penyuluhan balita posyandu
TRANSCRIPT
RENCANA PENYULUHAN GIZI TENTANG PENTINGNYA POSYANDU
UNTUK MEMANTAU PERTUMBUHAN BALITA
Topik : Pentingnya posyandu bagi pertumbuhan balita
Besarnya masalah : Sebagian besar ibu-ibu enggan membawa anaknya ke
posyandu
Masalah : Kurangnya kesadaran ibu-ibu yang memiliki balita akan
pentingnya Posyandu
A. Diagnosa Masalah
1. Faktor penyebab
a) Mereka menganggap bahwa posyandu tidak begitu penting
b) Terlalu sibuk dengan aktivitas atau pekerjaannya sehingga
kesehatan anak tidak terpantau
c) Kurangnya pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya untuk
memantau kesehatan anak
d) Fasilitas yang kurang sehingga posyandu kurang aktif
dimasyarakat
e) Banyaknya jumlah anak dalam keluarga tersebut sehingga tidak
mau keposyandu dengan alasan anak rewel, rumah berantakan
dan sebagainya.
f) Faktor geografi dimana tempat tinggal warga jauh dari
posyandu.
g) Kurangnya dukungan keluarga misalnya suami,ibu dan
keluarga dekat lainnya.
h) Banyak ibu yang beranggapan selama anaknya terlihat sehat
dan berada di lingkungan yang cukup sehat maka tidak perlu
mengkhawatirkan apapun.
2. Perilaku yang mengurangi masalah
a. Memiliki pengetahuan tentang kesehatan anak
b. Memiliki pengetahuan tentang posyandu dan fungsi-fungsinya
c. Menyadari pentingnya posyandu bagi anak
d. Adanya dukungan dari orang terdekat
3. Hambatan yang ada untuk mengadakan perubahan perilaku
a. Tingkat pendidikan ibu
b. Kurangnya kesadaran
c. Profesi ibu
d. Faktor ekonomi
e. Jarak pemukiman warga (faktor geografi) dan,
f. Kurangnya dukungan
4. Hal-hal yang menunjang untuk mengadakan perubahan perilaku
a. Adanya kesadaran ibu-ibu akan pentingnya kesehatan anak
b. Adanya kesadaran ibu tentang pentingnya posyandu
c. Adanya fasilitas yang menunjang kualitas posyandu
5. Hal-hal negatif yang mungkin timbul akibat perubahan perilaku
tersebut
a. Tidak tersedianya fasilitas yang dibutuhkan
b. Lingkungan masyarakat yang belum mau berubah
c. Kurangnya waktu untuk memperhatikan kesehatan anak sehingga
posyandu belum begitu penting
B. Diagnosa situasi
1. Sarana setempat
Ruangan posyandu yang memungkinkan dan sering didatangi ibu-
ibu
Alat peraga yang sesuai
2. Tenaga pembantu
Tenaga kesehatan yang terlatih
3. Sasaran : ibu-ibu yang datang ke posyandu.
Tujuan penyuluhan :
1. Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan ibu mengerti tentang
pentingnya posyandu bagi balita.
2. Agar ibu lebih memperhatikan kesehatan balita.
3. Setelah dilakukan penyuluhan ibu mengerti tentang pengertian
posyandu balita.
4. Setelah dilakukan penyuluhan ibu mengerti tentang tujuan posyandu
balita.
5. Setelah dilakukan penyuluhan ibu mau mengajak ibu yang lain untuk
ikut berpartisipasi dan mengerti pentingnya posyandu.
6. Untuk meningkatkan derajat kesehatan gizi balita pada suatu wilayah.
Isi Penyuluhan
Peran dan Fungsi posyandu
Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam
pelayanan kesehatan masyarakat dari keluarga berencana dari masyarakat,
oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta
pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan keluarga berencana.
Keaktifan ibu balita dalam kegiatan posyandu merupakan salah satu faktor
pendukung yang sangat diperlukan untuk pemantauan pertumbuhan
anaknya. Sikap ibu balita untuk menyadari bahwa posyandu merupakan
hal yang utama untuk menigkatkan derajat kesehatan ibu balita, hal ini
dapat menimbulkan perilaku positif ibu balita tentang posyandu.
Manfaat Posyandu
Posyandu memberikan layanan kesehatan ibu dan anak, KB, imunisasi, gizi,
penanggulangan diare.
1. Pertumbahan anak balita terpantau sehingga tidak menderita gizi
kurang/gizi buruk.
2. Bayi dan anak balita mendapat Kapsul Vitamin A setiap bulan Februari
dan Agustus.
3. Bayi memperoleh imunisasi lengkap.
4. Stimulasi tumbuh kembang balita dengan fasilitas alat permainan edukatif
di posyandu, dan mendeteksi dini tumbuh kembang
5. Anak belajar bersosialisasi dengan sesama balita dan orang tua.
6. Memperoleh penyuluhan kesehatan tentang kesehatan ibu dan anak.
7. Apabila terdapat kelainan pada anak balita, ibu hamil, ibu nifas dan ibu
menyusui akan dirujuk ke Puskesmas.
8. Dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang kesehatan ibu dan
anak balita.
9. Ibu: Pemeliharaan kesehatan ibu di posyandu, Pemeriksaan kehamilandan
nifas, Pelayanan peningkatan gizi melalui pemberian vitamin dan pil
penambah darah, Imunisasi TT untuk ibu hamil.
10. Penimbangan Balita: Penimbangan balita dilakukan tiap bulan di
posyandu (Dinas Kesehatan RI. 2006: 95). Penimbangan secara rutin di
posyandu untuk pemantauan pertumbuhan dan mendeteksi sedini mungkin
penyimpangan pertumbuhan balita. Dari penimbangan yang kemudian
dicatat di KMS, dari data tersebut dapat diketahui status pertumbuhan
balita (Dinas Kesehatan RI. 2006: 54), apabila penyelenggaraan posyandu
baik maka upaya untuk pemenuhan dasar pertumbuhan anak akan baik
pula.
Peran posyandu mengawal pertumbuhan balita
Dalam masa pertumbuhan, balita sangat rentan terhadap berbagai
macam gangguan
Pada saat lahir, pada umumnya belum banyak terjadi gangguan
pertumbuhan
Setelah usia 6 bulan kejadian gangguan pertumbuhan meningkat secara
tajam
Oleh karena itu perlu usaha bersama untuk mengawal pertumbuhan
balita
Posyandu dapat menjadi wadah untuk mengawal pertumbuhan balita
Banyak manfaat posyandu yang bisa diperoleh ibu dan balita. Semua
fasilitas tersebut disediakan secara gratis. Sudah selayaknya masyarakat
memanfaatkan berbagai fasilitas yang disediakan oleh pemerintah tersebut.
Walaupun gratis, pelayanan tersebut bukanlah sesuatu yang murah.
Oleh karena itu, setiap keluarga diharapkan aktif memanfaatkan
fasilitas di posyandu. Posyandu bukan hanya tempat untuk mendapatkan
imunisasi saja, tetapi juga memantau pertumbuhan berat badan, deteksi dini
penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan anak, serta melakukan
stimulasi tumbuh kembang balita melalui alat permainan edukatif yang
tersedia di posyandu.
Tujuan pelaksanaan posyandu :
Menurut DEPKES RI (2003) kegiatan bulanan di posyandu merupakan
kegiatan rutin yang bertujuan untuk :
a. Memantau pertumbuhan berat badan balita dengan menggunakan Kartu
Menuju Sehat (KMS).
b. Memberikan konseling gizi.
c. Memberikan pelayanan gizi dan kesehatan dasar.
Untuk tujuan pemantauan pertumbuhan balita dilakukan penimbangan balita
setiap bulan di Posyandu dengan timbangan dacin, sedangkan hasil penimbangan
balita dicatat dalam KMS. Di dalam KMS berat badan balita hasil penimbangan
bulan tersebut diisikan dengan titik dan dihubungkan dengan garis sehingga
membentuk garis pertumbuhan anak. Berdasarkan garis pertumbuhan ini dapat
dinilai apakah berat badan anak hasil penimbangan naik (N) atau tidak naik (T).
selain informasi N dan T, dari kegiatan penimbangan dicatat pula jumlah anak
ditimbang (D), jumlah anak yang ditimbang bulan lalu (O), jumlah anak baru
pertama kali dititmbang (B), dan jumlah anak yang berat nadannya dibawah garis
merah. (BGM).
Pemantauan pertumbuhan balita yang merupakan salah satu kegiatan utama
program perbaikan gizi, menitik beratkan pada upaya pencegahan dan
peningkatan gizi balita. Selain dilakukan penilaian pertumbuhan secara teratur
melalui penimbangan juga dilakukan penilaian hasil penimbangan dengan KMS.
Dari hasil KMS akan terlihat apakah balita mengalami gangguan pertumbuhan
atau tidak. Apabila terjadi kasus gangguan pertumbuhan maka perlu dilakukan
upaya berupa konseling, penyuluhan, dan rujukan guna mencegah memburuknya
keadaan gizi masyarakat. Tindak lanjutnya berupa kebijakan dan program di
tingkat masyarakat, serta meningkatkan motivasi untuk memberdayakan keluarga.
KONSEP PERTUMBUHAN
1. Pertumbuhan dan Gizi
Pertumbuhan seorang anak bukan hanya sekedar gambaran berupa
perubahan BB, TB atau ukuran tubh lainnya, tetapi lebih dari itu
memberikan gambaran tentang keseimbangan antara asupan dan
kebutuhan zat gizi seorang anak yang sedang dalam proses tumbuh. Bila
jumlah asupan gizi sesuai dengan yang dibutuhkan, maka disebut gizi
seimbang atau gizi baik dan grafik BB anak pada KMS berada pada pita
berwarna hijau. Bila jumlah asupan gizi kurang dari yang dibutuhkan
disebut gizi kurang, grafik BB anak pada KMS berada pada pita berwarna
kuning atau dibawah garis merah. Sedangkan bila jumlah asupan gizi
melebihi yang dibutuhkan disebut gizi lebih, grafik BB anak pada KMS
berada pada pita kuning diatas pita hijau. Dalam keadaan gizi baik dan
sehat atau bebas dari penyakit, pertumbuhan seorang anak akan normal,
sebaliknya bila dalam keadaan gizi tidak seimbang, pertumbuhan seorang
anak akan terganggu, misalnya anank tersebut akan kurus, pendek, atau
gemuk. Penilaian status gizi seperti tersebut di atas dapat dilakukan oleh
kader dengan membaca rambu-rambu gizi yang ada pada KMS balita.
2. Pemantauan Pertumbuhan dan Tindak Kewaspadaan Gizi
Pemantauan pertumbuhan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan
secara terus menerus dan teratur. Dengan pemantauan pertumbuhan, setiap
ada gangguan keseimbangan gizi pada seorang anak dapat diketahui secara
dini melalui perubahan pertumbuhannya. Dengan diketahuinya gangguan
gizi secara dini maka tindakan penanggulangannya dapat dilakukan
dengan segera, sehingga keadaan gizi yang memburuk dapat dicegah.
Pemantauan pertumbuhan merupakan kegiatan penting dalam rangka
kewaspadaan gizi, oleh karena itu kegiatan pemantaun pertumbuhan
mempunyai tiga tujuan penting, yaitu :
1) Mencegah memburuknya keadaan gizi.
2) Meningkatkan keadaan gizi.
3) Mempertahankan keadaan gizi yang baik.
Apabila ketiga tujuan ini dapat dilaksanakan oleh petugas, kader, dan
masyarakat dengan baik maka penurunan prevalensi gizi kurang dapat
segera terwujud.
Selain itu kegiatan penyuluhan perlu terus dititngkatkan dalam rangka
pemantauan pertumbuhan balita. Penyuluhan ini dapat dilakukan oleh
petugas kesehatan, kader, maupun tokoh masyarakat. Kegiatan penyuluhan
ini dapat dilakukan pada waktu hari buka Posyandu dimana pelaksananya
adalah kader dan petugas. Kegiatan penyuluhan diluar hari Posyandu dapat
dilaksanakan pada waktu pertemuan PKK, arisan, pertemuan RT, serta
kunjungan rumah yang dilaksanakan oleh kader.
Rencana Evaluasi
a. Ibu-ibu dapat menjawab pertanyaan tentang manfaat posyandu.
b. Ibu-ibu dapat mengemukakan pendapat dan memberikan tanggapan
terhadap pentingnya pemeriksaan posyandu.
c. Ibu-ibu dapat memahami bagaimana penggunaan dan cara membaca kartu
KMS.
Rencana Pelaksanaan
Tempat :
Waktu :
Petugas :