penjelasan tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha...

452

Upload: others

Post on 16-Mar-2020

10 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 2: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Penjelasan TemaTheme Explanation

Moving Beyond the Digital Business Perekonomian Nasional sepanjang tahun 2018 masih dihadapkan dengan berbagai tantangan di semua sektor, tak terkecuali sektor asuransi. Namun, semua tantangan usaha di tahun 2018 telah berhasil dilalui Askrindo dengan pencapaian yang positif. Kokohnya lini usaha Askrindo menjadikan dorongan yang kuat bagi Perusahaan untuk terus melakukan pengembangan bisnis yang sudah dirancang dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini selaras dengan berbagai perubahan yang diadopsi Perusahaan meliputi transformasi strategi dan transformasi budaya kerja dengan mengadopsi unsur digital sebagai jawaban dari tantangan zaman. Tahun 2018 merupakan fase metamorfosa Askrindo dalam merevitalisasi brand image guna meningkatkan citra Perusahaan sebagai perusahaan asuransi yang enerjik, kokoh, bersemangat, penuh inovatif serta menunjukkan transformasi budaya Perusahaan terus menerus. Transformasi ini bertujuan agar seluruh unit kerja dapat bekerja secara maksimal. Hal tersebut juga tercermin dari perubahan struktur organisasi yang lebih mengarah kepada customer oriented. Tahun 2018 juga menjadi babak baru bagi Askrindo dalam memperluas segmen usahanya melalui berbagai inovasi layanan berbasis digital, salah satunya digiAsk. Perusahaan juga telah bersiap dalam menghadapi era digitalisasi di dunia perasuransian dengan membangun platform digitalisasi yang disebut dengan Askrindo Core System. Segenap Insan Perusahaan senantiasa bersinergi untuk mencapai tujuan yang terbaik dan berkomitmen untuk terus membangun nilai usaha serta proses bisnis yang sehat dan transformasi digital berkelanjutan. Dengan semangat baru yang ditumbuhkan dalam tubuh Askrindo, segenap elemen Perusahaan yakin bahwa Askrindo akan terus melaju dalam rangka menuju ke arah masa depan yang lebih cerah.

Moving Beyond the Digital Business National Economy throughout 2018 is still faced with various challenges in all sectors, including the insurance sector. However, all business challenges in 2018 have been successfully passed by Askrindo with positive achievements. The strong business line of Askrindo has made a strong impetus for the Company to continue to develop the business that has been designed from previous years. This is in line with various changes adopted by the Company, including the transformation of strategies and transformation of work culture by adopting digital elements in response to the challenges of the times. The year 2018 is Askrindo’s metamorphosis phase in revitalizing the brand image in order to improve the Company’s image as an energetic, robust, vibrant, full of innovative insurance company, as well as showing a continuous transformation of the company’s culture. This transformation aims to make all work units work optimally. This is also reflected in changes in organizational structure that are more oriented towards customer oriented. 2018 is also a new chapter for Askrindo in expanding its business segments through various digital-based service innovations, one of which is digiAsk. The Company has also been preparing to face the era of digitalization in the insurance world by building a digitalization platform called the Askrindo Core System. The Company’s employees continue to work together to achieve the best goals and is committed to continuing to build business value and healthy business processes and sustainable digital transformation. With the new enthusiasm that has grown in Askrindo’s body, all elements of the Company are confident that Askrindo will continue moving forward in the direction of a brighter future.

Page 3: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Strategic Partner for Self Reliant SME’s

Improving SME’s Empowerment, Creating Economic Independence

Serving Better

Mitra Strategis untuk Kemandirian UMKM

Meningkatkan Pemberdayaan UMKM, Mewujudkan Kemandirian Ekonomi

Melayani Lebih Baik

2018

2015 2016 2017

Moving Beyond the Digital BusinessBergerak Melampaui Bisnis Digital

Kesinambungan TemaContinuity of the Theme

Page 4: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

07 IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTINGHIGHLIGHTS OF IMPORTANT FINANCIAL DATA

11 IKHTISAR SAHAMSHARES HIGHLIGHTS

12IKHTISAR OBLIGASI, SUKUK ATAU OBLIGASI KONVERSIHIGHLIGHTS OF BOND, SUKUK OR CONVERTIBLE BOND

13 KILAS PERISTIWAEVENT HIGHLIGHTS

Daftar IsiTable of Contents

01 PENJELASAN TEMATHEME EXPLANATION

02 KESINAMBUNGAN TEMACONTINUITY OF THE THEME

03 DAFTAR ISITABLE OF CONTENTS

Profil PerusahaanCompany Profile

37 INFORMASI UMUM TENTANG ASKRINDOGENERAL INFORMATION ABOUT ASKRINDO

38 RIWAYAT SINGKAT PERUSAHAANBRIEF HISTORY

40 BIDANG USAHALINES OF BUSINESS

41 PRODUK DAN JASAPRODUCTS AND SERVICES

47 STRUKTUR ORGANISASIORGANIZATION STRUCTURE

49VISI, MISI DAN NILAI-NILAI PERUSAHAANCOMPANY VISION, MISSION AND CULTURE VALUES

52 MAKNA LOGO PERUSAHAANTHE MEANING OF THE COMPANY LOGO

53 PROFIL DEWAN KOMISARISTHE BOARD OF COMMISSIONERS PROFILE

56 PROFIL DIREKSITHE BOARD OF DIRECTORS PROFILE

63 PROFIL PEJABAT EKSEKUTIFPROFILE OF EXECUTIVE MANAGEMENT

64DEMOGRAFI KARYAWAN DAN PENGEMBANGAN KOMPETENSIEMPLOYEE DEMOGRAPHY AND COMPETENCY DEVELOPMENT

67 KOMPOSISI PEMEGANG SAHAMSHAREHOLDERS COMPOSITION

69 DAFTAR ENTITAS ANAKLIST OF SUBSIDIARIES

73 STRUKTUR GRUPGROUP STRUCTURE

74 KRONOLOGIS PENERBITAN SAHAMSHARE LISTING CHRONOLOGY

74 KRONOLOGIS PENERBITAN EFEK LAINNYAOTHER SECURITIES LISTING CHRONOLOGY

74LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANGSUPPORTING INSTITUTION ANDPROFESSIONS

75 PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASIAWARD AND CERTIFICATION

79

DAFTAR ALAMAT ENTITAS ANAK DAN KANTOR JARINGAN OPERASIONAL, SERTA INFORMASI KANTOR CABANG DAN KANTOR PERWAKILANLIST OF SUBSIDIARY AND OPERATIONAL NETWORK OFFICE, BRANCH OFFICE AND REPRESENTATIVE OFFICE

82 INFORMASI PADA SITUS WEB PERUSAHAANINFORMATION ON THE COMPANY WEBSITE

83

PENDIDIKAN DAN/ATAU PELATIHAN DEWAN KOMISARIS, DIREKSI, KOMITE-KOMITE, SEKRETARIS PERUSAHAAN, DAN UNIT AUDIT INTERNALEDUCATION AND/OR TRAINING OF THE BOARD OF COMMISSIONERS, DIRECTORS, COMMITTEES, CORPORATE SECRETARY, AND INTERNAL AUDIT UNIT

Analisa & PembahasanManajemen atas Kinerja PerusahaanManagement Discussion & Analysis

of Company Performance

89 TINJAUAN PEREKONOMIAN DAN INDUSTRIECONOMIC AND INDUSTRIAL REVIEW

93 RENCANA DAN KEBIJAKAN STRATEGIS 20182018 STRATEGIC PLAN AND POLICY

100TINJAUAN OPERASI PER SEGMEN USAHA OPERATION OVERVIEW PER BUSINESS SEGMENT

108 TINJAUAN ENTITAS ANAKSUBSIDIARY REVIEW

118 TINJAUAN KEUANGANFINANCIAL REVIEW

129 PROSPEK USAHABUSINESS OUTLOOK

132 ASPEK PEMASARANMARKETING ASPECT

133 TINJAUAN KEUANGAN LAINNYAOTHER FINANCIAL REVIEW

135 INFORMASI KELANGSUNGAN USAHA INFORMATION ON BUSINESS CONTINUITY

136PETA JALAN USAHA: RENCANA JANGKA PANJANG BUSINESS ROADMAP: LONG-TERM PLAN

Fungsi Penunjang BisnisBusiness Support Function

139 PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIAHUMAN RESOURCE MANAGEMENT

168 TEKNOLOGI INFORMASIINFORMATION TECHNOLOGY

03

Tata KelolaPerusahaan yang Baik

Good Corporate Governance

177PRINSIP UMUM TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK GENERAL PRINCIPLE OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE

178PERKEMBANGAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK ASKRINDOTHE DEVELOPMENT OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE IN ASKRINDO

199STRUKTUR DAN ORGAN TATA KELOLA PERUSAHAANCORPORATE GOVERNANCE STRUCTURE AND ORGAN

06

04

05

01

02Laporan ManajemenManagement Report

17 LAPORAN DEWAN KOMISARISTHE BOARD OF COMMISSIONERS REPORT

27 LAPORAN DIREKSITHE BOARD OF DIRECTORS REPORT

Page 5: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

314DASAR PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PROGRAM IMPLEMENTATION FRAMEWORK

314

KEBIJAKAN DAN TATA KELOLA TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DI LINGKUP ASKRINDOPOLICY AND GOVERNANCE OF CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY IN ASKRINDO SCOPE

320

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN TERHADAP PEMENUHAN HAK ASASI MANUSIACORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY ON HUMAN RIGHTS MEETING

321TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN UNTUK OPERASI YANG ADILCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY FOR FAIR OPERATIONS

321TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN LINGKUP LINGKUNGAN HIDUPCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY FOR LIVING ENVIRONMENT

324

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN LINGKUP KETENAGAKERJAAN, KESEHATAN, DAN KESELAMATAN KERJASOCIAL RESPONSIBILITY IN OCCUPATIONAL HEALTH, SAFETY AND EMPLOYMENT ASPECTS

328

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN LINGKUP TANGGUNG JAWAB TERHADAP PRODUK/JASACORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITIES IN THE SCOPE OF PRODUCTS/SERVICES

331

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN LINGKUP PENGEMBANGAN SOSIAL DAN KEMASYARAKATANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY ON SOCIAL AND COMMUNITY DEVELOPMENT ASPECT

278 MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT

292 SISTEM PENGENDALIAN INTERNALINTERNAL CONTROL SYSTEM

293 TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

293 FUNGSI KEPATUHANCOMPLIANCE FUNCTION

295 PERKARA PENTINGLITIGATIONS

295AKSES INFORMASI DAN DATA PERUSAHAANCORPORATE INFORMATION AND DATA ACCESS

298KODE ETIK: STANDAR ETIKA PERUSAHAANCODE OF ETHICS: COMPANY STANDARDS ETHICS

300 KEBIJAKAN ANTI KORUPSIANTI CORRUPTION POLICY

301

PENGELOLAAN POTENSI BENTURAN KEPENTINGAN DAN PENGENDALIAN GRATIFIKASIPOTENTIAL MANAGEMENT OF CONFLICTS OF INTEREST AND GRATIFICATION CONTROL

301INFORMASI PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN POLITIKINFORMATION ON FUNDING FOR POLITICAL ACTIVITIES

301LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARASTATE OFFICIAL ASSETS REPORT

303 WHISTLEBLOWING SYSTEMWHISTLEBLOWING SYSTEM

306

KEBIJAKAN MENGENAI KEBERAGAMAN KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSIPOLICY REGARDING THE DIVERSITY OF THE COMPOSITION OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND THE BOARD OF DIRECTORS

309 TRANSPARANSI PRAKTIK BAD GOVERNANCEBAD GOVERNANCE PRACTICE TRANSPARENCY

Tata KelolaPerusahaan yang Baik

Good Corporate Governance

199PEMEGANG SAHAM DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) SHAREHOLDERS AND GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS (GMS)

202 DEWAN KOMISARISTHE BOARD OF COMMISSIONERS

210 KOMISARIS INDEPENDENINDEPENDENT COMMISSIONERS

211 DIREKSITHE BOARD OF DIRECTORS

221

TRANSPARANSI INFORMASI TERKAIT DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSITRANSPARENCY OF INFORMATION RELATED TO THE BOARD OF COMMISSIONERS AND THE BOARD OF DIRECTORS

236ORGAN PENDUKUNG DEWAN KOMISARISTHE BOARD OF COMMISSIONERS SUPPORTING ORGANS

256ORGAN PENDUKUNG DIREKSIORGANS SUPPORTING OF THE BOARD OF DIRECTORS

06 07

08Laporan Keuangan

KonsolidasianConsolidated Financial

Statements

Page 6: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Jumlah AsetTotal Asset

12%

Laporan Posisi Keuangan (Neraca)Balance Sheet

Jumlah LiabilitasTotal Liabilities

18% 7%Jumlah Ekuitas

Total Equality

YoY 2017-2018 YoY 2017-2018 YoY 2017-2018

Page 7: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

ProfilPerusahaan

01Ikhtisar Keuangan Financial Highlights

Page 8: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)7

Ikhtisar Keuangan dan OperasionalFinancial and Operational Highlight

Ikhtisar Data Keuangan PentingHighlights of Important Financial Data

Laba (Rugi) Komprehensif KonsolidasianComprehensive Consolidated Profit/Loss

UraianDescription

2018(Rp-juta)

(In million Rp)

2017(Rp-juta)

(In million Rp)

2016(Rp-juta)

(In million Rp)

2015(Rp-juta)

(In million Rp)

2014(Rp-juta)

(In million Rp)

YoY 2017-2018(%)

PENDAPATAN USAHAOPERATING REVENUE

Pendapatan UnderwritingPremium Income

Premi dan Jasa Penjaminan BrutoGross Premiums and Guarantee Services 10.173.340 9.950.035 8.721.317 5.982.790 4.193.065 2,24%

Premi ReasuransiReinsurance Premiums (3.950.242) (4.069.625) (3.726.720) (1.302.287) (392.387) -2,93%

Kenaikan Premi yang Belum Merupakan PendapatanIncrease in Unearned Premiums (283.043) (132.610) (115.629) (278.395) (605.324) 113,44%

Pendapatan Underwriting LainOther Underwriting Income 12.272 7.430 (10.253) 37.524 11.045 65,17%

Jumlah Pendapatan UnderwritingTotal Underwriting Income 5.952.326 5.755.230 4.868.716 4.439.632 3.206.399 3,42%

Beban UnderwritingUnderwriting Expenses

Beban KlaimClaim Expenses 2.739.895 3.368.523 2.498.957 2.598.290 1.720.210 -18,66%

Beban Komisi NetoCommission Expenses - Netto 1.411.271 1.170.756 1.010.116 722.427 615.716 20,54%

Beban Underwriting LainOther Underwriting Expenses 111.435 76.660 180.963 93.441 133.861 45,36%

Jumlah Beban UnderwritingTotal Underwriting Expenses 4.262.601 4.615.940 3.690.036 3.414.158 2.469.786 -7,65%

Hasil UnderwritingUnderwriting Income 1.689.725 1.139.290 1.178.680 1.025.474 736.613 48,31%

Hasil InvestasiIncome from Investment 525.780 696.460 479.794 540.466 476.819 -24,51%

Jumlah Pendapatan UsahaNet Operating Revenues 2.215.505 1.835.750 1.658.474 1.565.939 1.213.432 20,69%

Beban UsahaOperating Expenses 994.859 822.868 706.780 541.751 448.154 20,90%

Laba UsahaProfit from Operation 1.220.646 1.012.882 951.694 1.024.189 765.278 20,51%

Beban Lain-Lain - BersihOther Expenses - Net (469.890) (16.019) (29.930) 126.558 3.574 2833,33%

Laba sebelum Pajak dan ZakatProfit before Tax and Zakah 750.756 996.863 921.764 1.150.746 768.852 -24,69%

ZakatZakah (1.300) (170) (632) (1.606) (813) 666,41%

Laba sebelum PajakProfit before Tax 749.456 996.694 921.133 1.149.141 768.039 -24,81%

Beban PajakTax Expense 98.621 93.314 111.856 167.994 100.483 5,69%

Laba Tahun BerjalanProfit for the Year 650.835 903.380 809.277 981.146 667.556 -27,96%

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME

Pos yang Tidak akan Direklasifikasi ke Laba RugiItems that will not be reclassified subsequently to profit or loss

- (34.911) (13.368) (4.724) (18.602) -100,00%

Page 9: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 8

Laba (Rugi) Komprehensif KonsolidasianComprehensive Consolidated Profit/Loss

UraianDescription

2018(Rp-juta)

(In million Rp)

2017(Rp-juta)

(In million Rp)

2016(Rp-juta)

(In million Rp)

2015(Rp-juta)

(In million Rp)

2014(Rp-juta)

(In million Rp)

YoY 2017-2018(%)

Pos yang akan Direklasifikasi ke Laba RugiItems that will be reclassified subsequently to profit or loss

- (23.363) (513) - - -100,00%

JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIFTOTAL COMPREHENSIVE INCOME

Laba Rugi Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada:Total comprehensive income attributable to:

Pemilik Entitas IndukOwners of the Company - 903.444 809.077 980.937 667.319 -100,00%

Kepentingan Non PengendaliNon-Controlling Interests - (64) 199 210 237 -100,00%

Penghasilan Komprehensif yang Dapat Diatribusikan kepada:

Pemilik Entitas Induk 621.782 845.166 795.199 976.423 648.954 -26,43%

Pendapatan Underwriting Underwriting Income

2018

2017

2016

2015

2014

3%

5.952.326

5.755.230

4.868.716

4.439.632

3.206.399

2018

2017

2016

2015

2014

Jumlah Pendapatan UsahaNet Operating Revenues

21%

2.215.505

1.835.750

1.658.474

1.565.939

1.213.432

Laba Tahun BerjalanProfit for the Year

2018

2017

2016

2015

2014

28%650.835

903.380

809.277

981.146

667.556

Jumlah EkuitasTotal Equity

2018

2017

2016

2015

2014

7%

9.843.921

9.222.139

8.440.233

7.656.067

6.472.127

2018

2017

2016

2015

2014

Laba UsahaProfit from Operation

21%

1.220.646

1.012.882

951.694

1.024.189

765.278

YoY 2017-2018

YoY 2017-2018

YoY 2017-2018YoY 2017-2018

YoY 2017-2018

Laporan Posisi Keuangan (Neraca)Balance Sheet

UraianDescription 2018 2017 2016 2015 2014

YoY2017-2018

(%)

Kas dan BankCash and Bank 305.972 325.936 141.082 231.552 200.449 -6%

Piutang UsahaAccount Receivables 2.791.770 2.773.272 2.576.931 2.051.254 1.599.563 1%

Biaya Dibayar Dimuka dan Uang MukaPrepaid Expenses and Advances 21.952 13.717 14.265 13.284 9.820 60%

Page 10: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)9

Ikhtisar Keuangan dan OperasionalFinancial and Operational Highlight

Laporan Posisi Keuangan (Neraca)Balance Sheet

UraianDescription 2018 2017 2016 2015 2014

YoY2017-2018

(%)

Pajak Dibayar DimukaPrepaid Taxes 17.948 193.368 156.776 12 - -91%

Piutang Hasil InvestasiYield on Investment Receivables 66.724 114.514 36.243 64.897 70.703 -42%

Piutang Lain-LainOther Receivables 12.418 243.460 215.001 209.386 4.679 -95%

InvestasiInvestment 10.870.195 9.694.663 8.880.208 8.390.528 7.592.4843 12%

Aset ReasuransiReinsurance Assets 1.500.601 1.220.673 960.602 365.831 285.246 23%

Aset RetrosesiRetrocession Assets 1.347.416 883.257 1.441.207 1.086.655 670.856 53%

Bank yang Dibatasi PenggunaannyaRestricted Cash in Banks 348.183 128.423 77.598 - - 171%

Aset TetapProperty and Equipment 422.447 382.565 371.000 273.200 227.546 10%

Biaya TangguhanDeferred Charges 19.596 13.658 16.437 - - 43%

Aset Pajak TangguhanDeferred Tax Assets 255.222 113.267 56.594 51.980 12.594 125%

Aset Lain-LainOther Assets 66.977 80.103 111.184 140.784 17.603 -16%

Jumlah AsetTotal Assets 18.047.422 16.180.877 15.055.129 12.879.363 10.691.542 12%

Utang UsahaAccount Payable 582.935 438.783 245.408 243.680 287.825 33%

Utang PajakTaxes Payable 44.381 23.210 20.588 127.474 56.874 91%

Estimasi Klaim Retensi SendiriEstimated Claim of Own Retention 2.907.206 2.117.727 1.823.527 1.765.713 1.491.739 37%

Premi yang Belum Merupakan PendapatanUnearned Premium 3.807.842 3.560.817 3.706.203 2.662.904 2.059.601 7%

Beban AkrualAccrued Expenses 99.743 96.708 129.337 74.152 98.719 3%

Utang Lain-LainOther Payables 543.340 503.133 519.980 210.095 103.000 8%

Liabilitas Imbalan Pasca KerjaLong-term Employee Benefits 218.054 218.359 169.852 149.279 121.656 0%

Jumlah LiabilitasTotal Liabilities 8.203.501 6.958.737 6.614.896 5.223.296 4.219.414 18%

Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhSubscribed and Fully Paid-in Capital 6.611.000 6.611.000 6.611.000 6.611.000 5.611.000 0%

Kerugian Belum Direalisasi atas Perubahan Nilai Wajar Efek Tersedia untuk DijualUnrealized Losses from Changes in the Value of Available-for-Sale Securities

(59.663) (23.956) - - - 149%

Saldo LabaRetained Earnings

Ditentukan PenggunaannyaAppropriated 2.640.612 1.566.892 1.087.676 596.494 288.176 69%

Tidak Ditentukan PenggunaannyaUnappropriated 651.544 1.067.811 740.905 948.118 572.541 -39%

Kepentingan Non PengendaliNon-Controlling Interest 429 393 652 455 411 9%

Page 11: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 10

Laporan Posisi Keuangan (Neraca)Balance Sheet

UraianDescription 2018 2017 2016 2015 2014

YoY2017-2018

(%)

Jumlah EkuitasTotal Equity 9.843.921 9.222.139 8.440.233 7.656.067 6.472.127 7%

Jumlah Liabilitas & EkuitasTotal Liabilities and Equity 18.047.422 16.180.877 15.055.129 12.879.363 10.691.541 12%

Rasio KeuanganFinancial Ratio

UraianDescription 2018 2017 2016 2015 2014

YoY 2017-2018

(%)

LikuiditasLiquidity 217,3% 232,5% 226,7% 247,4% 255,1% -7%

SolvabilitasSolvency 220,0% 232,5% 227,6% 246,6% 253,4% -5%

Rasio Laba terhadap AsetReturn on Assets (ROA) 3,6% 5,6% 5,4% 7,6% 6,2% -35%

Rasio Laba terhadap EkuitasReturn on Equity (ROE) 6,6% 9,8% 9,6% 12,8% 10,3% -33%

Net Equity to Total AsetsNet Equity to Total Assets 54,5% 57,0% 56,1% 59,4% 60,5% -4%

Loss RasioLoss Ratio 26,9% 33,9% 28,7% 43,4% 41,0% -20%

Rasio Biaya OperasionalOperating Expense to Operating Income Ratio 9,8% 8,3% 8,1% 9,1% 10,7% 18%

Rasio Pinjaman terhadap EkuitasDebt to Equity Ratio (DER) 83,3% 75,5% 78,4% 68,2% 65,2% 10%

Rasio Hasil UnderwritingUnderwriting Yield Ratio 16,6% 11,5% 13,5% 17,1% 17,6% 45%

Pertumbuhan PremiPremium Growth 2,2% 14,1% 45,8% 42,7% 46,9% -84%

Rasio Operating Asset TurnoverOperating Assets Turn Over Ratio 48,6% 54,3% 51,2% 40,8% 33,5% -11%

Yield on InvestmentYield on Investment 4,8% 7,2% 5,4% 6,4% 6,3% -33%

Rasio Net Profit Margin (NPM)Net Profit Margin (NPM) Ratio 7,4% 10,0% 10,6% 19,2% 18,3% -26%

YoY 2017-2018 YoY 2017-2018

2018

2017

2016

2015

2014

LikuiditasLiquidity

7%217,3

232,5

226,7

247,4

255,1

2018

2017

2016

2015

2014

SolvabilitasSolvency

22%220,0

232,5

227,6

246,6

253,4

Page 12: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)11

Ikhtisar Keuangan dan OperasionalFinancial and Operational Highlight

Jumlah Saham

Jumlah saham Askrindo dimiliki sepenuhnya oleh Negara Republik Indonesia, melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dengan demikian Askrindo tidak memperdagangkan sahamnya kepada publik dan tidak memiliki kepemilikan saham baik oleh manajemen maupun karyawan.

Informasi Perdagangan Saham

Hingga 31 Desember 2018 Askrindo tidak memperdagangkan sahamnya kepada publik. Dengan demikian. tidak terdapat informasi terkait perdagangan saham yang memuat kapitalisasi pasar berdasarkan harga pada Bursa Efek tempat saham dicatatkan; harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan berdasarkan harga pada Bursa Efek tempat saham dicatatkan; volume perdagangan saham pada Bursa Efek tempat saham dicatatkan; dan informasi dalam bentuk grafik yang memuat paling kurang harga penutupan berdasarkan harga pada Bursa Efek tempat saham dicatatkan

Number of Shares

Askrindo’s shares are wholly owned by the Republic of Indonesia, through the Ministry of State-Owned Enterprises (SOEs). Thus, Askrindo does not trade its shares to the public and does not have share ownership either by management or employees.

Stock Trading Information

Until December 31, 2018 Askrindo did not trade its shares to the public. Therefore, there is no information related to stock trading which includes market capitalization based on the price on the Stock Exchange where the shares are listed; the highest, lowest, and closing shares prices based on the price on the Stock Exchange where the shares are listed; trading volume of shares on the Stock Exchange where shares are listed; and graphical information containing at least closing prices based on prices on the Stock Exchange where shares are listed and trading volume of shares on

Ikhtisar SahamStock Highlights

YoY 2017-2018

YoY 2017-2018

YoY 2017-2018

YoY 2017-2018

2018

2017

2016

2015

2014

Pertumbuhan PremiPremium Growth

84%2,2

45,8

42,7

46,9

2018

2017

2016

2015

2014

Rasio Laba terhadap AsetReturn on Assets (ROA)

35%3,6

5,6

5,4

7,6

6,2

26%2018

2017

2016

2015

2014

Rasio Net Profit Margin (NPM)Net Profit Margin (NPM) Ratio

7,4

10,0

10,6

19,2

18,3

2018

2017

2016

2015

2014

Rasio Pinjaman terhadap EkuitasDebt to Equity Ratio (DER)

10%

83,3

75,5

78,4

68,2

65,2

14,1

Page 13: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 12

dan volume perdagangan saham pada Bursa Efek tempat saham dicatatkan. untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir.

Askrindo juga tidak melakukan aksi korporasi terkait aksi pemecahan saham (stock split), penggabungan saham (reverse stock), saham bonus, informasi penurunan nilai nominal saham dalam 2 (dua) tahun terakhir (2017-2018), serta penghentian sementara perdagangan saham dalam 2 (dua) tahun terakhir (2017-2018).

Informasi tentang Dividen Saham

Kebijakan terkait pembagian dividen mengacu kepada Anggaran Dasar dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pembagian Dividen Saham untuk tahun buku 2016 yang dilakukan di tahun 2017 dan Dividen Saham untuk tahun buku 2017 yang dibagikan di tahun 2018 adalah sebagai berikut:

Dividen SahamStock Dividend

2018(Untuk Dividen Saham Tahun Buku 2017)

2018(For 2017 FY Stock Dividend)

2017(Untuk Dividen Saham Tahun Buku 2016)

2017(For 2016 FY Stock Dividend)

Dividen Kas yang Dibagikan (Rp)Shared Cash Dividend (Rp) - 63.000.000.000

Dividen per Lembar Saham (Rp)Dividend per Share (Rp) - 63.000

Rasio Pembagian Dividen (%)Dividend Share Ratio 0% 7%

Tanggal PengumumanAnnouncement Date

3 Mei 2018May 3, 2018

8 Mei 2017May 8, 2017

Tanggal PembayaranPayment Date - 6 Juni 2017

June 6, 2017

the Stock Exchange where shares are listed, for each quarter within the last 2 (two) financial years.

Askrindo also did not take any corporate action related to stock split, reverse stock, bonus shares, information on the decline in nominal value of shares in the last 2 (two) years (2017-2018), and the temporary suspension of stock trading in 2 (two) last year (2017-2018).

Information about Stock Dividends

Policies related to dividend distribution refer to the Articles of Association and the decision of the General Meeting of Shareholders (GMS). The distribution of Share Dividends for fiscal year 2016 conducted in 2017 and Share Dividends for fiscal year 2017 distributed in 2018 are as follows:

Ikhtisar Obligasi, Sukuk atau Obligasi KonversiHighlights of Bond, Sukuk or Convertible Bond

Hingga 31 Desember 2018, Askrindo tidak melakukan pencatatan obligasi, sukuk atau obligasi konversi, maupun pencatatan efek lainnya. Dengan demikian. tidak terdapat informasi terkait jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar (outstanding), tingkat bunga/imbalan, tanggal jatuh tempo, dan peringkat obligasi/sukuk.

As of December 31, 2018, Askrindo did not record bonds, sukuk or convertible bonds, or other securities. Therefore, there is no information regarding the number of outstanding bonds/sukuk/convertible bonds, interest/reward rates, due dates, and bond/sukuk ratings.

Page 14: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)13

Ikhtisar Keuangan dan OperasionalFinancial and Operational Highlight

Kilas PeristiwaEvent Highlights

16 April

Pengangkatan Dirut Anak Perusahaan Askrindo Syariah

Appointment of Managing Director of Askrindo Syariah’s Subsidiary

04 Januari

Perayaan HUT ke-47 Askrindo di Kantor Pusat

Celebration of Askrindo's 47th Anniversary at the Head Office

06 April

Askrindo menandatangani PKS Asuransi dan Penjaminan Kredit antara Bank Mandiri dengan Perusahaan Asuransi Milik Negara

Askrindo signs the PKS Insurance and Credit Guarantee between Bank Mandiri and the State-Owned Insurance Company

Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dengan PT PAL

Signing of the Cooperation Agreement with PT PAL

12 Januari

Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dengan PINHANTANAS

Signing of the Cooperation Agreement with PINHANTANAS

03 Mei

Peluncuran Logo Baru Askrindo

The launch of the Askrindo New Logo

Askrindo Ikut Menandatangani MoU dalam Pembentukan BUMN Fund

Askrindo Signs MoU in the Formation of SOE Fund

29 Maret

24 April

Mudik Bareng BUMN 1439 H oleh PT Askrindo

Homecoming with BUMN 1439 H by PT Askrindo

10 Juni

Page 15: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 14

Penyerahan Bantuan Mobil Pintar Askrindo kepada PAUD Institute di Merauke, Papua Barat

Submission of Askrindo Smart Car Assistance to PAUD Institute in Merauke, West Papua

15 November

Siswa Mengenal Nusantara 2018 Bersama Danareksa di Palangkaraya dalam Rangkaian BUMN Hadir untuk Negeri

Students Know Nusantara 2018 with Danareksa in Palangkaraya in the Series of BUMN Hadir untuk Negeri activities

08 Agustus

Serah Terima Jabatan Direktur Keuangan Askrindo

Handover Position of Askrindo Finance Director

13 Desember

Komitmen Bersama Implementasi Holding BUMN Sektor Asuransi Umum dan Reasuransi

Joint Commitment to Implementing SOE Holding in the General Insurance and Reinsurance Sector

29 November

Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Sinergi BUMN

Signing of SOE Synergy Cooperation Agreement

07 Agustus

Pengangkatan Direktur Utama Askrindo

Appointment of Managing Director of Askrindo

05 Oktober

Upacara HUT RI dan penyaluran Bantuan serta Pemberian MoPi Askrindo di Palangkaraya dalam Rangkaian BUMN Hadir untuk Negeri bersama Danareksa

Republic of Indonesia Anniversary Ceremony and distribution of Assistance and Giving of Askrindo MoPi in Palangkaraya in the Series of BUMN Hadir untuk Negeri activities with Danareksa

17 Agustus

Torch Relay Asian Games di Bukit Tinggi, Sumatera Utara oleh Direktur Operasional Ritel

Torch Relay Asian Games in Bukit Tinggi, North Sumatra by the Director of Retail Operations

02 Agustus

Page 16: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

145 2 3

5. Kondar SinagaKomisaris Commissioner

1. Alwi Abdurrahman ShihabKomisaris UtamaPresident Commissioner

2. Agustina MurbaningsihKomisaris Commissioner

3. Silvester Budi AgungKomisaris Commissioner

4. Dedy S.PriatnaKomisaris Commissioner

02Laporan Manajemen Management Report

Page 17: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

1567 2 3 4

5. Anton Fadjar A. SiregarDirektur Operasional RitelDirector of Retail Operation

6. Dwi Agus SumarsonoDirektur Operasional KomersilDirector of Commercial Operation

1. Andrianto Wahyu AdiDirektur UtamaPresident Director

2. Firman BerahimaDirektur SDM & UmumDirector of HR & General Affairs

7. SabdonoPlt. Direktur UtamaActing of President Director

3. Purnomo Sinar HadiDirektur KeuanganDirector of Finance

4. M. Shaifie ZeinDirektur TeknikDirector of Technical

Page 18: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)19

Laporan ManajemenManagement Report

Alwi Abdurrahman Shihab

Komisaris UtamaPresident Commissioner

Laporan Dewan KomisarisThe Board of Commissioner Report

Page 19: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 20

Pemegang Saham dan Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, ijinkan kami mewakili segenap manajemen PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) untuk menyampaikan Laporan Tahunan tahun buku 2018 sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada Para Pemegang Saham dan seluruh Pemangku Kepentingan lainnya. Kami senantiasa bersyukur atas kinerja Perusahaan yang dapat melewati tahun 2018 dengan pencapaian yang senantiasa positif.

Dapat kami sampaikan juga bahwa laporan keuangan Perusahaan juga telah diaudit oleh auditor independen dari Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan dan mendapat opini “Wajar Tanpa Pengecualian”. Selanjutnya perkenankanlah kami selaku Dewan Komisaris Perusahaan untuk menyampaikan pokok-pokok Laporan Pengawasan terhadap operasional Perusahaan di tahun buku 2018.

Sepanjang tahun 2018, segenap Direksi telah menunjukkan komitmennya dan lebih akomodatif terhadap iklim usaha yang senantiasa dihadapkan dengan berbagai perubahan, Direksi beserta jajarannya berhasil melakukan mitigasi terhadap dinamika usaha yang penuh tantangan.

Throughout 2018, all Directors have demonstrated their commitment and are more accommodating to the business climate, which is always faced with various changes, the Directors and their staff succeeded in mitigating challenging business dynamics.

Perspektif Makro Ekonomi

Di tahun 2018, perekonomian global mengalami gejolak di tengah dinamika pertumbuhan ekonomi yang tidak merata. Pertumbuhan ekonomi global memiliki kecenderungan melambat sebesar 4,8% atau merosot dari 5,1% di tahun 2017. Sementara, menguatnya fundamental perekonomian Amerika Serikat di tengah perlambatan pertumbuhan diberbagai negara Eropa, Jepang dan Tiongkok,mendorong The Fed untuk menaikkan suku bunga FFR. Terhitung sepanjang 2018, The Fed telah menaikkan suku bunga sebanyak empat kali dengan masing-masing sebesar 25bps atau total sebesar 1% menjadi 2,25% - 2,50%.

Dear Shareholders and Stakeholders,

By expressing praise and gratitude to the presence of God Almighty, allow us on behalf of the entire management of PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) to submit the 2018 Annual Report as a form of accountability to all Shareholders and other stakeholders. We always feel grateful for the Company’s performance in 2018 that gained positive achievements.

We would also state that the Company’s financial statements have been audited by independent auditors from the Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan Public Accounting Firm (KAP) and obtained an “Unqualified” opinion. Furthermore, allow us as the Board of Commissioners of the Company to submit the main points of the Supervision Report on the Company’s operation in fiscal year 2018.

Macroeconomic Perspective

In 2018, the global economy encountered turmoil amid the dynamics of uneven economic growth. Global economic growth had a tendency to slow down by 4.8% or decreased from 5.1% in 2017. Meanwhile, the strengthening of US economic fundamentals amid slowing growth in various European countries, Japan and China, encouraged The Fed to raise FFR rates. As of 2018, The Fed has raised interest rates four times with 25bps each or a total of 1% to 2.25% - 2.50%.

Page 20: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)21

Laporan ManajemenManagement Report

Kenaikan suku bunga The Fed mengakibatkan terjadinya capital outflow dari berbagai negara menuju Amerika Serikat dan menguatnya nilai tukar Amerika Serikat terhadap berbagai mata uang negara lainnya. Untuk dapat mempertahankan kondisi perekonomian Indonesia, BI turut menaikan suku bunga acuannya. Terhitung pada 2018, BI telah menaikkan suku bunga acuan BI 7-day Repo Rate sebanyak enam kali dengan total 1,75% menjadi 6,00%.

Di tengah kondisi perekonomian global yang masih dibayangi oleh ketidakpastian, pertumbuhan ekonomi Indonesia justru terus berlanjut. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Indonesia masih diwarnai dengan tingkat pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 5,2% di tahun 2018 dibandingkan 5,1% pada tahun sebelumnya. Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut, ditopang oleh program-program proyek infrastruktur Pemerintah yang terus berlanjut di 2018, aktivitas investasi, dan besarnya konsumsi domestik.

Sementara ketahanan kondisi fiskal dan moneter Indonesia telah mendapatkan pengakuan dari lembaga-lembaga pemeringkat utama di dunia, Fitch Ratings dan Standard & Poor’s, sehingga kedua rating agency tersebut mempertahankan peringkat ‘investment grade’ surat hutang negara Indonesia. Adapun lembaga pemeringkat Moody’s menilai bahwa kerangka kebijakan Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) cukup efektif dalam mendukung stabilitas ekonomi.

Penilaian atas Kinerja Direksi

Sepanjang tahun 2018, segenap Direksi telah menunjukkan komitmennya dan lebih akomodatif terhadap iklim usaha yang senantiasa dihadapkan dengan berbagai perubahan. Catatan penting Dewan Komisaris adalah Direksi beserta jajarannya berhasil melakukan mitigasi terhadap dinamika usaha yang penuh tantangan sepanjang tahun 2018.

Salah satu fungsi yang dijalankan oleh Dewan Komisaris juga melakukan evaluasi intensif dan mendalam terhadap pencapaian kinerja, khususnya target kinerja yang telah disusun dalam Rencana Kerja dan Angggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2018. Rancangan RKAP dilakukan oleh Direksi dengan arahan Dewan Komisaris, yang kemudian ditetapkan oleh pemegang saham melalui mekanisme persetujuan RUPS. RKAP inilah yang kemudian tertuang menjadi Key Performance Indicator (KPI) sebagai dasar evaluasi penilaian kinerja keberhasilan Direksi dalam menjalankan pengelolaan Perusahaan.

Di tengah kondisi perekonomian yang cukup menantang, sebagai salah satu pelaku bisnis dalam industri asuransi umum di Indonesia, Perusahaan tetap mengalami pertumbuhan di tahun 2018. Pada tahun 2018 ini, Askrindo telah menghasilkan total produksi

The increase of Fed’s interest rate has resulted in capital outflow from various countries to the United States and the strengthening of the United States exchange rate against various other countries’ currencies. To be able to maintain the Indonesian economy condition, Bank Indonesia (BI) also raised its benchmark rate. As of 2018, BI has raised its benchmark BI 7-day Repo Rate six times with a total of 1.75% to 6.00%.

In the midst of global economic condition that was still overshadowed by uncertainty, Indonesian economic continues to grow. The Central Statistic Bureau (BPS) noted that Indonesia was still influenced by a growth rate of Gross Domestic Product (GDP) of 5.2% in 2018 compared to 5.1% in the previous year. Economic growth rate in Indonesia is supported by Government infrastructure project programs carrying on in 2018, investment activities, and the total of domestic consumption.

Meanwhile, the resilience of fiscal and monetary conditions in Indonesia has gained recognition from the major rating agencies in the world, Fitch Ratings and Standard & Poor’s. Both rating agencies maintained the ‘investment grade’ rating of Indonesian sovereign bonds. The rating agency Moody’s believes that the policy framework of the Government and Bank Indonesia (BI) is quite effective in supporting economic stability.

Assessment of Directors’ Performance

Throughout 2018, all Directors have shown their commitment and have been more accommodative to the business climate which always encounters various changes. The Board of Commissioners took a careful note that the Board of Directors and their staff succeeded in mitigating challenging business dynamics throughout 2018.

One of the functions carried out by the Board of Commissioners is also to conduct intensive and in-depth evaluation of performance achievements, specifically the performance targets that have been prepared in the 2018 Company’s Budget and Work Plan (RKAP). The Directors prepared the RKAP draft with the Board of Commissioners’ direction. Afterwards, it was determined by the shareholders through the GMS approval mechanism. Then, the RKAP becomes the Key Performance Indicator (KPI) as the basis for evaluating the performance assessment of the Directors’ success in running the Company’s management.

In the midst of quite challenging economic conditions, as one of the general insurance companies in Indonesia, the Company proceeded to achieve growth in 2018. In 2018, Askrindo has generated a total premium of Rp4.28 trillion, an increase of 15.68% compared

Page 21: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 22

premi sebesar Rp4,28 triliun angka tersebut meningkat sebesar 15,68% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp3,70 triliun. Pertumbuhan premi tersebut dikarenakan adanya kenaikan IJP KUR, pertumbuhan premi Askred Non KUR, Suretyship, dan pertumbuhan asuransi umum, serta penurunan premi Reasuransi Incoming.

Atas kinerja yang baik tersebut, Dewan Komisaris memberikan apresiasi yang tinggi terhadap kinerja Direksi dan jajarannya dalam mengelola jalannya usaha Perusahaan. Sejumlah inisiatif strategi yang diambil Direksi untuk menyikapi kondisi ekonomi dan persaingan di industri asuransi nasional terbukti mampu membawa Perusahaan tetap meraih pertumbuhan yang cukup optimal.

Pandangan atas Prospek Usaha yang Disusun Direksi

Berdasarkan keterangan dari Otoritas Jasa Keuangan menyatakan bahwa stabilitas sektor jasa keuangan selama tahun 2018 dalam keadaan yang terjaga dan optimistis tren positif kinerja sektor keuangan akan berlanjut di tahun 2019. Sepanjang tahun 2018, kondisi perekonomian nasional terpantau sehat dan stabil, yang tercermin di antaranya dari ekonomi nasional yang tumbuh sekitar 5,15% dan inflasi yang terkendali di level 3,13%. Sementara itu sektor jasa keuangan juga tercatat stabil dan sehat, yang merupakan modal penting bagi industri jasa keuangan untuk dapat tumbuh lebih baik dan meningkatkan perannya sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi.

Dewan Komisaris menilai bahwa kinerja Askrindo di tahun 2018 merupakan pondasi yang kokoh untuk menaklukan berbagai tantangan dan peluang usaha di tahun 2019. Berdasarkan kinerja selama tahun 2018, Askrindo berhasil melewatinya dengan semangat baru, budaya Perusahaan yang kuat, pendekatan bisnis yang inovatif serta ekspansi usaha di segala bidang.

Terkait dengan langkah strategis yang telah diambil Direksi dan berhasil diterapkan dengan pencapaian positif di 2018, Dewan Komisaris semakin optimis akan perkembangan Askrindo ke depannya. Dewan Komisaris yakin, bahwa Direksi beserta segenap manajemen akan mampu mewujudkan visi Perusahaan untuk menjadi Perusahaan Penanggung Risiko yang unggul dengan layanan global guna mendukung perekonomian nasional.

Dewan Komisaris memandang bahwa tahun 2019 akan menjadi tahun optimis bagi Perusahaan. Hal ini tercermin dari beberapa target yang telah disusun oleh Direksi dan telah disetujui oleh Dewan Komisaris. Untuk itu, Dewan Komisaris memberikan saran kepada Direksi untuk periode tahun 2019 agar tetap berada dalam arah, panduan, kebijakan, dan rambu-rambu GCG serta menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan operasional Perusahaan.

to the previous year which was recorded at Rp3.70 trillion. The premium growth was due to an increase in KUR IJP, the growth of Credit Insurance Non-KUR premiums, Suretyship, and the growth of general insurance, as well as a decrease in Incoming Reinsurance premium.

For this good performance, the Board of Commissioners highly appreciates the performance of the Directors and staffs in managing the Company’s business. Several strategic initiatives taken by the Board of Directors to address economic condition and competition in the national insurance industry evidently have managed to maintain the Company’s optimal growth.

View of Business Prospects by the Board of Directors

Pursuant to the statement from the Financial Services Authority (OJK), the stability of the financial services sector throughout 2018 was maintained and the positive trend of financial sector performance optimistically will continue in 2019. Throughout 2018, the national economic condition was observed to be healthy and stable, reflected from among others the economy national growth of around 5.15% and controlled inflation at 3.13%. Meanwhile, the financial services sector was also recorded to be stable and healthy. This becomes a main capital for the financial services industry to be able to grow better and improve its role as a driving force for economic growth.

The Board of Commissioners considers that Askrindo’s performance in 2018 is a solid foundation for conquering various challenges and business opportunities in 2019. Pursuant to its performance in 2018, Askrindo successfully passed through them with a new spirit, a strong corporate culture, innovative business approach and business expansion in all sectors.

Related to the strategic steps taken by the Board of Directors and successfully implemented with positive achievements in 2018, the Board of Commissioners is increasingly optimistic about Askrindo’s future development. The Board of Commissioners believes that the Board of Directors and all management will be able to realize the Company’s vision to become a superior Risk Insurer Company with global services to support the national economy.

The Board of Commissioners views that 2019 will be a promising year for the Company. This is reflected in several targets that have been set by the Directors and have been approved by the Board of Commissioners. Therefore, the Board of Commissioners advises the Board of Directors for 2019 to remain in the direction, guidelines, policies, and guidelines of GCG and to apply prudent principle in carrying out the Company’s operation.

Page 22: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)23

Laporan ManajemenManagement Report

Hal-hal saran di atas telah menjadi program kerja Perusahaan di tahun 2019, agar Askrindo terus cermat dan tanggap khususnya dalam hal efisiensi, pengelolaan risiko dan pengendalian internal secara komprehensif untuk meningkatkan kinerja usaha sehingga mampu mewujudkan visi Perusahaan.

Pandangan atas Penerapan GCGdi Lingkungan Askrindo

Dalam menerapkan Tata Kelola Perusahaan atau Good Corpoprate Governance (GCG), Perusahaan senantiasa memastikan adanya pengelolaan sumber daya manusia yang kompeten, pengelolaan risiko usaha, pengelolaan keuangan yang berhati-hati, kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, serta menghindari benturan kepentingan.

Perusahaan menyadari bahwa penerapan GCG secara sistematis dan konsisten merupakan kebutuhan yang harus dilaksanakan oleh Perusahaan. Penerapan GCG pada Perusahaan diharapkan dapat memacu perkembangan bisnis, akuntabilitas serta mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang tanpa mengabaikan kepentingan pemangku kepentingan lainnya. Praktik GCG terus dikembangkan Perusahaan sebagai komitmen untuk terus berinovasi dalam upaya penyempurnaan implemetasi GCG di lingkup keorganisasian Perusahaan, dimana hal ini memberikan Perusahaan kepercayaan diri dalam menghadapi setiap tantangan ke depan dan menjadi entitas usaha dengan kompetensi yang kompetitif.

Tujuan penerapan GCG di Perusahaan selaras dengan tujuan penerapan GCG di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tercantum dalam Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada BUMN sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri BUMN No. PER-09/MBU/2012, yakni:1. Mengoptimalkan nilai Perusahaan agar Perusahaan

memiliki daya saing yang kuat, baik secara nasional maupun internasional, sehingga mampu mempertahankan keberadaannya dan hidup berkelanjutan untuk mencapai maksud dan tujuan Perusahaan.

2. Mendorong pengelolaan Perusahaan secara profesional, efisien, dan efektif, serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian organ Perusahaan.

3. Mendorong agar organ Perusahaan dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap pemangku kepentingan maupun kelestarian lingkungan di sekitar Perusahaan.

4. Meningkatkan kontribusi Perusahaan dalam perekonomian nasional.

5. Meningkatkan iklim yang kondusif bagi perkembangan investasi nasional melalui kinerja optimal Perusahaan.

The aforementioned suggestions have become the Company’s working program in 2019, so that Askrindo are always careful and responsive, especially in efficiency, risk management and comprehensive internal control to improve business performance so as to realize the Company’s vision.

View of GCG Implementation in Askrindo

In implementing Good Corporate Governance (GCG), the Company always ensures competent human resource management, business risk management, prudent financial management, compliance with applicable laws and regulations, and avoidance of conflicts of interest.

The Company realizes that the systematic and consistent implementation of GCG is a necessity that must be implemented by the Company. The implementation of GCG in the Company is expected to spur business development and accountability, and realize the shareholders’ value in the long-term without disregarding the interests of other stakeholders. The Company’s GCG practices are continually developed as a commitment to keep innovating in an effort to improve GCG implementation in the organization structure. This gives the Company confidence in facing any challenges going forward and becoming a business entity with competitive competence.

The purpose of implementing GCG in the Company is in line with the objectives of implementing GCG in State-Owned Enterprises (SOEs) listed in the SOEs Ministerial Regulation No. PER-01/MBU/2011 concerning the Implementation of Good Corporate Governance in SOEs as amended by Minister of SOE Regulation No. PER-09/MBU/2012, namely:1. Optimizing the Company’s values so that the Company has

strong competitiveness, both nationally and internationally, thus it is able to maintain its existence and grow sustainably to achieve the Company’s goals and objectives.

2. Encouraging the Company’s management in a professional, efficient, and effective manner, as well as empowering functions and increasing the independence of the Company’s organs.

3. Encouraging the Company’s organs in making decisions and carrying out actions based on high ethical value as well as compliance with laws and regulations, and awareness of Corporate Social Responsibility towards stakeholders and environment preservation in the Company’s neighborhood.

4. Increasing the Company’s contribution to the national economy.

5. Improving a conducive climate to the development of national investment through the Company’s optimal performance.

Page 23: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 24

Tujuan penerapan GCG di lingkungan BUMN tersebut selaras dengan penerapan GCG di Perusahaan yang bertujuan untuk meningkatkan pencapaian hasil usaha serta memberikan nilai tambah bagi Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan guna mewujudkan visi dan misi Perusahaan. Hal ini diharapkan akan mendukung pencapaian tujuan Penerapan GCG yaitu:1. Mewujudkan Perusahaan yang unggul guna mendukung

perekonomian nasional.2. Mengoptimalkan nilai Perusahaan dengan cara meningkatkan

prinsip keterbukaan, akuntabilitas, kemandirian, bertanggung jawab, dan adil agar Perusahaan memiliki daya saing dan daya banding yang kuat, baik secara nasional maupun internasional.

3. Mendorong pengelolaan Perusahaan melalui tata kelola perusahaan yang baik serta tata kelola terintegrasi bagi konglomerasi keuangan secara profesional, efektif dan efisien sehingga dapat menjadi tolak ukur bagi Perusahaan lain.

4. Meningkatkan kepatuhan Organ Perusahaan serta konglomerasi keuangan agar dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi etika yang tinggi, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan kesadaran atas Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Stakeholders maupun kelestarian lingkungan di sekitar Perusahaan.

5. Meningkatkan kontribusi Perusahaan dalam mendukung pertumbuhan perekonomian nasional.

Penerapan Fungsi Pengawasan dan Pola Hubungan

Terkait dengan fungsi pengawasan tahun 2018, Dewan Komisaris senantiasa menempatkan pengawasan atas tata kelola perusahaan sebagai salah satu prioritas. Seluruh kegiatan operasional serta pengelolaan finansial senantiasa dilakukan dengan berlandaskan pada best practices terhadap prinsip-prinsip yang berlaku sesuai peraturan perundang-undangan. Dewan Komisaris telah melakukan tanggung jawab pengawasan Perusahaan dengan melakukan review dan memberikan saran, rekomendasi yang konstruktif dan solutif kepada Direksi terkait dengan pengelolaan Perusahaan dalam upaya menghadapi tantangan usaha.

Dewan Komisaris terus mengingatkan Direksi untuk melakukan pengembangan usaha dengan mengedepankan aspek manajemen risiko, kepatuhan dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik dengan mengimplementasikan budaya dan nilai-nilai Perusahaan yang berkelanjutan. Ke depannya, implementasi GCG pada seluruh elemen diharapkan dapat terus disempurnakan sehingga Perusahaan mampu melindungi hak seluruh pemangku kepentingan secara optimal.

Penilaian Kinerja Komite di Bawah Dewan Komisaris

Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya terhadap pengawasan pengelolaan Perusahaan, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite

The purpose of implementing GCG in SOE is in line with the implementation of GCG in the Company which intended to drive business achievement and provide added-value for the Shareholders and Stakeholders to realize the Company’s vision and mission. These are expected to support achievement of GCG implementation objectives, as follows:1. Creating an excellent Company to support national economy.

2. Optimizing values of the Company by improving transparency, accountability, independency, responsibility, and fairness principles to have strong competitive advantages and comparability at national and international levels.

3. Encouraging the Company’s Management through good corporate governance as well as integrated governance for the financial conglomeration professionally, effectively and efficiently as benchmark for other Companies.

4. Improving compliance of Structure in the Company and Financial Conglomeration to have high ethical value in every decision and action as well as compliance with the Law and awareness on Corporate Social Responsibility to Stakeholders and environment. preservation in the Company’s neighborhood.

5. Increasing contribution of the Company in supporting national economic growth.

Implementation of Supervision Function and Relationship

Related to the supervision function in 2018, the Board of Commissioners always determines supervision on corporate governance as one of the priorities. All operational activities and financial management are always carried out based on best practices towards the principles that apply in accordance with the laws and regulations. The Board of Commissioners has undertaken the supervision function of the Company by reviewing and providing constructive and solutive suggestions, recommendations to the Board of Directors regarding the Company’s management to face business challenges.

The Board of Commissioners always suggests the Board of Directors to develop business by prioritizing aspects of risk management, compliance and good corporate governance principles by implementing a sustainable culture and values of the Company. In the future, GCG implementation in all elements is expected to be always refined so that the Company manages to protect the rights of all stakeholders optimally.

Assessment on Performance of Committee Underthe Board of Commissioners

In carrying out its duties and responsibilities towards supervision the Company’s management, the Board of Commissioners is assisted by Audit Committee, Nomination and Remuneration Committee, Risk

Page 24: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)25

Laporan ManajemenManagement Report

Pemantau Risiko, dan Komite Tata Kelola Terintegrasi. Dewan Komisaris menilai Komite pendukung tersebut beserta jajarannya telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik untuk membantu Dewan Komisaris, khususnya dengan memberikan masukan dan arahan kepada Dewan Komisaris.

Secara kualitatif, Dewan Komisaris telah melakukan penilaian atas kinerja dari 4 (empat) organ penunjang Dewan Komisaris, mencakup keaktifan keempat Komite dalam menjalankan tugasnya, proses dokumentasi, dan rekomendasi yang diberikan. Atas segala dedikasi dan pelaksanaan tugas yang telah dijalankan, Dewan Komisaris menyampaikan apresiasi kepada seluruh anggota komite.

Komite Audit

Guna membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas pengawasan, Perusahaan membentuk Komite Audit yang memberikan opini profesional dan independen kepada Dewan Komisaris mengenai laporan atau hal-hal lain yang diajukan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris. Komite Audit telah menjalankan tugasnya dengan baik meliputi pemeriksaan laporan dari fungsi Audit Internal dan memberikan argumen mendasar terkait pengendalian internal yang dijalankan di seluruh unit Perusahaan, menelaah laporan kepada pihak luar, serta mengevaluasi sistem pelaporan pelanggaran/whistleblowing system. Komitmen Komite Audit dijalankan dengan fokus pada efektivitas corporate governance, pengendalian internal, risks assessment, dan pengelolaan Perusahaan secara keseluruhan.

Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Komite Audit berpedoman dan telah memiliki Komite Audit Charter. Keberadaan Komite Audit dapat Dewan Komisaris dalam meningkatkan kepercayaan Pemegang Saham, calon investor dan pemerintah terhadap jalannya pengurusan Perusahaaan secara efektif dan optimal.

Komite Nominasi dan Remunerasi

Pada tahun 2018, Dewan Komisaris menilai bahwa Komite Nominasi dan Remunerasi telah menjalankan tugasnya dengan baik dalam hal penyusunan dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi, serta melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi dan memberikan rekomendasi mengenai besaran remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.

Oversight Committee and Integrated Governance Committee. The Board of Commissioners considers that the supporting Committees and its staffs have carried out their duties and responsibilities well to assist the Board of Commissioners, in particular by providing input and direction to the Board of Commissioners.

Qualitatively, the Board of Commissioners has assessed the performance of four supporting organs of the Board of Commissioners, including their activeness in carrying out the duties, the documentation process, and the recommendations that are given. For all the dedication and implementation of the tasks that have been carried out, the Board of Commissioners expresses appreciation to all committee members.

Audit Committee

In order to assist the Board of Commissioners in carrying out its supervision task, the Company establishes Audit Committee which provides professional and independent opinion to the Board of Commissioners regarding reports or other matters submitted by the Board of Directors to the Board of Commissioners. Audit Committee has carried out its duties well by examining reports from Internal Audit function and providing basic arguments related to internal control carried out in all Company units, reviewing reports to external parties, and evaluating whistleblowing system. Audit Committee’s commitment is carried out with a focus on the effectiveness of corporate governance, internal control, risk assessment, and overall Company management.

In carrying out its duties, Audit Committee refers to Audit Committee Charter as a guideline. The establishment of Audit Committee can be utilized by the Board of Commissioners will encourage and increase trusts from the Shareholders, Prospective investors and Government on the Company’s managerial activities effectively and optimally.

Nomination and Remuneration Committee

In 2018, the Board of Commissioners considered that Nomination and Remuneration Committee had carried out its duties well in preparing and providing recommendations on the Board of Commissioners and the Board of Directors members appointment and/or succession system and procedure, and evaluate the remuneration policy and provide recommendation on amount of remuneration for the Board of Commissioners and the Board of Directors to the Board of Commissioners to be presented to the General Meetings of Shareholders.

Page 25: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 26

Komite Pemantau Risiko

Dewan Komisaris telah membentuk Komite Pemantau Risiko untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan. Komite Pemantau Risiko bertugas sebagai fasilitator bagi Dewan Komisaris dalam memantau Sistem Manajemen Risiko yang disusun Direksi serta menilai toleransi risiko yang dapat diambil oleh Perusahaan. Komposisi anggota Komite Pemantau Risiko terdiri dari satu atau lebih Anggota Dewan Komisaris maupun pihak luar yang independen yang memiliki keahlian, pengalaman serta kualitas dalam mengelola risiko.

Komite Tata Kelola Terintegrasi

Dewan Komisaris didukung oleh Komite Tata Kelola Terintegrasi yang telah menjalankan tugasnya untuk mengevaluasi pelaksanaan tata kelola terintegrasi paling sedikit melalui penilaian kecukupan pengendalian intern dan pelaksanaan fungsi kepatuhan secara terintegrasi. Pembentukan Komite Tata Kelola Terintegrasi Askrindo dilakukan dengan berpedoman dan berlandaskan kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku serta best practices yang dapat diterapkan di lembaga keuangan non bank di Indonesia khususnya.

Pandangan terhadap Penerapan Whistleblowing System

Sebagai salah satu poin pelaksanaan prinsip Good Corporate Governance (GCG), Dewan Komisaris senantiasa berupaya memastikan bahwa Whistleblowing System (WBS) atau Sistem Pelaporan Pelanggaran di Perusahaan dapat memberikan kemudahan akses pelaporan pelanggaran. Maka itu, segenap jajaran wajib melakukan sosialisasi serta penyempurnaan agar pihak internal dan eksternal dapat berpartisipasi dalam mengawasi kinerjanya dan bersama membangun Perusahaan yang bersih dan transparan.

Askrindo telah mempunyai sistem pelaporan yakni WBS sebagaimana SK No. 156/KEP/DIR/VII/2015 tanggal 30 Juli 2015 tentang Penyempurnaan Pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System). Dari peraturan WBS tersebut telah dilakukan evaluasi atas pemahaman WBS kepada pegawai yang dapat disimpulkan bahwa sebagian besar insan PT Askrindo telah memahami

keberadaan dan fungsi WBS pada PT Askrindo, serta memiliki antusiasme yang baik terkait pelaksanaan WBS, namun belum semua stakeholders mengetahui bahwa Perusahaan telah menunjuk secara formal petugas atau pejabat yang berwenang, tata cara pelaporan, pelaksanaan yang berjalan, reward dan punishment bagi pelapor, serta sistem dan prosedur pengaduan/pelaporan kejadian fraud/korupsi dengan efektif.

Risk Oversight Committee

The Board of Commissioners has established a Risk Oversight Committee to assist the Board of Commissioners in carrying out its supervision function. Risk Oversight Committee is responsible for facilitating the Board of Commissioners in monitoring the Risk Management System arranged by the Board of Directors, as well as assessing the acceptable risk tolerance. The composition of Risk Oversight Committee members consists of one or more the Board of Commissioners Members and independent external parties who have the expertise, experience and quality in managing risks.

Integrated Governance Committee

The Board of Commissioners is supported by Integrated Governance Committee which has carried out its duties to evaluate the implementation of integrated governance minimum through an assessment on internal control sufficiency and integrated compliance function implementation. Establishment of Askrindo’s Integrated Governance Committee is done by referring to prevailing Law and best practice that are applied in non-bank financial institutions in Indonesia particularly.

Views on Implementation of Whistleblowing System

As one of the points of implementation of the Good Corporate Governance (GCG) principles, the Board of Commissioners always strives to ensure that Whistleblowing System (WBS) can provide easy access to reporting violations. Therefore, all levels of management are required to conduct socialization and improvement so that internal and external parties can participate in monitoring their performance and together building a clean and transparent Company.

PT Askrindo has Whistleblowing System guideline as stipulated under Board of Directors Decree No. 156/KEP/DIR/VII/2015 dated July 30, 2015 regarding the improvement of Whistleblowing System Manual. Based on the WBS regulation, an evaluation on WBS understanding to employees has been done and concluded that most of the PT Askrindo people have understood.

existence and function of WBS at PT Askrindo and having good enthusiasm related to the WBS implementation, however, not all stakeholders noticed that the Company has formally appointed the Executives in charge, reporting mechanism, implementation, reward and punishment for the whistleblower, as well as fraud/corruption case report/complaint system and procedure effectively.

Page 26: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)27

Laporan ManajemenManagement Report

Sepanjang tahun 2018, Dewan Komisaris secara aktif terlibat dan mengawasi efektivitas pelaksanaan WBS di Perusahaan. Tugas Pengawasan Dewan Komisaris meliputi pelanggaran etika bisnis dan etika kerja, pelanggaran rahasia Perusahaan, transaksi benturan kepentingan, serta penyimpangan dan pelanggaran yang materil dan signifikan.

Dewan Komisaris mengevaluasi pelaksanaan WBS melalui rapat internal maupun gabungan antar Dewan Komisaris, Direksi maupun komite-komite dibawah supervisi Dewan Komisaris yang dilaksanakan secara berkala dan didokumentasikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selama tahun 2018, tidak terdapat laporan yang masuk melalui mekanisme WBS yang telah diterapkan Perusahaan.

Perubahan Komposisi Dewan Komisaris

Pada tahun 2018, komposisi Dewan Komisaris Askrindo tidak mengalami perubahan. Komposisi Dewan Komisaris Perusahaan pada 31 Desember:

Komposisi Dewan Komisaris Perusahaan pada 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:The composition of the Company’s Board of Commissioners as of December 31, 2018 is as follows:

NamaName

PosisiPosition

Alwi Abdurrahman Shihab Komisaris UtamaPresident Commissioner

Silvester Budi Agung KomisarisCommissioner

Agustina Murbaningsih KomisarisCommissioner

Kami mengapresiasi kebijakan Perusahaan yang telah percaya terhadap dedikasi Dewan Komisaris dalam mengembangkan Askrindo untuk lebih maju lagi. Dewan Komisaris berkomitmen untuk menjalankan amanah ini dengan senantiasa mengedepankan prinsip tata kelola perusahaan yang baik untuk kepentingan Para Pemegang Saham dan Para Pemangku Kepentingan Lainnya.

Throughout 2018, the Board of Commissioners was actively involved and supervised the effectiveness of WBS implementation in the Company. The Board of Commissioners’ Supervision Tasks includes violations of business ethics and work ethics, violations of Company confidentiality, transactions of conflict of interest, as well as material and significant fraud and violation.

The Board of Commissioners evaluates WBS implementation through internal or joint meetings between the Board of Commissioners, the Board of Directors and committees under the supervision of the Board of Commissioners, which are carried out periodically and documented by the applicable laws and regulations. Throughout 2018, no report was submitted through WBS mechanism that has been implemented by the Company.

Changes in Composition of the Board of CommissionersIn 2018, the composition of Askrindo’s Board of Commissioners does not have any change. The composition of the Company’s Board ofDecember 31:

We appreciate the Company’s policy which has believed in the Board of Commissioners’ dedication in developing Askrindo to move forward. The Board of Commissioners is committed to carry out this mandate by always prioritizing the good corporate governance principles for the benefit of the Shareholders and Other Stakeholders.

Page 27: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 28

Atas Nama KomisarisOn behalf of the Board of Commissioners

Alwi Abdurrahman Shihab

Komisaris UtamaPresident Commissioner

Penutup

Atas seluruh capaian Perusahaan selama tahun 2018, Kami, selaku Dewan Komisaris PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) menyampaikan apresiasi dan penghargaan atas semangat, dedikasi dan pengabdian segenap jajaran Direksi, Manajemen dan Karyawan dalam merealisasikan capaian kinerja Perusahaan. Kami juga ucapkan terima kasih kepada segenap Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan atas dukungan dan kepercayaan terhadap Perusahaan selama ini. Semoga pertumbuhan berkelanjutan yang kita cita-citakan bersama akan selalu mendorong semangat kita untuk terus melaju menjadi yang terdepan dan senantiasa memberikan manfaat bagi semua pihak.

Closing Statement

For all of the Company’s achievements in 2018, we, as the Board of Commissioners of PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero), express appreciation for the enthusiasm and dedication of all Directors, Management and Employees in realizing the Company’s performance achievements. We also thank all shareholders and stakeholders for their support and trust in the Company. Hopefully, the sustainable growth that we aspire to together will always encourage our enthusiasm to continue moving forward and benefit all parties.

Page 28: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)29

Laporan ManajemenManagement Report

Laporan DireksiThe Board of Director Report

Andrianto Wahyu Adi

Direktur UtamaPresident Director

Page 29: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 30

Pemegang Saham dan Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, ijinkan kami mewakili segenap manajemen PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) untuk menyampaikan Laporan Tahunan tahun buku 2018 sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada Para Pemegang Saham dan seluruh Pemangku Kepentingan lainnya. Laporan Tahunan untuk tahun buku 2018 ini merupakan upaya untuk memberikan gambaran komprehensif tentang upaya Perusahaan untuk membuktikan kemampuannya di sepanjang tahun 2018. Melalui buku laporan ini, manajemen mencoba merangkum dan mendokumentasikan perjalanan dan pencapaian Askrindo di tahun 2018. Selanjutnya perkenankanlah kami selaku Direksi Askrindo untuk menyampaikan pengelolaan Perusahaan di tahun buku 2018.

Perspektif Makro Industri

Berdasarkan data yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), diketahui bahwa perkembangan industri perasuransian di Indonesia memiliki peran yang signifikan dalam mendukung terjadinya proses pembangunan nasional. Hal ini dilihat atas

kontribusi perusahaan asuransi dalam memupuk dana jangka panjang dalam jumlah yang besar, yang kemudian digunakan sebagai dana dalam pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah.

Di dalam layanan yang diberikan oleh perusahaan asuransi, masyarakat juga mendapatkan dukungan dalam bentuk perlindungan atas berbagai resiko dan juga kerugian yang bisa saja menimpa mereka sewaktu-waktu, terutama di saat mereka sedang menjalankan usahanya. Hal ini menunjukkan betapa perkembangan asuransi juga memiliki peran yang cukup besar di dalam pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang terjadi belakangan ini.

Berdasarkan data OJK jumlah pendapatan premi dari asuransi umum hingga 31 Desember 2018 mencapai Rp69,9 triliun, atau meningkat 9,8% dibandingkan Desember 2017 sebesar Rp63,621 triliun. Sedangkan besarnya jumlah klaim asuransi umum hingga 31 Desember 2018 mencapai Rp29.452 triliun, atau meningkat 7,5% dibandingkan Desember 2017 sebesar Rp27.389 triliun.

Tahun 2018 merupakan fase metamorfosa Askrindo dalammerevitalisasi brand image guna meningkatkan citra Perusahaansebagai perusahaan asuransi yang enerjik, kokoh, bersemangat,penuh inovatif serta menunjukkan transformasi budayaperusahaan terus menerus.

2018 is the Askrindo deep metamorphic phase revitalize brand image in order to improve the Company’s image as an energetic, robust, vibrant insurance company, full of innovative and cultural transformation showscompany continuously.

Dear Shareholders and Stakeholders,

By expressing praise and gratitude to the presence of God Almighty, allow us on behalf of the entire management of PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) to submit the 2018 Annual Report as a form of accountability to all Shareholders and other stakeholders. The Annual Report for the 2018 fiscal year is an attempt to provide a comprehensive description of the Company’s efforts to prove its competency throughout 2018. Through this annual report, the management tries to summarize and document the Askrindo’s journey and achievements in 2018. Furthermore, allow us as the Askrindo Directors to submit the Company’s management in the fiscal year 2018.

Macro Industry Perspective

Pursuant to the data released by the Financial Services Authority (OJK), it is known that the development of the insurance industry in Indonesia has a significant role in supporting the national development process. This is seen from the contribution of insurance

companies in fostering long-term funds in large amounts, which are then used as funds in development carried out by the government.

In the services provided by insurance companies, the society also gains support in the form of protection against various risks and losses that they could undergo at any time, especially when they are conducting their business. This indicates how the development of insurance also has a significant role in economic growth and current development.

Pursuant to OJK data, the total premium income from general insurance as of December 31, 2018 reached Rp69.9 trillion, or an increase of 9.8% compared to December 2017 which was Rp63.662 trillion. Meanwhile, the total of general insurance claim as of December 31, 2018 reached Rp29,452 trillion, an increase of 7.5% compared to December 2017 amounting to Rp27,389 trillion.

Page 30: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)31

Laporan ManajemenManagement Report

Di tahun 2018, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk sektor produksi mempunyai target minimum sebesar 50% dari target total penyaluran sebesar Rp120 triliun. Meningkatnya target penyaluran KUR sebagai bentuk keberpihakan pemerintah dalam mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di tanah air. Pemerintah akan membuka banyak kesempatan bagi UMKM mengakses KUR untuk memperkuat modal usaha.

Untuk mencapai target penyaluran KUR tersebut, Pemerintah mendesain dua skema. Skema pertama berupa kelompok usaha sebagai penerima KUR, dengan dimungkinkan adanya sebagian anggota yang merupakan pengusaha pemula dan menggunakan mekanisme pembayaran kredit berdasarkan sistem tanggung renteng. Sedangkan skema kedua, skema KUR khusus, yang diberikan kepada kelompok yang dikelola secara bersama dalam bentuk kluster dengan menggunakan mitra usaha untuk komoditas perkebunan rakyat, peternakan rakyat, dan perikanan rakyat.

Sebagai upaya untuk menjaga perputaran roda perekonomian yang digerakkan oleh sektor riil, Pemerintah terus mendorong penyaluran KUR di sektor produksi. Salah satu kebijakan yang dikeluarkan adalah dengan ditetapkannya target penyaluran KUR di sektor produksi. Target tersebut juga terus ditingkatkan setiap tahunnya, seperti target pada tahun 2018 yang ditetapkan minimum 50% dari total penyaluran KUR, meningkat dari sebelumnya sebesar minimum 40% dari totak penyaluran KUR di tahun 2017. Ke depan, pemerintah akan terus meningkatkan target penyaluran KUR di sektor produksi. Kinerja penyaluran KUR di sektor produksi sampai dengan 30 September 2018 tercatat sebesar 43,2%, meningkat dari posisi Desember 2017 sebesar 42,3%. Capaian tersebut diperkirakan akan terus meningkat sampai dengan akhir tahun 2018.

Penerapan Kebijakan Strategis

Perekonomian Nasional sepanjang tahun 2018 masih dihadapkan dengan berbagai tantangan di semua sektor, tak terkecuali sektor asuransi. Namun, semua tantangan usaha di tahun 2018 telah berhasil dilalui Askrindo dengan sukses. Perusahaan senantiasa menjadikan sumber daya manusia (SDM) sebagai aset utama dan modal penting dalam rangka menggapai pencapaian usaha yang maksimal.

Sementara itu, kokohnya lini usaha Askrindo menjadikan dorongan yang kuat bagi Perusahaan untuk terus melakukan pengembangan bisnis yang sudah dirancang dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini selaras dengan berbagai perubahan yang diadopsi Perusahaan meliputi transformasi strategi dan transformasi budaya kerja. Transformasi ini bertujuan agar seluruh unit kerja dapat bekerja secara maksimal.

Tahun 2018 merupakan fase metamorfosa Askrindo dalam merevitalisasi brand image guna meningkatkan citra Perusahaan sebagai perusahaan asuransi yang enerjik, kokoh, bersemangat, penuh inovatif serta menunjukkan transformasi budaya perusahaan terus menerus.

Transformasi ini bertujuan agar seluruh unit kerja dapat bekerja secara maksimal. Hal tersebut juga tercermin dari perubahan struktur organisasi yang lebih mengarah kepada customer

In 2018, the disbursement of Micro Loans (KUR) for the production sector has a minimum target of 50% of the total distribution target of Rp120 trillion. The increasing of KUR disbursement target is as a form of government alignments in supporting the Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) development in the country. The government will open up many opportunities for MSMEs to access KUR to strengthen business capital.

To achieve the KUR disbursement target, the Government designed two schemes. The first scheme is in the form of business groups as KUR recipients with the possibility of some members who are novice entrepreneurs and use a credit payment mechanism based on a joint and several liabilities. Meanwhile, the second scheme, the special KUR scheme, is given to the groups that are managed jointly in clusters by using business partners for smallholder commodities, community livestock, and community fisheries.

In an effort to keep the wheels of the economy driven by the real sector, the Government continually encourages the disbursement of KUR in production sector. One of the policies issued was the stipulation of KUR disbursement targets in the production sector. The target is also continually increased every year, such as the target in 2018 which was set to a minimum of 50% of total KUR disbursement, an increase from the previous minimum of 40% of the total KUR disbursement in 2017. In the future, the government will continue to increase the KUR disbursement target in production sector. The performance of KUR disbursement in the production sector until September 30, 2018 was recorded at 43.2%, an increase from the position in December 2017 of 42.3%. This achievement is expected to continually increase until the end of 2018.

Implementation of Strategic Policies

Throughout 2018, the National Economy still faced various challenges in all sectors, including insurance sector. However, all business challenges in 2018 have been successfully overcome by Askrindo. The Company always places human resources (HR) as the main asset and main capital to achieve maximum business achievement.

Meanwhile, the strong business line of Askrindo generates a strong motivation for the Company to continue developing the business that have been designed from previous years. This is in line with various changes adopted by the Company, including the strategic transformation and work culture transformation. This transformation aims to make all work units work optimally.

2018 is the Askrindo’s metamorphosis phase in revitalizing the brand image in order to improve the Company’s image as an energetic, solid, vibrant, full of innovative insurance company and demonstrate continuous transformation of the corporate culture.

This transformation aims to make all work units work optimally. This is also reflected in the changes in organization structure that are more customer oriented. 2018 is also a new chapter for Askrindo

Page 31: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 32

oriented. Tahun 2018 juga menjadi babak baru bagi Askrindo dalam memperluas segmen usahanya melalui berbagai inovasi layanan berbasis digital, salah satunya digiAsk.

Perusahaan juga telah bersiap dalam menghadapi era digitalisasi di dunia perasuransian dengan membangun platform digitalisasi yang disebut dengan Askrindo Core System. Segenap Insan Perusahaan senantiasa bersinergi untuk mencapai tujuan yang terbaik dan berkomitmen untuk terus membangun nilai usaha serta proses bisnis yang sehat dan transformasi digital berkelanjutan. Dengan semangat baru yang ditumbuhkan dalam tubuh Askrindo, segenap elemen Perusahaan yakin bahwa Askrindo akan terus melaju dalam rangka menuju ke arah masa depan yang lebih cerah.

Saat ini Askrindo merupakan perusahaan asuransi dengan risk base capital (RBC) terbesar, yaitu sekitar 749%, jauh melebihi ambang batas yang ditentukan OJK sebesar 120%. Askrindo menjadikan ini sebagai modal bagi perusahaan dalam berbenah dan mengubah image yang saat ini masih kental dengan image perusahaan asuransi kredit menjadi perusahaan asuransi dengan produk terlengkap.

Target dan Pencapaian terhadap RKAP

Perkembangan industri perasuransian di Indonesia memiliki peran yang signifikan dalam mendukung terjadinya proses pembangunan nasional. Kondisi perekonomian global maupun nasional mulai pulih kembali selama empat triwulan terakhir. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per 31 Desember 2018, total aset industri asuransi mencapai Rp1.209 triliun. Angka ini berarti industri telah tumbuh 6,8% dibanding posisi Desember 2017 (yoy), sebesar Rp1.132 triliun. Kondisi tersebut dapat dijadikan pemicu bagi Askrindo dalam menyusun strategi dan kinerja yang tepat di tengah persaingan yang semakin kompetitif di industri asuransi agar tercapai target produksi yang telah ditetapkan.

Di tahun 2018, Perusahaan telah merencanakan perolehan dari beberapa komponen substansial dan penting sebagai tolak ukur dalam menilai kinerja usaha. Perbandingan antara rencana dan realisasi adalah sebagai berikut:

Total Aset

Pada tahun 2018, Total aset Perusahaan tercatat sebesar Rp13,01 triliun atau 100,11% dari RKAP yaitu sebesar Rp13,00 triliun. Angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 7,43% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp12,11 triliun.

Pendapatan Usaha

Pada tahun 2018, Perusahaan berhasil mencatatkan Pendapatan Usaha sebesar Rp4,29 triliun atau 82,93% dari RKAP yaitu sebesar Rp5,17 triliun. Angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 15,94% jika dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp3,70 trilun.

Laba setelah Pajak

Laba setelah pajak Perusahaan pada tahun 2018 adalah sebesar Rp505,25 miliar atau 62,76% dari RKAP yaitu sebesar Rp805,09

in expanding its business segments through various digital-based service innovations, one of which is digiAsk.

The Company has also been preparing to face the digitalization era in the insurance industry by building a digitalization platform called the Askrindo Core System. Every unit of the Company continues to work together to achieve the best goals and is committed to continually build business value, healthy business processes, and sustainable digital transformation. Through the new enthusiasm that has grown in Askrindo, all elements of the Company are confident that Askrindo will continue moving forward to a brighter future.

Currently, Askrindo is an insurance company with the largest risk base capital (RBC), which is around 749%, far exceeding the threshold set by OJK of 120%. Askrindo makes this as capital for the company to reform and change the current image as a credit insurance company into an insurance company with the most complete product.

Target and Achievement of RKAP

The development of insurance industry in Indonesia has a significant role in supporting the national development process. Global and national economic conditions have begun to recover over the past four quarters. According to the Financial Services Authority (OJK), as of December 31, 2018, the total assets of insurance industry reached Rp1,209 trillion. It means the industry has grown 6.8% compared to the position in December 2017 (YoY), amounting to Rp1,132 trillion. This condition can be a trigger for Askrindo in formulating appropriate strategies and performance amid the increasingly tight competition in the insurance industry to achieve the set production targets.

In 2018, the Company has planned the realization of several substantial and main components as a benchmark in assessing business performance. The comparison between plan and realization is as follows:

Total Assets

In 2018, the Company’s total assets were recorded at Rp13.01 trillion or 100.11% of RKAP which was Rp13.00 trillion. It increased by 7.43% compared to the previous year which was Rp12.11 trillion.

Operating Revenues

In 2018, the Company recorded Operating Revenues of Rp4.29 trillion or 82.93% of RKAP, which amounted to Rp5.17 trillion. It increased by 15.94% when compared to the achievement in previous year of Rp3.70 trillion.

Profit after Tax

Profit after tax in 2018 amounted to Rp505.25 billion or 62.76% of RKAP, which amounted to Rp805.09 billion. It decreased by

Page 32: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)33

Laporan ManajemenManagement Report

miliar. Angka tersebut mengalami penurunan sebesar 28,48% jika dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp706,47 miliar.

Total Hasil Investasi

Total Hasil Investasi Perusahaan pada tahun 2018 adalah sebesar Rp527,87 miliar atau 90,56% dari RKAP yaitu sebesar Rp582,92 miliar. Angka tersebut mengalami penurunan sebesar 21,52% jika dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp672,62 miliar.

Prospek Usaha 2019

Berdasarkan keterangan dari Orotitas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa stabilitas sektor jasa keuangan selama tahun 2018 dalam keadaan yang terjaga dan optimistis tren positif kinerja sektor keuangan akan berlanjut di tahun 2019. Sepanjang tahun 2018, kondisi perekonomian nasional terpantau sehat dan stabil, yang tercermin di antaranya dari ekonomi nasional yang tumbuh sekitar 5,15% dan inflasi yang terkendali di level 3,13%.

Sementara itu sektor jasa keuangan juga tercatat stabil dan sehat, yang merupakan modal penting bagi industri jasa keuangan untuk dapat tumbuh lebih baik dan meningkatkan perannya sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi.

OJK memahami bahwa tantangan yang dihadapi pada tahun 2019 tidak lebih mudah dibandingkan tahun 2018. Untuk itu, OJK akan terus berusaha memfasilitasi dan memberikan kemudahan dalam mendukung sektor-sektor prioritas pemerintah, melalui kebijakan dan inisiatif yang akan difokuskan pada lima area.

Pada tahun 2019, OJK telah menyiapkan lima kebijakan dan inisiatif yang diarahkan antara lain untuk mendukung pembiayaan sektor-sektor prioritas Pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, pemberdayaan UMKM dan masyarakat kecil, mendorong inovasi teknologi informasi industri jasa keuangan serta reformasi internal dalam pengaturan dan pengawasan sektor jasa keuangan.

Sementara itu, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) memproyeksikan industri asuransi umum akan mencatatkan pertumbuhan gemilang di tahun 2019. Diperkirakan industri ini bisa meraih pertumbuhan premi minimal di angka 10%. Indikator bisa dilihat dari tingkat kesadaran masyarakat menggunakan produk asuransi yang meningkat pada tahun 2019. Sehingga, semakin banyak pengguna asuransi berarti premi yang diperoleh perusahaan asuransi turut meningkat.

Berdasarkan ulasan di atas, Askrindo senantiasa memperkuat fondasi bisnis melalui transformasi usaha dengan mengimplementasikan kebijakan strategis yang tepat sasaran. Komitmen tersebut diwujudkan secara selaras dan terintegrasi. Pencapaian Askrindo di tahun 2018 juga tak lepas dari mitigasi terhadap ketahanan segmen usaha untuk menyerap potensi risiko yang akan timbul di kemudian hari. Sistem bisnis yang terintegrasi tersebut membuahkan kontribusi secara optimal hampir di seluruh lini usaha Askrindo.

28.48% when compared to the achievement in previous year of Rp706.47 billion.

Total of Yield on Investment

The total of Yield on Investment of the Company in 2018 was Rp527.87 billion or 90.56% of RKAP, which was Rp582.92 billion. It decreased by 21.52% when compared to the achievement in previous year of Rp672.62 billion.

Business Prospect in 2019

Pursuant to the statement from the Financial Services Authority (OJK), the stability of the financial services sector throughout 2018 was maintained and the positive trend of financial sector performance optimistically will continue in 2019. Throughout 2018, the national economic condition was observed to be healthy and stable, reflected from among others the economy national growth of around 5.15% and controlled inflation at 3.13%.

Meanwhile, the financial services sector was also recorded to be stable and healthy. This becomes a main capital for the financial services industry to be able to grow better and improve its role as a driving force for economic growth.

OJK understands that the challenges in 2019 are no simple than in 2018. Therefore, OJK will continue to try facilitating and providing facilities to support the government’s priority sectors through policies and initiatives that will focus on five areas.

In 2019, OJK has prepared five policies and initiatives to support the financing of the Government’s priority sectors in promoting economic growth, empowering MSMEs and small communities, encouraging information technology innovation in the financial services industry and internal reforms in the regulation and supervision of the financial services sector.

Meanwhile, the General Insurance Association of Indonesia (AAUI) projects that the general insurance industry will record impressive growth in 2019. It is estimated that this industry can achieve a minimum premium growth of 10%. The indicators can be seen from the level of public awareness of using insurance products that increased in 2019. Thus, more insurance users mean the premiums obtained by insurance companies also increase.

Based on the aforementioned review, Askrindo always strengthens the business foundation through business transformation by implementing strategic policies that are right on target. The commitment is realized harmonious and integrated manners. The achievement of Askrindo in 2018 is also inseparable from mitigating the resilience of the business segment to take potential risks that will arise in the future. The integrated business system optimally contributes to almost all Askrindo’s business lines.

Page 33: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 34

Dengan perkembangan kondisi eksternal dan internal yang dihadapi Perusahaan selama tahun 2018, maka strategi yang dicanangkan Perusahaan tahun 2019 dan dirumuskan sebagai tema perencanaan adalah “Memperkuat daya saing Perusahaan melalui peningkatan kegiatan marketing, inovasi berbasis digital, implementasi pembangunan investasi sumber daya manusia”. Secara umum, penjabaran dari tema tersebut adalah sebagai berikut:• Memperkuat daya saing Perusahaan menuju national

champion.• Meningkatkan kegiatan marketing dengan penjualan secara

disiplin.• Inovasi berbasis digital dalam meningkatkan kecepatan dan

keragaman layanan.• Implementasi pembangunan investasi sumber daya manusia.

Daya saing PT Askrindo dapat dibangun dari kompetensi inti yang telah dimiliki perusahaan yaitu kemampuan pengembangan produk dan layanan bisnis, mengembangkan dan mendayagunakan kapasitas serta kemampuan memberikan solusi bisnis. Disamping memperhatikan kompetensi inti Perusahaan, kedepan daya saing Perusahaan akan diperkuat ke arah marketing, inovasi berbasis digital dan sumber daya manusia.

Wacana pembentukan holding BUMN asuransi umum dan reasuransi oleh pemerintah di tahun 2019, menjadi peluang bagi Askrindo untuk dapat lebih bersinergi. Keberadaan holding berpotensi memberikan manfaat antara lain melalui sharing kompetensi, teknologi informasi, pendanaan/investasi ataupun joint resources lainnya sehingga dapat meningkatkan daya saing perusahaan.

Perkuatan daya saing perusahaan tersebut, diharapkan dapat membawa Askrindo di tahun 2019 menjadi market leader untuk asuransi kredit sebagai milestone untuk mewujudkan PT Askrindo menjadi market leader di industri asuransi umum tahun 2022.

Penerapan Tata Kelola Perusahaan di Tahun 2018

Sebagai perusahaan penanggung risiko, Askrindo memiliki komitmen yang tinggi untuk menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik dengan tujuan untuk menjaga pertumbuhan bisnis yang berkesinambungan dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin meningkat. Disamping itu, Askrindo sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menjadi agen pembangunan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia dan diharapkan dapat meningkatkan nilainya melalui Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau Good Corporate Governance (GCG).

Penerapan GCG tersebut merupakan salah satu faktor penting bagi Perusahaan dalam melakukan aktivitasnya. Hal ini terwujud dengan pelayanan yang berintegritas dan profesional dalam setiap kegiatan dan menjadi Budaya Perusahaan yang senantiasa dijaga oleh seluruh insan Askrindo, sehingga Perusahaan mampu berkembang dan memiliki daya saing yang tinggi, serta menciptakan nilai tambah bagi stakeholders.

Dalam penerapan GCG sebagaimana dimaksud, Askrindo berkomitmen penuh melaksanakan GCG di seluruh tingkatan dan jenjang organisasi dengan berpedoman pada berbagai ketentuan dan persyaratan terkait dengan pelaksanaan GCG. Hal ini juga diwujudkan dalam:

Through the development of external and internal conditions faced by the Company throughout 2018, the strategy launched by the Company in 2019 and formulated as a planning theme is “Strengthening the Company’s competitiveness through increasing marketing activities, digital-based innovation, implementation of human capital investment development”. In general, the theme is elaborated as follows:• Strengthening the Company’s competitiveness towards

national champion.• Increase marketing activities with disciplined sales.

• Digital based innovation in increasing the speed and diversity of services.

• Implementation of human resource investment development.

PT Askrindo’s competitiveness can be built from the company’s core competencies, namely the ability to develop business products and services, the ability to develop and utilize capacity, and the ability to provide business solutions. Besides paying attention to the Company’s core competencies, in the future the Company’s competitiveness will be strengthened towards marketing, digital-based innovation and human resources.

The discourse of establishing a SOEs general insurance and reinsurance holding by the government in 2019 becomes an opportunity for Askrindo to be more synergized. The establishment of holding has the potential to provide benefits, among others, through the sharing of competencies, information technology, funding/investment or other joint resources so as to increase the company’s competitiveness.

Strengthening the company’s competitiveness is expected to take Askrindo in 2019 to become the market leader for credit insurance. This becomes a milestone to realize PT Askrindo to be the market leader in the general insurance industry in 2022.

Implementation of Corporate Governance in 2018

As a risk-bearer Company, Askrindo is highly committed to implement Good Corporate Governance principles to maintain sustainable business growth in dealing with increasing business competition. In addition, as a State-Owned Enterprise (SOE), Askrindo is also an agent of development for Indonesian economy development and expected to increase values of the Company through Good Corporate Governance (GCG) implementation.

The GCG implementation is an important factor for the Company in doing its activities. This is manifested in integrity and professional services in every activity and also internalized as Corporate Culture to be preserved by all personnel of Askrindo to enable the Company to grow and have high competitiveness as well as create added-value for the Stakeholders.

In implementing GCG, Askrindo is fully committed to applying GCG at all organizational line and level by referring to set of regulations and requirements that are related to GCG implementation. This is also manifested in:

Page 34: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)35

Laporan ManajemenManagement Report

• Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi.

• Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite-komite dan satuan kerja yang menjalankan fungsi pengendalian internal.

• Penerapan fungsi kepatuhan, auditor internal dan auditor eksternal.

• Penerapan manajemen risiko, termasuk sistem pengendalian internal.

• Rencana strategis Perusahaan.• Transparansi informasi kondisi keuangan dan non keuangan

Perusahaan.

Perusahaan memiliki komitmen untuk selalu menerapkan standar tata kelola yang terbaik dengan selalu berusaha menerapkan praktik tata kelola yang baik melalui berbagai usaha perbaikan dan peningkatan, serta merujuk pada standar minimal maupun rekomendasi yang harus dipenuhi. Hal tersebut diwujudkan dengan assessment GCG secara independen dan akuntabel. Pada tahun 2018, telah dilakukan assessment penerapan GCG oleh lembaga assessor eksternal dengan total skor sebesar 93,69 dengan kualifikasi Sangat Baik. Parameter yang digunakan dalam assessment ini mengacu pada SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi Atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik pada Badan Usaha Milik Negara.

Berdasarkan Peraturan Menteri BUMN No. PER-09/MBU/2012, Perusahaan melakukan pengukuran terhadap GCG sebagai berikut:

• Pelaksanaan Penerapan Tata Kelola Perusahaan/assessment GCG dilakukan secara berkala oleh Perusahaan oleh assessor eksternal, dan tidak menutup kemungkinan diselingi oleh self assessment yang dilakukan oleh assessor internal Perusahaan.

• Evaluasi (review), yaitu program untuk mendeskripsikan tindak lanjut pelaksanaan dan penerapan GCG di Perusahaan yang dilakukan pada tahun berikutnya setelah penilaian sebagaimana dimaksud pada point pertama, yang meliputi evaluasi terhadap hasil penilaian dan tindak lanjut atas rekomendasi perbaikan.

Peran Komite-Komite di Bawah Direksi

Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya terhadap pengelolaan operasional Perusahaan, Direksi dibantu oleh 5 (lima) komite sebagai organ pendukung yaitu, Komite Investasi, Komite Manajemen Risiko, Komite Akseptasi dan Klaim, Komite Transaksional Investasi, Komite Pertimbangan Jabatan. Sepanjang tahun 2018, Direksi menilai bahwa komite-komite tersebut telah menjalankan perannya dengan baik dan bekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Setiap komite mengadakan pertemuan rutin untuk membahas program kerja dan mengkaji aturan yang ada disesuaikan dengan perkembangan kondisi. Kinerja yang baik ini terutama didukung oleh sinergi yang kuat antara anggota komite-komite tersebut untuk fokus pada satu tujuan bersama untuk memajukan Perusahaan.

Perubahan Komposisi Direksi

Pada kesempatan ini kami juga ingin menyampaikan bahwa pada tahun 2018 terjadi perubahan dalam komposisi anggota Direksi Perusahaan. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN No. SK-256/MBU/10/2018 tanggal 5 Oktober 2018, Andrianto Wahyu

• Implementation of the Board of Commissioners and the Board of Directors duty and responsibility.

• Completeness and duty implementation of Committees and unit which perform internal audit function.

• Implementation of compliance, internal auditor and external auditor functions.

• Implementation of risk management, including internal control system.

• Corporate Strategic Plan.• Transparency of Financial and Non-Financial Information.

The Company has a commitment to always implement the best governance standards by always trying to apply good governance practices through various improvement efforts referring to the minimum standards and recommendations that must be met. This was realized by an independent and accountable GCG assessment. In 2018, an assessment of the GCG implementation was conducted by an external assessor with a total score of 93.69 with Very Good qualification. The parameters used in this assessment refer to SK-16/S.MBU/2012 dated June 6, 2012 concerning Indicators/Parameters for Evaluation and Evaluation for Good Corporate Governance Implementation in State-Owned Enterprises.

Pursuant to the Minister of SOE Regulation No. PER-09/MBU/2012, the Company takes measurements of GCG as follows:• the Company carried out implementation of Corporate

Governance/GCG assessment periodically by external assessors, and it does not rule out interspersed by self-assessment conducted by the Company’s internal assessors.

• Evaluation (review), is a program to describe the follow-up of the GCG implementation and application in the Company the following year after the assessment as referred to in the first point, which includes evaluating the assessment results and following up on recommendations for improvement.

Committees Roles Under the Board of Directors

In carrying out the duties and responsibilities towards the management of the Company’s operations, the Board of Directors are assisted by 5 (five) committees as supporting structure, namely, Investment Committee, Risk Management Committee, Acceptance and Claim Committee, Investment Transactional Committee, Position Advisory Committee. Throughout 2018, the Board of Directors evaluated that the committees had carried out their roles properly and they worked in accordance with their respective duties and responsibilities. Each committee holds regular meetings to discuss working programs and review existing rules adjusted to the development of conditions. This good performance was mainly supported by a strong synergy between the committees’ members to focus on a common goal to advance the Company.

Changes in the Board of Directors Composition

In this report, we also would like to convey that there was a change in the composition of the Company’s Directors members in 2018. Pursuant to the Minister of SOE Decree No. SK-256/MBU/10/2018

Page 35: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 36

Adi ditunjuk sebagai Direktur Utama Askrindo menggantikan Asmawi Syam.

Sementara itu, berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN No. SK-303/MBU/12/2018 tanggal 13 Desember 2018, Purnomo Sinar Hadi ditunjuk sebagai Direktur Keuangan Askrindo menggantikan Sabdono. Kami harap kehadiran jajaran Direksi baru ini akan memberikan nilai tambah kepada kapabilitas dan pengalaman Terhadap Perusahaan. Kami juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas sumbangsih Direksi terhadap Perusahaan.

Per 31 Desember 2018, susunan anggota Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:

NamaName

PosisiPosition

Andrianto Wahyu Adi Direktur Utama President Director

Purnomo Sinar Hadi Direktur KeuanganDirector of Finance

Firman Berahima Direktur SDM & UmumDirector of HR & General Affairs

M. Shaifie Zein Direktur TeknikDirector of Technical

Dwi Agus Sumarsono Direktur Operasional KomersilDirector of Commercial Operations

Anton Fadjar A. Siregar Direktur Operasional RitelDirector of Retail Operations

Segenap jajaran Direksi berkomitmen untuk menjalankan amanah ini dengan senantiasa mengedepankan prinsip tata kelola perusahaan yang baik untuk kepentingan para Pemegang Saham dan para Pemangku Kepentingan lainnya.

Penutup

Atas pencapaian yang ditorehkan di tahun 2018, izinkan saya mewakili Direksi Askrindo menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada Dewan Komisaris serta pemegang saham, juga kepada regulator, para pemangku kepentingan, serta jajaran manajemen dan karyawan, atas seluruh kerjasama yang telah terjalin dengan baik. Semoga Askrindo terus dapat berkembang dan bertumbuh untuk mewujudkan visinya, yang pada akhirnya akan memberikan nilai tambah kepada segenap pemangku kepentingan khususnya untuk pertumbuhan usaha yang berkelanjutan.

dated October 5, 2018, Andrianto Wahyu Adi was appointed as Managing Director of Askrindo to replace Asmawi Syam.

Meanwhile, pursuant to the Minister of SOE Decree No. SK-303/MBU/12/2018 dated December 13, 2018, Purnomo Sinar Hadi was appointed as Askrindo’s Director of Finance to replace Sabdono. We expect that the presence of the new Board of Directors will give the added-value to the Company’s capabilities and experience. We also thank the Directors for their contribution to the Company.

As of December 31, 2018, the composition of the Company’s Board of Directors is as follows:

All of the Board of Directors is committed to carry out this mandate by always prioritizing the good corporate governance principles for the Shareholders and other Stakeholders benefit.

Closing Statement

For the achievements in 2018, allow me on behalf of the Askrindo’s Board of Directors to express respect and gratitude to the Board of Commissioners and shareholders. We also highly appreciate the regulators, stakeholders, and management and employees for all the cooperation that has been well established. Optimistically, Askrindo can continually develop and grow to realize its vision, which will ultimately provide added-value to all stakeholders, especially for sustainable business growth.

Atas Nama DireksiOn behalf of the Board of Commissioners

Andrianto Wahyu Adi

Direktur UtamaPresident Commissioner

Page 36: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

03ProfilPerusahaan Company Profile

Page 37: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Saat ini Askrindo merupakan Perusahaan asuransi dengan Risk Base Capital (RBC) terbesar, yaitu sekitar 749%, jauh melebihi ambang batas yang ditentukan OJK sebesar 120%.Currently, Askrindo is a Company insurance with the largest Risk Base Capital (RBC), which is around 749%, far exceeds of the threshold determined by the OJK is 120%.

Page 38: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)39

Profil PerusahaanCompany Profile

Nama PerusahaanCompany Name : PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)

Nama SingkatanNickname : PT Askrindo (Persero)

Tanggal PendirianEstablishment Date : 6 April 1971

April 6, 1971

Status PerusahaanCompany Status : Badan Usaha Milik Negara

Stated-owned Enterprises

Dasar Hukum PendirianLegal Basis of Establishment :

• Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 1 tanggal 11 Januari 1971, tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk Pendirian Perusahaan Dalam Bidang Perasuransian Kredit.

• Akta Notaris Prabowo Achmad Kadijono, SH, Nomor 2 tanggal 6 April 1971, terakhir diubah dengan Akta Notaris No. 63 mengenai Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Di Luar Rapat Perusahaan tertanggal 24 April 2008, di hadapan Notaris Imas Fatimah, SH di Jakarta.

• The Government of Republic of Indonesia Regulation (PP) No. 1 dated January 11, 1971, concerning Indonesian Government Investment for Establishment of Insurance Company in Credit Insurance.

• Notarial Deeds by Prabowo Achmad Kadijono, SH, No. 2 dated April 6, 1971, with the latest amendment through Notarial Deeds No. 63 concerning Circular Shareholders Resolutions dated April 24, 2008 before the Notary Imas Fatimah, SH in Jakarta.

Bidang UsahaLine of Business : Asuransi Kerugian

Loss Insurance

KepemilikanOwnership : Negara Republik Indonesia, melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia, 100%

100% shares ownership by the Government of Republic of indonesia

Modal DasarAuthorized Capital : Rp400.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhSubscribed and Fully Paid-in Capital : Rp6.611.000.000

Jaringan UsahaOffice Channelings : 60 kantor cabang dan 7kantor wilayah

60 branch offices and 7 regional offices

Kelompok UsahaBusiness Group :

Entitas Anak:PT Reasuransi Nasional IndonesiaPT Jaminan Pembiayaan Askrindo SyariahPT Askrindo Mitra Utama

Jumlah KaryawanTotal Employees : 903 karyawan (2018)

903 employees (2018)

AlamatAddress :

Graha Askrindo, Jl. Angkasa Blok B-9, KavlingNo. 8 Kota Baru Bandar Kemayoran,Jakarta 10610 - Indonesia.

TeleponPhone : +62 21 6546471-72

FaksimiliFax : +62 21 6546483-84

Email : [email protected]

Situs WebWebsite : www.askrindo.co.id

Jejaring SosialSocial Media :

Facebook : PT (Persero) Asuransi Kredit IndonesiaTwitter : @askrindoInstagram : @askrindoYoutube : PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)

Informasi Umum tentang ASKRINDOGeneral Information about Askrindo

Page 39: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 40

Sejarah Pendirian

Pada tanggal 6 April 1971 PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero), selanjutnya disebut Askrindo, didirikan sebagai tindak lanjut dari terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1/1971 tanggal 11 Januari 1971 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk Pendirian Perusahaan Perseroan dalam Bidang Perasuransian Kredit dengan pemegang saham Bank Indonesia dan Departemen Keuangan Republik Indonesia dengan maksud dan tujuan pendirian Perseroan adalah untuk memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi oleh Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam memperoleh akses ke sistem perkreditan perbankan, yaitu tidak memiliki agunan dengan harapan akan terjadi peningkatan peran UMKM dalam mendukung pertumbuhan perekonomian nasional.

Pada tahun 1974, Askrindo ditugaskan oleh Pemerintah RI dan Bank Indonesia untuk memberikan penutupan pertanggungan terhadap kredit-kredit program (kredit dengan likuiditas dibiayai Pemerintah) yang diberikan oleh Perbankan (Bank Pelaksana) kepada masyarakat yang ditetapkan sebagai sasaran pemberian kredit program tersebut, seperti: petani, pedagang, guru dan profesi lainnya, mahasiswa, dan UMKM pada umumnya. Penugasan tersebut di atas bersifat wajib, sehingga Askrindo wajib memberikan pertanggungan, demikian pula bank penyedia kredit diwajibkan untuk meminta pertanggungan kepada Askrindo. Penugasan ini berakhir dengan berlakunya paket kebijakan Pemerintah Januari 1990 yang dikenal dengan Pakjan 90.

Sejarah Perjuangan

Pada awal tahun 90-an, Askrindo memasuki pasar bebas dan tidak lagi diwajibkan menutup pertanggungan atas kredit yang diberikan Bank Pelaksana dan sebaliknya Bank Pelaksana tidak diwajibkan meminta pertanggungan kepada Askrindo. Untuk melaksanakan ketentuan Undang-Undang No. 2 tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian, dimana perusahaan harus memisahkan antara usaha asuransi dan reasuransi, maka pada tahun 1992, Divisi Jasa Kredit Ekspor (JKE)/Asuransi Ekspor (AE) yang dimiliki Askrindo telah membentuk menjadi perusahaan tersendiri yaitu PT Asuransi Ekspor Indonesia yang disingkat ASEI.

Untuk melaksanakan ketentuan Undang-Undang No. 2 tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian, dimana perusahaan harus memisahkan antara usaha asuransi dan reasuransi, maka pada tahun 1994 Askrindo mendirikan entitas anak perusahaan yaitu PT Reasuransi Nasional Indonesia yang bergerak dalam usaha reasuransi, yang sekaligus juga untuk meningkatkan kapasitas pertanggungan nasional. Tepatnya pada tanggal 22 Agustus 1994, berdasarkan ijin dari Menteri Keuangan yakni ijin prinsip

Riwayat Singkat PerusahaanBrief History

History of Establishment

On April 6, 1971, PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero), later stated as Askrindo, was established on the following issuance of Government Regulations No. 1/1971 dated January 11, 1971 on the Republic of Indonesia’s Equity for Establishment of Domestic Credit Insurance Company with Bank of Indonesia and Republic of Indonesia’s Department of Finance being the shareholder. The purpose and objective of the Company’s establishment is to provide solutions to the problems faced by Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) in gaining access to the banking credit system, namely not having collateral in hopes of increasing the role of MSMEs in supporting the national economic growth.

In 1974, Askrindo was assigned by the Government of Republic of Indonesia and Bank of Indonesia to provide insurance coverage for program loans (credit facility with government-backed liquidity) issued by the Banking sectors (Channeling Banks) to the society who are stipulated as targets of the programmed loans disbursement such as farmers, traders, teachers, students, MSMEs and other professions. The aforementioned assignment was mandatory, so Askrindo was required to provide insurance as the creditor banks are required to apply for insurance to Askrindo. The assignment was ended after the implementation of Government’s policy package by January 1990 or known as Pakjan 90.

History of Struggle

At early 1990s, Askrindo commenced penetrating into the free market and from then on, Askrindo was not required to provide coverage on credits whereas no obligatory for the participating banks to get Askrindo’s coverage. In order to implement Law No. 2 of 1992 on Insurance Business, where the Company shall separate insurance and re-insurance businesses, then in 1992, the Export Loans Service (JKE)/Export Insurance (AE) Service Division under Askrindo established another company, PT Asuransi Ekspor Indonesia, or known as ASEI.

To implement provisions under the Law No. 2 of 1992 on Insurance Business, where the Company shall separate insurance and re-insurance businesses, in 1994, Askrindo established a subsidiary entity, PT Reasuransi Nasional Indonesia operating in reinsurance business, as well as to increase national insurance capacity. Precisely on August 22, 1994, according to license from the Minister of Finance as principle license No. S.1369/KMK.017/1994 dated September 26, 1994 and operational license No. 27/

Page 40: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)41

Profil PerusahaanCompany Profile

No. S.1369/KMK.017/1994 tanggal 26 September 1994 dan ijin operasional No. 27/KMK.017/1995 tanggal 9 Januari 1995 dengan kepemilikan saham sebesar 99,99%.

Tahun 1996 Askrindo meningkatkan peranannya dalam mendukung perekonomian nasional, dengan menjalankan produk-produk asuransi lainnya, seperti Suretyship, asuransi Kredit Perdagangan dan Usaha Reasuransi.

Selanjutnya, pada tahun 1999, Pemerintah dan Bank Indonesia memberikan tugas untuk menjalankan usaha penjaminan L/C guna menghidupkan kembali perekonomian yang mengalami kontraksi akibat krisis moneter tahun 1997-1998. Penjaminan LC kemudian dihentikan sejak tahun 2005 karena tidak menguntungkan bagi Perusahaan. Produk-produk lainnya tetap dijalankan perusahaan hingga saat ini.

Sejarah Perjalanan

Pada akhir tahun 2007 berdasarkan Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2007, Pemerintah meluncurkan program Penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan menugaskan Askrindo bertindak sebagai lembaga penjamin KUR kepada pihak perbankan yang menyalurkannya. Dalam program ini, Pemerintah memberikan tambahan modal berupa Penyertaan Modal Negara (PMN) setiap tahun dengan besar tambahan yang bervariasi.

Sejak tahun 2010, Bank Indonesia telah melepaskan seluruhnya sahamnya kepada Pemerintah RI, sehingga Pemegang Saham menjadi hanya Departemen Keuangan RI. Tahun 2012 Askrindo membentuk entitas anak perusahaan yaitu PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah atau Askrindo Syariah, yang bergerak di bidang usaha Penjaminan Syariah.

Didirikan pada tanggal 28 Desember 2012 dengan ijin dari Pemerintah melalui Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-777/KM.10/2012 tanggal 28 Desember 2012 tentang Pemberian Izin Usaha Perusahaan Penjaminan Kredit Kepada PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah.Dengan memperhatikan peluang pada bisnis asuransi yang masih lebar, maka pada akhir tahun 2013 PT Askrindo membentuk unit usaha Asuransi Umum dengan 7 (tujuh)produk baru yaitu: Asuransi Kecelakaan Diri, Asuransi Kebakaran, Asuransi Kontraktor.

Tahun 2014 PT Usayasa Utama didirikan pada tanggal 7 Oktober 1997, berdasarkan Akta No. 5 yang dibuat dihadapan Notaris Ny. Sulami Mustafa SH, dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. C2-1523.HT.01.01.Tahun 1998 tertanggal 9 Maret 1998, bergabung menjadi entitas anak perusahaan Askrindo, yang bergerak di Bidang Agen Asuransi.

KMK.017/1995 dated January 9, 1995 with shares ownership of 99.99%.

In 1996, Askrindo enhanced its role in supporting the national economy, by providing other insurance products such as Suretyship, Trading Credit Insurance and Reinsurance Business.

Furthermore, in 1999, the Government and Bank Indonesia assigned the Company to operate L/C insurance business to revitalize contracted economy due to monetary crisis in 1997-1998. The L/C insurance was terminated since 2005 as considered not profitable for the Company. Other products are still operated by the Company nowadays.

History of Journey

In late 2007, based on Presidential Instruction No. 6 of 2007, the Government launches the People’s Enterprise Credit (KUR) Insurance program, and assigned Askrindo as such credit insurance underwriter to the disbursing banks. In this program, the Government supplied additional capital in the form of State Equity (PMN) in a variety of amount.

Since 2010, Bank Indonesia has released all of its share ownership to the Government of the Republic of Indonesia since then the Department of Finance of the Republic of Indoneisa becomes the ultimate Shareholders. In 2012, Askrindo established subsidiary, namely PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah or Askrindo Syariah that operates in Sharia Insurance business.

It was established on December 28, 2012 under license from the Government through the Minister of Finance Decree No. KEP-777/KM.10/2012 dated December 28, 2012 concerning License for Credit Coverage for PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah. By considering wide opportunity on insurance business, in 2013, PT Askrindo established General Insurance unit with 7 (seven) new products, such as: Accident Insurance, Fire Insurance, and Contractor Insurance.

In 2014, PT Usayasa Utama was established on October 7, 1997, based on Deed No. 5 drafted before Notary Mrs. Sulami Mustafa SH, and had been ratified by the Minister of Law of the Republic of Indonesia No. C2-1523.HT.01.01.Year 1998 dated March 9, 1998, merged to become a subsidiary of Askrindo operated in Insurance Agent business

Page 41: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 42

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan sebagaimana termuat dalam Akta Pendirian Perusahaan, Perseroan melakukan usaha di bidang asuransi dengan menjalankan usaha asuransi kerugian, termasuk dengan prinsip syariah serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perseroan untuk menghasilkan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk mendapatkan/mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip prinsip Perseroan Terbatas. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut:1. Menerima pertanggungan atas risiko tidak diterimanya

pelunasan kredit dan/atau pembiayaan, termasuk pembiayaan berdasarkan prinsip Syariah, dari Debitur terutama Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi (UMKMK) yang diberikan oleh Bank atau lembaga pembiayaan lainnya.

2. Menerima pertanggungan langsung dari segala jenis asuransi kerugian dan sejenisnya yang berasal dari dalam maupun luar negeri, secara sendiri atau bersama-sama dengan perusahaan asuransi lainnya, baik untuk ditahan sendiri maupun mereasuransikan risiko-risiko asuransi tersebut dengan mempertimbangkan kemampuan Perusahaan.

3. Menerima pertanggungan tidak langsung dari segala jenis asuransi kerugian dan sejenisnya yang berasal dari dalam maupun luar negeri atas segala jenis asuransi kerugian dan sejenisnya, baik untuk ditahan sendiri maupun mereasuransikan risiko-risiko asuransi tersebut dengan mempertimbangkan kemampuan Perusahaan.

4. Melakukan kegiatan lainnya yang lazim dilakukan oleh perusahaan asuransi dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Based on the Company’s Articles of Association, Askrindo operates in insurance services by conducting loss insurance business, including sharia principles and optimizing of the Company’s human resource empowerment to provide high quality and strongly competitive services to gain profits in order to increase the Company’s values bunder the principles of Limited Liability Company. To obtain the objectives and purposes, the Company carries out main business activities, such as:

1. Provision of coverage on loss resulting from non-performing loans/financing facilities, including those of under sharia principles, especially in terms of Micro, Small and Medium Enterprises and Cooperatives (UMKMK) supplied by banks or financing institutions.

2. Provision of direct coverage on any insurance against loss (both domestic and overseas), individually or collectively with other insurance companies, either for purposes of retention or re-insurance, under consideration of the Company’s capacity.

3. Provision of indirect coverage from domestic and overseas insurance and re-insurance companies of any loss insurance, either for purposes of retention or re-insurance, under consideration of the Company’s capacity.

4. Provision of other insurance related services according to the prevailing laws and regulations.

Bidang UsahaLine of Business

Page 42: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)43

Profil PerusahaanCompany Profile

Products and Services

Akrindo offers 7 (seven) main products, as follows:

1. Credit Insurance (Small and Medium)2. Trading Credit Insurance3. Surety Bond and Contra-bank Insurance4. Customs Bond5. General Insurances (19 products)6. Re-insurance 7. People’s Credit Insurance (Micro & Retail)

Comprehensive explanation on the types and benefits are as follows:

This service offers coverage/loss insurance on non-performing loans for loans disbursed by either bank or non-bank institutions to the UMKM. Types of Bank Credit Insurances:

a. Medium Credit Insurance.b. Small Credit Insurance. Credit Insurance benefit:

1. Broader MSME’s access to financing sources. 2. Reduction of risk for the MSME disbursing banks.

Users of Credit Insurance Services:a. Government/Private Banks including the People’s Credit Banks.b. Regional Development Banks.c. Sharia Banks and Non-Bank Financing Institution

(Pawn Houses).

The product protects credit payments obtained by business doers for trade transactions, such as those made between producers and distributors, distributors and retailers. This product also provides access to real sectors to increase the sales transaction volume

Produk dan Jasa yang Ditawarkan

Askrindo saat ini memiliki 7 (tujuh) produk utama yang terdiri dari:1. Asuransi Kredit (Kecil dan Menengah)2. Asuransi Kredit Perdagangan3. Surety Bond dan Kontra Bank Garansi4. Customs Bond5. Asuransi Umum (19 produk)6. Reasuransi7. Penjaminan KUR (Mikro & Ritel)

Secara rinci dapat dijelaskan jenis dan manfaatnya sebagai berikut:

Produk jasa ini memberikan jaminan/ganti rugi atas kemacetan kredit yang disalurkan baik oleh perbankan maupun non perbankan kepada UMKM. Jenis Asuransi Kredit Bank:

a. Penjaminan Kredit Menengah.b. Penjaminan Kredit Kecil. Manfaat Asuransi Kredit:

1. Memperbesar akses UMKM terhadap sumber pembiayaan.2. Mengurangi risiko yang dihadapi Bank atas pemberian

kredit kepada UMKM.

Pengguna Jasa Asuransi Kredit:a. Bank Pemerintah/Swasta Nasional termasuk BPR.b. Bank Pembangunan Daerah.c. Bank Syariah Lembaga Keuangan non Bank (Pegadaian).

Produk melindungi pembayaran secara kredit yang dilakukan oleh pelaku usaha dalam transaksi perdagangan barang, misalnya antara produsen dengan distributornya, distributor dengan pengecer. Fungsi lain dari produk ini adalah memberikan akses

Produk dan JasaProducts And Services

Asuransi KreditCredit Insurance

Asuransi Kredit PerdaganganTrading Credit Insurance

Page 43: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 44

bagi sektor riil untuk meningkatkan volume transaksi penjualan melalui kebijakan kredit (credit policy) yang fleksibel sesuai dengan fluktuasi permintaan pasar. Produk ini telah dikemas dalam bentuk jasa layanan manajemen kredit dengan memberikan bentuk-bentuk layanan credit advice, credit control dan insurance protection. Manfaat Asuransi Kredit Perdagangan:

a. Mempermudah pelaksanaan kebijakan kredit perusahaan (credit policy).

b. Mengurangi cadangan piutang ragu-ragu akibat kemacetan kredit.

c. Memberikan akses kepada pedagang/distributor untuk memperoleh barang dagangannya.

Pengguna Asuransi Kredit Perdagangan:a. Produsen/supplier dari barang-barang industri.b. Produsen/supplier dari jenis barang yang habis dalam

jangka pendek.

Produk memberikan jaminan kepada Pemilik Proyek/obligee/ bouwheer terhadap kerugian yang timbul akibat tidak dipenuhinya kewajiban Pelaksana Proyek/Principal atas suatu proyek (konstruksi/non konstruksi) dalam batas waktu yang telah ditentukan.

Manfaat Surety Bond bagi Principal:Principal dapat memperoleh penjaminan Suretyship dengan cepat, mudah dan biaya yang relatif murah, dimana collateral/agunan bukan persyaratan utama dalam perolehan penjaminan.

Manfaat Surety Bond bagi Obligee:a. Mudah dalam proses pencairan bila Principal Wanprestasi.

b. Suretyship/penjaminan dari Askrindo memberikan jaminan kepada Obligee bahwa proyek yang dikelola/ dimiliki Obligee akan terlaksana dan selesai sesuai kontrak yang diperjanjikan.

Jenis Surety Bond (konstruksi/non konstruksi):a. Jaminan Penawaran,b. Jaminan Pelaksanaan,c. Jaminan Uang Muka,d. Jaminan Pemeliharaan,e. Jaminan Pembayaran.

through a flexible credit policy in accordance with market demand fluctuations. This product comes in the form of credit management services such as credit advice, credit control and insurance protection. Benefits of Trade Credit Insurance:

a. Easier implementation of company’s credit policy.

b. Reduction of doubtful receivables due to non-performing loans.

c. Provision of access to sellers/distributors to easier procurement of goods.

Customers of Trade Credit Insurance:a. Producers/suppliers of manufactured goods.b. Producers/suppliers of short-terms consumer goods.

This product offers insurance scheme to project owners/obligee/bouwheer against any resulting from breaches of obligation of project executors/principals on any construction/non-construction work in a certain period of time.

Benefit of Surety Bond to the Principal: Quicker, easier Suretyship insurance with relatively low cost for which collateral is not compulsory for application of insurance.

Benefit of Surety Bond to the Obligee:a. Easier insurance settlement in case of breach by the

Principal.b. Askrindo’s suretyship/insurance guarantees the obligee

that the project will be completed in accordance to the contract agreement.

Types of Surety Bond (construction/non-construction): a. Bidding Insurance,b. Execution Insurance,c. Advance Payment Insurance,d. Maintenance Insurance,e. Payment Insurance.

Surety Bond dan Kontra Bank GaransiSurety Bond and Contra-Bank Insurance

Page 44: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)45

Profil PerusahaanCompany Profile

Produk ini memberikan penjaminan atas fasilitas kepabeanan, fasilitas penangguhan/pembebasan bea masuk barang impor dan pemungutan bea masuk lainnya kepada Obligee (Dirjen Bea & Cukai) apabila Principal (Importir/Produsen/Eksportir) tidak dapat memenuhi kewajibannya.

Manfaat Customs Bond:Apabila Principal (Perusahaan Importir/Eksportir) tidak memenuhi kewajibannya kepada Kantor Pabean berupa penyelesaian Bea Masuk, Cukai, Denda Administrasi dan Pajak atas barang-barang yang diimpor berdasarkan PIB/PIBT/SPKPBM, maka Kantor Pabean dapat mengajukan klaim kepada Askrindo.

Jenis Customs Bond:a. Fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE),b. Impor Sementara (OB 23),c. EPTE/Kawasan Berikat,d. Vooruitslag,e. BC 12,f. PPJK,g. NOTUL,h. Excise Bond.

Askrindo memiliki 19 (sembilan belas) jenis produk Asuransi Umum yang telah dipasarkan secara luas di wilayah Indonesia, yaitu:

a. Asuransi Kecelakaan DiriAsuransi Kecelakaan Diri adalah asuransi yang menjamin atas risiko kematian, cacat tetap, cacat sementara, biaya perawatan dan atau pengobatan yang secara langsung disebabkan suatu kecelakaan yaitu suatu kejadian atau

This product offers insurance for customs facilities, import duty and other applicable duties cancellation/waive facility to the Obligee (Directorate of Customs and Excise) in the event that the Principals (Importers/Producers/Exporter) are in breach of contract.

Benefits of Customs Bond:If the Principal (Importer/Exporter Company) fails to fulfill the liabilities to the Customs Office in terms of Import Duty, Customs, Administration Penalty and Imported Goods Tax payments based on Declaration of Importing Goods (PIB)/Declaration of Certain Importing Goods (PIBT)/Declaration Letter for Lack of Payment of Import Duty (SPKPBM), the Customs Office may submit claim to Askrindo.

Types of Customs Bond:a. Import Facilitation for Export (KITE),b. Temporary Import (OB 23),c. EPTE/Bonded Zone,d. Vooruitslag,e. BC 12,f. PPJK,g. NOTUL,h. Excise Bond.

Askrindo has 19 (nineteen) types of General Insurance products that has been widely marketed across Indonesia regions, such as:

a. Self-Accident Insurance Self-Accident Insurance is a type of insurance with coverage over various risks including death, permanent disability, temporary disability, medical or treatment fees that are directly charged upon accident events which refer to any

Asuransi UmumGeneral Insurance

Custom BondsCustom Bonds

Page 45: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 46

peristiwa yang mengandung unsur kekerasan baik yang bersifat fisik maupun kimia, yang datangnya secara tiba-tiba, tidak dikehendaki atau direncanakan, dari luar, terlihat dan langsung yang seketika itu mengakibatkan luka badan yang sifat dan tempatnya dapat ditentukan oleh ilmu kedokteran.

b. Asuransi Kebakaran Asuransi Kebakaran adalah asuransi yang menjamin

kerugian atau kerusakan pada harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan yang disebabkan secara langsung oleh: Kebakaran, Petir, Ledakan, Kejatuhan Pesawat Terbang dan Asap.

c. Asuransi Kontraktor Asuransi kontraktor adalah asuransi yang menjamin atas

kerusakan atau kerugian objek yang dipertanggungkan pada saat pelaksanaan pembangunan/pemasangan konstruksi dan selama masa pemeliharaan.

d. Asuransi Tanggung Gugat Asuransi tanggung gugat adalah asuransi yang menjamin

kerugian material akibat tanggung jawab hukum kepada pihak lain untuk membayarkan kompensasi untuk cidera tubuh atau kerusakaan pada properti pihak lain karena atau akibat kelalaian tertanggung atau karyawan tertanggung termasuk biaya yang dikeluarkan untuk melakukan pembelaan.

e. Asuransi Pengangkutan Barang Asuransi pengangkutan adalah asuransi yang menjamin

kerugian, kerusakan dan tanggung jawab terhadap barang dan atau kepentingan yang dipertanggungkan.

f. Asuransi Properti Asuransi Properti adalah asuransi yang menjamin

kerugian atau kerusakan pada harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan.

g. Asuransi Pemasangan Mesin Asuransi yang memberikan perlindungan lengkap

terhadap hampir semua kerugian dan kerusakan yang mungkin terjadi pada saat pemasangan mesin-mesin, termasuk tuntutan dari pihak lain yang menderita kerugian akibat aktivitas pemasangan tersebut.

h. Asuransi Kerusakan Mesin Asuransi engineering yang menjamin kerugian atau

kerusakan fisik secara tiba-tiba (sudden) dan tidak terduga (unforeseen) pada mesin-mesin (machinery) yang sudah dalam keadaan operasional.

i. Asuransi Uang Asuransi yang menjamin risiko kerugian uang yang sesuai

dengan uang yang dimiliki tertanggung, baik uang yang disimpan (money in safe) maupun uang dalam perjalanan (money in transit).

j. Riot, Strike, and Malicious Damage Kerugian yang diakibatkan oleh sekelompok orang dalam

gangguan ketertiban umum, kecuali huru-hara politik yang menjurus kepada pemberontakan, revolusi atau pengambilalihan kekuasaan.

events with element of sudden, unforeseen and unplanned violence both physical and chemical, from external cause and directly causing physical injuries that the nature and point can be analyzed by medical science.

b. Fire Insurance Fire Insurance refers to insurance that covers loss and damage of insured material assets or interests with direct impact from: Fire, Lightning, Explosion, Plane Crash and Smoke.

c. Contractor InsuranceContractor Insurance is insurance which covers insured damage or loss during the construction development/installation and maintenance period.

d. Liability InsuranceLiability Insurance refers to insurance that covers material loss due legal liability to other parties to pay compensation for physical injury or damage of property owned by other party due to or from negligence of insured party or employee including defending costs.

e. Logistic InsuranceLogistic insurance is insurance that covers loss, damage and liability upon insured goods and or interests.

f. Property InsuranceProperty insurance is insurance that covers loss or damage upon insured assets or interests.

g. Rigging-All Risk InsuranceInsurance that provides all risks protection for almost entire loss and damage that are possibly occurred during the rigging/installation of machineries, including lawsuit from other parties who severe loss due to the Installation.

h. Machinery Breakdown InsuranceEngineering insurance that covers sudden and unforeseen physical loss or disruption over the machineries that have already in operational position.

i. Money InsuranceInsurance that covers money loss risks with equal amount with insured money, both money in safe and money in transit.

j. Riot, Strike, and Malicious DamageLoss due to mass riot committed by a group of people, except political demonstration that leads to coup, revolution or authority take over.

Page 46: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)47

Profil PerusahaanCompany Profile

k. Civil Engineering Complete Risks (CECR) Asuransi yang menyeluruh atas struktur-struktur

pekerjaan Teknik Sipil setelah selesai dibangun.l. Asuransi Alat Berat Asuransi yang memberikan jaminan risiko kerugian

terhadap alat-alat berat yang dipakai dalam suatu pembangunan.

m. Asuransi Kendaraan Memberikan penjaminan dasar untuk kendaraan-

kendaraan bermotor Anda yang dapat diperluas dengan berbagai risiko yang bisa menimpa kendaraan tersebut.

n. Marine Hull Memberikan jaminan terhadap kerugian atau kerusakan

fisik pada kapal yang mengalami musibah kecelakaan karena tabrakan, terdampar, tenggelam, jatuh, dan risiko alam serta tanggung jawab hukum kepada pihak ke III.

o. Builders’ Risks Insurance Menjamin segala risiko (all risks) yang mungkin terjadi

sehubungan dengan pembangunan atau pembuatan kapal from laying of keel to completion, termasuk risiko peluncuran (launching), percobaan pelayaran (sea trials), dan juga penyerahan kepada principal di pelabuhan tujuan (delivery to owners).

p. Comprehensive General Liability (CGL) Jenis asuransi yang memberikan jaminan atau melindungi

tertanggung dari tuntutan hukum pihak ketiga yang disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian yang tidak disengaja oleh tertangung atau orang yang bekerja pada tertanggung.

q. Contractor’s Plant and Machinery (CPM) Memberikan jaminan atas kerusakan atau kerugian pada

alat-alat berat yang digunakan yang disebabkan oleh bahaya tabrakan, terguling, pencurian, bencana alam, dll.

r. Electronic Equipment Insurance (EEI) Asuransi atau Pertanggungan yang memberikan jaminan

atau proteksi atas kerugian atau kerusakan barang-barang/peralatan elektronik sebagai akibat dari risiko yang dijamin dalam polis.

s. Aviation Insurance Mengganti kerugian atau memperbaiki kerusakan

fisik pesawat terbang yang dipertanggungkan akibat kecelakaan yang terjadi dalam periode asuransi.

k. Civil Engineering Complete Risks (CECR)All risks insurances on Civil Engineering project that had been completely finished.

l. Heavy Equipment Insurance Insurance that provides coverage on loss risk to heavy equipment used in a construction project.

m. Vehicle InsuranceProviding basic insurance for your vehicle that can be extended for various other risks that may occur with the vehicle.

n. Marine HullProviding insurance for ships physical loss or damage that experience accident due to crash, stranded, sink, fall and natural risks as well as legal liability with third parties.

o. Builders’ Risks Insurance All risks coverage that may potentially occur in the event of ship development or construction from laying of keel to completion including launching, sea trials and delivery to owners at destination port risks.

p. Comprehensive General Liability (CGL)Type of insurance that provides insurance or protects the insured party from lawsuit from third party due to incidental fault or negligence committed by insured party or his/her employees.

q. Contractor’s Plant and Machinery (CPM)Providing insurance on damage or loss on heavy equipment used due to crash hazard, overthrown, robbery, natural disaster and other risks.

r. Electronic Equipment Insurance (EEI)Insurance or coverage that provides insurance or protection for electronic equipment/device loss or damage due to risks insured in the policy.

s. Aviation InsuranceCompensating insured airplane loss or repairing its physical damage due to accident occurred during the insurance period.

Page 47: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 48

Produk-produk yang dipasarkan Askrindo sepenuhnya telah mendapatkan back up reasuransi dari Perusahaan Reasuransi Luar Negeri seperti: Partner Re, Munich Re, Atradius Re, dan Perusahaan Reasuransi Dalam Negeri.

Produk ini memberikan jaminan kepada Bank Penyalur KUR atas kredit yang diberikan kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Koperasi. Pemberian kredit ini adalah untuk pembiayaan Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Investasi (KI) bagi UMKMK yang memiliki bidang usaha produktif dan layak atau feasible namun belum bankable. Besarnya plafond kredit/pembiayaan yang dijamin maksimum sampai dengan Rp500 juta dengan tujuan agar dapat membantu mengembangkan pengusaha khususnya UMKMK menjadi dapat lebih produktif, sehingga dapat mendukung perkembangan ekonomi secara nasional.Jenis Kredit Usaha Rakyat:a. Mikro, diberikan dengan plafond sampai dengan Rp20

Juta.b. Ritel, diberikan dengan plafond di atas Rp20 Juta sampai

dengan Rp500 Juta.

The products marketed by Askrindo are fully backed-up with reinsurance from International Reinsurance Company such as Partner Re, Munich Re, Atradius Re, and also Domestic Reinsurance Company.

The product offers insurance to KUR participating bank for loans disbursed to Micro, Small and Medium Enterprises (MSME) and Cooperatives. The loans disbursement aims to finance Working Capital Loans (KMK) and Investment Loans (KI) for SMEs and Cooperatives with productive and feasible but not yet bankable business. Amount of loans/financing credit limit is maximum amounting to Rp500 million with the purpose of helping develop the entrepreneurs, particularly MSME and Cooperatives, to be more productive so that those can support national economic development.

Types of KUR:a. Micro, provided with a credit limit of up to Rp20 million.

b. Retail, provided with a credit limit of more than Rp20 million up to Rp500 million.

ReasuransiReinsurance

Penjaminan KURPeople’s Credit Insurance

Page 48: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)49

Profil PerusahaanCompany Profile

Struktur organisasi Perusahaan telah disahkan melalui Surat Keputusan Direksi No. 221/KEP/DIR/IX/2018 tanggal 28 September 2018 tentang Penyesuaian Struktur Organisasi PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) atas Surat Keputusan Direksi No. 175/KEP/VII/2018 tanggal 27 Juli 2019.

Struktur organisasi Perusahaan per 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

Struktur OrganisasiOrganization Structure

Direktur Teknik

Director of Technical

Direktur Operasional Ritel

Director of Retail Operation

Nasional Re

Nasional Re

Askrindo Syariah

Askrindo Syariah

Askrindo Mitra Utama

Askrindo Mitra Utama

Divisi Pemasaran BUMN

Division of SOE marketing

DivisiPemasaran Korporasi

Division of Corporate Marketing

Divisi Underwriting Suretyship

Division of Suretyship Underwriting

Divisi UnderwritingAsuransi Umum

Division of General Insurance Underwriting

Divisi Klaim

Division of Claim

Kantor Wilayah

Regional Office

Kantor Cabang Utama

Main Branch Office

Divisi Reasuransi

Division of Reinsurance

Biro Aktuaria

Actuarial Bureau

Divisi PemasaranKomersil Bank

Division of Bank’s Commercial Marketing

Divisi Underwriting Kredit & Pengembangan Produk

Division of Credit Underwriting & Product Development

Wakadiv Pgm. ProdukWakadiv Pgm. Produk

Wakadiv JaringanWakadiv Jaringan

Wakadiv Penj KURWakadiv Penj KUR

Wakadiv IncomingWakadiv Incoming

Divisi PenjaminanKUR & Program

Division of KUR Guarantee & Program

Divisi PemasaranRitel & Jaringan

Division of Retail Marketing & Network

DirekturOperasional Komersil

Director of Commercial Operation

Divisi Pemasaran Digital

Division of Digital Marketing

Keterangan:Description:

Garis Komando:Command Line:

Garis Koordinasi:Coordination Line:

Page 49: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 50

Company’s organizational structure has been approved through Decree of the Directors No. 221/KEP/DIR/IX/2018 dated September 28, 2018 concerning Adjustment of PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Organizational Structure of Directors Decree No. 175/KEP/VII/2018 dated July 27, 2019.

The Company’s organizational structure as of December 31, 2018 is as follows:

RUPS

GMS

Dewan Komisaris

The Board of Commissioners

Direktur Utama

The Board of Directors

DirekturKepatuhan & SDM

Director of HR & Compliance

Direktorat Keuangan

Directorate of Finance

Biro Manajemen Risiko

Biro Manajemen Risiko

Biro Umum

Biro Umum

SEVPTI

SEVPTI

Divisi Operasional TI

Division of IT Operations

Divisi Akuntansi

Division of Accounting

Divisi Keuangan& Investasi

Division of Finance & Investment

Divisi Subrogasi

Division of Subrogation

Divisi Manajemen Bisnis

Division of Business Management

Divisi Kepatuhan & Hukum

Division of Compliance & Legal

Komite Klaim

Claim Committee

Komite Four Eyes

Four Eyes Committee

Komite Manajemen Risiko

Risk Management Committee

Komite Investasi

Investment Committee

Komite Transaksional Investasi

Investment Transactional Committee

KomitePertimbangan Jabatan

Position Consideration Committee

Komite PengadaanBarang & Jasa

Procurement of Goods & Service Committe

Komite ManajemenRisiko Terintegrasi

Integrated Management Risk Committee

Divisi SDM

Division of HR

Divisi Pengembangan TI

Division of IT Development

Satuan KerjaAudit Internal

Internal AuditWork Unit

Sekretaris Perusahaan

Corporate Secretary

Wakadiv SDMWakadiv SDM

CorpCommCorpComm

Komite Produk

Product Committee

Komite Audit

Audit Committee

Komite Pemantau Risiko

Risk Monitoring Committee

Komite Nominasi& Renumerasi

Nomination & Remuneration Committee

Komite Akseptasi

Acceptation Committee

Page 50: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)51

Profil PerusahaanCompany Profile

Persetujuan Manajemen Kunci atas Visi dan Misi Perusahaan

Tahun 2013, merupakan akhir dari Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) periode 2009-2013. Namun dengan memperhatikan tuntutan perkembangan bisnis dan aspirasi internal perusahaan yang berkembang serta kesesuaian lingkup kegiatan perusahaan, maka Direksi didukung oleh Dewan Komisaris kembali menyusun RJPP 2013-2017 dan kemudian telah mendapat pengesahan dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku Pemegang Saham PT Askrindo (Persero), melalui Surat Keputusan No. S-566/ MBU/2013 tentang Pengesahan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) PT Askrindo (Persero) tahun 2013-2017.

Dengan demikian tahun 2013 juga merupakan awal RJPP Perusahaan yang baru. Selaras dengan upaya tersebut, Perusahaan juga telah melakukan perubahan visi dan misinya sehingga aktivitas bisnis Perusahaan menjadi lebih fokus dan terarah.

Visi dan Misi baru Perusahaan adalah sebagai berikut:

“Menjadi Perusahaan Penanggung Risiko yang unggul dengan layanan global guna mendukung perekonomian nasional”

Dalam visi perusahaan tersebut di atas terdapat 3 (tiga) unsur utama, yaitu:• Penanggung Risiko,• Unggul, dan• Layanan global guna mendukung perekonomian nasional.

“To become excellent Risk Insurance Company with global service to support national economy”

The vision consists of 3 (three) main elements, as follows:• Risk Insurance,• Excellent, and• Global service to support national economy.

Visi / Vision

Masing-masing unsur tersebut mengandung arti sebagai berikut:1. Penanggung Risiko menegaskan bahwa Askrindo merupakan

perusahaan asuransi yang melaksanakan bidang usaha berkaitan dengan penanggungan risiko dari suatu peristiwa yang akan terjadi, termasuk risiko usaha/ bisnis tidak terbatas pada Asuransi Kredit dan Suretyship.

Visi, Misi dan Nilai-Nilai PerusahaanThe Company Vision, Mission, and Culture Values

Key Management Approval of the Company Vision and Mission

2013 is the end of Corporate Long-term Plan (RJPP) for the period 2009-2013. However, taking into account the demands of business development and the company’s internal aspirations that are developing as well as the suitability of the scope of company activities, the Board of Directors is supported by the Board of Commissioners to rearrange the RJPP 2013-2017 and then has been ratified by the Minister of State-Owned Enterprises (SOEs) as the Shareholder of PT Askrindo ( Persero), through Decree No. S-566/MBU/2013 concerning Ratification of the PT Askrindo (Persero) 2013-2017.

Corporate Long-term Plan (RJPP). Thus, 2013 is also the beginning of the new RJPP of the Company. In line with these efforts, the Company has also changed its vision and mission so that the Company’s business activities become more focused and directed.

The new Vision and Mission of the Company is as follows:

Each element has the following meaning:1. Risk insurance underlines that Askrindo is an insurance

company that commences business related with risk insurance from coming event, including business risks that are not limited with Credit and Suretyship Insurance.

Page 51: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 52

2. Unggul menjelaskan bahwa Askrindo bertekad menjadi perusahaan asuransi yang terkemuka dalam kegiatan usahanya dibandingkan perusahaan pesaing. Keunggulan perusahaan harus tertanam dalam persepsi pelanggan/pemangku kepentingan serta dapat diukur berdasarkan kaidah pengukuran obyektif (misal: konsep Malcom Balridge).

3. Layanan global guna mendukung perekonomian nasional menjelaskan bahwa Askrindo memberikan layanan yang terbaik kepada para pengguna jasa dengan cakupan global untuk dapat memberikan kontribusi dan memiliki arti dalam perekonomian nasional.

Penerapan layanan global dimaksud memiliki makna:• Perusahaan tertanggung milik WNI, berdomisili di Indonesia dan

memiliki obyek usaha/proyek yang berlokasi di luar negeri, atau• Perusahaan tertanggung milik WNA berdomisili di luar negeri

yang memiliki obyek usaha/proyek di wilayah Republik Indonesia.

• Menjalankan kegiatan usaha penanggungan risiko yang mendukung pembangunan ekonomi nasional terutama program Pemerintah dalam pengembangan UMKMK dan usaha korporasi lainnya;

• Menjalankan kegiatan usaha penanggungan risiko dengan layanan global;

• Memberikan manfaat kepada para pemangku kepentingan dengan menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik, Sistem Pengendalian Intern (SPI) dan Manajemen Risiko.

• Operating risk insurance business to support national economy development, primarily Government’s program in SME & Cooperatives development as well as other corporate businesses;

• Operating risk insurance business with global service; • Providing benefit for the stakeholders by implementing

Good Corporate Governance, Internal Audit System and Risk Management.

Misi / Mission

Dalam uraian di atas terlihat bahwa fokus Perusahaan dalam mendukung pengembangan UMKMK dinyatakan secara tegas. Hal ini terkandung makna bahwa maksud dan tujuan pendirian dan keberadaan Perusahaan memang diperuntukkan dalam memberi dukungan pengembangan UMKMK.

2. Excellent defines that Askrindo is committed to be a prominent insurance company in its business activity if compared with peer companies. The Company’s excellence has to be internalized in the perception of the customers/stakeholders as well as measurable based on objective evaluation method (such as: Malcom Baldridge concept).

3. Global service to support national economy explains that PT Askrindo provides excellent service to the service user with global coverage to contribute and participate in national economy.

Global service implementation has the following explanations:• Insured Company is owned by Indonesian Citizen, domiciled in

Indonesia with overseas business object/project, or• Insured Company owned by Foreign Citizen, domiciled overseas

with business object/project in Republic of Indonesia territory.

From the above explanation, it can be inferred that focus of the Company to support SME and Cooperatives development is firmly emphasized. This also contains a definition that the purpose and objective of the Company’s establishment and existence are to support SME & Cooperatives development.

Page 52: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)53

Profil PerusahaanCompany Profile

Nilai Budaya Perusahaan

Dalam rangka meningkatkan nilai-nilai Perusahaan yang melandasi, mengatur, mengarahkan dan mempengaruhi segenap insan perusahaan dalam bersikap dan berperilaku positif untuk mencapai sasaran dan kepentingan Perusahaan, maka Direksi telah memperbarui dan menetapkan nilai-nilai Budaya Perusahaan yang terangkum dalam 5 Nilai Budaya yaitu; Determinasi, Realibilitas, Integritas, Visioner, Ekselen disingkat DRIVE. Nilai budaya tersebut mulai disusun pada tahun 2018 dan disahkan melalui Surat Keputusan Direksi No. 15/KEP/DIR/I/2019 tanggal 31 Januari yang isinya sebagai berikut:

DETERMINASIDETERMINATION

Pantang Menyerah, Tangguh & Tangkas,Fokus, Berani Menerima Tantangan

Relentless, Tough and Agile, Focus,Dare to Accept Challenges

RELIABILITASRELIABILITY

Dapat Diandalkan, Cepat Tanggap,Transparan, Terpercaya

Reliable, Responsive, Transparent, Credible

EKSELENEXCELLENCE

Pemimpin Pasar, Kerjasama,Profesional Mengutamakan Pelanggan,

Selalu Mengembangkan Diri

Market Leader, Cooperation, Professional in Prioritizing the Customer Continuous

Self-Development

VISIONERVISIONARY

Berwawasan Global, Inovatif,Adaptif, Kompetitif

Global Outlook, Innovative, Adaptive, Competitive

INTEGRITASINTEGRITY

Nasionalis, Jujur, Memiliki Karakter Terpuji,Patuh, Teladan

Nationalist, Fair, Praiseworthy,Obedient, Role Model

5 NILAI BUDAYA5 CULTURE VALUES

DRIVE

Corporate Culture Values

To intensify corporate values that underlie, govern, direct and influence every unit in the Company to behave and conduct positively to achieve objective and interest of the Company, the Board of Directors has stipulated Corporate Culture values included in 5 Culture Values, such as: Determination, Reliability, Integrity, Visionary, Excellence abbreviated as DRIVE. These Culture Values were first implemented in December 2018 and was ratified through Decree of the Board of Directors No. 15/KEP/DIR/I/2019 dated January 31, the contents of which are as follows:

Page 53: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 54

Makna Desain Objektif

• Lingkaran dapat menyampaikan emosi/perasaan yang positif. Melambangkan kesatuan, kebersamaan, bergerak tanpa batasan dan terus berputar.

• Penggunaan warna biru tua memiliki arti melayani, pengalaman dan jati diri yang tangguh. Biru tua juga berarti melayani dan merupakan warna finansial. Sementara itu, warna oranye bermakna energi, semangat dan juga inovatif kreatif sesuai dengan nilai budaya Perusahaan.

Makna Logo PerusahaanThe Meaning of the Company Logo

The Meaning of Objective Design

• Circle can convey positive emotions/feelings. It symbolizes unity, togetherness, moving without limits and continuing to spin.

• The use of dark blue has the meaning of serving, experience and strong identity. Dark blue also means serving and is considered a financial color. Meanwhile, orange means energy, enthusiasm and creative innovation in accordance with the Company’s culture values.

Page 54: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)55

Profil PerusahaanCompany Profile

Profil Dewan KomisarisThe Board of Commissioners Profile

Data PribadiWarga negara IndonesiaUsia 72 tahunKelahiran Rappang, Sulawesi Selatan,19 Agustus 1946

DomisiliDKI Jakarta, Indonesia

PengangkatanSurat Keputusan Menteri BUMN No. SK-144/MBU/07/2017 tanggal 28 Juli 2017

Pendidikan• Bachelor of Arts University of Al-Azhar,

Cairo Mesir (1966)• Magister Filsafat Islam, University of Al-

Azhar, Cairo Mesir (1968)• Doctor Filsafat Islam, University of Ain

Shams, Ciaro Mesir (1990)• Magister Perbandingan Agama, Temple

University Amerika Serikat (1992)• Doctor Perbandingan Agama, Temple

University Amerika Serikat (1995)• Post-Doctorate Perbandingan Agama,

Harvard University Amerika Serikat (1996)

Pengalaman KerjaSebagai Special Advisor for Overseas Business Development di PT Pertamina (2015-2016) dan sebagai Konsultan di Beberapa Perusahaan Seperti PT Batuta Tembaga Raya, PT Indotan, PT Indonesia Mid-East Consultancy (2015-2017).

Rangkap JabatanKabinet Republik Indonesia sebagai utusan khusus presiden untuk kerjasama dengan Negara-Negara di Kawasan Timur Tengah dan Negara-Negara Anggota Organisasi Kerja Islam (2016-s.d sekarang).

Hubungan AfiliasiTidak memiliki hubungan afiliasi baik kepada anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi, maupun dengan pemegang saham utama.

Kepemilikan Saham PerusahaanSaham Askrindo 100% dimiliki oleh Negara Republik Indonesia, melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia, sehingga tidak ada informasi terkait kepemilikan saham oleh Dewan Komisaris Perusahaan.

Personal DataIndonesian Citizen 72 years oldBorn in Rappang, South Sulawesi,August 19,1946

Domicile DKI Jakarta, Indonesia

Appointment Decree The Minister of SOE Decree No. SK-144/MBU/07/2017 dated July 28, 2017

Education • Bachelor of Arts University of Al-Azhar,

Cairo, Egypt (1966)• Master Degree of Islamic Philosophy,

University of Al-Azhar, Cairo, Egypt (1968)• Ph.D of Islamic Philosophy, University of

Ain Shams, Ciaro, Egypt (1990)• Master Degree of Comparative Religion,

Temple University, United States (1992)• Ph.D of Comparative Religion, Temple

University, United States (1995)• Post-Doctorate of Comparative Religion,

Harvard University, United States (1996)

Career Experience Serving as Special Advisor for Overseas Business Development at PT Pertamina (2015-2016) and as a Consultant at several companies such as PT Batuta Tembaga Raya, PT Indotan, PT Indonesia Mid-East Consultancy (2015-2017).

Concurrent Position Cabinet of the Republic of Indonesia as special delegation of President to Cooperation with Middle East Countries and Members of Organization of Islamic Cooperation (2016-present).

Affiliations Not having any affiliation with other Board of Commissioners or Directors members and Controlling Shareholders.

Company Share Ownership Askrindo shares are owned 100% by the Republic of Indonesia, through Ministry of State-Owned Enterprises of the Republic of Indonesia, so that information related to share ownership by the Company’s Board of Commissioners is unavailable.

Alwi Abdurrahman ShihabKomisaris UtamaPresident Commissioner

Periode Jabatan: 28 Juli 2017 - RUPS 2022, Periode PertamaServing Period: July 28, 2017 – 2022 GMS,First Period

Page 55: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 56

Data PribadiWarga negara IndonesiaUsia 56 tahunKelahiran Yogyakarta, 6 November 1962

DomisiliDKI Jakarta, Indonesia

PengangkatanSurat Keputusan Menteri BUMN No. KEP-122/MBU/2014 tanggal 10 Juni 2014

Pendidikan• Sarjana Ekonomi dari UPN “Veteran” –

Yogyakarta (1989)• Master of Business Administration dari

Northeastern University, Bostons, USA (1994)

Pengalaman KerjaDewan Komisaris PT Terminal Petikemas Surabaya (2012 - 2014).

Rangkap JabatanAsisten Deputi Pengembangan Usaha dan Privatisasi BUMN di Kementerian BUMN (Sejak 2015-s.d sekarang).

Hubungan AfiliasiTidak memiliki hubungan afiliasi baik kepada anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi, maupun dengan pemegang saham utama.

Kepemilikan Saham PerusahaanSaham Askrindo 100% dimiliki oleh Negara Republik Indonesia, melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia, sehingga tidak ada informasi terkait kepemilikan saham oleh Dewan Komisaris Perusahaan.

Personal DataIndonesian Citizen 56 years old Born in Yogyakarta, November 6, 1962

Domicile DKI Jakarta, Indonesia

Appointment Decree The Minister of SOE Decree No. KEP-122/ MBU/2014 dated June 10, 2014

Education • Bachelor Degree of Economics from UPN

“Veteran” – Yogyakarta (1989)• Master of Business Administration from

Northeastern University, Bostons, USA (1994)

Career Experience Board of Commissioner member at PT Terminal Petikemas Surabaya (2012-2014).

Concurrent Position Deputy Assistant of SOE Business Development and Privatization at Ministry of SOEs (2015-present).

Affiliation Not having any affiliation with other Board of Commissioners or Directors members and Controlling Shareholders.

Company Share Ownership Askrindo shares are owned 100% by the Republic of Indonesia, through Ministry of State-Owned Enterprises of the Republic of Indonesia, so that information related to share ownership by the Company’s Board of Commissioners is unavailable.

Silvester Budi AgungKomisaris Commissioner

Periode Jabatan: 10 Juni 2014 - RUPS 2019, Periode PertamaServing Period: June 10, 2014 – 2019 GMS,First Period

Page 56: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)57

Profil PerusahaanCompany Profile

Data PribadiWarga negara IndonesiaUsia 56 tahunKelahiran Pati, Jawa Tengah, 11 Agustus 1962

DomisiliDKI Jakarta, Indonesia

PengangkatanSurat Keputusan Menteri BUMN No. SK-213/MBU/09/2016 tanggal 5 September 2016

Pendidikan• Sarjana dari Fakultas Peternakan

Universitas Gajah Mada (1987)

• Master pada bidang Ilmu Lingkungan dari Universitas Indonesia (2000)

Pengalaman KerjaDeputi Sekretaris Kabinet Bidang Perekonomian di Sekretaris Kabinet Republik Indonesia (Sejak 2015-s.d sekarang).

Rangkap JabatanDeputi Bidang Perekonomian Sekretariat Negara Republik Indonesia (sejak 2015-s.d sekarang).

Hubungan AfiliasiTidak memiliki hubungan afiliasi baik kepada anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi, maupun dengan pemegang saham utama.

Kepemilikan Saham PerusahaanSaham Askrindo 100% dimiliki oleh Negara Republik Indonesia, melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia, sehingga tidak ada informasi terkait kepemilikan saham oleh Dewan Komisaris Perusahaan.

Personal DataIndonesian Citizen56 years old Born in Pati, Central Java, August 11, 1962

Domicile DKI Jakarta, Indonesia

Appointment Decree The Minister of SOE Decree No. SK-213/ MBU/09/2016 dated September 5, 2016

Education • Bachelor Degree from Faculty of Animal

Husbandry, Universitas Gajah Mada (1987)

• Master Degree majoring Environmental Studies, Universitas Indonesia (2000)

Career Experience Deputy Secretary of Cabinet for Economic Sector at the Republic of Indonesia Cabinet Secretary (2015-present).

Concurrent Position Deputy for Economic Sector at the Republic of Indonesia Cabinet Secretary (2015-present).

Affiliation Not having any affiliation with other Board of Commissioners or Directors members and Controlling Shareholders.

Company Share Ownership Askrindo shares are owned 100% by the Republic of Indonesia, through Ministry of State-Owned Enterprises of the Republic of Indonesia, so that information related to share ownership by the Company’s Board of Commissioners is unavailable.

Agustina Murbaningsih KomisarisCommissioner

Periode Jabatan: 5 September 2016 - RUPS 2021, Periode PertamaServing Period: September 5, 2016 – 2021 GMS, First Period

Page 57: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 58

Profil DireksiThe Board of Directors Profile

Data PribadiWarga negara IndonesiaUsia 54 tahunKelahiran Wonosobo, Jawa Tengah,4 Maret 1964

DomisiliDKI Jakarta, Indonesia

PengangkatanSurat Keputusan Menteri BUMN No. SK-256/MBU/10/2018 tanggal 5 Oktober 2018

Pendidikan• S1 Ekonomi Universitas Gajah Mada

(1989)• MBA dari Goizueta Business School,

Emory University (1997)

Pengalaman KerjaSebelumnya sempat menjabat sebagai Direktur Komersial Perum Bulog (2018) dan Direktur Pengadaan Perum Bulog (2017).

Rangkap JabatanTidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan atau instansi manapun.

Hubungan AfiliasiTidak memiliki hubungan afiliasi baik kepada anggota Dewan Komisaris, Direksi lainnya, maupun dengan pemegang saham utama.

Kepemilikan Saham PerusahaanSaham Askrindo 100% dimiliki oleh Negara Republik Indonesia, melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia, sehingga tidak ada informasi terkait kepemilikan saham oleh Direksi Perusahaan.

Personal DataIndonesian Citizen 54 years old Born in Wonosobo, Central Java,March 4, 1964

Domicile DKI Jakarta, Indonesia

Appointment Decree The Minister of SOE Decree No. SK-256/ MBU/10/2018 dated October 5, 2018

Education • Bachelor of Economics, Universitas Gajah

Mada (1989)• MBA from Goizueta Business School,

Emory University (1997)

Career Experience Previously serving as Director of Commercial at Perum Bulog (2018) and Director of Procurement at Perum Bulog (2017).

Concurrent Position Not having any concurrent position at the Company or other institutions.

AffiliationNot having any affiliation with other Board of Commissioners or Directors members and Controlling Shareholders.

Company Share Ownership Askrindo shares are owned 100% by the Republic of Indonesia, through Ministry of State-Owned Enterprises of the Republic of Indonesia, so that information related to share ownership by the Company’s Board of Directors is unavailable.

Andrianto Wahyu AdiDirektur UtamaPresident Director

Periode Jabatan: 5 Oktober 2018 - RUPS Tahun 2023, Periode PertamaServing Period: October 5, 2018 - 2023 GMS,First Period

Page 58: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)59

Profil PerusahaanCompany Profile

Data PribadiWarga negara IndonesiaUsia 60 tahunKelahiran Solo, 06 Juli 1958

DomisiliBekasi, Indonesia

PengangkatanSurat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. SK-397/MBU/2013 Tanggal 22 November 2013

PendidikanS1 Ekonomi Perusahaan (Sarjana Ekonomi) UNS-Solo (1983)

Pengalaman KerjaSebelumnya sempat menjabat sebagai Direktur Umum PT Askrindo (Persero) sejak 22 November 2013 s.d. 9 September 2016.

Rangkap JabatanTidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan atau instansi manapun.

Hubungan AfiliasiTidak memiliki hubungan afiliasi baik kepada anggota Dewan Komisaris, Direksi lainnya, maupun dengan pemegang saham utama.

Kepemilikan Saham PerusahaanSaham Askrindo 100% dimiliki oleh Negara Republik Indonesia, melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia, sehingga tidak ada informasi terkait kepemilikan saham oleh Direksi Perusahaan.

Personal DataIndonesian Citizen60 years oldBorn in Solo, July 6, 1958

Domicile Bekasi, Indonesia

Appointment Decree The Minister of SOE Decree No. SK-397/MBU/2013 dated November 22, 2013.

EducationBachelor of Corporate Economics, UNS Solo (1983)

Career ExperiencePreviously serving as Director at PT Askrindo (Persero) since November 22, 2013 until September 9, 2016.

Concurrent Position Not having any concurrent position at the Company or other institutions.

Affiliation Not having any affiliation with other Board of Commissioners or Directors members and Controlling Shareholders.

Company Share OwnershipAskrindo shares are owned 100% by the Republic of Indonesia, through Ministry of State-Owned Enterprises of the Republic of Indonesia, so that information related to share ownership by the Company’s Board of Directors is unavailable.

SabdonoPlt. Direktur UtamaActing of President Director

Periode Jabatan: 22 November 2013-22 November 2018Serving Period: November 22, 2013-November 22, 2018

Page 59: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 60

Data PribadiWarga negara IndonesiaUsia 52 tahunKelahiran Purbalingga, 21 September 1966

DomisiliDKI Jakarta, Indonesia

PengangkatanSurat Keputusan Menteri BUMN No. SK-303/MBU/12/2018 tanggal 13 Desember 2018

Pendidikan• S1 Universitas Jenderal Soedirman

(1990)• S2 Manajemen Keuangan Univesitas

Bhayangkara (2003)

Pengalaman KerjaSebelumnya sempat menjabat sebagai Komisaris PT Bukit Asam Tbk, dan Komisaris PT Pegadaian (Persero).

Rangkap JabatanTidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan atau instansi manapun.

Hubungan AfiliasiTidak memiliki hubungan afiliasi baik kepada anggota Dewan Komisaris, Direksi lainnya, maupun dengan pemegang saham utama.

Kepemilikan Saham PerusahaanSaham Askrindo 100% dimiliki oleh Negara Republik Indonesia, melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia, sehingga tidak ada informasi terkait kepemilikan saham oleh Direksi Perusahaan.

Personal DataIndonesian Citizen52 years old Born in Purbalingga, September 21, 1966

Domicile DKI Jakarta, Indonesia

Appointment Decree The Minister of SOE Decree No. SK-303/MBU/12/2018 dated September 13, 2018

Education • Bachelor, Universitas Jenderal Soedirman

(1990)• Master of Financial Management, Universitas

Bhayangkara (2003)

Career Experience Previously serving as Commissioner at PT Bukit Asam Tbk, and Commissioner at PT Pegadaian (Persero).

Concurrent Position Not having any concurrent position at the Company or other institutions.

Affiliation Not having any affiliation with other Board of Commissioners or Directors members and Controlling Shareholders.

Company Share Ownership Askrindo shares are owned 100% by the Republic of Indonesia, through Ministry of State-Owned Enterprises of the Republic of Indonesia, so that information related to share ownership by the Company’s Board of Directors is unavailable.

Purnomo Sinar HadiDirektur KeuanganDirector of Finance

Periode Jabatan: 13 Desember 2018 - RUPS Tahun 2023, Periode PertamaServing Period: December 13, 2018 – 2023 GMS, First Period

Page 60: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)61

Profil PerusahaanCompany Profile

Data PribadiWarga negara IndonesiaUsia 45 tahunKelahiran Bonepute Luwu, Sulawesi Selatan 26 September 1973

DomisiliDKI Jakarta, Indonesia

PengangkatanSurat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. SK-229/ MBU/09/2016 tanggal 9 September 2016

PendidikanSarjana Ekonomi dari Unversitas Hasanuddin (1997)

Pengalaman KerjaSebelumnya sempat menjabat sebagai Kepala Kantor Cabang Semarang PT Askrindo (Persero) (2010-2015) dan Kepala Kantor Cabang Jakarta Kemayoran (2015-2016).

Rangkap JabatanTidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan atau instansi manapun.

Hubungan AfiliasiTidak memiliki hubungan afiliasi baik kepada anggota Dewan Komisaris, Direksi lainnya, maupun dengan pemegang saham utama.

Kepemilikan Saham PerusahaanSaham Askrindo 100% dimiliki oleh Negara Republik Indonesia, melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia, sehingga tidak ada informasi terkait kepemilikan saham oleh Direksi Perusahaan.

Personal DataIndonesian Citizen 45 years oldBorn in Bonepute Luwu, South Sulawesi, September 26, 1973

Domicile DKI Jakarta, Indonesia

Appointment Decree The Minister of SOE Decree No. SK-229/ MBU/09/2016 dated September 9, 2016

EducationBachelor of Economics, Universitas Hasanudin (1997)

Career ExperiencePreviously serving as Head of Semarang Branch Office of PT Askrindo (Persero) (2010-2015) and Head of Jakarta Kemayoran Branch Office of PT Askrindo (2015-2016).

Concurrent Position Not having any concurrent position at the Company or other institutions.

Affiliation Not having any affiliation with other Board of Commissioners or Directors members and Controlling Shareholders.

Company Share OwnershipAskrindo shares are owned 100% by the Republic of Indonesia, through Ministry of State-Owned Enterprises of the Republic of Indonesia, so that information related to share ownership by the Company’s Board of Directors is unavailable.

Firman BerahimaDirektur SDM & UmumDirector of HR & General Affairs

Periode Jabatan: 9 September 2016 - RUPS Tahun 2021, Periode PertamaServing Period: September 9, 2016 – 2021 GMS, First Period

Page 61: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 62

Data PribadiWarga negara IndonesiaUsia 49 tahunKelahiran Kalianget, Jawa Timur, 22 April 1969

DomisiliDKI Jakarta, Indonesia

PengangkatanSurat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. SK-229/MBU/09/2016 tanggal 9 September 2016

Pendidikan• Sarjana Ekonomi dari Unversitas

Hasanuddin (1994)• Diploma in Insurance and Risk Management

(ACII), Glasglow Caledonian University – Scotland, Inggris (1999)

Pengalaman KerjaSebelumnya sempat menjabat sebagai Direktur Utama PT Reasuransi Nasional Indonesia (2010-2016).

Rangkap JabatanTidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan atau instansi manapun.

Hubungan AfiliasiTidak memiliki hubungan afiliasi baik kepada anggota Dewan Komisaris, Direksi lainnya, maupun dengan pemegang saham utama.

Kepemilikan Saham PerusahaanSaham Askrindo 100% dimiliki oleh Negara Republik Indonesia, melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia, sehingga tidak ada informasi terkait kepemilikan saham oleh Direksi Perusahaan.

Personal DataIndonesian Citizen 49 years oldBorn in Kalianget, East Java, April 22, 1969

DomicileDKI Jakarta, Indonesia

Appointment Decree The Minister of SOE Decree No. SK-229/ MBU/09/2016 dated September 9, 2016

Education• Bachelor of Economics, Universitas

Hasanuddin (1994)• Diploma in Insurance and Risk Management

(ACII), Glasglow Caledonian University – Scotland, Inggris (1999)

Career Experience Previously serving as President Director of PT Reasuransi Nasional Indonesia (2010-2016).

Concurrent Position Not having any concurrent position at the Company or other institutions.

Affiliation Not having any affiliation with other Board of Commissioners or Directors members and Controlling Shareholders.

Company Share OwnershipAskrindo shares are owned 100% by the Republic of Indonesia, through Ministry of State-Owned Enterprises of the Republic of Indonesia, so that information related to share ownership by the Company’s Board of Directors is unavailable.

M. Shaifie ZeinDirektur TeknikDirector of Technical

Periode Jabatan: 9 September 2016 - RUPS Tahun 2021, Periode PertamaServing Period: September 9, 2016 – 2021 GMS, First Period

Page 62: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)63

Profil PerusahaanCompany Profile

Data PribadiWarga negara IndonesiaUsia 50 tahunKelahiran Ngawi, 31 Mei 1968

DomisiliDKI Jakarta, Indonesia

PengangkatanSurat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. SK-261/MBU/11/2016 tanggal 17 November 2016

Pendidikan• Sarjana Ekonomi dari Unversitas

Merdeka Malang (1991)• Pascasarjana Manajemen di STIE MITRA

Indonesia Yogyakarta (2002)

Pengalaman KerjaSebelumnya sempat menjabat sebagai Kepala Divisi Asuransi Uang PT Jasindo (Persero) (2013-2016).

Rangkap JabatanTidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan atau instansi manapun.

Hubungan AfiliasiTidak memiliki hubungan afiliasi baik kepada anggota Dewan Komisaris, Direksi lainnya, maupun dengan pemegang saham utama.

Kepemilikan Saham PerusahaanSaham Askrindo 100% dimiliki oleh Negara Republik Indonesia, melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia, sehingga tidak ada informasi terkait kepemilikan saham oleh Direksi Perusahaan.

Personal DataIndonesian Citizen50 years oldBorn in Ngawi, May 31, 1968

Domicile DKI Jakarta, Indonesia

Appointment Decree The Minister of SOE Decree No. SK-261/ MBU/11/2016 dated November 17, 2016

Education • Bachelor of Economics, Universitas

Merdeka Malang (1991)• Master of Managament, STIE MITRA

Indonesia Yogyakarta (2002)

Career Experience Previously serving as Head of Cash Insurance Division of PT Jasindo (Persero) (2013-2016).

Concurrent Position Not having any concurrent position at the Company or other institutions.

Affiliation Not having any affiliation with other Board of Commissioners or Directors members and Controlling Shareholders.

Company Share OwnershipAskrindo shares are owned 100% by the Republic of Indonesia, through Ministry of State-Owned Enterprises of the Republic of Indonesia, so that information related to share ownership by the Company’s Board of Directors is unavailable.

Dwi Agus SumarsonoDirektur Operasional Komersil Director of Commercial Operations

Periode Jabatan: 17 November 2016 - RUPS Tahun 2021, Periode PertamaServing Period: November 17, 2016 – 2021 GMS, First Period

Page 63: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 64

Data PribadiWarga negara IndonesiaUsia 51 tahunKelahiran Medan, Sumatera Utara, 22 September 1967

DomisiliDKI Jakarta, Indonesia

PengangkatanSurat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. SK-221/MBU/10/2017 tanggal 13 Oktober 2017

Pendidikan• Sarjana Ekonomi Manajemen, Universitas

Islam Sumatera Utara (1991)• Magister Manajemen, Universitas Sumatera

Utara (2003)

Pengalaman KerjaSebelumnya sempat menjabat sebagai Pemimpin Divisi Bisnis Usaha Kecil PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2015-2017).

Rangkap JabatanTidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan atau instansi manapun.

Hubungan AfiliasiTidak memiliki hubungan afiliasi baik kepada anggota Dewan Komisaris, Direksi lainnya, maupun dengan pemegang saham utama.

Kepemilikan Saham PerusahaanSaham Askrindo 100% dimiliki oleh Negara Republik Indonesia, melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia, sehingga tidak ada informasi terkait kepemilikan saham oleh Direksi Perusahaan.

Personal DataIndonesian Citizen 51 years oldBorn in Medan, North Sumatra,September 22, 1967

Domicile DKI Jakarta, Indonesia

Appointment DecreeThe Minister of SOE Decree No. SK-221/ MBU/10/2017 dated October 13, 2017

Education • Bachelor of Economics Management,

Universitas Islam Sumatera Utara (1991)• Master of Management, Universitas

Sumatera Utara (2003)

Career Experience Previously serving as Head of Small Enterprise Business Division, PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2015-2017).

Concurrent Position Not having any concurrent position at the Company or other institutions.

Affiliation Not having any affiliation with other Board of Commissioners or Directors members and Controlling Shareholders.

Company Share OwnershipAskrindo shares are owned 100% by the Republic of Indonesia, through Ministry of State-Owned Enterprises of the Republic of Indonesia, so that information related to share ownership by the Company’s Board of Directors is unavailable.

Anton Fadjar A. SiregarDirektur Operasional RitelDirector of Retail Operation

Periode Jabatan: 13 Oktober 2017 - RUPS Tahun 2022, Periode PertamaServing Period: October 13, 2017 – 2022 GMS, First Period

Page 64: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)65

Profil PerusahaanCompany Profile

NamaName

JabatanPosition

Dewi Agustina Ketua Satuan Kerja Audit InternalHead of Internal Audit Unit

Denny S. Adji Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary

Bambang Sumarsono Ketua Divisi Manajemen Risiko dan KepatuhanHead of Risk Management & Compliance Division

Endang Tri Kuswati Ketua Divisi Manajemen BisnisHead of Business Management Division

Henry Hendaryadi Ketua Divisi Hukum & SubrogasiHead of Legal & Subrogation Division

Novie Revianti Ketua Divisi Sumber Daya ManusiaHead of HR Division

Ahmad Faisal Ketua Biro UmumHead of General Affairs Bureau

Edi Kurniawan Ketua Divisi KlaimHead of Claim Division

Mulyono Ketua Penjaminan KURHead of KUR Insurance Division

Novian Prihantono Ketua Bisnis Ritel & ProgramHead of Retail Business & Program

Bonor Sinaga Ketua Divisi BankHead of Banking Division

Kun Mafrudhi Hudoyo Ketua Divisi Non BankHead of Non-Banking Division

Barly S. Jusuf Ketua Divisi Keagenan & BrokerHead of Agency & Brokerage Division

Yuse Nuryuliasari Ketua Divisi ReasuransiHead of Reinsurance Division

Neil J. B. Rarungmangkay Ketua Divisi Asuransi UmumHead of General Insurance Division

Aang Anwar Ketua Divisi Akuntansi & AnggaranHead of Accounting & Budget Division

Audi Artha Rita Ketua Divisi Keuangan & InvestasiHead of Finance & Investment Division

Avianto Yudihariadi Ketua Divisi Teknologi InformasiHead of Information Technology Division

Wiyanti Ratnasari Ketua Divisi Underwriting KreditHead of Credit Underwriting Division

Irsya Felisia Ketua Divisi Underwriting Non KreditHead of Non-Credit Underwriting Division

Lucky Alfianto Hartawan Ketua Divisi JaringanHead of Network Division

Joannes Widjajanto Ketua Biro AktuariaHead of Actuary Bureau

Profil Pejabat EksekutifExecutive Managements Profile

Page 65: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 66

Demografi Karyawan

Per 31 Desember 2018, Perusahaan memiliki 899 orang karyawan, bertambah 29 orang atau meningkat 3,81% dibandingkan tahun 2017 dengan jumlah mencapai 866 orang karyawan.

Pergerakan Jumlah Karyawan dalam 5 (Lima) Tahun Terakhir2014-2018(Orang)

Jumlah SDM 2014 2018Total of HR in 2014-2018

2018

899

2017

866

2016

848

2015

826

2014

760

Jumlah dan Komposisi SDM Berdasarkan Level Jabatan (Orang)Total and Composition of HR by Position Level (People)

Unit KerjaWork Unit

2018 2017Kenaikan/Penurunan

Increase/Decrease

JumlahTotal

KomposisiComposition

JumlahTotal

KomposisiComposition

SelisihDifference

PersenPercentage

(1) (2) (3 = 1-2) (3:2)

Wakil KetuaVice President 24 2,7% 18 2,08% 6 33,3%

Manajer UmumGeneral Manager 88 9,8% 82 9,47% 6 7,3%

ManajerManager 131 14,6% 101 11,66% 30 29,7%

PengawasSupervisor 206 22,9% 182 21,02% 24 13,2%

PetugasOfficer 434 48,3% 465 53,70% (31) -6,7%

PegawaiAttendant 16 1,8% 18 2,08% (6) -11,1%

TotalJumlah 899 100,00% 866 100,00% 29 3,8%

Demografi Karyawan dan Pengembangan KompetensiEmployee Demography and Competency Development

Employee Demography

As of December 31, 2018, the Company has 899 employees, increasing 29 employees or 3.81% compared to 2017 with total employees of 866 employees.

Total Employees in the Last 5 (Five) Years2014-2018(People)

Page 66: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)67

Profil PerusahaanCompany Profile

Jumlah dan Komposisi SDM Berdasarkan Jenjang Pendidikan (Orang)Total and Composition of HR by Education Level (People)

Tingkat PendidikanEducation Level

2018 2017

L P JumlahTotal

L PJumlah

Total

Pasca SarjanaPostgraduate 36 21 57 39 18 57

SarjanaBachelor 456 287 743 435 274 709

DiplomaDiploma 25 30 55 25 32 57

Sekolah Menengah Atas (sederajat)Senior High School (equal) 41 3 44 41 4 45

JumlahTotal 558 341 899 540 328 868

Jumlah dan Komposisi SDM Berdasarkan Kelompok Usia (Orang)Total and Composition of HR by Age Level (People)

Jenjang UsiaAge Level

2018 2017

L P L P

<25 27 23 31 36

26-35 287 200 269 183

36-45 117 73 114 73

46-55 127 45 125 35

>56 - - - -

JumlahTotal 558 341 539 327

Jumlah dan Komposisi SDM Berdasarkan Status Kepegawaian (Orang)Total and Composition of HR by Employment Status (People)

Jenis KaryawanTypes of Employment

2018 2017

JumlahTotal

KomposisiComposition

JumlahTotal

KomposisiComposition

(1) (2)

Pegawai TetapFull-time Employee 899 58,3% 866 60%

Pegawai KontrakContract Employee 644 41,7% 578 40%

JumlahTotal 1.543 100,00% 1.444 100,00%

Jumlah dan Komposisi SDM Berdasarkan Jenis Kelamin/Gender (Orang)Total and Composition of HR by Gender (People)

Gender 2018 2017

Laki-LakiMale 558 539

PerempuanFemale 341 327

JumlahTotal 899 866

Page 67: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 68

Pengembangan Kompetensi Karyawan

Seiring perkembangan usaha yang cukup baik, Perusahaan memantapkan komitmennya untuk melakukan pembinaan dan pengembangan SDM dalam rangka memenuhi kompetensi dan keahlian guna mendukung strategi bisnis Perusahaan. Di sepanjang tahun 2018, Perusahaan menyelenggarakan pelatihan, yang menyentuh langsung insan Perusahaan sampai pada level terbawah.

Pelatihan Berdasarkan Segmen & KepesertaanTraining by Segment & Participation

Segmen PelatihanTraining Segment

Jumlah KegiatanTotal Activity

Jumlah KepesertaanTotal Participants

In House (Luar Negeri)In House (Overseas) 12 21

In House (Dalam Negeri)In House (Domestic) 84 2.002

WorkshopWorkshop 113 486

Pelatihan DireksiThe Board of Directors’ Training 12 19

Pelatihan Dewan KomisarisThe Board of Commissioners’ Training 1 1

Biaya Pelatihan Tenaga Kerja 2017-2018Labor Training Costs 2017-2018

TahunYear

AnggaranBudget

(Rp-juta/million)

Realisasi Biaya PelatihanRealization of Training Costs

(Rp-juta/million)

PencapaianRealization

2018 18.998 17.478 92,00%

2017 12.663 11.142 87,98%

Biaya Pengembangan Kompetensi (Rp-juta)Competency Development Costs 2017-2018 (Rp-million)

TahunYear

Realisasi Biaya PelatihanRealization of Training Costs

(Rp-juta/million)

2018 17.478

2017 11.142

Kenaikan (Penurunan)Increase (Decrease) 56,87%

Uraian tentang pengembangan kekaryawanan Perusahaan dapat dilihat pada bab Fungsi Penunjang Bisnis dalam bagian pembahasan Sumber Daya Manusia.

Employee Competency Development

As business development that grows quite well, the Company affirms its commitment to carry out development of HR in order to fulfill competency and skills in supporting the Company’s business strategy. Throughout 2018, the Company has carried out trainings that involve all Company’s people until the lowest level.

Description regarding the Company’s employee development can be seen on Business Supporting Function in Human Resources chapter.

Page 68: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)69

Profil PerusahaanCompany Profile

Komposisi Pemegang SahamShareholders Composition

Komposisi Kepemilikan Saham

Komposisi Pemegang Saham Askrindo per 31 Desember 2018Composition of Askrindo Shareholders as of December 31, 2018

Pemegang SahamShareholders

Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhSubscribed and Fully Paid-in Capital

Persentase KepemilikanOwnership Percentage

(%)

Jumlah SahamTotal Share

(lembar/shares)

NominalNominal

(Rp)

Lembar Saham/Nilai Nominal Shares/Face Value

Negara Republik IndonesiaThe Republic of Indonesia 6.211.000 Rp6.211.000.000.000 100,00%

100% NEGARAREPUBLIK

INDONESIA100% THE REPUBLIC

OF INDONESIA

Informasi tentang Pemegang SahamUtama/Pengendali

Sesuai dengan status hukum Askrindo, maka modal Perusahaan adalah berbentuk saham yang berasal dari penyertaan modal Negara Republik Indonesia. Dengan demikian, saham Askrindo 100% sepenuhnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia yang diwakili oleh Pemerintah Republik Indonesia/Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dimana Negara Republik Indonesia menjadi entitas induk akhir.

Share Ownership Composition

Information on Major/Controlling Shareholders

According to Askrindo’s legal status, the Company capital is in the form of shares originating from Republic of Indonesia’s Equity. Therefore, Askrindo shares are 100% fully owned by the Republic of Indonesia, represented by the Government of the Republic of Indonesia/the Ministry of State-Owned Enterprises (SOEs), of which the Republic of Indonesia is the final parent entity.

Page 69: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 70

Kepemilikan Saham oleh Manajemendan/atau Karyawan

Berdasarkan status hukumnya, Askrindo merupakan perusahaan dengan modal berbentuk saham yang berasal dari penyertaan modal Pemerintah, dimana 100% saham Perusahaan dimiliki oleh Pemerintah. Oleh karena itu, Askrindo tidak memiliki kebijakan Program Opsi Saham untuk Manajemen, atau Management Stock Option Program (MSOP), sehingga Manajemen Perusahaan—yaitu Dewan Komisaris dan Direksi—tidak memiliki saham Askrindo. Demikian pula Perusahaan tidak memiliki Program Opsi Saham untuk Karyawan, atau Employee Stock Option Program (ESOP).

Transparansi Kepemilikan Saham Askrindo oleh Dewan Komisaris, Direksi dan KaryawanTransparency in Askrindo Share Ownership by the Board of Commissioners, Directors and Employees

NamaName

JabatanPosition

2018 2017

Jumlah SahamTotal Shares

(lembar/shares)

Persentase KepemilikanPercentage of Ownership

(%)

Jumlah SahamTotal Shares

(lembar/shares)

PersentaseKepemilikan

Percentage of Ownership(%)

Dewan KomisarisThe Board of Commissioners

Alwi Abdurrahman Shihab Komisaris UtamaPresident Commissioner

NihilNil

NihilNil

Silvester Budi Agung Komisaris Commissioner

NihilNil

NihilNil

Agustina Murbaningsih Komisaris Commissioner

NihilNil

NihilNil

DireksiThe Board of Directors

Andrianto Wahyu Adi Direktur Utama President Director

NihilNil

NihilNil

Purnomo Sinar Hadi Direktur KeuanganDirector of Finance

NihilNil

NihilNil

Firman BerahimaSDM & UmumDirector of Human Resources & General Affairs

NihilNil

NihilNil

M. Shaifie Zein Direktur TeknikDirector of Technical

NihilNil

NihilNil

Dwi Agus SumarsonoDirektur Operasional KomersilDirector of Commercial Operations

NihilNil

NihilNil

Anton Fadjar A. Siregar Direktur Operasional RitelDirector of Retail Operations

NihilNil

NihilNil

KaryawanEmployees

Kepemilikan Saham oleh KaryawanShare Ownership by Employees

NihilNil

NihilNil

Share Ownership by Management and/or Employees

Based on the legal status, Askrindo is a company with shares capital originating from the Government’s equity, in which 100% of the Government’s shares are owned by the Government. Therefore, Askrindo does not have any policy on Stock Option Program for Management, or Management Stock Option Program (MSOP), so that Management of the Company - namely Board of Commissioners and Directors - do not have Askrindo shares. Similarly, the Company does not have a Stock Option Program for Employees, or the Employee Stock Option Program (ESOP).

Page 70: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)71

Profil PerusahaanCompany Profile

Entitas AnakSubsidiary

Bidang UsahaLine of Business

DomisiliDomicile

KepemilikanOwnership

(%)

AsetAssets

(Rp-juta/million)Status Operasi

Operation Status

2018 2017 2018 2017

Entitas AnakSubsidiaries

PT Reasuransi Nasional Indonesia

ReasuransiReinsurance

Jakarta 99,99% 99,99% 5.493.921 4.615.254 BeroperasiOperating

PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah

Penjaminan Pembiayaan dengan Prinsip SyariahFinancing Insurance under Sharia Principles

Jakarta 99,99% 99,99% 401.228 391.355 BeroperasiOperating

PT Askrindo Mitra Utama Agen AsuransiInsurance Agent

Jakarta 97,92% 97,92% 156.030 6.226 BeroperasiOperating

PT Reasuransi Nasional Indonesia (Nasional Re)

PT Reasuransi Nasional Indonesia (Nasional Re) didirikan berdasarkan Akta No. 129 dan No. 130 masing-masing tanggal 22 Agustus 1994. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 53 tanggal 13 Juli 2015.

Maksud dan tujuan perusahaan adalah turut serta melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya penyelenggaraan usaha reasuransi yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, dan mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas, dengan memberikan jasa dalam pertanggungan ulang risiko yang dihadapi oleh Perusahaan Asuransi baik berdasarkan prinsip konvensional maupun prinsip syariah.

Nasional Re didirikan oleh PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) pada tahun 1994 dalam rangka memenuhi ketentuan Undang- Undang No. 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian, dimana perusahaan harus memisahkan antara usaha asuransi dan reasuransi.

Nasional Re bertujuan untuk turut serta melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya dengan memberikan jasa dalam pertanggungan ulang terhadap risiko yang dihadapi oleh perusahaan asuransi baik berdasarkan prinsip konvensional maupun syariah.

PT Reasuransi Nasional Indonesia (Nasional Re)

PT Reasuransi Nasional Indonesia (Nasional Re) was established based on Deed No. 129 and No. 130 respectively dated August 22, 1994. The Company’s Articles of Association have been amended several times, with the latest amendment Deed No. 53 dated July 13, 2015.

The Company’s aims and objectives are to participate in implementing and supporting the Government’s policies and programs in economic sector and national development in general, particularly the operation of high-quality and competitive reinsurance business, and to make profits in order to increase the value and apply Limited Liability Company principles, by providing services in risk reinsurance experienced by Insurance Company both conventional and sharia principles.

Nasional Re was established by PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) in 1994 as a compliance to provisions under the Law No.2 of 1992 concerning Insurance Business, where the Company shall separate the insurance and reinsurance businesses.

Nasional Re aims to participate in implementing and supporting the Government’s policies and programs in economic sector and national development generally by providing services in risk reinsurance experienced by insurance company both conventional and sharia principles.

Daftar Entitas AnakList of Subsidiary

Page 71: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 72

Ikhtisar Keuangan Nasional ReNasional Re Financial Highlights

Rp-juta/Rp-million

Rp-miliarRp-billion

Tahun BukuFiscal

2018 2017 2016

AsetAssets

5.493.921 4.615.254 4.794.749

LiabilitasLiability 3.701.883 2.952.331 3.339.489

EkuitasEquity 1.736.159 1.618.028 1.418.496

PendapatanRevenue 3.705.132 3.177.785 2.455.353

Laba BersihNet Profit 280.006 377.949 335.613

Direksi dan Dewan KomisarisThe Board of Directors and Commissioners

DireksiThe Board of Directors

Dewan KomisarisThe Board of Commissioners

Direktur UtamaPresident Director

Edhie Mulyono Komisaris UtamaPresident Commissioner

Toto Pranoto

Direktur TeknikDirector of Technical

Fitris Dinarwan KomisarisCommissioner

Endang Tri Kuswati

Direktur OperasiDirector of Operation

Erlan Risdiyanto KomisarisCommissioner

Raymond Buisson

Direktur Keuangan dan SDMDirector of Finance and HR

Sunarso KomisarisCommissioner

Edy Suandi Hamid

Komposisi Pemegang SahamShareholders' Composition

No. Pemegang SahamShareholders

Persentase KepemilikanOwnership Percentage

(%)

1. PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) 99,99%

2. Yayasan Dana Kesejahteraan Karyawan Askrindo (YDKKA) 0,01%

PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah (JPAS)

PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah (JPAS) didirikan berdasarkan Akta No. 45 tanggal 29 November 2012, telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan surat keputusannya No. AHU-61610.AH.01.01. Tahun 2012 Tanggal 3 Desember 2012. Akta Pendirian tersebut telah diubah dan terakhir dengan Akta No. 45 tanggal 17 November 2017.

PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah (JPAS)

PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah (JPAS) was established based on Deed No. 45 dated November 29, 2012, as ratified by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia under the Decree No. AHU-61610.AH.01.01.Year 2012 dated December 3, 2012. The Establishment Deed was amended the latest under Deed No. 45 dated November 17, 2017.

Page 72: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)73

Profil PerusahaanCompany Profile

Maksud dan tujuan perusahaan adalah turut serta melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya penyelenggaraan usaha di bidang Penjaminan Pembiayaan dengan prinsip syariah serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perusahaan untuk menghasilkan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk meningkatkan nilai Perusahaan dengan menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik.JPAS didirikan oleh PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) pada tahun 2012 dalam menghadapi pesatnya pertumbuhan ekonomi syariah khususnya asuransi syariah di Indonesia.

JPAS didirikan untuk melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya penyelenggaraan usaha di bidang penjaminan pembiayaan dengan prinsip syariah. JPAS telah memiliki 18 Kantor Perwakilan guna memberikan pelayanan yang optimal kepada mitra usaha.

Ikhtisar Keuangan JPASJPAS Financial Highlights

Rp-miliarRp-billion

Tahun BukuFiscal

2018 2017 2016

AsetAssets 401.228 391.355 357.209

LiabilitasLiability 75.697 80.719 53.033

EkuitasEquity 325.531 310.636 304.176

PendapatanRevenue 156.030 122.290 113.942

Laba BersihNet Profit 14.085 6.226 20.484

Direksi dan Dewan Komisaris The Board of Directors and Commissioners

DireksiThe Board of Directors

Dewan KomisarisThe Board of Commissioners

Direktur UtamaPresident Director

Soegiharto Komisaris UtamaPresident Commissioner

Budi Wisakseno

Direktur PemasaranDirector of Marketing

Supardi Najamuddin KomisarisCommissioner

Bambang Hermanto

Direktur Keuangan dan SDMDirector of Finance and HR

Subagio Istiarno

Komposisi Pemegang Saham Shareholders' Composition

No.Pemegang Saham

Shareholders

Persentase KepemilikanOwnership Percentage

(%)

1. PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) 99,9996%

2. Yayasan Dana Kesejahteraan Karyawan Askrindo (YDKKA) 0,0004%

The purpose and objectives of the Company are to participate in implementing and supporting Government policies and programs in economic sector and national development in general, specifically conducting business in Financing Insurance under sharia principles and optimizing the use of the Company’s resources allocation to generate hig- quality and competitive services to increase the value of the Company by implementing good corporate governance principles. JPAS was established by PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) in 2012 to deal with rapid growth in sharia economy, especially sharia insurance in Indonesia.

JPAS was established to implement and support the government’s policies and programs in economic sector and national development in general, specifically conducting business financing insurance under sharia principles. JPAS has 18 Representative Offices to deliver optimal services to the business partners.

Page 73: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 74

PT Askrindo Mitra Utama (AMU)

PT Askrindo Mitra Utama (AMU) didirikan berdasarkan Akta No. 5 tanggal 7 Oktober 1997. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 78 tanggal 30 Mei 2016. Maksud dan tujuan perusahaan adalah berusaha dalam bidang agen asuransi.

AMU merupakan entitas hasil akuisisi PT Usayasa Utama oleh PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) pada tahun 2014 yang bergerak di bidang jasa agen asuransi.

AMU berperan dalam rangka memperbesar pertumbuhan usaha dan memiliki keterkaitan dengan bisnis yang dijalankan oleh perusahaan induk. AMU telah memiliki tenaga pemasar lebih dari 100 orang yang tersebar di seluruh Indonesia.

Ikhtisar Keuangan AMUAMU Financial Highlights

Rp-miliarRp-billion

Tahun BukuFiscal

2018 2017 2016

AsetAsset 29.018 21.557 48.569

LiabilitasLiability 8.657 2.917 17.444

EkuitasEquity 29.018 18.639 31.125

PendapatanRevenue 146.568 117.946 207.85

Laba BersihNet Profit 1.491 3.095 955

Direksi dan Dewan KomisarisThe Board of Directors and Commissioners

DireksiThe Board of Directors

Dewan KomisarisThe Board of Commissioners

Plt. Direktur UtamaActing President Director

Wahyu Wisambada Komisaris UtamaPresident Commissioner

Noviar Yuana

KomisarisCommissioner

Henry Hendaryadi

Komposisi Pemegang Saham Shareholders' Composition

No.Pemegang Saham

Shareholders

Persentase KepemilikanOwnership Percentage

(%)

1. PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) 97,92%

2. Yayasan Dana Kesejahteraan Karyawan Askrindo (YDKKA) 2,08%

PT Askrindo Mitra Utama (AMU)

PT Askrindo Mitra Utama (AMU) was established based on Deed No. 5, October 7, 1997. The Company’s Articles of Association have been amended several times with the latest amendment under Deed No. 78 dated May 30, 2016. The aims and objectives of the Company are to operate in insurance agent business.

AMU is an acquisition entity from PT Usayasa Utama by PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) in 2014 that was operated in insurance agent services.

AMU has a role to expand business growth and has engagement with the business operated by the parent company. AMU has over 100 marketing officers across Indonesia.

Page 74: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)75

Profil PerusahaanCompany Profile

PT Reasuransi Nasional Indonesia99,99%

PT Jaminan Pembiayaan Askrindo99,99%

PT Askrindo Mitra Utama97,92%

Pemerintah Republik Indonesia

The Government of the Republic of Indonesia

ASKRINDO

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)

Entitas AnakSubsidiary

Pemegang Saham Pengendali/Utama/Entitas Pemilik AkhirControlling/Main Shareholders/Final Parent Entity

Struktur GrupGroup Structure

Page 75: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 76

Saham Askrindo seluruhnya (100%) dikuasai oleh Negara Republik Indonesia. Sampai dengan 31 Desember 2018, Askrindo tidak melakukan Penawaran Umum Saham Perdana di bursa manapun sehingga tidak memiliki informasi mengenai kronologis pencatatan saham.

Kronologis Penertiban Efek LainnyaOther Securities Listing Chronology

Hingga akhir tahun 2018, Askrindo tidak menerbitkan efek seperti obligasi, sukuk, obligasi konversi atau efek lainnya di bursa efek baik yang berada di Indonesia maupun di luar negeri. Dengan demikian, tidak terdapat informasi terkait nama efek lainnya, tahun penerbitan efek lainnya, tingkat bunga/imbalan efek lainnya, dan tanggal jatuh tempo efek lainnya; nilai penawaran efek lainnya; nama bursa dimana efek lainnya dicatatkan; dan peringkat efek.

Lembaga dan Profesi PenunjangSupporting Institution and Profession

Daftar Kantor Akuntan Publik dan AkuntanList of Public Accountant Firm and Accountant

Tahun BukuFiscal Year

Kantor Akuntan PublikPublic Accounting Firm

AkuntanAccountant

JasaService

OpiniOpinion

AlamatAddress

2018 Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan

E. Wisnu Susilo Broto, SE, AK, M.AK, CPA, CA

Audit umum atas Laporan Keuangan tahun buku 2018General audit on Financial Statements for 2018 fiscal year

Wajar Tanpa PengecualianUnqualified Opinion

Prudential Tower, 17th FL. Jalan Jenderal Sudirman. Kav.79 JakartaJenderal Sudirman. Kav.79 Jakarta

Kronologis Penertiban SahamShare Listing Chronology

All of Askrindo shares (100%) are owned by the Republic of Indonesia. As of December 31, 2018, Askrindo does not carry out Initial Public Offering in any Stock Exchange so that the Company does not have any information regarding chronology of share listing.

As of the end of 2018, Askrindo does not issue securities, such as bonds, sukuk, converted bonds, or other securities in stock exchange both in Indonesia or abroad. Therefore, the information related to other securities, year of issue of other securities, interest rate/other effect benefits, and other due dates; value of other securities offering; stock exchange names in which other securities are listed; and rating agency are unavailable.

Page 76: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)77

Profil PerusahaanCompany Profile

InfobankInfobank

04 Jul Economic Review

Economic Review

01 Mei

Human Capital Award Peringkat 1 Asuransi Umum Terbaik

1st Rank of Best General Insurance from Human Capital Award

Insurance Award in 2018Asuransi Berpredikat Sangat Bagus atas Kinerja

Keuangan Selama Tahun 2017Excellent Insurance for Financial Performance in 2017

from Insurance Award in 2018

Insurance Award 2018 Kinerja Keuangan Sangat Bagus 2013-2017

Indonesia Management Award 2018 forRisk Management Category

Human Capital Award Gold KategoriPerusahaan Asuransi dengan Skor 79,50

Gold Category of Insurance Company with Score of 79.50 from Human Capital Award

Anugerah Manajemen Indonesia 2018 Kategori Manajemen Risiko

Indonesia Management Award 2018 forRisk Management Category

InfobankInfobank

Economic ReviewEconomic Review

05 Jul02 Mei

Majalah InvestorInvestor Magazine

PPM Manajemen& Majalah SWA

PPM MANAGEMENT & SWA MAGAZINE

06 Jul03 Jul

Investor Award Best Insurance 2018 Asuransi Umum Terbaik 2018 Aset di atas

3 TriliunBest General Insurance 2018 with Assets Above 3 Trillion

on Investor Award Best Insurance in 2018

Penghargaan dan SertifikasiAward and Certification

Page 77: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 78

InfobankInfobank

10 SepBUMN Track

BUMN Track

07 Agu

Anugerah BUMN 2018 Juara III Kategori Tata Kelola Perusahaan

3rd winner of Corporate Governance Category for BUMN Awards 2018

BUMN Award 2018 BUMN Berpredikat Sangat Bagus atas Kinerja

Keuangan selama Tahun 2017BUMN Award 2018

SOEs with Very Good Financial Performance Predicate Throughout 2017

InfobankInfobank

Warta EkonomiWarta Ekonomi

11 Sep08 Agu

Indonesia Corporate PR Award 2018 The Best Strategy in Revitalize New Corporate

Image Category Special MentionIndonesia Corporate PR Award 2018

The Best Strategy in Revitalize New Corporate Image Category Special Mention

BUMN Award 2018 Kinerja Keuangan Sangat Bagus 2013-2017

BUMN Award 2018Very Good Financial Performance of 2013-2017

Warta EkonomiWarta Ekonomi

Warta EkonomiWarta Ekonomi

12 Sep09 Agu

Indonesia Corporate PR Award 2018 Top 5 Popular Company in General Insurance Sector

Category Indonesia Corporate PR Award 2018

Top 5 Popular Company in General Insurance Sector Category

Indonesia Insurance ConsumerChoice Awards 2018

Best Financial Performance KategoriIndonesia Insurance Consumer

Choice Awards 2018Best Financial Performance Kategori

Page 78: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)79

Profil PerusahaanCompany Profile

Komnas AnakNational Commission for

Children

16 Nov Economic Review

Economic Review

13 Sep

Indonesia Insurance Award 2018 The Best General Insurance Indonesia-2018

SOE’s CompanyIndonesia Insurance Award 2018

The Best General Insurance Indonesia 2018 SOE’s Company

Komnas Perlindungan Anak Award 2018

Penghargaan Kepada Program MoPiAppreciation Towards MoPi Program on National

Commission for Children Award 2018

BUMN TrackBUMN Track

Economic ReviewEconomic Review

17 Nov14 Nov

Indonesia Good CorporateGovernance Award 2018

Kategori Subsidiary of SOE’s Company Sektor General Insurance

Indonesia Good Corporate Governance Award 2018Subsidiary of SOE’s General Insurance Sector Category

BUMN & Branding Marketing Award 2018 BUMN Sector Financial & Hospitality Creative

Competition Strategy TerbaikSOEs & Branding Marketing Award 2018

SOEs Financial Sector & Best Hospitality Creative Competition Strategy

Kemenko PerekonomianCoordinating Minister for the

Economy

Economic ReviewEconomic Review

18 Nov15 Nov

Indonesia Good CorporateGovernance Award 2018

3rd The Best Good Corporate GovernanceIndonesia Good Corporate Governance Award 2018

3rd The Best Good Corporate Governance

KUR AwardSebagai Penjamin KUR Terbaik ke-II

KUR Award As the Second Best KUR Insurance

Page 79: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 80

21 Des

23 Jan

22 Des19 Nov Pasca Sarjana

Universitas Bung Hatta & IREFORMBUMN

Bung Hatta Postgraduate University & IREFORM-

BUMN

Warta EkonomiWarta Ekonomi

Apresiasi Indonesia untuk BUMN 2018 Best Contribution SOE for EconomicDevelopment in Insurance Industry

Indonesia’s Appreciation to SOEs 2018Best SOEs Contribution for Economic Development in

Insurance Industry

Certificate of Achievement Prestasi sebagai BUMN Transparan dengan

Indeks 4 2017Certificate of Achievement

Transparent SOEs as Achievement on Index 4 2017

KPKThe Corruption Eradication

Commission (KPK)

The FinanceThe Finance

08 Nov

Top 20 Financial Institution 2018 Category General Insurance Company

in Recognition of Outstanding Achievement in Top 20 Financial Institution 2018

Top 20 Financial Institution 2018Category General Insurance Company

in Recognition of Outstanding Achievement in Top 20

Piagam Apresiasi KepatuhanLHKPN 100% 2018

Appreciation Appreciation Charter of 100% LHKPN Compliance 2018

Warta EkonomiWarta Ekonomi

Insurance Top Leader Award 2018 Insurance Top Leader for Supporting SME

Bussiness Category Assets Between Rp10T-25TInsurance Top Leader Award 2018

Insurance Top Leader for Supporting SME Bussiness Category Assets Between Rp10T-25T

Page 80: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)81

Profil PerusahaanCompany Profile

Kantor PusatHead Office

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)Graha Askrindo, Jl. Angkasa Blok B-9, KavlingNo. 8 Kota Baru Bandar Kemayoran,Jakarta 10610 - Indonesia.+62 21 6546471-72+62 21 [email protected]

Entitas AnakSubsidiary

PT Reasuransi Nasional IndonesiaJl. Cikini Raya No. 99 Jakarta Pusat (10330)Tlp. (021) 80642500, 3140009, 3149373Fax. (021) 3143716, 3904944, 31900430Email: [email protected]: nasionalre.co.id

PT Jaminan Pembiayaan Askrindo SyariahGedung Primagraha PersadaJl. Gedung Kesenian No.3-7, Jakarta 10710Tlp. (021) 3805858Fax. -Email: -Website: askrindosyariah.com

PT Askrindo Mitra UtamaKomplek Cempaka Putih Permai Blok A No. 9 Jl. Letjend Suprapto Cempaka Putih Jakarta, 10150Tlp. (021) 4201082Fax. -Email: [email protected]: askrindomitrautama.co.id

Kantor Wilayah SumateraSumatera Regional Office

Nama KotaCity Name

AlamatAddress

TeleponPhone

Aceh Perkantoran Aceh Square Jl. T. Imum Lueng Bata, Aceh, 23248 (0651) 29465, 34966

Medan Jl. Sultan Iskandar Muda No.2, Medan, 20153(061) 4152366, 4522926, 4565671, 4159650

Padang Sidempuan (Tapanuli Selatan) Jl. Imam Bonjol No.37 Kel. Wek V Padang Sidempuan Selatan, Tapanuli Selatan, 22723 (0634) 4320370

Balige Jl. DI Panjaitan No. 2 Balige, Sumatera Utara (0632) 4320199

Kisaran Jl. Ahmad Yani, Komplek Graha Terminal No. 1 Kisaran, 21216 (0623) 347284

Padang Jl. Proklamasi No. 16 B-C Kelurahan Sawahan Dalam Kecamatan Padang Timur Padang, 25161 (0751) 891288

Pekanbaru Jl. Teuku Umar No. 18 Pekanbaru, 28282 (0761) 571697

Jambi Jl. A.R Hakim No. 5-6, Jambi, 36361 (0741) 61648

Palembang Jl. Perintis Kemerdekaan No. 1251 A-B, Rt.016/Rw.005, Kel Kuto Batu, Kec Ilir Timur II, Palembang, 30128 (0711) 5625348

Pangkal Pinang Jl. Muntok/Depati Amir, Pangkal Pinang, 33684 (0717) 435050

Batam Komplek Graha Kadin Blok F No. 1 Jl. Engku Putri Batam Centre, Batam, 29432 (0778) 477508

Bengkulu Jl. Fatmawati No. 22 Blok D Rt.12 Rw.04 Kel. Penurunan Kec. Ratu Samban, 38222 (0736) 349071

Bandar Lampung Jl. Moh. Yamin No. 32G-H Rawa Laut, Bandar Lampung, 35221 (0721) 268667

Daftar Alamat Entitas Anak dan Kantor Jaringan Operasional, serta Informasi Kantor Cabang, dan Kantor PerwakilanList of Subsidiary and Operational Network Office,Branch Office, and Representative Office

Page 81: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 82

Kantor Wilayah JawaJava Regional Office

Nama KotaCity Name

AlamatAddress

TeleponPhone

Serang Jl. Jendral Achmad Yani No. 50, Kel.Cipare Kec.Serang Kota, Serang Banten, 42118 (0254) 7912970

Tangerang Ruko BSD Sektor IV Blok RG No. 10 Jl. Pahlawan Seribu Serpong, Tangerang, 15310 (021) 5378003

Jakarta Kemayoran Jl. Angkasa Blok B-9 Kav. No. 8 Lt. 2 Kota Baru Bandar Kemayoran, Jakarta, 10610 (021) 6546471, 6546472

Jakarta Cikini Jl. Cikini Raya No. 101, Jakarta, 10330 (021) 2305682-83

Jakarta Barat Rukan Rich Palace Jl. Meruya Ilir No. 36-40 Blok B-12, Jakarta Barat, 11620 (021) 58910020/76

Jakarta Utara Jl. Ruko Sentra Bisnis Artha Gading Blok A6B No. 19 Jl. Gading Kirana, Jakarta Utara, 17141 (021) 45878851

Jakarta Selatan Royal Spring Residence Jl. Raya Ragunan No. 29A Jati Padang - Pasar Minggu, Jakarta Selatan, 12540 (021) 78843269

Jakarta Timur Rukan Mitra Matraman Jl. Matraman Raya Blok A1 No. 21 Jakarta Timur, 13150 (021) 85918128

Bogor Jl. Raya Pajajaran Ruko No. 28 I, Bogor, 16153 (0251) 8312101

Bekasi Ruko Emerald Commercial Blok UA-21, Jl. Bulevar Selatan, Summarecon Bekasi, Bekasi Utara, 17143 (021) 88863671

Karawang Jl. Galuh Mas Ruko Broadway Blok III No. 26 Rt.003 Rw.015 Desa Sukaharja Kec. Teluk Jambe Timur, Karawang, 41361 (0267) 8458956

Bandung Jl. Lapangan Supratman No. 8 Kel. Cipahit, Bandung Wetan, Bandung, 40114 (022) 7234628/29

Sukabumi Jl. Jend. Sudirman No. 81C, Sukabumi, 43132 (0266) 237630

Tasikmalaya Jl. Yudanegara No. 28, Tasikmalaya, 46121 (0265) 339419, 332464

Cirebon Jl. Siliwangi No. 34 Kejaksan Cirebon, 45123 (0231) 8300394

Tegal Jl. Gajah Mada No. 107 Tegal Barat (0283) 324077

Purwokerto Jl. Dr. Angka No. 12 Purwokerto Timur (0281) 627888

Semarang Jl. Pamularsih No. 105, Semarang, 50149 (0281) 632328, 7622535, 750344

Pati Ruko Grand Puri Jl. Diponegoro No. 19 Blok A4, Pati, 59113 (0295) 384647

Magelang Ruko Grand Maris Square Blok B6-B7 Jl. Sarwo Edi Wibowo Mertoyudan, Magelang, 56172 (0293) 326772, 327450

Surakarta Jl. Bhayangkara No. 22 Lawean, Surakarta, 57141 (0271) 738772

Yogyakarta Jl. Tamansiswa No. 24, Yogyakarta, 55151 (0274) 564876, 2872384

Madiun Jl. Haji Agus Salim No. 102, Madiun, 63129 (0351) 452984

Jember Jl. Ahmad Yani No. 12, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember, 68137 (0331) 488111/112

Surabaya Jl. Biliton No. 30, Surabaya, 60281 (031) 5016666, 5012605, 5012607

Kediri Jl. Brawijaya No. 25B, Kec. Pakelan Kediri, 64123 (0354) 694 666

Malang Jl. Mojopahit 3A Kel. Kauman, Kec. Klojen, Malang 65111 (0341) 369222

Madura Jl. Jingga No. 34 Barurambat Kota, Pamekasan Madura, 69317 (0324) 330444

Kantor Wilayah KalimantanKalimantan Regional Office

Nama KotaCity Name

AlamatAddress

TeleponPhone

Pontianak Jl. Sumatra/M. Sohor No. 29 E-F, Pontianak, 78121 (0561) 767140, 581863

Palangkaraya Jl. RTA Milono No. 54 B-D Palangkaraya Kalimantan Tengah, 73112 (0536) 3239403

Pangkalan Bun Jl. P. Diponegoro Rt.002 Kel. Sidorejo Kec. Arut Selatan Pangkalan Bun, Kota Waringinbarat, 74111 (0532) 2065485

Page 82: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)83

Profil PerusahaanCompany Profile

Kantor Wilayah KalimantanKalimantan Regional Office

Nama KotaCity Name

AlamatAddress

TeleponPhone

Banjarmasin Jl. Achmad Yani KM 6,9 No. 2 Rt.005 Rw.002 Kertak Hanyar, Banjarmasin, 70654 (0511) 6742116, 6742109

Samarinda Jl. MT, Haryono No. 93G Kel. Air Putih, Samarinda Kalimantan Timur, 75124 (0541) 7779518

Balikpapan Jl. Jend. Sudirman No. 22A Kel. Damai Bahagia Balikpapan Selatan, Balikpapan Kaltim, 76114 (0542) 8520886, 8520887

Tarakan Jl. Mulawarman No.10 Karanganyar Pantai Kecamatan Tarakan Barat Kota Tarakan, 77111 (0551) 33663/33774

Kantor Wilayah Bali dan Nusa Tenggara BaratBali and West Nusa Tenggara Regional Office

Nama KotaCity Name

AlamatAddress

TeleponPhone

Denpasar Jl. Raya Puputan No. 9 Niti Mandala Renon, Denpasar Bali, 80235 (0361) 231766, 231767, 231768

Kupang Jl. Frans Seda, no.16 D Kel. Fatululi Kec. Oebobo Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, 85111 (0380) 8431103

Mataram Jl. Sriwijaya No. 318 Kel. Punia, Kec. Kota Mataram, Mataram, 83127 (0370) 636872

Kantor Wilayah SulawesiSulawesi Regional Office

Nama KotaCity Name

AlamatAddress

TeleponPhone

Manado Jl. 17 Agustus No. 45 Bumi Beringin-Wenang, Manado, 95113 (0431) 851056

Gorontalo Jl. Nani Wartabonbe No. 45, Kel. Limba U-1, Kota Selatan, Kota Gorontalo, 96115 (0435) 826275

Palu Rukan Paluta Building Jl. Prof. Mohammad Yamin No. 114, Tatura Utara, Palu 94111 (0451) 487006

Makassar Jl. Padjonga. DG. Ngalle No. 25, Makassar, 90131 (0411) 872788 Hunting 3 lines

Kendari Jl. Sao-Sao No. 175, Kendari, Sulawesi Tenggara, 93117 (0401) 3124836

Mamuju Jl. Urip Soemohardjo No. 37 Mamuju, Sulawesi Utara, 91511 (0426) 2323728

Kantor Wilayah Maluku dan PapuaMaluku and Papua Regional Office

Nama KotaCity Name

AlamatAddress

TeleponPhone

Ambon Jl. Jend. A. Yani No. 20 Daerah Batu Meja, Ambon, Maluku, 97125 (0911) 346212

Ternate Jl. Hasan Esa No. 151 Kel. Takoma, Ternate Tengah, Maluku Utara, 97714 (0921) 3124068

Sorong Jl. Basuki Rahmat Km.8 Sorong, Papua Barat, 98416 (0951) 333155

Jayapura Jl. Kawasan Bisnis Ruko Pasifik Permai, Dok II, Blok C-5, Jayapura, Papua, 99112 (0967) 550539

Page 83: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 84

Perusahaan memiliki situs web resmi dengan alamat www. askrindo.co.id. Askrindo telah melengkapi situs web Perusahaan dengan beberapa informasi penting, yang senantiasa diperbaharui secara berkala. Situs web ini juga berisi informasi seputar korporasi, produk dan jasa, hingga berita terkini. Situs web ini menjadi portal yang dapat diakses secara terbuka, dengan tujuan memberikan informasi yang komprehensif tentang Perusahaan kepada khalayak luas.Informasi yang diberikan meliputi:• Informasi Terkini dari Perusahaan• Profil Perusahaan• Produk• Pemegang Saham• Laporan Keuangan• Analisis Kinerja Keuangan• Profil Dewan Komisaris dan DIreksi• Kantor Pusat dan Kantor Cabang• Mitra Kerja• Peluang Kerja

Informasi pada Situs Web PerusahaanInformation on the Company Website

The Company has an official website with the address www.askrindo.co.id. Askrindo has provided the Company’s website with important information, which is regularly updated. This website also contains information about corporations, products and services, to the latest news. This website is a portal that can be accessed openly, with the aim of providing comprehensive information about the Company to wider audiences.

Information provided includes:• Latest Information from the Company• Company Profile• Product• Shareholders• Financial Statements• Financial Performance Analysis• Profile of the Board of Commissioners and Directors• Head Office and Branch Offices• Work Partners• Job Opportunities

Page 84: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)85

Profil PerusahaanCompany Profile

Dewan KomisarisThe Board of Commissioners

No.Perihal Seminar/Workshop

Seminar/Workshop TopicsNama Peserta

Participant NameJml. Peserta

Total ParticipantsPenyelenggara

ProvidersTempatLocation

TanggalDate

1.Pendidikan Certified Risk Management Professional (CRMP)

Sudarmono 1 Peserta1 Participant RAP

Ruang Training LSPMR. Gedung Biru Lt.4, Jl. Kapten Tendean No. 1 Jakarta Selatan 12710

3-8 Desember 2018December 3-8, 2018

2. Workshop Understanding Accounting For Everyone

Agustina Murbaningsih

1 Peserta1 Participant Kontan Academy

Hotel Santika Premiere. Ruang Santika Lt.1 Jl. Hayam Wuruk No.125 Jakarta Barat

8-9 Oktober 2018October 8-9, 2018

Total KepesertaanTotal Participants 2

DireksiThe Board of Directors

No.Perihal Seminar/Workshop

Seminar/Workshop TopicsNama Peserta

Participant NameJml. Pegawai

Total ParticipantsPenyelenggara

ProvidersTempatLocation

TanggalDate

1.Sharing Session “Talent Management & ntership” Program

Firman Berahima 1 Direksi1 Director FHCI Corpu BRI 18-19 Januari 2018

January 18-19, 2018

Jl. Lembang Raya No.436-438Lembang, Bandung

2.Pertemuan dengan Ed Broking, LLP, Marsh Broking & Training

M. Shaifie Zein 1 Direksi1 Director London 20-23 Februari 2018

February 20-23, 2018

3.Training Current Issues in ERM

Dwi Agus Sumarsono

1 Direksi1 Director

RAP Consulting Novotel Hotel, Bangka

21-23 Maret 2018March 21-23, 2018

Pangkal Pinang

4.Seminar International Risk Management Refresment Program for Executives

Anton Fadjar A. Siregar

1 Direksi1 Director

Hongkong,Taiwan - Macau

25 Februari-3 Maret 2018February 25-March 3, 2018

5.Workshop Global Market Insurance

M. Shaifie Zein 1 Direksi1 Director

Guy Carpenter London - UK 29 Juli-3 Agustus 2018July 29-August 3, 2018

6.Seminar HCNC - How Millenials Are Reshaping Corporate Culture

Firman Berahima 1 Direksi1 Director

PPM Grand Ball Room 5-6 September 2018September 5-6, 2018

Ayana MidPlaza Hotel

Pendidikan atau Pelatihan Dewan Komisaris, Direksi,Komite-Komite, Sekretaris Perusahaandan Unit Audit InternalEducation and/or Training of the Board of Commissioners, Directors,Committees, Corporate Secretary, and Internal Audit Unit

Page 85: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 86

DireksiThe Board of Directors

No.Perihal Seminar/Workshop

Seminar/Workshop TopicsNama Peserta

Participant NameJml. Pegawai

Total ParticipantsPenyelenggara

ProvidersTempatLocation

TanggalDate

Jl. Jend. Sudirman Kav. 10-11

Jakarta Pusat 10220

7.International Rendez Vous of Reinsurance Conference

M. Shaifie Zein 1 Direksi1 Director

Deputy Bidang Usaha

Monte-Carlo 11-13 September 2018September 11 – 13, 2018

Jasa Keuangan, Jasa

Survey dan Konsultan

8.Pelatihan Executive Education Directorship Program

Dwi Agus Sumarsono

2 Direksi2 Directors

Pertamina Training Fairmont Hotel, Senayan

8-9 Oktober 2018October 8-9, 2018

Firman Berahima Consulting Jakarta

9.Pelatihan Winning Strategy Leading Strategic Growth & Change

Firman Berahima 3 Direksi3 Directors

Pertamina Training Fairmont Hotel, Senayan

11-12 Oktober 2018October 11-12, 2018

Anton Fadjar A. Siregar

Consulting Jakarta

M. Shaifie Zein

10. Indonesia Risk Management Outlook (IRMO) 2019

Dirut 4 DireksI4 Directors

Stabilitas Pullman Hotel 6 November 2018November 6, 2018

Firman Berahima Jl. MH. Thamrin No.59

Dwi Agus Sumarsono

Jakarta Pusat

M. Shaifie Zein

11. Sharing Session IV FHCIFirman Berahima 1 Direksi

1 DirectorFHCI The Rinra Hotel 22-23 November 2018

November 22-23, 2018

Jl. Metro Tj. Bunga No.2

Makassar 90112

12. Sosialisasi Gratifikasi Firman Berahima 1 Direksi1 Director

KPK Ruang Auditorium Lt. 1

18 Desember 2018December 18, 2018

Gedung ACLC KPK

Jl. HR. Rasuna Said Kav. C1

Setiabudi Jakarta

Total Kepesertaan Total of Membership

19

Page 86: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)87

Profil PerusahaanCompany Profile

Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary

NamaName

JabatanPosition

Jenis PendidikanType of Education

Materi Pendidikan

Education Material

Tempat/Tanggal

Place/Date

PenyelenggaraOrganizer

Denny Soelistyo Adji Kepala DivisiHead of Division

Workshop Budaya Perusahaan AskrindoAskrindo Corporate Values

Hotel Holiday Inn Kemayoran10-11 Desember 2018December 10-11, 2018

Nararyya Consulting

Holding BUMN Sektor Asuransi Umum dan ReasuransiHolding SOEs General Insurance and Reinsurance Sector

Hotel Inaya Putri Bali, Nusa Dua Bali29 November 2018November 29, 2018

Kementerian BUMN RIMinistry of SOEs of the Republic of Indonesia

Dian Madayanti Dewi Kepala BagianUnit Head

Workshop E-Office DigiOffice Askrindo Hotel Grand 720 Desember 2018December 20, 2018

Internal

Holding BUMN Sektor Asuransi Umum dan ReasuransiHolding SOEs General Insurance and Reinsurance Sector

Hotel Inaya Putri Bali, Nusa Dua Bali29 November 2018November 29, 2018

Kementerian BUMN RIMinistry of SOEs of the Republic of Indonesia

Program Pendidikan Purna Bakti Bagi Pegawai yang memasuki MPPA Full-time Education Program for Employees Entering MPP

Hotel Aria Gajayana22-25 November 2018November 22-25, 2018

Indopurels

Zulfakhri Kepala BagianUnit Head

Workshop E-Office DigiOffice Askrindo Hotel Grand 720 Desember 2018December 20, 2018

Internal

Kegiatan Indonesia Rendezvous 2018Rendezvous Indonesia 2018 Activity

BNDCC 2 Nusa Dua - Bali24-26 Oktober 2018October 24-26, 2018

AAUI

Sosialisasi GratifikasiGratification Socialization

Gedung ACLC KPK18 Desember 2018December 18, 2018

KPK

Holding BUMN Sektor Asuransi Umum dan ReasuransiHolding of the General Insurance and Reinsurance Sector

Hotel Inaya Putri Bali, Nusa Dua Bali29 November 2018November 29, 2018

Kementerian BUMN RIMinistry of SOEs of the Republic of Indonesia

Page 87: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 88

Audit InternalAudit Internal

NamaName

JabatanPosition

Jenis PendidikanType of Education

Materi Pendidikan

Education MaterialTempat/Tanggal

Place/DatePenyelenggara

Organizer

Dewi Agustina Kepala DivisiHead of Division

Workshop Budaya Perusahaan AskrindoAskrindo’s Corporate Culture

Hotel Holiday Inn Kemayoran10-11 Desember 2018December 10-11, 2018

Nararyya Consulting

Seminar Nasional & Kongres ke V AAI Hotel Allium Batam8-9 Mei 2018May 8-9, 2018

Asosiasi Auditor InternalAssociation of Internal Auditor

Workshop Konferensi Nasional III FKSPI Hotel Alila8-10 Agustus 2018August 8 – 10, 2018

Holding BUMN Sektor Asuransi Umum dan ReasuransiHolding of the General Insurance and Reinsurance Sector

Hotel Inaya Putri Bali, Nusa Dua Bali29 November 2018November 29, 2018

Kementerian BUMN RIMinistry of SOEs of the Republic of Indonesia

Esti Purnama Damayanti

Kepala BagianUnit Head

Pelantikan QIA & Seminar Nasional Internal Audit (SNIA) 2018Inauguration of QIA & 2018 National Internal Audit Seminar (SNIA)

Hotel Tentrem, Yogyakarta17-19 April 2018April 17–19, 2018

Y P I A

Workshop E-Office DigiOffice Askrindo Hotel Grand 720 Desember 2018December 20, 2018

Internal

Purwadi Kepala BagianUnit Head

Seminar National Anti Fraud Conference

The Trans Luxury Hotel, Bandung18-20 Juli 2018July 18-20, 2018

A C F E

Workshop Konferensi Nasional III FKSPINational Conference III FKSPI

Hotel Alila8-10 Agustus 2018August 8 –10, 2018

Workshop E-Office DigiOffice Askrindo Hotel Grand 720 Desember 2018December 20, 2018

Internal

Pendidikan Leadership for ManagersLeadership for Managers’ Education

Hotel Fave Pasar Baru1-5 Oktober 2018October 1-5, 2018

LPPI

Page 88: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

04Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussionand Analysis

Page 89: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Pada tahun 2018, Perusahaan berhasil mencatatkan Pendapatan Usaha sebesar Rp4,29 triliun. Angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 15,94% jika dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp3,70 triliun.In 2018, the Company successfully recorded Operating Revenues of Rp4.29 trillion. This figure increased by 15.94% compared with the previous year’s achievement as of Rp3.70 trillion.

Page 90: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)91

Tinjauan Perekonomian dan IndustriEconomic and Industrial Review

Kondisi Perekonomian Global

Di tahun 2018, perekonomian global mengalami gejolak di tengah dinamika pertumbuhan ekonomi yang tidak merata. Pertumbuhan ekonomi global memiliki kecenderungan melambat sebesar 4,8% atau merosot dari 5,1% di tahun 2017. Sementara, menguatnya fundamental perekonomian Amerika Serikat di tengah perlambatan pertumbuhan diberbagai negara Eropa, Jepang dan Tiongkok, mendorong The Fed untuk menaikkan suku bunga FFR. Terhitung sepanjang 2018, The Fed telah menaikkan suku bunga sebanyak empat kali dengan masing-masing sebesar 25bps atau total sebesar 1% menjadi 2,25% - 2,50%.

Kenaikan suku bunga The Fed mengakibatkan terjadinya capital outflow dari berbagai negara menuju Amerika Serikat dan menguatnya nilai tukar Amerika Serikat terhadap berbagai mata uang negara lainnya. Untuk dapat mempertahankan kondisi perekonomian Indonesia, BI turut menaikan suku bunga acuannya. Terhitung pada 2018, BI telah menaikkan suku bunga acuan BI 7-day Repo Rate sebanyak enam kali dengan total 1,75% menjadi 6,00%.

Di sisi lain, perdagangan dunia juga mengalami ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan sejumlah negara. Gejolak perdagangan ini mengakibatkan ketidakpastian ekonomi global yang berdampak pada penurunan pertumbuhan volume perdagangan dan harga komoditas dunia, termasuk harga minyak mentah yang turun di triwulan IV tahun 2018. Hal ini dapat memberikan efek rambat terhadap perdagangan secara global antar negara lain yang berujung pada berlanjutnya perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia.

Pada 2019 dan 2020, The Fed diperkirakan masih akan menaikkan kembali suku bunga FFR masing-masing sebanyak dua kali yang diiringi dengan proyeksi perlambatan pertumbuhan di Amerika Serikat. Perlambatan perekonomian juga akan berlanjut dialami oleh Eropa, Jepang, India dan Tiongkok.

Perspektif Perekonomian Nasional di Tahun 2018

Di tengah kondisi perekonomian global yang masih dibayangi oleh ketidakpastian, pertumbuhan ekonomi Indonesia justru terus berlanjut. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Indonesia masih diwarnai dengan tingkat pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 5,2% di tahun 2018 dibandingkan 5,1% pada tahun sebelumnya. Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut, ditopang oleh program-program proyek infrastruktur Pemerintah yang terus berlanjut di 2018, aktivitas investasi, dan besarnya konsumsi domestik.

The Global Economic Condition

In 2018, the global economy encountered turmoil amid the dynamics of uneven economic growth. Global economic growth had a tendency to slow down by 4.8% or decreased from 5.1% in 2017. Meanwhile, the strengthening of US economic fundamentals amid slowing growth in various European countries, Japan and China, encouraged The Fed to raise FFR rates. As of 2018, The Fed has raised interest rates four times with 25bps each or a total of 1% to 2.25% - 2.50%.

The increase of Fed’s interest rate has resulted in capital outflow from various countries to the United States and the strengthening of the United States exchange rate against various other countries’ currencies. To be able to maintain the Indonesian economy condition, Bank Indonesia (BI) also raised its benchmark rate. As of 2018, BI has raised its benchmark BI 7-day Repo Rate six times with a total of 1.75% to 6.00%.

On the other hand, world trade also underwent tension between the United States and several countries. This turmoil resulted in the global economy uncertainty causing a growth decline in trade volume and world commodity prices, including crude oil prices which fell in the fourth quarter of 2018. This could had a slowing effect on global trade between other countries which led to a continuous slowing down of world economy growth.

In 2019 and 2020, the Fed is estimated to still raise FFR rates twice, each accompanied by projections of slowing growth in the United States. In addition, the economic slowdown will be continuously encountered by Europe, Japan, India and China.

National Economic Perspective 2018

In the midst of global economic condition that was still overshadowed by uncertainty, Indonesian economic continues to grow. The Central Statistic Bureau (BPS) noted that Indonesia was still influenced by a growth rate of Gross Domestic Product (GDP) of 5.2% in 2018 compared to 5.1% in the previous year. Economic growth rate in Indonesia is supported by Government infrastructure project programs carrying on in 2018, investment activities, and the total of domestic consumption.

Page 91: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 92

Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Sementara ketahanan kondisi fiskal dan moneter Indonesia telah mendapatkan pengakuan dari lembaga-lembaga pemeringkat utama di dunia, Fitch Ratings dan Standard & Poor’s, sehingga kedua rating agency tersebut mempertahankan peringkat ‘investment grade’ surat hutang negara Indonesia. Adapun lembaga pemeringkat Moody’s menilai bahwa kerangka kebijakan Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) cukup efektif dalam mendukung stabilitas ekonomi.

Tercatat sepanjang 2018, BI telah menaikkan suku bunga acuan BI 7-day Repo Rate sebanyak enam kali dengan total kenaikan 1,75% menjadi 6,00% pada akhir 2018 sebagai respon atas naiknya suku bunga FFR Amerika Serikat (AS). Akibat dari kenaikan suku bunga FFR, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pun melemah.Berdasarkan data Bank Indonesia, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada 2018 meningkat dari awal tahun sebesar Rp13.542/USD dan ditutup menjadi Rp14.481/ USD (kurs tengah) pada akhir tahun 2018 dengan nilai tertinggi pada 11 Okbober 2018 adalah Rp15.253/USD.

Sebagai dampak dari kenaikan suku bunga acuan BI, sumber pendana pun turut menaikkan suku bunga pinjaman yang berdampak pada kenaikan suku bunga sumber pendanaan.

Di tengah perlambatan perekonomian Eropa dan Jepang yang memberikan dampak ke perlambatan ekonomi dunia, perang dagang antara AS dan Tiongkok turut mengguncang perdagangan global.

Seperti yang telah diprediksi ekonom dunia, Tiongkok akan mulai mengalami perlambatan pertumbuhan perekonomian ditambah dengan kondisi ketidakpastian perdagangan global yang turut memperparah perlambatan pertumbuhan ekonomi yang merembet ke berbagai negara. Melambatnya pertumbuhan perekonomian Tiongkok sebagai penggerak sepertiga dari perekonomian dunia dan tujuan ekspor nomor satu Indonesia tentu akan membawa dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia seperti akan melebarnya defisit neraca perdagangan.

Di sisi lain, Indonesia masih optimis dapat mencapai pertumbuhan PDB 2019 sebesar 5,3% yang lebih baik dari 2018 yaitu 5,2% didukung oleh laju inflasi yang terkendali. Optimisme tersebut didorong oleh penyelesaian pembangunan infrastruktur sebagai pendorong investasi dan tahun pemilu yang mendorong pertumbuhan konsumsi masyarakat. Pemerintah berharap iklim politik Indonesia di 2019 dapat memberikan dampak positif dan kondusif sehingga iklim investasi pun dapat terjaga.

Perspektif Makro Industri

Berdasarkan data yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), diketahui bahwa perkembangan industri perasuransian di Indonesia memiliki peran yang signifikan dalam mendukung terjadinya proses pembangunan nasional. Hal ini dilihat atas kontribusi perusahaan asuransi dalam memupuk dana jangka panjang dalam jumlah yang besar, yang kemudian digunakan sebagai dana dalam pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah.

Meanwhile, the resilience of fiscal and monetary conditions in Indonesia has gained recognition from the major rating agencies in the world, Fitch Ratings and Standard & Poor’s. Both rating agencies maintained the ‘investment grade’ rating of Indonesian sovereign bonds. The rating agency Moody’s believes that the policy framework of the Government and Bank Indonesia (BI) is quite effective in supporting economic stability.

As of 2018, BI has raised its benchmark BI 7-day Repo Rate six times with a total of 1.75% to 6.00% at the end of 2018 in response to rising US FFR rates. As a result of the increase of FFR rate, the exchange rate of rupiah against US dollar also depreciated. Based on Bank Indonesia data, the exchange rate of rupiah against US dollar in 2018 increased from the beginning of the year to Rp13,542/USD and closed to Rp14,481/USD (middle rate) at the end of 2018 with the highest value on October 11, 2018 at Rp15,253/USD.

As a result of the increase in BI benchmark rate, funding sources also helped raise lending rates which resulted in an increase of funding source rates.

In the midst of a slowdown in the European and Japanese economies which had an impact on the world economic slowdown, the trade war between US and China greatly affected global trade.

As predicted by world economists, China will begin experiencing a slowdown in economic growth accompanied by condition of global trade uncertainty that have contributed to further slowing economic growth that has spread to various countries. Slowing economic growth in China as a third of the world’s economy and Indonesia’s number one export destination will certainly have a negative impact on Indonesia’s economic growth as the increasing of the trade balance deficit.

On the other hand, Indonesia is still optimistic to reach 2019 GDP growth of 5.3% which is better than 2018 on 5.2% supported by a controllable inflation rate. This optimism was encouraged by the completion of infrastructure development as a support for investment and election year which pushed the growth of public consumption. The government expects that Indonesia’s political season can bring a positive and favorable effect so the investment climate can be maintained.

Macro Industry Perspective

Pursuant to the data released by Financial Services Authority (OJK), it is known that the development of the insurance industry in Indonesia has a significant role in supporting the national development process. This is seen from the contribution of insurance companies in fostering long-term funds in large amounts, which are then used as funds in development carried out by the government.

Page 92: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)93

Di dalam layanan yang diberikan oleh perusahaan asuransi, masyarakat juga mendapatkan dukungan dalam bentuk perlindungan atas berbagai risiko dan juga kerugian yang bisa saja menimpa mereka sewaktu-waktu, terutama di saat mereka sedang menjalankan usahanya. Hal ini menunjukkan betapa perkembangan asuransi juga memiliki peran yang cukup besar di dalam pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang terjadi belakangan ini.

Berdasarkan data OJK jumlah pendapatan premi dari asuransi umum hingga 31 Desember 2018 mencapai Rp69,9 triliun, atau meningkat 9,8% dibandingkan Desember 2017 sebesar Rp63,621 triliun. Sedangkan besarnya jumlah klaim asuransi umum hingga 31 Desember 2018 mencapai Rp29,45 triliun, atau meningkat 7,5% dibandingkan Desember 2017 sebesar Rp27,39 triliun.

Program Kredit Usaha Rakyat Nasional di 2018

Di tahun 2018, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk sektor produksi mempunyai target minimum sebesar 50% dari target total penyaluran sebesar Rp120 triliun. Meningkatnya target penyaluran KUR sebagai bentuk keberpihakan pemerintah dalam mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di tanah air. Pemerintah akan membuka banyak kesempatan bagi UMKM mengakses KUR untuk memperkuat modal usaha.

Untuk mencapai target penyaluran KUR tersebut, Pemerintah mendesain dua skema. Skema pertama berupa kelompok usaha sebagai penerima KUR, dengan dimungkinkan adanya sebagian anggota yang merupakan pengusaha pemula dan menggunakan mekanisme pembayaran kredit berdasarkan sistem tanggung renteng. Sedangkan skema kedua, skema KUR khusus, yang diberikan kepada kelompok yang dikelola secara bersama dalam bentuk kluster dengan menggunakan mitra usaha untuk komoditas perkebunan rakyat, peternakan rakyat, dan perikanan rakyat.

Sebagai upaya untuk menjaga perputaran roda perekonomian yang digerakkan oleh sektor riil, Pemerintah terus mendorong penyaluran KUR di sektor produksi. Salah satu kebijakan yang dikeluarkan adalah dengan ditetapkannya target penyaluran KUR di sektor produksi. Target tersebut juga terus ditingkatkan setiap tahunnya, seperti target pada tahun 2018 yang ditetapkan minimum 50% dari total penyaluran KUR, meningkat dari sebelumnya sebesar minimum 40% dari totak penyaluran KUR di tahun 2017.

In the services provided by insurance companies, the society also gains support in the form of protection against various risks and losses that they could undergo at any time, especially when they are conducting their business. This indicates how the development of insurance also has a significant role in the economic growth and current development.

Pursuant to OJK data, the total premium income from general insurance as of December 31, 2018 reached Rp69.9 trillion, or an increase of 9.8% compared to December 2017 which was Rp63.621 trillion. Meanwhile, the total of general insurance claim as of December 31, 2018 reached Rp29.45 trillion, an increase of 7.5% compared to December 2017 amounting to Rp27.39 trillion.

Micro Loans Program in 2018

In 2018, the disbursement of Micro Loans (KUR) for the production sector has a minimum target of 50% of the total distribution target of Rp120 trillion. The increasing of KUR disbursement target is as a form of government alignments in supporting the Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) development in the country. The government will open up many opportunities for MSMEs to access KUR to strengthen business capital.

To achieve the KUR disbursement target, the Government designed two schemes. The first scheme is in the form of business groups as KUR recipients with the possibility of some members who are novice entrepreneurs and use a credit payment mechanism based on a joint and several liability. Meanwhile, the second scheme, the special KUR scheme, is given to the groups that are managed jointly in clusters by using business partners for smallholder commodities, community livestock, and community fisheries.

In an effort to keep the wheels of the economy driven by the real sector, the Government continually encourages the disbursement of KUR in production sector. One of the policies issued was the stipulation of KUR disbursement targets in the production sector. The target is also continually increased every year, such as the target in 2018 which was set to a minimum of 50% of total KUR disbursement, an increase from the previous minimum of 40% of the total KUR disbursement in 2017.

Page 93: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 94

Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Ke depan, pemerintah akan terus meningkatkan target penyaluran KUR di sektor produksi. Kinerja penyaluran KUR di sektor produksi sampai dengan 30 September 2018 tercatat sebesar 43,2%, meningkat dari posisi Desember 2017 sebesar 42,3%. Capaian tersebut diperkirakan akan terus meningkat sampai dengan akhir tahun 2018.

Posisi Perusahaan dalam Industri Asuransi

Pada tahun 2018, penguasaan pasar Askrindo mayoritas berada pada angka dobel digit. Di segmen asuransi kredit, Askrindo berhasil menguasai 39,12% pasar dengan total premi Rp3,08 triliun dari total premi industri sebesar Rp7,87 triliun angka tersebut sudah termasuk angka penjaminan KUR. Sementara di segmen Suretyship, Askrindo berhasil menguasai pasar sebesar 28,95% dengan total premi Rp451,52 miliar dari tital premi industri sebesar Rp1,56 triliun.

Sementara itu, pada segmen asuransi umum Askrindo dengan semua Coordination of Benefit (COB) Askrindo berhasil menguasai pasar sebesar 6,13% dengan total premi Rp4,28 triliun dari tital premi industri sebesar Rp69,86 triliun. Capaian tersebut sudah meliputi angka penjaminan KUR.

In the future, the government will continue to increase the KUR disbursement target in production sector. The performance of KUR disbursement in the production sector until September 30, 2018 was recorded at 43.2%, an increase from the position in December 2017 of 42.3%. This achievement is expected to continually increase until the end of 2018.

Company Position in Insurance Industry

In 2018, the majority of Askrindo’s market share is on double digits. In the credit insurance segment, Askrindo successfully controlled 39.12% of the market with a total premium of Rp3.08 trillion from a total industry premium of Rp7.87 trillion, it includes the KUR insurance rate. While in the Suretyship segment, Askrindo managed to dominate the market by 28.95% with a total premium of Rp451.52 billion from the industry premium amounting to Rp1.56 trillion.

Meanwhile, the Askrindo general insurance segment with all Askrindo’s Coordination of Benefit (COB) managed to dominate the market by 6.13% with a total premium of Rp4.28 trillion from the total of industry premium of Rp69.86 trillion. These achievements include the KUR insurance rate.

Page 94: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)95

1. Tema Pokok RKAP Tahun 2018Tahun 2018 merupakan tahun ketiga dari pelaksanaan RJPP 2016-2020. Rencana Jangka Panjang Perusahaan 2016-2020 mengamanatkan bahwa dalam periode 5 (lima) tahun pertama, Perusahaan mengambil strategi menjaga kesinambungan bisnis eksisting, mendayagunakan kapasitas dan penetrasi pasar. Beberapa target utama yang direncanakan untuk dicapai pada tahun pertama dan kedua periode RJPP 2016-2020 telah mengalami deviasi yang dipengaruhi oleh dinamika makro ekonomi, adanya perubahan skema penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan perubahan pencatatan hasil investasi serta arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam hal penguatan cadangan teknis dan perbaikan pencatatan premi reasuransi keluar. Dari hasil kajian tersebut, maka tema RKAP PT Askrindo tahun 2018 dirumuskan sebagai berikut:

“Meningkatkan pertumbuhan bisnis Perusahaan, dengan mengedepankan pemberdayaan UMKM dan mengembangkan bisnis komersil melalui penguatan sumber daya”.

Sesuai dengan tema tersebut fokus Perusahaan pada RKAP 2018 menitikberatkan pada 4 (empat) hal berikut:a. Meningkatkan optimalisasi bisnis eksisting yang fokus

pada pemberdayaan UMKM.b. Mengembangkan bisnis komersil yang mendukung

program Pemerintah.c. Penguatan Sumber Daya Manusia (SDM).d. Mengoptimalkan pemanfaatan TI untuk meningkatkan

layanan.

2. Asumsi Makro dalam Penyusunan RKAP Tahun 2018Dalam RKAP tahun 2018 ini asumsi makro yang digunakan adalah asumsi yang digunakan Pemerintah dalam menyusun APBN 2018, yaitu sebagai berikut:

Asumsi Makro Ekonomi Tahun 2018Macroeconomics Assumption 2018

FaktorFactor

AsumsiAssumption

Pertumbuhan Ekonomi (%)Economic Growth (%) 5,4

Inflasi (%)Inflation (%) 3,5

Suku Bunga Surat Perbendaharaan Negara (%)Treasury Bills Interest rate (%) 5,3

Nilai Tukar Rupiah terhadap US Dollar (RP/USD)Rupiah to US Dollar Exchange Rate (Rp/USD) 13.500

Rencana dan Kebijakan Strategis 20182018 Strategic Plan and Policy

1. RKAP 2018 Main Theme2018 is the third year of the 2016-2020 Corporate Long-term Business Plan (RJPP) implementation. The 2016-2020 Company Long-term Plan mandates that in the first 5 (five) years period, the Company adopted a strategy of maintaining the sustainability of existing businesses, utilizing capacity and conducting market penetration. Some of the main targets planned to be achieved in the first and second years of the 2016-2020 RJPP period have experienced deviations that are affected by macroeconomic dynamics, changes in the Micro Loans (KUR) insurance scheme and changes in the recording of investment income and the direction of the Financial Services Authority (OJK) in strengthening technical reserves and improving recording of outgoing reinsurance premiums. From the review results, PT Askrindo RKAP 2018 theme was formulated as follows:

“Increasing the Company’s business growth, by promoting the empowerment of MSMEs and developing commercial businesses through strengthening resources”.

In accordance with this theme, the Company’s target on the RKAP 2018 focuses on the following 4 (four) things:

a. Improving the optimization of existing businesses that focus on empowering MSMEs.

b. Developing commercial businesses that support Government programs.

c. Strengthening Human Resources (HR).d. Optimizing the use of IT to improve services.

2. Macro Assumptions in the Preparation of the RKAP 2018In the RKAP 2018, the macro assumptions used are the assumptions used by the Government in preparing the 2018 State Budget, which are as follows:

Page 95: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 96

Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Selain asumsi tersebut diatas, asumsi makro lain yang digunakan dalam penyusunan RKAP 2018 ini adalah:

FaktorFactor

AsumsiAssumption

Pertumbuhan Kredit (%)Credit Growth (%) 10-12

NPL Gross (%)NPL Gross (%) 3-5

Pertumbuhan Anggaran Infrastruktur APBN (%)Infrastructure State Budget Growth (%) 4,2

Pertumbuhan Asuransi Umum (%)General Insurance Growth (%) 6

3. Sasaran, Strategi dan Kebijakan Utama PerusahaanSebagaimana telah ditetapkan dalam RJPP 2016-2020 yang telah diselaraskan dengan roadmap BUMN, sasaran utama perusahaan kedepan adalah mewujudkan visi perusahan menjadi perusahan penanggungan risiko yang unggul dengan layanan global guna mendukung perekonomian nasional. Dengan mempertimbangan faktor lingkungan internal dan eksternal dengan menggunakan beberapa metode analisa yang telah dijelaskan sebelumnya, maka tema pokok RKAP 2018 adalah meningkatkan pertumbuhan bisnis perusahaan, dengan mengedepankan pemberdayaan UMKM dan mengembangkan bisnis komersil melalui penguatan sumber daya.

Dengan mendayagunakan kompetensi inti yang dimiliki perusahaan yaitu pengembangan produk dan layanan bisnis, kemampuan mengembangkan dan mendayagunakan kapasitas serta kemampuan memberikan solusi bisnis, maka strategi dan kebijakan utama serta indikator keberhasilkan RKAP 2018 dirumuskan sebagai berikut:

Tema, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Utama RKAP Tahun 2018Themes, Main Goal, Strategy and Policy RKAP 2018

UraianDescription

RKAP 2018RKAP 2018

TemaTheme

a. Meningkatkan pertumbuhan bisnis Perusahaan, dengan mengedepankan pemberdayaan UMKM dan mengembangkan bisnis komersil melalui penguatan sumberdaya

a. Increasing the Company’s business growth, by promoting the empowerment of MSMEs and developing commercial businesses through strengthening resources

Sasaran UtamaMain Targets

Mewujudkan Visi Perusahaan"Menjadi Perusahaan Penanggung Risiko yang unggul dengan layanan global guna mendukung perekonomian nasional" dengan indikator keberhasilan:a. EAT = Rp1.273 M (Konsolidasi); Rp805 M (Non Konsolidasi)b. ROE = 12,8%c. Underwriting yield = 14,2%Achieving the Company’s Vision“To become an Excellence Risk Insurer Company with global services to support the national economy” with indicators with indicators of success:a. EAT = Rp1,273 M (Consolidated); Rp805 Billion (Non-Consolidated)b. ROE = 12.8%c. Underwriting yield = 14.2%

Kompetisi IntiCore Competency

a. Pengembangan produk & layanan bisnisb. Kemampuan mengembangkan & mendayagunakan kapasitasc. Kemampuan memberikan solusi bisnisa. Business product & service developmentb. Ability to develop & utilize capacityc. Ability to provide business solutions

Asides from assumption above, other macro assumptions used from RKAP 2018 draft is as follows:

3. Main Goal, Strategy and Policy of the CompanyAs stipulated in the 2016-2020 RJPP that has been aligned with the SOE roadmap, the Company’s main goal in the future is to realize the Company’s vision to become an excellent risk insurance company with global services to support the national economy. By considering internal and external factors by using several analytical methods that have been described previously, the main theme of the RKAP 2018 is to increase the Company’s business growth, by promoting MSME empowerment and developing commercial businesses through strengthening resources.

By utilizing the Company’s core competencies namely the development of business products and services, the ability to develop and utilize the capacity, and ability to provide business solutions, the main strategies and policies as well as the indicators for the success of the RKAP 2018 are formulated as follows:

Page 96: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)97

Tema, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Utama RKAP Tahun 2018Themes, Main Goal, Strategy and Policy RKAP 2018

UraianDescription

RKAP 2018RKAP 2018

Strategi UtamaMain Strategy

a. Meningkatkan optimalisasi bisnis eksisting yang fokus pada pemberdayaan UMKMb. Mengembangkan bisnis komersil yang menunjang program Pemerintahc. Penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui revitalisasi kompetensi, kualitas

kepemimpinan (leadership) serta restrukturisasi dan revitalisasi struktur pemasarand. Mengoptimalkan pemanfaatan TI untuk meningkatkan layanan melalui pembuatan

core-system, memperluas kerjasama online (host to host) dan digitalisasi pemasarane. Meningkatkan optimalisasi kontribusi dan sinergi antar anak dan induk perusahaan

serta sinergi BUMNa. Improving the optimization of existing businesses that focus on empowering MSMEsb. Developing commercial businesses that support government programsc. Strengthening Human Resources (HR) through competency revitalization, leadership

quality as well as restructuring and revitalizing marketing structuresd. Optimizing the use of IT to improve services through the creation of core-system,

expanding online collaboration (host to host) and marketing digitalizatione. Improving the optimization of contributions and synergies between subsidiaries and

holding companies as well as SOE synergy

Kebijakan UtamaKey Policy

a. Peningkatan optimalisasi bisnis eksisting melalui integrated services dan innovation product serta peningkatan customer engagement

b. Pengembangan bisnis komersil mengedepankan pemberdayaan UMKM dan sinergi BUMN

c. Restrukturisasi dan revitalisasi organisasi pemasaran dengan pemanfaatan marketing ambassador, marketing executive dan agen serta tenaga internal

d. Pemanfaatan TI dengan implementasi sepenuhnya tata kelola TIe. Meningkatkan pengendalian internal dan mutu manajemena. Increasing optimization of existing businesses through integrated services and product

innovation as well as increasing customer engagementb. Conducting Commercial business development that emphasizes the empowerment of

MSMEs and SOEs synergyc. Restructuring and revitalizing marketing organizations by utilizing marketing

ambassadors, marketing executives and agents and internal personneld. Utilizing IT with the full implementation of IT governancee. Improving internal control and management quality

Strategi Utama

Untuk mencapai sasaran utama dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan diatas, strategi utama yang ditempuh oleh perusahaan pada RKAP 2018 adalah:a. Meningkatkan optimalisasi bisnis eksisting yang fokus pada

pemberdayaan UMKM

Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan bisnis perusahaan, maka pertumbuhan portofolio bisnis secara keseluruhan dijaga diatas petumbuhan industri yaitu sebesar 23,3%. Pertumbuhan tersebut berdasarkan volume masih didominasi oleh produk asuransi umum sebesar 51%, asuransi kredit sebesar 20%, suretyship 20%, penjaminan KUR sebesar 10%, reasuransi incoming sebesar 7%, dan sisanya asuransi kredit perdagangan.

Peningkatan optimalisasi bisnis eksisting yang fokus pada pemberdayaan UMKM dilakukan melalui integrated services dan innovation product serta peningkatan customer engagement dan mendukung ekonomi kerakyatan berlandaskan program nawacita. Dengan layanan yang terintegrasi (integrated services) dan produk-produk yang semakin inovatif (innovation product) diharapkan dapat memenuhi suara dan harapan pelanggan dan mengedepankan dukungan terhadap program ekonomi kerakyatan sesuai dengan program nawacita, sehingga customer engagement dapat meningkat. Dan pada akhirnya, upaya tersebut diharapkan dapat meningkatkan portofolio bisnis diatas rata-rata pertumbuhan industri asuransi umum.

Main Strategy

To achieve the main targets with the success indicators set above, the main strategies adopted by the Company in the RKAP 2018 are:

a. Increasing existing business optimization focusing on Micro, small, and Medium Enterprises (MSMEs) empowerment

In order to increase the Company’s business growth, overall business portfolio growth is maintained above the industry growth of 23.3%. The growth based on volume is still dominated by general insurance products by 51%, credit insurance by 20%, suretyship 20%, KUR insurance by 10%, incoming reinsurance by 7%, and the rest is trade credit insurance.

Increasing the optimization of existing businesses that focus on empowering MSMEs is done through integrated services and product innovation as well as increasing customer engagement and supporting popular economy based on the Nawacita program. Through integrated services and increasingly innovative products, it is expected to meet the expectations of customers and prioritize support for popular economic programs in accordance with the Nawacita program, so that customer engagement may increase. Finally, these efforts are expected to increase the business portfolio above the average growth of the general insurance industry.

Page 97: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 98

Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

b. Mengembangkan bisnis komersil yang mendukung program Pemerintah

Kesinambungan pertumbuhan bisnis perusahaan, disamping dicapai dengan meningkatkan optimalisasi bisnis eksisting yang fokus pada pemberdayaan UMKM sesuai misi perusahaan, juga dilakukan dengan mulai mengembangkan bisnis komersil. Pengembangkan bisnis komersil dilakukan dengan tetap mengedepankan pemberdayaan UMKM, sesuai misi perusahaan dan penugasan Pemerintah dalam Penjaminan KUR.

Pengembangan portofolio Non KUR yang telah dilakukan belum memberikan kinerja secara optimal, karena hanya terpaku pada lini bisnis asuransi kredit dan suretyship. Sebagai perusahaan asuransi umum, PT Askrindo belum mengelola kinerja lini bisnis asuransi umum secara optimal. Dengan kapasitas besar yang dimiliki perusahaan dan kompetensi intinya, diharapkan PT Askrindo dapat lebih berkiprah dalam lini bisnis asuransi umum diluar asuransi kredit dan suretyship dengan mengambil potensi bisnis yang ada untuk meningkatkan pasar Perusahaan.Pengembangan bisnis komersil diarahkan pada bidang infrastruktur proyek strategis Pemerintah, antara lain airport, seaport, power plan, jalan tol dan tol laut dan mendukung sinergi BUMN antara lain melalui kolaborasi, aliansi dan resources sharing.

Infrastruktur proyek strategis Pemerintah erat kaitannya dengan BUMN, disamping mitra strategis lainnya. Sehingga pengembangan bisnis komersil untuk tahap ini diarahkan/difokuskan ke hal tersebut, untuk tetap dapat menjaga tingkat prudensialitas dalam pelaksanaannya dengan hasil yang lebih terukur.

Strategic marketing yang dipilih untuk mengembangkan bisnis komersil adalah maintanance, acquisition, and win back. Maintanance strategy adalah strategi untuk mempertahankan mitra setia untuk terus meningkatkan loyalitasnya terhadap PT Askrindo. Untuk menarik minat mitra baru, strategi yang dijalankan adalah acquisition strategy. Sedangkan strategi yang digunakan untuk menarik kembali mitra yang telah meninggalkan PT Askrindo ditempuh dengan win back strategy.

c. Penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui revitalisasi kompetensi, kualitas kepemimpinan (leadership) serta restrukturisasi dan revitalisasi struktur pemasaran

Penguatan sumber daya yang harus dilakukan untuk meningkatkan kesinambungan pertumbuhan bisnis perusahaan, fokus pada penguatan sumber daya manusia (SDM) dan optimalisasi pemanfaatan TI. Penguatan SDM dilakukan dengan melakukan revitalisasi kompetensi SDM dan meningkatkan kualitas kepemimpinan serta melakukan restrukturisasi dan revitalisasi struktur pemasaran dan organisasi yang berorientasi digital.

Revitalisasi kompetensi SDM dilakukan khususnya dibidang pemasaran untuk meningkatkan optimalisasi bisnis eksisting dengan mengedepankan pemberdayaan UMKM dan

b. Developing commercial business that supports the Government’s programs

Besides the achievement by increasing existing business optimization focusing on MSMEs empowerment according to the Company’s mission, the sustainability of the Company’s business growth is also implemented by developing commercial business. The commercial business development is done by prioritizing MSMEs empowerment according to the Company’s mission and assignment by the Government in KUR insurance.

Development of Non-KUR portfolio that has been implemented still has not given optimum performance, as it only focused on credit insurance and suretyship business lines. As a general insurance company, PT Askrindo has not managed the general insurance business line optimally. With the Company’s high capacity and its core competency, PT Askrindo is expected to have higher contribution in general insurance besides credit insurance and suretyship by developing current business potential to expand the Company’s market. The commercial business development is directed in infrastructure sector as the Government’s strategic projects, including airport, seaport, power plant, toll road and sea toll. It also supports SOEs synergy, among others through collaboration, alliance and resources sharing.

The Government’s strategic infrastructure project is highly related to the SOEs besides also other strategic partners. Therefore, development of the commercial business at this stage is directed/focused towards the projects, to maintain prudential level in the implementation with more achievable results.

Strategic marketing that is preferred to develop commercial business is maintenance, acquisition and win back. Maintenance strategy is a strategy to maintain loyal partner to continuously increase loyalty to PT Askrindo. To attract interest of new partners, the implemented strategy is acquisition strategy. However, the strategy applied to reattract partners who left PT Askrindo, win back strategy will be implemented.

c. Human Resources (HR) development through competency revitalization, leadership quality as well as marketing structure restructuring and revitalization

HR development shall be done to increase the Company’s business growth sustainability that focus on Human Resources (HR) strengthening and optimization of IT utilization. The HR development is done by revitalizing HR competency and improving leadership quality as well as restructuring and revitalizing marketing structure and digital-oriented organization.

HR competency revitalization is done particularly in marketing aspect to improve optimization of existing business by promoting MSMEs empowerment and commercial business

Page 98: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)99

mengembangkan bisnis komersil yang mendukung program Pemerintah dengan peningkatan marketing executive dan agen serta tentunya tenaga pemasaran internal dan pemanfaatan marketing ambassador.

Di era digital seperti sekarang ini, optimalisasi pemanfaat TI merupakan suatu keniscayaan. Sejalan dengan perkembangan tersebut, bisnis dari cara manual diarahkan ke bisnis digital. Hal ini telah diantisipasi oleh perusahaan dengan adanya perubahan struktur organisai, dimana secara struktural ada unit yang khusus menangani bisnis digital.

d. Mengoptimalkan pemanfaatan TI untuk meningkatkan layanan melalui pembuatan core-system, memperluas kerjasama online (host to host) dan digitalisasi pemasaran

Peningkatan layanan jasa dan produk yang dimiliki perusahaan akan terus didorong dengan pemanfaatan TI sebagai basis layanan. Pemanfaatan TI untuk menciptakan nilai tambah dan mendorong peningkatan layanan akan difokuskan pada pembangunan core-system, perluasan kerja sama online (host to host) dan digitalisasi pemasaran.

Digitalisasi pemasaran merupakan inovasi yang harus dilakukan perusahaan sebagai jawaban atas kebutuhan pasar yang sekaligus diharapkan dapat mendukung efisiensi biaya dan proses serta mempercepat Service Level Agreement (SLA). Inovasi telah menjadi komitmen PT Askrindo dan salah satu nilai budaya, karena perusahaan meyakini bahwa tanpa inovasi perusahaan tidak akan dapat menghadapi perubahan lingkungan baik internal maupun eksternal.

e. Meningkatkan optimalisasi kontribusi dan sinergi antar anak dan induk perusahaan serta sinergi BUMN

Peningkatan pertumbuhan bisnis perusahaan juga didorong dari peningkatan optimalisasi kontribusi dan sinergi antar anak dan induk perusahaan serta sinergi BUMN. Sinergi antar anak dan induk Perusahaan tidak hanya dilakukan dalam bidang operasional dari pemasaran dan akseptasi, namun juga didorong untuk bidang-bidang non operasional seperti tata kelola, manajemen risiko, peningkatan pengendalian internal dan juga bidang strategis seperti SDM dan TI.

Disamping sinergi antar anak dan induk perusahaan, komitmen sinergi antar BUMN juga terus ditingkatkan untuk memperkuat posisi dalam rangka meningkatkan nilai perusahaan dan untuk kepentingan Negara dan masyarakat, dimana BUMN sebagai agent of development. Sinergi yang dijalankan, diharapkan tidak hanya memberikan keuntungan dari sisi finansial maupun non finansial, namun juga dapat memberikan dampak bagi pembangunan nasional.

Kebijakan Utama

Kebijakan utama yang ditetapkan pada RKAP 2018 oleh perusahaan atas strategi utama yang akan ditempuh adalah:

development to support the Government’s program and recruiting more marketing executive and agents as well as internal marketing officers and using market ambassadors.

In the digital era nowadays, optimization of the IT utilization becomes a necessity. In line with this condition, business is shifted from manual to digital business. The Company has anticipated this shifting by revising organization structure with existence of a structural unit that is especially handling digital business.

d. Optimizing IT utilization to improve service through core-system development, expanding online (host-to-host) cooperation and marketing digitalization

Improvement of service and products of the Company will be continuously supported by IT utilization as basis of the services. The IT utilization to create added-value and encourage service improvement will be focused on core-system development, online (host-to-host) cooperation expansion and marketing digitalization.

The marketing digitalization is an innovation that shall be implemented by the Company as response to the market demand as well as expected to support cost and process efficiency and to accelerate Service Level Agreement (SLA). Innovation has become the commitment of PT Askrindo and one of the corporate culture as the Company believes that without innovation the Company won’t be able to deal with the changing environment, either internal or external environment.

e. Increasing optimization of contribution and synergy among subsidiaries and parent company and SOEs synergy

The increasing business growth of the Company is also supported from higher optimization of contribution and synergy among subsidiaries and parent company and SOEs synergy. The synergy between subsidiary and parent company is not only implemented in operational aspect in terms of marketing and acceptance but also encouraged for non-operational aspect such as governance, risk management, internal control improvement as well as strategic sectors such as HR and IT.

Besides synergy between the subsidiary and parent company, commitment of SOEs synergy is also continuously improved to strengthen position in strengthening corporate values as well as on behalf of interest of the Country and Society, where SOEs is the agent of development. The implemented synergy is expected not only contributing to the financial and non-financial benefits but also to the national development.

Key Policy

The main policies set in the RKAP 2018 by the Company regarding the main strategies to be adopted are:

Page 99: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 100

Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

a. Peningkatan optimalisasi bisnis eksisting melalui integrated services dan innovation product serta peningkatan customer engagement

integrated services dan innovation product serta peningkatan customer engagement, merupakan kebijakan yang dipilih oleh perusahaan untuk meningkatkan optimalisasi bisnis eksisting. Hal tersebut dijalankan untuk meningkatkan portofolio bisnis eksisting baik lini bisnis asuransi kredit dan suretyship maupun penugasan Pemerintah untuk melakukan penjaminan KUR. Peningkatan portofolio bisnis eksisting difokuskan dalam hal marketing, akseptasi dan klaim serta recoveries, dengan harapan pricing dijaga pada tingkat yang wajar sesuai dengan profil risiko dan hasil underwriting pada tingkat yang memadai.

b. Pengembangan bisnis komersil mengedepankan pemberdayaan UMKM dan sinergi BUMN

Sebagai perusahaan asuransi umum, PT Askrindo belum mengelola kinerja lini bisnis asuransi umum secara optimal. Perusahaan masih terpaku pada peningkatan optimalisasi bisnis eksisting yaitu lini bisnis asuransi kredit dan suretyship serta Penjaminan KUR. Dengan kapasitas besar yang dimiliki perusahaan dan kompetensi intinya, PT Askrindo dapat lebih berkiprah dalam bisnis komersil.

Pengembangan bisnis komersil tersebut diarahkan sejalan dengan program Pemerintah dalam APBN 2018, khususnya bidang infrastruktur bagi proyek strategis pemerintah dengan tetap mengedepankan pemberdayaan UMKM dan untuk meningkatkan kapasitas baik dari sisi pemasaran maupun kapasitas, dilakukan dengan sinergi kemitraan baik antar BUMN maupun mitra lainnya.

c. Restrukturisasi dan revitalisasi organisasi pemasaran dengan pemanfaatan marketing ambassador, marketing executive dan agen serta tenaga internal

Memperhatikan pemenuhan komposisi SDM di masing-masing fungsi, pemasaran merupakan salah satu fungsi yang harus mendapatkan perhatian, khususnya untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis perusahaan. Oleh karena itu restrukturisasi dan revitalisasi organisasi pemasaran menjadi penting.

Kebijakan yang dipilih untuk menguatkan struktur pemasaran diharapkan tidak sepenuhnya dilakukan oleh internal PT Askrindo tapi juga memanfaatkan sinergi kemitraan dengan pemanfaatan marketing ambassador, marketing executive dan peningkatan peran dan jumlah agen. Hal tersebut dipilih dengan harapan tujuan untuk menguatkan struktur pemasaran dapat terpenuhi namun dari sisi biaya dibanding dengan benefit yang akan diterima dapat sepenuhnya dibawah kendali perusahaan.

a. Increasing optimization of existing businesses through integrated services and product innovation as well as increasing customer engagement

integrated services and innovation product as well as increased customer engagement are policies chosen by the Company to improve the optimization of existing businesses. This is carried out to increase the existing business portfolio in both the credit insurance and suretyship business lines as well as assignment by the Government to KUR insurance. The increase in the existing business portfolio is focused on marketing, acceptance and claims and recoveries, with the expectation that the pricing is maintained at a reasonable level in accordance with the risk profile and underwriting income at an adequate level.

b. Conducting Commercial business development that emphasizes the empowerment of MSMEs and SOEs synergy

As a general insurance company, PT Askrindo has not optimally managed the performance of the general insurance business line. The Company is still focused on increasing the optimization of existing businesses, namely credit and suretyship insurance, as well as KUR Insurance. With the large capacity of the Company and its core competencies, PT Askrindo can be more active in commercial business.

The development of commercial business is directed in line with the Government’s program in the 2018 State Budget, particularly in infrastructure for the government’s strategic projects while continuing to prioritize the empowerment of MSMEs. To increase capacity both in marketing and capacity, the Company carries out partnership synergy between SOEs and other partners.

c. Restructuring and revitalizing marketing organizations by utilizing marketing ambassadors, marketing executives and agents and internal personnel

Paying attention to the fulfillment of the HR composition in each function, marketing is one of the functions that must get attention, especially to increase the Company’s business growth. Therefore, the restructuring and revitalization of marketing organizations becomes important.

The policy to strengthen the marketing structure is expected not only to be fully carried out by PT Askrindo internally but also by utilizing partnership synergy with the use of marketing ambassadors, marketing executives and increasing the role and total of agents. It aims to achieve the strengthening of marketing structure. However, the costs compared to the benefits that may be received can be fully under the Company’s control.

Page 100: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)101

d. Pemanfaatan TI dengan implementasi sepenuhnya tata kelola TI

Peningkatan layanan atas jasa dan produk perusahaan, peningkatan customer engagement dan sinergi kemitraan untuk mendorong peningkatan kesinambungan pertumbuhan bisnis perusahaan dilakukan dengan memanfaatkan TI sebagai basis layanan dengan implementasi sepenuhnya tata kelola TI dan melanjutkan pembangunan core-system yang menjamin keintegrasian data.

Hal ini dipilih dengan harapan dapat menjamin keintegrasian data pelaporan produk dan pelaporan akuntansi, meminimalkan pemanfaatan SDM dan meningkatkan kecepatan dan keamanan layanan serta mempertimbangkan tren bisnis dengan basis teknologi.

e. Meningkatkan pengendalian internal dan mutu manajemen

Upaya peningkatan kesinambungan pertumbuhan bisnis perusahaan diimbangi dengan meningkatan pengendalian internal dan mutu manajemen baik dari sisi GCG (Tata Kelola Perusahaan yang Baik) maupun KPKU (Malcom Baldrige) dengan harapan bahwa peningkatan kinerja dari sisi keuangan tetap dicapai dengan menjaga kepatuhan perusahaan terhadap ketentuan yang berlaku.

d. Utilizing IT with the full implementation of IT governance

Improving the Company’s services and products, improving customer engagement and partnership synergies aim to increase business growth in the Company by utilizing IT as a service base with full implementation of IT governance and continuing the development of core-system that guarantee data integration.

This is expected to ensure the integration of product reporting and accounting reporting data, minimize the utilization of HR, increase the speed and security of services, and consider business trends on a technology basis.

e. Improving internal control and management quality

The effort to increase the continuity of business development is balanced by increasing internal control and management quality both from the GCG (Good Corporate Governance) and KPKU (Malcom Baldrige) with expectation that the performance improvement from the financial side can be achieved by maintaining company compliance with applicable regulations.

Page 101: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 102

Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Dalam laporan keuangan Perusahaan yang menjadi dasar bagi penyusunan laporan tahunan, segmen operasi Perusahaan di bedakan berdasarkan segmen geografis dan segmen produk. Pembahasan kinerja segmen operasi pada bagian ini akan menggunakan data-data pembagian segmen berdasarkan produk, yaitu produk KUR dan Non KUR.

Penjaminan KURProduk dan Jasa serta Kegiatan Operasi Segmen Usaha Penjaminan KUR

Askrindo menyediakan produk Penjaminan KUR yang merupakan kredit/Pembiayaan Modal Kerja dan Invesatasi kepada UMKMK untuk bidang usaha yang produktif dan layak, namun belum bankable dengan plafond kredit/pembiayaan sampai dengan Rp500 juta yang dijamin oleh perusahaan penjaminan. Produk Penjaminan KUR ini diharapkan dapat membantu mengembangkan pengusaha untuk mejadi lebih produktif.

Jenis-jenis produk Penjaminan KUR:• KUR Mikro• KUR Retail• KUR TKI

Sebagai pelaksana tugas dari Pemerintah sesuai penetapan dalam Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2007 sampai dengan saat ini di tahun 2018, Perusahaan masih menjalankan usaha penjaminan KUR. Askrindo memiliki kewajiban dalam memberikan penjaminan atas risiko KUR berjalan atau yang telah dijamin dari tahun-tahun sebelumnya namun belum jatuh tempo dan KUR yang disalurkan oleh perbankan pada tahun 2018 bersadarkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Permenko) No. 11 Tahun 2017 tentang Pedoman Pelaksanaan KUR.

Permenko ini merupakan pengganti peraturan sebelumnya yang berlaku secara efektif mulai 1 Januari 2018.

Adapun perubahan kebijakan KUR yang diatur dalam peraturan tersebut antara lain:1. Penurunan tingkat suku bunga KUR dari 9% menjadi sebesar

7% efektif per tahun;2. Kelompok usaha sebagai calon penerima KUR;3. Skema KUR Khusus;4. Skema KUR multisektor;5. Pengaturan minimum porsi penyaluran KUR ke sektor

produksi;6. Mekanisme yarnen (pembayaran kredit setelah panen)

dan grace period;7. Perubahan istilah KUR Ritel menjadi KUR Kecil;8. Plafon KUR mikro sektor produksi dan di luar

sektor produksi;

In the Company’s financial statements which form the basis for preparing annual reports, the Company’s operating segments are differentiated based on geographical segments and product segments. The discussion on the performance of the operating segments in this section will use segmentation data based on products, namely KUR and Non KUR products.

Guarantee KUR

Products, Services and Operations of KUR Insurance Business Segment

Askrindo provides KUR Insurance products which are credit/Working Capital Loan and Investment to MSMEs for productive and adequate business line, but not yet bankable business with the amount of loans/financing credit limit up to Rp500 million warranted by the guarantee company. KUR Insurance Product is expected to help developing the entrepreneurs to become more productive.

Types of KUR Insurance products:• Micro KUR• Retail KUR • TKI KUR

As the duty performer of the Government in accordance with the stipulation in Presidential Instruction No. 6 of 2007 up to the present in 2018, the Company still runs KUR insurance business. Askrindo has an obligation to provide insurance for current KUR risk or that have been insured from previous years but not yet overdue and the KUR disbursed by banking in 2018 according to the Coordinative Minister of Economics Regulation (Permenko) Regulation No. 11 of 2017 concerning KUR Implementation Guidelines.

This regulation is a substitute for the previous regulation which has been effective since January 1, 2018.

Moreover, the changes in KUR policy in these regulations are among others:1. Decrease in KUR interest rate from 9% to 7% effective per

year;2. Business groups as prospective KUR recipients;3. Special KUR Scheme;4. Multisector KUR Scheme;5. Setting the minimum portion of KUR disbursement to the

production sector;6. Yarnen mechanism (payment of credit after harvest) and grace

period;7. Changing the term Retail KUR to Small KUR;8. Micro KUR plafond in the production sector and outside the

production sector;

Tinjauan Operasi per Segmen UsahaOperation Overview per Business Segment

Page 102: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)103

9. Penyaluran KUR bersamaan dengan kredit lain yang diperbolehkan;

10. Struktur biaya KUR penempatan TKI;11. KUR untuk masyarakat daerah perbatasan;12. KUR untuk optimalisasi Kelompok Usaha Bersama (KUBE).

Kegiatan strategis perusahaan yang dilakukan pada tahun 2018 untuk usaha penjaminan KUR yaitu:• Terjalinnya kerja sama penjaminan KUR dengan seluruh

penyalur KUR yang telah ditetapkan/ditunjuk oleh Pemerintah.

• Optimalisasi penyerapan plafond penjaminan KUR melalui intensifikasi marketing visit dan gathering terutama kepada bank Himbara untuk peningkatan market shared penjaminan KUR.

• Melakukan pengembangan host to host dengan Bank Pelaksana penyalur KUR untuk akseptasi, klaim dan penagihan hak subrogasi/recoveries KUR.

• Sosialisasi pelaksanaan KUR bersama Komite Kebijakan KUR Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Bank Penyalur sebagai upaya edukasi program KUR kepada pemda dan masyarakat UMKM produktif.

Beberapa kegiatan strategis lainnya yang dilakukan selama tahun 2018 dalam rangka mengoptimalkan usaha penjaminan KUR antara lain: meningkatkan penyerapan plafon penjaminan KUR, terutama pada wilayah yang potensinya besar dengan target market share minimal 50% dari jumlah KUR yang disalurkan; melakukan sosialisasi dan business gathering dengan bank pelaksana penyalur KUR secara berkala dan melakukan monitoring & evaluasi capaian market share secara berkala; percepatan penyelesaian klaim sesuai SLA dengan dukungan sistem online.

Kinerja Keuangan Segmen UsahaPenjaminan KUR

Kinerja Keuangan Segmen Usaha Penjaminan KURFinancial Performance of KUR Insurance Business Segment

UraianDescription

2018(Rp-juta)

(Rp-million)

2017(Rp-juta)

(Rp-million)

Kenaikan (Penurunan)Increase (Decrease)

Selisih(Rp-juta)Difference

(Rp-million)

PersentasePercentage

(1) (2) (3=1-2) (3:2)

Pendapatan UnderwritingUnderwriting Revenues 1.528.948 1.142.136 386.812 34%

Beban UnderwritingUnderwriting Expenses 747.709 858.398 (110.689) -13%

Hasil UnderwritingUnderwriting Income 781.239 283.738 497.502 175%

Hasil InvestasiIncome from Investment 365.384 483.759 (118.375) -24%

9. Disbursement of KUR together with other credits that are allowed;

10. KUR cost structure placement of TKI;11. KUR for communities in border area;12. KUR for optimizing Joint Business Groups (KUBE).

The Company’s strategic activities carried out in 2018 for the KUR insurance business are:• Establishment of KUR insurance cooperation with all KUR

distributors that have been determined/appointed by the Government.

• Optimization of the disbursement of KUR insurance through intensification of marketing visit and gathering, especially to Himbara Bank to increase KUR insurance market share.

• Development of host to host with the KUR disbursement channeling bank for acceptance, subrogation rights claim and collection/KUR recoveries.

• Socialization of KUR disbursement with KUR Policy of the Coordinative Ministry of Economics and Channeling Banks as KUR program education initiative to the Local Government and productive MSMEs society.

Several other strategic activities carried out during 2018 in optimizing KUR insurance business include: increasing KUR insurance plafond disbursement, primarily in area with high potential and minimum market share target of 50% from total KUR disbursement; socialization and business gathering with KUR disbursement channeling bank or non-bank financial institution; reconciliation with KUR disbursement channeling bank or non-bank financial institution periodically and performing market share achievement monitoring and evaluation periodically; Accelerated claim settlement in accordance with SLA and with the support of anonline system.

Financial Performance of KUR Insurance Business Segment

Page 103: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 104

Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Kinerja Keuangan Segmen Usaha Penjaminan KURFinancial Performance of KUR Insurance Business Segment

UraianDescription

2018(Rp-juta)

(Rp-million)

2017(Rp-juta)

(Rp-million)

Kenaikan (Penurunan)Increase (Decrease)

Selisih(Rp-juta)Difference

(Rp-million)

PersentasePercentage

(1) (2) (3=1-2) (3:2)

Beban UsahaOperating Expense 387.785 311.844 75.940 24%

Laba UsahaOperating Profit 758.838 455.652 303.186 67%

Pendapatan (Beban) Lain-LainOther Revenues (Expenses) (444.257) (16.352) (427.905) 2.617%

Laba (Rugi) sebelum PajakProfit (Loss) before Tax 314.581 439.300 (124.719) -28%

Pendapatan Imbal Jasa Penjaminan (IJP)

Realisasi IJP KUR tahun 2018 sebesar Rp1.528.948 juta, meningkat 34% dibanding realisasi tahun 2017 sebesar Rp1.142.136 juta.Grafik perkembangan pendapatan IJP KUR dalam 5 tahun terakhir:

Pertumbuhan IJP

IJP Growth

2018

2017

2016

2015

2014

1.528.948

1.215.374

1.144.170

1.102.048

1.161.069

Dalam jutaan RupiahIn million Rupiah

Hasil Underwriting KUR

Hasil Underwriting usaha Penjaminan KUR tahun 2018 sebesar Rp781.239 juta, meningkat 175% dibanding realisasi tahun 2017 sebesar Rp283.738 juta.

Perhitungan Hasil Undewriting dengan rincian sebagai berikut:

a. Pendapatan Underwriting KURPendapatan Underwriting KUR adalah Imbal Jasa Penjaminan (IJP) KUR ditambah cadangan IJP, pada tahun 2018 mencapai sebesar Rp1.528.948 juta, meningkat 34% dibanding realisasi tahun 2017 sebesar Rp1.142.136 juta.

Insurance Service Yield Income (IJP)

Realization of KUR IJP in 2018 amounted Rp1,528,948 million, increased by 34% compared to Rp1,142,136 million realization in 2017.The KUR IJP income growth chart for 5 recent years is as follows:

KUR Underwriting Income

In 2018, Underwriting income from KUR insurance business amounted Rp781,239 million, increased 175% compared to realization in 2017 amounted Rp283,738 million.

Calculation of Underwriting Income is comprehensively explained below:a. KUR Underwriting Income

KUR Underwriting Income is Yield on KUR Insurance Services (IJP) with IJP reserves in 2018 reached Rp1,528,948 million, an increase of 34% compared to the realization in 2017 of Rp1,142,136 million.

Page 104: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)105

b. Beban Underwriting KURBeban Underwriting KUR adalah Klaim disetujui, recoveries, Pembentukan/Pencairan cadangan Klaim dan Beban Underwriting lainnya atas usaha Penjaminan KUR tahun 2018 mencapai Rp747.709 juta. Jika dibanding pencapaian tahun sebelumnya yang sebesar Rp858.398 juta, terjadi penurunan sebesar 13%.

Hasil Investasi KUR

Realisasi Hasil Investasi usaha Penjaminan KUR tahun 2018 mencapai Rp365.384 juta, menurun 24% dibandingkan realisasi tahun 2017 sebesar Rp483.759 juta.

Beban Usaha KUR

Realisasi Beban Usaha yang terdiri dari Beban Pemasaran, Beban Umum, Beban Administrasi dan Beban Penyusutan atas usaha Penjaminan KUR tahun 2018 mencapai Rp387.785 juta, naik 24% dibandingkan realisasi tahun 2017 sebesar Rp311.844 juta.

Hasil dan Beban Lain-Lain KUR

Realisasi pendapatan (beban) lain-lain usaha Penjaminan KUR tahun 2018 sebesar minus Rp444.257 juta, turun sebesar 2.617% dibanding tahun 2017 sebesar minus Rp16.352 juta.

Profitabilitas Usaha Penjaminan KUR

Laba Usaha Sebelum Pajak untuk usaha penjaminan KUR yang diperoleh dari Hasil Underwriting dan Hasil Investasi dikurangi Beban Usaha dan Beban/Pendapatan Lain tahun 2018 mencapai sebesar Rp314.581 juta mengalami penurunan sebesar Rp124.782 juta atau 28% dibanding perolehan Laba Sebelum Pajak tahun 2017sebesar Rp439.300 juta.

Non KURProduk dan Jasa serta Kegiatan Operasi Segmen Usaha Non KUR

Di samping melaksanakan usaha penugasan, perusahaan tetap melaksanakan usaha-usaha yang telah dilaksanakan sebelumnya yang juga merupakan realisasi dari misi yang diemban perusahaan yaitu membantu pengembangan UMKM serta usaha korporasi lainnya.

Jenis usaha tersebut meliputi Asuransi Kredit Bank, Asuransi Kredit Perdagangan, Suretyship dan Asuransi Umum. Disamping itu perusahaan juga menjalankan usaha pertanggungan/asuransi ulang (reinsurance).

Sedangkan dalam rangka memitigasi risiko atas asuransi yang dilakukan, perusahaan melakukan pertanggungan ulang (reasuransi outgoing).

Askrindo saat ini memiliki 6 (enam) usaha Non KUR yaitu: Asuransi Kredit, Asuransi Kredit Perdagangan, Asuransi Umum, Customs Bond, Surety Bond dan Reasuransi.

b. KUR Underwriting ExpenseKUR Underwriting Expense consist of approved claims, recoveries, Allowance/Disbursement of claim reserves and other Underwriting Expenses for KUR Insurance business in 2018 that reached Rp747,709 million. If compared to the previous year’s achievement of Rp858,398 million, there was a decrease of 13%.

KUR Investment Income

Realization of Investment Income from KUR Insurance business in 2018 reached Rp365,384 million, decreased by 24% compared to the realization in 2017 of Rp483,759 million.

KUR Operating Expenses

Realization of Operating Expenses consisted of Marketing Expenses, General Expenses, Administration Expenses and Depreciation Expenses for KUR Insurance business in 2018 reached Rp387,785 million, increased by 24% compared to the realization in 2017 of Rp311,844 million.

Other KUR Income and Expenses

Realization of other income (expenses) from KUR Insurance Business in 2018 amounted to minus Rp444,257 million, a decrease of 2,617% compared to 2017 which was minus Rp16,352 million.

Profitability of KUR Insurance Business

Operating Profit Before Tax for KUR Insurance business obtained from Underwriting Income and Income from Investment reduced by Operating Expenses and Other Expenses/Revenues in 2018 reached Rp314,581 million, a decrease of Rp124,782 million or 28% compared to the Profit Before Tax in 2017 amounting to Rp439,300 million.

Non-KUR

Products and Services and Operational Activity for Non-KUR Business Segment

Besides performing assignment duty, the Company still operates the businesses that have been previously implemented as realization of the Company’s mission to support development of MSMEs and other corporate businesses.

Type of the business includes Bank Credit Insurance, Trading Credit Insurance, Suretyship and General Insurance. In addition, the Company also operates insurance/reinsurance business.

However, in order to mitigate risk on the insurance service, the Company also provides reinsurance outgoing business.

Askrindo currently has 6 (six) Non-KUR businesses, namely: Credit Insurance, Trading Credit Insurance, General Insurance, Custom Bond, Surety Bond and Reinsurance.

Page 105: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 106

Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Produk Non KUR AskrindoAskrindo Non-KUR Product

ProdukProduct

Produk TurunanSub-Product

Tingkat Kepentingan/Manfaat ProdukLevel of Interest/Product Benefit

Asuransi KreditCredit Insurance

• Kecil• Menengah• Small• Medium

Memberikan pertanggungan atas kredit yang diberikan oleh Perbankan/LKBB kepada UMKMK dan Korporasi.Providing insurance on credit provided by Banking/Non-Banking Financial Institution to MSMEs and Corporate.

Asuransi Kredit PerdaganganTrading Credit Insurance

• Askredag Reguler• Contract Covered• Supply Chain• Askredag Regular• Contract Covered • Supply Chain

Melindungi pembayaran secara kredit yang dilakukan oleh pelaku usaha dalam transaksi perdagangan barang, misalnya antara produsen dengan distributornya, distributor dengan pengecer, serta memberikan akses bagi sektor riil untuk meningkatkan volume transaksi penjualan.To protect payment by credit done by business player in commodity trading transaction, for example between the producer and distributor, distributor and retailer and provide access to real sector to increase sales transaction volume.

Surety Bond dan KBGSurety Bond and KBG

• Jaminan Penawaran• Jaminan Uang Muka• Jaminan Pelaksanaan• Jaminan Pemeliharaan• Tender Insurance• Advance Insurance• Implementation Insurance• Maintenance Insurance

Memberikan jaminan kepada pemilik proyek/obligee atas kerugian yang timbul akibat tidak dipenuhinya kewajiban pelaksana proyek/principal dalam batas waktu yang telah ditentukan.To provide insurance to the project owner/obligee upon the loss due to default/failed to fulfil l obligation by the project executor/principal in the set time limit.

Customs BondCustoms Bond

• Impor Sementara (OB 23)• Penangguhan Pembayaran Bea Masuk (Vooruitslag)• Enterport produksi untuk tujuan Ekspor dan Kawasan

Berikat (EPTE/KABER)• Reimport (BC 1.2)• Nota Pembetulan PIB (NOTUL/SPKPBM)• Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK)• Temporary Import (OB 23)• Postpone on Import Duty Payment (Vooruitslag)• Enterport production for Export and Bonded Zone (EPTE/

KABER) Destination• Reimport (BC 1.2)• PIB Revision Note (NOTUL/SPKPBM)• Custom Service Handling Company

Memberikan Jaminan bahwa eksportir atau importir yang telah mendapat fasilitas kepabeanan maupun fasilitas penangguhan yang dipersyaratkan oleh Ditjen Bea Cukai.To provide insurance that the exporter or importer with custom or postpone facilities as required by the General Directorate of Custom.

Asuransi UmumGeneral Insurance

PA, Fire, RSMD, CECR, CGL, CPM, EEI, Builders Risks Insurance, Marine Cargo, Property, Marine hull, Aviation Insurance, Kontraktor, Tanggung Gugat, Pemasangan Mesin, Kerusakan Mesin, Uang, Alat Berat dan Kendaraan, Siber, Penyingkiran Kerangka Kapal, Asuransi Perikanan Bagi Pembudi Daya Ikan Kecil. PA, Fire, RSMD, CECR, CGL, CPM, EEI, Builders Risks Insurance, Marine Cargo, Property, Marine hull, Aviation Insurance, Contractor, Liability, Machine Installment, Machine Damage, Cash, Heavy Equipment and Vehicle, Cyber, Removal of Ship Framework, Fishery Insurance for Small Fish Cultivators.

Memberikan penggantian kepada tertanggung/pemegang polis karena kerugian, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan, tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita tertanggung/pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti.To provide claim to the insured/policy holder for any loss, damage, cost, loss of profit, legal responsibility to third party that may be severed by the insured/policy holder due to uncertain event.

Selain produk-produk di atas, Askrindo juga memiliki Reasuransi Incoming sebagai produk pendukung, yakni memberikan pertanggungan ulang terhadap risiko yang dihadapi oleh perusahaan asuransi, perusahaan penjaminan, atau perusahaan reasuransi lainnya.

Kegiatan strategis yang dilakukan selama tahun 2018 dalam melaksanakan usaha ini, antara lain dengan melaksanakan beberapa hal sebagai berikut:

a. Meningkatkan portofolio dan volume bisnis melalui sinergi kemitraan, terutama portofolio bisnis asuransi umum, asuransi kredit dan suretyship. Dengan sinergi kemitraan ini, juga menjaga tinggkat harga premi tetap pada tingkat yang wajar sesuai dengan risk profile dan mitigasi risiko yang memadai serta meningkatkan efesiensi biaya akuisisi bisnis. Dengan sinergi kemitraan ini juga sebagai sarana meningkatkan kemampuan underwriting atas risiko bisnis baru (sharing knowledge and skill).

Asides from aforementioned products, Askrindo also has Incoming Reinsurance as a supporting product, that is to provide reinsurance on risk experienced by Insurance company, guarantee company or other reinsurance companies.

Strategic activities carried out during 2018 in this business, among others are by doing the following matters:

a. Increasing portfolio and business volume through partnership synergy, especially business portfolio in general insurance, credit insurance and suretyship. Within this partnership synergy, the Company also maintained the premium price to stay at reasonable level according to adequate risk profile and risk mitigation as well as to improve cost efficiency in the business acquisition. This partnership synergy is also a mechanism to improve the underwriting capability on the new business risks (sharing knowledge and skill).

Page 106: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)107

b. Mengembangkan bisnis komersil pada bidang infrastruktur proyek strategis Pemerintah, antara lain airport, seaport, power plant, jalan tol dan tol laut.

c. Meningkatkan keterikatan pelanggan (customer engagement), dengan memenuhi suara dan harapan pelanggan antara lain komitment untuk memenuhi Service Level Agreement (SLA) baik akseptasi maupun proses Klaim, penyediaan produk/jasa yang tailormade, dan Term and Condition (TC) yang flexible dengan tetap memenuhi prinsip prudent underwriting.

d. Melakukan relaksasi terhadap beberapa kebijakan underwriting antara lain: kelonggaran batas kewenangan memutus akseptasi setiap produk baik pejabat di kantor pusat maupun kantor cabang, kebijakan biaya akuisisi dengan tetap mengacu pada praktek bisnis yang sehat, dan kebijakan mitigasi risiko setiap akseptasi dilakukan.

e. Menyempurnakan sistem reasuransi outgoing yang lebih efektif dan efisien, yaitu dengan kebijakan mengubah net retensi sendiri dari semula bersifat transaksional menjadi aggregate, meningkatkan kapasitas treaty dan memperbaiki mekanisme dan proses bisnis.

f. Optimalisasi penagihan hak subrogasi, dengan melakukan kegiatan strategis yakni: merumuskan kebijakan yang terkait penagihan subrogasi, mengintensifkan rekonsiliasi dengan mitra bisnis, meningkatkan intensitas pendekatan dan kunjungan penagihan hak subrogasi (rekonsiliasi) dan pemanfaatan jasa pihak ketiga.

g. Pemanfaatan Teknologi Informasi untuk meningkatkan layanan melalui pembangunan Askrindo Core System (ACS), kerjasama online (host-to-host), serta peluncuran mobile app digiAsk dan Surety Online.

h. Penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui reorganisasi, pendidikan berjenjang dan remunerasi berbasis kinerja.

Kinerja Keuangan Segmen Usaha Non KUR

Kinerja Keuangan Segmen Usaha Non KURFinancial Performance of Non-KUR Business Segment

UraianDescription

2018(Rp-juta)

(In million Rp)

2017(Rp-juta)

(In million Rp)

Kenaikan (Penurunan)Increase (Decrease)

SelisihDifference (Rp-juta)

(In million Rp)

PersentasePercentage

1 (2) (3=1-2) (3:2)

Pendapatan UnderwritingUnderwriting Revenues 2.555.287 2.488.813 66.473 3%

Beban UnderwritingUnderwriting Expenses 2.139.907 2.120.138 19.770 1%

Hasil UnderwritingUnderwriting Income 415.379 368.676 46.704 13%

b. Developing commercial businesses in the Government’s strategic infrastructure projects, including airports, seaports, power plants, toll roads and sea tolls.

c. Increasing customer engagement by fulfilling aspiration and expectation of the customers, are among others: commitment to fulfill Service Level Agreements (SLAs) both Claim acceptance or process, provision of tailormade products/services, and flexible Terms and Conditions (TC) by complying with prudent underwriting principle.

d. Relaxation on some underwriting policies, among others: easing on acceptance approval authority limit of every product either the officers at head office or branch office, acquisition cost policy referring to sound business practice and risk mitigation policy on every implemented acceptance.

e. Improvement of more effective and efficient outgoing reinsurance system through a policy to transform own retention-net from previously transactional to aggregate, increasing treaty capacity and improving business mechanism and process.

f. Optimizing subrogation claims collection through strategic activities, among others: formulation of policy related to subrogation collection, intensifying intensity of subrogation claim collection approach and visit (reconciliation) and using third party services.

g. Utilization of Information Technology to improve services through the development of Askrindo Core System (ACS), online (host-to-host) cooperation, and the launch of the digiAsk mobile app and Online Surety.

h. Strengthening Human Resources (HR) through reorganization, tiered education and performance-based remuneration.

Financial Performance of Non-KUR Business Segment

Page 107: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 108

Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Non-KUR Underwriting Income

Realization of Non-KUR Underwriting Income in 2018 amounted to Rp415,379 million or an increase of Rp46,704 or 13% compared to 2017 amounting to Rp368,676 million, with the details are as follows:

a. Non-KUR Underwriting IncomeNon KUR Underwriting Income is Premium Income added by Increase/Decrease in Premium Reserves and other Underwriting Income for Non-KUR business in 2018 reaching Rp2,555.,287 million or an increase of Rp66,473 million or 3% compared to 2017 amounting to Rp2,488,813 million.

b. Non-KUR Underwriting ExpenseNon-KUR Underwriting Expenses included Claim Expenses, Recoveries Income, Allowance/Disbursement of Claim Reserves, Outgoing Reinsurance Premium, Commission Expenses-Net and Other Underwriting Expenses for Non-KUR business in 2018 amounting to Rp2,139,907 or an increase of Rp19,770 or 1% compared to the realization in 2017 amounting to Rp2,120,138 million.

Non-KUR Investment Income

The realization of Non-KUR Investment Income in 2018 amounted to Rp162,485 million or decreased by 14% or Rp26,377 million compared to the realization in 2017 of Rp188,863 million.

Non-KUR Operating Expense

Realization of Non-KUR Operating Expense consisted of Marketing Expense, General Expense, Administrative Expense Depreciation on Non-KUR business in 2018 amounted to Rp341,721 million or an increase of 34% or Rp87,566 million compared to the realization in 2017 of Rp254,155 million.

Kinerja Keuangan Segmen Usaha Non KURFinancial Performance of Non-KUR Business Segment

UraianDescription

2018(Rp-juta)

(In million Rp)

2017(Rp-juta)

(In million Rp)

Kenaikan (Penurunan)Increase (Decrease)

SelisihDifference (Rp-juta)

(In million Rp)

PersentasePercentage

1 (2) (3=1-2) (3:2)

Hasil InvestasiIncome from Investment 162.485 188.863 (26.377) -14%

Beban UsahaOperating Expense 341.721 254.155 87.566 34%

Laba UsahaOperating Profit 236.144 303.383 (67.240) -22%

Pendapatan (Beban) Lain-LainOther Revenues (Expenses) (20.621) (2.577) (18.043) 700%

Laba (Rugi) sebelum PajakProfit (Loss) before Tax 190.673 327.353 (136.680) -42%

Hasil Underwriting Non KUR

Realisasi Hasil Underwriting usaha Non KUR tahun 2018 sebesar Rp415.379 juta atau naik sebesar Rp46.704 atau 13% jika dibandingkan dengan tahun 2017 sebesar Rp368.676 juta, dengan rincian sebagai berikut:

a. Pendapatan Underwriting Non KURPendapatan Underwriting Non KUR adalah Pendapatan Premi ditambah Kenaikan/Penurunan Cadangan Premi dan Pendapatan Underwriting lainnya atas usaha Non KUR tahun 2018 mencapai Rp2.555.287 juta atau naik sebesar Rp66.473 juta atau 3% jika dibandingkan dengan tahun 2017 sebesar Rp2.488.813 juta.

b. Beban Underwriting Non KURBeban Underwriting Non KUR adalah Beban Klaim, Pendapatan recoveries, Pembentukan/Pencairan Cadangan Klaim, Premi Reasuransi Keluar, Beban Komisi Netto dan Beban Underwriting Lainnya atas usaha Non KUR tahun 2018 sebesar Rp2.139.907 atau naik sebesar Rp19.770 atau 1% jika dibandingkan realisasi tahun 2017 sebesar Rp2.120.138 juta.

Hasil Investasi Non KUR

Realisasi Hasil Investasi Non KUR tahun 2018 sebesar Rp162.485 juta atau turun sebesar 14% atau Rp26.377 juta jika dibandingkan realisasi tahun 2017 sebesar Rp188.863 juta.

Beban Usaha Non KUR

Realisasi Beban Usaha Non KUR yang terdiri dari Beban Pemasaran, Beban Umum, Beban Administrasi dan Penyusutan atas usaha Non KUR tahun 2018 sebesar Rp341.721 juta atau naik sebesar 34% atau Rp87.566 juta jika dibandingkan realisasi tahun 2017 sebesar Rp254.155 juta.

Page 108: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)109

Hasil dan Beban Lain-Lain Non KUR

Realisasi Hasil Lain-Lain Non KUR (Jasa Giro, Penerimaan Sewa Gedung, Penerimaan dari Hasil Investasi Bermasalah atas usaha Non KUR) tahun 2018 Rp20.621 juta atau naik sebesar Rp18.043 juta atau 700% jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2017 sebesar Rp2.577 juta.

Profitabilitas Segmen Non KUR

Laba Usaha Sebelum Pajak yang diperoleh untuk usaha Non KUR berasal dari Hasil Underwriting dan Hasil Investasi dikurangi Beban Usaha dan Beban Lain, sampai dengan Desember 2018 adalah sebesar Rp190.673 juta atau turun sebesar 42% atau Rp136.680 juta jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2017 sebesar Rp327.353 juta.

Other Non-KUR Income and Expenses

Realization of Other Non-KUR Income and Expenses (Current Accounts Fee, Income from Building Lease, Income from Non-Performing investment Income on Non-KUR Business) in 2018 amounted to Rp20,621 million or an increase of Rp18,043 million or 700% if compared to the realization in 2017 of Rp2,577 million.

Profitability of Non-KUR Segment

Operating Profit Before Tax booked by Non-KUR business is acquired from Underwriting Income and Investment Income net after Operating Expense and Other Expenses, as of December 2018 amounted to Rp190,673 million or decreased by 42% or Rp136,680 million compared to the realization in 2017 of Rp327,353 million.

Page 109: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 110

Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Per 31 Desember 2018, Askrindo memiliki 3 (tiga) entitas anak perusahaan yang terkonsolidasi yaitu PT Reasuransi Nasional Indonesia, PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah, dan PT Askrindo Mitra Utama. Pendirian entitas anak tersebut dimaksudkan upaya memperbesar pertumbuhan usaha dan penyebaran risiko PT Askrindo (Persero) melalui diversifikasi usaha pada sektor usaha yang memberikan yield lebih tinggi namun masih memiliki keterkaitan dengan bisnis yang dijalankan oleh PT Askrindo (Persero).

PT Reasuransi Nasional IndonesiaPada tahun 2018 ini merupakan tahun ketiga dari pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) tahun 2016 – 2020. Dimana pada tahapan lima tahun ini perusahaan fokus pada peningkatan portofolio bisnis reasuransi jiwa individu dengan penguasaan pasar domestik reasuransi umum dengan layanan pasar regional, disamping peningkatan kompetensi SDM dan penguatan struktur keuangan.

Kinerja perusahaan pada tahun 2018 secara keseluruhan tidak mencapai target yang telah ditetapkan, baik dari sisi premi bruto, hasil underwriting, beban usaha maupun dari hasil investasi namun jika dibandingkan dengan kompetitornya masih lebih unggul, baik dari pencapaian premi maupun laba setelah pajak.

Kinerja Keuangan Nasional Re

Posisi Keuangan (2017-2018)Financial Position (2017-2018)

UraianDescription

2018(Rp-juta)

(In million Rp)

2017(Rp-juta)

(In million Rp)

Kenaikan (Penurunan)Increase (Decrease)

Selisih(Rp-juta)Difference

(In million Rp)

PersentasePercentage

1 2 (3=1-2) (3:2)

Premi BrutoGross Premium 6.101.002 5.613.401 487.601 8,7%

Premi RetroRetro Premium 2.338.005 2.386.632 (48.627) 2,0%

Pendapatan UnderwritingUnderwriting Revenues 3.705.132 3.177.785 527.347 16,6%

Beban KlaimClaim Expense 2.027.533 1.776.403 251.130 14,1%

Beban KomisiCommission Expense 1.314.892 988.215 326.677 33,1%

Beban UnderwritingUnderwriting Expense 3.344.712 2.766.565 578.147 20,9%

As of December 31, 2018, Askrindo has 3 (three) consolidated subsidiaries, such as PT Reasuransi Nasional Indonesia, PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah, and PT Askrindo Mitra Utama. Establishment of the subsidiaries aims to increase business growth and distribution of PT Askrindo (Persero)’s risks through business diversification in business sectors with higher yields despite still engaged with the businesses operated by PT Askrindo (Persero).

PT Reasuransi Nasional Indonesia2018 is the third year of Corporate Long-term Business Plan (RJPP) 2016 – 2020 implementation. In the five years stage, the Company focuses to increase individual life reinsurance business portfolio with general reinsurance domestic market domination through regional market service, besides developing HC competency and strengthening financial structure.

The Company’s performance in 2018 overall did not reach the target set, both in gross premium, underwriting income, operating expenses and incomes from investment. However, when compared to its competitors, the Company showed excellent performance, both from achievement of premium and profit after tax.

National Re Financial Performance

Tinjauan Entitas AnakSubsidiary Review

Page 110: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)111

Posisi Keuangan (2017-2018)Financial Position (2017-2018)

UraianDescription

2018(Rp-juta)

(In million Rp)

2017(Rp-juta)

(In million Rp)

Kenaikan (Penurunan)Increase (Decrease)

Selisih(Rp-juta)Difference

(In million Rp)

PersentasePercentage

1 2 (3=1-2) (3:2)

Hasil UnderwritingUnderwriting Income 360.420 411.220 (50.800) 12,4%

Pendapatan UjrahUjrah Revenues 33.853 23.374 10.479 44,8%

Penyisihan UjrahUjrah Allowance 6.962 9.374 -2.412 25,7%

Alokasi Surplus Dana TabaruAllocation of Tabaru Funds Surplus - - - -

Hasil InvestasiIncome from Investment 134.681 190.051 (55.370) -29,1%

Beban UsahaOperating Expense 176.655 179.411 (2.756) 1,5%

Pendapatan (Beban) Lain-LainOther Income (Expenses) 1.014 2.116 (1.102) 52,1%

Laba sebelum PajakProfit before Tax 344.323 437.976 (93.653) 21,4%

Estimasi Pajak & ZakatTax & Zakah Estimation 64.316 60.027 4.289 7,1%

Laba BersihNet Profit 280.006 377.949 (97.943) 25,9%

Total InvestasiInvestment Total 2.897.483 2.652.988 244.495 9,2%

Total AsetAssets Total 5.493.921 4.588.518 905.403 19,7%

Total EkuitasEquity Total 1.736.159 1.618.028 118.131 7,3%

Rasio-Rasio (2017-2018)Ratios (2017-2018)

UraianDescription

2018(Rp-juta)

(In million Rp)

2017(Rp-juta)

(In million Rp)

Kenaikan (Penurunan)Increase (Decrease)

Selisih(Rp-juta)Difference

(In million Rp)

PersentasePercentage

1 2 (3=1-2) (3:2)

Tingkat Solvabilitas (RBC)Solvency Ratio (RBC) 182,43 202,8 (20,37) 10,0%

SolvabilitasSolvency 148,41 156,84 (8,43) 5,4%

Underwriting RatioUnderwriting Ratio 5,91 7,33 (1,42) 19,4%

Loss RatioLoss Ratio 36,52 36,07 0,45 1,2%

Commission Expense RatioCommission Expense Ratio 21,55 17,6 3,95 22,4%

Expense RatioExpense Ratio 4,69 5,56 (0,87) 15,6%

Page 111: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 112

Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Rasio-Rasio (2017-2018)Ratios (2017-2018)

UraianDescription

2018(Rp-juta)

(In million Rp)

2017(Rp-juta)

(In million Rp)

Kenaikan (Penurunan)Increase (Decrease)

Selisih(Rp-juta)Difference

(In million Rp)

PersentasePercentage

1 2 (3=1-2) (3:2)

YOI 5,20 7,73 (2,53) 32,7%

ROA 6,83 9,33 (2,5) 26,8%

ROE 16,70 24,89 (8,19) 32,9%

Adapun hasil-hasil yang diperoleh Perusahaan pada tahun 2018 dapat dijelaskan sebagai berikut:

Bidang Operasional

1. Penerimaan premi bruto reasuransi tahun 2018 mencapai Rp6.101.002 juta atau 94,14% dari anggaran sebesar Rp6.480.500 juta, meningkat sebesar Rp379.489 juta atau 8,69% jika dibandingkan dengan perolehan premi tahun 2017 yang sebesar Rp5.613.401 juta. Selanjutnya, klaim bruto tahun 2018 tercatat sebesar Rp2.228.011 juta, atau 101,87% dari anggaran sebesar Rp2.187.110 juta, jika dibandingkan dengan klaim bruto tahun 2017 yang sebesar Rp2.024.812 juta mengalami kenaikan sebesar Rp203.200 juta. Berdasarkan perolehan premi dan beban klaim tersebut, secara keseluruhan hasil underwriting yang diraih mencapai surplus sebesar Rp360.420 juta atau 72,37% dari anggaran sebesar Rp498.033 juta.

2. Dengan perolehan premi tersebut diatas maka diperoleh pendapatan underwriting sebesar Rp3.705.132 juta atau 96,89% dari anggaran Tahun 2018 sebesar Rp3.824.092 juta. Sedangkan beban underwriting sebesar Rp3.344.712 juta atau sebesar 100,56% dari anggaran tahun 2018 sebesar Rp3.326.059 juta. Sehingga diperoleh hasil underwriting sebesar Rp360.420 juta atau 72,37% dari anggaran sebesar Rp498.033 juta.

3. Dari bisnis reasuransi syariah, perusahaan memperoleh kontribusi bruto sebesar Rp333.509 juta dengan surplus dana tabarru sebesar Rp10.983 juta. Sesuai PSAK 108 tentang transaksi asuransi syariah, sehingga pendapatan kontribusi bruto reasuransi syariah dicatat pada surplus/(desifit) dana tabarru dan dari aktifitas operasional reasuransi syariah, yang menjadi pendapatan perusahaan selaku pengelola adalah pendapatan ujrah dan alokasi surplus/(defisit) underwriting dana tabaru, dimana pendapatan ujrah sebesar Rp33.853 juta atau 113,79% dari anggaran sebesar Rp29.751 juta dan alokasi surplus dana tabarru sebesar nil.

As for the results obtained by the Company in 2018 can be explained as follows:

Operational Aspect

1. Gross Reinsurance Premium Income in 2018 achieved Rp6.101.002 million or 94.14% from budget of Rp6,480,500 million, increased by Rp379,489 millon or 8.69% if compared to 2017 premium realization of Rp5,613,401 million. Next, gross claim in 2018 recorded Rp2,228,011 million or 101.87% from budget of Rp2,187,110 million, if compared to gross claim on 2017 of Rp2,024,812 million or increased by Rp203,200 million. Based on the premium and claim expense realization, total underwriting income realization achieved a surplus of Rp360,420 million or increased by 72.37% from budget of Rp498,033 million.

2. From the premium realization explained above, an underwriting income of Rp3,705,132 million or 96.89% was obtained from the budget in 2018 of Rp3,824,092 million. Meanwhile, underwriting expenses amounted to Rp3,344,712 million or 100.56% of the budget in 2018 of Rp3,326,059 million. The underwriting income was obtained of Rp360,420 million or 72.37% of the budget of Rp498,033 million.

3. From the sharia reinsurance business, the Company booked a gross contribution of Rp333,509 million with a tabarru fund surplus of Rp10,983 million. In accordance with PSAK 108 regarding sharia insurance transaction, the gross sharia reinsurance contribution income is booked on tabarru funds surplus/(deficit) and from the sharia reinsurance operational activity, the account recognized as the Company’s revenues as manager is ujrah income and allocation of tabarru funds underwriting surplus/(deficit), where ujrah income was Rp33,853 million or 113.79% of the budget of Rp29,751 million and tabarru funds surplus allocation is nil.

Page 112: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)113

Bidang Keuangan

1. Dari kegiatan pengelolaan investasi Perusahaan, diperoleh hasil investasi dalam tahun 2018 sebesar Rp134.681 juta atau 60,97% dari anggaran sebesar Rp220.900 juta, dan jika dibandingkan dengan hasil investasi tahun 2017 sebesar Rp190.051 juta, maka hasil investasi tahun 2018 mengalami penurunan sebesar Rp55.370 juta atau 29,13%.

2. Dalam tahun 2018 sebagian besar investasi Perusahaan pada Reksadana dan Deposito selanjutnya Obligasi, Saham, dan penyertaan.

Bidang Non Operasional

1. Realisasi Beban Usaha tahun 2018 sebesar Rp176.655 juta atau 82,81% dari anggarannya sebesar Rp213.317 juta dan jika dibandingkan dengan beban usaha tahun 2017 sebesar Rp179.411 juta, maka mengalami penurunan sebesar Rp2.756 juta atau 1,54%. Beban Usaha tersebut selain untuk biaya pemasaran dan kesejahteraan pegawai, juga untuk peningkatan kualitas SDM perusahaan dalam rangka perbaikan internal melalui serangkaian penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan latihan termasuk diantaranya melakukan kegiatan tutorial AAMAI, in house training bahasa Inggris, seminar/kursus teknis & non teknis. Biaya pendidikan dan latihan telah diberikan porsi yang cukup memadai, dan dalam tahun 2018 biaya pendidikan dan latihan mencapai Rp8.686 juta atau 7,28 % dari total biaya kepegawaian sebesar Rp119.297 juta.

2. Setelah memperhitungkan pendapatan dan beban tersebut di atas ditambah pendapatan/beban lain-lain, selama tahun buku 2018, maka perusahaan memperoleh laba setelah Pajak dan Zakat sebesar Rp280.006 juta atau 62,36% dari anggaran sebesar Rp449.016 juta, turun sebesar Rp97.943 juta jika dibandingkan Laba setelah Pajak dan Zakat tahun 2017 yang sebesar Rp377.949 juta.

3. Selanjutnya Total Aset perusahaan tahun 2018 mencapai Rp5.493.921 juta, dan jika dibandingkan dengan posisi 31 Desember 2017 sebesar Rp4.615.255 juta, terdapat peningkatan sebesar Rp878.666 juta atau 19,04%. Dari total Aset sebesar Rp5.493.921 juta tersebut terdiri dari investasi sebesar Rp2.901.045 juta (9,35%) dan non investasi sebesar Rp2.592.876 juta. Jumlah Investasi sebesar Rp2.897.483 juta tersebut jika dibandingkan dengan anggarannya sebesar Rp3.111.994 juta atau 93,11%.

4. Dari sisi Liabilitas, Dana Tabaru dan Ekuitas tercatat jumlah Liabilitas termasuk Cadangan Teknis sebesar Rp3.757.762 juta (95,98%), Dana Tabarru yang merupakan surplus dana tabarru tahun lalu dan tahun berjalan yang menjadi hak peserta sebesar Rp55.879 juta dan Ekuitas sebesar Rp1.736.159 juta (89,97%). Total Ekuitas sebesar Rp1.736.159 juta dibandingkan dengan Ekuitas posisi 31 Desember 2017 sebesar Rp1.618.028 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp118.132 juta atau 7,3%.

Financial Aspect

1. From the Company’s investment management activity, income from investment in 2018 achieved Rp134,681 million or 60.97% of the budget of Rp220,900 million. If compared to the income from investment in 2017 amounting to Rp190,051 million, the income from investment in 2018 decreased by Rp55,370 million or 29.13%.

2. In 2018, most of the Company’s investments were placed in Mutual Funds and Time Deposits, followed by Bonds, Stocks, and capital investment.

Non-Operational

1. Operating Expenses realization in 2018 achieved Rp176,655 million or 82.81% of its budget of Rp213,317 million. If compared to operating expenses in 2017 amounting to Rp179,411 million, it decreased by Rp2,756 million or 1.54 %. The operating expenses are not only for marketing and employee welfare expenses, but also for improving the quality of the Company’s human resources for internal improvement through a series of educational and training activities including conducting AAMAI tutorial activities, in-house English training, technical & non-technical seminars/courses. The education and training budget has been disbursed in a fairly adequate portion, and in 2018, the cost of education and training budget reached Rp8,686 million or 7.28% of the total employment budget that was Rp119,297 million.

2. After calculating the aforementioned income and expenses added with other income/expenses, throughout fiscal year 2018, the Company booked a profit after Tax and Zakah of Rp280,006 million or 62.36% of the budget of Rp449,016 million. It decreased by Rp97,943 million if compared to Profit after Tax and Zakah in 2017 which amounted to Rp377,949 million.

3. Furthermore, the Company’s total assets in 2018 reached Rp5,493,921 million. If compared to position as of December 31, 2017 that was Rp4,615,255 million, there was an increase of Rp878,666 million or 19.04%. From the total Assets of Rp5,493,921 million, it consisted of investments of Rp2,901,045 million (9.35%) and non-investments amounting to Rp2,592,876 million. The total investment reached Rp2,897,483 million if compared to the budget of Rp3,111,994 million or 93.11%.

4. In terms of Liabilities, Tabarru Funds and Equity, Total Liabilities including Technical Reserves booked Rp3,757,762 million (95.98%), Tabarru Funds as tabarru fund surplus last year and current year as rights of the participant Rp55,879 million and Equity reached Rp1,736,159 million (89.97%). Total Equity amounted to Rp1,736,159 million compared to Equity as of December 31, 2017 which was Rp1,618,028 million, increased by Rp118,132 million or 7.3%.

Page 113: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 114

Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

5. Arus Kas perusahaan selama tahun 2018 menunjukkan kas bersih dari penerimaan dan pengeluaran dari pos-pos sebagai berikut:

Kas bersih untuk aktivitas operasiNet cash for operating activities amounted

Rp252.350 jutaRp252.350 million

Kas bersih untuk aktivitas investasiNet cash for investing activities amounted

Rp(99.366) jutaRp(99.366) million

Kas bersih untuk aktivitas pendanaan (dividen)Net cash for financing activities (dividends) amounted

Rp(150.000) jutaRp(150.000) million

(Kenaikan)/Penurunan bersih kas dan setara kas(Increase)/Decrease in net cash and cash equivalent amounted

Rp(2.983) jutaRp(2.983) million

Kas dan setara kas pada awal tahunCash and cash equivalents at the beginning of the year amounted

Rp5.977 jutaRp5.977 million

Kas dan setara kas pada awal tahunCash and cash equivalents at the end of the year amounted

Rp8.960 jutaRp8.960 million

6. Rasio-rasio keuangan Tahun 2018 dibandingkan dengan rasio-rasio keuangan tahun 2017 secara umum menunjukkan penurunan antara lain Return on Assets dari 9,33% pada tahun 2017 turun menjadi 6,83% pada tahun 2018, Return on Equity dari 24,89% pada tahun 2017 turun menjadi 16,70% pada tahun 2018. Rasio Tingkat Solvabilitas berdasarkan Risk Based Capital (RBC) Konvensional sebesar 182,43% dan Syariah sebesar 241,12%. Rasio rasio RBC tersebut mencapai di atas minimum ketentuan yang dipersyaratkan.

PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah

PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah atau disingkat Askrindo Syariah didirikan pada akhir Desember 2012. Jumlah modal disetor sebesar Rp100 miliar dengan kepemilikan saham mayoritas oleh PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) sebesar Rp99,9 miliar (99,9%). Pada Juni 2016, Askrindo melakukan tambahan modal disetor sebesar Rp150 miliar sehingga total modal disetor Askrindo Syariah pada Tahun 2016 sebesar Rp250 miliar.

Askrindo Syariah adalah entitas pertama yang bergerak dibidang penjaminan syariah di Indonesia. Dalam kegiatannya Askrindo Syariah berfokus pada aktivitas penetrasi pasar dengan pengenalan produk penjaminan syariah dan mengupayakan kerjasama dengan service excelent pada mitra perbankan syariah. Selaras dengan aktivitas penetrasi pasar dan pengenalan inovasi produk kepada nasabah, Perusahaan juga sedang melakukan persiapan internal.

Persiapan yang dilakukan antara lain penyusunan sistem operasi prosedur baik bidang operasional maupun pendukung, pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia yang kompeten, membangun sistem aplikasi teknologi informasi yang terintegrasi serta penguatan struktur ekuitas (keuangan). Kinerja Askrindo Syariah pada tahun 2018 mencatat laba bersih sebesar Rp14.085 juta (audited).

5. The Company’s Cash Flow in 2018 showed net cash flows of receipt and payment for accounts, as follows:

6. Financial ratios in 2018 compared to financial ratios in 2017 generally showed a decrease, among others, Return on Assets from 9.33% in 2017 fell to 6.83% in 2018, Return on Equity from 24.89% in 2017 decreased to 16.70% in 2018. Solvency Ratio based on Conventional. Risk Based Capital (RBC) was 182.43% and Sharia was 241.12%. The RBC ratios achieved realization exceeding the required provisions.

PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah

PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah or Askrindo Syariah was established at the end of December 2012. The total paid-in capital amounted to Rp100 billion with majority share ownership by PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) by Rp99.9 billion (99.9%). In June 2016, Askrindo placed an additional paid-in capital of Rp150 Billion that brought total paid-in capital of Askrindo Syariah in 2016 amounted Rp250 billion.

Askrindo Syariah is the first entity engaged in sharia insurance in Indonesia. In its activities, Askrindo Syariah focuses on market penetration activity through sharia insurance products introduction and seeking cooperation with service excellent with sharia banking partners. In line with the market penetration activity and introduction of innovative products to the customers, the Company is also doing internal preparation.

The preparation includes formulation of operational system procedure both in operational and supporting aspects, fulfilment of competent human resources, development of integrated information technology application system and strengthening equity (financial) structure. Askrindo Syariah’s performance in 2018 recorded a net profit of Rp14,085 million (audited).

Page 114: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)115

Kinerja Keuangan JPAS

Posisi Keuangan (2017-2018)Financial Position (2017-2018)

UraianDescription

2018(Rp-juta)

(In million Rp)

2017(Rp-juta)

(In million Rp)

Kenaikan (Penurunan) Increase (Decrease)

Selisih(Rp-juta)Difference

(In million Rp)

PersentasePercentage

-1 -2 (3=1-2) (3:2)

Aset InvestasiInvestment Assets 349.848 318.885 30.963 9,7%

Aset Non InvestasiNon-Investment Assets 51.380 72.346 -20.966 29,0%

Aset LancarCurrent Assets 384.347 369.146 15.201 4,1%

Total AsetTotal Assets 401.228 391.231 9.997 2,6%

Kewajiban LancarCurrent Liabilities 75.697 80.732 -5.035 6,2%

Total EkuitasTotal Equity 325.531 310.499 15.032 4,8%

Total Kewajiban dan EkuitasTotal Liabilities and Equity 401.228 391.231 9.997 2,6%

Pendapatan Ujrah KafalahUjrah Kafalah Income 223.485 176.300 47.185 26,8%

Pendapatan InvestasiIncome from Investment 12.655 16.965 -4.310 25,4%

Beban Ta’widhTa’widh Expense 80.543 63.633 16.910 26,6%

Beban AkuisisiAcquisition Expense 17.991 9.988 8.003 80,1%

Beban KafalahKafalah Expense 75.099 80.559 -5.500 6,8%

Penerimaan Kafalah LainOther Kafalah Income 4.815 138 4.677 3.389,1%

Pendapatan Kafalah BersihKafalah Income - Net 80.932 41.690 39.242 94,1%

Beban UsahaOperating Expense 66.609 52.624 13.985 26,6%

Pendapatan (Beban Lain)Other Income (Expenses) (4.249) 1.260 -2.989 237,2%

Laba sebelum Pajak dan ZakatProfit before Tax and Zakah 22.729 7.292 15.437 211,7%

Pajak KiniCurrent Tax 9.572 2.356 7.216 306,3%

ZakatZakah 568 182 386 212,1%

Laba setelah Pajak dan ZakatProfit after Tax and Zakah 14.085 6.598 7.487 113,5%

JPAS Financial Performance

Page 115: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 116

Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Adapun hasil yang diperoleh perusahaan pada tahun 2018 dapat dijelaskan sebagai berikut:

Bidang Operasional

1. Penerimaan ujroh kafalah bruto tahun 2018 mencapai Rp223.485 juta atau 96% dari anggaran sebesar Rp232.709 juta. Cadangan ta’widh retensi sendiri mencapai Rp18.520 juta atau 44,7% dari anggaran sebesar Rp41.398 juta. Berdasarkan perolehan ujroh dan estimasi ta’widh retensi sendiri tersebut secara keseluruhan pendapatan kafalah bersih mencapai Rp80.932 juta atau 112,1% dari anggarannya yang sebesar Rp72.219 juta.

2. Dari perolehan ujrah kafalah bruto di atas, dapat dibagi menjadi ujrah pembiayaan produktif sebesar Rp168.574 juta (75,4%), ujrah pembiayaan konsumtif sebesar Rp51.242 juta (22,9%), dan ujrah surety sebesar Rp3.699 juta (1,6%).

Bidang Keuangan

1. Dari kegiatan pengelolaan investasi perusahaan, diperoleh hasil investasi dalam tahun 2018 sebesar Rp12.655 juta atau 60,1% dari anggaran sebesar Rp21.068 juta.

2. Investasi perusahaan pada tahun 2018 ditempatkan pada instrumen simpanan Deposito dan Reksadana. Jumlah Deposito yang dimiliki perusahaan sejumlah Rp279.051 juta dan Reksadana sebesar Rp70.797 juta.

3. Reksadana Askrindo Syariah memiliki underlying Surat Berharga Syariah Negara, pembelian reksadana tersebut disamping untuk mendukung pencapaian pendapatan investasi juga sebagai bentuk pemenuhan terhadap peraturan Regulator.

Bidang Non Operasional

1. Realisasi Beban Usaha tahun 2018 sebesar Rp66.609 juta atau 94,6% dari anggarannya sebesar Rp70,385 juta. Peningkatan beban usaha diakibatkan karena pemenuhan kebutuhan tenaga kerja yang ditempatkan dikantor Cabang dan KPS, disamping itu juga biaya pemasaran yang digunakan untuk mendongkrak perolehan Ujrah serta terkait dengan kebutuhan administrasi operasional Kantor.

2. Setelah memperhitungkan pendapatan dan beban tersebut di atas ditambah pendapatan/beban lain-lain selama tahun buku 2018 maka perusahaan memperoleh laba sebelum pajak dan zakat sebesar Rp22.729 juta.

3. Selanjutnya Total Aset perusahaan tahun 2018 mencapai Rp401.228 juta, jika dibandingkan dengan posisi 31 Desember 2017 sebesar Rp391.355 juta terdapat peningkatan 2,5%. Total aset tersebut terdiri dari investasi sebesar Rp349.848 juta (87,2%) dan non investasi sebesar Rp51.380 juta (12,8%). Jumlah Investasi tersebut jika dibandingkan dengan anggarannya sebesar Rp388.641 juta, maka realisasinya tercapai 90%.

Results achieved by the Company in 2018 are explained below:

Operational Aspect

1. Gross Ujroh Kafalah revenues in 2018 reached Rp223,485 million or 96% from the budget of Rp232,709 million. Reserves for ta’widh retention reached Rp18,520 million or 44.7% from the budget of Rp41,398 million. Based on the ujroh and estimation of the retention rate, total kafalah revenue - net reached Rp80,932 million or 112.1% from its budget of Rp72,219 million.

2. From the gross kafalah ujrah realization explained above, it can be divided into productive financing Ujrah of Rp168,574 million (75.4%), Consumer financing Ujrah of Rp51,242 million (22.9%), and Surety Ujrah of Rp3,699 million (1.6%).

Financial Aspect

1. From the Company’s investment management activity, income from investment in 2018 reached Rp12,655 million or 60.1% from the budget of Rp21,068 million.

2. In 2018, the Company’s investments were placed in Time Deposit and Mutual Funds instruments. Total Time Deposits of the Company amounted Rp279,051 million and Mutual Funds amounted to Rp70,797 million.

3. Askrindo Syariah Mutual Funds has Government Sharia Bonds underlying, purchase of the mutual funds besides to support achievement of income from investment also as compliance to the regulations applied by the Regulator.

Non-Operational Aspect

1. Realization of Operating Expenses in 2018 amounted to Rp66,609 million or 94.6% from its budget of Rp70,385 million. The increase in operating expenses was due to the fulfillment of manpower requirements to be assigned at Branch Office and KPS, besides the marketing expense to boost Ujrah realization and related to office operation administrative requirements.

2. After calculating income and expenses mentioned above, added with other income/expenses throughout fiscal year 2018, the Company booked Profit Before Tax and Zakah amounted to Rp22,729 million.

3. Furthermore, the total assets of the Company in 2018 reached Rp401,228 million, if compared to the position of December 31, 2017 amounting to Rp391,355 million, there is an increase of 2.5%. The total assets consisted of investment of Rp349,848 million (87.2%) and non-investment of Rp51,380 million (12.8%). The total investment compared to the budget was Rp388,641 million with the realization of 90%.

Page 116: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)117

4. Dari sisi Liabilitas dan Ekuitas tercatat Pendapatan Pembiayaan Diterima Dimuka sebesar Rp8.253 juta, Cadangan Teknis sebesar Rp18.520 juta dan Ekuitas sebesar Rp325.531 juta atau naik 4,8% dibandingkan dengan Ekuitas posisi 31 Desember 2017.

5. Arus Kas perusahaan selama tahun 2018 menunjukkan kas bersih dari penerimaan dan pengeluaran dari pos-pos sebagai berikut:

Kas bersih untuk aktivitas operasiNet cash for operating activities amounted

Rp13.485 jutaRp13.485 million

Kas bersih untuk aktivitas investasiNet cash from investing activities amounted

Rp33.535 jutaRp33.535 million

Kas dan setara kas pada awal tahunCash and cash equivalents at the end of the year amounted

Rp8.960 jutaRp8.960 million

6. Analisis Laporan Keuangan tahun 2018 menunjukkan Retun on Asset 5,9%, Return on Equity 4,4%. Rasio Likuiditas perusahaan pada tahun 2018 adalah 507,8% (perhitungan diluar aset investasi). Rasio likuiditas perusahaan pada tahun 2018 melebihi dari 150% sesuai ketentuan pemerintah Peraturan Menteri Keuangan No. 99/PMK.010/2011.

PT Askrindo Mitra UtamaPada Tahun 2018 merupakan realisasi dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2018, laporan ini juga merupakan realisasi pelaksanaan tahun ke empat dari Rencana Kerja Jangka Panjang (RJPP) periode 2016-2020. PT Askrindo Mitra Utama bergerak dibidang Agen Asuransi Kredit, pada tahun 2018 Perusahaan memfokuskan pada:

1. Peningkatan jejaring usaha dalam rangka peningkatan bisnis dan mutu pelayanan di kantor perwakilan melalui penambahan Kantor perwakilan PT Askrindo Mitra Utama sebanyak 60 kantor dan 5 kantor outlet mandiri dan 31 KSO (Kerjasama Operasional).

2. Peningkatan Sumber Daya Manusia, baik kuantitas maupun kualitas dalam rangka mendukung peningkatan bisnis dan mutu layanan, terutama untuk melakukan pemasaran produk Asuransi Umum, dan penagihan saldo hak subrogasi/recoveries.

Kinerja Keuangan AMU

Posisi Keuangan (2017-2018)Financial Position (2017-2018)

UraianDescription

2018(Rp-juta)

(In million Rp)

2017(Rp-juta)

(In million Rp)

Kenaikan (Penurunan) Increase (Decrease)

Selisih(Rp-juta)Difference

(In million Rp)

PersentasePercentage

1 2 (3=1-2) (3:2)

Pendapatan UsahaRevenues 146.568 117.946 28.622 24,3%

4. In terms of Liabilities and Equity, Prepaid Financing Income amounted to Rp8,253 million, Technical Reserves amounted to Rp18,520 million and Equity amounted to Rp325,531 million or an increase of 4.8% compared to Equity as of December 31, 2017.

5. The Company’s Cash Flow during 2018 indicated net cash from receipts and payment of accounts as follows:

6. Analysis on Financial Statements in 2018 showed a Return on Assets of 5.9%, Return on Equity stood at 4.4%. The Company’s Liquidity Ratio in 2018 is 507.8% (calculation except investment assets). The Company’s Liquidity Ratio in 2018 exceeded 150% provisions under the Minister of Finance Regulation No.99/PMK.010/2011.

PT Askrindo Mitra Utama2018 is realization of the Annual Budget and Operation Plan (RKAP) 2018, this report is also realization of the Corporate Long-Term Business Plan (RJPP) 2016 – 2020 period implementation in the fourth year. PT Askrindo Mitra Utama is operated in Credit Insurance Agent business, in 2018, the Company focused on:

1. Expanding business network to improve business and service quality at representative office through additional Representative Office of PT Askrindo Mitra Utama as 60 offices, 5 independent outlet offices and 31 KSO (Operational Cooperation).

2. Human Resources development, both in terms of quantity and quality to support business and service quality improvement, primarily for General Insurance product marketing and collection of subrogation claim/recoveries accounts.

AMU Financial Performance

Page 117: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 118

Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Posisi Keuangan (2017-2018)Financial Position (2017-2018)

UraianDescription

2018(Rp-juta)

(In million Rp)

2017(Rp-juta)

(In million Rp)

Kenaikan (Penurunan) Increase (Decrease)

Selisih(Rp-juta)Difference

(In million Rp)

PersentasePercentage

1 2 (3=1-2) (3:2)

Beban OperasionalOperational Cost 121.704 97.980 23.724 24,2%

Laba OperasionalOperating Income 24.865 19.966 4.899 24,5%

Hasil InvestasiIncome from Investment 574 1.173 -599 51,1%

Beban UsahaOperating Expense 22.089 25.019 -2.930 11,7%

Laba Bersih UsahaNet Operating Income 3.350 -3.880 -530 13,7%

Pendapatan LainOther Incomes 251 738 -487 66,6%

Laba sebelum PajakProfit before Tax 3.601 (3.142) 6.743 214,6%

PajakTax 67 47 20 42,6%

Laba setelah PajakProfit after Tax 1.491 (3.095) 4.586 148,2%

InvestasiInvestment 14.515 12.465 2.050 16,4%

Total Aset LancarTotal Current Assets 27.747 20.353 7.394 36,3%

Total AsetTotal Assets 29.019 21.557 7.462 34,6%

Total LiabilitasTotal Liabilities 8.658 2.917 5.741 196,8%

Total EkuitasTotal Equity 20.361 18.640 1.721 9,2%

Adapun hasil-hasil yang diperoleh perusahaan pada tahun 2018 dapat dijelaskan sebagai berikut:

Bidang Operasional

1. Pendapatan Usaha tahun 2018 sebesar Rp146.568 juta atau 124,21% dari anggaran sebesar Rp118.002 juta. Jika dibandingkan dengan pendapatan usaha tahun tahun 2017 sebesar Rp117.946 juta, maka mengalami kenaikan 124,27%. Jika ditinjau lebih dalam, terlihat bahwa komponen pendapatan usaha tersebut di antaranya berasal dari pendapatan komisi sebesar Rp141.925 juta dan pendapatan jasa penagihan subrogasi sebesar Rp4.643 juta.

Bidang Keuangan

1. Hasil Investasi tahun 2018 sebesar Rp574 juta atau 57,41% dari anggaran sebesar Rp1.000 juta, jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2017 sebesar Rp1.172 juta, atau menurun 51,04%, penurunan realisasi hasil investasi dikarenakan adanya pencairan deposito.

Results achieved by the Company in 2018 are explained below:

Operational Aspect

1. In 2018, Operating Revenues achieved Rp146,568 million or 124.21% from the budget of Rp118,002 million. If compared to operating revenues in 2017 amounting to Rp117,946 million, it increased by 124.27%. If further analyzed, the Operating Revenue components were namely contributed from Commission of Rp141,925 million and Subrogation Collection Service of Rp4,643 million.

Financial Aspect

1. In 2018, Income from Investment reached Rp574 million or 57.41% from the budget of Rp1,000 million. If compared to the realization in 2017 of Rp1,172 million, or decreased by 51.04%, the decreasing income from investment realization was due to disbursement of time deposit.

Page 118: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)119

2. Investasi berupa Deposito Berjangka sebesar Rp14.515 juta atau 93,65% dari anggaran sebesar Rp15.500 juta, dan jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2017 sebesar Rp12.465 juta, atau mengalami kenaikan 16,45%.

Bidang Non Operasional

1. Beban Pokok Pendapatan tahun 2018 sebesar Rp121.703 juta atau 145,44% dari anggaran sebesar Rp83.679 juta, jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2017 sebesar Rp97.979 juta, mengalami kenaikan sebesar 24,21%. Kenaikan Beban Operasional tidak lepas dari kenaikan Pendapatan Usaha Perusahaan di tahun 2018.

2. Beban Usaha tahun 2018 sebesar Rp22.089 juta atau 80,65% dari anggaran sebesar Rp27.388 juta. Dibandingkan dengan realisasi tahun 2017 sebesar Rp25.019 juta atau menurun 11,71%.

3. Total Aset tahun 2018 sebesar Rp29.018 juta atau 85,96% dari anggaran sebesar Rp33.758 juta, jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2017 sebesar Rp21.557 juta, maka mengalami kenaikan sebesar 34,61%. Jika ditinjau lebih dalam, kenaikan total aset dikarenakan adanya kenaikan deposito, Piutang Usaha, dan Uang Muka.

4. Total liabilitas tahun 2018 sebesar Rp8.657 atau sebesar 102,12% dari anggaran sebesar Rp8.478 juta, jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2017 sebesar Rp2.917 juta, maka mengalami kenaikan sebesar 196,79%. Jika ditinjau lebih dalam, kenaikan total liabilitas dikarenakan adanya kenaikan Biaya masih harus dibayar.

5. Total ekuitas tahun 2018 sebesar Rp20.361 atau sebesar 80,54% dari anggaran sebesar Rp25.279 juta, jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2017 sebesar Rp18.639 juta, maka mengalami kenaikan sebesar 9,23%.

2. Investment in the form of Time Deposit amounted to Rp14,515 million or 93.65% from the budget of Rp15,500 million. If compared to the realization in 2017 of Rp12,465 million, it increased by 16.45%.

Non-Operational Aspect

1. Operational Cost in 2018 reached Rp121,703 million or 145.44% from the budget of Rp83,679 million. If compared to the realization in 2017 of Rp97,979 million, it increased by 24.21%. The increase in Operating Expenses cannot be separated from the increase in the Company’s Operating Revenues in 2018.

2. Operating Expenses in 2018 amounted to Rp22,089 million or 80.65% from the budget of Rp27,388 million. If compared to the realization in 2017 of Rp25,019 million, it decreased by 11.71%.

3. Total Assets in 2018 amounted to Rp29,018 million or 85.96% from the budget of Rp33,758 million. If compared to the realization in 2017 amounted to Rp21,557 million, it increased by 34.61%. If further analyzed, the increase in total assets was due to an increase in time deposits, accounts receivable, and advances.

4. In 2018, Total Liabilities reached Rp8,657 or 102.12% from the budget of Rp8,478 million, if compared to the realization in 2017 of Rp2,917 million, was increasing of 196.79%. If further analyzed, the increase in total liabilities was due to an increase in accrued costs.

5. Total equity in 2018 was Rp20,361 or 80.54% from the budget of Rp25,279 million. If compared to the realization in 2017 of Rp18,639 million, it increased by 9.23%.

Page 119: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 120

Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Standar Penyajian Informasi dan Kesesuaian terhadap Standar Akuntansi Keuangan

Analisa dan pembahasan kinerja keuangan pada laporan tahunan ini mengacu pada Laporan Keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi bambang & Rekan Penyajian dan pengungkapan laporan keuangan Perusahaan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”) di Indonesia, yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia.

Posisi Keuangan

Aset KonsolidasiConsolidated Assets

UraianDescription

2018(Rp-juta)

(In million Rp)

2017(Rp-juta)

(In million Rp)

Kenaikan (Penurunan)Increase (Decrease)

Selisih(Rp-juta)Difference

(In million Rp)

PersentasePercentage

(1) (2) (3=1-2) (3:2)

Kas dan BankCash on Hand and in Banks 305.972 325.936 -19.964 -6%

Jumlah Piutang UsahaTotal Trade Receivables 2.791.771 2.773.272 18.499 1%

Biaya Dibayar Dimuka dan Uang MukaPrepaid Expenses and Advances 21.952 13.717 8.235 60%

Pajak Dibayar DimukaPrepaid Taxes 17.948 193.368 (175.420) -91%

Piutang Hasil InvestasiInvestment Income Receivables 66.724 114.514 (47.790) -42%

Piutang Lain-LainOther Receivables 12.418 243.460 (231.042) -95%

Jumlah InvestasiTotal Investment 10.870.195 9.694.663 1.175.532 12%

Aset ReasuransiReinsuance Assets 1.500.601 1.220.673 279.928 23%

Standards for Information Disclosure and Compatibility to the Financial Accounting Standards

Analysis and discussion of financial performance in this annual report refers to the Financial Statements for the years ended on December 31, 2018 and December 31, 2017 that have been audited by Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan Public Accountant Firm. Presentation and disclosure of the Company’s financial statements prepared in accordance with Accounting Standards Finance (“SAK”) in Indonesia, which includes Statement of Financial Accounting Standard (“PSAK”) and Interpretation of Financial Accounting Standards (“ISAK”) issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK-IAI).

Financial Position

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Page 120: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)121

Aset KonsolidasiConsolidated Assets

UraianDescription

2018(Rp-juta)

(In million Rp)

2017(Rp-juta)

(In million Rp)

Kenaikan (Penurunan)Increase (Decrease)

Selisih(Rp-juta)Difference

(In million Rp)

PersentasePercentage

(1) (2) (3=1-2) (3:2)

Aset RetrosesiRetrocession Assets 1.347.416 883.257 464.159 53%

Bank yang Dibatasi PenggunaannyaRestricted Cash in Banks 348.183 128.423 219.760 171%

Aset Tetap BersihNet Assets 422.447 382.565 39.882 10%

Biaya TangguhanDeffered Charges 19.596 13.658 5.938 43%

Aset Pajak TangguhanDeffered Tax Assets 255.222 113.267 141.955 125%

Aset Lain-LainOther Assets 66.978 80.103 (13.125) -16%

Jumlah AsetTotal Assets 18.047.422 16.180.877 1.866.545 12%

Total aset tahun 2018 adalah sebesar Rp18.047.422 juta, angka tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp1.866.545 juta atau naik 12% dari total aset tahun sebelumnya, yaitu Rp16.180.877 juta. Kenaikan tersebut dikarenakan terdapat kenaikan jumlah saldo pada bank yang dibatasi penggunaannya dan peningkatan jumlah investasi.

Liabilitas KonsolidasiConsolidated Liabilities

UraianDescription

2018(Rp-juta)

(In million Rp)

2017(Rp-juta)

(In million Rp)

Kenaikan (Penurunan)Increase (Decrease)

Selisih(Rp-juta)Difference

(In million Rp)

PersentasePercentage

(1) (2) (3=1-2) (3:2)

Utang UsahaTrade Payables 582.935 438.783 144.152 33%

Utang PajakTaxes Payable 44.381 23.210 21.171 91%

Estimasi Klaim Retensi SendiriEstimated Claim on Own Retention 2.907.206 2.117.727 789.479 37%

Premi yang Belum Merupakan PendapatanUnearned Premium 3.807.842 3.560.817 247.025 7%

Beban AkrualAccrued Expenses 99.743 96.708 3.035 3%

Utang Lain-LainOther Payables 543.339 503.133 40.206 8%

Liabilitas Imbalan Pasca KerjaEmployee Benefit Liabilities 218.054 218.359 -305 0%

Jumlah LiabilitasTotal Liabilities 8.203.501 6.958.737 1.244.764 18%

Total Assets in 2018 amounted to Rp18,047,422 million. It increased by Rp1,866,545 million or an increase of 12% from total liabilities in previous year, which was Rp16,180,877 million. The increase was due to an increase in the number of balances at banks that were restricted in their use and an increase in the amount of investment.

Page 121: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 122

Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Jumlah Liabilitas tahun 2018 adalah sebesar Rp8.203.501 juta, angka tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp1.244.763 juta atau naik 18% dari jumlah Liabilitas tahun sebelumnya, yaitu Rp6.958.737 juta kenaikan tersebut dikarenakan terdapat kenaikan jumlah estimasi klaim retensi sendiri dan premi yang belum merupakan pendapatan.

Ekuitas KonsolidasiConsolidated Equity

UraianDescription

2018(Rp-juta)

(In million Rp)

2017(Rp-juta)

(In million Rp)

Kenaikan (Penurunan)Increase (Decrease)

Selisih(Rp-juta)Difference

(In million Rp)

PersentasePercentage

(1) (2) (3=1-2) (3:2)

Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhSubscribed and Fully Paid-in Capital 6.611.000 6.611.000 - 0%

Kerugian Belum Direalisasi atas Perubahan Nilai Wajar Efek Tersedia untuk DijualUnrealized Loss on Changes in Fair Value of Available-for-Sale Equity Securities

(59.663) (23.956) (35.707) 149%

Saldo LabaRetained Earnings

Ditentukan PenggunaannyaAppropriated 2.640.612 1.566.892 1.073.720 69%

Tidak Ditentukan PenggunaannyaUnappropriated 651.544 1.067.811 (416.267) -39%

Kepentingan Non PengendaliNon-controlling Interest

429 393 36 9%

Jumlah EkuitasTotal Equity 9.843.921 9.222.139 621.782 7%

Nilai Ekuitas tahun 2018 adalah sebesar Rp9.843.921 juta, angka tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp621.782 juta atau naik 7% dari nilai ekuitas tahun sebelumnya, yaitu Rp6.958.737 juta kenaikan tersebut dikarenakan terdapat peningkatan cadangan umum.

Laba (Rugi) dan Penghasilan Komprehensif

UraianDescription

2018(Rp-juta)

(In million Rp)

2017(Rp-juta)

(In million Rp)

Kenaikan (Penurunan)Increase (Decrease)

Selisih(Rp-juta)Difference

(In million Rp)

PersentasePercentage

(1) (2) (3=1-2) (3:2)

Pendapatan UsahaRevenues

Pendapatan UnderwritingUnderwriting Income

Premi dan Jasa Penjaminan BrutoGross Premiums and Guarantee Services 10.173.340 9.950.035 223.305 2%

Premi ReasuransiReinsurance Premiums (3.950.242) (4.069.625) 119.383 -3%

Total Liabilities in 2018 amounted to Rp8,203,501 million. It increased by Rp1,244,763 million or an increase of 18% from total liabilities in previous year, which was Rp6,958,737 million. It was due to an increase in estimated claim on own retention and Unearned Premiums.

Equity Value in 2018 amounted to Rp9,843,921 million. It increased by Rp621,782 million or 7% from previous year’s equity value, which was Rp6,958,737 million, due to an increase in general reserves.

Statements of Profit (Loss) and Other Comprehensive Income

Page 122: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)123

UraianDescription

2018(Rp-juta)

(In million Rp)

2017(Rp-juta)

(In million Rp)

Kenaikan (Penurunan)Increase (Decrease)

Selisih(Rp-juta)Difference

(In million Rp)

PersentasePercentage

(1) (2) (3=1-2) (3:2)

Kenaikan Premi yang Belum Merupakan PendapatanIncrease in Unearned Premiums

(283.043) (132.610) (150.433) 113%

Pendapatan Underwriting LainOther Underwriting Income 12.272 7.430 4.842 65%

Jumlah Pendapatan UnderwritingTotal Underwriting Income 5.952.327 5.755.230 197.097 3%

Beban UnderwritingUnderwriting Expenses

Beban KlaimClaim Expenses 2.793.895 3.368.523 (628.628) -19%

Beban Komisi NetoComission Expenses - Net 1.411.271 1.170.756 240.515 21%

Beban Underwriting LainOther Underwriting Expenses 111.435 76.660 34.775 45%

Jumlah Beban UnderwritingTotal Underwriting Expenses 4.262.601 4.615.940 (353.338) -8%

Hasil UnderwritingUnderwriting Income 1.689.725 1.139.290 550.435 48%

Hasil InvestasiIncome from Investments 525.780 696.460 (170.680) -25%

Jumlah Pendapatan UsahaNet Operating Revenues 2.215.505 1.835.750 379.755 21%

Beban UsahaOperating Expenses 994.859 822.868 171.991 21%

Laba UsahaProfit from Operations 1.220.646 1.012.882 207.765 21%

Beban Lain-Lain - BersihOther Expenses - Net (469.890) (16.019) (453.871) 2.833%

Laba sebelum Pajak dan ZakatProfit before Tax and Zakah 750.756 996.863 (246.108) -25%

ZakatZakah (1.300) (170) (1.130) 666%

Laba sebelum PajakProfit before Tax 749.456 996.694 (247.238) -25%

Beban PajakTax Expense 98.621 93.314 5.308 6%

Laba Tahun BerjalanProfit for the Year 650.835 903.380 (252.544) -28%

Penghasilan Komprehensif LainOther Comprehensive Income

Pos yang Tidak akan Direklasifikasi ke Laba RugiItems that will not be reclassified subsequently to profit or loss

- (34.911) 34.911 -100%

Pos yang akan Direklasifikasi ke Laba RugiItems that will be reclassified subsequently to profit or loss

- (23.363) 23.363 -100%

Page 123: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 124

Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

UraianDescription

2018(Rp-juta)

(In million Rp)

2017(Rp-juta)

(In million Rp)

Kenaikan (Penurunan)Increase (Decrease)

Selisih(Rp-juta)Difference

(In million Rp)

PersentasePercentage

(1) (2) (3=1-2) (3:2)

Jumlah Penghasilan KomprehensifTotal Comprehensive Income

Laba Rugi Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan kepada:Profit (loss) for the year attributable to:

Pemilik Entitas IndukOwners of the Company - 903.444 (903.444) -100%

Kepentingan Non PengendaliNon-controlling Interest - (64) 64 -100%

Penghasilan Komprehensif yang dapat diatribusikan kepada:Total comprehensive income attributable to:

Pemilik Entitas IndukOwners of the Company 621.782 845.166 (223.384) -26%

Kepentingan Non PengendaliNon-controlling Interest - (60) 60 -100%

Total laba tahun berjalan tahun 2018 adalah sebesar Rp650.835 juta, angka tersebut mengalami penurunan sebesar Rp252.545 juta atau turun 28% dari total laba tahun berjalan pada tahun sebelumnya, yaitu Rp903.380 juta.

Arus Kas

UraianDescription

2018(Rp-juta)

(In million Rp)

2017(Rp-juta)

(In million Rp)

Kenaikan (Penurunan)Increase (Decrease)

Selisih(Rp-juta)Difference

(In million Rp)

PersentasePercentage

(1) (2) (3=1-2) (3:2)

Kas Bersih yang diperoleh dari aktivitas operasiNet Cash from Operating Activities 679.876 67.656 612.220 904,90%

Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasiNet Cash by (Used in) Investing Activities (699.840) 180.198 (880.038) -488,37%

Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaanNet Cash from Financing Activities

0 (63.000) 63.000 100,00%

Kas dan Setara Kas pada Awal TahunCash and Cash Equivalents at Beginning of the Year

325.936 141.082 184.854 131,03%

Kas dan Setara Kas pada Akhir TahunCash and Cash Equivalents at End of Year 305.972 325.936 (19.964) -6,13%

Kenaikan (Penurunan) Kas dan Setara KasIncrease (Decrease) in Cash and Cash Equivalents

(19.964) 184.854 (204.818) -110,80%

Total profit of 2018 was Rp650,835 million, decreased by Rp252,545 million or 28% from the previous year’s total profit, which was Rp903,380 million.

Cash Flows

Page 124: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)125

Rasio Keuangan

UraianDescription

2018(Rp-juta)

(In million Rp)

2017(Rp-juta)

(In million Rp)

YoY 2017-2018

PersentasePercentage

LikuiditasLiquidity 215,9 289,8 -25%

SolvabilitasSolvency 226,0 292,2 -22%

Return on Asset (ROA)Return on Asset (ROA) 4,2 6,5 -36%

Return on Equity (ROE)Return on Equity (ROE) 6,6 8,9 -26%

Net Equity to Total AssetNet Equity to Total Asset 54,5 69,1 -21%

Loss RatioLoss Ratio 46,4 51,1 -9%

Rasio Biaya OperasionalOperational Cost Ratio 8,8 14,3 -38%

Debt to Equity Ratio (DER)Debt to Equity Ratio (DER) 83,3 49,5 67%

Rasio Hasil UnderwritingUnderwriting Income Ratio 16,6 17,6 -6%

Pertumbuhan PremiPremium Growth 2,6 0,7 269%

Rasio Operating Asset TurnoverOperating Asset Turnover Ratio 48,6 29,4 65%

Yield on InvestmentYield on Investment 4,8 9,0 -46%

Rasio Net Profit Margin (NPM)Net Profit Margin (NPM) Ratio 7,4 20,0 -63%

Kemampuan Membayar Utang dan Tingkat Kolektibilitas PiutangKemampuan Membayar Utang

Kemampuan Perusahaan dalam memenuhi kewajibannya dapat dilihat dari rasio kewajiban terhadap aset serta rasio pinjaman terhadap ekuitas. Perincian mengenai kedua rasio tersebut ialah sebagai berikut:

UraianDescription

2018(Rp-juta)

(In million Rp)

2017(Rp-juta)

(In million Rp)

Kenaikan (Penurunan)Increase (Decrease)

Selisih(Rp-juta)Difference

(In million Rp)

PersentasePercentage

(1) (2) (3=1-2) (3:2)

Tingkat SolvabilitasSolvency Level

Kekayaan yang DiperkenankanAllowed Wealth 10.691.111 10.381.063 310.048 3%

Financial Ratio

Solvency and Receivables Collectability

Ratio

Solvency

The Company’s ability to meet its obligations can be seen from the ratio of liabilities to assets as well as the ratio of loans to equity. The details of the two ratios are as follows:

Page 125: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 126

Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

UraianDescription

2018(Rp-juta)

(In million Rp)

2017(Rp-juta)

(In million Rp)

Kenaikan (Penurunan)Increase (Decrease)

Selisih(Rp-juta)Difference

(In million Rp)

PersentasePercentage

(1) (2) (3=1-2) (3:2)

LiabilitasLiabilities 4.331.641 3.926.438 405.203 10%

Jumlah Tingkat SolvabilitasTotal Solvency 6.359.470 6.454.625 (95.155) -1%

Batas Tingkat Solvabilitas MinimumMinimum Risk-Based Capital

Risiko KreditCredit Risk 280.586 308.530 (27.944) -9%

Risiko LikuiditasLiquidity Risk

Risiko PasarMarket Risk 101.292 93.597 7.695 8%

Risiko AsuransiInsurance Risk 332.813 458.152 (125.339) -27%

Risiko OperasionalOperational Risk 8.735 4.778 3.958 83%

Jumlah Batas Tingkat Solvabilitas MinimumTotal Minimum Risk-Based Capital 723.426 865.057 (141.630) -16%

Jumlah Batas Tingkat SolvabilitasExcess (Deficit) of Total Solvency Limit 5.636.044 5.589.568 46.476 1%

Tingkat Pencapaian Solvabilitas (dalam %)Total Solvency Realization (in %) 879,08% 746,15% 133% 18%

Kemampuan Perseroan dalam membayar hutang-hutangnya tercermin dalam perhitungan solvabilitas. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 53/PMK.010/2012 tanggal 3 April 2012, setiap perusahaan asuransi setiap tahun wajib memenuhi target tingkat solvabilitas paling rendah 120% (seratus dua puluh persen) dari modal minimum berbasis risiko.

Tingkat solvabilitas adalah ukuran yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan asuransi dalam memenuhi kewajibannya kepada Pemegang Polis/Tertanggung, yang dicerminkan dengan suatu perbandingan antara nilai kekayaan yang diperkenankan dengan kewajiban perusahaan yang bersangkutan.

Tingkat Kolektibilitas Piutang

UraianDescription

2018(Rp-juta)

(In million Rp)

2017(Rp-juta)

(In million Rp)

Kenaikan (Penurunan)Increase (Decrease)

Selisih(Rp-juta)Difference

(In million Rp)

PersentasePercentage

(1) (2) (3=1-2) (3:2)

Tingkat Rasio PenagihanBilling Ratio Level 96,04% 96,15% 11% 11,44%

The Company’s solvency is reflected by its ability to settle its payables. Based on the Minister of Finance Regulation No. 53/PMK.010/2012 dated April 3, 2012, each insurance company is required to meet its annual solvability target of at least 120%(one hundred twenty percent) of minimum capital on risk-based capital.

Solvency ratio is a measurement used for assessing the insurance Company’s capability in fulfilling obligation to the Policy Holder/Insured, which is reflected in the comparison between the Company’s allowed wealth and liabilities of the Company.

Receivables Collectability Ratio

Page 126: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)127

Kolektibilitas Piutang mencerminkan kemampuan Askrindo dalam melakukan penagihan atas saldo piutang. Risiko terkait kolektibilitas piutang Askrindo dapat ditekan dengan cara menerapkan kebijakan perusahaan dan pengendalian internal yang baik. Pada tahun 2018, Askrindo mencatat tingkat rasio penagihan sebesar 96,04% lebih kecil dari tingkat rasio penagihan pada tahun 2017 yaitu sebesar 96,15%.

Tingkat Kesehatan PerusahaanPerhitungan tingkat kesehatan perusahaan tahun 2018 sebagaimana Peraturan Menteri BUMN No. Per-10/MBU/2014 menunjukkan nilai score sebesar 167, dengan predikat “Sehat AA” yang berarti perusahaan pada tahun 2018 dalam keadaan “Sehat”.

PenilaianAssessment

ScoreScore

Proporsi Joint CostJoint Cost Proportion

Proporsi ScoreScore Proportion

a. Tingkat Kesehatan Korporasia. Corporate Soundness Level 71 40 28,20

b. Penugasan (KUR)b. Assignment (KUR) 96 60 57,60

TOTALTOTAL 167 100 85,60

Predikat PenilaianAssessment Predicate

SEHAT AAHEALTHY AA

Struktur Modal dan Kebijakan Manajemen atas Struktur ModalStruktur Modal Perusahaan

Struktur modal Askrindo tahun 2018 terdiri dari 45% Liabilitas dan 55% Ekuitas. Komposisi tersebut mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya.

Struktur Modal dan PerubahannyaCapital Structure and Its Changes

Struktur ModalCapital Structure

2018 2017Kenaikan (Penurunan)

Increase (Decrease)

JumlahTotal

(Rp-juta)(In million Rp)

Kontribusiterhadap Modal

Contribution to Equity

Jumlah(Rp-juta)

Kontribusi terhadap Modal

Contribution to Equity(%)

SelisihDifference(Rp-juta)

PersentasePercentage

(1) (2) (3=1-2) (3/2)

LiabilitasLiabilities 8.203.501 45% 6.958.737 43% 1.244.763 67%

EkuitasEquity 9.843.921 55% 9.222.139 57% 621.782 33%

Jumlah Struktur Modal PerusahaanTotal Corporate Capital Structure

18.047.422 100% 16.180.877 100% 1.866.545 100%

Receivables Collectability reflects Askrindo’s ability to collect its receivables balance. Askrindo’s collectability risks is managed by implementing corporate policy and adequate internal control. In 2018, Askrindo booked a collectability ratio level of 96.04% smaller than the collectability ratio level in 2017 which was 96.15%.

Corporate Soundness LevelThe corporate soundness level assessment in 2018 according to Minister of SOE Regulation No. Per-10/MBU/2014 indicated total score of 167, “Healthy AA” predicate which means the Company in 2018 is under “Healthy” condition.

Capital Structure and Capital Structure PolicyThe Company Capital Structure

Askrindo capital structure in 2018 consists of 45% Liabilities and 55% Equities. The composition increased compared to the previous year.

Page 127: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 128

Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Ikatan yang Material untuk Investasi Barang Modal

No.Pihak 11st Party

Pihak 22nd Party

Tujuan IkatanPurpose of Commitment

Sumber DanaSource of Funds

Mata UangCurrency

Proteksi RisikoMata Uang AsingForeign Currency Protection Risk

1. PT Askrindo (Persero) PT Sarana Mediajasa Infosis Pengembangan Aplikasi SDM

Development of HR’s ApplicationBelanja ModalCapital Expenditure Rupiah -

2. PT Askrindo (Persero) PT Astra International Pengadaan Alat Transportasi

Procurement of TransportationBelanja ModalCapital Expenditure Rupiah -

3. PT Askrindo (Persero)

PT Profestama Teknik Cemerlang

Pengadaan Alat Sistem KeamananProcurement of Security System

Belanja ModalCapital Expenditure Rupiah -

4. PT Askrindo (Persero) PT Matrica Consulting Service Pengembangan Sistem Marketing

Development of Marketing SystemBelanja ModalCapital Expenditure Rupiah -

5. PT Askrindo (Persero) PT Anggada Duta Wisesa

Pengembangan Sistem Pengadaan Barang & JasaDevelopment of Goods & Service Procurement System

Belanja ModalCapital Expenditure Rupiah -

6. PT Askrindo (Persero) PT Infovesta Utama

Pengembangan Aplikasi InvestasiDevelopment of Investment Application

Belanja ModalCapital Expenditure Rupiah -

7. PT Askrindo (Persero) PT Prodata Sitem Teknologi

Pengembangan Aplikasi Helpdesk Manage EngineDevelopment of Helpdesk Manage Engine Application

Belanja ModalCapital Expenditure Rupiah -

8. PT Askrindo (Persero) PT Inti Harmoni Mandiri

Renovasi Livingroom KC Denpasar & KC KemayoranKC Denpasar & KC Kemayoran Livingroom Renovation

Belanja ModalCapital Expenditure Rupiah -

9. PT Askrindo (Persero) PT Hema Medhajaya Pengadaan Kursi Kerja

Procurement of Office ChairsBelanja ModalCapital Expenditure Rupiah -

10. PT Askrindo (Persero) PT Smartindo Integrasi Sistem Pengadaan Personal Komputer

Procurement of Personal ComputerBelanja ModalCapital Expenditure Rupiah -

11. PT Askrindo (Persero) PT Adi Data Informatika

Pendampingan Pengembangan Sistem ACSACS System Development Assistance

Belanja ModalCapital Expenditure Rupiah -

12. PT Askrindo (Persero) PT Winston Indonesia

Pengadaan Mesin Pendukung Pengelolaan GedungProcurement of Supporting Machines for Building Management

Belanja ModalCapital Expenditure Rupiah -

13. PT Askrindo (Persero) PT Prima Teknologi Intermedia

Pengadaan Media Interaktif DisplayProcurement of Interactive Media Display

Belanja ModalCapital Expenditure Rupiah -

14. PT Askrindo (Persero) PT Mardika Griya Prasta Renovasi Gedung KC Denpasar

KC Denpasar Renovation BuildingBelanja ModalCapital Expenditure Rupiah -

15. PT Askrindo (Persero) PT Altros Teknologi Pengadaan Server TI

Procurement of IT ServerBelanja ModalCapital Expenditure Rupiah -

16. PT Askrindo (Persero) PT Manos Solusi

Pengembangan SistemManajemen RisikoProcurement of Management Risk System

Belanja ModalCapital Expenditure Rupiah -

Material Commitment for Capital Expenditure Investment

Page 128: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)129

No.Pihak 11st Party

Pihak 22nd Party

Tujuan IkatanPurpose of Commitment

Sumber DanaSource of Funds

Mata UangCurrency

Proteksi RisikoMata Uang AsingForeign Currency Protection Risk

17. PT Askrindo (Persero) PT Asaba Computer Centre

Pengadaan Aplikasi Windows Server & DBMS SQL ServerProcurement of DBMS SQL and Windows Server Application

Belanja ModalCapital Expenditure Rupiah -

18. PT Askrindo (Persero) PT Erakomp Infonusa Pengadaan Aplikasi SPSS

Procurement of SPSS ApplicationBelanja ModalCapital Expenditure Rupiah -

19. PT Askrindo (Persero) PT Sun Artha Putra Mandiri Pengadaan Aplikasi Tableu

Procurement of Tableu ApplicationBelanja ModalCapital Expenditure Rupiah -

20. PT Askrindo (Persero) PT Tirta Global Asia Penambahan Alat Digital Marketing

Addition of Marketing Digital ToolsBelanja ModalCapital Expenditure Rupiah -

21. PT Askrindo (Persero) PT Kirana Tama Teknologi

Pengembangan AplikasiTravel InsuranceDevelopment of Travel Insurance Application

Belanja ModalCapital Expenditure Rupiah -

22. PT Askrindo (Persero) PT United Teknologi Integrasi Pengadaan Personal Komputer

Procurement of Personal ComputerBelanja ModalCapital Expenditure Rupiah -

23. PT Askrindo (Persero) PT Altros Teknologi Pengadaan Video Conference

Procurement of Video ConferenceBelanja ModalCapital Expenditure Rupiah -

24. PT Askrindo (Persero) PT Berca Hardayaperkasa Pengadaan Perangkat WIFI

Procurement of WIFI DeviceBelanja ModalCapital Expenditure Rupiah -

Realisasi Investasi Barang Modal

No.Investasi Barang ModalCapital Expenditure Investment

TujuanTargets

NilaiValue

(Rp)(Rp)

1. Tanah & Bangunan Gedung KantorLand & Office Buildings

Pemenuhan sarana & prasaran operasionalFulfillment of operational facilities and infrastructure 9.859.903.138

2. Renovasi Gedung KantorOffice Building Renovation

Pemenuhan sarana & prasaran operasionalFulfillment of operational facilities and infrastructure 14.606.950.911

3. Inventaris KantorOffice Inventories

Pemenuhan sarana & prasaran operasionalFulfillment of operational facilities and infrastructure 2.875.521.685

4. Renovasi Rumah DinasOfficial Residence

Pemenuhan sarana & prasaran operasionalFulfillment of operational facilities and infrastructure 29.000.000

5. Inventaris Rumah DinasOfficial Residence Inventories

Pemenuhan sarana & prasaran operasionalFulfillment of operational facilities and infrastructure 455.621.796

6. Kendaraan Dinas Roda DuaTwo Wheeled Official Vehicle

Pemenuhan sarana & prasaran operasionalFulfillment of operational facilities and infrastructure 37.468.000

7. Kendaraan Dinas Roda EmpatFour Wheeled Official Vehicle

Pemenuhan sarana & prasaran operasionalFulfillment of operational facilities and infrastructure 1.917.180.000

Realization of Capital Expenditure Investment

Page 129: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 130

Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

No.Investasi Barang ModalCapital Expenditure Investment

TujuanTargets

NilaiValue

(Rp)(Rp)

8. Mesin KantorOffice Machine

Pemenuhan sarana & prasaran operasionalFulfillment of operational facilities and infrastructure 3.159.554.131

9. Hardware & Software KomputerComputer Hardware & Software

Pemenuhan sarana & prasaran operasionalFulfillment of operational facilities and infrastructure 26.229.855.357

JumlahTotal 59.171.055.018

UraianDescription

2018(Rp-juta)

(In million Rp)

2017(Rp-juta)

(In million Rp)

Kenaikan (Penurunan)Increase (Decrease)

Selisih(Rp-juta)Difference

(In million Rp)

PersentasePercentage

(%)

Realisasi Investasi Barang ModalRealization of Investment in Capital Goods 59.171.055.018 48.434.684.151 10.736.370.866 22,17%

Informasi Material mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Penggabungan Usaha, Akuisisi, dan/atau Restrukturisasi Utang/Modal

Sepanjang tahun 2018, tidak terdapat aksi korporasi dari Perusahaan terkait investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan usaha, akuisisi, dan restrukturisasi utang/modal yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja keuangan maupun operasional Perusahaan.

Perbandingan antara Target Anggaran dengan Realisasi,dan Proyeksi Usaha

(Dalam jutaan Rupiah)(in million Rupiah)

KeteranganDescription

Realisasi 2018Realization 2018

Target 2018Target 2018

PencapaianRealisasi terhadap

Target 2018Realization of Target Achievement 2018

(%)

Proyeksi 2019Projection 2019

Proyeksi 2019 terhadap

Realisasi 2018Projection 2019

towardsRealization 2018

(%)

Proyeksi 2019 terhadap

Target 2018Projection 2019 towards Targets

2018(%)

1 2 (1:2) 3 (3:1) (3:2)

Pendapatan UnderwritingUnderwriting Revenues 5.952.326 8.428.201 70,62% 8.960.047 150,53% 106,31%

Beban UnderwritingUnderwriting Expenses 4.262.601 6.874.745 62,00% 7.091.531 166,37% 103,15%

Material Information on Investment, Expansion, Divestment, Business Joint, Acquisition or Debt/Capital Restructuring

Throughout 2018, there were no corporate actions from the Company related to investment, expansion, divestment, business joint, acquisition, and debt/capital restructuring that significantly affected the Company’s financial or operational performance.

Comparison between Budget Target with Realization, and Business Projects

Page 130: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)131

(Dalam jutaan Rupiah)(in million Rupiah)

KeteranganDescription

Realisasi 2018Realization 2018

Target 2018Target 2018

PencapaianRealisasi terhadap

Target 2018Realization of Target Achievement 2018

(%)

Proyeksi 2019Projection 2019

Proyeksi 2019 terhadap

Realisasi 2018Projection 2019

towardsRealization 2018

(%)

Proyeksi 2019 terhadap

Target 2018Projection 2019 towards Targets

2018(%)

1 2 (1:2) 3 (3:1) (3:2)

Hasil UnderwritingUnderwriting Income 1.689.725 1.686.327 100,20% 2.071.893 122,62% 122,86%

Hasil InvestasiIncome from Investment 525.780 825.883 63,66% 603.533 114,79% 73,08%

Laba Rugi setelah PajakProfit Loss after Tax 650.835 1.273.155 51,12% 1.292.333 198,57% 101,51%

AsetAssets 18.047.422 18.516.922 97,46% 20.447.656 113,30% 110,43%

Informasi dan Fakta Material yang Terjadi setelah Tanggal Laporan Akuntan

Tidak terdapat kejadian maupun informasi terkait fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan.

Dampak Nilai Tukar Mata Uang Asing

Dampak pengaruh nilai tukar mata uang asing merupakan bagian dari kegiatan operasi normal Perusahaan. Dalam hal ini, pengaruh dari selisih nilai tukar mata uang asing tidak signifikan karena investasi dan pengelolaan dana dilakukan dengan menggunakan mata uang rupiah.

Prospek UsahaBusiness Outlook

Berdasarkan keterangan dari Otoritas Jasa Keuangan menyatakan bahwa stabilitas sektor jasa keuangan selama tahun 2018 dalam keadaan yang terjaga dan optimistis tren positif kinerja sektor keuangan akan berlanjut di tahun 2019. Sepanjang tahun 2018, kondisi perekonomian nasional terpantau sehat dan stabil, yang tercermin di antaranya dari ekonomi nasional yang tumbuh sekitar 5,15% dan inflasi yang terkendali di level 3,13%. Sementara itu sektor jasa keuangan juga tercatat stabil dan sehat, yang merupakan modal penting bagi industri jasa keuangan untuk dapat tumbuh lebih baik dan meningkatkan perannya sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi.

Subsequent Material Information and Fact after Accountant Reporting Date

There is no subsequent material information and fact after accountant reporting date.

Impact of Foreign Currency Exchange Rate

The impact of foreign currency exchange rate is part of the Company’s normal operational activity. In this case, the impact of foreign currency exchange rate is not significant because investment and fund management is done using the rupiah currency.

Based on the statement from the Financial Services Authority, it stated that the stability of the financial services sector during 2018 was maintained and optimistic that the positive trend of financial sector performance will continue in 2019. Throughout 2018, the condition of the national economy was observed to be sound and stable, which was reflected among others from the national economy growth of around 5.15% and controlled inflation at 3.13%. Meanwhile, the financial services sector was also recorded to be sound and healthy, which is an important capital for the financial services industry to be able to grow better and increase its role as a driving force for economic growth

Page 131: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 132

Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

OJK memahami bahwa tantangan yang dihadapi pada tahun 2019 tidak lebih mudah dibandingkan tahun 2018. Untuk itu, OJK akan terus berusaha memfasilitasi dan memberikan kemudahan dalam mendukung sektor-sektor prioritas pemerintah, melalui kebijakan dan inisiatif yang akan difokuskan pada lima area. Pada tahun 2019, OJK telah menyiapkan lima kebijakan dan inisiatif yang diarahkan antara lain untuk mendukung pembiayaan sektor-sektor prioritas Pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, pemberdayaan UMKM dan masyarakat kecil, mendorong inovasi teknologi informasi industri jasa keuangan serta reformasi internal dalam pengaturan dan pengawasan sektor jasa keuangan.

Memasuki tahun 2019, OJK optimis tren perbaikan perekonomian dan kinerja sektor jasa keuangan yang positif akan terus berlangsung. Perekonomian diperkirakan mampu tumbuh 5,3% dengan inflasi yang terjaga relatif rendah di level 3,5%. Kinerja intermediasi lembaga jasa keuangan diperkirakan tumbuh kuat dengan pertumbuhan kredit perbankan di kisaran 13±1%, dengan Rasio NPL diproyeksikan turun di akhir tahun 2019. Pertumbuhan dana pihak ketiga diperkirakan juga meningkat menjadi 8%-10%. Optimisme ini juga turut diperlihatkan oleh pelaku perbankan yang tercermin dalam Rencana Bisnis Bank 2019, yang menargetkan ekspansi kredit dan Dana Pihak Ketiga masing-masing sebesar 12,06% dan 11,49%.

Di pasar modal, OJK memproyeksikan tambahan 75–100 emiten baru di tahun 2019, yang akan didominasi oleh emisi obligasi atau sukuk korporasi, dengan penghimpunan dana diperkirakan berkisar Rp200 triliun–Rp250 triliun. Di Industri Keuangan Non Bank, pertumbuhan aset asuransi jiwa dan asuransi umum masing-masing diperkirakan tumbuh sebesar 10%-13% dan 14%-17%. Aset perusahaan pembiayaan tumbuh 8%-11%. Sementara, aset dana pensiun diperkirakan tumbuh moderat, sekitar 7%-9% untuk Dana Pensiun Pemberi Kerja dan sekitar 13%-16% untuk Dana Pensiun Lembaga Keuangan.

Semantara itu, OJK menargetkan premi industri asuransi mampu tumbuh di kisaran 12% – 15% pada 2019, setelah hanya tumbuh single digit  pada 2018. Pertumbuhan industri asuransi mengalami perlambatan dari tahun ke tahun. Biasanya, industri asuransi jiwa dan asuransi umum mampu tumbuh hingga di atas 10 persen atau double digit setiap tahun. OJK menyebutkan pertumbuhan total premi industri asuransi di 2018 hanya mampu mencapai angka 9 persen. Padahal di tahun-tahun sebelumnya angka pertumbuhan selalu double digit.

Melemahnya pertumbuhan asuransi terutama di tahun 2018 diakibatkan oleh kondisi ekonomi global yang penuh gejolak. Kondisi tersebut sangat berpengaruh terhadap dunia bisnis, termasuk asuransi. Fenomena tersebut menjadi bagian dari tantangan bagi seluruh pelaku usaha agar dapat melakukan suatu perbaikan atau inovasi, Sebab OJK memprediksikan iklim usaha asuransi di tahun 2019 memiliki peluang cukup bagus untuk meningkatkan pertumbuhannya. Adapun saat ini total aset IKNB

OJK understands that the challenges faced in 2019 are no easier than in 2018. Therefore, OJK will continue trying to facilitate and provide facilities to support the Government’s priority sectors, through policies and initiatives that will focus on five areas. For 2019, OJK has prepared five policies and initiatives that aim to support the financing of the Government’s priority sectors in promoting economic growth, empowering MSMEs and small communities, encouraging information technology innovation in the financial services industry and internal reforms in the regulation and supervision of the financial service sector.

Welcoming 2019, OJK is optimistic that the upward trend in the economy and positive financial service sector performance will continue. The economy is expected to grow 5.3% with inflation maintained relatively low at the level of 3.5%. The intermediary performance of financial service institution is expected to grow strongly with banking credit growth in the range of 13±1%, with the NPL ratio projected to fall by the end of 2019. Growth in third party funds is also expected to increase to 8% -10%. This optimism was also demonstrated by banking players as reflected in the Bank Business Plan 2019, which targets credit expansion and Third Party Funds at 12.06% and 11.49%, respectively.

In the capital market, the OJK projects an additional 75-100 new issuers in 2019, which will be dominated by corporate bond issuances or sukuk, with funds raised estimated to range from Rp200 trillion-Rp250 trillion. In the Non-Bank Financial Industry, growth in life insurance and general insurance assets are estimated to grow by 10%-13% and 14%-17%, respectively. Financing company assets will grow 8%-11%. Meanwhile, pension fund assets are expected to grow moderately, around 7%-9% for Pension Funds and about 13%-16% for Financial Institution Pension Funds.

In the meantime, OJK targets the insurance industry premiums to grow in the range of 12% - 15% in 2019, after only growing single digit in 2018. The growth of insurance industry has slowed from year to year. Usually, the life insurance and general insurance industries are able to grow to above 10% or double digits every year. OJK stated that the total growth of the insurance industry premiums in 2018 was only able to reach 9%. Whereas in previous years, the growth rate was always double digits.

The weakening of insurance growth, especially in 2018, is the result of turbulent global economic conditions. It is very influential on the business world, including insurance. This phenomenon is part of the challenge for all business doers to be able to make an improvement or innovation, because OJK predicts that the insurance business climate in 2019 has a pretty good opportunity to increase its growth. At present, the total assets of the Non-Bank Financial Institution (IKNB) according to OJK data are Rp2,353 trillion,

Page 132: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)133

menurut data OJK adalah sebesar Rp2.353 triliun, terdiri dari Rp2.255 aset konvensional dan Rp98,57 triliun aset di syariah. Asuransi sendiri menguasai 53% aset dari total IKNB sebesar Rp1.251 triliun. Sisanya dipegang dana pensiun 12% dan lembaga pembiayaan 25%. Sisanya 10% dipegang IKNB jenis lainnya.

Berdasarkan ulasan di atas, Askrindo telah menyiapkan diri untuk menghadapi berbagai tantangan di Tahun 2019, sebagai berikut:

1. Melaksanakan sinergi BUMN dengan perusahaan asuransi dan penjaminan BUMN dalam rangka perluasan kapasitas dan penetrasi asuransi kredit dan penjaminan dalam bentuk penyamaan terms and conditions kepada mitra, baik Lembaga Perbankan (Himbara/Non Himbara) maupun Institusi Keuangan Non Bank (IKNB).

2. Melakukan simplifikasi penutupan asuransi kredit melalui system untuk pelayanan maksimal kepada mitra dan pelanggan.

3. Memaksimalkan penetrasi penggarapan bisnis yang hasilnya baik dan mempunyai prospek pengembangan bisnis yang baik ke depannya.

4. Mengembangkan bisnis baru dengan mitra bisnis eksisting.

5. Melakukan penjajakan kerjasama bisnis baru dengan perusahaan Financial Technology (Fintech) P2P Lending untuk produk Asuransi Kredit Produktif.

6. Menambah jaringan keagenan untuk memperluas cakupan pemasaran.

7. Peningkatan frekuensi relationship dan kunjungan/sosialisasi ke mitra bisnis eksisting dan baru.

8. Reguler gathering dengan mitra bisnis eksisting termasuk sosialisasi Perjanjian Kerja Sama (PKS).

9. Peningkatan/percepatan SLA pelayanan kepada mitra.10. Mengoptimalisasi komunikasi dengan mitra eksisting dan

baru untuk peningkatan produksi dan merespon mitra.11. Responsif terhadap keluhan atau masukan dari pelanggan.

consisting of Rp2,255 of conventional assets and Rp98.57 trillion of sharia assets. Insurance itself controls 53% of the assets of the total IKNB of Rp1,251 trillion. The rest is held by 12% pension funds and 25% financing institutions. The remaining 10% is held by other types of IKNB.

Based on the review above, Askrindo has prepared itself to face various challenges in 2019, as follows:1. Implementing the SOEs synergy with state-owned insurance

and insurance companies in capacity expansion and penetration of credit insurance and insurance in the form of equalization of terms and conditions to partners, both Banking Institutions (Himbara/Non Himbara) and Non-Bank Financial Institutions (IKNB).

2. Simplifying the closing of credit insurance through a system for maximum service to partners and customers.

3. Maximizing the penetration of business cultivation that results well and has good business development prospects in the future.

4. Developing new business with existing business partners.

5. Exploring new business partnerships with P2P Lending Financial Technology (Fintech) companies for Productive Credit Insurance products.

6. Adding agency networks to expand marketing coverage.

7. Increasing frequency of relationships and visits/socialization to existing and new business partners.

8. Conducting regular gathering with existing business partners including the socialization of the Cooperation Agreement (MOU).

9. Increasing/accelerating SLA services to partners.10. Optimizing communication with existing and new partners to

increase production and respond to partners.11. Being Responsive to complaints or input from customers.

Page 133: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 134

Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Aspek PemasaranMarketing Aspect

Askrindo terus berupaya mendorong pertumbuhan dari produk Asuransi Umum dan Asuransi Kredit Perdagangan. Hal ini sejalan dengan tujuan Perusahaan untuk menjadi perusahaan Asuransi Umum yang terkemuka di Indonesia. Untuk mendorong pertumbuhan bisnis Asuransi Umum, Perusahaan melakukan penguatan jaringan usaha dan melakukan inovasi khususnya dalam hal pemasaran.

Askrindo meyakini bahwa tanpa inovasi Perusahaan tidak akan dapat menghadapi perubahan lingkungan baik internal maupun eksternal, oleh karenanya inovasi juga menjadi komitmen Askrindo yang berupa: cross selling/bundling, sinergi/aliansi dan pengembangan produk baru. Pengembangan produk baru yang akan dilakukan tidak hanya didasarkan dari riset dan pengembangan internal juga harus mengikuti perkembangan industri misalnya dengan adanya tren asuransi baru dengan skema konsorsium.

Kebijakan utama yang ditetapkan atas strategi utama Perusahaan dalam melakukan kegiatan Pemasaran adalah sebagai berikut:a. Peningkatan Kerjasama Dengan Broker/Agent.b. Meningkatkan intensitas kunjungan (marketing visit) secara

terintegrasi, baik produk maupun aktivitas lainnya (klaim/recoveries).

c. Bundling Produk.d. Peningkatan Kerjasama Dengan Tertanggung Pertanggungan

dengan Mitra existing dan baru baik perbankan maupun industri IKNB.

e. Memperluas jaringan pemasaran dengan melakukan kerja sama dengan perusahan swasta dan perusahaan pemerintah.

f. Prudent Underwriting.g. Mengoptimalisasi proses perpanjangan PKS dengan mitra.h. Penguatan Infrstruktur bisnis melalui pelayanan TI.i. Melakukan peninjauan kerjasama pembuatan PKS untuk

produk Kontra Bank Garansi dan Asuransi Kredit, kepada himpunan bank negara, BPD, bank swasta, maupun industri IKNB.

j. Mengevaluasi pencapaian premi setiap kantor-kantor cabang.

Askrindo continuously attempts to encourage growth of General Insurance and Trading Credit Insurance products. This is in line with objective of the Company to be a reputable General Insurance company in Indonesia. To encourage the General Insurance business growth, the Company performs business network strengthening and innovation, particularly in marketing aspect.

Askrindo believes that without innovation, the Company will not be able to face both the internal and external environment challenge. Therefore, innovation engagement has become Askrindo’s commitment by undertaking cross selling/bundling, synergy/alliances, and development of new products. Development of new products will not only rely on research and internal development, but also on necessary adjustment with the industry development, e.g. the new insurance trends which involves consortium scheme.

The Company’s key policies that are implemented as main strategy of the Company in marketing activity are as follows:a. Increasing partnership with Broker/Agent.b. Increasing intensity of marketing visit in integrated way, both in

terms of products and other activities (claim/recoveries).

c. Product Bundling.d. Increasing partnership with Insured Party with Existing and

New partners both the Banking sector and Non-Bank Financial Institution.

e. Expanding marketing network through partnership with private and government companies.

f. Prudent Underwriting.g. Optimizing extension process of MOU with partners.h. Strengthening business infrastructure through IT services.i. Reviewing MOU drafting cooperation for Guarantee Bank

Counter product with Credit Insurance, to Himpunan Bank Negara, BPD, Private Banks or Non-Banking Financial Institutions.

j. Evaluating achievement of premium at every branch offices.

Page 134: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)135

Kebijakan Dividen dan Informasi tentang Pembagiannya

Dasar Kebijakan Pembagian Dividen

Kebijakan mengenai pembagian dividen perusahaan senantiasa mengacu pada Anggaran Dasar yang besarannya ditetapkan setiap tahun dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) yang diselenggarakan pada tanggal 29 Mei 2019, Perusahaan telah melakukan pembayaran dividen sebesar 10% dari laba bersih atau senilai Rp65,08 miliar.

Kontribusi terhadap NegaraKontribusi Perusahaan terhadap negara selain direalisasikan dalam bentuk pembagian dividen kepada negara sebagai entitas induk, juga direalisasikan melalui pembayaran pajak dan retribusi. Pada tahun 2018 total pajak dan retribusi yang dibayarkan oleh Perusahaan mencapai Rp98.621 juta

Informasi tentang Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan dan/atau Manajemen (Esop/Msop)Saham PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) seluruhnya dikuasai oleh Pemerintah Republik Indonesia. Hingga 31 Desember 2018, Askrindo tidak pernah menjalankan Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan dan/atau Manajemen (ESOP/MSOP).

Informasi tentang Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran UmumSejak berdirinya hingga 31 Desember 2018, Perusahaan belum pernah melakukan Penawaran Umum Perdana Saham. Perusahaan juga tidak menerbitkan obligasi yang mewajibkan Perusahaan melaporkan penggunaan dana hasil penawaran umum obligasi. Dengan demikian, tidak terdapat informasi terkait realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum.

Dividend Policy and Information about Division

Basic Policy of Dividend Policy

The policies regarding the Company’s dividends payment always refer to the Articles of Association, the amount of which is determined annually in a General Meeting of Shareholders (GMS). In accordance with the decision of the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) held on May 29, 2019, the Company has paid a dividend 10% of net income or Rp65.08 billion

Contribution to the StateThe Company’s contribution to the state, in addition to being realized in the form of dividend payment to the state as a parent entity, it is also realized through payment of taxes and fees. In 2018, the total taxes and retribution paid by the Company reached Rp98,621 million.

Information about Employee and/or Management Stock Option Plan (Esop/Msop)PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) shares are entirely controlled by the Government of the Republic of Indonesia. As of December 31, 2018, Askrindo never runs an Employee and/or Management Stock Option Plan (ESOP/MSOP).

Information about Realization of Public Offering Proceeds

Since its establishment until December 31, 2018, the Company has never conducted any Initial Public Offering. The Company also does not issue bonds that require the Company to report the use of funds from the public offering of bonds. Therefore, there is no information related to the the public offering proceeds realization.

Tinjauan Keuangan LainnyaOther Financial Review

Page 135: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 136

Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi dengan Pihak Afiliasi/Pihak Berelasi

Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan

Sepanjang tahun 2018, Perseroan tidak memiliki catatan mengenai transaksi yang mengandung benturan kepentingan.

Transaksi dengan Pihak Afiliasi

Dalam kegiatan usahanya, Perseroan melakukan transaksi tertentu dengan pihak berelasi. dimana manajemen berpendapat transaksi dengan pihak berelasi dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga.

Informasi Keuangan yang Mengandung Kejadian yang Bersifat Luar Biasa dan Jarang TerjadiSepanjang tahun 2018, tidak terdapat informasi keuangan yang mengandung kejadian yang bersifat luar biasa dan jarang terjadi yang bersifat material dan mempengaruhi kinerja keuangan atau kinerja operasional Perusahaan.

Perubahan PeraturanPerundang-undangan yang Berpengaruh Signifikan terhadap Perusahaan

Sepanjang tahun 2018, tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja keuangan maupun operasional Perusahaan.

Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Dampaknya terhadap PerusahaanSepanjang tahun 2017, tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi yang berdampak terhadap kinerja keuangan maupun operasional Perusahaan.

Information about Material Transaction with Conflict of Interest and/or Transaction with Affiliated Party

Transaction with Conflict of Interest

Throughout 2018, the Company did not have any record about transaction with conflict of interest.

Transaction with Affiliated Party

In the business activity, the Company conducted specific transaction with related party, where the management assumed that the transaction with related party is done under the same condition and requirements with third parties.

Financial Information That Contains Extraordinary and Rare Events

Throughout 2018, there was no financial information that contained extraordinary or rare material events that affected the financial performance or operational performance of the Company.

Changes in Regulation with Significant Impact to the Company

Throughout 2018, there were no changes in regulation with significant impact to the Company’s financial or operational performance.

Changes in Implemented Accounting Policy and Impact to the Company Throughout 2018, there were no changes in implemented accounting policy which affected the Company’s financial or operational performance.

Page 136: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)137

Dalam mengukur serta menilai hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha Perusahaan, Manajemen mengukur dan menilai beberapa hal sebagai berikut:

• Aspek Keuangan1. Membandingkan saldo-saldo realisasi tahun 2018 dengan

Laporan Keuangan yang telah diaudit.2. Menghitung kembali persentase fluktuasi yang dilaporkan

oleh Manajemen antara saldo-saldo aktual tahun 2018 dengan target anggaran/RKAP tahun 2018 dan saldo-saldo aktual tahun 2017.

• Penilaian Tingkat Kesehatan Perusahaan1. Melakukan perhitungan ulang dan membandingkan

indikator kinerja keuangan antara realisasi tahun 2018 target anggaran/RKAP tahun 2018 berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dalam Pedoman Penilaian Kinerja.

2. Melakukan perhitungan ulang dan membandingkan indikator kinerja operasional antara realisasi tahun 2018 target anggaran/RKAP tahun 2018 berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dalam Pedoman Penilaian Kinerja.

3. Melakukan perhitungan ulang dan membandingkan indikator kinerja administrasi antara realisasi tahun 2018 target anggaran/RKAP tahun 2018 berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dalam Pedoman Penilaian Kinerja.

4. Melakukan perhitungan ulang dan membandingkan tingkat kesehatan Perusahaan antara realisasi tahun 2018 dengan target anggaran/RKAP tahun 2018 berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dalam Pedoman Penilaian Kinerja.

• Perkembangan Usaha Perusahaan1. Membandingkan informasi keuangan tahun 2017 dan

2018 dengan Laporan Keuangan yang telah diaudit.2. Melakukan perhitungan ulang dan membandingkan

informasi rasio keuangan tahun 2017 dan 2018.

Hasil dari penilaian tingkat kesehatan Perusahaan berdasarkan SK Menteri Badan Usaha Milik Negara No. KEP-100/MBU/2002 Tanggal 4 Juni 2002.

In measuring and assessing matters that have the potential to significantly influence the Company’s business continuity, Management measures and assesses the following matters:

• Financial Aspect1. Comparing the 2018 realization balances with the audited

Financial Statements.2. Recalculating the percentage of fluctuations reported by

Management between the 2018 actual balances with the 2018 budget/RKAP target and the 2017 actual balances.

• Assessment of Company Soundness Level1. Recalculating and comparing financial performance

indicators between the 2018 realization of the 2018 budget target/RKAP based on the criteria set out in the Performance Assessment Guidelines.

2. Carrying out recalculation and comparing operational performance indicators between the realization of the 2018 budget target/2018 RKAP based on the criteria set out in the Performance Assessment Guidelines.

3. Carrying out recalculation and comparing administrative performance indicators between the realization of the 2018 budget target/2018 RKAP based on criteria set out in the Performance Assessment Guidelines.

4. Carrying out recalculation and comparing the Company soundness level between the realization in 2018 with the 2018 budget/RKAP target based on the criteria set out in the Performance Assessment Guidelines.

• The Development of the Company’s Business1. Comparing financial information for 2017 and 2018 with

audited financial statements.2. Carrying out recalculation and comparing financial ratio

information for 2017 and 2018.

The assessment results of the soundness of the Company based on the Decree of the Minister of State-Owned Enterprises No. KEP-100/MBU/2002 dated June 4, 2002.

Informasi Kelangsungan UsahaInformation on Business Continuity

Page 137: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 138

Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

URAIANDESCRIPTION

RJPP 2016 -2020Corporate Long-term Business Plan (RJPP) 2016 - 2020

SASARAN UTAMAMAIN TARGETS

MEWUJUDKAN VISI PERUSAHAAN:Realization the Company’s Vision“Menjadi Perusahaan Penanggung Risiko yang unggul dengan layanan global guna mendukung perekonomian nasional”.“To become excellent Risk Insurance Company with global service to support national economy.”

KOMPETENSI INTICORE COMPETENCY

a. Pengembangan produk & layanan bisnisb. Kemampuan mengembangkan & mendayagunakan kapasitasc. Kemampuan memberikan solusi bisnisa. Business product & service developmentb. Ability to develop & utilize capacityc. Ability to provide business solutions

STRATEGI UTAMAMAIN STRATEGY

a. Menjaga kesinambungan pertumbuhan bisnis existing melalui pengembangan layananb. Mendayagunakan kapasitas untuk mendorong kontribusi sumber bisnis baru melalui pengembangan produkc. Penetrasi pasar melalui keragaman solusi bisnis berbasis penguatan infrastruktur jejaring usahaa. Maintaining the sustainability of existing business growth through service developmentb. Empower capacity to encourage the contribution of new business sources through product developmentc. Market penetration through diversity of business solutions based on strengthening business network infrastructure

KEBIJAKAN UTAMAKEY POLICY

a. Penguatan jejaring usaha di bidang industri jasa keuanganb. Optimalisasi kontribusi asuransi umumc. Optimalisasi fungsi reasuransid. Peningkatan mutu manajemena. Strengthening business networks in the financial services industryb. Optimization of general insurance contributionsc. Optimization of the reinsurance functiond. Improvement of management quality

INDIKATOR KEBERHASILANSUCCESS INDICATORS

2016 2017 2018 2019 2020

ROE = 14,8% ROE = 17,6 % ROE = 19,5 % ROE = 21,3 % ROE = 22,9 %

SKOR KPKU = 575KPKU SCORE = 575

SKOR KPKU = 589KPKU SCORE = 589

SKOR KPKU = 604KPKU SCORE = 604

SKOR KPKU = 619KPKU SCORE = 619

SKOR KPKU= 635KPKU SCORE = 635

SKOR GCG = 91,4GCG SCORE = 91.4

SKOR GCG = 91,7GCG SCORE = 91.7

SKOR GCG = 92,2GCG SCORE = 92.2

SKOR GCG = 92,6GCG SCORE = 92.6

SKOR GCG = 93GCG SCORE = 93

Menjadi 3 besar penguasaan pangsa pasar asuransi umum domestik.Become the top 3 masters of the general insurance market share.

Peta Jalan Usaha: Rencana Jangka PanjangBusiness Roadmap: Long-term Plan

Page 138: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Perusahaan senantiasa memberikan perhatian khusus terhadap pengelolaan SDM dengan melakukan penyempurnaan kebijakan secara berkala dan optimalisasi pelaksanaan praktik ketenagakerjaan. The Company always gives special attention to HR management by doing the policy refinement periodically and optimization of implementation labor practices.

Page 139: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

05FungsiPenunjangBisnisBusiness Support Function

Page 140: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)141

Perusahaan sangat menyadari bahwa kehadiran Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu unsur terpenting dalam menggerakkan roda Perusahaan. SDM merupakan mitra strategis bagi Perusahaan untuk dapat meraih kesuksesan dalam setiap lini bisnis yang dijalankan, serta target bisnis yang telah dicanangkan oleh pemegang saham dan pemangku kepentingan.

Keberadaan SDM yang mumpuni merupakan aset penting yang menjadi mitra strategis bagi Perseroan untuk meningkatkan kinerja dan bisnis untuk mencapai tujuan Perseroan. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, Perseroan meyakini bahwa SDM yang dimiliki Perseroan harus dikembangkan agar memiliki skill, kompetensi dan kualitas yang baik dan terus meningkat.

Bagi Perusahaan, SDM adalah aset berharga yang eksistensinya selalu mendapat perhatian khusus baik dalam bentuk pengembangan kompetensi maupun tingkat kesejahteraan. Manajemen SDM memiliki tanggung jawab untuk membentuk karyawan yang andal dan berkompeten agar mampu menjalankan tugas sebagaimana mestinya. Dengan kemampuan inilah Perusahaan dapat melaju dengan baik dan mampu menghadapi berbagai tantangan di era yang serba kompetitif.

Kebijakan dan Strategi Pengelolaan SDM

Memiliki SDM yang andal dan berkualitas merupakan cita-cita dari semua perusahaan, yang lahir dari sebuah lingkungan yang kondusif dan pengelolaan yang baik. Perusahaan selalu menempatkan SDM sebagai mitra strategis dan merupakan unsur penggerak terpenting dari seluruh operasional bisnis yang dilaksanakan oleh Perusahaan. Perusahaan menyadari, bahwa berbagai pencapaian dan perkembangan bisnis yang menghasilkan pertumbuhan kinerja yang diperoleh hingga saat ini merupakan wujud nyata dari kerja keras dan dedikasi seluruh karyawan Perusahaan.

Askrindo telah memiliki kebijakan pengelolaan SDM yang disusun selaras dengan strategi pengelolaan SDM. Kebijakan tersebut mengatur pelaksanaan berbagai aspek manajemen SDM. Kebijakan SDM Askrindo mengacu pada berbagai peraturan perundang-undangan dan best practice yang telah diadopsi sebagai berikut:a. Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan,b. Peraturan Perusahaan,c. Pedoman Kode Etik Perusahaan.

Pengelolaan Sumber Daya ManusiaHuman Resource Management

The Company is well aware that the presence of Human Resources (HR) is one of the most important elements in driving the Company’s operation. HR is a strategic partner for the Company to be able to achieve success in every business line and a business target that have been set by shareholders and stakeholders.

Existence of qualified Human Resources (HR) is an important asset as strategic partners for the Company to improve performance and business to achieve the Company’s targets. However, to achieve the target, the Company believes that HR of the Company shall be developed to have good and increasing skill, competency and quality.

For the Company, HR is a valuable asset whose existence always get special attention through competency development and levels of welfare. HR management has the responsibility to form reliable and competent employees to be able to carry out tasks as expected. With this capability, the Company can progress well and be able to face various challenges in the competitive.

HR Management Policy and Strategy

Having reliable and qualified human resources is all companies’ goal, establishing from a conducive environment and good management. The Company always puts HR as a strategic partner and the most important driving element of all business operations carried out by the Company. The Company realizes that various business achievements and developments resulting in the growth of performance up to the present are a real manifestation of the hard work and dedication of the Company’s employees.

Askrindo has an HR management policy that is designed to be in line with HR management strategy. The policy regulates implementation of various HR management. Askrindo’s HR policy refers to several law and regulations and adopts best practice, as follows:

a. Law No. 13 of 2003 on Employment,b. Corporate Regulation,c. The Company’s Code of Conducts.

Page 141: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 142

Fungsi Penunjang BisnisBusiness Supporting Function

Sistem pengelolaan dan pengembangan SDM yang dijalankan Perseroan telah dimulai sejak tahap seleksi calon karyawan dengan tujuan untuk memperoleh pegawai yang memiliki kompetensi dan skill yang sesuai dengan kebutuhan.

Perusahaan senantiasa memberikan perhatian khusus terhadap pengelolaan SDM dengan melakukan penyempurnaan kebijakan secara berkala dan optimalisasi pelaksanaan praktik ketenagakerjaan sepanjang siklus kepegawaian. Perseroan menyediakan program pengembangan kompetensi meliputi managerial dan leadership skill sesuai kebutuhan, penerapan reward dan punishment, serta memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja karyawannya sehingga tercipta lingkungan kerja yang kondusif untuk mendukung pencapaian visi dan pertumbuhan organisasi yang berkelanjutan.Strategi Utama SDM adalah:a. Pembentukan organisasi berpola matriks dengan model

diamond yang ditopang oleh teknologi informasi yang mengganti peran SDM pada tataran dasar berbasis peta potensi dan bakat (talent management).

b. Penyediaan SDM yang memenuhi standar kuantitas, kualitas, dan kapabilitas dengan perspektif korporasi selaras dengan arah pengembangan Perusahaan.

Divisi Sumber Daya Manusia

Dalam rangka menciptakan insan-insan yang unggul, Askrindo telah menetapkan rencana dan target pengelolaan SDM yang sesuai dengan perkembangan bisnis Perusahaan. Agar lebih fokus dan sesuai dengan prinsip-prinsip GCG, Askrindo telah memiliki penanggungjawab pengelola SDM yang berada di bawah Divisi Sumber Daya Manusia yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Umum dan SDM. Divisi SDM dikepalai oleh seorang Kepala Divisi yang membawahi 3 (tiga) bagian, yaitu Bagian Pengelolaan SDM, Bagian Pengembangan SDM, dan Bagian Perencanaan SDM.

Saat ini, Perusahaan memiliki struktur organisasi yang cukup lengkap dalam pengelolaan SDM, yaitu meliputi fungsi pengelolaan, pengembangan, dan perencanaan SDM. Melalui berbagai fungsi tersebut, Perusahaan berupaya mewujudkan misi untuk menyediakan SDM dan sistem manajemen SDM terbaik guna menunjang pengembangan Sumber Daya Manusia Perusahaan.

HR management and development system implemented by the Company has been started since employee candidate selection process with purpose to recruit employee with competency and skill according to the requirements.

The Company always pays special concern on HR management by improving the policy regularly and optimizing implementation of employment practice along the employment cycle. The Company provides competency development program including managerial and leadership skills based on needs, reward and punishment implementation and concerns occupational health and safety of the employees to establish a conducive working environment to support achievement of vision and sustainable organization growth.

The main HR strategies are as follows:a. Establishment of matrix-scheme organization in diamond

shape supported by information technology that replaces role of HR at basic level based on potential and talent map (talent management).

b. Provision of HR who meets quantity, quality and capability standards with corporate perspective in line with the Company’s development direction.

Human Resources Division

In order to create qualified personnel, Askrindo has set plans and targets for HR management in accordance with the Company’s business development. To be more focus and in accordance with the GCG principles, Askrindo has a responsible HR manager under the Human Resources Division who reports directly to the Human Resources and General Director. The HR Division is headed by a Division Head who is in charge of three units, namely the HR Management Unit, HR Development Unit, and the HR Planning Unit.

Currently, the Company has a fairly complete organization structure in HR management, including the functions of HR management, development, and planning. Through these various functions, the Company strives to realize its mission to provide the best HR and HR management systems to support the development of the Company’s Human Resources.

Page 142: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)143

Struktur Organisasi Divisi SDM AskrindoOrganization structure of Askrindo HR Division

Divisi SDM

Human Resources Division

Bagian Pengelolaan SDM

HR Management Unit

Bagian Pengembangan SDM

HR Development Unit

Karir Pengembangan & Karir Pendidikan

Development & Education Career

Karir Recruitment & Kesejahteraan

Recruitment & Welfare Career

Staf

Staff

Staf

Staff

Staf

Staff

Bagian Perencanaan SDM

HR Planning Unit

Tanggung jawab Divisi Sumber Daya Manusia adalah mencakup seluruh proses pengelolaan dan pengembangan SDM di Perusahaan, dimana masing-masing bagian pada Divisi SDM memiliki tanggung jawab yang berbeda, yaitu:A. Bagian Pengelolaan SDM

1. Tersusunnya kebijakan dan program kerja untuk pengadaan tenaga kerja dan kesejahteraan SDM.

2. Terpenuhinya administrasi kepegawaian yang berkaitan dengan upaya pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan pegawai.

3. Terselenggaranya kegiatan meminimalisasi risiko terkait dengan kegiatan pengelolaan SDM.

B. Bagian Pengembangan SDM1. Tersusunnya kebijakan dan program kerja untuk

pengembangan SDM. 2. Tersusunnya laporan program pelatihan dan pengembangan

SDM.3. Terkendalinya proses performance appraisal dan career

development.4. Terselenggaranya kegiatan meminimalisasi risiko terkait

dengan kegiatan pengembangan SDM.C. Bagian Perencanaan SDM

1. Tersusunnya kebijakan dan program kerja untuk perencanaan SDM.

2. Tersusunnya laporan kegiatan perencanaan SDM.3. Terselenggaranya kegiatan meminimalisasi risiko terkait

dengan kegiatan perencanaan SDM.

The responsibilities of the Human Resources Division include the entire process of managing and developing HR in the Company. Each unit in the HR Division has different responsibilities, namely:

A. HR Management Unit1. Formulation of policies and work program for procurement

of manpower and HR welfare measurement.2. Fulfillment of employment administration related to

fulfillment and improvement of employee welfare.

3. Implementation of activities to minimize risks related to human resources development activities.

B. HR Development Unit1. Formulation of policies and work programs with regards to

HR development.2. Preparation of HR training and development programs

reports.3. Control on the performance appraisal and career

development processes.4. Implementation of activities to minimize risks related to

human resource development activities.C. HR Planning Unit

1. Formulation of policies and work programs for HR planning.

2. Formulation of HR planning activity report.3. Implementation of activities to minimize risks related to HR

planning activities.

Page 143: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 144

Fungsi Penunjang BisnisBusiness Supporting Function

Profil Kepala Divisi Sumber Daya Manusia

Di tahun 2018, Divisi Sumber Daya Manusia di kepalai oleh Novie Riyanti yang ditunjuk melalui SK No. 214/KEP/DIR/XI/2017 tanggal 30 November 2017.

Foto Novie Revianti

Kepala Divisi Sumber Daya ManusiaHead of Human Resources Division

UsiaAge

54 tahun54 years old

PendidikanEducation

• S1 Hukum Perdata Universitas Krisnadwipayana tahun 1989• Magister Administrasi dan Manajemen STM PPM Jakarta Tahun 2001• Bachelor of Civil Law at Krisnadwipayana University in 1989• Master of Administration and Management at STM PPM Jakarta in 2001

Riwayat JabatanJob History

• Kepala Bagian SDM• Kepala Bagian PSDM• Kepala Bagian Hukum• Kepala Divisi SDM & Umum• Kepala Divisi Klaim & Subrogasi• Kepala Divisi Klaim• Head of HR Unit• Head of PSDM Unit• Head of Legal Unit• Head of HR & General Affairs Division• Head of Claim & Subrogation Division• Head of Claim Division

Menjabat SejakServing Since

2017

Bergabung dengan Askrindo SejakJoining Askrindo Since

2 Januari 1991 January 2, 1991

Program Kerja Divisi SDM

Untuk mendukung pencapaian target Perusahaan, Divisi SDM telah menyusun dan melaksanakan program kerja yang disesuaikan dengan perkembangan bisnis Perusahaan, yang telah tersusun dalam RKAP 2018, antara lain:• Peningkatan Kompetensi SDM• Kualitas Kepemimpinan• Penguatan Struktur SDM di unit Pemasaran

Roadmap Pengelolaan SDM

Askrindo telah menyusun Roadmap Pengelolaan SDM agar program pengelolaan dan pengembangan SDM Askrindo dapat berjalan dengan lebih terencana dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Setelah Roadmap SDM periode 2014-2017 berhasil diimplementasikan dengan baik, di 2018, Perusahaan kembali menyusun Roadmap SDM untuk tahun 2018-2022.

Sekilas Perkembangan Demografi Karyawan

Sebagaimana yang telah diulas dalam bagian Demografi Karyawan dan Pengembangan Kompetensi pada bab Profil Perusahaan di Laporan Tahunan ini, Per 31 Desember 2018, Perusahaan memiliki 899 orang karyawan, bertambah 29 orang atau meningkat 3,81% dibandingkan tahun 2017 dengan jumlah mencapai 866 orang karyawan.

Head of Human Resources Division’s Profile

In 2018, the Human Resources Division was headed by Novie Revianti who was appointed through Decree No. 214/KEP/DIR/XI/2017 on November 30, 2017.

HR Division Working Program

In order to support the Company’s target achievement, HR Division has prepared and implemented working program that is adjusted to the development of the Company’s business, which have been compiled in RKAP 2018, including:• Increasing HR Competence• Leadership Quality• Strengthening HR Structure in the Marketing unit

HR Management Roadmap

Askrindo has designed HR Management Roadmap so that Askrindo’s HR management and development program will be implemented in more-directed way and achieve the expected goals. After the 2014-2017 HR Roadmap was successfully implemented, in 2018, the Company redesigned the HR Roadmap for 2018-2022.

Overview of Employee Demographics Development

As reviewed in the Employee Demography and Competency Development of the Company Profile chapter in this Annual Report, as of December 31, 2018, the Company has 899 employees, an increase of 29 people or 3.81% compared to 2017 with a total of 866 employees.

Page 144: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)145

Jumlah SDM 2014 2018Total of HR in 2014-2018

2018

899

2017

866

2016

848

2015

826

2014

760

Komposisi Pegawai Berdasarkan Level Jabatan (Orang)Employee Composition by Position Level (Person)

Unit KerjaWork Unit

2018 2017Kenaikan/Penurunan

Increase/Decrease

Jumlah

Total

Komposisi

CompositionJumlah

TotalKomposisi

CompositionSelisih

DifferencePersen

Percentage

(1) (2) (3 = 1-2) (3:2)

Wakil KetuaVice President 24 2,7% 18 2,08% 6 33,3%

Manajer UmumGeneral Manager 88 9,8% 82 9,47% 6 7,3%

ManajerManager 131 14,6% 101 11,66% 30 29,7%

PengawasSupervisor 206 22,9% 182 21,02% 24 13,2%

PetugasOfficer 434 48,3% 465 53,70% (31) -6,7%

PegawaiAttendant 16 1,8% 18 2,08% (6) -11,1%

JumlahTotal 899 100,00% 866 100,00% 29 3,8%

Komposisi Pegawai Berdasarkan Status Karyawan (Orang)Employee Composition by Employement Status (Person)

Jenis KaryawanType of Employee

2018 2017Kenaikan/Penurunan

Increase/Decrease

Jumlah

Total

Komposisi

CompositionJumlah

TotalKomposisi

CompositionSelisih

DifferencePersen

Percentage

(1) (2) (3 = 1-2) (3:2)

Pegawai TetapPermanent Employee 899 58,3% 866 60% 33 3,8%

Pegawai KontrakContract Employee 644 41,7% 578 40% 66 11,4%

JumlahTotal 1.543 100,00% 1.444 100,00% 99 15,2%

Page 145: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 146

Fungsi Penunjang BisnisBusiness Supporting Function

Pengembangan Organisasi

Perusahaan meyakini, bahwa berkembangnya organisasi, baik secara vertikal/promosi maupun horisontal/ekspansi, akan memberikan dampak terhadap perkembangan karir dan talenta karyawan. Karena organisasi yang kurang berkembang akan menciptakan stagnasi karier seorang karyawan, menandakan kurangnya kemampuan Perusahaan untuk menciptakan nilai tambah.`` Rekrutmen

Perusahaan terus mengimbangi pemenuhan kebutuhan SDM baik yang sudah berpengalaman maupun fresh graduate agar selaras dengan perkembangan dan pertumbuhan bisnis Perusahaan. Perekrutan SDM dilingkungan Perusahaan dilaksanakan dengan mengacu pada proyeksi kebutuhan karyawan untuk tahun berjalan serta mengacu kepada standar kompetensi sebagaimana yang tercantum dalam Anggaran Dasar Perusahaan dengan memegang teguh nilai-nilai Perusahaan.

Untuk memenuhi kebutuhan SDM yang handal dan professional merupakan pondasi untuk menunjang kesuksesan sebuah perusahaan. Salah satu proses mendapatkan karyawan yang berkompeten adalah dengan proses rekrutmen dan seleksi yang dilakukan diawal agar didapat calon-calon tenaga kerja terbaik dan memenuhi persyaratan perusahaan.Perusahaan akibat perkembangan dan pertumbuhan Perusahaan, Bagian Human Capital melaksanakan proses rekrutmen dan seleksi untuk memperoleh SDM yang berkualitas sehingga misi dan visi Perusahaan dapat dicapai.

Di sepanjang tahun 2018, Perusahaan melakukan rekrutmen sebanyak 71 orang karyawan baru, yang terdiri dari 68 karyawan tetap dan 3 karyawan kontrak.

Berikut jumlah rekrutmen karyawan Perusahaan di sepanjang 2018:

Rekrutmen Karyawan Tetap per Bulan di Sepanjang Tahun 2018 (Orang)Recruitment of Permanent Employees by Month Throughout 2018 (Person)

BulanMonth

Karyawan TetapPermanent Employee

Karyawan KontrakContract Employee

JanuariJanuary

1 1

Februari February

2 2

MaretMarch

21 -

AprilApril

3 -

MeiMay

- -

JuniJune

- -

Organization Development

The Company believes that the development of the organization, both vertical/promotion and horizontal/expansion, will have an impact on career development and employee talent. An underdeveloped organization will create an employee’s career stagnation, thus signifying a lack of the Company’s ability to create added value.

Recruitment

The Company continually balances the fulfillment of the HR needs, both employees with experience and fresh graduates, to be in line with the Company’s business development and growth. HR Recruitment within the Company is carried out referring to the projected needs of employees for the current year and referring to the competency standards as stated in the Company’s Articles of Association by upholding the Company’s values.

To meet the needs of reliable and professional human resources is the foundation to support the success of a company. One of the processes to have competent employees is through the recruitment and selection process which is carried out in order to get the best prospective candidate and meet the company requirements. As a result of the Company’s development and growth, the Human Capital Unit carries out a recruitment and selection process to obtain high-quality human resources so that the Company’s mission and vision can be achieved.

Throughout 2018, the Company has recruited 71 new employees, consisting of 68 permanent employees and 3 contract employees.

The following table contains the total employees in the Company recruitment throughout 2018:

Page 146: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)147

Rekrutmen Karyawan Tetap per Bulan di Sepanjang Tahun 2018 (Orang)Recruitment of Permanent Employees by Month Throughout 2018 (Person)

BulanMonth

Karyawan TetapPermanent Employee

Karyawan KontrakContract Employee

JuliJuly

- -

AgustusAugust

- -

SeptemberSeptember

33 -

OktoberOctober

6 -

NovemberNovember

2 -

Desember December

- -

Proses Rekrutmen Karyawan

Askrindo menerapkan kebijakan ketat dalam pelaksanaan proses rekrutmen dan seleksi, dengan tujuan mendapatkan SDM yang berkualitas dan menunjang peningkatan kinerja Perusahaan.

Proses rekrutmen dijalankan untuk mencari, menemukan, mengajak dan menetapkan calon karyawan dari dalam maupun luar Perusahaan dengan karakteristik tertentu seperti yang telah ditetapkan dalam perencanaan SDM. Calon karyawan dari proses rekrutmen selanjutnya akan memasuki proses seleksi untuk menentukan kandidat yang paling layak untuk mengisi jabatan tertentu yang tersedia di Perusahaan.

Terdapat beberapa persyaratan administrasi dasar untuk menjadi calon karyawan Askrindo yaitu:• Untuk pegawai Officer dan Supervisor, persyaratan yang

diminta adalah:1. Berpendidikan minimal sarjana/ S1, dengan latar belakang

jurusan pendidikan yang berkaitan dengan bisnis.2. Memiliki IPK minimal 3.00.3. Bagi calon karyawan yang baru lulus, usia maksimal 26

tahun dan belum menikah;4. Bagi calon karyawan yang telah memiliki pengalaman

di bidang perbankan, asuransi atau mempunyai gelar profesi, berusia maksimal 35 tahun.

5. Seluruh calon karyawan harus bersedia ditempatkan di seluruh wilayah kerja Perusahaan.

• Bila telah memenuhi persyaratan administrasi dasar yang ditentukan, proses rekrutmen calon karyawan selanjutnya yang dijalankan Askrindo akan melalui 5 tahapan yang terdiri dari:1. Seleksi administrasi, untuk menyeleksi pelamar yang

sesuai dengan persyaratan yang telah di tentukan.2. Tes Tertulis, pelamar yang memenuhi persyaratan kemudian

diikutsertakan dalam tes tertulis yang terdiri dari Tes Pengetahuan Umum, Potensi Akademik dan Bahasa Inggris.

3. Tes Psikologi, pelamar yang dinyatakan Lulus atau memenuhi syarat tes tertulis kemudian dikutsertakan

Employee Recruitment Process

Askrindo applies tight policy in recruitment and selection process implementation with a purpose to recruit high-quality HR and to support improvement of the Company’s performance.

The recruitment process is implemented to seek, find, invite and determine employee candidate from internal and external talents of the Company with specific characteristics as stipulated in the HR planning. Employee candidate from the recruitment process will next enter selection process to appoint the most suitable candidate to be assigned in specific position available in the Company.

Basic administrative requirements to be appointed as Askrindo’s employee candidate are as follows:• For Officer and Supervisor employees, the requirements are as

follows:1. Minimum education is Bachelor Degree (S1) with study

major relevant with the business. 2. Minimum GPA of 3.00.3. For fresh-graduate employee candidate, maximum age is 26

years and not yet married.4. For employee candidate with experience in Banking,

Insurance or having professional title, maximum age is 35 years old.

5. All employee candidates shall agree to be assigned in the entire Company’s operational area.

• If the candidates have fulfilled the basic administrative requirements as stipulated, the employee candidate recruitment process will be proceeded by Askrindo through 5 stages, as follows:1. Administrative selection for selection of applicants based on

the requirements.2. Written Test, applicants who fulfilled the requirements will

be participated in written test including General Knowledge, Academic Potential and English Language.

3. Psychological test, applicants who fulfilled the requirements and passed the written test will be participated on

Page 147: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 148

Fungsi Penunjang BisnisBusiness Supporting Function

dalam tes psikologi yang diselenggarakan oleh Lembaga Psikologi Profesional Independen.

4. Tes Wawancara, wawancara dilakukan oleh Tim Pewawancara kepada Pelamar yang telah lulus tes psikologi.

5. Tes Kesehatan, kepada pelamar yang berhasil lulus atas tahapan-tahapan sebelumnya akan diikutsertakan pada tes kesehatan untuk mengetahui kondisi kesehatan calon Pegawai yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit atau Klinik Kesehatan yang di tunjuk Perusahaan.

Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja karyawan merupakan bagian dari pengembangan talenta bagi karyawan, dimana setiap karyawan akan mendapatkan evaluasi atas kinerja dari setiap individu. Hasil penilaian dapat digunakan untuk melakukan kebijakan pengelolaan SDM hingga ke level setiap individu. Melalui penilaian tersebut, Perusahaan memiliki profil dari setiap karyawan yang akan menjadi bahan untuk melakukan kebijakan terkait, seperti Coaching Montoring, Job Family distribusi normal, serta Reward dan Punishment.

Perusahaan menyadari bahwa lingkungan kerja yang nyaman dan menyenangkan sangat berpengaruh dalam mendorong tingkat kinerja seorang karyawan dimana kinerja adalah merupakan sebuah prestasi pencapaian hasil kerja yang di dapat karyawan dalam melaksanakan tugas, tanggung jawab dan wewenangnya yang berujung pada kesuksesan tujuan dari sebuah Perusahaan.

Performance atau kinerja tersebut akan dinilai oleh Perusahaan dilihat dari berbagai aspek yang mendukung seperti, hasil kerja, perilaku dan jumlah kehadiran dalam bekerja. Semua ini berfokus dalam upaya untuk mengetahui seberapa produktif seorang karyawan dan melihat kemampuan kinerja dimasa yang akan datang. Meningkatnya kinerja karyawan berarti akan meningkat pula kinerja perusahaan tersebut.

• Manfaat Penilaian Kinerja pada Karyawan1. Memotivasi karyawan untuk menjadi lebih baik lagi.2. Meningkatkan kepuasan kerja.3. Karyawan dapat mengetahui kelebihan dan kelemahannya

serta memperbaiki kelemahan dan meningkatkan kelebihan.4. Karyawan mengetahui standard hasil yang ditetapkan

oleh Perusahaan.5. Membangun komunikasi yang baik antara atasan dengan

bawahannya, sehingga terjalin hubungan baik untk kemudian menjadi lebih leluasa dalam mendiskusikan ide atau masalah dalam pekerjaan.

• Manfaat Penilaian Kinerja pada Perusahaan1. Manfaat utama dari penilaian kinerja karyawan bagi

perusahaan adalah terciptanya kekompakan antar karyawan sebagai pondasi sebuah perusahaan dalam mencapai kesuksesan dan kelangsungan usaha.

2. Perusahaan dapat menilai potensi tenaga kerja yang dimilikinya sehingga mempermudah perencanaan dan

psychological test organized by an independent professional psychology institution.

4. Interview test, the interview will be conducted by Interviewer Team to the applicants who passed the psychological test.

5. Medical Check-Up, for applicants who passed the previous steps will be participated in medical check-up to observe the employee candidate’s physical condition, organized by a hospital or clinic appointed by the Company.

Performance Assessment

Employee performance assessment is part of talent development for employees, where each employee will get an evaluation of the performance. The assessment results can be used to carry out HR management policies to the level of each individual. Through this assessment, the Company has a profile of each employee that will be used as a material for conducting related policies, such as Coaching Mentoring, normal distribution Job Family, Reward and Punishment.

The Company realizes that a comfortable and pleasing working environment has significant contribution in supporting an employee performance level where performance becomes a working result achievement recorded by the employee in implementing the duty, responsibility and authority leading to success of a Company’s objectives.

The performance will be evaluated by the Company based on supporting aspects, such as working result, attitude and total working attendance. All of these factors focus on efforts to evaluate the level of employee’s productivity and performance capability in the future. The improving employee’s performance will also improve performance of the Company.

• Benefit of Performance Assessment for Employee1. To motivate employees to be better.2. To increase working satisfaction.3. Employees will be able to acknowledge their strength and

weakness and improve weakness and increase strength.4. Employees will be able to acknowledge result standard

applied by the Company.5. To develop good communication between supervisor and

subordinate, to establish good relationship and more flexible in discussing idea or issue in doing work.

• Benefit of Performance Assessment for Company1. Main benefit for employee performance assessment for

the Company is to create solidarity among employees as foundation of a Company in achieving business success and continuity.

2. The Company will be able to evaluate the potential of its workers to ease career planning and development for the

Page 148: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)149

pengembangan karir untuk Sumber Daya Manusia (mudah mengidentifikasi karyawan yang berpotensi untuk menjadi pemimpin atau setidaknya mendapatkan promosi jabatan).

3. Perusahaan akan lebih mudah dalam penentuan kriteria dalam proses Rekrutmen dan Seleksi di masa yang akan datang.

4. Perusahaan lebih mudah untuk mengetahui jenis Pelatihan dan Pengembangan yang dibutuhkan oleh karyawan.

5. Perusahaan akan lebih mudah dalam penentuan kompensasi bagi karyawan.

6. Hubungan Karyawan Internal akan lebih baik.7. Nilai Budaya Perusahaan akan lebih mapan.8. Penilaian kinerja karyawan sebagai sarana penyampaian

pesan akan penghargaan Perusahaan.

Manajemen Askrindo menerapkan sebuah sistem penilaian kinerja karyawan yang dilakukan secara berkala untuk mengevaluasi keseluruhan proses seorang karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

Pengembangan Karir, Promosi, dan Mutasi

Untuk memastikan Career Success Factor (CSF) terpenuhi, maka Perusahaan melaksanakan kegiatan pengembangan karir yang sesuai dengan masing-masing faktor. Promosi dan mutasi menjadi bagian dari rangkaian pengelolaan SDM yang dapat menciptakan pengembangan talenta dari masing-masing karyawan. Promosi dan mutasi/rotasi diberlakukan dengan maksud memberikan pengalaman menyeluruh kepada setiap karyawan tentang keseluruhan operasional dan bisnis yang dikembangkan Perusahaan. Melalui kebijakan promosi dan mutasi ini, karyawan dapat mengenal prosedur, sistem, kebijakan, hingga kegiatan sehari-hari dan visi yang ingin dicapai Perusahaan.

Perusahaan selalu berupaya untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan seluruh karyawan, baik dalam rangka mendukung peningkatan kualitas kerja maupun untuk pengembangan potensi dan karier dari masing-masing karyawan.

Di samping itu, promosi dan mutasi juga diberlakukan dengan merujuk kepada penilaian kinerja dari setiap karyawan. Kepada karyawan dengan potensi talenta yang spesifik, pengelolaan SDM akan memberikan masukan untuk menempatkan karyawan tersebut pada posisi dan jabatan yang dapat mempercepat pengembangan talentanya.

Askrindo telah menyiapkan sebuah sistem manajemen karir yang lebih komprehensif bagi para karyawannya. Manajemen karir ditujukan untuk memberi peluang kepada pegawai dalam mengembangkan dirinya selaras dengan kebutuhan posisi dalam perusahaan dan dapat memberikan arah pergerakan karir pegawai sesuai potensinya, hal ini akan sangat membantu pegawai dalam menentukan arah karirnya serta membantu perusahaan dalam melaksanakan proses pengembangan karir secara konsisten, dan pada gilirannya akan memberikan manfaat signifikan bagi Perusahaan.

Human Resources (easily identify potential employees to be Leaders or promoted).

3. The Company will be easier in determining criteria in Recruitment and Selection process in the future.

4. The Company will be easier in acknowledging type of Training and Development required by the employees.

5. The Company will be easier to determine compensation package for employees.

6. Internal relation of the employees will be more conducive.7. Corporate Culture values will be upheld stronger.8. Employee performance assessment acts as feedback delivery

mechanism on the Company’s reward.

Askrindo’s management has determined an employee performance assessment system that is done regularly to evaluate overall process of an employee in implementing his duty and responsibility.

Career Development, Promotion, and Mutation

To ensure that the Career Success Factor (CSF) is fulfilled, the Company carries out career development activities in accordance with each factor. Promotion and mutation become part of a sequence of HR management that can establish talent development of each employee. Promotion and mutation/rotation are implemented with the intention of providing a comprehensive experience for each employee regarding the overall operations and business developed by the Company. Through this promotion and mutation policy, the employees can understand the procedures, systems, policies, to daily activities and vision that the Company aims to achieve.

The Company always strives to improve the knowledge and skills of all employees, both in order to support the improvement of work quality and to develop the potential and careers of each employee.

In addition, promotions and mutations are also implemented by referring to the performance assessment of each employee. To employees with specific potential talents, HR management will provide input to place these employees in positions that can accelerate the development of their talents.

Askrindo has set up a more comprehensive career management system for its employees. Career management is intended to provide opportunities for employees to develop themselves in line with the needs of positions in the company and can provide direction for employee career movements according to their potential. This will greatly help employees in determining career direction and assist the company in carrying out career development processes consistently. In the result, it will gain significant benefits for the Company.

Page 149: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 150

Fungsi Penunjang BisnisBusiness Supporting Function

Berikut disampaikan data perkembangan promosi dan mutasi tahun 2017-2018.

Promosi dan Mutasi KaryawanEmployee Promotion and Mutation

Hasil ReviewReview Result

2018 2017

PromosiPromotion

216 orang216 people

385 orang385 people

Mutasi/RotasiMutation/Rotation

294 orang294 people

72 orang72 people

Program Pensiun

Dalam memperhatikan kesejahteraan karyawan nya selama mengabdi maupun yang masa kerjanya akan/ telah selesai, Askrindo telah mempersiapkan program pelatihan purnabakti yang diharapkan dapat membantu karyawan yang telah memasuki usia masa persiapan pensiun.

Sementara itu, Askrindo telah mengadakan perjanjian kerjasama dengan Perusahaan Asuransi untuk program pensiun karyawan tetapi Perusahaan juga mengikutsertakan seluruh karyawannya dalam program BPJS Ketenagakerjaan sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 45 tahun 2015 tanggal 30 Juni 2015, mengenai Penyelenggaraan Program Jaminan Pensiun bagi pekerja, dengan membatasi usia pensiun karyawan pada usia 56 tahun, dan penerima manfaat terdiri dari Peserta, 1 orang istri, 2 orang anak dan 1 orang tua.

Pengembangan Talenta SDM

Sebagai aset utama, Perusahaan berkomitmen untuk mengembangkan SDM secara berkesinambungan. Saat ini, Perusahaan aktif menyelenggarakan berbagai pelatihan bagi para karyawan. Pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan memungkinkan Perusahaan untuk tetap mengikuti perkembangan bisnis yang cukup dinamis.

Divisi Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) sebagai bagian dari Perusahaan yang memiliki peran sentral dalam menyelenggarakan pelatihan dan pengembangan SDM diharapkan mampu menyediakan talenta SDM yang memiliki kompetensi tinggi dan sikap yang mendukung optimalisasi produktivitas karyawan serta pencapaian sasaran Perusahaan melalui program pelatihan yang bersinergi dengan perkembangan bisnis Perusahaan.

Penyelenggaraan program pelatihan yang ditujukan untuk menunjang akselerasi bisnis Perusahaan ini adalah bentuk dukungan terhadap proses transformasi bisnis Perusahaan yang sedang dalam fase yang menentukan. Perusahaan tengah mengembangkan beberapa produk dan layanan baru yang diikuti dengan perubahan signifikan dalam organisasi dan pemasaran di level operasional sebagai upaya mengembangkan potensi bisnis dan mengoptimalkan aset yang ada.

Untuk meningkatkan kompetensi SDM Perusahaan maka Bagian

The following table is the data on the development of promotion and mutation in 2017-2018.

Pension Program

In considering welfare of the employees during their serving period or when the working period will/has been ended, Askrindo has prepared programs to help the employees who enter retirement preparation period age.

Meanwhile, Askrindo has signed memorandum of understanding with Insurance Company for employee pension program but the Company also participates all employees in BPJS Ketenagakerjaan program according to Government Regulation No. 45 of 2015 dated June 30, 2015 concerning Implementation of Pension Insurance Program for employees by limiting employee pension age at 56 years old, and the beneficiaries consist of the Participant, 1 wife, 2 children and 1 parent.

HR Talent Development

As a major asset, the Company is committed to develop human resources on an ongoing basis. Currently, the Company actively organizes various training for employees. The holding of education and training allows the Company to keep abreast of the dynamic business development.

The Education and Training Division (Diklat), as part of the Company which has a central role in organizing HR training and development, is expected to be able to provide high competent HR talents and attitudes that support the optimization of employee productivity and the achievement of Company targets through training programs that are in synergy with the Company’s business development.

The implementation of the training to support the acceleration of the Company’s business is a form of support for the Company’s business transformation process which is in a decisive phase. The Company is developing several new products and services followed by significant changes in organization and marketing at the operational level to develop business potential and optimize the existing assets.

To improve the competence of the Company’s human resources,

Page 150: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)151

Human Capital melaksanakan program pendidikan/pelatihan bagi para pegawai. Adapun pendidikan/pelatihan pada tahun 2018 dengan total rincian berikut:

Jumlah Kepesertaan Pelatihan SDM(Orang)

In House Training (Luar Negeri)In House Training (Overseas)

No.Nama PendidikanName of Education

Jumlah PesertaTotal of Participants

PenyelenggaraOrganizer

TempatPlace

TanggalDate

1. Seminar Strategic Insights in to Cyber RiskStrategic Insights in to Cyber Risk Seminar 2 Guy Carpenter London

21-24 Februari 2018February 21-24, 2018

2.Seminar Surety & Credit InsuranceSurety & Credit Insurance Seminar 1 Guy Carpenter Seoul Korea Selatan

Seoul South Korea

18-21 April 2018April 18-21, 2018

3. Seminar Reasuransi InternalInternal Reinsurance Seminar 2 PT Trinity Reinsurance Brokers Malaysia 11-13 April 2018

April 11-13, 2018

4.

Akademi Asuransi Kredit Perdagangan & Surety (STECIS)The Trade Credit Insurance & SuretyAcademy (STECIS)

2 STECIS BelandaNetherland

23-25 April 2018April 23-25, 2018

5. Kongres Asuransi Asia Timur ke-29 (EAIC)29th East Asian Insurance Congress (EAIC) 2 EAIC Filipina

Philippines5-10 Mei 2018May 5-10, 2018

6. Pelatihan in House LondonIn House Training London 1 Reasuransi Nasional Indonesia London

29 Juli-3 Agustus 2018July 29-August 3, 2018

7.

Pelatihan Kepemimpinan & Tata Kelola Perusahaan Singapore Class 2018Leadership & Corporate Governance Training Singapore Class 2018

2 Singapore Class SingapuraSingapore

7-12 Agustus 2018August 7-12,2018

8. Singapore College of Insurance 2 Garuda Re SingapuraSingapore

16-17 Agustus 2018August 16-17, 2018

9. Program Pelatihan ACSIC ke-28 (ATP 2018)THE 28TH ACSIC Training Program (ATP 2018) 2 ACSIC Filipina

Philippines

23-27 September 2018September 23-27, 2018

10. Singapore College of Insurance 2 Trinity Re Reinsurance Brokers SingapuraSingapore

8-9 Oktober2018October 8-9, 2018

11.

Singapore International Reinsurance Conference (SIRC) ke-1515th Singapore International Reinsurance Conference (SIRC)

1 SIRC

Sands Expo & Covention Centre, Marina Bay Sands Singapore

29 Oktober-1 November 2018October 29–November 1, 2018

12. Acara 31st ACSIC Conference31st ACSIC Conference Event 2 ACSIC Udaipur India

23-27 November 2018November 23-27, 2018

JumlahTotal 21

the Human Capital Unit conducts education/training programs for employees. The education/training in 2018 is described in the following details:

Total Participants of HR Training(Person)

Page 151: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 152

Fungsi Penunjang BisnisBusiness Supporting Function

In House Training (dalam Negeri)In House (Domestic)

No.Nama PendidikanName of Education

Jumlah PesertaTotal of Participants

PenyelenggaraOrganizer

TempatPlace

TanggalDate

PENDIDIKAN UMUMGENERAL EDUCATION

1. Pendidikan Bahasa InggrisEnglish Education 15 Pegawai

EmployeesEksternalExternal

Ruang Pelatihan Lantai 5Graha PT AskrindoTraining Room 5th FloorGraha PT Askrindo

Januari-Desember 2018January-December 2018

2.

Pendidikan Bahasa Inggris bagi Sekretaris & Asisten Pribadi DireksiEnglish Education for Directors’ Personal Secretary & Assistant

8

PegawaiEmployees

EksternalExternal

Ruang Rapat Lantai 8Graha PT AskrindoMeeting Room 8th FloorGraha PT Askrindo

Mulai 7 Desember 2017(± 3 bulan)Starting December 7, 2017(± 3 months)

3.

Pendidikan Pembinaan Kedisiplinan & Etika Pegawai XIVEmployee Discipline & Ethics Coaching Education XIV

34

PegawaiEmployees

EksternalExternal

PUSDIKKU, TNI - AD Bandung

19 Februari-3 Maret 2018February 19–March 3, 2018

4.

Pendidikan Anti Pencucian Uang & Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU-PPT)Education on Anti-Money Laundering & Prevention of Terrorism Funding (APU-PPT)

34

PegawaiEmployees

EksternalExternal

PUSDIKKU, TNI - AD Bandung

1-2 Maret 2018March 1-2, 2018

5.

Pendidikan Bahasa Inggris Level Basic Batch 2English Education Basic Level Batch 2

15 PegawaiEmployees

EksternalExternal

Ruang Serbaguna Lantai 3Graha PT Askrindo, JakartaFunction Room 3rd FloorGraha PT Askrindo

Mulai 7 Maret 2018(± 6 bulan)Starting March 7, 2018(± 6 months)

6.

Pendidikan Bahasa Inggris Level Intermediate 1English Education Intermediate Level 1

8

PegawaiEmployees

EksternalExternal

Ruang Rapat Lantai 8Graha PT AskrindoTraining Room 8th FloorGraha PT Askrindo

Mulai 7 Maret 2018(± 6 bulan)Starting March 7, 2018(± 6 months)

7.Pendidikan Pembekalan Pegawai Baru INew Staff Training Education I

24

PegawaiEmployees

InternalExternal

Ruang Serbaguna Lantai 3Graha PT Askrindo, JakartaFunction Room 3rd FloorGraha PT Askrindo

12-16 Maret 2018March 12-16, 2018

8. Askrindo SehatHealthy Askrindo 100 Pegawai

EmployeesInternalExternal

Lobby ParkiranGraha PT Askrindo, JakartaLobby ParkingGraha PT Askrindo

Juli-DesemberJuly-December

9.Pendidikan Pembekalan Pegawai Baru IINew Staff Training Education II

12-18 September 2018September 12-18, 2018

10.

Bahasa Inggris Level Basic III (Intermediate II)English Basic Level III (Intermediate II)

Ruang PerpustakaanGraha PT Askrindo, JakartaGraha PT Askrindo Jakarta’s Library

Setiap Hari KamisEvery Thursday

11.

Bahasa Inggris Level Basic IV (Intermediate II)English Basic Level IV (Intermediate II)

Ruang PerpustakaanGraha PT Askrindo, JakartaGraha PT Askrindo Jakarta’s Library

Setiap Hari KamisEvery Thursday

Sub JumlahSub Total 238 Pegawai

Employees

PENDIDIKAN SOFT SKILL SOFT SKILL EDUCATION

1.

Pendidikan Coaching & Counseling Batch 1Coaching & Counseling Education Batch

35 PegawaiEmployees

The Jakarta Consulting Group Hotel Ibis Bogor 21-22 April 2018

April 21–22, 2018

Page 152: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)153

No.Nama PendidikanName of Education

Jumlah PesertaTotal of Participants

PenyelenggaraOrganizer

TempatPlace

TanggalDate

2.

Pendidikan Coaching & Counseling Batch 2Coaching & Counseling Education Batch 2

35 PegawaiEmployees

The Jakarta Consulting Group Hotel Ibis Bogor 23-24 April 2018

April 23–24, 2018

3.

Program LET Batch 3LET Program Batch 3 34 Pegawai

EmployeesPT Dirga Cahya Abadi Anugrah

Ruang Serbaguna Lantai 3Graha PT Askrindo, JakartaFunction Room 3rd Floor ofGraha PT Askrindo, Jakarta

27-28 April 2018April 27–28, 2018

4.

Pendidikan Mentoring, Coaching & Counseling LanjutanAdvanced Mentoring, Coaching & Counseling Education

30 PegawaiEmployees

The Jakarta Consulting Group

Ruang Serbaguna Lantai 3Graha PT Askrindo, JakartaFunction Room 3rd Floor ofGraha PT Askrindo, Jakarta

25-26 Mei 2018May 25-26, 2018

5.

Pendidikan Leadership for ManagersLeadership Education for Managers

25 PegawaiEmployees LPPI

Hotel Fave Pasar BaruJl. Samanhudi No.26Pasar BaruJakarta Pusat

1-5 Oktober 2018October 1-5, 2018

6.Pelatihan Kepemimpinan untuk JuniorTraining Leadership for Junior

25 PegawaiEmployees LPPI Hotel Fave Pasar Baru

21-23 November 2018November 21-23, 2018

7.Pendidikan Leadership ManagersLeadership Education for Managers

25 PegawaiEmployees LPPI

Hotel Fave Pasar BaruJl. Samanhudi No.26Pasar Baru, Jakarta Pusat

1-5 Oktober 2018October 1-5, 2018

8. Pendidikan Effective LeadershipEffective Leadership Education 30 Pegawai

Employees PT Garuda Re Double Tree by Hilton Hotel 5 Oktober 2018October 5, 2018

Sub JumlahSub Total 239 Pegawai

Employees

PENDIDIKAN HARD SKILLHARD SKILL EDUCATION

1.

Sharing Session Bisnis Askrindo dalam Perspektif Pidana Beserta Sosialisasi APU PPT & Pengkinian Data NasabahAskrindo Business Sharing Session in Criminal Perspective along with APU PPT Socialization & Customer Data Updating

60 Pegawai Employees

InternalInternal

Hotel Fave Pasar BaruJl. Samanhudi No.26,Jakarta

19 Januari 2018January 19, 2018

2.

Sosialisasi Penjaminan Surety Bond OnlineSocialization on Online Surety Bond Guarantee

60 PegawaiEmployees

InternalInternal

Ruang Serbaguna Lantai 3Graha PT Askrindo, JakartaFunction Room 3rd Floor of Graha PT Askrindo, Jakarta

20 Januari 2018January 20, 2018

3.

Pelatihan Penggunaan Aplikasi SPA & SAKURA (Piutang KUR) PusatTraining on Application of SPA & SAKURA (KUR Accounts) Center

30 Pegawai & PKWT

InternalInternal

Ruang Serbaguna Lantai 3Graha PT Askrindo, JakartaFunction Room 3rd Floor of Graha PT Askrindo, Jakarta

22 Januari 2018January 22, 2018

4.

Pelatihan Penggunaan Aplikasi SPA & SAKURA (Piutang KUR) Kantor Cabang Batch 1Training in Using SPA & SAKURA Applications (KUR Accounts) Branch Office Batch 1

40 PegawaiEmployees

InternalInternal

Ruang Serbaguna Lantai 3Graha PT Askrindo, JakartaFunction Room 3rd Floor of Graha PT Askrindo, Jakarta

23-24 Januari 2018January 23-24, 2018

5.

Pelatihan Penggunaan Aplikasi SPA & SAKURA(Piutang KUR) Kantor Cabang Batch 2Training in Using SPA & SAKURA Applications (KUR Accounts) Branch Office Batch 2

40 PegawaiEmployees

InternalInternal

Ruang Serbaguna Lantai 3Graha PT Askrindo, JakartaFunction Room 3rd Floor of Graha PT Askrindo, Jakarta

25-26 Januari 2018January 25-26, 2018

6.

Seminar Sehari Asuransi Minyak & Gas BumiOne Day Seminar on Oil & Gas Insurance

PegawaiEmployees

InternalInternal

Hotel SwissBell InnJakarta

24 Februari 2018February 24, 2018

7. Sharing Session Analisa KreditSharing Session on Credit Analysis

PegawaiEmployees

BNI

Ruang Serbaguna Lantai 3Graha PT Askrindo, JakartaFunction Room 3rd Floor of Graha PT Askrindo, Jakarta

24 Februari 2018February 24, 2018

Page 153: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 154

Fungsi Penunjang BisnisBusiness Supporting Function

No.Nama PendidikanName of Education

Jumlah PesertaTotal of Participants

PenyelenggaraOrganizer

TempatPlace

TanggalDate

8.

Workshop Business Continuity Management System (BCMS)Business Continuity Management System Workshop (BCMS)

60

Pegawai Anak PerusahaanSubsidiary’s Employee

InternalInternal

Ruang Serbaguna Lantai 3Graha PT Askrindo, JakartaFunction Room 3rd Floor of Graha PT Askrindo, Jakarta

27 Februari 2018February 27, 2018

9.

Sharing Session Rencana Bisnis Asuransi Kartu KreditSharing Session on Credit Card Insurance Business Plan

52 PegawaiEmployees BNI

Ruang Serbaguna Lantai 3Graha PT Askrindo, JakartaFunction Room 3rd Floor of Graha PT Askrindo, Jakarta

10 Maret 2018March 10, 2018

10.

Workshop Penggunaan Sistem Aplikasi Asuransi Kecelakaan DiriWorkshop on the Use of the Personal Accident Insurance Application System

5 PegawaiEmployees

InternalInternal

Ruang Rapat Lantai 6Graha PT Askrindo, JakartaFunction Room 3rd Floor of Graha PT Askrindo, Jakarta

28 April 2018April 28, 2018

11.

Pendidikan Pembekalan bagi Tenaga PKWTProviding Education for Temporary Workers

20 PKWT InternalInternal

Ruang Serbaguna Lantai 3Graha PT Askrindo, JakartaFunction Room 3rd Floor of Graha PT Askrindo, Jakarta

25-26 April 2018April 25-26, 2018

20 PKWT InternalInternal

Kantor Cabang MakassarMakassar Branch Office

30 April-2 Mei 2018April 30-May 2, 2018

20 PKWT InternalInternal

Kantor Cabang SemarangSemarang Branch Office

3-4 Mei 2018May 3-4, 2018

20 PKWT InternalInternal

Kantor Cabang MedanMedan Branch Office

7-8 Mei 2018May 7-8, 2018

20 PKWT InternalInternal

Kantor Cabang BandungBandung Branch Office

11-12 Mei 2018May 11-12, 2018

20 PKWT InternalInternal

Kantor Cabang DenpasarDenpasar Branch Office

14-15 Mei 2018May 14-15, 2018

20 PKWT InternalInternal

Kantor Cabang SurabayaSurabaya Branch Office

21-22 Mei 2018May 21-22, 2018

12.

Pelatihan Pembangkit Listrik & Fasilitasi KerugianTraining Power Plant & Facultative of Loss

40 PegawaiEmployees Simas Re

Ruang Serbaguna Lantai 3Graha PT Askrindo, JakartaFunction Room 3rd Floor of Graha PT Askrindo, Jakarta

30 April 2018April 30, 2018

13.

Pendidikan Asuransi & Team BuildingInsurance Education & Team Building

30 PegawaiEmployees PT Garuda Jasa Pratama Sentul - Bogor 4-5 Mei 2018

May 4-5, 2018

14.

Pendidikan Analisis Laporan Keuangan Batch 1Analysis of Financial Statements Education Batch 1

25

PegawaiEmployees LPPI

Hotel Fave Pasar BaruJl. Samanhudi No.26,Jakarta

11-12 Mei 2018May 11-12, 2018

15.

Pendidikan Caretech & Akuntansi Batch 1Caretech & Accounting Education Batch 1

31

PegawaiEmployees

InternalInternal

Ruang Serbaguna Lantai 3Graha PT Askrindo, JakartaFunction Room 3rd Floor of Graha PT Askrindo, Jakarta

14-15 Mei 2018May 14-15, 2018

16.

Pendidikan Caretech & Akuntansi Batch 2Caretech & Accounting Education Batch 2

38 PegawaiEmployees

InternalInternal

Ruang Serbaguna Lantai 3Graha PT Askrindo, JakartaFunction Room 3rd Floor of Graha PT Askrindo, Jakarta

16-18 Mei 2018May 16-18, 2018

17.

Sharing Knowledge Produk Kontra L/C, SKBDN & SBLC dengan PT. BNISharing Knowledge of L/C, SKBDN & SBLC Counter Products with PT BNI

40 PegawaiEmployees BNI

BNI Corporate University (BNV)Ruang Auditorium 1 Lt.1BNI Corporate University (BNV)Auditorium Room 1, 1st Floor

18 Mei 2018May 18, 2018

18.

Pendidikan Analisis Laporan Keuangan Batch 2Analysis of Financial Statements Education Batch 2

28 PegawaiEmployees LPPI

Hotel Fave Pasar BaruJl. Samanhudi No.26, Jakarta

29-30 Juni 2018June 29-30, 2018

19.

Simulasi Penanggulangan Bencana Gempa BumiEarthquake Disaster Management Simulation

PegawaiEmployees

Ruang Serbaguna Lantai 3Graha PT Askrindo, JakartaFunction Room 3rd Floor of Graha PT Askrindo, Jakarta

4-5 Juli 2018July 4-5, 2018

Page 154: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)155

No.Nama PendidikanName of Education

Jumlah PesertaTotal of Participants

PenyelenggaraOrganizer

TempatPlace

TanggalDate

20.

Workshop Master Plan SDM Tahun 2018-2022Workshop of HR Master Plan 2018-2022

30 PegawaiEmployees

InternalInternal

Grand Mercure KemayoranJakarta

05 Juli 2018July 5, 2018

21.

Workshop Manajemen KepatuhanCompliance Management Workshop

25 PegawaiEmployees LPPI Hotel SwissBell Inn

Jakarta19-20 Juli 2018July 19-20, 2018

22.

Pendidikan Aplikasi Statistik Pengukuran Risiko &Peramalan Data (Forecasting)Education on Application of Risk Measurement Statistics & Data Forecasting (Forecasting)

25PegawaiEmployees

P3M UI

Ruang Serbaguna Lantai 3Graha PT Askrindo, JakartaFunction Room 3rd Floor of Graha PT Askrindo, Jakarta

19-20 Juli 2018July 19-20, 2018

23.

Workshop Sehari Asuransi Rangka KapalOne Day Workshop on Hull Insurance

39PegawaiEmployees Internal

Internal

Ruang Serbaguna Lantai 3Graha PT Askrindo, JakartaFunction Room 3rd Floor of Graha PT Askrindo, Jakarta

21 Juli 2018July 21, 2018

24.Pelatihan & Simulasi Uji Coba (BCM)Business Continuity Management

60 PegawaiEmployees PT Reksis Consulting KC Jakarta Cikini

Jakarta Cikini Branch Office21 Juli 2018July 21, 2018

25.

Training & Ujian Sertifikasi BCMCP (Business Continuity Management Certified Professional)BCMCP (Business Continuity Management Certified Professional) Certification Training & Test

10

PegawaiEmployees PT RAP Asia Consulting

Ruang Rapat Lantai 2Graha PT Askrindo, JakartaMeeting Room 2nd Floor of Graha PT Askrindo, Jakarta

30 Juli-3 Agustus 2018July 30-August 3, 2018

25.

Pelatihan Asuransi UmumGeneral Insurance Training 30 Pegawai

Employees PT Trinity Re

Ruang Serbaguna Lantai 3Graha PT Askrindo, JakartaFunction Room 3rd Floor of Graha PT Askrindo, Jakarta

13 Agustus 2018August 13, 2018

26. Simulasi KebakaranFire Simulation 30 Pegawai

Employees PT Reksis Consulting

Ruang Rapat Lantai 2Graha PT Askrindo, JakartaMeeting Room 2nd Floor of Graha PT Askrindo, Jakarta

14 Agustus 2018August 14, 2018

27.

Pendidikan Penerapan IFRS 17Education on Implementation of IFRS 17

25 PegawaiEmployees

Padma RadyaAktuaria

Ruang Serbaguna Lantai 3Graha PT Askrindo, JakartaFunction Room 3rd Floor of Graha PT Askrindo, Jakarta

14-15 Agustus 2018August 14-15, 2018

28.

Pendidikan Interpretasi KPKU Tahun 2018 Batch 1KPKU Interpretation Education of 2018 Batch 1

25

PegawaiEmployees

Forum EkselenBUMNSOEs Ekselen Forum

Hotel SwissBell InnJakarta

14-16 Agustus 2018August 14-16, 2018

29. Pendidikan Anti FraudAnti-Fraud Education 31 Pegawai

EmployeesPT Sentosa MajuRaharja

Ruang Serbaguna Lantai 3Graha PT Askrindo, JakartaFunction Room 3rd Floor of Graha PT Askrindo, Jakarta

20-21 Agustus 2018August 20-21, 2018

30.

Pendidikan Interpretasi KPKU Tahun 2018 Batch 2KPKU Interpretation Education of 2018 Batch 2

25

PegawaiEmployees

Forum EkselenBUMNSOEs Ekselen Forum

Hotel SwissBell InnJakarta

28-30 Agustus 2018August 28-30, 2018

31.

Pelatihan Sertifikasi Professional Internal Auditor (PIA)Professional Internal Auditor (PIA) Certification Training

22

PegawaiEmployees

PPAK

Ruang Serbaguna Lantai 3Graha PT Askrindo, JakartaFunction Room 3rd Floor of Graha PT Askrindo, Jakarta

27 Agustus -14 September 2018August 27-September 14, 2018

32.

International Seminar on Insuring Sustainable Business Strategy (ISBS) 2018

1 PegawaiEmployee AAMAI Ballroom Of Gumaya

Tower Hotel Semarang

15-16 November 2018November 15-16, 2018

Workshop Perumusan Kamus KompetensiFormulation of Competency Dictionaries Workshop

30 PegawaiEmployees

Dumanis OrganizationServices

Ruang Serbaguna Lantai 3 Graha Askrindo, JakartaFunction Room 3rd Floor of Graha PT Askrindo, Jakarta

10 Oktober 2018October 10, 2018

Page 155: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 156

Fungsi Penunjang BisnisBusiness Supporting Function

No.Nama PendidikanName of Education

Jumlah PesertaTotal of Participants

PenyelenggaraOrganizer

TempatPlace

TanggalDate

33. Pelatihan LC/SKBDNTraining of LC/SKBDN 26 Pegawai

Employees

Ruang Serbaguna Lantai 3Graha Askrindo, JakartaFunction Room 3rd Floor of Graha PT Askrindo, Jakarta

15-16 Oktober 2018October 15-16, 2018

34.

Pelatihan Risk Contract Person (RCP) Tahun 2018Training of Risk Contract Person (RCP) 2018

45 PegawaiEmployees

Lembaga Jasa KeuanganNon BankNon-Bank Financial Services Institutions

Ruang Serbaguna Lantai 3Graha Askrindo, JakartaFunction Room 3rd Floor of Graha PT Askrindo, Jakarta

18-19 Oktober 2018October 18-19, 2018

Pelatihan Risk Contract Person (RCP) Tahun 2018Training of Risk Contract Person (RCP) 2018

45 PegawaiEmployees

Lembaga Jasa KeuanganNon BankNon-Bank Financial Services Institutions

Ruang Serbaguna Lantai 3Graha Askrindo, JakartaFunction Room 3rd Floor of Graha PT Askrindo, Jakarta

25-26 Oktober 2018October 25-26, 2018

35.

Sharing Session Budaya Perusahaan AskrindoSharing Session on Askrindo Corporate Culture

36 Pegawai Employees

PT Mitra Budi Mulia(Nararyya Consulting)

Ruang Serbaguna Lantai 3Graha Askrindo, JakartaFunction Room 3rd Floor of Graha PT Askrindo, Jakarta

24 Oktober 2018October 24, 2018

36.

Workshop Budaya Perusahaan AskrindoAskrindo Corporate Culture Workshop

25 PegawaiEmployees Nararyya Consulting Hotel Holiday Inn

Kemayoran10-11 Desember 2018December 10-11, 2018

37.

Sosialisasi E-Office DigiOffice AskrindoAskrindo DigiOffice E-Office Socialization

40 PegawaiEmployees Ruang Serbaguna Lt.3

Function Room 3rd Floor10 Desember 2018December 10, 2018

38.

Sosialisasi E-Office DigiOffice AskrindoAskrindo DigiOffice E-Office Socialization

47 PegawaiEmployees Ruang Serbaguna Lt.3

Function Room 3rd Floor11 Desember 2018December 11, 2018

39.

Pelatihan dan Rekonsiliasi AkuntansiAccounting Training and Reconciliation

32 PegawaiEmployees

Divisi Akuntansi & AnggaranAccounting & Budget Division

Ruang Serbaguna Lantai 3Graha Askrindo, JakartaFunction Room 3rd Floor of Graha PT Askrindo, Jakarta

17-19 Desember 2018December 17-19, 2018

40.

Pelatihan dan Rekonsiliasi AkuntansiAccounting Training and Reconciliation

31 PegawaiEmployees

Divisi Akuntansi & AnggaranAccounting & Budget Division

Ruang Serbaguna Lantai 3Graha Askrindo, JakartaFunction Room 3rd Floor of Graha PT Askrindo, Jakarta

19-21 Desember 2018December 19-21, 2018

Sub JumlahSub Total 1454 Pegawai

Employees

PENDIDIKAN JENJANG KARIR (PJK) EDUCATION FOR CAREER PATH (PJK)

1.

Pendidikan Sertifikasi CRMP Batch ICRMP Certification Education Batch I

20PegawaiEmployees

Internal

Swissbell Inn HotelKemayoran, Jakarta Pusat

22-26 Januari 2018January 22-26, 2018

2.

Pendidikan Sertifikasi CRMP Batch IICRMP Certification Education Batch II

23 PegawaiEmployees Internal Swissbell Inn Hotel

Kemayoran, Jakarta Pusat

29 Januari-2 Februari 2018January 29–February 2, 2018

3.

Pendidikan Sertifikasi CRMP Batch IIICRMP Certification Education Batch III

23 PegawaiEmployees Internal Swissbell Inn Hotel

Kemayoran, Jakarta Pusat5-9 Februari 2018February 5-9, 2018

4.

Pendidikan Sales Academy Program Level 2 (Batch 1)Education of Sales Academy Program Level 2 (Batch 1)

35 Pegawai Employees PT Markplus Indonesia

Hotel Fave PasarbaruJl. Samanhudi No.25, Jakarta

31 Januari-3 Februari 2018January 31–February 3, 2018

5 .

Pendidikan Sales Academy Program Level 2 (Batch 2)Education of Sales Academy Program Level 2 (Batch 2)

35 PegawaiEmployees PT Markplus Indonesia

Hotel Fave PasarbaruJl. Samanhudi No.25, Jakarta

7-9 Februari 2018February 7-9, 2018

Page 156: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)157

No.Nama PendidikanName of Education

Jumlah PesertaTotal of Participants

PenyelenggaraOrganizer

TempatPlace

TanggalDate

6.

Pelatihan Analisis Kredit Level 2 Batch 1Credit Analysis Training Level 2 Batch 1

18 PegawaiEmployees LPPI

Kampus LPPIJl. Kemang Raya No.35Kebayoran Baru-Jakarta Selatan

26 Maret -17 April 2018March 26–April 17, 2018

7. Ujian Ulang Sertifikasi CRMPCRMP Certification Re-test 51 Pegawai

Employees Internal Swissbell Inn HotelKemayoran, Jakarta Pusat

7-8 Mei 2018May 7-8, 2018

8 . Pendidikan Sertifikasi CRMOCRMO Certification Education 26 Pegawai

Employees PT RAP Consulting

Ruang Serbaguna Lantai 3Graha PT Askrindo, JakartaFunction Room 3rd Floor of Graha PT Askrindo, Jakarta

7-11 Mei 2018May 7-11, 2018

9.

Pelatihan Analisis Kredit Level 2 Batch 2Credit Analysis Training Level 2 Batch 2

19 PegawaiEmployees LPPI

Kampus LPPIJl. Kemang Raya No.35Kebayoran Baru-Jakarta Selatan

18 April-9 Mei 2018April 18–May 9, 2018

10.

Pelatihan Analisis Kredit Level 1 Batch 1Credit Analysis Training Level 1 Batch 1

30 PegawaiEmployees LPPI

Kampus LPPIJl. Kemang Raya No.35Kebayoran Baru-Jakarta Selatan

23 Juli-11 Agustus 2018July 23–August 11, 2018

11.

Pelatihan Analisis Kredit Level 1 Batch 2Credit Analysis Training Level 1 Batch 2

30 PegawaiEmployees LPPI

Kampus LPPIJl. Kemang Raya No.35Kebayoran Baru-Jakarta Selatan

13 gustus-4 September 2018August 13–September 4, 2018

Sub JumlahSub Total 310 Pegawai

Employees

PENDIDIKAN KEPROFESIANPROFESSIONAL EDUCATION

1.

Perkuliahan Aktuaris Subyek A50 (Metoda Statistika)Actuary Lecture Subject A50 (Statistics Method)

1 PegawaiEmployee

Jasindo Insurance Academy

Jasindo Insurance AcademyGd. Mulia Business ParkJl. MT. Haryono Kav.58-60, Jaksel

Mulai 13 Januari 2018Starting January 13, 2018(12x pertemuan)(12x meetings)

2. Manajemen Risiko PerasuransianInsurance Risk Management 7 Pegawai

Employees Widya Dharma Artha

Gedung Widya Dharma ArthaJl. KH. Wahid HasyimNo.12F Kebon Sirih-Menteng, Jakarta Pusat

30 Januari-22 Februari 2018January 30–February 22, 2018

3.

Tutorial Tutorial Widya Dharma Artha

Februari-Maret 2018February-March, 2018Agustus-September 2018August-September, 2018

4.

Tutorial Asuransi Program CGICGI Program Insurance TutorialUjian Asuransi Program CGICGI Program Insurance Test

25 PegawaiEmployees

Internal Internal

Ruang Serbaguna Lantai 3Graha PT Askrindo, JakartaFunction Room 3rd Floor of Graha PT Askrindo, Jakarta

5 Februari-7 Maret 2018February 5–March 7, 2018

5.

Tutorial Asuransi Program A3IK (101)Ujian Asuransi Program A3IK (101)A3IK Program Insurance Tutorial (101)

33 PegawaiEmployees

InternalInternal

Ruang Serbaguna Lantai 3Graha PT Askrindo, JakartaFunction Room 3rd Floor of Graha PT Askrindo, Jakarta

6 Februari-15 Maret 2018February 6–March 15, 2018

6. Tutorial A40 (Akuntansi)A40 Tutorial (Accounting)

2

PegawaiEmployees

PT Reasuransi Nasional Indonesia

Ruang Sriwijaya, Lt.4Gedung PT. NasreJl. Cikini Raya No.99, Jakarta

Mulai 6 Maret 2018Starting March 6, 2018(± 15 pertemuan)(± 15 meetings)

7. Tutorial Aktuari F33 1 PegawaiEmployee

PT ASA Infomega Sejahtera Mandiri

Amaris Hotel Tebet, JakartaRuang Amaris 1, Lantai 2

Mulai 22 Maret sd 24 April 2018From March 22 to April 24, 2018

Page 157: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 158

Fungsi Penunjang BisnisBusiness Supporting Function

No.Nama PendidikanName of Education

Jumlah PesertaTotal of Participants

PenyelenggaraOrganizer

TempatPlace

TanggalDate

8.

Perkuliahan Aktuaria Subject A50 & A10Lecture Actuarial Subject A50 & A10

3 PegawaiEmployees

Jasindo Insurance Academy

Jasindo Insurance AcademyGedung Asuransi AcademyJl. MT. Haryono Kav.61, Jakarta Selatan

Mulai 30 Juni 2018Starting on June 30, 2018

9.

Perkuliahan Profesi Aktuaris & Sertifikasi PAIPAI Actuary & Certification Professional Lecture

2 PegawaiEmployees

Jasindo Insurance Academy

Jasindo Insurance AcademyGedung Asuransi AcademyJl. MT. Haryono Kav.61, Jakarta Selatan

15 September-20 Oktober 2018September 15–October 20, 2018

10.

Tutorial Asuransi Program CGICGI Program Insurance TutorialUjian Asuransi Program CGICGI Program Insurance Test

33

PegawaiEmployees

InternalInternal

Ruang Serbaguna Lantai 3Graha PT Askrindo, JakartaFunction Room 3rd Floor of Graha PT Askrindo, Jakarta

25 Agustus-14 September 2018August 25-September 14, 2018

11.

Tutorial Asuransi Program A3IK (101)A3IK Program Insurance Tutorial (101)Ujian Asuransi Program A3IK (101)A3IK Program Insurance Tutorial (101)

20 PegawaiEmployees

InternalInternal

Ruang Serbaguna Lantai 3Graha PT Askrindo, JakartaFunction Room 3rd Floor of Graha PT Askrindo, Jakarta

20 Agustus-17 September 2018August 20-September 17, 2018

Sub JumlahSub Total 127 Pegawai

Employees

SATUAN TUGASTASK FORCE

1.

Task Force Analis Klaim & SubrogasiClaims & Subrogation Analyst Task Force

1 PegawaiEmployee

InternalInternal KC Madura

6 September-5 Oktober 2018September 6-October 21, 2018

2. Task Force Analis UnderwritingUnderwriting Analyst Task Force 1 Pegawai

EmployeeInternalInternal KC Serang 6-21 September 2018

September 6-21, 2018

3. Task Force Analis UnderwritingUnderwriting Analyst Task Force 1 Pegawai

EmployeeInternalInternal KC Serang 22-26 Oktober 2018

October 22-26, 2018

4. Task Force Analis UnderwritingUnderwriting Analyst Task Force 1 Pegawai

EmployeeInternalInternal KC Surabaya 6-19 Januari 2019

January 6-19, 2018

Sub JumlahSub Total 4 Pegawai

Employees

JumlahTotal 2.002 Pegawai

Employees

Seminar/WorkshopSeminar/ Workshop

No.PerihalConcerning

Jumlah PesertaTotal of Participants

PenyelenggaraOrganizer

TempatVenue

TanggalDate

1.Training Front End Web Development Basics 8 Hacktiv8

AGRO PLAZA l GROUND FLOORJl. HR. Rasuna Said Blok X2 No.1Jakarta 12950

Mulai 16 Januari sd 8 Maret 2018Starting from January 16 to March 8, 2018

2. Seminar Asuransi InfrastrukturInfrastructure Insurance Seminar 6 AAUI

Ballroom AAUIPermata Kuningan Building 2nd FloorJl. Kuningan Mulia Kav.9CJakarta 12960

18 Januari 2018January 18, 2018

3.

Sesi Berbagi “Program Talent Management & Magang”Sharing Session “Talent Management & Intership Program”

1 FHCI

Corpu BRIJl. Lembang Raya No.436-438Lembang, Bandung

18-19 Januari 2018January 18-19, 2018

4.

Pendidikan Keprotokolan & Pembawa Acara/MCProtocol & Host/MC Education

10

Media Citra Mandiri

Hotel Anggrek GandasariJl. Seram No.3, Bandung

19-20 Januari 2018January 19-20, 2018

Page 158: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)159

No.PerihalConcerning

Jumlah PesertaTotal of Participants

PenyelenggaraOrganizer

TempatVenue

TanggalDate

5. Client Gathering 2 PPM Manajemen

Museum Indonesia TMIIJl. Taman Mini Indonesia Indah, CegerCipayung - Jakarta Timur

1 Februari 2018February 1, 2018

6.

Workshop Asuransi Tingkat IntensifikasiAsuransi Harta BendaWorkshop on Intensification Insurance of Property Insurance

2 Widya Dharma Artha

Gedung Widya Dharma ArthaMenteng Square, Tower B Lt.1 No.20Jl. Matraman Raya No.30E, Jakarta

6 Februari 2018February 6, 2018

7. Diklat Internal AuditorInternal Auditor Training 1 P I A

L’avenue Office Tower Lt.17FJl. Raya Pasar Minggu Kav.16Pancoran - Jakarta

19-28 Februari 2018February 19-28, 2018

8.

Seminar Wawasan Strategis ke Risiko Cyber/Keamanan Informasi LondonSeminar Strategic Insigth into Cyber Risk/Information Security London

2 Institute of Risk Management (IRM) London 19-25 Februari 2018

February 19-25, 2018

9.

Workshop Tingkatkan Keterampilan Asuransi Kelautan AndaWorkshop Upgrade Your Marine Insurance Skills

3 Human Quality Centre iTUbe Room, Harris Hotel,Tebet, Jl. Dr. Saharjo No.191Jakarta Selatan 12960

22-23 Februari 2018February 22–23, 2018

10.

Workshop Manajemen Investasi EsensialWorkshop Essential Investment Management

2 Indonesia Investor Relations Institute

Hotel Travelodge, Ruang SantaiBatam

22-23 Februari 2018February 22–23, 2018

11.

Pelatihan Bimbingan Teknis & Ujian Sertifikasi Ahli Pengadaan Barang/Jasa PemerintahTechnical Guidance Training & Government Goods/Services Procurement Expert Certification Test

2 LKPM IPWI

Sanggar Prathivi Building Lt.5Jl. Pasar Baru Selatan No.23, Jakarta

26 Februari-3 Maret 2018February 26–March 3, 2018

12.

Workshop Data Bencana AlamPertukaran Analytics (NatCatDAX)Workshop Natural Catastrophe DataAnalytics Exchange (NatCatDAX)

2

Maipark

Maipark Ballroom, JakartaGedung Permata Kuningan Lt.2Jl. Kuningan Mulia Kav.9C

28 Februari 2018February 28, 2018

13.

Pelatihan Modern Office Administration & Filling SystemModern Office Administration & Filling System Training

19 PT. Patrari Jaya Utama Hotel Anggrek GandasariJl. Seram No.3, Bandung

2-3 Maret 2018March 2–3, 2018

14.

Pendidikan Personality & Leadership Development ProgramPersonality & Leadership Development Program Education

4 Trinity Re

John Robert Power (JRP)Lippo Kuningan, Lt.12 Unit BJl. HR. Rasuna Said Kav. B12Kuningan, Jakarta 12920

19-21 Maret 2018March 19–21, 2018

15.

Program Sertifikasi Wealth ManagementWealth Management Certification Program

1 CWMA

Kampus LMFEBUI Lt.2 Ruang LM 07Jl. Salemba Raya No.4, Jakarta

Mulai 8 Maret 2018Starting on March 8, 2018(± 3 bulan)(± 3 months)

16.

Workshop Governance, Risk, Compliance(GRC) Optimalisasi GRC sebagai PenjaminPerforma BisnisWorkshop on Governance, Risk, Compliance (GRC) Optimization of GRC as Guarantor of Business Performance

3 PT R M G Le Meridien Hotel, Jakarta 15-16 Maret 2018March 15–16, 2018

17. Seminar ISO 31000:2018ISO 31000: 2018 Seminar 1 CRMS Indonesia

Ruang Sky Lounge, Lantai 19Grand Mercure Hotel JakartaJl. Hayam Wuruk No.36-37

15 Maret 2018March 15, 2018

18.

Sekolah Staf dan Pimpinan Bank (Sespibank)Staff and Management Bank School (Sespibank)Benchmarking di Luar NegeriOverseas Benchmarking

1 LPPI

Kampus Bumi LPPI, Jakarta SelatanJl. Kemang raya No.35United Kingdom - London

2 Maret-20 April 2018March 2–April 20, 2018

5-15 April 2018April 5-15, 2018

Page 159: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 160

Fungsi Penunjang BisnisBusiness Supporting Function

No.PerihalConcerning

Jumlah PesertaTotal of Participants

PenyelenggaraOrganizer

TempatVenue

TanggalDate

19.

Workshop KTT Manajemen Investasi Esensial 2018Workshop Essential Investment Management Summit 2018

1PT Media AsiaInternational

Ruang Pemandengan 1Hotel Royal Ambarrukmo, YogyakartaJl. Laksada Adisucipto No.81

5-6 April 2018April 5-6, 2018

20. Seminar Reasuransi InternalInternal Reinsurance Seminar

2

PT Trinity Reinsurance Brokers

Kantor Trust ReKuala Lumpur, Malaysia

11-13 April 2018April 11–13, 2018

21. Diklat JurnalistikJournalistic Training 1 Sekolah Antara Jambu Luwuk Hotel,

Yogyakarta17-19 April 2018April 17–19, 2018

22.

Pelantikan QIA & Seminar Nasional InternalInaguration of QIA & Internal National Seminar

2 Y P I A Hotel Tentrem, Yogyakarta 17 - 19 April 2018April 17-19, 2018

23. Audit (SNIA) 2018Audit (SNIA) 2018 2 YPIA Jl. Am Sangaji No.72A,

Cokrodiningrat17-19 April 2018April 17–19, 2018

24.

Workshop Kupas Tuntas Kajian Dampak Penerapan PSAK 71Peel Complete Workshop Study on the Impact of PSAK Implementation 71

2

Awesome Consultant

Hotel Millenium - Tanah AbangJakarta

18-19 April 2018April 18–19, 2018

25.

Berbagi Pengalaman: Keterampilan Asuransi Konstruksi Termasuk Survei on-SideSharing Experience : Construction Insurance Skills Including on-Side Survey

3 PT Signature KualitasIntI

Aston Priority Simatupang Hotel &Conference Center, Kebagusan 7 RoomJl. TB. Simatupang Kav.9 Lt.23Jakarta Selatan 12520

18-19 April 2018April 18–19, 2018

26.

Seminar Surety & Credit InsuranceSurety & Credit Insurance Seminar

1

Guy Carpenter

Conference Room, SGI Headquarter BdgSeoul - Korea Selatan

19-20 April 2018April 19–20, 2018

27.

Workshop 3rd Indonesian Actuaries Summit3rd Indonesian Actuaries Summit Workshop

2Persatuan AktuarisIndonesia

Hotel Aston (Onnix Ballroom)Jl. Brigjend. Dharsono No.12 C (By Pass)Cirebon

19-21 April 2018April 19–21, 2018

28.

Seminar Asuransi Kredit Perdagangan & Akademi Jaminan (STECIS)The Trade Credit Insurance & Surety Academy (STECIS) Seminar

2 The STECIS Team

Bilderberg Europa Hotel ScheveningenThe Netherlands

23-25 April 2018April 23–25, 2018

29. Seminar Kongres Asuransi Asia TimurEast Asian Insurance Congress Seminar 2 Asrinda Philipina 5-10 Mei 2018

May 5-10, 2018

30.

Seminar Nasional & Kongres ke-V AAIThe AAI 5th National Seminar & Congress

2 Asosiasi Auditor InternalHotel Allium BatamKomplek Panorama Nagoya, Batam

8-9 Mei 2018May 8-9, 2018

31. Workshop Understanding Heavy Equipment Insurance (CRM)

3

Ahli Asuransi Learning Center

Yogyakarta Room, Lantai 3Shangri-La Hotel, Kota BNI, Jakarta

9 Mei 2018May 9, 2018

32.

Pelatihan Manajemen Sumber DayaManusiaHuman Resource Management Training

10 PT Patrarijaya Utama Hotel California, Bandung 11-12 Mei 2018May 11-12, 2018

33.Pelatihan Ekspor, Impor & KepabeananExport, Import & Customs Training

6 PT Patrarijaya Utama Hotel Pesona Malioboro, Yogyakarta

11-12 Mei 2018May 11-12, 2018

34.

Lokakarya Arah Reformasi Akuntabilitas:IFRS Insurance ContractsWorkshop on Accountability Reform Direction: IFRS Insurance Contracts

2 I S E A

Ruang Ballroom 2, Hotel JS Luwansa Lt.1Jl/ HR. Rasuna Said Kav. C-22, KuninganJakarta Selatan 12940

15 Mei 2018May 15, 2018

35.

Workshop Desain Infografis dengan PowerPointWorkshop Infographics Design with Power Point

7

Tempo Komunitas

Hotel Mercure Cikini, Ruang Cikini 1Jl. Cikini Raya No.66, Jakarta 10330

25 Mei 2018May 25, 2018

Page 160: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)161

No.PerihalConcerning

Jumlah PesertaTotal of Participants

PenyelenggaraOrganizer

TempatVenue

TanggalDate

36.

Pelatihan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG)Training Good Corporate Governance (GCG)

1 Dinamika PasificSolusindo

Hotel Harper MT. HaryonoHarmoni V Meeting Room Lt.1Jl. MT Haryono Kav.6-7 (Jl. Biru Laut X)Cawang, Jakarta Timur 13340

30-31 Mei 2018May 30-31, 2018

37. Seminar di LondonSeminar in London 1 Internal London 24-29 Juni 2018

June 24–29, 2018

38. Pengelolaan Tugas-Tugas AuditManagement of Audit Tasks 1 PPAK Hotel Bukit Indah, Puncak

Jawa Barat9-19Juli 2018July 9-19, 2018

39.

Pelatihan Competency Assessment Exam (CAE): General InsuranceCompetency Assessment Exam (CAE) Training: General Insurance

16 ANZIIF

Ballroom Maipark (AAUI)Gedung Permata Kuningan 2nd FloorJl. Kuningan Mulia

3-4 Juli 2018July 3-4, 2018

40.

Pelatihan Fundamental Perdagangan ReasuransiTraining Trade Fundamental of Reinsurance

2 PT Ahli Asuransi Manajemen Indonesia

Ayana MidPlaza HotelJl. Jend. Sudirman Kav.10-11, Jakarta

16-17 Juli 2018July 16-17, 2018

41

Seminar Asuransi Kredit Perdagangan - Kunci untuk Mitigasi Risiko Kredit yang Sukses & Meningkatkan Manajemen Kredit Klien Anda Menjadi AmanSeminar Trade Credit Insurance - Key toSuccessful Credit Risk Mitigation & EnhancingYour Client’s Credit Management to Safety

5 PT Ahli Asuransi Manajemen Indonesia

Ayana MidPlaza HotelJl. Jend. Sudirman Kav.10-11, Jakarta

18-19 Juli 2018July 18-19, 2018

42.

Workshop Ms. Excel & VBA : A to ZMembangun Financial ModelingWorkshop on Ms. Excel & VBA: A to ZBuilding Financial Modeling

3 R M G Le Meridien Hotel, JakartaJl. Jend. Sudirman Kav.18-20Karet Tengsin

18-19 Juli 2018July 18-19, 2018

43.

Seminar National Anti Fraud Conference 2018National Seminar Anti Fraud Conference2018

1 A C F E

The Trans Luxury Hotel, BandungJl. Gatot Subroto No.289

18-20 Juli 2018July 18-20, 2018

44.

Pelatihan Asuransi ProyekKomprehensif (CPI)Training Comprehensive Project Insurance (CPI)

1

Jakarta InsuranceInstitute

Hotel Sofyan Betawi, Cikini-MentengJakarta Pusat

16 Juli 2018July 16, 2018

45. Training Manajemen SDMHR Management Training 10 PT Patrarijaya Utama Hotel California, Bandung 20-21 Juli 2018

July 20-21, 2018

46. Workshop PSAK TerkiniWorkshop on Latest SFAS 2 Ikatan Akuntan

Indonesia Mercure Kuta Bali Beach 24-27 Juli 2018July 24-27, 2018

47.

Training Querying Microsoft SQL Server + Exam/SertifikasiQuerying Microsoft SQL Server Training + Exam/Certification

1

Inixindo PT Inixindo, Jakarta 23-27 Juli 2018

July 23-27, 2018

48. Seminar Nasional GCGGCG National Seminar 1 LPPI Pullman Hotel, Jakarta 31 Juli 2018

July 31, 2018

49.

The 28th ACSIC Training Program(ATP 2018) di PhilipinaThe 28th ASICS Training Program (ATP 2018) in Philippines

2 Small Business Corporation Philipina 8 Agustus 2018

August 8, 2018

50. Seminar Back to FutureBack to Future Seminar

4

Persatuan AktuarisIndonesia

Ball Room 2Hotel JS Luwansa Lantai 1Jl. HR. Rasuna Said, KuninganJakarta Selatan

1 Agustus 2018August 1, 2018

51.

Pelatihan Kepemimpinan & Tata Kelola PerusahaanLeadership & Corporate Governance Training

2

Universitas GadjahMada Singapore 7-12 Agustus 2018

August 7-12, 2018

Page 161: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 162

Fungsi Penunjang BisnisBusiness Supporting Function

No.PerihalConcerning

Jumlah PesertaTotal of Participants

PenyelenggaraOrganizer

TempatVenue

TanggalDate

52.

Pelatihan Good Corporate Governance Self AssessmentGood Corporate Governance Self-Assessment Training

1

Dinamika Pasifik Solusindo

Hotel AKMANI, Meeting RoomsAMALFI Mezznine FloorJl. KH. Wahid Hasyim 91, Jakarta

8-9 Agustus 2018August 8-9, 2018

53.

Workshop pada Konferensi Nasional III FKSPI Tahun 2018Workshop on FKSPI III National Conference 2018

6

Hotel AlilaJl. Slamet Riyadi No.562, Jajar, LaweyanKota Surakarta 57144

8-10 Agustus 2018August 8-10, 2018

54. Singapore College of InsuranceSingapore College of Insurance 2 PT Garuda Jasa

Pratama (Garuda Re) Singapore 16-17 Agustus 2018August 16-17, 2018

55.

Pelatihan Competency Assessment Exam (CAE): General InsuranceCompetency Assessment Exam (CAE) Training: General Insurance

5 ANZIIF

Ballroom Maipark (AAUI)Gedung Permata Kuningan 2nd FloorJl. Kuningan Mulia

27-29 Agustus 2018August 27-29, 2018

56.

Pertemuan Forum Eksekutif CRGP & Makan MalamExecutive CRGP Forum & Dinner Gathering

4

LSPMR

AYANA MidPlaza HotelJl. Jend. Sudirman Kav.10-11 Jakarta Pusat 10220

28 Agustus 2018August 28, 2018

57.

Pelatihan Pengembangan KepribadianTraining Personality Development

10

The JakartaConsulting Group

DBS Tower, Ciputra 1Jl. Prof. Satrio Kav 3-5, Jakarta

23-24 Agustus 2018August 23-24, 2018

58.

Lokakarya Korupsi Perusahaan & Tindakan SuapWorkshop Corporate Corruption & Bribery Countermeasures

2 Asia Anti Fraud Ritz Carlton Mega Kuningan

Jakarta27 Agustus 2018August 27, 2018

59.

Workshop Teknik Penyusunan HPS Pengadaan Barang/JasaTechnical Workshop on Preparation of HPS for Procurement of Goods/Services

1 Indotama

Hotel Prime PlazaJl. Affandi Gejayan, ColomboYogyakarta

29-31 Agustus 2018August 29-31, 2018

60.

Sesi Berbagi Bakat Mobilitas & Analisis Orang dalam ImplementasiSharing Session Talent Mobility & People Analytics in Implementation

1 FHCI

Gedung Serbaguna, Auditorium DanauToba KC PT Angkasa Pura II (Persero)Bandara International KualanamuDeli Serdang - Sumatera Utara

30-31 Agustus 2018August 30-31, 2018

61.

Seminar Kelas Pai, Ketua Aktuaria Sesi BerbagiPai Class, Chief Actuary SharingSession Seminar

3 Persatuan AktuarisIndonesia JS Luwansa Hotel 31 Agustus 2018

August 31, 2018

62.

Seminar Tren & Pembaruan E-Commerce & Fintech 2018E-Commerce & Fintech Trends& Updates 2018 Seminar

1

Sharing Vision

Hotel Holiday InnJl. Dr. Djunjungan No.96, Bandung

7-8 September 2018August 7-8, 2018

63.

Berbagi Pengetahuan Tren Pasar ReasuransiSharing Knowledge Reinsurance MarketUpdate

16 PT Asrinda Arthasangga Hotel Ibis Style

Jl. Dagen No.179, Yogyakarta7-9 September 2018September 7-9, 2018

64.

Pelatihan Aktuaria Dasar Asuransi UmumBasic Insurance General Actuary Training

1Persatuan AktuarisIndonesia

Persatuan Aktuaris Indonesia (PIA)Jl. Tebet Raya No.66 CJakarta 12820

6 Oktober - 10 November 2018October 6-November 10, 2018

65.

Seminar “Peluang Bisnis Asuransi Aviation di Indonesia Setelah Ratifikasi Konvensi Montreal”“Aviation InsuranceBusiness Opportunities in IndonesiaAfter Ratification of the MontrealConvention” Seminar

2 AAUI

Ballroom Pusat PSDM Asuransi - AAUIGedung Permata Kuningan 2nd FloorJl. Kuningan Mulia Kav. 9CJakarta Selatan 12960

19 September 2018September 19, 2018

66.

Seminar PAI CPD –Kelas “Ketua Aktuaris Berbagi Sesi”PAI CPD - Class “Chief ActuarySharing Session” Seminar

4

Persatuan AktuarisIndonesia

Rumah AAJITanah Abang, Jakarta Pusat

21 September 2018September 21, 2018

Page 162: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)163

No.PerihalConcerning

Jumlah PesertaTotal of Participants

PenyelenggaraOrganizer

TempatVenue

TanggalDate

67.Pelatihan Asuransi Kredit PerdaganganTraining Trade Credit Insurance

4

PT Ahliasuransi Manajemen Indonesia

Hotel Ayana MidPlazaJakarta

24-25 September 2018September 24–25, 2018

68.

Pelatihan Umum Pengembangan KepribadianPublic Training Personality Development

10

The JakartaConsulting Group

DBS Tower, Ciputra 1Jl. Prof. Satrio Kav 3-5Jakarta Selatan

27-28 September 2018September 27-28, 2018

69.

Workshop Memahami Akuntansi untuk Semua OrangWorkshop Understanding Accounting for Everyone

1 Kontan Academy

Hotel Santika Premiere Hayam Wuruk(Ruang Santika 6 Lt.1)Jl. Hayam Wuruk No.125 Jakarta Barat

8-9 Oktober 2018October 8-9, 2018

70.

Seminar PAI “Konferensi Aktuaria Indonesia 2018”PAI” Indonesia ActuarialConference 2018” Seminar

2

Persatuan Aktuaris Indonesia

Ballroom 2-Hotel JS Luwansa Lt.1HR. Rasuna Said KuninganJakarta Selatan

18-19 Oktober 2018October 18-19, 2018

71.Pendidikan Keprotokolan & Pembawa Acara / MCProtocol & Host / MC Education

10

Hotel Anggrek GandasariJl. Seram No.3, Bandung

12-13 Oktober 2018October 12-13, 2018

72.

Pelatiihan ”Teknik Penagihan danPenanganan Piutang”“Collection and Receivables Handling Techniques” Training

4 SSCOM Consulting

Hotel Ibis BudgetJl. HOS Cokroaminoto, MentengJakarta Pusat(Ruang Meeting Menteng, Lt.2)

18-19 Oktober 2018October 18-19, 2018

73. Pelatihan Design SprintSprint Design Training 1 FHCI

BRI Corporate UniversityJl. Lembang Raya No.436-438Lembang, Bandung

18-19 Oktober 2018October 18-19, 2018

74.

Pelatihan Umum Pengembangan KepribadianPublic Training Personality Development

10The JakartaConsulting Group(JCG)

DBS Tower, Ciputra 1Jl. Prof. Satrio Kav 3-5Jakarta Selatan

18-19 Oktober 2018October 18-19, 2018

75.

Invation Go Beyond Business FunctionsInvation Go Beyond Business Functions

1

Telkom Indonesia

Pullman Hotel Jl. MH. Thamrin No.59, Jakarta Pusat

18 Oktober 2018October 18, 2018

76.

Seminar PAI “Konferensi Aktuaria Indonesia 2018”Seminar PAI “ Indonesia Actuarial Conference 2018”

2

Biro Aktuaria

Ballroom 2-Hotel JS Luwansa Lt.1Jl. HR. Rasuna Said, Kuningan

18-19 Oktober 2018October 18-19, 2018

77.Pelatihan Publik mengenai Keterampilan PresentasiPublic Training Presentation Skill

10 PT Grow Asia CapitalPT Grow Asia CapitalJl. Wijaya 1 No.1Jakarta

22-23 Oktober 2018October 22-23, 2018

78. Kegiatan Indonesia Rendezvous 2018Indonesia Rendezvous Activities 2018 1 AAUI Pecatu Hall

BNDCC 2 Nusa Dua - Bali24-26 Oktober 2018October 24-26, 2018

79. Pelatihan Bilingual Contract DraftingBilingual Contract Drafting Training 1 PPHBI Schinder Business Center

Jakarta26 Oktober 2018October 26, 2018

80.

Pelatihan Menerapkan Sistem Inovasi Berkelanjutan sebagai Cara Tepat untuk Tetap Bertahan di Era DisrupsiTraining in Implementing Sustainable Innovation Systems as the Right Way toStay Surviving in the Era of Disruption

1 PPMPPM ManajemenJl. Menteng Raya No.9Jakarta

31 Oktober-1November 2018October 31-November 1, 2018

81.

Workshop Peningkatan Kompetensi melalui Edukasi Perencanaan Keuangan Batch IIWorkshop on Competency Improvement through Financial Planning Education Batch II

1 OJK

Gedung OJK Menara Radius Prawiro Lt.25Perkantoran Bank Indonesia, Gedung AJl. M.H. Thamrin No.2Jakarta Pusat 10350

7 November 2018November 7, 2018

82.

Workshop Jambore PR Indonesia (JAMPIRO) #4 2018Indonesian PR Jamboree Workshop (JAMPIRO) #4 2018

2 PR Indonesia

Hotel Aston Jl. MT. Haryono No.1, PurwodinatanSemarang

7-9 November 2018November 7-9, 2018

Page 163: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 164

Fungsi Penunjang BisnisBusiness Supporting Function

No.PerihalConcerning

Jumlah PesertaTotal of Participants

PenyelenggaraOrganizer

TempatVenue

TanggalDate

83.Pelatihan Publik mengenai Keterampilan PresentasiPublic Training Presentation Skill

13 PT Grow Asia CapitalPT Grow Asia CapitalJl. Wijaya 1 No.1Jakarta

8-9 November 2018November 8-9, 2018

84.

Kegiatan HR NetworkingHR Networking Activities

2

AAUI

The Highland Park Resort-HotelBogor

9-10 November 2018November 9-10, 2018

85.

Pelatihan Publik tentang SBLC vc URDG, Jaminan Lokal & SKBDN”“Public Training On SBLC vc URDG, Local Guarantee & SKBDN”

3 ICC Kuta, BaliDenpasar

15-16 November 2018November 15-16, 2018

86.

Undangan “Gathering withNasional Re 2018”Invitation “National Gatheringwith Re 2018”

3 NasionalRe Insurance Yogyakarta

17-19 November 2018November 17-19, 2018

87.

Workshop “Menghubungkan Titik antara Kepatuhan, Bisnis dan Manajemen Risiko”Workshop “Connecting the Dot between Compliance, Business and Risk Management”

2

PT Risk ManagementGuard

JW Marriott HotelJakarta

22-23 November 2018November 22-23, 2018

88.

Workshop BUMN dan Anak Perusahaan Tema tentang “Memahami Pencatatan dan Mekanisme Hapus Buku Aset Tetap BUMN”SOEs and Subsidiary Workshopwith the Theme “Understanding the Registration and Mechanism of Deleting SOEs Fixed Asset Books”

1

Koran BUMNHotel PapandayanJl. Gatot Subroto 81Bandung

16 November 2018November 16, 2018

89.

Program Pendidikan Purna Bakti bagi Pegawai yang Memasuki MPPPension Education Program for the Employees that entering pension time

10 Tim Pengajar Indopurels Hotel Aria GajayanaMalang, Jawa Timur

22-25 November 2018November 22-25, 2018

90. Sesi Berbagi IV FHCISharing Session IV FHCI

Forum Human CapitalIndonesia

The Rinra HotelJl. Metro Tj. Bunga No.2Makassar 90112

22-23 November 2018November 22-23, 2018

91.Workshop “Tempat Kerja yang Menyenangkan”Workshop” Happy Workplace”

1 Intipesan Conference

Sapphire 1 Lt.3Hotel JW Marriott JakartaJl.DR. Ide Anak Agung Gde AgungKav.E.1.2 No.1 & 2 Mega KuninganJakarta 12950

22-23 November 2018November 22-23, 2018

92. Training Ahli K3 UmumGeneral OHS Expert Training 2 HSE Solutions

Gedung Multindo Persada Lt.2Duren Tiga, PancoranJakarta Selatan 12760

26 November 2018November 26, 2018

93. Seminar KTT Manajemen Gedung 99th Building ManagementSummit Seminar

1 Intipesan ConferenceHotel AryadutaTugu Tani Jakarta

28-29 November 2018November 28-29, 2018

94. Sosialisasi Bea Materai LunasSocialization of Full Stamp Duty 2 Kementerian Keuangan

RI

KPPN DenpasarAula A Basement GKN I,Jl. DR Kusuma Atmaja Niti Mandala RenonDenpasar Bali 80235

29 November 2018November 29, 2018

95.

Workshop/Sosialisasi Holding BUMN Sektor Asuransi Umum dan ReasuransiWorkshop/Socialization of SOEs Holding in the General Insurance and Reinsurance Sector

20 Kementerian BUMN RI Hotel Inaya Putri Bali, Nusa Dua Bali

29 November 2018November 29, 2018

Page 164: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)165

No.PerihalConcerning

Jumlah PesertaTotal of Participants

PenyelenggaraOrganizer

TempatVenue

TanggalDate

96.

Pelatihan Pengembangan Sistem Grading JabatanPosition Grading System Development Training

8 Subrata ConsultingHotel Novatel Jl. Cihampelas No.23-25Bandung

29-30 November 2018November 29-30, 20186-7 Desember 2018December 6-7, 201813-14 Desember 2018December 13-14, 3018

97.

Pendidikan Sekolah Design Graphic Ultimate dan Motion Graphic PremiumGraphic Design Ultimate and Motion Graphic Premium School Education

2

Dumet School

Dumet School Kelapa Gading

Pertengahan Desember 2018Mid-December 2018

98.

Pelatihan Understanding Property All Risk (PAR) & Claim IssuesUnderstanding Property All Risk (PAR) & Claim Issues Training

1 Ahli Asuransi Learning Center

Ayana Midplaza HotelJl. Jenderal Sudirman Kav. 10-11Jakarta

8 Desember 2018December 8, 2018

99.

Konferensi Nasional Profesional Manajemen Risiko VINational Conference on Risk Management Professionals VI

4 LSPMT Novotel Hotel & ResidenceKota Palembang

12-13 Desember 2018December 12-13, 2018

100.

Pelatihan Instrumen Keuangan Berdasarkan PSAK 50, 55,60 dan Asset Liability Committee (ALCO)Training Financial Instrumen Based PSAK 50, 55,60 and Asset Liability Committee (ALCO)

18 PT. BDO Human Capital Hotel Holiday Inn Kemayoran 14 Desember 2018December 14, 2018

101.Pelatihan Publik tentang Public SpeakingPublic Training Public Speaking

10 PT. Grow Asia Capital

Hotel Heef Pasar BaruJl. Samanhudi Pasar BaruJakarta Pusat

17-18 Desember 2018December 17-18, 2018

102.Pelatihan dan Rekonsiliasi AkuntansiAccounting Training and Reconciliation

31 Divisi Akuntansi & Anggaran

Ruang Serbaguna Lt.3PT AskrindoJakarta

19-21 Desember 2018December 19-21, 2018

103.

Pelatihan Asuransi Pengangkutan Laut:Penjaminan, Klaim & Tindakan Pemulihan terhadap OperatorPelatihan Marine Cargo Insurance :Underwriting, Claims & Recovery Actions Against Carriers

3PT AhliAsuransi ManajemenIndonesia

Ayana Midplaza HotelJl. Jenderal Sudirman Kav. 10-11Jakarta

19-20 Desember 2018December 19-20, 2018

104.

Workshop Pelaksanaan Elektronik / Digi -Office Askrindo (SESI I)Workshop on Electronic Implementation / Digi -Office Askrindo (SESSION I)

27 Program E- Office Hotel Grand 7Jl. Garuda Kemayoran

20 Desember 2018December 20, 2018

105.

Workshop Pelaksanaan Elektronik / Digi -Office Askrindo (SESI II)Workshop on Electronic Implementation / Digi -Office Askrindo (SESSION II)

27 Program E- Office Hotel Grand 7Jl. Garuda Kemayoran

20 Desember 2018December 20, 2018

106. Sosialisasi GratifikasiSocialization on Gratification 3 KPK

Ruang Auditorium Lantai 1Gedung ACLC KPKJl. HR. Rasuna Said Kav. C1Setiabudi, Jakarta 12950

18 Desember 2018December 18, 2018

JumlahTotal

486 Pegawai486 Employees

Page 165: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 166

Fungsi Penunjang BisnisBusiness Supporting Function

Realisasi Anggaran Pelatihan SDM Tahun 2018Realization of HR Training Budget in 2018

No.Mata AnggaranBudget Line

Total Biaya (Rp-juta)Total Cost (Rp-million)

A. Tugas BelajarLearning Task

• Dalam Negeri• Domestic 2.863.464.824,80

• Luar Negeri• Overseas 753.908.659,40

B. Seminar dan KursusSeminars and Courses

• Dalam Negeri • Domestic 6.924.701.839,44

• Luar Negeri• Overseas 943.225.365,60

C. Seminars and CoursesIn House Training 5.485.327.270,00

D. PerpustakaanLibrary 104.373.110,00

E. Pengembangan lainnyaOther Development 403.264.631,00

TOTAL BIAYATOTAL COST 17.478.265.700,24

Perbandingan Biaya Pelatihan SDMComparison of HR Training Cost

Anggaran 2017 (Rp-juta)2017 Budget (Rp-million)

Realisasi 2017 (Rp-juta)2017 Realization (Rp-million)

Anggaran 2018 (Rp-juta)2018 Budget (Rp-million)

Realisasi 2018 (Rp-juta)2018 Realization (Rp-million)

Biaya Pelatihan SDMHR Training Cost 12.663 11.142 18.998 17.478

Program Pelatihan Insan Askrindo

Askrindo menyadari bahwa pengembangan SDM yang unggul dengan memberikan berbagai pendidikan dan pelatihan dapat menghasilkan insan-insan yang kreatif, inovatif dan berdaya saing tinggi sehingga mampu berkontribusi dan melalui persaingan global untuk mencapai visi dan misi Perusahaan. Secara berkala dan berkesinambungan, Perusahaan melakukan fasilitas peningkatan kompetensi melalui pendidikan dan pelatihan, dimana kesempatan ini ditawarkan secara sama kepada seluruh lapisan karyawan.

Sebagai salah satu komitmen Perusahaan dalam mengembangkan Sumber Daya Manusia yang dimilikinya adalah dengan adanya kebijakaan perusahaan untuk menerapkan sebuah sistem yang disebut SELARAS (Sistem E-Learning Askrindo), program pengembangan cara belajar karyawan di seluruh Indonesia yang berbasis web (e-learning). Melalui program ini, karyawan Askrindo dapat meningkatkan kompetensi mereka secara efisien.

Sebelum menentukan jenis pelatihan yang akan diterapkan, Perusahaan melakukan evaluasi secara kontinyu terhadap kompetensi yang dimiliki SDM dan menentukan sasaran atau tujuan Program Pengembangan secara spesifik untuk:

Askrindo Personnel Training Program

Askrindo realizes that the development of excellent human resources by providing various education and training can produce creative, innovative and highly competitive individuals so they can contribute and through global competition to achieve the Company’s vision and mission. Periodically and continuously, the Company conducts competency improvement facilities through education and training. This opportunity is offered equally to all level of employees.

As one of the Company’s commitment in developing its Human Resources is through corporate policy in implementing a system named SELARAS (Askrindo e-Learning System), a web-based (e-learning) employee learning method development program throughout Indonesia. Through this program, Askrindo’s employees will be able to develop their competency efficiently.

Before determining type of the training to be implemented, the Company conducted continuous evaluation on competency of the Human Resources and determines objective or purpose of the Development Program specifically, as follows:

Page 166: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)167

1. Bidang TeknikAskrindo secara rutin dan berkala mengadakan pendidikan dan pelatihan program profesi, baik melalui workshop, seminar maupun tutorial, antara lain program Aktuaris, A2IK dan A3IK, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi SDM terutama di bidang asuransi, serta memenuhi ketentuan regulator tentang sertifikasi tenaga ahli asuransi.

2. Bidang PendukungAskrindo juga melakukan beberapa kegiatan untuk bidang pendukung diantaranya:• Bidang SPI: Audit Intern Tingkat Dasar II & Risk Based

Internal Audit (RBIA), Pendidikan Sertifikasi Audit Intern (CFSA).

• Bidang Keuangan: Workshop Penerapan PSAK & Perpajakan/Pph Badan, Investasi dan IFRS.

• Bidang TI: Pelatihan Network Data Communication, pembuatan aplikasi berbasis web.

• Bidang Manajemen Risiko: Pelatihan Enterprise Risk Management.

• Bidang Sekretariat: Workshop filling system management, pelatihan pemandu acara & protokoler, Pendidikan Kesekretarisan.

• Bidang Hukum: Pelatihan teknik penagihan melibatkan aspek hukum.

• Bidang SDM: Workshop nasional ketenagakerjaan, proses pelaksanaan tender barang dan jasa.

3. Manajerial/Leadership Divisi SDM juga menyelenggarakan pelatihan bagi Kepala Divisi, di antaranya adalah: Pelatihan internalisasi Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU), Pelatihan KPI Berbasis Balance Scorecard dan Pelatihan Evaluator KPKU.

Berdasarkan penetapan sasaran tersebut, Askrindo menyelenggarakan sejumlah program pelatihan dan pendidikan untuk terus meningkatkan kompetensi karyawan, antara lain:1. Pendidikan Umum meliputi: Pembekalan Pegawai Baru,

Pengenalan Produk Askrindo, Kedisiplinan dan Etika Kerja, Prinsip Mengenal Nasabah, Pendidikan Anti Pencucian Uang & Pencegahan Pendanaan Terorisme, Certified General Insurance, Bahasa Inggris.

2. Pendidikan Soft Skill meliputi: Outbound Internalisasi Nilai Budaya, Teknik Komunikasi, Interpersonal Skill, Teknik Negosiasi dan Lobi, Problem Solving and Decision Making, Teknik Berpikir Kreatif, Minaut, Teknik Presentasi, Character Building, Role of Model, Service Excelent, Personality and Leadership;

3. Pendidikan Hard Skill meliputi: Pemahaman Produk Surety dan Askredag, Pemahaman Produk Askred dan Penjaminan KUR, Pemahaman Produk Asuransi Umum, Klaim dan Subrogasi, Analisa Kredit dan Manajemen Risiko, Pelatihan Risk Officer, Pelatihan RCP, Sosialisasi Kepatuhan, Pembekalan Task Force, Pelatihan Administrasi Komputer (Adkom), Kearsipan, GCG, KPKU, Laporan Keuangan, Pajak dan Anggaran, Pemahaman Bidang Hukum, Manajemen SDM, Pemahaman Bidang Teknologi Informasi;

1. Technical AspectAskrindo periodically and regularly holds professional education and training programs, either as workshop, seminar or tutorial namely Actuary, A2IK and A3IK programs with purpose to develop HR quality and competency, particularly in insurance sector, as well as fulfilling provisions of the regulators on insurance expert certification.

2. Supporting AspectAskrindo also performs activities in supporting aspect, as follows:

• Internal Audit Unit: Internal Audit Basic Level II & Risk Based Internal Audit (RBIA), Internal Audit Certification Training (CFSA).

• Finance Unit: Workshop for application of PSAK & Taxation/Corporate Tax, Investment and IFRS.

• Information Technology Unit: Training on Network Data Communication, building of web-based application.

• Risk Management Unit: Training on Enterprise Risk Management.

• Secretariat Unit: Workshop on filing system management, training on master of ceremony and protocol arrangement skills, training on secretarial works.

• Legal Unit: Training on legal-based collection.

• Human Resources Unit: National workshop on manpower, bidding of goods and services.

3. Managerial/Leadership of HR Division also organizes training to Division Head, among others: training on internalization on Excellent Performance Assessment Criteria (KPKU), KPI Training based on Balance Scorecard and KPKU Evaluator training.

Based on the targets set-up, Askrindo organizes several training and education programs to continuously develop competency of employees, among others: 1. General Training, including: New Employee Introduction,

Askrindo’s Product Knowledge, Work Discipline and Ethics, Know-Your-Customer Principles, Training on Anti Money Laundering and Prevention of Terrorism Fund, Certified General Insurance, and English language.

2. Soft Skill Training, including: Outbound for Cultural Value Internalization, Communication Technique, Interpersonal Skill, Negotiation and Lobbying Technique, Problem Solving and Decision Making, Creative Thinking Technique, Minute Taking, Technique of Presentation, Character Building, Role Model, Service Excellence, Personality and Leadership;

3. Hard Skill Training, including: Comprehension on Surety and Trading Credit Insurance, Comprehension on Credit Insurance and KUR Warranty, Comprehension on General Insurance, Claims and Subrogation, Credit Analysis and Risk Management, Risk Officer Training, RCP Training, Socialization in Compliance, Task Force Training, Computing Administration Training, Archiving, Good Corporate Governance, KPKU, Financial Statements, Taxation and Budget, Legal Matters Understanding, Human Resource Management, Comprehension on Information Technology.

Page 167: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 168

Fungsi Penunjang BisnisBusiness Supporting Function

4. Pendidikan Jenjang Karir meliputi: Pendidikan Leadership berjenjang untuk calon pejabat;

5. Pendidikan Keprofesian meliputi: PSAK, Bedah Kasus Asuransi Umum, A3IK, A2IK, Aktuaria, Manajemen Risiko, Audit, PIA, QIA, Akuntan, Ahli Pengadaan Barang & Jasa, Pendidikan Pemasaran Bersertifikasi, Analisa Kredit Bersetifikasi & Berjenjang;

6. Pendidikan Lainnya meliputi: Pengetahuan Akademis (S1, S2, S3), Pengetahuan Khusus (Rendezvous, ATP, STECIS), Transfer Knowledge, Pendidikan Purna Jabatan.

Pemenuhan Hak Karyawan

Salah satu bentuk upaya Perusahaan dalam memperhatikan kesejahteraan seluruh pegawai, dengan memberikan remunerasi bagi pegawai yang memiliki kinerja yang baik setiap tahunnya. Remunerasi atau imbalan kerja yang diberikan oleh Perusahaan kepada karyawan merupakan bentuk komitmen imbal jasa kepada karyawan mencakup imbalan kerja jangka pendek, jangka panjang dan imbalan pascakerja serta pesangon pemutusan kerja.

Imbalan kerja diberikan melalui gaji/honorarium, tunjangan-tunjangan, bonus, penghargaan masa kerja, hingga program kesehatan dan program pensiun bagi karyawan. Perusahaan tetap melanjutkan komitmennya untuk memberikan struktur pemenuhan hak karyawan yang kompetitif. Implementasi fasilitas yang diberikan Perusahaan terhadap karyawan meliputi; 1. Fasilitas Kesehatan2. Fasilitas Ketenagakerjaan (BPJS)3. Asuransi Pensiun

Jumlah Remunerasi yang Diberikan kepada KaryawanTotal Remuneration Given to Employees

Jumlah Remunerasi Karyawan Tahun 2017Total Employee Remuneration for 2017Rp9.773.707.858,-

→ Diberikan untuk 866 karyawanGiven to 866 employees

Jumlah Remunerasi Karyawan Tahun 2018Total Employee Remuneration for 2018Rp12.106.644.396,-

→ Diberikan untuk 899 karyawanGiven to 899 employees

Rasio Gaji Tertinggi dan Gaji TerendahHighest Salary and Lowest Salary Ratio

RasioRatio

Skala PerbandinganComparison Scale

Rasio gaji karyawan yang tertinggi dan terendahHighest and lowest employee salary ratio 0,99:1

Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendahHighest and lowest the Board of Directors salary ratio 0,85:1

Rasio gaji Dewan Komisaris yang tertinggi dan terendahHighest and lowest the Board of Commissioner salary ratio 0,90:1

Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan karyawan tertinggiHighest the Board of Directors and highest employee salary ratio 0,37:1

Imbalan pascakerja dan program pensiun juga diberikan kepada para karyawan sebagai bagian dari komitmen Perusahaan

4. Career Path Training, including: Gradual leadership training for Executives talents.

5. Professional training, including: PSAK, General Insurance Case Study, A3IK, A2IK, Actuaries, Risk Management, Audit, PIA, QIA, Accountant, Goods and Product Procurement Skill, Training on Certified Marketer, Certified & Staging Credit Analyst;

6. Other Trainings, including: Academic knowledge (undergraduate, master, doctoral), Special Knowledge (Rendezvous, ATP, ICISA), Knowledge Transfer, Postemployment Training.

Fulfillment of Employee Rights

One of the Company’s efforts to pay attention to the employees’ welfare is by providing remuneration for the employees who have good performance annually. Remuneration or employee benefits provided by the Company to employees is a form of benefit commitment to the employees including short-term and long-term employee benefits, post-employment benefits, and severance pay.

Employee benefits are provided through salaries/honorariums, benefits, bonuses, work tenure awards, up to health and pension programs for employees. The Company is continually committed to provide a structure of competitive employee fulfillment. The implementation of facilities provided by the Company to employees includes;1. Health Facilities2. Employment Facilities (BPJS)3. Pension Insurance

Post-employment benefits and pension program are also given to the employees as part of the Company’s commitment to provide

Page 168: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)169

untuk memberikan rasa aman dan jaminan hari tua kepada karyawan. Melalui program tersebut, karyawan akan mampu memberikan kontribusi optimalnya kepada Perusahaan, sekaligus menumbuhkan loyalitas karyawan terhadap Perusahaan.

Pembentukan Lingkungan Kerja yang Kondusif

Pembentukan lingkungan kerja yang kondusif juga merupakan salah satu faktor peningkatan kesejahteraan Karyawan. Hal tersebut di tandai dengan upaya Perusahaan dalam menyediakan tempat Ibadah, membuat Komunitas Olahraga dan mengadakan acara-acara pada hari raya keagamaan. Perusahaan memberikan kesempatan kepada seluruh karyawan untuk mengembangkan dirinya melalui berbagai kegiatan di luar tanggung jawab performa kinerja.

Kegiatan-kegiatan seperti olahraga, kegiatan keagamaan, dan kegiatan hobi lainnya diharapkan mampu memberikan wadah kepada setiap karyawan untuk lebih mengenal satu sama lain secara personal. Dengan pengenalan personal ini, Perusahaan berupaya untuk membentuk lingkungan kerja yang kondusif, yang akan berujung pada loyalitas dan produktivitas kinerja karyawan.

Hubungan Industrial dan Kebebasan Berorganisasi

Keberadaan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan ILO Convention 87 yang menjamin kebebasan karyawan untuk bergabung dalam organisasi pekerja telah diwujudkan Perusahaan melalui adanya Serikat Pekerja. Konvensi ILO turut menegaskan tentang organisasi pekerja sebagai sarana penghubung antara karyawan dengan perusahaan guna menciptakan hubungan harmonis yang saling menguntungkan semua pihak, dimana hal ini telah dilaksanakan melalui kesepakatan antara manajemen Perusahaan dan Serikat Pekerja yang tertuang dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang mencakup seluruh karyawan Perusahaan.

Susunan Dewan Pengurus Pusat Serikat Pekerja Askrindo Periode 2016-2019Composition of the Central Management Board Askrindo Trade Union 2016-2019 Period

Ketua UmumChairman

: Abdul Rachman

Ketua IChairman I

: Nur Alamsyah

Ketua IIChairman II

: Philips Stepen Lee

Sekretaris JenderalGeneral Secretary

: Faizal Rizal

BendaharaTreasurer

: Ridoh Paningotan

Departemen / SieDepartment / Sie

: 7 Departemen: 7 Departments

Per 31 Desember 2018, jumlah anggota Serikat Pekerja Askrindo mencapai 1.302 orang, dari tahun sebelumnya sebanyak 1.080 orang. Jika dibandingkan dengan jumlah keseluruhan karyawan, jumlah anggota Serikat Pekerja Askrindo mencapai 98%.

employees with a security and pension plan. Through this program, the employees will be able to contribute optimally to the Company, while simultaneously growing employee loyalty to the Company.

Establishment of a Conducive Work Environment

The establishment of a conducive work environment is also one of the factors in improving employee welfare. This is signified by the Company’s efforts to provide places of worship, create sports community and hold events on religious holidays. The Company provides opportunities for all employees to develop themselves through various activities outside the responsibility of work performance.

The activities such as sports, religious activities, and other hobby activities are expected to provide a place for each employee to get to know each other personally. Through this personal approach, the Company strives to establish a conducive work environment, which will lead to employee loyalty and productivity performance.

Industrial Relations and Freedom of Organizations

The Law No. 13 of 2003 concerning Employment and ILO Convention 87 which guarantees the freedom of employees to join workers’ organizations has been realized by the Company through Trade Union. The ILO Convention also emphasizes the organization of workers as a means of liaising between employees and the company to create a harmonious relationship that is mutually beneficial to all parties. This has been done through an agreement between the management of the Company and the Workers Union contained in a Collective Labor Agreement (CLA) which includes all of the Company’s employees.

As of December 31, 2018, the total of Askrindo Trade Union members reached 1,302, from 1,080 people in the last year. Compared to the total employees, the total of Askrindo Trade Union members reached 98%.

Page 169: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 170

Fungsi Penunjang BisnisBusiness Supporting Function

Survei Engagement Karyawan

Survei Engagement karyawan dilakukan untuk mengukur tingkat kepuasan dan keterikatan karyawan terhadap Perusahaan. Tingkat kepuasan dan keterikatan karyawan merujuk pada sikap umum seorang karyawan terhadap pekerjaan dan Perusahaan. Tingkat kepuasan dan keterikatan yang tinggi akan menunjukkan sikap yang positif terhadap pekerjaan tersebut. Sebaliknya, ketidakpuasan dan keterikatan karyawan menunjukkan sikap yang kontraproduktif terhadap pekerjaannya. Survei Engagement Karyawan yang dilakukan pada tahun 2018 menunjukkan bahwa tingkat kepuasan keseluruhan karyawan terhadap Perusahaan adalah sebesar 8,11.

Teknologi InformasiInformation Technology

Sistem Teknologi Informasi

Di era modern ini, perkembangan teknologi terlihat begitu masif yang bisa dijadikan sebagai peluang juga dapat menjadi tantangan bagi perkembangan industri belakngan ini. Untuk bergerak dinamis dan cepat dalam menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi, maka pengembangan teknologi informasi (TI) menjadi semakin penting untuk memperkuat kinerja Perusahaan.

Di lingkup Perusahaan, penerapan TI menjadi sebuah skala prioritas, yang tentunya diharapkan akan memberikan kemudahan bagi manajemen, pemegang saham, maupun pemangku kepentingan, untuk dapat bersinergi dan bekerjasama agar menghasilkan nilai tambah bagi Perusahaan untuk meperkuat pertumbuhan yang berkelanjutan.

Tata Kelola Teknologi Informasi

Pelaksanaan Tata Kelola Teknologi Informasi Perusahaan dilaksanakan untuk menyelaraskan (alignment) antara pengembangan teknologi informasi dengan bisnis, mengelola risiko-risiko bisnis dengan lebih baik, menyediakan layanan yang lebih baik, menekan biaya dan meningkatkan nilai (value) bagi pemangku kepentingan (stakeholder) khususnya konsumen.

Tata Kelola Teknologi Informasi sangat berperan dalam mengarahkan penggunaan teknologi digital agar selaras dengan bisnis Perusahaan. Askrindo merupakan Perusahaan yang bergerak di bidang bisnis asuransi/penjaminan dengan status badan hukum sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan oleh karena itu tata kelola TI yang dijalankan di Askrindo harus merujuk kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia serta peraturan dari lembaga yang membawahi Perusahaan, yaitu antara lain:

Kementerian BUMN berupa Peraturan Pemerintah BUMN (PERMEN BUMN); Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai pengawas dibidang asuransi berupa Peraturan Otoritas Jasa

Employee Engagement Survey

Employee Engagement Survey is conducted to measure the level of employee satisfaction and engagement to the Company. The level of employee satisfaction and engagement refers to an employee’s general attitude towards work and the Company. A high level of satisfaction and engagement will show a positive attitude towards the job. Conversely, the employee dissatisfaction and engagement exhibit counterproductive attitudes toward work. The Employee Engagement Survey conducted in 2018 shows that the overall level of employee satisfaction with the Company is 8.11.

Information Technology System

In this modern era, the development of technology becomes so massive. Thus, this condition can be utilized as a opportunities but also present a challenge for this industry’s development. To move dynamically and quickly in adjusting to the ongoing changes, the development of information technology (IT) becomes increasingly important to strengthen the Company’s performance.

In the Company, the application of IT becomes a priority, certainly expected to provide convenience for management, shareholders, and stakeholders, to be able to synergize and work together in order to generate added value for the Company to strengthen sustainable growth.

Information Technology Governance

The implementation of the Company’s Information Technology Governance is carried out to align (alignment) between the development of information technology with business, t better management of business risks, providing better services, reducing costs and increasing value for stakeholders, especially consumers.

Information Technology Governance plays an important role in directing the use of digital technology to align with the Company’s business. Askrindo is a Company operated in insurance/warranty business with legal status as State-Owned Enterprise (SOE) and, therefore, IT Governance applied in Askrindo shall refer to prevailing law in Indonesia as well as regulations applied by the institutions who supervised the Company, including:

Ministry of SOE through the Minister of SOE Regulation; Financial Service Authority (OJK), as supervisor in insurance sector through the Financial Service Authority (OJK) Regulation; Regulation by the

Page 170: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)171

Financial and Development Supervisory Agency (BPKP); Regulation by the Supreme Audit Agency (BPK); and Regulation by the Ministry of Finance.

Framework of Askrindo IT Division Governance is defined based on direction from the Ministry of SOE as stipulated in the Minister of SOE Regulation No. PER-02/MBU/2013 by adopting IT best practice including COBIT and ITIL. The IT Governance framework shall be integrated with Quality Management System (QMS), in this term referring to the Excellent Performance Assessment Criteria (KPKU) and other internal control frameworks as formally implemented in the Company. Reference of the IT Governance process implementation consists of Policy, Standard and/or Guideline, other supporting procedures and documents that are always be updated based on business requirements and the stipulated IT Governance framework. The implementation reference shall have principles, as follows:

1. IT Governance Policy management by Compliance Supervisor to ensure that the IT Governance has scope as required by the business and implemented by referring to the stipulated framework.

2. Focus of IT governance implementation by IT Division is on IT service value optimization for the business, performance optimization, resources optimization as well as transparency to the Stakeholders.

From the IT governance implementation plan that has been determined based on the governance roadmap document, the IT governance that has been realized as a priority in 2018 are including: managing IT costs and costs, managing IT projects, managing IT changes, managing IT operations, managing work partners and management of information security standards through the application of ISO 27001.

Organization Structure of Information Technology Division

Responsibility of Information Technology development management at Askrindo is under the Information Technology Division with direct responsibility to the Finance Director. The Information Technology Division is led by a Division Head supervising Units, as follows.

Keuangan (POJK); Peraturan dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP); Peraturan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK); dan Peraturan dari Kementerian Keuangan.

Kerangka kerja tata kelola divisi TI Askrindo didefinisikan berdasarkan arahan kementerian BUMN yang tertuang dalam Peraturan Menteri BUMN No. PER-02/MBU/2013 dengan mengadopsi best practice TI yaitu COBIT dan ITIL. Kerangka kerja tata kelola TI tersebut harus terintegrasi dengan Quality Management System (QMS) dalam hal ini adalah Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) dan kerangka kerja pengendalian internal lainnya yang sudah diberlakukan secara formal di Perusahaan.

Acuan pelaksanaan proses Tata Kelola TI berupa dokumen Kebijakan, Standar dan/atau Pedoman, Prosedur dan dokumen pendukung lainnya senantiasa dimutakhirkan sesuai kebutuhan bisnis dan kerangka kerja Tata Kelola TI yang telah ditetapkan. Acuan pelaksana tersebut harus memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Pengelolaan Kebijakan Tata Kelola TI oleh Penanggung Jawab Kepatuhan bertujuan untuk memastikan bahwa kebijakan tata kelola TI memiliki cakupan yang dibutuhkan oleh bisnis dan dijalankan sesuai dengan acuan kerangka kerja yang telah ditetapkan.

2. Fokus pelaksanaan tata kelola TI oleh Divisi TI adalah pada optimalisasi value layanan TI bagi bisnis, optimalisasi kinerja, optimalisasi sumber daya, serta transparansi kepada para Stakeholder.

Dari rencana implementasi tata kelola TI yang telah ditetapkan berdasarkan dokumen roadmap tata kelola, yang telah direalisasikan sebagai prioritas pada tahun 2018 ini, di antaranya ialah: pengelolaan anggaran & biaya layanan TI, pengelolaan proyek TI, pengelolaan perubahan TI, pengelolaan operasional TI, pengelolaan mitra kerja dan pengelolaan standar keamanan informasi melalui penerapan ISO 27001.

Struktur Organisasi Divisi Teknologi Informasi

Tanggung jawab pengelolaan pengembangan Teknologi Informasi di Askrindo berada di bawah Divisi Teknologi Informasi, yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Keuangan. Divisi Teknologi Informasi dikepalai oleh seorang Kepala Divisi yang membawahi Bagian sebagai berikut:

Page 171: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 172

Fungsi Penunjang BisnisBusiness Supporting Function

Struktur Organisasi Divisi TIOrganization Structure of IT Division

Divisi Teknologi & Informasi

Division of Technology& Information

Bagian Perencanaan TI

IT Planning Unit

Bagian Pengembangan Sistem

System Development Unit

Bagian Operasional TI

IT Operational Unit

Bagian Pengelolaan Data

Data Management Unit

Staf

Staff

Staf

Staff

Staf

Staff

Staf

Staff

Programmer

Programmers

Analis

Analyst

Struktur organisasi Divisi Teknologi Informasi Perusahaan merupakan struktur yang telah disesuaikan dengan ketentuan dan peraturan kementerian BUMN, dimana divisi tersebut dipimpin oleh Kepala Divisi Teknologi Informasi, terdapat bagian- bagian sebagai berikut:1. Bagian Perencanaan TI

Merupakan unit kerja yang bertindak sebagai penyusun, pengelola, dan pengendali strategi, kebijakan, dan program kerja di bidang kebijakan dan perencanaan teknologi informasi yang selaras dengan peraturan kementerian BUMN dan best- practice industri dan menerapkan manajemen risiko.

2. Bagian Pengembangan SistemMerupakan unit kerja yang bertindak sebagai Penyusun, pengelola, dan pengendali strategi, kebijakan, dan program kerja teknologi informasi, pengembangan aplikasi, sistem, dan analisa disain dengan menerapkan metodologi yang aman, cepat, tepat, akurat, efisien, dan andal, tertib administrasi serta menerapkan manajemen risiko.

3. Bagian Operasional TIMerupakan unit kerja yang bertindak sebagai Penyusun, pengelola, dan pengendali strategi, kebijakan dan program kerja di bidang operasional teknologi informasi yang aman dan andal, tertib administrasi, serta menerapkan manajemen risiko.

4. Bagian Pengelolaan DataMerupakan unit kerja yang bertindak sebagai Penyusun, pengelola, dan pengendali strategi, kebijakan, dan program kerja pengelolaan data dan informasi di lingkungan perusahaan, yang aman dan andal, tertib administrasi, serta menerapkan manajemen risiko.

The organization structure of the Company’s Information Technology Division is a structure that has been adapted to the rules and regulations of the Ministry of SOEs. The division is led by the Head of the Information Technology Division, there are sections as follows: 1. IT Planning Unit

A working unit that is in charge as composer, manager and strategy controller of working program and policy in information technology policy and planning units that are in line with the Ministry of SOEs regulation and industry best practice and implement risk management.

2. System Development UnitA working unit that is in charge as composer, manager and strategy controller of information technology working policy and program, development of application, system and design analysis by implementing safety, fast, correct, accurate, efficient and reliable methodology, administrative compliance and implement risk management.

3. IT Operational UnitA working unit that acts as composer, manager and strategy controller of working policy and program in information technology operational unit that is safety and reliable, administrative compliance and implement risk management.

4. Data Management UnitA working unit that acts as composer, manager and strategy controller of information and data management working policy and program in the Company that is safety, reliable, administrative compliance and implement risk management.

Keterangan:Description:

Garis Komando :Command Line

Page 172: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)173

Profil Kepala Divisi Teknologi Informasi

Di tahun 2018, Divisi Teknologi Informasi di kepalai oleh Aviantono Yudihariadi S.Kom, AAAIK, CHRP, CRGP, CRMP yang ditunjuk melalui SK No. 216/KEP/DIR/XI/2017. Beliau lahir di Bandung, 26 Januari 1967. Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komputer dari Universitas Indonesia fakultas Ilmu Komputer tahun 1991, memperoleh gelar profesi Asuransi AAAIK tahun 2011, Certified Human Resource Professional (CHRP) dari Universitas Atma Jaya Tahun 2013 dan Certified Risk management Professional (CRMP) tahun 2018.

Bergabung dengan PT. Reasuransi Nasional Indonesia (Nasional Re) tahun 2005 sebagai Kepala Divisi Teknologi Informasi. Pada tahun 2010 menjabat sebagai kepala Divisi Klaim dan pada tahun 2012 Menjabat sebagai Kepala Divisi SDM dan Umum PT. Reasuransi Nasional Indonesia. Pada Bulan November 2017 diangkat menjadi Kepala Divisi Teknologi Informasi PT. ASKRINDO (Persero).

FOTO

Aviantono Yudihariadi S.Kom, AAAIK, CHRP, CRGP, CRMP

Kepala Divisi Teknologi InformasiHead of Information Technology Division

UsiaAge

52 tahun52 years old

PendidikanEducation

• S1 Sistem Informasi Universitas Indonesia• Bachelor degree of Information System, Universitas Indonesia

Riwayat JabatanJob History

• Programmer dan Analyst pada Universitas Indonesia• Kepala Divisi TI PT. Reasuransi Nasional Indonesia• Kepala Divisi Klaim PT. Reasuransi Nasional Indonesia• Kepala Divisi Umum dan SDM PT. Reasuransi Nasional Indonesia• Programmer and Analyst at Universitas Indonesia • Head of IT Division of PT Reasuransi Nasional Indonesia • Head of Claim Division of PT Indonesian National Reinsurance• Head of HR and General Affairs Division of PT Indonesian National Reinsurance

Menjabat SejakServing since

30 November 2017November 30, 2017

Bergabung dengan Askrindo SejakJoining Askrindo Since

30 November 2017November 30, 2017

Tugas dan Tanggung Jawab Divisi TI

Dalam tata kelola TI Perusahaan, seluruh fungsi organisasi TI menjalankan kegiatan-kegiatan pengawasan kinerja, perencanaan pengembangan di fungsi internal, quality assurance, pengelolaan risiko, keamanan informasi, pengelolaan perubahan, kepemilikan data dan sistem, serta segregation of duties. Dengan adanya prosedur dan panduan kerja lain sebagai acuan/alat bantu pelaksanaan proses-proses dari setiap fungsi yang ada dalam struktur organisasi.

Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab tersebut diemban oleh Kepala Divisi TI dibantu 4 Kepala Bagian, yaitu Bagian Perencanaan TI, Bagian Pengembangan Sistem, Bagian Operasional TI, Bagian Pengelolaan Data. Kepala Divisi TI bertugas sebagai Perencana, pembina, dan pengendali strategi serta kebijakan Teknologi Informasi Perusahaan.

Kepala Bagian Perencanaan TI bertindak sebagai penyusun, pengelola, dan pengendali strategi, kebijakan, dan program kerja di bidang kebijakan dan perencanaan teknologi informasi.

Profile of Head of Information Technology Division

In 2018, the Information Technology Division was headed by Aviantono Yudihariadi S.Kom, AAAIK, CHRP, CRGP, CRMP which was appointed through Decree No. 216/KEP/DIR/XI/2017. He was Born in Bandung, on January 26, 1967. He obtained a Bachelor Degree of Computer Science from Universitas Indonesia, Faculty of Computer Science in 1991, He earned AAAIK Professional Insurance Title in 2011, Certified Human Resource Professional (CHRP) from Universitas Atma Jaya in 2013 and Certified Risk Management Professional (CRMP) in 2018.

He joined with PT Reasuransi Nasional Indonesia (Nasional Re) in 2005 as Head of Information Technology Division. In 2010, He was appointed as Head of Claim Division and in 2012 was appointed as Head of HR and General Affairs Division at PT Reasuransi Nasional Indonesia. In November 2017, he was appointed as Head of Information Technology Division at PT Askrindo (Persero).

Duty and Responsibility of IT Division

In the Corporate IT Governance, the entire function of IT organization implements activities such as performance monitoring, development planning at internal function, quality assurance, risk management, information security, change management, data and system ownership, and segregation of duties. Within the procedure and another working guideline as reference/supporting tool in the implementation of processes in every function in the organization structure.

Implementation of duty and responsibility is exercised by Head of IT Division supported by 4 Unit Heads, such as IT Planning Unit, System Development Unit, IT Operational Unit, Data Management Unit. The Head of IT Division acts as Planner, coach and controller of the Company’s Information Technology strategy and policy.

Head of IT Planning Unit acts as composer, manager and strategy controller of working policy and program in information technology policy and planning.

Page 173: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 174

Fungsi Penunjang BisnisBusiness Supporting Function

Kepala Bagian Pengembagan Sistem bertindak sebagai penyusun, pengelola, dan pengendali strategi, kebijakan, dan program kerja teknologi informasi, pengembangan aplikasi, sistem, dan analisa disain.

Kepala Bagian Operasional TI bertindak sebagai penyusun, pengelola, dan pengendali strategi, kebijakan dan program kerja di bidang operasional teknologi informasi.Kepala Bagian Pengelolaan Data bertindak sebagai penyusun, pengelola, dan pengendali strategi, kebijakan, dan program kerja pengelolaan data dan informasi di lingkungan Perusahaan.

Program Kerja Divisi TI

Untuk mendukung pencapaian target Perusahaan, Divisi Teknologi Informasi telah menyusun dan melaksanakan program kerja untuk tahun 2018, antara lain:1. Melanjutkan pembangunan Askrindo Core System (ACS).2. Pembangunan online system dengan mitra usaha perbankan,

baik KUR maupun Non KUR, serta pembangunan sistem daring untuk mitra usaha non perbankan (pelanggan, agen, dan broker).

3. Pengintegrasian Sistem Akuntansi dan Anggaran (SAA) dengan sistem-sistem lainnya (operasional, SDM, Asset dan Investasi).

4. Pembangunan sistem informasi investasi (pengganti), serta melakukan penyempurnaan sistem dan aplikasi bidang operasional dan non operasional yang mendukung prudent dan efisiensi biaya underwriting.

5. Penyusunan tata kelola TI secara menyeluruh sesuai Permen BUMN No. 2 tahun 2013, termasuk persiapan penerapan ISO 27001, standar keamanan sistem dan data.

6. Melakukan pemantauan kualitas data.

Sistem Aplikasi TI Askrindo

Sistem Informasi di Askrindo terdiri dari beberapa aplikasi-aplikasi yang dibangun secara mandiri oleh perusahaan serta dibangun sesuai dengan kebutuhan bisnis yang berjalan dan berkembang sampai saat ini. Aplikasi-aplikasi ini terbagi atas 3 bagian, yaitu:

1. Aplikasi UtamaDalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan, Askrindo didukung dengan sistem aplikasi Utama yang terdiri dari beberapa Aplikasi/sub sistem. Aplikasi-aplikasi ini saling terhubung dan terintegrasi dengan sistem keuangan Perusahaan. Aplikasi aplikasi utama yang digunakan antara lain Sistem pengelolaan Kredit Usaha Rakyat (disebut SAKURA), Aplikasi Pengelolaan Asuransi Kredit (disebut SISKA), Aplikasi pengelolaan suretyship (disebut SAS), aplikasi pengelolaan Asuransi Umum, Aplikasi Reasuransi, dan aplikasi pengelolaan Akuntansi dan anggaran (disebut SAA).

Mengingat berkembangnya bisnis asuransi yang ditangani oleh perusahaan dan bertambahnya produk-produk baru yang kompleks serta membutuhkan teknologi yang mudah disesuaikan dengan berubahan bisnis dan lingkungan yang serba digital, maka perusahaan memandang perlu untuk

Head of System Development Unit acts as composer, manager and strategy controller of information technology working policy and program, development of application, system and design analysis.

Head of IT Operational Unit acts as composer, manager and strategy controller of working program and policy in information technology operational unit.Head of Data Management Unit acts as composer, manager and strategy controller of information and data in the Company.

IT Division Working Program

To support the achievement of the Company’s targets, the Information Technology Division has developed and implemented work programs for 2018, including:1. Continuing the building of Askrindo Core System (ACS).2. Online system development with banking business partners,

both KUR and Non-KUR, as well as the development of online system for non-banking business partners (customers, agents, and brokers).

3. Integrating the Accounting and Budget System (SAA) with other systems (operational, HR, Asset and Investment).

4. Development of investment information system (replacements), as well as improving operational and non-operational systems and applications in support of prudent and efficient underwriting cost.

5. Compilation of overall IT governance in accordance with the Minister of SOE Regulation No. 2 of 2013, including preparation for the application of ISO 27001, system and data security standards.

6. Monitoring data quality.

IT Application System at Askrindo

Information System at Askrindo consists of several applications that are developed independently by the Company and according to existing and growing business needs until today. These applications are divided into three parts, namely:

1. Core ApplicationIn running the Company’s operational activity, PT Askrindo is supported by Core Application System comprising of Applications/Sub-Systems. The applications are connected and integrated with the Company’s financial system. The core applications are including Micro Loans Management System (known as SAKURA), Credit Insurance Management (known as SISKA), Suretyship management application (known as SAS), General Insurance management application, and Accounting and Budget management application (known as SAA).

Considering the growth of insurance business handled by the Company and increasing number of new and complex products that requiring technology that is adaptive with changing business and environment in digital life, the Company views the importance to immediately transform fundamental application

Page 174: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)175

segera dilakukan perubahan sistem aplikasi yang mendasar dari sistem informasi di PT. Askrindo ini. Oleh sebab itu, pada bulan November 2017, Perusahaan melakukan kegiatan pembangunan Sistem aplikasi Utama yang disebut dengan ACS (Askrindo Core Sistem).

Sistem ini akan mengelola seluruh kegiatan bisnis perusahaan dengan seluruh lini usaha/Class of Business (COB) yang dijalankan serta melingkupi seluruh aspek usaha seperti proses pemasaran, proses penutupan/penjaminan, proses Reasuransi, proses Penyelesaian Klaim, proses pembayaran dan penerimaan serta pencatatan Akuntansi secara teritegrasi, online dan realtime sehingga sistem pelaporan dan informasi dapat diperoleh hasilnya secara cepat, tepat dan dapat diandalkan kebenaran datanya.

Sistem ACS ini juga dibangun dengan lingkungan teknologi yang terbaru sehingga diharapkan dapat dengan mudah disesuaikan dengan kebutuhan dan kemajuan teknologi di era digital ini. Pembangunan ACS ini dilakukan dengan bekerja sama dengan PT Telekomunikasi Indonesia untuk mengoptimalkan sinergi BUMN sesuai amanat yang tertuang dalam Peraturan Menteri BUMN No. PER-02/MBU/2013.

2. Aplikasi Sistem OnlineAOS atau Askrindo Online System, merupakan sistem aplikasi pendukung yang digunakan untuk mendukung proses kerja sama dengan mitra bisnis yaitu lembaga keuangan bank dan non bank sebagai tertanggung, agen dan broker, menghubungkan antara sistem aplikasi mitra bisnis dengan sistem utama Askrindo yang ada saat ini. Bentuk-bentuk AOS yang sudah diimplementasikan di antaranya ialah Host-to-Host dengan semua Bank BUMN yang tergabung dalam Himbara seperti Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BTN, aplikasi web BPD, aplikasi web konsorsium, dan lain-lain. Aplikasi Host-to-Host ini terutama digunakan untuk bisnis KUR, Asuransi Kredit dan Suretyship dengan perbankan untuk meningkatkan pelayanan perusahaan terhadap mitra bisnis, khususnya dalam proses penjaminan maupun proses penyelesaian Klaimnya.

3. Sistem Aplikasi PendukungDi samping menyiapkan core system baru sebagai pengganti core system yang lama, Askrindo juga menyediakan dan melakukan perbaikan terus menerus terhadap sistem pendukung non operasional, seperti sistem aplikasi SDM, sistem informasi anggaran, sistem kearsipan, sistem e-office, sistem web sistem informasi dan manajemen risiko, dan sistem pendukung lainnya.

Sistem Keamanan Informasi dan Data Recovery

Sistem TI ASKRINDO menerapkan proses pengamanan data dan informasi perusahaan melalui penetapan Standar Manajemen Keamanan Informasi yang mengadopsi pada best practice industri. Dalam realisasinya, di samping menyusun dan menetapkan pedoman dan SOP yang dibutuhkan dengan mengacu pada ISO 27001 dan standar industri terkait , Askrindo juga mengimplementasikannya secara kesisteman dengan pengamanan Data Center secara fisik dalam bentuk pemasangan

system of current information system at PT Askrindo. Therefore, by November 2017, the Company has conducted development of Core Application System, or known as ACS (Askrindo Core System).

This system will manage the entire business activities of the Company with all of implemented business lines (Class of Business (COB) as well as to cover the entire business aspects such as marketing process, coverage/insurance process, Reinsurance process, Claim Settlement process, payment and acceptance process as well as integrated, online and real time Accounting administration so that the reporting and information system result will be acquired promptly, correctly and accountable in terms of data reliability.

The ACS System is also developed with up-to-date technology environment that is expected to be adaptive with technology requirements and development in this digital era. The ACS development is done in collaboration with PT Telekomunikasi Indonesia to optimize SOE Synergy based on the mandate stipulated in the Minister of SOE Regulation No. PER-02/MBU/2013.

2. Online Application SystemAOS or Askrindo Online System is a supporting application system that is used to support cooperation process with business partners, including bank and non-bank financial institutions as insured parties, agents and brokers, to connect between application system of the business partners with existing core system at Askrindo. Types of AOS that have been implemented including Host-to-Host with all SOE Banks as member of Himbara such as Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BTN, BPD web application, consortium web application and others. The Host to-Host application is primarily used for KUR, Credit Insurance and Suretyship businesses with the banking sector to improve service from the Company to business partners, particularly in insurance or claim settlement process.

3. Supporting Application SystemBesides preparing new core system as replacement to former core system, Askrindo also has prepared and performed continuous improvement on non-operational supporting systems such as HR application system, budget information system, archive system, e-office system, information system and risk management web system and other supporting systems.

Information Security and Data Recovery System

Askrindo’s IT System implements corporate data and information security process through implementation of Information Security Management Standard adopting the industry best practice. In its realization, besides formulating and stipulating the required guidelines and SOPs referring to the ISO 27001 and related industry standard, Askrindo also implements with the Data Center by system and physically through installation of antivirus, firewall

Page 175: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 176

Fungsi Penunjang BisnisBusiness Supporting Function

management, DMZ implementation, network management and implementation of security procedure.

The DRC or Disaster Recovery Center System is also implemented to maintain security of infrastructure from various threats, either natural disaster or other threats that may disrupt availability of the Company’s information system. PT Askrindo has Dual DC or DC/DRC that fulfills standard (TIA-942 or Uptime standard).

The entire server and storage as well as running critical application in the system are placed at DC and DRC in order to establish system availability characteristics anytime, anywhere. In 2018, Askrindo was awarded an ISO 27001 certificate with the scope of information security management in Core System infrastructure services.

Investment of Information Technology

To be able to provide support in achieving company goals, the Company has made significant investments in information technology on an ongoing basis from year to year. In 2018, the Company will re-implement the investment strategy by developing investment information system through investment development and improvement of business effectiveness in the implementation of information technology application to gain a competitive advantage for the Company. The investment details can be seen in the following table:

Roadmap and Projection on IT Development in the Future

Referring to 2016-2020 MPTI and the company’s steps, the roadmap and projection of IT development in the future still focus on ACS and its development, the development of delivery channels through digital services and surrounding system, the development of supporting application systems to strengthen the automation of non-operational activities, and the strengthening of security management information and infrastructure, and the continuity and strengthening of the implementation of IT governance as part of the Company’s GCG application.

antivirus, pengelolaan firewall, penerapan DMZ, manajemen jaringan, dan penerapan prosedur pengamanan.

Sistem DRC atau Disaster Recovery Center juga diterapkan untuk menjaga keamanan infrastruktur dari berbagai gangguan, baik itu bencana alam maupun ancaman-ancaman lainnya yang menganggu ketersediaan sistem informasi perusahaan. PT Askrindo memiliki Dual DC atau DC/DRC yang memenuhi standard (TIA-942 atau standard Uptime).

Seluruh server dan storage serta aplikasi critical yang berjalan didalamnya ditempatkan di DC dan DRC dalam rangka mewujudkan karakteristik ketersediaan sistem kapanpun dimanapun (anytime, anywhere). Pada tahun 2018 ini Askrindo telah mendapatkan sertifikat ISO 27001 dengan ruang lingkup pengelolaan keamanan informasi pada layanan infrastruktur Core System.

Investasi Teknologi Informasi

Untuk dapat memberikan support dalam mencapai tujuan perusahaan Perusahaan telah melakukan investasi yang cukup signifikan dalam bidang teknologi informasi secara berkesianmbungan dari tahun ke tahun. Di tahun 2018, Perusahaan kembali menerapkan strategi investasi dengan melakukan pengembangan investasi sistem informasi melalui pengembangan investasi dan perbaikan efektivitas usaha pada penerapan aplikasi teknologi informasi untuk mendapatkan keunggulan kompetitif bagi Perusahaan. Adapun rincian investasi dapat dilihat dalam table berikut:

(Dalam miliar Rupiah)(In billion Rupiah)

No.InvestasiInvestment

Biaya Investasi (Rp)Investment Cost (Rp)

Kenaikan (Penurunan)Increase (Decrease)

2018 2017Selisih (Rp)

Difference (Rp)Persentase (%)Percentage (%)

1. Perangkat KerasHardware 3,15 3,87 0,72 18,6 %

2. Perangkat LunakSoftware 26,23 12,90 13,33 103,3 %

JumlahTotal 29,74 16,77 12,97 77,3 %

Roadmap dan Proyeksi Pengembangan TI ke Depan

Merujuk pada MPTI 2016-2020 serta langkah perusahaan maka roadmap dan proyeksi pengembangan TI kedepan masih di fokuskan pada pembangunan ACS dan pengembangannya, pembangunan delivery channel melalui layanan digital dan sistem surrounding, pengembangan sistem aplikasi pendukung untuk memperkuat otomatisasi aktivitas non operasional, dan penguatan pengelolaan keamanan informasi dan infrastrukturnya, serta meneruskan dan memperkuat implementasi tata kelola TI sebagai bagian dari penerapan GCG Perusahaan.

Page 176: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

06Tata Kelola Perusahaanyang Baik Good Corporate Governance

Page 177: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Askrindo memiliki komitmen yang tinggi untuk menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik dengan tujuan untuk menjaga pertumbuhan bisnis yang berkesinambungan dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin meningkat.

Askrindo has a high commitment to implement the principles of Good Corporate Governance with the aim of maintaining sustainable business growth in the face of increasing business competition.

Page 178: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)179

Tata Kelola Perusahaan yang Baik, atau Good Corporate Governance (GCG) secara definitif merupakan serangkaian sistem yang mengatur dan mengendalikan entitas usaha yang diharapkan mampu menciptakan nilai tambah untuk seluruh pemangku kepentingan; termasuk kepada pemegang saham.

Terdapat 2 (dua) hal penekanan, yaitu pentingnya hak pemegang saham untuk memperoleh informasi dengan benar dan tepat pada waktunya bahkan hingga pemegang saham minoritas, dan, kewajiban entitas usaha untuk melakukan pengungkapan secara akurat, tepat waktu, transparan terhadap semua informasi kinerja entitas usaha, kepemilikan, dan pemangku kepentingan. Kehadiran GCG diharapkan mampu memberikan fondasi atas pengelolaan entitas usaha yang akuntabel.

Sejalan dengan perkembangan dunia usaha, prinsip GCG turut mengalami perkembangan yang mencakup sistem pengawasan dan pengendalian yang mendukung etika kerja dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab, mendukung integritas dalam pelaporan keuangan, pengelolaan risiko yang layak, serta hubungan pemangku kepentingan dan Perusahaan yang berlandaskan etika.

Di lingkungan Perusahaan, evaluasi secara berkala dilakukan atas penerapan GCG untuk memastikan terwujudnya prinsip GCG secara komprehensif. Regulator bersama-sama dengan berbagai pihak yang menaruh perhatian terhadap perkembangan GCG di Indonesia memberikan penegasan yang kuat atas pentingnya hubungan yang harmonis antara entitas usaha dan pemangku kepentingan. Melalui hubungan yang harmonis ini, diharapkan akan terbentuk dunia usaha yang menghindari cara-cara menciptakan keuntungan sesaat, dan justru mampu berkontribusi bagi dimensi sosial dan lingkungan di sekitarnya.

Prinsip Umum Tata Kelola Perusahaan yang BaikGeneral Principle of Good Corporate Governance

The definition of Good Corporate Governance (GCG) is “a set of systems that regulate and control business entities that are expected to create added value for all stakeholders; including shareholders.

There are 2 (two) points of emphasis, namely the importance of the right of shareholders to obtain information correctly and on time even to the minority shareholders, and, the obligation of business entities to make accurate, timely, transparent disclosures of all business entity performance information, ownership, and stakeholders. The presence of GCG is expected to provide a foundation for accountable business entity management.

In line with the development of the business world, the principles of GCG also developed so that they include a system of supervision and control that supports work ethics and responsible decision making, supports integrity in financial reporting, proper risk management, and stakeholder relations and ethically based Company.

Within the Company, periodic evaluations are carried out on the implementation of GCG to ensure the realization of comprehensive GCG principles. The regulator together with various parties concerned with the development of GCG in Indonesia provides a strong affirmation of the importance of harmonious relations between business entities and stakeholders. Through this harmonious relationship, it is expected that a business world will be formed which avoids the ways of creating instant profit, and can actually contribute to the surrounding social and environmental dimensions.

Page 179: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 180

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Dasar Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

Komitmen Perusahaan atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

Perusahaan menyadari bahwa penerapan GCG secara sistematis dan konsisten merupakan kebutuhan yang harus dilaksanakan oleh Perusahaan. Penerapan GCG pada Perusahaan diharapkan dapat memacu perkembangan bisnis, akuntabilitas serta mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang tanpa mengabaikan kepentingan pemangku kepentingan lainnya.

Praktik GCG terus dikembangkan Perusahaan sebagai komitmen untuk terus berinovasi dalam upaya penyempurnaan implemetasi GCG di lingkup keorganisasian Perusahaan, dimana hal ini memberikan Perusahaan kepercayaan diri dalam menghadapi setiap tantangan ke depan dan menjadi entitas usaha dengan kompetensi yang kompetitif.

Sebagai perusahaan penanggung risiko, Askrindo memiliki komitmen yang tinggi untuk menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik dengan tujuan untuk menjaga pertumbuhan bisnis yang berkesinambungan dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin meningkat. Disamping itu, Askrindo sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menjadi agen pembangunan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia dan diharapkan dapat meningkatkan nilainya melalui Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau Good Corporate Governance (GCG).

Penerapan GCG tersebut merupakan salah satu faktor penting bagi Perusahaan dalam melakukan aktivitasnya. Hal ini terwujud dengan pelayanan yang berintegritas dan profesional dalam setiap kegiatan dan menjadi Budaya Perusahaan yang senantiasa dijaga oleh seluruh insan Askrindo, sehingga Perusahaan mampu berkembang dan memiliki daya saing yang tinggi, serta menciptakan nilai tambah bagi stakeholders.

Perusahaan menempatkan kebijakan GCG sebagai pedoman bagi Manajemen dan seluruh insan Askrindo dalam menjalankan aktivitas bisnis dan operasional di lingkungan kerja. Kebijakan GCG Perusahaan secara berkesinambungan memberikan standar terbaik dalam menjalin hubungan harmonis dengan pemangku kepentingan guna menjaga pertumbuhan jangka panjang bagi Perusahaan. Komitmen penerapan GCG tersebut dilaksanakan melalui penguatan infrastruktur yang dimiliki; termasuk meningkatkan sistem dan prosedur bisnis dengan penerapan struktur tata kelola yang mendukung pelaksanaan GCG di lingkungan Perusahaan.

Perkembangan Penerapan Tata KelolaPerusahaan yang Baik Askrindo

The Development of Good Corporate Governance in Askrindo

GCG Implementation Framework

The Company’s Commitment of GCG

The Company realizes that the systematic and consistent application of GCG is a necessity that must be implemented by the Company. The application of GCG in the Company is expected to spur business development, accountability and realize shareholder value in the long-term without ignoring the interests of other stakeholders.

The Company’s GCG practices continue to be developed as a commitment to continue to innovate in an effort to improve GCG implementation in the scope of the Company’s organization, which gives the Company confidence in facing any challenges going forward and becoming a business entity with competitive competence.

As a risk-bearer Company, Askrindo is highly committed to implement good corporate governance principles to maintain sustainable business growth in dealing with increasing business competition. In addition, as a State-Owned Enterprise (SOE), Askrindo is also agent of development for Indonesian economy development and expected to increase values of the Company through Good Corporate Governance (GCG) implementation.

The implementation of GCG is an important factor for the Company in carrying out its activities. This is realized with a service that has integrity and professionalism in every activity and becomes a Corporate Culture that is always maintained by all Askrindo people, so that the Company is able to develop and have high competitiveness, and create added value for stakeholders.

The Company places the GCG policy as a guideline for Management and all Askrindo employees in carrying out business and operational activities in the work environment. The Company’s GCG policy continuously provides the best standards in establishing harmonious relationships with stakeholders to maintain long-term growth for the Company. The commitment to implement GCG is implemented through strengthening the infrastructure owned; including improving business systems and procedures by implementing governance structures that support GCG implementation within the Company.

Page 180: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)181

Selama ini, Perusahaan mempraktikkan GCG berdasarkan lima prinsip sesuai yang ditetapkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG). Prinsip-prinsip tersebut adalah transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab,independensi dan kewajaran yang diperlukan untuk mencapai keberlanjutan usaha Perusahaan dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan pemangku kepentingan.

Prinsip Dasar Tata Kelola Perusahaan yang BaikBasic Principle of Good Corporate Governance

Transparansi Transparency

AkuntabilitasAccountability

ResponsibilitasResponsibility

KemandirianIndependency

KewajaranFairness

Komitmen Perusahaan dalam menerapkan prinsip-prinsip GCG untuk meningkatkan nilai Perusahaan dan memastikan prinsip- prinsip Tata Kelola Perusahaan berjalan dengan baik dalam aktivitas atau kegiatan Perusahaan, maka Askrindo menerapkan prinsip-prinsip GCG antara lain:

Prinsip-Prinsip GCGGCG Principles

PenjelasanDescription

Penerapan di AskrindoAskrindo Implementation

Transparansi(Transparency)

Keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materil dan relevan mengenai Perusahaan.Openness in carrying out the decision-making process and openness in presenting material and relevant information about the Company.

Transparansi mengandung makna keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan dalam pengungkapan dan penyediaan informasi material serta relevan mengenai Perusahaan yang mudah diakses oleh Pemangku Kepentingan sesuai dengan Undang-Undang No. 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik. Dalam mewujudkan prinsip tersebut, Perusahaan telah memiliki Pedoman Transparansi dan Disclosure No. 228/KEP/DIR/XII/2012 tanggal 28 Desember 2012.Transparency implies openness in carrying out the decision-making process and in the disclosure and provision of material and relevant information about the Company that is easily accessed by the Stakeholders in accordance with Law No. 14 of 2008 concerning public information disclosure. In realizing this principle, the Company already has Transparency and Disclosure Guidelines No. 228/KEP/DIR/XII/2012 dated December 28, 2012.

Akuntabilitas(Accountability)

Kejelasan fungsi, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban organ Perusahaan sehingga pengelolaan Perusahaan terlaksana secara efektif.Clarity of functions, implementation, and accountability of the Company’s organs so that the Company’s management is carried out effectively.

Akuntabilitas mengandung makna bahwa perusahaan harus memiliki kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban Organ Perusahaan sehingga kinerjanya dapat berjalan secara transparan, wajar, efektif, dan efisien.Accountability means that the company must have a clear function, implementation and accountability of the Company’s Organs so that the company can run transparently, naturally, effective, and efficiently.

Responsibilitas/Tanggung Jawab(Responsibility)

Kesesuaian dalam pengelolaan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku serta prinsip-prinsip korporasi yang sehat.Compliance with the management of the Company with applicable laws and regulations as well as sound corporate principles.

Tanggung Jawab mengandung makna bahwa Perusahaan mematuhi peraturan perundang-undangan serta melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga dapat memelihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang.Responsibility means that the Company complies with laws and regulations and carries out responsibility for the community and the environment so that it can maintain business sustainability in the long-term.

Kemandirian/Independensi(Independence)

Keadaan dimana Perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-perundangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.Circumstances where the Company is managed professionally without conflict of interest and influence/pressure from any party that is not in accordance with applicable laws and regulations and sound corporate principles.

Kemandirian mengandung makna bahwa Perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Independence implies that the Company is managed professionally without conflict of interest and influence from any party that is not in accordance with applicable laws and regulations.

Kewajaran(Fairness)

Keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak pemangku kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Fairness and equality in fulfilling the rights of stakeholders that arise based on agreements and applicable laws and regulations.

Kesetaraan & Kewajaran Mengandung makna perlakuan yang adil dan setara dalam memenuhi hak-hak Pemegang Saham dan Stakeholders, baik yang timbul karena perjanjian maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku.Equality & Fairness implies fair and equal treatment in fulfilling the rights of Shareholders and Stakeholders, both arising from agreements and applicable laws and regulations.

So far, the Company has practiced GCG based on five principles according to the National Committee of Governance Policy (KNKG). These principles are transparency, accountability, responsibility, independence and fairness needed to achieve the sustainability of the Company’s business in the long-term while taking into account the interests of stakeholders.

In line with the Company’s Commitment in implementing GCG principles to enhance the value of the Company and ensure the principles of Good Corporate Governance are running well in the activities or activities of the Company, Askrindo applies GCG principles including:

Page 181: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 182

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tujuan Penerapan GCG di Lingkup Askrindo

Tujuan penerapan GCG di Perusahaan selaras dengan tujuan penerapan GCG di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tercantum dalam Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada BUMN sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri BUMN No. PER-09/MBU/2012, yakni:1. Mengoptimalkan nilai Perusahaan agar Perusahaan

memiliki daya saing yang kuat, baik secara nasional maupun internasional, sehingga mampu mempertahankan keberadaannya dan hidup berkelanjutan untuk mencapai maksud dan tujuan Perusahaan.

2. Mendorong pengelolaan Perusahaan secara profesional, efisien, dan efektif, serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian organ Perusahaan.

3. Mendorong agar organ Perusahaan dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap pemangku kepentingan maupun kelestarian lingkungan di sekitar Perusahaan.

4. Meningkatkan kontribusi Perusahaan dalam perekonomian nasional.

5. Meningkatkan iklim yang kondusif bagi perkembangan investasi nasional melalui kinerja optimal Perusahaan.

Tujuan penerapan GCG di lingkungan BUMN tersebut selaras dengan penerapan GCG di Perusahaan yang bertujuan untuk meningkatkan pencapaian hasil usaha serta memberikan nilai tambah bagi Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan guna mewujudkan visi dan misi Perusahaan. Hal ini diharapkan akan mendukung pencapaian tujuan Penerapan GCG yaitu:1. Mewujudkan Perusahaan yang unggul guna mendukung

perekonomian nasional.2. Mengoptimalkan nilai Perusahaan dengan cara meningkatkan

prinsip keterbukaan, akuntabilitas, kemandirian, bertanggung jawab dan adil agar Perusahaan memiliki daya saing dan daya banding yang kuat, baik secara nasional maupun internasional.

3. Mendorong pengelolaan Perusahaan melalui Tata Kelola Perusahaan yang Baik serta tata kelola terintegrasi bagi konglomerasi keuangan secara profesional, efektif dan efisien sehingga dapat menjadi tolak ukur bagi Perusahaan lain.

4. Meningkatkan kepatuhan Organ Perusahaan serta konglomerasi keuangan agar dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi etika yang tinggi, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan kesadaran atas tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap Stakeholders maupun kelestarian lingkungan di sekitar Perusahaan.

5. Meningkatkan kontribusi perusahaan dalam mendukung pertumbuhan perekonomian nasional.

Objectives of GCG Implementation Inside Askrindo

The purpose of implementing GCG in the Company is in line with the objectives of implementing GCG in State-Owned Enterprises (SOEs) listed in SOE Ministerial Regulation No. PER-01/MBU/2011 concerning the Implementation of Good Corporate Governance in SOEs as amended by Minister of SOE Regulation No. PER-09/MBU/2012, namely:1. Optimizing the Company’s values so that the Company has

strong competitiveness, both nationally and internationally, so that it is able to maintain its existence and live sustainably to achieve the goals and objectives of the Company.

2. Encouraging the management of the Company in a professional, efficient and effective manner, as well as empowering functions and increasing the independence of the Company’s organs.

3. Encouraging that the Company’s organs in making decisions and carrying out actions based on high moral values and compliance with laws and regulations, as well as awareness of the Company’s social responsibility towards stakeholders and environmental preservation around the Company.

4. Increase the Company's contribution to the national economy.

5. Improving a climate conducive to the development of national investment through optimal performance of the Company.

The purpose of implementing GCG in the SOE environment is in line with the implementation of GCG in the Company which aims to improve the achievement of business results and provide added value for Shareholders and Stakeholders in order to realize the Company’s vision and mission. This is expected to support the achievement of GCG Implementation objectives, namely:1. Creating a superior company to support the national economy.

2. Optimizing the value of the Company by increasing the principles of openness, accountability, independence, responsibility and fairness so that the Company has strong competitiveness and appeal, both nationally and internationally.

3. Encourage management of the Company through Good Corporate Governance and integrated governance for financial conglomerates in a professional, effective and efficient manner so that they can become a benchmark for other companies.

4. Improving the compliance of the Company’s Organs and financial conglomerates so that in making decisions and taking actions based on high ethics, compliance with laws and regulations, and awareness of the Company’s social responsibility towards Stakeholders and environmental preservation around the Company.

5. Increase the company’s contribution in supporting national economic growth.

Page 182: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)183

Landasan Hukum

Perusahaan memiliki komitmen penuh dan secara konsisten menegakkan penerapan GCG dengan mengacu kepada beberapa aturan formal yang menjadi landasan bagi Perusahaan dalam penerapan GCG, yaitu:1. Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha

Milik Negara;2. Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perusahaan

Terbatas;3. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No.

PER-01/MBU/2011 juncto Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-09/MBU/2012 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara.

4. Peraturan Menteri BUMN No.PER-09/MBU/2012 tentang perubahan atas peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No.PER-01/MBU/2011.

5. Keputusan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara No. SK-16/S.MBU/2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara.

6. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 2/POJK.05/2014 tentang Tata kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Perasuransian jo. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 73/POJK.05/2016 tentang Tata kelola Perusahaan yang Baik Bagi Perusahaan Perasuransian.

7. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 10/POJK.05/2014 tentang Penilaian Tingkat Risiko Lembaga Jasa Keuangan Non Bank.

8. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 18/POJK.03/2014 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan.

9. Pedoman Good Corporate Governance Indonesia oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG).

10. Anggaran Dasar Perusahaan sebagaimana termuat dalam Akta Notaris Hadijah, SH. No. 22 tanggal 18 Maret 2019.

Komitmen Penerapan GCG di Lingkup Askrindo

Askrindo berkomitmen penuh untuk melaksanakan Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau Good Corporate Governance (GCG) di setiap tingkatan dan jenjang organisasi, guna menciptakan organisasi yang profesional, solid, baik dan kompetitif, serta dapat memenuhi kebutuhan semua pemangku kepentingan (stakeholders).

Komitmen untuk menjalankan prinsip-prinsip GCG telah berlandaskan pada nilai-nilai budaya Perusahaan yaitu integritas, profesional, kerjasama, inovasi dan unggul. Sebagai pemegang kendali utama, Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab dalam penerapan dan pemantauan GCG di perusahaan. Direksi berkomitmen kuat untuk menjalankan tugasnya dalam memantau dan mengimplementasikan GCG dengan secara baik.

Legal Background

The Company has a full commitment and consistently upholds the implementation of GCG by referring to several formal rules that form the basis for the Company in implementing GCG, namely:

1. Law No. 19 of 2003 concerning State-Owned Enterprises;

2. Law No. 40 of 2007 concerning Limited Liability Companies;

3. Regulation of the Minister of State Owned Enterprises No.PER-01/MBU/2011 juncto SOE Minister Regulation No. PER-09/MBU/2012 concerning the Implementation of Good Corporate Governance in State-Owned Enterprises.

4. SOE Ministerial Regulation No. PER-09/MBU/2012 concerning changes to the regulations of the State Minister for State-Owned Enterprises No. PER-01/MBU/2011.

5. Decree of the Secretary of the Ministry of State-Owned Enterprises No. SK-16/S.MBU/2012 concerning Indicators/Parameters of Assessment and Evaluation on the Implementation of Good Corporate Governance in State-Owned Enterprises.

6. Financial Services Authority Regulation No. 2/POJK.05/2014 concerning Good Corporate Governance for Insurance Companies jo. Financial Services Authority Regulation No. 73/POJK.05/2016 concerning Good Corporate Governance for Insurance Companies.

7. Financial Services Authority Regulation No. 10/POJK.05/2014 concerning Risk Level Assessment of Non-Bank Financial Services Institutions.

8. Financial Services Authority Regulation No. 18/POJK.03/2014 concerning the Implementation of Integrated Governance for Financial Conglomerates.

9. Guidelines for Good Corporate Governance in Indonesia by the National Committee of Governance Policy (KNKG).

10. The Company’s Articles of Association as contained in the Notarial Deed of Hadijah, SH. No. 22 dated March 18, 2019.

Askrindo’s GCG Implementation Commitment

Askrindo is fully committed to implementing Good Corporate Governance (GCG) at every level of the organization, in order to create a professional, solid, good and competitive organization, and can meet the needs of all stakeholders.

The commitment to implement the principles of GCG has been based on the Company’s cultural values of integrity, professionalism, collaboration, innovation and excellence. As the main control holder, the Shareholders, the Board of Commissioners and the Board of Directors are responsible for the implementation and monitoring of GCG in the company. The Board of Directors is strongly committed to carrying out its duties in monitoring and implementing GCG properly.

Page 183: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 184

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Di lain pihak Dewan Komisaris berperan penting sebagai pengawas guna memastikan GCG telah diterapkan secara efektif dan berkelanjutan. Bentuk Komitmen manajemen tersebut seluruh Dewan Komisaris dan Direksi membuat pernyataan dan menandatangani pakta integritas sebagai bukti kesungguhan implementasi GCG. Komitmen GCG tersebut juga akan diterapkan di seluruh anak perusahaan terkait penerapan tata kelola terintegrasi bagi konglomerasi keuangan.

Dalam penerapan GCG sebagaimana dimaksud, Askrindo berkomitmen penuh melaksanakan GCG di seluruh tingkatan dan jenjang organisasi dengan berpedoman pada berbagai ketentuan dan persyaratan terkait dengan pelaksanaan GCG. Hal ini juga diwujudkan dalam:• Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan

Direksi.• Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite-komite dan

satuan kerja yang menjalankan fungsi pengendalian internal.• Penerapan fungsi kepatuhan, auditor internal, dan auditor

eksternal.• Penerapan manajemen risiko, termasuk sistem pengendalian

internal.• Rencana strategis Perusahaan.• Transparansi informasi kondisi keuangan dan non keuangan

Perusahaan.

Komitmen Manajemen Kunci atas Penerapan GCG di Lingkup Askrindo

Dalam penerapan tata kelola perusahaan yang baik, Direksi PT Askrindo (Persero) juga memiliki komitmen yang ditandatangani oleh Direksi PT Askrindo (Persero), yaitu:1. Saling keterbukaan2. Loyal terhadap sistem3. Kompak kolegial4. Panutan bagi karyawan (role model)5. Menghindari benturan kepentingan

Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pegawai Askrindo setiap awal Tahun menandatangani Pakta Integritas sebagai bentuk komitmen dalam menerapkan prinsip-prinsip GCG di lingkungan Perusahaan.

Peta Jalan : Rencana Pengembangan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

Proses GCG merupakan cara atau mekanisme yang dilakukan oleh perusahaan dan manajemen dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip GCG. Dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip GCG guna mencapai Good Corporate Citizen Askrindo menuangkan langkah-langkah pencapaiannya dalam roadmap GCG 2014-2018, dimana untuk tahun 2018 target Perusahaan adalah sebagai berikut:• Perusahaan menjadi warga korporasi yang baik

1. Terlaksananya kegiatan Master Plan CSR2. Perusahaan sebagai bagian masyarakat melalui CSR3. Menjadi bagian masyarakat industri dan sosial

On the other hand, the Board of Commissioners plays an important role as a supervisor to ensure that GCG has been implemented effectively and sustainably. This form of management commitment throughout the Board of Commissioners and the Board of Directors made statements and signed the integrity pact as proof of the seriousness of GCG implementation. The GCG commitment will also be applied in all subsidiaries related to the implementation of integrated governance for financial conglomerates.

In implementing GCG as intended, Askrindo is fully committed to implementing GCG at all levels and levels of the organization based on various provisions and requirements related to GCG implementation. This is also manifested in:

• Performing the duties and responsibilities of the Board of Commissioners and the Board of Directors.

• Completeness and implementation of duties of committees and work units that carry out internal control functions.

• Implementation of the compliance, internal auditor, and external auditor functions.

• Implementation of risk management, including internal control systems.

• Company strategic plan.• Transparency of information on the Company’s financial and

non-financial conditions.

Key Management Commitments for GCG Implementation in Askrindo

In implementing good corporate governance, the Directors of PT Askrindo (Persero) also have commitments signed by the Directors of PT Askrindo (Persero), namely:1. Having mutual openness2. Having loyality to the system3. Maintaining cohesive and collegiate4. Becoming role models for employees5. Avoiding conflicts of interest

The Board of Commissioners, the Board of Directors and all Askrindo employees sign an Integrity Pact every year as a form of commitment in implementing the principles of GCG within the Company.

Roadmap: Good Corporate Governance Development Plan

The GCG process is a way or mechanism that is carried out by companies and management in implementing GCG principles. In implementing GCG principles in order to achieve the Good Corporate Citizen Askrindo outlines the steps to achieve them in the 2014-2018 GCG roadmap, where for 2018 the Company’s targets are as follows:

• The Company becoming a good corporate citizen1. Implementing of CSR Master Plan activities2. Integrating the Company to be part of the community through CSR3. Integrating the Company to be part of industrial and social

society

Page 184: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)185

Struktur dan MekanismeTata Kelola Perusahaan yang Baik

Struktur GCG Askrindo dan Kesesuaian terhadap Peraturan dan Perundang-undangan yang Berlaku

Berdasarkan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, infrastruktur keorganisasian sebuah Perseroan Terbatas mencakup kepentingan pemegang saham yang dituangkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS); Direksi dengan tugasnya untuk mengelola; serta Dewan Komisaris yang berfungsi melakukan pengawasan. Sistem kepengurusan Perseroan Terbatas menganut model 2 (dua) badan (two tier system), yaitu Dewan Komisaris dan Direksi, yang memiliki wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai fungsinya masing-masing sebagaimana diamanahkan dalam peraturan dan perundang-undangan.

Perusahaan telah memiliki ketiga organ utama tersebut, baik RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi. RUPS adalah organ Perusahaan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam peraturan perundangundangan dan/atau Anggaran Dasar. Dewan Komisaris adalah organ Perusahaan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar serta memberi nasihat kepada Direksi.

Sementara Direksi adalah organ Perusahaan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.

Ketiga organ Perusahaan tersebut memainkan peran kunci dalam keberhasilan pelaksanaan GCG. Organ Perusahaan menjalankan fungsinya sesuai dengan ketentuan perundangundangan, Anggaran Dasar dan ketentuan lainnya atas dasar prinsip bahwa masing-masing organ mempunyai independensi dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya untuk kepentingan Perusahaan.

Good Corporate Governance Structure and Mechanism

Askrindo’s GCG Structure and Conformity to Applicable Laws and Regulations

Based on Law No. 40 of 2007 concerning Limited Liability Companies, the organizational infrastructure of a Limited Liability Company includes the interests of shareholders as outlined in the General Meeting of Shareholders (GMS); Board of Directors with their duties to manage; and the Board of Commissioners whose function is to supervise. The management system of the Limited Liability Company follows a 2 (two) tier system model, namely the Board of Commissioners and the Board of Directors, which has clear authority and responsibilities in accordance with their respective functions as mandated in regulations and legislation.

The Company has the three main organs, both the GMS, the Board of Commissioners and the Board of Directors. GMS is a corporate organ that has authority not given to the Board of Directors or the Board of Commissioners within the limits specified in the legislation and/or Articles of Association. The Board of Commissioners is a Company's organ that is responsible for conducting general and/or specific supervision in accordance with the Articles of Association and advising the Board of Directors.

While the Board of Directors is an organ of the Company that is authorized and has full responsibility for the management of the Company for the benefit of the Company, in accordance with the aims and objectives of the Company and represents the Company, both inside and outside the court in accordance with the provisions of the Articles of Association.

These three Company organs play key roles in the successful implementation of GCG. The Company’s organs carry out their functions in accordance with statutory provisions, the Articles of Association and other provisions based on the principle that each organ has independence in carrying out its duties, functions and responsibilities for the benefit of the Company.

Page 185: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 186

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Bagan Struktur Tata Kelola AskrindoAskrindo’s Governance Structure Chart

KomiteAudit

AuditCommittee

KomitePemantau

Risiko

Risk Oversight Committee

KomiteTata KelolaTerintegrasi

IntegratedGovernanceCommittee

SekretarisPerusahaan

CorporateSecretary

Satuan Kerja Audit Internal

Internal AuditWork Unit

SatuanKerja Lainnya

OtherTask Forces

Komite Nominasi &Remunerasi

Nomination & Remuneration

Committee

Sekretaris Dewan

Komisaris

The Board of Commissioners

Secretary

OrganPendukung

Supporting Organ

OrganUtama

Main Organ

RapatUmum

Pemegang Saham

GeneralMeeting of

Shareholders

Dewan Komisaris

The Board of Commissioners

Audit Independen/Akuntan Publik

Independent Audit/Public Accountant

Direksi

The Board of Directors

OrganEksternal

ExternalOrgan

Perusahaan melaksanakan mekanisme GCG dalam sebuah tatanan, dimana seluruh organ GCG memiliki tanggung jawab tersendiri namun tetap melaksanakan implementasi GCG secara terintegrasi. Berdasarkan mekanisme tersebut, RUPS memiliki kewenangan tertinggi, sedangkan Dewan Komisaris memiliki fungsi kepengawasan dengan dibantu oleh Komite Audit serta Komite Manajemen Risiko dan Investasi. Direksi bertanggung jawab atas pengelolaan Perusahaan, dimana dalam menjalankan tugas pengurusan tersebut Direksi dibantu oleh Sekretaris Perusahaan, Satuan Pengawasan Intern, serta satuan kerja lain yang mendukung Direksi dalam menjalankan organisasi Perusahaan untuk dapat mematuhi peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Di samping itu, Perusahaan juga melakukan audit independen terhadap penyajian laporan keuangan yang dilakukan oleh Akuntan Publik. Proses ini menjadi penting, dimana laporan keuangan menjadi salah satu informasi fundamental yang mencerminkan kinerja Perusahaan dan pengelolaan yang dilakukan oleh manajemen.

Proses dan Mekanisme GCG: Soft Structure dan Perangkat Kebijakan

Soft Structure atau perangkat kebijakan berguna untuk memberikan kerangka acuan dan standarisasi pelaksanaan tugas dari setiap organ GCG yang dimiliki Perusahaan serta seluruh insan Askrindo. Dalam upaya menerapkan GCG secara konsisten di semua lini organisasi, Perusahaan membuat kebijakan sebagai berikut:• Perusahaan menempatkan kebijakan GCG sebagai pedoman

bagi manajemen dan seluruh pegawai dalam menjalankan aktifitas bisnis dan operasional Perusahaan.

• Perusahaan telah menyusun panduan GCG (GCG Manual) sebagai panduan implementasi yang komprehensif atas penerapan GCG Perusahaan, seperti yang tergambar pada bagan di bawah ini.

The Company implements the GCG mechanism in an arrangement where all GCG organs have their own responsibilities, while still implementing an integrated GCG implementation. Based on this mechanism, the GMS has the highest authority, while the Board of Commissioners has a supervisory function assisted by the Audit Committee and the Risk Management and Investment Committee. The Board of Directors is responsible for managing the Company, where in carrying out the management tasks the Directors are assisted by the Corporate Secretary, the Internal Control Unit, and other work units that support the Board of Directors in running the Company's organization to be able to comply with applicable laws and regulations.

In addition, the Company also conducts an independent audit of the presentation of financial statements conducted by Public Accountants. This process becomes important, where the financial statements become one of the fundamental information that reflects the Company's performance and management carried out by management.

GCG Process and Mechanism: Soft Structure and Policy Tools

Soft Structure or policy tool is useful to provide a frame of reference and standardize the implementation of the tasks of each GCG organ owned by the Company and all Askrindo people. In an effort to implement GCG consistently in all lines of organization, the Company makes the following policies:

• The Company places the GCG policy as a guideline for management and all employees in carrying out business and operational activities of the Company.

• The Company has compiled a GCG Manual (GCG Manual) as a comprehensive implementation guide for the implementation of the Company's GCG, as illustrated in the chart below.

Page 186: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)187

Dalam rangka pemenuhan aspek-aspek pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik maka dengan dikeluarkannya Keputusan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara No. SK-16/S.MBU/2012 tentang lndikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi Atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance).

Mekanisme Tata Kelola merupakan proses penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang didukung oleh kecukupan struktur dan infrastruktur tata kelola perusahaan, sehingga menghasilkan outcome yang sesuai dengan harapan pemangku kepentingan Perusahaan.Agar penerapan prinsip Tata Kelola Perusahaan dapat berjalan dengan baik, Perusahaan melakukan penyempurnaan kelengkapan perangkat pedoman GCG (soft structure) guna mendukung penerapannya, didasari dengan adanya pembaharuan atas beberapa peraturan perundangan dari regulator baik dari Kementerian BUMN terkait dengan Perusahaan sebagai BUMN, maupun dari Otoritas Jasa Keuangan yang terkait dengan usaha perasuransian, yaitu:1. Pedoman GCG yang memuat prinsip-prinsip GCG, struktur

corporate governance, kebijakan perusahaan, pengelolaan anak perusahaan, pengelolaan hubungan dengan stakeholders dan implementasi pedoman yang tertuang dalam Surat Keputusan Direksi No. 157/KEP/DIR/VII/2015 tanggal 31 Juli 2015.

2. Panduan bagi Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual), memuat tugas, wewenang dan tanggung jawab, Etika Jabatan, Tugas dan Wewenang, Hak dan Kewajiban, Rapat, Evaluasi Kinerja bagi Dewan Komisaris dan Direksi yang tertuang dalam Surat Keputusan Direksi No. 235/KEP/DIR/XI/2015 tanggal 16 November 2015.

3. Tata tertib rapat Dewan Komisaris, memuat penyelenggaraan rapat, pelaksanaan rapat, risalah rapat, dan etika rapat Dewan Komisaris yang tertuang dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 05/KEP/DK/ASK/2013 tanggal 3 September 2013.

4. Tata tertib rapat Direksi, memuat penyelenggaraan rapat, pelaksanaan rapat, risalah rapat dan etika rapat bagi Direksi yang tertuang dalam Surat Keputusan Direksi No. 231/KEP/ DIR/XII/2012 tanggal 28 Desember 2012.

5. Pedoman Komite Audit memuat organisasi dan keanggotaan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hubungan kerja rapat, pelaporan honorarium dan pembebanan biaya, evaluasi kinerja dan kode etik yang tertuang dalam Surat Keputusan Direksi No. 07/KEP/DK/2014 tanggal 30 Desember 2014.

6. Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja (Code of Conduct), memuat Etika Bisnis, Etika Kerja, Penerapan dan Penegakan Etika Bisnis dan Etika Kerja yang tertuang dalam Surat Keputusan Direksi No. 155/KEP/DIR/VII/2015 tanggal 30 Juli 2015.

7. Pedoman Sekretaris Perusahaan, memuat struktur organisasi, hubungan Sekretaris Perusahaan dengan pihak-pihak terkait dan pelaporan yang tertuang dalam Surat Keputusan Direksi No. 63/KEP/DIR/III/2015 tanggal 31 Maret 2015.

In order to fulfill the aspects of Good Corporate Governance implementation, the government issued Decree of the Secretary of the Ministry of State-Owned Enterprises No. SK-16/S.MBU/2012 concerning Indicators/Evaluation and Evaluation Parameters for the Implementation of Good Corporate Governance.

The Governance Mechanism is the process of applying the principles of corporate governance supported by the adequacy of the structure and infrastructure of corporate governance, so as to produce outcomes that are in line with the expectations of the Company's stakeholders.In order to implement the principles of Good Corporate Governance, the Company made improvements to the complete set of GCG guidelines (soft structure) to support its implementation, based on the renewal of several laws and regulations from regulators from the Ministry of SOEs related to the Company as SOEs, and from the Financial Services Authority related to the insurance business, namely:

1. GCG Guidelines which contain GCG principles, corporate governance structure, company policies, management of subsidiaries, management of relations with stakeholders and implementation of guidelines contained in The Decree of Board of Directors No. 157/KEP/DIR/VII/2015 dated July 31, 2015.

2. Guidelines for the Board of Commissioners and the Board of Directors (Board Manual), containing the duties, authorities and responsibilities, Position Ethics, Duties and Authorities, Rights and Obligations, Meetings, Performance Evaluation for the Board of Commissioners and the Board of Directors contained in The Decree of the Board of Directors No.235/KEP/DIR/XI/2015 dated November 16, 2015.

3. The rules of the Board of Commissioners 'meeting, containing the implementation of the meeting, meeting implementation, minutes of meeting, and the ethics of the Board of Commissioners' meeting as set out in the Decree of the Board of Commissioners No. 05/KEP/DK/ASK/2013 dated September 3, 2013.

4. The rules of the Board of Directors' meeting, containing the implementation of the meeting, meeting implementation, minutes of meeting and ethics of the meeting for the Directors as set out in the Decree of the Board of Directors No. 231/KEP/DIR/XII/2012 dated December 28, 2012.

5. The Audit Committee Guidelines contain the organization and membership of duties, responsibilities, authority and working relationships of meetings, reporting of honorarium and fees, performance evaluation and code of ethics contained in The Decree of Board of Directors No. 07/KEP/DK/2014 dated December 30, 2014.

6. Guidelines for Business Ethics and Work Ethics (Code of Conduct), containing Business Ethics, Work Ethics, Implementation and Enforcement of Business Ethics and Work Ethics contained in The Decree of Board of Directors No. 155/KEP/DIR/VII/2015 dated July 30, 2015.

7. Corporate Secretary Guidelines, containing the organizational structure, the relationship of the Corporate Secretary with related parties and reporting as stated in the Decree of the Board of Directors No. 63/KEP/DIR/III/2015 dated March 31, 2015.

Page 187: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 188

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

8. Pedoman Tranparansi dan Disclosure, Prinsip-Prinsip Pedoman, Penanggung Jawab, Transparansi dalam Informasi, Pengungkapan Informasi, Sanksi Pelanggaran dan Sosialisasi Pedoman yang tertuang dalam Surat Keputusan Direksi No. 228/KEP/DIR/ XII/2012 tanggal 28 Desember 2012.

9. Pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System), memuat Kebijakan dan Kewenangan, pengelolaan pelaporan pelanggaran perlindungan, apresiasi dan sanksi yang tertuang dalam Surat Keputusan Direksi No. 156/KEP/ DIR/ VII/2015 tanggal 30 Juli 2015.

10. Penunjukkan salah seorang Direksi sebagai penanggung jawab GCG yang tertuang dalam Surat Keputusan Direksi No. 181/KEP/DIR/VII/2016 tanggal 29 Juli 2016.

11. Ketentuan Pemberian dan Penerimaan Hadiah/Cinderamata dan Jamuan Bisnis/Hiburan, memuat tentang Penerimaan, Pemberian dan Batasan Permintaan dari Pihak Ketiga untuk mendapatkan Hadiah/Cinderamata dan Jamuan Bisnis/ Hiburan yang tidak sesuai, implementasi dan sosialisasi, pencantuman larangan, pelaporan dan Sanksi yang tertuang dalam Surat Keputusan Direksi No. 18/KEP/DIR/I/2014 tanggal 29 Januari 2014.

12. Pedoman Benturan Kepentingan, yang memuat tentang penanganan, pencegahan dan beberapa format surat yang terkait dengan benturan kepentingan, sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan Direksi No. 299/KEP/DIR/X/2014 tanggal 30 Oktober 2014.

13. Budaya Perusahaan, yang memuat 5 (lima) Budaya Perusahaan, yaitu: Integritas, Profesional, Kerjasama, Inovasi dan Unggul sebagaimana Surat Keputusan No. 199/KEP/DIR/IX/2015 tanggal 30 September 2015.

14. Pedoman dan prosedur Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaraan Negara (LHKPN) bagi Pejabat Askrindo, sebagaimana Surat Keputusan Direksi No. 194/KEP/DIR/IX/2013 tanggal 27 September 2013.

15. Pedoman yang memuat ketentuan yang terkait Corporate Social Responsibility (CSR) sebagaimana Surat Keputusan Direksi No. 203/KEP/DIR/VIII/2014 tanggal 22 Agustus 2014.

Pemantauan Hasil: Penilaian, Evaluasi, dan Peningkatan Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

Tujuan Penilaian, Dasar Penilaian, dan Metode

Perusahaan memiliki komitmen untuk selalu menerapkan standar tata kelola yang terbaik dengan selalu berusaha menerapkan praktik tata kelola yang baik melalui berbagai usaha perbaikan dan peningkatan, serta merujuk pada standar minimal maupun rekomendasi yang harus dipenuhi. Sesuai Peraturan Presiden (Perpres) No. 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Peraturan Pemerintah (PP) No. 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, dan Peraturan Menteri (Permen) BUMN No. PER-09/MBU/2012 tanggal 6 Juli 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good

8. Guidelines for Transparency and Disclosure, Guiding Principles, Responsibility, Transparency in Information, Disclosure of Information, Sanctions for Violations and Guidance Socialization contained in the Decree of Board of Directors No. 228/KEP/DIR/XII/2012 dated December 28, 2012.

9. The Whistleblowing System Guidelines, containing the Policy and Authority, management of reporting violations of protection, appreciation and sanctions contained in The Decree of Board of Directors No. 156/KEP/DIR/VII/2015 dated July 30, 2015.

10. Appointment of one of the Directors as the person in charge of GCG as stipulated in the Decree of the Board of Directors No. 181/KEP/DIR/VII/2016 dated July 29, 2016.

11. Provision of Business/Entertainment Gifts/Souvenirs and Business Gifts and Entertainment, containing the Acceptance, Granting and Limitation of Requests from Third Parties to get inappropriate Business/Entertainment Gifts/Souvenirs and Entertainment, implementation and outreach, prohibiting, reporting and sanctions as stated in the Decree of the Board of Directors No. 18/KEP/DIR/I/2014 dated January 29, 2014.

12. Guidelines for Conflict of Interest, which contain handling, prevention and several format of letters related to conflict of interest, as stated in The Decree of Board of Directors No. 299/KEP/DIR/X/2014 dated October 30, 2014.

13. Corporate Culture, which contains 5 (five) Corporate Culture, namely: Integrity, Professional, Cooperation, Innovation and Excellence as Decree No. 199/KEP/DIR/IX/2015 dated September 30, 2015.

14. Guidelines and Procedures of Report of State Officials Wealth (LHKPN) for Askrindo Officials, as stated in the Decree of the Board of Directors No. 194/KEP/DIR/IX/2013 dated September 27, 2013.

15. Guidelines that contain provisions related to Corporate Social Responsibility (CSR) as the Decree of Board of Directors No. 203/KEP/DIR/VIII/2014 dated August 22, 2014.

Monitoring of Results: Assessment, Evaluation, and Improvement of Good Corporate Governance

Purpose of Assessment, Basis of Assessment, and MethodThe Company has a commitment to always apply the best governance standards by always trying to apply good governance practices through various improvement and improvement efforts, and refer to the minimum standards and recommendations that must be met. In accordance with Presidential Regulation (Perpres) No. 192 of 2014 concerning the Finance and Development Monitoring Agency (BPKP), Government Regulation (PP) No. 60 of 2008 concerning Government Internal Control Systems, and SOE Ministerial Regulation (Permen) No. PER-09/MBU/2012 dated July 6, 2012 concerning Amendments to SOE Ministerial Regulation No. PER-01/MBU/2011 dated 1 August 2011 concerning the Implementation of Good Corporate Governance in SOEs, as

Page 188: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)189

Corporate Governance) pada BUMN, serta Peraturan OJK (POJK) No. 21/POJK.04/2015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka, Perusahaan sebagai BUMN sekaligus sebagai Emiten wajib untuk melakukan pengukuran terhadap penerapan GCG yang dilakukan melalui penilaian (assessment).

Perusahaan melakukan penilaian penerapan GCG secara konsisten setiap tahunnya untuk mengetahui tingkat kecukupan penerapan GCG di lingkungan Perusahaan. Penilaian yang dilakukan menggunakan berbagai acuan standar praktik terbaik (best practices) yang berlaku.Secara umum, tujuan dilaksanakannya assessment tersebut adalah untuk:1. Menguji dan menilai penerapan GCG di Perusahaan melalui

elaborasi kondisi penerapan GCG dan dengan kondisi nyata yang diterapkan pada Perusahaan, melalui pemberian skor/nilai atas penerapan GCG dan kategori kualitas penerapan GCG.

2. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan penerapan GCG Perusahaan, serta mengusulkan rekomendasi perbaikan untuk mengurangi celah (gap) antara kriteria GCG dan penerapannya pada Perusahaan.

3. Memberikan rekomendasi penyempurnaan terhadap kesenjangan yang ditemukan dalam implementasi GCG di Perusahaan sejalan dengan best practices.

4. Memantau konsistensi penerapan GCG pada Perusahaan dan memperoleh masukan untuk penyempurnaan dan pengembangan kebijakan GCG di Perusahaan.

Berdasarkan Peraturan Menteri BUMN No. PER-09/MBU/2012, Perusahaan melakukan pengukuran terhadap GCG sebagai berikut:• Pelaksanaan Penerapan Tata Kelola Perusahaan/assessment

GCG dilakukan secara berkala oleh Perusahaan oleh assessor eksternal, dan tidak menutup kemungkinan diselingi oleh self assessment yang dilakukan oleh assessor internal Perusahaan.

• Evaluasi (review), yaitu program untuk mendeskripsikan tindak lanjut pelaksanaan dan penerapan GCG di Perusahaan yang dilakukan pada tahun berikutnya setelah penilaian sebagaimana dimaksud pada point pertama, yang meliputi evaluasi terhadap hasil penilaian dan tindak lanjut atas rekomendasi perbaikan.

Pengukuran penerapan GCG di lingkungan Perusahaan mengacu pada Salinan Keputusan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara No. SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada BUMN. Metode penilaian dan evaluasi dilakukan dengan menggunakan alat ukur yang terdiri dari 6 (enam) aspek dengan bobot yang telah ditentukan sebagaimana diatur dalam Salinan Keputusan Sekretaris Kementrian Badan Usaha Milik Negara No. SK-16/S.MBU/2012.

well as OJK Regulation (POJK) No. 21/POJK.04/2015 concerning Guidelines for Public Company Governance, the Company as an SOE as well as an Issuer is obliged to take measurements of the implementation of GCG which is carried out through an assessment (assessment).

The Company evaluates the implementation of GCG consistently every year to determine the level of adequacy of GCG implementation within the Company. The assessment is conducted using a variety of reference best practice standards that apply.

In general, the objectives of the assessment are to:

1. Test and assess the implementation of GCG in the Company through the elaboration of the conditions of GCG implementation and with the real conditions that are applied to the Company, through the provision of scores on the application of GCG and the quality categories of GCG implementation.

2. Identify the strengths and weaknesses of the implementation of the GCG of the Company, and propose recommendations for improvement to reduce the gap (gap) between the criteria of GCG and its application to the Company.

3. Provide recommendations for improvements to the gaps found in GCG implementation in the Company in line with best practices.

4. Monitor the consistency of GCG implementation in the Company and obtain input for the improvement and development of GCG policies in the Company.

Based on SOE Minister Regulation No. PER-09/MBU/2012, the Company takes measurements of GCG as follows:

• Implementation of Corporate Governance/GCG assessment is carried out periodically by the Company by external assessors, and it does not rule out interspersed with self-assessment conducted by internal assessors of the Company.

• Evaluation (review), which is a program to describe the follow-up of the implementation and implementation of GCG in the Company the following year after the assessment as referred to in the first point, which includes evaluating the results of the assessment and following up on recommendations for improvement.

Measurement of the implementation of GCG in the Company's environment refers to a copy of the Decree of the Secretary of the Ministry of State-Owned Enterprises No. SK-16/S.MBU/2012 dated June 6, 2012 concerning Indicators/Parameters of Assessment and Evaluation on the Implementation of Good Corporate Governance in SOEs. The method of evaluation and evaluation is carried out using a measuring instrument consisting of 6 (six) aspects with a predetermined weight as stipulated in the Copy of the Decree of the Secretary of the Ministry of State-Owned Enterprises No. SK-16/S.MBU/2012.

Page 189: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 190

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

6 Aspek Assessment GCG (Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN No. SK-16/S.MBU/2012)6 Aspects of GCG Assessment (Decree of the Secretary of the Ministry of BUMN No. SK-16/S.MBU/2012)

Komitmen terhadapPenerapan Tata KelolaPerusahaan yang Baik Secara BerkelanjutanCommitment on Sustainable Good Corporate GovernanceImplementation

Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik ModalShareholders and GMS/Capital Owners

Dewan Komisaris/Dewan PengawasThe Board of Commissioners/The Supervision Board

DireksiThe Board ofDirectors

Pengungkapan Informasidan TransparansiInformation Disclosureand Transparency

Aspek LainnyaOther Aspects

Assessment Penerapan GCG Tahun Ukur 2017: Hasil, Rekomendasi dan Tindaklanjutnya Hingga Akhir Tahun Buku 2018

Assessment penerapan GCG untuk periode tahun ukur 2017 dilakukan PT Citra Solusi Manajemen, dengan metode pengukuran mencakup 6 (enam) aspek pokok, 43 indikator dan 153 parameter pengujian (subindikator), sesuai Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN No. SK-16/S.MBU/2012.

Jenis PenilaianAssessment Type

: PenilaianAssessment

PenilaiAssessor

: PT. Citra Solusi Manajemen

Tahun Buku PenerapanFiscal Year Measurement

: 2017

Laporan Hasil PengukuranMeasurement Results Report

: 27 Desember 2017December 27, 2017

Hasil Assessment penerapan GCG di Perusahaan periode tahun ukur 2017 mencapai total skor 92,298 atau mencapai 92,30% dengan kualitas “Sangat Baik”, dimana detil hasil adalah sebagai berikut:

No.Aspek PengujianAssessment Aspect

BobotWeight

SkorScore

Capaian (%)Achievement (%)

Klasifikasi Kualitas Penerapan GCGGCG Implementation Quality Classification

1.

Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaanyang Baik Secara BerkelanjutanCommitment on Sustainable Good CorporateGovernance Implementation

7,00 6,734 96,19 “Sangat Baik”“Very Good”

2. Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik ModalShareholders and GMS/Capital Owners 9,00 8,568 95,19 “Sangat Baik”

“Very Good”

3. Dewan Komisaris/Dewan PengawasThe Board of Commissioners/The Supervisory Board 35,00 32,380 92,51 “Sangat Baik”

“Very Good”

4. DireksiThe Board of Directors 35,00 32,706 93,45 “Sangat Baik”

“Very Good”

5. Pengungakapan Informasi dan TransparansiInformation Disclosure and Transparency 9,00 7,911 87,90 “Sangat Baik”

“Very Good”

6. Aspek LainnyaOther Aspects 5,00 4,000 80,00 “Baik”

“Good”

Keterangan: 0-50 : Tidak Baik | 50-60 : Kurang Baik | 60-75 : Cukup Baik | 75-85 : Baik | 85-100 : Sangat Baik

Note: 0-50: Not Good | 50-60: Less Good | 60-75: Good Enough | 75-85: Good | 85-100: Very Good

Assessment of the Implementation of GCG for the 2017 Measuring Year: Results, Recommendations and Follow-up to the End of the 2018 Financial Year

An assessment of the implementation of GCG for the 2017 measurement period was carried out by PT Citra Solusi Manajemen, with measurement methods covering 6 (six) main aspects, 43 indicators and 153 testing parameters (subindicators), according to the Decree of the Secretary of the Ministry of SOEs No. SK-16/S.MBU/2012.

The results of the GCG implementation assessment in the Company for the 2017 measurement year reached a total score of 92.298 or reached 92.30% with the quality of "Very Good", where the detailed results are as follows:

Page 190: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)191

Berdasarkan hasil assessment tersebut, terdapat 25 butir rekomendasi yang menjadi Area of Improvement penerapan GCG di Perusahaan. Terhadap rekomendasi tersebut, Perusahaan telah melakukan tindak lanjut hingga akhir tahun 2018, dengan penjelasan sebagai berikut:

No.Rekomendasi Assessment Penerapan GCG Tahun Ukur 2017Recommendations for Assessing the Implementation of GCG in 2017

Tindak Lanjut Hingga Akhir Tahun 2018Follow-up Until the End of 2018

StatusStatus

Periode Tindak LanjutFollow-up Period

Bentuk Tindak Lanjut/Alasan BelumDiterapkannya RekomendasiForms of Follow-up/Reasons forNot Implementing Recommendations

I. Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara BerkelanjutanCommitment on Sustainable Good Corporate Governance Implementation

1.

Masih terdapat pejabat Perusahaan yang belum menyampaikan LHKPN sesuai dengan ketentuan.There are still Company officials who have not submitted their LHKPN in accordance with the provisions.

v 2018

Seluruh pejabat Perusahaan telah menyampaikan LHKPN sesuai dengan ketentuan. All Company officials have submitted LHKPN in accordance with the provisions.

2.

Perusahaan belum sepenuhnya melakukan kegiatan diseminasi tentang Pengendalian Gratifikasi kepada stakeholder dalam rangka memberikan pemahaman kepada stakeholders terhadap pelaksanaan kebijakan tentang Pengendalian Gratifikasi di lingkungan Perusahaan.The Company has not fully disseminated Gratification Control activities to stakeholders in order to provide stakeholders with understanding of the implementation of Gratification Control policies within.

x 2018

Perusahaan belum sepenuhnya melakukan kegiatan diseminasi.The Company has not fully carried out dissemination activities.

II. Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik ModalShareholders and GMS/Capital Owners

1.

Pengisian jabatan Direktur Utama dan Komisaris Utama yang lowong yang dilakukan Pemegang Saham/RUPS melebihi jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sesuai ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan. Filling in the vacant positions of the President Director and the President Commissioner carried out by the Shareholders/GMS beyond 30 (thirty) days in accordance with the provisions of the Company's Articles of Association.

v 2018

Pemegang Saham/RUPS telah mengangkat dan menetapkan komposisi Anggota Dewan Komisaris.Shareholders/GMS have appointed and determined the composition of the Members of the Board of Commissioners.

2.

Pemegang Saham/RUPS belum menetapkan Komisaris Independen sesuai dengan ketentuan.Shareholders/GMS have not yet set Independent Commissioners in accordance with the provisions.

x 2018

Pemegang Saham/RUPS belum mentepakan Komisaris Independen.Shareholders/GMS have not established Independent Commissioner.

3.

Pemegang Saham/RUPS belum secara khusus menetapakan sistem penilaian kinerja Direksi secara individual.Shareholders/GMS have not yet appointed Independent Commissioners.

x 2018

Pemegang Saham/RUPS belum secara khusus mentetapkan sistem penilaian Kinerja Direksi secara individual.Shareholders/GMS have not specifically established an individual Board of Directors' performance evaluation system.

III. Dewan Komisaris/Dewan PengawasThe Board of Commissioners/The Supervisory Board

1.

Dalam ketentuan terkait mekanisme pengambilan keputusan Dewan Komisaris belum sepenuhnya mengatur mengenai: 1) standar waktu tingkat kesegeraan pengambilan keputusan persetujuan Dewan Komisaris terhadap usulan Direksi, dan2) standar waktu untuk mengkomunikasikan keputusan yang telah disahkan/ ditandantangani oleh Dewan Komisaris kepada Direksi.In the provisions related to the decision-making mechanism of the Board of Commissioners, it has not yet fully regulated regarding: 1) the time standard for the level of immediate decision-making in the approval of the Board of Commissioners of the Board of Directors' proposals, and2) time standard for communicating decisions that have been approved/signed by the Board of Commissioners to the Board of Directors.

x 2018

Based on the results of the assessment, there are 25 points of recommendations that become the Area of Improvement in implementing GCG in the Company. The Company has followed up the recommendations until the end of 2018, with the following explanation:

Page 191: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 192

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

No.Rekomendasi Assessment Penerapan GCG Tahun Ukur 2017Recommendations for Assessing the Implementation of GCG in 2017

Tindak Lanjut Hingga Akhir Tahun 2018Follow-up Until the End of 2018

StatusStatus

Periode Tindak LanjutFollow-up Period

Bentuk Tindak Lanjut/Alasan BelumDiterapkannya RekomendasiForms of Follow-up/Reasons forNot Implementing Recommendations

2.

Dalam Program Kerja Dewan Komisaris belum sepenuhnya tergambar rencana kegiatan Dewan Komisaris terkait: 1) Pengawasan dan pemberian nasihat terhadap pelaksanaan kebijakan mutu dan pelayanan, 2) Pengawasan dan penasihatan atas kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan dan perjanjian dengan pihak ketiga, 3) Pembahasan transaksi atau tindakan yang menjadi kewenangan Dewan Komisaris atau RUPS, 4) Penelaahan terhadap remunerasi Direksi termasuk pengusulannya kepada RUPS.In the Work Program of the Board of Commissioners the Board of Commissioners' activities plans are not yet fully described: 1) Supervision and giving advice on the implementation of quality and service policies, 2) Supervision and advice on company compliance with laws and regulations and agreements with third parties, 3) Discussion of transactions or actions which become the authority of the Board of Commissioners or GMS, 4) A review of the remuneration of the Board of Directors including its proposal to the GMS.

v 2018

Dewan komisaris telah menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris tahun 2018 namun belum sepenuhnya tergambar rencana kegiatan Dewan Komisaris terkait:1) Penga wasan dan pemberian nasihat terhadap pelaksanaan kebijakan mutu dan pelayanan,2) Pengawasan dan penasihatan atas kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan dan perjanjian dengan pihak ketiga,3) Pembahasan transaksi atau tindakan yang menjadi kewenangan Dewan Komisaris atau RUPS.The Board of Commissioners has compiled the Board of Commissioners 'Work Plan and Budget in 2018 but not yet fully described the Board of Commissioners' activity plans related to:1) Supervision and giving advice on the implementation of quality and service policies,2) Supervision and advisory of the company's compliance with laws and agreements with third parties,3) Discussion of transactions or actions that are under the authority of the Board of Commissioners or GMS.

3.

Laporan Manajemen Triwulanan hanya ditandatangani oleh Direksi sedangkan Komisaris Utama tidak melakukan penandatanganan.The Quarterly Management Report is only signed by the Board of Directors while the President Commissioner does not sign it.

x 2018 Masih dalam proses perbaikanStill in the process of being improved

4.

Belum terdapat evaluasi pencapaian kinerja masing-masing Anggota Dewan Komisaris.There has not been an evaluation of the performance achievements of each Member of the Board of Commissioners.

x 2018 Masih dalam proses perbaikanStill in the process of being improved

5.

Ketua Komite Audit dan Ketua Komite Pemantau Risiko saat ini belum memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam SEOJK No. 16/SEOJK.05/2014.The Chairperson of the Audit Committee and the Chairperson of the Risk Oversight Committee currently do not meet the requirements as regulated in SEOJK No. 16/SEOJK.05/2014.

x 2018Masih dalam proses perbaikanStill in the process of being improved

6.

Jumlah keanggotaan Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko belum memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam SEOJK No. 16/SEOJK.05/2014The total member of the Audit Committee and Risk Oversight Committee has not met the provisions as regulated in SEOJK No. 16/SEOJK.05/2014

x 2018 Masih dalam proses perbaikanStill in the process of being improved

7.

Komite Nominasi dan Remunerasi belum memiliki Piagam (Charter) Komite.The Nomination and Remuneration Committee does not yet have a Committee Charter.

x 2018 Masih dalam proses perbaikanStill in the process of being improved

8.

Dalam Rencana Kerja Tahunan Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko belum memuat rencana pelaksanaan self assessment kinerja komite.In the Annual Work Plan of the Audit Committee and the Risk Oversight Committee, the committee has not yet planned to carry out a self-assessment of the committee's performance.

x 2018 Masih dalam proses perbaikanStill in the process of being improved

9.

Dinamika rapat belum sepenuhnya tergambar di dalam risalah komite.The dynamics of the meeting have not been fully reflected in the minutes of the committee.

x 2018 Masih dalam proses perbaikanStill in the process of being improved

10.

Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko belum menyusun laporan tahunan komite dan menyampaikan kepada Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan.The Audit Committee and the Risk Oversight Committee have not prepared the committee's annual report and submitted it to the Board of Commissioners in accordance with the provisions.

x 2018 Masih dalam proses perbaikanStill in the process of being improved

Page 192: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)193

No.Rekomendasi Assessment Penerapan GCG Tahun Ukur 2017Recommendations for Assessing the Implementation of GCG in 2017

Tindak Lanjut Hingga Akhir Tahun 2018Follow-up Until the End of 2018

StatusStatus

Periode Tindak LanjutFollow-up Period

Bentuk Tindak Lanjut/Alasan BelumDiterapkannya RekomendasiForms of Follow-up/Reasons forNot Implementing Recommendations

IV. DireksiThe Board of Directors

1.

Pedoman Pengadaan belum dipublikasikan di dalam website Perseroan sehingga dapat diakses secara mudah oleh pemasok/calon pemasok.The Procurement Guidelines have not been published on the Company's website so that they can be easily accessed by suppliers/potential suppliers.

v 2018

Pendoman Pengadaan tealah dimuat dan dipublikasikan di dalam website Perusahaan.Procurement Guidelines have been posted and published on the Company's website.

2.

Belum ada finalisasi dan pengesahan terhadap draft Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).There is no finalization and approval of the draft Occupational Safety and Health Policy (K3).

x 2018 Masih dalam proses perbaikanStill in the process of being improved

3.

Dalam Pedoman Pengelolaan Anak Perusahaan belum sepenuhnya mengatur ketentuan mengenai pedoman pemberian gaji, tunjangan dan fasilitas bagi Direksi dan Dewan Komisaris Anak Perusahaan termasuk formula perhitungannya.The Management Guidelines for Subsidiaries have not yet fully regulated the provisions regarding guidelines for the provision of salaries, benefits and facilities for Directors and Board of Commissioners of Subsidiaries, including the calculation formula.

v 2018

Menunggu persetujuan Direksi sesuai Memo No. 02/Memo/HS/I/2019Awaiting the Board of Directors approval in accordance with Memo No. 02/Memo/HS/I/2019

4.

Perusahaan belum melakukan survei kepuasan rekanan/pemasok dalam upaya untuk mengetahui tingkat kepuasan rekanan/pemasok khususnya terkait dengan pelaksanaan sistem dan prosedur pengadaan di Perusahaan.The Company has not conducted a survey of partner/supplier satisfaction in an effort to find out the level of partner/supplier satisfaction, specifically related to the implementation of procurement systems and procedures in the Company.

v 2018 Perusahaan telah melakukan survei rekananThe Company has conducted a partner survey

5.

Uraian mengenai pelaksanaan hubungan dengan kreditur sebagaimana tercantum di dalam Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja (Code of Conduct) tidak relevan.The description of the implementation of the relationship with the creditor as stated in the Code of Business Ethics and Work Ethics (Code of Conduct) is irrelevant.

x 2018 Masih dalam proses perbaikanStill in the process of being improved

6.

Terkait dengan faktor pendukung untuk keberhasilan tugas dan fungsi SKAI, masih dibutuhkan beberapa keahlian untuk pelaksanaan audit di Perseroan seperti keahlian di bidang fraud, hukum dan keahlian yang bersifat teknis.Related to supporting factors for the success of the duties and functions of the Internal Audit Unit, some expertise is still needed for conducting audits in the Company such as expertise in the field of fraud, law and technical expertise.

x 2018 Masih dalam proses perbaikanStill in the process of being improved

7.

Dalam Risalah Rapat Direksi belum sepenuhnya tergambar dinamika rapat termasuk dissenting opinion apabila terdapat perbedaan pendapat dalam pengambilan keputusan.In the Minutes of the Board of Directors' Meeting, the dynamics of the meeting have not been fully reflected, including dissenting opinions if there are differences of opinion in decision making.

v 2018

Dalam Risalah Rapat Direksi sudah tergambar dinamika rapat tersmasuk dissenting opinion.In the Minutes of the Board of Directors' Meeting, the dynamics of the meeting have been reflected, including dissenting opinions.

8.

Pemanggilan RUPS belum sepenuhnya dilakukan sesuai dengan ketentuan yaitu dalam jangka waktu paling lambat 14 hari sebelum tanggal RUPS dilaksanakan.Call for the GMS have not been fully carried out in accordance with the provisions, namely within a period of no later than 14 days before the date of the GMS.

x 2018 Masih dalam Proses perbaikanStill in the process of being improved

V. Pengungkapan Informasi dan TransparansiInformation Disclosure and Transparency

1.

Perusahaan belum berhasil menjadi juara dan mendapatkan penghargaan dalam kegiatan Annual Report Award (ARA).The company has not succeeded in becoming a champion and was awarded in the Annual Report Award (ARA).

x 2018

Perusahaan belum berhasil menjadi juara dan dianugrahi Penghargaan Laporan Tahunan (ARA).The Company has not succeeded in becoming a champion and was awarded in the Annual Report Award (ARA).

2.

Perusahaan belum pernah berpartisipasi dalam ajang penghargaan CSR (Sustainability Report Award)The Company has never participated in a CSR (Sustainability Report Award) event.

x 2018 Proses keikutsertaan dalam lombaThe Company is participating in such event

Page 193: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 194

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

No.Rekomendasi Assessment Penerapan GCG Tahun Ukur 2017Recommendations for Assessing the Implementation of GCG in 2017

Tindak Lanjut Hingga Akhir Tahun 2018Follow-up Until the End of 2018

StatusStatus

Periode Tindak LanjutFollow-up Period

Bentuk Tindak Lanjut/Alasan BelumDiterapkannya RekomendasiForms of Follow-up/Reasons forNot Implementing Recommendations

VI. Aspek LainnyaOther Aspects

Aspek Lainnya merupakan aspek tambahan yang diberikan jika skor Aspek I-V melebihi nilai 85. Penilaian terhadap Aspek Lainnya tidak diberikan dikarenakan skor Aspek I-V tidak mencapai lebih dari skor 85.Other aspects are additional aspects that are given if the Aspect I-V score exceeds 85. The assessment of Other Aspects is not given because the Aspect I-V score does not reach more than the score of 85.

v = telah ditindaklajuti | x = belum

v = taken action | x = haven’t taken action

Assessment Penerapan GCG Tahun Ukur 2018

Untuk assessment penerapan GCG periode tahun ukur 2018 dilakukan oleh PT Citra Solusi Manajemen, dengan metode pengukuran yang sama dengan tahun sebelumnya.

Jenis PenilaianAssessment Type

:PenilaianAssessment

PenilaiAssessor

: PT. Citra Solusi Manajemen

Tahun Buku PenerapanFiscal Year Measurement

: 2018

Laporan Hasil PengukuranMeasurement Results Report

:17 Januari 2019January 17, 2019

Hasil Assessment penerapan GCG di Perusahaan periode tahun ukur 2018 mencapai total skor 93,69% atau mencapai kualitas “SANGAT BAIK” dengan rincian hasil sebagai berikut:

No.Aspek PengujianAssessed Aspect

BobotWeight

SkorScore

Capaian (%)Achievement (%)

Klasifikasi Kualitas Penerapan GCGQuality Classification of GCG Application

1.

Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaanyang Baik Secara BerkelanjutanCommitment on Sustainable Good CorporateGovernance Implementation

7,00 6,848 97,83 “Sangat Baik”"Very Good"

2. Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik ModalShareholders and GMS/Capital Owners 9,00 8,741 97,12 “Sangat Baik”

"Very Good"

3. Dewan Komisaris/Dewan PengawasThe Board of Commissioners/The Supervisory Board 35,00 32,867 93,91 “Sangat Baik”

"Very Good"

4. DireksiThe Board of Directors 35,00 33,328 95,22 “Sangat Baik”

"Very Good"

5. Pengungakapan Informasi dan TransparansiInformation Disclosure and Transparency 9,00 7,911 87,90 “Sangat Baik”

"Very Good"

6. Aspek LainnyaOther Aspects 5,00 4,000 80,00 “Baik”

"Good"

Skor KeseluruhanTotal Score 100,00 93,694 93,69 “Sangat Baik”

"Very Good"

Keterangan: 0-50 : Tidak Baik | 50-60 : Kurang Baik | 60-75 : Cukup Baik | 75-85 : Baik | 85-100 : Sangat Baik

Note:: 0-50 : Not Good | 50-60 : Less Good | 60-75 : Good Enough | 75-85 : Good | 85-100 : Very Good

Assessment of the GCG Implementation Year 2018

The assessment of the implementation of GCG for the 2018 measurement year period was carried out by PT Citra Solusi Manajemen, using the same measurement method as the previous year.

The results of the GCG implementation assessment in the 2018 measuring year period reached a total score of 93.69% or achieved "VERY GOOD" quality with the following detailed results:

Page 194: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)195

Berdasarkan hasil assessment tersebut, terdapat 22 butir rekomendasi yang menjadi Area of Improvement penerapan GCG di Perusahaan. Hasil Area of Improvement atau rekomendasi atas assessment penerapan GCG yang dilakukan untuk tahun ukur 2018, serta ada atau tidak adanya kesamaan dengan hasil assessment untuk tahun ukur 2017 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

No.Hasil Rekomendasi Assessment Penerapan GCG Tahun Ukur 2018Results of the 2018 GCG Implementation Assessment Recommendation Results

Terdapat DalamRekomendasiAssessment Penerapan GCG Tahun Ukur 2017Found in the 2017 GCG Implementation Assessment Recommendations

Bentuk/Rencana Tindak Lanjut (Jika Merupakan Rekomendasi Assessment Penerapan GCG Tahun Ukur 2017)Follow-up Form/Plan (If it is a Recommendation for Assessment of GCG Implementation in 2017 Measuring Year)

I. Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara BerkelanjutanCommitment on Sustainable Good Corporate Governance Implementation

1.

Perusahaan belum secara khusus melakukan program diseminasi terkait pengendalian gratifikasi kepada stakeholders Perseroan dalam rangka memberikan pemahaman kepada stakeholders terhadap pelaksanaan kebijakan tentang Pengendalian Gratifikasi di lingkungan Perusahaan. The Company has not specifically conducted a dissemination program related to gratification control to the Company's stakeholders in order to provide stakeholders with an understanding of the implementation of Gratification Control policies within the Company.

v

Akan dilakukan program desiminasidi tahun berikutnya.A dissemination program will beconducted next year.

II. Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik ModalShareholders and GMS/Capital Owners

1.

Pengisian jabatan Komisaris Utama yang lowong yang dilakukan Pemegang Saham/RUPS melebihi jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan.Filling in the vacant position of President Commissioner carried out by the Shareholders/GMS exceeds a period of 30 (thirty) days in accordance with the provisions of the Company's Articles of Association.

v

Surat permohonan untuk mengisi jabatan Komisaris Utama telah disampaikan ke Pemegang Saham.An application letter to fill the position of President Commissioner has been submitted to the Shareholders.

2.

Pemegang Saham/RUPS belum menetapkan Komisaris Independen sesuai dengan ketentuan.Shareholders/GMS have not yet set Independent Commissioners in accordance with the provisions.

v

Surat permohonan untuk menunjuk Komisaris Independen telah disampaikan ke Pemegang Saham.A letter of request to appoint an Independent Commissioner has been submitted to the Shareholders.

3.

Pemegang Saham/RUPS belum secara khusus menetapkan sistem penilaian kinerja Direksi secara individual.Shareholders/GMS have not specifically determined an individual Board of Directors performance evaluation system.

v Akan ditindaklanjuti di tahun 2019Will be followed-up in 2019

III.Dewan Komisaris/Dewan PengawasThe Board of Commissioners/The Supervisory Board

1.

Dalam ketentuan terkait mekanisme pengambilan keputusan Dewan Komisaris belum sepenuhnya diatur mengenai standar waktu tingkat kesegeraan untuk mengkomunikasikan keputusan yang telah disahkan/ditandantangani oleh Dewan Komisaris kepada Direksi.In the provisions related to the decision-making mechanism of the Board of Commissioners, it has not yet been fully regulated regarding the time standard for urgency to communicate decisions that have been approved/signed by the Board of Commissioners to the Board of Directors.

v

Penyempurnaan Board Manual mengenai waktu tingkat kesegeraan untuk mengkomunikasikan keputusan yang telah disahkan.Completion of the Board Manual regarding the immediate level of time to communicate a decision that has been ratified.

2.

Dalam Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris belum sepenuhnya tergambar rencana kegiatan Dewan Komisaris terkait: (1) pengawasan terhadap kebijakan mutu dan pelayanan serta pelaksanaannya, (2) pengawasan atas kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan dan perjanjian dengan pihak ketiga, dan (3) telaah terhadap remunerasi Direksi dan penyampaian usulan remunerasi Direksi kepada Pemegang Saham.In the Work Plan and Budget of the Board of Commissioners the Board of Commissioners' activities are not fully described: (1) supervision of quality and service policies and their implementation, (2) supervision of company compliance with laws and regulations and agreements with third parties, and (3) a review of the Directors 'remuneration and submission of the Directors' remuneration proposal to the Shareholders.

v

Penyempurnaan rencana kerjadi tahun berikutnya.Completion of work plansfor the following year.

3.

Laporan Manajemen Triwulanan hanya ditandatangani oleh Direksi sedangkan Komisaris tidak melakukan penandatanganan.The Quarterly Management Report is only signed by the Directors while the Commissioner does not sign.

v Akan dilakukan perbaikan di periode berikunyaWill be rectified in the next period

Based on the results of the assessment, there are 22 recommendations that form the Area of Improvement in implementing GCG in the Company. The results of the Area of Improvement or recommendations on the assessment of GCG implementation conducted for the 2018 measurement year, as well as the presence or absence of similarities with the results of the assessment for the 2017 measurement year can be seen in the table below:

Page 195: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 196

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

No.Hasil Rekomendasi Assessment Penerapan GCG Tahun Ukur 2018Results of the 2018 GCG Implementation Assessment Recommendation Results

Terdapat DalamRekomendasiAssessment Penerapan GCG Tahun Ukur 2017Found in the 2017 GCG Implementation Assessment Recommendations

Bentuk/Rencana Tindak Lanjut (Jika Merupakan Rekomendasi Assessment Penerapan GCG Tahun Ukur 2017)Follow-up Form/Plan (If it is a Recommendation for Assessment of GCG Implementation in 2017 Measuring Year)

4.

Belum terdapat evaluasi pencapaian kinerja masing-masing Anggota Dewan Komisaris.There has not been an evaluation of the performance achievements of each Member of the Board of Commissioners.

v Telah ditindaklanjutiHas been followed up

5.

Ketua Komite Audit dan Ketua Komite Pemantau Risiko saat ini belum memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Surat Edaran OJK No. 16/SEOJK.05/2014.The Chairperson of the Audit Committee and the Chairperson of the Risk Oversight Committee currently do not meet the requirements as regulated in the OJK Circular Letter No. 16/SEOJK.05/2014.

v

Dalam proses tindak lanjut berupa penerbitan SK dan tim terkait.In the follow-up process in the form of issuance of SK and related teams.

6.Komite Nominasi dan Remunerasi belum memiliki Piagam (Charter) Komite.The Nomination and Remuneration Committee does not yet have a Committee Charter.

v

7.

Dalam Rencana Kerja Tahunan Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko belum memuat rencana pelaksanaan self assessment kinerja komite.In the Annual Work Plan of the Audit Committee and the Risk Oversight Committee, the committee has not yet planned to carry out a self-assessment of the committee's performance.

v

Penyempurnaan Rencana Kerja Tahunan Komite Audit & Pemantau Risiko di periode berikutnya.Completion of the Audit Committee & Risk Oversight Committee's Annual Work Plan in the next period.

8.

Risalah Rapat Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko belum dibuat secara memadai untuk setiap pelaksanaan rapat komite termasuk dinamika rapat belum sepenuhnya tercantum di dalam risalah Rapat Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko.Minutes of Audit Committee and Risk Oversight Committee Meetings have not been made adequately for each meeting of the committee including the dynamics of the meeting has not been fully listed in the minutes of the Audit Committee and Risk Oversight Committee Meetings.

v Penyempurnaan formatFormat enhancements

9.

Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko belum menyusun laporan tahunan komite dan menyampaikan kepada Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan Pasal 26 Peraturan Menteri BUMN No. PER-12/MBU/2012 tanggal 24 Agustus 2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara.The Audit Committee and the Risk Oversight Committee have not compiled the committee's annual report and submitted it to the Board of Commissioners in accordance with Article 26 of the Minister of SOE Regulation No. PER-12/MBU/2012 dated 24 August 2012 concerning Supporting Organs of the Board of Commissioners/Supervisory Board of State-Owned Enterprises.

v Melakukan koordinasi dengan KomiteCoordinate with the Committee

IV. DireksiThe Board of Directors

1.

Dalam ketentuan terkait mekanisme pengambilan keputusan Direksi belum sepenuhnya diatur mengenai standar waktu tingkat kesegaraan pengambilan keputusan Direksi.In the provisions related to the decision-making mechanism of the Board of Directors, the time standard for the level of directness of the decision making of the Board of Directors has not been fully regulated.

x

Dilakukan penyempurnaan Board Manualdi periode berikutnya.Improvements made to the Board Manualin the next period.

2.

Pedoman pengukuran dan penilaian kinerja untuk unit kerja sampai dengan individu belum sepenuhnya dibakukan sehingga menjadi pedoman formal dan baku yang akan digunakan dalam melakukan pengukuran dan penilaian kinerja dari mulai unit kerja sampai dengan individu.Guidelines for measuring and evaluating performance for work units up to individuals have not been fully standardized so that they become formal and standard guidelines that will be used in measuring and evaluating performance from work units to individuals.

x

Pedoman KPI Individu sedang dalamproses penyempurnaan.The KPI Individual Guidelines arein the process of being refined.

3.

Sistem pengukuran dan penilaian kinerja untuk unit dan jabatan di Perusahaan belum sepenuhnya didukung dengan menggunakan aplikasi komputer.Performance measurement and assessment systems for units and positions in the Company are not yet fully supported using computer applications.

x Penyempurnaan sistemSystem improvements

4Belum ada pengesahan terhadap draf kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).There is no endorsement of the draft Occupational Safety and Health (K3) policy.

v

Sedang dalam proses pembuatanpedoman/kebijakan k3.Currently in the process of making K3 guidelines/policies.

5

Jumlah tenaga auditor SKAI yang ada saat ini belum sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan ideal tenaga auditor sesuai dengan hasil analisa beban kerja yang telah dilakukan.The current number of SKAI auditors is not fully in accordance with the ideal needs of the auditors according to the results of the workload analysis that has been done.

x

Melakukan recruitment, seleksi dan pendidikan untuk tenaga auditor. Conduct recruitment, selection and education for auditors.

Page 196: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)197

No.Hasil Rekomendasi Assessment Penerapan GCG Tahun Ukur 2018Results of the 2018 GCG Implementation Assessment Recommendation Results

Terdapat DalamRekomendasiAssessment Penerapan GCG Tahun Ukur 2017Found in the 2017 GCG Implementation Assessment Recommendations

Bentuk/Rencana Tindak Lanjut (Jika Merupakan Rekomendasi Assessment Penerapan GCG Tahun Ukur 2017)Follow-up Form/Plan (If it is a Recommendation for Assessment of GCG Implementation in 2017 Measuring Year)

6.Sekretaris Perusahaan tidak melakukan pengkoordinasian Laporan Manajemen Triwulanan.The Corporate Secretary does not coordinate the Quarterly Management Report.

x Penyempurnaan job descriptionJob description improvement

7.

Pemanggilan RUPS belum sepenuhnya dilakukan sesuai dengan ketentuan yaitu dalam jangka waktu paling lambat 14 hari sebelum tanggal RUPS dilaksanakan.Call for the GMS have not been fully carried out in accordance with the provisions, namely within a period of no later than 14 days before the date of the GMS.

v

Sudah ditindaklanjuti sesuai aturan yang berlaku di tahun 2018.Followed up according to the rulesin force in 2018.

V. Pengungkapan Informasi dan TransparansiInformation Disclosure and Transparency

1.

Perusahaan belum berhasil menjadi juara dan mendapatkan penghargaan dalam kegiatan Annual Report Award (ARA).The Company has not succeeded in becoming a champion and was awarded in the Annual Report Award (ARA).

v Memperbaiki seluruh aspek Improve all aspects

2.

Perusahaan belum pernah berpartisipasi dalam ajang penghargaan CSR(Sustainability Report Award).The Company has not succeeded in becoming a champion and was awarded in the Annual Report Award (ARA).

vMengikuti ajang perlombaan padaperiode berikutnya.Participate in the event on the next period.

VI Aspek LainnyaOther Aspects

Aspek Lainnya merupakan aspek tambahan yang diberikan jika skor Aspek I-V melebihi nilai 85. Penilaian terhadap Aspek Lainnya tidak diberikan dikarenakan skor Aspek I-V tidak mencapai lebih dari skor 85.Other aspects are additional aspects that are given if the Aspect I-V score exceeds 85. The assessment of Other Aspects is not given because the Aspect I-V score is not more than 85.

v = Terdapat dalam rekomendasi assessment penerapan GCG tahun ukur 2017

x = Tidak terdapat dalam rekomendasi assessment penerapan GCG tahun ukur 2017

v = There are recommendations in the assessment of the implementation of GCG in 2017

x = Not included in the recommendations for assessing the implementation of GCG in 2017

Sekilas Tentang Assessment Penerapan GCG di Tahun-Tahun Sebelumnya

Komitmen Perusahaan dalam menerapkan prinsip-prinsip GCG dibuktikan melalui Assessment atau penilaian penerapan GCG di lingkup Perusahaan yang dilakukan secara berkala setiap tahunnya, hal tersebut sejalan dengan pertumbuhan bisnis dan perkembangan infrastruktur serta soft structure GCG di lingkup Perusahaan. Berikut disampaikan perkembangan assessment penerapan GCG dalam 5 (lima) tahun terkahir.

Perkembangan Assessment Penerapan GCG 2014-2018Development of GCG Implementation Assessment 2014-2018

Overview of GCG Implementation Assessment in Previous Years

The Company's commitment in implementing GCG principles is evidenced through an annual GCG assessment or assessment that is carried out regularly, in line with the business growth and infrastructure development and GCG softstructure in the Company's scope. Following is the progress of the assessment of GCG implementation in the last 5 (five) years.

2018

93,9

6

2017

92,3

0

2016

91,4

8

2015

91,3

7

2014

90,7

8

Page 197: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 198

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU)

Sekilas Tentang KPKU

Perusahaan melakukan penilaian implementasi Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) yang bertujuan untuk membantu Perusahaan dalam menilai upaya perbaikan, mendiagnosa sistem manajemen kinerja secara keseluruhan, dan mengidentifikasi kekuatan serta peluang-peluang untuk melakukan perbaikan.

KPKU merupakan salah satu perangkat penilaian kinerja dan pengelolaan keseluruhan aspek organisasi dari Kementerian BUMN, dimana pada tahun 2016 Kementerian BUMN telah memperbaharui perangkat penilaian KPKU melalui Surat Sekretaris Kementerian BUMN No. S-445/D7.MBU/10/2016 tanggal 14 Oktober 2016 tentang Pelaksanaan Assessment Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) BUMN 2016. Dalam surat ini disebutkan bahwa evaluasi menggunakan kriteria KPKU versi Tahun 2015, yaitu mengacu pada dokumen KPKU sebagaimana ditetapkan oleh Kementerian BUMN melalui surat Sekretaris Kementerian BUMN No. S-445/D7.MBU/10//2016 tanggal 14 Oktober 2016 yang mengadopsi dan mengadaptasi “Malcolm Baldridge Criteria for Performance Excellence”.

Penyelenggaraan Malcolm Baldrige National Quality Award (MBNQA) bertujuan untuk mengidentifikasi sebuah perusahaan yang dapat dijadikan role model bagi perusahaan lain. Selain itu, Perusahaan juga menerapkan kriteria Malcolm Baldrige untuk menguatkan daya saing melalui upaya:• Meningkatkan praktik kinerja organisasi, kemampuan dan

hasil.• Memfasilitasi komunikasi dan berbagi informasi tentang

praktik terbaik di antara perusahaan-perusahaan dari semua jenis industri.

• Menyediakan sebuah alat untuk memahami dan mengelola kinerja perusahaan, juga sebagai alat untuk membimbing perencanaan dan meningkatkan pembelajaran.

Proses penerapan KPKU dilakukan melalui 2 (dua) tahapan besar, yaitu tahap “Ondesk Review” yaitu penilaian diatas kertas berbasis pada respon KPKU pada tahun sebelumnya dan informasi pendukung Metode/Sistem (Approach), Penerapan (Deployment), Pembelajaran (Learning), dan Integrasi (Integration) atau disingkat ADLI; serta tahapan “Site Visit” ke perusahaan untuk wawancara dan klarifikasi atas respon KPKU terhadap Direksi serta Senior Leader lainnya yang ditunjuk oleh perusahaan serta verifikasi berbagai data dan informasi.

Evaluasi kinerja KPKU didasarkan pada 2 (dua) dimensi penilaian, yaitu proses dan hasil. Faktor yang digunakan untuk menilai proses adalah ADLI. Sementara faktor yang digunakan untuk mengevakuasi hasil-hasil perusahaan adalah Level, Trend, Comparison dan Integration (LeTCI).

Kedua dimensi evaluasi, yaitu Dimensi Proses dan Dimensi Hasil sangat penting bagi evaluasi dan umpan balik. Suatu pertimbangan yang kritikal dalam evaluasi dan umpan balik adalah unsur penting

Excellent Performance Assessment Criteria (KPKU)

A Glimpse of the KPKU

The Company evaluates the implementation of the Excellent Performance Assessment Criteria (KPKU) which aims to assist the Company in assessing improvement efforts, diagnosing the overall performance management system, and identifying strengths and opportunities for improvement.

KPKU is one of performance asessment instrument and management of entire organizational aspect from the Ministry of SOE, where in 2016, the Ministry of SOE has revised KPKU assessment instrument through the Ministry of SOE Secretary Decree No. S-445/D7.MBU/10/2016 dated October 14, 2016 concerning Implementation of Excellent Performance Assessment Criteria (KPKU) Assessment in SOE 2016. In this letter, the evaluation is explained using KPKU criteria version 2015 referring to KPKU document as stipulated by the Ministry of SOE through the Ministry of SOE Secretary Letter No. S-445/D7.MBU/10/2016 dated October 14, 2016 adopting and adapting “Malcolm Baldridge Criteria for Performance Excellence".

The implementation of the Malcolm Baldrige National Quality Award (MBNQA) aims to identify a company that can be used as a role model for other companies. In addition, the Company also applies Malcolm Baldrige's criteria to strengthen competitiveness through efforts to:• Improve organizational performance practices, capabilities and

results.• Facilitating communication and sharing information about best

practices among companies from all types of industries.

• Provide a tool to understand and manage company performance, as well as tools to guide planning and improve learning.

The KPKU implementation process is carried out through 2 (two) major stages, namely the "Ondesk Review" stage, which is an assessment on paper based on the KPKU's response in the previous year and supporting information on the Method/System (Approach), Deployment, Learning, and Integration (Integration) or abbreviated ADLI; and the "Site Visit" stage to the company for interviews and clarification of the KPKU's response to the Directors and other Senior Leaders appointed by the company as well as verification of various data and information.

KPKU performance evaluation is based on 2 (two) dimensions of assessment, namely process and results. The factor used to assess the process is ADLI. While the factors used to evacuate company results are Level, Trend, Comparison and Integration (LeTCI).

Both of evaluation dimensions, such as Process and Outcome Dimensions are very important for evaluation and feedback. A critical consideraiton in evaluation and feedback is important

Page 198: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)199

atau derajat pentingnya proses dan hasil yang dilaporkan bagi faktor-faktor bisnis utama. Bidang-bidang yang paling penting harus diidentifikasi dalam Profil Perusahaan dan dalam subkategori persyaratan pelanggan utama, lingkungan kompetitif, kebutuhan tenaga kerja, tujuan strategis utama dan program kerja sangatlah penting.

Berdasarkan kedua tahapan di atas kemudian disusun laporan yang berisi Skor dan Umpan Balik yang berisikan Opportunity for Improvements (OFI) dan Kekuatan (Strengths) Perusahaan untuk dapat dimanfaatkan sebagai basis dalam melakukan perbaikan, baik proses maupun peningkatan hasil-hasil bisnis.

Hasil skor atas penilaian penerapan KPKU dan kategorinya adalah sebagai berikut:

Skala SkorScoring Scale

KategoriCategory

876 - 1.000 World Class Leader

776 - 875 Benchmark Leader

676 - 775 Industry Leader

576 - 675 Emerging Industry Leader

476 - 575 Good Performance

376 - 475 Early Improvement

276 - 375 Early Result

0 - 275 Early Development

Penilaian KPKU Tahun Ukur 2017 dan Tindak LanjutHingga Akhir Tahun 2018

Hasil penilaian KPKU untuk tahun ukur 2017 adalah sebagai berikut:

KategoriCategory

Maksimal SkorMaximum Score

Persentase (%)Percentage (%)

Skor (nominal)Score (nominal)

(1) (2) (3 = 1x2)

Kategori 1: KepemimpinanCategory 1: Leadership

1.1. Kepemimpinan Senior1.1. Senior Leadership 70 70% 49,00

1.2. Tata Kelola dan Tanggung Jawab Kemasyarakatan1.2. Governance and Community Responsibility 50 65% 32,50

Kategori 2: Perencanaan StrategisCategory 2: Strategic Planning

2.1. Pengembangan Strategi2.1. Strategy Development 40 65% 26,00

2.2. Implementasi Strategi2.2. Strategy Implementation 45 65% 29,50

Kategori 3: Fokus PelangganCategory 3: Customer Focus

3.1. Suara Pelanggan3.1. Customer Care 45 65% 29,25

element or degree of reported process and outcome importance for main business factors. The most important units that shall be identified in Company Profile and main customer requirements, manpower requirements, main strategic obejctives and working programs sub-category are very important.

Based on both stages mentioned above, the report that presents Score and Feedback mentioning Opportunity for Improvements (OFI) and Strengthes of the Compan is prepared to be used as basis for improvement, either process or business outcome improvements.

The results of the score on the evaluation of the implementation of the KPKU and its categories are as follows:

KPKU Assessment for Measurement Year 2017

KPKU assessment results for the 2017 measurement year are as follows:

Page 199: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 200

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

KategoriCategory

Maksimal SkorMaximum Score

Persentase (%)Percentage (%)

Skor (nominal)Score (nominal)

(1) (2) (3 = 1x2)

3.2. Keterikatan (Engagement) Pelanggan3.2. Customer Engagement 40 60% 24,50

Kategori 4: Pengukuran, Analisis, dan Manajemen PengetahuanCategory 4: Measurement, Analysis, and Knowledge Management

4.1. Pengukuran, Analisis, dan Perbaikan Kinerja Perusahaan4.1. Measurement, Analysis, and Improvement of Company Performance 45 65% 29,25

4.2. Manajemen Pengetahuan, Pengelolaan Informasi, dan Teknologi Informasi4.2. Knowledge Management, Information Management, and Information Technology 45 65% 29,25

Kategori 5: Fokus Tenaga KerjaCategory 5: Employee Focus

5.1. Lingkungan Tenaga Kerja5.1. Workforce Environment 40 65% 26,00

5.2. Keterikatan (Engagement) Tenaga Kerja5.2. Employee Engagement 45 65% 29,25

Kategori 6: Fokus OperasiCategory 6: Operational Focus

6.1. Proses Kerja6.1. Work Process 45 60% 27,00

6.2. Efektivitas Operasional6.2. Operational Effectiveness 40 60% 24,00

Kategori 7: Dimensi HasilCategory 7: Outcome Dimensions

7.1. Hasil/Kinerja Produk, dan Proses7.1. Product/Process Results/Performance 110 50% 55,00

7.2. Hasil/Kinerja Fokus Pelanggan7.2. Customer Focus Results/Performance 85 55% 46,75

7.3. Hasil/Kinerja Fokus Tenaga Kerja7.3. Employee Focus Results/Performance 85 55% 46,75

7.4. Hasil/Kinerja Kepemimpinan dan Tata Kelola7.4. Leadership and Governance Outcome/Performance 80 55% 44,00

7.5. Hasil/Kinerja Finansial dan Pasar7.5. Financial and Market Outcome/Performance 90 50% 45,00

JumlahTotal 1.000 592,25

KategoriCategory “Emerging Industry Leader”

Penilaian KPKU Tahun 2018

Pada tahun 2018, tidak dilakukan Assessemen Implementasi Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) untuk KPKU tahun 2017, sesuai dengan surat edaran Forum Ekselen BUMN No. S08/D7.MBU/01/2019 tanggal 23 Januari 2019, maka untuk kepentingan laporan dapat menggunakan nilai KPKU tahun sebelumnya.

KPKU Assessment in 2018

In 2018, there was no Excellent Performance Assessment Criteria (KPKU) for KPKU in 2017, according to the SOEs Circular of the Forum Ekselen No. S08/D7.MBU/01/2019 dated January 23, 2019. For the purpose of this report, the score of KPKU from the previous year is used.

Page 200: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)201

Pemegang Saham dan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Saham dan Pemegang Saham Perusahaan

Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan dari perusahaan. Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas telah memberikan definisi yang jelas terkait peran, fungsi, hak dan kewajiban dari pemegang saham sebagai pihak yang menjadi bagian dari kepemilikan perusahaan; dimana hal ini diatur melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Sebagai salah satu organ Perusahaan, RUPS memiliki fungsi sentral dalam mengambil keputusan strategis. Melalui forum RUPS, Pemegang Saham dapat menyalurkan haknya untuk menciptakan nilai optimal bagi Perusahaan, dimana hak tersebut berlaku secara adil dan proporsional berdasarkan prinsip one share, one vote.

Saham PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) seluruhnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia, sehingga Pemerintah Republik Indonesia merupakan Pemegang Saham Utama sekaligus sebagai Pemegang Saham Pengendali Perusahaan.

Komposisi Pemegang Saham Askrindoper 31 Desember 2018

Hak Pemegang Saham

Hak dari Pemegang Saham pada penyelenggaraan RUPS adalah menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS. Pemegang Saham juga mempunyai hak untuk memimpin penyelenggaraan berjalannya RUPS. Pemegang Saham memiliki hak-hak sebagai berikut:

Shareholders and General Meeting of Shareholders (GMS)

Company Shares and Shareholders

Stock is a unit of value or bookkeeping in various financial instruments that refers to the ownership portion of the company. Law No. 40 of 2007 concerning Limited Liability Companies has provided a clear definition related to the roles, functions, rights and obligations of shareholders as parties who are part of the ownership of the company; where this matter is regulated through a General Meeting of Shareholders (GMS).

As one of the Company's organs, the GMS has a central function in making strategic decisions. Through the GMS forum, Shareholders can channel their rights to create optimal value for the Company, where those rights are applied fairly and proportionally based on the principle of one share, one vote.

The shares of PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) are wholly owned by the Government of the Republic of Indonesia, so that the Government of the Republic of Indonesia is the Main Shareholder as well as the Controlling Shareholder of the Company.

Composition of Askrindo Shareholdersas of December 31, 2018

Rights of Shareholders

The right of the Shareholders at the holding of a GMS is to attend and cast a vote at the GMS. Shareholders also have the right to lead the running of the GMS. Shareholders have the following rights:

Struktur dan Organ Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Structure and Organ

Page 201: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 202

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

1. Hak untuk menghadiri dan memberikan suara dalam suatu RUPS.2. Hak untuk memperoleh informasi material mengenai

perusahaan secara tepat waktu dan teratur.3. Hak untuk menerima pembagian dari keuntungan perusahaan

dalam bentuk dividen dan pembagian keuntungan lainnya.

Rapat Umum Pemegang Saham: Jenis, Fungsi, Wewenang, dan Mekanisme Pelaksanaannya

RUPS mempunyai wewenang untuk mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, mengesahkan perubahan Anggaran Dasar, memberikan persetujuan atas laporan tahunan, menetapkan alokasi penggunaan laba, menunjuk akuntan publik, dan menetapkan jumlah dan jenis kompensasi Dewan Komisaris dan Direksi.RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi saling menghormati tugas, tanggung jawab dan wewenang masing-masing sesuai Peraturan Perundang- undangan dan Anggaran Dasar.Materi laporan yang disampaikan dalam RUPS Tahunan sekurang-kurangnya mencakup:a. Laporan keuangan yang terdiri atas sekurang-kurangnya

neraca akhir tahun buku yang baru lampau dalam perbandingannya dengan tahun buku sebelumnya, laporan laba rugi dari tahun buku yang bersangkutan, laporan arus kas dan laporan perubahan ekuitas, berikut catatan atas laporan keuangan tersebut serta laporan mengenai hak-hak Perusahaan yang tidak tercatat dalam pembukuan antara lain sebagai akibat penghapusbukuan piutang.

b. Laporan mengenai kegiatan Perusahaan.c. Laporan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan,

jika ada.d. Rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang

mempengaruhi kegiatan usaha Perusahaan.e. Laporan mengenai tugas pengawasan yang telah dilaksanakan

oleh Dewan Komisaris selama tahun buku yang baru lampau.f. Nama anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.g. Gaji dan tunjangan fasilitas bagi anggota Direksi dan

honorarium dan tunjangan/fasilitas bagi anggota Dewan Komisaris Perusahaan untuk tahun baru lampau.

h. Usulan penggunaan laba bersih Perusahaan.i. Hal-hal lain yang perlu persetujuan RUPS untuk kepentingan

Perusahaan.

Wewenang RUPS

Sesuai dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, bahwa Pemegang Saham merupakan Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar Perusahaan. Kewenangan RUPS antara lain:1. Melakukan pengangkatan dan pemberhentian Direksi dan

Dewan Komisaris;2. Memberikan keputusan yang diperlukan untuk menjaga

kepentingan usaha perusahaan dalam jangka panjang dan jangka pendek sesuai dengan dengan peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar;

1. The right to attend and vote at a GMS.2. The right to obtain material information about the company in

a timely and orderly manner.3. The right to receive a share of the company's profits in the form

of dividends and other profit sharing.

General Meeting of Shareholders: Type, Function, Authority, and Implementation Mechanism

The GMS has the authority to appoint and dismiss members of the Board of Commissioners and the Board of Directors, evaluate the performance of the Board of Commissioners and Board of Directors, approve amendments to the Articles of Association, approve annual reports, determine the allocation of profit use, appoint public accountants, and determine the amount and type of compensation for the Board of Commissioners and the Board of Directors.The GMS, the Board of Commissioners and the Board of Directors respect each other's duties, responsibilities and authorities in accordance with the Laws and Articles of Association.Material of the report submitted at the Annual GMS includes at least:a. Financial statements consisting of at least the balance sheet at

the end of the new fiscal year in comparison with the previous financial year, income statement from the relevant financial year, cash flow statement and statement of changes in equity, together with notes to the financial statements and reports on rights. Company rights not recorded in bookkeeping include the write off of accounts receivable.

b. Report on the Company's activities.c. Report on the implementation of social and environmental

responsibility, if any.d. Details of problems that arise during the financial year that

affect the Company's business activities.e. Report on the supervisory duties carried out by the Board of

Commissioners during the past financial year.f. Names of Board of Directors and Board of Commissioners.g. Salary and facility allowances for members of the Board of Directors

and honorarium and benefits/facilities for members of the Company's Board of Commissioners for the past new year.

h. Proposed use of the Company's net profit.i. Other matters that need GMS approval for the benefit of the

Company.

Authority of the General Meeting of Shareholders

In accordance with Law No. 40 of 2007 concerning Limited Liability Companies, Shareholders are Company Organs that have authority not given to the Board of Commissioners and Board of Directors in accordance with applicable laws and regulations and the Company's Articles of Association. The authority of the GMS includes:1. To appoint and dismiss the Board of Directors and

Commissioners;;2. Provide the decisions needed to safeguard the company's

business interests in the long term and short term in accordance with statutory regulations and articles of association;

Page 202: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)203

3. Memberikan persetujuan Laporan Tahunan termasuk pengesahan Laporan Keuangan serta tugas pengawasan Dewan Komisaris sesuai peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar;

4. Mengambil keputusan melalui proses yang terbuka dan adil serta dapat dipertanggungjawabkan;

5. Melaksanakan Tata Kelola Perusahaan yang Baik sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya.

Mekanisme Penyelenggaraan RUPS

RUPS diselenggarakan sesuai dengan kepentingan Perusahaan dengan mengacu kepada Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan, serta dengan persiapan yang memadai, sehingga dapat mengambil keputusan yang sah, wajar dan transparan dengan memperhatikan hal-hal yang diperlukan untuk menjaga kepentingan usaha perusahaan dalam jangka panjang. Terdapat dua jenis RUPS, yaitu RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa.

Penyelenggaraan RUPS di Tahun 2018

Di sepanjang tahun 2018, Perusahaan menyelenggarakan RUPS sebanyak 2 (dua) kali, yaitu RUPS Tahunan pada tanggal 4 Januari 2018 di Ruang Rapat Lantai 13, Kementerian BUMN, Jakarta tentang Pengesahan Rencana Kerja Dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan Rencana Kerja Anggaran PKBL (RKA-PKBL) Tahun 2018 dan tanggal 3 Mei 2018 di Ruang Rapat Lantai 13,Kementerian BUMN, Jakarta tentang Persetujuan Laporan Tahunan Tahun Buku 2017 PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero).Agenda dan hasil resolusi RUPS 2018 adalah sebagai berikut:

Agenda dan Hasil Keputusan RUPS Tahunan 2018Agenda and Resolutions of 2018 Annual GMS

Sudah/Belum TerlaksanaRealized/Not Realized

Tindak Lanjut oleh Manajemen atas Keputusan RUPS Tahunan 2018 Hingga Akhir Tahun 2018Follow-up by Management on the Resolution of the Annual GMS 2018 Until the End of 2018

Agenda Pertama:Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)PT Askrindo (Persero) Tahun 2018Keputusan:RUPS mengesahkan RKAP PT Askrindo (Persero) Tahun 2018First Agenda:Ratification of PT Askrindo (Persero) 's Corporate Work Plan and Budget (RKAP) in 2018Decision:The AGM endorsed the 2015 PT Askrindo (Persero) RKAP

v

Risalah rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tentang Persetujuan Laporan Tahunan Tahun Buku 2017 PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Minutes of the General Meeting of Shareholders (GMS) on the Approval of the 2017 Annual Financial Report of PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)

Agenda Kedua:Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Program Kemitraandan Bina Lingkungan (RKA-PKBL) PT Askrindo (Persero) Tahun 2018Keputusan:RUPS mengesahkan RKA-PKBL PT Askrindo (Persero) Tahun 2018Second Agenda:Ratification of the Work Plan and Budget of the Partnership andCommunity Development Program (RKA-PKBL) of PT Askrindo (Persero) 2018Decision:The GMS approved the RKA-PKBL of PT Askrindo (Persero) in 2018

v

Risalah rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tentang Persetujuan Laporan Tahunan Tahun Buku 2017 PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)Minutes of the General Meeting of Shareholders (GMS) on the Approval of the 2017 Annual Financial Report of PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)

3. Provide approval of the Annual Report including the ratification of the Financial Statements and the supervisory duties of the Board of Commissioners in accordance with the laws and regulations and the articles of association;

4. Making decisions through an open and fair and accountable process;

5. Implement Good Corporate Governance in accordance with its authority and responsibilities.

GMS Implementation Mechanism

The GMS is held in accordance with the interests of the Company with reference to the Articles of Association and laws and regulations, as well as with adequate preparation, so that legal, reasonable and transparent decisions can be taken by taking into account the matters needed to safeguard the company's business interests in the long run. There are two types of GMS, namely the Annual GMS and the Extraordinary GMS.

GMS Implementation in 2018

Throughout 2018, the Company held GMS 2 (two) times, namely the Annual GMS on January 4, 2018 in the 13th Floor Meeting Room, Ministry of SOEs, Jakarta concerning Ratification of the Annual Budget and Operation Plan (RKAP) and PKBL Budget Work Plan (RKA -PKBL) 2018 and May 3, 2018 in the 13th Floor Meeting Room, Ministry of SOEs, Jakarta concerning Approval of Annual Report of Fiscal Year 2017 of PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero).

The agenda and results of the 2018 GMS resolutions are as follows:

Page 203: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 204

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Agenda dan Hasil Keputusan RUPS Tahunan 2018Agenda and Resolutions of 2018 Annual GMS

Sudah/Belum TerlaksanaRealized/Not Realized

Tindak Lanjut oleh Manajemen atas Keputusan RUPS Tahunan 2018 Hingga Akhir Tahun 2018Follow-up by Management on the Resolution of the Annual GMS 2018 Until the End of 2018

Agenda Ketiga:Persetujuan Key Performance Indicatore (KPI) dan KPI BUMN sebagai Agent of Development yang tertuang dalam Kontrak Manajemen tahun 2018 anatar Direksi dan Dewan KomisarisPT Askrindo (Persero) dengan Pemegang Sahan PT Askrindo (Persero)Keputusan:Menyetujui dan Mengesahkan Kontrak Manajemen termasuk KPI BUMN dan KPI AoD antara Direksi dan Dewan Komisaris PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) dengan Pemegang Saham PT.Asuransi Kredit Indonesia (Persero) tahun 2018 yang mengacu pada kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) dan Surat Menteri BUMN No. S-487/MBU/08/2017 tanggal 31 Agustus 2017 tentang Aspirasi Pemegang Saham/Pemilik Modal untuk Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2018Third Agenda:Approval of Key Performance Indicators (KPI) and KPI SOEs as Agent of Development as stipulated in the 2018 Management Contract between the Directors and the Board of Commissioners of PT Askrindo (Persero) with the Holders of PT Askrindo (Persero)Decision:Approve and Ratify Management Contracts including SOEs KPI and AoD KPI between the Directors and the Board of Commissioners of PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) with Shareholders of PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) in 2018 which refers to Excellent Performance Assessment Criteria (KPKU) and the SOE Minister Letter No. S-487/MBU/08/2017 dated 31 August 2017 concerning the Aspirations of Shareholders/Owners of Capital for the Compilation of the Company's Work Plan and Budget in 2018

v

Risalah rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tentang Persetujuan Laporan Tahunan Tahun Buku 2017 PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)Minutes of the General Meeting of Shareholders (GMS) on the Approval of the 2017 Annual Financial Report of PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)

Agenda Keempat:Persetujuan Key Performance Indicators (KPI) Tahun 2018 antara Dewan Komisaris PT Askrindo (persero) dengan Pemegang Saham PT Askrindo (Persero)Keputusan:Menyetujui dan Mengesahkan KPI antara Dewan Komisaris PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) dengan Pemegang Saham PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) yang telah mengacu pada Peraturan Menteri BUMN No. PER-01/MBU/2011 jo PER-09/MBU/2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governace) pada BUMNFourth Agenda:Approval of Key Performance Indicators (KPI) in 2018 between the Board of Commissioners of PT Askrindo (Persero) and the Shareholders of PT Askrindo (Persero)Decision:Approving and Approving KPI between the Board of Commissioners of PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) and the Shareholders of PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) which has referred to the Minister of SOE Regulation No. PER-01/MBU/2011 jo PER-09/MBU/2012 concerning Amendment to SOE Ministerial Regulation No. PER-01/MBU/2011 concerning Implementation of Good Corporate Governance in SOEs

v

Risalah rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tentang Persetujuan Laporan Tahunan Tahun Buku 2017 PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)Minutes of the General Meeting of Shareholders (GMS) on the Approval of the 2017 Annual Financial Report of PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)

Dewan Komisaris

Dewan Komisaris adalah organ perusahaan yang bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan Askrindo melaksanakan Good Corporate Governance (GCG) pada seluruh tingkatan dan jenjang organisasi. Selain itu, pengawasan Dewan Komisaris kepada Direksi adalah memastikan bahwa pengelolaan Perusahaan selalu sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dewan Komisaris adalah Organ Perusahaan yang melakukan fungsi pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi dalam menjaga keseimbangan kepentingan semua pihak, khususnya kepentingan pemegang polis, tertanggung, peserta, dan/atau pihak yang berhak memperoleh manfaat hal tersebut tertuang dalam POJK No. 73/POJK.05/2016 tentang Tata Kelola Perusahaan yang Baik bagi Perusahaan Perasuransian.

The Board of Commissioners

The Board of Commissioners is a corporate organ that has the duty and collective responsibility to supervise and provide advice to the Directors and ensure Askrindo implements Good Corporate Governance (GCG) at all levels and levels of the organization. In addition, the supervision of the Board of Commissioners to the Board of Directors is to ensure that the management of the Company is always in accordance with the provisions of the Articles of Association and the Resolutions of the General Meeting of Shareholders, as well as applicable laws and regulations.

The Board of Commissioners is a Company Organ that carries out a supervisory and advisory function to the Board of Directors in maintaining the balance of the interests of all parties, particularly the interests of policyholders, insured, participants, and/or parties who are entitled to receive the benefits stated in POJK No. 73/POJK.05/2016 concerning Good Corporate Governance for Insurance Companies.

Page 204: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)205

Juga berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”), semua perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia wajib memiliki Dewan Komisaris yang bertugas untuk melakukan pengawasan atas kebijakan dan jalannya pengurusan perusahaan, serta memberi masukan kepada Direksi terkait dengan kebijakan dan pengelolaan perusahaan. Kewajiban Dewan Komisaris Askrindo dalam melakukan pemantauan terhadap efektivitas penerapan GCG Perusahaan dan memberikan nasihat dilakukan untuk kepentingan semata-mata untuk kepentingan Perusahaan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan.

Kualifikasi dan Pengangkatan Dewan Komisaris

Kriteria dan pengangkatan Dewan Komisaris Perusahaan merujuk pada Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN, Peraturan Menteri BUMN No. PER-02/MBU/02/2015 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas BUMN beserta perubahannya yang dimuat berdasarkan Peraturan Menteri BUMN No. PER-21/MBU/11/2014 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri BUMN No. PER-19/MBU/10/2014.

Anggota Dewan Komisaris Askrindo dilarang memangku jabatan rangkap sebagai anggota Direksi pada BUMN, BUMD, badan usaha milik swasta, dan jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan; dan/atau jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Masa Jabatan Dewan Komisaris

Didalam Pasal 28 ayat (3) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara mensyaratkan bahwa masa jabatan anggota Dewan Komisaris ditetapkan 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan.

Susunan dan Dasar Pengangkatan Dewan Komisaris Tahun 2018

Per 31 Desember 2018, jumlah dan komposisi Dewan Komisaris Perusahaan mengalami perubahan sesuai dengan keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Pemegang Saham, dengan rincian sebagai berikut:

Susunan Dewan Komisaris per 31 Desember 2018The Board of Commissioners Composition as of December 31, 2018

NamaName

JabatanPosition

Dasar PengangkatanBasis of Appointment

Masa JabatanTenure

Periode JabatanServing Period

Alwi Abdurrahman Shihab

Komisaris Utama/Komisaris IndependenPresident Commissioner/Independent Commissioner

Surat Keputusan Menteri BUMN No.SK-144/MBU/07/2017 tanggal 28 Juli 2017SOE Ministerial Decree No. SK-144/MBU/07/2017 dated July 28, 2017

28 Juli 2017 - RUPS Tahun 2022July 28, 2017 – 2022 GMS

Ke-1First

Silvester Budi Agung KomisarisCommissioner

Surat Keputusan Menteri BUMN No. KEP-122/ MBU/2014 tanggal 10 Juni 2014SOE Ministerial Decree No. KEP-122/MBU/2014 dated June 10, 2014

10 Juni 2014 - RUPS Tahun 2019June 10, 2014 – 2019 GMS

Ke-1First

Also based on Law No. 40 of 2007 concerning Limited Liability Companies ("UUPT"), all companies established under Indonesian law must have a Board of Commissioners whose task is to supervise the policies and processes of company management, and provide input to the relevant Directors with company policy and management. The obligation of Askrindo's Board of Commissioners in monitoring the effectiveness of the implementation of the Company's GCG and providing advice is done solely for the benefit of the Company, in accordance with the aims and objectives of the Company.

Qualifications and Appointment of the Board of Commissioners

Criteria and appointment of the Company's Board of Commissioners refer to Law No. 19 of 2003 concerning SOEs, SOE Ministerial Regulation No. PER-02/MBU/02/2015 concerning Requirements and Procedures for Appointment and Dismissal of Members of the Board of Commissioners and the SOE Supervisory Board and their amendments contained in the Minister of SOE Regulation No. PER-21/MBU/11/2014 concerning Amendments to SOE Ministerial Regulation No. PER-19/MBU/10/2014.

Members of the Askrindo the Board of Commissioners are prohibited from holding dual positions as members of the Board of Directors of SOEs, local government owned enterprises, private-owned business entities, and other positions that could lead to a conflict of interest; and/or other positions in accordance with statutory provisions.

Term of Office of the Board of Commissioners

Article 28 paragraph (3) of Law No. 19 of 2003 concerning State-Owned Enterprises requires that the term of office of members of the Board of Commissioners is set to be 5 (five) years and can be reappointed for 1 (one) term of office.

Composition and Basis of Appointment of the Board of Commissioners in 2018

As of December 31, 2018, the number and composition of the Company's Board of Commissioners changed according to the decision of the Minister of State-Owned Enterprises as Shareholders, with the following details:

Page 205: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 206

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Susunan Dewan Komisaris per 31 Desember 2018The Board of Commissioners Composition as of December 31, 2018

Agustina Murbaningsih KomisarisCommissioner

Surat Keputusan Menteri BUMN No. SK-213/ MBU/09/2016 tanggal 5 September 2016SOE Ministerial Decree No. SK-213/MBU/09/2016 dated September 5, 2016

5 September 2016 - RUPS Tahun 2021September 5, 2016 – 2021 GMS

Ke-1First

*Profil singkat masing-masing anggota Dewan Komisaris dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris, dalam bab Profil Perusahaan pada Laporan Tahunan ini.

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris (Board Manual)

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris memiliki Pedoman dan tata tertib kerja Dewan Komisaris, yang semuanya diatur dalam Board Manual yang disusun dengan tujuan, sebagai berikut:• Menjadi rujukan dan/atau pedoman bagi Dewan Komisaris

dan Direksi dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi masing-masing sebagai organ Perusahaan.

• Meningkatkan kualitas dan efektivitas hubungan kerja antar Dewan Komisaris dan Direksi.

• Menerapkan prinsip-prinsip GCG (transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan fairness (TARIF).

Board Manual berlaku bagi pelaksanaan hubungan kerja antar Dewan Komisaris dan Direksi di Askrindo dengan mengacu pada ketentuan yang terdapat dalam Anggaran Dasar Perusahaan dan ketentuan yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan. Berbagai hal yang diatur dalam Board Manual, diantaranya:

1. Tugas Dewan Komisaris,2. Wewenang Dewan Komisaris,3. Kewajiban Dewan Komisaris,4. Tanggung Jawab Dewan Komisaris,5. Pembagian Kerja Dewan Komisaris,6. Waktu Kerja Dewan Komisaris,7. Etika Kerja Dewan Komisaris,8. Rapat Dewan Komisaris,9. Struktur Organisasi Dewan Komisaris,10. Pelaksanaan tugas berkaitan dengan RUPS.

Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris

Dewan Komisaris Askrindo mempunyai kewajiban untuk memastikan terselenggaranya pelaksanaan tata kelola perusahaan dalam setiap kegiatan usaha pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.

Dewan Komisaris bertanggungjawab melakukan pengawasan terhadap kinerja Direksi, memberikan nasihat atau saran serta memastikan bahwa Direksi telah menjalankan tugas-tugasnya untuk kepentingan stakeholders, termasuk di dalamnya yang terkait pengelolaan Entitas Anak, pelaksanaan rencana kerja Perusahaan, termasuk Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), dan lain sebagainya.

*A brief profile of each member of the Board of Commissioners can be seen in the Board of Commissioners Profile section, in the Company Profile chapter in this Annual Report.

The Board of Commissioners Working Procedure and Guideline (Board Manual)

In carrying out its duties and responsibilities, the Board of Commissioners has the Board of Commissioners' Guidelines and work procedures, all of which are arranged in a Board Manual that is structured with the following objectives:• Become a reference and/or guideline for the Board of

Commissioners and Board of Directors in carrying out their main duties and functions as Company organs.

• Improve the quality and effectiveness of work relationships between the Board of Commissioners and the Board of Directors.

• Applying the principles of GCG (transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness (TARIF).

The Board Manual applies to the implementation of a working relationship between the Board of Commissioners and the Board of Directors at Askrindo by referring to the provisions contained in the Company's Articles of Association and the provisions contained in the legislation. Various matters are regulated in the Board Manual, including:1. Duties of the Board of Commissioners,2. Authority of the Board of Commissioners,3. Obligations of the Board of Commissioners,4. Responsibilities of the Board of Commissioners,5. Division of Work of the Board of Commissioners,6. The Board of Commissioners' Working Time,7. Work Ethics of the Board of Commissioners,8. The Board of Commissioners Meeting,9. Organizational Structure of the Board of Commissioners,10. Implementation of duties related to GMS.

Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners

The Askrindo's Board of Commissioners has an obligation to ensure the implementation of corporate governance in every business activity at all levels of the organization.

The Board of Commissioners is responsible for supervising the performance of the Board of Directors, providing advice or suggestions and ensuring that the Board of Directors has carried out its duties for the interests of stakeholders, including those related to managing the Subsidiary, implementing the Company's work plans, including the Company's Long Term Work Plan (RJPP), and etcetera.

Page 206: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)207

Dewan Komisaris juga mempunyai kewajiban mengawasi pelaksanaan manajemen risiko dan memantau kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan perundangan yang berlaku.

Dewan Komisaris bertanggungjawab memberikan laporan kepada RUPS serta memberikan rekomendasi renumerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta nominasi auditor eksternal perusahaan. Sebagaimana yang tertuang dalam Board Manual Askrindo, maka pelaksanaan fungsi pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi, Dewan Komisaris mempunyai tugas dan/ atau kewajiban untuk:1. Meminta keterangan secara tertulis kepada Direksi terhadap

suatu permasalahan yang terjadi;2. Memberikan pendapat atau arahan dalam rapat Dewan

Komisaris dengan Direksi atau rapat-rapat lain yang dihadiri oleh Dewan Komisaris;

3. Kunjungan ke Divisi/Kantor Cabang tertentu dalam rangka memastikan pelaksanaan operasional Perusahaan seperti underwriting, pembayaran klaim, pemasaran, sumber daya manusia, keuangan dan aspek lainnya berjalan secara efektif; Dalam hal Dewan Komisaris akan melakukan kunjungan kerja ke Divisi/Kantor Cabang dan Unit Pemasaran, prosedur yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:a. Dewan Komisaris menyampaikan rencana kunjungan kerja

secara tertulis kepada Direksi dengan mencantumkan maksud dan tujuan, lokasi serta waktu kunjungan kerja yang akan dilakukan;

b. Direksi mempersiapkan kunjungan kerja tersebut termasuk menyediakan fasilitas-fasilitas yang diperlukan sesuai ketentuan tentang perjalanan dinas Dewan Komisaris;

c. Dalam hal kunjungan kerja dilakukan bersamasama dengan Direksi, prosedur tersebut di atas tidak diperlukan.

4. Memberikan tanggapan atas laporan berkala yang diberikan oleh Direksi;

5. Tunduk pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar Perusahaan dan keputusan RUPS;

6. Beritikad baik, berhati-hati dan bertanggung-jawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan;

7. Pengawasan untuk kepentingan Perusahaan dengan memperhatikan kepentingan para Pemegang Saham dan bertanggung jawab kepada RUPS;

8. Melakukan tugas pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam melaksanakan pengurusan Perusahaan termasuk ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), Rencana Bisnis serta ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar dan keputusan RUPS;

9. Melakukan pengawasan terhadap Direksi untuk memastikan Direksi mematuhi tata urutan peraturan internal Perusahaan;

10. Memberi nasihat kepada Direksi dalam melaksanakan pengurusan Perusahaan;

11. Memberikan pendapat dan saran kepada Direksi dan segenap jajarannya berkaitan dengan pengurusan Perusahaan;

12. Memberikan pendapat dan saran kepada Direksi dan segenap Jajarannya berkaitan dengan penyusunan visi, misi serta

The Board of Commissioners also has the obligation to oversee the implementation of risk management and monitor the Company's compliance with applicable laws and regulations.

The Board of Commissioners is responsible for reporting to the GMS and providing recommendations for remuneration of members of the Board of Commissioners and Board of Directors as well as the nomination of the company's external auditors. As stated in the Askrindo Board Manual, the implementation of the supervisory and advisory functions to the Board of Directors, the Board of Commissioners has the duty and/or obligation to:1. Request a written statement from the Board of Directors for a

problem that occurs;2. Providing opinions or direction in meetings of the Board of

Commissioners with the Board of Directors or other meetings attended by the Board of Commissioners;

3. Visit to certain Divisions/Branch Offices in order to ensure the implementation of the Company's operations such as underwriting, payment of claims, marketing, human resources, finance and other aspects effectively; In the event that the Board of Commissioners will conduct a working visit to the Division/Branch Office and Marketing Unit, the procedures that must be carried out are as follows:a. The Board of Commissioners submits a work visit plan in

writing to the Directors stating the purpose and objectives, location and time of the work visit to be conducted;

b. The Board of Directors prepares a working visit including providing the necessary facilities in accordance with the provisions regarding the official travel of the Board of Commissioners;

c. In the event that a work visit is carried out in conjunction with the Board of Directors, the above procedure is not required.

4. Provide responses to periodic reports provided by the Board Directors;

5. Subject to the provisions of the applicable laws and regulations, the Company's Articles of Association and the resolution of the GMS;

6. Good intentions, prudent and responsible in carrying out supervisory duties and giving advice to the Directors for the interests and in accordance with the aims and objectives of the Company;

7. Oversight for the interests of the Company by taking into account the interests of the Shareholders and being accountable to the GMS;

8. Perform supervisory duties on the Board of Directors' policies in carrying out the management of the Company including compliance with applicable laws and regulations, implementation of the Company's Long Term Work Plan (RJPP), Annual Budget Plan (RKAP), Business Plan and provisions of the Articles of Association and decisions RUPS;

9. Supervise the Board of Directors to ensure that the Board of Directors adhere to the order of the Company's internal regulations;

10. Give advice to the Directors in carrying out the management of the Company;

11. Providing opinions and suggestions to the Board of Directors and all staffs related to the management of the Company;

12. Providing opinions and suggestions to the Board of Directors and all of its staff relating to the preparation of the vision,

Page 207: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 208

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

rencana-rencana strategis Perusahaan lainnya seperti yang diatur dalam Anggaran Dasar;

13. Memberikan pendapat dan saran serta pengesahan mengenai RJPP dan RKAP yang diusulkan Direksi;

14. Pengesahan untuk RJPP selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari sejak penyampaian rancangan oleh Direksi dan 30 (tiga puluh) hari sejak tahun buku baru dimulai untuk pengesahan RKAP;

15. Memantau proses keterbukaan dan efektifitas komunikasi dalam Perusahaan;

16. Melakukan penelitian dan penelaahan atas laporan-laporan dari Direksi dan segenap jajarannya, terutama yang berkaitan dengan tugas-tugas spesifik yang telah diputuskan bersama;

17. Meneliti dan menelaah laporan-laporan dari komite-komite yang ada di bawah Dewan Komisaris;

18. Mengikuti perkembangan kegiatan Perusahaan baik dari informasi-informasi internal yang disediakan oleh Perusahaan maupun dari informasi-informasi eksternal yang berasal dari media maupun dari sumber-sumber lainnya;

19. Bila dipandang perlu, menghadiri rapat-rapat kerja/ koordinasi dengan Direksi dan segenap jajarannya;

20. Melakukan usaha-usaha untuk memastikan bahwa Direksi dan jajarannya telah mematuhi ketentuan Perundang- undangan serta peraturan-peraturan lainnya dalam mengelola Perusahaan;

21. Menyusun rencana kerja dan anggaran Dewan Komisaris untuk periode tahun berjalan;

22. Melakukan pembagian kerja diantara para Anggota Dewan Komisaris yang diatur oleh mereka sendiri, dan untuk kelancaran tugasnya Dewan Komisaris dapat dibantu oleh seorang Sekretaris Dewan Komisaris yang diangkat oleh Dewan Komisaris atas beban Perusahaan;

23. Melakukan self assesment atas kinerja Dewan Komisaris secara periodik;

24. Menerapkan Good Corporate Governance secara konsisten;25. Memantau efektivitas praktik Good Corporate Governance

antara lain dengan mengadakan pertemuan berkala antara Dewan Komisaris dengan Direksi untuk membahas implementasi Good Corporate Governance di Perusahaan.

Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada RUPS. Hal ini merupakan perwujudan akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsip-prinsip GCG. Kinerja Dewan Komisaris di evaluasi berdasarkan unsur-unsur penilaian kinerja yang disusun oleh Komite Audit. Pelaksanaan penilaian dilakukan pada tiap akhir periode tutup buku. Hasil penilaian kinerjanya disampaikan dalam RUPS.

Wewenang Dewan Komisaris

Dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, setiap anggota Dewan Komisaris, secara individu maupun kolektif, memiliki kewenangan berikut:1. Memeriksa buku-buku, surat-surat, serta dokumen-dokumen

penting perusahaan;2. Memeriksa kas perusahaan untuk keperluan verifikasi dan

keperluan lain terkait kegiatan pengawasan;

mission and other strategic plans of the Company as stipulated in the Articles of Association;

13. Provide opinions and suggestions as well as endorsement regarding RJPP and RKAP proposed by the Directors;

14. Ratification for RJPP no later than 60 (sixty) days from the submission of the draft by the Directors and 30 (thirty) days from the start of the new financial year for ratification of the RKAP;

15. Monitor the process of openness and effectiveness of communication within the Company;

16. Conduct research and study of reports from the Directors and all of its staff, especially those relating to specific tasks that have been decided together;

17. Researching and examining reports from committees under the Board of Commissioners;

18. Following the development of the Company's activities both from internal information provided by the Company and from external information that comes from the media and from other sources;

19. If deemed necessary, attend work meetings/coordination with the Board of Directors and all staff;

20. Make efforts to ensure that the Board of Directors and its staff comply with the provisions of the Law and other regulations in managing the Company;

21. Prepare the work plan and budget of the Board of Commissioners for the current year period;

22. Doing work distribution among the Members of the Board of Commissioners which is arranged by themselves, and for the smooth running of the duties the Board of Commissioners can be assisted by a Secretary of the Board of Commissioners who is appointed by the Board of Commissioners at the Company's expense;

23. Conduct self-assessment on the performance of the Board of Commissioners periodically;

24. Implement Good Corporate Governance consistently;25. Monitor the effectiveness of Good Corporate Governance

practices, among others, by holding regular meetings between the Board of Commissioners and the Board of Directors to discuss the implementation of Good Corporate Governance in the Company.

In carrying out its duties the Board of Commissioners is responsible to the GMS. This is a manifestation of the accountability of supervision over the management of the company in the context of implementing GCG principles. The performance of the Board of Commissioners is evaluated based on the elements of performance appraisal prepared by the Audit Committee. The assessment is carried out at the end of each book closing period. The results of the performance appraisal are presented at the GMS.

Authority of the Board of Commissioners

In carrying out its duties and obligations, each member of the Board of Commissioners, individually and collectively, has the following authorities:1. Checking books, letters, and important documents of the

company;2. Checking the company's cash for verification and other purposes

related to supervisory activities;

Page 208: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)209

3. Memeriksa kekayaan atau inventaris perusahaan;4. Memasuki pekarangan, gedung dan kantor yang dimiliki atau

dipergunakan oleh Perusahaan;5. Meminta penjelasan dari Direksi dan/ atau pejabat lainnya

di bawah Direksi, mengenai segala persoalan menyangkut pengelolaan perusahaan;

6. Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat Dewan Komisaris;

7. Meminta penjelasan mengenai segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akan dijalankan oleh Direksi;

8. Memberhentikan anggota Direksi sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar;

9. Membentuk komite, jika dianggap perlu, dengan memperhatikan kemampuan perusahaan;

10. Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam jangka waktu tertentu atas beban perusahaan, jika dianggap perlu;

11. Melakukan tindakan pengurusan perusahaan dalam keadaan tertentu dan untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar;

12. Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau keputusan RUPS;

13. Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan;

14. Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau keputusan RUPS;

15. Menunjuk dan memberhentikan seorang Sekretaris Dewan Komisaris.

Pembagian Tugas dan Wewenang antar Anggota Dewan Komisaris

Sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011, dalam melaksanakan tugasnya Dewan Komisaris harus mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan dan/atau anggaran dasar perusahaan serta membuat pembagian tugas yang diatur oleh Dewan Komisaris.

Berdasarkan hal tersebut maka sesuai Surat Keputusan Dewan Komisaris Askrindo No. 06/DK/ASK/2014 perihal Perubahan Surat Keputusan Dewan Komisaris PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia Nomor: 04/KEP/DK/ASK/2013 Tentang Pembagian Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris diuraikan PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia sebagai berikut:1. Tugas dan wewenang Komisaris Utama

a. Melaksanaan tugas yang berkaitan dengan fungsi Dewan Komisaris sebagai organ perusahaan;

b. Melakukan pengawasan secara umum atas kepengurusan perusahaan oleh Direksi dan Manajemen;

c. Pengawasan atas kepengurusan perusahaan oleh Direksi dan manajemen yang terkait dengan bidang Akuntansi dan Keuangan;

d. Mewakili pelaksanaan hubungan organ Dewan Komisaris dengan pihak internal dan eksternal perusahaan;

e. Koordinator pelaksanaan tugas anggota Dewan Komisaris lainnya;

3. Check the company's wealth or inventory;4. Entering the premises, buildings and offices owned or used by

the Company;5. Request an explanation from the Board of Directors and/or

other officials under the Board of Directors, regarding all issues concerning the management of the company;

6. Requesting the Board of Directors and/or other officials under with the knowledge of the Board of Directors to attend the Board of Commissioners' meeting;

7. Asking for an explanation of all policies and actions that have been and will be carried out by the Board of Directors;

8. Dismiss members of the Board of Directors in accordance with the provisions of the Articles of Association;

9. Form a committee, if deemed necessary, by taking into account the company's capabilities;

10. Using experts for certain things and within a certain period at the expense of the company, if deemed necessary;

11. Performing management of the company in certain circumstances and for a certain period in accordance with the provisions of the Articles of Association;

12. Carry out other supervisory authorities insofar as they do not conflict with the laws and regulations, the Articles of Association and/or decisions of the GMS;

13. Attending the Board of Directors' meeting and giving views on matters discussed;

14. Carry out other supervisory authorities as long as they do not conflict with the laws and regulations, the Articles of Association and/or the resolution of the GMS;

15. Appoint and dismiss a Secretary of the Board of Commissioners.

Segregation of Duty and Authority among the Board of Commissioners

As stipulated in the SOE Ministerial Regulation No. PER-01/MBU/2011 dated August 1, 2011, in carrying out its duties the Board of Commissioners must comply with the provisions of the legislation and/or the articles of association of the company and make a division of tasks governed by the Board of Commissioners.

Based on this, according to the Askrindo Board of Commissioners' Decree No. 06/DK/ASK/2014 regarding Amendments to the Decree of the Board of Commissioners of PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia No. 04/KEP/DK/ASK/2013 Regarding the Division of Duties and Authorities of the Board of Commissioners PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia as follows:1. Duties and authorities of the President Commissioner

a. Carry out tasks related to the function of the Board of Commissioners as a corporate organ;

b. Carry out general supervision of the management of the company by the Board of Directors and Management;

c. Supervision of the management of the company by the Directors and management related to the field of Accounting and Finance;

d. Representing the implementation of the Board of Commissioners' organ relations with internal and external parties of the company;

e. Coordinator of the implementation of the duties of other members of the Board of Commissioners;

Page 209: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 210

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

f. Menunjuk anggota Komisaris untuk bertindak atas nama Dewan Komisaris;

g. Menetapkan pembagian tugas anggota Dewan Komisaris;

h. Menetapkan tugas Sekretaris Dewan Komisaris.

2. Tugas dan wewenang Komisaris Independena. Pelaksana tugas yang berkaitan dengan fungsi Dewan

Komisaris sebagai organ perusahaan;b. Pengawasan atas pengurusan perusahaan oleh

Direksi dan Manajemen yang terkait dengan bidang; underwriting, investasi, IT, organisasi dan SDM;

c. Mengkoordinasikan kegiatan pelaksanaan sharing knowledge bagi anggota Dewan Komisaris;

d. Pelaksanaan tugas lain yang disepakati oleh Dewan Komisaris.

3. Tugas dan wewenang Anggota Komisarisa. Pelaksanaan tugas yang berkaitan dengan fungsi

Dewan Komisaris sebagai organ perusahaan;b. Pengawasan atas kepengurusan perusahaan oleh

Direksi dan Manajemen yang terkait dengan bidang GCG, Manajemen Risiko, Sistem Pengendalian Intern dan Transformasi Budaya Kerja;

c. Pelaksanaan tugas lain yang disepakati oleh Dewan Komisaris. Setiap tahun Dewan Komisaris menandatangani kontrak manajemen/key performance indikator dengan Pemegang Saham yang menyebutkan sasaran-sasaran yang harus dicapai selama setahun.

Independensi Dewan Komisaris

Seluruh anggota Dewan Komisaris bertindak independen dan bebas intervensi dari pihak manapun. Dewan Komisaris juga diwajibkan untuk melaporkan kepada perusahaan mengenai kepemilikan sahamnya dan atau keluarganya di Perusahaan dan perusahaan lain, termasuk setiap perubahannya guna menjamin independensi seluruh anggota Dewan Komisaris.

Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan kepengurusan, kepemilikan saham dan atau hubungan dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan atau dengan pemegang saham atau hubungan lainnya dengan Perusahaan yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.

Sikap independensi Dewan Komisaris dituangkan dalam surat pernyataan yang dibuat oleh seluruh anggota Dewan Komisaris yang memuat bahwa dalam pengambilan keputusan, tidak memiliki kepentingan pribadi atau tujuan untuk manfaat diri sendiri, keluarga, maupun menguntungkan pihak-pihak yang terkait dengan diri sendiri, atau pihak yang terafiliasi, dan dengan demikian tidak memiliki posisi yang mengandung potensi benturan kepentingan (Conflict of Interest Rule).

Program Pengenalan Perusahaan

Dengan beragamnya latar belakang anggota Dewan Komisaris dimungkinkan belum mengenal Perusahaan secara mendetail. Oleh karena itu program pengenalan mengenai Perusahaan

f. Appoint members of the Commissioners to act on behalf of the Board of Commissioners;

g. Determine the division of duties of members of the Board of Commissioners;

h. Determine the duties of the Secretary of the Board of Commissioners.

2. Duties and authority of Independent Commissionersa. Implementing tasks related to the function of the Board

of Commissioners as a corporate organ;b. Supervision of the management of the company by the

Bpards of Directors and Management related to the field; underwriting, investment, IT, organization and HR;

c. Coordinating the activities of implementing knowledge sharing for members of the Board of Commissioners;

d. Performing other tasks agreed by the Board of Commissioners.

3. Duties and authorities of Members of the Board of Commissionersa. Performing tasks related to the function of the Board of

Commissioners as a corporate organ;b. Supervision of company management by the Directors

and Management related to GCG, Risk Management, Internal Control Systems and Work Culture Transformation;

c. Performing other tasks agreed by the Board of Commissioners. Every year the Board of Commissioners signs a management contract/key performance indicator with the Shareholders which states the targets that must be achieved during the year.

Independence of the Board of Commissioners

All members of the Board of Commissioners act independently and free from intervention from any party. The Board of Commissioners is also required to report to the company regarding ownership of its shares and or their families in the Company and other companies, including any changes to ensure the independence of all members of the Board of Commissioners.

The Board of Commissioners does not have management, share ownership and/or relationships with other members of the Board of Commissioners and/or with shareholders or other relationships with the Company that can affect its ability to act independently.

The independence of the Board of Commissioners is outlined in a statement made by all members of the Board of Commissioners which states that in making decisions, do not have personal interests or goals for the benefit of themselves, family, or benefit parties related to themselves, or affiliated parties , and as such does not have a position that contains a potential conflict of interest (Conflict of Interest Rule).

Company Introduction Program

With the diverse backgrounds of members of the Board of Commissioners, they may not know the company in detail yet. Therefore an introduction program about the Company is very

Page 210: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)211

sangat penting untuk dilaksanakan dengan tujuan bahwa anggota Dewan Komisaris dapat secepatnya memberikan kontribusi terhadap kinerja Perusahaan.

Untuk anggota Dewan Komisaris baru, Perusahaan menyelenggarakan program orientasi sehingga Dewan Komisaris yang baru dapat segera memahami lingkup tugasnya dan dapat segera menjalankan tugasnya. Program pengenalan perusahaan dilaksanakan dalam bentuk presentasi, pertemuan, kunjungan ke perusahaan dan pengkajian dokumen atau program lainnya. Tanggung jawab untuk mengadakan program pengenalan tersebut berada pada Sekretaris Perusahaan.

Untuk Program Orientasi Direksi Baru, Perusahaan telah mempunyai Kebijakan Pengenalan Perusahaan Bagi Dewan Komisaris dan Direksi Baru yang telah ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi No. 300/ KEP/DIR/X/2014 tanggal 31 Oktober 2014. Tanggungjawab untuk mengadakan program pengenalan tersebut berada di Sekretaris Perusahaan. Sekretaris Perusahaan wajib untuk melakukan pengenalan Perusahaan kepada Direksi baru yang meliputi:1. Informasi Perusahaan:

• Visi, Misi & Sejarah Perusahaan• Pengenalan Perusahaan• Sistem & Prosedur Perusahaan• Laporan Tahunan• Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)• Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP)• Produk-Produk Perusahaan• Peraturan-Peraturan terkait

2. PertemuanTatap Muka Menyelenggarakan kegiatan tatap muka dimana Divisi/Bagian melakukan penjelasan kepada Direksi Baru berdasarkan masing-masing bidang job description dalam sebuah forum yang dihadiri oleh Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Perusahaan.

Peningkatan Kompetensi Dewan Komisaris

Perusahaan senantiasa memfasilitasi pelaksanaan program pengembangan sumber daya manusia mulai dari level teratas hingga bawah sebagai bentuk komitmen Perusahaan dalam menciptakan SDM yang unggul dan berdaya saing. Tentang kegiatan peningkatan kompetensi yang diikuti Dewan Komisaris di sepanjang tahun 2018 dapat dilihat pada bab Profil Perusahaan dalam laporan tahunan ini.

Laporan Singkat Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Tahun 2018

Dewan Komisaris senantiasa melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya secara profesional dan independen dengan berlandaskan pada tata kelola perusahaan yang baik. Dewan Komisaris berkomitmen untuk proaktif dalam melaksanakan fungsi pengawasan perusahaan, baik pada proses perumusan rencana

important to be implemented with the aim that the members of the Board of Commissioners can immediately contribute to the Company's performance.

For new members of the Board of Commissioners, the Company runs an orientation program so that the new Board of Commissioners can immediately understand the scope of their duties and can immediately carry out their duties. The company introduction program is carried out in the form of presentations, meetings, company visits and document review or other programs. The responsibility for conducting such an introduction program rests with the Corporate Secretary.

For the New Directors Orientation Program, the Company has a Company Introductory Policy for the Board of Commissioners and the New Board of Directors which has been established through a Decree of the Board of Directors No. 300/KEP/DIR/X/2014 dated October 31, 2014. The responsibility for conducting such an introduction program rests with the Corporate Secretary. The Corporate Secretary is required to introduce the Company to the new Board of Directors which includes:1. Company Information:

• Vision, Mission and History of the Company• Corporate Orientation• System and Procedure in the Company• Annual Report• Budget Plan (RKAP)• Long-term Business Plan (RJPP)• Products• Related Regulations

2. GatheringFace-to-face Organizing face-to-face activities in which the Division/Section conducts an explanation to the New Directors based on their respective job description fields in a forum attended by the Board of Commissioners, Directors and Company Officers.

Competence Upgrade for the Board of Commissioners

The company always facilitates the implementation of human resource development programs starting from the top level to the bottom as a form of the Company's commitment to create superior and competitive human resources. Competency upgrade activities that the Board of Commissioners participated in throughout 2018 can be seen in the Company Profile chapter in this annual report.

Brief Report on the Implementation of the Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners in 2018

The Board of Commissioners continues to carry out its duties and responsibilities in a professional and independent manner based on good corporate governance. The Board of Commissioners is committed to being proactive in carrying out its supervisory functions, both in the process of formulating the company's

Page 211: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 212

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

strategis perusahaan, penyusunan dan implementasi rencana bisnis, pemantauan kinerja, serta penerapan manajemen risiko dan penerapan Good Corporate Governance.

1. Realisasi Rencana Kerja Dewan Komisaris1. Realization of the Board of Commissioners Working Plan

Rencana KerjaWorking Plan

RealisasiRealization

Peninjauan/Kunjungan Kerja ke Kantor CabangReview/Working Visit to the Branch Office

TerealisasiRealized

2. Kunjungan Kerja Dewan Komisaris2. The Board of Commissioners Work Visit

Lokasi Kunjungan KerjaLocation of Work Visit

TanggalDate

Peserta Kunjungan KerjaWork Visit Participants

Kantor Cabang MedanMedan's Branch

3-5 Oktober 2018October 3-5, 2018

• Pratoto Satno Raharjo• Andar Sudiar Sukma

Kantor Cabang BanjarmasinBanjarmasin's Branch

22-23 November 2018November 22-23, 2018

• Djohan Wahyudi• Sudarmono

Kantor Cabang MakassarMakassar's Branch

29 November 2018-1 Desember 2018November 29, 2018 – December 1, 2018

• Pratoto S.Raharjo• Andar Sudiar S

Kantor Cabang PadangPadang's Branch

29 November 2018-1 Desember 2018November 29, 2018 – December 1, 2018

• Pratoto S.Raharjo• Andar Sudiar S

Penilaian Kinerja Komite di Bawah Dewan Komisaris

Dewan Komisaris melakukan penilaian atas kinerja komite di bawah Dewan Komisaris berdasarkan laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang disampaikan oleh masing-masing komite secara berkala. Kinerja komite di bawah Dewan Komisaris selama tahun 2018 dinilai “baik” oleh Dewan Komisaris dalam memberikan kontribusi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris.

Komisaris IndependenUntuk menjaga independensi dalam pelaksanaan fungsi pengawasan Dewan Komisaris dan untuk menjamin adanya mekanisme check and balance, Askrindo menunjuk Komisaris Independen. Saat ini jumlah Komisaris Independen Askrindo adalah 1 (satu) orang dari total 4 (empat) orang anggota Dewan Komisaris atau 20% dari anggota Dewan Komisaris. Jumlah tersebut masih belum memenuhi peraturan Otoritas Jasa Keuangan yang mensyaratkan jumlah Komisaris Independen adalah sekurang-kurangnya 30% dari jumlah anggota Dewan Komisaris.

Askrindo telah mengajukan kepada Pemerintah Repubik Indonesia c.q. Kementerian BUMN sebagai pemegang saham utama Askrindo untuk melakukan penambahan terhadap jumlah Komisaris Independen Askrindo. Aksrindo percaya dengan keberadaaan Komisaris Independen maka Perusahaan dapat mendorong terciptanya iklim dan lingkungan kerja yang lebih objektif dan fair, serta menciptakan keseimbangan di antara berbagai kepentingan, termasuk kepentingan pemegang saham minoritas dan stakeholders lainnya.

strategic plan, preparing and implementing business plans, monitoring performance, and implementing risk management and implementing Good Corporate Governance.

Assessment on Performance of CommitteesUnder the Board of Commissioners

The Board of Commissioners evaluates the performance of committees under the Board of Commissioners based on reports on the implementation of the duties and responsibilities submitted by each committee periodically. The performance of the committee under the Board of Commissioners in 2018 was considered "good" by the Board of Commissioners in contributing to carrying out the duties and responsibilities of the Board of Commissioners.

Independent CommissionersTo maintain independence in carrying out the supervisory functions of the Board of Commissioners and to ensure a check and balance mechanism, Askrindo appoints an Independent Commissioner. At present the number of Askrindo's Independent Commissioners is 1 (one) out of a total of 4 (four) members of the Board of Commissioners or 20% of the members of the Board of Commissioners. This number still does not meet the regulations of the Financial Services Authority, which requires that the number of Independent Commissioners be at least 30% of the total members of the Board of Commissioners.

Askrindo has submitted a request to the Republic of Indonesia Government c.q. The SOE Ministry as Askrindo's main shareholder to add to the number of Askrindo's Independent Commissioners. Askrindo believes that with the existence of Independent Commissioners, the Company can encourage a more objective and fair climate and work environment, and create a balance between various interests, including those of minority shareholders and other stakeholders.

Page 212: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)213

Komisaris Independen Askrindo dituntut untuk senantiasa menghindari adanya benturan kepentingan serta mampu bertindak independen dan berpihak kepada pemegang polis dalam arti tidak mempunyai kepentingan lain yang berbenturan dan dapat mengganggu kemampuannya untuk melaksanakan tugas secara mandiri dan kritis, baik dalam hubungan dengan sesama anggota Dewan Komisaris maupun hubungan terhadap Direksi.

Kriteria Komisaris Independen

Sesuai ketentuan pasal 21 Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014, selain harus memenuhi persyaratan yang berlaku bagi Direksi dan Dewan Komisaris, Komisaris Independen harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1. Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan Perusahaan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir, kecuali untuk pengangkatan kembali sebagai Komisaris Independen Perusahaan pada periode berikutnya;

2. Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada Perusahaan;

3. Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perusahaan, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi atau pemegang saham utama Perusahaan;

4. Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perusahaan.

Pernyataan Independensi Komisaris Independen

Komisaris Independen Askrindo, yaitu Alwi Abdurrahman Shihab telah menandatangani Surat Pernyataan Independen dan telah disampaikan kepada OJK.

DireksiDireksi merupakan organ Perusahaan yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perusahaan untuk kepentingan dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar Pengadilan.

Masing-masing anggota Direksi dapat melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenangnya, namun pelaksanaan tugas oleh masing-masing anggota Direksi tetap merupakan tanggung jawab bersama. Direksi bertanggung jawab terhadap jalannya usaha Perusahaan kepada Pemegang Saham melalui RUPS.

Kualifikasi dan Masa Jabatan Direksi

Kriteria dan pengangkatan Direksi Perusahaan merujuk pada Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2012 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara

Independent Commissioner Askrindo is demanded to always avoid conflicts of interest and be able to act independently and side with policyholders in the sense that they do not have other conflicting interests and can interfere with their ability to carry out their duties independently and critically, both in relations with fellow members of the Board of Commissioners and relations with the Board Directors.

Independent Commissioner Criteria

In accordance with article 21 of OJK Regulation No. 33/POJK.04/2014 dated December 8, 2014, in addition to meeting the requirements applicable to the Board of Directors and the Board of Commissioners, Independent Commissioners must meet the following requirements:1. Not a person who works or has the authority and responsibility

to plan, lead, control, or supervise the activities of the Company within the last 6 (six) months, except for reappointment as an Independent Commissioner of the Company in the following period;

2. Do not have shares either directly or indirectly in the Company;

3. Has no affiliation with the Company, members of the Board of Commissioners, members of the Board of Directors or major shareholders of the Company;

4. Do not have business relations, directly or indirectly, related to the Company's business activities.

Askrindo Independent Commissioner

namely Alwi Abdurrahman Shibab has signed an independent statement and has been submitted to the OJK.

The Board of DirectorsThe Board of Directors is the organ of the Company who is fully responsible for managing the Company for the interests and objectives of the Company and representing the Company both inside and outside the Court.

Each member of the Board of Directors can carry out their duties and make decisions in accordance with the division of tasks and authority, but the implementation of the tasks by each member of the Board of Directors remains a shared responsibility. The Board of Directors is responsible for running the Company's business to Shareholders through the GMS.

Qualification and Tenure of the Board of Directors

Criteria and appointment of the Company's Board of Directors refer to Law No. 19 of 2003 concerning State Owned Enterprises, SOE Ministerial Regulation No. PER-01/MBU/2012 concerning Requirements and Procedures for Appointment and Dismissal of Members of the Board of Directors of State-Owned Enterprises as

Page 213: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 214

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

sebagaimana diubah pertama berdasar Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-06/MBU/2012, dan perubahan kedua berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-16/MBU/2012.

Dalam menjalankan tugas-tugasnya sehari-hari, Direksi Askrindo memiliki wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai Anggaran Dasar Askrindo dan berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, antara lain:a. Undang-Undang Republik Indonesia No. 19 tahun 2003

tentang Badan Usaha Milik Negara.b. Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007

tentang Perseroan Terbatas.c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 45 tahun

2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan, dan Pembubaran Badan Usaha Milik Negara.

Sesuai dengan undang-undang, Direksi Askrindo wajib memenuhi persyaratan Integritas, Kompetensi, dan dinyatakan lulus Fit and Proper Test. Di luar persyaratan umum tersebut, sesuai peraturan Direksi juga diwajibkan untuk mempunyai akhlak dan moral yang baik, tidak pernah dinyatakan pailit atau membuat pailit suatu perusahaan pada saat menjabat sebagai Direksi atau Anggota Dewan Komisaris dalam 5 tahun terakhir. Selain itu, Direksi juga tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana di bidang keuangan dalam waktu 5 tahun sebelum ditunjuk sebagai Direksi.Seluruh anggota Direksi Askrindo telah memenuhi seluruh ketentuan tersebut di atas.

Susunan dan Dasar Pengangkatan Direksi Tahun 2018

Komposisi Direksi ditetapkan sedemikian rupa sehingga memungkinkan pengambilan keputusan secara efektif, tepat dan cepat, serta dapat bertindak independen. Di sepanjang tahun 2018 terdapat perubahan susunan anggota Direksi. Per 31 Desember 2018, komposisi Direksi Askrindo terdiri dari 6 (enam) orang dengan komposisi sebagai berikut:

Susunan Direksi per 31 Desember 2018Composition of Directors per December 31, 2018

NamaName

JabatanPosition

Dasar PengangkatanBasis of Appointment

Masa JabatanTenure

Periode JabatanServing Period

Andrianto Wahyu Adi Direktur UtamaPresident Director

Surat Keputusan Menteri BUMN No. SK-256/ MBU/10/2018 tanggal 5 Oktober 2018Decree of the Minister of SOE No. SK-256/MBU/10/2018 dated October 5, 2018

5 Oktober 2018 -RUPS Tahun 2023October 5, 2018 –2023 GMS

Ke-1First

Purnomo Sinar Hadi Direktur KeuanganDirector of Finance

Surat Keputusan Menteri BUMN No. SK-303/MBU/12/2018 tanggal 13 Desember 2018Decree of the Minister of SOE No. SK-303/MBU/12/2018 dated December 13, 2018

13 Desember 2018 - RUPS Tahun 2023December 13, 2018 – 2023 GMS

Ke-1First

Firman Berahima Direktur SDM & UmumDirector of HR & General

Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No.SK-229/ MBU/09/2016 tanggal 9 September 2016Decree of the Minister of State-Owned Enterprises No.SK-229/MBU/09/2016 September 9, 2016

9 September 2016 - RUPS Tahun 2021September 9, 2016 –2021 GMS

Ke-1First

M. Shaifie Zein Direktur TeknikDirector of Technical

Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No.SK-229/ MBU/09/2016 tanggal 9 September 2016Decree of the Minister of State-Owned Enterprises No.SK-229/MBU/09/2016 September 9, 2016

9 September 2016 - RUPS Tahun 2021September 9, 2016 –2021 GMS

Ke-1First

amended first based on SOE Ministerial Regulation No. PER-06/MBU/2012, and the second amendment based on SOE Ministerial Regulation No. PER-16/MBU/2012.

In carrying out its daily duties, the Askrindo Board of Directors has clear authority and responsibilities in accordance with Askrindo's Articles of Association and is guided by the applicable laws and regulations, including:a. Republic of Indonesia Law No. 19 of 2003 concerning State-

Owned Enterprises.b. Republic of Indonesia Law No. 40 of 2007 concerning Limited

Liability Companies.c. Republic of Indonesia Government Regulation No. 45 of 2005

concerning the Establishment, Management, Supervision and Disbanding of State-Owned Enterprises.

In accordance with the law, the Askrindo the Board of Directors is required to meet the requirements of Integrity, Competence, and is declared to have passed the Fit and Proper Test. Beyond these general requirements, according to the regulations of the Board of Directors it is also required to have good character and morals, has never been declared bankrupt or made bankrupt a company when serving as Board of Directors or Members of the Board of Commissioners in the last 5 years. In addition, the Board of Directors has never been convicted of a financial crime within 5 years before being appointed as a Board of Director. All members of the Askrindo Board of Directors have fulfilled all the provisions above.

Composition and Basis of the Board of Directors Appointment in 2018

The composition of the Board of Directors is determined in such a way as to enable effective, appropriate and fast decision making, and can act independently. Throughout 2018 there were changes in the composition of the Directors. As of December 31, 2018, the composition of the Askrindo Directors consisted of 6 (six) people with the following composition:

Page 214: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)215

Susunan Direksi per 31 Desember 2018Composition of Directors per December 31, 2018

NamaName

JabatanPosition

Dasar PengangkatanBasis of Appointment

Masa JabatanTenure

Periode JabatanServing Period

Dwi Agus Sumarsono

Direktur Operasional KomersilDirector of Commercial Operations

Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. SK-261/MBU/11/2016 tanggal 17 November2016Decree of the Minister of State-Owned Enterprises No. SK-261/MBU/11/2016 dated November 17, 2016

17 November 2016 - RUPS Tahun 2021November 17, 2016 – 2021 GMS

Ke-1First

Anton Fadjar A. SiregarDirektur Operasional RitelDirector of Retail Operations

Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. SK-221/MBU/10/2017 tanggal 13 Oktober 2017Decree of the Minister of State-Owned Enterprises No. SK-221/MBU/10/2017 dated October 13, 2017

13 Oktober 2017 -RUPS Tahun 2022October 13, 2017 –2022 GMS

Ke-1First

*Profil singkat masing-masing anggota Direksi dapat dilihat pada bagian Profil Direksi, dalam bab Profil Perusahaan pada Laporan Tahunan ini.

* A brief profile of each member of the Board of Directors can be seen in the Directors' Profile section, in the Company Profile chapter in this Annual Report.

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi (Board Manual)

Askrindo telah menyusun Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi atau Board Manual Direksi, sebagai pedoman bagi seluruh anggota Direksi dalam menjalankan peran dan fungsi pengelolaan perusahaan serta dalam hubungan dengan Dewan Komisaris, yang antara lain mengatur mengenai:a. Ketentuan umumb. Tugas dan wewenangc. Hak dan kewajiband. Pembagian tugas dan wewenang di antara anggota Direksi

e. Pelaksanaan tugas pengurusan Perusahaan oleh Direksi

f. Prinsip-prinsip pengambilan keputusan Direksig. Rapat Direksi

Board Manual Direksi ini disusun dengan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku dan ditujukan untuk membantu Direksi dalam melaksanakan tugasnya untuk mewujudkan Visi dan Misi Perusahaan.

Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

Secara Kolegial Direksi bertugas secara kolektif menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan serta mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar Pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/ atau Keputusan RUPS.

Direksi bertugas untuk memelihara dan mengurus asset Perusahaan dan dalam melaksanakan tugasnya tersebut, Direksi wajib melaksanakan tugasnya tersebut dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab, serta patuh pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan senantiasa berorientasi pada kepentingan perusahaan.

Direktur Utama bertugas untuk mengkoordinasikan kegiatan anggota Direksi lainnya. Seluruh tindakan yang dilakukan oleh

The Board of Directors Working Manual andGuideline (Board Manual)

Askrindo has prepared Board of Directors Working Guideline or Board Manual as reference for all Board of Directors members in exercising Company’s managerial role and function as well as in engaging with the Board of Commissioners that namely governs:

a. General requirementsb. Duties and authorityc. Rights and obligationsd. Distribution of duties and authority among members of the

Board of Directorse. Implementation of Company’s managerial duty by the Board of

Directorsf. The Board of Directors' decision making principlesg. The Board of Directors' meeting

This Board of Directors Manual is prepared in accordance with applicable laws and regulations and is intended to assist the Board of Directors in carrying out its duties to realize the Vision and Mission of the Company.

Duty and Responsibility of the Board of Directors

Collegially, the Board of Directors has the task of collectively carrying out all actions related to the management of the Company for the benefit of the Company and in accordance with the aims and objectives of the company and representing the Company both inside and outside the Court of all matters and all events with restrictions as regulated in the legislation. invitation, Articles of Association and/or GMS Resolution.

The Board of Directors has the duty to maintain and manage the Company's assets and in carrying out these duties, the Board of Directors must carry out these duties in good faith and full of responsibility, and comply with applicable laws and regulations, and always be oriented to the interests of the company.

The President Director is responsible for coordinating the activities of other Directors. All actions taken by members of the Board of Directors in accordance with the resolutions of the Board of

Page 215: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 216

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

anggota Direksi yang sesuai dengan keputusan Rapat Direksi merupakan tanggung jawab Direksi secara kolegial. Sedangkan seluruh tindakan yang dilakukan oleh anggota Direksi di luar apa yang telah diputuskan oleh Rapat Direksi merupakan tanggung jawab pribadi anggota Direksi tersebut secara individu.

Secara umum, Direksi Askrindo memiliki tugas dan kewajiban sebagai berikut:a. Menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan

pengurusan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan, sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan.

b. Memastikan agar Perusahaan melaksanakan tanggung jawab sosialnya serta memperhatikan kepentingan dari berbagai Pemangku Kepentingan.

c. Wajib tunduk pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar dan keputusan RUPS serta memastikan seluruh aktivitas Perusahaan telah sesuai dengan ketentuan peraturan Perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar dan keputusan RUPS.

d. Menerapkan Good Corporate Governance secara konsisten.e. Melakukan segala tindakan serta perbuatan hukum yang

terkait dengan kepengurusan dan kepemilikan yang mengikat Perusahaan dengan pihak lain.

f. Bertanggung jawab untuk mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan kegiatan Perusahaan sebaik mungkin sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan.

g. Mengelola Perusahaan sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawab yang diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan dan peraturan perundangan yang berlaku.

h. Memastikan pelaksanaan keputusan yang dibuat oleh RUPS.i. Menyusun Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP),

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahunan dan rencana kerja lainnya.

j. Menyelenggarakan RUPS.k. Menyusun dan menyampaikan laporan tahunan untuk

diperiksa oleh Dewan Komisaris dan di pertanggungjawabkan di RUPS.

l. Melakukan pembukuan dan administrasi perusahaan sesuai dengan praktek yang umum berlaku.

m. Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan prinsip-prinsip pengendalian intern.

n. Mengelola risiko usaha dengan memastikan bahwa Perusahaan telah memiliki proses yang tepat dan sistematis dalam mengidentifikasi, menilai dan mengendalikan risiko usaha.

o. Memonitor dan menilai proses manajemen dan kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan perundangan yang berlaku.

p. Memastikan adanya berjalannya sistem pengendalian internal yang efektif.

q. Memastikan penggunaan sumber daya Perusahaan secara efisien namun efektif.

r. Memastikan pencapaian tujuan dan sasaran operasional yang telah ditetapkan baik dalam jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.

s. Membuat struktur organisasi, pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas di antara manajemen Perusahaan.

Directors' Meetings are the responsibility of the Board of Directors collegially. Whereas all actions taken by members of the Board of Directors outside what has been decided by the Board of Directors Meeting are the personal responsibility of the individual members of the Board of Directors.

In general, Askrindo's Board of Directors have the following duties and obligations:a. Perform all actions related to the management of the Company

for the benefit of the Company, in accordance with the aims and objectives of the company.

b. Ensuring that the Company carries out its social responsibilities and takes into account the interests of various Stakeholders.

c. Must abide by the provisions of the applicable laws and regulations, the Articles of Association and GMS decisions and ensure that all of the Company's activities are in accordance with the provisions of the prevailing laws and regulations, the Articles of Association and GMS decisions.

d. Implement Good Corporate Governance consistently.e. Perform all legal actions and actions related to management

and ownership that bind the Company to other parties.

f. Responsible for endeavoring and ensuring the implementation of the Company's business and activities as best as possible in accordance with the aims and objectives of the company.

g. Manage the Company in accordance with the authorities and responsibilities stipulated in the Company's Articles of Association and applicable laws and regulations.

h. Ensure the implementation of decisions made by the GMS.i. Long-term Business Plan (RJPP), Annual Budget Plan (RKAP)

and other work plans.

j. Holding GMS.k. Prepare and submit an annual report for review by the Board of

Commissioners and to be accounted for at the GMS.

l. Bookkeeping and administering the company in accordance with generally accepted practices.

m. Develop an accounting system in accordance with Financial Accounting Standards and internal control principles.

n. Manage business risk by ensuring that the Company has an appropriate and systematic process in identifying, assessing and controlling business risk.

o. Monitor and assess the management process and the Company's compliance with applicable laws and regulations.

p. Ensuring an effective internal control system is in place.

q. Ensuring the use of Company resources efficiently but effectively.

r. Ensuring the achievement of operational objectives and targets that have been set both in the short term, medium term and long-term.

s. Make a clear organizational structure, division of tasks and responsibilities among the Company's management.

Page 216: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)217

Ruang Lingkup dan Tanggung Jawab Masing-Masing Direktur

Direksi merupakan organ Perusahaan yang berwenang dan bertanggungjawab penuh atas pengelolaan Perusahaan untuk kepentingan dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai ketentuan Anggaran Dasar.

Untuk pembagian tugas dan unit kerja Direksi adalah sebagai berikut:

Direktur UtamaPresident Director

Tugas Direktur Utama:a. Bertanggung jawab terhadap program kerja bidang Pengawasan Intern, Sekretaris Perusahaan, Manajemen Bisnis dan Manajemen Risiko & Kepatuhan;b. Memberikan pengarahan dan menerima laporan atas seluruh kegiatan di bidang Pengawasan Intern, Sekretaris Perusahaan, Manajemen Bisnis dan Manajemen

Risiko & Kepatuhan;c. Memberikan rekomendasi dan instruksi atas langkah- langkah mitigasi guna mengurangi dan menanggulangi kemungkinan timbulnya risiko di lingkungan

Perusahaan;d. Menerima laporan dan memberi pengarahan atas semua kegiatan penanganan masalah hukum dan/atau produk hukum yang berkaitan dengan kepentingan

Perusahaan terhadap pihak luar maupun dalam perusahaan;e. Menandatangani Surat Kuasa Direksi serta mengambil tindakan hukum atas permasalahan yang berkaitan dengan kepentingan Perusahaan.

The duties of the President Director:a. Responsible for work programs in the field of Internal Oversight, Corporate Secretary, Business Management and Risk & Compliance Management;b. Provide briefing and receive reports on all activities in the field of Internal Oversight, Corporate Secretary, Business Management and Risk & Compliance Management;c. Providing recommendations and instructions on mitigation measures to reduce and mitigate the possibility of risks arising in the Company environment;d. Receive reports and give direction on all activities in handling legal issues and/or legal products relating to the interests of the Company towards external parties or

within the company;e. Sign the Power of Attorney of the Directors and take legal action on issues related to the interests of the Company.

Direktur Utama membawahi:a. Satuan Pengawas Internalb. Sekretaris Perusahaanc. Divisi Manajemen Risiko & Kepatuhand. Divisi Manajemen Bisnis

The Managing Director is in charge of:a. Internal Supervisory Unitb. Company secretaryc. Risk & Compliance Management Divisiond. Business Management Division

Direktur SDM & UmumDirector of General Affairs

Tugas Direktur SDM & Umum:a. Bertanggung jawab dalam mengkoordinir pelaksanaan program kerja bidang SDM & Umum, bidang Hukum & Pemulihan Aset dan bidang Program Kemitraan Bina

Lingkungan;b. Memberikan pengarahan terhadap semua kegiatan dibidang SDM & Umum, bidang Hukum & Pemulihan Asset dan bidang Program Kemitraan & Bina Lingkungan

(PKBL);c. Melalui koordinasi dengan Direktur bidang lainnya merekomendasikan langkah-langkah mitigasi guna mengurangi dan/atau menanggulangi kemungkinan

timbulnya risiko di bidang SDM & Umum, bidang Hukum & Pemulihan Asset dan bidang Program Kemitraan & Bina Lingkungan (PKBL);d. Memastikan bahwa seluruh Unit Kerja yang berada dibawah koordinasinya telah mematuhi kebijakan dan standard operating procedure (SOP) serta peraturan

perundang-undangan terkait lainnya;e. Memonitor, mengevaluasi dan memberikan pengarahan atas pelaksanaan program kerja bidang SDM & Umum,bidang Hukum & Pemulihan Aset dan bidang PKBL;f. Memberikan masukan, saran dan pendapat kepada Direktur Utama dalam rangka pengambilan keputusan untuk hal-hal yang berkaitan dengan bidang SDM &

Umum, bidang Hukum & Pemulihan Aset dan bidang PKBL;g. Menerima dan menandatangani Surat Kuasa Direksi serta mengambil tindakan hukum terhadap permasalahan yang berkaitan dengan bidang tugasnya untuk

kepentingan perusahaan;h. Menerima laporan dan memberikan pengarahan yang bersifat strategis untuk bidang SDM & Umum, bidang Hukum & Pemulihan Aset dan bidang PKBL;i. Menyusun dan memberikan masukan, saran dan pendapat kepada Direktur Utama dalam rangka pengambilan keputusan untuk hal-hal yang berkaitan dengan

bidang SDM & Umum, bidang Hukum & Pemulihan Aset dan bidang PKBL.Director of General Affairs Duties:

a. Responsible for coordinating the implementation of work programs in the field of HR & General, Legal & Asset Recovery and the Community Development Partnership Program;

b. Provide direction to all activities in the field of HR & General, Legal & Asset Recovery and the Partnership & Community Development Program (PKBL);c. In coordination with the Director of other fields, it recommends mitigation measures to reduce and/or overcome the possibility of risks in the field of HR & General, Legal

& Asset Recovery and the Partnership & Community Development Program (PKBL);d. Ensuring that all Work Units under its coordination have complied with policies and standard operating procedures (SOP) and other relevant laws and regulations;e. Monitor, evaluate and provide direction for the implementation of work programs in the field of HR & General, Legal & Asset Recovery and PKBL fields;f. Provide input, suggestions and opinions to the President Director in the context of decision making for matters relating to the field of HR & General Affairs, the field of

Asset & Recovery and the field of PKBL;g. Receive and sign the Power of Attorney of the Directors and take legal action on issues related to their field of work for the benefit of the company;h. Receive reports and provide strategic direction for the HR & General, Asset & Legal Recovery and PKBL fields;i. Compile and provide input, suggestions and opinions to the President Director in the context of decision making for matters relating to the field of HR & General, Legal

& Asset Recovery and PKBL.

The Board of Directors Individual Aspect of Dutyand Responsibility

The Board of Directors is an authorized organ of the Company and is fully responsible for the management of the Company for the interests and objectives of the Company and represents the Company both inside and outside the court in accordance with the Articles of Association.

The division of duties and work units of the Board of Directors is as follows:

Page 217: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 218

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Direktur Umum membawahi: − Divisi SDM − Divisi Hukum dan Pemulihan Aset

Director of General Affairs supervises: − HR Division − Legal and Asset Recovery Division

Direktur Pembina dan Anak Perusahaan − Kantor Wilayah VII

1. Makassar2. Manado3. Palu4. Jayapura5. Mamuju6. Kendari7. Gorontalo8. Sorong9. Ambon10. Ternate

− Anak Perusahaan1. PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah

Steering Director and Subsidiary − Regional Office VII

1. Makassar2. Manado3. Palu4. Jayapura5. Mamuju6. Kendari7. Gorontalo8. Sorong9. Ambon 10. Ternate

− Subsidiary1. PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah

Direktur TeknikTechnical Director

Tugas Direktur Teknik:a. Bertanggung jawab dalam mengkoordinir pelaksanaan program kerja bidang Asuransi Kredit, Suretyship, Penjaminan KUR dan Reasuransi;b. Memberikan pengarahan terhadap semua kegiatan usaha di bidang Asuransi Kredit, Suretyship, Penjaminan KUR dan Reasuransi;c. Melalui koordinasi dengan Direktur bidang lainnya memberikan rekomendasi langkah-langkah mitigasi guna mengurangi dan/atau menanggulangi kemungkinan

timbulnya risiko usaha di bidang Asuransi Kredit, Suretyship, Penjaminan KUR dan Reasuransi;d. Memastikan bahwa seluruh unit usaha di seluruh wilayah kerja perusahaan telah mematuhi Standard Operating Procedure (SOP), kebijakan Direksi dan ketentuan

terkait lainnya di bidang Asuransi Kredit,Suretyship, Penjaminan KUR dan Reasuransi;e. Memonitor dan mengevaluasi proses pemasaran, penutupan dan pengembangan produk Asuransi Kredit, Suretyship, Penjaminan KUR dan Reasuransi secara

korporat;f. Memberikan masukan, saran dan pendapat kepada Direktur Utama dalam rangka pengambilan keputusan untuk hal-hal yang berkaitan dengan bidang Asuransi

Kredit, Suretyship, Penjaminan KUR dan Reasuransi;g. Melakukan pengawasan dan memberikan pengarahan tehnis dan operasional untuk bidang Asuransi Kredit,Suretyship, Penjaminan KUR dan Reasuransi dalam

rangka pencapaian target hasil underwriting;h. Menerima laporan dan memberikan pengarahan atas semua permasalahan hukum yang terjadi di bidang Asuransi Kredit, Suretyship, Penjaminan KUR, Asuransi

Umum dan Reasuransi, baik yang berkaitan dengan pihak luar maupun dalam perusahaan;i. Menerima dan menandatangani Surat Kuasa Direksi serta mengambil tindakan hukum terhadap permasalahan yang berkaitan dengan kepentingan Perusahaan.

Duties of the Technical Director:a. Responsible for coordinating the implementation of work programs in the field of Credit Insurance, Suretyship, KUR Guarantee and Reinsurance;b. Give direction to all business activities in the field of Credit Insurance, Suretyship, KUR Guarantee and Reinsurance;c. In coordination with the Director of other fields, it provides recommendations for mitigation measures to reduce and/or overcome the possibility of business risks in the

areas of Credit Insurance, Suretyship, KUR Guarantee and Reinsurance;d. Ensure that all business units throughout the company's work area have complied with Standard Operating Procedure (SOP), Directors' policies and other relevant

provisions in the areas of Credit Insurance, Suretyship, KUR Guarantee and Reinsurance;e. Monitor and evaluate the marketing process, closure and development of Corporate Credit, Suretyship, KUR and Reinsurance insurance products;f. Providing input, suggestions and opinions to the President Director in order to make decisions for matters relating to the field of Credit Insurance, Suretyship, KUR

Guarantee and Reinsurance;g. Supervise and provide technical and operational direction in the areas of Credit Insurance, Suretyship, KUR Guarantee and Reinsurance in the context of achieving

underwriting results;h. Receive reports and provide guidance on all legal issues that occur in the field of Credit Insurance, Suretyship, KUR Guarantee, General Insurance and Reinsurance, both

related to external parties and within the company;i. Receive and sign the Directors' Power of Attorney and take legal action on issues related to the interests of the Company.

Direktur Teknik, membawahi: − Divisi Pertanggungan − Divisi Klaim & Subrogasi − Divisi Penjaminan KUR − Divisi Pemasaran − Divisi Asuransi Umum − Divisi Reasuransi

Director of Technical supervises: − Coverage Division − Claims & Subrogation Division − KUR Guarantee Division − Marketing Division − General Insurance Division − Reinsurance Division

Page 218: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)219

Direktur Pembina dan Anak Perusahaan − Kantor Wilayah IV

1. Surabaya2. Madiun3. Jember4. Kediri5. Malang6. Madura

− Anak Perusahaan1. PT Reasuransi Nasional Indonesia

Steering Director and Subsidiary − Regional Office IV

1. Surabaya2. Madiun3. Jember4. Kediri5. Malang6. Madura

− Subsidiary1. PT Reasuransi Nasional Indonesia

Direktur KeuanganDirector of Finance

Tugas Direktur Keuangan:a. Bertanggung jawab mengarahkan dalam pelaksanaan program kerja bidang Keuangan, Akuntansi & Investasi dan bidang Teknologi Informasi;b. Memberikan pengarahan secara teknis maupun administratif terhadap seluruh kegiatan di bidang Keuangan, Akuntansi, Investasi dan Teknologi Informasi;c. Merekomendasikan langkah-langkah mitigasi guna mengurangi dan menanggulangi kemungkinan timbulnya risiko di bidang Keuangan, Akuntansi & Investasi dan

bidang Teknologi Informasi;d. Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku dan menyerahkan kepada Akuntan Publik untuk diaudit;e. Menyampaikan Laporan Tahunan termasuk Laporan Keuangan kepada RUPS;f. Menyampaikan Neraca dan Laporan Laba Rugi yang telah disahkan RUPS kepada Menteri Hukum & HAM;g. Menyusun Sistem Akuntansi Keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku dan berdasarkan prinsip-prinsip Pengendalian Intern Perusahaan;h. Memastikan bahwa seluruh unit usaha dan wilayah kerja Perusahaan telah mematuhi kebijakan dan Standard Operating Procedure (SOP) bidang Keuangan,

Akuntansi & Investasi dan bidang Teknologi Informasi;i. Memonitor, mengevaluasi dan memberikan pengarahan terhadap seluruh kegiatan di bidang Keuangan, Akuntansi & Investasi dan bidang Investasi;j. Memberikan masukan, saran dan pendapat kepada Direktur Utama dalam rangka pengambilan keputusan untuk hal- hal yang berkaitan dengan bidang Keuangan,

Akuntansi & Investasi dan bidang Teknologi Informasi.Director of Finance Duties:

a. Responsible for directing the implementation of work programs in the fields of Finance, Accounting & Investment and Information Technology;b. Provide technical and administrative guidance on all activities in the fields of Finance, Accounting, Investment and Information Technology;c. Recommend mitigation measures to reduce and overcome the possibility of risks arising in the fields of Finance, Accounting & Investment and Information Technology;d. Prepare the Company's Financial Statements based on applicable Financial Accounting Standards and submit them to the Public Accountant for auditing;e. Submitting Annual Reports including Financial Statements to the GMS;f. Delivering Balance Sheet and Income Statement which was approved by the GMS to the Minister of Law & Human Rights;g. Develop a Financial Accounting System in accordance with applicable Financial Accounting Standards and based on the principles of the Company's Internal Control;h. Ensure that all business units and work areas of the Company have complied with policies and Standard Operating Procedures (SOP) in the fields of Finance, Accounting

& Investment and Information Technology;i. Monitor, evaluate and provide direction to all activities in the fields of Finance, Accounting & Investment and Investment;j. Provide input, suggestions and opinions to the President Director in order to make decisions for matters relating to the field of Finance, Accounting & Investment and

Information Technology.

Page 219: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 220

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Direktur Keuangan, membawahi: − Divisi Keuangan & Akuntansi − Divisi Investasi − Divisi Teknologi & Informasi Direktur Pembina − Kantor Wilayah II

1. Bandung2. Cirebon3. Tasikmalaya4. Serang5. Karawang6. Bogor7. Sukabumi

− Kantor Wilayah III1. Semarang2. Surakarta3. Tegal4. Yogyakarta5. Purwokerto6. Pati7. Magelang

Director of Finance supervises: − Finance & Accounting Division − Investment Division − Director of Trustees of Technology & Information Division − Regional Office II

1. Bandung2. Cirebon3. Tasikmalaya4. Serang5. Karawang6. Bogor7. Sukabumi

− Regional Office III1. Semarang2. Surakarta3. Tegal4. Yogyakarta5. Purwokerto6. Pati7. Magelang

Direktur Operasional KomersialDirector of Commercial Operations

Tugas Direktur Operasional Komersial: − Menangani fungsi pemasaran bisnis-bisnis yang berasal dari segmen korporasi antara lain asuransi umum (korporasi), fasilitas lembaga keuangan yang meliputi

kredit komersil, L/C SKBDN, asuransi kredit perdagangan, suretyship termasuk kontra bank garansi.Director of Commercial Operations Duties:

− Handling the marketing functions of businesses originating from the corporate segment, including general insurance (corporation), financial institution facilities which include commercial credit, SKBDN L/C, trade credit insurance, suretyship including counter bank guarantees.

Direktur Operasi Komersial bertugas untuk:Menjadi Direktur Pembina:

− Kantor Cabang1. Jakarta Kemayoran

− Kantor Wilayah I1. Jakarta Cikini2. Pontianak3. Lampung4. Jaktim5. Jakbar6. Jakut7. Jaksel8. Bekasi9. Tangerang

− Anak Perusahaan1. PT Askrindo Mitra Utama

Director of Commercial Operations is in charge of:Became the Director's supervisor:

− Branch Office1. Jakarta Kemayoran

− Regional Office I1. Jakarta Cikini2. Pontianak3. Lampung4. East Jakarta5. West Jakarta6. South Jakarta7. North Jakarta8. Bekasi9. Tangerang

− Subsidiary1. PT Askrindo Mitra Utama

Page 220: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)221

Direktur Operasional RitelDirector of Retail Operations

Tugas Direktur Operasional Ritel: − Menangani fungsi pemasaran bisnis-bisnis yang berasal dari segmen ritel antara lain asuransi umum (simple risk), fasilitas lembaga keuangan yang meliputi kredit

mikro, kredit ritel termasuk kredit konsumtif dan kredit program.Director of Retail Operations Duties:

− Handling the marketing functions of businesses originating from the retail segment including general insurance (simple risk), financial institution facilities which include micro credit, retail loans including consumer loans and program loans.

Menjadi Direktur Pembina: − Kantor Wilayah V

1. Denpasar2. Banjarmasin3. Balikpapan4. Palangkaraya5. Samarinda6. Pangkalan Bun7. Tarakan8. Mataram9. Kupang

− Kantor Wilayah VI1. Medan2. Palembang3. Aceh4. Padang5. Pekanbaru6. Jambi7. Bengkulu8. Pangkal Pinang9. Batam 10. Kisaran11. Padang Sidempuan

Steering Director for: − Regional Office V

1. Denpasar2. Banjarmasin3. Balikpapan4. Palangkaraya5. Samarinda6. Pangkalan Bun7. Tarakan8. Mataram9. Kupang

− Regional Office VI1. Medan2. Palembang3. Aceh4. Padang5. Pekanbaru6. Jambi7. Bengkulu8. Pangkal Pinang9. Batam 10. Kisaran11. Padang Sidempuan

Independensi Anggota Direksi

Sesuai Anggaran Dasar Perusahaan dan peraturan perundangan terkait, Direksi Askrindo wajib menjaga independensinya sehingga dapat melaksanakan tugas-tugas yang dipercayakan kepadanya secara optimal. Dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan kepada mereka, seluruh anggota Direksi tidak boleh dipengaruhi oleh tekanan dari pihak manapun dan wajib bertindak independen demi kepentingan Perusahaan.

Untuk menjaga independensi Direksi, Perusahaan telah menyusun ketentuan berikut:a. Selain Direksi, pihak lain manapun tidak diperkenankan

untuk melakukan atau campur tangan dalam kepengurusan Perusahaan.

b. Direksi harus dapat mengambil keputusan secara obyektif, tanpa benturan kepentingan dan bebas dari segala tekanan dari pihak manapun.

c. Direksi dilarang melakukan aktivitas yang dapat mengganggu independensinya dalam mengurus Perusahaan.

The Board of Directors Independency

In accordance with the Company's Articles of Association and related laws and regulations, the Askrindo Board of Directors must maintain its independence so that it can carry out the tasks entrusted to it optimally. In carrying out the tasks assigned to them, all members of the Board of Directors may not be influenced by pressure from any party and must act independently in the interest of the Company.

To maintain the independence of the Directors, the Company has compiled the following provisions:a. Other than the Board of Directors, other parties are not

permitted to conduct or interfere in the management of the Company.

b. The Board of Directors must be able to make decisions objectively, without conflict of interest and free from any pressure from any party.

c. The Board of Directors are prohibited from carrying out activities that could interfere with their independence in managing the Company.

Page 221: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 222

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

d. Direksi wajib menandatangani Pakta Integritas sebagai bentuk komitmen Direksi dalam melaksanakan kegiatan Perusahaan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan.

Program Pengenalan Perusahaan

Anggota Direksi yang diangkat untuk pertama kalinya wajib diberikan program pengenalan mengenai Perusahaan, dengan Sekretaris Perusahaan sebagai penanggung jawab program pengenalan tersebut. Program Pengenalan Perusahaan dapat berupa presentasi, pertemuan, kunjungan ke kantor cabang, ke fasilitas Perusahaan, pengkajian dokumen, team building, atau program lainnya yang dianggap sesuai dengan kebutuhan.

Untuk anggota Direksi baru, Askrindo menyelenggarakan program orientasi sehingga Direksi yang baru dapat segera memahami lingkup tugasnya dan dapat segera menjalankan tugasnya. Program pengenalan perusahaan dilaksanakan dalam bentuk presentasi, pertemuan, kunjungan ke perusahaan dan pengkajian dokumen atau program lainnya. Tanggung jawab untuk mengadakan program pengenalan tersebut berada pada Sekretaris Perusahaan.

Untuk Program Orientasi Direksi Baru, Perusahaan telah mempunyai Kebijakan Pengenalan Perusahaan Bagi Dewan Komisaris dan Direksi Baru yang telah ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi No. 300/KEP/DIR/X/2014 tanggal 31 Oktober 2014. Dimana Sekretaris Perusahaan wajib untuk melakukan pengenalan Perusahaan kepada Direksi baru yang meliputi:

1. Informasi Perusahaan:• Visi, Misi & Sejarah Perusahaan• Pengenalan Perusahaan• Sistem & Prosedur Perusahaan• Laporan Tahunan• Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)• Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP)• Produk-Produk Perusahaan• Peraturan-Peraturan terkait

2. Tatap Muka• Menyelenggarakan kegiatan tatap muka dimana Divisi/

Bagian melakukan penjelasan kepada Direksi Baru berdasarkan masing-masing bidang job description dalam sebuah forum yang dihadiri oleh Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Perusahaan.

Peningkatan Kompetensi Dewan Komisaris

Perusahaan merancang program untuk memberikan wawasan baru bagi Direksi untuk meningkatkan kapasitas Perusahaan dalam lingkungan usaha yang kompetitif, serta memberikan kesempatan untuk membangun jaringan dalam rangka memberdayakan sumber daya yang ada dalam organisasi sehingga menjadikan Perusahaan sebagai organisasi berkinerja tinggi. Tentang kegiatan peningkatan kompetensi yang diikuti Direksi di sepanjang tahun 2018 dapat dilihat pada bab Profil Perusahaan dalam laporan tahunan ini.

d. The Board of Directors must sign an Integrity Pact as a form of the Board of Directors' commitment in carrying out Company activities that could lead to a conflict of interest.

Company Introduction Program

Members of the Board of Directors who are appointed for the first time must be given an introduction to the Company program, with the Corporate Secretary responsible for the introduction program. The Company Introduction Program can take the form of presentations, meetings, visits to branch offices, to Company facilities, document review, team building, or other programs deemed appropriate.

For new members of the Board of Directors, Askrindo runs an orientation program so that the new Directors can immediately understand the scope of their duties and can immediately carry out their duties. The company introduction program is carried out in the form of presentations, meetings, company visits and document review or other programs. The responsibility for conducting such an introduction program rests with the Corporate Secretary.

For the New Directors Orientation Program, the Company has a Company Introduction Policy for the Board of Commissioners and the New Board of Directors which has been determined through a Decree of the Board of Directors No. 300/KEP/DIR/X/2014 dated October 31, 2014. Where the Corporate Secretary is required to introduce the Company to The new Board of Directors include:

1. Company Information:• Company Vision, Mission & History• Company Introduction• Company Systems & Procedures• Annual Report• Budget Plan (RKAP)• Long-term Business Plan (RJPP)• Products• Related Regulations

2. Gathering• To organize gathering event where every Division/Unit

presents explanation to new Director based on his job description in a forum attended by Board of Commissioners, Board of Directors and Executives of the Company.

The Board of Commissioners Competency Development Program

The Company designed a program to provide new insights for Directors to increase the capacity of the Company in a competitive business environment, as well as provide opportunities to build networks in order to empower existing resources in the organization so as to make the Company a high-performing organization. Concerning the competency improvement activities undertaken by the Board of Directors throughout 2018 can be seen in the Company Profile chapter in this annual report.

Page 222: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)223

Kebijakan Suksesi Direksi

Askrindo melakukan program pengembangan karyawan secara berkesinambungan. Dalam menominasikan anggota Direksi, Askrindo mendahulukan pihak internal terlebih dahulu, namun demikian Askrindo tunduk dan taat terhadap keputusan pemegang saham dalam penentuan Direksi Askrindo.

Program suksesi Direksi Askrindo dilakukan secara berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan usaha perusahaan. Program suksesi dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Program pendidikan dan pelatihan, baik yang dilakukan diinternal perusahaan atau yang diselenggarakan oleh pihak eksternal.

b. Pendelegasian wewenang.

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab DireksiTahun 2018

Selama tahun 2018 Direksi telah mengeluarkan berbagai keputusan melalui perangkat kebijakan berupa Keputusan Direksi, Peraturan Direksi, Surat Edaran, dan Instruksi Direksi.

UraianDescription

JumlahAmount

Keputusan DireksiDirector’s Decrees 280

Surat Edaran DireksiCircular Letters 19

Instruksi DireksiDirector’s Instruction 9

Transparansi Informasi Terkait Dewan Komisaris dan Direksi

Assessment Penerapan GCG untuk Aspek Dewan Komisaris dan Direksi

Sebagai organ utama, Dewan Komisaris dan Direksi memiliki peran sentral dalam gerak pertumbuhan Perusahaan. Assessment atas kedua organ ini menjadi sebuah keharusan, terutama karena Perusahaan merupakan BUMN yang diarahkan untuk menerapkan prinsip GCG pada standar BUMN sekaligus penilaian terhadap penerapan tersebut.

Assessment terhadap penerapan GCG mengacu kepada Salinan Keputusan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara No. SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada BUMN. Metode penilaian dan evaluasi dilakukan dengan menggunakan alat ukur yang terdiri dari 6 (enam) aspek dengan bobot yang telah ditentukan sebagaimana diatur dalam Salinan Keputusan di atas.

The Board of Directors Succession Policy

Askrindo conducts employee development programs on an ongoing basis. In nominating a member of the Board of Directors, Askrindo prioritizes internal parties first, however Askrindo obeys and obeys the shareholders' decision in determining the Askrindo Board of Directors.

The Askrindo's Board of Directors succession program is carried out continuously in accordance with the needs and development of the company's business. The succession program is carried out in the following ways:a. Education and training programs, whether conducted internally

by the Company or conducted by external parties.

b. Delegation of authority.

Brief Report on the Implementation of the Duties and Responsibilities of Directors in 2018

During 2018 the Board of Directors issued various decisions through policy instruments in the form of Directors' Decrees, Directors' Regulations, Circular Letters, and Directors' Instructions.

Transparency of Information Related to the Board of Commissioners and the Board of Directors

Assessment of GCG Application for the Board of Commissioners and the Board of Directors

As the main organ, the Board of Commissioners and Board of Directors have a central role in the Company's growth movement. An assessment of these two organs is a must, especially since the Company is a SOE that is directed to apply GCG principles to the SOE standards as well as an assessment of the application.

Assessment of the application of GCG refers to the copy of the Decree of the Secretary of the Ministry of State-Owned Enterprises No. SK-16/S.MBU/2012 dated June 6, 2012 concerning Indicators/Parameters of Assessment and Evaluation on the Implementation of Good Corporate Governance in SOEs. The method of evaluation and evaluation is carried out using a measuring instrument consisting of 6 (six) aspects with a predetermined weight as stipulated in the Copy of Decree above.

Page 223: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 224

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Sejalan dengan assessment yang bertujuan memberikan evaluasi dan rekomendasi, Manajemen Perusahaan diharapkan melakukan tindak lanjut atas rekomendasi yang muncul dari proses assessment. Untuk assessment penerapan GCG tahun ukur 2017, hasil assessment memberikan predikat “Sangat Baik”, dengan nilai mencapai 92,30%. Khusus untuk aspek Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dan Direksi, masing-masing meraih nilai perolehan 92,51% dan 93,45% dengan predikat “Sangat Baik” untuk keduanya.

Jenis PenilaianAssessment Type

: PenilaianAssessment

PenilaiAssessor

: PT. Citra Solusi Manajemen

Tahun Buku PenerapanApplied Fiscal Year

: 1 Januari 2017 sampai dengan 31 Desember 2017January 1, 2017 to December 31, 2017

Periode PengukuranMeasurement Period

: 27 Desember 2017December 27, 2017

Laporan Hasil PengukuranMeasurement Report Date

: 27 Desember 2017December 27, 2017

Hasil Assessment Penerapan GCG Aspek Dewan Komisaris dan Direksi Tahun Ukur 2017 (Metode Penilaian Berdasarkan Salinan Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN No. SK-16/S.MBU/2012)

Aspek PengujianAssessment Aspect

BobotWeight

Pencapaian Tahun Ukur 20172017 Achievement of Measuring Year

NilaiScore

Pencapaian (%)Achievement (%)

Klasifikasi Kualitas Penerapan GCGClassification of GCG Implementation Quality

Dewan Komisaris/Dewan PengawasCommissioners/Supervisory Board 35,00 32,380 92,51 “Sangat Baik”

“Very Good”

DireksiThe Board of Directors 35,00 32,706 93,45 “Sangat Baik”

“Very Good”

Keterangan: 0-50 : Tidak Baik | 50-60 : Kurang Baik | 60-75 : Cukup Baik | 75-85 : Baik | 85-100 : Sangat Baik

Note: 0-50: Not Good | 50-60: Less Good | 60-75: Good Enough | 75-85: Good | 85-100: Very Good

Penilaian Kinerja Dewan Komisarisdan Direksi

Evaluasi dan Penilaian terhadap Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi

Sesuai Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan (Persero) PT Asuransi Kredit Indonesia yang disingkat PT Askrindo (Persero), antara lain disebutkan bahwa Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai perseroan maupun usaha perseroan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), Ketentuan Anggaran Dasar, Keputusan RUPS, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk kepentingan Perusahaan agar sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan.

In line with the assessment aimed at providing evaluations and recommendations, the Company Management is expected to follow up on the recommendations that arise from the assessment process. For the assessment of the implementation of GCG for the 2017 measurement year, the results of the assessment give the title of "Very Good", with a value reaching 92.30%. Specifically for the aspects of the Board of Commissioners/Board of Trustees and the Board of Directors, each gained a score of 92.51% and 93.45% with the title "Very Good" for both.

Assessment Results of the Implementation of GCG Aspects of the Board of Commissioners and Board of Directors 2017 Measuring Year (Assessment Method Based on a Decree of the Secretary of the Ministry of SOE No. SK-16/S.MBU/2012)

The Board of Commissioners and the Board of Directors Performance Assessment

The Board of Commissioners and the Board of Directors Performance Evaluation

In accordance with the Company's Articles of Association of the Company (Persero) PT Asuransi Kredit Indonesia, abbreviated as PT Askrindo (Persero), among others, stated that the Board of Commissioners has the duty to supervise the management policies, the general management of the company and the company's business carried out by the Directors and provide advice to the Board of Directors, including oversight of the implementation of the Company's Long Term Business Plan (RJPP), Annual Budget and Operation Plan (RKAP), Articles of Association, RUPS Decree, as well as laws and regulations that apply to the interests of the Company in accordance with the aims and objectives of the Company.

Page 224: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)225

Evaluasi kinerja dilakukan secara berkala minimal setahun sekali, dimana Dewan Komisaris dan Direksi mempertanggungjawabkan pencapaian kinerja atas pelaksanaan tugas dan tanggungjawab masing-masing kepada Pemegang Saham melalui RUPS. KPI Dewan Komisaris tahun 2018 mencapai skor 96,00 sedangkan KPI Direksi tahun 2018 mencapai skor 93,26.

Penilaian Kinerja Dewan Komisaris

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Dewan Komisaris memiliki kewenangan dan kewajiban yang harus dijalankan. Salah satu kewajiban Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011 pasal 12 ayat 5 sebagaimana telah diubah dengan No. PER-09/MBU/2012 dinyatakan bahwa Dewan Komisaris wajib menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari RKAP.

Dalam Peraturan Menteri Negara BUMN tersebut pada pasal 15 juga diatur mengenai Key Performance Indicators (KPI) Dewan Komisaris, yang dinyatakan bahwa RUPS wajib menetapkan Indikator Pencapaian Kinerja (Key Performance Indicators) Dewan Komisaris berdasarkan Usulan dari Dewan Komisaris yang bersangkutan. Indikator Pencapaian Kinerja merupakan ukuran penilaian atas keberhasilan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pengawasan dan pemberian nasihat oleh Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar.

Secara ringkas, Pelaksanaan Kegiatan atau Realisasi KPI yang telah dilakukan oleh Dewan Komisaris PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia selama Tahun 2018 disajikan pada Matriks Realisasi KPI sebagai berikut:

Hasil KPI Dewan Komisaris Tahun 2018

Secara ringkas, Pelaksanaan Kegiatan atau Realisasi KPI yang telah dilakukan oleh Dewan Komisaris PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia selama waktu Triwulan IV Tahun 2018 disajikan pada Matriks Realisasi KPI sebagaimana terlampir. Berdasarkan matrik Realisasi Penilaian Pelaksanaan KPI tersebut telah diperoleh Nilai Skor 96%.

IndikatorIndicator

RumusanFormulation

Target Target

Bobot Weight

RealisasiRealization

A.

Aspek Pengawasan & Pengarahan:Supervision & Direction Aspects:

60% 60,00%

1.

Rapat gabungan bersama DireksiJoint meeting with the Directors

Jumlah rapatAmount of Meetings

12 kali12 times 10% 10%

2.

Rapat internal Dewan KomisarisInternal Meeting of Board of Commissioners

Jumlah rapatAmount of Meetings

12 kali12 times 10% 10%

Performance evaluations are conducted regularly at least once a year, where the Board of Commissioners and Board of Directors are responsible for the achievement of performance on the implementation of their respective duties and responsibilities to the Shareholders through the GMS. The KPI of the Board of Commissioners in 2018 reached a score of 96.00 while the KPI of the Directors in 2018 reached a score of 93.26.

The Board of Commissioners Performance Assessment

In carrying out these tasks, the Board of Commissioners has the authority and obligations that must be carried out. One of the obligations of the Board of Commissioners as stipulated in the SOE Ministerial Regulation No. PER-01/MBU/2011 article 12 paragraph 5 as amended by No. PER-09/MBU/2012 states that the Board of Commissioners must prepare a Work Plan and Annual Budget which is a inseparable part of the RKAP.

Article 15 of the Minister of State Owned Enterprises Regulation also regulates the Key Performance Indicators (KPI) of the Board of Commissioners, which states that the GMS is required to determine the Board of Commissioners' Key Performance Indicators based on a proposal from the Board of Commissioners concerned. Performance Achievement Indicator is a measure of the assessment of the successful implementation of the duties and responsibilities of supervision and providing advice by the Board of Commissioners in accordance with the provisions of the legislation and the Articles of Association.

In summary, the Implementation of KPI Activities or Realizations that have been carried out by the Board of Commissioners of PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia during 2018 are presented in the KPI Realization Matrix as follows:

KPI Results of the Board of Commissioners for 2018

In summary, the Implementation of KPI Activities or Realizations that have been carried out by the Board of Commissioners of PT (Persero) Indonesian Credit Insurance during Quarter IV of 2018 is presented in the KPI Realization Matrix as attached. Based on the realization of the KPI Implementation Assessment matrix, a score of 96% has been obtained.

Page 225: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 226

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

IndikatorIndicator

RumusanFormulation

Target Target

Bobot Weight

RealisasiRealization

3.

Rapat Pembahasan RKAP Tahun 2018RKAP Discussion Meeting in 2018

Jumlah rapatAmount of Meetings

2 kali2 times 5% 5%

4.

Rapat Pembahasan Kinerja Tahun Buku 20172017 Financial Year Performance Discussion Meeting

Jumlah rapatAmount of Meetings

2 kali2 times 5% 5%

5.

Memberikan nasihat/saran kepada DireksiProviding advice to the Directors

Jumlah risalah yang memuat saran Dekom kepada DireksiAmount of minutes that contain Commissioners’ input towards Directors

12 lap/ris12 reports/minutes 10% 10%

6.

Evaluasi terhadap Auditor EksternalEvaluation of External Auditors

Jumlah rapatAmount of Meetings

1 kali 1 time 5% 5%

7.

Monitoring tindak lanjut hasil/temuan internal/eksternalMonitoring follow-up on internal/external results/findings

Jumlah monitoring atas hasil/temuan auditNumber of monitoring of audit findings/result

1 kali 1 time 10% 10%

8.Pengawasan terhadap Anak PerusahaanSupervision of Subsidiaries

Jumlah rapatTotal meeting

4 kali 4 times 5% 5%

B. Aspek Pelaporan: Reporting Aspect: 30% 30,00%

1.

Menyusun dan menyampaikan program kerja tahunanDevelop and deliver an annual work program

Jumlah dokumenProgram Kerja tahunanNumber of Annual Work Program documents

1 dokumen 1 document 10% 10%

2.

Menyampaikan laporan/pendapat/saran kepada pemegang saham/RUPS Submit reports/opinions/suggestions to shareholders/GMS

Jumlah tanggapan yang disampaikan kepada Pemegang Saham Number of responses submitted to Shareholders

2 surat 2 letters 10% 10%

3.

Menyampaikan laporan berkala tugas pengawasanSubmit periodic reports on supervisory tasks

Jumlah Laporan Tugas PengawasanNumber of Monitoring Task Reports

4 laporan 4 reports 10% 10%

C. Aspek Dinamis/Lain-Lain:Dynamic Aspect/Others: 10% 5,50%

1.

Peninjauan/Kunjungan Kerja ke Kantor CabangReview/Working Visit to the Branch Office

Jumlah kunjunganKomisaris secara kolektifNumber of Commissioner visits collectively

6 kali 6 reports 5% 5%

2.

Peningkatan kompetensi/mengikuti seminar/workshop/lokakaryaIncrease of competence/seminar follow/workshop

Jumlah mengikuti workshop oleh KomisarisNumber of workshops attended by Commissioners

10 kali 10 times 5% 0,50%

Jumlah BobotTotal Weight 96%

Page 226: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)227

Penilaian Kinerja Direksi

Setiap tahun Direksi menandatangani kontrak Manajemen/ Key Performance Indicator dengan Pemegang Saham yang menyebutkan sasaran-sasaran yang harus dicapai selama setahun. Penilaian atas kinerja Direksi dilakukan oleh Dewan Komisaris maupun oleh RUPS, dengan mengacu pada pencapaian Key Performance Indicator.

Penilaian KPI tahun 2018 sebesar 93,26 lebih kecil dibandingkan dengan tahun 2017 sebesar 96,60. Adapun dibawah ini tabel KPI Tahun 2018 PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) adalah sebagai berikut:

KPI Kinerja dan Penilaian Direksi Tahun 2018

KPI Direksi Tahun 2018KPI of the Board of Director 2018

No.IndikatorIndicator

Satuan Unit

BobotWeight

Target Tahun 20182018 Target

PencapaianAchievement

RealisasiRealization

% Realisasi % Realization

Skor KPI KPI Score

Keuangan dan PasarFinance and Market

1.

Pertumbuhan Premi Bruto (Konsolidasi)Gross Premium Growth (Consolidated)

% 5 23,30 2,2 9,63 0, 48

2.

Yield on Investment (Konsolidasi) Yield on Investment (Consolidated)

% 5 8,20 5,1 62.36 3,12

3.

Underwriting Yield (Konsolidasi) Underwriting Yield (Consolidated)

% 5 14,20 16,6 116,97 5,00

4.

Rasio Kecukupan Investasi (Konsolidasi) Investment Adequacy Ratio (Consolidated)

% 5 147,20 152,9 103,86 5,00

20 13,60

Fokus PelangganCustomer Focus

5.SLA Penutupan PertanggunganSLA for Closure of Coverage

% 8 90,0 95,0 105,56 8,00

6. Time Accuracy in Claim Process % 8 90,0 90,0 100,00 8,00

7.Peningkatan Kerjasama Online Increase of Online Partnership

Mitra Partner 8 23,0 29,0 126,09 8,00

24 24,00

Efektivitas Produk dan Proses Product and Process Effectiveness

8. Claim Ratio Gabungan Consolidated Claim Ratio % 5 44,30 61,9 139,73 5,00

9.

Recovery Rate Subrogation GabunganConsolidated Subrogation Recovery Rate

% 5 21,80 21,8 99,92 5,00

The Board of Directors Performance Assessment

Every year the Board of Directors signs a Management/Key Performance Indicator contract with the Shareholders which sets out the goals to be achieved during the year. The performance evaluation of the Directors is carried out by the Board of Commissioners and by the GMS, with reference to the achievement of the Key Performance Indicator.

The 2018 KPI assessment was 93.26 smaller compared to 2017 which was 96.60. As for below the 2018 KPI table PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) is as follows:

KPI Performance and the Board of Director Assessment in 2018

Page 227: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 228

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

KPI Direksi Tahun 2018KPI of the Board of Director 2018

No.IndikatorIndicator

Satuan Unit

BobotWeight

Target Tahun 20182018 Target

PencapaianAchievement

RealisasiRealization

% Realisasi % Realization

Skor KPI KPI Score

10.

Mempertahankan Rating Perusahaan Maintaining Company Ratings

Skor Score 4 AA AA+ - 4,00

11. Layanan Pemasaran DigitalDigital Marketing Service Unit 4 3,00 3,0 100,00 4,00

18 18,00

Fokus Tenaga KerjaWorkforce Focus

12. Pemenuhan Tenaga AhliFulfillment of Experts

OrangPerson 10 60 60 100,00 10,00

13.Remunerasi Berbasis Kinerja Performance-based Remuneration

% 10 70 70 100,00 10,00

20 20,00

Kepemimpinan, Tata Kelola dan Tanggung Jawab PerusahaanLeadership, Governance and Corporate Responsibility

14. Skor GCG GCG Score

Skor Score 6 91,70 93,69 102,17 6,00

15.

Efektivitas Penyaluran dan Kolektibilitas PKBL Effectiveness of PKBL Distribution and Collectibility

% 6 80,00 88,11 110,13 6,00

16.

Program Kerja Strategis PerusahaanCompany Strategic Work Program

Unit 6 1,00 0,94 94,40 5,66

18 17,66

Jumlah 100 93,26

Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi

Prosedur Pengusulan Hingga Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi

Remunerasi merupakan imbal jasa yang diberikan Perusahaan kepada Dewan Komisaris dan Direksi atas kinerja yang telah ditunjukkan. Dasar hukum remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi adalah Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dan Peraturan Menteri BUMN No. PER-06/MBU/06/2018 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri BUMN No. PER-04/MBU/2014 tanggal 10 Maret 2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara, dimana besaran gaji/honorarium dan tantiem Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan melalui keputusan RUPS.

Penetapan besarnya remunerasi anggota Direksi setiap tahunnya, ditentukan melalui RUPS. Perusahaan saat ini belum memiliki Komite Nominasi & Remunerasi, namun Dewan Komisaris tetap

The Board of Commissioners and the Board of Directors Remuneration

Proposal Procedure Until Determination of Remuneration for the Board of Commissioners and Directors

Remuneration is a reward for the services provided by the Company to the Board of Commissioners and Directors for their demonstrated performance. The legal basis for remuneration for the Board of Commissioners and Directors is Law No. 40 of 2007 concerning Limited Liability Companies, and SOE Ministerial Regulation No. PER-06/MBU/06/2018 concerning the Third Amendment to SOE Ministerial Regulation No. PER-04/MBU/2014 dated March 10, 2014 concerning the Guidelines for Determining the Income of Directors, Board of Commissioners, and Supervisory Board of State-Owned Enterprises, where the amount of salary/honorarium and bonuses of the Board of Commissioners and Directors is determined through a GMS decision.

Determination of the amount of remuneration for members of the Board of Directors annually, is determined through the GMS. The company does not currently have a Nomination & Remuneration

Page 228: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)229

melakukan kajian remunerasi dan dengan dasar kajian remunerasi tersebut, Dewan Komisaris mengusulkan kepada Pemegang Saham.

Skema prosedur penetapan remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi dapat dilihat pada bagan di bawah ini:

Prosedur Penetapan Remunerasi DewanKomisaris dan Direksi

Direksi

The Board of Directors

Dewan Komisaris

The Board of Commissioners

RUPS

GMS

PER 04/MBU/2014

PER 04/MBU/2014

Usulan Remunerasi

Remuneration Proposal

Usulan Remunerasi

Remuneration Proposal

Usulan Remunerasi

Remuneration Proposal

Penempatan Remunerasi

Remuneration Placement

Penempatan Remunerasi

Remuneration Placement

Monitoring terhadap Pelaksaan Remunerasi

Remuneration Placement Monitor

Faktor Industri,Faktor Penyesuaiaan Inflasi, Faktor Jabatan

Industry FactorInflation Adjustment Factor, Position Factor

Dikaji

Studied

Dikaji

Studied

Pengajuan usulan remunerasi

Submission of remuneration proposal

Usulan Remunerasi

Remuneration Proposal

Pemberian remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi mengacukepada keputusan dari Pemegang Saham sebagaimanaditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dengan memperhatikan hasil kajian.Adapun kajian dalam penetapan remunerasi mempertimbangkan aspek:

a. Kinerja keuangan dan pencapaian kinerja/Key Performance Indicator (KPI) Perusahaan.

b. Prestasi kerja individu.c. Kewajaran dengan perusahaan lainnya.d. Pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang Perusahaan.Penetapan gaji/honorarium berikut tunjangan dan/atau fasilitas untuk Dewan Komisaris dan Direksi tahun 2018 yang diusulkan oleh Dewan Komisaris dan Direksi kepada Pemegang Saham, melalui pembahasan RUPS untuk mendapatkan persetujuan.

Committee, but the Board of Commissioners continues to conduct a study of remuneration and on the basis of the remuneration study, the Board of Commissioners proposes to Shareholders.

The scheme of the procedure for determining the remuneration of members of the Board of Commissioners and Directors can be seen in the chart below:

Procedure for Determining the Remuneration ofthe Board of Commissioners and the Board of Directors

The remuneration of the Board of Commissioners and Board of Directors refers to the decision of the Shareholders as stipulated in the General Meeting of Shareholders (GMS) with due regard to the results of the study. These following aspects are considered when determining remuneration:

a. Financial performance and Corporate Key Performance Indicators (KPI) achievement.

b. Individual working achievement.c. Fairness with peer companies.d. Company’s Long-term target and strategy consideration.Salary/honorarium and allowance and/or facilities package for Board of Commissioners and Board of Directors in 2018 were proposed by the Board of Commissioners and Board of Directors to the Shareholders via GMS discussion to be approved.

Page 229: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 230

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Pengungkapan Indikator untuk Penetapan Remunerasi Direktur Utama dan Perhitungan Remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Anggota Direksi Lainnya

Sesuai Peraturan Menteri BUMN No. PER-06/MBU/06/2018, gaji Direksi menjadi variabel utama sebagai perhitungan besaran gaji/honorarium bagi Dewan Komisaris dan Anggota Direksi Lainnya.

Perhitungan Besaran Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi(Sesuai Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-06/MBU/06/2018)

Direktur UtamaPresident Director

: Acuan Utama (100%)Main Reference (100%)

Direksi LainnyaOther Directors

: Sebesar 90% dari gaji Direktur Utama90% from the salary of President Director

Komisaris UtamaPresident Commissioner

: Sebesar 45% dari gaji Direktur Utama45% from the salary of President Director

Komisaris LainnyaOther Commissioners

: Sebesar 90% dari gaji Komisaris Utama90% from the salary of Main Commissioner

Sementara RUPS Pengesahan Laporan Tahunan 2018, memutuskan penetapan gaji/honor Direksi dan Dewan Komisaris sebagai berikut :

a. Gaji/Honorarium per bulan Komposisi besaran faktor jabatan per bulannya gaji/ honorarium Direksi dan Dewan Komisaris ditetapkan dengan komposis sebagai berikut:

• Direktur Utama: 100%• Anggota Direksi: 90% dari Direktur Utama

• Komisaris Utama: 40% dari Direktur Utama• Anggota Komisaris: 36% dari Direktur Utama

b. Tunjangan-tunjangan yang diberikan kepada Direksi adalah sebagai berikut:• Tunjangan Hari Raya Keagamaan, maksimal 2 (dua)

kali Gaji/Honorarium dengan memperhatikan kemampuan Perusahaan.

• Tunjangan Komunikasi per bulan untuk Direksi sebesar pemakaian (at cost), sedangkan untuk Dewan Komisaris adalah sebesar 5% dari Gaji/Honorarium per bulan, yang ditetapkan oleh RUPS/Menteri.

• Asuransi Santunan Purna Jabatan diberikan saat menjabat, dengan premi per tahun maksimum 25% kali Gaji/ Honorarium setahun, yang dianggarkan dalam RKAP dan ditetapkan oleh RUPS, pembayaran premi dimaksud termasuk premi untuk asuransi kecelakaan dan kematian.

• Tunjangan cuti tahunan diberikan setiap tahun maksimal 1 (satu) kali gaji/honorarium.

• Tunjangan pakaian, sesuai yang dianggarkan dalam RKAP.

• Tunjangan Transportasi, diberikan setiap bulan paling banyak 20% (dua puluh per seratus) dari Gaji/Honorarium, apabila tidak diberikan fasilitas kendaraan dinas.

Disclosure of Indicators for Determination of Remuneration for President Director and Calculation of Remuneration for the Board of Commissioners and Other Members of the Board of Directors

In accordance with SOE Minister Regulation No. PER-06/MBU/06/2018, Directors' salaries are the main variable as the calculation of salary/honorarium for the Board of Commissioners and Other Directors.

Calculation of the Remuneration Amount of the Board of Commissioners and the Board of Directors (In accordance with SOE Ministerial Regulation No. PER-06/MBU/06/2018)

The 2018 Annual Report Ratification GMS decided the determination of salary/honorarium for Directors and Board of Commissioners as follows:

a. Salary/Honorarium per month: The composition of the factor amount of position per month salary/honorarium for Directors and Board of Commissioners is determined by the composition as follows:• President Director: 100%• Members of the Board of Directors: 90% of the

President Directors• President Commissioner: 40% of the President Director• Member of Commissioners: 36% of the President

Directorb. The benefits provided to the Directors are as follows:

• Religious holiday allowance, a maximum of 2 (two) times Salary/Honorarium with regard to the ability of the Company.

• The monthly Communication Allowance for the Directors is at the cost (at cost), while for the Board of Commissioners is 5% of the salary/Honorarium per month, which is determined by the GMS/Minister.

• Full-term Compensation Insurance is given when in office, with a premium per year a maximum of 25% times Salary/Honorarium a year, which is budgeted in the RKAP and determined by the GMS, the payment of the intended premium includes premiums for accident and death insurance.

• Annual leave allowance is given annually a maximum of 1 (one) time salary/honorarium.

• Clothing allowances, as budgeted in the RKAP.

• Transportation Allowance, given every month at most 20% (twenty percent) of Salary/Honorarium, if no official vehicle facilities are given.

Page 230: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)231

c. Fasilitas lain• Fasilitas lain bagi Direksi diberikan sesuai dengan

kondisi dan kemampuan keuangan perusahaan dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Termasuk di dalamnya adalah:

• Fasilitas Kesehatan sesuai ketentuan yang berlaku di Perusahaan.

• Fasilitas uang pangkal dan iuran tahunan perkumpulan profesi dan paling banyak 2 (dua) perkumpulan.

• Fasilitas bantuan hukum dalam hal terjadi tindakan/ perbuatan untuk dan atas nama jabatan yang berkaitan dengan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perusahaan.

• Tantiem/Insentif Kinerja, jumlahnya ditetapkan berdasarkan Keputusan RUPS yang disesuaikan dengan pencapaian KPI dan Tingkat Kesehatan Perusahaan.

Informasi tentang Rasio Gaji di Lingkup Perusahaan

Informasi mengenai rasio gaji Dewan Komisaris, Direksi, dan karyawan Perusahaan adalah sebagai berikut:

PerbandinganComparison

2018 2017 2016

Direktur Utama terhadap DirekturPresident Director to Director

1: 0,90 1: 0,90 1: 0,90

Komisaris Utama terhadap Anggota Dewan KomisarisPresident Commissioner to the member of the Board of Commissioners

1: 0,90 1: 0,90 1: 0,90

Direktur Utama terhadap Komisaris UtamaPresident Director to President Commissioner

1: 0,45 1: 0,45 1: 0,45

Direktur Utama terhadap Karyawan tertinggiPresident Director to Highest Employee

1:2,69 1:2,26 1:2,01

Direktur Utama terhadap Karyawan terendahPresident Director to Lowest Employee

1:27,05 1:26,43 1:42,01

Karyawan Tertinggi terhadap Karyawan TerendahHighest Employee to Lowest Employee

1:10,07 1:11,68 1:20,85

Yang dimaksud karyawan tertinggi pada tabel di atas adalah Kepala Divisi, sementara karyawan terendah adalah Attendant.

Rapat Dewan Komisaris dan Direksi

Rapat Dewan Komisaris

Rapat Dewan Komisaris dilaksanakan secara berkala, sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan sekali atau berdasarkan kebutuhan. Keputusan yang diambil dalam rapat Dewan Komisaris dicatat dan didokumentasikan dengan baik dalam risalah rapat Dewan Komisaris. Risalah rapat di tandatangani oleh pimpinan rapat dan seluruh peserta yang hadir serta didistribusikan kepada semua anggota Dewan Komisaris yang menghadiri rapat maupun tidak.

c. Other facilities• Other facilities for the Directors are given in accordance

with the conditions and financial capabilities of the company and in accordance with statutory regulations. These include:

• Health facilities in accordance with applicable regulations in the Company.

• Amount facilities and annual fees from professional associations and a maximum of 2 (two) associations.

• Legal aid facilities in the event of actions/actions for and on behalf of positions related to the purposes and objectives and the Company's business activities.

• Performance bonus/incentives, the amount is determined based on the GMS decision adjusted to the achievement of KPI and the level of company health.

Information about Salary Ratio in Company Scope

Information regarding the salary ratio of the Board of Commissioners, Directors and employees of the Company is as follows:

The highest employee refered on the table is Section Head, while the lowest employee is Attendant.

The Board of Commissioners and The Board of Directors Meeting

The Board of Commissioners Meeting

Meetings of the Board of Commissioners are held periodically, at least once a month or as needed. Decisions taken at Board of Commissioners 'meetings are recorded and documented properly in the minutes of the Board of Commissioners' meeting. Minutes of the meeting were signed by the chair of the meeting and all participants present and distributed to all members of the Board of Commissioners who attended the meeting or not. Dissenting

Page 231: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 232

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Perbedaan pendapat (dissenting opinion) yang terjadi dalam rapat akan dicantumkan dalam risalah rapat disertai alasan mengenai perbedaan pendapat.

Dewan Komisaris telah memiliki tata tertib rapat berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia No. 235/KEP/DIR/XI/2015 tentang Perubahan Panduan Bagi Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual) PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia dalam melaksanakan Rapat Dewan Komisaris agar memenuhi ketentuan yang berlaku.

Di sepanjang tahun 2018, Dewan Komisaris menyelenggarakan 4 (empat) kali Rapat internal, yang risalah Rapat Dewan Komisaris serta kehadiran Dewan Komisaris dalam rapat, adalah sebagai berikut.

Risalah Rapat Internal Dewan Komisaris

Tanggal RapatMeeting Date

TempatPlace

Agenda RapatMeeting Agenda

Peserta RapatMeeting Participants

3 Agustus 2018August 3, 2018 Jakarta Pembahasan revisi RKAP tahun buku 2019

Discussion on revision of the fiscal year 2019

Dewan Komisaris, Sekdekom, Komite Audit, Komite Pemantau RisikoThe Board of Commissioners, The Board of Commissioners Secretary, Audit Committee, Risk Oversight Committee

13 Agustus 2018August 13, 2018 Jakarta Pembahasan evaluasi kinerja bulan Juni 2018

Discussion on performance evaluation in June 2018

Dewan Komisaris, Sekdekom, Komite Audit, Komite Pemantau RisikoThe Board of Commissioners, The Board of Commissioners Secretary, Audit Committee, Risk Oversight Committee

5 September 2018September 5, 2018 Jakarta Pembahasan evaluasi kinerja bulan Juli 2018

Discussion on performance evaluation in July 2018

Dewan Komisaris, Sekdekom, Komite Audit,Komite Pemantau RisikoThe Board of Commissioners, The Board of CommissionersSecretary, Audit Committee, Risk Oversight Committee

12 oktober 2018October 12, 2018 Jakarta

1. Pembahasan evaluasi kinerja bulan Agustus, September s/d triwulan III 2018

2. Pembahasan evaluasi kinerja Anak Perusahaan triwulan III dan semester I tahun 2018

1. Discussion on performance evaluation in August, September until the third quarter of 2018

2. Discussion on performance evaluation of subsidiaries in the third quarter and semester I of 2018

Dewan Komisaris, Sekdekom, Komite Audit,Komite Pemantau RisikoThe Board of Commissioners, The Board of CommissionersSecretary, Audit Committee, Risk Oversight Committee

Rekapitulasi Kehadiran Dewan Komisaris dalam Rapat InternalRecapitulation of the Presence of the Board of Commissioners in an Internal Meeting

Dewan KomisarisThe Board Commissioners

Jumlah Wajib RapatAmount of Mandatory Meetings

JumlahKehadiranAttendance

JumlahKetidakhadiranNon-Attendance

% Kehadiran% of Attendance

Alwi Abdurrahman Shihab (Komisaris Utama/Komisaris Independen)Alwi Abdurrahman Shihab (President/Independent Commissioner) 4 3 1 75%

Silvester Budi Agung (Komisaris)Silverster Budi Agung (Commissioner) 4 4 - 100%

Agustina Murbaningsih (Komisaris)Agustina Murbaningsih (Commissioner) 4 4 - 100%

Rata-Rata Kehadiran Dewan KomisarisAverage Attendance of the Board of Commissioners 91,67%

opinions that occur in the meeting will be included in the minutes of the meeting accompanied by reasons for the dissenting opinions.

The Board of Commissioners has a procedure for meeting based on the Decree of the Directors of PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia No. 235/KEP/DIR/XI/2015 concerning Changes to Guidelines for the Board of Commissioners and Board of Directors of PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia in implementing Meeting of the Board of Commissioners in order to meet the applicable provisions.

Throughout 2018, the Board of Commissioners held 4 (four) internal meetings, the minutes of the Board of Commissioners Meeting and the presence of the Board of Commissioners in the meeting, are as follows.

Minutes of the Board of Commissioners Internal Meetings

Page 232: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)233

Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi

Selain rapat internal, dalam menyelenggarakan rapat yang sesuai dengan hal-hal yang akan dibicarakan, Dewan Komisaris dapat menyelenggarakan rapat dengan mengundang Direksi dan meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri Rapat Dewan Komisaris.

Hubungan kerja antara Dewan Komisaris dengan Direksi adalah hubungan check and balance terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masing-masing dalam pengelolaan perusahaan dengan didasarkan pada prinsip keterbukaan dan saling menghormati, hal ini dilakukan melalui mekanisme Rapat Direksi dengan Dewan Komisaris (RADIRKOM).

Di sepanjang tahun 2018, Dewan Komisaris menyelenggarakan 5 (lima) kali Rapat Gabungan yang mengundang Direksi. Berikut risalah Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi serta kehadiran Dewan Komisaris dan Direksi dalam rapat gabungan.

Risalah Rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi

TanggalDate

TempatPlace

Agenda RapatMeeting Agenda

Peserta RapatMeeting Participants

Selasa, 13 februari 2018Tuesday, February 13, 2018

Jakarta Pembahasan kinerja Perusahaan periode Desember 2017Discussion of the Company's performance for the period December 2017

Dewan Komisaris, Direksi, Sekretaris Dewan Komisaris, Komite Audit, Komite Pemantau RisikoThe Board of Commissioners, The Board of Directors, The Board of Commissioners Secretary, Audit Committee, Risk Oversight Committee

Rabu, 9 Mei 2018Wednesday, May 9, 2018

Jakarta Pembahasan KAP tahun buku 2018Discussion of KAP for fiscal year 2018

Dewan Komisaris, Direktur keuangan, Sekretaris Dewan Komisaris, Kepala bagian, Kepala DivisiThe Board of Commissioners, Finance Director, The Board of Commissioners Secretary, Division Head, Division Head

Senin, 21 Mei 2018Monday, May 21, 2018

Jakarta Pembahasan kinerja Perusahaan periode Maret 2018Discussion of the Company's performance in the period of March 2018

Dewan Komisaris, Direksi, Sekretaris Dewan Komisaris, Komite Audit, Komite Pemantau RisikoThe Board of Commissioners, The Board of Directors, The Board of Commissioners Secretary, Audit Committee, Risk Oversight Committee

Senin, 13 Agustus 2018Monday, August 13, 2018

Jakarta 1. Pembahasan kinerja Perusahaan periode juni 20182. Pembahasan program pengembangan SDM1. Discussion of the Company's performance in the June 2018 period2. Discussion of HR development programs

Dewan Komisaris, Direksi, Sekretaris Dewan Komisaris, Komite Audit, Komite Pemantau RisikoThe Board of Commissioners, The Board of Directors, The Board of Commissioners Secretary, Audit Committee, Risk Oversight Committee

Jumat, 12 Oktober 2018Friday, October 12, 2018

Jakarta 1. Pembahasan evaluasi kinerja Perusahaan bulan Agustus, September s/d triwulan III 2018

2. Pembahasan evaluasi kinerja anak perusahaan PT Askrindo (Persero) triwulan III dan semester I 2018

1. Discussion on the evaluation of the Company's performance in August, September until the third quarter of 2018

2. Discussion on the performance evaluation of a subsidiary of PT Askrindo (Persero) in the third quarter and first semester 2018

Dewan Komisaris, Direksi, Sekretaris Dewan Komisaris, Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Sekretaris Perusahaan, Kepala Divisi, Kepala BagianThe Board of Commissioners, The Board of Directors, Audit Committee, Risk Oversight Committee, Corporate Secretary, Division Head, Unit Head

The Board of Commissioners andThe Board of Directors Meeting

In addition to internal meetings, in holding meetings that are in accordance with the matters to be discussed, the Board of Commissioners can hold meetings by inviting the Board of Directors and asking the Directors and/or other officials under the Board of Directors with the knowledge of the Directors to attend the Board of Commissioners' Meeting.

The working relationship between the Board of Commissioners and the Board of Directors is a check and balance relationship related to the implementation of their respective duties and responsibilities in managing the company based on the principle of openness and mutual respect, this is done through the mechanism of the Board of Directors' Meeting with the Board of Commissioners (RADIRKOM).

Throughout 2018, the Board of Commissioners held 5 (five) Joint Meetings which invited the Board of Directors. The following is the minutes of the Joint Meeting of the Board of Commissioners and Board of Directors and the presence of the Board of Commissioners and Board of Directors in a joint meeting.

Minutes of Joint Meeting of the Board of Commissioners with the Board of Directors

Page 233: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 234

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Rapat Direksi

Direksi mengadakan pertemuan internal secara rutin guna membahas berbagai hal yang memerlukan pertimbangan Direksi dan juga membahas rencana strategis lainnya. Rapat Direksi wajib diselenggarakan secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam satu minggu. Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No. 231/KEP/DIR/ XII/2012 tanggal 28 Desember 2012 tentang tata tertib rapat Direksi, diatur tata tertib rapat Direksi sebagai berikut:

a. Rapat Direksi dapat diadakan setiap saat, bilamana perlu,atas permintaan seorang atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan tertulis dari seorang anggota Dewan Komisaris atau lebih, dengan menyebutkan alasan dan hal-hal yang akan dibicarakan.

b. Pemanggilan Rapat Direksi harus dilakukan oleh anggota Direksi yang berhak mewakili Direksi.

c. Panggilan Rapat Direksi harus dilakukan secara tertulias dan disampaikan atau diserahkan langsung kepada setiap anggota Direksi, paling lambat 1 hari sebelum rapat diadakan,tidak termasuk tanggal panggilan dan tanggal rapat.

d. Dalam keadaan mendesak, Panggilan Rapat Direksi dapat dilakukan dalam waktu yang lebih singkat daripada yang disebutkan pada point c di atas.

e. Panggilan Rapat Direksi harus mencantumkan acara,tanggal, waktu dan tempat rapat.

f. Rapat Direksi dapat diadakan di tempat kedudukan Perusahaan atau tempat kegiatan usaha Perusahaan.

g. Rapat Direksi dipimpin oleh Presiden Direktur, dan dalam hal Presiden Direktur tidak hadir atau berhalangan, tanpa perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Umum.

h. Anggota Direksi dapat diwakili hanya oleh anggota Direksi lain berdasarkan surat kuasa dan seorang anggota Direksi hanya dapat mewakili seorang anggota Direksi lainnya.

i. Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat jika dihadiri dan diwakili lebih dari ½ (satu per dua) bagian dari jumlah anggota Direksi.

j. Keputusan Rapat Direksi harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Jika keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan harus diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang sah yang dikeluarkan dalam rapat yang bersangkutan.

k. Jika suara yang setuju dan yang tidak setuju sama banyaknya, maka Ketua Rapat yang menentukan.

Di sepanjang tahun 2018, Direksi melakukan 39 (tiga puluh sembilan) kali pertemuan. Rapat tersebut berlangsung setiap hari selasa di Ruang Rapat Direksi Lt.8 Graha Askrindo. Adapun topik pembahasan rapat seputar kinerja dan strategi manajemen

The Board of Directors Meeting

The Board of Directors hold regular internal meetings to discuss various matters that require the Directors' consideration and also discuss other strategic plans. Meetings of the Board of Directors must be held periodically at least 1 (one) time in one week.In accordance with The Decree of Board of Directors No. 231/KEP/DIR/XII/2012 dated 28 December 2012 concerning the rules of the Board of Directors 'meetings, the rules of the Board of Directors' meetings are as follows:a. Meetings of the Board of Directors can be held at any time, if

necessary, at the request of one or more members of the Board of Directors or at the written request of a member of the Board of Commissioners or more, stating the reasons and matters to be discussed.

b. Summons for Board of Directors' Meetings must be made by members of the Board of Directors who are entitled to represent the Board of Directors.

c. Summons for the Board of Directors Meetings must be made in writing and delivered or submitted directly to each member of the Board of Directors, no later than 1 day before the meeting is held, excluding the date of the summons and the date of the meeting.

d. In an urgent situation, a summons for the Board of Directors' meeting can be made in a shorter time than stated in point c above.

e. Invitation to the Board of Directors must state the agenda, date, time and place of the meeting.

f. Meetings of the Board of Directors may be held at the Company's place of domicile or at the Company's place of business.

g. The Board of Directors 'Meeting is chaired by the President Director, and in the event that the President Director is absent or absent, without the need to prove it to a third party, the Directors' Meeting is chaired by the Director General.

h. Members of the Board of Directors may be represented only by other members of the Board of Directors based on a power of attorney and a member of the Board of Directors can only represent another member of the Board of Directors.

i. The Board of Directors' meetings are valid and have the right to make binding decisions if attended and represented by more than ½ (one half) of the total number of members of the Board of Directors.

j. Decisions of the Board of Directors' Meeting must be taken based on deliberation to reach consensus. If the decision based on deliberation to reach consensus is not reached, then the decision must be taken by voting based on agreed votes of more than 1/2 (one half) of the total number of valid votes issued at the meeting concerned.

k. If there are just as many agreeing and non-agreeing votes, the Chair of the Meeting decides.

Throughout 2018, the Board of Directors held 39 (thirty-nine) meetings. The meeting takes place every Tuesday in the Board of Directors' Meeting Room, Graha Askrindo. The discussion topic for the meeting was about performance and management strategies.

Page 234: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)235

Pengungkapan Hubungan Afiliasi antara Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali

Informasi tentang Pemegang SahamUtama/Pengendali

Pemegang saham utama/pengendali sekaligus pemegang saham tunggal Perusahaan adalah Negara Republik Indonesia, melalui Pemerintah Republik Indonesia/Kementerian BUMN, yang memiliki seluruh saham Perusahaan (100,00%).

Transparansi Hubungan Usaha dan Hubungan Afiliasi antar Dewan Komisaris, Direksi, atau dengan Pemegang Saham Utama/Pengendali

Di bawah ini disajikan hubungan afiliasi antar Dewan Komisaris, Direksi, atau dengan Pemegang Saham Utama/Pengendali Perusahaan. Bentuk hubungan afiliasi termasuk diantaranya hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping atau hubungan semenda; atau hubungan istimewa yang muncul sebagai akibat dari hubungan pihak berelasi.

Hubungan afiliasi anggota Dewan Komisaris dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi serta Pemegang Saham Utama/Pengendali dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Hubungan AfiliasiAffiliations

Dewan KomisarisThe Board of Commissioners

DireksiThe Board of Directors

Pemerintah Republik Indonesia (Pemegang

Saham Utama/ Pengendali)Government of the Republic of Indonesia (Major/Controlling

Shareholders)

Dewan KomisarisThe Board of Commissioners

Alwi Abdurrahman Shihab (Komisaris Utama/Komisaris Independen)Alwi Abdurrrahman Shihab (President/Independent Commissioner) x x v

Silvester Budi Agung (Komisaris)Silvester Budi Agung (Commissioner) x x v

Agustina Murbaningsih (Komisaris)Agustina Murbaningsih (Commissioner) x x v

DireksiThe Board of Directors

Andrianto Wahyu Adi (Direktur Utama)Andrianto Wahyu Adi (President Director) x x x

Purnomo Sinar Hadi (Direktur Keuangan)Purnomo Sinar Hadi (Directur of Finance) x x x

Firman Berahima (Direktur SDM & Umum)Firman Berahima (Director of HR and General Affairs) x x x

Disclosure of Affiliation Relationship between the Board of Directors, the Board of Commissioners, and Main Shareholders and/or Controls

Information on Major/Controlling Shareholders

The main/controlling shareholder and the sole shareholder of the Company is the Republic of Indonesia, through the Government of the Republic of Indonesia/the Ministry of SOEs, which owns all of the Company's shares (100.00%).

Transparency of Business Relations and Affiliation Relationships between the Board of Commissioners, the Board of Directors, or with Major/Controlling Shareholders

Below is an affiliation between the Board of Commissioners, the Board of Directors, or with the Company's Major/Controlling Shareholders. Forms of affiliation include blood relations up to the third degree, either in a straight line or sideways or in a relationship; or special relationships that arise as a result of related party relationships.

The affiliation of members of the Board of Commissioners with fellow members of the Board of Commissioners and/or members of the Board of Directors and Major/Controlling Shareholders can be seen in the table below:

Page 235: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 236

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

M. Shaifie Zein (Direktur Teknik)M. Shafie Zein (Director of Technical) x x x

Dwi Agus Sumarsono (Direktur Operasional Komersil)Dwi Agus Sumarsono (Director of Marketing) x x x

Anton Fadjar A. Siregar (Direktur Operasional Ritel)Anton Fadjar A. Siregar (Director of Retail Operations) x x x

v = terdapat adanya hubungan | x = tidak terdapat adanya hubungan

v = have affiliated | x = does not have affiliated

Hubungan afiliasi yang muncul pada Dewan Komisaris dengan Pemerintah Republik Indonesia sebagai Pemegang Saham Utama/Pengendali adalah sebagai berikut:

− Alwi Abdurrahman Shihab (Komisaris Utama/Komisaris Independen) menjabat juga sebagai Utusan Khusus Presiden untuk kerjasama dengan Negara-Negara di Kawasan Timur Tengah dan Negara-Negara Anggota Organisasi Kerja Islam (2016 - Sekarang)

− Silvester Budi Agung (Komisaris) menjabat juga sebagai Asisten Deputi Pengembangan Usaha dan Privatisasi BUMN di Kementerian BUMN (2015 - sekarang)

− Agustina Murbaningsih (Komisaris) menjabat juga sebagai Deputi Sekretaris Kabinet Bidang Perekonomian Sekretariat Negara Republik Indonesia (2015 - sekarang)

Peran Dewan Komisaris di atas merupakan bagian dari kepentingan Pemerintah Republik Indonesia untuk menjaga Perusahaan agar sejalan dengan perekambangan industri dan perekonomian Indonesia.

Pengungkapan Rangkap Jabatan Dewan Komisaris dan Direksi

Hubungan kepengurusan anggota Dewan Komisaris dan Direksi pada perusahaan lain di luar Perusahaan periode tahun 2018 sebagai berikut:

Dewan Komisaris dan DireksiThe Board of Commissioners and The Board of Directors

Kepengurusan pada Perusahaan/Institusi LainManagement in Other Companies/Institutions

Sebagai AnggotaDewan Komisaris

As a member ofthe Board of

Commissioners

Sebagai Anggota DireksiAs a member of

the Board of Directors

Jabatan pada Perusahaan/Institusi

Lain yang Memiliki Hubungan Afiliasi

Position in other companies/institutions that have

affiliation

Dewan KomisarisThe Board of Commissioners

Alwi Abdurrahman Shihab (Komisaris Utama/Komisaris Independen)(President Commissioner/Independent Commissioner)

x x v

Silvester Budi Agung (Komisaris)(Commissioner)

x x v

Agustina Murbaningsih (Komisaris)(Commissioner)

x x v

DireksiThe Board of Directors

Andrianto Wahyu Adi (Direktur Utama)(President Director)

x x x

The affiliations on the Board of Commissioners with the Government of the Republic of Indonesia as the Major/Controlling Shareholders are as follows:

− Alwi Abdurrahman Shihab (President Commissioner/Independent Commissioner) also serves as the President's Special Envoy for cooperation with States in the Middle East Region and Member Countries of Islamic Work Organization (2016 - Present)

− Silvester Budi Agung (Commissioner) also serves as Assistant Deputy for Business Development and Privatization of SOEs at the Ministry of SOEs (2015 - present)

− Agustina Murbaningsih (Commissioner) also serves as Deputy Secretary of the Cabinet for the Economy of the State Secretariat of the Republic of Indonesia (2015 - present)

The role of the Board of Commissioners above is part of the interests of the Government of the Republic of Indonesia to keep the Company in line with the mining industry and the Indonesian economy.

Service Concurrency Disclosure of the Board of Commissioners and the Board of Directors

Relationship of management of members of the Board of Commissioners and Board of Directors to other companies outside the Company in 2018 as follows:

Page 236: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)237

Dewan Komisaris dan DireksiThe Board of Commissioners and The Board of Directors

Kepengurusan pada Perusahaan/Institusi LainManagement in Other Companies/Institutions

Sebagai AnggotaDewan Komisaris

As a member ofthe Board of

Commissioners

Sebagai Anggota DireksiAs a member of

the Board of Directors

Jabatan pada Perusahaan/Institusi

Lain yang Memiliki Hubungan Afiliasi

Position in other companies/institutions that have

affiliation

Purnomo Sinar Hadi (Direktur Keuangan)(Director of Finance)

x x x

Firman Berahima (Direktur SDM & Umum)(Director of HR & General Affairs)

x x x

M. Shaifie Zein (Direktur Teknik)(Director of Technical)

x x x

Dwi Agus Sumarsono (Direktur Operasional Komersil )(Director of Operations)

x x x

Anton Fadjar A. Siregar (Direktur Operasional Ritel)(Director of Retail Operations)

x x x

v = ada / x = tidak ada

v = have / x = have not

Rangkap jabatan Dewan Komisaris dan Direksi di luar Perusahaan adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris dan Direksi yang MemilikiRangkap JabatanThe Board of Commissioners and The Board of Directorswho have Concurrent Positions

Jabatan pada Perusahaan/Institusi LainPosition in Other Companies/Institutions

Alwi Abdurrahman Shihab (Komisaris Utama/Komisaris Independen)Alwi Abdurrrahman Shihab (President Commissioner/Independent Commissioner)

Utusan Khusus Presiden untuk kerjasama dengan Negara-Negara di Kawasan Timur Tengah dan Negara-Negara Anggota Organisasi Kerja Islam (2016 - Sekarang)Special Representative of the President for cooperation with Countries in the Middle East Region and Member Countries of Islamic Work Organization (2016 - Present)

Silvester Budi Agung (Komisaris)Silvester Budi Agung (Commissioner)

Asisten Deputi Pengembangan Usaha dan Privatisasi BUMN di Kementerian BUMN (2015 - sekarang)Assistant Deputy for Business Development and SOE Privatization in the Ministry of SOE (2015 - present)

Agustina Murbaningsih (Komisaris)Agustina Murbaningsih (Commissioner)

Deputi Sekretaris Kabinet Bidang Perekonomian Sekretariat Negara Republik Indonesia (2015 - sekarang)Deputy Secretary of the Cabinet for Economic Affairs of the Republic of Indonesia State Secretariat(2015 - present)

Andrianto Wahyu Adi (Direktur Utama)Andrianto Wahyu Adi (President Director)

Tidak memiliki rangkap jabatan terkait hubungan afiliasi/potensi benturan kepentinganDoes not have multiple positions related to affiliation/potential conflict of interest

Purnomo Sinar Hadi (Direktur Keuangan)Purnomo Sinar Hadi (Director of Finance)

Tidak memiliki rangkap jabatan terkait hubungan afiliasi/potensi benturan kepentinganDoes not have multiple positions related to affiliation/potential conflict of interest

Firman Berahima (Direktur SDM & Umum) Firman Berahima (Director of HR & General Affairs)

Tidak memiliki rangkap jabatan terkait hubungan afiliasi/potensi benturan kepentinganDoes not have multiple positions related to affiliation/potential conflict of interest

M. Shaifie Zein (Direktur Teknik)M. Shafie Zein (Director of Technical)

Tidak memiliki rangkap jabatan terkait hubungan afiliasi/potensi benturan kepentinganDoes not have multiple positions related to affiliation/potential conflict of interest

Dwi Agus Sumarsono (Direktur Operasional Komersial)Dwi Agus Sumarsono (Director of Operations)

Tidak memiliki rangkap jabatan terkait hubungan afiliasi/potensi benturan kepentinganDoes not have multiple positions related to affiliation/potential conflict of interest

Anton Fadjar A. Siregar (Direktur Operasional Ritel)Anton Fadjar A. Siregar (Director of Retail Operations)

Tidak memiliki rangkap jabatan terkait hubungan afiliasi/potensi benturan kepentinganDoes not have multiple positions related to affiliation/potential conflict of interest

Seperti yang telah diungkapkan di atas, peran Dewan Komisaris yang memiliki jabatan dan hubungan afiliasi dengan Pemerintah Indonesia selaku Pemegang Saham Utama/Pengendali Perusahaan merupakan bagian dari kepentingan Pemerintah Republik Indonesia untuk menjaga menjaga Perusahaan agar sejalan dengan perekambangan industri dan perekonomian Indonesia.

The concurrent positions of the Board of Commissioners and Board of Directors outside the Company are as follows:

As stated above, the role of the Board of Commissioners who has a position and affiliated relationship with the Government of Indonesia as the Major Shareholder/Corporate Controller is part of the interests of the Government of the Republic of Indonesia to keep the Company in line with the development of the Indonesian industry and economy.

Page 237: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 238

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Pengungkapan Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi

Di bawah ini disajikan transparansi kepemilikan saham Perusahaan oleh Dewan dan Direksi dan kepemilikan 5% atau lebih oleh Dewan Komisaris dan Direksi di emiten atau perusahaan publik. Transparansi kepemilikan saham oleh Dewan Komisaris dan Direksi ini menjadi bagian dari upaya Perusahaan untuk memberikan informasi terkait potensi benturan kepentingan.

NamaName

Saham AskrindoAskrindo Shares

Saham Perusahaan Lain (>5%)Shares in Other Companies (>5%)

NilaiValue

PersenPercentage

NilaiValue

PersenPercentage

Dewan KomisarisThe Board of Commisssioners

Alwi Abdurrahman Shihab (Komisaris Utama/Komisaris Independen)(President Commissioner/Independent Commissioner)

NihilNone

NihilNone

Silvester Budi Agung (Komisaris)(Commissioner)

Agustina Murbaningsih (Komisaris)(Commissioner)

DireksiThe Board of Directors

Andrianto Wahyu Adi (Direktur Utama)(President Director)

NihilNone

NihilNone

Purnomo Sinar Hadi (Direktur Keuangan)(Director of Finance)

Firman Berahima (Direktur SDM & Umum)(Director of HR & General Affairs)

M. Shaifie Zein (Direktur Teknik)(Director of Technical)

Dwi Agus Sumarsono (Direktur Operasional Komersil)(Director of Marketing)

Anton Fadjar A. Siregar (Direktur Operasional Ritel)(Director of Retail Operations)

Perusahaan tidak memiliki kebijakan terkait kepemilikan saham oleh Manajemen, oleh sebab itu tidak ada Dewan Komisaris dan Direksi yang memiliki saham Perusahaan.

Organ Pendukung Dewan Komisaris

Sekretaris Dewan Komisaris

Dalam rangka membantu kelancaran tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris membentuk Sekretaris Dewan Komisaris dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugasnya. Tugas dan kewajiban Sekretaris Dewan Komisaris ditetapkan oleh Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

The Board of Commissioners and the Board of Directors Disclosure of Shares Ownership

In the table below, the transparency of the Company's share ownership by the Board of Directors and ownership of 5% or more by the Board of Commissioners and Board of Directors in the issuer or public company is presented. Transparency of share ownership by the Board of Commissioners and Board of Directors is part of the Company's efforts to provide information related to potential conflicts of interest.

The company does not have a policy regarding share ownership by Management, therefore there are no Boards of Commissioners and Board of Directors who own Company shares.

The Board of Commissioners Supporting Organs

The Board of Commissioners SecretaryIn order to help smooth the tasks and responsibilities, the Board of Commissioners forms the Secretary of the Board of Commissioners which responsible to the Board of Commissioners to help the smooth implementation of its duties. The duties and obligations of the Board of Commissioners' Secretary are determined by the Board of Commissioners in accordance with the provisions of the prevailing laws and regulations.

Page 238: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)239

Ketentuan Masa Jabatan

Masa tugas Sekretaris dan staf Sekretariat Dewan Komisaris ditetapkan oleh Dewan Komisaris maksimum 2 (dua) tahun dan dapat diangkat kembali untuk paling lama 2 (dua) tahun dengan tidak mengurangi hak Dewan Komisaris untuk memberhentikannya sewaktu-waktu sebagaimana Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER-12/MBU/2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara Pasal 5.

Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Dewan Komisaris

Tugas utama Sekretaris Dewan Komisaris adalah mengurus administrasi dan kesekretariatan yang berkaitan dengan seluruh kegiatan Dewan Komisaris, serta memastikan terlaksananya tugas-tugas Dewan Komisaris serta menyiapkan semua informasi yang dibutuhkan Dewan Komisaris terkait dengan pelaksanaan tugasnya sebagaimana diatur dalam anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sekretaris Dewan Komisaris melaksanakan tugas pokok dan fungsi dalam membantu Dewan Komisaris yaitu sebagai berikut:

1. Menyusun Rancangan Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris.

2. Memastikan kepatuhan Dewan Komisaris terhadap peraturan perundang-undangan serta menerapkan prinsip-prinsip GCG.

3. Menyediakan informasi untuk kebutuhan Dewan Komisaris dalam rangka pengambilan keputusan.

4. Mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan berkaitan dengan laporan-laporan rutin Direksi dalam mengelola perusahaan, seperti: RKAP, Laporan Tahunan, Laporan Triwulanan, Laporan Hasil Pemeriksaan SPI, dan laporan- laporan lain yang dibutuhkan.

5. Mempersiapkan bahan/materi yang diperlukan berkaitan dengan hal-hal yang harus mendapatkan keputusan dari Dewan Komisaris berkenaan dengan kegiatan pengelolaan Perusahaan yang dilakukan oleh Direksi dan segenap jajarannya.

6. Menyiapkan dan mengkordinasikan agenda rapat dengan pihak-pihak yang hadir dalam rapat.

7. Menyiapkan dan mengirimkan undangan rapat kepada pihak- pihak yang akan menghadiri rapat.

8. Melakukan konfirmasi mengenai waktu, tempat, kehadiran, serta hal-hal lain yang dipandang perlu demi kelancaran rapat.

9. Menyelenggarakan pertemuan/rapat Dewan Komisaris, baik internal Dewan Komisaris maupun dengan Direksi dan jajarannya serta pihak-pihak lainnya.

10. Membuat risalah rapat atas rapat rutin maupun non rutin Dewan Komisaris.

11. Menyampaikan risalah rapat kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

12. Mempersiapkan pertimbangan, pendapat, saran dan keputusan lainnya dari Dewan Komisaris untuk para Pemegang Saham, Direksi dan pihak-pihak terkait dengan pengelolaan Perusahaan.

13. Menindaklanjuti setiap keputusan Dewan Komisaris dengan cara sebagai berikut:

Tenure Terms

The Serving Period of the Secretary and staff of the Secretariat of the Board of Commissioners is determined by the Board of Commissioners for a maximum of 2 (two) years and can be reappointed for a maximum of 2 (two) years without prejudice to the right of the Board of Commissioners to dismiss it at any time as stipulated by the Minister of State Enterprises No. PER-12/MBU/2012 concerning Supporting Organs of the Board of Commissioners/Board of Trustees of State-Owned Enterprises Article 5.

Duties and Responsibilities of the Secretary of the Board of Commissioners

The main task of the Secretary of the Board of Commissioners is to take care of administration and secretariat related to all activities of the Board of Commissioners, and ensure the implementation of the duties of the Board of Commissioners and prepare all the information needed by the Board of Commissioners related to the implementation of their duties as stipulated in the articles of association and applicable laws and regulations.

The Secretary of the Board of Commissioners carries out the main duties and functions in assisting the Board of Commissioners as follows:1. Prepare the Work Plan and Budgetary Plan of the Board of

Commissioners.2. Ensuring the Board of Commissioners' compliance with the laws

and regulations as well as implementing GCG principles.3. Providing information for the needs of the Board of

Commissioners for decision making.4. Prepare the necessary materials related to the Directors'

routine reports in managing the company, such as: RKAP, Annual Reports, Quarterly Reports, SPI Inspection Results Reports, and other required reports.

5. Prepare materials/materials needed related to matters that must get a decision from the Board of Commissioners regarding the Company's management activities carried out by the Directors and all of its staff.

6. Prepare and coordinate the meeting agenda with the parties present at the meeting.

7. Prepare and send meeting invitations to parties who will attend the meeting.

8. Confirming the time, place, attendance, and other matters deemed necessary for the smooth running of the meeting.

9. Organizing meetings/meetings of the Board of Commissioners, both internal to the Board of Commissioners and with the Board of Directors and the staff and other parties.

10. Prepare minutes of meetings for both routine and non-routine meetings of the Board of Commissioners.

11. Submit minutes of meeting to interested parties.

12. Prepare considerations, opinions, suggestions and other decisions of the Board of Commissioners for Shareholders, Directors and parties related to the management of the Company.

13. Following up on every decision of the Board of Commissioners as follows:

Page 239: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 240

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

• Mencatat setiap keputusan yang dihasilkan dalam forum-forum pengambilan keputusan serta penanggung jawabnya.

• Memantau dan mengecek tahapan kemajuan pelaksanaan hasil keputusan rapat, pertimbangan, pendapat, saran dan keputusan Dewan Komisaris lainnya.

• Melakukan upaya untuk mendorong pelaksanaan tindak lanjut keputusan rapat, pertimbangan, pendapat, saran dan keputusan Dewan Komisaris lainnya kepada penanggung jawab terkait.

14. Menyelenggarakan kegiatan di bidang kesekretariatan dalam lingkungan Dewan Komisaris, baik untuk keperluan Dewan Komisaris dan komite-komitenya serta pengadministrasiannya.

15. Melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan tata persuratan dan kearsipan.

16. Melaksanakan dan mengkoordinasikan usaha-usaha untuk memperlancar kegiatan administrasi kesekretariatan baik untuk Dewan Komisaris maupun komite-komite yang ada di dalam lingkungan Dewan Komisaris;

17. Melaksanakan dan mengkoordinasikan pengamanan atas data dan dokumen-dokumen yang berada dalam penguasaan/lingkup kerja Dewan Komisaris, dengan cara sebagai berikut:• Melakukan dan mengkoordinasikan pengadministrasian

hasil pertemuan/rapat di lingkungan Dewan Komisaris, baik dengan Direksi beserta jajaran dan pihak-pihak lainnya.

• Melakukan dan mengkoordinasikan pengadministrasian risalah Rapat Dewan Komisaris, baik rutin maupun non rutin.

• Melakukan dan mengkoordinasikan penyusunan jadwal kegiatan Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi-fungsi serta kelengkapan yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan tersebut.

• Memimpin, mengarahkan dan mengkoordinasikan pelaksanaan sistem dan prosedur yang ada dilingkungan kerja Dewan Komisaris.

• Melakukan dan mengkoordinasikan pengadministrasian bahan/ dokumen/laporan yang diberikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris.

18. Menyusun Rancangan Laporan-Laporan Dewan Komisaris.

Acuan Hukum

Merujuk pada Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-12/ MBU/2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara Pasal 6, Sekretaris Dewan Komisaris harus memenuhi persyaratan:

a. Memahami sistem pengelolaan, pengawasan dan pembinaan Perusahaan.

b. Memiliki integritas yang baik.c. Memahami fungsi kesekretariatan.d. Memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dan berkoordinasi

dengan baik.

• Record every decision produced in the decision making forums and the person in charge.

• Monitor and check the progress stages of the implementation of the resolutions of meetings, considerations, opinions, suggestions and decisions of the Board of Commissioners.

• Make efforts to encourage the implementation of follow-up decisions on meetings, considerations, opinions, suggestions and other decisions of the Board of Commissioners to the responsible person.

14. Carrying out activities in the field of secretariat in the environment of the Board of Commissioners, both for the needs of the Board of Commissioners and its committees and their administration.

15. Carry out and coordinate correspondence and filing activities.

16. Carry out and coordinate efforts to facilitate secretarial administrative activities for both the Board of Commissioners and the committees within the Board of Commissioners;

17. Implement and coordinate the safeguarding of data and documents within the control/scope of work of the Board of Commissioners, in the following manner:• Conduct and coordinate the administration of the results

of meetings/meetings within the Board of Commissioners, both with the Directors and the ranks and other parties.

• Conduct and coordinate the administration of minutes of the Board of Commissioners' meetings, both routine and non-routine.

• Conduct and coordinate the preparation of the schedule of activities of the Board of Commissioners in carrying out the functions and completeness needed to carry out these activities.

• Leads, directs and coordinates the implementation of systems and procedures in the work environment of the Board of Commissioners.

• Conduct and coordinate the administration of materials/documents/reports provided by the Directors to the Board of Commissioners.

18. Prepare Draft Reports of the Board of Commissioners.

Legal Framework

Referring to SOE Ministerial Regulation No. PER-12/MBU/2012 concerning Supporting Organs of the Board of Commissioners/Supervisory Board of State-Owned Enterprises Article 6, the Secretary of the Board of Commissioners must meet these requirements:a. Understand the management, supervision and coaching system

of the Company.b. Have good integrity.c. Understanding the secretarial function.d. Have the ability to communicate and coordinate well.

Page 240: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)241

Komite Audit

Guna membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas pengawasan, Perusahaan membentuk Komite Audit yang memberikan opini profesional dan independen kepada Dewan Komisaris mengenai laporan atau hal-hal lain yang diajukan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris. Tugas komite ini termasuk memeriksa laporan dari fungsi Audit Internal dan memberikan argumen mendasar terkait pengendalian internal yang dijalankan di seluruh unit Perusahaan, menelaah laporan kepada pihak luar, serta mengevaluasi sistem pelaporan pelanggaran/whistleblowing system. Komitmen Komite Audit dijalankan dengan fokus pada efektivitas corporate governance, pengendalian internal, risks assessment, dan pengelolaan Perusahaan secara keseluruhan.

Komite Audit Askrindo berada di bawah Dewan Komisaris. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Komite Audit berpedoman dan telah memiliki Komite Audit Charter. Keberadaan Komite Audit dapat Dewan Komisaris dalam meningkatkan kepercayaan Pemegang Saham, calon investor dan pemerintah terhadap jalannya pengurusan Perusahaaan secara efektif dan optimal.

Kriteria dan Pengangkatan Anggota Komite Audit

Persyaratan untuk diangkat sebagai anggota Komite Audit adalah sebagai berikut:a. Persyaratan Kompetensi

i. Memiliki komitmen, integritas tinggi dan pengetahuan serta pengalaman kerja yang cukup di bidang pengawasan/pemeriksaan dan bidang-bidang lainnya yang dianggap perlu seperti memiliki latar belakang pendidikan atau keahlian di bidang akuntansi atau keuangan, mampu membaca dan memahami laporan, sehingga dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dalam membantu Dewan Komisaris.

ii. Salah seorang dari anggota Komite Audit harus memiliki kemampuan dan pemahaman yang memadai mengenai aspek teknis operasional dan lingkungan bisnis Perusahaan di bidang perasuransian.

iii. Memiliki pengetahuan yang memadai tentang peraturan perundang-undangan yang berlaku terutama berkaitan dengan operasi Perusahaan dan peraturan yang mencakup namun tidak terbatas pada Badan Usaha Milik Negara, Perseroan Terbatas dan Good Corporate Governance (GCG).

iv. Memahami dengan baik konsepsi dan penerapan GCG, sistem manajemen risiko dan sistem pengendalian internal Perusahaan.

v. Wajib menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugasnya.

vi. Mampu berkomunikasi secara efektif.vii. Mempunyai mental dan prilaku yang baik serta

mempunyai tanggung jawab profesional yang tinggi.b. Persyaratan Independensi Dalam melaksanakan tugasnya Komite Audit hanya bertanggung

jawab kepada Dewan Komisaris dan Komite Audit tidak boleh memiliki benturan kepentingan terhadap Perusahaan serta harus

Audit Committee

In order to assist the Board of Commissioners in carrying out its supervisory duties, the Company established an Audit Committee which provides professional and independent opinion to the Board of Commissioners regarding reports or other matters submitted by the Directors to the Board of Commissioners. The duties of this committee include examining reports from the Internal Audit function and providing fundamental arguments related to internal control carried out in all Company units, reviewing reports to outside parties, and evaluating reporting systems for violations/whistleblowing systems. The Audit Committee's commitment is carried out with a focus on the effectiveness of corporate governance, internal control, risk assessment, and overall company management.

The Askrindo Audit Committee is under the Board of Commissioners. In carrying out its duties, the Audit Committee is guided and has a Charter Audit Committee. The existence of the Audit Committee can the Board of Commissioners in increasing the confidence of the Shareholders, prospective investors and the government in the effective and optimal management of the Company.

Criteria and Appointment of Audit Committee Members

The requirements to be appointed as a member of the Audit Committee are as follows:a. Competency Requirements

i. Having commitment, high integrity and sufficient knowledge and work experience in the field of supervision/examination and other fields deemed necessary such as having an educational background or expertise in accounting or finance, being able to read and understand reports, so that they can carry out their duties and functions in assisting the Board of Commissioners.

ii. One of the members of the Audit Committee must have

adequate capability and understanding of the technical operational aspects and the Company's business environment in the insurance field.

iii. Have adequate knowledge of the applicable laws and regulations, especially related to the Company's operations and regulations that include but are not limited to State-Owned Enterprises, Limited Liability Companies and Good Corporate Governance (GCG).

iv. Understand the conception and implementation of GCG, the risk management system and the Company's internal control system.

v. Must provide sufficient time to carry out their duties.

vi. Able to communicate effectively.vii. Have a mental and good behavior and have high

professional responsibility.b. Independence Requirements

In carrying out its duties the Audit Committee is only responsible to the Board of Commissioners and the Audit Committee may not have a conflict of interest against the Company and must be

Page 241: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 242

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

bebas dari pengaruh Jajaran Manajemen, Internal Auditor, Auditor Eksternal dan/atau pihak lainnya.

Kriteria independensi anggota Komite Audit:• Bukan merupakan Karyawan PT Askrindo (Persero) dalam I

(satu) tahun terakhir sebelum diangkat oleh Dewan Komisaris.• Tidak memiliki kaitan hubungan keluarga dengan

Karyawan, Direktur atau Dewan Komisaris Perusahaan• Tidak memiliki hubungan bisnis/ rekanan dengan PT

Askrindo (Persero).• Tidak memiliki saham di PT Askrindo (Persero), baik

langsung maupun tidak langsung di Perusahaan atau perusahaan lain yang bermitra dengan Perusahaan.

• Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik yang memberikan jasa audit dan atau non audit dalam 1 (satu tahun terakhir).

• Menandatangani surat penyataan Independensi di atas kertas bermaterai yang diperbaharui setahun sekali.

• Tidak memangku jabatan rangkap sebagai pengurus partai politik dan/atau calon/anggota legislatif sebagaimana yang diatur dalam peraturan perundang- undangan yang berlaku.

• Bagi anggota Komite Audit yang bukan merupakan anggota Dewan Komisaris tidak diperbolehkan menjabat sebagai anggota Komite Audit di perusahaan lain.

Masa Jabatan Komite Audit

Masa jabatan Komite Audit yang bukan berasal dari anggota Dewan Komisaris paling lama 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang satu kali selama 2 (dua) tahun dengan tidak mengurangi hak Dewan Komisaris untuk memberhentikannya sewaktu-waktu tanpa alasan.

Susunan Keanggotaan dan Profil AnggotaKomite Audit

Komite Audit dibentuk melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: KEP-08/KEP/DK/ASK/2018 tanggal 1 November 2018 tentang Pengangkatan Ketua dan Anggota Komite Audit PT. Asuransi Kredit Indonesia (Persero). Susunan Komite Audit per 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

Susunan Komite Auditper 31 Desember 2018

NamaName

JabatanPosition

Dasar PengangkatanAppointment Decree

Masa JabatanTenure

Periode JabatanServing Period

Alwi ShihabKetua Komite AuditAudit Committee Chairman

Surat Keputusan No.KEP-08/KEP/DK/ASK/2018 tanggal 1 November 2018Decree No. KEP-08/KEP/DK/ASK/2018 dated November 1, 2018

1 November 2018 – 1 November 2021November 1, 2018 - November 1, 2021

Silvester Budi Agung Wakil KetuaVice Chairman

Surat Keputusan No.KEP-08/KEP/DK/ASK/2018 tanggal 1 November 2018Decree No. KEP-08/KEP/DK/ASK/2018 dated November 1, 2018

1 November 2018 – 1 November 2021November 1, 2018 - November 1, 2021

Ke-1First

free from the influence of the Management, Internal Auditors, External Auditors and/or other parties.

Criteria for independence of Audit Committee members:• Was not an employee of PT Askrindo (Persero) in the last I (one)

year before being appointed by the Board of Commissioners.• Has no family relationship with the Company's Employees,

Directors or the Board of Commissioners.• Has no business/partner relationship with PT Askrindo

(Persero).• Do not own shares in PT Askrindo (Persero), either directly or

indirectly in the Company or other companies that partner with the Company.

• Is not a person in a public accounting firm that provides audit and or non-audit services in the past 1 (one year).

• Signs the statement of Independence on stamped paper which is renewed once a year.

• Do not hold dual positions as administrators of political parties and/or candidates/legislative members as regulated in applicable laws and regulations.

• For members of the Audit Committee who are not members of the Board of Commissioners, may not serve as members of the Audit Committee in other companies.

Audit Committee Tenure

The tenure of the Audit Committee which is not from a member of the Board of Commissioners is no more than 3 (three) years and can be extended once for 2 (two) years without prejudice to the right of the Board of Commissioners to dismiss it at any time without reason.

Membership Composition and Profile of Audit Committee Members

The Audit Committee was formed through the Decree of the Board of Commissioners No. KEP-08/KEP/DK/ASK/2018 dated November 1, 2018 concerning the Appointment of the Chair and Members of the Audit Committee of PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero). The composition of the Audit Committee as of December 31, 2018 is as follows:

Audit Committee Compositionper December 31, 2018

Page 242: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)243

Audit Committee Working Guidelines

The Board of Commissioners has established an Audit Committee Charter that is periodically reviewed and updated in accordance with developments in the business scale and organization of the Company. The Audit Committee Charter contains the Audit Committee Work Guidelines which include the vision and mission, functions, roles and responsibilities, duties, relationships with related parties, membership, membership requirements, meetings, remuneration and budget, code of ethics, and reporting and evaluation of the Audit Committee's work.

In accordance with the provisions stipulated in the Audit Charter Committee, the duties of the Audit Committee are described as follows:1. Overseeing the internal control system and the effectiveness

of the implementation of internal and external auditor duties.2. Provide an independent professional opinion to the Board

of Commissioners on reports or matters submitted by the Directors to the Board of Commissioners.

3. Mediator between the External Auditor, Management, Internal Auditor and the Board of Commissioners to discuss the findings of the audit and other issues.

4. As a quality assurance by overseeing the activities of auditors to prevent the occurrence of low quality audit work.

5. Monitor the process of continuous improvement of policies, procedures and practices at all levels in the Company to ensure that the management and control of the Company has been carried out properly.

Duty of Audit Committee

In general, the task of the Audit Committee is to assist the smooth implementation of the duties of the Board of Commissioners, as set out in the Audit Committee Charter and outlined in the Work Program as follows:1. Assist the Board of Commissioners/Supervisory Board to

ensure the effectiveness of the internal control system and the effectiveness of carrying out the duties of the external auditor and internal auditor;

2. Assess the implementation of activities and results of audits carried out by the Internal Audit Unit and external auditors;

3. Provide recommendations regarding improving the management control system and its implementation;

4. Ensuring that there are satisfactory evaluation procedures for all information released by the Company;

5. Provide recommendations regarding the appointment of a Public Accountant to the Board of Commissioners/Supervisory Board to be submitted to the GMS;

Pratoto S Raharjo AnggotaMember

Surat Keputusan No.KEP-08/KEP/DK/ASK/2018 tanggal 1 November 2018Decree No. KEP-08/KEP/DK/ASK/2018 dated November 1, 2018

1 November 2018 – 1 November 2021November 1, 2018 - November 1, 2021

Ke-1First

Djohan Wahyudhi AnggotaMember

Surat Keputusan No.KEP-08/KEP/DK/ASK/2018 tanggal 1 November 2018Decree No. KEP-08/KEP/DK/ASK/2018 dated November 1, 2018

1 November 2018 – 1 November 2021November 1, 2018 - November 1, 2021

Ke-1First

Pedoman Kerja Komite Audit

Dewan Komisaris telah menetapkan Pedoman Kerja/Piagam Komite Audit yang secara berkala ditinjau dan diperbarui sesuai dengan perkembangan skala bisnis dan organisasi Perusahaan. Piagam Komite Audit berisi Pedoman Kerja Komite Audit yang mencakup visi dan misi, fungsi, peran dan tanggung jawab, tugas, hubungan dengan pihak terkait, keanggotaan, persyaratan keanggotaan, rapat, remunerasi dan anggaran, kode etik, serta pelaporan dan evaluasi kerja Komite Audit.

Sesuai ketentuan yang diatur dalam Komite Audit Charter, tugas- tugas Komite Audit diuraikan sebagai berikut:

1. Mengawasi sistem pengendalian intern dan efektivitas pelaksanaan tugas auditor internal dan eksternal.

2. Memberikan pendapat profesional yang independen kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan Direksi kepada Dewan Komisaris.

3. Mediator antara Auditor Eksternal, Jajaran Manajemen, Auditor Internal dan Dewan Komisaris guna membahas temuan hasil audit dan permasalahan lainnya.

4. Sebagai quality assurance dengan cara mengawasi kegiatan para auditor untuk mencegah terjadinya pekerjaan audit yang rendah mutunya.

5. Melakukan monitoring proses perbaikan yang berkesinambungan atas kebijakan, prosedur dan praktek pada semua tingkatan di Perusahaan guna memastikan telah dilakukannya pengelolaan dan pengendalian Perusahaan dengan baik.

Tugas Komite Audit Secara umum tugas Komite Audit adalah membantu kelancaran pelaksanaan tugas-tugas Dewan Komisaris, sebagaimana tertuang dalam Charter Komite Audit dan dijabarkan dalam Program Kerja sebagai berikut:1. Membantu Dewan Komisaris/Dewan Pengawasan untuk

memastikan efektivitas sistem pengendalian intern dan efektivitas pelaksanaan tugas eksternal auditor dan internal auditor;

2. Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilaksanakan oleh Satuan Pengawasan Intern maupun auditor eksternal;

3. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen serta pelaksanaanya;

4. Memastikan telah terdapat prosedur evaluasi yang memuaskan terhadap segala informasi yang dikeluarkan Perusahaan;

5. Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris/Dewan Pengawas untuk disampaikan kepada RUPS;

Page 243: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 244

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

6. Melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris/Dewan Pengawas serta tugas-tugas Dewan Komisaris/Dewan Pengawas lainnya;

7. Menyampaikan Laporan Kegiatan Triwulanan Komite Audit kepada Dewan Komisaris secara tepat waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

8. Melaporkan informasi-informasi mengenai suksesi/ mutasi/ promosi manajer kunci/pejabat satu level dibawah Direksi dan program pengembangan SDM kepada Dewan Komisaris;

9. Melakukan evaluasi atas efektivitas pelaksanaan Pengendalian Intern, Manajemen Resiko dan proses tata kelola Perusahaan, sesuai dengan peraturan perundang- undangan dan kebijakan Perusahaan;

10. Melakukan penelaahan atas informasi mengenai Perusahaan, serta Rencana Jangka Panjang, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, Laporan Manajemen, dan informasi lainnya;

11. Melakukan penelaahan atas pengaduan yang berkaitan dengan manajemen/kinerja Perusahaan.

Informasi tentang Pembagian Tugas antar Anggota Komite Audit

Tugas-tugas Komite Audit dilaksanakan bersama-sama (kolektif) tanpa ada pembagian tugas Komite Audit.

Independensi Komite Audit

Independensi anggota Komite Audit diatur dalam Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-12/MBU/2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara, yaitu:1. Tidak memiliki kepentingan/keterkaitan pribadi yang dapat

menimbulkan dampak negatif dan benturan kepentingan terhadap perusahaan;

2. Jika ada anggota Komite berasal dari sebuah institusi tertentu, maka institusi asal anggota Komite tersebut tidak boleh memberikan jasa pada BUMN yang bersangkutan; serta

3. Anggota Komite yang berasal dari luar perusahaan dilarang mempunyai hubungan keluarga sedarah dan semenda sampai derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping dengan anggota Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas dan anggota Direksi Perusahaan.

Komite Audit bertindak mandiri (independen) dalam pelaksanaan tugas dan pelaporan hasil kerjanya dan hanya bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Komite Audit wajib menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perusahaan, baik dari pihak internal maupun pihak eksternal dan hanya digunakan untuk kepentingan pelaksanaan tugasnya. Salah satu kualifikasi yang disebutkan dalam Piagam Komite audit adalah bahwa seluruh anggota Komite Audit tidak boleh memiliki kepentingan/ keterkaitan pribadi dengan anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang dapat menimbulkan dampak negatif dan benturan kepentingan terhadap Perusahaan.

Seluruh anggota Komite Audit Perusahaan telah memenuhi persyaratan independensi yang dimaksud dalam Peraturan Menteri Negara BUMN tersebut.

6. Identifying matters that require the attention of the Board of Commissioners/Board of Trustees and the duties of the Board of Commissioners/other Board of Trustees;

7. Submitting the Audit Committee's Quarterly Activities Report to the Board of Commissioners in a timely manner in accordance with applicable regulations;

8. Report information on the succession/transfer/promotion of key managers/officials one level below the Board of Directors and HR development program to the Board of Commissioners;

9. Evaluate the effectiveness of the implementation of Internal Control, Risk Management and the Company's governance processes, in accordance with laws and regulations and Company policies;

10. Reviewing information about the Company, as well as the Long-Term Plan, Annual Budget and Operation Plan, Management Reports, and other information;

11. Reviewing complaints relating to the management/performance of the Company.

Information on the Division of Duties among Audit Committee members

The duties of the Audit Committee are carried out jointly (collectively) without any division of duties in the Audit Committee.

Independency of Audit Committee

Independence of the Audit Committee members is regulated in SOE Ministerial Regulation No. Per-12/MBU/2012 concerning Supporting Organs of the Board of Commissioners/Supervisory Board of State-Owned Enterprises, namely:1. Do not have personal interests/relationships that can cause

negative impacts and conflict of interests on the company;

2. If a Committee member is from a particular institution, the institution of origin of the Committee member may not provide services to the SOE concerned; and

3. Committee members who come from outside the company are prohibited from having blood relatives and marriage relationships to the third degree, either in a straight line or sideways with members of the Board of Commissioners/Supervisory Board and members of the Company's Board of Directors.

The Audit Committee acts independently in carrying out its duties and reporting on its results and only reports to the Board of Commissioners. The Audit Committee must maintain the confidentiality of Company documents, data and information, both from internal and external parties and is only used for the purpose of carrying out its duties. One of the qualifications mentioned in the Audit Committee Charter is that all members of the Audit Committee may not have personal interests/relationships with members of the Board of Directors and the Board of Commissioners which could have a negative impact and conflict of interest on the Company.

All members of the Company's Audit Committee have fulfilled the independence requirements referred to in the SOE Ministerial Regulation.

Page 244: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)245

Transparansi Hubungan Afiliasi Komite Audit

Hubungan AfiliasiAffiliation

Alwi Shihab (Ketua)Alwi Shihab (Chairman)

Silvester Budi Agung (Wakil Ketua)Silvester Budi Agung(Vice Chairman)

Pratoto S Raharjo(Anggota)Pratoto S Raharjo(Member)

Djohan Wahyudhi(Anggota)Djohan Wahyudhi (Member)

Dengan Anggota Dewan KomisarisWith members of the Board of Commissioners x x x x

Dengan DireksiWith members of the Board of Directors x x x x

Dengan Pemerintah Indonesia sebagai Pemegang Saham Utama/PengendaliWith the Government of Indonesia as the Major/Controlling Shareholder

x x x x

v = ada | x = tidak ada

v = have a relationship | x = do not have a relationship

Transparansi independensi Komite Audit terlihat dalam tabel berikut:Independency Transparency of the Audit Committee is shown at the following table:

Aspek IndependensiIndependence Aspect

Alwi Shihab (Ketua)Alwi Shihab (Chairman)

Silvester Budi Agung (Wakil Ketua)Silvester Budi AgungVice Chairman

Pratoto S Raharjo(Anggota)Pratoto SRaharjo(Member)

Djohan Wahyudhi(Anggota)Djohan Wahyudhi (Member)

Pegawai aktif AskrindoAskrindo active employee x x x x

Memiliki saham Perusahaan, baik langsung maupun tidak langsungOwn shares of the Company, both directly and indirectly x x x x

Memiliki hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi, atau Pemegang Saham Utama/PengendaliHave family relations with the Board of Commissioners, Directors, or Major/Controlling Shareholders

x x x x

Memiliki hubungan usaha, baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan usaha PerusahaanHave business relations, both directly and indirectly related to the Company's business

x x x x

Merupakan orang yang memberikan jasa audit, non audit, atau jasa konsultan lainnya kepada Perusahaan dalam waktu enam bulan terakhirIs a person who provides audit services, non-audit services, or other consulting services to the Company within the last six months

v/x x x x

Merupakan orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin atau mengendalikan kegiatan PerusahaanA person who has the authority and responsibility to plan, lead or control the Company's activities

x x x x

v = ada | x = tidak ada

v = aspect(s) observed | x = aspect(s) do not observed

Program Peningkatan Kompetensi

Program peningkatan kompetensi dilakukan oleh Komite Audit agar senantiasa dapat mengikuti serta memperbaharui informasi tentang perkembangan terkini dari aktivitas usaha Perusahaan dan pengetahuan-pengetahuan lain terkait dengan pelaksanaan tugas Komite Audit. Tentang program peningkatan kompetensi yang diikuti Komite Audit di sepanjang tahun 2018 dapat dilihat pada bab Profil Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini.

Audit Committee Affiliation Relationship Transparency

Competency Improvement Program

The competency improvement program is carried out by the Audit Committee so that it can always follow and update information on the latest developments in the Company's business activities and other knowledge related to the implementation of the Audit Committee's duties. Concerning the competency improvement program that the Audit Committee participated in throughout 2018 can be seen in the Corporate Profile chapter in this Annual Report.

Page 245: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 246

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Rapat Komite Audit

Sesuai ketentuan dalam Piagam Komite Audit, Komite Audit wajib mengadakan rapat sekurang- kurangnya sekali dalam 1 (satu) bulan yang dipimpin oleh Ketua Komite Audit atau Anggota yang paling senior, jika Ketua berhalangan hadir. Rapat Komite Audit dapat dihadiri oleh Anggota Dewan Komisaris. Komite Audit mengadakan rapat baik dengan Auditor Internal maupun Auditor Eksternal sesuai kebutuhan. Komite Audit melalui Komisaris dapat meminta Direksi atau pegawai Perseroan untuk menghadiri rapat dan memberikan informasi yang diperlukan.

Kebijakan Remunerasi

Kebijakan Remunerasi Komite Audit merujuk pada Piagam Komite Audit, yakni sebagai berikut:1. Penghasilan Anggota Komite Audit ditetapkan oleh Dewan

Komisaris dengan memperhatikan kemampuan Perusahaan.

2. Penghasilan Anggota Komite Audit sebagaimana dimakud pada ayat (1) berupa honorarium maksimal sebesar 20% (dua puluh persen) dari gaji Direktur Utama Perusahaan, dengan ketentuan pajak ditanggung Perusahaan, dan tidak diperkenankan menerima penghasilan lain selain honorarium tersebut.

3. Anggota Dewan Komisaris yang menjadi Ketua/Anggota Komite Audit tidak diberikan penghasilan tambahan dari jabatan tersebut selain penghasilan sebagai Anggota Dewan Komisaris.

4. Semua biaya yang timbul berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan Komite Audit menjadi beban Perusahaan.

Pelaporan

Piagam Komite Audit mengatur bahwa Komite Audit wajib menyampaikan laporan berikut kepada Dewan Komisaris:1. Laporan berkala yang berisi pokok-pokok hasil kerjanya

berdasarkan penugasan Dewan Komisaris.2. Laporan berkala dimaksud dilakukan paling tidak setiap 3

(tiga) bulan kecuali ditentukan lain oleh Dewan Komisaris.3. Laporan khusus yang berisi setiap temuan yang diperkirakan

dapat mengganggu kegiatan Perusahaan.4. Seluruh laporan yang dibuat Komite Audit harus

ditandatangani oleh Ketua dan Anggota Komite Audit.

Laporan Singkat Pelaksanaan Tugas dan Kegiatan Komite Audit pada Tahun 2018

Untuk memenuhi ketentuan penerapan GCG di lingkup Perusahaan, program kerja yang menjadi tugas dan kewajiban Komite Audit di tahun 2018 adalah:a. Membantu Dewan Komisaris untuk memastikan efektivitas

sistem pengendalian intern dan efektivitas pelaksanaan tugas eksternal auditor dan internal auditor;

b. Melakukan penilaian kegiatan serta hasil audit yang dilaksanakan oleh Satuan Pengawasan Intern maupun auditor eksternal;

c. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan system pengendalian intern;

Audit Committee Meeting

In accordance with the provisions in the Audit Committee Charter, the Audit Committee must hold a meeting at least once in 1 (one) month chaired by the Chairman of the Audit Committee or the most senior Member, if the Chairperson is unable to attend. Audit Committee meetings can be attended by members of the Board of Commissioners. The Audit Committee holds meetings with both Internal Auditors and External Auditors as needed. The Audit Committee through the Commissioner may ask the Directors or employees of the Company to attend meetings and provide necessary information.

Remuneration Policy

The Audit Committee Remuneration Policy refers to the Audit Committee Charter, which is as follows:1. Income Members of the Audit Committee are determined by the

Board of Commissioners by taking into account the ability of the Company.

2. The income of the members of the Audit Committee as meant in paragraph (1) is in the form of a maximum honorarium. of 20% (twenty percent) of the salary of the President Director of the Company, provided that the tax is borne by the Company, and is not allowed to receive other income other than the honorarium

3. Members of the Board of Commissioners who become Chair/Members of the Audit Committee are not given additional income from this position other than income as Members of the Board of Commissioners.

4. All costs incurred related to the implementation of the Audit Committee activities are borne by the Company.

Reporting

The Audit Committee Charter stipulates that the Audit Committee must submit the following report to the Board of Commissioners:1. Periodic reports containing the main results of his work based on

the assignment of the Board of Commissioners.2. The periodic reports are made at least every 3 (three) months

unless otherwise stipulated by the Board of Commissioners.3. Special report containing any findings that are expected to

disrupt the Company's activities.4. All reports made by the Audit Committee must be signed by the

Chairperson and Members of the Audit Committee.

Brief Report on the Implementation of Duties and Activities of the Audit Committee in 2018

To fulfill the provisions of GCG implementation in the scope of the Company, the work programs that become the duties and obligations of the Audit Committee in 2018 are:a. Assist the Board of Commissioners to ensure the effectiveness

of the internal control system and the effectiveness of the performance of external auditors and internal auditors;

b. Assess the activities and results of audits conducted by the Internal Audit Unit and external auditors;

c. Providing recommendations regarding improving the internal control system;

Page 246: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)247

d. Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris;

e. Menyampaikan Laporan Kegiatan Triwulanan Komite Audit kepada Dewan Komisaris;

f. Melakukan evaluasi atas efektivitas pelaksanaan Pengendalian Intern, Manajemen Resiko dan proses tata kelola Perseroan kepada Dewan Komisaris.

Evaluasi dan Penilaian Kinerja Komite Audit oleh Dewan Komisaris

Penilaian Dewan Komisaris atas kinerja Komite Audit didasarkan atas komitmen kehadiran dalam rapat dan keaktifan dalam memberikan masukan dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Dewan Komisaris mengapresiasi dan menyampaikan ucapan terima kasih atas kinerja yang telah ditunjukkan oleh Komite Audit dalam tahun 2018. Peran Komite Audit menjadi bagian penting dari kinerja Dewan Komisaris secara keseluruhan, termasuk laporan tugas Komite Audit sebagai masukan bagi Dewan Komisaris dalam melakukan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi serta laporan dan rekomendasi kepada Pemegang Saham.

Untuk meningkatkan perencanaan dan pelaksanaan tugas Komite Audit, Dewan Komisaris melakukan evaluasi tahunan terhadap kinerja Komite Audit.1. Evaluasi kinerja Komite Audit antara lain terkait dengan

tingkat kehadiran anggota Komite Audit dalam rapat-rapat Komite Audit maupun rapat Komite Audit dengan Dewan Komisaris, tingkat partisipasi dalam memberikan pendapat, masukan dan rekomendasi yang konstruktif untuk pengambilan keputusan.

2. Evaluasi kinerja dilakukan oleh Dewan Komisaris dan hasil evaluasi kinerja ini menjadi bahan masukan dalam penetapan ruang lingkup tugas Komite Audit, pemberhentian, penggantian atau pengangkatan kembali sebagai anggota Komite Audit.

Komite Audit juga melakukan penilaian sendiri (self assessment) atas kinerjanya. Hasil self assessment dilaporkan dan dibahas dengan Dewan Komisaris untuk menetapkan langkah-langkah perbaikan, pengembangan dan penyempurnaan pelaksanaan fungsi, tugas dan tanggung jawab Komite Audit.

Komite Nominasi dan Remunerasi

Komite Nominasi dan Remunerasi bertugas menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi, serta melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi dan memberikan rekomendasi mengenai besaran remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.

d. Provide recommendations regarding the appointment of a Public Accountant to the Board of Commissioners;

e. Submit the Audit Committee's Quarterly Activities Report to the Board of Commissioners;

f. Evaluate the effectiveness of the implementation of Internal Control, Risk Management and the Company's governance processes to the Board of Commissioners.

Audit Committee Performance Evaluation and Evaluation by the Board of Commissioners

The Board of Commissioners' evaluation of the performance of the Audit Committee is based on the commitment of attendance at meetings and active activities in providing input and recommendations to the Board of Commissioners in accordance with their duties and functions.

The Board of Commissioners appreciates and thanks the performance shown by the Audit Committee in 2018. The role of the Audit Committee is an important part of the overall performance of the Board of Commissioners, including the Audit Committee's task report as input for the Board of Commissioners in carrying out supervisory duties and providing advice to the Directors and reports and recommendations to the Shareholders.

To improve the planning and implementation of the Audit Committee's duties, the Board of Commissioners conducts an annual evaluation of the Audit Committee's performance.1. Evaluation of the performance of the Audit Committee is

related to the level of attendance of Audit Committee members in Audit Committee meetings and Audit Committee meetings with the Board of Commissioners, the level of participation in providing constructive opinions, input and recommendations for decision making.

2. Performance evaluation is carried out by the Board of Commissioners and the results of this performance evaluation become input in determining the scope of the Audit Committee's duties, dismissal, replacement or reappointment as a member of the Audit Committee.

The Audit Committee also conducts a self assessment of its performance. The results of the self assessment are reported and discussed with the Board of Commissioners to determine the steps for improvement, development and improvement of the implementation of the functions, duties and responsibilities of the Audit Committee.

Nomination and Remuneration Committee

Nomination and Remuneration Committee is in charge to prepare and provide recommendation on Board of Commissioners and Board of Directors members appointment and/or succession system and procedure, and evaluate the remuneration policy and provide recommendation on amount of remuneration for the Board of Commissioners and Board of Directors to the Board of Commissioners to be presented to the General Meetings of Shareholders.

Page 247: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 248

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Dasar Pembentukan Komite Nominasi dan Remunerasi

Pembentukan Komite Nominasi dan Remunerasi Askrindo dilakukan dengan berpedoman dan berlandaskan kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku serta best practices yang dapat diterapkan di lembaga keuangan non bank di Indonesia khususnya;1. Undang-Undang No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas;2. Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha

Milik Negara;3. Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tanggal 16 Agustus

2007 tentang Perseron terbatas;4. Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 2005 tanggal 25

Oktober 2005 tentang Pendirian. Pengurusan, Pengawasan dan Pembubaran BUMN;

5. Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 238/KEP/DIR/X/2014 tanggal 01 Oktober 2014 tentang Struktur Organisasi PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia;

6. POJK No. 2/POJK.05/2014 tentang Tata Kelola yang baik Perusahaan Perasuransian;

7. Akta Anggaran Dasar PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia;8. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuarigan No. 16/ SEOJK.05/2014

tanggal 9 Desember 2014, tentang Komite pada Dewan Komisaris Perusahaan Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah, Perusahaan Reasuransi Syariah, dan Reasuransi Syariah;

9. Risalah Rapat Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko Surat PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia No. 36/ASK/KA/KPR/2015 tanggal 16 Desember 2015.

Ketentuan Masa Kerja

Dewan Komisaris berhak sewaktu-waktu untuk meninjau kembali keanggotaan Komite Nominasi dan Remunerasi.

Susunan Keanggotaan dan Profil Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi

Pada tahun 2018, keanggotaan Komite Nominasi dan Remunerasi adalah berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 10/KEP/DK/ASK/2018 tanggal 7 Desember 2018 tentang Perubahan Sususnan Anggota Komite Nominasi Dan Remunerasi PT. Asuransi Kredit Indonesia.

Susunan Komite Nominasi dan Remunerasi per 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:Susunan Komite Nominasi dan Remunerasiper 31 Desember 2018

NamaName

JabatanPosition

Silvester Budi Agung (Anggota Komisaris)Silvester Budi Agung (Member of the Board of Commissioners)

Ketua Komite Nominasi dan RemunerasiChairman of the Nomination and Remuneration Committee

Sekretaris Dewan KomisarisThe Board of Commisssioners Secretary

SekretarisSecretary

Novie Revianti (Kepala Divisi SDM)Novie Revianti (HR Division Head)

AnggotaMember

Establishment Basis of the Nomination and Remuneration Committee

Establishment of the Askrindo Nomination and Remuneration Committee is done referring to prevailing law and best practices that are implemented at non-bank financial institutions in Indonesia, particularly;1. Law No. 1 of 1995 on Limited Liability Company;2. Law No. 19 of 2003 on State-Owned Enterprises;

3. Law No. 40 of 2007 dated August 16, 2007 on Limited Liability Company;

4. Government Regulation No. 45 of 2005 dated October 25, 2005 regarding SOEs Establishment, Management, Supervision and Dismissal;

5. Board of Commissioners Decree No. 238/KEP/DIR/X/2014 dated October 1, 2014 regarding PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia Organization Structure;

6. POJK No. 2/POJK.05/2014 regarding Good Governance for Insurance Company;

7. PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia Articles of Association Deed;8. Financial Service Authority Circular Letter No. 16/SEOJK.05/2014

dated December 9, 2014 regarding Committees under the Board of Commissioners in Insurance Company, Sharia Insurance Company, Reinsurance Company, and Sharia Reinsurance Company;

9. PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia Audit Committee and Risk Oversight Committee Minutes of Meeting Letter No. 36/ASK/KA/KPR/2015 dated December 16, 2015.

Tenure

The Board of Commissioners has the right at any time to review the membership of the Nomination and Remuneration Committee.

Membership Composition and Profile of Nomination and Remuneration Committee Members

In 2018, the Nomination and Remuneration Committee membership refers to the Board of Commissioners Decree No. 10/KEP/DK/ASK/2018 dated December 7, 2018 regarding PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Nomination and Remuneration Committee Appointment.

The structure of the Nomination and Remuneration Committee as of December 31, 2018 is as follows:Structure of the Nomination and Remuneration Committee as of December 31, 2018

Page 248: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)249

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Nominasi dan Remunerasi

1. Terkait dengan kebijakan remunerasi:1.1 Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi; dan1.2 Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris

mengenai:a. Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan

Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham;

b. Kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi.

2. Terkait dengan kebijakan nominasi:2.1 Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem

serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham;

2.2 Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham;

2.3 Memberi rekomendasi mengenai caion karyawan satu tingkat dibawah Direksi.

3. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab lainnya yang diberikan oleh Dewan Komisaris.

Program Peningkatan Kompetensi

Program peningkatan kompetensi dilakukan oleh Komite Nominasi & Remunerasi agar senantiasa dapat mengikuti serta memperbaharui informasi tentang perkembangan terkini dari aktivitas usaha Perusahaan dan pengetahuan-pengetahuan lain terkait dengan pelaksanaan tugas Komite Nominasi & Remunerasi.

Tentang program peningkatan kompetensi yang diikuti Komite Nominasi & Remunerasi di sepanjang tahun 2018 dapat dilihat pada bab Profil Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini.

Rapat Komite Nominasi & Remunerasi

Ketentuan rapat Komite Nominasi & Remunerasi:1. Rapat Komite diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan

Perusahaan;2. Rapat Komite hanya dapat dilaksanakan apabila dihadiri

oleh paling kurang 51 % (lima puluh satu perseratus) dari jumlah anggota termasuk seorang Komisaris Independen dan Pejabat Eksekutif sebagai perwakilan pegawai;

3. Keputusan rapat komite dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat;

4. Dalam hal musyawarah mufakat sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak tercapai, maka pengambiian keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak;

5. Hasil rapat komite sebagaimana dimaksud ayat (3) wajib dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan secara baik;

Duty and Responsibility of Nomination and Remuneration Committee

1. Related to remuneration policy:1.1 Evaluate the remuneration policy; and1.2 Provide recommendation to the Board of Commissioners on:

a. Remuneration policy for Board of Commissioners and Board of Directors to be presented to the General Meetings of Shareholders;

b. Remuneration policy for Executives and employees generally to be presented to the Board of Directors.

2. Related to nomination policy:2.1 Prepare and provide recommendation on Board of

Commissioners and Board of Directors members appointment and/or succession system and procedure to be presented to the General Meetings of Shareholders;

2.2 Provide recommendation on Board of Commissioners and/or Board of Directors members candidates to the Board of Commissioners to be presented to the General Meetings of Shareholders;

2.3 Provide recommendation on candidate for employee one level below the Board of Directors.

3. Perform other duties and responsibilities assigned by the Board of Commissioners.

Competency Improvement Program

The competency improvement program is carried out by the Nomination & Remuneration Committee so that it can always follow and update information on the latest developments of the Company's business activities and other knowledge related to the implementation of the duties of the Nomination & Remuneration Committee.

Concerning the competency improvement program that was participated in by the Nomination & Remuneration Committee throughout 2018, please see the Company Profile chapter in this Annual Report.

Nomination & Remuneration Committee Meeting

Terms of the Nomination & Remuneration Committee meeting:1. Committee meetings are held in accordance with the needs of

the Company;2. Committee meetings can only be held if attended by at least

51% (ffifty-one percent) of the total number of members including an Independent Commissioner and Executive Officer as representative employee;

3. Decisions of committee meetings are based on consensus agreement;

4. In the case that consensus agreement as referred to in paragraph (3) is not reached, then the decision is made based on majority votes;

5. The results of the committee meeting referred to in paragraph (3) must be stated in the minutes of the meeting and properly documented;

Page 249: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 250

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

6. Perbedaan pendapat (dissenting opinions) yang teijadi dalam rapat komite sebagaimana dimaksud pada ayat (3) wajib dicantumkan secara ielas dalam risalah rapat beserta alas an perbedaan pendapat tersebut.

Kebijakan Suksesi Direksi

Askrindo melakukan program pengembangan karyawan secara berkesinambungan. Dalam menominasikan anggota Direksi, Askrindo mendahulukan pihak internal terlebih dahulu, namun demikian Askrindo tunduk dan taat terhadap keputusan pemegang saham dalam penentuan Direksi Askrindo.

Program suksesi Direksi Askrindo dilakukan secara berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan usaha perusahaan. Program suksesi dilakukan dengan cara sebagai berikut:a. Program pendidikan dan pelatihan, baik yang dilakukan diinternal

perusahaan atau yang diselenggarakan oleh pihak eksternal.b. Pendelegasian wewenang.

Komite Pemantau Risiko

Dewan Komisaris telah membentuk Komite Pemantau Risiko untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan. Komite Pemantau Risiko bertugas sebagai fasilitator bagi Dewan Komisaris dalam memantau Sistem Manajemen Risiko yang disusun Direksi serta menilai toleransi risiko yang dapat diambil oleh Perusahaan. Komposisi anggota Komite Pemantau Risiko terdiri dari satu atau lebih Anggota Dewan Komisaris maupun pihak luar yang independen yang memiliki keahlian, pengalaman serta kualitas dalam mengelola risiko.

Dasar Pembentukan Komite Pemantau Risiko

Pembentukan Komite Pemantau Risiko Askrindo dilakukan dengan berpedoman dan berlandaskan kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku serta best practices yang dapat diterapkan di lembaga keuangan non bank di Indonesia khususnya;• Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara

No.PER 04/MBU/2011 tentang Indikator Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara Jasa Keuangan Bidang Usaha Perasuransian Dan Jasa Penjaminan Yang Menerima Penugasan Khusus Dari Pemerintah;

• Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No 12/MBU/2012 tanggal 24 Agustus 2012 tentang Organ pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara;

• Peraturan OJK No. 16/POJK.05/2014 Tanggal 9 Desember 2014 Tentang Komite Pada Dewan Komisaris Perusahaan Asuransi, Asuransi Syariah, Perusahaan Reasuransi dan perusahaan Reasuransi Syariah;

• Peraturan OJK No. 10/POJK.05/2014 Tentang Tingkat Risiko Lembaga Jasa Keuangan Non Bank tanggal 27 Agustus 2014;

• OJK No. 18/POJK.03/2014 Tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan;

6. Dissenting opinions that occur in committee meetings referred to in paragraph (3) must be clearly stated in the minutes of the meeting along with the reasons for the dissenting opinion.

Directors Succession Policy

Askrindo conducts employee development programs on an ongoing basis. In nominating a member of the Board of Directors, Askrindo prioritizes internal parties first, however Askrindo obeys and obeys the shareholders' decision in determining the Askrindo Board of Directors.

The Askrindo's Board of Directors succession program is carried out continuously in accordance with the needs and development of the company's business. The succession program is carried out in the following ways:a. Education and training programs, whether conducted internally

by companies or conducted by external parties.b. Delegation of authority.

Risk Monitoring Committee

The Board of Commissioners has established a Risk Monitoring Committee to assist the Board of Commissioners in carrying out its supervisory function. The Risk Monitoring Committee serves as a facilitator for the Board of Commissioners in monitoring the Risk Management System prepared by the Directors and assessing risk tolerance that can be taken by the Company. The composition of members of the Risk Monitoring Committee consists of one or more Members of the Board of Commissioners and independent external parties who have the expertise, experience and quality in managing risks.

Basis for the Establishment of a Risk Monitoring Committee

The establishment of the Askrindo Risk Monitoring Committee is based on and based on the applicable laws and regulations and best practices that can be applied in non-bank financial institutions in Indonesia in particular;• Regulation of the Minister of State for State-Owned Enterprises

No. PER 04/MBU/2011 concerning Indicators for Assessment of the Health Level of State-Owned Enterprises Financial Services in the Field of Insurance Business and Guarantee Services that Receive Special Assignments from the Government;

• Regulation of the Minister of State-Owned Enterprises No. 12/MBU/2012 dated August 24, 2012 concerning Organs supporting the Board of Commissioners/Supervisory Board of State-Owned Enterprises ;

• OJK Regulation No. 16/POJK.05/2014 dated 9 December 2014 concerning Committees of the Board of Commissioners of Insurance Companies, Sharia Insurance, Reinsurance Companies and Sharia Reinsurance Companies;

• OJK Regulation No. 10/POJK.05/2014 Regarding Risk Level of Non-Bank Financial Services Institutions dated August 27, 2014;

• OJK No. 18/POJK.03/2014 Regarding the Implementation of Integrated Governance for Financial Conglomerates;

Page 250: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)251

• POJK No. 17/POJK.03/2014 Tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan;

• SE OJK No. 1/POJK.05/2014 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Lembaga Keuangan Non Bank;

• SE.OJK No. 14/SEOJK.03/2015 tanggal 25 Mei 2015 Tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan.

Masa Jabatan Komite Pemantau Risiko

Masa jabatan Komite Pemantau Risiko yang bukan berasal dari anggota Dewan Komisaris paling lama 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang satu kali selama 2 (dua) tahun dengan tidak mengurangi hak Dewan Komisaris untuk memberhentikannya sewaktu-waktu tanpa alasan.

Susunan Keanggotaan dan Profil Anggota Komite Pemantau Risiko

Komite Pemantau Risiko dibentuk melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 09/KEP/DK/ASK/2018 tanggal 1 Desember 2018 tentang Pengangkatan Ketua dan Anggota Komite Pemantau Risiko PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero). Susunan Komite Pemantau Risiko per 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

Susunan Komite Pemantau Risikoper 31 Desember 2018

NamaName

JabatanPosition

Dasar PengangkatanBasis of Appointment

Masa JabatanTenure

Periode JabatanPeriod

Agustina MurbaningsihKetua Komite Pemantau RisikoChairwoman of the Risk Monitoring Committee

Surat Keputusan Dewan KomisarisNo. 9/KEP/DK/ASK/2018Decree of the Board of Commissioners No. 9/KEP/DK/ASK/2018

Mengikuti masa jabatan sebagai Komisaris Following the term of office as Commissioner

Andar Sudiar Sukma AnggotaMember

Surat Keputusan Dewan KomisarisNo. 9/KEP/DK/ASK/2018Decree of the Board of Commissioners No. 9/KEP/DK/ASK/2018

1 Desember 2018 - Ke-1

Sudarmono AnggotaMember

Surat Keputusan Dewan KomisarisNo. 9/KEP/DK/ASK/2018Decree of the Board of Commissioners No. 9/KEP/DK/ASK/2018

Tgl/bln/thn - tgl/bln/thn Ke-1/Ke-2

Tugas Komite Pemantau Risiko

Komite Pemantau Risiko harus menjalankan tugas secara obyektif berdasarkan arahan Dewan Komisaris yang sekurang-kurangnya meliputi namun tidak terbatas pada:a. Menilai kualitas Kebijakan Manajemen Risiko;b. Menilai efektivitas manajemen risiko yang diterapkan Perusahaan,

termasuk menilai toleransi risiko yang diambil Direksi.Kegiatan lebih rinci atas tugas Komite Pemantau Risiko sebagaimana diatur dalam Program Komite Pemantau Risiko sebagai berikut:a. Membantu Dewan Komisaris untuk memastikan efektivitas

sistem pengendalian risiko dan efektivitas pelaksanaan tugas eksternal auditor dan internal auditor berbasis risiko;

• POJK No. 17/POJK.03/2014 Regarding the Implementation of Integrated Risk Management for Financial Conglomerates;

• SE OJK No. 1/POJK.05/2014 concerning the Implementation of Risk Management for Non-Bank Financial Institutions;

• SE.OJK No. 14/SEOJK.03/2015 dated 25 May 2015 concerning the Implementation of Integrated Risk Management for Financial Conglomerates.

Tenure of the Risk Monitoring Committee

The term of office of the Risk Oversight Committee which is not from a member of the Board of Commissioners is a maximum of 3 (three) years and can be extended once for 2 (two) years without prejudice to the right of the Board of Commissioners to dismiss it at any time without reason.

Membership Structure and Profile of Risk Monitoring Committee Members

The Risk Monitoring Committee was formed through the Decree of the Board of Commissioners No. 09/KEP/DK/ASK/2018 dated December 1, 2018 concerning the Appointment of the Chair and Members of the Risk Monitoring Committee of PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero). The structure of the Risk Monitoring Committee as of December 31, 2018 is as follows:

Structure of the Risk Monitoring Committeeas of December 31, 2018

Duties of the Risk Monitoring Committee

The Risk Monitoring Committee must carry out its duties objectively based on the direction of the Board of Commissioners which at least includes but is not limited to:a. Assess the quality of the Risk Management Policy;b. Assess the effectiveness of risk management implemented by the

Company, including assessing risk tolerance taken by the Directors.More detailed activities on the duties of the Risk Monitoring Committee as stipulated in the Risk Monitoring Committee Program are as follows:a. Assist the Board of Commissioners to ensure the effectiveness of

risk control systems and the effectiveness of the performance of risk-based external auditors and internal auditors;

Page 251: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 252

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

b. Membantu Dewan Komisaris/Dewan Pengawasan untuk memastikan efektivitas sistem pengendalian intern dan efektivitas pelaksanaan tugas eksternal auditor dan internal auditor;

c. Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit berbasis risiko yang dilaksanakan oleh Satuan Pengawasan Intern maupun auditor eksternal;

d. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen serta pelaksanaanya;

e. Memastikan telah terdapat prosedur evaluasi yang memuaskan terhadap segala informasi yang dikeluarkan Perusahaan;

f. Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris/Dewan Pengawas untuk disampaikan kepada RUPS;

g. Melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris/Dewan Pengawas serta tugas-tugas Dewan Komisaris/Dewan Pengawas lainnya;

h. Menyampaikan Laporan Kegiatan Triwulanan Komite Pemantau Risiko kepada Dewan Komisaris secara tepat waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

i. Melaporkan informasi-informasi mengenai suksesi/mutasi/ promosi manajer kunci/pejabat satu level dibawah Direksi dan program pengembangan SDM kepada Dewan Komisaris;

j. Melakukan evaluasi atas efektivitas pelaksanaan Pengendalian Intern, Manajemen Resiko dan proses tata kelola Perseroan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan kebijakan Perusahaan;

k. Melakukan penelaahan atas informasi mengenai Perusahaan, serta Rencana Jangka Panjang, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, Laporan Manajemen, dan informasi lainnya;

l. Melakukan penelaahan atas pengaduan yang berkaitan dengan manajemen/kinerja Perusahaan;

m. Lain-lainnya yang berkaitan dengan tugas Komite Pemantau Risiko. Menilai pelaksanaan kegiatan manajemen risiko dan kepatuhan yang dilaksanakan oleh Divisi MRK maupun auditor eksternal;

n. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen risiko serta pelaksanaanya;

o. Memastikan telah terdapat prosedur evaluasi yang memuaskan terhadap segala informasi yang dikeluarkan Perusahaan;

p. Melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian, menyusun mitigasi risiko untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris serta tugas-tugas Dewan Komisaris lainnya;

q. Menyampaikan Laporan Kegiatan Triwulanan Komite pemantau Risiko kepada Dewan Komisaris secara tepat waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

r. Melaporkan informasi-informasi mengenai suksesi/ mutasi/ promosi manajer kunci/pejabat satu level dibawah Direksi dan program pengembangan SDM kepada Dewan Komisaris;

s. Melakukan evaluasi atas efektivitas pelaksanaan Manajemen Resiko dan proses tata kelola Perusahaan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan kebijakan Perusahaan;

t. Melakukan penelaahan atas informasi mengenai Perusahaan, serta Rencana Jangka Panjang, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, Laporan Manajemen, dan informasi lainnya;

u. Melakukan penelaahan atas pengaduan yang berkaitan dengan manajemen/kinerja Perusahaan;

v. Lain-lainnya yang berkaitan dengan tugas Komite Pemantau Risiko.

b. Assist the Board of Commissioners/Supervisory Board to ensure the effectiveness of the internal control system and the effectiveness of the performance of external auditors and internal auditors' tasks;

c. Assess the implementation of activities and the results of risk-based audits carried out by the Internal Audit Unit and external auditors;

d. Provide recommendations regarding improving the management control system and its implementation;

e. Ensuring that there is a satisfactory evaluation procedure for all information released by the Company;

f. Provide recommendations regarding the appointment of a Public Accountant to the Board of Commissioners/Supervisory Board to be submitted to the GMS;

g. Identifying matters that require the attention of the Board of Commissioners/Board of Trustees and the duties of the Board of Commissioners/other Board of Trustees;

h. Submit the Quarterly Risk Monitoring Committee Report to the Board of Commissioners in a timely manner in accordance with applicable regulations;

i. Report information on succession/transfer/promotion of key managers/officials one level below the Board of Directors and HR development program to the Board of Commissioners;

j. Evaluate the effectiveness of the implementation of Internal Control, Risk Management and the Company's governance processes, in accordance with the laws and regulations and the Company's policies;

k. Reviewing information about the Company, as well as the Long Term Plan, Work Plan and Corporate Budget, Management Reports, and other information;

l. Reviewing complaints relating to the management/performance of the Company;

m. Others relating to the duties of the Risk Monitoring Committee. Assessing the implementation of risk management and compliance activities carried out by the MRK Division and external auditors;

n. Provide recommendations regarding improving the risk management control system and its implementation;

o. Ensuring that there is a satisfactory evaluation procedure for all information released by the Company;

p. Identify matters that require attention, prepare risk mitigation to be submitted to the Board of Commissioners and other Board of Commissioners tasks;

q. Submitting Quarterly Report on Risk Monitoring Committee to the Board of Commissioners in a timely manner in accordance with applicable regulations;

r. Report information on succession/transfer/promotion of key managers/officials one level below the Board of Directors and HR development program to the Board of Commissioners;

s. Evaluate the effectiveness of the implementation of Risk Management and the Company's governance processes, in accordance with the laws and regulations and the Company's policies;

t. Reviewing information about the Company, as well as the Long Term Plan, Work Plan and Corporate Budget, Management Reports, and other information;

u. Reviewing complaints relating to the management/performance of the Company;

v. Others relating to the duties of the Risk Monitoring Committee.

Page 252: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)253

Wewenang Komite Pemantau Risiko

1. Melakukan kajian terhadap fungsi bagian Manajemen Risiko terutama dalam melakukan koordinasi, implementasi, dan pengawasan tingkat efektivitas masing-masing komponen risiko Perusahaan;

2. Memperoleh masukan dari pihak eksternal/independen yang profesional dalam rangka pelaksanaan tugas dan peningkatan kemampuan anggota Komite Pemantau Risiko apabila diperlukan atas biaya Perusahaan.

Informasi tentang Pembagian Tugas antar Komite Pemantau Risiko

Tugas-tugas Komite Pemantau Risiko dilaksanakan bersama-sama (kolektif) tanpa ada pembagian tugas Komite Pemantau Risiko.

Independensi Komite Pemantau Risiko

Kriteria independensi anggota Komite Pemantau Risiko diuraikan sebagai berikut:1. Bukan merupakan Karyawan Askrindo dalam 1 (satu) tahun

terakhir sebelum diangkat oleh Dewan Komisaris.2. Tidak memiliki kaitan hubungan keluarga dengan Karyawan,

Direktur atau Dewan Komisaris Perusahaan.3. Tidak memiliki hubungan bisnis/rekanan dengan Askrindo.4. Tidak memiliki saham di Askrindo, baik langsung maupun

tidak langsung di Perusahaan atau perusahaan lain yang bermitra dengan Perusahaan.

5. Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik yang memberikan jasa audit dan atau non audit dalam 1 satu tahun terakhir.

6. Menandatangani surat penyataan Independensi di atas kertas bermaterai yang diperbaharui setahun sekali.

7. Tidak memangku jabatan rangkap sebagai pengurus partai politik dan/atau calon/anggota legislatif sebagaimana yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Seluruh anggota Komite Pemantau Risiko telah memenuhi persyaratan independensi yang dimaksud dalam Peraturan Menteri Negara BUMN tersebut.

Transparansi Hubungan Afiliasi Komite Pemantau Risiko

Hubungan AfiliasiAffiliation

Agustina Murbaningsih(Ketua)(Chairwomen)

Andar Sudiar Sukma(Anggota)(Member)

Sudarmono(Anggota) (Member)

Dengan Anggota Dewan KomisarisWith members of the Board of Commissioners x x x

Dengan DireksiWith members of the Board of Directors x x x

Dengan Pemerintah Indonesia sebagai Pemegang Saham Utama/PengendaliWith the Government of Indonesia as the Major/Controlling Shareholder x x x

v = ada | x = tidak ada

v = affiliation observed | x = no affiliation observed

Authority of the Risk Monitoring Committee

1. Review the functions of the Risk Management section, especially in coordinating, implementing and monitoring the effectiveness of each component of the Company's risk;

2. Obtaining input from external/independent professionals in the context of carrying out their duties and enhancing the ability of members of the Risk Monitoring Committee if necessary at the expense of the Company.

Information on the Division of Duties among Risk Monitoring Committees

The duties of the Risk Monitoring Committee are carried out together (collectively) without any division of duties of the Risk Monitoring Committee.

Independence of the Risk Monitoring Committee

The independence criteria for members of the Risk Monitoring Committee are described as follows:1. Not a Askrindo employee in the last 1 (one) year before being

appointed by the Board of Commissioners.2. Has no family relationship with employees, Directors or the

Board of Commissioners of the Company.3. Does not have a business/partner relationship with Askrindo.4. Do not own shares in Askrindo, either directly or indirectly in the

Company or other companies that partner with the Company.

5. Not a person in the Public Accountant Office that has provided audit and or non-audit services in the past year and one year.

6. Signing the statement of Independence on stamped paper, which is renewed once a year.

7. Do not hold dual positions as administrators of political parties and/or candidates/members of the legislature as stipulated in applicable laws and regulations.

All members of the Risk Monitoring Committee have fulfilled the independence requirements referred to in the SOE Ministerial Regulation.

Transparency of Affiliates Relations of the Risk Monitoring Committee

Page 253: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 254

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Program Peningkatan Kompetensi

Program peningkatan kompetensi dilakukan oleh Komite Pemantau Risiko agar senantiasa dapat mengikuti informasi tentang perkembangan terkini dari aktivitas usaha Perusahaan dan pengetahuan-pengetahuan lain terkait dengan pelaksanaan tugas Komite Pemantau Risiko. Tentang program peningkatan kompetensi yang diikuti Komite Pemantau Risiko di sepanjang tahun 2018 dapat dilihat pada bab Profil Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini.

Rapat Komite Pemantau Risiko

Komite Pemantau Risiko melakukan rapat secara berkala. Di tahun 2018, Komite Pemantau Risiko melakukan 2 (dua) kali rapat, dengan risalah dan rekapitulasi kehadiran sebagai berikut:

Risalah dan Kehadiran Rapat Komite Pemantau Risiko

Tanggal RapatDate of Meeting

TempatPlace

Agenda RapatMeeting Agenda

Peserta RapatMeeting Participants

17 September 2018September 17, 2018 Jakarta Pembahasan keagenan dan broker

Discussion of agency and brokerKomite Audit, Komite Pemantau RisikoAudit Committee, Risk Monitoring Committee

17 Desember 2018December 17, 2018 Jakarta Pembahasan asuransi umum

General insurance discussionKomite Audit, Komite Pemantau RisikoAudit Committee, Risk Monitoring Committee

Laporan Singkat Pelaksanaan Tugas dan Kegiatan Komite Pemantau Risiko pada Tahun 2018

Untuk memenuhi ketentuan penerapan GCG di lingkup Perusahaan, program kerja yang menjadi tugas dan kewajiban Komite Pemantau Risiko di tahun 2018 adalah:a. Membantu Dewan Komisaris memastikan efektivitas

system pengendalian intern dan efektivitas pelaksanaan tugas eksternal auditor dan internal auditor.

b. Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit berbasis risiko yang dilaksanakan oleh Satuan Pengawasan Intern maupun auditor eksternal.

c. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan system pengendalian kepada Dewan Komisaris.

d. Melakukan identifikasi pada hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris.

e. Menyampaikan Laporan Kegiatan Triwulanan Komite Pemantau Risiko kepada Dewan Komisaris.

Evaluasi dan Penilaian Kinerja Komite Manajemen Risiko dan Investasi oleh Dewan Komisaris

Penilaian Dewan Komisaris atas kinerja Komite Pemantau Risiko didasarkan atas komitmen kehadiran dalam rapat dan keaktifan dalam memberikan masukan dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris sesuai dengan tugas dan fungsi. Dewan Komisaris memandang pada tahun 2018 Komite Pemantau Risiko telah menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan baik dan sesuai dengan Piagam Komite Pemantau Risiko.

Competency Improvement Program

The competency improvement program is carried out by the Risk Monitoring Committee so that it is able to keep abreast of information about the latest developments in the Company's business activities and other knowledge related to the implementation of the Risk Monitoring Committee's duties. Concerning the competency improvement program that was followed by the Risk Monitoring Committee throughout 2018 can be seen in the Corporate Profile chapter in this Annual Report.

Risk Monitoring Committee Meeting

The Risk Monitoring Committee meets regularly. In 2018, the Risk Monitoring Committee conducted 2 (two) meetings, with the minutes and recapitulation of attendance as follows:

Minutes and Attendance of Risk Monitoring Committee Meetings

Brief Report on the Implementation of Duties and Activities of the Risk Monitoring Committee in 2018

To meet the provisions of GCG implementation within the Company's scope, the work programs that become the duties and obligations of the Risk Monitoring Committee in 2018 are:a. Help the Board of Commissioners ensure the effectiveness

of the internal control system and the effectiveness of the performance of external auditors and internal auditors.

b. Assess the implementation of activities and the results of risk-based audits carried out by the Internal Audit Unit and external auditors.

c. Provide recommendations regarding improving the control system to the Board of Commissioners.

d. Identify matters that require the attention of the Board of Commissioners.

e. Submit the Quarterly Risk Monitoring Committee Report to the Board of Commissioners.

Evaluation of the Performance of the Risk Management and Investment Committee by the Board of Commissioners

The Board of Commissioners assessment of the performance of the Risk Monitoring Committee is based on the commitment of attendance at meetings and active activities in providing input and recommendations to the Board of Commissioners in accordance with their duties and functions.The Board of Commissioners views that in 2018 the Risk Monitoring Committee has carried out its duties and responsibilities properly and in accordance with the Risk Monitoring Committee Charter.

Page 254: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)255

Ada pun dasar penilaian kinerja Komite Audit adalah sebagai berikut:

1. Tingkat kehadiran dalam rapat2. Rekomendasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris3. Penyampaian laporan kerja secara tepat waktu4. Penyusunan rencana kerja

Komite Tata Kelola Terintegrasi

Komite Tata Kelola Terintegrasi, bertugas mengevaluasi pelaksanaan tata kelola terintegrasi paling sedikit melalui penilaian kecukupan pengendalian intern dan pelaksanaan fungsi kepatuhan secara terintegrasi.

Dasar Pembentukan Komite Tata Kelola Terintegrasi

Pembentukan Komite Tata Kelola Terintegrasi Askrindo dilakukan dengan berpedoman dan berlandaskan kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku serta best practices yang dapat diterapkan di lembaga keuangan non bank di Indonesia khususnya:1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007

tentang Perseroan Terbatas.2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 2/POJK.05/2014

tanggal 28 Maret 2014 tentang Tata kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Perasuransian jo. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 73/POJK.05/2016 tentang Tata kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Perasuransian.

3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 18/POJK.03/2014 tanggal 19 November 2014 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan.

4. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 69/POJK.05/2016 tanggal 23 Desember 2016 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah, Perusahaan Reasuransi, dan Perusahaan Reasuransi Syariah.

5. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 3/POJK.05/2017 tanggal 11 Januari 2017 tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Lembaga Penjamin.

6. Surat Edaran SEOJK No. 15/SEOJK.03/2015 tanggal 25 Mei 2015 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan.

7. Surat Edaran SEOJK No. 14/SEOJK.03/2015 tanggal 3 November 2015 tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan.

8. Anggaran Dasar PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero).9. Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara

No. SK-144/MBU/07/2017 tanggal 28 Juli 2017 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Komisaris Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Asuransi Kredit Indonesia.

Masa Jabatan Komite Tata Kelola Terintegrasi

Masa jabatan anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi adalah1 tahun.

The basis for evaluating the performance of the Audit Committee is as follows:

1. Level of attendance at meetings2. Recommendations given to the Board of Commissioners3. Submission of work reports in a timely manner4. Compilation of work plans

Integrated Governance Committee

The Integrated Governance Committee has the duty to evaluate the implementation of integrated governance at least through an assessment of the adequacy of internal control and the implementation of the integrated compliance function.

Basis for the Establishment of the Integrated Governance Committee

The formation of the Askrindo Integrated Governance Committee is carried out based on and based on applicable laws and regulations and best practices that can be applied in non-bank financial institutions in Indonesia in particular:1. Law of the Republic of Indonesia No.40 of 2007 concerning

Limited Liability Companies.2. Financial Services Authority Regulation No. 2/POJK.05/2014

dated March 28, 2014 concerning Good Corporate Governance for Insurance Companies jo. Financial Services Authority Regulation No. 73/POJK.05/2016 concerning Good Corporate Governance for Insurance Companies.

3. Financial Services Authority Regulation No. 18/POJK.03/2014 dated November 19, 2014 concerning the Implementation of Integrated Governance for Financial Conglomerates.

4. Financial Services Authority Regulation No. 69/POJK.05/2016 dated December 23, 2016 concerning the Operation of Insurance Companies, Sharia Insurance Companies, Reinsurance Companies, and Sharia Reinsurance Companies.

5. Financial Services Authority Regulation No. 3/POJK.05/2017 dated January 11, 2017 concerning Good Corporate Governance for the Insurance Agency.

6. Circular Letter of SEOJK No. 15/SEOJK.03/2015 dated May 25, 2015 concerning the Implementation of Integrated Governance for Financial Conglomerates.

7. SEOJK Circular No. 14/SEOJK.03/2015 dated November 3, 2015 concerning the Implementation of Integrated Risk Management for Financial Conglomerates.

8. Articles of Association of PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero).9. Decree of the Minister of State-Owned Enterprises No. SK-

144/MBU/07/2017 dated July 28, 2017 concerning the Dismissal and Appointment of the President Commissioner of the Company (Persero) PT Asuransi Kredit Indonesia.

Tenure of the Integrated Governance Committee

The tenure of members of the Integrated Governance Committee is 1 year.

Page 255: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 256

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Susunan Keanggotaan Komite Tata Kelola Terintegrasi

Pada tahun 2018, keanggota Komite Tata Kelola Terintegrasi adalah berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 07/KEP/DK/ASK/2017 Tanggal 2 Oktober 2017 tentang Perubahan Komite Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero). Susunan keanggotaan Komite Tata Kelola Terintegrasi per 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

• Ketua: Komisaris Independen PT Askrindo (Persero)• Sekretaris: Sekretaris Dewan Komisaris PT Askrindo• Anggota:

1. Komisaris yang membidangi GCG PT Askrindo (Persero).2. Komisaris Independen PT Reasuransi Nasional Indonesia.

3. Dewan Pengawas Syariah PT Reasuransi Nasional Indonesia.

4. Komisaris Independen PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah.

5. Dewan Pengawas Syariah PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah.

6. Komisaris yang membidangi GCG PT Askrindo Mitra Utama.7. Seorang pihak independen dari Anggota Komite Entitas

Utama.

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Tata Kelola Terintegrasi

Komite Tata Kelola Terintegrasi harus menjalankan tugas secara obyektif berdasarkan arahan Dewan Komisaris yang sekurang-kurangnya meliputi namun tidak terbatas pada:1. Mengevaluasi pelaksanaan tata kelola terintegrasi paling

sedikit melalui penilaian kecukupan pengendalian intern dan pelaksanaan fungsi kepatuhan secara terintegrasi.

2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris PT Askrindo (Persero) untuk penyempurnaan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi.

3. Komite Tata Kelola Terintegrasi harus melaksanakan rapat paling sedikit 1 (satu) kali setiap semester.

4. Rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi dapat dilaksanakan melalui video conference.

5. Hasil rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik.

6. Perbedaan pendapat (dissenting opinion) yang terjadi dalam rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi dicantumkan secara jelas dalam risalah rapat beserta alasannya.

7. Mendorong terciptanya budaya Good Corporate Governance.

Informasi tentang Pembagian Tugas antar Komite Tata Kelola Terintegrasi

Tugas-tugas Komite Tata Kelola Terintegrasi dilaksanakan bersama-sama (kolektif) tanpa ada pembagian tugas Komite Tata Kelola Terintegrasi.

Membership of Integrated Corporate Governance Committee

In 2018, the membership of the Integrated Governance Committee was based on the Decree of the Board of Commissioners No. 07/KEP/DK/ASK/2017 dated October 2, 2017 concerning Amendments to the Integrated Governance Committee for the Financial Conglomerate of PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero). The membership structure of the Integrated Governance Committee as at December 31, 2018 is as follows:

• Chairman: Independent Commissioner of PT Askrindo (Persero)• Secretary: Secretary of the Board of Commissioners of PT Askrindo• Members:

1. Commissioner in charge of GCG PT Askrindo (Persero).2. Independent Commissioner of PT Reasurance Nasional

Indonesia.3. Sharia Supervisory Board of PT Reas Asuransi Nasional

Indonesia.4. Independent Commissioner of PT Askrindo Syariah

Financing Guarantee.5. Sharia Supervisory Board of PT Askrindo Syariah Financing

Guarantee.6. Commissioner in charge of GCG PT Askrindo Mitra Utama.7. An independent party from the Main Entity Committee

Member.

Duties and Responsibilities of the Integrated Governance Committee

The Integrated Governance Committee must carry out its tasks objectively based on the direction of the Board of Commissioners which at least includes but is not limited to:1. Evaluate the implementation of integrated governance at least

through an assessment of the adequacy of internal control and the implementation of the integrated compliance function.

2. Provide recommendations to the Board of Commissioners of PT Askrindo (Persero) for improving the Integrated Governance Guidelines.

3. The Integrated Governance Committee must conduct at least 1 (one) meeting every semester.

4. Integrated Governance Committee meetings can be held via video conference.

5. The results of the Integrated Governance Committee meeting are outlined in the minutes of the meeting and properly documented.

6. Dissenting opinions that occur in Integrated Corporate Governance Committee meetings are clearly stated in the minutes of the meeting along with their reasons.

7. Encouraging the creation of a culture of Good Corporate Governance.

Information on the Division of Duties among Integrated Governance Committees

The duties of the Integrated Governance Committee are carried out jointly (collectively) without any division of duties of the Integrated Governance Committee.

Page 256: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)257

Rapat Komite di Bawah Dewan Komisaris

Sepanjang tahun 2018, Komite di bawah Dewan Komisaris telah melakukan 3 (tiga) kali rapat, dengan agenda sebagai berikut:

Risalah dan Kehadiran Rapat Komite

Tanggal RapatDate of Meeting

TempatPlace

Agenda RapatMeeting Agenda

Peserta RapatMeeting Participants

17 September 2018September 17, 2018 Jakarta Pembahasan keagenan dan broker

Discussion of agency and brokerKomite Audit, Komite Pemantau RisikoAudit Committee, Risk Monitoring Committee

17 Desember 2018December 17, 2018 Jakarta Pembahasan asuransi umum

General insurance discussionKomite Audit, Komite Pemantau RisikoAudit Committee, Risk Monitoring Committee

18-20 Desember 2018December 18-20, 2018 Jakarta

1. Pembahasan program audit kantor cabang2. Penyusunan PKAT 20193. Pembahasan piagam audit charter1. Discussion of branch audit programs2. Compilation of PKAT 20193. Discussion of the charter audit charter

Komite Audit, Kepala SKAI, Kepala bagian, kepala seksi, stafAudit Committee, SKAI Head, Section Chief, Staff

Informasi tentang Organ/Komite Lainnya di Bawah Dewan Komisaris

Hingga akhir tahun 2018, Perusahaan hanya memiliki organ-organ di bawah Dewan Komisaris seperti yang telah diuraikan di atas. Di luar organ utama dalam struktur tata kelola perusahaan yang berada di bawah Dewan Komisaris dan Direksi. Saat ini organ pendukung di bawah Dewan Komisaris Askrindo terdiri dari:• Sekretaris Dewan Komisaris, menjalankan tugas-tugas

administrasi dan kesekretariatan yang berkaitan dengan seluruh kegiatan Dewan Komisaris. Memastikan tugas-tugas Dewan Komisaris telah dijalankan dan semua informasi yang diperlukan Dewan Komisaris telah dijalankan dan semua informasi yang diperlukan Dewan Komisaris telah tersedia dan tugas lainnya sebagaimana yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.

• Komite Audit, Bertugas secara profesional dan independen untuk membantu dan memperkuat fungsi pengawasan Dewan Komisaris atas proses pelaporan keuangan, pelaksanaan audit, pelaksanaan pengendalian internal, implementasi GCG & KPKU serta penugasan yang bersifat khusus.

• Komite Pemantau Risiko, bertugas sebagai fasilitator bagi Dewan Komisaris dalam memantau Sistem Manajemen Risiko yang disusun Direksi serta menilai toleransi risiko yang dapat diambil oleh Perusahaan.

• Komite Nominasi dan Remunerasi, bertugas menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi, serta melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi dan memberikan rekomendasi mengenai besaran remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.

• Komite Tata Kelola Terintegrasi, bertugas mengevaluasi

Meeting of Committees below the Board of Commissioners

During 2018, the Committees under the Board of Commissioners held 3 (three) meetings, with the following agenda:

Minutes and Attendance of Committee Meetings

Information about Other Organs/Committees under the Board of Commissioners

Until the end of 2018, the Company only has organs under the Board of Commissioners as described above. Beyond the main organs in the corporate governance structure under the Board of Commissioners and Directors. Currently the supporting organs under the Askrindo Board of Commissioners consist of:• Secretary of the Board of Commissioners, carries out

administrative and secretarial tasks related to all activities of the Board of Commissioners. Ensure that the duties of the Board of Commissioners have been carried out and all information needed by the Board of Commissioners has been carried out and all information needed by the Board of Commissioners has been available and other tasks as stipulated in the legislation in force.

• Audit Committee, Serves professionally and independently to assist and strengthen the Board of Commissioners' supervisory functions over the financial reporting process, the implementation of audits, the implementation of internal controls, the implementation of GCG & KPKU as well as specific assignments.

• The Risk Monitoring Committee, is assigned as a facilitator for the Board of Commissioners in monitoring the Risk Management System prepared by the Directors and assessing risk tolerance that can be taken by the Company.

• The Nomination and Remuneration Committee, in charge of preparing and providing recommendations regarding the system and procedures for selecting and/or replacing members of the Board of Commissioners and Directors, as well as evaluating remuneration policies and providing recommendations regarding the amount of remuneration for members of the Board of Commissioners and Directors to the Board of Commissioners to be submitted to the Meeting General Shareholders.

Page 257: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 258

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

pelaksanaan tata kelola terintegrasi paling sedikit melalui penilaian kecukupan pengendalian intern dan pelaksanaan fungsi kepatuhan secara terintegrasi.Dengan demikian tidak terdapat organ atau komite lainnya di bawah Dewan Komisaris di luar yang telah diuraikan di atas.

Organ Pendukung Direksi

Komite di Bawah Direksi

Komite Investasi

Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 2/ POJK.05/2014 tanggal 28 Maret 2014 tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Perasuransian, Perusahaan telah mempunyai Komite Investasi yang diharapkan kegiatan investasi di PT Askrindo (Persero) dapat memberikan hasil yang optimal dan tetap memperhatikan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan kehati-hatian (prudent), maka Perusahaan telah menetapkan suatu kebijakan dan arahan invetasi tahunan yang menjadi pedoman dan pengelolaan investasi.

Komposisi Keanggotaan Komite Investasi

Susunan keanggotaan Komite Investasi ditahun 2018 yang telah ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi No. 23/KEP/DIR/I/2015 tanggal 30 Januari 2015 tentang Komite Investasi PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia adalah sebagai berikut:

PosisiPosition

JabatanPosition

KetuaChairman

Direktur UtamaPresident Director

AnggotaMember

Direktur Operasional KomersilDirector of Commercial Operations

AnggotaMember

Direktur Operasional RitelDirector of Retail Operations

AnggotaMember

Kepala Divisi Manajemen BisnisHead of Business Management Division

AnggotaMember

Kepala Divisi Manajemen Risiko & KepatuhanHead of Risk & Compliance Management Division

AnggotaMember

Kepala Divisi Bisnis Ritel dan ProgramHead of Retail and Program Business Division

AnggotaMember

Kepala Divisi Bisnis BUMNHead of BUMN Business Division

AnggotaMember

Kepala Divisi Keuangan dan InvestasiHead of Finance and Investment Division

• The Integrated Governance Committee, in charge of evaluating the implementation of integrated governance at least through an assessment of the adequacy of internal control and the implementation of the integrated compliance function.Therefore there are no other organs or committees under the Board of Commissioners outside those described above.

Supporting Organs ofthe Board of Directors

Committees under the Board of Directors

Investment Committee

Based on the Financial Services Authority Regulation No. 2/POJK.05/2014 dated March 28, 2014 concerning Good Corporate Governance for Insurance Companies, the Company already has an Investment Committee which is expected that investment activities at PT Askrindo (Persero) can provide optimal results and taking into account the principles of Good Corporate Governance and prudent, the Company has established an annual investment policy and direction that guides investment management.

Investment Committee Membership Structure

The composition of the Investment Committee membership in 2018 which has been determined by Decree of the Board of Directors No. 23/KEP/DIR/I/2015 dated January 30, 2015 concerning the Investment Committee of PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia is as follows:

Page 258: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)259

Tugas Komite Investasi

1. Membantu Direksi dalam merumuskan kebijakan dan arahan investasi Perusahaan.

2. Membantu Direksi dalam memantau pelaksanaan kebijakan dan arahan investasi yang telah ditetapkan.

3. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan dan arahan investasi yang telah ditetapkan.

4. Melakukan rapat koordinasi secara berkala minimal 6 (enam) bulan sekali.

Komite Manajemen Risiko

Dalam menerapkan dan melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Govemance), efektif dan efisien, maka perlu dibentuk Komite Manajemen Risiko (KMR) yang membantu efektifitas penerapan Manajemen Risiko Korporat yang terintegrasi dan menyeluruh, maka Direksi Askrindo mengeluarkan Surat Keputusan Direksi PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia No. 114/KEP/DIR/VI/2017 tanggal 22 Juni 2017 Tentang Perubahan Komite Manajemen Risiko.

Keanggotaan Komite Manajemen Risiko

Sesuai dengan Surat Keputusan tersebut, anggota Komite Manajemen Risiko Askrindo adalah sebagai berikut:

PosisiPosition

JabatanPosition

KoordinatorCoordinator

Direktur UtamaPresident Director

SekretarisSecretary

Kepala Divisi Manajemen Risiko dan KepatuhanHead of Risk and Compliance Management Division

Anggota TetapPermanent Member

Kepala SKAIHead of SKAI DivisionKepala Divisi Keuangan dan AkuntansiHead of Risk and Compliance Management DivisionKepala Bagian Manajemen RisikoHead of Risk Management DivisionKepala Bagian KepatuhanHead of Compliance Division

Anggota Tidak tetap (kasus per kasus)Non-permanent member (Appointed on case per case basis)

Seluruh Kepala Divis/Sekretaris Perusahaan/Kepala Biro diluar anggota tetapAll Division Heads/Corporate Secretaries/Bureau Heads outside the permanent members

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Manajemen Risiko

1. Mengevaluasi dan memberikan rekomendasi kepada Direksi atas:a. Penyusunan Kebijakan dan Pedoman Penerapan

Manajemen Risiko serta perubahannya termasuk Strategi Manajemen Risiko, tingkat dan toleransi risiko yang diambil.

b. Penyempurnaan pelaksanaan Manajemen Risiko korporat berdasarkan hasil evaluasi manajemen risiko.

c. Penetapan hal-hal yang terkait dengan keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal, regulasi dan melampaui (signifikan) rencana bisnis dan limit yang ditetapkan sebelumnya.

Investment Committee Duties

1. Assist the Board of Directors in formulating the Company's investment policies and directions.

2. Assist the Board of Directors in monitoring the implementation of policies and investment directives that have been determined.

3. Evaluate the implementation and direction of the investment that has been determined.

4. Conduct regular coordination meetings at least 6 (six) months.

Risk Management Committee

In implementing and implementing good corporate governance, effective and efficient, it is necessary to establish a Risk Management Committee (KMR) that helps the effective implementation of integrated and comprehensive Corporate Risk Management, the Askrindo Board of Directors issues a Decree of the Directors of PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia No. 114/KEP/DIR/VI/2017 dated June 22, 2017 Regarding Changes to the Risk Management Committee.

Membership of the Risk Management Committee

In accordance with the Decree, Askrindo's Risk Management Committee members are as follows:

Duties and Responsibilities of the Risk Management Committee

1. Evaluate and provide recommendations to the Directors on:a. Compilation of Policies and Guidelines for the

Implementation of Risk Management and their changes including the Risk Management Strategy, the level and tolerance of risk taken.

b. Improving the implementation of corporate risk management based on the results of risk management evaluation.

c. Determination of matters related to business decisions that deviate from normal procedures, regulations and exceed the (significant) business plans and limits set in advance.

Page 259: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 260

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

d. Budaya sadar risiko agar terbentuk dalam setiap aktivitas perusahaan.

e. Kebijakan dan pemantauan atas pelaksanaan fraud risk assessment termasuk tindak lanjut hasil fraud risk assessment.

f. Pengambilan keputusan tentang kebijakan dan strategi perusahaan kepada Direktur dan/atau Direksi terkait dengan pengelolaan risiko transaksional dan nontransaksional yang bersifat strategis dan korporat yang dapat berpengaruh terhadap kesinambungan usaha perusahaan.

2. Melakukan kajian dan pemantauan atas Profil Risiko Perusahaan serta upaya-upaya mitigasi yang dilakukanoleh Manajemen terhadap faktor-faktor risiko utama.

3. Batas waktu rekomendasi kepada Direksi disampaikan selambat- lambatnya 3 (tiga) hari kerja setelah menerima laporan risiko dari unit Manajemen Risiko agar Direksi dapat menindaklanjuti hasil laporan risiko dimaksud.

4. Melakukan pengkajian terhadap sistem manajemen risiko korporat dan menilai serta mengevaluasi toleransi risiko yang dapat diambil oleh perusahaan sesuai dengan kebijakan Manajemen.

5. Secara berkala sesuai dengan kebutuhan diadakan pembahasan terhadap laporan risiko dan pengendalian manajemen risiko.

6. Secara berkala sesuai dengan kebutuhan atau minimal 3 (tiga) bulan sekali Komite Manajemen Risiko membuat laporan profil risiko kepada Direksi dan Dewan Komisaris melalui Sekretaris Komite Manajemen Risiko Korporat.

Komite Akseptasi dan Klaim

Terbentuknya Komite Akseptasi dan Klaim sebagai satuan kerja dari fungsi yang berada dalam struktur organisasi perusahaan merupakan wujud tata cara komite untuk percepatan pengambilan keputusan dalam rangka mengimplementasikan four eyes principles.

Askrindo memiliki pertimbangan untuk mendorong penguatan infrastuktur dalam rangka peningkatan kinerja perusahaan melalui prudent dan efisiensi biaya underwriting serta penyempurnaan pondasi usaha maka telah disusun struktur organisasi perusahaan yang baru sebagai bentuk penyelarasan struktur organisasi yang ada di Kantor Cabang dengan struktur organisasi yang ada di Kantor Pusat termasuk di dalamnya pengaturan untuk rentang kendali Kantor Cabang Binaan antara wilayah kerja Koordinator Wilayah seluruh Indonesia.

Komposisi Keanggotaan Komite Akseptasi dan Klaim

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 44/KEP/DIR/II/2017 tanggal 27 Februari 2017, tentang Komite Akseptasi dan Klain PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) telah disusun keanggotaan Komite sebagai berikut:

d. Risk awareness culture to be formed in every activity of the company.

e. Policy and monitoring of the implementation of fraud risk assessment, including follow-up to the results of fraud risk assessment.

f. Decision making regarding company policies and strategies to Directors and/or Directors related to managing strategic and corporate transactional and non-transactional risks that can affect the sustainability of the company's business.

2. Reviewing and monitoring the Company's Risk Profile and mitigation efforts undertaken by Management of the main risk factors.

3. The deadline for recommendations to the Directors is submitted no later than 3 (three) working days after receiving a risk report from the Risk Management unit so that the Board of Directors can follow up on the results of the risk report.

4. Assess the corporate risk management system and assess and evaluate risk tolerance that can be taken by the company in accordance with Management's policies.

5. Periodically according to the needs, a discussion on risk reports and risk management controls are held.

6. Periodically in accordance with needs or at least 3 (three) months. The Risk Management Committee prepares a risk profile report to the Directors and Board of Commissioners through the Corporate Risk Management Committee Secretary.

Acceptation and Claim Committee

The formation of the Acceptance and Claims Committee as a work unit of functions within the company's organizational structure is a form of committee's procedures for accelerating decision making in order to implement the four eyes principles.

Askrindo has considerations to encourage the strengthening of infrastructure in order to improve company performance through prudent and underwriting cost efficiency and improvement of business foundations, so a new company organizational structure has been prepared as a form of alignment of the existing organizational structure at the Branch Office with the existing organizational structure at the Head Office including at therein arrangements for the range of control of the Fostered Branch Offices between the Regional Coordinator's working areas throughout Indonesia.

Structure of Acceptance and Claim Committee Membership

Based on the Decree of the Board of Directors No. 44/KEP/DIR/II/2017 dated February 27, 2017, regarding the Acceptance and Class Committee of PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) the following membership of the Committee was made:

Page 260: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)261

PosisiPosition

JabatanPosition

Pengarah : DireksiDirector: The Board of Directors

Komite Pemutus Akseptasi dan Klaim Asuransi KreditCredit Insurance Acceptance and Claim Termination Committee

Kepala Divisi Underwriting 1Head of Underwriting Division 1Kepala Divisi Pemasaran 1Head of Marketing Division 1Kepala Divisi KlaimClaims Division HeadKepala Divisi Hukum & SubrogasiHead of Law & Subrogation DivisionKepala Divisi ReasuransiHead of Reinsurance Division

Komite Pemutus Akseptasi dan Klaim SuretyshipSuretyship Acceptance and Claim Approval Committe:

Kepala Divisi Underwriting 2Head of Underwriting Division 2Kepala Divisi Pemasaran 2Head of Marketing Division 2Kepala Divisi KlaimClaims Division HeadKepala Divisi Manajemen Risiko dan KepatuhanHead of Risk and Compliance Management DivisionKepala Divisi Hukum & SubrogasiHead of Law & Subrogation DivisionKepala Divisi ReasuransiHead of Reinsurance Division

Komite Transaksional Investasi

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia No. 24/KEP/DIR/I/2015 tanggal 30 Januari 2015, tentang Komite Transaksional Investasi Askrindo; bahwa terbentuknya Komite Transaksi Investasi ini untuk keperluan menganalisa suatu usulan penempatan, perpanjangan dan pencairan suatu portofolio investasi sehingga dapat memberikan hasil yang optimal, aman, likuid dan memenuhi kaidah yang berlaku, maka perlu dibentuk Komite Transaksional Investasi.

Komposisi Keanggotaan Komite Transaksional Investasi

Susunan keanggotaan Komite Transaksional Investasi tahun 2018 adalah sebagai berikut:

PosisiPosition

JabatanPosition

KoordinatorCoordinator

Division Head Manajemen Risiko & KepatuhanHead of Risk & Compliance Management

AnggotaMembers

Division Head Manajemen BisnisHead of Business Development Division HeadDivision Head PemasaranHead of Marketing DivisionDivision Head Penjaminan KURHead of KUR Insurance DivisionDivision Head Hukum & Pemulihan AsetHead of Legal &Assets Recovery DivisionDeputy Division Head APROAPRO Deputy Division Head

Tugas Komite Transaksional Investasi

a. Memberikan masukan, pertimbangan dan rekomendasi kepada Direksi atas hasil analisa usulan penempatan, perpanjangan atau pencairan investasi yang disampaikan oleh Divisi Investasi dalam rangka memutuskan pelaksanaan penempatan, perpanjangan atau pencairan investasi.

Investment Transactional Committee

Based on the Decree of the Directors of PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia No. 24/KEP/DIR/I/2015 dated January 30, 2015, concerning Askrindo's Investment Transactional Committee; that the formation of this Investment Transaction Committee is for the purpose of analyzing a proposed placement, extension and disbursement of an investment portfolio so that it can provide optimal, safe, liquid results and meet applicable rules, it is necessary to establish an Investment Transactional Committee.

Membership Composition of the Transactional Investment Committee

The membership structure of the Transactional Investment Committee in 2018 is as follows:

Duties of the Investment Transactional Committee

a. Provide input, consideration and recommendations to the Board of Directors on the results of the analysis of the proposed placement, extension or disbursement of investments submitted by the Investment Division in order to decide on the placement, extension or disbursement of investments.

Page 261: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 262

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

b. Melakukan review terhadap setiap usulan penempatan, perpanjangan atau pencairan investasi yang merupakan wewenang Direksi berdasarkan batasan-batasan transaksi secara umum dan tetap mengacu pada pedoman investasi yang ditetapkan.

c. Komite dalam melaksanakan tugasnya diberikan waktu selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah usulan diterima lengkap.

d. Melakukan rapat koordinasi secara berkala minimal 1 (satu) bulan sekali.

Komite Pertimbangan Jabatan

Dalam rangka pengisian jabatan yang terdapat di Struktur Organisasi Perusahaan, perlu diisi oleh pejabat yang memiliki kesesuaian kompetensi, kemampuan dan peminatan; dan untuk memperoleh calon-calon pejabat tersebut perlu adanya pemilihan melalui proses yang lebih obyektif dengan mempertimbangkan pengalaman, kinerja, kompetensi dan potensi yang sesuai dengan jabatan yang akan diduduki, atas dasar pertimbangan tersebut maka Askrindo membentuk satu komite yang disebut sebagai Komite Pertimbangan Jabatan, yang telah ditetapkan dalam Surat Keputusan Direksi No. 245/KEP/DIR/X/2016 tanggal 31 Oktober 2016.

Komposisi Keanggotaan Komite Pertimbangan Jabatan

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 245/KEP/DIR/X/2016 tanggal 31 Oktober 2016, tentang Komite Pertimbangan Jabatan PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) telah disusun keanggotaan Komite sebagai berikut:

PosisiPosition

JabatanPosition

Anggota TetapPermanent Members

Division Head SDM, sebagai Ketua merangkap AnggotaHead of HR Division, as Chairman and MemberKepala Satuan Pengawasan Intern, sebagai Wakil Ketua merangkap AnggotaHead of Internal Audit Unit, as Vice Chairman and MemberSekretaris Perusahaan, sebagai AnggotaCorporate Secretary, as MemberDivision Head Manajemen Risiko & Kepatuhan, sebagai AnggotaHead of Risk Management & Compliance Division, as Member

Anggota Tidak TetapNon-permanent Member

Division Head bidang Pemasaran, sebagai AnggotaHead of Marketing Division, as MemberDivision Head bidang Teknik, sebagai AnggotaHead of Technical Division, as MemberDivision Head Keuangan & Akuntansi, sebagai AnggotaHead of Finance & Accounting Division, as Member

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pertimbangan Jabatan

1. Melakukan kajian terhadap informasi yang disampaikan oleh Divisi SDM berkaitan dengan posisi-posisi jabatan yang akan diisi dan calon-calon pejabat yang telah memenuhi persyaratan untuk menduduki jabatan tertentu.

2. Memperoleh informasi dari berbagai sumber mengenai calon- calon pejabat yang disampaikan oleh Divisi SDM.

3. Melakukan penilaian terhadap calon-calon pejabat, berdasarkan aspek-aspek antara lain: rekam jejak (track record), masa kerja jabatan, kompetensi, kinerja dan informasi lain yang dibutuhkan.

b. Reviewing any proposed placement, extension or disbursement of investment that is the authority of the Board of Directors based on transaction limits in general and still refers to the specified investment guidelines.

c. The Committee in carrying out its duties shall be given no later than 2 (two) working days after the proposal has been received in full.

d. Conduct regular coordination meetings at least once a month.

Position Advisory Committee

In order to assign position in the Company’s Organization Structure, the position shall be served by Executive with suitability of competency, capability and interest; and to acquire the Executive candidates, selection through a more objective process by considering suitable experience, performance, competency and potential with the position to be served, based on this consideration, Askrindo established a Committee known as Position Advisory Committee as stipulated in Board of Directors Decree No. 245/KEP/DIR/X/2016 dated October 31, 2016.

Position Advisory Committee Membership Composition

Based on the Decree of the Board of Directors No. 245/KEP/DIR/X/2016 dated October 31, 2016, regarding the Position Advisory Committee of PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero), the Committee membership has been arranged as follows:

Duties and Responsibilities of the Position Advisory Committee

1. Review the information submitted by the HR Division relating to the position positions to be filled and candidates for officials who have fulfilled the requirements to occupy certain positions.

2. Obtaining information from various sources regarding prospective officials submitted by the HR Division.

3. Conduct an assessment of prospective officials, based on aspects including: track record (track record), tenure of office, competence, performance and other information needed.

Page 262: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)263

4. Menyampaikan rekomendasi kepada Direksi melalui Divisi SDM mengenai:• Alternatif calon-calon pejabat yang dinilai memiliki

kompetensi dan kemampuan untuk menduduki jabatan tertentu.

• Percepatan Pangkat Istimewa bagi pejabat yang dipromosikan dan telah ditetapkan sebagai pejabat definitf, untuk menduduki pangkat terendah pada golongan sesuai dengan jabatannya.

5. Dalam menentukan alternatif calon-calon pejabat yang akan menduduki jabatan tertentu dilakukan melalui pembahasan di Komite Pertimbangan Jabatan dengan cara musyawarah mufakat. Dalam hal tidak terjadi mufakat maka akan dilakukan pemungutan suara (voting) dan apabila voting memperoleh hasil yang sama akan diambil suara dari Direktur SDM & Umum.

6. Proses pembahasan dapat dilakukan apabila terdapat minimal 5 (lima) Anggota Komite Pertimbangan Jabatan yang hadir (Kuorum).

Ruang Lingkup Komite Pertimbangan Jabatan

Ruang lingkup pekerjaan Komite Pertimbangan Jabatan adalah merekomendasikan calon-calon pejabat untuk menduduki jabatan :a. 2 (dua) level di bawah Direksi:

• Deputy Division Head• Deputy Area Managing Director Kantor Cabang Kelas 1• Area Managing Director Kantor Cabang Kelas 2

b. 3 (tiga) dan 4 (empat) Level di bawah Direksi:

• Area Managing Director Kantor Cabang Kelas 3• Area Managing Director Kantor Cabang Kelas 4

Sekretaris Perusahaan

Sekretaris Perusahaan merupakan organ pendukung Direksi yang bertanggung jawab terhadap pembentukan citra positif Perusahaan serta kegiatan penyampaian informasi material Perusahaan secara tepat waktu dan akurat kepada seluruh pemangku kepentingan. Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab secara langsung kepada Direksi dan berkoordinasi dengan organ Perusahaan lain seperti Dewan Komisaris dan Auditor Internal maupun eksternal.

Keberadaan Sekretaris Perusahaan di Perusahaan diatur dalam Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN, dan Board Manual Direksi yang dimiliki Perusahaan. Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.

Sekretaris Perusahaan memiliki peran yang penting dalam memperlancar hubungan antar Organ Perusahaan dan hubungan antara Perusahaan dengan Stakeholders dengan dipenuhinya ketentuan peraturan Perundang-undangan yang berlaku dalam rangka penerapan tata kelola perusahaan, oleh karenanya Direksi wajib menyelenggarakan fungsi Sekretaris Perusahaan.

Acuan Hukum

Sekretaris Perusahaan Askrindo ditunjuk dengan mengacu pada peraturan berikut:

4. Delivering recommendations to the Directors through the HR Division regarding:• Alternative candidates for officials who are considered

to have the competence and ability to occupy certain positions.

• Special Rank Acceleration for officials who are promoted and have been determined as definitive officials, to occupy the lowest ranks in the group according to their position.

5. In determining the alternative candidates for officials who will occupy certain positions carried out through discussion at the Position Advisory Committee by way of consensus agreement. In the event that consensus does not occur then a vote will be held (voting) and if the voting gets the same result will be taken from the Director of Human Resources & General.

6. The discussion process can be carried out if there are at least 5 (five) Members of the Position Advisory Committee present (Quorum).

The Scope of the Position Advisory Committee

Scope of Position Advisory Committee work is to provide recommendation on Executive candidates to serve in:a. Position 2 (two) levels below the Board of Directors:

• Deputy Division Head• Deputy Area Managing Director at Branch Office Class 1• Area Managing Director of Class 2 Branch Offices

b. Position 3 (three) and 4 (four) Levels below the Board ofDirectors:• Area Managing Director at Branch Office Class 3• Area Managing Director at Branch Office Class 4

Corporate Secretary

The Corporate Secretary is a supporting organ of the Board of Directors responsible for the formation of a positive image of the Company as well as timely and accurate delivery of Company material information to all stakeholders. The Corporate Secretary is directly responsible to the Directors and coordinates with other Company organs such as the Board of Commissioners and Internal and External Auditors.

The presence of a Corporate Secretary in the Company is regulated in Law No. 19 of 2003 concerning SOEs, and the Board Manual of Directors owned by the Company. The Corporate Secretary reports directly to the President Director.

The Corporate Secretary has an important role in facilitating relations between the Company's Organs and the relationship between the Company and Stakeholders by fulfilling the provisions of the prevailing laws and regulations in the context of implementing corporate governance, therefore the Board of Directors is required to hold the functions of the Corporate Secretary.

Legal Reference

Askrindo Corporate Secretary is appointed with reference to the following regulations:

Page 263: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 264

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

a. Keputusan Ketua Bapepam IX.I.4 No.Kep-63/PM/1996 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan.

b. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor: PER-09/MBU/2012 tanggal 6 Juli 2012, tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara.

c. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 2/POJK.05/2014 tanggal 8 April 2014 tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Perasuransian.

d. Anggaran Dasar Perusahaan berdasarkan Akta Notaris Nomor 102, tanggal 15 Agustus 2008 yang dibuat oleh Notaris Imas Fatimah, SH dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU- 72573. AH.01.02, tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008.

e. Pedoman Umum GCG Indonesia Tahun 2006 oleh Komite Nasional Kebijakan Governance tanggal 17 Oktober 2006. Sekretaris Perusahaan diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama berdasarkan mekanisme internal Perusahaan atas persetujuan Dewan Komisaris pejabat setingkat Kepala Divisi dipimpin oleh seorang Kepala Sekretaris Perusahaan yang kedudukannya berada langsung di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama.

Pihak yang Mengangkat dan Memberhentikan Sekretaris Perusahaan

Pejabat Sekretaris Perusahaan diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama berdasarkan mekanisme internal Perusahaan dengan persetujuan Dewan Komisaris.

Pejabat Sekretaris Perusahaan dan Dasar Pengangkatan

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 77/KEP/DIR/III/2018, per 31 Desember 2018 Sekretaris Perusahaan (Sekper) dijabat oleh Denny Soelistyo Adji.

Denny Soelistyo AdjiSekretaris PerusahaanCorporate Secretary

Menjabat Sejak2012-Saat ini

Data PribadiWarga negara IndonesiaUsia 58 tahunKelahiran Jakarta, 22/07/1961

DomisiliDKI Jakarta, Indonesia

Pendidikan• Sarjana Antropologi, FISIP-Universitas Indonesia• MBA, Saint Louis University-USA

a. Decree of the Chairman of Bapepam IX.I.4 No. Kep-63/PM/1996 concerning the Establishment of a Corporate Secretary.

b. Regulation of the Minister of State Owned Enterprises (SOE) No. PER-09/MBU/2012 dated July 6, 2012, concerning Amendment to the Regulation of the Minister of State Owned Enterprises No. PER-01/MBU/2011 concerning Implementation of Good Corporate Governance (Good Corporate Governance) in State-Owned Enterprises.

c. Regulation of the Financial Services Authority No. 2/POJK.05/2014 dated April 8, 2014 concerning Good Corporate Governance for Insurance Companies.

d. The Company's Articles of Association are based on Notarial Deed No. 102, dated August 15, 2008 made by Notary Imas Fatimah, SH and was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-72573. AH.01.02, 2008 dated October 13, 2008.

e. Indonesian GCG General Guidelines 2006 by the National Governance Policy Committee on October 17, 2006. The Corporate Secretary is appointed and dismissed by the President Director based on the Company's internal mechanism with the approval of the Board of Commissioners. Officials at the level of the Division Head are led by a Chief Corporate Secretary whose position is directly under and responsible answered to the President Director.

Party Who Appointed and Discharged Corporate Secretary

Corporate Secretary Officers are appointed and dismissed by the President Director based on the Company's internal mechanism with the approval of the Board of Commissioners.

Acting Corporate Secretary and Basis of Appointment

Based on Directors Decree No. 77/KEP/DIR/III/2018, as of 31 December 2018 the Corporate Secretary (Sekper) was held by Denny Soelistyo Adji.

Working Since2012-Present

Personal DataIndonesian citizen58 years oldBorn in Jakarta, 22/07/1961

DomicileDKI Jakarta, Indonesia

Education• Bachelor of Anthropology, FISIP-University of Indonesia• MBA, Saint Louis University-USA

Page 264: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)265

Pengalaman Kerja• Wakil Pemimpin Wilayah, Kantor Wilayah Jakarta 3, PT Bank BRI• Kepala Sekretaris Perusahaan PT Asuransi Kredit Indonesia

PengangkatanSK Direksi No. 77/KEP/DIR/III/2018

Hubungan AfiliasiTidak memiliki hubungan afiliasi baik kepada anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi, maupun dengan pemegang saham utama.

Pedoman Kerja Sekretaris Perusahaan

Dalam menjalankan tugasnya, Sekretaris Perusahaan berpedoman pada Surat Keputusan Direksi No. 230/KEP/DIR/XII/2012 tanggal 28 Desember 2012 tentang Pedoman Sekretaris Perusahaan dan Surat Keputusan Direksi No.228/KEP/DIR/XII/2012 tanggal 28 Desember 2012 tentang Pedoman Transparansi dan Disclosure.

Tugas Pokok Sekretaris Perusahaan

Sekretaris Perusahaan memiliki peran yang strategis dalam penerapan kebijakan tata kelola perusahaan. Selain memastikan kepatuhan administrasi dalam pengambilan keputusan perusahaan, menjalankan fungsi komunikasi korporat, juga bertindak sebagai penghubung (liaison officer) atau contact person antara Perusahaan dengan masyarakat (stakeholder).

Tugas lainnya adalah memberikan informasi yang dibutuhkan stakeholders serta kepada pihak-pihak eksternal maupun internal yang berkaitan dengan kondisi Perusahaan. Sekretaris Perusahaan juga memastikan bahwa Perusahaan telah mematuhi peraturan tentang persyaratan keterbukaan informasi sejalan dengan penerapan prinsip-prinsip GCG dan menatausahakan serta menyimpan dokumen Perusahaan, termasuk tetapi tidak terbatas pada Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus dan risalah rapat Direksi, rapat Dewan Komisaris dan RUPS.

Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No. 63/KEP/DIR/III/2015 tanggal 31 Maret 2015 tentang Pedoman Sekretaris Perusahaan, maka tugas Sekretaris Perusahaan berdasarkan fungsinya adalah sebagai berikut:a. Kesekretariatan

• Menyusun jadwal, membuat undangan dan mengatur pelaksanaan pertemuan/rapat Direksi, baik dengan pihak internal atau eksternal Perusahaan, serta pertemuan penting lainnya, antara lain:

− Rapat Direksi, minimal seminggu sekali; − Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi, setiap 1(satu)

bulan sekali atau sesuai dengan kebutuhan; − RUPS Pengesahan RKAP dan Pengesahan Laporan

Keuangan yang diadakan masing-masing setiap tahun sekali;

Work Experience• Deputy Regional Leader, Jakarta Regional Office 3, PT Bank BRI• Chief Corporate Secretary of PT Asuransi Kredit Indonesia

AppointmentDirectors Decree No. 77/KEP/DIR/III/2018

Affiliate RelationshipHas no affiliation with members of the Board of Commissioners, Directors and Controlling Shareholders.

Corporate Secretary Work Guidelines

In carrying out its duties, the Corporate Secretary is guided by the Directors Decree No. 230/KEP/DIR/XII/2012 dated 28 December 2012 concerning Guidelines for the Corporate Secretary and Directors Decree No.228/KEP/DIR/XII/2012 dated December 28, 2012 concerning Guidelines for Transparency and Disclosure.

Principal Duties of the Corporate Secretary

The Corporate Secretary has a strategic role in implementing corporate governance policies. In addition to ensuring administrative compliance in corporate decision making, carrying out corporate communication functions, it also acts as a liaison officer or contact person between the Company and the community (stakeholders).

Another task is to provide information needed by stakeholders as well as to external and internal parties related to the condition of the Company. The Corporate Secretary also ensures that the Company has complied with regulations regarding disclosure requirements in line with the implementation of GCG principles and administers and maintains Company documents, including but not limited to the Register of Shareholders, Special Lists and minutes of Directors' meetings, Board of Commissioners meetings and GMS.

In accordance with Directors Decree No. 63/KEP/DIR/III/2015 dated March 31, 2015 concerning the Guidelines for the Corporate Secretary, the duties of the Corporate Secretary based on their functions are as follows:a. Secretariat

• Arrange schedules, make invitations and arrange the implementation of meetings / meetings of the Directors, both with internal and external parties of the Company, as well as other important meetings, including:

− Meeting of the Board of Directors, at least once a week; − Meetings of the Board of Commissioners with the

Directors, every 1 (one) month or as needed; − RUPS for RKAP Approval and Ratification of Financial

Statements which are held annually;

Page 265: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 266

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

− Rapat Kerja yang diadakan minimal 3 (tiga) kali setahun yaitu Rapat Konsolidasi awal tahun, Rapat Kerja Evaluasi Semester I dan Rapat Kerja Penyusunan Anggaran/RKAP tahun berikutnya.

• Menyiapkan dan memastikan agenda Rapat Direksi, RADIKOM dan RUPS Tahunan.

• Memastikan bahwa agenda rapat sudah termasuk masalah-masalah yang perlu mendapatkan perhatian dan/ atau keputusan serta masalah non rutin yang signifikan. Agenda rapat tersebut disampaikan bersamaan dengan penyampaian undangan.

• Menyampaikan Risalah Rapat kepada seluruh anggota Direksi paling lambat 7 (tujuh) hari setelah Rapat dilaksanakan.

• Melakukan perbaikan atas risalah rapat Direksi (jika ada keberatan atau usulan perbaikan) yang disampaikan Direksi.

• Mengatur dan memastikan Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi menghadiri RUPS.

• Menyusun program kerja/kegiatan dan kebutuhan anggaran Bagian Sekretaris Perusahaan.

• Menghadiri rapat Direksi, RADIKOM, RUPS dan membuat Risalah Rapat serta proses pengesahannya.

• Menyelenggarakan kegiatan ketata-usahaan, pelaporan perusahaan dan tugas-tugas protokoler Direksi lainnya.

• Membuat daftar khusus mengenai kepemilikan saham Dewan Komisaris dan Direksi beserta keluarganya pada Perusahaan dan perusahaan lain.

b. Komunikasi Perusahaan• Memastikan bahwa setiap anggota Direksi dan Dewan

Komisaris menerima program pengenalan perusahaan pada saat pertama kali menjabat. Tujuan dari program tersebut adalah untuk menginformasikan anggota baru Direksi/Dewan Komisaris mengenai Perusahaan, sehingga anggota baru tersebut dapat memberikan kontribusinya secepat mungkin kepada Perusahaan. Materi pengenalan tersebut harus disiapkan oleh Sekretaris Perusahaan, yang meliputi antara lain:

− Informasi atau Pengetahuan Internal > Anggaran Dasar Perusahaan. > Latar belakang dan sejarah Perusahaan. > Misi dan visi Perusahaan serta maksud dan tujuan

Perusahaan. > Struktur organisasi Perusahaan. > Tugas, tanggung jawab dan hak/kewenangan serta

fasilitas yang diperuntukkan bagi Direksi dan Dewan Komisaris.

> Rencana Jangka Panjang Perusahaan. > Rencana Kerja dan Anggaran Belanja Perusahaan

setiap tahun. > Perkembangan Kinerja Perusahaan selama 5 (lima)

tahun terakhir. > Program bisnis dan jenis produk Perusahaan. > Keberadaan bangunan dan lingkungan kantor, kantor

cabang, anak Perusahaan, organisasi/asosiasi, Sumber Daya Manusia (SDM).

− Work Meetings are held at least 3 (three) times a year, namely the beginning of the year Consolidation Meeting, the First Semester Evaluation Work Meeting and the Budget Work/Budget Work Meeting the following year.

• Prepare and ensure the agenda of the Directors' Meeting, RADIKOM and Annual GMS.

• Ensuring that the agenda of the meeting includes issues that need attention and/or decisions and significant non-routine issues. The agenda of the meeting was conveyed together with the invitation.

• Submitting the Minutes of Meeting to all members of the Board of Directors no later than 7 (seven) days after the Meeting is held.

• Make improvements to the minutes of the Board of Directors' meeting (if there are objections or proposed improvements) submitted by the Directors.

• Manage and ensure Shareholders, Board of Commissioners and Directors attend the GMS.

• Develop work programs/activities and budget requirements of the Corporate Secretary Section.

• Attending meetings of the Board of Directors, RADIKOM, GMS and making Minutes of Meeting and its approval process.

• Carry out administrative activities, company reporting and other Board of Directors protocol tasks.

• Make a special list of the shares of the Board of Commissioners and Directors and their families in the Company and other companies.

b. Corporate Communications• Ensuring that each member of the Board of Directors

and the Board of Commissioners receives a company introduction program the first time they take office. The purpose of the program is to inform the new members of the Board of Directors / Board of Commissioners about the Company, so that the new member can contribute as quickly as possible to the Company. The introductory material must be prepared by the Corporate Secretary, which includes:

− Internal Information or Knowledge > Company Articles of Association. > Company background and history. > The mission and vision of the Company and the aims and

objectives of the Company. > Perusahaan Company organizational structure. > Duties, responsibilities and rights / authorities as

well as facilities intended for Directors and Board of Commissioners.

> Long-term Corporate Plan. > Annual Work Plan and Corporate Budget.

> Development of the Company's Performance in the past 5 (five) years.

> Business programs and types of Company products. > The existence of buildings and office environments, branch

offices, subsidiaries, organizations/associations, Human Resources (HR).

Page 266: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)267

− Informasi atau Pengetahuan Eksternal > Posisi Perusahaan dibandingkan dengan mitrausaha,

kompetitor dan stakeholder lain. > Undang-undang dan peraturan yang terkait. > Hubungan dan kewajiban dengan regulator dan

lembaga terkait lainnya. − Program Pengenalan yang diberikan dapat berupa presentasi,

pertemuan atau kunjungan ke fasilitas Perusahaan, perkenalan dengan para Kepala Divisi, Kepala Bagian, Kepala Cabang dan Karyawan di Perusahaan serta program lainnya.

• Menjalin hubungan dengan instansi luar, seperti Instansi Pemerintah, BUMN, swasta, media masa dan masyarakat dalam rangka mengumpulkan dan mempublikasikan informasi.

• Mengelola informasi dan mengkaji seluruh informasi termasuk dampak hukumnya dan mempersiapkan informasi tersebut secermat mungkin yang akan dikomunikasikan kepada pihak terkait.

• Membina hubungan dengan investor/mitra bisnis/instansi luar Perusahaan dan Anak Perusahaan.

• Menyusun dan mempublikasikan tanggapan secara tepat waktu, akurat dan objektif atas pertanyaan dari masyarakat, pemasok dan pekerja.

• Memberikan penjelasan jawaban dan informasi informasiyang diberikan kepada pihak-pihak terkait secara relevan, sehingga tidak menimbulkan kerancuan ataupun kebingungan yang dapat mempengaruhi citra Perusahaan.

• Menyusun materi Laporan Tahunan yang dibuat oleh masing-masing Divisi.

• Memastikan Laporan Tahunan Perusahaan disusun sesuai ketentuan yang berlaku dan diserahkan kepada pihak-pihak terkait.

• Memastikan bahwa persetujuan Laporan Tahunan harus tercantum di dalam agenda RUPS Tahunan.

• Memutakhirkan materi informasi yang disajikan dalam website Perusahaan maupun website Perusahaan online secara berkala.

• Mengkoordinasikan penyiapan dan penyediaan bahan- bahan untuk “Press Release” atas setiap pernyataan dalam tingkatan Direksi.

• Pelayanan pemberian informasi atas informasi yang dibutuhkan mengenai data atau kinerja (performance) Perusahaan dalam batas-batas yang ditetapkan dalam Protokol Informasi yang ditetapkan Perusahaan dan penyampaian laporan-laporan lainnya kepada stakeholders lainnya sesuai peraturan perundang-undangan disampaikan tepat waktu.

• Mendokumentasikan semua arsip Perusahaan, termasuk diantaranya kegiatan program pengenalan dan pengembangan bagi anggota Dewan Komisaris maupun Direksi.

• Memberikan informasi yang materil dan relevan kepada stakeholders.

− External Information or Knowledge > The Company's position compared to business partners,

competitors and other stakeholders. > Related laws and regulations. > Relationships and obligations with regulators and

other relevant institutions. − The introduction program can be in the form of

presentations, meetings or visits to Company facilities, introductions with Division Heads, Division Heads, Branch Heads and Employees at the Company and other programs.

• Establish relationships with outside agencies, such as Government Agencies, SOEs, the private sector, the mass media and the public in order to collect and publish information.

• Managing information and reviewing all information including its legal impact and preparing the information as carefully as possible to be communicated to related parties.

• Fostering relationships with investors/business partners/agencies outside the Company and Subsidiaries.

• Prepare and publish responses in a timely, accurate and objective manner to questions from the public, suppliers and workers.

• Provide clarification of answers and information provided to relevant parties relevant, so as not to cause confusion or confusion that can affect the Company's image.

• Compile Annual Report material made by each Division.

• Ensuring that the Company's Annual Report is prepared in accordance with applicable regulations and submitted to relevant parties.

• Ensuring that approval of the Annual Report must be included in the Annual GMS agenda.

• Update information material that is regularly presented on the Company's website or on the Company's website online.

• Coordinate the preparation and provision of materials for "Press Release" for each statement at the Directors level

• The service of providing information on information needed regarding data or performance of the Company within the limits set forth in the Information Protocol established by the Company and the submission of other reports to other stakeholders in accordance with laws and regulations is delivered on time.

• Documenting all Company records, including introduction and development program activities for members of the Board of Commissioners and Directors.

.• Provide material and relevant information to stakeholders.

Page 267: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 268

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

• Mengkoordinasikan penyusunan Laporan Manajemen Triwulanan dan Tahunan yang akurat dan dapat diandalkan. Laporan Manajemen Triwulanan dan Tahunan disampaikan kepada Dewan Komisaris tepat waktu:

1. Laporan Manajemen Triwulanan paling lambat harus disampaikan kepada Pemegang Saham/RUPS 1 (satu) bulan setelah triwulanan yang bersangkutan, maka proses penyampaian kepada Dewan Komisaris paling lambat 7 (tujuh) hari setelah berakhirnya triwulanan yang bersangkutan, sehingga Dewan Komisaris memiliki waktu 21 (dua puluh satu) hari untuk penelaahan, 7 (tujuh) hari sebelum disampaikan kepada Pemegang Saham (atau sesuai ketentuan internal Perusahaan, jika ada).

2. Direksi wajib menyampaikan Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan (Triwulan IV) yang telah ditandatangani oleh seluruh Direksi dan seluruh anggota Dewan Komisaris paling lambat 2 (dua) bulan setelah berakhirnya tahun buku, maka proses penyampaian kepada Dewan Komisaris paling lambat 1 (satu) bulan setelah berakhirnya triwulanannya (atau sesuai ketentuan internal Perusahaan, jika ada).

Hak dan Wewenang Sekretaris Perusahaan

Dalam menjalankan fungsi kesekretariatannya, Sekretaris Perusahaan memiliki hak dan wewenang berikut:a. Meminta data/informasi/keterangan yang dibutuhkan Direksi

dan mengingatkan serta meminta penjelasan apabila ada keterlambatan atas data/informasi/ keterangan tersebut kepada pihak-pihak terkait di dalam Perusahaan untuk keperluan pelaksanaan tugas Direksi sepanjang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Mewakili Direksi untuk berhubungan dengan pihak-pihak di luar Perusahaan dan/atau di dalam Perusahaan sesuai dengan penugasan yang diberikan serta kebijakan yang telah ditentukan.

c. Menyetujui pemberian sponsor dan/atau bantuan Perusahaan sesuai dengan kewenangan dan kebijakan Perusahaan.

d. Menyetujui program promosi, pameran yang akan diikuti oleh Perusahaan dengan terlebih dahulu menjelaskan atau menyampaikan proposal sesuai dengan kewenangan dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Perusahaan.

e. Menggunakan fasilitas-fasilitas kesekretariatan untuk melaksanakan tugas-tugasnya.

f. Mendapatkan program pengembangan diri untuk meningkatkan kemampuannya dalam menjalankan fungsi sebagai Sekretaris Perusahaan.

g. Mendapatkan gaji, honorarium dan fasilitas lainnya sesuai dengan kebijakan Perusahaan dan perundang-undangan yang berlaku.

• Coordinate the preparation of accurate and reliable Quarterly and Annual Management Reports. Quarterly and Annual Management Reports submitted to the Board of Commissioners on time:1. The Quarterly Management Report must be submitted

at the latest to the Shareholders / GMS 1 (one) month after the quarterly concerned, then the submission process to the Board of Commissioners no later than 7 (seven) days after the end of the relevant quarterly, so that the Board of Commissioners has 21 (twenty-one) days for review, 7 (seven) days before submission to the Shareholders (or in accordance with the Company's internal regulations, if any).

2. The Board of Directors must submit the Annual Management Report (Quarter IV) which has been signed by all Directors and all members of the Board of Commissioners no later than 2 (two) months after the end of the financial year, then the process of submission to the Board of Commissioners is no later than 1 (one) month after the quarterly expiration (or in accordance with the Company's internal provisions, if any).

Rights and Powers of the Corporate Secretary

In carrying out its secretarial functions, the Corporate Secretary has the following rights and authorities:a. Request data/information/information needed by the Board

of Directors and remind and ask for an explanation if there are delays in the data/information/information from related parties in the Company for the purposes of carrying out the duties of the Board of Directors in accordance with applicable laws and regulations.

b. Representing the Directors to deal with parties outside the Company and/or within the Company in accordance with the assignments given and the policies that have been determined.

c. Approve the sponsorship and/or assistance of the Company in accordance with the authority and policy of the Company.

d. Approving the promotion program, the exhibition will be followed by the Company by first explaining or submitting a proposal in accordance with the authority and policies set by the Company.

e. Use secretarial facilities to carry out its duties.

f. Get a personal development program to improve his ability to carry out his function as a Corporate Secretary.

g. Get a salary, honorarium and other facilities in accordance with Company policy and applicable laws.

Page 268: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)269

Struktur Organ Sekretaris Perusahaan

Struktur Keorganisasian Sekretaris PerusahaanThe Organization Structure of the Corporate Secretary

Sekretaris Perusahaan

Corporate Secretary

Corporate Communication

Corporate Communication

Bagian CorporateCommunication

Corporate Communication Department

Bagian Hubungan Masyarakat

Public Relationship Department

Bagian Manajemen Mutu

Quality Management Department

Bagian Sekretariat

Secretariat Department

Staf

Staff

Staf

Staff

Staf

Staff

Staf

Staff

SeksiSekretariat

Secretariat Section

Seksi Manajemen Mutu

Quality Management Section

Seksi Hubungan Masyarakat

Public Relationship Section

Seksi CorporateCommunication

Corporate Communication Section

Struktur organisasi Sekretaris Perusahaan Hingga akhir tahun 2018 didukung oleh SDM yang bertugas sesuai dengan bidangnya masing-masing, sebagai berikut:

JabatanPosition

NamaName

Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary Denny Soelistyo Adji

Wakil Kepala DivisiVice Division Head Sri Lukmiyati

Kepala BagianDepartment Head Eko Sudiantoro

Kepala BagianDepartment Head Astrid Iswandari

Kepala BagianDepartment Head Vonne F. Tumbelaka

Kepala SeksiSection Head Lydia Irine

Corporate Secretary Structure

The organization structure of the Corporate Secretary Until the end of 2018 is supported by HR who work in accordance with their respective fields, as follows:

Page 269: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 270

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Program Pengembangan Kompetensi

Program pengembangan kompetensi merupakan bagian dari pengembangan talenta Sekretaris Perusahaan, khususnya untuk mengikuti perkembangan isu-isu seputar korporasi dan fungsi-fungsi di bawah Sekretaris Perusahaan. Tentang program pengembangan kompetensi yang diikuti Sekretaris Perusahaan di sepanjang tahun 2018 dapat dilihat pada bab Profil Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini.

Laporan Singkat Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan Tahun 2018

Di sepanjang tahun 2018, Sekretaris Perusahaan telah menyelenggarakan aktivitas/kegiatan dalam rangka pelaksanaan tugas, tanggung jawab, dan fungsi Sekretaris Perusahaan. Secara rinci aktivitas yang dilaksanakan oleh Sekretaris Perusahaan meliputi kegiatan, di antaranya sebagai berikut:• HUT Bersama BUMN • HUT Askrindo ke 47 • Pergantian Logo Askrindo• BUMN Hadir untuk Negeri 2018• Mudik Bareng BUMN 2018• ASIAN Games

Audit Internal/Satuan Kerja Audit Internal (SKAI)

PT Askrindo menerapkan Sistem Pengendalian Internal Perusahaan untuk meningkatkan kepatuhan Perusahaan terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, menjamin tersedianya laporan keuangan dan laporan manajemen yang benar, lengkap, dan tepat waktu, serta memenuhi efisiensi dan efektivitas dari kegiatan usaha perusahaan.Seluruh unit kerja dan karyawan PT Askrindo wajib berpartisipasi dalam penerapan Sistem Pengendalian Internal Perusahaan dengan secara aktif turut serta:1. Membangun Lingkungan Pengendalian yang mendukung

efektivitas penerapan komponen pengendalian internal lainnya.2. Melakukan penilaian risiko dalam menjalankan tugas dan

fungsinya.3. Menyusun dan melaksanakan kebijakan dan prosedur untuk

memastikan bahwa arahan Direksi dilaksanakan.4. Mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan informasi

yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dalam waktu dan bentuk yang tepat untuk memudahkan pelaksanaan, pengendalian, dan pertanggungjawabannya.

5. Menilai kualitas Sistem Pengendalian Internal Perusahaan melalui pemantauan rutin terhadap kegiatan yang sedang berjalan dan evaluasi menyeluruh oleh SKAI atau pihak independen yang ditunjuk.

Dasar Pembentukan Satuan Kerja Audit Internal

Pembentukan SKAI mengacu pada Keputusan Ketua Bapepam dan Lembaga Keuangan No. KEP- 496/BL/2008 tanggal 28 November 2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal;

Competency Development Program

The competency development program is part of the Corporate Secretary's talent development, specifically to keep abreast of the issues surrounding the corporation and functions under the Corporate Secretary. Concerning the competency development program that was followed by the Corporate Secretary throughout 2018 can be seen in the Corporate Profile chapter in this Annual Report.

Brief Report on the Implementation of Duties and Responsibilities of the Corporate Secretary in 2018

Throughout 2018, the Corporate Secretary has conducted activities / activities in the context of carrying out the duties, responsibilities and functions of the Corporate Secretary. The detailed activities carried out by the Corporate Secretary include the following activities:• Joint Anniversary of BUMN• Askrindo's 47th anniversary• Change of the Askrindo Logo• BUMN Hadir untuk Negeri 2018• Upstream with BUMN 2018• ASIAN Games

Internal Audit Unit (SKAI)

PT Askrindo implements the Company's Internal Control System to improve the Company's compliance with applicable laws and regulations, guarantee the availability of financial reports and management reports that are true, complete, and timely, and meet the efficiency and effectiveness of the company's business activities.All work units and employees of PT Askrindo are required to participate in the implementation of the Company's Internal Control System by actively participating in:1. Building a Control Environment that supports the effectiveness

of the application of other internal control components.2. Conduct a risk assessment in carrying out its duties and

functions.3. Develop and implement policies and procedures to ensure that

the Directors' directives are implemented.4. Identify, record, and communicate information relating to the

implementation of the main tasks and functions in the right time and form to facilitate the implementation, control, and accountability.

5. Assess the quality of the Company's Internal Control System through routine monitoring of ongoing activities and a thorough evaluation by the Internal Audit Unit or appointed independent parties.

Basis for the Establishment of Internal Audit Unit

The establishment of the Internal Audit Unit refers to the Decree of the Chairman of Bapepam and Financial Institution No. KEP-496/BL/2008 dated November 28, 2008 concerning the Formation and Guidelines for the Preparation of Internal Audit Unit Charter;

Page 270: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)271

Kedudukan SKAI

Kedudukan Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) di dalam struktur organisasi dijelaskan sebagai berikut:a. SKAI dalam pelaksanaan tugasnya membantu Direktur

Utama dan melakukan koordinasi dengan Komite Audit dalam menjalankan fungsi assurance dan advisory bagi Perusahaan.

b. SKAI dipimpin oleh seorang Kepala Satuan Kerja Audit Internal.c. SKAI berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab

langsung kepada Direktur Utama.d. Kepala SKAI diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama

setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris.

e. Kepala Satuan Kerja Audit Internal bekerja secara independen dan obyektif serta ditempatkan sedemikian rupa, sehingga mampu melakukan tugas pengawasan intern sesuai yang diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pihak yang Mengangkat dan Memberhentikan Kepala Satuan Kerja Audit Internal

Kepala Satuan Kerja Audit Internal diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama berdasarkan mekanisme internal Perusahaan dengan persetujuan Dewan Komisaris.

Kepala Satuan Kerja Audit Internal dan Dasar Pengangkatan

Kepala Satuan Kerja Audit Internal diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan tertulis Dewan Komisaris. Berdasarkan Surat Usulan Direksi No. 129/DIR tanggal 22 Februari 2017 dan Surat Persetujuan Dewan Komisaris No. 31/DK/ASK/2017 tanggal 1 Maret 2017, Direksi mengangkat Sdri. Dewi Agustina sebagai Kepala Satuan Kerja Audit Internal.

Dewi AgustinaKepala Divisi Satuan Kerja Audit InternalHead of Internal Audit Work Unit Division

Menjabat Sejak10 Juli 2017

Data PribadiWarga negara IndonesiaUsia 49 tahunKelahiran Jakarta, 20 Agustus 1970

DomisiliTangerang Selatan, Banten, Indonesia

Pendidikan• Sarjana Ekonomi Akuntansi dari STIE YKPN Yogyakarta, tahun 1994.

• Magister Manajemen dari ABFI Perbanas Jakarta, tahun 2002.

Internal Audit Unit Position

The position of the Internal Audit Work Unit (SKAI) in the organizational structure is explained as follows:a. SKAI in carrying out its duties assists the President Director

and coordinates with the Audit Committee in carrying out the assurance and advisory functions for the Company.

b. SKAI is led by a Head of the Internal Audit Work Unit.c. SKAI is domiciled and responsible directly to the President

Director.d. The Head of Internal Audit Unit is appointed and dismissed by

the President Director after obtaining the approval of the Board of Commissioners.

e. The Head of the Internal Audit Work Unit works independently and objectively and is placed in such a way that he is able to carry out internal supervision duties as mandated in the applicable laws and regulations.

The Party that Appoints and Discharges the Head of the Internal Audit Work Unit

The Head of the Internal Audit Work Unit is appointed and terminated by the President Director based on the Company's internal mechanism with the approval of the Board of Commissioners.

Head of Internal Audit Work Unit and Basis of Appointment

The Head of the Internal Audit Work Unit is appointed and dismissed by the President Director with the written approval of the Board of Commissioners. Based on the Board of Directors' Proposal Letter No. 129/DIR dated February 22, 2017 and the Board of Commissioners' Approval Letter No. 31/DK/ASK/2017 dated March 1, 2017, the Board of Directors appoints Ms. Dewi Agustina as Head of the Internal Audit Work Unit.

Working SinceJuly 10, 2017

Personal DataIndonesian citizen49 years oldBorn in Jakarta, August 20, 1970

DomicileSouth Tangerang, Banten, Indonesia

Education• Bachelor of Accounting Economics from STIE YKPN

Yogyakarta, 1994.• Master of Management from ABFI Perbanas Jakarta, 2002.

Page 271: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 272

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Pengalaman KerjaAuditor, Analis kredit, Kepala Divisi Keuangan & MIS, Kepala Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) dan terakhir di Bank KEB Hana Indonesia menjabat sebagai Kepala Satuan Kerja Audit Internal (SKAI).

Pengangkatan111/KEP/DIR/VI/2017 tanggal 15 Juni 2017.

Struktur Organisasi Satuan Kerja Audit Internal

Struktur Keorganisasian Satuan Kerja Audit InternalOrganizational Structure of the Internal Audit Unit

Dewan Komisaris

The Board of Commissioners

Dewan Utama

President Director

Bagian Audit InternalKantor Pusat & Investigasi

Internal Audit Department of Head Office & Investigation

Bagian Audit Internal Kantor Cabang

Internal Audit Department of Branch Office

Satuan Kerja Audit Internal

Internal Audit Unit

Komite Audit

Audit Committee

Susunan Keanggotaan SKAIJumlah pegawai Satuan Kerja Audit Internal sebanyak 16 (enam belas) orang dengan rincian sebagai berikut:1. Kepala Satuan Kerja Audit Internal sebanyak 1 orang.2. Kepala Bagian sebanyak 2 orang.3. Pooling Staff sebanyak 13 orang.

Struktur organisasi Satuan Kerja Audit Internal ditetapkan sesuai Keputusan Direksi No.208/KEP/DIR/XI/2017 tanggal 21 November 2017. Hingga akhir tahun 2018, jumlah pegawai yang tergabung dalam unit Satuan Kerja Audit Internal sebanyak 16 (enam belas) orang.

Work experienceAuditors, Credit Analysts, Head of Finance & MIS Division, Head of Risk Management Work Unit (SKMR) and finally at Bank KEB Hana Indonesia served as Head of Internal Audit Work Unit (SKAI).

Appointment111/KEP/DIR /VI/2017 dated June 15, 2017.

Organization Structure of the Internal Audit Unit

Composition of SKAI MembershipThe number of employees of the Internal Audit Unit is 16 (sixteen) people with the following details:1. Head of Internal Audit Work Unit of 1 person.2. Section Head of 2 people.3. Pooling Staff of 13 people

The organization structure of the Internal Audit Work Unit is determined in accordance with Directors Decree No. 208/KEP/DIR/XI/2017 dated November 21, 2017. Until the end of 2018, the number of employees who are members of the Internal Audit Work Unit is 16 (sixteen) people.

Page 272: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)273

JabatanPosition

NamaName

Kepala Satuan Kerja Audit InternalHead of Internal Audit Unit Dewi Agustina

Kepala Bagian Audit Internal Kantir Pusat & InvestigasiHead of Internal Audit Department of Head Office & Investigation Purwadi

Kepala Bagian Audit Internal Kantor CabangHead of Internal Audit Department of Branch Office Head Esti Punama Damayanti

Auditor MadyaIntermediate Auditor Denny Silitonga

Auditor MadyaIntermediate Auditor Rika Novianti

Auditor MadyaIntermediate Auditor Dwi Puji Astuti

Auditor MadyaIntermediate Auditor Irfan Riyadi

Auditor MadyaIntermediate Auditor Josephine Sibuea

Auditor MudaJunior Auditor Suyanti Wahidiyah

Auditor MudaJunior Auditor Pujo Subiandono

Auditor MudaJunior Auditor Noval Iryawan

Auditor MudaJunior Auditor Rahma Veni Husna

Auditor MudaJunior Auditor Furqon Rosyadi

StaffStaff Monica Anastasia

StaffStaff Faris Aditya

StaffStaff Dwiky Sobiro Ajie

JumlahTotal 16

Tugas dan Tanggung Jawab SKAI

1. Menyusun dan Melaksanakan Program Kerja Audit Tahunan (PKAT).

2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan.

3. Melakukan audit dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya.

4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen.

5. Membuat hasil laporan audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit.

6. Memantau, menganalisis, dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan.

7. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukannya.

8. Melakukan pemeriksaan khusus atas permintaan/perintah Direktur Utama.

Duties and Responsibilities of Internal Audit Unit

1. Prepare and implement Annual Audit Working Program (PKAT).

2. Assess and evaluate implementation of internal control and risk management systems according to the Company’s policy.

3. Perform audit and assessment on efficiency and effectiveness in Finance, Accounting, Operations, Human Resources, Marketing, Information Technology and other activities.

4. Provide objective improvement suggestion and information regarding audited activities in all management levels.

5. Prepare audit report and submit the report to President Director and Board of Commissioners via Audit Committee.

6. Supervise, analyze and report implemetnation of improvement action plan as suggested.

7. Prepare program to evaluate quality of the implemented internal audit activity.

8. Perform special audit as requested/ordered by the President Director.

Page 273: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 274

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

9. Membantu Direksi memantau pelaksanaan audit internal pada masing-masing Lembaga Jasa Keuangan/anak perusahaan dalam Konglomerasi Keuangan.

10. Menyampaikan laporan audit internal terintegrasi kepada Direktur yang ditunjuk untuk melakukan fungsi pengawasan terhadap Lembaga Jasa Keuangan/anak perusahaan dalam Konglomerasi Keuangan dan Dewan Komisaris Entitas Utama/Perusahaan serta Direktur yang membawahi fungsi kepatuhan Entitas Utama/Perusahaan.

Internal Audit Charter

Perusahaan menyusun Pedoman Penyusunan Piagam Audit Internal sesuai peraturan Bapepam No. IX.I.7. Sejak tanggal 1 Juli 2012, Perusahaan telah memiliki Piagam Audit Internal (Audit Internal Charter) yang merupakan pedoman bagi Satuan Pengawasan Intern agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara kompeten, independen dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga dapat diterima oleh semua pihak yang berkepentingan.

Internal Audit Charter Perusahaan memuat dan menjelaskan antara lain struktur dan kedudukan, persyaratan dan kewajiban, tugas dan tanggung jawab, wewenang, hubungan dengan pihak lain maupun kode etik yang harus ditegakan oleh seluruh auditor SPI.

1. Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) dipimpin oleh seorang Kepala Satuan Kerja Audit Internal (Ka SKAI).

2. Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) berkedudukan dan bertanggung jawab langsung di bawah Direktur Utama.

3. Kepala Satuan Kerja Audit Internal (Ka SKAI) diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris dan efektif setelah lulus tes fit & proper dari regulator (OJK).

Pelaksanaan Tugas dan Kegiatan SKAI

Kegiatan audit dilaksanakan dengan tetap memprioritaskan audit pada kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan pendapatan dan efisiensi biaya operasional (performance audit), menindaklanjuti arahan Dewan Komisaris dan Komite Audit atas hasil audit serta monitoring tindak lanjut temuan hasil audit dari eksternal Auditor dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia serta permintaan Direksi. Disamping itu, kegiatan strategis bidang audit internal yang telah dilaksanakan yaitu:1. Melakukan audit di Kantor Pusat dan Kantor Cabang.2. Melakukan audit atas kegiatan tertentu sesuai dengan

arahan Direksi dan audit tujuan tertentu.3. Melakukan verifikasi hasil stock opname bilyet deposito

semesteran.4. Monitoring pelaksanaan Program Kerja Audit Tahunan

(PKAT).5. Melakukan monitoring tindak lanjut hasil audit SKAI,

monitoring hasil pemeriksaan eksternal auditor (BPK, BPKP, & KAP), dan monitoring arahan RUPS.

9. Assisted the Board of Directors in supervising internal audit implementation in each Financial Service Institution/subsidiary in the Financial Conglomeration.

10. Submit integrated internal audit report to the appointed Director to perform supervisory function on the Financial Service Institution/subsidairy in the Financial Conglomeration and Board of Commissioners of Main Entity/Company and Director who supervised compliance function at the Main Entity/Company.

Internal Audit Charter

The Company prepares Guidelines for the Preparation of Internal Audit Charter in accordance with Bapepam Regulation No. IX.I.7. Since July 1, 2012, the Company has had an Internal Audit Charter which is a guideline for the Internal Audit Unit to be able to carry out its duties and responsibilities competently, independently and accountably so that it can be accepted by all interested parties.

The Company's Internal Audit Charter contains and explains, among others, the structure and position, requirements and obligations, duties and responsibilities, authority, relationships with other parties as well as the code of conduct that must be enforced by all SPI auditors.

1. Internal Audit Work Unit (SKAI) is led by a Head of Internal Audit Work Unit (Ka SKAI).

2. Internal Audit Work Unit (SKAI) is domiciled and directly responsible under the President Director.

3. The Head of the Internal Audit Work Unit (Ka SKAI) is appointed and dismissed by the President Director after obtaining the approval of the Board of Commissioners and effective after passing the fit & proper test from the regulator (OJK).

Internal Audit Unit Duty and Activity Implementation

Audit activities are carried out while prioritizing audits on activities that can increase revenue and efficiency of operational costs (performance audit), following up on the direction of the Board of Commissioners and Audit Committee on the audit results and monitoring the follow-up on audit findings from external auditors and the Supreme Audit Agency (BPK) Republic of Indonesia and requests of the Directors. In addition, the strategic activities in the field of internal audit that have been carried out are:1. Perform audits at the Head Office and Branch Offices.2. Conduct an audit of certain activities in accordance with the

direction of the Board of Directors and audit specific objectives.3. Verifying the results of the stock taking for semi-annual bilyet

deposits.4. Monitoring the implementation of the Annual Audit Work

Program (PKAT).5. Monitored the follow up of the SKAI audit results, monitored

the results of the external auditor's audits (BPK, BPKP, & KAP), and monitored the GMS directives.

Page 274: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)275

6. Memberikan penilaian atas kecukupan dan saran perbaikan penerapan Sistem Pengendalian Internal Perusahaan (SPIP) dan Manajemen Risiko (MR) pada Kantor Cabang dan Unit Kerja di Kantor Pusat.

7. Melakukan pendampingan eksternal auditor (kegiatan audit oleh BPK, BPKP, & KAP).

8. Melakukan koordinasi dengan Komite Audit tentang program kerja audit tahunan dan laporan hasil audit.

9. Melakukan penyempurnaan buku pedoman (SOP) SKAI.10. Melakukan penilaian audit berbasis scoring audit.11. Melakukan quality assurance secara internal terhadap

kegiatan SKAI.12. Melakukan Diagnostic Assessment Fraud Control Plan,

bekerjasama dengan BPKP.13. Melakukan updating informasi Unit Kerja Kantor Pusat &

Kantor Cabang (current issue).

Kinerja Satuan Kerja Audit Internal

Sesuai dengan rencana audit tahun 2018, SKAI telah melakukan audit operasional di seluruh unit kerja dan kantor cabang, Internal Control Review atas beberapa satuan kerja, evaluasi/penilaian penerapan GCG, serta evaluasi atas penerapan manajemen risiko Perusahaan.

Kualifikasi dan Sertifikasi Profesi

Saat ini, auditor yang tergabung dalam organisasi Satuan Kerja Audit Internal telah memiliki sertifikat sebagai Auditor. Telah memiliki sertifikasi Professional Internal Auditor (PIA) yang dirilis oleh Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan (PPAK) sebanyak 2 orang dan sertifikasi Qualified Internal Auditor (QIA) yang dirilis oleh Yayasan Pendidikan Intrnal Audit sebanyak 2 orang

Sertifikasi profesi menjadi sebuah aspek penting bagi auditor untuk memahami perkembangan audit, khususnya terkait kepatuhan terhadap peraturan serta perkembangan industri. Berikut disampaikan sertifikasi profesi yang dimiliki pegawai Audit Internal hingga akhir tahun 2018.

Nama dan JabatanName and Position

Level SertifikasiCertification Level

Dewi Agustina, Kepala SKAIHead of Internal Audit Unit

Profesional Internal Auditor (PIA)

Purwadi, Kepala Bagian Audit Internal Kantir Pusat & InvestigasiPurwadi, Head of Internal Audit Section Head Office & Investigation

Profesional Internal Auditor (PIA)

Rika Novianti, Auditor MadyaRika Novianti, Intermediate Auditor

Qualified Internal Auditor (QIA)

Rahma Veni Husna, Auditor MudaRahma Veni Husna, Junior Auditor

Qualified Internal Auditor (QIA)

6. Provide an assessment of the adequacy and recommendations for improving the implementation of the Company's Internal Control System (SPIP) and Risk Management (MR) at the Branch Offices and Work Units at the Head Office.

7. Carry out external auditor assistance (audit activities by BPK, BPKP & KAP).

8. Coordinate with the Audit Committee on the annual audit work program and audit report.

9. Improve the SKAI guidebook (SOP).10. Conduct audit assessments based on scoring audits.11. Conduct internal quality assurance of SKAI activities.

12. Conduct a Diagnostic Assessment Fraud Control Plan, in collaboration with BPKP.

13. Updating information on Working Unit in Headquarters & Branch Offices (current issue).

Performance of Internal Audit Unit

In accordance with the 2018 audit plan, SKAI has conducted operational audits in all work units and branch offices, Internal Control Review of several work units, evaluation of GCG implementation, and evaluation of the implementation of the Company's risk management.

Professional Qualifications and Certification

At present, the auditor who is a member of the Internal Audit Work Unit has a certificate as an Auditor. Auditors who have Professional Internal Auditor (PIA) certification released Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan (PPAK) are 2 people, and there are 2 certified Qualified Internal Auditors (QIA) certified by the Yayasan Pendidikan Internal Audit.

Professional certification is an important aspect for auditors to understand the development of audits, especially related to compliance with regulations and industrial development. Following are the professional certifications held by Internal Audit employees until the end of 2018.

Page 275: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 276

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Rekapitulasi jumlah karyawan SPI Perusahaan yang memiliki sertifikasi adalah sebagai berikut:

Level SertifikasiCertification Level

Jumlah Pemegang SertifikasiAmount of Certificate Holders

Persentase terhadap Karyawan SKAI yang sebanyak 16 orangPercentage of 16 SKAI Employees

Profesional Internal Auditor (PIA) 2 12,50%

Qualified Internal Auditor (QIA) 2 12,50%

Program Pengembangan Kompetensi

Program pengembangan kompetensi merupakan bagian dari pengembangan kapasitas organisasi Satuan Kerja Audit Internal, khususnya untuk mengikuti perkembangan isu-isu seputar audit dan fungsi-fungsi di bawah SKAI Tentang program pengembangan kompetensi yang diikuti SKAI di sepanjang tahun 2018 dapat dilihat pada bab Profil Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini.

Laporan Singkat Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab SKAI Tahun 2018

Pelaksanaan Kegiatan Satuan Kerja Audit Internal periode 1 Januari 2018 sampai dengan 31 Desember 2018, dengan uraian sebagai berikut:1. Menyusun dan Melaksanakan Program Kerja Audit Tahunan

(PKAT).2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal

dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan.

3. Melakukan audit dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya.

4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen.

5. Membuat hasil laporan audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit.

6. Memantau, menganalisis, dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan.

7. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukannya.

8. Melakukan pemeriksaan khusus atas permintaan/perintah Direktur Utama.

9. Membantu Direksi memantau pelaksanaan audit internal pada masing-masing Lembaga Jasa Keuangan/anak perusahaan dalam Konglomerasi Keuangan.

10. Menyampaikan laporan audit internal terintegrasi kepada Direktur yang ditunjuk untuk melakukan fungsi pengawasan terhadap Lembaga Jasa Keuangan/anak perusahaan dalam Konglomerasi Keuangan dan Dewan Komisaris Entitas Utama/Perusahaan serta Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan Entitas Utama/Perusahaan.

The recapitulation of the number of company SPI employees who have certification is as follows:

Competency Development Program

The competency development program is part of the organizational capacity building of the Internal Audit Unit, specifically to keep abreast of the issues surrounding the audit and functions under the Internal Audit Unit. The competency development program that is followed by the Internal Audit Unit throughout 2018 can be seen in the Corporate Profile chapter in the Annual Report this.

Brief Report on the Implementation of Duties and Responsibilities of the Internal Audit Task Force in 2018

Implementation of Internal Audit Work Unit activities from January 1, 2018 to December 31, 2018 is described below:

1. Arrange and Implement an Annual Audit Work Program (PKAT).

2. Test and evaluate the implementation of internal control and risk management systems in accordance with company policy.

3. Conduct audits and assess efficiency and effectiveness in finance, accounting, operations, human resources, marketing, information technology and other activities.

4. Provide suggestions for improvements and objective information about the activities examined at all levels of management.

5. Making the results of the audit report and submitting the report to the President Director and the Board of Commissioners through the Audit Committee.

6. Monitor, analyze, and report the implementation of the improvements that have been suggested.

7. Develop a program to evaluate the quality of internal audit activities that it does.

8. Conduct a special inspection at the request/order of the President Director.

9. Helping the Board of Directors monitor the implementation of internal audits at each Financial Services Institution/subsidiary in the Financial Conglomerate.

10. Delivering an integrated internal audit report to the Director appointed to carry out the oversight function of the Financial Services Institution/subsidiary in the Financial Conglomerate and the Board of Commissioners of the Main Entity/Company and the Director in charge of the compliance function of the Main Entity/Company.

Page 276: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)277

Suitability of Internal Control System withInternationally Recognized Internal AuditFramework (SKAI)

The assessment of the implementation of the Internal Control System conducted by the Internal Audit Unit has used parameters and assessment methods adopted from the concept and practice of the Internal Control Integrated Framework by the Committee of Sponsoring Organizations of The Treadway Commissions (COSO), as stated in the General Guidelines of Internal Control Systems PT Askrindo (Persero).

Audit Ethical Code

In order to carry out its duties, the SKAI auditor maintains the behavioral standards stipulated in the Internal Audit Professional Standards (SPAI) set by the Internal Audit Professional Organization Consortium and is guided by the Financial Services Authority Regulation No. 18/POJK.03/2014 dated 19 November 2014 concerning Implementation of Integrated Governance for Financial Conglomerates.

Fraud Control Plan (Anti-Fraud Strategy)

PT Askrindo has implemented the Fraud Control Plan (FCP) in collaboration with the Financial and Development Supervisory Agency (BPKP), the results of the evaluation of the implementation of the Fraud Control Plan attribute as a whole are in the criteria of Adequacy with control attributes including:1. FCP implementation guidelines.2. Code of Conduct (CoC), Good Corporate Government (GCG),

& Whistleblowing System (WBS).3. Protection for the reporter.4. Investigation Procedure.5. Employee Discipline Guidelines and SOPs.

External Audit/Public AccountantPublic accountants are the Company's external organs whose function is to provide opinions related to the suitability of the presentation of the Company's financial statements to the Financial Accounting Standards (SAK) in force in Indonesia.

External Audit Procedures and Audit Standards

The Public Auditor must be free from the influence of the Board of Commissioners, Directors and other interested parties in the Company, and the Company must provide all accounting records and supporting data needed in the external audit process to enable the Public Auditor to give his opinion on the reasonableness and compliance of the report. Corporate finance with Indonesian Financial Accounting Standards.

External audit procedures and applicable auditing standards are as follows:• Appointment of Public Auditor refers to Government

Regulation No. 20 of 2015 concerning the Practice of Public

Kesesuaian Sistem Pengendalian Internal dengan Kerangka SKAI yang Diakui Secara Internasional (COSO)

Penilaian atas penerapan Sistem Pengendalian Intern yang dilakukan oleh SKAI telah menggunakan parameter dan metode penilaian yang diadopsi dari konsep dan praktik Internal Control Integrated Framework oleh The Committee of Sponsoring Organization of The Treadway Commissions (COSO), sebagaimana tertuang dalam Buku Pedoman Umum Sistem Pengendalian Internal PT Askrindo (Persero).

Kode Etik Auditor

Dalam rangka melaksanakan tugas-tugasnya, auditor SKAI memelihara standar perilaku yang diatur dalam Standar Profesi Audit Internal (SPAI) yang ditetapkan oleh Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal dan berpedoman pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 18/POJK.03/2014 tanggal 19 November 2014 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan.

Fraud Control Plan (Strategi Anti Fraud)

PT Askrindo telah menerapkan Fraud Control Plan (FCP) bekerjasama dengan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), hasil evaluasi atas implementasi dari atribut Fraud Control Plan secara keseluruhan berada pada kriteria Cukup Memadai dengan atribut pengendalian meliputi:1. Pedoman implementasi FCP.2. Code Of Conduct (CoC), Good Corporate Government (GCG),

& Whistleblowing System (WBS).3. Perlindungan kepada pelapor.4. Prosedur Investigasi.5. Pedoman dan SOP Peraturan Disiplin Pegawai.

Audit Eksternal/Akuntan PublikAkuntan publik merupakan organ eksternal Perusahaan yang berfungsi memberikan opini terkait kesesuaian penyajian laporan keuangan Perusahaan terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku di Indonesia.

Prosedur Audit Eksternal dan Standar Audit

Auditor Publik harus terbebas dari pengaruh Dewan Komisaris, Direksi dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam Perusahaan, serta Perusahaan wajib menyediakan semua catatan akuntansi dan data penunjang yang diperlukan dalam proses audit eksternal sehingga memungkinkan Auditor Publik memberikan pendapatnya tentang kewajaran, ketaat-azasan dan kesesuaian laporan keuangan Perusahaan dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia.

Prosedur audit eksternal dan standar audit yang berlaku adalah sebagai berikut:• Penunjukan Auditor Publik mengacu kepada Peraturan

Pemerintah No. 20 Tahun 2015 tentang Praktik Akuntan Publik.

Page 277: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 278

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Berdasarkan PP tersebut, Akuntan Publik dibatasi paling lama untuk 5 (lima) tahun buku berturut-turut, dimana Akuntan Publik dapat memberikan kembali jasa audit setelah 2 (dua) tahun buku berturut-turut tidak memberikan jasa audit pada perusahaan yang sama.

• Audit atas laporan keuangan Perusahaan dilakukan sesuai dengan standar profesional Akuntan Publik yang mencakup seluruh prosedur audit yang dipandang perlu sesuai dengan keadaan.

• Audit meliputi pengujian dan evaluasi terhadap sistem pengendalian intern, serta pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga akan meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang dikeluarkan oleh IAI.

• Sebagai bagian dari proses audit, Kantor Akuntan Publik (KAP) juga melakukan tanya jawab kepada manajemen mengenai pernyataan manajemen yang disajikan dalam laporan keuangan.

• Audit mengandung risiko inheren bahwa jika terdapat kekeliruan dan ketidakberesan yang material. Jika terdapat hal tersebut, KAP akan menyampaikan kepada manajemen.

• Manajemen menyetujui kertas kerja pemeriksaan KAP atas Perusahaan untuk di-review oleh badan atau otoritas terkait.

Audit dilaksanakan berdasarkan Standar Profesional Akuntan Publik yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Jika terdapat bantuan keuangan Pemerintah RI, maka audit dilaksanakan berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang diterbitkan oleh Badan Pengawasan Keuangan (BPK) RI.

Mekanisme Penunjukan Akuntan Publik

Tahapan mekanisme penunjukan Akuntan Publik adalah sebagai berikut:• Dewan Komisaris melalui Komite Audit melakukan proses

penunjukan calon Auditor eksternal dengan meminta bantuan Direksi dalam proses penunjukannya sesuai dengan ketentuan pengadaan barang/jasa yang berlaku di Perusahaan.

• Dewan Komisaris dapat melakukan penunjukan kembali auditor eksternal dengan berdasarkan pada hasil evaluasi atas kinerja auditor eksternal untuk melakukan audit atas laporan keuangan.

• Dewan Komisaris menyampaikan alasan pencalonan tersebut kepada RUPS dan besarnya honorarium/imbalan jasa yang diusulkan untuk eksternal auditor tersebut.

• Usulan kepada RUPS tersebut dapat disampaikan melalui surat tersendiri yang merupakan bagian dari surat tanggapan Dewan Komisaris atas kinerja tahunan Perusahaan.

• Dewan Komisaris mengevaluasi kinerja auditor eksternal melalui Komite Audit sesuai dengan ketentuan dan standar yang berlaku.

• Untuk proses penunjukan calon auditor eksternal dan atau penunjukan kembali auditor eksternal yang dilakukan oleh RUPS, Dewan Komisaris cukup memberikan kuasa kepada RUPS untuk menetapkan auditor tersebut.

Accountants. Based on the PP, the Public Accountant is limited to a maximum of 5 (five) consecutive financial years, where the Public Accountant can provide audit services again after 2 (two) consecutive financial years do not provide audit services to the same company.

• Audits of the Company's financial statements are carried out in accordance with the professional standards of the Public Accountant which covers all audit procedures deemed necessary in accordance with the circumstances.

• The audit includes testing and evaluating the internal control system, as well as checking, on the basis of testing, evidence supporting the amounts and disclosures in the financial statements. The audit will also include an assessment of the accounting principles used and significant estimates made by management, as well as an evaluation of the presentation of the overall financial statements in accordance with the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) issued by IAI.

• As part of the audit process, the Public Accounting Firm (KAP) also conducts questions and answers to management regarding management statements presented in the financial statements.

• Audit carries an inherent risk that if there are material errors and irregularities. If there is this, the KAP will submit it to management.

• Management approves the KAP examination work paper on the Company for review by the relevant agency or authority.

The audit was carried out based on the Professional Standards of Public Accountants issued by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants (IAPI). If there is financial assistance from the Government of the Republic of Indonesia, the audit is carried out based on the State Financial Examination Standards (SPKN) issued by the Indonesian Financial Supervisory Agency (BPK).

Mechanism for Appointing a Public Accountant

The stages of the mechanism for appointing a Public Accountant are as follows:• The Board of Commissioners through the Audit Committee

conducts the process of appointing an external Auditor candidate by requesting the assistance of the Board of Directors in the appointment process in accordance with the provisions of goods/services applicable in the Company.

• The Board of Commissioners may reappoint an external auditor based on the results of an evaluation of the performance of the external auditor to audit the financial statements.

• The Board of Commissioners submits the reason for the nomination to the GMS and the amount of the proposed service fee for the external auditor.

• Proposals to the GMS can be submitted through a separate letter which is part of the Board of Commissioners' response letter to the Company's annual performance.

• The Board of Commissioners evaluates the performance of external auditors through the Audit Committee in accordance with applicable regulations and standards.

• For the process of appointing a prospective external auditor and/or reappointment of an external auditor conducted by the GMS, the Board of Commissioners is sufficient to authorize the GMS to determine the auditor.

Page 278: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)279

Mekanisme Penunjukan Hingga Penetapan Akuntan Publik

Penetapan Akuntan Publik oleh RUPSPublic Accountant Appointment by GMS

­↑

Dewan Komisaris menyampaikan surat rekomendasi kepada RUPSThe Board of Commissioners send recommendation letter to GMS

Dewan Komisaris melakukan telah atas rekomendasi Komite Audit, melakukan pembahasan dengan organ Dewan Komisaris dan calon auditor eksternal/Akuntan PublikThe Board of Commissioners examine the recommendation of Audit Committee, discuss it with organs, and finally with external auditor/public accountant candidate

­­↑

Tindak lanjut Komite Audit:1. Melakukan evaluasi atas pelaksanaan audit internal dan eksternal.

2. Menyampaikan laporan kepada Dewan Komisaris.Audit committee feedback:

1. Evaluating internal and external audit2. Reporting to the Board of Commissioners

­­↑

Penyampaian arahan dan penugasan dari Dewan Komisaris kepada Komite AuditDelivery of directives and assignments from the Board of Commissioners to Audit Committee

Akuntan Publik Tahun 2018

Berdasarkan Risalah Umum RUPS yang melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk dan menetapkan KAP yang mengaudit Laporan Keuangan dan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk Tahun Buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2018. Perusahaan telah menetapkan Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan untuk melakukan audit Laporan Keuangan dan Laporan Keuangan PKBL tahun buku 2018.

Akuntan Publik Tahun 2018.

Kantor Akuntan PublikPublic Accountant Firm

: Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & RekanTanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Partner

AkuntanAccountant

: E. Wisnu Susilo Broto, SE, AK, M.AK, CPA, CA

Tahun AuditAudit Year

: Tahun Buku 2018Fiscal Year 2018

JasaService

: Audit KeuanganFinancial Audit

Public Accountant Appointment Mechanism

Public Accountant in 2018

Based on the General Minutes of the General Meeting of Shareholders which delegates the authority to the Board of Commissioners to appoint and determine the KAP that audits the Financial Statements and Financial Reports of the Partnership and Community Development Program for the Fiscal Year ending December 31, 2018. The Company has established a Public Accounting Firm (KAP) Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Partners to audit the Financial Statements and PKBL Financial Statements for the 2018 fiscal year.

Public Accountant in 2018.

Page 279: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 280

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Fungsi Penerapan Manajemen Risiko Korporat

Perkembangan bisnis di industri asuransi saat ini relatif dinamis dan cenderung memiliki tingkat risiko yang relatif tinggi. PT Askrindo sebagai salah satu perusahaan asuransi kerugian dengan produk intinya adalah menanggung risiko perusahaan lain dituntut menerapkan sistem pengendalian intern dan manajemen risiko yang handal agar dapat terhindar dari risiko bisnis dan korporat yang merugikan perusahaan. Penyelarasan perolehan pasar bisnis asuransi yang tinggi dengan sistem pengendalian perusahaan yang handal memerlukan kebijakan dan strategi unik dan terpadu yang harus dijalankan oleh perusahaan sehingga bisnis dapat tumbuh dan memiliki sustainbilitas usaha yang tinggi.

Perusahaan telah menerapkan Manajemen Risiko Korporat (Enterprise Risk Management) atau disingkat dengan ERM untuk mengelola risiko korporat berdasarkan pada ketentuan dan peraturan pemerintah/regulator tentang penerapan manajemen risiko sebagai berikut :

Pada tahun 2018, secara umum penerapan manajemen risiko yang dilakukan oleh perusahaan tidak terlalu berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yaitu untuk memenuhi 2 (dua) tujuan utama yaitu:

1. Pengelolaan risiko korporat yang bersifat non transaksi dan risiko bisnis (transactional risk) Pengelolaan risiko transaksi dan non transaksional dilakukan secara day to day oleh seluruh unit kerja di kantor cabang dan kantor pusat. Pengelolaan risiko non transaksional yang dikenal sebagai penerapan Enterprise Risk Management (ERM), diterapkan dengan menggunakan Sistem Informasi Manajemen Risiko (SIMR) berbasis Website dengan menunjuk person in-charge yaitu Risk Contact Person (RCP) di kantor cabang dan kantor pusat. Sedangkan pengelolaan risiko transaksi diterapkan dengan metode Four Eyes Principles (FEP) dan menempatkan Risk Officer (RO) di kantor cabang untuk memberikan Risk Review atas kegiatan transaksi. Risiko kepatuhan juga menjadi perhatian yang seriuas dari perusahaan dengan dibentuk khusus Bagian Kepatuhan untuk mengelola risiko kepatuhan atas segala kebijakan dan transaksi korporasi sehingga dapat dikelola pada tingkat risiko yang dapat diterima oleh perusahaan.

2. Penerapan manajemen risiko sesuai tuntutan penerapan manajemen risiko OJK Perusahaan terus melakukan evaluasi dan penyempurnaan atas penerapan manajemen risiko agar dapat memenuhi ketentuan OJK tentang penerapan manajemen risiko. Peraturan OJK yang mengatur manajemen risiko yaitu:

Corporate Risk Management Implementation Function

Business development in the insurance industry is currently relatively dynamic and tends to have a relatively high level of risk. PT Askrindo as a loss insurance company with its core product is to bear the risk of other companies required to implement a reliable system of internal control and risk management in order to avoid business and corporate risks that harm the company. Alignment of a high insurance business market acquisition with a reliable corporate control system requires unique and integrated policies and strategies that must be carried out by the company so that the business can grow and have high business sustainability.

The Company has implemented Enterprise Risk Management or abbreviated as ERM to manage corporate risk based on government/regulator rules and regulations regarding the implementation of risk management as follows:

In 2018, in general the implementation of risk management carried out by the company is not too different from previous years, namely to fulfill 2 (two) main objectives, namely:

1. Managing corporate risks that are non-transaction and business risk (transactional risk)Transactional and non-transactional risk management is carried out day-to-day by all work units in branch offices and head offices. Non-transactional risk management, known as the implementation of Enterprise Risk Management (ERM), is implemented by using a Website-based Risk Management Information System (SIMR) by appointing a person in charge, namely Risk Contact Person (RCP) at branch offices and head office. Whereas transaction risk management is implemented using the Four Eyes Principles (FEP) method and placing Risk Officers (RO) in branch offices to provide Risk Review on transaction activities. Compliance risk is also a widespread concern of companies with a specially formed Compliance Section to manage compliance risk for all policies and corporate transactions so that it can be managed at a risk level that is acceptable to the company.

2. Implementation of risk management in accordance with the demands for the implementation of OJK risk managementThe Company continues to evaluate and refine the application of risk management in order to meet the FSA's provisions regarding the application of risk management. OJK regulations governing risk management, namely:

Manajemen RisikoRisk Management

Page 280: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)281

1. POJK No. 1/POJK.05/2015 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Lembaga Jasa Keuangan Non bank

2. POJK No. 10/POJK.05/2014 tentang Penilaian Tingkat Risiko Lembaga Jasa Keuangan Non Bank;

3. POJK No. 17/POJK.03/2014 tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan.

Organisasi Manajemen Risiko

Pada tahun 2018, organisasi Manajemen Risiko saat ini masih tidak berubah yaitu setingkat Divisi sesuai dengan SK Direksi No. 208/KEP/DIR/XI/2017 tanggal 21 November 2017 tentang Penyesuaian Struktur Organisasi PT Askrindo (Persero) dengan nama Divisi Manajemen Risiko dan Kepatuhan. Organisasi Manajemen Risiko setingkat Divisi ini menunjukan komitmen manajemen yang tinggi untuk mendukung penerapan ERM. Jalur koordinasi dan pelaporan setiap organ dalam rangka penerapan risk manajemen dapat digambarkan melalui struktur organisasi berikut:

RO

RCP + RISK OWNER

Kepatuhan

Compliance

Pengelolaan Risiko Transaksional

Transactional RiskManagement

Pengelolaan Risiko Non Transaksional

Non-transactional Risk Management

Ketentuan Internal

Internal Rules

Pelaksanaan Ketentuan

Rules implementation

Kantor Pusat

Head Office

Kantor Pusat

Head Office

Kantor Cabang

Branch Office

Kantor Cabang

Branch Office

Pengelolaan Tingkat Kepatuhan (Risiko Operasional)

Compliance Rate Management (Operational Risk)

Terlibat dalam Keputusan KomiteDiantaranya Aspek Kepatuhan

Involved in Committee Decision,including Compliance

Pengelolaan Risiko Aset Liability, Asuransi

Asset, Liability, and Insurance Risk Management

Pengelolaan Risiko Korporasi

Corporate Risk Management(All Kind of Risks)

Corporate Risk Management

Corporate Risk Management

Menggunakan Form Analisis Resikodalam Komite

Using the Risk Analysis Form in the Committee

Menggunakan Program AplikasiBerbasis Web

Using Web Application

1. POJK No. 1/POJK.05/2015 concerning Application of Risk Management for Non-Bank Financial Services Institutions

2. POJK No. 10/POJK.05/2014 concerning Risk Rating for Non-Bank Financial Services Institutions;

3. POJK No. 17/POJK.03/2014 concerning the Implementation of Integrated Risk Management for Financial Conglomerates.

Risk Management Organization

In 2018, the current Risk Management organization remains unchanged, namely at the Division level in accordance with the Decree of the Board of Directors No. 208/KEP/DIR/XI/2017 dated November 21, 2017 concerning Adjustment of the PT Askrindo (Persero) Organizational Structure under the name of Risk Management and Compliance Division. This Division-level Risk Management Organization shows high management commitment to support the implementation of ERM:

Page 281: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 282

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

1. Bagian Kepatuhan Bertugas untuk memastikan bahwa setiap kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur serta kegiatan usaha telah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan (eksternal) dan aturan internal perusahaan. Hal ini untuk menyelaraskan terlaksananya tata kelola perusahaan yang baik (GCG) sesuai Code of Conduct perusahaan dan peraturan OJK No. 02/POJK.05/2014 tanggal 28 Maret 2014 dalam upaya menyeimbangkan kepentingan Perusahaan dengan kepentingan Stakeholders sesuai prinsip GCG dan nilai korporasi yang sehat dengan tetap menjaga profitabilitas perusahaan.

2. Bagian Manajemen RisikoMemiliki tugas antara lain adalah melakukan pengelolaan risiko aktivitas transaksional dan risiko non traksasional (korporat). Pengelolaan risiko transaksional didalamnya termasuk penerapan pengendalian (controlling) pada proses akseptasi dan penyelesaian klaim (prudential underwriting), investasi serta pengadaan barang dan jasa. Pengelolaan risiko dalam aktivitas transaksional meliputi aspek kepatuhan (compliance), prinsip mengenal nasabah (KYC), analisis risiko menurut obyek risiko (usulan transaksi) dengan metode Four Eyes Principles (FEP), serta proses pengendalian pada aspek-aspek yang melekat pada tiap usulan transaksi.

Kebijakan Limit Kewenangan & Peran KomitePolicy on Authority and Committee Roles

Penguatan Reasuransi & Co-InsuranceStrengthening Reinsurance & Co-insurance

Optimalisasi Screening RisikoOptimization of Risk Screening

Peningkatan Kualitas RecoveryPeningkatan Kualitas Recovery

Sedangkan untuk pengelolaan risiko korporat (ERM) dibantu oleh RCP di kantor cabang dan kantor pusat dengan menggunakan SIMR berbasis Web. Pengelolaan risiko korporat diterapkan dengan menggunakan SIMR, dimana risiko tersebut dikelompokkan menjadi 7 (tujuh) kelompok risiko utama yang menjadi sasaran utama pengelolaan risiko sesuai dengan klasifikasi risiko yang ditetapkan oleh OJK.

Disamping mengelola 7 kelompok risiko utama tersebut, Askrindo juga mengelola risiko fraud, risiko-risiko yang dapat menggagalkan pencapaian Indikator Early Warning System (EWS) seperti EBT, rasio klaim, BOPO, dan pendapatan premi serta pengelolaan risiko berdasarkan pendekatan proses bisnis.

1. Compliance UnitThe task is to ensure that every policy, regulation, system and procedure as well as business activities are in accordance with statutory provisions (external) and internal company rules. This is to align the implementation of good corporate governance (GCG) in accordance with the company's Code of Conduct and OJK regulation No. 02/POJK.05/2014 dated 28 March 2014 in an effort to balance the interests of the Company with the interests of Stakeholders in accordance with the principles of good corporate governance and healthy corporate values while maintaining company profitability.

2. Risk Management UnitHaving duties includes managing risk of transactional activities and non-transaction (corporate) risks. Transactional risk management includes the application of control in the process of accepting and settling claims (prudential underwriting), investment and procurement of goods and services. Risk management in transactional activities includes compliance aspects, the principle of knowing customers (KYC), risk analysis according to the risk object (proposed transaction) with the Four Eyes Principles (FEP) method, and the process of controlling the aspects inherent in each proposed transaction .

Meanwhile, corporate risk management (ERM) is assisted by RCP in branch and head office offices using Web-based SIMR. Corporate risk management is implemented using SIMR, where the risks are grouped into 7 (seven) main risk groups which are the main targets of risk management in accordance with the risk classification set by the OJK.

In addition to managing the 7 main risk groups, Askrindo also manages fraud risks, risks that can frustrate the achievement of Early Warning System (EWS) indicators such as EBT, claim ratio, BOPO, and premium income and risk management based on a business process approach.

Page 282: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)283

Berdasarkan pengolahan data risiko dari kegiatan proses manajemen risiko melalui SIMR tersebut, laporan risiko disajikan setiap triwulanan dan semesteran seperti dalam bentuk Top Risks atau bentuk laporan lainnya yang dibutuhkan oleh manajemen. Laporan risiko tersebut setiap periodik dibahas dalam Rapat Komite Manajemen Risiko. Disamping itu, Bagian MR juga menyajikan laporan rutin ke OJK setiap tahunnya.

Penerapan Manajemen Risiko dan Kepatuhan

Penerapan ERM di Askrindo dilakukan dalam rangka mempertahankan kesinambungan usaha melalui penatakelolaan perusahaan berdasarkan prinsip Good Corporate Governance (GCG), meningkatkan pertumbuhan profit perusahaan pada tingkat risiko yang terkendali, terselenggaranya praktek tata kelola perusahaan yang sehat, terciptanya etos kerja SDM yang tinggi bagi perusahaan, terciptanya budaya risiko korporat, serta meningkatkan nilai perusahaan (corporate value).

Budaya sadar risiko melekat pada tiap insan Askrindo (organik maupun non organik) dalam proses aktivitasnya dalam wujud prinsip kepatuhan, prinsip kehati-hatian, independensi, proporsional, penerapan Four Eyes Principles (FEP), serta proaktif.Manfaat penerapan ERM di perusahaan adalah:a. Meningkatkan efektifitas perusahaan. Pengelolaan risiko

perusahaan dapat meningkatkan peluang keberhasilan pencapaian target perusahaan.

b. Meningkatkan ketahanan perusahaanc. Menghindari ‘kejutan-kejutan‘ yang tidak diinginkan

(peningkatan penerapan early warning system).d. Mendorong manajemen untuk bersikap proaktif dan bukan reaktif.e. Meningkatkan keselamatan dan pencegahan insiden yang

merugikan perusahaan.f. Mengeksploitasi risiko menjadi peluang bisnis yang

menguntungkan.g. Mengelola risiko fraud secara optimal agar tercapai fraud zero

tolerance.h. Meningkatkan kepercayaan para pemangku kepentingan.i. Meningkatkan efektifitas perencanaan perusahaan.j. Meningkatkan perlindungan Direksi dan Manajemen dari risiko

yang dihadapi perusahaan.k. Meningkatkan nilai perusahaan di mata stakeholder.

Sasaran Manajemen Risiko Korporat

Terciptanya Etos Kerja SDM yang Tinggi bagi Perusahaan Melalui

Penerapan MR

The Creation of a High HR Wokr Ethic for Companies with the Application

of MR

Terselenggaranya Praktek Tata Kelola Perusahaan yang Sehat

The implementation of Healthy Corporate Governance Practices

Meningkatkan Pertumbuhan Profit pada Tingkat Risiko Terkendali

Increase Profit Growth at Controlled Risk Level

MempertahankanKesinambungan Usaha

Maintain Business Continuity

Based on the processing of risk data from the activities of the risk management process through the SIMR, risk reports are presented quarterly and semesterly as in the form of Top Risks or other forms of reports required by management. The risk report is periodically discussed at the Risk Management Committee Meeting. In addition, the MR Section also presents regular reports to the FSA every year.

Risk Management and ComplianceImplementation

The implementation of ERM in Askrindo is carried out in order to maintain business continuity through corporate governance based on the principles of Good Corporate Governance (GCG), increase company profit growth at a controlled risk level, the implementation of sound corporate governance practices, the creation of a high HR work ethic for the company, the creation of corporate risk culture, and increase corporate value.

Risk awareness culture is inherent in each of Askrindo's people (organic or non-organic) in the process of its activities in the form of the principle of compliance, the principle of prudence, independence, proportionality, application of the Four Eyes Principles (FEP), and proactively.The benefits of implementing ERM in a company are:a. Increase the effectiveness of the company. Corporate risk

management can increase the chances of success in achieving company targets.

b. Increase company resiliencec. Avoiding unwanted surprises (increased early warning system

implementation).d. Encourage management to be proactive and not reactive.e. Improve safety and prevent incidents that harm the company.

f. Exploit risk into a profitable business opportunity.

g. Manage fraud risk optimally in order to achieve zero tolerance fraud.

h. Increase the confidence of stakeholders.i. Improve the effectiveness of company planning.j. Improve the protection of Directors and Management from the

risks faced by the company.k. Increase the value of the company in the eyes of stakeholders.

Corporate Risk Management Targets

Page 283: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 284

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Sebagaimana diatur dalam ketentuan OJK yaitu POJK No. 1/POJK.05/2015 dan POJK No. 10/POJK.05/2014, penerapan manajemen risiko korporat utamanya diarahkan untuk mengelola 7 (tujuh) kelompok risiko utama yaitu Risiko Kepengurusan, Risiko Tata Kelola, Risiko Strategi, Risiko Operasional, Risiko Aset dan liabilitas, Risiko Asuransi, dan Risiko Dukungan Dana.

Pengelolaan 7 (tujuh) risiko kelompok utama tersebut dilakukan dengan menggunakan SIMR berbasis Web yang diinput oleh seluruh RCP di kantor cabang dan kantor pusat.

Perusahaan telah menerapkan manajemen risiko korporat sejak tahun 2011, dan terus dilakukan penyempurnaan kebijakan, prosedur dan SIMR serta sosialisasi dan pelatihan penerapan manajemen risiko korporat kepada seluruh Risk Owner dan RCP secara periodik. Sejak tahun 2011, seluruh Risk Owner di kantor cabang dan kantor pusat telah melakukan self risk assessment setiap tahunnya melalui SIMR berbasis Web yang ouputnya digunakan untuk menyajikan top risks setiap semester ke Direksi/Manajemen.

Untuk menerapkan manajemen risiko korporat yang handal, perlu dibuat rencana kerja yang dituangkan melalui roadmap penerapan manajemen risiko korporat. Roadmap ini diharapkan menjadi rujukan program kerja yang dibuat secara bertahap untuk proses evaluasi dalam rangka merumuskan arah kebijakan perusahaan secara berkelanjutan.

Tahun 2016 merupakan fase High Maturity. Pada fase ini, pengelolaan risiko diharapkan sudah menjadi bagian dari proses bisnis yang dilakukan oleh seluruh unit kerja dan di perusahaan anak. Penerapan manajemen risiko telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam pengambilan keputusan baik untuk kegiatan transaksional maupun non transaksional sehingga muncul budaya risiko yang melekat pada setiap proses bisnis. Fase ini merupakan pijakan untuk meyakini pengembangan tahun-tahun berikutnya dapat diimplementasikan.

Roadmap Penerapan Manajemen Risiko PT Askrindo

Roadmap Penerapan Manajemen Risiko Korporat Tahun 2016 - 2025Roadmap for the Implementation of Corporate Risk Management in 2016-2025

2016 High Maturity

2017Integrated Risk Management System

2018 Corporate Risk Governance

Sd. 2025 Habit and Risk Culture

Memastikan bahwa risk based strategy sudah mulai diterapkan dalam setiap proses bisnis dan aktifitas perusahaanEnsuring that a risk based strategy has begun to be applied in every business process and company activity

Memiliki sistem informasi Manajemen Risiko yang terintegrasi dengan program aplikasi produksi dan keuanganHas a Risk Management information system integrated with production and financial application programs

Memastikan bahwa risk based strategy sudah melekat (embedded) dalam setiap penyusunan perencanaan korporat dan setiap proses bisnis di Askrindo GroupEnsuring that the risk based strategy is embedded in every corporate planning and every business process in Askrindo Group

Perilaku pegawai yang sudah risk minded dalam menjalankan proses bisnis dan setiap aktifitas perusahaanBehavior of employees who have been risk minded in carrying out business processes and every company activity

Memastikan pengelolaan risiko untuk mensukseskan meningkatkan nilai perusahaan anakEnsuring risk management to succeed in increasing the value of subsidiary companies

Memiliki sistem informasi manajemen risiko terintegrasi dengan perusahaan anakHave an integrated risk management information system with subsidiaries

Memastikan kebijakan –kebijakan perusahaan sudah berbasis risiko (risk based policies) sudah mulai diterapkanEnsuring that company policies have been risk-based (risk-based policies) have begun to be applied

Budaya risiko yang dapat meningkat nilai perusahaan AskrindoRisk culture that can increase Askrindo's corporate value

As stipulated in the OJK provisions namely POJK No. 1/POJK.05/2015 and POJK No. 10/POJK.05/2014, the application of corporate risk management is primarily directed at managing 7 (seven) main risk groups namely Management Risk, Governance Risk, Strategic Risk, Operational Risk, Asset and Liability Risk, Insurance Risk, and Fund Support Risk.

The management of the 7 (seven) main group risks is carried out by using a Web-based SIMR inputted by all RCPs at branch offices and head offices.

The Company has implemented corporate risk management since 2011, and continues to improve its policies, procedures and SIMR as well as periodic socialization and training in the application of corporate risk management to all Risk Owners and RCP periodically. Since 2011, all Risk Owners at branch and head office offices have conducted a self risk assessment annually through a Web-based SIMR whose output is used to present top risks every semester to the Directors/Management.To implement reliable corporate risk management, a work plan needs to be drawn up that is outlined in the road map for implementing corporate risk management. The Road Map is expected to be a work program reference that is made in stages for the evaluation process in order to formulate the direction of the company's policies in a sustainable manner.

2016 is the High Maturity phase. In this phase, risk management is expected to be part of the business process carried out by all work units and in subsidiary companies. The application of risk management has become an inseparable part in decision making for both transactional and non-transactional activities so that a risk culture is inherent in every business process. This phase is the basis for believing that the development of the following years can be implemented.

PT Askrindo Risk Management ImplementationRoadmap

Page 284: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)285

Roadmap Penerapan Manajemen Risiko Korporat Tahun 2016 - 2025Roadmap for the Implementation of Corporate Risk Management in 2016-2025

2016 High Maturity

2017Integrated Risk Management System

2018 Corporate Risk Governance

Sd. 2025 Habit and Risk Culture

Memastikan tingkat maturity level penerapan manajemen risiko menuju tingkat Enabled (nilai 5, Optimise)Ensure the maturity level of the application of risk management to the level of Enabled (value 5, Optimize)

Memastikan tingkat risiko perusahaan PT Askrindo berada pada poisis paling rendah pada peta risiko industri asuransi di Indonesia dari hasil penilaian tingkat risiko OJKEnsuring that the level of risk of PT Askrindo's company is at the lowest position on the risk map of the insurance industry in Indonesia from the results of the OJK risk level assessment

Memastikan risk based audit sudah diterapkan secara optimal dengan memanfaatkan hasil kegiatan manajemen risikoEnsuring that risk based audits have been implemented optimally by utilizing the results of risk management activities

Kompensasi yang layak atas kinerja penerapan manajemen risiko disetiap proses bisnis dan aktifitas perusahaanAppropriate compensation for the performance of the implementation of risk management in every business process and company activity

Memastikan pengelolaan risiko korporat mendukung pembangunan berkelanjutan perusahaan (triple buttom line principles) dan sustainability reportEnsuring corporate risk management supports the company's sustainable development (triple bottom line principles) and sustainability report

Memastikan memiliki sistem informasi manajemen risiko terintegrasi untuk mengoptimalkan pengelolaan risiko transaksionalEnsuring that an integrated risk management information system is in place to optimize transactional risk management

Membangun BCM/BCP sistem sebagai bagian integral dari penerapan manajemen risiko korporatBuilding a BCM/BCP system as an integral part of implementing corporate risk management

Memastikan diterapkannya RKAP/KPI berbasis Risiko Ensure the implementation of Risk-based RKAP/KPI

Memastikan pengelolaan manajemenen risiko terintegrasi dengan perusahaan anakEnsuring risk management is integrated with subsidiary companies

Memastikan penerapan Risk based strategy telah menjadi budaya dalam perencanaan strategis perusahaanEnsuring the application of risk based strategy has become a culture in corporate strategic planning

Memastikan seluruh proses bisnis dan kegiatan perusahaan sudah mulai berbasis risiko (risk based operational)Ensuring that all business processes and company activities have started to be risk based (risk based operational)

Fungsi koordinasi silang (cross functional coordination) dengan manajemen risiko disetiap proses bisnis dan kegiatan perusahaan The function of cross coordination (cross functional coordination) with risk management in every business process and company activities

Memastikan pengelolaan bisnis konglomerasi keuangan Askrindo sudah mulai berbasis risiko (risk based financial conglomeration)Ensuring that the business management of Askrindo's financial conglomerate has started to be risk-based (risk-based financial conglomeration)

Menjadikan Business Continuity Management (BCM) melekat pada kegiatan perusahaan dan perencanaan korporatMaking Business Continuity Management (BCM) inherent in corporate activities and corporate planning

Kecukupan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia dalam memahami manajemen risiko korpoorat terpenuhi secara optimalThe adequacy of the quantity and quality of human resources in understanding corpoorat risk management is optimally fulfilled

Memastikan budaya risiko konglomerasi keuangan melekat pada setiap aktifitas bisnis Askrindo GroupMaking business management management (BCM) inherent in corporate activities and corporate planning

Kegiatan Benchmark

Untuk meningkatkan kualitas penerapan manajemen risiko korporat PT Askrindo, perusahaan melakukan studi banding ke perusahaan yang dianggap memiliki penerapan manajemen risiko yang handal. Salah satu sasaran tempat kegiatan studi banding pada tahun 2018 adalah PT Jasaraharja (Persero) dan mengikuti beberapa workshop di bidang manajemen risiko.

Penerapan Manajemen Risiko Tahun 2018 Secara Umum

Pengawasan Aktif Direksi dan Dewan Komisaris

Direksi dan Komisaris (pengurus) melakukan pengawasan secara aktif terhadap seluruh aktivitas fungsional yang dijalankan perusahaan. Dalam proses penerapan manajemen risiko (MR) pengurus telah melakukan arahan, pengawasan dan mitigasi,

Benchmark Activity

To improve the quality of the implementation of PT Askrindo's corporate risk management, the company conducts comparative studies to companies that are considered to have reliable risk management implementation. One of the target sites for comparative study in 2018 is PT Jasa Raharja (Persero) and has participated in several workshops in the field of risk management.

Application of General Risk Management in 2018

Active Supervision by the Board of Directorsand the Board of Commissioners

The Directors and Commissioners (management) actively supervise all functional activities carried out by the company. In the process of implementing risk management (MR), the management has conducted directives, supervised and mitigated, developed a risk

Page 285: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 286

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

mengembangkan budaya sadar risiko, membangun struktur organisasi, menetapkan tugas dan tanggung jawab, memastikan kecukupan kuantitas dan kualitas SDM untuk mengelola risiko.

Pengurus mengarahkan, menyusun, menetapkan (menyetujui) dan mengkinikan kebijakan dan SOP termasuk strategi dan kerangka MR yang secara berkala dievaluasi menyesuaikan kondisi internal dan eksternal perusahaan. Perubahan kebijakan MR sangat erat hubungannya dengan appetite dan toleransi risiko yang berkala juga dituangkan dalam bentuk RKAP/RJPP.

Untuk membantu Direksi dalam menerapkan manajemen risiko korporat, telah dibentuk Komite Manajemen Risiko (KMR) yang beranggotakan seluruh Divisi terkait. Sedangkan untuk Komisaris dibantu oleh Komite Pemantau Risiko (KPR). Untuk memastikan bahwa fungsi MR diterapkan secara independen, maka fungsi Manajemen risiko dan Kepatuhan (MRK) independent dengan SKAI dan independent dengan Unit kerja Bisnis. Proses untuk memantau pergerakan / trend risiko dapat digali dari laporan peristiwa-peristiwa risiko.

Secara berkala Divisi Manajemen Risiko dan Kepatuhan (MRK) akan melakukan rapat koordinasi dengan satuan kerja terkait dalam rangka mendapatkan keyakinan risiko-risiko yang material dan dapat mempengaruhi tingkat risiko (Top Risk Korporat). Laporan Top Risks Korporat disajikan setiap semester berasal dari seluruh Risk Owner di kantor cabang dan kantor pusat menggunakan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Risiko (SIMR). Melalui SIMR, pengurus secara dini dapat aktif mengetahui profil risiko korporat. Laporan tersebut menjadi atribut menetapkan tingkat risiko.

Kebijakan dan Prosedur Penerapan Manajemen Risiko

Untuk mendukung penerapan manajemen risiko korporat perusahaan telah menyusun kebijakan, SOP dan menggunakan sistem aplikasi MR yang dibangun secara mandiri oleh IT perusahaan. Penyusunan kebijakan dilakukan memperhatikan jenis, ukuran, kompleksitas kegiatan usaha, profil risiko dan tingkat risiko yang diambil serta peraturan yang ditetapkan otoritas/praktik perusahaan yang sehat. Pada triwulan III tahun 2018, telah ditetapkan Risk Appetite, Risk Tolerance, Risk Limit, Key Risk Indicator (KRI) Dan Kriteria Dampak Kerugian PT Askrindo (Persero) melalui SK Direksi No. 197/KEP/DIR/VIII/2018 tanggal 23 Agustus 2018. Peningkatan kualitas MR melalui perkuatan aspek prudential yaitu dengan menambah Ukuran risk appetite, risk tolerance, risk limit, KRI dan ukuran dampak kerugian direncanakan akan dievaluasi secara berkala sesuai perubahan ukuran dan kompleksitas perusahaan. Perusahaan memiliki komitmen yang kuat untuk mengendalikan risiko korporat. Penetapan limit risiko yang dapat diterima oleh perusahaan tercantum dalam RKAP yang dicanangkan dan disosialisasikan setiap awal tahun.

Penerapan manajemen risiko korporat diatur dalam kebijakan dan pedoman MR. Penerapan MR dibangun dengan tujuan agar setiap pejabat dan pegawai serta pihak-pihak yang terkait dalam proses bisnis memiliki dan menjadikan budaya “sadar” risiko melekat dan dijalankan dalam setiap pengambilan keputusan dan

awareness culture, built an organizational structure, established duties and responsibilities, ensured the adequacy of the quantity and quality of human resources to manage risk.

The Board of Directors directs, arranges, establishes (approves) and updates the policies and SOPs including the MR strategy and framework which are periodically evaluated according to the company's internal and external conditions. Changes in MR policy are closely related to appetite and risk tolerance which is also periodically outlined in the form of RKAP/RJPP.

To assist the Board of Directors in implementing corporate risk management, a Risk Management Committee (KMR) has been formed consisting of all relevant Divisions. Whereas the Commissioners are assisted by the Risk Monitoring Committee (KPR). To ensure that the MR function is implemented independently, the Risk Management and Compliance (MRK) function is independent with the Internal Audit Unit and independent with the Business Unit. The process for monitoring risk movements/trends can be explored from reports of risk events.

The Risk Management and Compliance Division (MRK) will periodically coordinate meetings with related work units in order to gain confidence in material risks and can influence the level of risk (Corporate Top Risk). The Top Corporate Risks Report is presented each semester from all Risk Owners at branch and head office using the Risk Management Information System (SIMR) application. Through SIMR, the management can actively find out the corporate risk profile early on. The report becomes an attribute for determining the level of risk.

Policies and Procedures for Implementing Risk Management

To support the implementation of corporate risk management, the company has developed policies, SOPs and uses an MR application system that was built independently by the company's IT. The formulation of policies is carried out taking into account the type, size, complexity of business activities, risk profile and level of risk taken as well as regulations established by the authorities/sound practices of the company. In the third quarter of 2018, Risk Appetite, Risk Tolerance, Risk Limit, Key Risk Indicator (KRI) and PT Askrindo (Persero)'s Loss Impact Criteria have been determined through Directors' Decree No. 197/KEP/DIR/VIII/2018 dated August 23, 2018.

Improving the quality of MR through strengthening prudential aspects, namely by increasing the size of risk appetite, risk tolerance, risk limit, KRI and the size of the impact of the planned loss will be evaluated regularly according to changes in the size and complexity of the company. The company has a strong commitment to controlling corporate risk. Determination of risk limits that can be accepted by companies is listed in the RKAP that is announced and socialized at the beginning of the year.

The implementation of corporate risk management is regulated in MR policies and guidelines. The application of MR is built with the aim that every officer and employee as well as the parties involved in the business process have and make a culture of "aware" of inherent risks and be carried out in every decision making and daily

Page 286: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)287

aktivitas sehari-hari. Kepastian berjalannya budaya risiko diperkuat pernyataan bersama dengan penandatanganan Risk Charter sebagai komitmen yang kuat dari seluruh Risk Owner dalam menerapkan Enterprise Risk Management (ERM).

Implementasi Manajemen Risiko

Penerapan Manajemen Risiko Korporat (MRK) di PT Askrindo ditujukan pada seluruh aspek kegiatan bisnis dengan melibatkan seluruh komponen perusahan baik di kantor pusat, maupun kantor cabang. Untuk memudahkan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko, dilakukan pengelompokan proses yaitu Manajemen Risiko dan kepatuhan.

Pengelolaan risiko terkait aspek kepatuhan, dikoordinasi oleh Divisi MRK cq Bagian Kepatuhan yang bertugas mengidentifikasi dan memitigasi risiko agar setiap aturan (perubahan kebijakan & SOP) yang akan diterapkan sinkron dan patuh dengan aturan lain/yang menaungi. Secara berkala kebijakan dan SOP dilakukan pemuthakiran menyesuaikan kondisi terkini yang tata laksananya telah dituangkan melalui Pedoman membuat Kebijakan dan SOP. Sedangkan untuk identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko diluar aspek kepatuhan ditangani oleh Divisi MRK cq Bagian Manajemen Risiko (MR).

Proses MR transaksional dijalankan untuk mendukung keyakinan pengambil keputusan.Pelaksanaan MR transaksional diterapkan untuk limit tertentu melalui mekanisme Four Eyes Principles (FEP), yaitu dengan menempatkan Risk Officer (RO) / staff atau Pejabat dari Divisi MRK sebagai anggota komite yang me-review risiko dan memberikan rekomendasi mitigasi sebelum pejabat di Kantor Cabang atau Kantor Pusat memutuskan. Lingkup kegiatan transaksional meliputi kegiatan underwriting/akseptasi, penyelesaian klaim, kegiatan investasi serta pengadaan barang dan jasa. Sedang lingkup kegiatan non transaksional atau dikenal dengan Manajemen Risiko Korporat (Enterprise Risk Management (ERM)) dikelola oleh PIC yang disebut sebagai Rick Contact Person (RCP) yang tersebar diseluruh kantor cabang dan kantor pusat.

Untuk mengelola risiko korporat terhadap 7 (tujuh) kelompok risiko utama (mother of risk) yaitu kelompok risiko kepengurusan, tata kelola, strategi, aset & liabilitas, operasional, asuransi, dan dukungan dana menggunakan pendekatan pentahapan yang melekat pada proses bisnis.RCP dalam menyampaikan peristiwa risiko juga dilengkapi dengan referensi (tools) faktor yang telah ditetapkan sebagai indikator untuk sistem early warning system (EWS) seperti risiko Laba, BOPO, Loss Ratio dan Pendapatan Premi sesuai dengan RKAP serta glosery risiko fraud yang menjadi referensi Fraud Risk Assessment (FRA). Untuk menguatkan risk tolerance juga dilakukan manajemen Data Loss Event yang juga telah dipasang dalam SIMR berbasis Web tersebut.

Proses manajemen risiko korporat terkait kegiatan identifikasi, pengukuran, pemetaan dan mitigasi risiko di PT Askrindo yang dilakukan oleh Risk Contact Person (RCP) dan Risk Owner (Kepala Divisi/Pemimpin Cabang) dengan menggunakan Sistem Informasi Manajemen Risiko (SIMR) berbasis Website. Dalam SIMR tersebut telah disusun kriteria dan metode pengukuran risiko baik menggunakan metode statistik maupun non statistik

activities. Certainty in the running of a risk culture is reinforced by a joint statement with the signing of the Risk Charter as a strong commitment from all Risk Owners in implementing Enterprise Risk Management (ERM).

Risk Management Implementation

The implementation of Corporate Risk Management (MRK) at PT Askrindo is aimed at all aspects of business activities by involving all components of the company both at the head office and branch offices. To facilitate the process of identifying, measuring, monitoring and controlling risks, a grouping of processes is carried out, namely Risk Management and compliance.

Risk management related to compliance aspects, coordinated by the MRK Division cq Compliance which is tasked with identifying and mitigating risks so that each rule (policy changes & SOP) that will be applied synchronous and compliant with other rules / overshadowing. Periodically the policies and SOPs are updated according to the current conditions in which the procedures have been outlined through the Guidelines for making policies and SOPs. Whereas the identification, measurement, monitoring and control of risks outside the compliance aspect are handled by the MRK Division cq the Risk Management Section (MR).

The transactional MR process is carried out to support the decision-making beliefs. The implementation of transactional MR is applied to certain limits through the Four Eyes Principles (FEP) mechanism, namely by placing Risk Officer (RO)/staff or Officers from the MRK Division as committee members who review risks and provide mitigation recommendations before officials at the Branch or Head Office decide. The scope of transactional activities includes underwriting/acceptance activities, claim settlement, investment activities and procurement of goods and services. While the scope of non-transactional activities or known as Corporate Risk Management (ERM) is managed by a PIC called the Rick Contact Person (RCP) which is spread throughout the branch and head office.

To manage corporate risk for 7 (seven) main risk groups (mother of risk), namely the management, governance, strategy, asset & liability, operational, insurance, and financial support risk groups using a phasing approach inherent in business processes. RCP in submitting risk events is also equipped with reference (tools) factors that have been set as indicators for the early warning system (EWS) such as Profit risk, BOPO, Loss Ratio and Premium Income in accordance with the RKAP and fraud risk glossary which is a reference for Fraud Risk Assessment (FRA). To strengthen risk tolerance, Data Loss Event management is also carried out in the Web-based SIMR.

The corporate risk management process related to the identification, measurement, mapping and risk mitigation activities at PT Askrindo carried out by the Risk Contact Person (RCP) and Risk Owner (Division Head/Branch Leaders) using a Website-based Risk Management Information System (SIMR). In the SIMR, criteria and methods for measuring risk have been prepared using both statistical and non-statistical methods and can present various

Page 287: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 288

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

dan dapat menyajikan berbagai bentuk pelaporan risiko.Untuk melengkapi laporan risk register selain yang diperoleh dari SIMR, juga dilakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan Risk Owner untuk membahas risiko-risiko yang signifikan dan up-to date untuk menentukan Top Risk Korporat. Laporan top risiko disampaikan kepada Direksi dan Manajemen setiap semester atau sesuai dengan kebutuhan pelaporan risiko perusahaan.

Proses memantau dan pengendalian hakekatnya melekat pada setiap aktivitas fungsional dengan didukung sistem informasi yang cukup memadai termasuk didalamnya sistem EWS. Sistem pengendalian pelaksanaan rencana dan tindaklanjut mitigasi risiko telah dilakukan oleh seluruh RCP dan Risk Owner sesuai komitmen yang dituangkan di SIMR. Untuk meningkatkan mutu tindaklanjut mitigasi melakukan koordinasi dengan Risk owner tingkat Divisi dan internal audit (SKAI) untuk menilai dan memantau efektifitas tindaklanjut di satuan kerja terkait. Proses penerapan manajemen risiko ini diatur dalam Pedoman/SOP manajemen risiko dan juga melekat pada setiap kebijakan/SOP serta KPI yang ditetapkan setiap tahun oleh Direksi.

Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Risiko (SIMR)

Pada triwulan IV 2018, perusahaan sedang melakukan penyempurnaan Sistem Informasi Manajemen Risiko (SIMR). SIMR dibangun berbasis web untuk mendukung proses identifikasi, pengukuran, pengendalian risiko serta monitoring progress pelaksanaan mitigasi. SIMR sudah dapat diakses oleh seluruh RCP dan Risk Owner di 60 kantor cabang dan seluruh unit kerja di kantor pusat secara real time. Pengelolaan risiko dilakukan day-to-day melalui media SIMR dan untuk risiko yang material selalu disampaikan kepada Direksi/Manajemen terkait dan secara berkala setiap semester atau sesuai dengan kebutuhan perusahaan dibuat laporan profil risiko.

Untuk meningkatkan kualitas SIMR yang menghasilkan laporan risiko yang akurat, lengkap dan tepat diperlukan komitmen dan budaya sadar risiko yang terus meningkat. Dalam rangka meningkatkan pemahaman penggunaan SIMR berbasis Web ini, RCP dan Risk Owner memperoleh pelatihan yang diadakan setiap tahun. SIMR ini juga dapat menyajikan laporan risiko dan data loss event seperti risk register, top-10 risks, peta risiko dan output laporan lainnya yang dibutuhkan perusahaan. Termasuk dalam hal ini menjadi referensi perencanaan audit oleh Satuan Kerja Audit Internal (SKAI).

Penerapan Sistem Pengendalian Intern yang Menyeluruh

Sistem pengendalian dilakukan pada proses bisnis dan aktifitas perusahaan, tidak terkecuali pada penerapan manajemen risiko yang dapat meningkatkan keyakinan perusahaan juga membentuk Divisi MRK untuk aktif di proses ex-ante (sebelum kejadian) dan SKAI menilai di proses ex-post (setelah kejadian).

Manajemen terus menguatkan penerapan manajemen risiko agar meningkatkan kualitas kepatuhan melingkupi seluruh proses bisnis dan aktifitas perusahaan. Penerapan pengelolaan risiko kepatuhan

forms of risk reporting. To complete the risk register report other than those obtained from SIMR, a Focus Group Discussion (FGD) with Risk Owner is also conducted to discuss significant and up-to-date risks to determine Corporate Top Risk. Top risk reports are submitted to the Directors and Management every semester or according to the company's risk reporting needs.

The process of monitoring and controlling the inherent nature of every functional activity is supported by an adequate information system including the EWS system. The control system for implementing the plan and following up on risk mitigation has been carried out by all RCPs and Risk Owners in accordance with the commitments set forth in SIMR. To improve the quality of mitigation follow-up, coordinate with Division-level Risk Owners and Internal Audit (SKAI) to assess and monitor the effectiveness of follow-up in the relevant work units. The process of implementing this risk management is regulated in the Risk Management Guidelines/ SOPs and is also attached to each policy/SOP and KPI established annually by the Directors.

Use of the Risk Management Information System (SIMR)

In the fourth quarter of 2018, the company was making improvements to the Risk Management Information System (SIMR). SIMR was built web-based to support the process of identification, measurement, risk control and monitoring the progress of mitigation implementation. SIMR can be accessed by all RCPs and Risk Owners in 60 branch offices and all work units in the head office in real time. Risk management is carried out day-to-day through the SIMR media and material risks are always conveyed to the Directors / Management concerned and on a regular basis every semester or according to company needs a risk profile report is prepared.

To improve the quality of SIMR that produce accurate, complete and precise risk reports, it requires commitment and a culture of risk awareness that continues to increase. In order to increase understanding of the use of this web-based SIMR, RCP and Risk Owner receive training which is held annually. The SIMR can also present risk reports and loss event data such as risk registers, top-10 risks, risk maps and other report outputs that companies need. Included in this case is a reference for audit planning by the Internal Audit Unit (SKAI).

Implementation of Comprehensive Internal Control Systems

The control system is carried out in the business processes and activities of the company, including the implementation of risk management which can increase the confidence of the company as well as forming the MRK Division to be active in the ex-ante process (before the event) and SKAI assesses the ex-post process (after the event).

Management continues to strengthen the application of risk management in order to improve the quality of compliance covering all business processes and company activities. The implementation

Page 288: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)289

ini dilakukan antara lain melalui Divisi MRK bagian Kepatuhan yang melakukan review dengan memberikan catatan dampak dan rekomendasi mitigasi setiap ada peraturan baru untuk perusahaan asuransi serta mereview setiap usulan/perubahan SOP, PKS/MOU dan kebijakan perusahaan sebelum disetujui Direksi.

Untuk menilai keandalan penerapan manajemen risiko telah dilakukan pengukuran tingkat kematangan manajemen risiko PT Askrindo (Persero) Tahun 2018 oleh PPM Manajemen dengan kategori managed dengan skor 3,85 untuk interval skor penilaian 0 sampai 5 (sebagaimana terlampir). Skor pengukuran 3,85 menandakan bahwa Perusahaan telah menjalankan prinsip-prinsip manajemen risiko yang terdokumentasi dan dalam pelaksanaannya dilakukan pengawasan dan pengujian kepatuhan dengan ketat. Hasil pengukuran RML tersebut naik dari hasil pengukuran RML tahun 2015 yang dilakukan oleh SKAI dengan skor 3,16 (kategori defined). Pengukuran tingkat kematangan manajemen risiko tersebut dilakukan menggunakan metode survei secara online dengan 92 responden dari berbagai jenjang jabatan pegawai PT Askrindo di seluruh Indonesia (dari 100 responden yang ditetapkan).

Identifikasi Risiko dan Upaya Pengelolaannya

Implementasi penerapan manajemen risiko tahun 2018 telah diupayakan sesuai dengan POJK No.1/POJK.05/2015 dengan hasil penilaian sendiri menurut 7 (tujuh) kelompok risiko sebagai berikut:

Risiko Strategi

Risiko Strategi adalah potensi kegagalan Perusahaan dalam merealisasikan kewajiban kepada pemegang polis/tertanggung/ nasabah akibat ketidaklayakan atau kegagalan dalam melakukan perencanaan, penetapan dan pelaksanaan strategi, pengambilan keputusan bisnis yang tepat, dan/atau kurang responsifnya Perusahaan terhadap perubahan eksternal. Risiko Strategi bersumber dari strategi yang dimiliki dan dijalankan Perusahaan tidak sesuai dengan kondisi lingkungannya, kebijakan Perusahaan yang diterapkan tidak sesuai dengan posisi strategis Perusahaan. Risiko Strategi dapat meningkat antara lain karena stabilitas politik yang tidak kondusif, inflasi yang tinggi, dan stabilitas keamanan.

Perusahaan telah menyelesaikan setiap permasalahan strategi yang timbul secara efektif oleh satuan kerja terkait dan dilakukan monitoring atas tindakan perbaikan oleh satuan kerja kebijakan strategis. Rekomendasi/perbaikan yang berasal dari assessement GCG dan KPKU serta dari hasil audit (internal dan eksternal) terus diupayakan dilakukan dengan monitoring dan melibatkan seluruh Risk Owner terkait.

Untuk mengelola dan mengendalikan risiko strategi, Perusahaan telah memiliki sistem dan pengendalian untuk memantau pelaksanaan strategi, pengambilan keputusan bisnis, dan respon perusahaan terhadap perubahan eksternal untuk memastikan bahwa risiko yang diambil masih dalam batas toleransi dan melaporkan deviasi atau penyimpangan yang signifikan kepada Direksi. Perusahaan juga telah memiliki Unit Manajemen Risiko & Kepatuhan (MRK) dan Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) untuk melakukan pengendalian internal perusahaan secara bersama untuk mengantisipasi risiko strategi

of compliance risk management is carried out among others through the Compliance MRK Division which reviews by providing a record of the impact and recommendations for mitigation every new regulation for insurance companies as well as reviewing any proposals/changes to SOP, MOU and company policies before approval by the Board of Directors.

To assess the reliability of the application of risk management, the PT Askrindo (Persero) 2018 risk management maturity level measurement was carried out by PPM Management in the managed category with a score of 3.85 for the interval score assessment of 0 to 5 (as attached). The measurement score of 3.85 indicates that the Company has carried out documented risk management principles and has carried out strict supervision and testing of its implementation. The results of the RML measurements are up from the results of the 2015 RML measurements conducted by SKAI with a score of 3.16 (defined category). The measurement of the level of risk management maturity was carried out using an online survey method with 92 respondents from various levels of PT Askrindo's employee positions throughout Indonesia (out of 100 respondents set).

Risk Identification and Management Efforts

Implementation of risk management in 2018 has been pursued in accordance with POJK No.1/POJK.05/2015 with the results of self-assessment according to 7 (seven) risk groups as follows:

Strategic Risk

Strategic Risk is the potential failure of the Company to realize obligations to policyholders/insured/customers due to inadequacy or failure in planning, determining and implementing strategies, making appropriate business decisions, and/or the Company's lack of responsiveness to external changes. Strategy Risk originates from the strategy owned and carried out by the Company that is not in accordance with its environmental conditions, the Company's policies that are implemented are not in accordance with the Company's strategic position. Strategic risk can be increased partly due to non-conducive political stability, high inflation and security stability.

The company has resolved every strategic problem that arises effectively by the relevant work units and monitoring the corrective actions by the strategic policy work unit. Recommendations/improvements originating from GCG and KPKU assessments as well as from audit results (internal and external) are continuously pursued by monitoring and involving all relevant Risk Owners.

To manage and control strategic risk, the Company has a system and control to monitor the implementation of the strategy, business decision making, and the company's response to external changes to ensure that the risks taken are within tolerable limits and report significant deviations or deviations to the Directors. The company also has a Risk & Compliance Management Unit (MRK) and an Internal Audit Work Unit (SKAI) to carry out the company's internal control together to anticipate strategic risk.

Page 289: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 290

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Risiko Operasional

Risiko Operasional adalah potensi kegagalan Perusahaan dalam merealisasikan kewajiban kepada tertanggung dan pemegang polis sebagai akibat ketidaklayakan atau kegagalan proses internal, manusia, sistem teknologi informasi, dan/atau adanya kejadian yang berasal dari luar lingkungan Perusahaan.

Sumber Risiko Operasional adalah struktur organisasi, SDM, volume dan beban kerja yang dimiliki, tingkat kompleksitas Perusahaan yang tinggi, sistem dan teknologi informasi tidak memadai, Perusahaan memiliki kecurangan dan permasalahan hukum, adanya gangguan terhadap bisnis Perusahaan.

Risiko Operasional dapat meningkat antara lain karena adanya serangan hacker terhadap sistem teknologi Perusahaan dan pengunduran diri pegawai kunci secara mendadak sehingga mengakibatkan tidak berjalannya organisasi.

Untuk mengelola risiko Operasional, Perusahaan telah melakukan berbagai upaya sampai tahun 2018 antara lain sebagai berikut:a. Menciptakan kultur pengungkapan secara objektif berupa

Risk Charter yang ditandatangani oleh Direksi/Manajemen/Risk Owner atas Risiko Operasional pada seluruh elemen organisasi sehingga Risiko Operasional dapat diidentifikasi dengan cepat dan dimitigasi dengan tepat.

b. Penerapan Manajemen Risiko telah mengelola dan mengantisipasi kecurangan yang mungkin terjadi dalam Perusahaan termasuk langkah-langkah yang akan diambil untuk meminimalisir terjadinya kecurangan di Perusahaan dengan menerapkan Fraud Control Plan (FCP).

c. Memiliki kode etik yang diberlakukan kepada seluruh pegawai pada setiap jenjang organisasi dalam bentuk Code of Conduct dan Board Manual.

d. Menerapkan sanksi secara konsisten kepada pejabat dan pegawai yang terbukti melakukan penyimpangan dan pelanggaran dalam bentuk kebijakan Penegakan Dispilin Pegawai (PDP).

e. Menerapkan prinsip pengamanan asset pada aset-aset tertentu dan data serta business continuity management yang cukup memadai dalam bentuk Disaster Recovery Plan (DRP) dan Disaster Recovery Center (DRC).

Risiko Aset dan Liabilitas

Risiko Aset dan Liabilitas adalah risiko yang terjadi karena adanya potensi kegagalan dalam pengelolaan aset dan pengelolaan liabilitas Perusahaan, yang menimbulkan kekurangan dana dalam pemenuhan kewajiban Perusahaan Asuransi kepada pemegang polis atau kewajiban reasuradur kepada Perusahaan yang mereasuransikan (ceding companies).

Risiko Aset dan Liabilitas bersumber dari pengelolaan aset dilakukan dengan tidak baik, pengelolaan liabilitas dilakukan dengan tidak baik, kesesuaian aset dan liabilitas tidak memadai.

Berbagai upaya dilakukan oleh Perusahaan sampai tahun 2018 untuk mengelola risiko aset dan liabilitas yaitu antara lain:

Operational Risk

Operational Risk is the potential failure of the Company in realizing obligations to the insured and policy holders as a result of improper or failure of internal processes, people, information technology systems, and/or events originating from outside the Company environment.

Sources of Operational Risk are the organizational structure, HR, volume and workload they have, the high level of complexity of the Company, inadequate information systems and technology, the Company has fraud and legal problems, there is a disruption to the Company's business.

Operational risk can be increased partly due to a hacker attack on the Company's technology system and the sudden resignation of key employees resulting in the organization not working.

To manage operational risk, the Company has made various efforts until 2018, including the following:a. Creating an objective disclosure culture in the form of a Risk

Charter signed by the Directors/Management/Risk Owner of Operational Risk in all elements of the organization so that Operational Risk can be identified quickly and appropriately mitigated.

b. Implementation of Risk Management has managed and anticipated fraud that might occur within the Company including the steps that will be taken to minimize fraud in the Company by implementing the Fraud Control Plan (FCP).

c. Have a code of ethics that is applied to all employees at every level of the organization in the form of a Code of Conduct and Board Manual.

d. Apply sanctions consistently to officials and employees who are proven to have committed irregularities and violations in the form of the Employee Dispilin Enforcement (PDP) policy.

e. Applying the principle of asset security to certain assets and adequate business data and business continuity management in the form of Disaster Recovery Plan (DRP) and Disaster Recovery Center (DRC).

Asset and Liability Risks

Asset and Liability Risks are risks that occur due to potential failures in managing assets and managing the Company's liabilities, resulting in a lack of funds in fulfilling insurance company obligations to policyholders or reinsurance obligations to ceding companies.

Asset and Liability Risks originating from asset management are performed poorly, liability management is performed poorly, asset and liability conformity is inadequate.

Various attempts were made by the Company until 2018 to manage asset and liability risks, including:

Page 290: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)291

a. Aset yang dimiliki oleh Perusahaan ditempatkan pada investasi atau non-investasi sesuai kebijakan Manajemen Risiko yang diterapkan Perusahaan. Setiap tahun Direksi menetapkan kebijakan dan strategi investasi, yang diawasi secara aktif oleh Dewan Komisaris melalui Komite Pemantau Risiko, Komite Audit dan komite tata kelola. Disamping itu, melalui rapat direksi dan komisaris dilakukan review secara bulanan terkait dengan kinerja perusahaan termasuk pencapaian solvabilitas berdasarkan MMBR.

b. Perusahaan memiliki cadangan teknis yang dapat memenuhi kewajiban kepada pemegang polis dan/atau tertanggung. Perusahaan telah melakukan pengelolaan liabilitas dengan baik. Perusahaan tidak memiliki ketergantungan hutang ke pihak ketiga untuk membayar kewajiban kepada Pemegang Polis, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Hutang dimaksud disini adalah jumlah klaim yang disetujui namun belum dibayar dan utang pajak. Jumlah Liabilitas & cadangan teknis per 31 Desember 2018 (audited) yaitu sebesar Rp 4.016.135 juta.

c. Perusahaan tidak akan mengalami ketidaksesuaian antara aset dan liabilitas. Pada posisi Per 31 Desember 2018, Perusahaan telah menerapkan pengelolaan kesesuaian aset dan liabilitas sesuai dengan Peraturan yang ditunjukkan dengan tingkat solvabilitas berdasarkan Modal Minimum Berbasis Risiko (MMBR) yang mencapai Rp723,43 milyar dengan rasio pencapaian solvabilitas sebesar 879,08%. Selain itu, perusahaan telah mengimplentasikan secara keseluruhan pedoman pengelolaan aset dan liabilitas yang antara lain mengatur kesesuaian jumlah dan durasi per currency aset, khususnya investasi dengan liabilitas, khususnya utang klaim dan cadangan klaim. Rata-rata kesesuaian aset dan liabilitas secara bulanan selalu mengalami surplus.

d. Melakukan investasi yang beragam untuk menghindari kemungkinan risiko yang terjadi akibat gagalnya investasi. Perusahaan melakukan pengelolaan risiko investasi dengan sangat baik dan diatur/ditetapkan dalam Pedoman/SOP Investasi, serta Kebijakan & Arahan Investasi tahunan yang mengatur dan menetapkan mengenai tujuan investasi, penetapan strategi investasi, batas wewenang dan keputusan, dan pemantauan alokasi aset.

Risiko Kepengurusan

Risiko Kepengurusan adalah risiko kegagalan Perusahaan dalam mencapai tujuan Perusahaan akibat kegagalan Perusahaan dalam memelihara komposisi terbaik pengurus yang memiliki kompetensi dan integritas yang tinggi. Yang dimaksud dengan pengurus dalam Risiko Kepengurusan adalah meliputi Direksi dan Dewan Komisaris.

Untuk mengendalikan risiko kepengurusan, Perusahaan telah melakukan upaya-upaya sampai tahun 2018 antara lain sebagai berikut:

a. Memiliki sistem seleksi internal pengurus yang dituangkan dalam board manual yang telah memadai dan diterapkan secara terus-menerus/konsisten. Pola dan sistem penunjukan, pemberhentian, komposisi/proporsi, kompetensi, integritas dan kepemimpinan pengurus di lingkungan BUMN telah

a. Assets owned by the Company are placed in investments or non-investments in accordance with the Risk Management policy adopted by the Company. Each year the Board of Directors sets investment policies and strategies, which are actively monitored by the Board of Commissioners through the Risk Monitoring Committee, Audit Committee and governance committee. In addition, through a meeting of directors and commissioners, monthly reviews are conducted related to company performance including the achievement of solvency based on MMBR.

b. The Company has technical reserves that can fulfill obligations to policyholders and / or the insured. The company has managed the liability well. The company does not have debt dependence on third parties to pay obligations to policyholders, both short and long term. The debt referred to herein is the amount of claims that have been approved but not yet paid and tax debt. Total technical liabilities & reserves as of December 31, 2018 (audited), amounting to Rp4,016,135 million.

c. The Company will not experience a mismatch between assets and liabilities. As of December 31, 2018, the Company has implemented asset and liability suitability management in accordance with the Regulations indicated by the level of solvency based on Risk Based Minimum Capital (MMBR) which reached Rp723.43 billion with a ratio of achieving solvency of 879.08%. In addition, the company has implemented the overall guidelines for managing assets and liabilities, which among others regulate the suitability of the amount and duration of each asset currency, specifically investments with liabilities, specifically debt claims and claims reserves. The average suitability of assets and liabilities on a monthly basis always has a surplus.

d. Make a variety of investments to avoid possible risks that occur due to investment failure. The company carries out investment risk management very well and is regulated/stipulated in the Investment Guidelines/SOPs, as well as annual Investment Policies & Directives that regulate and determine investment objectives, determine investment strategies, limit authority and decisions, and monitor asset allocation.

Management Risk

Management Risk is the risk of the Company's failure to achieve the Company's goals due to the failure of the Company to maintain the best composition of management that has high competence and integrity. What is meant by management in Management Risk is covering Directors and Board of Commissioners.

To control management risk, the Company has made efforts until 2018, including the following:

a. Have an internal selection system for the board as outlined in an adequate manual board and is applied continuously/consistently. The pattern and system of appointment, dismissal, composition/proportion, competence, integrity and leadership of the management in the SOE environment have run well

Page 291: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 292

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

berjalan dengan baik sesuai ketentuan yang berlaku dan memenuhi kebutuhan perusahaan.

b. Memiliki sebuah sistem yang menunjukan profil Direksi/Dewan Komisaris secara lengkap melalui Web perusahaan (www.askrindo.co.id) dan Laporan Tahunan Perusahaan.

c. Memiliki prosedur reguler dan mekanisme pelaporan Risiko Kepengurusan/kejadian yang menimbulkan Risiko Kepengurusan, baik secara tertulis dan FGD dengan risk owner maupun SIMR berbasis Web.

Risiko Tata Kelola

Risiko Tata Kelola adalah potensi kegagalan dalam pelaksanaan tatakelola yang baik (good governance), ketidaktepatan gaya manajemen, lingkungan pengendalian, dan perilaku dari setiap pihak yang terlibat langsung atau tidak langsung dengan Perusahaan.

Sumber pada Risiko Tata Kelola meliputi pedoman tata kelola yang dimiliki Perusahaan tidak memadai, Perusahaan tidak menerapkan prinsip tata kelola yang baik, dan Perusahaan tidak menerapkan Manajemen Risiko secara memadai.

Risiko Tata Kelola dapat meningkat antara lain, karena adanya intervensi dari pihak lain yang mengakibatkan kegagalan dalam pelaksanaan tata kelola yang baik.a. Memiliki strategi untuk seluruh aktivitas yang memiliki eksposur

Risiko Tata Kelola yang signifikan sesuai dengan tujuan Perusahaan untuk melaksanakan tata kelola Perusahaan yang baik (GCG).

b. Memiliki strategi pengelolaan Risiko sehingga dapat meningkatkan nilai tata kelola Perusahaan. Dalam mengelola perusahaan, perusahaan memperoleh penghargaan dari pihak eskternal seperti BUMN yang berpredikat sangat bagus – Infobank BUMN Awards 8th, Anugerah Manajemen Indonesia 2018 Bidang Manajemen Risiko, Investors Awards Best Insurance 2018 - Aset diatas Rp3 triliun, Indonesia Human Capital Awards IV 2018 serta memperoleh nilai KPKU dan GCG yang mencapai target skoring tahun 2018. Hasil hasil penilaian KPKU tahun 2018 masih on process sedangkan untuk penilaian tahun 2017 adalah 592,25 (Emerging Industries Leader) dan skor GCG tahun 2018 adalah 93,69 (sangat baik).

Risiko Dukungan Dana

Risiko Dukungan Dana (Permodalan) adalah Risiko yang muncul akibat ketidakcukupan dana/modal pada Perusahaan, termasuk kurangnya akses tambahan dana/modal dalam menghadapi kerugian atau kebutuhan dana/modal yang tidak terduga.

Permodalan Perusahaan menggambarkan kemampuan Perusahaan dalam menyerap kerugian tak terduga yang disebabkan oleh antara lain meningkatnya rasio klaim di luar perkiraan, hasil investasi yang buruk, ataupun hal tak terduga lainnya.

Risiko Dukungan Dana (Permodalan) bersumber dari kemampuan pendanaan (permodalan) yang rendah dan tambahan pendanaan (permodalan) yang lemah.Perusahaan telah melakukan berbagai upaya untuk mengelola risiko aset dan liabilitas yaitu antara lain:

according to the applicable regulations and meet the needs of the company.

b. Has a system that shows the complete profile of the Directors/Board of Commissioners through the company's Web (www.askrindo.co.id) and the Company's Annual Report.

c. Have regular procedures and reporting mechanisms for Management Risk/events that cause Management Risk, both in writing and FGD with risk owners and Web-based SIMR.

Governance Risk

Governance Risk is the potential for failure in the implementation of good governance, inaccurate management style, control environment, and behavior of each party directly or indirectly involved with the Company.

Sources on Governance Risk include inadequate corporate governance guidelines, the Company does not apply the principles of good governance, and the Company does not apply Risk Management adequately.

Governance risks can increase, among others, due to interventions from other parties that result in failure in implementing good governance.a. Have a strategy for all activities that have significant

Governance Risk exposure in accordance with the Company's objectives to implement good corporate governance (GCG).

b. Have a risk management strategy so that it can increase the value of corporate governance. In managing the company, the company received awards from external parties such as the BUMN with a very good predicate - Infobank BUMN Awards 8th, Indonesia Management Award 2018 in Risk Management, Investors Awards Best Insurance 2018 - Assets above Rp3 trillion, Indonesia Human Capital Awards IV 2018 and obtained KPKU and GCG scores that reach the 2018 target scoring. The results of the 2018 KPKU assessment are still in process while for 2017 the assessment is 592.25 (Emerging Industries Leader) and the GCG score for 2018 is 93.69 (very good).

Risk of Fund Support

Risk of Funds Support (Capital) is a risk arising from insufficient funds/capital in the Company, including the lack of additional access to funds/capital in the face of unexpected losses or fund/capital needs.

The Company's capital illustrates the Company's ability to absorb unexpected losses caused by, among others, an increase in the ratio of unexpected claims, poor investment returns, or other unexpected things.

Risk of Funding Support (Capital) comes from the ability of funding (capital) is low and additional funding (capital) is weak.The Company has made various efforts to manage asset and liability risks including:

Page 292: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)293

a. Perusahaan telah memastikan bahwa minimum rasio pencapaian tingkat solvabilitas telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan cukup untuk mengatasi kerugian tidak terduga. Pada posisi per 31 Desember 2018 perusahaan memiliki ekuitas sebesar Rp8.702 milyar dengan modal disetor mencapai Rp6.611 milyar. Jumlah tersebut menunjukan perusahaan memiliki kemampuan permodalan yang sangat kuat, baik ditinjau dari ketentuan batas minimal modal perusahaan asuransi sebesar Rp. 150 milyar maupun dilihat dari tingkat solvabilitas berdasarkan Modal Minimum Berbasis Risiko (MMBR) yang mencapai 879,08% (audited) atau lebih besar dari batas minimum solvabilitas yaitu sebesar 120%.

b. Memiliki strategi yang memungkinkan Perusahaan memiliki akses yang cukup atas tambahan pendanaan. Dengan menjalankan program pemerintah yaitu penjaminan KUR, maka perusahaan memperoleh suntikan dana PMN setiap tahun.Perusahaan telah memiliki kebijakan tersebut yang memuat antara lain:1. Minimal rasio solvabilitas perusahaan2. Memantau dan mengendalikan posisi modal perusahaan

Risiko Asuransi

Risiko Asuransi adalah potensi kegagalan Perusahaan untuk memenuhi kewajiban kepada tertanggung dan pemegang polis sebagai akibat dari ketidakcukupan proses seleksi risiko (underwriting), penetapan premi (pricing), penggunaan reasuransi, dan/atau penanganan klaim.

Secara umum, sumber Risiko dari Risiko Asuransi terdiri dari 3 (tiga) hal, yaitu karateristik bisnis asuransi, bauran/diversifikasi produk, dan struktur reasuransi.Upaya yang telah dilakukan untuk mengelola risiko asuransi sampai tahun 2018 antara lain sebagai berikut:a. Melaksanakan fungsi aktuaria yang efektif yang mampu

mengevaluasi dan memberikan saran kepada Perusahaan paling tidak mengenai ketentuan teknis dan penetapan tarif premi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b. Menerapkan strategi Manajemen Risiko untuk Risiko Asuransi yang mencakup strategi untuk seluruh aktivitas yang memiliki eksposur Risiko Asuransi yang signifikan. Strategi tersebut yang telah memuat secara jelas proses seleksi risiko, penetapan premi, penggunaan reasuransi dan penanganan klaim. Perusahaan telah menerapkan strategi pengelolaan risiko transaksional yang meliputi kegiatan penutupan/akseptasi, penyelesaian klaim, pengadaan barang dan jasa dan investasi yang menggunakan metode Four Eyes Principles (FEP) dengan bantuan Risk Officer di sebagian kantor cabang. Pengelolaan risiko transaksional di kantor pusat menggunakan mekanisme Komite.

c. Memberikan pelayanan penyelesain klaim kepada nasabah, perusahaan telah memiliki satuan kerja tertentu yang menangani klaim setingkat Divisi untuk penyelesaian klaim dan meningkatkan pelayanan di bidang klaim.

a. The Company has ensured that the minimum ratio of achieving the level of solvency is in accordance with applicable regulations and is sufficient to overcome unexpected losses. As of December 31, 2018 the company had equity of Rp8,702 billion with paid up capital of Rp6,611 billion. This amount shows that the company has a very strong capital capability, both in terms of the minimum capital requirement of insurance companies of Rp. 150 billion or seen from the level of solvency based on Risk Based Minimum Capital (MMBR) which reached 879.08% (audited) or greater than the minimum solvency limit of 120%.

b. Have a strategy that allows the Company to have sufficient access to additional funding. By running a government program, namely KUR guarantee, the company gets an annual PMN injection. The company has the following policies, which include:1. Minimal corporate solvency ratio2. Monitor and control the company's capital position

Insurance Risk

Insurance Risk is the potential failure of the Company to meet obligations to the insured and policy holders as a result of the inadequacy of the risk selection process (underwriting), determination of premiums (pricing), the use of reinsurance, and/or claim handling.

In general, the sources of risk from insurance risk consist of 3 (three) things, namely the characteristics of the insurance business, product mix/diversification, and reinsurance structure.Efforts that have been made to manage insurance risk until 2018 include the following:a. Carry out an effective actuarial function that is able to evaluate

and provide advice to the Company at least regarding technical provisions and determination of premium rates in accordance with applicable regulations.

b. Implement a Risk Management strategy for Insurance Risk that includes strategies for all activities that have significant Insurance Risk exposure. The strategy clearly includes the risk selection process, premium setting, reinsurance use and claim handling. The Company has implemented a transactional risk management strategy that includes closing/accepting activities, claim settlement, procurement of goods and services and investments using the Four Eyes Principles (FEP) method with the assistance of Risk Officers in some branch offices. Transactional risk management at the head office uses the Committee mechanism.

c. Providing claim settlement services to customers, the company already has a specific work unit that handles claims at the Division level for claim settlement and improving services in the claim field.

Page 293: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 294

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Sistem pengendalian internal adalah salah satu sarana utama untuk dapat memastikan bahwa pengelolaan Perusahaan telah dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip GCG. Dengan mengacu pada Peraturan Menteri Negara BUMN No. KEP-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN.

Askrindo menerapkan Sistem Pengendalian Internal Perusahaan untuk meningkatkan kepatuhan Perusahaan terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, menjamin tersedianya laporan keuangan dan laporan manajemen yang benar, lengkap, dan tepat waktu, serta memenuhi efisiensi dan efektivitas dari kegiatan usaha perusahaan.Seluruh unit kerja dan karyawan Askrindo wajib berpartisipasi dalam penerapan Sistem Pengendalian Internal Perusahaan dengan secara aktif turut serta:1. Membangun Lingkungan Pengendalian yang mendukung

efektivitas penerapan komponen pengendalian internal lainnya.2. Melakukan penilaian risiko dalam menjalankan tugas dan

fungsinya.3. Menyusun dan melaksanakan kebijakan dan prosedur untuk

memastikan bahwa arahan Direksi dilaksanakan.4. Mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan

informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dalam waktu dan bentuk yang tepat untuk memudahkan pelaksanaan, pengendalian, dan pertanggungjawabannya.

5. Menilai kualitas Sistem Pengendalian Internal Perusahaan melalui pemantauan rutin terhadap kegiatan yang sedang berjalan dan evaluasi menyeluruh oleh SKAI atau pihak independen yang ditunjuk.

Acuan Hukum

Sistem Pengendalian Intern yang diterapkan oleh Askrindo mengacu pada Surat Keputusan (SK) Direksi No. 105/ KEP/ DIR/VIII/2011 tanggal 22 Agustus 2011 tentang Pedoman Umum Sistem Pengendalian Internal Perusahaan PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia.

Kerangka Sistem Pengendalian Intern

Berdasarkan SK Direksi No. 105/KEP/DIR/VIII/2011 tanggal 22 Agustus 2011 tentang Pedoman Umum Sistem Pengendalian Internal Perusahaan PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia, sistem pengendalian internal perusahaan mengacu ke Committee of Sponsoring Organizations (COSO) yang mencakup 5 (lima) komponen berikut:1. Lingkungan Pengendalian2. Penilaian Risiko3. Control Activity4. Informasi dan Komunikasi5. Monitoring

The internal control system is one of the main means to ensure that the management of the Company has been carried out in accordance with the principles of GCG. With reference to the SOE Ministerial Regulation No. KEP-01/MBU/2011 dated 1 August 2011 concerning the Implementation of Good Corporate Governance in SOEs.

Askrindo implements the Company's Internal Control System to improve the Company's compliance with applicable laws and regulations, guarantee the availability of financial reports and management reports that are true, complete, and timely, and meet the efficiency and effectiveness of the company's business activities.All Askrindo work units and employees are required to participate in the implementation of the Company's Internal Control System by actively participating in:1. Building a Control Environment that supports the effectiveness

of the application of other internal control components.2. Conduct a risk assessment in carrying out its duties and

functions.3. Develop and implement policies and procedures to ensure that

the Directors' directives are implemented.4. Identify, record, and communicate information relating to the

implementation of the main tasks and functions in the right time and form to facilitate the implementation, control, and accountability.

5. Assess the quality of the Company's Internal Control System through routine monitoring of ongoing activities and a thorough evaluation by the Internal Audit Unit or appointed independent parties.

Legal Reference

The Internal Control System implemented by Askrindo refers to the Directors Decree (SK) No. 105/KEP/DIR/VII/2011 dated August 22, 2011 concerning General Guidelines for PT (Persero) Indonesia's Credit Insurance Company.

Internal Control System Framework

Based on the Board of Directors' Decree No. 105/KEP/DIR/VIII/2011 dated August 22, 2011 concerning General Guidelines for PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia’s Internal System, the company's internal control system refers to the Committee of Sponsoring Organizations (COSO) which includes 5 (five) following components:1. Control Environment2. Risk Assessment3. Control Activity4. Information and Communication5. Monitoring

Sistem Pengendalian Internal Internal Control System

Page 294: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)295

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, atau Corporate Social Responsibility (CSR) menjadi sebuah wadah bagi Perusahaan dalam menjalin hubungan dengan Pemangku Kepentingan, baik dari internal seperti karyawan maupun dari eksternal seperti konsumen. Terkait pelaksanaan CSR, Perusahaan membaginya ke dalam 4 (empat) aspek.

Corporate Social Responsibility yang terkait dengan lingkungan hidupCorporate Social Responsibility related to the environment

Corporate Social Responsibility yang terkait dengan ketenagakerjaan, kese-hatan, dan keselamatan kerjaCorporate Social Responsibility related to employment, health, and work safety

Corporate Social Responsibility yang terkait dengan pengembangan sosial dan kemasyarakatanCorporate Social Responsibility related to social and community development

Corporate Social Responsibility yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumenCorporate Social Responsibility related to responsibility to consumers

Selengkapnya tentang pelaksanaan CSR oleh Perusahaan dapat dilihat pada bab Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini.

Fungsi KepatuhanCompliance Function

Askrindo membentuk fungsi kepatuhan sebagai bukti komitmen mematuhi ketentuan yang berlaku serta sebagai pelaksana dan pengelola risiko kepatuhan, yang melakukan tugas pengawasan yang bersifat preventif. Hal ini dilakukan Askrindo,mengingat Asuransi merupakan industri yang diatur dan diawasi secara ketat oleh regulator.Selain itu, semakin meningkatnya kompleksitas kegiatan usaha Asuransi juga memberikan dampak yang besar terhadap eksposur risiko yang dihadapi oleh dunia Asuransi, termasuk risiko kepatuhan. Untuk mengelola dan memitigasi risiko kepatuhan tersebut, Askrindo telah menunjuk salah satu anggota Direksi sebagai Direktur yang membawahi fungsi kepatuhan. Dalam hal membantu pelaksanaan tugasnya, Askrindo membentuk Bagian Kepatuhan di Kantor Pusat, yang mempunyai kedudukan independen dan bebas dari pengaruh unit kerja lainnya.

Bagian Kepatuhan selain bertanggung jawab terhadap pelaksanaan fungsi kepatuhan, juga bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ketentuan Penerapan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU-PPT). Dalam rangka memastikan pelaksanaan fungsi kepatuhan di Perusahaan, Dewan

Corporate Social Responsibility, or Corporate Social Responsibility (CSR), is a forum for the Company to establish relationships with Stakeholders, both internally such as employees and externally such as consumers. Regarding CSR implementation, the Company divides it into 4 (four) aspects

More about the implementation of CSR by the Company can be seen in the chapter Corporate Social Responsibility in this Annual Report.

Askrindo forms a compliance function as a proof of commitment to comply with applicable regulations and as an executor and manager of compliance risk, which carries out preventive supervisory tasks. This was done by Askrindo, considering that Insurance is an industry that is regulated and closely monitored by regulators. In addition, the increasing complexity of insurance business activities also has a large impact on the risk exposures faced by the insurance world, including compliance risk. To manage and mitigate compliance risk, Askrindo has appointed one member of the Board of Directors as Director in charge of the compliance function. In terms of assisting in carrying out their duties, Askrindo established a Compliance Section at the Head Office, which has an independent position and is free from the influence of other work units.

In addition to being responsible for implementing the Compliance function, it is also responsible for implementing the provisions on the Application of Anti-Money Laundering and Preventing Terrorism Funding (APU-PPT). In order to ensure the implementation of the compliance function in the Company, the Board of Commissioners

Corporate Social Responsbility Industrial Review

Page 295: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 296

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Komisaris dan Direksi juga telah melakukan pengawasan secara aktif dalam bentuk persetujuan atas kebijakan dan prosedur, dan pelaporan secara periodik baik kepada internal maupun eksternal dalam hal ini regulator.

Kegiatan yang telah dilakukan Bagian Kepatuhan selama 2017 dalam menjalankan fungsinya sebagai berikut:a. Melakukan review ketentuan internal yang akan terbit;b. Melakukan review ketentuan eksternal yang telah terbit;c. Melakukan reminder kepada unit terkait tentang kepatuhan

pelaporan rutin khususnya kepada pihak eksternal, khususnya yang berdampak kepada kinerja perusahaan;

d. Melakukan monitoring kepada unit terkait tentang Perjanjian Kerja Sama dengan mitra yang akan dan telah jatuh tempo;

e. Melakukan sosialisasi atas Program APU & PPT di Kantor Wilayah dan pelatihan di Kantor Pusat;

f. Penyampaian laporan kepatuhan kepada Direktur Bidang setiap semester;

g. Pelaksanaan pelaporan rencana pengkinan data;h. Pelaksanaan pelaporan realisasi pengkinan data;i. Penyampaian pelaporan ke lembaga PPATK;j. Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem, prosedur dan

kegiatan usaha yang dilakukan oleh perusahaan telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang usaha asuransi dan peraturan perundang-undangan lainnya.

Fungsi Kepatuhan Terintegrasi

Fungsi kepatuhan terintegrasi ditangani oleh Bagian Kepatuhan di Divisi Manajemen Risiko dan Kepatuhan (MRK) dengan lingkup wewenang dan tugas sebagai berikut:a. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan fungsi kepatuhan

pada masing-masing anak perusahaan (entitas) dalam konglomerasi keuangan yang disesuaikan dengan ukuran dan kompleksitas serta mempertimbangkan ketentuan yang berlaku;

b. Melakukan koordinasi kepada satuan kerja/bagian yang melaksanakan fungsi kepatuhan di masing-masing perusahaan, termasuk dalam hal ini mengonfirmasikan setiap informasi peristiwa risiko operasional dari aspek ketidak patuhan;

c. Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab kepada Direktur Kepatuhan.

and Directors have also actively monitored the approval of policies and procedures, and periodic reporting to both internal and external in this case the regulator.

Activities that have been carried out by the Compliance Department during 2017 in carrying out its functions are as follows:a. Reviewing internal regulations to be issued;b. Reviewing external provisions that have been issued;c. Conduct reminder to related units regarding routine reporting

compliance especially to external parties, especially those that have an impact on company performance;

d. Monitoring the relevant units regarding the Cooperation Agreement with partners who will and are due;

e. Conducting socialization of the AML & CFT Program at Regional Office and training at the Head Office;

f. Submitting a compliance report to the Field Director every semester;

g. Implementation of data updating plan reporting;h. Implementation of data updating realization reporting;i. Submission of reports to the PPATK institution;j. Ensuring that the policies, provisions, systems, procedures and

business activities carried out by the company are in accordance with the laws and regulations in the field of insurance business and other laws and regulations.

Integrated and Corporate Compliance Function

The integrated compliance function is handled by the Compliance Function in the Risk Management and Compliance Division (MRK) with the scope of authority and duties as follows:a. Monitor and evaluate the implementation of the compliance

function in each subsidiary (entity) in a financial conglomerate that is adjusted to the size and complexity and considers the applicable provisions;

b. Coordinate the work units/sections that carry out compliance functions in each company, including in this case confirming any information on operational risk events from non-compliance aspects;

c. Prepare and submit reports on the implementation of duties and responsibilities to the Compliance Director.

Page 296: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)297

Permasalahan Hukum

Permasalahan dan/atau perkara hukum yang dihadapi Perusahaan, entitas anak, serta anggota Dewan Komisaris dan Direksi di sepanjang tahun 2017 adalah sebagai berikut:

Permasalahan HukumLegal Issues

2018 2017

PerdataCivil

PidanaCriminal

PerdataCivil

PidanaCriminal

Selesai dan telah mempunyai kekuatan hukum tetapCompleted and has permanent legal force

3 - 1 -

Dalam proses penyelesaianIn the process of completion

1 - 1 -

JumlahTotal

4 - 2 -

Sanksi Administrasi

Sepanjang tahun 2018 tidak terdapat sanksi administrasi yang dikenakan oleh otoritas terkait baik kepada Perseroan maupun kepada anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

Perkara Penting di Luar Aspek Hukum

Sepanjang tahun 2018 Perseroan tidak menemukan adanya perkara penting di luar aspek hukum yang melibatkan Perseroan maupun kepada anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

Legal Issues

Problems and/or legal cases faced by the Company, its subsidiaries, and members of the Board of Commissioners and Directors throughout 2017 are as follows:

Administrative Sanctions

Throughout 2018 there were no administrative sanctions imposed by the relevant authorities both on the Company and on the members of the Board of Commissioners and the Board of Directors..

Important Matters Outside the Legal Aspects

Throughout 2018 the Company did not find any important cases outside the legal aspects involving the Company or members of the Board of Commissioners and the Board of Directors.

Akses Informasi dan Data PerusahaanCorporate Information and Data Access

Perkara PentingLitigations

Dalam rangka mendukung komitmen penerapan keterbukaan informasi, Askrindo menyediakan berbagai akses informasi mengenai Perusahaan melalui Laporan Tahunan Perusahaan, website Perusahaan, media cetak dan siaran pers. Selain itu, informasi tentang Perusahaan dapat diakses secara langsung melalui telepon, faksimili, dan email.

Korespondensi dan Laporan Berkala

Informasi keuangan dan non keuangan dari Perusahaan telah disusun dan dilaporkan secara transparan kepada pemegang saham, pemangku kepentingan dan lembaga lain yang dipersyaratkan. Informasi dilaporkan sesuai target waktu, tersajikan dengan lengkap dan akurat, terkini, utuh dan memadai sesuai dengan tata cara, jenis dan cakupan sebagaimana diatur dalam ketentuan tentang Transparansi Kondisi Keuangan Perusahaan. Informasi dipaparkan melalui laporan berupa:

In order to support the commitment to the implementation of information disclosure, Askrindo provides various access to information about the Company through the Company's Annual Report, the Company's website, print media and press releases. In addition, information about the Company can be accessed directly by telephone, facsimile and e-mail.

Periodic Correspondence and Reports

Financial and non-financial information from the Company has been compiled and reported transparently to shareholders, stakeholders and other required institutions. Information is reported according to the target time, presented completely and accurately, up to date, intact and adequate in accordance with the procedure, type and scope as stipulated in the provisions on Transparency of the Company's Financial Conditions. Information is presented through reports in the form of:

Page 297: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 298

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

• Laporan Triwulan.• Penjelasan dan klarifikasi atas pemberitaan di media massa.• Keterbukaan informasi terkait corporate action.• Laporan administrasi bulanan pemegang saham Perusahaan.• Laporan Tahunan.

Laporan Tahunan

Laporan Tahunan Mengacu kepada Peraturan Kementerian BUMN No. PER-01/ MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada BUMN, Perusahaan mengungkapkan informasi keuangan, informasi penting maupun hal-hal lainnya yang menyangkut Perusahaan dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan termasuk juga pelaksanaan pencapaian dan kegiatan usaha Perusahaan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun. Laporan Tahunan tersebut dapat diunduh pada website Perusahaan.

Setiap tahun Askrindo mengeluarkan Laporan Tahunan yang nantinya akan di informasikan kepada publik melalui website perusahaan serta dibagikan kepada pemegang saham dan regulator pengawas diantaranya Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan dan Kementerian BUMN.

Situs Web Perusahaan

Askrindo memiliki website resmi perusahaan dengan domain www.askrindo.co.id yang dapat diakses selama 24 jam dan 7 hari seminggu. Website senantiasa memberikan kemudahan untuk mengakses informasi, diantaranya mengenai informasi corporate identity, finansial dan perusahaan, publikasi, produk dan layanan, aksi korporasi, visi dan misi Perusahaan dan lain-lain. Untuk memungkinkan adanya interaksi antara Perusahaan dan publik maka disediakan alamat www.askrindo.co.id.

Saluran Komunikasi Internal

Selain menggunakan media komunikasi untuk menyebarkan informasi mengenai Perusahaan, dikembangkan juga berbagai forum tatap muka untuk memfasilitasi komunikasi antara Direksi, manajemen dan pegawai.

Hubungan Media

Untuk dapat menyampaikan informasi secara komprehensif, Perusahaan melakukan hubungan media melalui Rilis Media maupun aktivitas hubungan dengan sejumlah media baik nasional maupun lokal. Di bawah ini disajikan hubungan media yang dilakukan di sepanjang tahun 2018.

Tanggal RilisRelease Date

RisalahMinute

25 Januari 2018January 25, 2018

Askrindo Pertahankan Rating idAA+Askrindo Maintains idAA+ Rating

15 Maret 2018March 15, 2018

Askrindo dan Jamkrindo Tanda Tangani MoU Penjaminan BersamaAskrindo and Jamkrindo Sign MoU Joint Collateral

6 April 2018 April 6, 2018

Askrindo Jalin Kerjasama dengan 6 BUMNAskrindo Collaborates with 6 BUMN

• Quarterly Reports.• Explanation and clarification of the news in the mass media.• Information disclosure related to corporate actions.• Monthly administrative reports of the Company's shareholders.• Annual report.

Annual report

Referring to BUMN Ministry Regulation No. PER-01/MBU/2011 concerning the Implementation of Good Corporate Governance in SOEs, the Company discloses financial information, important information and other matters relating to the Company in the Annual Report and The Financial Report includes the implementation of the achievements and business activities of the Company within a period of 1 (one) year. The Annual Report can be downloaded on the Company's website.

Every year Askrindo issues an Annual Report which will be publicly informed through the company's website and distributed to shareholders and regulatory regulators including the Ministry of Finance, the Financial Services Authority and the Ministry of SOEs.

Company Website

Askrindo has the company's official website with the domain www.askrindo.co.id which can be accessed 24 hours and 7 days a week. The website always provides convenience to access information, including information about corporate identity, financial and company, publications, products and services, corporate actions, corporate vision and mission and others. To enable interaction between the Company and the public, an address www.askrindo.co.id is provided.

Internal Communication Channels

In addition to using communication media to disseminate information about the Company, various face-to-face forums were also developed to facilitate communication between the Directors, management and employees.

Media Relations

To be able to convey information comprehensively, the Company engages in media relations through Media Release as well as media relations activities with a number of national and local media. Listed below are media relations conducted throughout 2018.Media Releases in 2018

Page 298: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)299

Tanggal RilisRelease Date

RisalahMinute

24 April 2018April 24, 2018

Askrindo luncurkan Logo BaruAskrindo launches New Logo

3 Mei 2018May 3, 2018

Askrindo Jalin Kerjasama dengan PinhantanasAskrindo Collaborates with Pinhantanas

9 Juni 2018Jun 9, 2018

Askrindo Berikan Asuransi Kecelakaan Diri Untuk 1300 PemudikAskrindo Provides Personal Accident Insurance for 1300 travelers

2 Agustus 2018August 2, 2018

Askrindo dan Garuda Indonesia Perkuat Sinergi BUMNAskrindo and Garuda Indonesia Strengthen BUMN Synergy

21 Agustus 2018August 21, 2018

Program Siswa Mengenal Nusantara Ciptakan Pemuda Berkarakter PancasilaStudent Program Getting to Know the Archipelago Creates Youth with the Character of Pancasila

23 Agustus 2018August 23, 2018

Bisnis Asuransi Dan Asian Games 2018Insurance Business and 2018 Asian Games

5 Oktober 2018October 5, 2018 Askrindo Hadir di Garuda Travel Fair 2018

Askrindo Present at the 2018 Garuda Travel Fair

15 Desember 2018December 15, 2018

Askrindo, Danareksa, dan PTPN III Berbagi Kasih Di PalangkarayaAskrindo, Danareksa, and PTPN III Share Love in Palangkaraya

Akses Publik, Konsumen, dan Hubungan Investor

Perusahaan memanfaatkan media komunikasi seperti telepon, website, faksimili, surat, dan surat elektronik untuk mendukung kemudahan dan kelancaran komunikasi antara Perusahaan dengan pelanggan. Selain itu, Perusahaan juga berupaya memanfaatkan media massa dan sosial untuk berkomunikasi dengan para pemangku kepentingan.

Adapun media komunikasi yang digunakan untuk mendukung kemudahan dan kelancaran komunikasi antara Perusahaan dan Pemangku Kepentingan:

Sosial Media PerusahaanTwitter : @askrindoFacebook : PT (Persero) Asuransi Kredit IndonesiaInstagram : askrindo

Public, Consumer, and Investor Relations Access

The Company utilizes communication media such as telephone, website, facsimile, letters, and electronic mails to support the ease and smooth communication between the Company and customers. In addition, the Company also seeks to utilize mass and social media to communicate with stakeholders.

The communication media used to support the ease and smooth communication between the Company and Stakeholders:

Company’s Social Media AccountTwitter : @askrindoFacebook : PT (Persero) Asuransi Kredit IndonesiaInstagram : askrindo

Page 299: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 300

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Agar visi, misi dan nilai inti serta budaya perusahaan dapat diterapkan secara lebih nyata, diperlukan sebuah perangkat yang bersifat artikulatif serta memiliki mekanisme penegakan reward & punishment. Perusahaan telah menyusun Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku sebagai Kode Etik atau Code of Conduct. Kode Etik ini berfungsi sebagai pedoman standar perilaku bagi seluruh insan Askrindo dalam berinteraksi dengan pihak dalam dan pihak luar.

Visi & MisiVision & Mission

Tata Nilai PerusahaanCorporate Values

Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku / Kode etik

Business Ethics Guidelines and Code of Conduct/Ethics Code

Askrindo menyadari akan pentingnya arti implementasi Good Corporate Governance (GCG) sebagai salah satu alat untuk meningkatkan nilai dan pertumbuhan bisnis jangka panjang secara berkesinambungan tidak hanya bagi Pemegang Saham (shareholder) namun juga segenap Pemangku Kepentingan (stakeholder). Untuk itulah, Askrindo berkomitmen mengimplementasikan yang salah satunya dilakukan melalui penerapan Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja (Code of Conduct) secara konsisten.

Kebijakan manajemen untuk hal tersebut adalah melalui Surat Keputusan Direksi No. 155/KEP/DIR/VII/2015 tanggal 30 Juli 2015, tentang Penyempurnaan Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja (Code of Conduct) yang diberlakukan untuk seluruh individu yang bertindak atas nama Askrindo, baik Dewan Komisaris, Direksi maupun Karyawan yang selanjutnya disebut Insan Perusahaan, Anak Perusahaan dan Perusahaan afiliasi dibawah pengendalian, Pemegang Saham serta seluruh stakeholder atau mitra kerja yang melakukan transaksi bisnis dengan Askrindo.

Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja terdiri dari etika bisnis Perusahaan dan Etika Kerja Insan Perusahaan yang disusun untuk mempengaruhi, membentuk, mengatur dan melakukan kesesuaian tingkah laku sehingga tercapai keluaran yang konsisten yang sesuai dengan budaya Askrindo dalam mencapai visi dan misi Perusahaan. Perusahaan senantiasa mendorong kepatuhan terhadap standar etika dan berkomitmen untuk mengimplementasikannya, serta mewajibkan seluruh pimpinan dari setiap tingkatan dalam Perusahaan, bertanggung jawab untuk memastikan bahwa Pedoman Etika Bisnis dan Retika Kerja dipatuhi dan dijalankan dengan baik pada jajaran masing-masing.

To apply the vision, mission and core values and corporate culture more clearly, we need a device that is articulate and has a reward & punishment enforcement mechanism. The company has compiled the Code of Business Ethics and Code of Conduct as a Code of Conduct. This Code of Ethics functions as a standard code of conduct for all Askrindo people in interacting with internal and external parties.

Askrindo is aware of the importance of the meaning of the implementation of Good Corporate Governance (GCG) as a tool to continuously increase value and long-term business growth not only for shareholders but also for all stakeholders. For this reason, Askrindo is committed to implementing one of which is carried out through the consistent application of the Code of Business Ethics and Work Ethics.

Management policy for this matter is through the Directors Decree No. 155/KEP/DIR/VII/2015 dated 30 July 2015, concerning the Improvement of the Code of Conduct and Business Ethics (Code of Conduct) which is applied to all individuals acting on behalf of Askrindo, both the Board of Commissioners, Directors and Employees, hereinafter referred to as Company Personnel , Subsidiaries and affiliated companies under control, Shareholders and all stakeholders or business partners conducting business transactions with Askrindo.

The Guidelines for Business Ethics and Work Ethics consist of the Company's business ethics and the Work Ethics of Company Personnel which are designed to influence, shape, regulate and adjust behavior, so that consistent outputs are achieved that are consistent with Askrindo's culture in achieving the Company's vision and mission. The company always encourages adherence to ethical standards and is committed to implementing them, as well as requiring all leaders at every level in the company, be responsible for ensuring that the Code of Business Ethics and Retika Work is obeyed and implemented well in their respective ranks.

Kode Etik: Standar Etika PerusahaanCode of Ethics: Company Standards Ethics

Page 300: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)301

Implementasi Code of Conduct sebagai bentuk pernyataan bahwa pedoman Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja dipatuhi dan dijalankan dengan baik, maka kepada seluruh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan setiap individu (karyawan) diwajibkan untuk menandatangani pernyataan secara pribadi, setiap tahunannya.Ditahun 2016 Dewan Komisaris, Direksi dan segenap Division Head dan Kepala Kantor Cabang telah menandatangani Pakta Integritas Penerapan GCG yang dilakukan pada tanggal 16 Januari 2015, sedangkan segenap Pegawai di seluruh Indonesia penandatanganan dilakukan pada periode 2015 sampai saat ini yang sebelumnya dilakukan sosialisasi terlebih dahulu.

Perusahaan memberikan sanksi yang tegas dan konsisten kepada Insan Perusahaan yang melakukan pelanggaran pedoman Code of Conduct sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Isi kode Etik Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja (Code of Conduct) Askrindo berisikan:1. Pendahuluan2. Etika Bisnis3. Etika Kerja4. Penerapan dan Penegakan5. Penutup6. Lampiran

Pengenaan sanksi atas bentuk-bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh Dewan Komisaris dan Direksi berpedoman pada anggaran dasar Perusahaan dan keputusan RUPS. Sedangkan pengenaan sanksi terhadap Pegawai Perusahaan dilakukan sesuai dengan kesepakatan dalam Peraturan Disiplin Pegawai (PDP) maupun aturan kepegawaian yang berlaku.

Sosialisasi dan Internalisasi Kode Etik

Penyebaran COC dilakukan dengan memanfaatkan berbagai media seperti website, Buku saku tentang Pedoman Nilai Budaya, Visi Misi & Etika Perusahaan, Surat Edaran dan sosialisasi kepada segenap Pegawai, Direksi & Dewan Komisaris, Anak Perusahaan, Agen Pemasaran, Broker dan Vendor Perusahaan dari seluruh Indonesia.

Penegakan dan Sanksi Pelanggaran Standar Etika Perusahaan

Pelanggaran terhadap Kode Etik dapat dikenakan sanksi, dimana Jenis dan Tingkat Sanksi adalah sebagai berikut: 1. Sanksi/hukuman RINGAN berupa:

a. Peringatan Tertulis, dengan masa berlaku Sanksi selama- lamanya 3 s/d 6 bulan.

b. Peringatan Keras Tertulis, dengan masa berlaku Sanksi selama-selama-lamanya 1 (satu) tahun.

2. Sanksi/hukuman SEDANG berupa:a. Penundaan Kenaikan Pangkat, dengan masa berlaku

Sanksi selama-lamanya 2 (dua) tahun.b. Penurunan 1 s/d 3 Pangkat, dengan masa berlaku

Sanksiselama-selama-lamanya 1 (satu) tahun.3. Sanksi/hukuman BERAT berupa:

a. Penurunan 4 s/d 5 Pangkat, dengan masa berlaku Sanksi selama-selama-lamanya 2 (dua) tahun.

Implementation of the Code of Conduct as a form of statement that the guidelines for Business Ethics and Work Ethics are obeyed and implemented properly, then all members of the Board of Commissioners, Directors and each individual (employee) are required to sign the statement personally, annually.

In 2016 the Board of Commissioners, Directors and all Division Heads and Head of Branch Offices signed the GCG Implementation Integrity Pact conducted on January 16, 2015, while all employees throughout Indonesia were signed in 2015 until now where prior socialization was carried out.

The Company provides strict and consistent sanctions to Company Persons who violate the Code of Conduct guidelines in accordance with applicable regulations. The contents of the Code of Ethics The Askrindo Code of Business Ethics and Work Ethics contains:1. Introduction2. Business Ethics3. Work Ethics4. Implementation and Enforcement5. Closing6. Attachments

The imposition of sanctions for forms of violations committed by the Board of Commissioners and Directors is guided by the Company's articles of association and RUPS decisions. Whereas the imposition of sanctions against Company Employees is carried out in accordance with the agreement in the Employee Discipline Regulations (PDP) as well as applicable staffing rules.

Ethics Code Socialization and Internalization

The distribution of COCs is carried out by utilizing various media such as websites, Pocket Books on Guidelines on Cultural Values, Vision and Mission of Corporate Ethics, Circular and socialization to all Employees, Directors & Board of Commissioners, Subsidiaries, Marketing Agents, Brokers and Vendors of Companies from all over Indonesia.

Enforcement and Sanctions for Violation of Company Ethical Standards

Violations of the Code of Ethics may be subject to sanctions, where the Types and Levels of Sanctions are as follows: 1. Light sanctions/penalties in the form of:

a. Written warning, with a sanction validity period of from 3 to 6 months.

b. A written warning, with a sanction period of up to 1 (one) year.

2. Medium sanction/punishment in the form of:a. Postponement of a Promotion, with a validity period of 2

(two) years.b. Decrease 1 to 3 Rank, with a validity period of 1 (one) year.

3. Heavy sanctions/punishment in the form of:a. Decreased 4 to 5 Rank, with a validity period of 2 (two)

years.

Page 301: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 302

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

b. Penurunan Jabatan dan/atau Golongan, dengan masa berlaku Sanksi selama-lamanya 2 (dua) tahun.

c. Pemberhentian.d. Pemberhentian dengan Tidak Hormat.

Jumlah Pelanggaran Kode Etik

Sebagai realisasi penegakan Kode Etik Perusahaan, berikut rincian sanksi yang dikenakan terkait penegakan Kode Etik selama tahun 2018:

Jenis SanksiSanction Type

Jumlah PelanggaranNumber of Violations

RinganLight

NihilNone

SedangMedium

NihilNone

BeratHeavy

NihilNone

Kajian dan Evaluasi Manajemen

Manajemen Perusahaan secara konsisten melakukan kajian dalam rangka mengevaluasi kinerja Perusahaan, termasuk keterkaitan antara visi, misi dan budaya perusahaan serta kode etik dengan rencana jangka panjang dan profil risiko yang dihadapi Perusahaan. Penerapan Kode Etik juga menjadi kajian manajemen untuk menjadi salah satu perangkat evaluasi keorganisasian Perusahaan.

Kebijakan Anti KorupsiAnti Corruption Policy

Dewan Komisaris, Direksi, serta seluruh Insan Askrindo senantiasa menjunjung tinggi persaingan yang fair, nilai sportifitas dan profesionalisme, serta prinsip-prinsip GCG. Perusahaan juga berkomitmen untuk menciptakan iklim usaha yang sehat, menghindari tindakan, perilaku ataupun perbuatan-perbuatan yang dapat menimbulkan konflik kepentingan, Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) serta selalu mengutamakan kepentingan Perusahaan di atas kepentingan pribadi, keluarga, kelompok ataupun golongan. Perusahaan juga senantiasa memperhatikan kebijakan tentang anti korupsi seperti yang tertulis dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

b. Position and/or Class decline, with a validity period of 2 (two) years.

c. Dismissal.d. Termination with No Respect.

Number of Code Violations

As a realization of the enforcement of the Company's Code of Ethics, the following details of sanctions imposed related to the enforcement of the Code of Ethics during 2018:

Management Study and Evaluation

The Company's management consistently conducts studies in order to evaluate the Company's performance, including the relationship between the company's vision, mission and culture as well as the code of ethics with the long-term plan and risk profile faced by the Company. The adoption of the Code of Ethics is also a management review to become one of the organizational evaluation tools of the Company.

The Board of Commissioners, Directors, and all Askrindo employees always uphold fair competition, sportsmanship and professionalism, as well as GCG principles. The company is also committed to creating a healthy business climate, avoiding actions, behaviors or actions that can lead to conflicts of interest, Corruption, Collusion and Nepotism (KKN) and always prioritizes the interests of the Company above personal, family, group or group interests. The company also always pays attention to anti-corruption policies as written in Law No. 20 of 2001 concerning Amendments to Law No. 31 of 1999 concerning Eradication of Corruption Crimes.

Page 302: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)303

In order to uphold the company's image, the behavior in the company's business relations with business partners must prioritize the principles of good governance. For this reason, the Company draws up Provisions on the Provision of Giving and Receiving Gifts/Souvenirs and Business/Leisure Entertainment according to Directors Decree No. 18/KEP/DIR/1/2014 dated January 29, 2014.

The Company has a policy to prohibit the involvement of individuals on behalf of the Company in political activities, including making donations for political purposes. The Company has a policy to prohibit the involvement of individuals on behalf of the Company in political activities, including making donations for political purposes. Strictly speaking, the Company does not allow the people of Askrindo to use any facilities or resources for the purpose of political campaigns, political fundraising or for the purpose of political participation, as stipulated in the Company's Code of Ethics.

Basic Principles for State Official Assets Report

As a SOE owned by the State through the Government of Indonesia, the Company is obliged to obey binding laws and regulations. One form of legislation which is based on the spirit of eradicating corruption and acts of internal misconduct is the obligation of the State Official Assets Report (LHKPN).

LHKPN is a list of all the assets of the State Administrators set forth in the LHKPN form determined by the Corruption Eradication Commission (KPK) as stipulated in KPK Decree No. KEP 07/KPK/ 02/2005 concerning Procedures for Registration, Examination and Announcement of State Organizers' Asset Report.

Dalam rangka menegakkan citra perusahaan, maka perilaku dalam hubungan bisnis perusahaan dengan mitra usaha harus mengutamakan prinsip-prinsip tata kelola yang baik. Untuk itu, maka Perusahaan menyusun Ketentuan Pemberian dan Penerimaan Hadiah/Cinderamata dan Jamuan Bisnis/ Hiburan sesuai Surat Keputusan Direksi No. 18/KEP/DIR/I/2014 tanggal 29 Januari 2014.

Informasi Pemberian Dana untuk Kegiatan PolitikInformation on Funding for Political Activities

Perusahaan memiliki kebijakan untuk melarang keterlibatan individu atas nama Perusahaan dalam kegiatan politik, termasuk memberikan donasi untuk kepentingan politik. Perusahaan memiliki kebijakan untuk melarang keterlibatan individu atas nama Perusahaan dalam kegiatan politik, termasuk memberikan donasi untuk kepentingan politik. Secara tegas, Perusahaan tidak mengizinkan insan Askrindo menggunakan fasilitas atau sumber daya apapun untuk tujuan kampanye politik, penggalangan dana politik maupun untuk tujuan partisipasi politik, sebagaimana yang telah diatur dalam Kode Etik Perusahaan.

Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara NegaraState Official Assets Report

Prinsip Dasar Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara

Sebagai BUMN yang dimiliki oleh Negara melalui Pemerintah Indonesia, Perusahaan wajib mentaati peraturan perundang-undangan yang mengikat. Salah satu bentuk peraturan perundang-undangan yang dilandasi oleh semangat pemberantasan korupsi dan tindakan penyimpangan internal adalah kewajiban Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

LHKPN merupakan daftar seluruh Harta Kekayaan Penyelenggara Negara yang dituangkan dalam formulir LHKPN yang ditetapkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagaimana yang diatur dalam Keputusan KPK No. KEP 07/KPK/02/2005 tentang Tata Cara Pendaftaran, Pemeriksaan dan Pengumuman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara.

Pengelolaan Potensi Benturan Kepentingandan Pengendalian GratifikasiPotential Management of Conflicts of Interest and Gratification Control

Page 303: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 304

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Undang-Undang No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi menegaskan wewenang KPK melaksanakan langkah atau upaya pencegahan korupsi antara lain melalui pendaftaran dan pemeriksaan terhadap LHKPN. Selain itu, Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, mengamanatkan bahwa setiap penyelenggara wajib melaporkan dan mengumumkan Harta Kekayaannya sebelum dan setelah memangku jabatan serta bersedia diperiksa kekayaannya sebelum dan setelah menjabat. Dalam Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 pasal 2 (7) beserta penjelasannya, diuraikan bahwa pejabat lain yang memiliki fungsi strategis dalam kaitannya dengan penyelenggara negara termasuk Dewan Komisaris, Direksi, dan pejabat struktural lainnya pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Pemeriksaan LHKPN yang disampaikan kepada KPK bertujuan untuk mewujudkan Penyelenggara Negara yang mantaati asas-asas umum penyelenggara negara yang bebas dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta perbuatan tercela lainnya. Setiap Penyelenggara Negara dituntut untuk melaporkan kekayaanya melalui formulir LHKPN yang telah disediakan KPK untuk diisi secara jujur, benar dan lengkap, agar KPK dapat menganalisis, mengevaluasi, serta menilai atas seluruh jumlah, jenis dan nilai Harta Kekayaan yang dilaporkan, secara benar, cepat, tepat, akurat dan bertanggung jawab.

Dasar Hukum dan Peraturan dalam Menerapkan LHKPN di Perusahaan

Dalam menerapkan LHKPN, Perusahaan menimbang beberapa dasar hukum dan peraturan sebagai landasan cara pandang penerapan LHKPN di lingkungan Perusahaan. Dasar hukum tersebut yaitu:1. Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara

Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.2. Undang-Undang No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.3. Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi No. 01 Tahun 2015

Tentang organisasi dan Tata Kerja Komisi Pemberantasan Korupsi.

4. Peraturan KPK No. 07 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Pendaftaran, Pengumuman, dan Pemeriksaan LHKPN.

5. Surat Edaran Pimpinan KPK No. 10 Tahun 2017 Tentang Panduan Pengelolaan LHKPN di Lingkungan Instansi Pusat.

Transparansi LHKPN Pejabat Perusahaan Tahun 2018

Di bawah ini disampaikan transparansi penyampaian LHKPN pejabat Perusahaan di tahun 2018.

Law No. 30 of 2002 concerning the Corruption Eradication Commission affirms the authority of the KPK to carry out measures or efforts to prevent corruption, among others through registration and examination of LHKPN. In addition, Law No. 28 of 1999 concerning State Administrators who are Clean and Free of Corruption, Collusion and Nepotism, mandates that each organizer is required to report and announce his Assets before and after taking office and is willing to inspect his wealth before and after taking office. In Law No. 28 of 1999 article 2 (7) and its explanation, it is explained that other officials who have strategic functions in relation to state administrators include the Board of Commissioners, Directors, and other structural officials in State-Owned Enterprises (SOE) and Regional-Owned Enterprises (BUMD) .

The LHKPN examination submitted to the KPK aims to realize the State Administrators who observe the general principles of the state administrators who are free from corrupt, collusion and nepotism practices, as well as other despicable acts. Each State Operator is required to report their assets through the LHKPN form that has been provided by the KPK to be filled honestly, correctly and completely, so that the KPK can analyze, evaluate, and assess the entire amount, type and value of the reported assets, correctly, quickly, accurately, and responsibly.

Legal Basis and Regulations in Applying LHKPN in Companies

In implementing LHKPN, the Company considers several legal and regulatory bases as a foundation for the perspective of applying LHKPN within the Company. The legal basis is:

1. Law No. 28 of 1999 concerning State Administrators who are Clean and Free of Corruption, Collusion and Nepotism.

2. Law No. 30 of 2002 concerning the Corruption Eradication Commission.

3. Corruption Eradication Commission Regulation No. 01 of 2015 concerning the organization and Work Procedures of the Corruption Eradication Commission.

4. KPK Regulation No. 07 of 2016 concerning Procedures for Registration, Announcement and Inspection of LHKPN.

5. KPK Leaders Circular Letter No. 10 of 2017 concerning Guidelines for Management of LHKPN in the Central Agency Environment

LHKPN Transparency of Company Officials in 2018

Below is submitted transparency of the submission of LHKPN Company officials in 2018.

Page 304: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)305

Pengungkapan Penyampaian LHKPN Pejabat Askrindo Tahun 2018

PejabatOfficials

Jumlah Wajib LaporAmount of Officials Required to Report

Jumlah yang Telah MelaporkanAmount of Officials Reported

JumlahTotal

%

DireksiThe Board of Directors 5 5 100%

Pejabat Satu Tingkat di Bawah DireksiOfficials One Level Below the Board of Directors 34 34 100%

JumlahTotal 39 39 100%

Whistleblowing SystemWhistleblowing System

Sebagai salah satu bentuk komitmen penerapan GCG, Perusahaan membangun mekanisme Sistem Pelaporan Pelanggaran atau Whistleblowing System (WBS). Penerapan WBS bermanfaat untuk pengembangan sistem pelaporan pelanggaran yang terkelola dengan baik, yang dapat menjadi fondasi bagi Perusahaan untuk merancang evaluasi dan tindak lanjut yang diperlukan. WBS juga menjadi bagian dari mekanisme deteksi dini (early warning system) atas kemungkinan terjadinya masalah akibat sebuah pelanggaran. Bagi pelapor, WBS memberikan jaminan perlindungan dan kerahasiaan identitas.

Penetapan Pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran

Mekanisme penanganan pelaporan pelanggaran yang jelas merupakan hal yang mutlak diperlukan, agar tidak terjadi perselisihan atau potensi sengketa yang berlarut-larut antara pihak stakeholders dengan Perusahaan. Secara internal Perusahaan, pelaporan pelanggaran menjadi cara untuk mendorong Karyawan Perusahaan untuk lebih berani bertindak dalam mencegah terjadinya kecurangan dan korupsi dengan melaporkannya ke pihak yang dapat menanganinya. Hal ini berarti, mengurangi budaya “diam” menuju ke arah budaya “kejujuran” “kepedulian” dan “keterbukaan”.

PT Askrindo telah mempunyai sistem pelaporan yakni WBS sebagaimana SK No. 156/KEP/DIR/VII/2015 tanggal 30 Juli 2015 tentang Penyempurnaan Pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System). Dari peraturan WBS tersebut telah dilakukan evaluasi atas pemahaman WBS kepada pegawai yang dapat disimpulkan bahwa sebagian besar insan PT Askrindo telah memahami keberadaan dan fungsi WBS pada PT Askrindo, serta memiliki antusiasme yang baik terkait pelaksanaan WBS, namun belum semua stakeholders mengetahui bahwa perusahaan telah menunjuk secara formal petugas atau pejabat yang berwenang, tata cara pelaporan, pelaksanaan yang berjalan, reward dan punishment bagi pelapor, serta sistem dan prosedur pengaduan/pelaporan kejadian fraud/korupsi dengan efektif.

Disclosure of Askrindo Official LHKPN 2018

As one form of commitment to the implementation of GCG, the Company built a mechanism for the Whistleblowing System (WBS). The application of WBS is useful for the development of a well-managed violation reporting system, which can be the foundation for the Company to design the necessary evaluations and follow-up. WBS is also a part of the early warning system (early warning system) for possible problems due to a violation. For reporters, WBS provides guaranteed protection and confidentiality of identity.

Establishment of Guidelines for the Reporting System of Violations

A clear mechanism for handling violations reporting is absolutely necessary, so that disputes or the potential for protracted disputes between stakeholders and the Company will not occur. Internally, reporting violations is a way to encourage Company Employees to be more willing to act in preventing fraud and corruption by reporting it to those who can handle it. This means, reducing the culture of "silence" toward the culture of "honesty" "caring" and "openness".

PT Askrindo has a reporting system, namely WBS as stated in Decree No. 156/KEP/DIR/VII/2015 dated 30 July 2015 concerning the Improvement of Whistleblowing System Guidelines. From the WBS regulations an evaluation of WBS's understanding of employees has been carried out which can be concluded that the majority of PT Askrindo's employees have understood the existence and function of WBS at PT Askrindo, and have good enthusiasm regarding the implementation of WBS, but not all stake holders know that the company has appointed formally authorized officer or official, reporting procedures, ongoing implementation, reward and punishment for the reporter, as well as systems and procedures for reporting/reporting fraud/corruption incidents effectively.

Page 305: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 306

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Ruang Lingkup Pelanggaran yang dapat Dilaporkan

Maksud penyusunan Pedoman Pengelolaan Pelaporan Pelanggaran sebagai dasar atau pedoman pelaksanaan dalam menangani Pelaporan Pelanggaran dari stakeholders untuk menjamin terselenggaranya mekanisme penyelesaian pelaporan pelanggaran yang efektif dalam jangka waktu memadai oleh stakeholders.Tujuan dari Pedoman ini adalah menyediakan suatu panduan bagi organisasi untuk:a. Membangun dan menerapkan Sistem Pelaporan Pelanggaran (WBS).b. Mengelola pelaporan yang masuk dalam Sistem Pelaporan

Pelanggaran (WBS) dan melakukan evaluasi atas efektivitasnya.c. Meminimalisasi tingkat resiko fraud.d. Memberikan manfaat bagi peningkatan pelaksanaan

Corporate Governance di perusahaan.e. Meningkatkan tingkat partisipasi karyawan dalam

melaporkan pelanggaran.f. Acuan dalam tata cara pengelolaan penanganan pengaduan/

penyingkapan (Whistleblowing System) bagi Dewan Komisaris, Direksi, Karyawan serta pihak yang berkepentingan dalam berhubungan dengan perusahaan, agar setiap laporan yang disampaikan terjaga kerahasiannya dan kasus yang dilaporkan dapat dipertanggungjawabkan serta dapat ditindaklanjuti.

g. Membangun infrastruktur untuk melindungi pelapor dari kemungkinan adanya balasan pihak internal maupun eksternal yang dirugikan oleh laporan yang diajukan.

h. Meningkatkan efektifitas tata kelola, pengendalian intern, dan kinerja pegawai maupun kinerja perusahaan.

i. Mendukung budaya dan etos kerja perusahaan.j. Meningkatkan reputasi perusahaan.Untuk lingkup pelaporan yang yang dapat ditindaklanjuti meliputi:

a. Korupsib. Suapc. Benturan Kepentingand. Pencuriane. Kecuranganf. Melanggar hukum dan peraturan perusahaan

Lingkup ini tidak termasuk permasalahan yang terkait dengan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L), SDM dan fasilitas perusahaan.

Media dan Prosedur Pelaporan WBS

Media yang dapat digunakan untuk menyampaikan pelaporan pelanggaran:a. Website Perusahaan pada alamat https://askrindo.co.id/new/

id/hubungi kami pada Form Pengaduan Pelaporan Pelanggaran.b. Email WBS pada alamat [email protected]. Surat resmi yang ditujukan kepada;

• Direksi:Direksi PT ASKRINDO (Persero)u.p Tim Pengelola Pelaporan Pelanggaran Graha Askrindo, Jalan Angkasa Blok B 9 Kav. No.8 Kemayoran Jakarta Pusat 10610

Scope of Reportable Violations

The purpose of preparing Guidelines for Management of Reporting of Violations as a basis or implementation guidelines in handling Reporting of Violations from stakeholders is to ensure the implementation of an effective mechanism for reporting violations in an adequate period of time by stakeholders.The purpose of this Code is to provide a guide for organizations to:

a. Establish and implement a Violation Reporting System (WBS).b. Manage the reporting included in the Violation Reporting

System (WBS) and evaluate its effectiveness.c. Minimize the level of fraud risk.d. Providing benefits for improving the implementation of

Corporate Governance in the company.e. Increase the level of employee participation in reporting

violations.f. Reference in management procedures for handling

complaints/disclosures (Whistleblowing System) for the Board of Commissioners, Directors, Employees and interested parties in dealing with the company, so that every report submitted is kept confidential and reported cases can be accounted for and can be followed up on.

g. Build infrastructure to protect whistleblowers from possible retaliation from internal or external parties who are harmed by the submitted report.

h. Improve the effectiveness of governance, internal control, and employee performance as well as company performance.

i. Support the culture and work ethic of the company.j. Improve company reputation.The scope of reporting that can be followed up includes:

a. Corruptionb. Briberyc. Conflict of Interestd. Thefte. Fraudf. Breaking company laws and regulations

This scope does not include issues related to Occupational Safety, Health and Environment (K3L), HR and company facilities.

WBS Reporting Media and Procedure

Media that can be used to submit violation reporting:

a. Company website at https://askrindo.co.id/new/id/hubungi kami on the Violation Report Complaint Form.

b. Email WBS at [email protected]. Official letter addressed to;

• Directors:Board of Directors PT ASKRINDO (Persero)u.p Whistleblowing System Team, Graha Askrindo, Jalan Angkasa Blok B 9 Kav. No.8 Kemayoran Central Jakarta 10610

Page 306: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)307

• Dewan Komisaris:Dewan Komisaris PT ASKRINDO (Persero)u.p Tim Pengelola Pelaporan Pelanggaran Graha Askrindo, Jalan Angkasa Blok B 9 Kav. No.8 Kemayoran Jakarta Pusat 10610

Mekanisme Penyampaian dan Penanganan Laporan Pelanggaran

Setiap karyawan dan masyarakat yang mengetahui adanya dugaan pelanggaran dapat melaporkan kepada tim pengelola WBS Askrindo, berikut skema pelaporan pelanggaran dilingkungan Perusahaan:

• Board of Commissioners :The Board of Commissioners of PT ASKRINDO (Persero)u.p Whistleblowing System Team, Graha Askrindo, Jalan Angkasa Blok B 9 Kav. No.8 Kemayoran Central Jakarta 10610

Submission Mechanisms and Handling of Violation Reports

Every employee and community who is aware of the alleged violation can report to the Askrindo WBS management team, following the violation reporting scheme within the Company:

1.

Pelapor menyampaikan adanya pengaduan yang disampaikan melalui media yang telah disediakan yaitu: a. Website b. E-mailc. Kotak SuratThe wistleblower submitted reportthrough available channels:a. Websiteb. E-mailc. Mail Box

2.

Kemudian Tim menerima setiap pengaduan pelanggaran yang diajukan oleh stakeholders dan/atau perwakilan stakeholders baik secara lisan maupun tertulis dan memverifikasi kebenaran pelaporan/pengaduan pelanggaran berdasarkan bukti pendukung.Next, the team accepts every violation report addressed by the stakeholders and/or stakeholders representative both verbal or written report and verifies accountability of the violation report complain based on supporting evidence.

3.

Apabila kategori pelanggaran diduga dilakukan oleh Direksi, maka dilaporkan kepada Komisaris dan apabila kategori dilakukan oleh Pegawai, maka dilaporkan kepada Direksi.If the violation category has an indication committed by BOD, will be reported to BOC and if done by Employee, will be reported to BOD.

4.

Dilakukan proses audit khusus, apabila hasilnya Terlapor terbukti, maka dibuat kedalam format standard yang menghasilkan: a. Laporan penerimaan pelaporan/pengaduan sesuai kategori lingkup pengaduan/pengungkapanb. Laporan pengungkapan (disclosure report)Perform special audit process, if the result is that Reported Party is proven, a standard format will be designed to generate:a. Report/Complain acceptance report based on scope of report/disclosureb. Disclosure Report

5.

Dilakukan proses audit khusus, apabila hasilnya Terlapor terbukti, maka akan dibuat ke dalam format standard yang menghasilkan:a. Laporan penerimaan pelaporan/pengaduan sesuai kategori lingkup pengaduan/pengungkapanb. Laporan pengungkapan (disclosure report)Perform special audit process, if the result is that Reported Party is proven, a standard format will be designed to generate:a. Report/Complain acceptance report based on scope of report/disclosureb. Disclosure Report

6.

Berdasarkan hasil presentasi tersebut, Direktur Utama (atau Direktur yang ditunjuk) memutuskan tindak lanjut:- Membuat Berita Acara- Tanggapan - PublikasiBased on presentation result, President Director (or appointed Director) will decide follow-up on:- Minutes of Meeting preparation- Feedback- Publication

No. ProsedurProcedure

PelaporReporter

TimTeam

DireksiThe Board of Directors

KomisarisCommissioner

KeteranganDescription

Tim Audit Khusus (Dekom) Komite AuditPihak lain yang diperlukan

Tim Audit khusus Direksi:SPI (Ketua)Divisi SDM Pihak lain yang diperlukan

Selesai

Done

Benar

Correct

Diduga dilakukan Direksi

Suspected that the Directors

carried out

Proses Audit KhususSpecial Audit Process

Proses Audit KhususSpecial Audit Process

TerbuktiProven

TerbuktiProven

DiselesaikanResolved

DiselesaikanResolved

Kasus ditutupCase is closed

Selesai

Done

Page 307: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 308

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Perlindungan bagi Pelapor

Tim pengelola WBS memberikan perlindungan bagi pelapor pelanggaran, guna menjamin keamanan pihak pelapor dan keluarga. Pelapor yang ingin identitasnya tetap dirahasiakan diberi jaminan, kecuali proses hukum atas laporan menuntut identitas pelapor dibuka.

Seorang pelapor pelanggaran akan mendapatkan perlindungan standar dari Perusahaan terhadap perlakuan yang merugikan seperti:1. pemecatan yang tidak adil;2. penurunan jabatan atau pangkat;3. pelecehan atau diskriminasi dalam segala bentuknya; serta4. catatan yang merugikan dalam file data pribadinya.

Jumlah Pengaduan Tahun 2018 dan Tindak Lanjutnya

Jumlah pengaduan pelanggaran yang masuk selama tahun 2018 sebanyak 2 (dua) pengaduan pelanggaran dengan rincian sebagai berikut:

Periode LaporanReporting Period

Jumlah Laporan MasukAmount of Reports

Jumlah Tindak LanjutAmount of Follow-up

StatusStatus

Januari-Desember 2018January-December 2018 2 2

Telah ditindaklanjuti, laporan tidak terbuktiFollowed-up, report not proven

Kebijakan mengenai Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi

Policy Regarding the Diversity of the Compositionof the Board of Commissioners and the Board of Directors

Keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi merupakan bagian dari upaya Perusahaan untuk mendorong proses pengambilan keputusan yang lebih obyektif, komprehensif, optimal, dan memiliki dampak positif terhadap pengawasan dan pengelolaan Perusahaan. Keberagaman ini diharapkan dapat memperkaya sudut pandang dan kepentingan dalam proses pengambilan keputusan baik di tubuh Dewan Komisaris maupun Direksi, sehingga mampu memberikan nilai tambah bagi aspek operasional dan usaha Perusahaan, serta penerapan Tata Kelola Perusahaan di lingkup Perusahaan.

Perusahaan tidak memiliki kebijakan tertulis dan formal terkait keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi. Namun demikian, komposisi Dewan Komisaris dan Direksi harus dibuat sedemikian rupa agar proses pengambilan keputusan dapat diperkaya melalui berbagai sudut pandang dan latar belakang serta pengalaman dan keahlian.

Protection for Reporters

The WBS management team provides protection for whistleblowers, to ensure the safety of the whistleblower and family. Reporters who want their identity kept secret are guaranteed, unless the legal process for the report requires that the identity of the reporter be opened.

A whistleblower will get standard protection from the Company against adverse treatment such as:1. unfair dismissal;2. demotion or rank;3. harassment or discrimination in all its forms; and4. adverse records in his personal data file.

Number of Complaints in 2018 and Follow-up

The number of complaints of violations that came during 2018 was 2 (two) complaints of violations with the following details:

The diversity of the composition of the Board of Commissioners and Directors is part of the Company's efforts to encourage decision making processes that are more objective, comprehensive, optimal, and have a positive impact on the supervision and management of the Company. This diversity is expected to be able to enrich the perspectives and interests in the decision making process both within the Board of Commissioners and Directors, so as to be able to provide added value to the operational and business aspects of the Company, as well as the implementation of Corporate Governance within the scope of the Company.

The company does not have written and formal policies related to the diversity of the composition of the Board of Commissioners and Directors. However, the composition of the Board of Commissioners and Directors must be made in such a way that the decision making process can be enriched through various perspectives and backgrounds as well as experience and expertise.

Page 308: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)309

Tabel Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi AskrindoTable of Diversity in the Composition of the Askrindo the Board of Commissioners and Directors

NamaName

KewarganegaraanNationality

Pendidikan TerakhirLast Education

Latar BelakangPendidikanEducational Background

Pengalaman KerjaWork Experience

UsiaAge

Gender

Dewan KomisarisThe Board of Commissioners

Alwi Abdurrahman Shihab (Komisaris Utama)(President Commissioner)

Indonesia Doktor (S3)Doctorate (S3)

Post-Doctorate Perbandingan Agama, Havard University Amerika Serikat (1996)Post-Doctoral Comparative Religion, Harvard University in the United States (1996)

Sebagai Special Advisor for Overseas Business Development di PT Pertamina (2015-2016) dan sebagai Konsultan di Beberapa Perusahaan Seperti PT Batuta Tembaga Raya, PT Indotan, PT Indonesia Mid-East Consultancy (2015-2017)As a Special Advisor for Overseas Business Development at PT Pertamina (2015-2016) and as a Consultant in Several Companies such as PT Batuta Tembaga Raya, PT Indotan, PT Indonesia Mid-East Consultancy (2015-2017)

72 Laki-LakiMale

Silvester Budi Agung (Komisaris)(Commissioner)

Indonesia Magister (S2)Masters (S2)

Mtaster of Business Administration dari Northeastern University, Bostons, USA (1994)Master of Business Administration, Northeastern University, Bostons, USA (1994)

Dewan Komisaris PT Terminal Petikemas Surabaya (2012 - 2014)The Board of Commissioners of PT Terminal Petikemas Surabaya (2012 - 2014)

56 Laki-LakiMale

Agustina Murbaningsih (Komisaris)(Commissioner)

Indonesia Magister (S2)Masters (S2)

Master pada bidang Ilmu Lingkungan dari Universitas Indonesia (2000)Master in Environmental Sciences from Universitas Indonesia (2000)

Deputi Sekretaris Kabinet Bidang Perekonomian di Sekretaris Kabinet Republik Indonesia (Sejak 2015-s.d sekarang) Deputy Secretary of the Cabinet for Economic Affairs in the Cabinet Secretary of the Republic of Indonesia (from 2015 to present)

56 PerempuanFemale

DireksiThe Board of Directors

Andrianto Wahyu Adi (Direktur Utama)(President Director)

Indonesia Magister (S2)Masters (S2)

MBA dari Goizueta Business School, Emory University (1997)MBA from Goizueta Business School, Emory University (1997)

Sebelumnya sempat menjabat sebagai Direktur Komersial Perum Bulog (2018), dan Direktur Pengadaan Perum Bulog (2017)Previously he served as Commercial Director of Bulog Corporation (2018), and Procurement Director of Bulog Corporation (2017)

44 Laki-LakiMale

Page 309: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 310

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tabel Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi AskrindoTable of Diversity in the Composition of the Askrindo the Board of Commissioners and Directors

NamaName

KewarganegaraanNationality

Pendidikan TerakhirLast Education

Latar BelakangPendidikanEducational Background

Pengalaman KerjaWork Experience

UsiaAge

Gender

Purnomo Sinar Hadi (Direktur Keuangan)(Director of Finance)

Indonesia Magister (S2)Masters (S2)

S2 Manajemen Keuangan Univesitas Bhayangkara (2003)Masters of Financial Management at Bhayangkara University (2003)

Sebelumnya sempat menjabat sebagai Komisaris PT Bukit Asam Tbk , dan Komisaris PT Pegadaian (Persero) Previously he served as Commissioner of PT Bukit Asam Tbk, and Commissioner of PT Pegadaian (Persero)

42 Laki-LakiMale

Firman Berahima(Direktur SDM & Umum)(Director of HR & General Affair)

Indonesia Sarjana (S1)Bachelors (S1)

Sarjana Ekonomi dari Unversitas Hasanuddin (1997)Bachelor of Economics from Hasanuddin University (1997)

Sebelumnya sempat menjabat sebagai Kepala Kantor Cabang Semarang PT Askrindo (Persero), dan Kepala Kantor Cabang Jakarta Kemayoran.Previously he served as Head of Semarang Branch Office PT Askrindo (Persero), and Head of Jakarta Kemayoran Branch Office

45 Laki-LakiMale

M. Shaifie Zein (Direktur Teknik)(Director of Technical)

Indonesia SarjanaBachelors

Diploma in Insurance and Risk Management (ACII), Glasglow Caledonian University – Scotland, Inggris (1999)Diploma in Insurance and Risk Management (CII), Glasgow Caledonian University - Scotland, United Kingdom (1999)

Sebelumnya sempat menjabat sebagai Direktur Utama PT Reasuransi Nasional IndonesiaPreviously he served as President Director of PT Reasuransi Nasional Indonesia

49 Laki-LakiMale

Dwi Agus Sumarsono(Direktur Operasional Komersil)(Director of Commercial Operations)

Indonesia SarjanaBachelors

Pascasarjana Manajemen di STIE MITRA Indonesia Yogyakarta (2002)Postgraduate Management at STIE MITRA Indonesia Yogyakarta (2002)

Sebelumnya sempat menjabat sebagai Kepala Divisi Asuransi Uang PT Jasindo (Persero)Previously he served as Head of the PT Jasindo (Persero) Money Insurance Division

49 Laki-LakiMale

Anton Fadjar A. Siregar(Direktur Operasional Ritel)(Director of Retail Operations)

Indonesia Magister (S2)Masters (S2)

Magister Manajemen, Universitas Sumatera Utara (2003)Master of Management, Universitas Sumatera Utara (2003)

Sebelumnya sempat menjabat sebagai Pemimpin Divisi Bisnis Usaha Kecil PT. Bank Negara Indonesia, (Persero) TbkPreviously he served as the Head of the Small Business Business Division of PT Bank Negara Indonesia, (Persero) Tbk

51 Laki-LakiMale

Page 310: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)311

Laporan atas Aktivitas Perusahaan yang Mencemari Lingkungan

Sepanjang tahun 2018, tidak terdapat laporan dari pihak lain atas aktivitas Perusahaan yang mencemari lingkungan yang masih berjalan di tahun 2018.

Ketidaksesuaian Penyajian Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan dengan Peraturan yang Berlaku dan Standar Akuntasi Keuangan (SAK)

Seluruh penyajian informasi dalam Laporan Tahunan ini, khususnya terkait kinerja keuangan dan hal-hal lainnya, mengacu pada Laporan Keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2018 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan, Penyajian dan pengungkapan laporan keuangan Perusahaan disusun dan disajikan sesuai Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

Kasus Terkait dengan Buruh dan Karyawan

Sepanjang tahun 2018, tidak terdapat Kasus Terkait dengan Buruh dan Karyawan di Perusahaan

Kesesuaian Buku Laporan Tahunan dan Laporan Tahunan Digital

Laporan Tahunan digital Perusahaan baik yang disampaikan kepada pemegang saham, investor, pemangku kepentingan, maupun yang telah diunggah pada situs web resmi Perusahaan telah sesuai dengan buku Laporan Tahunan yang dicetak dan diterbitkan oleh Perusahaan.

Transparansi Praktik Bad GovernanceTransparency of Practice of Bad Governance

Report on Company Activities that Pollute the Environment

Throughout 2018, there were no reports from other parties regarding the activities of the Company which pollute the environment which is still running in 2018.

Incompatibility of Presentation of Annual Reports and Financial Statements with Applicable Regulations and Financial Accounting Standards (SAK)

All information presentation in this Annual Report, especially related to financial performance and other matters, refers to the Financial Statements for the years ended December 31, 2018 that have been audited by Tanubrata Public Accountant Firm Sutanto Fahmi Bambang & Partners, Presentation and disclosure of financial statements The company is prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards, namely the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK), issued by the Indonesian Institute of Accountants (IAI).

Cases Regarding Labor and Employees

During 2018, there were no cases related to labor and employees in the company

Suitability of the Annual Report and Digital Annual Report

The Company's digital Annual Reports, both submitted to shareholders, investors, stakeholders, as well as those uploaded on the Company's official website, are in accordance with the Annual Report book that is printed and published by the Company.

Page 311: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 312

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Page 312: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

07Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Page 313: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Perusahaan dengan melaksanakan program-program CSR secara efektif dan berkesinambungan, akan diperoleh keseimbangan antara kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial (triple bottom line) sebagai prasyarat menuju bisnis berkelanjutan.

The Company believes that by implementing CSR programs effectively and sustainably, a balance between economic, environmental and social (triple bottom line) performance will be obtained as a prerequisite to sustainable business.

Page 314: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)315

Dasar Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Program Implementation Framework

Sustainability Development, atau Pembangunan Berkelanjutan yang telah dikembangkan di berbagai negara muncul sebagai ba-gian dari keinginan berbagai pihak tentang keseimbangan antara pelaku usaha (entitas usaha bersama-sama dengan pemegang sa-ham/pemilik modal), pemangku kepentingan, serta regulator.

Harmonisasi ini hanya dapat diwujudkan melalui komitmen yang kuat dari seluruh pihak, khususnya entitas usaha yang tak dapat dipungkiri bersandar pada orientasi keuntungan dan cenderung mengabaikan dampak jangka panjang atas kegiatan yang dilakukan.

Di Indonesia, regulator telah mendorong upaya harmonisasi ini melalui Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, atau Corporate Social Responsibilty (CSR), yang mewajibkan entitas usaha untuk memiliki kebijakan dan program terkait komitmennya membangun hubungan yang berkelanjutan dengan pemangku kepentingan.

Organisasi Internasional untuk Standarisasi (International Organization for Standardization/ISO), sebuah badan penetap standar industrial dan komersial dunia telah merilis ISO 26000 tentang Panduan Tanggung Jawab Sosial (Guidance on Social Responsibility).

Walaupun tidak bersifat wajib dan hanya sekedar himbauan, ISO ini memberikan pola dan modul yang berlaku secara internasional tentang bagaimana CSR dapat dikembangkan dalam dimensi sebuah organisasi. Di Indonesia, ISO 26000 telah diratifikasi oleh Pemerintah pada tahun 2010 dan dijadikan Standar Nasional (SNI) pada tahun 2012.

Subyek Inti Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Berdasarkan ISO 26000:

Sustainability Development that has been developed in several countries has appeared to be desired by certain parties for balance between business parties (business entities along with shareholders/capital owners), stakeholders, and regulators.

This harmony can only be manifested through solid commitment of all parties, particularly business entities that undoubtedly rely on profit orientation and tend to ignore the long-term impact on activities performed.

In Indonesia, regulators have encouraged harmonious efforts through Corporate Social Responsibility (CSR), that obliges main entity to have policies and programs related to its commitment in building sustainable relationship with stakeholders.

International Organization for Standardization/ISO, a world industrial and commercial standard rating institution, has released ISO 26000 concerning Guidance on Social Responsibility.

Although it is not mandatory and is just an appeal, ISO provides international and applicable patterns and modules concerning on how CSR can be developed in an organization dimension. In Indonesia, ISO 26000 has been ratified by the Government in 2010 and been determined to be a National Standard (SNI) in 2012.

Main Subject of Corporate Social Responsibility Based on ISO 26000:

Hak AsasiManusia

Human Rights

Praktik Ketenagakerjaan

Labor Practices

Lingkungan

Environment

Prosedur Operasiyang Wajar

Fair Operating Procedures

Isu Konsumen

Consumer Issues

Pelibatan & Pengembangan

Masyarakat

Community Involvement and Development

Tata KelolaOrganisasi

Organizational Governance

7 Subyek Inti Tanggung Jawab Sosial

Perusahaan

7 Main Subjects of Corporate Social Responsibility

Page 315: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 316

Kebijakan dan Tata Kelola Tanggung JawabSosial Perusahaan Di Lingkup Askrindo

Policy and Governance of Corporate Social Responsibility in Askrindo Scope

Prinsip, Kebijakan dan Komitmen Penerapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang selalu selaras dengan visi pemerintah, Perusahaan memiliki peran untuk mewujudkan Tanggung Jawab Sosial ke dalam seluruh lapisan—khususnya terkait peran BUMN sebagai Agen of Development atau Agen Pembangunan. Kepada karyawan dan/atau pekerja sebagai pemangku kepentingan internal, Perusahaan wajib memperhatikan kesejahteraan dan lingkungan kerja yang dapat memberikan landasan bagi perkembangan diri setiap karyawan.

Kepada masyarakat sebagai pemangku kepentingan eksternal, Perusahaan melakukan berbagai aktivitas pengembangan sosial kemasyarakatan, khususnya melalui pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.

Aspek lingkungan hidup juga menjadi bagian dari proses menciptakan keseimbangan di atas. Perusahaan memiliki kewajiban moral untuk melakukan pengelolaan operasi usaha yang mencerminkan penggunaan sumber daya alam dan energi ramah lingkungan.

Aspek lain dari Tanggung Jawab Sosial yang dilakukan Perusahaan adalah pertanggungjawaban pengelolaan operasional usaha kepada pemegang saham. Pentingnya pengelolaan usaha berbasiskan prinsip korporasi yang sehat menjadi salah satu kewajiban Perusahaan untuk dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya.

Prinsip korporasi yang sehat tentunya harus dilandasi pada pengelolaan usaha dengan tujuan mencari laba; dan pengelolaan organisasi yang memiliki kaidah-kaidah Tata Kelola Perusahaan yang Baik, yang akan berujung pada akuntabilitas Perusahaan.

Prinsip Korporasi yang SehatSound Corporate Principles

Dikelola untuk Mencari KeuntunganManaged to Gain Profits « Perusahaan

The Company » Dikelola melalui Kepatuhan dan AkuntabilitasManaged Through the Application of Compliance and Accountability

Sebagai perusahaan asuransi yang telah melayani masyarakat, terutama UMKM sejak tahun 1991, Askrindo telah berpartisipasi aktif dalam melaksanakan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) serta Tanggung Jawab Sosial kepada Masyarakat. Namun di samping itu juga perusahaan memiliki tanggung jawab kepada Pemegang Saham dan kepada Pemerintah. Komitmen yang tinggi untuk tetap menjaga kesinambungan pertumbuhan kinerja Perusahaan yang berkualitas, Askrindo telah merealisasikan beragam program Tanggung Jawab Sosial kepada Masyarakat, guna memungkinkan seluruh kalangan bisnis korporasi, UMKM secara bersama-sama dalam mendukung perekonomian Nasional.

Principles, Policies and Commitment to Implementing Corporate Social Responsibility

As a State-Owned Enterprise (SOE) that is always aligned with the Government’s vision, the Company established policies to actualize Corporate Social Responsibility into all organizational levels of the Company - particularly related to the role of SOEs as Agents of Development. To all employees and/or workers as internal stakeholders, the Company is obliged to pay attention to welfare and working environment that can provide basis for each employee’s self-development.

To community as external stakeholders, the Company conducts several social community development activities - through the implementation of Partnership and Community Development Program.

Living environment aspect has also a role to create the balance aforementioned. The Company has moral obligation to carry out business operation that reflects the use of environmentally friendly natural resources and energy.

Another aspect of the Company’s Social Responsibility is its responsibility towards business operational management to shareholders. The importance of sound corporate principle business management has become one of the Company’s main tasks in accounting for its performance.

The sound corporate principles must be based on business management that aims to gain profits; and organizational management that has the principles of Good Corporate Governance that later result in the Company’s accountability.

As an insurance company that has been serving the community since 1991, especially MSME, Askrindo has actively participated in conducting Partnership and Community Development Program (PKBL) and Corporate Social Responsibility to the Community. However, the Company is also responsible to Shareholders and the Government. The Company is highly committed to consistently maintaining the Company’s quality performance growth sustainability by actualizing Social Responsibility programs to the Community, in order to enable corporate business circles and MSME to support National Economy.

Page 316: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)317

Melalui CSR, dalam menjalankan putaran roda bisnis, Askrindo senantiasa berupaya menciptakan suasana kegiatan usaha yang harmonis dengan masyarakat luas dan ramah lingkungan. Dengan memberikan kontribusi kepada masyarakat dan lingkungan, Askrindo diharapkan dapat menjadi perusahaan yang dicintai masyarakat luas. Dengan demikian, Askrindo dapat berperan serta dalam menciptakan lingkungan masyarakat yang aman, nyaman dan dinamis yang merupakan kondisi ideal bagi keberlangsungan dunia usaha mana pun.

Perusahaan yakin dengan melaksanakan program-program CSR secara efektif dan berkesinambungan, akan diperoleh keseimbangan antara kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial (triple bottom line) sebagai prasyarat menuju bisnis berkelanjutan sesuai dengan harapan seluruh pemangku kepentingan.

Kemudian pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan bertujuan untuk memberikan manfaat kepada masyarakat agar dapat ikut memiliki dan ikut bertanggung jawab dalam pengamanan aset perusahaan dari berbagai kemungkinan adanya ancaman. Dengan demikian akan tercipta iklim yang sehat dan mendorong kondisi saling menguntungkan antara swasta dan BUMN serta memberikan manfaat kepada masyarakat di wilayah usaha Perusahaan berada.

Dasar Hukum dan Pendekatan

Dasar pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan berlandaskan pada beberapa aspek hukum dan pendekatan, diantaranya:1. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.2. Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.3. Undang-Undang No. 19 tahun 2003 tentang BUMN (pasal 2)

mengemukakan bahwa salah satu maksud dan tujuan pendirian BUMN adalah turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat.

4. Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN (pasal 88) mengemukakan bahwa BUMN dapat menyisihkan sebagian laba bersihnya untuk keperluan pembinaan usaha kecil/koperasi serta pembinaan masyarakat sekitar BUMN.

5. Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (pasal 74), yang berbunyi, “Perusahaan yang bergerak dalam bidang sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perusahaan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran”.

6. Undang-Undang No. 36/2008 tentang Perubahan Keempat atas Undang- undang nomor 7/1983 tentang Pajak Penghasilan.

7. Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

8. Peraturan Pemerintah No. 93/2010 tentang Sumbangan Penanggulangan Bencana Nasional, Sumbangan Penelitian dan Pengembangan, Sumbangan Fasilitas Pendidikan, Sumbangan Pembinaan Olahraga dan Biaya Pembangunan Infrastruktur Sosial Yang Dapat Dikurangkan Dari Penghasilan Bruto.

9. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Through CSR, in conducting the business operation, Askrindo always strives to create harmonious business activity atmosphere with broader community and environment. By contributing to the community and environment, Askrindo is expected to be a company that is loved by the broader community. Therefore, Askrindo can participate in creating safe, comfortable and dynamic community environment which is an ideal condition for the sustainability of any business world.

The Company believes that by implementing CSR programs effectively and sustainably, a balance between economic, environmental and social performance (triple bottom line) will be obtained as the prerequisites towards sustainable business aligned with the expectations of all stakeholders.

Later on, the implementation of Partnership and Community Development Program aims to provide benefits to the community so that they will have sense of belonging and responsibility in safeguarding the Company’s assets from various possible threats. Therefore, it will then create a sound climate, encourage symbiosis mutualisms among private companies and State-Owned Enterprises, and provide benefits to community in the Company’s operational area.

Legal Basis and Approach

The basis for implementing the Corporate Social Responsibility program is based on several legal aspects and approaches, including:1. Law No. 1 of 1970 concerning Work Safety.2. Law No. 13 of 2003 concerning Manpower.3. Law No. 19 of 2003 concerning SOEs (article 2) states that

one of the aims and objectives of establishing SOEs is to actively participate in providing guidance and assistance to entrepreneurs with weak economic groups, cooperatives, and the community.

4. Law No. 19 of 2003 concerning SOEs (article 88) states that SOEs can set aside part of their net income for the purposes of fostering small businesses/cooperatives as well as fostering communities around SOEs.

5. Law No. 40 of 2007 concerning Limited Liability Companies (article 74), which reads, “Companies engaged in the field of natural resources are required to carry out social and environmental responsibilities that are budgeted and calculated as company costs whose implementation is carried out with due regard to propriety and fairness”.

6. Law No. 36/2008 concerning the Fourth Amendment to Law No. 7/1983 concerning Income Taxes.

7. Law No. 32 of 2009 concerning Environmental Protection and Management.

8. Government Regulation No. 93/2010 concerning National Disaster Management Donations, Research and Development Donations, Educational Facilities Donations, Sports Development Donations and Social Infrastructure Development Costs which can be deducted from gross income.

9. Government Regulation No. 50 of 2012 concerning the Implementation of Occupational Safety and Health Management Systems.

Page 317: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 318

10. Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas.

11. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-09/MBU/07/2015 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara.

12. POJK 02/2014 tentang Good Corporate Governance bagi perusahaan Asuransi.

13. Surat Keputusan Direksi PT Askrindo (Persero) No. 203/ KEP/DIR/VIII/2014 tentang Pedoman dan Standar Operasional Prosedur Corporate Social Responsibility (CSR) PT Askrindo (Persero).

14. Surat Keputusan Direksi No. 15/KEP/DIR/I/2016 tentang Penetapan alokasi penyaluran dana, penerimaan pengembalian pokok & bunga dan anggaran biaya operasional Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Tahun 2016 PT Askrindo (Persero).

Pilar Program CSR Askrindo

Pelaksanaannya program CSR di Perusahaan mengacu pada Surat Keputusan Direksi No. 203/KEP/DIR/VIII/2014 tanggal 22 Agustus 2014 tentang Pedoman dan Standar Operasional Prosedur Corporate Social Responsibility (CSR) PT Askrindo (Persero). Walau belum sempurna, program CSR yang dijalankan Askrindo telah mengacu pada ISO 26000 yang menjadi panduan dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial. ISO 26000 merupakan suatu standar yang memuat panduan perilaku bertanggung jawab sosial bagi organisasi guna berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan.

Pedoman yang dikeluarkan oleh International Organization for Standardization (ISO) pada 1 November 2010 ini memuat 7 subjek inti yang terkait dengan tanggung jawab sosial, yaitu:1. Tata kelola organisasi (organizational governance): sistem

pengambilan dan penerapan keputusan perusahaan dalam rangka pencapaian tujuannya.

2. Hak asasi manusia (human rights): hak dasar yang berhak dimiliki semua orang sebagai manusia, yang antara lain mencakup hak sipil, politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

3. Praktik ketenagakerjaan (labour practices): segala kebijakan dan praktik yang terkait dengan pekerjaan yang dilakukan di dalam atau atas nama perusahaan.

4. Lingkungan (the environment): dampak keputusan dan kegiatan perusahaan terhadap lingkungan.

5. Prosedur operasi yang wajar (fair operating procedures): perilaku etis organisasi saat berhubungan dengan organisasi dan individu lain.

6. Isu konsumen (consumer issues): tanggung jawab perusahaan penyedia barang/jasa terhadap konsumen dan pelanggannya.

7. Pelibatan dan pengembangan masyarakat (community involvement and development): hubungan organisasi dengan masyarakat di sekitar wilayah operasinya.

Berlandaskan pada 7 subyek inti tersebut, Askrindo juga telah menetapkan 4 pilar utama dalam pelaksanaan program CSR, yaitu: 1. Pendidikan2. Peningkatan Kesehatan3. Kegiatan Keagamaan dan Sarana Ibadah4. Sumbangan Sosial

10. Government Regulation No. 47 of 2012 concerning Limited Corporate Social and Environmental Responsibility.

11. Regulation of the Minister of State-Owned Enterprises No. PER-09/MBU/07/2015 concerning the Partnership Program and the Environmental Development Program for State-Owned Enterprises.

12. POJK 02/2014 concerning Good Corporate Governance for Insurance companies.

13. Decree of the Board of Directors of PT Askrindo (Persero) No. 203/KEP/DIR/VIII/2014 concerning Guidelines and Operational Standards for Corporate Social Responsibility (CSR) Procedures of PT Askrindo (Persero).

14. Directors Decree No. 15/KEP/DIR/I/2016 concerning Determination of fund distribution allocation, receipt of principal & interest returns and operational costs of the 2016 Partnership and Community Development Program (PKBL) of PT Askrindo (Persero).

Askrindo CSR Program Pillars The implementation of CSR program in the Company refers to the Board of Directors Decree No. 203/KEP/DIR/VIII/2014 dated August 22, 2014 concerning Guidelines and Standard Operational Procedures for Corporate Social Responsibility (CSR) at PT Askrindo (Persero). Despite the imperfection, CSR program performed by Askrindo has referred to ISO 26000 that has been a standard consisting of a guide to socially responsible behavior for organizations in order to contribute to sustainable development.

The guide issued by International Organization for Standardization (ISO) on November 1, 2010 consists of 7 core subjects related to social responsibility, including: 1. Organizational governance: a corporate decision-making

system and implementation to achieve its objectives.

2. Human rights: basic rights that are embedded with every people human being, which include civil, political, economic, social and cultural rights.

3. Labor practices: all policies and practices related to work carried out inside or on behalf of the company.

4. Environment: the impact of company decisions and activities on the environment.

5. Fair operating procedures: organizational ethical behavior when dealing with other organizations and individuals.

6. Consumer issues: corporate responsibility to deliver goods/services to consumers and customers.

7. Community Involvement and Development: the relationship between the organization and the society living in the operational area.

Based on the 7 core subjects, Askrindo has also determined 4 main pillars in the implementation of CSR program, including:1. Education 2. Health Improvement3. Religious Activities and Facilities 4. Social Donation

Page 318: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)319

Uji Tuntas/Due Dilligence terhadap Dampak Sosial, Ekonomi dan Lingkungan dari Kegiatan Perusahaan

Sesuai arahan dari pemegang saham Kementerian BUMN yang tertuang dalam Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-09/MBU/07/2015 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara, Perusahaan melaksanakan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Berdasarkan peraturan tersebut, Perusahaan berkewajiban untuk menyalurkan dana dari pemerintah dan menyelenggarakan PKBL yang merupakan sebagian dari keseluruhan komitmen Perusahaan terhadap pembangunan keberlanjutan.

Pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan juga dilakukan mulai dari perencanaan hingga evaluasi. Perencanaan program harus dibuat sesuai dengan rencana kebutuhan nyata pemangku kepentingan dengan mempertimbangkan kemampuan Perusahaan. Pelaksanaan program dilakukan bersama masyarakat, serta berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), organisasi massa dan Perguruan Tinggi, serta instansi terkait lainnya, dengan memperhatikan sosial budaya setempat, kondisi geografis dan kepentingan operasional Perusahaan.

Dalam evaluasi program, Perusahaan melakukan pengukuran atas efektifitasnya program yang dijalankan agar dapat memberikan manfaat nyata dan nilai tambah, baik bagi Perusahaan sendiri maupun pemangku kepentingan yang disasar oleh program.

Pemangku Kepentingan Signifikan yang Terdampak atau Berpengaruh atas Dampak dari Kegiatan Perusahaan

Sebagai salah satu perusahaan asuransi yang terbesar di Indonesia, Perusahaan menyadari akan dampak yang akan terjadi terkait kegiatan usaha yang dijalankan Perusahaan. Untuk itu, Perusahaan semaksimal mungkin memberikan atau menciptakan dampak positif terhadap para pemangku kepentingan atas kegiatan usaha yang dijalankan Perusahaan.

Disamping itu, Perusahaan pun secara optimal terus melakukan upaya-upaya dalam meminimalisir dampak negatif yang kemungkinan timbul atas kegiatan usaha Perusahaan.

Perusahaan melakukan klasifikasi para pemangku kepentingan signifikan yang terdampak atau berpengaruh atas dampak dari kegiatan usaha Perusahaan, diantaranya adalah:1. Konsumen

2. Kreditur3. Rekanan/Mitra Kerja4. Manajemen/Karyawan 5. Lingkungan6. Masyarakat 7. Regulator/Pemerintah8. Pengguna Akhir 9. Pemegang Saham/Investor

Due Diligence to Social, Economic and Environmental Impacts of the Company Activities In accordance with shareholders of Ministry of SOEs stipulated in SOE Minister of State Regulation No. PER-09/MBU/07/2015 concerning the Partnership Program and the Environmental Development Program of State-Owned Enterprises, the Company conducts Corporate Social Responsibility through Partnership and Community Development Program (PKBL). Based on the regulation, the Company is obliged to distribute the Government’s funds and organize PKBL that is part of the Company’s commitments towards sustainable development.

The implementation of Corporate Social Responsibility is also carried out, starting from planning to evaluation. The program plan must be made in accordance with plan for the real needs of stakeholders by considering the Company’s ability. The program is implemented along with community, and coordinated with the Local Government, Non-governmental Organization (LSD), mass organization and College, as well as other related institutions, by paying attention to local social culture, geographic condition and the Company’s operational interest.

In evaluating the program, the Company carries out measurement on the program effectiveness so that it can provide real benefits and added values, both for the Company and stakeholders.

Significant Stakeholders Affected or Affected by the Impact of the Company’s Activities

As one of the biggest insurance companies in Indonesia, the Company realizes the impacts that will be obtained from the Company’s business operation. Therefore, the Company exerts all energy to provide or create positive impacts to the stakeholders upon the Company’s ongoing business activities.

However, the Company also optimally carries out efforts to minimize negative impacts that possibly arise from the Company’s business activities.

The Company also classifies significant stakeholders that are affected or do affect the Company’s business activities, such as:

1. Consumer2. Creditor3. Partner/Working Partner4. Management/Employee5. Environment6. Community7. Regulator/Government8. Last User 9. Shareholder/Investor

Page 319: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 320

Lingkup Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Di samping itu, terkait hak pemangku kepentingan lainnya, pengembangan dimensi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dari Perusahaan dituangkan dalam beberapa aspek, yang mencakup aspek perolehan dan nilai ekonomi langsung; tata kelola organisasi, lingkungan hidup; ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja; sosial kemasyarakatan; serta aspek produk, layanan dan konsumen.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Corporate Social Responsibility

Perolehan dan Nilai Ekonomi Langsung

Acquisition and Direct Economic Value

Tata Kelola Organisasi

Organizational Governance

Lingkungan Hidup

Environment

Praktik Ketenagakerjaan, Kesehatan & Keselamatan Kerja

Manpower, Health and Safety Practices

Sosial Kemasyrakatan

Social Community

Komitmen terhadap Produk, Layanan & Konsumen

Commitment towards Products, Services and Consumers

Pada aspek PKBL, secara garis besar, program PKBL yang dilakukan Perusahaan difokuskan pada beberapa bidang utama, yaitu:

Program KemitraanPartnership Program

Program Bina LingkunganPartnership and Community Development Program

1. Sektor PerkebunanPlantation Sector

1. Bencana AlamNatural Disaster

2. Sektor PerdaganganTrading Sector

2. Pendidikan & PelatihanEducation & Training

3. Sektor IndustriIndustry Sector

3. Peningkatan KesehatanHealth Improvement

4. Sektor PertanianAgriculture Sector

4. Pengembangan PrasaranaFacility Development

5. Sektor JasaService Sector

5. Sarana IbadahPlace of Worship

6. Sektor PeternakanLivestock Sector

6. Pelestarian AlamNatural Conservation

7. Sektor PerikananFisheries Sector

7. Kegiatan Sosial Kemasyarakatan untuk Pengentasan KemiskinanCommunity Social Activities for Poverty Alleviation

8. LainnyaOthers

Scope of Corporate Social Responsibility

Besides, concerning other stakeholders’ rights, dimension development of Corporate Social Responsibility is stipulated in certain aspects, including aspects of acquisition and direct economic value; organizational governance, environment; Manpower, health and work safety; social community; and aspects of products, services and consumers.

On PKBL aspect, the PKBL program conducted by the Company is focused on certain main fields, including:

Page 320: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)321

Organisasi, Penanggung Jawab, dan Pengelola

Struktur organisasi dan landasan kerja pengelolaan dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Perusahaan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 01/KEP/DIR/I/2017 tanggal 10 Januari tentang struktur organisasi PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero), Surat Keputusan Direksi No. 137/KEP/DIR/VII/2017 tanggal 31 Juli 2017 tentang penyesuaian struktur organisasi PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero), Surat Keputusan Direksi No. 175/KEP/DIR/VII/2018 tanggal 28 Juli tentang penyesuaian struktur organisasi PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero), yaitu:• Kantor Pusat : Biro Umum• Kantor Cabang : Kepala Cabang

Struktur unit program kemitraan dan bina lingkungan Perusahaan di bawah Biro Umum sebagai berikut:• Penanggung jawab : Kepala Biro Umum• Pengelola : Kepala Bagian PKBL

Pelaksanaan Program Kemitraan

Program Kemitraan yang dikelola oleh Askrindo dilaksanakan dengan jalan menyalurkan dana dalam bentuk pinjaman modal kerja dan/atau pembelian aktiva tetap, atau berupa hibah pembinaan yang ditujukan untuk membantu Mitra Binaan dalam rangka mengembangkan usahanya, yang meliputi program pendidikan, pelatihan, pemasaran dan promosi. Program Bina Lingkungan (BL) melakukan kegiatan penyaluran dana dalam rangka untuk memberdayakan dan mengembangkan perekonomian masyarakat.

Pembiayaan dan Anggaran Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Terhadap program dan kegiatan CSR di sepanjang tahun 2018, berikut disampaikan pembiayaan dan anggaran yang ditetapkan Perusahaan di awal tahun 2018, dan realisasinya di akhir tahun 2018.

UraianDescriptions

2018(Rp-juta)

(Rp-million)

2017(Rp-juta)

(Rp-million)

Kenaikan/(Penurunan)Increase/(Decrease)

(%)

Program Kemitraan dan Bina LingkunganPartnership and Community Development

1. Program KemitraanPartnership Program 14.606,00 22.339,70 (34,62)

2. Dana Pembinaan Kemitraan (Hibah)Partnership Development Funds (Grants) 1.588,31 1.075,59 47,67

3. Program Bina LingkunganCommunity Development 6.334,41 5.818,33 8,87

JumlahTotal 22.528,72 29.233,62 (22,94)

Organization, Person in Charge, and Manager

Organizational structure and fundamentals for managing the Company’s Partnership and Community Development Program based on Directors Decree No. 01/KEP/DIR/I/2017 dated January 10 concerning the organizational structure of PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero), Directors Decree No. 137/KEP/DIR/VII/2017 dated July 31, 2017 concerning the adjustment of the organizational structure of PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero), Directors Decree No. 175/KEP/DIR/VII/2018 dated July 28 about adjusting the organizational structure of PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero), is as follows:• Head Office : General Bureau • Branch Office : Branch Head

The structure of the Company’s partnership and community development program units under the General Bureau is as follows:• Person in Charge : Head of General Bureau• Managers : Head of PKBL

Implementation of Partnership Program

Partnership Program managed by Askrindo carries out by distributing funds in the forms of work capital loan and/or purchase of fixed assets, or coaching grants aimed at assisting Foster Partners in order to develop their businesses, which include education, training, marketing and promotion programs. The Community Development (BL) carries out channeling of funds in order to empower and develop the people’s economy.

Corporate Social Responsibility Financing and Budget

Regarding to CSR programs and activities throughout 2018, the following is presented the financing and budget set by the Company at the beginning of 2018, and the realization at the end of 2018.

Page 321: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 322

Rumusan, Komitmen dan Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Pemenuhan Hak Asasi Manusia

Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan hak yang melekat, tidak dapat dicabut, universal, tak terpisahkan dan saling bergantung, yang terkait dengan Sila ke-2 Pancasila, yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Dalam ISO 26000 tentang Panduan Tanggung Jawab Sosial, HAM mencakup hal-hak terkait analisa dampak keputusan dan kegiatan, situasi berisiko terkait HAM, menghindari persekongkolan, penanganan keluhan, diskriminasi dan kelompok marjinal, hak sipil dan politik; hak ekonomi, sosial dan budaya; serta prinsip dan hak dasar di tempat kerja.

Cakupan definitif tersebut telah dilaksanakan oleh Perusahaan, baik dalam kegiatan operasional yang melibatkan karyawan maupun kegiatan pengelolaan yang melibatkan masyarakat di sekitar lokasi usaha. Perusahaan mendefinisikan hak asasi manusia sebagai hak mendasar bagi setiap individu yang terlibat maupun yang terkena dampak dari kegiatan operasi dan usaha yang dilakukan Perusahaan.

Penerapan Inisiatif Tanggung Jawab Sosial Perusahaan pada Hak Asasi Manusia

Komitmen Perusahaan dalam penegakan hak asasi manusia tidak semata-mata berlaku untuk karyawan, yakni memperlakukan semuanya secara setara tanpa membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras dan pandangan politik. Penilaian hak asasi manusia juga menjadi pertimbangan bagi Perusahaan dalam mengambil keputusan di semua lokasi operasional.

Dengan pertimbangan tersebut, maka Perusahaan berupaya semaksimal mungkin agar tidak melanggar hak asasi manusia di lokasi operasional, misalnya berkaitan dengan hak kesempatan kerja, maupun hak masyarakat untuk menjalani kehidupan dengan tenang tanpa terganggu atau terkena dampak negatif dengan kehadiran Perusahaan, dan sebagainya. Jika upaya penghormatan hak asasi manusia sudah ditegakkan, dan ternyata masih terjadi masalah yang berkaitan dengan hak asasi manusia, maka Perusahaan berusaha untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan baik, melalui musyawarah untuk mufakat.

Penghargaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan pada Hak Asasi Manusia

Sepanjang tahun 2018, Perusahaan belum mendapatkan penghargaan terkait Hak Asasi Manusia.

Formulation, Commitment and Corporate Social Responsibility Policy on Fulfillment of Human Rights

Human Rights (HAM) are inherent, irrevocable, universal, inseparable and interdependent rights associated with the Second Precepts of the Pancasila, namely Just and Civilized Humanity. In ISO 26000 on Guidelines for Social Responsibility, human rights include rights related to the analysis of the impact of decisions and activities, risk situations related to human rights, avoiding collusion, handling complaints, discrimination and marginalized groups, civil and political rights; economic, social and cultural rights; and basic principles and rights at work.

The definitive scope has been carried out by the Company, both in operational activities involving employees and management activities involving the community around the business location. The Company defines human rights as fundamental rights for every individual involved and affected by the operations and business activities of the Company.

Implementation of the Corporate Social Responsibility Initiative on Human Rights

The Company’s commitment to upholding human rights does not apply solely to employees, which treats all equally without differentiating gender, ethnicity, religion, race and political views. Human rights assessment is also the Company’s consideration in making decisions in all operational locations.

With these considerations, the Company strives as much as possible so as not to violate human rights in operational locations, for example relating to the right to Manpower opportunities, as well as the right of people to live their lives in peace without being disturbed or negatively affected by the Company’s presence, and so on. If efforts to respect human rights have been upheld, and in fact there are still problems relating to human rights, then the Company is trying to resolve the problem properly, through deliberations to reach consensus.

Corporate Social Responsibility Award for Human Rights

Throughout 2018, the Company has not received awards related to Human Rights.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaanterhadap Pemenuhan Hak Asasi Manusia

Corporate Social Responsibility on Fulfillment of Human Rights

Page 322: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)323

ISO 26000 tentang Panduan Tanggung Jawab Sosial memberikan definisi operasi yang adil sebagai praktik yang mencakup: anti korupsi; keterlibatan yang bertanggung jawab dalam politik; kompetisi yang adil; promosi tanggungjawab sosial dalam rantai pemasok (supply chain); serta penghargaan atas property rights. Pengelolaan operasi organisasi Perusahaan telah memerhatikan seluruh aspek tersebut, termasuk di dalamnya komitmen terhadap anti korupsi dalam penyelenggaraan bisnis Perusahaan, serta larangan keterlibatan politik bagi karyawan Askrindo yang mengatasnamakan Perusahaan. Selain itu, Perusahaan menjunjung tinggi kompetisi yang adil, yang terlihat dari kepatuhan terhadap transaksi Pihak-pihak Berelasi sesuai keterbukaan informasi dalam Laporan Keuangan Perusahaan.

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanLingkup Lingkungan Hidup

Corporate Social Responsibility in the Living Environment Aspect

Rumusan, Komitmen dan Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terkait Lingkungan Hidup

Dalam rangka menjaga dan melestarikan lingkungan, Perusahaan memiliki kebijakan untuk menjaga kelestarian lingkungan untuk menjaga keaneka ragaman hayati. Perusahaan pun terus menjaga kelestarian lingkungan dalam operasional kegiatan bisnis. Beberapa rencana dan target di tahun 2018 terkait menjaga kelestarian hayati dapat tercermin dari kegiatan operasioanl Perusahaan yang di jalankan.

Bagi Askrindo, melaksanakan kegiatan CSR di bidang lingkungan hidup merupakan sebuah kewajiban yang tidak dapat ditawar. Hal ini didasari atas kesadaran Perusahaan bahwa Lingkungan Hidup merupakan sumber kehidupan yang utama.

Kebijakan Perusahaan terkait pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup diwujudkan dalam bentuk himbauan, maklumat dan peraturan Perusahaan dalam rangka meminimalisir dampak operasional Perusahaan terhadap lingkungan hidup. Perusahaan turut berpartisipasi dalam mencegah perubahan iklim dan pemanasan global melalui pengelolaan operasional yang ramah lingkungan.

Efektivitas dan efisiensi penggunaan energi dan material merupakan salah satu fokus kegiatan Perusahaan terhadap tanggung jawab sosial Perusahaan dalam menjaga kualitas

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan untuk Operasi yang Adil

Corporate Social Responsibility for Fair Operations

ISO 26000 on Social Responsibility Guidelines provides a definition of fair operations as practices that include: anti-corruption; responsible involvement in politics; fair competition; promotion of social responsibility in the supply chain; and awards for property rights. The management of the Company’s organizational operations has taken all aspects into account, including its commitment to anti-corruption in the conduct of the Company’s business, and the prohibition of political involvement for Askrindo’s employees on behalf of the Company. In addition, the Company upholds fair competition, as evidenced by compliance with Related Parties’ transactions in accordance with the disclosure of information in the Company’s Financial Statements.

Formulation, Commitment and Corporate Social Responsibility Policy Concerning Living Environment

In order to safeguard and preserve the environment, the Company has a policy to protect the environment and preserve biodiversity. The Company also continues to preserve the environment in operational business activities. Several plans and targets in 2018 related to preserving biodiversity can be reflected in the Company’s operational activities. For Askrindo, carrying out CSR activities in the environmental field is a non-negotiable obligation. This is based on the Company’s awareness that the Environment is the main source of life.

The Company’s policies related to management and protection of the environment are manifested in the form of appeals, information and regulations of the Company to minimize the impact of the Company’s operations on the environment. The Company participates in preventing climate change and global warming through environmentally friendly operational management.

The effectiveness and efficiency of energy and material use are one of the focuses of the Company’s activities towards the Company’s social responsibility in maintaining environmental quality.

Page 323: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 324

lingkungan. Hal ini juga merupakan bentuk pengimplementasian kepatuhan Perusahaan terhadap Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Kebijakan Lingkungan tersebut merupakan pedoman bagi Perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional yang semakin ramah lingkungan.

Penerapan Inisiatif: Program dan Kegiatan yang Dilakukan Terkait Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Lingkungan

• Pelestarian Lingkungan Hayati

Pada tahun 2018, Komitmen Perusahaan terkait pelestarian lingkungan hayati diwujudkan dengan Penanaman Mangrove di Desa Sengkubang, Kec. Mempawah Hilir, Kab. Mempawah, Kalimantan Barat. Kegiatan ini dilakukan atas kerjasama dengan Universitas Tanjung Pura dengan total anggaran biaya sebesar Rp281,41 juta.

• Penggunaan Material dan Energi dalam Operasional

KertasKertas dibutuhkan Perusahaan untuk keperluan administrasi kantor. Perusahaan pada tahun 2018 tetap berusaha mengurangi konsumsi kertas dengan beberapa cara, seperti pemakaian kertas bolak-balik, menghentikan penggunaan kertas untuk dokumen pembukaan tender, membiasakan mengirim dokumen dengan email, hanya mencetak halaman yang paling penting, serta pemakaian kembali kertas bekas, khususnya untuk dokumen yang sifatnya masih draft.

Penghematan penggunaan kertas terus diupayakan oleh Perusahaan, yaitu dengan melalui dukungan Teknologi Informasi. Adapun kertas-kertas yang sudah tidak bisa dipakai, diserahkan kepada pihak ketiga untuk didaur ulang (recycle). Akan tetapi, pada tahun pelaporan, Perusahaan belum bisa menyampaikan volume kertas yang dipakai dan didaur ulang karena belum ada pencatatan. Pada tahun-tahun berikutnya, pencatatan tersebut akan dilakukan.

Konsumsi Energi Penggunaan energi di Perusahaan, yang diungkapkan pada Laporan ini, setidaknya berasal dari dua sumber, yaitu listrik dan BBM. Perusahaan, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2018 menggunakan listrik yang dibeli dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai sumber energi untuk kegiatan operasional Perusahaan. Selain itu, Askrindo juga memiliki genset berbahan bakar minyak yang digunakan jika pasokan energi listrik dari PLN tengah bermasalah.

Perusahaan menggunakan pendekatan perhitungan jumlah konsumsi energi listrik dengan cara mengkonversi total biaya penggunaan listrik dari PLN menjadi rata-rata jumlah kilo watt jam penggunaan.

AirSama halnya seperti listrik, pasokan air bersih juga kian terbatas. Sebab itu, Perusahaan juga berkomitmen untuk melakukan penghematan air dalam operasional kantor sehari-hari. Hal itu,

This is also a form of implementing the Company’s compliance with Law No. 32 of 2009 concerning Environmental Protection and Management. The Environmental Policy is a guideline for the Company in carrying out operational activities that become more environmentally friendly.

Initiative Implementation: Programs and Activities Carried Out Concerning Corporate Social Responsibility on Environment

• Biological Environment Preservation

In 2018, the Company was committed to preserving the biological environment that was actualized with Mangrove Plantation in Sengkubang Village, Mempawah Hilir Sub-District, Mempawah District, West Kalimantan. This activity was carried out with cooperation with Tanjung Pura University with total budget of Rp281.41 million.

• The Use of Material and Energy in the Company Operation

Paper The Company needs papers for office administration purposes. In 2018, the Company will continue to reduce paper consumption with various methods, such as the use of double-sided paper, stop using paper for opening tender documents, make it a habit to send documents by email, print only the most important pages, and reuse used paper, especially for documents which is still a draft.

The Company continues to strive to save paper usage through information technology support. As for papers that cannot be used, they are handed over to third parties for recycling. However, in the reporting year, the Company could not convey the volume of paper used and recycled because there was no record keeping. In the following years, the recording will take place.

Energy ConsumptionThe use of energy in the Company, which was revealed in this report, come from at least two sources, namely electricity and fuel. In 2018, as in previous years, the Company used electricity purchased from the National Electricity Company (PLN) as an energy source for the Company’s operational activities. In addition, Askrindo also has an oil-fired generator set which is used if the supply of electricity from PLN is in trouble.

The Company uses an approach to calculate the amount of electrical energy consumption by converting the total cost of electricity usage from PLN to the average number of kilo watt hours of use.

WaterJust like electricity, the supply of clean water is also increasingly limited. Therefore, the Company is also committed to saving water in daily office operations. That is, among others, pursued by

Page 324: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)325

antara lain, ditempuh dengan melakukan sosialisasi penghematan terhadap penggunaan sumber daya air di lingkungan kantor, serta melakukan pengecekan secara rutin instalasi air sehingga dengan cepat diketahui dan dilakukan perbaikan apabila ada kebocoran.

Pengendalian EmisiDalam mendukung terciptanya lingkungan dan udara bersih, Perusahaan juga ikut berperan serta dalam mengupayakan penurunan kadar timbal yang disebabkan gas buang kendaraan. Melalui Surat Edaran No. 16/SE/SDM tanggal 26 Juni 2012 dan No. 23/SE/SDM tanggal 28 Agustus 2012 manajemen telah mengeluarkan kebijakan agar seluruh kendaraan dinas yang digunakan untuk kegiatan perusahaan menggunakan BBM berkadar timbal rendah. Perusahaan juga memperhitungan bahan bakar jenis gasoline yang dipergunakan untuk sumber energi operasional transportasi internal Perusahaan.

Informasi tentang Pengaduan Masalah Lingkungan

Sepanjang tahun 2018, tidak terdapat pengaduan terkait masalah lingkungan yang diterima oleh Perusahaan.

Penghargaan dan Sertifikasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Bidang Lingkungan

Sepanjang tahun 2018, tidak terdapat penghargaan dan sertifikasi terkait masalah lingkungan yang diterima oleh Perusahaan. Biaya dan/atau Investasi Tanggung Jawab Sosial Aspek Lingkungan Hidup

Kepedulian Perusahaan terhadap lingkungan juga dilakukan program penghijauan dan konservasi guna mendukung pelestarian alam. Perusahaan memahami bahwa program konservasi dan perawatan lingkungan tetap dilakukan untuk memberikan dampak positif yang besar. Pada tahun 2018 Perusahaan telah menganggarkan sejumlah dana dan melaksanakan kegiatan pelestarian lingkungan. Adapun total dana yang dikeluarkan Perusahaan untuk pelestarian lingkungan tahun 2018 sebesar Rp281,41 juta.

conducting socialization of savings on the use of water resources in the office environment, as well as conducting routine checks of water installations so that they were quickly identified and made repairs if there were leaks.

Emission ControlIn supporting the actualization of environment and clean air, the Company also participates in efforts to reduce lead levels caused by vehicle exhaust gases. Through Circular Letter No. 16/SE/SDM dated June 26, 2012 and No. 23/SE/SDM on August 28, 2012 management has issued a policy that all official vehicles used for company activities use low lead fuel. The Company also calculates gasoline types of fuels used for the Company’s internal transportation operational energy sources.

Information about Complaints of Environmental Problems

Throughout 2018, the Company did not receive any complaint related to environmental issue.

Awards and Certification of Corporate Social Responsibility on Environment

Throughout 2018, the Company did not receive any award and certifications related to environmental issue.

Costs and/or Social Responsibility Investment Environmental Aspects

The Company’s awareness of the environment is also actualized through greening and conservation programs in order to support nature conservation. The Company views that conservation and environmental care programs shall be consistently carried out to provide massive positive impacts. In 2018, the Company budgeted funds and carried out nature conservation activities. The Company has spent Rp281.41 million for environmental.

Page 325: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 326

Rumusan, Komitmen dan Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terkait Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Perusahaan memandang pentingnya Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai fondasi utama dari seluruh dimensi operasional dan bisnis yang dijalankan. Dengan menitikberatkan pada SDM, Perusahaan mengupayakan pemenuhan CSR di bidang Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja dengan harapan dapat menyelenggarakan suasana kerja yang kondusif, yang pada akhirnya dapat mendorong produktivitas.

Perusahaan percaya, pemberdayaan SDM yang berkualitas sangat diperlukan untuk pencapaian target bisnis perusahaan sehingga diperlukan serangkaian upaya yang berkesinambungan dan terarah guna mengembangkan SDM sesuai dengan visi dan misi perusahaan.

Kebijakan Askrindo terkait pengelolaan SDM mengacu kepada Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Selain itu, Askrindo juga memiliki berberapa aturan tambahan dalam bentuk keputusan Direksi untuk memastikan bahwa pengelolaan SDM di Perusahaan berjalan dengan baik dan dapat memberikan hasil yang maksimal.

Penerapan Inisiatif: Program dan Kegiatan yang Dilakukan Terkait Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja

• Kesetaraan Gender dan Kesempatan KerjaSebagai entitas usaha yang patuh terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, Perusahaan tidak memiliki afiliasi terhadap suku, agama, ras maupun golongan tertentu. Di samping itu, Perusahaan juga menolak bentuk-bentuk diskriminasi terhadap jenis kelamin atau gender yang justru dapat menciptakan citra korporasi yang buruk bagi Perusahaan.

Komitmen Perusahaan ini dapat dilihat dari keterbukaan terhadap rekrutmen dan promosi serta mutasi yang disesuaikan dengan penilaian kinerja serta talenta dari masing-masing karyawan. Kinerja menjadi pengukuran utama atas penilaian Perusahaan terhadap karyawan.

Hingga akhir tahun 2018, Jumlah karyawan Askrindo adalah 899 orang dengan komposisi 558 pria dan 341 wanita.

• Waktu Kerja dan CutiDi samping kesetaraan gender, Perusahaan justru memberikan fasilitas dan kemudahan terhadap karyawan perempuan yang sedang hamil, sesuai dengan peraturan dan perundang-

Formulation, Commitment and Corporate Social Responsibility on Employment, and Occupational Health and Safety

The Company sees the significance of Human Resources (HR) as main foundation of all operational and business dimensions. By prioritizing HR, the Company strives to fulfill CSR in the fields of Employment, Occupational Health and Safety hoping that it can create conducive work atmosphere, which in turn can encourage productivity.

The Company believes that the empowerment of qualified HR is strictly required to achieve the Company’s business target so that it needs a series of sustainable and directed efforts to develop HR aligned with the Company’s vision and mission.

Askrindo policy concerning the management of HR refers to Law No. 13 of 2003 concerning Manpower. In addition, Askrindo has also additional regulation in the form of Director Decree to ensure that the management of HR at the Company can proceed properly and can provide satisfying results.

Initiative Implementations: Programs and Activities Carried Out Corporate Social Responsibility Concerning Employment, Occupational Health and Safety

• Gender Equality and Job Opportunity As a business entity that complies with applicable laws and regulations, the Company does not have affiliation with certain ethnic groups, religions, races or groups. In addition, the Company also rejects forms of discrimination against gender or gender which can actually create a bad corporate image for the Company.

This Company’s commitment can be seen from the openness to recruitment and promotion and mutations that are adjusted to the performance appraisal and talents of each employee. Performance is the main measurement of the Company’s assessment of employees.

Until the end of 2018, the number of Askrindo employees was 899 people with a composition of 558 men and 341 women.

• Working Time and LeaveIn addition to gender equality, the Company actually provides facilities and facilities for female employees who are pregnant, in accordance with applicable laws and regulations.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Lingkup Ketenagakerjaan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja

Social Responsibility in the Occupational Health, Safety, and Employment Aspect

Page 326: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)327

undangan yang berlaku. Cuti hamil dan cuti melahirkan menjadi salah satu fasilitas yang diberikan, dengan ketentuan sesuai dengan peraturan perusahaan yang dimiliki Perusahaan.

Selain itu, sebagai salah satu penerapan dari aturan K3, manajemen menetapkan ketentuan terkait pemberlakukan jam lembur bagi karyawan. Sesuai dengan SK No. 14/KEP/DIR/I/2012 Tentang Peraturan Kerja Lembur Pegawai maka dinyatakan, jumlah jam lembur bagi karyawan adalah maksimal 56 jam per bulan, selain itu juga terdapat bantuan uang duka bagi karyawan yang mengalami kedukaan.

Perusahaan menghargai hak karyawan untuk meninggalkan masa tugas dalam periode tertentu karena alasan kesehatan, melahirkan, naik haji maupun umrah dengan tetap menerima hak-haknya sebagaimana tercantum dalam SK No. 33/KEP/ DIR/V/2006 Tentang Peraturan Cuti Bagi Direksi & Pegawai Askrindo. Salah satu hak karyawan untuk mendapatkan masa cuti dengan tanggungan Perusahaan adalah cuti hamil, cuti Haji dan cuti Umrah. Karyawan yang tengah menjalani masa penyembuhan pasca sakit keras dengan didukung keterangan dari dokter rujukan juga berhak mendapatkan masa cuti dengan tanggungan.

• Sarana dan Prasarana Keselamatan KerjaKesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan syarat penting untuk terselenggaranya operasional sehari-hari yang nyaman di Perusahaan. Dengan terciptanya kenyamanan dan terlindungi dari kemungkinan kecelakaan kerja, maka semua karyawan bekerja dengan lebih tenang dan fokus, yang pada gilirannya akan memicu terciptanya produktivitas yang tinggi.

Penciptaan lingkungan kerja yang aman dan nyaman tentu tidak sekadar menjadi tanggung jawab manajemen, tapi juga menjadi tanggung karyawan. Dengan melangkah dan bertanggungjawab bersama, Perusahaan berkomitmen untuk mewujudkan kecelakaan kerja nol (zero accident). Komitmen itu dipegang Perusahaan sebagai bentuk dukungan atas pelaksaan Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

• Keselamatan KerjaSebagaimana penerapan SMK3 di lingkup Perusahaan yang menjunjung tinggi zero accident, Perusahaan tidak menemukan adanya kecelakaan dari karyawan yang timbul sebagai akibat dari kegiatan operasional dan bisnis Perusahaan.

Perusahaan telah memiliki Pedoman untuk Pengamanan dan Penanggulangan Keadaan Bahaya sebagai berikut: − Penanggulangan Sabotase/Demontrasi Massa Peledakan. − Penanggulangan Kebakaran. − Penanggulangan Bahaya Kerusuhan. − Penanggulangan Trouble Lift. − Penanggulangan Bahaya Banjir. − Ancaman Bom.

Selain itu pelatihan menyangkut penanganan bencana dan

Maternity leave is among the facilities provided, with provisions in accordance with company regulations owned by the Company. In addition, as one of the applications of the K3 rules, management sets provisions related to the implementation of overtime hours for employees. In accordance with SK No. 14/KEP/DIR/I/2012 Concerning Employee Overtime Work Regulations, it is stated, the number of overtime hours for employees is a maximum of 56 hours per month. In addition to that there is also relief money for employees who are experiencing grief.

The Company respects the right of employees to leave their term of service for a certain period due to health reasons, childbirth, pilgrimage and umrah while continuing to receive their rights as stated in SK No. 33/KEP/DIR/V/2006 Regarding Leave Regulations for Directors & Employees Askrindo. One of the rights of employees to get paid leave with the Company’s dependents is maternity leave, Hajj leave and Umrah leave. Employees who are undergoing a period of recovery after a severe illness with the support of information from a referral doctor are also entitled to a period of leave with dependents.

• Work Safety Facilities and InfrastructureOccupational Health and Safety (K3) is an important requirements for comfortable daily operations in the Company. With the creation of comfort and protection from the possibility of work accidents, all employees work more calmly and with focus, which in turn will lead to high productivity.

The creation of a safe and comfortable work environment is certainly not only the responsibility of management, but also the responsibility of employees. By taking steps and being jointly responsible, the Company is committed to creating zero accident. The commitment is held by the Company as a form of support for the implementation of Government Regulation No. 50 of 2012 concerning Occupational Safety and Health Management Systems.

• Work SafetyAs the application of SMK3 in the scope of the Company that upholds zero accident, the Company does not find any accidents from employees arising as a result of the Company’s operational and business activities.

The Company has the following Guidelines for Safeguarding and Handling of Dangerous Conditions:

− Combating Sabotage/Demonstration of Mass Blasting. − Fire Fighting. − Mitigation of Riots Danger. − Trouble Lift Countermeasures. − Mitigation of Flood Hazards. − Bomb Threat.

In addition, training concerning handling disaster and work

Page 327: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 328

kecelakaan kerja, Askrindo juga menyelenggarakan berbagai program pelatihan terkait keamanan, kesehatan kerja dan kesehatan lingkungan kerja setiap tahunnya, yaitu Simulasi Kebakaran dan telah disediakan pada tiap lantai Rute Arah Evakuasi bila terjadi bencana atau kebakaran, Lampu Emergency, lampu Exit dan alat Pemadam Api Ringan serta Tim P3K.

Perusahaan juga memiliki tenaga-tenaga pengamanan yang profesional, diantaranya untuk Pengamanan Gedung Kantor dan Direksi, pengamanan lalu lintas gedung dan tiap titik pintu gedung. relatif memiliki risiko rendah terhadap kecelakaan kerja, pada tahun 2017 tidak terdapat kecelakaan kerja yang dialami karyawan perusahaan.

Askrindo juga mengantongi izin pembentukan Panitia Pembina Keselamatan Kerja (P2K3) yang disahkan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DKI Jakarta melalui surat keputusan nomor 1565 tahun 2017. Hal ini berdasarkan ketentuan UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. PER-04/MEN/1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan Kerja Serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja.

Untuk mendukung program keselamatan kerja, Askrindo juga melakukan sertifikasi Ahli K3 Umum kepada beberapa karyawannya.

• Tingkat Turnover KaryawanRasio employee turnover dapat menunjukkan produktivitas dari kinerja Perusahaan. Selain itu, tingkat turnover karyawan juga merupakan refleksi dari budaya dan sistem kerja Perusahaan yang dapat menjadi indikator bagi keberhasilan Perusahaan dalam menciptakan lingkungan kerja yang kondusif. Pada tahun 2018, jumlah karyawan yang keluar dari Perusahaan 23 orang atau 2,56% dari jumlah keseluruhan karyawan, angka tersebut meningkat jika dibandingkan tahun 2017 dengan jumlah 18 orang atau 1,96% dari jumlah keseluruhan karyawan.

• Pemenuhan Hak Karyawan: Imbalan KerjaPemenuhan hak karyawan berupa remunerasi erat kaitannya dengan berbagai variabel penentu. Dasar utama dari penentuan hak karyawan, baik besaran maupun jumlahnya disesuaikan dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, baik peraturan di tingkat pemerintah pusat maupun peraturan di tingkat pemerintah daerah.

Remunerasi atau imbalan kerja yang diberikan oleh Perusahaan kepada karyawan merupakan bentuk komitmen Imbalan kerja kepada karyawan—mencakup imbalan kerja jangka pendek, jangka panjang dan imbalan pascakerja serta pesangon pemutusan kerja—merupakan wujud komitmen kepatuhan Perusahaan terhadap kewajiban atas peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, di samping tentunya upaya Perusahaan dalam membangun hubungan kemitraan dengan karyawan sebagai pemangku kepentingan internal.

accidents, Askrindo also organizes certain training programs related to occupational health and safety and environmental health in every year, namely Fire Simulation that has been provided on every floor signed with Evacuation Direction if disasters and fire happen, Emergency lamp, Exit Lamp, Fire Extinguisher and P3K team.

The Company also has professional securities, among others for Office and Board of Directors Building Security, building traffic security and each building door point have a relatively low risk of work accidents. In 2017, there were no work accidents experienced by company employees.

Askrindo has obtained permit for the establishment of Occupational Safety Coach Committee (P2K3) which is approved by the Head of the DKI Jakarta Province Manpower and Transmigration Office through decree number 1565 in 2017. This refers to the provisions of Law No. 1 of 1970 concerning Work Safety and Regulation of the Minister of Manpower No. PER-04/MEN/1987 concerning the Committee for Guiding Work Safety and Procedures for Appointing Work Safety Experts.

To support the work safety program, Askrindo also conducts General K3 Expert certification to several of its employees.

• Employee Turnover Rate Employee Turnover Rate can exhibit productivity of the Company performance. In addition, the employee turnover rate is also a reflection from culture and the Company’s work system that can be indicators for the Company’s success in creating conducive work environment. In 2018, total employees who resigned was 23 persons or 2.56% of total employees. The number increased compared to 2017 with total 18 employees proposing resignment or 1.96% of total employees.

• Fulfillment of Employee Rights: Employee BenefitsFulfillment of employee rights in the form of remuneration is closely related to various determining variables. The main basis for determining employee rights both the amount and amount is adjusted to the applicable laws and regulations, both at the central government level and at the regional government level.

Remuneration or employee benefits provided by the Company to employees is a manifestation of employee benefit commitment to employees - including short-term and long-term employee benefits, and post-employment benefits and termination benefits it is the commitment of the Company’s compliance to obligation upon prevailing regulation and legislation, besides of course the Company’s efforts in building partnership relationships with employees as internal stakeholders.

Page 328: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)329

Imbalan kerja diberikan melalui gaji/honorarium, tunjangan-tunjangan, bonus, penghargaan masa kerja, hingga program kesehatan dan program pensiun bagi karyawan. Di bawah ini disajikan beberapa data terkait komitmen Perusahaan dalam memenuhi hak-hak karyawan.

Jumlah Remunerasi yang Diberikan kepada KaryawanTotal Remuneration Provided to Employees

Jumlah Remunerasi Karyawan Tahun 2017Total Employee Remuneration in 2017

Rp9.773.707.858,-

→ Diberikan untuk 866 karyawanProvided for 866 employees

Jumlah Remunerasi Karyawan Tahun 2018Total Employee Remuneration in 2018

Rp12.106.644.396,-

→ Diberikan untuk 899 karyawanProvided for 899 employees

Imbalan pascakerja dan program pensiun juga diberikan kepada para karyawan sebagai bagian dari komitmen Perusahaan untuk memberikan rasa aman dan jaminan hari tua kepada karyawan. Melalui program tersebut, karyawan akan mampu memberikan kontribusi optimalnya kepada Perusahaan, sekaligus menumbuhkan loyalitas karyawan terhadap Perusahaan.

Perusahaan telah menetapkan kebijakan melalui SK Direksi No. 46/KEP/DIR/VII/2002 tanggal 30 Juli 2002 yang diantaranya mengatur mengenai pemberian jaminan kesehatan kepada pensiunan pegawai/direksi perusahaan sebagai salah satu bentuk kepedulian sosial dalam bentuk:

− Mengikutsertakan seluruh karyawan dan keluarga pada program asuransi kesehatan pada PT InHealth.

− Pengikut sertaan seluruh karyawan pada program kecelakaan kerja, jaminan hari tua, kematian pada Perusahaan.

Di samping itu, Perusahaan menyediakan fasilitas kesehatan lainnya yaitu:

− Penyediaan fasilitas limited check-up dan general check-up untuk seluruh karyawan setiap tahunnya.

− Kegiatan olahraga & rekreasi untuk menjaga kebugaran dan kesehatan (rutin dan kompetitif).

− Disediakannya Dokter Umum yang praktik dari pukul 10.00 s.d 15.00 setiap hari Senin, Rabu dan Jumat untuk Karyawan Kantor Pusat. Sedangkan untuk menjaga kebugaran bagi Karyawan dapat menggunakan fasilitas ruang fitness dengan instrukturnya setiap hari Senin, juga memberikan fasilitas untuk Futsal, Tenis Meja, dan dan Bulu Tangkis untuk setiap hari Jumat.

− BPJS Ketenagakerjaan. − BPJS Kesehatan.

• Hubungan IndustrialAskrindo berupaya untuk menciptakan hubungan kerja antara perusahaan dan karyawan yang harmonis, selaras dan berkeadilan. Karena itu, dalam operasionalnya Askrindo berupaya untuk melakukan optimalisasi dalam pengelolaan sumber daya manusia dengan tetap memperhatikan kepentingan pekerja. Sebagai bagiandari pelaksanaan kebijakan pengelolaan SDM yang berkualitas dan memperhatikan kepentingan dua pihak, Askrindo menerapkan pembinaan hubungan industrial karena menyadari bahwa keberhasilan bidang SDM selalu diawali

Employee benefits are provided through salary/honorarium, allowances, bonus, tenure awards, and health program and pension program for employees. The following data is related to the Company’s commitment in fulfilling employees’ rights.

Post-employment benefits and pension program are also given to employees as part of the Company’s commitment to provide employees with a sense of security and old age security. Through this program, employees will be able to contribute optimally to the Company, while simultaneously growing employee loyalty to the Company.

The Company has stipulated policy under the Board of Directors Decree No. 46/KEP/DIR/VII/2002 dated July 30, 2002 namely regulating health insurance facility to pensioner of employee/Director as one of social awareness, in form of:

− Participating all employees and their families with health insurance program by PT InHealth.

− Participating all employees at occupational accident, pension benefit, life insurance programs in the Company.

In addition, the Company also provides other health facilities,such as:

− Limited Check-Up and General Check-Up facilities for all employees every year.

− Sport & recreational activities to maintain fit and health (regular and competitive).

− Provision of General Practitioner with schedule from 10.00 until 15.00 every Monday, Wednesday and Friday for employees at Head Office. Meanwhile, to maintain fitness, the employee may use fitness room facility altogether with the instructor every Monday and also providing facility for Futsal, Ping-Pong, and Badminton every Friday.

− BPJS Ketenagakerjaan. − BPJS Kesehatan.

• Industrial Relations Askrindo strives to create harmonious, comfortable and just work relation between the Company and employees. Therefore, Askrindo makes serious efforts to optimize the management of human resources by continuously paying attention to employees’ interests. As a part of qualified implementation of HR management and a form of attention to the interests of two parties, Askrindo applies fostering industrial relations because the Company realizes that the success of the HR always begins with the success of fostering

Page 329: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 330

harmonious Industrial Relations between companies and workers.

• Employee Activities Outside the Task and Establishment of a Conducive Work AtmosphereIn addition to fulfilling rights, the Company also facilitates a number of employee activities outside of duties that would be able to create a conducive working atmosphere. These various activities, also known as extracurricular activities, provide an opportunity for every employee to get to know other employees outside the function of each employee structurally. By getting to know each other personally, community development at the employee level will form a solid Company organization.

Extracurricular activities that develop in the Company include sports. Through such activities, the Company expects that it can foster a sense of togetherness among employees, which will then have an impact on a conducive work atmosphere.

• Religious Activities The Company provides place of worship, for example Ar-Raudah Mosque on 3rd floor, Musholla on 1st Basement, and multi-purpose room that can accommodate 300 people for Muslim employees. Meanwhile, Christian employees are provided time to have church service on Friday.

Labor Complaint Issues

Throughout 2018, there was no labor complaint issue at the Company related to manpower.

Corporate Social Responsibility Initiative on Labor and OHS Aspects

Askrindo has carried out audit of K3 management system with the assistance of PT Alkon Indo Sejahtera as SMK3 Audit Institutio with total achievement of 87.50% and is recommended to obtain “Satisfactory Rating Level” for Initial Rating Level.

Commitment and Corporate Social Responsibility Policy on Products/Services

Consumers’ trusts and satisfaction are important keys for the Company so that its business can sustain. Therefore, the Company is committed to keep improving service and making product innovation to align with current development, also align with

dengan keberhasilan pembinaan Hubungan Industrial yang harmonis antara perusahaan dan pekerja.

• Kegiatan Karyawan di Luar Tugas dan Pembentukan Suasana Kerja yang KondusifSelain pemenuhan hak, Perusahaan juga menfasilitasi beberapa kegiatan karyawan di luar tugas yang kiranya mampu membentuk suasana kerja yang kondusif. Berbagai kegiatan ini, yang juga dikenal sebagai kegiatan ekstrakurikuler, memberikan kesempatan kepada setiap karyawan untuk mengenal karyawan lainnya di luar fungsi masing-masing karyawan secara struktural. Dengan saling mengenal secara pribadi, perkembangan komunitas di level karyawan akan membentuk organisasi Perusahaan yang solid.

Kegiatan ekstrakurikuler yang berkembang di Perusahaan diantaranya bidang olahraga Melalui kegiatan-kegiatan semacam ini, Perusahaan berharap dapat menumbuhkan rasa kebersamaan antar para karyawan, yang kemudian akan memberikan dampak terhadap suasana kerja yang kondusif.

• Kegiatan KeagamaanPerusahaan menyediakan sarana ibadah berupa Mesjid Ar-Raudah di lantai 3 dan Musholla di Basement 1 serta ruang serbaguna dengan kapasitas 300 orang bagi karyawan yang beragama Islam, sedangkan bagi yang beragama Kristen disediakan kebaktian pada setiap hari Jumat.

Masalah Pengaduan Ketenagakerjaan

Sepanjang tahun 2018, tidak terdapat pengaduan terhadap Perusahaan terkait ketenagakerjaan.

Inisiatif Tanggung Jawab Sosial Perusahaan pada Aspek Ketenagakerjaan dan K3

Askrindo telah telah melakukan audit sistem manajemen K3 yang dilaksanakan oleh PT Alkon Indo Sejahtera sebagai Lembaga Audit SMK3 dengan hasil pencapaian 87,50% dan direkomendasikan untuk mendapatkan “Tingkat Penilaian Memuaskan” untuk Kategori Tingkat Awal.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan LingkupTanggung Jawab terhadap Produk/Jasa

Corporate Social Responsibilities in the Products/Services Aspect

Komitmen dan Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Produk/Jasa

Kepercayaan dan kepuasan konsumen merupakan kunci penting bagi Perusahaan agar usahanya terus bertahan. Untuk itu, Perusahaan berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan dan melakukan inovasi produk agar sesuai dengan perkembangan

Page 330: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)331

zaman, sekaligus sejalan dengan keinginan konsumen. Upaya yang dilakukan tersebut terbukti membawa hasil, yakni Perusahaan tetap tumbuh dan berkembang hingga saat ini.

Askrindo memiliki tanggung jawab sosial atas produknya, seperti bertanggung jawab terhadap produksi yang menjamin keselamatan pelanggan, dan memilki peringatan yang semestinya untuk mencegah efek samping negatif. Askrindo juga menetapkan kode etik; memantau keluhan; memperoleh dan menggunakan umpan balik pelanggan.

Target dan Rencana Kegiatan Tahun 2018

Setiap tahunnya, Perusahaan melakukan sertifikasi internal kepada mitra kerja pemasar untuk seluruh agen Askrindo di seluruh cabang. Kegiatan ini diadakan agar para mitra kerja pemasar lebih mengenal dan memahami produk Askrindo sehingga dapat lebih memperbaiki kualitas pelayanan agen dalam memasarkan produk.

Selain memberikan sertifikasi mitra pemasar kepada agen, Perusahaan juga memberikan sosialisasi Pedoman GCG, Code of Conduct dan Whistleblowing System kepada agen. Pada akhir kegiatan sosialisasi dilakukan penandatanganan Pakta Integritas bagi seluruh agen. Penandatanganan dilakukan untuk dapat menetapkan kode etik bagi agen dalam hal berhubungan dengan Askrindo.

Program dan Kegiatan yang Dilakukan

• Kesehatan dan Keselamatan KonsumenDalam praktik operasi dan bisnis yang dikembangkan Perusahaan, isu kesehatan dan keselamatan konsumen bukanlah menjadi isu strategis. Namun, Perusahaan juga memiliki kebijakan produk/layanan yang berorientasi terhadap kesehatan dan keselamatan konsumen dalam Perusahaan.

• Mengelola Kepuasan KonsumenDalam hal peningkatan kepuasan konsumen yang berfokus pada konsumen dan terbuka bagi umpan balik (saran, apresiasi, harapan, keluhan & informasi) serta menyelesaikan setiap keluhan yang diterima guna meningkatkan kemampuan organisasi dalam memperbaiki mutu produk dan layanan pelanggan, Perusahaan telah menyediakan media umpan balik untuk konsumen pada media website Perusahaan. Setiap informasi yang diminta oleh konsumen akan langsung dilakukan umpan balik oleh Perusahaan kepada konsumen.

Hasil monitoring terhadap umpan balik konsumen dilaporkan kepada Direksi setiap triwulan guna meningkatkan kemampuan organisasi dalam memperbaiki mutu produk dan layanan konsumen yang melalui media website yang mengacu kepada kebijakan manajemen berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 70/KEP/DIR/III/2014 tanggal 28 Maret 2014 tentang Perubahan Standar Operasional Prosedur Pengelolaan Pelanggan dan Pemasok.

consumers desires. The efforts made are proven to bring results, namely the Company continues to grow and develop until now.

Askrindo is responsible for social responsibility upon its products, for example responsible for production that guarantees consumers’ safety, and Askrindo has warning that functions to avoid negative side effect. Askrindo also determined code of conducts; monitoring complaints; obtaining and using consumer feedback.

2018 Target and Activity Plan

Annually, the Company carries out internal certification to marketer partners for all Askrindo agents in all branches. The activity is carried out so that Askrindo’s marketer partners would know and comprehend Askrindo’s products. Therefore, they can improve agents’ service quality in marketing the products.

In addition to providing agent partner certification to agents, the Company also disseminates GCG Guidelines, Code of Conduct and Whistleblowing System to agents. At the end of the socialization activity an Integrity Pact was signed for all agents. The signing was done to be able to establish a code of conduct for agents in matters relating to Askrindo.

Programs and Activities

• Consumer Health and SafetyIn operation and business practice developed by the Company, consumer health and safety is not strategic issue. However, the Company also has policy on product/service that is oriented to the consumer health and safety in the Company.

• Managing Consumer Satisfaction In terms of increasing customer satisfaction that is focused on consumers and open to feedback (suggestions, appreciation, expectations, complaints & information) and resolve any complaints received in order to improve the organization’s ability to improve product quality and customer service, the Company has provided feedback media to consumers on the Company’s website media. Feedback will be immediately given to respond any information requested by consumers.

The results of monitoring of consumer feedback are reported to the Directors every quarter to improve the organization’s ability to improve the quality of consumer products and services through the media website that refers to management policies based on Directors’ Decree No. 70/KEP/DIR/III/2014 dated March 28, 2014 concerning Changes in Standard Operating Procedures for Customer and Supplier Management.

Page 331: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 332

Setiap pengaduan atau keluhan yang disampaikan pelanggan dan masyarakat, selanjutnya akan ditindaklanjuti Perusahaan. Hingga akhir tahun 2018, tercatat 330 pengaduan yang telah diterima, naik 53,48% dari tahun sebelumnya yang sebanyak 215 pengaduan. Dari 330 pengaduan di tahun 2018, semuanya telah ditindaklanjuti dan diselesaikan. Dengan demikian, hingga akhir tahun 2018, tidak ada pengaduan masih dalam proses penyelesaian.

Jumlah Pengaduan NasabahTotal Consumer Complaints

Tindak Lanjut PengaduanComplaint Follow-up

2018 2017Kenaikan/(Penurunan)Increase(Decrease)

Pengaduan DitindaklanjutiFollowed-up Complaints

330 215 53,48%

Pengaduan DiselesaikanCompleted Complaints

330 215 53,48%

Pengaduan dalam Proses PenyelesaianComplaints in the Settlement Process

- - -

Persentase PenyelesaianSettlement Percentage

100% 100% -

Jumlah PengaduanTotal Complaints

330 215 53,48%

Adanya kenaikan jumlah pengaduan atau keluhan nasabah dibandingkan tahun sebelumnya disebabkan meningkatnya permasalahan/kendala yang diterima nasabah atas layanan perusahaan yang kurang optimal. Namun, seluruh pengaduan/keluhan tersebut telah mendapat tanggapan dan diselesaikan oleh perusahaan melalui optimalisasi media pengaduan nasabah (call center), baik dari sisi sistem maupun publikasi call center tersebut.

Every report or complaint submitted by consumers and community will later be followed up by the Company. As of the end of 2018, there were 330 complaints received, increasing 53.48% from the previous year which were 215 complaints. of 330 complaints in 2018, all have been followed up and completed. Then, as of the end of 2018, there was no ongoing complaint.

The increasing number of complaints or consumer complaints compared to the previous year is caused by increasing problems/constraints received by customers for sub-optimal company services. However, all of the complaints have been responded and resolved by the Company through the optimization of the customer complaint media (call center), both in terms of the system and publication of the call center.

Page 332: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)333

Komitmen dan Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan

Perwujudan CSR Perusahaan di bidang pengembangan sosial dan kemasyarakatan dilakukan melalui pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), seperti yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-09/MBU/07/2015, yang terakhir diubah dengan No. PER-02/MBU/7/2017 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara. Pelaksanaan program tanggung jawab sosial diselenggarakan dengan melakukan analisis, perencanaan, pelaksanaan program hingga melakukan eveluasi pelaksanaan kegiatan.

Rumusan Pengembangan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan untuk Sosial dan Kemasyarakatan, Isu-Isu Sosial, dan Risiko Sosial yang Timbul dari Operasi dan Bisnis Perusahaan

Askrindo merealisasikan program pengembangan sosial dan kemasyarakatan melalui pelaksanaan program CSR yang berfokus pada 5 (lima) bidang utama, yaitu Peningkatan Kesehatan, Pendidikan, Sarana Ibadah, Kegiatan Keagamaan dan Sumbangan Sosial.

Lima bidang utama tersebut sejalan dengan konsep Good Corporate Citizen yang dikembangkan Askrindo. Perusahaan sangat menyadari bahwa keberadaannya merupakan bagian dari masyarakat, di mana pertumbuhan usaha yang diraih juga tak lepas dari peran serta masyarakat. Terlebih dengan statusnya sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Askrindo merasa memiliki tanggung jawab yang lebih untuk memberikan kontribusi terhadap pengembangan sosial kemasyarakatan.

Untuk itu, Askrindo memberikan perhatian yang sangat besar terhadap pengembangan sosial kemasyarakatan yang diwujudkan dalam berbagai kegiatan CSR yang berkaitan dengan sosial budaya masyarakat.

Target dan Rencana Kegiatan Tahun 2018

Perusahaan memberikan anggaran yang cukup untuk melaksanakan program CSR. Tahun 2018, Perusahaan telah merealisasi penyelenggaraan kegiatan CSR (di luar kegiatan PKBL) sebesar Rp5 miliar. Perusahaan sangat memperhatikan masalah-masalah yang terjadi dalam masyarakat, khususnya yang tinggal di dalam wilayah di lingkungan beroperasinya perusahaan. Perusahaan senantiasa menegakkan komitmen bahwa dimanapun unit kerja perusahaan beroperasi, hubungan baik serta pengembangan masyarakat sekitar merupakan landasan utama bagi keberhasilan jangka panjang perusahaan.

Commitment and Corporate Social Responsibility Policy on Social and Community Development

Manifestation of the Company’s CSR on social and community development is carried out through the implementation of Partnership and Community Development Program (PKBL), as stipulated in SOE Minister of State Regulation No. PER-09/MBU/07/2015, the latest amended by No. PER-02/MBU/7/2017 concerning the Partnership Program and the Environmental Development Program of State-Owned Enterprises. The implementation of social responsibility programs is carried out by analyzing, planning, implementing the program, and evaluating the implementation of the activities.

Formulation of Corporate Social Responsibility Development on Social and Community, Social Issues, and Social Risk Arising from the Company Operation and Business

Askrindo actualizes social and community development programs through the implementation of CSR programs that focus on 5 (five) main areas, namely Health Improvement, Education, Religious Facilities, Religious Activities and Social Donations.

The five main areas are aligned with Good Corporate Citizen concept that is developed by Askrindo. The Company terribly realizes that its existence has become part of community, where obtained business development cannot be separated from the role of community. With its status as State-Owned Enterprise (SOE), Askrindo admits to have bigger responsibility to provide contribution to social and community development.

Therefore, Askrindo highly pays attention to social and community development that is actualized in various related CSR activities, related to the social and cultural community.

2018 Target and Activity Plan

The Company provides sufficient budget to carry out CSR programs. In 2018, the Company has realized the implementation of CSR activities (outside of PKBL activities) of Rp5 billion. The Company is very concerned about problems that occur in the community, especially those living in areas where the Company operates. The Company always upholds the commitment that wherever its work units operate, good relations and the development of the surrounding community are the main foundation for the Company’s long-term success.

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanLingkup Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan

Corporate Social Responsibility on Social and Community Development Aspect

Page 333: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 334

Perusahaan berusaha memahami dan berinteraksi dengan masyarakat sekitar dan membantu pengembangan masyarakat dengan cara yang sesuai dengan prinsip warga perusahaan yang baik (Good Corporate Citizenship).

Program dan Kegiatan yang Dilakukan serta Biaya yang Dikeluarkan

• Mendorong Kemitraan MasyarakatProgram Kemitraan merupakan program yang mendorong masyarakat pelaku usaha mikro—atau Mitra Binaan—untuk dapat tumbuh melalui pinjaman berbunga lunak. Konsep pinjaman dengan model bantuan ini diharapkan mampu menciptakan masyarakat pelaku usaha mikro untuk dapat memperbesar skala bisnisnya, di samping juga menciptakan peluang-peluang baru atas usaha yang dijalaninya.

Program Kemitraan Tahun 20182018 Partnership Program

UraianDescriptions

2018(Rp-juta)

(Rp-million)

2017(Rp-juta)

(Rp-million)

Kenaikan/PenurunanIncrease/Decrease

%

Sektor IndustriIndustry Sector 6.131,00 1.700,00 260,65%

Sektor PertanianAgriculture Sector 4.005,00 650,00 516,15%

Sektor PerikananFisheries Sector 1.600,00 25,00 6.300,00%

Sektor PeternakanLivestock Sector 1.270,00 1.595,00 (20,38%)

Sektor PerkebunanPlantation Sector 600,00 15.982,00 (96,25%)

Sektor PerdaganganTrading Sector 575,00 2.055,00 (72,02%)

Sektor JasaService Sector 425,00 332,00 28,01%

JumlahTotal 14.606,00 22.339,70 (34,62%)

• Program Bina LingkunganProgram pengembangan masyarakat pada dasarnya tidak membedakan daerah pelaksanaan, namun disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Hal ini menjadi komitmen Perusahaan untuk memberikan kinerja optimal dengan mengutamakan tanggung jawab sosial dalam bentuk Program Bina Lingkungan di seluruh wilayah operasi bisnis Perusahaan. Berdasarkan tabel di bawah, terlihat bahwa kegiatan Program Bina Lingkungan yang dilaksanakan oleh Perusahaan di 2018 telah terealisasi sebesar Rp6,33 miliar, dengan pencapaian 48,73% dari anggaran tahun 2018 sebesar Rp13 miliar.

No.UraianDescriptions

Realisasi 2018(Rp-juta)

Realization(Rp-million)

Anggaran 2018(Rp-juta)

Budget(Rp-million)

PencapaianAchievement

(%)

1. Bencana AlamNatural Disasters 219,59 1.500,00 14,64%

2. Pendidikan dan PelatihanEducation and Training 2.064,87 1.500,00 137,66%

The Company tries to understand and interact with the surrounding community and help develop the community in a way that is in line with the principles of good corporate citizenship (Good Corporate Citizenship).

Issued of Programs and Activities and Cost Incurred

• Encouraging Community PartnershipsThe Partnership Program is a program that encourages the community of micro-entrepreneurs - or Fostered Partners - to be able to grow through soft interest loans. The loan concept with the aid model is expected to be able to create a community of micro business people to be able to enlarge their business scale, as well as to create new opportunities for the businesses they are running.

• Community Development ProgramThe community development program basically does not differentiate the implementation area, but is adjusted to the existing needs. This is the Company’s commitment to provide optimal performance by prioritizing social responsibility in the form of the Community Development Program in all areas of the Company’s business operations. Based on the table below, it can be seen that the activities of the Community Development Program carried out by the Company in 2018 have been realized at Rp6.33 billion, with 48.73% of the 2018 budget of Rp13 billion.

Page 334: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)335

No.UraianDescriptions

Realisasi 2018(Rp-juta)

Realization(Rp-million)

Anggaran 2018(Rp-juta)

Budget(Rp-million)

PencapaianAchievement

(%)

3. Peningkatan KesehatanHealth Improvement 418,80 2.000,00 20,94%

4. Pengembangan Prasarana Facility Development 1.722,22 3.000,00 57,41%

5. Sarana IbadahPlace of Worship 1.147,08 2.000,00 57,35%

6. Pelestarian AlamEnvironment Conservation 134,00 500,00 26,80%

7. Pengentasan KemiskinanPoverty Alleviation 627,84 2.500,00 25,11%

JumlahTotal 6.334,41 13.000,00 48,73%

BUMN Hadir untuk Negeri

Mengusung tagline “BUMN Hadir untuk Negeri”, ditahun 2018 Kementerian BUMN kembali menginisiasi berbagai program strategis sebagai kontribusi nyata seluruh Perusahaan BUMN yang hadir di tengah-tengah masyarakat seluruh Propinsi Indonesia melalui berbagai program, sebagai bagian Badan Usaha Milik Negara, Perusahaan terus berperan aktif dengan ikut serta memberikan sumbangsihnya pada masyarakat melalui program “BUMN Hadir untuk Negeri”, melalui kegiatan sebagai berikut:a. Upacara Peringatan HUT RI 17 Agustus 2018b. Jalan Sehat 5 KMc. Pasar Murahd. Siswa Mengenal Nusantarae. Safari Ramadhan

Peran Perusahaan dalam Program Kebijakan Anti Korupsi

Perusahaan memiliki komitmen untuk berpartisipasi dan berperan serta dalam upaya bersama pemberantasan tindak pidana korupsi. Hal ini diwujudkan dengan membenahi prosedur kerja agar lebih transparan dan akuntabel sesuai praktik-praktik terbaik tata kelola perusahaan.

Selain itu juga dilaksanakan peningkatan integritas seluruh jajaran melalui sosialisasi dan penerapan Code of Conduct, melaksanakan transformasi budaya dan mengimplementasikan Whistleblowing System dengan konsisten.

BUMN Hadir untuk Negeri Carrying “BUMN Hadir untuk Negeri” tagline, in 2018, Ministry of SOEs initiated several strategic programs as actual contributions of all SOEs Companies that are present amidst community in all Provinces in Indonesia through several programs, the Company keeps playing its active role by contributing to community through “BUMN Hadir untuk Negeri” activities as follow:

a. RI Anniversary Commemoration Ceremony August 17, 2018b. Healthy Walk 5 KMc. Cheap Marketd. Students Get to Know Indonesia e. Safari Ramadan

The Company Roles in Anti-Corruption Policy Program The Company is committed to participate and play roles in the efforts to eradicate corruption. It is manifested by fixing up work procedure so as to be more transparent and accountable, in accordance with the best practice of corporate governance.

In addition, the Company carried out integrity improvement of all levels through socialization and implementation of Code of Conduct, carried out culture transformation and consistently implemented Whistleblowing System.

Page 335: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business

Laporan Tahunan Annual report2018 336

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANK

Page 336: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 337: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 338: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 339: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 340: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 341: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 342: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 343: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 344: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 345: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 346: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 347: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 348: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 349: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 350: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 351: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 352: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 353: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 354: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 355: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 356: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 357: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 358: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 359: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 360: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 361: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 362: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 363: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 364: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 365: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 366: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 367: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 368: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 369: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 370: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 371: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 372: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 373: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 374: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 375: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 376: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 377: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 378: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 379: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 380: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 381: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 382: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 383: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 384: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 385: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 386: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 387: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 388: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 389: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 390: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 391: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 392: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 393: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 394: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 395: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 396: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 397: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 398: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 399: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 400: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 401: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 402: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 403: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 404: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 405: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 406: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 407: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 408: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 409: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 410: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 411: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 412: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 413: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 414: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 415: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 416: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 417: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 418: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 419: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 420: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 421: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 422: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 423: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 424: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 425: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 426: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 427: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 428: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 429: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 430: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 431: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 432: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 433: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 434: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 435: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 436: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 437: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 438: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 439: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 440: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 441: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 442: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 443: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 444: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 445: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 446: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 447: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 448: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 449: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 450: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 451: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business
Page 452: Penjelasan Tema · 2020-01-24 · other financial review 135 informasi kelangsungan usaha information on business continuity 136 peta jalan usaha: rencana jangka panjang business