penyusunan kurikulum blok bahasa inggris vokasional

12
Volume 9 Nomor 1, Januari Juni 2021 P-ISSN 2355-5807 E-ISSN 2477-3433 1 PENYUSUNAN KURIKULUM BLOK BAHASA INGGRIS VOKASIONAL Erlin Estiana Yuanti 1 , Nabilla Kusuma Vardhani 2 , 1,2 Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada, Corresponding Author’s Email: [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengembangkan kurikulum blok Bahasa Inggris vokasional untuk Prodi Sarjana Terapan Bahasa Inggris (S.Tr. BI) Sekolah Vokasi UGM agar dapat menjamin ketercapaian kompetensi program studi sesuai kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan mencetak lulusan sesuai profil lulusan prodi, yaitu Ahli Bahasa Inggris dalam Hubungan Masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan Riset dan Pengembangan (R&D). Terdapat 3 tahap yang dilakukan, antara lain: (1) kajian Pustaka, (2) penyusunan kurikulum blok dan (3) validasi melalui FGD dengan stakeholders. Melalui ketiga tahap tersebut, telah dihasilkan suatu model kurikulum blok Bahasa Inggris vokasional yang disusun didasarkan pada CEFR level C1 dan SKKNI Humas 629/2016. Terdapat empat (4) blok yang berfokus pada penguasaan Bahasa Inggris untuk tujuan khusus pada tahun pertama, dan empat (4) blok terkait kompetensi Bahasa Inggris untuk kehumasan pada tahun kedua. Pada tahun ketiga terdapat 1 blok untuk kompetensi interdisipliner, dan satu (1) blok untuk kompetensi Research and Academic Writing. Sebagai realisasi penyelenggaraan kebijakan MBKM, mahasiswa diberikan hak untuk memilih pembelajaran di luar Prodi pada tahun ke tiga ini dengan skema pertukaran pelajar. Pada tahun keempat, terdapat blok Magang Industri sebagai bentuk skema MBKM serta Penulisan Proyek Akhir sebagai prasyarat kelulusan mahasiswa. Kata kunci : kurikulum vokasional, blok, CEFR, SKKNI Humas, Bahasa Inggris ABSTRACT This research aims at designing vocational block curriculum for Bachelor of Applied English Vocational College (BAE SV) UGM to assure the achievement of the study program’s competences based on the Independent Campus policy (MBKM) and to produce English Specialists in Public Relations as its graduate profile. The research employs qualitative method, using Research and Development approach in the three stages done, such as: (1) library study, (2) designing the block curriculum, and (3) validating the curriculum design by holding FGD with stakeholder users. The research produces a vocational English block curriculum based on CEFR Level C1 and SKKNI No.629/ 2016 on Public Relations (PR). There are four (4) blocks focusing on the skills of English for specific purposes in the first year, and four (4) blocks on the skills of English for public relation skills in the second year. In the third year, there is one (1) block of Interdisciplinary Skills, one (1) block of Research Skill and Academic English Writing skill. In the fourth year, there is one (1) block for Internship as a form of Independent Campus scheme and one (1) block for Final Project Writing as the requirement for graduation. Keywords: Vocational Curriculum, Block, CEFR, SKKNI on Public Relations, English PENDAHULUAN Sekolah Vokasi UGM merupakan salah satu institusi Pendidikan tinggi vokasi yang bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki ketrampilan dan keahlian terapan tertentu di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta menghasilkan penelitian terapan dan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat. Oleh karena itu, kurikulum di Sekolah Vokasi UGM harus mampu menghasilkan lulusan yang siap bekerja dan terampil serta ahli dalam bidang tertentu. Menurut Permendikbud No.3 Tahun 2020, pasal 1 (5), kurikulum diartikan sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang akan digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan Pendidikan Tinggi. Dengan kurikulum yang terdiri dari 60% Praktik dan 40% Teori, Sekolah Vokasi UGM mengemban tugas untuk mencetak Sumber Daya Manusia yang trampil dan siap bekerja di berbagai bidang. Oleh karena itu, diperlukan kurikulum dan sistem pembelajaran vokasional untuk mencapai tujuan tersebut. Prodi Sarjana Terapan Bahasa Inggris (S.Tr. BI) SV UGM memiliki komitmen untuk mengembangkan kurikulum dan sistem pembelajaran vokasional untuk memastikan ketercapaian kompetensi oleh mahasiswanya. Prodi S.Tr. BI memiliki profil lulusan Ahli Bahasa Inggris dalam Hubungan Masyarakat. Kurikulum yang berjalan saat ini didasarkan pada CEFR Level

Upload: others

Post on 04-Oct-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENYUSUNAN KURIKULUM BLOK BAHASA INGGRIS VOKASIONAL

Volume 9 Nomor 1, Januari – Juni 2021

P-ISSN 2355-5807

E-ISSN 2477-3433

1

PENYUSUNAN KURIKULUM BLOK BAHASA INGGRIS

VOKASIONAL

Erlin Estiana Yuanti1, Nabilla Kusuma Vardhani

2,

1,2

Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada,

Corresponding Author’s Email: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mengembangkan kurikulum blok Bahasa Inggris vokasional untuk Prodi Sarjana

Terapan Bahasa Inggris (S.Tr. BI) Sekolah Vokasi UGM agar dapat menjamin ketercapaian kompetensi

program studi sesuai kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan mencetak lulusan sesuai profil

lulusan prodi, yaitu Ahli Bahasa Inggris dalam Hubungan Masyarakat. Metode penelitian yang digunakan

adalah kualitatif dengan pendekatan Riset dan Pengembangan (R&D). Terdapat 3 tahap yang dilakukan, antara

lain: (1) kajian Pustaka, (2) penyusunan kurikulum blok dan (3) validasi melalui FGD dengan stakeholders.

Melalui ketiga tahap tersebut, telah dihasilkan suatu model kurikulum blok Bahasa Inggris vokasional yang

disusun didasarkan pada CEFR level C1 dan SKKNI Humas 629/2016. Terdapat empat (4) blok yang berfokus

pada penguasaan Bahasa Inggris untuk tujuan khusus pada tahun pertama, dan empat (4) blok terkait

kompetensi Bahasa Inggris untuk kehumasan pada tahun kedua. Pada tahun ketiga terdapat 1 blok untuk

kompetensi interdisipliner, dan satu (1) blok untuk kompetensi Research and Academic Writing. Sebagai

realisasi penyelenggaraan kebijakan MBKM, mahasiswa diberikan hak untuk memilih pembelajaran di luar

Prodi pada tahun ke tiga ini dengan skema pertukaran pelajar. Pada tahun keempat, terdapat blok Magang

Industri sebagai bentuk skema MBKM serta Penulisan Proyek Akhir sebagai prasyarat kelulusan mahasiswa.

Kata kunci : kurikulum vokasional, blok, CEFR, SKKNI Humas, Bahasa Inggris

ABSTRACT

This research aims at designing vocational block curriculum for Bachelor of Applied English Vocational

College (BAE SV) UGM to assure the achievement of the study program’s competences based on the

Independent Campus policy (MBKM) and to produce English Specialists in Public Relations as its graduate

profile. The research employs qualitative method, using Research and Development approach in the three

stages done, such as: (1) library study, (2) designing the block curriculum, and (3) validating the curriculum

design by holding FGD with stakeholder users. The research produces a vocational English block curriculum

based on CEFR Level C1 and SKKNI No.629/ 2016 on Public Relations (PR). There are four (4) blocks

focusing on the skills of English for specific purposes in the first year, and four (4) blocks on the skills of

English for public relation skills in the second year. In the third year, there is one (1) block of Interdisciplinary

Skills, one (1) block of Research Skill and Academic English Writing skill. In the fourth year, there is one (1)

block for Internship as a form of Independent Campus scheme and one (1) block for Final Project Writing as

the requirement for graduation.

Keywords: Vocational Curriculum, Block, CEFR, SKKNI on Public Relations, English

PENDAHULUAN Sekolah Vokasi UGM merupakan salah

satu institusi Pendidikan tinggi vokasi yang

bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang

memiliki ketrampilan dan keahlian terapan tertentu

di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni,

serta menghasilkan penelitian terapan dan kegiatan

yang bermanfaat bagi masyarakat. Oleh karena itu,

kurikulum di Sekolah Vokasi UGM harus mampu

menghasilkan lulusan yang siap bekerja dan

terampil serta ahli dalam bidang tertentu. Menurut

Permendikbud No.3 Tahun 2020, pasal 1 (5),

kurikulum diartikan sebagai seperangkat rencana

dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan

pelajaran serta cara yang akan digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran

untuk mencapai tujuan Pendidikan Tinggi. Dengan

kurikulum yang terdiri dari 60% Praktik dan 40%

Teori, Sekolah Vokasi UGM mengemban tugas

untuk mencetak Sumber Daya Manusia yang

trampil dan siap bekerja di berbagai bidang. Oleh

karena itu, diperlukan kurikulum dan sistem

pembelajaran vokasional untuk mencapai tujuan

tersebut. Prodi Sarjana Terapan Bahasa Inggris

(S.Tr. BI) SV UGM memiliki komitmen untuk

mengembangkan kurikulum dan sistem

pembelajaran vokasional untuk memastikan

ketercapaian kompetensi oleh mahasiswanya. Prodi

S.Tr. BI memiliki profil lulusan Ahli Bahasa

Inggris dalam Hubungan Masyarakat. Kurikulum

yang berjalan saat ini didasarkan pada CEFR Level

Page 2: PENYUSUNAN KURIKULUM BLOK BAHASA INGGRIS VOKASIONAL

Volume 9 Nomor 1, Januari – Juni 2021

P-ISSN 2355-5807

E-ISSN 2477-3433

2

C1 (Council of Europe [COE], n.d.) dan SKKNI

Humas No 629 Tahun 2016 (Kemnaker, 2016).

Sistem pembelajaran yang diterapkan saat ini masih

menggunakan kurikulum tradisional dengan 8

semester dan jumlah SKS minimal yang diambil

mahasiswa sebanyak 144. Karena kompetensi yang

diajarkan di Prodi tersebut adalah kombinasi dari

dua bidang, yaitu kompetensi Bahasa Inggris

sebagai kompetensi inti dan Kehumasan sebagai

kompetensi pendukung, maka diperlukan struktur

kurikulum vokasional yang mampu

mengintegrasikan keduanya sehingga proses

pembelajaran vokasional dapat tercipta dan

memastikan ketercapaian Capaian Pembelajaran

Prodi. Menurut International Bureau of

Education UNESCO, sistem blok mengacu pada

'blok' waktu (2013, p.12) - misalnya, beberapa

minggu - dikhususkan untuk kompetensi atau topik

tertentu atau serangkaian tujuan / capaian

pembelajaran yang ditentukan. Sistem blok juga

dapat diartikan sebagai pengaturan pembelajaran

yang memasukkan lebih banyak kegiatan dan

materi yang fokus utamanya adalah partisipasi aktif

dan keterlibatan mahasiswa dalam segala bentuk

kegiatan pembelajaran yang memastikan

tercapainya kompetensi. Sistem ini memungkinkan

alokasi waktu pembelajaran yang lebih fleksibel

untuk kegiatan pembelajaran berbasis masalah atau

proyek/ Problem based Learning (PBL) guna

memastikan terpenuhinya capaian pembelajaran.

Kurikulum blok di Universitas Gadjah Mada baru

diterapkan pada Fakultas Kedokteran, Kesehatan

Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK). Dalam

paparan workshop peningkatan sistem

pembelajaran di Sekolah Vokasi, Gandes Retno

Rahayu selaku wakil dekan Akademik dan

Kemahasiswaan FKKMK UGM menyampaikan

bahwa kurikulum blok memungkinkan mahasiswa

untuk dapat aktif dan fokus mempelajari dan

melatih suatu ketrampilan khusus berdasarkan

suatu capaian pembelajaran. Model pembelajaran

ini juga sering dikenal dengan nama kurikulum

berbasis modul atau PBL (Gandes Retno Rahayu,

komunikasi personal, 22 Januari 2020).

Selain itu, beberapa penelitian menyatakan

bahwa mahasiswa yang memulai proses belajar

dengan memfokuskan perhatian pada masalah

sebelum mencoba memahami prinsip keilmuan

yang mendasarinya (PBL) memiliki keberhasilan

yang sama atau lebih besar daripada mahasiswa

yang mempelajari prinsip-prinsip keilmuan terlebih

dahulu untuk kemudian diterapkan pada suatu

masalah (Jones, R.W., 2006).

Selain itu, faktor pendorong urgensi

penyusunan kurikulum blok vokasional (PBL) ini

adalah kebijakan Merdeka Belajar Kampus

Merdeka (MBKM) yang diluncurkan pada 24

Januari 2020 oleh Kemendikbud. Prodi harus

memfasilitasi hak belajar mahasiswa di luar Prodi

selama 3 (tiga) semester. Dengan demikian, Prodi

harus bisa menyesuaikan kurikulum yang

memungkinkan mahasiswa menuntaskan

kompetensi inti dengan proses pembelajaran di

dalam Prodi selama 5 semester. Oleh karena itu,

penelitian ini bertujuan untuk menyusun sebuah

model kurikulum blok Bahasa Inggris vokasional

yang mampu mengakomodasi kebijakan MBKM

dan sekaligus menjamin ketercapaian kompetensi

dan Capaian Pembelajaran Lulusan dengan model

pembelajaran PBL.

TINJAUAN PUSTAKA (LITERATURE

REVIEW)

Kurikulum tradisional, seperti yang

diterapkan saat ini di prodi S.Tr. BI SV UGM,

belum didasarkan pada pencapaian kompetensi

terintegrasi antara kompetensi kebahasaan dan

kehumasan. Selain itu, seperti dikutip dari laman

Roseman University (2014) pengaturan waktu

pembelajaran dalam kurikulum tradisional juga

tidak memungkinkan siswa untuk berinteraksi atau

menerapkan hal-hal yang mereka pelajari dalam

aplikasi kehidupan nyata. Dalam kurikulum

tradisional, susunan mata kuliah dalam tiap

semester belum mengarah pada suatu kompetensi

spesifik. Sebaliknya, dalam sistem blok, siswa

mengambil beberapa kelas dalam satu blok pada

satu waktu untuk sepenuhnya fokus pada

kompetensi blok tersebut dan mendapatkan

pemahaman yang lengkap sebelum pindah ke blok

berikutnya. Siswa dapat bekerja bersama teman

sebaya dan instruktur selama beberapa jam setiap

hari, memanfaatkan berbagai metode pembelajaran,

termasuk presentasi kelas, proyek kelompok,

bermain peran, simulasi, dan diskusi. Metode

penyampaian ini mengutamakan partisipasi penuh

setiap siswa, membantu meningkatkan motivasi

dan minat. Sistem blok memungkinkan siswa untuk

lulus dalam kerangka waktu yang kira-kira sama

dengan perguruan tinggi tradisional, tetapi dengan

pemahaman yang lebih dalam di bidang

pembelajaran mereka. Selain itu, sistem blok

meniru dunia nyata di mana mahasiswa akan

diharapkan untuk tampil baik di bidang keahlian

masing- masing. Oleh karena itu, kurikulum blok

diharapkan mampu menjadi model kurikulum

vokasional yang memungkinkan terlaksananya

proses pembelajaran yang terpusat pada

pembekalan pengalaman praktis kepada mahasiswa

dalam rangka pencapaian kompetensi.

Page 3: PENYUSUNAN KURIKULUM BLOK BAHASA INGGRIS VOKASIONAL

Volume 9 Nomor 1, Januari – Juni 2021

P-ISSN 2355-5807

E-ISSN 2477-3433

3

Terry Heick (2020) dalam artikelnya yang

berjudul “13 Brilliant Outcomes of Project-Based

Learning” menyampaikan bahwa PBL merupakan

sebuah bentuk pembelajaran yang disusun

berdasarkan tujuan/ capaian pembelajaran. Ia juga

mengutip grafik dari John Spencer

(http://www.spencerauthor.com/start-pbl/) tentang

13 manfaat dari pembelajaran berbasis proyek

seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut.

Beberapa manfaat PBL seperti yang

ditunjukkan pada gambar 1 di atas antara lain

adalah menghasilkan mahasiswa dengan

ketrampilan system thinker, problem solver,

mampu mensintesis beberapa ide, berpikir secara

divergen, berani mengambil resiko untuk berkreasi,

dan dalam proses pembelajaran mahasiswa lebih

banyak berpartisipasi aktif. Bentuk pembelajaran

berbasis PBL ini tentu saja perlu diarahkan kepada

kompetensi yang dituju dalam kurikulum yang

integratif.

Sebelumnya, terdapat penelitian tentang

model manajemen pembelajaran otomotif sistem

blok berbasis kompetensi di Universitas Negeri

Semarang yang telah dipublikasikan di the Journal

of Educational Development pada tahun 2019.

Penelitian tersebut menghasilkan model

manajemen pembelajaran otomotif sistem blok

berbasis kompetensi untuk meningkatkan

keterampilan mahasiswa program pendidikan

Teknik Otomotif dan sekaligus menerapkan model

manajemen tersebut dan mengetahui tingkat

keefektifan model tersebut. Penelitian tersebut

menyimpulkan bahwa semua elemen dalam

perumusan implementasi praktik blok memiliki

persentase rata - rata 77,2% hingga 85,8% yang

berarti bagus dan layak digunakan dalam

pembelajaran praktik-praktik otomotif.

Beberapa penyelenggara pendidikan tinggi

di Indonesia memilih untuk menerapkan metode

kurikulum blok untuk mengedepankan penguasaan

mata kuliah/bidang keahlian yang sesuai; salah

satunya adalah Sekolah Tinggi Perikanan (STP).

STP yang berada di bawah naungan Kementerian

Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menjalankan

sistem perkuliahan Blok Tuntas; suatu model

intensifikasi pembelajaran vokasional yang

diarahkan untuk menuntaskan seluruh proses

satuan mata kuliah dalam durasi waktu tertentu.

Dengan sistem ini, maka mata kuliah dengan beban

3 SKS, misalnya, diselesaikan dalam 13 hari non-

stop, kemudian dilanjutkan mata kuliah lain dengan

waktu tertentu pula hingga tuntas, dan begitu

seterusnya.

Program Studi Pendidikan Dokter

Fakultas Kedokteran UGM juga menerapkan

sistem blok yang mengakomodasi kurikulum

terintegrasi sejumlah 21 blok untuk 7 semester,

dengan bobot 165 SKS termasuk skripsi. Di dalam

web resmi prodi tersebut, dijelaskan adanya 2 tahap

dalam proses pembelajaran S1 yakni Tahap 1:

Dasar-dasar Kedokteran (tahun 1) dan Tahap 2:

Transisi dari Teori ke Praktik (tahun 2 – 3.5).

Dalam tiga tahun, terdapat 18 modul yang

ditargetkan (6 modul pertahun) dan di tahun

terakhir, terdapat 3 blok yang ditargetkan untuk

kelompok kecil), sesi praktikum, dan latihan

keterampilan klinis di skills lab. Tujuan latihan

keterampilan skills lab adalah memberi

pengalaman klinis kepada siswa sebelum mereka

magang di rumah sakit. Saat mahasiswa lulus dari

program sarjana, siswa akan menerima gelar S.Ked

(Sarjana Kedokteran). Selanjutnya, mahasiswa

akan memasuki Tahap 3 yaitu „Doctor in Practice’.

Gambar 1. Manfaat PBL

Page 4: PENYUSUNAN KURIKULUM BLOK BAHASA INGGRIS VOKASIONAL

Volume 9 Nomor 1, Januari – Juni 2021

P-ISSN 2355-5807

E-ISSN 2477-3433

4

Di Eropa, CEDEFOP (European Center

for the Development of Vocational Training)

menerbitkan makalah berjudul “The role of

modularisation and unitisation in vocational

education and training”. Dalam makalah tersebut,

modul adalah komponen program pendidikan dan

pelatihan; sedangkan unit adalah seperangkat

hasil/capaian pembelajaran (pengetahuan,

keterampilan dan/atau kompetensi) yang

merupakan bagian yang koheren dari suatu

kualifikasi (Cedefop, 2008b). Unit dapat menjadi

bagian terkecil dari kualifikasi yang dapat dinilai,

ditransfer, divalidasi, dan, mungkin, bersertifikat.

Makalah tersebut juga menyatakan bahwa struktur

modul dan unit telah diadopsi di 15 negara Eropa

dengan beberapa perbedaan yang mewakili

berbagai dimensi lintas spektrum.

Dari ulasan di atas, dapat disimpulkan

bahwa kurikulum blok sebagian besar diterapkan di

Program Studi eksakta seperti Kedokteran, Sekolah

Tinggi Perikanan dan Program Studi Teknik

Otomotif UNNES. Penelitian ini akan mencoba

mengembangkan kurikulum blok untuk bidang

sosial humaniora khususnya untuk Program Studi

S. Tr. BI SV UGM dengan melakukan studi

pendahuluan kepustakaan dan diskusi dengan para

ahli di bidang kurikulum serta diskusi dengan pihak

stakeholder sebagai calon pengguna lulusan.

METODOLOGI PENELITIAN

(METHODOLOGY)

Penelitian ini menggunakan metode

kualitatif dengan pendekatan Research and

Development (R&D) seperti yang dinyatakan oleh

Borg dan Gall (via Supraptono et al., 2019) tentang

R&D edukasional yang merupakan sebuah proses

untuk mengembangkan dan memvalidasi produk

edukasional. Dalam R&D terdapat tiga tahap

penelitian, antara lain penelitian dasar, penelitian

terapan dan penelitian pengembangan. Penelitian

pada tahun 2020 ini merupakan penelitian dasar

yang akan dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya.

Penelitian dasar ini terdiri dari 3 tahap yaitu, (1)

studi pendahuluan (preliminary study) sebagai

tahap pengambilan data, (2) pengembangan model

kurikulum blok Bahasa Inggris vokasional yang

terdiri dari penyusunan struktur blok untuk delapan

semester sesuai CPL Prodi, dan (3) validasi model

kurikulum blok vokasional melalui konsultasi

dengan praktisi dari kalangan professional di

bidang hubungan masyarakat dan creative media

agency. Hasil studi pustaka dan konsultasi dengan

praktisi ditranskripsi dan diinterpretasi untuk

dijadikan dasar penyusunan dan perbaikan model

kurikulum blok. Berikut adalah bagan alir

penelitian ini.

Berdasarkan bagan alur pada gambar 2 di

atas, penelitian ini telah melaksanakan ketiga

tahapan di atas, antara lain Preliminary Study yang

menghasilkan model umum kurikulum blok, yang

disusul dengan Conceptual Development dengan

indikator hasil berupa draf model kurikulum blok

S.Tr Bahasa Inggris, dan tahap terakhir ialah

Validation atau validasi dengan melibatkan pakar

dan stakeholders untuk memberikan masukan pada

draf model kurikulum. Selanjutnya masukan dari

praktisi digunakan dalam perbaikan model

kurikulum blok Bahasa Inggris vokasional.

HASIL DAN PEMBAHASAN (RESULT AND

DISCUSSION)

a. Penyusunan Kurikulum Pendidikan Vokasi

Menurut Panduan Penyusunan Kurikulum

Pendidikan Vokasi (2016), terdapat tiga tahapan

dalam mengembangkan kurikulum, yaitu

menentukan profil lulusan dan kompetensi/ capaian

pembelajaran, memilih bahan kajian dan bobotnya,

serta menyusun mata kuliah dan sksnya. Ketiga

tahap ini telah dilakukan oleh S.Tr. BI SV UGM.

Berikut adalah Capaian Pembelajaran untuk

Gambar 2. Bagan Alur Penelitian

Page 5: PENYUSUNAN KURIKULUM BLOK BAHASA INGGRIS VOKASIONAL

Volume 9 Nomor 1, Januari – Juni 2021

P-ISSN 2355-5807

E-ISSN 2477-3433

5

Pengetahuan dan Ketrampilan Khusus untuk Prodi S.Tr. Bahasa Inggris.

Tabel 1. Capaian Pembelajaran Pengetahuan

Lulusan Program Sarjana Terapan Bahasa Inggris SV UGM memiliki pengetahuan sebagai berikut:

P. a menguasai teori komunikasi lisan dalam bahasa Inggris untuk berbagai macam topik dan tujuan

baik dalam konteks akademik, sosial, maupun profesional yang sesuai dengan level C1 dari

standar CEFR (The Common European Framework of Reference for Languages);

P. b menguasai teori komunikasi tertulis dalam bahasa Inggris untuk berbagai macam topik dan tujuan

baik dalam konteks akademik, sosial, maupun profesional yang sesuai dengan level C1 dari

standar CEFR (The Common European Framework of Reference for Languages);

P. c menguasai metode riset bahasa Inggris terapan;

P. d menguasai konsep teoritis hubungan masyarakat;

P. e menguasai konsep teoritis pemahaman dan komunikasi lintas budaya;

P. f menguasai literasi berbagai jenis media baik yang konvensional maupun digital;

P. g menguasai konsep umum manajemen korporasi.

Tabel 2. Capaian Pembelajaran Ketrampilan Khusus

Lulusan Program Sarjana Terapan Bahasa Inggris SV UGM memiliki keterampilan khusus sebagai

berikut:

KK.a mampu berkomunikasi lisan dalam bahasa Inggris untuk berbagai macam topik dan tujuan baik

dalam konteks akademik, sosial, maupun profesional yang sesuai dengan level C1 dari standar

CEFR (The Common European Framework of Reference for Languages);

KK.b mampu berkomunikasi tertulis dalam bahasa Inggris untuk berbagai macam topik dan tujuan baik

dalam konteks akademik, sosial, maupun profesional yang sesuai dengan level C1 dari standar

CEFR (The Common European Framework of Reference for Languages);

KK.c mampu menerapkan metode riset bahasa Inggris terapan;

KK.d mampu menerapkan ketrampilan hubungan masyarakat

KK.e memiliki pemahaman dan mampu melaksanakan komunikasi lintas budaya;

KK.f mampu menggunakan berbagai jenis media baik yang konvensional maupun digital untuk tujuan

riset dan aplikasi profesional;

KK.g mampu menerapkan strategi manajemen korporasi.

Sesuai dengan profil lulusan Prodi S.Tr. Bahasa

Inggris yaitu Ahli Bahasa Inggris untuk

Kehumasan, Capaian Pembelajaran Pengetahuan

dan Ketrampilan Khusus mengarah pada

kompetensi Bahasa Inggris vokasional yaitu

kompetensi Bahasa Inggris untuk kehumasan. Oleh

karena itu, bahan kajian untuk profil lulusan Prodi

S.Tr. Bahasa Inggris terdiri dari bahan kajian

utama, pendukung, penciri dan pelengkap seperti

ditunjukkan pada gambar berikut.

Gambar 3. Bahan Kajian S.Tr. BI SV UGM

Page 6: PENYUSUNAN KURIKULUM BLOK BAHASA INGGRIS VOKASIONAL

Volume 9 Nomor 1, Januari – Juni 2021

P-ISSN 2355-5807

E-ISSN 2477-3433

6

Terdapat 8 bahan kajian yang dirumuskan

untuk profil lulusan S.Tr. BI SV UGM seperti yang

ditunjukkan dalam gambar 3 di atas. Selanjutnya,

Bahan Kajian tersebut diturunkan menjadi mata

kuliah dan sks. Pada kurikulum tradisional, mata

kuliah tersebut didistribusikan ke dalam delapan (8)

semester pembelajaran. Akan tetapi untuk struktur

kurikulum blok, terdapat beberapa hal yang perlu

diperhatikan dalam penyusunan kurikulum.

American Association for the

Advancement of Science dalam buku Designs for

science literacy mendefinisikan istilah "blok

kurikulum" sebagai "blok penyusun kurikulum"

yang mengindikasikan bahwa kurikulum dibangun

dengan memilih dan mengonfigurasi beberapa

komponen utama. Dalam hal ini, desain kurikulum

adalah rencana untuk pemilihan dan konfigurasi

blok pendukung tersebut. Sejalan dengan itu, blok

harus memiliki properti yang memungkinkannya

untuk dirakit - dan properti tersebut harus diketahui

benar oleh perancang kurikulum (1989). Dengan

kata lain, dalam penyusunan kurikulum blok,

penyusun kurikulum harus memperhatikan

komponen utama yang akan dijadikan sebagai

dasar penyusunan kurikulum. Dalam penentuan

komponen utama blok tersebut, perlu

mempertimbangkan karakteristik kurikulum blok.

Dalam buku Designs for Science Literacy, terdapat

empat (4) karakteristik blok, antara lain: 1). Sebuah

kurikulum blok dapat berhubungan dengan satu

atau beberapa disiplin ilmu, 2). Blok memiliki

deskripsi yang mencakup gambaran tujuan

pembelajaran, 3). Blok kurikulum yang berbeda

dapat memiliki dimensi waktu yang berbeda, 4).

Blok kurikulum dapat memiliki salah satu atau

gabungan dari beberapa format instruksional.

b. Penyusunan Kurikulum Blok Bahasa Inggris

Vokasional Prodi S.Tr. Bahasa Inggris SV

UGM

Blok yang akan dikembangkan untuk

Prodi S.Tr. Bahasa Inggris berhubungan dengan

disiplin ilmu Hubungan Masyarakat. Hal ini sesuai

dengan karakteristik kurikulum blok yang pertama,

yaitu sebuah kurikulum blok dapat berhubungan

dengan satu atau beberapa disiplin ilmu kurikulum.

Oleh karena itu, kurikulum blok yang akan disusun

perlu mengintegrasikan ketrampilan berbahasa

Inggris dalam bidang Hubungan Masyarakat.

Berdasarkan KKNI Level 6, pembelajaran di Prodi

S.Tr. Bahasa Inggris ditujukan untuk mencapai

kompetensi sebagai berikut: a). mampu menguasai

ketrampilan Bahasa Inggris Terapan dalam

menjembatani komunikasi internal dan eksternal

organisasi serta menjembatani komunikasi publik,

b). menguasai konsep teori dan praktik Bahasa

Inggris terapan secara mendalam dan mampu

memecahkan masalah dalam komunikasi organisasi

dan komunikasi publik, c). mampu melakukan

penelitian berbasis data untuk menunjang kinerja

khususnya dalam masa kritis, d). bertanggung

jawab dalam melaksanakan pekerjaan sebagai ahli

Bahasa Inggris dalam Hubungan Masyarakat untuk

mendukung kinerja organisasi. Sedangkan untuk

kompetensi bidang Hubungan Masyarakat, empat

(4) fungsi kunci humas yang tertuang dalam

SKKNI Humas 2016 No.629 digunakan sebagai

dasar acuan penyusunan struktur kurikulum blok,

antara lain: (1) memetakan kebutuhan kehumasan,

(2) merumuskan strategi humas, (3) melaksanakan

kegiatan humas dan (4) mengimplementasikan

monitoring dan evaluasi (2016).

Struktur kurikulum blok pada tahun

pertama didasarkan pada fungsi kunci humas yang

pertama, yaitu memetakan kebutuhan humas.

Dalam fungsi kunci humas yang pertama ini

terdapat fungsi dasar melakukan pertukaran

informasi lisan dan tulisan dalam Bahasa Inggris.

Oleh karena itu struktur kurikulum tahun pertama

akan difokuskan pada penguasaan ketrampilan

Bahasa Inggris dan teknologi informasi maupun

media. Selanjutnya, untuk fungsi kunci humas

kedua hingga keempat digunakan sebagai acuan

struktur kurikulum blok di tahun ke dua dengan

pengintegrasian antara unit kompetensi kebahasaan

dan humas atau English for PR. Sedangkan struktur

kurikulum blok tahun ke-tiga dan ke-empat akan

ditujukan pada pencapaian kompetensi

interdisipliner, soft skills, research skill,

pelaksanaan magang industri serta penulisan

Proyek Akhir. Distribusi kompetensi pada

penyusunan kurikulum blok ini dapat ditunjukkan

pada gambar berikut.

Page 7: PENYUSUNAN KURIKULUM BLOK BAHASA INGGRIS VOKASIONAL

Volume 9 Nomor 1, Januari – Juni 2021

P-ISSN 2355-5807

E-ISSN 2477-3433

7

Seperti ditunjukkan dalam gambar 4 di

atas, kompetensi penyusun blok terdiri atas

kompetensi Bahasa Inggris (CEFR Level C1) dan

kompetensi Humas (SKKNI No.629/2016) yang

dituangkan dalam Capaian Pembelajaran Sikap,

Pengetahuan dan Ketrampilan Khusus dan

didistribusikan untuk 4 tahun proses pembelajaran.

Tahap selanjutnya adalah penentuan unit

mata kuliah pendukung blok sesuai kompetensi

tahunan yang telah ditentukan di atas. Sesuai

karakter blok yang kedua, yaitu Blok memiliki

deskripsi yang mencakup gambaran tujuan

pembelajaran, maka klasifikasi capaian

pembelajaran tiap tahun perlu diperjelas beserta

turunan unit kompetensi mata kuliah yang

diperlukan. Tahap ini tidak bisa dipisahkan dari

penentuan waktu untuk masing-masing blok.

Berdasarkan karakteristik blok kurikulum yang ke

tiga, dimensi waktu suatu blok kurikulum dapat

berbeda dengan blok yang lain menyesuaikan

capaian pembelajaran masing-masing blok.

Sebelum durasi tiap blok ditentukan, maka perlu

ditetapkan kerangka waktu kurikulum blok dalam

tiap tahun. Rancangan kerangka waktu kurikulum

blok ini mengacu pada periode perkuliahan sistem

semester yang diterapkan saat ini di Sekolah

Vokasi UGM yaitu 18 minggu dengan maksimal

beban SKS 24. Pada tahap awal penyusunan

struktur kurikulum blok, setiap semester dipecah ke

dalam tiga blok dengan perkiraan durasi 6 minggu

untuk setiap blok dengan bobot 8 SKS.

Berikut adalah rancangan konsep model

kurikulum blok untuk S.Tr. BI SV UGM yang

sudah disesuaikan dengan capaian/ tujuan

pembelajaran tiap tahun.

Gambar 4. Distribusi komponen kompetensi

pendukung blok S.Tr. Bahasa Inggris

Gambar 5. Rancangan Konsep Model Kurikulum Blok S.Tr. BI

Page 8: PENYUSUNAN KURIKULUM BLOK BAHASA INGGRIS VOKASIONAL

Volume 9 Nomor 1, Januari – Juni 2021

P-ISSN 2355-5807

E-ISSN 2477-3433

8

Rancangan konsep model kurikulum blok

yang ditunjukkan dalam gambar 5 di atas telah

menyesuaikan kebijakan pelaksanaan kebijakan

Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di

Sekolah Vokasi UGM dengan mengikuti konsep

Merdeka Terarah SV UGM sesuai paparan Wakil

Dekan Akademik dan Kemahasiswaan SV UGM

dengan skema 4-(2+1)-1 (Agus Nugroho,

komunikasi personal, 29 Juli 2020) seperti

ditunjukkan pada gambar berikut.

Penyusunan kurikulum blok Prodi S.Tr.

BI SV UGM mengadopsi skema 4-(2+1)-1 dari

Skema Merdeka Terarah SV UGM dengan

penyesuaian pada pada (2+1) yaitu 2 semester di

prodi lain/ perguruan tinggi lain dalam bentuk

pertukaran pelajar, yaitu pada semester 5 dan 6 dan

1 semester magang di industri, yaitu pada semester

7. Karena Prodi S. Tr. BI adalah prodi sosial

humaniora, magang industri selama 1 semester

dirasa sudah mencukupi. Berikut adalah rancangan

kurikulum blok Prodi S.Tr. BI SV UGM dengan

penamaan blok yang lebih rinci disesuaikan dengan

skema MBKM.

Gambar 7 menunjukkan rancangan

kurikulum blok untuk Prodi S.Tr. Bahasa Inggris

SV UGM tanpa penetapan durasi dan sistem kredit

semester (sks) untuk masing-masing blok. Pada

rancangan 2 tahun pertama, semula direncanakan

terdapat sebanyak lima (5) blok, sedangkan

pembelajaran pada tahun ketiga dan keempat

pembelajaran direncanakan dilaksanakan secara

semi blok karena dalam pelaksanaan Bentuk

Kegiatan Pembelajaran (BKP) di luar Prodi, yaitu

skema pertukaran pelajar dan magang Industri

Gambar 6. Konsep Merdeka Terarah SV UGM

Gambar 7. Rancangan kurikulum blok S.Tr. BI SV UGM

Page 9: PENYUSUNAN KURIKULUM BLOK BAHASA INGGRIS VOKASIONAL

Volume 9 Nomor 1, Januari – Juni 2021

P-ISSN 2355-5807

E-ISSN 2477-3433

9

MBKM berhubungan dengan pihak eksternal prodi

yang belum tentu menggunakan sistem blok.

Rancangan tersebut telah dikonsultasikan

dengan praktisi profesional dari Lembaga

konsultan PR, Perusahaan yang bergerak di bidang

media digital dan media kreatif di bidang

Hubungan Masyarakat di Indonesia melalui

beberapa sesi diskusi secara daring. Dari konsultasi

yang dilakukan tersebut, pada umumnya rancangan

blok tersebut sudah diterima dengan beberapa

masukan terkait teknis proses pembelajaran. Salah

satu masukan adalah dalam proses pembelajaran,

mahasiswa perlu diperkenalkan dengan lima jenis

media beserta karakter mereka masing-masing,

yaitu government, lifestyle (fashion, retail,

parenting), technology, banking & finance, dan

health. Kelima jenis media tersebut erat kaitannya

dengan bidang kehumasan dan memerlukan

ketrampilan kebahasaan yang kuat (Sisiana Noer

Pradipta, wawancara daring, 29 Sept 2020).

Masukan ini sudah diakomodasi dalam blok

English for Media and Broadcasting pada tahun

pertama. Selain itu terdapat masukan terkait

penambahan ketrampilan client handling ke dalam

kurikulum (Ayu Helena Cornellia, wawancara

daring, 30 September 2020). Masukan ini juga

telah diakomodasi dan dimasukkan dalam CP tahun

pertama dalam blok English for Professional

Communications. Berikut adalah pemutakhiran

struktur kurikulum blok berdasarkan hasil

konsultasi melalui wawancara daring dengan para

stakeholders praktisi. Struktur ini sudah

menggunakan kerangka waktu blok dengan

menyesuaikan 18 minggu dalam tiap semester.

Seperti yang ditunjukkan dalam gambar 8, model

struktur kurikulum blok ini telah dilengkapi dengan

keterangan waktu yang dibutuhkan dalam tiap blok,

besaran satuan kredit semester (sks), beserta rincian

unit kompetensi dan mata kuliah yang ditawarkan

dalam tiap blok. Pada tahun pertama, rancangan

yang semula terdiri dari 2 blok yaitu blok linguistik

terapan, ketrampilan Bahasa Inggris, komunikasi

lintas budaya dan blok Teknologi dan Literasi

Media telah disesuaikan dan difokuskan pada blok

ketrampilan Bahasa Inggris untuk berbagai tujuan

dan komunikasi lintas budaya dengan jumlah empat

(4) blok dalam fungsi kunci humas Pemetaan

Kebutuhan Humas (Mapping PR needs), yaitu Blok

English for Daily Communications (7 weeks),

English for Workplace Communications (7 weeks),

English for Media and Broadcasting (12 weeks)

and English for Professional Communications (10

weeks). Pada tahun kedua, terdapat penambahan

satu (1) blok dari rancangan semula, sehingga

tahun kedua terdiri atas empat (4) blok dalam

fungsi kunci humas Perumusan Strategi Humas,

Kegiatan dan Komunikasi Humas, serta Monitoring

dan Evaluasi Humas, yaitu blok Technology and

Media Literacy (12 weeks), PR Strategy and

Planning (12 weeks), PR Programs and

Communications (10 weeks), dan PR Monitoring

and Evaluation (2 weeks). Pada tahun ketiga,

Gambar 8. Kurikulum Blok S.TR BI SV UGM

Page 10: PENYUSUNAN KURIKULUM BLOK BAHASA INGGRIS VOKASIONAL

Volume 9 Nomor 1, Januari – Juni 2021

P-ISSN 2355-5807

E-ISSN 2477-3433

10

terdapat blok yang ditujukan untuk mencapai

kompetensi interdisipliner, softskills, penelitian dan

penulisan akademik. Terdapat tiga (3) sub-blok

yang direncanakan untuk blok interdisciplinary,

dengan masing-masing berdurasi enam (6) minggu.

Sedangkan untuk blok research and academic

writing dibagi ke dalam dua (2) sub blok, masing-

masing terdiri atas sepuluh (10) minggu untuk

penelitian dan delapan (8) minggu untuk penulisan

akademik. Blok pada tahun ke tiga ini hanya

diperuntukkan bagi mahasiswa yang tidak memilih

skema MBKM. Bagi mahasiswa yang hendak

mengikuti skema MBKM, kompetensi pada tahun

ke tiga ini dapat diambil di luar Prodi atau di luar

UGM dengan seizin Prodi melalui skema

Pertukaran Pelajar. Selanjutnya pada tahun ke

empat, penerapan semua wawasan dan ketrampilan

mahasiswa dalam lingkungan tempat kerja nyata

diwujudkan dalam blok Internship dan Final

project yang diselenggarakan dalam satuan

semester mengingat pelaksanaan kegiatan

perkuliahan tersebut bersifat kuliah praktik di luar

Prodi.

Tahap selanjutnya adalah penentuan

model pembelajaran atau format instruksional

untuk masing-masing blok yang telah disusun di

atas. Sesuai dengan karakter blok yang ke empat

yang telah diuraikan di atas, Blok kurikulum dapat

memiliki salah satu atau gabungan dari beberapa

format instruksional. antara lain lecture-series,

project, group work, independent study, seminar,

dan lain-lain. Pada Prodi S.Tr. Bahasa Inggris, SV

UGM, setiap blok tersusun dari beberapa lecture

untuk memberikan foundation material kepada

mahasiswa diikuti dengan pemberian project yang

didasarkan pada real problem. Dalam mengerjakan

project ini tentu saja mahasiswa dapat

melaksanakan independent study atau akan perlu

berkomunikasi dan berkolaborasi dengan

mahasiswa lain dalam pemecahan masalah tersebut

melaui group work. Hasil luaran project dapat

dipresentasikan dalam bentuk seminar. Hal ini

sejalan dengan materi yang dipaparkan oleh

Damien Field yang bertajuk interdisciplinary and

internship dalam workshop persiapan pelaksanaan

kebijakan MBKM UGM yang diselenggarakan

oleh Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA)

UGM pada Februari 2020. Field (2020) dalam

presentasinya memaparkan bahwa terdapat 6 aspek

interdisciplinary learning yang perlu

dipertimbangkan dalam pelaksanaan MBKM di

UGM sebagai berikut.

Keenam aspek dalam interdisciplinary

approach yang ditunjukkan pada gambar 9 di atas

cukup dekat dengan konsep PBL. Dengan model

pembelajaran interdisciplinary, mahasiswa akan

menguasai hard skill dan soft skill sekaligus. Hard

skill didapatkan dari aspek disciplinary expertise,

authentic problem dan analysis, sedangkan soft

skill terasah dari aspek integrity, collaboration dan

communication.

SIMPULAN (CONCLUSION)

Penelitian ini menghasilkan kurikulum

blok Bahasa Inggris Vokasional untuk Prodi S.Tr.

Bahasa Inggris SV UGM yang telah disusun

berdasarkan koordinasi dengan pihak internal

prodi, fakultas dan eksternal. Terdapat delapan (8)

blok pada dua (2) tahun pertama yang disusun

berdasarkan CEFR dan empat (4) fungsi kunci

kehumasan, yaitu Blok English for Daily

Gambar 9 Konsep interdisciplinary approach (Field, 2020, slide 19)

Page 11: PENYUSUNAN KURIKULUM BLOK BAHASA INGGRIS VOKASIONAL

Volume 9 Nomor 1, Januari – Juni 2021

P-ISSN 2355-5807

E-ISSN 2477-3433

11

Communications, English for Workplace

Communications, English for Media and

Broadcasting and English for Professional

Communications. Pada tahun ketiga terdapat 3 sub

blok pendukung blok interdisciplinary, dan dua (2)

sub blok penelitian dan penulisan akademik

pendukung blok Research and Academic Writing.

Sebagai realisasi penyelenggaraan kebijakan

MBKM, mahasiswa diberikan hak untuk memilih

pembelajaran di luar Prodi pada tahun ke tiga

terkait kompetensi pada blok Interdisciplinary dan

Research and Academic Writing ini dengan skema

pertukaran pelajar. Pada tahun keempat, terdapat

blok Magang Industri sebagai bentuk skema

MBKM serta Penulisan Proyek Akhir.

Masukan dari stakeholder juga telah

ditindaklanjuti dalam rancangan model kurikulum

blok S.Tr BI dengan menambahkan unit blok

terkait pengenalan jenis dan karakteristik media

pada kelompok blok English for Media and

Broadcasting, yaitu pada blok English for Content

writing and copywriting. Dalam blok English for

Professional Communication juga telah

ditambahkan unit blok terkait ketrampilan client

handling sesuai masukan stakeholders.

SARAN (RECOMMENDATION)

Pada penelitian berikutnya, diharapkan

studi kelayakan (feasibility study) untuk persiapan

penerapan kurikulum blok ini dapat dilakukan

sebagai kelanjutan penelitian pengembangan

kurikulum blok ini.

Ucapan Terima Kasih

Segenap tim peneliti “Pengembangan

Kurikulum Blok Prodi S.Tr. Bahasa Inggris”

menyampaikan terima kasih dan penghargaan

kepada dosen dan tim kurikulum Prodi S.Tr.

Bahasa Inggris DBSMB Sekolah Vokasi UGM.

Kami juga berterima kasih kepada stakeholders

dari beberapa perusahaan, antara lain Sdri. Sisiana,

Noer Pradita selaku Project Manager \\‟ Creative

Agency Jakarta, Sdr. Riky Riantoby selaku HR

Manager PT. RWE BHINDA, Ibu

Dr Ayu Helena Cornellia, B.A., M.Si selaku

Founder dan CEO CV Cornellia & Co. dan Bapak

Vincentius Tangguh Atyanto Nugroho, S.Pd. M.

Hum. selaku Operational Manager IONs

International Education Yogyakarta yang telah

meluangkan waktu, pikiran dan tenaga dalam

diskusi dan online sharing seputar pengembangan

kurikulum blok vokasional bagi Prodi S.Tr. Bahasa

Inggris SV UGM yang diarahkan pada ketrampilan

Bahasa Inggris untuk kehumasan. Semoga model

kurikulum blok yang dihasilkan dalam penelitian

ini dapat diterapkan secara efektif dan efisien untuk

mencetak lulusan sesuai profil lulusan Prodi.

DAFTAR PUSTAKA

American Association for the Advancement of

Science. (1989). Designs for science

literacy. Retrieved from

https://www.academia.edu/3635789/Designs

_for_Science_Literacy

Council of Europe Portal. (n.d.). Common

European Framework of Reference for

Languages: Learning, teaching, assessment:

Structured overview of all CEFR scales.

Council of Europe. Retrieved from

https://www.coe.int/en/web/common-

european-framework-reference-

languages/reference-level-descriptions

Direktorat Jenderal Pembelajaran dan

Kemahasiswaan Kementerian Riset,

Teknologi dan Pendidikan Tinggi. (2018).

Panduan Penyusunan Kurikulum

Pendidikan Tinggi di Era Industri 4.0. Edisi

III. Jakarta: Dirjen Belmawa,

Kemristekdikti.

Field, Damien. (2020). Internship and

Interdisciplinary Workshop [PowerPoint

slides]. Retrieved from

https://drive.google.com/drive/folders/0ADJ

hRFPSRNYPUk9PVA

Heick, T. (2020, January 13). 13 Brilliant

Outcomes of Project-Based Learning.

Retrieved from

https://www.teachthought.com/project-

based-learning/outcomes-of-project-based-

learning-pbl/

International Bureau of Education UNESCO.

(2013). IBE Glossary of Curriculum

Technology. Retrieved from

http://www.ibe.unesco.org/sites/default/files

/resources/ibe-glossary-curriculum.pdf

Jones, R.W. (2006). Education and Training:

Problem-based Learning: Description,

Advantages, Disadvantages, Scenarios dan

Facilitation. Anaesth Intensive Care; 34(4):

485-488.

https://journals.sagepub.com/doi/pdf/10.117

7/0310057X0603400417

Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik

Indonesia No. 629 Tahun 2016. Penetapan

Standar Kompetensi Kerja Nasional

Indonesia Kategori Jasa Lainnya Golongan

Pokok Kegiatan Organisasi Bisnis,

Pengusaha, dan Profesi Bidang Kehumasan.

Retrieved from

Page 12: PENYUSUNAN KURIKULUM BLOK BAHASA INGGRIS VOKASIONAL

Volume 9 Nomor 1, Januari – Juni 2021

P-ISSN 2355-5807

E-ISSN 2477-3433

12

https://jdih.kemnaker.go.id/data_puu/SKKN

I%202016-629.pdf

Permendikbud No.3 Tahun 2020. Standar Nasional

Pendidikan Tinggi. Retrieved from

https://jdih.kemdikbud.go.id/arsip/Salinan%

20PERMENDIKBUD%203%20TAHUN%2

02020%20FIX%20GAB.pdf

Roseman University. (2 November 2014). The

Differences Between Block Curriculum and

Traditional Curriculum Delivery. Roseman

University of Health Science. Retrieved

from

https://www.roseman.edu/2014/11/02/the-

differences-between-block-curriculum-and-

traditional-curriculum-delivery/

Supraptono, Rusdarti, Soesanto, & Prihatin, T.

(2019). A Management Model of

Competency- based Block System

Automotive Learning. The Journal of

Educational Development, 7(1):48-60.

https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jed/

article/view/29665/13056