102 - - - 76.627.905.102 76.627.905.102 Accrued expenses Uang muka penjualan 769.494.319 - - - 769.494.319 769.494.319 Advances from customers Utang bank jangka panjang 26.265.766.266 15.254.238.000 3.813.555.981 - 45.333.560.247 45.333.560.247 Long-term bank loans Utang pembiayaan

konsumen 377.692.113 261.618.381 167.479.256 - 806.789.750 806.789.750 Consumer financing

payables Utang sewa pembiayaan 1.511.863.561 746.463.178 79.731.409 - 2.338.058.148 2.338.058.148 Finance lease payables Total Liabilitas 1.070.460.912.155 16.262.319.559 4.060.766.646 - 1.090.783.998.360 1.090.783.998.360 Total Liabilities

31 Desember 2016/December 31, 2016

<=1 tahun/

<= 1 year 1-2 tahun/ 1-2 years

2-5 tahun/ 2-5 years

>= 5 tahun/ >= 5 years

Total/ Total

Nilai wajar Fair value

Liabilitas Liabilities Utang bank jangka pendek 699.466.688.006 - - - 699.466.688.006 699.466.688.006 Short-term bank loans Utang usaha Trade payables

Pihak ketiga 301.158.735.027 - - - 301.158.735.027 301.158.735.027 Third parties Pihak berelasi 92.694.654.985 - - - 92.694.654.985 92.694.654.985 Related party

Utang lain-lain 7.256.561.558 - - - 7.256.561.558 7.256.561.558 Other payables Beban masih harus dibayar 69.249.800.172 - - - 69.249.800.172 69.249.800.172 Accrued expenses Utang bank jangka panjang 29.778.715.216 26.265.766.252 19.067.794.000 - 75.112.275.468 75.112.275.468 Long-term bank loans Utang pembiayaan

konsumen 496.715.249 359.449.878 377.939.754 - 1.234.104.881 1.234.104.881 Consumer financing

payables Utang sewa pembiayaan 2.011.855.234 1.330.579.654 606.672.006 - 3.949.106.894 3.949.106.894 Finance lease payables Total Liabilitas 1.202.113.725.447 27.955.795.784 20.052.405.760 - 1.250.121.926.991 1.250.121.926.991 Total Liabilities

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

97

31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) PENGELOLAAN MODAL CAPITAL MANAGEMENT Tujuan utama dari pengelolaan modal Grup adalah untuk

memastikan bahwa pemeliharaan peringkat kredit yang tinggi dan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Grup tidak diwajibkan untuk memenuhi syarat-syarat modal tertentu.

The primary objective of the Group’s capital management is to ensure credit rating and healthy capital ratios are maintained in order to support its business and maximize shareholder value. The Group is not required to meet any capital requirements.

Manajemen Grup mengelola struktur permodalan dan

melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Grup dapat memilih menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru. Tidak ada perubahan yang dibuat dalam tujuan, kebijakan, atau proses selama periode yang disajikan.

Group’s management manages its capital structure and make adjustments, based on changes in economic conditions. To maintain and adjust the capital structure, the Group may adjust the dividend payment to shareholders or issue new shares. No changes were made in the objectives, policies or processes during the periods presented.

Kebijakan Grup adalah untuk menjaga rasio modal yang

sehat dalam rangka untuk mengamankan pembiayaan pada biaya yang wajar.

The Group’s policy is to maintain healthy capital ratios in order to secure financing at a reasonable cost.

Sebagaimana praktik yang berlaku umum, Grup

mengevaluasi struktur permodalan melalui rasio utang terhadap modal (gearing ratio) yang dihitung melalui pembagian antara utang bersih dengan modal. Utang bersih adalah jumlah liabilitas sebagaimana disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dikurangi dengan jumlah kas dan setara kas. Sedangkan modal meliputi seluruh komponen ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, perhitungan rasio adalah sebagai berikut:

As generally accepted practice, the Group evaluates its capital structure through debt-to-equity ratio (gearing ratio), which is calculated as net liabilities divided by total capital. Net liabilities is total liabilities as presented in the consolidated statement of financial position less cash and cash equivalents. Whereas, total equity is all components of equity in the consolidated statement of financial position. As of December 31, 2017 and 2016, the ratio calculation are as follows:

2017 2016 Total liabilitas 1.182.424.339.165 1.332.431.950.729 Total liabilities Dikurangi kas dan setara kas (350.224.744.236) (376.655.296.337) Less cash and cash cash equivalents Liabilitas bersih 832.199.594.929 955.776.654.392 Net liabilities Total ekuitas 2.055.170.880.109 1.952.072.473.629 Total equity Rasio liabilitas terhadap modal 0,40 0,49 Debt to equity ratio 32. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN 32. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”

mensyaratkan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut:

PSAK No. 60 “Financial Instruments: Disclosures” requires disclosure of fair value measurements by level of the following fair value measurement hierarchy:

a. Tingkat 1: Harga dikutip (tidak disesuaikan) dari

pasar yang aktif untuk aset atau liabilitas yang identik;

a. Level 1: Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities;

b. Tingkat 2: Input selain harga yang dikutip dari pasar

yang disertakan pada tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset dan liabilitas, baik secara langsung (yaitu sebagai sebuah harga) atau secara tidak langsung (yaitu sebagai turunan dari harga); dan

b. Level 2: Inputs other than quoted prices included within level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (that is, as prices) or indirectly (that is, derived from prices); and

c. Tingkat 3: Input untuk aset atau liabilitas yang tidak

didasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi (informasi yang tidak dapat diobservasi).

c. Level 3: Inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (that is, unobservable inputs).

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

98

32. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan) 32. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (continued) Tabel di bawah ini adalah perbandingan nilai tercatat dan

nilai wajar instrumen keuangan Grup yang dicatat di laporan keuangan konsolidasian:

The table below is a comparison of the carrying amount and fair value of the Group’s financial instruments recorded in the consolidated financial statements:

31 Desember 2017/ December 31, 2017 Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying amount Fair value Aset Keuangan Financial Assets Aset keuangan yang diklasifikasikan Financial assets classified sebagai pinjaman dan piutang as loan and receivables Kas dan setara kas 350.224.744.236 350.224.744.236 Cash and cash equivalents Piutang usaha - neto 820.333.562.486 820.333.562.486 Trade receivables - net Piutang lain-lain 50.660.404.836 50.660.404.836 Other receivables Aset tidak lancar lain - Other non-current assets - uang jaminan 10.075.945.444 10.075.945.444 refundable deposits Aset keuangan yang diukur pada Financial assets at fair value nilai wajar melalui laba rugi through profit or loss Investasi jangka pendek 124.984.149.494 124.984.149.494 Short-term investments Total Aset Keuangan 1.356.278.806.496 1.356.278.806.496 Total Financial Assets Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya Financial liabilities measured perolehan diamortisasi at amortized cost Utang bank jangka pendek 517.625.075.213 517.625.075.213 Short-term bank loans Utang usaha Trade payables Pihak ketiga 413.844.863.910 413.844.863.910 Third parties Pihak berelasi 24.514.490.439 24.514.490.439 Related party Utang lain-lain 8.923.761.232 8.923.761.232 Other payables Beban masih harus dibayar 76.627.905.102 76.627.905.102 Accrued expenses Utang bank jangka panjang 45.333.560.247 45.333.560.247 Long-term bank loans Utang pembiayaan konsumen 806.789.750 806.789.750 Consumer financing payables Utang sewa pembiayaan 2.338.058.148 2.338.058.148 Finance lease payables Total Liabilitas Keuangan 1.090.014.504.041 1.090.014.504.041 Total Financial Liabilities 31 Desember 2016/December 31, 2016 Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying amount Fair value Aset Keuangan Financial Assets Aset keuangan yang diklasifikasikan Financial assets classified sebagai pinjaman dan piutang as loan and receivables Kas dan setara kas 376.655.296.337 376.655.296.337 Cash and cash equivalents Piutang usaha - neto 863.423.500.403 863.423.500.403 Trade receivables - net Piutang lain-lain 67.583.898.644 67.583.898.644 Other receivables Deposito yang dibatasi penggunaannya 16.348.952.772 16.348.952.772 Restricted deposits Aset tidak lancar lain - Other non-current assets - uang jaminan 3.321.801.503 3.321.801.503 refundable deposits Aset keuangan yang diukur pada Financial assets at fair value nilai wajar melalui laba rugi through profit or loss Investasi jangka pendek 117.502.807.126 117.502.807.126 Short-term investments Total Aset Keuangan 1.444.836.256.785 1.444.836.256.785 Total Financial Assets

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

99

32. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan) 32. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (continued) 31 Desember 2016/December 31, 2016 Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying amount Fair value Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya Financial liabilities measured perolehan diamortisasi at amortized cost Utang bank jangka pendek 699.466.688.006 699.466.688.006 Short-term bank loans Utang usaha Trade payables Pihak ketiga 301.158.735.027 301.158.735.027 Third parties Pihak berelasi 92.694.654.985 92.694.654.985 Related party Utang lain-lain 7.256.561.558 7.256.561.558 Other payables Beban masih harus dibayar 69.249.800.172 69.249.800.172 Accrued expenses Utang bank jangka panjang 75.112.275.468 75.112.275.468 Long-term bank loans Utang pembiayaan konsumen 1.234.104.881 1.234.104.881 Consumer financing payables Utang sewa pembiayaan 3.949.106.894 3.949.106.894 Finance lease payables Total Liabilitas Keuangan 1.250.121.926.991 1.250.121.926.991 Total Financial Liabilities Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk

mengestimasi nilai wajar: The following methods and assumptions are used to

estimate the fair value:

1. Kas dan setara kas, piutang usaha - neto, piutang lain-lain, utang bank jangka pendek, utang usaha pihak ketiga dan pihak berelasi, utang lain-lain dan beban masih harus dibayar mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan.

1. Cash and cash equivalents, trade receivables - net, other receivables, short-term bank loans, trade payables third parties and related party, other payables and accrued expenses approximate their carrying values due to the short term nature that will be due within 12 months.

2. Nilai tercatat investasi jangka pendek, deposito yang

dibatasi penggunaannya, utang bank jangka panjang, utang pembiayaan konsumen dan utang sewa pembiayaan mendekati nilai wajarnya karena suku bunga mengambang dari instrumen keuangan ini tergantung penyesuaian oleh pihak bank, bank kustodian, dan pembiayaan.

2. The carrying amount of short-term investments, restricted deposits, long-term bank loans, consumer financing payables, and finance lease payables approximate their fair values because their fixed interest rate from financial instruments is dependent on adjustment by the banks, custodian bank, and financial institutions.

3. Nilai wajar uang jaminan dicatat sebesar biaya

historis karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Tidak praktis untuk mengestimasi nilai wajar aset tersebut karena tidak ada jangka waktu penerimaan yang pasti walaupun tidak diharapkan untuk diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.

3. Fair value of refundable deposits are carried at historical cost because its fair value can not be measured reliably. It is not practical to estimate the fair value of the asset because there is no definite period of receipt, although it is not expected to be completed within 12 months after the date of the consolidated statement of financial position.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

100

33. PENGUKURAN NILAI WAJAR 33. FAIR VALUE MEASUREMENT Tabel berikut menyajikan pengukuran nilai wajar aset

tertentu Grup: The following table provides the fair value measurement

of the Group’s certain assets: 31 Desember 2017/December 31, 2017

Pengukuran nilai wajar menggunakan:/ Fair value measurement using:

Input signifikan Input signifikan yang tidak dapat Harga kuotasian yang dapat di diobservasi dalam pasar aktif/ observasi (Tingkat 3)/ (Tingkat 1)/ (Tingkat 2)/ Significant Quoted prices Significant unobservable Nilai Tercatat/ in active markets observable inputs inputs Carrying Values (Level 1) (Level 2) (Level 3)

Aset yang nilai Assets for which fair wajarnya values are disajikan: disclosed: Investasi jangka pendek 124.984.149.494 124.984.149.494 Short-term investments Aset tetap - neto Fixed assets - net Tanah 670.978.000.000 - 670.978.000.000 - Land 31 Desember 2016/December 31, 2016

Pengukuran nilai wajar menggunakan:/ Fair value measurement using:

Input signifikan Input signifikan yang tidak dapat Harga kuotasian yang dapat di diobservasi dalam pasar aktif/ observasi (Tingkat 3)/ (Tingkat 1)/ (Tingkat 2)/ Significant Quoted prices Significant unobservable Nilai Tercatat/ in active markets observable inputs inputs Carrying Values (Level 1) (Level 2) (Level 3)

Aset yang nilai Assets for which fair wajarnya values are disajikan: disclosed: Investasi jangka pendek 117.502.807.126 - 117.502.807.126 - Short-term investments Aset tetap - neto Fixed assets - net Tanah 651.009.000.000 - 651.009.000.000 - Land Teknik penilaian Valuation techniques Tanah pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

dinyatakan berdasarkan nilai wajarnya masing-masing sebesar Rp 670.978.000.000 dan Rp 651.009.000.000 yang ditentukan berdasarkan laporan penilaian independen Kantor Jasa Penilai Publik Susan Widjojo & Rekan, penilai independen, yang ditandatangani oleh Susan Widjojo, masing-masing sesuai laporannya No. 088/SWR/APP-C/O/III/18 tertanggal 8 Maret 2018, No. 075/SWR/APP-C/O/II/18 tertanggal 23 Februari 2018 dan No. 066/SWR/APP-C/O/II/2018 tertanggal 12 Februari 2018, dan No. 047, 048 dan 049/SWR/APP-C/O/II/17 tertanggal 2 Februari 2017 dengan menggunakan metode pendekatan data pasar.

Land as of December 31, 2017 and 2016 is recorded using fair value amounted to Rp 670,978,000,000 and Rp 651,009,000,000, which is determined based on independent appraisal report of Kantor Jasa Penilai Publik Susan Widjojo & Rekan, an independent appraisers, which was signed by Susan Widjojo, according to their report No. 088/SWR/APP-C/O/III/18 dated March 8, 2018, No. 075/SWR/APP-C/O/II/18 dated February 23, 2018 and No. 066/SWR/APP-C/O/II/2018 dated February 12, 2018, and No. 047, 048 and 049/SWR/APP-C/O/II/17 dated February 2, 2017 with the market data approach method.

Untuk investasi jangka pendek dicatat sebesar nilai wajar

mengacu pada harga kuotasi yang dipublikasikan pada pasar aktif.

Short-term investments are carried at fair value using the quoted prices published in the active market.

34. INFORMASI SEGMEN 34. SEGMENT INFORMATION Grup mengelompokkan dan mengevaluasi usahanya

secara jenis produk yang diproduksi, yaitu terdiri dari produk perawatan tubuh, minuman, makanan, dan farmasi.

The Group manages and evaluates its operations based on type of products that produced that consists of personal care, beverages, foods, and pharmaceutical.

Tabel berikut ini menyajikan informasi segmen mengenai

hasil operasi Grup: The following table provides operating segment

information regarding the operating results of the Group:

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

101

34. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 34. SEGMENT INFORMATION (continued) Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian Consolidated Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income 31 Desember 2017/December 31, 2017 Perawatan Tubuh/ Minuman/ Makanan/ Farmasi/ Total/ Personal Care Beverages Foods Pharmaceutical Total PENJUALAN 1.465.083.721.130 1.224.799.525.693 467.170.358.108 3.583.664.332 3.160.637.269.263 SALES BEBAN POKOK PENJUALAN 625.103.678.964 767.204.156.530 434.497.139.717 3.334.876.461 1.830.139.851.672 COST OF GOODS SOLD LABA KOTOR 839.980.042.166 457.595.369.163 32.673.218.391 248.787.871 1.330.497.417.591 GROSS PROFIT Beban yang tidak dapat dialokasikan: Unallocated expenses: Beban penjualan (895.102.169.999 ) Selling expenses Beban umum dan administrasi (248.588.074.076 ) General and administrative expenses Beban bunga (70.481.376.024 ) Interest expenses Bagian atas rugi bersih Entitas Asosiasi (4.093.652.299 ) Share in net loss in Associate Beban administrasi bank (2.526.941.942 ) Bank administration expenses Rugi selisih kurs - neto (529.095.590 ) Loss on foreign exchange - net Pendapatan bunga 16.663.381.938 Interest income Laba investasi jangka pendek Unrealized gain on yang belum terealisasi 7.481.342.368 short-term investments Laba penjualan aset tetap 2.465.035.943 Gain on sale of fixed assets Lain-lain - neto 5.179.083.150 Others - net LABA SEBELUM BEBAN PAJAK INCOME BEFORE INCOME TAX PENGHASILAN 140.964.951.060 EXPENSES BEBAN PAJAK PENGHASILAN (31.268.949.362 ) INCOME TAX EXPENSES LABA TAHUN BERJALAN 109.696.001.798 CURRENT YEAR INCOME PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN 11.433.835.777 OTHER COMPREHENSIVE INCOME LABA KOMPREHENSIF 121.129.837.575 COMPREHENSIVE INCOME

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

102

34. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 34. SEGMENT INFORMATION (continued) Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian Consolidated Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income 31 Desember 2016/December 31, 2016 Perawatan Tubuh/ Minuman/ Makanan/ Farmasi/ Total/ Personal Care Beverages Foods Pharmaceutical Total PENJUALAN 1.640.496.744.676 1.166.975.588.024 675.635.971.964 9.920.457.016 3.493.028.761.680 SALES BEBAN POKOK PENJUALAN 744.819.076.492 704.852.051.650 632.468.328.166 6.475.366.943 2.088.614.823.251 COST OF GOODS SOLD LABA KOTOR 895.677.668.184 462.123.536.374 43.167.643.798 3.445.090.073 1.404.413.938.429 GROSS PROFIT Beban yang tidak dapat dialokasikan: Unallocated expenses: Beban penjualan (902.643.546.116 ) Selling expenses Beban umum dan administrasi (262.688.410.318 ) General and administrative expenses Beban bunga (89.716.276.150 ) Interest expenses Beban administrasi bank (3.150.199.050 ) Bank administration expenses Rugi selisih kurs - neto (439.519.906 ) Loss on foreign exchange - net Pendapatan bunga 29.058.052.825 Interest income Keuntungan pembelian dengan diskon 26.102.377.253 Gain on bargain purchase Laba investasi jangka pendek Unrealized gain on yang belum terealisasi 7.473.959.288 short-term investments Bagian atas laba bersih Entitas Asosiasi 3.263.535.315 Share in net earning in Associate Laba penjualan aset tetap 1.979.577.842 Gain on sale of fixed assets Lain-lain - neto 5.659.489.279 Others - net LABA SEBELUM BEBAN PAJAK INCOME BEFORE INCOME TAX PENGHASILAN 219.312.978.691 EXPENSES BEBAN PAJAK PENGHASILAN (38.202.824.881 ) INCOME TAX EXPENSES LABA TAHUN BERJALAN 181.110.153.810 CURRENT YEAR INCOME PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN 26.040.213.019 OTHER COMPREHENSIVE INCOME LABA KOMPREHENSIF 207.150.366.829 COMPREHENSIVE INCOME

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

103

34. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 34. SEGMENT INFORMATION (continued) Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statement of Financial Position 31 Desember 2017/December 31, 2017 Perawatan Tubuh/ Minuman/ Makanan/ Farmasi/ Total/ Personal Care Beverages Foods Pharmaceutical Total Aset segmen 644.993.067.975 715.440.161.915 61.424.357.035 21.496.691.832 1.443.354.278.757 Segment assets Aset segmen yang tidak dapat dialokasikan 1.794.240.940.517 Unallocated segment assets 3.237.595.219.274 Liabilitas segmen yang tidak dapat dialokasikan 1.182.424.339.165 Unallocated segment liabilities Pengeluaran modal 21.225.281.256 7.827.721.207 - 21.681.841.750 50.734.844.213 Capital expenditure Pengeluaran modal yang tidak dapat dialokasikan 7.461.713.231 Unallocated capital expenditure 58.196.557.444

31 Desember 2016/December 31, 2016 Perawatan Tubuh/ Minuman/ Makanan/ Farmasi/ Total/ Personal Care Beverages Foods Pharmaceutical Total Aset segmen 605.096.942.645 731.747.876.166 55.633.944.582 11.691.432.285 1.404.170.195.678 Segment assets Aset segmen yang tidak dapat dialokasikan 1.880.334.228.680 Unallocated segment assets 3.284.504.424.358 Liabilitas segmen yang tidak dapat dialokasikan 1.332.431.950.729 Unallocated segment liabilities Pengeluaran modal 87.743.305.448 106.749.043.205 - 7.791.126.104 202.283.474.757 Capital expenditure Pengeluaran modal yang tidak dapat dialokasikan 25.637.778.715 Unallocated capital expenditure 227.921.253.472

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

104

35. LABA PER SAHAM DASAR YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK

35. BASIC EARNINGS PER SHARE ATTRIBUTABLE TO OWNERS OF THE PARENT ENTITY

2017 2016 Rata-rata tertimbang saham biasa Weighted average number of common untuk perhitungan laba per shares for computation of basic lembar saham dasar 1.428.571.500 1.428.571.500 earnings per share Laba bersih untuk perhitungan Net income for computation of saham dasar 110.416.605.833 180.601.811.058 basic earnings per share Laba bersih per saham dasar 77 126 Basic earnings per share

36. PENGUNGKAPAN TAMBAHAN LAPORAN ARUS KAS 36. SUPPLEMENTAL DISCLOSURES ON STATEMENT OF

CASH FLOWS

Aktivitas investasi yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas terdiri atas:

Non-cash investing transactions consist of the following:

2017 2016 Perolehan aset tetap Acquisition of fixed assets melalui pengampunan pajak 3.072.856.405 - through tax amnesty Perolehan aset tetap - kendaraan Acquisition of fixed assets - vehicles melalui utang sewa pembiayaan 258.063.542 4.012.080.321 through finance lease payables Perolehan aset tetap - kendaraan Acquisition of fixed assets - vehicles melalui utang pembiayaan through consumer financing konsumen 241.037.373 173.760.000 payables 37. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING 37. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS

a. Wen Ken Drug Co. Pte. Ltd., Singapura (WKD) a. Wen Ken Drug Co. Pte. Ltd., Singapore (WKD)

Pada tanggal 28 April 2011, Entitas Induk menandatangani perjanjian lisensi merek dengan WKD yang menyatakan bahwa Entitas Induk memiliki hak lisensi untuk menggunakan merek “Cap Kaki Tiga”, dan pada tanggal 18 November 2016 Entitas Induk dan WKD menandatangani Supplemental Trademark License Agreement, yang memperpanjang jangka waktu pemberian lisensi hingga tanggal 31 Desember 2041 dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan bersama yang dibuat secara tertulis selambat-lambatnya satu tahun sebelum berakhirnya masa lisensi. Entitas Induk dan WKD juga menandatangani Second Supplemental Trademark License Agreement pada 14 September 2017.

On April 28, 2011, the Company entered into trademark license with WKD which states that the Company has the license rights to use the brand "Cap Kaki Tiga", and on November 18, 2016 the Company entered into Supplemental Trademark License Agreement, which extended the trademark license period until December 31, 2041 and can be extended based on a mutual agreement made in writing no later than one year before the expiration of the license. The Company and WKD also entered into Second Supplemental Trademark License Agreement on September 14, 2017.

Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari WKD,

Entitas Induk tidak boleh melakukan aktivitas sebagai berikut:

Without the written consent of WKD, the Company is prohibited from conducting the following activities such as:

a. Mengalihkan sebagian atau keseluruhan isi dari Perjanjian Lisensi “Cap Kaki Tiga”.

a. Transfer part or all of the contents of the License Agreement “Cap Kaki Tiga”.

b. Melisensikan kembali/ulang atas merek “Cap Kaki Tiga” kepada pihak lain.

b. Sublicense/reprinted brand “Cap Kaki Tiga” to other parties.

c. Memproduksi, menjual, memasarkan, mengiklankan atau mendistribusikan produk dengan merek dagang “Cap Kaki Tiga” ke luar wilayah.

c. Produce, sell, market, advertise or distribute the goods bearing the trademark “Cap Kaki TIga” outside the territory.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

105

37. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) 37. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)

a. Wen Ken Drug Co. Pte. Ltd., Singapura (WKD)

(lanjutan) a. Wen Ken Drug Co. Pte. Ltd., Singapore (WKD)

(continued)

d. Menjual, memasarkan, mengiklankan atau mendistribusikan di luar wilayah barang apapun dengan merek dagang “Cap Kaki Tiga” yang diproduksi atau akan diproduksi di dalam wilayah.

d. Sell, market, advertise or distribute outside the territory any goods bearing the trademark “Cap Kaki Tiga” which are produce or to be produce in the territory.

b. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) b. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN)

Pada tanggal 30 Juli 2012, Entitas Induk

menandatangani perjanjian jual beli gas dengan PGN, yang menyatakan bahwa PGN akan menyalurkan gas kepada Entitas Induk sebagai bahan bakar untuk produksi produk-produk makanan dan minuman Entitas Induk. Perjanjian ini berakhir pada tanggal 31 Maret 2014. Pada tanggal 3 Mei 2013, perjanjian ini telah diperbaharui dan diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Maret 2018.

On July 30, 2012, the Company entered into gas sales agreement with PGN, which states that PGN will deliver gas to the Company as fuel for producing the Company’s food and beverages products. This agreement expired on March 31, 2014. On May 3, 2013, this agreement has been renewed and extended until March 31, 2018.

Pada tanggal 22 Januari 2016, PGN menyampaikan

penyesuaian nilai jaminan pembayaran menjadi sekurang-kurangnya sebesar USD 46.975,71 dan Rp 162.624.000 dari tanggal 1 Februari 2016 sampai dengan tanggal 30 Juni 2016, USD 61.388,71 dan Rp 212.520.000 dari tanggal 1 April 2016 sampai dengan tanggal 31 Juli 2016 dan USD 66.726,86 dan Rp 231.000.000 dari tanggal 1 Agustus 2016 sampai dengan tanggal 30 Juni 2018.

On January 22, 2016, PGN conveyed adjustment of guarantee payment to be at least amounting to USD 46,975.71 and Rp 162,624,000 from February 1, 2016 until June 30, 2016, USD 61,388.71 and Rp 212,520,000 from April 1, 2016 until July 31, 2016 and USD 66,726.86 and Rp 231,000,000 from August 1, 2016 until June 30, 2018.

Pada tanggal 4 Maret 2016, Entitas Induk telah

memberikan jaminan bank garansi dari PT Bank Central Asia Tbk sebesar USD 66.726,86 dan Rp 231.000.000 kepada PGN.

On March 4, 2016, the Company provides bank guarantee from PT Bank Central Asia Tbk amounting to USD 66,726.86 and Rp 231,000,000 to PGN.

Sejak penandatanganan perjanjian sampai dengan 2 tahun setelah perjanjian berakhir, masing-masing pihak harus merahasiakan ketentuan-ketentuan dalam perjanjian dan tidak akan memberitahukan kepada pihak lain atas hal-hal yang berkaitan dengan bisnis, keuangan atau seluruh informasi rahasia yang diperoleh dari perjanjian ini, kecuali atas persetujuan tertulis dari pihak yang memberikan informasi rahasia. Ketentuan tersebut dikecualikan apabila, antara lain karena diharuskan berdasarkan peraturan yang berlaku, ketentuan pasar modal, lembaga keuangan atau putusan pengadilan.

Since the signing of the agreement up to 2 years after the agreement expires, each party must keep the terms of the agreement and will not notify the other parties on matters relating to the business, financial or all of the confidential information obtained from this agreement, except by written consent of the party providing confidential information. The provision is excluded when, among other things, as required under applicable regulations, capital market regulations, financial institution or court decision.

c. PT Sentra Multigas Utama (SMU) c. PT Sentra Multigas Utama (SMU)

Pada tanggal 27 September 2012, Entitas Induk

menandatangani Perjanjian Pasokan Produk dengan SMU yang menyatakan bahwa Entitas Induk menunjuk SMU untuk memberikan pasokan nitrogen cair. Perjanjian ini mulai berlaku pada tanggal 27 September 2012 dan akan berakhir pada tanggal 27 September 2017, namun akan secara otomatis diperpanjang untuk 1 (satu) tahun berikutnya kecuali diakhiri oleh salah satu pihak secara tertulis. Pada tanggal 16 Mei 2016 Entitas Induk dan SMU menandatangani Adendum I (Peralihan Perjanjian) Perjanjian Pasokan Produk, yang mengalihkan seluruh hak dan kewajiban SMU kepada PT Samator Gas Industri.

On September 27, 2012, the Company entered into Product Supply Agreement with SMU in which the Company appointed SMU to supply liquid nitrogen. This agreement is effective on September 27, 2012 and will expire on September 27, 2017, but shall be automatically renewed for another 1 (one) year unless it is terminated by a party in writing. On May 16, 2016 the Company and SMU entered into Addendum I (Transfer Agreement) of Product Supply Agreement, which transfer all the right and obligation of SMU to PT Samator Gas Industri.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

106

37. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) 37. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)

d. PT Merpati Mahardika (MM) d. PT Merpati Mahardika (MM)

Pada tanggal 1 April 2016, Entitas Induk

menandatangani perjanjian Kesepakatan Kerjasama Mmnatures dengan MM yang menyatakan bahwa Entitas Induk menunjuk MM untuk memberikan pasokan bahan baku kepada Entitas Induk sehubungan dengan kegiatan produksi Entitas Induk. Perjanjian ini berlaku pada tanggal 1 April 2016 dan akan berakhir pada tanggal 31 Maret 2018.

On April 1, 2016, the Company entered into Mmnatures Partnership Agreement with MM in which the Company appoint MM to provide a supply of raw materials to the Company in connection with the Company’s manufacturing operation. This agreement is effective on April 1, 2016 and will expire on March 31, 2018.

Selama jangka waktu perjanjian antara Entitas Induk

dengan MM berlangsung, tanpa persetujuan tertulis dari MM, Entitas Induk dilarang melakukan aktivitas antara lain sebagai berikut:

During the term of agreement between the Company and MM, without prior written consent from MM, the Company is prohibited from conducting the following activities:

a. Membatalkan order pembelian. a. Cancel the purchase order. b. Memakai atau memperjualbelikan produk-

produk yang dipasok oleh MM kepada pihak manapun, dalam hal produk-produk tersebut dengan alasan apapun tidak terpakai atau tidak dipakai lagi oleh Entitas Induk.

b. Use or trade in the products supplied by MM to any party, in the case of these products for any reason unused or no longer in use by the Company.

e. PT Hasil Raya Industri (HRI) e. PT Hasil Raya Industri (HRI)

Pada tanggal 16 Mei 2014, Entitas Induk

menandatangani perjanjian pembuatan produk, yang menyatakan bahwa Entitas Induk menunjuk HRI untuk membuat bahan kemasan untuk mendukung produksi Entitas Induk. Perjanjian ini mulai berlaku pada tanggal 16 Mei 2014 dan akan berakhir pada tanggal 16 Mei 2019.

On May 16, 2014, the Company entered into agreement to manufacture products, which states that the Company appoint HRI to make packaging material to support the Company production. This agreement is effective on May 16, 2014 and will expire on May 16, 2019.

Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari HRI,

Entitas Induk tidak boleh menggunakan mesin produksi botol dan penunjangnya yang ditempatkan oleh HRI di pabrik untuk kepentingan Entitas Induk.

Without written consent of HRI, the Company is prohibited to use the bottle production machine and its supporting placed by HRI in the factory for the benefit of the Company.

Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari

Entitas Induk, HRI tidak boleh melakukan aktivitas sebagai berikut:

Without written consent of the Company, HRI is prohibited from conducting the following activities such as:

a. Menggunakan desain dan/atau hak kekayaan

intelektual lainnya selain untuk keperluan produksi botol.

a. Using the design and/or other intellectual property rights for purposes other than the production of bottles.

b. Melakukan modifikasi terhadap mould yang ada.

b. Modify the existing mould.

c. Memasok botol untuk pihak lain dengan menggunakan mould milik Entitas Induk.

c. Supplying bottles to the other party using a mould owned by the Company.

d. Melakukan tindakan pendaftaran, pembaharuan, atau pelanggaran atas merek dagang atau hak-hak lainnya di bidang kekayaan intelektual milik Entitas Induk.

d. Perform acts of registration, renewal, or infringement of trademark or other rights in the field of intellectual property owned by the Company.

e. Menunjuk atau mengalihkan setiap hak dan/atau kewajibannya.

e. Appoint or transfer any rights and/or obligations.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

107

37. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) 37. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)

g. PT Surya Herbal (SH) g. PT Surya Herbal (SH)

PT Surya Herbal melaksanakan pengalihan dan

pemindahan hak atas merek dagang jamu tradisional “Dua Putri Dewi” yang terdaftar di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, persediaan dan aset tetap kepada Entitas Induk, yang tercantum dalam Akta Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si. No. 13 tanggal 1 April 2016. Hak atas merek dagang tersebut dicatat dengan total biaya perolehan sebesar Rp 27.179.241.092 dan disajikan sebagai bagian dari akun “Aset tidak lancar lainnya”.

PT Surya Herbal executed redirect and transfer rights of trademark traditional herb “Dua Putri Dewi”, which has been registered in the Directorate General of Intellectual Property Ministry of Law and Human Rights of Republic Indonesia, inventories and fixed assets to the Company, stated in the Notarial Deed of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si. No. 13 dated April 1, 2016. Those rights of trademark was recorded with total cost amounted to Rp 27,179,241,092 and presented as part of “Other non-current assets”.

Beban yang dikenakan ke Grup sehubungan dengan seluruh ikatan dan perjanjian penting dari Catatan 37a sampai 37g adalah sebesar Rp 110.810.735.983 dan Rp 81.596.680.648 untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, disajikan sebagai bagian dari “Beban Pokok Penjualan” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

Expenses charged to the Group in accordance with commitments and significant agreements from Note 37a to 37g amounted to Rp 110,810,735,983 and Rp 81,596,680,648 for the years ended December 31, 2017 and 2016, respectively, are presented as part of “Cost of Goods Sold” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.

38. KOMBINASI BISNIS 38. BUSINESS COMBINATION Berdasarkan Akta Notaris Audrey Tedja, S.H., M.Kn.

No. 11 tanggal 29 Juli 2016, PT Ristra Laboratoris Indonesia (RLI) dan PT Ristra Klinik Indonesia (RKI), Entitas Anak, melakukan pembelian atas bisnis dari Grup Ristra, dimana RLI dan RKI membayar sebesar Rp 84.000.000.000.

Based on Notarial Deed of Audrey Tedja, S.H., M.Kn. No. 11 dated July 29, 2016, PT Ristra Laboratoris Indonesia (RLI) and PT Ristra Klinik Indonesia (RKI), subsidiaries, acquire business from Ristra Group, wherein RLI and RKI made a payment amounting to Rp 84,000,000,000.

Nilai wajar aset teridentifikasi neto RLI dan RKI dibandingkan dengan nilai tercatat investasi adalah sebagai berikut:

Fair value of net identifiable assets of RLI and RKI compare to the carrying value of investment are as follow:

RLI RKI Nilai wajar aset teridentifikasi neto 97.829.645.915 12.272.731.338 Fair value of net identifiable assets Nilai investasi 80.000.000.000 4.000.000.0000 Value of investments Keuntungan pembelian dengan diskon 17.829.645.915 8.272.731.338 Gain on bargain purchase Nilai wajar aset telah memperhitungkan nilai wajar aset

tetap berdasarkan laporan penilai independen Kantor Jasa Penilai Publik Susan Widjojo & Rekan, penilai independen, sebesar Rp 59.830.900.000.

The fair value of assets has taken into calculation the fair value of fixed assets based on independent appraisal report of Kantor Jasa Penilai Publik Susan Widjojo & Rekan, an independent appraiser, amounting to Rp 59,830,900,000.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

108

39. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN KEUANGAN

39. EVENTS AFTER FINANCIAL REPORTING PERIOD

Pendirian Malee Kino (Thailand) Co., Ltd. Establishment of Malee Kino (Thailand) Co., Ltd. Berdasarkan surat No. PorThor. 002586 tanggal

22 Januari 2018, KINT, Entitas Anak, mendirikan Malee Kino (Thailand) Co., Ltd. (MKT), yang bergerak dalam bidang perdagangan, pembangunan, industri, transportasi darat, pertanian, percetakan, perbengkelan dan jasa dan berdomisili di Thailand, dengan jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar TBH 49.000.000 (setara dengan Rp 20.507.235.000), 49,00% saham MKT diambil bagian oleh KINT, Entitas Anak.

Based on certificate No. PorThor. 002586 dated January 22, 2018, KINT, Subsidiary, established Malee Kino (Thailand) Co., Ltd. (MKT), which is engaged in trading, construction, industrial, land transportation, agriculture, printing, workshop and services and domiciled in Jakarta, with total issued and fully paid capital amounting to THB 49,000,000 (equivalent to Rp 20,507,235,000), 49.00% of which is subscribed by KINT, the Subsidiary.

Pendirian PT Kino Malee Trading Establishment of PT Kino Malee Trading Berdasarkan akta notaris Audrey Tedja S.H., M.Kn,

No. 5 tanggal 8 Februari 2018, Entitas Induk mendirikan PT Kino Malee Trading (KMT), yang bergerak dalam bidang perdagangan, termasuk distribusi, ekspor, dan impor, atas produk minuman dan berdomisili di kota Tangerang, dengan jumlah modal disetor dan ditempatkan sebesar Rp. 15.000.000.000, 99,93% saham KMT diambil oleh KMI dan 0,07% diambil oleh Entitas Induk. Akta pendirian telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan nomor AHU-0007781.AH.01.01.TAHUN 2018 tertanggal 13 Februari 2018.

Based on Notarial Deed of Audrey Tedja, S.H., M.Kn. No. 5 dated February 8, 2018, the Company established PT Kino Malee Trading (KMT), which is engaged in trading, that include distribution, export and import of beverages and domiciled in Tangerang, with total issued and fully paid capital amounting to Rp 15,000,000,000, 99.93% of which is subscribed, by KMI and 0.07% is subscribe by the company. The deed of establishment was approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic Indonesia in his Decision Letter No. AHU-0007781.AH.01.01.TAHUN 2018 dated February 13, 2018.

Pendirian PT Kino Pet World Marketing Indonesia Establishment of PT Kino Pet World Marketing

Indonesia Berdasarkan Akta Notaris Audrey Tedja, S.H., M.Kn.

No. 1 tanggal 1 Maret 2018, Entitas Induk mendirikan PT Kino Pet World Marketing Indonesia (KPWMI), yang bergerak dalam bidang perdagangan dan berdomisili di Jakarta, dengan jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 10.000.000.000, 51,00% saham KPWMI diambil bagian oleh Entitas Induk. Akta pendirian telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0012561.AH.01.01.TAHUN 2018 tanggal 8 Maret 2018.

Based on Notarial Deed of Audrey Tedja, S.H., M.Kn. No. 1 dated March 1, 2018, the Company established PT Kino Pet World Marketing Indonesia (KPWMI), which is engaged in trading and domiciled in Jakarta, with total issued and fully paid capital amounting to Rp 10,000,000,000, 51.00% of which is subscribed by the Company. The deed of establishment was approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic Indonesia in his Decision Letter No. AHU-0012561.AH.01.01.TAHUN 2018 dated March 8, 2018.

Pendirian PT Kino Pet World Indonesia Establishment of PT Kino Pet World Indonesia Berdasarkan Akta Notaris Audrey Tedja, S.H., M.Kn.

No. 9 tanggal 16 Maret 2018, Entitas Induk mendirikan PT Kino Pet World Indonesia (KPWI), yang bergerak dalam bidang perindustrian dan perdagangan dan berdomisili di Jakarta, dengan jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 2.500.000.000, 51,00% saham KPWI diambil bagian oleh Entitas Induk. Akta pendirian telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0015558.AH.01.01.TAHUN 2018 tanggal 22 Maret 2018.

Based on Notarial Deed of Audrey Tedja, S.H., M.Kn. No. 9 dated March 16, 2018, the Company established PT Kino Pet World Indonesia (KPWI), which is engaged in industry and trading and domiciled in Jakarta, with total issued and fully paid capital amounting to Rp 2,500,000,000, 51.00% of which is subscribed by the Company. The deed of establishment was approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic Indonesia in his Decision Letter No. AHU-0015558.AH.01.01.TAHUN 2018 dated March 22, 2018.

PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) Sampai dengan tanggal laporan keuangan diterbitkan,

perpanjangan perjanjian dari CIMB masih dalam proses perpanjangan.

As of the date of the financial statements issued, the extension of the CIMB agreement is still in process.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language

PT KINO INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2017 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KINO INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017

and For The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

109

40. STANDAR AKUNTANSI BARU 40. NEW ACCOUNTING STANDARDS Standar baru, amandemen dan interpretasi yang telah

diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada 1 Januari 2017 yang mungkin berdampak pada laporan keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

New standards, amendments and interpretations issued but not yet effective for the financial year beginning January 1, 2017 that may have certain impact on the consolidated financial statements are as follows:

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018: Effective on or after January 1, 2018: - PSAK No. 69 - "Agrikultur”. - PSAK No. 69 - "Agriculture”. - Amandemen PSAK No. 2 (2016): “Laporan Arus Kas

tentang Prakarsa Pengungkapan”. - Amendments to PSAK No. 2 (2016) - “Statements

of Cash Flows: Disclosure Initiatives”. - Amandemen PSAK No. 13 - “Properti Investasi”. - Amendments to PSAK No. 13 - “Investment

Property”. - Amandemen PSAK No. 16 (2015) - “Agrikultur:

Tanaman Produktif.” - Amendments to PSAK No. 16 (2015) - “Agriculture:

Bearer Plants”. - Amandemen PSAK No. 46 (2016) - Pajak

Penghasilan tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi yang Belum Direalisasi.

- Amendments to PSAK No. 46 (2016) - “Income Taxes: Recognition of Deferred Tax Assets for Unrealized Losses”

- PSAK No. 15 (Penyesuaian 2017) - “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”.

- PSAK No. 15 (2017 Improvement) - “Investment in Assocuates and Joint Ventures”.

- PSAK No. 67 (Penyesuaian 2017) - “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”.

- PSAK No. 67 (2017 Improvement) - "Disclosure of Interest in Other Entities”.

Efektif berlaku pada atau setelah 1 Januari 2019: Effective on or after January 1, 2019: - ISAK No. 33 - “Transaksi Valuta Asing dan Imbalan

di Muka”; - ISAK No. 33 - “Foreign Currency Transactions and

Advance Consideration”;

Efektif berlaku pada atau setelah 1 Januari 2020: Effective on or after January 1, 2020: - PSAK No. 71 - “Instrumen Keuangan”; - PSAK No. 71 - “Financial Instruments”; - PSAK No. 72 - “Pendapatan dari Kontrak dengan

Pelanggan”; - PSAK No. 72 - “Revenue from Contracts with

Customers”; - PSAK No. 73 - “Sewa”; - PSAK No. 73 - “Leases”; - Amandemen PSAK No. 15 - “Investasi pada Entitas

Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Kepentingan Jangka Panjang pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”;

- Amendments to PSAK No. 15 “Investments in Associates and Joint Ventures Long-term Interests in Associates and Joint Ventures”

- Amandemen PSAK No. 62 - “Kontrak Asuransi - Menerapkan PSAK 71: Instrumen Keuangan dengan PSAK 62: Kontrak Asuransi”.

- Amendments to PSAK No. 62 - “Applying IFRS 9 Financial Instruments with IFRS 4 Insurance Contracts”.

- Amandemen PSAK No. 71 - “Instrumen Keuangan tentang Fitur Percepatan Pelunasan dengan Kompensasi Negatif”.

- Amendments to PSAK No. 71 “Financial Instruments Prepayment Features with Negative Compensation”.

Grup sedang menganalisa dampak penerapan amandemen standar akuntansi dan interpretasi tersebut di atas yang relevan terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup.

The Group is still assessing the impact of these amendment accounting standards and interpretations which relevant to the Group’s consolidated financial statements.