peran serta warga negara dalam pembelaan negara

8
PERAN SERTA WARGA NEGARA DALAM PEMBELAAN NEGARA Nama : Dhea Ajeng Clara P NPM : 12213317 Kelas : 2EA33 Dosen : Sri Waluyo FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA

Upload: dheaajeng

Post on 29-Sep-2015

83 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

TUGAS SOFTSKILL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

TRANSCRIPT

  • PERAN SERTA WARGA NEGARA DALAM PEMBELAAN

    NEGARA

    Nama : Dhea Ajeng Clara P

    NPM : 12213317

    Kelas : 2EA33

    Dosen : Sri Waluyo

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS GUNADARMA

  • KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat

    dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Peran Serta Warga

    Negara dalam Pembelaan Negara.

    Makalah ini dibuat untuk memenuhi tanggungjawab tugas mata kuliah Softskill Pendidikan

    Kewarganegaraan, Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Gunadarma

    Berbagai hambatan saya hadapi dalam penulisan makalah ini, karena itu tak lupa saya ucapkan

    banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.

    Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan

    kritik konstuktif senantiyasa saya harapkan. Harapan saya, makalah ini dapat memberikan

    pencerahan kepada kita selaku mahasiswa pada khususnya, serta bagi bagi kehidupan bangsa

    pada umumnya.

    Maret 2015

    Penulis.

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Bela negara adalah tekad, sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada

    Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam

    menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Pembelaan negara bukan semata-mata tugas

    TNI, tetapi segenap warga negara sesuai kemampuan dan profesinya dalam kehidupan

    bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

    Era reformasi membawa banyak perubahan di hampir segala bidang di Republik Indonesia.

    ada perubahan yang positif dan bermanfaat bagi masyarakat, tapi tampaknya ada juga yang

    negatif dan pada gilirannya akan merugikan bagi keutuhan wilayah dan kedaulatan negara

    kesatuan Republik Indonesia.

    Salah satu dampak buruk dari reformasi adalah memudarnya semangat nasionalisme dan

    kecintaan pada negara. Berbagai tindakan anarkis, konflik sara dan separatisme yang sering

    terjadi dengan mengatasnamakan demokrasi menimbulkan kesan bahwa tidak ada lagi semangat

    kebersamaan sebagai suatu bangsa. Kepentingan kelompok, bahkan kepentingan pribadi, telah

    menjadi tujuan utama. semangat untuk membela negara seolah telah memudar.

    Dalam makalah ini saya akan membahas mengenai peran serta warga Negara dalam Bela

    Negara.

    1.2 Rumusan Masalah

    1. Apa yang dimaksud dengan Bela Negara?

    2. Siapa saja yang wajib untuk melakukan Bela Negara?

    3. Bagaimana cara untuk melakukan Bela Negara?

    1.3 Tujuan

    Berdasarkan rumusan masalah diatas maka dapat disimpulkan tujuan dari makalah ini adalah

    untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Bela Negara, siapa saja yang harus melakukan

    Bela Negara, dan cara untuk melakukan Bela Negara.

  • BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Pengertian Bela Negara

    Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga Negara yang teratur, menyeluruh, terpadu

    dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara

    serta keyakinan akan pancasila sebagai ideologi Negara guna menghadapi ancaman baik yang

    berasal dari luar maupun dari dalam negeri yang membahayakan dan mengancam kedaulatan

    baik kedaulatan di bidang Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, Pertahanan dan Keamanan

    Negara.

    Disebutkan dalam Undang-undang (UU) No 3 tahun 2002 bahwa bela negara adalah

    sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan

    Republik Indonesia.

    Unsur Dasar Bela Negara

    1. Cinta Tanah Air.

    2. Kesadaran Berbangsa & bernegara.

    3. Yakin akan Pancasila sebagai ideologi Negara.

    4. Rela berkorban untuk bangsa & Negara.

    5. Memiliki kemampuan awal Bela Negara.

    2.2 Bela Negara Sebagai Hak dan Kewajiban Warga Negara

    Membela negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara. Hal ini tercantum di dalam

    a) pasal 27 ayat (3) UUD 1945 perubahan kedua yang berbunyi, Setiap warga negara berhak

    dan wajib ikut serta dalam upaya 4 pembelaan negara.

    Hal yang serupa juga tercantum di dalam

    b) pasal 30 ayat (1) UUD 1945 perubahan kedua yaitu, tiap-tiap warga negara berhak dan

    wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.

    Berdasarkan pasal 27 ayat (3) dan pasal 30 ayat (1) UUD 1945, dapat disimpulkan bahwa usaha

    pembelaan dan pertahanan negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara Indonesia.

    Hal ini menimbulkan konsekuensi bahwa setiap warga negara berhak dan wajib untuk turut serta

    dalam menentukan kebijakan tentang pembelaan negara melalui lembaga-lembaga perwakilan

    sesuai dengan UUD 1945 dan perundang-undangan yang berlaku. Selain itu, setiap warga negara

    juga harus ikut serta dalam setiap usaha pembelaan negara sesuai dengan kemampuan dan

  • profesinya masing-masing. Upaya bela negara selain sebagai kewajiban seorang warga negara,

    juga merupakan hak dan kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh

    kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban dalam pengabdian kepada bangsa dan negara

    Indonesia.

    2.3 Bentuk-bentuk Usaha Pembelaan Negara

    Dalam pasal 9 ayat 2 undang-undang tersebut dinyatakan bahwa keikutsertaan warga negara

    dalam upaya pembelaan negara diselenggarakan melalui pendidikan kewarganegaraan, pelatihan

    dasar kemiliteran secara wajib, pengabdian sebagai prajurit TNI secara suka rela atau wajib, dan

    pengabdian sesuai dengan profesinya. Sehingga bisa kita simpulkan bahwa setiap warga negara

    memiliki kewajiban untuk membela negaranya.

    Pertama, membela negara dengan melaksanakan pendidikan kewarganegaraan.

    Pendidikan kewarganegaraan menjadi salah satu upaya penyelenggaraan bela negara karena

    sesuai dengan Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang

    menjelaskan bahwa pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik

    menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan (nasionalisme) dan cinta tanah air ( patriotisme

    ). Para guru dan pendidik di lembaga pendidikan menempati posisi ini.

    Kedua, usaha membela negara dengan mengikuti pelatihan dasar kemiliteran secara

    wajib. Pelatihan dasar kemiliteran bukan hanya diikuti oleh TNI melainkan juga oleh para

    mahasiswa di perguruan tinggi. Para mahasiswa tersebut mendapat pelatihan dasar kemiliteran

    yang kemudian terbentuk dalam wadah organisasi Resimen mahasiswa (MENWA ). Kebijakan

    mengikuti Wajib Militer (wamil) telah berlaku di sejumlah negara di dunia. Indonesia saat ini

    belum memberlakukan peraturan wajib militer.

    Ketiga, bentuk pembelaan negara dengan cara mengabdi sebagai prajurit TNI secara suka

    rela atau wajib. Peranan TNI sangat penting dalam rangka membela dan mempertahankan serta

    menjaga keamanan Negara dan bangsa. Segenap prajurit TNI harus siap sedia untuk terpanggil

    kapan dan dimanapun mereka ditugaskan untuk menjaga, mengawal negara dan bangsa.

  • Kelompok militer dan TNI inilah yang sering dipandang memiliki kewajiban utama membela

    negara, padahal kewajiban bela negara berlaku untuk semua kalangan rakyat.

    Keempat, usaha membela nama baik dan harga diri negara melalui pengabdian sesuai

    dengan profesinya. Pengabdian warganegara yang mempunyai profesi tertentu untuk

    kepentingan pertahanan negara termasuk dalam menanggulangi dan atau memperkecil akibat

    yang ditimbulkan oleh perang, bencana alam, atau bencana lainnya. Siapapun Anda dan apapun

    pekerjaan Anda, Anda memiliki tanggungjawab yang sama untuk membela negara dengan cara

    menekuni profesinya masing-masing.

  • BAB III

    KESIMPULAN

    Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada

    Negara Kesatuan Republik Indonesia.

    Membela negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara. Hal ini tercantum di dalam

    a) pasal 27 ayat (3) UUD 1945 perubahan kedua yang berbunyi, Setiap warga negara berhak

    dan wajib ikut serta dalam upaya 4 pembelaan negara.

    Hal yang serupa juga tercantum di dalam

    b) pasal 30 ayat (1) UUD 1945 perubahan kedua yaitu, tiap-tiap warga negara berhak dan

    wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.

    Upaya-upaya pembelaan Negara dapat dilakukan melalui :

    1. Pendidikan Kewarganegaraan

    2. Pendidikan Dasar Kemiliteran Secara Wajib

    3. Mengabdi sebagai Prajurit Tentara TNI Secara Sukarela atau Wajib

    4. Pengabdian Sesuai dengan Profesi

  • DAFTAR PUSTAKA

    1) Potret konstitusi pasca amandemen UUD 1945 ; Andi Mappetahang Fatwa; 15

    2) 3 Pendidikan Kewarganegaraan : Yudhistira Ghalia Indonesia

    3) Pendidikan Kewarganegaraan: Menumbuhkan Nasionalisme dan Patriotisme ; Lukman Surya Saputra

    4) Pendidikan Kewarganegaraan SMP IX ; Oleh Hadi Wiyono, Isworo

    5) Pendidikan Kewarganegaraan: Kecakapan Berbangsa dan Bernegara ; Aa Nurdiaman

    6) http://agussiswoyo.com/kewarganegaraan/bentuk-bentuk-usaha-pembelaan-negara/

    1) Potret konstitusi pasca amandemen UUD 1945 ; Andi Mappetahang Fatwa; 152) 3 Pendidikan Kewarganegaraan : Yudhistira Ghalia Indonesia3) Pendidikan Kewarganegaraan: Menumbuhkan Nasionalisme dan Patriotisme ; Lukman Surya Saputra4) Pendidikan Kewarganegaraan SMP IX ; Oleh Hadi Wiyono, Isworo5) Pendidikan Kewarganegaraan: Kecakapan Berbangsa dan Bernegara ; Aa Nurdiaman