per - 05.pj.2012 tg registrasi ulang pengusaha kena pajak tahun 2012.pdf

27
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 05 /PJ/2012 TENTANG REGISTRASI ULANG PENGUSAHA KENA PAJAK TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PAJAK, Menimbang bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan, penertiban administrasi, pengawasan, dan untuk menguji pemenuhan kewajiban subjektif dan objektif Pengusaha Kena Pajak, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak tentang Registrasi Ulang Pengusaha Kena Pajak Tahun 2012; Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3262) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4999); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3264) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5069); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pelaksanaan Hak dan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 162, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5268); 4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 20 / PMK.03 / 2008 tentang Jangka Waktu Pendaftaran dan Pelaporan Kegiatan Usaha, Tata Cara Pendaftaran dan Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak, serta Pengukuhan dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak; 5. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP- 161 / PJ / 2001 tentang Jangka Waktu Pendaftaran dan Pelaporan Kegiatan Usaha, Tata Cara Pendaftaran dan Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak, serta Pengukuhan dan...

Upload: el-abd

Post on 26-Sep-2015

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

    PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 05 /PJ/2012

    TENTANG

    REGISTRASI ULANG PENGUSAHA KENA PAJAK TAHUN 2012

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

    Menimbang bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan, penertiban administrasi, pengawasan, dan untuk menguji pemenuhan kewajiban subjektif dan objektif Pengusaha Kena Pajak, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak tentang Registrasi Ulang Pengusaha Kena Pajak Tahun 2012;

    Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3262) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4999);

    2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3264) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5069);

    3. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pelaksanaan Hak dan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 162, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5268);

    4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 20 / PMK.03 / 2008 tentang Jangka Waktu Pendaftaran dan Pelaporan Kegiatan Usaha, Tata Cara Pendaftaran dan Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak, serta Pengukuhan dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak;

    5. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-161 / PJ / 2001 tentang Jangka Waktu Pendaftaran dan Pelaporan Kegiatan Usaha, Tata Cara Pendaftaran dan Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak, serta Pengukuhan

    dan...

  • -2-

    dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-160/PJ/2007;

    6. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-44/PJ/2008 tentang Tata Cara Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak dan/ atau Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, Perubahan Data dan Pemindahan Wajib Pajak dan/atau Pengusaha Kena Pajak sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-62/PJ/2010;

    MEMUTUSKAN:

    Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG REGISTRASI ULANG PENGUSAHA KENA PAJAK TAHUN 2012.

    Pasal 1

    Dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini yang dimaksud

    dengan:

    1. Registrasi Ulang Pengusaha Kena Pajak adalah suatu

    program yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan,

    penertiban administrasi, pengawasan, dan untuk menguji

    pemenuhan kewajiban subjektif dan objektif Pengusaha

    Kena Pajak.

    2. Verifikasi adalah serangkaian kegiatan pengujian

    pemenuhan kewajiban subjektif dan objektif atau

    penghitungan dan pembayaran pajak, berdasarkan

    permohonan Wajib Pajak atau berdasarkan data dan

    informasi perpajakan yang dimiliki atau diperoleh Direktur

    Jenderal Pajak, dalam rangka menerbitkan surat ketetapan

    pajak, menerbitkan/menghapus Nomor Pokok Wajib Pajak

    dan/ atau mengukuhkan/ mencabut pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.

    Pasal 2

    (1) Registrasi Ulang Pengusaha Kena Pajak dilakukan oleh

    Kantor Pelayanan Pajak tempat Pengusaha Kena Pajak

    terdaftar.

    (2) Jangka waktu pelaksanaan Registrasi Ulang Pengusaha

    Kena Pajak dimulai sejak Februari 2012 sampai dengan

    31 Agustus 2012.

    (3) Registrasi Ulang Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak

    dilakukan untuk seluruh Pengusaha Kena Pajak terdaftar.

    Pasal 3 ...

  • -3-

    Pasal 3

    (1) Dalam rangka Registrasi Ulang Pengusaha Kena Pajak,

    Direktur Jenderal Pajak karena jabatan dapat melakukan

    pencabutan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.

    (2) Pencabutan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak

    sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan

    berdasarkan Verifikasi.

    (3) Pencabutan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak

    berdasarkan Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat

    (2) dilakukan terhadap Pengusaha Kena Pajak yang

    memenuhi kriteria tertentu.

    (4) Verifikasi yang dilakukan terhadap Pengusaha Kena Pajak

    yang memenuhi kriteria tertentu sebagaimana dimaksud

    pada ayat (3) dilakukan untuk mengetahui apakah Wajib

    Pajak benar-benar tidak memenuhi persyaratan subjektif

    dan objektif untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena

    Pajak.

    Pasal 4

    (1) Persyaratan subjektif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3

    ayat (4) dipenuhi apabila Pengusaha Kena Pajak merupakan

    Pengusaha.

    (2) Pengusaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah

    orang pribadi atau badan dalam bentuk apa pun yang

    dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya menghasilkan

    barang, mengimpor barang, mengekspor barang,

    melakukan usaha perdagangan, memanfaatkan barang

    tidak berwujud dari luar Daerah Pabean, melakukan usaha

    jasa termasuk mengekspor jasa, atau memanfaatkan jasa

    dari luar Daerah Pabean.

    (3) Persyaratan objektif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3

    ayat (4) dipenuhi apabila Pengusaha sebagaimana

    dimaksud pada ayat (1) melakukan penyerahan Barang

    Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak di dalam

    Daerah Pabean dan/atau melakukan ekspor Barang Kena

    Pajak berwujud, ekspor Jasa Kena Pajak, dan/ atau ekspor

    Barang Kena Pajak tidak berwujud.

    Pasal 5

    (1) Pengusaha Kena Pajak yang memenuhi kriteria tertentu

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3), yaitu:

    a. Pengusaha Kena Pajak yang telah dipusatkan tempat

    terutangnya Pajak Pertambahan Nilai di tempat lain;

    b. Pengusaha

  • -4-

    b. Pengusaha Kena Pajak yang pindah alamat ke wilayah

    kerja kantor Direktorat Jenderal Pajak lainnya; atau

    c. Pengusaha Kena Pajak yang sudah tidak lagi rn- emenuhi

    persyaratan subjektif dan objektif sebagai Pengusaha

    Kena Pajak.

    (2) Pengusaha Kena Pajak yang tidak memenuhi persyaratan

    subjektif dan objektif sebagai Pengusaha Kena Pajak

    sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, yaitu:

    a. Pengusaha Kena Pajak dengan status tidak aktif (Non

    Efektif);

    b. Pengusaha Kena Pajak yang tidak menyampaikan Surat

    Pemberitahuan Masa PPN untuk Masa Pajak Januari

    sampai dengan Desember 2011 sebelum berlakunya

    Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini;

    c. Pengusaha Kena Pajak yang menyampaikan Surat

    Pemberitahuan Masa PPN yang Pajak Keluaran dan

    Pajak Masukannya nihil untuk Masa Pajak Januari

    sampai dengan Desember 2011 sebelum berlakunya

    Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini;

    d. Pengusaha Kena Pajak, yang pada Masa Pajak Januari

    sampai dengan Desember 2011 sebelum berlakunya

    Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini, yang pada bagian

    periode tersebut tidak menyampaikan Surat

    Pemberitahuan Masa PPN atau menyampaikan Surat

    Pemberitahuan Masa PPN yang Pajak Keluaran dan

    Pajak Masukannya nihil;

    e. Pengusaha Kena Pajak yang tidak ditemukan pada

    waktu pelaksanaan Sensus Pajak Nasional; atau

    f. Pengusaha Kena Pajak yang tidak diyakini keberadaan

    dan/ atau kegiatan usahanya.

    (3) Pengusaha Kena Pajak yang tidak diyakini keberadaan

    dan/ atau kegiatan usahanya sebagaimana dimaksud pada

    ayat (2) huruf f, yaitu:

    a. Pengusaha Kena Pajak yang tidak dilakukan kunjungan

    (visit) dalam jangka waktu 6 (enam) bulan terakhir

    sebelum berlakunya Peraturan Direktur Jenderal Pajak

    ini;

    b. Pengusaha Kena Pajak yang tidak dilakukan

    pemeriksaan PPN dalam jangka waktu 6 (enam) bulan

    terakhir sebelum berlakunya Peraturan Direktur

    Jenderal Pajak ini; atau

    c. tidak ..4,

  • -5-

    c. Pengusaha Kena Pajak yang tidak dilakukan konfirmasi

    lapangan sebelum berlakunya Peraturan Direktur

    Jenderal Pajak ini sesuai dengan ketentuan dalam

    Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-

    62/ PJ/2010 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan

    Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-44/ PJ / 2008

    tentang Tata Cara Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak

    dan/ atau PengukuhanPengusaha Kena Pajak,

    Perubahan Data dan Pemindahan Wajib Pajak dan/ atau

    Pengusaha Kena Pajak dan perubahannya.

    (4) Dikecualikan dari Pengusaha Kena Pajak yang tidak

    diyakini keberadaan dan/atau kegiatan usahanya

    sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf f adalah

    Pengusaha Kena Pajak yang ditemukan keberadaannya dan

    diyakini kegiatan usahanya pada waktu pelaksanaan

    Sensus Pajak Nasional.

    Pasal 6 (1) Pelaksanaan Registrasi Ulang Pengusaha Kena Pajak Tahun

    2012 diatur dalam Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal

    Pajak ini, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan

    dari Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini.

    (2) Hasil pelaksanaan Registrasi Ulang Pengusaha Kena Pajak

    Tahun 2012 sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

    dituangkan dalam laporan hasil Verifikasi sebagaimana

    diatur dalam Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Pajak

    ini, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

    Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini.

    (3) Apabila berdasarkan laporan hasil Verifikasi diketahui

    bahwa Pengusaha Kena Pajak termasuk dalam kriteria

    tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1)

    maka kepada Pengusaha Kena Pajak tersebut diterbitkan

    Surat Pencabutan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena

    Paj ak.

    (4) Laporan hasil Verifikasi, kertas kerja, dan dokumen

    pendukung Verifikasi disatukan dan disimpan dalam

    berkas induk Wajib Pajak.

    Pasal 7

    (1) Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak agar:

    a. memantau pelaksanaan Registrasi Ulang Pengusaha

    Kena Pajak Tahun 2012 dan memastikan bahwa hasil

    Verifikasi memenuhi tujuan yang diharapkan.

    b. memantau

  • -6-

    b. memantau tindak lanjut atas kesimpulan yang tertuang

    dalam laporan hasil Verifikasi.

    c. membuat laporan rekapitulasi hasil Registrasi Ulang

    Pengusaha Kena Pajak Tahun 2012 kepada Direktur

    Jenderal Pajak u.p. Direktur Peraturan Perpajakan I

    setiap bulan dan menyampaikannya paling lambat

    tanggal 20 bulan berikutnya.

    (2) Laporan rekapitulasi hasil Registrasi Ulang Pengusaha Kena

    Pajak Tahun 2012 dibuat dalam format sebagaimana diatur

    dalam Lampiran III Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini,

    yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

    Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini.

    Pasal 8

    (1) Dalam hal kemudian diperoleh data dan/atau informasi

    bahwa Wajib Pajak yang telah dicabut Pengukuhan

    Pengusaha Kena Pajak-nya ternyata memenuhi persyaratan

    subjektif dan objektif, maka Surat Pencabutan Surat

    Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 6 ayat (3) dibatalkan.

    (2) Untuk membatalkan Surat Pencabutan Surat Pengukuhan

    Pengusaha Kena Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat

    (1) harus dilakukan Verifikasi kembali.

    (3) Hasil verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

    dituangkan dalam laporan hasil Verifikasi.

    (4) Berdasarkan laporan hasil Verifikasi dibuat berita acara

    Verifikasi sebagaimana diatur dalam Lampiran IV Peraturan

    Direktur Jenderal Pajak ini, yang merupakan bagian yang

    tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Pajak

    ini.

    (5) Berita acara Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (4)

    disampaikan kepada Kepala Kantor Wilayah Direktorat

    Jenderal Pajak unit vertikal di atas Kantor Pelayanan yang

    bersangkutan untuk mendapatkan persetujuan.

    (6) Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak

    mengirimkan berita acara Verifikasi yang telah disetujui

    sebagaimana dimaksud pada ayat (5) kepada Direktur

    Teknologi Informasi Perpajakan untuk ditindaklanjuti.

    (7) Direktur

  • EKTUR JENDERAL PAJAK,

    41 I I ik 01 JENDERAL

    i o

    ea.Cr;()(

    D RAHMANY d 5411111981121001

    -7- (7) Direktur Teknologi Informasi Perpajakan setelah

    menindaklanjuti berita acara Verifikasi sebagaimana

    dimaksud pada ayat (6) mengirimkan pemberitahuan atas

    tindak lanjut berita acara Verifikasi kepada Kepala Kantor

    Pelayanan Pajak dengan ditembuskan kepada Kepala

    Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak. (8) Kepala Kantor Pelayanan Pajak mengirimkan

    pemberitahuan mengenai status pengukuhan Pengusaha

    Kena Pajak kepada Wajib Pajak.

    Pasal 9

    Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

    Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 3 Februari 2012

  • KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

    LAMPIRAN

    PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK

    NOMOR PER - 05 /PJ/ 2012

    TENTANG

    REGISTRASI ULANG PENGUSAHA KENA PAJAK TAHUN 20 12

  • LAMPIRAN I Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor : PER-05/PJ/2012 Tanggal : 3 Februari 2012

    PELAKSANAAN REGISTRASI ULANG PENGUSAHA KENA PAJAK TAHUN 2012

    I. Tujuan:

    A. Menguji persyaratan subjektif dan objektif Pengusaha Kena Pajak (PKP).

    B. Mendapatkan PKP terdaftar yang keberadaan dan/atau kegiatan usahanya telah diyakini kebenarannya.

    C. Mencabut pengukuhan PKP yang sudah tidak memenuhi syarat subjektif dan objektif.

    D. Perbaikan data (profil, KLU, dll.). E. Lain-lain (usulan pemeriksaan, konseling, suspect

    II. Sasaran:

    Seluruh Pengusaha Kena Pajak terdaftar.

    III. Jangka Waktu:

    Jangka waktu pelaksanaan Registrasi Ulang Pengusaha Kena Pajak dimulai sejak Februari 2012 sampai dengan 31 Agustus 2012.

    IV. Petugas Verifikasi:

    A. Account Representative, B. Pelaksana, C. Fungsional Pemeriksa, dan/atau D. Fungsional Penilai PBB, yang ditunjuk oleh Kepala Kantor Pelayanan Pajak.

    V. Tahapan Verifikasi:

    Verifikasi status pengukuhan Pengusaha Kena Pajak dibagi menjadi 3 (tiga) tahapan, yaitu:

    A. Tahap Persiapan;

    B. Tahap Pelaksanaan; dan

    C. Tahap Pelaporan.

    A. Tahap Persiapan

    1. Kegiatan Registrasi Ulang Pengusaha Kena Pajak Tahun 2012 diumumkan kepada Pengusaha Kena Pajak, melalui:

    a. pengumuman di Tempat Pelayanan Terpadu (TPT) pada masing-masing Kantor Pelayanan Pajak;

    b. koran/ surat kabar lokal oleh Kepala Kantor Wilayah;

    c. koran/ surat kabar nasional oleh Direktur Penyuluhan Pelayanan dan Hubungan Masyarakat (P2 HUMAS); dan/atau

    d. Website/Portal DJP oleh Direktur Teknologi Informasi Perpajakan.

    2. Kepala Kantor menerbitkan surat tugas penunjukan petugas Verifikasi.

    Format surat tugas penunjukan petugas Verifikasi dibuat sebagaimana contoh terlampir.

    3. Setelah

  • -2-

    3. Setelah menerima surat tugas, petugas Verifikasi mengumpulkan data dan informasi mengenai Pengusaha Kena Pajak baik yang bersumber dari internal Kantor Pelayanan Pajak maupun dari eksternal Kantor Pelayanan Pajak.

    B. Tahap Pelaksanaan

    1. Berdasarkan data dan informasi yang telah dikumpulkan pada tahap persiapan, selanjutnya petugas Verifikasi melakukan identifikasi apakah Pengusaha Kena Pajak memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Pengusaha Kena Pajak yang telah dipusatkan tempat terutangnya

    Pajak Pertambahan Nilai di tempat lain (Pemusatan tempat terutang PPN);

    b. Pengusaha Kena Pajak yang pindah alamat ke wilayah kerja kantor Direktorat Jenderal Pajak lain;

    c. Pengusaha Kena Pajak dengan status tidak aktif (Non Efektif); d. Pengusaha Kena Pajak yang tidak menyampaikan Surat

    Pemberitahuan Masa PPN untuk Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2011 sebelum berlakunya Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini;

    e. Pengusaha Kena Pajak yang menyampaikan Surat Pemberitahuan Masa PPN yang Pajak Keluaran dan Pajak Masukannya nihil untuk Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2011 sebelum berlakunya Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini;

    f. Pengusaha Kena Pajak, yang pada Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2011, sebelum berlakunya Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini, yang pada bagian periode tersebut tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan Masa PPN atau menyampaikan Surat Pemberitahuan Masa PPN yang Pajak Keluaran dan Pajak Masukannya nihil; dan/atau

    Pengusaha Kena Pajak yang tidak ditemukan pada waktu pelaksanaan Sensus Pajak Nasional.

    2. Pengusaha Kena Pajak dengan kriteria tersebut di atas, prosedur Verifikasi yang dilakukan bersifat administratif (Verifikasi administratif), yaitu:

    a. Pengusaha Kena Pajak yang telah dipusatkan tempat terutangnya Pajak Pertambahan Nilai di tempat lain:

    1) Pastikan untuk mendapatkan dokumen berupa Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Persetujuan Pemusatan Tempat Pajak Pertambahan Nilai Terutang.

    2) Dalam hal dokumen berupa surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Persetujuan Pemusatan Tempat Pajak Pertambahan Nilai Terutangtidak ada/ tidak ditemukan atau bukan dokumen asli (hanya berupa fotokopi) maka harus dilakukan prosedur konfirmasi ke Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) yang menerbitkan Surat Keputusan tersebut melalui faksimili atau e-mail. Format formulir permintaan konfirmasi data pemusatan tempat terutangnya PPN dibuat sebagaimana contoh terlampir.

    3) Kanwil

    g

  • -3-

    3) Kanwil DJP yang menerima permintaan konfirmasi harus menjawab konfirmasi tersebut dalam jangka waktu 1 (satu) hari kerja melalui faksimili atau e-mail.

    4) Dalam hal pemusatan tempat terutang PPN adalah di KPP Madya, KPP Wajib Pajak Besar, dan KPP dalam lingkungan Kanwil DJP Khusus pastikan PKP tersebut termasuk dalam daftar Wajib Pajak yang terdaftar dalam KPP-KPP tersebut.

    b. Pengusaha Kena Pajak yang pindah alamat ke wilayah kerja kantor Direktorat Jenderal Pajak lainnya:

    1) Pastikan untuk mendapatkan Surat Keterangan Terdaftar (SKT) dan/atau Surat Pengukuhan PKP dari KPP baru dan Surat Pencabutan SKT dan/ atau Surat Pencabutan Surat Pengukuhan PKP dari arsip KPP lama.

    2) Dalam hal SKT dan/atau Surat Pengukuhan PKP dari KPP baru tidak ada/tidak ditemukan maka lakukan konfirmasi ke KPP baru melalui faksimili atau e-mail. Format formulir konfirmasi data PKP pindah alamat dibuat sebagaimana contoh terlampir.

    3) KPP yang menerima permintaan konfirmasi harus menjawab konfirmasi tersebut dalam jangka waktu 1 (satu) hari kerja melalui faksimili atau e-mail.

    c. Pengusaha Kena Pajak dengan status tidak aktif (Non Efektif): 1) Pastikan dalam sistem informasi, Pengusaha Kena Pajak yang

    bersangkutan berstatus Non Efektif (NE); atau 2) Dapatkan Berita Acara Perubahan Status Wajib Pajak dan/atau

    Surat Pemberitahuan Status Wajib Pajak dari arsip KPP.

    d. Pengusaha Kena Pajak yang tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan Masa PPN dan/ atau menyampaikan Surat Pemberitahuan Masa PPN yang Pajak Keluaran dan Pajak Masukannya nihil untuk Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2011 sebelum berlakunya Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini:

    1) Lakukan pengecekan data dan informasi penyampaian Surat Pemberitahuan Masa yang bersangkutan pada SIDJP/SIPMOD.

    2) Lakukan pengecekan data dan informasi Surat Pemberitahuan Masa pada berkas Wajib Pajak yang bersangkutan.

    e. Pengusaha Kena Pajak yang tidak ditemukan pada waktu pelaksanaan Sensus Pajak Nasional: Lakukan pengecekan data hasil Sensus Pajak Nasional.

    3. Untuk Pengusaha Kena Pajak yang tidak masuk dalam kriteria sebagaimana dimaksud pada angka 2, perlu dilakukan Verifikasi lanjutan untuk meyakini keberadaan dan/ atau kegiatan usaha Pengusaha Kena Pajak yang bersangkutan, dengan prosedur sebagai berikut:

    a. Pastikan bahwa atas Pengusaha Kena Pajak yang bersangkutan telah dilakukan kunjungan (visit) dalam jangka waktu 6 (enam) bulan terakhir sebelum berlakunya Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini. Untuk itu perlu didapatkan Surat Tugas dan/atau Laporan Hasil Kunjungan dari arsip KPP.

    b. Pastikan

  • -4-

    b. Pastikan bahwa atas Pengusaha Kena Pajak yang bersangkutan telah dilakukan pemeriksaan PPN dalam jangka waktu 6 (enam) bulan terakhir sebelum berlakunya Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini. Untuk itu perlu didapatkan Surat Perintah Pemeriksaan PPN atau semua jenis pajak dan/atau Laporan Hasil Pemeriksaan PPN atau semua jenis pajak dalam 6 (enam) bulan terakhir atas Pengusaha Kena Pajak tersebut.

    c. Pastikan bahwa terdapat Berita Acara Konfirmasi Lapangan terhadap Pengusaha Kena Pajak tersebut sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-62 / PJ / 2010.

    4. Dalam hal Verifikasi lanjutan sebagaimana dimaksud dalam angka 3 menghasilkan informasi bahwa Pengusaha Kena Pajak yang bersangkutan tidak memenuhi salah satu kriteria tersebut di atas maka atas Pengusaha Kena Pajak yang bersangkutan perlu diyakini lebih lanjut apakah telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif dengan melakukan Verifikasi lapangan.

    5. Verifikasi Lapangan

    a. Verifikasi lapangan dilakukan untuk meyakinkan keberadaan dan kegiatan usaha Pengusaha Kena Pajak.

    b. Tata cara dan prosedur Verifikasi lapangan adalah sebagai berikut: 1) Petugas Verifikasi membuat surat tugas Verifikasi lapangan untuk

    ditandatangani Kepala Kantor Pelayanan Pajak.

    Format surat tugas Verifikasi lapangan dibuat sebagaimana contoh terlampir.

    2) Petugas Verifikasi melakukan kunjungan ke alamat dan/atau tempat usaha Pengusaha Kena Pajak sesuai dengan data dan informasi yang telah dimiliki.

    3) Hal-hal yang perlu dilakukan petugas Verifikasi pada saat Verifikasi lapangan adalah:

    a) Melakukan pengamatan atas keberadaan dan kegiatan usaha yang dilakukan Pengusaha Kena Pajak.

    Dalam melakukan pengamatan, petugas Verifikasi dapat melakukannya secara fisik maupun menggunakan alat-alat bantu seperti kamera atau alat-alat lain.

    Dalam pengamatan ini, petugas Verifikasi minimal harus mendapatkan foto/gambar lokasi dan kegiatan Pengusaha Kena Pajak yang bersangkutan.

    b) Melakukan wawancara untuk mengumpulkan informasi yang terkait dengan keberadaan dan kegiatan usaha.

    Dalam melakukan wawancara, petugas Verifikasi dapat melakukannya secara fisik maupun menggunakan alat bantu seperti alat perekam atas izin dari pihak yang diwawancarai.

    c) Mengumpulkan dokumen yang diperlukan dalam rangka membuktikan keberadaan dan kegiatan usaha Pengusaha Kena Pajak, seperti surat izin tempat usaha, akta pendirian, Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), peta lokasi kegiatan usaha, surat keterangan domisili, dan lain-lain.

    6. Setiap

  • -5-

    6. Setiap kegiatan yang dilakukan dalam rangka pelaksanaan Verifikasi administratif dan Verifikasi lapangan agar dituangkan dalam kertas kerja Verifikasi.

    Format kertas kerja Verifikasi sebagaimana contoh terlampir.

    C. Tahap Pelaporan

    1. Hasil Verifikasi dituangkan petugas Verifikasi ke dalam laporan hasil Verifikasi.

    Format laporan hasil Verifikasi diatur dalam Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini.

    2. Laporan hasil Verifikasi digunakan untuk melaporkan hasil Verifikasi dan membuat kesimpulan dan/atau usulan tindak lanjut yang harus dilakukan.

    3. Kesimpulan dan/atau usulan tindak lanjut yang harus dilakukan antara lain:

    a. usulan untuk mencabut status Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak; b. usulan untuk melakukan perubahan data Pengusaha Kena Pajak

    (misalnya update alamat, update Klasifikasi Lapangan Usaha (KLU)/kegiatan usaha, update profil, dan sebagainya); atau

    c. usulan tindak lanjut lainnya (misalnya pemeriksaan, konseling, suspect list dan sebagainya).

    VI. Tahapan Tindak Lanjut

    1. Kesimpulan dan / atau usulan tindak lanjut tersebut harus ditindaklanjuti oleh KPP sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan.

    2. Atas usulan tindak lanjut untuk mencabut status pengukuhan PKP, Kepala Kantor Pelayanan Pajak menerbitkan Surat Pencabutan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.

    3. Kepala Kantor Pelayanan Pajak mengirimkan Surat Pencabutan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak kepada Wajib Pajak yang bersangkutan.

    4. Kepala Kantor Pelayanan Pajak mengirimkan laporan rekapitulasi Registrasi Ulang Pengusaha Kena Pajak untuk disampaikan kepada Kepala Kantor Wilayah DJP.

    5. Kepala Kantor Wilayah DJP memantau pelaksanaan dan tindak lanjut Verifikasi serta membuat laporan rekapitulasi hasil Registrasi Ulang Pengusaha Kena Pajak Tahun 2012 untuk disampaikan kepada Direktur Jenderal Pajak u.p Direktur Peraturan Perpajakan I.

    Format laporan rekapitulasi hasil Registrasi Ulang Pengusaha Kena Pajak Tahun 2012 diatur dalam Lampiran III Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini.

    6. Daftar Pengusaha Kena Pajak yang dicabut pengukuhannya agar diumumkan setiap bulannya pada media-media sebagai berikut:

    a. pengumuman di TPT pada masing-masing Kantor Pelayanan Pajak; b. koran/ surat kabar lokal oleh Kepala Kantor Wilayah;

    c. koran

  • -6-

    c. koran/ surat kabar nasional oleh Direktur P2 HUMAS; d. Website I Portal DJP oleh Direktur Teknologi Informasi Perpajakan.

    7. Dalam hal terhadap Wajib Pajak yang telah diterbitkan Surat Pencabutan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak-nya dapat dibuktikan bahwa Wajib Pajak tersebut memenuhi persyaratan subjektif dan objektif sebagai Pengusaha Kena Pajak, maka Surat Pencabutan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak dapat dibatalkan.

    Dalam rangka pembatalan Surat Pencabutan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, hal-hal yang perlu dilakukan sebagai berikut: a. Kepala Kantor Pelayanan Pajak menunjuk petugas Verifikasi untuk

    melakukan Verifikasi terhadap Wajib Pajak. b. Petugas Verifikasi melakukan Verifikasi Pengusaha Kena Pajak dan

    membuat laporan hasil Verifikasi. c. Berdasarkan laporan hasil Verifikasi tersebut, petugas Verifikasi

    membuat berita acara Verifikasi.

    Format berita acara Verifikasi diatur dalam Lampiran IV. d. Berita acara Verifikasi disampaikan kepada Kepala Kantor Wilayah

    DJP unit vertikal Kantor Pelayanan Pajak yang bersangkutan untuk mendapat persetujuan.

    e. Kepala Kantor Wilayah DJP mengirimkan berita acara Verifikasi yang telah disetujui kepada Direktur Teknologi Informasi Perpajakan untuk ditindaklanjuti.

    f. Setelah menindaklanjuti berita acara Verifikasi,Direktur Teknologi Informasi Perpajakan mengirimkan pemberitahuan atas tindak lanjut berita acara Verifikasi kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak dengan ditembuskan kepada Kepala Kantor Wilayah DJP.

    Kepala Kantor Pelayanan Pajak mengirimkan pemberitahuan mengenai status pengukuhan Pengusaha Kena Pajak kepada Wajib Pajak.

    g

  • -7-

    CONTOH FORMAT SURAT TUGAS PENUNJUKAN PETUGAS VERIFIKASI

    k .. c., ;.:;.!

    .

    - KEMENTERIAN KEUANGAN 111 4 DIREKTORAT LI

    4.-- KANTOR

    REPUBLIK INDONESIA JENDERAL PAJAK WILAYAH

    KANTOR PELAYANAN PAJAK

    SURAT TUGAS VERIFIKASI NOMOR:

    Dalam rangka pelaksanaan Registrasi Ulang Pengusaha Kena Pajak sebagaimana diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER - 05/PJ/2012, dengan ini ditugaskan kepada:

    Nama . NIP Pangkat/Gol. .

    Jabatan .

    Untuk melaksanakan Verifikasi pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, sebagai berikut:

    No. Nama PKP NPWP Alamat

    1. 2. 3.

    dst.

    PT ...

    CV ... 02....

    01.... 06....

    Jalan... Jalan... Jalan...

    , tanggal Kepala Kantor ,

    NIP

    Petunjuk pengisiansurat tugas penunjukan petugas Verifikasi: Kolom identitas petugas : diisi dengan nama dan identitas petugas

    Verifikasi baik Account Representative maupun pelaksana/fungsional yang ditunjuk.

    Kolom idcntitas PKP cukup jelas.

  • KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

    DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

    KANTOR WILAYAH

    KANTOR PELAYANAN PAJAK

    FORMULIR PERMINTAAN KONFIRMASI DATA PEMUSATAN TEMPAT TERUTANG PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

    Dalam rangka pelaksanaan Registrasi Ulang Pengusaha Kena Pajak sebagaimana diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER - 05/PJ/2012, dengan ini dimohon bantuan Saudara untuk memberikan konfirmasi Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Persetujuan Pemusatan Tempat Pajak Pertambahan Nilai Terutang atas Pengusaha Kena Pajak sebagai berikut: Nama NPWP

    , tanggal Menyetujui, Kepala Seksi

    Petugas Verifikasi,

    ..

    NIP

    NIP

    JAWABAN KONFIRMASI

    Bahwa Pengusaha Kena Pajak tersebut:

    Tidak Dipusatkan

    Dipusatkan pada Pengusaha Kena Pajak, dengan identitas: Nama NPWP Alamat Melalui Surat Keputusan Nomor tanggal

    , tanggal Menyetujui, Kepala Bidang P2 HUMAS

    Petugas Yang Memberikan Konfirmasi,

    Kanwil DJP .

    NIP NIP

    -8-

    CONTOH FORMAT FORMULIR PERMINTAAN KONFIRMASI DATA

    PEMUSATAN TEMPAT TERUTANG PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

    Petunjuk pengisian formulir permintaan konfirmasi data pemusatan tempat terutangnya PPN Kolom permintaan konfirmasi - Kolom Kepala Seksi : Diisi dengan identitas Kepala Seksi

    atasan langsung petugas Verifikasi Kolom jawaban konfirmasi : cukup jelas

  • KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK 1NDONESIA

    DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

    KANTOR WILAYAH

    KANTOR PELAYANAN PAJAK

    FORMULIR KONFIRMASI DATA PKP PINDAH ALAMAT

    Dalam rangka pelaksanaan Registrasi Ulang Pengusaha Kena Pajak sebagaimana diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER - 05/PJ/2012, dengan ini dimohon bantuan Saudara untuk memberikan konfirmasi data apakah Pengusaha Kena Pajak berikut telah pindah alamat ke kantor Saudara: Nama NPWP

    Menyetujui, Kepala Seksi

    , tanggal

    Petugas Verifikasi,

    NIP NIP

    JAWABAN KONFIRMASI

    Bahwa Pengusaha Kena Pajak tersebut telah terdaftar di KPP sejak tanggal dengan keterangan sebagai berikut:

    Nama NPWP Alamat

    , tanggal Menyetujui, Kepala Seksi Pelayanan Petugas Yang Memberikan Konfirmasi,

    NIP NIP

    -9-

    CONTOH FORMAT FORMULIR KONFIRMASI DATA PKP PINDAH ALAMAT

    Petunjuk pengisian formulir konfirmasi data PKP pindah alamat Kolom permintaan konfirmasi

    Kolom Kepala Seksi Diisi dengan identitas Kepala Seksi atasan langsung petugas Verifikasi

    Kolom jawaban konfirmasi Cukup jelas

  • KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

    KANTOR WILAYAH KANTOR PELAYANAN PAJAK

    KERTAS KERJA

    NAMA WAJIB PAJAK

    NPWP

    ALAMAT

    , tanggal

    Petugas Verifikasi,

    NIP

    - 10-

    CONTOH FORMAT KERTAS KERJA VERIFIKASI

    Petunjuk pengisiankertas kerja Verifikasi Kertas Kerja dapat dibuat untuk semua hal yang terkait dengan kegiatan Verifikasi Administratif maupun Lapangan.

    Kolom judul

    Kolom Badan Kertas Kerja

    Kolom tempat & tanggal

    judul kertas kerja disesuaikan dengan topik yang diteliti, misalnya "Kertas Kerja Verifikasi Penyampaian SPT PPN"

    diisi sesuai dengan data dan informasi yang diperoleh dan atau diteliti, bisa dalam bentuk uraian, tabel, gambar, dan sebagainya.

    . diisi tempat dan tanggal dibuatnya Kertas Kerja

    Kolom identitas Petugas Verifikasi - . cukup jelas.

  • KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

    DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

    KANTOR WILAYAH KANTOR PELAYANAN PAJAK

    SURAT TUGAS VERIFIKASI LAPANGAN NOMOR:

    Dengan ini ditugaskan kepada:

    Nama

    NIP

    Pangkat/Gol. Jabatan

    untuk melaksanakan Verifikasi lapangan dalam rangka menguji pemenuhan persyaratan subjektif dan objektif Pengusaha Kena Pajak: Nama NPWP Alamat

    , tanggal a.n. Kepala Kantor,

    Kepala Seksi

    NIP

    FORMAT SURAT TUGAS VERIFIKASI LAPANGAN

    Petunjuk pengisian surat tugas Verifikasi lapangan

    cukup jelas. Apabila Petugas Verifikasi Lapangan lebih dari 1 (satu) dapat ditambahkan cukup jelas diisi dengan identitas Kepala Seksi atasan langsung Petugas Verifikasi

    Kolom identitas Petugas Verifikasi :

    Kolom identitas PKP Kolom Kepala Seksi

  • LAMPIRAN II Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor : PER-05/PJ/2012 Tanggal : 3 Februari 2012

    FORMAT LAPORAN HASIL VERIFIKASI

    LAPORAN HASIL VERIFIKASI NOMOR LHV- (1)

    Surat Tugas Verifikasi: Nomor (2) Tanggal (3)

    I. Identitas Pengusaha Kena Pajak

    1. Narna PKP

    2. NPWP

    3. Tanggal Pengukuhan PKP

    4. Bidang Usaha/KLU

    5. Alamat

    6. Status PKP Pusat I I II. Identifikasi Kriteria (10)

    Pengusaha Kena Pajak tersebut termasuk:

    PKP yang telah dipusatkan tempat terutangnya Pajak Pertambahan Nilai di tempat lain

    PKP yang pindah alamat ke wilayah kerja kantor Direktorat Jenderal Pajak lainnya

    PKP dengan status tidak aktif/Non Efektif

    PKP yang tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan Masa PPN untuk Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2011

    PKP yang menyampaikan Surat Pemberitahuan Masa PPN yang Pajak Masukan dan

    Pajak Keluarannya nihil untuk Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2011

    PKF' yang pada Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2011 sebelum

    berlakunya Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini, yang pada bagian periode tersebut

    tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan Masa PPN atau menyampaikan Surat

    Pemberitahuan Masa PPN yang Pajak Masukan dan Pajak Keluarannya nihil

    PKP yang tidak ditemukan pada waktu pelaksanaan Sensus Pajak Nasional

    III. Verifikasi Lanjutan (11)

    PKP telah dilakukan kunjungan (visit) dalam jangka waktu 6 (enam) bulan terakhir

    PKP telah dilakukan pemeriksaan PPN dalam jangka waktu 6 (enam) bulan terakhir

    PKP telah dilakukan Konfirmasi Lapangan sesuai Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-62/PJ/ 2010

    PKP ditemukan keberadaannya dan diyakini kegiatan usahanya pada waktu

    pelaksanaan Sensus Pajak Nasional

    Catatan:

    1. Apabila seluruh kriteria tersebut di atas tidak terpenuhi maka perlu dilakukan verifikasi lapangan dan lanjutkan pengisian ke bagian IV Verifikasi Lapangan.

    2. Apabila salah satu kriteria di atas terpenuhi, maka tidak perlu dilakukan verifikasi

    lapangan dan lanjutkan pengisian ke bagian V Kesimpulan.

    (4)

    (5)

    (6)

    (7)

    (8)

    (9)

    I I Cabang

    a.

    b.

    c.

    cl.

    c

    I I

    g

    Catatan:

    1. Apabila salah satu kriteria dalam huruf a, b, c, d, e, f, atau g terpenuhi, maka lanjutkan pengisian ke bagian V Kesimpulan.

    2. Apabila seluruh kriteria di atas tidak terpenuhi, maka lanjutkan pengisian ke bagian III Verifikasi Lanjutan.

    I 1

    a.

    b.

    c.

    d.

    -9.

  • Kondisi PKP pada saat Verifikasi Lapangan

    Dalam hal alamat tidak sesuai dengan data KPP, maka alamat yang seharusnya (15) adalah

    5. Kegiatan Usaha/KLU : I

    Sesuai dengan

    data KPP

    Tidak sesuai (16) dengan data KPP

    Dalam hal kegiatan usaha tidak sesuai dengan data KPP, maka kegiatan usaha

    yang ditemukan pada saat verifikasi lapangan diuraikan pada kolom B angka 2.

    I I

    6. Status PKP

    7. Penanggung Jawab

    Nama

    Jabatan

    Alamat dan Telepon

    NPWP

    Pusat I I Cabang (17) (18)

    1. Pengusaha

    2. Alamat

    Orang Pribadi

    Sesuai dengan data KPP

    I 1 Badan (13) I I Tidak sesuai (14)

    dengan data KPP

    -2-

    IV. Verifikasi Lapangan (12)

    Sesuai dengan Surat Tugas Verifikasi Lapangan Nomor Tanggal telah dilaksanakan verifikasi lapangan dengan hasil sebagai berikut:

    A. Keberadaan Pengusaha Kena Pajak (Syarat Subjektif)

    B. Kegiatan Pengusaha Kena Pajak (Syarat Objektif)

    1. Daftar harta di lokasi usaha pada saat verifikasi la n_ an:

    No. Jenis Harta Status Kepemilikan Keterangan

    (19)

    2. Gambaran Kegiatan Usaha PKP

    (20)

    3. Foto/Gambar Tempat/Lokasi Kegiatan Usaha PKP

    (21)

  • -3-

    V. KESIMPULAN

    1. Berdasarkan hasil verifikasi diatas, PKP tersebut:

    a. pindah alamat/pemusatan

    b. telah memenuhi persyaratan: (22) subjektif

    objektif

    2. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, dengan ini diusulkan: (23)

    diterbitkan Surat Pencabutan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak

    status PKP tetap

    dibuatkan Berita Acara Verifikasi dalam rangka pembatalan Surat Pencabutan

    Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak

    3, Dalam hal PKP diusulkan tetap dikukuhkan: (24) data tidak perlu di-update

    data perlu di-update yaitu:

    alam at

    KLU/kegiatan usaha

    Perbaikan profil

    Lain-lain

    4. Usulan tidak lanjut lainnya:

    pemeriksaan

    konseling

    suspect list

    Lain-lain

    , Tanggal (26) Menyetujui,

    Kepala Seksi

    Petugas Verifikasi,

    Keterangan :

    Keterangan:

    (25)

    Keterangan:

    NIP NIP

    Catatan:

    Dokumen dan Kertas Kerja terkait agar dilampirkan dalam Laporan Hasil Verifikasi.

  • -4-

    PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN HASIL VERIFIKASI

    Kolom (1) dinomori sesuai dengan Kode Penunjuk di Kantor Pelayanan Pajak.

    contoh: LHV-99/WRhoc/KP.0104/2012 Kolom (2) diisi dengan nomor Surat Tugas Verifikasi Kolom (3) diisi dengan tanggal Surat Tugas Verifikasi Kolom (4) diisi dengan nama Pengusaha Kena Pajak yang diverifikasi Kolom (5) diisi dengan NPWP Pengusaha Kena Pajak yang diverifikasi Kolom (6) diisi dengan tanggal pengukuhan Pengusaha Kena Pajak yang diverifikasi Kolom (7) diisi dengan bidang usaha/KLU Pengusaha Kena Pajak yang diverifikasi Kolom (8) diisi dengan alamat lengkap Pengusaha Kena Pajak yang diverifikasi Kolom (9) diisi dengan status Pengusaha Kena Pajak yang diverifikasi Kolom (10) diisi dengan kondisi Pengusaha Kena Pajak yang diverifikasi Kolom (11) diisi dengan langkah-langkah yang telah dilaksanakan KPP terhadap Pengusaha

    Kena Pajak yang diverifikasi

    Kolom (12) diisi dengan nomor dan tanggal Surat Tugas Verifikasi Lapangan Kolom (13) diisi dengan jenis Wajib Pajak pada saat Verifikasi Lapangan Kolom (14) diisi dengan kesesuaian alamat PKP pada saat Verifikasi Lapangan Kolom (15) diisi dalam hal alamat baru PKP diketahui keberadaannya pada saat Verifikasi

    Lapangan

    Kolom (16) diisi dengan kesesuaian KLU PKP pada saat Verifikasi Lapangan Kolom (17) diisi dengan status PKP pada saat Verifikasi Lapangan Kolom (18) diisi dengan data penanggung jawab PKP pada saat Verifikasi Lapangan Kolom (19) diisi dengan daftar harta yang ada di lokasi usaha pada saat verifikasi lapangan.

    Kolom status kepemilikan diisi dalam hal harta di lokasi usaha bersifat tidak

    bergerak (misalnya milik sendiri atau sewa).

    contoh harta tidak bergerak: ruang kantor, gudang, pabrik, ruko, dll Kolom (20) cukup jelas

    Kolom (21) cukup jelas

    Kolom (22) diisi apakah PKP memenuhi persyaratan subjektif dan/atau objektif berdasarkan verifikasi

    Kolom (23) diisi apakah status PKP tetap dikukuhkan atau dicabut.

    Usulan untuk dibuatkan Berita Acara Verifikasi dalam rangka pembatalan Surat

    Pencabutan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak diisi apabila berdasarkan

    hasil Verifikasi dapat dibuktikan bahwa PKP yang bersangkutan telah

    memenuhi persyaratan subjektif dan objektif. Kolom (24) diisi dengan usulan tindak lanjut untuk meng-update data PKP

    Kolom keterangan diisi dengan data atau informasi yang perlu di-update Kolom (25) diisi dengan usulan tindak lanjut lain selain kolom 24 dan kolom 25 Kolom (26) cukup je las

  • LAMPIRAN III Peraturan Dircktur Jenderal Pajak Nomor : PER-05/PJ/2012 Tanggal : 3 Februari 2012

    FORMAT LAPORAN REKAPITULASI HASIL REGISTRASI ULANG PKP TAHUN 2012

    I. PKP

    KEMENTERIAN

    DIREKTORAT

    KANTOR

    KEUANGAN REPUBLIK

    JENDERAL PAJAK

    WILAYAH

    LAPORAN REKAPITULASI HASIL REGISTRASI ULANG PKP TAHUN 2012 BULAN

    yang Dicabut

    No. Nama PKP NPWP Nomor dan tanggal Surat Keputusan

    Pencabutan Surat Pengukuhan Pengusaha

    Kena Pajak Keterangan

    1

    2

    3

    dst.

    1

    2

    3

    dst.

    KPP ....

    KPP ....

    II. Rekapitulasi Jumlah PKP yang di Registrasi Ulang

    Keterangan Jumlah A. Jumlah PKP terdaftar sampai dengan bulan ...

    - Jumlah PKP yang terdaftar sampai dengan bulan lalu

    - Jumlah PKP yang terdaftar pada bulan ...

    B. Jumlah PKP yang telah di Registrasi Ulang sampai dengan bulan ...

    - Jumlah PKP yang telah di Registrasi Ulang sampai dengan bulan lalu

    - Jumlah PKP yang telah di Registrasi Ulang pada bulan ... 1. Jumlah PKP yang tetap dikukuhkan sampai dengan bulan ...

    - Jumlah PKP yang tetap dikukuhkan sampai dengan bulan lalu

    - Jumlah PKP yang tetap dikukuhkan pada bulan ...

    2. Jumlah PKP yang dicabut pengukuhannya sampai dengan bulan ...

    - Jumlah PKP yang dicabut pengukuhannya sampai dengan bulan lalu

    - Jumlah PKP yang dicabut pengukuhannya pada bulan ... C. Jumlah PKP yang belum di Registrasi Ulang sampai dengan bulan ...

    (a) -= (b)+(c)

    (b)

    (c)

    (d) = (e)+(f)

    (e)

    (f) (g) = (h)+(i)

    (h)

    (i) (j) = (k)+(I)

    (k)

    (I)

    (m) = (a) - (d)

    , tanggal

    Kepala Kantor Wilayah DJP ...

    NIP .

  • -2-

    KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK

    DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

    KANTOR WILAYAH

    KANTOR PELAYANAN PAJAK

    LAPORAN REKAPITULASI HASIL REGISTRASI ULANG PKP TAHUN 2012 BULAN .....

    I. PKP yang Dicabut

    No. Nama PKP NPWP Nomor dan tanggal Surat Keputusan

    Pencabutan Surat Pengukuhan Pengusaha

    Kena Pajak Keterangan

    1

    2

    3

    dst.

    II. Rekapitulasi Jumlah PKP yang di Registrasi Ulang

    Keterangan Jumlah

    A. Jumlah PKP terdaftar sampai dengan bulan ... - Jumlah PKP yang terdaftar sampai dengan bulan lalu - Jumlah PKP yang terdaftar pada bulan ...

    B. Jumlah PKP yang telah di Registrasi Ulang sampai dengan bulan ... - Jumlah PKP yang telah di Registrasi Ulang sampai dengan bulan lalu - Jumlah PKP yang telah di Registrasi Ulang pada bulan ... 1. Jumlah PKP yang tetap dikukuhkan sampai dengan bulan ...

    - Jumlah PKP yang tetap dikukuhkan sampai dengan bulan lalu - Jumlah PKP yang tetap dikukuhkan pada bulan ...

    2. Jumlah PKP yang dicabut pengukuhannya sampai dengan bulan ... - Jumlah PKP yang dicabut pengukuhannya sampai dengan bulan lalu - Jumlah PKP yang dicabut pengukuhannya pada bulan ...

    C. Jumlah PKP yang belum di Registrasi Ulang sampai dengan bulan ...

    (a) = (b)+(c)

    (b)

    (c)

    (d) = (e)+(f)

    (e)

    (f) (g) = (h)+(i)

    (h)

    (i) (j)= (k)(1) (k)

    (I) (m) = (a)-(d)

    , tanggal

    Kepala KPP ...

    NIP

  • LAMPIRAN IV Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor : PER-05/PJ/2012 Tanggal : 3 Februari 2012

    FORMAT BERITA ACARA VERIFIKASI

    BERITA ACARA VERIFIKASI NOMOR BAV-

    Pada hari ini tanggal bulan tahun saya:

    Nama

    NIP

    Pangkat/Golongan

    Jabatan

    telah melaksanakan Verifikasi tanggal dalam rangka pembatalan Surat Pencabutan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak Nomor tanggal atas nama:

    1. Nama PKP

    2. NPWP

    3. Tanggal Pengukuhan PKP

    4. Bidang Usaha/KLU

    5 Alamat saat Verifikasi

    Berdasarkan hasil Verifikasi sebagaimana dituangkan dalam Laporan Hasil Verifikasi Nomor LVR- , tanggal diketahui bahwa Wajib Pajak memenuhi persyaratan subjektif dan objektif untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak, dengan uraian sebagai berikut:

    Wajib Pajak, Pembuat Berita Acara,

    Jabatan NIP

    Mengetahui, Kepala Kantor Pelayanan Pajak

    Kepala Seksi

    NIP NIP

    Menyetujui,

    Kepala Kanwil DJP

    NIP

  • -2-

    Petunjuk pengisian berita acara Verifikasi

    Kolom Nomor dinomori sesuai dengan Kode Penunjuk di Kantor Pelayanan Pajak sesuai Pedoman Tata Naskah Dinas

    Kolom Identitas Pembuat Berita Acara : cukup jelas

    Kolom Laporan Hasil Verifikasi diisi dengan Nomor dan tanggal Laporan Hasil Verifikasi

    Kolom Identitas PKP cukup jelas

    Kolom Uraian diisi dengan alasan terpenuhinya persyaratan subjektif dan objektif untuk dikukuhkan sebagai PKP

    Kolom Tanda Tangan cukup jelas

    4,

    Page 1Page 2Page 3Page 4Page 5Page 6Page 7Page 8Page 9Page 10Page 11Page 12Page 13Page 14Page 15Page 16Page 17Page 18Page 19Page 20Page 21Page 22Page 23Page 24Page 25Page 26Page 27