peranan kepala desa sebagai motivator …/peranan... · (maher zain) 2. hati-hati selalu, jalani...

151
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR PEMBANGUNAN DESA Penelitian deskriptif kualitatif mengenai peranan Kepala Desa Ngancar sebagai motivator dalam menggerakkan swadaya masyarakat dalam rangka pembangunan fisik di Desa Ngancar Kecamatan Giriwoyo Kabupaten Wonogiri Disusun oleh: SEPTIANA NUR UTAMI D0207094 SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Komunikasi PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: hoangquynh

Post on 01-Jul-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR

PEMBANGUNAN DESA

Penelitian deskriptif kualitatif mengenai peranan Kepala Desa Ngancar

sebagai motivator dalam menggerakkan swadaya masyarakat

dalam rangka pembangunan fisik di Desa Ngancar

Kecamatan Giriwoyo Kabupaten Wonogiri

Disusun oleh:

SEPTIANA NUR UTAMI

D0207094

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Pada Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Program Studi Ilmu Komunikasi

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2011

Page 2: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul:

PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR

PEMBANGUNAN DESA

Penelitian deskriptif kualitatif mengenai peranan Kepala Desa Ngancar

sebagai motivator dalam menggerakkan swadaya masyarakat dalam rangka

pembangunan fisik di Desa Ngancar Kecamatan Giriwoyo

Kabupaten Wonogiri

Adalah karya asli saya dan bukan plagiat baik secara utuh atau sebagian serta

belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademik di institusi lain.

Kutipan dari data atau tempat lain sudah disebut sumbernya sesuai dengan

ketentuan. Saya bersedia menerima akibat dari dicabutnya gelar sarjana apabila

ternyata di kemudian hari terdapat bukti-bukti yang kuat bahwa karya saya

tersebut ternyata bukan karya saya yang asli atau sebenarnya.

Surakarta, 12 Oktober 2011

Septiana Nur Utami

Page 3: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO

1. Turn to Allah, He’s never far away, put your trust in Him, raise your hands

and pray.

(Maher Zain)

2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang.

(Bunda dan Ayah)

Page 4: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya karena hanya atas kehendak-Nya skripsi

dengan judul PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR

PEMBANGUNAN DESA Penelitian deskriptif kualitatif mengenai peranan

Kepala Desa Ngancar sebagai motivator dalam menggerakkan swadaya

masyarakat dalam rangka pembangunan fisik di Desa Ngancar Kecamatan

Giriwoyo Kabupaten Wonogiri dapat selesai dengan baik dan lancar.

Penelitian untuk skripsi ini bermula dari ketertarikan penulis terhadap

tingginya tingkat swadaya masyarakat di Desa Ngancar Kecamatan Giriwoyo

Kabupaten Wonogiri. Padahal, masyarakat desa tersebut rata-rata masih belum

berpendidikan tinggi dan berpendapatan minim sehingga penulis tertarik untuk

melakukan penelitian mengenai bagaimana sebenarnya kegiatan komunikasi

kepala desa setempat dalam melakukan peranannya sebagai motivator swadaya

masyarakat dalam rangka pembangunan fisik di wilayah tersebut. Selama

melakukan penelitian di lokasi, peneliti mendapat pengalaman dan pengetahuan

baru yang sangat bermanfaat, diantaranya tentang bentuk-bentuk komunikasi dan

tahapan-tahapan strategi yang dilakukan Kepala Desa Ngancar dalam

menyampaikan motivasi swadaya kepada warganya.

Penyelesaian skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak

dan pada kesempatan kali ini penulis hendak mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Dra. Prahastiwi Utari, M.Si., Ph.D. selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi

yang telah mendukung dan membimbing sejak awal masa perkuliahan.

2. Tanti Hermawati, S.Sos., M.Si. selaku Sekretaris I Jurusan Ilmu

Komunikasi dan selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikan

banyak dukungan dan bimbingan mengenai kegiatan akademik di kampus.

3. DR. H. Widodo Muktiyo, S.E., M.Comm. selaku pembimbing skripsi yang

berkenan memberikan dukungan, kemudahan, dan saran demi perbaikan

skripsi.

Page 5: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

4. Ibu, Ayah, dan Kakak tercinta yang tak henti-hentinya memberikan

semangat, dukungan, dan doa di setiap waktu demi kelancaran dan

kemudahan proses penyusunan skripsi.

5. H. Sariman, S.Sos., M.M. selaku Camat Giriwoyo atas ijin dan

kesempatan untuk melakukan penelitian di Desa Ngancar Kecamatan

Giriwoyo.

6. Kepala Desa Ngancar, Mulyatmo, dan segenap jajaran Perangkat Desa

Ngancar atas ijin untuk melakukan penelitian dan informasi-informasi

yang telah diberikan sangat mendukung kelancaran penyusunan skripsi.

7. Seluruh warga masyarakat Desa Ngancar, Kecamatan Giriwoyo,

Kabupaten Wonogiri yang bersedia menjadi teman mengobrol dan

memberi informasi yang bermanfaat.

8. Mas Budi selaku TU Jurusan Komunikasi yang dengan sabar memberi

pengarahan mengenai administrasi akademik sejak awal perkuliahan.

9. Rekan-rekan dan sahabat-sahabat penulis, seperti Bapak Ahmad Adib,

Ucup, Angga, Mas Rahmat, Kalkun, Rani, Nia, dan teman-teman rental

Victor.com, seperti Mas Bobit, Mas Jo, Mas Jack, dan Oriza atas

dukungan doa dan semangat agar penulis cepat menyelesaikan skripsi.

10. Teman-teman Jurusan Ilmu Komunikasi angkatan 2007 yang telah

berjuang bersama selama empat setengah tahun dan segenap kakak dan

adik-adik tingkat yang tak henti pula memberi semangat dan doa, serta

teman-teman HIMAKOM dan teman-teman Beswan Djarum angkatan

2009/2010 atas sharing dan diskusinya selama ini.

Penulis menyadari akan kurang sempurnanya skripsi ini. Oleh karena

itulah, penulis senantiasa mengharap saran dan kritik yang membangun demi

perbaikan. Namun, penulis berharap bahwa skripsi ini dapat berguna dan

bermanfaat bagi berbagai pihak.

Surakarta, 12 Oktober 2011

Septiana Nur Utami

Page 6: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRAK Septiana Nur Utami, D0207094, PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR PEMBANGUNAN DESA (Penelitian Deskriptif Kualitatif Mengenai Peranan Kepala Desa Ngancar sebagai Motivator dalam Menggerakkan Swadaya Masyarakat dalam rangka Pembangunan Fisik di Desa Ngancar Kecamatan Giriwoyo Kabupaten Wonogiri), Skripsi, Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret, 2011.

Penelitian ini berdasarkan pada kenyataan bahwa keberhasilan

pembangunan sebuah desa akan sangat ditentukan oleh sosok kepala desa sebagai figur pemimpin pemerintahan desa. Seorang kepala desa harus dapat menggerakkan sumber daya manusia untuk dapat mencapai keberhasilan proses pembangunan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pemeliharaan hasil-hasil pembangunan. Oleh karena itu, paradigma pembangunan baru bukan lagi menjadikan masyarakat sebagai obyek pembangunan melainkan menjadi pelaku pembangunan dengan peran kepala desa sebagai motivator dalam menggerakkan partisipasi masyarakat yang diwujudkan dalam bentuk swadaya. Kegiatan komunikasi yang dilakukan kepala desa dalam menjalankan peranannya sebagai motivator pembangunan serta peran aktif masyarakat sangat menentukan keberhasilan pembangunan fisik di desa.

Tujuan penelitan ini adalah mendeskripsikan peranan kepala desa sebagai motivator dalam menggerakkan swadaya masyarakat dalam rangka pembangunan fisik di Desa Ngancar, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri melalui pendekatan kualitatif. Penulis menggunakan metode penarikan sampel purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Proses analisis data meliputi reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan serta verifikasinya.

Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan yang dapat diambil adalah: (1) peranan Kepala Desa Ngancar sebagai motivator dalam menggerakkan swadaya masyarakat dalam rangka pembangunan fisik di Desa Ngancar sudah terlaksana cukup baik terlihat dari berbagai kegiatan komunikasi yang dilakukan dan hasil-hasil pembangunan fisik yang terpelihara dengan baik dan bermanfaat bagi masyarakat; (2) proses dan strategi komunikasi yang dijalankan Kepala Desa Ngancar berhasil menggerakkan partisipasi masyarakat; dan (3) partisipasi masyarakat Desa Ngancar diwujudkan dalam berbagai bentuk swadaya, yaitu swadaya ide, dana, tenaga, dan material pembangunan.

Saran yang diberikan kepada Kepala Desa Ngancar adalah: (1) Kepala Desa Ngancar harus meningkatkan komitmennya dalam memimpin Desa Ngancar sehingga motivasi-motivasi yang diberikan dapat lebih mudah diterima oleh masyarakat, (2) Kepala Desa Ngancar sebaiknya meningkatkan pengetahuannya mengenai teknologi yang ada saat ini demi kelancaran kegiatan pemerintahan Desa Ngancar, dan (3) Kepala Desa Ngancar hendaknya lebih kreatif dalam menumbuhkembangkan swadaya masyarakat.

Page 7: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

ABSTRACT Septiana Nur Utami, D0207094, THE ROLE OF THE HEADMAN AS RURAL DEVELOPMENT MOTIVATOR (A Descriptive Qualitative Research About The Role of Ngancar’s Headman as Motivator in Mobilizing Community Self-Supporting Effort in Physical Development at Ngancar, Giriwoyo, Wonogiri), Thesis, Communication Science, Faculty of Social and Political Science, Sebelas Maret University, 2011.

This research is based on the reality that a rural development’s success will be very determinated by figure of headman as the leader of rural government. A headman must be able to mobilize the human resources to attain rural development’s success, by planning, actuating, and maintaining its results. Thus, a new development paradigm no longer making the community as the development object, but as the development agent with the headman’s role as motivator in mobilizing community participation which manifested as self-supporting effort. The communication activity done by the headman in performing his role as development motivator and community active roles are highly determine the success of physical development in the village.

This research aims to describe the role of the headman as motivator in mobilizing community self-supporting effort in physical development at Ngancar, Giriwoyo, Wonogiri, through the qualitative approach. This research uses purposive sampling as the sampling technique. The data was obtained from interview, observation, and documentation. The data analysis process include data reduction, data presentation, and conclution drawing with the verification.

Based on the result, it can be concluded that: (1) the role of Ngancar’s headman as motivator in mobilizing the community self-supporting effort in physical development at Ngancar are fairly well-done, seen from various communication activities which done and results of the physical development which well-maintained and benefit for the community; (2) the communication process and strategy which held by the Ngancar’s headman are successfully mobilize community participation; and (3) participation of the Ngancar’s villagers were formed in various self-supporting effort, i.e in ideas, fund, power, and building materials.

The suggestions for the headman of Ngancar are: (1) the headman must improve his commitment in leading his village, so that the community can accept the motivations easily, (2) it is better to improve his knowledge about nowadays technology for the fluency of governmental activity, and (3) the headman should be more creative in developing the community self-supporting effort.

Page 8: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI

Halaman

Judul .......................................................................................................................... i Lembar Persetujuan................................................................................................. ii Lembar Pengesahan ............................................................................................... iii Lembar Pernyataan ................................................................................................. iv Motto ........................................................................................................................ v Kata Pengantar ........................................................................................................ vi Abstrak ................................................................................................................. viii Abstract ................................................................................................................... ix Daftar Isi .................................................................................................................. x Daftar Tabel .......................................................................................................... xii Daftar Bagan ........................................................................................................ xiii BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH .............................................. 1 I.2 PERUMUSAN MASALAH .......................................................... 7 I.3 TUJUAN PENELITIAN ............................................................... 7 I.4 TEKNIK PENGUMPULAN DATA ............................................. 7 I.5 METODE PENELITIAN ............................................................ 10 I.6 LANDASAN TEORI ................................................................... 14 1. Peranan Kepala Desa ............................................................... 15 2. Komunikasi .............................................................................. 21 3. Komunikasi Kepala Desa ......................................................... 47 4. Motivator .................................................................................. 54 5. Partisipasi Masyarakat Desa: Swadaya .................................... 59 6. Pembangunan Fisik Desa ......................................................... 64 I.7 PENELITIAN TERDAHULU..................................................... 68

BAB II DESKRIPSI LOKASI II.1 GAMBARAN UMUM DESA NGANCAR.........................71 1. Letak dan Batas Wilayah.....................................................71 2. Keadaan Geografis..............................................................71 3. Keadaan Demografis...........................................................73 4. Keadaan Sosial, Budaya, dan Ekonomi...............................77 II.2 GAMBARAN UMUM PEMERINTAHAN DESA NGANCAR.............................................................................80 II.3 GAMBARAN UMUM KEBERHASILAN SWADAYA

Page 9: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

MASYARAKAT DI DESA NGANCAR...............................85

BAB III PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA III.1 PENYAJIAN DATA...........................................................88 1. Deskripsi Objek Penelitian.................................................88 2. Pembangunan Fisik di Desa Ngancar.................................93 3. Kegiatan Komunikasi Kepala Desa Ngancar sebagai Motivator dalam Menggerakkan Swadaya Masyarakat dalam rangka Pembangunan Fisik di Desa Ngancar..........97 III.2 ANALISIS DATA.............................................................101 1. Komunikasi Kepala Desa Ngancar sebagai Motivator dalam Menggerakkan Swadaya Masyarakat dalam rangka Pembangunan Musholla...................................................101 2. Komunikasi Kepala Desa Ngancar sebagai Motivator dalam Menggerakkan Swadaya Masyarakat dalam rangka Pembangunan Gedung TPQ Nurul Huda.........................105 3. Komunikasi Kepala Desa Ngancar sebagai Motivator dalam Menggerakkan Swadaya Masyarakat dalam rangka Renovasi Masjid...............................................................107 4. Komunikasi Kepala Desa Ngancar sebagai Motivator dalam Menggerakkan Swadaya Masyarakat dalam rangka Pembangunan Pos Kamling Dusun..................................110 5. Komunikasi Kepala Desa Ngancar sebagai Motivator dalam Menggerakkan Swadaya Masyarakat dalam rangka Pembangunan Penampungan Air......................................112 6. Proses Komunikasi Kepala Desa Ngancar sebagai Motivator dalam Menggerakkan Swadaya Masyarakat dalam rangka Pembangunan Fisik di Desa Ngancar........115 7. Strategi Komunikasi Kepala Desa Ngancar sebagai Motivator dalam Menggerakkan Swadaya Masyarakat dalam rangka Pembangunan Fisik di Desa Ngancar........121 BAB IV PENUTUP IV.1 KESIMPULAN...............................................................127 IV.2 SARAN...........................................................................136 Daftar Pustaka...................................................................................................139 Lampiran...........................................................................................................143

Page 10: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR TABEL Tabel 1 Pembangunan Fisik Desa Ngancar Tahun Anggaran 2009.........................5

Tabel 2 Pembangunan Fisik Desa Ngancar Tahun Anggaran 2010.........................5

Tabel 3 Keadaan Penduduk Menurut Golongan Usia dan Jenis Kelamin Di Desa

Ngancar.....................................................................................................74

Tabel 4 Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian Di Desa Ngancar...........75

Tabel 5 Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Di Desa Ngancar........76

Tabel 6 Susunan Organisasi Pemerintahan Desa Ngancar.....................................80

Page 11: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR BAGAN Bagan 1 Proses Analisis Data.................................................................................14

Bagan 2 Alur Proses Komunikasi..........................................................................31

Bagan 3 Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Ngancar....................................81

Bagan 4 Alur bentuk komunikasi Kepala Desa Ngancar dalam memberikan

motivasi swadaya kepada masyarakat pada pembangunan Musholla

di Dusun Jetis........................................................................................104

Bagan 5 Alur bentuk komunikasi Kepala Desa Ngancar dalam memberikan

motivasi swadaya kepada masyarakat pada pembangunan Gedung

TPQ Nurul Huda....................................................................................107

Bagan 6 Alur bentuk komunikasi Kepala Desa Ngancar dalam memberikan

motivasi swadaya kepada masyarakat pada pembangunan renovasi

masjid di Dusun Ngancar......................................................................110

Bagan 7 Alur bentuk komunikasi Kepala Desa Ngancar dalam memberikan

motivasi swadaya kepada masyarakat pada pembangunan pos

kamling dusun........................................................................................112

Bagan 8 Alur bentuk komunikasi Kepala Desa Ngancar dalam memberikan

motivasi swadaya kepada masyarakat pada pembangunan

penampungan air....................................................................................115

Page 12: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Tujuan nasional sebagaimana ditegaskan dalam pembukaan Undang-

Undang Dasar 1945 diwujudkan melalui pelaksanaan penyelenggaraan negara

yang berkedaulatan rakyat dan demokratis dengan mengutamakan persatuan dan

kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Penyelenggaraan negara dilaksanakan melalui pembangunan nasional dalam

segala aspek kehidupan bangsa bersama-sama segenap rakyat Indonesia diseluruh

wilayah Negara Republik Indonesia.

Pembangunan Nasional Indonesia pada hakikatnya adalah pembangunan

manusia seutuhnya diseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

melalui serangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan, meliputi

semua aspek kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang bertujuan mencapai

kemakmuran, kesejahteraan dan keadilan.

Berdasarkan uraian di atas, pembangunan di Indonesia sejatinya

mempunyai sasaran terwujudnya masyarakat Indonesia yang demokratis karena

Bangsa Indonesia menyadari dengan keadaan yang lebih demokratis

memungkinkan masyarakat lebih terbuka untuk berpartisipasi dalam

pembangunan di segala bidang.

Dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan nasional, pemerintah

memberikan perhatian yang sebesar-besarnya pada pembangunan di pedesaan.

Page 13: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Perhatian yang besar terhadap pedesaan itu didasarkan pada kenyataan bahwa

desa merupakan tempat berdiamnya sebagian besar rakyat Indonesia, yaitu lebih

dari 60% penduduk Indonesia bermukim di pedesaan (Listiani, 2007: iii).

Kedudukan desa dan masyarakat desa merupakan dasar landasan kehidupan

bangsa dan negara Indonesia. Pembangunan pedesaan merupakan bagian integral

dari pembangunan nasional yang bersifat menyeluruh yang keberhasilannya

mutlak harus didukung oleh semua stakeholder masyarakat untuk meningkatkan

pembangunan desa dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat dalam

pembangunan.

Pembangunan desa sebagai bagian dari pembangunan nasional pada

dasarnya merupakan keseluruhan upaya dalam rangkaian kegiatan yang

dilaksanakan secara berencana oleh pemerintah dan masyarakat untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari berbagai segala aspek kehidupan

baik ekonomi, politik, sosial dan kebudayaan.

Di dalam prosesnya, pembangunan desa terdiri dari dua unsur utama yaitu

partisipasi atau swadaya masyarakat dan pembinaan pemerintah, atau dengan kata

lain ada dua pihak yang terlibat dalam proses pembangunan desa yaitu masyarakat

dan pemerintah. Optimalisasi pembangunan sangat dipengaruhi oleh bagaimana

fungsi yang dijalankan oleh pihak pemerintah sebagai koordinator pelaksanaan

pembangunan. Dalam hal ini pemerintah harus mampu mengkoordinasikan

berbagai unit dalam pemerintahan agar dapat mendayagunakan fungsi mereka

dengan baik dan memberikan kontribusi yang nyata bagi proses pembangunan.

Page 14: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 mengenai

Pemerintahan Daerah merupakan konsistensi pemerintah dalam upaya terciptanya

penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik, efektif, responsif dan

bertanggungjawab. Pemerintahan desa merupakan tumpuan segenap pelaksanaan

urusan pemerintahan serta memiliki kewenangan mengatur dan mengurus

kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat

yang diakui dalam sistem pemerintahan nasional. Oleh karena itu, pemerintah

menganggap perlu untuk memperkuat kehidupan pemerintahan desa agar mampu

menggerakkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan.

Berdasarkan Permendagri No. 66 tahun 2007 tentang Perencanaan

Pembangunan Desa, pembangunan di desa merupakan model pembangunan

partisipatif yaitu suatu sistem pengelolaan pembangunan di desa bersama-sama

secara musyawarah, mufakat, dan gotong royong yang merupakan cara hidup

masyarakat yang telah lama berakar budaya di Indonesia.

Sebagaimana disebutkan dalam pasal 5 Permendagri No. 66 tahun 2007,

karakteristik pembangunan partisipatif diantaranya direncanakan dengan

pemberdayaan dan partisipatif. Pemberdayaan yaitu upaya untuk mewujudkan

kemampuan dan kemandirian masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara. Partisipatif yaitu keikutsertaan dan keterlibatan

masyarakat secara aktif dalam proses pembangunan.

Pembangunan di desa menjadi tanggung jawab kepala desa. Sebagaimana

diatur dalam Pasal 14 ayat (1) PP No. 72 tahun 2005 ditegaskan bahwa kepala

desa mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan,

Page 15: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

dan kemasyarakatan. Lebih lanjut, dijelaskan kewenangan kepala desa dalam

pasal 14 ayat (2) PP No. 72 tahun 2005 bagian g, disebutkan salah satu wewenang

kepala desa adalah mengkoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif.

Dapat dikatakan bahwa keberhasilan pembangunan desa akan sangat

ditentukan oleh sosok kepala desa. Selain mengkoordinasikan pembangunan desa,

kepala desa juga harus mampu menggerakkan sumber daya manusia dengan cara

memberikan dorongan kepada masyarakat untuk ikut serta berpartisipasi dalam

pembangunan berhasil mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, hingga

tindak lanjut. Dengan demikian, masyarakat bukan lagi menjadi obyek

pembangunan tetapi menjadi pelaku pembangunan dengan peran kepala desa

sebagai motivator pembangunan. Keikutsertaan masyarakat secara terpadu akan

mendorong masyarakat untuk lebih aktif karena masyarakat merasa ikut memiliki

hasil-hasil pembangunan. Hal ini akan sangat menentukan keberhasilan

pelaksanaan pembangunan fisik di desa.

Desa Ngancar yang terletak di Kecamatan Giriwoyo Kabupaten Wonogiri

merupakan salah satu dari sekian banyak desa yang juga menjadi ujung tombak

pemerintahan Indonesia. Lebih lanjut, pembangunan Desa Ngancar merupakan

bagian integral dari pembangunan nasional yang keberhasilannya juga harus

didukung oleh seluruh stakeholder masyarakat dalam rangka meningkatkan

partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Partisipasi masyarakat di Desa

Ngancar diwujudkan dengan pengembangan swadaya yang mencerminkan

kemandirian masyarakatnya.

Page 16: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

TABEL 1

PEMBANGUNAN FISIK DESA NGANCAR TAHUN ANGGARAN 2009

No. Jenis pembangunan

Manfaat pembangunan

Volume Jumlah dana

Ket. lokasi Bantuan pemerintah

Swadaya masyarakat

1. Pembuatan local/DAK

Sarana pendidikan

3 lokal 250.000.000 - SDN Ngancar 1

2. Rabat beton Peningkatan jalur transportasi

260 m2 43.000.000 11.000.000 Dungringin

3. Jembatan Peningkatan jalur transportasi

1 unit 75.000.000 - Jetis

4. Pembuatan musholla

Peningkatan sarana ibadah

8x10 m - 85.000.000 Jetis

5. Makadam Pengerasan jalan

- 25.000.000 6.000.000 Karangasem

6. Pembuatan gedung TPQ

Peningkatan sarana pendidikan

8x12 m - 65.000.000 Karangasem

7. Pemugaran rumah I

Penataan lingkungan (lantainisasi)

18 unit 27.000.000 6.500.000 Ngancar, Petir, Jetis

8. Pemugaran rumah II

Penataan lingkungan (dinding)

18 unit 36.000.000 9.000.000 Ngancar, Petir, Jetis

TABEL 2

PEMBANGUNAN FISIK DESA NGANCAR TAHUN ANGGARAN 2010

No. Jenis

pembangunan Manfaat

pembangunan Volume Jumlah dana (rupiah)

Ket. lokasi Bantuan

pemerintah Swadaya masyarakat

1. PPIP/Rabat beton

Peningkatan jalan transportasi

1.800 m2 250.000.000 27.000.000 Masing-masing dusun

2. Pembuatan gedung perpustakaan

Peningkatan saranan pendidikan dan minat baca para siswa

1 unit 100.000.000 - SDN Ngancar 1

3. Tambahan Peningkatan 1 unit 92.000.000 - Glonggong

Page 17: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

lokal MIM sarana pendidikan berupa ruang kelas

4. Pos jaga/pos kamling

Peningkatan sarana penjagaan keamanan lingkungan

8 unit - 24.000.000 Masing-masing dusun

5. Renovasi masjid

Peningkatan sarana ibadah

1 unit - 45.000.000 Ngancar

6. Makadam Pengerasan jalan

150 m2 24.000.000 6.000.000

7. Kamar mandi umum

Peningkatan sarana umum

2 unit 25.000.000 10.000.000 Glonggong

8. Penampungan air

Kebutuhan air bersih

1 unit - 18.000.000 Glonggong

Kedua tabel di atas berisi tentang jenis-jenis pembangunan fisik yang

dilakukan di Desa Ngancar dalam dua tahun terakhir. Dari kedua tabel tersebut

dapat kita cermati bahwa tidak sedikit pembangunan yang telah dilaksanakan di

Desa Ngancar dan swadaya masyarakat terlihat di hampir setiap pembangunan.

Bahkan, beberapa pembangunan berasal dari swadaya masyarakat murni dengan

dana yang tidak sedikit seperti pembuatan musholla, pembuatan gedung TPQ,

pembuatan pos kamling, renovasi masjid, dan pembuatan penampungan air. Jika

swadaya masyarakat lebih besar daripada bantuan, maka hal itu dianggap sebagai

bentuk keberhasilan pemerintah menggalang partisipasi masyarakat (Direktorat

Pemerintahan Desa dan Kelurahan, 2007:68)

Hal ini tentu saja tidak bisa lepas dari upaya-upaya yang senantiasa

dilakukan Kepala Desa Ngancar dalam memberikan motivasi atau dorongan

positif melalui kegiatan-kegiatan komunikasi yang dilakukannya yang ditujukan

Page 18: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

kepada masyarakat agar terus berpartisipasi aktif dalam pembangunan. Hasilnya,

swadaya masyarakat tinggi dan pembangunan pun dapat berjalan dengan baik.

I.2 Perumusan masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan

permasalahan penelitian yaitu:

1. Bagaimana peranan Kepala Desa Ngancar sebagai motivator dalam

menggerakkan swadaya masyarakat dalam rangka pembangunan fisik di Desa

Ngancar Kecamatan Giriwoyo?

2. Apa saja bentuk-bentuk komunikasi Kepala Desa Ngancar dalam melakukan

peranannya sebagai motivator dalam menggerakkan swadaya masyarakat dalam

rangka pembangunan fisik di Desa Ngancar Kecamatan Giriwoyo?

I.3 Tujuan penelitian

Tujuan yang ingin dicapai sehubungan dengan masalah yang akan diteliti adalah

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui peranan Kepala Desa Ngancar sebagai motivator dalam

menggerakkan swadaya masyarakat dalam rangka pembangunan fisik di Desa

Ngancar Kecamatan Giriwoyo.

2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk komunikasi Kepala Desa Ngancar dalam

melakukan peranannya sebagai motivator dalam menggerakkan swadaya

masyarakat dalam rangka pembangunan fisik di Desa Ngancar Kecamatan

Giriwoyo

Page 19: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

I.4 Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

I.4.1 Wawancara (interview)

Wawancara adalah proses percakapan dengan maksud untuk

mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, dan

sebagainya, yang dilakukan dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

dan yang diwawancarai (interviewee) (Bungin, 2001:108). Selanjutnya,

Koentjaraningrat (dalam Bungin 2001:62) membagi wawancara ke dalam

dua golongan besar, yaitu wawancara berencana (baku) dan wawancara

tak berencana (tidak baku). Dalam wawancara baku, pewawancara

memegang teguh interview guide dan tidak boleh menyimpang dari

pertanyaan-pertanyaan ini. Sedangkan, wawancara tidak baku

memungkinkan pewawancara dan informan memperoleh keleluasaan

dalam proses wawancara (Mulyana, 1996:42). Dengan demikian, terlihat

perbedaan kedua golongan wawancara ini yaitu pada keteguhan

memegang daftar pertanyaan yang telah disusun sebagai pedoman untuk

mewawancarai informan (interview guide).

Dalam penelitian kualitatif, wawancara biasanya dilakukan secara

mendalam (indepth interview). Wawancara mendalam menjadi alat utama

yang dikombinasikan dengan observasi partisipasi di lapangan (Bungin,

2001:108). Sesuai dengan pengertiannya, wawancara mendalam bersifat

terbuka (Bungin, 2001:62). Dalam penelitian ini peneliti melakukan

wawancara mendalam terhadap pemerintah desa dan masyarakat Desa

Page 20: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Ngancar yang berhubungan dengan peranan Kepala Desa Ngancar dalam

menggerakkan swadaya masyarakat di lokasi penelitian.

I.4.2 Pengamatan (observasi)

Lincoln dan Guba dalam Ruslan (2004:33-34) mengklasfikasikan

observasi dengan tiga cara. Pertama, pengamat bertindak sebagai

partisipan atau nonpartisipan (participant observation). Kedua, observasi

dapat dilakukan secara terang-terangan (overt observation) di hadapan

responden atau dengan melakukan penyamaran (covert observation)

mengenai kehadirannya di hadapan responden.

Secara etis sebaiknya pengamat harus tampil terus terang, kecuali

untuk keadaan kasus tertentu peneliti melakukan penyamaran. Ketiga,

berkaitan dengan latar belakang penelitian, observasi dilakukan secara

alami atau dirancang melalui analog dengan wawancara terstruktur (baku)

atau tidak terstruktur (tidak baku). Kelebihan metode observasi adalah data

yang dikumpulkan pada umumnya tidak terdistorsi, lebih akurat dan rinci,

serta bebas dari respon bias.

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi partisipasi dan

menggunakan wawancara model baku terbuka terhadap pemerintah desa

dan masyarakat Desa Ngancar yang berhubungan dengan peranan Kepala

Desa Ngancar dalam menggerakkan swadaya masyarakat di lokasi

penelitian.

Page 21: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

I.4.3 Dokumentasi

Dokumentasi merupakan kegiatan menghimpun, mengolah,

menyeleksi dan menganalisis kemudian mengevaluasi seluruh data,

informasi dan dokumen tentang suatu kegiatan, peristiwa atau pekerjaan

tertentu yang kemudian disimpan secara teratur dan sistematis. Adapula

yang mengartikan dokumentasi sebagai bagian dari kegiatan dan hasil

potret (foto), serta kegiatan merekam melalui casset recorder dan video

recorder mengenai suatu peristiwa yang dianggap penting untuk

diabadikan (Ruslan, 2005:221-222). Dalam penelitian ini, peneliti

mengumpulkan data berupa arsip dan dokumen yang berkaitan dengan

permasalahan yang diteliti di lokasi penelitian.

I.5 Metode penelitian

I.5. 1 Jenis penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan wawancara

mendalam (indepth interview). Penelitian ini menggunakan metode

deskriptif.

Menurut Suripan Sadi Hutomo dalam Bungin (2001:56), penelitian

kualitatif deskriptif artinya peneliti harus mencatat secara teliti segala

gejala (fenomena) yang dilihat, didengar dan dibacanya dan setelah itu

peneliti harus mengkombinasikan, mengabstraksikan dan menarik

kesimpulan. Pokok permasalahan penelitian ini adalah ingin melihat

bagaimana peranan Kepala Desa Ngancar dalam menggerakkan swadaya

Page 22: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

masyarakat sehingga peneliti harus menggali, menemukan fakta-fakta, dan

masalah atau kendala yang mungkin dihadapi sekaligus memberikan

penjelasan tentang peranan Kepala Desa Ngancar.

I.5.2 Lokasi penelitian

Penelitian berlokasi di Desa Ngancar Kecamatan Giriwoyo

Kabupaten Wonogiri. Lokasi penelitian ini dipilih karena beberapa

pertimbangan berikut:

a. Pembangunan fisik yang ada di Desa Ngancar dapat terpelihara dengan

baik dan memberikan manfaat bagi warga.

b. Peneliti menemukan masalah yang menarik untuk diteliti yaitu

tingginya tingkat partisipasi dalam bentuk swadaya masyarakat desa

Ngancar yang mendukung pembangunan desa. Padahal, desa Ngancar

adalah salah satu desa di Kecamatan Giriwoyo Kabupaten Wonogiri

yang jauh dari kota dan mayoritas penduduknya bermatapencaharian

sebagai petani, pedagang, dan industri kecil dengan pendapatan yang

minim.

c. Tersedianya data untuk penelitian ini dan diijinkan oleh instansi yang

berwenang.

I.5.3 Sumber Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis data, yaitu:

1. Data primer

Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan

data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2009:225). Jadi, data primer

Page 23: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

merupakan data yang diperoleh langsung dari khalayak yang

ditetapkan sebagai informan. Dalam penelitian ini data primer

diperoleh dari pemerintah desa dan masyarakat di lokasi penelitian.

2. Data sekunder

Data sekunder merupakan data penunjang yang diperoleh dari

literatur, artikel, dan catatan-catatan. Sugiyono mengungkapkan bahwa

data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data

kepada pengumpul data misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen

(Sugiyono, 2009:225). Dalam penelitian ini data sekunder di dapatkan

dari tabel statistik, buku peraturan desa, dokumen-dokumen, dan

sebagainya yang ada kaitannya dengan permasalahan yang diteliti di

lokasi penelitian.

I.5.4 Teknik sampling

Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel (Sugiyono,

2009:81). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik purposive

sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu

atau sampel bertujuan. Sampel ini tepat digunakan untuk penelitian

kualitatif atau penelitian yang tidak melakukan generalisasi (Sugiyono,

2009:85). Hal yang sama juga dikatakan oleh Pawito bahwa sifat metode

sampling dari penelitian kualitatif adalah puposive sampling (Pawito,

2007:88). Dalam penelitian ini, sampel bertujuan untuk mewakili

informasi yaitu diambil dari kepala desa, beberapa perangkat dan

Page 24: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

masyarakat mengenai kegiatan komunikasi Kepala Desa Ngancar dalam

memberikan motivasi swadaya pembangunan fisik di Desa Ngancar.

I.5.5 Validitas data

Validitas menunjukkan sampai sejauh mana data yang diperoleh

telah secara akurat mewakili realitas atau gejala yang diteliti (Pawito,

2007:97).

Validitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

teknik triangulasi data. Bungin mengatakan bahwa triangulasi dalam

pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai

sumber dan dari berbagai teknik pengumpulan data (Bungin, 2001:96).

Pawito (2007:99-100) mengemukakan beberapa macam teknik

triangulasi yaitu (a) triangulasi data, (b) triangulasi metode, (c) triangulasi

teori, dan (d) triangulasi peneliti. Dari keempat macam triangulasi di atas

yang dikemukakan Pawito, hanya triangulasi data yang digunakan dalam

penelitian ini. Triangulasi data digunakan untuk mengetahui validitas data

yang diperoleh.

I.5.6 Teknik analisis data

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

mengumpulkan, menyusun, menganalisis, dan menginterpretasikan suatu

data. Setelah itu, data yang telah diperleh dikumpulkan lalu diolah secara

kualitatif.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik analisis Miles dan Huberman. Miles dan huberman dalam Bungin

Page 25: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

(2001:99) menguraikan tahapan teknik analisis data yang disebut

interactive model yaitu tahap reduksi data, penyajian data, dan verifikasi

(penarikan dan pengujian simpulan).

Reduksi data merupakan upaya-upaya yang dilakukan peneliti selama proses analisis data dan tidak terpisahkan dari analisis data. Langkah-langkah dalam reduksi data adalah sebagai berikut: (a) editing, pengelompokkan dan meringkas data, (b) peneliti menyusun kode dan catatan mengenai berbagai hal termasuk yang berkaitan dengan aktivitas serta proses sehingga peneliti dapat menemukan tema, kelompok dan pola data (Pawito, 2007:104).

Penyajian data meliputi langkah-langkah mengorganisasi data atau

mengelompokkan data. Sementara pada tahap verifkasi, peneliti

mempertimbangkan pola data yang ada dan atau kecenderungan dari data

yang telah dibuat.

Uraian teknik analisis di atas dapat digambarkan sebagai berikut:

Bagan 1

Proses Analisis Data

I.6 Landasan teori

Landasan teori perlu ditegakkan agar penelitian mempunyai dasar yang

kokoh dan bukan sekedar perbuatan yang sifatnya hanya coba-coba (trial and

error). Adanya landasan teoritis merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data

Pengumpulan data Penyajian data

Verifikasi: simpulan

Reduksi data

Page 26: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

(Sugiyono, 2003:55). Menurut Hoy dan Miskel dalam Sugiyono (2003:55), teori

adalah seperangkat konsep, asumsi, dan generalisasi yang dapat digunakan untuk

mengungkapkan dan menjelaskan perilaku dalam berbagai organisasi.

Berdasarkan rumusan diatas, maka dalam bagian ini penulis akan

mengemukakan teori, pendapat, serta gagasan yang akan menjadi titik tolak

landasan berfikir dalam penelitian ini, yaitu:

I.6.1 Peranan kepala desa

Peranan berasal dari kata peran. Peran memiliki makna yaitu

seperangkat tingkat diharapkan yang dimiliki oleh yang berkedudukan di

masyarakat. Sedangkan, peranan adalah bagian dari tugas utama yang

harus dilaksanakan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989).

Adapun peranan seseorang seperti yang dikatakan oleh Levinson (1996:204) meliputi: (1) Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan disini di artikan sebagai rangkaian peraturan yang memimbing seseorang dalam kehidupan bermasyarakat; (2) Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi; dan (3) Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting sebagai struktur sosial masyarakat.

Sementara, Veithzal Rivai (2004:148) mengartikan peranan

sebagai perilaku yang diatur dan diharapkan dari seseorang dalam posisi

tertentu. Selanjutnya, Ali (2000:304) mengatakan bahwa peranan adalah

sesuatu yang menjadi bagian yang memegang pimpinan yang terutama

dalam terjadinya suatu peristiwa. Pendapat Ali tersebut mengandung

maksud yaitu dengan adanya posisi tertentu maka seseorang yang lebih

memiliki tanggung jawab dalam kehidupan sosial akan lebih besar peran

Page 27: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

dan tanggung jawabnya dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan

yang dihadapi oleh masyarakat yang dipimpinnya.

Menurut Covey dalam Kris Yuliani H (2002:6) ada tiga peranan pemimpin dalam kelompok/organisasi, antara lain: a) Pathfinding (pencarian alur), mengandung sistem nilai dan visi

dengan kebutuhan pelanggan melalui suatu perencanaan strategis yang disebut the strategic pathway (jalur strategi);

b) Aligning (penyelarasan), upaya memastikan bahwa struktur, sistem dan operasional organisasi memberi dukungan pada pencapaian visi dan misi dalam memenuhi kebutuhan-pelanggan dan pemegang saham lain yang terlibat; dan

c) Empowerment (pemberdayaan), suatu semangat yang digerakkan dalam diri orang-orang yang mengungkapkan bakat, kecerdikan dan kreativitas, untuk mampu mengerjakan apapun dan konsisten dengan prinsip-prinsip yang disepakati untuk mencapai nilai, visi dan misi bersama.

Berdasarkan pendapat tersebut di atas dijelaskan bahwa pemimpin

mempunyai peranan yang sangat penting dalam organisasi karena yang

menjadi fungsi utama kepemimpinan adalah sebagai penggerak dari semua

sumber daya manusia, sumber daya alam dan semua dana serta sarana

dalam mencapai tujuan tertentu. Seperti yang dikemukakan Kasali dalam

Muktiyo (2010:100) bahwa sumber kekuatan sebuah kelompok/organisasi

tidak hanya ditentukan oleh knowledge dan expertise setiap anggotanya,

tetapi keberhasilan atau kegagalan tersebut lebih ditentukan oleh

kemampuan pemimpin dalam kelompok tersebut.

Burgoon, Heston, dan McCroskey dalam Muktiyo (2011:366-368) mengemukakan delapan fungsi kepemimpinan, yaitu: a) Fungsi inisiasi, yaitu mengambil prakarsa untuk menciptakan

gagasan-gagasan baru dan memberi pengarahan atau menolak gagasan-gagasan yang tidak layak dari anggotanya;

b) Fungsi keanggotaan, yaitu pemimpin juga merupakan anggota kelompok sehingga ia harus meleburkan atau melibatkan diri dengan aktivitas-aktivitas kelompoknya dan lebih berinteraksi secara informal dengan anggota lain;

Page 28: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

c) Fungsi perwakilan, yaitu sebagai wakil kelompok untuk mempertahankan dan melindungi kelompoknya dari ancaman yang berasal dari luar;

d) Fungsi organisasi, yaitu bertanggung jawab terhadap persoalan organisasional, seperti kelancaran roda organisasi dan deskripsi kerja anggota;

e) Fungsi integrasi, yaitu mampu menciptakan suasana yang kondusif dan mampu memecahkan atau mengelola konflik yang ada di kelompoknya dengan baik;

f) Fungsi manajemen informasi internal, yaitu pemimpin harus memberi sarana agar pertukaran informasi diantara anggota-anggotanya berjalan baik sehingga dapat merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi program kerjanya;

g) Fungsi penyaringan informasi, yaitu pemimpin berfungsi sebagai penyaring informasi yang keluar dan masuk dalam kelompoknya sebagai usaha untuk mengurangi munculnya konflik internal dan eksternal; dan

h) Fungsi imbalan, yaitu pemimpin melakukan evaluasi dan menyatakan setuju atau tidak setuju terhadap program kerja yang telah dilakukan oleh anggotanya dengan memberi imbalan materi, seperti kenaikan gaji, kenaikan pangkat, dan lain-lain.

Kepala desa merupakan penyelenggara pemerintahan desa yang

dipilih langsung oleh penduduk desa dari calon yang memenuhi syarat dan

mendapat dukungan suara terbanyak sebagai pemimpin formal ditingkat

desa. Kepala desa harus memiliki kemampuan, bakat, kecakapan, dan sifat

kepemimpinan, disamping menjalankan kegiatan-kegiatan, fungsi dan

tanggung jawab.

Berdasarkan UU nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah, segala yang berhubungan dengan desa diatur dalam pasal 200

sampai 216. Kepala desa adalah pemimpin dari seluruh desa di Indonesia.

Kepala desa merupakan pimpinan dari pemerintah desa. Masa jabatan

kepala desa adalah 6 (enam) tahun dan dapat di perpanjang lagi untuk satu

kali masa jabatan. Kepala desa bertanggung jawab kepada bupati dan

Page 29: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

dikordinasikan oleh camat. Jabatan kepala desa dapat disebut dengan nama

lain, misalnya Wali Nagari (Sumatra Barat), Pembakal (Kalimantan

Selatan), dan Hukum Tua (Sulawesi Utara).

Berdasarkan pasal 14 PP no. 72 tahun 2005, tugas, wewenang, kewajiban dan hak kepala desa sebagai berikut: 1) Kepala desa mempunyai tugas menyelenggarakan urusan

pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan. 2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), kepala desa mempunyai wewenang: a) Memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa berdasarkan

kebijakan yang ditetapkan bersama BPD; b) Mengajukan rancangan peraturan desa; c) Menetapkan peraturan desa yang telah mendapat persetujuan

bersama BPD; d) Menyusun dan mengajukan rancangan peraturan desa

mengenai APB Desa untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD;

e) Membina kehidupan masyarakat desa; f) Membina perekonomian desa; g) Mengkoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif; h) Mewakili desanya di dalam dan di luar pengadilan dan dapat

menunjuk kuasa hokum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan; dan

i) Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Yang dimaksud dengan “urusan pemerintahan” antara lain

pengaturan kehidupan masyarakat sesuai dengan kewenangan desa seperti

pembuatan peraturan desa, pembentukan lembaga kemasyarakatan,

pembentukan Badan Usaha Milik Desa, dan kerjasama antar desa.

Yang dimaksud dengan “urusan pembangunan” antara lain

pemberdayaan masyarakat dalam penyediaan sarana prasarana fasilitas

umum desa seperti jalan desa, jembatan desa, irigasi desa, dan pasar desa.

Yang dimaksud dengan “urusan kemasyarakatan” antara lain

pemberdayaan masyarakat melalui pembinaan kehidupan sosial budaya

Page 30: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

masyarakat seperti bidang kesehatan, pendidikan, dan adat istiadat

(penjelasan pasal 14 ayat 1 PP 72/2005).

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang

Pemerintahan Desa bab IV paragraf 2 pasal 14 menyatakan bahwa kepala

desa mempunyai peranan sebagai penyelenggara dan penanggung jawab

utama di bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan dalam

rangka penyelenggaraan urusan pemerintah daerah, urusan pemerintahan

umum termasuk pembinaan ketentraman dan ketertiban. Untuk

menjalankan tugas tersebut, maka kepala desa mempunyai fungsi yaitu:

a) Menggerakkan potensi masyarakat;

b) Melaksanakan tugas dari pemerintah atasannya;

c) Melaksanakan koordinasi terhadap jalannya pemerintahan desa; dan

d) Melaksanakan tugas yang telah menjadi tanggung jawabnya baik di

bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.

Dalam melaksanakan fungsinya sebagai penggerak potensi

masyarakat, kepala desa harus mempunyai kemampuan untuk

menumbuhkan kegairahan masyarakat untuk berpatisipasi dalam

pembangunan. Kemampuan untuk mempengaruhi masyarakat merupakan

suatu faktor yang sangat menentukan pembangunan yang ada di daerah

kekuasaannya, demikian juga kedudukannya sebagai kepala pemerintahan

bertanggung jawab terhadap terselenggaranya pemerintahan dalam

pembangunan kemasyarakatan. Dalam hal ini melibatkan para pembantu-

pembantunya, yaitu perangkat desa, dengan aktif sesuai dengan tugas

Page 31: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

masing-masing serta bagaimana memotivasi masyarakat agar mereka mau

untuk berperan aktif secara terpadu untuk mencapai keberhasilan

pembangunan yang telah diprogramkan.

Agar pembangunan desa dapat berjalan dengan baik dituntut

adanya keterlibatan masyarakat desa yang bersangkutan sehingga akan

timbul partisipasi masyarakat terhadap pembangunan yang telah

direncanakan. Fungsi menggerakkan, memotivasi, dan mengarahkan

seluruh masyarakat desa untuk melibatkan diri secara aktif dalam proses

pembangunan datang dari seorang kepala desa. Fungsi tersebut harus

dibarengi dengan komunikasi yang baik sehingga dari komunikasi tersebut

muncul adanya suatu dorongan bagi si penerima pesan. Pesan yang

disampaikan tentunya adalah pesan-pesan pembangunan desa. Dengan

adanya pembangunan, diharapkan akan terjadi suatu perubahan ke arah

yang lebih baik dalam masyarakat.

Berdasarkan uraian di atas, jelas bahwa dalam melakukan

peranannya tersebut seorang kepala desa melakukan kegiatan komunikasi.

Di dalam kegiatan komunikasi terdapat proses dan strategi komunikasi.

Dalam hal ini, komunikasi yang digunakan adalah komunikasi dengan

teknik persuasif dalam bidang pembangunan.

Page 32: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

I.6.2 Komunikasi

a. Pengertian komunikasi

Komunikasi adalah salah satu syarat bagi berlangsungnya hubungan

antar manusia atau interaksi sosial diantara sesama manusia karena pada

dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang harus selalu berkomunikasi

dengan manusia lain. Seperti yang dikemukakan Peter Zhang dalam jurnal

internasionalnya bahwa komunikasi merupakan sebuah ide dalam hubungan

antar manusia untuk meraih hidup yang lebih baik sehingga tidak mungkin

kita tidak berkomunikasi dengan orang lain (Zhang, 2011:89).

Kata atau istilah komunikasi berasal dari bahasa Inggris yaitu

communication dan dalam bahasa Latin berasal dari kata communicatio yang

artinya sama makna. Dengan demikian, komunikasi yang menunjuk pada

suatu upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kesamaan makna.

Menurut Onong Uchjana Effendy, komunikasi adalah proses

pernyataan antar manusia. Yang dinyatakan adalah pikiran atau perasaan

seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat

penyalurnya (Effendy,1993:28).

Pada proses interaksi, komunikasi telah menjadi bagian yang tidak

dapat terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Komunikasi merupakan

suatu proses sosial yang sangat mendasar dan vital. Dikatakan mendasar

karena setiap manusia, baik yang primitif maupun yang modern,

berkeinginan mempertahankan suatu persetujuan mengenai berbagai

aturan sosial melalui komunikasi. Dikatakan vital karena setiap individu

memiliki kemampuan berkomunikasi dengan individu-individu lainnya

Page 33: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

untuk bertahan hidup (Rakhmat, 1986:11). Pernyataan Rakhmat tersebut

didukung pula oleh Soesanto (1977:2) yang mengatakan bahwa sembilan

puluh persen kehidupan manusia dilakukan dengan berkomunikasi.

Laswell memberikan definisi bahwa komunikasi pada dasarnya

merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa?, mengatakan apa?, kepada

siapa?, dan dengan akibat atau hasil apa atau dengan kata lain who, say what,

in which channel, to whom, and with what effect (Sendjaja, 2004:11).

Carl I. Hovland memberikan definisi bahwa komunikasi adalah upaya

yang sistematis untuk merumuskan secara tegas asas-asas penyampaian

informasi serta pembentukan pendapat dan sikap (Sendjaja, 2004: 11).

Edward Depari dalam Muktiyo (2011:340) mengemukakan

komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan, dan pesan yang

disampaikan melalui lambang tertentu, memiliki arti, dan dilakukan oleh

penyampai pesan ditujukan kepada penerima pesan.

Dari berbagai pendapat mengenai pengertian komunikasi di atas,

terdapat kesamaan inti dari komunikasi, yaitu suatu proses penyampaian

pesan baik verbal dan non verbal yang dapat dimengerti orang lain

sehingga akan tercapai kesamaan pengertian.

b. Unsur-unsur komunikasi

Menurut definisi komunikasi yang dikemukakan Laswell,

komunikasi mengandung lima unsur atau komponen, yaitu :

1) Pengirim, yaitu orang yang menciptakan tindakan komunikatif. Pengirim mengirimkan sebuah pesan dan dengan itu menimbulkan reaksi;

Page 34: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

2) Pesan, yaitu berita yang akan dikirimkan. Komponen pesan berada di antara pengirim dan penerima sebagai isi yang telah dirumuskan untuk ditransmisikan. Pesan terdiri dari isi (the content) dan lambang (symbol). Bahasa adalah lambang yang paling banyak digunakan orang untuk berkomunikasi;

3) Saluran, yaitu media yang dipakai untuk mengirimkan pesan. Menurut Josep A. Devito, jarang sekali komunikasi berlangsung melalui satu saluran. Kita mungkin menggunakan dua, tiga, atau lebih saluran untuk berkomunikasi (Devito, 1997:28). Sebagai contoh dalam interaksi tatap muka, selain kita berbicara dan mendengar (saluran bahasa), kita juga memberikan isyarat tubuh dan menerima isyarat secara visual (saluran visual). Bahkan, mungkin kita mencium dan memancarkan bau-bauan (saluran olfaktori);

4) Komunikan, yaitu orang yang dituju, pihak penjawab atau orang yang menerima pesan; dan

5) Efek, dalam bentuk jawaban atau reaksi. Reaksi ini menunjukkan kepada si pengirim bagaimana pesannya itu diterima oleh penerima. Reaksi bisa menguatkan atau membentuk komunikasi selanjutnya (Eilers, 2001:22-23). Josep A. Devito mengungkapkan bahwa komunikasi selalu mempunyai efek atau dampak bagi orang yang terlibat di dalamnya. Efek komunikasi yang pertama adalah efek kognitif (intelektual), yaitu berupa pengetahuan. Kedua, efek afektif, yaitu mengubah sikap, keyakinanm emosi, atau perasaan dan ketiga, adalah efek konatif (psikomotorik), yaitu berupa perubahan tindakan atau perilaku.

Kelima unsur komunikasi tersebut merupakan suatu kesatuan yang

utuh dan bulat, artinya apabila satu unsur tidak ada maka komunikasi tidak

akan terjadi. Masing-masing unsur saling berhubungan dan ada saling

ketergantungan. Dengan demikian, keberhasilan suatu komunikasi

ditentukan oleh semua unsur tersebut.

c. Tujuan komunikasi

Dalam melakukan komunikasi tentu mempunyai tujuan. Menurut

Effendy (2003: 55)., tujuan dari komunikasi adalah: (1) Perubahan sikap

Page 35: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

(to change the attitude); (2) Mengubah opini opini/pendapat/pandangan (to

change the opinion); (3) Mengubah perilaku (to change the behavior); dan

(4) Mengubah masyarakat (to change the society).

Untuk lebih memahami tujuan komunikasi, Ruslan menyatakan tujuan komunikasi sebagai berikut: (1) Menjelaskan sesuatu pada orang lain agar orang lain untuk mengerti dan memahami apa yang kita maksud; (2) Agar orang lain menerima dan mendukung gagasan kita. Dalam hal ini, tentu cara penyampaian akan berbeda dengan cara yang dilakukan untuk menyampaikan informasi atau pengetahuan saja; dan (3) Agar orang lain mengerjakan sesuatu atau agar mereka mau bertindak sesuai keinginan kita (Ruslan , 2003: 11).

d. Fungsi komunikasi

Pengertian komunikasi dapat kita lihat dalam pengertian luas yang

mana komunikasi tidak hanya dapat diartikan sebagai pertukaran berita

atau pesan akan tetapi juga sebagai kegiatan individu serta kelompok

mengenai pertukaran-pertukaran data, fakta dan ide-ide. Berdasarkan

pengertian ini, fungsi komunikasi dalam setiap sistem sosial adalah

sebagai berikut:

1) Informasi, yaitu pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, penyebaran berita, data dan gambar, fakta dan pesan, opini dan komentar yang dibutuhkan agar dapat dimengerti dengan jelas sehingga orang lain agar dapat menerima pengetahuan/berita yang benar;

2) Sosialisasi, yaitu penyediaan sumber ilmu pengetahuan yang memungkinkan orang bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat yang efektif sehingga ia sadar akan fungsi sosialnya dan ia dapat aktif dalam masyarakat;

3) Motivasi, yaitu menjelaskan tujuan setiap masyarakat dalam jangka pendek atau jangka panjang, mendorong dalam menentukan pilihannya dan keinginannya, mendorong kegiatan individu dan kelompok berdasarkan tujuan bersama;

4) Perdebatan dan diskusi, yaitu menyediakan dan saling menukar fakta yang perlu untuk memungkinkan persetujuan atau

Page 36: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

penyelesian perbedaan pendapat mengenai masalah publik, menyediakan bukti-bukti relevan yang diperlukan untuk kepentingan umum agar masyarakat lebih melibatkan diri dalam masalah yang menyangkut kepentingan bersama, baik tingkat nasional maupun lokal;

5) Pendidikan, yaitu pemberian ilmu pengetahuan sehingga mendorong perkembangan intelektual, pembentukan watak dan pendidikan keterampilan dan kemahiran yang diperlukan pada semua bidang kehidupan;

6) Memajukan kebudayaan, yaitu penyebaran hasil kebudayaan dan seni yang bertujuan untuk melestarikan masa lalu, perkembangan kebudayaan dengan memperluas wawasan pengetahuan budaya seseorang, pembangunan imajinasi dan dorongan kreatifitas;

7) Hiburan, yaitu penyebarluasan sinyal, simbol, suara dan gambar dari drama, tari, kesenian, kesusteraan, musik, olahraga, permainan dan lain-lain untuk rekreasi, kesenangan kelompok dan individu;

8) Integrasi, yaitu menyediakan suatu kesempatan untuk bangsa, kelompok dan individu memperoleh suatu pesan yang mereka perlukan agar mereka saling kenal dan mengerti dan menghargai kondisi, pandangan dan keinginan orang lain (Widjaja, 2000:9-10).

e. Teknik komunikasi

Ada empat macam teknik komunikasi yang dikemukakan oleh

Pratikto (1987:ix), yaitu teknik informatif, teknik persuasif, teknik

instruktif, dan hubungan manusiawi. Komunikasi informatif adalah

komunikasi yang bertujuan memberikan informasi. Komunikasi koersif

merupakan komunikasi yang dapat menimbulkan ketegangan atau rasa

takut karena adanya unsur paksaan. Hubungan manusiawi dapat dikatakan

sebagai komunikasi sosial yaitu proses interaksi simbolis yang

memungkinkan orang menciptakan kontak dengan tukar menukar

pengertian melalui tanda-tanda (Eilers, 2001:16).

Page 37: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Sementara, komunikasi persuasif adalah tindakan komunikasi yang

bertujuan agar khalayak mengadopsi pandangan komunikator tentang

suatu hal atau melakukan suatu tindakan tertentu (Ruslan, 2005:27).

Beberapa pendapat lain mendefinisikan komunikasi persuasif sebagai

komunikasi yang bertujuan mengubah, memodifikasi atau membentuk

respon (sikap atau perilaku) penerima. Dengan demikian, dapat

dirumuskan tujuan komunikasi persuasif adalah untuk mengubah atau

menguatkan keyakinan dan sikap komunikan serta mendorong komunikan

untuk melakukan sesuatu tindakan tertentu yang diharapkan oleh

komunikator.

Menurut Devito dalam Ardianto (2005:21-22) ada beberapa bentuk

cara mengkomunikasikan pesan menggunakan teknik persuasif, yaitu

sebagai berikut:

1) Mengukuhkan atau memperkuat sikap, kepercayaan, atau nilai

seseorang agar bertindak dengan cara tertentu;

2) Mengubah sikap, kepercayaan, atau nilai seseorang; dan

3) Menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu.

Otto Lerbinger dalam Ruslan (2005:40041) mengatakan bahwa ada

beberapa model untuk merekayasa persuasif, antara lain:

1) Stimulus respon, yaitu model persuasif yang paling sederhana yaitu berdasarkan konsep asosiasi yaitu berupa slogan;

2) Kognitif, yang berkaitan dengan nalar dan rasio untuk meningkatkan pemahaman sehingga mudah dimengerti dan logis (bisa diterima). Dalam melakukan persuasif pada model ini, komunikator dan komunikan lebih menekankan penjelasan yang rasional dan logis;

Page 38: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

3) Motivasi, yaitu persuasif dengan membujuk seseorang agar mau mengubah opini, sikap, atau perilakunya;

4) Sosial, yaitu pesan persuasif telah sesuai dengan status sosial komunikan sehingga komunikasi akan lebih mudah dilakukan; dan

5) Personalitas, artinya memperhatikan karakteristik pribadi sebagai acuan untuk melihat respon.

Inti dari komunikasi persuasif adalah bagaimana komunikator

mempengaruhi komunikannya sehingga bertindak sesuai dengan apa yang

diharapkan oleh komunikator. Dalam hal ini, kunci keberhasilan

komunikasi terdapat di tangan komunikator. Agar komunikasi yang

dilakukan oleh komunikator menjadi persuasif maka komunikator harus

mempunyai kredibilitas yang tinggi. Yang dimaksud dengan kredibel

disini adalah komunikator yang mempunyai pengetahuan, terutama

tentang apa yang disampaikannya.

Ditinjau dari komponen komunikator, untuk melaksanakan

komunikasi yang berhasil terdapat dua faktor penting, yaitu

keterpercayaan sumber (source credibility) dan daya tarik komunikator

(source attractiviness). Dua hal tersebut didasarkan pada kebutuhan utama

dari seorang komunikan untuk menerima suatu pesan, yang mencakup:

1) Keinginan untuk memperoleh suatu pernyataan yang benar. Jadi,

komunikator mendapat kualitas komunikasinya sesuai dengan kualitas

sampai dimana dia memperoleh kepercayaan dari komunikan dan apa

yang dinyatakannya; dan

Page 39: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

2) Keinginan untuk menyamakan dirinya dengan komunikator atau bentuk

hubungan lainnya dengan komunikator. Akan sukses dalam

komunikasinya apabilah dia berhasil memikat perhatian komunikan.

Kepercayaan kepada komunikator (source credibility) ditentukan

dari keahliannya untuk dapat atau tidak dipercaya. Beberapa penelitian

menunjukkan bahwa kepercayaan yang besar akan dapat meningkatkan

daya perubahan sikap, sedangkan yang kecil akan mengurangi daya

perubahan yang positif. Semakin dikenal dan disenanginya komunikator

oleh komunikan, semakin cenderung komunikan untuk mengubah

kepercayaan ke arah yang dikehendaki komunikator. Seorang komunikator

akan mempunyai kemampuan untuk melakukan perubahan sikap melalui

daya tarik (source atractiveness) jika pihak komunikan merasa bahwa

komunikator ikut serta dengan mereka. Misalnya, komunikator dianggap

mempunyai kesamaan dengan komunikan sehingga komunikan tunduk

kepada pesan yang dikomunikasikan.

f. Proses komunikasi

Proses komunikasi merupakan suatu proses penyampaian berita

kepada penerima pesan untuk dipahami dan di mengerti maknanya. Suatu

proses komunikasi akan terjadi apabila antara pemberi pesan dan penerima

pesan terdapat suatu hubungan. Hubungan dalam hal ini adalah penerima

pesan mengerti bahwa ia akan menerima suatu berita dan pemberi pesan

Page 40: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

telah siap menyampaikannya. Komunikasi tidak akan terjadi apabila tidak

terdapat suatu hubungan antara pemberi pesan dan penerima pesan.

Menurut Purwanto (2003: 12) komunikasi memiliki enam tahapan

proses, yaitu:

1) Pengirim mempunyai suatu ide atau gagasan

Sebelum proses penyimpanan pesan dapat dilakukan, maka

pengirim pesan harus menyiapkan ide atau gagasan apa yang ingin

disampaikan kepada pihak lain. Ide dapat diperoleh dari berbagai

sumber, ide-ide yang ada didalam benak pengirim disaring dan disusun

ke dalam suatu memori yang ada didalam pikiran orang yang memiliki

peta mental yang berbeda. Hal ini disebabkan karena cara penyerapan

berbagai informasi dan pengalaman yang berbeda-beda dari setiap

individu.

2) Pengirim mengubah ide menjadi suatu pesan

Dalam suatu proses komunikasi, tidak semua ide yang dapat

diterima atau dimengerti dengan sempurna. Agar ide dapat diterima

dari dimengerti secara sempurna, pengirim pesan harus memperhatikan

beberapa hal, yaitu subyek (apa yang ingin disampaikan), maksud

(tujuan), penerima pesan gaya personal dan latar belakang budaya.

3) Pengirim menyampaikan pesan

Dalam menyampaikan dan mengirim pesan dapat menggunakan

berbagai saluran yang ada kepada si penerima pesan. Rantai saluran

komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan terkadang

Page 41: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

relatif pendek, namun ada juga yang cukup panjang. Panjang

pendeknya rantai saluran komunikas yang digunakan akan

berpengaruh terhadap efektivitas penyampaian pesan. Dalam

menyampaikan pesan dapat digunakan berbagai media komunikasi

baik media tulisan maupun lisan.

4) Penerima menerima pesan

Komunikasi antar seseorang dengan orang lain akan terjadi bila

pengirim mengirimkan suatu pesan dan penerima menerima pesan

tersebut. Jika seseorang mengirim sepucuk surat, komunikasi baru

akan terjadi bila penerima surat menerima dan memahami isinya.

5) Penerima menafsirkan pesan

Setelah penerima menerima suatu pesan, tahap berikutnya adalah

bagaimana ia menafsirkan pesan. Suatu pesan yang disampaikan

pengirim harus mudah dimengerti dan tersimpan dalam benak pikiran

si penerima pesan.

6) Penerima memberi tanggapan dan mengirim umpan balik ke pengirim

Setelah menerima pesan, penerima akan memberi tanggapan

dengan cara tertentu dan memberi sinyal terhadap pengirim pesan.

Sinyal yang diberikan oleh penerima pesan beraneka ragam, hal ini

tergantung dari pesan yang diterimanya. Umpan balik memegang

peranan penting dalam proses komunikasi karena ia memberi

kemungkinan bagi pengirim untuk menilai efektifitas suatu pesan dan

Page 42: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

adanya umpan balik dapat menunjukkan adanya faktor-faktor

penghambat komunikasi.

Bagan 2

Alur Proses Komunikasi

Sumber: Purwanto, 2003:12

Proses komunikasi juga dapat dikategorikan dengan peninjauan

dari dua perspektif, yaitu:

1) Proses komunikasi dalam perspektif psikologis

Proses komunikasi ini terjadi pada diri komunikator dan

komunikan. Ketika komunikator berniat akan menyampaikan suatu

pesan kepada komunikan, maka dalam dirinya terjadi suatu proses, yaitu

pengemasan isi pesan dan lambang. Isi pesan pada umumnya adalah

SALURAN

MEDIA

Tahap 1

Pengiriman pesan

Tahap 2 Pengirim mengubah ide manjadi pesan

Tahap 3 Pengirim mengirim

pesan

Tahap 6 Penerima mengirim

ide

Tahap 5 Penerima

menafsirkan pesan

Tahap 4 Penerima menerima

pesan

Page 43: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

pikiran, sedangkan lambang umumnya adalah bahasa (Effendy, 2003:31).

Kemudian pesan tersebut ditransmisikan kepada komunikan. Apabila

komunikan mengerti isi pesan atau pikiran komunikator maka dikatakan

komunikasi terjadi. Sebaliknya, bilamana komunikan tidak mengerti maka

komunikasi pun tidak terjadi.

2) Proses komunikasi dalam perspektif mekanistik

Pada proses komunikasi ini dapat diklasifikasikan ke dalam empat

tahap, yaitu sebagai berikut:

(a) Proses komunikasi secara primer

Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian

pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan

menggunakan lambang (simbol) sebagai media atau saluran. Adapun

lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah

bahasa, isyarat, gambar, warna dan lain sebagainya yang secara

langsung dapat menerjemahkan pikiran atau perasaan komunikator

kepada komunikan. Pada proses komunikasi secara primer adalah

bahasa yang paling banyak digunakan sebab bahasa mampu

menerjemahkan pikiran seseorang kepada orang lain, apakah itu

berbentuk ide, gagasan, informasi atau opini (Effendy, 2002:14).

(b) Proses komunikasi secara sekunder

Proses komunikasi secara sekunder adalah proses

penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan

menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai

lambang sebagai media pertama. Pentingnya peranan media, yakni

Page 44: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

media sekunder dalam proses komunikasi disebabkan oleh

efisiensinya dalam mencapai sasaran. Proses komunikasi sekunder ini

merupakan sambungan dari proses komunikasi primer sehingga dalam

menata lambang-lambang untuk memformulasikan isi pesan

komunikasi, komunikator harus memperhitungkan ciri-ciri atau sifat-

sifat media yang digunakan. Proses komunikasi secara sekunder ini

dalam menjangkau sasarannya dengan menggunakan media massa

yang mempunyai sirkulasi yang luas dan memiliki daya

keserempakan, seperti surat kabar, televisi siaran, radio, film, leaftlet,

brosur, dan lain-lain (Effendy, 2002:15).

(c) Proses komunikasi secara linear

Istilah linear mengandung makna lurus. Dalam konteks

komunikasi, proses secara linear adalah proses penyampaian pesan

oleh komunikator kepada komunikan sebagai titik terminal (Effendy,

2003:38). Komunikasi linear ini berlangsung baik dalam situasi

komunikasi tatap muka (face-to-face communication) maupun dalam

situasi komunikasi bermedia (mediated communication).

(d) Proses komunikasi secara sirkular

Dalam konteks komunikasi yang dimaksudkan dengan proses

sirkular itu adalah terjadinya feed back atau umpan balik yaitu

terjadinya arus dari komunikan ke komunikator. Oleh karena itu, ada

kalanya feed back tersebut mengalir dari komunikan ke komunikator

itu adalah respon atau tanggapan komunikan terhadap pesan yang

diterima dari komunikator. Konsep umpan balik ini dalam proses

Page 45: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

komunikasi amat penting karena dengan terjadinya umpan balik

komunikator dapat mengetahui apakah komunikasi itu berhasil atau

gagal.

g. Strategi komunikasi

Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan

manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Tetapi untuk

mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang

hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus menunjukan bagaimana taktik

operasionalnya. Demikianlah pula strategi komunikasi merupakan paduan dan

perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen

komunikasi (communication management) untuk mencapai suatu tujuan.

Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat menunjukan

bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan dalam arti kata

bahwa pendekatan bisa berbeda sewaktu-waktu bergantung dari situasi dan

kondisi.

Strategi komunikasi merupakan penentu berhasil tidaknya kegiatan

komunikasi. R. Wayne Pace, Brent D. Peterson, dan M. Dallas Burnett dalam

Effendy (1990:32-33) mengemukakan tujuan sentral sebuah strategi

komunikasi, yaitu: (1) To secure understanding, yaitu memastikan bahwa

komunikan mengerti pesan yang disampaikan komunikator; (2) To

establish acceptance, yaitu membina pesan yang diterima komunikan; dan

(3) To motivate action, yaitu memotivasi kegiatan agar dilakukan.

Page 46: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Seperti halnya dengan strategi dalam bidang apapun, strategi

komunikasi harus didukung oleh teori karena teori merupakan pengetahuan

berdasarkan pengalaman yang sudah diuji kebenarannya. Banyak teori

komunikasi yang sudah diketengahkan oleh para ahli tetapi untuk strategi

komunikasi teori yang memadai baiknya untuk dijadikan pendukung strategi

komunikasi ialah apa yang dikemukakan oleh Harold D. Lasswell yaitu cara

yang terbaik untuk menerangkan kegiatan komunikasi adalah menjawab

pertanyaan “Who Says What In Which Channel To Whom With What

Effect?”.

Dalam perumusan strategi khalayak memiliki kekuatan penangkal

yang bersifat psikologi dan sosial bagi setiap pengaruh yang berasal dari luar

diri dan kelompoknya. Di samping itu, khalayak tidak hanya dirangsang oleh

hanya satu pesan saja melainkan banyak pesan dalam waktu yang bersamaan.

Artinya, terdapat juga kekuatan pengaruh dari pesan-pesan lain yang datang

dari sumber (komunikator) lain dalam waktu yang sama, sebelum maupun

sesudahnya. Dengan demikian, pesan yang diharapkan menimbulkan efek

pada khalayak bukanlah satu-satunya kekuatan, melainkan hanya satu di

antara semua kekuatan pengaruh yang bekerja dalam proses komunikasi

untuk mencapai efektivitas.

Jadi, efek tidak lain dari paduan sejumlah kekuatan yang bekerja

dalam keseluruhan proses komunkasi. Pesan sebagai satu-satunya yang

dimiliki oleh komunikator harus mampu mengunguli semua kekuatan yang

ada untuk menciptakan efektivitas.

Page 47: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Suatu strategi adalah keseluruhan keputusan kondisional tentang

tindakan yang akan dijalankan guna mencapai tujuan. Jadi dalam

merumuskan strategi komunikasi, selain diperlukan perumusan tujuan yang

jelas, juga terutama memperhitungkan kondisi dan situasi khalayak.

Menurut AED dalam Nasution (2004:164-168), ada empat strategi

komunikasi pembangunan yang telah digunakan selama ini, yaitu:

1) Strategi berdasarkan media, yaitu dengan menentukan media yang paling efektif dan efisien untuk melakukan komunikasi;

2) Strategi desain instruksional, yaitu dengan memfokuskan strateginya pada pembelajaran individu-individu sebagai suatu sasaran yang fundamnetal;

3) Strategi partisipatori, yaitu berprinsip pada kerja sama komunitas dan pertumbuhan pribadi atau pengalaman keikutsertaan, bukan pada berapa banyak informasi yang dipelajari; dan

4) Strategi pemasaran, yaitu fokus pada upaya menjual barang atau jasa dalam kegiatan perekonomian.

Komunikator harus mengenali sasaran komunikasinya,

menentukan jenis komunikasi yang akan dilakukan, dan menentukan pesan

komunikasi (Effendy, 1990:35-37). Apapun strategi komunikasi yang

digunakan, tujuan komunikasi tersebut harus dinyatakan secara tegas

sebelum komunikasi dilakukan karena menyangkut khalayak sasaran

komunikasi yang memiliki ciri khas masing-masing. Adakalanya mungkin

pesan yang sama harus disampaikan dengan formulasi yang berbeda

dengan mengubah kata-kata yang abstrak bagi komunikan menjadi kata-

kata yang konkret sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka. Dalam

hal ini, komunikator dengan kredibilitasnya sangat berperan dalam

keberhasilan strategi komunikasi yang dilakukannya.

Page 48: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Dalam mengenali sasaran komunikasi, Cangara (2005:135-138)

mengemukakan bahwa paling tidak ada tiga aspek yang perlu diketahui

oleh seorang komunikator, yaitu aspek sosiodemografik, aspek profil

psikologis, dan aspek karakteristik perilaku. Aspek sosiodemografik

merupakan pengetahuan tentang jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan,

agama, dan pekerjaan. Aspek profil psikologis meliputi tingkat emosi,

pendapat-pendapat komunikan, keinginan yang perlu dipenuhi, dan

perasaan kecewa, frustasi, atau semacamnya yang terpendam. Aspek

karakteristik perilaku meliputi hobi, nilai dan norma, mobilitas sosial, dan

perilaku komunikasi. Kesemua aspek tersebut dapat diketahui

komunikator melalui survei, melihat data potensi atau buku statistik yang

ada, dan wawancara.

h. Efektivitas komunikasi

Pengertian efektifitas secara umum menunjukan sampai seberapa jauh

tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu telah ditentukan. Hal tersebut

sesuai dengan pengertian efektifitas menurut Hidayat (1986:41) yang

menjelaskan bahwa efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa

jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai dimana makin besar

presentase target yang dicapai, makin tinggi efektifitasnya.

Adapun pengertian efektifitas menurut Prasetyo Budi Saksono

(1984:67) adalah seberapa besar tingkat output yang dicapai dibandingkan

dengan output yang diharapkan dari sejumlah input.

Page 49: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Dari pengertian-pengertian efektifitas tersebut dapat disimpulkan

bahwa efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target

(kuantitas, kualitas dan waktu) yang telah dicapai yang mana target tersebut

sudah ditentukan terlebih dahulu. Berdasarkan hal tersebut, jika dikaitkan

dengan komunikasi maka dapat diartikan bahwa seberapa jauh pencapaian

target untuk menyampaikan suatu pernyataan atau pesan oleh seseorang

kepada orang lain. Dengan demikian, komunikasi dikatakan efektif apabila

penerima memahami dan melaksanakan pesan yang dikirim kepadanya

sehingga dari situ akan tercapai kesepahaman antara pengirim dengan

penerima.

Berikut ini adalah delapan faktor yang berkaitan dengan efektivitas

komunikasi di berbagai tipe dan bentuk organisasi, yaitu:

1) Pemimpin harus menyadari pentingnya organisasi; 2) Pemimpin harus memadankan perkataan dengan tindakan; 3) Komitmen pada komunikasi dua arah antara pemimpin dengan

anggota; 4) Penekanan pada komunikasi tatap muka secara terus terang dan

terbuka; 5) Pemimpin dan jajarannya bertanggung jawab terhadap

penyampaian informasi kepada semua anggota; 6) Menangani berita buruk secara terbuka; 7) Merancang pesan yang sesuai dengan audiens komunikasinya;

dan 8) Perlakukan komunikasi sebagai sebuah proses yang berkelanjutan

(Robbins, 2003:325).

i. Jenis komunikasi

Pada penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, terdapat berbagai

jenis komunikasi, baik dalam komunikasi umum maupun komunikasi

pembangunan, diantaranya sebagai berikut:

Page 50: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

1) Komunikasi formal dan informal

Komunikasi formal mempunyai dua bentuk, yang biasanya

dapat berjalan lancar karena komunikasi tersebut merupakan bagian

dari pekerjaan, yaitu :

a. Lisan, seperti : perundingan, rapat, instruksi dan lain-lain.

b. Melalui berbagai media (Tondjowidjojo,2002:21).

Sementara, komunikasi informal biasanya tidak dilakukan

dalam rapat resmi tetapi melalui pendekatan hobi dan dan kesenangan

(Muktiyo, 2010:83). Jenis komunikasi ini memiliki sisi positif dan

negatif, yaitu sebagai berikut:

a. Dalam suasana pancaroba, komunikasi formal belum mempunyai bentuk yang tepat karena orang mancari jalur pintas yang informal;

b. Komunikasi informal berlangsung tanpa beban, jadi sesuai dengan penjajakan;

c. Saat dibutuhkan, orang harus memanfaatkan yang informal; dan

d. Apabila dua saluran formal ini mengalami hambatan, maka terpaksa harus menempuh saluran yang informal agar dapat berjalan serta dapat lebih fleksibel dan efesien (Tondowijojo, 2002:21).

2) Komunikasi verbal dan nonverbal

Tanda-tanda verbal dikelompokkan dalam kata-kata dan kata-

kata ini digunakan dalam kombinasi tertentu sesuai dengan aturan tata

bahasa. Edward Sapir dan Benyamin Whorf dalam Eilers (2001:32-33)

berpendapat bahwa tanda-tanda verbal tidak saja menunjukkan apa

yang kita lihat dan pikirkan, tetapi gambaran kita tentang dunia juga

ditentukan oleh penggunaan bahasa kita. Bahasa membantu

Page 51: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

mengabstraksikan pemikiran kita dan mengembangkan konsep-konsep

yang umumnya tidak dapat dijelaskan oleh tanda-tanda nonverbal.

Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang

menggunakan satu kata atau lebih. Bahasa dapat juga dianggap sebagai

sistem kode verbal. Bahasa dapat didefinisikan sebagai seperangkat

simbol, dengan aturan untuk mengkombinasikan simbol-simbol

tersebut, yang digunakan dan dipahami suatu komunitas.

Secara fungsional, bahasa diartikan sebagai alat yang dimiliki

bersama untuk mengungkapkan gagasan. Ia menekankan dimiliki

bersama karena bahasa hanya dapat dipahami bila ada kesepakatan di

antara anggota-anggota kelompok sosial untuk menggunakannya.

Secara formal, bahasa diartikan sebagai semua kalimat yang

terbayangkan, yang dapat dibuat menurut peraturan tatabahasa. Setiap

bahasa mempunyai peraturan bagaimana kata-kata harus disusun dan

dirangkaikan supaya memberi arti.

Cansandra L. Book dalam Cangara (2005:95) mengemukakan

bahwa agar komunikasi kita berhasil, setidaknya bahasa harus

memenuhi tiga fungsi, yaitu:

a. Mengenal dunia di sekitar kita. Melalui bahasa kita mempelajari

apa saja yang menarik minat kita, mulai dari sejarah suatu bangsa

yang hidup pada masa lalu sampai pada kemajuan teknologi saat

ini;

Page 52: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

b. Berhubungan dengan orang lain. Bahasa memungkinkan kita

bergaul dengan orang lain untuk kesenangan kita, dan atau

mempengaruhi mereka untuk mencapai tujuan kita. Melalui bahasa

kita dapat mengendalikan lingkungan kita, termasuk orang-orang di

sekitar kita; dan

c. Untuk menciptakan koherensi dalam kehidupan kita. Bahasa

memungkinkan kita untuk lebih teratur, saling memahami

mengenal diri kita, kepercayaan-kepercayaan kita, dan tujuan-

tujuan kita.

Secara sederhana, tanda verbal dapat didefinisikan sebagai

unsur bahasa, sedangkan tanda nonverbal menunjukkan ungkapan

komunikasi lainnya yang secara tidak langsung juga berkaitan dengan

bahasa. Ray L. Birdwhistell dalam Eilers (2001:30) yakin bahwa 65%

komunikasi manusia pada kenyataannya adalah komunikasi nonverbal.

Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang menggunakan

kode-kode nonverbal atau yang biasa disebut bahasa diam atau bahasa

isyarat. Istilah nonverbal biasanya digunakan untuk melukiskan semua

peristiwa komunikasi di luar kata-kata terucap dan tertulis. Secara

teoritis komunikasi nonverbal dan komunikasi verbal dapat dipisahkan.

Namun dalam kenyataannya, kedua jenis komunikasi ini saling jalin

menjalin, saling melengkapi dalam komunikasi yang kita lakukan

sehari-hari.

Page 53: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Mark Knapp dalam Cangara (2005:100) mengemukakan

fungsi kode nonverbal dalam komunikasi, yaitu:

a. Meyakinkan apa yang diucapkannya (repetition); b. Menunjukkan perasaan dan emosi yang tidak bisa

diungkapkan dengan kata-kata (substitution); c. Menunjukkan jati diri sehingga orang lain bisa

mengenalnya (identity); dan d. Melengkapi ucapan-ucapan yang dirasakan belum

sempurna.

Kode nonverbal dapat dikelompokkan menjadi beberapa

bentuk, yaitu kinesics (gerakan badan seperti mengangguk, tersenyum,

mengepalkan tinju ke atas, dan lain-lain); eye gaze (gerakan mata atau

pandangan mata); touching (sentuhan badan); paralanguage (irama

suara); diam; postur tubuh; warna; bunyi; dan bau (Cangara, 2005:101-

110).

3) Komunikasi top-down, bottom-up dan horisontal

Komunikasi ke atas (bottom-up) berarti bahwa bawahan harus

dapat mengungkapkan pendapatnya dan mengembangkan pikiran

tentang pekerjaan melalui kelompok kerja, perwakilan atau lain-lain

(Widjaja, 2000:55).

Komunikasi yang tercipta dalam komunikasi bottom-up ini pada

umumnya berbentuk laporan pelaksanaan perintah secara tertulis dan

lisan, atau laporan dari hasil pekerjaan, serta sumbang saran dari

bawahan kepada pimpinan atau atasan (Widjaja, 2000:55).

Kurangnya komunikasi dari bawah ke atas dapat mengakibatkan

pimpinan akan kehilangan stimulan dari partisipasi bawahan, ide

Page 54: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

bawahan yang bermanfaat tidak dapat dilaksanakan, pimpinan tidak

akan mengetahui dan mengerti masalah dan pendapat bawahan, dan

kurangnya informasi yang tepat untuk menilai dan menentukan sesuatu

keputusan atau peraturan (Tondowijojo, 2002:25).

Sementara, tujuan komunikasi ke bawah (top-down) adalah

untuk mengetahui pemahaman dan penerimaan bawahan tentang

rencana dan kebijakan sebuah organisasi (Widjaja, 2005:55). Dengan

komunikasi yang dilakukan pimpinan ini, akan tercipta suatu hubungan

yang harmonis antara pimpinan dengan yang dipimpin. Media yang

dipergunakan dapat dalam bentuk komunikasi lisan (perintah atau

instruksi) atau tulisan (nota dinas, peraturan, surat edaran, dan lain-

lain).

Apabila komunikasi top-down dan bottom-up merupakan

komunikasi vertikal, lain halnya dengan komunikasi yang terjadi di

antara para bawahan/ atasan. Tujuan dari komunikasi horisontal ini

adalah untuk suatu pencapaian koordinasi dan pemahaman. Komunikasi

horisontal berhubungan dengan orang-orang yang memiliki keahlian

dan tugas dalam bidang tertentu. Media komunikasi yang dipakai pada

umumnya adalah berupa pemberitahuan, pengumuman, sampai kepada

penggunaan media humas, yaitu seperti buletin, majalah internal dan

news letter (Tondowijojo, 2002:25).

Page 55: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

j. Komunikasi dalam teori difusi inovasi

Difusi Inovasi adalah teori tentang bagaimana sebuah ide dan

teknologi baru tersebar dalam sebuah kebudayaan. Teori ini dipopulerkan

oleh Everett Rogers pada tahun 1964 melalui bukunya yang berjudul

Diffusion of Innovations. Ia mendefinisikan difusi sebagai proses dimana

sebuah inovasi dikomunikasikan melalui berbagai saluran dan jangka

waktu tertentu dalam sebuah sistem sosial (http://muh-sahid-

b50108102.blogspot.com/2009/11/teori-difusi-inovasi.html/).

Rogers dan Shoemoker (1971) menyatakan bahwa studi difusi

mengkaji pesan-pesan yang berupa ide-ide ataupun gagasan baru,

termasuk peran komunikasi dalam mengubah masyarakat melalui

penyebarserapan ide-ide dan hal-hal baru.

Dengan demikian, difusi sebenarnya merupakan suatu bentuk

khusus komunikasi. Pesan-pesan yang disampaikan tersebut merupakan

hal-hal yang baru sehingga pihak penerima akan memberikan perilaku

yang berbeda pada pengirim pesan, dibandingkan jika si penerima

berhadapan dengan pesan-pesan biasa yang bukan inovasi.

Secara generik, inovasi didefinisikan sebagai adopsi dan difusi

terhadap ide atau gagasan baru dalam perusahaan. Penciptaan gagasan

baru atau adopsi sesuatu dapat dikatakan sebagai inovasi jika dapat

dikomesialisasikan menjadi sebuah produk atau jasa yang diinginkan oleh

konsumen (Manurung, 2010:103).

Page 56: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Pendapat lain menyebutkan bahwa inovasi adalah perubahan,

penemuan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan, metode, alat, produk,

atau hal lainnya (Robbins, 1997:532).

Masuknya inovasi ke tengah suatu sistem sosial terutama karena

terjadinya komunikasi antara anggota masyarakat ataupun antara

masyarakat satu dengan masyarakat yang lain. Dengan demikian

komunikasi, merupakan faktor yang penting untuk terjadinya suatu

perubahan sosial. Melalui saluran-saluran komunikasilah terjadi

pengenalan, pemahaman-penilaian, yang kelak akan menghasilkan

penerimaan ataupun penolakan terhadap suatu inovasi.

Suatu inovasi biasanya terdiri dari dua komponen, yakni komponen ide dan komponen objek (aspek material atau produk fisik dari ide tadi). Setiap inovasi memiliki komponen ide, namun banyak juga yang tidak mempunyai rujukan fisik. Penerimaann terhadap suatu inovasi yang memliki kedua komponen tersebut memerlukan adopsi yang berupa tindakan. Sedangkan inovasi yang hanya mempunyai komponen ide, penerimaannya pada hakikatnya lebih merupakan suatu putusan simbolik (Nasution, 2005: 125). Rogers (dalam Nasution, 1988: 65) mengemukakan ada 4 elemen pokok difusi inovasi, yaitu : 1. Inovasi yaitu gagasan, tindakan, atau barang yang dianggap

baru oleh seseorang. Dalam hal ini, kebaruan inovasi diukur secara subjektif menurut pandangan individu yang menerimanya. Jika suatu ide dianggap baru oleh seseorang maka ia adalah inovasi untuk orang itu. Konsep ‘baru’ dalam ide yang inovatif tidak harus baru sama sekali.

2. Komunikasi adalah suatu proses dimana partisipan menciptakan dan berbagi informasi satu sama lain untuk mencapai suatu pemahaman bersama. Jadi komunikasi dalam proses difusi adalah, upaya mempertukarkan ide baru (inovasi) oleh seseorang atau unit terientu yang telah mempunyai pengetahuan dan pengalaman dalam menggunakan inovasi tersebut kepada seorang atau unit lain yang belum memiliki pengetahuan dan pengalaman

Page 57: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

mengenai inovasi itu melalui saluran komunikasi tertentu. Sedangkan saluran komunikasi adalah ‘alat’ untuk menyampaikan pesan-pesan inovasi dari sumber kepada penerima. Dalam memilih saluran komunikasi, sumber harus memperhatikan tujuan diadakannya komunikasi dan karakteristik penerima. Jika komunikasi dimaksudkan untuk memperkenalkan suatu inovasi kepada khalayak yang banyak dan tersebar luas, maka saluran komunikasi yang lebih tepat, cepat dan efisien, adalah media massa. Tetapi jika komunikasi dimaksudkan untuk mengubah sikap atau perilaku penerima secara personal, maka saluran komunikasi yang paling tepat adalah saluran interpersonal.

3. Jangka waktu yaitu proses keputusan inovasi, dari mulai seseorang mengetahui sampai memutuskan untuk menerima atau menolaknya, dan pengukuhan terhadap keputusan itu sangat berkaitan dengan dimensi waktu. Paling tidak dimensi waktu terlihat dalam proses pengambilan keputusan inovasi, keinovatifan seseorang: relatif lebih awal atau lebih lambat dalam menerima inovasi, dan kecepatan pengadopsian inovasi dalam sistem sosial.

4. Sistem sosial yaitu kumpulan unit yang berbeda secara fungsional dan terikat dalam kerjasama untuk memecahkan masalah dalam rangka mencapai tujuan bersama. Anggota system social dapat individu, kelompok-kelompok informal, organisasi, dan sub system yang lain. Proses difusi dalam kaitannya adengan sistem sosial ini dipengaruhi oleh struktur sosial, norma sosial, peran pemimpin dan agen perubahan, tipe keputusan inovasi dan konsekuensi inovasi. Contoh sistem sosial diantaranya petani di pedesaan, dosen dan pegawai di perguruan tinggi, kelompok dokter di rumah sakit dan masih banyak lagi yang lainnya. Dengan demikian maka system social merupakan ikatan bagi anggotanya dalam melakukan kegiatan artinya anggota tentu saling pengertian dan hubungan timbal balik. Jadi system social mempengaruhi proses difusi inovasi, karena proses difusi inovasi terjadi dalam system social, maka jelaslah bahwa individu akan terpengaruh oleh system social dalam menghadapi suatu inovasi. Berbeda sistem sosial akan berbeda pula proses difusi inovasi, walaupun mungkin dikenalkan dan diberi fasilitas dengan cara dan perlengkapan yang sama.

Page 58: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Everett M Rogers dan Floyd G. Shoemaker (dalam McQuail,

1985:61). mengemukakan bahwa teori difusi inovasi dalam prosesnya ada

4 (empat) tahap, yaitu pengetahuan, persuasi, keputusan, dan konfirmasi.

Pengetahuan merupakan kesadaran individu akan adanya inovasi

dan pemahaman tertentu tentang bagaimana inovasi tersebut berfungsi.

Persuasi, yaitu bagaimana individu membentuk sikap setuju atau tidak

setuju terhadap inovasi. Keputusan, yaitu individu melibatkan diri pada

aktivitas yang mengarah pada pilihan untuk menerima atau menolak

inovasi. Konfirmasi, yaitu individu mencari penguatan (dukungan)

terhadap keputusan yang telah dibuatnya, tapi ia mungkin berbalik

keputusan jika ia memperoleh isi pernyataan pernyataan yang

bertentangan.

I.6.3 Komunikasi kepala desa

a. Komunikasi pembangunan

Komunikasi dan pembangunan merupakan dua hal yang saling

berhubungan erat. Kedudukan komunikasi dalam konteks pembangunan

seperti bagian integral dari pembangunan. Muktiyo (2011:37) mengatakan

bahwa pembangunan sendiri pada hakekatnya merupakan suatu perubahan

terencana yang dinamis, artinya perubahan tersebut menuntut dinamika

masyarakat untuk mengantisipasi keadaan di masa mendatang.

Dalam penyelenggaraan pembangunan, diperlukan suatu

komunikasi agar terjalin komunikasi efektif dan memiliki makna yang

Page 59: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

mampu mengarahkan pencapaian tujuan pembangunan. Hal itu perlu

sekali dilakukan karena proses pembangunan melibatkan berbagai elemen

masyarakat. Seperti yang dikemukakan McAnany dalam jurnalnya bahwa

komunikasi yang baik dapat membantu perubahan sosial ke arah yang baik

pula (McAnany, 2010:8). McAnany juga berpendapat bahwa ruang

lingkup komunikasi pembangunan sangat luas meliputi segenap institusi

pembangunan yang ada dalam masyarakat (McAnany, 2010:15).

Komunikasi pembangunan diarahkan untuk mempengaruhi

masyarakat agar mau menerima dan mampu mengembangkan nilai-nilai

yang diperlukan bagi perbaikan kesejahteraan masyarakat dan setiap

individu yang ada di dalamnya. Komunikasi pembangunan ini harus

mengedepankan sikap aspiratif, konsultatif dan relationship karena

pembangunan tidak akan berjalan dengan optimal tanpa adanya hubungan

yang sinergis antara pelaku dan obyek pembangunan. Apalagi proses

pembangunan ke depan cenderung akan semakin mengurangi peran

pemerintah, seiring semakin besarnya peran masyarakat.

Berikut ini adalah beberapa definisi komunikasi pembangunan,

sebagai berikut:

1) Komunikasi yang dirancang khusus untuk mendukung suatu program

pembangunan (Erskine Childers dalam Effendy, 1990:83);

2) Unsur pendukung dalam pembangunan sebagai penggerak dinamika

masyarakat dalam pembangunan (Pratikto, 1987:84);

Page 60: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

3) Dorongan psikologis yang memotivasi suatu masyarakat untuk

mencapai kemajuan (McClelland dalam Nasution, 2004:112-113);

4) Sarana informasi penyebarluasan pembangunan demi memunculkan

partisipasi dan keaktifan masyarakat dalam pembangunan (Schramm

dalam Nasution, 2004:116-120); dan

5) Kegiatan mendidik dan memotivasi masyarakat yang dimaksudkan

untuk secara sadar meningkatkan pembangunan manusiawi demi

perubahan sosial yang berencana (Quebral dan Gomez dalam Nasution,

2004:142-143).

6) Proses interaksi seluruh warga masyarakat untuk tumbuhnya kesadaran,

kemauan, dan kemampuan menggerakkan dan mengembangkan

partisipasi masyarakat dalam proses perubahan terencana demi

perbaikan mutu hidup segenap warga masyarakat secara

berkesinambungan (Totok Mardikanto dalam Muktiyo, 2011:35-36).

Berdasarkan berbagai pandangan di atas, komunikasi

pembangunan dapat dirangkum ke dalam dua perspektif pengertian, yaitu

dalam arti luas dan dalam arti terbatas. Dalam arti luas, komunikasi

pembangunan meliputi peran dan fungsi komunikasi sebagai suatu

aktivitas pertukaran pesan secara timbal balik di antara masyarakat dengan

pemerintah, dimulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi

pembangunan. Sementara dalam arti terbatas, komunikasi pembangunan

merupakan segala upaya dan cara serta teknik penyampaian gagasan dan

ketrampilan pembangunan yang berasal dari pihak yang memprakarsai

Page 61: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

pembangunan dan diwujudkan pada masyarakat yang menjadi sasaran agar

dapat memahami, menerima dan berpartisipasi dalam pembangunan

(Nasution, 2004:106).

Schramm (dalam Nasution, 2004:101-103) merumuskan tugas

komunikasi dalam suatu perubahan sosial dalam rangka pembangunan,

yaitu:

1) Menyampaikan informasi tentang pembangunan kepada masyarakat agar mereka fokus pada kebutuhan akan perubahan, cara mengadakan perubahan, sarana perubahan, dan cara membangkitkan aspirasi nasional;

2) Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengambil bagian secara aktif dalam proses pembuatan keputusan, memberi kesempatan kepada para pemimpin masyarakat untuk memimpin dan mendengarkan pendapat rakyat, dan menciptakan arus informasi yang berjalan lancar dari bawah ke atas; dan

3) Mendidik tenaga kerja yang diperlukan pembangunan dengan keterampilan-keterampilan teknis.

Berdasarkan pendapat Schramm di atas, dapat dikatakan bahwa

komunikasi merupakan dasar dari perubahan sosial. Perubahan yang

dikehendaki dalam pembangunan tentunya perubahan ke arah yang lebih

baik. Oleh karena itu, peranan komunikasi dalam pembangunan harus

dikaitkan dengan arah perubahan tersebut. Artinya, kegiatan komunikasi

harus mampu mengantisipasi gerak pembangunan.

Jika dilihat dari segi ilmu komunikasi yang juga mempelajari

masalah proses, yaitu proses penyampaian pesan seseorang kepada orang

lain untuk merubah sikap, pendapat dan perilakunya, pembangunan pada

dasarnya melibatkan minimal tiga komponen, yakni komunikator

pembangunan, bisa aparat pemerintah ataupun masyarakat, pesan

Page 62: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

pembangunan yang berisi ide-ide atau program-program pembangunan,

dan komunikan pembangunan, yaitu masyarakat luas, baik penduduk desa

atau kota yang menjadi sasaran pembangunan.

Dalam pembangunan, komunikasi tetap dianggap sebagai

perpanjangan tangan para perencana pemerintah dan fungsi utamanya

adalah untuk mendapatkan dukungan masyarakat dan partisipasi mereka

dalam pelaksanaan rencana-rencana pembangunan. Dalam komunikasi

pembangunan yang diutamakan adalah kegiatan mendidik dan memotivasi

masyarakat. Tujuannya untuk menanamkan gagasan-gagasan, sikap

mental, dan mengajarkan keterampilan yang dibutuhkan serta mengubah

sikap, pendapat, dan perilaku.

b. Relevansi komunikasi pembangunan dengan teori komunikasi

Totok Mardikanto (dalam Muktiyo, 2011:35-36) merumuskan

komunikasi pembangunan sebagai proses interaksi seluruh warga

masyarakat untuk tumbuhnya kesadaran, kemauan, dan kemampuan

menggerakkan dan mengembangkan partisipasi masyarakat dalam proses

perubahan terencana demi perbaikan mutu hidup segenap warga

masyarakat secara berkesinambungan dengan menggunakan teknoogi atau

inovasi yang terpilih. Warga masyarakat yang dimaksud adalah semua

stakeholder pembangunan, meliputi aparat pemerintah, tokoh masyarakat,

pekerja sosial, kelompok/organisasi sosial, aktivis LSM, dan lain-lain.

Page 63: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Mencermati pengertian komunikasi pembangunan ini terlihat

bahwa interaksi yang terbangun sangat kompleks. Untuk memahami

kedalaman dan kompleksitas dinamikanya digunakan perspektif sibernetik

dari tradisi sibernetik. Dalam tradisi ini, komunikasi dipahami sebagai

bagian yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain,

membentuk serta mengontrol sistem, dan menerima keseimbangan dan

perubahan.

Selain itu, tradisi sibernetik dalam pola hubungan komunikasi

merupakan proses interaksi seluruh warga masyarakat yang menunjukkan

hubungan yang beragam, seperti misal pada interaksi yang terjadi saat

menumbuhkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan warga masyarakat

dalam menggerakkan dan mengembangkan partisipasi masyarakat dalam

proses pembangunan.

Dalam proses pembangunan, komunikasi diarahkan untuk

mempengaruhi masyarakat agar mau menerima dan mengembangkan

nilai-nilai bagi perbaikan kesejahteraan masyarakat. Laswell seperti yang

dikutip Muktiyo (2011:189) menegaskan bahwa nilai-nilai tersebut tidak

hanya menyangkut perubahan pada aspek kognitif dan psikomotorik,

tetapi juga perubahan afektif. Oleh sebab itulah, komunikasi pembangunan

biasanya diartikan sebagai penerapan strategi dan prinsip-prinsip

komunikasi dalam pembangunan. Komunikasi pembangunan tidak lagi

diartikan sebagai penyampaian informasi, tetapi sebagai proses yang

memungkinkan partisipan menciptakan dan berbagai informasi dengan

Page 64: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

yang lainnya untuk mewujudkan pemahaman bersama (Rogers dalam

Muktiyo, 2011:190).

Arti komunikasi pembangunan saat ini sesuai dengan pendekatan

pemberdayaan yang partisipatoris karena unsur-unsur yang terlibat dalam

proses komunikasi (komunikator dan komunikan) memiliki kesetaraan

peran dan posisi. Asumsi pendekatan partisipatif memandang masyarakat

sebagai penerima informasi yang memiliki kemampuan untuk membangun

dirinya dan lingkungannya dengan segala potensi yang ada (Muktiyo,

2011:220).

Pembangunan yang dimaksud merupakan perubahan terencana.

Dalam melakukan perubahan terencana perlu upaya pemberdayaan agar

masyarakat mau dan mampu mengadakan perubahan. Dalam melakukan

pemberdayaan tersebut, seseorang pasti akan melakukan komunikasi

dengan orang lain (human relation). Pengertian human relation dalam arti

sempit adalah komunikasi persuasif yang dilakukan seseorang kepada

orang lain secara tatap muka dalam situasi kerja dan dalam organisasi

kekaryaan dengan tujuan untuk meningkatkan semangat bekerja yang

produktif. Sementara, human relation dalam arti luas adalah komunikasi

persuasif yang dilakukan seseorang kepada orang lain secara tatap muka

dalam segala situasi dan dalam semua bidang kehidupan sehingga

menimbulkan kebahagiaan di hati kedua belah pihak (Muktiyo, 2011:292-

293).

Page 65: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

I.6.4 Motivator

Istilah motivator berkembang dari istilah motif dan motivasi

sehingga sebelum menjelaskan konsep motivator ada baiknya memahami

tentang motif dan motivasi. Menurut Soewarno Handayaningrat (1986:81),

motif adalah suatu pernyataan batin yang berwujud daya kekuatan untuk

bertindak atau bergerak secara langsung atau melalui saluran perilaku yang

mengarah terhadap sasaran.

Definisi motif sebagai keadaan kejiwaan yang mendorong,

mengaktifkan, menggerakkan, mengarahkan, dan menyalurkan perilaku

seseorang dalam pencapaian tujuan (Siagian, 2000:102).

Masih menurut Siagian, dari segi taksonomi, motivasi berasal dari

kata “movere” dalam bahasa Latin yang mempunyai arti bergerak.

Berbagai hal yang biasanya terkandung dalam berbagai definisi tentang

motivasi antara lain adalah kebutuhan, dorongan dan tujuan. Motivasi

menurut arti katanya adalah bergerak, dimana “bergerak” tersebut

ditimbulkan oleh suatu keadaan atau suasana yang mendorong manusia

untuk bergerak.

Sementara, motivasi adalah pengertian umum dalam bentuk

dorongan, kehendak, kebutuhan, keinginan dan daya kekuatan lain

(Handayaningrat, 1986:82). Koontz mengemukakan pengertian motivasi

yang dikutip oleh Hasibuan (1996:95) bahwa motivasi mengacu pada

dorongan dan usaha untuk kebutuhan atau untuk mencapai suatu tujuan.

Page 66: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Menurut Effendi (1993:69) motivasi adalah kegiatan memberikan

dorongan kepada seseorang atau diri sendiri untuk mengambil suatu

tindakan yang dikehendaki. Lebih lanjut, Terry mengemukakan pengertian

motivasi yang dikutip oleh Moekijat (1984:10) sebagai keinginan di

dalam diri seorang individu yang mendorong dia untuk bertindak.

Sementara, dari penelitian istilah Manajemen Lembaga Pendidikan dan

Pembinaan Manajemen (dalam Moekijat, 1994:10) memberikan pendapat

bahwa motivasi adalah proses atau faktor yang mendorong orang untuk

bertindak atau berperilaku dengan cara tertentu.

Berdasarkan berbagai pendapat tentang motivasi di atas, dapat

disimpulkan bahwa motivasi atau dorongan adalah suatu kekuatan atau

pengaruh yang timbul dalam diri seseorang untuk bertindak untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Sementara, seseorang

disebut sebagai motivator apabila ia mampu mempengaruhi orang lain

sehingga menimbulkan kekuatan pada orang lain yang dipengaruhinya dan

selanjutnya akan menimbulkan suatu tindakan atau perilaku yang lebih

baik demi tercapainya tujuan yang diinginkan.

Berkaitan dengan pemimpin, Wijaya (1986:12) mengaitkannya

dengan memberikan batasan mengenai motivasi dalam pemerintahan yaitu

bahwa motivasi adalah kekuatan seorang pemimpin baik dari dalam

maupun dari luar yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan

tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.

Page 67: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Atau dengan perkataan lain motivasi dapat diartikan sebagai

dorongan mental yang datangnya dari pemimpin suatu pemerintahan

terhadap perorangan atau orang-orang sebagai anggota kelompok dalam

menggapai sesuatu tujuan dalam masyarakat.

Motivasi sebagai suatu hal yang penting sehingga sangat perlu

untuk dilakukan oleh setiap pimpinan, terutama dalam melaksanakan suatu

kebijaksanaan atau kegiatan yang memerlukan adanya dukungan dari

bawahan maupun masyarakatnya secara aktif. Hal tersebut memerlukan

kemampuan yang matang dari seorang pemimpin terutama dengan

mengetahui prinsip-prinsip motivasi.

Prinsip motivasi merupakan suatu pedoman pokok yang hendaknya

diketahui oleh seseorang pimpinan sebelum melakukan pemberian

motivasi agar tujuan pemberian motivasi dapat tercapai dengan efektif dan

efisien. Prinsip-prinsip motivasi seperti yang dikemukakan oleh Hasibuan

(1980:185) adalah sebagai berikut :

1. Prinsip Mengikutsertakan

Artinya para bawahan diberikan kesempatan untuk ikut serta

berpartisipasi dalam keputusan-keputusan sehingga mereka merasa

ikut bertanggung jawab atas tercapainya tujuan.

2. Prinsip Komunikasi

Artinya motivasi akan cenderung meningkat jika bawahan diberi tahu

mengenai apa saja hal-hal yang berpengaruh terhadap sebuah tujuan.

Pada dasarnya, semakin banyak seorang bawahan mengetahui hal-hal

Page 68: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

tersebut, semakin banyak pula minat dan perhatiannya terhadap

pencapaian tujuan.

3. Prinsip Pengakuan

Artinya motivasi akan cenderung meningkat jika bawahan diberi

pengakuan atas peran sertanya terhadap hasil-hasil yang dicapai.

4. Prinsip Wewenang yang Didelegasikan

Artinya motivasi akan cenderung meningkat jika bawahan diberikan

wewenang dan tanggung jawab untuk mengambil keputusan-keputusan

sendiri.

5. Prinsip Perhatian Timbal Balik

Artinya motivasi akan cenderung meningkat jika seorang pemimpin

mengetahui kebutuhan dan keinginan bawahan.

Dalam melaksanakan pembangunan nasional pada umumnya dan

pembangunan desa khususnya, faktor motivasi merupakan unsur yang

penting sebab motivasi merupakan dorongan yang kuat dalam rangka

membina mental pembangunan masyarakat untuk kemajuan desa itu

sendiri. Dengan memberi motivasi yang tepat, tujuan mencapai

masyarakat adil dan makmur tidak mustahil akan terwujud.

Demikian halnya dalam pemerintahan, dimana kepala desa

pemegang jabatan tertinggi di tingkat desa, harus mampu melaksanakan

pembangunan di tingkat desa tersebut. Untuk itulah, kepada desa sebagai

pemimpin harus mampu memberikan dorongan atau motivasi kepada

masyarakat untuk ikut aktif dalam pembangunan.

Page 69: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Peran aktif masyarakat merupakan partisipasi yang menurut S.P. Siagian (2000:33) ada 2 bentuk yaitu: (1) Partisipasi yang berbentuk pasif, artinya partisipasi masyarakat yang ditunjukkan dalam bentuk sikap perilaku dan tindakan yang tidak melakukan hal-hal yang dapat menghalangi kelancaran jalannya roda pemerintahan dan pembangunan; dan (2) Partisipasi aktif dalam berbagai bentuk diantaranya kerelaan melakukan pengorbanan yang dituntut oleh pembangunan dengan memberikan sumbangsih demi kepentingan bersama yang lebih luas dan lebih penting.

Agar terlaksananya partisipasi aktif seperti tersebut di atas dengan

baik maka diperlukan motivasi kepala desa. Motivasi kepala desa

merupakan kegiatan memberikan dorongan kepada seseorang atau diri

sendiri untuk mengambil suatu tindakan yang dikehendaki.

Keikutsertaan masyarakat secara terpadu akan mendorong

masyarakat untuk lebih aktif melaksanakan pembangunan karena

masyarakat merasa ikut memiliki hasil-hasil pembangunan. Dalam hal ini,

kepala desa sebagai motivator atau orang yang memberikan dorongan

kepada masyarakat agar bersedia berpartisipasi dalam pembangunan.

Di dalam suatu organisasi masyarakat yang sedang melaksanakan

pembangunan, seorang pemimpin dalam hal ini kepala desa, sebagai

motivator harus dapat memegang teguh pelaksanaan motivasi bagi

masyarakatnya sesuai dengan proses dan tujuan motivasi. Pelaksanaan

proses motivasi meliputi:

a) Perlu menetapkan terlebih dahulu tujuan dari pembangunan tersebut;

b) Penting mengetahui keinginan masyarakat yang tidak hanya dilihat dari sudut pandang pimpinan dan pembangunan saja;

c) Harus dilakukan komunikasi yang baik antara pimpinan dengan masyarakat;

Page 70: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

d) Sebagai pemimpin, penting bagi kepala desa untuk memberikan bantuan kepada masyarakatnya dalam pembangunan; dan

e) Pemimpin harus membentuk team work yang sanggup mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Hasibuan, 1980:188).

Sementara, tujuan motivasi dalam pembangunan adalah: (a) Untuk

meningkatkan gairah kerja masyarakat; (b) Untuk meningkatkan rasa

tanggung jawab masyarakat terhadap kewajibannya dalam pembangunan;

dan (c) Untuk memperbesar partisipasi masyarakat dalam pembangunan

(Effendy, 1990: 85-88). Berdasarkan uraian tersebut di atas, jelas bahwa

dalam pelaksanaan proses dan tujuan motivasi harus dijalankan secara

harmonis, baik bagi pemimpin maupun masyarakat atau bawahannya

untuk mencapai keseluruhan tujuan.

I.6.5 Partisipasi masyarakat desa: swadaya

Berdasarkan Peraturan Menteri nomor 66 tahun 2007 tentang

Perencanaan Pembangunan Desa, pembangunan desa merupakan

pembangunan partisipatif yaitu suatu sistem pengelolaan pembangunan

bersama-sama secara musyawarah, mufakat, dan gotong royong yang

merupakan cara hidup masyarakat yang telah lama berakar budaya di

wilayah Indonesia.

Kata partisipatif berasal dari partisipasi. Menurut Juliantara,

(2004:84) partisipasi diartikan sebagai keterlibatan setiap warga

negara, baik secara langsung maupun melalui institusi yang mewakili

Page 71: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

kepentingannya, dalam hal kebebasan berbicara dan berpartisipasi

secara konstruktif.

Partisipasi menurut Paul (dalam Dilla dalam Muktiyo, 2011:221)

memiliki empat tingkatan, yaitu:

1) Information sharing. Ini merupakan tingkatan terendah dari partisipasi, dimana para agen perubahan membagi informasi dan memberi pemahaman kepada orang lain.

2) Consultation. Di tingkatan ini, orang lain mempunyai peluang untuk berbagi, bertanya, dan menyimak agen perubahan.

3) Decision making. Di tingkatan ini, orang lain mempunyai peluang untuk berperan dalam menentukan desain dan implementasi dalam perubahan sosial.

4) Initiating action. Ini merupakan tingakatan tertinggi dari partisipasi, dimana orang lain telah mengambil inisiatif dan memutuskan proses perubahan yang diinginkan.

Koentjaraningrat (1994:79) mengatakan bahwa partisipasi rakyat

terutama rakyat pedesaan dalam pembangunan menyangkut partisipasi

dalam aktivitas-aktivitas bersama dalam proyek-proyek pembangunan

yang khusus dan partisipasi sebagai individu diluar aktivitas-aktivitas

bersama dalam pembangunan.

Dalam realitasnya, terutama dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara, istilah partisipasi ini sering dikaitkan dengan

usaha di dalam mendukung program pembangunan. Hal ini sesuai dengan

pendapat yang dikemukakan oleh Tjokromidjojo (dalam Safi’i,

2007:104) partisipasi masyarakat dalam pembangunan dibagi atas tiga

tahapan, yaitu:

a) Partisipasi atau keterlibatan dalam proses penentuan arah, strategi dan kebijakan pembangunan yang dilakukan pemerintah;

Page 72: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

b) Keterlibatan dalam memikul beban dan tanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan; dan

c) Keterlibatan dalam memetik dan memanfaatkan pembangunan secara berkeadilan.

Berdasarkan uraian di atas, maka partisipasi tidak saja identik

dengan keterlibatan secara fisik dalam pelaksanaan pembangunan saja

tetapi juga menyangkut keterlibatan diri sehingga akan timbul tanggung

jawab dan sumbangan yang besar dan penuh terhadap pembangunan.

Dalam hal partisipasi masyarakat di dalam pembangunan desa,

Ndraha (1982:82) juga mengemukakan tentang bentuk-bentuk partisipasi

yaitu sebagai berikut:

a) Partisipasi dalam bentuk swadaya murni dari masyarakat dalam hubungan dengan pemerintah desa, seperti jasa/tenaga, barang maupun uang;

b) Partisipasi dalam penerimaan/pemberian informasi; c) Partisipasi dalam bentuk pemberian gagasan; d) Partisipasi dalam bentuk menilai pembangunan; dan e) Partisipasi dalam bentuk pelaksanaan operasional pembangunan.

Dari uraian di atas, jelaslah kiranya bahwa partisipasi masyarakat

dalam pembangunan desa sangat luas. Pembangunan yang dilakukan di

pedesaan harus terpadu dengan mengembangkan swadaya gotong royong.

Terpadu di sini dimaksudkan keterpaduan antar pemerintah dan

masyarakat, antara sektor yang mempunyai program pedesaan dan antara

anggota masyarakat sendiri.

Darjono (dalam Sastropoetro, 1988:19) mengatakan bahwa

partisipasi masyarakat dilakukan dalam bentuk swadaya gotong royong

yang merupakan modal utama dan potensi yang penting dalam

pembangunan desa dan selanjutnya akan tumbuh dan berkembang menjadi

Page 73: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

dasar kelangsungan pembangunan nasional. Swadaya menurut Kamus

Besar Bahasa Indonesia adalah kekuatan (tenaga) sendiri. Berdasarkan

Keputusan Menteri Dalam Negeri Dan Otonomi Daerah Nomor 3 Tahun

2001 pasal 1 ayat 8, swadaya masyarakat adalah setiap upaya

pengembangan yang dilakukan atas prakarsa, kepedulian dan keiklasan

masyarakat baik perorangan maupun kelompok.

Sementara, menurut Bambang Ismawan dalam Jurnal Ekonomi

Rakyat tahun 2003, keswadayaan adalah suatu kondisi yang memiliki

sejumlah kemampuan untuk mengenali kekuatan dan kelemahan diri

sendiri, serta kemampuan untuk memperhitungkan kesempatan-

kesempatan dan ancaman yang ada di lingkungan sekitar, maupun

kemampuan untuk memilih berbagai alternatif yang tersedia agar dapat

dipakai untuk melangsungkan kehidupan yang serasi dan berlanjut.

Keswadayaan bisa dipahami sebagai ”semangat” yakni upaya yang

didasarkan pada kepercayaan kemampuan diri dan berdasarkan pada

sumber daya yang dimiliki. Swadaya bertujuan untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat desa berdasarkan kemampuan dan potensi

sumber daya alam melalui peningkatan kualitas hidup, keterampilan dan

prakarsa masyarakat (Adisasmita, 2006:4).

Swadaya masyarakat merupakan semangat untuk membebaskan

diri dari ketergantungan pada pihak luar atau kekuatan dari atas dengan

memanfaatkan sumberdaya yang mereka miliki. Swadaya masyarakat juga

dapat dipahami sebagai kemampuan untuk memanfaatkan dan

Page 74: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

mengembangkan fasilitas-fasililtas yang telah tersedia sebagai hasil

pembangunan yang dilaksanakan pemerintah.

Tim Koordinasi Program Pengembangan Kecamatan dalam

Petunjuk Teknik Operasional tahun 2007, mengemukakan swadaya

adalah kemauan dan kemampuan masyarakat yang disumbangkan

sebagai bagian dari rasa ikut memiliki. Swadaya masyarakat

merupakan wujud partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan

pembangunan. Swadaya bisa diwujudkan dengan menyumbangkan

tenaga, dana, maupun material pada saat perencanaan, pelaksanaan dan

pemeliharaan pembangunan.

Partisipasi warga masyarakat tidak akan tumbuh dan berkembang

tanpa adanya dorongan dari pihak-pihak yang memiliki kelebihan, seperti

para pemimpin formal atau pemimpin informal. Untuk menumbuhkan

partisipasi diperlukan usaha semaksimal mungkin karena menyangkut

proses perubahan sikap manusia. Sudah menjadi kodrat manusia

mempunyai dorongan atau motivasi internal dalam mengembangkan diri

untuk memenuhi kebutuhan baik kebutuhan rohaniah maupun jasmaniah.

Dorongan tersebut diperlukan untuk memenuhi kebutuhan yang

menimbulkan perubahan dan kemajuan. Di samping motivasi internal,

juga diperlukan motivasi eksternal sehingga terjadi pembinaan kepada

warga masyarakat untuk menumbuhkan partisipasi yang mandiri agar

terwujud usaha swadaya yang dilaksanakan secara gotong royong.

Page 75: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Membina swadaya dan gotong royong masyarakat berarti membina

unsur-unsur yang membangkitkan swadaya dan gotong royong dalam

suatu masyarakat yang dimaksud. Dalam rangka membina warga

masyarakat agar berpatisipasi, pendekatan kemasyarakatan merupakan

suatu cara yang efektif. Susanto (dalam Sopino, 1998:45) mengemukakan

bahwa ada empat teknik kemasyarakatan dari sudut pandang komunikasi

yang dapat digunakan sebagai salah satu teknik dalam menumbuhkan

partisipasi, yaitu:

1) Teknik persuasi; 2) Teknik pengendalian situasi sedemikian rupa sehingga orang

terpaksa secara tidak langsung mengubah; 3) Teknik pengulangan apa yang diharapkan akan masuk dalam

bidang bawah sadar seseorang sehingga ia mengubah sikap diri sesuai dengan apa yang dikehendaki (perfation); dan

4) Memaksa secara langsung perubahan sikap (coersion) dengan adanya hukuman fisik maupun materi.

Dominannya kepala desa dalam perencanaan program-program

pembangunan desa merupakan bentuk pengabaian aspirasi dan partisipasi

masyarakat desa yang diwujudkan dalam bentuk swadaya masyarakat. Hal

ini dapat menyebabkan matinya kemandirian pembangunan karena prinsip

swadaya adalah pembangunan diselenggarakan bukan untuk masyarakat

tetapi bersama masyarakat dan sedapat mungkin dilakukan oleh

masyarakat itu sendiri.

I.6.6 Pembangunan fisik desa

Pembangunan dapat diartikan sebagai suatu usaha sadar dalam

serangkaian kegiatan untuk mencapai suatu perubahan dari keadaan yang

Page 76: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

buruk menuju ke keadaan yang lebih baik yang dilakukan oleh masyarakat

tertentu di suatu negara. Sondang P. Siagian (1990:21) mendefinisikan

pembangunan sebagai suatu usaha atau serangkaian usaha pertumbuhan dan

perubahan yang berencana yang dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa,

negara dan pemerintahan dalam usaha pembinaan bangsa.

Berdasarkan pendapat tersebut, maka dalam konsep pembangunan

terdapat dua syarat yang harus dipenuhi yakni harus ada usaha yang dilakukan

oleh masyarakat dan pemerintahnya dan dilaksanakan secara sadar, terarah

dan berkesinambungan agar tujuan dari pembangunan itu dapat tercapai. Dari

beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam pembangunan tersebut,

pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang

adil dan makmur berdasarkan pancasila dan UUD 1945 dalam suasana

kehidupan yang penuh harmonis.

Dalam pembangunan, peran serta seluruh lapisan masyarakat selaku

pelaku pembangunan dan pemerintah selaku pembina dan pengarah sangat

diperlukan. Antara masyarakat dan pemerintah harus berjalan seiring, saling

mengisi, melengkapi dalam satu kesatuan gerak pembangunan guna mencapai

tujuan yang diharapkan.

Pembangunan harus menyangkut semua pihak yaitu dari tingkat pusat

sampai tingkat daerah, pembangunan yang pertama harus dibina dan

dikembangkan adalah pembangunan desa. Daeng Sudirwo (1981:63)

mendefinisikan pembangunan desa sebagai berikut:

“Pembangunan desa adalah proses perubahan yang terus menerus dan berkesinambungan yang diselenggarakan oleh masyarakat beserta

Page 77: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan lahir dan batin, mateeri dan spiritual berdasarkan pancasila yang berlangsung di desa”. Pembangunan desa merupakan pembangunan yang dilaksanakan di

desa. Seperti yang dikemukan oleh H. Sumitro Maskun (1993:21) bahwa

pembangunan desa adalah proses pembangunan yang diarahkan kepada

masyarakat (people centered), mengutamakan segi kehidupan manusia dan

mementingkan aspek-aspek humanisme.

Dengan demikian, maka pembangunan desa perlu terus diupayakan

karena secara keseluruhan desa merupakan landasan bagi ketahanan nasional

seluruh rakyat Indonesia. Selain itu, untuk mencapai tujuan dari pembangunan

desa, pembangunan dilaksanakan di berbagai aspek kehidupan baik aspek

ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya dan agama maupun dalam aspek

pertahanan dan keamanan. Melalui pembangunan desa, diupayakan agar

masyarakat memiliki keuletan dan ketangguhan yang mengandung

kemampuan mengatasi berbagai masalah dalam kehidupan.

Pembangunan desa dengan berbagai masalahnya merupakan

pembangunan yang menyentuh kepentingan bersama. Desa merupakan titik

sentral dari pembangunan nasional Indonesia. Oleh karena itu, pembangunan

desa tidak mungkin bisa dilaksanakan oleh satu pihak saja, tetapi harus

melalui koordinasi dengan pihak lain baik dengan pemerintah maupun

masyarakat secara keseluruhan.

Dalam merealisasikan pembangunan desa agar sesuai dengan apa yang

diharapkan perlu memperhatikan beberapa pendekatan dengan ciri-ciri khusus

Page 78: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

yang sekaligus merupakan identitas pembangunan desa itu sendiri, seperti

yang dikemukakan oleh C.S.T Kansil, (1983:251) yaitu:

a) Komprehensif multi sektoral yang meliputi berbagai aspek, baik kesejahteraan maupun aspek keamanan dengan mekanisme dan sistem pelaksanaan yang terpadu antar berbagai kegiatan pemerintah dan masyarakat;

b) Pemerataan dan penyebarluasan pembangunan keseluruhan pedesaan termasuk desa-desa di wilayah kelurahan; dan

c) Menggerakan partisipasi, prakarsa dan swadaya gotong royong masyarakat.

Jadi di dalam merealisasikan pembangunan desa itu harus meliputi

berbagai aspek, jangan dari satu aspek saja, agar pembangunan desa itu dapat

sesuai dengan apa yang diinginkan. Pembangunan desa itu harus meliputi

berbagai aspek kehidupan dan penghidupan artinya harus melibatkan semua

komponen yaitu dari pihak masyarakat dan pemerintah, serta harus langsung

secara terus menerus demi tercapainya kebutuhan pada masa sekarang dan

masa yang akan datang.

Proses pembangunan tanpa melalui perencanaan yang matang tidak

mungkin terlaksana dengan baik. Demikian pula dengan pembangunan desa.

Selain itu, agar gerak langkah dan arah pembangunan desa itu tetap tertuju

untuk kepentingan rakyat sehingga berdaya guna, maka perlu memperhatikan

perencanaan maupun proses pelaksanaan yang dituangkan ke dalam pokok-

pokok kebijakan pembangunan desa yang bersangkutan. Adapun pokok-pokok

kebijakan pembangunan desa yang dimaksud menurut C.S.T Kansil

(1983:255) yaitu: (a) Pemanfaatan sumber manusia dan potensi alam; (b)

Pemenuhan kebutuhan esensial masyarakat; (c) Peningkatan prakarsa,

swadaya gotong royong masyarakat; (d) Pengembangan tata desa yang teratur

Page 79: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

dan serasi; dan (e) Peningkatan kehidupan ekonomi yang kooperatif berasas

kekeluargaan.

Dari penjelasan di atas sudah tampak jelas bahwa masyarakat

merupakan hal pokok yang eksistensinya harus diakui dalam rangka

mendukung pembangunan. Melalui potensi yang dimilikinya setelah dibina

dan dikembangkan, diharapkan masyarakat dapat berpartisipasi secara aktif

dalam pembangunan desa sekaligus untuk menopang tercapainya

pembangunan nasional.

Masyarakat juga diharapkan berpartisipasi dalam pembangunan fisik di

desanya. Pembangunan fisik desa memiliki tujuan akhir yaitu untuk

memaksimalkan pendapatan masyarakat, misalnya pembangunan infrastruktur

jalan aspal akan memudahkan kegiatan ekonomi masyarakat yang

menggunakan transportasi darat.

Untuk mencapai tujuan pembangunan desa tersebut diperlukan

keterlibatan semua pihak yaitu pemerintah dan masyarakat melalui prakarsa

dan partisipasinya secara aktif dalam setiap program pembangunan desa.

Karena keberhasilan pembangunan desa akan terletak pada pemerintah desa

dalam menentukan kebijakannya serta dukungan dari masyarakat malalui

prakarsa dan partisipasinya secara aktif dalam kegiatan pembangunan desa.

I.7 Penelitian terdahulu

Sampai saat ini telah banyak sekali penelitian tentang desa, terutama

tentang kepala desa. Beberapa diantaranya adalah skripsi Hafid Syafriadi tahun

Page 80: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

2009 yang berjudul Peranan Kepala Desa dalam Pembangunan Desa di di Desa

Ngringo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar tahun 2007. Hasil penelitian

skripsi ini adalah berbagai macam peranan yang dapat dilakukan oleh seorang

kepala desa dalam pembangunan desa, yaitu sebagai motivator, dinamisator, dan

komunikator.

Thesis Wahyu Ernistyana tahun 2009 yang berjudul Peranan Kepala Desa

dalam Melaksanakan Pembangunan di Desa Senenan Kecamatan Tahunan

Kabupaten Jepara memberikan hasil penelitian mengenai peranan-peranan teknis

kepala desa dalam pembangunan. Peranan tersebut diantaranya sebagai perencana

pembangunan, pengawas pembangunan, pelopor pembangunan, dan dinamisator

pembangunan. Hampir sama dengan thesis Wahyu Ernistyana, skripsi Lilis

Wahyuningsih yang berjudul Peranan Kepala Desa dalam Pembangunan (Studi di

Desa Ketanggung Kecamatan Sudimoro Kabupaten Pacitan) juga menghasilkan

peranan teknis kepala desa, terutama pada saat pelaksanaan pembangunan, yaitu

sebagai pemimpin, pengkoordinasi, pemantau, dan pengevaluasi pelaksanaan

pembangunan.

Skripsi Parni tahun 2005 berjudul Peranan Kepala Desa dalam

Menggerakkan Partisipasi Masyarakat terhadap Pembangunan Sarana Fisik Desa

di Desa Tengger Kecamatan Puhpelem Kabupaten Wonogiri sebenarnya

merupakan peneltitian yang terfokus karena sang penulis telah memberikan

batasan-batasan penelitian secara jelas. Akan tetapi, dalam skripsi ini tidak

menggunakan kaidah ilmu komunikasi. Sang penulis menjabarkan data dan

analisis data menggunakan ilmu-ilmu yang sesuai dengan jurusannya yaitu

Page 81: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Hasil penelitian

skripsi ini adalah strategi-strategi seorang kepala desa dalam menggerakkan

partisipasi masyarakat untuk turut dalam kegiatan pembangunan yaitu melalui

pendekatan kepada warganya, mamahami keadaan kehidupan warganya,

memberikan nasehat kepada warganya dan menggali potensi desa.

Dalam penelitian ini dikaji mengenai peranan Kepala Desa sebagai

motivator dalam menggerakkan swadaya masyarakat dalam rangka pembangunan

fisik desa. Kekhususan penelitian ini adalah kajian yang terfokus kepada kegiatan-

kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh kepala desa dalam berperana sebagai

motivator, terutama bentuk-bentuk komunikasi yang digunakan, seperti

komunikasi formal, informal, top-down, face to face, bermedia, dan masih banyak

lagi. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa penelitian ini berbeda dengan

penelitian yang sudah ada sebelumnya karena kajian utama penelitian ini adalah

bentuk komunikasi kepala desa dalam menjalankan perannya sebagai motivator

swadaya masyarakat.

Page 82: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

BAB II

DESKRIPSI LOKASI

II.1 Gambaran Umum Desa Ngancar

II.1.1 Letak dan batas wilayah

Penelitian ini tepatnya dilakukan di Desa Ngancar, Kecamatan

Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri. Pemilihan Desa Ngancar sebagai lokasi

penelitian adalah berdasarkan pertimbangan beberapa kondisi dan potensi

desa. Desa ini memiliki tingkat swadaya yang relatif tinggi. Padahal,

sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani dan buruh tani dengan

penghasilan yang minim serta termasuk desa dengan peradaban yang

tergolong masih rendah. Selain itu, Desa Ngancar mempunyai beberapa

potensi yang jika dimanfaatkan dengan baik akan semakin dapat

mendukung optimalisasi pembangunan.

Secara geografis, Desa Ngancar merupakan desa yang terletak di

sebelah paling timur wilayah Jawa Tengah. Desa dengan suhu rata-rata

harian 26-320 Celcius ini mempunyai total luas wilayah 666,1215 Ha.

Batas wilayah Desa Ngancar adalah sebagai berikut:

Batas wilayah sebelah utara : Desa Bumiharjo;

Batas wilayah sebelah selatan : Desa Girikikis;

Batas wilayah sebelah timur : Desa Bulurejo; dan

Batas wilayah sebelah barat : Kelurahan Giriwoyo.

Page 83: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Jarak tempuh dari Desa Ngancar ke ibu kota kecamatan terdekat

yaitu Kecamatan Giriwoyo adalah sejauh 3 kilometer dengan waktu

tempuh selama 10 menit jika ditempuh dengan transportasi umum.

Sedangkan, jarak tempuh dari Desa Ngancar ke ibu kota kabupaten

terdekat yaitu Kabupaten Wonogiri adalah sejauh 60 kilometer dengan

waktu tempuh selama kurang lebih 1 jam. Ketersediaan transportasi umum

dari Desa Ngancar menuju Kota Wonogiri cukup memadai, ditambah lagi

dengan beberapa armada yang berasal dari arah Pacitan menuju Solo.

Sebagai desa yang terletak paling timur, Desa Ngancar relatif berbatasan

langsung dengan Kota Pacitan dan memerlukan waktu tempuh selama 15

menit untuk sampai ke batas kota Pacitan.

Desa Ngancar terdiri dari 8 dusun yaitu Dusun Karangasem, Dusun

Ngancar, Dusun Dungringin, Dusun Dungbendo, Dusun Jetis, Dusun

Tapan, Dusun Petir, dan Dusun Glonggong. Total rukun tetangga (RT)

Desa Ngancar adalah 21 dengan rincian Dusun Karangasem memiliki 3

RT, Dusun Ngancar 3 RT, Dusun Dungringin 2 RT, Dusun Dungbendo 2

RT, Dusun Jetis 3 RT, Dusun Tapan 3 RT, Dusun Petir 2 RT, dan Dusun

Glonggong 3 RT (lihat lampiran 1).

II.1.2 Keadaan geografis

Topografi Desa Ngancar sebagian besar adalah dataran dan

perbukitan. Wilayahnya mempunyai potensi sumber alam yang terdiri dari

95 Ha persawahan, 100 Ha hutan milik negara, 106 Ha pemukiman

Page 84: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

penduduk, dan 196 Ha ladang tegalan (Sumber: Daftar Isian Potensi Desa

dan Tingkat Perkembangan Desa Ngancar Tahun 2010).

Desa Ngancar memiliki infrastruktur desa dengan jumlah yang

memadai dan dalam keadaan yang terawat dengan baik, diantaranya

adalah beberapa bangunan peribadatan, bangunan pendidikan, dan

prasarana transportasi berupa jalan desa. Berdasarkan informasi dari

Kepala Desa Ngancar, Mulyatmo, jalan distrik di desa ini telah 100%

berupa jalan aspal, sedangkan jalan lingkungan telah 80% berupa rabat

beton. Jalan di tiga dusun di Desa Ngancar yaitu Dusun Petir, Glonggong,

dan Tapan merupakan Jalur Lintas Selatan sebagai jalan pintas antara

Propinsi Jawa Tengah dengan propinsi Jawa Timur dan merupakan jalur

lalu lintas kendaraan besar seperti truk tronton, bus AKAP, dan lain-lain.

II.1.3 Keadaan demografis

a. Jumlah penduduk

Saat ini, jumlah penduduk Desa Ngancar tercatat sebanyak

2300 jiwa dengan jumlah penduduk perempuan sebanyak 1180 jiwa

dan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 1120 jiwa. Jumlah Kepala

Keluarga (KK) di Desa Ngancar adalah 724 KK. Dusun Glonggong

merupakan dusun dengan jumlah penduduk terbanyak di Desa Ngancar

yaitu 364 jiwa, sedangkan Dusun Petir merupakan dusun dengan

jumlah penduduk paling sedikit yaitu 185 jiwa.

Page 85: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

b. Keadaan penduduk menurut umur dan jenis kelamin

Berdasarkan data terakhir yang tersedia, yaitu Daftar Isian

Potensi Desa dan Tingkat Perkembangan Desa Ngancar, Kecamatan

Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri Tahun 2010 jumlah seluruh penduduk

adalah 2300 jiwa. Dari jumlah tersebut, dapat digolongkan menurut

usia dan jenis kelamin seperti dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3

Keadaan Penduduk Menurut Golongan Usia dan Jenis Kelamin

Di Desa Ngancar

No. Golongan usia Jenis kelamin

Jumlah % Laki-laki Perempuan

1. 0 – 4 50 65 115 5 2. 5– 9 67 67 134 5,83 3. 10 – 14 74 71 145 6,3 4. 15 – 19 79 79 158 6,87 5. 20 – 24 78 81 159 6,91 6. 25 – 29 79 83 162 7,04 7. 30 – 34 67 68 135 5,87 8. 35 – 39 71 77 148 6,43 9. 40 – 44 76 79 155 6,74 10. 45 – 49 80 82 162 7,04 11. 50– 54 79 82 161 7 12. 55 – 59 77 82 159 6,91 13. 60 – 64 76 81 157 6,83 14. 65 – 69 77 78 155 6,74 15. 70 – 74 78 86 164 7,13 16. 75 + 12 19 31 1,36

Total jumlah 1120 1180 2300 100 Sumber: Daftar Isian Potensi Desa dan Tingkat Perkembangan Desa Ngancar Tahun 2010 (diolah)

Page 86: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

c. Keadaan penduduk menurut mata pencaharian

Seperti halnya daerah lain, penduduk Desa Ngancar Kecamatan

Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri juga memiliki mata pencaharian yang

beragam.

Tabel 4

Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian Di Desa Ngancar

No. Pekerjaan Jumlah % 1. Sektor pemerintahan a. Perangkat desa 14 0,61 b. Pegawai Negeri Sipil (PNS) 25 1,09 c. Bidan dan paramedis kesehatan 3 0,13 d. Guru swasta 7 0,3 e. TNI/Polri 1 0,04

2. Sektor usaha kecil dan menengah a. Pedagang/wiraswasta/industri 125 5,43

3. Sektor peternakan a. Ternak sapi 4 0,17

4. Sektor pertanian a. Petani 952 41,39 b. Buruh tani 106 4,61

5. Sektor keterampilan a. Tukang batu 37 1,62 b. Tukang kayu 21 0,91 c. Pramuwisma 14 0,61 d. Karyawan swasta 42 1,83

6. Lain-lain 949 41,26 Total Jumlah 2300 100

Sumber: Daftar Isian Potensi Desa dan Tingkat Perkembangan Desa Ngancar Tahun 2010 (diolah)

Tabel di atas menunjukkan bahwa mata pencaharian penduduk

Desa Ngancar sangat bervariasi. Diantaranya adalah 5,43%

penduduknya mempunyai matapencaharian sebagai

pedagang/wiraswasta/industri, 41,39% sebagai petani, 4,61% sebagai

Page 87: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

buruh tani, dan 2,17% bekerja di sektor pemerintahan seperti Pegawai

Negeri Sipil (PNS), perangkat desa, dan guru. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa sebagian besar penduduk Desa Ngancar

bermatapencaharian di sektor pertanian yaitu sebanyak 1058 orang

atau 46% dari total jumlah penduduk.

d. Keadaan penduduk menurut tingkat pendidikan

Dari data yang ada di Desa Ngancar Kecamatan Giriwoyo

Kabupaten Wonogiri tingkat pendidikan penduduk memperlihatkan

komposisi yang menunjukkan bahwa kesadaran penduduk terhadap

pentingnya pendidikan masih rendah. Untuk lebih jelas mengenai hal

tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5

Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Di Desa Ngancar

No. Tingkat pendidikan Jumlah (orang) % 1. Belum sekolah 182 7,91 2. Belum tamat (masih sekolah) 154 6,7 3. Tamat pendidikan umum a. Tamat SD/sederajat 934 40,61 b. Tamat SMP/sederajat 245 10,65 c. Tamat SMA/sederajat 370 16,09 d. Tamat D1 - e. Tamat D2 7 0,3 f. Tamat D3 3 0,13 g. Tamat S1 6 0,26 h. Tamat S2 - i. Tamat S3 -

3. Tidak tamat SD/sederajat 399 17,35 Total Jumlah 2300 100

Tabel di atas memberi gambaran bahwa masih banyak

penduduk di Desa Ngancar Kecamatan Giriwoyo yang tidak

Page 88: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

menyelesaikan wajib belajar sembilan tahun yang dicanangkan

pemerintah. Hampir separuh penduduk Desa Ngancar yaitu 934 orang

atau sekitar 40,61% hanya tamat SD, 245 orang lainnya tamat

SMP/sederajat atau sekitar 10,65%, 370 orang tamat SMA/sederajat

atau sekitar 16,09%, 10 orang tamat diploma atau sekitar 0,43%, dan

hanya 6 orang yang tamat perguruan tinggi. Jika dilihat dari tingkat

pendidikan pendidikan penduduknya, Desa Ngancar masih termasuk

desa tertinggal karena penduduknya banyak yang tidak melanjutkan

sekolah dan hanya sedikit yang mendapat kesempatan melanjutkan

sekolahnya hingga perguruan tinggi. Tingkat pendidikan yang rendah

dalam suatu masyarakat merupakan salah satu dimensi kemiskinan.

II.1.4 Keadaan sosial, budaya, dan ekonomi

a. Sosial dan budaya

Sebagai daerah pedesaan, Desa Ngancar kondisinya tidak jauh

berbeda dengan desa lain yang belum dapat berkembang secara

maksimal. Kondisi sosial masyarakat dapat dikatakan tidak terlalu

baik. Hal ini terlihat pada sumber daya manusia yang ada di desa

tersebut. Sumber daya manusia yang ditemui masih memprihatinkan

baik dari segi pendidikan maupun taraf kehidupan sehari-hari.

Walaupun aksesibilitas menuju ke Desa Ngancar relatif bagus dan

lancar dengan jalan beraspal, tetapi dengan lokasi yang cukup jauh dari

Page 89: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

pusat pemerintahan dan jasa mengakibatkan masyarakat harus

mengeluarkan biaya mahal untuk menuju ke Desa Ngancar.

Dari segi budaya, masyarakat di Desa Ngancar masih

melaksanakan tradisi adat istiadat dan budaya seperti halnya pedesaaan

seperti gotong-royong untuk kegiatan bersama. Berdasarkan Daftar

Isian Potensi Desa dan Tingkat Perkembangan Desa Ngancar Tahun

2010, tingkat kegotongroyongan penduduk Desa Ngancar tergolong

tinggi. Kegiatan gotong royong tersebut dapat dijumpai dalam

pembangunan rumah, istilahnya sambatan. Selain itu, terdapat pula

gotong royong dalam pembangunan fisik, misal pembangunan jalan

desa (Lihat lampiran 2). Masyarakat juga aktif dalam setiap kegiatan

sosial, misalnya tradisi keagamaan dan kegiatan-kegiatan arisan.

b. Ekonomi

Perekonomian Desa Ngancar tidak terlepas dari beberapa

kegiatan ekonomi yang dilakukan penduduknya. Potensi sumber daya

manusia yang ada di Desa Ngancar ditunjang oleh potensi sumber daya

alam yang mendukung. Penduduk Desa Ngancar melakukan kegiatan

ekonomi di beberapa bidang, diantaranya di sektor pertanian dengan

menanam berbagai tanaman pangan, sektor perkebunan dengan

menanam kelapa, cengkeh, dan mete, sektor peternakan, dan menggali

beberapa bahan galian dari alam.

Untuk sektor tanaman pangan, selain menanam padi dan

jagung, mayoritas penduduk Desa Ngancar juga menanam kacang

Page 90: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

kedelai, kacang tanah, dan ubi kayu. Tanaman padi, jagung, kacang

kedelai, dan kacang tanah merupakan tanaman pangan dengan masa

tanam selama 3 bulan, sedangkan ubi kayu dapat dipanen setelah 6

bulan-12 bulan masa tanam.

Mata pencaharian masyarakat Desa Ngancar dipengaruhi oleh

kondisi geografis yang berupa daerah perbukitan dengan mata

pencaharian utama sebagai petani. Mata pencaharian masyarakat di

Desa Ngancar terutama kaum laki-laki tidak hanya satu pekerjaan saja.

Artinya, mereka memiliki pekerjaan utama yang sebagian besar

sebagai petani. Pekerjaan tambahan mereka berupa pekerjaan-

pekerjaan informal seperti tukang bangunan, perajin maupun bekerja di

industri kecil serta berdagang. Pekerjaan tambahan ini dilakukan saat

mereka tidak bertani, yakni pada saat lahan pertanian tidak bisa

digarap. Sementara kaum perempuan lebih banyak bekerja sebagai

pedagang atau industri kecil. Pekerjaan ini dipilih kebanyakan kaum

perempuan agar dapat sembari mengurus anak dan melakukan

pekerjaan rumah tangga sehari-hari.

Tingkat pendapatan masyarakat Desa Ngancar dipengaruhi

oleh mata pencahariannya. Mata pencaharian penduduk setempat

sebagai petani dengan kemampuan bercocok tanam terbatas

menyebabkan pendapatan yang diterimanya kecil.

Dari hasil wawancara yang dilakukan terhadap masyarakat

setempat, didapatkan data bahwa pendapatan rata-rata masyarakat per

Page 91: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

hari dari hasil bertani tidak menentu. Oleh karena itu, maka mereka

mencari alternatif pekerjaan tambahan selain sebagai petani. Pekerjaan

tambahan tersebut meningkatkan pendapatan mereka dengan tingkat

pendapatan rata-rata per hari berkisar antara Rp 20.000,- hingga Rp

25.000,-.

II.2 Gambaran Umum Tata Kerja Pemerintahan Desa Ngancar

Sesuai dengan UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Desa dan Penjelasan

UU tersebut, pemerintahan Desa Ngancar terdiri dari pemerintah desa dan Badan

Permusyawaratan Desa (BPD). Pemerintah Desa Ngancar terdiri atas kepala desa

dan perangkat desa. Perangkat Desa Ngancar terdiri dari sekretaris desa, unsur

kewilayahan yaitu kepala dusun, dan pelaksana teknis lapangan yaitu kepala

urusan (kaur). Pembentukan kepala dusun dan beberapa kepala urusan ini telah

sesuai dengan pasal 2 Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 4 tahun 2007

tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa dan

pasal 12 PP Nomor 72 tahun 2005 tentang Desa yang menyebutkan bahwa jumlah

perangkat desa selain sekretaris desa disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi

sosial budaya masyarakat desa setempat.

Tabel 6

Susunan Organisasi Pemerintahan Desa Ngancar

No. Nama Jabatan Pendidikan 1. Teguh Supriyanto Ketua BPD S1 2. Mulyatmo Kepala desa SMA 3. Darmanto Sekretaris desa SMA 4. Karsidi Kepala urusan pemerintahan SMP 5. Feri Asmoro Kepala urusan ekonomi dan SMA

Page 92: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

pembangunan 6. Muzaini Kepala urusan kesejahteraan

sosial SMA

7. Nurosidi Kepala urusan keuangan SMA 8. Sutarjo Kepala dusun Ngancar SMA 9. Nurzemi Kepala dusun Karangasem SMA 10. Kasino Kepala dusun Dungringin SD 11. Sakimin Kepala dusun Dungbendo SD 12. Supriyanto Kepala dusun Jetis SMA 13. Marimin Kepala dusun Petir SD 14. Suwarno Kepala dusun Glonggong SMA 15. Juman Kepala dusun Tapan SD

Diolah dari: Daftar Isian Potensi Desa dan Tingkat Perkembangan

Desa Ngancar Tahun 2010

Bagan 3

Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Ngancar

Keterangan : garis koordinasi garis komando

BPD Kepala Desa Mulyatmo

Sekretaris Desa Darmanto

Kaur Pemerintahan

Karsidi

Kaur Ekonomi dan Pembangunan

Feri Asmoro

Kaur Kesejahteraan dan Sosial

Muzaini

Kaur Keuangan Nurosidi

Kadus Ngancar Sutarjo

Kadus Karangasem

Nurzemi

Kadus Dungringin

Kasino

Kadus Dungbendo

Sakimin

Kadus Jetis

Supriyanto

Kadus Glonggong

Suwarno

Kadus Petir

Marimin

Kadus Tapan Juman

Page 93: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Bagan struktur organisasi pemerintahan Desa Ngancar di atas telah sesuai

dengan Lampiran Perda Kabupaten Wonogiri nomor 4 tahun 2007. Dari bagan

tersebut dapat digambarkan bahwa Kepala Desa Ngancar harus senantiasa

berkoordinasi dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai unsur

penyelenggaran pemerintahan desa. Dalam melaksanakan tugasnya, perangkat

Desa Ngancar bertanggung jawab kepada kepala desa. Sementara, masing-masing

kepala urusan bertanggung jawab kepada kepala desa melalui sekretaris desa

(lihat lampiran 3).

Jika dilihat secara status, kepala desa dan sekretaris desa berbeda. Kepala

desa merupakan pejabat publik yaitu pejabat yang dipilih melalui mekanisme

pemilihan umum, sedangkan sekretaris desa merupakan Pegawai Negeri Sipil

yang memiliki Nomor Induk Pegawai (NIP) dan diangkat oleh sekretaris daerah

atas nama bupati, dalam hal ini Bupati Wonogiri. Fungsi sekretaris desa adalah

selaku penyelenggara urusan administrasi pemerintah desa, pengkoordinir

kegiatan perangkat desa dan perumus kebijakan penyelenggaraan tugas

pemerintah desa, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan.

Desa Ngancar memiliki empat orang kepala urusan, yaitu urusan

pemerintahan, urusan keuangan, urusan ekonomi dan pembangunan, dan urusan

kesejahteraan sosial. Fungsi kepala urusan pemerintahan adalah selaku unsur

pembantu dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan desa yang meliputi

pembinaan wilayah dan kamtibmas, bidang pendapatan, kependudukan dan

catatan sipil serta fasilitasi kegiatan BPD. Sementara kepala urusan keuangan

Page 94: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

adalah sekaligus bendahara desa. Tugasnya adalah mengelola administrasi dan

mengendalikan keuangan desa.

Fungsi kepala urusan ekonomi dan pembangunan adalah selaku unsur

pembantu dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan,

pembinaan/pemberdayaan perekonomian masyarakat dan pertanian. Salah satu

tugas kepala urusan ini adalah menyusun program dan melaksanakan kegiatan

dalam rangka meningkatkan swadaya dan partisipasi masyarakat dalam

meningkatkan perekonomian dan pelaksanaan pembangunan desa.

Fungsi kepala urusan kesejahteraan sosial adalah selaku unsur pembantu

dalam pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat dibidang kesejahteraan sosial,

pembinaan kehidupan beragama, pendidikan dan organisasi kemasyarakatan.

Salah satu tugas kepala urusan ini adalah membantu pelaksanaan pembinaan

PKK, Karang Taruna dan Ormas lainnya.

Selain kepala urusan, Desa Ngancar memiliki delapan orang kepala dusun

sesuai jumlah dusun yang terdapat di desa ini. Masing-masing kepala dusun

mempunyai tugas membantu Kepala Desa Ngancar dalam menyelenggarakan

urusan pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kehidupan

kemasyarakatan di dalam wilayah kerjanya sesuai ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku. Beberapa fungsi yang dijalankan kepala dusun di Desa

Ngancar diantaranya sebagai pelaksana kegiatan pembinaan kemasyarakatan dan

kerukunan warga serta peningkatan swadaya gotong-royong.

Guna lebih meningkatkan keberhasilan pelaksanaan tugas dalam rangka

koordinasi dan pelayanan masyarakat agar terkoordinasi sesuai dengan tugas dan

Page 95: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

fungsi masing-masing, pemerintah Desa Ngancar rutin mengadakan Rapat

Koordinasi Perangkat Desa setiap hari Kamis pukul 10.00 WIB bertempat di

kantor Balai Desa Ngancar. Berdasarkan observasi peneliti, rapat koordinasi ini

membahas mengenai segala permasalahan yang ada di desa dan laporan-laporan

perangkat desa mengenai perkembangan keadaan dusun, perkembangan kegiatan-

kegiatan yang berlangsung di tingkat RT,RW, dusun, dan desa, serta kegiatan

pembangunan (lihat lampiran 4). Berkaitan dengan kegiatan pembangunan

infrastruktur desa, Kepala Desa Ngancar selalu menekankan kepada perangkat

desa akan pentingnya partisipasi dan swadaya masyarakat demi kelancaran

pelaksanaan pembangunan.

Untuk menunjang pekerjaan, para aparat pemerintahan Desa Ngancar

senantiasa memanfaatkan sarana dan prasarana yang tersedia. Beberapa sarana

pemerintahan desa sengaja diadakan sesuai dengan kebutuhan desa seperti

perangkat komputer, printer, dan almari arsip. Beberapa sarana lainnya

merupakan sarana pemerintahan desa yang wajib ada, seperti buku-buku

administrasi kegiatan dan gedung kantor.

Berdasarkan observasi peneliti di Balai Desa Ngancar, sarana dan

prasarana pemerintahan Desa Ngancar terawat dengan baik dan dalam jumlah

yang cukup yaitu 10 buah meja kerja, 15 kursi kerja, 1 unit komputer lengkap

dengan printer, 5 buah lemari arsip, 38 jenis buku administrasi kegiatan, dan 1

unit sepeda motor kendaraan sebagai kendaraan dinas pemerintah desa.

Page 96: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

II.3 Gambaran Umum Keberhasilan Swadaya Masyarakat di Desa Ngancar

Menurut Kepala Desa Ngancar, masyarakat sudah cukup sadar akan

pentingnya swadaya demi kelancaran pembangunan. Hal ini terlihat dari tingginya

partisipasi masyarakat dalam setiap pembangunan infrastruktur desa. Swadaya

yang diberikan masyarakat pun beragam, mulai dari sumbangan dana, tenaga,

hingga material-material bahan bangunan. Seperti yang dikemukakan Kepala

Desa Ngancar dalam wawancara dengan penulis bahwa masyarakat Desa Ngancar

tidak semuanya berkecukupan materi sehingga kebanyakan mereka

menyumbangkan tenaga dengan ikut bekerja pada saat pelaksanaan pembangunan.

Banyak hasil-hasil pembangunan yang berasal dari swadaya masyarakat

Desa Ngancar, diantaranya rabat, beton, makadam, pembangunan Taman

Pendidikan Qur’an (TPQ), pembuatan musholla, pos kamling (lihat lampiran 5),

renovasi masjid dan penampungan air. Keberhasilan program-program

pembangunan di Desa Ngancar tersebut tidak lepas dari upaya para pemerintah

desa, termasuk kepala desa, dan tokoh masyarakat setempat.

Berdasarkan observasi peneliti, dalam setiap pertemuan lembaga

kemasyarakatan di Desa Ngancar, kepala desa tidak secara langsung meminta dan

mengajak masyarakat untuk berswadaya. Sebaliknya, kepala desa terlebih dahulu

memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang makna swadaya masyarakat

desa dalam pembangunan. Setelah itu, baru kemudian Kepala Desa Ngancar

memberikan motivasi kepada masyarakat. Hal ini dilakukan agar masyarakat

secara sukarela berswadaya tanpa merasa ada paksaan dari pemerintah desa.

Page 97: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

BAB III

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA

Penelitian ini berjudul “Peranan Kepala Desa Ngancar sebagai motivator

dalam menggerakkan swadaya masyarakat dalam rangka pembangunan fisik di

Desa Ngancar Kecamatan Giriwoyo Kabupaten Wonogiri”. Penyajian data ini

diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Wawancara dilakukan

dengan informan terpilih. Informan utama dalam penelitian ini adalah Bapak

Mulyatmo selaku Kepala Desa Ngancar. Terdapat pula informan-informan lain

yang merupakan informan pendukung, diantaranya seperti ketua BPD, ketua

karang taruna, ketua TP PKK, ketua LPM, para kepala dusun, panitia

pembangunan, tokoh-tokoh agama, tokoh-tokoh masyarakat, dan beberapa warga

Desa Ngancar.

Proses wawancara dilakukan selama tiga minggu. Pelaksanaan wawancara

pertama dengan informan utama, Bapak Mulyatmo, dilakukan di kediaman beliau

yaitu di Dusun Karangasem RT 001 RW 002 Desa Ngancar pada tanggal 2

Agustus 2011 pukul 09.00 WIB hingga 12.00 WIB. Setelah itu, peneliti

melakukan wawancara dengan para informan pendukung untuk meyakinkan

informasi yang diperoleh dari Kepala Desa Ngancar. Peneliti juga melakukan

wawancara kembali dengan Kepala Desa Ngancar agar mendapat data dan fakta

yang valid. Wawancara dengan para informan tersebut dilakukan di kediaman

masing-masing dan berlangsung secara kekeluargaan.

Page 98: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

Objek observasi peneliti dalam penelitian ini ada tiga hal. Pertama,

karakteristik personal Kepala Desa Ngancar. Dalam hal ini, peneliti melakukan

pengamatan secara langsung ketika bertemu untuk melakukan wawancara. Kedua,

peneliti mengamati kegiatan komunikasi yang dilakukan untuk mengetahui

peranan Kepala Desa Ngancar dengan ikut serta dalam berbagai pertemuan yang

dihadiri Kepala Desa Ngancar. Ketiga, sejauh mana hasil-hasil pembangunan fisik

di Desa Ngancar yang berasal dari swadaya masyarakat dapat dimanfaatkan dan

dipelihara oleh masyarakat setempat. Untuk mengamati hal ini, peneliti datang

langsung ke lokasi-lokasi tempat hasil-hasil pembangunan tersebut dan menggali

beberapa informasi dari warga untuk mengetahui pemanfaatan dan pemeliharaan

yang dilakukan oleh masyarakat. Secara keseluruhan, pengamatan berlangsung

selama dua minggu.

Teknik dokumentasi peneliti gunakan untuk mendukung informasi yang

diperoleh dari wawancara dan observasi. Beberapa hal yang peneliti

dokumentasikan antara lain kegiatan komunikasi yang dilakukan Kepala Desa

Ngancar dalam berbagai pertemuan dan hasil-hasil pembangunan fisik di Desa

Ngancar.

Dalam melakukan peranannya sebagai motivator, Kepala Desa Ngancar

melakukan kegiatan-kegiatan komunikasi untuk menunjang peranannya tersebut.

Untuk menganalisis data yang diperoleh, digunakan beberapa aspek dalam

komunikasi yaitu bentuk atau jenis-jenis komunikasi yang digunakan, proses

komunikasi yang berlangsung, dan strategi komunikasi Kepala Desa Ngancar.

Dengan demikian, akan dapat diketahui bagaimana sesungguhnya peranan yang

Page 99: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

dilakukan Kepala Desa Ngancar sebagai motivator dalam menggerakkan swadaya

masyarakat dalam rangkan pembangunan fisik di Desa Ngancar.

III.1 Penyajian data

III.1.1 Deskripsi objek penelitian

a. Profil Kepala Desa Ngancar

Selama dua belas tahun Desa Ngancar Kecamatan Giriwoyo

Kabupaten Wonogiri dipimpin oleh seorang putera daerah yang bernama

Mulyatmo (lihat lampiran 6). Beliau yang lahir pada 8 Juli 1959 ini kini

telah berusia 52 tahun. Ayah dua orang puteri ini menghabiskan masa

mudanya di Jakarta selama tujuh belas tahun sebagai kontraktor dan

konsultan konstruksi sebelum akhirnya memutuskan hijrah ke kampung

halaman demi memberikan kontribusi yang lebih untuk kemajuan desanya

sendiri.

Bapak Mulyatmo memiliki ciri khas dalam setiap tutur katanya

dengan selalu menggunakan bahasa yang tegas dan lugas dalam

berkomunikasi. Hingga kini, Bapak Mulyatmo yang akrab dipanggil

dengan nama panggilan Pak Polo ini memiliki kegemaran beternak sapi

selain juga menikmati pekerjaannya dalam membangun dan memimpin

Desa Ngancar. Salah satu keahliannya adalah membuat perhitungan

rencana biaya dan merancang bangunan sehingga kerap diminta untuk

bekerja sama dengan beberapa proyek pembangunan, baik proyek

pembangunan desa maupun proyek pembangunan di tempat lain.

Page 100: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

b. Karakteristik personal Kepala Desa Ngancar

Kiprah baik Kepala Desa Ngancar terlihat sejak menjabat di

periode pertama yang dinilai sangat mengutamakan perkembangan dan

kemajuan desa. Bahkan, beberapa tokoh masyarakat mengatakan bahwa

sumbangsih Kepala Desa Ngancar kepada Desa Ngancar sudah ada sejak

beliau belum menjabat sebagai kepala desa. Pada saat masih di perantauan,

beliau kerap memberikan kontribusi bagi kemajuan tanah kelahirannya

tersebut, mulai dari sumbangan dana, ide-ide pembangunan yang beliau

sampaikan ketika pulang kampung, hingga memberikan pengarahan-

pengarahan pembangunan di desa (lihat lampiran 13). Dengan demikian,

dapat dikatakan bahwa Bapak Mulyatmo sebagai seorang yang dermawan

dan peduli terhadap perkembangan dan kemajuan tanah kelahirannya.

Berkaitan dengan sosoknya sebagai seorang kepala desa, beberapa

pemerintah desa memberikan penilaiannya. Kepala Dusun Ngancar

mengatakan bahwa Bapak Mulyatmo merupakan sosok yang memiliki

empati yang tinggi terhadap perangkat dan masyarakat sehingga

kebijakan-kebijakan yang diambil pun dapat diterima oleh semua pihak.

Bapak Mulyatmo juga rutin memberikan informasi kepada masyarakat

terkait rencana-rencana pembangunan di desa dan memberikan motivasi

agar masyarakat turut serta memberikan partisipasinya demi kesuksesan

pembangunan tersebut. Motivasi yang disampaikan adalah dengan

meyakinkan masyarakat tentang manfaat pembangunan sehingga

Page 101: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

masyarakat tergerak untuk berpartisipasi, seperti yang dikatakan Kepala

Dusun Ngancar sebagai berikut:

“Kepala desa biasanya menanamkan pentingnya kesadaran berswadaya demi terwujudnya pembangunan yang manfaatnya akan dapat dinikmati oleh warga. Kepala desa juga memberikan pandangan-pandangannya mengenai pembangunan sehingga masyarakat yakin bahwa pembangunan ini untuk warga” (wawancara dengan Kepala Dusun Ngancar). Ketua BPD Desa Ngancar mengatakan bahwa roda pemerintahan

yang dijalankan oleh Bapak Mulyatmo tergolong lancar. Selain karena

sikapnya yang tegas dan disiplin dalam memimpin pemerintahan, beliau

merupakan orang yang mudah bergaul dengan semua lapisan masyarakat

sehingga memiliki banyak relasi.

Menurut Kepala Desa Ngancar, menjalin relasi baik dengan banyak

pihak merupakan hal yang penting dilakukan oleh seorang kepala desa,

terutama pihak-pihak yang berkaitan langsung dengan pemerintahan desa

seperti camat dan bupati. Relasi dengan atasan tersebut memudahkan

langkah kepala desa dalam merealisasikan program-program kerja,

terutama yang berhubungan dengan pembangunan, seperti yang

dikemukakan Kepala Desa Ngancar bahwa kepala desa dengan bupati itu

hubungannya seperti anak dengan orang tua. Kalau kita mempunyai

hubungan baik dengan orang tua, Insya Allah apa keinginan kita dipenuhi

oleh orang tua.

Kepala Desa Ngancar mengatakan bahwa langkah-langkah yang ia

ambil untuk menjalin relasi dengan camat dan bupati adalah dengan

memulai pendekatan personal, misalnya sebelum acara-acara dinas di

Page 102: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

kecamatan dan kabupaten dimulai, ia kerap mengajak camat atau bupati

untuk sekedar berbincang membicarakan tentang keadaan desa,

berkonsultasi, dan membicarakan hal-hal umum lainnya. Atau, Kepala

Desa Ngancar juga cukup sering datang ke kediaman atasan untuk

membahas permasalahan yang ada di Desa Ngancar dan desa-desa lain

yang berkaitan dengan Desa Ngancar (lihat lampiran 7). Cara ini diakui

Kepala Desa Ngancar akan membuat atasan mengenal dan dekat dengan

sosok kepala desa dan akhirnya peduli terhadap perkembangan desa

setempat.

Relasi yang baik tidak hanya dijalin secara top-up dengan para

atasan saja tetapi juga secara top-down dengan masyarakat. Peneliti

mengamati bahwa pelayanan yang dilakukan Kepala Desa Ngancar kepada

masyarakat berjalan dengan baik. Walaupun hampir setiap hari tidak

berkantor di kantor balai desa, Kepala Desa Ngancar melayani apa yang

menjadi kebutuhan masyarakat di rumahnya (lihat lampiran 8). Para warga

yang ingin membuat dan memperpanjang Kartu Tanda Penduduk (KTP),

mengurus berbagai jenis surat keterangan, membuat dan memperbarui

Kartu Keluarga (KK), dan administrasi publik lainnya dilayani dengan

cepat dan baik. Setelah selesai pada waktu yang telah dijanjikan, mereka

bisa mendatangi rumah beliau lagi untuk mengambilnya. Hal ini

merupakan cara Kepala Desa Ngancar untuk menjalin kedekatan secara

personal dengan para warga masyarakatnya.

Page 103: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

Relasi top-down yang dibangun Kepala Desa Ngancar tidak hanya

dengan memberikan pelayanan baik untuk masyarakat, tetapi juga dengan

membaur dalam kehidupan sosial masyarakat. Berdasarkan observasi

peneliti, Kepala Desa Ngancar hampir selalu memenuhi undangan-

undangan kegiatan-kegiatan kemasyarakatan, mulai dari undangan

walimahan, tasyakuran warga, takziah, hingga kegiatan organisasi sosial

lain yang ada di desa (lihat lampiran 9). Selain itu, Kepala Desa Ngancar

dikenal sebagai sosok yang mempunyai pondasi kuat dalam agama yang

dianutnya dan rajin melakukan sholat lima waktu di masjid. Salah satu

tokoh agama di Desa Ngancar mengatakan bahwa Kepala Desa Ngancar

jarang melewatkan sholat lima waktu di masjid terbesar di desa setempat,

yaitu masjid Nurul Huda.

Untuk membangun hubungan yang semakin baik dengan

masyarakat, Kepala Desa Ngancar juga berupaya menjadi problem-solver

bagi permasalahan warganya. Tak jarang, dia sengaja mengundang warga-

warga yang saling memiliki permasalahan untuk berembug bersama

dengan kepala dingin mencari solusi yang terbaik (lihat lampiran 14).

Relasi yang baik juga terjalin antara kepala desa dengan perangkat

desa lain seperti sekretaris desa, kepala urusan, dan kepala dusun di Desa

Ngancar. Berdasarkan wawancara peneliti dengan beberapa perangkat

desa lain di Desa Ngancar, mereka kerap datang ke rumah kepala desa dan

membahas perkembangan desa (lihat lampiran 10). Menurut sebagian

perangkat desa, pertemuan dalam suasana informal seperti itu dirasa lebih

Page 104: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

efektif karena perangkat desa merasa lebih leluasa mendiskusikan tentang

keadaan desa daripada mendiskusikannya di pertemuan Rapat Koordinasi

Perangkat Desa.

Peneliti mengamati bahwa Kepala Desa Ngancar juga merupakan

sosok pemimpin yang berempati dengan perangkat desa lain. Hal ini

terlihat dari pertemuan-pertemuan tingkat RT, RW, dan pertemuan

lembaga kemasyarakatan yang selalu diadakan pada malam hari. Kepala

desa mengetahui bahwa selain menjadi abdi masyarakat, semua perangkat

Desa Ngancar juga bekerja sebagai petani sehingga pada pagi hari hingga

menjelang sore hari mereka bekerja di sawah. Oleh karena itulah, demi

mendapatkan waktu yang tepat untuk semua pihak, Kepala Desa Ngancar

memutuskan bahwa pertemuan-pertemuan tersebut dilaksanakan pada

malam hari.

III.1.2 Pembangunan fisik di Desa Ngancar

a. Tujuan pembangunan fisik di Desa Ngancar

Pada hakekatnya, program pembangunan infrastruktur pedesaan

bertujuan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur

pendukung kegiatan ekonomi produktif di kawasan perdesaan dan

meningkatkan permukiman untuk mewujudkan kawasan perdesaan yang

layak huni. Sasaran program adalah peningkatan sarana dan prasarana

perdesaan.

Page 105: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

Begitu pula di Desa Ngancar, pembangunan-pembangunan fisik

yang selama ini dilakukan pada akhirnya bertujuan meningkatkan kualitas

hidup masyarakat secara jasmani dan rohani. Sebagai contoh,

pembangunan musholla yang bertujuan meningkatkan kualitas sarana

ibadah untuk menunjang kegiatan keagamaan dan pembangunan gedung

Taman Pendidikan Qur’an (TPQ) yang bertujuan untuk menanamkan

pondasi agama sejak usia dini sehingga terbentuklah generasi-generasi

penerus bangsa yang bagus secara agama.

Selain yang bersifat keagamaan, sasaran pembangunan fisik juga

untuk yang bersifat kepentingan sosial. Seperti pembangunan pos kamling

yang bertujuan menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan di masing-

masing dusun di Desa Ngancar. Ada pula pembangunan penampungan air

yang berdampak secara langsung kepada warga masyarakat Desa Ngancar

bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan air bersih. Semua pembangunan

fisik tersebut tentunya bertujuan meningkatkan kualitas hidup dan

kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.

b. Proses pembangunan fisik di Desa Ngancar

Sebuah proses pembangunan dapat dilihat dari alur kegiatannya,

mulai dari latar belakang kemunculan ide, sosialisasi, perencanaan,

pelaksanaan, dan pelestarian hasil pembangunan. Pada pembangunan

musholla yang terletak di Dusun Jetis, ide pembangunan berasal dari tokoh

agama setempat. Sosialisasi dan perencanaan pembangunan tersebut

Page 106: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

dilakukan dalam forum pertemuan dusun yang dihadiri oleh Kepala Desa

Ngancar dan seluruh warga Dusun Jetis. Pembangunan musholla

dilaksanakan selama tiga bulan dan mendapat dukungan penuh swadaya

masyarakat. Kegiatan evaluasi pembangunan musholla seluas 96 m2 ini

dilakukan oleh panitia pembangunan, Kepala Desa Ngancar, dan takmir

masjid.

Lain halnya dengan pembangunan musholla, perencanaan

pembangunan gedung TPQ Nurul Huda yang terletak di Dusun

Karangasem dilakukan dalam forum Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Desa (RPJMD). Forum RPJMD berisi pembahasan mengenai

program pembangunan sebuah desa dalam jangka waktu lima tahun ke

depan yang dihadiri oleh Kepala Desa Ngancar, perangkat desa, ketua

BPD dan anggota, LPM, ketua RT RW, lintas tokoh, dan karang taruna

(lihat lampiran 11). Sosialisasi pembangunan ini melalui pertemuan dusun

yang dipimpin oleh kepala dusun masing-masing. Dalam pelaksanaannya,

pembangunan lembaga pendidikan agama ini tidak lepas dari dukungan

berbagai bentuk swadaya masyarakat, mulai dari tenaga hingga dana.

Evaluasi pembangunan ini juga dilakukan dalam forum RPJMD dengan

meninjau ulang proses pembangunan untuk mengetahui kendala yang ada

dan menemukan solusinya.

Sementara, pada pembangunan pos kamling ide pembangunan

datang dari Kepala Desa Ngancar. Perencanaan pembangunan sarana

keamanan ini dilakukan pada saat forum Rapat Koordinasi Perangkat Desa

Page 107: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

Ngancar yang rutin dilaksanakan setiap hari Kamis pukul 10.00 WIB di

Balai Desa Ngancar. Sosialisasi pembangunan kepada warga masyarakat

dilakukan oleh kepala dusun. Karena merupakan pos kamling dusun,

warga di masing-masing dusun di Desa Ngancar pun bergotong royong

dalam pelaksanaannya sehingga dalam waktu kurang dari satu minggu

pembangunan dapat selesai. Evaluasi pembangunan ini kembali

disampaikan dalam Rapat Koordinasi Perangkat Desa Ngancar.

Pembangunan-pembangunan fisik hasil swadaya masyarakat Desa

Ngancar tersebut pada kenyataannya dapat dimanfaatkan secara optimal

dan dipelihara dengan baik oleh masyarakat setempat. Sebagai contoh,

pembangunan TPQ. Kondisi fisik TPQ Nurul Huda saat ini dalam keadaan

baik dan dapat berfungsi optimal sebagai lembaga pendidikan agama. Hal

ini dapat dilihat dari kegiatan belajar Quran setiap sore hari pukul 15.00-

17.00 WIB yang berlangsung tertib dan nyaman. Selain itu, kegiatan

renovasi masjid di Dusun Ngancar yang dapat memberikan manfaat bagi

warga, yaitu dapat melakukan kegiatan agama dengan lebih nyaman. Ada

pula pembangunan penampungan air yang dipelihara dengan baik oleh

warga melalui pembentukan kelompok-kelompok masyarakat pengelola

air.

Semua proses pembangunan di atas pada dasarnya bertujuan

memberi kesempatan masyarakat Desa Ngancar untuk mandiri. Hal ini

dapat dilihat dari adanya swadaya masyarakat dalam setiap proses

pembangunan. Dengan demikian, peningkatan standar hidup tidak hanya

Page 108: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

terjadi dalam segi ekonomi tetapi juga dalam segi sosial, yaitu peningkatan

perhatian masyarakat terhadap nilai-nilai pembangunan.

III.1.3 Kegiatan komunikasi Kepala Desa Ngancar sebagai motivator dalam

menggerakkan swadaya masyarakat dalam rangka pembangunan fisik di

Desa Ngancar

Kegiatan komunikasi yang dilakukan pertama kali oleh Kepala Desa

Ngancar adalah memberikan informasi pembangunan baru kemudian memberikan

motivasi swadaya kepada masyarakat.

a. Kegiatan memberikan informasi pembangunan

Yaitu Kepala Desa Ngancar memberikan informasi secara jelas

mengenai akan diadakannya pembangunan-pembangunan di desa kepada

warga masyarakat. Sebagai contoh ketika pembangunan musholla yang

terletak di Dusun Jetis dan renovasi masjid di Dusun Ngancar, Kepala

Desa Ngancar menyampaikan informasi pembangunan tersebut serta

manfaatnya bagi masyarakat. Kegiatan yang dilakukan adalah dengan cara

duduk rembuk dalam forum pertemuan dusun pada malam hari yang

merupakan sebuah upaya pendekatan kepada masyarakat. Hal ini

dilakukan karena menyesuaikan karakteristik masyarakat pedesaan yang

beranggapan bahwa segala sesuatu untuk kepentingan bersama lebih baik

dibicarakan secara bersama-sama juga sehingga semua pihak mengetahui

dan memahami apa yang akan dilakukan sesuai tujuan, hasil, dan proses

yang akan terjadi.

Page 109: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

Kegiatan yang dilakukan dalam pertemuan tersebut tidak jauh

berbeda dengan musyawarah yang diawali dengan pemberian informasi

mengenai latar belakang dan manfaat pembangunan. Jika ada pihak yang

kurang atau bahkan tidak setuju dengan rencana pembangunan tersebut,

maka Kepala Desa Ngancar dibantu tokoh masyarakat, tokoh agama,

kepala dusun, dan kepala urusan pembangunan desa setempat memberikan

informasi yang lebih menekankan pada nilai-nilai positif dan manfaat yang

akan didapatkan dari pembangunan.

Berbeda dengan pembangunan kedua sarana ibadah di atas yang

penyebaran informasi pembangunannya melalui pertemuan dusun yang

rutin dilakukan satu bulan satu kali, pada pembangunan Gedung TPQ

Nurul Huda Kepala Desa Ngancar menyebarkan informasi pembangunan

kepada seluruh warga desa lewat pengeras suara yang ada di masjid induk.

Perencanaan pembangunan gedung TPQ sendiri dilakukan dalam forum

RPJMD yang dihadiri oleh Kepala Desa Ngancar, perangkat desa, ketua

BPD dan anggota, LPM, ketua RT RW, lintas tokoh, dan karang taruna

desa.

Pada pembangunan pos kamling dusun, Kepala Desa Ngancar

menggunakan peran setiap kepala dusun dalam menyebarkan informasi

pembangunan kepada seluruh warga di wilayahnya masing-masing

walaupun Kepala Desa Ngancar juga memberikan informasi pembangunan

ini kepada warga secara langsung ketika berada di sawah, warung, di jalan,

dan pertemuan-pertemuan yang bersifat santai lainnya. Perencanaan

Page 110: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

pembangunan pos kamling dilakukan di Rapat Koordinasi Perangkat Desa

Ngancar yang rutin dilakukan setiap hari Kamis pukul 10.00 WIB

bertempat di Balai Desa Ngancar.

Pada pembangunan penampungan air di Dusun Glonggong, Kepala

Desa Ngancar menggunakan peran Kepala Dusun Glonggong dan juga

Kepala Urusan Pembangunan dalam menyebarkan informasi

pembangunan tersebut. Hal ini karena pada perencanaannya, Kepala Desa

Ngancar mengambil keputusan secara mandiri tanpa melibatkan warga dan

perangkat desa sehingga Kepala Desa Ngancar berharap dengan peran

kepala dusun dan Kepala Urusan Pembangunan warga masyarakat akan

bisa menerima keputusan yang telah diambilnya.

b. Kegiatan memberikan motivasi swadaya

Setelah dicapai kata sepakat dalam pertemuan-pertemuan yang

berisi informasi pembangunan, baru kemudian Kepala Desa membujuk

warga masyarakat agar bersedia berswadaya dalam pembangunan yang

telah disepakati bersama. Dalam membujuk warga, Kepala Desa Ngancar

menyampaikan motivasi-motivasi sehingga masyarakat terdorong untuk

berswadaya (lihat lampiran 12). Secara garis besar, motivasi yang

disampaikan Kepala Desa Ngancar antara lain memberikan pemahaman

bahwa pembangunan apapun di desa tidak akan dapat terwujud tanpa

partisipasi dari masyarakat. Terlebih, pembangunan ini merupakan

Page 111: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

kebutuhan masyarakat demi kepentingan bersama yang mungkin tidak

akan mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat.

Pada pembangunan penampungan air di Dusun Glonggong Kepala

Desa Ngancar melakukan komunikasi secara tertulis dalam bentuk

proposal kepada dengan pemerintah Kabupaten Wonogiri. Kepala Desa

Ngancar mengatakan bahwa ia tidak berkoordinasi dengan masyarakat dan

perangkat yang lain di Desa Ngancar sehingga ia langsung berkomunikasi

dengan atasan.

Dalam melakukan kegiatan komunikasi tersebut, hampir semua

kepala desa pasti memiliki pengalaman permasalahan. Seperti yang

diungkapkan Kepala Desa Ngancar bahwa hal yang paling sulit adalah

apabila ada warga masyarakat yang masih belum yakin mengenai manfaat

pembangunan. Namun, Kepala Desa Ngancar mempunyai solusi untuk

mengatasinya. Misalnya dalam pertemuan pembahasan pembangunan

musholla, kepala desa Ngancar memberikan pemahaman dan motivasi

kepada masyarakat bahwa swadaya juga merupakan ibadah. Oleh karena

mayoritas masyarakat Desa Ngancar merupakan masyarakat yang taat

agama, nasehat-nasehat yang berkaitan dengan hal keagamaan hampir

selalu efektif untuk memotivasi masyarakat.

Lain halnya dengan pembangunan musholla, pada pembangunan

pos kamling Kepala Desa Ngancar menggunakan tokoh masyarakat dan

para kepala dusun sebagai penyampai pesan bagi masyarakat yang masih

kurang memahami pentingnya pos kamling. Menurut pendapat Kepala

Page 112: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

Desa Ngancar, mungkin saja warga lebih memahami jika informasi

pentingnya pos kamling itu disampaikan bukan oleh Kepala Desa,

melainkan oleh Kepala Dusun sehingga upaya tersebut perlu ditempuh.

Pada pembangunan penampungan air, Kepala Desa Ngancar

memberikan pemahaman secara langsung kepada masyarakat. Seperti

yang diungkapkan Kepala Desa Ngancar bahwa ia langsung memberikan

informasi pembangunan penampungan air kepada warga dan memberikan

imbauan agar masyarakat berswadaya tenaga saja karena pengerjaannya

sudah dilakukan pihak ketiga. Pada akhirnya, melalui komunikasi yang

baik sesuai tujuan dan rencana serta dukungan semua pihak maka

kegiatan komunikasi Kepala Desa Ngancar sebagai motivator swadaya

masyarakat dapat berjalan dengan baik, terbukti dengan terwujudnya

pembangunan-pembangunan tersebut dari hasil swadaya masyarakat.

III.2 Analisis data

III.2.1 Analisis bentuk komunikasi Kepala Desa Ngancar sebagai motivator

dalam menggerakkan swadaya masyarakat dalam rangka pembangunan

musholla

Pembangunan musholla ini dilakukan di Dusun Jetis Desa Ngancar atas

prakarsa para tokoh agama di dusun setempat yang melihat kurangnya jumlah

sarana ibadah untuk sholat. Pada saat itu, hanya ada satu musholla dan itu pun

tidak dapat menampung jamaah sholat sehingga para tokoh agama merasa perlu

membangun sebuah musholla lagi.

Page 113: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

Berbagai bentuk komunikasi dilakukan oleh Kepala Desa Ngancar dalam

memberikan motivasi swadaya kepada masyarakat dalam rangka pembangunan

musholla. Pertama, komunikasi formal. Komunikasi formal adalah komunikasi

yang pelaksanaannya dilakukan melalui mekanisme rapat atau sesuai dengan

struktur organisasi. Komunikasi formal dalam pembangunan ini terjadi pada saat

perencanaan dimana rencana pembangunannya dilakukan di tingkat dusun melalui

forum pertemuan dusun yang dihadiri oleh semua warga Jetis, takmir masjid

induk Desa Ngancar, tokoh-tokoh agama, Kepala Dusun Jetis, dan Kepala Desa

Ngancar. Pada pertemuan tersebut, Kepala Desa Ngancar menginformasikan

pembangunan musholla dan manfaat yang didapatkan dengan pembangunan

tersebut. Meski dilakukan secara formal, kegiatan komunikasi informatif ini

diselingi obrolan-obrolan ringan sebagai pemanis sehingga suasana kekeluargaan

dapat tercipta.

Selain itu, terjadi pula komunikasi top-down atau komunikasi dari atas ke

bawah. Menurut Purwanto (2006:40) komunikasi top-down memiliki tujuan untuk

menyampaikan informasi, mengarahkan, mengkoordinasikan, memotivasi,

memimpin dan mengendalikan berbagai kegiatan yang ada di level bawah.

Komunikasi top-down yang dilakukan Kepala Desa Ngancar bersifat intsruktif

dan persuasif. Dalam hal ini, Kepala Desa Ngancar memberikan instruksi

dibentuknya panitia pembangunan dan memberikan motivasi kepada warga untuk

yakin bahwa pembangunan ini akan berlangsung dengan lancar.

Bentuk-bentuk komunikasi tersebut dianggap lebih tepat untuk dilakukan

dalam kegiatan komunikasi karena masyarakat akan dengan sendirinya

Page 114: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

mengetahui dan memahami apa yang disampaikan oleh Kepala Desa Ngancar.

Walaupun agak bersifat instruktif atau memerintah, tetapi masyarakat seolah-olah

diajak untuk faham bersama dan menyetujui tanpa paksaan. Pada akhirnya,

masyarakat mengetahui apa yang akan mereka dapatkan dengan pemberian

informasi mengenai pembangunan musholla, kelebihan, dan kenyamanan yang

akan didapat.

Kendala Kepala Desa Ngancar dalam memotivasi masyarakat untuk

berpartisipasi dalam pembangunan musholla ini adalah ada sebagian kecil

masyarakat dusun setempat yang belum memiliki kesadaran akan pentingnya

swadaya. Solusi yang diambil oleh Kepala Desa Ngancar atas kendala ini adalah

memberikan pemahaman dan motivasi kepada masyarakat bahwa swadaya juga

merupakan ibadah. Kepala Desa Ngancar juga dibantu oleh tokoh agama dusun

setempat untuk menyampaikan motivasi dan pemahaman pembangunan kepada

warga melalui informal. Oleh karena mayoritas masyarakat Desa Ngancar

merupakan masyarakat yang taat agama, nasehat-nasehat yang berkaitan dengan

hal keagamaan hampir selalu mengena di hati masyarakat.

Motivasi tersebut bertujuan untuk menanamkan kesadaran masyarakat

akan makna pembangunan desa yang tidak bisa lepas dari keterlibatan semua

lapisan masyarakat desa. Berkat motivasi tersebut swadaya dapat terkumpul

dalam bentuk swadaya tenaga, swadaya material pembangunan dan swadaya uang

tunai.

Kepala Desa Ngancar tidak menggunakan media cetak dan media

elektronik dalam penyampaian motivasi. Memang, pada dasarnya motivasi positif

Page 115: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

yang disampaikan secara langsung lebih efektif. Motivasi secara langsung

menuntut motivator untuk mengenali dan memahami sasarannya terlebih dahulu

sehingga kemungkinan kesalahan penafsiran pesan motivasi lebih kecil daripada

motivasi yang disampaikan secara tidak langsung.

Sementara, pertemuan-pertemuan koordinasi kerap dilaksanakan pada

malam hari. Hal ini karena mayoritas panitia pembangunan bekerja pada siang

hari di sawah sehingga malam hari dirasa merupakan waktu yang tepat untuk

melakukan koordinasi. Ini merupakan upaya Kepala Desa Ngancar agar

komunikasi yang dilakukannya dapat diterima oleh semua masyarakat.

Dari uraian di atas, dapat digambarkan alur bentuk komunikasi Kepala

Desa Ngancar dalam memberikan motivasi swadaya kepada masyarakat pada

pembangunan Musholla Jetis, yaitu sebagai berikut:

Bagan 4

Alur bentuk komunikasi Kepala Desa Ngancar dalam memberikan motivasi

swadaya kepada masyarakat pada pembangunan Musholla Jetis

Face to face Informatif dan persuasif

Kepala Desa

Ngancar

Tokoh agama

Kepala Dusun Jetis

Warga masyarakat Dusun Jetis

Motivasi informal

Top-down

instruktif

motivasi

Feedback (kesediaan berswadaya)

Page 116: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

III.2.2 Analisis bentuk komunikasi Kepala Desa Ngancar sebagai motivator

dalam menggerakkan swadaya masyarakat dalam rangka pembangunan

gedung TPQ Nurul Huda

Taman Pendidikan Qur’an (TPQ) merupakan salah satu lembaga

pendidikan agama yang bertujuan untuk menanamkan pondasi agama sejak kecil

di masyarakat. TPQ Nurul Huda dibangun untuk memenuhi kebutuhan ruangan

belajar para santriwan santriwati karena selama ini para santri melakukan kegiatan

belajar di dalam Masjid Nurul Huda yang terletak di Dusun Karangasem.

Ide pembangunan TPQ Nurul Huda disampaikan oleh para tokoh agama di

Desa Ngancar kepada Kepala Desa Ngancar seusai sholat berjamaah di masjid

induk. Kegiatan komunikasi Kepala Desa Ngancar dalam merespon ide tersebut

berbentuk komunikasi informal karena dilakukan bukan dalam mekanisme rapat

atau struktur organisasi, melainkan melalui pertemuan yang bersifat kekerabatan

dan berlangsung dengan santai di beranda masjid induk Desa Ngancar.

Selanjutnya, pada kegiatan perencanaan pembangunan TPQ Kepala Desa

Ngancar melakukan komunikasi dalam bentuk komunikasi formal yang bersifat

informatif dan persuasif karena perencanaan pembangunan dimusyawarahkan

dalam forum RPJMDes yang dihadiri oleh Kepala Desa Ngancar, perangkat desa,

ketua BPD dan anggota, LPM, ketua RT RW, lintas tokoh, dan karang taruna.

Dikatakan bersifat informatif karena dalam forum tersebut, Kepala Desa

Ngancar menjelaskan latar belakang pembangunan TPQ yang merupakan

keinginan dan kepentingan bersama. Komunikasi yang bersifat persuasif dapat

dilihat pada saat Kepala Desa Ngancar meyakinkan dan membentuk pemahaman

Page 117: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

masyarakat melalui komunikasi yang dilakukan secara berulang-ulang mengenai

tujuan dan manfaat pembangunan TPQ. Kepala Desa Ngancar juga melakukan

komunikasi yang bersifat informatif tetapi cenderung instruktif pada saat

melakukan pembahasan mengenai jadwal pelaksanaan pembangunan dan biaya

pembangunannya

Sementara, komunikasi top-down antara Kepala Desa Ngancar dengan

warga masyarakat dilakukan dengan menggunakan media elektronik tradisional

yaitu pengeras suara yang terdapat di masjid induk. Dengan bantuan media ini,

Kepala Desa Ngancar menginformasikan pembangunan TPQ sehingga informasi

dapat tersebar kepada hampir seluruh warga masyarakat Desa Ngancar. Selain

bersifat informatif, komunikasi top-down Kepala Desa Ngancar ini juga bersifat

persuasif yaitu mengajak masyarakat untuk bersama-sama gotong royong

membangun TPQ.

Seperti halnya pada pembangunan musholla di Dusun Jetis, motivasi yang

diberikan oleh Kepala Desa Ngancar agar masyarakat mau berswadaya adalah

dengan nasehat keagamaan. Motivasi ini disampaikan dengan komunikasi secara

langsung oleh Kepala Desa Ngancar kepada warga masyarakatnya. Selain itu,

pada pertemuan koordinasi antara ketua panitia, Kepala Desa Ngancar, dan takmir

masjid, Kepala Desa Ngancar kerap mengajak para tokoh agama dan tokoh

masyarakat untuk berperan dalam menghimpun dan mengakomodasi swadaya dari

masyarakat. Selanjutnya, para tokoh agama dan tokoh masyarakat tersebut

memberikan motivasi kepada warga masyarakat melalui pertemuan-pertemuan

Page 118: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

informal, seperti pertemuan di warung, di sawah, dan di acara-acara sosial

masyarakat lainnya secara langsung (face to face).

Dari uraian di atas, dapat digambarkan alur bentuk komunikasi Kepala

Desa Ngancar dalam memberikan motivasi swadaya kepada masyarakat pada

pembangunan gedung TPQ Nurul Huda, yaitu sebagai berikut:

Bagan 5

Alur bentuk komunikasi Kepala Desa Ngancar dalam memberikan motivasi

swadaya kepada masyarakat pada pembangunan Gedung TPQ Nurul Huda

III.2.3 Bentuk komunikasi Kepala Desa Ngancar sebagai motivator dalam

menggerakkan swadaya masyarakat dalam rangka renovasi masjid

Ide kegiatan renovasi masjid ini berasal dari salah satu tokoh agama dan

tokoh masyarakat Dusun Ngancar. Alasannya adalah bangunan awal musholla

tersebut sudah tidak layak karena merupakan bangunan kuno dan rencananya

Persuasif Informatif

Kepala Desa

Ngancar

Tokoh agama Tokoh masyarakat

Pengeras suara

(media elektronik)

Warga masyarakat Desa

Ngancar

Motivasi dan Informasi

Face to face

informal

Top-down

motivasi

Feedback (kesediaan berswadaya)

Page 119: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

masjid ini akan dijadikan masjid induk kedua setelah masjid induk yang terletak

di Dusun Karangasem.

Dalam merespon ide pembangunan ini, Kepala Desa Ngancar melakukan

komunikasi antar personal yang bersifat instruktif dengan pencetus ide. Kepala

Desa Ngancar menginstruksikan agar dilakukan musyawarah dulu dengan tokoh

agama dan tokoh masyarakat lain, kemudian dilakukan pembentukan panitia

pembangunan.

Selanjutnya, pada perencanaan pembangunan ini Kepala Desa Ngancar

melakukan komunikasi dalam bentuk formal dengan teknik informatif dan

persuasif. Komunikasi formal karena perencanaan pembangunan ini dilakukan

dalam kegiatan trip dusun yang rutin diadakan satu bulan satu kali. Dalam

pertemuan yang juga dihadiri oleh kepala dusun, ketua RT, dan para tokoh

masyarakat ini, Kepala Desa Ngancar menyampaikan informasi pembangunan

mengenai latar belakang dan manfaatnya untuk warga.

Kepala Desa Ngancar juga berupaya meyakinkan warga agar tercipta

pemahaman bersama sehingga kegiatan renovasi masjid ini dapat terwujud. Pesan

persuasif Kepala Desa Ngancar tersebut disampaikan dengan memberikan

pemahaman kepada warga bahwa yang namanya mendukung pembangunan itu

tidak hanya diwujudkan dengan sumbangan uang, tetapi juga sumbangan tenaga,

ide, dan apapun sesuai dengan kemampuan masyarakat.

Komunikasi persuasif ini menghasilkan efek positif karena warga

masyarakat menyampaikan keinginannya untuk berswadaya. Dengan demikian,

dapat dikatakan bahwa Kepala Desa Ngancar berhasil dalam berkomunikasi top-

Page 120: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

down dengan warga. Keberhasilan ini tidak lepas dari kredibilitas Kepala Desa

Ngancar sebagai komunikator yang memiliki keterpercayaan (source credibility)

dan daya tarik (source attractiviness). Dua unsur kredibilitas komunikator ini

membuat kepemimpinan Kepala Desa Ngancar diterima oleh masyarakat sehingga

pemahaman dan motivasi-motivasi swadaya yang diberikan juga akan mudah

diterima walaupun motivasi yang diberikan Kepala Desa Ngancar sebenarnya

sebatas memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa setiap pembangunan

di desa adalah untuk kepentingan masyarakat sehingga Kepala Desa Ngancar

berharap masyarakat turut aktif berpartisipasi dalam pembangunan.

Kepala Desa Ngancar juga melakukan komunikasi top-down dengan

teknik instruktif yaitu dengan memberikan perintah kepada Kepala Dusun

Ngancar dan Ketua RT masing-masing untuk menghimpun dan mengakomodasi

segala bentuk swadaya yang diberikan warga melalui pertemuan dusun. Dari

semua bentuk komunikasi yang dilakukan Kepala Desa Ngancar dalam kegiatan

renovasi masjid ini, semuanya berbentuk komunikasi verbal yang disampaikan

secara lisan (oral communication).

Dari uraian di atas, dapat digambarkan alur bentuk komunikasi Kepala

Desa Ngancar dalam memberikan motivasi swadaya kepada masyarakat pada

pembangunan renovasi masjid di Dusun Ngancar, yaitu sebagai berikut:

Page 121: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

Bagan 6

Alur bentuk komunikasi Kepala Desa Ngancar dalam memberikan motivasi

swadaya kepada masyarakat pada pembangunan renovasi masjid

III.2.4 Bentuk komunikasi Kepala Desa Ngancar sebagai motivator dalam

menggerakkan swadaya masyarakat dalam rangka pembangunan pos

kamling dusun

Pengadaan pos kamling di sebuah wilayah merupakan upaya masyarakat

demi menjaga keamanan lingkungan bersama di wilayah tersebut. Ide

pembangunan pos kamling di Desa Ngancar datang dari Kepala Desa Ngancar.

Walaupun tidak ada peraturan yang mewajibkan adanya pos kamling di sebuah

desa, Kepala Desa Ngancar berkeinginan menjaga dan meningkatkan keamanan

dan ketertiban lingkungan di Desa Ngancar.

Kepala Desa Ngancar menyampaikan ide pembangunan ini secara formal

dalam Rapat Koordinasi Perangkat Desa Ngancar yang rutin dilaksanakan setiap

Instruktif Formal

Kepala Desa

Ngancar

Kepala Dusun Ngancar

Ketua RT

Warga masyarakat

Dusun Ngancar

Motivasi

Formal Face to face

Top-down

motivasi

Feedback (kesediaan berswadaya)

Page 122: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

hari Kamis pukul 10.00 WIB di Balai Desa Ngancar. Pada penyampaiannya,

Kepala Desa Ngancar melakukan komunikasi dengan teknik informatif, persuasif,

dan instruktif sekaligus. Teknik informatif, yaitu pada saat Kepala Desa Ngancar

memberikan pengetahuan mengenai pentingnya pos kamling di sebuah dusun atau

desa sebagai sarana menjaga keamanan desa.

Teknik persuasif, yaitu pada saat Kepala Desa Ngancar berupaya

meyakinkan perangkat desa yang lain untuk menyetujui pembangunan pos

kamling dengan memberikan gambaran kemudahan pelaksanaan pembangunan,

terutama dalam hal biaya. Kepala Desa Ngancar memberikan pertimbangannya

mengenai pendanaan pembangunan pos kamling ini, diantaranya bisa berasal dari

iuran warga, kas dusun, dan swadaya warga.

Teknik instruktif, yaitu pada saat Kepala Desa Ngancar menginstruksikan

kepada semua kepala dusun untuk membuat satu pos kamling di dusun masing-

masing, tentunya setelah dicapai kata sepakat dari semua yang hadir dalam rapat

tersebut. Kepala Desa Ngancar juga mengajak para kepala dusun untuk

menghimpun swadaya dari warga. Pada akhirnya, kepala dusun

menginformasikan informasi pembangunan ini pada pertemuan dusun sekaligus

menghimpun swadaya. Semua bentuk komunikasi Kepala Desa Ngancar dalam

pembangunan pos kamling merupakan komunikasi top-down, yaitu komunikasi

Kepala Desa Ngancar kepada para perangkat desa yang lain.

Dari uraian di atas, dapat digambarkan alur bentuk komunikasi Kepala

Desa Ngancar dalam memberikan motivasi swadaya kepada masyarakat pada

pembangunan pos kamling dusun, yaitu sebagai berikut:

Page 123: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

Bagan 7

Alur bentuk komunikasi Kepala Desa Ngancar dalam memberikan motivasi

swadaya kepada masyarakat pada pembangunan pos kamling dusun

III.2.5 Bentuk komunikasi Kepala Desa Ngancar sebagai motivator dalam

menggerakkan swadaya masyarakat dalam rangka pembangunan

penampungan air

Kabupaten Wonogiri dikenal sebagai kabupaten yang kekurangan air.

Walaupun tidak semua wilayahnya mengalami kekeringan, beberapa desa dan

kecamatan yang mempunyai predikat desa kering dan tandus membuat desa-desa

lain di Kabupaten Wonogiri dianggap memiliki predikat yang sama. Di Desa

Ngancar sendiri, kesulitan air sempat dialami oleh para warga di tiga dusun yang

letaknya dekat dengan perbatasan Pacitan, yaitu Dusun Tapan, Dusun Glonggong,

dan Dusun Petir. Ketiga dusun ini sebenarnya memiliki sumber air tetapi jumlah

airnya bergantung kepada musim.

Instruktif Formal

Kepala Desa

Ngancar

Kepala Dusun

Warga masyarakat Desa

Ngancar

Motivasi

Formal Face to face

Top-down

motivasi

Feedback (Kesediaan berswadaya)

Page 124: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

Pembangunan penampungan air yang terletak di Dusun Glonggong

merupakan keinginan pribadi Kepala Desa Ngancar. Tujuannya adalah agar

permasalahan kesulitan air tidak lagi memberatkan para murid Sekolah Dasar

yang sebelumnya masih harus mengisi jerigen air sebelum berangkat sekolah.

Pada pembangunan ini, Kepala Desa Ngancar melakukan bentuk

komunikasi yang berbeda dengan bentuk komunikasi pada pembangunan-

pembangunan sebelumnya karena tidak adanya koordinasi dengan masyarakat dan

perangkat desa yang ada di Desa Ngancar. Oleh karena itulah, Kepala Desa

Ngancar berkomunikasi dengan PU Kabupaten Wonogiri secara tatap muka

langsung. Selanjutnya, Kepala Desa Ngancar melakukan komunikasi bottom-up

secara verbal tertulis (verbal-written communication) dengan PU Kabupaten

Wonogiri dalam bentuk proposal bantuan pipanisasi gravitasi.

Setelah disetujui oleh PU Wonogiri, melalui perangkat desa lain Kepala

Desa Ngancar melakukan komunikasi top-down yang bersifat informatif, yaitu

menyampaikan informasi pembangunan pipanisasi gravitasi ini kepada

masyarakat, terutama warga di ketiga dusun tersebut. Kepala Desa Ngancar juga

melakukan komunikasi persuasif dengan mengimbau masyarakat agar berswadaya

tenaga saja memasangkan pipa-pipa dari sumber ke rumah-rumah warga.

Beberapa bulan setelah pembangunan selesai, ternyata kebutuhan air di

ketiga dusun tersebut masih dirasakan kurang oleh warga karena delapan dusun

dari luar Jawa Tengah memanfaatkan sumber air tersebut tanpa ijin warga. Lagi,

Kepala Desa Ngancar melakukan komunikasi verbal secara tertulis dalam bentuk

proposal yang kali ini diajukan ke Departemen Geologi Bandung.

Page 125: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

Setelah proposal tersebut pasti disetujui, Kepala Desa Ngancar

menyampaikan informasi pembangunan ini kepada masyarakat melalui peran

perangkat desa lain, seperti kepala dusun dan kepala urusan pembangunan, di

pertemuan rutin Rapat Koordinasi Perangkat Desa Ngancar setiap hari Kamis.

Dengan demikian, dalam hal ini terlihat bahwa Kepala Desa Ngancar melakukan

komunikasi top-down secara formal dengan teknik informatif dan instruktif.

Selanjutnya, kepala dusun dan kepala urusan pembangunan memberikan

informasi pembangunan ini kepada warga melalui pertemuan dusun dan

pertemuan-pertemuan informal secara face to face.

Pemeliharaan hasil pembangunan tersebut dilakukan warga dengan

membentuk beberapa kelompok. Kelompok-kelompok pengelola air ini

mengadakan pertemuan yang bersifat konsultatif dengan kepala desa jika ada

bagian dari bangunan yang memerlukan perbaikan.

Dari uraian di atas, dapat digambarkan alur bentuk komunikasi Kepala

Desa Ngancar dalam memberikan motivasi swadaya kepada masyarakat pada

pembangunan penampungan air, yaitu sebagai berikut:

Page 126: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

Bagan 8

Alur bentuk komunikasi Kepala Desa Ngancar dalam memberikan motivasi

swadaya kepada masyarakat pada pembangunan penampungan air

III.2.6 Proses komunikasi Kepala Desa Ngancar sebagai motivator dalam

menggerakkan swadaya masyarakat dalam rangka pembangunan fisik di

Desa Ngancar

Proses komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan kepada

penerima untuk dipahami dan dimengerti maknanya. Atau dengan kata lain,

proses komunikasi menjelaskan bagaimana sang komunikator menyampaikan

pesan kepada komunikannya sehingga dapat dapat menciptakan suatu persamaan

makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses komunikasi ini

bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan

komunikasi pada umumnya).

Informatif Formal

Kepala Desa

Ngancar

Kepala Dusun Glonggong

Kepala Urusan Pembangunan

Warga masyarakat

Dusun Glonggong

Motivasi

Formal Informal

Face to face

Top-down

motivasi

Feedback (kesediaan berswadaya)

Page 127: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

Enam tahapan proses komunikasi yang dilakukan Kepala Desa Ngancar

sesuai uraian Purwanto (2003:12) adalah:

a) Pengirim mempunyai suatu ide atau gagasan

Sebagai contoh dalam pembangunan penampungan air, setelah

mengetahui secara langsung bagaimana keadaan warganya di Dusun

Petir, Dusun Tapan, dan Dusun Glonggong yang kesulitan air, Kepala

Desa Ngancar memiliki sebuah ide pembangunan yaitu penampungan

air untuk masyarakat di ketiga dusun tersebut. Ide pembangunan ini

selanjutnya ingin disampaikan kepada masyarakat melalui perangkat

desa.

b) Pengirim mengubah ide menjadi suatu pesan

Kepala Desa Ngancar sadar bahwa ide pembangunan

penampungan air tersebut mungkin tidak dapat diterima atau

dimengerti dengan sempurna oleh masyarakat. Agar ide dapat diterima

dan dimengerti secara sempurna, beliau harus memperhatikan beberapa

hal, yaitu subyek (apa yang ingin disampaikan), maksud (tujuan), dan

latar belakang budaya serta karakteristik personal masyarakat. Dalam

hal ini, Kepala Desa Ngancar betul-betul mempersiapkan apa yang

ingin beliau sampaikan kepada masyarakatnya, seperti latar belakang

dan tujuan pembangunan. Dalam penyampaiannya, Kepala Desa

Ngancar tidak akan menggunakan istilah-istilah asing yang terdapat

dalam pembangunan, tetapi menggunakan bahasa sederhana yang

Page 128: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

dapat dengan mudah dimengerti dan dipahami oleh masyarakatnya

yang kurang mengetahui bahasa pembangunan.

c) Pengirim menyampaikan pesan

Setelah mempersiapkan pesan, Kepala Desa Ngancar kemudian

menyampaikan pesan informasi pembangunan tersebut kepada

masyarakat secara lisan melalui pertemuan-pertemuan langsung yang

bersifat informal. Selain disampaikan secara langsung, dalam

menyampaikan pesannya Kepala Desa Ngancar juga menggunakan

peran perangkat Desa Ngancar sebagai saluran komunikasi melalui

pertemuan formal yaitu Rapat Koordinasi Perangkat Desa Ngancar.

d) Penerima menerima pesan

Pada tahap ini, masyarakat telah menerima pesan Kepala Desa

Ngancar mengenai pembangunan tersebut. Pesan mereka terima secara

langsung dari Kepala Desa Ngancar dan juga melalui perangkat desa

yang lain. Dalam hal ini, masyarakat telah mengetahui informasi

pembangunan tersebut, mulai dari latar belakang, manfaat, dan tujuan

pembangunan.

e) Penerima menafsirkan pesan

Tahap selanjutnya adalah bagaimana masyarakat menafsirkan

pesan yang dikirim oleh Kepala Desa Ngancar. Setelah masyarakat

mendapatkan gambaran mengenai tujuan dan manfaat pembangunan

penampungan air dengan bahasa penyampaian yang meyakinkan dari

Kepala Desa Ngancar, masyarakat menyimpan pesan tersebut sebagai

Page 129: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

pesan positif, yaitu pembangunan yang dapat meningkatkan

kesejahteraan mereka.

f) Penerima memberi tanggapan dan mengirim umpan balik ke pengirim

Setelah masyarakat yakin bahwa pembangunan ini dapat

memberikan manfaat, pada akhirnya mereka memberi tanggapan

kepada Kepala Desa Ngancar selaku pengirim pesan. Tanggapan yang

diberikan masyarakat adalah berupa sikap menyetujui pembangunan

penampungan air dan pernyataan bersedia berswadaya untuk

mendukung kelancaran pembangunan tersebut.

Selain enam tahapan proses komunikasi yang dikemukakan Purwanto di

atas, analisis proses komunikasi yang dilakukan Kepala Desa Ngancar dapat

diuraikan berdasarkan pendapat Effendy (2003:31-38), yaitu sebagai berikut:

a) Proses Komunikasi dalam Perspektif Psikologis

Proses komunikasi ini terjadi pada diri komunikator dan

komunikan. Terjadi suatu proses dalam diri komunikator, yaitu

pengemasan isi pesan dan lambang (bahasa) (Effendy, 2003:31).

Komunikasi dikatakan terjadi apabila komunikan mengerti isi pesan atau

pikiran komunikator. Sebagai contoh, pada pembangunan gedung TPQ

Nurul Huda. Kepala Desa Ngancar menyampaikan pesan berupa

informasi pembangunan gedung TPQ termasuk latar belakang dan

manfaat pembangunannya secara lisan kepada peserta RPJMD. Pada

penyampaian pesannya, Kepala Desa Ngancar menggunakan bahasa yang

jelas dan mudah dipahami sehingga peserta RPJMD dapat mengerti

Page 130: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

maksud dari pesan tersebut. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa

komunikasi terjadi antara Kepala Desa Ngancar dengan peserta RPJMD.

b) Proses Komunikasi dalam Perspektif Mekanistik

(1) Proses komunikasi secara primer

Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian

pikiran komunikator kepada komunikan dengan menggunakan

lambang (simbol) sebagai media atau saluran, seperti bahasa, isyarat,

gambar, dan lain sebagainya yang secara langsung dapat

menerjemahkan pikiran atau perasaan komunikator kepada

komunikan. Pada perencanaan pembangunan gedung TPQ, Kepala

Desa Ngancar menyampaikan gagasannya mengenai latar belakang

dan manfaat pembangunan tersebut kepada peserta RPJMD yang hadir

secara lisan. Pesan Kepala Desa ini dapat diterima dengan baik oleh

peserta RPJMD sehingga menghasilkan respon yang baik pula, yaitu

berupa kesepakatan pelaksanaan pembangunan TPQ.

(2) Proses komunikasi secara sekunder

Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian

pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat

atau sarana sebagai media kedua seperti surat kabar, televisi siaran,

radio, film, leaftlet, brosur, dan lain-lain setelah memakai lambang

sebagai media pertama. Masih pada perencanaan pembangunan TPQ,

setelah menggunakan bahasa sebagai media pertama dalam

komunikasi dengan peserta RPJMD, Kepala Desa Ngancar tidak

menggunakan media kedua apapun dalam penyampaian pesannya.

Page 131: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

Akan tetapi, pada kegiatan komunikasi selanjutnya yaitu pada saat

menginformasikan pembangunan kepada warga masyarakat Desa

Ngancar, Kepala Desa Ngancar menggunakan media elektronik

tradisional yaitu pengeras suara yang ada di masjid induk desa.

(3) Proses komunikasi secara linear

Dalam konteks komunikasi, proses secara linear adalah proses

penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan sebagai titik

terminal (Effendy, 2003: 38). Proses komunikasi ini terjadi pada saat

penyebaran informasi pembangunan TPQ dari Kepala Desa Ngancar

kepada masyarakat menggunakan media elektronik. Dengan demikian,

pesan dalam proses ini fokus berjalan satu arah yaitu dari Kepala Desa

Ngancar kepada masyarakat.

(4) Proses komunikasi secara sirkular

Dalam konteks komunikasi, yang dimaksudkan dengan proses

sirkular itu adalah terjadinya feed back atau umpan balik, yaitu

terjadinya arus dari komunikan ke komunikator. Proses ini terjadi pada

perencanaan pembangunan TPQ dalam RPJMD. Ketika Kepala Desa

Ngancar selaku komunikator menyampaikan gagasan pembangunan

tersebut, peserta RPJMD memberikan respon mereka dalam bentuk

pertanyaan-pertanyaan seputar pembangunan yang kemudian dijawab

oleh Kepala Desa Ngancar. Selain itu, respon peserta RPJMD terhadap

pesan komunikasi dari Kepala Desa Ngancar ada dalam bentuk

pernyataan menyetujui pembangunan.

Page 132: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa proses komunikasi Kepala Desa

Ngancar dalam memberikan motivasi kepada masyarakat telah berjalan baik

sesuai tahapan. Proses yang baik akan memberikan hasil yang memuaskan sesuai

tujuan komunikasi, yaitu msayarakat memahami pesan motivasi dan gagasan

pembangunan, persetujuan dan dukungan terhadap sebuah gagasan, dan tindakan

sebagai manifestasi dari persetujuan.

III.2.7 Strategi komunikasi Kepala Desa Ngancar sebagai motivator dalam

menggerakkan swadaya masyarakat dalam rangka pembangunan fisik di

Desa Ngancar

Strategi komunikasi yang digunakan Kepala Desa Ngancar dalam

menggerakkan swadaya masyarakat adalah strategi komunikasi pembangunan.

Seperti yang dikemukakan AED dalam Nasution (2004:164-168), ada empat

strategi komunikasi pembangunan yang telah digunakan selama ini, yaitu strategi

berdasarkan media, strategi desain instruksional, strategi partisipatori, dan strategi

pemasaran. Berdasarkan pendapat AED tersebut, strategi Kepala Desa Ngancar

dalam menggerakkan swadaya masyarakat termasuk strategi partisipatori, yaitu

strategi yang berprinsip pada kerja sama komunitas dan keikutsertaan, bukan pada

banyak informasi yang dipelajari. Strategi partisipatori ini sejalan dengan prinsip

swadaya masyarakat yaitu pembangunan diselenggarakan bukan untuk

masyarakat tetapi bersama masyarakat dan sedapat mungkin dilakukan oleh

masyarakat itu sendiri.

Page 133: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

Untuk menggerakkan swadaya masyarakat, peranan Kepala Desa Ngancar

selaku komunikator sangatlah penting. Kepala Desa Ngancar harus memiliki

kemampuan dalam melakukan perubahan sikap, pendapat, dan perilaku

masyarakat agar pro-swadaya. Untuk melakukan perubahan tersebut sesuai

dengan pendapat Effendy (1990:33), Kepala Desa Ngancar terlebih dahulu

mengenali karakterisitik komunikan, kemudian menentukan kegiatan komunikasi

yang akan dilakukannya, dan menyusun pesan dengan merumuskan tujuan,

rencana, dan pelaksanaan pembangunan secara jelas dan tetap mengutamakan

kepentingan masyarakat.

Untuk mengenali karakteristik komunikan, Kepala Desa Ngancar tidak

melakukan upaya yang terlalu keras karena kepemimpinan beliau selama dua

belas tahun terakhir sudah cukup memberikan informasi mengenai karakteristik

penduduknya. Akan tetapi, dalam mengenali masyarakat Desa Ngancar yang

merupakan sasaran komunikasinya Kepala Desa Ngancar tetap menggali

informasi melalui berbagai cara. Yang pertama melalui Daftar Isian Potensi Desa

dan Tingkat Perkembangan Desa Ngancar yang merupakan laporan rutin setiap

tahun. Laporan ini dapat membantu Kepala Desa Ngancar dalam mengenali aspek

sosiodemografik masyarakat, seperti jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan,

agama, dan pekerjaan warganya.

Selain melalui laporan tersebut, Kepala Desa Ngancar juga berupaya

mengenali aspek profil psikologis dan aspek karakteristik perilaku masyarakat

Desa Ngancar dari para kepala dusun mengenai masyarakat di masing-masing

dusun yang dipimpinnya. Penggalian informasi ini dilakukan melalui pertemuan

Page 134: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

formal dan informal. Pertemuan formal yaitu misalnya pada Rapat Koordinasi

Perangkat Desa Ngancar yang rutin dilakukan setiap hari Kamis. Pertemuan

informal, yaitu misalnya pertemuan-pertemuan antara Kepala Desa Ngancar

dengan masing-masing kepala dusun di kediaman kepala desa, di sawah, dan di

warung yang berlangsung santai. Hasilnya, Kepala Desa Ngancar mengetahui

bahwa warga masyarakat Desa Ngancar merupakan warga yang taat agama,

terutama di Dusun Ngancar, Dusun Karangasem, Dusun Dungringin, dan Dusun

Dungbendo. Sementara, warga di Dusun Jetis, Dusun Tapan, Dusun Petir dan

Dusun Glonggong merupakan warga yang memiliki komitmen tinggi terhadap

kelangsungan pembangunan desa sehingga akan sangat mudah mendapatkan

partisipasi dari mereka. Diketahui pula bahwa seluruh warga masyarakat Desa

Ngancar menginginkan pembangunan-pembangunan sarana dan prasarana fisik

untuk menunjang kegiatan sosial dan ekonomi mereka.

Selanjutnya, Kepala Desa Ngancar menentukan pesan dan jenis

komunikasi yang dilakukan dengan mengkaji tujuan dan rencana pembangunan.

Terdapat rumusan tujuan yang jelas dari masing-masing pembangunan, yaitu

pembangunan musholla dan gedung TPQ untuk meningkatkan sarana kegiatan

agama, renovasi masjid untuk meningkatkan kualitas ibadah, pembangunan pos

kamling sebagai sarana keamanan lingkungan di setiap dusun di Desa Ngancar,

dan pembangunan penampungan air untuk memenuhi kebutuhan air warga di

Dusun Tapan, Dusun Petir, dan Dusun Glonggong. Semua tujuan pembangunan

ini disampaikan Kepala Desa Ngancar kepada masyarakat secara formal, yaitu

melalui rapat-rapat dan pertemuan dusun yang dilakukan secara rutin dan

Page 135: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

informal, yaitu melalui pertemuan-pertemuan yang bersifat santai dan dan

kekerabatan ketika berada di acara pernikahan atau bahkan ketika bercocok tanam

di sawah.

Rencana pembangunan-pembangunan fisik tersebut juga dilakukan secara

jelas dan transparan sehingga seluruh masyarakat mengetahui bagaimana nanti

pelaksanaan pembangunannya. Perencanaan pembangunan ini ada yang dilakukan

di pertemuan RPJMD, yaitu pembangunan gedung TPQ. Perencanaan

pembangunan pos kamling dilakukan pada pertemuan Rapat Koordinasi

Perangkat Desa yang rutin setiap hari Kamis di Balai Desa Ngancar. Sementara,

perencanaan pembangunan musholla dan renovasi masjid dilakukan di pertemuan

trip dusun yang dilakukan pada malam hari. Dengan pelaksanaan perencanaan

yang terbuka bagi seluruh warga ini, diharapkan semangat warga masyarakat

untuk berpartisipasi semakin besar.

Tujuan dan rencana-rencana tersebut disampaikan Kepala Desa Ngancar

sesuai dengan karakteristik masyarakat desa. Strateginya adalah mengubah bahasa

pembangunan yang penuh dengan istilah asing dan kata-kata yang abstrak

menjadi kata-kata yang mudah dipahami masyarakat Desa Ngancar. Sebagai

contoh dalam pembangunan sarana ibadah, mengubah kalimat “demi

pembangunan manusia yang seutuhnya” menjadi “agar masyarakat dapat

beribadah dengan tenang sehingga tercapai ketenangan rohani untuk melakukan

kegiatan sehari-hari”. Atau dalam pembangunan penampungan air, mengubah

kalimat “untuk kesejahteraan rakyat” menjadi “agar masyarakat tidak hidup susah

karena kesulitan air”.

Page 136: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

Pembangunan-pembangunan tersebut kemudian dilaksanakan sesuai

tujuan dan rencana sesuai yang telah disepakati bersama. Kepala Desa Ngancar

memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa pelaksanaan pembangunan

sangat terbuka untuk seluruh warga sehingga warga masyarakat antusias dalam

berpartisipasi mendukung kelancaran pembangunan tersebut.

Tujuan, rencana, dan pelaksanaan pembangunan tersebut merupakan

serangkaian strategi komunikasi Kepala Desa Ngancar yang dilakukan secara

tatap muka langsung dalam bentuk komunikasi persuasif. Strategi ini dilakukan

sebagai upaya untuk membangun motivasi melalui iklim yang kondusif tetapi

cenderung menekan, seperti yang dikemukakan Muktiyo (2010:109) bahwa

masing-masing anggota dalam sebuah kelompok bisa mengeluarkan potensinya

bila dikondisikan dalam situasi yang kondusif dan memungkinkan dia untuk

termotivasi. Strategi komunikasi ini dapat dinilai telah berjalan dengan baik sesuai

harapan. Terbukti, Kepala Desa Ngancar dapat melakukan perubahan sikap,

pendapat, dan perilaku masyarakat, yaitu masyarakat bersedia untuk berswadaya

dalam pembangunan.

Page 137: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

BAB IV

PENUTUP

Desa Ngancar merupakan salah satu desa yang terletak paling timur di

Kabupaten Wonogiri yang sama dengan desa-desa lain yang memiliki kebudayaan

khas masyarakat desa, yaitu rasa kekeluargaan yang tinggi diantara warga

masyarakat. Semangat kekeluargaan ini membuat kehidupan sosial di dalamnya

tercipta dengan baik. Di samping itu, semangat kekeluargaan yang tinggi juga

membuat masyarakat Desa Ngancar saling membantu dalam berbagai pekerjaan,

salah satunya dalam kegiatan pembangunan desa.

Adanya berbagai program pembangunan di Desa Ngancar Kecamatan

Giriwoyo dilihat sebagai upaya pemerintah pusat untuk meningkatkan

kesejahteraan hidup masyarakat pedesaan. Lebih khusus lagi, program-program

pembangunan tersebut sebenarnya merupakan upaya pemerintah Desa Ngancar

dalam rangka pemberdayaan masyarakat. Pemerintah Desa Ngancar menjadikan

pembangunan-pembangunan tersebut sebagai sarana untuk mengajak dan

menggerakkan partisipasi masyarakat dalam bentuk kegiatan swadaya sehingga

dapat terwujud warga-warga masyarakat yang sadar pembangunan.

Unsur pemerintah Desa Ngancar yang paling mempengaruhi tercapainya

tujuan tersebut adalah kepala desa. Kepala Desa Ngancar harus dapat

mengkomunikasikan tujuan tersebut secara efektif kepada masyarakat sehingga

diperoleh dampak atau respon yang diinginkan. Dalam hal ini, Kepala Desa

Ngancar harus dapat memberikan motivasi kepada masyarakat agar mereka

Page 138: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

127

tergerak untuk berswadaya mendukung pembangunan desa melalui kegiatan-

kegiatan komunikasi yang dilakukannya.

IV.1 Kesimpulan

IV.1.1 Peranan Kepala Desa Ngancar sebagai motivator dalam

menggerakkan swadaya masyarakat dalam rangka pembangunan fisik di

Desa Ngancar

Kepala Desa Ngancar berperan besar sebagai motivator dalam

menggerakkan swadaya masyarakat dalam rangka pembangunan fisik di Desa

Ngancar besar dan sampai saat ini peranan tersebut telah berjalan dengan baik.

Hal ini dapat dilihat dari keberhasilan swadaya masyarakat di Desa Ngancar yang

mendukung pembangunan fisik di wilayah tersebut.

Sebelum memberikan motivasi swadaya kepada masyarakat, Kepala Desa

Ngancar terlebih dahulu menanamkan kesadaran akan pentingnya peran aktif

masyarakat dalam pembangunan. Penanaman kesadaran ini dilakukan Kepala

Desa Ngancar secara langsung, artinya secara lisan dan bertatap muka dengan

warga masyarakat pada umumnya dan dengan warga masyarakat yang belum

memiliki kesadaran berswadaya pada khususnya, melalui berbagai pertemuan,

baik formal maupun informal. Dengan disampaikan secara langsung kepada

warga masyarakat, pesan-pesan motivasi lebih efektif dan mengena di masyarakat.

Motivasi yang diberikan Kepala Desa Ngancar kepada masyarakat ada dua

bentuk, yaitu motivasi swadaya berupa nasehat secara umum dan motivasi

swadaya berupa nasehat keagamaan. Motivasi swadaya berupa nasehat umum,

Page 139: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

128

yaitu pemahaman kepada masyarakat bahwa pembangunan desa tidak mungkin

berjalan tanpa partisipasi dari masyarakat sehingga masyarakat harus mandiri

dalam membangun desanya. Kemandirian masyarakat desa ini diwujudkan dalam

bentuk swadaya.

Sementara, motivasi swadaya berupa nasehat agama dilakukan Kepala

Desa Ngancar karena sesuai dengan karakteristik warga masyarakat Desa Ngancar

yang taat agama. Nasehat agama ini berupa pemberian pemahaman bahwa yang

namanya beribadah itu tidak hanya sholat dan mengaji, tetapi juga saling

membantu sesama. Dalam hal ini, saling membantu dalam pembangunan yang

berwujud gotong-royong dan swadaya dalam proses pembangunan. Penyampaian

motivasi swadaya yang dikemas dalam bentuk nasehat-nasehat agama ini ternyata

lebih mudah dipahami oleh masyarakat sehingga efektif dalam menggerakkan

swadaya mereka.

Penyampaian motivasi Kepala Desa Ngancar kepada masyarakat

dilakukan melalui dua cara, yaitu disampaikan secara langsung dan melalui peran

pihak lain. Dalam penyampaian secara langsung, Kepala Desa Ngancar

menggunakan berbagai kesempatan pertemuan formal, yaitu pada saat pertemuan

dusun dan dalam forum RPJMD, dan pertemuan informal yaitu seperti pertemuan-

pertemuan Kepala Desa Ngancar dengan warga di sawah, warung, dan di acara-

acara sosial masyarakat (walimahan, takziah, dan syukuran warga).

Kepala Desa Ngancar tidak bekerja sendirian dalam penyampaian motivasi

swadaya kepada masyarakat, tetapi bekerja sama dengan berbagai pihak. Secara

struktural, pihak-pihak yang membantu Kepala Desa Ngancar melakukan

Page 140: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

129

peranannya sebagai motivator swadaya masyarakat adalah para kepala dusun dan

kepala urusan pembangunan. Kedua pihak tersebut membantu Kepala Desa

Ngancar dalam menggerakkan swadaya dan mengakomodasi berbagai bentuk

swadaya masyarakat dalam suatu pembangunan. Secara informal (non struktural),

Kepala Desa Ngancar bekerja sama dengan para tokoh agama dan tokoh

masyarakat setempat. Kerja sama tokoh agama dan tokoh masyarakat ini timbul

setelah Kepala Desa Ngancar mengajak mereka untuk bersama-sama mencapai

keberhasilan pembangunan desa yang berprinsip pada kemandirian masyarakat

dengan menggerakkan berbagai swadaya dari masyarakat.

IV.1.2 Bentuk-bentuk komunikasi Kepala Desa Ngancar dalam melakukan

peranannya sebagai motivator dalam menggerakkan swadaya masyarakat

dalam rangka pembangunan fisik di Desa Ngancar

Dalam melakukan peranannya sebagai motivator swadaya masyarakat,

Kepala Desa Ngancar menggunakan berbagai bentuk komunikasi. Hal ini tentu

tentu saja untuk mencapai tujuan komunikasi yang dilakukan, yaitu keberhasilan

dalam menggerakkan swadaya masyarakat sehingga masyarakat berperan aktif

dalam pembangunan desa. Bentuk-bentuk komunikasi yang dilakukan Kepala

Desa Ngancar tersebut yaitu sebagai berikut:

a) Komunikasi formal

Yaitu yang biasanya dapat berjalan lancar karena komunikasi

tersebut merupakan bagian dari pekerjaan karena dilaksanakan sesuai

struktur organisasi atau dalam melalui mekanisme rapat formal. Sebagai

Page 141: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

130

contoh, pembahasan perencanaan pembangunan gedung TPQ Nurul

Huda Desa Ngancar dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Desa (RPJMD) dan perencanaan pembangunan pos kamling dalam Rapat

Koordinasi Perangkat Desa Ngancar.

b) Komunikasi informal

Yaitu komunikasi yang biasanya dilakukan sebagai lanjutan dari

komunikasi formal. Bentuknya sering merupakan pertemuan kebetulan

saja terjadi seperti pembicaraan di kantin, dalam suatu acara santai, dan

lain-lain. Sebagai contoh, komunikasi yang terjalin antara Kepala Desa

Ngancar dengan para tokoh agama yang berlangsung di beranda masjid

seusai Sholat Jumat dalam suasana santai ketika memberikan tanggapan

ide pembangunan gedung TPQ Nurul Huda. Komunikasi informal juga

dilakukan Kepala Desa Ngancar dengan warga Dusun Petir, Tapan dan

Glonggong untuk mengajak masyarakat berswadaya tenaga dalam

pembangunan penampungan air melalui pertemuan-pertemuan yang

berisi obrolan santai di warung, sawah, atau pada saat acara pernikahan

seorang warga.

c) Komunikasi top-down

Yaitu komunikasi dari atas ke bawah umumnya terkait dengan

tanggung jawab dan kewenangannya dalam suatu organisasi. Sebagai

contoh, komunikasi yang dilakukan Kepala Desa Ngancar terhadap

perangkat Desa Ngancar yang berisi informasi-informasi pembangunan

dan instruksi pembentukan panitia pembangunan.

Page 142: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

131

d) Komunikasi bottom-up

Yaitu komunikasi dari bawah ke atas yang biasanya berisi

permintaan untuk diberikan keputusan. Satu-satunya komunikasi bottom-

up dalam penelitian ini adalah komunikasi yang dilakukan Kepala Desa

Ngancar dengan PU Kabupaten Wonogiri ketika berkonsultasi mengenai

pembangunan penampungan air di Dusun Glonggong.

e) Komunikasi lisan

Merupakan bentuk komunikasi verbal yang menggunakan bahasa,

yaitu jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih sebagai alat

yang dimiliki bersama untuk mengungkapkan gagasan. Komunikasi ini

hampir selalu dilakukan Kepala Desa Ngancar, yaitu secara lisan dengan

menggunakan bahasa pada saat mengajak masyarakat untuk berswadaya

dalam berbagai program pembangunan.

f) Komunikasi tertulis

Merupakan salah satu bentuk dari komunikasi verbal yang

menggunakan tulisan sebagai alat penyampai pesan. Satu-satunya

komunikasi tertulis dalam penelitian ini adalah dalam bentuk proposal

yang diajukan Kepala Desa Ngancar ke PU Kabupaten Wonogiri pada

pembangunan penampungan air.

g) Komunikasi tatap muka

Yaitu melalui pertemuan langsung dengan komunikan tanpa

perantara. Sebagai contoh pada rapat RPJMD dan Rapat Koordinasi

Perangkat Desa Ngancar yang dilakukan dengan bertatap muka secara

Page 143: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

132

langsung antara Kepala Desa Ngancar dengan peserte RPJMD dan

perangkat desa. Selain dengan perangkat desa, komunikasi tatap muka

juga dilakukan Kepala Desa Ngancar dengan masyarakat melalui

pertemuan di tingkat dusun pada pembahasan perencanaan pembangunan

musholla dan renovasi masjid.

h) Komunikasi bermedia

Yaitu komunikasi dengan menggunakan perantara. Seperti pada

pembangunan gedung TPQ dimana Kepala Desa Ngancar menyebarkan

informasi pembangunan dan menyampaikan ajakan berswadaya melalui

pengeras suara yang terdapat di masjid induk. Contoh lain, Kepala Desa

Ngancar juga menggunakan peran kepala dusun untuk menginformasikan

pembangunan pos kamling kepada warga di setiap dusun.

Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan akhir bahwa peranan Kepala

Desa Ngancar sebagai motivator dalam menggerakkan swadaya masyarakat dalam

rangka pembangunan fisik di Desa Ngancar Kecamatan Giriwoyo Kabupaten

Wonogiri telah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari berbagai macam

bentuk komunikasi yang telah dilakukan dan berbagai cara penyampaian motivasi

swadaya kepada masyarakat yang tepat sasaran. Dengan keberhasilan komunikasi

ini, pada akhirnya Kepala Desa Ngancar mencapai tujuannya yaitu membentuk

warga masyarakat yang mandiri dan berpartisipasi aktif dalam mendukung

kelancaran pembangunan melalui berbagai bentuk swadaya, seperti swadaya

tenaga, swadaya dana, swadaya ide/gagasan pembangunan, swadaya material

pembangunan.

Page 144: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

133

Akan tetapi, di dalam sebuah keberhasilan pun pada dasarnya terdapat

kekurangan. Kekurangan ini hendaknya ditelusuri secara cermat untuk kemudian

mencapai keberhasilan yang sesungguhnya di masa yang akan datang. Demikian

halnya dengan keberhasilan Kepala Desa Ngancar di atas yang juga terdapat

kelemahan, terutama dalam melakukan kegiatan komunikasi, yaitu:

1. Kepala Desa Ngancar tidak rutin hadir dalam pertemuan dusun. Hal ini

mungkin terkait dengan kesibukan beliau yang memiliki jabatan atau

pengaruh penting di beberapa organisasi lain. Akibatnya, komunikasi top-

down dengan warga masyarakat sedikit terganggu sehingga akan berpengaruh

terhadap cepat/lambatnya pengaruh motivasi swadaya yang beliau sampaikan.

2. Dalam melakukan kegiatan komunikasi, terutama pada saat berkoordinasi

dengan perangkat, Kepala Desa Ngancar kurang memanfaatkan teknologi-

teknologi yang ada saat ini, mulai dari radio desa, handy talky, hingga

handphone dan laptop. Hal ini mungkin saja karena Kepala Desa Ngancar

belum mahir mengoperasionalkan alat-alat tersebut.

3. Dalam melakukan kegiatan komunikasi, terutama pada saat memberikan

motivasi swadaya kepada masyarakat, Kepala Desa Ngancar kurang kreatif

dalam hal cara penyampaian. Selama ini yang dilakukan Kepala Desa

Ngancar adalah bertemu dengan warga kemudian menyampaikan informasi

pembangunan baru menyampaikan motivasi swadaya. Bukan tidak mungkin,

seiring berjalannya waktu warga masyarakat akan merasa bosan dengan cara

kepala desa tersebut.

Page 145: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

134

IV.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, berikut ini adalah beberapa saran untuk

Kepala Desa Ngancar demi terlaksananya peranan kepala desa yang lebih baik

lagi sebagai motivator swadaya masyarakat dalam rangka pembangunan fisik di

Desa Ngancar, yaitu:

1. Kepala Desa Ngancar hendaknya lebih rutin menghadiri pertemuan-

pertemuan dusun sebagai wujud komitmennya dalam memimpin warga

masyarakat Desa Ngancar. Hal ini juga untuk menumbuhkembangkan rasa

simpatik dan kesan positif masyarakat tehadap Kepala Desa Ngancar

sehingga relasi diantara keduanya akan terjalin semakin baik dan pada

akhirnya motivasi-motivasi swadaya yang disampaikan oleh Kepala Desa

Ngancar akan lebih mudah diterima dan dijalankan oleh masyarakat.

2. Kepala Desa Ngancar sebaiknya meningkatkan pengetahuannya mengenai

teknologi-teknologi yang ada saat ini. Tidak hanya untuk kepala desa,

perangkat desa setempat pun hendaknya demikian. Peningkatan

pengetahuan ini bisa diperoleh misalnya dengan mengadakan pelatihan

teknologi informasi untuk pemerintah Desa Ngancar yang nantinya dapat

memudahkan dalam sistem koordinasi pemerintahan.

3. Kepala Desa Ngancar harus lebih kreatif dalam menyampaikan motivasi

swadaya. Artinya, tidak hanya disampaikan secara langsung, tetapi bisa

juga dengan mencoba memanfaatkan berbagai media yang ada saat ini,

misalnya spanduk, pamflet, majalah desa dan alat-alat komunikasi. Atau,

Kepala Desa Ngancar bisa juga bekerja sama dengan pihak ketiga untuk

Page 146: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

135

mengadakan pembinaan dalam menumbuhkembangkan rasa swadaya

masyarakat.

Selain itu, terdapat pula saran untuk masyarakat pedesaan pada umumnya,

dan masyarakat Desa Ngancar pada khususnya, yaitu:

1. Hendaknya masyarakat pedesaan meningkatkan wawasan akan dunia luar

dengan rutin membaca surat kabar atau melihat tayangan berita yang

informatif. Semakin banyak informasi yang kita dapat, akan semakin

mudah bagi kita untuk menuju pribadi yang terbuka dan pada akhirnya

akan semakin dapat menerima perubahan-perubahan sosial yang masih

akan terus terjadi.

2. Terkait teknologi yang ada saat ini, masyarakat pedesaan hendaknya

proaktif dalam meminta pemerintah desa untuk menyelenggarakan

kegiatan-kegiatan semacam pengenalan teknologi untuk meningkatkan

pengetahun dan keterampilan masyarakat akan teknologi yang pada

akhirnya dapat memajukan kehidupan pedesaan.

3. Terkait pembangunan desa, masyarakat desa hendaknya berpartisipasi

dalam mendukung kelancaran pembangunan desa. Berpartisipasi pasif

dengan cara tidak melakukan hal-hal yang dapat menghalangi dan

menghambat jalannya pembangunan. Berpartisipasi aktif dengan cara ikut

serta dalam jalannya proses pembangunan, mulai dari perencanaan,

pelaksanaan, hingga pada pemeliharaan dan pemanfaatan hasil

pembangunan.

Page 147: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR PUSTAKA Buku dan artikel Adisasmita, Rahardjo. 2006. Membangun Desa Partisipatif. Yogyakarta: Graha Ilmu. Ali. 2000. Strategi Penelitian. Bandung: Angkasa. Ardianto, Elvinarno dan Lukiati Komala. 2005. Komunikasi Massa Suatu

Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Bungin, Burhan. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif Aktualisasi Metodologis Ke Arah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Cangara, Hafied. 2005. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada. De Vito, Joseph, A, Editor : Agus Maulana. 1997. Komunikasi Antar Manusia.

Jakarta: Professional Book. Effendy, Onong Uchjana. 1990. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. -------. 1993. Ilmu, Teori & Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti. -------. 2002. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. -------. 2003. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek Cetakan Kesembilanbelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Eilers, Franz Josef. 2001. Berkomunikasi Dalam Masyarakat: Pengantar

Komunikasi Sosial. Flores: Nusa Indah. Gumperz, John J. & Levinson, Stephen C. 1996. Rethinking Linguistic Relativity. Cambridge: University Press. Handayaningrat, S. 1986. Pengantar Studi Ilmu Administratsi Manajemen. Jakarta: PT Gunung Agung. Hasibuan. 1980. Manajemen Dasar, Pengertian, Dan Masalah. Jakarta: Gunung Agung.

Page 148: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hidayat. 1986. Teori Efektifitas Dalam Kinerja Karyawan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Juliantara, Dadang. 2004. Pembaharuan Kabupaten. Yogyakarta: Pembaharuan. Kansil, CST. 1983. Praktek Hukum Peraturan Perundangan di Indonesia. Jakarta: Erlangga. Koentjaraningrat. 1994. Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Listiani, Heri Kusmanto, dkk. 2007. Desa Tertekan Kekuasaan. Medan: BITRA Indonesia. Maskun, H. Sumitro. 1993. Pembangunan Masyarakat Desa: Asa, Kebijaksanaan, dan Manajemen. Yogyakarta: PT Media Widya Mandala. Moekijat. 1984. Dasar-dasar Motivasi. Bandung: Sumur Bandung. Muktiyo, Widodo. 2010. Menjadi Profesional dan Komunikatif di Kantor. Surakarta: Citra Emas Press. ------- (Eds). 2011. Komunikasi Pembangunan Untuk Pemberdayaan Masyarakat. Karanganyar: Lindu Pustaka. Mulyana, Deddy. 1996. Konteks Komunikasi, Bandung: Remaja Rosda Karya. Nasution. 2004. Komunikasi Pembangunan: Pengenalan, Teori, dan

Penerapannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Ndraha, Taliziduhu. 1982. Dimensi-dimensi Pemerintah Desa. Jakarta: Bina Aksara. Pawito. 2007. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LKiS Pelangi Aksara. Pratikto, Riyono. 1987. Berbagai Aspek Ilmu Komunikasi. Bandung: Remaja

Karya CV. Purwanto, Djoko. 2003. Komunikasi Bisnis . Jakarta: Gelora Aksara Pratama. Rakhmat, Jalaluddin. 1986. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Karya Nusantara.

Page 149: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Rivai, Veithzal. 2004. Manajemen SDM Untuk Perusahaan Dari Teori Ke Praktik. Jakarta: PT raja Grafindo persada. Robbins. 2003. Perilaku Organisasi Jilid 2. Jakarta: PT INDEKS Kelompok

Media. Ruslan, Rosady. 2004. Metode Penelitian PR dan Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. -------. 2005. Metode Penelitian PR dan Komunikasi: Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Safi’i, M. 2007. Strategi dan Kebijakan Pembangunan Ekonomi Daerah Persepektif Teoritik. Malang: Averroes Press. Sastropoetro, Santoso. 1988. Partisipasi, Komunikasi, Persuasi dan Disiplin Dalam Pembangunan Nasional. Bandung: Alumni. Sendjaja, Djuarsa. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada. Siagian, S.P. 1990. Administrasi Pembangunan. Jakarta: Bumi Aksara. ------- 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Soesanto, Astrid S. 1977. Komunikasi dalam Teori Praktek dan Teori I. Bandung:

Bina Cipta. Sudirwo, Daeng. 1981. Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah dan Pemerintahan Desa. Bandung: Angkasa. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Tondjowidjojo, John. 2002. Dasar dan Arah Public Relation. Jakarta: Grazindo. Widjaja, H.A.W. 2000. Ilmu Komunikasi Pengantar Studi Edisi Revisi. Jakarta:

PT Rineka Cipta. Widjaja. 2005. Peranan Motivasi dalam Kepemimpinan. Jakarta: Akademika

Pressindo.

Page 150: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Jurnal Bambang Ismawan. 2003. Partisipasi dan Dimensi Keswadayaan: Pengalaman LSM Membangun Keswadayaan Masyarakat. Jurnal Ekonomi Rakyat. McAnany, Emile. 2010. Communication for Development and Social Change: New Millennium Volume 29 No. 3. Gale Education, Religion and Humanities Lite Package. Zhang, Peter. 2011. The Idea of Communication Volume 68 Issue 1. United States: Institute of General Semantics. Skripsi dan Thesis Ernistyana, Wahyu. 2009. Thesis Peranan Kepala Desa dalam Melaksanakan Pembangunan di Desa Senenan Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara. Parni. 2005. Skripsi Peranan Kepala Desa dalam Menggerakkan Partisipasi Masyarakat terhadap Pembangunan Sarana Fisik Desa di Desa Tengger Kecamatan Puhpelem Kabupaten Wonogiri. Syafriadi, Hafid. 2009. Skripsi Peranan Kepala Desa dalam Pembangunan Desa di Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar tahun 2007. Wahyuningsih, Lilis. 2009. Skripsi Peranan Kepala Desa dalam Pembangunan, Studi di Desa Ketanggung Kecamatan Sudimoro Kabupaten Pacitan. Dokumen Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1989. Keputusan Menteri Dalam Negeri Dan Otonomi Daerah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Perpustakaan Desa / Kelurahan. Naskah Akademik Rancangan Undang-Undang tentang Desa, disusun oleh Direktorat Pemerintahan Desa Dan Kelurahan, Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia tahun 2007. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 66 tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Daerah. Peraturan Pemerintah No. 72 tahun 2005 tentang Desa.

Page 151: PERANAN KEPALA DESA SEBAGAI MOTIVATOR …/Peranan... · (Maher Zain) 2. Hati-hati selalu, jalani semuanya dengan tenang. (Bunda dan Ayah) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Petunjuk Teknik Operasional Program Pengembangan Kecamatan Untuk Rekonstruksi Dan Rehabilitasi Pulau Nias, disusun oleh Tim Koordinasi Program Pengembangan Kecamatan Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia tahun 2007. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Sumber lain Prasetyo Budi Saksono (1984) dalam Tugas Akhir Ruswati. 2005. Efektivitas Pelayanan Publik. http://www.freewebs.com/lebaran/skripsi.htm.