penyelidikan air tanah dengan metode geolistrik

3
6|Jurnal Ilmiah Sangkareang Mataram p-ISSN:2355-9292/e-ISSN:2775-2127 Volume 8, No. 2, Juni 2021 http://www.sangkareang.org/ PENYELIDIKAN AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK SCHLUMBERGER UNTUK KEBUTUHAN AIR BAKU DI DUSUN SELEBUNG 2 DESA SELEBUNG LOMBOK TENGAH oleh : Gusti Ayu Esty Windhari, I Gde Dharma Atmaja Program Studi Teknik Pertambangan - FSTT Universitas Pendidikan Mandalika Abstrak : Salah satu metoda geofisika yang digunakan untuk mengidentifikasi bawah permukaan bumi adalah meode geolistrik. Metode ini mempelajari sifat aliran listrik di bumi dan menghubungkankannya dengan nilai restivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai kondisi geologi bawah permukaan terkait penyelidikan air tanah di daerah penelitian yaitu Desa Selebung Dusun Selebung Lombok Barat. Penelitian dilakukan menggunakan alat geolistrik konfigurasi Schlumberger, selanjutkan dilakukan pengolahan dengan menggunakan software IPI2Win dan Progress untuk mendapatkan nilai tahanan jenis yang sebenarnya. Berdasarkan data hasil korelasi pendugaan geolistrik di Dusun Selebung 2 Desa Selebung menunjukkan lapisan akuifer (muka air) diduga berada pada kedalaman 12.40. Dari nilai resestivity dapat diperkirakan kondisi air tanah adalah lapisan akufer air tawar (fresh water) Keywords : Geolistrik, Air Tanah, Schlumberger PENDAHULUAN Kabupaten Lombok Tengah termasuk daerah kering dimana musim basah atau hujan lebih pendek yaitu sekitar 4 sampai 5 bulan dan selebihnya dipenuhi oleh musim kering atau kemarau. Sejalan dengan itu base flow air permukaan debitnya semakin tahun semakin menurun. Dalam memenuhi kebutuhan air untuk air baku di suatu wilayah dimana ketersediaan air permukaan semakin sulit maka air tanah merupakan alternatif yang sangat diandalkan terutama untuk daerah yang mempunyai potensi air tanahnya tinggi. Keberadaan air tanah sangatlah bervariasi dan tidak menyebar rata, tergantung pada kondisi geologi bawah permukaan atau lapisan pembawa (aquifer) dan kondisi topografi wilayah setempat. Untuk mengetahui keberadaan lapisan air tanah untuk kebutuhan air baku, perlu dilakukan penyelidikan geologi bawah permukaan tanah dengan cara penyelidikan air tanah dengan menggunakan survei geolistrik tahanan jenis. Tujuannya adalah untuk mengetahui kedalaman dan keberadaan lapisan yang mengandung/pembawa air (aquifer) serta untuk mengetehui sifat-sifat lapisan pembawa tersebut, sehingga dapat ditafsirkan potensi air tanah di daerah penyelidikan. METODE PENELITIAN Pemetaan geologi yang dilakukan antara lain mengetahui arah jurus, melokalisir titik-titik pengukuran dan kemiringan lapisan batuan untuk menentukan arah bentangan kabel pada survey geolistrik. Selain itu di lakukan pengamatan stratigrafi dan struktur batuan yang tersusun di daerah penyelidikan. Penelitian dilakukan menggunakan konfigurasi Schlumberger, selanjutnya dilakukan pengolahan dengan menggunakan software IPI2Win dan dan Progress untuk mendapatkan nilai tahanan jenis yang sebenarnya, kedalaman dan ketebalan lapisan bawah permukaan tanah. Tahapan interpretasi dalam penelitian ini meliputi : 1. Interpretasi lapangan a. Harga atau nilai dari tahanan jenis lapangan (ohm-meter) pada kedalaman duga (meter) diplotkan pada kertas grafik bilogaritma transparan dengan sumbu ordinat untuk ρ dan sumbu absis untuk jarak elektroda ( AB) b. Lakukan penghalusan jika grafiknya kurang halus. c. Tentukan model kurva tersebut apakah termasuk model bumi 2 (dua) lapis atau model bumi 3 (tiga) lapis. 2. Interpretasi pendahuluan Tahapan ini dilakukan untuk menentukan harga resistivity masing-masing lapisan dengan menggunakan kurva bantu( curve matching partial ). Data hambatan jenis yang telah diplotkan kedalam kertas bilogaritma dilakukan pencocokan dengan kurva standar untuk model bumi dua lapis dan kurva bantu (curve matching) yang sesuai. Dari pencocokan kurva ini kita bisa mengetahui nilai tahanan jenis serta ketebalan tiap lapisannya .

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENYELIDIKAN AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK

6|Jurnal Ilmiah Sangkareang Mataram p-ISSN:2355-9292/e-ISSN:2775-2127

Volume 8, No. 2, Juni 2021 http://www.sangkareang.org/

PENYELIDIKAN AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK SCHLUMBERGER UNTUKKEBUTUHAN AIR BAKU DI DUSUN SELEBUNG 2 DESA SELEBUNG LOMBOK TENGAH

oleh :

Gusti Ayu Esty Windhari, I Gde Dharma AtmajaProgram Studi Teknik Pertambangan - FSTT Universitas Pendidikan Mandalika

Abstrak : Salah satu metoda geofisika yang digunakan untuk mengidentifikasi bawah permukaan bumiadalah meode geolistrik. Metode ini mempelajari sifat aliran listrik di bumi dan menghubungkankannyadengan nilai restivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai kondisi geologibawah permukaan terkait penyelidikan air tanah di daerah penelitian yaitu Desa Selebung DusunSelebung Lombok Barat. Penelitian dilakukan menggunakan alat geolistrik konfigurasi Schlumberger,selanjutkan dilakukan pengolahan dengan menggunakan software IPI2Win dan Progress untukmendapatkan nilai tahanan jenis yang sebenarnya. Berdasarkan data hasil korelasi pendugaan geolistrik diDusun Selebung 2 Desa Selebung menunjukkan lapisan akuifer (muka air) diduga berada pada kedalaman12.40. Dari nilai resestivity dapat diperkirakan kondisi air tanah adalah lapisan akufer air tawar (freshwater)Keywords : Geolistrik, AirTanah, Schlumberger

PENDAHULUANKabupaten Lombok Tengah termasuk daerah

kering dimana musim basah atau hujan lebihpendek yaitu sekitar 4 sampai 5 bulan danselebihnya dipenuhi oleh musim kering ataukemarau. Sejalan dengan itu base flow airpermukaan debitnya semakin tahun semakinmenurun. Dalam memenuhi kebutuhan air untukair baku di suatu wilayah dimana ketersediaan airpermukaan semakin sulit maka air tanahmerupakan alternatif yang sangat diandalkanterutama untuk daerah yang mempunyai potensiair tanahnya tinggi. Keberadaan air tanahsangatlah bervariasi dan tidak menyebar rata,tergantung pada kondisi geologi bawah permukaanatau lapisan pembawa (aquifer) dan kondisitopografi wilayah setempat.

Untuk mengetahui keberadaan lapisan airtanah untuk kebutuhan air baku, perlu dilakukanpenyelidikan geologi bawah permukaan tanahdengan cara penyelidikan air tanah denganmenggunakan survei geolistrik tahanan jenis.Tujuannya adalah untuk mengetahui kedalamandan keberadaan lapisan yangmengandung/pembawa air (aquifer) serta untukmengetehui sifat-sifat lapisan pembawa tersebut,sehingga dapat ditafsirkan potensi air tanah didaerah penyelidikan.

METODE PENELITIANPemetaan geologi yang dilakukan antara lain

mengetahui arah jurus, melokalisir titik-titikpengukuran dan kemiringan lapisan batuan untukmenentukan arah bentangan kabel pada surveygeolistrik. Selain itu di lakukan pengamatan

stratigrafi dan struktur batuan yang tersusun didaerah penyelidikan.

Penelitian dilakukan menggunakankonfigurasi Schlumberger, selanjutnya dilakukanpengolahan dengan menggunakan softwareIPI2Win dan dan Progress untuk mendapatkannilai tahanan jenis yang sebenarnya, kedalamandan ketebalan lapisan bawah permukaan tanah.

Tahapan interpretasi dalam penelitian inimeliputi :1. Interpretasi lapangan

a. Harga atau nilai dari tahanan jenislapangan (ohm-meter) pada kedalamanduga (meter) diplotkan pada kertas grafikbilogaritma transparan dengan sumbu

ordinat untuk ρ dan sumbu absis untukjarak elektroda ( AB)

b. Lakukan penghalusan jika grafiknyakurang halus.

c. Tentukan model kurva tersebut apakahtermasuk model bumi 2 (dua) lapis ataumodel bumi 3 (tiga) lapis.

2. Interpretasi pendahuluanTahapan ini dilakukan untuk menentukanharga resistivity masing-masing lapisandengan menggunakan kurva bantu( curvematching partial ). Data hambatan jenis yangtelah diplotkan kedalam kertas bilogaritmadilakukan pencocokan dengan kurva standaruntuk model bumi dua lapis dan kurva bantu(curve matching) yang sesuai. Daripencocokan kurva ini kita bisa mengetahuinilai tahanan jenis serta ketebalan tiaplapisannya .

Page 2: PENYELIDIKAN AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK

p-ISSN:2355-9292/e-ISSN:2775-2127 Jurnal Ilmiah Sangkareang Mataram|7

http://www.sangkareang.org/ Volume 8, No. 2, Juni 2021

Untuk mengetahui sejauh mana kebenaranhasil pencocokan kurva, maka hasil darimetode ini diolah dengan menggunakancomputer berprogram resist, sehinggadiperoleh jumlah lapisan, ketebalan dantahanan jenis dari tiap lapisan.Dari nilai tahanan jenis dan ketebalan masing-masing lapisan tanah atau batuan danperbedaan tahanan jenis yang menyolok(kontras), dapat diperoleh tafsiran ataugambaran tentang litologi bawah permukaanserta kemungkinan adanya lapisan pembawaair (akuifer).

3. Interpretasi akhirPada tahap ini hasil interpretasi pendahuluandikonfirmasikan dengan data lainnya, sepertidata geologi dari hasil pemetaan, disampingitu data tahanan jenis diuji dengan pemboranbaru ditarik kesimpulan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 1. Resistivity log bawah permukaan titikG-01 Selebung 2

Berdasarkan resistivity log G-01 Gambar 1,dengan arah lintasan timur barat yang berada padakoordinat 0426055 ; 9049235, menunjukkanbahwa lapisan bawah permukaan tanah ditafsirkanterdiri dari 4 (empat) lapisan dengan tahanan jenisyang berbeda, dimana lapisan atas berupa: Pasirlanauan dengan ketebalan 0.0 – 5.60 m dengantahanan jenis 52.20 – 897.0 Ohm-m. Lapisankedua, dengan ketebalan 5.60 – 12.40 meterbertahanan jenis 5.20 Ohm-m ditafsirkan sebagailapisan tufa. Lapisan ketiga, bertahanan jenis12.10 – 25.40 Ohm-m ditafsirkan sebagai lapisanbreksi tufaan dengan ketebalan 12.40 – 106.0meter. Lapisan ini ditafsirkan sebagai lapisanakuifer dengan kedalaman muka air diduga beradapada kedalaman 12.40 m. Lapisan terakhir(empat), lapisan ini dapat berfungsi sebagailapisan akuifer dengan nilai tahanan jenis 12.80Ohm-m ditafsirkan sebagai lapisan breksi tufaan,namun ketebalan lapisan ini tidak diketahui

Gambar 2. Hasil pengolahan denganmenggunakan software di titik G-01

PENUTUPBerdasarkan data hasil korelasi pendugaan

geolistrik di Dusun Selebung 2 Desa. Selebungmenunjukkan Lapisan ke-1 berupa pasir lanauandengan tahanan jenis 52.20 – 897.0 Ohm-m.Lapisan ke-2 berupa tufa dengan nilai tahananjenis 5.20 Ohm-m. Lapisan ke-3 berupa breksitufaan dengan nilai tahanan jenis 12.10 – 25.40Ohm-m. Lapisan akuifer (muka air) diduga beradapada kedalaman 12.40. Dari nilai resestivity dapatdiperkirakan kondisi air tanah adalah lapisanakufer air tawar (fresh water)

DAFTAR PUSTAKA

Andimangga, S., 1992. Peta Geologi LembarLombok, Nusa Tenggara Barat. PusatPenelitian dan Pengembangan Geologi,Bandung.

Anonim, 2004. Penyelidikan Konservasi Air tanahpada Cekungan Air Tanah Mataram-Selong Propinsi NTB. Kanwil DPENTB NTB, Mataram.

Anonim, 2004. Laporan Geologi Study IdentifikasiPengembangan dan KonservasiSumber Daya Air di Lombok Selatan.

Page 3: PENYELIDIKAN AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK

8|Jurnal Ilmiah Sangkareang Mataram p-ISSN:2355-9292/e-ISSN:2775-2127

Volume 8, No. 2, Juni 2021 http://www.sangkareang.org/

Amukti Luhur General Consultant,Mataram.

Soemarto, C.D., 1986. Hidrologi Teknik. UsahaNasional, Surabaya.

Sosrodarsono, S., dan Takeda K., 1976. HidrologiUntuk Pengairan. PT. PradnyaParamita, Jakarta.

Suharyadi, 1984. Geohidrologi (ilmu air tanah).Diktat kuliah Fakultas TeknikUniversitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Telford,W.M. Geldart,L.P.,Sheriff, R.E., Key,D.D.,1976, Apllied Geophysics, edisi1,Cambridge University press, London