peranan majelis ulama indonesia mui bambu apus...

79
PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) BAMBU APUS DALAM PENANGGULANGAN PERJUDIAN DI DUSUN EMPAT DESA BAMBU APUS PAMULANG Oleh : NAHYADI NIM : 209805100075 JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2005 M/1426 H

Upload: vananh

Post on 11-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) BAMBU APUS

DALAM PENANGGULANGAN PERJUDIAN DI DUSUN EMPAT

DESA BAMBU APUS PAMULANG

Oleh :

NAHYADI

NIM : 209805100075

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2005 M/1426 H

Page 2: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

ii

PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) BAMBU APUS

DALAM PENANGGULANGAN PERJUDIAN DI DUSUN EMPAT

DESA BAMBU APUS PAMULANG

Oleh :

NAHYADI

NIM : 209805100075

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2005 M/1426 H

Page 3: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

iii

LEMBAR PERSETUJUAN

PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) BAMBU APUS

DALAM PENANGGULANGAN PERJUDIAN

DI DUSUN EMPAT DESA BAMBU APUS PAMULANG

Skripsi ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Perkuliahan Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Komunikasi dan Penyiaran Islam Pada Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta

Oleh:

NAHYADI

NIM : 209805100075

Dibawah bimbingan

Dra. Hj. Asriati Jamil, M.Hum

NIP. 150 244 766

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2005 M/1426 H

Page 4: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

iv

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri Syarif (UIN)

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif (UIN) Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia manerima sanksi

yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif (UIN) Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 13 Agustus 2005

Nahyadi

Page 5: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

v

KATA PENGANTAR

������������������������ �������� �������� ����������������������������

��������������������������������

Alhamdulillah Rabbil ‘Alamin, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

swt yang Maha Rahman dan Rahim, yang telah mencurahkan rahmat, hidayah serta taufiq-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Penyiaran Islam pada Fakultas Dakwah dan

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW

beserta keluarga, sahabat dan tabi’it tabi’in.

Penulisan skripsi ini bukanlah hal yang mudah, sebab memerluksan persiapan yang

matang, baik fisik maupun mental spiritual serta materi, namun niat dengan iringan doa

serta semangat yang tinggi, dan juga dengan bantuan dari berbagai pihak, penulisan skripsi

ini dapat terselesaikan.

Oleh karena itu, sudah sepantasnya penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-

besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Murodi, MA, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta,.

Page 6: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

vi

2. Bapak Dr. Arif Subhan, M.Ag. selaku pembantu Dekan I, Drs. H. Mahmud Djalal,

MA. Selaku pembantu Dekan II, serta bapak Drs. Study Rizal LK, M.Ag. selaku

pembantu Dekan III Fakultas Dakwah dan Komunikasi.

3. Ibu Dra. Hj. Asriati Jamil, M.Hum dan Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, MA., selaku

Koordinator Teknis dan Sekretaris Program Non Reguler Fakultas Dakwah dan

Komunikasi jurusan komunikasi penyiaran Islam(KPI).

4. Ibu Dra. Hj. Asriati Jamil, M.Hum, selaku pembimbing yang telah tulus ikhlas dalam

mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran serta petunjuk dan pengarahannya untuk

membimbing penulis.

5. Bapak-bapak dan ibu-ibu dosen dengan penuh kesabaran dan keikhlasan dalam

memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis dari awal masuk hingga selesainya

penulisan skripsi ini..

6. Bapak Drs. H. Rohmani Rasyid selaku Ketua majelis Ulama Indonesia desa Bambu

Apus Pamulang yang telah mendukung penyelesaian skripsi ini.

7. Ayahanda H. Rohmat dan Ibunda Hj. Ropinah yang telah memberikan bantuan baik

moril maupun materiil serta doanya.

8. Istri tercinta Lenih, dan ananda tersayang Nadhira Khalifatun nisa dan Raudhatun

Na’im Az-Zahra, Kakak-kakak dan adik-adik tersayang yang telah memberikan

dorongan dan nasehat kepada penulis, sehingga penulisan skripsi ini terselesaikan.

9. Staf perpustakaan utama dan perpustakaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang

telah memberikan fasilitas untuk mengadakan studi kepustakaan

Page 7: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

vii

10. Seluruh teman-teman tercinta, terutama Nurochman, Zuhri, Entom Rustam, Suharjo,

Fathoni, Ibu Rahawati Wahab, Ibu Mardiati, dan adik-adik terutama Fahrul Roji, Lisna

dan lain-lain yang telah banyak memberikan motivasi kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Akhirnya kepada Allah SWT. Jugalah semua ini penulis serahkan, semoga Allah

SWT memberikan balasan dengan rahman dan rahim-Nya. Amin.

Pamulang, 13 Agutus 2005

Penulis

Nahyadi

Page 8: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

viii

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 4

D. Metodologi Penelitian 4

E. Sistematika Penulisan 6

BAB II. LANDASAN TEORITIS

A. Pandangan masyarakat terhadap perjudian 8

B. Peranan MUI dalam penanggulangan perjudian 10

C. Penanggulangan Perjudian 14

D. Pengertian Perjudian dan bentuk-bentuknya 15

BAB III. GAMBARAN UMUM MUI DAN MASYARAKAT BAMBU APUS

PAMULANG

A. Latar Belakang Berdirinya Majelis Ulama Indonesia

dan Struktur Organisasi 22

B. Program, Visi dan Misi MUI Bambu Apus Pamulang 25

Page 9: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

ix

C. Gambaran Umum Masyarakat Bambu Apus Pamulang 26

BAB IV. PERANAN MUI DALAM PENANGGULANGAN PERJUDIAN

A. Dakwah MUI Terhadap Perjudian 29

B. Efektivitas Dakwah Dalam Menanggulangi Perjudian 47

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan 66

B. Saran-saran 67

DAFTAR PUSTAKA 73

Page 10: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

x

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan dalam bidang IPTEK dan tuntutan pembangunan yang telah

menyentuh seluruh aspek kehidupan, disamping membawa berbagai kemudahan dan

kebahagiaan namun juga menimbulkan sejumlah perilaku dan persoalan-persoalan

baru. Cukup banyak persoalan yang beberapa waktu lalu tidak pernah dikenal, bahkan

tidak pernah terbayangkan, kini hal itu menjadi kenyataaan. Salah satunya adalah

masalah perjudian yang kian merajalela sampai kepedesaan.

Di sisi lain, kesadaran beragama umat islam di bumi nusantara ini semakin

tumbuh subur. Oleh karena itu, sudah merupakan kewajaran dan keniscayaan jika

setiap timbul permasalahan baru, umat mendapatkan jawaban yang tepat dari ajaran

islam.

Telah terjadi kesadaran bersama bahwa membiarkan persoalan tanpa ada

jawaban dan membiarkan umat dalam kebingungan yang tidak dapat dibenarkan, baik

secara I’tiqodi maupun secara Syar’i. Oleh karena itu, para alim ulama dituntut untuk

segera mampu memberikan jawaban dan berupaya menghilangkan kehausan umat akan

kepastian ajaran islam berkenaan dengan persoalan yang mereka hadapi.

Demikian juga segala hal yang dapat menghambat proses pemberian jawaban

(Fatwa) sudah seharusnya segera dapat diatasi. Hal ini sejalan dengan firman Allah

SWT:

1

Page 11: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

xi

���� ������� ��� ☺"#$%�& ��'

�()��*+,- .��' �/ �(�01�2)�

%*34"567�, 8��' �4�9�: �'

"� �;�1�: ��(=�� >�� �= �?@%)� A 32CD E�F,G- HIJK L396=�& M�

HIJK L396=�&�, NO�H(�9 D=� �P�QR

Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang Telah kami

turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah

kami menerangkannya kepada manusia dalam Al kitab, mereka itu dila'nati

Allah dan dila'nati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat mela'nati (QS Al-

Baqarah: 159)

Majelis Ulama Indonesia (MUI), yang merupakan wadah musyawarah para

ulama, Zu’ama, dan Cendikiawan muslim serta menjadi pengayom bagi seluruh

muslim Indonesia adalah lembaga paling kompeten bagi pemecahan dan menjawab

setiap masalah sosial keagamaan yang senantiasa timbul dan dihadapi masyarakat serta

telah mendapat kepercayaan penuh, baik dari masyarakat maupun dari pemerintah.1

Dalam menghadapi problematika masyarakat, MUI dapat dituntut ketegasan

dan kejelasannya supaya, khususnya penanggulangan perjudian yang telah merajalela

kepedesaan. Oleh karena itu penulis tertarik dan ingin menuangkannya dalam bentuk

karya ilmiah dengan judul “PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI)

BAMBU APUS DALAM PENANGGULANGAN PERJUDIAN DI DUSUN

EMPAT DESA BAMBU APUS PAMULANG”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1 Din Syamsudin, et.al, Pedoman Penyelenggaraan Organisasi Majlis Ulama Indonesia, (Jakarta:

Majelis Ulama Indonesia, 2001) No. Keputusan-085/MUI/III h. 177-178

Page 12: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

xii

1. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis membatasi permasalahannya pada:

a. Peranan Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Desa Bambu Apus Pamulang

terhadap masyarakat dalam menanggulangi perjudian

b. Pengaruh perjudian terhadap masyarakat Bambu Apus Pamulang dalam segi

ekonomi, perilaku sosial, dan peningkatan sikap keagamaan.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan masalah diatas, karena keterbatasan waktu dan pengetahuan serta

luasnya cakupan penelitian ini. Maka permasalahan pokok dapat dirumuskan dalam

bentuk pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana peranan MUI dalam penanggulangan perjudian di desa Bambu

Apus Pamulang?

2. Bagaimanakah metode dakwah MUI dalam penanggulangan perjudian di

desa Bambu Apus Pamulang?

3. Materi apa yang diberikan oleh MUI dalam penanggulangan perjudian di

desa Bambu Apus Pamulang?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini dikemukakan beberapa tujuan yang hendak dicapai,

antara lain:

1. Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama Indonesia dalam

menanggulangi perjudian di desa Bambu Apus Pamulang.

Page 13: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

xiii

2. Untuk memperoleh informasi dan data yang lengkap tentang dakwah Majelis

Ulama Indonesia dalam masalah perjudian

3. Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan MUI, pihak kelurahan atau

lembaga masyarakat dalam menanggulangi perjudian

Manfaat yang hendak dicapai dalam penelitian ini antara lain:

1. Sebagai perbandingan atau pedoman dalam melaksanakan dakwah Islam

ditempat lain;

2. Sebagai Bahan Acuan MUI, pihak kelurahan dan lembaga masyarakat untuk

membuat rancangan materi dakwah yang cocok terhadap objek yang lain.

D. Metodologi Penelitian

Penelitian skripsi ini menggunakan pendekatan Deskripsi analisis. Dalam penelitian

ini penulis menggunakan metode sebagai berikut:

1. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan, maka penulis menggunakan

beberapa teknik antara lain:

a. Wawancara

Penulis melakukan wawancara dengan ketua MUI Desa Bambu Apus

Pamulang

b. Observasi

Page 14: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

xiv

Penulis terjun langsung kelapangan guna mendapatkan data yang lebih

akurat sebagai bahan penelitian

c. Angket

Penulis menyebarkan angket kepada para responden tentang masalah yang

diteliti.

2. Populasi dan Sampel

Sampel merupakan perwakilan dari populasi. Populasi adalah jumlah

keseluruhan unit sampel yang akan diteliti. Dari jumlah lima kepala dusun (Kadus)

yang ada di Desa Bambu Apus Pamulang, namun tidak semua kadus yang diteliti,

penulis hanya memfokuskan pada kadus empat yang terdiri dari delapan RT.

Penulis memperoleh data mengenai jumlah keseluruhan masyarakat yang

ada di Desa Bambu Apus Pamulang adalah 11.972 jiwa terbagi dalam 5 (lima)

kadus atau kepala dusun, sedangkan yang penulis teliti adalah kadus 4 (empat)

yang terdiri dari 8 (delapan) RT yang jumlahnya 5.013 jiwa, sedangkan yang

bermain judi adalah 100 orang. Sampel akan diberikan sebanyak 60 orang dari dari

8 (delapan) RT.

3. Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Lembaga Majelis Ulama Indonesia (MUI)

Desa Bambu Apus Pamulang, Kecamatan Pamulang, Kab. Tangerang

b. Waktu Penelitian

Page 15: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

xv

Penelitian ini dilaksanakan sejak sabtu, 15 Mei 2004 – Minggu, 15 Agustus

2004

4. Teknik Analisa Data

Analisis data merupakan proses penjelasan data untuk mempermudah dianalisa

dan di interpretasikannya data. Dalam pengolahan dan menganalisa data tersebut

dilakukan dua cara, yaitu:

a. Tabulasi data (data disusun secara rinci kedalam tabel frekuensi)

b. Rumus

E. Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari lima bab yang masing-masing bab mencakup isi sebagai

berikut:

BAB I. PENDAHULUAN

Yaitu meliputi latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika

penulisan.

BAB II. LANDASAN TEORITIS

Meliputi: Pandangan masyarakat terhadap perjudian, Peranan MUI dalam

penanggulangan perjudian, Penanggulangan Perjudian, Pengertian

Perjudian dan bentuk-bentuknya.

BAB III. GAMBARAN UMUM MUI DAN MASYARAKAT BAMBU APUS

PAMULANG, meliputi: Latar Belakang Berdirinya Majelis Ulama

Page 16: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

xvi

Indonesia dan Struktur Organisasi, Program, Visi dan Misi MUI Bambu

Apus Pamulang, Gambaran Umum Masyarakat Bambu Apus Pamulang.

BAB IV. PERANAN MUI DALAM PENANGGULANGAN PERJUDIAN,

meliputi: Dakwah MUI Terhadap Perjudian, Efektivitas Dakwah Dalam

Menanggulangi Perjudian

BAB V. PENUTUP, meliputi: kesimpulan dan saran.

Page 17: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

xvii

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Pandangan Masyarakat Terhadap Perjudian

Pengertian pandangan menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah hasil

perbuatan memandang (memperhatikan, melihat dsb)2. Jadi pandangan masyarakat

adalah pengetahuan yang didapat oleh masyarakat setelah memperhatikan sesuatu baik

dengan melihat, mendengar maupun dengan merasakannya.

Tanggapan masyarakat berbeda-beda terhadap praktek perjudian itu. Ada yang

menolak sama sekali: yaitu menganggap perjudian ini sebagai perbuatan seram dan

dosa serta haram sifatnya. Namun ada pula yang menerimanya, bahkan

menganjurkannya sebagai sumber penghasilan inkonvensional. Sedangkan orang lain

bersikap netral saja. Bagi para penganut agama Kristen, khususnya bagi kaum puritan,

perjudian adalah barang larangan. Sebab penghasilan yang halal itu bukanlah hasil dari

pertaruhan, akan tetapi harus merupakan jerih payah dalam usaha kita membesarkan

keagungan Tuhan. Agama Islam juga melarang perjudian, perbuatan judi dan

pertaruhan dianggap sebagai dosa atau perbuatan haram. Judi merupakan bujukan

syaitan untuk tidak mentaati perintah Allah SWT karena itu sifatnya jahat dan merusak.

Pekerjaan judi atau bermain judi menurut norma jawa digolongkan dalam aktifitas

5-M diantaranya: minum-minuman keras dan mabuk-mabukan, madon, bermain

dengan wanita pelacur, maling, mencuri, madat, minumcandu, bahan narkotik, ganja

2 Departeman Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Balai Pustaka, Jakarta: 2001),

ed.3, cet.1, h.821

Page 18: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

xviii

dan lain-lain. Serta judi berbotohan, berjudi dan bertaruh sebab, berjudi itu membuat

orang menjadi malas, tidak mengenal rasa malu, berkulit dan bermuka tebal. Jika

modalnya habis, ia menjadi kalap, lalu sampai hati merampas hak milik orang lain,

merampok atau mencuri, harta kekayaan warisan, bahkan juga anak dan istrinya habis

dipertaruhkan di meja judi. Sebaliknya apabila ia menang berjudi, hatinya merasa

senang. Sifatnya sangat royal, boros, tanpa pikir, suka akan wanita pelacur, dan lupa

daratan. Pola berjudi itu mendorong orang untuk selalu menyebut kemenangan, dan

menjadikan dirinya serakah serta gila kemenangan. Namun akibatnya, ia justru

menderita banyak kekalahan. Berjudi itu bisa merangsang orang untuk berbuat

kriminal diantaranya mencuri, merampok, merampas, korupsi menggelapkan kas

negaradan lain-lain.

Sebagian masyarakat berpendapat bahwa perjudian akan dapat menghasilkan

keuntungan besar dalam waktu pendek dengan cara yang mudah dan perjudian itu

dianggap sebagai peristiwa biasa sehingga orang bersikap acuh-tak acuh terhadapnya.

Banyak orang modern menganggap perjudian sebagai satu rekreasi yang netral, dan

tidak mengandung unsur dosa. Lagipula perjudian bisa menumbuhkan kegairahan dan

harapan-harapan. Disamping itu perjudian dan usaha-usaha kasino bisa dijadikan

sumber keuangan bagi oknum, organisasi atau partai politik dan pemerintah daerah.

Tanggapan masyarakat pejudi di desa Bambu Apus pamulang terhadap praktek

perjudian itu adalah sebagian ada yang mengatakan bahwa perjudian itu haram, dan

sebagian lagi tidak tahu hukumnya perjudian tersebut karena mereka jauh dari

agamanya. Perjudian akan dapat menghasilkan keuntungan yang besar dalam waktu

Page 19: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

xix

yang pendek dengan cara yang mudah dan ia beranggapan bahwa perjudian merupakan

suatu hal-hal yang biasa-biasa saja. Padahal agama islam melarangnya, dan mereka

juga beranggapan bahwa perjudian itu dapat menunjang mata pencahariannya atau

usahanya. Padahal kalau kita mengerti bahwa usah diiringi dengan perjudian maka

tidak akan berkah dan maju usaha kita malah bisa habis.

B. Peranan MUI Dalam Penanggulangan Perjudian

Peranan dalam kamus besar bahasa Indonesia artinya adalah tindakan yang

dilakukan oleh seseorang dalam suatu peristiwa3. Jadi peranan MUI adalah tindakan

yang dilakukan oleh MUI.

Islam adalah sebuah agama yang diturunkan oleh Allah sekitar 14 abad yang lalu

sebagai “Rahmatan Lil’alamin” yang mempunyai misi khusus yaitu menyelamatkan

manusia dari zaman kegelapan (jahiliyah) menuju zaman pencerahan (Islamiyah).

Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Anbiya ayat 107:

��'�, NS T;6=3UVW,- XY�� (Z��[�3W

N\]�☺^= 396=�_� �P�`R

Artinya: Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi

semesta Alam. (QS Al-Anbiya: 107)

Mengajak kejalan Allah adalah wajib hukumnya. Keberhasilan ajakannya

mencerminkan prospek kelestarian dan pengembangan Islam di masa mendatang.

3 Ibid. h.854

Page 20: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

xx

Sebab maju mundurnya suatu agam terletak ditangan penganut-penganutnya.

Sebagamana Firman Allah dalam surat Al-Imran ayat 104:

�a%�#)��, VIa%;�0' bZ�'G- ���HH[4�&

>^c�� �dV�E&)e ��,H�H'6F�&�,

@,H��9Z+6f�: ��V�3g�(�&�, ���H

h�E%; ☺)� i 32CD E�F,G-�, HI9j

NO� E�=)k ☺)� �P�R

Artinya: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada

kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar

merekalah orang-orang yang beruntung.

(QS Al-Imron: 104).

� و ���� ا� ��� ا� ر�ل �� :ل �� ��� ا� ر�� ا� �ري �� ا�� ��� :ی��ل

ذ�- و %,��,� ی*()�' �� %�ن ,%,�*�ن� ی*()�' �� %�ن ,���# %��$�"# م�!"ا م�!� راى م�

(م*�� روا#) ا0ی��ن ا�/Artinya: Dari Abu Said Alkhudry ra. Berkata: Saya telah mendengar Rasullah Saw.

Bersabda: siapa diantara kamu melihat mungkar, harus merubah dengan

tangannya, bila tidak dapat maka dengan mulut (lisannya), apabila tidak dapat

maka dengan hatinya, dan ini selemah-lemahnya iman (HR. Muslim) 4

:��ل ����2 ا� ر�1 ��" ا�� �� و�� � و ���� ا� ��� ا� ر�ل � آ�!� :ی��ل (م*�� و � �رى روا#)ر��(� �� م*�5ل وآ�!� راعArtinya: Ibnu umar ra. Berkata: Saya telah mendengar Rasullah Saw. Bersabda: kamu

kalian adalah pemimpin, dan kamu akan ditanya tentang kepemimpinanmu (HR

Bukhari dan Muslim)5

Menurut Din Syamsuddin dalam bukunya “Pedoman Penyelenggaraan

Organisasi Majelis Ulama Indonesia (MUI)” harus mempunyai peran utama

diantaranya:

1. Sebagai Pewaris Tugas Para Nabi (Warasatul Anbiya)

4 Salim Bahreisy, Terjemah Riyadhus Shalihin, Bandung: PT Al-Ma’arif, 1997), Cet.ke-12, jilid 1,

h.190

5 Ibid, h. 271-272

Page 21: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

xxi

Majelis Ulama Indonesia (MUI) berperan sebagai pewaris tugas-tugas para

Nabi, yaitu menyebarkan agama Islam serta memperjuangkan terwujudnya

suatu kehidupan sehari-hari dengan arif dan bijaksana yang berdasarkan

Islam serta memperjuangkan perubahan kehidupan agar berjalan sesuai

dengan ajaran Islam walau menerima kritikan, tekanan dan ancaman.

2. Sebagai Pemberi Fatwa.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) berperan sebagai pemberi fatwa bagi umat

Islam baik diminta maupun tidak diminta. Contohnya memberi fatwa

seperti aliran paham, pemikiran serta organisasi keagamaannya.

3. Sebagai Pembimbing dan Pelayanan Umat (Ri’ayat Wa Khadim al-Ummah)

Majelis Ulama Indonesia (MUI) berperan sebagai pelayanan umat (Khadim

al-Ummah), yaitu melayani umat Islam dan masyarakat luas dalam

memenuhi harapan, aspirasi, dan tuntutan, Majelis Ulama Indonesia harus

senantiasa berikhtiar memenuhi permintaan umat Islam baik secara

langsung maupun tidak langsung. Serta MUI harus selalu berusaha tampil

dalam membela dan memperjuangkan aspirasi umat Islam dan masyarakat

luas.

4. Sebagai Gerakan Islam Wal-Tajdid

Majelis Ulama Indonesia (MUI) berperan sebagai pelopor Islam yaitu

gerakan pembaharuan pemikiran Islam, maka MUI harus menempuh

Page 22: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

xxii

dengan jalan tajdid yaitu gerakan pembaharuan Islam, jalan taufiq

(kompromi) dan tarjih (mencari hukum yang lebih kuat)

5. Sebagai Penegak Amar Ma’ruf dan Nahyi Munkar

Majelis Ulama Indonesia (MUI) berperan sebagai wahana penegakan amar

ma’ruf nahyi munkar, yaitu dengan menegaskan kebenaran. Sebagai

kebenaran dan kebaikan kebenaran dan kebatilan. Sebagai kebatilan dengan

penuh hikmah dan istiqomah. Oleh sebab itu MUI dalam menjalankan

fungsinya harus tampil dibarisan terdepan sebagai kekuatan moral (Moral

force).

C. Penanggulangan Perjudian

Menurut Kartini Kartono dalam bukunya “Patologi Sosial dalam menanggulangi

masalah perjudian” yaitu:

1. Mengadakan perbaikan ekonomi nasional secara menyeluruh

2. Menyediakan tempat-tempat hiburan dan rekreasi yang sehat

3. Larangan Praktek judi, disertai tindakan-tindakan preventif dan

Funitif (hukuman dan sanksi)

4. Adanya keseimbangan antara budget dipusat dan didaerah-daerah

propinsi.

5. mengurangi jumlah judi buntut, dengan jalan menurunkan nilai hadiah

tertinggi dari macam-macam lotre yang resmi

Page 23: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

xxiii

6. menambah jumlah hadiah-hadiah hiburan dan lainnya yang lebih

banyak.6

D. Pengertian Perjudian dan Bentuk-bentuknya

1. Pengertian Perjudian

Masyarakat modern yang serba kompleks sebagai produksi dari kemajuan

teknologi, mekanisasi memunculkan banyak masalah sosial. Dengan demikian,

adaptasi / penyesuaian diri terhadap masyarakat modern yang hiper kompleks itu

menjadi tidak mudah. Kesulitan mengatakan adaptasi menyebabkan

kebingungan, kecemasan dan konflik-konflik, baik yang terbuka yang eksternal

sifatnya, maupun yang tersembunyi dan internal dalam batin tersendiri sehingga

banyak orang yang mengembangkan pola tingkah laku menyimpang dari norma-

norma umur dengan jalan berbuat semau sendiri demi keuntungan dan

kepentingan pribadi. Kemudian mengganggu dan merugikan pihak lain.

Menurut bahasa patologi berasal dari kata phatos dan logos. Phatos ialah

penderitaaan / penyakit, sedangkan logos adalah ilmu. Jadi patologi adalah ilmu

tentang penyakit, dan patologi sosial adalah ilmu yang mempelajari tentang

gejala-gejala sosial yang dianggap “sakit” disebabkan oleh faktor-faktor sosial.7

Jadi patologi sasial adalah ilmu tentang “penyakit masyarakat”. Maka,

penyakit masyarakat atau sosial itu adalah segenap tingkah laku manusia yang

6 Kartini kartono, Potologi Sosial, (Jakarta: CV. Rajawali, 1988), h. 84-85 7 Kartini Kartono, potologi sosial, (Jakarta: CV. Rajawali, 1992), jilid.1 h. 1

Page 24: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

xxiv

dianggap tidak sesuai, melanggar norma-norma umum dan adat istiadat atau tidak

terintegrasi dengan tingkah laku umum.8

Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20, para sosiolog mendefinisikan

patologi sosial sebagai: semua tingkah laku yang bertentangan dengan norma

kebaikan, stabilitas lokal, pola kesederhanaan, moral, hak milik, solidaritas

kekeluargaan, hidup rukun bertetangga, disiplin, kebaikan dan hukum formal.

Sedangkan menurut Dr. Saparinah Sadli, pelaku penyimpangan yaitu

tingkah laku yang dinilai sebagai menyimpang dari aturan-aturan normatif9.

Perjudian adalah pertaruhan dengan sengaja yaitu mempertaruhkan nilai

atau sesuatu yang dianggap bernilai, dengan menyadari adanya resiko dan

harapan-harapan tertentu pada peristiwa-peristiwa permainan, pertandingan,

perlombaan, dan kejadian-kejadian yang tidak / belum tentu pasti hasilnya.

Menurut Undang-undang Hukum Pidana Pasal 303 ayat 3, perjudian adalah

main judi berarti tiap-tiap permainan yang kemungkinannya akan menang pada

umumnya, tergantung pada untung-untungan saja, juga kalau kemungkinan

bertambah besar karena pemain lebih pandai atau lebih cakap. Main judi juga

mengandung segala pertaruhan tentang suatu perlombaan atau permainan lain

8 Ibid, h. 5

9 Saparinah Sadli, Persepsi social mengenai Perilaku Menyimpang, ( Jakarta: Bulan bintang, 1976),

h. 16

Page 25: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

xxv

yang tidak diadakan oleh mereka yang turut berlomba atau main itu, demikian

juga segala peraturan lainnya.10

Doli mutiara dalam tafsir KUHP perjudian Adalah permainan judi ini harus

diartikan dengan arti yang luas juga termasuk segala pertaruhan tentang kalah

menangnya suatu pacuan kuda atau lain-lain pertandingan, antara segala

pertaruhan dalam perlombaan-perlombaan ajang diadakan antara 2 orang yang

tidak ikut sendiri dalam perlombaan-perlombaan itu, misalnya totalisator dan

lain-lain.11

Dalam Al-Qur’an, selain Al-Maisir (judi yang mencakup makna umum),

Allah juga menyebutkan al-Ahzam. Ibnu Katsir menyebutkan dalam kitab tafsir

al-Qur’an dan al-Ahzam adalah anak panah yang tidak mempunyai bulu.

Biasanya orang arab jahiliyah menggunakannya untuk menetukan apakah mereka

mau melakukan sesuatu atau tidak. Dengan cara mengambil tiga anak panah

yang masing-masing ditulis “lakukanlah”, “jangan melakukan”, dan dan anak

panah ketiga tidak ditulis apa-apa. Ketiga aanak panah itu diletakkan dalam

sebuah tempat dan disimpan dalam ka’bah. Jika hendak melakukan sesuatu,

mereka meminta kepada penjaga ka’bah untuk mengambilnya salah satu anak

panah tersebut. Selanjutnya tindakan mereka sesuai dengan apa yang tertulis di

10 Buku Kitab Undang-undang Pidana Untuk Indonesia, h. 1433

11 Doli Mutiara, TafsirKUHP, (Jakarta: Bingtang Indonesia, 1962), h.203

Page 26: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

xxvi

anak panah, “melakukan atau tidak”, jika yang diambilnya ternyata yang tidak

bertuliskan apa-apa, maka mereka mengulanginya sekali lagi.12

Menurut Bahrun Abu Bakar dalam bukunya yang berjudul “Khutbah Jum’at

Masjidil Haram”. Permainan meisir atau judi adalah semua jenis permainan yang

melibatkan dua orang atau lebih, hingga pada akhirnya salah seorang diantara

mereka mengalami kerugian harta, karena menderita kekalahan dari partner

bisnisnya, baik permainan dadu, catur, kartu, adu jago, dan lain sebagainya yang

memakai taruhan.13

Menurut Prof. H. Bustami A. Gani, dalam bukunya “al-Qur’an dan Tafsir

dan judi” adalah semua permainan yang mengadakan pertaruhan, yang kalah

harus membayar kepada yang menang baik berupa uang, barang-barang dan lain-

lainnya.14

Dari berbagai defenisi yang telah dikemukakan, akhirnya penulis

berkesimpulan bahwa pengertian perjudian adalah segala dan semua bentuk

permainan yang dilakukan dua orang atau lebih yang mengandung unsur taruhan

bersifat spekulatif atau untung-untungan serta salah satu dari mereka dirugikan

baik harta, uang, barang-barang, maupun yang lainnya.

2. Bentuk-Bentuk Perjudian

12 Hepi Andi, “Majalah Sabili”, No 26. th VIII 20 Juni 2001 / 28 Rabiul Awal 1422, h 21- 22

13 Syaikh Abdullah Ibnu Muhammad al-Khulaify, Khutbah Jum’at Majelis Haram, (Jeddah:

Penerbit Darul Ishfahan, 1991), h. 147-148

14 Bustanmi A Gani, et.al., Aalq dan Tafsirnya Depag RI, (Jakarta: CV. Darma Pala, 1997/1998),

Jilid I, Juz: 1-2-3, h. 389

Page 27: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

xxvii

Permainan judi (maisir) adalah jenis permainan yang sangat terkenal di

zaman jahiliyah sebelum Islam datang memberantasnya dan beribu-ribu tahun

yang lalu. Sejak dikenalnya sejarah manusia. Pertama-tama seperti permainan

lama-lama mengandung unsur perjudian secara kecil-kecilan. Misalnya

permainan kelereng barang siapa yang menang mendapatkan hadiah segempal

gundu. Dan permainan lainnya akan mendapat hadiah berupa digendong oleh

temannya melintasi halaman. Orang bertaruh uang pada permainan kartu.

Bermacam-macam bentuk permainan anak-anak yang mengandung unsur

perjudian secara kecil-kecilan. Karena di dalamnya ada unsur pertaruhan. Orang

dewasa pun memiliki bermacam-macam permainan dari mulai permainan dadu,

kartu, sampai sport, game dan lain sebagainya.

Dalam bentuk yang paling sederhana, spekulasi ini berupa perbuatan

membeli atau menjual barang dagangan, benda-benda jaminan, dan hak-hak

tertentu, dengan pengharapan mendapatkan laba sebesar-besarnya atas dasar

untung-untungan yang membuta, disertai pengharapan bursa pasaran bisa

berubah menguntungkan dirinya.

Macam-macam lotre (nalo, lotto, lotre, buntut dan lain-lain). Casino-casino,

petak sembilan di Jakarta, sariempat di Bandung, Toto(totalisator) greyhound di

Jakarta, undian harapan yang sudah berubah menjadi undian social berhadiah di

Solo, sampul danau toba di Medan, sampul sumber harapan di Jakarta.

Tekpo ialah permainan dengan kartu domino, barang siapa mendapatkan

angka terbesar, dialah pemenangnya. Obei biasanya dilakukan di pasar, atau

Page 28: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

xxviii

tempat ramai, permainan nger dilakukan dengan kartu domino, yaitu diambil

nomor-nomor kembar saja, yaitu 0-0, 1-1, 3-3, 6-6 dan lain-lain. Obat adalah

permainan dengan kartu dengan kartu domino pula. Pengikutnya ada banyak,

setiap orang manya mendapat dua helai kartu. Yang mendapat jumlah angka

terbesar, dialah yang menang.

Dadu-gledug biasanya dimainkan ditepi pasar dimainkan, atau dekat dengan

tempat suatu perayaan, gledug = jatuh terlentang sebabnya ialah bila permainan

kalah, mungkin dia bisa ngglebag jatuh pingsan/klenger, terlentang tidak ingat

diri. Dokding adalah permainan dengan dadu yang mukanya diberi gambar-

gambar binatang. Misalnya gambar kucing, babi, ular, katak, kera, dan lain-lain.

Dadu tersebut bermuka 6 atau 8. rang memasang pada kolom gambar binatang

dari kertas atau karton, yang digelar diatas tanah. Dadunya kemudian dikopyok,

atau dilempar ke udara, permainan kletekan dan silitan dan atau pantatan.

Perjudian juga digolongkan dalam aktifitas 5-M yaitu:

1. Minum-minuman keras dan mabuk-mabukan

2. Madon, bermain dengan wanita pelacur

3. Maling, mencuri

4. Madat, minum candu, bahan narkotika, ganja, dan lain-lain

5. main judi berbotohan berjudi dan bertaruh.

Sedang kentuk perjudian yang ada di desa Bambu Apus pamulang adalah

domino atau gaple, remi, togel, naga emas, cekih. Didalam permainan domino

atau gaple ada yang namanya murni, empat dobel dan lain sebagainya. Di

Page 29: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

xxix

dalam remi ada namanya sanggong, capsah dan lain-lain. Di dalam rolet ada

nomor-nomor lalu diputar siapa yang memasang pada nomor yang di tuju maka

ia menang, contohnya ia memasang 5 dan rolet tersebut berhenti pada nomor 5

maka ia menang, cekih bentuk permainannya kalong, bebek, burung dan lain-

lain. Di dalam togel dan naga emas untuk memecahkan perjudian tersebut maka

ia berpedoman pada tafsir 1001 mimpi yang gunanya untuk memecahkan

mimpi kita. Kalau kita memasang togel 4 angka 1000.00 maka kalau kena akan

mendapat 2.000.000.00 sedangkan kalau naga emas 2 angka 1000.00 maka

kalau kena akan menjadi 25.000.00.

Page 30: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

xxx

BAB III

GAMBARAN UMUM MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI)

BAMBU APUS PAMULANG

A. Latar Belakang Majelis Ulama Indonesia dan Struktur Oragnisasi MUI Desa

Bambu Apus Pamulang.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) desa Bambu Apus Pamulang Tangerang

berdiri pada tanggal 27 Agustus 2003, yang dirintis oleh MUI, Kecamatan

Pamulang yang terdiri dari Bapak KH. Saidih, S.Ag, Drs. HM. Idris Elby, MH dan

H. Dadang Syarif.

Latar belakang didirikannya Majelis Ulama Indonesia (MUI) baik

kecamatan ataupun di desa pada hakikatnya melaksanakan Amar Ma’ruf Nahyi

Munkar. Majelis Ulama Indonesia (MUI) baik yang ada didesa, kecamatan maupun

pusat harus menyadari dirinya sebagai pewaris tugas-tugas para nabi (warasatul

Anbiya) hubungan timbal balik yang saling memerlukan antara Islam dan Negara

Indonesia, umat Islam harus mempunyai peran dan tanggung jawab terhadap

kemajuan dan kejayaan Indonesia dan mewujudkan masyarakat Indonesia baru,

yang tidak lain adalah masyarakat madani (khair al-ummah), sebagai penasehat

tertinggi di bidang keagamaan, sebagai sarana komunikasi antara umat Islam,

sebagai wadah silaturrahmi dan pertemuan antara para ulama, zuama dan

cendikiawan muslim dalam membicarakan permasalahan umat.

Page 31: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

xxxi

Menurut Din Syamsuddin dalam bukunya “Pedoman Penyelenggaraan

Organisasi Majelis Ulama Indonesia (MUI)” harus mempunyai peran utama

diantaranya:

6. Sebagai Pewaris Tugas Para Nabi (Warasatul Anbiya)

Majelis Ulama Indonesia (MUI) berperan sebagai pewaris tugas-tugas para

Nabi, yaitu menyebarkan agama Islam serta memperjuangkan terwujudnya

suatu kehidupan sehari-hari dengan arif dan bijaksana yang berdasarkan Islam

serta memperjuangkan perubahan kehidupan agar berjalan sesuai dengan ajaran

Islam walau menerima kritikan, tekanan dan ancaman.

7. Sebagai Pemberi Fatwa.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) berperan sebagai pemberi fatwa bagi umat

Islam baik diminta maupun tidak diminta. Contohnya memberi fatwa

seperti aliran paham, pemikiran serta organisasi keagamaannya.

8. Sebagai Pembimbing dan Pelayanan Umat (Ri’ayat Wa Khadim al-Ummah)

Majelis Ulama Indonesia (MUI) berperan sebagai pelayanan umat (Khadim

al-Ummah), yaitu melayani umat Islam dan masyarakat luas dalam

memenuhi harapan, aspirasi, dan tuntutan, Majelis Ulama Indonesia harus

senantiasa berikhtiar memenuhi permintaan umat Islam baik secara

langsung maupun tidak langsung. Serta MUI harus selalu berusaha tampil

dalam membela dan memperjuangkan aspirasi umat Islam dan masyarakat

luas.

Page 32: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

xxxii

9. Sebagai Gerakan Islam Wal-Tajdid

Majelis Ulama Indonesia (MUI) berperan sebagai pelopor Islam yaitu

gerakan pembaharuan pemikiran Islam, maka MUI harus menempuh

dangan jalan tajdid yaitu gerakan pembaharuan Islam, jalan taufiq

(kompromi) dan tarjih (mencari hukum yang lebih kuat)

10. Sebagai Penegak Amar Ma’ruf dan Nahyi Munkar

Majelis Ulama Indonesia (MUI) berperan sebagai wahana penegakan amar

ma’ruf nahyi munkar, yaitu dengan menegaskan kebenaran. Sebagai

kebenaran dan kebaikan kebenaran dan kebatilan. Sebagai kebatilan

denganpenuh hikmah dan istiqomah. Oleh sebab itu MUI dalam

menjalankan fungsinya harus tampil dibarisan terdepan sebagai kekuatan

moral (Moral force)

Struktur organisasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) bambu Apus Pamulang

Tangerang terdiri dari penasehat yaitu bapak Syamsuddin Noor S.Pd.I, Drs. Ahmad

Ikhsan, Pimpinan Ketua Bapak Drs. Rohmani Rasyid, Sekretaris Ridwan,

Bendahara Drs. Abdul Jabbar, dan anggota-anggotanya terdiri dari bapak, H. Abdul

karim Sobari, Ir. H. Siswayudo, Drs. Abdul Malik, H. Na’ali Ilyas, H. Djundi Kaif

dan H.M. Tarwa.15

B. Program, Visi dan Misi MUI desa Bambu Apus Pamulang

15 Dokumentais Majelis Ulama Indonesia (MUI) desa Bambu apus Pamulang

Page 33: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

xxxiii

Program Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bambu Apus Pamulang meliputi:

1. Mengadakan Tarling ke masjid-masjid yang ada di desa Bambu Apus

2. Halal-bihalal Idul Fitri

3. Menjalin kerjasama dengan ta’mir masjid menghadapi hari-hari besar Islam

4. Mengadakan kunjungan silaturahmi bulanan ke masjid-masjid

5. Pelatihan Khotib sedesa Bambu Apus

6. Menghimbau Agar tidak Bertakbir keliling

7. Kunjungan silaturahmi ke moshola-mushola yang ada di tingkat RW Bambu

Apus Pamulang

Visi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bambu Apus Pamulang Meliputi:

a. Terciptanya kondisi kehidupan Masyarakat, kebangsaan dan kenegaraaan

yang baik.

b. Terciptanya kejayaan Islam dan Umat Islam

c. Mewujudkan Islam yang penuh Rahmat (Rahmatan Lil ‘alamin)

Misi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bambu Apus Pamulang Meliputi:

1. Menggerakkan kepemimpinan dan kelembagaan Islam secara Efektif

2. Membina umat Islam dalam menanamkan dan memupuk aqidah Islamiyah

3. Menjalankan Syariah Islamiyah

Page 34: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

xxxiv

4. Menjadikan ulama sebagai panutan dalam mengembangkan akhlak karimah agar

terwujud masyarakat yang khair al-ummah.16

C. Gambaran Umum Masyarakat Bambu Apus Pamulang

Masyarakat adalah satu kesatuan yang utuh, terdiri dari beberapa individu

yang hidup disuatu wilayah atau daerah tertentu. Masyarakat dikelola dan

diperintah oleh pemerintahan suatu Negara, sehingga dapat dikatakan bahwa

masyarakat tersebut merupakan bagian dari pada suatu Negara. Sebab sesuatu dapat

disebut Negara apabila didalamnya memiliki suatu wilayah. Pemerintah dari

masyarakat (rakyat). Dengan kata lain masyarakat merupakan sub sistem Negara,

dimana antara system yang satu dengan yang lain selalu berhubungan,

mempengaruhi dan selalu melengkapi dalam usaha mencapai tujuannya.

Batas wilayah desa Bambu Apus Pamulang terdiri dari sebelah utara Sarua

Indah, sebelah selatan pamulang Barat, sebelah barat benda baru dan sebelah timur

Kedaung.

Jumlah keseluruhan penduduk desa Bambu Apus Pamulang adalah 11.972

jiwa, yang terdiri dari laki-laki 6.254 jiwa, dan perempuannya 5.718 jiwa.

Masyarakat desa masih sangat patuh terhadap agama dan kepercayaan yang

dianutnya, masih adanya animisme dan dinamisme, diantaranya masih ada ancak

dan sesajen ketika mengadakan resepsi seperti perkawinan, sunatan dan lain-lain.

16 Ridwan, Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pamulang, Wawancara Pribadi, Jakarta: 5

Juni 2004

Page 35: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

xxxv

Ada pula yang masih percaya dengan benda-benda ghaib seperti pohon-pohon yang

mengandung keramat contohnya yang terjadi di desa Bambu Apus.Pamulang. ada

pohon asem berbentuk babi. Melihat hal tersebut lalu pengurus majelis Ulama

Indonesia, aparat pemerintahan dan tokoh masyarakat mengantisipasi dan

menghimbau kepada masyarakat agar tidak meminta-minta kepada pohon tersebut,

karena perbuatan itu mengakibatkan kita musyrik kepada Allah SWT. Kalau hanya

dijadikan tontonan tidak jadi masalah tetapi kalau hal tersebut dijadikan sebagai

tuntunan mereka maka sangat berbahaya bagi umat Islam khususnya.

Masyarakat desa sebagian besar hidup dengan mata pencaharian bakulan

(dagang kecil-kecilan), industri kecil, bekerja di pabrik-pabrik, ada yang merantau

keluar kota untuk mengubah nasib dan meningkatkan ststus social dan status

ekonomi, wiraswasta, swasta, petani.

Masyarakat pedesaan sangat cepat laju perkembangan di bidang pendidikan.

Hal ini ditandai banyaknya warga masyarakat membanjiri dilembaga-lembaga

pendidikan, terutama disekolah-sekolah dasar atau SD, SMP, SM dan perguruan

tinggi bahkan ada yang sarjana.

Dibidang kesehatan masyarakat bukan hanya tergantung pada perdukunan

saja (Magic) saja akan tetapi pemanfaatan rumah sakit, puskesmas dan sebagainya.

Kesenian dipedesaan nampaknya ada perkembangan. Artinya masyarakat

sudah memiliki niat dan kebutuhan akan seni seperti halnya masyarakat kota,

Page 36: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

xxxvi

seperti televise, video tape recorder, film, taman bunga dangdut, wayang golek,

wayang kulit, dan sebagainya.

Masalah kebudayaannya tidak lagi menggantungkan dengan hsil ciptaannya

saja, melainkan memanfaatkan hasil ciptaan bangsa lain misalnya diesel air, diesel

listrik masuk desa kehidupan seni dan budaya makin bertambah maju.

Adat istiadat yang masih ada didesa Bambu Apus Pamulang yaitu masih

adanya pendupaan dan kemenyan, adanya pengajian kubur atau makam, adanya 7

hari, 40 hari dan 100 hari yang dikhususkan kepada orang yang meninggal dunia.17

17 Sumber Informasi, Kelurahan Desa Bambu Apus Pamulang

Page 37: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

xxxvii

BAB IV

PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESI (MUI) DALAM PENANGGULANGAN

PERJUDIAN

C. Dakwah MUI terhadap Perjudian

1. Sejarah berdirinya Majelis Ulama Indonesia di desa Bambu Apus Pamulang

Majelis Ulama Indonesia adalah suatu organisasi keagamaan dari segi ilmu

dan amal yang disampaikan oleh orang yang dijadikan contoh dan panutan dalam

bidang agama.

Majelis Ulama Indonesia desa Bambu Apus pamulang berdiri pada hari

Rabu, tanggal 27 Agustus 2003. Majelis Ulama Indonesia desa Bambu Apus ini

merupakan rintisan dari Majelis Ulama Indonesia kecamatan Pamulang yang di

motori oleh K.H. Saidih S.Ag, Drs. H.M Idris Elby, MH, dan H. Dadang Syarif.

Adapun latar belakang didirikannya Majelis Ulama desa Bambu Apus ini

Adalah:

a. Wadah penasehat tertinggi di bidang keagamaan yang memiliki peran

strategis

b. Lembaga yang mewakili umat Islam Indonesia di desa Bambu Apus

c. Membantu pemerintah dalam memberikan pertimbangan-pertimbangan

keagamaan dalam pelaksanaan pembangunan, sekaligus sebagai sarana

komunikasi antara pemimpin dan umat Islam.

Page 38: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

xxxviii

d. Wadah pertemuan dan silaturrahim para ulama dalam mewujudkan

ukhuwah Islamiyah.

e. Wadah musyawarah bagi para ulama, pemimpin (zu’ama) dan cendikiawan

muslim dalam membicarakan permasalahan umat.

Majelis Ulama Indonesia desa Bambu Apus Pamulang mempunyai visi sebagai

berikut:

a. Terciptanya kondisi kehidupan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara

yang baik

b. Terciptanya kejayaan Islam dan umatnya

c. Mewujudkan Islam yang penuh rahmat bagi seluruh alam.

Sedangkan yang menjadi misi Majelis Ulama Indonesia desa Bambu Apus

Pamulang adalah:

a. Menggerakkan kepemimpinan dan kelembagaan Islam secara efiktif

b. Membina umat Islam dalam Menanamkan dan memupuk aqidah

Islamiyah

c. Menjadikan ulama sebagai panutan dalam mengembangkan akhlakul

karimah agar terwujud masyarakat yang terbaik.

Dalam menjalankan visi dan misinya Majelis Ulama Indonesia

mencanangkan beberapa program yang harus dijalankan, sebagai berikut:

a. Mengadakan tabliq kemasjid-masjid yang terletak di desa Bambu Apus

Pamulang

b. Halal bihalal idul fitri

Page 39: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

xxxix

c. Menjamin kerjasama dengan pengurus (ta’mir) masjid dalam merayakan

hari-hari besar Islam.

d. Mengadakan kunjungan silaturahmi bulanan kemasjid-masjid yang

terletak di desa Bambu Apus Pamulang

e. Mengadakan pelantikan khotib sedesa Bambu Apus Pamulang

f. Memberikan himbauan agar tidak bertakbir keliling pada 1 Syawal

g. Mengadakan kunjungan silaturahmi ke mushola-mushola yang ada di

tingkat RW / RT yang ada di desa Bambu Apus Pamulang

h. Mengadakan majelis ta’lim bagi kaum bapak dan para remaja untuk

menanggulangi perjudian dan minum-minuman keras

i. Mendirikan sarana olahraga, seperti bulu tangkis, sepakbola, volly dan

lainnya.

Dalam keorganisasian Majelis Ulama Indonesia desa Bambu Apus memiliki

struktur sebagai berikut:

a. Penasehat : Syamsuddin Noor, S.PdI dan Drs. Ahmad Ikhsan

b. Ketua : Drs. H. Rohmani Rasyid

c. Sekretaris : Ridwan

d. Bendahara : Drs. Abdul Jabbar

e. Anggota : H. Abdul Karim Sabari, Ir. Siswayudo, Drs. Abdul Malik,

H. Naaly Ilyas, H. Djundi Khaif dan H. M. Tarwa

Page 40: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

xl

Khusus mengenai program penanggulangan perjudian dan minuman keras,

Majelis ulama Indonesia desa Bambu Apus memiliki langkah-langkah

sebagai berikut:

a. Mengadakan komunikasi, pendekatan dan bimbingan kepada pihak RT,

RW dan tokoh masyarakat

b. Memberikan seruan untuk meninggalkan perjudian.

Adapun metode yang digunakan dengan bil lisan (ucapan) dan bil hal

(perbuatan), sedangkan meteri-materi yang diberikan antara lain al-Qur’an, al-

hadist, dan fiqh sunnah.

Agar lebih efektifnya dakwah majelis Ulama Indonesia desa bambu Apus

Pamulang bekerja sama dengan masyarakat, aparat pemerintah, para remaja dan

pihak pemerintahan.18

2. Pengertian dakwah

Dakwah merupakan konsekuensi dari pernyataan Allah Swt, bahwa Islam

adalah agama rahmatan lil alamin (rahmat bagi seluruh alam), kedudukan dan

fungsi agama Islam sebagai rahmatan lil alamin hanya dapat diwujudkan jika

ajaran dan nilai-nilai Islam dapat disebarluaskan kepada seluruh umat manusia

diseluruh penjuru dunia.19

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Islam adalah

agama dakwah dan tanpa dakwah Islam tidak akan tersebar keseluruh dunia.

18 Drs H. Rahmani Rasyid, Ketua Majelis Ulama Indonesia desa Bambu Apus Pamulang,

Wawancara Pribadi, Pamulang 5 Juni 2004 19 Irfan Hielmy, Dakwah Bil Hikmah, (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2002), cet I, h.1

Page 41: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

xli

Untuk memahami dakwah, secara lughat dan bahasa dakwah berasal dari

bahasa Arab, yaitu fi’il madhi, da’a, yad’u, da’watan yang artinya menyeru,

memanggil, mengajak menjamu.20

Sedangkan pengertian dakwah secara

terminologi atau istilah, para ulama mempunyai beberapa definisi, sebagaimana

yang dikutip oleh Amrullah Ahmad, yaitu antara lain:

Menurut Syed Quth, pengertian dakwah adalah ”mengajak atau menyeru

olang lain, masuk kedalam sabilillah (jalan Allah) bukan untuk mengikuti da’i atau

bukan pula untuk mengikuti sekelompok orang”. Ghulusy menjelaskan bahwa

dakwah ialah ”pekerjaan atau ucapan untuk mempengaruhi manusia supaya

mengikuti Islam”, sedangkan shaqar membagi dakwah menjadi dua tataran,

pertama dakwah fardiyah yaitu dakwah yang disampaikan kepada seseorang atau

sekelompok kecil orang yang berjalan tanpa perencanaan yang sistematis, dan

kedua dakwah ’Ammah, yaitu dakwah yang diarahkan kepada massa dengan tujuan

mempengaruhi mereka. Pandangan yang terakhir ini dipertegas oleh Abu Zahrah

yakni, bahwa dakwah dibedakan menjadi dua hal, pertama pelaksanaan dakwah

perorangan, kedua adanya organisasi (sistem) dakwah untuk menunaikan fardhu

kifayah.21

Dalam buku yang berjudul “komunikasi dakwah” karangan Toto Tasmara,

pengertian dakwah secara terminologis atau istilah adalah:

20 Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, Yayasan Penyelenggaraan Penterjemah Penafsiran Al-

Qur’an, (Jakarta: 1973, h. 127 21 Amrullah Ahmad, Dakwah Islam Sebagai Ilmu, Jurnal Dakwah Fakultas Dakwah IAIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, Vol 1, No.2, (1999), h.1-2

Page 42: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

xlii

Menurut H. Endang S. Ashari, “dakwah dalam arti terbatas ialah

menyampaikan Islam kepada manusia secara Lisan maupun tulisan atau secara

lukisan”. Dakwah dalam arti luas adalah: “penjabaran, penterjemahan dan

pelaksanaan Islam dalam perikehidupan dan penghidupan manusia (termasuk

didalamnya politik, ekonomi, sosial, pendidikan, ilmu pengetahuan, kesenian,

kekeluargaaan dan sebagainya).22

Menurut Thaha Yahya Omar, MA, definisi dakwah secara umum ialah:

“Suatu ilmu pengetahuan yang berisi cara-cara dan tuntunan dan bagaimana

seharusnya menarik perhatian manusia untuk menganut, menyetujui, melaksanakan

suatu idiologi, pendapat pekerjaan tertentu”.23

Sedangkan definisi dakwah Islam, menurut Thoha Yahya, “mengajak

manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar, sesuai dengan perintah

Tuhan untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mereka di dunia dan di akhirat.24

Adapun yang tertuang didalam buku yang ditulis oleh Irfan Hielmy, dengan

judul: “Dakwah Bil Hikmah”, ada beberapa definisi yang telah ditulis mengenai

dakwah, antara lain:

Syekh Ali Mahfudz, dalam kitabnya “Hidayatul Murstidin” mengartikan

dakwah sebagai, “mendorong manusia agar berbuat kebajikan dan melarang

mereka dari perbuatan munkar agar mereka mendapat kebahagiaan di dunia dan di

22 Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Media Grafindo, 2000), Cet.2 h.31

23 Ibid. h. 32

24 Ibid. h. 32

Page 43: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

xliii

akhirat. Adam Abdulah al-Alusy dalam kitabnya“Tarikh al-Dakwah al-Islamiyah”

mengartikan dakwah sebagai, mengarahkan pikiran dan akal manusia kepada suatu

pemikiran atau akidah dan mendorong mereka untuk menganutnya. Muhammad

Natsir dalam bukunya ’fungsi dakwah Islam dalam rangka perjuangan’,

menyatakan bahwa dakwah adalah: “usaha-usaha menyerukan dan menyampaikan

kepada konsepsi Islam, tentang pandangan dan tujuan hidup manusia di dunia ini

meliputi amar ma’ruf nahi munkar, dengan akhlak dan membimbing

pengamalannyadalam perikehidupan perseorangan, perikehidupan bernegara”.

Salahudin Sanusi, mantan rektor IAIN Sunan Gunung Jati Bandung dan pendidikan

Tinggi Dakwah Islam (PTDI), bersama para perwira tinggi ketiga angkatan dan

polri. Pada tahun 60-an akhir sampai tahun 70-an, menyatakan bahwa definisi

dakwah ialah: “mengajak suatu situasi kepada situasi yang lebih baik”.25

Dengan demikian, jelaslah bahwa dakwah pada hakekatnya tidak hanya

menyeru atau mengajak manusia, tetapi lebih dari itu adalah mengubah mengubah

manusia baik sebagai individu maupun kelompok menuju ajaran dan nilai-nilai

Islam. Dengan demikian maka konsep dakwah Islam memuat juga konsep

perubahan individu dan tranformasi sosial.

Perubahan individu dan tranformasi sosial yang dimaksud adalah perubahan

dan tranformasi dari kondisi yang kurang/tidak baik menuju kepada kondisi yang

lebih baik dan tranformasi harus dilakukan secara terus menerus dan

berkesinambungan.

25 Irfan Hielmy, Dakwah Bil Hikmah Op Cit. h.31-32

Page 44: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

xliv

Metode dakwah artinya cara-cara yang dipergunakan oleh seorang da’i

untuk menyampaikan materi dakwah, yaitu al-Islam atau serentetan kegiatan untuk

mencapai tujuan tertentu.

Sumber metode dakwah yang terdapat di dalam al-Qur’an menunjukkan

ragam yang banyak, seperti “hikmah, nasihat yang benar dan mujadalah atau

diskusi atau berbantah dengan cara yang paling baik”. (QS. Al-Nahl:125), dengan

kekuatan anggota tubuh (tangan), dengan mulut (lidah) dan bila tidak mampu,

maka dengan hati (hadis riwayat Muslim). Dari sumber metode itu tumbuh metode-

metode yang merupakan operasionalnya yaitu ceramah, seminar, simposiom,

diskusi, khutbah, saresehan, brain storming dan lain-lain. Dakwah dengan tulisan

berupa buku, majalah, surat kabar, spanduk, pamflet, lukisan-lukisan dan lain-lain.

Dakwah bil-hal berupa perilaku yang sopan sesuai dengan ajaran al-Islam,

memelihara lingkungan, mencari nafkah dengan tekun, ulet, sabar, semangat, kerja

keras, menolong sesama manusia, misalnya mendirikan lembaga pendidikan dan

memelihara anak yatim piatu, mendirikan lembaga pendidikan, mendirikan pusat-

pusat pencaharian nafkah seperti pabrik, pusat pembelajaran dan lain-lain meliputi

berbagai sektor kehidupan. Seni meliputi seni lukis, seni tari, atau musik dan lain-

lain.26

1. Metode Hikmah

26 Wardi Bactiar, Metodologi Penelitian Dakwah, (Jakarta: Logos, 1997), h. 34-35

Page 45: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

xlv

Kata hikmah dalam pengertian yang sederhana, berarti adil dan bijaksana.

Menurut Irfan Hielmy dalam buku yang berjudul “Dakwah Bil Hikmah ” hikmah

bisa berarti sabar, cermat dan teliti. Itulah sebabnya orang berbuat sesuatu dengan

penuh keadilan, kebijaksanaan, cermat teliti, mencegah kerusakan, sedangkan kata

muhkamat, jika ditunjukkan kepada ayat-ayat al-Qur’an, berarti ayat-ayat yang

mencegah dari kerusakan dan pergantian.27

Selain terminologis, kata hikmah diartikan secara berbeda tergantung dari

perspektif tujuannya. Para ulama fiqh mengartikan hikmah sebagai Qur’an dan

pemahaman terhadapnya, nasikh-mansukh, muhkam mutasybih, muqaddam

muakhar, haram-halal, dan sebagainya. Sebagian mereka juga mengartikan hikmah

dengan sikap wara’ dalam arti menjauhkan diri dari perbuatan maksiat, atau

meletakkan sesuatu pada tempatnya. Sedangkan menurut para filosof, kata hikmah

memiliki makna yang beragam. Quth al-Din al-Syirazi dalam kitabnya “Durar al-

Taj” menggunakan kata hikmah sebagai konsep kunci dalam mengklasifikasikan

ilmu. Menurutnya hikmah adalah bentuk pengetahuan yang tertinggi dan termulia

yang dianut oleh segenap kaum muslim.28

Dalam klasifikasi ilmu menurut Quth al-Din al-Sirazi, hikmah

diidentifikasikan dengan filosofi praktis yang terdiri dari etika, ekonomi, dan

27 Irfan Hielmy, Hikmah Bil Hikmah, (Yogyakarta: Mutiara Pustaka, 2002), Cet 1, h. 10

28 Ibid., h. 280

Page 46: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

xlvi

politik.29

Dalam pandangannya “Hikmah memiliki dua karakteristik yang berbeda

dari yang bukan hikmah, pertama berkenaan dengan sifat universal hikmah dan

ketidak-terikatan tetap dan sama untuk setiap masa dan budaya. Kedua,

berkenaaan dengan esensialis hikmah. Karakteristik hikmah yang kedua ini, sesuai

dengan pengetahuaan hikmah yang ia berikan, yaitu mengetahui hal-hal

sebgaimana keadaan sebelumnya. Dan juga berarti bertindak secara benar dan lurus

sesuai dengan kemampuan terbaik seseorang sedemikian rupa sehingga dalam

merealisasikan pengetahuan dan tindakan tertentu ini jiwa manusia mencapai

kesempurnaan.30

Menurut Imam Syaukani, yang ditulis oleh Amrullah Ahmad pada jurnal

kajian dakwah dan kemasyarakatan “menyatakan hikmah adalah ucapan-ucapan

yang tepat dan benar, atau argumen-argumen yang kuat.31

Dalam hal ini penulis menitik beratkan pada pengertian hikmah menurut Quth

al-Din al-Syirazi dan Imam Syaukani yaitu hikmah yang berarti mengetahui hal-hal

sebagaimana keadaan sebenarnya dan juga berarti bertindak secara benar dan lurus

dengan kemampuan terbaik seseorang sedemikian rupa. Dan mengajak dengan

ucapan-ucapan yang tepat dan benar atau membuktikan dengan argumen-argumen

yang kuat dan meyakinkan.

2. Metode maw’izhah Hasanah

29 Ibid., h. 281

30 Ibid., h. 281

31 Amrullah Ahmad, Op.Cit., h.7

Page 47: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

xlvii

Cara dakwah dengan ma’izhah hasanah telah diteladani oleh Muhammad

SAW, sebagai nabi dan rasul. Keteladanannya adalah sebagai satu-satunya contoh

yang paling pas agar mad’u (audien) dapat mengimitasi nasihat, perilaku dan lain

sebagainya dari keteladanan Muhammad SAW, yang mana beliau dapat pengakuan

yang telah terkenal yaitu dengan gelar al-Amin (yang terpercaya) dan Allah

menerangkan dalam al-Qur’an bahwa di dalam diri Rasul terdapat teladan yang

baik QS. Al-Ahzab: 21 yang berbunyi:

4E��� ���⌧8 VIa%E� >�� �m� U�W ��

nT���UG- bZ�(o�3� �3☺�_� ���⌧8

p�HqV��& �� �rV��s)��,

��@.#3 ��⌧8Et�, ��

(d��u⌧8 �vPR

Artinya: Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang

baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan

(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS. Al-

Ahzab: 21).

Apabila kita lihat dari pengertian Maw’izhah hasanah menurut yang ditulis

oleh studi Rizal Elka, dalam tulisan “dakwah bil qolamdan dasar-dasar

penyajiannya”, yaitu bahwa maw’izah hasanah adalah ucapan yang berisi nasehat-

nasehat yang baik, yang dapat bermanfaat bagi orang-orang yang mendengar atau

argumen-argumen yang memuaskan sehingga pihak yang mendengarkan

(membaca) dapat membenarkan apa yang disampaikan oleh pembawa argumen

tersebut,32

maka para da’i (narasumber) akan lebih mudah dalam penyampaian

32 Studi Rizal Elka, Dakwah Bil Qolam berdasarkan penyajian-panyajiannya, Jurnal Dakwah dan

Kemasyarakatan Dakwah, Vl 11. No 1 (Juli, 2000), h. 6

Page 48: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

xlviii

pesan sebagai misi dari apa yang disampaikan oleh para narasumber (da’i) kepada

Mad’u (audiens)

3. Mujadalah bi-al-lati hiya ahsan

Kata wajadilhum bi-al-lati hiya ahsan adalah bagian kalimat dari ayat al-

Qur’an surat an-Nahl: 125 yang artinya “Bertukar pikirannya dengan cara yang

lebih baik”, melalui ayat tersebut al-Qur’an juga menaruh perhatian besar pada

gaya percakapan dan diskusi.33

Dari fenomena ini tidaklah menjadi mengherankan,

karena diskusi merupakan cara terbaik untuk meyakinkan dan memberikan

kepuasan hati objek dakwah. Rasa puas itulah yang menjadi fondasi iman

seseorang, karena iman tidak dapat dipaksakan,34

ia timbul dari lubuk hati manusia

itu sendiri.

Diskusi merupakan upaya tukar pendapat yang di lakukan oleh dua pihak

secara sinergis, tanpa adanya suasana yang mengharuskan lahirnya permusuhan

diantara keduanya.35

Menururt Imam Syaukani, sebagaimana yang ditulis oleh

Studi Rizal Elka dalam, “jurnal kajian dakwah dan kemasyarakatan” fakultas

dakwah, mujadalah bi al-ati hiya ahsan adalah “berdiskusi (berpolemik) dengan

33 AQl-Qur’an menyuguhkan percakapan dan diskusi, yaitu ada percakapan antara Allah SWT

dengan para malaikat tentang penciptaan Adam as (al Baqarah: 30-32) antara Allah dengan Musa as, tatkala

Musa as, memohon kepada-Nya agar di izinkan untuk memandang wajah Allah SWT (al-A’raf: 143), Kisah

Isa as, Tatkala di Tanya Allah SWT. Apakah ia menyuruh kaumnya untuk menjadikan diri dan ibunya sebgai

Tuhan selain Alllah SWT (al-Maidah: 116), diskusi dalam kisah pemilik dua kebun (al-Kahdi: 18), diskusi

dalam kisah pemilik dua kebun (al-Kahfi: 18) diskusi as tatkala hendak menyembelih anaknya (al-Shafat: 102)

34 Wamy, Etika Diskusi, (Kair:Word Assembly of Moeslem: Youth, 2001), Cet.2, h.25

35 Ibid, h. 21

Page 49: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

xlix

yang paling baik dari berbagai cara berdiskusi.36

Dalam konteks ini, Sayyid Quth

menjelaskan tiga faktor yang perlu diperhatikan untuk dakwah dengan cara

mujadalah bi al-lati hiya ahsan: pertama tidak merendahkan pihak lawan, apalagi

menjelek-jelekkan dan lain sebagainya, sehingga ia merasa yakin bahwa tujuan

diskusi (polemik) ini bukanlah mencari kemenangan melainkan menundukkan agar

ia sampai kepada kebenaran sesuai dengan ajaran Allah SWT, bukan yang lain.

Ketiga, tetap menghormati pihak lawan. Sebab jiwa manusia tetap memiliki harga

diri dan merasa ingin dihargai dan dihormati.37

Melihat hal tersebut diatas maka mujadalah bi al-lati hiya ahsan adalah

upaya diskusi untuk menyampaikan kebenaran sesuai dengan sinergis dan tukar

pendapat dua pihak yang dilakukan secara sinergis dengan tetap menghormati

lawan agar timbul kesadaran melalui lubuk hati manusia itu sendiri.

Materi dakwah yang persuasif menurut al-Qur’an38

No Mad’u Materi Ciri-ciri Catat

1

Orang munafik

dan kafir

Perkatann yang

membekas

dihati

Tajam dan pedas

benar dari segi

bahasa

Kesalahan akan kata

dilecehkan.Kesalahan

paradigma diplesetkan

36 Lihat studi elka, Op.Cit., h.7

37 Ibid., h.7

38 Ahcmad mubarok, Psikologi Dajwah, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1999), Cet.1, h.145-147

Page 50: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

l

2

3

Penguasa tiran

Kelompok

tertindas atau

rakyat. Orang

yang dituakan

tetapi sudah

ketinggalan

zaman. Orang

yang teraniaya.

اغيلب الوق

Perkataan yang

sejuk dan

lembut

انيل الوق

Perkataan yang

ringan

الوق

اروسيم

paradigmanya

sama mad’u benar

substansial

Sentuhan halus

tidak mengusik

perasaan

Ringan, mudah

diterima, pas, tidak

berliku-liku, tidak

bersayap,

sederhana, mudah,

contoh

pemahaman

sederhana. Lebih

kesalahan substansi

diolok-olok lemah

lembut dipandang

sebagai kelemahan .

Kehalusan kata

membuat tidak bisa

menolak dakwah.

Kekasaran kata-kata

akan menghilangkan

peluang dakwah,

karena penguasa tiran

itu langsung menolak

berkomunikasi. Da’i

yang lantang kepada

penguasa-penguasa

tiran biasanya dianggap

musuh politik sehingga

mudah dijebloskan

kepanjara

Kelompok ini peka

terhadap nasehat

panjang, penjelasan

tentang peraturan-

peraturan, dan juga

peka terhadap rencana

pembangunan.

Page 51: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

li

4

5

Masyarakat

kumuh di

tengah

kemakmuran

kota.

Manusia lanjut

ujian atau

purnawirawan

Mad'u secara

umum

Perkataan yang

mulia

اميرك الوق

Perkataan yang

benar

اديدس الوق

pemahaman

sederhana. Lebih

merupakan fakta

daripada kata-kata.

Sedikit bicara

banyak bekerja.

Tanpa dalil efek

terasa. Dakwah

bil-hal.

Mudah, lembut,

tidak menggurui,

tidak perlu retorika

yang meledak-

ledak

Mengenai sasaran.

Benar secara

logika berpijak

pada taqwa

Manusia lanjut usia

sudah tidak tertarik

oleh retorika.

Pensiunan sudah

merasa banyak

pengalamannya.

Dakwah yang tidak

berpijak pada moral

da'i tidak mempunyai

daya panggil

Page 52: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

lii

4. Dakwah bil lisan. Dakwah ini dilakukan dengan menggunakan lisan antara lain:

1. Qaulan ma'rufu, yaitu dengan berbicara dalam pergaulannya sehari-hari yang

disertai dengan misi agama yaitu agama Allah, agama islam seperti

penyebarluasan salam, mengawali pekerjaan dengan basmalah, mengakhiri

pekerjaan dengan membaca hamdalah, dan sebagainya.

2. Mudzakarah, yaitu mengingatkan orang lain jika berbuat salah, baik dalam

ibadah maupun dalam perbuatan.

3. Nashihatuddin, yaitu memberi nasihat kepada orang yang tengah dilanda

problem kehidupan agar mampu melaksanakan agamanya dengan baik seperti

bimbingan serta penyuluhan agama dan sebagainya.

4. Majelis ta'lim, seperti pembahasan terhadap bab-bab dengan menggunakan

buku atau kitab dan berakhir dengan dialog.

5. Pengajian umum, yaitu menyajikan materi dakwah di depan umum. Isi dari

materi dakwah tidak terlalu banyak, tetapi dapat menarik perhatian pengunjung.

6. Mujadalah, yaitu berdebat dengan menggunakan argumentasi serta alasan dan

diakhiri dengan kesepakatan bersama dengan menarik suatu kesimpulan

5. Dakwah bil-hal, yaitu dakwah yang dilakukan melalui berbagai kegiatan yang

langsung menyentuh kepada masyarakat sebagai objek dakwah dengan karya

subjek dakwah serta ekonomi sebagai materi dakwah. Adapun cara melaksanakan

dakwah bil-hal adalah sebagai berikut:

a. Pemberian bantuan berupa dana untuk usaha yang produktif

b. Pemberian bantuan yang bersifat konsumtif

Page 53: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

liii

c. Bersilaturrahmi ke tempat-tempat:

a) Yayasan yatim piatu

b) Yayasan anak cacat

c) Yayasan tuna wisma

d) Yayasan panti jompo

e) Yayasan tuna karya

f) Tempat lokalisasi

g) Lembaga pemasyarakatan dan lain-lain

7. Pengabdian kepada masyarakat, seperti:

a) Pembuatan jalan dan jembatan

b) Perbuatan sumur umum dan WC umum

c) Praktek home industry

d) kebersihan lingkungan rumah dan tempat ibadah dan lain-lain.39

Bentuk dakwah MUI desa Bambu Apus Pamulang yaitu dengan dakwah bil-lisan

dan bil-hal.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) desa Bambu Apus Pamulang dalam melaksanakan

dakwahnya dengan bil-lisan yaitu menyampaikan ceramah agama yang intinya

mengingatkan kepada kaum muslimin bahwa perjudian itu hukumnya haram sesuai

dengan firman Allah surat Al-Maidah ayat 90-91.

39 Rai’udin dan Maman Abdul Djaliel, Prinsip dan Strategi Dakwah, (Bandung: CV Pustaka Setia,

2001), Cet ke-2, h. 48-50

Page 54: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

liv

Sedangkan dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan bil-hal yaitu, untuk

menanggulangi perjudian maka diadakan pelatihan khotib baik para remaja maupun

bapak-bapaknya, mengajak para remaja dan bapak-bapaknya aktif ke majlis ta’lim,

menghimbau kepada para penjudinya agar melakukan tindakan-tindakan yang kreatif,

ulet, tekun dan sabar terutama dalam mencari nafkah bukannya bermain judi kita

jadikan mata pencaharian. Judi tidak akan membuat orang kaya miskin bisa, serta

memperingatkan kepada umat Islam agar tidak terpengaruh kepada pohon asem yang

berbentuk babi dengan kata lain menyalah gunakan pohon tersebut yang dapat

mengakibatkan perbuatan musyrik.

D. Efektifitas dakwah dalam menanggulangi perjudian

Sebagai agen pembentuk dan perubah masyarakat, agar lebih baik, maka dakwah

jelas mempunyai peranan dan pengaruh yang sangat luas dalam kehidupan masyarakat.

Antara masyarakat dan dakwah akan selalu terlibat dalam hubungan yang pengaruh

mempengaruhi seperti halnya dengan pendidikan, maka dakwah akan membentuk

masyarakat yang bertanggung jawab, bahkan lebih dari itu dakwah akan membentuk

masyarakat yang baik, yang berakhlak mulia, yang bertaqwa kapada Allah SWT,

berbakti kepada-Nya dan mengetahui fungsinya sebagai manusia. Dakwah tidak hanya

sebagai sarana komunikasi massa, yang hanya akan memberikan apa adanya saja,

buruk maupun baik, akan tetapi dakwah akan berkomunikasi dengan masyarakat

dengan ketegasan pandangan, bahwa yang baik harus dimenangkan dan yang tidak

baik akan dikalahkan. Dakwah tentu tidak akan melarang ”hiburan” asal hiburan itu

Page 55: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

lv

sehat untuk masyarakat, tidak merugikan orang lain atau kemanusiaan dan tertib alam

semesta, sebab fitrah Allah harus terus dijaga oleh ajaran dakwah.

Demi untuk kemajuan missi dakwah dalam masyarakat, agar lebih berkembang

dan memasyarakat, maka dakwah sebagai pembentuk manusia, perlu selalu mawas diri

melalui penelitian terus-menerus akan kekurangan-kekurangan dirinya, mencari jalan

yang lebih efektifuntuk masa depan, pengalaman yang lalu untuk perbaikan masa yang

akan datang, kemudian mengembangkan cara-cara baru, dan secara berkala dan tetap

mengadakan kaderisasi, penataran, latihan dan sebagainya, agar pendukung dakwah

yakni para da’i lebih terampil dalam menunaikan tugasnya.

Karena seorang dai perlu terus-menerus bekerja kearah pemecahan yang praktis

terhadap setiap masalah kemasyarakatan, maka pengembangan pengetahuan untuk itu

perlu dari masa kemasa terus diperhatikan. Penguasaan ilmu pengetahuan pokok

“keIslaman” dan pengetahuan penunjang “pengetahuan umum, pengetahuan

kemasyarakatan dan teknologi”, selalu mengadakan konsultasi dengan para da’i yang

lebih ahli dan yang lebih berpengalaman, makin memperdalam kecakapan dalam

bidangnya, penguasaan literatur yang lebih banyak, selalu mengadakan pengecekan

pekerjaannya dengan pekerjaan yang sejenis.

Pada kelompok kegiatan kemasyarakatan lain, dalam menggunakan fasilitas-

fasilitas yang tersedia, selalu cermat dan tepat guna, perlu selalu menambah informasi

yang bisa mendukung usaha dakwah, tidak perlu mengadakan tindakan operasional

yang terlalu tergesa-gesa, pengembangan sifat-sifat objektif dalam penyampaian missi

Page 56: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

lvi

kepada orang lain sesuai dengan pedoman agama, selalu mengembangkan pola

pemikiran terutama yang bisa menunjang cara-cara “strategis dan taktik” baru dalam

dakwah, senantiasa mengadakan mawas diri, mengadakan review dan perbaikan idea-

idea dalam penyebaran dakwah baik dalam perbaikan metoda dan semua faktor yang

menunjang dakwah, mengembangkan cara-cara baru yang dipandang lebih efektif dan

yang lebih efisien dengan barometer masyarakat sendiri, menghindarkan diri dari

berkembangnya cara pemberian informasi yang keliru, sebab hal ini akan berakibat

fatal bagi keberhasilan dakwah sendiri, dan selalu mengembangkan sifat percaya

kepada diri sendiri yang diperkembangkan oleh kebenaran dakwah Islamiyah.langkah-

langkah pengembangan da’i itu pada hakekatnya berkisar intern pendukung dakwah

sendiri, yakni para pelaksananya, dalam langkahnya memproses masyarakat luas.

Apabila dengan dakwah mereka berkemauan keras untuk mengadakan perubahan dan

pembentukan masyarakat yang sesuai dengan nafas dakwah Islamiyah, maka dengan

sendirinya para da’i sendiri harus mau dan mampu selalu memperbaiki dirinya, baik

dalam mutu maupun dalam keluasan kemampuan pribadinya.40

Hasil wawancara dengan Bapak Drs. H. Rohmani Rasyid pada tanggal 5 Juni

2004 adalah sebagai berikut:

Tentang latar belakang beliau menyatakan “ Latar belakang didirikannya Majelis

Ulama Indonesia yang pertama yaitu sebagai penasehat tertinggi di bidang keagamaan

yang memiliki peran setrategis, yang kedua sebagai lembaga atau alamat yang

mewakili umat Islam Indonesia, yang ketiga untuk membantu pemerintah dalam

40 M.Syafa’at Habib, Buku Pedoman Dakwah, (Jakarta: PT.Bumi Restu, 1982), Cet ke-1, h.2006

Page 57: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

lvii

memberikan pertimbangan-pertimbangan dalam pelaksanaan, pembangunan serta

sebagai sarana komunikasi antara umara dan umat Islam, yang ke empat, sebagai

wadah pertemuan dan silaturahim para ulama dalam mewujudkan ukhuwah islamiyah,

yang kelima sebagai wadah musyawarah bagi para ulama, zu’ama dan cendikiawan

muslim dalam membicarakan permasalahan umat.”

Adapun tentang Visi dan misinya adalah sebagai berikut:

Visi:

1. Terciptanya kondisi kehidupan masyarakat, kebangsaan dan kenegaraan

yang baik.

2. Terciptanya kejayaan Islam dan umat Islam

3. Mewujudkan Islam yang penuh rahmat (Rahma lil ’alamin)

Misi:

1. Menggerakkan kepemimpinan dan kelembagaan Islam secara efektif

2. Membina umat Islam dalam menanamkan dan memupuk akidah islamiyah

3. Menjalankan syariah Islamiyah

4. Menjadikan ulama sebagai panutan dalam mengembangkan akhlak

karimahagar terwujud masyarakat yang khair al-ummah

Adapun program yang dijalankan oleh MUI adalah sebagai berikut:

mengadakan tarling kemasjid-masjid yang ada di bambu apus, halal bihalal idhul

fitri, menjalin kerjasama dengan ta’mir masjid dalam merayakan hari-hari besar

Islam, mengadakan kunjungan silaturahmi bulanan kemasjid-masjid. Latihan

khatib sedesa bambu apus, menghimbau agar tidak bertakbir keliling, kunjungan

Page 58: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

lviii

silaturahmi mushola-mushola yang ada di tingkat-tingkat RW bambu Apus

Pamulang, menanggulangi perjudian dan minuman keras dengan cara mengajak

bapak dan para remajanya ke majelis ta’lim serta mendirikan sarana olah raga

seperti bulutangkis, sepakbola dan bola voli.

Langkah-langkah MUI dalam penanggulangan perjudian antara lain:

mengadakan komunikasi, pendekatan dan bimbingan kepada pihak RT dan RW

serta tokoh masyarakat, seruan untuk meninggalkan perjudian tersebut.

Metode yang disampaikan MUI dalam penanggulangan perjudian antara lain

adalah dengan dakwah bil-lisan dan bil-hal. Dan materi yang disampaikan dalam

hal ini adalah al-Qur’an, al-Hadist, dan fiqih sunnah.

Dan untuk melengkapi penelitian ini maka penulis menyebarkan kuesioner

sebagai berikut:

Page 59: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

lix

ANGKET PENELITIAN

JUDUL

“Peranan MUI Bambu Apus Dalam Penanggulangan Perjudian di Dusun Empat Desa

Bambu Apus Pamulang”

PETUNJUK : Beri tanda silang (X) pada jawaban yang anda anggap sesuai dengan

keadaan dan pendapat atas pertanyaan di bawah ini.

Identitas :

Jenis Kelamin :

Usia :

Pendidikan :

Tempat tinggal :

Pekerjaan :

PERTANYAAN-PERTANYAAN

1. Apakah anda mengetahui hukuman perjudian?

a, Mengetahui b. Kurang mengetahui c. Tidak mengetahui

2. Apakah anda mengetahui bentuk-bentuk perjudian yang ada di Bambu Apus

Pamulang?

a, Mengetahui b. Kurang mengetahui c. Tidak mengetahui

3. Menurut anda, apakah togel dan pakong termasuk perjudian?

a, Termasuk b. Tidak termasuk c. Tidak tahu

4. Apakah anda pernah bermain remi, kartu domino, lotre dan koprok?

a, Pernah b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

5. Apa alasan anda bermain judi?

a. Hobi b. Hiburan c. Ikut-ikutan

6. Apakah anda tahu menanggulangi perjudian?

Page 60: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

lx

a, Mengetahui b. Kurang mengetahui c. Tidak mengetahui

7. Apakah anda pernah membaca buku tentang larangan perjudian?

a, Pernah b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

8. Apakah anda mengetahui di desa Bambu Apus Pamulang ada Majelis Ulama

Indonesia?

a, Mengetahui b. Kurang mengetahui c. Tidak mengetahui

9. Apakah dengan adanya Majelis Ulama di desa bambuapus pamulang dapat

menambah pengetahuan agama anda?

a, sangat menambah b. kurang menambah c. Tidak menambah

10. Apakah dengan adanya Majelis Ulama Indonesia berpengaruh pada peningkatan

ibadah, aqidah dan dakwah anda?

a, berpengaruh b. Kurang berpengaruh c. Tidak berpengaruh

11. Pedulikah anda pada majelis ulama Indonesia dalam menanggulangi perjudian di

desa Bambu Apus?

a, Peduli b. Kurang peduli c. Tidak peduli

12. Apakah anda berminat untuk meninggalkan perjudian?

a, berminat b. Kurang berminat c. Tidak berminat

13. apakah anda mengetahui tindakan yang dilakukan oleh Majelis Ulama Indonesia

dalam menanggulangi perjudian?

a, Mengetahui b. Kurang mengetahui c. Tidak mengetahui

14. apakah anda mengetahui metode-metode yang digunakan oleh Majelis Ulama

Indonesia dalam menanggulangi perjudian?

a, Mengetahui b. Kurang mengetahui c. Tidak mengetahui

15. menurut anda, metode apa yang paling cocok untuk menanggulangi perjudian?

a, ceranah agama b. pendirian karang taruna

c. pembangunan sarana olah raga

16. Pernahkah anda mengikuti pengajian yang dilaksanakan oleh Majelis Ulama

Indonesia?

Page 61: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

lxi

a, sering b. kadang-kadang c. Tidak pernah

17. Menurut anda , apakah dengan adanya pengajian Majelis ulama Indonesia dapat

menghapus perjudian?

A, sangat menghapus b. menghapus c. Tidak menghapus

18. Saat ini apakah anda menyadari bahwa perjudian mempunyai dampak negatif bagi

masyarakat?

a, sangat menyadari b. menyadari c. Tidak menyadari

19. Dengan adanya Majelis Ulama Indonesia apakah ada pengaruhnya pada perilaku

social warga masyarakat?

a, sangat berpengaruh b. berpengaruh c. Tidak berpengaruh

20. Apakah dengan adanya Majelis Ulama Indonesia perjudian dapat tertanggulangi?

a, Ya b. kadang-kadang c. Tidak

Sebagai croos check dari efektifitas dakwah dalam penanggulangan perjudian,

bersama ini penulis paparkan hasil angket yang penulis berikan kepada sejumlah

responden. Hasil angket ini dapat dilihat dari tabel 1 sampai tabel 23.

Berikut ini adalah tabel-tabel tentang latar belakang pendidikan, pekerjaan dan

jenjang usia responden.

No Pendidikan Jumlah Prosentase (%)

1 SD 17 28.33

2 SLTP 16 26.67

3 SMU 20 33.33

4 S1 7 11.67

Jumlah 60 100%

Berdasarkan tabel diatas mengenai pendidikan responden terdiri dari 33.33%

berpendidikan SMU, 28.33% berpendidikan SD, 26.67% berpendidikan SLTP, dan

11.67% berpendidikan S1.

Page 62: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

lxii

No Pekerjaan Jumlah Prosentase (%)

1 Wiraswasta 23 28.33

2 Pedagang 4 26.67

3 PLN 1 33.33

4 Buruh 21 35.00

5 Guru 1 1.67

6 Karyawan 4 6.66

7 Pegawai pembantu pencatat nikah 1 1.67

8 PNS 1 1.67

9 PN 1 1.67

10 Pensiun 2 3.33

11 Satpam 1 1.67

Jumlah 60 100%

Berdasarkan tabel diatas latar belakang pekerjaan responden 38.33% adalah

wiraswasta, 35.00% adalah buruh dan sisanya terdiri dari; pedagang, PNS, karyawan,

pensiunan dan lain-lain.

No Usia (tahun) Jumlah Prosentase (%)

1 19 2 3.33

2 20 2 3.33 3 22 1 1.67

4 23 2 3.33

5 24 3 5.00 6 25 2 3.33

7 26 3 5.00

8 27 3 5.00 9 28 2 3.33

10 29 4 6.66

11 30 3 5.00

12 31 2 3.33 13 34 3 5.00

14 35 3 5.00

15 38 4 6.66 16 40 1 1.67

17 41 1 1.67

18 42 1 1.67

19 43 1 1.67 20 44 1 1.67

21 45 1 1.67

22 46 2 3.33 23 48 1 1.67

Page 63: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

lxiii

24 49 1 1.67 25 52 1 1.67

26 54 2 3.33

27 57 1 1.67

28 59 1 1.67 29 61 1 1.67

30 63 3 5.00

31 64 1 1.67 32 70 1 1.67

Jumlah 60 100%

Tabel 4

Hukum Perjudian

No Item F (%)

1 Mengetahui 8 13.34

2 Kurang mengetahui 50 83.33

3 Tidak mengetahui 2 3.33

Jumlah 60 100%

Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan 83.33% kurang mengetahui adanya

hukum perjudian, 13.34% responden menunjukkan mengetahui dan sisanya 3.33%

tidak mengetahui sama sekali.

Berdasarkan keterangan diatas mayoritas responden kurang mengetahui yaitu

83.33% hukum perjudian.

Tabel 5

Bentuk Perjudian di Desa Bambu Apus Pamulang

No Item F (%)

1 Mengetahui 55 91.67

2 Kurang mengetahui 1 1.67

3 Tidak mengetahui 4 6.66

Jumlah 60 100%

Page 64: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

lxiv

Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan 91.67% responden menjawab mengetahui

bentuk perjudian, 6.66% responden tidak mengetahui, dan 1.67% responden kurang

mengetahui.

Berdasarkan keterangan diatas bentuk perjudian di desa Bambu Apus Pamulang

91.67% responden mengetahui adanya bentuk perjudian.

Tabel 6

Togel dan Pakong Termasuk Perjudian

No Item F (%)

1 Termasuk 59 98.33

2 Tidak termasuk 1 1.67

3 Tidak tahu - -

Jumlah 60 100%

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan 98.33% responden menyatakan togel dan

dan pakong termasuk dalam bentuk perjudian dan sisanya 1.67% tidak menyatakan

tidak termasuk.

Tabel 7

Perjudian Bermain remi, kartu domino, lotre dan koprok

No Item F (%)

1 Pernah 46 76.67

2 Kadang-kadang 12 20.00

3 Tidak pernah 2 3.33

Jumlah 60 100%

Page 65: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

lxv

Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan 76.67% responden pernah melakukan

salah satu diantara remi, domino, lotre dan koprok, 20.00% responden menyatakan

kadang-kadang melakukannya, sedangkan 3.33% responden tidak pernah

melakukannya

Berdasarkan keterangan diatas 76.67% responden pernah melakukan salah satu

permainan remi, domino, lotre dan koprok.

Tabel 8

Alasan berjudi

No Item F (%)

1 Hobi 10 16.67

2 Hiburan 21 35.00

3 Ikut-ikutan teman 29 48.33

Jumlah 60 100%

Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan 48.33% responden hanya ikut-ikutan

bermain judi, 35.00% responden menyatakan sebagai hiburan, dan 16.67% responden

menyatakan sebagai hobi.

Berdasarkan keterangan diatas mayoritas responden hanya ikut-ikutan bermain

judi yaitu 48.33% dan yang lainnya hanya sebagai hobi dan hiburan.

Tabel 9

Cara menanggulangi Perjudian

Page 66: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

lxvi

No Item F (%)

1 Mengetahui 25 41.67

2 Kurang Mengetahui 11 18.33

3 Tidak mengetahui 24 40.60

Jumlah 60 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan 41.67% responden menyatakan

mengetahui cara penanggulangan, 40.60% responden tidak mengetahui dan 18.33%

kurang mengetahui cara penanggulangan perjudian.

Berdasarkan tabel 9, responden yang mengetahui tentang cara penanggulangan

perjudian sebanyak 41.67%, yang tidak mengetahui sebanyak 40.60% dan selebihnya

adalah 18.33% tidak mengetahui.

Tabel 10

Pernah membaca buku / referensi tentang larangan perjudian

No Item F (%)

1 Pernah 37 61.66

2 Kadang-kadang 22 36.67

3 Tidak pernah 1 1.67

Jumlah 60 100%

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan responden yang pernah membaca

buku/referensi tentang larangan perjudian ada 61.66% kadang-kadang membaca

buku/referensi sebanyak 36.67% dan 1.67% tidak mengetahui.

Page 67: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

lxvii

Dari keterangan di atas bahwa responden yang pernah membaca buku/referensi

tentang larangan perjudian sebanyak 61.66% dan yang menunjukkan kadang-kadang

sebanyak 36.67% dan sisanya tidak mengetahui.

Tabel 11

Pengetahuan Keberadaan majelis Ulama di desa Bambu Apus

No Item F (%)

1 Mengetahui 40 66.67

2 Kurang Mengetahui 2 3.33

3 Tidak mengetahui 18 30.00

Jumlah 60 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan 66.67% responden menunjukkan

mengetahui keberadaan Majelis Ulama Indonesia di desa Bambu Apus Pamulang,

30.00% tidak mengetahui, dan 3.33% kurang mengetahuinya,

Tabel 12

Eksistensi Majelis Ulama di desa Bambu Apus Pamulang Menambah

Pengetahuan Agama

No Item F (%)

1 Sangat Menambah 50 83.33

2 Kurang menambah 5 8.33

3 Tidak menambah 5 8.33

Jumlah 60 100%

Page 68: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

lxviii

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan 83.33% responden menunjukkan bahwa

Majelis Ulama di desa Bambu Apus Pamulang menambah pengetahuan agama 8.33%

responden tidak dan kurang menambah pengetahuan responden.

Berdasarkan tabel 12, Majelis Ulama Indonesia telah berupaya menambah

pengetahuan agama kepada masyarakat di desa Bambu Apus pamulang dengan potensi

83.33%.

Tabel 13

Pengaruh Majelis Ulama Indonesia pada peningkatan Ibadah, Aqidah dan Dakwah

No Item F (%)

1 Berpengaruh 40 66.67

2 Kurang Berpengaruh 6 10.00

3 Tidak Berpengaruh 14 23.33

Jumlah 60 100%

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa 66.67% responden terpengaruh

adanya Majelis Ulama Indonesia di bidang peningkatan ibadah, aqidah dan dakwah

33.33% responden menyatakan tidak terpengaruh dan sisanya 10.00% menyatakan

kurang berpengaruh.

Tabel 14

Kepedulian Responden pada Majelis Ulama Indonesia dalam menanggulangi Perjudian di

Bambu Apus

No Item F (%)

1 Peduli 55 91.67

2 Kurang 2 3.33

Page 69: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

lxix

3 Tidak tidak Peduli 3 5.00

Jumlah 60 100%

Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan 91.67% responden menyatakan peduli,

dan yang lainnya menyatakan tidak peduli.

Tabel 15

Minat responden untuk meninggalkan Perjudian

No Item F (%)

1 Berminat 45 75.00

2 Kurang Berminat 1 1.67

3 Tidak Berminat 14 23.33

Jumlah 60 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan 75.00% responden menyatakan berminat

meninggalkan perjudian, dan 23.33% menyatakan tidak berminat meninggalkan

perjudian.

Tabel 16

Pengetahuan responden tentang tindakan yang dilakukan Majelis Ulama

Indonesia dalam menanggulangi Perjudian

No Item F (%)

1 Mengetahui 15 25.00

2 Kurang Mengetahui 27 45.00

3 Tidak Mengetahui 18 30.00

Jumlah 60 100%

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan 45.00% responden menyatakan kurang

mengetahui tentang peran Majelis Ulama Indonesia dalam menanggulangi perjudian,

Page 70: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

lxx

30.00% responden menyatakan tidak mengetahui, dan 25.00% responden menyatakan

mengetahui.

Tabel 17

Metode Yang Paling Cocok Untuk Menanggulangi Perjudian

No Item F (%)

1 Ceramah agama 50 83.34

2 Pendirian karang

taruna

5 8.33

3 Pembangunan sarana

oleh raga

5 8.33

Jumlah 60 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan 83.33% responden menyatakan metode

ceramah adalah cocok untuk menanggulangi perjudian, 8.33% pendirian karang taruna

sebagai hal yang cocok untuk menanggulangi perjudian dan 8.33% lagi menunjukkan

pembangunan sarana olahraga cocok untuk menanggulangi perjudian.

Tabel 18

Keikutsertaan Responden Pada Pengajian Yang Dilaksanakan Oleh Majelis Ulama

Indonesia

No Item F (%)

1 Sering 50 83.34

2 Kadang 5 8.33

3 Tidak pernah 5 8.33

Jumlah 60 100%

Page 71: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

lxxi

Berdasarkan tabel diatas mengenai keikut sertaan responden dalam pengajian

yang dilaksanakan oleh Majelis Ulama Indonesia menyatakan 45.00% menyatakan

kadang-kadang, 43.33% menyatakan sering, dan 11.67% menyatakan tidak pernah

Tabel 19

Eksistensi Penyajian Oleh Majelis Ulama Indonesia Dapat Menghapus perjudian

No Item F (%)

1 Sangat menghapus 35 58.34

2 Menghapus 20 33.33

3 Tidak menghapus 5 8.33

Jumlah 60 100%

Berdasarkan tabel diatas ketika ditanya tentang eksistensi penyajian oleh Majelis

Ulama Indonesia dapat menghapus perjudian, responden menyatakan sangat

berpengaruh perjudian sebanyak 58.34% yang menyatakan hanya menghapus sebanyak

33.33% dan yang menyatakan tidak menghapus sebanyak 8.33%.

Tabel 20

Kesadaran Responden Tentang Dampak Negatif Dari Perjudian

No Item F (%)

1 Sangat menyadari 40 66.66

2 Menyadari 10 16.67

3 Tidak menyadari 10 16.67

Jumlah 60 100%

Berdasarkan tabel diatas tentang Kesadaran Responden Tentang Dampak Negatif

Dari Perjudian, responden menjawab sangat menyadari sebanyak 66.66% dan masing-

masing 16.67% menyadari dan tidak menyadari.

Page 72: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

lxxii

Tabel 21

Pengaruh Majelis Ulama Indonesia Pada Perilaku Sosial Warga Masyrakat

No Item F (%)

1 Sangat berpengaruh 40 58.33

2 Berpengaruh 6 16.67

3 Tidak Berpengaruh 14 25.00

Jumlah 60 100%

Berdasarkan tabel diatas pengaruh majelis ulama indonesia pada perilaku sosial

warga masyarakat, responden menyatakan sangat berpengaruh sebanyak 58.33%,

responden yang menyatakan berpengaruh sebanyak16,67%, dan yang menyatakan

tidak berpengaruh sebanyak 25%.

Tabel 22

Peranan majelis Ulama Indonesia Dalam Menanggulangi Perjudian

No Item F (%)

1 Ya 19 48.33

2 Kadang-kadang 10 16.67

3 Tidak 21 35.00

Jumlah 60 100%

Berdasarkan tabel di atas mengenai peranan Majelis Ulama Indonesia dalam

menanggulangi perjudian, responden menyatakan Ya sebanyak 48.33%, yang

menjawab tidak sebanyak 35% dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 16.67%.

Page 73: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

lxxiii

E. Harapan dan Saran Masyarakat terhadap MUI Bambu Apus

Harapan masyarakat terhadap MUI adalah agar MUI tidak bosan berdakwah

mengenai larangan berjudi, berikanlah ceramah dan dialog yang menyegarkan

keberagamaan umat. MUI juga perlu kompak dalam menyukseskan program

pemberantasan perjudian, tidak perlu ekslusif sehingga menutup kemungkinan

masyarakat untuk terlibat dan peduli dengan program MUI. Keberadaan majelis taklim

yang cukup banyak tersebar yang menjadi wadah berkumpul masyarakat untuk

mendapatkan siraman rohani dan kesadaran mental dan emosional perlu dibina dan

dikunjungi oleh MUI.

Prinsip utama yang dititipkan ummat Islam terhadap MUI adalah bertindaklah

tegas terhadap perjudian yang merebak dimasyarakat. Berbagai kelonggaran instrumen

hukum dan norma sosial yang berlaku menjadikan “surga” bagi para penyelenggara

praktik perjudian. Ketegasan MUI dapat dikerjasamakan dengan aparat setempat, atau

dengan masyarakat sendiri. Kecenderungan yang sekaligus menjadi kritik buat MUI

yang dirasakan oleh ummat Islam di Bambu Apus adalah tidak bermasyarakatnya para

pengurus dalam menjelaskan masalah-masalah perjudian.

Mendukung upaya pemberantasan tersebut, masyarakat mengharapkan agar MUI

menyeimbangkan antara dakwah bil hal dan dakwah bil lisan. Artinya MUI mampu

mengarahkan masyarakat, membimbingnya dan menuntunnya dengan tindak tanduk

yang mulia. Perkataan, ceramah dan fatwa yang telah disampaikan kepada masyarakat

ditopang oleh aksi sosial keagamaan yang mulia, dan bernilai maksimal. MUI perlu

Page 74: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

lxxiv

melakukan silaturrahmi secara intensif sehingga tercipta dialog pelbagai persoalan

ummat secara objektif.

Terkait dengan program pemberantasan perjudian, masyarakat mengharapkan

agar MUI berusaha dengan tekun, sabar dan memberikan bimbingan, sekaligus

mencarikan kegiatan lain agar tidak terjebak lagi dalam praktik perjudian. MUI juga

perlu memberikan pengertian kepada para orang tua untuk tetap menjaga putra-

putrinya agar tidak terjerumus pada praktik judi, dan perbuatan maksiat lainnya.

Page 75: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

lxxv

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat penulis berikan sebagai berikut:

1. Majelis Ulama Indonesia des Bambu Apus Pamulang dalam menanggulangi

masalah perjudian menggunakan metode bil-lisan dan bil hal dengan materi al-

Qur’an, al-Hadist, dan fiqh sunnah. Agar efektifnya dakwah Majelis Ulama

Indonesia desa Bambu Apus Pamulang bekerja sama dengan masyarakat, aparat

pemerintah, para remaja dan pihak pemerintah. Adapun langkah-langkah yang

dilakukan dalam menanggulangi perjudian didesa Bambu Apus Pamulang yaitu

mengadakan komunikasi, pendekatan dan bimbingan kepada pihak RT, RW dan

masyarakat dan memberikan seruan untuk meninggalkan perjudian.

2. Dengan adanya Majelis Ulama Indonesia Pamulang masyarakat Bambu Apus telah

tersadarkan dari berbagai bentuk perjudian seperti togel, pakong, koprok, domino,

remi dan lotre, sehingga kegiatan tersebut mulai berkurang.

3. Dari dampak negatif pengaruh perjudian serta kaitannya dalam segi ekonomi,

perilaku sosial dan peningkatan sikap keagamaan, rata-rata melakukan perjudian

menyatakan adanya pengaruh terhadap ekonomi, perilaku sosial dan peningkatan

sikap keagamaan perjudian rara-rata telah terlihat adanya perkembangan positif

terhadap bidang atau segi tersebut diatas.

B. SARAN - SARAN

Page 76: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

lxxvi

1. Kepada Pengurus MUI Bmbu Apus Pamulang

Agar lebih berperan aktif, tetap semangat dan mencari metode yang lebih

tepat lagi untuk menanggulangi perjudian, misalnya memberikan

penyuluhan rutin pada setiap bulannya.

2. kepada aparat pemerintah

agar bertindak tegas lagi terhadap warga yang terlibat perjudian dan

bekerjasama dengan aparat kepolisian untuk menindak oknum-oknum yang

berjudi agar diberi hukuman. Peranan tokoh masyarakat sangatlah

mendukung untuk memberikan pendekatan pada masyarakat secara

persuasif.

3. kepada masyarakat desa Bambu Apus Pamulang.

Ingatlah bahwa perjudian sangat berakibat buruk bagi masyarakat dan tidak

ada orang kaya karena judi.

Page 77: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

lxxvii

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Amrullah, Dakwah Islam sebagai Ilmu, Jurnal Dakwah Fakultas Dakwah IAIN

Syariaf Hidayatullah Jakarta, Vol. No. 2 1999

Andi, Hepi, “Majalah Sabili”, No. 26 th VIII 20 Juni 2001 / 28 Rabiul awal 1422

Bachtiar, Wardi, Metodologi Penelitian Dakwah, Jakarta: Logos, 1997

Bahreisy, Salim, Terjemah Riyadhs Shalihin, Bandung: PT Al-Ma’arif, 1997, Cet ke-2,

Jilid I

Depag RI, Al-Qur’an dan tarjamahnya, Jakarta: CV Samara Mandiri,1999

Elka, Studi Rizal, Dakwah Bil Qolam Berdasarkan Penyajian-penyajiannyam Jurnal

Dakwah dan kemasyarakatan Dakwah, Vol 1.No 1 Juli 2000

Gani,Bustami A, et.al, Al-Qur’an Dan Tafsirnya Depag RI, Jakarta: CV. Darma Pala,

1997/1998, Jilid I, Juz: 1-2-3

Habib, M. Syafaat, Buku Pedoman Dakwah, Jakarta: PT. Bumi Restu, 1982, Cet ke-1

Hielmy, Irfan, Hikmah Bil al-Hikmah, Yogyakarta: Mutiara Pusaka, 2002, cet.1

Kartono, kartini, Potologi Sosial, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1999, Cet 1

Al-Khulaifi, Syaikh Abdullah Ibnu Muhammad, Khutbah Jum’at Masjidil Haram, Jedah:

Penerbit Daul Ishfahan, 1991

Mubarok, achmad, Psikologi Dakwah, Jakarata: Bintang Indonesia, 1962

Rafiudin dan Maman abdul Djaliel, Prinsip dan StrategiDakwah, Bandung: CV. Pustaka

Stia,2001, cet ke-2

68

Page 78: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

lxxviii

Sadli, Saparinah, Persepsi Sosial Mengenai Perilaku Menyimpang, Jakarta: Bulan Bintang,

1976

Syamsudin, Din, et.al, Pedoman Penyelenggaraan Organisasi Majelis Ulama Indonesia,

Jakarta: Majelis Ulama Indonesia, 2001 No. Keputusan-085/MUI/III Muhammad,

Zainudin, DakwahMenjelang Tahun 2001, KODI DKI Jakarta, 1992, Cet. Ke-2

Tamara, Toto, Komunikasi Dakwah, Jakarta: Media Grafindo, 2000, Cet. 2

Wamy, Etika Diskusi, Kair: Word Assembly of Moeslim Youth, 2001, Cet 2

Yunus, Mahmud, Kamus Arab–Indoneisa, Yayasan Penyelenggara Penerjemah Penafsiran

Al-Qur’an, Jakarta, 1973

Page 79: PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI BAMBU APUS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8161/1/NAHYADI... · Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan Majelis Ulama

lxxix