penyakit sistem koordinasi
TRANSCRIPT
7/27/2019 Penyakit Sistem Koordinasi
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-sistem-koordinasi 1/3
A.Sindroma Ramsay Hunt (Herpes Zoster pada telinga)
DEFINISI
Sindroma Ramsay Hunt ( Herpes Zoster pada telinga) adalah suatu infeksi pada saraf
pendengaran oleh virus herpes zoster, yang menyebabkan nyeri telinga hebat, tuli dan
vertigo (perasaan berputar).
PENYEBAB
Virus herpes zoster.
GEJALA
Pada telinga luar dan di dalam saluran telinga terbentuk lepuhan-lepuhan kecil berisicairan (vesikel ).
Vesikel juga bisa terbentuk di kulit wajah atau leher yang dipersarafi oleh saraf yang
terinfeksi.
Jika saraf wajah tertekan akibat infeksi dan pembengkakan, maka otot-otot pada salah
satu sisi wajah bisa mengalami kelumpuhan yang sifatnya sementara ataupun menetap.
Ketulian bisa bersifat menetap atau sembuh kembali secara sempurna.Vertigo berlangsung selama beberapa minggu.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
PENGOBATAN
Obat pilihan adalah anti-virus asiklovir .
Untuk mengurangi nyeri bisa diberikan obat pereda nyeri (analgesik ) dan untuk menekanvertigo diberikan diazepam.
Jika terjadi penekanan saraf wajah, dilakukan pembedahan untuk memperlebar lubangyang dilalui oleh saraf wajah. Setelah pembedahan biasanya kelumpuhan wajah akan
menghilang.
PERSEBARAN PENYAKIT INI DI DUNIA
Penyakit ini terdapat di seluruh dunia. Penyebarannya sama dengan varisela karena
merupakan reaktivasi virus yang terjadi setelah penderita mendapat varisela. Menyerang
laki-laki dan wanita, terutama pada usia dewasa dan jarang pada anak-anak. lebih dari
66% penderita berusia diata 50 tahun, 5% kasus terjadi pada anak di bawah 15
tahun.3,4,5Penelitian yang dilakukan oleh Donahue dan kawan – kawan pada tahun 1990 –
1992 didapatkan angka kejadian Herpes Zoster 2,15 kasus tian 1000 orang, dimana 30%
dari penderita berumur lebih dari 55 tahun. Angka kejadian meningkat sesuai
peningkatan umur. Pada usia ≥ 75 tahun didapatkan 14,24 kasus tiap 1000 orang.2
Sedangkan menurut Wood dan kawan – kawan angka kejadian Herpes Zoster
bervariasi antara 0,4 – 1,6 kasus/1000 orang pada usia < 20 tahun. Sampai 4,5 – 11 kasus
7/27/2019 Penyakit Sistem Koordinasi
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-sistem-koordinasi 2/3
pada usia ≥ 80 tahun.Faktor predisposisi timbulnya penyakit ini pada prinsipnya adalah
semua keadaan yang dapat menekan/menimbulkan iritasi pada ganglion posterior dan
keadaan yang menyebabkan imunitas/kekebalan seseorang menurun seperti : proses
penuaan, pengobatan dengan arsen, tumor medula spinalis, trauma, tabes dorsalis,
pembedahan, terapi penyinaran, pemakaian obat imunosupresan, penyakit keganasan dan
lain-lain.
B.Ulkus Kornea
DEFINISI
Ulkus Kornea adalah luka terbuka pada lapisan kornea yang paling luar.
PENYEBAB
Ulkus biasanya terbentuk akibat: Infeksi oleh bakteri (misalnya stafilokokus, pseudomonas atau pneumokokus), jamur,
virus (misalnya herpes) atau protozoa akantamuba Kekurangan vitamin A atau protein Mata kering (karena kelopak mata tidak menutup secara sempurna dan melembabkankornea).
Faktor resiko terbentuknya ulkus:- Cedera mata
- Ada benda asing di mata
- Iritasi akibat lensa kontak.
GEJALA
Ulkus kornea menyebabkan nyeri, peka terhadap cahaya ( fotofobia) dan peningkatan
pembentukan air mata, yang kesemuanya bisa bersifat ringan.Pada kornea akan tampak bintik nanah yang berwarna kuning keputihan.
Kadang ulkus terbentuk di seluruh permukaan kornea dan menembus ke dalam.Pus juga bisa terbentuk di belakang kornea.
7/27/2019 Penyakit Sistem Koordinasi
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-sistem-koordinasi 3/3
Semakin dalam ulkus yang terbentuk, maka gejala dan komplikasinya semakin berat.
Gejala lainnya adalah:
- gangguan penglihatan- mata merah
- mata terasa gatal
- kotoran mata.
Dengan pengobatan, ulkus kornea dapat sembuh tetapi mungkin akan meninggalkan
serat-serat keruh yang menyebabkan pembentukan jaringan parut dan menganggu fungsi
penglihatan.Komplikasi lainnya adalah infeksi di bagian kornea yang lebih dalam, perforasi kornea
(pembentukan lubang), kelainan letak iris dan kerusakan mata.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan mata.
Pemeriksaan diagnostik yang biasa dilakukan adalah:
- Ketajaman penglihatan
- Tes refraksi
- Tes air mata
- Pemeriksaan slit-lamp - Keratometri (pengukuran kornea)
- Respon refleks pupil- Goresan ulkus untuk analisa atau kultur
- Pewarnaan kornea dengan zat fluoresensi.
PENGOBATAN
Ulkus kornea adalah keadaan darurat yang harus segera ditangani oleh spesialis mata agar
tidak terjadi cedera yang lebih parah pada kornea.
Tergantung kepada penyebabnya, diberikan obat tetes mata yang mengandung antibiotik,
anti-virus atau anti-jamur.
Untuk mengurangi peradangan bisa diberikan tetes mata corticosteroid.
Ulkus yang berat mungkin perlu diatasi dengan pembedahan (pencangkokan kornea).
PERSEBARAN PENYAKIT INI DI DUNIA
Penyakit sudah menyebar ke seluruh dunia.Penyakit ini menyerang pria dan wanita lebih
dari 60% penderitanya ialah orang yang berumur diatas 55 tahun dan siktar 10%
menyerang anak-anak dan remaja.
Di indonesia sendiri penyakit ini juga sudah mulai menyeber dan dengan catatan pada
tahun 2008-2009 penderita penyakit ini sudah mencapai ratusan orang.