peranan kepribadian individu terhadap pengembangan organisasi

32
MEMAHAMI PERANAN KEPRIBADIAN INDIVIDU (INDIVIDUAL PERSONALITY) TERHADAP PENGEMBANGAN ORGANISASI (ORGANIZATION DEVELOPMENT) Oleh : Nama : Ulva Yulianti NIM : 10101001015 Dosen : H. Rustam Aji.,SKp.,M.Kes.

Upload: ulva-yulianti

Post on 11-Aug-2015

774 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: Peranan Kepribadian Individu Terhadap Pengembangan Organisasi

MEMAHAMI PERANAN KEPRIBADIAN INDIVIDU

(INDIVIDUAL PERSONALITY) TERHADAP PENGEMBANGAN

ORGANISASI (ORGANIZATION DEVELOPMENT)

Oleh :

Nama : Ulva Yulianti

NIM : 10101001015

Dosen : H. Rustam Aji.,SKp.,M.Kes.

Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Sriwijaya

Page 2: Peranan Kepribadian Individu Terhadap Pengembangan Organisasi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya penulis

dapat menyelesaikan penyusunan karya ilmiah fiktif dinamika kelompok membahas

mengenai ”MEMAHAMI PERANAN KEPRIBADIAN INDIVIDU (INDIVIDUAL

PERSONALITY) TERHADAP PENGEMBANGAN ORGANISASI (ORGANIZATION

DEVELOPMENT)”. Karya Ilmiah fiktif ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk

menyelesaikan tugas mata kuliah Dinamika Kelompok Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Sriwijaya.

Dalam Penulisan karya ilmiah fiktif ini penulis merasa masih banyak kekurangan-

kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang

dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi

penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak

terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan karya ilmiah fiktif ini.

Walaupun penulis menyadari bahwa didalamnya memilki kelebihan dan kekurangannya.

Namun, semoga ini dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak yang ingin menambah

wawasannya. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

Indralaya, Desember 2012

Penulis

1

Page 3: Peranan Kepribadian Individu Terhadap Pengembangan Organisasi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR .............................................................................................................1

DAFTAR ISI ............................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................................3

B. Rumusan Masalah....................................................................................................4

C. Tujuan .....................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A. Memahami Pengaruh Kepribadian Terhadap Pergembangan Organisasi

1. Kepribadian

1.1. Pengertian Kepribadian .......................................................................................5

1.2. Teori Kepribadian.................................................................................................6

1.3. Tipe Kepribadian .................................................................................................8

1.4. Faktor-Faktor Penentu Kepribadian ...................................................................10

2. Organisasi

2.1. Pengertian Pengembangan Organisasi ...............................................................11

2.2. Tujuan Pengembangan Organisasi .....................................................................13

2.3. Agen Pengubah Dalam Pengembangan Organisasi ...........................................14

B. Fungsi Pengembangan Organisasi Bagi Kepribadian Individu ........................................15

C. Fungsi Kepribadian Individu Terhadap Pengembangan Organisasi ................................16

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................................................18

B. Saran ..................................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................19

2

Page 4: Peranan Kepribadian Individu Terhadap Pengembangan Organisasi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengembangan organisasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari dinamika

kelompok. Dinamika kelompok terdapat dalam kajian perilaku organisasi karena berpengaruh

terhadap perubahan kondisi perilaku organisasi karena dinamika kelompok selalu berubah-

ubah. Pengembangan organisasi pada hakikatnya merupakan aplikasi dari ilmu pengetahuan

dan praktik keperilakuan yang berkaitan dengan kepribadian individu secara sistematis pada

berbagai tingkatan seperti kelompok, intergroup, dan organisasi secara total sebagai

perubahan untuk membantu organisasi-organisasi mencapai efektivitas yang lebih besar.

Beberapa organisasi telah tumbuh menjadi besar sehingga sulit untuk dikoordinasikan

diantara bagian-bagian organisasi. Pengembangan organisasi adalah program menyeluruh

yang memperbaiki interaksi antarbagian dari organisasi karena mereka saling mempengaruhi.

Pengembangan organisasi adalah proses yang kompleks dan bisa memakan waktu satu tahun

atau lebih untuk merancang dan mengimplementasikannya.

Pengembangan organisai juga mempunyai beberapa tujuan, yaitu :menciptakan

keharmonisan hubungan kerja antara pimpinan dengan staf anggota organisas,menciptakan

kemampuan memecahkan persoalan organisasi secara lebih terbuka, menciptakan

keterbukaan dalam berkomunikasi. Pengembangan organisasi dapat menjadi semangat kerja

para anggota organisasi dan kemampuan mengendalikan di Konsep 3T dalam Pengembangan

Organisasi. Organisasi adalah kumpulan jiwa yang berbeda rasa, cipta, dan karya yang tentu

akan menghasilkan berbagai macam pemikiran dan persepsi tentang memandang sebuah

permasalahan, yaitu: ta’rif (Saling mengenal Satu Sama Lain), tafahum (saling Memahami),

tafakul (saling Mengemban Beban).

Dalam pengembangan organisasi tidak hanya memerlukan waktu, biaya saja salah

satu faktor pengembangan organisasi yaitu kepribadian dari individu-individu yang ada

didalam organisasi. peran sumber daya manusia sangatlah dibutuhkan yaitu, kepribadian

individu yang memiliki potensi bagi organisasi serta dapat diandalkan. Sifat-sifat kepribadian

merupakan karakteristik yang sering muncul dan mendeskripsikan perilaku seorang individu.

Semakin konsisten dan sering munculnya karakteristik tersebut dalam berbagai situasi, maka

akan semakin mendiskripsikan karakteristik seorang individu.

3

Page 5: Peranan Kepribadian Individu Terhadap Pengembangan Organisasi

Kepribadian adalah semua corak perilaku dan kebiasaan individu yang terhimpun

dalam dirinya dan digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri terhadap segala

rangsangan baik dari luar maupun dari dalam. corak perilaku individu dalam menyesuaikan

diri dengan lingkungan akan berbeda-beda. Kepribadian adalah ciri, karakteristik, gaya atau

sifat-sifat yang memang khas dikaitkan dengan diri kita. Dapat dikatakan bahwa kepribadian

itu bersumber dari bentukan-bentukan yang kita terima dari lingkungan, misalnya berfokus

pada cara-cara individu dan keterampilan individu dalam memanfaatkan waktunya setiap

hari. Kebiasaan dalam memanfaatkan waktu setiap hari tersebut merupakan hasil interaksi

antara genetik, kondisi otak, dan persyarafan.

Berangkat dari latar belakang diatas, maka penulis akan membahas lebih lanjut

mengenai peranan kepribadian individual terhadap pengembangan organisasi. Karena pada

dasarnya, kepribadian individu dapat membantu segala proses yang dilakukan sumber daya

manusia pada organisasi. Organisasi yang merupakan dinamika kelompok tentunya ketika

kepribadian individual didalam organisai merupakan kerpibadian yang diharapkan mampu

berkontribusi dengan baik didalam organisasi, maka diharapkan suatu organisasi mampu

mengalami pengembangan serta mampu mencapai tujuan organisasi.

B.       Rumusan Masalah

1. Bagaimana peranan kepribadian individu dalam perkembangan organisasi?

2. Bagaimana teori, tipe, dan faktor-faktor penentu kepribadian?

3. Menjelaskan fungsi organisasi bagi perkembangan kepribadian.

4. Menjelaskan fungsi kepribadian terhadap perkembangan organisasi.

B. Tujuan

1. Mengetahui peranan kepribadian individu dalam pengembangan organisasi!

2.  Agar mengetahui teori, tipe, dan faktor-faktor penentu kepribadian!

3. Agar lebih menguatkan pengetahuan akan fungsi organisasi bagi perkembangan

kepribadian!

4.  Dapat mengetahui fungsi kepribadian terhadap perkembangan organisasi!

4

Page 6: Peranan Kepribadian Individu Terhadap Pengembangan Organisasi

BAB II

PEMBAHASAN

A. Memahami Pengaruh Kepribadian Terhadap Perkembangan Organisasi

1. Kepribadian

1.1. Pengertian Kepribadian

Dalam suatu penelitian kepustakaan yang tuntas Allport (1937), dalam

Supratiknya (1993) menemukan bahwa hampir 50 definisi berbeda yanbg digolongkannya ke

dalam sejumlah kategori. Disini hanya dibahas beberapa definisi kepribadian saja.

Kepribadian merupakan pola khas seseorang dalam berpikir, merasakan dan berperilaku yang

relatif stabil dan dapat diperkirakan yang merupakan bawaan atau herediter dari seorang

individu yang dipengaruhi banyak faktor. Kepribadian merupakan karakteristik dari reaksi

individu terhadap rangsangan sosial dan kualitas adaptasi dengan lingkungan sosial mereka

(Allport, 1924 dalam Nugraheni, Annisa., Utomo, Christiono). Kepribadian akan membentuk

kondisi kejiwaan seseorang dan mempengaruhi sikapnya terhadap kehidupan. Kepribadian

dapat diperkirakan ada pada diri seseorang digunakan untuk bereaksi dan menyesuaikan diri

terhadap rangsangan, sehingga corak tingkah lakunya itu merupakan satu kesatuan fungsional

yang khas bagi individu itu. Kepribadian yaitu cara seseorang berespon

terhadap masalah, bersipat unik, dinamis, yang merupakan hasil interaksi

fisik/genetik, environment, emosional, cognition, serta menunjukan cara

individu dalam mengelola (management) waktunya. Kepribadian

menentukan tingkah laku seseorang.

Personality is : the complex of all the attributes-behavioral, temperamental,

emotional and mental--that characterize a unique individual; "their different reactions

reflected their very different personalities"; "it is his nature to help others tersedia dalam

(http://dict.die.net/personality/personality). Pengertian di atas merujuk pada ciri-ciri perilaku

yang kompleks terdiri dari temperamen (reaksi emosi yang cenderung menetap dalam

merespon situasi atau stimulus lingkungan secara spontan), emosi yang bersipat unik dari

individu. Reaksi yang berbeda dari masing-masing individu menunjukan perbedaan

kepribadian.

5

Page 7: Peranan Kepribadian Individu Terhadap Pengembangan Organisasi

Manusia tidak bisa lepas dari organisasi, manusia merupakan komponen vital dalam

keberadaan dan dinamika sebuah organisasi. Memahami perilaku manusia membutuhkan

kerjasama berbagai disiplin keilmuan. Kepribadian adalah sesuatu yang memberi tata tertib

dan keharmonisan terhadap segala macam tingkah laku berbeda-beda yang dilakukan oleh si

individu. Kepribadian merupakan istilah untuk menunjukkan hal-hal khusus tentang individu

dan yang membedakanya dari semua orang lain. Kepribadian merupakan bagian dari individu

yang paling mencerminkan atau mewakili si pribadi, bukan hanya dalam arti bahwa ia

membedakan individu tersebut dari orang-orang lain, tetapi yang lebih penting , bahwa itulah

ia yang sebenarnya. Kepribadian merupakan organisasi atau pola yang diberikan kepada

berbagai respon lepas individu, atau bahwa organisasi diakibatkan oleh kepribadian yang

merupakan kekuatan aktif dari individu. Kepribadian harus merupakan segugusan asumsi

tentang tingkah laku manusia beserta definisi-definisi empirisnya. Kepribadian harus

merupakan segugusan

Memahami perilaku individu akan membantu dalam memahami perilaku organisasi

karena pada dasarnya manusia itu homo homini socius. Jung memandang bahwa kepribadian

sebagai sistem energi yang setengah tertutup. Kepribadian mencapai keadaan stabil secara

sempurna, yang bisa terjadi kalau ia merupakan sistem yang sepenuhnya tertutup. Dalam

suatu organisasi, kepribadian dari tiap-tiap individu menjadi pengaruh yang kuat bagi

perkembangan organisasi. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa

kepribadian meliputi segala corak perilaku dan sifat yang khas dan dapat diperkirakan pada

diri seseorang, yang digunakan untuk bereaksi dan menyesuaikan diri terhadap rangsangan,

sehingga corak tingkah lakunya itu merupakan satu kesatuan fungsional yang khas bagi

individu itu.

1.2. Teori Kepribadian

Terdapat 3 pendekatan teoritis untuk memahami kepribadian adalah pendekatan sifat,

pendekatan psikodinamis, dan pendekatan humanis. Berikut penjelasan singkat mengenai

teori kepribadian pada individu :

1.Teori kepribadian sifat (trait).

Sama seperti anak kecil yang selalu mencari tanda untuk menggolongkan dunia,

orang dewasa, juga menandai dan menggolongkan manusia berdasarkan karakteristik, fisik

6

Page 8: Peranan Kepribadian Individu Terhadap Pengembangan Organisasi

dan psikologisnya. Penggolongan membantu dalam mengatur keragam dan mengurangi

keragaman menjadi sedikit. Sifat (traits) adalah dugaan kecendurungan yang mengarahkan

perilaku dengan cara konsisten dan ciri karakteristik tertentu. Lebih jauh lagi, sifat

menghasilkan konsistensi pada perilaku, sebab sifat menghasilkan atribut dan cangkupannya

luas atau umum. Teori sifat telah mendapat kritik sebagai bukan teori yang nyata sebab tidak

menjelaskan terjadinya perilaku. Pendekatan sifat tidak berhasil dalammeramalkan perilaku

dalam meramalkan spektrum situasi, kaena fakta bahwa situasi (pekerja, aktivitas kerja)

sangat diabaikan dalam teori-teori sifat.

2.Teori kepribadian psikodinamis.

Pendekatan Freudian yang membicarakan id, superego, dan egopenekanan khusus

diletakkan pada determinan yang tidak disadari dari pelaku.Identitas diri adalah bagian yang

sederhana, bagian yang tidak disadari dari kepribadian, tempat penyimpanan dari pergerakan

dasar. Dijalankan secara tidak rasional dan tanpa mempertimbangkan apakah yang diinginkan

mungkin dapat diterima.Superego adalah tempat peniyimpanan nilai-nilai individu, termasuk

sikap moral yang dibentuk oleh masyarakat superego bertentangan dengan id (identitas diri)

karena id ingin melakukan apa yang dirasa baik, sementara super ego memaksa melakukan

apa yang benar.Ego bertindak sebagai penengah konflik. Mewakili gambaran seseorang

terhadap realitas fisik dan sosial, yang mengarah pada hal apa dan yang mana adalah mungkin

dalam dunia nyata. Sering ego harus kompromi, untuk mencoba dan memuaskan baik id dan

super ego. Hal ini melibatkan penggunaan mekanisme pertahanan diri yang menyelesaikan

konflik antara pernyataan psikologis dan kenyataan diluar.

3.Teori Kepribadian Humanistik

Pendekatan humanistik untuk memahami kepribadian menekankan pada

perkembangan individu dan aktualisasi diri dan pentingnya bagaimana seseorang

mempersepsi dunianya dan semua kekuatan yang mempengaruhi mereka. Pendekatan Carl

Rogers dalam memahami kepribadian adalah humanistik (berpusat kepada manusia).

Nasihatnya adalah dengarkan apa yang orang katakan tentang mereka dan memperhatikan

pendapat dan arti dari pengalaman orang-orang tersebut. Rogers percaya bahwa yang paling

dasar dari organisme manusia adalah untuk mengarah pada aktualisasi diri. Cita-cita yang

tetap untuk menjadi inheren seseorang.

7

Page 9: Peranan Kepribadian Individu Terhadap Pengembangan Organisasi

Teori sifat memberikan sebuah dasar yang menjelaskan individu. Teori

psikodinamis menggabungkan karakteristik manusia dan menjelaskan perkembangan alamiah

dinamis. Teori humanis menekankan pada orang dan pentingnya aktualisasi diri pada

kepribadian. Setiap pendekatan berusaha untuk menerangkan sifat unik dari seorang individu

yang mempengaruhi pola perilaku.

1.3. Tipe Kepribadian

Pendapat Hippocrates disempurnakan oleh Galenus (129-200 SM) yang

mengatakan bahwa di dalam tubuh manusia terdapat 4 macam cairan tersebut dalam proporsi

tertentu. Apabila suatu cairan terdapat di dalam tubuh melebihi proporsi yang seharusnya

(dominan) maka akan menimbulkan adanya sifat-sifat kejiwaan yang khas. Sifat-sifat

kejiwaan yang khas ada pada seseorang sebagai akibat dari dominannya salah satu cairan

tersebut yang oleh Galenus sehingga menggolongkan manusia menjadi empat tipe

berdasarkan temperamennya, yaitu Koleris, Melankolis, Phlegmatis, dan Sanguinis.

Menurut Galenus, seorang koleris mempunyai sifat khas yaitu hidup, besar semangat,

daya juang besar, hatinya mudah terbakar, dan optimis. Sedangkan seorang melankolis

mempunyai sifat mudah kecewa, daya juang kecil, muram dan pesimistis. Sifat khas

phlegmatis tidak suka terburu-buru (calm, tenang), tak mudah dipengaruhi dan setia. Seorang

sanguinis melankolis serta antara kepribadian koleris dan phlegmatis.

Selain itu, Florence littauer juga mengembangkan lagi tipe kepribadian yang telah

dijelaskan oleh Hipocrates dan Galenus. Dalam bukunya yang berjudul Personaliy Plus,

Littauer menjelaskan lebih rinci mengenai sifat masing-masing kepribadian. Seorang

sanguinis pada dasarnya mempunyai sifat ekstrovert, membicara dan optimis. Dari segi

emosi, ciri seorang sanguinis yaitu kepribadian yang menarik, suka bicara, menghidupkan

pesta, rasa humor yang hebat, ingatan kuat untuk warna, secara fisik memukau pendengar,

emosional dan demonstrative, antusias dan ekspresif, periang dan penuh semangat, penuh

rasa ingin tahu, baik dipanggung, lugu dan polos, hidup dimasa sekarang, mudah diubah,

berhati tulus, selalu kekanak-kanakan. Dari segi pekerjaan, sifat seorang sanguinis yaitu

sukarelawan untuk tugas, memikirkan kegiatan baru, tampak hebat dipermukaan, kreatif dan

inovatif, punya energi dan antusiasme, mulai dengan cara cemerlang, mengilhami orang lain

8

Page 10: Peranan Kepribadian Individu Terhadap Pengembangan Organisasi

untuk ikut dan mempesona orang lain untuk bekerja. Seorang sanguinis sebagai teman

mempunyai sifat mudah berteman, mencintai orang, suka dipuji, tampak menyenangkan,

disukai anak-anak, bukan pendendam, mencegah suasana membosankan, suka kegiatan

spontan. Kelemahan dari sanguinis yaitu terlalu banyak bicara, mementingkan diri sendiri,

orang yang suka pamer, terlalu bersuara, orang yang kurang disiplin, senang menceritakan

kejadian berulang kali, lemah dalam ingatan, tidak dewasa, tidak tetap pendirian.

Seorang phlegmatis pada dasarnya mempunyai sifat introvert, pengamat dan pesimis.

Dari segi emosi, ciri seorang phlegmatis yaitu kepribadian rendah hati, mudah bergaul dan

santai, diam, tenang, sabar, baik keseimbangannya, hidup konsisten, tenang tetapi cerdas,

simpatik dan baik hati, menyembunyikan emosi, bahagia menerima kehidupan, serba guna.

Dari segi pekerjaan, sifat seorang phlegmatis yaitu cakap dan mantap, damai dan mudah

sepakat, punya kemampuan administrative, menjadi penengah masalah, menghindari

konflik, baik di bawah tekanan, menemukan cara yang mudah.

Dari segi pertemanan/ sosialisasi plegmatis mempunyai sifat mudah diajak bergaul,

menyenangkan, tidak suka meninggung, pendengar yang baik, punya banyak teman, punya

belas kasihan dan perhatian, tidak tergesa-gesa, bisa mengambil hal baik dari yang buruk,

tidak mudah marah. Kelemahan dari phlegmatis yaitu cenderung tidak bergairah dalam

hidup, sering mengalami perasaan sangat khawatir, sedih atau gelisah, orang yang merasa

sulit membuat keputusan, tidak mempunyai keinginan untuk mendengarkan atau tertarik

pada perkumpulan, tampak malas, lambat dalam bergerak, mundur dari situasi sulit.

Dalam bukunya, Florence Littauer juga mengatakan bahwa diantara 4 tipe

kepribadian diatas, manusia juga dapat mempunyai kemungkinan campuran diantara ke

empatnya. Tipe kepribadian campuran tersebut antara lain:

1. Campuran Alami yaitu antara kepribadian sanguinis dengan koleris serta campuran antara

kepribadian melankolis dan phlegmatic

2. Campuran pelengkap yaitu antara kepribadian koleris dan melankolis serta campuran

kepribadian sanguinis dan phlegmatic

3. Campuran yang berlawanan yaitu antara kepribadian sanguinis dan melankolis serta antara

kepribadian koleris dan phlegmatis

9

Page 11: Peranan Kepribadian Individu Terhadap Pengembangan Organisasi

1.4. Faktor-Faktor Penentu Kepribadian

Berikut faktor-faktor sebagai penentu kepribadian dalam tiap individu:

1..Faktor Genetik

Keturunan merujuk pada faktor genetis seorang individu yang meliputi tinggi

fisik, bentuk wajah, gender, temperamen, komposisi otot dan refleks, tingkat energi, dan

irama biologis yang dipengaruhi dari orang tua.

Tiga dasar peneitian yang berargumen bahwa faktor keturunan memiliki peran penting

dalam menentukan kepribadian seseorang

* Berfokus pada penyokong genetis daru perilaku dan tempramen anak-anak.

* Berfokus pada anak-anak kembar yang dipisahkan sejak lahir.

*Berfokus pada konsistensi kepuasan kerja dari waktu ke waktu dan dalam berbagai

situasi.

Para peneliti menemukan bahwa faktor genetika berperan sekitar 50 persen dalam

menentukan perbedaan kepribadian seseorang dengan kembarannya dan lebih 30 persen

dalam hal perbedaan lapangan pekerjaan dan hobi yang diminati.Faktor keturunan

membekali seseorang dengan sifat dan bawaannya.

2.Faktor Lingkungan

Lingkungan merupakan tempat kita tumbuh dan dibesarkan yang meliputi

keluarga, teman-teman dan kelompok sosial. Faktor lingkungan mempunyai pengaruh

yang esar terhadap pembentukan kepribadian seseorang. Kepribadian seseorang, meskipun

pada umumnya konsisten dan stabil, dapat berubah bergantung pada situasi yang

dihadapinya. Dengan perkataan lain, tuntutan yang berbeda dari situasi yang berbeda

memunculkan aspek yang berbeda dari kepribadian seseorang. Oleh karena itu, jangan

melihat pola-pola kepribadian seseorang secara terpisah. Potensi penuh seseorang

ditentukan oleh seberapa baik seseorang tersebut dapat menyesuaikan diri dengan

lingkungannya.

10

Page 12: Peranan Kepribadian Individu Terhadap Pengembangan Organisasi

3. Faktor stimulasi gen dan cara berpikir

Berdasarkan penelitian akhir 2007, yang dilakukan oleh Kazuo Murakami, Ph.D dari

Jepang dalam bukunya The Divine message of the DNA. Menyimpulkan bahwa

kepribadian sepenuhnya dikendalikan oleh gen yang ada dalam sel tubuh manusia. Gen

tersebut ada yang bersipat Dorman (tidur) atau tidak aktip dan yang bersipat aktip. Bila

kita sering menyalakan gen yang tidur dengan cara positif thinking maka kepribadian dan

nasib kita akan lebih baik. Jadi genetik bukan sesuatu yang kaku, permanen dan tidak

dapat dirubah Setiap orang yang diciptakan Tuhan sudah dilengkapi dengan kepribadian.

Kepribadian itu sebetulnya adalah sumbangsih atau pemberian Tuhan ditambah dengan

pengaruh lingkungan yang kita terima atau kita alami pada masa pertumbuhan kita.

Sumber: http://www.okezone.com.

2. Organisasi

2.1. Pengertian Pengembangan Organisasi

Sebelum membahas pengertian pengambangan organisasi, ada baiknya

menguraikan beberapa pengertian organisasi terlebih dahulu,

Organisasi menurut Oliver Sheldon (1923), dalam Sutarto (1992) menjelaskan

bahwa organisasi adalah proses penggabungan pekerjaan yang para individu atau

kelompok-kelompok harus melakukan dengan bakat-bakat yang diperlukan untuk

melakukan tugas-tugas, sedemikian rupa, memberikan saluran terbaik untuk pemakaian

efisien, sistematis, positif, dan terkoordinasikan dari usaha yang tersedia.

Ada beberapa pengertian mengenai pengembangan organisasi, yaitu:

1.PO merupakan suatu proses yang meliputi serangkaian perencanaan perubahan yang

sistematis yang dilakukan secara terus menerus oleh suatu organisasi.

2.PO merupakan suatu pendekatan situasional atau kontinjensi untuk meningkatkan

efektivitas organisasi.

3.PO lebih menekankan pada sistem sebagai sasaran perubahan

4.PO meliputi perubahan yang sengaja direncanakan

11

Page 13: Peranan Kepribadian Individu Terhadap Pengembangan Organisasi

Menurut Warren G. Bennis dalam Sutarto (1992), “organization development is

a response to change, a complex educational strategy intendet to change the beliefs,

attitudes, values, and structure of organizations so that they can better adapt to new

technologies, markets, and challenges, dizzying rate of change it self”. Yang diartikan

bahwa pengembangan organisasi adalah suatu jawaban terhadap perubahan, suatu strategi

pendidikan yang kompleks yang diharapkan untuk merubah kepercayaan, sikap, nilai, dan

susunan organisasi, sehingga organisasi dapat lebih baik dalam menyesuaikan dengan

teknologi, pasar, dan tantangan yang baru serta perputaran yang cepat dari perubahan itu

sendiri.

Menurut Richard Beckhard dalam Sutarto (1992), “Organization development is

an effort planned, organization wide, managed from the top, to increase organizations

effectiveness and health through, planned interventions in the organization’s processes,

using behavioral, using behavioral-science knowledge.” Yang dapat diartikan bahwa

pengembangan organisasi adalah suatu usaha perencanaa, meliputi keseluruhan, dan diurus

dari atas untuk meningkatkan efektivitas dan kesehatan organisasi melalui pendekatan

berencana dalam proses organisasi, dengan memakai pengetahuan ilmu perilaku.

Pengembangan organisasi mengukur prestasi suatu organisasi dari segi efisiensi,

efektivitas, dan kesehatan.

1.Efisien dapat diukur dengan perbandingan antara masukan dan keluaran, yang mengacu

pada konsep minimaks (masukan minimum dan keluaran maksimum).

2.Efektivitas adalah suatu tingkat prestasi organisasi dalam mencapai tujuannya artinya

kesejahteraan tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai.

3.Kesehatan organisasi adalah suatu fungsi dari sifat dan mutu hubungan antara para

individu dan organisasi yaitu hubungan yang dinamis dan adaptabilitas.

Proses pengembangan organisasi diterapkan dengan sasaran.Hubungan yang

lebih efektif antara departemen, divisi, dan kelompok-kelompok kerja dalam organisasi,

hubungan pribadi yang lebih efektif antara manajer dan karyawan pada semua jenjang

organisasi, terhapusnya hambatan-hambatan komunikasi antara pribadi dan kelompok,

serta berkembangnya iklim yang ditandai dengan saling percaya, dan keterbukaan yang

dapat memotivasi serta menantang anggota organisasi untuk lebih berprestasi.

12

Page 14: Peranan Kepribadian Individu Terhadap Pengembangan Organisasi

2.2. Agen Pengubah Dalam Pengembangan Organisasi

Usaha perubahan suatu organisasi selalu ditandai oleh adanya orang-orang yang

mempelapori, menggerakkan dan menyebarluaskan proses perubahan tersebut. Mereka

adalah orang-orang yang disebut sebagai agen perubahan. Agen perubahan adalah orang yang

membantu terlaksananya perubahan atau suatu inovasi berencana. Inovasi sendiri adalah

pengenalan dan penerapan hal-hal, gagasan, ide-ide baru. Agen pengubah (change agents)

dapat berasal dari :

a. Agen Perubahan Eksternal : adalah individu dari luar organisasi yang diminta atau

ditugasi untuk memberikan usulan tentang perubahan.

b. Agen Perubahan Internal : adalah staf ahli dalam organisasi yang secara khusus dilatih

untuk melakukan pengembangan organisasi

c. Agen Perubahan eksternal-internal : adalah usaha memadukan orang-orang dari dalam

dan luar organisasi dengan mengambil menfaat atau kelebihan dan mengurangi

kelemahan dari agen perubahan internal dan eksternal.

Agen-agen Perubahan dapat berupa :

Manajer

Karyawan

Konsultan luar

Kualifikasi dasar agen Perubahan :

1. Kualifikasi Teknis : kompetensi teknis dalam tugas spesifik dari proyek perubahan

yang bersangkutan.

2. Kemampuan Administratif : yaitu persyaratan administratif yang paling dasar dan

elementer, yakni kemauan untuk mengalokasikan waktu secara detail untuk persoalan-

persoalan yang relatif sulit.

3. Hubungan antar pribadi.

Seorang agen perubahan harus memiliki kepribadian yang memiliki nilai-nilai dan sikap

mental yang dapat baik dan mmampu menanamkan karakteristik dalam dirinya agar dapat

menjadi panutan atau teladan bagi sekelompok orang yang menjadi target perubahannya.

Sehingga, pada akhirnya melalui kepribadian individu yang dapat diandalkan dapat menjadi

agent dalam pengembangan organisasi.

13

Page 15: Peranan Kepribadian Individu Terhadap Pengembangan Organisasi

2.3. Teknik Perkembangan Organisasi

Dalam kegiatan pengembangan organisasi dikenal adanya beberapa macam teknik

atau pendekatan antara lain:

Menurut Kurt Welm, Teknik pengembangan organisasi yaitu:

1. Unfreezing : Keadaan dimana orang siap sedia untuk memperlajari & mengubah

perilaku anda.

2. Changing : Seseorang mulai melakukan percobaan dengan perilaku baru.

3. Refreshing : Setelah seseorang melakukan perilaku barunya, selama masa changing,

dimana hal itu telah menjadi bagian dari siri orang tersebut.

Ada juga dengan cara :

1. Perseorangan melalui latihan sensitifitas, dimana peserta diarahkan oleh

pemimpin yang terlatih untuk meningkatkan sensitifitas dan ketrampilan

penanganan hubungan-hubungan antar pribadi .

2. Untuk dua atau tiga orang dengan analisa transaksional yang memusatkan

perhatian pada gaya dan isi komunikasi antara orang-orang. Maksudnya untuk

mengurangi kebiasaan komunikasi yang destruktif dimana pengertian berita

sebenarnya atau lengkap dikaburkan.

3. Tim atau klompok,melalui konsultasi proses dalam memahami dinamika

hubungan-hubungan pekerjaan dalam berbagai situasi kelompok atau tim.

4. Hubungan antar kelompok,dengan menggunakan pertemuan konfrontasi,yang

membahas berbagai masalah,menganalisa sebab-sebab yang mendasarinya dan

merencanakan kegiatan-kegiatan perbaiakan.

5. Organisasi keseluruhan dengan melalui teknik survai umpan balik untuk

memperbaiki operasi-operasi organisasi keseluruhan.

14

Page 16: Peranan Kepribadian Individu Terhadap Pengembangan Organisasi

B. Fungsi Pengembangan Organisasi Bagi Kepribadian Individu

Organisasi merupakan suatu proses yang dinamis sebagai pembentukkan berbagai

karakter-karakter pelaku organisasi. Organisasi ialah sistem terencana mengenai usaha

kerjasama dalam mana setiap peserta mempunyai peranan yang diakui untuk menjalankan

kewajiban-kewajiban dan tugas-tugas demi mencapai tujuan organisasi. Organisasi

dinamis dalam diri individu sebagai sistem psikofisis yang menentukan caranya yang khas

dalam penyesuaian diri dengan atau terhadap lingkungannya. Terdapat 3 unsur dalam

pengembangan organisasi, yang secara tidak langsung berfungsi dalam pengembanagan

kepribadian tiap individu yang ada dalam organisasi.

Melalui organisasi tiap individu lebih diarahkan pada penyempurnaan kepribadiannya

yang akan menghasilkan suatu kinerjanya dalam organisasi.

Melaui pengembangan organisasi diharapkan pada individu anggota organisasi juga

menghasilkan perkembangan kualitas diri. Dalam arti mengembangkan pertumbuhan

jiwa para anggota organisasi dalam kelompoknya maupun dalam organisasi secara

keseluruhannya.

Dengan adanya pengembagan organisasi, maka akan meningkatkan kualitas diri

individu, meningkatkan produktivitas, efektivitas dari peranan individu sebagi agent

perubahan.

Pengembangan organisasi akan mempengaruhi juga terhadap perkembangan

kepribadian tiap individu organisasi. Pengembangan organisasi sedikit banyak akan

menjadi tantangan bagi individu kedepannya untuk memiliki kepribadian yang lebih baik,

misalkan dalam hal perubahan kebijaksanaan dalam organisasi, peningkatan kinerja,

peningkatan keefektifan pendelegasian wewenang, pengambilan keputusan yang tepat, dan

segala bentuk dari aktivitas organisasi yang dijalankan oleh individu yang ada di

organisasi akan menjadi perubahan yang lebih baik daripada sebelumnya.

15

Page 17: Peranan Kepribadian Individu Terhadap Pengembangan Organisasi

C. Fungsi Kepribadian Terhadap Perkembangan Organisasi

Kepribadian merupakan suatu keseluruhan yang terorganisasi. Kepribadian terlihat

terorganisasi dalam pola-pola, yang hingga tingkat tertentu dapat diobservasi dan diukur.

Walaupun kepribadian memiliki landasan biologikal, pengembangan spesifiknya merupakan

sebuah produk dari lingkungan sosial dan kultural. Kepribadian mencakup ciri-ciri umum,

maupun ciri unik.Unsur pokok dalam organisasi adalah individu. Tanpa individu organisasi

tidak akan pernah ada. Tiap individu dalam organisasi mempunyai kebutuhan. Untuk

membuat individu mau bekerjasama, organisasi harus mempunyai imbalan yang menarik, dan

sebaliknya individu harus memberikan sumbangan terhadap tercapainya tujuan organisasi.

Manusia selalu mempunyai aktivitas dan tingkahlaku yang merupakan hasil proses

psikologis, dengan kemampuan mnggunakan pilihan-pilihan dan bertanggungjawab terhadap

kehidupan sosialnya.

Seseorang yang memiliki kepribadian yang cakap, terampil, dan dapat diandalkan

diberbagai situasi akan menjadi potensi sumber daya manusia yang baik dalam hal

perkembangan organanisasi. Barnard menyebutkan terdapat tiga elemen peranan individu

dalam organisasi, yaitu (1) kemauan untuk bekerjasama. Tiap individu dalam organisasi

tersebut tidak mempunyai intensitas kemauan yang sama untuk bekerjasama, bahkan

kebanyakan dari individu tidak mempunyai kemauan untuk bekerjasama. Kemauan untuk

bekerjasama tergantung pada kepuasan yang diperoleh individu tersebut dalam hasil

kerjasama dalam bentuk imbalan yang diberikan organisasi; (2) tujuan yang ingin dicapai,

kemauan untuk 10 bekerjasama tidak dapat dikembangkan kalau tidak ada tujuan yang jelas

dengan sendirinya tujuan merupakan elemen penting dalam organisasi; (3) komunikasi, yaitu

sarana untuk mengadakan koordinasi antara berbagai subsistem dalam organisasi

Pengukuran kepribadian perlu dilakukan melalui wawancara, inventori kepribadian,

observasi Direct, Observasi direk juga disebut dengan observasi quasi experimental. Ada tiga

tipe metode dalam observasi direk, yaitu Time Sampling Method, Incident Sampling Method,

dan Metode Buku Harian Terkontrol. Pengukuran kepribadian individu perlu dilakukan

untuk mengetahui kecocokan individu dalam suatu organisasi agar menghasilkan output yang

baik dalam mengambangkan organisasi, karena pada dasarnya “…..kepribadian seorang

individu, merupakan suatu kelompok ciri-ciri yang relatif stabil, tendensi-tendensi, dan

tempramen-tempramen yang sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang diwarisi, dan oleh

faktor-faktor sosial, kultural, dan lingkungan.

16

Page 18: Peranan Kepribadian Individu Terhadap Pengembangan Organisasi

Kepribadian individu dinilai berdasarkan kemampuannya memperoleh reaksi-reaksi

positif dari berbagai orang dalam berbagai keadaan. Kepribadian merupakan ranah kajian

psikologi; pemahaman tingkah laku-fikiran-perasaan-kegiatan manusia, memakai sistematika,

metode, dan rasio psikologi. Kepribadian mempelajari individu secara spesifik Siapa, apa yg

dimilikinya, dan apa yang dikerjakannya, bagian dari jiwa yang membangun keberadan

manusia menjadi satu kesatuan yang tidak terpecah belah dalam fungsi-fungsinya, serta

pemahaman dipengaruhi oleh paradigma yang dipakai sebagai acuan

17

Page 19: Peranan Kepribadian Individu Terhadap Pengembangan Organisasi

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada dasarnya pengembangan organisasi merupakan usaha yang dilakukan secara

berencana, terus menerus meliputi organisasi secara keseluruhan untuk meningkatkan

evektifitas dan kesehatan organisasi dengan menerapkan azas-azas dan praktek yang dikenal

dalam kegiatan organisasi. Pengembangan organisasi dimaksudkan untuk mengubah seluruh

bagian organisasi dalam rangka memberikan respons yang lebih manusiawi, lebih efektif, dan

lebih baik untuk menjadi organisasi pembelajaran dan memperbaiki dirinya. Peran manusia

sebagai agent dalam pengembangan organsasi tidak terlapas tergantung dari kepribadian

individu. Kepribadian akan membentuk kondisi kejiwaan seseorang dan mempengaruhi

sikapnya terhadap kehidupan pengembangan organisasi. Peranan kepribadian individu

terhadap pengembangan organisasi sangat berkaitan terkait individu dalam hal ini sebagai

agent organisasi yang menjadi agent perubahan dan pengembangan dari organisasi. Seseorang

yang memiliki kepribadian yang cakap, terampil, dan dapat diandalkan diberbagai situasi

akan menjadi potensi sumber daya manusia yang baik dalam hal pengembangan organanisasi.

B. Saran

Dengan terselesainya makalah ini, diharapkan dapat menambah wawasan akan

pentingnya peranan kepribadian individu terhadap pengembangan suatu organisasi.

Kepribadian individu yang baik dan diharapkan oleh organisasi akan berdampak langsung

terhadap pengambangan organisasi, dikarenakan kepribadian individu yang baik dapat

meningkatkan kualitas kerja, produktivitas, kemampuan adaptasi, dan efektivitas.

18

Page 20: Peranan Kepribadian Individu Terhadap Pengembangan Organisasi

DAFTAR PUSTAKA

Darma, Agus. Organisasi (Edisi Kelima Jilid 1). PT.Erlangga; Jakarta.

Dhimas. 2008. Kepribadian (dhimaskasep.files.wordpress.com/2008/03/03- kepribadian . pdf,

diakses 4 desember 2012).

Hakim, Arief Rahman. 2010. Skripsi: Pengaruh Kepribadian, Sikap, dan Kepemimpinan

Terhadap Kinerja Kreatif Dalam Organisasi. Semarang; Fakultas Ekonomi

UNDIPSemaranng.(http://eprints.undip.ac.id/28073/1/Full_Text_Skripsi%28r

%29.pdf, diakses 03 Desember 2012).

Hasibuan, S.P.Malayu.1999. Organisasi dan Motivasi. Bumi Aksara;Jakarta.

Munir, Baderel.2001. Dinamika Kelompok. Universitas Sriwijaya; Indralaya.

Nugraheni, Annisa., Utomo,Christiono. Pengaruh Kepribadian terhadap Kinerja Tim dan

Kepuasan Kerja Individu. Program Magister Manajemen Proyek Konstruksi; Institut

Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) (http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Master-

17059-3109203007-Presentation-3109203007-presentationpdf.pdf , diakses 02

desember 2012).

Nurdin.TeoriOrganisasi.(http/file.upi.edu/Direktori/FIP/

JUR._ADMINISTRASI_PENDIDIKAN/197907122005011-NURDIN/

HAND_OUT_TEORI_ORGANISASI.pdf, diakses 03 Desember 2012).

Perubahan dan Perkembangan Organisasi. Universitas Guna Darma.

(http;www.gunadarma.ac.id, diakses 03 Desember 2012).

Prajab.DinamikaKelompok.( http://pap.diklat.dephub.go.id/lampiran/materi_prajab/

PRAJAB3/dinamika_kelompok3.pdf , diakses 03 desember 2012).

Utomo, Christiono., Nugraheni, Annisa. Pengaruh Kepribadian Terhadap Kerja Tim dan

Kepuasan Kerja Individu.Institut Teknologi Sepuluh Nopember dikases,

Hernowo. 2004. Self Digesting. MLC; Bandung.

Http://dict.die.net/personality/personality

19

Page 21: Peranan Kepribadian Individu Terhadap Pengembangan Organisasi

Http://www.okezone.com.

Santoso, Slamet. 1999. Dinamika Kelompok. Bumi aksara; jakarta

Sutarto. 1992. Dasar-dasar Organisasi. Gadjah Mada University; Yogjakarta

Supratiknya. 1993. Psikologi Kepribadian Teori-Teori Psikodinamik (Klinis).

Kanisius;Yogjakarta

20