peran unctad dalam peningkatan perdagangan dan pembangunan negara berkembang
TRANSCRIPT
PERAN UNCTAD DALAM PERDAGANGAN DAN
PENINGKATAN PEMBANGUNAN NEGARA BERKEMBANG
A. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Negara berkembang adalah negara dengan kesejahteraan yang
rendah dan pendapatan negara yang kurang dari US$ 1000 perkapita
pertahunnya (Amelia, 2012) . Keberadaan negara berkembang cukup
banyak jumlahnya di dunia terutama di benua Asia dan benua Afrika.
Rendahnya pendapatan pada negara berkembang memunculkan keprihatinan
dunia untuk memberikan solusi dalam upaya peningkatan pendapatan
sehingga pembagunan berjalan dengan semestinya. Berdasarkan isi
Millenium Development Goals (MDG’s) yang menginginkan pembangunan
dan peningkatan kesejahteraan penduduk dunia, maka penduduk di negara
berkembang menjadi target utama dalam MDG’s. Pendapatan perkapita
dapat ditingkatkan dengan melakukan perdagangan regional maupun
internasional antar negara-negara di dunia
United Nation Conference on Trade and Development merupakan
organisasi perdangan dan pembangunan yang dibentuk oleh PBB pada tahun
1964 dengan tujuan memberikan kesempatan pada negara berkembang
merumuskan kebijakan perdagangan internasional. Kebijakan yang dibuat
ini mengedepankan kepentingan negara berkembang dengan maksud untuk
meningkatkan pembanguna di negara berkembang agar setara dengan
negara yang sudah maju terlebih dahulu (Adolf, 2004). UNCTAD sebagai
lembaga internasional yang menangani persoalan perdagangan juga
mengeluarkan peraturan atau hukum internasional yang mengatur mengenai
perdagangan internasional.
Menurut Petranto (2012), UNCTAD mempunya tiga fungsi utama
untuk membangun perekonomianinternasional melalui perdagangan.
Pertama, UNCTAD berperan sebagai forum diskusi pemerintah dan para
ahli ekonom untuk bertukar pengalaman dan membentuk konsensus. Fungsi
kedua ialah melaksanakan penelitian, analisis kebijakan, dan
mengumpulkan data hasil diskusi anatara pemerintah dan ahli ekonom.
Terakhir fungsi dari UNCTAD adalah memeberikan bantuan yang sesuai
dengan kebutuhan setiap negara berkembang. Pemberian bantuan harus
memperhatikan least developed countries (LDCs) ddan transisi ekonomi
dunia maupun transisi ekonomi di dalam negara berkembang tersebut.
Berdasarkan tujuan dan fungsi dari pembentukan UNCTAD maka
perlu dianalisis seberapa besar pengaruh UNCTAD dibidang perdagangan
dengan berbagai kebijakannya terhadap peningkatan pembangunan di
negara-negara berkembang. Hal ini dikarenakan masih banyaknya jumlah
negara berkembang didunia meskipun telah banyak lembaga-lembaga
internasional yang bertujuan untuk meningkatkan pembangunan di negara
berkembang.
Rumusan Masalah
1. Apa peran UNCTAD dalam perdagangan dan peningkatan pembangunan
di negara berkembang?
2. Bagaimana hubungan perdagangan dalam peningkatkan pembangunan di
negara berkembang?
3. Apa jenis perdagangan yang dilakukan untuk peningkatan pembagunan
di negara berkembang?
Tujuan
1. Mengetahui peran UNCTAD dalam perdagangan dan peningkatan
pembangunan di negara berkembang.
2. Mengetahui hubungan perdagangan dalam peningkatkan pembangunan
di negara berkembang.
3. Mengetahui jenis perdagangan yang dilakukan untuk peningkatan
pembagunan di negara berkembang.
B. PEMBAHSAN
Pertumbuhan ekonomi yang baik dan pembangunan berkelanjutan
merupakan cita semua negara berkembang di dunia. UNCTAD (United Nation
Conference on Trade and Development) mendapatkan mandat untuk
mensukseskan cita-cita dari negara-negara berkembang melalui kebijakan
perdagangan dan pembangunan yang dikeluarkan oleh lembaga ini.
Berdasarkan kongres-kongser yang telah dilakukan sebanyak 13 kali mulai dari
tahun 1964 hingga tahun 2012, UNCTAD telah mengeluarkan berbagia
kebijakan terkait dengan perdagangan dan pembangunan negara-negara
berkembang. Beberapa kebijakan yang lahir dari berdirinya UNCTAD
antaralain sistem global perdagangan (Global System Trade Preferences),
sistem umum preferensi (Generalized System Of Preferences), penjadwalan
kembali hutang negara berkembang, serta kemitraan dan keterkaitan
pembangunan global.
Kebijakan yang dikeluarkan oleh UNCTAD membantu meringankan
hutang negara-negara berkembang dan pemberiaan bantuan hingga 0,7% pada
setiap negara berkembang di tahun 60-an hingga 70-an. Menurut Supancana
(2012), UNCTAD yang sekarang bekembang menjadi forum yang membantu
negara-negara berkembang untuk berpartisipasi aktif dalam bidang investasi
regional, bilateral, dan multilateral. Program bidang investasi ini meliputi
seminar peningkatan kapasitas, simposium regional, diskusi antar pihak yang
berinvestasi dengan masyarakat, dan isu-isu yang terkait dengan investasi.
Investasi yang dimaksud dapat berupa penanaman modal di negara-negara
berkembang yang kemudian menghasilkan suatu sistem perdagangan
internasional dan meningkatkan pembangunan pada negara-negara
berkembang. Investasi yang ditanamkan pada setiap negara-negara
berkembang tentunya tidak sama tergantung pada situasi dan kekhususan
masing-masing negara berkembang.
Investasi yang membentuk suatu sistem perdagangan pada negara-
negara berkembang akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan di negara berkembang. Diharapkan negara berkembang akan
mampu bersaing seperti negara-negara maju. Hubungan yang erat terjalin
antara perdagangan yang berjalan dengan baik dan pembangunan. Perdagangan
memiliki peran penting dalam peningkatan pembangunan. Melalui
perdagangan maka akan muncul berbagai kegiatan industri baru dan lapangan
kerja baru di negara berkembang. Keberadaan industri baru hasil investasi
secara regional, bilateral, dan multirateral menghasilkan lapangan pekerjaan
bagi penduduk di negara berkembang.
Lapangan kerja baru akan menyerap banyak tenaga kerja sehingga
menghasilkan income terhadap penduduk. Akibat kegiatan industri mulai
produksi hingga menghasilkan bahan jadi maka akan terjadi kegiatan
pendistribusian barang ke konsumen baik dalam negeri maupun luar negeri.
Pendistribusian barang hingga menghasilkan untung inilah yang merupakan
kegiatan perdagangan sebagai hasil jual beli anatara industri sebgai produsen
dan pasar sebagai konsumen. Untung yang peroleh pada kegiatan industri
nantinya masuk ke pemerintah dalam bentuk tax (pajak). Pajak yang di pungut
merupakan intensif pada negara terhadap seluruh kegiatan industri
Pajak yang dihasil dari seluruh kegiatan industri dan perdagangan
akan masuk ke kas negara dan digunakan untuk pembangunan di berbagai
sektor. Melalui pajak kebutuhan negara berkembang seperti pendidikan,
kesehatan, dan kesejahteraan penduduk dapat terpenuhi. Pembangunan
berbagai infrastruktur dapat dilaksanakan dengan pajak hasil kegiatan industri
dan perdagangan. Pada negara-negara maju pajak yang dipungut dari kegiatan
ini biasanya sangat besar. Namun pada negara berkembang sistem seperti ini
belum bisa dilakukan akibat terhambat oleh keberadaan investor yang
menanamkan modal di negara berkembang. Peran UNCTAD disini mengatur
investasi yang masuk sehingga keuntungan yang didapatkan dari perdagangan
di negara-negara berkembang dapat meningkatkan pembangunan. Disini
UNCTAD juga mengatur agak perdagangan dan perekonomian di negar
berkembang berjalan stabil dan tidak rentan terganggu oleh krisis global yang
melanda banyak negara maju.
Perdagangan yang sering dilakukan oleh negara berkembang adalah
perdagangan yang menggunakan sumberdaya asli di negara tersebut. Menurut
Amelia (2012), produk yang ditawarkan biasanya berupa barang dan jasa
seperti, tekstil, pertanian, kelautan, pariwisata, dan perakitan produk. Produk-
produk ini merupakan produk potensial di negara berkembang. Banyak negara
berkembang di jadikan sebagai tempat perakitan produk-produk dengan
teknologi tinggi namun hasil dari produk dikembalikan ke negara asalnya
untuk kemudian didistribusikan ke pasar. Negara maju biasanya kerap
melakukan kegiatan seperti ini pada industri mereka dan memanfaatkan negara
berkembang.
Kegiatan perdagangan di negara-negara berkembang secara tidak
disadari masih diintervensi oleh negara-negara maju. Pentingnya unutk
dilakukan riset dan pembuatan kebijakan para anggota UNCTAD agar negara
berkembang benar-benar tidak tergantung terhadap negara maju. Hal ini karena
ketergantungan membuat negara berkembang tidak mampu menjalankan
seluruh sistem di dalam negarnya dengan kemampuan dan potensi yang
dimilikinya. Kebijakan yang dihasilkan dalam UNCTAD harus selalu
diperbaharui dan disesuaikan dengan kondisi perdagangan, perekonomian, dan
pembangunan global. Penyesuaian ini perlu dilakukan agar tujuan umum
UNCTAD untuk membantu negara berkembang menuju negara maju
terlaksana dan tercapai.
C. KESIMPULAN
1. Peran UNCTAD dalam perdagangan dan peningkatan pembangunan di
negara berkembang dilakukan dengan membuat kebijakan internasional
mengenai investasi, pegaturan mengenai perdagang, hukum perdagangan
internasional, dan perlindungan terhadap negara berkembang selama proses
pembangunan.
2. Hubungan perdagangan dalam peningkatkan pembangunan di negara
berkembang dapat berupa investasi di negara berkembang yang kemudian
diikuti oleh kegiatan industri sehingga negara mendapatkan pajak dari
kegiatan tersedut dan digunakan untuk peningkatan pembangunan.
3. Jenis perdagangan yang dilakukan untuk peningkatan pembagunan di
negara berkembang biasanya berupa barang dan jasa seperti, tekstil,
pertanian, kelautan, pariwisata, dan perakitan.
DAFTAR PUSTAKA
Adolf, Huala. 2004. Hukum Perdagangan Internasional: Prinsip dan Konsep
Dasar. Jakarta: Rajawali Pers
Amelia, Warnita. 2012. Penerapan Prinsip Preferensi Bagi Negara Berkembang
Dalam Perdagangan Bebas Pada Organisasi Perdagangan Dunia Dan
Pemanfaatannya Oleh Indonesia. Laporan Penelitian. Pascasarjana
Progran Studi Ilmu Hukum Universitas Andalas
Petranto, Ade. 2012. Kemelut dan Hasil Konferensi Tingkat Menteri Ke-13
UNCTAD di Doha. Buletin Diplomasi Multilaterah Volume 1 No.2 Tahun
2012
Supancana, Ida BR. 2012. Perkembangan Hukum Kontrak Dagang Internasional.
Laporan Penelitian. Jakarta: Badan Pembinaan Hukum Nasional