peran guru pendidikan agama islam dalam ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/nidhaul...xi...

145
i PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENUMBUHKAN KARAKTER ANTI KORUPSI PESERTA DIDIK SMK NEGERI 1 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam OLEH NIDHAUL KHUSNA NIM: 11111033 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA (IAIN) SALATIGA 2015

Upload: others

Post on 03-Dec-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

i

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DALAM MENUMBUHKAN KARAKTER

ANTI KORUPSI PESERTA DIDIK SMK NEGERI 1

SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

OLEH

NIDHAUL KHUSNA

NIM: 11111033

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA (IAIN)

SALATIGA

2015

Page 2: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

ii

Page 3: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

iii

Page 4: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

iv

Page 5: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

v

Page 6: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

vi

MOTTO

الإحسانإلاالإحسانجزاءهلTidakadabalasankebaikankecualikebaikan (pula) (Ar-Rahman:60)

Page 7: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

vii

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahNyra, saya

persembahkan skripsi ini kepada:

1. Bapak dan Ibunda ku tercinta, Bapak Muhyidin dan Ibu Umi Rohmatun

yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan,

bimbingan dan nasihat dalam kehidupan ini.

2. Ibu Dra. Djami’atul Islamiyah, M.Ag yang membimbing dan mendidik ku

dengan penuh keikhlasan dan kesabaran.

3. Semua dosen dan guru-guru ku yang telah membimbing dan memberikan

ilmu kepada ku.

4. Seluruh kyai PP Salafiyah, terimakasih atas semua ilmu yang telah

diberikan, semoga bermanfaat dan berkah dalam kehidupan ku mendatang.

5. Kakak ku tersayang, Farikhatul Walidah yang selalu memberikan arahan

dan motivasi, dan adik ku terkasih sebagai sumber inspirasi dalam hidup ku

dan semoga kebahagian selalu menyertai kalian.

6. Teman-Teman PP Salafiyah Pulutan, terimakasih atas kasih sayang yang

kalian berikan pada ku. Kalian adalah keluarga baru yang Allah

anugrahkan dalam hidup ku.

Page 8: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

viii

7. Keluarga besar Racana Kusuma Dilaga Woro-Srikandi, PMII, IPPNU

Kab.Smg, dan LPM Dinamika, yang telah memberikan tempat untuk aku

menemukan banyak teman dan pengalaman.

8. TPQ Al-Ikhlas Tegalrejo Permai yang telah memberikan aku pengalaman

dalam mengajar.

9. Sahabat-Sahabat ku, Khuzaimah, Ni’mah, Titik, Latri dan mbak Fajar

terimakasih sudah menemani perjalanan hidup ku dan memberikan kecerian

dalam hari-hari ku.

10. Teman –teman seperjuangan ku angkatan 2011, khususnya teman-teman

jurusan PAI

Page 9: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum Wr. Wb

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang. Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah

SWT. Atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

diberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam

semoga tercurah kepada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat dan para pengikut

setianya.

Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persyaratan guna untuk memperoleh

gelar kesarjanaan dalam Ilmu Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Salatiga. Dengan selesainya skripsi ini tidak lupa penulis mengucapkan terima

kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Ibu Siti Rukhayati M.Ag. , selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

(PAI).

3. Ibu Dra. Djamiatul Islamiyah, M.Ag., sebagai dosen pembimbing skripsi yang

telah dengan ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta pengorbanan

waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan tugas ini.

4. Bapak Rovi’in, M.Ag. selaku pembimbing akademik

5. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak

membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Page 10: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

x

6. Bapak dan ibu serta saudara-sadaraku di rumah yang telah mendoakan dan

mendukung penulis dalam menyelesaikan studi di IAIN Salatiga dengan penuh

kasih sayang dan kesabaran.

7. Keluarga besar SMK N 1 Salatiga yang telah memberikan penulis tempat

dalam mengadakan penelitian, sehingga terselesainya skripsi ini.

8. Seluruh teman-teman dan semua pihak yang telah membantu dan mendukung

dalam penyelesaian skripsi ini

Harapan penulis, semoga amal baik dari beliau mendapatkan balasan yang

setimpal dan mendapatkan ridho Allah SWT. Akhirnya dengan tulisan ini semoga

bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya.

Wassalamu‟alaikum Wr. Wb

Salatiga, 17 Agustus 2015

Penulis,

NidhaulKhusna

Page 11: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

xi

ABSTRAK

Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam

Menumbuhkan Karakter Anti Korupsi Peserta Didik SMK N 1

Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi. Jurusan Pendidikan

Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama

Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra.Djami’atul Islamiyah, M.Ag.

Kata Kunci: Peran Guru PAI, Karakter, Anti Korupsi

Peran guru agama Islam sebagai guru yang mengajarkan materi agama

mempunyai peran penting dalam menumbuhkan sikap terpuji, termasuk dalam hal

menumbuhkan karakter anti korupsi. Pembentukan karakter anti korupsi pada

peserta didik, sebagai upaya mencegah korupsi dari bibit-bibitnya,

karenapesertadidikmerupakanpemimpinpenerusbangsa.Penelitianinimembahasme

ngenai Peran Guru Agama Islam Dalam Menumbuhkan Karakter Anti Korupsi

Peserta Didik SMK N 1 Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015. Fokus penelitian

yang akan dikaji adalah: 1. Bagaimana pendidikan nilai-nilai anti korupsi peserta

didik SMK N 1 Salatiga 2014/2015. 2. Bagaimana peran guru agama Islam dalam

menumbuhkan karakter anti korupsi pada peserta didik. 3. Faktor-faktor apa saja

yang menjadi pendukung dan penghambat dalam menumbuhkan karakter anti

korupsi pada peserta didik SMK N 1 Salatiga tahun pelajaran 2014/2015.

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, maka

kehadiran peneliti di lapangan sangat penting.Peneliti bertindak langsung sebagai

instrument dan sebagai pengumpul data hasil observasi.Data yang berbentuk

kata-kata diperoleh dari para informan, sedangkan data tambahan berupa

dokumen.Analisis data dilakukan dengan cara mengorganisasikan data kedalam

kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesis, menyusun ke dalam

pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat

kesimpulan, dan tahap akhir dari analisa data ini mengadakan keabsahan data

dengan menggunakan uji credibility, transferability, dependability

danconfirmability.

Temuan penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa pendidikan anti

korupsi sangat penting untuk diajarkan pada peserta didik. Kurikulum anti korupsi

sudah termuat dalam kurikulum PAI. Peran guru PAI sama dengan guru lain

seperti, memberi informasi, memberi nasihat, memeberi arahan dan sebagai

teladan. Cara yang ditempuh guru PAI dalam menumbuhkan karakter anti korupsi

yaitu melatih shalat lima waktu secara tepat waktu, menghargai kejujuran,

menggunakan metode pembelajaran yang mampu melatih sikap anti korupsi,

peserta didik dilatih tanggungjawab, disiplin waktu, pembelajaran di luar kelas

dan pemberian sanksi.Pendukung dalam menumbuhkan karakter anti korupsi di

SMK N 1 Salatiga yaitu kerjasama semua guru, kantin sekolah, ekstrakulikuler,

banyaknya media informasi tentang bahaya korupsi, peraturan yang tegas dari

lembaga sekolah. Sedangkan yang menjadi hambatan yaitu adanya sikap guru

yang cuek, keterbatasan dalam mengawasi peserta didik di luar sekolah, latar

belakang peserta didik yang berbeda dan tidaknya adanya kesepakatan kurikulum.

Page 12: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN BERLOGO .............................................................................. ii

HALAMAN NOTA PEMBIMBING ........................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iv

HALAMAN DEKLARASI .......................................................................... v

HALAMAN MOTTO ................................................................................. vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................. ix

ABSTRAK ................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ................................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR.................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakangMasalah................................................................... 1

B. RumusanMasalah .......................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 5

D. KegunaanPenelitian ....................................................................... 5

E. PenegasanIstilah ............................................................................. 7

F. Metode Penelitian 9

G. Sistematika Penulisan ................................................................... 18

Page 13: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

xiii

BAB II KAJIAN TEORI

A. Peran GuruPendidikan Agama Islam ............................................ 20

B. Karakter Anti Korupsi .................................................................... 29

C. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

Karakter Anti Korupsi.................................................................... 39

BAB III GAMBARAN UMUN DAN HASIL PENELITIAN SMK N 1

SALATIGA

A. GambaranUmumSMK N 1 Salatiga .............................................. 42

B. Hasil Penelitian .............................................................................. 48

BAB IV ANALISIS

A. Pendidikan Nilai-Nilai Anti Korupsi Peserta Didik SMKN

ISalatiga 2014/2015 ....................................................................... 65

B. Peran dan Cara Guru Agama Islam Dalam Menumbuhkan

Karakter Anti Korupsi Pada Peserta Didik .................................... 68

C. Faktor-Faktor Pendukung Dan Penghambat Dalam

Menumbuhkan Karakter Anti Korupsi Pada Peserta Didik ........... 81

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................... 88

B. Saran-Saran .................................................................................... 89

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar SKK

2. Riwayat Hidup Penulis

3. Nota Pembimbing Skripsi

4. Surat Permohonan Izin Melakukan Penelitian

5. Surat Keterangan Melakukan Penelitian

6. Lembar Konsultasi

7. Daftar Pertanyaan

8. Deskripsi Wawancara

9. Silabus PAI SMK

Page 15: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

xv

DAFTAR GAMBAR

i. Pembelajaran PAI

ii. Presentasi Hasil Diskusi

iii. Kegiatan Jum’at Bersih

iv. Kajian Rutin Jum’at

v. Kegiatan Ekstra Kulikuler

vi. Kantin Kejujuran

Page 16: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Beberapa tahun terakhir ini banyak terungkap kasus – kasus

korupsi di beberapa daerah di Indonesia yang oknumnya kebanyakan berasal

dari pegawai negeri yang seharusnya mengabdi untuk kemajuan bangsa ini.

Tindakan korupsi sudah menjadi hal biasa yang dilakukan masyarakat

indonesia, mulai dari kalangan pejabat sampai masyarakat biasa. Tingginya

tindakan korupsi yang ada di Indonesia dibuktikan dari hasil survei PERC

pada tahun 2002 dan 2006, yang menyatakan Indonesia menduduki peringkat

tertinggi di Asia (Muslich, 2011:3).

Kasus korupsi berkaitan dengan penyalahgunaan Bulog senilai

Rp.62,9 miliar (Hartanti, 2005:83). Korupsi mafia anggaran DPR di60-an

proyek APBN sebesar 6.1 Triliun, rugikan negara sebesar 2.5 Triliun (www.

kompas.com). Kasus korupsi terupdate di Indonesia saat ini yaitu berkaitan

dengan korupsi bus transjakarta. Ketiga kasus korupsi tersebut merupakan

sebagian kecil dari kasus – kasus korupsi yang ada di Indonesia.

Banyaknya korupsi yang dilakukan para pegawai negara

menunjukkan rendahnya pendidikan moral yang dimiliki bangsa Indonesia.

Hal itu membuktikan para pegawai negara tidak semua mempunyai

kecerdasan religious, meskipun secara kecerdasan intellectual banyak

pegawai negara yang memiliki kecerdasan diatas rata-rata.

Page 17: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

2

Sekolah bukan hanya sebagai tempat dalam proses belajar mengajar

mengenai hal-hal yang berkaitan dengan ilmu-ilmu pengetahuan, tetapi

sekolah mempunyai fungsi lebih, yaitu sebagai tempat pembentukan karakter.

Melalui rancang bangun kurikulum sekolah mempunyai kegiatan yang

mendukung bagi terbentuknya karakter peserta didik. Disamping itu untuk

lebih menguatkan impressi tentang pentingnya pembentukan karakter, peran

guru sebagai role model di sekolah dan upaya-upaya yang sinergi dengan

tujuan tersebut sangat penting bagi suatu lembaga pendidikan yang disebut

sekolah.

Dalam menumbuhkan karakter anti korupsi sekolah memerlukan

dukungan dari pihak pemerintah sebagai penyelenggara kebijakan

pendidikan. Pendidikan anti korupsi perlu dimasukkan dalam muatan

kurikulum, sebagai cara pemerintah dalam memberantas korupsi sejak dini.

Kurikulum yang didalamnya berisi tentang pendidikan anti korupsi akan

mempermudah sekolah-sekolah yang telah mempunyai tekad memberantas

korupsi sejak dini melalui penanaman karakter anti korupsi pada peserta

didik.

“Pendidikan budaya dan karakter bangsa ini cenderung pada

implementasi, harus dipraktikan sehingga titik beratnya bukan pada teori.

Karena itu, pendidikan ini seperti hidden curiculum,” ujar Direktur

Pembinaan SMP, Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas), Didik

Suhardi, kepala pers, Jum’at (15/1/2010) (Muslich, 2011:9). Oleh karena itu

ketika pendidikan karakter antikorupsi dimasukkan ke dalam kurikulum akan

Page 18: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

3

terjadi keseimbangan antara teori pendidikan karakter antikorupsi dengan

implementasi dalam kehidupan sehari-hari pada lingkungan peserta didik.

Peserta didik akan tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter baik

apabila diasuh dalam lingkungan sosial yang berkarakter. Hal ini memerlukan

kesadaran pada seluruh pihak yang mempengaruhi kehidupan peserta didik

(keluarga, sekolah, dan seluruh komponen masyarakat-lembaga keagamaan)

bahwa pendidikan karakter adalah hal vital untuk dilakukan (Zuchdi,

2009:58).

Guru sebagai pendidik bukan hanya berperan untuk meningkatkan

kecerdasan intellectual peserta didik. Namun, guru bertanggung jawab untuk

meningkatkan kecerdasan religious dan sosial peserta didik dalam

membentuk sikap anti korupsi, mengingat parahnya tindakan korupsi yang

ada di Indonesia.

Guru agama Islam sebagai guru agama mempunyai peranan yang

lebih berat dibandingkan peranan guru pada mata pelajaran lain. Guru Agama

Islam sebagai pendidik yang mengajarkan tentang pengetahuan agama

mempunyai tugas yang dibebankan oleh masyarakat ataupun pihak-pihak

terkait dalam menanamkan karakter yang baik pada peserta didik. Guru

agama Islam mengajarkan tentang pendidikan agama yang didalamnya

mengandung tentang akhlak yang mulia, sehingga peranan guru agama Islam

berpengaruh besar dalam menanamkan karakter anti korupsi.

Fenomena-fenomena mencontek, tawuran, penggunaan zat-zat aditif,

penyalahgunaan uang SPP dll adalah bukti yang menggambarkan beberapa

Page 19: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

4

kasus prilaku menyimpang dari peserta didik yang masih berada dalam

periode masa remaja yang labil. Oleh sebab itu labilitas remaja tersebut

menuntut lebih peran guru di sekolah dengan berbagai kegiatan yang

mengarah pada terbentuknya karakter anti korupsi. Pemikiran tersebut

dilandasi akan adanya kesadaran bahwa peserta didik merupakan kader-kader

penerus bangsa di masa mendatang.

Kasus korupsi yang terjadi di Indonesia tidak akan terhenti, apabila

moral pada peserta didik tidak diubah menjadi pribadi yang bermoral baik.

Guru agama Islam sebagai guru yang mengajarkan materi agama mempunyai

peran penting dalam menumbuhkan sikap terpuji, termasuk dalam hal

menumbuhkan karakter anti korupsi. Bagaimana cara guru agama Islam

dalam menanamkan karakter anti korupsi menjadi hal penting sebagai

tanggung jawab yang secara tidak langsung dibebankan oleh masyarakat.

Peneliti tertarik untuk mengetahui tentang bagaimana peran guru

agama Islam didalam mencegah korupsi dengan menumbuhkan karakter anti

korupsi. Oleh karena itu peneliti ingin melakukan suatu penelitian yang

berjudul “PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

MENUMBUHKAN KARAKTER ANTI KORUPSI PESERTA DIDIK SMK

N 1 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah peneliti sampaikan di

atas, maka peneliti dapat merumuskan beberapa rumusan masalah:

Page 20: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

5

1. Bagaimana pendidikan nilai-nilai anti korupsi peserta didik SMK N 1

Salatiga 2014/2015?

2. Bagaimana peran guru agama Islam dalam menumbuhkan karakter anti

korupsi pada peserta didik SMK N 1 Salatiga tahun pelajaran 2014/2015?

3. Faktor-faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat dalam

menumbuhkan karakter anti korupsi pada peserta didik SMK N 1 Salatiga

tahun pelajaran 2014/2015?

C. Tujuan Penelitian

Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama bahwa setiap kegiatan

atau aktivitas yang dilakukan seseorang pasti mempunyai tujuan yang ingin

dicapai. Adapun tujuan skripsi ini adalah:

1. Mengetahui pendidikan nilai-nilai anti korupsi peserta didik SMK N 1

Salatiga 2014/2015.

2. Mengetahui peran guru agama Islam dalam menumbuhkan karakter anti

korupsi pada peserta didik SMK N 1 Salatiga tahun pelajaran 2014/2015.

3. Mengetahui faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat dalam

menumbuhkan karakter anti korupsi pada peserta didik SMK N 1 Salatiga

tahun pelajaran 2014/2015.

D. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan yang diharapkan dalam penulisan ini di antaranya

adalah:

Page 21: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

6

1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi pemikiran

tentang wacana keilmuan, terutama pengembangan wawasan mengenai

peran guru agama Islam dalam pendidikan karakter yang menumbuhkan

sikap anti korupsi pada peserta didik.

2. Secara Praktis

a. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan dan

pengalaman bagi peneliti mengenai berbagai permasalahan yang

berkaitan dengan peran dan tanggungjawab dalam menumbuhkan

karakter anti korupsi yang secara tidak langsung dibebankan pada

guru agama.

b. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbang pemikiran berupa

informasi atau pengetahuan bagi guru pada umumnya, dan khususnya

bagi guru agama Islam dalam menumbuhkan karakter anti korupsi

pada peserta didik.

c. Bagi Wali Murid

Mampu memberikan pengetahuan bagi para wali murid terhadap

pemahaman tentang pentingnya peran guru agama Islam dalam

menumbuhkan karakter anti korupsi, sehingga perilaku korupsi dapat

dicegah sejak dini melalui peran wali murid sebagai orang tua.

Page 22: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

7

d. Bagi Pemerintah

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat digunakan

sebagai masukan atau bahan pertimbangan dalam upaya penanaman

karakter anti korupsi dalam dunia pendidikan.

E. Penegasan Istilah

Agar tidak terjadi kesalahpahaman pengertian dalam memahami

topik penelitian ini, maka peneliti perlu memberikan penegasan istilah untuk

beberapa kata yang kelihatannya masih abstrak, sehingga mempermudah

pemahaman selanjutnya.

Adapun pemahaman istilah yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Peran Guru Agama Islam

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, peran berarti tindakan yang

dilakukan oleh seseorang dalam suatu peristiwa (Depdiknas, 2007:854).

Peran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah identik dengan andil,

partisipasi, tugas dan konstribusi sebagai guru agama Islam.

Guru adalah seorang yang bertugas mempersiapkan manusia

susila yang cakap dan dapat diharapkan membangun dirinya, bangsa dan

negara. Guru harus dapat melaksanakan tugas, yaitu mengajar, mendidik,

melatih para siswanya (Asdiqoh, 2013:24). Guru tidak hanya sekedar

memberikan pengajara ilmu pengetahuan, tetapi guru juga bertugas

memberikan pendidikan akhlaq dan melatih peserta didik untuk bersikap

dan betikngkah laku sesuai ajaran agama dan aturan sosial yang berlaku.

Page 23: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

8

Kata Islam menurut KBBI adalah agama yang diajarkan oleh

Nabi Muhammad dan berpedoman pada kitab suci Al Qur’an yang

diturunkan melalui malaikat Jibril sebagai wahyu Allah Swt (Depdiknas,

2007:444).

Menurut pengetian di atas dapat dituliskan peran guru agama

Islam yaitu tindakan seorang guru dalam partisipasinya untuk menjadikan

peserta didik yang cakap, berpengetahuan luas dan bertingkah laku yang

tidak menyimpang dari ajaran agama Islam yaitu Al Qur’an dan al hadist,

sehingga berguna untuk dirinya sendiri, bangsa dan negara.

2. Karakter Anti Korupsi

Karakter berasal dari nilai tentang sesuatu. Suatu nilai yang

diwujudkan dalam bentuk perilaku anak itulah yang disebut karakter

(Kesuma, 2011:11). Karakter adalah watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak

yang membedakan seseorang dengan yang lain. (Saliman dan Sudarsono,

1994:116) Melalui pengertian karakter di atas dapat ditarik kesimpulan

bahwa pengetian karakter adalah suatu proses penetapan nilai yang

dilakukan melalui pengembangan watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau

budi pekerti yang baik dalam bentuk tindakan atau kebiasaan dalam sehari-

hari.

Korupsi adalah perbuatan yang buruk, seperti penggelapan uang

ataupun penerimaan uang sogok (Depdiknas, 2007:524). Menurut Undang-

Undang No.31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana

Korupsi, yang termasuk dalam tindak pidana korupsi adalah setiap orang

Page 24: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

9

yang dikategorikan melawan hukum, melakukan perbuatan memperkaya

diri sendiri, menguntungkan diri sendiri, orang lain atau suatu

korporasi, menyalahgunakan kewenangan maupun kesempatan atau sarana

yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan

keuangan negara atau perekonomian negara.

Dapat disimpulkan pengertian karakter anti korupsi adalah

kemampuan mengaplikasikan diri dalam mencegah tindakan –tindakan

yang dapat merugikan negara, yang disebut dengan korupsi.

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian lapangan

(field research) yaitu dengan melakukan penelitian terhadap objek yang

dituju untuk mendapatkan data yang benar dan terpercaya tentang peran

guru agama Islam dalam menumbuhkan karakter anti korupsi di SMK N 1

Salatiga tahun pelajaran 2014/2015.

Penelitian ini bersifat kualitatif, maksudnya adalah prosedur data

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau

lisan dari orang-orang yang perilakunya diamati. Penelitian ini dapat

dikatakan penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif maksudnya penulis

menganalisis dan menggambarkan penelitian secara objektif dan detail

untuk mendapatkan hasil yang akurat (Margono, 1997:36).

Page 25: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

10

2. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai instrument

sekaligus pengumpul data. Peneliti datang dan secara langsung

berinteraksi di tengah-tengah objek penelitian dan melakukan pengamatan,

wawancara mendalam dan aktivitas-aktivitas lainnya demi memperoleh

data yang diperlukan dalam penelitian ini. Peneliti turun langsung ke objek

penelitian, tanpa mewakilkan pada orang lain, agar kegiatan yang

berkaitan dalam menggali, mengidentifikasi data informasi dan fenomena

yang muncul di lapangan dapat diperoleh secara akurat.

3. Lokasi Penelitian

Salatiga mempunyai delapanbelas SMK negeri dan swasta. SMK

negeri dan swasta di salatiga meliputi: SMK Al Falah, SMK Diponegoro,

SMK Issuda Tingkir, SMK Kristen, SMK Kristen TI, SMK

Muhammadiyah, SMK N I Salatiga, SMK N 2 Salatiga, SMK N 3

Salatiga, SMK Pancasila, SMK Pelita, SMK PGRI 1, SMK PGRI 2, SMK

PGRI 3, SMK Plus Al-Madinah, SMK Saraswati, SMK Sultan Fatah, dan

SMK Dharma Lestari (www.umm.ac.id).

Peneliti mengambil SMK N 1 Salatiga dalam penelitian ini untuk

mengetahui peran guru agama Islam dalam menumbumbuhkan sikap anti

korupsi di SMK N 1 Salatiga beralamat di Jl. Nakula Sadewa. No.3,

Dukuh, Sidomukti, Salatiga.

Page 26: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

11

4. Sumber Data

Pengumpulan data dilakukan dengan merujuk pada natural

setting, sebagai sumber data primer. Teknik pengumpulan data dalam

penelitian ini ditempuh dengan jalan melakukan pengamatan, wawancara,

dan penelaahan dokumen (Meleong, 2009:9). Pengamatan dilakukan untuk

melihat secara riil kondisi sekolah mengenai penerapan sikap anti korupsi.

Wawancara akan dilakukan terhadap guru yang mengajar agama Islam dan

peserta didik. Dokumen yang dikumpulkan terkait dengan silabus PAI

yang berhubungan dengan penanaman sikap anti korupsi, data-data

kegiatan keagamaan, dan data-data lain yang relevan dengan penelitian

yang dilakukan.

5. Prosedur Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang peneliti gunakan untuk

mengumpulkan data antara lain sebagai berikut:

a. Metode Observasi

Metode observasi peneliti gunakan untuk melihat secara

langsung bagaiamana peran guru agama Islam dalam menumbuhkan

sikap anti korupsi dan penerapan dalam keseharian peserta didik.

Kegiatan ini dialakukan pada jam-jam sekolah.

b. Metode Interview

Metode interview peneliti gunakan untuk mengetahui

pemahaman peran guru agama Islam dalam menumbuhkan sikap anti

korupsi dan cara yang dilakukan untuk menerapkan sikap anti korupsi.

Page 27: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

12

Data ini peneliti dapatkan dari guru agama Islam dan peserta didik

SMK N 1 Salatiga. Adapun pelaksanaannya dengan interview bebas

terpimpin, karena akan memberikan kebebasan pada pihak yang akan

diteliti dalam memberikan jawaban sehingga akan memperoleh data

yang lebih mendalam.

c. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data-data

tertulis yang relevan dengan penelitian. Teknik dan metode dalam

dokumentasi ini adalah menafsirkan sekaligus menghubungkan

dokumen dengan fenomena yang lain dalam memperkuat keabsahan

data.

6. Analisis Data

Analisis data kualitatif merupakan upaya yang dilakukan dengan

jalan bekerja dengan data, mengorganisasi data, memilah-milahnya

menjadi satuan yang dapat dikelola, mencari dan menemukan apa yang

penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat

diceritakan kepada orang lain (Meleong, 2009:248).

Analisis data dilakukan dengan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi,

dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan ke

dalam unit-unit, melakukan sintesis, menyusun kedalam pola, memilih

mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan

Page 28: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

13

sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono,

2011: 335).

7. Pengecekan Keabsahan Data

Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji

credibility, transferability, dependability dan confirmability (Sugiyono,

2011:366).

a. Uji Kredibilitas

Dalam uji kredibilitas atau kepercayaan terhadap data hasil

penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan

pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, tringulasi,

diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan member check

(Sugiyono: 2011:368).

1) Perpanjangan Pengamatan

Perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke

lapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan nara

sumber yang pernah ditemui maupun yang baru. Dengan

perpanjangan pengamatan ini, peneliti mengecek kembali apakah

data yang diberikan selama ini merupakan data yang sudah benar

atau tidak.

2) Meningkatkan Ketekunan

Meningkatkan ketekunan data berarti melakukan

pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Sebagai

bekal peneliti untuk meningkatkan ketekunan data adalah dengan

Page 29: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

14

cara membaca berbagai referensi buku maupun hasil penelitian atau

dokumentasi-dokumentasi yang terkait dengan temuan yang diteliti.

3) Triangulasi

Triangulasi terbagi menjadi tiga yaitu triangulasi sumber,

teknik, dan waktu. Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas

data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh

melalui beberapa sumber. Untuk menguji kredibiltas data tentang

peran guru, maka pengumpulan dan pengujian data yang telah

diperoleh dapat dilakukan keguru dan peserta didik. Triangulasi

Teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang

sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya data diperoleh dengan

wawancara, lalu dicek dengan observasi, atau dokumentasi.

Triangulasi Waktu dipilih waktu yang tepat dalam pengumpulan

data, sehingga memberikan data yang lebih valid.

4) Analisis Kasus Negatif

Melakukan kasus negatif berarti peneliti mencari data yang

beda bahkan bertentangan dengan data yang ditemukan. Bila tidak

ada lagi data yang berbeda atau bertentangan dengan temuan, berarti

data yang ditemukan sudah dapat dipercaya.

5) Member Check

Member check merupakan proses pengecekan data yang

diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuan member check

adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai

Page 30: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

15

dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Pelaksanaan member

check dapat dilakukan setelah pengumpulan data selesai atau setelah

membuat suatu temuan, atau kesimpulan.

b. Uji Transferability

Supaya orang lain dapat memahami hasil penelitian kualitatif

sehingga ada kemungkinan untuk menerapkan hasil penelitian tersebut,

maka peneliti dalam membuat laporannya harus memberikan urian

yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya.

c. Uji Dependability

Dalam penellitian kualitatif, uji dependability dilakukan

dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian.

Caranya dilakukan oleh auditor yang independen atau pembimbing

untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan

penelitian.

d. Uji Konfimability

Uji Konfimability berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan

dengan proses yang dilakukan . Bila hasil penelitian merupakan fungsi

dari proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah

memenuhi standar konfirmability.

Page 31: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

16

8. Tahap-Tahap Penelitian

Penelitian kualitatif dibagi menjadi tiga tahap, yaitu: tahap pra-

lapangan, tahap pekerjaan lapangan, dan tahap analisis data (Moleong,

2009:127). Adapun tahapan penelitian bertajuk Peran Guru Agama Islam

Dalam Menumbuhkan Karakter Anti Korupsi sebagai berikut:

a. Tahap Pra-Lapangan

Tahap pra-lapangan adalah sebelum berada di lapangan. Ada

enam kegiatan yang harus dilakukan peneliti pada tahap pra-lapangan.

Dalam tahap ini ditambah satu pertimbangan yang perlu diperhatikan

yaitu etika penelitian. Kegiatan tersebut antara lain: menyusun

rancangan penelitian, memilih lapangan penelitian, mengurus perizinan,

menjajaki dan menilai lapangan, memilih dan memanfaatkan informan,

menyiapkan perlengkapan penelitian. Tahap ini digunakan sebelum

peneliti melakukan penelitian yang sebenarnya. Kemudian peneliti

membuat rencangan kegiatan dan memilih salah satu lokasi untuk

dijadikan objek penelitian.

Pada penelitian ini peneliti mengambil lokasi penelitian di

SMK N 1 Salatiga. Selanjutnya peneliti melakukan observasi awal

tentang lokasi yang dijadikan objek penelitian untuk melihat dan

mengetahui kondisi guru agama Islam dalam menumbuhkan karakter

anti korupsi agar sesuai dengan pokok bahasan penelitian dan

menentukan beberapa informan yang bertujuan untuk mencari

gambaran awal tentang keadaan lokasi.

Page 32: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

17

b. Tahap Pekerjaan Lapangan

Pada tahap ini merupakan tahapan yang sebenarnya. Tahap ini

terbagi menjadi tiga bagian, yaitu: memahami latar penelitian dan

persiapan diri, memasuki lapangan, berperan serta sambil

mengumpulkan data.

Pada tahap ini peneliti terlibat langsung ke lokasi dan

mengikuti kegiatan guru yang termasuk dalam fokus penelitian. Peneliti

mencari tahu informasi tentang kegiatan-kegiatan tersebut dangan

menggunakan metode wawancara terhadapa informan-informan yang

ada. Melalui kegiatan itu peneliti akan mengumpulkan data-data yang

sesuai fokus penelitian.

c. Tahap Analisis Data

Setelah data dapat dikumpulkan oleh peneliti, maka peneliti

menganalisis data yang sudah ada dengan dukungan teori-teori yang

sudah ada, sehingga dapat disimpulkan beberapa hasil penelitian.

Analisis data terdapat beberapa alur kegiatan yang terjadi secara

bersamaan, yaitu:

1) Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah kegiatan yang mengantisipasi kegiatan

sebelum melakukan penelitian lapangan. Penelitian dirancang

sehingga nanti mudah dalam menganalisis dan sebagai bukti pada

penelitian.

Page 33: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

18

2) Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian

data kasar yang muncul dari catatan tertulis di lapangan.

3) Penyajian Data

Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang

memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan

pengambilan tindakan. Melalui data kita akan memahami apa yang

sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan dalam mengambil

tindakan berdasarkan atas pemahaman yang didapat dari penyajian

tersebut.

4) Kesimpulan

Pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, kemudian menarik

kesimpulan dari apa yang telah dianalisis.

G. Sistematika Pembahasan

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan menyeluruh serta

mempermudah pemahaman terhadap penulisan skripsi ini, penulisan skripsi

ini dikelompokkan menjadi lima bab. Di mana antara bab satu dengan bab

yang lainnya saling berhubungan.

BAB I: Bagian ini merupakan pendahuluan, yang dikemukakan dalam bab

ini merupakan pengantar dari keseluruhan isi pembahasan. Pada

bagian pertama ini akan di dibahas beberapa sub bahasan, yaitu:

latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

Page 34: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

19

kegunaan penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, dan

sistematika pembahasan.

BAB II: Berisi landasan pijak teoritis dari penelitian. Pada bagian ini

dikemukakan teori-teori yang berkaitan dengan objek formal

penelitian. Sesuai dengan judul skripsi maka pembahasan pada bab

ini berisi: pengertian, peran guru pendidikan agama Islam.

Pengertian, pendidikan karakter, pengertian dan bentuk-bentuk

korupsi, dan tindakan korupsi di tingkat sekolah, serta peran guru

agama Islam dalam menumbuhkan karakter anti korupsi.

BAB III: Bagian ini terdiri dari gambaran umum SMK N 1 Salatiga yang

meliputi, letak geografis, sejarah berdirinya, Visi Misi dan tujuan,

kegiatan ekstrakulikuler, dan hasil penelitian.

BAB IV: Berisikan analisis data hasil penelitian.

BAB V: Merupakan kajian paling akhir dari skripsi ini, yang mana pada

bagian ini berisi kesimpulan peneliti dari seluruh pembahasan yang

telah dikemukan dalam skripsi dan saran peneliti.

Page 35: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

20

BAB II

KAJIAN TEORI

A. PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

1. Pengertian Peran

Peran berarti tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu

peristiwa (Depdiknas, 2007:854). Peran yang dimaksud dalam penelitian

ini adalah identik dengan andil, partisipasi, tugas dan konstribusi sebagai

guru pendidikan agama Islam.

2. Pengertian Guru Pendidikan Agama Islam

Guru adalah seseorang yang memiliki tugas sebagai fasilitator

sehingga siswa dapat belajar dan atau mengembangkan potensi dasar dan

kemampuannya secara optimal, melalui lembaga pendidikan sekolah, baik

yang didirikan oleh pemerintah ataupun oleh masyarakat atau swasta

(Suparlan, 2005:12-13). Sedangkan pengertian guru menurut Uno

merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang memerlukan

keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang

orang di luar pendidikan (Uno, 2011:15). Menurut dua pengertian di atas

dapat dikatakan bahwa guru sebagai pendamping peserta didik dalam

belajar dan seorang guru dalam menjalankan profesinya sebagai pengajar

dan pendidik haruslah mempunyai keahlian khusus sesuai dengan mata

pelajaran yang diajarkan. Jadi seorang guru lulusan Pendidikan Agama

Islam sebaiknya mengajar mata pelajaran agama Islam, bukan mata

pelajaran lain, begitu pula dengan mata pelajaran yang lain.

Page 36: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

21

Guru bukan hanya sebagai pengajar atau pemberi materi pelajaran

dalam kelas, tetapi juga mampu mendidik dan menjadikan peserta didik

mempunyai moral yang mulia. Pengetian guru sebagai pendidik moral

peserta didik sesuai dengan pengertian guru menurut Djamarah, guru

adalah spiritual father atau bapak rohani bagi seorang anak didik yaitu

memberikan santapam jiwa dengan ilmu, pendidikan akhlak, dan

membenarkannya, maka menghormati guru adalah menghormati anak

didik kita, menghargai guru berarti memberikan penghargaan terhadap

anak-anak kita, dengan guru itulah mereka hidup dan berkembang,

sekiranya guru itu melakukan tugasnya dengan sebaik-baiknya (Djamarah,

1997:42).

Pendidikan pada dasarnya adalah suatu proses untuk menciptakan

kedewasaan pada manusia. Proses yang dilalui untuk menciptakan

kedewasaan tersebut membutuhkan waktu yang lama, karena aspek yang

ingin dikembangkan bukanlah hanya kognitif semata-mata melainkan

mencakup semua aspek kehidupan, termasuk didalamnya nilai-nilai

ketuhanan (Muslich, 2010:23). Pendidikan dalam buku falsafah

pendidikan Islam secara khusus diartikan sebagai rangkaian usaha

membimbing, mengarahkan potensi hidup manusia yang berupa

kemampuan-kemampuan dasar dan belajar, sehingga terjadilah perubahan

dalam kehidupan pribadinya sebagai makhluk individu, sosial dan dalam

hubungannya dengan alam sekitar berada dalam nilai Islam, yakni norma-

norma syari’at dan akhlak yang mulia.(al-Syaibani, 1979:399).

Page 37: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

22

Pengertian Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan yang

materi bahasanya berkaitan dengan keimanan, ketakwaan, akhlaq, dan

ibadah kepada Tuhan. Dengan demikian pendidikan agama berkaitan

dengan pembinaan sikap mental-spiritul yang selanjutnya dapat mendasari

tingkah laku manusia dalam berbagai bidang kehidupan (Nata, 2007:195).

Menurut pengetian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian

pendidikan agama Islam adalah suatu proses untuk membimbing dan

mengarahkan peserta didik agar selalu berprilaku sesuai dengan nilai-nilai

dalam Islam yaitu akhlak mulia yang tercermin pada kehidupan keseharian

melaui pendidikan yang didalamnya mengandung materi tentang nilai-nilai

keislaman, seperti keimanan, ketakwaan, akhlaq, dan ibadah kepada

Tuhan.

Guru pendidikan agama Islam adalah seseorang yang berprofesi

sebagai pendidik dan pendamping peserta didik dalam proses membimbing

dan mengarahakan peserta didik untuk mengetahui, memahami dan

mampu mengamalkan ajaran-ajaran Islam, seperti keimanan, akhlaq dan

cara berinteraksi dengan orang lain sesuai dengan ajaran Islam dalam

kehidupan kesehariannya.

3. Peran Guru Pendidikan Agama Islam

Pada dasarnya peran guru pendidikan agama Islam dan guru pada

mata pelajaran lain tidak ada perbedaan. Seorang guru dapat berperan

sebagai pembimbing, pengajar, dan sekaligus pelatih dengan kadar

profesional tertentu (Samana,1994:79). Sebagai seorang pengajar sekaligus

Page 38: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

23

pendidik seorang guru tidak hanya pandai menguasai materi pelajaran,

tetapi mampu menyampaikan dan menerapkan dalam keseharian peserta

didik.

Guru dalam mendidik dan membimbing para siswanya tidak

hanya dengan bahan yang disampaikan atau metode-metode penyampaian

yang sesungguhnya, tetapi dengan seluruh kepribadiannya (Isjoni,

2006:78). Penyampaian materi tidak selamanya menggunakan metode-

metode pengajaran yang ada dalam dunia pendidikan, tetapi juga

memerlukan kepribadian baik dari seorang guru sebagai teladan dalam

menanamkan akhlaq terpuji pada peserta didik. Kepribadian guru sangat

mempengaruhi perannya sebagai pembimbing dan pendidik. Guru

merupakan mitra anak didik dalam kebaikan, sehingga guru berperan

dalam memberi contoh teladan terhadap peserta didiknya.

Pendidikan rohani untuk membentuk kepribadian peserta didik

lebih dipentingkan. Peserta didik yang berilmu dan berketrampilan belum

tentu berakhlak mulia. Cukup banyak orang berilmu dan berketrampilan,

tetapi karena tidak mempunyai akhlak yang mulia, mereka terkadang

menyalahgunakan ilmu untuk hal-hal yang negatif. Namun demikian

bukan berarti orang yang berilmu dan berketrampilan tidak diharapkan,

tetapi yang lebih diperlukan adalah orang yang berilmu dan

berketrampilan serta berakhlak mulia (Djamarah, 1997:31).

Kegiatan proses belajar tidak lain adalah menanamkan sejumlah

norma ke dalam jiwa peserta didik. Semua norma yang diyakini

Page 39: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

24

mengandung kebaikan perlu ditanamkan ke dalam jiwa anak didik melalui

peranan guru dalam pengajaran (Djamarah, 1997:31). Guru dalam

mengajar tidak hanya sekedar menyalurkan materi pelajaran agar peserta

didik tahu tentang ilmu pengetahuam secara teori, tetapi juga menanamkan

kedalam jiwa peserta didik, sehingga mampu diamalkan dalam hidup

keseharian. Guru Pendidikan Agama Islam sebagi guru yang mengajar

pengetahuan tentang agama yang didalamnya ada materi tentang norma-

norma Islam dan akhlaq terpuji, berperan untuk menanamkan kedalam hati

peserta didik mengenai pengetahuan yang telah disampaikan dalam materi

pelajaran. Guru Pendidikan Agama Islam harus mampu melatih peserta

didik untuk selalu bersikap dan bertingkah laku sesuai ajaran agama Islam

Guru sebagai ujung tombak pendidikan, memiliki peran yang

sangat sentral dalam membangun peserta didik yang berkarakter. Peran

guru bukan hanya menyampaiakan materi pelajaran, juga dituntut agar

patut untuk ditiru dan digugu. Sebagaimana orang jawa menganggap guru

adalah digugu lan ditiru. Seorang guru harus dapat menanamkan moral,

nilali-nilai etika, estetika, budi pekerti yang luhur dan lain sebagainya

kepada peserta didik.

Peran guru dalam peraturan Undang-Undang No 14 Tahun 2005

tentang tugas utama guru yaitu mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada

pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan

pendidikan menengah (Redaksi Sinar Grafika,2006: 2).

Page 40: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

25

Salah satu tugas guru yaitu memberikan materi dalam ruang

kelas. Dalam ruang kelas, suatu pendekatan komprehensif menuntut guru

untuk:

a. Bertindak sebagai model, mentor, memperlakukan para siswa dengan

cinta dan penghargaan, menjadi contoh baik, mendukung perilaku

prososial, dan mengkoreksi tindakan-tindakan yang menyakiti.

b. Menciptakan sebuah komunitas moral di kelas, membantu para sisiwa

untuk saling kenal, menghargai dan peduli antara siswa yang satu

dengan lainnya, dan merasakan keanggotaan yang berharga dalam

kelompok.

c. Mempraktikkan disiplin moral, menggunakan penciptaan dan

penegakan aturan-aturan sebagai peluang untuk menumbuhkan

penalaran moral, kontrol diri, dan penghargaan terhadap orang lain.

d. Menciptakan sebuah lingkungan ruang kelas yang demokratis,

melibatkan para siswa dalam putusan-putusan dan berbagi

tanggungjawab untuk membuat ruang kelas menajdi tempat yang baik

untuk berada dan belajar.

e. Mengajarkan nilai-nilai melalui kurikulum, menggunakan mata

pelajaran sebagai wahana untuk mengkaji isu-isu etis.

f. Menggunakan pembelajaran kooperatif untuk mengajari anak-anak

dengan watak dan ketrampilan tolong menolong dan berkerja sama.

g. Mendorong refleksi moral melalui kegiatan membaca, menulis, diskusi,

pembuatan-putusan dan debat.

Page 41: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

26

h. Ajarkan pemecahan konflik agar para siswa memiliki kapasitas dan

komitmen untuk memecahkan konflik dengan cara yang tidak memihak

dan tanpa kekerasaan (Kesuma, 2011:81).

Secara garis besar guru dalam mengajar di kelas mempunyai

peran untuk mendidik peserta didik menjadi individu yang mampu

mandiri, saling menghargai, disiplin, tanggungjawab, peduli terhadap

orang lain dan tolong menolong, disamping tugas utamanya memberikan

materi pelajaran sesuai dengan jurusan kependidikannya.

Guru mempunyai peran dan fungsi yang menjadi tanggung

jawabnya sebagai seorang pengajar dan pendidik. Guru memiliki satu

kesatuan peran dan fungsi yang tidak terpisahkan, antara kemampuan

mendidik, membimbing, mengajar dan melatih. Berdasarkan tanggung

jawab yang diembannya, pengertian guru dapat dibedakan menjadi

beberapa macam, seperti: guru kelas, guru mata pelajaran, guru bimbingan

dan konseling, guru pustakawan, dan guru ekstrakurikuler. Semua guru

tersebut mempunyai peran sebagai berikut:

a. Sebagai pendidik, guru lebih banyak menjadi sosok panutan yang

memiliki nilai moral dan agama yang patut ditiru dan diteladani oleh

siswa. Contoh dan keteladanan itu lebih merupakan aspek-aspek sikap

dan perilaku, budi pekerti luhur, akhlaq mulia seperti jujur, tekun,

amanah dan sopan santun. Dalam konteks ini makna sikap dan perilaku

guru menjadi semacam bahan ajar secara tidak langsung yang dikenal

dengan hidden curriculum.

Page 42: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

27

b. Sebagai pengajar, guru diharapkan memiliki pengetahuan yang luas

tentang displin ilmu yang harus diampu untuk ditransfer kepada siswa.

c. Sebagai pembimbing, guru juga perlu memiliki kemampuan untuk

dapat membimbing siswa, memberikan dorongan psikologi agar siswa

dapat mengesampingkan faktor-faktor internal dan eksternal yang akan

mengganggu proses pembelajaran, baik di dalam maupun di luar.

d. Sebagai pelatih, guru perlu memberikan sebanyak mungkin kesempatan

kepada siswa untuk dapat menerapkan konsepsi atau teori ke dalam

praktik, yang akan digunakan langsung dalam kehidupan (Suparlan,

2005:25-29)

Guru juga mempunyai peran kepedulian, keadilan dan rasa

hormat. Kepedulian merupakan sebuah istilah yang luas. Satu studi

mendefinisikan kepedulian sebagai suatu tindakan yang menonjolkan hal-

hal terbaik yang ada pada para murid, melalui penegasan dan

penyemangatan. Jelas, karakteristik kepedulian sungguh melampaui

mengenal para murid, yang meliputi kualitas-kualitas seperti kesabaran,

kepercaya dan keberanian. Selain mendemostrasikan kepeduliam, guru

efektif membangun hubungan harmonis dan kredibilitas bersama para

murid dengan menitikberatkan, mencontohkan, dan mempraktikkan

keadilan dan rasa hormat (Stronge, 2013:26-29). Guru menjalankan

perannya dengan menerapkan pribadi yang peduli, memiliki sifat adil dan

rasa hormat akan memberikan teladan bagi peserta didik. Peserta didik

dapat mencontoh peran guru sebagai pribadi yang peduli, mempunyai rasa

Page 43: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

28

adil dan rasa hormat tersebut dan hal itu baik bagi perkembnangan moral

peserta didik.

Dari sisi lain, guru sering dicitrakan memiliki peran ganda yang

dikenal dengan sebagai EMASLIMDEF (educator, manager,

administrator, Supervisor, leader, inovator, motivator, dinamisator,

evaluator dan facilitator).

a. Educator

Peran ini lebih tampak sebagai teladan bagi peserta didik, sebagai role

model, memberikan contoh dalam hal sikap dan perilaku, dan

membentuk kepribadian peserta didik.

b. Manager

Pendidik memiliki peran untuk menegakkan ketentuan dan tata tertib

yang disepakati bersama di sekolah, memberikan arahan atau rambu-

rambu ketentuan agar tata tertib di sekolah dapat dilaksanakan dengan

sebaik-baiknya oleh seluruh warga sekolah.

c. Administrator

Guru memiliki peran untuk melaksanakan administrasi sekolah.

d. Supervisor

Peran guru supervisor terkait dengan pemberian bimbingan dan

pengawasan kepada peserta didik, memahami permasahan yang

dihadapi peserta didik, menemukan permasalahan yang terkait dengan

proses pembelajaran, dan akhirnya memberikan jalan keluar pemecahan

masalahnya.

Page 44: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

29

e. Leader

Guru memberikan kebebasan secara bertanggung jawab kepada peserta

didik.

f. Inovator

Seorang guru harus memiliki kemauan belajar yang cukup tinggi untuk

menambah pengetahuan dan ketrampilanya sebagai guru.

g. Motivator

Untuk meningkatkan semangat dan gairah belajar yang tinggi, siswa

perlu memiliki motivasi yang tinggi, baik motivasi dari dalam dirinya

sendiri maupun dari luar, yang utamanya berasal dari gurunya sendiri.

h. Facilitator

Memberikan bantuan teknis, arahan, atau petunjuk kepada peserta didik

(Suparlan, 2005:29-32 ).

B. KARAKTER ANTI KORUPSI

1. Pengetian Karakter

Karakter berasal dari nilai tentang sesuatu. Suatu nilai yang

diwujudkan dalam bentuk perilaku anak itulah yang disebut karakter

(Kesuma, 2011:11 ). Suatu nilai yang melekat pada kepribadian anak dan

tercermin pada perilaku keseharian anak merupakan karakter yang dimiliki

anak. Sedangkan Suyanto menyatakan bahwa karakter adalah cara berpikir

dan berperilaku yang menjadi ciri khas setiap individu untuk hidup dan

berkerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara

(Muslich, 2010: 70).

Page 45: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

30

Ilmu psikologi mengartikan karakter sebagai sifat-sifat yang

berhubungan dengan nilai-nilai, misalnya jujur, pembohong, rajin,

pemalas, pembersih, penjorok, dan sebagainya. Sifat-sifat itu bukan

bawaan lahir, tetapi diperoleh setelah lahir, yaitu hasil dari kebiasaan sejak

dari kecil, atau sebagai hasil dari pengaruh pendidikan atau lingkungan

sejak kecil (Ahmadi dan Sholeh, 2005:159). Kebanyakan orang

menyamakan antara karakter dengan kepribadian, sebenarnya hal itu

berbeda. Pengertian kepribadian lebih luas dan watak atau karakter

merupakan bagian dari kepribadian.

Karakter dipengaruhi oleh lingkungan ( nilai sosial, pengalaman

dan pendidikan) dan aspek bawaan. Aspek sosial dan aspek biologis

berpengaruh pada karakter. Inilah sebabnya orang berkata kita dapat

mengadakan pendidikan karakter atau pembentukan watak. Karakter

seseorang sepanjang hidupnya berubah karena lingkungan seseorang selalu

berubah. Dengan demikian watak bukan hasil sesaat melainkan hasil dari

suatu proses perkembangan total individu, dan ditampilkan dalam

komunikasi antar individu. (Pasaribu dan Simanjuntak, 1984: 76).

Ada sebagian orang mengartikan karakter itu sama dengan nilai.

Dalam referensi Islam, nilai yang terkenal dan melekat yang

mencerminkan akhlak atau perilaku yang luar biasa tercermin pada Nabi

Muhammad Saw, yaitu: sidik atau benar, amanah atau jujur, fatonah atau

cerdas, dan tablig yang bermakna komunikatif mencerminkan bahwa siapa

pun yang menjadi lawan bicara Rasullah, maka orang tersebut akan mudah

Page 46: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

31

memahami apa yang dibicarakan (Kesuma, 2011:12). Dalam

menumbuhkan karakter pada peserta didik, pendidik perlu menengok

karakter yang terdapat pada diri rasullallah Saw sebagai pribadi yang

paling layak dijadikan teladan disepanjang masa.

2. Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu

yang melibatkan aspek teori pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling),

dan tindakan (action) (Muslich, 2010: 29). Pendidikan karakter, menurut

Ratna Megawangi yaitu sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar

dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikkannya dalam

kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang

positif kepada lingkungannya (Kesuma, 2011:5). Dengan pendidikan

karakter, seorang anak akan menjadi cerdas secara emosi. Kecerdasan

emosi adalah bekal terpenting dalam mempersiapkan anak menyosong

masa depan. Dengan kecerdasan emosi seseorang akan dapat berhasil

dalam menghadapi segala macam tantangan, termasuk tantangan untuk

berhasil secara akademis dan kehidupan.

Pembentukan karakter berarti membentuk pribadi seseorang.

Dalam ilmu psikologi karakter merupakan bagian dari kepribadian.

Kepribadian adalah keseluruhan aspek yang terdapat dalam diri seseorang,

termasuk dalam diri temperamen dan watak atau karakter (Ahmadi dan

Sholeh, 2005: 160). Teori kepribadian yang terdapat dalam psikologi dapat

diterapkan dalam pembentukan karakter. Teori tesebut seperti, teori

Page 47: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

32

behavioristik Skinner, teori belajar sosial Bandura dan teori kepribadian

Kognitif.

Teori behavioristik Skinner mengungkapkan bahwa organisme

cenderung mengulangi respon yang diikuti oleh dampak yanng

menyenangkan dan cenderung tidak mengulangi dampak yang netral atau

tidak menyenangkan. Dampak yang menyenangkan, netral dan tidak

mnyenangkan melibatkan reward, ekstingsi dan hukuman (Yusuf dan

Nurihsan, 2008:130). Teori ini dapat diaplikasikan dalam pembentukan

karakter, seseorang yang bertingkah laku baik mendapat penghargaan akan

membuat seseorang membiasakan diri untuk selalu berbuat baik.

Sedangkan seseorang yang melakukan perbuatan salah mendapat

hukuman, akan menjadiakan jera untuk mengulangi tindakan yang sama.

Teori Belajar Sosial Albert Bandura mengungkapkan bahwa pada

hakikatnya manusia adalah makhluk yang sadar, berpikir, merasa dan

mengatur tingkah lakunya sendiri. Kepribadian berkembang dalam konteks

sosial, interaksi antara satu sama lainnya. Menurut teori belajar sosial,

model itu memiliki dampak yang sangat besar terhadap perkembangan

kepribadian. Anak-anak belajar untuk percaya diri atau mandiri melalui

obsevasi kepada orang lain yang menampilkan sikap-sikap seperti itu.

Orang lain yang menjadi model anak adalah orang tua, saudara, guru atau

teman (2005:132).

Teori kepribadian kognitif dalam pandangan Kelly bahwa

manusia berperilaku seperti scientist dalam mengkonstruk peristiwa-

Page 48: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

33

peristiwa, dalam membuat prediksi dan dalam mencari perluasan sistem

konstruknya (2005:174). Pendekatan kognitif Menurut para psikolog

kognitif, otak menjadi tempat yang mengandung pikiran di mana

kemungkinan proses-proses mental individu terjadi. Proses-proses tersebut

diantaranya, mengingat, mengambil keputusan, menentukan tujuan dan

kratif. Pendekatan kognitif menekankan pada proses-proses mental yang

terlibat dalam mengetahui bagaimana kita mengarahkan perhatian,

mempersiapkan, mengingat, berpikir, dan memecahkan masalah. Dalam

pandangan pendekatan kognitif ini, proses mental individu merupakan

perilaku yang terkendali melalui ingatan, persepsi, citra, dan berpikir

(http://www.slideshare.netproses-pembentukan-karakter-pada-manusia).

Karakter seseorang dapat dibentuk lewat pengetahuan terlebih dahulu yang

kemudian dipikirkan dan diterapkan menjadi suatu kebiasaan.

Tujuan pendidikan karakter adalah untuk meningkatkan mutu

penyelenggara dan hasil pendidikan yang mengarah pada pencapaian

pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu,

dan seimbang. Melalui pendidikan karakter diharapkan peserta didik

mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya,

mengkaji dan menginternalisasi, serta mempersonalisasi nilai-nilai

karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari

(Muslich, 2010: 81).

Dunia pendidikan telah melupakan tujuan utama pendidikan yaitu

mengembangkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan secara seimbang.

Page 49: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

34

Dunia pendidikan kita telah mempersiapkan porsi yang sangat besar untuk

pengetahuan, tetapi melupakan pengembangan sikap atau nilai dan

perilaku dalam pembelajarannya. Dunia pendidikan sangat meremehkan

mata-mata pelajaran yang berkaitan dengan pembenetukan karakter bangsa

(Muslich, 2010: 17). Padahal melalui pendidikan karakter pada peserta

didik akan mengurangi krisis akhlak yang melanda bangsa sekarang ini.

Peserta didik yang berkarakter akan memunculkan pemimpin-pemimpin

yang cerdas secara religius dan sosial, disamping cerdas secara

pengetahuan.

Rusaknya moral bangsa dan menjadi akut (korupsi, asusila.

kejahatan, tindakan kriminal pada semua sektor pembangunan dan lain-

lain). Korupsi semakin bertambah merajalela. Berdasarkan indeks prestasi

korupsi (IPK) Indonesia tahun 2009 ini naik menjadi 2,8% dari 2.6% pada

tahun 2008 (Kesuma, 2011:3). IPK itu menunjukkan rendahnya moral

yang dimiliki bangsa ini, dan menegaskan pentingnya pendidikan karakter

dalam mengatasi rusaknya moral yang semakin meningkat.

3. Pengertian Korupsi dan Bentuk-bentuk Korupsi

Korupsi adalah perbuatan yang buruk (Depdiknas, 2007:524).

Korupsi adalah tingkah laku yang menyimpang dari tugas-tugas resmi

sebuah jabatan negara karena keuntungan status atau uang yang

menyangkut pribadi (perorangan, keluarga dekat, kelompok sendiri), atau

melanggar aturan-aturan pelaksanaan beberapa tingkah laku pribadi

(Klitgaard, 2001:31). Korupsi juga diartikan sebagai penyelewengan untuk

Page 50: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

35

kepentingan pribadi atau orang lain. Korupsi juga dapat diartikan busuk,

rusak, suka memakai barang atau uang yang dipercayakan kepadanya,

dapat disogok (melalui kekuasaannya untuk kepentingan pribadi)

(Hartanti, 2005:9). Melalui pengetian diatas dapat disimpulkan bahwa

korupsi adalah penyalahgunaan jabatan yang diamanahkan kepadanya

dengan melakukan penggelapan uang untuk kepentingan pribadi atau

kelompok yang merugikan kepentingan umum.

Korupsi terbagi menjadi beberapa bentuk, diantaranya sebagai

berikut:

a. Korupsi murni yang murugikan negara

Merupakan suatu perbuatan yang dilakukan oleh orang,

pegawai negeri sipil, dan penyelenggara negara yang melawan hukum,

meyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada

padanya karena jabatan atau kedudukan dengan melakukan perbuatan

memperkaya diri sendiri atau orang lain yang merugikan keuangan

negara.

b. Suap

Tindak pidana korupsi suap pada prinsipnya tidak berakibat

langsung pada kerugian keuangan negara ataupun perekonomian

negara, karena sejumlah uang ataupun benda berharga yang diterima

oleh pegawai negeri sipil atau penyelenggara negara sebagai hasil dari

perbuatan melawan hukum, menyalahgunakan kewenangan,

kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau

Page 51: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

36

kedudukan untuk memperkaya diri sendiri atau orang lain bukan berasal

dari uang negara atau aset negara tetapi melainkan dari uang atau aset

orang yang melakukan penyuapan.

c. Pemerasan

Pemerasan adalah pegawai negeri sipil atau penyelenggara

negara yang meminta bahkan cenderung melakukan pemerasan kepada

masyarakat yang memerlukan pelayanan dari pegawai negeri sipil.

d. Gratifikasi

Gratifikasi adalah pemberian dalam arti luas, yakni meliputi

pemberian uang, barang, discount, komisi, pinjam tanpa bunga, tiket

perjalanan, dan pemberian fasilitas lain. (Djaja, 2010: 63-72).

4. Tindakan Korupsi di Tingkat Sekolah.

Banyak kegiatan di sekolah yang tanpa disadari mendorong untuk

timbulnya perilaku korupsi diantaranya adalah, mencontek ketika ulangan,

membolos, terlambat masuk sekolah, tidak mengerjakan pekerjan rumah.

Hal tersebut tidak bisa dipandang sebelah mata, karena dapat menjadi

kebiasan dan nantinya dapat berpengaruh terhadap pola pemikiran untuk

melakukan apa saja meskipun itu juga melanggar peraturan yang ada

(http://www.kompasiana.com/ariefma/bibit-bibitkorupsitumbuhdalam-

bangku-sekolah).

Akibat yang ditimbulkan dari kebiasaan buruk peserta didik

semasa sekolah sudah tercermin pada para pejabat negara yang tersandung

Page 52: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

37

kasus korupsi. Mulai dari mengambil barang yang bukan haknya sampai

meremehkan hukum yang berlaku di negara ini. Tindakan korupsi secara

sederhana ditingkat sekolah apabila terus dibiarkan, maka pelajar yang

merupakan pemimpin masa depan akan kehilangan karakter jujur dan

tangggungjawab yang sangat dibutuhkan pada diri seorang pemimpin.

Seorang pemimpin yang tidak mempunyai karakter jujur, mandiri, disiplin

dan tanggungjawab akan mudah goyang dengan amanah yang

dipercayakan kepadanya.

5. Karakter Anti Korupsi

Menurut Jalaludin nilai-nilai pendidikan anti korupsi dapat

diinterprestasikan melalui lembaga pendidikan dengan cara memahami

tata tertib sekolah, menghargai waktu, berlaku jujur, memenuhi tanggung

jawab, serta bersikap adil, dan berpihak pada yang benar (Jalaluddin,

2006:189). Karakter-karakter anti korupsi harus tumbuh dalam jiwa

peserta didik, sebagai benteng untuk menjadikan peserta didik sebagai

generasi pemimpin bangsa yang jauh dari perbuatan korupsi. Karakter anti

korupsi yang harus dimiliki peserta didik seperti, jujur, tanggung jawab,

disiplin, peduli dan taat pada peraturan.

6. Usaha Pemberantasan Korupsi

Dalam mencegah dan memberantas korupsi, tidak perlu banyak

penyampaian kata-kata, cukup sikap kita yang terpuji yang terlihat nyata

dalam kehidupan keseharian. Intergarasi moral tidak dapat dipisahkan dari

budaya malu yang dimiliki seseorang, karena tidak mungkin seseorang

Page 53: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

38

tidak merasa malu melakukan perbuatan tidak terpuji, kalau ia sudah

bermoral sebagaimana diajarkan oleh agama Islam, bahwa malu itu

sebagian dari iman (moral). Hanya orang bermoral yang malu melakukan

perbuatan tidak terpuji. Orang yang mempunyai kepribadian seperti inilah

yang mampu menjadi teladan (Lopa, 2001:82 ).

Indonesia sebagai salah satu negara terkorup, menjadi PR

tersendiri bagi lembaga pendidikan yang merupakan tempat perubahan

sikap peserta didik menuju ke arah yang lebih baik. Sekolah sebagai jalur

pendidikan formal mempunyai nilai-nilai yang harus dikenalkan dan

dikembangkan dalam mencapai tujuan pendidikan. Salah satu nilai yang

perlu dikembangkan di sekolah yaitu nilai-nilai yang mencermikan

perilaku anti korupsi, karena bahaya yang ditimbulkan dari tindakan

korupsi meyangkut kesejahteraan umum.

Korupsi terjadi karena karakter yang lemah. Karakter yang lemah

inilah yang membuat akhirnya manusia menjadi tidak jujur. Bila dari

bangku sekolah guru sudah menanamkan kejujuran dalam berbagai bentuk

kegiatan di sekolah, maka ketika peserta didik terus melanjutkan ke

jenjang yang lebih tinggi, kejujuran tetap menjadi panglimanya (Kusumah,

2012:294).

Lingkungan yang mencerminkan karakter anti korupsi akan

menumbuhkan sikap anti korupsi pada kepribadian peserta didik. Sekolah

dapat menanamkan karakter anti korupsi melalui budaya anti korupsi,

seperti kantin kejujuran, pemberian hukuman bagi peserta didik yang tidak

Page 54: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

39

disiplin dan menghargai peserta didik yang jujur. Budaya anti korupsi

yang ada di sekolah akan mampu menjadikan peserta didik mempunyai

karakter anti korupsi dan melalui penanaman karakter tersebut akan

menjadi cara dalam pemberantasan korupsi dari akar-akarnya yaitu dari

perilaku pelajar itu sendiri sebagai generasi pemimpin bangsa.

C. Peran Guru Agama Islam Dalam Menumbuhkan Karakter Anti Korupsi

Sebenarnya, peran guru dalam memberantas korupsi itu dimulai dari

penanaman nilai budi pekerti kepada siswa sejak dini. Kalau semua guru sejak

SD sampai SLTA bahkan dosen mempunyai keseragaman budi pekerti dalam

mendidik anti korupsi maka negara akan bebas dari korupsi. Sedangkan kalau

memberantas secara langsung itu telah menjadi tugas pemerintah serta

perangkat hukumnya. Tugas guru di sekolah memberikan pemahaman bahwa

korupsi itu merugikan diri sendiri dan orang lain (Kusumah, 2012:225).

Pemahaman ini seperti yang dijelaskan dalam UU No 14 Tahun 2005 terkait

tugas utama guru dan membenarkan teori psikologi bahwa sekolah sebagai

salah satu faktor lingkungan dalam pembentukan karakter.

Peraturan Undang-Undang No 14 Tahun 2005 tentang tugas utama

guru yaitu mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,

dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur

pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (Redaksi Sinar

Grafika,2006: 2). Berdasarkan UU tersebut tugas guru tidak hanya mengajar,

mengevaluasi dan menilai hasil belajar pesrta didik, namun juga mendidik,

membimbing dan mengarahkan peserta didik. Salah satunya yaitu mendidik

Page 55: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

40

dan membimbing dalam menumbuhkan karakter anti korupsi melalui

penanaman budi pekerti.

Pembentukan karakter dipengaruhi oleh dua hal yaitu, bawaan dan

lingkungan. Sesuai dengan teori kepribadian dalam psikologi bahwa

pementukan karakter dapat dilakukan melalui kondisi lingkungan. Sekolah

sebagai salah satu faktor lingkungan yang mempengaruhi terbentuknya

karakter kepribadian seseorang. Dalam menumbuhkan karakter anti korupsi

pada peserta didik sekolah dapat menerapkan teori kepribadian dalam psikologi

yaitu dengan role model, hukuman, reward dan pengetahuan yang diterapkan

dalam keseharian peserta didik.

Pada hakikatnya peran semua guru itu sama dalam hal mendidik

akhlak peserta didik, apalagi dalam hal menumbuhkan karakter anti korupsi

sebagai upaya mencegah korupsi. Namun, seringkali guru pendidikan agama

Islam dianggap gagal menjalankan perannya karena adanya kasus-kasus

kriminal. Hal itu sesuai buku yang ditulis Irfan (2009: 46-47), yaitu gagalnya

pendidikan agama dan etika, berasal dari pemikiran Franz Magnis Suseno yang

mengatakan bahwa agama telah gagal menjadi pembendung moral bangsa

dalam mencegah korupsi karena perilaku masyarakat yang memeluk agama itu

sendiri.

Pemeluk agama menganggap bahwa agama hanya berkuat pada

masalah bagaimana cara beribadah saja, sehingga agama nyaris berfungsi

dalam memainkan peran sosial. Menurut Franz, sebenarnya agama bisa

memainkan peran yang lebih besar dalam konteks kehidupan sosial

Page 56: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

41

dibandingkan institusi lainnya. Sebab, agama memiliki relasi atau hubungan

emosional dengan para pemeluknya. Jika diterapkan dengan benar kekuatan

relasi emosional yang memiliki agama bisa menyadarkan umat bahwa korupsi

bisa membawa dampak yang sangat buruk.

Moral keagamaan sebagai salah satu dimensi dalam menanamkan

karakter anti korupsi. Seseorang akan menghindar atau menolak melakukan

tindak kejahatan, termasuk korupsi, karena didalam hatinya mempunyai rasa

takut berdosa melanggar larangan Tuhan lantaran karena mengambil sesuatu

yang bukan miliknya. Moral keagamaan yang dimiliki secara efektif dapat

mencegah dirinya melakukan perbuatan korupsi. Keimanan dan kepercayaan

kepada Tuhan mendorong dirinya untuk melaksanakan perintah agama dan

menghindar dari pelanggaran syari’atnya. (Poernomo, 2013:171-172).

Page 57: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

42

BAB III

GAMBARAN UMUM DAN HASIL PENELITIAN SMK NEGERI 1

SALATIGA

A. Gambaran Umum SMK Negeri 1 Salatiga

1. Letak Geografis SMK Negeri 1 Salatiga

Alamat sekolah: Jl. Nakula Sadewa 1/3 Salatiga

a. Desa/ Kelurahan : Dukuh

b. Kecamatan : Sidomukti

c. Kabupaten/Kota : Salatiga

d. Provinsi : Jawa Tengah

e. Kode Pos : 50722

f. Telepon : (0298) 323566

g. E-Mail : [email protected]

2. Sejarah Berdirinya SMK Negeri 1 Salatiga

Pada tahun 1968 di salatiga belum ada Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK Negeri). Sampai tahun yang sama dibentuklah panitia

persiapan negeri, yang diketahui Bapak Walikotamadya Salatiga Letkol. S.

Soegimin yang didukung oleh Bapak-Bapak Muspida. Dengan persetujuan

kepala kantor Perwakilan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jawa

Tengah No.IDPE/435/d/67, maka pada tanggal 17 Januari 1967 berdirilah

SMEA Negeri dengan status persiapan di Salatiga. Pada tanggal 25 Mei

1968 terjadi peningkatan status persiapan menjadi negeri melalui Surat

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Page 58: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

43

Nomor: 191/UUK-3/1968. Hal inilah yang membawa kebahagiaan

tersendiri bagi keluarga SMEA Negeri Salatiga.

Dibalik kegembiraan masih terselip keprihatinan sebab SMEA

Negeri belum mempunyai gedung sekolah sendiri. Sehingga pada akhirnya

SMEA Negeri masih menumpang pada SMEP Negeri sebanyak 44 lokal.

Padahal SMEP sendiri masih menumpang di SPG Negeri. Oleh karena itu

untuk melaksanakan proses belajar mengajar SMEA Negeri harus masuk

siang. Pada tahun 1970 karena perkembangan, maka sebagian kelas

numpang lagi ke sekolah lain yaitu SMA N 1 Salatiga di Jl Kartini Salatiga.

Tahun 1973 Walikotamadya Bapak Letkol S Soegimin berkenan

mengijinkan SMEA Negeri menempati gedung di Jl. A. Yani no. 14

Salatiga. Meskipun masih banyak hal-hal yang perlu diperbaiki berkenaan

dengan gedung dan fasilitas yang ditempati.

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, pemerintah menaruh

perhatian bahwa SMEA Negeri Salatiga, dimasukan dalam daftar proyek

Voced ”II” (Scond Vocatinal Education). Yang kembali membawa kabar

gembira, atas pendaftaran yang dilakukan pemerintah tersebut SMEA

Negeri dibangunkan gedung di Jl. Nakula Sadewa 1/3 Kembangarum

Salatiga. Diatas tanah seluas 13.795 meter persegi yang telah selesai dan

diserahkan pada tanggal 1 Agustus 1992 dan peresmiaan pemakaianya oleh

ka. Kanwil Depdikbud Provinsi Jawa Tengah yaitu Bapak Soewardi pada 23

Mei 1992. Seiring perkembangan pendidikan, pada tahun 1977 kurikulum

SMEA (Sekolah Menengah Ekonomi Tingkat Atas) berubah menjadi SMK

Page 59: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

44

(Sekolah Menengah Kejuruan) dan perkembangan terakhir SMK Negeri

pada tahun 2004 menyatakan diri sebagai SMK besar dengan membuka 3

program keahlian baru kelompok pariwisata hingga kini. Pada Tahun

Pelajaran 2010/2011 kita berusaha mencapai suatu Standard Manajemen

Mutu yaitu ISO 9001-2008 agar dapat lebih memuaskan para pelanggan

SMK Negeri 1 Salatiga. Dalam hal ini siswa-siswi beserta orang tuanya.

Sejarah Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Salatiga:

a. Sri Sadono, BA (1968-1982)

b. R. Soeyono, MH (1982-1993)

c. Soeparno (1993-1994)

d. Dra. F.X. Soewito (1994-1960)

e. Drs. Joko Legowo (1996- 1998)

f. Soetopo, B.Sc (1998-1999)

g. Moch. Boedhowie (1999- 2000)

h. Moeljono, M.Pd (2000- 2007)

i. Bambang Dwi Hersedianto (2007-sekarang)

3. Visi, Misi dan Tujuan SMK Negeri 1 Salatiga

a. Visi

“Menghasilkan lulusan yang beriman, Kompeten, dan Kompetitif serta

berwawasan lingkungan”

b. Misi

1) Meningkatkan Keimanan dan Ketaqwaan peserta didik

Page 60: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

45

2) Mendidik peserta didik menjadi warga Negara yanga

bertanggungjawab dan berkarakter.

3) Mendidik peserta didik, mampu menerapkan hidup sehat, memiliki

wawasan pengetahuan, lingkungan dan seni

4) Mendidik dan melatih peserta didik memiliki keterampilan sesuai

kompetensi keahliannya

5) Menumbuhkan jiwa dan semangat wirausaha

6) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan

sebagai bekal bagi yang berminat untuk melanjutkan pendidikan.

c. Tujuan

1) Menghasilkan lulusan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa.

2) Menghasilkan lulusan yang sehat, cerdas, kreatif, mandiri,

bertanggung jawab serta peduli terhadap lingkungan.

3) Menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan, sebagai bekal

untuk melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

4) Menghasilkan lulusan yang siap mengisi lapangan kerja di dunia

usaha dunia industri sesuai dengan kompetensi keahliannya.

5) Menghasilkan lulusan yang mampu memilih karier, ulet, dan gigih

dalam kompetisi, mudah beradaptasi dengan lingkungan kerja dan

siap mengembangkan sikap professional pada kompetensi

keahliannya.

6) Menghasilkan lulusan yang memiliki jiwa dan semangat wirausaha.

Page 61: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

46

4. Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMK Neeri 1 Salatiga antara lain:

a. PMR/UKS : 1. Slamet Sudiyanti, S. Pd.

2. Tri Rahayu, S.Pd. (Busana)

b. PKS : Drs. Prasetya Adi

c. Bola Volley : Outsourching

d. Basket : Sutanto, S. Pd.

e. Pramuka : Drs. Untoro, M.Pd, Tedjo Sukmono, S,

Pd.Qoriah Martini, S.Pd. dan Widhi Nurasih, S.

Pd.

f. Vocal : Apriliandini, S. Pd.

g. Tari : Uchik Anggarani, S. Pd.

h. Bahasa Jepang : Outsourching ( SMK 2 )

i. Kewirausahaan : 1. Puji Nur Zakiah, S. Pd.,M.M.Par

2. Kartika Dyah K, S. Pd.

j. KIR : Praheni, S.S.

k. Panahan : Drs. Prasetyo Adi

l. Karate : Outsourching

m. Wushu : Outsourching

5. Progam Keahlian

SMK N 1 Salatiga berdiri sejak tanggal 25 Mei 1968, sampai

dengan saat memiliki 6 Program Keahlian/Kompetensi Keahlian yaitu:

Page 62: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

47

a. Akuntansi

b. Administrasi Perkantoran

c. Penjualan atau Pemasaran

d. Tata Kecantikan

e. Tata Busana

f. Tata Boga

Seluruh kegiatan belajar mengajar ditiap-tiap program keahlian

didukung dengan fasilitas praktik yang memadai sehingga memungkinkan

dikembangkan kegiatan belajar dengan komposisi 30% teori dan 70%

praktik.

6. Sarana dan Prasarana

a. 28 Ruang Teori Yang Representatif

b. Laboratorium Bahasa

c. Laboratorium Komputer

d. Laboratorium Mengetik Manual

e. Laboratorium Multimedia

f.Laboratorium Akuntasi

g. Laboratoriumadm. Perkantoran

h. Laboratorium Penjualan

i. Laboratorium Tata Kecantikan

j. Laboratorium Tata Boga

k. Laboratorium Tata Busana

l. Perpustakaan

Page 63: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

48

m. Lapangan Olahraga

n. Aula

o. Mushola

B. Hasil Penelitian

1. Pendidikan Nilai-Nilai Anti Korupsi Pada Peserta Didik SMK N 1 Salatiga

Pada bagian ini peneliti ingin mengetahui persepsi guru pendidikan

agama Islam mengenai pentingya pendidikan anti korupsi pada peserta

didik, muatan kurikulum PAI tentang pendidikan anti korupsi, dan

gambaran umum tentang implementasi pendidikan nilai-nilai anti korupsi di

SMK N I Salatiga.

Persepsi guru pendidikan agama Islam di SMK N 1 Salatiga

tentang pentingnya pendidikan anti korupsi sangat penting untuk diajarkan

kepada peserta didik dan bahkan perlu dijadikan kurikulum tersendiri.

Sebagaimana diungkapkan oleh SM:

“Sangat penting, kalau tidak ada pendidikan tentang itu

bagaimana dengan keadaan negara ini, sekarang saja para

koruptor juga sudah banyak di negara ini, malah kalau menurut

saya seharusnya pendidikan anti korupsi perlu dibuat kurikulum

sendiri” (W/G/SM/03-06-2015/10.35 WIB).

“Cukup penting karena dalam rangka untuk meningkatkan iman

kepada Allah dengan cara melatih kejujuran agar siswa menjadi

generasi penerus yang benar-benar tangguh dalam menegakkan

syariat Islam.” (W/G/MS/05-06-2015/13.00WIB).

Pernyataan senada juga diungkapkan oleh U mengenai pentingnya

pendidikan anti korupsi, sedangkan menurut responden U pendidikan anti

korupsi tidak perlu menjadi kurikulum tersendiri:

“Pendidikan anti korupsi itu penting untuk diajarkan, namun tidak

perlu menjadi kurikulum tersendiri, karena dalam kurikulum pada

Page 64: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

49

KI-1 dan KI-2 sudah memuat sikap religius dan sosial yang

didalamnya memuat tentang kejujuran dan tanggungjawab”

(W/G/U/03-06-2015/10.04 WIB).

Melalui hasil pengamatan peneliti dapat disimpulkan bahwa

pendidikan nilai-nilai anti korupsi sangat penting dan bahkan perlu

dibuatkan kurikulum tersendiri. Keadaan bangsa yang banyak para koruptor

seperti saat ini membuat pendidikan nilai-nilai anti korupsi perlu diajarkan

dan diterapkan dalam dunia pendidikan formal.

Dalam kurikulum pendidikan agama Islam secara tidak langsung

memuat tentang pendidikan nilai-nilai anti korupsi. Nilai-nilai anti korupsi

itu seperti, kejujuran, kedisplinan, tanggungjawab, dan mandiri.

Sebagaimana diungkapkan responden U dan MS sebagai guru pendiidkan

agama Islam:

“Tentu sudah ada kurikulum pendidikan anti korupsi dalam

kurikulum pendidikan agama Islam. Dalam KI 1 dan KI 2

didalamnya memuat tentang sikap religius dan sikap sosial, yang

salah satunya ada kejujuran dan tanggungjawab, sedangkan untuk

KI 3 berkaitan dengan pengetahuan, dan untuk KI 4 itu tentang

ketrampilan” (W/G/U/03-06-2015/10.04 WIB).

“Secara tidak langsung pendidikan nilai-nilai anti korupsi sudah

masuk dalam kurikulum pendidikan agama Islam” (W/G/MS/05-

06-2015/13.00 WIB).

Kurikulum pendidikan agama Islam di dalamnya memuat materi

pelajaran tentang tauhid, ibadah dan aqidah. Materi tentang tauhid

membahas tentang keimanan atau keyakinan. Materi keimanan atau lebih

sering disebut rukun iman, salah satunya membahas tentang iman kepada

malaikat. Para malaikat mempunyai tugas masing-masing, seperti malaikat

Jibril bertugas menyampaikan wahyu, sedangkan malaikat Raqib dan

Page 65: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

50

malaikat Atid yang bertugas mencatat perbuatan baik dan buruk manusia.

Materi Ibadah memuat tentang ketaatan menjalankan rutinitas sebagai

seorang muslim. Dalam pelajaran pendidikan agama Islam pada materi

ibadah mengandung nilai kedisplinan dan ketaatan. Sedangkan ilmu aqidah

mempelajari tentang perilaku terpuji dan tercela manusia. Salah satunya

yaitu kejujuran sebagai perilaku terpuji yang dianjurkan dalam Islam dan

mencuri atau mengambil barang yang bukan haknya merupakan perbuatan

yang harus dihindari oleh setiap manusia.

“Dalam pembelajaran agama ada materi tentang kejujuran, rukun

iman, rukun Islam dan ibadah. Menurut saya pendidikan nilai-nilai

anti korupsi dapat dimasukkan dalam materi tersebut. Misalnya

dengan mempelajari tentang rukun iman, di situ ada iman kepada

malaikat berserta tugas-tugasnya. Salah Satu tugas malaikat yaitu

mencatat perbutan baik dan buruk yang dilakukan manusia, yaitu

malaikat Raqib dan Atid. Dengan begitu, anak menjadi merasa

selalu ada yang mengawasi sehingga ketika melakukan pencurian

atau perampokan, karena korupsi juga termasuk pencurian bahkan

korupsi itu merupakan perampokan secara besar-besarankan,

mereka akan merasa takut. Oleh karena itu, secara tidak langsung

kurikulum PAI sudah memuat tentang pendidikan anti korupsi”

(W/G/SM/03-06-2015/10.35WIB).

Dari pernyataan ketiga nara sumber yang peneliti wawancarai dapat

disimpulkan bahwa pada dasarnya pendidikan nilai-nilai anti korupsi sudah

termuat dalam kurikulum pendidikan agama Islam. Pernyataan itu diperkuat

dengan hasil temuan peneliti dari hasil wawancara kepada enam peserta

didik yang dijadikan responden. Keenam peserta didik yang peneliti

wawancarai memberikan pernyataan bahwa kurikulum pendidikan agama

Islam terdapat point-point yang mencerminkan karakter anti korupsi, seperti

kejujuran, tanggungjawab, kedisiplinan dan mandiri. Seperti halnya yang

Page 66: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

51

diungkapkan sebagai berikut:

“Ada” (W/S/NF/08-06-2015/07.00WIB).

“Ada” (W/S/AU/08-06-2015/07.08 WIB).

“Ada” (W/S/AB/08-06-2015/07.15 WIB).

“Terdapat” (W/S/YU/08-06-2015/07.20WIB).

“Ada materi tentang kejujuran” (W/S/WS/08-2015/07.25WIB).

“Ada” (W/S/S/08-06-2015/07.32WIB).

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan terdapat gambaran

umun tentang implementasi pendidikan nilai-nilai anti korupsi SMK N I

Salatiga. Implementasi pendidikan nilai-nilai anti korupsi SMK N 1 Salatiga

tidak hanya dilakukan dalam kelas saja, tetapi juga diluar kelas. Kegiatan

Majelis Doa Mawar Allah, dilatih infak, dan kegiatan rutin jum’at bersih

merupakan penerapan karakter-karakter anti korupsi, seperti kejujuran,

tanggungjawab, adil, dan disiplin yang dilaksanakan di luar kelas.

Sebagaimana hasil wawancara sebagai berikut:

“Kalau di luar kelas, kita selalu menyuruh anak malaksanakan

kegiatan majelis doa mawar Allah di MDA setiap hari minggu

pada awal bulan dan kita sediakan absen di situ. Bagi anak yang

ketahuan bohong maka kita mengambil tindakan tegas untuk

menulis ayat al Qur‟an yang ditandatangani orang tua dan RT,

karena banyak anak yang suka menyuruh temannya

mengabsenkan. Selain itu, ketika PHBI anak-anak selalu dimintai

iuran untuk acara tersebut, infak jum‟at itu melatih kejujuran, dan

kegiatan jum‟at bersih dapat melatih tanggungjwab” ( W/G/U/03-

06-2015/10.04 WIB).

Tanpa disadari kegiatan ekstrakulikuler yang ada di sekolah

mampu melatih peserta didik dalam menumbuhkan karakter anti korupsi.

Peserta didik yang mengikuti ekstrakulikuler akan belajar untuk mandiri dan

bertanggung jawab atas keputusan yang diambil.

Kantin kejujuran yang berada di SMK N 1 Salatiga merupakan

Page 67: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

52

gambaran nyata implementasi pendidikan nilai-nilai anti korupsi yang ada di

sekolah. Perilaku jujur peserta didik dapat diuji melalui kantin kejujuran

yang berada di sekolah. Peserta didik dapat mengambil barang yang dia

suka, membayar sesuai harga barang yang tertera serta mengambil

kembalian sendiri tanpa ada yang mengawasi. Hal itu akan melatih peserta

didik untuk benar-benar menerapkan karakter anti korupsi dalam hal

kejujuran. Sebagaimana hasil wawancara berikut:

“Adanya kantin kejujuran sekolah menjadi salah satu cara pihak

sekolah dalam mengajarkan sikap anti korupsi. Meskipun, pada

kenyataannya masih sering terjadi kehilangan, atau terkadang

uang yang ada di kantin itu kurang dibandingkan barang yang

keluar, tetapi kadang juga terjadi kelebihan pemasukan keuangan.

Penyebabnya mungkin ada anak yang jajan di kantin tetapi

sengaja tidak membayar, atau lupa membayar, ataupun mungkin

mengambil kembaliananya terlalu banyak. Namun, dilain hari ada

kelebihan pemasukan, mungkin dia sadar atau gimana kita tidak

tahu. Selain itu, dalam menumbuhkan karakter anti korupsi

sekolah lebih menekankan pada kedisplinan dan tanggungjawab

dalam menaati peraturan sekolah. Ekstrakulikuler juga

mengajarkan sikap anti korupsi pada anak- anak karena mereka

diajarkan tentang tanggungjawab, dan yang pasti ada rasa

kemandirian dalam diri anak-anak, dan menurut saya itu masuk

pada poin-poin penananman sikap anti korupsi” (W/G/U/03-06-

2015/10.04 WIB)

2. Peran Guru Agama Islam Dalam Menumbuhkan Karakter Anti Korupsi

Pada Peserta Didik SMK N 1 Salatiga

Guru pendidikan agama Islam mempunyai peran sebagai berikut,

pemberi informasi, memberikan nasihat, role model, dan mediator.

Sebagaimana hasil wawancara sebagai berikut:

“Peran guru agama Islam tidak ada bedanya dengan guru pada

mata pelajaran lain, karena sama-sama mempunyai peran dan

Page 68: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

53

tanggungjawab dalam hal mendidik akhlak peserta didik. Hal itu

tercantum dalam Ki 1 dan Ki 2 tadi yang menjuru kepada anti

korupsi, humanisme, pluralisme dll. Peran-peran itu seperti,

memberi informasi, memberikan nasihat, guru juga harus bisa

menjadi teladan”(W/G/U/03-06-2015/10.04WIB).

“Pada prinsipnya peran semua guru itu sama. Apalagi dalam

menumbuhkan karakter anti korupsi karena korupsi merupakan

musuh kita bersama dalam menegakkan hukum. Guru sebagai

pemberi informasi dan mediator” (W/G/MS/08-06-2015/13.00

WIB).

Hasil wawancara dan observasi mengungkapkan ada satu guru

agama Islam yang berpendapat bahwa guru pendidikan agama Islam lebih

berperan dalam menumbuhkan karakter anti korupsi, dikarenakan guru

agama Islam dalam menyampaikan segala sesuatu selalu berpegang teguh

pada sumber yang terpercaya . Seperti yang diungkapkan SM:

“Perannya sama dengan guru yang lain, hanya saja lebih dominan

kalau sebagai guru agama, karena guru agama itu dalam

menyampaikan segala sesutu mempunyai dalil, hadist, kaidah dll”

(W/G/SM/08-06-2015/10.35WIB).

Kejujuran merupakan kunci utama dalam menumbuhkan karakter

anti korupsi peserta didik. Sebagaimana cara yang dilakukan responden U,

SM dan MS dalam menumbuhkan karakter anti korupsi melalui penerapan

kejujuran pada peserta didik SMK N 1 Salatiga:

“Anak-anak dilatih kejujuran dengan melakukan shalat lima waktu

secara tepat waktu, peserta didik diberikan buku mentor sebagai

pengendali yang diisi setiap kali shalat sebagai bukti ketaatan

peserta didik dalam beribadah dan buku itu diisi baik di sekolah

maupun di rumah” W/G/U/03-06-2015/10.04 WIB).

“Selalu memberikan nasihat agar selalu berbuat jujur dalam

segala aspek kehidupan karena Allah mengetahui segala yang

dilakukan manusia” (W/G/MS/08-06-2015/13.00 WIB).

“Kita harus menanamkan sikap yang jujur pada anak didik,

meskipun hal kecil seperti mencotek. Saya selalu menekankan pada

anak-anak untuk selalu jujur dan percaya diri pada jawaban

mereka. Saya lebih menghargai anak yang mendapat nilai sedang

tetapi jujur, daripada mendapat nilai bagus dengan hasil

Page 69: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

54

mencontek atau hasil kerja sama dengan teman” (W/G/SM/03-06-

2015/10.35 WIB).

Selain menerapkan kejujuran sebagai langkah dalam

menumbuhkan karakter anti korupsi, guru pendidikan agama Islam juga

memberikan informasi, motivasi dan pengarahan disela-sela pelajaran agar

peserta didik mempunyai akhlak yang mulia sebagai benteng dalam

menghindari perbuatan korupsi. Seperti pernyataan SM:

“Peran itu seperti memberi informasi, motovasi dan pengarahan

disela-sela pembelajaran. Agar mereka mempunyai akhlak yang

terpuji, termasuk jiwa yang anti korupsi”(W/G/SM/03-06-

2015/10.35WIB).

SM juga memberikan penjelasan bahwa guru agama Islam dalam

menyampaikan materi pelajaran berpegang teguh dengan sumber hukum

yang terpercaya yaitu al qur’an, hadist dan dalil-dalil lain. Guru pendidikan

agama Islam juga perlu mengaitkan materi pelajaran dengan fenomena yang

ada, sehingga peserta didik dapat langsung mengambil pelajaran dari

kondisi lingkungan sekitar.

“Guru agama itu dalam menyampaikan segala sesuatu mempunyai

dalil, hadist, kaidah dll. Saya selalu menyampaiakn meteri

pelajaran dengan mencontohkan kondisi yang terjadi. Begitu

halnya ketika menyampaikan materi tentang perbuatan tecela,

seperti mencuri saya mengaitkan dengan perbuatan korupsi.

Korupsi itu kan sama saja merampok uang rakyat, jadi sebagai

guru agama juga harus mengaitkan dengan hukum-hukum Islam

maka kita menjelaskan kepada anak-anak jika hukum Islam kalau

mengambil barang yang bukan miliknya itu sangat berat

hukamannya bahkan sampai dibunuh apalagi perbutan korupsi”

(W/G/SM/03-06-2015/10.35 WIB).

Peneliti juga bertanya tentang metode yang digunakan dalam

pembelajaran pendidikan agama Islam yang mampu menanamkan sikap anti

Page 70: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

55

korupsi pada peserta didik. Jawaban yang diberikan para guru pendidikan

agama Islam yang dijadikan responen bermacam-macam. Seperti yang

diungkapkan U:

“Dalam pembelajaran PAI saya dan teman-teman yang lain

menerapkan beberapa metode pembelajaran, sehingga

pembelajaran tidak hanya monoton guru ceramah di depan. Salah

satu metode yang saya pakai yaitu belanja informasi. Belanja

informasi yaitu anak-anak menggali informasi sendiri, kemudian

temannya berbelanja informasi di situ, setelah itu informasi yang

didapat disampaikan kepada teman-temannya. Informasi tersebut

apakah untuk dirinya sendiri atau disampaikan kepada orang lain,

apakah informasi tadi ditambahi atau dikurangi, hal itu juga bisa

melatih kejujuran pada anak. Melalui metode pembelajaran

tersebut mampu mengajarkan anak menjadi mandiri,

tanggungjawab, kretif dalam menggali informasi, dan yang paling

penting anak berani mengungkapkan apa yang sudah dia peroleh”

( W/G/U/03-06-2015/10.04WIB).

Responden SM yang peneliti wawancarai mempunyai metode sendiri dalam

pembelajaran:

“Ketika pembelajaran anak tidak hanya menjadi pendengar saja,

saya sering menyuruh mereka untuk mencari materi sendiri,

kemudian mendiskusikan dan memperesentasikan hasil diskusi.

Dalam proses pembelajaran tersebut anak selain belajar

tanggungjawab juga dilatih mandiri, pecaya diri untuk menyampai

hasil karnyanya, anak juga lebih kreatif dan yang lebih penting

akan berlatih kuat dengan pendirian yang ada serta anak itu akan

lebih menghargai orang lain, karena dalam presentasi anak tentu

akan memperoleh sanggahan ataupun usulan dari kelompok lain”

(W/G/SM/03-06-2015/10.35 WIB).

Peneliti juga menggali data apakah guru hanya berperan melatih

kejujuran dan memberikan informasi saja dalam hal menumbuhkan karakter

anti korupsi. U mengungkapkan usahanya dalam memberantas korupsi dari

yang paling bawah yaitu melalui penanaman sikap tanggungjawab:

Page 71: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

56

“Setiap ada kegiatan anak-anak SKI itu selalu saya beri

tanggungjawab sepenuhnya untuk mengatur sendiri kegiatan itu,

saya hanya menyetujui asalkan tidak menyimpang dari aturan yang

sudah digariskan sekolah. Mereka harus saya latih untuk mandiri,

tanggungjawab, mampu memanage sendiri kegiatan yang ada.

Saya rasa itu mampu menumbuhkan sikap mandiri dan

tanggungjawab pada anak-anak, dan hal itu sangat bagus untuk

masa depan mereka sebagai calon pemimpin” ( W/G/U/03-06-

2015/10.04 WIB).

SM memberikan pernyataan tentang cara yang dilakukan dalam

menumbuhkan sikap tanggung jawab sebagai karakter anti korupsi pada

siswanya:

“Dalam mengajarkan tanggung jawab itu biasanya saya sering

menyuruh siswa meminjam dan mengembalikan barang-barang

kepenggandaan, hla itu sacara tidak langsung mengajarkan

mereka rasa tanggungjawab apakah segera dikembalikan atau

tidak dan biasanya kalau telat mengembalikan barang yang

dipinjam maka pihak penggandaan akan menanyakan ke guru yang

menyuruh tadi, sehingga guru jadi tahu anak bertanggung jawab

apa tidak” (W/G/SM/03-06-2015/10.35WIB).

Kedisiplinan sangat penting untuk diterapkan dalam keseharian

peserta didik dalam menumbuhkan karakter anti korupsi. Ketika peserta

didik datang terlambat maka dia sudah melakukan korupsi secara sederhana

yaitu korupsi waktu. Guru pendidikan agama Islam SMK N 1 Salatiga

mempunyai cara masing-masing dalam melatih peserta didik untuk selalu

disiplin. Pemberian hukuman kepada peserta didik yang tidak disiplin

sebagai salah satu cara yang dilakukan guru pendidikan agama Islam dalam

menumbuhkan karakter anti korupsi dalam hal kedisiplinan. Sebagaimana

hasil wawancara sebagai berikut:

“Dalam mengajarkan kepada mereka tentang kedisplinan, saya

sendiri harus memberi contoh kepada mereka dengan tepat waktu

dalam memulai pembelajaran, dan selesai pembelajaran pun juga

harus tepat waktu. Terus setiap pagi jam tujuh tepat semua anak

Page 72: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

57

wajib sudah berada di sekolah, bagi anak yang terlambat kita beri

pengarahan dan kita suruh bersih-bersih. Hal itu sebagai salah

satu cara pendidikan karakter agar anak displin waktu, karena

ketika anak terlambat berarti dia sudah melakukan korupsi

waktu”(W/G/U/03-06-2015/10.04 WIB).

“Siswa itu harus tepat waktu ketika masuk kelas, mengumpulkan

tugas pun juga harus tepat waktu. Ketika ada siswa yang terlambat

maka ada saknsi tersendiri” ( W/G/SM/03-06-2015/10.35 WIB).

Guru pendidikan agama Islam SMK N 1 Salatiga dalam

menumbuhkan karakter anti korupsi tidak hanya berperan sebagai pemberi

informasi dan nasihat, tetapi juga berperan sebagai role model. Disiplin,

dalam memberi nasihat tidak hanya lewat omongan tetapi juga tindakan,

berpegang teguh pada pendirian, dan tegas dalam menegakkan kebenaran

merupakan cara yang ditempuh dalam menjalankan perannya sebagai guru.

Seperti yang diungkapkan U:

“Sebagai seorang guru kita harus mampu menjadi role model,

dengan tidak meninggalkan mengajar, kecuali ketika mendapat

tugas dari sekolah. Seperti siang ini saya harus ke semarang

sampai hari sabtu, tetapi saya mempunyai surat tugas dari sekolah.

Saya setiap hari selalu masuk sekolah, meskipun saya tidak ada

jadwal mengajar. Saya juga mengajarkan mereka tentang

berpegang teguh pada pendirian, ketika saya bilang A ya A, dan

ketika saya bicara B Ya B jadi mereka selalu takut dengan saya

dan tidak berani macam-macam. Itu merupakan cara saya

mengajarkan kepada mereka bahwa orang itu yang dipegang

adalah omongannya. Misalnya tata tertib sekolah yang

mengharuskan memakai krudung yang kainnya sama dengan baju,

jadi tidak boleh kain yang tipis dan harus bersepatu yang bertali,

hitam, polos bagi anak yang melanggar harus diberi peringatan

dan hukuman, bukan hanya itu barangnya juga harus di sita, di

ruang sebelah itu banyak krudung yang di sita, krudungnya nanti

dicuci dan diberikan anak yatim. Ketegasan saya tadi membuat

mereka takut ketika mereka merasa melanggar peraturan tata

tertib sekolah. Banyak anak yang lari ketika melihat saya, karena

ya itu tadi mereka berbusana yang tidak sesuai dengan aturan

sekolah” (W/G/U/03-06-2015/10.04WIB).

Peneliti mengadakan wawancara yang berkaitan tentang peran guru

Page 73: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

58

pendidikan agama Islam dalam hal pembelajaran di luar kelas mengenai

peran guru agama Islam dalam menumbuhkan karakter anti korupsi.

Kegiatan majelis doa mawar Allah MDMA, melatih berinfak dalam acara

besar Islam dan kegiatan jum’at bersih merupakan kegiatan yang dipilih

guru SMK N 1 Salatiga dalam menumbuhkan sikap jujur, disiplin dan

tanggungjawab pada peserta didik diluar pembelajaran di ruang kelas.

Sebagaimana ungkapan responden sebagai berikut:

“Kalau di luar kelas, kita selalu menyuruh anak malaksanakan

kegiatan majelis doa mawar Allah di MDMA setiap hari minggu

pada awal bulan dan kita sediakan absen di situ. Bagi anak yang

ketahuan bohong maka kita mengambil tindakan tegas untuk

menulis ayat al Qur‟an yang ditandatangani orang tua dan RT,

karena banyak anak yang suka menyuruh temannya

mengabsenkan. Selain itu, ketika PHBI anak-anak selalu dimintai

iuran untuk acara tersebut, infak jum‟at itu melatih kejujuran, dan

kegiatan jum‟at bersih” ( W/G/U/03-06-2015/10.04 WIB).

Sedangkan SM dalam pembelajaran di luar kelas lebih menekan

pada pemberian teladan. Pemberian nasihat dan motivasi merupakan salah

satu cara yang ditempuh SM sebagai pembelajaran di luar kelas.

Keterbatasan guru dalam mengawasi peserta didik dan usia peserta didik

yang sudah beranjak dewasa menjadikan alasan SM lebih memilih

pemberian nasihat dan motivator dalam pembelajaran di luar kelas. Salah

pergaulan merupakan bahaya yang sangat mempengaruhi sikap dan pribadi

peserta didik. Apalagi usia anak SMK sebagai usia dalam fase pertengahan

yang masih labil dalam menjalani kehidupan ini.

“Kalau di luar kelas lebih keteladanan, terutama orang tua karena

guru hanya bisa mengawasi mereka sabatas di sekolah saja. Ketika

anak-anak di luar kelas apalagi sudah di luar sekolah orang tualah

yang menjadi teladan. Kalau menurut saya guru kalau di tingkat

Page 74: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

59

SMK guru itu tidak terlalu berperan dalam menumbuhkan karakter

atau kebiasaan dalam diri peserta didik, yang lebih berperan itu

sebanarnya teman. Perkataan guru bahkan orang tua mereka

sendiri terkadang tidak dianggap, anak usia segitu biasanya lebih

sering mendengar perkataan teman sebayanya. Jadi saya selalu

menasehati anak-anak untuk pandai memilih teman. Kalau mereka

salah memilih teman, prilaku mereka juga kan mengikuti teman

sebayanya. Misalnya jika mereka berteman sama orang yang suka

mencuri, mencontek, sering bolos sekolah atau melanggar

peraturan sekolah maka anak itu akan ikut-ikut berperilaku

menyimpang. Hal itu bisa mempengaruhi kepribadian anak ketika

dia dewasa dan bahkan ketika mereka sudah tidak menjalin

hubungan dengan temannya tadi” (W/G/SM/03-06-2015/10.35

WIB).

Peneliti dalam memperkuat hasil temuannya dari hasil wawancara

kepada guru pendidikan agama Islam juga mengadakan wawancara kepada

peserta didik. Sebagaimana pertanyaan peneliti terhadap peserta didik,

sudahkah guru pendidikan agama Islam memberikan informasi dan nasihat

agar selalu menerapkan karakter anti korupsi bagi peserta didik.

“Sudah, dengan selalu mengingatkan untuk berbuat jujur”

(W/S/NF/08-06-2015/07.00WIB).

“Sudah. Menasehati untuk selalu berbuat jujur dan tanggungjawab

atas tugas yang diberikan serta tidak boleh mencontek”

(W/S/AU/08-06-2015/07.08 WIB).

“Sudah, karena sering menyuruh untuk selalu bersikap jujur”

(W/S/AB/08-06-2015/07.15 WIB).

“Sudah, menasehati tentang kejujuran” (W/S/YU/08-06-

2015/07.20WIB).

“Iya dengan selalu memberi nasehat jangan mencuri apalagi

korupsi” (W/S/WS/08-2015/07.25WIB).

“Mereka selalu memberi nasehat akibat yang ditimbulkan dengan

adany ketidakjujuran dan korupsi. (W/S/S/08-06-2015/07.32WIB).

Peneliti juga mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan

metode yang digunakan guru pendidikan agama Islam dalam memberi

pelajaran sebagai metode menumbuhkan karakter anti korupsi pada peserta

didik. Melalui hasil wawancara diketahui bahwa guru pendidikan agama

Page 75: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

60

Islam SMK N 1 Salatiga lebih sering menggunakan metode pemberian

informasi terkait pendidikan anti korupsi di sela-sela pelajaran, memberikan

nasihat untuk selalu berbuat jujur, menggunakan metode diskusi dan metode

pembelajaran dengan peserta didik mencari sendiri materi pelajaran sebagai

langkah menumbuhkan karakter anti korupsi pada peserta didik. Hasil

wawancara terhadap peserta didik tersebut membenarkan pernyataan guru

pendidikan agama Islam mengenai metode pembelajaran yang digunakan.

Pernyataan peserta didik tersebut sebagai berikut:

“Diberi informasi mengenai kejujuran dan menyuruh untuk tidak

curang dalam tes” (W/S/NF/08-06-2015/07.00WIB).

“Mensisipkan disela-sela pelajaran dan dalam mengajar kita di

suruh mencari informasi sendiri”(W/S/AU/08-06-2015/07.08

WIB).

“Dinasehati diakhir pelajaran agar selalu jujur” (W/S/AB/08-06-

2015/07.15 WIB).

“Disisipkan pada saat pelajaran agama”(W/S/YU/08-06-

2015/07.20WIB).

“Ceramah, diskusi tentang kejujuran dan tukar informasi”

(W/S/WS/08-2015/07.25WIB).

“Memberi informasi tentang bahaya korupsi dan dosa yang sangat

besar dalam Islam” (W/S/S/08-06-2015/07.32WIB).

Kedisplinan merupakan salah satu karakter anti korupsi. Guru

termasuk guru pendidikan agama Islam mempunyai peran sebagai teladan

bagi peserta didik. Peneliti melakukan wawancara kepada beberapa peserta

didik dalam mengetahui kedisplinan guru pendidikan agama Islam terutama

dalam hal ketepatan mengajar. Hasil wawancara yang telah dilakukan

sebagai berikut:

“Salama ini sudah” (W/S/NF/08-06-2015/07.00WIB).

“Kebanyakan iya, kalau ada keperluan saja keluar kelasnya lebih

Page 76: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

61

cepat” (W/S/AU/08-06-2015/07.08 WIB).

“Sudah on time” (W/S/AB/08-06-2015/07.15 WIB).

“Sudah tepat waktu” (W/S/YU/08-06-2015/07.20WIB).

“Sudah tepat waktu” (W/S/WS/08-2015/07.25WIB).

“Tepat waktu” (W/S/S/08-06-2015/07.32WIB).

Peneliti mengadakan penelitian dengan melakaukan wawancara

kepada peserta didik dalam memperkuat pernyataan guru pendidikan agama

Islam dalam menumbuhkan karakter anti korupsi, terutama dalam hal

tindakan peserta didik dalam mencontek, mencuri dan melanggar peraturan

sekolah yang merupakan bibit-bibit korupsi.

“Ditegur dan diberi hukuman” (W/S/NF/08-06-2015/07.00WIB).

“Dinasehati dan diberi hukuman” (W/S/AU/08-06-2015/07.08

WIB).

“Ditegur dan diberi hukuman” (W/S/AB/08-06-2015/07.15 WIB).

“Dinasehati dan diberi hukuman” (W/S/YU/08-06-

2015/07.20WIB).

“Diberi teguran dan dinasehati juga” (W/S/WS/08-

2015/07.25WIB).

“Dinasehati” (W/S/S/08-06-2015/07.32WIB).

Adanya kantin kejujuran merupakan sarana dalam menumbuhkan

karakter anti korupsi pada peserta didik. Peneliti dalam mengetahui

tanggapan peserta didik terkait adanya kantin kejujuran sebagai sarana

menumbuhkan karakter anti korupsi melakukan wawancara kepada

beberapa peserta didik yang peneliti jadikan responden.

“Sudah bisa melatih kita untuk bersikap jujur, meskipun masih ada

yang curang ketika mengambil uang kembalian” (W/S/NF/08-06-

2015/07.00WIB).

“Sudah bisa membuat kita untuk jujur” (W/S/AU/08-06-

2015/07.08 WIB).

“Sudah, tapi masih ada yang curang ketika jajan di kantin”

(W/S/AB/08-06-2015/07.15 WIB).

“Sudah” (W/S/YU/08-06-2015/07.20WIB).“Mampu melatih

kejujuran” (W/S/WS/08-2015/07.25WIB).

Page 77: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

62

“Kurang karena masih ada yanng mengambil kembaliannya tidak

sesuai” (W/S/S/08-06-2015/07.32WIB).

3. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat Dalam Menumbuhkan Karakter

Anti Korupsi Peserta Didik SMK N 1 Salatiga

Peneliti menanyakan kepada guru pendidikan agama Islam yang

berkaitan dengan pendukung dan penghambat dalam menumbuhkan

karakter anti korupsi pada peserta didik. Responden U memberikan

pernyataannya mengenai faktor pendukung dan penghambat dalam

menumbuhkan karakter anti korupsi:

“Dukungan dari sekolah hanya sebatas dukungan, untuk kegiatan

ya begitulah sebagai sekolah negeri kita mempunyai anak didik

ada sekitar 25% yang non muslim itulah yang menjadi masalah.

Ketika ada jum‟at, acara PHBI, kajian anisa, mereka yang non

muslim yang tidak berkewajiban mengikuti acara tersebut

seringkali mempengaruhi temannya yang mempunyai kewajiban

untuk mengikuti kegiatan tersebut. Adanya sebagian guru yang

cuek, dan tidak mau peduli sama siswanya yang penting mereka

mengajar di kelas, itu merupakan hambatan bagi saya dalam

menumbuhkan karakter-karekter anti korupsi tersebut. Faktor

keluarga siswa yang berbeda-beda juga merupakan hambatan bagi

menanamkan sikap terpuji bagi saya sebagai guru agama Islam.

Misalnya, ada anak yang di rumah dia baik, namun prilaku di

sekolah dia sering melanggar peraturan. Adanya kerjasama

beberapa guru dalam mengajarakan kejujuran dan kedisplinan

pada peserta didik tentu menjadi dukungan dalam hal korupsi itu

tadi, karena anak didik harus mempunyai jiwa yang jujur dan

displin agar mereka kelak tidak mudah melakukan tindakan

korupsi”(W/G/U/03-06-2015/10.04 WIB).

“Kalau dukungan lebih kepada kerjasama semua guru dalam

menumbuhkan sikap-sikap terpuji seperti kejujuran, disiplin,

tanggungjawa, sikap-sikap itu bisa melatih anak untuk mempunyai

sikap anti korupsi. Kalau hambatannya itu, guru agama tidak bisa

mengawasi siswanya selama 24 jam, sehingga guru hanya mampu

memberi motivasi, dorongan dan arahan agar anak menghindari

prilaku pencurian atau bahkan korupsi itu tadi, sebagai guru

agama dalam memberikan nasehat dan arahan tentu tidak lepas

dari dalil-dalil dan kaidah-kaidah yang ada dalam agama Islam.

Page 78: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

63

Setelah anak keluar dari sekolah yang lebih berperan itu orang tua

dan lingkungan masyarakat” (W/G/SM/03-06-2015/10.35WIB).

“Pendukung, segala media selalu menginformasikan tentang

akibat berlaku korupsi. Penghambat kurang adanya kesepakatan”

(W/G/MS/08-06-2015/13.00 WIB).

Melalui hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa faktor

pendukung guru pendidikan agama Islam SMK N 1 Salatiga dalam

menumbuhkan karakter anti korupsi pada peserta didik sebagai berikut,

adanya kerjasama semua guru, ketegasan sekolah dalam menjalankan tata

tertib, adanya kantin kejujuran di sekolah, banyak informasi terkait

pendidikan karater anti korupsi. Sedangkan faktor penghambat guru

pendidikan agama Islam dalam menumbuhkan karkter anti korupsi di

SMK N 1 Salatiga yaitu karena adanya guru yang masih cuek dengan

pendidkan akhlaq peserta didik, keterbatasan guru dalam mengawasi

peserta didik dan tidak adanya kesepekatan kurikulum.

Dalam proses wawancara peneliti juga memberikan pertanyaan

kepada responden yang berkaitan dengan kontribusi sekolah dalam hal

menumbuhkan karakter anti korupsi pada peserta didik. U memberikan

jawaban sebagai berikut:

“Adanya kantin kejujuran sekolah menjadi salah satu cara pihak

sekolah dalam mengajarkan sikap anti korupsi. Meskipun, pada

kenyataannya masih sering terjadi kehilangan, atau terkadang

uang yang ada di kantin itu kurang dibandingkan barang yang

keluar, tetapi kadang juga terjadi kelebihan pemasukan keuangan.

Penyebabnya mungkin ada anak yang jajan di kantin tetapi

sengaja tidak membayar, atau lupa membayar, ataupun mungkin

mengambil kembaliananya terlalu banyak. Namun, dilain hari ada

kelebihan pemasukan, mungkin dia sadar atau ginama kita tidak

tahu. Selain itu, dalam menumbuhkan karakter anti korupsi

sekolah lebih menekankan pada kedisplinan dan tanggungjawab

dalam menaati peraturan sekolah. Ekstrakulikuler juga

Page 79: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

64

mengajarkan sikap anti korupsi pada anak- anak karena mereka

diajarkan tentang tanggungjawab, dan yang pasti ada rasa

kemandirian dalam diri anak-anak, dan menurut saya itu masuk

pada poin-poin penananman sikap anti korupsi” (W/G/U/03-06-

2015/10.04 WIB).

SM memberikan pernyataan yang berkaitan dengan kontribusi

sekolah dalam hal menumbuhkan karakter anti korupsi:

“Kantin kejujuran, hukuman bagi siswa yang melanggar

peraturan, pihak sekolah mengambil kebijakan bagi siswa yang

mendapat beasiswa uangnya itu tidak diberikan kepada siswa

ataupun orang tua tetapi langsung digunakan untuk biaya

pendidikan seperti membayar spp dll. Seperti pengalaman yang

sudah-sudah ada anak yang sudah diberikan uang SPP oleh orang

tuanya, tetapi tidak dibayarkan ke sekolah, sehingga sekolah

mengambil keputusan seperti itu. Jadi peringatan sekolah dalam

hal pembayaran SPP saya rasa termasuk kontribusi sekolah dalam

hal tanggung jawab dan kejujuran” (W/G/SM/03-06-

2015/10.35WIB). MS memberikan jawaban yang senada:

“Kantin kejujuran sebagai kontribusi lembaga SMK N 1 dalam

mencegah korupsi, karena dalam kantin kejujuran anak diajarkan

praktik langsung untuk berbuat jujur”(W/G/MS/08-06-

2015/13.00WIB).

Melalui pernyataan responden di atas dapat ditarik kesimpulan

bahwa kontribusi lembaga SMK N 1 Salatiga dalam hal menumbuhkan

karakter anti korupsi cukup besar. Diadakannya kantin kejujuran sebagai

kontribusi pihak lembaga SMK N 1 Salatiga dalam menumbuhkan

karakter anti korupsi. Kepercayaan lembaga SMK N 1 Salatiga kepada

peserta didik yang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler dalam membuat

kegiatan sendiri juga mampu melatih peserta didik untuk dapat mandiri

dan tanggung jawab. Ketegasan pihak sekolah terhadap tata tertib sekolah

sebagai gambaran kontribusi lembaga sekolah dalam melatih kedisiplinan

sebagai wujud menumbuhkan karakter anti korupsi.

Page 80: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

65

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Pendidikan Nilai-Nilai Anti Korupsi Peserta Didik SMK N 1 Salatiga

2014/2015

Pada bagian ini peneliti akan menguraikan hasil wawancara dan

observasi di SMK N 1 Salatiga terkait persepsi guru pendidikan agama Islam

tentang pendidikan nilai-nilai anti korupsi dan kurikulum PAI yang include

dengan pendidikan karakter anti korupsi, serta hasil temuan tentang gambaran

nyata implementasi pendidikan nilai-nilai anti korupsi di SMK N 1 Salatiga.

Menurut hasil observasi dan wawancara ditemukan bahwa persepsi

guru pendidikan agama Islam terhadap pendidikan nilai-nilai anti korupsi

sangat penting untuk diberikan kepada peserta didik. Menurut pendapat dua

responden yang peneliti wawancarai, pendidikan anti korupsi perlu dijadikan

kurikulum sendiri, melihat banyaknya kasus korupsi yang melanda negeri ini.

“Sangat penting, kalau tidak ada pendidikan tentang itu bagaimana

dengan keadaan negara ini, sekarang saja para koruptor juga sudah

banyak di negara ini, malah kalau menurut saya seharusnya

pendidikan anti korupsi perlu dibuat kurikulum sendiri”

(W/G/SM/03-06-2015/10.35 WIB).

Namun, ada satu pendapat berbeda dari guru pendidikan agama Islam

SMK N 1 Salatiga terkait kurikulum anti Korupsi.

“Pendidikan anti korupsi itu penting untuk diajarkan, namun tidak

perlu menjadi kurikulum tersendiri, karena dalam kurikulum pada KI-

1 dan KI-2 sudah memuat sikap religius dan sosial yang didalamnya

memuat tentang kejujuran dan tanggungjawab” (W/G/U/03-06-

2015/10.04 WIB)

Menurut responden U, pendidikan nilai-nilai anti korupsi tidak perlu dijadikan

kurikulum sendiri karena pendidikan nilai-nilai anti korupsi cukup include

Page 81: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

66

dengan kurikulum PAI. Sebagaimana tercantum dalam kurikulum PAI pada KI

1 dan KI 2 yaitu mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli, santun dan ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,

responsif, dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas

segala permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan

bangsa dalam pergaulan dunia.

Dalam materi pendidikan agama Islam dijelaskan tentang al Qur’an,

hadist, fiqih, dan akhlak. Karakter anti korupsi dapat dimasukkan ke dalam

materi tersebut. Misalnya ketika membahas tentang rukun iman, salah satunya

membahas iman kepada malaikat berserta tugas-tugasnya. Guru pendidikan

agama Islam tidak hanya menyampaikan nama-nama malaikat dan apa saja

yang menjadi tugasnya, tetapi juga menjelaskan bahwa salah satu tugas

malaikat yaitu menulis perbuatan baik dan buruk manusia yaitu malaikat Raqib

dan Atid. Dengan begitu, peserta didik akan merasa diawasi, sehingga dalam

berbuat kemaksiatan seperti korupsi akan merasa takut.

“Dalam pembelajaran agama ada materi tentang kejujuran, rukun

iman, rukun Islam dan ibadah. Menurut saya pendidikan nilai-nilai

anti korupsi dapat dimasukkan dalam materi tersebut. Misalnya

dengan mempelajari tentang rukun iman, di situ ada iman kepada

malaikat berserta tugas-tugasnya. Salah Satu tugas malaikat yaitu

mencatat perbutan baik dan buruk yang dilakukan manusia, yaitu

malaikat Raqib dan Atid. Dengan begitu, anak menjadi merasa selalu

ada yang mengawasi sehingga ketika melakukan pencurian atau

perampokan, karena korupsi juga termasuk pencurian bahkan korupsi

itu merupakan perampokan secara besar-besarankan, mereka akan

merasa takut. Oleh karena itu, secara tidak langsung kurikulum PAI

sudah memuat tentang pendidikan anti korupsi” (W/G/SM/03-06-

2015/10.35WIB).

Karakter anti korupsi seperti kejujuran, tanggung jawab, kedisiplinan

Page 82: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

67

dan mandiri yang termuat dalam kurikulum PAI diungkapkan oleh peserta

didik, seperti yang diungkapkan responden sebagai berikut:

“ Ada” (W/S/YU/08-06-2015/07.20 WIB).

“Ada materi tentang kejujuran” (W/S/WS/08-2015/07.25WIB).

SMK N 1 Salatiga sudah mencerminkan sebagai sekolah yang

menanamkan karakter anti korupsi pada peserta didik. Seperti banyaknya

kegiatan yang mampu melatih peserta didik untuk mempunyai karakter anti

korupsi, seperti kegiatan MDMA atau Majaelis Doa Mawar Allah, Infak,

jum’at bersih, ekstrakulikuler dan terdapatnya kantin kejujuran.

“Kalau di luar kelas, kita selalu menyuruh anak malaksanakan

kegiatan majelis doa mawar Allah di MDA setiap hari minggu pada

awal bulan dan kita sediakan absen di situ. Bagi anak yang ketahuan

bohong maka kita mengambil tindakan tegas untuk menulis ayat al

Qur‟an yang ditandatangani orang tua dan RT, karena banyak anak

yang suka menyuruh temannya mengabsenkan. Selain itu, ketika PHBI

anak-anak selalu dimintai iuran untuk acara tersebut, infak jum‟at itu

melatih kejujuran, dan kegiatan jum‟at bersih dapat melatih

tanggungjwab” ( W/G/U/03-06-2015/10.04 WIB).

Kegiatan MDMA atau Majaelis Doa Mawar Allah yang diadakan

SMK N 1 Salatiga melatih peserta didik untuk berbuat jujur. Kebiasaan peserta

didik untuk menyuruh temannya mengabsenkan menjadi hal yang harus

dicegah karena budaya yang seperti itu apabila tidak segera dicegah akan

menimbulkan budaya tidak jujur dan menghalalkan segala cara dalam

mencapai tujuan di kehidupan mendatang. Peserta didik yang ketahuan berbuat

curang dengan menyuruh temannya mengabsenkan, maka akan diberi hukuman

sebagai balasan dari perbuatannya. Pemberian hukuman akan melatih peserta

didik bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukan dan membuat peserta

didik jera dalam melakukan kecurangan. Selain itu dalam menumbuhkan sikap

Page 83: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

68

tanggung jawab SMK N 1 Salatiga mengadakan kegiatan rutin setiap hari

jum’at untuk bersih-bersih bersama. Peserta didik SMK N 1 Salatiga dalam

menumbuhkan sikap adil dilatih untuk berinfak.

Kantin kejujuran yang berada di SMK N 1 Salatiga merupakan

gambaran nyata implementasi pendidikan nilai-nilai anti korupsi yang ada di

sekolah. Peilaku jujur peserta didik dapat diuji melalui kantin kejujuran yang

berada di sekolah. Peserta didik dapat mengambil barang yang dia suka,

membayar sesuai harga barang yang tertera serta mengambil kembalian sendiri

tanpa ada yang mengawasi. Hal itu akan melatih peserta didik untuk benar-

benar menerapkan karakter anti korupsi dalam hal kejujuran. Sebagaimana

hasil wawancara berikut:

“Adanya kantin kejujuran sekolah menjadi salah satu cara pihak

sekolah dalam mengajarkan sikap anti korupsi. Meskipun, pada

kenyataannya masih sering terjadi kehilangan, atau terkadang uang

yang ada di kantin itu kurang dibandingkan barang yang keluar,

tetapi kadang juga terjadi kelebihan pemasukan keuangan.

Penyebabnya mungkin ada anak yang jajan di kantin tetapi sengaja

tidak membayar, atau lupa membayar, ataupun mungkin mengambil

kembaliananya terlalu banyak. Namun, dilain hari ada kelebihan

pemasukan, mungkin dia sadar atau gimana kita tidak tahu.

B. Peran dan Cara Guru Agama Islam Dalam Menumbuhkan Karakter

Anti Korupsi Pada Peserta Didik SMK N 1 Salatiga Tahun Pelajaran

2014/2015

1. Peran Guru Agama Islam Dalam Menumbuhkan Karakter Anti Korupsi

Peran guru agama Islam sebagai guru mata pelajaran mempunyai

peran yang sama, apabila dibandingkan dengan guru mata pelajaran lain.

Peran dan tanggung jawab semua guru yaitu mendidik akhlak peserta

Page 84: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

69

didik, apalagi dalam menumbuhkan karkater anti korupsi karena korupsi

merupakan musuh setiap individu dalam menegakkan hukum yang ada.

Peran guru tersebut seperti, memberi informasi, memberikan nasihat,

motivasi dan sebagai teladan atau role model.

“Peran guru agama Islam tidak ada bedanya dengan guru pada

mata pelajaran lain, karena sama-sama mempunyai peran dan

tanggungjawab dalam hal mendidik akhlak peserta didik. Hal itu

tercantum dalam KI 1 dan KI 2 tadi yang menjuru kepada anti

korupsi, humanisme, pluralisme dll. Peran-peran itu seperti,

memberi informasi, memberikan nasihat, guru juga harus bisa

menjadi teladan”(W/G/U/03-06-2015/10.04WIB).

“Pada prinsipnya sama karena korupsi merupakan musuh kita

bersama dalam menegakkan hukum. Guru sebagai pemberi

informasi dan mediator” (W/G/MS/08-06-2015/13.00 WIB).

Melalui wawancara dan observasi peneliti menemukan ada satu

guru agama Islam yang berpendapat bahwa guru pendidikan agama Islam

lebih berperan dalam menumbuhkan karakter anti korupsi, dikarenakan

guru agama Islam dalam menyampaikan segala sesuatu selalu berpegang

teguh pada sumber yang terpercaya . Seperti yang diungkapkan SM:

“Perannya sama dengan guru yang lain, hanya saja lebih

dominan kalau sebagai guru agama, karena guru agama itu

dalam menyampaikan segala sesutu mempunyai dalil, hadist,

kaidah dll” (W/G/SM/08-06-2015/10.35WIB).

Peran guru yang disampaikan responden selaras dengan peraturan Undang-

Undang No 14 Tahun 2005 tentang tugas utama guru yaitu mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur

pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (Redaksi

Sinar Grafika,2006: 2).

Page 85: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

70

Mencermati uraian di atas, nampaknya ada keselarasan dalam

menjalankan peran guru dengan teori kepribadian dalam hal pembentukan

karakter. Sebagaimana yang diungkapkan sebagai berikut, teori

behavioristik menurut skinner bahwa hukuman dan ganjaran menentukan

perilaku. Dalam teori ini juga mengatakan bahwa lingkungan

mempengaruhi karakter seseorang. Teori kognitif menjadi tempat yang

mengandung pikiran di mana kemungkinan proses-proses mental individu

terjadi. Proses-proses tersebut diantaranya, mengingat, mengambil

keputusan, merencanakan, menentukan tujuan, dan kratif. Social learning

theory yang merupakan teori miliki Albert Bandura ini mengemukakan

bahwa manusia dapat berfikir dan mengatur tingkah lakunya sendiri,

sehingga pendekatan teori belajar sosial lebih ditekankan pada perlunya

pembiasaan merespon dan peniruan. Faktor pembentukan perilaku

berdasarkan pendekatan ini adalah perhatian, representation melalui

ingatan, peniruan tingkah laku model, motivasi dan penguatan. (Yusuf,

dan Nurihsan. 2008: 127, 132 dan 168)

Teori kepribadian tersebut sebagai teori yang digunakan dalam

pembentukan karakter anti korupsi pada peserta didik di SMK N 1

Salatiga. Seabagimana hasil wawancara mengenai peran guru pendidikan

agama Islam SMK N 1 Salatiga dalam menumbuhkan karakter anti korupsi

pada peserta didik, sebagai berikut:

a. Memberi Informasi

“Peran itu seperti memberi informasi, motovasi dan

pengarahan disela-sela pembelajaran. Agar mereka

Page 86: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

71

mempunyai akhlak yang terpuji, termasuk jiwa yang anti

korupsi”(W/G/SM/03-06-2015/10.35WIB).

Disela-sela pelajaran guru pendidikan agama Islam SMK N 1

Salatiga memberi informasi berkaitan merabahnya penyakit korupsi

yang tengah melanda negeri ini. Penanaman akhlak terpuji pada peserta

didik disela-sela pelajaran sebagai langkah membentengi peserta didik

untuk mempunyai jiwa anti korupsi.

b. Memberikan Nasihat

“Selalu memberikan nasihat agar selalu berbuat jujur dalam

segala aspek kehidupan karena Allah mengetahui segala yang

dilakukan manusia” (W/G/MS/08-06-2015/13.00 WIB).

Pada proses pembelajaran guru pendidikan agama Islam memberikan

nasihat kepada peserta didik untuk selalu berprilaku baik dan jujur,

karena Allah Maha Mengetahui apa yang dilakukan manusia. Guru

SMK N 1 Salatiga yang selalu memberi nasihat untuk selalu berbuat

jujur disampaikan peserta didik yang berinesial NF:

“Sudah, dengan selalu mengingatkan untuk berbuat jujur”

(W/S/NF/08-06-2015/07.00WIB).

“Sudah, menasehati tentang kejujuran” (W/S/YU/08-06-

2015/07.20WIB).

Selain kejujuran guru pendidikan agama Islam SMK N 1

Salatiga selalu memberikan nasihat agar peserta didik cerdas dalam

memilih teman. Peserta didik tingkat SMK tergolong sebagai pribadi

dalam fase labil dan perilaku kehidupannya lebih terpengaruh pada

lingkungan pergaulan. Pergaulan yang salah akan berpengaruh pada

karakter yang dimiliki peserta didik di masa mendatang, sekalipun

sudah tidak ada komunikasi dengan temannya tadi.

Page 87: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

72

“saya selalu menasehati anak-anak untuk pandai memilih

teman. Kalau mereka salah memilih teman, prilaku mereka

juga kan mengikuti teman sebayanya. Misalnya jika mereka

berteman sama orang yang suka mencuri, mencontek, sering

bolos sekolah atau melanggar peraturan sekolah maka anak

itu akan ikut-ikut berperilaku menyimpang. Hal itu bisa

mempengaruhi kepribadian anak ketika dia dewasa dan

bahkan ketika mereka sudah tidak menjalin hubungan dengan

temannya tadi” (W/G/SM/03-06-2015/10.35 WIB).

c. Sebagai Teladan atau Role Model

Guru pendidikan agama Islam harus mampu menjadi role

model atau teladan dalam kehidupan keseharian, bukan hanya bisa

bicara dan menyuruh kepada peserta didik untuk berprilaku terpuji.

“Guru sebagai teladan harus bisa mengajarkan peserta didik

melalui tindakan langsung, bukan hanya sekedar bicara saja.

Dalam mengajarkan kepada mereka tentang kedisplinan, saya

sendiri harus memberi contoh kepada mereka dengan tepat

waktu dalam memulai pembelajaran, dan selesai

pembelajaran pun juga harus tepat waktu. Terus setiap pagi

jam tujuh tepat semua anak wajib sudah berada di sekolah,

bagi anak yang terlambat kita beri pengarahan dan kita suruh

bersih-bersih. Hal itu sebagai salah satu cara pendidikan

karakter agar anak displin waktu, karena ketika anak

terlambat berarti dia sudah melakukan korupsi

waktu”(W/G/U/03-06-2015/10.04 WIB).

Guru pendidkan agama Islam SMK N 1 Salatiga memberikan

teladan kepada peserta didik diantaranya dengan on time dalam

pembelajaran. Guru SMK N 1 Salatiga tidak hanya menyuruh peserta

didik agar tepat waktu sampai di sekolah, tetapi juga memberi teladan

dengan membiasakan diri untuk tepat waktu dalam setiap kegiatan.

Peran guru sebagai role model dalam hal ketepatan waktu

sudah tercermin dalam keseharian, seperti yang diungkapkan responden

sebagai berikut:

Page 88: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

73

“Salama ini sudah” (W/S/NF/08-06-2015/07.00WIB).

“Sudah tepat waktu” (W/S/WS/08-2015/07.25WIB).

d. Mediator

Tugas dan peran Guru pendidikan agama Islam tidak hanya

sebagai pengajar atau pemberi informasi saja, melainkan mampu

menjadi perantara bagi peserta didik untuk mengembangkan

kemampuan yang dimiliki.

“Pada prinsipnya sama karena korupsi merupakan musuh kita

bersama dalam menegakkan hukum. Guru sebagai pemberi

informasi dan mediator” (W/G/MS/08-06-2015/13.00 WIB).

Guru pendidikan agama Islam berperan sebagai perantara

dalam menumbuhkan karakter anti korupsi. MS mengungkapkan bahwa

korupsi merupakan musuh bersama, dan guru sebagai orang tua peserta

didik di sekolah berperan dalam menumbuhkan karakter yang

mencerminkan sikap anti korupsi. Peran guru sebagai perantara baik

dilakukan di dalam kelas maupun di luar kelas.

2. Cara Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan Karakter Anti

Korupsi

Menurut KPK (Komisi Pemberantasan Komisi) yang tertuang

dalam bukunya, Tunas Integritas, ada sembilan Integritas yang perlu

ditanamkan pada anak sejak dini dalam usaha memerangi korupsi. Nilai-

nilai anti korupsi itu seperti jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung

jawab, kerja keras, sederhana, mandiri dan adil (kompas.com).

Cara guru pendidikan agama Islam dalam menumbuhkan karakter

anti korupsi sebagai berikut:

a. Melatih shalat lima waktu secara tepat waktu

Page 89: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

74

“Anak-anak dilatih kejujuran dengan melakukan shalat lima

waktu secara tepat waktu, peserta didik diberikan buku mentor

sebagai pengendali yang diisi setiap kali shalat sebagai bukti

ketaatan peserta didik dalam beribadah dan buku itu diisi baik

di sekolah maupun di rumah” W/G/U/03-06-2015/10.04 WIB).

Shalat merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Shalat secara

tepat waktu merupakan sunnah bagi orang Islam. Ketaatan dalam

menjalankan ibadah shalat lima waktu mengandung banyak makna

yang mencerminkan karakter anti korupsi.

Ketaatan dalam menjalankan shalat lima waktu mengandung

nilai kejujuran, kedisiplinan dan tanggung jawab. Guru pendidikan

agama Islam SMK N 1 Salatiga memberikan buku mentor sebagai

pengendali bagi peserta didik dalam menjalankan rukun Islam yang ke

dua yaitu shalat. Buku tersebut sebagai bukti ketaatan peserta didik

dalam beribadah.

Melalui buku pengendali tersebut peserta didik dilatih untuk

jujur terhadap diri sendiri, Allah dan orang lain. Lewat kedisiplinan

peserta didik dalam menjalankan shalat lima waktu dapat melatih

peserta didik untuk disiplin dalam segala hal. Pengisian buku mentor

atau pengendali sebagai strategi guru pendidikan agama Islam dalam

mendidik tanggung jawab pada peserta didik.

b. Menghargai kejujuran peserta didik

“Kita harus menanamkan sikap yang jujur pada anak didik,

meskipun hal kecil seperti mencotek. Saya selalu menekankan

pada anak-anak untuk selalu jujur dan percaya diri pada

jawaban mereka. Saya lebih menghargai anak yang mendapat

Page 90: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

75

nilai sedang tetapi jujur, daripada mendapat nilai bagus

dengan hasil mencontek atau hasil kerja sama dengan teman”

(W/G/SM/03-06-2015/10.35 WIB).

Menghargai kejujuran peserta didik dalam menyelesaikan

tugas maupun mengerjakan ujian sebagai cara yang ditempuh guru

pendidikan agama Islam dalam menumbuhkan karakter anti korupsi

pada peserta didik SMK N 1 Salatiga. Menghargai hasil jawaban

peserta didik yang jujur menjadikan peserta didik terhindar dari

perbuatan mencontek ataupun kerja sama dengan temannya.

Mencontek merupakan perbuatan tercela dalam kategori dosa

ringan. Namun, akibat yang ditimbulkan dari budaya mencontek sangat

fatal yaitu budaya korupsi. Peserta didik yang melakukan perbuatan

mencontek berarti dia telah melakukan tindakan berbohong kepada

dirinya sendiri, orang tua dan guru. Peserta didik yang terbiasa

mencontek bukan tidak mungkin akan mudah melakukan kecurangan di

masa dewasanya.

Kebiasaan kerja sama dengan temannya ketika ujian akan

membiasakan peserta didik untuk berani mengajak atau menerima

ajakan dalam melakukan perbuata tercela. Kebiasaan tersebut apabila

tidak dihentikan dapat melatih peserta didik untuk selalu menjalin kerja

sama dengan orang lain dalam mencapai tujuannya, meskipun dengan

perbuatan yang dilarang. Hal itu akan menjadi masalah besar ketika

peserta didik telah dewasa, apalagi ketika peserta didik mejabat sebagai

pemimpin bangsa ini.

Page 91: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

76

c. Menggunakan metode pembelajaran yang mampu melatih sikap jujur,

tanggungjawab, mandiri dan percaya diri. Metode tersebut seperti, pasar

informasi dan diskusi.

Dalam proses pembelajaran yang berorientasi pada siswa,

kegiatan belajar mengajar dalam rangka mendapatkan informasi dan

sebagainya lebih banyak dilakukan oleh murid. Dengan cara demikian,

siswa sudah mulai terlatih bersikap kreatif, mandiri dan produktif, yakni

memiliki sifat yang sangat dibutuhkan dalam menghadapi masyarakat

maju (Nata, 2007: 85). Hal itu selaras dengan metode pembelajaran

yang digunakan guru SMK N 1 Salatiga, seperti yang diungkapkan

responden sebagai berikut:

“Dalam pembelajaran PAI saya dan teman-teman yang lain

menerapkan beberapa metode pembelajaran, sehingga

pembelajaran tidak hanya monoton guru ceramah di depan.

Salah satu metode yang saya pakai yaitu belanja informasi.

Belanja informasi yaitu anak-anak menggali informasi sendiri,

kemudian temannya berbelanja informasi di situ, setelah itu

informasi yang didapat disampaikan kepada teman-temannya.

Informasi tersebut apakah untuk dirinya sendiri atau

disampaikan kepada orang lain, apakah informasi tadi

ditambahi atau dikurangi, hal itu juga bisa melatih kejujuran

pada anak. Melalui metode pembelajaran tersebut mampu

mengajarkan anak menjadi mandiri, tanggungjawab, kreatif

dalam menggali informasi, dan yang paling penting anak

berani mengungkapkan apa yang sudah dia

peroleh”(W/G/U/03-06-2015/10.04WIB).

Meminimalkan metode ceramah akan membuat pembelajaran

lebih efektif dan tidak membosankan. Guru pendidikan agama Islam

SMK N 1 Salatiga menggunakan metode belanja informasi dan diskusi .

Belanja Informasi yaitu peserta didik secara kelompok disuruh untuk

Page 92: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

77

mencari informasi materi pembelajran sendiri, setelah itu pengetahuan

tentang materi pembelajran disampaikan kepada kelompok lain. Guru

juga menyampaikan materi kepada kelompok yang mendapat tugas

mencari informasi, dan kelompok tesebut diberi tanggung jawab untuk

menyampaikan kepada temannya. Melalui metode pasar informasi

peserta didik dilatih untuk tanggung jawab atas tugas yang diberikan

dan melatih peserta didik untuk jujur. Peserta didik yang tidak jujur

tidak akan menyampaikan materi secara menyeluruh kepada teman-

temannya. Rasa peduli juga terbentuk dari metode pasar informasi ini,

peserta didik dilatih untuk peduli dengan pemahaman temannya

mengenai informasi yang disampaikan.

Metode diskusi sebagai metode guru pendidikan agama Islam

SMK N 1 Salatiga dalam melatih peserta didik untuk berkerja sama

dengan orang lain. Mandiri, tanggung jawab, creative, percaya diri dan

kuat pendirian akan tumbuh melalui metode diskusi. Metode diskusi

juga mengajarkan peseta didik untuk berani menyampaikan hasil

diskusi. Hal itu akan berguna di masa mendatang, peserta didik akan

terbiasa berani terhadap kebenaran yang dia ketahui. Sebagaimana yang

diungkapkan SM:

“Ketika pembelajaran anak tidak hanya menjadi pendengar

saja, saya sering menyuruh mereka untuk mencari materi

sendiri, kemudian mendiskusikan dan memperesentasikan hasil

diskusi. Dalam proses pembelajaran tersebut anak selain

belajar tanggungjawab juga dilatih mandiri, pecaya diri untuk

menyampai hasil karnyanya, anak juga lebih kreatif dan yang

lebih penting akan berlatih kuat dengan pendirian yang ada

serta anak itu akan lebih menghargai orang lain, karena

Page 93: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

78

dalam presentasi anak tentu akan memperoleh sanggahan

ataupun usulan dari kelompok lain” (W/G/SM/03-06-

2015/10.35 WIB).

d. Peserta didik dilatih tanggungjawab

“Dalam mengajarkan tanggungjawab itu biasanya saya sering

menyuruh siswa meminjam dan mengembalikan barang-

barang kepenggandaan, hla itu sacara tidak langsung

mengajarkan mereka rasa tanggungjawab apakah segera

dikembalikan atau tidak dan biasanya kalau telat

mengembalikan barang yang dipinjam maka pihak

penggandaan akan menanyakan ke guru yang menyuruh tadi,

sehingga guru jadi tahu anak bertanggungjawab apa

tidak”(W/G/SM/03-06-2015/10.35).

Guru pendidikan agama Islam SMK N 1 Salatiga dalam proses

pembelajaran seringkali menyuruh peserta didik untuk meminjam

barang ke pengganaan sebagai cara guru pendidikan agama Islam dalam

menumbuhkan karakter tanggungjawab.

Guru pendidikan agama Islam SMK N 1 Salatiga dalam

menumbuhkan sikap tanggung jawab juga melalui kegiatan

ekstrakulikuler. Peserta didik yang mengikuti ekstrakulikuler diberi

tanggung jawab atas kegiatan yang telah direncanakan. Kebiasaan

bertanggung jawab atas keputasan diambil merupakan bekal peserta

didik dalam menyongsong kehidupan di masa dewasanya, karena

pelajar sebagai penerus bangsa.

SMK N 1 Salatiga juga mengadakan kegiatan rutin hari jum’at

yaitu bersih-bersih bersama. Kegitan tersebut selain mengandung nilai

keindahan dan kebersihan juga mengandunng nilai-nilai tannggung

jawab. Peserta didik dilatih bertanggung jawab atas tugas yang yang

Page 94: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

79

telah di bagi sesuai kelas, karena setiap tempat sudah ada bagian-nagian

masing-masing dalam membersihkan.

d. Melatih peserta didik untuk tepat waktu

“Guru sebagai teladan harus bisa mengajarkan peserta didik

melalui tindakan langsung, bukan hanya sekedar bicara saja.

Dalam mengajarkan kepada mereka tentang kedisplinan, saya

sendiri harus memberi contoh kepada mereka dengan tepat

waktu dalam memulai pembelajaran, dan selesai

pembelajaran pun juga harus tepat waktu. Terus setiap pagi

jam tujuh tepat semua anak wajib sudah berada di sekolah,

bagi anak yang terlambat kita beri pengarahan dan kita suruh

bersih-bersih. Hal itu sebagai salah satu cara pendidikan

karakter agar anak displin waktu, karena ketika anak

terlambat berarti dia sudah melakukan korupsi

waktu”(W/G/U/03-06-2015/10.04 WIB).

Kedisiplinan sebagai karakter anti korupsi yang perlu

ditanamkan dalam pribadi peserta didik. Guru pendidikan agama Islam

SMK N 1 Salatiga mengajarkan untuk tepat waktu kepada peserta didik.

Kedisiplinan waktu tidak hanya ketika datang ke sekolah yaitu jam

tujuh harus sampai sekolah, tetapi juga on time ketika mengumpulkan

tugas maupun ketika masuk kelas. Sebagaimana yang disampaikan SM.

“Siswa itu harus tepat waktu ketika masuk kelas,

mengumpulkan tugas pun juga harus tepat waktu. Ketika ada

siswa yang terlambat maka ada saknsi tersendiri”

(W/G/SM/03-06-2015/10.35 WIB).

e. Pendidikan di luar kelas

Peserta didik diwajibkan ikut kegiatan MDMA (Majelis Doa Mawar

Allah), jum’at bersih, infak dan kajian an-Nissa.

“Kalau di luar kelas, kita selalu menyuruh anak malaksanakan

kegiatan majelis doa mawar Allah di MDA setiap hari minggu

pada awal bulan dan kita sediakan absen di situ. Bagi anak

yang ketahuan bohong maka kita mengambil tindakan tegas

untuk menulis ayat al Qur‟an yang ditandatangani orang tua

Page 95: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

80

dan RT, karena banyak anak yang suka menyuruh temannya

mengabsenkan. Selain itu, ketika PHBI anak-anak selalu

dimintai iuran untuk acara tersebut, infak jum‟at itu melatih

kejujuran, kajian melatih mereka displin juga, jum‟at bersih”

(W/G/U/03-06-2015/10.04 WIB).

Dalam menumbuhkan karakter anti korupsi pada peserta didik

guru pendidikan agama Islam SMK N 1 Salatiga tidak hanya

melakukan pembejaran dalam kelas, namun juga di luar kelas. Guru

pendidikan agama Islam SMK N 1 Salatiga mengadakan kegiatan wajib

diikuti oleh pesrta didik setiap hari minggu di minggu pertama, yaitu

kegiatan majelis doa mawar Allah. Kegiatan tersebut merupakan

kegitan amal dan doa bersama. Kegiatan MDMA akan melatih peserta

didik untuk peduli dengan sesama. Guru pendidikan agama Islam juga

mengabsen bagi peserta didik yang berangkat, dan bagi peserta didik

yang tidak datang dia akan mendapat hukuman. Hukuman yang

diberikan akan melatih peserta didik untuk tanggung jawab terhadap

kewajiban yang diberikan kepada peserta didik. Infak dalam menyabut

PHBI sebagai cara yang ditempuh guru pendidikan agama Islam dalam

membangun rasa peduli pada peserta didik.

Kegiatan rutin jum’at bersih sebagai cara yang ditempuh guru

SMK N 1 Salatiga dalam melatih tanggung jawab. Biasanya kegiatan

jum’at bersih tersebut dengan membagi setiap tempat untuk dijadikan

tanggung jawab per kelas. Peserta didik SMK N 1 Salatiga dilatih

menjadi pribadi yang tanggung jawab melalui kegiatan jum’at bersih

tersebut.

Page 96: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

81

f. Pemberian Sanksi

“Siswa itu harus tepat waktu ketika masuk kelas,

mengumpulkan tugas pun juga harus tepat waktu. Ketika ada

siswa yang terlambat maka ada saknsi

tersendiri”(W/G/SM/03-06-2015/10.35 WIB).

Guru SMK N 1 Salatiga dalam memberikan hukuman bagi

peserta didik yang terlambat, baik terlambat datang ke sekolah maupun

masuk kelas, mengumpulkan tugas, melanggar peraturan sekolah dan

lain-lain bukan dengan cara pemberian hukuman fisik. Guru SMK N 1

Salatiga dalam memberikan hukuman hanya sebatas membuat jera

peserta didik, sehingga hukuman yang diberikan ialah hukuman yang

mendidik. Hukuman tersebut seperti, diberi pengarahan, suruh bersih-

bersih, menulis ayat-ayat al qur’an yang ditanda tangani oleh RT dan

membaca istighfar. Sebagaimana yang diungkapkan responden berikut:

“Bagi anak yang ketahuan bohong maka kita mengambil

tindakan tegas untuk menulis ayat al Qur‟an yang

ditandatangani orang tua dan RT” ( W/G/U/03-06-2015/10.04

WIB).

C. Faktor-Faktor Pendukung Dan Penghambat Dalam Menumbuhkan

Karakter Anti Korupsi Pada Peserta Didik SMK N 1 Salatiga Tahun

Pelajaran 2014/2015

Korupsi jelas merupakan perbuatan tercela yang harus disingkirkan.

Namun untuk memberantasnya tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Dibutuhkan kerja keras, kerja cerdas, dan saling berkerja sama diantara

sesama guru itu sendiri. Adanya kolaborasi yang cantik antara guru akan

menjadi pemicu yang tepat sehingga peserta didik yakin dan percaya bahwa

korupsi adalah penyakit manusia yang harus dihindari, dan sebisa mungkin

Page 97: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

82

untuk dilawan dengan kekuatan moral dan ajaran agama yang benar

(Kusumah, 2012: 226).

1. Faktor-Faktor Pendukung Dalam Menumbuhkan Karakter Anti Korupsi

Faktor pendukung guru pendidikan agama Islam SMK N 1 Salatiga

dalam menumbuhkan karakter anti korupsi pada peserta didik, sebagai

berikut:

a. Dukungan dan kerjasama mayoritas guru

“Kalau dukungan lebih kepada kerjasama semua guru dalam

menumbuhkan sikap-sikap terpuji seperti kejujuran, disiplin,

tanggungjawab, sikap-sikap itu bisa melatih anak untuk

mempunyai sikap anti korupsi” (W/G/SM/03-06-

2015/10.35WIB).

Dukungan dan kerja sama mayoritas guru merupakan dukungan

bagi guru pendidikan agama Islam dalam menumbuhkan karakter anti

korupsi. Tanpa adanya kerjasama dalam menumbuhkan karakter anti

korupsi seperti, kejujuran, kedisiplinan dan tanggung jawab maka tujuan

dalam memberantas korupsi dari bibit-bibitnya tidak akan mampu untuk

diwujudkan.

b. Adanya fasilitas sekolah seperti kantin kejujuran

“Kantin kejujuran sebagai kontribusi lembaga SMK N 1 dalam

mencegah korupsi, karena dalam kantin kejujuran anak

diajarkan praktik langsung untuk berbuat jujur”(W/G/MS/08-

06-2015/13.00WIB).

Sikap jujur sebagai hal utama dalam menumbuhkan sikap anti

korupsi pada peserta didik. Ketika seseorang sudah mempunyai benteng

untuk selalu berbuat jujur, maka dia akan sulit tergoda untuk berbuat

korupsi. Kantin kejujuran yang berada di SMK N 1 Salatiga merupakan

dukungan pihak sekolah dalam menumbuhkan karakter anti korupsi pada

Page 98: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

83

peserta didik. Peserta didik SMK N 1 Salatiga ditanamkan prilaku jujur

dalam kesehariannya melalui kantin kejujuran.

c. Ekstrakulikuler

“Ekstrakulikuler juga mengajarkan sikap anti korupsi pada

anak- anak karena mereka diajarkan tentang tanggungjawab,

dan yang pasti ada rasa kemandirian dalam diri anak-anak,

dan menurut saya itu masuk pada poin-poin penanaman sikap

anti korupsi” (W/G/U/03-06-2015/10.04 WIB).

Kepercayaan pihak sekolah terhadap peserta didik dalam

manage kegiatan akan mengajarkan peserta didik untuk mandiri dan

mempunyai tanggung jawab terhadap setiap keputasan yang diambil.

Guru memberikan kepercayaan penuh kepada peserta didik untuk

mengadakan suatu kegiatan dalam ekstrakulikuler, dan guru hanya

sebagai pengawas. Hal itu melatih peserta didik untuk memiliki sikap

mandiri dan tanggung jawab sebagai karakter anti korupsi.

d. Banyaknya media informasi tentang bahaya korupsi

“Pendukung, segala media selalu menginformasikan tentang

akibat berlaku korupsi” (W/G/MS/08-06-2015/13.00 WIB).

Tekhnologi yang semakin canggih mampu membantu guru

pendidikan agama Islam dalam menumbuhka karakter anti korupsi.

Melalui media informasi peserta didik dapat mengetahui informasi terkait

korupsi yang sedang melanda negeri ini. Peserta didik juga dapat

mengetahui mengenai akibat yang ditimbulkan dari perbuatan korupsi.

Informasi tersebut akan mempermudah guru pendidikan agama Islam

dalam menumbuhkan karakter anti korupsi, karena guru dapat langsung

mengambil fenomena yang terjadi lewat berita yang sedang berkembang.

e. Peraturan yang tegas dari lembaga sekolah

Page 99: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

84

“Kantin kejujuran, hukuman bagi siswa yang melanggar

peraturan, pihak sekolah mengambil kebijakan bagi siswa yang

mendapat beasiswa uangnya itu tidak diberikan kepada siswa

ataupun orang tua tetapi langsung digunakan untuk biaya

pendidikan seperti membayar spp dll. Seperti pengalaman yang

sudah-sudah ada anak yang sudah diberikan uang SPP oleh

orang tuanya, tetapi tidak dibayarkan ke sekolah, sehingga

sekolah mengambil keputusan seperti itu. Jadi peringatan

sekolah dalam hal pembayaran SPP saya rasa termasuk

kontribusi sekolah dalam hal tanggungjawab dan kejujuran”

(W/G/SM/03-06-2015/10.35WIB).

Peraturan yang tegas dari pihak sekolah dalam memberikan efek jera

pada peserta didik sebagai dukungan bagi guru pendidikan agama Islam

dalam menumbuhkan karakter anti korupsi. Guru pendidikan agama

Islam tidak akan berhasil secara maksimal dalam mendidik anak untuk

disiplin dan taat terhadap peraturan, apabila pihak sekolah tidak tegas

dalam pemberian hukuman. Dukungan pihak sekolah yang tegas terhadap

peserta didik yang melanggar peraturan sebagai cara mendidik peserta

didik dalam mempunyai sikap tanggung jawab, dan sebagai cara yang

mampu membuat jera peserta didik dalam melanggar peratuaran.

Ketegasan pihak sekolah untuk menggunakna beasiswa miskin

bagi peserta didik sebagai biaya SPP merupakan cara agar beasiswa

tersebut tepat sasaran. Belajar dari masa lalu, dimana ada orang tua

peserta didik yang menyalahgunakan uang beasiswa untuk keperluan

pribadi bukan keperlukan pendidikan akan merugikan pihak sekolah dan

anak itu sendiri. Beasiswa yang diterima langsung dibayarkan pihak

sekolah sebgai biaya pendidikan. Ketegasan pihak sekolah tersebut

sebagai upaya agar uang beasiswa dari pemerintah tidak salah sasaran.

2. Faktor Penghambat Dalam Menumbuhkan Karakter Anti Korupsi

Page 100: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

85

Faktor penghambat guru pendidikan agama Islam SMK N 1

Salatiga dalam menumbuhkan karakter anti korupsi pada peserta didik,

sebagai berikut:

a. Belum meratanya kesadaran guru tentang akhlak peserta didik

“Adanya sebagian guru yang cuek, dan tidak mau peduli sama

siswanya yang penting mereka mengajar di kelas, itu

merupakan hambatan bagi saya dalam menumbuhkan karakter-

karekter anti korupsi tersebut” (W/G/U/03-06-2015/10.04

WIB).

Adanya guru yang hanya berperan sebagai pengajar tanpa mau peduli

dengan pendidikan akhlak peserta dididk merupakan hambatan guru

pendidikan agama Islam SMK N 1 Salatiga dalam menumbuhkan

karakter anti korupsi pada peserta didik. Guru yang hanya

menyampaikan materi di kelas dan tidak memberi nasihat dan tidak

mengarahkan peserta didik untuk mempunyai sifat-sifat terpuji seperti

nilai-nilai yang tertanam dalam karakter anti korupsi, akan menjadikan

peserta didik hanya tahu tetapi tidak diamalkan dalam kehidupan

keseharian.

b. Keterbatasan waktu dalam mengawasi peserta didik

“Kalau hambatannya itu guru agama tidak bisa mengawasi

siswanya selama 24 jam, sehingga guru hanya mampu memberi

motivasi, dorongan dan arahan agar anak menghindari prilaku

pencurian atau bahkan korupsi itu tadi, sebagai guru agama

dalam memberikan nasehat dan arahan tentu tidak lepas dari

dalil-dalil dan kaidah-kaidah yang ada dalam agama Islam.

Setelah anak keluar dari sekolah yang lebih berperan itu orang

tua dan lingkungan masyarakat. (W/G/SM/03-06-

2015/10.35WIB).

Keterbatasan waktu guru dalam mengawasi peserta didik

sebagai faktor penghambat dalam menumbuhkan karakter anti korupsi.

Page 101: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

86

Guru hanya mampu mengawasi peserta didik selama peserta didik berada

di lingkungan sekolah, sedangkan di luar sekolah yang mampu

mengawasi mereka yaitu orang tua dan lingkungan sekitar. Dalam

mengatasi hal ini guru selalu memberikan motivasi, nasihat dan

pengarahan agar peserta didik menghindari perbuatan tercela. Pemberian

nasihat serta melatih langsung peserta didik untuk berperilaku terpuji

sebagai cara yang di tempuh guru pendiidkan agama Islam dalam

menyikapi tugas guru yang tidak dapat mengawasi peserta didik selama

24 jam.

c. Latar belakang peserta didik yang beragam

“Faktor keluarga siswa yang berbeda-beda juga merupakan

hambatan bagi menanamkan sikap terpuji bagi saya sebagai

guru agama Islam” (W/G/U/03-06-2015/10.04 WIB).

Cara yang ditempuh orang tua dalam mendidik akhlak anak

beragam dari keluarga satu dengan yang lainnya. Kondisi keluarga setiap

peserta didik juga berbeda. Pendidikan keluarga sangat mempengaruhi

perkembangan pribadi peserta didik. Latar belakang keluarga peserta

didik yang berbeda tersebut sebagai salah satu faktor penghambat dalm

menumbuhkan karakter anti korupsi.

Ada peserta didik yang dari kecilnya sudah dilatih untuk

mempunyai sikap disiplin, jujur, peduli dengan orang lain dan tanggung

jawab. Namun, juga ada peserta didik yang tidak didik untuk menerapkan

prilaku yang mencerminkan karakter anti korupsi tersebut. Peserta didik

yang tidak dilatih jujur dan tanggung jawab di lingkungan rumah akan

menjadi hambatan sendiri dalam menumbuhkan karakter anti korupsi.

Page 102: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

87

d. Tidak ada keseragaman kurikulum

“Penghambat kurang adanya kesepakatan” (W/G/MS/08-06-

2015/13.00 WIB).

Pendidikan anti korupsi hanya sebagi hidden curriculum.

Kurikulum mengenai pendidikan anti korupsi hanya dilaksanakan

melalui suri teladan yang menampakkan sikap dan perilaku anti korupsi,

tanpa adanya tujuan dan program yang terencana. Adannya kesepakatan

pemerintah terkait kurikulum anti korupsi, akan gmembuat pendidikan

anti korupsi lebih terarah dan terlaksana dengan baik.

Page 103: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

88

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari uraian dan data yang penulis sajikan pada bab-bab sebelumnya

dalam laporan skripsi ini, maka penulis mengambil kesimpulan:

1. SMK N 1 Salatiga sudah mencerminkan pendidikan anti korupsi di

lingkungan sekolah. Pendidikan anti korupsi dilaksanakan baik di dalam

maupun di luar kelas. Sementara tentang perlunya kurikulum tersendiri

mengenai anti korupsi terdapat dua pendapat. Sebagian guru PAI

berpendapat kurikulum pendidikan anti korupsi tidak perlu ada tersendiri,

karena sudah include dalam kurikulum PAI. Sebagian yang lain

menekankan kurikulum pendidikan anti korupsi dibuat secara tersendiri,

mengingat pentingnya pendidikan anti korupsi dalam konteks sekarang ini.

2. Guru pendidikan agama Islam mempunyai peran penting dalam hal

menumbuhkan karakter anti korupsi. Peran tersebut seperti, memberi

informasi atau pengetahuan, memberi nasihat, memeberi arahan atau

pengarah dan sebagai teladan.

3. Cara yang ditempuh guru pendidikan agama Islam SMK N 1 Salatiga

dalam menjalankan perannya untuk menumbuhkan karakter anti korupsi

pada peserta didik, yaitu melatih shalat lima waktu secara tepat waktu,

menghargai kejujuran peserta didik, menggunakan metode pembelajaran

yang mampu melatih sikap anti korupsi seperti pasar informasi dan

diskusi, peserta didik dilatih tanggungjawab, warung kejujuran, melatih

Page 104: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

89

peserta didik untuk tepat waktu, pembelajaran di luar kelas dan pemberian

sanksi.

4. Pendukung dalam menumbuhkan karakter anti korupsi di SMK N 1

Salatiga yaitu dukungan dan kerjasama moyoritas guru, adanya fasilitas

sekolah seperti kantin kejujuran, kegiatan ekstrakulikuler seperti SKI,

banyaknya media informasi tentang bahaya korupsi, peraturan yang tegas

dari lembaga sekolah dll. Sedangkan yang menjadi hambatan yaitu belum

meratanya kesadaran guru tentang akhlak peserta didik, keterbatasan

waktu dalam mengawasi peserta didik, latar belakang peserta didik yang

beragam dan tidaknya adanya keseragaman kurikulum.

B. SARAN

Berdasarkan Kesimpulan yang penulis uraikan diatas maka penulis

mengajukan beberapa saran guna perkembangan selanjutnya ke arah yang

lebih baik, yaitu :

1. Lembaga Sekolah

Perlu diadakan kegiatan yang melatih kesadaran peserta didik untuk

melawan dan mencegah tindakan korupsi dari hal yang paling kecil yaitu

mencontek, membolos dan melanggar peraturan sekolah.

2. Bagi Orang Tua

Pendidikan anti korupsi perlu diajarkan pada anak sejak kecil, seperti

membiasakan bersikap jujur dan tanggung jawab.

Page 105: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

90

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Abu dan Sholeh Munawar. 2005. Psikologi Perkembangan. Jakarta:

Rineka Cipta.

Asdiqoh, Siti. 2013. Etika Profesi Keguruan. Yogyakarta: Trustmedia Publishing.

Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Djaja, Ermansjah. 2010. Memberantas Korupsi Bersama KPK. Jakarta: Sinar

Grafika.

Djamarah Syaiful Bahri. 2005. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Hartanti, Evi.2005. Tindak Pidana Korupsi. Jakarta: Sinar Grafika

Irfan, Muhammad Nurul. 2009. Tindak Pidana Korupsi di Indonesia dalam

Perspektif Fikih Jinayah. Jakarta: Dapertemen Agama RI.

Isjoni. 2006. Gurukah Yang Dipersalahkan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Jalaluddin. 2006. Korupsi Hukum dan Moralitas Agama Mewacanakan Fikih Anti

Korupsi. Yogyakarta: Gema Media

Kesuma, Dharma, Cepi Triatna, & Johar Permana. 2011. Pendidikan Karakter

Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya

Offset.

Klitgaard, Robert. 2001. Membasmi Korupsi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Kusumah, Wijaya. 2012. Menjadi Guru Tangguh Berhati Cahaya. Jakarta:Indeks.

Lopa, Baharuddin. 2001. Kejahatan Korupsi dan Penegakan Hukum.

Jakarta:Kompas.

Margono. 1997. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Moleong, Lexy.J. 2009.Metodologi Penelitian Kualitatif. edisi Revisi, Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Muslich, Masnur. 2011. Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis

Multidimensional. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Nata, Abuddin. 2007. Manajemen Pendidikan. Jakarta: Kencana

Saliman, Sudarsono. 1994. Kamus Pendidikan dan Pengajaran dan

Umum.Jakarta: Rineka Cipta

Samana. 1994. Profesionalisme Guru. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Page 106: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

91

Simanjuntak dan Pasaribu. 1984. Teori Kepribadian. Bandung: Tarsito

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suparlan. 2005. Menjadi Guru Efektif. Yogyakarta: Hikayat Publishing.

Stronge, James. 2013. Kompetensi Guru-Guru Efektif. Jakarta: Indeks.

Poernomo, Hadi Soen’an. 2013. Berani Korupsi Itu Memalukan. Jakarta: Imania.

Redaksi Sinar Grafika. UU Guru dan Dosen (UU RI No.14 Th.2005, ).2006. Jakarta:

Sinar Grafika).

Uno, Hamzah. 2011. Profesi Kependidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Yusuf, Syamsu dan Nurihsan, Juntika. 2008. Teori Kepribadian. Jakarta: Remaja

Rosadakarya.

Zuchdi, Darmiyati. 2009. Pendidikan Karakter Grand Design dan Nilai-nilai

Target. Yogyakarta:UNY Press.

(http://www.kompasiana.com/ariefma/bibit-bibit-korupsi-tumbuh-dalam-bangku-

sekolah) diundah tanggal 25 Juli 2015.

www.umm.ac.id diunduh pada tanggal 1 Mei 2015

www.kompas. com diunduh pada tanggal 1 Mei 2015.

Page 107: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

92

DAFTAR NILAI SKK

Nama : NIDHAUL KHUSNA Jurusan : Tarbiyah

NIM : 11111033 Progdi : PAI

P.A. : Rovi’in, M.Ag

No. Jenis Kegiatan Pelaksanaan Jabatan Nilai

1 Orientasi Pengenalan Akademik

dan Kemahasiswaan (OPAK) oleh

Dewan Mahasiswa (DEMA)

STAIN Salatiga

20-22 Agustus 2011 Peserta 3

2. Achievement Motivation Training

(AMT) oleh Ittaqo dan CEC

STAIN Salatiga

23 Agustus 2011 Peserta 2

3. Orientasi Dasar Keislaman

(ODK) oleh STAIN Salatiga 24 Agustus 2011 Peserta 2

4. Seminar Entrepreneurship dan

Koprasi oleh Kopma dan KSEI

STAIN Salatiga

25 Agustus 2011 Peserta 2

5. USER EDUCATION oleh UPT

PERPUSTAKAAN STAIN 20 September 2011 Peserta 2

6. Pelatihan dan Latihan Calon

Pramuka Pandega (PLCPP) ke-21

oleh Racana Kusuma Dilaga-

Woro Srikandhi STAIN Salatiga

30 September – 03

Oktober 2011 Peserta 2

7. Daurah Mar’atus Shalihah (DMS)

“Let’s be an Inspiring Women”

oleh LDK Darul Amal

24 November 2011 Peserta 2

8. Public Hearing

“Meningkatkan Kepekaan dan

Transparansi Kinerja Lembaga

Menuju Kampus yang Amanah”

oleh Senat Mahasiswa (SEMA)

STAIN Salatiga

15 Maret 2012 Peserta 2

9. Pelatihan Penggunaan Maktabah

Syamilah & Pengetikan Arab

Cepat (STAIN ARABY)

“Bahasa Arab Sebagai Penunjang

Perkuliahan Mahasiswa” oleh

Ittaqo STAIN Salatiga

17 Maret 2012 Peserta 2

10. Masa Penerimaan Anggota Baru

(MAPABA) oleh Pergerakan

Mahasiswa Islam Indonesia

(PMII) Djoko Tingkir Salatiga

23-25 Maret 2012 Peserta 2

11. Seminar Regional 03 Mei 2012 Peserta 4

Page 108: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

93

“Peran Mahasiswa dalam

Mengawal BLSM (BLT) Tepat

Sasaran” oleh DEMA STAIN

Salatiga

12. Agenda Milad X LDK Darul

Amal (Lomba Cerpen Islami) oleh

LDK Darul Amal STAIN Salatiga

17 Mei 2012 Peserta 2

13. Program Ma’had Mahasiswa

selama 1 tahun. 07 Juli 2012 Peserta 2

14. Amalan Ramadhan Racana (ARR)

ke-14 oleh Racana Kusuma

Dilaga-Woro Srikandhi STAIN

Salatiga

03-07 Agustus 2012 Panitia 3

15. Pendidikan dan Latihan Calon

Pramuka Pandega (PLCPP) ke-22

oleh Racana Kusuma Dilaga-

Woro Srikandhi STAIN Salatiga

12-15 Oktober 2012 Panitia 3

16. Dialog Publik dan

SilaturahimNasional “Kemanakah

Arah Kebijakan BBM?

Mendorong Subsidi BBM Untuk

Rakyat” oleh Pergerakan

Mahasiswa Islam Indonesia

(PMII) Kota Salatiga

10 November 2012 Panitia 3

17. Ijazah Kursus Pembina Pramuka

Mahir Tingkat Dasar (KMD) oleh

IAIN Surakarta

12-17 November

2012 Peserta 2

18. Tabligh Akbar

“Tafsir Tematik dalam Upaya

Menjawab Persoalan Israel dan

Palestina, Landasan QS. Al-

Fath:c26-27” oleh JQH STAIN

Salatiga

01 Desember 2012 Peserta 2

19. SK Pengangkatan Dewan Racana

Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi

STAIN Salatiga masa bhakti 2013

31 Januari 2013 Ke-RT-an 4

20. Short Course on TOEFL

Preparation Focusing on Structure

and Written Expression Test oleh

PonPes. Salafiyah Pulutan,

Salatiga

09-16 Februari 2013 Peserta 2

21. Penataran Ustadz/Pengelola TKA-

TPA Tingkat Dasar “Manajemen

dan Administrasi TKA-TPA,

Metodologi IQRO’ dan

Pengelolaan Kelas” oleh Yayasan

10 Maret 2013 Peserta 2

Page 109: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

94

Team Tadarus “AMM”

Yogyakarta

22. Kursus Singkat “TOEFL Focusing

on Listening” oleh bagian Bahasa

PonPes Salafiyah Pulutan Salatiga

17 Maret 2013 Peserta 2

23. Seminar Nasional dan Dialog

Publik

“Minimnya Pasokan Energi dalam

Negeri; Pemberantasan Subsidi

BBM dan Peran Masyarakat

dalam Penghematan Energi” oleh

HMJ Tarbiyah & Syari’ah STAIN

Salatiga

20 April 2013 Peserta 8

24. Seminar Nasional

“How to Develop the Best

Generation” oleh CEC STAIN

Salatiga

01 Juni 2013 Peserta 8

25. Seminar Nasional

“Mengawal Pengendalian BBM

Bersubsidi, Kebijakan BLSM

yang Tepat Sasaran Serta

Pengendalian Inflasi dalam Negeri

Sebagai Dampak Kenaikan BBM

Bersubsidi” oleh DEMA STAIN

Salatiga

08 Juli 2013 Peserta 8

26. Amalan Ramadhan Racana (ARR)

ke-15 oleh Racana Kusuma

Dilaga-Woro Srikandhi STAIN

Salatiga

25-28 Juli 2013 Panitia 3

27. Pendidikan dan Latihan Calon

Pramuka Pandega (PLCPP) ke-23

oleh Racana Kusuma Dilaga-

Woro Srikandhi STAIN Salatiga

20-23 September

2013 Panitia 3

28. Temu Pramuka Penggalang

Penegak 2 (TPPP II) oleh Racana

Kususma Dilaga-Woro Srikandhi

STAIN Salatiga

05-06 Oktober 2013 Panitia 3

29. Seminar Nasional

“Mendetakkan Jantung Bangsa

dengan Jurnalisme” oleh LPM

Dinamika

07 Oktober 2013 Panitia 8

Page 110: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

95

Page 111: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

96

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS DIRI

Nama : Nidhaul Khusna

Umur : 22 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/tanggal lahir : Boyolali, 25 Mei 1993

Agama : Islam

B. Alamat : Jegoran, 08/1 Manyaran, Kec. Karanggede, Kab. PENDIDIKAN

1. SD Negeri Manyaran 1 lulus tahun 2005

2. SMP Negeri 2 Karanggede lulus tahun 2008

3. SMA Negeri 1 Karanggede lulus tahun 2010

4. IAIN Salatiga jurusan tarbiyah (Pendidikan Agama Islam)

Boyolali

Salatiga, 17 Agustus 2015

Penulis

Nidhaul Khusna

NIM: 11111033

Page 112: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

97

Page 113: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

98

Page 114: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

99

Page 115: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

100

DAFTAR PERTANYAAN

A. Guru PAI

1. Apakah pendidikan anti korupsi itu penting untuk diajarkan di sekolah?

2. Apakah kurikulum Pendidikan Agama Islam yang ada saat ini sudah

memuat pendidikan anti korupsi?

3. Apakah peran guru Pendidikan Agama Islam sama dengan guru pada

mata pelajaran lain dalam hal menumbuhkan karakter anti korupsi?

4. Bagaimana cara anda dalam menumbuhkan karakter anti korupsi baik di

dalam kelas maupun di luar kelas?

5. Apakah yang menjadi pendukung dan penghambat dalam menumbuhkan

karakter anti korupsi pada peserta didik?

6. Bagaimana kontribusi lembaga (sekolah) tentang pendidikan anti korupsi?

B. Peserta Didik

1. Apakah dalam materi pelajaran PAI terdapat meteri tentang kejujuran,

tanggungjawab, kedisiplinan dan percaya diri?

2. Apakah guru agama Islam sudah mampu memberi teladan dalam hal

mencegah atau menanamkan sikap anti korupsi?

3. Bagaimana metode yang digunakan guru PAI saat ingin memberi pelajaran

tentang pentingnya karakter anti korupsi?

4. Apakah guru PAI telah berkonsisten dengan ketepatan waktu mengajar

(memulai dan mengakhiri pelajaran)?

5. Bagaimana sikap guru PAI ketika melihat ada siswa yang melakukan

tindakan mencontek, mencuri dan melanggar peraturan sekolah?

6. Apakah kantin kejujuran di sekolah sudah tepat sebagai media

pembelajaran tentang pendidikan anti korupsi?

Page 116: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

101

DISKRIPSI WAWANCARA

A. Nama Responden : Drs. Untoro, M.Pd (U)

Profesi : Guru Pendidikan Agama Islam

Tanggal Wawancara : 03 Juni 2015

Pukul : 10.04 WIB

1. Assalamu’alaikum Pak?

Jawab: Wa’alaikum salam

2. Begini Pak, saya mahasiswa IAIN Salatiga ingin mengadakan penelitian di

SMK ini terkait peran guru pendidikan agama Islam dalam menumbuhkan

karakter anti korupsi pada peserta didik?

Jawab: Iya

3. Mohon maaf Pak, mengganggu waktunya sebentar untuk wawancara?

Jawab: Iya, silahkan mbak

4. Sebelumnya mohon maaf Pak, siapa nama lengkap Bapak?

Jawab: Nama lengkap saya Untoro

5. Di Smk ini Bapak sebagai guru pendidikan agam Islam?

Jawab: Iya

6. Apakah saya dapat langsung wawancara terkait judul penelitian saya?

Jawab: Silahkan mbak, Insyaallah kalau saya bisa jawab saya akan

menjawab

7. Apakah pendidikan anti korupsi itu penting untuk diajarkan di sekolah?

Jawab:Pendidikan anti korupsi itu penting untuk diajarkan, namun tidak

perlu menjadi kurikulum tersendiri, karena dalam kurikulum pada KI-1

dan KI-2 sudah memuat sikap religius dan sosial yang didalamnya memuat

tentang kejujuran dan tanggungjawab.

8. Apakah kurikulum Pendidikan Agama Islam yang ada saat ini sudah

memuat pendidikan anti korupsi?

Jawab: Tentu sudah ada kurikulum pendidikan anti korupsi dalam

kurikulum pendidikan agama Islam. Dalam KI 1 dan KI 2 didalamnya

memuat tentang sikap religius dan sikap sosial, yang salah satunya ada

Page 117: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

102

kejujuran dan tanggungjawab, sedangkan untuk KI 3 berkaitan dengan

pengetahuan, dan untuk KI 4 itu tentang ketrampilan.

9. Apakah peran guru Pendidikan Agama Islam sama dengan guru pada

mata pelajaran lain dalam hal menumbuhkan karakter anti korupsi?

Jawab: Peran guru agama Islam tidak ada bedanya dengan guru pada

mata pelajaran lain, karena sama-sama mempunyai peran dan

tanggungjawab dalam hal mendidik akhlak peserta didik. Hal itu

tercantum dalam Ki 1 dan Ki 2 tadi yang menjuru kepada anti korupsi,

humanisme, pluralisme dll. Peran-peran itu seperti, memberi informasi,

memberikan nasihat, guru juga harus bisa menjadi teladan.

10. Bagaimana cara anda dalam menumbuhkan karakter anti korupsi baik di

dalam kelas maupun di luar kelas?

Jawab: Anak-anak dilatih kejujuran dengan melakukan shalat lima waktu

secara tepat waktu, peserta didik diberikan buku mentor sebagai

pengendali yang diisi setiap kali shalat sebagai bukti ketaatan peserta didik

dalam beribadah dan buku itu diisi baik di sekolah maupun di rumah.Guru

sebagai teladan harus bisa mengajarkan peserta didik melalui tindakan

langsung, bukan hanya sekedar bicara saja. Dalam mengajarkan kepada

mereka tentang kedisplinan, saya sendiri harus memberi contoh kepada

mereka dengan tepat waktu dalam memulai pembelajaran, dan selesai

pembelajaran pun juga harus tepat waktu. Terus setiap pagi jam tujuh tepat

semua anak wajib sudah berada di sekolah, bagi anak yang terlambat kita

beri pengarahan dan kita suruh bersih-bersih. Hal itu sebagai salah satu

cara pendidikan karakter agar anak displin waktu, karena ketika anak

terlambat berarti dia sudah melakukan korupsi waktu.

Dalam pembelajaran PAI saya dan teman-teman yang lain

menerapkan beebrapa metode pembelajaran, sehingga pembelajaran tidak

hanya monoton guru ceramah di depan. Salah satu metode yang saya pakai

yaitu belanja informasi. Belanja informasi yaitu anak-anak menggali

informasi sendiri, kemudian temannya berbelanja informasi di situ, setelah

itu informasi yang didapat disampaikan kepada teman-temannya.

Page 118: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

103

Informasi tersebut apakah untuk dirinya sendiri atau disampaikan kepada

orang lain, apakah informasi tadi ditambahi atau dikurangi, hal itu juga

bisa melatih kejujuran pada anak. Melalui metode pembelajaran tersebut

mampu mengajarkan anak menjadi mandiri, tanggungjawab, kretif dalam

menggali informasi, dan yang paling penting anak berani mengungkapkan

apa yang sudah dia peroleh.

Sebagai seorang guru kita harus mampu menjadi role model,

dengan tidak meninggalkan mengajar, kecuali ketika mendapat tugas dari

sekolah. Seperti siang ini saya harus ke semarang sampai hari sabtu, tetapi

saya mempunyai surat tugas dari sekolah. Saya setiap hari selalu masuk

sekolah, meskipun saya tidak ada jadwal mengajar. Saya juga

mengajarkan mereka tentang berpegang teguh pada pendirian, ketika saya

bilang A ya A, dan ketika saya bicara B Ya B jadi mereka selalu takut

dengan saya dan tidak berani macam-macam. Itu merupakan cara saya

mengajarkan kepada mereka bahwa orang itu yang dipegang adalah

omongannya.

Kalau di luar kelas, kita selalu menyuruh anak malaksanakan

kegiatan majelis doa mawar Allah di MDA setiap hari minggu pada awal

bulan dan kita sediakan absen di situ. Bagi anak yang ketahuan bohong

maka kita mengambil tindakan tegas untuk menulis ayat al Qur’an yang

ditandatangani orang tua dan RT, karena banyak anak yang suka

menyuruh temannya mengabsenkan. Selain itu, ketika PHBI anak-anak

selalu dimintai iuran untuk acara tersebut, infak jum’at itu melatih

kejujuran, dan kegiatan jum’at bersih dapat melatih tanggungjwab.

Setiap ada kegiatan anak-anak SKI itu selalu saya beri

tanggungjawab sepenuhnya untuk mengatur sendiri kegiatan itu, saya

hanya menyetujui asalkan tidak menyimpang dari aturan yang sudah

digariskan sekolah. Mereka harus saya latih untuk mandiri,

tanggungjawab, mampu memanage sendiri kegiatan yang ada. Saya rasa

itu mampu menumbuhkan sikap mandiri dan tanggungjawab pada anak-

anak, dan hal itu sangat bagus untuk masa depan mereka sebagai calon

Page 119: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

104

pemimpin.

11. Apakah yang menjadi pendukung dan penghambat dalam menumbuhkan

karakter anti korupsi pada peserta didik?

Jawab: Dukungan dari sekolah hanya sebatas dukungan, untuk kegiatan

begitulah sebagai sekolah negeri kita mempunyai anak didik ada

sekitar 25% yang non muslim itulah yang menjadi masalah. Ketika

ada jum’at, acara PHBI, kajian anisa, mereka yang non muslim

yang tidak berkewajiban mengikuti acara tersebut seringkali

mempengaruhi temannya yang mempunyai kewajiban untuk

mengikuti kegiatan tersebut. Adanya sebagian guru yang cuek, dan

tidak mau peduli sama siswanya yang penting mereka mengajar di

kelas, itu merupakan hambatan bagi saya dalam menumbuhkan

karakter-karekter anti korupsi tersebut. Faktor keluarga siswa yang

berbeda-beda juga merupakan hambatan bagi menanamkan sikap

terpuji bagi saya sebagai guru agama Islam. Misalnya, ada anak

yang di rumah dia baik, namun prilaku di sekolah dia sering

melanggar peraturan. Adanya kerjasama beberapa guru dalam

mengajarakan kejujuran dan kedisplinan pada peserta didik tentu

menjadi dukungan dalam hal korupsi itu tadi, karena anak didik

harus mempunyai jiwa yang jujur dan displin agar mereka kelak

tidak mudah melakukan tindakan korupsi.

12. Bagaimana kontribusi lembaga (sekolah) tentang pendidikan anti korupsi?

Jawab: Adanya kantin kejujuran sekolah menjadi salah satu cara pihak

sekolah dalam mengajarkan sikap anti korupsi. Meskipun, pada

kenyataannya masih sering terjadi kehilangan, atau terkadang uang

yang ada di kantin itu kurang dibandingkan barang yang keluar,

tetapi kadang juga terjadi kelebihan pemasukan keuangan.

Penyebabnya mungkin ada anak yang jajan di kantin tetapi sengaja

tidak membayar, atau lupa membayar, ataupun mungkin

mengambil kembaliananya terlalu banyak. Namun, dilain hari ada

kelebihan pemasukan, mungkin dia sadar atau gimana kita tidak

Page 120: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

105

tahu. Selain itu, dalam menumbuhkan karakter anti korupsi sekolah

lebih menekankan pada kedisplinan dan tanggungjawab dalam

menaati peraturan sekolah. Ekstrakulikuler juga mengajarkan sikap

anti korupsi pada anak- anak karena mereka diajarkan tentang

tanggungjawab, dan yang pasti ada rasa kemandirian dalam diri

anak-anak, dan menurut saya itu masuk pada poin-poin

penananman sikap anti korupsi.

13. Saya rasa penjelasan Bapak cukup menjawab pertannyaan dalam

penelitian saya. Terimakasih atas bantuan Bapak, Assalamu’alaikum.

Jawab: Iya sama-sama. Wa’alaikum salam

B. Nama Responden : Muhammad Syafi’i (MS)

Profesi : Pendidikan Agama Islam

Tanggal Wawancara : 8 Juni 2015

Pukul : 13.00 WIB

1. Assalamu’alaikum Pak?

Jawab: Wa’alaikum salam

2. Saya mahasiswa IAIN Salatiga ingin mengadakan penelitian di sini terkait

peran guru pendidikan agama Islam dalam menumbuhkan karakter anti

korupsi pada peserta didik, dan saya mohon bantuan Bapak untuk menjadi

nara sumber dalam penelitian saya?

Jawab: Silahkan mbak, Insyaallah kalau saya bisa bantu saya akan

membantu

3. Sebelumnya, mohon maaf Pak nama lengkap Bapak siapa?

Jawab: Muhammad Syafi’i

4. Apakah Bapak sebagai guru pendidikan agama Islam?

Jawab: Iya saya sebagai guru mata pelajaran pendidikan gama Islam

5. Apakah pendidikan anti korupsi itu penting untuk diajarkan di sekolah?

Jawab: Cukup penting karena dalam rangka untuk meningkatkan iman

kepada Allah dengan cara melatih kejujuran agar siswa menjadi

generasi penerus yang benar-benar tangguh dalam menegakkan

syariat Islam.

Page 121: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

106

6. Apakah kurikulum Pendidikan Agama Islam yang ada saat ini sudah

memuat tentang pendidikan anti korupsi?

Jawab: Secara tidak langsung pendidikan nilai-nilai anti korupsi sudah

masuk dalam kurikulum pendidikan agama Islam

7. Apakah peran guru Pendidikan Agama Islam sama dengan guru pada

mata pelajaran lain dalam hal menumbuhkan karakter anti korupsi?

Jawab:Pada prinsipnya peran semua guru itu sama. Apalagi dalam

menumbuhkan karakter anti korupsi karena korupsi merupakan

musuh kita bersama dalam menegakkan hukum. Guru sebagai

pemberi informasi dan mediator.

8. Bagaimana cara anda dalam menumbuhkan karakter anti korupsi baik di

dalam kelas maupun di luar kelas?

Jawab: Selalu memberikan nasihat agar selalu berbuat jujur dalam segala

aspek kehidupan karena Allah mengetahui segala yang dilakukan

manusia.

9. Apakah yang menjadi pendukung dan penghambat dalam menumbuhkan

karakter anti korupsi pada peserta didik?

Jawab: Pendukung, segala media selalu menginformasikan tentang akibat

berlaku korupsi. Penghambat kurang adanya kesepakatan.

10. Bagaimana kontribusi lembaga (sekolah) tentang pendidikan anti korupsi?

Jawab:Kantin kejujuran sebagai kontribusi lembaga SMK N 1 dalam

mencegah korupsi, karena dalam kantin kejujuran anak diajarkan

praktik langsung untuk berbuat jujur.

7. Dalam wawancara kali ini cukup sekian, terima kasih sudah berkenan

meluangkan waktu Bapak. Assalamu’alaikum.

Jawab: Iya sama-sama mbak, Wa’alaikum salam

C. Nama Responden : Siti Mutmainah (SM)

Profesi : Guru Pendidikan Agama Islam

Tanggal Wawancara : 03 Juni 2015

Page 122: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

107

Pukul : 10.35 WIB

1. Assalamu’alaikum ?

Jawab: Wa’alaikum salam

2. Begini Bu, saya mahasiswa IAIN Salatiga ingin mengadakan penelitian di

SMK ini terkait peran guru pendidikan agama Islam dalam menumbuhkan

karakter anti korupsi pada peserta didik.

Jawab: Iya mbak, apa yang bisa saya bantu

3. Sebelumnya mohon maaf, mengganggu waktu ibu sebentar untuk

wawancara?

Jawab: Iya, silahkan mbak

4. Sebelumnya siapa nama lengkap Ibu?

Jawab: Siti Mutmainah

5. Apakah ibu mengajar meteri pendidikan agama Islam?

Jawab: Iya

6. Apakah saya dapat langsung wawancara terkait peran guru dalam

menumbuhkan karakter anti korupsi pada peserta didik?

Jawab: Silahkan mbak, Insyaallah kalau saya bisa jawab saya akan

menjawab

7. Apakah pendidikan anti korupsi itu penting untuk diajarkan di sekolah?

Jawab: Sangat penting, kalau tidak ada pendidikan tentang itu bagaimana

dengan keadaan negara ini, sekarang saja para koruptor juga sudah

banyak di negara ini, malah kalau menurut saya seharusnya

pendidikan anti korupsi perlu dibuat kurikulum sendiri.

8. Apakah kurikulum Pendidikan Agama Islam yang ada saat ini sudah

memuat pendidikan anti korupsi?

Jawab: Sudah, karna Dalam pembelajaran agama ada materi tentang

kejujuran, rukun iman, rukun Islam dan ibadah. Menurut saya

pendidikan nilai-nilai anti korupsi dapat dimasukkan dalam materi

tersebut. Misalnya dengan mempelajari tentang rukun iman, di situ

ada iman kepada malaikat berserta tugas-tugasnya. Salah Satu

tugas malaikat yaitu mencatat perbutan baik dan buruk yang

Page 123: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

108

dilakukan manusia, yaitu malaikat Raqib dan Atid. Dengan begitu,

anak menjadi merasa selalu ada yang mengawasi sehingga ketika

melakukan pencurian atau perampokan, karena korupsi juga

termasuk pencurian bahkan korupsi itu merupakan perampokan

secara besar-besarankan, mereka akan merasa takut. Oleh karena

itu, secara tidak langsung kurikulum PAI sudah memuat tentang

pendidikan anti korupsi.

9. Apakah peran guru Pendidikan Agama Islam sama dengan guru pada mata

pelajaran lain dalam hal menumbuhkan karakter anti korupsi?

Jawab: Perannya sama dengan guru yang lain, hanya saja lebih dominan

kalau sebagai guru agama, karena guru agama itu dalam

menyampaikan segala sesutu mempunyai dalil, hadist, kaidah dll.

Peran itu seperti memberi informasi, motovasi dan pengarahan

disela-sela pembelajaran. Agar mereka mempunyai akhlak yang

terpuji, termasuk jiwa yang anti korupsi. Saya selalu

menyampaiakn meteri pelajaran dengan mencontohkan kondisi

yang terjadi. Begitu halnya ketika menyampaikan materi tentang

perbuatan tecela, seperti mencuri saya mengaitkan dengan

perbuatan korupsi. Korupsi itu kan sama saja merampok uang

rakyat, jadi sebagai guru agama juga harus mengaitkan dengan

hukum-hukum Islam maka kita menjelaskan kepada anak-anak jika

hukum Islam kalau mengambil barang yang bukan miliknya itu

sangat berat hukamannya bahkan samapai dibunuh apalagi

perbutan korupsi.

10. Bagaimana cara anda dalam menumbuhkan karakter anti korupsi baik di

dalam kelas maupun di luar kelas?

Jawab: Kita harus menanamkan sikap yang jujur pada anak didik,

meskipun hal kecil seperti mencotek. Saya selalu menekankan pada

anak-anak untuk selalu jujur dan percaya diri pada jawaban

mereka. Saya lebih menghargai anak yang mendapat nilai sedang

tetapi jujur, daripada mendapat nilai bagus dengan hasil mencontek

Page 124: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

109

atau hasil kerja sama dengan teman.

Kalau di luar kelas lebih keteladanan, terutama orang tua

karena guru hanya bisa mengawasi mereka sabatas di sekolah saja.

Ketika anak-anak di luar kelas apalagi sudah di luar sekolah orang

tualah yang menjadi teladan. Kalau menurut saya guru kalau di

tingkat SMK guru itu tidak terlalu berperan dalam menumbuhkan

karakter atau kebiasaan dalam diri peserta didik, yang lebih

berperan itu sebanarnya teman. Perkataan guru bahkan orang tua

mereka sendiri terkadang tidak dianggap, anak usia segitu biasanya

lebih sering mendengar perkataan teman sebayanya. Jadi saya

selalu menasehati anak-anak untuk pandai memilih teman. Kalau

mereka salah memilih teman, prilaku mereka juga kan mengikuti

teman sebayanya. Misalnya jika mereka berteman sama orang yang

suka mencuri, mencontek, sering bolos sekolah atau melanggar

peraturan sekolah maka anak itu akan ikut-ikut berperilaku

menyimpang. Hal itu bisa mempengaruhi kepribadian anak ketika

dia dewasa dan bahkan ketika mereka sudah tidak menjalin

hubungan dengan temannya tadi”

Ketika pembelajaran anak tidak hanya menjadi pendengar

saja, saya sering menyuruh mereka untuk mencari materi sendiri,

kemudian mendiskusikan dan memperesentasikan hasil diskusi.

Dalam proses pembelajaran tersebut anak selain belajar

tanggungjawab juga dilatih mandiri, pecaya diri untuk menyampai

hasil karnyanya, anak juga lebih kreatif dan yang lebih penting

akan berlatih kuat dengan pendirian yang ada serta anak itu akan

lebih menghargai orang lain, karena dalam presentasi anak tentu

akan memperoleh sanggahan ataupun usulan dari kelompok lain.

. Dalam mengajarkan tanggung jawab itu biasanya saya

sering menyuruh siswa meminjam dan mengembalikan barang-

barang kepenggandaan, hla itu sacara tidak langsung mengajarkan

mereka rasa tanggungjawab apakah segera dikembalikan atau tidak

Page 125: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

110

dan biasanya kalau telat mengembalikan barang yang dipinjam

maka pihak penggandaan akan menanyakan ke guru yang

menyuruh tadi, sehingga guru jadi tahu anak bertanggung jawab

apa tidak.Siswa itu harus tepat waktu ketika masuk kelas,

mengumpulkan tugas pun juga harus tepat waktu. Ketika ada siswa

yang terlambat maka ada saknsi tersendiri.

11. Apakah yang menjadi pendukung dan penghambat dalam menumbuhkan

karakter anti korupsi pada peserta didik?

Jawab: Kalau dukungan lebih kepada kerjasama semua guru dalam

menumbuhkan sikap-sikap terpuji seperti kejujuran, disiplin,

tanggungjawa, sikap-sikap itu bisa melatih anak untuk mempunyai

sikap anti korupsi. Kalau hambatannya itu, guru agama tidak bisa

mengawasi siswanya selama 24 jam, sehingga guru hanya mampu

memberi motivasi, dorongan dan arahan agar anak menghindari

prilaku pencurian atau bahkan korupsi itu tadi, sebagai guru agama

dalam memberikan nasehat dan arahan tentu tidak lepas dari dalil-

dalil dan kaidah-kaidah yang ada dalam agama Islam. Setelah anak

keluar dari sekolah yang lebih berperan itu orang tua dan

lingkungan masyarakat”

12. Bagaimana kontribusi lembaga (sekolah) tentang pendidikan anti korupsi?

Jawab: Kantin kejujuran, hukuman bagi siswa yang melanggar peraturan,

pihak sekolah mengambil kebijakan bagi siswa yang mendapat

beasiswa uangnya itu tidak diberikan kepada siswa ataupun orang

tua tetapi langsung digunakan untuk boasaya pendidikan seperti

membayar spp dll. Seperti pengalaman yang sudah-sudah ada

anak yang sudah diberikan uang SPP oleh orang tuanya, tetapi

tidak dibayarkan ke sekolah, sehingga sekolah mengambil

keputusan seperti itu. Jadi peringatan sekolah dalam hal

pembayaran SPP saya rasa termasuk kontribusi sekolah dalam hal

tanggungjawab dan kejujuran.

Page 126: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

111

13. Penjelasan yang Ibu paparkan sangat membantu dalam penelitian saya,

terima kasih Bu?

Jawab: Iya sama-sama Mbak

D. Nama Responden : Nur Farida (NF)

Kelas : X

Jurusan Wawancara : Tata Boga

Tanggal : 08 Juni 2015

Pukul : 07.00 WIB

1. Assalamu’alaikum?

Jawab: Wa’alaikum Salam

2. Saya mahasiswa Iain Salatiga ingin bertanya-tanya sebentar kepada Adik,

terkait penelitian skripsi saya yang berjudul peran guru pendidikan agama

Islam dalam menumbuhkan karakter anti korupsi peserta didik?

Jawab: Iya Kak

3. Sebelunya, nama lengkapnya siapa?

Jawab: Nur Farida

4. Sekarang kelas berapa?

Jawab: X

5. Ambil jurusan Apa?

Jawab: Tata Boga

6. Siapa yang mengajar pelajaran pendidikan agama Islam?

Jawab: Pak Untoro mbak

7. Apakah dalam materi pelajaran PAI terdapat meteri tentang kejujuran,

tanggungjawab, kedisiplinan dan percaya diri?

Jawab: Iya ada tentang kejujuran dan tanggungjawab.

8. Apakah guru agama Islam sudah mampu memberi teladan dalam hal

mencegah atau menanamkan sikap anti korupsi?

Jawab: Sudah, dengan selalu mengiatkan untuk berbuat jujur

9. Bagaimana metode yang digunakan guru PAI saat ingin memberi pelajaran

tentang pentingnya karakter anti korupsi?

Page 127: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

112

Jawab: Diberi informasi mengenai kejujuran dan menyruh untuk tidak

curang dalam tes.

10. Apakah guru PAI telah berkonsisten dengan ketepatan waktu mengajar

(memulai dan mengakhiri pelajaran)?

Jawab: Salama ini sudah

11. Bagaimana sikap guru PAI ketika melihat ada siswa yang melakukan

tindakan mencontek, mencuri dan melanggar peraturan sekolah?

Jawab: Ditegur dan diberi hukuman

12. Apakah kantin kejujuran di sekolah sudah tepat sebagai media

pembelajaran tentang pendidikan anti korupsi?

Jawab: Sudah bisa melatih kita untuk bersikap jujur, meskipun masih ada

yang curang ketika mengambil uang kembalian

13. Terimakasih atas waktunya, selamat belajar. Assalamu’alaikum?

Jawab: Walaikum Salam

E. Nama Responden :Amanah Uyun (AU)

Kelas : X

Jurusan : Tata boga

Tanggal Wawancara : 08 Juni 2015

Pukul : 07.08 WIB

1. Assalamu’alaikum?

Jawab: Wa’alaikum Salam

2. Saya mahasiswa Iain Salatiga sedang mengerjakan skripsi yang berjudul

peran guru pendidikan agama Islam dalam menumbuhkan karakter anti

korupsi pada peserta didik. Saya ingin minta tolong adik untuk dapat

diwawancarai terkait penelitian skripsi saya?

Jawab: Iya mbak, silahkan

3. Sebelumnya nama lengkapnya siapa?

Jawab: Amanah Uyun

4. Sekarang kelas berapa?

Jawab: X tata boga mbak

5. Siapa yang mengajar Mapel pendidikan agama Islam?

Page 128: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

113

Jawab: Pak Untoro

6. Langsung saja ke daftar pertannyaan ya?

Jawab: Iya silahkan

7. Apakah dalam materi pelajaran PAI terdapat meteri tentang kejujuran,

tanggungjawab, kedisiplinan dan percaya diri?

Jawab: Ada

8. Apakah guru agama Islam sudah mampu memberi teladan dalam hal

mencegah atau menanamkan sikap anti korupsi?

Jawab: Sudah. Menasehati untuk selalu berbuat jujur dan tanggungjawab

atas tugas yang diberikan serta tidak boleh mencontek.

9. Bagaimana metode yang digunakan guru PAI saat ingin memberi pelajaran

tentang pentingnya karakter anti korupsi?

Jawab: Mensisipkan disela-sela pelajaran dan dalam mengajar kita di suruh

mencari informasi sendiri.

10. Apakah guru PAI telah berkonsisten dengan ketepatan waktu mengajar

(memulai dan mengakhiri pelajaran)?

Jawab: Kebanyakan iya, kalau ada keperluan saja keluar kelasnya lebih

cepat.

11. Bagaimana sikap guru PAI ketika melihat ada siswa yang melakukan

tindakan mencontek, mencuri dan melanggar peraturan sekolah?

Jawab: Dinasehati dan diberi hukuman.

12. Apakah kantin kejujuran di sekolah sudah tepat sebagai media

pembelajaran tentang pendidikan anti korupsi?

Jawab: Sudah bisa membuat kita untuk jujur.

14. Terimakasih atas waktunya, selamat belajar. Assalamu’alaikum?

Jawab: Walaikum Salam

Page 129: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

114

F. Nama Responden : Aisyah Banu (AB)

Kelas : X

Jurusan : Tata Boga

Tanggal : 08 Juni 2015

Pukul : 07.15 WIB

1. Assalamu’alaikum?

Jawab: Wa’alaikum Salam

2. Saya mahasiswa Iain Salatiga ingin bertanya-tanya sebentar kepada Adik,

terkait penelitian skripsi saya yang berjudul peran guru pendidikan agama

Islam dalam menumbuhkan karakter anti korupsi peserta didik?

Jawab: Iya Kak

3. Sebelunya, nama lengkapnya siapa?

Jawab: Aisyah Banu

4. Sekarang kelas berapa?

Jawab: X

5. Ambil jurusan Apa?

Jawab: Tata Boga

6. Siapa yang mengajar pelajaran pendidikan agama Islam?

Jawab: Pak Untoro mbak

7. Apakah dalam materi pelajaran PAI terdapat meteri tentang kejujuran,

tanggungjawab, kedisiplinan dan percaya diri?

Jawab: Ada

8. Apakah guru agama Islam sudah mampu memberi teladan dalam hal

mencegah atau menanamkan sikap anti korupsi?

Jawab: Sudah, karena sering menyuruh untuk selalu bersikap jujur.

9. Bagaimana metode yang digunakan guru PAI saat ingin memberi pelajaran

tentang pentingnya karakter anti korupsi?

Jawab: Dinasehati diakhir pelajaran agar selalu jujur

10. Apakah guru PAI telah berkonsisten dengan ketepatan waktu mengajar

(memulai dan mengakhiri pelajaran)?

Jawab: Sudah on time

Page 130: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

115

11. Bagaimana sikap guru PAI ketika melihat ada siswa yang melakukan

tindakan mencontek, mencuri dan melanggar peraturan sekolah?

Jawab: Ditegur dan diberi hukuman

12. Apakah kantin kejujuran di sekolah sudah tepat sebagai media

pembelajaran tentang pendidikan anti korupsi?

Jawab: Sudah, tapi masih ada yang curanng ketika jajan di kantin

15. Terimakasih atas waktunya, selamat belajar. Assalamu’alaikum?

Jawab: Walaikum Salam

G. Nama Responden : Yayatul Umami (YU)

Kelas : XI

Jurusan : Perkantoran

Tanggal Wawancara : 08 Juni 2015

Pukul : 07.20 WIB

1. Assalamu’alaikum?

Jawab: Wa’alaikum Salam

2. Saya mahasiswa Iain Salatiga ingin bertanya-tanya sebentar kepada Adik,

terkait penelitian skripsi saya yang berjudul peran guru pendidikan agama

Islam dalam menumbuhkan karakter anti korupsi peserta didik?

3. Jawab: Iya Mbak

4. Sebelunya, nama lengkapnya siapa?

Jawab: Yayatul Umami

5. Sekarang kelas berapa?

Jawab: XI

6. Ambil jurusan Apa?

Jawab: Perkantoran

7. Siapa yang mengajar pelajaran pendidikan agama Islam?

Jawab: Pak Syafi’i

8. Apakah dalam materi pelajaran PAI terdapat meteri tentang kejujuran,

tanggungjawab, kedisiplinan dan percaya diri?

Jawab: Terdapat.

Page 131: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

116

9. Apakah guru agama Islam sudah mampu memberi teladan dalam hal

mencegah atau menanamkan sikap anti korupsi?

Jawab: Sudah, menasehati tentang kejujuran

10. Bagaimana metode yang digunakan guru PAI saat ingin memberi

pelajaran tentang pentingnya karakter anti korupsi?

Jawab: Disisipkan pada saat pelajaran agama.

11. Apakah guru PAI telah berkonsisten dengan ketepatan waktu mengajar

(memulai dan mengakhiri pelajaran)?

Jawab: Sudah tepat waktu.

12. Bagaimana sikap guru PAI ketika melihat ada siswa yang melakukan

tindakan mencontek, mencuri dan melanggar peraturan sekolah?

Jawab: Dinasehati dan diberi hukuman.

13. Apakah kantin kejujuran di sekolah sudah tepat sebagai media

pembelajaran tentang pendidikan anti korupsi?

Jawab: Sudah

14. Terimakasih atas waktunya, selamat belajar. Assalamu’alaikum?

Jawab: Walaikum Salam

H. Nama Responden : Wahyu Septiani (WS)

Kelas : XII

Jurusan : Pemasaran

Tanggal Wawancara : 08 Juni 2015

Pukul : 07.25 WIB

1. Assalamu’alaikum?

Jawab: Wa’alaikum Salam

2. Saya mahasiswa Iain Salatiga ingin bertanya-tanya sebentar kepada Adik,

terkait penelitian skripsi saya yang berjudul peran guru pendidikan agama

Islam dalam menumbuhkan karakter anti korupsi peserta didik?

Jawab: Iya

3. Sebelunya, nama lengkapnya siapa?

Jawab: Wahyu Septiani

4. Sekarang kelas berapa?

Page 132: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

117

Jawab: XII

5. Ambil jurusan Apa?

Jawab: Pemasaran

6. Siapa yang mengajar pelajaran pendidikan agama Islam?

Jawab: Bu Mutmainah

7. Apakah dalam materi pelajaran PAI terdapat meteri tentang kejujuran,

tanggungjawab, kedisiplinan dan percaya diri?

Jawab: Ada materi tentang kejujuran

8. Apakah guru agama Islam sudah mampu memberi teladan dalam hal

mencegah atau menanamkan sikap anti korupsi?

Jawab: Iya dengan selalu memberi nasehat jangan mencuri apalagi

korupsi.

9. Bagaimana metode yang digunakan guru PAI saat ingin memberi

pelajaran tentang pentingnya karakter anti korupsi?

Jawab: ceramah, diskusi tentang kejujuran dan tukar informasi.

10. Apakah guru PAI telah berkonsisten dengan ketepatan waktu mengajar

(memulai dan mengakhiri pelajaran)?

Jawab: Sudah tepat waktu

11. Bagaimana sikap guru PAI ketika melihat ada siswa yang melakukan

tindakan mencontek, mencuri dan melanggar peraturan sekolah?

Jawab: Diberi teguran dan dinasehati juga.

12. Apakah kantin kejujuran di sekolah sudah tepat sebagai media

pembelajaran tentang pendidikan anti korupsi?

Jawab: Mampu melatih kejujuran

13. Terimakasih atas waktunya, selamat belajar. Assalamu’alaikum?

Jawab: Wa’alaikum Salam

I. Nama Responden : Singgih (S)

Kelas : XI

Jurusan : Tata Boga

Tanggal Wawancara : 08 Juni 2015

Pukul : 07.32 WIB

Page 133: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

118

1. Assalamu’alaikum?

Jawab: Walaikum Salam

2. Saya mahasiswa Iain Salatiga ingin bertanya-tanya sebentar kepada Adik,

terkait penelitian skripsi saya yang berjudul peran guru pendidikan agama

Islam dalam menumbuhkan karakter anti korupsi peserta didik?

Jawab: Iya Kak

3. Sebelunya, nama lengkapnya siapa?

Jawab: Singgih

4. Sekarang kelas berapa?

Jawab: XI

5. Ambil jurusan Apa?

Jawab: Tata Boga

6. Siapa yang mengajar pelajaran pendidikan agama Islam?

Jawab: Pak Syafi’i

7. Apakah dalam materi pelajaran PAI terdapat meteri tentang kejujuran,

tanggungjawab, kedisiplinan dan percaya diri?

Jawab: Ada

8. Apakah guru agama Islam sudah mampu memberi teladan dalam hal

mencegah atau menanamkan sikap anti korupsi?

Jawab: Mereka selalu memberi nasehat akibat yang ditimbulkan dengan

adanya ketidakjujuran dan korupsi

9. Bagaimana metode yang digunakan guru PAI saat ingin memberi

pelajaran tentang pentingnya karakter anti korupsi?

Jawab: Memberi informasi tentang bahaya korupsi dan dosa yang sangat

besar dalam Islam

10. Apakah guru PAI telah berkonsisten dengan ketepatan waktu mengajar

(memulai dan mengakhiri pelajaran)?

Jawab: Tepat waktu

11. Bagaimana sikap guru PAI ketika melihat ada siswa yang melakukan

tindakan mencontek, mencuri dan melanggar peraturan sekolah?

Jawab: Dinasehati

Page 134: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

119

12. Apakah kantin kejujuran di sekolah sudah tepat sebagai media

pembelajaran tentang pendidikan anti korupsi?

Jawab: Kurang karena masih ada yanng mengambil kembaliannya tidak

sesuai.

13. Terimakasih atas waktunya, selamat belajar. Assalamu’alaikum?

Jawab: Wa’alaikum Salam

Page 135: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

120

SILABUS PAI SMK

A. Silabus Kelas X

Kompetensi Inti:

KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI-2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,

damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap

sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam

serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia

KI-3:Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang

ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora

dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan

peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah

KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda

sesuai kaidah keilmuan

Page 136: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

121

Kompetensi Dasar:

1.1 Menghayati nilai-nilai keimanan kepada Malaikat-malaikat Allah

SWT.

1.2 Berpegang teguh kepada Al-Qur’an, Hadits dan Ijtihad sebagai

sumber hukum Islam

1.3 Meyakini kebenaran hukum Islam

1.4 Berpakaian sesuai dengan syari’at Islam dalam kehidupan sehari-

hari

2.1 Menunjukkan perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari sebagai

implemantasi dari pemahaman Q.S. Al-Maidah (5): 8, Q.S. At-

Taubah (9): 119 dan hadits terkait.

2.2 Menunjukkan perilaku hormat dan patuh kepada orang tua dan

guru sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Isra (17):23

dan hadits terkait

2.3 Menunjukkan perilaku kontrol diri (mujahadah an-nafs),

prasangka baik (husnuzzhan), dan persaudaraan (ukhuwah)

sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Anfal(8): 72; Q.S.

Al-Hujurat (49): 12 dan 10 serta hadits terkait

2.4Menunjukkan perilaku menghindarkan diri dari pergaulan bebas

dan perbuatan zina sebagai implementasi dari pemahaman Q.S.

Al-Isra’ (17): 32, dan Q.S. An-Nur (24): 2,serta hadits terkait

2.5 Menunjukkan sikap semangat menuntut ilmu dan

menyampaikannya kepada sesama sebagai implementasi dari

Page 137: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

122

pemahaman Q.S. At-Taubah (9): 122 dan hadits terkait

2.6 Menunjukkan sikap keluhuran budi, kokoh pendirian, pemberi

rasa aman, tawakkal dan perilaku adil sebagai implementasi dari

pemahaman Asmaul Husna(al-Kariim, al-Mu‟min, al-Wakiil, al-

Matiin, al-Jaami‟, al-„Adl, dan al-Akhiir)

2.7 Menunjukkan sikap tangguh dan semangat menegakkan kebenaran

sebagai implementasi dari pemahaman strategi dakwah

Rasulullah SAW di Mekah

3.1 Menganalisis Q.S. Al-Anfal (8) : 72); Q.S. Al-Hujurat (49) : 12;

dan QS Al-Hujurat (49) : 10; serta hadits tentang kontrol diri

(mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzhan), dan

persaudaraan (ukhuwah).

3.2 Memahami manfaat dan hikmah kontrol diri (mujahadah an-nafs),

prasangka baik (husnuzzhan) dan persaudaraan (ukhuwah), dan

menerapkannya dalam kehidupan.

4.1.1 Membaca Q.S. Al-Anfal (8) : 72); Q.S. Al-Hujurat (49) : 12; dan

Q.S. Al-Hujurat (49) : 10 sesuai dengan kaidah tajwid dan

makhrajul huruf.

4.1.2Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Al-Anfal (8) : 72); Q.S. Al-

Hujurat (49) : 12; QS Al-Hujurat (49) : 10, dengan lancar.

3.3Menganalisis Q.S. Al-Isra’ (17) : 32, dan Q.S. An-Nur (24) : 2,

serta hadits tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina.

3.4Memahami manfaat dan hikmah larangan pergaulan bebas dan

Page 138: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

123

perbuatan zina.

4.2.1 Membaca Q.S. Al-Isra’ (17) : 32, dan Q.S. An-Nur (24) : 2

sesuai dengan kaidah tajwid dan makhrajul huruf.

4.2.2Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Al-Isra’ (17) : 32, dan Q.S. An-

Nur (24) : 2 dengan lancar.

B. SILABUS KELAS XI

1. Kompetensi Dasar

1.1 Menghayati nilai-nilai keimanan kepada Kitab-kitab Allah SWT

1.2 Menghayati nilai-nilai keimanan kepada Rasul-rasul Allah SWT

1.3 Berperilaku taat kepada aturan

1.4 Menerapkan ketentuan syariat Islam dalam penyelenggaraan

jenazah

1.5 Menerapkan ketentuan syariat Islam dalam pelaksanaan khutbah,

tabligh dan dakwah di masyarakat

1.6 Menunjukkanperilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari sebagai

implentasi dari pemahaman Q.S. At Taubah (9) : 119 dan hadits

terkait

1.7 Menunjukkan perilaku hormat dan patuh kepada orangtua dan

guru sebagai implentasi dari pemahaman Q.S. Al Isra’ (17) : 23-

24 dan hadits terkait

2.3.1 Menganalisis Q.S. Al-Maidah (5) : 48; Q.S. Az-Zumar (39) : dan

Q.S. At-Taubah (9) : 105, serta hadits tentang taat, kompetisi

dalam kebaikan, dan etos kerja.

Page 139: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

124

2.4.1Membaca Q.S. An-Nisa (4) : 59; Q.S. Al-Maidah (5) : 48; Q.S.

At Taubah (9) : 105 sesuai dengan kaidah tajwid dan makhrajul

huruf.

2.4.2Mendemonstrasikan hafalan Q.S. An-Nisa (4) : 59; Q.S. Al-

Maidah (5) : 48; Q.S. At-Taubah (9) : 105 dengan lancar

3.2 Menganalisis Q.S. Yunus (10) : 40-41 dan Q.S. Al-Maidah (5)32,

serta hadits tentang toleransi dan menghindarkan diri dari tindak

kekerasan.

4.3 Membaca Q.S. Yunus (10) : 40-41 dan Q.S. Al-Maidah (5) : 32

sesuai dengan kaidah tajwid dan makhrajul huruf.

4.4 Mendemonstrasikan hafalanQ.S. Yunus (10) : 40-41 dan Q.S. Al-

Maidah (5) : 32 dengan lancar

3.2Menganalisis Q.S. Yunus (10) : 40-41 dan Q.S. Al-Maidah (5) :32,

serta hadits tentang toleransi dan menghindarkan diri dari tindak

kekerasan.

4.3 Membaca Q.S. Yunus (10) : 40-41 dan Q.S. Al-Maidah (5) : 32

sesuai dengan kaidah tajwid dan makhrajul huruf.

4.4 Mendemonstrasikan hafalanQ.S. Yunus (10) : 40-41 dan Q.S. Al-

Maidah (5) : 32 dengan lancar

3.3Memahami makna iman kepada Kitab-kitab Allah SWT.

4.5 Berperilaku yang mencerminkan kesadaran beriman kepada Kitab-

kitab Suci Allah SWT

3.5 Memahami makna taat kepada aturan, kompetisi dalam kebaikan,

Page 140: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

125

dan bekerja keras.

4.7 Menampilkan perilaku taat kepada aturan, kompetisi dalam

kebaikan, dan bekerja keras

3.7 Memahami bahaya perilaku tindak kekerasan dalam kehidupan.

4.9 Medeskripsikan bahaya tindak kekerasan dalam kehidupan.

3.9 Memahami pelaksanaan tatacara penyelenggaraan jenazah.

4.11 Memperagakan tatacara penyelenggaraan jenazah.

3.11 Menelaah perkembangan peradaban Islam pada masa kejayaan.

4.13Mendiskripsikanperkembangan peradaban Islam pada masa

kejayaan

3.12 Menelaah perkembangan Islam pada masa modern (1800-

sekarang).

4.14 Mendiskripsikan perkembangan Islam pada masa medern

C. SILABUS KELAS XII

1. Kompetensi Dasar

1.1 Menerapkan ketentuan syariat Islam dalam melaksanakan

pernikahan

1.2 Menerapkan ketentuan syariat Islam dalam melakukan pembagian

harta warisan

1.3 Menunjukkan perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari sebagai

implementasi dari pemahaman Q.S. At-Taubah (9) : 119 dan Q.S.

Lukman (31): 14 serta hadits terkait

Page 141: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

126

1.4 Menunjukkan perilaku hormat dan berbakti kepada orangtua dan

guru Q.S. Al-Isra (17): 23 dan hadits terkait

1.5 Menunjukkan sikap kritis dan demokratis sebagai implementasi

dari pemahaman Q.S. Ali Imran (3) : 190-191 dan 159, serta

hadits terkait.

1.6 Menunjukkan perilaku saling menasihati dan berbuat baik (ihsan)

sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Luqman (31) : 13-14

dan Q.S. Al-Baqarah (2): 83, serta hadits terkait.

1.7 Menunjukkan sikap mawas diri dan taat beribadah sebagai

cerminan dari kesadaran beriman kepada hari akhir

1.8 Menunjukkan sikap optimis, berikhtiar dan bertawakal sebagasi

cerminan dari kesadaran beriman kepada Qadha dan Qadar Allah

SWT.

1.9 Menunjukkan sikap semangat melakukan penelitian di bidang

ilmu pengetahuan sebagai implementasi dari pemahaman dan

perkembangan Islam di dunia

2. 3.1 Menganalisis Q.S. Ali Imran (3): 190-191, dan Q.S. Ali Imran

(3): 159, serta hadits tentang berpikir kritis dan bersikap

demokratis.

2. 4.1.1 Membaca Q.S. Ali Imran (3): 190-191 dan Q.S. Ali Imran

(3): 159; sesuai dengan kaidah tajwid dan makhrajul huruf.

2. 4.1.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Ali Imran (3): 190-191 dan

Q.S. Ali Imran (3): 159 dengan lancar.

Page 142: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

127

2.3.2 Menganalisis Q.S. Luqman (31): 13-14 dan Q.S. Al-Baqarah (2):

83, serta hadits tentang saling menasihati dan berbuat baik

(ihsan).

2.4.2.1 Membaca Q.S. Luqman (31): 13-14 dan Q.S. Al-Baqarah (2):

83 sesuai dengan kaidah tajwid dan makhrajul huruf.

2.4.2.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Luqman (31): 13-14 dan

Q.S. Al-Baqarah (2): 83 denagn lancar.

3.4 Memahami makna iman kepada Qadha dan Qadar

4.4 Berperilaku yang mencerminkan kesadaran beriman kepada Qadha

dan Qadar Allah SWT.

3.5Memahami hikmah dan manfaat saling menasihati dan berbuat

baik (ihsan) dalam kehidupan.

4.5 Menyajikan hikmah dan manfaat saling menasihati dan berbuat

baik (ihsan) dalam kehidupan

3.10 Menganalisis faktor-faktor kemajuan dan kemunduran

peradaban Islam di dunia.

4.10Mendeskripsikan faktor-faktor kemajuan dan kemunduran

peradaban Islam di dunia.

Page 143: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

128

Daftar Gambar

i. Pembelajaran PAI

ii. Presentasi Diskusi Pembelajaran PAI

Page 144: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

129

iii. Kegiatan Jum’at Bersih

iv. Kajian Rutin Jum’at

Page 145: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/206/1/Nidhaul...xi ABSTRAK Khusna, Nidhaul. 2015. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan

130

i. Kegiatan Ekstra Kulikuler

ii. Kantin Kejujuran