penyakit sistem ekskresi.docd

6
A. Sirosis DEFINISI Sirosis adalah perusakan jaringan hati normal yang meninggalkan jaringan parut yang tidak berfungsi di sekeliling jaringan hati yang masih berfungsi. PENYEBAB Penyakit yang menyebabkan kerusakan hati akan mengakibatkan sirosis. Di AS, penyebab paling sering adalah penyalahgunaan alkohol. Pada usis 45-65 tahun, sirosis merupakan penyebab kematian ketiga, setelah penyakit jantung dan kanker. Di beberapa negara Asia dan Afrika, penyebab utama dari sirosis adalah hepatitis kronis. Penyebab sirosis adalah: 1. Penyalahgunaan alkohol 2. Penggunaan obat-obatan tertentu 3. Pemaparan terhadap bahan kimia tertentu 4. Infeksi (termasuk hepatitis B dan hepatitis C) 5. Penyakit autoimun (termasuk hepatitis autoimun menahun) 6. Penyumbatan saluran empedu 7. Sumbatan menetap pada aliran darah dari hati (misalnya sindroma Budd-Chiari) 8. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah 9. Kekurangan alfa-1-antitripsin 10. Kadar galaktosa tinggi dalam darah 11. Kadar tirosin tinggi dalam darah pada saat lahir (tirosinosis kongenitalis) 12. Penyakit penimbunan glikogen 13. Kencing manis (diabetes) 14. Kurang gizi 15. Penumpukan tembaga yang berlebihan bawaan (penyakit Wilson) 16. Kelebihan zat besi (hemokromatosis). GEJALA Beberapa penderita sirosis ringan tidak memiliki gejala dan nampak sehat selama bertahun-tahun. Penderita lainnya mengalami kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan dan merasa sakit. Jika aliran empedu tersumbat selama bertahun-tahun, bisa terjadi sakit kuning (jaundice), gatal-gatal dan timbul nodul kecil di kulit yang berwarna kuning, terutama di sekeliling

Upload: rexy-nunuhitu

Post on 29-Nov-2015

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ddd

TRANSCRIPT

Page 1: Penyakit sistem ekskresi.docd

A. Sirosis

DEFINISISirosis adalah perusakan jaringan hati normal yang meninggalkan jaringan parut yang tidak berfungsi di sekeliling jaringan hati yang masih berfungsi.

PENYEBABPenyakit yang menyebabkan kerusakan hati akan mengakibatkan sirosis. Di AS, penyebab paling sering adalah penyalahgunaan alkohol. Pada usis 45-65 tahun, sirosis merupakan penyebab kematian ketiga, setelah penyakit jantung dan kanker. Di beberapa negara Asia dan Afrika, penyebab utama dari sirosis adalah hepatitis kronis.

Penyebab sirosis adalah:1. Penyalahgunaan alkohol 2. Penggunaan obat-obatan tertentu 3. Pemaparan terhadap bahan kimia tertentu 4. Infeksi (termasuk hepatitis B dan hepatitis C) 5. Penyakit autoimun (termasuk hepatitis autoimun menahun) 6. Penyumbatan saluran empedu 7. Sumbatan menetap pada aliran darah dari hati (misalnya sindroma Budd-Chiari) 8. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah 9. Kekurangan alfa-1-antitripsin 10. Kadar galaktosa tinggi dalam darah 11. Kadar tirosin tinggi dalam darah pada saat lahir (tirosinosis kongenitalis) 12. Penyakit penimbunan glikogen 13. Kencing manis (diabetes) 14. Kurang gizi 15. Penumpukan tembaga yang berlebihan bawaan (penyakit Wilson) 16. Kelebihan zat besi (hemokromatosis).

GEJALABeberapa penderita sirosis ringan tidak memiliki gejala dan nampak sehat selama bertahun-tahun. Penderita lainnya mengalami kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan dan merasa sakit.

Jika aliran empedu tersumbat selama bertahun-tahun, bisa terjadi sakit kuning (jaundice), gatal-gatal dan timbul nodul kecil di kulit yang berwarna kuning, terutama di sekeliling kelopak mata.

Malnutrisi biasa terjadi karena buruknya nafsu makan dan terganggunya penyerapan lemak dan vitamin-vitamin yang larut dalam lemak, yang disebabkan oleh berkurangnya produksi garam-garam empedu.

Kadang-kadang terjadi batuk darah atau muntah darah karena adanya perdarahan dari vena varikosa di ujung bawah kerongkongan (varises esofageal). Pelebaran pembuluh darah ini merupakan akibat dari tingginya tekanan darah dalam vena yang berasal dari usus menunju ke hati. Tekanan darah tinggi ini disebut sebagai hipertensi portal, yang bersamaan dengan jeleknya fungsi hati, juga bisa menyebabkan terkumpulnya cairan di dalam perut (asites).

Bisa juga terjadi gagal ginjal dan ensefalopati hepatikum.

Gejala-gejala penyakit hati lainnya bisa terjadi, seperti:

Page 2: Penyakit sistem ekskresi.docd

- kelemahan otot - kemerahan di telapak tangan (eritema palmaris) - jari-jari tangan melekuk keatas (kontraktur telapak tangan Dupuytren) - vena-vena kecil yang memberikan gambaran seperti laba-laba - pembesaran payudara pada laki-laki (ginekomastia) - pembesaran kelenjar ludah di pipi - rambut rontok - buah pelir mengecil (atrofi testis) - fungsi saraf abnormal (neuropati perifer).

DIAGNOSAUSG bisa menunjukkan adanya pembesaran hati.

Skening hati menggunakan isotop radioaktif menunjukkan gambaran daerah hati yang masih berfungsi dan daerah hati yang sudah menjadi jaringan parut.

Diagnosis pasti dibuat berdasarkan pemeriksaan mikroskopis dari jaringan hati (biopsi).

PENGOBATANPengobatan untuk sirosis berupa: menghilangkan sumber racun (misalnya alkohol) asupan makanan yang tepat, termasuk vitamin tambahan pengobatan komplikasi.

Pencangkokan hati efektif dilakukan pada penderita yang sirosisnya telah berkembang. Tetapi bila penderita tetap mengkonsumsi alkohol atau jika penyebabnya tidak dapat diatasi, maka hati yang dicangkokkan pada akhirnya juga bisa mengalami sirosis.

B.Glomerulopati

DEFINISIGlomerulopati merupakan peradangan pada glomeruli. Glomeruli adalah bagian pertama dari sistem penyaringan ginjal.

Terdapat 4 jenis glomerulopati: 1. Sindroma Nefritik Akut, timbul secara mendadak dan biasanya cepat sembuh 2. Sindroma Nefritik Progresif, timbul secara mendadak dan segera memburuk 3. Sindroma Nefrotik, menyebabkan hilangnya sejumlah besar protein dalam air

kemih 4. Sindroma Nefrotik Kronik, timbul secara bertahap dan memburuk secara

perlahan, seringkali selama bertahun-tahun.

Jika glomerulus mengalami kerusakan, maka zat-zat dari aliran darah tidak disaring secara normal. Protein, darah, sel darah putih dan debris) dapat melewati glomerulus dan masuk ke dalam air kemih. Bekuan darah yang kecil (mikrotrombus) bisa terbentuk di dalam kapiler yang memperdarahi glomerlus, sehingga mengurangi jumlah air kemih yang dihasilkan. Selain itu, ginjal menjadi tidak mampu memekatkan air kemih, membuang asam dari tubuh atau menyeimbangkan pembuangan garam. Pada awalnya glomerulus bisa mengkompensasai sebagian dengan cara tumbuh lebih besar, tetapi hal ini akan semakin menambah kerusakan sehingga pembentukan air kemih berkurang dan limbah metabolik terkumpul di dalam darah.

Page 3: Penyakit sistem ekskresi.docd

PENYEBABPeradangan ginjal biasanya disebabkan oleh infeksi, seperti yang terjadi pada pielonefritis atau sautu reaksi kekebalan yang keliru dan melukai ginjal.

Suatu reaksi kekebalan yang abnormal bisa terjadi melalui 2 cara: 1. Suatu antibodi dapat menyerang ginjalnya sendiri atau suatu antigen (zat yang

merangsang reaksi kekebalan) menempel pada ginjal 2. Antigen dan antibodi bergabung di bagian tubuh yang lain dan kemudian

menempel pada sel-sel di dalam ginjal.

GEJALAGejala yang timbul tergantung kepada jenis glomerulopati yang terjadi.

DIAGNOSADiagnosis pasti untuk semua jenis glomerulopati adalah dengan biopsi ginjal. Diambil potongan kecil ginjal (biasanya dengan jarum yang dimasukkan melalui kulit) dan diperiksan dengan mikroskop.

Urinalisis (pemeriksaan contoh air kemih) membantu memperkuat diagnosis dan pemeriksaan darah rutin bisa menunjukkan luasnya kerusakan fungsi ginjal.

Pengukuran kadar antibodi dalam contoh darah membantu menentukan perkembangan penyakit; jika kadarnya tinggi maka keadaannya buruk, jika kadarnya rendah maka keadaannya membaik.

PENGOBATANUsaha untuk merubah reaksi kekebalan dengan membuang antigen, antibodi maupun kombinasi keduanya dilakukan melalui prosedur plasmaferesis, dimana zat-zat yang berbahaya dibuang dari dalam darah.

Untuk menekan reaksi kekebalan diberikan obat anti peradangan dan obat imunosupresan (penekan sistem kekebalan) misalnya kortikosteroid, azatioprin dan siklofosfamid. Pada beberapa kasus, diberikan obat yang mencegah terbentuknya bekuan darah.

Jika memungkinkan, diberikan pengobatan spesifik untuk penyakit yang mendasarinya; misalnya pemberian antibiotik untuk mengatasi suatu infeksi.

C.Sakit Kuning (Jaundice)

DEFINISISakit Kuning (Jaundice) adalah pewarnaan kuning pada kulit dan bagian putih mata (sklera), yang disebabkan oleh tingginya kadar pigmen empedu (bilirubin) di dalam darah.

PENYEBABPembuangan sel darah merah yang tua atau rusak dari aliran darah, terutama dilakukan oleh empedu. Selama proses ini berlangsung, hemoglobin (bagian dari sel darah merah yang mengangkut oksigen) dipecah menjadi bilirubin. Bilirubin dibawa ke dalam hati dan dibuang ke dalam usus sebagai bagian dari empedu. Jika proses pembuangan ini terganggu, bilirubin yang berlebihan akan masuk ke dalam aliran darah, menyebabkan jaundice.

Kadar bilirubin yang tinggi dalam darah, bisa terjadi pada:

Page 4: Penyakit sistem ekskresi.docd

- peradangan atau kelainan lainnya di hati, yang mengganggu proses pembuangannya ke dalam empedu - penyumbatan saluran empedu di luar hati oleh batu empedu atau tumor - pemecahan sejumlah besar sel darah merah, seperti yang kadang terjadi pada bayi baru lahir yang mengalami sakit kuning.

Pada sindroma Gilbert, kadar bilirubin sedikit meningkat, tetapi biasanya tidak menyebabkan jaundice. Kelainan yang diturunkan ini, biasanya ditemukan pada pemeriksaan rutin tes fungsi hati; tidak memiliki gejala lainnya dan tidak menimbulkan masalah.

GEJALAPada jaundice, kulit dan bagian putih mata tampak kuning.

Air kemih sering berwarna gelap, karena bilirubin dibuang melalui ginjal.

Gejala lainnya muncul tergantung kepada penyebabnya: - peradangan hati (hepatitis) bisa menyebabkan hilangnya nafsu makan, mual-muntah dan demam. - penyumbatan empedu bisa menyebabkan gejala kolestasis.

DIAGNOSADiagnosis ditegakkan berdasarkan gejala. Untuk mengetahui penyebab terjadinya jaundice, dilakukan pemeriksaan laboratoriium dan imaging.

PENGOBATANJika penyebabnya adalah penyakit hati (misalnya hepatitis virus), biasanya jaundice akan menghilang sejalan dengan perbaikan penyakitnya.

Jika penyebabnya adalah penyumbatan pada saluran empedu, biasanya dilakukan pembedahan atau endoskopi sesegera mungkin, untuk membuka saluran yang tersumbat.