penyebab epistaksis

2
7. Apa penyebab keluarnya darah dari hhidung ? Jawab : Epistaksis adalah perdarahan akut yang berasal dari lubang hidung, rongga hidung atau nasofaring. Penyakit ini disebabkan oleh kelainan lokal maupun sistemik dan sumber perdarahan yang paling sering adalah dari pleksus Kiesel-bach’s. Gangguan trombosit mengakibatkan turunnya konsentrasi platelet pada sirkulsi sehingga menyebabkan darah mudah keluar atau merembes dari pembuluh darah kapiler (permeabilitas dan fragilitas meningkat) di daerah perifer. Epistaksis di duga dapat berasal dari lesi petekie pada mukosa nasal yang kemudian menyebabkan mudahnya terjadi perdarahan spontan. Epistaksis bukan penyakit melainkan suatu kelainan yang mana hampir 90% dapat berhenti sendiri. Epistaksis terbanyak dijumpai pada usia 2-10 tahun dan 50-80 tahun, tidak ada perbedaan yang bermakna antara laki-laki dan perempuan. Epistaksis bagian anterior sangat umum dijumpai pada anak dan dewasa muda, sementara epistaksis posterior sering padda orang tua dengan riwayat penyakit hipertensi atau arterioklorosis. Epistaksis dapat terjadi setelah trauma ringan misalnya mengeluarkan ingus dengan kuat, bersin, mengorek hidung atau akibat trauma yang hebat seperti kecelakaan lalu lintas. Disamping itu juga dapat disebabkan oleh iritasi gas yang merangsang, benda asing dan trauma pada pembedahan. Infeksi hidung dan sinus paranasal seperti rinitis, sinisitus serta granuloma spesifik seperti lupus, sifilis, lepra dapat juga menimbulkan epistaksis. Epistaksis berat dapat terjadi paa tumor seperti hemangioma, karsinoma, dan angiofibrioma. Hipertensi dan kelainan pembuluh darah seperti yang dijumpai pada arterioskleriosis sering menyebabkan epistaksis hebat, sering kambuh dan prognosisnya tidak baik. Gangguan endokrin pada wanita hamil dan menopouse, kelainan darah pada hemofilia dan leukimia serta infeksi sistemik pada demam berdarah, tifoid dan morbili yang sering menyebabkan epistaksis. Kelainan kongenital yang sering menyebabkan epistaksis adalah Rendu-Osler-Weber disease. Disamping itu epistaksis dapat terjadi pada penyelam yang merupakan akibat perubahan tekanan atmosfer. Sumber :

Upload: nurdiniyahabdi

Post on 02-Feb-2016

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Kesehatan

TRANSCRIPT

Page 1: penyebab epistaksis

7. Apa penyebab keluarnya darah dari hhidung ?

Jawab :

Epistaksis adalah perdarahan akut yang berasal dari lubang hidung, rongga hidung atau nasofaring. Penyakit ini disebabkan oleh kelainan lokal maupun sistemik dan sumber perdarahan yang paling sering adalah dari pleksus Kiesel-bach’s. Gangguan trombosit mengakibatkan turunnya konsentrasi platelet pada sirkulsi sehingga menyebabkan darah mudah keluar atau merembes dari pembuluh darah kapiler (permeabilitas dan fragilitas meningkat) di daerah perifer. Epistaksis di duga dapat berasal dari lesi petekie pada mukosa nasal yang kemudian menyebabkan mudahnya terjadi perdarahan spontan. Epistaksis bukan penyakit melainkan suatu kelainan yang mana hampir 90% dapat berhenti sendiri. Epistaksis terbanyak dijumpai pada usia 2-10 tahun dan 50-80 tahun, tidak ada perbedaan yang bermakna antara laki-laki dan perempuan. Epistaksis bagian anterior sangat umum dijumpai pada anak dan dewasa muda, sementara epistaksis posterior sering padda orang tua dengan riwayat penyakit hipertensi atau arterioklorosis.

Epistaksis dapat terjadi setelah trauma ringan misalnya mengeluarkan ingus dengan kuat, bersin, mengorek hidung atau akibat trauma yang hebat seperti kecelakaan lalu lintas. Disamping itu juga dapat disebabkan oleh iritasi gas yang merangsang, benda asing dan trauma pada pembedahan. Infeksi hidung dan sinus paranasal seperti rinitis, sinisitus serta granuloma spesifik seperti lupus, sifilis, lepra dapat juga menimbulkan epistaksis. Epistaksis berat dapat terjadi paa tumor seperti hemangioma, karsinoma, dan angiofibrioma. Hipertensi dan kelainan pembuluh darah seperti yang dijumpai pada arterioskleriosis sering menyebabkan epistaksis hebat, sering kambuh dan prognosisnya tidak baik. Gangguan endokrin pada wanita hamil dan menopouse, kelainan darah pada hemofilia dan leukimia serta infeksi sistemik pada demam berdarah, tifoid dan morbili yang sering menyebabkan epistaksis. Kelainan kongenital yang sering menyebabkan epistaksis adalah Rendu-Osler-Weber disease. Disamping itu epistaksis dapat terjadi pada penyelam yang merupakan akibat perubahan tekanan atmosfer.

Sumber :

Delfitri Munir, Yurtina Hartono, Andriana Y.M Rambe. 2006. Epistaksis. Dapartemen Ilmu Kesehatan Telinga Tenggorok, Bedah Kepala Leher FK USU: Sumatra

Kumar, Cotrain, Robbins. 2004 Buku Ajar Patologi Robbins SD.7, Vol2. EGC: Jakarta