peran bimbingan agama dalam meningkatkan...

88
PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR AL-QUR’AN DI MAJELIS TAKLIM AR-RIDHO TAMAN ASRI CIPADU KOTA TANGERANG SELATAN Skripsi Di ajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sosial ( S.Sos ) Oleh : MUHAMMAD SABRI NIM : 1111052000023 JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA 1439 H/ 2018 M

Upload: dinhdien

Post on 31-Jul-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR AL-QUR’AN

DI MAJELIS TAKLIM AR-RIDHO TAMAN ASRI

CIPADU KOTA TANGERANG SELATAN

Skripsi

Di ajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar

Sarjana Sosial ( S.Sos )

Oleh :

MUHAMMAD SABRI

NIM : 1111052000023

JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAHJAKARTA

1439 H/ 2018 M

Page 2: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan
Page 3: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan
Page 4: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan
Page 5: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

ABSTRAKS

Muhammad Sabri, 1111052000023. “Peran Bimbingan Agama dalam

Meningkatkan Motivasi Belajar Al-Qur’an di Majelis Taklim Ar-Ridho Taman

Asri Cipadu Kota Tangerang Selatan”. Dibawah Bimbingan Bapak Drs. Azwar

Chatib, M.Si

Permasalahan pokok dari penelitian ini adalah Jamaah majelis Taklim Ar-

Ridho Taman asri Cipadu Kota Tangerang Selatan yang nota bene nya adalah para

Pedagang yang mempunyai keresahan dalam hal Belajar Al-Qur’an yang dalam

kesaharian nya dari pagi mengurusui dagangan mereka dan malamnya untuk

berkumpul dengan keluarga sehingga di usia mereka yang boleh katakan tidak muda

lagi ingin mencoba mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan cara Belajar Al-

Qur’an di Majelis Taklim Ar-Ridho.

Penelitian ini dilakukan di Majelis Taklim Ar- Ridho. Perumusan masalah

dalam Penelitian ini adalah Bagaimana Motivasi Belajar Al-Qur’an di Majelis Taklim

Ar- Ridho. Dan Bagaimana Peran Bimbingan Agama dalam Meningkatkan Motivasi

Belajar Al-Qur’an.

Metodologi Penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif dengan desain

Deskriftif, informan dalam penelitian yang terdiri dari 1 orang pembimbing Agama

dan 3 orang Jamaah Majelis Taklim yang rutin mengukuti pengajian setiap 1 kali

seminggu. Adapun Tekhnik Pengumpulan data menggunakan metode observasi,

wawancara mendalam, dokumentasi.

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa peran bimbingan agama sangat

penting dalam meningkatkan Motivasi Belajar Al-Qur’an bagi Jamaah, proses

Bimbingan agama diawali dengan mengaaji bersama dengan pembimbing kemudian

dilanjutkan dengan mengaji sendiri dengan didengarkan oleh pembimbing sera

jamaah yang lain, Taushiyah, serta Tanya Jawab. Metode yang di gunakan oleh

Pembimbing agama yaitu metode ceramaah dan Tanya Jawab. Pengaruh dari

bimbingan agama yang dilakukan oleh pembimbin agama yaitu terjadi nya

peningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT serta sudah bisa membaca Al-Qur’an

dengan baik dan benar.

Kata Kunci: Bimbingan Agama, Motivasi Belajar Al-Qur’an

Page 6: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

ii

KATA PENGANTAR

الّر حمن الّر حيمبسم اهلل

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala,

atas berkat rahmat serta kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan judul “Peran Bimbingan Agama dalam Meningkatkan Motivasi

Belajar Al-Qur’an di Majelis Taklim Ar-Ridho Taman Asri Cipadu Kota

Tangerang Selatan”.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian syarat

memperoleh gelar sarjana Sosial bagi mahasiswa program S1 pada program studi

Bimbingan dan Penyuluhan Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari bahwa

skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.

Selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, sehingga

pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa

hormat mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak

yang telah memberikan bantuan moril maupun materil secara langsung maupun

tidak langsung kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai,

terutama kepada yang saya hormati:

1. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi.

2. Suparto, M.Ed., Ph.D selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, serta Dr. Roudhonah, M.Ag selaku

Wakil Dekan Bidang Adkum Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Page 7: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

iii

Komunikasi, serta Dr. Suhaimi, M.Si selaku Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

3. Dra. Rini Laili Prihatini, M.Si selaku Ketua Jurusan Bimbingan dan

Penyuluhan Islam yang selalu memberikan motivasi dan semangat kepada

penulis.

4. Noor Bekti Negoro, SE, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Bimbingan dan

Penyuluhan Islam.

5. Drs. Azwar Chatib M.Si, Selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang sudah

sangat membantu penulis menyelesaikan karya ilmiah skripsi ini.

6. Bapak/Ibu Dosen dan staff dilingkungan Fakultas Ilmu dakwah dan Ilmu

Komunikasi yang telah memberikan banyak ilmu.

7. Teristimewa kepada Ayah H. Amrizal sama Amak Irmaini dan Adik- adik

Rachmat Hidayat, Wawan Kurniawan, Putri Alya Nurhalizah, Ayu laila

Z.F penulis yang selalu mendo’akan, memberikan motivasi dan

pengorbanannya dari segi moril dan materi kepada penulis sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Buat sahabat–sahabat penulis Dimong (Harry Handiman), Jaid, Ucok (Al

Muzani), Komok (Khoirul Muslim M, Inang (Koen Arief Permana),

Safaruddin, Egi Fauzi Fahmi (Bolong), Syarief (Mandra), Burhan, Niko,

Abdul Haisman, Rifki, dan tidak lupa juga seluruh teman-teman, kakak

dan adik seperjuangan penulis terima kasih atas dukungan dan doanya.

9. Seluruh keluarga besar BPI 11 terimakasih buat dukungan dan doanya

kepada penulis semoga persaudaraan yang kita jalin selama ini dapat terus

terjaga dengan baik.

Page 8: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

iv

10. Terima kasih juga kepada semua pihak yang telah membantu dalam

penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang

telah membantu dan penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

kita semua.

Ciputat, 27 Mei 2018

Muhammad Sabri

Page 9: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1

B. Batasan Masalah ......................................................................................... 6

1. Batasan Masalah ................................................................................... 6

2. Rumusan Masalah ................................................................................ 6

C. Manfaat dan Tujuan Penelitian .................................................................. 7

1. Tujuan Penelitian ................................................................................. 7

2. Manfaat Penelitian ................................................................................7

3. Tinjauan Pustaka................................................................................... 8

D. Metodologi Penulisan ................................................................................11

E. Sistematika Penulisan ……………………………………………………18

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Teori Peran .............................................................................................. 21

1. Pengertian Peran ................................................................................. 21

2. Tujuan dan manfaat Peran ................................................................. 22

B. Bimbingan Agama ................................................................................... 22

1. Pengertian Bimbingan Agama ...........................................................22

2. Tujuan dan Fungsi Bimbingan Agama ............................................. 26

3. Prinsip dan Asas Bimbingan Agama ................................................. 28

Page 10: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

vi

C. Motivasi Belajar Al-Qur’an .................................................................... 30

1. Pengertian Motivasi Belajar Al-Qur’an …......................................... 30

2. Macam-macam Motivasi Belajar AlQur’an........................................ 32

3. Fungsi Motivasi Belajar Al-Qur’an ................................................... 33

4. Ciri-ciri Motivasi Belajar Al-Qur’an ………………………………. 34

5. Faktor Pendekatan Belajar Qur’an …………………………………. 35

BAB III PROFIL MAJELIS TAKLIM

A. Sejarah Majelis Taklim Ar-Ridho ....................................................... .... 38

B. Visi dan Misi Majelis Taklim Ar-Ridho.................................................. 40

C. Asas dan Tujuan Majelis Taklim Ar-Ridho ............................................. 40

D. Kegiatan Majelis Taklim Ar-Ridho ........................................................ 41

E. Sarana dan Prasarana ……....................................................................... 43

F. Struktur Organisasi ………...................................................................... 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Informan ……………….......................................................... 46

B. Motivasi Belajar membaca Al-Qur’an di Majelis Taklim Ar-Ridho Taman

Asri Cipadu Kota Tangerang Selatan ...................................................... 47

C. Peran Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Al-

Qur’an di Majelis Taklim Ar-Ridho Taman Asri Cipadu Kota Tangerang

Selatan ……………................................................................................. 50

1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ..................................................50

2. Materi Bimbingan ........................................................................53

3. Proses Pengajian Belajar Membaca Al-Qur’an .......................... 55

Page 11: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

vii

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................................. 58

B. Saran ........................................................................................................ 59

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

1

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Bimbingan merupakan proses layanan yang diberikan kepada individu

guna membantu mereka dalam memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang

diperlukan untuk menyesuaikan diri dengan baik dan dapat membantu individu

untuk lebih mengenali berbagai informasi-informasi tentang dirinya sendiri.

Hakikat bimbingan itu pada dasarnya merupakan suatu proses usaha

pemberian bantuan atau pertolongan kepada orang lain (siapa saja) dalam segala

usia, yang dilakukan secara terus menerus (berkesinambungan) yang mana orang

itu mengalami kesulitan atau hambatan dalam hidupnya (secara psikis), sehingga

dengan bantuan atau pertolongan itu orang yang diberikan bantuan (terbimbing)

dapat mengarahkan dirinya, mampu menerima dirinya, dapat mengembangkan

potensinya untuk kebahagiaan dan kemanfaatan dirinya dan lingkungan

masyarakatnya.

Ditegaskan bahwa hal yang terdapat dalam bimbingan ialah pemberian

bantuan atau pertolongan yang dilakukan secara terus-menerus kepada siapa saja.

Karena, sesungguhnya hampir tidak ada seseorang yang secara utuh dan

menyeluruh memiliki kemampuan untuk mengembangkan dirinya dengan optimal

tanpa adanya bantuan dan pertolongan dari orang lain. Untuk itu, sejak lahir

hingga akhir hayatnya. setiap orang di dunia ini jelas membutuhkan bimbingan

Page 13: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

2

dan bantuan, supaya potensi (fitrah) yang ada pada dirinya dapat tumbuh dan

berkembang secara wajar.1

Bimbingan Agama adalah sebagai usaha pemberian bantuan kepada

seseorang yang mengalami kesulitan baik lahir maupun batin yang menyangkut

kehidupan di masa kini dan masa mendatang. Bantuan tersebut berupa

pertolongan di bidang mental spiritual, dengan maksud agar orang yang

bersangkutan mampu mengatasi kesulitannya dengan kemampuan yang ada pada

dirinya sendiri, melalui dorongan dan kekuataan iman, takwa kepada Tuhan yang

Maha Esa, oleh karena itu sasaran bimbingan Agama adalah membangkitkan

daya rohaniah manusia melalui iman dan ketakwaan kepada Allah SWT. 2

Tujuan bimbingan agama untuk menuntun atau memberi bantuan bagi

seseorang yang sedang mengalami kekosongan atau kekurangan dalam rohaniyah.

Sehingga dengan memberikan bimbingan agama kepada seseorang maupun

khalayak banyak untuk selalu mendekatkan diri kepada sang pencipta Allah

SWT. Adapun cara untuk selalu meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT

sangatlah banyak cara nya. Salah satu nya ialah dengan membaca Al-Qur’an.

Al-Qur'an adalah kitab suci yang merupakan sumber pertama dan

utama ajaran Islam. Al-Qur’an menjadi petunjuk kehidupan umat manusia.

Al-Qur’an diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW sebagai

salah satu rahmat yang tidak ada taranya bagi alam semesta. Di dalamnya

1 M. Lutfi, Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyuluhan Islam, (Jakarta: Lembaga Penelitian

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008), hlm. 8. 2 Walgito, Bimbingan Penyuluhan di Sekolah, (Yogyakarta: Andi Offset, 1984), hlm. 4.

Page 14: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

3

terdapatwahyu Ilahi yang memiliki mukjizat yang menjadi pedoman dan

pelajaran bagi siapa saja yang mempercayai serta mengamalkannya.

Al-Qur'an adalah kitab suci terakhir yang diturunkan oleh Allah yang

isinya mencakup pokok-pokok syariat yang terdapat dalam kitab-kitab suci

sebelumnya. Al-Qur’an adalah kitab petunjuk. Allah Berfirman dalam QS. Al-Isra

17 :9. :

“Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang

lebih Lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang

mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar,”

Alqur’an ini bukan hanya untuk petunjuk bagi orang yang beriman saja

“huddan lil al mu’minin dan huddan lil mu’taqin”, Al Qur’an juga pentunjuk

manusia (huddan lil naas). Disatu lokasi dalam QS An-Naml ayat 2-3, Allah

berfirman :

Page 15: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

4

“ untuk menjadi petunjuk dan berita gembira untuk orang-orang yang beriman,

(yaitu) orang-orang yang mendirikan sembahyang dan menunaikan zakat dan mereka

yakin akan adanya negeri akhirat”.

tak hanya petunjuk bagi yang bertakwa melainkan petunjuk bagi seluruh umat

manusia. Allah Berfirman dalam QS Al-Baqarah ayat 185: “bulan ramadhan

adalah bulan yang didalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi

manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai pentunjuk itu dan pembeda (antara

yang hak dan bathil). Ini karena Al-Qur’an tidak hanya memuat petunjuk-

petunjuk etis yang terbatas pada umat islam, melainkan juga mencatumkan

petunjuk moral-universal bagi seluruh umat manusia. Kapan pun dan dimana

pun.3

Kewajiban membaca al-Qur'an sebagai wujud mempelajarinya dimulai

sejak kanak-kanak. Mereka berhak mendapatkan pengajaran membaca al-Qur'an

dari orang dewasa terutama dari bapak dan ibunya. Orang tua memikul tanggung

jawab untuk mengajarkan al-Qur'an kepada anak-anak mereka agar terbebas dari

buta huruf al-Qur'an. Dengan demikian orang tua semestinya sudah lebih dahulu

mampu membaca alQur'an sebelum mengajarkannya kepada anak-anaknya.

Bagaimana orang tua bisa mengajarkan al-Qur'an kalau mereka sendiri

tidak mampu membaca alQur'an atau bahkan tidak mengenal al-Qur'an.

Mengajarkan ilmu-ilmu lain secara umum atau menyampaikan sebagian ilmu

yang dimiliki kepada orang lain adalah perbuatan mulia dan mendapatkan pahala

3 Dr. Lilik Ummi Kaltsum, MA, Dr. Abdul Moqsith, M.Ag. Tafsir ayat-ayat Ahkam,

(Jakarta:UIN Press), hlm 11

Page 16: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

5

dari Allah. Meskipun orang yang belajar al-Qur’an adalah sebaik-baik orang

Muslim dan mengajarkan al-Qur’an kepada orang lain juga sebaik-baik orang

Muslim, akan lebih baik dan utama jika orang tersebut menggabungkan

keduanya. Orang tersebut belajar cara membaca al-Qur’an sekaligus mengajarkan

kepada orang lain apa yang telah dipelajarinya seperti yang dijalankan oleh

Majelis Ta’lim Arridho

Bagi orang tua sudah terlanjur belum bisa membaca al-Qur'an akan sulit

mencari lembaga mana yang peduli dengan program pemberantasan buta huruf al-

Qur'an. Ada orang tua yang secara pribadi malu belajar alQur'an kepada anaknya

yang sudah bisa atau kepada orang lain yang sudah menguasai al-Qur'an.

Permasalahan seperti ini banyak dijumpai di kota-kota atau di pelosok desa,

misalnya di Taman asri Cipadu Kota Tangerang Selatan.

Pada umumnya Bapak-bapak yang di Majelis Ta’lim Ar-Ridho ini

kebanyakan dari kalangan pedagang yang mempunyai kesadaran yang tinggi

untuk belajar membaca Alquran. tapi merasa malu untuk belajar al-Qur'an dalam

usia tidak muda lagi, apalagi dengan rutinitas yang setiap hari selalu mengurusi

dagangan serta keluarga sehingga membuat mereka berfikir untuk belajar Al-

Quran. Namun dengan Motivasi serta semangat dari teman- teman yang sudah

melewati masa itu untuk terus istiqamah dalam belajar al-Qur'an di Majelis

Ta’lim Ar-ridho Taman Asri Cipadu Kota Tangerang Selatan.

Motivasi yang diberikan juga berbeda yaitu: mengingatkan adanya akhirat

dan kematian, motivasi yang mudah di ingat dan yang terpenting sangat

mempunyai makna yang luar biasa bagi anggota Jam’iyyahnya. Motivasi yang

Page 17: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

6

diberikan tidak jauh beda dengan motivasi yang digunakan Rasulullah SAW.

yang pasti tidak menyimpang dari ajaran Agama Islam. Agama Islam adalah

agama Allah yang disampaikan kepada Nabi Muhammad untuk diteruskan

kepada seluruh umat manusia yang mengandung ketentuan-ketentuan ibadah

muamalah (syariah), yang menentukan proses berfikir, merasa, berbuat, dan

proses terbentuknya kata hati

Bedasarkan uraian diatas timbullah minat penulis untuk membahas

tentang “PERAN BIMBINGAN AGAMA ISLAM DALAM

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR AL-QUR’AN DI MAJELIS

TA’LIM ARRIDHO TAMAN ASRI CIPADU KOTA TANGERANG

SELATAN”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

untuk menghindari pembahasan yang kurang terarah dalam kajian ini, maka

diperlukan pembatasan pada bidang kajian ini, untuk itu peneliti membatasi

kajian ini pada PERAN BIMBINGAN AGAMA ISLAM DALAM

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR AL-QUR’AN DI MAJELIS

TA’LIM ARRIDHO TAMAN ASRI CIPADU KOTA TANGERANG

SELATAN.

2. Perumusan Masalah

Sebagaimana terurai dalam pembatasan masalah diatas, maka penulis

merumuskan masalah sebagai berikut:

Page 18: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

7

a. Bagaimana motivasi belajar membaca Al-Qur;an di Majelis Taklim Ar-

Ridho Taman Sari Cipadu Kota Tangerang selatan?

b. Bagaimana Peran Bimbingan Agama dalam Meningkatkan Motivasi

Belajar Al-Qur’an di Majelis Taklim Ar-Ridho Taman Sari Cipadu

Tangerang Selatan?

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan

penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui motivasi belajar membaca Al-Qur’an di Majelis Ta’lim

Ar-Ridho Taman Asri Cipadu Kota Tangerang Selatan?

b. Untuk mengetahui peran bimbingan agama Islam dalam Meningkatkan

Motivasi Belajar Membaca Al-Qur’an diMajelis Ta’lim Ar-Ridho Taman Asri

Cipadu Kota Tangerang Selatan?

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh secara teoretis maupun praktis dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

a) Secara Teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi

pengembangan hasanah keilmuan, khususnya dalam bidang dakwah dan

bimbingan agama Islam dan diharapkan dapat memberikan bimbingannya

kepada para Jamaah majelis ta’lim supaya mereka bisa termotivasi untuk

belajar Membaca al-Qur’an.

Page 19: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

8

b) Secara Praktis Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan manfa’at yang baik bagi jamaah Majelis Ta’lim Arridho serta

bisa mengajak yang lain (pedagang) yang belum bisa membaca al qur’an

secara benar untuk bisa bersama-sama belajar membaca al qur’an di majelis

Ta’lim Ar-Ridho.

3. Tinjauan Pustaka

Penelitian dengan judul Peran Bimbingan Agama Islam dalam

Menigkatkan Motivasi Belajar Membaca Al-Qur’an diMajelis Ta’lim Ar-Ridho

Cipadu Kota Tangerang Selatan belum pernah ditemukan, namun demikian ada

beberapa kajian ataupun hasil penelitian yang ada relevansinya dengan penelitian

yang telah penulis lakukan. Hasil-hasil penelitian tersebut antara lain adalah :

a. Zuraida, Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam Tahun 2014

“Peran Pembimbing Agama Islam Dalam Meningkatkan Akhlak

Remaja Di Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus Cipayung

Jakarta Timur”. Hasil yang di teliti oleh saudari zuraida bahwa

upaya-upaya pembimbing agama islam dalam meningkatkan akhlak

remaja yaitu menjelaskan keuntungan orang yang berakhlak baik

dan kerugian orang yang berakhlak buruk dan memberikan contoh

dan memberikan contoh kepada remaja-remaja binaan. Metode

yang digunakan oleh Pembimbing Agama Islam terdiri dari metode

ceramah, diskusi, Tanya jawab Bimbingan baca Al-Qur’an dan

Praktik. Adapun faktor pendukung, pembimbing memiliki kapasitas

ilmu memadai, adanya pengawasan dari orang tua asuh,

Page 20: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

9

terbangunnya kesadaran dari remaja untuk memperbaiki diri serta

sarana dan prasana yang memadai. Sedangkan faktor

penghambatnya ialah waktu penyampaian materi yang tidak cukup

begitu juga dengan alokasi waktu yang seharusnya dilakukan

dengan waktu yang tepat dan kurangnya pembimbing agama islam

di panti tersebut.

b. Nurhasanah, Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam “Pengaruh

Bimbingan Agama Terhadap Penerimaan Diri Warga Binaan Sosial

(Wbs) Di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2 Cipayung Jakarta

Timur”. Nilai ui validitas dan realibitas adalah 0,676. Dari hasil

penelitian diperoleh nilai R sebesar 0,026 atau sama dengan 2,6%.

Angka tersebut mempunyai arti bahwa hubungan antara bimbingan

agama dengan penerimaan diri menunjukkan hubungan yang

bertaraf sangat rendah. Secara parsial variabel bimbingan agama

baik dalam bentuk pengetahuan maupun keterampilan tidak

teradapat pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan diri warga

binaan sosial (WBS), dengan perolehan fhitung (0,837)

<Ftabel(4,000) dan tingkat signifikansi 0,438>0,05.

c. Ade Nurjaman, Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam

“Pelaksanaan Bimbingan Agama Islam pada Orang Tua Penderita

Down Syndrom di Skh Muara Sejahtera Pondok Cabe Ilir

Pamulang Tangerang Selatan”. Hasil penelitian ini menunjukan

bahwa proses bimbingan islam yang terdapat di Skh Muara

Page 21: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

10

Sejahtera dilaksanakan seiring dengan proses terapi terhadap anak

yang mengalami down syndrom. Pada proses awal layanan

bimbingan tersebut berupa konsultasi keluarga, setelah terdeeksi

tingkat permasalahan anak tersebut baru dilihat dampak yang

muncul pada orang tuanya, sehingga diminta atau tidak proses

bimbingan berlangsung melalui berbagai pendekatan termasuk

bimbingan agama islam. Dari hasil penelitian juga menunjukan,

bahwa hasil bimbingan agama islam terhadap orang tua anak yang

mengalami down syndrom menunjukan bahwa sebagian besar

orang tua terbantu dan merasa perlu dengan adanya bimbingan

agama islam.

d. Abdullah Ubaid, Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam

“Pelaksanaan Bimbingan Agama dalam Membentuk Sikap Santun

pada Remaja di Pesantren Al-Qur’an Nurmedina Pondok Cabe

Tangerang Selatan”. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa

metode yang digunakan dalam pelaksanaan bimbingan agama yaitu

menggunakan metode individual, metode ceramah dan Tanya

jawab, dan metode pengamalan nilai-nilai keaagamaan yang bukan

teori saja. Sedangkan faktor pendukung dalam bimbingan agama

dalam membentuk sikap santun pada remaja adalah masyarakat

yang antusias untuk bekerja sama serta kreatifitas pembimbing dan

para remaja yang selalu sabar dan penuh semangat dalam proses

bimbingan agama. Sedangkan faktor penghambatnya adalah dari

Page 22: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

11

remaja itu sendiri, dimana masa remaja merupakan proses mencari

jati diri. Masa sekarang yang banyak informasi bisa kita terima

dengan mudah dan cepat melalui teknologi yang canggih, terkadang

disalahgunakan oleh sebagian remaja yang sifat keingin tauannya

tinggi sehingga banyak waktu yang terbuang hanya sekedar untuk

bermain internet, handphone dan gadget. Selain itu juga, kurang

aktifnya lembaga pemrintahan dalam memberikan dukungan baik

segi materi maupun non materi.

Dari keempat penelitian diatas yang membedakan dengan penelitian

penulis lainnya adalah peran bimbingan agama dalam meningkatkan motivasi

belajar Al-Qur’an di Majelis Taklim Ar-Ridho Taman Asri Cipadu Kota

Tangerang Selatan. Dalam penelitian ini ini membahas mengenai peran

bimbingan agama pada para pedagang yang berada di komplek pertokoan

Aryamatex Cipadu. Dimana perbedaan tersebut terdapat sasaran penelitian

yaitu para pedagang yang ada di komplek pertokoan Aryamatex Cipadu Kota

Tangerang Selatan.

D. Metodologi Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif karena penelitian ini

bermaksud untuk membuat deskripsi mengenai situasi-situasi atau

kejadian-kejadian.4 Meneliti tentang situasi situasi atau kejadian kejadian

yang diteliti sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu memberikan

4 Suryabrata, S. Metodologi Penelitian, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998), h. 18

Page 23: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

12

gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan

hasil penelitian. Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini berupa

pendekatan kualitatif. Yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari individu atau kelompok

serta perilaku yang dapat diamati.5 Memberikan kesimpulan dari data yang

diamati melalui perilaku yang diteliti, melalui kata-kata tertulis seperti

bersumber dari buku, karya ilmiah, artikel, majalah, dan surat kabar,

maupun melalui lisan seperti wawancara.

2. Sumber dan Jenis Data

Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh.6 Menurut

sumbernya, data penelitian dibagi menjadi dua. yaitu sumber data primer

dan sumber data sekunder.7 Data primer yaitu data yang diperoleh langsung

dari subjek sebagai sumber informasi. Sumber data primer dalam penelitian

ini adalah hasil wawancara dengan anggota atau jama’ah dan ustadz di

majelsi ta’lim arridho. Sumber primer memperoleh data tentang bimbingan

agama Islam dalam menumbuhkan motivasi belajar membaca al-Qur’an.

Sementara data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung

dari pihak lain. Sumber data sekunder dalam penelitian ini meliputi

penggelola, keluarga, para ustaz, ustazah, buku, dan berbagai literatur yang

mendukung penelitian.

5 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005),

h. 3 6 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: LP3ES, 1998),

h. 129 7 Azwar S, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), h. 91

Page 24: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

13

3. Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek Penelitian

Subjek Penelitian adalah orang yang menjadi sumber atau

informan yang dapat memberikan keterangan mengenai masalah

penelitian.8 Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah

b. Objek Penelitian

Objek Penelitian adalah yang menjadi titik perhatian suatu

penelitian.9 Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah kegiatan

bimbingan agama dalam meningkatkan motivasi belajar al-qur’an di

Majelis Taklim Ar-Ridho Taman Sari Cipadu Tangerang Selatan.

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Metode observasi yaitu pengamatan dan pencatatan dengan

sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki.10

Peneliti mengamati

langsung kelokasipenelitian dan melakukan pengamatan serta

pencatatan langsungterhadap obyek yang diteliti. Observasi dalam

penelitian ini juga digunakan untuk mendapatkan data tentang proses

bimbingan agama Islam yang dilakukan di majelis Talim ar-ridho

Taman Asri Cipadu kota Tangerang Selatan. Oleh karena itu, observasi

dilakukan terhadap proses bimbingan berupa pelaksanaan kegiatan

8 Suharsimi ARikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pengantar, (Jakarta: Bina Aksara, 1989), h.

91 9 Suharsimi ARikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pengantar, (Jakarta: Bina Aksara, 1989), h.

59 10

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: LP3ES,

1998), h. 107

Page 25: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

14

Jam’iyyah, kegiatan pembimbing dalam memberikan bimbingan dan

kegiatan anggota sebagai obyek bimbingan agama Islam yang

dilakukan di Majelis Talim Ar-Ridho Taman Asri Cipadu Kota

Tangerang Selatan

b. Wawancara

Metode wawancara atau interview adalah sebuah proses

memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya

jawab sambil berucap antara pewawancara dengan responden atau

orang yang diwawancarai dengan atau tanpa menggunakan pedoman

wawancara.11

Wawancara dilakukan untuk mengetahui kondisi umum

Jamaah seperti sejarah berdirinya dan tujuan didirikannya Majelis

Talim Ar-ridho Taman Asri cipadu kota tangerang selatan Wawancara

ini dengan melibatkan anggota, pengurus, para ustadz di Majelis Talim

Ar-Ridho Taman Asri Cipadu Kota Tangerang Selatan.

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu sebagai laporan tertulis dari suatu

peristiwa yang isinya terdiri dari penjelasan atau pemikiran terhadap

peristiwa itu dengan menyimpan atau meneruskan keterangan

mengenai peristiwa atau suatu penyelidikan yang ditujukan untuk

menguraikan apa yang telah lampau melalui sumber dokumentatif.12

11

Bungin B, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Prenada Media, 2005), h. 126 12

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: LP3ES,

1998), h. 193

Page 26: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

15

Dokumentasi hanyalah nama lain dari analisis tulisan atau analisis

terhadap isi visual dari suatu dokumen. Dokumentasi bisa diperoleh

dari buku, esay, surat kabar, novel, artikel, majalah, gambar nyata, dan

catatan yang ada di suatu lembaga yang sedang diteliti. Teknik

dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data

lembaga, data pembimbing, data pribadi anggota, jadwal kegiatan, visi

dan misi, serta sarana dan prasarana terkait dengan bimbingan agama

yang dilakukan di Majelis Talim Ar-Ridho Taman Asri Cipadu Kota

Tangerang Selatan.

5. Teknik Analisis Data

Setelah memperoleh data-data hasil dokumentasi, wawancara

dan observasi maka kripsi ini dalam menganalisis data menggunakan

penelitian kualitatif. Langkah selanjutnya adalah

mengklasifikasikannya sesuai dengan permasalahan yang diteliti,

kemudian data-data tersebut disusun dan dianalisis dengan metode

analisis data. Tiap-tiap kasus atau bagian-bagian kasus yang memiliki

kaitan dengan masalah yang diteliti akan disajikan secara kualitatif

kemudian dianalisis (analisis ini adalah analisis non statistik).

Data-data tersebut berupa data-data tentang Bimbingan Agama

Islam dalam Menumbuhkan Motivasi Belajar Membaca al-Qur’an di

Majelis Talim Ar-Ridho Taman Asri Cipadu Kota Tangerang Selatan

yang akan disajikan secara deskriptif. Teori-teori para ahli akan

menjadi penunjang atau pendukung dalam mengantarkan penelitian ini

Page 27: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

16

menjadi lebih bermakna, dihadapkannya data-data yang diperoleh dari

lapangan penelitian dengan teori teori para ahli tersebut. Dengan

demikian penekanan analisis deskripsi adalah

menyajikan data dengan cara menggambarkan senyata sesuai dengan

data yang diperoleh dari hasil penelitian.

Karena analisis data ini adalah Analisis data merupakan proses

penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan di

interpretasikan.13

Setelah dianalisis, langkah selanjutnya adalah di

interpretasikan untuk mencari makna dan implikasi yang lebih luas dari

hasil penelitian. Interpretasi dilakukan secara meluas dengan maksud

membandingkan hasil analisa dengan kesimpulan atau pemikiran.

Peneliti serta menghubungkan dengan teori yang digunakan.

Namun, dalam penelitian kualitatif analisis data lebih difokuskan

selama proses di lapangan bersamaan dengan proses pengumpulan

data.14

Adapun dalam penelitian ini digunakan langkah-langkah analisis

data sebagai berikut: Reduksi data maksudnya adalah data yang

diperoleh dalam lapangan ditulis atau dicetak dalam bentuk uraian atau

lapangan yang terinci. Data yang direduksi memberi gambaran yang

lebih tajam tentang hasil pengamatan. Display data maksudnya adalah

data yang bertumpuk-tumpuk laporan lapangan yang tebal, sulit

13

Martini Hadari, Instrumen Penelitian Bidang Sosial, Cet. 3 (Yogyakarta: Gajah Mada

University Press, 1997), h. 18 14

Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian, (Bandung Pustaka Setia, 2008), h. 200

Page 28: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

17

ditangani, sulit pula melihat hubungan antara detail yang banyak.15

Dengan demikian peneliti dapat menguasai data dan tidak tenggelam

dalam tumpukan detail.

Mengambil kesimpulan dan verifikasi maksudnya adalah

Peneliti berusaha untuk mencari makna dan data yang dikumpulkannya,

untuk memberi pola, tema, hubungan, persamaan, hal-hal yang sering

timbul, hipotesis, dan sebagainya. Kesimpulan senantiasa harus

diverifikasi selama penelitian berlangsung, verifikasi dapat disingkat

dengan mencari data baru, dapat pula lebih mendalam untuk mencapai

“inter-subyektive consensus” yakni persetujuan bersama agar lebih

menjamin validitas atau “confirmability”. Dengan menelaah seluruh

data yang tersedia dari berbagai sumber setelah dibaca, dipelajari dan

ditelaah untuk langkah berikutnya adalah mengadakan reduksi yang

dilakukan dengan jalan membuat abstraksi. Langkah selanjutnya adalah

menyusun dalam satuan-satuan. Satuan ini kemudian di kategorikan

pada langkah berikutnya.

Kategori-kategori itu dilakukan sambil membuat koding,

tahap akhir diberi analisis data ini mengadakan pemeriksaan keabsahan

data. Sehingga hasil analisis dapat dimunculkan deskripsi baru yang

dapat menjelaskan tentang bimbingan agama Islam dalam

menumbuhkan motivasi belajar membaca Al-Qur’an di Majelis Talim

Ar-Ridho Taman Asri Cipadu Kota Tangerang Selatan.”

15

Nasution S, Penelitian Naturalisti-Kualitatif, (Bandung: Tarsito, 1992), h. 128

Page 29: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

18

E. Sistematika Penulisan

Dalam menguraikan masalah di atas, agar dalam pembahasan lebih

terarah dan mudah dipahami, sehingga tujuan-tujuan yang ditetapkan dapat

tercapai, skripsi terbagi menjadi 5 (lima) bab dan setiap bab terdiri dari sub

bab dengan perincian sebagai berikut:

BAB I: Pendahuluan

Pada bab ini berisi latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan

masalah, tujuan penelitian, tinjauan pustaka, metodologi penelitian dan

sistematika penulisan.

BAB II: Bimbingan Agama Islam dan Motivasi Belajar Membaca Al -

Qur’an

Pada bab ini berisi tentanglandasan teori yang meliputi: Pengertian

peran, tujuan dan manfaat peran, bimbingan agama, tujuan dan fungsi

bimbingan agama, Motivasi belajar Al-Qur’an, fungsi motivasi belajar Al-

Qur’an, macam-macam motivasi belajar Al-Qur’an, Faktor-faktor yang

mempengaruhi motivasi belajar Al-Qur’an.

BAB III: Pelaksanaan Peran Bimbingan Agama Islam dalam

Menumbuhkan Motivasi Belajar Membaca Al-Qur’an

Pada bab ini menguraikan tentang: Gambaran umum Majelis Taklim ,

Pengelola, Ustaz, Ustazah, Anggota, Visi dan Misi, Sarana Prasarana.

Kegiatan belajar membaca Al-Qur’an meliputi: Pengertian, Materi, Motivasi,

Peran Bimbingan Agama Islam Majelis Talim Ar-Ridho Taman Asri Cipadu

Kota Tangerang Selatan.

Page 30: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

19

BAB IV: Analisis Terhadap Pelaksanaan

Bab ini penulis menjelaskan tentang: Analisis terhadap pelaksaaan

bagaimana motivasi belajar membaca Al-Qur’an di majelis Talim Ar-Ridho

Taman Asri Cipadu Kota Tangerang Selatan, bagaimana Peran Bimbingan

Agama Islam dalam menumbuhkan motivasi belajar membaca mjeis.

BAB V: Penutup

Dalam bab ini penulis mengemukakan kesimpulan, saran-saran dan

penutup. Pada bagian ini akan memuat daftar pustaka, lampiran-lampiran dan

daftar riwayat penulis

Page 31: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

20

BAB II

Tinjauan teori

A. Teori Peran

1. Pengertian Peran

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Peran adalah

beberapa tingkah laku yang diharapkan dimiliki oleh seseorang yang

berkedudukan di masyarakat.1 Lebih jauh, peran itu harus dilaksanakan

dan seseorang dikatakan dapat memainkan perannya apabila

mempunyai status dalam masyarakat.2

Menurut Soerjono Soekanto mengakatkan peran sebagai

prilaku individu yang penting bagi Sturktur sosial masyarakat, dapat

dikatakan bahwa orang tersebut menduduki suatu posisi dalam

masyarakat, maka ia pun melaksanakan suatu perannya tersebut

dengan memperhatikan hak dan kewajibannya.3

Sedangkan peran menurut teori peran ( Role Theory ), istilah

”peran” diambil dari dunia teater. Dalam teater seorang aktor harus

bermain sebagai seorang tokoh tertentu dan posisinya sebagai tokoh

tersebut dia diharapkan untuk berprilaku sesuai dengan yang

diharapkan. Begitu pula dalam masayrakat bahwa perilaku yang

diharapkan dari tokoh tersebut tidak berdiri sendiri, melaikan selalu

1 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Blai Pustaka, 1998), h. 854 2 Nurul Hidayat, Metodologi Penelitian Dakwah, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN

Press, 2006), cet ke 1, h. 91 3 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Rajawali, 1988), h. 220

Page 32: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

21

berada dalam kaitan dengan adanya orang-orang lain berhubungan

dengan orang atau aktor tersebut.

Dalam teorinya Biddle dan Thomas membagi peristilahan

dalam teori peran 4 golongan yaitu:

1. Orang-orang yang mengambil bagian dalam interaksi sosial

2. Perilaku yang muncul dalam interaksi tersebut

3. Kedudukan antara orang-orang dan perilaku

4. Kaitan antara orang dan perilaku.4

Lebih lanjut, menurut Getzels dan E.G. Guba dalam M. Arifin

mengatakan bahwa gaya hubungan leadership-followership, Peranan

seseorang dapat mengubah tingkah laku masyarakat berikut

penjelasanya:

1. Role Expectation, pengharapan dari masyrakat kepengikutan

kepada peranan kepemimpinan.

2. Need Diposition, kecenderungan pribadi manusia kepada

pemenuhan kebutuhan.

3. Sosial Behavior, tingkah laku pribadi dan sosial dalam

masyarakat akibat proses kepemimpinan-kepengikutan.5

Dari pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa

peran adalah orang yang mempunyai kedudukan di dalam kehidupan

4 Sarlito Wirawan Sarwono, Teori-Teori Psikologi Sosial, h. 234

5 M. Arifin, Psikologi Dakwah; Suatu Pengantar Studi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), h.

99

Page 33: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

22

sosial dan mempunyai pengaruh bagi orang banyak serta turut

menyumbangkan pikiran, tenaga dalam mencapai tujuan.

2. Tujuan dan Manfaat Peran

Setiap peran bertujuan agar individu yang melaksanakan peran

dengan orang-orang sekitarnya yang berhubungan dengan peran

tersebut terdapat hubungan yang diatur oleh nilai-nilai sosial yang

diterima dan ditaati oleh kedua belah pihak.6

Peran dapat membimbing seseorang dalam berperilaku, karena

manfaat peran itu sendiri adalah sebagai berikut:

a. Memberi arah pada proses sosialisasi.

b. Pewarisan tradisi, kepercayaan, Nilai-nilai, Norma-norma, dan

pengetahuan.

c. Dapat mempersatukan kelompok atau masyarakat.

d. Menghidupkan sistem pengendali dan kontrol, sehinngga dapat

melestarikan kehidupan masyarakat.7

B. Bimbingan Agama

1. Pengertian Bimbingan Agama Islam

Istilah bimbingan agama merupakan terjemahan dari kata

guidance berasal dari kata kerja to guide yang mempunyai arti

memajukan, membimbing, menuntun ataupun membantu. Sesuai

6 Basrowi, Pengantar Sosiologi (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005) Cet. Ke-1, h.64

7 J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, Sosiologi: Teks Pengantar dan Terapan,

(Jakarta: Kencana, 2007), Cet. Ke-3, h.160

Page 34: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

23

dengan istilahnya maka secara umum bimbingan dapat dikatakan

sebagai kegiatan bantuan atau tutunan.8

Di samping itu, Bimo Walgito dalam bukunya yang berjudul

Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah Mendefinisikan Bimbingan

sebagai bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau

sekumpulan individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-

kesulitan di dalam hidupnya agar individu atau sekumpulan individu

dapat mencapai kesejahteraan hidup.9

Adapun definisi bimbingan menurut para ahli yang berbeda-

beda sesuai dengan pandangannya masing-masing yaitu:

a. Menurut Stoops, seperti yang dikutip oleh Djumhur dan M. Surya

menyatakan bahwa bimbingan adalah suatu proses yang terus

menerus dalam membantu perkembangan seorang individu untuk

mencapai kemampuan secara maksimal, yang mengarah kepada

manfaat yang sebesar-besarnya baik bagi dirinya maupun

masyarakatnya.10

b. Sedangkan dalam konsep Islam bimbingan adalah “ proses

pemberian bantuan terhadap individu agar mampu hidup selaras

dengan ketentuan dan petunjuk Allah SWT, sehingga mencapai

kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.11

8 Hellen A, Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Quantum Teaching, 2005), h. 2

9Bimo Walgito, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Yogyakarta: Offset, 1995), h. 4

10Djumhur dan M. Surya, Bimbingan Penyuluhan di Sekolah (Cevidenci dan Conseling),

(Bandung: Cv. Ilmu, 1975), h. 25 11

Thohari Musnawar, DAsar Konseptual Bimbingan dan KOnseling Islam, (Yogyakarta:

UII Press, 1992), h. 76

Page 35: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

24

c. Crow and Crow mengungkapkan bahwa bimbingan adalah bantuan

yang diberikan oleh seseorang yang memiliki kepribadian baik dan

pendidikan yang memadai, kepada individu dari setiap usia untuk

menolongnya mengemudikan kegiatan-kegiatan hidupnya sendiri

dan memikul bebannya sendiri.12

d. Selanjutnya priyatno mengatakan bahwa bimbingan adalah suatu

bantuan yang diberikan kepada orang lain secara perorangan

maupun kelompok, agar mereka dapat berkembang menjadi

pribadi-pribadi yang mandiri.13

e. Sedangkan Rochman Natawidjaja mengatakan bimbingan sebagai

suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan

secara berkesinambungan supaya individu tersebut dapat

memahami dirinya sendiri, sehingga dia sanggup untuk

mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai

dengan tuntutan dan keadaan lingkungan keluarga dan masyarakat

serta kehidupan pada umumnya.14

Sedangka kata “Agama” berasal dari bahasa sangsakerta,

yaitu “a”, artinya tidak dan “gama”, artinya pergi. Jadi agama artinya

tidak pergi, tetap ditempat, diwarisi turun temurun.15

Menurut

Kamus Ilmiah Populer agama didefinisikan sebagai ajaran, sistem

yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada

12

Drs. M. Lutfi, Ma, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam, (Jakarta,

Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008), h. 6 13

Drs. M. Lutfi, Ma, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam, (Jakarta,

Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008), h. 7 14

Drs. M. Lutfi, Ma, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam, (Jakarta,

Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008), h. 8 15

Harun Nasution, Islam ditinjau dari berbagai Aspeknya, (Jakarta: UI Press, 2011), h. 1

Page 36: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

25

tuhan yang maha esa serta tata kaidah yang berhubungan dengan

pergaulan antar manusia dan manusia dengan lingkungan.16

Agama

menurut Arifin adalah wahyu tuhan yang merupakan petunjuk bagi

manusia agar memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan di

akhirat.17

Sedangkan agama dalam perspektif sosiologi merupakan

sebuah sistem kepercayaan (Beliefe System). Agama dengan

sendirinya menjadi acuan moral bagi tindakan manusia, karena

agama adalah gejala yang begitu sering terjadi dimana-mana.18

Bimbingan agama merupakan bantuan yang diberikan kepada

individu agar dengan potensi yang dimiliki mampu mengembangkan

diri secara optimal dengan jalan memahami lingkungan, mengatasi

hambatan, guna menentukan rencana masa depan yang lebih baik.

Bimbingan agama secara umum adalah sebagai suatu bantuan

dengan nilai-nilai keagamaan. Bimbingan agama adalah suatu proses

individu melalui usahanya sendiri untuk mengembangkan

kemampuan agar memperoleh kebahagiaan pribadi dan manfaat

sosial.19

16

Heppy El Rais, Kamus Ilmiah Populer, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2012), h. 10 17

Arifin, Kapita Selekta Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), Cet. Ke-4,h. 214 18

Dadng Kahmad, Sosiologi Agama (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002), h. 19 19

Umar Santono, Bimbingan dan Penyuluhan, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1998), Cet.

Ke-1, h.9

Page 37: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

26

2. Tujuan dan Fungsi Bimbingan Agama

a. Tujuan Bimbingan Agama

Setiap manusia dalam kehidupannya pasti mengalami

hambatan dan juga rintangan dalam mewujudkan keinginannya,

sehingga sangat diperlukan bimbingan agama untuk selalu

memperkokoh rasa keimanan dalam menghadapi berbagai

rintangan tersebut. Dalam bukunya Ainu Rahim Faqih membagi

tujuan bimbingan agama menjadi dua bagian yaitu:

1. Tujuan Umum

Membantu seseorang guna mewujudkan dirinya

menjadi manusia seutuhnya agar mencapai kebahagiaan hidup

di dunia dan di akhirat kelak.

2. Tujuan Khusus

A. Membantu individu agar tidak menghadapi masalah,

maksudnya pembimbing berusaha membantu mencegah

jangan sampai individu menghadapi atau menemui

masalah. Dengan kata lain membantu individu

mencegahnya timbulnya masalah bagi dirinya sendiri.

B. Membantu individu memelihara dan menegembangkan

situasi dan kondisi.

C. Membantu individu memelihara dan mengembangkan

situasi dan kondisi yang baik atau lebih baik agar tetap

baik atau menjadi lebih baik.20

20

Ainur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling dalam Islam, (Ypgyakarta: UII Press,

2001), h. 36

Page 38: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

27

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan

bimbingan adalah membantu manusia mecapai dan memelihara

kondisi agar terciptanya kebahagiaan hidup baik di dunia dan

akhirat.

b. Fungsi Bimbingan Agama

Memperhatikan tujuan umum dan khusus di atas, Ainur

Rahim Faqih merumuskan fungsi dari bimbingan agama yaitu:

1. Fungsi Preventif, yaitu membantu individu menjaga atau

mencegah timbulnya masalah bagi dirinya.

2. Fungsi Kuratif atau Korektif, yaitu membantu individu

memecahkan masalah yang sedang dihadapi atau dialami.

3. Fungsi Preservatif, yaitu membantu individu agar situasi yang

semula tidak baik menjadi lebih baik, dan kebaikan itu bertahan

lama.

4. Fungsi Development atau pengembangan, yaitu membantu

individu memelihara dan mengembangkan situasi dan kondisi

yang baik sehingga tidak memungkinnya menjadi sebab

masalah baginya.21

Adapun dari penjelasan tentang fungsi bimbingan diatas

maka dapat disimpulkan bahwa ada 4 fungsi dari bimbingan yaitu

fungsi preventif, fungsi kuratif, fungsi preservative dan fungsi

development.

21

Ainur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling dalam Islam, (Ypgyakarta: UII Press,

2001), h. 36

Page 39: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

28

3. Prinsip dan Asas Bimbingan Agama

a. Prinsip Bimbingan Agama

Prinsip-prinsip Bimbingan Agama menurut Bimo Walgito

yaitu meliputi:

1. Bimbingan dimaksudkan untuk anak-anak dewasa.

2. Usaha-usaha bimbingan dalam prinsipnya harus menyeluruh ke

semua orang karena semua orang tentu mempunyai masalah

yang butuh pertolongan.

3. Agar bimbingan dapat berhasil baik dibutuhkan pengertian

yang mendalam mengenai orang yang dibimbing maka perlu

diadakan evaluasi (penilaian) dan penyelidikan-penyelidikan

individual.

4. Fungsi dari bimbingan adalah menolong orang supaya berani

dan bertanggung jawab sendiri dalam menghadapi kesukaran,

sehingga hasilnya dapat berupa kemajuan dan keseluruhan

pribadi orang yang bersangkutan.22

Disamping itu, Muhammad Hatta memberikan prinsip

layanan bimbingan agama yang meliputi:

1. Bimbingan dilakukan secara sistematis dan berhubungan

dengan perkembangan individu.

2. Bimbingan berorientasi kepada bentuk kerja sama, bukan

bentuk paksaan.

22

Bimo Walgito, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Yogyakarta: Offset, 1995), h.

21-22

Page 40: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

29

3. Bimbingan didasarkan pada penghargaan atas harkat dan

martabat dan nilai individu.

4. Setiap individu harus diberi hak dan kesempatan yang sama

dalam mengembangkan pribadinya masing-masing tanpa

membedakan suku, bangsa dan lainnya.

5. Dalam memberikan bantuan pembimbing mengusahakan

agar dapat berdiri sendiri dan semakin mampu mengatasi

masalah hidupnya.

6. Harus didasari bahwa setiap individu memiliki fitrah

beragama yang dapat berkembang dengan baik bila diberi

kesempatan dengan bimbingan yang baik.23

b. Asas Bimbingan Agama

Menurut Badan Wakaf UII, ada 3 asas dalam bimbingan

agama yaitu sebagai berikut:

1. Asas fitrah, pada dasarnya manusia sejak lahir telah dilengkapi

dengan segenap potensi, sehingga diupayakan pengembalian

potensi tersebut. Selain itu fitrah manusia juga membawa naluri

agama islam yang meng-Esakan Allah, sehingga bimbingan

agama harus senantiasa mangajak kembali manusia mamahami

dan menghayatinya.

2. Asas kabahagiaan dunia dan akhirat, bimbingan agama

membentuk individu dan memahami tujuan hidup manusia

yaitu mengabdi kepada Allah SWT dalam rangka mencapai

23

Muhammad Hatta, Citra Dakwah di Abad Informasi, (Medan: Pustaka Wijaya Sarana,

1995), h. 115

Page 41: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

30

tujuan akhir sebagai manusia yaitu mencapai kebahagiaan

dunia dan akhirat.

3. Asas mauidzah hasanah, bimbingan agama dilakukan dengan

sebaik-baiknya dengan menggunakan segala sumber

pendukung secara efektif dan efisien, karena dengan hanya

penyampaian hikmah yang baik sajalah hikmah itu tertanam

pada individu yang dibimbing.24

C. Motivasi Belajar Al-Qur’an

1. Pengertian Motivasi Belajar Al-Qur’an

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, motivasi diartikan

sebagai usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau

kelompok tertentu tergerak untuk melakukan sesuatu, karena ingin

mencapai tujuan yang ingin dikehendakinya atau mendapat kepuasan

dengan perbuatannya.25

Menurut M. Alisuf Sabri, motivasi adalah

segala sesuatu yang menjadi pendorong timbulnya suatu tingkah

laku.26

Sebagian para ahli mengemukakan pengertian motivasi,

memulai dengan apa yang dimaksud dengan “needs atau wants, motive

dan baru kemudian motivasi”. Needs berarti potensi yang bersifat

sangat internal, motive berarti menggerakan atau mengarahkan

perilaku seseorang dan motivasi berarti konstruksi dan proses interaksi

antara harapan dan kenyataan masa yang akan datang baik dalam

24

Badan Wakaf UII, Al-Qur’an dan Tafsir, (Yogyakarta: PT Dana Bakti Wakaf, 1990),

Jilid 4, Juz 10-12, h. 406 25

Deapartemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2007), Cet. 3, h. 756 26

Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007), Cet. 3, h. 85

Page 42: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

31

jangka pendek, sedang atau pun panjang.27

Menurut Mc. Donald:

“Motivation is an energy change within the person characterized by

affective arousal and anticifactory goal reaction. Motivasi adalah

perubahan energy dalam diri pribadi seseorang yang ditandai dengan

timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.28

Motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk

mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya untuk

bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil dan tujuan

tertentu.29

Dalam kegiatan belajar mengajar, dikenal dengan adanya

motivasi belajar. Motivasi belajar merupaka daya penggerak psikis

yang berasal dari dalam diri seseorang untuk dapat melakukan

kegiatan belajar dan menambah keterampilan dan pengalaman.

Motivasi belajar adalah daya upaya yang mendorong seseorang untuk

belajar.30

Dari berbagai teori diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi

belajar Al-Qur’an adalah daya penggerak psikis atau dorongan baik itu

yang berasal dari dalam diri atau pun dari orang lain untuk

mempelajari ayat-ayat Al-Qur’an.

27

Sahlan Asnawi, Toeri Motivasi, (Jakarta: Studia Press, 2007), Cet. 3, h. 11-17 28

Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2001), h. 158 29

M. Ngalim purwanto, Psikologi Pendidikan Cet. 23, (Bandung: Remaja

Rosdakarya,2007), h.71 30

Sudirman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: Rajawali Pers, 2010),

h. 75

Page 43: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

32

2. Macam-macam motivasi belajar Al-Qur’an

Kebanyakan para ahli membagi motivasi menjadi dua tipe

umum yang kemudian dikenal dengan motivasi intrinsic dan motivasi

ekstrinsik.

a. Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsic merupakan kondisi dari dalam diri

seseorang yang mendorong, menggerakan atau membangkitkan

seseorang untuk melakukan sesuatu yaitu belajar.31

Motivasi

intrinsic adalah motivasi yang timbul dalam diri seseorang.

Seseorang belajar, karena belajar itu sendiri dipandang bermakna

bagi dirinya. Misalnya: seorang yang senang membaca, tidak usah

ada yang menyuruh dan mendorongnya, ia sudah rajin mencari

buku-buku untuk dibacanya.32

b. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi belajar seseorang tidaklah datang dari dalam

dirinya tetapi ada kalanya semangat belajar seseorang ditimbulkan

oleh dorongan yang muncul dari luar dirinya yang biasa disebut

motivasi ekstrinsik. Menurut soetomo motivasi ekstrinsik adalah

dorongan yang datang dari luar individu, misalnya seorang itu

belajar, karena tahu besok pagi akanada ujian dengan harapan

31

Ahmadi dan Rohani A, Pengelolaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), h. 12-13 32

M. Sardiman. A,Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2006), h. 89

Page 44: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

33

mendapat nilai baik, sehingga akan dipuji oleh pacar atau teman-

temannya.33

Sedangkan menurut purwanto menyebutkan bahwa

motivasi mengandung tiga komponen pokok yaitu menggerakan,

motivasi juga mengarahkan atau menyalurkan tingkah laku,

menopang dan menjaga tingkah laku.34

3. Fungsi Motivasi Belajar

Motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami dan

menjelaskan perilaku individu yang sedang belajar. Motivasi

mempunya fungsi yang sangat penting dalam belajar seseorang, karena

motivasi akan menentukan intensitas usaha belajar yang dilakukan

oleh seseorang. Motivasi mendorong timbulnya kelakuan dan

mempengaruhi serta mengubah kelakuan. Hal ini berarti seseorang

yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan tekun dalam belajar

dan terus belajar secara kontinyu tanpa mengenal putus asa serta dapat

mengesampingkan hal-hal yang dapat mengganggu kegiatan belajar.

Menurut sudirman fungsi motivasi adalah:

a. Mendorong manusia untuk berbuat. Motivasi dalam hal ini

merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan

dikerjakan.

33

M. Sardiman. A,Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2006), h. 90 34

M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosda Karya 2003), h.

72

Page 45: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

34

b. Menentukan arah perbuatan, yaitu kea rah tujuan yang hendak

dicapai, dengan demikian motivasi dapat member arah dan

kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

c. Menyeleksi perbuatan, yaitu menentukan perbuatan-perbuatan apa

yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan

menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi

tujuan tersebut.35

4. Ciri-ciri Motivasi Belajar Al-qur’an

Untuk menentukan ada tidaknya motivasi belajar pada

seseorang, maka harus diketahui terlebih dahulu ciri-ciri motivasi

belajar. Seperti cirri-ciri motivasi belajar yang diungkapkan oleh

Sardiman A.M sebagai berikut:

a. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja dengan terus

menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti

sebelum selesai).

b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak mudah putus asa), tidak

memerlukan dorongan dari luar untuk berhasil sebaik

mungkin (tidak cepat puas dengan hasil yang dicapainya).

c. Menunjukan minat terhadap macam-macam masalah.

d. Lebih senang bekerja madiri.

e. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin. (hal-hal yang

bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga

kurang kreatif)

35

Sadirman A. M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo,

2011), h. 85

Page 46: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

35

f. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin

akan sesuatu).

g. Tidak mudak melepaskan hal yang diyakini.

h. Senang mencari dan memcahan maslah soal-soal.

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar Al-Qur’an

Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar dapat

dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

a. Faktor internal

Faktor yang berasal dari dalam diri sendiri meliputi

dua aspek yaitu aspek fisiologis dan psikologis

1). Aspek fisiologis

Kondisi umum jasmani dan tonus (tagangan

otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ

tubuh dan sendi-sendinya, dapat mempengaruhi

semangat intensitas seseorang dalam mengikuti

pembelajaran. Kondisi tubuh yang lemah,.36

2). Aspek Psikologis

Adapun yang dimaksud dengan factor

psikologi yaitu bakat, minat, intelegensi dan

kemampuan dasar.

a. Bakat

bakat adalah kemampuan bawaan seseorang

sebagai potensi yang masih perlu

36

Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreatifitas Anak Sekolah Petunjuk Bagi Guru

dan Orang Tua, (Jakarta: Gramedia, 1985), h. 18

Page 47: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

36

dikembangkan dan dilatih agar dapat

terwujud.bakat akan dapat menentukan

proses belajar seseorang

b. Minat

faktor minat juga sangat dipengaruhi

keberhasilan seseorang dalam belajar. Minat

merupakan bagian yang tidak dapat

dipisahkan dengan prestasi belajar

seseorang.

c. Intelegensi

intelegensi adalah kemampuan yang

dibawa sejak lahir, yang memungkinkan

seseorang melakukan sesuatu dengan cara

tertentu. Intelegensi juga sering

didefinisikan sebagai kemampuan dalam

menyesuaikan diri dengan lingkungan atau

belajar dari pengalaman.

d. Kemampuan dasar

pengetahuan dasar merupakan

pengetahuan yang telah diperoleh seseorang

sebelumnya. Hal ini tentu membawa

pengaruh bagi seseorang dalam menerima

pelajaran selanjutnya, karena seseorang yang

Page 48: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

37

sudah mempunya kemampuan dasar dengan

mudah memahami pelajaran lanjutan.37

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal terdiri atas dua macam, yaitu factor

lingkungan sosial dan factor lingkungan nonsosial.

1. Lingkungan sosial

Lingkungan sosial adalah masyarakat dan tetangga

juga kondisi pergaulan disekitar tempat tinggal.

2. Faktor nonsosial

Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial

adalah lokasi tempat pembelajaran, tempat tinggan

(rumah), sarana dan prasana, keadaan alam dan

waktu pembelajaran. Faktor-faktor ini dipandang

turut menentukan keberhasilan belajar seseorang.38

c. Faktor Pendekatan Belajar

Pendekatan belajar sangat mempengaruhi motivasi

khalayak untuk meningkatkan pengetahuan seperti factor

materi yang diajarkan, hendaknya disesuaikan dengan

kebutuhan, dan juga metode yang digunakan dalam

pembelajaran.39

37

Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreatifitas Anak Sekolah Petunjuk Bagi Guru

dan Orang Tua, (Jakarta: Gramedia, 1985), h. 18-19 38

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Raja Grafindo Persada, 2004), h. 144 39

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Raja Grafindo Persada, 2004), h. 155

Page 49: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

BAB III

PROFIL MAJELIS TAKLIM AR-RIDHO

A. Sejarah Majelis Taklim Ar-Ridho

Majelis Taklim Ar-Ridho terletak di Komplek Taman Asri Blok 2

No. 3 Cipadu Kota Tangerang Selatan. Awal mula berdirinya majelis

taklim ar-ridho sendiri dari sebuah perkumpulan pedagang yang merasa

resah dengan kehidupan nya yang dengan agama, yang jarang shalat, dan

tidak bisa mengaji. Berawal dari keresahan tersebut salah seorang dari

perkumpulan itu mengungkapkan idenya untuk menjadikan perkumpulan

yang sedang dilaksanakan menjadi ajang untuk mendekatkan diri kepada

allah. Disamping itu perkumpulan ini bisa dijadikan sebagai lahan untuk

menambah pengetahuan agama yang jarang mereka dapatkan karena

kesibukannya yang mereka jalani sehingga untuk belajar agama dan

membaca al-qur’an saja tidak sempat waktunya.

Adapun pertama kali kegiatan perkumpulan ini melaksanakan

kegiatannya yaitu pada tahun 2015 tepatnya pada bulan suci Ramadhan

yaitu dengan dilaksankannya pengajian di sebuah Gudang milik salah satu

pedagang dengan megundang ustadz untuk mengenalkan tata cara

membaca al-qu’an yang baik dan benar yaitu dengan metode tajwid.

Berawal dari sini dan seiring berjalannya waktu banyak pedagang lain

yang ingin mengikiti kegiatan pengajian tersebut. Dengan bertambahnya

para pedagang yang ingin menimba ilmu dan belajar membaca al-qur’an

Page 50: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

dengan baik dan benar. Maka, dibuatlah kepengurusan majelis taklim ar

ridho pada tahun yang sama tepatnya pada tanggal 10 oktober 2015.

Adapun untuk kedepannya majelis taklim ini tidak hanya diperuntukan

untuk para pedagang saja. Akan tetapi majelis taklim ar-ridho membuka

pintu selebar-lebarnya untuk para masyarakat yang ingin ikut belajar

membaca al-qu’an dengan baik dan benar.

Majelis Taklim Ar-Ridho merupakan wadah bagi para pedagang di

sekitaran Taman Asri Cipadu Kota Tangerang Selatan untuk menimba

ilmu agama Islam dan belajar membaca Al-Qur’an guna menambah

keimanan dan ketaqwaan dan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.

B. Visi dan Misi Majelis Taklim Ar-Ridho

Visi dan misi adalah suatu aspek penting dalam menjalankan suatu

organisasi, setiap langkah yang diterapkan mengacu pada visi dan misi,

hal ini karena perlunya pembinaan yang terarah dan tidak hanya belajar

mengajar asal jadi. Dalam rangka pencapaian tujuan masjelis taklim Ar-

Ridho Taman Asri Cipadu Kota Tangerang selatan memiliki visi dan misi

yang jelas sebagai penuntun langkah ke depan.

1. Visi

Membantu pemerintah untuk memberantas buta huruf Al-Qur’an

dengan menciptakan system Pendidikan yang memadai

2. Misi

a. Menanamkan dasar-dasar keimanan dan ketaqwaan kepada Allah

dan Rasulullah

Page 51: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

b. Mengajarkan agama Islam dan mempelajari Al-Qur’an sebagai

pedoman dan petunjuk jalan bagi umat manusia menuju ridho

Allah SWT.

c. Mengajarkan tata cara membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar

C. Azas dan Tujuan

Majelis Taklim Ar-Ridho di dirikan dengan berazaskan Pancasila

dan Undang-Undang dasar 1945. Serta berpedoman kepada Al-Qur’an dan

Hadist. Dengan maksud menciptakan sarana ibadah untuk berpartipasi

dalam pembangunan Indonesia, dengan membangun pendidikan agama

Islam dan pengembangan sumber daya manusia.

Adapun tujuan dari Majelis Taklim Ar-Ridho adalah untuk

membantu pemerintah dalammencapai dan memperkuat pembangunan

akhlak dan moral yang sopan dan santun. Meningkatkan pengetahuan

ummat tentang agama Islam khususnya kembali membaca,

menjalankan/belajar Al-Qur’an, shalat, sedekah, dan bersilaturahim guna

meningkatkan amal sholeh dan sholeha/ ibadah ummat terhadap

penciptanya serta menggali potensi diri guna meningkatkan kesejahteraan

atau sumber daya manusia (SDM) melalui pelatihan/ mendirikan usaha-

usaha kreatif syariah yang teratur, terencana dan berkesinambungan.

Page 52: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

D. Kegiatan Majelis Taklim Ar-Ridho

Kegiatan yang ada di majelis taklim Ar-Ridho Taman Asri Cipadu

Kota Tangerang selatan antara lain:

1. Pengajian Rutinan para Pedagang

Pengajian rutinan para pedagang di majelis taklim Ar-Ridho

Taman Asri Cipadu Kota Tangerang Selatan dilaksanakan pada hari

minggu sampai hari rabu. Untuk pengajian hari minggu sampai hari

selasa dilaksanakan pada jam 20.00 sampai 23.00 yang bertempat di

majelis taklim Ar-Ridho sedangkan untuk pengajian hari rabu

dilaksanakan pada jam 20.00 sampai 23.00 yang bertempat di rumah

anggota majelis taklim secara bergantian setiap minggunya.

2. TPA

TPA atau tempat pendidikan anak yaitu kegiatan pengajian

untuk anak-anak yang berada di lingkungan Majelis Taklim Ar-Ridho

Taman Asri Cipadu Kota Tangerang Selatan yang dilaksanakan pada

hari senin sampai dengan kamis pada sore hari yaitu ba’da Ashar atau

sekitar jam 16.00 sampai dengan sebelum maghrib yaitu sekitar 17.30.

3. Tabligh Akbar

Kegiatan tabligh akbar merupakan kegiatan pengajian dengan

memanggil ustad atau penceramah dari luar untuk memberikan

tausiyah kepada para anggota majelis taklim.

Kegiatan tabligh akbar di Majelis Taklim Ar-Ridho

dilaksanakan sebulan sekali dan pada saat peringatan hari besar Islam

Page 53: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

seperti peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Isra Mi’raj Nabi

Muhammad SAW, peringatan tahun baru islam atau memperingati 1

Muharram dan peringatan 10 Muharram yang biasanya dilaksanakan

dengan memberikan santunan kepada anak yatim dan dhuafa.

4. Dalam bidang Kemanusiaan

Dalam bidang kemanusiaan majelis taklim Ar-Ridho

memberikan pendampingan kepada masyarakat dalam penegakan Hak

Asasi Manusia (HAM), pencegahan Trafficking serta mengakomodir

aspirasi yang berkembang di masyarakat, baik di bidang IPTEK,

Sosial, Agama, Ekonomi dan Politik maupun lingkungan, meliputi

penelitian, pengembangan dan pengkajian serta komunikasi informasi

dan edukasi.

E. Sarana dan Pra sarana Majelis Taklim Ar-Ridho

Suatu kegiatan pembelajaran sudah tentu membutuhkan adanya

suatu fasilitas, dimana fasilitas yang digunakan adalah sangat penting bagi

terlaksananya kegiatan pembelajaran. Dengan fasilitas yang memadai,

maka pelaksanaan pembelajaran akan berjalan baik dan lancer.

Fasilitas yang digunakan oleh Majelis Taklim Ar-Ridho ini adalah

sebagai berikut:

1. Ruangan Majelis Taklim yang digunakan untuk pengajian

rutinan dan TPA.

Page 54: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

2. Masjid yang pada saat ini masih dalam proses pembangunan

yang nantinya digunakan untuk kegiatan shalat berjamaah.

Disamping fasilitas utama di atas, sebagai sarana pelaksanaan

proses kegiatan di majelis taklim Ar-Ridho, terdapat pula berbagai fasilitas

penunjang lainnya yaitu berupa meja dan papan tulis untuk kegitan

pengajian dan TPA serta Al-Qur’an yang digunakan untuk belajar

membaca Al-Qur’an.

F. Struktur Organisasi Majelis Taklim Ar-Ridho

Struktur organisasi merupakan fungsi yang paling penting untuk

mencapai tujuan bersama. Dimana struktur itu adalah sebuah mekanisme

dalam suatu organisasi yang disusun atau di bangun secara teratur,

sedangkan organisasi adalah sarana atau alat untuk mencapai tujuan,

karena organisasi merupakan sekumpulan orang-orang di dalamnya

mempunyai tujuan yang sama dan saling bekerja sama serta terikat secara

format dalam kelembagaan.

Dewan Pimpinan Pengurus

Yayasan Rumah Qur’an Ar Ridho Indonesia

Pembina

Ketua : Amri Kota

Anggota - Edy Syaifullah

- Suryanto

- Supriyadi

Page 55: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

- Erisman Ch

Pengawas

Ketua : Ali Munar SE.

Anggota - Salmi Koto

- Irsyad

- Sadriyanto SH.

Pengurus

Ketua Umum : Suryanto

Wakil Ketua : Amri Koto

Sekretaris Umum : Erisman

Wakil Sekretaris : Edy Wisman

Bendahara Umum : Supriyadi

Wakil Bendahara : Yan Marzoni

Divisi-divisi:

1. Koord. Divisi Dewan Dakwah dan Guru

Ketua : Ust. Edy Syaifullah

Anggota : Ust. Gali Chandra

2. Koord. Divisi Humas

Ketua : Suwardi Koto

Anggota : - Adrizal

- Reza Pahlevi

- Taufik Hidayat

- Salman Alfarizi

Page 56: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

3. Koord. Divisi Diklat : Azli Sayurambe

4. Koord. Divisi Litbang : Reza Pahlevi

5. Koord. Divisi Perencanaan Program : Faisal Nazar

6. Koord. Divisi Pengembangan SDM : 1. Al Gafar

2. Suprianto

Page 57: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

46

BAB IV

Hasil dan Pembahasan

A. Deskripsi Informan

Dalam penelitian ini peneliti mengadakan observasi dan wawancara

langsung terhadap proses pemberian motivasi belajar membaca Al-Qur’an

yang dilakukan di Majelis Taklim Ar-Ridho Taman Asri Cipadu Kota

Tangerang Selatan. Informan yang peneliti wawancara terdiri dari Ustadz Edi

Saefullah selaku pembimbing agama dan bebrapa jamaah yang mengikuti

kegiatan bimingan agama. Adapun gambaran umum mengenai informan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Ustadz Edi Saefullah

Ustadz Edi Saefullah merupakan pembimbing agama di majelis

taklim Ar-Ridho. Beliau saat ini berusia 54 tahun, yang beralamat di

Komplek taman Asri Blok G2 No. 3 Cipadu Kota Tangerang Selatan.

Kegiatan sehari-hari Bapak Edi Saefullah adalah sebagai guru ngaji anak-

anak dan pembimbing agama untuk para jamaah di lingkungan Majelis

Taklim Ar-Ridho.

2. Hendrizal

Bapak Hendrizal merupakan seorang pedagang yang mengikuti

pengajian belajar membaca Al-Qur’an di Majelis Taklim Ar-Ridho Taman

Asri. Beliau pada tahun ini berusia 45 tahun, yang beralamat di Komplek

Pajak Cipadu Tangerang selatan. Adapun kegiatan sehari-hari bapak

hendrizal yaitu merupan pedagang grosir bahan baku sprei di Petokoan

Kospin Aryamatek Cipadu Kota Tangerang Selatan.

Page 58: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

47

3. Sabriyanto

Bapak Sabriyanto adalah seorang pedagang yang merupakan

pedang di Cipadu Tangerang Selatan. Pada saat ini beliau berusia 49 tahun

dan beralamat di Jalan Bambu No 3 Cipadu Kota Tangerang Selatan,

adapun kegiatan sehari-hari mengurus konveksi sprei yang dimilikinya.

Alamat konveksi pribadinya beralamat di Petokoan Kospin Aryamatek

Cipadu Kota Tangerang Selatan.

4. Suryanto

Bapak Suryanto merupakan warga di Komplek Pajak Cipadu

Tangerang Selatan, beliau beasal dari Pariaman Sumatera Barat. Pada saat

ini beliau berusia 45 tahun. Adapun kegiatan sehari-harinya beliau

merupakan seorang pedagang grosir pakaian jadi di Blok A Tanah Abang

Jakarta Pusat.

B. Motivasi Belajar Membaca Al-Qur’an di Majelis Taklim Ar-Ridho

Taman Asri Cipadu Kota Tangerang Selatan.

Motivasi merupakan suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi

tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya untuk bertindak melakukan

sesuatu sehingga mencapai hasil dan tujuan tertentu.

Dalam kaitannya dalam dunia belajar ada istilah motivasi dalam

belajar yaitu motivasi bejar yang merupakan suatu usaha yang bertujuan

mendorong seseorang untuk belajar. Dalam penelitian ini yang menjadi salah

satu fokusnya adalah motivasi belajar membaca Al-Qur’an yang dimana

motivasi belajar membaca Al-Qur’an ini adalah suatu usaha yang dilakukan

agar seseorang mau belajar membaca Al-Qur’an.

Page 59: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

48

Motivasi dalam bentuk bimbingan agama dalam menumbuhkan

keinginan untuk terus belajar membaca Al-Qur’an di Majelis Taklim Ar-

Ridho yang dilakukan oleh seorang Ustadz yang mengajarkan membaca Al-

Qur’an.

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap Ustadz

Edi Saefullah, beliau menjelaskan bahwa pemberian motivasi dilakukan ketika

proses bimbingan agama melalui tausiyah setelah membaca ayat Al-Qur’an

yang dilakukan secara bersama-sama. Motivasi yang diberikan yaitu dengan

selalu mengingatkan kepada para jamaah untuk belajar di rumah dan

mengulang-ulang bacaan. Sesuai dengan kutipan wawancara dengan Ustadz

Edi Saefullah:

“Untuk motivasi saya, setiap pengajian saya selalu mengingatkan para

jama’ah agar mengulang atau belajar membaca Al-Qur’an dirumah

agar para jama’ah cepat bisa membaca Al-Qur’an dengan baik dan

benar.”1

Disamping itu, pernyataan Ustadz, Edi Saefullah diperkuat oleh

pernyataan Bapak Sabriyanto, mengatakan:

“ustadz selalu mengingat kami para jamaah untuk selalu mengulang

bacaan untuk terus membaca Al-Qur’an di rumah guna memperlancar

saya.”2

Hal senada juga diungkap oleh Bapak Hendrizal dalam kutipan

wawancara pribadi:

1 Wawancara Pribadi dengan Ustadz Edi Saefullah, selaku pembimbing agama di Majelis

taklim Ar-Ridho, Tangerang Selatan, 14 Mei 2018 2 Wawancara Pribadi dengan Bapak Sabriyanto, selaku jamaah di Majelis taklim Ar-

Ridho, Tangerang Selatan, 16 Mei 2018

Page 60: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

49

“ya setiap pertemuan di majelis taklim Ar-Ridho, ustadz selalu

memberikan tausiyah-tausiyah yang baik kepada saya dan teman-

teman untuk berperilaku yang lebih baik apalagi kita kan pedagang

dan sering diingatkan untuk mencari rezeki yang halal dengan

berdagang yang baik sesuai syariat islam”3

Dari hasil wawancara di atas membuktikan bahwa motivasi yang

diberikan oleh ustadz atau pembimbing di Majelis Taklim Ar-Ridho yaitu

dengan selalu mengingatkan kepada para jamaah untuk mengulang-ulang

bacaan di rumah agar para jamaah bisa membaca dengan baik dan benar serta

lancar dalam membaca Al-Qur’an.

Disamping pemberian motivasi dengan selalu mengingatkan para

jamaah untuk selalu belajar membaca dan mengulang-ulang bacaan di rumah,

Ustadz Edi Saefullah juga memberikan motivasi melalui kata-kata mutiara

agar para jamaah lebih tergugah hatinya untuk belajar membaca Al-Qur’an.

Dari kutipan wawancara dengan Ustadz Edi Saefullah, beliau

mengatakan sebagai berikut:

“Untuk belajar saya beri dengan kata-kata mutiara contohnya seperti

“Al-Ilmu Nuurun” artinya Ilmu itu cahaya maka apabila seseorang

berilmu dia tidak akan merasakan gelapnya kehidupan. Maka dari itu

penting untuk kita belajar, belajar dan belajar.”4

Pernyataan Ustadz Edi Saefullah tentang motivasi yang diberikan di

atas sesuai dengan kutipan hasil wawancara dengan bapak Suryanto. Beliau

mengatakan:

3 Wawancara Pribadi dengan Bapak Hendrizal, selaku jamaah di Majelis taklim Ar-

Ridho, Tangerang Selatan, 19 Mei 2018 4 Wawancara Pribadi dengan Ustadz Edi Saefullah, selaku pembimbing agama di Majelis

taklim Ar-Ridho, Tangerang Selatan, 14 Mei 2018

Page 61: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

50

“motivasi yang diberikan berupa kata-kata mutiara tentang

pentingnya menuntut ilmu untuk bekal kehidupan kita terutama untuk

diri saya pribadi agar terus semangat dalam menuntut ilmu walaupun

usia saya sudah tidak muda lagi.”5

Dari kutipan hasil wawancara di atas mengenai motivasi yang

diberikan oleh ustadz kepada para jamaah yaitu dengan mengingatkan kepada

para jamaah untuk selalu mengulang-ulang bacaan atau belajar membaca Al-

Qur’an di rumah agar para jamaah cepat mahir membaca Al-Qur’an.

Disamping itu, selain ustadz mengingatkan para jamaah untuk mengulang-

ulang bacaan di rumah ustadz juga memberikan motivasi melalui kata-kata

mutiara agar para jamaah tergugah hatinya untuk tetap istiqamah dalam

belajar membaca Al-Qur’an.

C. Peran Bimbingan Agama dalam Meningkatkan Motivasi Belajar

Membaca Al-Qur’an di Majelis Taklim Ar-Ridho Taman Asri Cipadu

Kota Tangerang Selatan.

Dari hasil wawancara penulis dengan pembimbing agama dan jamaah

yang mengikuti kegiatan pengajian belajar membaca Al-Qur’an di Majelis

Taklim Ar-Ridho Taman Asri Cipadu Kota Tangerang Selatan tidak terlepas

dari bebrapa aspek yaitu aspek waktu dan tempat pelaksanaan, aspek materi

yang disampaikan dan aspek proses pengajian belajar membaca Al-Qur’an.

1. Waktu dan Tempat pelaksanaan

Proses pengajian belajar membaca Al-Qur’an di Majelis

Taklim Ar-Ridho Taman Asri Cipadu Kota Tangerang Selatan

5 Wawancara Pribadi dengan Bapak Suryanto, selaku jamaah di Majelis taklim Ar-Ridho,

Tangerang Selatan, 19 Mei 2018

Page 62: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

51

telah terjadwal dengan baik setiap minggunya. Adapun jadwal

pengajian belajar membaca Al-Qur’an dilaksanakan pada hari

senin malam pukul 20.00 atau setelah shalat isya sampai pukul

23.00. sesuai dengan apa yang dituturkan oleh Ustadz Edi

Saefullah dalam wawancara pribadi, beliau mengatakan sebagai

berikut:

“Empat kali dalam satu bulan, untuk pengajian belajar

membaca Al-Qur’an dilaksanakan pada hari senin malah

setelah shalat isya atau sekitar jam 8 sampai jam 11

malam.”6

Pernyataan bapak Ustadz Edi Saefullah tentang waktu

pelaksanaan pengajian belajar membaca Al-Qur’an di atas

diperkuat dengan pernyataan para jamaah. Bapak Suryanto

mengatakan sebagai berikut:

“seharusnya dalam satu bulan ada 4 kali pertemuan,

terkadang saya tidak bisa hadir di majlis ta’lim apabila

ada halangan atau keperluan lain. Akan tetapi, ketika tidak

ada halangan saya berusaha untuk hadir setiap minggunya

dalam satu bulan. Kalo untuk pelaksanaan pengajiannya

dilaksanakan pada malam selasa sekitar jam delapan

sampai selesai.”7

Hal senada juga diungkapkan oleh Bapak Sabriyanto, beliau

menuturkan sebagai berikut:

“Alhamdulillah saya selalu menyempatkan untuk mengikuti

pembelajaran membaca Al-Qur’an pada setiap minggunya,

6 Wawancara Pribadi dengan Ustadz Edi Saefullah, selaku pembimbing agama di Majelis

taklim Ar-Ridho, Tangerang Selatan, 14 Mei 2018 7 Wawancara Pribadi dengan Bapak Suryanto, selaku jamaah di Majelis taklim Ar-Ridho,

Tangerang Selatan, 19 Mei 2018

Page 63: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

52

yang dilaksanakan pada hari senin malah setelah shalat

isya sampai selesai sekitar jam sebelas malam. Adapun

kalau saya tidak bisa mengikuti itu karena saya ada

halangan atau urusan pribadi yang tidak memungkinkan

saya untuk mengikuti pembelajaran Al-Qur’an.”

Di samping itu, hal serupa juga diungkapkan oleh bapak Hendrizal,

beliau mengungkapkan sebagai berikut:

“kegiatan di Majelis Taklim Ar-Ridho dilaksanakan satu

minggu sekali jadi dalam satu bulan empat kali pertemuan,

kalo untuk pengajian nya dilaksanakan pada hari senin

malah sekitar jam delapan sampai jam sebelas malam dan

saya berusaha untuk selalu hadir dalam kegiatan di Majelis

taklim jika tidak ada halangan.”8

Dari kutipan hasil wawancara dengan pembimbing agama

dan jamaah yang mengikuti kegiatan belajar membaca Al-Qur’an

di Majelis Taklim Ar-Ridho mengenai waktu pelaksanaan belajar

membaca Al-Qur’an yaitu pada hari senin malam setelah shalat

isya atau sekitar pukul 20.00 sampai pukul 23.00 malam.

Sedangkan hasil penelitian dan observasi peneliti untuk

tempat pengajian belajar membaca Al-Qur’an dilaksanakan di

Majelis Taklim Ar-Ridho yang beralamat di Komplek Taman Asri

Blok G2 No. 3 Cipadu Kota Tangerang Selatan atau yang saat ini

ditempati oleh Ustadz Edi Saefullah yang merupakan pembimbing

agama di majelis taklim tersebut

Jika dilihat dari kutipan wawancara dan hasil observasi

diatas makan jelas sudah bahwa untuk masalah waktu dan tempat

8 Wawancara Pribadi dengan Bapak Hendrizal, selaku jamaah di Majelis taklim Ar-

Ridho, Tangerang Selatan, 19 Mei 2018

Page 64: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

53

pelaksanaan belajar membaca Al-Qur’an dilaksanakan di Majelis

Taklim Ar-Ridho pada senin malah setelah shalat isya atau pukul

20.00 sampai dengan 23.00 malam.

2. Materi Bimbingan

Materi merupakan hal yang sangat penting dalam

pelaksanan bimbingan karena pemilihan materi yang sesuai akan

membantu peserta bimbingan mencapai tujuan yang dingingkan.

Sedangkan untuk aspek materi dalam kegiatan pengajian

belajar membaca Al-Qur’an yang dilaksanakan di majelis taklim

Ar-Ridho taman asri cipadu adalah berupa tajwid dan materi yang

disesuaikan dengan terjemahan ayat AlQur’an yang sedang dibaca

pada pengajian tersebut.

Adapun materi yang disampaikan menyesuaikan ayat yaitu

tentang akidah dan akhlak, tauhid atau keimanan dan ketaqwaan

dan ilmu tentang fikih seperti tentang bersuci dan lain sebagainya.

Materi yang disampaikan menurut penuturan Ustadz Edi

Saefullah dalam wawancara pribadi, beliau mengatakan sebagai

berikut:

“Kalau untuk materi yang paling utama adalah tajwid,

adapun materi lainnya sebagai penunjang untuk

menjelaskan kandungan ayat ya semisal materi tentang

akidah dan akhlak, tauhid dan fikih untuk pedoman para

jamaah dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.”9

9 Wawancara Pribadi dengan Ustadz Edi Saefullah, selaku pembimbing agama di Majelis

taklim Ar-Ridho, Tangerang Selatan, 14 Mei 2018

Page 65: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

54

Pernyataan Ustadz Edi Saefullah tentang materi yang

disampaikan dalam pengajian belajar membaca Al-Qur’an juga

diuangkapkan oleh Bapak Hendrizal selaku jamaah di Majelis

Taklim Ar-Ridho, beliau mengatakan sebagai berikut:

“Kalau materi selain tajwid, yaaa saya juga diberi tausiyah

tentang keimanan, akhlak dan fikih untuk bekal hidup kita

kedepannya jadi selain saya bisa membaca Al-Qur’an saya

juga faham tentang ajaran agama.”10

Di samping itu, hal senada dengan Bapak Hendrizal

diungkapkan juga oleh Bapak Sabriyanto, beliau mengatakan

sebagai berikut:

“Untuk materi yang disampaikan oleh pak ustadz Edi

Saefullah selain materi tajwid kami juga selaku jamaah

dibekali dengan materi tentang keimanan dan ketakwaan,

terus ada juga tentang fikih dan akhlak yang disampaikan

oleh ustadz edi dalam memberikan tausiyahnya ketika saya

ikut kegiatan belajar membaca Al-Qur’an.”11

Hal serupa mengenai materi yang disampaikan dalam

pengajian belajar membaca Al-Qur’an juga diungkapkan oleh

Bapak Suryanto selaku jamaah, mengatakan sebagai berikut:

“Kalau materi selain tajwid, yaaa saya juga diberi tausiyah

tentang keimanan, akhlak dan fikih untuk bekal hidup kita

kedepannya jadi selain saya bisa membaca Al-Qur’an saya

juga faham tentang ajaran agama.”12

10

Wawancara Pribadi dengan Bapak Hendrizal, selaku jamaah di Majelis taklim Ar-

Ridho, Tangerang Selatan, 19 Mei 2018 11

Wawancara Pribadi dengan Bapak Sabriyanto, selaku jamaah di Majelis taklim Ar-

Ridho, Tangerang Selatan, 16 Mei 2018 12

Wawancara Pribadi dengan Bapak Suryanto, selaku jamaah di Majelis taklim Ar-

Ridho, Tangerang Selatan, 19 Mei 2018

Page 66: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

55

Dari kutipan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa

materi yang disampaiakan dalam pengajian belajar membaca Al-

Qur’an dimajelis Taklim Ar-Ridho Taman Asri Cipadu Kota

Tangerang selatan yaitu bukan hanya tentang tajwid saja melainkan

Ustadz Edi Saefullah memberikan tausiyah kepada para jamaah

pada saat pengajian dengan materi yang berkaitan dengan Aqidah

dan Akhlak, materi tentang fikih dan materi tentang keimanan dan

ketaqwaan, dengan tujuan agar para jamaah disamping mahir

nantinya membaca Al-Qur’an para jamaah juga dapat memahami

isi dan kandungan Al-Qur’an dan mampu mengaplikasikannya

dalam kehidupan sehari-hari.

3. Proses Pengajian Belajar Membaca Al-Qur’an

Dalam proses kegiatan pengajian belajar membaca Al-

Qur’an salah satunya tidak terlepas dari salah satu aspek yang tidak

kalah penting adalah bagaimana proses pengajian belajar membaca

Al-Qur’an dan pemberian motivasi kepada jamaah di Majelis

Taklim Ar-Ridho Taman Asri Cipadu Kota Tangerang Selatan agar

para jamaah tergugah hatinya untuk bersemangat dalam balajar

membaca Al-Qur’an.

Menurut bapak Ustadz Edi Saefullah selaku pembimbing

agama memberikan pernyataan bahwa proses belajar mengaji yang

dilakukan di majelis taklim Ar-Ridho adalah sebagai berikut:

“Untuk proses pengajiannya biasnya dilakukan dengan

membaca Al-Qur’an secara bersama-sama setelah itu

Page 67: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

56

dilanjutkan dengan jamaah membaca sendiri-sendiri

sambil dijelaskan tajwidnya. Setelah itu saya jelaskan isi

kandungan ayat tersebut dan biasnya ada Tanya jawab

sebelum ditutup pengajian.”13

Disamping itu, pernyataan Ustadz Edi Saefullah di atas

diperkuat dengan pernyataan para jamaah, sesuai dengan

pernyataan di atas hal serupa juga diungkapkan oleh bapak

Hendrizal, beliau mengatakan sebagai berikut:

“ya kalau proses dalam pembelajaran nya saya dan yang

lain diajarkan membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar

sesuai Tajwid. Kemudian, setelah itu ustadz menjelaskan

makna dan kandungan dari ayat yang tersebut.”14

Hal senada juga diungkap dengan oleh bapak Sabriyanto,

beliau mengungkapkan sebagai berikut:

“ya kalau proses dalam pembelajaran nya saya dan teman-

teman yang lain diajarkan membaca Al-Qur’an dengan

baik dan benar sesuai dengan Tajwid. Kemudian, setelah

kita belajar membaca ustadz menjelaskan makna dan

kandungan dari ayat yang kita baca tersebut.”15

Disamping itu, pernyataan diatas lebih diperkuat dengan

pernyataan oleh Bapak Suryanto, beliau mengatakan sebagai

berikut:

“ya kalau proses dalam pembelajaran nya saya dan teman-

teman yang lain diajarkan membaca Al-Qur’an dengan

baik dan benar sesuai dengan Tajwid. Kemudian, setelah

13

Wawancara Pribadi dengan Ustadz Edi Saefullah, selaku pembimbing agama di Majelis

taklim Ar-Ridho, Tangerang Selatan, 14 Mei 2018 14

Wawancara Pribadi dengan Bapak Hendrizal, selaku jamaah di Majelis taklim Ar-

Ridho, Tangerang Selatan, 19 Mei 2018 15

Wawancara Pribadi dengan Bapak Sabriyanto, selaku jamaah di Majelis taklim Ar-

Ridho, Tangerang Selatan, 16 Mei 2018

Page 68: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

57

kita belajar membaca ustadz menjelaskan makna dan

kandungan dari ayat yang kita baca tersebut.”16

Dari kutipan hasil wawancara diatas mengenai proses

belajar membaca Al-Qur’an di majelis taklim Ar-Ridho maka

dapat disimpulkan sebagai berikut:

Pertama, pembacaan ayat Al-Qur’an secara bersama-sama

baik ustadz maupun para jaamah. Kedua, setelah membaca ayat Al-

Qur’an bersama-sama disambung dengan jamaah membaca

sendiri-sendiri ayat yang tadi sambil dijelaskan tajwid dari ayat

tersebut. Ketiga, setelah para jamaah selesai membaca ustadz

memberikan penjelasan tentang kandungan ayat melalui tausiyah

dan di dalam tausiyahnya itu ada motivasi yang disampaikan oleh

ustadz untuk para jamaah. Keempat, sebelum diakhiri pengajian

belajar membaca Al-Qur’an biasanya disediakan waktu untuk

tanya jawab dan setelah selesai tanya jawab maka kegiatan

pengajian ditutup dengan do’a.

16

Wawancara Pribadi dengan Bapak Suryanto, selaku jamaah di Majelis taklim Ar-

Ridho, Tangerang Selatan, 19 Mei 2018

Page 69: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

58

BAB V

Penutup

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dilakukan di Majelis Taklim Ar-Ridho

tentang bagaimana peran bimbingan agama dalam motivasi belajar Al-Qur’an

di Majelis Taklim Ar-Ridho Taman Asri Cipadu Kota Tangerang Selatan,

berikut peneliti menjabarkan kesimpulan dari penelitian ini:

1. Motivasi belajar membaca Al-Qur’an di majelis taklim Ar-Ridho

Taman Asri Cipadu Kota Tangerang Selatan yaitu dilakukan oleh

Ustad dengan selalu mengingatkan kepada para jamaah untuk

mengulang-ulang bacaan di rumah agar lebih cepat mahir membaca

Al-Qur’an dengan baik dan benar karena sering latihan membaca di

rumah. Di samping itu, selain dengan mengingatkan untuk mengulang

bacaan atau latihan membaca di rumah, Ustadz juga memberikan

motivasi melalui kata-kata mutiara agar para jamaah lebih semangat

dalam mengikuti kegiatan pengajian belajar membaca Al-Qur’an di

Majelis Taklim Ar-Ridho Taman Asri Cipadu Kota Tangerang Selatan.

2. Peran bimbingan agama dalam menumbungkan motivasi belajar

membaca Al-Qur’an sangat penting bagi para jamaah yang ada di

Majelis taklim Ar-Ridho yaitu dengan cara melakukan pengajian

dengan para jamaah yaitu membaca Al-Qur’an secara bersama-sama

dan memberikan penjelasan tentang tajwid kepada para jamaah dan

dengan diberikan penjelasan tentang kandungan yang dibaca dalam

pengajian tersebut. Di samping itu, selain isi kandungan ayat yang

Page 70: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

59

dibaca Ustadz juga menjelaskan tentang Aqidah Akhlak, ketaqwaan

dan keimanan serta fikih untuk bekal para jamaah dalam menjalankan

kehidupan sehari-hari.

B. Saran

Selesai pembahasan skripsi ini, penulis memberikan saran untuk

pihak-pihak yang terkait didalamnya:

1. Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti memiliki saran untuk

diadakan pengajian untuk ibu-ibu pedagang ataupun warga disekitaran

Majelis Taklim Ar-Ridho Taman Asri Cipadu Kota Tangerang Selatan.

2. Untuk memperkaya wawasan keagamaan jamaah untuk

mendatangankan pembimbing atau ustadz dari luar Majelis Taklim Ar-

Ridho Taman Asri Cipadu Kota tangerang Selatan.

Page 71: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi dan Rohani A, Pengelolaan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 1991

Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007

Arifin, Psikologi Dakwah; Suatu Pengantar Studi, Jakarta: Bumi Aksara, 2000

…….., Kapita Selekta Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2000

Azwar S, Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pengantar, Jakarta: Bina Aksara,

1989

……………………, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: LP3ES,

1998

Badan Wakaf UII, Al-Qur’an dan Tafsir, Yogyakarta: PT Dana Bakti Wakaf, 1990

Basrowi, Pengantar Sosiologi Bogor: Ghalia Indonesia, 2005

Bungin B, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: Prenada Media, 2005

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:

Balai Pustaka, 1998

Deapartemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai

Pustaka, 2007

Djumhur dan M. Surya, Bimbingan Penyuluhan di Sekolah (Cevidenci dan

Conseling), Bandung: Cv. Ilmu, 1975

Hadari, Martini, Instrumen Penelitian Bidang Sosial, Cet. 3 Yogyakarta: Gajah Mada

University Press, 1997

El Rais Heppy, Kamus Ilmiah Populer, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2012

Faqih, Ainur Rahim, Bimbingan dan Konseling dalam Islam, Yogyakarta: UII Press,

2001

Page 72: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

Hatta, Muhammad, Citra Dakwah di Abad Informasi, Medan: Pustaka Wijaya Sarana,

1995

Hellen A, Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Quantum Teaching, 2005

Hidayat Nurul, Metodologi Penelitian Dakwah, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN

Press, 2006

Kahmad, Dadng, Sosiologi Agama Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002

Lilik Ummi Kaltsum dan Abdul Moqsith, M.Ag. Tafsir ayat-ayat Ahkam,

Jakarta:UIN Press

M. Lutfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam, Jakarta,

Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008

Moeleong J. Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosda Karya,

2005

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Raja Grafindo Persada, 2004

Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreatifitas Anak Sekolah Petunjuk Bagi Guru

dan Orang Tua, Jakarta: Gramedia, 1985

Narwoko, J. Dwi dan Bagong Suyanto, Sosiologi: Teks Pengantar dan Terapan,

Jakarta: Kencana, 2007

Nasution S, Penelitian Naturalisti-Kualitatif, Bandung: Tarsito, 1992

Nasution, Harun, Islam ditinjau dari berbagai Aspeknya, Jakarta: UI Press, 2011

Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2001

Purwanto, M. Ngalim, Psikologi Pendidikan Cet. 23, Bandung: Remaja

Rosdakarya,2007

…………………………, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya 2003

Saebani Beni Ahmad, Metode Penelitian, Bandung Pustaka Setia, 2008Santono,

Umar, Bimbingan dan Penyuluhan, Bandung: CV. Pustaka Setia, 1998

Sahlan Asnawi, Toeri Motivasi, Jakarta: Studia Press, 2007

Page 73: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

Sadirman A. M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo,

2011

Sarwono Sarlito Wirawan, Teori-Teori Psikologi Sosial, Jakarta: CV. Rajawali Press,

1981

Soekanto Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Rajawali, 1988

Suryabrata, S. Metodologi Penelitian, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998

Thohari Musnawar, DAsar Konseptual Bimbingan dan Konseling Islam, Yogyakarta:

UII Press, 1992

Walgito, Bimo, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Yogyakarta: Offset, 1995

.

Page 74: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan
Page 75: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan
Page 76: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan
Page 77: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

Transkip Wawancara dengan Jamaah

Majelis Taklim Ar-Ridho

1. Nama, Usia dan Alamat?

Jawaban: Bapak M. Sabriyanto, usia 49 tahun alamat saya di jalan Bambu

No. 111 Cipadu Tangerang Selatan

2. Dorongan apa yang membuat anda mau belajar Al-Qur’an?

Jawaban: pertama yang mendorong saya untuk belajar membaca Al-

Qur’an adalah kegelisahan dalam diri saya karena saya belum bisa

membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar di usia saya yang sudah lanjut

usia ini. Yang kedua membaca Al-Qur’an itu merupakan ibadah.

Disamping itu Al-Qur’an merupakan petunjuk bagi kita orang Islam, agar

terhindar dari perbuatan keji dan munkar.

3. Siapa yang mengajak anda ikut kegiatan di Majelis Taklim Ar-Ridho?

Jawaban: Yang mengajak saya mengikuti pengajian belajar membaca Al-

Qur’an yaitu teman-teman saya sesama pedagang, dari situlah saya

terdorong untuk ikut belajar membaca Al-Qur’an.

4. Menurut anda apa hal yang paling sulit ketika mengikuti kegiatan di

Majelis Taklim Ar-Ridho?

Jawaban: bagi saya sebenarnya tidak ada kesulitan, kalau kita belajar dari

hati dan semangat untuk belajar membaca Al-Qur’an sampai saya bisa

membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Alhamdulillah setelah dua

tahun mengikuti pembelajaran membaca Al-Qur’an, bacaan Al-Qur’an

Page 78: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

saya sudah lumayan baik meskipun masih ada beberapa kekurangan

seperti masalah tajwid yang masih belum beraturan.

5. Berapa kali dalam sebulan anda mengikuti kegiatan di Majelis Taklim Ar-

Ridho?

Jawaban: Alhamdulillah saya selalu menyempatkan untuk mengikuti

pembelajaran membaca Al-Qur’an pada setiap minggunya, yang

dilaksanakan pada hari senin malah setelah shalat isya sampai selesai

sekitar jam sebelas malam. Adapun kalau saya tidak bisa mengikuti itu

karena saya ada halangan atau urusan pribadi yang tidak memungkinkan

saya untuk mengikuti pembelajaran Al-Qur’an.

6. Sudah berapa lama anda mengikuti kegiatan di Majelis Taklim Ar-Ridho?

Jawaban: kalau ditanya sudah berapa lama mengikuti pengajian. Yaa

sekitar dua tahun lebih.. yaa bisa dibilang hamper tiga tahun, karena

Ramadhan tahun ini adalah Ramadhan ke tiga kalinya saya mengikuti

pengajian belajar membaca Al-Qur’an.

7. Apa harapan anda mengenai belajar Al-Qur’an?

Jawaban: harapan saya kegiatan ini tidak untuk sampai disini saja, akan

tetapi saya berharap kegiatan ini terus dilaksanakan selama saya masih

perlu untuk belajar membaca Al-Qur’an dan lebih mengetahui makna yang

terkandung dalam ayat-ayat Al-Qur’an.

8. Bagaimana perasaan anda setelah mengikuti belajar membaca Al-Qur’an?

Jawaban: setelah saya belajar membaca Al-Qur’an dan sedikit banyaknya

mengetahui isi kandungan Al-Qur’an, hati saya menjadi tentram dan

Page 79: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

damai dalam menjalankan aktifitas sehari-hari dan terbuka pintu pikiran

saya untuk kehidupan saya kedepannya. Karena Al-Qur’an merupakan

petunjuk dan pedoman bagi hidup saya.

9. Bagaimana proses belajar Al-Qur’an di Majelis Taklim Ar-Ridho?

Jawaban: ya kalau proses dalam pembelajaran nya saya dan teman-teman

yang lain diajarkan membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai

dengan Tajwid. Kemudian, setelah kita belajar membaca ustadz

menjelaskan makna dan kandungan dari ayat yang kit abaca tersebut.

10. Selain materi utama yaitu tajwid, materi apa yang disampaikan dalam

kegiatan belajar membaca Al-Qur’an?

Untuk materi yang disampaikan oleh pak ustadz Edi Saefullah selain

materi tajwid kami juga selaku jamaah dibekali dengan materi tentang

keimanan dan ketakwaan, terus ada juga tentang fikih dan akhlak yang

disampaikan oleh ustadz edi dalam memberikan tausiyahnya ketika saya

ikut kegiatan belajar membaca Al-Qur’an.

11. Apakah ustadz dan ustadzah memberikan arahan yang baik kepada anda?

Jawaban: ya setiap pertemuan di majelis taklim Ar-Ridho, ustadz selalu

memberikan tausiyah-tausiyah yang baik kepada saya dan teman-teman

untuk berperilaku yang lebih baik apalagi kita kan pedagang dan sering

diingatkan untuk mencari rezeki yang halal dengan berdagang yang baik

sesuai syariat islam

Page 80: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

12. Motivasi apa yang diberikan ustadz kepada anda?

Jawaban: ustadz selalu mengingat kami para jamaah untuk selalu

mengulang bacaan untuk terus membaca Al-Qur’an di rumah guna

memperlancar saya.

13. Setelah anda belajar Al-Qur’an disini apakah anda mengulang kembali

atau mempelajari kembali di rumah?

Jawaban: kalau saya sih agak jarang yah tapi saya mencoba sebisa

mungkin untuk menyempatkan waktu mengulang kembali yang telah

dipelajari.

Tangerang Selatan, 16 Mei 2018

M. Sabriyanto

Page 81: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

Transkip Wawancara dengan Jamaah

Majelis Taklim Ar-Ridho

1. Nama, Usia dan Alamat?

Jawaban: Bapak hendrizal, usia 45 tahun alamat saya di komplek pajak

cipadu tangerang selatan

2. Dorongan apa yang membuat anda mau belajar Al-Qur’an?

Jawaban: Karena ada keinginan dalam diri saya untuk membaca Al-

Qur’an dengan baik dan benar

3. Siapa yang mengajak anda ikut kegiatan di Majelis Taklim Ar-Ridho?

Jawaban: ya….yang mengajak saya untuk ikut kegiatan di majelis taklim

Ar-Ridho teman-teman saya sesama pedagang di pasar cipadu

4. Menurut anda apa hal yang paling sulit ketika mengikuti kegiatan di

Majelis Taklim Ar-Ridho?

Jawaban: dalam mengikuti pengajian ini hal yang paling sulit yaitu

membaca atau melafadzkan huruf hija’iyah dengan baik dan benar sesuai

dengan tajwidnya. Yaa mungkin ini faktor usia yang sudah tidak produktif

lagi dalam belajar.

5. Berapa kali dalam sebulan anda mengikuti kegiatan di Majelis Taklim Ar-

Ridho?

Jawaban: kegiatan di Majelis Taklim Ar-Ridho dilaksanakan satu minggu

sekali jadi dalam satu bulan empat kali pertemuan, kalo untuk pengajian

nya dilaksanakan pada hari senin malah sekitar jam delapan sampai jam

Page 82: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

sebelas malam dan saya berusaha untuk selalu hadir dalam kegiatan di

Majelis taklim jika tidak ada halangan.

6. Sudah berapa lama anda mengikuti kegiatan di Majelis Taklim Ar-Ridho?

Jawaban: Alhamdulillah saya sudah mengikuti pembelajaran di majelis

taklim Ar-Ridho kurang lebih selama satu tahun.

7. Apa harapan anda mengenai belajar Al-Qur’an?

Jawaban: harapan saya untuk pengajian ini agar tetap berjalan secara

istiqamah agar saya dapat terus belajar membaca al-qur’an agar saya lebih

mahir membaca Al-Qur’an dan mengetahui makna yang terkandung dalam

Al-Qur’an.

8. Bagaimana perasaan anda setelah mengikuti belajar membaca Al-Qur’an?

Jawaban: perasaan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran al-qur’an

adanya perubahan, perubahannya yaitu perasaan saya menjadi tentram dan

nyaman. Disamping itu, saya bisa mengetahui apa yang sebelumnya tidak

saya ketahui mengenai huruf-huruf dan bacaan yang sesuai dengan tajwid

serta saya jadi tahu apa kandungan dalam ayat Al-Qur’an.

9. Bagaimana proses belajar Al-Qur’an di Majelis Taklim Ar-Ridho?

Jawaban: ya kalau proses dalam pembelajaran nya saya dan yang lain

diajarkan membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai Tajwid.

Kemudian, setelah itu ustadz menjelaskan makna dan kandungan dari ayat

yang tersebut.

10. Selain materi utama yaitu tajwid, materi apa yang disampaikan dalam

kegiatan belajar membaca Al-Qur’an?

Page 83: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

Kalau materi selain tajwid, yaaa saya juga diberi tausiyah tentang

keimanan, akhlak dan fikih untuk bekal hidup kita kedepannya jadi selain

saya bisa membaca Al-Qur’an saya juga faham tentang ajaran agama.

11. Apakah ustadz dan ustadzah memberikan arahan yang baik kepada anda?

Jawaban: ya setiap pertemuan di majelis taklim Ar-Ridho, ustadz selalu

memberikan tausiyah-tausiyah yang baik kepada saya dan teman-teman

untuk dan selalu menginatkan untuk membaca al-Qur’an secara terus

menerus.

12. Motivasi apa yang diberikan ustadz kepada anda?

Jawaban: motivasi yang diberikan yaitu kita dianjurkan untuk mengulang

bacaan guna memperlancar bacaan saya dan disamping itu bapak ustadz

Edi memotivasi saya dengan menunjukkan semangat beliau dalam

mengajarkan saya membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.

13. Setelah anda belajar Al-Qur’an disini apakah anda mengulang kembali

atau mempelajari kembali di rumah?

Jawaban: ya otomatis sesudah kita belajar di majelis taklim, insya allah

setelah shalat subuh saya belajar beberapa ayat sekitar dua sampai sepuluh

ayat supaya kita lebih lancer membaca dan lebih mengingat apa yang kita

terima di majelis taklim Ar-Ridho.

Tangerang Selatan, 19 Mei 2018

Hendrizal

Page 84: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

Transkip Wawancara dengan Jamaah

Majelis Taklim Ar-Ridho

1. Nama, Usia dan Alamat?

Jawaban: Bapak Suryanto, usia 45 tahun alamat saya di komplek pajak

cipadu tangerang selatan.

2. Dorongan apa yang membuat anda mau belajar Al-Qur’an?

Jawaban: Karena ada keinginan dalam diri untuk bisa membaca Al-Qur’an

serta memahami isi kandungannya.

3. Siapa yang mengajak anda ikut kegiatan di Majelis Taklim Ar-Ridho?

Jawaban: saya diajak untuk ikut pengajian ini oleh teman-teman saya

untuk sama-sama belajar membaca Al-Qur’an.

4. Menurut anda apa hal yang paling sulit ketika mengikuti kegiatan di

Majelis Taklim Ar-Ridho?

Jawaban: dalam mengikuti pengajian ini hal yang paling sulit yaitu

5. Berapa kali dalam sebulan anda mengikuti kegiatan di Majelis Taklim Ar-

Ridho?

Jawaban: seharusnya dalam satu bulan ada 4 kali pertemuan, terkadang

saya tidak bisa hadir di majlis ta’lim apabila ada halangan atau keperluan

lain. Akan tetapi, ketika tidak ada halangan saya berusaha untuk hadir

setiap minggunya dalam satu bulan. Kalo untuk pelaksanaan pengajiannya

dilaksanakan pada malam selasa sekitar jam delapan sampai selesai.

Page 85: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

6. Sudah berapa lama anda mengikuti kegiatan di Majelis Taklim Ar-Ridho?

Jawaban: yaa kurang lebih sekitar 3 tahun meskipun tidak setiap minggu

saya hadir mengikuti pengajian jika ada keperluan lain yang saya tidak

bisa tinggalkan.

7. Apa harapan anda mengenai belajar Al-Qur’an?

Jawaban: harapan saya mengikuti pengajian ini, agar saya mampu

membaca Al-Qur’an dengan baik dan mengamalkannya untuk orang lain

khususnya untuk keluarga saya.

8. Bagaimana perasaan anda setelah mengikuti belajar membaca Al-Qur’an?

Jawaban: setelah mengikuti kegiatan pengajian di majlis ta’lim, perasaan

yang saya alami adalah adanya ketenangan dalam diri untuk menjalankan

aktifitas sehari-hari.

9. Bagaimana proses belajar Al-Qur’an di Majelis Taklim Ar-Ridho?

Jawaban: proses belajarnya pertama ustadz dan para jama’ah membaca

ayat AlQur’sn secara bersama-sama, setelah itu para jama’ah membaca

ayat Al-Qur’an sendiri-sendiri secara bergantian dengan dibimbing oleh

ustadz dan dijelaskan tentang tajwidnya. Kemudian dilanjutkan dengan

diterjemahkan ayat tersebut dan dijelaskan kandungan ayat tersebut.

Setelah itu, biasanya dibuka forum untuk tanya jawab.

10. Selain materi utama yaitu tajwid, materi apa yang disampaikan dalam

kegiatan belajar membaca Al-Qur’an?

Jawaban: Kalau Materi selain tajwid, yaaa saya juga diberi tausiyah

tentang keimanan, akhlak dan fikih untuk bekal hidup kita kedepannya.

Page 86: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

Jadi disamping saya bisa membaca Al-Qur’an saya juga faham temtang

ajaran agama.

11. Apakah ustadz dan ustadzah memberikan arahan yang baik kepada anda?

Jawaban: iyaa… setiap pengajian ustadz selalu memberikan tausyiah dan

arahan kepada jama’ah dan motivasi untuk kita terus membaca Al-Qur’an.

12. Motivasi apa yang diberikan ustadz kepada anda?

Jawaban: motivasi yang diberikan berupa kata-kata mutiara tentang

pentingnya menuntut ilmu untuk bekal kehidupan kita terutama untuk diri

saya pribadi agar terus semangat dalam menuntut ilmu walaupun usia saya

sudah tidak muda lagi.

13. Setelah anda belajar Al-Qur’an disini apakah anda mengulang kembali

atau mempelajari kembali di rumah?

Jawaban: ya saya selalu menyempatkan diri untuk mengulang bacaan yang

saya pelajari setiap saya selesai shalat lima waktu.

Tangerang Selatan, 19 Mei 2018

Suryanto

Page 87: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

Transkip Wawancara dengan Ustadz

1. Nama, alamat?

Edi Saefullah, Umur 54 tahun, komplek taman asri Blok. G 2, No.3 cipadu

– tangerang selatan.

2. Sudah berapa lama mengajar di Majelis Taklim Ar-Ridho?

Alhamdulillah, saya mengajar disini semenjak didirikannya Majelis ta’lim

ini, yaitu sekitar 3 tahun.

3. Bagaimana pendapat anda mengajar disini?

Kalo saya pribadi cukup senang mengajar disini karena melihat jama’ah

yang ada disini begitu antusias dalam mengikuti kegiatan pengajian

membaca Al-Qur’an disini.

4. Berapa kali bimbingan agama dilaksankan dalam sebulan?

Empat kali dalam satu bulan, untuk pengajian belajar membaca Al-Qur’an

dilaksanakan pada hari senin malah setelah shalat isya atau sekitar jam 8

sampai jam 11 malam.

5. Apa ada harapan jamaah untuk bisa Al-Qu’an?

Harapan saya kepada jama’ah, untuk tetap istiqomah dalam belajar

membaca Al-Qur’an ini agar ketika mereka sudah mahir dalam membaca

Al-Qur’an bisa membantu atau mengajarkan orang lain untuk bisa

membaca Al-Qur’an.

6. Ada berapa jamaah yang ikut belajar Al-Qur’an ?

Untuk saat ini sudah cukup banyak, yaa kurang lebih sekitar 30 orang dan

Alhamdulillah mereka ini cukup aktif dalam mengikuti kegiatan membaca

Al-Qur’an.

7. Bagaimana anda memberikan bimbingan kepada jamaah meliputi:

a. Cara pendekatan jamaah?

Yang pertama saya tidak terlalu menggurui para jama’ah

b. Cara memberikan motivasi agar jamaah mau belajar membaca Al-

Qur’an?

Untuk motivasi saya, setiap pengajian saya selalu mengingatkan para

jama’ah agar mengulang atau belajar membaca Al-Qur’an dirumah agar

para jama’ah cepat bisa membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.

8. Bagaimana proses bimbingan agama dalam meningkatkan motivasi belajar

Al-Qur’an? Untuk proses pengajiannya biasnya dilakukan dengan membaca

Al-Qur’an secara bersama-sama setelah itu dilanjutkan dengan jamaah

membaca sendiri-sendiri sambil dijelaskan tajwidnya. Setelah itu saya

jelaskan isi kandungan ayat tersebut dan biasnya ada Tanya jawab sebelum

ditutup pengajian. Untuk motivasi saya, setiap pengajian saya selalu

Page 88: PERAN BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40792/1/MUHAMMAD... · A. Sejarah Majelis Taklim Ar ... orang-orang yang mendirikan

mengingatkan para jama’ah agar mengulang atau belajar membaca Al-

Qur’an dirumah agar para jama’ah cepat bisa membaca Al-Qur’an dengan

baik dan benar. Disamping itu saya juga memberikan arahan-arahan agar

para jama’ah mau meningkatkan semangat belajar Al-Qur’an.

9. Selain materi tajwid materi apa saja yang disampaiakan kepada para

jamaah?

Kalau untuk materi yang paling utama adalah tajwid, adapun materi lainnya

sebagai penunjang untuk menjelaskan kandungan ayat ya semisal materi

tentang akidah dan akhlak, tauhid dan fikih untuk pedoman para jamaah

dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.

10. Apakah ada perkembangan pada jamaah setelah mengikuti bimbingan

agama ? Alhamdulillah, perkembangannya baik, dalam artian jama’ah

makin serius dalam mengikuti pengajian kemudian jumlahnya bertahan dan

progresnya cukup baik.

11. Apa tanggapan jamaah mengenai bimbingan agama?

Alhamdulillah, jama’ah menanggapi kegiatan ini dengan baik, terbukti

dengan pengajian yang sudah berjalan cukup lama para jama’ah tetap

bertahan dan konsisten untuk mengikuti pengajian ini.

12. Apa tujuan anda memberikan bimbingan agama kepada para jamaah? Kalau

tujuan saya memberikan motivasi kepada para jama’ah disini tidak lain

hanya untuk mendapat ridho Allah.

13. Motivasi apa yang anda berikan kepada jamaah agar mau belajar Al-

Qur’an?

Untuk belajar saya beri dengan kata-kata mutiara contohnya seperti “Al-

Ilmu Nuurun” artinya Ilmu itu cahaya maka apabila seseorang berilmu dia

tidak akan merasakan gelapnya kehidupan. Maka dari itu penting untuk

kita belajar, belajar dan belajar.

14. Kesulitan apa saja yang anda hadapi dari masing-masing jamaah yang

mempunyai karakter yang berbeda? Ada saja kesulitannya seperti yang saya

alami dalam mengajarkan para jama’ah, ada rasa canggung karena para

jama’ah disini usianya kebanyakan lebih tua dari pada saya.

Tangerang Selatan, 14 Mei 2018

EDI SAEFULLAH