per en canaan
DESCRIPTION
pTRANSCRIPT
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN INTERVENSI RASIONAL1. Nyeri akut berhubungan dengan intasi
kulit/jaringan usus dan pasien tampak meringis
Dorong pasien untuk melaporkan nyeri
Kaji laporan nyeri catat lokasi, lamanya intensitas (skala 0-10) selidiki dan laporkan perubahan karakteristik nyeri
Catat petunjuk non verbal seperti gelisah menolak untuk berhati-hati, selidiki perbedaan petunjuk verbal dan non verbal
Berikan tindakan nyaman seperti pijatan punggung, ubah posisi
Bersihkan arena rektal dengan sabun ringan dan air/lap setelah defekasi dan berikan perawatan kulit seperi jeli, minyak
Kolaborasi dengan tim gizi dalam memodifikasi diet sesuai dengan kebutuhan misalnya makanan tinggi serat
Kolaborasi dalam pemberian obat seperti : Analgesik
Mencoba untuk mentoleransi nyeri dari pada meminta analgesik
Perubahan pada karakteristik nyeri dapat menunjukkan terjadinya komplikasi seperti perforasi, toksik.
Bahasa tubuh/petunjuk nonverbal dapat secara psikologis dan fisiologik dan dapat digunakan pada hubungan petunjuk verbal untuk mengidentifikasi luas/beratnya masalah.
Meningkatkan relaksasi, memfokuskan kembali perhatian dan meningkatkan kemampuan koping
Melindungi kulit dari asam usus, mencegah ekskoriasi
Makanan tinggi serat membantu melembekkan feces sehingga feces mudah dikeluarkan.
Anodin supositoria Nyeri bervariasi dari ringan sampai berat dan perlu penanganan untuk memudahkan istirahat adekuat dan penyembuhan.
Merilekskan otot rektal menurunkan nyeri spasme.
2. Konstipasi berhubungan dengan nyeri pada saat defikasi
Catat adanya distensi abdomen dan auskultasi peristaltik usus
Anjurkan minum 2000-2500 ml/hari kecuali bila ada kontra indikasi
Berikan diet rendah sisa, tinggi serat, lunak sesuai toleransi
Kolaborasi dalam pemberian pelunak feses. Anjurkan defekasi sesegera mungkin bila dorongan terjadi
Distensi dan hilangnya peristaltik usus merupakan tanda bahwa fungsi defekasi hilang yang kemungkinan berhubungan dengan kehilangan persarafan parasimpati usus besar dengan tiba-tiba.
Membantu memperbaiki konsistensi feses bila konstipasi.
Makanan rendah sisa tinggi serat membantu memperbaiki konsistensi feses
Mempermudah defekasi bila konstipasi terjadi
3. Risiko infeksi berhubungan dengan prolaps dan strangulasi didaerah anus
Pantau tanda-tanda vital, perhatikan peningkatan suhu tubuh
Kaji tanda vital dengan sering, catat tidak membaiknya
Adanya peningkatan suhu tubuh adalah karakteristik infeksi.
atau berlanjutnya hipotensi, penurunan tekanan nadi, takikardia, demam takipnea
Lakukan pencucian tangan yang baik dan perawatan prolaps aseptik.
Berikan informasi yang tepat, jujur pada pasien/orang terdekat
Kolaborasi dalam memberikan antibiotik sesuai indikasi
Tanda adanya syok septik, endotoksin sirkulasi menyebabkan vasodilatasi, kehilangan cairan dari sirkulasi dan rendahnya status curah jantung.
Menurunkan risiko infeksi (penyebaran bakteri)
Pengetahuan tentang kemajuan situasi memberikan dukungan emosi, membantu menurunkan ansietas.
Mungkin diberikan secara profilaksi atau menurunkan jumlah organisme (pada infeksi yang telah ada sebelumnya) untuk menurunkan penyebaran dan pertumbuhan bakteri
4. Intoleran aktivitas berhubungan dengan adanya massa atau prolaps pada anus ditandai oleh pasien sulit untuk berjalan maupun duduk.
Berikan tindakan pengamanan sesuai indikasi dengan situasi yang spesifik
Catat respon-respon emosi/perilaku pada imobilisasi. Berikan aktivitas yang sesuai dengan pasien
Aktifitas, jenis prosedur yang kurang berhati-hati akan meningkatkan kerusakan daerah haemoroid
Imobilisasi yang dipaksakan dapat memperbesar kegelisahan. Aktivitas pengalihan membantu dalam memfokuskan kembali perhatian pasien dan
meningkatkan koping dengan keterbatasan tersebut.
5.