peningkatan taraf pemahaman siswa dengan media komik

19
MAKALAH Peningkatan Taraf Pemahaman dalam Pembelajaran Siswa Sekolah Dasar dengan Cerita Bergambar (Komik) Untuk memenuhi matakuliah dan Tugas Ujian Akhir Semester Gasal Bahasa Indonesia Keilmuan yang dibimbing oleh Bapak A. Badawi disusun oleh: Yohananda Eka Putri (140151603915) UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Upload: yohananda-eka-putri

Post on 10-Aug-2015

188 views

Category:

Education


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Peningkatan Taraf Pemahaman Siswa dengan Media Komik

MAKALAH

Peningkatan Taraf Pemahaman dalam Pembelajaran Siswa

Sekolah Dasar dengan Cerita Bergambar (Komik)

Untuk memenuhi matakuliah dan Tugas Ujian Akhir Semester Gasal

Bahasa Indonesia Keilmuan

yang dibimbing oleh Bapak A. Badawi

disusun oleh:

Yohananda Eka Putri (140151603915)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN KEPENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DAN PRASEKOLAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Nopember 2014

Page 2: Peningkatan Taraf Pemahaman Siswa dengan Media Komik

BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Saat ini media yang digunakan dalam proses pembelajaran

berkembang pesat. Tidak dapat dipungkiri bahwa penggunaan media

proses pembelajaran sangat berpengaruh terhadap taraf pemahaman

peserta didik. Media juga sangat diperlukan dalam membentuk

pembelajaran yang efektif dan efisien. Adapun media-media yang

digunakan dalam proses pembelajaran tersebut dapat berupa visual, audio,

audio visual, bahkan alat peraga.

Media grafis atau gambar merupakan salah satu media yang

diminati oleh peserta didik. Komik merupakan salah satu contoh dari

media grafis. Komik juga merupakan salah satu media yang dapat

digunakan dalam proses pembelajaran, berfungsi sebagai alat memperjelas

materi, menciptakan nilai rasa lebih dalam memahami materi, menarik

minat dan perhatian siswa, siswa merasa senang, membangkitkan rasa

ingin tahu siswa, momotivasi siswa untuk belajar, dan lain-lain.

Untuk memperoleh nilai efektifitas yang tinggi dari sebuah media

pembelajaran terutama media komik tidaklah mudah bagi pendidik.

Pedidik sudah seyogianya memahami teknik dan cara dalam penggunaan

media komik tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam penulisan makalah ini, dirumuskan permasalahan sebagai

berikut:

1. Media apa saja yang mendukung dalam pembelajaran terhadap anak

Sekolah ?

2. Apa saja manfaat yang dapat diperoleh dengan alat pendukung

pembelajaran dengan media visual khususnya media grafis/gambar?

Page 3: Peningkatan Taraf Pemahaman Siswa dengan Media Komik

3. Apakah pengertian dari gambar berseri (komik), dan bagaimana jika

gambar berseri (komik) diterapkan dalam buku pembelajaran siswa

Sekolah Dasar? Apa pula pengaruhnya terhadap taraf pemahamannya?

4. Apa saja kelebihan dan kelemahan komik dalam peranannya sebagai

media dalam proses pembelajaran?

1.3 Tujuan Penulisan

Sesuai dengan perumusan masalah yang telah ada, tujuan penulisan

makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui media yang dapat digunakan dalam rangka

menunjang proses pembelajaran

2. Dapat memahami manfaat penggunaan media visual khususnya media

grafis/gambar dalam proses pembelajaran

3. Memahami pengertian dari gambar berseri (komik) dan dapat

mengidentifikasi pengaruh penerapannya dalam proses pembelajaran

anak Sekolah Dasar, serta pengaruhnya dalam taraf pemahaman siswa

Sekolah Dasar.

4. Dapat memahami kelebihan dan kelemahan komik dalam peranannya

sabagai media pembelajaran,

Page 4: Peningkatan Taraf Pemahaman Siswa dengan Media Komik

BAB II

Pembahasan

2.1 Media yang Mendukung dalam Proses Pembelajaran

2.1.1 Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan

pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang

meliputi guru dan siswa yang saling bertukar informasi. Menurut

Wikipedia, pengertian pembelajaran merupakan bantuan yang

diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan

pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan

sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain,

pengertian pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta

didik agar dapat belajar dengan baik.

2.1.2 Pengertian Media Pembelajaran

Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses

belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk

merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau

ketrampilan pebelajar  sehingga dapat mendorong terjadinya proses

belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup

pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang

dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran / pelatihan.

Sedangkan menurut Briggs (1977) media pembelajaran

adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran

seperti : buku, film, video dan sebagainya. Kemudian

menurut National Education Associaton (1969) mengungkapkan

bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam

bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi

perangkat keras.

Page 5: Peningkatan Taraf Pemahaman Siswa dengan Media Komik

2.1.3 Macam-Macam Media dam Proses Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan komponen intruksional

yang melliputi pesan, orang, dan peralatan. Menurut Syaifulbahri

Djamarah dan Aswan Zain, media merupakan wahana penyalur

informasi belajar atau informasi pesan. Media yang digunakan

dalam pembelajaran beraneka ragam. Seseorang guru harus dapat

memilih salah satu media pembelajaran yang akan digunakan

dalam proses pembelajaran. Penggunaan atau pemilihan media

harus disesuaikan dengan materi dan tujuan pembelajaran yang

akan dicapai.

Menurut Djamarah (2002:140) menggolongkan media

pembelajaran menjadi tiga yaitu:

1. Media auditif yaitu media yang mengandalkan kemampuan

suara saja, seperti radio,  kaset rekorder.

2. Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indera

penglihatan karena hanya menampilkan gambar diam seperti

film bingkai, foto, gambar, atau lukisan.

3. Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara

dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan

yang lebih baik.

Selanjutnya Sadiman (2008:28) membagi media

pembelajaran menjadi 3 golongan kelompok besar :

1. Media Grafis termasuk media visual seperti gambar/foto,

sketsa, diagram, bagan/chart, grafik, kartun, poster, peta, dan

globe.

2.  Media Audio berkaitan dengan indera pendengaran. Seperti

radio, alat perekam piata magnetik, piringan laboratorium

bahasa.

Page 6: Peningkatan Taraf Pemahaman Siswa dengan Media Komik

3. Media Proyeksi Diam seperti film bingkai (slide), film rangkai

(film strip), media transparan, film, televisi,  video.

Berdasarkan pendapat di atas, maka media pembelajaran

dapat dikelompokkan sebagai berikut.

1. Media Audio

Media Audio adalah media yang isi pesannya hanya

diterima melalui indera pendengaran. Dilihat dari sifat pesan

yang diterima, media audio dapat menyampaikan pesan verbal

(bahasa lisan atau kata-kata) maupun non verbal (bunyi-

bunyian dan vokalisasi).

2. Media Visual

Media visual adalah media yang hanya mengandalkan

indra penglihatan. Media visual menampilan materialnya

dengan menggunakan alat proyeksi atau proyektor, karena

melalui media ini perangkat lunak (soft ware) yang melengkapi

alat proyeksi ini akan dihasilkan suatu bias cahaya atau gambar

yang sesuai dengan materi yang diinginkan.

3. Media Audio-Visual

Media audio-visual disebaut juga sebagai media video.

Video merupakan media yang digunakan untuk menyampaikan

pesan pembelajaran. Dalam media video terdapat dua unsur

yang saling bersatu yaitu audio dan visual. Adanya unsur audio

memungkinkan siswa untuk dapat menerima pesan

pembelajaran melalui pendengaran, sedangkan unsur visual

memungkinkan penciptakan pesan belajar melalui bentuk

visualisasi.

Page 7: Peningkatan Taraf Pemahaman Siswa dengan Media Komik

2.2 Manfaat Penggunaan Media Visual Khusunya Media Grafis/Gambar

dalam Pembelajaran

Kelebihan dalam penggunaan media visual khusunya media

grafis/gambar adalah sebagai berikut:

1. Sifatnya konkrit. Gambar/ foto lebih realistis menunjukkan pokok

masalah dibanding dengan media verbal semata. Dalam hal ini, anak

usia sekolah dasar sangat menyukainya, karena pada usia ini

ketertarikan terhadap teks yang bergambar sangat kuat, sehingga

memungkinkan untuk pembelajaran yang lebih efektif dengan

penggunaan gambar yang mengandung materi pembelajaran.

2.   Gambar dapat mengatasai masalah batasan ruang dan waktu. Tidak

semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak

selalu bisa, anak-anak dibawa ke objek tersebut. Untuk itu gambar atau

foto dapat mengatasinya. Air terjun niagara atau danau toba dapat

disajikan ke kelas lewat gambar atau foto. Peristiwa-peristiwa yang

terjadi di masa lampau, kemarin atau bahkan menit yang lalu kadang-

kadang tak dapat dilihat seperti apa adanya. Gambar atau foto sangat

bermanfaat dalam hal ini.

3.  Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.

4.   Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk

tingkat usia beberapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan

kesalah pahaman.

5.  Murah harganya, mudah didapat, mudah digunakan, tanpa memerlukan

peralatan yang khusus.

2.3 Pengertian Komik, Penerapannya dalam Proses Pembelajaran Siswa

Sekolah Dasar, dan Pengaruhnya dalam Taraf Pemahaman Belajar

2.3.1 Pengertian Gambar Berseri/ Komik

Komik adalah cerita yang bertekanan pada gerak dan

tindakan yang ditampilkan lewat urutan gambar yang dibuat secara

Page 8: Peningkatan Taraf Pemahaman Siswa dengan Media Komik

khas dengan paduan kata- kata. Secara  umum komik adalah cerita

bergambar yang ada gelembung- gelembung atau balon udara.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, komik adalah

cerita bergambar (dalam majalah, surat kabar, atau berbentuk

buku) yg umumnya mudah dicerna. Menurut Wikipedia, komik

adalah Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan

gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa

sehingga membentuk jalinan cerita. Biasanya, komik dicetak di atas

kertas dan dilengkapi dengan teks. Komik dapat diterbitkan dalam

berbagai bentuk, mulai dari strip dalam koran, dimuat dalam

majalah, hingga berbentuk buku tersendiri.

2.3.2 Penerapan Media Komik Dalam Pembelajaran

Nilai edukatif komik dalam proses belajar mengajar tidak

diragukan lagi. Menurut Sudjana dan Rivai menyatakan media

komik dalam proses belajar mengajar menciptakan minat para

siswa, mengefektifkan proses belajar mengajar, dapat

meningkatkan minat belajar dan menimbulkan minat apresisasinya.

Media komik dalam pembelajaran sebaiknya tidak menggunakan

kata-kata kotor tetapi menggunakan kata-kata yang mengandung

pesan-pesan pengetahuan gambar-gambar. Pelaku kekerasan

diganti dengan contoh-contoh perilaku bernuansa moral. Adegan

percintaan diganti dengan adegan yang mengarahkan rasa cinta dan

kasih sayang antara sesama makhluk dan penciptnya.

Pada anak sekolah dasar, gambar yang mengandung cerita

sangat diminati. Setiap tokoh dan pembicaraan yang ada dalam

komik sangat mudah melekat dalam pemikiran anak usia ini, salin

itu, anak pada usia ini senang bermain dengan imajinasi mereka,

dengan adanya pembelajaran dengan media komik, diharapkan

peserta didik dapat mengembangkan inajinasi mereka dengan

materi yang disampaikan di komik. Dialog dalam komik dapat diisi

Page 9: Peningkatan Taraf Pemahaman Siswa dengan Media Komik

dengan pembahasan materi yang dituju, hal itu akan membuat

peserta didik senang dan terus mengikuti alur cerita yang berisikan

materi hingga selesai.

2.3.3 Pengaruh Penerapan Media Komik dalam Taraf Pemahaman

Peserta Didik

Begitu maraknya komik di masyarakat dan begitu tingginya

kesukaan anak-anak terhadap komik. Hal tersebut mengilhami

untuk dijadikannya komik sebagai media pembelajaran. Salah satu

kelebihan komik seperti penelitian yang dilakukan Thorndike,

diketahui bahwa anak yang membaca komik lebih banyak misalnya

dalam sebulan minimal satu buah buku komik, maka sama dengan

membaca buku-buku pelajaran dalam setiap tahunnya, hal ini

berdampak pada kemampuan membaca siswa dan penguasaan

kosakata jauh lebih banyak dari siswa yang tidak menyukai komik.

Kelebihan komik yang lainnya adalah penyajiannya

mengandung unsur visual dan cerita yang kuat. Ekspresi yang

divisualisasikan membuat pembaca terlibat secara emosional

sehingga membuat pembaca untuk terus membacanya hingga

selesai. Hal inilah yang juga menginspirasi komik yang isinya

materi-materi pelajaran. Kecenderungan yang ada, siswa tidak

begitu menyukai buku-buku teks apalagi yang tidak disertai

gambar dan ilustrasi yang menarik. Padahal secara empirik, siswa

cenderung lebih menyukai buku yang bergambar, yang penuh

warna dan divisualisasikan dalam bentuk realisitis maupun kartun.

Komik pembelajaran diharapkan mampu meningkatkan minat

siswa untuk membaca sehingga pada akhirnya mampu

meningkatkan hasil belajar siswa.

3.1 Kelebihan dan Kelemahan Penggunaan Media Komik dalam

Pembelajaran

Page 10: Peningkatan Taraf Pemahaman Siswa dengan Media Komik

Segala sesuatu pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Begitupula kaitannya dengan penggunaan media komik dalam

pembelajaran pada anak sekolah dasar.

3.1.1 Kelebihan

Dalam peranannya pada media pembelajaran , penggunaan

media komik ini mempunyai beberapa kelebihan. Menurut Trimo

(1992:22), komik dalam proses belajar-mengajar mempunyai

kelebihan sebagai berikut:

1. Memperkaya kosakata bagi pembacanya.

Bagi anak usia sekolah dasar, penyerapan kosakata

berlangsung sangat signifikan. Pada usia ini anak usia sekolah

dasar sangat menyenangi teks yang mengandung gambar, oleh

karena itu sangat memungkinkan untuk memperkaya kosakata

melalui dialog yang ada dalam komik.

2. Mempermudah siswa menangkap materi yang bersifat abstrak.

Pada kenyataannya, anak usia sekolah dasar masih merasa

kesulitan dalam memahami sesuatu yang bersifat abstrak. Oleh

karena itu, penggunaan media komik ini akan membantu dalam

meluruskan pemikiran abstrak yang sulit difahami dan

memudahkan peserta didik untuk memahaminya

3. Dapat mengembangkan minat baca anak dan mengembangkan

satu bidang studi yang lain, dan

4. Seluruh jalan cerita komik menuju pada satu hal yakni kebaikan

atau studi yang lain.

4.1.2 Kelemahan

Selain mempunyai kelebihan, penggunaan media komik juga

mempunyai kelemaha. Menurut Trimo (1992:22) kelemahan komik

dalam penggunaannya sebagai media pembelajaran adalah sebagai

berikut:

Page 11: Peningkatan Taraf Pemahaman Siswa dengan Media Komik

1. Kemudahan dalam membaca cerita bergambar membuat rasa

malas membaca dan penolakan terhadap buku yang tidak

bergambar

2. Beberapa komik menunjukkan adegan yang tidak sepantasnya

diperlihatkan dan dicerna oleh anak-anak, seperti adegan

percintaan, kata-kata kotor, dan lain sebagainya

3. Dan lain-lain

Page 12: Peningkatan Taraf Pemahaman Siswa dengan Media Komik

BAB III

Penutup

3 Simpulan

Jadi, dalam penulisan makalah ini, membahas tentang salah satu

contoh penerapan media pembelajaran dengan menggunakan gambar

berseri atau komik. Komik sendiri mempunyai pengertian cerita yang

bertekanan pada gerak dan tindakan yang ditampilkan lewat urutan gambar

yang dibuat secara khas dengan paduan kata- kata. Secara  umum komik

adalah cerita bergambar yang ada gelembung- gelembung atau balon

udara.

Pada usia sekolah dasar, anak-anak sangat menyukai komik. Hal

ini dikarenakan pada usia sekolah dasar anak-anak belum dapat berfikir

secara abstrak dengan baik, sehingga membutuhkan gambaran untuk

mencerna materi yang disampaikan. Komik merupakan media yang bisa

dikatakan ampuh dalam hal ini. Selain itu, anak usia ini juga tertarik

dengan gambar dan dialog yang ada di dalam komik, hal ini dapat

dijadikan sasaran untuk membuatnya sebagai media pembelajaran, dengan

memanfaatkan kegemaran anak-anak terhadap komik, kita bisa

memanfaatkan dialog dalam komik dengan diisi materi pembelajaran yang

akan disampaikan.

Page 13: Peningkatan Taraf Pemahaman Siswa dengan Media Komik

DAFTAR RUJUKAN

Mutia, Asti. 2014. Komik Sebagai Media Pembelajaran. (Online)

http://astimutiara.blogspot.com/2014/07/komik-sebagai-media-

pembelajaran.html. Diakses: 24 Nopember 2014

Haryato. 2012. Pengertian Media Pembelajaran. (Online)

http://belajarpsikologi.com/pengertian-media-pembelajaran/. Diakses: 24

Nopember 2014

Haryanto. 2012. Pengertian dan Tujuan Pembelajaran. (Online)

http://belajarpsikologi.com/pengertian-dan-tujuan-pembelajaran/. Diakses:

24 Nopember 2014

Santoso, Imam. 2013. Macam-Macam Media Pembelajaran. (Online)

http://imansantoso73.wordpress.com/2013/05/10/macam-macam-media-

pembelajaran/. Diakses: 24 Nopember 2014

Hermawan, Herry, dkk. 2011. Media Pembelajaran Sekolah Dasar. Bandung:

UPI Press.

Wikipedia. Komik. (Online) http://id.wikipedia.org/wiki/Komik. Diakses: 24

Nopember 2014