peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran...

90
PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN KETERAMPILAN ANAK PESISIR PADA KOMUNITAS SAHABAT TENGGANG SEMARANG SKRIPSI Disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Luar Sekolah oleh Nur Inayah 1201413034 JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

Upload: dangdang

Post on 12-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM

PENDIDIKAN KETERAMPILAN ANAK PESISIR

PADA KOMUNITAS SAHABAT TENGGANG

SEMARANG

SKRIPSI

Disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Luar Sekolah

oleh

Nur Inayah

1201413034

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017

Page 2: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

ii

ABSTRAK

Inayah, Nur. 2017. Peran Tutor sebagai Fasilitator dalam Pendidikan Keterampilan Anak Pesisir pada Komunitas Sahabat Tenggang Semarang. Skripsi, Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd dan Dr Tri Suminar, M.Pd

Kata Kunci: Peran Tutor, Pendidikan Keterampilan, Anak Pesisir.

Pembangunan Nasional hakikatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, salah satunya melalui pendidikan. Indonesia memiliki penduduk yang tinggal disekitar garis pantai. Persoalan kemiskinan masyarakat pesisir menjadi penyebab ketidakmampuan meningkatkan kualitas diri. Pendidikan nonformal hadir memberikan solusi. Pendidikan sebagai suatu sistem, dalam pelaksanaannya tidak terlepas dari peran tutor. Rumusan penelitian ini yakni 1) Bagaimana peran tutor sebagai fasilitator dalam perencanaan pendidikan keterampilan, 2) Bagaimana peran tutor sebagai fasilitator dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan keterampilan, 3) Bagaimana peran tutor sebagai fasilitator dalam evaluasi pendidikan keterampilan, dan 4) Faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir di Komunitas Sahabat Tenggang Semarang. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan peran tutor sebagai fasilitator dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi serta faktor pendukung dan penghambat peran tutor sebagai fasilitator.

Pendekatan penelitian adalah kualitatif. Subyek penelitian ini adalah

koodinator, tutor dan peserta didik. Fokus penelitian adalah peran tutor sebagai

fasilitator meliputi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi serta faktor pendukung dan

penghambat pendidikan keterampilan. Sumber data primer penelitian adalah

koordinator, tutor dan peserta didik, sumber data sekunder diperoleh dokumentasi

data-data komunitas. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara,

observasi dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi

sumber dan metode. Teknik analisis data menggunakan model interaktif yakni

meliputi tahap reduksi data, penyajian data dan penarikan simpulan.

Simpulan dari penelitian ini adalah a) Perencanaan pendidikan keterampilan

pada Komunitas Sahabat Tenggang dilaksanakan oleh tutor, peserta didik hanya

dilibatkan secara tidak langsung, b) Pelaksanaan pendidikan keterampilan pada

Komunitas Sahabat Tenggang dikenal dengan istilah learning to be (belajar

menjadi sesuatu), c) Komunitas Sahabat Tenggang tidak mengenal sistem raport.

Penghargaan yang diberikan berupa apresiasi positif atas karya keterampilan, d)

Faktor pendukung peran tutor sebagai fasilitator pada pendidikan keterampilan di

Komunitas Sahabat Tenggang salah satunya adalah motivasi tutor, sedangkan

faktor penghambat adalah aktivitas atau kesibukan harian tutor sendiri serta

keterbatasan fasilitas belajar.

Berdasarkan hasil penelitian, disarankan tutor mampu meningkatkan

kualitas pendidikan keterampilan dengan membuat kurikulum yang jelas dan

jadwal pelajaran pasti. Pelaksanaan pembelajaran tutor telah menyiapkan segala

sesuatu yang dibutuhkan. Dalam evaluasi, tutor memiliki catatan khusus

perkembangan peserta didik serta lebih mengarahkan pada pendidikan

keterampilan fungsional.

Page 3: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

iii

Page 4: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

iv

Page 5: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

v

HALAMAN PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Peran Tutor sebagai

Fasilitator dalam Pendidikan Keterampilan Anak Pesisir pada Komunitas

Sahabat Tenggang Semarang” dan seluruh isinya merupakan karya saya sendiri

yang saya hasilkan melalui penelitian, pembimbingan, dan pemaparan ujian.

Pendapat ataupun temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau

dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, Juni 2017

yang menyatakan,

Nur Inayah

NIM. 1201413034

Page 6: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

Raise your words, not your voice. It is rain that grows flowers, not thunder

[Rumi].

Jadilah seperti bunga yang memberikan keharuman bahkan kepada tangan

yang menghancurkan [Ali bin Abi Thalib].

Aku tak pernah benar-benar tahu bagaimana semesta mendidikku. Dan yang

aku tahu tencanaNya jauh lebih indah, ketetapanNya penuh dengan

hikmahNya [Penulis].

Persembahan:

Syukur Alhamdulillah atas tabur Rahman dan RahimMu. Engkau berikan

kesempatan padaku untuk sampai di penghujung awal perjuanganku. Teruntuk

yang terkasih dan tersayang:

1. Kedua orang tuaku tercinta, Ibu Sartimah dan Bapak Casmo,

terima kasih atas segala kasih sayang, doa dan dukungan.

2. Kakak-kakakku yang selalu memberikan motivasi, semangat

dan segala support yang telah diberikan selama ini.

3. Almamater tercinta, Universitas Negeri Semarang.

4. Guru-guruku, yang senantiasa dengan sabar membimbingku.

5. Teman-teman PLS dan teman-teman angkatan 2013

6. Semua pihak yang membantu dan terlibat dalam penyelesaian

skripsi ini.

Page 7: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

vii

PRAKATA

Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rizki,

rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan

skripsi dengan judul “Peran Tutor sebagai Fasilitator dalam Pendidikan

Keterampilan Anak Pesisir pada Komunitas Sahabat Tenggang Kaligawe

Semarang” dapat dilaksanakan dengan baik. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan

sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana Pendidikan Luar

Sekolah pada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.

Berkenaan dengan penyusunan skripsi ini tentunya melibatkan berbagai

pihak. Dengan tidak mengurangi rasa hormat, penulis ingin menyampaikan

ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas bantuan dan

dukungan dari banyak pihak dalam penyusunan, maupun penyajian skripsi ini,

kepada:

1. Pof. Dr. Fakhruddin, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Semarang.

2. Drs. Utsman, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas

Ilmu Pendidikan.

3. Pof. Dr. Fakhruddin, M.Pd. (Dosen Pembimbing I) dan Dr Tri Suminar,

M.Pd., (Dosen Pembimbing II) yang telah memberikan bimbingan,

pengarahan, masukan, kemudahan dan motivasi kepada penulis sehingga

skripsi ini dapat selesai dengan baik.

Page 8: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

viii

4. Bapak dan Ibu dosen di Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan bekal

ilmu dan pengalaman kepada penulis selama menempuh ilmu dibangku

kuliah.

5. Koordinator, tutor, dan peserta didik Komunitas Sahabat Tenggang

sebagai subjek penelitian dan informan atas waktu dan kerja sama selama

penelitian.

6. Rekan-rekan kos, PLS Angkatan 2013, Keluarga DPM FIP 2014, Keluarga

Perubahan BEMKM Unnes 2015, KKN Kreatif Mandiri 2016 yang telah

membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang secara

langsung maupun tidak langsung telah membantu penyelesaian penulisan

skripsi ini.

Semoga segala bantuan, bimbingan, dan dukungan yang telah diberikan kepada

penulis menjadi amal baik dan mendapat balasan yang berlimpah dari Allah SWT.

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan mengingat

segala keterbatasan, kemampuan, dan pengalaman penulis. Oleh karena itu

penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi kebaikan

skripsi ini. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi

semua yang memerlukan. Semoga skripsi ini bermanfaat.

Semarang, Juni 2017

Page 9: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

ix

Penulis

Page 10: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

ABSTRAK .......................................................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ iv

HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................ v

MOTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vi

PRAKATA .......................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 10

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 10

1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................. 11

1.5 Penegasan istilah ................................................................................ 11

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

2.1 Konsep Pendidikan Nonformal .......................................................... 14

2.1.1 Pengertian Pendidikan ...................................................................... 14

2.1.2 Pengertian Pendidikan Nonformal ................................................... 15

Page 11: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

xi

2.1.3 Tujuan Pendidikan Nonformal ......................................................... 17

2.1.4 Fungsi Pendidikan Nonformal ......................................................... 19

2.1.5 Karakteristik Pendidikan Nonformal ............................................... 23

2.1.6 Bentuk-bentuk Pendidikan Nonformal............................................. 25

2.1.7 Komponen-komponen Pendidikan Nonformal ................................ 26

2.2 Konsep Tutor ...................................................................................... 29

2.2.1 Pengertian Peran ............................................................................... 29

2.2.2 Pengertian Tutor ............................................................................... 31

2.2.3 Fungsi Tutor ..................................................................................... 32

2.2.4 Tugas Tutor ...................................................................................... 33

2.2.5 Peran Tutor ....................................................................................... 34

2.2.6 Kompetensi Tutor ............................................................................. 37

2.3 Peran Tutor sebagai Fasilitator ........................................................... 40

2.3.1 Peran Tutor dalam Perencanaan ....................................................... 41

2.3.2 Peran Tutor dalam Pelaksanaan ....................................................... 44

2.3.3 Peran Tutor dalam Evaluasi ............................................................. 47

2.4 Pendidikan Keterampilan ................................................................... 49

2.5 Masyarakat Pesisir .............................................................................. 51

2.5.1 Pengertian Masyarakat Pesisir ......................................................... 51

2.5.2 Karakteristik Masyarakat Pesisir ...................................................... 52

2.5.3 Penggolongan Nelayan ..................................................................... 53

2.6 Penelitian yang Relevan ..................................................................... 55

2.7 Kerangka Berpikir .............................................................................. 56

Page 12: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

xii

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ................................................................................... 60

3.2 Lokasi Penelitian ................................................................................ 61

3.3 Fokus Penelitian ................................................................................. 62

3.4 Subjek Penelitian ................................................................................ 62

3.5 Sumber Data Penelitian ...................................................................... 64

3.6 Metode Pengumpulan Data ................................................................ 65

3.7 Rencana Pengujian Keabsahan Data .................................................. 69

3.8 Teknik Analisis Data .......................................................................... 72

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Komunitas Sahabat Tenggang .............................. 76

4.1.1 Latar Belakang Berdirinya Komunitas Sahabat Tenggang .............. 76

4.1.2 Visi Misi dan Tujuan Komunitas Sahabat Tenggang....................... 79

4.1.3 Program Komunitas Sahabat Tenggang .......................................... 80

4.1.4 Struktur Organisasi Komunitas Sahabat Tenggang ......................... 83

4.1.5 Sarana Prasarana di Komunitas Sahabat Tenggang ......................... 84

4.1.6 Gambaran Umum Subjek Penelitian ................................................ 86

4.1.6.1 Pengelola/Koordinator ................................................................... 86

4.1.6.2 Tenaga Pendidik/Tutor .................................................................. 86

4.1.6.3 Peserta Didik .................................................................................. 88

Page 13: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

xiii

4.2 Hasil Penelitian ................................................................................... 89

4.2.1 Peran Tutor sebagai Fasilitator dalam Perencanaan Pendidikan

Keterampilan Anak Pesisir Pada Komunitas Sahabat Tenggang

Semarang .......................................................................................... 90

4.2.2 Peran Tutor sebagai Fasilitator dalam Pelaksanaan Pendidikan

Keterampilan Anak Pesisir Pada Komunitas Sahabat Tenggang

Semarang .......................................................................................... 102

4.2.3 Peran Tutor sebagai Fasilitator dalam Evaluasi Pendidikan

Keterampilan Anak Pesisir Pada Komunitas Sahabat Tenggang

Semarang .......................................................................................... 113

4.2.4 Faktor Pendukung dan Penghambat Peran Tutor sebagai Fasilitator

dalam Pendidikan Keterampilan Anak Pesisir Pada Komunitas

Sahabat Tenggang Semarang ........................................................... 118

4.3 Pembahasan ........................................................................................ 124

4.3.1 Peran Tutor sebagai Fasilitator dalam Perencanaan Pendidikan

Keterampilan Anak Pesisir Pada Komunitas Sahabat Tenggang

Semarang .......................................................................................... 124

4.3.2 Peran Tutor sebagai Fasilitator dalam Pelaksanaan Pendidikan

Keterampilan Anak Pesisir Pada Komunitas Sahabat Tenggang

Semarang .......................................................................................... 129

4.3.3 Peran Tutor sebagai Fasilitator dalam Evaluasi Pendidikan

Keterampilan Anak Pesisir Pada Komunitas Sahabat Tenggang

Semarang .......................................................................................... 133

4.3.4 Faktor Pendukung dan Penghambat Peran Tutor sebagai Fasilitator

dalam Pendidikan Keterampilan Anak Pesisir Pada Komunitas

Sahabat Tenggang Semarang ........................................................... 136

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ............................................................................................. 139

5.2 Saran ................................................................................................... 142

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 144

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................. 151

Page 14: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Sarana dan Prasarana di Komunitas Sahabat Tenggang .............. 85

Tabel 4.2 Tutor di Komunitas Sahabat Tenggang .............................................. 87

Tabel 4.3 Informan Penelitian Peserta Didik ...................................................... 89

Tabel 4.4 Perencanaan Pembelajaran 3 bulanan Komunitas Sahabat Tenggang 98

Page 15: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Keterkaitan Fungsional antara Komponen, Proses, dan Tujuan Sistem

Pendidikan Luar Sekolah ................................................................. 28

Gambar 2.2 Skema Terinci Kecakapan Hidup .................................................... 50

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir ........................................................................... 59

Gambar 3.1 Proses Analisis Data ........................................................................ 73

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Komunitas Sahabat Tenggang ........................ 83

Page 16: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Pengelola/Koordinator ................... 152

Lampiran 2 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Tutor .............................................. 154

Lampiran 3 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Peserta Didik .................................. 156

Lampiran 4 Pedoman Wawancara Pengelola/Koordinator ................................. 158

Lampiran 5 Pedoman Wawancara Tutor............................................................. 163

Lampiran 6 Pedoman Wawancara Peserta Didik ................................................ 167

Lampiran 7 Hasil Wawancara Pengelola/Koordinator ....................................... 171

Lampiran 8 Hasil Wawancara Tutor .................................................................. 185

Lampiran 9 Hasil Wawancara Peserta Didik ...................................................... 226

Lampiran 10 Struktur Organisasi dan Job Description Komunitas Sahabat

Tenggang Semarang ......................................................................... 237

Lampiran 11 Data Peserta Didik ........................................................................ 238

Lampiran 12 Hasil Observasi Sarana dan Prasarana .......................................... 239

Lampiran 13 Catatan Lapangan .......................................................................... 240

Lampiran 14 Surat Ijin Penelitian ....................................................................... 249

Lampiran 15 Surat Keterangan Penelitian ........................................................ 250

Lampiran 16 Dokumentasi Penelitian ................................................................. 251

Page 17: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hakikat Pembangunan Nasional adalah pembangunan manusia Indonesia

seutuhnya. Pembangunan Nasional yang berlandaskan pancasila tentunya

memiliki tujuan untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.

Salah satu cara untuk mencapai tujuan Pembangunan Nasional yakni dengan

pembangunan sumber daya manusia yang mencakup pembangunan manusia baik

sebagai insan maupun sumber daya pembangunan, yakni melalui pendidikan.

Pendidikan merupakan unsur yang mencakup semua aspek pembangunan.

Pendidikan diibaratkan sebagai kompas kehidupan manusia dalam menemukan

jati diri. Dengan pendidikan dan ilmu pengetahuan, seseorang dapat lebih mudah

untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seseorang yang tidak mendapatkan

pendidikan yang baik tentunya ia akan sedikit mengalami kesulitan dalam

memenuhi kebutuhan hidupnya.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara.

Page 18: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

2

Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa. Maka pembangunan pendidikan nasional

diarahkan untuk meningkatkan pemerataan kesempatan pendidikan, mutu, serta

relevansi dan efesiensi pendidikan. Dengan kata lain, pendidikan merupakan

kebutuhan dasar dalam kehidupan manusia.

Pendidikan yang diselenggarakan di Negara Indonesia adalah untuk segenap

bangsa Indonesia. Pendidikan untuk semua (Education For All) menurut Amtu

(2014:78) tidak sekadar konsep tetapi telah menjadi program prioritas yang

dikembangkan di berbagai negara. Sebagai salah satu indikator yang menentukan

tingkat kesejahteraan dan pengembangan kapasitas manusia, pendidikan selain

menjadi kebutuhan dasar, maka pendidikan juga dapat menjadi ukuran yang

menentukan perkembangan peradaban suatu bangsa.

Pasal 13 ayat (1) pada Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 menyatakan

bahwa “Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal

yang dapat saling melengkapi dan memperkaya”. Pasal 26 ayat (2) menetapkan:

pendidikan non formal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan

penekanan pada penguasaan pengetahuan dan ketrampilan fungsional serta

mengembangkan sikap dan kepribadian fungsional. Pasal 26 ayat (3) menyatakan

bahwa pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan

anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan,

pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan

Page 19: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

3

kesetaraan serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan

kemampuan peserta didik.

Pendidikan nonformal merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional

memiliki tugas yang sama dengan pendidikan formal, yakni memberikan

pelayanan terbaik terhadap masyarakat. Pendidikan nonformal memiliki sasaran

yang berbeda. Sasaran pendidikan nonformal bukan hanya masyarakat yang

mengalami drop out, masyarakat buta pendidikan, masyarakat miskin, masyarakat

yang sukar terakses seperti suku terasing, masyarakat pedalaman dan daerah

perbatasan maupun pulau terluar.

Sasaran pendidikan nonformal bukan hanya untuk kalangan masyarakat

ekonomi menengah kebawah tetapi juga menyentuh kalangan ekonomi menengah

atas. Sekolah rumah (homeschooling) salah satunya. Pada dasarnya masyarakat

sasaran pendidikan nonformal beragam dan terus meluas maju sesuai dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan lapangan

kerja dan budaya masyarakat itu sendiri.

Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki belasan ribu pulau. Kenyataan

ini memungkinkan timbulnya struktur kehidupan perairan yang memunculkan

penduduk yang tinggal disekitar garis pantai. Dalam hal memenuhi kebutuhan

hidupnya sehari-hari, sebagai suatu masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir,

pada umumnya mereka memilih mata pencaharian sebagai nelayan.

Secara geografis, masyarakat nelayan adalah masyarakat yang hidup,

tumbuh dan berkembang di kawasan pesisir, yakni suatu kawasan transisi antara

wilayah darat dan laut (Kusnadi, 2008). Masyarakat nelayan hidup dengan

Page 20: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

4

mengelola potensi sumber daya kelautan yakni mengelola perikanan. Kehidupan

masyarakat nelayan merupakan keadaan nyata yang diungkapkan melalui usaha

mereka dalam memenuhi kebutuhannya yang dipengaruhi oleh musim, kondisi

alam, dan modal yang dimilikinya.

Wilayah pesisir merupakan sumberdaya potensial di Indonesia.

Keberhasilan pengelolaan sumberdaya alam pesisir, titik beratnya adalah terletak

pada pengetahuan dan kesadaran masyarakat lokal sebagai dasar pengelolanya.

Menurut Jufri Yusuf (2013:1) yang menjadi permasalahan hampir disetiap

wilayah pesisir Indonesia adalah kemiskinan dan keterbelakangan baik dalam hal

kesejahteraan maupun tingkat pendapatan perkapita, apabila di bandingkan

dengan masyarakat yang tinggal di wilayah perkotaan dan sebagainya. Dengan

kata lain pembangunan di daerah pesisir masih belum diprioritaskan.

Pembangunan sumber daya manusia sebagai implementasi dari pendidikan

memiliki peran yang sangat penting dalam mewujudkan manusia Indonesia yang

maju dan mandiri. Dengan pendidikan yang baik, ketercapaian tujuan

Pembangunan Nasional semakin dekat tercapaui. Oleh karena itu, anak-anak

pesisir juga harus memperoleh layanan pendidikan yang dapat memberikan

transfer pengetahuan dan keterampilan agar menjadi manusia yang berwawasan

dan kompeten sebagai generasi penerus bangsa.

Masyarakat sebagai subjek utama dalam pembangunan sebuah bangsa,

harus memiliki kualitas sumber daya manusia yang potensial, sehingga

masyarakat dapat bergerak kearah pembangunan yang dicita-citakan.

Pembangunan Nasional Indonesia sebagai rangkaian upaya pembangunan yang

Page 21: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

5

berkelanjutan, meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara untuk

melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional. Pembangunan yang terintegrasi

inilah yang seyogyanya dilakukan guna mendorong tercapainya tujuan-tujuan dari

Sustainable Development Goals (SDGs).

Masyarakat nelayan merupakan masyarakat yang memiliki penghasilan

usaha dari mengelola sumber daya perikanan. Akan tetapi, pembangunan di

bidang-bidang perikanan masih belum optimal. Belum optimalnya pembangunan

di bidang perikanan dapat dilihat dari adanya lingkaran kemiskinan yang menjerat

nelayan hingga saat ini. Sunguh ironi citra kemiskinan di kalangan masyarakat

pesisir manakala Indonesia memiliki sumber daya alam potensial yang semestinya

dapat dimanfaatkan untuk menjamin kesejahteraan masyarakatnya.

Kemiskinan menimbulkan ketidakmampuan individu untuk memenuhi

kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Persoalan kemiskinan inilah yang menjadi

penyebab ketidakmampuan nelayan untuk meningkatkan kualitas dirinya sehingga

transfer pengetahuan terhambat. Diperkuat oleh Soekanto (2007:10) kemiskinan

diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggup memelihara

dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu

memanfaatkan tenaga mental, maupun fisiknya dalam kelompok tersebut.

Pendidikan nonformal memiliki fungsi sebagai pengganti, penambah,

dan/atau pelengkap dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.

Kegiatan atau program pendidikan nonformal harus sejalan dengan pemikiran

konsep belajar sepanjang hayat. Munculnya konsep belajar sepanjang hayat ini

mendorong individu, lembaga, asosiasi, masyarakat peduli pendidikan atau badan

Page 22: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

6

usaha lain ikut berpartisipasi dalam mengembangkan cara berpikir baru dalam

merespon tantangan kebutuhan baru masyarakat tentang pendidikan dan belajar

(learning).

Pendidikan nonformal sebagai upaya dan solusi persoalan-persoalan yang

tidak terakomodir akibat ketidakberuntungan memperoleh layanan pendidikan

formal. Pendidikan nonformal memiliki layanan untuk memberikan pendidikan

yang menjangkau berbagai kalangan dan berbagai tingkatan usia. Program

pendidikan nonformal bertujuan untuk mengubah pola pikir dan menyadarkan

peserta didiknya untuk mengaktualisasikan dirinya tanpa bantuan orang lain,“help

the people to help them selves”.Salah satu bentuk pendidikan nonformal dalam

hal ini adalah komunitas belajar (Learning Community). Komunitas belajar

memiliki tujuan untuk memberikan layanan pendidikan tambahan serta

mengembangkan bakat dan minat peserta didik. Komunitas belajar menyediakan

layanan pendidikan dengan tidak melihat latar belakang status sosial peserta didik

serta menyadari bahwa semua orang berhak mendapatkan pendidikan (Education

for All).

Pendidikan nonformal merupakan sarana yang strategis dalam membantu

mengekspresikan keterampilan, bakat dan minat seseorang melalui satuan

pendidikan yang meliputi lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar,

sanggar kegiatan belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, serta pendidikan

sejenis. Pendidikan keterampilan merupakan bekal yang cocok diberikan untuk

anak-anak pesisir. Dengan memiliki keterampilan, anak pesisir akan lebih

mandiri.

Page 23: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

7

Sebagai suatu sistem, pendidikan terdiri dari komponen tujuan atau sasaran

pendidikan, peserta didik, pengelola pendidikan, struktur atau jenjang, kurikulum

dan fasilitas yang terarah pada tujuan. Setiap subsistem yang terdapat didalam

sistem pendidikan harus dapat berfungsi sesuai dengan porsinya dan saling terkait

satu sama lain dalam rangka mencapai keberhasilan tujuan pendidikan. Dengan

kata lain, pendidikan harus digarap secara sistematis dan memperhatikan seluruh

komponen.

Komunitas Sahabat Tenggang sebagai komunitas peduli sosial pendidikan

yang tergabung dalam Forum Komunikasi Peduli Sosial Pendidikan (Forkom

PSP) Semarang menyediakan layanan pendidikan tambahan. Komunitas sahabat

tenggang hadir mewadahi lebih kurang 5% angka partisipasi kasar pendidikan

dasar dan lebih kurang 16% angka pertisipasi kasar pendidikan menengah yang

kurang terfasilitasi di kota Semarang yang tersebar di wilayah pesisir (Badan

Pusat Statistik). Layanan pendidikan tersebut diberlakukan khususnya bagi anak-

anak pesisir di kampung Tenggang. Dalam hal memberikan layanan pendidikan

tambahan tentunya ada orang yang berperan didalamnya, yakni tutor. Tutor yang

ada di komunitas Sahabat Tenggang terdiri dari berbagai latar belakang, usia, dan

disiplin ilmu yang berbeda (heterogen). Heterogenitas tutor ini berimplikasi pada

kompetensi tutor yang berbeda juga dalam mengelola pembelajaran sehingga akan

berdampak pada pencapaian tujuan pembelajaran.

Tutor sebagai pemegang peranan penting dalam kegiatan pembelajaran

pendidikan nonformal dituntut untuk memiliki kompetensi sebagai seorang

pendidik. Profesionalisme pendidik berkaitan dengan kompetensi-kompetensi

Page 24: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

8

yang dilaksanakan dalam melaksanakan dan menjalankan tugasnya sebagai

seorang pendidik. Sesuai dengan UU No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

dapat disebutkan bahwa ciri-ciri guru profesional yaitu memiliki kompetensi

pendagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesi, dan kompetensi sosial.

Selain itu, sebagai pendidik juga memiliki peran sebagai fasilitator, pendamping

dan sumber belajar peserta didiknya.

Tutor hendaknya membuat kesepakatan kegiatan pembelajaran bersama

dengan peserta didik sehingga kebutuhan peserta didik dapat tercapai. Siswanto

(2013:117) menyatakan bahwa peran guru, pelatih, instruktur, tutor adalah

membimbing, menunjukkan cara atau jalan demi tercapainya tujuan pembelajaran.

Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa tidak semua tutor mampu

memberikan layanan pembelajaran yang baik. Tutor menurut Trianto (2007:65)

hanya menekankan penguasaan sejumlah konsep dalam kegiatan pembelajaran.

Tutor sebagai fasilitator berarti tutor membantu peserta didik mengakses

semua sumber belajar, bukan menjadi satu-satunya sumber belajar. Selain itu,

sebagai fasilitator juga memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar

mengajar, misalnya saja dengan menciptakan kegiatan belajar yang sedemikian

rupa, serasi dengan perkembangan peserta didik, sehingga interaksi belajar

mengajar akan berlangsung secara efektif. Hal ini akan bergayut dengan

semboyan “Tut Wuri Handayani”.

Seorang fasilitator perlu memiliki pengetahuan dasar mengenai beberapa hal

yang berkaitan erat dengan proses belajar mengajar dan juga karakteristik peserta

didiknya. Untuk menciptakan peserta didik yang saling berinteraksi dan saling

Page 25: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

9

belajar, maka fasilitator perlu tahu tentang teori belajar, tentang berbagai gaya

belajar. Dengan kata lain, memiliki peran sebagai fasilitator, tutor harus mampu

mengidentifikasi dan memecahkan persoalan, bagaimana mereka membuat

keputusan-keputusan, dan bagaimana mereka menangani konflik.

Suatu fakta bahwa sebagai fasilitator menentukan keberhasilan pencapaian

tujuan belajar atau program, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Husna,

dkk. (2013) dalam Efektifitas Kehadiran Fasilitator Program Pemberdayaan Desa

dalam Pengembangan Masyarakat di Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru

menyatakan bahwa kehadiran fasilitator ditengah masyarakat adalah untuk

memfasilitasi masyarakat dan aparat pemerintah dalam implementasi program.

Keberhasilan tugas dan peran yang dilaksanakan oleh fasilitator dapat dilihat dari

efektifitas kehadirannya. Efektifitas merupakan unsur pokok untuk mencapai

tujuan atau sasaran yang telah ditentukan di dalam kegiatan maupun program.

Dari hasil penelitian tersebut dapat ditelaah bahwa tutor dalam hal sebagai

fasilitator berperan memfasilitasi dalam implementasi program. Selain itu juga

intensitas kehadirannya dapat dijadikan pokok untuk mencapai tujuan atau sasaran

progam atau kegiatan.

Dalam hal ini tutor sebagai motor penggerak pembelajaran, menjadi sorotan

utama karena peran tutor inilah yang akan menentukan tercapai atau tidaknya

tujuan pembelajaran. Berdasarkan uraian di atas, penulis terdorong untuk meneliti

sebagaimana penulis mengambil judul: “Peran Tutor sebagai Fasilitator dalam

Pendidikan Keterampilan Anak Pesisir pada Komunitas Sahabat Tenggang

Semarang”.

Page 26: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

10

Page 27: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

11

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan sebagaimana telah dipaparkan,

maka dapat dirumuskan masalah-masalah yang timbul dan berhubungan dengan

penelitian ini sebagai berikut:

1.2.1 Bagaimana peran tutor sebagai fasilitator dalam perencanaan pendidikan

keterampilan anak pesisir pada Komunitas Sahabat Tenggang Semarang?

1.2.2 bagaimana peran tutor sebagai fasilitator dalam pelaksanaan pendidikan

keterampilan anak pesisir pada Komunitas Sahabat Tenggang Semarang?

1.2.3 Bagaimana peran tutor sebagai fasilitator dalam evaluasi pendidikan

keterampilan anak pesisir pada Komunitas Sahabat Tenggang Semarang?

1.2.4 Faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat peran tutor

sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada

Komunitas Sahabat Tenggang Semarang?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1.3.1 Mendeskripsikan peran tutor sebagai fasilitator dalam perencanaan

pendidikan keterampilan anak pesisir pada Komunitas Sahabat Tenggang

Semarang.

1.3.2 Mendeskripsikan peran tutor sebagai fasilitator dalam pelaksanaan

pendidikan keterampilan anak pesisir pada Komunitas Sahabat Tenggang

Semarang.

1.3.3 Mendeskripsikan peran tutor sebagai fasilitator dalam evaluasi pendidikan

keterampilan anak pesisir pada Komunitas Sahabat Tenggang Semarang.

Page 28: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

12

1.3.4 Mendeskripsikan faktor-faktor yang menghambat dan mendukung peran

tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada

Komunitas Sahabat Tenggang Semarang.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.4.1 Manfaat teoritis, hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan

pengetahuan peran tutor dalam pendidikan kerterampilan anak pesisir.

1.4.2 Manfaat praktis, hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi

penyelenggara pendidikan untuk mempertimbangkan pentingnya akan peran

fasilitor dalam pendidikan.

1.4.3 Manfaat bagi lembaga, dapat membantu dalam mencari faktor-faktor

yang dapat dijadikan dasar pertimbangan penerimaan tutor dalam

meningkatkan perannya sehingga selaras dengan hasil yang diharapkan.

1.4.4 Manfaat bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat memperkaya wawasan dan

menambah ilmu pengetahuan serta sebagai salah satu syarat untuk meraih

gelar sarjana pendidikan strata satu (S-1).

1.5 Penegasan Istilah

Penegasan istilah dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menghindari

kemungkinan kesalahpahaman atau salah tafsir agar pembaca bisa memiliki

pemikiran yang sejalan dengan penulis. Adapun batasan mengenai istilah-istilah

yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Page 29: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

13

1.5.1 Peran

Peran mencerminkan posisi seseorang dalam sistem sosial dengan hak dan

kewajiban, kekuasaan dan tanggung jawab yang menyertainya. Untuk dapat

berinteraksi satu sama lain, orang-orang memerlukan cara tertentu guna

mengantisipasi perilaku orang lain. Peran melakukan fungsi ini dalam sistem

sosial.

1.5.2 Tutor

Tutor dalam pendidikan nonformal adalah orang yang profesional yang

mempunyai kemampuan, kompetensi dan keterampilan dalam mengelola proses

pembelajaran.

1.5.3 Tutor sebagai Fasilitator

Pendidik atau tutor berperan sebagai dalam hal ini akan memberikan

fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar mengajar yakni meliputi saat

perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi pembelajaran.

Peran tutor atau pendidik dalam hal ini adalah memberikan sebagaimana

tugasnya untuk memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar

mengajar yakni meliputi saat perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi

pembelajaran.

1.5.4 Pendidikan Keterampilan

Pendidikan keterampilan dalam penelitian ini adalah bimbingan yang

diberikan kepada anak pesisir agar memiliki kemampuan dalam membuat atau

menciptakan sesuatu untuk melakukan kegiatan atau hal yang baik dan cermat

Page 30: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

14

terhadap sumber-sumber yang ada dilingkungannya menjadi barang-barang

kerajinan yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan.

1.5.5 Anak Pesisir

Pesisir merupakan daerah pertemuan antara darat dan laut. Anak pesisir

yang dimaksud dalam penelitian ini adalah anak-anak yang tinggal di Kampung

Tenggang dan sekitarnya yang mengikui kegiatan atau program di Komunitas

Sahabat Tenggang.

1.5.6 Komunitas Sahabat Tenggang

Komunitas Sahabat Tenggang adalah salah satu komunitas peduli sosial

pendidikan di Kota Semarang yeng mempunyai misi mulia untuk memberikan

layanan pendidikan tambahan kepada anak-anak di Kampung Tenggang dan

sekitarnya secara cuma-cuma.

Page 31: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

15

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Konsep Pendidikan Nonformal

2.1.1 Pengertian Pendidikan

Secara sederhana pendidikan bisa diartikan sebagai usaha mengarahkan

peserta didik dari tidak tahu menjadi tahu. Sehingga dengan memiliki

pengetahuan akan menjadi lebih terarah dalam menentukan maupun mengambil

keputusan dalam hidupnya. Dengan kata lain, pendidikan adalah kebutuhan

mutlak manusia yang harus dipenuhi sepanjang hayat agar dapat hidup dan

berkembang sesuai dengan cita-citanya.

Menurut Islamuddin (2012:4) pendidikan merupakan usaha secara sengaja

dari orang dewasa untuk dengan pengaruhnya meningkatkan si anak ke

kedewasaan yang selalu diartikan mampu menimbulkan tanggung jawab moral

dalam segala perbuatannya. Sedangkan pendidikan menurut Munib (2012:30)

adalah usaha sadar dan sistematis, yang dilakukan oleh orang-orang yang diserahi

tanggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat dan

tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan. Dapat dikatakan, pendidikan adalah

bantuan yang diberikan dengan sengaja kepada peserta didik dalam pertumbuhan

jasmani maupun rohaninya untuk mencapai tingkat dewasa.

Ki Hadjar Dewantara dalam Naim & Sauqi (2011:31), merumuskan hakikat

pendidikan sebagai usaha orang tua bagi anak-anaknya dengan maksud untuk

menyokong kemajuan hidupnya, dalam arti memperbaiki tumbuhnya kekuatan

Page 32: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

16

ruhani dan jasmani yang ada pada anak-anaknya. Definisi lain dari pendidikan

menurut Dewey dalam Hasbullah (2012:2) adalah proses pembentukan

kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam

dan sesama manusia. Dapat dikatakan pendidikan membantu hakikat manusia

dalam meraih kedewasaannya, yakni menjadi manusia yang memiliki integritas

emosi, intelek dan perbuatan yang terarah.

Dari berbagai definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah

usaha sadar yang dilakukan keluarga, masyarakat, dan pemerintah untuk

mengembangkan potensi diri manusia menjadi pribadi yang berkarakter,

berkepribadian luhur, menjadi manusia yang memiliki integritas emosi, intelek

dan perbuatan yang terarah dalam hidupnya. Pendidikan dijadikan sebagai

pengalaman belajar yang terprogram yang berlangsung sepanjang hayat dalam

rangka meningkatkan harkat dan martabat seseorang. Dengan kata lain bertujuan

untuk mengoptimalisasi kemampuan individu agar dikemudian hari dapat

memainkan peranan hidupnya secara tepat.

2.1.2 Pengertian Pendidikan Nonformal

Dalam Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional memberikan penjelasan terhadap pendidikan nonformal yaitu “jalur

pendidikan yang diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan

layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/ atau

pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang

hayat”.

Page 33: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

17

Secara luas Pendidikan nonformal dapat dikatakan sebagai pendidikan

sepanjang hayat. Adapun pengertian pendidikan nonformal menurut Coombs and

Ahmed dalam Non-Formal Education as a Tool to Human Resource Development

An Assessment (2008:29) tentang pengertian pendidikan nonformal sebagai

berikut:

“Non-formal education is any organized systematic educational

activity carried on outside the framework of the formal school

system to provide selected type of learning to particular sub-

group in the population, adults as well as children. Non-formal

education includes many types of learning experiences (Coombs

& Ahmed, 1974:8)”

Pengertian ini dapat dijelaskan bahwa pendidikan nonformal merupakan

aktivitas pendidikan yang terorganisir di luar sistem sekolah formal, yang

dimaksudkan untuk menyediakan jenis pembelajaran terpilih kepada

subkelompok tertentu dalam populasi, orang dewasa dan anak-anak. Pendidikan

nonformal mencakup banyak pengalaman belajar.

Evans dalam Marzuki (2012:95) memberikan konsep pendidikan nonformal

sebagai kegiatan pendidikan yang terorganisasikan di luar sistem pendidikan

formal juga nemempatkan pendidikan nonformal sebagai bagian dari keseluruhan

konsep terpadu dari sistem pendidikan. Pendidikan nonformal menurut Kamil

(2011:15) diselenggarakan melalui tahapan-tahapan pengembangan bahan belajar,

pengorganisasian kegiatan belajar, pelaksanaan belajar mengajar dan evaluasi.

Pengertian lain diungkap UNESCO (2006) dalam Noah (2016:129), Pendidikan

Nonformal diartikan sebagai: “..............Non-formal education is any organized

and sustained educational activities carried outside the formal education system.”

Page 34: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

18

Napitulupu dalam Syamsi (2010:60) memberikan pandangan, pendidikan

nonformal merupakan setiap usaha layanan pendidikan yang diselenggarakan di

luar sistem sekolah, berlangsung seumur hidup, dijalankan dengan sengaja,

teratur, dan berencana yang bertujuan untuk mengaktualisaasikan potensi manusia

seutuhnya yang gemar belajar-mengajar dan mampu meningkatkan taraf

hidupnya.”

Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan

nonformal merupakan aktivitas pendidikan yang diselenggarakan melalui kegiatan

belajar mengajar diluar sistem pendidikan formal dengan konsep belajar

sepanjang hayat yang memiliki tujuan untuk mengembangkan potensi peserta

didik sesuai dengan usia dan kebutuhannya. Pendidikan nonformal memberikan

layanan pendidikan kepada masyarakat dengan tidak memandang latar belakang

status sosial dan tidak memandang usia.

2.1.3 Tujuan Pendidikan Nonformal

Pada dasarnya tujuan pendidikan nonformal tidak jauh berbeda dari tujuan

pendidikan nasional, yaitu untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur,

berpendidikan, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri,

cerdas, dan terampil serta sehat jasmani dan rohani. Fakhruddin (2011:5)

mengemukakan tujuan pendidikan nonformal yaitu untuk memenuhi kebutuhan

pendidikan atau kebutuhan belajar warga masyarakat dimana kebutuhan

pendidikan sangat beragam, dengan memberikan pengetahuan, keterampilan dan

nilai-nilai yang dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kualitas kepribadian,

Page 35: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

19

meningkatkan kesejahteraan hidup, membangun kehidupan sosial yang dinamis,

dan terwujudnya kehidupan politik yang partisipatoris.

Pendidikan nonformal sebagai sub-sistem dari sistem pendidikan nasional

menurut Sutarto (2007:46), diselenggarakan bersama-sama oleh pemerintah dan

masyarakat, mempunyai tujuan untuk: a) meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan

Yang Maha Esa; b) meningkatkan kecerdasan dan keterampilan; c) mempertinggi

budi pekerti,; d) memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan

dan cinta tanah air; dan e) menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang

dapat membangun dirinya sendiri, serta bersama-sama bertanggung jawab atas

pembangunan bangsa.

Untuk mencapai ke arah tujuan pendidikan nonformal, tidak bisa tercapai

bila hanya mengandalakan pendidikan formal saja, maka pendidikan nonformal

dan pendidikan keluarga saling melengkapi dalam upaya pencapaian tujuan

pendidikan nasional tersebut. Dengan kata lain pendidikan nonformal membantu

tercapainya tujuan pendidikan nasional. Undang-undang Republik Indonesia

nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 26 ayat 1

menjelaskan bahwa pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga

masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai

pengganti, penambah, dan/ atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka

mendukung pendidikan sepanjang hayat. Dan pada dan 2 menjelaskan bahwa

pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan

penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta

pengembangan sikap dan kepribadian profesional.

Page 36: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

20

Hamijoyo dalam Kamil (2012:33) mengemukakan bahwa tujuan pendidikan

luar sekolah adalah untuk memecahkan masalah-masalah keterlantaran

pendidikan, abik bagi mereka yang belum pernah sekolah maupun yang gagal

sekolah (drop out), serta memberikan bekal sikap, keterampilan, dan pengetahuan

praktis yang relevan dengan kebutuhan kehidupannya. Sedangkan menurut

Sutaryat dalam Kamil (2011:28) tujuan pendidikan nonformal secara lebih khusus

mencakup pelayanan terhadap peserta didik, pembinaan warga belajar, dan

memenuhi kebutuhan warga belajar dan masyarakat yang tidak terpenuhi melalui

jalur formal (sekolah).

Dari berbagai pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan

nonformal adalah untuk membantu memberikan pelayanan dalam rangka

pengembangan personal sepanjang hidup. Konsepsi pendidikan semur hidup

merupakan alat untuk mengembangkan individu-individu yang mempunyai

keinginan untuk belajar seumur hidup agar lebih bernilai bagi masyarakat.

Pendidikan nonformal berguna untuk membentuk kemampuan mental, pikir dan

kepribadian manusia.

2.1.4 Fungsi Pendidikan Nonformal

Sebagai upaya membantu kehidupan masyarakat dalam bidang pendidikan

pada khususnya dan memperoleh pekerjaan, Sudjana (2004:74) mengemukakan

pendidikan nonformal berfungsi sebagai: Komplement (pelengkap) pendidikan

sekolah, pendidikan nonformal menyajikan seperangkat kurikulum tetap yang

dibutuhkan sesuai dengan situasi daerah dan masyarakat; Suplement (tambahan),

pendidikan nonformal memberikan kesempatan pendidikan bagi mereka yang

Page 37: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

21

telah menamatkan jenjang pendidikan formal tetapi dalam tempat dan waktu

berbeda; Substitusi (pengganti) pendidikan sekolah, pendidikan nonformal dapat

mengganti fungsi sekolah terutama pada daerah-daerah yang belum dijangkau

oleh program pendidikan sekolah.

Kamil (2012:33) mengemukakan, untuk mencapai tujuannya, pendidikan

luar sekolah memiliki beberapa fungsi, yaitu: a) mengembangkan nilai-nilai

rohaniah dan jasmaniah warga belajar atas dasar potensi yang dimiliki; b)

mengembangkan cipta, rasa, dan karsa warga belajar agar lebih kreatif, mampu

memahami lingkungannya dan mempunyai kemampuan mengaktualisasikan diri;

c) membantu warga belajar membentuk dan menafsirkan pengalaman mereka

serta mengembangkan kerjasama dan partisipasi aktif dalam memenuhi

kebutuhannya dan kebutuhan masyarakat; d) mengembangkan cara berpikir dan

bertindak kritis terhadap dan di dalam lingkungannya serta untuk memiliki

kemampuan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi; e) mengembangkan

sikap dan moral tanggung jawab sosial, pelestarian nilai-nilai budaya, serta

ketertiban diri dalam perubahan masyarakat.

Pendidikan nonformal mempunyai fungsi melayani kebutuhan belajar

masyarakat (service education) yang sifat dan jenisnya selalu berubah-ubah sesuai

dengan proses perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Pendidikan nonformal

dalam Sutarto (2007:48-49) dengan demikian menjalankan peran sebagai:

Alternatif education, Updating education, Adjusting education, Regenerating

education, Income generating education, dan Employment generating education.

Page 38: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

22

Alternatif education berupa kesempatan untuk memilih jalur pendidikan

nonformal sehubungan dengan peluang atau waktu yang dimiliki. Pendidikan

alternatif ini diperuntukkan bagi seseorang untuk memilih jalur pendidikan mana

yang akan diikuti, pendidikan formal atau pendidikan nonformal, sesuai dengan

waktu/kesempatan dan sumber dana yang tersedia baginya. Artinya pendidikan

nonformal ini berfungsi sebagai alternatif pendidikan seseorang dalam

mengembangkan potensi dirinya.

Updating education memberikan layanan pendidikan yang disesuaikan

dengan kebutuhan keterampilan dimasa sekarang atau persiapan kebutuhan

keterampilan dimasa mendatang. Updating education memberikan kesempatan

para peserta didik/warga belajar untuk memutakhirkan pengetahuan dan

keterampilannya yang telah ketinggalan jaman/telah usang, untuk disesuaikan

dengan perkembangan baru dan proses perubahan yang terjadi. Dengan updating

education, peserta didik akan berkembang seiring dengan perkembangan zaman

sehingga tidak gagap keterampilan dan teknologi.

Adjusting education yang memungkinkan seseorang memperoleh

pendidikan penyesuaian diri. Biasanya adjusting education ini dilakukan

sehubungan dengan mutasi jabatan atau mobilitas pekerjaan serta dinamika

kehidupan. Sehingga, dengan memperoleh pendidikan penyesuaian ini seseorang

dapat dengan cepat menyesuaikan kemapuannya dalam amanah baru yang

diembannya serta dapat berperan dengan baik.

Regenerating education berupa program pendidikan dan latihan bagi

angkatan muda. Angkatan muda yang mengikuti pendidikan dan pelatihan ini

Page 39: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

23

disiapkan agar mampu menangani sesuatu pekerjaan dalam bidang tertentu dalam

rangka alih generasi. Dengan adanya alih generasi ini diharapkan pekerjaan atau

bidang yang ditangani lebih produktif.

Income generating education berfungsi meningkatkan kualitas hidup peserta

didik/warga belajar. Program pendidikan nonformal ini berupa kegiatan

pendidikan dan latihan. Dengan mendapatkan program pendidikan dan pelatihan

ini diharapkan mampu meningkatkan pendapatan bagi peserta didik/warga belajar

sehingga kualitas hidupnya meningkat seiring dengan meningkatnya pendapatan.

Employment generating education berupa program pendidikan luar sekolah

berupa kegiatan untuk menciptakan dan membuka lapangan kerja baru bagi

peserta didik/warga belajar. Lapangan kerja baru ini bertujuan unuk

memberdayakan potensi yang dimiliki peserta didik sehingga esensi

pendidikanpun tetap ada didalamnya. Pemberdayaan peserta didik ini diiringi

dengan praktik langsung dalam bekerja sehingga antara potensi dan

implementasinya seimbang.

Dari beberapa pendapat diatas, dapat ditarik simpulan bahwa pendidikan

nonformal memiliki fungsi membelajarkan individu untuk memberdayakan dan

mengembangkan dirinya menuju individu yang cerdas, terampil, mandiri dan

berdaya saing. Pendidikan nonformal menyediakan layanan belajar sepanjang

hayat untuk masyarakat guna menunjang kehidupannya. Pendidikan nonformal

menjadi penambah, pelengkap maupun pengganti belajar masyarakat yang kurang

beruntung dalam memperoleh fasilitas pendidikan. Program pendidikan

nonformal dapat dijadikan sebagai tambahan pengetahuan dan keterampilan hidup

Page 40: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

24

yang dapat menunjang pemenuhan kebutuhan masyarakat. Artinya, dengan

pendidikan nonformal seseorang dapat memperoleh kesempatan belajar sesuai

dengan kebutuhan tanpa melihat latarbelakangnya

Page 41: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

25

2.1.5 Karakteristik Pendidikan Nonformal

Karakter atau ciri-ciri setiap jenjang pendidikan memiliki perbedaan. Hal ini

sama seperti ciri-ciri dari pendidikan nonformal yang berbeda dengan pendidikan

lainnyanya. Ciri-ciri pendidikan nonformal menurut Sutarto (2007:13), antara lain

yaitu: a) kegiatan disesuaikan dengan pemenuhan kebutuahan peserta didik; b)

materi pelajarannya bersifat praktis pragmatis; c) waktu belajarnya singkat; d)

tidak membutuhkan biaya banyak; e) tidak mengutamakan kridensial dalam

bentuk ijasah ataupun sertifikat, yang penting memperoleh peningkatan

pengetahuan dan keterampilan; f) tidak mempermasalahkan usia dan jenis

kelamin; dan g) tidak mengenal kelas atau tingkatan secara kronologis.

Menurut Wayne Etling dalam Kamil (2011:21) merinci enam dimensi

pendidikan nonformal sebagai pendidikan di luar sistem pendidikan formal, yaitu:

a) berpusat pada warga belajar/peserta didik (learner centered); b) kurikulum

kafetaria (cafeteria curriculum); c) hubungan horizontal antara peserta didik

dengan tutor; d) berhubungan dengan sumberdaya local (reliance on local

resources); e) digunakan dengan segera (immediate usefulness); f) level struktur

dibangun dari bawah. Selain itu menurut Sudjana dalam Fahruddin (2011:6),

kriteria pendidikan nonformal yaitu tujuan diorientasikan jangka pendek, relative

singkat dan berorientasi sekarang, kurikulum berpusat pada kebutuhan peserta

didik, struktur program yang luwes, pembelajaran berpusat pada peserta didik,

menggunkana sumber-sumber yang ada, dan evaluasi dilakukan bersama-sama.

Menurut Suprijanto (2007:8) pendidikan nonformal sekurang-kurangnya

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: a) merupakan pendidikan luar sistem

Page 42: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

26

persekolahan; b) jarang berjenjang; dan c) tidak ketat ketentuan-ketentuannya.

Menurut Kamil (2012:33) ciri-ciri pendidikan luar sekolah dapat dilihat dari

karakteristik tujuan, waktu penyelenggaraan, program proses belajar dan

pembelajaran, dan pengendalian program.

a) Dari segi tujuan, pendidikan luar sekolah memiliki karakteristik: (a) untuk

memenuhi kebutuhan belajar tertentuyang fungsional bagi kehidupan kini dan

masa depan; (b) untuk langsung menerapkan hasil belajar dalam kehidupan di

lingkungan pekerjaan atau dalam masyarakat; dan (c) memberikan ganjaran

berupa keterampilan , barang atau jasa yang diproduksi, dan pendapatan

b) Dari segi waktu, pendidikan luar sekolah memiliki karakter: (a) relative

singkat dan bergantung pada kebutuhan belajar peserta didik; dan (b)

menggunakan waktu tidak penuh dan tidak secara terus menerus.

c) Dari segi program, pendidikan luar sekolah miliki karakteristik: (a) kurikulum

berpusat pada peserta didik; (b) mengutamakan pada kebutuhan masa

sekarang dan masa depan untuk memenuhi kebutuhan peserta didik guna

meningkatkan kemampuan sosial ekonomi (c) penekanan kurikulum pada

keterampilan; (d) persyaratan masuk ditetapkan bersama peserta didik; dan

(e) program diarakhan untuk memenuhi kebutuhan dan untuk

mengembangkan potensi peserta dididk.

d) Dari segi proses belajar dan pembelajaran pendidikan luar sekolah memiliki

karakteristik: (a) dipusatkan di lingkungan masyarakat dan lembaga; (b)

berkaitan dengan kehidupan peserta didik dan masyarakat; (c) struktur rogram

pembelajaran lebih fleksibel dan beraneka ragam dalam jenis dan urutannya;

Page 43: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

27

(d) berpusat pada peserta didik dengan menggunakan sumber belajar dari

berbagai keahlian; dan (e) penghematan sumber-sumber dengan

memanfaatkan tenaga dan sarana yang tersedia di masyarakat dan lingkungan

kerja.

e) Dari segi pengendalian program, pendidikan luar sekolah memiliki

karakteristik: (a) dilakukan oleh pelaksana program dan peserta didik; dan (b)

menggunkan pendekatan yang lebih bersifat demokratis.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa program

pendidikan nonformal berbeda dengan pendidikan formal. Pendidikan nonformal

dilaksanakan lebih luwes sesuai dengan kebutuhan warga belajar. Warga belajar

pendidikan nonformal berasal dari berbagai latar belakang baik usia, sosial

budaya, ekonomi maupun lainnya. Selain itu, dalam pendidikan nonformal juga

memiliki penekanan bahwa belajar dapat dilakukan sepanjang hayat.

2.1.6 Bentuk Pendidikan Nonformal

Pendidikan dalam penyelenggaraannya dilaksanakan dalam beberapa

macam bentuk, sama halnya pendidikan nonformal. Menurut Sutarto (2007:53-

54), dalam opeasional penyelenggaraannya, pendidikan nonformal dapat

dilaksanakan dalam empat macam bentuk:

a) Dalam bentuk belajar sendidri yang dapat dilakukan oleh tiap-tiap orang,

kapan saja dan dimana saja mempergunakan sumber-sumber belajar yang

ada, baik sumber tertulis, audio, visual, maupun gabungan audio-visual;

Page 44: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

28

b) Belajar dalam kelompok, dalam hal mana beberapa orang pada waktu dan

kesempatan yang sama, belajar bersama dalam suasana yang bebas/tidak

terikat dari sumber belajar yang sama pula.

c) Belajar melalui kursus-kursus dan pelatihan yang diselenggarakan oleh

pemerintah dan masyarakat untuk melayani bergbagai macam kebutuhan

belajar, dalam hal mana pihak warga belajar harus lebih banyak

menyesuaikan diri dalam penyelenggaraan kursus-kursus tersebut.

d) Belajar melalui cara magang, ini biasa terjadi bila seseorang memperoleh

sesuatu keterampilan dengan cara “mengabdikan diri sepenuhnya” kepada

pihak lain yang berfungsi sebagai sumber, sampai keterampilan tersebut

dikuasai seluruhnya.

2.1.7 Komponen-komponen Pendidikan Nonformal

Pembelajaran sebagai suatu sistem mengandung arti suatu kesatuan unsur

atau komponen. Komponen pendidikan berarti bagian-bagian dari sistem proses

pendidikan yang menentukan berhasil atau tidaknya suatu proses pendidika.

Bahkan dapat dikatakan untuk berlangsungnya proses pendidikan diperlukan

keberadaan komponen-komponen tersebut. Komponen-komponen dalam

pembelajaran bekerja sama dan berhubungan antara satu dengan yang lain.

Adapun pendidikan nonformal sebagai suatu program yang sistematik menurut

Sudjana (2008:89-95) memiliki komponen sebagai berikut:

a) Masukan lingkungan (environmental input)

Sebagai salah satu komponen yang potensial dapat menunjang atau

menghambat program. Wujudnya bisa lingkungan fisik maupun nonfisik.

Page 45: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

29

Slameto (2003:60) mengemukakan bahwa lingkungan belajar yang

berpengaruh terhadap hasil belajar warga belajar terdiri dari lingkungan

keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.

b) Masukan alat (instrumental input)

Menurut Kamil (2012:20) masukan sarana (instrument input), yang meliputi

keseluruhan sumber dan fasilitas yang menunjang kegiatan belajar. masukan

sarana dalam pelatihan ini mencakup kurikulum, tujuan pelatihan, sumber

belajar, fasilitas belajar, biaya yang dibutuhkan dan pengelola pelatihan.

c) Masukan mentah (raw input)

Masukan mentah ialah peserta didik yang terdiri atass warga belajar, peserta

pelatihan, peserta penyuluhan, pemagang. Jamaah majelis taklim, santri, dan

sebagainya. Menurut Suprijanto (2008:56) peserta didik dalam pendidikan

luar sekolah (termasuk pendidikan orang dewasa) harus mempertimbangkan

kondisi peserta didik, seperti perbedaan umur, kelamin, sosial ekonomi, latar

belakang, pendidikan, pengalaman, dan sebagainya.

d) Proses (process)

Proses pendidikan melalui pembelajaran adalah interaksi edukatif antara

masukan sarana, terutama pendidik (tutor, pamong belajar, pelatih, penyuluh,

dan sebagainya) dengan mesukan mentah. Proses pembelajaran mencakup

pendekatan pembelajaran, program pembelajaran, penggunaan pembelajaran

partisipatif, dan langkah-langkah pembelajaran.

Page 46: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

30

e) Masukan lain (other input)

Masukan lain yaitu daya dukung pelatihan atau sumber-sumber atau daya

dukung yang memungkinkan lulusan dapat menerapkan hasil belajar

(keluaran) dalam kehidupannya.

f) Pengaruh (outcome)

Pengaruh adalah dampak yang dialami peserta didik atau lulusan setelah

memeperoleh dukungan dari masukan lain.

Gambar 2.1 keterkaitan fungsional antara komponen, proses, dan

tujuan sistem pendidikan luar sekolah.

Sumber: Sudjana dalam Kamil (2012:78)

Senada dengan berbagai pendapat diatas, Arikunto dalam Meilya (2013:39)

menjelaskan bahwa komponen-komponen yang harus diperhatikan dalam

perencanaan pembelajaran terdiri atas enam komponen, yaitu: warga belajar atau

warga belajar, pendidik atau guru, kurikulum, metode, media atau sarana, dan

konteks atau lingkungan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar di bawah ini:

Berdasarkan ulasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran

setidaknya memperhatikan beberapa komponen-komponen, diantaranya: a)

Masukan Lingkungan

Masukan Lingkungan

Masukan mentah

Masukan alat Masukan lain

Pengaruh

Keluaran Proses

Page 47: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

31

karakteristik warga belajar; b) pendidik sebagai pemegang peranan penting dalam

pembelajaran; c) kurikulum sebagai rancangan pengalaman belajar untuk

mencapai tujuan pendidikan yang memuat tujuan, harapan, kompetensi, materi

dan proses pembelajaran; d) metode mengajar yang digunakan pendidik, yang

mana metode ini disesuaikan dengan bahan, tujuan, dan karakteristik warga

belajar; e) alat bantu pembelajaran yang relevan dan menunjang efektivitas dan

efisiensi proses belajar; dan f) lingkungan belajar yang mempengaruhi hasil

belajar warga belajar.

2.2 Konsep Tutor

2.2.1 Pengertian Peran

Peran berarti laku, tindak, berpengaruh. Didalam kamus besar bahasa

Indonesia peran ialah perangkat tingkah laku yang diharapkan dimiliki oleh orang

yang berkedudukan di masyarakat (E.St. Harahap, dkk, 2007:854). Sedangkan

pengertian peran menurut Soekanto (2002:243), peran merupakan aspek dinamis

kedudukan (status), apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai

dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu peranan. Dengan kata lain

setiap orang memiliki macam-macam peranan yang berbeda sesuai dengan

kedudukannya.

Menurut pendapat Miftah Thoha dalam Lah (2014:3274) bahwa suatu peran

dirumuskan sebagai suatu rangkaian perilaku yang ditimbulkan karena suatu

jabatan tertentu, atau karena adanya suatu kantor yang mudah dikenal.

Kepribadian seseorang juga sangat mempengaruhi bagaimana peran yang harus

dijalankan. Dengan kata lain peran tidak terlepas dari tugas didalamnya.

Page 48: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

32

Hamalik (2007:33) menjelaskan peran adalah pola tingkah laku tertentu

yang merupakan ciri-ciri khas semua petugas dari pekerjaan atau jabatan tertentu.

itu artinya setiap orang mempunyai macam-macam peranan yang berasal dari pola

pergaulannya sehingga peranan menentukan apa yang akan diperbuat pada

masyarakat. Peranan lebih menekankan pada fungsi dan proses penyesuaian diri

seseorang dalam masyarakat.

Menurut Suhardono (1994:3) makna dari kata peran adalah suatu penjelasan

yang merujuk pada konotasi ilmu sosial, yang mengartikan peran sebagai suatu

fungsi yang dibawakan seseorang ketika menduduki suatu karakterisasi (posisi)

dalam struktur sosial. Sedangkan menurut Agustina (2009:42) peran

mencerminkan posisi seseorang dalam sistem sosial dengan hak dan kewajiban,

kekuasaan dan tanggung jawab yang menyertainya. Untuk dapat berinteraksi satu

sama lain, orang-orang memerlukan cara tertentu guna mengantisipasi perilaku

orang lain. Peran melakukan fungsi ini dalam sistem sosial.

Peran dalam hal ini diartikan sebagai sesuatu yang memainkan role, tugas

dan kewajiban. Peran merupakan tindakan yang dilakukan seseorang atau

kelompok orang karena kedudukannya akan dapat memberi pengaruh pada

lingkungan. Peran apapun yang diemban oleh seseorang diharapkan dapat

ditingkatkan secara maksimal baik dari segi individu, organisasi maupun

masyarakat. Seseorang dikatakan menjalankan peran manakala ia menjalankan

hak dan kewajiban yang merupakan bagian tidak terpisah dari status yang

disandangnya.

Page 49: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

33

Dari beberapa definisi diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa Peran

merupakan suatu rangkaian tindakan atau perilaku tertentu yang dilakukan oleh

manusia sebagaimana mestinya berdasar kedudukannya. Kehidupan dan

kepribadian seseorang juga mempengaruhi bagaimana ia mengambil peran dalam

masyarakat. Dengan kata lain, peran adalah perilaku seseorang berdasarkan status

dan fungsi sosialnya.

2.2.2 Pengertian Tutor

Pencapaian keberhasilan dalam pendidikan tidak terlepas dari peran

pendidik yang menjadi sumber belajar peserta didik dalam upaya pembelajaran.

Sesuai dengan PPRI No. 17 Tahun 2010, yang menyatakan bahwa “Pendidik

merupakan tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen,

konselor, pamong belajar, widyaswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan

lain yang sesuai dengan kekhususannya serta berpartisipasi dalam

menyelenggarakan pendidikan”.

Dalam kegiatan di sekolah tutor dapat diartikan dengan seorang guru yaitu

orang yang mengajarkan suatu pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada murid

atau peserta didik. Sebagaimana dikemukakan dalam Undang-Undang Sistem

Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 29 ayat 2 bahwa “Tutor adalah

tenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses

pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan

pelatihan serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat terutama

bagi pendidik pada perguruan tinggi”.

Page 50: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

34

mahi (2005:17) menyatakan bahwa tutor adalah mitra dan pembimbing

warga belajar yang menempatkan dirinya sebagai sumber belajar, yang berarti

pula pengelolaan pembelajaran berpusat pada warga belajar. Sedangkan menurut

Siswanto (2013:117) menyatakan bahwa peran guru, pelatih, instruktur, tutor

adalah membimbing, menunjukkan cara atau jalan demi tercapainya tujuan

pembelajaran.

Istilah pendidik dalam dunia pendidikan berbeda. Pendidik dalam

pendidikan formal dikenal dengan sebutan guru sedangkan dalam pendidikan

nonformal lebih dikenal dengan sebutan tutor atau pamong belajar. Menurut

Mustafa Kamil, (2007:13) menyatakan bahwa “tutor dalam pendidikan nonformal

adalah orang yang profesional yang mempunyai kemampuan, kompetensi dan

keterampilan dalam mengelola proses pembelajaran”.

Pendidik atau tutor pada warga belajar adalah orang yang mampu berperan

baik sebagai pembimbing belajar, bukan guru yang cenderung memperlakukan

warga belajar sebagai obyek pengajaran dan cenderung menggurui sebagaimana

saat proses pengajaran seperti yang ada dilembaga pendidikan persekolahan.

Pendidik atau tutor adalah mitra dan pembimbing warga belajar. Dengan demikian

terjadi hubungan yang efektif antara tutor dengan warga belajar dalam proses

pembelajaran.

Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa tutor adalah orang

yang orang yang mempunyai kemampuan, kompetensi dan keterampilan dalam

merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran, evaluasi

Page 51: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

35

pembelajaran dan membimbing serta memberikan pelatihan kepada peserta

didiknya sehingga tercapai tujuan pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan.

2.2.3 Fungsi Tutor

Tutor tidak hanya memiliki tugas untuk melaksanakan proses pembelajaran

melainkan juga harus terlibat aktif dalam identifikasi kebutuhan dan perencanaan

program pembelajaran. Agar mampu melaksanakan tugas tersebut, seorang tutor

harus memiliki kemampuan pendukung seperti kaidah penyusunan bahan belajar,

teknik pemanfaatan bahan belajar, penguasaan teknik dan metode pembelajaran.

Menurut Suprijanto (2007:47) dilihat berdasarkan fungsinya, pendidik

mempunyai berbagai sebutan, antara lain tutor, fasilitator, pelancar belajar,

sumber belajar.

Istilah tutor dipakai dalam pelaksanaan pembelajaran masyarakat yang

menggunakan metode permainan simulasi, maka fungsi tutor antara lain: 1)

penyebar pengetahuan; 2) pelatih ketrampilan; 3) perancang pengalaman belajar;

4) pelancar proses belajar; 5) sumber belajar (nara sumber); 6) pemimpin kegiatan

belajar; 7) penjelas tujuan belajar; 8) tutor simulasi; 9) fasilitator KEJAR. Dalam

hal ini berarti fungsi pendidikan orang dewasa dapat beragam, tergantung

kegiatan dan metode yang digunakan.

2.2.4 Tugas Tutor

Raharjo (2005:17) menyatakan bahwa tugas tutor sebagai sumber belajar

adalah pemimpin kegiatan belajar yang antara lain: a) melakukan motivasi

terhadap warga belajar sehingga menumbuhkan partisipasi secara maksimal bagi

Page 52: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

36

diri warga belajar; b) melakukan penjelasan tentang tujuan belajar sesuai dengan

kebutuhan warga belajar; c) merancang pembelajaran yang mampu mengantarkan

warga belajar menelaah sendiri alternatif pemecahan masalah; d) membekali

teknik-teknik belajar yang cocok bagi warga belajar sehingga mereka dapat

mengenali dan menentukan kebutuhan belajarnya, merumuskan tujuan belajarnya

sendiri, merencanakan, melaksanakan dan menilai kegiatan belajarnya sendiri.

Tugas guru atau pendidik sebagai profesi menurut Uzer (2011:7) meliputi

mendidik, mengajar, dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan

mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti meneruskan dan

mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan melatih berarti

mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa.

2.2.5 Peran Tutor

Terkait dengan fungsi pendidik sebagai “pengajar, pendidik, pembimbing”,

maka diperlukan adanya berbagai peranan pada diri tutor atau pendidik yang

menggambarkan pola tingkahlaku yang diharapkan dalam berbagai interaksinya,

baik dengan warga belajar, sesama tutor atau pendidik atau lainnya. Waktu tutor

banyak dihabiskan bersama warga belajar saat proses pembelajaran. Menurut

Sardiman (2012:144-146) peranan guru atau lebih luasnya pendidik dalam

kegiatan belajar mengajar, sebagai berikut:

a) Informator

Tutor/ pendidik sebagai informator, diharapkan memiliki kredibilitas di

hadapan para peserta didiknya. Menurut Suranto (2010:253) dengan

kredibilitas yang memadai, kehadiran pendidik sangat berarti sebagai

Page 53: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

37

pembimbing, pelindung dan penerang bagi peserta didik. Selain itu juga

tutor/pendidik dalam Undang-undang No 20 Tahun 2013 tentang Sisdiknas,

harus mampu memberikan informasi-informasi baru dan inovatif berkenaan

dengan perkembangan ilmu pengetahuan.

b) Organisator

Pendidik sebagai organisator, pengelola kegiatan kademik, silabus, workshop,

jadwal pelajaran dan lain-lain. Komponen-komponen yang berkaitan dengan

kegiatan belajar mengajar, semua diorganisasikan untuk dapat mencapai

efektivitas dan efisiensi belajar. Menurut Sulhan (2011:126) pendidik dituntut

mampu menciptakan iklim belajar yang kondusif. Pengelolaan kelas menjadi

perhatian utama. Melalui pengelolaan kelas yang baik kondisi belajar siswa

menjadi nyaman.

c) Motivator

Peranan pendidik sebagai motivator ini penting artinya dalam rangka

meningkatkan kegairahan dan pengembangan kegiatan belajar peserta didik.

Pendidik harus dapat merangsang dan memberikan dorongan serta

reinforcement untuk mendinamisasikan potensi peserta didik. Menurut

Suyanto dan Djihad (2013) dalam proses belajar mengajar guru harus dapat

menulis metode mengajar yang sesuai dengan karakteristik siswa, sehingga

siswa dapat merasa tertarik pada saat proses belajar mengajar.

d) Pengarah/director

Page 54: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

38

Pendidik harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar peserta

didik sesuai dengan tujuan yang dicita-citaka. Pendidik juga harus

“handayani”. Menurut Maskuri (2013:86) seorang guru berperan sebagai

“director of learning” yaitu guru sebagai pengelola belajar yang

memfasilitasi kegiatan belajar peserta didik melalui pemanfaatan dan

optimalisasi berbagai sumber belajar.

e) Inisiator

Pendidik dalam hal ini sebagai pencetus ide-ide dalam proses belajar. Sudah

barang tentu ide-ide itu merupakan ide-ide kreatif yang dapat dicontohkan

oleh pendidik kepada anak didiknya. Guru sebagai inovator pembaharuan

pendidikan menurut Supartini (2003:67) artinya guru berusaha menemukan

metode, media, maupun strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan

pengetahuan siswa, pengembangan nilai-nilai moral. Jadi termasuk pula

dalam lingkup semboyan pendidikan yakni “ing ngarso sung tulodo” atau

pendidiklah yang memberikan contoh.

f) Transmitter

Dalam kegiatan belajar pendidik juga akan bertindak selaku penyebar

kebijaksanaan informasi pendidikan dan pengetahuan bagi peserta didik yang

disesuaikan dengan tingkat perkembangannya. Pendidik adalah transmitter

utama dalam proses pembelajaran.

g) Fasilitator

Page 55: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

39

Berperan sebagai fasilitator, pendidik dalam hal ini akan memberikan fasilitas

atau kemudahan dalam proses belajar mengajar yakni meliputi saat

perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi pembelajaran.

h) Mediator

Pendidik sebagai mediator dapat diartikan sebagai penengah dalam kegiatan

pembelajaran. Menurut Uzer (2011:11) sebagai mediator guru hendaknya

memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan

karena media pendidikan merupakan alat komunikasi untuk lebih

mengefektifkan proses belajar mengajar.

i) Evaluator

Dalam proses belajar mengajar hendaknya pendidik menjadi seorang

evaluator yang baik sehingga dapat mengetahui keberhasilan pencapaian

tujuan pembelajaran. Guru sebagai evaluator menurut Sanjaya (2007:21),

guru berperan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang keberhasilan

pembelajaran yang telah dilakukan. Dapat dikatakan, pendidik mempunyai

otoritas untuk memberikan penilaian terhadap prestasi anak didik dalam

bidang akademis maupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan

bagaimana anak didiknya berhasil atau tidak.

2.2.6 Kompetensi Tutor

Brake & Stone dalam Uzer (2011:14) mendefinisikan kompetensi sebagai

“Descriptive of qualitative natur or teacher behaviour appears to be entirely

meaningful.”. Sedangkan Kompetensi menurut Spencer & Spencer dalam Safitri

dan Hatimah (2016: 3) adalah sebagai karakteristik dasar yang dimiliki oleh

Page 56: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

40

seorang individu yang berhubungan secara kausal dalam memenuhi kriteria yang

diperlukan dalam menduduki suatu jabatan.

Wibowo & Hamrin (2012:105) mendefinisikan kompetensi sebagai

perpaduan dari penguasaan nilai-nilai, dan sikap yang direfleksikan dalam

kebiasaan berpikir, berperasaan, dan bertindak dalam suatu tugas pokok dan

fungsinya. Maka jika pengertian kompetensi tersebut dikaitkan dengan sosok tutor

dalam pendidikan nonformal maka kompetensi tutor merupakan kemampuan tutor

dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar dan kemampuan dalam

memecahkan masalah dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Dengan kata

lain tutor yang berkompeten akan menghasilkan keluaran yang baik.

Tutor sebagai ujung tombak dalam kegiatan pembelajaran, selalu

berhadapan langsung dengan warga belajar. Tutor dalam Rifa’i RC & Anni

(2012:7) hendaknya memiliki kompetensi yang mengacu pada PP No. 19 tahun

2005 tentang Standar Nasional Pendidik, yakni kompetensi pedagogik dan/

andragogi, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi

profesional.

Kompetensi pedagogik menurut Janawi (2011:47) berkaitan langsung

dengan penguasaan disiplin ilmu pendidikan dan ilmu lain yang berkaitan dengan

tugasnya sebagai pendidik. adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta

didik atau warga belajar. Dalam hal ini pendidik menurut Sadulloh (2010:4) bisa

orang tua dan/atau guru yang fungsinya sebagai pengganti orang tua,

membimbing anak yang belum dewasa mengantarkannya untuk dapat hidup

mandiri, agar anak dapat menjadi dirinya sendiri.

Page 57: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

41

Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap,

stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan

berakhlak mulia. Menurut Sagala (2011:34) pendidik sebagai teladan bagi murid-

muridnya harus memiliki sikap dan kepribadian utuh yang dapat dijadikan tokoh

panutan idola dalam seluruh segi kehidupannya. Pribadi guru menurut Musfah

(2011) harus baik karena inti pendidikan adalah perubahan perilaku, sebagaimana

makna pendidikan adalah proses pembebasan peserta didik dari

ketidakmampuam, ketidakberdayaan, ketidakjujuran, dan buruknya hati, akhlak

dan keimanan.

Kompetensi profesional menurut Kunandar (2011:77) adalah kemampuan

penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang mencakup

penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan

yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur metodologi

keilmuannya. Dalam Mudlofir (2012:5) profesionalitas guru adalah suatu keadaan

derajat keprofesian seorang guru dalam sikap, penetahuan dan keahlian yang

diperlukan untuk melaksanakan tugas pendidikan dan pembelajaran. Artinya guru

yang profesional diyakini mampu memotivasi siswa untuk mengoptimalkaan

potensinya dalam kerangka pencapaian standar pendidikan yang diterapkan.

Kompetensi sosial menurut Wibowo & Hamrin (2012:108) adalah

kemampuan guru untuk berkomunikasi, menjalin kerja sama dan berinteraksi

secara efektif dan efesien, baik itu dengan anak didik, sesama pendidik, orang

tua/wali, maupun dengan masyarakat sekitar. Dalam hal ini pendidik dapat

Page 58: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

42

berinteraksi dengan warga belajar dan juga dapat mengembangkan kemampuan

warga belajar.

Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kompetensi tutor

menentukan tercapainya tujuan belajar. Tutor sebagai ujung tombak dalam proses

pembelajaran harus memiliki kompetensi dan motivasi untuk meningkatkan

kualitas dirinya sehingga akan berimplikasi pada kinerjanya. Kinerja setiap tutor

dalam penyelenggaraan pendidikan nonformal sangat berpengaruh dalam

meningkatkan mutu pendidikan nonformal. Dengan kinerja tutor yang baik

diharapkan akan dapat menghasilkan out-put yang berkualitas.

2.3 Peran Tutor sebagai Fasilitator

Menurut Taufik (2012:54) sebagai fasilitator, tugas guru yang paling utama

adalah “to facilitate of learning” (memberi kemudahan belajar), bukan hanya

menceramahi, atau mengajar, apalagi menghajar peserta didik. Pendapat lain

disampaikan oleh Uzer (2011:11), sebagai fasilitator guru hendaknya mampu

mengusahakan sumber belajar yang beguna serta dapat menunjang pencapaian

tujuan dan proses belajar-mengajar, baik yang berupa nara sumber, buku teks,

majalah ataupun surat kabar. Dengan kata lain guru tidak hanya cukup memiliki

memberikan pegetahuan kepada peserta didiknya melainkan juga harus mampu

merencanakan pembelajaran, mampu menyiapkan, memilih dan menggunakan

media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan, materi, metode, evaluasi, dan

kemampuannya dalam menggunakan media serta memperhatikan peserta

didiknya.

Page 59: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

43

Menurut Zulkarnain (2013:177) seorang fasilitator atau pelatih bukan orang

yang memiliki segalanya tetapi lebih banyak sebagai seorang yang mampu

menghargai setiap pendapat, pemikiran, pengalaman, upaya dan hasil peserta.

Sedangkan menurut dalam Johnson & Frank (2012:526) seorang fasilitator harus

mempuyai latar belakang dalam penerapan ilmu sosial (seperti psikologi

pendidikan) yang menekankan hubungan antar pribadi dan dinamika kelompok.

Seorang yang berharap menjadi fasilitator harus berusaha untuk menyadari,

memahami, dan sensitif terhadap kebutuhan orang lain.

Dari berbagai pendangan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa seorang

pendidik/ tutor sebagai fasilitator, tidak hanya sebagai sumber belajar saja, tetapi

juga harus memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh materi belajar dari

sumber lain. Selain itu, tutor sebagai fasilitator juga harus mampu memilih dan

menggunakan media pembelajaran yang cocok untuk mpeserta didiknya sehingga

tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Dalam penelitian ini, peran tutor sebagai fasilitator mencakup perencanaaan

pembelajaran, proses belajar mengajar, dan juga evaluasi pembelajaran. Hal ini

dikarenakan tutor terlibat langsung dalam ketiga kegiatan tersebut. Sehingga akan

terlihat jelas tutor dalam melaksanakan tugas yang menjadi perannya.

2.3.1 Peran Tutor dalam Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan secara umum dapat diartikan sebagai proses penetapan dan

pemanfaatan sumber daya secara keseluruhan yang dapat menunjang kegiatan

yang dilaksanakan secara efisien dan efektif dalam mencapai tujuan. Dengan kata

lain tutor harus merencanakan semua unsur-unsur perencanaan pembelajaran

Page 60: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

44

sebelum melakukan proses pembelajaran. Pendidik yang baik dapat

merencanakan pembelajaran dan akan berusaha sedapat mungkin agar

pengajarannya berhasil.

Perencanaan pembelajaran menurut Sanjaya (2011:28) adalah proses

pengambilan keputusan hasil berpikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan

pembelajaran yakni perubahan peilaku serta rangkaian kegiatan yang harus

dilaksanakan sebagai upaya pencapaian tujuant tersebut dengan memanfaatkan

segala potensi dan sumber daya yang ada. Menurut Marwiyah (2011:66) untuk

dapat membuat perencanaan pengajaran sebelum menyelenggarakan proses

pembelajaran yang ideal, setiap pendidik harus mengetahui unsur-unsur

perencanaan pembelajaran yang baik diantaranya Tujuan Instruksional Umum,

Tujuan Instruksional Khusus, materi pelajaran, kegiatan pembelajaran/metode,

alat pelajaran & sumber, evaluasi.

Peran tutor yang pertama dalam merencanaan pembelajaran yaitu

menentukan tujuan instruksional pembelajaran sebagai target yang ingin dicapai

dalam pembelajaran. Tujuan instruksional menurut Munthe dan

Halimatussakdiah (2011:125) adalah tujuan yang menggambarkan pengetahuan,

kemampuan, keterampilan dan sikap yang harus dimiliki oleh siswa sebagai

akibat dari hasil pengajaran yang dinyatakan dalam bentuk tingkah laku

(behavior) yang dapat diamati dan diukur. Ada 2 macam tujuan instruksional

yaitu; 1) tujuan instruksional umum, dan 2) tujuan instruksional khusus. Menurut

Bloom (1964) dalam Uno (2011:35) tujuan pembelajaran biasanya diarahkan pada

salah satu kawasan taksonomi, yakni kawasan kognitif, afektif dan psikomotorik.

Page 61: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

45

Peran tutor yang kedua dalam merencanaan pembelajaran yaitu menyiapkan

materi pelajaran. Materi pelajaran berkenaan dengan bahan pelajaran yang akan

disampaikan tutor/pendidik yang harus dikuasai oleh peserta didik yang

disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Menurut Sanjaya (2011:60) materi

pelajaran harus digali dari berbagai sumber belajar sesuai dengan kompetensi

yang harus dicapai. Hamalik (2011:139) mengemukakan materi pengajaran

merupakan isi kurikulum yang sangat dekat kaitannya dengan strategi

instruksional. Peran tutor disini adalah untuk memilih dan mengembangkan bahan

pelajaran yang relevan. Artinya materi pelajaran direncanakan sesuai dengan

tujuan pembelajaran.

Peran tutor selanjutnya yaitu menyiapkan kegiatan pembelajaran. Menurut

Vamela, dkk (2012:4) dalam kegiatan pembelajaran terdapat aktivitas guru

mengajar, peran siswa dalam belajar, sistem pengelolaan administrasi, serta

kepemimpinan mekanisme sekolah adalah hal harus dimaksimalkan fungsinya

agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Kustiono (2013:17) berpendapat

bahwa salah satu usaha untuk mencapai keberhasilan kegaitan pembelajaran

adalah ketepatan dalam memilih metode. Artinya tutor sebagai fasilitator harus

merencanakan kegiatan pembelajaran sedemikian rupa agar peserta didik dan

pembelajaran terjadi kondusif sehingga dapa mencapai tujuan pembelajaran.

Menyiapkan alat pelajaran dan sumber untuk menunjang kegiatan

pembelajaran. Menurut Kustiono (2013:17) alat pengajaran (teaching aids) atau

yang lebih dikenal dengan media pembelajaran sangat menunjang efektivitas dan

Page 62: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

46

efesiensi proses pembelajaran, untuk mencapai tujuan pengajaran yang

diinginkan.

Pendidik/tutor sebagai fasilitator menurut Sanjaya (2011:23) berperan dalam

memberikan pelayanan untuk memudahkan siswa dalam kegiatan proses

pembelajaran. agar dapat melaksanakan peran sebagai fasilitator dalam proses

pembelajaran, ada beberapa hal yang harus dipahami, khususnya hal-hal yang

berhubungan dengan pemanfaatan berbagai media dan sumber belajar,

diantaranya: a) guru perlu memahami berbagai jenis media dan sumber belajar

beserta fungsi masing-masing media tersebut, b) guru perlu mempuyai

keterampilan dalam merancang suatu media. Kemampuan merancang media

merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru

profesional. Dengan perancangan media yang dianggap cocok akan memudahkan

proses pembelajaran, sehingga pada gilirannya tujuan pembelajaran akan tercapai

secara optimal, c) guru dituntut untuk mampu mengorganisasikan belajar jenis

media serta dapat memanfaatkan bebagai sumber belajar, dan d) sebagai

fasilitator, guru dituntut agar mempunyai kemampuan dalam berkomunikasi dan

berinteraksi dengan siswa. Hal ini sangat penting, kemampuan berkomunikasi

secara efektif dapat memudahkan siswa menangkap pesan sehingga dapat

meningkatkan motivasi belajar mereka.

Dalam tahap perencanaan, tutor juga merencanakan evaluasi pembelajaran

yang nantinya akan dilakukan mengingat evaluasi merupakan faktor penting.

Pendidik/ tutor harus menempuh evaluasi untuk mengetahui keefektifan

pembelajaran. Hamalik (2011:211) menyebutkan ada beberapa keuntungan yang

Page 63: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

47

diperoleh dengan merencanakan evaluasi pembelajaran, yakni: a) rencana evaluasi

membantu menentukanapakah tujuan-tujuan yang diumuskan dalam artian

tingkah lau; b) berdasar rencana evaluasi yang ada, kita dapat bersiap-siap untuk

mengumpulkan informasi yang dibutuhkan; c) rencana evaluasi memberikan

waktu yang cukup untuk merancang tes.

2.3.2 Peran Tutor dalam Pelaksanaan Pembelajaran

Pembelajaran merupakan proses kegiatan belajar mengajar yang berperan

dalam menentukan keberhasilan belajar peserta didik. Kegiatan ini sengaja

diciptakan untuk membelajarkan peserta didik. Dalam proses pembelajaran akan

terjadi interaksi antara guru dengan siswa untuk menuju tujuan pembelajaran.

Adapun perilaku-perilaku yang akan diubah dalam proses pembelajaran menurut

Willis (2012:81) terdiri dari 1) perilaku kognitif, artinya dengan belajar murid

akan bertambah kecerdasannya, akalnya makin berkembang dan pengetahuannya

makin bertambah; 2) perilaku afektif, perilaku yang berhubungan dengan emosi,

perasaan, dan dapat mengatakan apa yang dirasakannya kepada orang tua atau

saudara; 3) perilaku motorik, perilaku yang berhubungan dengan gerak motorik;

dan 4) Perilaku konatif, yaitu berhubungan dengan kemauan..

Proses belajar mengajar (pembelajaran) merupakan kegiatan melaksanakan

inti dari pendidikan dan kurikulum. Kegiatan pemberdayaan ini tidak dapat

berhasil tanpa ada orang yang membantu. Proses belajar mengajar merupakan

suatu gabungan, yaitu belajar yang dilakukan oleh peserta didik dan mengajar

yang dilakukan oleh pendidik. Menurut Dimyati dan Mudjiono dalam (2011:62)

pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional,

Page 64: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

48

untuk membuat belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber

belajar. Dalam memainkan perannya sebagai fasilitator, tutor juga harus

menguasai strategi pembelajaran.

Strategi secara umum diartikan sebagai cara yang menjadi haluan dalam

melaksanakan kegiatan dalam rangka mencapai tujuan yang telah di tetapkan.

Strategi jika dikaitkan dengan pembelajaran menurut Djamarah & Zain (2014:5)

diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru anak didik dalam pewujudan

kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.

Strategi pembelajaran menurut Sanjaya (2011:126) diartikan sebagai

perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai

tujuan pendidikan tertentu. Dari pengertian tersebut dapat ditelaah bahwa strategi

pembelajaran adalah rencana kegiatan termasuk dalam penggunaan metode dan

sumber belajar dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Seluruh pemanfaatan

metode, sumber belajar dan fasilitas belajar diarahkan untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Menurut Aunurrahman (2012:6-7) pendidikan bertumpu pada

pilar-pilar berikut:

a) Learning to know

Learning to know adalah upaya memahami instrumen-instrumen pengetahuan

baik sebagai alat maupun sebagai tujuan. Sebagai alat, pengetahuan tersebut

diharapkan akan memberikan kemampuan setiap orang untuk memahami

berbagai aspek lingkungan agar mereka dapat hidup dengan harkat dan

martabatnya dalam rangka pengembangan keterampilan kerja dan

berkomunikasi dengan berbagai pihak yang diperlukan.

Page 65: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

49

b) Learning to do

Learning to do lebih ditekankan pada bagaimana mengajarkan anak-anak

untuk mempraktikan segala sesuatu yang telah dipelajarinya dan dapat

mengadaptasikan pengetahuan-pengetahuan yang telah diperolehnya dengan

pekerjaan-pekerjaan dimasa depan.

c) Learning to live together, to live with others

Pada dasarnya adalah mengajarkan, melatih dan membimbing peserta didik

agar mereka dapat menciptakan hubungan melalui komunikasi yang baik,

menjauhi prasangka-prasangka buruk terhadap orang lain serta menjauhi dan

menghindari perselisihan dan konflik.

d) Learning to be

Sebagaimana diungkapkan secara tegas oleh komisi pendidikan bahwa

prinsip fundamental pendidikan hendaklah mampu memberikan kontribusi

untuk perkembangan seutuhnya setiap orang, jiwa dan raga, intelegensi,

kepekaan, rasa etika, tanggung jawab pribadi dan nilai-nilai spiritual.

Metode yang digunakan dalam pembelajaran pendidikan nonformal

bukanlah asal pakai, melainkan setelah seleksi yang disesuaikan dengan

perumusan tujuan pembelajaran. Salah satu usaha yang dilakukan oleh pendidik

adalah memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen dalam

keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Adapun macam-macam metode

pembelajaran menurut Djamarah & Zain (2014:83-97) antara lain: a) Metode

proyek; b) Metode eksperimen; c) Metode tugas dan resitasi; d) Metode diskusi;

Page 66: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

50

e) Metode Sosiodrama; f) Metode demonstrasi; g) Metode problem Solving; h)

Metode karyawisata; i) Metode tanya jawab; dan j) Metode ceramah.

Tutor selain mengelola kelas dengan strategi dan metode yang telah

ditentukan, juga harus bisa mengelola interaksi belajar. Menurut Razaq

(2014:125) interaksi belajar mengajar atau interaksi edukatif adalah hubungan

timbal balik antara guru (pendidik) dan peserta didik (murid) dalam suatu sistem

pengajaran. Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa tercapainya tujuan

proses belajar dalam kegiatan pendidikan memerlukan peran pendidik untuk

menciptakan interaksi yang baik dengan peserta didik yang belajar.

2.3.3 Peran Tutor dalam Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi diartikan Hamdani (2011:296) sebagai suatu proses yang sistematis

dan berkesinambungan untuk mengetahui efisiensi kegiatan belajar mengajar dan

efektivitas dari pencapaian dari tujuan instruksi yang telah ditetapkan. Evaluasi

jika dikaitan dengan pembelajaran menurut Arifin (2016:9) adalah suatu proses

atau kegiatan yang sistematis, berkelanjutan, menyeluruh dalam rangka

pengendalian, penjaminan, dan penetapan kualitas (nilai dan arti) pembelajaran

terhadap berbagai komponen pembelajaran. Dengan kata lain evaluasi

pembelajaran dilakukan untuk mengetahui efektivitas proses pembelajaran yang

telah dilaksanakan.

Evaluasi menurut Purwanto (2012:5) berfungsi untuk mengetahui kemajuan

dan perkembangan serta keberhasilan siswa setelah mengalami atau melakukan

kegiatan belajar selama jangka waktu tertentu. Selain itu juga untuk mengetahui

tingkat keberhasilan program pengajaran. Sementara itu Sukardi (2012:4)

Page 67: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

51

memberikan pendapat bahwa evaluasi berfungsi sebagai alat guna mengetahui

apakah peserta didik telah menguasai pengetahuan, nilai-nilai, dan keterampilan

yang telah diberikan oleh seorang pendidik.

Untuk memperoleh data tentang proses dan hasil belajar warga belajar,

pendidik dapat menggunakan berbagai teknik penilaian sesuai dengan kompetensi

yang dinilai. Menurut pedoman umum Badan Standar Nasional Pendidikan

(BSNP) ada beberapa teknik evaluasi yang dapat digunakan dalam melaksanakan

evaluasi adalah:

a) Teknik Tes

Tes yang digunakan dalam evaluasi ini dapat dibedakan dalam tiga macam,

yaitu : (1) Tes lisan, (2) Tes tindakan, (3) Tes tertulis, dan (4) tes kinerja.

b) Teknik Bukan Tes

Teknik evaluasi bukan tes biasanya menggunakan bentuk pelaksanaan

sebagai berikut : (1) demonstrasi, (2) observasi, (3) penugasan, (4) portofolio,

(5) wawancara, (6) penilaian diri (self evaluating), dan (7) penilaian antar

teman.

Jenis-jenis evaluasi dalam Hamalik (2011:212) yaitu: 1) Evaluasi Sumatif,

yakni untuk menentukan angka kemajuan hasil belajar para siswa; 2) Evaluasi

Penempatan, yakni menempatkan para siswa dalam situasi belajar mengajar yang

serasi; 3) Evaluasi Diagnostik untuk membantu para siswa mengatasi kesulitan-

kesulitan belajar yang mereka hadapi; dan 4) Penilaian formatif yang berfungsi

untuk memperbaiki proses belajar mengajar.

2.4 Pendidikan Keterampilan

Page 68: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

52

Pendidikan kecakapan hidup (life skills) menurut Baskara (2003:2) pada

dasarnya merupakan suatu upaya pendidikan untuk meningkatkan kecakapan

hidup setiap warga negara. Pengertian kecakapan hidup adalah kecakapan yang

meliputi kecakapan yang diperlukan untuk hidup dalam kehidupan dan

penghidupan seseorang. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 26 ayat 3 menyatakan bahwa

pendidikan kecakapan hidup (life skill) adalah pendidikan yang memberikan

kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan intelektual, dan kecakapan

vokasional untuk bekerja atau usaha mandiri (Depdiknas, 2003:59).

Dapat disimpulkan bahwa pendidikan kecakapan hidup (life skill) adalah

pendidikan yang diberikan kepada warga belajar dalam rangka meningkatkan

kecakapan-kecakapan yang secara praktis dapat membekali peserta didik dalam

mengatasi berbagai macam persoalan hidup dan kehidupan.

Keterampilan hidup adalah konsep yang bermaksud memberi kepada

seseorang bekal pengetahuan, keterampilan dan kemampuan fungsional praktis

serta perubahan sikap untuk bekerja dan berusaha mandiri, membuka lapangan

kerja dan lapangan usaha serta memanfaatkan peluang yang dimilikinya, sehingga

dapat meningkatkan kualitas kesejahteraannya. Konsep keterampilan hidup

memiliki cakupan yang luas berinteraksi antara pengetahuan dan keterampilan

yang diyakini sebagai unsur penting untuk hidup mandiri (Browling, 1989:115).

Sehubungan dengan pendidikan kecakapan hidup dalam Alifuddin

(2011:76), Departemen Pendidikan Nasional mambagi life skills (kecakapan

hidup) menjadi empat jenis, yaitu: (a) Kecakapan personal (personal skill) yang

Page 69: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

53

mencakup kecakapan mengenal diri (self awarenes) dan kecakapan berpikir

rasional (thinking skill), (b) Kecakapan sosial (social skill), (c) Kecakapan

akademik (academic skill), dan (d) Kecakapan vokasional (vocational skill).

Gambar 2.3 Skema Terinci Kecakapan Hidup

Sumber: Alifuddin (2011:76)

Kecakapan

Hidup

(Life Skills)

Kecakapan

Mengenal Diri

(Self Awareness) Kecakapan

Spesifik

(Specific Life

Skills)

Kecakapan

Berpikir Rasional

(Thinking Skills)

Kecakapan

Vokasional

(Vocational Skill)

Kecakapan

Akademik

(Academic Skill)

Kecakapan Sosial

(Social Skill)

Kecakapan Pribadi

(Personal Skill)

Kecakapan

Generik(General

Life Skills)

Page 70: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

54

2.5 Masyarakat Pesisir

2.5.1 Pengertian Masyarakat Pesisir

Masyarakat menurut Soetomo (2011:25) adalah sekumpulan orang yang

saling berinteraksi secara kontinyu, sehingga terdapat relasi sosial yang terpola,

terorganisasi. Namun sebelum kita melihat lebih jauh tentang pengertian

masyarakat pesisir, maka terlebih dahulu kita melihat bahwa wilayah pesisr

menurut Dahuri, Rais, Ginting dan Sitepu dalam Sugeng Budiharsono (2005:22)

bahwa “Wilayah pesisir adalah wilayah peralihan antara laut dan daratan, ke darat

mencakup daerah yang masih terkena pengaruh percikan air laut atau pasang surut

dan ke arah laut meliputi daerah paparan benua”

Masyarakat pesisir adalah masyarakat yang tinggal dan hidup di wilayah

pesisir. Wilayah pesisir adalah wilayah transisi yang menandai tempat

perpindahan antara wilayah daratan dan laut atau sebaliknya (Dahuri, dkk.

2001:5). Di kawasan pesisir yang sebagian besar penduduknya bekerja

menangkap ikan (nelayan), kelompok masyarakat nelayan merupakan unsur

terpenting bagi eksistensi masyarakat pesisir.

Masyarakat nelayan merupakan masyarakat yang bekerja mencari ikan di

laut yang menggantungkan hidup terhadap hasil yang didapatkannya dengan tidak

menentu disetiap harinya. Adapun kebanyakan orang yang bermata pencaharian

sebagai nelayan adalah mereka yang tinggal di kawasan pesisir. Pekerjaan sebagai

nelayan mengandalkan kekuatan dan pengalaman sehingga banyak dari mereka

yang mempunyai persepsi pendidikan tidak perlu dalam hal ini.

Page 71: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

55

Dari berbagai definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa masyarakat nelayan

adalah sekumpulan orang yang secara bersama-sama hidup dan tinggal di

kawasan pesisir. Masayarakat ini umumnya bermata pencaharin sebagai nelayan

yang menangkap ikan. Dengan kata lain hidup masyarakat pesisir bergantung

pada sumber daya laut.

2.5.2 Karakteristik Masyarakat Pesisir

Sebagai suatu masyarakat yang tinggal dikawasan pesisir, tentunya

masyarakat nelayan mempunyai karakteristik sosial tersendiri dimana

karakteristiknya ini berbeda dengan masyarakat yang lain. Menurut M. Khalil

Mansyur dalam Ayuningtyas (2015) di beberapa kawasan pesisir yang relatif

berkembang pesat, struktur masyarakat bersifat heterogen, memiliki etos kerja

yang tinggi, solidaritas yang kuat, serta terbuka terhadap perubahan dan interaksi

sosial. Sekalipun demikian, masalah kemiskinan masih melanda sebagian

masyarakat pesisir, sehingga fakta sosial ini terkesanironi di tengah-tengah

kekayaan sumber daya pesisir dan lautan yang ada.

Menurut Raymond Firth dalam Wibowo, dkk (2016:97), karakteristik yang

menandai kehidupan nelayan miskin adalah: a) Pendapatan nelayan bersifat harian

dan tak menentu dalam setiap harinya; b) Rendahnya tingkat pendidikan para

nelayan serta anak-anak dari keluarga nelayan yang menyebabkan para nelayan

tersebut sulit untuk mendapatkan pekerjaan lain; c) Sifat produk yang mudah

rusak dan harus segera dipasarkan menimbulkan ketergantungan yang besar bagi

nelayan kepada pedagang atau pengepul hasil tangkapan (produk); d) Besarnya

jumlah modal yang dikeluarkan dibidang usaha perikanan, menyebabkan para

Page 72: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

56

nelayan lebih memilih bergerak di bidang perikanan kecil-kecilan; dan d)

Keluarga nelayan miskin umumnya sangat rentan dan mudah terjerumus dalam

perangkap utang yang merugikan.

Lebih jauh, Redfield dalam Satria (2015:12) melihat dalam konteks

masyarakat pesisir, masyarakat desa terisolasi (masyarakat pulau kecil) dan

masyarakat desa pantai dapat merupakan gambaran wujud komunitas kecil itu

yang memiliki beberapa ciri-ciri, yaitu: 1) Mempunyai identitas yang khas

(distinctiveness); 2) Terdiei atas sejumlah penduduk dengan jumlah yang cukup

terbatas (smalles) sehingga masih saling mengenal sebagai individu yang

berkepribadian; 3) Bersifat seragam dengan diferensiasi terbatas (homogeinity); 4)

Kebutuhan hidup penduduknya sangat terbatas sehingga semua dapat dipenuhi

sendiri tanpa bergantung pada pasaran luar (providing self sufficience).

2.5.3 Penggolongan Nelayan

Penggolongan sosial dalam masyarakat nelayan menurut Kusnadi (2002:2)

pada dasarnya dapat ditinjau dari tiga sudut pandang. Pertama, dari sudut

penguasaan alat produksi atau peralatan tangkap (perahu, jaring, dan perlengkapan

yang lain). Kedua dari sudut tingkat skala investasi modal usahanya, struktur

masyarakat nelayan terbagi kedalam kategori nelayan besar dan nelayan kecil.

Ketiga, dari sudut tingkat teknologi peralatan tangkap yang digunakan, bahwa

masyarakat nelayan terbagi ke dalam kategori nelayan modern dan nelayan

tradisional.

Page 73: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

57

Satria (2015:29-30) menggolongkan nelayan menjadi 4 (empat) tingkatan

yang dilihat dari kapasitas teknologi, orientasi pasar dan karakteristik hubungan

produksi. Keempat tingkatan nelayan tersebut adalah:

a) Peasant-fisher atau nelayan tradisional yang biasanya lebih berorientasi pada

pemenuhan kebutuhan sendiri (subsisten). Nelayan ini masih menggunakan

alat tangkap yang tradisional, seperti dayung atau sampan tidak bermotor dan

masih melibatkan anggota keluarga sebagai tenaga kerja utama.

b) Post-peasant fisher, dicirikan dengan penggunaan teknologi penangkapan

ikan yang lebih maju seperti motor tempel atau kapal motor. Penguasaan

sarana perahu motor tersebut semakin membuka peluang bagi nelayan untuk

menangkap ikan di wilayah perairan yang lebih jauh dan memperoleh surplus

dari hasil tangkapannya karena mempunyai daya tangkap lebih besar.

Umumnya, nelayan jenis ini masih beroperasi diwilayah pesisir. Pada jenis

ini, nelayan sudah berorientasi pasar. Sementara itu, tenaga kerja yang

digunakan sudah meluas dan tidak bergantung pada anggota keluarga saja.

c) Commercial fisher, yaitu nelayan yang telah berorientasi pada peningkatan

keuntungan. Skala usahanya sudah besar yang dicirikan dengan banyaknya

jumlah tenaga kerja dengan status yang berbeda dari buruh hingga manajer.

Teknologi yang digunakan pun lebih modern dan membutuhkan keahlian

tersendiri dalam pengoperasian kapal maupun alat tangkapnya.

d) Industrial fisher, ciri nelayan jenis ini adalah diorganisasi dengan cara-cara

yang mirip dengan perusahaan agroindustri dinegara-negara maju, secara

relatif lebih padat modal, memberikan pendapatan yang lebih tinggi daripada

Page 74: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

58

perikanan sederhana, baik untuk pemilik maupun awak perahu, dan

menghasilkan untuk ikan kaleng dan ikan beku yang berorientasi ekspor.

2.6 Penelitian yang Relevan

Penelitian yang membahas mengenai peran tutor sudah pernah dilakukan

oleh beberapa peneliti. Adapun penelitian terdahulu yang relevan dengan

penelitian ini adalah:

1. Skripsi yang ditulis Rendi Agung Febrianto berjudul “Peran Tutor dalam

Layanan Pembelajaran di Kursus Setir Mobil LPK Emka Salatiga” tahun

2016 diperoleh hasil peran yang dilakukan tutor tidak hanya pada saat

pelaksanaan kegiatan pembelajaran saja tetapi juga meliputi pada persiapan

media yang digunakan untuk kursus sampai dengan melakukan penilaian

hasil belajar warga belajar. Peran tutor dalam layanan pembelajaran di

kursus setir mobil LPK Emka Salatiga memenuhi lima dimensi layanan

yaitu Tangible, Rensponsiveness, Reliability, Assurance, dan Empathy.

2. Skripsi yang ditulis Nikmatus Shohibah berjudul “Peran Guru sebagai

Motivator dan Fasilitator dalam Pembelajaran Bahasa Arab kelas VIII di

MTS Negeri Sleman Kota Tridadi Yogyakarta” tahun 2009 dengan hasil

peran guru sebagai motivator masih kurang maksimal dan peran guru

sebagai fasilitator adalah memberikan fasilitas belajar dengan cukup.

Disini akan penulis sebutkan beberapa perbedaan yang signifikan antara

skripsi ini dengan karya-karya yang lain sehingga terlepas dari adanya duplikasi

kesamaan pembahasan. Perbedaan itu adalah:

Page 75: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

59

1. Jika karya Rendi Agung Febrianto lebih membahas peran tutor dalam

layanan pembelajaran dan kendala yang dihadapi oleh tutor dalam layanan

pembelajaran, maka penelitian ini membahas peran tutor sebagai fasilitator

dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi serta faktor pendukung dan

penghambat.

2. Jika karya Nikmatus Shohibah lebih membahas peran tutor sebagai

motivator dan fasilitator secara umum, maka pada penelitian ini membahas

peran tutor secara detail dari perencanaan hingga evaluasi serta faktor

pendukung dan penghambat.

Oleh karena itu dari beberapa karya yang telah disebutkan di atas, dapat

diketahui terdapat perbedaan fokus penelitian yang akan diteliti antara karyakarya

sebelumnya dengan skripsi ini.

2.7 Kerangka Berpikir

Berdasarkan telaah pustaka dan beberapa definisi konseptual yang telah

dijabarkan di atas, penelitian ini dapat digambarkan dalam kerangka berpikir.

Kerangka berpikir dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menggambarkan

dengan jelas alur pemikiran peneliti yang berkaitan dengan Peran Tutor Dalam

Pendidikan Nonformal Anak Pesisir pada Komunitas Sahabat Tenggang.

Kerangka berpikir dalam penelitian ini dimulai dengan pendidikan

nonformal, sebagaimana fungsinya sebagai penambah, pelengkap dan pengganti

bagi yang kurang beruntung mengenyam pendidikan persekolahan. Bentuk

pendidikan nonfomal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah komunitas yang

bergerak dalam lingkup sosial pendidikan, yakni Komunitas Sahabat Tenggang.

Page 76: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

60

Komunitas Sahabat Tenggang memiliki beberapa program diantaranya:

kelas inspirasi, bimbingan belajar, wisata edukasi, parenting, dan pendidikan

keterampilan. Penelitian ini berfokus pada peran tutor sebagai fasilitator dalam

pendidikan keterampilan. Sasaran pendidikan nonformal dalam hal ini adalah

anak-anak pesisir yang mengikuti kegiatan pendidikan keterampilan di komunitas

Sahabat Tenggang yang notabene masih wilayah pesisir.

Tutor yang ada di Komunitas Sahabat tenggang adalah mereka yang secara

sukarela meluangkan waktunya untuk memberikan pengalaman dan transfer

pengetahuan untuk warga belajar di Komunitas Sahabat Tenggang. Karena

berasaskan sukarela, tutor yang ada berasal dari latar belakang yang berbeda baik

usia, pendidikan, disiplin ilmu dan lainnya. Heterogenitas tutor ini tentunya akan

berpengaruh dalam pembelajaran yang ada mengingat tutor sebagai detak nadi

dalam proses pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan.

Kegiatan pembelajaran merupakan interaksi antar komponen-komponen

pembelajaran terutama interaksi edukatif antara pendidik dan peserta didik. Tentu

dalam hal ini tutor mempunyai peran penting dalam pembelajaran, yakni sebagai

fasilitator untuk mefasilitasi, membimbing dan memudahkan pembelajaran

sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Pada intinya tutor sebagai fasilitator ini

memiliki peranan dalam merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran dan

evaluasi pembelajaran.

Peran tutor dalam perencanaan pembelajaran diantaranya harus

mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik, membuat kurikulum, menetukan

tujuan pembelajaran, dan juga merencanakan evaluasi. Sedangkan peran tutor

Page 77: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

61

dalam proses pelaksanaan pembelajaan diantaranya kontroling pelaksanaan

terhadap hal-hal yang telah direncankan sebelumnya sampai dengan melakukan

evaluasi dan penilaian. Sehingga dengan peran tutor sebagai fasilitator yang

maksimal akan tercipta luaran warga belajar yang berkompeten. Dari warga

belajar yang kebutuhan belajar dan keterampilannya kurang terfasilitasi

menjadi warga belajar yang memiliki keterampilan-keterampilan, seperti

keterampilan dasar membaca dan menulis serta ketarampilan dasar bekerja.

Page 78: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

62

Pendidikan Nonformal

Pendidikan Keterampilan

Melalui Komunitas Sahabat Tenggang

Kebutuhan belajar dan keterampilan anak-anak

pesisir yang belum terfasilitasi

Lingkungan anak-anak pesisir yang kurang sadar

akan pentingya pendidikan

Kondisi tutor heterogen:

- tutor berasal dari disiplin ilmu yang berbeda

- kurangnya pemahaman tutor akan tugas yang

diperankan

Dipengaruhi oleh

Tutor sebagai fasilitator:

- Merencanakan pembelajaran

- Menyiapkan media pembelajaran

- Identifikasi kebutuhan peserta didik

Tahapan Persiapan

Input Proces

Output

Tutor sebagai fasilitator:

- Melaksanakan proses

pembelajaran

- Menggunakan media

pembelajaran

- Kontroling terhadap kebutuhan

peserta didik

- Mengevaluasi pembelajaran

Anak-anak pesisir yang

berkarakter dan memiliki

keterampilan dasar

membaca dan menulis serta

ketarampilan dasar bekerja.

Interaksi pembelajaran

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir

Page 79: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

146

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan tentang Peran Tutor

sebagai Fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada Komunitas

Sahabat Tenggang Semarang, dapat disimpulkan:

5.1.1 Perencanaan Pendidikan Keterampilan

Perencanaan pendidikan keterampilan pada Komunitas Sahabat Tenggang

dilaksanakan oleh tutor, yakni Identifikasi kebutuhan, Penentuan topik/materi,

Merancang bentuk kegiatan, Menyiapkan Sarana Prasarana, dan Pencanaan

Pelaksanaan Kegiatan. Dalam perencanaan pendidikan Keterampilan di

Komunitas Sahabat Tenggang, tutor tidak membuat kurikulum yang baku.

Program kegiatan yang dilaksanakan didasarkan pada kebutuhan peserta didik

yang sebelumnya dilakukan proses identifikasi atau assesment kebutuan melalui

identifikasi bakat dan minat peserta didik. Selain itu tutor juga meminta peserta

didik untuk memberikan usulan topik materi yang akan dipelajari, kemudian

dirangkum dan topik materi yang akan dipelajari terlebih dahulu melalui proses

penentuan prioritas kebutuhan belajar oleh tutor. Setelah topik materi ditentukan,

tutor merancang bentuk kegiatan progam meliputi rencana tempat, waktu, media

metode dan strategi yang akan digunakan.

5.1.2 Pelaksanaan Pendidikan Keterampilan

Pelaksanaan pembelajaran keterampilan pada Komunitas Sahabat Tenggang

dikenal dengan istilah learning to be (belajar menjadi sesuatu), dimana tutor

Page 80: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

147

memiliki peran untuk memberikan pembelajaran yang peguasaan pengetahuan

dan keterampilan pada diri peserta didik yang erat kaitannya dengan bakat, minat,

perkembangan fisik, kejiwaan, tipologi pribadi peserta didik serta kondisi

lingkungannya. Tutor berperan sebagai penunjuk arah dan fasilitator untuk

menumbuh kembangkan potensi diri peserta didik secara utuh dan maksimal.

Pemilihan tema ditentukan tutor dengan cara tematik dan mempertimbangkan

keinginan peserta didik. Metode pembelajaran yang sering digunakan adalah

ceramah, demonstrasi dan latihan dengan kelas besar maupun dibentuk kelompok

kecil. Tutor berperan memberikan pengetahuan teoretis mengenai topik

keterampilan yang dipelajari kemudian mendemontrasikannya dan peserta didik

diberikan kebebasan berkreasi melalui praktik langsung (latihan).

Tutor memiliki peran untuk mengelola media pembelajaran yang digunakan.

Media yang sering digunakan dalam pendidikan keterampilan di Komunitas

Sahabat Tenggang adalah laptop atau notebook. Media pembelajaran tidaklah

menjadi sebuah hal yang wajib ada. Ada dan tidaknya media belajar bukan

menjadi penghalang dalam pembelajaran di Komunitas Sahabat Tenggang.

Sementara dalam proses pembelajarannya, selain tutor sendiri sebagai sumber

belajar juga menggukan buku cerita, buku referensi, benda, video, internet,

lingkungan sebagai sumber belajar. Adapun situasi belajar yang disediakan saat

pelaksanaan pembelajaran di Komunitas Sahabat Tenggang, tutor berperan

sebagai teman dan sahabat dalam mendampingi peserta didik belajar. Situasi

belajar yang ramai, aktif dan bersahabat adalah ciri pembelajaran yang ada di

Page 81: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

148

komunitas Sahabat Tenggang meskipun tidak jarang terjadi situasi yang gaduh.

Tutor juga memotivasi peserta didik yang mengalami kelesuan dalam belajar.

5.1.3 Evaluasi Pendidikan Keterampilan

Peran tutor sebagai fasilitator dalam mengevaluasi pendidikan keterampilan

pada Komunitas Sahabat Tenggang dilakukan saat proses pembelajaran

berlangsung yang dijadikan bahan evaluasi dan disampaikan pada forum evaluasi.

Dalam penyelengaraannya, tutor tidak melakukan penilaian atau evaluasi

berbentuk tes dan pemberian angka. Aspek-aspek yang dievaluasi pada

pendidikan keterampilan di Komunitas Sahabat Tenggang diantaranya adalah

hasil karya, pengetahuan, sikap dan tingkah laku peserta didik. Komunitas

Sahabat Tenggang tidak mengenal sistem raport. Penghargaan yang diberikan

kepada peserta didik tidak didasarkan pada nilai atau peringkat melainkan

apresiasi positif atas karya keterampilan yang telah dibuat dan pengakuan atas

keberadaanya. Karya-karya mereka ini digunakan sendiri dan didisplay saat

kegiatan besar. Pada intinya tutor memiliki peran untuk memantau perkembangan

peserta didik dengan mengamati perubahan perilaku yang diimbangi dengan hasil

karya yang dihasilkan oleh peserta didik. Indikator pada pembelajaran

keterampilan di komunitas ini adalah karya sebagai wujud nyata yang dapat

dinikmati oleh semua orang.

5.1.4 Faktor Penghambat dan Pendukung

Faktor pendukung peran tutor sebagai fasilitator pada pendidikan

keterampilan di Komunitas Sahabat Tenggang salah satunya adalah motivasi

tutor berbagi pengalaman dan ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Selain itu

Page 82: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

149

kemauan, motivasi, antusias dan kemandirian yang tinggi dari peserta didik

dengan segala keterbatasan serta suasana yang menyenangkan diselimuti rasa

persahabatan dan kekeluargaan yang menjadikan pembelajaran di Komunitas

Sahabat Tenggang sangat dinamis dan lebih bermakna.

Sedangkan faktor penghambat peran tutor pada pendidikan keterampilan di

Komunitas Sahabat Tenggang adalah aktivitas atau kesibukan harian tutor sendiri.

Selain itu adapula faktor lain yang menjadi penghambat yakni keterbatasan

fasilitas belajar dan juga cuaca ekstrim serta daerah sekitar kaligawe yang

seringkali terjadi banjir rob sehingga sangat menghambat mobilitas tutor. Hal-hal

tersebut yang seringkali menghambat tutor dalam memfasilitasi pendidikan

keterampilan peserta didik di Komunitas Sahabat Tenggang.

5.2 Saran

Berdasarkan pada temuan hasil penelitian dan kesimpulan yang ada, maka

peneliti menyampaikan beberapa saran kepada pihak-pihak yang terkait dalam

peran tutor sebagai fasiitator pada pendidikan keterampilan anak pesisir di

Komunitas Sahabat Tenggang guna meningkatkan kualitas proses pembelajaran

yang telah ada selama ini. Adapun saran-saran yang direkomendasikan oleh

penulis adalah:

5.2.1 Perencanaan Pendidikan Keterampilan

Tutor hendaknya meningkatkan kualitas pembelajaran dengan membuat

kurikulum yang jelas dan jadwal pelajaran yang pasti, namun tetap dengan tidak

menghilangkan prinsip dimana peserta didik menentukan materi pelajaran yang

ingin ia pelajari. Karena selama ini jadwal yang dibuat belum pasti dilaksanakan

Page 83: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

150

pada waktu yang ditentukan. Dengan adanya kurikulum dan jadwal mata pelajaran

yang jelas maka pelaksanaan pembelajaran akan berjalan lebih efektif dan efisien.

5.2.2 Pelaksanaan Pendidikan Keterampilan

Tutor dalam pelaksanaan pembelajaran hendaknya sudah siap dengan segala

sesuatu terkait yang akan dilaksanakan sehingga pembelajaran yang ada tidak

terkesan mendadak dan kurang persiapan. Hendaknya tutor telah menyiapkan

segala sesuatu yang dibutuhkan dalam pendidikan keterampilan ini paling

minimal 3 hari sebelum pelaksanaan sehingga pembelajaran dapat berjalan efektif.

5.2.3 Evaluasi Pendidikan Keterampilan

Seyogyanya tutor memiliki catatan khusus terkait perkembangan peserta

didik. Selain itu juga terkait sistem evaluasi dalam bentuk karya, sebaiknya tutor

melihat peluang ke depan dengan membandingkan jenis keterampilan yang

diberika kepada peserta didik. Alangkah lebih baiknya jika tutor lebih

mengarahkan pada pendidikan keterampilan fungsional, sehingga setelah lulus

anak memiliki bekal memperoleh pekerjaan.

Page 84: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

151

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Ramli. 2012. Pembelajaran berbasis Pemanfaatan Sumber Belajar.

Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA Februari 2012 VOL XII NO. 2, 216-231.

Agustina. 2009. Pengaruh Konflik Peran, Ketidakjelasan Peran, dan Kelebihan

Peran terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Auditor. Jurnal Akuntansi

Vol.1 No.1 Mei 2009: 40-69 Universitas Kristen Maranatha Bandung.

Alifuddin, Moh. 2011. Kebijakan Pendidikan Nonformal (Teori, Aplikasi dan

Implikasi). Jakarta: MAGNAScript Publishing.

Amtu, Onisimus. 2014. Membenahi Pendidikan di Wilayah Kepulauan. Bandung:

ALFABETA, cv.

Arifin, Zainal. 2016. Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, dan Prosedur.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

Aunurrahman. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: ALFABETA.

Ayuningtyas, Raisa, dkk. 2015. Kehidupan Masyarakat Nelayan Dusun Kapuran

Kelurahan Pasar Madang Kecamatan Kotaagung Kabupaten Tanggamus.

PESAGI (Jurnal Pendidikan dan Penelitian Sejarah) Vol 3, No 3 (2015):

PESAGI (Jurnal Pendidikan dan Penelitian Sejarah) FKIP UNIVERSITAS

LAMPUNG.

Baskara, Rana. (2003). Life Skill Education dalam Persfektif Mikro. Bandung:

Depdiknas Jabar.

Browling, DE. 1989. Life Centered Career Education: A Competency-Based

Approach. Reston VA: The Council for Exceptional Children.

Budiharsono, Sugeng. 2005. Teknik Analisis Pembangunan Wilayah Pesisir Dan

Lautan, Cetakan Kedua. Jakarta : PT. Pradnya Paramitha.

Budiman, Fajar & Irianto Agus. 2015. Pengaruh Motivasi Mengajar Guru dan

Keterampilan Mengajar Guru terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Negeri di

Kota Bukittinggi. Artikel Online Universitas Negeri Padang

(http://ejournal.upnp.ac.id/index.php/mpe/article/download/5419/5497

diakses pada 21 Mei 2017).

Dahuri, Rokhim, dkk. 2001. Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan Secara

Terpadu. Jakarta: Pradnya Paramita.

Page 85: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

152

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan

Dosen. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan

Penyelenggaraan Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Desmawati, Liliek. 2015. Peran Tutor dalam Meningkatkan Motivasi Belajar

Peserta Didik melalui Pendekatan Andragogi di Rutan Banjarnegara.

Journal of Nonformal Education and Community Empowerment nfece 4 (1)

(2015).

Djamarah, Syaiful Bahri & Zain Aswan. 2014. Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta: Rineka Cipta.

E.St Harahap, dkk. (2007). Kamus besar bahasa Indonesia. Bandung: Balai

Pustaka.

Egbezor, Daniel Elemchukwu & Okanezi, Bright. 2008. Non-Formal Education

as a Tool to Human Resource Development: An Assessment. International

Journal of Scientific Research in Education, JUNE 2008, vol. 1(1), 26-40,

ISSN: 1117-3259.

Fakhruddin. 2016. Character Building Evaluation Model of Dialogical Learnig at

Qaryah Thayibah Alternative School in Kalibening Salatiga Indonesia. The

social science 11 (22): 5333-5337, 2016.

_________. 2011. Evaluasi Pendidikan Nonformal. Semarang: UNNES Press.

Hamalik, Oemar. 2007. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Algesindo.

______________. 2011. Perencanaan Pengajaran berdasarkan Pendekatan

Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia.

Hasbullah. 2012. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Rajagrafindo Pesada.

Islamuddin, Haryu. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Janawi. 2011. Kompetensi Guru. Bandung: ALFABETA.

Johnson , W. David & Frank. 2012. Dinamika Kelompok, Teori dan

Keterampilan. Jakarta: PT Indeks

Page 86: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

153

Jufri Yusuf, Muh. 2013. Studi Tentang Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Di

Kabupaten Nunukan (Studi Kasus Di Kelurahan Nunukan Selatan

Kecamatan Nunukan Selatan). eJournal: Ilmu Pemerintahan Universitas

Mulawarman.

Kamil, Mustofa. 2007. Model Pendidikan dan Pelatihan. Bandung: Alfabeta.

_____________. 2011. Pendidikan Nonformal: Pengembangan melalui Pusat

Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) di Indonesia ( Sebuah Pembelajaran

Dari Komikan Jepang). Bandung: ALFABETA.

_____________. 2012. Model Pendidikan dan Pelatihan (Konsep dan Aplikasi).

Bandung: ALFABETA

Komar, Oong. 2006. Filsafat Pendidikan Nonformal. Bandung: CV PUSTAKA

SETIA.

Kunandar. 2011. Guru Profesional: Implementasi Kurikulum Satuan Pendidikan

(KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Rawjawali Pers.

Kusnadi. 2002. Konflik Sosial Nelayan Kemiskinan dan Perebutan Sumber Daya

Ikan. Yogyakarta: LKIS.

_______. 2008. Nelayan: Strategi Adaptasi dan Jaringan Sosial. Bandung:

Humaniora Utama Presindo.

Kustiono. 2013. Teori Belajar dan Implementasinya dalam Pembelajaran.

Yogyakarta: Deepublish.

Lah, Jenny. 2014. Peranan Kepala Adat Dalam Penyelesaian Sengketa Tanah

Ulayat Di Kecamatan Sungai Boh Kabupaten Malinau. eJournal Ilmu

Pemerintahan, 2 (4), 2014 : 3273-3287 Universitas Mulawarman.

Mahnun, Nunu. 2012. Media Pembelajaran (Kajian terhadap Langkah-langkah

Pemilihan Media dan Implementasinya dalam Pembelajaran). Jurnal

Pemikiran Islam; Vol. 37, No. 1 Januari-Juni 2012.

Malik, Abdul. 2014. Fungsi Komunikasi antara Guru dan Siswa dalam

Meningkatkan Kualitas Pendidikan (Studi Kasus Proses Belajar ,emgajar

pada SMP Negeri 3 Sindue). Jurnal Interaksi, Vol. 3 No. 2, Juli 2014: 168-

173.

Marwiyah. 2011. Urgensi Perencanaan Pengajaran Dalam Kegiatan

Pembelajaran. Jurnal STAIN Palopo Volume 13, Nomor 1, Januari 2011.

Marzuki, Shaleh. 2012. Pendidikan Nonformal: Dimensi dalam Keaksaraan

Fungsional, Pelatihan dan Andragogi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Page 87: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

154

Maskuri. 2013. Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Melalui Model

Pembelajaran Computer Assisten Instruction Pada Mata Pelajaran IPS.

Jurnal Ilmiah Pendidikan Geografi: GEOGRAFI Vol 1, No 2 (2013).

Meilya, Ika Rizqi. 2013. Pengelolaan Pembelajaran Dialogis Paulo Freire Pada

Program Paket B Di Sekolah Alternatif Qaryah Thayyibah Desa Kalibening

Salatiga Jawa Tengah. Skripsi: Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultass

Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.Remaja

Rosda karya.

______________. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.Remaja

Rosda karya.

Mudlofir, Ali. 2012. Pendidik Profesinal (Kosep, Strategi, dan Aplikasinya dalam

Peningkatan Mutu Pendidikan di Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.

Munib, Achmad. 2012. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UPT UNNES

Press.

Munthe, Afrodita dan Halimatussakdiah. 2011. Pelaksanaan Rumusan Tujuan

Instruksional Dan Penggunaan Metode Mengajar Guru Di SMP Negeri 6

Percut Sei Tuan. Jurnal Handayani Vol 1, No 2 (2014): Jurnal Handayani.

Musfah, Jejen. 2011. Peningkatan Kompetensi Guru (Melalui Pelatihan dan

Sumber Belajar Teori & Praktik). Jakarta: Pernada Media Group.

Nadzir M. 2013. Perencanaan Pembelajaran Berbasis Karakter. Jurnal

Pendidikan Agama Islam Volume 02 Nomor 02 November 2013 hal. 340-

352.

Naim, Ngainun & Sauqi, Achmad. 2011. Pendidikan Multikultural (Konsep dan

Aplikasi). Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Noah, Sichula K, etc. 2016. Redefining Non-Formal Adult Education In The

Context Of Education For Sustainable Development And Climate Change.

International Journal of Contemporary Applied Sciences Vol. 3, No. 1,

January 2016: Department of Adult Education and Extension Studies

University of Zambia.

Nurbiyati, Titik. 2015. Evaluasi Pengembangan Sumber Daya Manusia: Sebuah

Review. Jurnal Kajian Bisnis Vol. 23 No, 1, 2015, 52-63.

Nurhalim, Khomsun. 2011. Pendidikan Seumur Hidup. Semarang: UNNES Press

Purwanto, Ngalim. 2012. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Page 88: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

155

Raharjo, Tri Joko. 2005. Model Pengembangan Tenaga Kependidikan Tutor

Kesetaraan Kejar Paket A, B, dan C. Semarang: UNNES Press.

Razaq, Rahim. 2014. Interaksi Pembelajaran Efektif untuk Berprestasi. Jurnal

PILAR, Vol.2, No.2, Juli-Desember 2014.

Rifa’i RC, Achmad & Anii, Catharina Tri. 2012. Psikologi Pendidikan.

Semarang: UNNES Press.

Sadiman, S Arieff, dkk. 2003. Media Pendidikan (pengertian, pengembangan,

dan pemanfaatannya). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sadulloh, Uyoh. 2010. Pedagogik (Ilmu Mendidik). Bandung: ALFABETA.

Safitri, Ani dan Hatimah, Ijat. 2015. Pengelolaan In House Training Jurnalistik

Untuk Meningkatkan Kompetensi Karyawan Humas (Studi Tentang

Kompetensi Jurnalistik Kerjasama Pt.Pertamina Asset 5 Dengan Tempo

Insitute). Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 11, No 2 (2015): Jurnal

Pendidikan Luar Sekolah

Sagala, Syaiful. 2011. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Keppendidikan.

Bandung: ALFABETA.

Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana.

_____________. 2011. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

_____________. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sardiman. 2012. Interaksi & Motivasi Melajar Mengajar. Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada.

Satria, Arif. 2002. Pengantar Sosiologi Masyarakat Pesisir. Jakarta: Yayasan

Pustaka Obor Indonesia.

Siswanto. 2013. Bimbingan Sosial. Semarang: Universitas Negeri Semarang

Press.

_______. 2013. Membangun Motivasi Belajar Pendidikan Nonformal. Semarang:

UNNES Press.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Page 89: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

156

_______. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Soekanto, Soerjono. 2002. Teori Peranan. Jakarta: Bumi Aksara.

________________. 2007. Sosiologi suatu Pengantar. Jakarta: P.T.Raja

Grafindo.

Soetomo. 2011. Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sudjana, Djudju. 2004. Pendidikan Non Formal. Bandung: Fallah Production.

_____________. 2008. Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah (Untuk

Pendidikan Nonformal Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia).

Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Sudjana, Nana. 2013. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar

Baru Algensindo.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Suhardono, Edy. 1994. Teori Peran (Konsep, Derivasi dan Implikasinya). Jakarta:

PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sukardi. 2012. Evaluasi Pendidikan: Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta: Bumi

Aksara

Sulhan, Najib. 2011. Karakter Guru Masa Depan (Sukses dan Bermartabat).

Surabaya: Jaring pena.

Supartini, Endang. 2003. Peran Guru dalam Pembaharuan Pendidikan. Dinamika

Pendidikan Vol 10, No 1 (2003): Dinamika Pendidikan No. 1/TH. X/Maret

2003.

Suprijanto. 2007. Pendidikan Orang Dewasa. Jakarta: PT Bumi Aksara.

________. 2008. Pendidikan Orang Dewasa. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Suranto. 2010. Komunikasi Sosial Budaya. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sutarto, Joko. 2017. Determinant Factors of The Effectiveness Learning Process

and Learning Output of Equivalent Educational. Advance in Social Science,

Education and Human Research ISSN 2352-5398 February 2017.

___________. 2007. Pendidikan Nonformal (konsep dasar, proses pembelajaran,

dan pemberdayaan masyarakat). Semarang: UNNES Press.

Page 90: PERAN TUTOR SEBAGAI FASILITATOR DALAM PENDIDIKAN ...lib.unnes.ac.id/31122/1/1201413034.pdf · peran tutor sebagai fasilitator dalam pendidikan keterampilan anak pesisir pada komunitas

157

___________. 2008. Identifikasi Kebutuhan dan Sumber Belajar Pendidikan

Nonformal. Semarang: UNNES PRESS

Suyanto dan Djihad, Asep. 2012. Bagaimana Menjadi Calon Guru dan Guru

Profesional. Yogyakarta: Multi Pressindo

Syamsi, Ibnu. 2010. Pendidikan Luar Sekolah sebagai Pemberdaya dalam

Masyaraat. Jurnal Pendidikan Luar Sekolah: Volume 14, Nomor 1, Tahun

2010, ISSBN: 0854-896X.

Taufik, Iman. 2012. Standar Kompetensi Dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik.

Jakarta: Prestasi Pustaka.

Suminar, Tri & dkk. 2016. Model of Learning Development on Program Life

Skills Education for Rural Communities. International Journal of

Information and Education Technology, Vol. 6, No. 6, June 2016.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional tahun 2005-2025.

Uno, B Hamzah. 2011. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Uzer, Usman. 2011. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Vamela, dkk. 2012. Persepsi Siswa Tentang Proses Pembelajaran Oleh Gurunon

PKN di SMA Bina Mulya Kedaton Bandar Lampung.

Wibowo, Agus & Hamrin. 2012. Menjadi Guru Berkarakter (Strategi

Membangun Kompetensi & Karakter Guru). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wibowo, Hendro, dkk. 2016. Optimalisasi Peran Masyarakat Nelayan Batam

dalam Pengembangan Ekonomi. SOSIO DIDAKTIKA: Social Science

Education Journal, 3 (1), 2016, 92-104

Willis, Sofyan. 2012. Psikologi Pendidikan.bandung: ALFABETA.

Xhemajli, Arbona. 2016. The Role of The Teacher in Interactive Teaching.

International Journal of Cognitive Research in Science, Engineering and

Education. Vol. 4, No. 1, 2016.

Zulkarnain, Wildan. 2013. Dinamika Kelompok: Latihan Kepemimpinan

Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.