per-66 2005

34
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER-66/PB/2005 TANGGAL 28 DESEMBER 2005 MEKANISME PELAKSANAAN PEMBAYARAN ATAS BEBAN APBN Tentang

Upload: joko

Post on 06-Jun-2015

5.807 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

MEKANISME PELAKSANAAN PEMBAYARAN ATAS BEBAN APBN

TRANSCRIPT

Page 1: PER-66 2005

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER-66/PB/2005

TANGGAL 28 DESEMBER 2005

MEKANISME PELAKSANAAN PEMBAYARAN ATAS BEBAN APBN

Tentan

g

Page 2: PER-66 2005

12/04/2312/04/23 12:2512:25 subdit_paIVsubdit_paIV 22

PEJABAT PENGGUNA ANGGARANPEJABAT PENGGUNA ANGGARAN 1) Pada setiap awal tahun anggaran, Menteri/Pimpinan

Lembaga selaku PA menunjuk Pejabat Kuasa PA untuk Satker/SKS dilingkungan instansi PA bersangkutan dengan surat keputusan.

a. Pejabat yang diberi kewenangan untuk melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja/ penanggung jawab kegiatan/pembuat komitmen;

b. Pejabat yang diberi kewenangan untuk menguji tagihan kepada negara dan menandatangani SPM;

c. Bendahara Pengeluaran untuk melaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan angaran belanja.

2) Menteri/Pimpinan Lembaga dapat mendelegasikan kewenangan kepada Kuasa PA untuk menunjuk :

Page 3: PER-66 2005

12/04/2312/04/23 12:2512:25 subdit_paIVsubdit_paIV 33

3) Menteri/Pimpinan Lembaga selaku PA mendelegasikan kewenangan menunjuk pejabat Kuasa PA dan pejabat-pejabat lainnya kepada Gubernur sebagai pelaksana dekonsentrasi.

4) Menteri/Pimpinan Lembaga selaku PA mendelegasikan kewenangan menunjuk pejabat Kuasa PA dan pejabat-pejabat lainnya kepada Gubernur/Bupati/Walikota/ Kepala Desa sebagai pelaksana tugas pembantuan.

Page 4: PER-66 2005

12/04/23 12:25 subdit_paIV 4

PA/Kuasa PA berdasarkan DIPA yang telah disahkan oleh Dirjen Perbendaharaan/Kepala Kanwil DJPBN menyelenggarakan kegiatan sesuai rencana kerja dan anggaran yang telah ditetapkan dalam DIPA.

Tembusan Surat Keputusan para Pejabat dimaksud disampaikan kepada Kepala KPPN selaku kuasa BUN.

Page 5: PER-66 2005

12/04/23 12:25 subdit_paIV 5

Dpt mendelegasikan

utk menunjuk

Dpt mendelegasikan

utk menunjuk

Menteri Selaku PA

Kuasa PA

Penanggung Jawab Kegiatan/

Pembuat Komitmen

Penguji Tagihan/Pembuat SPM

Bendahara Pengeluaran

Pada setiap awal tahun anggaran

menunjuk

menunjuk

Page 6: PER-66 2005

12/04/2312/04/23 12:2512:25 subdit_paIVsubdit_paIV 66

Menteri Selaku PA

Kuasa PA

Penanggung Jawab Kegiatan/

Pembuat Komitmen

Penguji Tagihan/Pembuat SPM

Bendahara Pengeluaran

Dekonsentrasi

Gubernur

Pendelegasian Pendelegasian

menunjuk menunjuk

Page 7: PER-66 2005

12/04/2312/04/23 12:2512:25 subdit_paIVsubdit_paIV 77

Menteri Selaku PA

Kuasa PA

Penanggung Jawab Kegiatan/

Pembuat Komitmen

Penguji Tagihan/Pembuat SPM

Bendahara Pengeluaran

Tugas Pembantuan

Gubernur/Bupati/Walikota/Kepala Desa

Pendelegasian Pendelegasian

menunjuk menunjuk

Page 8: PER-66 2005

12/04/23 12:25 subdit_paIV 8

Kuasa PA

Penanggung Jawab Kegiatan/

Pembuat Komitmen

Penguji Tagihan/Pembuat SPM

Bendahara Pengeluaran

Tidak boleh merangkapTidak boleh merangkap

Tidak boleh merangkapTidak boleh merangkap

Page 9: PER-66 2005

12/04/23 12:25 subdit_paIV 9

Kuasa PA

Penanggung Jawab Kegiatan/

Pembuat Komitmen

Penguji Tagihan/Pembuat SPM

Bendahara Pengeluaran

Tidak boleh merangkapTidak boleh merangkap

Dalam hal pejabat/pegawai pada Satker tidak memungkinkan pemisahan fungsi

Boleh merangkap

Boleh merangkap

Page 10: PER-66 2005

12/04/2312/04/23 12:2512:25 subdit_paIVsubdit_paIV 1111

c.c. Rekening Koran yang menunjukkan saldo terakhir. Rekening Koran yang menunjukkan saldo terakhir.

1)1) Dana TUP akan digunakan utk keperluan Dana TUP akan digunakan utk keperluan mendesak dan akan habis digunakan dalam mendesak dan akan habis digunakan dalam waktu satu bulan sejak diterbitkan SP2Dwaktu satu bulan sejak diterbitkan SP2D;

2)2) Apabila terdapat sisa dana TUP harus disetorkan Apabila terdapat sisa dana TUP harus disetorkan ke rekening Kas Negarake rekening Kas Negara;

3)3) Tidak untuk membiayai pengeluaran yang Tidak untuk membiayai pengeluaran yang seharusnya dibayarkan secara langsung (LS).seharusnya dibayarkan secara langsung (LS).

a.a. Rincian rencana penggunaan dana TUP dari Kuasa PA Rincian rencana penggunaan dana TUP dari Kuasa PA atau pejabat yang ditunjuk.atau pejabat yang ditunjuk.

b.b. Surat Pernyataan dari Kuasa PA atau pejabat yang Surat Pernyataan dari Kuasa PA atau pejabat yang ditunjuk bahwa :ditunjuk bahwa :

SPP-TUP (Tambahan Uang Persediaan) :SPP-TUP (Tambahan Uang Persediaan) :

Page 11: PER-66 2005

12/04/2312/04/23 12:2512:25 subdit_paIVsubdit_paIV 1212

a.a. Kuitansi/tanda bukti pembayaran;Kuitansi/tanda bukti pembayaran;b.b. SPTB;SPTB;c.c. Surat Setoran Pajak yang telah dilegalisir Surat Setoran Pajak yang telah dilegalisir

oleh Kuasa PA atau pejabat yang ditunjuk.oleh Kuasa PA atau pejabat yang ditunjuk.

SPP-GUP (Penggantian Uang Persediaan) :SPP-GUP (Penggantian Uang Persediaan) :

Page 12: PER-66 2005

12/04/2312/04/23 12:2512:25 subdit_paIVsubdit_paIV 1313

SPP UNTUK PENGADAAN TANAHSPP UNTUK PENGADAAN TANAH

Pembayaran pengadaan tanah untuk kepentingan umum Pembayaran pengadaan tanah untuk kepentingan umum dilaksanakan melalui mekanisme pembayaran langsung. Apabila dilaksanakan melalui mekanisme pembayaran langsung. Apabila tidak mungkin dilaksanakan melalui LS, dapat dilakukan melalui tidak mungkin dilaksanakan melalui LS, dapat dilakukan melalui UP/TUP. UP/TUP.

Mekanisme pembayaran diatur sebagai berikut :Mekanisme pembayaran diatur sebagai berikut :

a.a. SPP-LS (Pembayaran Langsung) :SPP-LS (Pembayaran Langsung) :

1.1. Persetujuan Panitia Pengadaan Tanah untuk luas tanah Persetujuan Panitia Pengadaan Tanah untuk luas tanah

lebih dari 1 hektar di kab/kota;lebih dari 1 hektar di kab/kota;2.2. Fotokopi bukti kepemilikan tanah;Fotokopi bukti kepemilikan tanah;3.3. Kuitansi;Kuitansi;4.4. SPPT PBB tahun transaksi;SPPT PBB tahun transaksi;5.5. Surat Persetujuan Harga;Surat Persetujuan Harga;6.6. Pernyataan dari penjual bahwa tanah tersebut tidak Pernyataan dari penjual bahwa tanah tersebut tidak

dalam sengketa dan tidak sedang dalam agunan;dalam sengketa dan tidak sedang dalam agunan;7.7. Pelepasan/penyerahan hak atas tanah/akta jual beli di Pelepasan/penyerahan hak atas tanah/akta jual beli di

hadapan PPAT;hadapan PPAT;8.8. SSP PPh final atas pelepasan hak;SSP PPh final atas pelepasan hak;9.9. Surat pelepasan Hak Adat (bila diperlukan).Surat pelepasan Hak Adat (bila diperlukan).

Page 13: PER-66 2005

12/04/2312/04/23 12:2512:25 subdit_paIVsubdit_paIV 1414

b.b. SPP-UP/TUP :SPP-UP/TUP :

1.1. Pengadaan Tanah yang luasnya kurang dari 1 hektar Pengadaan Tanah yang luasnya kurang dari 1 hektar dilengkapi persyaratan daftar nominatif pemilik tanah dilengkapi persyaratan daftar nominatif pemilik tanah yang ditandatangani oleh Kuasa PA;yang ditandatangani oleh Kuasa PA;

2.2. Pengadaan Tanah yang luasnya lebih dari 1 hektar Pengadaan Tanah yang luasnya lebih dari 1 hektar dilakukan dg bantuan panitia pengadaan tanah di dilakukan dg bantuan panitia pengadaan tanah di kab/kota setempat dan dilengkapi dg daftar nominatif kab/kota setempat dan dilengkapi dg daftar nominatif pemilik tanah dan besaran harga tanah yg pemilik tanah dan besaran harga tanah yg ditandatangani oleh Kuasa PA dan diketahui oleh ditandatangani oleh Kuasa PA dan diketahui oleh Panitia Pengadaan Tanah (PPT);Panitia Pengadaan Tanah (PPT);

3.3. Pengadaan tanah yang pembayarannya dilaksanakan Pengadaan tanah yang pembayarannya dilaksanakan melalui UP/TUP harus terlebih dahulu mendapat ijin melalui UP/TUP harus terlebih dahulu mendapat ijin dispensasi dari Kantor Pusat DJPBN / Kanwil DJPBN dispensasi dari Kantor Pusat DJPBN / Kanwil DJPBN sedangkan besaran uangnya harus mendapat sedangkan besaran uangnya harus mendapat dispensasi UP/TUP sesuai ketentuan yang berlaku.dispensasi UP/TUP sesuai ketentuan yang berlaku.

Page 14: PER-66 2005

12/04/2312/04/23 12:2512:25 subdit_paIVsubdit_paIV 1515

SPP-LS untuk Pembayaran Gaji, Lembur dan Honor/VakasiSPP-LS untuk Pembayaran Gaji, Lembur dan Honor/Vakasi

1.1. Pembayaran Gaji Induk/Gaji Susulan/ Kekurangan Pembayaran Gaji Induk/Gaji Susulan/ Kekurangan Gaji/ Gaji Terusan/ Uang Duka Wafat/ Tewas, Gaji/ Gaji Terusan/ Uang Duka Wafat/ Tewas, dilengkapi dengan :dilengkapi dengan : Daftar Gaji Induk/Gaji Susulan/ Kekurangan Gaji/Uang Duka Daftar Gaji Induk/Gaji Susulan/ Kekurangan Gaji/Uang Duka

Wafat/TewasWafat/Tewas SK CPNSSK CPNS SK PNSSK PNS SK Kenaikan PangkatSK Kenaikan Pangkat SK JabatanSK Jabatan Kenaikan Gaji BerkalaKenaikan Gaji Berkala Surat Pernyataan PelantikanSurat Pernyataan Pelantikan Surat Pernyataan Masih Menduduki JabatanSurat Pernyataan Masih Menduduki Jabatan Surat Pernyataan Melaksanakan TugasSurat Pernyataan Melaksanakan Tugas Daftar Keluarga (KP4)Daftar Keluarga (KP4) Fotokopi Surat NikahFotokopi Surat Nikah Fotokopi Akte KelahiranFotokopi Akte Kelahiran SKPPSKPP Daftar Potongan Sewa Rumah DinasDaftar Potongan Sewa Rumah Dinas Surat Keterangan Masih Sekolah/Kuliah Surat Keterangan Masih Sekolah/Kuliah Surat PindahSurat Pindah Surat KematianSurat Kematian SSP PPh pasal 21SSP PPh pasal 21 Kelengkapan tersebut di atas digunakan sesuai peruntukannya.Kelengkapan tersebut di atas digunakan sesuai peruntukannya.

Page 15: PER-66 2005

12/04/2312/04/23 12:2512:25 subdit_paIVsubdit_paIV 1616

2.2. Pembayaran Lembur dilengkapi dengan daftar Pembayaran Lembur dilengkapi dengan daftar pembayaran perhitungan lembur yang ditandatangani pembayaran perhitungan lembur yang ditandatangani oleh Kuasa PA/ Pejabat yang ditunjuk dan Bendahara oleh Kuasa PA/ Pejabat yang ditunjuk dan Bendahara Pengeluaran satker/ SKS yang bersangkutan, surat Pengeluaran satker/ SKS yang bersangkutan, surat perintah kerja lembur, daftar hadir kerja, daftar hadir perintah kerja lembur, daftar hadir kerja, daftar hadir lembur, dan SSP PPh pasal 21.lembur, dan SSP PPh pasal 21.

3.3. Pembayaran Honor/ Vakasi dilengkapi dengan surat Pembayaran Honor/ Vakasi dilengkapi dengan surat keputusan tentang pemberian honor/ vakasi, daftar keputusan tentang pemberian honor/ vakasi, daftar pembayaran perhitungan honor/ vakasi yang pembayaran perhitungan honor/ vakasi yang ditandatangani oleh Kuasa PA/ Pejabat yang ditunjuk ditandatangani oleh Kuasa PA/ Pejabat yang ditunjuk dan Bendahara Pengeluaran yang bersangkutan, dan dan Bendahara Pengeluaran yang bersangkutan, dan SSP PPh pasal 21.SSP PPh pasal 21.

Page 16: PER-66 2005

12/04/2312/04/23 12:2512:25 subdit_paIVsubdit_paIV 1717

SPP-LS Non Belanja PegawaiSPP-LS Non Belanja Pegawai

a.a. Pembayaran pengadaan barang dan jasa :Pembayaran pengadaan barang dan jasa :

1.1. Kontrak/SPK yang mencantumkan nomor rekening Kontrak/SPK yang mencantumkan nomor rekening rekanan;rekanan;

2.2. Surat Pernyataan Kuasa PA mengenai penetapan Surat Pernyataan Kuasa PA mengenai penetapan rekanan;rekanan;

3.3. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan;Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan;4.4. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan;Berita Acara Serah Terima Pekerjaan;5.5. Berita Acara Pembayaran;Berita Acara Pembayaran;6.6. Kuitansi yang disetujui oleh Kuasa PA atau pejabat yang Kuitansi yang disetujui oleh Kuasa PA atau pejabat yang

ditunjuk;ditunjuk;7.7. Faktur pajak beserta SSP yang telah ditandatangani Faktur pajak beserta SSP yang telah ditandatangani

Wajib Pajak;Wajib Pajak;8.8. Jaminan Bank atau yang dipersamakan yang dikeluarkan Jaminan Bank atau yang dipersamakan yang dikeluarkan

oleh bank atau lembaga keuangan non bank;oleh bank atau lembaga keuangan non bank;9.9. Dokumen lain yang dipersyaratkan untuk kontrak-Dokumen lain yang dipersyaratkan untuk kontrak-

kontrak yang dananya sebagian atau seluruhnya kontrak yang dananya sebagian atau seluruhnya bersumber dari pinjaman/hibah luar negeri;bersumber dari pinjaman/hibah luar negeri;

10.10.Ringkasan kontrak yang dibuat sesuai format lampiran 5 Ringkasan kontrak yang dibuat sesuai format lampiran 5 Perdirjen iniPerdirjen ini untuk Rupiah Murni dan lampiran 6 untuk untuk Rupiah Murni dan lampiran 6 untuk PHLN;PHLN;

Page 17: PER-66 2005

12/04/2312/04/23 12:2512:25 subdit_paIVsubdit_paIV 1818

b.b. Pembayaran Biaya Langganan Daya dan Jasa (Listrik, Telepon dan Air) :Pembayaran Biaya Langganan Daya dan Jasa (Listrik, Telepon dan Air) :

1.1. Bukti tagihan daya dan jasa;Bukti tagihan daya dan jasa;2.2. Nomor Rekening Pihak Ketiga (PT PLN, PT Telkom, Nomor Rekening Pihak Ketiga (PT PLN, PT Telkom,

PDAM, dll).PDAM, dll).

Dalam hal pembayaran Langganan Daya dan Jasa belum Dalam hal pembayaran Langganan Daya dan Jasa belum dapat dilakukan secara langsung, Satker/SKS yang dapat dilakukan secara langsung, Satker/SKS yang bersangkutan dapat melakukan pembayaran dengan UP.bersangkutan dapat melakukan pembayaran dengan UP.

Tunggakan langganan daya dan jasa tahun anggaran Tunggakan langganan daya dan jasa tahun anggaran sebelumnya dapat dibayarkan oleh Satker/SKS setelah sebelumnya dapat dibayarkan oleh Satker/SKS setelah mendapat dispensasi/ persetujuan terlebih dahulu dari mendapat dispensasi/ persetujuan terlebih dahulu dari Kanwil DJPBN sepanjang dananya tersedia dalam DIPA Kanwil DJPBN sepanjang dananya tersedia dalam DIPA berkenaan.berkenaan.

Page 18: PER-66 2005

12/04/2312/04/23 12:2512:25 subdit_paIVsubdit_paIV 1919

c.c. Pembayaran Belanja Perjalanan DinasPembayaran Belanja Perjalanan Dinas harus dilengkapi harus dilengkapi dengan daftar nominatif pejabat yang akan melakukan dengan daftar nominatif pejabat yang akan melakukan pejalanan dinas, yang berisi antara lain :pejalanan dinas, yang berisi antara lain :

Informasi mengenai data pejabat (Nama, Informasi mengenai data pejabat (Nama, Pangkat/ Golongan)Pangkat/ Golongan)

TujuanTujuan Tanggal keberangkatanTanggal keberangkatan Lama perjalanan dinasLama perjalanan dinas Biaya yang diperlukan untuk masing-masing Biaya yang diperlukan untuk masing-masing

pejabat.pejabat.

Daftar nominatif harus ditandatangani oleh pejabat Daftar nominatif harus ditandatangani oleh pejabat yang berwenang memerintahkan perjalanan dinas dan yang berwenang memerintahkan perjalanan dinas dan disahkan oleh pejabat yang berwenang di KPPN.disahkan oleh pejabat yang berwenang di KPPN.

Pembayaran dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran Pembayaran dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran satker/ SKS yang bersangkutan kepada para pejabat satker/ SKS yang bersangkutan kepada para pejabat yang akan melakukan perjalanan dinas.yang akan melakukan perjalanan dinas.

Page 19: PER-66 2005

12/04/2312/04/23 12:2512:25 subdit_paIVsubdit_paIV 2020

SPP UNTUK PNBPSPP UNTUK PNBP

1.1. UP/TUP untuk PNBP diajukan terpisah dari UP/TUP UP/TUP untuk PNBP diajukan terpisah dari UP/TUP lainnya;lainnya;

2.2. UP dapat diberikan kepada satker pengguna sebesar 20 % UP dapat diberikan kepada satker pengguna sebesar 20 % dari pagu dana PNBP dalam DIPA maksimal sebesar dari pagu dana PNBP dalam DIPA maksimal sebesar Rp500.000.000,- dengan melampirkan Daftar Realisasi Rp500.000.000,- dengan melampirkan Daftar Realisasi Pendapatan dan Penggunaan dana DIPA (PNBP) tahun Pendapatan dan Penggunaan dana DIPA (PNBP) tahun anggaran sebelumnya.anggaran sebelumnya.

3.3. Apabila UP tidak mencukupi dapat mengajukan TUP Apabila UP tidak mencukupi dapat mengajukan TUP sebesar kebutuhan riil satu bulan dengan memperhatikan sebesar kebutuhan riil satu bulan dengan memperhatikan Maksimum Pencairan (MP).Maksimum Pencairan (MP).

4.4. Dana yang berasal dari PNBP dapat dicairkan maksimal Dana yang berasal dari PNBP dapat dicairkan maksimal sesuai formula sbb:sesuai formula sbb:

MP = (PPP x JS) - JPSMP = (PPP x JS) - JPSMP = maksimum pencairan danaPPP = proporsi pagu pengeluaran terhadap pendapatanJS = jumlah setoranJPS = jumlah pencairan dana sebelumnya sampai dengan

SPM terakhir yang diterbitkan

Page 20: PER-66 2005

12/04/2312/04/23 12:2512:25 subdit_paIVsubdit_paIV 2121

5.5. Dalam pengajuan SPM-TUP/ GUP/ LS PNBP ke KPPN, Dalam pengajuan SPM-TUP/ GUP/ LS PNBP ke KPPN, Satker pengguna harus melampirkan Daftar Satker pengguna harus melampirkan Daftar Perhitungan Jumlah MP;Perhitungan Jumlah MP;

6.6. Untuk Satker Pengguna yang setorannya dilakukan Untuk Satker Pengguna yang setorannya dilakukan terpusat, pencairan dana diatur secara khusus dengan terpusat, pencairan dana diatur secara khusus dengan surat edaran Dirjen PBN tanpa melampirkan SSBP.surat edaran Dirjen PBN tanpa melampirkan SSBP.

7.7. Satker pengguna yang menyetorkan pada masing-Satker pengguna yang menyetorkan pada masing-masing unit (tidak terpusat), pencairan dana harus masing unit (tidak terpusat), pencairan dana harus melampirkan bukti setoran (SSBP) yang telah melampirkan bukti setoran (SSBP) yang telah dikonfirmasi oleh KPPN.dikonfirmasi oleh KPPN.

8.8. Besaran PPP untuk masing-masing satker pengguna Besaran PPP untuk masing-masing satker pengguna diatur berdasarkan SK Menteri Keuangan yang diatur berdasarkan SK Menteri Keuangan yang berlaku.berlaku.

9.9. Besarnya pencairan dana PNBP secara keseluruhan Besarnya pencairan dana PNBP secara keseluruhan tidak boleh melampaui pagu PNBP satker yang tidak boleh melampaui pagu PNBP satker yang bersangkutan dalam DIPA.bersangkutan dalam DIPA.

10.10. Pertanggungjawaban penggunaan dana UP/ TUP PNBP Pertanggungjawaban penggunaan dana UP/ TUP PNBP oleh Kuasa PA dilakukan dengan mengajukan SPM ke oleh Kuasa PA dilakukan dengan mengajukan SPM ke KPPN setempat cukup dengan melampirkan SPTB.KPPN setempat cukup dengan melampirkan SPTB.

Page 21: PER-66 2005

12/04/2312/04/23 12:2512:25 subdit_paIVsubdit_paIV 2222

11.11. Khusus perguruan tinggi negeri selaku pengguna Khusus perguruan tinggi negeri selaku pengguna PNBP (non BHMN), sisa dana PNBP yang PNBP (non BHMN), sisa dana PNBP yang disetorkan pada akhir tahun anggaran ke disetorkan pada akhir tahun anggaran ke rekening kas negara dapat dicairkan kembali rekening kas negara dapat dicairkan kembali maksimal sebesar jumlah yang sama pada awal maksimal sebesar jumlah yang sama pada awal tahun anggaran berikutnya mendahului tahun anggaran berikutnya mendahului diterimanya DIPA dan merupakan bagian dari diterimanya DIPA dan merupakan bagian dari target PNBP yang tercantum dalam tahun target PNBP yang tercantum dalam tahun anggaran berikutnya.anggaran berikutnya.

12.12. Sisa dana PNBP dari satker pengguna selain di Sisa dana PNBP dari satker pengguna selain di atas, yang disetorkan ke rekening kas negara akan atas, yang disetorkan ke rekening kas negara akan diperhitungkan pada saat pengajuan pencairan diperhitungkan pada saat pengajuan pencairan dana UP tahun anggaran berikutnya.dana UP tahun anggaran berikutnya.

Page 22: PER-66 2005

12/04/2312/04/23 12:2512:25 subdit_paIVsubdit_paIV 2424

e.e. Memeriksa pencapaian tujuan dan/atau sasaran kegiatan Memeriksa pencapaian tujuan dan/atau sasaran kegiatan sesuai dengan indikator keluaran yang tercantum dalam sesuai dengan indikator keluaran yang tercantum dalam DIPA berkenaan dan/atau spesifikasi teknis yang sudah DIPA berkenaan dan/atau spesifikasi teknis yang sudah ditetapkan dalam kontrak.ditetapkan dalam kontrak.

f.f. Memeriksa secara rinci dokumen pendukung SPP sesuai Memeriksa secara rinci dokumen pendukung SPP sesuai ketentuan yang berlaku;ketentuan yang berlaku;

g.g. Memeriksa ketersediaan pagu anggaran dalam DIPA Memeriksa ketersediaan pagu anggaran dalam DIPA untuk memperoleh keyakinan bahwa tagihan tidak untuk memperoleh keyakinan bahwa tagihan tidak melampaui batas pagu anggaran;melampaui batas pagu anggaran;

h.h. Memeriksa kesesuaian rencana kerja dan/atau kelayakan Memeriksa kesesuaian rencana kerja dan/atau kelayakan hasil kerja yang dicapai dengan indikator keluaran;hasil kerja yang dicapai dengan indikator keluaran;

i.i. Memeriksa kebenaran atas hak tagih yang menyangkut Memeriksa kebenaran atas hak tagih yang menyangkut antara lain :antara lain :

─ Pihak yang ditunjuk untuk menerima pembayaran Pihak yang ditunjuk untuk menerima pembayaran (nama orang/ perusahaan, alamat, nomor rekening (nama orang/ perusahaan, alamat, nomor rekening dan nama bank)dan nama bank)

─ Nilai tagihan yang harus dibayar (kesesuaian dan/atau Nilai tagihan yang harus dibayar (kesesuaian dan/atau kelayakannya dengan prestasi kerja yang dicapai kelayakannya dengan prestasi kerja yang dicapai sesuai spesifikasi teknis yang tercantum dalam sesuai spesifikasi teknis yang tercantum dalam kontrak)kontrak)

─ Jadwal waktu pembayaranJadwal waktu pembayaran

Page 23: PER-66 2005

(1)(1) Sebelum diberlakukannya ketentuan dan/atau dilakukannya Sebelum diberlakukannya ketentuan dan/atau dilakukannya

pengangkatan fungsional Bendahara, untuk mengelola UP bagi Satker pengangkatan fungsional Bendahara, untuk mengelola UP bagi Satker

dilingkungan K/L, menteri/pimpinan lembaga atau pejabat yang diberi dilingkungan K/L, menteri/pimpinan lembaga atau pejabat yang diberi

kewenangan dapat mengangkat seorang Bendahara Pengeluaran kewenangan dapat mengangkat seorang Bendahara Pengeluaran

pada K/L atau satker yang dipimpinnya.pada K/L atau satker yang dipimpinnya.

(2)(2) Untuk membantu pengelolaan UP, kepala satker dapat menunjuk Untuk membantu pengelolaan UP, kepala satker dapat menunjuk

Pemegang Uang Muka yang dalam melaksanakan tugasnya Pemegang Uang Muka yang dalam melaksanakan tugasnya

bertanggung jawab kepada Bendahara Pengeluaran.bertanggung jawab kepada Bendahara Pengeluaran.

(3)(3) Bendahara Pengeluaran dapat membagi UP kepada beberapa PUM. Bendahara Pengeluaran dapat membagi UP kepada beberapa PUM.

Apabila diantara PUM telah merealisasikan penggunaan UP-nya Apabila diantara PUM telah merealisasikan penggunaan UP-nya

minimal 75% Kuasa PA/ Pejabat yang ditunjuk dapat mengajukan SPM minimal 75% Kuasa PA/ Pejabat yang ditunjuk dapat mengajukan SPM

GUP bagi PUM berkenaan tanpa menunggu realisasi PUM lain yang GUP bagi PUM berkenaan tanpa menunggu realisasi PUM lain yang

belum mencapai 75%.belum mencapai 75%.

UANG PERSEDIAAN DAN UANG PERSEDIAAN DAN TAMBAHAN UANG TAMBAHAN UANG

PERSEDIAANPERSEDIAAN

Page 24: PER-66 2005

(4)(4) PA/ Kuasa PA menerbitkan SPM-UP berdasarkan DIPA atas permintaan PA/ Kuasa PA menerbitkan SPM-UP berdasarkan DIPA atas permintaan

Bendahara Pengeluaran yang dibebankan pada MAK transito. Bendahara Pengeluaran yang dibebankan pada MAK transito.

Penggunaan UP menjadi tanggung jawab Bendahara Pengeluaran.Penggunaan UP menjadi tanggung jawab Bendahara Pengeluaran.

(5)(5) Bagi Bendahara yang dibantu oleh beberapa PUM, dalam pengajuan Bagi Bendahara yang dibantu oleh beberapa PUM, dalam pengajuan

SPM-UP diwajibkan melampirkan daftar rincian yang menyatakan SPM-UP diwajibkan melampirkan daftar rincian yang menyatakan

jumlah uang yang dikelola oleh masing-masing PUM. jumlah uang yang dikelola oleh masing-masing PUM.

(6)(6) Sisa UP yang masih ada pada Bendahara pada akhir atahun anggaran Sisa UP yang masih ada pada Bendahara pada akhir atahun anggaran

harus disetor kembali ke Rekening Kas Negara selambat-lambatnya harus disetor kembali ke Rekening Kas Negara selambat-lambatnya

tanggal 31 Desember TA berkenaan.tanggal 31 Desember TA berkenaan.

(7)(7) UP diberikan dalam batas-batas sebagai berikut :UP diberikan dalam batas-batas sebagai berikut :

a.a. UP dapat diberikan untuk pengeluaran-pengeluaran Belanja UP dapat diberikan untuk pengeluaran-pengeluaran Belanja Barang pada klasifikasi belanja 5211, 5212, 5221, 5231, 5241 dan Barang pada klasifikasi belanja 5211, 5212, 5221, 5231, 5241 dan 5811.5811.

b.b. Pengecualisan dari ketentuan di atas diberikan oleh :Pengecualisan dari ketentuan di atas diberikan oleh :

Dirjen Perbendaharaan untuk DIPA Pusat ;Dirjen Perbendaharaan untuk DIPA Pusat ;

Kepala Kanwil DJPBN untuk DIPA Pusat yang kegiatannya Kepala Kanwil DJPBN untuk DIPA Pusat yang kegiatannya berlokasi di daerah serta DIPA yang ditetapkan oleh Kanwil berlokasi di daerah serta DIPA yang ditetapkan oleh Kanwil DJPBN.DJPBN.

Page 25: PER-66 2005

8. UP dapat diberikan setinggi-tingginya :

a. Untuk pagu sampai dengan Rp900.000.000 =

1/12 (Satu per dua belas) dari pagu DIPA menurut klasifikasi belanja yang diijinkan untuk diberikan UP, maksimal Rp50.000.000,-.

b. Untuk pagu diatas Rp900.000.000 s.d. Rp2.400.000.000 =

1/18 (Satu per delapan belas) maksimal Rp100.000.000

c. Untuk pagu diatas Rp2.400.000.000 =

1/24 (Satu per duapuluh empat) maksimal Rp200.000.000

d. Perubahan besar UP diluar ketentuan di atas ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan.

9. Pengisian kembali UP dapat diberikan setelah dipergunakan sekurang-kurangnya 75% dari dana UP yang diterima.

10. Pembayaran yang dapat dilakukan oleh bendahara Pengeluaran kepada satu rekanan tidak boleh melebihi Rp10.000.000 kecuali untuk pembayaran honor.

Page 26: PER-66 2005

11.11. Dalam hal penggunaan UP belum mencapai 75%, sedangkan satker/ SKS membutuhkan Dalam hal penggunaan UP belum mencapai 75%, sedangkan satker/ SKS membutuhkan

pendanaan melebihi sisa dana UP yang tersedia, satker / SKS dimaksud dapat mengajukan pendanaan melebihi sisa dana UP yang tersedia, satker / SKS dimaksud dapat mengajukan

TUP.TUP.

12.12. Pemberian TUP diatur sebagai berikut :Pemberian TUP diatur sebagai berikut :

a.a. Kepala KPPN dapat memberikan TUP sampai dengan jumlah RP200.000.000 untuk Kepala KPPN dapat memberikan TUP sampai dengan jumlah RP200.000.000 untuk

klasifikasi belanja yang diperbolehkan diberi UP bagi instansi dalam wilayah klasifikasi belanja yang diperbolehkan diberi UP bagi instansi dalam wilayah

pembyayaran KPPN bersangkutan;pembyayaran KPPN bersangkutan;

b.b. Permintaan TUP di atas Rp200.000.000 harus mendapat dispensasi dari Kepala Kanwil Permintaan TUP di atas Rp200.000.000 harus mendapat dispensasi dari Kepala Kanwil

DJPBN.DJPBN.

13.13. Syarat Pengajuan TUP :Syarat Pengajuan TUP :

a)a) Untuk memenuhi kebutuhan yang sangat mendesak/ tidak dapat ditunda;Untuk memenuhi kebutuhan yang sangat mendesak/ tidak dapat ditunda;

b)b) Digunakan paling lama satu bulan sejak tanggal SP2D diterbiktan;Digunakan paling lama satu bulan sejak tanggal SP2D diterbiktan;

c)c) Apabila tidak habis digunakan dalam satu bulan sisa dana yang ada pada Bendahara Apabila tidak habis digunakan dalam satu bulan sisa dana yang ada pada Bendahara

harus disetor ke Rekening Kas Negara;harus disetor ke Rekening Kas Negara;

d)d) Apabila ketentuan pada butir Apabila ketentuan pada butir cc) tidak dipenuhi kepada satker yang bersangkutan tidak ) tidak dipenuhi kepada satker yang bersangkutan tidak

dapat lagi diberikan TUP sepanjang sisa tahun anggaran berkenaan.dapat lagi diberikan TUP sepanjang sisa tahun anggaran berkenaan.

e)e) Pengecualian terhadap butir d) diputuskan oleh Kepala Kanwil DJPBN Pengecualian terhadap butir d) diputuskan oleh Kepala Kanwil DJPBN

atas usul Kepala KPPN.atas usul Kepala KPPN.

- - TAMBAHAN UANG PERSEDIAANTAMBAHAN UANG PERSEDIAAN

Page 27: PER-66 2005

14.14. Yang harus disampaikan Bendahara dalam Yang harus disampaikan Bendahara dalam

mengajukan TUP :mengajukan TUP :

1)1) Rincian Rencana Penggunaan Dana untuk Rincian Rencana Penggunaan Dana untuk

kebutuhan mendesak dan riil serta rincian sisa kebutuhan mendesak dan riil serta rincian sisa

dana MAK yang dimintakan TUP;dana MAK yang dimintakan TUP;

2)2) Rekening Koran yang menunjukkan saldo Rekening Koran yang menunjukkan saldo

terakhir;terakhir;

3)3) Surat Pernyataan bahwa kegiatan yang Surat Pernyataan bahwa kegiatan yang

dibiayai tersebut tidak dapat dilaksanakan/ dibiayai tersebut tidak dapat dilaksanakan/

dibayar melalui penerbitan SPM-LS.dibayar melalui penerbitan SPM-LS.

Page 28: PER-66 2005

12/04/23 12:25 subdit_paIV 32

Pengujian substantif SPM dilakukan untuk Pengujian substantif SPM dilakukan untuk ::

(1)(1) Menguji kebenaran perhitungan tagihan yang tercantum dalam SPM;Menguji kebenaran perhitungan tagihan yang tercantum dalam SPM;

(2)(2) Menguji ketersediaan dana pada kegiatan/sub kegiatan/MAK dalam DIPA Menguji ketersediaan dana pada kegiatan/sub kegiatan/MAK dalam DIPA yang ditunjuk dalam SPM tersebut;yang ditunjuk dalam SPM tersebut;

(3)(3) Menguji dokumen sebagai dasar penagihan (Ringkasan Kontrak/SPK, Surat Menguji dokumen sebagai dasar penagihan (Ringkasan Kontrak/SPK, Surat Keputusan, Daftar Nominatif Perjalanan Dinas);Keputusan, Daftar Nominatif Perjalanan Dinas);

(4)(4) Menguji surat pernyataan tanggung jawab belanja (SPTB) dari kepala Menguji surat pernyataan tanggung jawab belanja (SPTB) dari kepala kantor/satker atau pejabat yang ditunjuk mengenai tanggung jawab terhadap kantor/satker atau pejabat yang ditunjuk mengenai tanggung jawab terhadap kebenaran pelaksanaan pembayaran;kebenaran pelaksanaan pembayaran;

(5)(5) Menguji faktur pajak beserta SSPnya.Menguji faktur pajak beserta SSPnya.

Pengujian formal SPM dilakukan untuk Pengujian formal SPM dilakukan untuk ::

(1)(1) Mencocokkan tanda tangan pejabat penanda tangan SPM dengan spesimen Mencocokkan tanda tangan pejabat penanda tangan SPM dengan spesimen tanda tangan;tanda tangan;

(2)(2) Memeriksa cara penulisan/pengisian jumlah uang dalam angka dan huruf;Memeriksa cara penulisan/pengisian jumlah uang dalam angka dan huruf;

(3)(3) Memeriksa kebenaran dalam penulisan, termasuk tidak boleh terdapat cacat Memeriksa kebenaran dalam penulisan, termasuk tidak boleh terdapat cacat dalam penulisan.dalam penulisan.

Page 29: PER-66 2005

12/04/2312/04/23 12:2512:25 subdit_paIVsubdit_paIV 3333

Pengembalian SPM diatur sebagai berikut :Pengembalian SPM diatur sebagai berikut :

(1)(1) SPM Belanja Pegawai Non Gaji Induk dikembalikan paling SPM Belanja Pegawai Non Gaji Induk dikembalikan paling

lambat lambat tiga haritiga hari kerja setelah SPM diterima; kerja setelah SPM diterima;

(2)(2) SPM UP/TUP/GUP dan LS dikembalikan paling lambat SPM UP/TUP/GUP dan LS dikembalikan paling lambat satu satu

harihari kerja setelah SPM diterima. kerja setelah SPM diterima.

Bilamana SPM yang diajukan memenuhi syarat yang ditentukan, maka ditindaklanjuti dengan penerbitan SP2D;

Bila tidak memenuhi syarat, SPM berkenaan dikembalikan kepada penerbit SPM.

Page 30: PER-66 2005

12/04/2312/04/23 12:2512:25 subdit_paIVsubdit_paIV 3434

Batas waktu penerbitan SP2D oleh KPPN Batas waktu penerbitan SP2D oleh KPPN ::

(1)(1) SP2D Gaji Induk SP2D Gaji Induk 5 hari sebelum bulan pembayaran 5 hari sebelum bulan pembayaran

(2)(2) SP2D Non gaji Induk SP2D Non gaji Induk 5 hari kerja setelah SPM diterima lengkap 5 hari kerja setelah SPM diterima lengkap

(3)(3) SP2D UP/TUP/GUP & LS SP2D UP/TUP/GUP & LS 1 hari setelah SPM diterima lengkap 1 hari setelah SPM diterima lengkap

SP2D diterbitkan dalam rangkap 3 dan disampaikan kepada :SP2D diterbitkan dalam rangkap 3 dan disampaikan kepada :

1.1. Lembar 1 Lembar 1 kepada Bank Operasional kepada Bank Operasional

2.2. Lembar 2 Lembar 2 kepada Penerbit SPM dengan dilampiri SPM yang telah kepada Penerbit SPM dengan dilampiri SPM yang telah

dibubuhi cap “ Telah diterbitkan SP2D tanggal… Nomor….dibubuhi cap “ Telah diterbitkan SP2D tanggal… Nomor….

3.3. Lembar 3 Lembar 3 sebagai Pertinggal di KPPN (Seksi Verifikasi dan sebagai Pertinggal di KPPN (Seksi Verifikasi dan Akuntansi),Akuntansi),

dilengkapi lembar ke-1 SPM dan dokumen dilengkapi lembar ke-1 SPM dan dokumen pendukungnya.pendukungnya.

Page 31: PER-66 2005

12/04/23 12:25 subdit_paIV 35

PELAPORAN REALISASI ANGGARAN

(1) Kepala kantor/satker selaku UAKPA wajib membuat laporan realisasi Anggaran dan Neraca serta Arsip Data Komputer (ADK) yang dikelolanya kepada Menteri/Pimpinan Lembaga secara berjenjang melalui UAPPAW dan KPPN setempat.

(2) Kepala KPPN selaku Kuasa BUN wajib membuat laporan Kas Posisi (LKP) harian dan mingguan yang disampaikan kepada DIrjen Perbendaharaan u.p. Direktur PKN dengan tembusan kepada Kepala Kanwil DJPBN.

(3) Kepala KPPN selaku Kuasa BUN wajib membuat laporan bulanan realisasi anggaran, arus kas dan neraca kepada Kepala Kanwil DJPBN dan selanjutnya diteruskan kepada Dirjen Perbendaharaaan u.p. Direktur Informasi dan Akuntansi.

(4) Laporan yang menyangkut realisasi APBN lainnya sepanjang belum dicabut dan masih diperlukan tetap dilaksanakan.

Page 32: PER-66 2005

12/04/23 12:25 subdit_paIV 36

LAIN-LAINLAIN-LAIN

(1)(1) Pembayaran Uang Duka Wafat/ Tewas (UDW/T) dibebankan pada MAK uang Pembayaran Uang Duka Wafat/ Tewas (UDW/T) dibebankan pada MAK uang duka wafat/tewas, tanpa memperhatikan pagu dana yang tersedia pada MAK duka wafat/tewas, tanpa memperhatikan pagu dana yang tersedia pada MAK berkenaan.berkenaan.

(2)(2) Untuk mengawasi kredit pagu DIPA, KPPN wajib membuat Kartu Pengawasan Untuk mengawasi kredit pagu DIPA, KPPN wajib membuat Kartu Pengawasan Kredit.Kredit.

(3)(3) KPPN wajib membuat Kartu Pengawasan Kontrak untuk kontrak yang KPPN wajib membuat Kartu Pengawasan Kontrak untuk kontrak yang pembayarannya dilakukan dengan termin/sertifikat bulanan.pembayarannya dilakukan dengan termin/sertifikat bulanan.

(4)(4) SKPP pegawai pindah diterbitkan oleh kepala satker dalam rangkap 4 dan SKPP pegawai pindah diterbitkan oleh kepala satker dalam rangkap 4 dan disampaikan ke KPPN untuk disahkan oleh Kepala Seksi Perbendaharaan dan disampaikan ke KPPN untuk disahkan oleh Kepala Seksi Perbendaharaan dan dibuatkan surat pengantar yang ditandatangani oleh Kepala KPPN dengan dibuatkan surat pengantar yang ditandatangani oleh Kepala KPPN dengan penjelasan :penjelasan :

a.a. Lembar ke-1 dan ke-3 Lembar ke-1 dan ke-3 dikembalikan ke satker, selanjutnya lembar ke-1 dikembalikan ke satker, selanjutnya lembar ke-1 diteruskan ke kepada Yang Bersangkutan dan lembar ke-3 diteruskan kepada diteruskan ke kepada Yang Bersangkutan dan lembar ke-3 diteruskan kepada satker yang baru;satker yang baru;

b.b. Lembar ke-2 Lembar ke-2 dikirim oleh KPPN asal ke KPPN/Kantor pembayar dikirim oleh KPPN asal ke KPPN/Kantor pembayar berikutnya;berikutnya;

c.c. Lembar ke-4 Lembar ke-4 untuk Arsip KPPN asal. untuk Arsip KPPN asal.

Page 33: PER-66 2005

12/04/2312/04/23 12:2512:25 subdit_paIVsubdit_paIV 3737

(3)(3) SKPP pegawai pensiun diterbitkan oleh kepala satker dalam SKPP pegawai pensiun diterbitkan oleh kepala satker dalam rangkap 6 dan disampaikan ke KPPN untuk disahkan oleh Kepala rangkap 6 dan disampaikan ke KPPN untuk disahkan oleh Kepala Seksi Perbendaharaan dan dibuatkan surat pengantar yang Seksi Perbendaharaan dan dibuatkan surat pengantar yang ditandatangani oleh Kepala KPPN dengan penjelasan :ditandatangani oleh Kepala KPPN dengan penjelasan :

a.a. Lembar ke-1 dan ke-2 Lembar ke-1 dan ke-2 dikirim ke PT. Taspen/PT. Asabri dikirim ke PT. Taspen/PT. Asabri

b.b. Lembar ke-3 Lembar ke-3 diserahkan ke pegawai yang diserahkan ke pegawai yang

bersangkutan;bersangkutan;

c.c. Lembar ke-4 Lembar ke-4 dikirim ke Kanwil DJPBN yang dikirim ke Kanwil DJPBN yang

mewilayahi PT. Taspen/ PT. Asabri mewilayahi PT. Taspen/ PT. Asabri yang membayar pensiun; yang membayar pensiun;

d.d. Lembar ke-5 Lembar ke-5 untuk arsip Bendahara Pengeluaran; untuk arsip Bendahara Pengeluaran;

e.e. Lembar ke-6 Lembar ke-6 untuk Arsip KPPN. untuk Arsip KPPN.

(4)(4) Untuk pembayaran kegiatan yang dananya berasal dari PHLN Untuk pembayaran kegiatan yang dananya berasal dari PHLN dilaksanakan sesuai Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharan dilaksanakan sesuai Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharan yang berlaku dalam pelaksanaan PHLN.yang berlaku dalam pelaksanaan PHLN.

Page 34: PER-66 2005

12/04/2312/04/23 12:2512:25 subdit_paIVsubdit_paIV 3838

Terima kasih atas Terima kasih atas perhatiannyaperhatiannya

SEKIAN

&