perakitan dan pengujian gas generator setsdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5....

69
PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETS Skripsi Tugas Akhir Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Tugas Akhir Program Studi Diploma Tiga Teknik Mesin Disusun Oleh : Nama : Andar Aji Rachmatuloh NPM : 4314130003 Dosen Pembimbing : Eko Prasetyo, ST. MT. FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PANCASILA 2017

Upload: others

Post on 11-Dec-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

PERAKITAN DAN PENGUJIAN

GAS GENERATOR SETS

Skripsi Tugas Akhir

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Tugas Akhir

Program Studi Diploma Tiga

Teknik Mesin

Disusun Oleh :

Nama : Andar Aji Rachmatuloh

NPM : 4314130003

Dosen Pembimbing : Eko Prasetyo, ST. MT.

FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS PANCASILA

2017

Page 2: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

ASSEMBLY AND TESTING

GAS GENERATOR SETS

Skripsi Tugas Akhir

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Tugas Akhir

Program Studi Diploma Tiga

Teknik Mesin

Disusun Oleh :

Nama : Andar Aji Rachmatuloh

NPM : 4314130003

Dosen Pembimbing : Eko Prasetyo, ST. MT.

FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS PANCASILA

2017

Page 3: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

LEMBAR PERSETUJUAN

Tugas akhir dengan judul :

“Perakitan Dan Pengujian Gas Generator Sets.

Dibuat untuk melengkapi persyaratan kurikulum Program Studi Teknik

Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Pancasila guna memperoleh gelar Ahli

Madya (A.Md) pada Program Studi Diploma III Teknik Mesin.

Tugas akhir ini telah diujikan dalam sidang ujian pada :

Hari / Tanggal : Rabu, 2 Agustus 2017

Tempat : Ruang Rapat-TM Universitas Pancasila

Telah disetujui dan diketahui oleh :

Jakarta, Agustus 2017

Mengetahui,

Koordinator Tugas Akhir

(Wina Libyawati, ST.MM.MT)

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

(Eko Prasteyo, ST.MT)

Mengetahui,

Ketua Jurusan Teknik Mesin FTUP

(Ir. Eddy Djatmiko, MT)

Page 4: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi kebutuhan energi listrik yang

semakin hari semakin berkurang. Ketersediaan energi listrik pun akan mengalami

kekurangan karena kebutuhan masyarakat yang semakin menigkat seiring dengan

jumlah penduduk dan kemajuan teknologi. Pembangkit listrik bersumber air,

angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya. Untuk mengatasi masalah

tersebut energi yang dihasilkan dengan cara alternatif yaitu gas generator sets

yang lebih efisien untuk menghasilkan energi listrik.

Prosedural penelitian yang dilakukan demi mencapai tujuan adalah

identifikasi data, persiapan alat, pengujian 1, perakitan gas generator sets,

pengujian 2, kesimpulan. Adapun data-data yang diperlukan seperti spesifikasi

komponen yang terdapat pada gas generator sets.

Gas generator sets bertujuan untuk menghasilkan daya, keseluruhan

perakitan gas generator sets dengan beberapa komponen diantaranya sistem

pengapian, ruang bakar, turbocharger, turbin penggerak, alternator, gas LPG,

accu, inverter. Semua komponen yang terdapat pada gas generator sets telah diuji

fungsinya masing-masing, parameter yang terdapat pada gas generator sets

diantaranya adalah tekanan ruang bakar sebesar 587oC dan putaran turbocharger

sebesar ± 1500 rpm

Kata kunci : gas generator sets, turbocharger,ruang bakar.

Page 5: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

ABSTRACK

This study aims to address the need for electricity that is getting less and

less. The availability of electric energy will also be in shortage due to the

increasing community needs along with the population and technological

progress. Power plants are sourced from water, wind, gas, coal, oil and others. To

overcome this problem the energy generated by alternative means of gas generator

sets are more efficient to generate electrical energy.

Procedural research undertaken to achieve the objectives is data

identification, tool preparation, test 1, gas generator sets assembly, test 2,

conclusion. The required data such as component specifications contained in gas

generator sets.

Gas generator sets aim to generate power, the entire assembly of gas

generator sets with several components including ignition system, combustion

chamber, turbocharger, turbine drive, alternator, LPG gas, batteries, inverter. All

components contained in the gas generator sets have been tested their respective

functions, the parameters contained in the gas generator sets such as the pressure

of the combustion chamber of 587oC and turbocharger rotation of ± 1500 rpm

Keywords: gas generator sets, turbocharger, combustion chamber.

Page 6: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdullilah penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang

telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini.

Tugas Akhir ini di susun dan diajukan sebagai salah satu syarat dalam

memperoleh gelar sarjana diploma III di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin

Universitas Pancasila dengan judul Perakitan Dan Pengujian Gas Generator

Sets.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Kedua orang tua penulis yang memberikan motivasi dan doa.

2. Bapak Ir. Eddy Djatmiko, MT. Selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin.

3. Bapak Eko Prasetyo ST, MT selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan saran dan nasihat dalam proses penyusunan Tugas Akhir ini.

4. Ibu Wina Libyawati ST, MT Selaku Koordinator Tugas Akhir yang telah

memberikan saran dan nasihat dalam proses penyusunan Tugas Akhir ini.

5. Segenap staf pengajar dan karyawan jurusan teknik mesin yang telah

memberikan bekal ilmu serta kemudahan kepada penulis.

6. Rekan-rekan teknik Himaprodit khususnya angkatan 2014 yang telah

memberikan dukungan dan berbagai informasi.

Penulis menyadari juga bahwa didalam penulisan Tugas Akhir ini tentu masih

banyak dijumpai kekurangan-kekurangan untuk itu penulis sangat mengharapkan

saran, kritik dan masukan. Akhir kata penulis sangat berharap agar Tugas Akhir

ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis pribadi dan

umumnya bagi semua yang membacanya.

Jakarta, Agustus 2017

Andar Aji R

4314130003

Page 7: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

v

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................. i

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR .............................................. ii

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH REVISI ............................................ iii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv

DAFTAR ISI .................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................ vii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... viii

BAB :

I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2

C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 2

D. Batasan Masalah ................................................................................... 2

E. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 2

F. Sistematika Penulisan ........................................................................... 3

II. TEORI DASAR ......................................................................................... 4

A. Sejarah Turbin Gas ............................................................................... 4

B. Siklus Turbin Gas ................................................................................. 5

C. Siklus Ideal Turbin Gas ........................................................................ 8

D. Siklus Aktual Turbin Gas ..................................................................... 10

E. Bahan Bakar Gas .................................................................................. 11

F. Komponen-Komponen Pada Gas Generator Sets ................................ 12

G. Operation Process Chart ..................................................................... 35

III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................. 37

A. Diagram Alir Penelitian ....................................................................... 37

IV PROSES PERAKITAN DAN EPENGUJIAN ....................................... 39

A. Komponen Keseluruhan Gas Generator Sets ...................................... 39

B. Perakitan Gas Generator Sets .............................................................. 41

C. Pengujian 1 ........................................................................................... 47

Page 8: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

vi

D. Pengujian 2 ........................................................................................... 48

V PENUTUP ................................................................................................... 50

A. Kesimpulan ......................................................................................... 50

B. Saran ..................................................................................................... 50

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... ix

LAMPIRAN ..................................................................................................... v

Page 9: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

vii

DAFTAR TABEL

Tabel halaman

II.1 Nilai Kalor dan Massa Jenis Beberapa Bahan Bakar ................................ 12

IV.1 Komponen Gas Generator Sets. .............................................................. 40

IV.2 Peralatan Yang Digunakan Pada Proses Perakitan Gas Generator Sets.. 42

IV. 3 Hasil Pengujian Turbin Dan Kompresor ................................................ 47

IV.4 Tabel Perolehan Data ............................................................................... 48

Page 10: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar halaman

2.1 Turbin Gas .................................................................................................. 4

2.2 Bagian Siklus Turbin Gas Terbuka Langsung (a)Satu Poros dan

(b) Dua Poros ............................................................................................ 6

2.3 Bagian Siklus Turbin Gas Terbuka Tak Langsung .................................... 7

2.4 Bagan Siklus Turbin Gas Tertutup ............................................................. 8

2.5 Siklus Brayton ............................................................................................ 8

2.6 Prinsip Kerja Instalasi Turbin Gas Mikro .................................................. 9

2.7 Diagram Siklus Brayton Aktual ................................................................. 10

2.8 Accumulator ............................................................................................... 13

2.9 Koil ............................................................................................................. 14

2.10 Rangkaian Primer Ketika Platina Tertutup .............................................. 15

2.11 Rangkaian Primer Ketika Platina Terbuka ............................................... 15

2.12 Hubungan Kumparan Primer Dan Kumparan Sekunder ......................... 16

2.13 Terjadinya Tegangan Pada Kumparan Sekunder .................................... 16

2.14 Diagram Hubungan Antara Kumparan Primer Dan Sekunder ................. 17

2.15 Koil Pengapian Tipe Caniste ................................................................... 18

2.16 Konstruksi Platina .................................................................................... 19

2.17 Tumit Ebonit ............................................................................................ 20

2.18 Perbedaan Sudut Pengapian Dengan Sudut Dwell ................................... 20

2.19 Kondensor ................................................................................................ 21

2.20 Busi .......................................................................................................... 22

2.21 Kontruksi Busi ......................................................................................... 23

2.22 Pengaruh Suhu Operasional Busi ............................................................. 25

2.23 Tingkat Panas Busi (a), Busi Dingin (b) Busi Sedang, Dan (c) Busi Panas

.......................................................................................................................... 25

2.24 Busi Standar ............................................................................................. 26

2.25 Busi Tipe Resistor .................................................................................... 27

2.26 Tipe Busi Dengan Elektroda Yang Menonjol .......................................... 28

2.27 Busi Platinum ........................................................................................... 29

2.28 Alternator ................................................................................................. 30

Page 11: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

ix

2.29 Inverter ..................................................................................................... 31

2.30 Macam-Macam Baut Pengikat ................................................................. 31

2.31Macam-Macam Mur.................................................................................. 32

2.32 Turbocharger ........................................................................................... 33

2.33 Skema Cara Kerja Turbocharger Pada Kendaraan .................................. 34

3.1 Diagram Alir Penelitian Perakitan Dan Pengujian Gas Generator Sets. ... 37

4.1 Gambar Keseluruhan Gas Generator Sets. ................................................ 39

4.2 Proses Perakitan Komponen Gas Generator Sets. ..................................... 41

4.3 Perakitan Ruang Bakar Pada Rangka ......................................................... 43

4.4 Perakitan Turbocharger Pada Ruang Bakar. ............................................. 43

4.5 Perakitan Turbocharger Pada Ruang Bakar. ............................................. 43

4.6 Perakitan Turbin Penggerak Pada Transision Piece .................................. 44

4.7 Perakitan Alternator ................................................................................... 44

4.8 Pemasangan Aki Pada Rangka Dan Kabel Terminal ................................. 44

4.9 Pemasangan Inverter .................................................................................. 45

4.10 Pemasangan Koil Pada Rangka ................................................................ 45

4.11 Pemasangan Motor Dc Pada Rangka ....................................................... 45

4.12 Pemasangan Koil Dan Kabel Koil Terminal Negatif Dan Positif ........... 46

4.13 Pemasangan Karet Kopling Fleksibel Antara Delco Dan Motor Dc ....... 46

4.14 Pemasangan Blower pada inlet kompresor .............................................. 46

Page 12: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

PERNYATAAN KEASLIAN ISI TUGAS AKHIR

Dengan ini saya yang yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Andar Aji Rachmatuloh

No.Pokok : 4314130003

Program Studi : D III Teknik Mesin

Judul : PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR

SETS.

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir yang saya buat ini

merupakan hasil karya saya sendiri, dan bukan merupakan duplikasi, serta tidak

mengutip sebagian atau seluruhnya karya orang lain, kecuali yang telah

disebutkan sumbernya.

Selanjutnya, syaa bersedia menerima sanksi akademis, apabila pernyataan

saya ini tidak benar.

Jakarta, Agustus 2017

Penulis

Andar Aji R

4314130003

Page 13: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat penting

dan vital yang tidak dapat di lepaskan dari keperluan sehari-hari. Manusia

hampir tidak dapat melakukan pekerjaan yang ada dengan baik ataupun

memenuhi kebutuhannya. Kekurangan energi listrik dapat menggangu

aktivitas manusia. Oleh sebab itu kesinambungan dan ketersediaan energi

listrik semakin meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan

kemajuan teknologi serta informasi.

Peningkatan penggunaan energi listrik dapat dijadikan sebagai indikator

menigkatnya kemakmuran suatu masyarakat. Namun pada waktu yang sama

timbul masalah dalam upaya penyediaannya. Perkembangan teknologi dan

perindustrian serta pertumbuhan penduduk yang pesat membuat kebutuhan

akan listrik terus meningkat setiap tahunnya. Semua keperluan baik dari skala

rumah tangga hingga skala industri besar membutuhkan listrik sebagai

energinya. Meskipun demikian hendaknya para pelaku industri maupun

rumah tangga mampu mengurangi konsumsi energi dan menggunakannya

secara efisien, selain sebagai upaya hemat biaya hal itu juga mencegah

terjadinya krisis energi secara global. Listrik PLN dihasilkan dari berbagai

sumber pembangkit dari mulai air, minyak, nuklir, panas bumi, dan juga salah

satu energi terbarukan yaitu solar cell (modul surya/tenaga matahari).

Untuk mengatasi masalah tersebut, dibutuhkanlah energi yang dihasilkan

dari cara alternatif. Salah satunya adalah genset yang dapat di pergunakan

untuk rumah – rumah ataupun toko sebagai pengganti daya utama yang

berbahan bakar fosil. Oleh karena itu alternatifnya adalah menggunakan gas

generator sets yang lebih aman dan ramah lingkungan, yang memiliki

dimensi yang lebih kecil, serta biaya perawatan tidak terlalu besar.

Page 14: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

2

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat di tarik rumusan masalah,

yaitu :

1. Bagaimana cara kerja sistem dari gas generator set?

2. Bagaimana proses perakitan gas generator set?

3. Bagaimana kinerja keseluruhan dari gas generator set apakah sudah

bekerja dengan optimal?

C. Tujuan Penulisan

Berdasrakan rumusan masalah di atas maka tujuan dari perakitan generator

set mikro berbahan bakar gas, yaitu :

1. Memahami sistem cara kerja dari gas generator set.

2. Memahami proses perakitan dari gas generator set.

3. Melakukan pengujian terhadap kinerja dari gas generator set.

D. Batasan Masalah

Mengingat luasnya masalah dalam menghasilkan generator set mikro, laporan

ini hanya di batasi pada:

1. Terdapat beberapa komponen yang akan di rakit dari gas generator set.

2. Pengujian 1 di fokuskan kepada pengujian turbin dan kompresor untuk

mendapatkan data yang diperoleh. Pengujian 2 merupakan pengujian

sistem keseluruhan dari gas generator set.

3. Bahan bakar yang digunakan pada gas generator sets ini adalah gas

LPG.

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang di lakukan dalam tugas akhir yaitu :

1. Studi literatur.

Menghimpun data atau mengumpulkan data tentang turbin dan

kompresor yang kemudian di gunakan sebagai landasan untuk

pengolahan data dan bersumber dari referensi buku-buku, jurnal, internet

Page 15: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

3

2. Studi observasi.

Menghimpun data atau mengumpulkan data dengan cara penulisan

melalui pengujian langsung terhadap turbin dan kompresor.

F. Sistematika Penulisan

Dalam laporan tugas akhir di susun dengan sistematika penulisan sebagai

berikut :

Bab I PENDAHULUAN

Bab ini membahas latar belakang,rumusan masalah, batasan

masalah, tujuan penulisan, metode pengumpulan data dan

sistematika penulisan.

Bab II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas teori – teori yang berhubungan dengan

penelitian ini. Landasan teori yang di bahas meliputi turbin

gas,turbin dan kompresor, dan komponen-komponen yang terdapat

pada gas generator sets.

Bab III METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini di uraikan diagram alir penelitian gas generator

sets .

Bab IV PROSES PERAKITAN DAN PENGUJIAN

Dalam bab ini menguraikan tentang proses perakitan dan

pengujian gas generator sets

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisikan kesimpulan dari bab-bab sebelumnya dan

saran-saran dari permasalahan yang telah dibahas.

Page 16: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

4

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Sejarah Turbin Gas

Turbin gas merupakan penggerak mula pada abad XX. Mulai dikenal pada

awal tahun 1890-an dan berkembang dengan lambat hingga tahun 1930-an.

Pada Perang Dunia II, terutama pada akhir Perang Dunia II Inggris dan

Jerman Telah mengembangkannya dengan pesat. Akhirnya dipakai untuk

penerbangan komersial dengan keuntungan jarak tempuh, kecepatan,

penggunaan bahan bakar yang ekonomis, kenyamanan penumpang dan lain-

lain. Untuk beberapa dekade, turbin gas dipakai untuk pesawat seperti juga

digunakan untuk lebih luas seperti sumber tenaga kapal, kereta api, truk dan

bus.

Gambar 2.1 Bagian Utama Turbin Gas[2].

Didalam turbin gas energi kinetik dikonversikan menjadi energi mekanik

berupa putaran yang menggerakkan roda turbin sehingga menghasilkan daya.

Bagian turbin yang berputar disebut rotor atau roda turbin dan bagian turbin

yang diam disebut stator atau rumah turbin. Rotor memutar poros daya yang

menggerakkan beban (generator listrik, pompa, kompresor atau yang

lainnya). Turbin gas merupakan salah satu komponen dari suatu sistem turbin

gas. Sistem turbin gas yang paling sederhana terdiri dari tiga komponen yaitu

kompresor, ruang bakar dan turbin gas. Temperatur gas pembakaran yang

masuk sekitar 450 C dengan tekanan 45 atm dan kompresornya langsung

Page 17: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

5

digerakkan oleh turbin. Selanjutnya, perkemban gan sistem turbin gas

berjalan lambat hingga pada tahun 1935 sistem turbin gas mengalami

perkembangan yang pesat dimana diperoleh efisiensi sebesar lebih kurang 15

%. Pesawat pancar gas yang pertama diselesaikan oleh “British”.

Thomson Houston Co” pada tahun 1937 sesuai dengan konsepsi Frank

Whittle (tahun 1930). Saat ini sistem turbin gas telah banyak diterapkan untuk

berbagai keperluan seperti mesin penggerak generator listrik, mesin industri,

pesawat terbang dan lainnya. Sistem turbin gas dapat dipasang dengan cepat

dan biaya investasi yang relatif rendah jika dibandingkan dengan instalasi

turbin uap dan motor diesel untuk pusat tenaga listrik.

Saat ini, turbin gas mikro telah banyak diaplikasi pada banyak bidang,

diantaranya digunakan sebagai pembangkit daya. Sebagai penggerak mula

dengan dasar mesin turbo, unjuk kerja mesin turbo sangat berpengaruh

terhadap unjuk kerja sistem dan dapat merepresentasikan unjuk kerja sistem

secara keseluruhan. Pada operasinya, komponen turbomachine pada turbin

gas mikro dapat berputar hingga mencapai 100.000 rpm. Operasi pada turbin

gas terlebih dahulu dimulai dengan penyalaan awal yang dilakukan dengan

bantuan blower sampai titik dimana kompresor secara mandiri dapat

memenuhi kebutuhan udara yang diperlukan[2] .

B. Siklus Turbin Gas

Gas panas yang keluar dari pembakar atau reaktor berpendingin gas dapat

dipakai langsung sebagai fluida kerja. Caranya adalah dengan membuat gas

panas itu berekspansi melalui turbin gas, atau memanfaatkannya secara tak

langsung untuk memanaskan fluida kedua yang berfungsi sebagai fluida

kerja. Untuk masing – masing kasusu ini, yaitu siklus langsung atau siklus tak

langsung, atau bisa juga mempunyai siklus terbuka dan tertutup. Berikut ini

beberapa kemungkinan kombinasi itu :

Page 18: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

6

1. Siklus terbuka langsung

(a)

(b)

Gambar 2.2 Bagian Siklus Turbin Gas Terbuka Langsung (a)Satu Poros

dan (b) Dua Poros[1].

Skematika dari siklus terbuka terlihat pada Gambar II-2 . Gas

masuk ke kondensor pada titik 1, dan di mampatkan pada titik 2. Gas itu

lalu masuk ke ruang bakar atau reaktor, dan menerima kalor pada

tekanan tetap (ideal) di situ lalu keluar dalam keadaan panas pada titik 3.

Dari situ gas itu lalu berekspansi melalui turbin ke 4. Gas buang panas

yang keluar bercampur dengan udara atmosfer di luar siklus, dan

masukan udara dingin yang baru ditarik pada titik 1. Kompresor

mendapat daya dari turbin . daya berguna juga dapat dihasilkan oleh

turbin itu atau oleh gas yang berkespansi selanjutnya di dalam nosel yang

menghasilkan gaya dorong (propulsi) terhadap wahana yang membawa

instalasi itu, misalnya pesawat terbang jet. Oleh karena siklus ini siklus

terbuka, fluida kerja yang dapat digunakan hanyalah udara (dibumi).

Page 19: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

7

2. Siklus terbuka tak langsung

Gambar 2.3 Bagian Siklus Turbin Gas Terbuka Tak Langsung [1]

Unsur – unsur siklus terbuka tak langsung serupa dengan siklus terbuka

langsung, kecuali disini udara merupakan fluida sekunder yang menerima

kalor dari bahan pendingin primer di dalam penukar kalor. Siklus ini

cocok untuk di gunakan di tempat – tempat dimana udara tidak boleh

menerima udara secara langsung karena pertimbangan lingkungan,

misalnya dari reaktor nuklir karena radio aktivitasnya dapat menyebar ke

atmosfer. Namun, perlu di catat bahwa reaktor nuklir sebaiknya

menggunakan siklus tertutup.

3. Siklus tertutup langsung

Pada siklus tertutup gas pendingin di panaskan di dalam reaktor,

berekspansi melalui turbin, didinginkan di dalam penukar kalor dan di

kompresi kembali reaktor. Siklus ini dapat juga menggunakan gas lain,

bukan hanya udara.

Page 20: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

8

Gambar 2.4 Bagan Siklus Turbin Gas Tertutup Langsung [1]

Tidak ada buangan gas radioaktif yang dibuang ke atmosfer dalam

operasi normal. Siklus tertutup memungkinkan fluida kerja di tekan

sehingga volumenya mngecil dan mesin – mesin rotasinya juga lebih

kecil. Fluida kerja yang paling cocok untuk ini adalah helium[1].

C. Siklus Ideal Turbin Gas

Siklus ideal untuk kerja turbin gas adalah siklus brayton . Siklus ini terdiri

atas dua proses adiabatikl maupun balik menjadi isentropik dan dua proses

tekanan tetap. Udara atmosper dikompresikan oleh kompresor sehingga

terjadi perubahsn tekanan dari P1 ke P2 dan kemudian mengalirkannya

keruang bakar dimana didalamnya diinjeksikan bahan bakar sehingga dengan

adanya suhu dan tekanan ruang bakar maka terjadilah pembakaran.

Pembakaran terjadi pada tekanan konstan P2. System in pembangkit turbin gas

yang sesuai dengan siklus brayton dapat dilihat pada Gambar II-5 dibawah

ini:

Gambar 2.5 Siklus Brayton.[1]

Page 21: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

9

Keterangan:

1-2: Kompresi secara Isentropis

2-3: Penambahan panas pada tekanan konstan

3-4: Ekspansi secara isentropis

4-1: Penurunan kalor pada tekanan konstan

Didalam siklus turbin gas ini udara atmosfer dikompresikan dengan suatu

putaran kompresor (proses 1-2) dari tekanan P1 ke tekanan P2. dan kemudian

dialirkan keruang bakar atau pembakaran dimana bahan bakarnya kemudian

diinjeksikan dan setelah itu mengalami proses pembakaran. Pembakaran

berlangsung pada tekanan konstan P2. suhu akhir gas setelah mengalami

pembakaran menjadi T3 berekspansi dalam sebuah turbin gas mencapai tekanan

atmosfer dengan menghasilkan kerja, dan sebagian kerja tersebut dipergunakan

untuk menggerakan kompresor dan sisanya untuk kerja yang berguna[1].

1. Prinsip Kerja Micro Gas Turbine (MGT)

Dalam instalasi turbin gas terdapat tiga komponen utama, yaitu

kompresor, ruang bakar, dan turbin. Berikut ini adalah gambar dari prinsip

kerja dari turbin gas yang ditunjukkan pada gambar II-6.

Gambar 2.6 Prinsip Kerja Instalasi Turbin Gas Mikro[2].

Page 22: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

10

Prinsip kerja turbin gas mikro pada dasarnya sama dengan proses kerja

turbin gas pada umumnya seperti yang terlihat pada gambar II-6. dimulai dari

udara yang dihisap ke dalam inlet house kompresor. Udara yang telah

termampatkan dan bertekanan tinggi dialirkan ke dalam ruang bakar

(combustion chamber). Ruang bakar pada MGT berbeda pada turbin gas pada

umumnya dimana ruang bakar tidak sejajar pada poros turbin dan kompresor

seperti terlihat pada gambar II-6. Ruang bakar MGT dibuat terpisah dari

kesatuan unit turbocharge atau tidak sejajar sumbu poros. Didalam ruang

bakar tersebut fluida kerja dicampur dengan bahan bakar yang berupa

Liquified Petroleum Gas (LPG)[2].

D. Siklus Aktual Turbin Gas

Dalam operasinya, turbin gas mengalami penyimpangan sehingga mengubah

siklus teoritik atau idealnya ini dikarenakan beberapa faktor yang dapat

mengakibatkan perubahan keadan aliran ideal, sebagai berikut :

1. Inefesiensi kompresi dan ekspansi yang mengakibatkan garis isentropik

berbelok ke kanan.

2. Kerugian tekanan selama penambahan dan pembuangan panas yang

menyebabkan garis tekanan konstan menurun.

3. Variasi panas jenis, karena Cp untuk udara dan gas buang pembakaran

bervariasi terhadap temperatur mengakibatkan turbin memerlukan

penurunan temperaturdalam kompresor.

Cp = 0.24+0.00005T1 (2.6)

Gambar 2.7 Diagram Siklus Brayton Aktual [1]

Page 23: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

11

4. Variabel laju aliran massa.

5. Inefisiensi pembakaran. Pembakaran yang kurang sempurna dari bahan

bakar akan mengurangi panas yang di bebaskan.

6. Beban aksesoris mesin. Aksesoris seperti pompa minyak danbahan bakar

akan menambah beban turbin sehingga mengurangi efisiensi siklus.

Dengan demikian siklus brayton akan mengalami perubahan yang dapat di lihat

dalam grafik diatas[1].

E. Bahan Bakar Gas

Gas merupakan bahan bakar yang paling bersih dan praktis. Bila

pengaturan campuran udaranya baik maka tidak akan menimbulkan asap

hitam dan tidak berbau. Pembakaran sempurna dapat dicapai hanya dengan

memberikan sedikit excess air, sehingga efisiensi pembakaran naik dan

pengaturan kebutuhan kalor diatur dengan mudah. Bila nilai panas dari bahan

bakar padat dan cair biasanya dinyatakan dalam Btu/lb untuk bahan bakar gas

dinyatakan dalam Btu/cuft pada tekanan dan temperatur normal.

Macam-macam bahan bakar gas :

1. Gas Alam atau Gas Bumi

2. Liquified Petroleum Gas (LPG)

3. Coke Oven Gas

4. Producer Gas

5. Water Gas

6. Biogas

7. Hidrogen

Liqued petroleum gas (LPG) merupakan campuran dari berbagai

hidrokarbon yang di kenal sebagai butana, propana, isobutana,atau

campuranantara butana dengan propana, sebagai hasil sampingan minyak

mentah, berbentuk gas. Dengan menambah tekanan atau menurunkan

suhunya membuat menjadi cairan [6].

Nilai kalor (Heating Value HV) merupakan jumlah energi yang

dilepaskan ketika suatu bahan bakar dibakar secara sempurna dalam suatu

proses aliran tunak (steady) dan produk dikembalikan lagi ke keadaan dari

Page 24: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

12

reaktan. Besarnya nilai kalor dari suatu bahan bakar sama dengan harga

mutlak dari entalpi pembakaran bahan bakar. Jenis nilai kalor ada 2, yaitu :

1. Higher Heating Value (HHV), yaitu nilai kalor atas. Nilai kalor atas

ditentukan pada saat H2O (Dihidrogen Monoksida atau air) pada produk

pembakaran berbentuk cairan.

2. Lower Heating Value (LHV), yaitu nilai kalor bawah. Nilai kalor bawah

ditentukan pada saat H2O (Dihidrogen Monoksida atau air) pada produk

pembakaran berbentuk gas.

Tabel II.1 Nilai Kalor dan Massa Jenis Beberapa Bahan Bakar [7]

Bahan bakar HHV LHV Masa Jenis

MJ/kg MJ/kg MJ/kg

Karbon Monoksida (CO) 10,9 10,9 1,165

Metana (CH4) 55,5 55,1 0,667

Gas Alam 42,5 38,1 0,708

Propana (C3H8) 48,9 45,8 1,833

Bensin (umumnya adalah

Oktana (C8H18)) 46,7 42,5 -

Solar (umumnya adalah

dodekana (C12H26)) 45,9 43 -

Hidrogen (H2) 141,9 120,1 0,084

Producer Gas 5,81 5,3 1,089

F. Komponen-Komponen Pada Gas Generator Sets

Ada beberapa komponen yang digunakan pada gas generator set yaitu:

1. Accumulator

Accumulator merupakan sebuah alat yang dapat menyimpan energi

(umumnya energi listrik) dalam bentuk energi kimia. Sistem ini biasanya

terdapat pada mesin yang mempunyai sistem kelistrikan di mana baterai

sebagai sumber tegangan sehingga mesin tidak dapat dihidupkan tanpa

baterai. Hampir semua baterai menyediakan arus listrik tegangan rendah

(12 V) untuk sistem pengapian. Dengan sumber tegangan baterai akan

Page 25: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

13

terhindar kemungkinan terjadi masalah dalam menghidupkan awal

mesin, selama baterai, rangkaian dan komponen sistem pengapian

lainnya dalam kondisi baik. Arus listrik DC (Direct Current) dihasilkan

dari baterai (Accumulator). Baterai tidak dapat menciptakan arus listrik,

tetapi dapat menyimpan arus listrik melalui proses kimia. Pada umumnya

baterai yang digunakan pada sepeda motor ada dua jenis sesuai dengan

kapasitasnya yaitu baterai 6 volt dan baterai 12 volt[3].

Gambar 2.8 Accumulator

(Sumber : dokumentasi pribadi)

Di dalam baterai terdapat sel-sel yang jumlahnya tergantung pada

kapasitas baterai itu sendiri, untuk baterai 6 volt mempunyai tiga buah sel

sedangkan baterai 12 volt mempunyai enam buah sel yang berhubungan

secara seri dan untuk setiap sel baterai menghasilkan tegangan kurang

lebih sebesar 2,1 volt. Sementara untuk setiap sel terdiri dari dua buah

pelat yaitu pelat positif dan pelat negatif yang terbuat dari timbal atau

timah hitam (Pb). Pelat-pelat tersebut disusun bersebelahan dan diantara

pelat dipasang pemisah (Separator) sejenis bahan non konduktor dengan

jumlah pelat negatif lebih banyak dibandingkan dengan pelat positif

untuk setiap sel baterainya[3].

2. Koil

Koil berfungsi untuk menaikkan tegangan listrik dari aki sebesar 12

volt menjadi ribuan volt. Arus listrik yang besar ini disalurkan ke busi,

sehingga busi mampu meletikkan pijaran bunga api Untuk menghasilkan

percikan, listrik harus melompat melewati celah udara yang terdapat di

Page 26: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

14

antara dua elektroda pada busi. Karena udara merupakan isolator

(penghantar listrik yang jelek), tegangan yang sangat tinggi dibutuhkan

untuk mengatasi tahanan dari celah udara tersebut, juga untuk mengatasi

sistem itu sendiri dan seluruh komponen sistem pengapian lainnya. Koil

pengapian mengubah sumber tegangan rendah dari baterai atau koil

sumber (12 V) menjadi sumber tegangan tinggi (10 KV atau lebih) yang

diperlukan untuk menghasilkan loncatan bunga api yang kuat pada celah

busi dalam sistem pengapian. Pada koil pengapian, kumparan primer dan

sekunder digulung pada inti besi. Kumparan-kumparan ini akan

menaikkan tegangan yang diterima dari baterai[3]

Gambar 2.9 Koil

(sumber: dokumentasi pribadi)

menjadi tegangan yang sangat tinggi melalui induksi elektromagnetik.

Inti besi dikelilingi kumparan yang terbuat dari baja silicon tipis.

Terdapat dua kumparan yaitu sekunder dan primer di mana lilitan primer

digulung oleh lilitan sekunder. Untuk mencegah terjadinya hubungan

singkat (short circuit) maka antara lapisan kumparan disekat dengan

kertas khusus yang mempunyai tahanan sekat yang tinggi. Ujung

kumparan primer dihubungkan dengan terminal negatif primer,

sedangkan ujung yang lainnya dihubungkan dengan terminal positif

primer. Kumparan sekunder dihubungkan dengan cara serupa di mana

salah satunya dihubungkan dengan kumparan primer lewat (pada)

Page 27: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

15

terminal positif primer yang lainnya dihubungkan dengan tegangan tinggi

melalui suatu pagas dan keduanya digulung[3].

Gambar 2.10 Rangkaian Primer Ketika Platina Tertutup[3].

Medan magnet akan dibangkitkan pada saat arus mengalir pada gulungan

(kumparan) primer. Garis gaya magnet yang dibangkitkan pada inti besin

berlawanan dengan garis gaya magnet dalam kumparan primer.

Gambar 2.11 Rangkaian Primer Ketika Platina Terbuka[3].

Arus yang mengalir pada rangkaian primer tidak akan segera mencapai

maksimum, karena adanya perlawanan oleh induksi diri pada kumparan

primer. Diperlukan waktu agar arus maksimum pada rangkaian primer

dapat tercapai. Bila arus mengalir dalam kumparan primer dan kemudian

arus tersebut diputuskan tiba-tiba, maka akan dibangkitkan tegangan

dalam kumparan primer berupa induksi sendiri sebesar 300 – 400 V,

searah dengan arus yang mengalir sebelumnya. Arus ini kemudian

mengalir dan disimpan untuk sementara dalam kondensor. Apabila

platina menutup kembali maka muatan listrik yang ada dalam kondensor

Page 28: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

16

tersebut akan mengalir ke rangkaian, sehingga arus primer segera

menjadi penuh

Gambar 2.12 Hubungan Kumparan Primer

Dan Kumparan Sekunder[3].

Jika dua kumparan disusun dalam satu garis (dalam satu inti besi) dan

arus yang mengalir kumparan primer dirubah (diputuskan), maka akan

terbangkitkan tegangan pada kumparan sekunder berupa induksi sebesar

10 KV atau lebih. Arahnya berlawanan dengan garis gaya magnet pada

kumparan primer.

Gambar 2.13 Terjadinya Tegangan Pada Kumparan Sekunder[3].

Pada saat kunci kontak di-on-kan, arus mengalir pada gulungan primer

(demikian juga saat kunci kontak off) garis gaya magnet yang telah

terbentuk tiba-tiba menghi-lang, akibatnya pada kumparan sekunder

terbangkit tegangan tinggi. Sebaliknya apabila kunci kontak dihubungkan

kembali, makapada kumparan sekunder juga akan dibangkitkan tegangan

dengan arah yang berlawanan dengan pembentukan garis gaya magnet

pada kumparan primer (berlawanan dengan yang terjadi saat arus

diputuskan). Koil pengapian dapat membangkitkan tegangan tinggi

apabila arus primer tiba-tiba diputuskan dengan membuka platina[3].

Page 29: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

17

Hubungan antara kumparan primer dan sekunder diperlihatkan pada

diagram di bawah ini.

Gambar 2.14 Diagram Hubungan Antara

Kumparan Primer Dan Sekunder[3].

Besarnya arus primer yang mengalir tidak segera mencapai maksimum

pada saat platina menutup, karena arus tidak segera mengalir pada

kumparan primer. Adanya tahanan dalam kumparan tersebut,

mengakibatkan perubahan garis gaya magnet yang terjadi juga secara

bertahap. Tegangan tinggi yang terinduksi pada kumparan sekunder juga

terjadi pada waktu yang sangat singkat. Besamya tegangan yang

dibangkitkan oleh kumparan sekunder ditentukan oleh faktor-faktor

sebagai berikut:

1) Banyaknya Garis Gaya Magnet

Semakin banyak garis gaya magnet yang terbentuk dalam kumparan,

semakin besar tegangan yang diinduksi.

2) Banyaknya Kumparan

Semakin banyak lilitan pada kumparan, semakin tinggi tegangan yang

diinduksikan.

3) Perubahan Garis Gaya Magnet

Semakin cepat perubahan banyaknya garis gaya magnet yang dibentuk

pada kumparan, semakin tinggi tegangan yang dibangkitkan kumparan

sekunder.

Untuk memperbesar tegangan yang dibangkitkan pada kumparan

sekunder, maka arus yang masuk pada kumparan primer harus sebesar

mungkin dan pemutusan arus primer harus juga secepat mungkin[3].

Page 30: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

18

Koil yang digunakan dalam gas generator set adalah koil dengan tipe

canister Tipe ini mempunyai inti besi di bagian tengahnya dan kumparan

sekunder mengelilingi inti besi tersebut. Kumparan primernya berada di

sisi luar kumparan sekunder. Keseluruhan komponen dirakit dalam satu

rumah di logam canister. Kadang-kadang canister diisi dengan oli

(pelumas) untuk membantu meredam panas yang dihasilkan koil.

Kontsruksi tipe canister seperti terlihat

pada gambar 2.15 di bawah ini.

Gambar 2.15 Koil Pengapian Tipe Canister[3].

3. Platina

Platina pada sistem pengapian berfungsi untuk memutushubungkan

tegangan baterai ke kumparan primer. Platina bekerja seperti switch

(saklar) yang menyalurkan supply listrik ke kumparan primer koil dan

memutuskan aliran listrik untuk menghasilkan induksi. Pembukaan dan

penutupan platina digerakkan secara mekanis oleh cam/nok yang

menekan bagian tumit dari platina pada interval waktu yang ditentukan.

Page 31: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

19

Gambar 2.16 Konstruksi Platina[3].

Pada saat poros berputar maka nok akan mendorong lengan platina

kearah kontak membuka dan selanjutnya apabila nok terus berputar lebih

jauh maka platina akan kembali pada posisi menutup demikian

seterusnya. Pada waktu platina menutup, maka arus mengalir ke

rangkaian primer sehingga inti besi pada koil pengapian akan jadi

magnet. Saat platina membuka, maka kemagnetan inti besi akan hilang

dengan tiba-tiba. Kehilangan kemagnetan pada inti besi tersebut akan

dapat membangkitkan tegangan tinggi (induksi) pada kumparan

sekunder. Tegangan tinggi akan disalurkan ke busi, sehingga timbul

loncatan bunga api pada celah elektroda busi untuk membakar campuran

bensin dan udara pada akhir langkah kompresi. Permukaan kontak

platina dapat terbakar oleh percikan bunga api tegangan tinggi yang

dihasilkan oleh induksi diri pada kumparan primer, oleh karena itu

platina harus diperiksa dan diganti secara periodis. Karena platina sangat

penting untuk menentukan performa sistem pengapian (konvensional),

maka dalam pemeriksaannya perlu memperhatikan hal-hal sebagai

berikut;

A. Tahanan Kontak Platina

Oksidasi/kerak kotoran yang terjadi pada permukaan permukaan

platina akan semakin bertambah dan semakin buruk sebanding umur

pemakaiannya. Bertambahnya lapisan oksidasi membuat permukaan

platina semakin kasar/kotor dan memperbesar tahanannya, sehingga

aliran arus pada rangkaian primer koil menjadi berkurang[3].

Page 32: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

20

B. Celah Tumit Ebonit

Untuk menghindari aus yang terlalu cepat, sebaiknya beri gemuk

pada tumit ebonit tersebut. Jika tumit ebonit aus dapat menyebabkan

platina tidak bisa terbuka saat cam berputar sehingga sehingga tidak

akan terjadi loncatan bunga api dan mesin bisa mati.

Gambar 2.17 Tumit Ebonit[3].

C. Sudut Dwell

Sudut pengapian merupakan sudut yang diperlukan untuk satu kali

pengapian pada satu silinder motor. Di mana secara detail dapat

diterangkan sebagai sudut putar nok/cam saat platina mulai

membuka sampai platina mulai membuka pada tonjolan nok/kam

berikutnya

Gambar 2.18 Perbedaan Sudut Pengapian Dengan Sudut Dwell[3]

Berdasarkan gambar 2.18 sudut dwell adalah lamanya posisi

platina dalam keadaan menutup. Oleh karena Dengan memperbesar celah

platina sudut dwell menjadi kecil, dan sebaliknya bila celah platina

diperkecil maka sudut dwell akan menjadi besar. Sudut dwell yang terlalu

besar dapat menyebabkan kemungkinan percikan busi pada sistem

Page 33: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

21

pengapian terlambat, putaran mesin kasar, tidak optimalnya fungsi

kondenser, dan sebagainya. Sedangkan sudut dwell yang terlalu kecil,

dapat menyebabkan kemungkinan percikan bunga api yang lemah/kecil,

mesin overheating (mesin teralu panas), performa mesin jelek dan

sebagainya[3].

D. Kondensor

Saat arus primer mengalir akan terjadi hambatan pada arus tersebut,

hal ini disebabkan oleh induksi diri yang terjadi pada waktu arus

mengalir pada kumparan primer. Induksi diri tidak hanya terjadi pada

waktu arus primer mengalir, akan tetapi juga pada waktu arus primer

diputuskan oleh platina saat mulai membuka. Pemutusan arus primer

yang tiba-tiba pada waktu platina membuka, menyebabkan bangkitnya

tegangan tinggi sekitar 500 V pada kumparan primer. Induksi diri

tersebut, menyebabkan sehingga arus prima tetap mengalir dalam bentuk

bunga api pada celah kontak. Hal ini terjadi karena gerakan pemutusan

platina cenderung lebih lambat dibanding gerakan aliran listrik yang

ingin terus melanjutkan alirannya ke masa/ground. Jika terjadi loncatan

bungai api pada platina tersebut saat platina mulai membuka, maka

pemutusan arus primer tidak terjadi dengan cepat, padahal tegangan yang

dibangkitkan pada kumparan sekunder naik bila pemutusan arus primer

lebih cepat. Untuk mencegah terjadinya loncatan bunga api pada platina

seperti percikan api pada busi, maka dipasang kondensor pada rangkaian

pengapian. Pada umumnya kondensor dipasang (dirangkai) secara paralel

dengan platina[3].

Gambar 2.19 Kondensor[3].

Page 34: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

22

E. Busi

Tegangan tinggi yang dihasilkan oleh kumparan sekunder koil

pengapian, setelah melalui rangkaian tegangan tinggi akan dikeluarkan

diantara elektroda tengah (elektroda positif) dan elektroda sisi (elektro

dan negatif) busi berupa percikan bunga api. Tujuan adanya busi dalam

hal ini adalah untuk mengalirkan pulsa atau arus tegangan tinggi dari

tutup (terminal) busi ke bagian elektroda tengah ke elektroda sisi

melewati celah udara dan kemudian berakhir ke masa (ground)[3].

Gambar 2.20 Busi

(sumber: dokumentasi pribadi)

Busi merupakan bagian (komponen) sistem pengapian yang bisa

habis, dirancang untuk melakukan tugas dalam waktu tertentu dan harus

diganti dengan yang baru jika busi sudah aus atau terkikis. Adapun

parameter-parameter yang terdapat pada busi antara lain :

a. Kontruksi busi

Bagian paling atas dari busi adalah terminal yang menghubungkan

kabel tegangan tinggi. Terminal ini berhubungan dengan elektroda

tengah yang biasanya terbuat dari campuran nikel agar tahan

terhadap panas dan elemen perusak dalam bahan bakar, dan sering

mempunyai inti tembaga untuk membantu membuang panas. Pada

beberapa busi elektroda terbuat dari campuran perak, platina,

Page 35: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

23

paladium atau emas. Busi-busi ini dirancang untuk memberikan

ketahanan terhadap erosi yang lebih besar serta bisa tetap bagus.

Gambar 2.21 Kontruksi Busi[3].

Elektroda tengah melewati isolator (penyekat) keramik yang terdapat

pada bagian luarnya. Isolator ini berfungsi untuk melindungi elektroda

tengah dari kebocoran listrik dan melindungi dari panas mesin. Untuk

mencegah kebocoran gas terdapat seal (perapat) antara elektroda

tengah dengan isolator dan antara isolator dengan bodi busi. Bodi busi

dibuat dari baja dan biasanya diberi plat nikel untuk mencegah korosi.

Bagian atas luar bodi berbentuk hexagon (sudut segi enam) yang

berfungsi untuk mengeraskan (memasang) dan mengendorkan

(membuka) busi. Pada bagian bawahnya dibuat ulir agar busi bisa

disekrupkan (dipasang) ke kepala silinder. Pada bagian ujung bawah

busi terdapat elektroda sisi atau elektroda negatif. Elektroda ini dilas

ke bodi busi untuk jalur ke masa saat terjadi percikan. Terdapat dua

tipe dudukan (seat) busi yaitu berbentuk datar dan kerucut. Dudukan

busi merupakan bagian dari bodi busi pada bagian atas ulir yang akan

bertemu/berpasangan dengan kepala silinder. Jika dudukan businya

berbentuk datar, maka terdapat cincin perapat (sealing washer),

sebaliknya jika dudukannya berbentuk kerucut maka tidak

memerlukan cincin perapat[3].

Page 36: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

24

b. Tingkat Panas Busi

Elektroda busi harus dipertahankan pada suhu kerja yang tepat, yaitu

antara 4000C sampai 8000C. Bila suhu elektroda tengah kurang dari

4000C, maka tidak akan cukup untuk membakar endapan karbon yang

dihasilkan oleh pembakaran sehingga karbon tersebut akan melekat

pada permukaan insulator, sehingga akan menurunkan tahanan dengan

rumah-nya. Akibatnya, tegangan tinggi yang diberikan ke elektroda

tengah akan menuju ke massa tanpa meloncat dalam bentuk bunga api

pada celah elektroda, sehingga mengakibatkan tarjadinya kesalahan

pembakaran (misfiring). Bila suhu elektroda tengah melebihi 8000C,

maka akan terjadi peningkatan kotoran oksida dan terbakarnya

elektroda tersebut. Pada suhu 9500C elektroda busi akan menjadi

sumber panas yang dapat membakar campuran bahan bakar tanpa

adanya bunga api, hal ini disebut dengan istilah pre-ignition yaitu

campuan bahan bakar dan udara akan terbakar lebih awal karena

panas elektroda tersebut sebelum busi bekerja memercikkan bunga api

(busi terlalu panas sehingga dapat membakar campuran dengan

sendirinya). Jika terjadi pre-ignition, maka daya mesin akan turun,

karena waktu pengapian tidak tepat dan elektroda busi atau bahkan

piston dapat retak, leleh sebagian atau bahkan lumer. Busi yang ideal

adalah busi yang mempunyai karakteristik yang dapat beradaptasi

terhadap semua kondisi operasional mesin mulai dari kecepatan

rendah sampai kecepatan tinggi. Seperti disebutkan di atas busi dapat

bekerja dengan baik bila suhu elektroda tengahnya sekitar 4000C

sampai 8000C. Pada suhu tersebut karbon pada insulator akan terbakar

habis. Batas suhu operasional terendah dari busi disebut dengan self-

cleaning temperature (busi mencapai suhu membersihkan dengan

sendirinya), sedangkan batas suhu tertinggi disebut dengan istilah pre-

ignition[3].

Page 37: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

25

Gambar 2.22 Pengaruh Suhu Operasional Busi[3].

Tingkat panas dari suatu busi adalah jumlah panas yang dapat

disalurkan/dibuang oleh busi. Busi yang dapat menyalur-

kan/membuang panas lebih banyak dan lebih cepat disebut busi dingin

(cold type), karena busi itu selalu dingin, sedangkan busi yang lebih

sedikit/susah menyalurkan panas disebut busi panas (hot type), karena

busi itu sendiri tetap panas. Pada busi terdapat kode abjad dan angka

yang menerang-kan struktur busi, karakter busi dan lain-lain. Kode-

kode tersebut berbeda-beda tergantung pada pabrik pembuatnya, tetapi

biasanya semakin besar nomomya menunjukkan semakin besar

tingkat penyebaran panas; artinya busi makin dingin. Semakin kecil

nomornya, busi semakin panas.

Gambar 2.23 Tingkat panas busi (a), busi dingin

(b) busi sedang, dan (c) busi panas[3].

Page 38: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

26

Panjang insulator bagian bawah busi dingin dan busi panas

berbeda seperti ditunjukkan gambar di atas. Busi dingin mempunyai

insulator yang lebih pendek seperti pada Gambar 2.23 bagian (a),

karena permukaan penampang yang berhubungan dengan api sangat

kecil dan rute penyebaran panasnya lebih pendek, jadi penyebaran

panasnya sangat baik dan suhu elektroda tengah tidak naik terlalu

tinggi, oleh sebab itu jika dipakai busi dingin pre ignition lebih sulit

terjadi. Sebaliknya karena busi panas mempunyai insulator bagian

bawah yang lebih panjang, maka luas permukaan yang berhubungan

dengan api lebih besar, rute penyebaran panas lebih panjang,

akibatnya temperatur elektroda tengah naik cukup tinggi dan self-

cleaning temperature dapat dicapai lebih cepat, meskipun pada

kecepatan yang rendah dibandingkan dengan busi dingin[3].

c. Tipe-Tipe Busi

Adapun beberapa tipe-tipe busi, diantaranya adalah sebagai berikut ;

1) Busi Tipe Standar

Busi dengan ujung elektroda tengah saja yang menonjol

keluardari diameter rumah yang berulir (threaded section) disebut

busi standar. Ujung insulator (nose insulator) tetap berada di

dalamnya (tidak menonjol).

Gambar 2.24 Busi Standar[3].

Page 39: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

27

Tipe busi ini biasa-nya cocok untuk mesin-mesin dengan tahun

pembuatan tahun tua.

2) Busi Tipe Resistor

Busi dengan tipe resistor merupakan busi yang dibagian dalam

elektroda tengah dekat daerah loncatan api dipasangkan

(disisipkan) sebuah resistor (sekitar 5 kilo ohm). Tujuan

pemasangan resistor tersebut adalah untuk memperlemah

gelombang-gelombang elektromagnet yang ditimbulkan oleh

loncatan pengapian, sehingga bisa mengurangi gangguan

(interferensi) radio dan peralatan telekomunikasi yang dipasang

disekitarnya maupun yang dipasang pada mobil lain[3].

Gambar 2.25 Busi Tipe Resistor.[3]

3) Busi Dengan Elektroda Yang Menonjol (Projected Nose Type)

Busi dengan elektroda yang menonjol maksudnya adalah busi

dengan ujung elektroda tengah dan ujung insulator sama-sama

menonjol keluar. Suhu elektroda akan lebih cepat naik dibanding

tipe busi standar karena busi tipe ini menonjol ke ruang bakar,

sehingga dapat membantu menjaga busi tetap bersih. Selain itu,

pada putaran mesin yang tinggi, efek pendinginan yang datang

dari campuran bahan bakar (bensin) dan udara akan meningkat,

Page 40: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

28

sehingga dapat juga membantu menjaga busi beroperasi dalam

suhu kerjanya. Hal ini akan mempunyai kecenderungan

mengurangi pre-ignition. Busi tipe ini cocok untuk Mesin-mesin

modern namun tertentu saja. Oleh karena itu, hindari penggunaan

busi tipe ini pada mesin yang tidak direkomendasikan karena

dapat menyebabkan gangguan pada katup maupun piston serta

kerusakan mesin[3].

Gambar 2.26 Tipe Busi Dengan

Elektroda Yang Menonjol[3].

Busi dengan Elektroda Platinum Kemampuan pengapian yang

telah dijelaskan juga berlaku untuk busi dengan ujung elektroda

platinum. Ujung elektroda tengah dan elektroda masa dilapisi

dengan lapisan platinum untuk memperpanjang umur busi. Tipe

busi ini sudah beredar dan sering digunakan meskipun harganya

lebih mahal. Perbedaannya dengan busi biasa yaitu sebagai

berikut:

1) Untuk menyempurnakan kemampuan pengapian, maka

diameter elektroda tengahnya diperkecil sampai 1,1 mm (busi

biasa diameter elektrodanya 2,5 mm), dan celah elektroda

busi dengan platinum adalah 1,1 mm.

2) Ujung elektroda dilapisi dengan platinum untuk mengurangi

keausan elektroda, hal ini membuat waktu pemeriksaan dan

penyetelan celah elektroda menjadi semakin lama, sampai

100.000 km[3].

Page 41: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

29

3) Lebar bidang rata bagian segi enamnya diperkecil dari 20,6

mm pada busi biasa, menjadi 16 mm (busi platinum) dengan

tujuan untuk mengurangi berat dan ukurannya serta

meningkatkan pendinginan busi.

4) Untuk mempermudah membedakan busi ini dengan busi

biasa tanpa membukanya dari mesin, maka busi platinum

biasanya ditandai dengan 3-5 garis biru tua atau merah

mengelilingi insulatornya[3].

Gambar 2.27 Busi Platinum[3].

F. Alternator

Mesin listrik pada dasarnya adalah suatu peralatan yang digunakan

untuk konversi energi, yaitu dari energi mekanik menjadi energi listrik,

energi listrik menjadi energi mekanik, atau dari energi listrik ke energi

listrik dalam level tegangan yang lain. Fungsi ini sangat erat kaitannya

dengan medan magnet sebagaimedium dalam proses pengubahan energi.

Hampir semua energi listrik dibangkitkan dengan menggunakan mesin

sinkron. Generator sinkron adalah mesin sinkron yang digunakan untuk

mengubah daya mekanik menjadi daya listrik. Generator sinkron dapat

berupa generator sinkron tiga fase atau generator sinkron AC satu fase

tergantung dari kebutuhan. Secara garis besar, generator memiliki 2

komponen utama yaitu stator dan rotor yang menentukan jenis dan

karakteristik generator. Rotor terbuat dari besi karbon yang ditempatkan

Page 42: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

30

magnet permanen (NdFeB) pada permukaannya. Rotor generator diputar

oleh prime mover menghasilkan medan magnet berputar pada mesin[4].

Gambar 2.28 Alternator

(dokumentasi pribadi)

. Medan magnet putar ini menginduksi tegangan tiga fase pada kumparan

stator generator. Rotor pada generator sinkron pada dasarnya adalah

sebuah elektromagnet yang besar. Kutub medan magnet rotor dapat

berupa salient (kutub sepatu) dan non salient (rotor silinder)[4].

G. Inverter

Konverter dc-ac atau biasa disebut inverter adalah suatu alat

elektronik yang berfungsi untuk menghasilkan keluaran ac sinusoidal

dari masukan dc dimana magnitudo dan frekuensinya dapat diatur.

Inverter biasanya banyak digunakan pada kendali mesin ac dan UPS

(Uninterruptible Power Supply). Dilihat dari jenis masukannya, inverter

dibagi menjadi dua macam yaitu VSI (Voltage Source Inverter) dimana

masukannya adalah sumber tegangan dc dan CSI (Current Source

Inverter) dimana masukannya adalah sumber arus dc. Pada prakteknya,

inverter yang lebih sering digunakan adalah VSI sedangkan CSI

penggunaannya terbatas pada kontrol motor ac dengan daya yang sangat

besar[4].

Page 43: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

31

Gambar 2.29 Inverter

(sumber : dokumentasi pribadi)

H. Baut dan mur

Baut-baut biasanya digunakan pada lubang-lubeng yang dibor

melalui bagian-bagian yang dikuatkan. Baut ditahan dengan sebuah mur.

Perbedaannya sekrup biasanya pada lubzurg lubang yang berulir tanpa

sebuah mur. Sebuah baut (sekrup) merupakan sebuah batang metal yang

panjang yang melnpunyai sebuah kepala dan sebuah bodi. Kepalanya

biasanya segi 4 atau segi 6 (enam sisi). Sekarang ini banyak orang yang

menggunakan baut yang berkepala segi enam. Batang dari baut

mempunyai rusuk sekrup dan mempunyai rusuk ulir luar yang disebut

"drad" pada ujungnya, puncak rusuk disebut puncak crest., crest atau

ujung drad. Dasar alur disebut dasar drad. Drad-drad dibuat dengan

memotong atau dengan membentuknya sebuah sudut, drad-drad bentuk

die (tap) atau rol adalah lebih kuat daripada drad-drad yang terpotong[6].

Gambar 2.30 Macam-Macam Baut Pengikat[6].

Page 44: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

32

Baut dan mur merupakan alat pengikat yang sangat penting, untuk

rnencegah kecelakaan at,au kerusakan pada rangkaian mesin, pemilihan

baut dan mur sebagai alat pengikat harus dilakukan dengan seksanta untuk

mendapatkan ukuran yang sesuai. Untuk menentukan ukuran baut dan mur

berbagai faktor harus diperhatikan seperti sif'at gaya yang bekerja pada

baut, syarat kerja, kekuatan bahan, kelas ketelitian dan lain sebagainya.

Adapun gaya-gaya yang bekerja pada baut dan mur dapat berupa: beban

statis aksial murni, baban aksial bersama dengan beban puntir, beban geser

dan beban tumbukan aksial. Pada umumnya mur mempunyai bentuk segi

enam, tetapi untuk pemakaian khusus dapat dipakai mur dengan bentuk

yang bermacam-macam seperti mur bulat, mur flens, mur tutup, mur

mahkota dan mur kuping (telinga). Ring adalah salah satu bagian dari

mesin-mesin yang sangat penting, kadang-kadang disebut juga cincin

penjamin, fungsinya adalah sebagai pembantu ikatan baut-baut dan mur

dengan benda lain di dalam suatu susunan rangkaian mesin. Sambungan

mur dengan cincin sering tidak bisa dipisahkan satu sama lain sehingga

harus menjadi satu bagian/komponen. Berikut ini adalah beberapa bentuk

macam mur dan cincin penjamin:

Gambar 2.31 Macam-Macam Mur [6]

I. Turbocharger

Turbocharger adalah perangkat sederhana tidak lebih dari sekedar

pompa udara yang di gerakkan oleh energi yang tersisa di gas buang saat

mereka keluar dari mesin dari energi yang dilepaskan dalam proses

pembakaran kira – kira satu third masuk sistem ke sistem pendingin satu

diantaranya akan menjadi turn. Crankshaft dan satu lagi dibuang keluar

sebagai panas. Itu adalah sepertiga terakhir yang bisa di gunakan untuk

menyalakan turbo. Pertimbangkan bahwa 200 BHP menyita sekitar 70 jam

yang sepadan dengan panas mentah langsung dari knalpot. Itu adalah

Page 45: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

33

jumlah energi yang besar yang bisa dimanfaatkan dengan lebih baik. Jika

dibandingkan dengan melihat kipas angin beroperasi dengan kecepatan 70

horsepower? Dengan demikian tidak sulit membayangkan potensi turbo

untuk memindahkan udara dalam jumlah besar. Sistem turbocharger

terdiri dari turbocharger dan bagian-bagian yang di perlukan untuk

mengintegrasikannya ke dalam operasi mesin. Sistem turbocharger

bukanlah alat sederhana yang buruk. Turbocharger memiliki potensi

murni dan sederhana, lebih besar untuk meningkatkan output daya mesin

daripada perangkat lainnya[6]

Gambar 2.32 Turbocharger[6]

Komponen mesin ini memiliki tiga bagian penting : roda turbin, roda

kompresor dan rumah as. Roda turbin yang bersudu-sudu ini berputar

sehingga memompa udara masuk dalam massa yang padat. Mengingat

komponen ini sering berputar melebihi 80.000 putaran per menit maka

pelumasan yang baik sangat diperlukan.

Turbocharger merupakan sebuah peralatan untuk menambah asupan

udara yang masuk kedalam silinder dengan memanfaatkan energi gas

buang hasil dari pembakaran. Jika sebelumnya udara yang akan

dimasukkan kedalam silinder hanya mengandalkan kevakuman yang

dibentuk dari pergerakan piston saat bergerak dari TMA ke TMB atau saat

langkah hisap, maka dengan turbocharger udara ditekan masuk kedalam

silinder menggunakan kompresor yang diputar oleh turbin yang

digerakkan oleh tenaga dari gas buang hasil pembakaran. Berikut skema

cara kerja turbocharger di kendaraan

Page 46: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

34

Gambar 2.33 Skema Cara Kerja Turbocharger Pada Kendaraan [6].

1) Udara masuk melewati saringan udara sebelum memasuki kompresor.

2) Udara kemudian di kompres sehingga menimbulkan kerapatan udara.

3) Turbocharger memiliki pendingin udara (intercooler) yang berfungsi

mendinginkan udara bertekanan untuk meningkatkan ketahanan

terhadap peledakan yang terjadi.

4) Setelah melewati intake manifold udara masuk ke silinder mesin yang

berisi volume maksimum tetap. Karena udara berada pada

pemampatan tinggi masing-masing cylinder bisa mengandung massa

udara yang meningkat. Laju aliran massa udara yang lebih tinggi

memungkinkan laju alir bahan bakar yang lebih tinggi (dengan rasio

udara/bahan bakar yang serupa). Hasil pembakaran menghasilkan

lebih banyak daya yang di hasilkan untuk ukuran atau perpindahan

tertentu.

5) Setelah bahan bakar di bakar di dalam silinder kemudian di keluarkan

pada saat cylinder exhaust masuk ke dalam exhaust manifold.

Untuk menghasilkan pembakaran yang sempurna, maka diperlukan

tambahan udara yang dialirkan kedalam silinder sejumlah aliran bahan

bakar tertentu. Bila kepekatan udara bertambah sebelum ditambahkan

kedalam silinder, seluruh bahan bakar terbakar dan daya mesin akan

Page 47: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

35

bertambah. Untuk itu mesin diesel yang dilengkapi dengan

turbocharger bertujuan untuk memadatkan udara masuk kedalam

silinder mesin. Sehingga daya mesin lebih besar dibandingkan mesin

dimensi yang sama.

6) Gas suhu tinggi kemudian berlanjut ke turbin yang menciptakan

tekanan balik pada mesin yang beratitekanan buang mesin lebih tinggi

dari tekanan atmosfir.

7) Tekanan dan penurunan suhu terjadi yang memanfaatkan energi gas

buang untuk memberi kekuatan yang di perlukan untuk menggerakkan

kompresor[6].

G. Operation Process Chart

Teori yang terdapat pada modul ini, yaitu mencakup ke dalam penjelasan

OPC, APC, struktur produk, dan BOM yang masing-masing memiliki

penjelasan tersendiri. Adapun penjelasan mengenai teori OPC, APC, struktur

produk, dan BOM adalah sebagai berikut :

a. Operation Process Chart (OPC)

Suatu diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses yang

dialami oleh bahan baku yang meliputi urutan proses operasi dan

pemeriksaan. Lambang-lambang dari OPC yang digunakan, yaitu:

operasi adalah kegiatan dimana komponen mengalami perubahan karena

dirakit dengan komponen lain, pemeriksaan adalah kegiatan memeriksa

benda atau objek baik-baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

Lambang-lambang ditempatkan dalam arah vertikal yang

menunjukan terjadinya perubahan proses. Penomoran terhadap suatu

kegiatan operasi diberikan secara berurutan sesuai dengan urutan operasi

yang dibutuhkan untuk pembuatan produk tersebut atau sesuai dengan

proses yang terjadi. Penomoran terhadap suatu kegiatan pemeriksaan

diberikan secara tersendiri dan prinsipnya sama dengan penomoran untuk

kegiatan operasi. Agar diperoleh gambar peta proses operasi yang baik,

produk biasanya paling banyak memerlukan operasi, harus dipetakan

Page 48: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

36

terlebih dahulu, berarti dipetakan dengan garis vertikal disebelah kanan

halaman kertas.

b. Assembly Process Chart (APC)

Assembly process chart (APC) adalah suatu peta kerja yang

menggambarkan langkah-langkah proses perakitan yang akan dialami

oleh komponen produk, berikut pemeriksaan (inspeksi) dari awal sampai

produk jadi selesai dan juga memuat informasi-informasi yang

diperlukan untuk analisa lebih lanjut, seperti waktu yang dihabiskan,

komponen yang digunakan, dan alat-alat yang dipakaiInformasi-

informasi yang bisa dicatat melalui peta proses operasi dapat

memperoleh banyak kegunaan dan manfaat dari APC, antara lain: untuk

menentukan kebutuhan operator, untuk mengetahui kebutuhan tiap

komponen, alat yang menentukan tata letak fasilitas, alat untuk

melakukan perbaikan cara kerja, alat untuk latihan kerja.

c. Struktur Produk

Struktur produk atau bill of material (BOM) didefinisikan sebagai

cara komponen-komponen itu bergabung ke dalam suatu produk selama

proses manufacturing Struktur inverted lebih sedikit sub-assemblies

dibandingkan dengan produk akhir, dan lebih sedikit komponen dan

bahan baku dibandingkan sub-assemblies (berbentuk segitiga terbalik,

dengan bagian atas adalah produk akhir bagian tengah adalah assemblies.

d. Bill Of Material (BOM)

Bill of material (BOM) adalah daftar dari bahan material atau

komponen yang dibutuhkan untuk dirakit, dicampur atau membuat

produk akhir. Jenis-jenis BOM, antara lain phantom bill digunakan untuk

material yang tidak disimpan, tidak dibuat planed order, lead time, lot

size = Lot for lot. Modular Bill digunakan jika suatu produk akan dijual

dengan sejumlah option yang berbeda, BOM explotion akan menghitung

kebutuhan kotor untuk masing-masing komponen[8].

Page 49: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

37

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Diagram Alir Penelitian

Berikut dibawah ini adalah urutan atau tahapan diagram alir penelitian

perakitan dan pengujian gas generator set .

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian Perakitan Dan Pengujian Gas Generator

Sets.

Mulai

Perakitan gas generator

sets

Kesimpulan

Selesai

Pengujian 2

Ya

Perbaikan

Tidak

Persiapan

komponen

Pengujian 1

Identifikasi

data

Page 50: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

38

Berikut ini adalah keterangan dari setiap proses yang dilakukan pada diagran

alir penelitian Perakitan dan pengujian gas generator set.

1. Mulai

Memulai proses manufaktur gas generator set.

2. Identifikasi Data

Memperoleh data dan keterangan dari tim yang bertugas serta melakukan

pengamatan data yang diperoleh.

3. Persiapan Komponen

Persiapan komponen ini dibagi menjadi 2 yaitu komponen yang dibuat dan

dibeli.

4. Pengujian 1

Proses pengujian memfokuskan pada turbin dan kompresor dan

mendapatkan data yang diperoleh serta membandingkan data ideal dan

aktual.

5. Perakitan Gas Generator Set

Perakitan secara keseluruhan generator set mikro seperti pemasangan

ruang bakar, turbin, kompresor, generator, pemipaan, sentrifugal fan,dan

lain-lain.

6. Pengujian 2

Proses pengujian generator set mikro serta menganalisa kinerjanya. Jika

ada beberapa komponen yang belum bekerja dengan optimal, maka akan

dilakukan pengecekan dan perbaikan ulang agar kinerja gas generator set

dapat bekerja dengan optimal.

7. Kesimpulan

Mendapatkan hasil dari kinerja gas generator set serta mencatat hasil-hasil

dan menyimpulkan dari pengujian generator set mikro, seperti pada

kecepatan putar turbin dan kompresor, temperatur ruang bakar,dan lain-

lain. Serta membandingkan aktual dengan ideal.

8. Selesai

Gas generator set dapat bekerja dengan optimal.

Page 51: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

39

BAB IV

PROSES PERAKITAN DAN PENGUJIAN

A. Komponen Keseluruhan Gas Generator Sets

Terdapat komponen keseluruhan yang terdapat pada gas generator sets

sebagai berikut :

Gambar 4.1Gambar Keseluruhan Gas Generator Sets.

Keterangan gambar :

1. Rangka.

2. Ruang bakar.

3. Turbocharger.

4. Transision piece.

5. Turbin 2..

6. Dudukan alternator.

7. Blower.

10

11

12

13

14

1

5

4

3

7

2

8

6

15

16

17

9

Page 52: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

40

8. Koil.

9. Delco.

10. Motor dc.

11. Kabel busi.

12. Alternator.

13. Aki.

14. Inverter.

15. Gas elpiji.

16. Regulator.

17. Selang gas.

Adapun komponen gas generator set yang dibuat dan dibeli sebagai berikut:

Tabel IV.1 Komponen Gas Generator Sets.

No Nama komponen Qty Keterangan

1. Rangka 1 Dibuat

2. Ruang bakar 1 Dibuat

3. Turbocharger 1 Dibeli

4. Transision piece 1 Dibuat

5. Turbin 2 1 Dibeli

6. Dudukan alternator 3 Dibuat

7. Blower 1 Dibeli

8. Koil 1 Dibeli

9. Delco 1 Dibeli

10. Motor dc 1 Dibeli

11. Kabel busi 2 Dibeli

12. Alternator 1 Dibeli

13. Aki 1 Dibeli

14. Inverter 1 Dibeli

15. Gas elpiji 1 Dibeli

16. Regulator 1 Dibeli

17. Selang gas 1 Dibeli

Page 53: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

41

B. Perakitan Gas Generator Sets

Adapun proses perakitan gas generator sets dapat dilihat sebagai berikut :

Gambar 4.2 Proses Perakitan Komponen Gas Generator Sets.

Keterangan Gambar

1) Perakitan rangka gas generator sets.

2) Pemasangan sistem pengapian.

3) Pemasangan ruang bakar pada rangka.

4) Pemasangan turbocharger pada ruang bakar.

5) Pemasangan turbin 2 pada transision piece.

6) Pemasangan alternator pada dudukan alternator.

7) Pemasangan selang turbocahrger pada ruang bakar.

8) Pemasangan aki pada rangka.

9) Pemasangan inverter pada rangka.

10) Pemasangan regulator gas elpiji.

1

6

2

5 4

3 7 8 9 10

Page 54: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

42

1. Peralatan yang digunakan

Adapun beberapa perlengkapan yang digunakan untuk proses

perakitan gas generator sets adalah sebagai berikut :

Tabel IV.2 Peralatan Yang Digunakan Pada Proses Perakitan Gas Generator Sets

No. Nama peralatan

dan komponen

Jumlah Fungsi

1 Kunci pas 7 2 Mengencangkan baut pada motor dc

2 Kunci pas 10 2 Mengencangkan baut dan mur pada

generator dan kabel aki

3 Kunci ring 12 2 Mengencangkan baut dan mur pada

transision piece dan ruang bakar pada

bracket yang terdapat pada rangka

4 Obeng plus 1 Mengencangkan selang pada

turbocharger yang terhubung pada ruang

bakar

5 Obeng min 1 Mengikat clamp slang gas

6 Baut M 10 7 Untuk mengikat generator

7 Mur M 10 7 Untuk mengikat generator

8 Baut M 12 8 Untuk mengikat transision piece

9 Mur M 12 8 Untuk mengikat transision piece

10 Baut M 7 3 Untuk mengikat motor dc

2. Langkah-langkah perakitan gas generator sets

1) Siapkan alat kerja yang akan digunakan

2) Perakitan ruang bakar dan pasang pada bracket yang terdapat pada

rangka dengan kunci 12.

Page 55: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

43

Gambar 4.3 Perakitan Ruang Bakar Pada Rangka.

(sumber : dokumentasi pribadi)

3) Setelah ruang bakar terpasang, maka dilanjutkan dengan perakitan

turbocharger pada ruang bakar kemudian ikat dengan baut dan mur

M 12 dan pasang selang ke ruang bakar dengan clamp serta

kencangkan dengan obeng min.

Gambar 4.4 Perakitan Turbocharger Pada Ruang Bakar.

(sumber : dokumentasi pribadi)

4) Perakitan transision piece pada rumah turbin dan ikat dengan mur

dan baut M 12.

Gambar 4.5 Perakitan Transision Piece Pada Turbocharger.

Kencangkan

dengan baut

M 12

Kencangkan

dengan baut dan

mur M 12 Kencangkan

pengikat clamp

Kencangkan

dengan baut dan

mur M 12

Page 56: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

44

5) Pemasangan turbin penggerak pada transision piece kemudian ikat

dengan mur dan baut M 12.

Gambar 4.6 Perakitan Turbin Penggerak Pada Transision Piece.

(sumber : dokumentasi pribadi)

6) Perakitan alternator tempatkan dengan bracket alternator dan

kemudian pasang mur dan baut M 10 dan kencangkan.

Gambar 4.7 Perakitan Alternator.

(sumber : dokumentasi pribadi)

7) Pasang aki pada bracket aki yang terdapat pada rangka kemudian

pasang kabel aki dengan baut M 10 dan kabel aki di hubungkan pada

inverter.

Gambar 4.8 Pemasangan Aki Pada Rangka Dan Kabel Terminal.

Kencangkan

dengan baut dan

mur M 12

Ikat dengan

baut dan mur M

10

Pasang kabel

terminal positif

dengan mur M

10

Pasang kabel

terminal negatif

dengan mur M

10

Page 57: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

45

8) Pemasangan dan tempatkan inverter pada dudukan inverter yang

terdapat pada rangka

Gambar 4.9 Pemasangan Inverter

(sumber : dokumentasi pribadi)

9) Perakitan rangkaian pemantik koil pada rangka.

Gambar 4.10 Pemasangan Koil Pada Rangka.

(sumber : dokumentasi pribadi)

10) Pemasangan motor dc pada dudukan yang telah di buat dan

kencangkan dengan kunci 7.

Gambar 4.11 Pemasangan Motor Dc Pada Rangka.

Pasang dengan

baut obeng plus

di kanan dan kiri

Ikat dengan mur

dan baut M12

Pasang dan

kencangkan baut

M 7

Page 58: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

46

11) Pasang koil dan ikat dengan baut M 10. Kemudian pasang kabel

terminal positif dan negatif pada koil

Gambar 4.12 Pemasangan Koil Dan Kabel Koil Terminal Negatif

Dan Positif.

(sumber : dokumentasi pribadi)

12) Kemudian kencangkan serta hubungkan kabel menuju delco, motor

dc dihubungkan dengan delco dengan menggunakan karet fleksibel.

Gambar 4.13 Pemasangan Karet Kopling Fleksibel Antara Delco

Dan Motor Dc.

(sumber : dokumentasi pribadi

13) Tempatkan dan pasang blower pada inlet kompresor.

Gambar 4.14 Pemasangan Blower

Pada Inlet Kompresor

Kaitkan kabel

positif dan

negatif dan

kencangkan

dengan mur

M10

Hubungksn

delco dengan

motor dc

menggunakan

karet kopling

fleksibel

Tempatkan

blower pada

inlet kompresor

Page 59: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

47

C. Pengujian 1

Berikut adalah spesifikasi turbocharger ct 16

Engine displacement : 2494 cm3

Optimum output power : 3600 rpm

Turbocharger : 16 psi

Max flow rate : 1,0-9,4 m3/min

: 0,0233-0,18 m3/s

Berikut ini adalah data dari hasil pengujian turbin dan kompresor, berikut

adalah beberapa data yang didapat berdasarkan pengujian aktual. Langkah-

langkah pengujian sebagai berikut :

Langkah – langkah pengujian 1 turbin dan kompresor

1) Siapkan alat yang akan digunakan kompresor.

2) Tempatkan turbin dan kompresor(turbocharger) pada tempat yang telah

disiapkan.

3) Tempelkan blower pada inlet kompresor.

4) Ukur dengan menggunakan tachometer dengan cara menempatkan di

depan sudu turbin.

Tabel IV. 3 Hasil Pengujian Turbin Dan Kompresor.

Berdasarkan tabel diatas diperoleh hasil dengan rpm 673 dengan tekanan 4

bar, hasil ini cukup baik untuk ukuran turbin dan kompresor¸tetapi untuk

mendapatkan hasil ynag optimum sebesar 3600 rpm harus dengan tekanan

yang lebih dari 4 bar untuk mencapai rpm optimum tersebut.

No. Pengujian Tekanan

(bar)

Putaran

(rpm)

1. Pengujian 1 2 342

2. Pengujian 2 4 673

Page 60: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

48

D. Pengujian 2

Sebelum melakukan pengujian ada beberapa hal ynag harus diperhatikan

diantaranya adalah :

1. Pastikan sistem pemantik dapat berfungsi dengan baik.

2. Pastikan bahan bakar dan regulator dapat berfungsi dengan baik, serta

kran regulator kompresor menuju ruang bakar telah dibuka.

3. Persiapkan alat ukur yang akan digunakan.

4. Pastikan tidak ada kebocoran dan kondisi area telah aman.

Jika hal diatas terpenuhi, maka pengujian dapat dilakukan. Berikut adalah

tahapan-tahapan dalam melakukan pengujian gas generator sets :

1. Nyalakan blower yang menuju ruang bakar.

2. Putar regulator gas diangka 1,5 bar dan regulator angin 1,5 bar.

3. Nyalakan busi untuk pembakaran awal pada ruang bakar.

4. Terjadi proses pembakaran pada ruang bakar.

5. Jika telah mencapai stabil maka dilakukan pencatatan data yang

diperoleh.

6. Jika pengambilan data telah selesai maka matikan mesin dengan cara

menutup regulator gas, biarkan blower tetap bekerja untuk membantu

proses pendinginan ruang bakar.

Tabel IV.4 Tabel Perolehan Data

No. Temperatur

keluar ruang

bakar (oC)

Tekanan

keluar ruang

bakar (bar)

Putaran

turbo

(rpm)

Keterangan

1. 587 7 1500 Aktual

2. 950 16 3600 Ideal

Tabel diatas menunjukan temperatur yang dihasilkan sebesar 587oC dengan

mendapatkan putaran turbin 1500 rpm, pada saat pengujian putaran turbin

belum dapat berputar secara continue, hal ini disebabkan karena temperatur

ruang bakar yang belum mencapai optimum untuk menggerakkan turbin yang

seharusnya panas tersebut dapat dimanfaatkan untuk memutar turbin tidak

dihasilkan, dalam pengujian ini masih dibantu dengan bantuan kompresor.

Page 61: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

49

Dan data ideal didapatkan dari tim yang telah mengkalkulasikan berdasarkan

perhitungan yang diperoleh. Analisa dari aktual sangat jauh dibandingkan

dengan data ideal hal ini disebabkan tekanan yang keluar dari ruang bakar

belum mencapai temperatur ideal yang dibutuhkan yaitu sebesar 950oC

sehingga tekanan gas buang yang seharusnya dipergunakan untuk memutar

turbin belum optimal.

Page 62: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

50

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan perakitan dan pengujian gas generator set dapat disimpulkan

bhawa :

1. Perakitan komponen-komponen yang terdapat pada gas generator set ada yang

dibeli dan ada yang dibuat dan semua komponen tersebut dirakit menjadi satu

kesatuan pada sistem gas geneartor sets.

2. Semua komponen telah diuji fungsinya masing-masing. Turbocharger dapat

berputar, sistem pemantik dapat berfungsi dengan baik, ruang bakar dapat

berfungsi akan tetapi gas buang yang seharusnya dapat menggerakan turbin

belum mencapai tekanan yang dibutuhkan turbin.

3. Gas generator set telah diuji fungsi dn kinerja. Dari hasil pengujian didapat hasil

yang kurang maksimal. Gas generator sets belum menghasilkan daya untuk

memutar alternator dan menghasilkan listrik. Putaran yang dihasilkan

turbocharger sebesar ± 1500 rpm, dalam hal ini turbin belum bisa berputar secara

continue.

B. Saran

Adapun beberapa saran-saran dari penulis untuk Tugas Akhir ini adalah

sebagai berikut :

1. Diperlukan analisa yang lebih mendalam pada komponen turbocharger dan ruang

bakar sehingga dapat disesuaikan.

2. Turbocharger dan ruang bakar harus diperhitungkan kembali agar turbocharger

yang digunakan sesuai dengan kapasitas tekanan keluar ruang bakar, sebaiknya

turbocharger yang dipilih menggunakan turbocharger yang berkapasitas dibawah

turbocharger ct 16 yaitu optimum sebesar 3600rpm.

Page 63: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

ix

DAFTAR PUSTAKA

[1] M.M.EL WAKIL, Instalasi Pembangkit Daya Jilid 1.

[2] Selly Riansyah, Perancangan Mikro Turbin Gas Berbahan Bakar Biogas,

Universitas Muhammadiyah Malang, Malang, 2014.

[3] Drs. Daryanto, Ikhtisar Praktis Bagian Mesin, Tarsito, Bandung, 1986.

[4] Hasyim Asyari, Aris Budiman, Agus Munadi, Seminar Nasional Speed Bumb

Pemabngkit Listrik Ramah Lingkungan Dan Terbarukan, Teknik Elektro

Universitas Muhammadiyah Surakarta, Semarang, 2013.

[5] Jalius Jama, Teknik Sepeda Motor, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah

Kejuruan, Jakarta, 2008.

[6] Corky Bell, Maximum Boost: Design, Testing, and Installing Turbocharging

System, USA, 1997.

[7] W. Djoko Yudisworo, Studi Alternatif Penggunaan BBG Gas Elpiji Untuk Bahan

Bakar Mesin Bensin Konvensional, Jakarta, 2005.

[8] Sutalaksana I.Z, Anggawisastra R, Tjakraatmadja J.H. “Teknik Tata Cara Kerja”.:

Institut Teknologi Bandung, 1979. Bandung

[9] Angger Liyundura Putra, Analisis Aliran Fluida Pembangkit Listrik Turbin Gas

Mikro Dengan Bahan Bakar LPG Menggunakan Computational Fluid

Dynamics(CFD). Jakarta, 2016.

[10] Gufron Amrony, Perancangan Pembangkit Listrik Mikroturbine Gas Kapasitas 3

kW, Jakarta, 2016.

Page 64: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

x

LAMPIRAN

Page 65: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

Gambar dokumentasi

Page 66: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

Assembly Process Chart

Nama objek : Gas Generator Sets

Nomor peta : APC-001

Dipetakan oleh : Andar Aji R

Tanggal dipetakan : 14-07-2017

turbocharger ruang bakar rangka

RINGKASAN

Kegiatan Jumlah Waktu

Perakitan 1 15 menit

Pemeriksaan 1 5 menit

Total 2 20 menit

Transision

piece

Perakitan

baut

B-1 pengecekan

15 menit

5 menit

A-1

Page 67: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

ASSEMBLY PROCESS CHART

Nama objek : sistem pemantik

Nomor peta : APC-002

Dipetakan oleh : Andar Aji R

Tanggal dipetakan : 14-07-2017

RINGKASAN

Kegiatan Jumlah Waktu

Perakitan 1 5 menit

Pemeriksaan 1 2 menit

Total 2 7 menit

Motor dc Busi

B-1

Koil

5 menit

2 menit

Perakitan

(baut)

pengecekan

A-1

Page 68: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

25 3 4 17

18

15

7

14

16

7

1328233222 2421119110

33

27

28

29

30

26

12

31

5

ITEM NO. PART NUMBER DESCRIPTION QTY.

1 Rangka 12 Bracket ruang bakar 13 Turbocharger 14 Transition piece 15 Gasket transition piece 16 Gasket Turbin penggerak 17 Turbin penggerak 18 Generator 19 Accu 110 Dudukan accu 111 Selang 1

12 Inverter 1

13 Bracket alternator 3

14 ISO 4018 - M10 x 35-WN 615 ISO 4018 - M10 x 30-WN 716 Hexagon Nut ISO - 4034 - M10 - N 317 Hexagon Nut ISO - 8674 - M12 x 1.5 4

18 Hexagon Nut ISO - 8673 - M10 x 1.0 7

19 Hexagon Nut ISO - 8673 - M12 x 1.5 220 ISO 8676 - M12x1.5 x 55-N 221 Clamp^Gas generator sets 222 Rangkaian Pemantik 123 Part1^Gas generator sets 124 Roda 425 Centrifugal fan 1

26 Regulator 1

27 Selang LPG 1

28 Tabung LPG 1

29 Kabel aki - 130 Clamp LPG 2

31 Kabel aki + 132 Ruang Bakar 133 Stang blender 1

1:20

UNIVERSITAS PANCASILALab. Jurusan Teknik Mesin

No.001Gas generator sets A3

Keterangan

Eko Prasetyo, ST.MT4314130003Andar Aji Rahmatulah

08/08/2017mm

DiperiksaTanggal

:::

NPMDigambar:

::

SkalaSatuan

Page 69: PERAKITAN DAN PENGUJIAN GAS GENERATOR SETSdosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2018. 5. 18. · Pembangkit listrik bersumber air, angin, gas, batu bara,minyak dan lain sebagainya

Skema Kerja Gas Generator Sets Yang Dibuat