penuntun pemeriksaan rinoskopi

4
PENUNTUN SLII LAB PEMERIKSAAN RINOSKOPI ALAT2 YANG DIPERLUKAN 1. Lampu kepala 2. Spekulum hidung 3. Kaca nasofaring beserta tangkai 4. Spatula lidah 5. Lampu spiritus 6. Korek api 7. Baskom berisi air bersih 8. Larutancair dettol 9. Kain lap/handuk Menanyakan keluhan utama penderita i. Sumbatan hidung =. Apakah terjadi terus menerus atau hilang timbul =. Pada satu atau kedua lobang hidung atau bergantian =. Riwayat kontak dengan debu,tepung sari,bulu binatang =. Riwayat trauma hidung =. Riwayat pemakaian obat tetes hidung jangka panjang =. Riwayat merokok atau peminum alkohol berat II. Sekret =. Pada satu atau kedua rongga hidung =. Konsistensi sekret encer/kental =. Apakah sekret keluar pada waktu2 tertentu

Upload: christin-feliana-sitanggang

Post on 26-Sep-2015

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENUNTUN

PENUNTUN

SLII LAB PEMERIKSAAN RINOSKOPI

ALAT2 YANG DIPERLUKAN

1. Lampu kepala

2. Spekulum hidung

3. Kaca nasofaring beserta tangkai

4. Spatula lidah

5. Lampu spiritus

6. Korek api

7. Baskom berisi air bersih

8. Larutancair dettol

9. Kain lap/handuk

Menanyakan keluhan utama penderita

i. Sumbatan hidung

=. Apakah terjadi terus menerus atau hilang timbul

=. Pada satu atau kedua lobang hidung atau bergantian

=. Riwayat kontak dengan debu,tepung sari,bulu binatang

=. Riwayat trauma hidung

=. Riwayat pemakaian obat tetes hidung jangka panjang

=. Riwayat merokok atau peminum alkohol berat

II. Sekret

=. Pada satu atau kedua rongga hidung

=. Konsistensi sekret encer/kental

=. Apakah sekret keluar pada waktu2 tertentu

=. Warna jernih,hijau,kekung-kuningan bercampur darah

=. Berbau /tidak

=. Apakah dijumpai sekret dihidung yang turun ketenggo-

rok

III Bersin

IV Nyeri didaerah muka dan kepala

V Pendarahan dari hidung

=. Berasal dari satu atau kedua lobang hidung

=. Apakah mudah dihentikan

=. Sudah berapa kali

=. Riwayat trauma

=. Riwayat penyakit sistemik:kel.darah,hipertensi

=. Pemakaian obat anti koagulan

VI. Gangguan penghidu

=. Hilang penciuman/anosmia atau berkurang

CARA PEMERIKSAAN HIDUNG

1. Memperhatikan bentuk hidung

2. Palpasi daerah tulang hidung

3. Pasang lampu kepala dan diarahkan ke rongga hidung

4. Rinoskopi anterior

=. Spekulum hidung dipegang dengan tangan kiri dalam

keadaan tertutup.

=. Masukkan spekulum ke dalam hidung hati2dan dibu-

ka setelah spekulum berada berada didalam rongga

hidung

=. Nilai vestibulum,septum,konka,meatus dan mukosa

=. Keluarkan spekulum dalam keadaan terbuka untuk

menghindari terjepitnya bulu hidung penderita

5. Rinoskopi posterior

=. Kaca nasofaring dipegang dengan tangan kanan.

=. Hangatkan kaca dengan api lampu spiritus

=. Sebelum kaca dimasukan ke rongga mulut,suhu kaca

di tes dulu dengan menempelkannya pada kulit belakang

tangan kiri pemeriksa.

=. Pegang spatula lidah dengan tangan kiri dan penderita

diminta diminta membuka mulut.

=. Tekan 2/3 lidah dengan spatula lalu penderita disuruh

bernafas seperti biasa jangan tahan nafas.

=. Masukan kaca nasofaring yang menghadap keatas me-

lalui mulut ,melewati bagian bawah uvula hingga ke

orofaring

=. Lihat keadaan koana dan septum nasi posterior

=. Kaca tersebut diputar sedikit ke lateral untuk melihat

keadaan keadaan konka media superior, meatus nasi media

dan superior.

=. Kaca diputar lagi lebih ke lateral lagi untuk memeriksa torus

tubarius dan fosa Rosenmuller.

=. Hal yang sama dilakukan untuk melihat sisi yang berlawanan

=. Keluarkan kaca nasofaring dan spatula lidah secara bersamaan

dari rongga mulut.

Dr. MAARTDIANA IBR.Sp THT

.