penonton pu~dibuattertawa -...

2
o Minggu 14 15 16 29 30 31 ONov ODes, .;f'" Penonton pu~ Dibuat Tertawa B UNYI gong membahana ke seluruh penjuru Grha Sanusi Hardjadinata Universitas Pad- jadjaran Jalan Dipati Ukur Bandung, Minggu (19/6) sore itu, yang dibiarkan gelap tanpa lampu. Seketika gerbang utama dibuka lebar-lebar, seiring game- lan Sunda dimainkan. Tampak sesosok singa muncul dari gerbang yang ditandu oleh empat orang. Di atas sisingaan yang biasanya dinaiki oleh anak sunat, kali ini terlihat seorang pemain tenis meja terkemuka asal J awa Barat, Momon Afrimon. De- ngan mengenakan pakaian adat Sunda berupa beskap dan bendo, Momon melambaikan bet yang dipegangnya kepada seluruh hadirin. Kemudian, muncul sisingaan kedua yang ditumpangi pemain tenis meja Jawa Barat lainnya, Jajat Sudrajat, yang mengenakan pakaian pangsi khas tatar Sunda. Sama halnya dengan Momon, ia menyapa hadirin di ruangan dengan melambaikan bet yang digenggamnya. Kemudian, kedua sisingaan berhadapan dan saling mengunggulkan pemain masing-masing, diiringi tarian jaipong dari tiga penari rupawan. Kejutan ketiga muncul dari gerbang yang sama. Kali ini bukan sisingaan, melainkan serombongan petugas ke- amanan yang gagah berkaca mata hi- tarn mengawal kehadiran "wasit can- tik", Aci Padmo yang berbalut kebaya kuning keemasan. Presenter yang sa- ngat fasih berbahasa Sunda itu, memimpin laga spektakuler antara dua pemain tenis meja Jabar. Salah satu Pidangan Seni Rumawat Pajajaran kali ini mengambil judul "Pang Ping Pang Ping Pang Ping Pong, Adu Manis Seni Sunda Sareng Ping- pong" yang dibesut langsung oleh rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia. Tak disangka, permainan tenis meja yang biasanya serius menjadi tontonan yang menghibur dan sarat kejutan. Ada-ada saja ulah dari kedua pemain yang membuat pusing wasit cantik. Dimulai dari keduanya yang tetap memakai pakaian adat, saat permainan hendak dimulai. Kontan saja, wasit meminta kedua pemain menggantinya dengan pakaian olah raga. Skor kedua atlet kocak ini berjalan lambat, karena wasit ogah-ogahan memberi angka kepada pemain. Karena tujuannya untuk menghibur penonton, hal-hal janggal di luar dugaan sering kali membuat hadirin berseru riuh ren- dah dan bertepuk tangan. Momon yang tampillebih agresif, se- lalu memulai kelucuan dengan segala tingkahnya. Mulai dari kepala bet yang bolong dan pegangannya patah akibat terlalu kencang memukul bola yang di- lancarkan Jajat, hingga melakukan banyak gaya ajaib, misalnya sambil menelefon atau bercermin pada bet. Sebaliknya, Jajat terlihat lebih kalem dan menikmati permainan kocak ini. la sering kali menjadi pemicu, sedangkan Momon sebagai motor penggerak lawak. Hingga pada akhirnya, Aci Pad- mo membubarkan permainan, karena kedua atlet benar-benar tidak bisa diatur dan membuat wasit frustrasi. Pergelaran ini diakhiri dengan pe- ngumuman pemenang. Hanya, bukan Momon ataupun Jajat, melain an Aci yang naik podium juara. Acara pun be- rakhir dengan tepuk tangan penonton, yang sebagian besar memperlihatkan senyum puas atas kreasi sang rektor ini. Ganjar Kurnia mengaku gembira dengan suksesnya gelaran ini. "Mes- kipun yang nonton kurang memenuhi ruangan, tetapi untuk.skala pertunjuk- kan perdana, saya cukup puas," jarnya. la pun mengatakan, ide pergelaran ini tak semata-mata timbul begitu saja. "Kebetulan saya hobi main pi g pong. Ketika berkumpul dengan teman-te- man, terlintas ide membuat pertun- jukkan ping pong yang dikreasikan de- ADE 8 INDRA(",PR"' MOMON Afrimon (kiri) dan Jajat Sudrajat berjoget di tengah-tengah per- tandingan Tenis Meja, pada acara "Adu Manis Seni Sunda Sareng Ping Pang ", di Graha Sanusi Kampus Unpad, Jln. Dipati Ukur Bandung, Minggu (19/6). * --------~--~--------~----------~--- Kliping Humas Gnpad 2011

Upload: hoangtuong

Post on 13-Jul-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penonton pu~DibuatTertawa - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/06/pikiranrakyat-20110622... · "Pang PingPang PingPang PingPong, Adu Manis Seni Sunda Sareng

o Minggu

14 15 1629 30 31

ONov ODes,.;f'"

Penonton pu~Dibuat TertawaB UNYI gong membahana ke

seluruh penjuru Grha SanusiHardjadinata Universitas Pad-

jadjaran Jalan Dipati Ukur Bandung,Minggu (19/6) sore itu, yang dibiarkangelap tanpa lampu. Seketika gerbangutama dibuka lebar-lebar, seiring game-lan Sunda dimainkan.

Tampak sesosok singa muncul darigerbang yang ditandu oleh empatorang. Di atas sisingaan yang biasanyadinaiki oleh anak sunat, kali ini terlihatseorang pemain tenis meja terkemukaasal J awa Barat, Momon Afrimon. De-ngan mengenakan pakaian adat Sundaberupa beskap dan bendo, Momonmelambaikan bet yang dipegangnyakepada seluruh hadirin.

Kemudian, muncul sisingaan keduayang ditumpangi pemain tenis mejaJawa Barat lainnya, Jajat Sudrajat, yangmengenakan pakaian pangsi khas tatarSunda. Sama halnya dengan Momon, iamenyapa hadirin di ruangan denganmelambaikan bet yang digenggamnya.Kemudian, kedua sisingaan berhadapandan saling mengunggulkan pemainmasing-masing, diiringi tarian jaipongdari tiga penari rupawan.

Kejutan ketiga muncul dari gerbangyang sama. Kali ini bukan sisingaan,melainkan serombongan petugas ke-amanan yang gagah berkaca mata hi-tarn mengawal kehadiran "wasit can-tik", Aci Padmo yang berbalut kebayakuning keemasan. Presenter yang sa-ngat fasih berbahasa Sunda itu,memimpin laga spektakuler antara duapemain tenis meja Jabar.

Salah satu Pidangan Seni RumawatPajajaran kali ini mengambil judul"Pang Ping Pang Ping Pang Ping Pong,Adu Manis Seni Sunda Sareng Ping-pong" yang dibesut langsung oleh rektorUnpad, Prof. Ganjar Kurnia. Takdisangka, permainan tenis meja yangbiasanya serius menjadi tontonan yangmenghibur dan sarat kejutan.

Ada-ada saja ulah dari kedua pemainyang membuat pusing wasit cantik.

Dimulai dari keduanya yang tetapmemakai pakaian adat, saat permainanhendak dimulai. Kontan saja, wasitmeminta kedua pemain menggantinyadengan pakaian olah raga.

Skor kedua atlet kocak ini berjalanlambat, karena wasit ogah-ogahanmemberi angka kepada pemain. Karenatujuannya untuk menghibur penonton,hal-hal janggal di luar dugaan seringkali membuat hadirin berseru riuh ren-dah dan bertepuk tangan.

Momon yang tampillebih agresif, se-lalu memulai kelucuan dengan segalatingkahnya. Mulai dari kepala bet yangbolong dan pegangannya patah akibatterlalu kencang memukul bola yang di-lancarkan Jajat, hingga melakukanbanyak gaya ajaib, misalnya sambilmenelefon atau bercermin pada bet.

Sebaliknya, Jajat terlihat lebih kalemdan menikmati permainan kocak ini. lasering kali menjadi pemicu, sedangkan

Momon sebagai motor penggeraklawak. Hingga pada akhirnya, Aci Pad-mo membubarkan permainan, karenakedua atlet benar-benar tidak bisadiatur dan membuat wasit frustrasi.

Pergelaran ini diakhiri dengan pe-ngumuman pemenang. Hanya, bukanMomon ataupun Jajat, melain an Aciyang naik podium juara. Acara pun be-rakhir dengan tepuk tangan penonton,yang sebagian besar memperlihatkansenyum puas atas kreasi sang rektor ini.

Ganjar Kurnia mengaku gembiradengan suksesnya gelaran ini. "Mes-kipun yang nonton kurang memenuhiruangan, tetapi untuk.skala pertunjuk-kan perdana, saya cukup puas," jarnya.

la pun mengatakan, ide pergelaranini tak semata-mata timbul begitu saja."Kebetulan saya hobi main pi g pong.Ketika berkumpul dengan teman-te-man, terlintas ide membuat pertun-jukkan ping pong yang dikreasikan de-

ADE 8 INDRA(",PR"'

MOMON Afrimon (kiri) dan Jajat Sudrajat berjoget di tengah-tengah per-tandingan Tenis Meja, pada acara "AduManis Seni Sunda Sareng Ping Pang ",di Graha Sanusi Kampus Unpad, Jln. Dipati Ukur Bandung, Minggu (19/6). *--------~--~--------~----------~---

Kliping Humas Gnpad 2011

Page 2: Penonton pu~DibuatTertawa - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/06/pikiranrakyat-20110622... · "Pang PingPang PingPang PingPong, Adu Manis Seni Sunda Sareng

ngan seni Sunda, terutama tetabuhan-nya," kata Ganjar.

Melihat animo hadirin, ia semakinterpacu untuk membuat pertunjukanserupa. "Bisa saja oleh orang lain men-dapat ide dari acara kali ini. Tidakhanya tenis meja, ada banyak cabangolah raga lain yang bisa dikolaborasikandengan kesenian Sunda. Tinggal pintar-pintar mengelolanya saja," katanya.

Sejak awal, objek pertunjukan iniadalah tenis meja, yang meskipun ko-cak tetapi memerlukan skill bermaintinggi. Oleh karena itu, Ganjar memintaMomon dan Jajat untuk ikut dalamlakonnya, karena dinilai merupakan at-let yang sudah jadi.

Gelaran inijuga dihadiri oleh tokoh-tokoh tenis meja nasional seperti AbdulRojak, Toni Maringgi, dan Faisal Rah-'man. Faisal mengapresiasi pertunjuk-kan ini, dengan harapan bisa mening-katkan minat masyarakat terhadap te-nismeja.

Meskipun penuh kelucuan dan la-wakan segar, penampilan Momon danJajat patut diacungijempol. "Sebetul-nya, pertunjukan tadi ada skenarionya.Dalam praktiknya, kami melakukan im-provisasi, karena ketika tampil banyakkejadian di luar skenario," kata Momon.

Diakui pria kelahiran Padang, 21April 1967 itu, persiapan mereka hanyasebulan dengan kualitas latihan se-minggu dua kali. ''Temyata, lebih capekdibandingkan dengan pertandingan bi-asa. Pada acara ini, selain harus me-nampilkan teknikjuga harus dipikirkanbagaimana caranya membuat penontontertawa dan terhibur," ujar Momon.

Jajat mengungkapkan, kegembiraan-nya bisa bekerja sama dalam pertun-jukkan ini. Harapannya senada denganpegiat tenis meja lainnya, yaitu agarmuncul semangat dan bertambahnyaminat masyarakat untuk olah raga ini."Sayajuga mengucapkan terima kasihkepada Unpad yang sudah memberikanperhatian terhadap cabor tenis meja,"katanya. {P-07}***

r