pensiun4_oktiani, 2013
DESCRIPTION
hhgsgFgFvhvds,d dfuibdfks udfidbk/opabq ihcbxj/jbcbxv vxjnvbuzknk,bzjjbv vhgfuegfbdjdfbdsbjTRANSCRIPT
7/21/2019 Pensiun4_Oktiani, 2013
http://slidepdf.com/reader/full/pensiun4oktiani-2013 1/41
PERHITUNGAN AKTUARIA UNTUK MANFAAT PENSIUN-NORMALMENGGUNAKAN METODE PROJECTED UNIT CREDIT
DAN ENTRY AGE NORMAL
IRMA OKTIANI
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
7/21/2019 Pensiun4_Oktiani, 2013
http://slidepdf.com/reader/full/pensiun4oktiani-2013 2/41
7/21/2019 Pensiun4_Oktiani, 2013
http://slidepdf.com/reader/full/pensiun4oktiani-2013 3/41
7/21/2019 Pensiun4_Oktiani, 2013
http://slidepdf.com/reader/full/pensiun4oktiani-2013 4/41
ABSTRAK
IRMA OKTIANI. Perhitungan Aktuaria untuk Manfaat Pensiun-Normal
Menggunakan Metode Projected Unit Credit dan Entry Age Normal. Dibimbingoleh I GUSTI PUTU PURNABA dan RETNO BUDIARTI.
Program pendanaan pensiun merupakan suatu upaya untuk mengantisipasi
resiko hari tua. Program pendanaan pensiun dibagi atas dua macam, yaitu program
pensiun iuran-pasti (contribution-benefit cost) dan program pensiun manfaat-pasti
(defined-benefit cost). Penelitian ini membahas program pensiun manfaat-pasti.
Program pensiun manfaat-pasti adalah program pensiun yang besar manfaatnya
telah ditentukan di awal berdasarkan peraturan Dana Pensiun, sedangkan iurannya
ditentukan kemudian. Metode yang digunakan adalah metode Entry Age Normal
(EAN) dan Projected Unit Credit (PUC). Tujuan penelitian ini adalah melakukan
perhitungan aktuaria yang mencakup perhitungan iuran normal dan kewajibanaktuaria serta menentukan metode terbaik dilihat dari sisi peserta. Perhitungan
nilai akhir dibutuhkan untuk dapat menentukan metode mana yang terbaik.
Berdasarkan hasil perhitungan, didapatkan bahwa metode EAN lebih baik dari
PUC karena total nilai akhirnya lebih kecil untuk manfaat pensiun yang sama.
Kata kunci: entry age normal, iuran normal, kewajiban aktuaria, metode
pendanaan pensiun, projected unit credit
ABSTRACT
IRMA OKTIANI. Actuarial Valuation for Defined-Benefit Cost Using Projected
Unit Credit and Entry Age Normal Methods. Supervised by I GUSTI PUTU
PURNABA and RETNO BUDIARTI.
A pension fund program is an attempt to anticipate the risk in the old days
by providing benefit for the retired employees. Pension fund method is devided
into two kinds; contribution-benefit cost and defined-benefit cost methods. This
research discusses the defined-benefit cost method. A defined benefit cost is a
pension plan that all of its benefits have been determined at the beginning,
meanwhile the normal cost is being calculated later. The defined-benefit cost
method that used in this research are Projected Unit Credit (PUC) and Entry Age
Normal (EAN). The objectives of this research are to perform an actuarial
valuation which includes the calculation of normal cost and actuarial liability and
to obtain the best method that suits for the participants (employees). Calculation
of the normal cost final values is normally required to determine which is the best
method to apply. Actuarial valuation showed that EAN is better used than PUC
because the total value of final dues is smaller than the PUC for the same pension
benefits.
Keyword: actuarial liability, entry age normal, normal cost, pension funding
method, projected unit credit
7/21/2019 Pensiun4_Oktiani, 2013
http://slidepdf.com/reader/full/pensiun4oktiani-2013 5/41
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains
padaDepartemen Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
PERHITUNGAN AKTUARIA UNTUK MANFAAT PENSIUN-NORMALMENGGUNAKAN METODE PROJECTED UNIT CREDIT
DAN ENTRY AGE NORMAL
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
IRMA OKTIANI
7/21/2019 Pensiun4_Oktiani, 2013
http://slidepdf.com/reader/full/pensiun4oktiani-2013 6/41
7/21/2019 Pensiun4_Oktiani, 2013
http://slidepdf.com/reader/full/pensiun4oktiani-2013 7/41
7/21/2019 Pensiun4_Oktiani, 2013
http://slidepdf.com/reader/full/pensiun4oktiani-2013 8/41
7/21/2019 Pensiun4_Oktiani, 2013
http://slidepdf.com/reader/full/pensiun4oktiani-2013 9/41
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR LAMPIRAN vi
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
Manfaat Penelitian 2
Pembatasan Masalah 2
TINJAUAN PUSTAKA 2
Fungsi Tingkat Suku Bunga 2
Anuitas Hidup 3
Fungsi Gaji 3
Fungsi Manfaat 3
Iuran Normal 4
Kewajiban Aktuaria 5
KONSEP DASAR PERHITUNGAN MANFAAT-PASTI 5
Manfaat 5
Present Value of Future Benefit 6
Present Value of Future Normal Cost 9
Metode Projected Unit Credit 12
Metode Entry Age Normal 13
Perhitungan Iuran Normal dan Kewajiban Aktuaria dengan
Metode PUC dan EAN 15
Tabel Perhitungan 15
Contoh perhitungan 16
SIMPULAN DAN SARAN 21
Simpulan 21
Saran 22
DAFTAR PUSTAKA 22
LAMPIRAN 24
RIWAYAT HIDUP 30
7/21/2019 Pensiun4_Oktiani, 2013
http://slidepdf.com/reader/full/pensiun4oktiani-2013 10/41
DAFTAR GAMBAR
1. Diagram waktu untuk (PVFB)x saat y ≤ x < r 6
2. Diagram waktu untuk (
)
saat
≥ 8
3.
Diagram waktu untuk (PVFNC)x untuk kasus meninggal sebelum usia pensiun r 9
4.
Diagram waktu untuk (PVFNC)x untuk kasus meninggal setelah usia
pensiun r 9
DAFTAR LAMPIRAN
1. Penjumlahan parsial 24
2.
Tabel Mortalita Taspen 2012 (TMT 2012) 25
3. Perhitungan iuran normal dan kewajiban aktuaria menggunakan metode
PUC dan EAN dengan = = 10%, = 2.5%,dan −1 = 20569200 26
7/21/2019 Pensiun4_Oktiani, 2013
http://slidepdf.com/reader/full/pensiun4oktiani-2013 11/41
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Karyawan merupakan aset penting bagi suatu perusahaan. Kemajuan dan
kemunduran sebuah perusahaan dipengaruhi oleh produktivitas karyawan pada
perusahaan tersebut. Perusahaan bertanggung jawab untuk menjamin
kesejahteraan karyawan sehingga karyawan tersebut merasa nyaman dan tidak
khawatir dengan kesejahteraannya di masa mendatang. Bertambahnya usia
merupakan faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja seorang karyawan.
Kemampuan fisik seseorang dalam bekerja akan menurun dengan bertambahnya
usia sedangkan kebutuhan hidup akan terus meningkat. Oleh karena itu,
perusahaan harus memiliki sebuah program yang dapat menjamin kesejahteraan
karyawan sebagai salah satu bentuk timbal balik atas produktivitas karyawannya.
Salah satu program untuk menjamin kesejahteraan karyawan suatu perusahaanadalah program pensiun. Program pensiun merupakan investasi jangka panjang
yang mengupayakan manfaat pensiun bagi pesertanya.
Di Indonesia badan hukum yang mengelola program pendanaan pensiun
adalah Dana Pensiun. Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan
menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun bagi pesertanya. Dana
Pensiun bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan ketenangan kerja untuk
peningkatan produktivitas. Jenis program pensiun dibagi menjadi dua, yaitu
program pensiun iuran-pasti (contribution-benefit cost) dan program pensiun
manfaat-pasti (defined-benefit cost). Program pensiun iuran-pasti adalah program
pensiun yang iurannya ditetapkan dalam peraturan Dana Pensiun dan seluruh
iuran serta hasil pengembangannya dibukukan pada rekening masing-masing peserta sebagai manfaat pensiun. Program pensiun manfaat-pasti adalah program
pensiun yang manfaatnya ditetapkan dalam peraturan Dana Pensiun, sedangkan
iuran berkala ditetapkan berdasarkan perhitungan aktuaris sehingga dana
mencukupi untuk membayar manfaat yang telah dijanjikan kepada peserta. Hal
tersebut tertuang dalam UU Nomor 11 Tahun 1992.
Menurut Winklevoss (1993), manfaat pensiun seorang peserta program
pensiun dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu manfaat pensiun-normal, cacat,
mengundurkan diri, dan kematian. Pensiun-normal adalah pensiun pada saat
peserta memasuki usia pensiun-normal. Pensiun-cacat adalah pensiun yang
diberikan kepada seseorang yang mengalami cacat permanen akibat kecelakaan
atau sebab lain ketika peserta menjalankan program pensiun. Pensiun-
mengundurkan diri adalah pensiun yang pesertanya mengundurkan diri sebelum
usia pensiun-normal, sehingga manfaat yang diberikan ditunda dalam jangka
waktu tertentu. Pensiun-kematian adalah pensiun yang diberikan kepada
seseorang yang telah meninggal dunia sebelum memasuki usia pensiun-normal.
Konsep penting dalam program pensiun adalah metode pembebanan
aktuaria (actuarial cost method ). Metode pembebanan aktuaria bertujuan untuk
menentukan iuran normal dan kewajiban aktuaria. Metode pembebanan aktuaria
dibagi menjadi dua kategori besar, yaitu metode accrued benefit cost dan projected benefit cost . Metode accrued benefit cost adalah metode yang
menekankan pada manfaat pensiun yang jatuh tempo pada suatu tanggal,
7/21/2019 Pensiun4_Oktiani, 2013
http://slidepdf.com/reader/full/pensiun4oktiani-2013 12/41
2
sedangkan metode projected benefit cost adalah metode yang menekankan pada
proyeksi manfaat pensiun ketika mencapai usia pensiun. Salah satu yang termasuk
dalam metode accrued benefit cost adalah metode Projected Unit Credit (PUC),
sedangkan yang termasuk dalam metode projected benefit cost adalah metode
Entry Age Normal (EAN).
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah
1 mengonstruksi ulang rumus perhitungan iuran normal dan kewajiban aktuaria
menggunakan metode PUC dan EAN,
2 menghitung besarnya iuran normal yang harus dibayarkan peserta dan
kewajiban aktuaria yang harus dibayarkan oleh suatu perusahaan, dan
3 membandingkan hasil perhitungan aktuaria menggunakan kedua metode
tersebut.
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah untuk memudahkan peserta dan perusahaan
dalam menghitung seberapa besar iuran normal dan kewajiban aktuaria yang
harus dibayarkan untuk memenuhi manfaat pensiun-normal dengan menggunakan
metode PUC dan EAN.
Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dalam penelitian ini dibatasi oleh hal-hal berikut:
1. Semua peserta pensiun pada usia normal.
2. Tingkat bunga atas kewajiban pensiun dan tingkat pengembalian investasi
diasumsikan sama.
3. Tingkat kenaikan gaji hanya dipengaruhi oleh masa kerja, sedangkan kebijakan
pemerintah dianggap tidak ada.
4. Proporsi dari gaji yang dipersiapkan untuk manfaat pensiun (k ) sebesar 2.5%
dari gaji selama bekerja.
5. Tabel mortalita yang digunakan adalah Tabel Mortalita Taspen 2012 (TMT
2012) dengan asumsi tingkat suku bunga sebesar 10%.
TINJAUAN PUSTAKA
Fungsi Tingkat Suku Bunga
Fungsi tingkat suku bunga digunakan untuk mendiskontokan pembayaran
yang akan datang pada saat ini. Jika adalah tingkat suku bunga yang
diasumsikan pada tahun ke t , dengan t = 1,2,3,…,n, maka nilai sekarang dari
satuan uang dalam n tahun ditunjukkan dengan
7/21/2019 Pensiun4_Oktiani, 2013
http://slidepdf.com/reader/full/pensiun4oktiani-2013 13/41
3
vn = 1(1+i)
vn adalah nilai sekarang dari pembayaran sebesar 1 satuan yang dilakukan
tahun kemudian. Menurut Futami (1994), apabila pembayaran dilakukan 1
tahun lebih cepat, maka besarnya bunga yang hilang adalah
= 1 = 1+.
Anuitas Hidup
Anuitas hidup adalah serangkaian pembayaran yang dilakukan secara terus
menerus atau dalam jangka waktu tertentu (misal, bulanan, tiga bulanan, tahunan)
selama orang tersebut masih hidup (Bowers et al. 1986). Berdasarkan jangka
waktu pembayarannya, anuitas hidup dibagi menjadi 4 jenis, yaitu:
1 Anuitas seumur hidup
Anuitas yang pembayarannya dilakukan selama tertanggung masih hidup dan pembayarannya dapat dilakukan di awal atau akhir periode.
2 Endowment murni
Suatu pembayaran yang dilakukan pada akhir suatu jangka waktu tertentu bagi
seseorang apabila hidup mencapai jangka waktu tersebut.
3 Anuitas berjangka
Anuitas hidup yang pembayarannya dilakukan pada jangka waktu tertentu.
4 Anuitas ditunda
Rangkaian pembayaran secara berkala yang ditunda selama jangka waktu
tertentu.
Fungsi Gaji
Gaji saat ini untuk seorang karyawan berusia x dilambangkan dengan ,
dan Sx merupakan akumulasi gaji dari usia masuk () sampai usia x-1, dimana > . Secara matematis dituliskan dengan
= −1= , > .
Apabila karyawan mendapat proporsi kenaikan gaji sebesar s setiap tahun,
maka besarnya gaji karyawan pada saat berusia x + t , berdasarkan gaji pada usia adalah + = (1 + ) . Fungsi Manfaat
Fungsi manfaat digunakan untuk menentukan jumlah manfaat yang akan
dibayarkan pada saat pensiun. Manfaat tahunan selama tahun usia sampai + 1
tahun dinotasikan dengan . Beberapa jenis rumus untuk menentukan manfaat
pada program pensiun manfaat-pasti antara lain:
7/21/2019 Pensiun4_Oktiani, 2013
http://slidepdf.com/reader/full/pensiun4oktiani-2013 14/41
4
1. Flat benefit
Besarnya manfaat pensiun untuk setiap tahun masa kerja adalah konstan.
Formulasi manfaat untuk peserta yang pensiun pada usia r dan masuk kerja
usia adalah = ( ).
2. Rata-rata gaji selama n tahun terakhir
Jika n adalah banyaknya tahun terakhir dimana gaji akan dirata-ratakan dan
k adalah persentase dari gaji yang diberikan untuk manfaat, maka besarnya
manfaat pada usia pensiun r tahun adalah
= ( )1 −1
=− .
3. Rata-rata gaji selama bekerja
Besar manfaat pensiun pada usia r adalah = −1.
4. Gaji terakhir
Manfaat pensiun pada usia adalah = ( )−1 . (1)
dengan −1 adalah besarnya gaji pada satu tahun terakhir sebelum pensiun.
Iuran Normal
Iuran normal atau normal cost () adalah iuran tahunan yang dibayarkan pada tiap tahun masa kerja peserta aktif. Pada prinsipnya, iuran normal digunakan
untuk mencicil present value of future benefit () masing-masing peserta.
Iuran normal untuk seorang karyawan berusia x yang dihitung dengan
menggunakan metode PUC dirumuskan sebagai berikut:
() =1
( )− − , ≤ ≤ ,
Sedangkan yang dihitung dengan menggunakan metode EAN dirumuskan sebagai
berikut:
() =
−
−(:−|� ) , ≤ ≤ .
Br = manfaat pensiun pada usia pensiun-normal , − = peluang seseorang yang berusia tahun akan tetap hidup hingga
usia pensiun r tahun,− = asumsi tingkat diskonto yang dikenakan atas kewajiban pensiun, = anuitas hidup diskret awal yang dibayarkan mulai dari usia pensiun tahun, dan:−|� � = anuitas hidup diskret awal berjangka( )tahun yang dibayarkan
mulai dari usia masuk kerja y.
7/21/2019 Pensiun4_Oktiani, 2013
http://slidepdf.com/reader/full/pensiun4oktiani-2013 15/41
5
Kewajiban Aktuaria
Kewajiban aktuaria atau actuarial liability ( ) suatu program pensiun pada
saat
adalah besarnya dana program pensiun yang seharusnya telah terkumpul
pada saat untuk pembayaran manfaat pensiun yang akan datang. Kewajibanaktuaria dapat dianalogikan dengan cadangan manfaat. Actuarial liability
merupakan nilai dari present value of future benefit dikurangi dengan present
value of future normal cost atau dituliskan menjadi
( ) = () () (2)
dengan menggunakan metode PUC, dirumuskan sebagai berikut:
( ) =( )
( )− −
sedangkan dengan metode EAN, dirumuskan sebagai berikut:
( ) = − − − − :−|� :−|� .
x = usia saat valuasi,
y = usia saat masuk kerja,
r = usia saat pensiun,
pxr-x = peluang seseorang yang berusia x tahun akan tetap hidup hingga usia
pensiun r tahun,
vLr-
y = asumsi tingkat diskonto yang dikenakan atas kewajiban pensiun, dana x:r-x� = anuitas hidup diskret awal berjangka (r-x) tahun yang dibayarkan
mulai dari usia x.
KONSEP DASAR PERHITUNGAN MANFAAT-PASTI
Perhitungan aktuaria adalah langkah awal untuk mengetahui besarnya
manfaat yang akan diterima oleh peserta program pensiun. Oleh karena itu, perhitungan aktuaria yang meliputi perhitungan iuran normal dan kewajiban
aktuaria harus dihitung terlebih dahulu. Ada banyak metode yang dapat digunakan
untuk perhitungan aktuaria. Metode perhitungan aktuaria yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode Projected Unit Credit (PUC) dan Entry Age Normal
(EAN). Konsep dasar yang digunakan dalam perhitungan pensiun manfaat-pasti
antara lain:
Manfaat
Manfaat pensiun adalah manfaat yang akan diterima seorang peserta pada
saat telah memasuki usia pensiun yang merupakan fungsi dari kontribusi (hasil
7/21/2019 Pensiun4_Oktiani, 2013
http://slidepdf.com/reader/full/pensiun4oktiani-2013 16/41
6
investasi) selama periode pensiun (Aitken 1994). Manfaat pensiun pada program
pensiun manfaat-pasti merupakan besaran yang telah ditetapkan di awal
berdasarkan peraturan Dana Pensiun. Besaran tersebut akan menjadi dasar
perhitungan aktuaria untuk menentukan iuran normal dan kewajiban aktuaria yang
harus dibayarkan.
Present Value of Future Benefit
Present value of future benefit adalah nilai sekarang dari manfaat pensiun
berkala yang akan diterima peserta program pensiun di masa yang akan datang.
Besaran tersebut harus dapat memenuhi manfaat pensiun yang akan dibayarkan di
masa datang. Nilai sekarang dari pembayaran manfaat pensiun secara berkala
sebesar yang dibayarkan di awal dari seseorang yang berusia x, masuk program
pensiun saat berusia
, dan pensiun pada saat berusia r adalah (
)
. Menurut
Winklevoss (1993), secara matematis () dirumuskan sebagai berikut:
() = − − , ≤ < , ≥ .
Bukti diperolehnya rumus tersebut yaitu (Irhamni 2011):
1. Dilihat sebelum usia ( ≤ < ).
Gambar 1 Diagram waktu untuk (PVFB)x saat y ≤ x < r
Jika adalah peubah acak yang menyatakan nilai sekarang dari anuitas
diskret awal sebesar
yang baru dibayarkan setelah usia pensiun selama seorang
peserta program pensiun masih hidup, dilihat pada usia . Peubah acak menyatakan banyaknya tahun di masa mendatang yang akan dijalani oleh
seseorang yang berusia , sebelum meninggal (curtate future life table). Secara
matematis dapat dinyatakan sebagai berikut:
= 0, = 0,1,2,…, 1 − +1−(−)|� � � � , = , + 1, …
(selanjutnya untuk penyederhanaan ambil = )
7/21/2019 Pensiun4_Oktiani, 2013
http://slidepdf.com/reader/full/pensiun4oktiani-2013 17/41
7
Nilai harapan dari peubah acak dinotasikan dengan (), yaitu:
() = ()
= ∞
= +1−|� ( = )
= ∞= +1−|� � +
= +1−|� � +.
∞=
Ambil
=
maka
=
+
, sehingga
() = +1|�∞=0+ +(+)
= +1|�∞=0
( + + )() +(+)
=
+1|
� �
∞
=0 ( + )
(
)
.( + + )
(
+
)
+(
+)
= +1|� �∞=0 + +(+)
= +1|� ��∞=0 + (+)+
= +
karena n = r-x , maka
(PVFB)x = Br vLr-x pxr-x a r. (3)
= manfaat pensiun berkala yang dibayarkan kepada seorang peserta setelah
peserta tersebut pensiun pada usia , − = peluang seorang peserta berusia tetap bertahan hidup sampai usia
pensiun , = tingkat diskonto yang dikenakan atas kewajiban pensiun, dan = anuitas hidup diskret awal yang dibayarkan mulai dari usia pensiun .
7/21/2019 Pensiun4_Oktiani, 2013
http://slidepdf.com/reader/full/pensiun4oktiani-2013 18/41
8
2. Dilihat setelah usia r (x ≥ r).
Gambar 2 Diagram waktu untuk () saat ≥ Secara matematis Z dapat dituliskan sebagai berikut: = +1� | , = 0,1,2,…
Nilai harapan dari Z dinotasikan () , yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
() = ()
= +1|
∞=0 Pr( = )
= +1|� �∞=0 +
= +1|� �∞=0
+
= (4)
dengan adalah anuitas seumur hidup di awal periode yang dibayarkan mulai
dari usia .
Jadi, dari persamaan (3) dan (4) maka dapat disimpulkan bahwa
() = − − , ≤ < , ≥ . ∎
7/21/2019 Pensiun4_Oktiani, 2013
http://slidepdf.com/reader/full/pensiun4oktiani-2013 19/41
9
Present Value of Future Normal Cost
Present value of future normal cost adalah nilai sekarang dari iuran berkala
yang dibayarkan peserta program pensiun. Present value of normal cost dari
seseorang yang berusia masuk program pensiun saat berusia , dan pensiun pada saat berusia dinotasikan dengan (). Menurut Winklevoss (1993),
secara matematis () dirumuskan sebagai berikut:
() = () − − .
−1
=
Bukti diperolehnya rumus tersebut yaitu (Irhamni 2011):
() dapat dijelaskan melalui gambar berikut
1. Dilihat pada usia
.
Gambar 3 Diagram waktu untuk (PVFNC)x untuk kasus meninggal sebelum usia
pensiun r
Misal adalah peubah acak yang menyatakan nilai sekarang dari iuran
berkala seorang peserta pensiun usia sebesar () yang diterima setiap awal
periode berjangka ( ) tahun. Peubah acak menyatakan sisa usia diskret,
maka secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut:
= ()+ , = 0, 1, 2, … , 1.
=0
(5)
2. Dilihat pada usia
.
Gambar 4 Diagram waktu untuk (PVFNC)x untuk kasus meninggal setelah usia
pensiun r
7/21/2019 Pensiun4_Oktiani, 2013
http://slidepdf.com/reader/full/pensiun4oktiani-2013 20/41
10
Secara matematis, dapat dituliskan sebagai berikut:
=
(
)+
,
=
,
+ 1 , …
−−1
=0
(6)
Dari persamaan (5) dan (6) dapat disimpulkan bahwa Y adalah
=
()+ , = 0, 1, 2, …, 1
=0
() +
, = , + 1 , …
−−1
=0
Nilai harapan dari peubah acak
dinotasikan (
)
, yang dapat dirumuskan
sebagai berikut:
()
= ()
= ()+=0
Pr( = )
−−1
=0
+ ()+−−1
=0
Pr( = ) .
∞=−
(7)
Bagian pertama ruas kanan pada persamaan (7)
()+=0 Pr( = )−−1
=0
= ()+=0
−−1
=0
+ .
Penjumlahan parsial (lihat Lampiran 1)
=
(
)
+
=0(
)
0−
+
(
)
+(
+1)
+1
+1
−−1
=0
= ()+ − –()+ 0 0
=0
−=0
+ ()+(+1)
−−1
=0
+1 +1
7/21/2019 Pensiun4_Oktiani, 2013
http://slidepdf.com/reader/full/pensiun4oktiani-2013 21/41
11
= ()+ − – ()+00(1)
−=0
+ ()+(+1) +
1
+1−−1
=0
= ()+ − + ()
−=0
+ ()+(+1)
−−1=0
+1 +1 .
Ambil n = w + 1 maka = 1, sehingga
=
(
)
+
−+ (
)
−=0
+
(
)
+
−=1
= ()+ − + ()−=0
+ ()+ −−1
=1
+ () − −
= ()+ −−=0
+ ()+ −−1
=0
+ (
)
− −
= ()+ −−−1
=0
+ ()+ .−−1
=0
(8)
Bagian kedua ruas kanan dari persamaan (7)
()+−−1
=0
∞=− Pr( = )
= ()+−−1
=0
∞=− +1
= ()+−−1
=0
+1 ∞=−
7/21/2019 Pensiun4_Oktiani, 2013
http://slidepdf.com/reader/full/pensiun4oktiani-2013 22/41
12
= ()+−−1
=0
− −+1 + −+1 −+2 +⋯
= ()+−−1
=0
− . (9)
Jadi, dari persamaan(8) dan (9) diperoleh
() = ()+ −−−1
=0
+ ()+ −−1
=0+
(
)
+
−
−−1
=0
= ()+ −−1
=0
.
Ambil = + maka = , sehingga
() = () − −−1
= x
. ∎
Secara khusus, apabila dilihat dari usia masuk y, adalah
() = () − −−1
= . (10)
Metode Projected Unit Credit
Metode Projected Unit Credit (PUC) merupakan metode pembebanan
aktuaria berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 24
Revisi 2004. Metode ini adalah metode pembebanan aktuaria yang akan
menekankan pendanaan pada suatu tahun tertentu t , atas manfaat pensiun yangmenjadi hak peserta pada tahun t , yang menetapkan:
1. Manfaat pensiun dialokasikan ke dalam satuan unit manfaat tahunan (benefit
accrual function) yang sama setiap tahun masa kerja.
2.
Iuran normal ( ) dari seorang peserta berusia dan pensiun pada usia didefinisikan sebagai nilai sekarang dari manfaat yang akan datang ()dan menyebar secara merata untuk tiap-tiap masa kerja ( ). Iuran normal
dirumuskan dengan
() =1
(
)− − , ≤ ≤ .
7/21/2019 Pensiun4_Oktiani, 2013
http://slidepdf.com/reader/full/pensiun4oktiani-2013 23/41
13
Bukti diperolehnya rumus tersebut yaitu:
Berdasarkan definisi iuran normal pada metode PUC dan persamaan (3),
didapatkan
(
)
=
(
)
( )
() = − −( )
() =1
( )− − . ∎
3.
Menggunakan asumsi tingkat kenaikan gaji.
4. Manfaat pensiun peserta usia dihitung dengan manfaat pensiun yang akan
datang pada usia pensiun-normal tahun, manfaat pada usia pensiun-normal
ini dialokasikan secara merata untuk setiap tahun masa kerja ( pro rated ).
Manfaat pensiun pada usia
didefinisikan sebagai berikut:
=( )
( ) dengan adalah usia pensiun-normal, adalah usia saat valuasi, adalah usia
saat masuk kerja, dan adalah manfaat yang akan diterima oleh peserta
program pensiun setelah berusia tahun.
5.
Kewajiban aktuaria ( ) didefinisikan sebagai nilai sekarang dari akumulasi
manfaat pada masa kerja sebelum perhitungan. Kewajiban aktuaria dirumuskan
dengan
(
)
=
( )
(
)
−
−
,
≤ ≤ .
Bukti diperolehnya rumus tersebut yaitu:
Berdasarkan penjelasan pada point (4) dan (5) pada metode PUC, maka
( ) =()( )
( ).
Dari persamaan (3), maka persamaan diatas menjadi
( ) =− −
( )( )
( ) =(
)
( )− − . ∎
Metode Entry Age Normal
Konsep dasar metode Entry Age Normal (EAN) adalah nilai sekarang
manfaat pensiun yang akan datang sama dengan nilai sekarang iuran normal yang
akan datang pada titik usia masuk (usia tahun). Besarnya manfaat yang akanditerima peserta setelah mencapai usia pensiun didasarkan pada:
1. Gaji peserta di masa datang
2. Gaji terakhir peserta sebelum pensiun
7/21/2019 Pensiun4_Oktiani, 2013
http://slidepdf.com/reader/full/pensiun4oktiani-2013 24/41
7/21/2019 Pensiun4_Oktiani, 2013
http://slidepdf.com/reader/full/pensiun4oktiani-2013 25/41
15
Sedangkan Actuarial Liability ( ) dirumuskan dengan
( ) = − − − −
:
−|
�
:−|� .
Bukti diperoleh rumus tersebut yaitu:
Berdasarkan persamaan (2), (3) dan (10), didapatkan
( ) = () ()
( ) = − − ()− −−1=
( ) = − − − −−1
=
( ) = − − ():−|�
( ) = − − − − :−|� :−|� . ∎
= proyeksi manfaat pensiun,− = peluang seseorang yang berusia y akan tetap hidup sampai usia
pensiun , = asumsi tingkat diskonto yang dikenakan atas kewajiban pensiun,
= anuitas hidup diskret awal yang dibayarkan mulai dari usia pensiun
,
dan:−|� R = anuitas hidup diskret awal berjangka ( ) tahun yang dibayarkan
mulai dari usia masuk kerja .
Perhitungan Iuran Normal dan Kewajiban Aktuaria dengan
Metode PUC dan EAN
Tabel Perhitungan
Tabel perhitungan dibuat untuk memudahkan perhitungan pembiayaan
pensiun. Tabel perhitungan disusun berdasarkan tabel mortalita. Tabel mortalita
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tabel Mortalita Taspen 2012 (TMT
2012). TMT 2012 merupakan tabel mortalita terbaru yang dibuat oleh PT. Taspen
(Persero) dan Biro Pusat Aktuaria.Tabel tersebut diharapkan dapat meningkatkan
kualitas dan akurasi yang tinggi dalam perhitungan aktuaria (Tabel disajikan pada
Lampiran 2).
7/21/2019 Pensiun4_Oktiani, 2013
http://slidepdf.com/reader/full/pensiun4oktiani-2013 26/41
16
Contoh perhitungan
Seorang karyawan (pegawai negeri sipil golongan II A) berjenis kelamin
laki-laki, mulai menjadi peserta program pensiun pada usia 19 tahun (
= 19),
terhitung pensiun pada usia 56 tahun ( = 56), dan gaji terakhir yang diterimaselama setahun terakhir (−1) sebesar Rp. 20569200,-. Perhitungan (valuasi) pada
saat berusia 24 tahun dengan tingkat suku bunga sebesar 10% dan k sebesar 2.5%
adalah
a. Berdasarkan persamaan (1), besar manfaat pensiun berdasarkan gaji terakhir
adalah = ( )−1 56 = 2.5%(56 19)20569200
= 19026510
Jadi, besarnya manfaat pensiun yang akan diterima pada saat pensiun
dalam setahun sebesar Rp. 19026510.
b. Berdasarkan persamaan (3), perhitungan nilai sekarang manfaat pensiun adalah
() = − −
()24 = 5656-2456 2456-24
= (19026510)(0.047362441) 24+56-2424
5656
= (19026510)(0.047362441)
902.0301628
997.5984618 26.52721817
26.52721817 = (19026510)(0.047362441)(0.904201637)(1)
= 814814.033
Jadi, besarnya nilai sekarang manfaat pensiun pada saat berusia 24 tahun
sebesar Rp. 814814.033,-
c. Perhitungan iuran normal
1) Metode PUC
(
)
=
1
( )− −
()24 =1
(56 19)5656−2456 2456−24
()24 =1
(56 19)()24
()24 =1
(56 19) (814814.033)
()24 = 22022.00092
Jadi, iuran normal yang harus dibayarkan selama setahun pada usia 24 tahun
menggunakan metode PUC sebesar Rp. 22022.00092.
7/21/2019 Pensiun4_Oktiani, 2013
http://slidepdf.com/reader/full/pensiun4oktiani-2013 27/41
17
2) Metode EAN
() =− −:−|�
()24 = 56 56-19 56 1956-1919:56-19|� �
()24 =(190265510)(0.029408349)(0.902030163)(1)
10.58512783
()24 = 47682.02932
Jadi, iuran normal yang harus dibayarkan selama setahun pada usia 24 tahun
menggunakan metode EAN sebesar Rp. 47682.02932.
d. Perhitungan nilai akhir iuran normal
1) Metode PUC
= () 56− (1 + )56−56
=19
= ()1919(1 + 0.1)56-19 + ()2020(1 + 0.1)56-20 +⋯+ ()5656(1 + 0.1)56-56
= (
)19
19(1 + 0.1)37 + (
)20
20(1 + 0.1)36 +
⋯+ (
)
5656
(1 + 0.1)0
= (13641.091)(0.902)(34.004) + (15011.234)(0.902)(30.913) +⋯
+(514230)(1)(1)
= 418407.567 + 418744.102 +⋯+ 514230
= 16864065.114
Jadi, total nilai akhir iuran normal yang didapatkan dengan metode PUC
adalah Rp. 16864065.114 selama masa kepesertaan.
2) Metode EAN
= () 56− (1 + )56−56
=19
= ()1919(1 + 0.1)56-19 + ()2020(1 + 0.1)56-20 +⋯+ ()5656(1 + 0.1)56-56
= ()1919(1 + 0.1)37 + ()2020(1 + 0.1)36 +⋯
+()5656(1 + 0.1)0
= (47682.030)(0.902)(34.004) + (47682.030)(0.902)(30.913) +
⋯
+(47682.030)(1)(1)
7/21/2019 Pensiun4_Oktiani, 2013
http://slidepdf.com/reader/full/pensiun4oktiani-2013 28/41
18
= 1462531.224 + 1330108.437 +⋯+ 47682.030
= 15800419.255
Jadi, total nilai akhir iuran normal yang didapatkan dengan metode EAN
adalah Rp. 15800419.255 selama masa kepesertaan.
e) Perhitungan kewajiban aktuaria
1) Metode PUC
( ) =( )
( )− −
( ) =( )
( )()
(
)24 =
(24
19)
(56 19)
(
)24
( )24 =5
37(814814.033)
( )24 = 110110.0045
Jadi, kewajiban aktuaria pada usia 24 tahun menggunakan metode PUC
sebesar Rp. 110110.0045.
2) Metode EAN
(
)
=
− −
−
−
:−|� :
−|
�
( )24 = 5656−2456 2456−24 5656−1956 1956−1919:56−19|� � 24:56−24|� � � � ( )24 = ()24 ()24 24:56−24|� � �
( )24 = (814814.033) (47682.02932)(10.36204772)
( )24 = 320730.5698
Jadi, kewajiban aktuaria pada usia 24 tahun menggunakan metode EAN
sebesar Rp. 320730.5698.
Jika dilihat dari pembiayaan tiap tahunnya adalah (Selengkapnya disajikan
dalam Lampiran 3).
7/21/2019 Pensiun4_Oktiani, 2013
http://slidepdf.com/reader/full/pensiun4oktiani-2013 29/41
7/21/2019 Pensiun4_Oktiani, 2013
http://slidepdf.com/reader/full/pensiun4oktiani-2013 30/41
20
Untuk menentukan metode mana yang lebih baik diantara metode PUC dan
EAN, maka dicarilah nilai akhir yang didapatkan dari kedua metode tersebut.
Hasilnya adalah
Gambar 6 Grafik antara besar nilai akhir iuran normal yang dihitung
menggunakan metode Projected Unit Credit (PUC) dan
Entry Age Normal (EAN) padatiap-tiap tahun
Grafik garis pada Gambar 6 menunjukkan hubungan antara nilai akhir yang
dihitung menggunakan metode PUC dan EAN pada tiap-tiap tahunnya. Nilai akhir
dihitung untuk melihat metode yang terbaik dari kedua metode tersebut untukmanfaat yang sama. Grafik dengan garis yang berwarna biru merupakan nilai
akhir iuran normal yang dihitung menggunakan metode PUC. Nilai tersebut
meningkat setiap tahunnya, namun tidak signifikan. Grafik dengan garis berwarna
merah merupakan nilai akhir iuran normal yang dihitung menggunakan metode
EAN.Nilai tersebut menurun setiap tahunnya. Pada awal hingga pertengahan
periode kepesertaan, nilai akhir iuran normalnya lebih besar dibandingkan nilai
akhir yang didapatkan dari metode PUC. Setelah pertengahan hingga akhir masa
kepesertaan, nilai akhir iuran normal tersebut lebih kecil dibanding dengan nilai
akhir yang didapatkan dari metode PUC. Total nilai akhir yang didapatkan dari
metode PUC adalah 16864065.114, sedangkan yang didapatkan dari metode EAN
adalah 15800419.255 (Selengkapnya disajikan pada Lampiran 3). Nilai akhir
iuran normal yang didapatkan dari metode EAN lebih kecil dibandingkan dengan
nilai akhir iuran normal yang didapatkan dari metode PUC untuk manfaat pensiun
yang sama. Artinya, jumlah iuran normal yang harus dibayarkan oleh peserta
dengan menggunakan metode EAN lebih sedikit dibandingkan dengan
menggunakan metode PUC untuk manfaat pensiun yang sama. Oleh karena itu,
metode EAN lebih baik dibandingkan dengan metode PUC.
0
200000
400000
600000
800000
1000000
1200000
1400000
1600000
19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 47 49 51 53 55
Nilai Akhir
NC PUC
Nilai Akhir
NC EAN
7/21/2019 Pensiun4_Oktiani, 2013
http://slidepdf.com/reader/full/pensiun4oktiani-2013 31/41
21
2. Kewajiban Aktuaria( )
Hasil perhitungan yang dilihat melalui grafik, hasilnya adalah:
Gambar 7 Grafik antara besar kewajiban aktuaria ( ) yang dihitung dengan
metode Projected Unit Credit (PUC) dan Entry Age Normal (EAN)
pada tiap-tiap tahun
Grafik garis pada Gambar 7 menunjukkan hubungan antara besarnya
kewajiban aktuaria pada tiap-tiap tahun yang dihitung dengan menggunakan dua
metode yang berbeda. Grafik dengan garis yang berwarna biru merupakan besarkewajiban aktuaria yang didapat dengan metode PUC, sedangkan yang berwarna
merah merupakan besarnya kewajiban aktuaria yang didapat dengan metode EAN.
Dari gambar terlihat bahwa besarnya kewajiban aktuaria pada awal dan akhir
kepesertaan adalah sama. Pada masa kepesertaan, besarnya kewajiban aktuaria
yang didapat dengan menggunakan metode EAN lebih tinggi dibanding dengan
menggunakan metode PUC setiap tahunnya. Artinya, perusahaan harus
menyiapkan dana cadangan lebih besar setiap tahunnya jika menggunakan metode
EAN dibandingkan dengan menggunakan metode PUC untuk manfaat pensiun
yang sama.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Iuran normal dan kewajiban aktuaria dihitung menggunakan metode PUC
dan EAN. Pada tingkat bunga pengembalian investasi dan tingkat bunga atas
kewajiban pensiun yang diasumsikan sama, maka nilai sekarang dari iuran normal
yang akan datang sama dengan nilai sekarang dari manfaat pensiun yang akan
datang. Dari hasil perhitungan, didapatkan bahwa iuran normal yang dihitung
0
2000000
4000000
6000000
8000000
10000000
12000000
14000000
16000000
18000000
20000000
19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 47 49 51 53 55
AL PUC
AL EAN
7/21/2019 Pensiun4_Oktiani, 2013
http://slidepdf.com/reader/full/pensiun4oktiani-2013 32/41
22
dengan menggunakan metode EAN adalah konstan dibanding dengan iuran
normal yang dihitung menggunakan metode PUC. Iuran normal yang dihitung
menggunakan metode PUC besarnya meningkat setiap tahun dan setelah
pertengahan tahun kepesertaan, nilainya lebih besar dari iuran normal yang
didapat dengan metode EAN. Perhitungan nilai akhir iuran normal dibutuhkanuntuk mengetahui metode manakah yang lebih baik dari kedua metode yang
digunakan. Nilai akhir iuran normal yang didapatkan dengan menggunakan
metode EAN lebih kecil dibandingkan dengan nilai akhir iuran normal yang
didapatkan dengan metode PUC untuk manfaat pensiun yang sama. Oleh karena
itu, metode EAN lebih baik dibandingkan dengan metode PUC dilihat dari sisi
peserta.
Kewajiban aktuaria merupakan nilai sekarang dari manfaat pensiun yang
akan datang dikurangi dengan nilai sekarang iuran normal yang akan datang.
Besarnya kewajiban aktuaria yang dihitung menggunakan metode PUC lebih kecil
dari besarnya kewajiban aktuaria yang dihitung menggunakan metode EAN.
Artinya, cadangan manfaat yang harus disediakan perusahaan dengan metodePUC lebih kecil dibandingkan dengan metode EAN.
Saran
Asumsi yang digunakan pada penelitian ini belum sepenuhnya sesuai
dengan kondisi yang sebenarnya. Pada kondisi yang sebenarnya, tingkat suku
bunga atas kewajiban pensiun dan tingkat suku bunga pengembalian investasi
tidak sama. Oleh karena itu, penelitian yang menggunakan perbedaan tingkat
asumsi atas kewajiban pensiun dan tingkat suku bunga pengembalian investasi
yang berbeda dapat dilakukan untuk menyempurnakan hasil yang didapat pada penelitian ini. Hal tersebut bertujuan untuk mendapatkan hasil yang lebih sesuai
dengan kondisi sebenarnya. Di samping kesesuaian asumsi, perusahaan juga dapat
memilih metode pandanaan pensiun lain yang lebih baik. Banyak metode
pendanaan pensiun yang dapat digunakan. Perusahaan yang belum memiliki
peraturan sendiri, aturan mengenai program pendanaan pensiun pada
perusahaannya disesuaikan dengan undang-undang dana pensiun yang berlaku.
Perusahaan yang memiliki aturan dana pensiun tersendiri, dapat memilih metode
pendanaan pensiun yang lebih sesuai untuk diaplikasikan pada perusahaannya.
DAFTAR PUSTAKA
Aitken WH. 1994. A Problem Solving Approach to Pension Funding and
Valuation. Ed ke-2. Winsted: ACTEX Publications.
Bowers NL, Gerber HU, Hickman JC, Jones DA, dan Nesbitt CJ. 1986. Actuarial
Mathematics. Schaumburg (DE): The Society of Actuaries.
Futami T. 1994. Matematika Asuransi Jiwa Bagian II . Herliyanto G, penerjemah.Tokyo (JP): Oriental Life Insurance Cultural Development Center.
Terjemahan dari: Seimei Hoken Sugaku, Gekan (“92 Revision).
7/21/2019 Pensiun4_Oktiani, 2013
http://slidepdf.com/reader/full/pensiun4oktiani-2013 33/41
23
Irhamni F. 2011. Metode spreading gains and loses pada pendanaan program
pensiun manfaat-pasti [skripsi]. Depok (ID): Universitas Indonesia.
Winklevoss HE. 1993. Pension Mathematics with Numerical Illustration. Ed ke-2.
Philadelphia (US): University of Pennsylvania Press.
7/21/2019 Pensiun4_Oktiani, 2013
http://slidepdf.com/reader/full/pensiun4oktiani-2013 34/41
24
Lampiran 1 Penjumlahan parsial
∆[
(
)] =
(
+ 1)
(
)
∆[ ()()] = ( + 1)( + 1) ()()
= ( + 1)( + 1) ( + 1)() + ( + 1)() ()()
= ( + 1)[( + 1) ()] + ()[ ( + 1) ()]
= ( + 1) ∆[()] + ()∆[ ()].
Kemudian, kedua ruas pada persamaan tersebut dijumlahkan dari 0 sampai 1:
∆[
(
)
(
)] =
(
(
+ 1)
∆[
(
)] +
(
)
∆[
(
)])
−1
=0
−1
=0
= ( + 1)∆[()] +()∆[ ()].−1
=0
−1
=0
(12)
Ruas kiri pada persamaan (12) dapat dijabarkan sebagai berikut:
∆[ ()()]
−1
=0
= ∆[ (0)(0)] + ∆[ (1)(1)] +⋯+ ∆[ ( 1)( 1)]
= [ (1)(1) (0)(0)] + [ (2)(2) (1)(1)]
+ [ (3)(3) (2)(2)] +⋯+ [ ()() ( 1)( 1)]
= [ ()() (0)(0)]
= ()()|0. (13)
Substitusikan persamaan (12) ke persamaan (13):
(
)
(
)|
0 =
(
+ 1)
∆[
(
)] +
(
)
∆[
(
)]
−1
=0
−1
=0
.
Sehingga bentuk umum dari penjumlahan parsial adalah:
()∆[ ()]
−1
=0
= ()()|0 ( + 1) ∆[()].
−1
=0
7/21/2019 Pensiun4_Oktiani, 2013
http://slidepdf.com/reader/full/pensiun4oktiani-2013 35/41
25
Lampiran 2 Tabel Mortalita Taspen 2012 (TMT 2012)
Usia (
) TMT 2012 (
)
19 0.0003688420 0.00040192
21 0.00043797
22 0.00047724
23 0.00052004
24 0.00056667
25 0.00061748
26 0.00067285
27 0.00073318
28 0.00079892
29 0.00087055
30 0.00094860
31 0.00103364
32 0.00112630
33 0.00122727
34 0.00133728
35 0.00145714
36 0.00158774
37 0.00173003
38 0.00188506
39 0.00205398
40 0.00223801
41 0.00243850
42 0.00265694
43 0.00289492
44 0.00315417
45 0.00343661
46 0.00374428
47 0.00407945
48 0.00444455
49 0.00484225
50 0.00527544
51 0.00574727
52 0.00626117
53 0.00682086
54 0.00743039
55 0.00809417
56 0.00881699
7/21/2019 Pensiun4_Oktiani, 2013
http://slidepdf.com/reader/full/pensiun4oktiani-2013 36/41
2 6
Lampiran 3 Perhitungan iuran normal dan kewajiban aktuaria menggunakan metode PUC dan EAN dengan = = 10%, = 2.5%,
dan −1 = 20569200.
Usia
()TMT () = =
= =
−=
− (1 + )− :−|� � � =
0 19 0.00036884 0.99963116 1000 1 1000 10611.655 10.612 0.902 0.029 34.004 10.585
1 20 0.00040192 0.99959808 999.598 0.909 908.726 9611.655 10.577 0.902 0.032 30.913 10.548
2 21 0.00043797 0.99956203 999.160 0.826 825.752 8702.930 10.539 0.903 0.036 28.102 10.507
3 22 0.00047724 0.99952276 998.683 0.751 750.326 7877.177 10.498 0.903 0.039 25.548 10.463
4 23 0.00052004 0.99947996 998.164 0.683 681.760 7126.852 10.454 0.904 0.043 23.225 10.415
5 24 0.00056667 0.99943333 997.598 0.621 619.430 6445.092 10.405 0.904 0.047 21.114 10.362
6 25 0.00061748 0.99938252 996.982 0.564 562.771 5825.662 10.352 0.905 0.052 19.194 10.305
7 26 0.00067285 0.99932715 996.312 0.513 511.265 5262.891 10.294 0.905 0.057 17.449 10.242
8 27 0.00073318 0.99926682 995.581 0.467 464.446 4751.626 10.231 0.906 0.063 15.863 10.174
9 28 0.00079892 0.99920108 994.786 0.424 421.886 4287.180 10.162 0.907 0.069 14.421 10.099
10 29 0.00087055 0.99912945 993.920 0.386 383.199 3865.294 10.087 0.908 0.076 13.110 10.018
11 30 0.0009486 0.9990514 992.977 0.350 348.032 3482.095 10.005 0.908 0.084 11.918 9.929
12 31 0.00103364 0.99896636 991.951 0.319 316.066 3134.062 9.916 0.909 0.092 10.835 9.832
13 32 0.0011263 0.9988737 990.833 0.290 287.009 2817.996 9.818 0.910 0.102 9.850 9.726
14 33 0.00122727 0.99877273 989.617 0.263 260.597 2530.987 9.712 0.911 0.112 8.954 9.610
15 34 0.00133728 0.99866272 988.294 0.239 236.590 2270.390 9.596 0.913 0.123 8.140 9.484
16 35 0.00145714 0.99854286 986.854 0.218 214.768 2033.800 9.470 0.914 0.135 7.400 9.346
17 36 0.00158774 0.99841226 985.287 0.198 194.934 1819.032 9.332 0.915 0.149 6.727 9.195
18 37 0.00173003 0.99826997 983.582 0.180 176.906 1624.098 9.181 0.917 0.164 6.116 9.031
7/21/2019 Pensiun4_Oktiani, 2013
http://slidepdf.com/reader/full/pensiun4oktiani-2013 37/41
2 7
Usia
( ) TMT () =
= =
=
−=
− (1 + )− :−|� � =
19 38 0.00188506 0.99811494 981.728 0.164 160.520 1447.192 9.016 0.919 0.180 5.560 8.850
20 39 0.00205398 0.99794602 979.712 0.149 145.628 1286.672 8.835 0.921 0.198 5.054 8.653
21 40 0.00223801 0.99776199 977.519 0.135 132.093 1141.044 8.638 0.923 0.218 4.595 8.437
22 41 0.0024385 0.9975615 975.136 0.123 119.791 1008.951 8.423 0.925 0.239 4.177 8.201
23 42 0.00265694 0.99734306 972.545 0.112 108.612 889.160 8.187 0.927 0.263 3.797 7.942
24 43 0.00289492 0.99710508 969.729 0.102 98.452 780.548 7.928 0.930 0.290 3.452 7.659
25 44 0.00315417 0.99684583 966.671 0.092 89.220 682.095 7.645 0.933 0.319 3.138 7.348
26 45 0.00343661 0.99656339 963.348 0.084 80.830 592.876 7.335 0.936 0.350 2.853 7.007
27 46 0.00374428 0.99625572 959.741 0.076 73.207 512.045 6.995 0.940 0.386 2.594 6.632
28 47 0.00407945 0.99592055 955.826 0.069 66.280 438.839 6.621 0.944 0.424 2.358 6.221
29 48 0.00444455 0.99555545 951.578 0.063 59.987 372.558 6.211 0.948 0.467 2.144 5.768
30 49 0.00484225 0.99515775 946.970 0.057 54.269 312.571 5.760 0.953 0.513 1.949 5.271
31 50 0.00527544 0.99472456 941.975 0.052 49.076 258.302 5.263 0.958 0.564 1.772 4.723
32 51 0.00574727 0.99425273 936.561 0.047 44.358 209.226 4.717 0.963 0.621 1.611 4.119
33 52 0.00626117 0.99373883 930.697 0.043 40.073 164.869 4.114 0.969 0.683 1.464 3.452
34 53 0.00682086 0.99317914 924.349 0.039 36.181 124.796 3.449 0.976 0.751 1.331 2.716
35 54 0.00743039 0.99256961 917.480 0.036 32.648 88.614 2.714 0.983 0.826 1.210 1.902
36 55 0.00809417 0.99190583 910.054 0.032 29.440 55.967 1.901 0.991 0.909 1.100 1
37 56 0.00881699 0.99118301 902.030 0.029 26.527 26.527 1 1 1 1.000 0
7/21/2019 Pensiun4_Oktiani, 2013
http://slidepdf.com/reader/full/pensiun4oktiani-2013 38/41
2 8
t Usia () () ()PUC
Nilai Akhir NC
PUC () EAN
Nilai Akhir NC
EAN ( )PUC
( ) EAN
0 19 504720.382 13641.091 418407.567 47682.030 1462531.224 0 0
1 20 555415.653 15011.234 418744.102 47682.030 1330108.437 15011.234 52471.322
2 21 611224.916 16519.592 419111.138 47682.030 1209719.309 33039.185 110216.959
3 22 672668.432 18180.228 419511.458 47682.030 1100269.919 54540.684 173771.819
4 23 740320.271 20008.656 419948.124 47682.030 1000765.819 80034.624 243725.981
5 24 814814.029 22022.001 420424.473 47682.030 910302.950 110110.004 320730.5606 25 896849.219 24239.168 420944.161 47682.030 828059.447 145435.008 405504.240
7 26 987198.377 26681.037 421511.198 47682.030 753288.165 186767.260 498840.541
8 27 1086714.972 29370.675 422129.966 47682.030 685309.878 234965.399 601615.921
9 28 1196342.251 32333.574 422805.271 47682.030 623507.112 291002.169 714798.813
10 29 1317123.098 35597.922 423542.380 47682.030 567318.527 355979.216 839459.719
11 30 1450211.078 39194.894 424347.069 47682.030 516233.815 431143.834 976782.500
12 31 1596882.787 43158.994 425225.675 47682.030 469789.061 517907.931 1128077.008
13 32 1758551.723 47528.425 426185.159 47682.030 427562.528 617869.524 1294793.268
14 33 1936783.852 52345.510 427233.177 47682.030 389170.825 732837.133 1478537.392
15 34 2133315.077 57657.164 428378.134 47682.030 354265.411 864857.464 1681089.451
16 35 2350070.967 63515.432 429629.282 47682.030 322529.435 1016246.905 1904423.641
17 36 2589189.023 69978.082 430996.817 47682.030 293674.857 1189627.389 2150731.040
18 37 2853043.776 77109.291 432491.971 47682.030 267439.821 1387967.242 2422445.280
7/21/2019 Pensiun4_Oktiani, 2013
http://slidepdf.com/reader/full/pensiun4oktiani-2013 39/41
2 9
t Usia () () ()PUC Nilai Akhir NC
PUC
() EAN Nilai Akhir NC
EAN
( )PUC ( ) EAN
19 38 504720.382 84980.414 434127.139 47682.030 243586.285 1614627.857 2722271.686
20 39 555415.653 93670.853 435916.026 47682.030 221897.851 1873417.059 3053220.341
21 40 611224.916 103269.055 437873.764 47682.030 202177.795 2168650.164 3418643.567
22 41 672668.432 113873.642 440017.111 47682.030 184247.283 2505220.121 3822278.783
23 42 740320.271 125594.704 442364.661 47682.030 167943.746 2888678.184 4268297.50524 43 814814.029 138555.280 444937.047 47682.030 153119.401 3325326.731 4761361.248
25 44 896849.219 152893.059 447757.197 47682.030 139639.904 3822326.480 5306685.795
26 45 987198.377 168762.335 450850.668 47682.030 127383.133 4387820.722 5910115.369
27 46 1086714.972 186336.264 454245.948 47682.030 116238.076 5031079.132 6578207.791
28 47 1196342.251 205809.480 457974.897 47682.030 106103.824 5762665.441 7318333.579
29 48 1317123.098 227401.124 462073.184 47682.030 96888.648 6594632.587 8138790.431
30 49 1450211.078 251358.376 466580.847 47682.030 88509.173 7540751.285 9048936.921
31 50 1596882.787 277960.578 471542.916 47682.030 80889.612 8616777.922 10059348.335
32 51 1758551.723 307524.060 477010.172 47682.030 73961.086 9840769.912 11181999.371
33 52 1936783.852 340407.817 483040.028 47682.030 67660.987 11233457.959 12430478.882
34 53 2133315.077 377020.201 489697.562 47682.030 61932.421 12818686.822 13820242.946
35 54 2350070.967 417826.837 497056.770 47682.030 56723.680 14623939.297 15368914.502
36 55 2589189.023 463360.036 505202.054 47682.030 51987.780 16680961.284 17096639.290
37 56 2853043.776 514230 514230 47682.030 47682.030 19026510 19026510Total 16864065.114 15800419.255
7/21/2019 Pensiun4_Oktiani, 2013
http://slidepdf.com/reader/full/pensiun4oktiani-2013 40/41
7/21/2019 Pensiun4_Oktiani, 2013
http://slidepdf.com/reader/full/pensiun4oktiani-2013 41/41
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 3 Oktober 1991. Penulis
merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, putri dari pasangan Bapak IrwanSani dan Ibu Ida Yunita. Pada tahun 2003, penulis menyelesaikan pendidikan
sekolah dasar di SDN Mekar Jaya XXVII. Penulis menyelesaikan sekolah
menengah pertama pada tahun 2006 di SMP Yaspen Tugu Ibu Depok. Kemudian
penulis melanjutkan pendidikan sekolah menengah atas di SMAN 2 Depok dan
lulus pada tahun 2009. Setelah lulus sekolah menengah atas, penulis melanjutkan
pendidikan S1 di Departemen Matematika, Fakultas matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi
Masuk IPB (USMI).
Selama masa kuliah penulis aktif di sejumlah organisasi dan kepanitiaan,
diantaranya anggota departemen Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Bina Desa
BEM KM IPB tahun 2009-2010. Sekretaris Departemen Komunikasi danInformasi (Kominfo) Bina Desa BEM KM tahun 2010-2011, Panitia Masa
Perkenalan Departemen (MPD) tahun 2010, Panitia Ramah Tamah Civitas
(Rataci) departemen Matematika tahun 2010 dan tahun 2011, Panitia Seminar
Akbar Matematika Cepat Otak Kanan yang diadakan oleh Quantum Kids
Primagama seluruh SD se-kota Bogor, Panitia acara #1000IftharHALAL
serempak di seluruh Indonesia yang diadakan komunitas @halalcorner, bersinergi
dengan komunitas lain.