penuntun praktikum kelompok 1 regu 5
DESCRIPTION
kimiaTRANSCRIPT
PENUNTUN PRAKTIKUMKIMIA ANORGANIK
SINTESIS SENYAWA KOMPLEKS KALIUM TETRASIANONIKELAT(II)
HIDRAT K2[Ni(CN)4].H2O
NAMA : 1. YAFYET (H311 12 270)
2. PRAMUDIA RIDWAN (H311 12 280)
3. NUR FAIIZAH AQIILAH FIRMAN (H311 12 289)
KELOMPOK : I (SATU)
REGU : 5
LABORATORIUM KIMIA ANORGANIKJURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR 2014
SINTESIS SENYAWA KOMPLEKS KALIUM TETRASIANONIKELAT(II)
HIDRAT K2[Ni(CN)4].H2O
MSDS bahan (Material Safety Data Sheets)
Peringatan khusus: Bacalah seksama informasi sebelum bekerja!
Nama Bahan Bahaya Penanganan Aman
pertolongan
NiSO4.6H2O Inhalasi: dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan. Gejala dapat termasuk batuk, sakit tenggorokan, & sesak napas.
Kulit Kontak: dapat menyebabkan iritasi
Kontak Mata: dapat menyebabkan iritasi, kemerahan dan rasa sakit.
Gunakan kacamata pengaman, masker, jas lab dan sepatu tertutup
Hindarkan kontak kulit dengan bahan
Berada diruangan dengan ventilasi yang baik.
Terkena mata: segera basuh dengan air bersih yang banyak selama beberapa menit.
Terkena kulit: segerah bersihkan dengan air bersih yang banyak sambil melepas pakaian atau sepatu pada bagian yang terkena bahan
Terhirup: segera hirup udara segar, bila kesulitan beri bantuan oksigen.
KCN Kontak dengan mata dan kulit dapat menyebabkan iritasi
Apabila tertelan dapat mengakibatkan kerusakan organ pencernaan
Kontak dengan mata: dapat menyebabkan iritasi pada mata, bahkan jika paparan terlau lama dapat mengakibatkan kerusakan korne bahkan kebutaan
Menggunakan jas lab, sarung tangan, masker, dan sepatu terutup.
Terkena mata: basuh segera dengan air bersihdan banyak selama ± 15 menit, dapatkan bantuan medis jika iritasi.
Terkena kulit: cuci dengan sabun dan air, tutup kulit yang teritasi dengan krim.
Terhirup:keluar dari ruangan, dan hirup udara segar, bila kesulitan beri bantuan oksigen.
BaCl2 Berbahaya apabila kontak kulit dan mata
Dapat menyebkan iritan Jika tertelan dapat
mengakibatkan kerusakan organ tubuh
Menggunakan jas lab, sarung tangan, masker, dan sepatu terutup.
Terkena mata: Bilas dengan air bersih dan banyak selama ± 15 menit, segera dapatkan bantuan medis
Terkena kulit: cuci dengan sabun dan air, tutup kulit yang mengalami dengan krim.
Terhirup: segera hirup udara segar, bila
kesulitan bernapas beri bantuan oksigen dan dapatkan bantuan medis
HCl Bersifat korosif Apabila kontak kulit
dapat mengakibatkan luka bakar yang parah
Menggunakan jas lab, sarung tangan, masker, dan sepatu terutup.
Terkena mata: segera bilas mata dengan banyak air danhubungi dokter jika mengalami iritasi.
Terkena kulit: bersihkan kelebihan bahan di kulit, cuci dengan banyak air, lepaskan pakaian yang terkena dan segera hubungi dokter
Terhirup: hirup udara segar, jika perlu beri pernapasan buatan atau bantuan oksigen dan segera hubungi dokter
A. Maksud Percobaan
Maksud percobaan ini yaitu untuk mengetahui dan mempelajari cara pembuatan
dan identifikasi senyawa kompleks K2[Ni(CN)4].H2O.
B. Tujuan Percobaan
Tujuan percobaaniniadalah:
1. Mensintesis senyawa kompleks K2[Ni(CN)4].H2O.
2. Menghitung bobot kristal yang dihasilkan dan presentase rendemen yang
diperoleh.
3. Mengidentifikasi senyawa kompleks K2[Ni(CN)4].H2O dengan mereaksikannya
dengan HCl
C. Prisip Percobaan
Sintesis K2[Ni(CN)4].H2O dengan mereaksikan larutan NiSO4.6H2O dan larutan
KCN hingga terbentuk endapan. Kemudian, dicuci dan ditambahkan kembali dengan
KCN. Dipanaskan hingga mulai terbentuk kristal.
D. Teori
Senyawa kompleks merupakan senyawa yang tersusun dari ion logam dan ligan.
Senyawa kompleks disebut juga senyawa koordinasi. Salah satu sifat yang unik dari
senyawa kompleks adalah kemampuannya untuk menampakkan warna yang berbeda-
beda. Hal ini disebabkan karena ketika elektron pada orbital d menempati energi yang
lebih rendah menerima sejumlah energi, misalnya cahaya, yang besarnya sama dengan
10 Dq, maka energi tersebut akan diserap untuk mengeksitasi elektron ke tingkat yang
lebih tinggi. Besarnya nilai10 Dq pada umumnya kompleks sama dengan energi
frekuensi di daerah sinar tampak. Keterkaitannya dengan warna (panjang gelombang)
dengan frekuensi, sehingga warna suatu kompleks ditentukan oleh frekuensi sinar yang
diserap. Warna merupakan komplemen dari cahaya yang diserap.
Menurut teori medan kristal atau crystal field theory (CFT), ikatan antara atom
pusat dan ligan dalam kompleks berupa ikatan ion, sehingga gaya yang ada hanya
berupa gaya elektrostatik. Ion kompleks tersusun dari ion pusat yang dikelilingi oleh
ion-ion lawan atau molekul-molekul yang mempunyai momen dipol permanen. Medan
listrik dari ion pusat akan mempengaruhi ligan-ligan sekelilingnya, sedangkan medan
gabungan dari ligan-ligan akan mempengaruhi elektron-elektron dari ion pusat.
Pengaruh ligan ini terutama mengenai elektron d dari ion pusat dan seperti yang
diketahui ion kompleks dari logam-logam transisi. Pengaruh ligan tergantung dari
jenisnya, terutama pada kekuatan medan listrik dan kedudukan geometri ligan-ligan
dalam kompleks.
Nikel sebenarnya dapat membentuk kompleks tetrahedral high spin atau planar
segiempat low spin. Nikel(II) mempunyai struktur d8 dan kedua bentuk tersebut akibat
terjadinya ikatan hibrida sp3 atau dsp2. Berdasarkan penelitian diperoleh, bahwa hampir
semua kompleks Ni(II) berupa planar segiempat low spin, karena CFSE besar untuk
struktur d8. Bila turun karena ligan yang lemah, Ni(II) tidak membentuk kompleks
tetrahedral tetapi lebih suka berpolimerisasi menjadi bentuk oktahedral.
E. Alat dan Bahan Percobaan
E.1 Alat Percobaan
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah neraca analitik,
gelas kimia 50 mL, gelas kimia 400 mL, bantang pengaduk, gelas ukur 10 mL, tabung
reaksi, corong, hot plate, sendok tanduk, dan pipet tetes.
E.2 Bahan Percobaan
Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah serbuk NiSO4.6H2O,
akuades, kertas saring biasa, BaCl2, KCN, HCl 37 %.
F. Prosedur
Serbuk NiSO4.6H2O ditimbang sebanyak 3 gram, kemudian dilarutkan dalam
10 mL akuades (larutan A). Pada gelas piala yang lain dimasukkan 1,485 g KCN dan
dilarutkan dalam gelas piala 100 mL (larutan B). Selanjutnya, larutan A dicampurkan ke
dalam larutan B perlahan-lahan dengan pengadukan konstan hingga terbentuk endapan
sempurna biru muda. Kemudian, disaring sambil dicuci sampai terbebas dari sulfat
dengan cara dienaptuangkan. Endapan yang diperoleh dimasukkan ke dalam larutan
yang berisi larutan KCN (1,46 KCN dalam 2 mL). Selanjutnya, dipanaskan di atas hot
plate sampai kristal muncul. Dibiarkan dingin sampai terbentuk kristal dalam jumlah
yang banyak (Warning!, pemanasan dilakukan di lemari asam).
Kristal K2[Ni(CN)4].H2O dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian
dilarutkan dengan akuades. Selanjutnya, ditambahkan dengan 2 tetes HCl 37 %.
Diamati perubahan yang terjadi (Warning!¸ uji ini dilakukan di lemari asam).
G. Tabel Pengamatan
No Perlakuan Hasil Keterangan
1 Serbuk NiSO4.6H2O dilarutkan dalam akuades
2Serbuk KCN dilarutkan dalam akuades
3Larutan A dan B dicampurkan
4 Disaring dan dicuci
5Endapan dimasukkan dalam larutan KCN
6 Dipanaskan
7 Dibiarkan dingin
8 Bobot kristal yang diperoleh
H. Reaksi
Sintesis senyawa kompleks K2[Ni(CN)4].H2O
Nikel(II) sulfat heksahidrat (NiSO4.6H2O) dilarutkan dalam air, reaksinya yaitu :
NiSO4.6H2O(s) NiSO4(aq) + 6H2O(l)
Laruta Nikel(II) sulfat heksahidrat direaksikan dengan larutan kalium sianida, reaksinya
yaitu :
NiSO4(aq)+ 2 KCN(aq) Ni(CN)2(s)+ K2SO4(aq)
Endapan biru muda
Reaksi kalium sulfat dengan barium klorida, yaitu:
K2SO4(aq) + BaCl2(s) BaSO4(s) +2 KCl(aq)
Endapan putih
Endapan nikel(II) sianida direaksikan dengan larutan kalium sianida, reaksinya yaitu :
Ni(CN)2(s)+2 KCN(aq) + H2O K2[Ni(CN)4].H2O(s)
Kristal orange
I. Bagan Percobaan
a. Sintesis Senyawa Kompleks K2[Ni(CN)4].H2O
Dilarutkan dengan
10 mL akuades
Dilarutkan dalam 3,5 mL
akuades
Dicampurkan kedua larutan dan diaduk hingga terbentuk endapan
biru muda
Disaring sambil dicuci menggunakan akuades sampai terbebas
dari ion sulfat dengan cara dienaptuangkan
Dimasukkan ke dalam larutan
KCN (1,46 g KCN dalam 2 mL
akuades)
Dipanaskan di atas hotplate
sampai kristal kecil terbentuk
Dibiarkan dingin sampai
terbentuk kristal dengan jumlah
yang lebih banyak
Dimasukkan ke dalam oven
hingga kristal mengering
Ditimbang
Dibuang
3 g NiSO4.6H2O 1,485 g KCN
Endapan Filtrat
Hasil
Larutan
b. Identifikasi Senyawa Kompleks K2[Ni(CN)4].H2O
Kristal yang diperoleh
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan
dilarutkan dengan akuades
Ditambahkan 2 tetes HCl 37 %
Diamati perubahan yang terjadi
Jika terbentuk endapan putih menandakan positif mengandung
kristal K2[Ni(CN)4].H2O
DAFTAR PUSTAKA
Brauer, G., 1963, Handbook of Preparative Inorganic Chemistry, Academic Press, New York.
Brister, F. W., 2004, Layered Double Hydroxides: Synthesis, Characterization, and Interaction of Mg-Al Systems with Intercalated Tetracyanonickelate(II), University of North Texas, Texas.
Sukardjo, 1985, Kimia Koordinasi, Rineka Cipta, Jakarta.