peralatan interpretasi data penginderaan jauh

9
Peralatan Interpretasi Data Untuk Citra A. Peralatan dalam Interpretasi Citra Dalam melakukan interpretasi citra, digunakan berbagai alat yang meliputi alat pengamat, alat pengukur obyek pada citra, alat pemindahan data intrepretasi Citra, serta alat Analisis digital. Berikut penjelasan dari masing-masing alat , yaitu : a. Alat pengamat Alat pengamat pada citra meliputi alat pengamat nonstereoskopik (lensa pembesar, meja sinar, serta istrumen pengamat optik dan elektronik) dan Alat pengamat stereoskopik. Stereoskop merupakan piranti optik binokuler untuk membantu pengamat guna mengamati pasangan foto atau diagram yang diorientasikan dengan benar untuk memperoleh kesan mental sebuah model tiga dimensional.

Upload: sinta-dewi-yanti

Post on 03-Feb-2016

1.038 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

aplikasi penginderaan jauh

TRANSCRIPT

Page 1: Peralatan Interpretasi Data Penginderaan Jauh

Peralatan Interpretasi Data Untuk Citra

A. Peralatan dalam Interpretasi Citra

Dalam melakukan interpretasi citra, digunakan berbagai alat yang

meliputi alat pengamat, alat pengukur obyek pada citra, alat pemindahan

data intrepretasi Citra, serta alat Analisis digital. Berikut penjelasan dari

masing-masing alat , yaitu :

a. Alat pengamat

Alat pengamat pada citra meliputi alat pengamat

nonstereoskopik (lensa pembesar, meja sinar, serta istrumen

pengamat optik dan elektronik) dan Alat pengamat stereoskopik.

Stereoskop merupakan piranti optik binokuler untuk membantu

pengamat guna mengamati pasangan foto atau diagram yang

diorientasikan dengan benar untuk memperoleh kesan mental sebuah

model tiga dimensional.

b. Alat pengukur obyek pada citra

Alat pengukuran obyek pada citra ada 5 macam yaitu :

1. Pengukur arah

Arah dinyatakan sebagai busur derajat atau bearing atau

azimuth.Bearing diukur dari utara atau dari selatan sebagai

pangkal, dengan arah jarum jam atau sebaliknya. Besarnya

Page 2: Peralatan Interpretasi Data Penginderaan Jauh

berkisar dari 0º hingga 90º. Azimut dihitung searah jarum

jam, dari utara sebagai pangkalnya. Besarnya berkisar dari 0º

hingga 360º

2. Pengukur jarak

Pengukur jarak dibagi menjadi dua macam yaitu pembesaran

dan tanpa pembesaran. Dengan pembesaran dengan lensa

pembesar sederhana yang diberi skala mikrometer dengan

unit persepuluh milimeter. Sedangkan , tanpa pembesaran

seperti penggaris, sklaa milimeter, dan metal microruler.

3. Pengukur luas

Pengukuran luas dibagi menjadi tiga alat yaitu alat

sederhana, alat mekanik , dan alat elektronik. Biasanya alat

sederhana menggunakan metode strip, metode bujur

sangkar , dan metode jaringan titik. Alat mekanik biasanya

menggunakan planimete. Sedangkan alat elektronik

menggunakan electronic digitizer.

4. Pengukur tinggi

Pengukur tinggi dibagi menjadi duaalat yaitu alat sederhana

dan alat pengukur paralaks. Alat sederhana biasanya

digunakan dalam pergeseran letak topografi dan panjang

bayangan. Sedangkan contoh alat pengukur paralaks seperti

mistar, paralaks tangga dan paralaks batang.

5. Pengukur lereng

Pengukuran lereng biasanya menggunakan alat paralaks dan

pengukuran lereng buatan ITC yang biasanya dilakukan

dengan pengamatan streoskopik.

c. Alat pemindahan data intrepretasi Citra

Alat pemindah data pada umum-nya berfungsi sebagai

pantigraf memindahkan data sekaligus memperbesar atau

memperkecil skalanya. Alat pemindah sendiri dibagi menjadi 2

macam yaitu alat pemindah data planimetrik dan alat pemindah data

Page 3: Peralatan Interpretasi Data Penginderaan Jauh

stereoskopik. Hasil interpretasi citra yang tergambar kecil-kecil

dalam jumlah banyak harus dipindahkan ke peta dasar. Biasanya

hasil interpretasi citra secara stereoskopik maupun nonstereoskopik

digambarkan pada lembaran tembus cahaya.

1. Alat pemindah data planimetrik

2. Alat pemindah data streoskopik

d. Alat analisis digital

Dalam menganalisis alat digital adanya persyaratan utama

dalam melakukan analisis, sebagai berikut:

1. Ketersediaan data penginderaan jauh yang nilai spektralnya

dalam bentuk digit, terutama data multispektral,

2. Teknologi komputer yang canggih,

3. Algoritma yang dapat diterapkan bagi penginderaan jauh,

4. Metodologi atau strategi untuk analisis

Pekerjaan pemrosesan data digital penginderaan jauh :

a. Pra-pemrosesan (perolehan data dan rektifikasi data Koreksi distorsi

radiometric, Koreksi distorsi geometric, Rektifikasi kartografi,

Penghapusan noise)

b. Pemrosesan data (Penajaman, Tranformasi geometrik , Pemrosesan

radiometric , Pemrosesan frekuensi , Penyadapan informasi )

c. Keluaran data

(Anotasi Tumpang tindih grafik (graphic overlay)

Kemampuan manipulasi interaktif

Fungsi perubahan rona/warna

Penentuan format

Kemampuan membentuk karakter/vektor

Konversi perubahan video digital ke analog

Konversi bentuk digital ke film

Konversi bentuk digital langsung ke hard copy

Pembuatan masukan data dasar

Page 4: Peralatan Interpretasi Data Penginderaan Jauh

B. Alat Penginderaan Jauh beserta fungsinya

Berikut ini adalah beberapa alat penginderaan jauh berserta fungsinya,

yaitu :

a. Active Microwave Instrument (AMI)

AMI mampu menghasilkan citra (gambar rekaman suatu objek)

dataran dan lautan, dapat pula menentukan arah gelombang

samudera, serta mengukur arah dan kecepatan angin.

b. Radar Altimeter (RA)

Jenis sensor ini mampu mengukur tinggi muka laut, tinggi

gelombang, dan topografi bawah laut. Radar adalah Radio Detection

and Ranging.

c. Along Track Scanning Radiometer and Microwave

Sounder (ATRS)

ATRS merupakan gabungan antara sensor inframerah dan

gelombang mikro yang fungsinya untuk mengukur temperatur

permukaan laut, mengukur temperatur tebal tutupan awan, serta

mengukur kelembapan awan.

d. Precise Range and Range-Rate Equipment (PRARE) 

PRARE dapat menentukan posisi satelit paling tepat terhadap lokasi

stasiun di muka bumi.

e. Laser Retro-Reflector (LRR)

LRR digunakan untuk menentukan posisi satelit yang tepat beserta

orbitnya dengan lokasi di bumi melalui stasiun-stasiun laser.

Penginderaannya dilakukan dari jarak jauh. Dengan demikian,

disebutlah sistem penginderaan itu sebagai penginderaan jauh. Karena

sensor yang dipasang jauh dari objek yang akan diindera, maka diperlukan

tenaga yang dipancarkan atau dipantulkan oleh objek itu. Antara tenaga dan

objek terjadi interaksi. Tapi, objek mempunyai karakter yang berbeda dalam

interaksinya itu misalnya:

1. air banyak menyerap sinar, dan sedikit memantulkan sinar,

Page 5: Peralatan Interpretasi Data Penginderaan Jauh

2. batuan kapur salju sedikit menyerap sinar, tetapi banyak

memantulkan sinar.

Page 6: Peralatan Interpretasi Data Penginderaan Jauh

DAFTAR PUSTAKA

Gunarto, Edi. 2007. Alat Interpretasi Peta , melalui :

http://inderaja.blogspot.co.id/2007/11/alat-interpretasi-citra.html ( diakses

pada tanggal 17 september 2015 pukul 23.08)

Anonim. 2005. Penjelasan Interpretasi Citra dan Alat Penginderaan Jauh ,

melalui : http://www.cpuik.com/2014/11/interpretasi-citra-alat-

penginderaan-jauh.html ( diakses pada tanggal 18 September 2015 pukul

00.15 )

Sundana, Ramdan. 2008. Penginderaan Jauh dan Interpretasinya , melalui :

https://sundana.wordpress.com/2008/12/09/pengindraan-jauh-

interpretasinya/ ( diakses pada tanggal 20 September 2015 pukul 18.44 )

Anonim. 2014. Penjelasan Interpretasi Citra dan Alat penginderaan Jauh ,

melalui : http://www.cpuik.com/2014/11/interpretasi-citra-alat-

penginderaan-jauh.html ( diakses pada tanggal 20 September 2015 pukul

19.00 )