peran dinas kebersihan pertamanan dan...

12
FISIP UMRAH -ILMU PEMERINTAHAN 2017 1 PERAN DINAS KEBERSIHAN PERTAMANAN DAN PEMAKAMAN DALAM PEMELIHARAAN TAMAN KOTA (Studi Kasus Taman Kota Budaya Raja Ali Haji Kecamatan Tanjungpinang Kota)T ahun 2015-2016 RIKO ROMADON NIM. 120565201141 ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI ABSTRACT City park is the most important aspect of urban area, this matter as its function as public space, social facilities of society and play area for children and adolescent. It is not separated with the existing facilities and infrastructure in the park because it is the most important aspect in the city park area. Maintenance of the park is inseparable from the Role DKPP, this is in accordance with the Regional Regulations Number 04 year 2014 of strengthened With Tanjungpinang Mayor Regulation Number 12 year 2015 On the Description of the Main Task and Organizational Functions and Working Procedures of the DKPP, article 15, paragraph 1, "the maintenance of parks undertakes the main task of maintaining parks, greenways and buffer zones of urban green areas". Maintenance of the park, especially in Park Raja Ali Cultural Haji of the existing facilities is the authority of DKPP which contained in regional Regulation city Tanjungpinag. Based on the above issues, this research focuses on The role of the DKPP on park Maintenance (Case Study Raja Ali Haji Cultural Park Village of Senggarang). In this study, researchers used qualitative research methods. From the topics that researchers take of course that must be answered how the role DKPP the park maintenance, hence the descriptive-analysis method is needed in order to give a clearer and more detailed answer. The theoretical concept used is know George Terry through several roles, namely through management functions according to George Terry classify management into 4 managerial functions. Based on the analysis conducted on in-depth interviews, observation methods, and literature review as well as the informants obtained from DKPP and Visitors the park. The results showed lack DKPP role is not optimal in the maintenance of the park in terms of facilities and existing plants in the Raja Ali Haji park Culture. Findings in the field also showed that the damage to existing facilities in the park culture of almost 65% of the total facilities that exist in the park culture and a multipurpose building building that never finished, Besides security do also still lacking. Lack of attention of the local community adds to the worsening state of the cultural park, This is due to lack of public awareness and the lack of socialization conducted by the government in community participation in Park maintenance. Keywords : Role, Tanjungpinang City DKKP, Park Maintenance. PENDAHULUAN Kota adalah salah satu ungkapan kehidupan manusia yang mungkin paling komplek (Zahnd, 2006:1). Kota meliputi: aspek fisik terbangun dengan alam sebagai wujud ruang dengan elemennya (city), dan aspek manusia sebagai subyek pembangunan dan pengguna ruang kota (citizen), merupakan human

Upload: vuongnguyet

Post on 13-Mar-2019

244 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN DINAS KEBERSIHAN PERTAMANAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK ... karena jenisnya yang memadukan

FISIP UMRAH -ILMU PEMERINTAHAN 2017 1

PERAN DINAS KEBERSIHAN PERTAMANAN DAN PEMAKAMAN

DALAM PEMELIHARAAN TAMAN KOTA

(Studi Kasus Taman Kota Budaya Raja Ali Haji Kecamatan Tanjungpinang Kota)T

ahun 2015-2016

RIKO ROMADON

NIM. 120565201141

ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

ABSTRACT

City park is the most important aspect of urban area, this matter as its function as public space, social

facilities of society and play area for children and adolescent. It is not separated with the existing facilities and

infrastructure in the park because it is the most important aspect in the city park area. Maintenance of the park is

inseparable from the Role DKPP, this is in accordance with the Regional Regulations Number 04 year 2014 of

strengthened With Tanjungpinang Mayor Regulation Number 12 year 2015 On the Description of the Main Task and

Organizational Functions and Working Procedures of the DKPP, article 15, paragraph 1, "the maintenance of parks

undertakes the main task of maintaining parks, greenways and buffer zones of urban green areas". Maintenance of the

park, especially in Park Raja Ali Cultural Haji of the existing facilities is the authority of DKPP which contained in

regional Regulation city Tanjungpinag. Based on the above issues, this research focuses on The role of the DKPP on

park Maintenance (Case Study Raja Ali Haji Cultural Park Village of Senggarang).

In this study, researchers used qualitative research methods. From the topics that researchers take of course

that must be answered how the role DKPP the park maintenance, hence the descriptive-analysis method is needed in

order to give a clearer and more detailed answer. The theoretical concept used is know George Terry through several

roles, namely through management functions according to George Terry classify management into 4 managerial

functions.

Based on the analysis conducted on in-depth interviews, observation methods, and literature review as well as

the informants obtained from DKPP and Visitors the park. The results showed lack DKPP role is not optimal in the

maintenance of the park in terms of facilities and existing plants in the Raja Ali Haji park Culture. Findings in the

field also showed that the damage to existing facilities in the park culture of almost 65% of the total facilities that

exist in the park culture and a multipurpose building building that never finished, Besides security do also still

lacking. Lack of attention of the local community adds to the worsening state of the cultural park, This is due to lack

of public awareness and the lack of socialization conducted by the government in community participation in Park

maintenance.

Keywords : Role, Tanjungpinang City DKKP, Park Maintenance.

PENDAHULUAN

Kota adalah salah satu ungkapan kehidupan

manusia yang mungkin paling komplek (Zahnd,

2006:1). Kota meliputi: aspek fisik terbangun dengan

alam sebagai wujud ruang dengan elemennya (city),

dan aspek manusia sebagai subyek pembangunan dan

pengguna ruang kota (citizen), merupakan human

Page 2: PERAN DINAS KEBERSIHAN PERTAMANAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK ... karena jenisnya yang memadukan

FISIP UMRAH -ILMU PEMERINTAHAN 2017 2

settlement terdiri dari content yaitu manusia dan

container yaitu wadah atau physical settlement baik

buatan manusia maupun alam sebagai tempat untuk

hidup manusia dengan segala aktifitasnya (Soetomo,

2009:34-35).

Tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup

tinggi di wilayah perkotaan telah menarik arus

urbanisasi yang tinggi. Oleh sebab itu bagi banyak

orang hal ini menjanjikan kesempatan kerja yang luas.

Hal ini menjadikan tingkat pertumbuhan penduduk dan

pekerja yang tinggi di wilayah perkotaan. Pertambahan

penduduk kota meningkat, baik pertumbuhan alami

(natural growth) maupun urbanisasi (urbanisation)

yang masih tergolong tinggi, dan peningkatan tuntutan

kehidupan masyarakat telah mengakibatkan volume

dan frekuensi kegiatan penduduk. Konsekuensi

keruangan yaitu meningkatnya tuntutan akan ruang

(space) untuk mengakomodasi sarana dan prasarana

yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan-

kegiatan tersebut (Yunus, 2005:57).

Sebagai pusat aktivitas penduduk seperti

Industri, Perdagangan, Pendidikan, dan Jasa, kualitas

lingkungan kota sering kali terimbas oleh aktivitas

penduduknya. Pencemaran udara, pencemaran air, dan

pencemaran tanah adalah bentuk dampak yang

ditimbulkan oleh tingginya tingkat aktivitas tersebut.

Berbagai cara telah ditempuh untuk meminimalkan

dampak terhadap lingkungan, antara lain, membangun

ruang terbuka hijau. Ruang terbuka hijau menjadi

kebutuhan bagi masyarakat perkotaan.

Melihat berbagai perkembangan diwilayah

kota, dituntut adanya kesiapan untuk menata,

membina, dan mengembangkan lebih lanjut

masyarakat dan wilayah kota kearah perkembangan

yang lebih konstruktif dan positif.

Perencanaan ruang terbuka hijau yang

memperhatikan segala aspek, yakni aspek fisik, Sosial,

dan Ekologi, telah menciptakan suatu evolusi baru

terhadap pengendalian lingkungan. Tingginya

pengaruh ruang terbuka hijau terhadap pengendalian

kualitas lingkungan menambah kebutuhan masyarakat

terhadap ruang terbuka hijau ini. Ruang terbuka hijau

dianggap mampu memenuhi kebutuhan masyarakat

perkotaan dalam hal menciptakan kondisi lingkungan

yang lebih baik.

Menurut Ernawi, Imam S. (2012 : 20) ruang

terbuka bisa berbentuk jalur (path), seperti jalur hijau

jalan, tepian air waduk atau danau dan bantaran sungai,

bantaran rel kereta api, saluran/jejaring listrik tegangan

tinggi, dan simpul kota (nodes), berupa ruang taman

rumah, taman lingkungan, taman kota, taman

pemakaman, taman pertanian kota, dan seterusnya.

Sedangkan pengertian ruang terbuka hijau (RTH)

berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007

tentang Penataan Ruang adalah area memanjang/jalur

dan atau mengelompok, yang penggunaannya lebih

bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang

tumbuh tanaman secara alamiah maupun yang sengaja

ditanam.

Taman Kota yang berperan sebagai Ruang

Terbuka Hijau salah satunya adalah Taman Budaya

Raja Ali Haji, merupakan RTH (Ruang Terbuka Hijau)

dan dapat dikatakan sebagai sarana public space,

karena jenisnya yang memadukan RTH soft (dominasi

pohon) dan hard (dominasi lahan terbangun).

Keberadaannya sangat sentral bagi masyarakat yang

tinggal di Kecamatan Tanjungpinang Kota khususnya

masyarakat yang tinggal di Kelurahan Senggarang dan

sekitarnya.

Berdasakan Rencana Kerja Dinas Kebersihan

Pertamanan dan Pemakaman, Tahun 2015 dan 2016

diatas sudah mengalokasikan dana serta program kerja

dalam pemeliharan taman, namun dalam tinjauan

lapangan 28 November peneliti tidak melihat adanya

pemeliharan terhadap taman Budaya Raja Ali Haji,

keindahan taman yang indah dulunya berangsur-angsur

Page 3: PERAN DINAS KEBERSIHAN PERTAMANAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK ... karena jenisnya yang memadukan

FISIP UMRAH -ILMU PEMERINTAHAN 2017 3

menghilang, dan kini sebagian bangunan miniatur

tampak rusak dan kurang terawat. Bukan layak-nya

taman, sekitar bangunan miniatur banyak ditumbuhi

ilalang sehingga membuat taman tampak gersang.

Sampah yang diduga berasal dari bungkus makanan

pengunjung, juga berserakan di sekitar taman.

a. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka

dapat ditarik suatu rumusan masalah yaitu “

Bagaimanakah Peran Dinas Kebersihan Pertamanan

dan Pemakaman dalam Pemeliharaan Taman Kota

yang ada di Kecamatan Tanjungpinang Kota

khususnya Taman Budaya Raja Ali Haji yang berada

di Kelurahan Senggarang ?

b.Tujuan Dan Manfaat

a. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui

dan mendeskripsikan penerapan ruang terbuka

hijau di Kota Tanjungpinang serta untuk

mengetahui, mendeskripsikan dan

menganalisis peran dan upaya Pemerintah

Daerah dalam mengelola serta pemeliharaan

ruang terbuka hijau di Kota Tanjungpinang

khususnya Taman Kota Budaya Raja Ali Haji.

b. Manfaat Penelitian

1. Secara akademik

Memberikan tambahan wacana atau

pengyaan pustakan tentang peran yang

dilakukan oleh Dinas Kebersihan

Pertamanan dan Pemakaman Di Kota

Tanjungpinang dan sebagai referensi

untuk penelitian serupa dalam ruang

lingkup serupa yang lebih luas dan lebih

mendalam.

2. Secara praktis

Diharapkan dapat menjadi bahan

pertimbangan dalam penyusunan

kebijakan oleh Pemerintah Kota

Tanjungpinang agar taman kota lebih

diperhatikan.

c. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Menurut Jalaluddin Rahmat (2001:24).

Pendekatan ini menggunakan pendekatan

metode Analitis Deskriptif Kualitatif, yang

mana peneltian ini hanyalah memaparkan

situasi dan peristiwa. Penelitian dalam metode

ini hanya bersifat menuturkan dan menafsirkan

data yang ada, misalnya peristiwa yang dialami

atau tentang suatu proses yang sedang

berlangsung.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di

Taman Budaya Raja Ali Haji Kecamatan

Tanjungpinang Kota. Penentuan lokasi

penelitian di Kecamatan Tanjungpinang Kota

merupakan salah satu Kecamatan yang berada

di Kota Tanjungpinang yang merupakan

sasaran pelaksanaan Dinas Kebersihan,

Pertamanan dan Pemakaman dan merupakan

salah satu kecamatan yang dekat dengan pusat

Pemerintahan Kota Tanjungpinang. Lokasi

penelitian yang dipilih adalah wilayah kerja

Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman

Kota Tanjungpinang.

3. Jenis Data

1. Data Primer adalah data yang diperoleh

langsung dari pihak terkait dengan objek

yang diteliti. Data primer sebagai sumber

data utama diperoleh langsung dari

penelitian lapangan melalui wawancara

kepada informan yang menguasai

permasalahan dan observasi langsung ke

tempat terjadinya peristiwa dengan pelaku

Page 4: PERAN DINAS KEBERSIHAN PERTAMANAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK ... karena jenisnya yang memadukan

FISIP UMRAH -ILMU PEMERINTAHAN 2017 4

yang terkait dengan peran Dinas

Kebersihan Pertamanan dan pemakaman

dalam menjaga dan mengelola serta

pemeliharaan ruang terbuka hijau

khususnya taman Budaya Raja Ali Haji.

2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh

secara tidak langsung dari objek yang

diteliti, namun diusahakan pihak lain, yaitu

dokumen yang berkaitan dengan objek

yang diteliti. Data sekunder diperoleh

melalui catatan-catatan atau dokumentasi

resmi lainnya yang mendukung data primer,

yaitu dokumentasi, data laporan atau arsip-

arsip tentang Dinas Kebersihan

Pertamanan dan Pemakaman Kota

Tanjungpinang. Oleh karena itu, batasan

data sekunder mencakup data yang

mendukung isi dan pembahasan yang

berkaitan dengan penelitian ini.

4. Informan Penelitian

Informan adalah orang yang memiliki informasi

tentang objek yang ingin diketahui dalam penelitian.

Secara teknis informan adalah orang yang dapat

memberikan penjelasan tentang suatu kejadian secara

terperinci untuk memudahkan peneliti dalam

melakukan penelitian yang dilakukan.

d. Teknis Dan Alat Pengumpulan Data

a) Wawancara adalah kegiatan komunikasi secara

langsung yang bertujuan mendapatkan informasi

yang dibutuhkan. Wawancara yang dilakukan

adalah melalui wawancara yang mendalam

dengan teknik wawancara yang tidak berstruktur

diamana peneliti memberikan pengarahan pada

pewawancara tentang pertanyaan yang diajukan.

b) Observasi Selain itu pengumpulan data juga

dilakukan dengan observasi, yakni

memperhatikan atau mengadakan pengamatan

dengan menggunakan panca indera. Kegiatan ini

dilakukan secara pasif atau bersifat non

partisipasi.

c) Dokumentasi Teknik dokumentasi adalah teknik

penelusuran bahan-bahan tertulis ataupun data-

data lain yang ada didalam sebuah lembaga.

Misalnya struktur kepengurusan, dan dokumen-

dokumen lain yang berkaitan dengan penelitian

ini.

f. Teknis Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan

menyusun secara sistematis data yang diperoleh

dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan

dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data

ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,

melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola,

memilih mana yang penting dan yang akan

dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah

dipahami oleh diri sendiri dan orang lain.

Model analisis data dalam penelitian ini

mengikuti konsep yang diberikan Miles and

Huberman dalam bukunya Burhan Bungin (2003 : 69).

Miles and Hubermen mengungkapkan bahwa aktifitas

dalam analisis data kualitatif dilakukan secara

interaktif dan berlangsung secara terus-menerus

pada setiap tahapan penelitian sehingga sampai

tuntas. Komponen dalam analisis data dapat

diungkapkan dalam gambar sebagai berikut :

1. Reduksi data (Reduction Data)

2. Penyajian Data (Display Data)

3. Verifikasi atau penyimpulan Data

Page 5: PERAN DINAS KEBERSIHAN PERTAMANAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK ... karena jenisnya yang memadukan

FISIP UMRAH -ILMU PEMERINTAHAN 2017 5

PEMBAHASAN

Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerja Umum

(PU) Nomor 05/PRT/M/2008 dinyatakan bahwa,

taman Kota adalah lahan terbuka yang berfungsi sosial

dan estetik sebagai sarana kegiatan rekreasi, edukasi,

atau kegiatan lain pada tingkat Kota. Taman Kota

sebagai ruang terbuka hijau (RTH) Kota adalah bagian

dari ruang terbuka (open spaces) suatu wilayah

Perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman, dan

vegetasi (endemik, introduksi) guna mendukung

manfaat langsung dan/atau tidak langsung yang

dihasilkan oleh RTH dalam Kota tersebut yaitu:

keamanan, kenyamanan, kesejahtraan, dan keindahan

Wilayah Perkotaan tersebut. Menurut kamus besar

Bahasa Indonesia dikatakan bahwa Taman adalah

suatu tempat yang ditanami berbagai bunga dan

sebagainya; tempat bersenang-senang; tempat yang

menyenangkan dan sebagainya.

Keberadaan taman kota tidak dapat terlepas

dari komponen pembentuknya. Komponen-komponen

dalam taman kota tersebut dapat dibagi menjadi 2

bagian utama yaitu : Material landscape atau vegetasi

kedua merupakan Kelengkapan Fasilitas. Yang

termasuk dalam material merupakan Kelengkapan

Fasilitas di Taman Budaya Raja Ali Haji dapat dilihal

dilampiran dokumentasi Fasilitas Taman Raja Ali Haji.

Taman kota budaya merupakan sarana

prasarana yang di bangun dan disiapkan oleh pemko

demi mewujudkan Ruang Terbuka Hijau yang

dimaksud untuk dapat memberikan nuansa yang

keseluruhan fasilitas tersebut di resmikan pada

Tanggal 29 Juli 2004 yang langsung diresmikan oleh

Menteri Kebudayaan Dan Pariwisata Republik

Indonesia, fasilitas yang digunakan di taman kota

budaya saat ini menjadi perhatian khusus bagi Dinas

Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman permasalahan

inipun menjadi pembahasan yang harus mempunyai

solusi yang terbaik agar fasilitas yang dibangun tidak

menjadi sia-sia.

Penurunan kualitas taman Budaya dapat terjadi

karena beberapa faktor. Sebagai contoh adalah

keberadaan ruang publik yang terlihat rapi dan bersih

namun sepi dari pengunjung. Dalam hal ini tentu ada

suatu masalah yang menyebabkan ruang publik yang

rapi dan bersih tersebut menjadi sepi pengunjung.

Beberapa faktor penyebabnya adalah terdapat

kesalahan dengan desain ruang publik tersebut dan

sistem manajemen pengelolaan yang kurang baik.

Sebagai sebuah ruang publik, tentu Taman Budaya

Raja Ali Haji membutuhkan sistem manajemen

pengelolaan dan pemeliharaan yang terstruktur. Taman

Budaya Raja Ali Haji dikelola oleh Dinas Kebersihan

Pertamanan dan Pemakaman Kota Tanjungpinang.

Peran Dinas kebersihan Pertamanan dan

Pemakaman sebagai pemelihara taman kota budaya

mempunyai tanggung jawab penting dalam mengurusi

segala fasilitas yang telah ada di taman kota budaya.

Melalui beberapa Peran Pemerintah dilaksanakan

melalui beberapa peranan, yaitu melalui fungsi-fungsi

manajemen sebagai berikut :

a. Planning (Perencanaan).

Perencanaan dalam pemeliharaan taman kota di Kota

Tanjungpinang Khususnya Taman Budaya Raja Ali

Haji, merupakan salah satu aspek penting dari daur

kegiatan manajemen yang terutama berhubungan

dengan pembuatan keputusan (decision making) untuk

masa depan, baik jangka panjang maupun jangka

pendek

Perencanaan adalah prosese memutuskan

tujuan-tujuan yang akan dikejar selama suatu jangka

Page 6: PERAN DINAS KEBERSIHAN PERTAMANAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK ... karena jenisnya yang memadukan

FISIP UMRAH -ILMU PEMERINTAHAN 2017 6

waktu yang datang dan apa yang dilakukan agar

tujuan-tujuan itu dapat tercapai. Perencanaan yang

matang dalam pemeliharaan taman sangat berpengaruh

pada keindahan taman dan nilai lainya. Berdasarkan

observasi lapanagan penulis mendapatkan temuan

yang mana belum optimalnya pemeliharaan yang

dilakukan oleh dinas terkait. Hal ini menjadi

pertimbangan peneliti karena pemeliharan taman

sangat penting karena fungsi taman sangat penting

dikawasan perkotaan.

Penikatan RTH yang terjadi dikota

tanungpinang dituntu kesiapan dalam perencanan yang

matang juga dalam pemeliharaannya. Hal ini agar

menjaga fungi dan manfaat taman kota kususnya

taman budaya raja ali haji dapat tetap terjaga

sebagaimana mestinya dan agar fasilitas yang ada tetap

terjaga ubtuk jangka yang panajang.

b. Organizing (Pengorganisasian).

Pemeliharaan Taman Budaya Raja Ali Haji Di

Kota Tanungpinang dimana telah dipaparkan

sebelunnya ialah pelimpahan atas wewenang dari

pemerintah provinsi kepada pemerintah Kota

tanjungpinang. Sehingga pemerintah Kota

Tanjungpinang perlu untuk membentuk unit

organisasi agar mencapai tujuan yang telah di tetapkan

oleh pemerintah daerah kota tanjungpnang secara

efektif dan efisien, maka dalam hal pengorganisasian

pemeliharan taman di kota tanjungpinang melalui

Dinas kebersihan pertamanan dan pemakaman yang

berfungsi sebagai koordinator pembinaaan,

pengendalian, pengawasan, monitoring, serta evaluasi

terhadap pelaksanaan Pemeliiharaan taman .

Salah satu bentuk adanya pengorganisasian dari

pemerintah daerah adalah memerintahkan pegawai

Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman untuk

di tugaskan di Taman Budaya Raja Ali Haji hal ini

bermaksud untuk melakukan penjagaan serta sekaligus

petugas kebersihan agar fungsi dari taman itu tetap

terjaga.

Pengorganisasian adalah suatu proses

menggabungkan orang-orang yang terlibat dalam

organisasi tertentu dan menyatupadukan tugas serta

fungsinya dalam organisasi. Dalam prosese

pengorganisasian dilakukan pembagian tugas,

wewenang, dan tanggung jawab secara terperinci

berdasarkan bagian dari bidangnya masing-masing.

Pengorganisasian dilakukan untuk menghimpun dan

mengatur semua sumber-sumber yang diperlukan,

termasuk manusia, sehingga pekerjaan yang di

kehendaki.

Pemerintah sudah menjalankan perannya

sebagai Organizing atau Pengorganisasian hal ini dapat

dilihat pembagian tugas yag dilakukan di Dinas

Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman sesuai

dengan foksinya masing-masing hal ini tertuang di

Peraturan Daerah Kota Tanjungpinang Nomor 12

Tahun 2015 Uraian Tugas Pokok Dan Fungsi

Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Kebersihan

Pertamanan Dan Pemakaman, yang mana telah

dijabarkan diatas tadi.

Pengorganisasian Dalam program

pembagunan pemerintah perlu dilihat aspek-aspek

yang dapat mendukung pembangunan menjadi sarana

prasarana yang dapat berfungsi sebagaimana dengan

mestinya adapun aspek yang harus diperhatikan dalam

pemeliharaan taman budaya di kota Tanjungpinang

yaitu aspek perawatan yang selalu menjadi kekurangan

oleh pemerintah baik diistansi manapun hal ini

menjadi perhatian khusus bagi setiap dinas dalam

melakukan program pembangunan.

Susunan serta sumber daya manusia sangat

berperan penting dalam berjalanya pengorganisasian

hal ini tidak mungkin suatu badan atau lembaga tidak

ada susunan atu sumber daya manusianya,

keberhasilan pengorganisasian dipengaruhi oelh kerja

Page 7: PERAN DINAS KEBERSIHAN PERTAMANAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK ... karena jenisnya yang memadukan

FISIP UMRAH -ILMU PEMERINTAHAN 2017 7

sama yang baik antara individu-indivi yang ada

didalam organisasi maupuan antar lembaga dan badan

yang bekerja sama. Dinas Kebersihan Pertamanan dan

Pemakaman telah menyusun serta membuat susunan

organisasi dinas agar bisa dipahami oleh pegawai yang

bekerja, yang mana tugas dan fungsi Dinas Kebersihan

Pertamanan dan Pemakaman dapat berjalan

sebagaimana mestinya.

c. Actuating (Pelaksana).

Pelaksanaan pemeliharaan taman Ditaman

Budaya Raja Ali Haji merupakan suatu bentuk dari

perencanan yang dilakukan oleh Dinas Kebersihab

Pertamanan dan Pemakaman Kota Tanjungpinang

dalam pemeliharaan taman merupakan bentuk

implementasi dari pengorganisasian yang telah

ditetapkan oleh pemerintah Kota Tanjungpinnag. Hal

ini dilakukan agar apa yang menjadi tujuan dari

perencanaan itu bisa tercapai secara efisien dan efektif,

yakni teryujudnya :

Pemeliharaan RTH, indicator output :

pemeliharaan RTH taman, median dan bahu

jalan.

Penataan taman lingkungan indicator output

kegiatan : tersediannya penataan taman, tegu,

taman bermaian.

Peningkatan RTH taman Kota indicator output

kegiatan : tersediannya penataan taman, tegu,

taman bermain.

Pemerintah selaku pemegang peran sentral dan

tanggung jawab selayaknya segera mengambil

kebijakan, tentu dengan kewajiban melibatkan

stakeholders. Selama ini, kecenderungan pemerintah

untuk bergerak top down dan sendiri tanpa melibatkan

peran serta masyarakat telah terbukti gagal dalam

mengatasi permasalahan kelestarian ekosistem

keberadaa Taman kota budaya. Pemerintah harus

menghindarkan diri dari klaim, bahwa solusi yang

selama ini ditawarkan oleh pemerintah adalah yang

paling baik dan benar. Semua hal tersebut adalah demi

mewujudkan sebuah solusi yang “terbaik dari yang

terbaik” dalam rangka menyelesaikan permasalahan.

Terkait pemeliharaan taman budaya Dinas

Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kota

Tanjungpinang sendiri memiliki komitmen yang kuat

dalam pengelolaan lingkungan. Dan hal itu yang

mendasari pula perkembangan pembangunan dan

pengelolaan RTH yang ada di Kota Tanjungpinang

yang salah satunya adalah jenis taman dan jalur hijau,

dengan komitmen dalam pelaksanaan tugasnya

tersebut Kota Tanjungpinang mampu meningkatkan

dan menjaga kuantitas serta kualitas dari taman dan

jalur hijau yang ada sehingga hasilnya dapat dilihat

saat ini. Pelaksanaan program dapat berjalan dengan

baik karena adanya kesesuaian antara penggunaan

sumber daya yang ada dengan komitmen dari dinas

untuk melakukan tugasnya.

d. Controlling (Pengawasan).

Pengawasan adalah suatu usaha sistematik untuk

menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan

perencanaan, merancang sistem informasi umpan

balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar

yang telah di tetapkan sebelumnya, menentukan dan

mengukur penyimpangan-penyimpangan, serta

mengambil tindakan koreksi yang di perlukan untuk

menjamin bahwa semua daya organisai di pergunakan

dengan cara paling efektif dan efesien dalam

pencapaian-pencapaian tujuan organisasi.

Dalam memainkan perannya pemerintah

seharusnya lebih dapat memaksimalkan keamanan

dengan penambahan anggota dan jam kerja demi

terjaganya keamanan pada setiap factor baik

masyarakat maupun fasilitas negara sehingga

terciptanya suasana yang aman dan terjaga.

Page 8: PERAN DINAS KEBERSIHAN PERTAMANAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK ... karena jenisnya yang memadukan

FISIP UMRAH -ILMU PEMERINTAHAN 2017 8

f. Peran Dinas Kebersihan Pertamanan Dan

Pemakaman Dalam Menjaga Funsi RTH Atau

Taman Kota.

Ketidak berhasilan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

selama ini, disamping pola penanganan Ruang

Terbuka Hijau (RTH) seperti pengaman tanaman yang

tidak sesuai, karena walaupun tanaman sudah dipagari,

ternak masih bisa memakan tanaman tersebut.

Demikian juga dengan pemanfaatan fungsi yang tidak

sesuai, demikian juga persepsi masyarakat yang belum

semuanya sama, ada yang menganggap Ruang

Terbuka Hijau (RTH) tidak penting, ada pula yang

menganggap penanaman di pinggir jalan dan taman

kota yang ada adalah suatu proyek. Yang berarti dana

pemeliharaan sudah ada dan ditangani oleh pemerintah

sehingga masyarakat tidak peduli jika ada tanaman

yang rusak dan fasilitas yang rusak atau sengaja

dirusak.

Dalam program pembagunan pemerintah perlu

dilihat aspek-aspek yang dapat mendukung

pembangunan menjadi sarana prasarana yang dapat

berfungsi sebagaimana dengan mestinya adapun aspek

yang harus diperhatikan dalam pemeliharaan taman

budaya di kota Tanjungpinang yaitu aspek perawatan

yang selalu menjadi kekurangan oleh pemerintah baik

diistansi manapun hal ini menjadi perhatian khusus

bagi setiap dinas dalam melakukan program

pembangunan.

Taman Budaya Raja ali haji sebagai salah satu

ruang terbuka hijau di Kota Tanjungpinang memiliki

jenis dan jumlah vegetasi yang beragam. Taman tidak

terlepas dari elemen taman yang memiliki daya hidup.

Oleh karena itu, agar kondisi taman senantiasa terjaga

dengan baik, maka pemeliharaan tanaman secara rutin

harus dilakukan. Untuk menghindari kerusakan yang

terjadi akibat pengunjung, maka Dinas kebersihan

pertamanan dan pemakaman seharusnya membuat

rambu-rambu taman. Rambu-rambu ini berisi larangan,

seperti larangan menginjak rumput, larangan memetik

bunga dan larangan membuang sampah sembarangan.

Pembuatan rambu-rambu taman dilakukan sebagai

bagian dari pemeliharaan ideal taman.

Taman Budaya Raja Ali Haji merupakan RTH

sebagai infrastruktur hijau memiliki fungsi beragam,

yaitu :

a) Konservasi tanah dan air: Pembangunan kota

lebih dimaknai sebagai pembangunan fisik

perkotaan berupa gedung, jalan, jembatan, dan

perkerasan. Permukaan lahan yang tertutup

perkerasan dan bangunan semakin hari semakin

meluas seiring dengan perubahan lahan alami

menjadi lahan terbangun. Keadaan ini

menyebabkan air hujan tidak dapat meresap ke

dalam tanah (infiltrasi), sehingga peresapan air

tanah (dangkal) terhambat. Keberadaan RTH

sangat penting untuk meresapkan air hujan ke

dalam tanah, menyuplai cadangan air tanah, dan

mengaktifkan siklus hidrologi. ruang tertutup

dalam bangunan agar lebih nyaman, tetapi

belum mampu memengaruhi ruang terbuka

perkotaan.

b) Pengendali Pencemaran: Pencemaran di kota-

kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, Bandung,

Makassar, dan kota besar lainnya, pada

umumnya tinggi. RTH mempunyai kemampuan

mengendalikan pencemaran, baik pencemaran

udara, air, maupun suara bising. Peningkatan

bahan pencemar di udara, khususnya karbon

dioksida akibat kegiatan industri dan kendaraan

bermotor, dapat diserap tanaman dalam proses

fotosintesis. Keberadaan RTH dapat

mengendalikan bahan pencemar (polutan),

sehingga tingkat pencemaran dapat ditekan dan

konsentrasi karbon dioksida dapat berkurang.

Page 9: PERAN DINAS KEBERSIHAN PERTAMANAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK ... karena jenisnya yang memadukan

FISIP UMRAH -ILMU PEMERINTAHAN 2017 9

c) Habitat Satwa dan Konservasi Plasma Nutfah:

Dengan pemilihan jenis tanaman yang tepat,

RTH dapat dijadikan sebagai habitat satwa liar

(burung, serangga), tempat konservasi plasma

nutfah, dan keanekaragaman hayati. Keberadaan

satwa liar di wilayah perkotaan memberi warna

tersendiri bagi kehidupan warga kota dan

menjadi indikator tingkat kesehatan lingkungan

kota.

d) Sarana Kesehatan dan Olahraga: Melalui proses

fotosintesis, tanaman menghasilkan oksigen

(O2), gas yang sangat dibutuhkan manusia untuk

bernapas. Oleh karena itu, RTH yang dipenuhi

pepohonan sering disebut sebagai paru-paru

kota. Keberadaan RTH sangat berperan untuk

meningkatkan kesehatan dan olahraga.

e) Sarana Rekreasi dan Wisata: Suasana kota yang

padat bangunan dengan dinamika kehidupan

yang serba cepat dan rutinitas pekerjaan sehari-

hari membuat warga cepat jenuh. Warga

membutuhkan suasana baru untuk bersantai dan

keluar dari rutinitas sehari-hari. Mereka

membutuhkan tempat rekreasi dan wisata alami.

Taman lingkungan, taman kota, hutan kota,

kebun binatang, kebun raya, maupun bentuk

RTH rekreasi lainnya sangat berperan

mengembalikan kreativitas kehidupan manusia

dari rutinitas dan kejenuhan dalam bekerja.

Anak-anak hingga lanjut usia dapat berkaktivitas

di ruang luar. Oleh karena itu, keberadaan RTH

mendukung ketersediaan RTH sebagai tempat

sarana rekreasi dan interaksi sosial masyarakat.

f) Sarana Pendidikan dan Penyuluhan: RTH

bermanfaat sebagai sarana pendidikan dan

penyuluhan tentang sumber daya alam dan

lingkungan hidup. RTH dapat digunakan untuk

membangkitkan cita rasa terhadap alam dan

lingkungan. Keberadaan tanaman dan unsur

alam lainnya sebagai habitat satwa burung

secara tidak langsung menjadi sarana

pembelajaran bagi warga terutama anak-anak,

selain meningkatkan kualitas lingkungan kota.

g) Area Evakuasi Bencana : Sering terjadinya

bencana di Indonesia akhir-akhir ini, seperti

gempa bumi, tsunami, banjir, letusan gunung

berapi, kebakaran, perlu pengembangan mitigasi

bencana dengan menyiapkan area terbuka di

kawasan perkotaan yang dapat berfungsi sebagai

tempat evakuasi. RTH, seperti taman, halaman,

lapangan bola, dapat digunakan sebagai area

evakuasi warga saat terjadi bencana.

h) Pengendali Tata Ruang Kota: RTH sebagai

kawasan preservasi atau konservasi yang

berbentuk jalur hijau dapat dijadikan alat

pengendali tata ruang kota dengan fungsi

sebagai sabuk hijau (green belt) atau jalur hijau

pembatas kawasan maupun pembatas wilayah

kota.

i) Estetika: Keberadaan RTH dapat meningkatkan

daya tarik dan keindahan suatu kota. Tanaman

memiliki bentuk, warna, dan tekstur

beranekaragam sehingga dapat menambah

keindahan pemandangan lanskap kota. Di

samping itu, sebagai unsur yang hidup dan

berkembang, tanaman dapat berubah dari waktu

ke waktu (bersemi, berbunga, berbuah, rontok,

dan sebagainya) sehingga menjadi daya tarik

tersendiri.

Peran pemeritah dalam hal ini belum

sepenuhnya berjalan dimana khususnya taman budaya

yang mana fungsinya sebagaimana mestinya tidak

berjalan. Karena taman budaya merupan taman yang

dibuat berbasis budaya dalam konteks masyrakat yang

mendominasi di kepulauwan riau digambarkan di

Taman Budaya Raja Ali Haji.

Page 10: PERAN DINAS KEBERSIHAN PERTAMANAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK ... karena jenisnya yang memadukan

FISIP UMRAH -ILMU PEMERINTAHAN 2017 10

Dari keseluruhan fungsi RTH diatas

Pemerintah Kota Tanjungpinang melalu Dinas

Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman seharusnya

lebih mempertahankan fungsi taman budaya sebagai

mana mestinya. Pada implementasinya peran

pemerintah masih banyak kekuranggan, hal ini

menunjukan pemeliharaan taman yang masih belum

maksimal serta penerapan fungsi dari taman kota yang

belum terlaksanan. Hal ini dikarenakan tidak adanya

sosialisasi yang dibuat oleh Dinas Kebersihan

Pertamanan dan Pemakaman, masih minimnya

pengetahuan masyrakat dalam hal ini juga

menyebabkan taman budaya sampai dengan hari ini,

hanya sebagai taman yang pasif.

PENUTUP

a. Kesimpulan

Berdasarkan evaluasi yang telah dilaksanakan,

dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan Program

pemeliharaan Taman Tahun 2015 – 2016 belum

maksimal yang mana realisasi dari program

pemeliharaan taman tidak secara keseluruhan di

Taman Budaya Raja Ali Haji.

Dari hasil penelitian yang dilakukan di Dinas

Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Dari sisi perencanaan, Dinas Kebersihan

Pertamanan Dan Pemakaman Kota

Tanjungpinang telah melakukan perencanan

yang mana tertuang di Rencana Kerja Tahun

2015 dan Tahun 2016 tentang pemeliharan

Ruang Terbuka Hijau yang meliputi taman

kota. Dengan kata lain dalam hal melakukan

perencanaan kerja Dinas Kebersihan

Pertamanan dan Pemakaman Kota

Tanjungpinang sudah dilakukan dengan cukup

baik.

2. Dari sisi Pengorganisasian, Dinas Kebersihan

Pertamanan Dan Pemakaman Kota

Tanjungpinang telah melakukan

pengorganisasian yang mana pemeliharan

taman difokuskan di seksi pemeliharaan taman

hal ini sesuai dengan Peraturan Daerah Kota

Tanjungpinang Nomor 12 Tahun 2015 Uraian

Tugas Pokok Dan Fungsi Organisasi Dan Tata

Kerja Dinas Kebersihan Pertamanan Dan

Pemakaman.

3. Dari sisi Pelaksanaan, pada pelaksanaanya

pemelihraan taman pada tahun 2015,

pemeliharaan taman sudah dilakukan dari

perbaiakan fasilitas maupun tanaman namun

hanya sebagian kecil saja hal ini sesuai dengan

laporan kerja Dinas Kebersihan Pertamanan

dan Pemakaman. Pada tahun 2016

pemeliharaan taman tidak berajalan

sebagaimana mestinya hal ini dapat dilihat dari

temuan lapang yang menunjukan kerusakan

yang berada di Taman Budaya Raja Ali Haji

dari fasilitas maupun beberapa taman liar yang

tumbuh. Serta hasil observasi dan informan

yang mengunjungi taman diketahui bahwa

taman budaya tersebut membutuhkan lebih

banyak perhatian dalam pengelolaannya serta

pemeliharaannya agar fungsinya dapat berjalan

dengan lebih baik. Dengan kata lain dalam hal

Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman

Kota Tanjungpinang belum memaksimalkan

pemeliharaan taman.

4. Dari sisi pengawasan, pengawasan yang

dilakukan Dinas Kebersihan Pertamanan dan

Pemakaman Kota Tanjungpinang sudah

dilakukan namun belum maksimal. Hal ini

Page 11: PERAN DINAS KEBERSIHAN PERTAMANAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK ... karena jenisnya yang memadukan

FISIP UMRAH -ILMU PEMERINTAHAN 2017 11

dapat dilihat dari rusaknya fasilitas yang ada di

Taman Budaya Raja Ali Haji.

b. Saran

Dari hasil penelitian yang dilakukan di Dinas

Kebersihan Pertamanan Dan Pemakaman Kota

Tanjungpinang dari observasi lapanagn yang dilakukan

di Taman Budaya Raja Ali Haji di Kelurahan

Senggarang, maka saran yang dapat peneliti berikan

sebagai berikut:

1. Pihak Dinas Kebersihan Pertamanan dan

Pemakaman Kota Tanjungpinang di harapkan

agara membuat Perencanaan yang matang

dalam pemeliharaan dan pengelolaan RTH

sangat diperlukan untuk menjaga keindahan

taman serta wadah aktifitas sosial budaya

masyarakat dalam wilayah kota/kawasan

perkotaan terbagi dan terencana dengan baik,

pengungkapan ekspresi budaya/kultur local,

merupakan media komunikasi warga kota,

tempat olahraga dan rekreasi dan wadah dan

objek pendidikan, penelitian, dan pelatihan

dalam mempelajari alam.

2. Pihak Dinas Kebersihan Pertamanan dan

Pemakaman Kota Tanjungpinang di harapkan

agara membuat manajemen pemeliharaan dan

pengelolaan untuk setiap taman yang ada di

Kota Tanjungpinang, serta melakukan sharing

antara pemerintah dan bekerja sama dengan

swasta sehingga biaya pemeliharaan sarana

dan prasarana yang ada pada taman bisa

dilakukan dari hasil pengelolaan taman

tersebut sehingga tidak membebani biaya dari

Pemerintah baik Kota maupun Provinsi

Kepulauwan Riau.

3. Pihak Dinas Kebersihan Pertamanan dan

Pemakaman Kota Tanjungpinang di harapkan

agara menambahan petugas kebersihan karean

sampai saat ini petugas kebersihan belum ada

dan penambahan penjagam taman untuk

meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan,

agar fasilitas yang ada di taman budaya Raja

Ali Haji dapat terjaga serta keamanan yang

baik agar masyarakat nyaman di taman

budaya.

4. Bagi masyarakat seharusnya bisa menjadi

agen of control untuk membantu dalam

mendukung peningkatan RTH dapat dilakukan

dalam hal perencanaan, penyediaan,

pemeliharaan dan pengelolaan RTH, hingga

kerjasama dan koordinasi dalam pemanfaatan

lahan.

Daftar Pustaka

Literatur Buku

Arifin, H. S., A. Munandar, N.H.S. Arifin, Q.

Pramukanto, V.D. Damayanti.

2007.Sampoerna Hijau Kotaku Hijau : Buku

Panduan Penataan Taman Umum,

Penanaman Tanaman, Penanganan

Sampah dan Pemberdayaan Masyarakat.

Jakarta.

Arifin, H. S. dan N. H. S. Arifin. 2005. Pemeliharaan

Taman (Edisi Revisi). Jakarta : Penebar

Swadaya.

Bauer, Jeffrey C, 2003, Role Ambiguity and Role

Clarity: A Comparison of Attitudes in

Germany and the United States. Dissertation,

University of Cincinnati : Clermont.

Bungin, Burhan. 2003. Analisis Data Penelitian

Kualitatif. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Ernawi, Imam S. 2012. Buletin Tata Ruang Gerakan

Kota Hijau. Jakarta : Badan Koordinasi

Penataan Ruang Nasional.

Harahap, E.St, dkk, 2007, Kamus besar bahasa

Indonesia, Bandung : Balai Pustaka.

Page 12: PERAN DINAS KEBERSIHAN PERTAMANAN DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK ... karena jenisnya yang memadukan

FISIP UMRAH -ILMU PEMERINTAHAN 2017 12

Inu Kencana Syafiie, M.Si, 2013 ilmu pemerintahan,

Jakarta, PT bumi Aksara.

Jalaluddin Rahmat, 2001. Metode Komunikasi

Penelitian. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Koswara E., 2002, Otonomi Daerah untuk Daerah dan

Kemandirian Rakyat, Candi Cipta Piramida,

Jakarta.

Lexy J. Moleong, M.A, 2002. Metodologi Penelitian

Kualitatif. Bandung: PT. RemajaRosdakarya

Offset.

Mumford, Alan. 2003, Mencetak Manajer Andal

Melalui Coaching dan Monitoring, Jakarta :

PT Pustaka.

Ndraha, Taliziduhu, 2000. Ilmu Pemerintahan

(Kybernology), Jakarta : Rineka Cipta.

Pranadjaja, 2003, Hubungan Antar Lembaga

Pemerintahan, Bandung : Alumni.

Siagian P Sondang, 2000. Administrasi Pembangunan.

Jakarta: PT Bumi Aksara.

Soetomo,S. 2009. Urbanisasi & Morfologi.Yogyakarta

: Graha Ilmu.

Soerjono Soekanto. 2009, Peranan Sosiologi Suatu

Pengantar, Edisi Baru, Rajawali Pers, Jakarta.

Sukawan AM., 2012. Kajian Lapangan Ngurah Rai

Sebagai Taman Kota Di Kota Singaraja. Tesis

Program Magister Prograam Studi Arsitektur

Program Pascasarjana Universitas Udayana.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan

Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

Yunus, H.S. 2005. Manajemen Kota. Yogyakarta:

Pustaka Belajar.

Zahnd, M. 2006. Perancangan Kota Secara Terpadu.

Yogyakarta: Kanisius.

Literatur Peraturan perundang-undangan

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor :

05/PRT/M/2008 Tentang Pedoman

Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka

Hijau di Kawasan Perkotaan.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun

2007 Tentang Penataan Ruang

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun

2015 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang

Pemerintahan Daerah.

Peraturan Daerah Kota Tanjungpinang Nomor 4 Tahun

2014 Tentang Perubahan Kedua Atas

Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2009

Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas

Daerah Kota Tanjungpinang.

Peraturan Walikota Tanjungpinang Nomor 12 Tahun

2015 Tentang Uraian Tugas Pokok Dan Fungsi

Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Kebersihan,

Pertamanan Dan Pemakaman.

Koswara E., 2002, Otonomi Daerah untuk Daerah dan

Kemandirian Rakyat, Candi Cipta Piramida,

Jakarta.

Winardi , 2000, Kepemimpinan Dalam Manajemen,

Renika Cipta : Jakarta.

Jurnal

Rindi Puji Astriana, 2012 Fungsi Dinas Kebersihan

dan Pertamanan dalam Mengelola Ruang

Terbuka Hijau (Studi Pengelolaan Taman

Bungkul), Header halaman genap, Volume 01

Nomor 01 (http://ejournal.unesa.ac.id, diakses

16 april 2016).

Winda Amelia Vada, 2015 Peran Pemerintah Daerah

Dalam Pembangunan Ruang Terbuka Hijau

(Rth) Di Kelurahan Pematang Reba

Kecamatan Rengat Barat, Jom FISI, Volume 2

No. 1 (http://jom.unri.ac.id, diakses 16 april

2016, 14:00Wib).

Yuni Arti, 2015 Evaluasi Tentang Program Keindahan

Di Taman Budaya Raja Ali Haji Kelurahan

Senggarang Tahun 2014, Naskah Publikasi,

(http://jurnal.umrah.ac.id : diakses 15 april

2016, 16:00Wib).