penyuluhan balita posyandu

11
RENCANA PENYULUHAN GIZI TENTANG PENTINGNYA POSYANDU UNTUK MEMANTAU PERTUMBUHAN BALITA Topik : Pentingnya posyandu bagi pertumbuhan balita Besarnya masalah : Sebagian besar ibu-ibu enggan membawa anaknya ke posyandu Masalah : Kurangnya kesadaran ibu-ibu yang memiliki balita akan pentingnya Posyandu A. Diagnosa Masalah 1. Faktor penyebab a) Mereka menganggap bahwa posyandu tidak begitu penting b) Terlalu sibuk dengan aktivitas atau pekerjaannya sehingga kesehatan anak tidak terpantau c) Kurangnya pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya untuk memantau kesehatan anak d) Fasilitas yang kurang sehingga posyandu kurang aktif dimasyarakat e) Banyaknya jumlah anak dalam keluarga tersebut sehingga tidak mau keposyandu dengan alasan anak rewel, rumah berantakan dan sebagainya. f) Faktor geografi dimana tempat tinggal warga jauh dari posyandu.

Upload: meisha-julian-angraini

Post on 01-Jan-2016

994 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENYULUHAN BALITA POSYANDU

RENCANA PENYULUHAN GIZI TENTANG PENTINGNYA POSYANDU

UNTUK MEMANTAU PERTUMBUHAN BALITA

Topik : Pentingnya posyandu bagi pertumbuhan balita

Besarnya masalah : Sebagian besar ibu-ibu enggan membawa anaknya ke

posyandu

Masalah : Kurangnya kesadaran ibu-ibu yang memiliki balita akan

pentingnya Posyandu

A. Diagnosa Masalah

1. Faktor penyebab

a) Mereka menganggap bahwa posyandu tidak begitu penting

b) Terlalu sibuk dengan aktivitas atau pekerjaannya sehingga

kesehatan anak tidak terpantau

c) Kurangnya pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya untuk

memantau kesehatan anak

d) Fasilitas yang kurang sehingga posyandu kurang aktif

dimasyarakat

e) Banyaknya jumlah anak dalam keluarga tersebut sehingga tidak

mau keposyandu dengan alasan anak rewel, rumah berantakan

dan sebagainya.

f) Faktor geografi dimana tempat tinggal warga jauh dari

posyandu.

g) Kurangnya dukungan keluarga misalnya suami,ibu dan

keluarga dekat lainnya.

h)  Banyak ibu yang beranggapan selama anaknya terlihat sehat

dan berada di lingkungan yang cukup sehat maka tidak perlu

mengkhawatirkan apapun.

2. Perilaku yang mengurangi masalah

a. Memiliki pengetahuan tentang kesehatan anak

b. Memiliki pengetahuan tentang posyandu dan fungsi-fungsinya

c. Menyadari pentingnya posyandu bagi anak

Page 2: PENYULUHAN BALITA POSYANDU

d. Adanya dukungan dari orang terdekat

3. Hambatan yang ada untuk mengadakan perubahan perilaku

a. Tingkat pendidikan ibu

b. Kurangnya kesadaran

c. Profesi ibu

d. Faktor ekonomi

e. Jarak pemukiman warga (faktor geografi) dan,

f. Kurangnya dukungan

4. Hal-hal yang menunjang untuk mengadakan perubahan perilaku

a. Adanya kesadaran ibu-ibu akan pentingnya kesehatan anak

b. Adanya kesadaran ibu tentang pentingnya posyandu

c. Adanya fasilitas yang menunjang kualitas posyandu

5. Hal-hal negatif yang mungkin timbul akibat perubahan perilaku

tersebut

a. Tidak tersedianya fasilitas yang dibutuhkan

b. Lingkungan masyarakat yang belum mau berubah

c. Kurangnya waktu untuk memperhatikan kesehatan anak sehingga

posyandu belum begitu penting

B. Diagnosa situasi

1. Sarana setempat

Ruangan posyandu yang memungkinkan dan sering didatangi ibu-

ibu

Alat peraga yang sesuai

2. Tenaga pembantu

Tenaga kesehatan yang terlatih

3. Sasaran : ibu-ibu yang datang ke posyandu.

Tujuan penyuluhan :

1. Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan ibu mengerti tentang

pentingnya posyandu bagi balita.

2. Agar ibu lebih memperhatikan kesehatan balita.

Page 3: PENYULUHAN BALITA POSYANDU

3. Setelah dilakukan penyuluhan ibu mengerti tentang pengertian

posyandu balita.

4. Setelah dilakukan penyuluhan ibu mengerti tentang tujuan posyandu

balita.

5. Setelah dilakukan penyuluhan ibu mau mengajak ibu yang lain untuk

ikut berpartisipasi dan mengerti pentingnya posyandu.

6. Untuk meningkatkan derajat kesehatan gizi balita pada suatu wilayah.

Isi Penyuluhan

Peran dan Fungsi posyandu

Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam

pelayanan kesehatan masyarakat dari keluarga berencana dari masyarakat,

oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta

pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan keluarga berencana.

Keaktifan ibu balita dalam kegiatan posyandu merupakan salah satu faktor

pendukung yang sangat diperlukan untuk pemantauan pertumbuhan

anaknya. Sikap ibu balita untuk menyadari bahwa posyandu merupakan

hal yang utama untuk menigkatkan derajat kesehatan ibu balita, hal ini

dapat menimbulkan perilaku positif ibu balita tentang posyandu.

Manfaat Posyandu  

Posyandu memberikan layanan kesehatan ibu dan anak, KB, imunisasi, gizi,

penanggulangan diare.

1. Pertumbahan anak balita terpantau sehingga tidak menderita gizi

kurang/gizi buruk.

2. Bayi dan anak balita mendapat Kapsul Vitamin A setiap bulan Februari

dan Agustus.

3. Bayi memperoleh imunisasi lengkap.

4. Stimulasi tumbuh kembang balita dengan fasilitas alat permainan edukatif

di posyandu, dan mendeteksi dini tumbuh kembang

Page 4: PENYULUHAN BALITA POSYANDU

5. Anak belajar bersosialisasi dengan sesama balita dan orang tua.

6. Memperoleh penyuluhan kesehatan tentang kesehatan ibu dan anak.

7. Apabila terdapat kelainan pada anak balita, ibu hamil, ibu nifas dan ibu

menyusui akan dirujuk ke Puskesmas.

8. Dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang kesehatan ibu dan

anak balita.

9. Ibu:  Pemeliharaan kesehatan ibu di posyandu, Pemeriksaan kehamilandan

nifas, Pelayanan peningkatan gizi melalui pemberian vitamin dan pil

penambah darah, Imunisasi TT untuk ibu hamil.

10. Penimbangan Balita: Penimbangan balita dilakukan tiap bulan di

posyandu (Dinas Kesehatan RI. 2006: 95). Penimbangan secara rutin di

posyandu untuk pemantauan pertumbuhan dan mendeteksi sedini mungkin

penyimpangan pertumbuhan balita. Dari penimbangan yang kemudian

dicatat di KMS, dari   data tersebut dapat diketahui status pertumbuhan

balita (Dinas Kesehatan RI. 2006: 54), apabila penyelenggaraan posyandu

baik maka upaya untuk pemenuhan dasar pertumbuhan anak akan baik

pula.

Peran posyandu mengawal pertumbuhan balita

Dalam masa pertumbuhan, balita sangat rentan terhadap berbagai

macam gangguan

Pada saat lahir, pada umumnya belum banyak terjadi gangguan

pertumbuhan

Setelah usia 6 bulan kejadian gangguan pertumbuhan meningkat secara

tajam

Oleh karena itu perlu usaha bersama untuk mengawal pertumbuhan

balita

Posyandu dapat menjadi wadah untuk mengawal pertumbuhan balita

Page 5: PENYULUHAN BALITA POSYANDU

Banyak manfaat posyandu yang bisa diperoleh ibu dan balita. Semua

fasilitas tersebut disediakan secara gratis. Sudah selayaknya masyarakat

memanfaatkan berbagai fasilitas yang disediakan oleh pemerintah tersebut.

Walaupun gratis, pelayanan tersebut bukanlah sesuatu yang murah.

Oleh karena itu, setiap keluarga diharapkan aktif memanfaatkan

fasilitas di posyandu. Posyandu bukan hanya tempat untuk mendapatkan

imunisasi saja, tetapi juga memantau pertumbuhan berat badan, deteksi dini

penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan anak, serta melakukan

stimulasi tumbuh kembang balita melalui alat permainan edukatif yang

tersedia di posyandu.

Tujuan pelaksanaan posyandu :

Menurut DEPKES RI (2003) kegiatan bulanan di posyandu merupakan

kegiatan rutin yang bertujuan untuk :

a. Memantau pertumbuhan berat badan balita dengan menggunakan Kartu

Menuju Sehat (KMS).

b. Memberikan konseling gizi.

c. Memberikan pelayanan gizi dan kesehatan dasar.

Untuk tujuan pemantauan pertumbuhan balita dilakukan penimbangan balita

setiap bulan di Posyandu dengan timbangan dacin, sedangkan hasil penimbangan

balita dicatat dalam KMS. Di dalam KMS berat badan balita hasil penimbangan

bulan tersebut diisikan dengan titik dan dihubungkan dengan garis sehingga

membentuk garis pertumbuhan anak. Berdasarkan garis pertumbuhan ini dapat

dinilai apakah berat badan anak hasil penimbangan naik (N) atau tidak naik (T).

selain informasi N dan T, dari kegiatan penimbangan dicatat pula jumlah anak

ditimbang (D), jumlah anak yang ditimbang bulan lalu (O), jumlah anak baru

pertama kali dititmbang (B), dan jumlah anak yang berat nadannya dibawah garis

merah. (BGM).

Pemantauan pertumbuhan balita yang merupakan salah satu kegiatan utama

program perbaikan gizi, menitik beratkan pada upaya pencegahan dan

Page 6: PENYULUHAN BALITA POSYANDU

peningkatan gizi balita. Selain dilakukan penilaian pertumbuhan secara teratur

melalui penimbangan juga dilakukan penilaian hasil penimbangan dengan KMS.

Dari hasil KMS akan terlihat apakah balita mengalami gangguan pertumbuhan

atau tidak. Apabila terjadi kasus gangguan pertumbuhan maka perlu dilakukan

upaya berupa konseling, penyuluhan, dan rujukan guna mencegah memburuknya

keadaan gizi masyarakat. Tindak lanjutnya berupa kebijakan dan program di

tingkat masyarakat, serta meningkatkan motivasi untuk memberdayakan keluarga.

KONSEP PERTUMBUHAN

1. Pertumbuhan dan Gizi

Pertumbuhan seorang anak bukan hanya sekedar gambaran berupa

perubahan BB, TB atau ukuran tubh lainnya, tetapi lebih dari itu

memberikan gambaran tentang keseimbangan antara asupan dan

kebutuhan zat gizi seorang anak yang sedang dalam proses tumbuh. Bila

jumlah asupan gizi sesuai dengan yang dibutuhkan, maka disebut gizi

seimbang atau gizi baik dan grafik BB anak pada KMS berada pada pita

berwarna hijau. Bila jumlah asupan gizi kurang dari yang dibutuhkan

disebut gizi kurang, grafik BB anak pada KMS berada pada pita berwarna

kuning atau dibawah garis merah. Sedangkan bila jumlah asupan gizi

melebihi yang dibutuhkan disebut gizi lebih, grafik BB anak pada KMS

berada pada pita kuning diatas pita hijau. Dalam keadaan gizi baik dan

sehat atau bebas dari penyakit, pertumbuhan seorang anak akan normal,

sebaliknya bila dalam keadaan gizi tidak seimbang, pertumbuhan seorang

anak akan terganggu, misalnya anank tersebut akan kurus, pendek, atau

gemuk. Penilaian status gizi seperti tersebut di atas dapat dilakukan oleh

kader dengan membaca rambu-rambu gizi yang ada pada KMS balita.

2. Pemantauan Pertumbuhan dan Tindak Kewaspadaan Gizi

Pemantauan pertumbuhan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan

secara terus menerus dan teratur. Dengan pemantauan pertumbuhan, setiap

ada gangguan keseimbangan gizi pada seorang anak dapat diketahui secara

dini melalui perubahan pertumbuhannya. Dengan diketahuinya gangguan

Page 7: PENYULUHAN BALITA POSYANDU

gizi secara dini maka tindakan penanggulangannya dapat dilakukan

dengan segera, sehingga keadaan gizi yang memburuk dapat dicegah.

Pemantauan pertumbuhan merupakan kegiatan penting dalam rangka

kewaspadaan gizi, oleh karena itu kegiatan pemantaun pertumbuhan

mempunyai tiga tujuan penting, yaitu :

1) Mencegah memburuknya keadaan gizi.

2) Meningkatkan keadaan gizi.

3) Mempertahankan keadaan gizi yang baik.

Apabila ketiga tujuan ini dapat dilaksanakan oleh petugas, kader, dan

masyarakat dengan baik maka penurunan prevalensi gizi kurang dapat

segera terwujud.

Selain itu kegiatan penyuluhan perlu terus dititngkatkan dalam rangka

pemantauan pertumbuhan balita. Penyuluhan ini dapat dilakukan oleh

petugas kesehatan, kader, maupun tokoh masyarakat. Kegiatan penyuluhan

ini dapat dilakukan pada waktu hari buka Posyandu dimana pelaksananya

adalah kader dan petugas. Kegiatan penyuluhan diluar hari Posyandu dapat

dilaksanakan pada waktu pertemuan PKK, arisan, pertemuan RT, serta

kunjungan rumah yang dilaksanakan oleh kader.

Rencana Evaluasi

a. Ibu-ibu dapat menjawab pertanyaan tentang manfaat posyandu.

b. Ibu-ibu dapat mengemukakan pendapat dan memberikan tanggapan

terhadap pentingnya pemeriksaan posyandu.

c. Ibu-ibu dapat memahami bagaimana penggunaan dan cara membaca kartu

KMS.

Rencana Pelaksanaan

Tempat :

Waktu :

Petugas :