peradilan anak
TRANSCRIPT
7/30/2019 peradilan anak
http://slidepdf.com/reader/full/peradilan-anak 1/5
TUGAS PERADILAN ANAK
Oleh :
Nama : Robyal Alsahasri
NIM : D1A 009 044
7/30/2019 peradilan anak
http://slidepdf.com/reader/full/peradilan-anak 2/5
Latar belakang
Seiring dengan perkembangan jaman perilaku manusia semakin komplek dan
tentunya tingkah laku tersebut yang di pengaruhi jaman tersebut berdampak positif dannegatif, dan itu merupakan konsikoensi logis yang alamiah dalam perkembangan hal ini
menuntut pemerintah untuk tanggap dan responsif dalam memberikan suport dan
perlindungan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat umumnya yaitu dengan kekuatan
yuridisnya, terutama yang menyangkut dengan perlindungan warga/masyarakat pada
umumnya agar terciptanya masyarakat yang teratur serta aman dalam menjalani segala
aktifitasnya karna telah di payungi oleh yurisdiksi yang merupakan kekuatandari sebuah
negara, kita tidak bisa pungkiri maraknya tindakan pelangaran, pidana yang sangat
meresahkan dan masyarakat butuh perlindungan, terutama mengenai maraknya kasus
pidana, yang setiap hari terus berkembang modus dan variabel tehnik pelaksanaannya yang
sangat amat menrisaukan kita dala beraktifitas sehari-hari, dari perbuatan pidana yangdilakukan orang dewasa, manula bahkan sampai-sampai anak yang belum cukup umur pun
dapat dan sangat fasih melakukan tindak pidana, pemerintah tidak menghalau dengan
hukumnya karna hasrat untuk berbuat pidana oleh anak itu harus menjadi salah satu
pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk mengatasinya, walaupun tidak dapat
menghilangkannya, karna mengingat bahwa anak-anak ini adalah generasi penerus yang
akan mengemban tiang penenus bangsa dan apabila tidak ditindak lanjuti maka hancurlah
masa depan bangsa ini.
Tentunya dalam penanganan dan proses litigas yang akan di tempuh oleh tersangka yang di
kategorikan sebagai anak menurut undang-undang, berbeda dengan perlakuan tersangkayang di katakan dewasa menurut hukum, disini terdapatnya deferentsiasi yang kompleks dan
menyeluruh mengenai pembedaan yang tergolong dalam perbedaan umur tersebut, ini jelas
harus di lakukan mengingat faktor yuridis sesuai undang-undang dan melihat faktor fisiologis
dan psikis tersangka yang tergolong belum cukup ini dalam proses peradilannya.
Dengan tugas saya ini yaitu dengan menguraiken tentang kasus posisi yang menjadi sampel
yang akan mengarahkan kepada proses peradilan anak yang seharusnya terjadi.
7/30/2019 peradilan anak
http://slidepdf.com/reader/full/peradilan-anak 3/5
Kasus Posisi
• Pamor mantan Kepala Desa dan Pemuka Masyarakat di Desa Pangkalan Pangkit Kecamatan
Jelai Hulu Kabupaten Ketapang banyak mempunyai harta berupa kebun, padi dan getah.
• Karena tidak mempunyai anak kandung, PAMOR mengangkat seorang anak laki-laki
bernama LINGAH, berumur 8 tahun.
• Di akhir usia senja PAMOR seringkali menangkap ikan di sungai Kusik Desa Pangkalan
Pangkit sendirian dengan menggunakan alat bubu.
• Kebiasaan masyarakat Desa Pangkalan Pangkit adalah berburu di hutan menggunakan
senjata api jenis lantak yang dapat membunuh binatang ataupun manusia.
• LINGAH, sudah lama bermaksud ingin membunuh PAMOR untuk dapat menguasai seluruh
harta bapak angkatnya.• SENIN tanggal 23 Maret 1987 di rumah saudaranya PACAH; LINGAH bersama PA CAH dan
SUMIR berunding tentang waktu dan cara membunuh PAMOR.
PACAH dan SUMIR menyetujui rencana LINGAH; karena LINGAH menjanjikan apabila
berhasil akan membagi-bagikan harta PAMOR kepada PACAH dan SUMIR.
• JUM'AT tanggal 27 Maret 1987 sekitar pukul 15.00 Wita, LINGAH, PCAH dan SUMIR
masing-masing membawa senjata api jenis lantak denganpeluruhnya pergi mencari
PAMOR yang diketahui mereka sedang menangkap ikan di sungai Kusik.
• Setelah LINGAH melihat PAMOR sedang menunduk memasang bubu dari arah belakang
jarak kurang lebih 10 meter LINGAH menembak satu kali tepat ke arah PAMOR dengansenajta api jenis lantak kepunyaannya sendiri mengenai bagian punggung belakang
sampai tembus ke bagian dada PAMOR.
• PAMOR sempat berteriak satu kali kemudian jatuh dan terguling di atas air.
• Melihat kejadian tersebut PACAH dan SUMIR ketakutan lalu lari pulang ke rumah masing-
masing; sedangkan LINGAH tinggal sendirian di tempat itu.
LINGAH menyeret mayat PAMOR yang sudah mati ke dalam semak-semak kurang lebih 15
meter dari tempat kejadian maksudnya untuk disembunyikan.
Mayat korban ditinggalkan dalam keadaan tertelungkup kemudian LINGAH pulang ke
rumahnya.• Tidak jauh dari tempat kejadian itu ada si BISU sedang memancing ikan melihat peristiwa
penembakan terhadap PAMOR yang dilakukan oleh LINGAH dengan menggunakan
senjata api lantak.
• SENIN tanggal 31 Maret 1987 LINGAH mengajak PACAH, SUMIR, ITOI, TARIS bin PACAH,
PENSIL, SETERING, TADUNG,SIMILIK dan beberapa orang lainnya pergi berburu ke
hutan Jambu.
7/30/2019 peradilan anak
http://slidepdf.com/reader/full/peradilan-anak 4/5
• Sekitar pukul 16.00 Wita ketika dekat sungai Kusik ITOI mencium bau busuk kemudian
menemukan mayat PAMOR bapak angkatnya LINGAH dalam keadaan sudah membusuk
dan berulat.
ITOI berteriak memanggil teman-temannya untuk kumpul di tempat diketemukannya mayat
korban PAMOR.
• LINGAH sewaktu melihat mayat korban PAMOR hanya diam saja sedangkan PACAH dan
SUMIR malah pergi lari ketakutan.
• Setelah jenazah PAMOR dikuburkan, LINGAH di rumahnya mengadakan acara adat
pembagian harta PAMOR di hadapan Ketua RT, PACAH mendapat 2 buah piring terbuat
dari tanah dan sehelai baju batik warna hijau, SUMIR mendapat 2 buah piring.
• YUDANTORO, Babinsa Desa Tanjung mendengar berita kematian PAMOR yang tragis itu
merasa curiga kemudian menanyakan kepada orang-orang yang turut berburu denganLINGAH dan keterangan si BISU.
• Berdasarkan keterangan yang dikumpulkan dari teman-temannya LINGAH dan pengakuan
LINGAH sendiri bahwa yang melakukan penembakan terhadap PAMOR dengan senjata
lantak adalah LINGAH, kemudian YUDANTORO melaporkan kepada pihak kepolisian.
• Kepolisian Ketapang mengusut LINGAH, PACAH, SUMIR dan saksi-saksi dan menyita
barang-barang bukti. Setelah berkas perkaranya selesai diserahkan kepada Kejaksaan
Neger Ketapang.
7/30/2019 peradilan anak
http://slidepdf.com/reader/full/peradilan-anak 5/5
Analisis kasus
Sesuai dengan posisi kasus tersebut, Disini lingah terindikasi melakukan perbuatan pidanayaitu membunuh ayah angkatnya dengan sengaja dan teroranisir dengan terlebih dahulu di
rencanakan olehnya, namun sayangnya umur dari lingah tersebut belum dikategorikan
dewasa menurut undang-undang, dan harus dilakukannya proses peradilan khusus, sesuai
dengan amanat undang-undang.
Pertama-tama yang harus kita perhatikan dalam menghadapi kasus lingah ini ialah Kita
harus melihat dengan jelas dengan landasan yuridis yang mengatur tentang problem anak
seperti ini yaitu, Undang Undang Pengadilan Anak (UU No. 3 Tahun 1997) dan Undang
Undang Perlindungan Anak (UU No. 23 Tahun 2003).
Lalu kita harus melihat penggolongan pidana di dalam KUHP yang menyangkut mengenai
yang mengatur tentang pengkategorian pidana untuk orang di kategorikan belum dewasatesebut.
Lalu Harus di perhatikan adalah yaitu menurut Pasal 16 (3) UU No. 23 tahun 2002menyebutkan bahwa penangkapan, penahanan atau tindak pidana penjara anak hanyadilakukan apabila sesuai dengan hukum yang berlaku dan hanya dapat dilakukan sebagaiupaya terakhir.
Dalam ketetapan yuridis, dalam menentukan tidakan yang di lakukan terhadap orang yang di
kategorikan belum dewasa, hakim memiliki alternatif yang dapat dijatuhkan menurut pasal
24 ayat 1 uu no. 3 tahun 1997 tentang peradilan anak yaitu :
1.
Mengembalikan kepada orangtua, wali atau pengasuhnya2. Menyerahkan kepada negara n mengikuti,pendidikan, pembinaan dan latihan kerja
3. Menyerahkan kepada departemen sosial atau organisasi sosial kemasyarakatan yang
bergerak di bidang pendidikan, pembinaan dan pelatihan kerja.