peran badan pembina olahraga mahasiswa ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/sandy...

87
PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA INDONESIA DALAM MEMBANGUN KARAKTER MAHASISWA DI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BENGKULU SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Tadris Institut Agama Islam Negeri Bengkulu Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu Tarbiyah Oleh Sandy Nofriansyah NIM. 1416212534 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BENGKULU TAHUN 2019

Upload: others

Post on 07-Nov-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA

INDONESIA DALAM MEMBANGUN KARAKTER

MAHASISWA DI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

BENGKULU

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Tadris Institut Agama Islam Negeri

Bengkulu Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu Tarbiyah

Oleh

Sandy Nofriansyah

NIM. 1416212534

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

BENGKULU TAHUN 2019

Page 2: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
Page 3: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
Page 4: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku persembahkan kepada:

1. Ibu dan bapak tercinta yang telah memberikan motivasi serta do’a untuk ku

2. Saudara-saudara ku tercinta dan tersayang yang selalu membuat hari-hari ku

menjadi berwarna dan penuh canda tawa

3. Sahabat dan teman-teman ku seperjuangan

4. Al-mamater yang telah menempa ku

Page 5: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

MOTTO

“ Kegagalan Merupakan Kesuksesan Yang Tertunda dan

Kesuksesan Akan Indah Apabila Dilalui Dengan Kesabaran”

Page 6: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
Page 7: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

ABSTRAK

Sandy Nofriansyah, NIM. 1416212534 Dengan Judul Skripsi : “Peran Badan

Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia dalam Membangun Karakter Mahasiswa

di IAIN Bengkulu”.

Kata Kunci : BAPOMI, Mahasiswa, Membangun Karakter.

Olahraga merupakan instrumen penting dalam membangun karakter mahasiswa.

Melalui olahraga dapat terbentuk perkembangan karakter positif. Membangun

karakter mahasiswa dapat terbentuk melalui pembinaan BAPOMI, mahasiswa dan

pelatih. Jenis nilai karakter yang ada dan jelas terlihat dalam aktivitas olahraga

yaitu nilai sosial dan moral. Nilai karakter sosial meliputi loyalitas, dedikasi, dan

kerja tim yang baik. Sementara nilai-nilai moral yang meliputi nilai kejujuran,

keadilan dan tanggung jawab. Tujuan dari Penelitian ini untuk menemukan dan

memahami bentuk peranan BAPOMI dalam membangun karakter mahasiswa di

IAIN Bengkulu mengidentifikasi mengenai peran, keaktifan dan kepedulian

BAPOMI terhadap pembentukan karakter mahasiswa, mengetahui seberapa besar

peran BAPOMI dalam pembentukan karakter mahasiswa IAIN Bengkulu.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitaif. Subjek penelitian dalam penelitian

ini adalah BAPOMI di IAIN Bengkulu, selain itu, terdapat juga informan pelaku

dan informan tahu yang terdiri dari Pembina BAPOMI, Ketua BAPOMI, dan

beberapa anggota BAPOMI. Alat pengumpul data menggunakan observasi,

wawancara, dan dokumentasi. analisis data berbentuk analisis deskriftif kualitatif.

Hasil menunjukkan bahwa peran BAPOMI dalam membangun karakter

Mahasiswa di IAIN Bengkulu sudah terlaksana dengan baik, hanya saja

keterbatasan dengan pendanaan. dalam kegiatan yang dilakukan.BAPOMI

memiliki program yang membangun mahasiswa yang memiliki jiwa sportifitas

tinggi, memotivasi mahasiswa dengan memberikan apresiasi maupun hukuman

yang membangun, selain itu BAPOMI juga dapat menginspirasi untuk

memperbaiki diri sendiri agar memiliki karakter yang baik dalam bertutur kata

dan bertingkah laku. Serta BAPOMI juga berperan aktif dalam menanamkan

pendidikan karakter. Lalu BAPOMI juga melakukan evaluasi diakhir maupun

diluar kegiatan dengan melakukan pembiasaan pada mahasiswa untuk memiliki

rasa tanggung jawab. Hal tersebut memberi manfaat positif bagi lingkungan IAIN

Bengkulu, sehingga dapat terciptanya mahasiswa yang berkarakter.

Page 8: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya, sehingga skripsi dengan judul

“Peran Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (BAPOMI) Dalam

Membangun karakter Mahasiswa di Institut Agama Islam Negeri Bengkulu dapat

terselesaikan. Shalawat serta salam penulis sampaikan kepada Nabi

Muhammad SAW, Keluarga, Para Sahabat, dan para pengikutnya yang setia

kepadanya hingga akhir zaman.

Skripsi ini ditulis dan diselesaikan sebagai salah satu persyaratan untuk

menyelesaikan studi pada program strata (S1) Program Studi Pendidikan Agama

Islam IAIN Bengkulu guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.).

Atas semua pihak dalam proses penyelesaian skripsi ini, tak lupa penulis

haturkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Secara rinci ungkapan terima kasih

itu disampaikan kepada :

1. Prof.Dr. H. Sirajuddin, M. M.Ag., M.H. selaku Rektor IAIN Bengkulu.

2. Dr. Zubaedi, M.Ag., M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Tadris

IAIN Bengkulu.

3. Adi Saputra, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam

IAIN Bengkulu.

4. Drs. H. Rizkan A Rahman, M. Pd. selaku Pembimbing I dan Dayun Riadi,

M. Ag. selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan

arahan dengan penuh kesabaran.

5. Kedua orang tua ku yang selalu mendoakan kesuksesan ku.

6. Bapak Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Agama Islam IAIN

Bengkulu.

7. Staff dan karyawan Fakultas Tarbiyah dan Tadris IAIN Bengkulu.

8. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.

Page 9: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari akan banyak kelemahan dan

kekurangan dari berbagai sisi. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan

saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan skripsi ini kedepan.

Bengkulu, Agustus 2019

Penulis

Sandy Nofriansyah

NIM. 1416212534

Page 10: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

NOTA PEMBIMBING ........................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iii

MOTTO ................................................................................................................... iv

PERSEMBAHAN .................................................................................................... v

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN .................................................................. vi

ABSTRAK ............................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ............................................................................................. viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang ............................................................................................. 1

Identifikasi Masalah ..................................................................................... 10

Batasan Masalah ........................................................................................... 11

Rumusan Masalah ......................................................................................... 11

Tujuan Penelitian .......................................................................................... 11

Manfaat Penelitian ........................................................................................ 12

BAB II LANDASAN TEORI

Kajian Teori .................................................................................................. 13

1. Pengertian Peran ....................................................................................... 13

2. Definisi BAPOMNAS…………............................................................... 14

3. Pengertian Mahasiswa............................................................................... 17

4. Hakikat Karakter …………………........................................................... 19

5. Jenis Karakter Dalam Olahraga ................................................................ 20

6. Peraturan dan UU yang Mengatur BAPOMNAS ………………………. 23

7. Peran BAPOMI di IAIN Bengkulu …………………………………...... 24

Penelitian Yang Relevan ................................................................................. 28

Kerangka Berpikir .......................................................................................... 31

Page 11: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .............................................................................................. 32

B. Lokasi Penelitian .......................................................................................... 32

C. Subyek Penelitian ........................................................................................... 33

D. Tahap-tahapan Penelitian ................................................................................ 34

E. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................... 35

F. Metode Pengumpulan Data ............................................................................. 35

1. Observasi ................................................................................................... 35

2. Wawancara ................................................................................................ 36

3. Dokumentasi ............................................................................................. 37

G. Teknik Analisis Data ...................................................................................... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil IAIN Bengkulu ...................................................................................... 41

B. Profil BAPOM IAIN Bengkulu........................................................................ 44

C. Pembahasan Hasil Penelitian ………………………………………………... 45

1. Program BAPOMI ………………………….........…………………......... 45

2. Pembinaan BAPOMI di IAIN Bengkulu ………………………………… 48

3. Struktur kepengurusan BAPOMI di IAIN Bengkulu................................... 49

4. Hasil Penelitian ................................................................................................ 56

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................... 65

B. Saran .............................................................................................................. 66

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam adalah agama yang menitikberatkan pada pentingnya pola hidup

seimbang. Pemenuhan kesehatan tidak hanya ditumpukan pada kesehatan

rohani, tetapi juga jasmani. Manusia dituntut menjaga kebugaran fisik

mereka serta menghindari berbagai perkara yang bisa membahayakan fisik

dan rohani mereka. Di antara cara menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh

adalah dengan berolahraga. Olahraga pun dipraktikkan sepanjang sejarah

Islam.1

Al-Baqarah Ayat 247

قد بعث لكم طالوت ملكا قالوا أنى يكون له الملك علينا ونحن أح وقال لهم هم إن الله ق بالملك نبي

اصطفاه عليكم وزاده بسطة في العلم ن المال قال إن الله منه ولم يؤت سعة م يؤ ي والجسم والله

واسع عليم ﴿ ﴾٧٤٢ملكه من يشاء والله

"Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya

ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa". Allah memberikan pemerintahan

kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-

Nya lagi Maha Mengetahui.

Dalam terjemahan Al-Baqarah Ayat 247, Sesungguhnya Allah telah

memilihnya untuk menjadi raja kalian. memberinya kelebihan atas kalian

berupa ilmu pengetahuan yang luas dan memiliki tubuh yang kuat.

1 Syauqi Al-Fanjari, Ahmad.2005. Nilai Kesehatan Dalam Syari’at Islam. Jogyakarta :

Hidayah Ilahi

Page 13: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

2

Mahasiswa merupakan insan intelektual yang akan menjadi generasi

penerus bangsa dimasa depan. Dalam mengembangkan dirinya,

mahasiswa tidak hanya bisa memanfaatkan ruang kuliah sebagai tempat

belajar, berhimpun dalam organisasi kemahasiswaan juga merupakan

sarana belajar bagi setiap mahasiswa untuk bisa mengembangkan

kemampuan intelektual, kemampuan sosial dan kemampuan religiusnya.

Organisasi kemahasiswaan yang dibentuk oleh mahasiswa merupakan

miniature state atau student goverment yang melaksanakan tugas dan

fungsi seperti sebuah negara. Konsekuensi dari organisasi kemahasiswaan

sebagai student government ialah segala aktivitasnya merupakan aktivitas

organisasi. Hal ini diungkapkan oleh Sitepu yang menyatakan bahwa

organisasi kemahasiswaan adalah segala hal yang terkait dengan

“penyelenggaraan negara dan pemerintahan”.2

Jadi bisa dikatakan bahwa dengan mengikuti kegiatan kemahasiswaan

maka seorang mahasiswa sedang belajar berorganisasi. Berhimpun ke

dalam organisasi kemahasiswaan yang merupakan hak bagi setiap

mahasiswa. Seperti diatur di dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun

2012 tentang Pendidikan Tinggi pasal 77 ayat 1 sampai yang

menyatakan bahwa :

1) Mahasiswa dapat membentuk organisasi kemahasiswaan.

2) Organisasi kemahasiswaan paling sedikit memiliki fungsi untuk:

2 Nasution, Sejarah Pendidikan Indonesia. (Jakarta : Bumi Aksara).hal. 89

Page 14: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

3

a) mewadahi kegiatan Mahasiswa dalam mengembangkan bakat,

minat, dan potensi Mahasiswa, b) mengembangkan kreativitas,

kepekaan, daya kritis, keberanian, dan kepemimpinan, serta rasa

kebangsaan, c) memenuhi kepentingan dan kesejahteraan Mahasiswa;

dan d) mengembangkan tanggung jawab sosial melalui

kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat.

3) Organisasi kemahasiswaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

merupakan organisasi intra Perguruan Tinggi.3

Organisasi lembaga adalah sebuah wadah pembelajaran bagi mahasiswa

untuk mengembangkan diri dalam berprilaku seperti, kepemimpinan, dari

mulai yang bersifat akademik maupun non-akademik. Tujuan dari

lembaga mahasiswa didirikan yakni untuk membuat suatu lembaga

pemerintahan internal kampus dengan tujuan membantu pencapaian

visi suatu universitas. Tidak hanya itu, lembaga mahasiswa juga

bertujuan untuk menanamkan budaya kritis dan kepekaan sosial kepada

setiap mahasiswa terhadap internal universitas dalam hal mengkritisi

setiap kebijakan rektorat beserta jajarannya maupun persoalan terhadap

pemerintahan negara. Institut Agama Islam Negeri Bengkulu (disingkat

IAIN Bengkulu) adalah sebuah perguruan tinggi Islam negeri di Bengkulu,

Indonesia. Perguruan tinggi ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari

Fakultas Syariah IAIN Raden Fatah, yang kemudian dialihstatuskan menjadi

sekolah tinggi agama Islam negeri. Sejak tahun 2012, STAIN Bengkulu

3 Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi pasal 77 ayat 1

Page 15: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

4

berubah status menjadi institut agama Islam negeri berdasarkan Peraturan

Presiden RI Nomor 51, tanggal 25 April 2012.

Sejak tahun 1975 hingga tahun 1995, IAIN Raden Fatah memiliki lima

Fakultas, tiga Fakultas di Palembang, yaitu Fakultas Syariah, Fakultas

Tarbiyah dan Fakultas Ushuluddin; dan dua Fakultas lainnya; Fakultas

Ushuluddin di Curup dan Fakultas Syariah di Bengkulu. Sejalan dengan

kebijakan pemerintah dalam upaya pengembangan kelembagaan perguruan

tinggi Islam, maka pada tanggal 30 juni 1997, kedua fakultas tersebut

ditingkatkan statusnya menjadi sekolah tinggi agama Islam negeri (STAIN),

yaitu STAIN Curup dan STAIN Bengkulu.

STAIN Bengkulu didirikan berdasarkan pada Surat Keputusan Presiden

Nomor 11 tahun 1997 tanggal 21 Maret 1997 serta Keputusan Menteri

Agama R.I. Nomor: E/125/1997. Sekolah tinggi ini diresmikan oleh Menteri

Agama pada saat itu, Dr. H. Tarmizi Taher, tanggal 30 Juni 1997 bersama

dengan 32 STAIN lainnya. Pada masa itu ketua STAIN Bengkulu dijabat

oleh Drs. H. Badrul Munir Hamidy sejak tanggal 30 Juni 1997 sampai

dengan 7 Maret 2002. Selanjutnya sejak tanggal 7 Maret 2002 Ketua

STAIN Bengkulu dijabat oleh Dr. Rohimin, M.Ag. Pada tahun 2012,

berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 51 Tahun 2012, STAIN Bengkulu

diubah menjadi IAIN Bengkulu.

Di perguruan tinggi seperti sekolah tinggi, institut, dan universitas di

Indonesia akan terasa aneh ketika suatu universitas tidak mempunyai suatu

lembaga mahasiswa (intra kampus). Sedangkan lembaga mahasiswa di

Page 16: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

5

Indonesia sangat beragam dan bervariasi seperti mulai dari Badan Eksekutif

Mahasiswa (BEM) sebagai badan eksekutif dan Dewan Perwakilan

Mahasiswa (DPM) sebagai badan legislatif-ditingkat universitas maupun

fakultas dan Unit Kegitan Mahasiswa (UKM) di tingkat universitas sebagai

lembaga yang bergerak untuk mengembangkan bakat dan minat

mahasiswa dalam bidang keagamaan, kesenian, olahraga dan Himpunan

Mahasiswa Jurusan (HMJ/HIMA) di setiap program studi atau tingkat

jurusan. Megenai nama-nama lembaga mahasiswa di Indonesia juga

sangat beragam dan berbeda-beda di setiap kampus oleh sebab itu dalam

meningkatkan dan mengembangkan organisasi di dalam kampus perlu

adanya suatu lembaga yang melindungi di dalam setiap pergerakan dan

kegiatan yang di lakukan oleh semua organisasi di dalam kampus

Dari tujuan di dirikannya lembaga mahasiswa di setiap universitas,

institut, maupun di sekolah-sekolah tinggi di seluruh Indonesia adalah

untuk membantu para mahasiswa mengembangkan diri di bidang akademik

maupun non-akademik.4 Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS)

adalah ajang olahraga nasional antarprovinsi untuk mahasiswa perguruan

tinggi tingkat sarjana dan diploma di Indonesia. POMNAS diadakan setiap 2

tahun sekali. POMNAS diselenggarakan pertama kali di Yogyakarta pada

tahun 1990. Nomor urut penyelenggaraan selanjutnya didasarkan pada

POMNAS pertama tersebut. Penyelenggaraan POMNAS merupakan

4 Nasution, Sejarah Pendidikan Indonesia. (Jakarta : Bumi Aksara).hal. 102

Page 17: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

6

tanggung jawab Pengurus Pusat Badan Pembina Olahraga Mahasiswa

Indonesia (BAPOMI).5

Atlet peserta POMNAS merupakan mahasiswa aktif dari program

diploma, satrata 1, satrata 2, atau satrata 3 pada perguruan tinggi atau swasta

yang berada di bawah lingkungan Kementerian Agama, usia peserta belum

25 tahun pada tanggal 1 Januari tahun penyelenggaraan. Setiap peserta

didaftarkan dan tergabung dalam satu kontingen provinsi serta hanya boleh

mengikuti satu cabang olahraga yang dipertandingkan. Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan atletik, renang, dan pencak silat

sebagai cabang olahraga wajib yang diperlombakan di POMNAS. Jumlah

cabang yang diperlombakan minimal 10 cabang termasuk cabang wajib.

Selain itu, tuan rumah penyelenggara juga wajib mengadakan gelar budaya

daerah dan sarasehan keolahragaan selama penyelenggaraan POMNAS.

Salah satu upaya untuk melengkapi kompetensi mahasiswa agar

menjadi lulusan yang memiliki kecerdasan komprehensif adalah

melaksanakan berbagai kegiatan khususnya kompetisi di bidang olahraga,

antara lain Pekan Olahraga Mahasiswa tingkat Nasional (POMNAS).

POMNAS diselenggarakan sebagai bagian dari sistem kompetisi olahraga

Mahasiswa dan merupakan ajang penyelenggaraan olahraga yang

dilaksanakan secara multi-event tingkat Nasional yang diselenggarakan 2

(dua) tahun sekali oleh Badan Pembina Olahraga Mahasiswa (BAPOMI).

POMNAS juga sebagai event olahraga yang merupakan bagian dari sejarah

5 Nasution, Sejarah Pendidikan Indonesia. (Jakarta : Bumi Aksara).hal. 89

Page 18: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

7

dan keterlibatan anak bangsa dalam membangun dunia olahraga di tanah air

karena perannya dalam pembinaan dan pencarian bibit unggul khususnya

mahasiswa yang berasal dari perguruan tinggi di seluruh Indonesia.

Perguruan tinggi sebagai institusi pendidikan berkewajiban bukan

hanya mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni akan tetapi

juga berkewajiban menyiapkan mahasiswa menjadi calon pemimpin bangsa

masa depan yang memiliki kecerdasan intelektual, emosional, sosial

spiritual dan fisikal. Olahraga merupakan salah satu media pendidikan untuk

mengembangkan kemampuan yang diperlukan sebagi calon pemimpin masa

depan. Kegiatan olahraga yang kompetitif sangat bermanfaat bagi

mahasiswa untuk pengembangan kepribadian berkarakter yang mendukung

nilai-nilai kecerdasan, keterampilan, pendidikan emosional, disiplin,

sportivitas, demokrasi, persatuan dan kesatuan, serta perdamaian. Selain itu

melalui kegiatan olahraga dapat mempertemukan para mahasiswa dari

berbagai provinsi, dari Aceh sampai Papua yang merupakan wilayah Negara

Kesatuan Republik Indonesia.6 Dengan pertimbangan strategi kegiatan

olahraga di kalangan mahasiswa, maka melalui Badan Pembina Olahraga

Mahasiswa Indonesia (BAPOMI) perlu memberikan wadah bagi mahasiswa

untuk mengembangkan kemampuan di bidang olahraga, di tingkat

perguruan tinggi. Salah satu keberhasilan suatu kegiatan, diperlukan adanya

pedoman yang jelas sebagai acuan pelaksanaan kegiatan.7 Oleh karena itu

6 Nasution, Sejarah Pendidikan Indonesia. (Jakarta : Bumi Aksara).hal. 90 7 https://id.wikipedia.org/wiki/Pekan_Olahraga_Mahasiswa_Nasional

Page 19: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

8

dalam melaksanakan POMNAS, pihak-pihak yang terkait perlu mengacu

pada UU Keolaragaan Tahun 2005.

Adapun dasar terbentuknya BAPOMNAS berdasarkan Peraturan

Pemerintah di antara lain :

a. Undang-undang No. 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan

Nasional.

b. Undang-undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

c. Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2007 tentang Pekan dan Kejuaraan

Olahraga.

d. Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 2007 tentang Pendanaan

Keolahragaan.

e. Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan

Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

f. Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 067/P/2004 tentang

Pembentukan Pengurus Pusat Badan Pembina Olahraga Mahasiswa

Indonesia (PP. BAPOMI).

g. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BAPOMI.

h. Pola Pengembangan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan

Tinggi Tahun 2006.8

Berdasarkan pemaparan diatas tentang pentingnya kegiatan olaraga di

lingkungan kampus IAIN Bengkulu, maka dengan ini peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan sebelumnya sebagai bahan

8http://kemahasiswaandikti.blogspot.co.id/2015/11/pekan-olahraga-mahasiswa-nasional-

pomnas.html

Page 20: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

9

observasi awal yang pernah dilakukan oleh BAPOMI IAIN Bengkulu

yaitu antara lain sebagai berikut : (1) Pioner Palu Sulawesi Tengah Pada

Tanggal 18-24 Mei 2015 (2) Tanggal 20- 25 Juli 2017 Turnamen Gebyar

PAI Juara 1 (3) Tanggal 20-10-2017 Juara 2 Turnamen Gebyar Syariah (4)

Juara 2 pada tanggal 9-13 November 2017 Turnamen Dema FTT (5)

Pioner Di UIN Banda Aceh 26 April-1 Mei 2017 dan masuk juara 8 besar.

Itu semua adalah sebagian kegiatan dan mendapati kejuaraan yang pernah

diikuti oleh anggota organisasi BAPOMI IAIN Bengkulu, sejauh ini

peneliti tidak pernah melihat dan mendengar secara langsung tentang

keluhan dari pihak anggota organisasi BAPOMI yang merasa adanya

penurunan dari hal prestasi akademik melainkan mereka masih

memperoleh IPK yang baik dan tidak pernah ketinggalan dalam

mengambil Mata Kuliah di setiap semesternya. Adapun nama-nama

mahasiswa yang masih aktif mengikuti kegiatan BAPOMI dan masih

mendapatkan prestasi di dalam kegiatan proses pembelajaran di IAIN

Bengkulu yaitu antara lain sebagai berikut :

Page 21: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

10

Tabel. 1.1 Nama-nama Mahasiswa yang tergabung di dalam BAPOMI

N

o

Nama

Mahasiswa

Fak

ultas

Pro

di

S

emest

er

I

PK

1 Nike Tar

biyah

PG

MI

8 3

,46

2 Sandi Abdul

Aziz

Syar

iah

HT

N

2 3

,11

3 Mauana

Iqbalwa

Syar

iah

HT

N

2 3

,28

4 Sulkhar

Raqsarzani

Syar

iah

HT

N

2 3

,67

5 Muhammad

Noor

Tar

biyah

PA

I

2 3

,62

6 Oto Widodo Fua

d

KP

I

4 2

,75

7 Ade Alif Tar

biyah

PG

MI

2 3

,05

8 Irik Ariani FEB

I

Per

bankan

6 3

,30

9 Yeni Novita Tad

ris

B.I

nggris

6 3

,46

1

0

Imam M Syar

iah

HE

S

2 3

,44

Akan tetapi bagi mahasiswa lain yang tidak tergabung di dalam

kegiatan organisasi ini berbeda karena mahasiswa menganggap bahwa

masih banyak mahasiswa yang berpendapat kalau olaraga tidak begitu

Page 22: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

11

penting dalam meningkatkan prestasi terutama dalam hal akademik oleh

sebab itu peran BAPOMI di dalam lingkungan kampus IAIN Bengkulu

masih belum berjalan dengan baik. Dengan adanya penjelasan dari latar

belakang diatas dan hasil observasi yang telah peneliti lakukan maka dari itu

peneliti ingin melakuakan penelitian lebih lanjut lagi dengan judul “Peran

Badan Pembina Olaraga Mahasiswa Indonesia dalam membangun

karakter mahasiswa di IAIN Bengkulu”.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang diatas ada beberapa identifikasi masalah yang

dapat kita simpulkan yaitu antara lain sebagai berikut :

1. Masih banyak mahasiswa yang menganggap kalau kegiatan BAPOMI

tidak begitu bermanfaat untuk di ikuti.

2. Masih banyak mahasiswa yang berpendapat kalau BAPOMI tidak

begitu penting dalam meningkatkan karakter mahasiswa di IAIN

Bengkulu

3. Peran BAPOMI masih sangat dinilai tidak begitu penting di dalam

lingkungan kampus IAIN Bengkulu.

4. Kurangnya minat mahasiswa untuk bergabung dalam kegiatan

BAPOMI.

C. Batasan Masalah

Dari permasalahan identifikasi di atas peneliti ingin memfokuskan

masalah agar tidak terjadi perluasan masalah yaitu terfokus pada Peran

Page 23: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

12

BAPOMI dalam membangun karakter kejujuran, keadilan dan tanggung

jawab mahasiswa di IAIN Bengkulu.

D. Rumusan Masalah

Dari identifikasi dan batasan masalah di atas maka penulis akan

membahas permasalahan tentang “Bagaimanakah peran Badan Pembina

Olaraga Mahasiswa Indonesia (BAPOMI) dalam membangun karakter

mahasiswa di IAIN Bengkulu.

E. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah yang telah dijelaskan di atas maka tujuan

penelitian ini yaitu mengetahui bagaimana peran BAPOMI dalam

membangun karakter mahasiswa di IAIN Bengkulu.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat lain dari penelitian yaitu baik yang bersifat teoritis

maupun secaraa praktis :

a. Manfaat Secara Teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan :

1) Mendapatkan pengalaman baru tentang peran BAPOMI dalam

membangun karakter mahhasswa di IAIN Bengkulu.

2) Sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya.

b. Manfaat Secara Praktis

1) Manfaat Bagi Mahasiswa

Page 24: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

13

Penelitian ini dapat menumbuhkan sikap kritis, imajinatif dan

kreatif serta meningkatkan motivasi, kedisiplinan mahasiswa IAIN

Bengkulu dalam berolaraga.

2) Manfaat Bagi Dosen

Dapat membantu mahasiswa dalam menarik perhatian mahasiswa

untuk mengikuti kegiatan-kegiatan ektrakulikuler yang dapat

memberikan pengalaman tentang berorganisasi.

3) Manfaat Bagi IAIN Bengkulu

Penelitian ini diharapkan menjadi acuan bagi kampus dalam

melaksanakan organisasi-organisasi olaraga yang dapat memberikan

manfaat yang lebih baik lagi bagi generasi mahasiswa selanjutnya

sehingga dapat mengharumkan nama baik IAIN Bengkulu.

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Pengertian Peran

Peran adalah suatu aspek yang dinamis dalam kedudukan atau status

terhadap sesuatu, jadi apabila seseorang melakukan hak dan kewajibannya

sesuai dengan kedudukannya. Senada dengan itu peranan merupakan aspek

dinamis kedudukan atau status. Peranan adalah perilaku yang diharapkan

pihak lain dalam melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan status

yang dimilikinya.

Page 25: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

14

Kun Maryanti, juga menjelaskan ada dua hal dalam peranan, antara

lain sebagai berikut: a). Peranan meliputi norma-norma yang berhubungan

dengan posisi atau kedudukan seseorang dalam masyarakat. b). Peranan

merupakan perilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat.

Berdasarkan pengertian peranan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

peranan adalah perilaku dan sikap yang diharapkan dari seseorang

berdasarkan status yang dimilikinya untuk melaksanakan tugas dan

kewajibannya. 9

Dalam penelitian ini yang diharapkan adalah peran BAPOMI, jadi

dapat diartikan peran BAPOMI adalah suatu perilaku atau tindakan,

sikapyang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya.

2. Definisi BAPOMNAS

Walaupun fasilitas olahraga di kampus masih sangat terbatas,

mahasiswa tidak ciut menghadapi masalah ini. Berbagai cara bisa dilakukan

untuk memperoleh tempat latihan sehingga perjuangan menuju kompetisi

pun tetap berjalan. Pengadaan pelatih pun masih bisa diusahakan sendiri

oleh mahasiswa.

Menurut Ratih Malini, Ketua UKM Pencak Silat, birokrasi di UI masih

menjadi kendala tersendiri bagi para atlet, terutama dalam masalah

pendanaan latihan atau lomba yang menggunakan sistem reimbursement.

Hal ini menyulitkan karena tidak semua atlet memiliki dana sebagai modal

9 Maryati, Kun dan Suryawati, Juju. 2001. Sosiologi. Jakarta: Esis Erlangga

Page 26: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

15

latihan dan lomba. Namun, Ratih Malini mengaku bahwa mahasiswa

seringkali harus memutar akal untuk membiayai pelatihan mereka sebelum

dana dari rektorat dikucurkan. Hal yang mengecewakan adalah dana yang

dikembalikan umumnya tidak sebesar biaya yang dikeluarkan.10

Menanggapi hal tersebut, Dibyo menegaskan bahwa dana yang

diberikan kepada mahasiswa yang mengikuti lomba konteksnya adalah dana

bantuan sehingga tidak semua biaya ditutup oleh pihak rektorat. Informasi

seperti inilah yang masih asimetris antara rektorat dan mahasiswa,

seringkali memberikan pemahaman yang tidak harmonis. Masih menurut

Dibyo, dalam urusan lomba, UI juga memberikan bantuan seperti bis kuning

serta perizinan absensi kepada dosen.

Sebagai bangsa yang tergolong dalam kelompok negara berkembang

bahwa pertumbuhan olahraganya belum menggembirakan, karena

penduduknya masih diliputi suasana meningkatkan pertumbuhan taraf hidup

yang lebih baik. Sebagai akibatnya olah¬raga belum mendapat prioritas

utama. Tempat-tempat berolahraga di lingkungan lembaga pendi¬dikan,

lingkungan pemukiman, dan lingkungan industri di kota-kota besar makin

terbatas, bahkan banyak lapangan olahraga yang sudah ada berubah atau

beralih fungsi, sehingga tidak dapat lagi digunakan untuk berolahraga.

Demikian pula kurangnya tenaga keolahragaan profesional yang

mengabdikan diri sepenuhnya pada perkembangan olahraga, seperti

pembina, penggerak, dan pelatih, merupakan kendala pula dalam

10 Barnawi, Arifin. Strategi & Kebijakan Pembelajaran Pendidikan Karakter. (Jogyakarta

: Ar-Ruzz Media). Ha;. 34

Page 27: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

16

pembangunan olahraga. Di samping kendala yang dihadapi, kita juga

memiliki peluang untuk menggalang potensi yang ada. Gerakan

memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat telah

memperlihatkan perkembangan yang menggembirakan, terutama sejak

dicanangkannya gerakan tersebut. Kondisi ini memiliki potensi yang baik

sebagai dasar dalam pembangunan olahraga.11 Dari segi jumlah penduduk

yang cukup besar, pada dasarnya merupakan sumber untuk memperoleh

bibit-bibit olahragawan yang berpotensi dalam berbagai cabang olahraga.

Tentunya dalam pemanfaatan Sumber Daya Insani ini harus disesuaikan

dengan karakteristik postur tubuh orang Indonesia.

Cabang-cabang olahraga yang tidak atau kurang memerlukan postur

tubuh yang tinggi, memiliki potensi untuk dibina dan dikembangkan, seperti

bulu tangkis, tinju, tenis meja, panahan, loncat indah, senam dan lain-lain.

Tampaknya kita akan kesulitan untuk meraih prestasi tingkat internasional,

misalnya dalam cabang bola basket, bola voli, lari 100 meter, dan lain-lain,

karena kita kurang atau belum memiliki postur tubuh yang menguntungkan,

walaupun unsur postur tubuh tidak selamanya menjadi jaminan dalam

mencapai prestasi. Dari segi geografis maupun tersedianya sarana alami

yang berupa wilayah darat, perairan, dan udara Indonesia memungkin¬kan

untuk pengembangan berbagai cabang olahraga. Dari segi banyaknya

olahraga tradisional di masyarakat merupa¬kan kekayaan budaya bangsa

11 Barnawi, Arifin. Strategi & Kebijakan Pembelajaran Pendidikan Karakter. (Jogyakarta

: Ar-Ruzz Media). Ha;. 34

Page 28: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

17

yang dapat dikembangkan, seperti olahraga beladiri, sepak takraw, olahraga

air dan lain-lain.12

Selama ini, komunikasi yang terjalin antara UKM dan rektorat memang

belum sepenuhnya mulus. Hal-hal kecil seperti pelaporan prestasi

mahasiswa juga terkesan dianggap remeh. Uang bonus memang jarang

diberikan bagi pemenang kejuaraan. Namun, bukan itu yang menjadi

harapan atlet. Sebuah tindak lanjut atas prestasi mereka tentu bisa menjadi

penghargaan yang tak ternilai.

Perguruan tinggi sebagai institusi pendidikan berkewajiban bukan hanya

mengembangn ilmu pengetahuan, teknologi dan seni akan tetapi juga

berkewajiban menyiapkan mahasiswa menjadi calon pemimpin bangsa masa

depan yang memiliki kecerdasan intelektual, emosional, sosial spiritual dan

fisikal. Olahraga merupakan salah satu media pendidikan untuk

mengembangkan kemampuan yang diperlukan sebagi calon pemimpin masa

depan. Kegiatan olahraga yang kompetitif sangat bermanfaat bagi

mahasiswa untuk pengembangan kepribadian berkarakter yang mendukung

nilai-nilai kecerdasan, keterampilan, pendidikan emosional, disiplin,

sportivitas, demokrasi, persatuan dan kesatuan, serta perdamaian. Selain itu

melalui kegiatan olahraga dapat mempertemukan para mahasiswa dari

berbagai provinsi, dari Aceh sampai Papua yang merupakan wilayah Negara

Kesatuan Republik Indonesia.13

12 Muhajir, M. 2007. Pendidikan Jasmani & Kesehatan. Jakarta: Galian Indonesia Printing. 13 Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Departemen Pendidikan dan

kebudayaan.2010)

Page 29: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

18

Dengan pertimbangan strategi kegiatan olahraga di kalangan mahasiswa,

maka Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat

Kemahasiswaan, melalui Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia

(BAPOMI) perlu memberikan wadan bagi mahasiswa untuk

mengembangkan kemampuan di bidang olahraga, baik tingkat perguruan

tinggi, wilayah, nasional, maupun internasional. Salah satu keberhasilan

suatu kegiatan, diperlukan adanya pedoman yang jelas sebagai acuan

pelaksanaan kegiatan. Oleh karena itu dalam melaksanakan POMNAS,

pihak-pihak yang terkait perlu mengacu pada peraturan ini.

3. Pengertian Mahasiswa

Mahasiswa adalah seseorang yang sedang dalam proses menimba ilmu

ataupun belajar dan terdaftar sedang menjalani pendidikan pada salah satu

bentuk perguruan tinggi yang terdiri dari akademik, politeknik, sekolah

tinggi, institut dan universitas. Dalam Kamus Bahasa Indonesia (KBI),

mahasiswa didefinisikan sebagai orang yang belajar di Perguruan Tinggi

mahasiswa dapat didefinisikan sebagai individu yang sedang menuntut ilmu

ditingkat perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta atau lembaga lain

yang setingkat dengan perguruan tinggi. Mahasiswa dinilai memiliki tingkat

intelektualitas yang tinggi, kecerdasan dalam berpikir dan kerencanaan

dalam bertindak.

Berpikir kritis dan bertindak dengan cepat dan tepat merupakan sifat

yang cenderung melekat pada diri setiap mahasiswa, yang merupakan

prinsip yang saling melengkapi. Seorang mahasiswa dikategorikan pada

Page 30: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

19

tahap perkembangan yang usianya 18 sampai 25 tahun. Tahap ini dapat

digolongkan pada 19 masa remaja akhir sampai masa dewasa awal dan

dilihat dari segi perkembangan, tugas perkembangan pada usia mahasiswa

ini ialah pemantapan pendirian hidup. Berdasarkan uraian diatas dapat

disimpulkan bahwa mahasiswa ialah seorang peserta didik berusia 18

sampai 25 tahun yang terdaftar dan menjalani pendidikannnya di perguruan

tinggi baik dari akademik, politeknik, sekolah tinggi, institut dan

universitas. Sedangkan dalam penelitian ini, subyek yang digunakan ialah

dua mahasiswa yang berusia 23 tahun dan masih tercatat sebagai mahasiswa

aktif.14

4. Hakikat Karakter

Pengertian Karakter Istilah karakter sama sekali bukan satu hal yang

baru bagi kita. Ir.Soekarno, salah seorang pendiri Republik Indonesia, telah

menyatakan tentang pentingnya”nation and character building” bagi negara

yang merdeka. Konsep membangun karakter juga kembali di

kumandangkan oleh Soekarno era 1960-an dengan istilah berdiri diatas kaki

sendiri (berdikari).

Selanjutnya dalam American Herritage Dictionary, karakter

merupakan kualitas sifat, ciri, atribut, serta kemampuan khas yang dimiliki

individu yang membedakannya dengan pribadi yang lain. Senada dengan

hal tersebut, mendefinisikan karakter sebagai kualitas atau kekuatan mental,

14 Apudin. 2005. Mahasiswa dan Masyarakat. Buletin Socius Edisi 1, Januari 2005.

Page 31: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

20

akhlak atau budi pekerti dari tiap-tiap individu yang merupakan kepribadian

khusus yang menjadi pendorong dan penggerak, serta yang membedakan

dengan individu lain.15

Dalam pendidikan karakter kebaikan itu sering kali dirangkum dalam

sederet sifat-sifat baik. Dengan demikian, maka pendidikan karakter adalah

sebuah upaya untuk membimbing perilaku manusia menuju standar-standar

baku. karakter adalah watak, sifat, atau hal-hal yang memang sangat

mendasar yang ada pada diri seseorang, hal-hal yang sangat abstrak yang

ada pada diri seseorang, karakter dapat ditemukan dalam sikap-sikap

seseorang terhadap dirinya, terhadap orang lain, terhadap tugas-tugas yang

dipercayakan padanya dan dalam situasi-situasi yang lainnya.

Sedangkan menurut Bandi Utama, mendefinisikan karakter

merupakan sebuah perilaku yang ditunjukkan oleh seseorang dalam

kehidupan sehari-hari yang mempunyai kecenderungan kearah tingkah laku

yang positif maupun negatit dan nilai-nilai perilaku manusia yang universal

yang meliputi seluruh aktivitas manusia, baik dalam rangka hubungan

dengan Tuhannya, dengan dirinya, dengan sesama manusia, maupun dengan

lingkungannya, yang terwujud dalam pikiran, perasaan, dan perkataan serta

perilaku sehari-hari berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama,

budaya, dan adat istiadat. 16

15 Hidayatullah, Furqon, Pendidikan Karakter; Membangun Peradaban Bangsa,

Surakarta: Yuma Pustaka, 2010. 16 Muhaimin Azzet, Akhmad, Urgensi Pendidikan Karakter di Indonesia, Jogjakarta: Ar-

Ruz Media, 2011.

Page 32: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

21

Dari konsep karkater ini muncul konsep pendidikan character

education. karakter adalah cara berfikir dan berperilaku yang menjadi ciri

khas dari masing-masing individu untuk hidup serta bekerjasama, baik

dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Individu yang

berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap

mempertanggungjawabkan akibat dari keputusan yang dibuat. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa karakter adalah sikap, perilaku maupun pola pikir

seseorang yang telah ada pada diri tiap-tiap individu yang berbeda-beda, hal

tersebut yang membedakan dengan individu lain.

5. Jenis Karakter Dalam Olahraga

1. Kejujuran

Kejujuran adalah semangat utama dari olahraga yang sangat

didambakan dapat diterapkan oleh semua atlit dari semua cabang olahraga.

Tanpa fair play, olahraga kehilangan nilai hakikinya. “Menang dan kalah

dalam sebuah pertandingan bukanlah suatu yang penting, yang penting

adalah bagaimana hasil tersebut dicapai, spirit dalam olahraga dan seni

adalah kejujuran dan sportifitas, yang terbaik adalah bagaimana

mendapatkan keikhlasan dari yang dikalahkan.

Kejujuran dan kebajikan selalu terkait dengan kesan terpercaya, dan

terpercaya selalu terkait dengan kesan tidak berdusta, menipu atau

memperdaya. Hal ini terwujud dalam tindak dan perkataan. Semua pihak

percaya bahwa wasit dapat mempertaruhkan integritasnya dengan

Page 33: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

22

membuat keputusan yang fair. Ia terpercaya karena keputusannya

mencerminkan kejujuran.

2. Keadilan

Keadilan ada dalam beberapa bentuk; distributif, prosedural, retributif

dan kompensasi. Keadilan distributif berarti keadilan yang mencakup

pembagian keuntungan dan beban secara relatif. Keadilan

prosedural mencakup persepsi terhadap prosedur yang dinilai sportif atau

fair dalam menentukan hasil. Keadilan retributif mencakup persepsi yang

fair sehubungan dengan hukuman yang dijatuhkan bagi pelanggar

hukum. Keadilan kompensasi mencakup persepsi mengenai kebaikan atau

keuntungan yang diperoleh penderita atau yang diderita pada waktu

sebelumnya. Seorang wasit tentunya tidak akan pilih kasih dalam

mengambil suatu keputusan karena tanpa keadilan pasti akan merugikan

salah satu pihak.

3. Tanggung Jawab

Tanggung jawab merupakan nilai moral penting dalam kehidupan

bermasyarakat. Tanggung jawab ini adalah pertanggungan perbuatan

sendiri. Seorang atlet harus bertanggung jawab kepada timnya, pelatihnya

dan kepada permainan itu sendiri. Tanggung jawab ini merupakan nilai

moral terpenting dalam olahraga. Tidak mungkin ada tanggung jawab

tanpa konsep amanah (kepercayaan).

Dengan menunaikan amanah berarti kita telah bersikap jujur pada hati

kita sendiri, dimana misi yang telah kita terima dan akui di hadapan para

Page 34: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

23

konstituen kita kemudian kita tunaikan dengan segenap hati, segenap

pikiran, segenap tenaga kita. Keutuhan semua ini, yakni pengakuan mulut,

perasaan, pikiran, dan tenaga kita, pada hakikatnya itulah yang disebut

integritas. Integritas adalah komitmen, janji yang ditepati, untuk

menunaikan tanggung jawab hingga selesai sampai tuntas, tidak pura-pura

lupa pada tugas atau ingkar pada tanggung jawab. Dalam proses

penerapannya, untuk membangun integritas diperlukan pengetahuan akan

dan komitmen kuat pada nilai-nilai etika. Keduanya tidak terpisahkan

sebagai prasyarat utama bagi kemampuan kita mengemban amanah. dalam

olahraga pada permainan beregu, seorang pemain memiliki tugas dan

tanggung jawabnya masing-masing. Bila tanggung jawab ini tidak

dilaksanakan maka akan mengganggu tim secara keseluruhan dan tidak

mungkin hasil maksimal dapat diraih.17

6. Peraturan dan Undang-Undang yang mengatur BAPOMINAS

a. Dasar

1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional pasal 1.

2) Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan

Nasional pasal 1.

3) Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

Negeri pasal 1.

17 Doni Koesoema, A. 2007. Pendidikan Karakter. Jakarta: Grasindo.

Page 35: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

24

4) Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pekan dan

Kejuaraan Olahraga pasal 1.

5) Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2007 tentang Pendanaan

Keolahragaan pasal 1.18

b. Tujuan

1) Memupuk dan meningkatkan persatuan; kebersamaan; persahabatan

antar-mahasiswa se Indonesia;

2) Memupuk dan meningkatkan kesadaran Berbangsa dan Bernegara

berlandaskan Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal

Ika;

3) Meningkatkan dan mengembangkan minat dan bakat olahraga

mahasiswa;

4) Meningkatkan kebugaran jasmani, disiplin, dan sportivitas mahasiswa;

5) Meningkatkan dan mengembangkan prestasi olahraga mahasiswa;

6) Membantu pemerintah dalam peningkatan dan pengembangan prestasi

olahraga nasional dan Internasional;

7) Menanamkan pendidikan karakter pada mahasiswa melalui olahraga.19

Dari tujuan didirikannya lembaga mahasiswa di setiap universitas,

institut, maupun di sekolah-sekolah tinggi di seluruh Indonesia adalah

untuk membantu para mahasiswa mengembangkan diri dibidang akademik

maupun non-akademik, miasalnya seperti kegiatan yang diadakan oleh

18 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem

keolahragaan Nasional dan Dilengengkapi Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 16, 17, 18

Tahun 2007. FIK. UNIMED. 19 Hidayah Nurul, Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah. ( Yogyakarta : Ar-Ruzz

Media ). Hal. 74

Page 36: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

25

BAPOMI didalam kegiatan ini mahasiswa yang termasuk didalamnya

memiliki prestasi akademik yang baik walaupun mereka aktif dalam

kegiatan olaraga mahasiswa ini yang tergabung pada kegiatan BAPOMI

tidak pernah mengenyampingkan kegiatan akademik mereka didalam

kampus seperti mempertahankan IPK diatas 3.00 dan mengikuti proses

perkuliahan dengan baik.

7. Peran BAPOMI Terhadap Pendidikan Agama Islam

BAPOMI dibentuk pada tanggal 9 April 1987 untuk waktu yang tidak

terbatas,berazaskan Pancasila, dan berdasarkan Undang-undang Negara

Republik Indonesia 1945. Status BAPOMI adalah organisasi pembina

olahraga mahasiswa yang berwenang dan bertanggung jawab mengelola,

membina, mengembangkan, dan mengkoordinasikan setiap dan seluruh

pelaksanaan kegiatan olahraga mahasiswa di wilayah hukum Negara

Kesatuan Republik Indonesia. BAPOMI merupakan mitra Pemerintah

dalam pembinaan dan pengembangan olahraga mahasiswa dan dalam

melakukan kegiatannya yang berhubungan dengan dunia olahraga

mahasiswa internasional berstatus sebagai Indonesia University Sport

Council disingkat “IUSC“.20

Badan Pembina Olahraga Mahasiswa (BAPOMI) Pendahuluan Menurut

kodratnya olahraga merupakan kebutuhan manusia yang bersumber kepada

kebesaran dan keagungan Tuhan Yang Maha Esa, merupakan salah satu

unsur pokok dan sangat berpengaruh di dalam pembangunan rohani dan

20 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar. ( Jakarta : Bumi Aksara ). Hal. 60

Page 37: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

26

jasmani setiap insan manusia didalam rangka pembangunan manusia

seutuhnya, yang sangat dibutuhkan didalam pelaksanaan pembangunan

bangsa dan negara menuju masyarakat yang sehat dan bermartabat. Oleh

karena itu, merupakan hak setiap insan untuk melaksanakan dan

berpartisipasi dalam kegiatan olahraga.

Penddikan agama islam yang memiliki perbedaan yang nyata dengan

agama-agama lain di muka bumi ini. Islam sebagai agama yang sempurna

tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Sang Khalik-nya dan alam

syurga, namun Islam memiliki aturan dan tuntunan yang bersifat

komprehensi, harmonis, jelas dan logis. Dan salah satu kelebihan Islam

adalah perihal perspektif Islam dalam mengajarkan kesehatan bagi individu

maupun masyarakat.

“Kesehatan merupakan salah satu hak bagi tubuh manusia” demikian

sabda Nabi Muhammad SAW. Karena kesehatan merupakan hak asasi

manusia, sesuatu yang sesuai dengan fitrah manusia, maka Islam

menegaskan perlunya istiqomah memantapkan dirinya dengan menegakkan

agama Islam. Satu-satunya jalan dengan melaksanakan perintah-perintah-

Nya dan meninggalkan larangan-Nya.

Agama islam dan olahraga memiliki korelasi atau hubungan dengan

olahraga dikarenakan setiap olahraga selalu mengedapankan sportifitas yang

tak lain sangat berhubungan erat dengan kejujuran, kejujuran sangat perlu

Page 38: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

27

ditanamkan dalam setiap insan olahraga demi menjaga citra sportif dalam

setiap pertandingan.21

Olahraga juga harus memilik insan-insan yang bertakwa dan beriman

dikarenakan semua kegiatan olahraga terutama dicabang-cabang tertentu

memerlukan kejujuran, selain kejujuran diperlukan rasa tanggung jawab

dalam setiap hal. Olahraga berkaitan dengan ibadah karena kita berolahraga

agar badan sehat dan jika bedan sehat kita dapat menjalankan ibadah dengan

baik, sehingga kita tidak hanya memikirkan keadan jasmaniah saja tetapi

juga rohaniah seperti kata orang bijak “mensana in corporesano” yan artinya

didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat.

Dan agama merupakan penyeimbang dari olahraga karena tidak mungkin

kita hanya memuaskan hasrat untuk berolahraga tetapi agama digunakan

untuk memuaskan hasrat dalam mendekatkan diri kepada ALLAH SWT,

sebagai Tuhan yang telah menciptakan kita yang telah memberikan badan

yang sehat, keterampilan dan kemampuan khusus sebagai penunjang kita

dalam berolahraga. Agama islam dan olahraga memiliki korelasi atau

hubungan dengan olahraga dikarenakan setiap olahraga selalu

mengedapankan sportifitas yang tak lain sangat berhubungan erat dengan

kejujuran, kejujuran sangat perlu ditanamkan dalam setiap insan olahraga

demi menjaga citra sportif dalam setiap pertandingan.

Adapun hakikat dan peran olaraga di dalam lingkungan hidup kita

sehari-hari yaitu antara lain sebagai berikut :

21 Mujib, Abdul. 2006. Kepribadian Dalam Psikologi Islam. Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada

Page 39: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

28

1. Berolahraga Merupakan Bagian dan Kebutuhan Hidup Salah satu

karakteristik makhluk hidup di dunia ini, termasuk manusia adalah

melakukan gerakan. Antara manusia dan aktivitas fisik merupakan dua hal

yang sulit atau tidak dapat dipisahkan. Hal ini dapat dilihat bahwa sejak

manusia pada jaman primitif hingga jaman moderen, aktivitas fisik atau

gerak selalu melekat dalam kehidupan sehari-harinya. Berarti aktivitas fisik

selalu dibutuhkan manusia. Neilson, mengemukakan bahwa manusia

berubah sangat sedikit selama 50.000 tahun yang berkaitan dengan

organi¬sasi tentang struktur dan fungsi yang dibawa sejak lahir. Dengan

demikian, dapat dikemukakan bahwa perubahan utama bukan pada

manusianya, melainkan pada kebutuhan dan kemampuan untuk

menyesuaikan dengan perubahan-perubahan besar di dalam ling-kungan

alam dan lingkungan buatan manusia. Manusia berusaha memodifikasi

lingkungannya dengan mencoba-coba, eksplorasi dan dengan eksploitasi.

Sedangkan peran olaraga didalam lingkungan pendidikan seperti

Universitas dapat dilihat dari bentuk Partisipasi nyata perguruan tinggi di

IAIN Bengkulu dalam bentuk organisasi BAPOMI yang aktif diikuti

mahasiswa :

a. Menjadi akselerator dalam membudayakan masyarakat untuk

berolahraga, perguruan tinggi merupakan panutan masyarakat.

b. Memberikan latihan-latihan intelegensia lainnya seperti; bahasa,

kemampuan sosial, dan seni yang mendukung kemampuan motorik.

Manusia mempunyai banyak intelegensia yang saling mempengaruhi.

Page 40: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

29

Dalam hal ini perguruan tinggi memberikan kemungkinan yang lebih baik

untuk mendapatkan orang yang terampil dalam banyak hal.

c. Menumbuhkan prestasi belajar mahasiswa sehingga mahasiswa yang

aktifpun didalam kegiatan BAPOMI masih memiliki prestasi akademik

yang membanggakan.22

B. Penelitian Yang Relevan

Hasil penelitian orang lain yang relevan di jadikan titik tolak penelitian

kita. Berikut ini merupakan beberapa penelitian terdahulu yang oleh penulis

dijadikan penelitian yang relevan. terdapat tiga penelitian terdahulu dengan

judul dan variabel yang berbeda-beda. Ketiga penelitian tersebut dilakukan

di tempat penelitian yang berbeda dan dengan jumlah populasi serta sampel

yang berbeda-beda pula anatara lain yaitu :

1. Adam Rekadaya (NIM. 13601244005) 2017 dengan skripsi berjudul

“Minat Mahasiswa Pjkr Terhadap Matakuliah Olahraga Pilihan Judo”

Permasalahan dalam penelitian ini berdasarkan sedikitnya mahasiswa

prodi PJKR yang memilih mata kuliah olahraga pilihan judo. Penelitian

ini untuk mengetahui seberapa besar minat mahasiswa prodi PJKR

terhadap mata kuliah olahraga pilihan judoMetode yang digunakan

adalah metode survei. Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa aktif

prodi PJKR FIK dengan total 106 mahasiswa. Tekniksamplingyang

digunakan dalam penelitian ini adalah sempel populasidengan

jumlahsampel yang diperoleh adalah 60responden. Instrumen yang

22 Hamalik Oemar, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. ( Bandung : Remaja

Rosdakarya ). 2008. Hal. 75

Page 41: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

30

digunakan untuk mengambil data data menggunakan kuisoner (angket)

dengan validitas r tabel 0,254 dan tingkat reliabilitas 0,824. Teknik

analisis data yang diguakan diskriptif kuantitatif dengan presentase.

2. Sunarno Basuki (2015) dengan judul skripsi “Partisipasi Mahasiswa Dalam

Kegiatan Olahraga Dan Sarana Prasarana Pendukung Pada Universitas

Lambung Mangkurat” Penelitian ini menggunakan rancangan survey

dengan teknik tes dan pengukuran yang berusaha mendeskripsikan,

mencadra, menjelaskan, dan membeberkan data yang diperoleh di

lapangan. Kuesioner diberikan kepada mahasiswa, Pencatatan dilakukan

untuk mendapatkan data sarana prasarana/ ruang terbuka yang dimiliki

universitas. Teknik tes lari progresif digunakan untuk mengetahui tingkat

kebugaran jasmani siswa. Populasi penelitian adalah seluruh seluruh

mahasiswa Universitas Lambung mangkurat yang berjumlah sekitar

10.000 orang mahasiswa dengan sampel yang digunakan sejumlah 400

orang, ditentukan dengan teknik proportional random sampling

berpedoman pada formula Soekidjo. Instrumen yang digunakan adalah

kuesioner untuk mengetahui partisipasi dan minat siswa terhadap

olahraga. Ormat pengukuran luas sarana/prasarana yang dimiliki

Universitas. Tes progresif untuk mendapatkan data kebugaran jasmani

mahasiswa. Analisis data menggunakan statistika deskriptif untuk

menghitung indeks partisipasi, sarana /prasarana dan kebugaran

mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat. Hasil analisi menunjukkan

bahwa (1) Indeks Partisipasi mahasiswa dalam kegiatan olahraga sebesar

Page 42: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

31

0,262, indeks sarana prasarana/ ruang terbuka sebesar 0,466 dan indeks

kebugaran jasmani mahasiswa sebesar 0,359 dari skala penilaian dengan

rentang 0,00 s/d 1.00.

3. Arif Juniardi (2014) skripsi dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Hasil Belajar Pendidikan Jasmani, Olahraga Dan

Kesehatan Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Kota Bengkulu”

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan

Kesehatan siswa kelas X di SMA Negeri 5 Kota Bengkulu. Dalam

penelitian ini ada tiga faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan yakni faktor yang terdapat

dalam diri siswa (faktor internal), faktor yang datang dari luar (faktor

eksternal) dan faktor dari pendekatan belajar dari siswa itu sendiri. Studi

analisis deskriptif kualitatif menggunakan teknik dan instrumen

pengumpulan data yaitu teknik dokumentasi dan teknik angket dengan

sampel dipilih secara acak yang berjumlah 48 orang siswa. Analisis

statistikyang digunakan adalah rumus rerata (mean).23

C. Kerangka Berpikir

Organisasi merupakan suatu wadah dimana kegiatan interaksi sosial

dilakukan atau dapat diartikan sebagai proses dimana terjadi interaksi

antara orang-orang yang ada didalam organisasi. Organisasi dibentuk karena

ada keinginan dari dua orang atau lebih untuk memenuhi kebutuhan

23 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2000.

Page 43: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

32

hidupnya. Hakikat organisasi bukan hanya alat untuk memenuhi kebutuhan

hidup JOM FISIP Vol.4 No. 2 –Oktober 2017 manusia secara lahiriah atau

material saja, tetapi organisasi juga sebagai tempat berkarya dan juga sebagai

sarana aktualisasi diri dari setiap anggota yang ada didalamnya. Menurut

Robbins organisasi merupakan kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan

secara sadar, dengan sebuah batasan yang relative terus menerus untuk

mencapai suatu tujuan bersama atau kelompok tujuan.Organisasi itu ada

untuk mencapai tujuan-tujuan, kemudian seseorang (pemimpin) harus

menetapkan tujuan-tujuan tersebut dengan alat atau cara yang dapat digunakan

untuk mencapai tujuan tersebut.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif, penelitian kualitatif yaitu, penelitian yang tidak menggunakan

perhitungan. Atau diistilahkan dengan penelitian ilmiah yang menekankan

pada karaker alamiah sumber data. Sedangkan penelitian kualitatif menurut

Sukmadinata yaitu suatu penelitian yang ditunjukan untuk mendeskripsikan

Page 44: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

33

dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, persepsi,

pemikiran orang secara individu maupun kelompok.24

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, karena penelitian ini

menggunakan pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang tidak

menggunakan perhitungan dan termasuk penelitian studi kasus maka hasil

penelitian ini bersifat analisis-deskriptif yaitu berupa kata-kata tertulis atau

lisan dari perilaku yang diamati terutama terkait dengan bagaimanakah

Peran Badan Pembina Olaraga Mahasiswa (BAPOMI) dalam Membangun

Karakter Mahasiswa di IAIN Bengkulu (Jl. Raden Patah Kota Bengkulu).

B. Lokasi Penelitian

Lokasi atau objek dalam penelitian ini berada di lingkungan Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu yang bertepatan di dalam Jl. Raden

Patah Kota Bengkulu.

C. Subyek Penelitian

Data merupakan keterangan-keterangan tentang suatu hal, dapat berupa

suatu hal yang diketahui atau suatu fakta yang di gambarkan lewat angka,

simbol, kode, dan lain-lain. Data penelitian di kumpulkan baik lewat

instrumen pengumpulan data, observasi, wawancara maupun lewat data

dokumentasi. Sumber data secara garis besar terbagi ke dalam dua bagian,

yaitu data primer dan data sekunder.

Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama melalui

prosedur dan teknik pengambilan data yang dapat berupa interview,

24 Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta: PT

Rineka Cipta.2006), hal. 26

Page 45: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

34

observasi, maupun penggunaan instrumen pengukuran yang khusus

dirancang sesuai dengan tujuannya. Sedangkan data sekunder adalah data

yang diperoleh dari sumber tidak langsung yang biasanya berupa data

dokumentasi dan arsip-arsip resmi.25 Ketepatan dan kecermatan informasi

mengenai subyek dan variabel penelitian tergantung pada strategi dan alat

pengambilan data yang dipergunakan. Hal ini pada akhirnya akan ikut

menentukan ketepaan hasil penelitian.

Menurut Lofland, sebagaimana yang dikutip oleh Moleong menyatakan

bahwa “sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan

tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain”.

Jadi kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai

merupakan sumber data utama dan dokumen atau sumber tertulis lainnya

Jadi sumber data dalam penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan yang

diperoleh dari informan yang terkait dalam penelitian, selanjutnya dokumen

atau sumber tertulis lainnya merupakan data tambahan.

Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah :

1. Penanggung jawab BAPOMI IAIN Bengkulu.

2. Ketua BAPOMI IAIN Bengkulu.

3. Mahasiswa yang ikut di dalam organisasi BAPOMI IAIN Bengkulu.

D. Tahapan-Tahapan Penelitian

1. Tahapan Invention

25 Sudjana Nana, Penelitian Dan Penilaian Pendidikan. ( Bandung : Sna Baru ). 2004.

Hal. 34

Page 46: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

35

Tahapan ini adalah tahap pra lapangan, menurut Lexy Moleong

menyebutnya dengan tahap orientasi, tahapan ini digunakan untuk

mendapatkan deskripsi secara global dari obyek penelitian dan

selanjutnya menghasilkan rancangan penelitian, yaitu :

a. Menyusun perencanaan penelitian

b. Memilih lapangan penelitian

c. Mengurus perizinan penelitian

d. Menjajaki atau menilai keadaan tempat penelitian

e. Memilih dan memanfaatkan informan

f. Menyusun kelengkapan penelitian.

2. Tahapan Discovery

Tahapan ini adalah dalam tahapan eksplorasi secara terfokus sesuai

dengan pokok permasalahan yang dipilih sebagai fokus penelitia, tahapan

ini merupakan pekerjaan di lapangan di mana peneliti memasuki

lapangan dengan melakukan interview, pengamatan, dan pengumpulan

data serta dokumentasi. Setelah memperoleh data kemudian peneliti

mencatat dengan cermat dan menganalisis data yang diperoleh dari

lapangan secara intensif setelah memaksimalkan penelitiannya.26

3. Tahapan Explanation

Pada tahapan ini penelitian menelaah kembali seluruh data yang

tersedia dari berbagai sumber yaitu wawancara, pengamatan, dan

pengumpulan data serta dokumentasi. Setelah itu peneliti mengorganisir

26 Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta: PT

Rineka Cipta.2006), hal. 26

Page 47: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

36

kembali hasil yang telah ditelaah untuk dianalisis dengan

mendeskripsikan data-data untuk mencari kesimpulan hasil penelitian.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Sesuai dengan judul diatas yaitu : “Peran BAPOMI Dalam Membangun

Karakter Mahasiswa di IAIN Bengkulu”, penulis lebih menitikberatkan

pada pembahasan tentang karakteristik mahasiswa yang aktif dalam semua

bidang olaraga yang tergabung di dalam organisasi yang disebut dengan

BAPOMI (Badan Pembina Olaraga Mahasiswa Indonesia).27

F. Metode Pengumpulan Data

Dalam hal ini peneliti menggunakan metode pengumpulan data sebagai

berikut :

1. Observasi (Latar Belakang)

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematis

fenomena-fenomena yang diselidiki. Metode observasi menurut

Mardalis, adalah hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian

untuk menyadari adanya suatu rangsangan tertentu yang diingkan, atau

suatu studi yang disengaja dan sistematis tentang keadaan atau fenomena

sosial dan gejala-gejala psikis dengan jalan mengamati dan mencatat.28

Data yang telah dikumpulkan diolah dan dianalisis secara deskriptif-

kualitatif, yaitu menyajikan data secara rinci serta melakukan interpretasi

teoritis sehingga dapat diperoleh gambaran akan suatu penjelasan dan

kesimpulan yang memadai.

27 Emzir, Metodelogi Penelitian Pendidikan. ( Jakarta : Rajawali ). 2015. Hal. 64 28 Emzir, Metodelogi Penelitian Pendidikan. ( Jakarta : Rajawali ). 2015. Hal. 64

Page 48: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

37

2. Wawancara/Interview (Objek/Sumber Penelitian)

Metode wawancara atau interview adalah suatu metode yang

dilakukan dengan jalan mengadakan jalan komunikasi dengan sumber

data melalui dialog (Tanya-jawab) secara lisan baik langsung maupun

tidak langsung. Lexy J Moleong mendefinisikan wawancara sebagai

percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakuakan oleh dua

pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pernyataan

dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas

pertanyaan itu.

Dalam hal ini peneliti akan menggunakan metode wawancara

langsung dengan subjek informasi. Disamping itu untuk memperlancar

proses wawancara dalam hal ini peneliti akan menggunakan metode

wawancara langsung dengan subjek informasi. Peneliti menggunakan

Wawancara atau interview tak terstruktur yaitu wawancara yang bentuk

pertanyaannya bebas (pertanyaan langsung tanpa daftar yang telah

disusun sebelumnya).

3. Metode Dokumentasi

Dokumen barang yang tertulis. Di dalam memakai metode dokumentasi

peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah,

dokumen, peraturan-peraturan, dan lain sebagainya. Dalam pengertian

yang lebih luas, dokumen bukan hanya yang berwujud lisan saja, tetapi

dapat berupa benda-benda peninggalan seperti prasasti dan simbol-

simbol.

Page 49: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

38

G. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke

dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan

tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh

data.29

Pengelolaan data atau analisis data merupakan tahap yang penting dan

menentukan. Karena pada tahap ini data dikerjakan dan dimanfaatkan

sedemikian rupa sampai berhasil menyimpulkan kebenaran-kebenaran yang

diinginkan dalam penelitian. Dalam menganalisis data ini, penulis

menggunakan tehnik analisis deskriptif kualitatif, dimana tehnik ini penulis

gunakan untuk menggambarkan, menuturkan, melukiskan serta

menguraikan data yang bersifat kualitatif yang telah penulis peroleh dari

hasil metode pengumpulan data. Menurut Seiddel proses analisis data

kualitatif adalah sebagi berikut :

1. Mencatat sesuatu yang dihasilkan dari catatan lapangan, kemudian

diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri.

2. Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, mensintesiskan,

membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya.

3. Berpikir dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai

makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan, dan

membuat temuan-temuan umum.

29 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka

Cipta, 1991, hal. 102

Page 50: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

39

Adapun langkah yang digunakan peneliti dalam menganalisa data

yang telah diperoleh dari berbagai sumber tidak jauh beda dengan

langkah-langkah analisa data di atas, yaitu :

1. Mencatat dan menelaah seluruh hasil data yang diperoleh dari

berbagai sumber, yaitu dari wawancara, observasi dan dokumentasi.

2. Mengumpulkan, memilah-milah, mensistesiskan, membuat ikhtisar

dan mengklasifikasikan data sesuai dengan data yang dibutuhkan

untuk menjawab rumusan masalah.

3. Dari data yang telah dikategorikan tersebut, kemudian peneliti

berpikir untuk mencari makna, hubungan-hubungan, dan membuat

temuan-temuan umum terkait dengan rumusan masalah.30

Dalam menganalisis data, peneliti jga harus menguji keabsahan

data agar memperoleh data yang valid. Untuk memperoleh datayang

valid, maka dalam penelitian ini digunakan lima teknik pengecekan dari

sembilan teknik yang dikemukakan oleh Moleong. “Kelima teknik

tersebut adalah : 1) Observasi yang dilakukan secara terus-menerus

(persistent observation), 2) Triangulasi (Triangulation) sumber data,

metode, dan penelitian lain, 3) Pengecekan anggota (member check),4)

Diskusi teman sejawat (reviewing), dan 5) Pengecekan mengenai

ketercukupan referensi (referential adequacy check)”. Penjelasan secara

rinci adalah sebagai berikut :

1. Observasi secara terus menerus

30 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2010), hal. 175-181

Page 51: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

40

Langkah ini dilakukan dengan mengadakan observasi secara terus

menerus terhadap subyek yang diteliti, guna memahami gejala lebih

mendalam, sehingga dapat mengetahui aspek-aspek yang penting

sesuai dengan fokus penelitian.

2. Trianggulasi

Yang dimaksud trianggulasi adalah “teknik pemeriksaan keabsahan

data yang memanfaatkan sesuatu yang lain, diluar data itu untuk

keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu,

tekniknya dengan pemeriksaan sumber lainnya”.31 Hamidi

menjelaskan “teknik trianggulasi ada lima, yaitu: 1) Trianggulasi

metode, 2) Trianggulasi peneliti, 3) Trianggulasi sumber, 4)

Trianggulasi situasi, dan 5) Trainggulasi teori”.

3. Pengecekan anggota

Langkah ini dilakukan dengan melibatkan informan untuk

meriview data, untuk mengkonfirmasikan antara data hasil

interprestasi peneliti dengan pandangan subyek yang teliti. Dalam

member check ini tidak diberlakukan kepada semua informan,

melainakan hanya kepada mereka yang dianggap mewakili.

4. Diskusi teman sejawat

Dilaksanakan dengan mendiskusikan data yang telah terkumpul

dengan pihak-pihak yang memiliki pengetahuan dan keahlian yang

relevan, seperti pada dosen pembimbing, pakar penelitian atau pihak

31 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka

Cipta, 1991, hal. 102

Page 52: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

41

yang dianggap kompeten dalam konteks penelitian, termasuk juga

teman sejawat.

5. Ketercukupan referensi

Untuk memudahkan upaya pemeriksaan kesesuaian antara

kesimpulan penelitian dengan data yang diperoleh dari berbagai alat,

dilakuakan pencatatan dan penyimpanan data dan informasi terhimpun,

serta dilakuakan pencatatan dan penyimpanan terhadap metode yang

digunakan untuk menghimpun dan menganalisis data selama

penelitian.32

BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Profile IAIN Bengkulu

Institut Agama Islam Negeri Bengkulu (disingkat IAIN Bengkulu) adalah

sebuah perguruan tinggi Islam negeri di Bengkulu, Indonesia. Perguruan tinggi

ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari Fakultas Syariah IAIN Raden

Fatah, yang kemudian dialihstatuskan menjadi sekolah tinggi agama Islam

32 Moleong, Lexy. J. Metodologi Penelitian Kualitatif. (Jakarta: Rosdakarya.2004), hal.

12

Page 53: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

42

negeri. Sejak tahun 2012, STAIN Bengkulu berubah status menjadi institut

agama Islam negeri berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 51, tanggal 25

April 2012.

Sejak tahun 1975 hingga tahun 1995, IAIN Raden Fatah memiliki lima

Fakultas, tiga Fakultas di Palembang, yaitu Fakultas Syariah, Fakultas

Tarbiyah dan Fakultas Ushuluddin; dan dua Fakultas lainnya; Fakultas

Ushuluddin di Curup dan Fakultas Syariah di Bengkulu. Sejalan dengan

kebijakan pemerintah dalam upaya pengembangan kelembagaan perguruan

tinggi Islam, maka pada tanggal 30 juni 1997, kedua fakultas tersebut

ditingkatkan statusnya menjadi sekolah tinggi agama Islam negeri (STAIN),

yaitu STAIN Curup dan STAIN Bengkulu.33

STAIN Bengkulu didirikan berdasarkan pada Surat Keputusan Presiden

Nomor 11 tahun 1997 tanggal 21 Maret 1997 serta Keputusan Menteri Agama

R.I. Nomor: E/125/1997. Sekolah tinggi ini diresmikan oleh Menteri Agama

pada saat itu, Dr. H. Tarmizi Taher, tanggal 30 Juni 1997 bersama dengan 32

STAIN lainnya. Pada masa itu ketua STAIN Bengkulu dijabat oleh Drs. H.

Badrul Munir Hamidy sejak tanggal 30 Juni 1997 sampai dengan 7 Maret

2002. Selanjutnya sejak tanggal 7 Maret 2002 Ketua STAIN Bengkulu dijabat

oleh Dr. Rohimin, M.Ag. Pada tahun 2012, berdasarkan Peraturan Presiden

Nomor 51 Tahun 2012, STAIN Bengkulu diubah menjadi IAIN Bengkulu.

Fakultas Tarbiyah IAIN Bengkulu pada saat ini mempunyai mahasiswa 741

orang yang diasuh oleh 34 dosen terdiri dari tiga orang berpendidikan S-3, 26

33 Humas Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu

Page 54: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

43

orang berpendidikan S-2 dan 5 orang berpendidikan S-1. Fakultas Tarbiyah

memiliki lima jurusan, yaitu:

a. Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI),

b. Jurusan Pendidikan Bahasa Arab (PBA),

c. Jurusan Tadris Bahasa Inggris (TBI), serta

d. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Iftidaiyah (PGMI).34

Untuk meningkatkan mutu lulusan, Fakultas Tarbiyah telah memiliki

beberapa program unggulan yaitu Intensive Class pada jurusan Pendidikan

Bahasa Arab (PBA) dan Tadris Bahasa Inggris (TBI). Program ini

dilaksanakan sejak tahun akademik 2007/2008, yaitu ketika masih statusnya

belum berubah status menjadi IAIN. Standar kompetensi yang diharapkan dari

program Intensive Class Bahasa Arab adalah mahasiswa dapat membaca dan

menerjemahkan kitab Arab, meng-i`rab, men-syarah dan berkomunikasi

dengan bahasa Arab. Begitu juga dengan bahasa Inggris, standar kompetensi

yang diharapkan adalah memiliki penguasaan terhadap keterampilan bahasa,

linguistik, dan keahlian mengajar.Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam IAIN

Bengkulu menyelenggarakan pendidikan akademik dan profesional yang

bertujuan membentuk sarjana agama Islam yang memiliki keahlian dibidang

hukum dan pranata sosial serta Ekonomi Islam dengan keahlian khusus yang

tergambar pada beberapa jurusan sebagai berikut:

1. Jurusan Syariah

a. Prodi Peradilan Agama (Ahwal Syakhshiyyah),

b. Prodi Hukum Bisnis (Muamalah),

34 Humas Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu

Page 55: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

44

c. Prodi Hukum Tata Negara (Siyasah)

d. Prodi Zakat dan wakaf.

2. Jurusan Ekonomi Islam

a. Prodi Ekonomi Islam

b. Prodi Perbankan syariah.35

Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) adalah perguruan

tinggi di Indonesia yang pengelolaannya berada di bawah Kementerian Agama.

Secara teknis akademik, pembinaan perguruan tinggi keagamaan Islam negeri

dilakukan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik

Indonesia (Kemristekdikti), sedangkan secara fungsional dilakukan oleh

Kementerian Agama. Saat ini Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri

terdiri atas 3 jenis:

1. Universitas Islam Negeri (UIN)

2. Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

3. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)

Gagasan tersebut akhirnya terwujud pada tanggal 8 Juli 1945, ketika

Sekolah Tinggi Islam (STI) berdiri di Jakarta di bawah pimpinan Prof. Abdul

Kahar Muzakkir, sebagai realisasi kerja yayasan Badan Pengurus Sekolah

Tinggi Islam yang dipimpin oleh Drs. Mohammad Hatta sebagai ketua dan M.

Natsir sebagai sekretaris. Ketika masa revolusi kemerdekaan, STI ikut

Pemerintah Pusat Republik Indonesia hijrah ke Yogyakarta dan pada tanggal

10 April 1946 dapat dibuka kembali di kota itu.

Dalam sidang Panitia Perbaikan STI yang dibentuk pada bulan November

1947 memutuskan pendirian universitas Islam Indonesia (UII) pada 10 Maret

1948 dengan empat fakultas: Agama, Hukum, Ekonomi, dan Pendidikan.

Tanggal 20 Februari 1951, Perguruan Tinggi Islam Indonesia (PTII) yang

35 Humas Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu

Page 56: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

45

berdiri di Surakarta pada 22 Januari 1950 bergabung dengan UII yang

berkedudukan di Yogyakarta.36

B. Profile BAPOM

Sejarah dalam kegiatan yang pernah di lakukan oleh BAPOM IAIN

Bengkulu yang dulu masih berstatus STAIN Bengkulu. Bertepatan di lapangan

basket STAIN Bengkulu, Bapom mengadakan ivent bergengsi di kota

Bengkulu,acara yang dilaksanakan tanggal 5 s/d 11 april 2011, di buka

langsung oleh PK III stain. Cabang olahraga yang di perlombakan meliputi 3

cabang yaitu futsal,volley dan takrau, peserta lomba bukan dari kalangan

mahasiswa melaikan pelajar, SMA/MA , SMK se-Provinsi Bengkulu.

Selama kegiatan berlangsung banyak peserta yang gugur dari cabang-

cabang yang diperlombakan, namun lain halya para pemenang,

futsal,volley,takraw masing-masing pemenang mendapatkan tropi, piagam

serta uang pembinaan. Usainnya Pekan Olahraga Pelajar dan Mahasiswa

STAIN Bengkulu tahun 2011, Werry Gusmansya. MH.Selaku ketua BAPON

Mengatakan, Dengan adanya kegiatan seperti ini masyarakat lebih mengenal

STAIN. Ia pun berharap ketika menjadi IAIN event ini akan lebih meriah, dan

berpengaruh terhadap minat Pelajar/SMA/MA dan SMK untuk melanjutkan

studynya di STAIN BKL.

C. Pembahasan Penelitian

1. Program BAPOMI

36 Humas Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu

Page 57: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

46

Rapat Kerja merupakan kegiatan untuk merencanakan program kerja

IAIN Bengkulu tahun yang akan datang, selain itu juga kegiatan ini juga

merupakan wadah evaluasi kerja IAIN bengkulu sebelumnya khususnya

khusus nya program keolahrgaan”,

Dalam kegiatan rapat kerja yang berlangsung banyak hal yang dibahas

terkait kinerja tahun 2018, dengan harapan menghasilkan peningkatan dan

evaluasi demi perbaikan tahun 2020, agar pelayanan kepada mahasiswa dan

kinerja BAPOMI di IAIN Bengkulu menjadi berkualitas dan dapat

meningkatkan mutu lembaga. Bapomi Bengkulu ikut serta dalam kegiatan

POMNAS tersebut dengan beberapa atlit Bapomi IAIN Bengkulu termasuk

dari beberapa Perguruan Tinggi di Provinsi Bengkulu, antara lain Universitas

Bengkulu, Unived (Dehasen), UMB, IAIN Bengkulu, STAIN Curup dan

didampingi oleh Official dari Universitas Bengkulu dan Dispora Bengkulu

Adapun tujuan dari POMNAS untuk persatuan, kebersamaan, persahabatan

antara mahasiswa seluruh Indonesia.Oleh karena itu, Mahasiswa PAI dituntut

tidak hanya tekun dalam bidang keilmuan yang bersifat kognitif, tetapi juga

harus aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler diantaranya ialah olahraga.

Untuk dapat mewadahi dan sekaligus mengembangkan minat serta bakat

mahasiswa, maka telah di bentuk suatu organisasi yang mengoordinasikan

aktifitas mahasiswa di bidang olahraga pada perguruan tinggi negeri dan

swasta dengan tujuan akhir mencapai cita-cita bangsa dan negara Indonesia

yang berlandaskan falsafah negara Pancasila serta berdasarkan Undang Undang

Dasar Negara Republik Indonesia 1945.

Page 58: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

47

Badan Pembina Olahraga mahasiswa Indonesia (BAPOMI) merupakan

satu-satunya badan yang bertanggung jawab terhadap olahraga mahasiswa dan

membantu pemerintah dalam membuat kebijakan nasional dalam bidang

pengelolaan, pembinaan, pengembangan olahraga mahasiswa nasional di

wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. BAPOMI sendiri

dibentuk pada tanggal 9 April 1987 untuk waktu yang tidak terbatas,

berazaskan Pancasila, dan berdasarkan Undang-undang Dasar Negara Republik

Indonesia 1945.

Status BAPOMI adalah organisasi pembina olahraga mahasiswa yang

berwenang dan bertanggung jawab mengelola, membina, mengembangkan, dan

mengoordinasikan setiap dan seluruh pelaksanaan kegiatan olahraga

mahasiswa wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Organisasi

Bapomi dibentuk dalam tingkat nasional (Pengurus Pusat Bapomi) dan tingkat

Provinsi (Pengprov Bapomi) dengan struktur berdasarkan tugas pokok dan

fungsi yang diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.37

Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (BAPOMI) memiliki

program sebagai berikut:

1. Meningkatkan kualitas manusia Indonesia dan membina serta

memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa melalui pembinaan olahraga

di kalangan mahasiswa secara nasional.

37 Muhajir, M. 2007. Pendidikan Jasmani & Kesehatan. Jakarta: Galian Indonesia Printing.

Page 59: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

48

2. Memasyarakatkan olahraga di perguruan tinggi dalam rangka tercapainya

tujuan olahraga di kalangan mahasiswa.

3. Menfasilitasi dalam peningkatan dan pengembangan prestasi olahraga

mahasiswa yang dilaksanakan pembinaannya di perguruan tinggi dalam

rangka menunjang prestasi olahraga nasional.38

Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (BAPOMI) memiliki tugas

sebagai berikut:

1. Membantu Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dalam membuat

kebijakan nasional dalam bidang pengelolaan, pembinaan, dan

pengembangan olahraga mahasiswa pada tingkat nasional.

2. Mengoordinasikan badan pembina olahraga mahasiswa Indonesia tingkat

provinsi (Pengprov Bapomi).

3. Menfasilitasi perguruan tinggi baik negeri maupun swasta dalam

melaksanakan kegiatan olahraga di perguruan tinggi.

4. Menyelenggarakan Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional yang dalam

pelaksanaannya dapat didelegasikan kepada Pengprov Bapomi.

5. Membantu dan mendukung penyelenggaraan single event / kejuaraan-

kejuaraan cabang olahraga yang dilaksanakan oleh setiap perguruan

tinggi.

6. Melaksanakan evaluasi dan p engawasan untuk mencapai konsistensi

antara kebijakan dan pelaksanaan.

2. Pembinaan BAPOMI di IAIN Bengkulu

38 Muhajir, M. 2007. Pendidikan Jasmani & Kesehatan. Jakarta: Galian Indonesia Printing.

Page 60: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

49

Untuk memajukan prestasi olahraga di IAIN Bengkulu melalui Beberapa

anggapan dasar pembinaan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Melakukan pendekatan ilmiah dengan cara interaksi sosial, akhlak, dan

pemahaman karakteristik.

b. Penyediaan infrastruktur, sarana, dan fasilitas.

c. Peningkatan kemampuan intelektual, atlit.

d. Pengadaan pelatih.

e. lingkungan yang kondusif untuk memacu prestasi atlet.

f. physical training setiap cabang olahraga.

Secara umum pembinaan yang dilakukan bukanlah aktivitas fisik semata

(physical activity), tetapi juga melibatkan aktivitas intelektual, mental dan

berkorelasi positif dengan prestasi setiap individu. Selain dari pada itu

pembinaan olahraga bukan pada kegiatan individual, melainkan suatu

kegiatan komunal sehingga harus didukung oleh segenap lapisan civitas

akademika IAIN Bengkulu. Kenyataan menunjukkan bahwa tidak semua

pembinaan tersebut dapat diterapkan, Terlalu banyak hambatan dan

tantangan serta keterbatasan yang harus dihadapi.

3. Struktur kepengurusan BAPOMI di IAIN Bengkulu

I. Pelindung : Dr. Samsudin, M.Pd

II. Pembina : Bakhrul Ulum, M.Pd.I

III. Ketua umum : Muhammad Rizky Ramadhan

Wakil Ketua : Mi Priyola

Sekretaris Umum : Lovita Agustin Mahardi

Wakil Sekretaris : Irik Ariani

Bendahara Umum : Nike lestari

Wakil Bendahara : Yeni Novita

IV. Humas

Page 61: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

50

Koordinator : Fahmi

Anggota : 1. Muhtarrim aripin

2. opto widodo

V. Bidang Olahraga

1. Futsal/Sepakbola

Koordinator : Sulkhan Raqsarzani

Anggota : 1. Herman sawiran

2. Maulana Iqbal

3. Imam Muhtadi

4. Wasis Saputra

5. Ari Sanjaya

6. Rio Naldi

7. Sapriansyah

8. Ade Irwansyah

9. Aziz Yanto

10. Ayub Apriansyah

11. prayoga

12. Rendi

13. Oka Berlian

14. Sarwan Risan Kusumo

15. Arma Yuda

16. Merta Syahroni

2. Takraw

Koordinator : Erwin Dwi Putra

Anggota : 1. Heru Nuvolian Tara

2. Oki Elan Putra

3. Kardin

4. Rendi Aray

5. Mahmud

3. volley Putra

Koordinator : Mardi Yansyah

Anggota : 1. Anugerah Sentosa

2. Yogi Pranata

3. Fahmi Burniawan

4. Wira Nafaliyanto

5. Ego Lisen

6. Dori Setiawan

7. Rahmat Muzzami

8. Aripen

9. Solihin Daud

Page 62: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

51

10. Helpin Pibriansyah

12. Ochie Mandala Putra

13. Sendi Stamos

14. Pope Chandra Pratama

4. volley putri

Koordinator : Titin Amelia Astati

Anggota : 1. Herlisa

2. Ayu Natasya Putri

3. Suci Risnawati

4. Henita Sri Wahyuni

5. Revi Febriani

6. Yenni Anggiani

7. Diana Putri

8. Julyanti Lestari

9. Yunita

10. Elsa Dwi Agustina

11. Desi Lestari

12. Wati

13. Velya Vitaloka

14. vina Emiliana

15. Ayu Indah Lestari

16. Siska Puti Yana

REKTOR INSTITUT AGAMA ISLAM

NEGERI BENGKULU

Prof.Dr. H. Sirajuddin, M. MAg., M.H

Dari hasil penjelasan di atas maka untuk mengkapi hasil dari penelitian

yang telah peneli lakukan dengan ini peneliti melakukan wawancara dengan

pengurus dan anggota BAPOM IAIN Bengkulu. Di tingkat nasional PP

BAPOMI diketuai oleh selaku Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Ditjen Dikti, sedangkan di tingkat Provinsi Lampung tepatnya di

Universitas Lampung, Pengprov BAPOMI diketuai oleh Sunarto MD dengan

Page 63: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

52

masa jabatan 2009-2013. Sebagai satu-satunya badan yang bertanggung

jawab terhadap pembinaan olahraga mahasiswa, BAPOMI juga berwenang

dan bertanggung jawab mengelola, membina, mengembangkan, dan

mengoordinasikan setiap dan seluruh pelaksanaan kegiatan olahraga

mahasiswa di wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kesegaran jasmani, membangun

watak dan karakter, meningkatkan prestasi serta memupuk kerjasama di

kalangan mahasiswa dalam rangka mempererat kesatuan dan persatuan

bangsa, serta memperkukuh ketahanan nasional melalui kegiatan olahraga

di lingkungan perguruan tinggi negeri dan swasta. Disamping melaksanakan

wewenang dan tanggung jawabnya, BAPOMI juga merupakan mitra

Pemerintah dalam membuat kebijakan nasional di bidang.39

Pembinaan karakter bangsa merupakan salah satu permasalahan yang saat

ini perlu mendapat perhatian khusus. Pembinaan ini bersifat multidimensional

karena mencakup dimensi-dimensi kebangsaan yang hingga saat ini masih

dalam kondisi yang memprihatinkan. Dalam kasus di Indonesia, krisis karakter,

mengakibatkan bangsa Indonesia kehilangan kemampuan untuk mengerahkan

potensi masyarakat guna mencapai cita-cita bersama. Krisis karakter ini seperti

penyakit yang secara terus-menerus melemahkan jiwa kebangsaan, sehingga

bangsa ini kehilangan kemampuan untuk tumbuh dan berkembang menjadi

bangsa yang maju. Krisis karakter di Indonesia tercermin dalam banyak

fenomena sosial, ekonomi, moral yang secara umum dampaknya menurunkan

39 http://kemahasiswaandikti.blogspot.co.id/2015/11/pekan-olahraga-mahasiswa-nasional-

pomnas.html

Page 64: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

53

kualitas kehidupan masyarakat luas. Korupsi, mentalitas, konflik horizontal

dengan kekerasan adalah beberapa ciri masyarakat yang mengalami krisis

karakter. Semua itu terjadi karena orang-orang kehilangan beberapa karakter

baik, terutama sekali moral, kejujuran, pengendalian diri, dan tanggung jawab

sosial.

Atas dasar permasalahan di atas, maka tulisan ini dibuat dengan harapan

dapat dijadikan deskripsi dalam melakukan pembinaan karakter dan lebih

menyadarkan kepada masyarakat secara umum bahwa melalui olahraga

khususnya olahraga pendidikan, yang selama ini banyak dipandang sebelah

mata, ternyata memiliki nilai perilaku yang secara real dapat diwujudkan

apabila direncanakan secara sistematis.

Dalam dunia olahraga, perlu dikembangkan budaya sinergis berbagai

unsur yang berkarakter, antara lain sinergis dari lembaga pendidikan, lembaga

pemerintahan, stake-holder, dan unsur lainnya. Pilar-pilar tersebut merupakan

penyangga pencapaian prestasi, kebugaran dan pendidikan anak bangsa yang

berkarakter, terdiri dari pengembangan olahraga prestasi, olahraga rekreasi,

dan olahraga pendidikan. Dari hasil penjelasan di atas maka untuk mengkapi

hasil dari penelitian yang telah peneli lakukan dengan ini peneliti melakukan

wawancara dengan pengurus dan anggota BAPOM IAIN Bengkulu.40

Peneliti : Kegiatan apa saja yang sering di lakukan oleh BAPOMI..?

Pengurus : Banyak sekali kegiatan yang kami adakan misalnya seperti

Futsal, Voly, Takraw dll

Peneliti : Berapa banyak kegiatan yang telah di jalankan oleh BAPOMI..?

40 Hasil wawancara peneliti dengan anggota BAPOM IAIN Bengkulu

Page 65: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

54

Pengurus : Banyak sekali kurang lebih 6 macam olaraga Cuma yang aktif

itu ada 3 macam olaraga yang rutin di ikuti mahasiswa.

Peneliti : Berapa macam jenis olaraga yang aktif dijalankan oleh

BAPOMI..?

Pengurus : Seperti yang saya jelaskan sebelumnya jumlah jenis olaraga

yang sering di ikuti atau yang masih aktif yaitu ada 3 macam jenis yaitu

Futsan, Voly dan Takraw.

Peneliti : Seberapa banyak anggota BAPOMI yang sangat aktif dalam

mengikuti setiap perlombaan..?

Pengurus : Anggota yang aktif dalam mengikuti kegiatan BAPOMI ini

yaitu berjumlah kurang lebih 58 orang.

Peneliti : Sejauhmana anggota BAPOMI sudah mempromosikan kegiatan-

kegiatan olaraga yang ada di dalam BAPOMI..?

Penguruh : Alhamdulillah anggota kita sudah mengikuti sampai ketingkat

Nasional di Provinsi Sulawesi.

Peneliti : Apa kendala yang hal mengadakan kegiatan..?

Pengurus : Kendala biasalaah kalau bicara dengan kendala yaitu

biasanya masalah keuangan atau pendanaan.

Peneliti : Menurut anda selaku pengurus dari pembinaan BAPOM di IAIN

Bengkulu ini kesulitan apa yang paling berat bagi kalian dalam

mengembangkan BAPOM ini.?

Pengurus : Kalau menurut saya yang paling sulit yaitu mengajak

mahasiswa dan membina mahasiswa yang berkarakter untuk mengikuti latihan

bersama dan sulit untuk mengatur jadwal kuliah mereka dengan latihan di

lapangan.41

41 Hasil wawancara peneliti dengan anggota BAPOM IAIN Bengkulu

Page 66: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

55

Peneliti : Lalu menurut anda (pengurus) apa yang bisa membuat

mahasiswa ingin bergabung dalam kegiatan BAPOM ini.?

Pengurus : Selaku pengurus saya akan memberikan wawasan-wawasan

yang menarik dan membuat mahasiswa tertarik untuk ikut bergabung dalam

kegiatan BAPOM

Peneliti : Apa keuntungan mahasiswa yang masuk ke dalam kegiatan

BAPOMI.?

Pengurus : Sangat banyak sehali ke untungan yang di peroleh mahasiswa

apabila mereka mengikuti kegiatan organikasi kampus yang tergabung dalam

BAPOMI, termasuk dapat mendalami karakter kepribadian yang ada pada diri

sendiri.

Peneliti : Apa saja olaraga yang di tawarkan oleh pihak BAPOM kepada

mahasiswa.

Pengurus : Olaraga yang di tawarkan banyak sekali yaitu antara sebagai

berikutu :

1. Volly

2. Futsal

3. takraw

Dari penjelasan di atas menunjukan bahswa kegiatan BAPOM yang telah

dilakukan oleh pihak mahasiswa IAIN Bengkulu sangatlah bagus karena

kegiatan banyak menimbulkan dampak-dampak positif bagi mahasiswa yang

tergabung di dalamnya dan kegiatan ini juga sangat membantu membentuk

karakteristik mahasiswa karena di dalam kegiatan ini banyak hal-hal yang

membuat mahasiswa menjadi lebih aktif dalam hal kejujuran, keadilan, dan

tanggung jawab dengan mahasiswa-mahasiswa lain yang berasal dari berbagai

Universitas dan kampus yang ada di Bengkulu.

Page 67: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

56

Dari hasil wawancara peneliti dengan anggota BAPOM di IAIN Bengkulu

membuktikan bahwa kegiatan BAPOM ini banyak di minati oleh para

mahasiswa IAIN Bengkulu yang terdiiri dari berbagai Fakultas, walaupun

mereka di hadapi dengan jadwal kuliah yang padat mereka tetap selalu aktif

dalam mengikuti kegiatan BAPOM.

Dengan adanya penjelasan dari mahasiswa-mahasiswa yang mengikuti dan

menjadi anggota dari kegiatan BAPOM ini membuktikan bahwa kegiatan

BAPOM ini tidak memberikan pengaruh buruk melainkan banyak pelajaran

yang dapat kita pelajari dan temui pada saat kita bergabung di dalam kegiatan

BAPOM ini. Dan bisa kita ambil kesimpulan dari beberapa percakapan melalui

wawancara yang telah dilakukan peneliti dengan pengurus serta anggota

BAPOM bahwa kegiatan ini sangatlah bagus untuk diikuti oleh mahasiswa

karena kegiatan inimerupakan kegiatan yang banyak memberikan pelajaran

yang positif bagi para mahasiswa baik dari segi pergaulan maupun dari segi

kepribadian.42

D. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti dapati melalui wawancara

yang telah peneliti lakukan pada sesi sebelumnya maka dapat di simpulkan

bahwa kegiatan BAPOMI ini masih sangat aktif di lingkungan IAIN Bengkulu.

mahasiswa yang mengikuti kegiatan BAPOMI ini masih lumayan banyak

kurang lebih berjumlah 58 orang yang terhitung masih aktif dan sering

mengikuti kegiatan-kegiatan yang di laksanakan di dalam kampus maupun di

42 Hasil wawancara peneliti dengan anggota BAPOM IAIN Bengkulu

Page 68: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

57

luar kampus, adapun jenis kegiatan BAPOMI yang masih sering aktif di

jalankan yaitu seperti Futsal, Voly dan Takraw. Sesuai dengan rumusan

masalah yang telah di paparkan pada BAB sebelumnya yaitu : Bagaimanakah

peran BAPOMI dalam membangun karakter mahasiswa di IAIN Bengkulu ?

Bicara tentang peran BAPOMI di lingkungan kampus dalam membangun

karkter mahasiswa di IAIN Bengkulu yaitu proses pembangunan karakter pada

mahasiswa dipengaruhi oleh banyak faktor yang khas yang ada pada diri

sendiri dan juga disebut faktor bawaan dan lingkungan dimana orang yang

bersangkutan tumbuh dan berkembang. Faktor bawaan dikatakan berada di luar

jangkauan mahasiswa IAIN Bengkulu dan individu untuk mempengaruhinya.

Sedangkan faktor lingkungan merupakan faktor yang berada pada jangkauan

lingkungan IAIN Bengkulu dan individu. Jadi usaha Pembangunan atau

pembentukan karakter mahasiswa dapat dilakukan oleh mahasiswa atau

individu sebagai bagian dari lingkungan melalui support Unit Kegiatan

Mahasiswa BAPOMI yang ada di IAIN Bengkulu.

Kajian mengenai pembangunan karakter mahasiswa di IAIN Bengkulu ,

dalam hal ini peneliti menemukan beberapa karakter yang di miliki mahasiswa

di IAIN Bengkulu yaitu kejujuran, dimana Kejujuran mahasiswa yang

mengikuti BAPOMI IAIN Bengkulu ini semangat utama dari mahasiswa dalam

berolahraga. Tanpa kejujuran di setiap individu, maka olahraga kehilangan

nilai hakikinya. Seperti halnya di dalam suatu pertandingan ataupun event –

event tournament olahraga, Menang dan kalah dalam sebuah pertandingan

bukanlah suatu hal yang penting, karena bagi mahasiswa IAIN Bengkulu yang

Page 69: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

58

mengikuti BAPOMI lebih mementingkan hasil dan proses yang dicapai dan

spirit dalam olahraga. yang terbaik mendapatkan keikhlasan dari yang

dikalahkan.

Selanjutnya karaker keadilan mahasiswa yang mencakup pembagian

keuntungan dan beban secara relattif, dalam hal ini peran BAPOMI IAIN

Bengkulu membangun karakter keadilan yang dimaksud yaitu mahasiswa

memiliki jiwa yang menerima setiap keputusan dari suatu hasil dan proses dari

kegiatan di dalam kampus dan maupun kegiatan yang berada diluar kampus.

peneliti melihat dari keaktifan dan respon mahasiswa IAIN Bengkulu sudah

memiliki karakter keadilan yang sangat baik, dimana dalam hal ini mahasiswa

sudah bisa menerima setiap keputusan yang ada di dalam proses kegiatan unit

kegiatan mahasiswa maupun saat dalam pertandingan dan mahasiswa

menerima keputusan wasit dengan baik. Kemudian karakter tanggung jawab,

dalam hal ini karakter yang di bentuk bukan hanya kegiatan yang diadakan

BAPOMI. Seorang mahasiswa harus bertanggung jawab kepada timnya,

pelatihnya dan kepada permainan itu sendiri. Tanggung jawab ini merupakan

nilai moral terpenting dalam olahraga. Tidak mungkin ada tanggung jawab

tanpa konsep amanah (kepercayaan). kegiatan BAPOMI mengajarkan

bertanggung jawab terhadap proses susunan keanggotaan, terutama harus siap

menjalankan dan amanah menjalankan prosedur jabatan di dalam

berorganisasi. Dengan menunaikan amanah berarti mahasiswa di IAIN

bengkulu telah bersikap jujur pada hati sendiri, dimana misi yang telah kita

terima dan akui di hadapan para konstituen kemudian kita tunaikan dengan

Page 70: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

59

segenap hati, segenap pikiran, segenap tenaga . Keutuhan semua ini dilakukan

mahasiswa dengan pengakuan mulut, perasaan, pikiran, dan tenaga pada

hakikatnya itulah yang disebut integritas.

Dalam proses penerapannya, untuk membangun integritas diperlukan

pengetahuan akan dan komitmen kuat dari mahasiswa pada nilai-nilai etika dan

moral diri sendiri. Dalam kegiatan ini BAPOMI melakukan game atau

permainan beregu maupun perorangan, seorang pemain memiliki tugas dan

tanggung jawabnya masing-masing. Apabila tanggung jawab ini tidak

dilaksanakan maka akan mengganggu tim secara keseluruhan dan tidak

mungkin hasil maksimal dapat diraih . penegasan tanggung jawab dalam peran

BAPOMI ini sangat di tekankan demi membangun mahasiswa yang

berkarakter di IAIN Bengkulu.

Peran BAPOMI di lingkungan kampus yaitu seperti perguruan tinggi

sebagai institusi pendidikan berkewajiban bukanhanya mengembangun ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni akan tetapi juga berkewajiban menyiapkan

mahasiswa menjadi calon pemimpin bangsa masa depan yang memiliki

kecerdasan intelektual, emosional, sosial spiritual dan fisikal. Seperti yang

dijelaskan pada BAB sebelumnya mengenai Peran BAPOMI dilingkungan

IAIN Bengkulu didalam pergaualan masyarakat yaitu sebagai berikut :

a. Menjadi akselerator dalam membudayakan masyarakat untuk berolahraga,

perguruan tinggi merupakan panutan masyarakat.

b. Memberikan latihan-latihan intelegensia lainnya seperti; bahasa,

kemampuan sosial, dan seni yang mendukung kemampuan motorik.

Page 71: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

60

Manusia mempunyai banyak intelegensia yang saling mempengaruhi.

Dalam hal ini perguruan tinggi memberikan kemungkinan yang lebih baik

untuk mendapatkan orang yang terampil dalam banyak hal.

c. Mengatur jadwal berlatih/bertanding yang tidak bertentangan dengan

jadwal kegiatan akademik.

d. Mahasiswa secara rata-rata mempunyai pengertian yang cukup akan gizi

dan datang dari keluarga yang relatif mampu memberikan gizi yang

diperlukan untuk mengikuti latihan.

e. Menumbuhkan prestasi belajar mahasiswa sehingga mahasiswa yang

aktifpun didalam kegiatan BAPOMI masih memiliki prestasi akademik

yang membanggakan.

f. Meningkatkan motivasi mahasiswa didalam segala hal baik dalam

akdemik maupun diluar akademik.

g. Memiliki sosialisasi yang bagus terhadap sesama baik diluar lingkungan

kampus maupun didalam lingkungan kampus seperti Interaksi sosial

asosiatif merupakan interaksi yang sifatnya persekutuan. Interaksi seperti

ini biasanya memicu terbentuknya persatuan atau integrasi sosial. Proses

Asosiatif adalah suatu bentuk interaksi sosial yang bisa meningkatkan

hubungan kesolidaritasan sesama manusia. Interaksi sosial yang bersifat

asosiatif, yakni yang mengarah kepada bentuk - bentuk asosiasi (hubungan

atau gabungan) seperti : kerja sama, akomodasi / penyesuaian, asimilasi

dan akulturasi. Interaksi sosial disosiatif merupakan bentuk interaksi sosial

yang sifatnya memisahkan atau menerapakan proses oposisi. Interaksi

Page 72: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

61

disosiatif lebih mengarah pada upaya untuk melawan seseorang atau

kelompok untuk tujuan tertentu. Proses disosiatif adalah bentuk interaksi

sosial yang dapat merenggangkan/menyempitkan hubungan solidaritas

antar individu. Interaksi sosial yang bersifat disosiatif, yakni yang

mengarah kepada bentuk - bentuk pertentangan atau konflik, seperti :

persaingan, kontravensi dan konflik. Sehingga dapat membentuk

pergaulan yang sehat karena pergaulan yang sehat adalah pergaulan yang

mengarah kepada pembentukan kepribadian yang sesuai dengan nilai dan

norma sosial, kesusilaan dan kesopanan yang berlaku.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Olahraga pada

hakikatnya merupakan sebuah miniatur kehidupan. Pernyataan ini

mengandung pengertian bahwa esensi dasar dari kehidupan manusia dalam

keseharian dapat dijumpai dalam olahraga. Olahraga mengajarkan

kedisiplinan, jiwa sportif, tidak muda menyerah, jiwa kompetitif yang

tinggi, semangat bekerjasama, berkarakter dan mengerti akan aturan serta

berani mengambil keputusan kepada seseorang. Sejumlah penelitian juga

menunjukkan adanya pengaruh aktivitas olahraga terhadap dimensi

pribadi, seperti konsep diri, stress, penyimpangan perilaku dan integrasi

sosial.43

Melihat begitu kompleksnya nilai-nilai perilaku yang secara riil dapat

diwujudkan apabila direncanakan secara sistemats dalam aktivitas

olahraga, maka pada saat ini olahraga tidak bisa dipandang sebelah mata.

43 Jejen Musfah, Tips Menulis Karya Ilmiah, ( Jakarta : Kencana ). 2016. Hal. 76

Page 73: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

62

Sebagai contoh dari nilai-nilai riil tersebut, dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a. Nilai Dasar

Dalam kehidupan sehari-hari olahraga sering dianggap hanya sebagai

aktivitas fisik untuk kesehatan, hiburan, pengisi waktu luang, rekreasi, dan

sosialisasi. Padahal dalam konteks pendidikan dan psikologi, olahraga

memiliki nilai-nilai dasar dalam pembentukan karakter dan kepribadian

yang merupakan agenda penting proses pendidikan. Hal ini sesuai dengan

perspektif sejarah yang sudah lama ada, di mana pendidikan jasmani dan

olahrag dijadika andalan sebagai wahana yang efektif untuk pembentukan

watak, karakter, dan kepribadan. Dalam ruang lingkup kehidupan

masyarakat, orang tua mengharapkan generasi baru yang paham tentang

norma, kearifan dalam bermasyarakat, sportif, disiplin dan taat asas dalam

tata pergaulan. Hidup bersama melalui aktivitas olahraga bagi anak-anak

dapat memberi pelajaran bahwa permainan dengan tata aturan tertentu

dapat mneguntungkan semua pihak dan menghindari konflik.44

Peran olahraga semakin penting dan strategis dalam pengembangan

kualitas SDM yang sehat, mandiri, dan bertanggung jawab, serta memiliki

sifat kompetitif yang tinggi. Selain itu, olahraga yang dikelola secara

profesional dapat mengembangkan identitas, nasionalisme, kemandirian

dan mengangkat martabat bangsa dalam percaturan internasional. Sejarah

juga mencatat bahwa olahraga dapat menjadi media pendidikan dan ikon

44 Jejen Musfah, Tips Menulis Karya Ilmiah, ( Jakarta : Kencana ). 2016. Hal. 76

Page 74: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

63

bisnis serta industri yang prospektif. Olahraga juga potensial dan aktual

untuk dijadikan rujukan yang efektif bagi pembentukan watak kepribadian

dan karakter masyarakat.

b. Nilai Fair Play

Olahraga khususnya yang mengandung unsur pertandingan dan

bersifat kompetitif, dalam segala aspek dan dimensinya harus disertai

sikap dan perilaku berdasarkan moral. Implementasi pertandingan tidak

terbatas pada ketentuan yang tersurat, tetapi juga kesanggupan mental

menggunakan akal sehat. Kepatutan itu bersumber dari hati nurani yang

disebut dengan istilah fair play. Belakangan ini, dalam beberapa event

nasional maupun internasional, fair play telah diimplementasikan dengan

baik dalam semua level kompetisi. Hasilnya sungguh menggembirakan

karena penerapan tersebut berimplikasi pada perilaku peserta kompetisi

yang lebih mencerminkan jiwa sportivitas, kejujuran, persahabatan, rasa

hormat, dan tanggung jawab dengan segala dimensinya.

Dalam kode fair play terkandung makna bahwa setiap penyelenggaraan

kompetisi/pertandingan olahraga harus dijiwai oleh semangat kejujuran

dan tunduk pada aturan, baik yang tersurat maupun tersirat. Oleh

karenanya tidak diragukan lagi bahwa olahraga adalah sarana yang ampuh

bagi pembinaan karakter dan kepribadian bangsa. Olahraga mengandung

dimensi nilai dan perilaku positif yang multidimensional.

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah di bahas oleh peneliti pada

BAB sebelumnya yang akan di bahas pada penelitian ini yaitu “Bagaimana

Page 75: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

64

peran BAPOMI dalam membangun karakter mahasiswaa di IAIN

Bengkulu”. Jadi dari hasil observasi yang telah di lakukan oleh peneliti

dan dari hasil wawancara yang telah diperoleh peneliti dari beberapa

sumber seperti pembina BAPOMI, pengurus BAPOMI serta anggota yang

tergabung pada kegiatan BAPOMI menjelaskan bahwa BAPOMI sangat

memiliki peran yang sangat penting karena peran itu sendiri yaitu

memiliki definisi sebagai berikut menurut Para ahli menyatakan bahwa

secara umum pengertian Peran adalah aspek dinamis dari kedudukan atau

status. Peran menjadi bermakna ketika dikaitkan dengan orang lain,

komunitas sosial atau politik. Peran adalah kombinasi adalah posisi dan

pengaruh.Seseorang melaksanakan hak dan kewajiban, berarti telah

menjalankan suatu peran. kita selalu menulis kata peran tetapi kadang kita

sulit mengartikan dan definisi peran tersebut. peran biasa juga disandingk

an dengan fungsi. Peran dan status tidak dapat dipisahkan. Tidak ada peran

tanpa kedudukan atau status, begitu pula tidak ada status tanpa peran.

Setiap orang mempunyai bermacam-macam peran yang dijalankan dalam

pergaulan hidupnya di masyarakat.45 Peran menentukan apa yang

diperbuat seseorang bagi masyarakat. Peran juga menentukan kesempatan-

kesempatan yang diberikan oleh masyarakat kepadanya. Peran diatur oleh

norma-norma yang berlaku. Maka dari itu peran BAPOMI sangat penting

dalam membangun karakter, sosialisasi serta rasa percaya diri bagi

mahasiswa karena di dalam kegiatan BAPOMI ini kita banyak mengenal

45 Sadiman Arief, Media Pendidikan. (Jakarta : Raja Grafindo ). 2009. Hal 35

Page 76: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

65

berbagai macam karakter sesama mahasiswa yang aktif berorganisasi baik

di dalam kampus maupun di luar kampus. Dalam kegiatan BAPOMI ini

juga dapat membuat kita makin percaya diri akan kemampuan yang kita

miliki.

Page 77: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Olahraga merupakan salah satu sarana alternatif yang dapat digunakan

sebagai alat pembentukan karakter manusia (karakter bangsa). Olahraga

sebagai aktivitas yang multidimensional dengan slogan sport for all,

merupakan langkah awal yang strategis menuju pembentukan karakter.

1. Membangun karakter mahasiswa yang berjiwa kejujuran, keadilan dan

bertanggung jawab.

2. Menjadi akselerator dalam membudayakan masyarakat untuk

berolahraga, perguruan tinggi merupakan panutan masyarakat.

3. Memberikan latihan-latihan intelegensia lainnya seperti; bahasa,

kemampuan sosial, dan seni yang mendukung kemampuan motorik.

Manusia mempunyai banyak intelegensia yang saling mempengaruhi.

Dalam hal ini perguruan tinggi memberikan kemungkinan yang lebih

baik untuk mendapatkan orang yang terampil dalam banyak hal.

4. Menumbuhkan prestasi belajar mahasiswa sehingga mahasiswa yang

aktifpun didalam kegiatan BAPOMI masih memiliki prestasi akademik

yang membanggakan.

Dengan melakukan aktivitas olahraga, banyak karakter positif yang

dapat terbentuk pada diri individu yang terlibat didalamnya. Melalui

olahraga, seseorang akan memiliki tanggung jawab, rasa hormat, dan

kepedulian dengan sesama. Nilai-nilai dasar seperti ketekunan, kejujuran

Page 78: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

67

dan keberanian serta fairplay merupakan produk/hasil dari proses aktivitas

olahraga. Oleh karenanya merupakan langkah awal yang baik untuk

memposisikan kembali olahraga dalam pembentukan karakter.

B. Saran

1. Bagi dosen pengampu mata kuliah teori pembelajaran dapat membantu

dalam proses belajar mengajar di kelas dengan menerangkan dan

menjelaskan materi yang menyangkut tentang teori belajar menurut

Estes.

2. Bagi mahasiswa kegiatan olahragaan diharapkan dapat memberikan

pengetahuan yang luas bagi para mahasiswa.

Page 79: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

68

DAFTAR PUSTAKA

Barnawi & Arifin, 2016. Strategi & Kebijakan Pembelajaran Pendidikan

Karakter. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.

Boeree, George. 2006. Belajar & cerdas Bersama Psikologi Dunia. Yogyakarta :

Prisma Shophie.

Bungin, Burhan. 2011. Penelitian Kualitattif. Jakarta : Putra Grafika

Dakir. 2004. Perencanaan Dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta : Rineka Cipta

Emzir. 2015. Metodelogi Penelitian Pendidikan ( Kuantitatif & Kualitatif ).

Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Hamalik, Oemar. 2009. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.

Jakarta : Bumi Aksara.

Hamalik, Oemar. 2016. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara

Hamalik, Oemar. 2008. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung :

Remaja Rosdakarya.

Hidayah, Nurul. 2016. Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dalam

Meningkatkan Mutu Pendidikan. Yogyakarta : Ar-Ruzz.

Juliardi, Budi. 2015. Pendidikan Kewarganegaraan Perguruan Tinggi. Depok :

Raja Grafindo Persada.

Page 80: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

69

Musfah, Jejen. 2016. Tips Menulis Karya Ilmiah. Jakarta : Kencana Media

Nasution. 2004. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta : Bumi Aksara

Nasution. 2015. Sejarah Pendidikan Indonesia. Jakarta : Bumi Aksara

Noor, Juliansyah. 2016. Metode Penelitian. Jakarta : Prenada Media Group

Rusman. 2017. Belajar & Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta : Kencana Media.

Sadiman, Arief. 2009. Media Pendidikan (Pengertian Pengembangan Dan

Pemanfaatan). Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Sanjaya, Wina. 2016. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta : Prenada Media Group.

Slameto. 2015. Belajar Dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta :

Rineka Cipta

Sudjana, Nana. 2004. Penelitian Dan Penilaian Pendidikan. Bandung : Sinar Baru

Algesindo.

Page 81: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

ii

Kegiatan volly putri

Page 82: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

iii

Page 83: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

iv

kegiatan volly putra

Page 84: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

v

Page 85: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

vi

Kegiatan futsal

Page 86: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

vii

Page 87: PERAN BADAN PEMBINA OLAHRAGA MAHASISWA ...repository.iainbengkulu.ac.id/3610/1/SANDY NOFRIANSYAH.pdfKATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

viii