penuntun inokulasi

6
Penuntun Praktikum Mikrobiologi Laut 1 PRAKTIKUM V INOKULASI MIKROORGANISME A. Dasar Teori Inokulasi merupakan suatu pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke-medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Isolasi mikroba yang berasal dari lingkungan diperlukan teknik yang tepat dan peralatan dan bahan serta proses kerja yang steril untuk menghindari kontaminasi sehingga didapatkan kultur murni. Beberapa tahapan inokulasi bakteri dan jamur seperti yang diuraikan dibawah ini: Pengenceran Suatu sampel dari suatu suspensi yang berupa campuran bermacam-macam spesies diencerkan dalam suatu tabung tersendiri. Dari enceran ini kemudian diambil sampel 1 ml untuk diencerkan lebih lanjut. Jika dari pengenceran yang ketiga ini diambil 0,1 ml untuk disebarkan pada suatu koloni tumbuh dalam medium tersebut, tetapi mungkin juga kita hanya memperoleh satu koloni saja. Dalam hal yang demikian ini kita memperoleh satu koloni saja. Dalam hal yang demikian ini kita memperoleh satu koloni murni. Kalau kita belum yakin, bahwa koloni tunggal yang kita peroleh itu murni, kita dapat mengulang pengenceran dengan menggunakan koloni ini sebagai sampel (Waluyo, 2005). Gambar 1. Teknik Pengenceran

Upload: fajar-mulana-isman-f

Post on 21-Dec-2015

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

MIKROBIOLOGI LAUT

TRANSCRIPT

Page 1: PENUNTUN INOKULASI

Penuntun Praktikum Mikrobiologi Laut 1

PRAKTIKUM V

INOKULASI MIKROORGANISME

A. Dasar Teori

Inokulasi merupakan suatu pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang

lama ke-medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Isolasi

mikroba yang berasal dari lingkungan diperlukan teknik yang tepat dan peralatan dan

bahan serta proses kerja yang steril untuk menghindari kontaminasi sehingga

didapatkan kultur murni. Beberapa tahapan inokulasi bakteri dan jamur seperti yang

diuraikan dibawah ini:

Pengenceran

Suatu sampel dari suatu suspensi yang berupa campuran bermacam-macam

spesies diencerkan dalam suatu tabung tersendiri. Dari enceran ini kemudian diambil

sampel 1 ml untuk diencerkan lebih lanjut. Jika dari pengenceran yang ketiga ini

diambil 0,1 ml untuk disebarkan pada suatu koloni tumbuh dalam medium tersebut,

tetapi mungkin juga kita hanya memperoleh satu koloni saja. Dalam hal yang

demikian ini kita memperoleh satu koloni saja. Dalam hal yang demikian ini kita

memperoleh satu koloni murni. Kalau kita belum yakin, bahwa koloni tunggal yang

kita peroleh itu murni, kita dapat mengulang pengenceran dengan menggunakan

koloni ini sebagai sampel (Waluyo, 2005).

Gambar 1. Teknik Pengenceran

Page 2: PENUNTUN INOKULASI

Penuntun Praktikum Mikrobiologi Laut 2

Inokulasi

Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengisolasi biakan murni

mikroorganisme yaitu :

1. Metode gores

Teknik ini lebih menguntungkan jika ditinjau dari sudut ekonomi dan waktu,

tetapi memerlukan keterampilan yang diperoleh dengan latihan. Penggoresan

yang sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah. Inokulum digoreskan di

permukaan media agar nutrien dalam cawaan petri dengan jarum pindah (lup

inokulasi). Di antara garis-garis goresan akan terdapat sel-sel yang cukup

terpisah sehingga dapat tumbuh menjadi koloni (Winarni, 1997).

Cara penggarisan dilakukan pada medium pembiakan padat bentuk lempeng.

Bila dilakukan dengan baik teknik inilah yang paling praktis. Dalam

pengerjaannya terkadang berbeda pada masing-masing laboratorium tapi

tujuannya sama yaiitu untuk membuat goresan sebanyak mungkin pada lempeng

medium pembiakan (Kus Irianto, 2006)

Ada beberapa teknik dalam metode goresan, yakni :

a. Goresan T b. Goresan kuadran

c. Goresan Radian d. Goresan Sinambung

Page 3: PENUNTUN INOKULASI

Penuntun Praktikum Mikrobiologi Laut 3

2. Metode tebar atau sebar

Setetes inokolum diletakan dalam sebuah medium agar nutrien dalam cawan

petridish dan dengan menggunakan batang kaca yang bengkok dan steril. Inokulasi

itu disebarkan dalam medium batang yang sama dapat digunakan dapat

menginokulasikan pinggan kedua untuk dapat menjamin penyebaran bakteri yang

merata dengan baik. Pada beberapa pinggan akan muncul koloni koloni yang

terpisah-pisah (Winarni, 1997).

3. Metode tuang

Isolasi menggunakan media cair dengan cara pengenceran. Dasar melakukan

pengenceran adalah penurunan jumlah mikroorganisme sehingga pada suatu saat

hanya ditemukan satu sel di dalam tabung (Winarni, 1997).

Peremajaan Bakteri

Salah satu cara dalam penyimpanan dan pemeliharaan mikroba adalah dengan

cara peremajaan. Peremajaan yakni dengan cara memindahkan atau memperbaharui

biakan mikroorganisme dari biakan lama ke media tumbuh yang baru. Stok bakteri

akan dikultur kembali terlebih dahulu sebelum diremajakan pada medium broth,

d. Tujuan

1. Mahasiswa dapat mengetahui teknik pengenceran.

2. Mahasiswa dapat mengetahui teknik menginokulasi mikroba menggunakan

metode tuang, sebar dan gores.

3. Mahasiswa dapat mengetahui cara peremajaan stok bakteri dan jamur.

e. Alat dan Bahan

1. Alat

Tabung reaksi

Cawan petri

Ose bulat

Laminary Air Flow (LAF)

2. Bahan

Kertas label

Kapas

Alkohol 70%

Sampel air laut /Sedimen /

Page 4: PENUNTUN INOKULASI

Penuntun Praktikum Mikrobiologi Laut 4

Bunsen

Waterbath

Erlenmeyer

Inkubator

Rak tabung

Spoid

Vortex

Beaker glass

Autoclaf

Mikropipet

Organisme

Aquades

Air laut steril

Nutrien Agar Plate (Na)

Potato Dextose Agar (PDA)

Nutrien Agar Miring (Na)

Eosin Methylene Blue (EMB)

Bismuth Sulfite Agar (BSA)

Stok Bakteri dan Jamur

NaCl

Sarung tangan (gloves)

Penutup mulut (masker)

Tissue

Parafilm

f. Prosedur Kerja

1. Pengenceran

Menyiapkan 6 tabung reaksi yang telah diisi larutan NaCl 0.9% masing-

masing sebanyak 9 mL yang disertai dengan label.

Mengambil 1 mL samper air laut lalu dimasukkan ke dalam tabung reaksi

pertama (pengenceran 10-1

), Homogenkan dengan Vortex

Selanjutnya ambil 1 mL sampel dari tabung pengenceran 10-1

, lalu

masukkan ke dalam tabung pengenceran 10-2

kocok menggunakan vortex.

Ulangi prosedur pengenceran tersebut hingga 10-6

Usahan dalam melakukan suatu kegiatan pengenceran berada dalam

keadaan aseptik di dalam LAF.

Page 5: PENUNTUN INOKULASI

Penuntun Praktikum Mikrobiologi Laut 5

Gambar 1. Proses Pengenceran

2. Inokulasi

a. Metode Tuang

Menuang sampel air hasil pengenceran (10-3

, 10-4

, 10-5

,) sebanyak 1 ml

pada cawan petri yang telah steril dengan menggunakan mikro pipet.

Menuang medium kedalam cawan petri yang telah terdapat sampel air

hasil pengeceran

Menghomogenkan dengan menggoyang-goyangkan sambil memutar

cawan petri

Mendiamkan beberapa menit hingga medium memadat

Memasukkan kedalam inkubator (dengan penutup cawan dibagian

bawah), inkubasi selama 1x24 jam atau 2x24 jam dengan suhu 30˚C

b. Metode Sebar

Mengambil cawan petri yang telah terdapat medium agar plate

kemudian dekatkan ke api agar tetap dalam keadaan aseptis.

Membuka penutup cawan petri secara perlahan dan kemudian teteskan

0.1 ml sampel bakteri kemudia diratakan dengan menggunakan batang

kaca yang bengkok.

Page 6: PENUNTUN INOKULASI

Penuntun Praktikum Mikrobiologi Laut 6

Memutar cawan petri secara merata sehingga bakteri tersebar secara

merata.

Menutup kembali cawan petri dan selanjutnya memasukkan kedalam

inkubator selama 1x24 jam atau 2x24 jam dengan suhu 30° C.

c. Metode Gores

Mengambil stok bakteri dengan menggunakan ose bulat yang telah

dipijarkan.

Mengambil cawan, lalu mendekatkan ke pijaran api, kemudian

membuka sedikit pinggiran cawan lalu goreskan ujung ose secara zig-

zag.

Menutup kembali cawan, lalu menyimpan di meja kerja LAF.

Masing-masing praktikan memasang label pada cawan petri yang telah

di inokulasi bakteri.

Inkubasi suhu selama jam atau 2x24 jam dengan suhu 30° C.

“GOOD LUCK”