penyelidikan bawah tanah
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 penyelidikan bawah tanah
1/4
Dynamic cone penetration test
Pengujian dengan alat Dynamic Cone Penetrometer (DCP) ini pada dasarnya sama
dengan cone penetrometer (CP) yaitu sama-sama mencari nilai CBR dari suatu
lapisan tanah langsung di lapangan. Hanya saja pada alat Cone Penetrometer
dilengakapi dengan poving ring dan arloji pemacaan! sedangkan pada alatDynamic Cone Penetrometer adalah melalui ukuran(satuan) dengan menggunakan
mistar.
Percoaan dengan alat cone penetrometer digunakan untuk mengetahui CBR tanah
asli. "edangkan percoaan alat dengan DCP ini hanya untuk mendapat kekuatan
tanah timunan pada pemuatan adan jalan! alat ini dipakai pada pekerjaan tanah
karena mudah dipindahkan ke semua titik yang diperlukan tetapi letak lapisan yang
diperiksa tidak sedalam pemeriksaan tanah dengan alat sondir.
Hasil yang diperoleh pada percoaan ini dapat dihuungkan dengan nilai CBR
(perandingan antara ean penetrasi suatu lapisan tanah atau perkerasan
terhadap ean standart dengan kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama)
-
7/23/2019 penyelidikan bawah tanah
2/4
Cone penetration Test
Cone Penetration #est (CP#) adalah insitu test yang umum umum yang digunakan
untuk menentukan si$at-si$atgeoteknik tanah (geotechnical properties)
dan untuk menilaistratigra% a&ah permukaan. #es ini juga
diseut! tes ConeBelanda or Dutch Cone test. 'arena kesederhanaan dane%siensi!Cone Penetration #est adalah salah satu yang paling umum diterima dan
digunakan dalam geoteknik pengujian in-situ di seluruh dunia.
-
7/23/2019 penyelidikan bawah tanah
3/4
ji penetrasi standar ("P# "tandard penetration test) adalah uji yangdilaksanakan
ersamaan dengan pengeoran untuk mengetahui aik perla&anan dinamik tanah
maupun pengamilan contoh terganggu dengan teknik
penumukan.ji "P# terdiri atas uji pemukulan taung elah dinding teal ke dalam
-
7/23/2019 penyelidikan bawah tanah
4/4
tanah dan disertai pengukuran jumlah pukulan untuk memasukkan taung elah
sedalam *++ mm (, $t) vertikal.
ji penetrasi standar ("P#) dilaksanakan ersamaan dengan pengeoran untuk
mengetahui aik perla&anan dinamik tanah maupun pengamilan contoh
terganggu dengan teknik penumukan. ji "P# terdiri atas uji pemukulan taung
elah dinding teal ke dalam tanah dan disertai pengukuran jumlah pukulan untukmemasukkan taung elah sedalam *++ mm (, $t) vertikal. Dalam sistem ean
jatuh ini digunakan palu dengan erat *! kg (,/+ l) yang dijatuhkan secara
erulang dengan tinggi +!0 m (*+ in). Pelaksanaan pengujian diagi dalam tiga
tahap! yaitu erturut-turut seteal ,+ mm ( in) untuk masingmasing tahap. #ahap
pertama dicatat seagai dudukan! sementara jumlah pukulan untuk memasukkan
tahap kedua dan ketiga dijumlahkan untuk memperoleh nilai pukulan 1 atau
perla&anan "P# (dinyatakan dalam pukulan 2+!* m atau pukulan per $oot). ji "P#
dilakukan pada setiap 3 meter pengeoran dan dihentikan pada saat uji "P# 1
diatas + 1 erturut turut seanyak * kali.
Pemeriksaan ini dimaksudkan agar praktikan dapat mengetahui daya dukung tanah
yang akan ditempati pondasi. 4ang menjadi permasalahan pada saat pengujian "P#
1 dan sering tidak dipererhatikan oleh pelaksanan pengujian yaitu yang mana
didahulukan antara pengamilan sampel ndisrured dengan Pengujian #es "P#.
Dari data2in$ormasi yang diperoleh dapat digunakan untuk menggamarkan pro%l
daya dukung tanah yang di gamarkan pada grasik "P#."etelah mengetahui daya
dukung tanah! maka letak dan kedalaman pondasi dapat di tentukan pondasi dapat
di tentukan. 5lat "P# ada yang dalam pengoperasiannya menggunakan mesin ada
juga yang dioperasikan secara manual yang tentunya mempunyai hasil pengujian
yang ereda.
5lat "P# yang menggunakan mesin tentu kapasitasnya leih tinggi dan diperlukan
pada saat pengamilan data tanah untuk kepentingan desain pondasi."edangkan "P# yang dioperasikan secara manual hanya untuk keperluan praktikum
dan kapasitas pengujiannya juga leih kecil dan kedalamannya pun tidak leih dari
,+ meter.