peran pendidikan jasmani sebagai pembentuk karakter dan watak anak

10
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan jasmani yang merupakan salah satu alat dalam usaha pencapaian tujuan pendidikan, sangat besar perannya terhadap pembentukan dan perkembangan anak. Demikian juga untuk melaksanakan pendidikan jasmani di sekolah, baik berupa alat-alat yang nyata di dalam melakukan suatu bentuk gerakan seperti: tongkat, tambang, bola kasti, bola voli, bola kaki, bola basket, matras, lembing, peluru, dan sebagainya, maupun alat pendidikan yang berupa pembentukan kebiasaan, pemberian hadiah dan hukuman, pemberian motivasi, pemberian teguran, penugasan, dan sebagainya, kesemuannya merupakan suatu tindakan kepedulian di dalam pendidikan. Misal sebagai salah satu contoh, setiap bangun tidur anak- anak disuruh membereskan tempat tidurnya, mandi memakai sabun, membersihkan gigi dengan sikat gigi dan memakai odol, berpakaian yang rapi bila berangkat ke sekolah, dan yang lainnya. Pembentukan kepribadian dan watak yang baik sangat penting bagi peserta didik guna terlahirlah generasi baru Indonesia yang berguna bagi bangsa. ”Di dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat”, ungkapan ini sangat benar dan membangun untuk menjadikan pribadi yang kuat baik jasmani maupun rohani. Kecerdasan akal pikiran saja tidak cukup untuk membentuk kepribadian yang baik, tetapi juga kesehatan jiwa yang serta merta membangun pola pemikiran dalam kesuksesan pembelajaran. Pendidikan jasmani tidak hanya sekedar untuk kebugaran tubuh saja, tetapi juga melatih jiwa untuk berpikir sehat dan kritis yang diperlukan guna melahirkan individu Indonesia yang berkarakter. Sebagaimana diterapkan dalam Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa tujuan pendidikan termasuk pendidikan jasmani di Indonesia adalah pengembangan manusia Indonesia seutuhnya ialah manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Pendidikan jasmani adalah satu-satunya bidang studi yang memiliki kelengkapan sebagai pendidikan yang utuh yang melibatkan tiga domain penting tujuan pendidikan yaitu 1

Upload: hariyatunnisa-ahmad

Post on 19-Jul-2015

389 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Peran Pendidikan Jasmani Sebagai Pembentuk Karakter dan Watak Anak

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan jasmani yang merupakan salah satu alat dalam usaha pencapaian tujuan

pendidikan, sangat besar perannya terhadap pembentukan dan perkembangan anak. Demikian

juga untuk melaksanakan pendidikan jasmani di sekolah, baik berupa alat-alat yang nyata di

dalam melakukan suatu bentuk gerakan seperti: tongkat, tambang, bola kasti, bola voli, bola

kaki, bola basket, matras, lembing, peluru, dan sebagainya, maupun alat pendidikan yang

berupa pembentukan kebiasaan, pemberian hadiah dan hukuman, pemberian motivasi,

pemberian teguran, penugasan, dan sebagainya, kesemuannya merupakan suatu tindakan

kepedulian di dalam pendidikan. Misal sebagai salah satu contoh, setiap bangun tidur anak-

anak disuruh membereskan tempat tidurnya, mandi memakai sabun, membersihkan gigi

dengan sikat gigi dan memakai odol, berpakaian yang rapi bila berangkat ke sekolah, dan

yang lainnya.

Pembentukan kepribadian dan watak yang baik sangat penting bagi peserta didik guna

terlahirlah generasi baru Indonesia yang berguna bagi bangsa. ”Di dalam tubuh yang kuat

terdapat jiwa yang sehat”, ungkapan ini sangat benar dan membangun untuk menjadikan

pribadi yang kuat baik jasmani maupun rohani. Kecerdasan akal pikiran saja tidak cukup

untuk membentuk kepribadian yang baik, tetapi juga kesehatan jiwa yang serta merta

membangun pola pemikiran dalam kesuksesan pembelajaran. Pendidikan jasmani tidak hanya

sekedar untuk kebugaran tubuh saja, tetapi juga melatih jiwa untuk berpikir sehat dan kritis

yang diperlukan guna melahirkan individu Indonesia yang berkarakter.

Sebagaimana diterapkan dalam Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa

tujuan pendidikan termasuk pendidikan jasmani di Indonesia adalah pengembangan manusia

Indonesia seutuhnya ialah manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha

Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan

rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan

kebangsaan.

Pendidikan jasmani adalah satu-satunya bidang studi yang memiliki kelengkapan

sebagai pendidikan yang utuh yang melibatkan tiga domain penting tujuan pendidikan yaitu 1

Page 2: Peran Pendidikan Jasmani Sebagai Pembentuk Karakter dan Watak Anak

aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari

pendidikan secara keseluruhan, sehingga pendidikan jasmani memiliki arti yang cukup

representatif dalam mengembangkan manusia dalam persiapannya menuju manusia yang

seutuhnya.

B. Tujuan

Dalam setiap permasalahan pendidikan jasmani dapat diketahui tujuan yang dapat

dibuat pembahasan. Oleh karena itu, permasalahan yang dimaksud membuat makalah ini

bertujuan untuk :

1. Mendeskripsikan pengertian pendidikan jasmani

2. Menganalisis tujuan dan fungsi dalam pendidikan jasmani

3. Menganalisis pendidikan jasmani membentuk manusia secara utuh

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan tujuan pendidikan jasmani diatas, maka dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut :

1. Apa itu pendidikan jasmani?

2. Apa saja tujuan dari pendidikan jasmani?

3. Bagaimana peran pendidikan jasmani sebagai pembentuk watak dan karakter

anak?

4. Apa saja kelebihan dan kekurangan pendidikan jasmani dalam pembelajaran

anak?

2

Page 3: Peran Pendidikan Jasmani Sebagai Pembentuk Karakter dan Watak Anak

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Jasmani

Menurut Baley (1974: 4), pendidikan jasmani merupakan suatu proses yang mana

adaptasi dan pembelajaran tubuh (organik), syaraf dan otot, intelektual, sosial, emosional dan

estetika dapat dicapai dan dilakukan melalui aktivitas fisik yang penuh semangat. Sedangkan

menurut Hetherington, yang dikutip oleh Kroll (1982: 67), pendidikan jasmani adalah

pendidikan yang dilakukan melalui aktivitas jasmani, bukan pendidikan dari jasmani.

Dikatakan pula oleh Rijsdorp (1971: 30) bahwa aktivitas jasmani bermain merupakan bagian

dari pendidikan jasmani, oleh sebab itu tujuan pendidikan juga merupakan tujuan bermain.

Selanjutnya di katakan bahwa pendidikan jasmani bukanlah “education of the body” dan

bukan problem jasmani, akan tetapi merupakan problem kemanusiaan.

Guru pendidikan jasmani perlu memahamkan kepada para siswanya akan arti penting

aktivitas jasmani bagi kehidupan. Kondisi saat ini, mencirikan bahwa aktivitas jasmani

kurang diperhatikan banyak orang. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi,

perkembangan kendaraan bermotor baik roda dua atau empat, penggunaan elevator atau lift

di kota-kota besar, dan sejumlah kemudahan lainnya, mengantarkan manusia kurang

menyadari akan keberadaan jasmani. Selain itu, makanan-makanan cepat saji dan sangat

mudah dikonsumsi kalangan anak-anak dan remaja, tidak diimbangi dengan pelepasan energi

tubuh, sehingga banyak ditemukan anak-anak dan remaja berbadan gemuk (obesitas).

Demikian juga di kalangan orang sebaya, karena kekurangan gerak banyak bermunculan

penyakit-penyakit non-generatif (seperti: obesitas, stroke, dan penyakit hipokinetik lainnya).

B. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Jasmani

Tujuan Pendidikan jasmani di Indonesia secara umum adalah menciptakan

keselarasan antara kualitas fisik dan perkembangan mental , yang harus diselenggarakan pada

semua jenjang pendidikan .

3

Page 4: Peran Pendidikan Jasmani Sebagai Pembentuk Karakter dan Watak Anak

Tujuan dilaksanaknnya pendidikan jasmani agar supaya tiap manusia Indonesia

memiliki “sehat”, baik fisik dan psikis sehingga dalam mengatur perkembangan negara

menjadi terarah, jujur dan penuh tanggungjawab. Pendidikan jasmani juga bertujuan untuk

memunculkan jati diri peserta didik yang sesuai dengan perkembangan zaman yang berpola

pikir yang positif dalam melakukan kegiatan sehari-hari.

Fungsi Pendidikan Jasmani dan olahraga merupakan ‘alat’ pendidikan, sekaligus

sebagai upaya pembudayaan. Berikut adalah penjabaran fungsi pendidikan jasmani :

1. Aspek organis : menigkatkan fungsi sistem tubuh yang lebih baik.

2. Aspek neuromuskuler : meningkatkan keharmonisan antara fungsi saraf dan otot.

3. Aspek perseptual : mengembangkan kemampuan menerima dan membedakan

isyarat.

4. Aspek kognitif : mengembangkan kemampuan dalam membuat keputusan.

5. Aspek sosial : menyesuaikan diri dengan orang lain dan lingkungan.

6. Aspek emosional : mengembangkan respon yang sehat.

7. Aspek rehabilitasi : terapi terhadap kelainan tubuh.

C. Peran Pendidikan Jasmani

Pelaksanaan pendidikan jasmani tidak hanya secara alamiah berbentuk pendidikan

tentang aktivitas jasmani, yang sering terbentuk dalam pelatihan jasmani, tetapi pendidikan

jasmani harus merupakan mitra pendidikan. Oleh karena itu pengalaman belajar dalam

pendidikan jasmani harus memberikan kontribusi besar pada kebutuhan hidup siswa kini dan

mendatang, lingkungan-sosial, dan budaya masyarakat. Pendidikan jasmani menjadi kajian

yang lebih luas, karena memang menyangkut dimensi utuh pendidikan manusia.

Pendidikan melalui aktivitas jasmani termasuk pula gerak insani, atau pendidikan

gerak yang dikembangkan oleh Rudolph Laban (1930). Pemahaman filosofi ini berusaha

membantu siswa memahami prinsip-prinsip efisiensi gerak melalui partisipasi berbagai

pengalaman gerak. Filosofi ini mengkombinasikan konsep kinesiologi dan biomekanika

gerakan, yaitu tubuh (body), keberupayaan (effort), ruang (space), dan keterkaitan

(relationships). Selain itu, mengembangkan pula ekspresi-diri dan interaksi sosial.

Program pendidikan gerak insani sangat sesuai untuk dilaksanakan di sekolah-sekolah

dasar, sebagai persiapan untuk mendapatkan pengalaman-pengalaman berolahraga di jenjang

pendidikan sekolah menengah.

Berikut adalah peranan pendidikan jasmani pada anak :4

Page 5: Peran Pendidikan Jasmani Sebagai Pembentuk Karakter dan Watak Anak

1. Pembentukan Tubuh

Menurut Sukintaka (2004) peran pendidikan jasmani sangat besar sumbangannya

terhadap anak dalam :

a. Memenuhi keinginan untuk bergerak dan mempertahankan gerakan.

b. Mengembangkan perasaan terhadap gerakan dan irama, serta penghayatan

terhadap ruang, waktu, dan bentuk.

c. Menganalisis kemungkinan-kemungkinan gerak untuk dirinya sendiri.

d. Memiliki keyakinan terhadap gerakan yang dilakukannya serta perasaan

terhadap sikapnya.

e. Mengembangkan kemampuan gerak dan penyempurnaan gerak dengan melalui

latihan-latihan yang teratur, sesuai dengan kemampuannya.

2. Pembentukan Prestasi

Peranan pendidikan jasmani di dalam usahanya terhadap pembentukan prestasi

anak-anak antara lain adalah :

a. Membentuk dan mengembangkan anak kepada suatu bentuk kerja yang

optimal melalui aktivitas jasmani.

b. Mengarahkan, membimbing, dan mengembangkan diri anak terhadap

pencapaian prestasi dengan jalan menanamkan kedisiplinan, pemusatan

pikiran, kewaspadaan, kepercayaan pada diri sendiri, tanggung jawab, dan

peningkatankemampuan diri.

c. Belajar untuk mengendalikan terhadap luapan perasaan yang berkembang

dalam waktu yang sinngkat atau keadaan dan reaksi psikologis dan fisiologis

(emosi).

d. Menanamkan kepada anak untuk dapat mengenal kemampuan sendiri dan

keterbatasan terhadap dirinya.

e. Menanamkan untuk belajar meningkatkan sikap dan tindakan yang tepat

terhadap nilai-nilai prestasi yang diraihnya di dalam kehidupan sehari-hari,

baik di lingkungan masyarakat maupun di dalam kegiatan pendidikan jasmani

dan olahraga.

3. Pembentukan Sosial

Peranan pendidikan jasmani di dalam usahanya terhadap pembentukan sosial

anak-anak antara lain adalah :

a. Menanamkan pembinaan terhadap pengakuan dan penerimaan akan norma-

norma dan peraturan yang berlaku di masyarakat5

Page 6: Peran Pendidikan Jasmani Sebagai Pembentuk Karakter dan Watak Anak

b. Menanamkan kebiasaan untuk selalu berperan aktif dalam suatu kelompok,

agar dapat bekerja sama, dapat menerima pimpinan dan memberikan

pimpinan.

c. Membina dan memupuk ke arah pengembangan terhadap perasaan sosial,

pengakuan terhadap orang lain.

d. Menanamkan dan memupuk untuk selalu belajar bertanggung jawab, dan mau

memberikan bantuan atau pertolongan, serta memberikan perlindungan dan

mau berkorban.

e. Menanamkan kebiasaan untuk selalu mau belajar secara aktif di dalam sesuatu

bentuk kegiatan, baik dalam belajar, bekerja, maupun dalam mengisi waktu-

waktu luangnya.

Menurut Aip Syarifuddin (1992: 8-14), pendidikan jasmani dapat berperan, antara

lain:

(1) pembentukan tubuh--dengan melakukan pendidikan jasmani yang teratur, maka

organ tubuh pun akan bekerja sebagaimana mestinya sesuai dengan fungsinya, hal

ini akan berpengaruh terhadap kesehatan baik jasmani maupun rohani;

(2) pembentukan prestasi—dengan ditanamkannya pembentukan prestasi diharapkan

dapat mengembangkannya serta dapat mengatasi hambatan-hambatan yang

dihadapi baik bagi dirinya sendiri maupun bagi kelompok dilingkungannya;

3) pembentukan sosial--melalui pendidikan jasmani anak akan mendapatkan

bimbingan pergaulan hidup yang sesuai dengan norma dan ketentuan dengan

unsur-unsur sosial;

(4) keseimbangan mental, di mana pemupukan terhadap kestabilan emosi anak akan

diperoleh secara efektif melalui pengalaman langsung dalam dunia kenyataan,

karena mereka terjun langsung di lapangan dalam suasana yang penuh

rangsangan;

(5) meningkatkan kecepatan proses berpikir di mana dalam pendidikan jasmani anak

dituntut untuk memiliki daya sensitifitas yang tinggi terhadap situasi yang

dihadapinya. Mereka dituntut untuk memiliki kecepatan dalam proses berpikir dan

kemampuan pengambilan keputusan dengan cepat dan tepat agar tidak tertinggal

dengan lawannya;

(6) pembentukan kepribadian anak di mana pendidikan jasmani berperan sebagai

sarana untuk membentuk dan mengembangkan sifat-sifat kepribadian anak secara

positif.6

Page 7: Peran Pendidikan Jasmani Sebagai Pembentuk Karakter dan Watak Anak

D. Kelebihan dan Kelemahan Pendidikan Jasmani

Berikut merupakan kelebihan dari diadakannya pendidikan jasmani :

1. Kesehatan dan Kebugaran Jasmani

2. Perilaku Hidup Sehat

3. Kesehatan Mental

4. Kesehatan dan Kesejahteraan Mental

5. Perkembangan Kognitif

6. Perkembangan sosial-moral

7. Perilaku sosial

8. Hubungan sosial

Beberapa kelemahan dari diadakannya pendidikan jasmani di sekolah :

1. Infrastruktur olahraga di sekolah

2. Sarana, parasarana, dan peralatan.

3. Tenaga guru dan program evaluasi

4. Standar kompetensi dan syarat minimum ketuntasan belajar

5. Alokasi waktu latihan

6. Dukungan sumber dana

7. Stakeholder atau penentu kebijakan pembangunan olahraga pendidikan

8. Misi, visi, dan tujuan pendidikan

BAB III

PENUTUP

7

Page 8: Peran Pendidikan Jasmani Sebagai Pembentuk Karakter dan Watak Anak

A. Kesimpulan

Pendidikan jasmani adalah studi, praktik, dan ilmu gerak manusia. Pendidikan jasmani

adalah bagian dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Tujuan diadakannya pendidikan

jasmani disekolah yaitu untuk mengembangkan keterampilan fisikal, mengembangkan

kebugaran fisikal, mengembangkan pengetahuan dan pemahaman tentang fisikal dan sosial,

mengembangkan keterampilan sosial dan untuk mengembangkan sikap dan juga apresiasi.

Peran pendidikan jasmani disekolah yaitu sebagai pembentukan tubuh, pembentukan

prestasi dan pembentukan sosial. Beberapa diantara kelebihan diadakannya pendidikan

jasmani yaitu untuk mengembangkan kesehatan dan kebugaran jasmani, kesehatan dan

kesejahteraan mental dan untuk mengembangkan perilaku sosial.

Pendidikan jasmani adalah usaha sadar pembimbingan yang diberikan dengan sengaja

mengenai kegiatan jasmani yang memelihara kesehatan dalam memperoleh kecerdasan dan

pembentukan watak. Pendidikan jasmani tidak hanya mempelajari teknik pelatihan jasmani,

tetapi juga berkaitan dengan pembelajaran yang menumbuhkembangkan pribadi manusia

seutuhnya. Dapat disimpulkan bahwa anggapan tentang pendidikan jasmani yang dianggap

tidak penting itu tidak sesuai dengan konsep pendidikan jasmani yang sangat penting bagi

pembentukan kepribadian dan watak yang baik.

B. Saran

Pendidikan jasmani sebaiknya tidak hanya dianggap sebagai mata pelajaran

pelengkap saja, karena pendidikan jasmani sangat penting bagi kesehatan dan kebugaran para

siswa. Olahraga juga dapat membuat para siswa berprestasi dengan beberapa perlombaan

olahraga ditingkat sekolah.

Sarana prasarana olahraga disetiap sekolah juga perlu dilengkapi agar pembelajaran

pendidikan jasmani berjalan lancar. Olahraga sebagai bentuk keterampilan teknik kecabangan

olahraga disampaikan kepada siswa dalam bentuk pelatihan, pengulangan, dan pembiasaan,

dengan harapan para siswa mampu dan menguasai berbagai teknik kecabangan olahraga.

Dengan adanya ulasan tentang pendidikan jasmani tersebut diharapkan mampu

mengikis anggapan yang kurang tepat dalam penilaian mengenai pendidikan jasmani.

Sehingga tidak terjadi salah persepsi, hal yang penting dianggap sebagai hal yang sampingan.

Dalam pembentukan karakter dan watak yang baik, peranan jasmani adalah dasar dalam

8

Page 9: Peran Pendidikan Jasmani Sebagai Pembentuk Karakter dan Watak Anak

memulai jiwa yang berkarakter. Sebaiknya, lebih mengamalkan pendidikan jasmani sebagai

keutamaan yang sama seperti studi bidang yang lain yang berperan dalam upaya kemajuan

dan eksistensi bangsa yang dimulai dari kesehatan fisik dan psikis yang disempurnakan oleh

kegiatan-kegiatan jasmani.

9

Page 10: Peran Pendidikan Jasmani Sebagai Pembentuk Karakter dan Watak Anak

memulai jiwa yang berkarakter. Sebaiknya, lebih mengamalkan pendidikan jasmani sebagai

keutamaan yang sama seperti studi bidang yang lain yang berperan dalam upaya kemajuan

dan eksistensi bangsa yang dimulai dari kesehatan fisik dan psikis yang disempurnakan oleh

kegiatan-kegiatan jasmani.

9