peran biologi molekular dalam antisipasi...

33
PERAN BIOLOGI MOLEKULAR DALAM ANTISIPASI BIOTERORISME DAN PENYIAPAN VAKSIN BIODEFENS MENUJU KEMANDIRIAN BIDANG KESEHATAN DAN KETAHANAN BANGSA INDONESIA. Pidato Disampaikan pada Pengukuhan Jabatan Guru Besar dalam Bidang Ilmu Biokimia dan Biologi Molekular pada Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga di Surabaya pada Hari Sabtu, Tanggal 17 Januari 2015 Oleh CHAIRUL ANWAR NIDOM

Upload: others

Post on 02-Apr-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN BIOLOGI MOLEKULAR DALAM ANTISIPASI …airc.unair.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Pidato-Guru... · 2015-08-28 · Melalui mimbar Akademik yang mulia ini, dengan mengharap ridloNYA,

PERAN BIOLOGI MOLEKULAR DALAM ANTISIPASI

BIOTERORISME DAN PENYIAPAN VAKSIN BIODEFENS

MENUJU KEMANDIRIAN BIDANG KESEHATAN DAN

KETAHANAN BANGSA INDONESIA.

Pidato    

Disampaikan  pada  Pengukuhan  Jabatan  Guru  Besar  dalam  Bidang  Ilmu  Biokimia  dan  Biologi  Molekular    

pada  Fakultas  Kedokteran  Hewan  Universitas  Airlangga  di  Surabaya  pada  Hari  Sabtu,  Tanggal  17  Januari  2015  

     

   

Oleh      

CHAIRUL    ANWAR  NIDOM    

Page 2: PERAN BIOLOGI MOLEKULAR DALAM ANTISIPASI …airc.unair.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Pidato-Guru... · 2015-08-28 · Melalui mimbar Akademik yang mulia ini, dengan mengharap ridloNYA,

1. Tidakkah  engkau  (Muhammad)  perhatikan  bagaimana  Tuhanmu  telah  bertindak  terhadap  pasukan  bergajah?    

2. Bukankah  Dia  telah  menjadikan  tipu  daya  mereka  itu  sia-­‐sia?    

3. dan  Dia  mengirimkan  kepada  mereka  burung  yang  berbondong-­‐bondong  

 

4. yang  melempari  mereka  dengan  batu  dari  tanah  liat  yang  dibakar    

5. sehingga  mereka  dijadikan-­‐Nya  seperti  daun-­‐daun  yang  dimakan  ulat  

QS:  Al-­‐Fil  1-­‐5  

Page 3: PERAN BIOLOGI MOLEKULAR DALAM ANTISIPASI …airc.unair.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Pidato-Guru... · 2015-08-28 · Melalui mimbar Akademik yang mulia ini, dengan mengharap ridloNYA,

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua,

Om Swastyastu

Yang terhormat,

Ketua dan Anggota Majelis Wali Amanat Universitas Airlangga,

Ketua dan Anggota Senat Akademik Universitas Airlangga,

Rektor dan Para Wakil Rektor Universitas Airlangga,

Para Guru Besar Universitas Airlangga,

Para Dekan dan Wakil Dekan di lingkungan Universitas Airlangga,

Para Ketua Lembaga di lingkungan Universitas Airlangga,

Teman Sejawat dan segenap Civitas Akademika Universitas Airlangga,

Sejawat Anggota Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia,

Para Undangan, keluarga, dan hadirin yang mulia.

Pada hari yang berbahagia ini, izinkan saya mengucapkan rasa syukur

kehadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat, ridha, dan karunia-Nya

saya bisa berdiri di mimbar ini dan kita dapat berkumpul bersama dalam keadaan

sehat wal’afiat untuk menghadiri Sidang Universitas Airlangga dengan acara

pengukuhan saya sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Biokimia dan Biologi

Molekular pada Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga. Sebagai bagian

dari rasa syukur ini, perkenankan pula saya dan keluarga mengucapkan terima kasih

kepada Bapak/Ibu dan para hadirin yang telah rela memenuhi undangan ini.

Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan Nabi

Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, para penerus dan para

pengikutnya.Amin.

Rektor dan Hadirin yang saya muliakan,

Sebagaimana lazimnya, sebagai seorang Guru Besar baru bisa menyampaikan

pengalaman dan pandangan ke depan terhadap bidang keilmuan yang ditekuni selama

ini, yaitu Ilmu Biokimia dan Biologi Molekular. Bukan hanya untuk kepentingan

Page 4: PERAN BIOLOGI MOLEKULAR DALAM ANTISIPASI …airc.unair.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Pidato-Guru... · 2015-08-28 · Melalui mimbar Akademik yang mulia ini, dengan mengharap ridloNYA,

pendidikan Dokter Hewan dalam arti sempit, melainkan dapat memberikan

sumbangsih dalam pengembangan keilmuan dunia.

Melalui mimbar Akademik yang mulia ini, dengan mengharap ridloNYA,

perkenan saya menyampaikan pidato dengan judul :

PERAN BIOLOGI MOLEKULAR DALAM ANTISIPASI BIOTERORISME

DAN PENYIAPAN VAKSIN BIODEFENS MENUJU KEMANDIRIAN

BIDANG KESEHATAN DAN KETAHANAN BANGSA INDONESIA.

Rektor dan Hadirin yang terhormat,

Judul tersebut sangat dipengaruhi proses perkembangan keilmuan saya selama

ini. Bermula dari menjadi dosen FKH Universitas Airlangga yang langsung

ditempatkan di Bagian Ilmu Biokimia Fakultas Kedokteran, sehingga berkesempatan

MELAKUKAN interaksi secara intensif dengan kolega dari Fakultas Kedokteran

Universitas Airlangga dengan mencoba mendalami dinamika virus Hepatitis C pada

manusia. Dilanjutkan kemunculan wabah Flu Burung pada unggas di Indonesia pada

tahun 2003 yang diikuti penularan pada manusia sejak tahun 2005; munculnya

tantangan untuk menyiapkan sebuah seed vaksin Flu Burung Pre-pandemik untuk

manusia; kemudian ditemukan tanda-tanda awal adanya virus Ebola di beberapa

hewan di Indonesia.

Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) telah mengindikasikan bahwa 60%

kuman penyakit pada manusia berasal dari kuman zoonosis, yaitu kuman yang dapat

menular dari hewan ke manusia dan sebaliknya; 75% penyakit baru pada manusia di

dunia bersumber dari kuman zoonosis dan 80% dari kuman yang digunakan sebagai

agen kegiatan bioteroris berasal dari kuman zoonosis (Vallat, 2011).

Namun perlu ditekankan bahwa pembahasan penyakit zoonosis, seyogyanya

berujung pada keselamatan atau kesehatan manusia. Oleh karena itu, profesi dokter

hewan dituntut bukan hanya mampu menanggulangi penyakit-penyakit zoonosis pada

inang hewan saja, tetapi harus menyadari bahwa pengendalian penyakit zoonosis

harus bisa ikut menyelamatkan jiwa manusia, sesuai dengan motto dokter hewan:

Manusya Mriga Satwa Sewaka (Mengabdi pada Kesejahteraan Manusia Melalui

Dunia Hewan).

Page 5: PERAN BIOLOGI MOLEKULAR DALAM ANTISIPASI …airc.unair.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Pidato-Guru... · 2015-08-28 · Melalui mimbar Akademik yang mulia ini, dengan mengharap ridloNYA,

Kita perlu bersyukur bahwa akhir-akhir ini telah digaungkan pola pengabdian

kesehatan yaitu “one world one health” (OWOH), bahwa problematik penyakit

manusia tidak bisa diselesaikan sendirian tanpa adanya kesepahaman bahwa persoalan

kesehatan manusia saling terkait dengan kesehatan hewan dan lingkungan sekitarnya.

Apalagi telah ditengarai bahwa penyakit yang ada saat ini hanya sekitar 20-30% dari

jumlah penyakit yang sesungguhnya. Jadi sekitar 70% kuman penyakit manusia dan

hewan belum teridentifikasi dengan baik. Beberapa ilmuwan, menyebut Indonesia

dengan istilah “Diversity Disease Country”. Oleh karena itu, Biologi Molekular

sebagai salah satu ilmu yang berkembang pesat akhir-akhir ini, dituntut perannya

dalam hal diagnosa, pencegahan dan pengendalian terhadap berbagai ancaman

penyakit yang timbul pada manusia.

Dari rangkaian tersebut timbul keinginan yang kuat untuk mengembangkan

Biologi Molekular dalam hal mengidentifikasi kuman zoonosis yang menjadi

permasalahan pada kesehatan masyarakat dan yang bisa menimbulkan kerugian di

bidang agroekonomi dengan menemukan penanda aktivitas bioterorisme serta yang

paling utama dapat menyiapkan vaksin sebagai biodefens yang bersifat menyeluruh.

Telah disadari sepenuhnya bahwa keinginan tersebut dapat menimbulkan

proses dialektika yang dinamis, yang berpangkal pada perbedaan titik pandang

berlatar profesi, atau kesiapan menerima yang tidak biasa terjadi disebabkan oleh

budaya penelitian yang belum kuat dan mengakar di Indonesia.

Rektor dan Hadirin yang saya hormati.

Ilmu Biokimia dan Biologi Molekular

Perkenankan pada kesempatan ini saya menyampaikan bidang keilmuan yang

selama ini saya pelajari dan tekuni yaitu Ilmu Biokimia dan Biologi Molekular yang

sering menjadi momok bagi para mahasiswa di semester awal. Ini bisa dimengerti dan

dipahami karena yang disampaikan adalah suatu reaksi kimia di dalam sebuah sel.

Penelitian molekular lebih pesat lagi setelah Watson & Crick tahun 1953

menemukan struktur heliks ganda (double helix) molekul asam nukleat atau DNA

(Deoxyribonucleic Acid). Struktur penyusun DNA hanya terdiri dari empat nukleotida

yang terdiri dari Adenin (A), Guanin (G), Timin (T) dan Sitosin (C) dan Urasil (U)

untuk pengganti Timin pada struktur penyusun RNA (Ribonucleic Acid). Jika

berdasarkan pada penyusun DNA dan RNA, semua makhluk di dunia memiliki

Page 6: PERAN BIOLOGI MOLEKULAR DALAM ANTISIPASI …airc.unair.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Pidato-Guru... · 2015-08-28 · Melalui mimbar Akademik yang mulia ini, dengan mengharap ridloNYA,

rangkaian asam nukleat yang sama. Manusia, hewan, tanaman, bakteri, virus, parasit,

jamur, semuanya memiliki nukleotida (DNA dan RNA) tersebut, sehingga tidak ada

lagi pembeda antar makhluk hidup di dunia. Pembedanya hanya susunan dan ekspresi

dari DNA dan RNA tersebut. Penemuan kedua Ilmuwan ini telah membawa Biologi

Molekular menjadi ilmu yang mendasari pengkajian suatu bidang ilmu lainnya seperti

bidang kajian “Forensic Molecular Biology; Molecular Pathology; Molecular

virology; Molecular microbiology, Molecular parasitology” dan sebagainya (Gann

and Witkowski, 2012).

Temuan Watson & Crick terus diikuti oleh penemuan-penemuan lainnya,

seperti enzim “restriksi endonuclease”, Rekombinan DNA, metoda sequensing Gilbert

& Maxam; Polymerase Chain Reaction (PCR), sintesis insulin, mesin sequenser

otomatis, Bioteknologi, bahkan sampai pada “Human Genome Project” tahun 2001.

Teknik PCR, salah satu teknik yang telah banyak digunakan dalam pengujian

molekuler terutama untuk menentukan agen penyebab penyakit. Teknik ini adalah

sebuah alternatif pengujian penyakit dengan hasil akhir yang relatif lebih cepat, akurat

dan aman karena tidak mengharuskan kuman harus hidup atau berasal dari kultur

kuman menular yang memiliki resiko bawaan (inherent risk) kesehatan yang tinggi

bagi operator laboratorium.

Akhir-akhir ini telah ditemukan suatu metode sequensing DNA yang disebut

Next Generation Sequencing atau Deep Sequencing yang memungkinkan kita bisa

mengetahui urutan DNA yang tidak terduga sebelumnya. Seperti penemuan urutan

DNA virus Influenza subtipe H18N11, virus Llov (Ebolavirus-Like Filovirus) pada

kelelawar, tanpa ditemukan virusnya (Tong et al. 2013, Negredo et al. 2011).

Rektor dan hadirin yang terhormat

Berawal dari wabah Flu Burung di Indonesia

Sejak virus influenza yang menginfeksi manusia berhasil diisolasi tahun 1933,

sebetulnya hanya ada empat kelompok dalam pengembangan metoda analisis riset

virus influenza. Salah satunya adalah kelompok peneliti Universitas Wisconsin dan

kelompok peneliti Universitas Tokyo, dibawah Pimpinan Prof. Yoshihiro Kawaoka

dan Prof. Gabriel Neumann.

Riset virus influenza mengalami percepatan ketika menggunakan pendekatan

biologi molekular. Setelah tahun 1975, terutama setelah ditemukan metoda PCR,

Page 7: PERAN BIOLOGI MOLEKULAR DALAM ANTISIPASI …airc.unair.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Pidato-Guru... · 2015-08-28 · Melalui mimbar Akademik yang mulia ini, dengan mengharap ridloNYA,

diikuti dengan mesin capillary sequencer, sehingga terjadi perkembangan bidang

kajian epidemiologi molekular, antara lain epidemiologi molekular virus Hepatitis C

(HCV) dan virus Flu Burung di Indonesia.

Pengalaman riset epidemiologi molekular virus Hepatitis C di Indonesia

tersebut, dengan menggunakan pendekatan analisis yang sama yaitu PCR dan

Sequencing DNA, penyebab kematian jutaan ayam di Indonesia pada tahun 2003,

dapat ditegakkan yaitu oleh virus Avian Influenza (AI) subtipe H5N1. Ditambah

dengan menggunakan analisis filogenetik atau kekerabatan, dapat diduga kuat virus

AI Indonesia berasal dari Guangdong atau Hunan. Di sinilah awal keterlibatan dan

terjebaknya saya dalam rangkaian riset untuk menekuni dan memahami pola dinamika

virus AI H5N1 di Indonesia (Kompas, 2004).

Saat ini para peneliti Virus, khususnya virus RNA utas negatif (negative

Strand RNA viruses) dapat melakukan kajian secara mendalam melalui kloning

complementary DNA (cDNA) dengan metoda reverse genetic, yaitu suatu metoda

yang memungkinkan peneliti membangun suatu virus dengan gen yang dikehendaki

yang berasal dari klon-klon cDNA. Teknologi ini baru berkembang pada tahun 1989,

yang dilakukan pada virus RNA utas negative. Sekarang teknologi ini sudah

dikembangkan untuk virus Rabies (Rhabdoviridae), virus Newcastle Disease

(Paramyxoviridae) dan influenza A, seperti Flu Burung dan Influenza B

(Orthomyxoviridae). Keuntungan penggunaan teknologi Reverse Genetic ini yaitu

pada riset di dalam laboratorium, karena rumitnya pola hidup virus-virus RNA utas

negatif ini, yang sangat mudah mengalami/melakukan mutasi. Hampir semua

penyakit hewan dan manusia yang disebabkan oleh virus RNA utas negative,

pengobatannya tidak terlalu mudah. Sebagaimana wabah Flu Burung H7N9 di

Tiongkok, munculnya virus MERS di Timur Tengah, mengganasnya virus Ebola di

Afrika maupun virus Nipah di Malaysia yang semuanya adalah virus RNA utas

negatif.

Ini belum lagi dugaan akan munculnya virus-virus RNA negatif yang belum

teridentifikasi selama ini, yang belum tahu akibat pada aspek klinisnya (Nidom,

2013).

Namun demikian, keuntungan lain dari teknologi Reverse Genetic ini, telah

membuka peluang proses pembuatan vaksin penyakit hewan dan manusia yang

disebabkan oleh virus ganas yang mudah mutasi, yang tidak mungkin diaplikasikan

dalam bentuk virus hidup, utuh atau dilakukan pelemahan terdahulu (atenuasi). Tanpa

Page 8: PERAN BIOLOGI MOLEKULAR DALAM ANTISIPASI …airc.unair.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Pidato-Guru... · 2015-08-28 · Melalui mimbar Akademik yang mulia ini, dengan mengharap ridloNYA,

harus menemukan virusnya terlebih dahulu, vaksin dengan teknologi Reverse genetic

dapat dibangun atau dibuat berdasarkan informasi urutan DNA virusnya saja.

Pembuatan vaksin Flu Burung dipersyaratkan harus menggunakan teknologi

ini, untuk menghindari rekombinasi antara seed vaksin Flu Burung dengan virus yang

berkembang di lapangan serta secara mudah membedakan keduanya (Kawaoka et al,

2009, Cook et al, 2012; Wit et al. 2007)

Prof. Yoshihiro Kawaoka dari Institute of Medical Science, University of

Tokyo (IMSUT) dan Influenza Research Institute University of Wisconsin-Madison

pemegang salah satu paten dunia untuk teknologi Reverse Genetic ini. Beliau telah

melakukan kolaborasi riset virus Influenza dengan Avian Influenza Research Center

(AIRC) Universitas Airlangga sejak tahun 2004.

Rektor dan Hadirin yang saya hormati.

Flu Pandemik H1N1, Flu Burung Subclade 2.3.2 dan Ebola

Ketika semua pihak mengkawatirkan terjadinya wabah global (pandemik)

virus Flu Burung H5N1, tiba-tiba dikejutkan munculnya wabah Flu Pandemik H1N1

2009. Dari data surveilans dunia ternyata virus Flu tersebut telah tersebar ke tiga

puluh negara dalam beberapa minggu saja dan terjadi penularan antar manusia,

sehingga WHO segera menetapkan bahwa penyakit Flu yang baru ini menjadi wabah

Flu Pandemik pertama pada abad 21 ini. Penetapan ini akan membawa konsekuensi

bagi setiap negara di dunia dalam melakukan pencegahan dan pengendalian terhadap

wabah pandemik ini.

Jika dilihat struktur genoma penyusun virus Flu Pandemik H1N1 2009 ini,

telah menunjukan kekhususan atau keanehan pada pola reassorment (rekombinasi)

dari gen-gen penyusun virus tersebut. Cara penyusunannya seperti tidak alami, bila

dilihat asal tempat dan tahun isolasi virus flu penyumbang genomanya. Susunan

genoma ini, bisa mengkhawatirkan lagi jika dikaitkan kemungkinan bergabungnya

virus Flu Burung yang sudah ada di Indonesia dengan virus Flu Pandemik ini (Nidom,

2012).

Page 9: PERAN BIOLOGI MOLEKULAR DALAM ANTISIPASI …airc.unair.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Pidato-Guru... · 2015-08-28 · Melalui mimbar Akademik yang mulia ini, dengan mengharap ridloNYA,

Gambar 1.Pola reassorment genoma penyusun virus H1N1 pandemik 2009 (Smith et al. 2009)

Rektor dan Hadirin yang saya hormati.

Pada tahun 2012 bangsa Indonesia dikejutkan oleh munculnya virus Flu

Burung H5N1 subclade 2.3.2 yang banyak menyerang dan menyebabkan kematian

yang tinggi pada bebek. Dibandingkan dengan virus Flu Burung H5N1 subclade yang

sudah ada di Indonesia yaitu 2.1.1; 2.1.2 dan 2.1.3, munculnya subclade 2.3.2

menimbulkan banyak pertanyaan. Selama ini virus Flu Burung clade 2.1 belum

pernah menimbulkan kematian tinggi pada bebek. Jika ditinjau dari analisis

filogenetik (kekerabatan), maka virus Flu Burung subclade 2.3.2 ini sangat dekat

dengan virus Flu Burung subclade yang ada di Vietnam dan Tiongkok Selatan yang

banyak menginfeksi bebek dan unggas. Melalui telusuran epidemiologi maupun

perdagangan tidak ditemukan alasan kuat bahwa penyebabnya alami. Demikian juga

model mutasinya dari gen utamanya yaitu Haemagglutinin (HA) maupun Polymerase

Basic-2 (PB2) bisa dipastikan bukan hasil mutasi dari virus Flu Burung yang sudah

ada di Indonesia.

Pada akhirnya yang perlu mendapat kajian mendalam terhadap kemungkinan

virus Flu Burung subclade 2.3.2 ini sudah melakukan rekombinasi dengan virus Flu

Page 10: PERAN BIOLOGI MOLEKULAR DALAM ANTISIPASI …airc.unair.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Pidato-Guru... · 2015-08-28 · Melalui mimbar Akademik yang mulia ini, dengan mengharap ridloNYA,

Burung yang sudah ada di Indonesia sebelumnya dan akibat yang akan terjadi

termasuk ancaman pada kesehatan masyarakat serta kerugian ekonomi yang

ditimbulkan (Nidom et al. 2013; Nidom, 2012).

Page 11: PERAN BIOLOGI MOLEKULAR DALAM ANTISIPASI …airc.unair.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Pidato-Guru... · 2015-08-28 · Melalui mimbar Akademik yang mulia ini, dengan mengharap ridloNYA,

Gambar 2.Filogenetik Gen HA (kekerabatan) virus H5N1 subclade 2.3.2 Indonesia, dengan virus sejenis dari Vietnam (kotak merah) (Nidom et al. 2013)

Page 12: PERAN BIOLOGI MOLEKULAR DALAM ANTISIPASI …airc.unair.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Pidato-Guru... · 2015-08-28 · Melalui mimbar Akademik yang mulia ini, dengan mengharap ridloNYA,

Gambar 3.Filogenetik (kekerabatan) Gen PB2 virus H5N1 subclade 2.3.2 Indonesia, dengan virus sejenis dari Vietnam (kotak merah) (Nidom et al. 2013)

Page 13: PERAN BIOLOGI MOLEKULAR DALAM ANTISIPASI …airc.unair.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Pidato-Guru... · 2015-08-28 · Melalui mimbar Akademik yang mulia ini, dengan mengharap ridloNYA,

Lagi-lagi kita dikejutkan oleh data riset yang telah dihasilkan. Pada tahun

2009 di Filipina terjadi wabah virus Ebola strain Reston (REBOV) pada babi dan

monyet. Berdasarkan analisis epidemiologi, perlu dikaji kemungkinan kejadian yang

sama di Indonesia, mengingat jarak dan kegiatan masyarakat antar kedua negara.

Inisiatif ini mendorong semua stok spesimen yang berasal dari hewan yang telah diuji

untuk identifikasi Flu burung dilakukan pengujian terhadap REBOV dan strain

Filovirus lainnya. Namun hasil yang diperoleh, mengejutkan, diluar prediksi yang

ada, karena beberapa spesies hewan memiliki antibodi terhadap strain filovirus dan

dengan prevalensi yang tinggi bukan terhadap REBOV seperti di Filipina tetapi

terhadap virus Ebola Zaire (Zebov) yaitu sebanyak 20,1% Zebov dan Marburg,

sementara antibodi terhadap Rebov hanya 1,4%. Virus ZEBOV adalah virus Ebola

yang mewabah di beberapa negara Afrika akhir-akhir ini (Nidom et al., 2012;

Kompas, 2012).

Hasil penelitian ini, ternyata menimbulkan perdebatan nasional maupun

internasional dengan berbagai versi masing-masing. Namun demikian, sampai saat ini

dari perdebatan tersebut tidak menghilangkan esensi permasalahan yang ada yaitu

indikasi adanya jejak virus Ebola di Indonesia.

Pertanyaan berikutnya yang berkembang, apakah jejak Zebov dan Marburg ini

hanya peristiwa alam biasa yang tidak terpantau sebelumnya, atau ada hal-hal lain

yang belum menjadikan kesadaran bersama. Apakah adanya Zebov dan Marburg ini

tidak bisa dikaitkan dengan isu/kampanye internasional tentang kematian satwa liar

akibat usaha ekonomi di perkebunan sawit? Apakah betul penurunan populasi satwa

liar semata-,mata hanya oleh kegiatan perkebunan tersebut? Bukankah pangsa pasar

di tingkat global untuk minyak sawit sudah mulai menggeser pangsa minyak kedele?

Adakah sasaran lain yang lebih jauh yang ingin dicapai dari keadaan ini ?

Pertanyaan yang mirip juga bisa digunakan untuk kejadian Flu Burung H5N1

subclade 2.1 pada awal timbulnya Flu Burung di Indonesia, dan subclade 2.3 pada

ternak bebek, serta pada wabah pandemik virus influenza H1N1 2009.

Oleh karena itu, sebaiknya analisis dan perhatian terhadap timbulnya penyakit

strategis di Indonesia, tidak hanya semata-mata dipandang sebagai kejadian alami

saja, tetapi perlu juga dilakukan pengkajian terkait bidang lain seperti aspek ekonomi

yang dilakukan menggunakan cara tidak alami atau tindakan bioteroris.

Page 14: PERAN BIOLOGI MOLEKULAR DALAM ANTISIPASI …airc.unair.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Pidato-Guru... · 2015-08-28 · Melalui mimbar Akademik yang mulia ini, dengan mengharap ridloNYA,

Rektor dan Hadirin yang terhormat.

Waspada terhadap timbulnya Bioterorisme.

Saya mengajak untuk melihat timbulnya penyakit-penyakit tersebut bukan

berarti karena adanya rasa takut yang berlebihan (paranoid) terhadap masalah yang

ada, tetapi melihat aspek global yang terjadi sudah menggugurkan kendala yang

selama ini ada, sehingga suatu persiapan yang lebih baik secara dini merupakan

separuh dari kemenangan yang tercapai.

Selama ini bioterorisme diterjemahkan sebagai kegiatan teror yang disengaja

dengan menggunakan kuman patogen atau toksin dengan tujuan untuk membunuh

atau menimbulkan kerugian pada individu maupun populasi (manusia, hewan dan

tanaman) yang berdampak terhadap kondisi politik, ekonomi, sosial, dan budaya

(Sumodihadjo, 2007)

Wabah dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu wabah alami (natural outbrake of

diseases) dan wabah tidak alami (un-natural outbrake of diseases). Wabah alami

merupakan wabah yang terjadi secara alami yang karakteristiknya dapat dijelaskan

secara epidemiologi dan hubungan sebab-akibat, sedangkan karakteristik wabah tidak

alami menunjukan sebaliknya. Wabah tidak alami sebagai wabah yang sengaja

diciptakan umumnya untuk tujuan tertentu (intentional outbreak of disease), salah

satunya dampak ekonomi menjadi tujuan utama (Jones, 2006).

Selain minimnya kesiapan dalam mengantisipasi wabah, Indonesia juga

memiliki kesulitan dalam mengidentifikasi wabah yang berjangkit, bisa dipilahkan

sebagai wabah alami atau wabah yang tidak alami. Bukan hanya persoalan perangkat

hukum yang mengatur belum tersedia, namun belum ditetapkan penanda (marker)

yang pasti terhadap perbedaan keduanya. Padahal wabah tidak alami memiliki

kesulitan pengendalian dan potensi ancaman yang lebih besar. Lebih-lebih kegiatan

surveilans kuman penyakit hewan maupun manusia belum menjadi kegiatan rutin dan

keharusan.

Untuk mencapai tujuan, biasanya kegiatan bioteroris tidak akan langsung

terlihat, tetapi munculnya kerusakan bisa terjadi setelah beberapa saat. Oleh karena

itu, para pelaku sering menggunakan kuman zoonosis sebagai senjata biologisnya,

mengingat pola hubungan antara manusia dan hewan (Human-Animal Interface) dan

peningkatan patogenisitas bisa dilakukan melalui hewan sebagai biosensor.

Page 15: PERAN BIOLOGI MOLEKULAR DALAM ANTISIPASI …airc.unair.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Pidato-Guru... · 2015-08-28 · Melalui mimbar Akademik yang mulia ini, dengan mengharap ridloNYA,

Gambar 4. Pola hubungan patogen Manusia, Hewan dan Satwa Liar (Human-Animal-Interface)

Wabah yang menjangkit di Indonesia harus ditelaah bukan dari sisi kesehatan

masyarakat saja, namun dari berbagai aspek yang dapat mengancam ketahanan

nasional yaitu kemampuan dan ketangguhan bangsa Indonesia dalam

mempertahankan eksistensi untuk melangsungkan hidupnya sesuai cita-cita dan

citranya yang mencakup Astra Gatra geografi, demografi, Sumber Daya Alam,

ideologi, politik, ekonomi, sosial dan militer (Wijanarni, 2007).

Indonesia perlu mengambil langkah awal untuk bersiap dan menghemat waktu

bila wabah seperti flu burung terjadi kembali, seperti mengamankan target yang

mungkin menjadi objek serangan, mengidentifikasi indikator secara dini, membangun

keahlian biologis dan analisis kuman pathogen penyakit masyarakat dan veteriner.

Berdasarkan fakta dan uraian di atas, antisipasi dini terhadap wabah sebagai potensi

ancaman bioterorisme sangat penting, mengingat senjata biologi yang terang-terangan

maupun sembunyi-sembunyi dapat membawa dampak buruk pada berbagai aspek

kehidupan dan akan mengganggu kedaulatan Bangsa Indonesia.

Page 16: PERAN BIOLOGI MOLEKULAR DALAM ANTISIPASI …airc.unair.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Pidato-Guru... · 2015-08-28 · Melalui mimbar Akademik yang mulia ini, dengan mengharap ridloNYA,

Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga, , sejak tahun 2013 telah

memberikan pembekalan tentang antisipasi bioterorisme kepada para mahasiswa

semester-7 sebagai mata kuliah pilihan. Mata kuliah ini diampuh oleh Departemen

Bioproduk, Biosafti dan Bisekuti (B3), tetapi kami sering menyebutnya dengan nama

Departemen X (sepuluh), ex Departemen dari Program Studi Perikanan & Kelautan

FKH Unair yang saat ini sudah menjadi Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas

Airlangga.

Tabel 1. Karakter Kuman Bioteroris (Dari berbagai sumber) Kuman Tipe Dosis

infeksi Masa Inkubasi

Simptom awal

Lamanya sakit

Mati Peran hewan

Antrax Bakteri 8.000 spora

1-6 hari Mirip Flu 3-5 hari 90% Ya

Plague Bakteri 100 kuman

2-3 hari Mirip Flu/ Pneumonia

1-6 hari 90-100%

ya

Tuleramia Bakteria 10 kuman

3-5 hari Mirip Flu > 14 hari 5-30%

ya

Avian Flu Virus 107pfu 3-7 hari Flu/ pneumonia

Hari-minggu

60% ya

Smallpox Virus 103pfu 12 hari Mirip Flu 4 minggu >30% Variasi Ensefalitis Virus 101pfu 2-6 hari Mirip-flu Hari-

minggu <20% Ya

Ebola Virus 101pfu 2-21 hari Mirip Flu 7-16 hari 50-90%

ya

Rektor dan Hadirin yang saya hormati.

Unair sebagai Pusat Ilmu Kesehatan (Health Science Center)

Tatkala kemajuan pesat telah dicapai, perlu kita menengok ke belakang untuk

mempersiapkan diri lebih baik guna menyongsong kemajuan yang akan datang.

Universitas Airlangga, demikian pula, ditengah kemajuan yang sangat pesat, menjadi

salah satu pusat pendadaran (Center of Excellence) baik nasional maupun

internasional, perlu menengok kembali ke belakang.

Jika disebut nama Universitas Airlangga, maka hampir sama yang terbersit

dalam benak masyarakat yaitu pusat pengembangan ilmu kesehatan. Ini tidak bisa

dipungkiri, karena cikal bakal Unair, adalah NIAS (Nederlandsch Indische Artsen

School), sekolah kedokteran dan kedokteran gigi zaman kolonial. Kemudian diikuti

berdirinya berbagai fakultas yang tidak lepas dari peran serta Fakultas Kedokteran

Page 17: PERAN BIOLOGI MOLEKULAR DALAM ANTISIPASI …airc.unair.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Pidato-Guru... · 2015-08-28 · Melalui mimbar Akademik yang mulia ini, dengan mengharap ridloNYA,

Universitas Airlangga, termasuk berdirinya Fakultas Kedokteran Hewan Universitas

Airlangga pada 01 Januari 1972.

Tatkala pada tahun 2011, sebuah gagasan untuk mendirikan Health Science

Center, dari para pimpinan dan senior di Lingkungan Unair, kiranya perlu dilakukan

akselerasi secepat mungkin, mengingat perkembangan munculnya problema

kesehatan masyarakat sangat dinamis. Sementara fasilitas yang dimiliki Unair,

khususnya di Kampus C ini yang terdiri dari Rumah Sakit Universitas Airlangga;

Rumah Sakit Penyakit Tropis Infeksi; Tropical Disease Center dan fasilitas Animal

BSL-3 yang sejak tahun 2013, dinaungi oleh Avian Influenza Research Center

(AIRC) Universitas Airlangga, dengan SK Rektor No. 9640/UN3/KR/2013 sudah

sangat komprehensif untuk segera menjawab problema kesehatan dalam arti luas.

Termasuk kebutuhan adanya Pusat Kajian Anti Bioterorisme, khususnya segera bisa

menemukan metoda pembeda untuk wabah alami dan tidak alami serta melakukan

analisis dampak yang akan ditimbulkan.

Sebagai penanggung jawab AIRC untuk merawat, menjaga dan memfungsikan

semua fasilitas yang dinaunginya, maka diusahakan untuk terus menerus melakukan

surveilans dan pemantauan virus Flu Burung di lapangan baik yang berasal dari

spesimen hewan maupun manusia. Dengan tujuan akhir untuk memberikan

sumbangan eliminasi virus Flu Burung dari Indonesia.

Pengendalian virus Flu Burung pada hewan akan menemukan kesulitan tatkala

program vaksinasi pada hewan dan penataan lokasi peternakan tidak dievaluasi secara

simultan. Penggunaan vaksin Flu Burung pada hewan bukan hanya semata-mata

untuk kepentingan ekonomi peternakan/pertanian, namun perlu diperhatikan akibat

yang ditimbulkan pada kesehatan masyarakat. Vaksinasi pada hewan hanya

mengurangi angka kesakitan dan kematian unggas saja tetapi tidak menghilangkan

virus Flu Burung yang ada bahkan akan menimbulkan varian baru dari virus Flu

Burung pada hewan (Nidom et al. 2012).

Sebetulnya, penggunaan vaksin pada hewan tidak memberikan keuntungan

jangka panjang dalam bisnis perunggasan. Meskipun jumlah kematian unggas sudah

sangat menurun, tetapi Indonesia belum bisa mengembalikan nilai ekspor sebagai

perluasan pasar seperti sebelum adanya wabah Flu Burung. Jika tetap akan digunakan

vaksin Flu Burung pada hewan, seharusnya digunakan teknologi Reverse Genetic

dengan struktur virus yang menjadi seed vaksin berbeda dengan struktur virus Flu

Page 18: PERAN BIOLOGI MOLEKULAR DALAM ANTISIPASI …airc.unair.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Pidato-Guru... · 2015-08-28 · Melalui mimbar Akademik yang mulia ini, dengan mengharap ridloNYA,

Burung alami-nya, sebagaimana rekombinasi WHO pada vaksin Flu atau Flu Burung

pada manusia.

Selain itu, antibodi yang ditimbulkan oleh vaksin Flu Burung pada hewan

yang ada selama ini titernya cukup tinggi yaitu 28, tetapi dengan titer tersebut ternyata

masih tidak mampu menahan serangan virus alam, baik pada wabah alam maupun

pada uji tantang. Ini tidak mengherankan, tatkala antibodi dikaji dengan metoda SDS-

PAGE Proteomik dua dimensi, menunjukkan adanya perbedaan konfigurasi protein

antibodi satu dengan lainnya dan titik isoelektrik yang tidak cocok dengan virus

alaminya. Fakta ini tidak akan terlihat jika menggunakan metode konvensional

(Alamudi, 2013, Nidom et al. 2007).

Demikian juga, virus Flu Burung asal manusia ternyata bisa melakukan

“dancing mutation” tatkala dilakukan transmisi/penularan antar spesies (dari monyet-

ferret-unggas-monyet lagi). Artinya virus Flu Burung asal manusia akan bermutasi

yang berbeda tergantung pada spesies yang dihinggapi. Oleh karena itu perlu

dilakukan pemotongan mata rantai penularan atau penataan lokasi peternakan, untuk

menghindari mutasi yang meliuk tersebut (Kadek, 2013).

Rektor dan Hadirin yang saya muliakan.

Penyiapan vaksin Flu Burung untuk manusia sejak tahun 2009 yang terbangun

dalam pilar ABG (Academic-Business-Government) antara Universitas Airlangga-PT.

Biofarma (Persero) dan Pemerintah, bukan hanya untuk pengendalian infeksi Flu

Burung pada manusia saja, melainkan dalam kerangka penyiapan vaksin biodefens

untuk penyakit-penyakit yang tidak terduga pada masa yang akan datang.

Oleh karena itu, konstruksi seed vaksin selalu mendapat perbaikan metode

baik untuk mendapat efikasi yang terbaik, juga untuk efisiensi proses produksi vaksin

yang dikehendaki. Kerjasama diawali dengan membuat prototipe vaksin Flu Burung

dengan teknologi “inactivated whole seed virus” pada tahun 2009, kemudian

dilanjutkan dengan penyiapan seed vaksin virus dengan teknologi Reverse Genetic

pada tahun 2011, dengan konstruksi terdiri dari gen HA dan NA dari virus Flu Burung

alami. Untuk gen HA mengalami mutagenesis terlebih dahulu, sebelum direkonstruksi

bersama gen lainnya. Sementara itu, konstruksi vaksin Flu Burung mengalami

evaluasi untuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi dengan cara merekontruksi

seed vaksin yang terdiri dari gen HA mutagen dan gen NA dari virus Low Pathogenic

(Reviany et al. 2014).

Page 19: PERAN BIOLOGI MOLEKULAR DALAM ANTISIPASI …airc.unair.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Pidato-Guru... · 2015-08-28 · Melalui mimbar Akademik yang mulia ini, dengan mengharap ridloNYA,

Saat ini hasil formulasi vaksin Flu Burung dari PT. Biofarma (Persero) sedang

dilakukan uji imunogenesis dan uji tantang pada hewan ferret di fasilitas Animal

BSL-3 AIRC-Universitas Airlangga. Keberadaan hewan ferret adalah suatu keharusan

dari WHO, sementara Indonesia belum memiliki hewan ini yang terstandar.

Senyampang uji vaksin formulasi, juga dimafaatkan untuk konstruksi seed vaksin

Ebola dan MERS dengan konstruksi virus influenza yang dibuat cacat (Knock-out flu

virus).

Pengembangan vaksin biodefens, lebih ditujukan kepada penggertakan suatu

senyawa pertahanan tubuh yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama, tatkala

menerima infeksi oleh semua kuman patogen, sehingga senyawa yang berkembang di

dalam tubuh merupakan mekanisme awal dalam pertahanan tubuh saat menghadapi

kuman bioterorisme, sambil menunggu identifikasi kuman yang digunakan sebagai

kuman bioterorisme. Senyawa yang dimaksud saat ini sedang dalam riset yang

intensif. Perbedaan antara vaksin biodefens dengan vaksin konvensional terletak pada

pola konstruksi antigennya, yang tidak mengikuti struktur kuman yang menginfeksi.

Perlu saya sampaikan bahwa keberhasilan membuat vaksin konvensional atau

vaksin biodefens dengan konstruksi kuman atau senyawa yang dirancang sesuai

dengan yang dikehendaki, maka kemampuan ini bisa juga digunakan untuk

menunjang dan menopang kemandirian dalam pengadaan alutsista Indonesia. Bahan

bakunya banyak di Indonesia, sebagaimana Indonesia dikenal sebagai “Biodiversity

disease country”.

Pengalaman dalam menyiapkan vaksin Flu Burung dengan berbagai teknologi,

dengan konsep kerjasama ABG terus dilakukan. Selama ini Universitas Airlangga

sebagai center of excellence dan AIRC telah terus menerus mengembangkan sumber

daya manusia (semua di bawah usia 35 tahun) dan teknologi secara simultan

(istikomah dan fokus) dengan berbagai daya imajinasi dan ketrampilannya.

Semua ini perlu dukungan dan komitmen yang kuat dari seluruh sivitas

akademik Universitas Airlangga untuk berperan aktif dan strategis menjadikan

UNAIR sebagai Universitas Riset (Research University) terdepan di Indonesia dan

dunia. Tujuan ini bisa tercapai dan bisa dipertahankan apabila “kebebasan mengelola

yang bertanggung jawab” diberikan oleh para Pemangku Kepentingan. Tanpa ada

kebebasan mimbar, tanpa ada otonomi pengelolaan, maka percepatan pencapaian cita-

cita bangsa sebagaimana digariskan dalam NAWA CITA Presiden RI yaitu khususnya

Page 20: PERAN BIOLOGI MOLEKULAR DALAM ANTISIPASI …airc.unair.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Pidato-Guru... · 2015-08-28 · Melalui mimbar Akademik yang mulia ini, dengan mengharap ridloNYA,

untuk kemandirian ekonomi dan revolusi karakter bangsa Indonesia akan mengalami

perlambatan.

Kita perlu bersyukur karena saat ini Pendidikan Tinggi telah digabungkan

dengan Kementrian Riset dan Teknologi. Tentunya penggabungan ini akan memberi

ruang yang lebih baik untuk melakukan aktivitas riset dengan pola A-B-G tersebut.

Penggabungan Pendidikan Tinggi dengan Riset dan Teknologi akan memudahkan

industri vaksin, termasuk vaksin biodefens untuk melakukan koordinasi dan

percepatan proses Riset Nasional.

Posisi Perguruan Tinggi dalam Kemenristek ini mendorong penguatan

paradigma perguruan tinggi menjadi Perguruan Tinggi yang berbasis riset.

Sebagaimana orang bijak berpendapat bahwa berkembangnya suatu negara ditentukan

oleh pendidikan rakyatnya, tetapi majunya suatu negara ditentukan oleh hasil riset

yang berkualitas. Saya yakin, dalam waktu dekat ini dikotomi bahwa dosen Indonesia

adalah seorang pengajar/pejabat yang kadang-kadang meneliti, segera berubah

menjadi seorang peneliti yang kadang-kadang mengajar/menjabat.

Sektor bisnis sebagai mitra dalam implementasi produk riset Perguruan

Tinggi, diharapkan ada penyesuaian diri, yang selama ini banyak beraktivitas dari

suatu bisnis berbasis perdagangan segera menjadi bisnis berbasis inovasi atau riset.

Sementara itu, Pemerintah sebagai regulator dan akselerator, bisa segera memfasilitasi

dan menerima perubahan atau inovasi yang dihasilkan oleh anak bangsa, baik dari

sektor penelitian maupun dari sektor bisnis.

Rektor dan Hadirin yang saya muliakan.

Saya tidak ingin menyimpulkan uraian dalam pidato ini, karena biarlah kita

bawa sebagai bagian dari suatu puzzle, yang bisa dirangkai oleh masing-masing kita

semua. Bila setuju, mari kita susun gambar Indonesia dari masing-masing puzzle yang

kita miliki, tetapi jika sebaliknya mari kita cari bersama

Namun diujung pidato saya ini, perkenankan saya memberikan apresiasi

kepada semua pihak yang berproses bersama saya selama ini.

Hadiri yang saya hormati.

Jabatan Guru Besar atau profesor suatu bidang ilmu merupakan pencapaian

tertinggi dalam bidang pendidikan tinggi dan penelitian. Setiap kejadian dan

pencapaian seseorang, minimal ditentukan oleh dua hal yaitu garis tangan dan adanya

Page 21: PERAN BIOLOGI MOLEKULAR DALAM ANTISIPASI …airc.unair.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Pidato-Guru... · 2015-08-28 · Melalui mimbar Akademik yang mulia ini, dengan mengharap ridloNYA,

campur tangan. Garis tangan seseorang tentunya sudah ditentukan dan diawali oleh

suatu takdir yang tertulis di Lauh Mahfuzh, kemudian harus diikuti oleh suatu amal

karya dan ibadah. Oleh karena itu, pertama saya tidak henti-hentinya bersyukur

kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Besar, yang telah menggoreskan garis tangan

saya dan mengizinkan saya untuk menerima jabatan Guru Besar ini. Tentunya

harapan dan do’a selalu dipanjatkan agar selalu memperoleh ridloNYA dan

disertaiNYA dalam mengukir dan melakukan amal karya dan amal ibadah di masa-

masa yang akan datang.

Garis tangan harus diikuti oleh campur tangan dari lingkungan saya, yang

diawali peran kedua orang tua saat memelihara mulai dari kandungan dan perjuangan

untuk membesarkan dan mendidik putranya menuju kepada garis tangannya.

Kepada Ibunda tercinta Hj. Sofeyah Abdullah dan almarhum ayahanda

H.M.Nidom, ananda persembakan pencapaian Jabatan Guru Besar ini kepada beliau

berdua. Meskipun Ibu dan Ayah tidak mengantongi selembarpun ijazah sekolah,

namun dengan kekuatan do’a dan sujud ke haribaan Ilahi yang telah dilakukan dan

dimulai sejak di dalam kandungan, sehingga putra-putrinya mencapai pendidikan

tertinggi. Terima kasih Ibu dan Ayah, semoga Allah SWT menerima segala amal

karya dan ibadah Ibu dan Ayah, dan memberikan kekuatan lahir dan bathin kepada

Ibu dalam mendampingi putra-putri, cucu-cucu dan buyut-buyutnya.

Kepada mertua tercinta, almarhum ayah H. Achmadoen Imam Sudjono dan

almarhumah Ibu Hj. Daweyah, saya sampaikan rasa hormat yang tulus dan terima

kasih atas cinta kasih sayang yang diberikan, teriring do’a semoga Allah SWT

memuliakan keduanya di Surga.

Kepada istri tercinta, Achmamiek Hariati Achmadoen, selama ini dengan

sabar dan setia mendampingi, memberi semangat, menguatkan dengan do’a sepanjang

waktu, agar suaminya diberikan keselamatan dalam rangka mencari jati diri dan

eksistensinya, hanya ucapan terima kasih dengan cinta dan kasih yang bisa saya

berikan.

Anak-anak tercinta, Andra Kusuma Putra, dr.SpOG; Reviany V. Nidom

(Vivin); Valdy L.Nidom (Kaka) dan Astria N. Nidom (Keke); serta cucu tercinta Alif

Valeryan Kusuma, kalian telah menjadi mutiara indah dan telah menjadikan rumah

kita sebagai sebuah sorga. Semoga anugerah Guru Besar ini bisa menjadi inspirasi

bagi kalian dalam melangkah dengan berbagai tantangannya dan Allah SWT selalu

menyertai kalian.

Page 22: PERAN BIOLOGI MOLEKULAR DALAM ANTISIPASI …airc.unair.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Pidato-Guru... · 2015-08-28 · Melalui mimbar Akademik yang mulia ini, dengan mengharap ridloNYA,

Kepada Mbakyu Hj. Choirunisa, SSi,MSi dan keluarga, terima kasih atas

kebersamaan tumbuh dalam riang meskipun kekurangan. Kepada Saudara-saudara

tercinta, Om H. Syamsul Arifin, SH.MH; Om H.M.Sholeh, SPi, keponakan Hj.Ainur

Alfiah, drh; Hj.Luluk M, SPi, M. Riza Muzakki, drh, Ulfa Lailatul Inayah, SPi, juga

kepada saudara ipar, mas Budi, Mas Purnomo (alm), mbak Umi, Doni, Soni dan

Ir.H.Hadi P berserta keluarga masing-masing, saya sampaikan terima kasih atas

dukungan dan perhatian selama ini.

Kepada Bapak Ibu Guru SDN Kraton; Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif & guru

ngaji; SMPN-2 Pasuruan; SMAN Pasuruan, kepada para dosen IPB Bogor, para dosen

Program S2-IKD dan S-3 Ilmu Kedokteran FPS-Unair; diucapkan terima kasih.

Ucapan terima kasih dan rasa hormat kepada Pemerintah RI yang diwakili

oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada saat itu Prof.Dr.Ir.H. Mohammad

Nuh, DEA, yang telah memberi kepercayaan kepada saya untuk mengemban amanah

sebagai Guru Besar dalam Ilmu Biokimia dan Biologi Molekular.

Kepada yang terhormat, Rektor Universitas Airlangga Prof.Dr. H. Fasich, Apt

beserta para Wakil Rektor dan juga para Rektor sebelumnya, Prof.Dr. Marsetio

Donoseputro; Prof. Soedarso Djojonegoro; Prof.H. Bambang Rahino S.;

Prof.Soedarto, dr. PhD,SpPar(K) dan Prof.Dr. Med Puruhito, dr.SpB, beserta masing-

masing Pembantu Rektor,

Kepada Pimpinan Senat Akademik Universitas, Prof. Fendi Suhariadi MT. dan

Prof. Sam Soeharto, dr.SpMK (Alm) serta Sudibjo,dr.MS.,PA dan Prof.Dr. Noor

Cholies Zaini,Apt., dengan tulus dan penuh rasa hormat saya menghaturkan terima

kasih atas dukungan, perhatian, kesempatan, dan kepercayaannya kepada saya sebagai

guru besar.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Dekan Fakultas Kedokteran

Hewan Universitas Airlangga, Prof.Hj. Romziah Sidik, PhD beserta para wakil

Dekan, serta para Dekan saat saya mengawali pengabdian di FKH Universitas

Airlangga, Prof. IGB Amitaba (Alm), Prof. Soehartojo, Prof. Rochiman Sasmita, Prof.

Ismudiono beserta masing-masing Pembantu Dekan, para ketua dan anggota Badan

Pertimbangan Fakultas.

Kepada Prof. Purnomo Suryohudoyo, sebagai ahli Biologi Molekular pertama

di Universitas Airlangga, yang selalu menjadi inspirator dan pembimbing dalam

memahami dan mengkaji Biologi Molekular dalam analisis penyakit-penyakit tropis,

diucapkan terima kasih. Kepada Prof. H. Soetjipto, dr.MS.PhD, sebagai pembimbing

Page 23: PERAN BIOLOGI MOLEKULAR DALAM ANTISIPASI …airc.unair.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Pidato-Guru... · 2015-08-28 · Melalui mimbar Akademik yang mulia ini, dengan mengharap ridloNYA,

dan mentor terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada saya, sehingga bisa

mengikuti JSPS-Short Course tahun 1997-1998 di Kobe University, dengan tuan

rumahnya Prof. Hak Hotta, MD.,PhD. Tanpa kesempatan yang diberikan ini, tidak

mungkin riset-riset yang berkaitan dengan virus penyakit tropis, seperti virus hepatitis

C, Flu Burung, Ebola, serta patogen lainnya, bisa kami laksanakan. Selain ucapan

terima kasih, teriring do’a semoga Allah SWT senantiasa membalas jasa dan

kebaikannya.

Kepada Prof.Dr. H. Yoes Prijatna Dachlan, dr.MS, sebagai ketua Tropical

Disease Center (TDC) Universitas Airlangga dan para Pimpinan lainnya diucapkan

terima kasih yang telah memberi izin untuk melakukan kerjasama riset dengan para

kolaborator di Jepang dan Amerika Serikat, serta di beberapa pusat penelitian lainnya.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Prof. Muh.Dikman Angsar,

dr.,Sp.OG(K); Prof.Dr. Mohamad Amin, dr.Sp.P(K); Prof.Dr. Nasronuddin,

dr.Sp.PD-KPTI; Prof.Dr. Boerhan Hidayat, dr.Sp.A(K); Prof.Dr. Suharto,

dr.MSc.,Sp.PD,KPTI; Prof.Dr.H.M.S. Wiyadi,dr.,Sp.THT(K).

Terima kasih disampaikan kepada para kolaborator luar negeri yang selama ini

bekerjasama dalam pengembangan keilmuan dan teknologi melalui kerjasama riset

yaitu dari the Institute of Medical Science, the University of Tokyo yaitu Prof.

Yoshihiro Kawaoka; Prof. Kiyoko Iwatsuki-Horimoto, Prof. Shinya T. Yamada

(Division Virology), Prof. Takeshi Noda (Division Ultrastructural Virology), dari

Hokkaido University Research Center for Zoonosis Control yaitu Prof Ayato Takada;

Prof. Reiko Yoshida, H. Miyamoto, PhD (Division Global Epidemiology); serta

berasal dari Influenza Research Institute University of Wisconsin-Madison AS yaitu

Prof. Yoshihiro Kawaoka; Prof. Gabriele Neumann; Eilleen Maher, PhD.

Penghargaan setinggi-tingginya disampaikan kepada Direktur Utama, Bapak

Drs. Iskandar,MM beserta anggota Dewan Direksi, dan Komisaris Utama dan anggota

Dewan Komisaris PT. Biofarma (Persero) Bandung yang telah memberi kepercayaan

kepada kami sebagai anak bangsa untuk mengembangkan vaksin Flu Burung dengan

seed virus asli Indonesia dan vaksin lainnya untuk menuju kemandirian bangsa.

Ucapan terima kasih kepada Dirut PT. Riset Perkebunan Nusantara-Prof.

Dr.Ir. Didiek H.Goenadi dan staf; Direktur Puslit Kopi & Kakao Indonesia- Dr.Ir.

Teguh Wahyudi dan Staf, Dr.Ir. Misnawi; Direktur Puslit Teh & Kina, Dr.Ir. Karyudi,

Direktur Puslit Biotek & Bioindustri Indonesia- Dr.Priyono; Puslit Kelapa Sawit-

Page 24: PERAN BIOLOGI MOLEKULAR DALAM ANTISIPASI …airc.unair.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Pidato-Guru... · 2015-08-28 · Melalui mimbar Akademik yang mulia ini, dengan mengharap ridloNYA,

Dr.Witjaksana D dan Dr.Hasril H.Siregar; telah berkolaborasi riset untuk penyiapan

vaksin penyakit tanaman perkebunan dan vaksin Flu Burung melalui buah pisang.

Selain itu dalam perjalanan hidup, saya pernah menerima nasihat, contoh

perilaku baik sengaja maupun tidak, tetapi sangat berkesan hingga saat ini dan saya

jadikan acuan dalam hidup selama ini, tentunya selain Nabi Muhamad dengan

sunnahnya dan petuah orang tua, yaitu kepada almarhum KH. Masjkur Pasuruan, alm

KH. Mas’ud Kraton, alm Jenderal Besar Abdul Haris Nasution; Prof. Fasichul Lisan;

Prof. Yoes Priyatna; Prof. Sam Suharto (alm); drs. Iskandar, MM dan Oentoro

Tjahjadi. Terima kasih.

Kepada Pimpinan PT. Sindu Amrtha (SinA) Pasuruan, yang telah bersedia

menerima alm Ayah sebagai sopir tetap, sehingga kami bisa merancang dan

menempuh pendidikan lebih baik lagi. Terima kasih.

Kepada kolega di Departemen Ilmu Biokimia FK Universitas Airlangga, Prof.

Purnomo S, dr; Prof. Sri Utari, dr.; Prof. Soetjipto, dr.MS.PhD; Prof. Retno H, dr

PhD; Prof.Dr. Suhartati, dr.MS; Prof.Dr. Harianto N, dr.MS; Prof.Dr. Indri S, dr.MS:

dr. Toni B (Alm); dr. Lukman Siregar; dr.V.Pikanto W; Prapto S, dr.; Tri Martini, dr.;

Juniadi S, dr.; Agus Budiman, dr; Moh.Hanafi, dr.MBBS,MS; CM.Lokasari W, dr.;

Edhi Rianto, dr.MS; Swandito, dr.MS; Sudarno, dr.MKes; SjumanP, drg(Alm);

Basukihardjo, Apt.MS; Sutji KS,dr.MKes; Dr.Indeswati,drg; Gweny I.P, dr.MKes;

Ema, dr.MSi, diucapkan terima kasih atas rasa hangat yang diberikan selama ini yang

tidak terhalang oleh batas profesi dalam pengembangan keilmuan Biokimia dan

Biologi molekular.

Ucapan terima kasih, disampaikan kepada seluruh Ketua Departemen beserta

dosen FKH Universitas Airlangga, khususnya seluruh anggota Departemen Ilmu

Kedokteran Dasar Veteriner, khususnya dosen yang mengampu Ilmu Biokimia dan

Biologi Molekular Veteriner: Setiawati S., drh,MS.: Dr. Nove H., drh.MKes; Dr.Bimo

Aksoro, drh.MKes; Dr.Kadek R. drh.MKes, serta anggota Departemen X: Emmy KS,

dr.MKes; Prof.Dr. Pudji S., drh.MKes; M. Yunus, drh.MKes.PhD.

Kepada seluruh Pengurus RW IX Klampis Semolo Timur, Semolowaru

Surabaya, kepada kolega dan sahabat, teman sekolah, kuliah S1, S2 dan S3,

khususnya sahabat Wisma Andhini-FKH Bogor, serta semua pihak yang tidak bisa

disebutkan satu per satu, saya haturkan terima kasih atas semua kebaikannya. Kepada

segenap panitia pengukuhan yang dikoordinir oleh Ibu Nita Citrasari, SSi,MT

(Fakultas Sains & Teknologi), Dr. Kadek R, drh.MKes (Fakultas Kedokteran Hewan)

Page 25: PERAN BIOLOGI MOLEKULAR DALAM ANTISIPASI …airc.unair.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Pidato-Guru... · 2015-08-28 · Melalui mimbar Akademik yang mulia ini, dengan mengharap ridloNYA,

dan Dr. Gondo M, drh.MKes (Fakultas Kedokteran) yang telah bekerja keras dan

kepada Tim Paduan Suara, sehingga acara ini dapat diselenggarakan dengan baik

disampaikan terima kasih dan penghargaan setingginya.

Kepada para wartawan media cetak, on-line dan televisi, yang tidak bisa saya

sebut satu per satu, dari lubuk hati yang terdalam saya mengucapkan terima kasih dan

apresiasinya atas kerjasama yang baik selama ini untuk mensosialisasikan hasil-hasil

riset kami serta memberikan ide-ide riset selama ini.

Terakhir ucapan terima kasih dan penghargaan setingginya kepada para

peneliti, mahasiswa S1, S2 dan S3 yang tergabung dalam Avian Influenza Research

Center Universitas Airlangga (AIRC-Unair) selama ini, selain sibuk dalam

mengerjakan riset masing-masing, juga secara sukarela tanpa pamrih ikut membantu,

menjaga dan memelihara fasilitas Animal BSL-3, kami yakin sampai saat ini

merupakan satu-satunya di Indonesia dan terbesar di Asia Tenggara serta memelihara

peralatan riset canggih lainnya. Personal yang penuh dedikasi tersebut: Dr.

Moh.Yusuf Alamudi, SSi,MKes; Dr. Kadek Rachmawati, drh.MKes; Reviany V.

Nidom, Apt.MFarm; Ema Qurnianingsih, dr.MSi; Setyarina Indrasari, drh.MSi;

Rahmalia, drh.MSi; Kuncoro Puguh.,drh, MKes; Iswahyudi, drh; Kholik, drh.MSi;

Elsa B Putri, drh.MSi; Anies F.Astutik, SSi.MSi; Riza Muzakki, drh.; Elvin H. Arizal,

SSi; Surip, SSi. Pengabdian kalian, inshaAllah, tidak sia-sia dan Tuhan Yang Maha

Esa akan mencatat sebagai tabungan pahala kalian.

Rektor dan Hadirin yang saya hormati.

Demikianlah, disadari dengan khidmad bahwa tidak ada suatu karya budaya

yang sempurna, karena ketidak-sempurnaan itulah esensi dari suatu keharusan

bersilahtuhrahmi. Saya menghaturkan permohonan maaf bila ada yang tidak

berkenan, dan atas perhatian dan kesabarannya diucapkan terima kasih.

Wabillahi taufiq wal hidayah

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Om Shanti Shanti shanti om

Page 26: PERAN BIOLOGI MOLEKULAR DALAM ANTISIPASI …airc.unair.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Pidato-Guru... · 2015-08-28 · Melalui mimbar Akademik yang mulia ini, dengan mengharap ridloNYA,

DAFTAR PUSTAKA Alamudi MY. 2013.Mekanisme Proteksi dan daya Hambat Vaksin Flu Burung H5N1-

RG Unair terhadap Virus Flu Burung Subclade 2.1.3. Disertasi Pasca Sarjana FK-Unair.

Cook BWM.,Cutts TA. Court DA. Theriault S. 2012. The generation of a reverse

genetics system for Kyasanur Forest Disease Virus and the ability to antagonize the induction of the antiviral state in vitro. Virus Research 163, 431-438.

Gann A and Witkowski J (ed).2012. The Annotated and Illustrated.Double

Helix.James D.Watson.Winner of the Nobel Prize.Simon & Schuster.New York.

Hoffmann E., Lipatov AS.Webby RJ. Govorkova EA.Webster RG.2006. Role of

Specific hemagglutinin amino acids in the immunogenicity and protection of H5N1influenza virus vaccines. PNAS,102:12915-12920

Jones MH. 2006. Distinguishing Between Natural and Unnatural Outbreaks Of

Animal Diseases, Department of Environmental Studies, Louisiana State University, Baton Rouge.pp:173-186

Kadek R.2013.Model Transmisi virus Avian Influenza Subtipe H5N1 asal manusia

Antar Spesies. Disertasi. Pasca Sarjana FK-Unair. Kawaoka Y (ed). 2009. Biology of Negative Strand RNA viruses : The Power of

Reverse Genetic. Springer-Verlag Berlin-New York. Kompas, 2004. Kematian 10 Juta Ayam Petelur di Indonesia akibat Flu

Burung.Harian Kompas 25 Januari 2004. Kompas.2012. Mewaspadai Ebola di Indonesia. Harian Kompas 12 September 2012. Maeda Y.,Hatta M. Takada A.,Neumann G. Kawaoka Y. 2005.Live Bivalent Vaccine

for Parainfluenza and Influenza Virus Infections. J. Virol.79. 6674-6679. Murakami S.,Horimoto T, Nidom C.A, Kawaoka Y. 2008. Growth Determinants for

H5N1 Influenza Vaccine Seed Viruses in MDCK cells.J.of Virol. 82,10502 Murakami S.,Iwasa A.,Nidom C.A.,Kawaoka Y. 2008. Cross-clade protective

immunity of H5N1 influenza vaccines in a mouse model. Vaccine, 26. 6398 Negredo A.,Palacios G.,Molero F.,Juste J.,Quetglas.,Tenorio A.2011. Discovery of an

Ebolavirus-Like Filovirus in Europe. PloS Pathog 7(10):e1002304 Neumann G, Fuji K, Kino Y, Kawaoka Y.2005.An Improved Reverse Genetics

System For Influenza virus generation and its implication for vaccine production. PNAS.102,16825-29.

Nidom CA.2011. Flu Burung di Indonesia. Kompas, 13 April 2011.

Page 27: PERAN BIOLOGI MOLEKULAR DALAM ANTISIPASI …airc.unair.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Pidato-Guru... · 2015-08-28 · Melalui mimbar Akademik yang mulia ini, dengan mengharap ridloNYA,

Nidom CA. 2012.Berperang melawan Flu Burung. Kompas, 31 Januari 2012. Nidom CA.2012.Flu Burung Lagi! Kompas, 28 Desember 2012. Nidom CA.2013.H7N9 yang membingungkan. Kompas 17 April 2013. Nidom CA.2014. MERS Mengintip di Beranda Kita. Kompas, 14 Mei 2014. Nidom CA. Nakayama E. Nidom RV. Alamudi MY. Daulay S, Dachlan YP. Amin M.

Igarashi M. Miyamoto H. Yoshida R. Takada A. 2012. Serological Evidance of Ebola Virus Infection in Indonesian Orangutans.PloS One:7(7) e40740.

Nidom CA.Ema Q.,Kadek R.,Alamudi MY.,Nidom RV.Setyarina I.,Kholik, Krisna

AH.Ratnani SH.,Elsa BP.2013.Isolation and Characterization of Clade 2.3.2 H5N1 Avian Influenza Viruses from Duck in Indonesia.JVSM 12(7).

Nidom CA.2005.Analisis Molekular Virus Avian Influenza H5N1 di Indonesia.

Disertasi. Program Studi Doktor.Pasca Sarjana Unair. Reviany VN., Ema Q., Kadek R., Alamudi MY., Iskandar. Nidom CA.2014.Growth

Optimation of H5N1 Influenza Vaccine Seed Strain Indonesia Low Pathogenic Viruses By Reverse Genetic in MDCK Cell. International Seminar and Workshop on Molecular Medicine. Jakarta.April 15-16,2014.

Samihardjo I. 2007. Faktor Intention dalam Kontra Proliferasi Nubika. J.Intelijen dan

Kontra Intelijen 3 (16):90 Tong S.,Zhu X., Li Y. Shi M, Stevens J.,Holmes EC.,Wilson IA.,Donis RO.2013.New

World Bats Harbor Diverse Influenza A Viruses. Plos Pathog 9 (10):e1003657. Uraki R, Kiso M, Takashita E, Ozawa M. Kawaoka Y. 2013.A Novel Bivalent

Vaccine Based on a PB2-Knockout Influenza Protect Mice from Pandemic H1N1 and Highly Pathogenic H5N1Virus Challenges.J. Virol. 87, 7874-7881.

Vallat B., 2011. Animals as detectors of Bio-events. OIE International Meeting of

Emerging Disease and Surveillance. Vienna.Austria 4-7 February 2011. Wijanarni CN.2007.Strategi Menghadapi Potensi Ancaman Sejata Biologi Sebagai

Upaya Dalam Menunjang Ketahanan Nasional Indonesia.Tesis UI.Jakarta. Wit E.,Spronken MJ.,Wervaet G.,Rimmelzwaan GF.,Osteshaus ADME and Fouchier

RAM. 2006. A reverse-genetics system for Influenza A virus using T7 RNA polymerase. J.Gen.Virol. 88. 1281-1287.

Yao K. 2008. Reverse Genetic for Live Attenuated Virus Vaccine Development.

Trend in Biopharmaceutical industry, 2. 57- 62

Page 28: PERAN BIOLOGI MOLEKULAR DALAM ANTISIPASI …airc.unair.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Pidato-Guru... · 2015-08-28 · Melalui mimbar Akademik yang mulia ini, dengan mengharap ridloNYA,

RIWAYAT HIDUP

Nama : Prof. Dr. Chairul Anwar Nidom,MS.,drh.

NIP : 195803081984031003

Tempat & Tanggal lahir : Pasuruan, 08 Maret 1958

Agama : Islam

Status Perkawinan : Kawin

Nama Istri : Achmamik Hariati Achmadoen

Nama Anak : Reviany Vibriaanita Nidom

Valdy Lazuardi Nidom

Astria Novitasari Nidom

Pangkat/ Golongan : Penata/III-c (tmt 01 Oktober 1994)

Jabatan : Guru Besar Bidang Ilmu Biokimia & Biologi Molekular

(tmt 1 September 2014)

Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

RIWAYAT PENDIDIKAN

Pendidikan Dasar dan Menengah

1964-1970 Sekolah Dasar Negeri Kraton Pasuruan

Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif, Kraton Pasuruan

1970-1973 Sekolah Menengah Pertama Negeri-2 Pasuruan

1974-1976 Sekolah Menengah Atas Negeri Pasuruan

Pendidikan Tinggi

Page 29: PERAN BIOLOGI MOLEKULAR DALAM ANTISIPASI …airc.unair.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Pidato-Guru... · 2015-08-28 · Melalui mimbar Akademik yang mulia ini, dengan mengharap ridloNYA,

1977-1982 Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor

1983-1986 Program Magister di Program Studi Ilmu Kedokteran Dasar, Pascasarjana Universitas Airlangga

2000-2005 Program Doktor di Program Studi Ilmu Kedokteran, Pascasarjana

Universitas Airlangga

RIWAYAT PEKERJAAN

1983-sekarang : Dosen FKH Universitas Airlangga,

Mata Kuliah Ilmu Biokimia & Biologi Molekular.

KEANGGOTAAN PROFESI

1983- sekarang : Anggota Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Jawa Timur I 2002-2005 : Ketua I Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Jawa Timur I 1983- Sekarang : Anggota Perhimpunan Ahli Biokimia & Biologi Molekular Indonesia (PBBMI). Cabang Jawa Timur 1998 – 2001 : Ketua PBBMI Cabang Jawa Timur. 1987 – 1992 : Ketua Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI) Cabang Surabaya 2005- sekarang : Anggota dari Komisi Nasional adhoc Karantina Hewan-Kementan; Flu Burung-Zoonosis Kemenko Kesra dan PINERE-Kemenkes RI 2008 - 2013 : Ketua I Asosiasi Dokter Hewan Perunggasan Indonesia (ADHPI) 2009-sekarang : Anggota Association of Institute For Tropical Veterinary Medicine

(AIVTM) 2010-sekarang : Anggota the American Society of International Law (ASIL). 2010-sekarang : Reviewer Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner (ISSN: 0853-7380) 2010-sekarang : Reviewer Microbiology Indonesia (ISSN: 2087-8575) 2013-sekarang : Anggota Association for Molecular Pathology (AMP)

TANDA JASA DAN PENGHARGAAN

1. Satya Lencana 20 tahun (Tahun 2009) 2. Penghargaan lulus cum laude pada Program Doktor Pascasarjana Universitas

Airlangga, Program Studi Ilmu Kedokteran (Tahun 2005) 3. Dosen Prestasi Tingkat Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga

(Tahun 2007) 4. Dosen Prestasi Tingkat Universitas Airlangga (Tahun 2007) 5. Saintis dan Peneliti Teladan versi Majalah GATRA pada tahun 2009 dan 2010

NARA SUMBER

Page 30: PERAN BIOLOGI MOLEKULAR DALAM ANTISIPASI …airc.unair.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Pidato-Guru... · 2015-08-28 · Melalui mimbar Akademik yang mulia ini, dengan mengharap ridloNYA,

1. Dalam negeri : Seminar, Workshop, khususnya tentang Flu Burung, Zoonosis, dan Biosecurity-Biosafty, sejak tahun 2004 – hingga sekarang.

2. Luar negeri : Seminar & Workshop, khususnya tentang Flu Burung, Biosecurity-Biosafty sejak tahun 2004 – hingga sekarang.

AKTIVITAS PENELITIAN

1. 2015 – 2017 : Pembuatan Seed Vaksin Avian Influenza Trivalen Unggas Melalui Teknologi Virus Knock-out Influenza dan Reverse Genetic & Epidemic and Biological Research of Influenza viruses. Sumber Pembiayaan: e-ASIA Joint Research Program & Joint Collaboration between AIRC-UA & Div Virology IMSUT.

2. 2014 – 2015 : Studi Uji Tantang Vaksin Influenza Prepandemik Terhadap Wild strain. Sumber Pembiayaan : PT. Biofarma (Persero), Bandung.

3. 2013 – 2015 : Produksi Vaksin & Kit Diagnostic Virus Flu Burung Manusia dari Strain Indonesia Low Pathogenic Melalui Teknologi Reverse Genetic. Sumber Pembiayaan : PUSNAS – Kemendiknas.

4. 2013 – 2014 : Pendekatan Fenotipik dan Proteomik Sebagai Marker Deteksi Resistensi Plasmodium falciparum galur Papua 2300 pada Obat Antimalaria Artemisinin in Vitro. Sumber Pembiayaan : PUPT- Kemendiknas

5. 2013 – 2015 : Surveillance Influenza Viruses on Bats and other animals in Indonesia. Sumber Pembiayaan : JSPS-DGHE

6. 2013 : The anti-viral Activity of Cocoa Extract Against Highly Pathogenic Avian Influenza H5N1 Viruses. Sumber Pembiayaan : PT. Riset Perkebunan Nusantara (Puslit Kopi & Kakao, Jember).

7. 2008 – sekarang : Surveillance and Characterization of Filoviruses in Human Animal Interface. Sumber Pembiayaan : J-GRID , Joint Collaboration research (AIRC & RCZC-Hokkaido Univ)

8. 2012 – 2014 : Deep sequencing analysis of Avian Influenza viruses in Indonesia. Sumber Pembiayaan : Joint Collaboration AIRC UA – IRI UW

9. 2012 – 2013 : Kajian Manfaat Teh Putih Klon Gamboeng (EGWT), sebagai antiviral Flu Burung Indonesia. Sumber Pembiayaan : PT. Riset Perkebunan Nusantara (Puslit Teh & Kina Bandung)

10. 2009 – 2010 : The Molecular Mechanism of H5N1 Subtype Avian Influenza Virus Infection from Birds to Mammals (As Human Infection Models). Sumber Pembiayaan : WHO – EU Searo Jakarta-India.

Page 31: PERAN BIOLOGI MOLEKULAR DALAM ANTISIPASI …airc.unair.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Pidato-Guru... · 2015-08-28 · Melalui mimbar Akademik yang mulia ini, dengan mengharap ridloNYA,

11. 2009 – 2011 : Penyiapan Seed Vaksin Flu Burung Prepandemik dengan Strain Indonesia. Sumber Pembiayaan : PT. Biofarma (Persero), Bandung.

12. 2009 : Fusi Protein Matriks dan Nukleoprotein Virus Avian Influenza H5N1 dengan Flagellin TLR-5 Sebagai Kandidiat Vaksin. Sumber Pembiayaan: Insentif Terapan Kemenristek.

13. 2007 – 2009 : Elucidation of H5N1 virus in Poultry and Mamalia including human. Sumber Pembiayaan : WHO-EU & Joint Research by JST.

14. 2006 – sekarang : Surveillance and Characterization of H5N1 viruses in Indonesia. Sumber Pembiayaan : Joint Collaboration Research Program.

KARYA PENELITIAN

International Publication 1. Reviany VN., Ema Q., Kadek R., Alamudi MY., Iskandar, Nidom CA. 2014.

Growth Optimation of H5N1 Influenza Vaccine Seed Strain Indonesia Low Pathogenic Viruses By Reverse Genetic in MDCK Cell. International Seminar and Workshop on Molecular Medicine. Jakarta,April 15-16,2014.

2. Hariyanto, Widodo B., Budiantara IN., Nidom CA. 2013.The Construction of a Model of Pre-Coalition between H1N1-p and H5N1 Influenza Virus in Indonesia. Applied Mathematical Sc. Vol 7 (99).

3. Nidom CA, Goenadi DH, Wahyudi T.,Jati M. 2013. The Antiviral Activity of Cocoa Extract Against Highly Pathogenic Avian Influenza H5N1 Viruses. J.of Food Studies, 40: 1340-1345.

4. Fan S., Macken CA., Li C., Ozawa M.Goto H.,Iswahyudi., Nidom CA., Chen H.,Neumann G.,Kawaoka Y.2013. Synergistic effect of the PDZ and the p85B-binding domains of the NS1 protein in virulence of an avian H5N1 influenza A virus. J.Virol 02.2608-12

5. Sakabe S.,Takano R., Yamashita N., Nidom CA.,Horimoto KI.,Kawaoka Y.2012. Differences in Cytokine Production in Human Macrophages and in Virulence in Mice Are Attribute to the Acidic Polymerase Protein of Highly Pathogenic Influenza A Virus Subtype H5N1. J.Infec Dis 10:523-531.

6. Nidom CA., Yamada S, Reviany VN,Kadek R, Alamudi MY., Kholik, Setyarina I.,Hayati R.S.,Horimoto K.I, Kawaoka Y.2012. Genetic characterization of H5N1 influenza viruses isolated from chickens in Indonesia in 2010. Virus Gene, 44 (3):459 -65

7. Nidom CA, Nakayama E., Reviany N, Alamudi M.Y.,Daulay S.,Dharmayanti I.N.L.P, Dachlan Y.P.,Amin M.,Igarashi M.,Miyamoto H.,Yoshida R.,Takada A.2012. Serological Evidence of Ebola Virus Infection in Indonesian Orangutans.PLoS One: 7(7) e40740.

8. Takahashi T., Nidom CA., Suzuki T., Kawaoka Y. 2012. Amino Acid Determinants conferring Stable Sialidase Activity at low pH Influenza A Virus Neuraminidase. FEBS 2: 261-266.

9. Yamaoka M. JF.Palilingan, Wibisono J, Yudhawati, Reviany VN, Alamudi MY,

Page 32: PERAN BIOLOGI MOLEKULAR DALAM ANTISIPASI …airc.unair.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Pidato-Guru... · 2015-08-28 · Melalui mimbar Akademik yang mulia ini, dengan mengharap ridloNYA,

Makino A., Nidom CA, Shinya K, Kawaoka Y.2011.Virological surveillance of human influenza in Indonesia, October 2008-March 2010.Microbiol & Immunology,55 (7): 514-7

10. Sakabe S.,Horimoto K.I, Takano R. Nidom CA., Le Mai,Horimoto T,Kawaoka. 2011.Cytokine production by primary human macrophage infected with highly pathogenic H5N1 or pandemic H1N1 2009 influenza viruses. Gen Virol.92 (Pt6):1428-34

11. Lestari R.,Pancoro A.,Ahmad AS.,Manaf A.,Ahmad M. Nidom CA., Budiana. Pandemic Influenza simulation based on Genetic Algorithm and Agent Based Modeling.ICEEI,01/11.

12. Sakabe S, Horimoto K.I.,Horimoto T., Nidom CA., Le Mai, Takano R.,Okuno Y.,Ozawa M. Kawaoka Y.2010. A Cross-reactive neutralizing monoclonal antibody protects mice from H5N1 and pandemic (H1N1) 2009 virus infection. Antiviral Res.88 (3):249-55

13. Nidom CA, Takano R.,Yamada S.,Tagawa YS,Daulay, Aswadi D,Suzuki T.,Suzuki Y,Shinya K.,Horimoto KI, Muramoto Y.,Kawaoka Y.2010.Influenza A (H5N1) Viruses from Pigs, Indonesia. Emerg Infect Dis.16(10):1515-23.

14. Tagawa YS,Ozawa M,Le Mai, Nidom CA, Sugaya N, Kawaoka Y. 2010. Sensitivity of Influenza rapid diagnostic test to H5N1 and 2009 pandemic H1N1 viruses. J.Clin.Microbiol.48(8):2872-7

15. Monteerat Y.,Sakabe S,Ngamurulert S,Songserm T, Nidom CA, Le Mai, Horimoto KI, Kawaoka Y.2010. Induction of TNF-alpha in human macrophage by avian and human influenza viruses.Arch Virol.155(8):1273-9.

16. Li C, Hatta M, Nidom CA, Muramoto Y, Watanabe S, Neumann G, Kawaoka Y.2010.Reassortment between avian H5N1 and Human H3N2 influenza viruses creates hybrid viruses with substantial virulence. PNAS.107 (10):4687-92

17. Kiso M, Kubo S, Ozawa M, Le Mai, Nidom CA, Kawaoka Y. 2010. Efficacy of the new neuraminidase inhibitor CS-8958 against H5N1 influenza viruses.PLoS pathogens 6(2):e1000786

18. Yamada S, Hatta M, Staker BL. Watanabe S.,Imai M.Shinya K,Stacy R, Nidom CA, Lank SM, Kawaoka Y. 2010. Biological and structural characterization of a host-adapting amino acid in influenza virus. PLoS pathogens 6(8):e1001034.

19. Imai H, Shinya K, Takano R, Kiso M, Muramoto Y, Sakabe S, Murakami S, Ito M, Yamada S, Le Mai, Nidom CA, Tagawa YS, Noda T, Horimoto KI, Horimoto T, Kawaoka Y. 2010. The HA and NS genes of Human H5N1 influenza A Virus contribute to high virulence in ferrets.PLoS pathogens: 6 (9): e1001106

20. Takano R, Nidom CA, Kiso M, Muramoto Y, Yamada S, Tagawa YS, Macken C. Kawaoka Y. 2009. Phylogenetic characterization of H5N1 avian Influenza viruses isolated in Indonesia from 2003 – 2007. Virology 390 : 13-21

21. Takano R, Nidom CA, Kiso M, Muramoto Y, Yamada S, Tagawa YS, Macken C. Kawaoka Y. 2009.A comparation of the pathogenicity of avian ans swine H5N1 influenza viruses in Indonesia. Arch.Virology 154 (4):677-81

22. Murakami S, Iwasa A, Horimoto KI, Ito M, Kiso M, Kida H, Takada A, Nidom CA, Le Mai, Yamada S.,Imai H, Tagawa YS, Kawaoka Y, Horimoto T.2008.Cross-clade protective immunity of H5N1 influenza vaccines in mouse model. Vaccine, 26 :6398 – 6404.

23. Murakami S, Horimoto T, Le Mai, Nidom CA, Chen H, Muramoto Y., Yamada S.,Iwasa A, Horimoto KI, Shimojima M, Iwata A, Kawaoka Y. 2008. Growth determinant for H5N1 influenza vaccine seed viruses in MDCK cells. J.Virol, 82 (21):10502-10509

Page 33: PERAN BIOLOGI MOLEKULAR DALAM ANTISIPASI …airc.unair.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Pidato-Guru... · 2015-08-28 · Melalui mimbar Akademik yang mulia ini, dengan mengharap ridloNYA,

24. Hao L, Sakurai A, Watanabe T,Sorensen, Nidom CA. Newton MA, Kawaoka Y.2008. Drosophila RNAi screen identifies host genes important for influenza virus replication.Nature :08 :1 -6.

25. Takahashi K, Nidom C.A, Okuno Y. 2007. Development of the Rapid Diagnosis Test for Avian Influenza Viruses. Option VI The Control Influenza Conferrence, Toronto, Canada.

26. Nidom CA. Reviany V.N.,Kadek R.,Kamaluddin Z. Enami M. 2007.Clinical Evaluation of Conventional and Reverse Genetic Vaccines for Chickens Againts H5N1 HPAI Viruses. Option VI The Control Influenza Conferrence, Toronto, Canada.

27. Yamada S, Suzuki Y, Le MQ, Nidom CA, Tagawa Y, Muramoto Y, Ito M, Kiso M, Horimoto T, Shinya K, Sawada T, Kiso K, Usui T, Lin Y, Hay A, Russell RJ, Gamblin SJ, Skehel JJ & Kawaoka Y.2006. Hemagglutinin mutations responsible for the binding of H5N1 influenza A viruses to human-type receptors. Nature 444, 378-382.

28. Nidom CA, Iwatsuki K Horimoto, Kawaoka Y.2005.Molecular Analysis H5N1 Subtype of Avian Influenza Virus Genome in Indonesia. CAS-JSPS Asian Science. Dec.:48.

29. Lusida I.M.,Surayah, Sakugawa H.,Fujii, M.N.,Soetjipto, Mulyanto, Retno H.,Boediwarsono, Setiawan P.B., Nidom CA., Ohgimoto S.,Hotta,H. 2003. Genotype and Subtype Analyses of Hepatitis B Virus (HBV) and Possible Co-Infection of HBV and Hepatitis C Virus (HCV) or Hepatitis D Virus (HDV) in Bloods Donor, Patiens with Chronic Liver Disease and Patients on Hemodialysis in Surabaya, Indonesia. Microbiol.Immunol.47:969-975.

30. Lusida M.,I., Soetjipto, Retno H.,Adi P.,Fujii M., Nidom CA., Hotta H. 2001. Correlation Between Mutations in the Interferon Sensitivity Determining Region of NS5A Protein and Viral Load of Hepatitis C Virus Subtypes 1b,1c and 2a. Journal of Clinical Microbiology Vol 39.

31. Retno H., Soetjipto, Lusida M.I, Purnomo S., Adi P.,Setiawan P.B. Nidom CA., Soemarto, Katayama Y., Hotta H.2000.Prevalence of GB Virus C/Hepatitis G Virus Infection Various Populations in Surabaya, Indonesia and Identification of Novel Groups of Sequence Variants. Journal of Clinical Microbiology. Vol 38.

32. Lusida I.M.,Soetjipto, Retno H, Nidom CA.. Soemarto, Darmadi S. Adi P. Fujii M.,Fujita T.,Ishido S.,Hotta, H. 2000.Viral Load Indonesian Patients with Chronic Liver Disease and Blood Donors Infected with Different Subtypes of Hepatitis C Virus. Japanese Journal Infectious Disease. Vol.53.

33. Nidom CA, Katayama Y., Soetjipto, Lusida IM.,Retno H.,Hotta H.1997.Detection of Hepatitis TT Virus Among Patients on Maintenance Hemodialysis in Surabaya.Indonesia: A Preliminary Study.ICMR Annals.Vol 17.1-6

BUKU

1. Judul : “Menelusuri Penyebaran Virus Burung di Indonesia. 2010. AUP.

2. Judul : “Hewan Model dalam Penelitian Influenza”.2010.AUP

3. Judul : “Pandemik Influenza H1N1 2009”. 2011. AUP

4. Judul : “ Ebola Milik Siapa? 2014. PT.Tiga Serangkai.