peningkatan prestasi belajar siswa materi keliling...
TRANSCRIPT
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA
MATERI KELILING DAN LUAS MATA PELAJARAN
MATEMATIKA MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN
POWERPOINT INTERAKTIF PADA SISWA KELAS
IV MI ISLAMIYAH KAUMAN KIDUL KOTA
SALATIGA TAHUN 2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh :
EVIE YUNIANTI
NIM 115-11-058
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2015
ii
iii
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA
MATERI KELILING DAN LUAS MATA PELAJARAN
MATEMATIKA MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN
POWERPOINT INTERAKTIF PADA SISWA KELAS
IV MI ISLAMIYAH KAUMAN KIDUL KOTA
SALATIGA TAHUN 2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh :
EVIE YUNIANTI
NIM 115-11-058
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2015
iv
v
vi
vii
viii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
نفعهم للناسس اخير النا
“Sebaik – baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain”
The Roots Of Education Is Bitter, But The Fruit Is Sweet.
“Akar Dari Pendidikan Itu Pahit, Namun Buahnya Begitu Manis”
PERSEMBAHAN
Dengan segala kerendahan hati, aku persembahkan skripsi ini untuk :
Kedua orang tuaku tercinta Bapak Buang Hadi Sumartono dan Ibu Suminah yang
dengan tulus telah mendewasakan aku hingga menjadi seperti ini;
Kakakku tercinta Arief Gunawan dan kedua adikku Tri Bhekti Hairunudin dan
Ismail Ar Rizki yang selalu kurindukan kehadirannya;
Rekan – rekan di RA Syaamila Kids Bu Ina, Bu Maf, Bu Isti dan yang lainnya.
Rekan – rekan Pengurus PPTI AL FALAH masa khidmah 2015/2016
Saudara, Sahabat dan juga Kerabatku seperjuangan di PPTI AL FALAH Mbak
Riyana, Uzi, Mbak Umi, Tutul, dek Zuni, dek Ulfah dan yang lainnya.
Kedua sahabat sebangku kuliahku Ummul dan Nurul.
Dan semua teman – temanku yang ku sayang.
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah Tuhan Seemesta Alam yamh
telah memberi nikmat begitu melimpah dan tanpa batas. Sehingga rasa syukur
hanya patut dihaturkan kepada-Nya.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada baginda Rasulullah
SAW, semoga kita semua mendapat syafaatnya di yaumil qiyamah. Amin.
Dengan selesainya skripsi ini. Penulis menyadari betul banyak peran dari
pihak lain yang telah membantu selesainya skripsi ini baik bantuan langsung
maupun tidak langsung. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan rasa terimakasih kepada :
1. Bapak Rektor IAIN Salatiga, Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd.
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
3. Ibu Peni Susapti, S.Si., M.Si. selaku Kepala Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
4. Dosen Pembimbing Skripsi bapak Dr. Winarno, S.Si., M.Pd.
5. Dosen Pembimbing Akademik Bapak Rasimin, S.Pd.I., M.Pd.
6. Bapak Pengasuh PPTI AL FALAH, Romo Kyai Haji Zoemri RWS beserta
keluarga yang telah membina, mendidik dan mencurahkan ilmunya kepada
penulis. Semoga keberkahan terus menyertai mereka.
7. Para ustadz dan ustadzah yang dengan ikhlas menyalurkan ilmu
pengetahuannya.
x
8. Ibu Kepala MI Islamiyah Kauman Kidul, ibu Siti Rohmini, M.Pd.I. yang
telah memberikan ijin penelitian kepada penulis
9. Bapak Syaiful Anwar A.Ma. selaku guru pengampu mata pelajaran
matematika kelas IV MI Islamiyah Kauman Kidul.
10. Kedua orangtua yang selalu berkorban demi keberhasilan penulis, Bapak
Buang Hadi Sumartono dan Ibu Suminah tercinta.
11. Semua pihak yang ikut serta memberikan motivasi dan dorongan dalam
penulisan skripsi ini.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya
dan bagi pembaca pada umumnya. Saran dan kritik yang membangun sangat
diharapkan untuk perbaikan skripsi ini.
Salatiga, 12 September 2015
Penulis
xi
ABSTRAK
Yunianti, Evie. 2015. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Materi Keliling dan
Luas Mata Pelajaran Matematika Melalui Media Pembelajaran
PowerPoint Interaktif pada Siswa Kelas IV MI Islamiyah Kauman
Kidul Kota Salatiga Tahun 2015. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Masrasah Ibtidaiyah. Institut
Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Winarno, S.Si., M.Pd.
Kata Kunci : prestasi belajar matematika dan media pembelajaran PowerPoint
Interaktif.
Banyak orang yang menganggap matematika merupakan momok
menakutkan untuk dipelajari. Pendidik yang cerdas harus pandai dalam memilih
media pembelajaran agar siswa dapat termotivasi untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran. Pertanyaan yang ingin dijawab dari penelitian ini adalah: apakah
dengan media pembelajaran PowerPoint Interaktif dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa materi Keliling dan Luas mata pelajaran Matematika pada siswa
kelas IV Semester I MI Islamiyah Kauman Kidul Kota Salatiga Tahun 2015.
Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Langkah – langkah dalam PTK ini adalah perencanaan, tindakan, pengamatan dan
refleksi yang dilakukan dalam dua siklus. Dengan objek penelitian adalah siswa
kelas IV sebanyak 22 siswa dan satu orang guru kolaborator yaitu bapak Syaiful
Anwar.
Hasil penelitian pada pra siklus menunjukan siswa yang tuntas
sebanyak 6 siswa dalam persen sebesar 42,8%. Pada siklus I siswa yang tuntas
sebanyak 14 siswa dalam persen sebesar 63,6%. Sedangkan pada siklus II siswa
yang tuntas sebanyak 22 siswa dalam persen sebesar 100%. Hal ini menunjukan
bahwa penggunaan media pembelajaran PowerPoint Interaktif dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa materi Keliling dan Luas mata pelajaran
Matematika pada siswa kelas IV Semester I MI Islamiyah Kauman Kidul Kota
Salatiga Tahun 2015.
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................................................... i
LEMBAR BERLOGO ................................................................................................ ii
HALAMAN JUDUL .................................................................................................. iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................................. iv
PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN................................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................................. vii
KATA PENGANTAR ............................................................................................... viii
ABSTRAK ................................................................................................................. ix
DAFTAR ISI ............................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 8
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 8
xiii
D. Hipotesis dan Indikator Keberhasilan ............................................. 8
E. Manfaat Penelitian .......................................................................... 9
F. Definisi Operasional ....................................................................... 10
G. Metode Penelitian ........................................................................... 14
H. Sistematika Penulisan ..................................................................... 22
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar ............................................................................... 24
1. Pengertian Prestasi Belajar ..................................................... 24
2. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar..... 25
B. Mata Pelajaran Matematika ............................................................ 30
1. Pengertian Matematika .......................................................... 30
2. Fungsi dan Tujuan Matematika .............................................. 31
3. Ruang Lingkup Matematika ................................................... 32
C. Materi Keliling dan Luas ................................................................ 33
D. Media Pembelajaran PowerPoint Interaktif .................................... 33
1. Pengertian Media Pembelajaran PowerPoint Interaktif.. 33
2. Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran PowerPoint
Interaktif ................................................................................. 34
3. Langkah – langkah Menggunakan Media Pembelajaran PowerPoint
Interaktif ................................................................................. 38
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian ............................................................................ 40
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus I ...................................... 41
C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus II ..................................... 47
xiv
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .............................................................................. 55
1. Silkus I ................................................................................... 55
2. Siklus II .................................................................................. 56
B. Pembahasan .................................................................................... 57
1. Siklus I .................................................................................... 57
2. Siklus II ................................................................................... 60
3. Peningkatan Siklus I ke Siklus II ............................................ 62
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 64
B. Saran .................................................................................................. 64
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 66
LAMPIRAN – LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Nilai Ulangan Harian Materi Keliling dan Luas .......................................... 5
Tabel 4.1 Hasil Belajar Siklus I ................................................................................... 55
Tabel 4.2 Hasil Belajar Siklus II .................................................................................. 56
Tabel 4.3 Pembahasan Prestasi Belajar Siswa Siklus I ................................................ 57
Tabel 4.4 Pembahasan Prestasi Belajar Siswa Siklus II ............................................... 60
Tabel 4.5 Peningkatan Siklus I ke Siklus II .................................................................. 62
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Skema Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
Lampiran 3 : Pedoman Pengamatan Guru
Lampiran 4 : Soal Evaluasi
Lampiran 5 : Daftar Nilai Ulangan Harian
Lampiran 6 : Print Out PowerPoint Interaktif
Lampiran 7 : Gambar Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran
Lampiran 8 : Lembar Konsultasi
Lampiran 9 : Surat Tugas Pembimbing Skripsi
Lampiran 10 : Surat Izin Penelitian
Lampiran 11 : Surat Keterangan Melakukan Penelitian
Lampiran 12 : Daftar Nilai SKK
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Secara harfiah, kata media memiliki arti “Perantara” atau
“pengantar”. Association for Education and Communication Technologi
(AECT) mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang dipergunakan
untuk suatu proses penyaluran informasi. Sedangkan Education
Association (NEA) mendefinisikan sebagai benda yang dapat
dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta
instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar
mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional
(Asnawir, 2002:11).
Berdasarkan definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
pengertian media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan
dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan audien (siswa) sehingga
dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Penggunaan
media secara kreatif akan memungkinkan audien (siswa) untuk belajar
lebih baik dan dapat meningkatkan performa mereka sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai (Asnawir, 2002:11). Berdasarkan beberapa definisi
tersebut, secara singkat dapat disimpulkan bahwa media merupakan suatu
proses komunikasi.
2
Salah satu kegunaan dari media yaitu menimbulkan gairah belajar
serta interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar
(Daryanto, 2013:5).
Ada sebuah hadits dari Abu Musa, dia berkata: “Apabila Rasulullah
SAW mengangkat seseorang dari sahabatnya untuk melaksanakan
perintahnya, beliau bersabda: Berilah mereka kabar gembira dan jangan
menakut – nakuti, mudahkanlah urusan mereka dan jangan kamu persulit”.
Dalam hadits lain juga diterangkan bahwa: “Makhluk yang paling
mulia di muka bumi ini adalah manusia, dan bagian tubuh yang paling
berharga adalah hatinya. Adapun guru adalah orang yang berusaha
membimbing, meningkatkan, menyempurnakan, serta mensucikan hati,
hingga hati itu dekat kepada Allah SWT dan dari sudut pandang yang
lainnya adalah menunaikan tugas manusia sebagai khalifah Allah SWT
karena Allah SWT telah membukakan hati seorang ‘alim dengan ilmu dan
dengan ilmu itu pula seorang ‘alim menampakan identitas dirinya”
(Al-Ghazali).
Berdasarkan hadits di atas eksistensi guru menjadi sangat penting
dalam pembelajaran. Salah satu cara memudahkan siswa dalam menerima
pelajaran pada saat sekarang adalah dengan menggunakan media
pembelajaran. Media pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan
meteri pembelajaran dapat meningkatkan semangat belajar peserta didik.
Semangat belajar yang tinggi mempengaruhi interaksi yang baik antara
peserta didik dengan sumber belajar. Berdasarkan salah satu kegunaan
3
media tersebut maka media dapat mempermudah dalam penyampaian
informasi sehingga tercapailah tujuan pembelajaran.
Globalisasi dunia menimbulkan trend teknologi berkembang pesat.
Pada saat ini semua jenis kegiatan dapat dengan mudah dilakukan dengan
teknologi. Komunikasi jarak jauh yang dulunya menggunakan surat
sekarang sudah berkembang menjadi telephone genggam yang dapat
dibawa kemana saja. Jika sistem pendidikan sekolah di Indonesia tidak
dapat mengimbangi trend teknologi masa kini maka peserta didik akan
merasa bosan dengan materi pelajaran yang kolot. Jika hal demikian
terjadi, Indonesia akan semakin tertinggal posisinya dari negara maju
kaitannya dalam hal pendidikan. Untuk itu diperlukan teknologi sebagai
salah satu fasilitas penunjang pendidikan.
Trend teknologi dalam proses pembelajaran di sekolah yang paling
terkenal sejauh ini adalah LCD Proyektor. Pada dasarnya media
presentasi yang menggunakan program komputer ini merupakan
pengembangan lebih lanjut dari media transparansi yang disajikan melalui
OHP. Berbeda dengan transparansi OHP yang tidak bisa menampilkan
unsur audio visual, LDC Proyektor dapat menampilkan unsur audio visual
yang dihubungkan dengan komputer sehingga membantu proses
pembelajaran. Walaupun saat ini LCD Proyektor yang menjadi trend
populer dalam proses pembelajaran di dunia pendidikan, bukan berarti
media presentasi tersebut cocok untuk semua materi dan topik
pembelajaran (Daryanto, 2013:68).
4
Saat ini pengembangan dan penggunaan program presentasi
multimedia telah berkembang pesat. Banyak jenis software (perangkat
lunak) yang dapat digunakan untuk membuat media presentasi. Jenis
software aplikasi yang sifatnya open source misalnya: Program Impress
yang ada pada Open Office. Dan masih banyak lagi jenis software aplikasi
yang harus membeli (tidak gratis), misalnya: Program Visual Basic,
Makromedia Flash, Direktor, Authorware, Dream Weaver, dan masih
banyak lagi. Diantara jenis software tersebut, yang biasa digunakan di
kalangan pendidik (khususnya guru) adalah Microsoft Powerpoint yang
dikeluarkan oleh perusahaan software Microsoft (Daryanto, 2013:68).
Pendidik merupakan pilar utama dalam proses pembelajaran.
Proses pembelajaran bergantung pada pendidik yang membawakan, jika
pendidik menyajikan materi dengan media pembelajaran aktif dan
menyenangkan maka peserta didik akan merasa nyaman dan bersemangat
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Namun sebaliknya, jika pendidik
tidak dapat membawakan kegiatan pembelajaran secara aktif dan
menyenangkan, maka peserta didik cenderung bosan dan tidak semangat
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga dapat mengakibatkan
output kegiatan pembelajaran tidak maksimal.
Pendidik yang cerdas harus pandai – pandai dalam memilih media
pembelajaran yang sesuai dengan materi. Peserta didik saat ini kebanyakan
menyukai kemajuan teknologi yang interaktif (bersifat saling melakukan
aksi) dalam artian ada banyak gerak animasi pada display (tampilan).
5
Maka dari itu, seorang pendidik yang tugasnya sebagai fasilitator dan
pendamping, pendidik harus bisa memahami keinginan peserta didik yang
sesuai jaman.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, media pembelajaran
PowerPoint merupakan solusi penyajian pembelajaran yang tepat pada saat
ini. Namun bukan berarti semua materi pelajaran cocok menggunakan
media PowerPoint. Hanya beberapa materi tertentu saja yang dapat
disajikan dengan media PowerPoint, seperti materi bangun datar ataupun
bangun ruang yang membutuhkan imajinasi untuk memecahkan masalah.
Jika pendidik hanya menggunakan papan tulis untuk menuangkan
imajinasi dari persoalan, penulis rasa akan sulit bagi peserta didik dalam
memahami maksud persoalan. Hal itu disebabkan karena media papan
tulis tidak menimbulkan efek gambar dan gerak. Padahal untuk
memecahkan persoalan bangun datar ataupun bangun ruang keduanya
membutuhkan daya imajinasi. Misalnya kita menemui soal menghitung
luas gabungan bangun datar, jika media yang digunakan adalah papan tulis
yang hanya bisa menyajikan gambar bangun datar secara manual, maka
dengan media PowerPoint Interaktif kita dapat menyajikannya dengan
gambar bergerak, sehingga akan tampak bangun – bangun yang tergabung
dan dapat dilepas melalui efek gerak pada gambar. Jika sudah tampak
permukaan bangun datar satu per satunya, maka akan mudah untuk
menghitung luas gabungan bangun datar tersebut. Dengan efek gerak yang
dapat ditimbulkan dari media PowerPoint Interaktif, penulis rasa kegiatan
6
pembelajaran matematika materi keliling dan luas akan lebih efektif dan
efisien, sehingga pada outputnya nanti dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa.
Berdasarkan keterangan yang didapat dari guru pengampu mata
pelajaran matematika kelas IV MI Kauman Kidul tahun 2014, lebih dari
50% siswa yang nilainya belum memenuhi standar KKM indikator
sekolah. Keterangan tersebut dapat ditunjukan dengan hasil nilai ulangan
harian sebagai berikut:
Tabel 1.1 Nilai Ulangan Harian Materi Keliling dan Luas
NO NAMA NILAI
1. Siswa 1 65
2. Siswa 2 40
3. Siswa 3 90
4. Siswa 4 50
5. Siswa 5 45
6. Siswa 6 85
7. Siswa 7 90
8. Siswa 8 50
9. Siswa 9 30
10. Siswa 10 95
11. Siswa 11 50
12. Siswa 12 75
7
13. Siswa 13 50
14. Siswa 14 50
Berdasarkan tabel di atas, siswa yang sudah mencapai standar
KKM indikator sekolah ada 6 siswa, jika dipersentase sebesar 42,8%.
Sedangkan siswa yang belum mencapai KKM indikator sekolah ada
57,2%.
Sebenarnya peserta didik yang belum tuntas bukan sepenuhnya
tidak paham dengan materi, melainkan sebenarnya mereka paham dengan
materi. Namun pada saat penerapannya, konsentrasi peserta didik buyar
karena tidak terbiasa mengimajinasikan soal terutama pada soal cerita.
Ketika peserta didik membaca soal cerita yang sedikit panjang, peserta
didik beranggapan soal itu sulit dan terkesan rumit. Padahal soal tersebut
merupakan soal yang mudah, hanya saja disajikan dengan metode
membalik soal pada contoh yang telah diberikan. Melalui media
PowerPoint Interaktif yang membantu siswa untuk berimajinasi, peneliti
harap dapat membantu semua pihak untuk meningkatkan prestasi belajar
siswa.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka penulis
bermaksud mengadakan penelitian di MI ISLAMIYAH KAUMAN
KIDUL dengan judul: Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Materi Keliling
dan Luas Mata Pelajaran Matematika Melalui Media Pembelajaran
8
PowerPoint Interaktif pada Siswa Kelas IV MI Islamiyah Kauman Kidul
Kota Salatiga Tahun 2015.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti dapat
merumuskan permasalahan penelitian, yakni: apakah penggunaan media
pembelajaran PowerPoint Interaktif dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa materi Keliling dan Luas mata pelajaran Matematika pada siswa
kelas IV Semester I MI Islamiyah Kauman Kidul Kota Salatiga Tahun
2015?.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah untuk
mengetahui penggunaan media PowerPoint Interaktif dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa materi Keliling dan Luas mata pelajaran Matematika
pada siswa kelas IV MI Islamiyah Kauman Kidul Kota Salatiga Tahun
2015.
D. Hipotesis dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah
dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2011:96).
Bentuk – bentuk hipotesis penelitian sangat terkait dengan rumusan
masalah penelitian. Berdasarkan hal tersebut, maka rumusan hipotesis
dalam penelitian ini adalah: ada pengaruh dari penggunaan media
9
pembelajaran PowerPoint Interaktif terhadap prestasi belajar siswa
materi Keliling dan Luas mata pelajaran Matematika pada siswa kelas
IV Semester I MI Islamiyah Kauman Kidul Kota Salatiga Tahun
2015.
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan media PowerPoint Interaktif dapat dikatakan efektif
apabila indikator yang diharapkan dapat tercapai. Indikator yang dapat
dirumuskan penulis adalah :
a. Siswa merasa tertarik dengan media yang digunakan, sehingga
dalam kegiatan pembelajaran siswa menjadi ingin tahu. Dampak
dari rasa ingin tahu tersebut menjadikan siswa aktif mengikuti
kegiatan pembelajaran di dalam kelas.
b. Terdapat peningkatan prestasi belajar siswa pada materi Keliling
dan Luas.
c. 85% dari jumlah siswa kelas IV MI Islamiyah Kauman Kidul
memperoleh nilai diatas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum)
indikator sekolah dalam tes formatif materi Keliling dan Luas.
E. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini ada dua manfaat yang penulis paparkan, yaitu:
1. Manfaat Teoretis
Dengan media pembelajaran yang lebih modern diharapkan penelitian
ini dapat mendukung majunya pendidikan matematika di Indonesia.
10
2. Manfaat Praktis
a. Untuk Guru
1) Dapat meningkatkan profesionalitas mengajar guru, khususnya
guru matematika.
2) Dapat meningkatkan kreativitas guru dalam menyajikan
pembelajaran.
3) Dapat diperoleh media yang tepat dalam menyajikan materi
pembelajaran.
b. Untuk Siswa
1) Meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap materi.
2) Memberi motivasi dan semangat untuk memperhatikan
penjelasan guru.
3) Melalui gambar bergerak yang disajikan, memudahkan siswa
untuk mengingat cara menyelesaikan masalah matematika
materi Keliling dan Luas.
c. Untuk Sekolah
1) Memberikan kemajuan mutu pendidikan sekolah kaitannya
bidang teknologi.
2) Sekolah yang maju, akan membuka peluang untuk menambah
jumlah peserta didik.
F. Definisi Operasional
Definisi – definisi operasional menunjukan hubungan antar
variabel, seperti kata pengaruh, hubungan, kontribusi, dampak dan
11
sebagainya. Istilah – istilah ini perlu mendapatkan pendefinisian secara
operasional sebab akan menunjukan kegiatan yang akan dilakukan
terutama kegiatan yang berkenaan dengan cara penganalisisan dan
pengolahan data (Yousda, 1992:33). Agar tidak terjadi perbedaan antara
penafsiran dengan maksud utama penulisan dalam penggunaan kata pada
judul, maka akan dijelaskan dalam definisi operasional sebagai berikut :
1. Prestasi Belajar Siswa
Prestasi atau disebut juga dengan hasil yang dicapai oleh siswa
dalam belajar (Azwar 1987:12). Dapat disimpulkan bahwa prestasi
belajar adalah hasil yang telah dicapai dari usahanya dalam menuntut
ilmu.
Siswa merupakan subjek tindakan belajar di sekolah. Maka
dari itu, pengertian prestasi belajar siswa adalah hasil yang telah
dicapai dari usahanya dalam belajar di sekolah, yang dituangkan
berupa nilai dari tes formatif yang diberikan oleh guru.
2. Materi Keliling dan Luas
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga kata
keliling memiliki arti garis yang membatasi suatu bidang, sedangkan
luas berarti ukuran panjang lebarnya bidang (lapangan, ruangan, dan
sebagainya). Keliling dan luas ialah salah satu teori dalam mata
pelajaran dasar matematika yang membahas tentang menghitung
panjang batas suatu bidang dan menghitung seberapa besar luas
permukaan suatu bidang.
12
3. Mata Pelajaran Matematika
Matematika merupakan alat untuk menyederhanakan penyajian
dan pemahaman masalah. Dengan menggunakan bahasa matematika,
suatu masalah dapat menjadi lebih sederhana untuk disajikan,
dipahami, dianalisa dan dipecahkan (Dumairy, 2013:ix). Dalam
kehidupan nyata sehari – hari manusia selalu dihadapkan
permasalahan hidup yang bisa diselesaikan dengan konsep – konsep
dalam ilmu matematika. Oleh sebab itu konsep – konsep dalam ilmu
matematika sudah diajarkan sejak dini pada pendidikan dasar
(Winarno, 2009:v).
Pada sekolah dasar, matematika merupakan salah satu mata
pelajaran atau objek pembelajaran antara guru dengan murid yang di
dalamnya membahas tentang permasalahan hitung – menghitung,
penalaran, pengukuran dan sebagainya. Permasalahan itulah yang
melatih siswa untuk menyelesaikan problematika dalam kehidupan
sehari – hari.
Berdasarkan paparan di atas, yang dimaksud dengan mata
pelajaran matematika adalah salah satu materi yang dipelajari di
sekolah yang berkaitan dengan hitung – menghitung sebagai ilmu
dasar yang harus dimiliki oleh setiap siswa.
4. Media Pembelajaran PowerPoint Interaktif
Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk dapat
menyalurkan pesan dari pengirim kepada penerima. Media
13
pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim kepada penerima sehingga
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta kemauan
peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi dalam
rangka mencapai tujuan pembelajaran secara efektif (Sukiman,
2012:29).
PowerPoint merupakan salah satu produk unggulan Microsoft
Coorporation dalam program aplikasi presentasi yang paling banyak
digunakan saat ini (Sukiman, 2012:213). Kebanyakan lembaga
pendidikan baik formal maupun non formal menggunakan aplikasi ini
sebagai media presentasi yang efektif. Selain dapat menimbulkan efek
gambar, PowerPoint ini juga dapat mengeluarkan bunyi suara sehingga
dapat menarik perhatian bagi peserta didik terutama anak – anak.
Interaktif berasal dari kata “interaksi” yang berarti saling
melakukan aksi atau saling berhubungan (KBBI 1.3). Kemampuan
interaktif program Microsoft PowerPoint selain memberikan efek
gambar dan gerak yang menarik juga dapat berinteraksi dengan peserta
didik melalui percakapan seperti komik sehingga siswa diharapkan
memperhatikan materi yang dijelaskan. Selain itu, interaksi yang lain
berupa quis yang disajikan untuk peserta didik. Dari quis tersebut
diharapkan peserta didik dapat memantapkan materi yang dijelaskan.
PowerPoint Interaktif yaitu media pembelajaran yang
didemonstrasikan guru di depan yang dapat berinteraksi dengan
14
peserta didik melalui aksi – aksi atau animasi yang ditampilkan
sehingga peserta didik dapat berinteraksi secara langsung dengan
materi.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang penulis ambil adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Prof. Suharsimi Arikunto dalam bukunya
Penelitian Tindakan Kelas mendefinisikan bahwa PTK merupakan
pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah kegiatan yang
sengaja ditimbulkan yang terjadi dalam sebuah kelas secara
bersamaan (Jalil, 2014:6). Alasan utama pemilihan rancangan PTK
dikarenakan peneliti dapat secara langsung terlibat dalam proses
penelitian.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Islamiyah
Kauman Kidul. Alasan mengambil subjek siswa kelas IV dikarenakan
kurangnya motivasi siswa dalam memperhatikan guru saat
menjelaskan materi sehingga berdampak kurangnya prestasi belajar
siswa di kelas IV. Peneliti memilih di MI Islamiyah Kauman Kidul
karena peneliti sudah pernah melakukan praktek mengajar lapangan di
MI tersebut, sehingga peneliti sudah sedikit paham dengan keadaan
siswanya.
15
3. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian di MI Islamiyah Kauman Kidul, tepatnya di
desa Kauman Kidul, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga. Petunjuknya,
perempatan Pasar Pabelan belok kanan jika dari arah Pasar Raya, atau
belok kiri dari arah Kecamatan Bringin. Setelah itu lurus sampai
persawahan, lalu belok kanan ada tanjakan lurus terus sampai ada
lapangan. MI Kauman Kidul berada tepat di seberang lapangan.
4. Langkah – langkah Penelitian
Ada beberapa tahap dalam pelaksanaan PTK ini. Sebagaimana
yang dijelaskan oleh Prof. Suharsimi Arikunto, langkah – langkah
pelaksanaan PTK adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan. Tahap ini meliputi kegiatan:
1) Pengamatan terhadap hasil belajar siswa pada pertemuan yang
lalu
2) Mengidentifikasi faktor – faktor yang mempengaruhi kegiatan
belajar siswa
3) Perencanaan tindakan yang akan dilaksanakan
4) Menyiapkan perangkat – perangkat pembelajaran yang akan
digunakan.
b. Pelaksanaan. Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan penelitian
yaitu kegiatan pembelajaran di kelas seperti yang telah disusun
dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.
16
c. Pengamatan. Kegiatan pengamatan dilaksanakan saat kegiatan
kedua dilaksanakan. Kedua tahap ini tidak dapat dipisahkan karena
akan mempengaruhi hasil akhir penelitian.
d. Refleksi. Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengungkapkan kembali
apa yang telah dilakukuan. Kegiatan yang dilakukan adalah
mengobservasi kelemahan dan kekurangan kegiatan pada siklus I,
menyusun rencana perbaikan pada siklus II.
Keempat kegiatan ini akan terjadi terus menerus
membentuk sebuah siklus, yaitu terjadi secara beruntun yang
kembali pada langkah semula (Jalil, 2014:11). Berikut ini
merupakan skema siklus PTK:
Gambar 1.1 Skema siklus PTK (Jalil, 2014:11).
Sebelum Tindakan (T0)
Perencanaan Pelaksanaan
SIKLUS I (T1)
Refleksi Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II (T2)
Pelaksanaan
Refleksi Pengamatan
Dst.
17
a. Perencanaan
Perencanaan (planning) merupakan langkah pertama yang
dilakukan dalam melakukan penelitian. Kegiatan yang dilakukan
adalah:
1) Menyiapkan materi Keliling dan Luas.
2) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi
Keliling dan Luas menggunakan media pembelajaran
PowerPoint Interaktif.
3) Menganalisis berbagai alternatif pemecahan masalah yang
sesuai dengan kondisi pembelajaran.
4) Menyiapkan lembar soal tes formatif materi Keliling dan Luas
menggunakan media pembelajaran PowerPoint Interaktif untuk
mengetahui prestasi belajar siswa.
5) Mengembangkan pedoman atau instrumen yang digunakan
dalam siklus Penelitian Tindakan Kelas.
6) Menyusun alat evaluasi pembelajaran sesuai dengan indikator
keberhasilan.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan (acting) adalah menerapkan metode dengan
menggunakan media pembelajaran PowerPoint Interaktif yang
telah direncanakan, dengan melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan desain pembelajaran. Dalam pelaksanaannya terdapat tiga
kegiatan, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.
18
c. Pengamatan
Pengamatan (observing) yaitu mengamati semua peristiwa
selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengamatan terfokus
pada kegitan siswa yaitu melihat dengan seksama, mendengar
dengan penuh konsentrasi, dan mengamati media PowerPoint
Interaktif dengan teliti juga kritis. Untuk memaksimalkan
pengamatan, diadakan umpan balik dari guru seperti mengajukan
beberapa pertanyaan tentang materi yang sudah diterangkan
sehingga guru mengetahui siapa yang memperhatikan dan siapa
yang tidak. Dengan adanya umpan balik, materi yang sudah
diterangkan menjadi lebih mengena pada siswa. Pengamatan tidak
hanya ditujukan pada siswa, akan tetapi juga pada guru peneliti.
Dalam hal ini guru kolaborator yang mengamati guru peneliti, baik
ketika guru peneliti mengajar maupun pada persiapannya.
Sehingga akan terlihat kekurangan yang tampak dari cara guru
membawakan pembelajaran, dan dari kekurangan itu dapat
diperbaiki pada siklus selanjutnya.
d. Refleksi
Refleksi (reflecting) dilakukan dengan menganalisis hasil
tindakan sejauh mana tingkat perubahan perilaku siswa sebelum
dan sesudah dilakukannya pembelajaran menggunakan media
pembelajaran PowerPoint Interaktif. Selain siswa, guru peneliti
juga dianalisis oleh guru kolaborator seperti bagaimana
19
pengajarannya ketika di kelas, apakah sudah bagus atau masih
perlu perbaikan. Dengan refleksi akan diperoleh masukan yang
dapat digunakan untuk memperbaiki tindakan pada siklus dan
seterusnya.
5. Instrumen Penelitian
a. Pedoman atau Lembar Pengamatan
Pedoman atau lembar pengamatan digunakan untuk
mengamati kegiatan secara langsung yang sedang dilakukan siswa
dan guru peneliti dalam proses pembelajaran matematika materi
Keliling dan Luas di kelas IV. Hasil observasi ini berupa catatan
lapangan yang mendeskripsikan proses kegiatan pembelajaran
yang meliputi antusias peserta didik dan kemampuan siswa setelah
melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran PowerPoint Interaktif. Tidak hanya untuk siswa,
untuk guru juga ada catatan lapangan yang mendeskripsikan
persiapan guru, penguasaan kelas, dan sebagainya.
b. Soal Evaluasi
Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, maka dilakukan
evaluasi. Evaluasi yang digunakan yaitu tes formatif berbentuk tes
tertulis. Sedangkan data yang dibutuhkan berupa nilai yang
menggambarkan pencapaian target kompetensi setelah mengikuti
proses pembelajaran. Tes tertulis ini terdiri dari soal esay atau
uraian. Peneliti hanya menggunakan satu bentuk tes dikarenakan
20
dengan soal esay dapat melatih siswa untuk mengembangkan
penyelesaian dengan pemikirannya sendiri tanpa adanya batasan
jawaban yang tersedia.
c. Dokumentasi
Diperlukan untuk menyimpan bukti kegiatan siswa dan guru
dalam proses pembelajaran. Dokumentasi ini berisi dokumen –
dokumen kegiatan pembelajaran yang diperoleh dari penelitian
berupa foto – foto atau gambar, nilai, soal dan materi.
6. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan peneliti dibantu oleh guru
kelas. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi digunakan peneliti untuk mengamati karakter siswa
dalam proses pembelajaran.
b. Tes Formatif
Tes Formatif digunakan peneliti untuk memperoleh data – data
berupa nilai yang berhubungan dengan hasil belajar yang diperoleh
siswa sebagai tolok ukur kemampuan dan pemahaman siswa dalam
pembelajaran.
21
c. Dokumentasi
Dokumentasi diperlukan untuk merekam kegiatan siswa dan guru
dalam proses pembelajaran berupa foto, nilai, soal dan materi.
7. Analisis Data
Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan maka
analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis dan refleksi
dalam setiap siklusnya berdasarkan hasil observasi yang telah
dilakukan. Penelitian ini dianalisis untuk mengetahui hasil akhir dari
setiap siklus penelitian.
a. Ketuntasan Individu
Untuk mengetahui ketuntasan setiap individu dalam mencapai
nilai 60 pada materi Keliling dan Luas dapat dilihat dari hasil
tes formatif. Teknik yang digunakan untuk menentukan nilai
kompetensi secara individu adalah sebagai berikut:
Soal terdiri dari 10 nomor berbentuk esay dan skor penilaiannya 5
poin per nomor.
b. Ketuntasan Klasikal
Persentase ketuntasan belajar yang peneliti harapkan adalah 85%
atau lebih dari jumlah siswa kelas IV. Teknik mengukur
persentase kompetensi secara klasikal (bersama-sama) dapat
digunakan rumus sebagai berikut:
N = jumlah skor keseluruhan × 2
P = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎× 100%
22
H. Sistematika Penulisan
Sistematika yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagian awal
Bagian awal skripsi mencakup tentang sampul, lembar
berlogo, halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan
kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata
pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar
lampiran.
2. Bagian inti
a. Bab I: Pendahuluan
Bab Pendahuluan memuat (1) latar belakang masalah, (2)
rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) hipotesis dan indikator
keberhasilan, (5) manfaat penelitian, (6) definisi operasional dan
(7) metode penelitian. Bab ini bertujuan mengantarkan pembaca
untuk mengetahui tentang apa, mengapa dan bagaimana penelitian
dilakukan.
b. Bab II: Kajian Pustaka
Bab Kajian Pustaka mencakup hal – hal yang berkaitan
dengan masalah yang menjadi fokus penelitian yaitu (1) prestasi
belajar, (2) mata pelajaran matematika, (3) materi keliling dan luas
dan (4) media pembelajaran PowerPoint Interaktif.
23
c. Bab III: Pelaksanaan Penelitian
Bagian ini berisi tentang pelaksanaan penelitian meliputi (1)
subjek penelitian (2) deskripsi pelaksanaan penelitian siklus I (3)
deskripsi pelaksanaan penelitian siklus II.
d. Bab IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini menyajikan hasil penelitian sesuai dengan urutan
penelitian dan pembahasan setiap selesai penelitian pada setiap
siklusnya.
e. Bab V: Penutup
Bagian ini meliputi kesimpulan dan saran.
3. Bagian Akhir
Bagian akhir mencakup daftar pustaka, lampiran – lampiran,
dan daftar riwayat hidup penulis.
24
25
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi atau disebut juga dengan hasil yang dicapai oleh siswa
dalam belajar (Azwar, 1987:12). Prestasi pada siswa dapat dilambangkan
dengan nilai dari tes formatif yang diberikan oleh guru. Nilai tersebut
juga merupakan hasil dari usaha yang telah dilakukan siswa, misalnya
dalam ulangan harian semua siswa kelas IV mengerjakan soal dengan
usahanya sendiri dan tidak boleh kerjasama dengan siswa lain. Setelah itu
guru memberikan penilaian dari hasil ulangan. Penilaian itulah yang
menjadi simbol prestasi bagi siswa. Semakin tinggi nilai yang didapatkan
semakin baik pula prestasi dari siswa tersebut. Walaupun nilai tes
(evaluasi) merupakan cerminan apa yang telah dicapai siswa dalam
belajar, akan tetapi merupakan tanggung jawab pihak pengajarlah
(pendidik) untuk selalu menekankan agar siswa tidak belajar semata –
mata karena untuk mendapat nilai tinggi dalam tes (Azwar, 1987:12).
Belajar adalah proses orang memperoleh berbagai kecakapan,
keterampilan dan sikap (Bell, 1994:1). Dengan belajar diharapkan
seseorang mengalami perubahan sehingga dia dapat menjadi pribadi yang
lebih baik.
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
26
sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya (Slamet dalam Rofiq, 2015:14).
Pendapat lain tentang belajar dikemukakan oleh Gregory A.
Kimble (Hergenhahn dalam Sriyanti, 2009:18) yang mendefinisikan
belajar adalah perubahan relatif permanen dalam tingkah laku atau
potensi perilaku yang diperoleh dari pengalaman dan tidak berhubungan
dengan kondisi tubuh pada saat tertentu semacam penyakit, kelelahan,
atau obat – obatan.
2. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar anak,
diantaranya yaitu:
a. Pemenuhan Kebutuhan Psikologis
Secara umum diketahui bahwa dalam perkembangan anak
perlu dipenuhi berbagai kebutuhan, yaitu kebutuhan primer, pangan,
sandang, dan perumahan serta kasih sayang, perhatian, penghargaan
terhadap dirinya dan peluang mengaktualisasikan dirinya.
Pemenuhan kebutuhan dalam perkembangan ini banyak
tergantung dari cara lingkungannya berinteraksi dengan dirinya.
Sebagaimana organisme ditentukan secara alamiah oleh sifat – sifat
keturunan dan ciri – ciri unik yang dibawa sejak lahir. Perkembangan
organisme itu juga ditentukan oleh cara lingkungan berinteraksi
dengan individu, yaitu melalui pendekatan yang sifatnya memberikan
perhatian, kasih sayang, dan peluang mengaktualisasikan diri.
27
Kewajiban sekolah sebaik mungkin mempersiapkan anak didik
dengan bekal yang mencukupi untuk menghadapi tantangan masa
depan. Setiap oraang tua bertugas dalam proses pendikan itu dengan
membantu mengembangkan potensi anak didiknya. Banyak
bergantung pada suasana pendidikan lingkungan yang bersumber dari
iklim pergaulan antara orangtua dan anak, bagaimana tugas tersebut
diwujudkan. Pendidikan secara potensial berakar dari pergaulan biasa,
khususnya antara orang tua dan anak didik. Jadi, setiap pergaulan
tersebut adalah suatu lapangan yang memiliki kemungkinan kesiapan
untuk berubah menjadi situasi pendidikan dimana menidik dilandasi
oleh nilai moral tertentu dan mengacu pada perwujudan potensi bakat
tertentu, yaitu suatu tindakan untuk memenuhi tuntutan kebutuhan
psikologis.
b. Inteligensi, Emosi dan Motivasi
Prestasi belajar bukan saja dipengaruhi oleh kemampuan
intelektual yang bersifat kognitif, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor –
faktor non kognitif seperti emosi, motivasi, kepribadian serta berbagai
pengaruh lingkungan.
Pengembangan potensi anak mencapai aktualisasi optimal
bukan saja dipengaruhi faktor bakat, melainkan juga faktor
lingkungan yang membimbing dan membentuk perkembangan anak.
Perkembangan seluruh kepribadiannya selain dilatarbelakangi kedua
28
faktor tersebut juga terkait dengan kemampuan intelektual, motivasi,
pengetahuan, dan konsep dirinya.
Keberhasilan belajar sangat ditentukan oleh kemampuan
kognitif, tetapi ternyata faktor non kognitif tidak kalah penting,
bahkan mempengaruhi tingkat kinerja serta lingkungan maupun
perkembangan dirinya sendiri.
Meskipun sudah menjadi pengetahuan umum, bahwa anak
yang memiliki intelegensi (yang diukur dengan Intelligence Quotient
atau IQ) akan lebih mudah menangkap materi yang diajarkan. Dengan
demikian prestasi belajar anak tersebut dapat lebih tinggi dari yang
lain. Namun, inteligensi emosional yang akhir – akhir ini banyak
dibicarakan orang, atau yang biasa disebut EQ (Emotional
Intelligence), juga mempengaruhi prestasi belajar seseorang.
Secara umum dapat dikatakan bahwa EQ itu adalah suatu
ukuran yang menunjuk pada kualitas memahami perasaanya sendiri
dan kemampuan ikut mengalami penghayatan perasaan orang lain
(empati). Kemampuan membaca situasi sekitar melalui kesadaran diri
(selfawareness), sehingga ia mampu mengendalikan dirinya disertai
kematangan (maturuty) menentukan pilihan adalah gambaran dari
beberapa keterampilan emosional yang dikandung oleh pengertian
inteligensi emosional ini.
Keseimbangan antara inteligensi intelektual dan inteligensi
emosional diperlukan antara lain untuk berkonsentrasi terhadap materi
29
pelajaran yang dihadapi, mengatasi stres atau kecemasan dalam
persoalan tertentu. Hal ini berkenaan dengan bijaknya seseorang
terhadap perasaannya sendiri. Semua ini juga terkait dengan motivasi
internal yaitu kecenderungan seseorang untuk secara internal
berprakarsa secara terarah, memiliki dorongan untuk maju (need for
achievement = NA). Motivasi ini bersumber dari keyakinan
kemampuannya untuk memperoleh sukses dalam upaya mencapai
sasaran yang dicanangkan. Hal ini berdampak pada upaya
mewujudkan prestasi belajar, mengaktualisasikan potensi seoptimal
mungkin.
c. Pengembangan Kreativitas
Setiap anak dilahirkan dengan bakat yang merupakan potensi
kemampuan (inherent component of ability) yang berbeda – beda dan
terwujud karena interaksi yang dinamis antara keunikan individu dan
pengaruh lingkungan. Berbagai kemampuan yang teraktualisasikan
beranjak dari berfungsinya otak kita.
Berfungsinya otak kita adalah hasil interaksi dari cetakan biru
(blue print) genetis dan pengaruh lingkungan itu. Pada waktu manusia
lahir, kelengkapan organisasi otak yang memuat 100 – 200 miliar sel
otak (Clark dalam Semiawan, 2008 : 13), siap untuk dikembangkan
serta diaktualisasikan mencapai tingkat perkembangan potensi
tertinggi. Jumlah ini mencakup beberapa triliun jenis informasi dalam
hidup manusia. Sayang sekali riset membuktikan bahwa hanya
30
tercapai 5% dari kemampuan tersebut (Clark dalam Semiawan,
2008:14). Penggunaan sistem kompleks dari proses pengelolaan otak
ini sebenarnya sangat menentukan inteligensi maupun kepribadian dan
kualitas kehidupan yang dialami seorang manusia, serta kualitas
manusia itu sendiri. Untuk meningkatkan kecerdasan anak maka
produksi sel neuroglial, yaitu sel khusus yang mengelilingi sel neuron
yang merupakan unit dasar otak, dapat ditingkatkan melalui berbagai
stimulus yang menambah aktivitas antara sel neuron (synaptic
activity), dan yang memungkinkan akselerasi proses berpikir (Clark
dalam Semiawan, 2008:14).
Otak dewasa manusia tidak lebih dari 1,5 kg, namun otak
tersebut adalah pusat berpikir, perilaku serta emosi manusia yang
mencerminkan seluruh dirinya (selfhood), kebudayaan, kejiwaan serta
bahasa dan ingatan. Descartes pernah mengutarakan bahwa otak
merupakan pusat kesadaran orang. Ibarat saisnya, sedangkan badan
manusia adalah kudanya (Semiawan, 2008:14).
Implikasi dari beberapa faktor tadi yaitu secara umum
pendidik, baik guru maupun orang tua dalam mengarahkan belajar
anak perlu memperhatikan masalah yang terkait dengan pemenuhan
kebutuhan psikologis, perkembangan inteligensi, emosional dan
motivasi serta pengembangan kreativitas anak.
Secara khusus dalam pembelajaran di sekolah, seyogianya
guru dapat mengembangkan kreativitas sehingga dapat mengendalikan
31
fungsi kedua belahan otak secara harmonis (Semiawan, 2008 : 15).
Sehingga antara otak kiri dan kanan terjadi keseimbangan yang akan
membantu siswa dalam memecahkan persoalan secara bijak.
B. Mata Pelajaran Matematika
1. Pengertian Mata Pelajaran Matematika
Pengertian matematika sangat sulit didefinisikan secara akurat.
Pada umumnya orang awam hanya akrab dengan satu cabang matematika
elementer yang disebut aritmetika atau ilmu hitung. Aritmetika ini secara
informal dapat didefinisikan sebagai ilmu tentang berbagai bilangan yang
bisa langsung diperoleh dari bilangan – bilangan bulat 0,1,-1,2,-2,...., dan
seterusnya, melalui beberapa operasi dasar: tambah, kurang, kali dan bagi.
Matematika memiliki pengertian yang bermacam – macam bergantung
pada cara orang memandangnya. Bagi seorang pengajar matematika,
perbedaan dalam cara pandang tentang matematika ini akan memberikan
implikasi pada perbedaan dalam memilih strategi pembelajaran
matematika di kelas. Namun idealnya seorang pengajar matematika
mengetahui beragam pandangan tentang hakekat matematika, karena akan
membantunya dalam memilih strategi pembelajaran matematika di kelas
dengan tepat (Ibrahim, 2012:2).
Pada awal abad 20-an pemikiran Hans Freudenthal (1905 – 1990),
seorang penulis, pendidik dan matematikawan berkebangsaan
Jerman/Belanda berpendapat bahwa matematika merupakan aktivitas
insani (human activities) dan harus dikaitkan dengan realitas. Berdasarkan
32
pemikiran tersebut berimplikasi pada proses pembelajaran matematika,
siswa harus diberikan kesempatan untuk menemukan kembali (to
reinvent) matematika melalui bimbingan guru (Gravemeijer dalam
Ibrahimm, 2012:12), dan bahwa penemuan kembali (reinvention) ide dan
konsep matematika tersebut harus dimulai dari penjelajahan berbagai
situasi dan persoalan “dunia riil” (de Lange dalam Ibrahim, 2012:13).
2. Fungsi dan Tujuan Matematika
Matematika berfungsi mengembangkan kemampuan berhitung,
mengukur, menurunkan dan menggunakan rumus matematika sederhana
yang diperlukan dalam kehidupan sehari – hari melalui materi bilangan,
pengukuran, geometri dan pengelolaan data. Matematika juga berfungsi
untuk mengembangkan kemampuan mengkomunikasikan gagasan dalam
bahasa melalui model matematika yang dapat berupa kalimat dan
persamaan matematika, diagram, grafik, atau tabel (Rofiq, 2014:23).
Matematika sebagai ilmu dasar juga berfungsi menyelesaikan
masalah pada peristiwa yang dihadapi dalam kehidupan sehari – hari,
seperti jual beli, menghitung jumlah orang, mengukur, dan sebagainya.
Hampir semua peristiwa memiliki unsur matematika. Karena itu
matematika sangat penting peranannya bagi manusia.
Tujuan pembelajaran matematika adalah:
a. Melatih cara berfikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan,
misalnya melalui melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi,
33
eksperimen, menunjukan kesamaan, perbedaan, konsisten dan
inkonsistensi.
b. Mengembangkan kreatifitas yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan
penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinil, rasa
ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan serta mencoba – coba.
c. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.
d. Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau
mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan,
catatan, grafik, peta, diagram dan sebagainya (Rofiq, 2014:23).
3. Ruang Lingkup Matematika
Standar kompetensi matematika merupakan seperangkat
kompetensi matematika yang dibakukan dan harus ditunjukan oleh
peserta didik pada hasil belajarnya dalam mata pelajaran matematika.
Standar ini dirinci dalam komponen kompetensi dasar beserta hasil
belajarnya, indikator dan materi pokok pada setiap aspeknya.
Pengorganisasian dan pengelompokan materi pada aspek tersebut
didasarkan menurut disiplin ilmunya atau didasarkan menurut kemahiran
atau kecakapan yang hendak dicapai.
Ruang lingkup materi pada standar kompetensi matematika ini
adalah bilangan, pengukuran, geometri dan pengolahan data. Kompetensi
pada bilangan ditekankan pada kemampuan mengidentifikasi sifat dan
unsur bangun datar dan bangun ruang serta menentukan keliling, luas,
dan volume dalam pemecahan masalah. Pengelolaan data ditekankan
34
pada kemampuan mengumpulkan, menyajikan dan mengolah data
(Rofiq, 2014:24).
C. Materi Keliling dan Luas
Materi Keliling dan Luas merupakan salah satu materi pada mata
pelajaran matematika di kelas IV semester 1. Pembahasan dalam materi ini
meliputi dua bagian, yaitu Segitiga dan Jajargenjang. Setiap bab membahas
tentang perhitungan menggunakan rumus keliling dan luas. Pada
pembahasan, siswa akan dipandu untuk menemukan rumus dengan dasar
rumus Persegi Panjang yang dikembangkan. Jadi, untuk memperoleh luas
Segitiga atau Jajargenjang terlebih dahulu kita mengetahui rumus luas Persegi
Panjang yang kemudian dikembangkan. Contoh: Rumus luas Persegi Panjang
adalah (panjang) x (lebar). Karena bangun Segitiga ternyata berasal dari
setengah Persegi Panjang. Maka rumus luas Segitiga yaitu
panjang) x
(lebar). Panjang merupakan alas dari Segitiga, sedangkan lebar merupakan
tinggi Segitiga. Dengan demikian dapat diperoleh rumus luas Segitiga adalah
alas x tinggi atau
×
. Untuk lebih jelasnya ada pada PowerPoint
Interaktif yang telah diolah peneliti. Jika siswa mengetahui prosedur
pembentukan rumus yang demikian, kemungkinan siswa dapat lebih
memahami tanpa menghafal.
D. Media Pembelajaran PowerPoint Interaktif
1. Pengertian Media Pembelajaran PowerPoint Interaktif
Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepada penerima
35
sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta
kemauan peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi
dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secara efektif (Sukiman,
2012:29).
PowerPoint merupakan salah satu produk unggulan Microsoft
Coorporation dalam program aplikasi presentasi yang paling banyak
digunakan saat ini (Sukiman, 2012:213). Pemanfaatan PowePoint atau
perangkat lunak lainnya dalam presentasi menyebabkan kegiatan
presentasi menjadi sangat mudah, dinamis dan sangat menarik. Dengan
berbagai perkembangan pada perangkat lunak dan sejumlah perangkat
keras penunjangnya telah menyebabkan terjadinya perubahan besar pada
trend metode presentasi saat ini (Munadi, 2008:150).
2. Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran PowerPoint
Interaktif
Ada beberapa kelebihan dari multimedia presentasi ini, yakni:
1. Mampu menampilkan objek – objek yang sebenarnya tidak ada
secara fisik atau diistilahkan dengan imagery. Secara kognitif
pembelajaran dengan menggunakan mental imagery akan
meningkatkan retensi siswa dalam mengingat materi – materi
pelajaran (Yanti dalam Munadi, 2008:150).
2. Memiliki kemampuan dalam menggabungkan semua unsur media
seperti teks, video, animasi, image, grafik dan sound menjadi satu
kesatuan penyajian yang terintegrasi.
36
3. Memiliki kemampuan dalam mengakomodasi peserta didik sesuai
dengan modalitas belajarnya, terutama bagi mereka yang memiliki
tipe visual, auditif, kinestetik, atau yang lainnya.
4. Mampu mengembangkan materi pembelajaran terutama membaca
dan mendengarkan secara mudah. Pertama pada pengembangan
materi pembelajaran keterampilan membaca, program aplikasi
presentasi dapat dibuat guru (presenter) dengan cara memasukan teks
dalam slide pertama, kemudian memasukan latihan dalam slide kedua
dan umpan balik latihan pada slide berikutnya. Untuk memperindah
tampilan teks – teks bacaan juga bisa dilengkapi dengan berbagai
gambar. Kedua, pada pengembangan materi pembelajaran
keterampilan mendengarkan, guru dapat membuat bahan
pembelajaran dengan video maupun audio. Seperti halnya pada
membaca materi pembelajan, latihan – latihan dan umpan balik dapat
diberikan di slide – slide yang berbeda. Fasilitas hyperlink yang
memungkinkan program dihubungkan dengan jaringan internet akan
memperkaya penyediaan bahan pembelajaran dalam sudut pandang
proses pembelajaran, presentasi merupakan salah satu metode
pembelajan. Penggunaan metode ini menempati frekuensi paling
tinggi dibandingkan dengan metode lainnya (Munadi, 2008:151).
Secara teknis media pembelajaran berfungsi sebagai sumber
belajar yang dipahami sebagai segala macam sumber yang ada di
luar diri seseorang (peserta didik) dan memungkinkan
37
(memudahkan) terjadinya proses belajar, baik secara individual
maupun kelompok. Dengan demikian, kedudukan media sepenuhnya
melayani kebutuhan belajar siswa (pola bermedia). Artinya, untuk
beberapa hal media pembelajaran dapat menggantikan fungsi guru
terutama sebagai sumber belajar. Salah satu media yang dapat
menjalankan fungsi demikian tersebut adalah program multimedia
interaktif.
Multimedia interaktif dapat digunakan dalam kegiatan
pembelajaran sebab cukup efektif menungkatkan hasil belajar
peserta didik. Kelebihan multimedia interaktif sebagai media
pembelajaran, diantaranya:
1. Interaktif. Sesuai dengan namanya, multimedia ini diprogram
atau dirancang untuk dipakai oleh siswa secara individual
(belajar mandri). Saat siswa mengaplikasikan program ini, ia
diajak untuk terlibat secara auditif, visual dan kinetik, sehingga
dengan pelibatan ini dimungkinkan informasi atau pesannya
mudah dimengerti.
2. Memberikan iklim efektif secara individual. Karena dirancang
khusus untuk pembelajaran mandiri, kebutuhan siswa secara
individual terasa terakomodasi, termasuk bagi mereka yang
lamban dalam menerima pelajaran. Karena multimedia interaktif
mampu memberi iklim yang lebih bersifat efektif dengan cara
yang lebih individual, tidak pernah lupa, tidak pernah bosan,
38
sangat sabar dalam menjalankan intruksi, seperti yang
diinginkan. Iklim efektif ini akan melibatkan penggambaran
ulang berbagai objek yang ada dalam pikiran siswa.
3. Meningkatkan motivasi belajar. Dengan terakomodasinya
kebutuhan siswa, siswapun akan termotivasi untuk terus belajar.
4. Memberikan umpan balik. Multimedia interaktif dapat
menyediakan umpan balik (respon) yang segera terhadap hasil
belajar yang dilakukan oleh peserta didik.
5. Karena multimedia interaktif diprogram untuk pembelajaran
mandiri, maka kontrol pemanfaatannya sepenuhnya berada pada
penggunanya (Munadi, 2008:152).
PowerPoint Interaktif yaitu aplikasi PowerPoint yang telah di
setting sedemikian rupa sehingga dapat menampilkan slide – slide
menarik yang dapat digunakan secara individual oleh peserta didik di
mana saja. Seperti paparan di atas, dengan media pembelajaran
PowerPoint Interaktif ini peserta didik diharapkan dapat belajar
mandiri di rumah. Sehingga nantinya output yang didapatkan dapat
lebih maksimal baik bagi siswa, orang tua, guru maupun sekolah.
Selain kelebihan yang dimiliki media interaktif ini, ada juga
beberapa kerugian yang terdapat dari penggunaan media
pembelajaran tersebut, antara lain:
39
1. Waktu pembuatan media cukup lama, artinya untuk membuat
presentasi yang menarik membutuhkan imajinasi, keuletan serta
ketekunan dalam pembuatannya. Sehingga dalam
membuat/mempersiapkan membutuhkan waktu yang cukup
lama.
2. Pembuatannya cukup rumit dan membutuhkan kesabaran yang
lebih ketika membuat.
3. Tidak semua guru mampu menyajikan presentasi menggunakan
PowerPoint Interaktif secara maksimal.
3. Langkah – langkah Menggunakan Media Pembelajaran PowerPoint
Interaktif
Langkah – langkah pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran PowerPoint Interaktif antara lain:
1. Mempersiapkan perlengkapan seperti display screen (white board),
LCD Proyektor, Laptop dan perlengkapan kecil lainnya.
2. Guru menghidupkan LCD Proyektor dan menyambungkan dengan
Laptop.
3. Guru membuka file PowerPoint Interaktif yang telah dipersiapkan
sebelumnya kemudian mengoperasikan sesuai dengan langkahnya.
4. Guru meminta siswa untuk memperhatikan langkah – langkah dalam
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas
Segitiiga dan Jajargenjang melalui media pembelajaran PowerPoint
Interaktif.
40
5. Siswa mengerjakan beberapa quis yang telah ditampilkan di
PowerPoint Interaktif secara bersama – sama.
41
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Pada bab III ini, peneliti ingin menyampaikan keadaan lokasi
dilaksanakannya penelitian. Kondisi yang nyata menjadi sangat
penting ketika hasil dari penelitian akan dijadikan referensi. Secara
garis besar lokasi penelitian adalah sebagai berikut :
Tempat Penelitian : MI Islamiyah Kauman Kidul
Alamat Penelitian : Desa Kauman Kidul, Kecamatan Sidorejo, Kota
Salatiga.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2015 dengan
masing – masing siklus satu kali pertemuan. Siklus I dilaksanakan
pada hari Kamis, tanggal 13 Agustus 2015. Siklus II dilaksanakan pada
hari Selasa, tanggal 18 Agustus 2015. Penelitian ini dilaksanakan di
ruang kelas IV MI Islamiyah Kauman Kidul, Desa Kauman Kidul,
Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga.
3. Keadaan Siswa
Pada penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah siswa
kelas IV MI Islamiyah Kauman Kidul. Dengan jumlah siswa sebanyak
22 anak yang terdiri dari 10 siswa laki – laki dan 12 siswa perempuan.
42
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 13 Agustus 2015,
selama kurang lebih 2 jam pelajaran (2 x 35 menit). Dengan langkah
sebagai berikut:
Menyiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV/I
1. Standar Kompetensi
Menggunakan konsep keliling dan luas bangun datar sederhana dalam
pemecahan masalah.
2. Kompetensi Dasar
Menentukan keliling dan luas Jajargenjang dan Segitiga.
3. Indikator
a. Mengenal dan menemukan rumus keliling dan luas Persegi
Panjang.
b. Mengenal dan menemukan rumus keliling dan luas Segitiga.
c. Mengenal dan menemukan rumus keliling dan luas Jajargenjang.
d. Menyelesaikan soal yang berhubungan dengan keliling dan luas
Persegi Panjang.
e. Menyelesaikan soal yang berhubungan dengan keliling dan luas
Segitiga.
f. Menyelesaikan soal yang berhubungan dengan keliling dan luas
Jajargenjang.
43
4. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat mengenal dan menemukan rumus keliling dan luas
Persegi Panjang.
b. Siswa dapat mengenal dan menemukan rumus keliling dan luas
Segitiga.
c. Siswa dapat mengenal dan menemukan rumus keliling dan luas
Jajargenjang.
d. Siswa dapat menyelesaikan soal yang berhubungan dengan
keliling dan luas Persegi Panjang.
e. Siswa dapat menyelesaikan soal yang berhubungan dengan
keliling dan luas Segitiga.
f. Siswa dapat menyelesaikan soal yang berhubungan dengan
keliling dan luas Jajargenjang.
5. Materi Pembelajaran
Bab. 4 : Segitiga dan Jajargenjang
a. Keliling dan luas Segitiga
b. Keliling dan luas Jajargenjang
c. Penggunaan keliling dan luas
6. Metode Pembelajaran:
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
c. PowerPoint Interaktif
d. Penugasan
44
Pelaksanaan siklus I ini dilaksanakan dalam 4 tahapan, yaitu:
perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing)
dan refleksi (reflecting). Secara garis besar pelaksanaan siklus I ini dapat
dideskripsikan sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan (Planning)
1) Guru menentukan sub pokok bahasan yang akan diajarkan yaitu
menentukan keliling dan luas Jajargenjang dan Segitiga.
2) Mempersiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
sebagai pedoman dalam kegiatan belajar mengajar.
3) Mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan media
pembelajaran PowerPoint Interaktif.
4) Mempersiapkan soal evaluasi sebagai sarana untuk mengetahui
kemampuan siswa.
5) Mempersiapkan lembar observasi/pengamatan untuk guru guna
mengetahui perubahan dan pengembangan dalam melaksanakan
pembelajaran.
6) Mempersiapkan pengamatan terhadap siswa dengan
memperhatikan tingkah laku siswa secara teliti pada saat
kegiatan belajar.
b. Tahap Pelaksanaan (acting)
Pada tahap pelaksanaan ini, guru selaku peneliti dibantu
oleh guru kolaborator melaksanakan kegiatan pembelajaran di
45
kelas sesuai dengan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
yang telah didesain, yaitu:
1. Kegiatan Awal:
a. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan salam dan
do’a.
b. Guru mengabsen peserta didik.
c. Apersepsi : Guru dan siswa bersama – sama melakukan
“Tepuk Semangat” dipimpin oleh guru.
2. Kegiatan Inti :
a. Eksplorasi
1) Guru menerangkan tentang materi Keliling dan Luas
dengan media pembelajaran PowerPoint Interaktif.
2) Guru mengajukan beberapa pertanyaan secara lisan
tentang materi Keliling dan Luas.
3) Siswa diberi kesempatan mengajukan pertanyaan
tentang materi Keliling dan Luas.
b. Elaborasi
1) Guru memberikan pertanyaan dalam bentuk kuis
yang disajikan dengan PowerPoint Interaktif.
2) Guru dan siswa bersama – sama membahas
pertanyaan dari kuis.
3) Guru mamberi penjelasan tentang pertanyaan kuis
yang masih sulit.
46
c. Konfirmasi
1) Guru memberikan beberapa soal latihan tertulis di
papan tulis, dan meminta siswa untuk mengerjakan
di buku masing – masing.
2) Guru meminta siswa untuk maju ke depan dan
mengerjakan di papan tulis.
3) Guru memberikan apresiasi pada siswa yang
bersedia maju untuk mengerjakan soal di papan
tulis.
4) Guru dan siswa mencocokan jawaban yang telah
dikerjakan siswa di papan tulis.
5) Siswa diminta menanyakan materi yang belum
dipahami.
6) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang
telah dipelajari.
3. Kegiatan akhir:
a. Guru memberikan evaluasi tertulis dalam bentuk esay dan
setelah selesai mengerjakan siswa diminta mengumpulkan
hasilnya.
b. Guru memberi motivasi pada siswa untuk selalu
bersemangat dan bersungguh – sungguh dalam belajar.
c. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan bacaan
“hamdallah” dan disusul dengan salam.
47
c. Tahap Observasi (observing)
Pada tahap ini, dilaksanakan observasi/pengamatan
terhadap pelaksanaan pembelajaran yang berlangsung antara lain :
1) Peneliti bersama dengan guru kolaborator mengamati
keaktifan peserta didik pada saat kegiatan pembelajaran.
2) Guru kolaborator mengamati aktifitas peneliti dalam
mengelola pembelajaran selama kegiatan pembelajaran yang
berlangsung.
3) Peneliti mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi
saat pembelajaran.
d. Tahap refleksi (reflecting)
Setelah dilakukan perencanaan, tindakan dan
pengamatan, maka selanjutnya peneliti mengadakan tahap
refleksi dengan menggunakan media pembelajaran
PowerPoint Interaktif. Dengan media tersebut apakah dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa. Refleksi dilakukan
dengan menganalisis hasil tindakan seberapa jauh tingkat
perubahan kemampuan siswa sebelum dan sesudah
dilakukan tindakan. Juga mengkaji keberhasilan belajar
siswa sebagai persiapan tindakan selanjutnya.
Adapun refleksi yang didapatkan dalam pelaksanaan
siklus I ini adalah penggunaan media pembelajaran
48
PowerPoint Interaktif pada siklus I ini kurang maksimal, hal
ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :
1. Masih ada siswa yang bermain sendiri.
2. Masih ada siswa yang belum memperhatikan penjelasan
guru secara maksimal.
3. Siswa masih merasa ragu – ragu untuk bertanya.
Untuk mengatasi hal – hal diatas, peneliti perlu
menyajikan media pembelajaran PowerPoint Interaktif
semenarik mungkin seperti menambahkan efek animasi yang
lebih menarik bagi anak – anak, peneliti juga lebih bersikap
tegas pada siswa yang masih bermain sendiri dengan
memberikan pengertian bahwa bermain sendiri saat kegiatan
pembelajaran hanya akan merugikan diri sendiri. Selain itu,
peneliti juga memberikan motivasi atau dorongan agar siswa
berani mengajukan pertanyaan tentang materi yang masih
belum dipahami. Cara guru memancing keberanian peserta
didik untuk bertanya dengan memberikan hadiah pada siswa
yang mau mengajukan pertanyaan yang terkait dengan
materi.
C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus II
Siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 18 Agustus 2015,
selama kurang lebih 2 jam pelajaran (2 x 35 menit) pada jam ke 3-4.
Persiapannya sebagai berikut:
49
Menyiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV/I
1. Standar Kompetensi
Menggunakan konsep keliling dan luas bangun datar sederhana dalam
pemecahan masalah.
2. Kompetensi Dasar
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas jajar
genjang dan segitiga.
3. Indikator
a. Menghitung keliling dan luas jajargenjang.
b. Menghitung keliling dan luas segitiga.
c. Menyelesaikan soal cerita dengan menerapkan rumus keliling dan
luas.
4. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat menghitung keliling dan luas jajargenjang.
b. Siswan dapat menghitung keliling dan luas segitiga.
c. Siswa dapat menyelesaikan soal cerita dengan menerapkan rumus
keliling dan luas.
5. Materi Pembelajaran:
Bab. 4 : Segitiga dan Jajargenjang
a. Keliling dan luas Segitiga
b. Keliling dan luas Jajargenjang
50
c. Penggunaan keliling dan luas
6. Metode Pembelajaran:
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
c. PowerPoint Interaktif
d. Penugasan
7. Karakteristik siswa yang diharapkan:
a. Bersemangat
b. Memperhatikan
c. Aktif
d. Kritis
e. Teliti
f. Percaya diri
8. Media dan sumber belajar:
a. Media :
1) LCD Proyektor
2) Laptop
3) Display Screen
b. Sumber belajar : Buku Paket BSE Matematika kelas IV
semester 1.
Pelaksanaan siklus II dilaksanakan dalam 4 tahapan, yaitu:
perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan
51
(observing) dan refleksi (reflecting). Secara garis besar pelaksanaan
siklus II ini dapat dideskripsikan sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan (Planning)
1) Guru menentukan sub pokok bahasan yang akan diajarkan
yaitu materi pemecahan masalah keliling dan luas Segitiga
dan Jajargenjang.
2) Mempersiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
sebagai pedoman dalam kegiatan belajar mengajar.
3) Mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan media
pembelajaran PowerPoint Interaktif.
4) Mempersiapkan soal evaluasi sebagai sarana untuk
mengetahui kemampuan siswa.
5) Mempersiapkan lembar observasi/pengamatan untuk guru
guna mengetahui perubahan dan pengembangan dalam
melaksanakan pembelajaran.
6) Mempersiapkan pengamatan terhadap siswa dengan
memperhatikan tingkah laku siswa secara teliti pada saat
kegiatan belajar.
b. Tahap Pelaksanaan (acting)
Pada tahap pelaksanaan ini, guru selaku peneliti dibantu
oleh guru kolaborator melaksanakan kegiatan pembelajaran di
kelas sesuai dengan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
yang telah didesain, yaitu:
52
1. Kegiatan Awal:
a. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan salam dan
do’a.
b. Guru mengabsen peserta didik.
c. Apersepsi:
1) Guru dan siswa bersama – sama melakukan “Tepuk
Semangat”.
2) Guru menanyakan materi pada pertemuan
sebelumnya.
3) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
4) Guru menjelaskan cakupan materi pembelajaran.
5) Guru memberi motivasi kepada siswa agar
mengajukan pertanyaan tentang materi yang belum
dipahaminya.
2. Kegiatan Inti :
a. Eksplorasi
1) Guru mendemonstrasikan dengan media PowerPoint
Interaktif contoh soal cerita menghitung keliling dan
luas Segitiga dan Jajargenjang.
2) Guru mengajukan beberapa pertanyaan secara lisan
tentang contoh soal cerita yang telah
didemonstrasikan guru pada media pembelajaran
PowerPoint Interaktif.
53
3) Siswa diberi kesempatan mengajukan pertanyaan
tentang soal cerita yang masih belum dipahami.
b. Elaborasi
1) Guru memberikan pertanyaan dalam bentuk quis
yang disajikan dengan PowerPoint Interaktif.
2) Guru dan siswa bersama – sama membahas
pertanyaan dari quis.
3) Guru mamberi penjelasan tentang pertanyaan pada
kuis yang masih sulit.
c. Konfirmasi
1) Guru memberikan beberapa soal latihan tertulis di
papan tulis dan meminta siswa untuk mengerjakan di
buku masing – masing.
2) Guru meminta siswa untuk maju ke depan dan
mengerjakan di papan tulis.
3) Guru memberikan apresiasi berupa hadiah pada
siswa yang bersedia maju untuk mengerjakan soal di
papan tulis.
4) Guru dan siswa mencocokan jawaban yang telah
dikerjakan siswa di papan tulis.
5) Siswa diminta menanyakan materi yang belum
dipahami.
54
6) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang
telah dipelajari.
3. Kegiatan akhir:
a. Guru memberikan evaluasi tertulis dalam bentuk esay dan
setelah selesai mengerjakan siswa diminta mengumpulkan
hasilnya.
b. Guru memberi motivasi pada siswa untuk selalu
bersemangat dan bersungguh – sungguh dalam belajar.
c. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan bacaan
“hamdallah” dan disusul dengan salam.
c. Tahap Observasi (observing)
Pada tahap ini dilaksanakan observasi/pengamatan
terhadap pelaksanaan pembelajaran yang berlangsung antara lain:
1) Peneliti bersama dengan guru kolaborator mengamati
keaktifan peserta didik pada saat kegiatan pembelajaran.
2) Guru kolaborator mengamati aktifitas peneliti dalam
mengelola pembelajaran selama kegiatan pembelajaran yang
berlangsung.
3) Peneliti mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi
saat pembelajaran.
55
e. Tahap refleksi (reflecting)
Setelah melakukan perbaikan pada siklus II ini
jumlah siswa yang memperhatikan semakin banyak
dibanding siklus sebelumnya, hal ini dikarenakan persiapan
penyajian pembelajaran yang lebih matang, motivasi dari
guru kepada siswa agar mau bertanya dan tidak lepas dari
media pembelajaran PowerPoint Interaktif yang disajikan
secara simpel dan lebih menarik. Karena ketertarikan
itulah, sehingga perhatian peserta didik dapat langsung
mengarah pada materi yang disampaikan sehingga prestasi
belajar yang diraih jauh lebih baik dari siklus sebelumnya.
KKM indikator sekolah yang didapat oleh peserta didik
pada siklus II ini tercapai dengan maksimal.
56
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Siklus I
Prestasi belajar yang diraih peserta didik pada evaluasi siklus I
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.1 Hasil Belajar Siklus I
No Nama Nilai Keterangan
1. Siswa 1 90 Tuntas
2. Siswa 2 70 Tuntas
3. Siswa 3 60 Belum Tuntas
4. Siswa 4 70 Tuntas
5. Siswa 5 50 Belum Tuntas
6. Siswa 6 70 Tuntas
7. Siswa 7 40 Belum Tuntas
8. Siswa 8 80 Tuntas
9. Siswa 9 100 Tuntas
10. Siswa 10 50 Belum Tuntas
11. Siswa 11 30 Belum Tuntas
12. Siswa 12 80 Tuntas
13. Siswa 13 90 Tuntas
57
14. Siswa 14 100 Tuntas
15. Siswa 15 70 Tuntas
16. Siswa 16 80 Tuntas
17. Siswa 17 50 Belum Tuntas
18. Siswa 18 60 Belum Tuntas
19. Siswa 19 30 Belum Tuntas
20. Siswa 20 70 Tuntas
21. Siswa 21 90 Tuntas
22. Siswa 22 70 Tuntas
2. Siklus II
Tabel 4.2 Hasil Belajar Siklus II
No Nama Nilai Keterangan
1. Siswa 1 100 Tuntas
2. Siswa 2 80 Tuntas
3. Siswa 3 70 Tuntas
4. Siswa 4 100 Tuntas
5. Siswa 5 80 Tuntas
6. Siswa 6 80 Tuntas
7. Siswa 7 70 Tuntas
8. Siswa 8 90 Tuntas
58
9. Siswa 9 100 Tuntas
10. Siswa 10 80 Tuntas
11. Siswa 11 70 Tuntas
12. Siswa 12 100 Tuntas
13. Siswa 13 100 Tuntas
14. Siswa 14 100 Tuntas
15. Siswa 15 90 Tuntas
16. Siswa 16 80 Tuntas
17. Siswa 17 90 Tuntas
18. Siswa 18 70 Tuntas
19. Siswa 19 70 Tuntas
20. Siswa 20 80 Tuntas
21. Siswa 21 90 Tuntas
22. Siswa 22 70 Tuntas
B. Pembahasan
1. Siklus I
Tabel 4.3 Pembahasan Prestasi Belajar Siswa Siklus I
No Nama Nilai Keterangan
1. Siswa 1 90 Tuntas
2. Siswa 2 70 Tuntas
3. Siswa 3 60 Belum Tuntas
59
4. Siswa 4 70 Tuntas
5. Siswa 5 50 Belum Tuntas
6. Siswa 6 70 Tuntas
7. Siswa 7 40 Belum Tuntas
8. Siswa 8 80 Tuntas
9. Siswa 9 100 Tuntas
10. Siswa 10 50 Belum Tuntas
11. Siswa 11 30 Belum Tuntas
12. Siswa 12 80 Tuntas
13. Siswa 13 90 Tuntas
14. Siswa 14 100 Tuntas
15. Siswa 15 70 Tuntas
16. Siswa 16 80 Tuntas
17. Siswa 17 50 Belum Tuntas
18. Siswa 18 60 Belum Tuntas
19. Siswa 19 30 Belum Tuntas
20. Siswa 20 70 Tuntas
21. Siswa 21 90 Tuntas
22. Siswa 22 70 Tuntas
Data di atas menunjukan prestasi belajar siswa pada siklus I.
Siswa yang mencapai KKM indikator sekolah dalam persentase adalah
sebagai berikut:
60
× %
× %
%
Sedangkan siswa yang belum mencapai KKM indikator
sekolah dalam persentase adalah sebagai berikut:
× %
× %
%
Pada siklus I ini menunjukan siswa yang tuntas
sebanyak 14 siswa dan yang belum tuntas sebanyak 8 siswa.
Hasil yang didapatkan dari siklus I adalah penggunaan media
pembelajaran PowerPoint Interaktif dapat dikatakan belum
berjalan secara maksimal, hal ini disebabkan oleh beberapa
faktor antara lain:
1. Masih ada siswa yang bermain sendiri.
2. Masih ada siswa yang belum memperhatikan penjelasan
guru secara maksimal.
3. Siswa masih merasa ragu – ragu untuk bertanya.
4. Pengkondisian kelas yang masih kurang.
61
5. Guru kurang dalam menciptakan suasana aktif dan
menyenangkan.
Untuk mengatasi hal – hal diatas, peneliti perlu
menyajikan media pembelajaran PowerPoint Interaktif
semenarik mungkin seperti menambahkan efek animasi yang
lebih menarik bagi anak – anak, peneliti juga lebih bersikap
tegas pada siswa yang masih bermain sendiri dengan
memberikan pengertian bahwa bermain sendiri saat kegiatan
pembelajaran hanya akan merugikan diri sendiri. Disamping
itu, peneliti juga memberikan motivasi atau dorongan agar
siswa berani mengajukan pertanyaan tentang materi yang
masih belum dipahami. Cara guru untuk memancing
keberanian peserta didik untuk bertanya adalah dengan
memberikan hadiah pada siswa yang mau mengajukan
pertanyaan yang terkait dengan materi.
2. Siklus II
Tabel 4.4 Pembahasan Prestasi Belajar Siswa Siklus II
No Nama Nilai Keterangan
1. Siswa 1 100 Tuntas
2. Siswa 2 80 Tuntas
3. Siswa 3 70 Tuntas
62
4. Siswa 4 100 Tuntas
5. Siswa 5 80 Tuntas
6. Siswa 6 80 Tuntas
7. Siswa 7 70 Tuntas
8. Siswa 8 90 Tuntas
9. Siswa 9 100 Tuntas
10. Siswa 10 80 Tuntas
11. Siswa 11 70 Tuntas
12. Siswa 12 100 Tuntas
13. Siswa 13 100 Tuntas
14. Siswa 14 100 Tuntas
15. Siswa 15 90 Tuntas
16. Siswa 16 80 Tuntas
17. Siswa 17 90 Tuntas
18. Siswa 18 70 Tuntas
19. Siswa 19 70 Tuntas
20. Siswa 20 80 Tuntas
21. Siswa 21 90 Tuntas
22. Siswa 22 70 Tuntas
Pada siklus II ini kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
media pembelajaran PowerPoint Interaktif berlangsung dengan lancar.
Hal ini dapat dilihat dari semua siswa yang memperhatikan dan
63
mendengarkan penjelasan yang diberikan guru sehingga tidak ada
siswa yang bermain sendiri. Kebanyakan dari siswa juga sudah
banyak yang berani untuk mengajukan pertanyaan tentang materi,
sehingga kegiatan pembelajaran berjalan dengan aktif dan hasilnya
juga dapat maksimal.
Kebanyakan dari siswa juga sudah berantusias untuk maju ke
depan dan mengerjakan soal latihan di papan tulis. Kemajuan yang
demikian menghasilkan siswa dapat mencapai target KKM indikator
sekolah secara maksimal baik secara individu maupun kelas. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa pada siklus II ini ketuntasan yang didapat
sebesar 100% artinya seluruh siswa telah lulus dalam mencapai
standar KKM indikator sekolah.
3. Peningkatan Siklus I ke Siklus II
Tabel 4.5 Peningkatan Siklus I ke Siklus II
No.
Tuntas dan Tidak
Tuntas
Siklus I Siklus II
1. Tuntas
14
(63,6%)
22
(100%)
2. Tidak Tuntas
8
(36,4%)
0
(0%)
64
Data di atas menunjukan peningkatan prestasi belajar siswa.
Siswa yang tuntas pada siklus I sebanyak 14 siswa atau
dipersentasekan sebesar 63,6%. Sedangkan yang tidak tuntas pada
siklus I sebanyak 8 siswa atau dipersentasekan sebesar 36,4%.
Sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan prestasi belajar yang
cukup drastis yaitu 22 siswa mencapai nilai ketuntasan minimum atau
dipersentasekan sebesar 100% artinya semua siswa lulus dalam
mencapai nilai standar KKM indikator sekolah. Peningkatan prestasi
belajar siswa dari siklus I ke siklus II sebanyak 8 siswa atau dalam
persen sebesar 36,4% dari jumlah siswa sebanyak 22 anak.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa
penggunaan media pembelajaran PowerPoint Interaktif pada materi
Keliling dan Luas mata pelajaran matematika di MI Islamiyah
Kauman Kidul Kota Salatiga berhasil meningkatkan prestasi belajar
siswa.
65
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan didapatkan hasil
sebagai berikut: melalui penggunaan media pembelajaran PowerPoint
Interaktif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV MI Islamiyah
Kauman Kidul Kota Salatiga Tahun 2015.
Peningkatan prestasi belajar siswa dari pelaksanaan siklus I ke
siklus II cukup drastis. Siswa yang tuntas pada siklus I sebanyak 14 siswa
atau dipersentasekan sebesar 63,6%. Sedangkan pada siklus II sebanyak 22
siswa mencapai nilai ketuntasan minimum atau dipersentasekan sebesar
100%. Peningkatan prestasi belajar siswa dari siklus I ke siklus II
sebanyak 8 siswa atau dalam persen sebesar 36,4% dari jumlah siswa
sebanyak 22 anak.
B. Saran
1. Sebagai seorang pendidik, guru harus pandai dalam memilih dan
mengelola media pembelajaran.
2. Guru sebagai fasilitator harus dapat mengikuti trend teknologi masa
kini, terutama pada media pembelajaran.
3. Guru sebaiknya menciptakan suasana aktif pada kegiatan pembelajaran
agar siswa dapat memahami pelajaran secara maksimal.
66
4. Guru sebagai pembentuk karekter juga harus selalu memberi motivasi
pada peserta didiknya agar selalu bersemangat dalam belajar dan
bersikap baik terhadap siapapun.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Asnawir, Basyiruddin Usman. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers.
Azwar, Saifuddin. 1987. Test Prestasi. Yogyakarta: Liberty.
Bell, Margaret E. Gredler. 1994. Belajar dan Membelajarkan. Jakarta: PT Raja
Gravindo Persada.
Daryanto. 2013. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.
Dumairy. 2003. Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta:
BPFE-YOGYAKARTA
Ibrahim dan Suparni. 2012. Pembelajaran Matematika Teori dan Aplikasinya.
Yogyakarta: SUKA-Press UIN Sunan Kalijaga.
Jalil, Jasman. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.
Munadi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta:
Gaung Persada (GP) Press.
Rofiq, Ngaunu. 2014. Skripsi Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Materi
Penjumlahan Menggunakan Media Liquid Crystal Display (LCD)
Proyektor pada Siswa Kelas II MI Milir Bandungan Tahun Pelajaran
2014/2015. Salatiga: IAIN Salatiga.
2
Semiawan, Conny. 2008. Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah
Dasar. PT Indeks.
Sriyanti, Lilik dkk. 2009. Teori – teori Belajar. Salatiga: STAIN Salatiga Press.
Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta:
PEDAGOGIA.
Winarno. 2009. Matematika 1. Salatiga: STAIN SALATIGA PRESS.
Yousda, Ine Lamirman, Zainal Arifin. 1993. Penelitian dan Statistik Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS 1
Madrasah : MI ISLAMIYAH KAUMAN KIDUL
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV (Empat)/I
Materi Pokok : Keliling dan Luas
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi :
Menggunakan Konsep Keliling dan luas bangun datar sederhana dalam
pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar :
Menentukan keliling dan luas jajargenjang dan segitiga
C. Indikator :
Mengenal dan menemukan rumus keliling dan luas persegi panjang
Mengenal dan menemukan rumus keliling dan luas segitiga
Mengenal dan menemukan rumus keliling dan luas jajargenjang.
Menyelesaikan soal yang berhubungan dengan keliling dan luas
persegi panjang
Menyelesaikan soal yang berhubungan dengan keliling dan luas
segitiga
Menyelesaikan soal yang berhubungan dengan keliling dan luas jajar
genjang
D. Tujuan :
Siswa dapat mengenal dan menemukan rumus keliling dan luas
persegi panjang
Siswa dapat mengenal dan menemukan rumus keliling dan luas
segitiga
Siswa dapat mengenal dan menemukan rumus keliling dan luas
jajargenjang.
Siswa dapat menyelesaikan soal yang berhubungan dengan keliling
dan luas persegi panjang
Siswa dapat menyelesaikan soal yang berhubungan dengan keliling
dan luas segitiga
2
Siswa dapat menyelesaikan soal yang berhubungan dengan keliling
dan luas jajar genjang
E. Karakteristik siswa yang diharapkan
Bersemangat
Memperhatikan
Aktif
Kritis
Teliti
Percaya diri
F. Materi Pembelajaran
Bab. 4 : Segitiga dan Jajargenjang
Keliling dan luas segitiga
Keliling dan luas jajargenjang
Penggunaan keliling dan luas
G. Metode Pembelajaran
Ceramah
Tanyajawab
Power Point Interaktif
Penugasan
H. Media dan sumber belajar
Media :
LCD Proyektor
Laptop
Display Screen
Sumber belajar :
Buku Paket BSE Matematika kelas IV semester 1
I. Langkah – langkah kegiatan pembelajaran :
1. Kegiatan Awal :
a. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan salam dan do’a
b. Guru mengabsen peserta didik
c. Apersepsi :
Guru dan siswa bersama – sama melakukan “Tepuk Semangat”
dipimpin oleh guru.
Guru memberi pertanyaan “Anak – anak, pernahkah kalian
menjemur pakaian?”.
3
“Apa yang digunakan untuk menjemur?”
“Ya benar, hanger berbentuk segitiga. Nanti kita akan
membahas bentuk segitiga dan jajargenjang, karena itu anak –
anak harus tahu dulu yang dinamakan dengan bentuk segitiga
dan jajargenjang.”
2. Kegiatan Inti :
f. Eksplorasi
Guru menerangkan tentang materi Keliling dan Luas dengan
media pembelajaran Power Point Interaktif.
Guru mengajukan beberapa pertanyaan secara lisan tentang
materi Keliling dan Luas.
Siswa diberi kesempatan mengajukan pertanyaan tentang
materi Keliling dan Luas.
g. Elaborasi
Guru memberikan pertanyaan dalam bentuk kuis yang
disajikan dengan Power Point Interaktif
Guru dan siswa bersama – sama membahas pertanyaan dari
kuis
Guru mamberi penjelasan tentang pertanyaan kuis yang masih
sulit
h. Konfirmasi
Guru memberikan beberapa soal latihan tertulis di papan tulis,
dan meminta siswa untuk mengerjakan di buku masing –
masing.
Guru meminta siswa untuk maju ke depan dan mengerjakan di
papan tulis
Guru memberikan apresiasi pada siswa yang bersedia maju
untuk mengerjakan soal di papan tulis
Guru dan siswa mencocokan jawaban yang telah dikerjakan
siswa di papan tulis
Siswa diminta menanyakan materi yang belum dipahami
Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
3. Kegiatan akhir :
Guru memberikan evaluasi tertulis dalam bentuk esay dan
setelah selesai mengerjakan siswa diminta mengumpulkan
hasilnya
4
Guru memberi motivasi pada siswa untuk selalu bersemangat
dan bersungguh – sungguh dalam belajar
Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan bacaan
“hamdallah” dan disusul dengan salam.
J. Penilaian
1. Evaluasi
Teknik Bentuk
Instrumen
Instrumen Soal
Tes
Tertulis
Esay Hitunglah keliling bangun dibawah ini !!
1.
2.
3.
4. Tentukan luas daerah persegi panjang berikut:
5. Tentukan luas daerah segitiga berikut:
32 cm
27 cm
15 cm
20 cm
25 cm
6 cm
3 cm
5 cm
9 cm
8 cm
4 cm
5
6. Tentukan luas daerah jajar genjang berikut:
7. Hitunglah luas daerah bangun berikut ini:
8. Hitunglah keliling bangun berikut ini:
9. Hitunglah luas daerah yang diarsir berikut ini:
10. Hitunglah luas daerah yang diarsir berikut ini:
8 cm
4 cm
8 cm
12 cm
4 cm
2 cm
4 cm
ll ll
10 cm
3 cm
15 cm
10 cm
5 cm
6
Kunci Jawaban:
1. Diketahui : P = 32 cm
L = 27 cm
Ditanyakan : Keliling Persegi Panjang..??
Jawab:
K = 2 x ( p + l )
= 2 x (32 + 27)
= 2 x (59)
= 118
Jadi, Keliling Persegi Panjang adalah 118 cm.
2. Diketahui :
Alas = 20 cm
Tinggi = 15 cm
Sisi Miring = 25 cm
Ditanyakan : Keliling Segitiga..??
Jawab : K = 20 + 15 + 25
= 60
Jadi, Keliling Segitiga adalah 60 cm
3. Diketahui : Alas = 6 cm
Sisi Miring = 3 cm
Ditanyakan : Keliling Jajar Genjang..??
Jawab : K = 2 x (alas + sisi miring)
= 2 x (6 + 3)
= 2 x (9)
= 18
Jadi, Keliling Jajar Genjang adalah 18 cm
4. Diketahui :
Panjang (p) = 9 cm
Lebar (l) = 5 cm
Ditanyakan : Luas Daerah Persegi Panjang ??
Jawab : L Persegi Panjang = p x l
= 9 x 5
= 45
Jadi, Luas daerah Persegi Panjang adalah 45
cm
7
5. Diketahui :
Alas (a) = 8 cm
Tinggi (t) = 4 cm
Ditanyakan : Luas Daerah Segitiga ??
Jawab :
Luas Segitiga = ×
= ×
=
= 16
Jadi, Luas daerah Segitiga adalah 16 cm
6. Diketahui :
Alas (a) = 8 cm
Tinggi (t) = 4 cm
Ditanyakan : L Jajar Genjang = a x t
= 8 x 4
= 32
Jadi, Luas daerah Jajar Genjang adalah 32 cm
7.
Daerah I (Persegi Panjang) :
Luas = p x l
= 8 x 4
= 32
Daerah II (Segitiga) :
Luas = ×
= ×
=
8 cm
8 cm
4 cm
4 cm
I II
12 cm
8
= 8
Jadi, Luas daerah yaitu 32 cm + 8 cm = 40 cm
8. Ditanyakan : Keliling ??
Jawab : K = 3 + 2 + 3 + 4 + 2 + 4
= 18
Jadi, Keliling Bangun adalah 18 cm
9. Diketahui :
Alas (a) = 15 cm
Tinggi (t) = 10 cm
Ditanyakan : Luas Daerah Segitiga ??
Jawab :
Luas Segitiga = ×
= ×
=
= 75
Jadi, Luas daerah Segitiga adalah 75 cm
10. Diketahui :
Alas (a) = 10 cm
Tinggi (t) = 5 cm
Ditanyakan : Luas Daerah Jajar Genjang ??
Jawab :
Luas Jajar Genjang = a x t
= 10 x 5
= 50
Jadi Luas daerah Jajar Genjang adalah 50 cm
9
Skor Penilaian Evaluasi : 5 point per nomor
Nilai Akhir :
×
50 × 100
2. Karakter
No. Indikator Nilai
1 2 3 4
1. Bersemangat
2. Memperhatikan
3. Aktif
4. Kritis
5. Teliti
6. Percaya diri
Keterangan Nilai :
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Amat baik
Salatiga, 27 Juni 2015
Guru Matematika Kelas IV, Peneliti,
Syaful Anwar A.Ma. Evie Yunianti
Mengetahui,
Kepala MI ISLAMIYAH KAUMAN KIDUL
Siti Rohmini, M.Pd.I.
NIP. 19710331 199303 2 001
10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS II
Madrasah : MI ISLAMIYAH KAUMAN KIDUL
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV (Empat)/I
Materi Pokok : Keliling dan Luas
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
K. Standar Kompetensi :
Menggunakan Konsep Keliling dan luas bangun datar sederhana dalam
pemecahan masalah.
L. Kompetensi Dasar :
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas jajar
genjang dan segitiga
M. Indikator :
Menghitung keliling dan luas jajargenjang
Menghitung keliling dan luas segitiga
Menyelesaikan soal cerita dengan menerapkan rumus keliling dan luas
N. Tujuan :
Siswa dapat menghitung keliling dan luas jajarrggenjang
Siswan dapat menghitung keliling dan luas segitiga
Siswa dapat menyelesaikan soal cerita dengan menerapkan rumus
keliling dan luas
O. Karakteristik siswa yang diharapkan
Bersemangat
Memperhatikan
Aktif
Kritis
Teliti
Percaya diri
P. Materi Pembelajaran
Bab. 4 : Segitiga dan Jajargenjang
Keliling dan luas segitiga
11
Keliling dan luas jajargenjang
Penggunaan keliling dan luas
Q. Metode Pembelajaran
Ceramah
Tanya jawab
Power Point Interaktif
Penugasan
R. Media dan sumber belajar
Media :
LCD Proyektor
Laptop
Display Screen
Sumber belajar :
Buku Paket BSE Matematika kelas IV semester 1
S. Langkah – langkah kegiatan pembelajaran :
4. Kegiatan Awal :
d. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan salam dan do’a
e. Guru mengabsen peserta didik
f. Apersepsi :
Guru dan siswa bersama – sama melakukan “Tepuk Hebat”
Guru menanyakan materi pada pertemuan sebelumnya
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
Guru menjelaskan cakupan materi pembelajaran
5. Kegiatan Inti :
i. Eksplorasi
Guru mendemonstrasikan dengan media Power Point Interaktif
contoh soal cerita menghitung keliling dan luas segitiga dan
jajargenjang.
Guru mengajukan beberapa pertanyaan secara lisan tentang
contoh soal cerita yang telah didemonstrasikan guru pada
media pembelajaran Power Point Interaktif.
Siswa diberi kesempatan mengajukan pertanyaan tentang soal
cerita yang masih belum dipahami
j. Elaborasi
12
Guru memberikan pertanyaan dalam bentuk kuis yang
disajikan dengan Power Point Interaktif
Guru dan siswa bersama – sama membahas pertanyaan dari
kuis
Guru mamberi penjelasan tentang pertanyaan pada kuis yang
masih sulit
k. Konfirmasi
Guru memberikan beberapa soal latihan tertulis di papan tulis,
dan meminta siswa untuk mengerjakan di buku masing –
masing.
Guru meminta siswa untuk maju ke depan dan mengerjakan di
papan tulis
Guru memberikan apresiasi pada siswa yang bersedia maju
untuk mengerjakan soal di papan tulis
Guru dan siswa mencocokan jawaban yang telah dikerjakan
siswa di papan tulis
Siswa diminta menanyakan materi yang belum dipahami
Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah
dipelajari.
6. Kegiatan akhir :
Guru memberikan evaluasi tertulis dalam bentuk esay dan
setelah selesai mengerjakan siswa diminta mengumpulkan
hasilnya
Guru memberi motivasi pada siswa untuk selalu bersemangat
dan bersungguh – sungguh dalam belajar
Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan bacaan
“hamdallah” dan disusul dengan salam.
T. Penilaian
3. Evaluasi
Teknik Bentuk
Instrumen
Instrumen Soal
Tes
Tertulis
Esay 1. Panjang alas suatu segitiga adalah 12 cm
dan tingginya 8 cm. Berapa luas segitiga?
2. Sebuah papan kayu berbentuk segitiga siku-
siku dengan panjang sisi-sisi yang saling
tegak lurus adalah 13 m dan 40 m. Berapa
luas papan kayu tersebut?
13
3. Sebuah kapal mempunyai 2 buah layar
seperti pada gambar berikut.
Hitunglah:
a. luas masing-masing layar
b. luas seluruh layar
4. Sebuah papan kaca berbentuk segitiga siku-
siku dengan panjang sisi-sisi yang saling
tegak lurus adalah 12 m dan 30 m. Berapa
luas papan kaca tersebut?
5. Dikma sedang memegang bendera
berbentuk segitiga sama kaki. Jika sisi
bawah bendera berukuran 15 cm, dan
tingginya 6 cm. Berapa luas bendera yang
dipegang Dikma?
6. Luas jajargenjang dengan panjang alas 10
cm dan tinggi 7 cm adalah...
7. Jika luas jajargenjang KLMN = 120 cm2,
14
berapa panjang KL ?
8. Hitunglah luas daerah yang diarsir!!
9. Paman Ema mempunyai daerah peternakan
berbentuk jajargenjang dengan ukuran
seperti pada gambar berikut.
Paman Ema ingin memasang kawat
mengitari peternakan tersebut untuk
mencegah hewan ternak keluar. Berapa
panjang kawat yang diperlukan paman
Ema?
10. Ayah Abid mempunyai kebun jeruk
berbentuk jajargenjang seperti pada gambar
berikut.
15
Ayah Abid berencana untuk memasang
pagar pada bagian pinggirnya. Berapa
panjang pagar yang dibutuhkan Ayah Abid?
Kunci Jawaban :
1. L = ×
=
×
= 48
2. L = ×
×
3. a. Segitiga besar : L = ×
=
×
= 6
Segitiga kecil : L = ×
=
×
= 3
b. Luas Seluruh Layar :
= Segitiga besar + Segitiga kecil
= 6 + 3 = 9 cm
4. L = ×
=
×
= 180 cm
5. L = ×
=
×
= 45 cm
6. L = a x t = 7 x 10 = 70 cm
7. L = a x t
120 = a x 12
a =
= 10 cm
8. L jajargenjang = a x t = 10 x 10 = 100 cm
L segitiga = ×
×
0
16
Luas daerah yang diarsir :
L jajar genjang – L segitiga = 100 – 40 =
60 cm
9. K = 2 x ( alas + sisi ) = 2 x ( 300 + 200 )
= 2 x 500 = 1000 m
10. K = 2 x ( alas + sisi ) = 2 x ( 50 + 10 )
= 2 x 50 = 100 m
Skor Penilaian Evaluasi : 5 point per nomor
Nilai Akhir :
×
50 × 100
4. Karakter
No. Indikator Nilai
1 2 3 4
1. Bersemangat
2. Memperhatikan
3. Aktif
4. Kritis
5. Teliti
6. Percaya diri
Keterangan Nilai :
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Amat baik
17
Salatiga, 27 Juni 2015
Guru Matematika Kelas IV, Peneliti,
Syaful Anwar A.Ma. Evie Yunianti
Mengetahui,
Kepala MI ISLAMIYAH KAUMAN KIDUL
Siti Rohmini, M.Pd.I.
NIP. 19710331 199303 2 001
18
19
20
21
22
DOKUMENTASI
23
24