peningkatan prestasi belajar siswa dengan model … · 2016-01-08 · i peningkatan prestasi...
TRANSCRIPT
i
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA
DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TEKNIK MENCARI PASANGAN PADA MATA PELAJARAN IPS
DI KELAS IV SDN KENITEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Ady Priyanto
NIM : 101134262
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto: “Hidup Adalah Anugrah Yang Harus Disyukuri Dengan Selalu Berusaha Dan Berkarya
Dalam Nama-NYA”
(Peneliti)
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
Tuhan Yesus Kristus
Kedua orangtuaku:
Alb. Sutopo & V. Kurniasih Astuti
Adik – Adik ku :
Mm. Ani Yulita, dan Yopita Widiastuti
Istriku dan Anakku Tercinta
V. Retno Susilowati, dan M. Niken Rosari
Dosen Pembimbingku:
Drs. Paulus Wahana, M. Hum.
Almamater Universitas Sanata Dharma
SD Negeri Keniten
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan dafta pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 06 Februari 2015
Peneliti
Ady Priyanto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Ady Priyanto
Nomor Mahasiswa : 101134262
Demi pengembangan ilmu perngetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Univerisitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA
DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TEKNIK MENCARI PASANGAN PADA MATA PELAJARAN IPS
DI KELAS IV SDN KENITEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Dengan demikian saya meberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma baik untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikan di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa
perlu ijin darisaya atau member royali kepada saya selama tetap mencantumkan
nama saya sebagai peneliti.
Demikian pernyataan ini saya buat sebenarnya.
Yogyakarta, 06 Februari 2015
Yang menyatakan,
Ady Priyanto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Priyanto, Ady. 2015: Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dengan Model
Pembelajaran Kooperatif Teknik Mencari Pasangan Pada
Mata Pelajaran Ips Di Kelas IV SD Negeri Keniten Tahun
Pelajaran 2013/2014. skripsi. Yogyakarta: Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Univeristas Sanata
Dharma.
Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV SD
Negeri Keniten?
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan peningkatan prestasi belajar IPS
siswa dengan diterapkannya model pembelajaran Make A Match. Penelitian ini
dilaksanakan dalam bentuk penelitian tindakan kelas. Penelitian berlangsung
selama dua siklus. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran
Make A Match. Sedangkan variabel terikatnya adalah prestasi belajar IPS siswa
materi menunjukan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatanya
untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes dan non tes.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan ketuntasan prestasi belajar IPS
siswa yang cukup signifikan antara hasil prasiklus (22,27%), hasil siklus I (40%)
dan hasil siklus II (60%), dan prestasi belajar rata – rata siswa dari prasiklus 56,36
(cukup) menjadi 60,09 (Cukup) di siklus I dan 70,64% (Baik) di siklus II. Simpulan
dalam penelitian ini yaitu penerapan model Make A Match pada pembelajaran IPS
dapat meningkatkan hasil belajar peserta didiik kelas IV SD Negeri Keniten.
Kata-kata kunci: Make A Match, IPS, Prestasi Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Priyanto, Ady. 2015: The Improvement Of Students Learning Achievement
Through Cooperative Learning Model ‘Make A Match
Technique’ In Social Subject Of Grade IV Of Keniten
State Elementary School Year 2013/2014. Thesis.
Yogyakarta: Teachers Training And Education Faculty,
Sanata Dharma University.
The problem formulation is that whether the application of the cooperative
learning model Make A Match improve the students learning activity, and the
learning result of the social subject of grade IV of Keniten State Elementary
School.
This research aims to describe the improvement of the students learning
activity, and the learning result of social subject by the application of the Make A
Match model of the learning. This research was the classroom action research,
done in grade IV of Keniten State Elementary School. The subjects are 22
students. The research was about in 2 cycles. The free variable of the research was
the learning model of Make A Match. While the bound variable was the students
learning result of the social subject of the material of showing the types and the
spread of the natural resources and the use for the regional economy.
The data collecting technique was the test and non-test. The result shows
the improvement of the learning requirement of the social subject of the material
of showing the types and spread of natural resources and the use for the regional
economy significantly between the pre-cycle (22.27%), cycle I (40%) and cycle II
(60%), and the students average learning result from 56.36% of the pre-cycle
(fair) to 60.09% (fair) in cycle I and 70.64% (good) in cycle II.
Keywords: Make A Match, social subject, learning result
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Segala karunia- Nya
sehingga peneliti dapat menyelesaiakan skripsi yang berjudul “Peningkatan
Prestasi Belajar Siswa Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Mencari
Pasangan Pada Mata Pelajaran Ips Di Kelas IV SD Negeri Keniten Tahun
Pelajaran 2013/2014”. Skripsi ini disusun untuk melengkapi syarat memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terimakasih kepada berbagai
pihak yang telah meberikan bimbingan dan dukungan dalam proses penyusunan
skripsi ini. Peneliti mengucapkan terimakasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D., Dekan Fakultas Keuguruan dan Ilmu Pendidikan
Univesitas Sanata Dharma.
2. G. Ari Nugrahanta, S.J.,SS.,BST.,M.A., Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
3. Christiyanti Apriastuti, S.Si. M.Pd., Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
4. Drs. Paulus Wahana, M.Hum, Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan, motivasi dan menjadi fasilitator peneliti
dalam menyelesaikan skripsi.
5. Sarjana Tri Darmana, S.Pd.SD, kepala sekolah SDN Keniten yang
telah memberikan ijin bagi saya untuk melakukan penelitian di Kelas
IV SDN Keniten.
6. Seluruh jajaran guru dan karyawan SDN Keniten atas bantuannya
selama peneliti melakukan penelitian.
7. Siswa kelas IV SDN Keniten yang telah bersedia menjadi subjek
dalam peneltian ini.
8. Kedua orangtua peneliti, bapak Alb. Sutopo dan Ibu V. Kurniasih
Astuti yang telah memberikan bimbingan, doa, kasih sayang serta
biaya bagi keberhasilan putranya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
9. Bagi kedua adik peneliti Mm. Ani Yulita, dan Yopita Widiastuti yang
telah memberikan doa dan dukungan bagiku.
10. Bagi Istri dan Anak peneliti V Retno Susilowati dan Michaella Niken
Rosari, yang telah sabar menanti dengan senyuman dan motivasi yang
tiada henti.
11. Bagi Alamanda 329 familia Petrus Fajar Yuniantoro Widodo, Ari,
yang telah memberikan bantuan dan motivasi dalam menyelesaikan
skripsi ini.
12. Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, yang telah
membantu, memberikan dukungan, semangat, doa dan insipirasi
hingga terselesaikannya skripsi ini.
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca.
Yogyakarta, 06 Februari 2015
Peneliti.
Ady Priyanto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................... iv
PERNYATAN KEASLIAN KARYA TULIS ............................................. iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ........................ v
ABSTRAK ..................................................................................................... vi
ABSTRACT ................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Batasan Masalah ............................................................................. 2
C. Rumusan Masalah ......................................................................... 3
D. Tujuan Penelitian ........................................................................... 3
E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 3
F. Batasan Pengrtian ........................................................................... 4
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka ................................................................................ 5
1. Prestasi Belajar ............................................................. 5
a. Prestasi .................................................................. 5
b. Belajar ................................................................... 6
c. Pengertian Prestasi Belajar .................................... 9
d. Fungsi Prestasi Belajar .......................................... 10
e. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar .......... 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
2. Pembelajaran IPS di SD .............................................. 14
a. Hakikat Pembelajaran IPS ..................................... 14
b. Tujuan Pembelajaran IPS ...................................... 14
c. Ruang Lingkup IPS ............................................... 15
3. KD Mata Pelajaran IPS Kelas IV SD ........................... 15
4. Model Pembelajaran Kooperatif Mencari Pasangan .... 16
a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif .......... 16
b. Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif ............... 16
c. Unsur – Unsur Pembelajaran Kooperatif ............... 17
d. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Teknik Mencari Pasangan ..................................... 18
e. Langkah –Langkah Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Mencari Pasangan ................... 18
f. Kelebihan Teknik Mencari Pasangan .................... 19
g. Kelemahan Teknik Mencari Pasangan .................. 19
B. Penelitian Yang Relevan .............................................................. 20
C. Kerangka Berpikir .......................................................................... 22
D. Hipotesis Tindakan ......................................................................... 23
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .............................................................................. 23
B. Seting Penelitian ............................................................................. 24
1. Tempat Penelitian ......................................................... 24
2. Subyek Penelitian ......................................................... 24
3. Obyek Penelitian .......................................................... 24
4. Waktu Penelitian .......................................................... 25
C. Rencana Tindakan .......................................................................... 25
1. Persiapan....................................................................... 26
2. Rencana Tindakan Setiap Siklus .................................. 27
D. Pengumpulan Data dan Instrumen ............................................... 31
1. Peubah, Data, Pengumpulan Data dan Instrumen ........ 31
2. Penyusunan Instrumen.................................................. 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
3. Validitas Instrumen ...................................................... 33
4. Teknik Analisis Data .................................................... 37
E. Indikator Keberhasilan ................................................................... 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ............................................................................ 38
1. Kondisi awal ................................................................. 38
2. Siklus I .......................................................................... 41
3. Siklus II ........................................................................ 48
B. Hasil Pembahasan Silkus I dan II .................................................. 54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................... 57
B. Saran ............................................................................................. 57
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 58
LAMPIRAN .................................................................................................... 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Daftar nilai kondisi awal siswa ......................................................... 2
Tabel 2. Peubah, indikator, data, dan instrumen ............................................ 24
Tabel 3. Kisi – kisi soal tes tertulis siklus I .................................................... 26
Tabel 4. Kisi – kisi soal tes tertulis siklus II ................................................... 26
Tabel 5. Rubrik Penilaian kinerja saat diskusi kelompok ............................... 31
Tabel 6. Kondisi awal prestasi belajar dan kondisi prestasi belajar yang
diharapkan di siklus I dan siklus II .................................................... 31
Tabel 7. Daftar nilai ulangan kelas IV tahun ajaran 2012/2013 ..................... 33
Tabel 8. Keadaan awal prestasi belajar siswa ................................................. 34
Tabel 9. Tingkat keaktifan siswa siklus I ........................................................ 38
Tabel 10. Daftar nilai evaluasi siklus I............................................................. 39
Tabel 11. Prestasi belajar siswa siklus I .......................................................... 40
Tabel 12. Perubahan Prestasi belajar siswa siklus I ......................................... 40
Table 13. Ketuntasan siklus I .......................................................................... 41
Tabel 14. Tingkat keaktifan siswa siklus II ..................................................... 44
Tabel 15. Daftar nilai evaluasi siklus II ........................................................... 45
Tabel 16. Prestasi belajar siklus II ................................................................... 46
Tabel 17. Perubahan prestasi belajar siswa siklus II ........................................ 46
Tabel 18. Ketuntasan siklus II .......................................................................... 47
Tabel 19. Tingkat keaktifan siswa .................................................................. 48
Tabel 20. Prestasi belajar siswa ....................................................................... 50
Tabel 21. Ketuntasan ....................................................................................... 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Siklus penelitian menurut Kemmis dan Taggart .......................... 20
Gambar 2. Diagram keadaan awal ketuntasan belajar siswa .......................... 34
Gambar 3. Diagram tingkat keaktifan siswa siklus I ...................................... 38
Gambar 4. Diagram prestasi belajar siswa siklus I ......................................... 40
Gambar 5. Diagram ketuntasan siswa siklus I ................................................ 41
Gambar 6. Diagram keaktifan siswa siklus I .................................................. 45
Gambar 7. Diagram rata – rata prestasi belajar siswa siklus II ....................... 47
Gambar 8. Diagram ketuntasan siklus II ......................................................... 48
Gambar 9. Diagram tingkat keaktifan siswa ................................................... 49
Gambar 10. Diagram rata – rata prestasi belajar siswa ................................... 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam keseluruhan sistem pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar
merupakan ujung tombak pendidikan. Hal ini berarti keberhasilan dalam mencapai
tujuan pendidikan banyak tergantung pada proses pembelajaran di kelas yang diterima
siswa. Guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembelajaran di kelas, maka
kualitas pembelajaran sangat ditentukan oleh guru. Keberhasilan pembelajaran pada
umumnya diukur dari keberhasilan siswa dalam menguasai bahan ajar yang diterima di
kelas, serta banyaknya siswa yang dapat mencapai tingkat penguasaan yang diharapkan
atau ketuntasan belajar.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah salah satu mata pelajaran yang diberikan di
Sekolah Dasar (SD), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), dan Sekolah Lanjutan
Tingkat Atas (SLTA). Pada jenjang SD, IPS dilakukan secara terpadu yang meliputi
sosiologi, geografi, antropologi, sejarah dan ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS
diharapkan dapat membekali pengetahuan dan wawasan tentang konsep dasar ilmu sosial
dan memiliki kepekaan dan kesadaran terhadap masalah sosial di lingkungannya serta
mampu memecahkan masalah sosial dengan baik.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti diperoleh informasi bahwa
siswa cenderung tidak begitu tertarik dengan pelajarn IPS. Dalam proses pembelajaran
siswa yang mengajukan diri dengan tunjuk jari dalam menjawab pertanyaan guru dan
yang berani mengemukakan pendapat serta mengajukan pertanyaan pada guru masih
sangat kurang. Sehingga dapat berimbas pada hasil belajar yang rendah. Karena selama
ini pelajaran IPS dianggap sebagai pelajaran yang hanya mementingkan hafalan, siswa
hanya membaca buku, tidak dikaitkan dengan kenyataan sosial dan masalah sosial
sehingga siswa tidak dapat menemukan manfaat bagi kehidupannya. Hal ini dapat dilihat
dari hasil nilai ulangan siswa yang berjumlah 22 siswa (laki – laki 10, permpuan 12)
hanya 6 siswa atau 27,27% yang nilainya mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM)
yang telah ditentukan yaitu 65. Siswa yang tidak tuntas ada 16 siswa atau 72,73%, dan
nilai rata – ratanya adalah 56, 36.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Berdasarkan pengamatan peneliti akan kegiatan pembelajaran di SDN Keniten,
ditemukan bahwa siswa lebih tertarik untuk belajar dengan adanya media yang diberikan
dalam bentuk yang nyata. Media kartu atau gambar yang berupa kartu juga dapat
menarik siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran. Penggunaan media video juga
dapat menarik siswa dalam proses pembelajaran. Jadi dengan adanya media yang nyata,
atau gambaran dari media nyata dapat menarik siswa untuk lebih aktif dalam proses
pembelajaran yang berlangsung.
Berdasarkan latar belakang di atas maka pembelajaran di kelas harus memberikan
kesempatan bertanya kepada siswa agar pembelajaran lebih bervariasi dan menarik.
Bagaimana cara meningkatkan pembelajaran IPS di dalam kelas? Salah satu cara terbaik
untuk mengembangkan pembelajaran yang bervariasi dan menarik adalah dengan
memberikan tugas-tugas belajar yang diselesaikan dalam kelompok-kelompok kecil bagi
siswa, sehinggga siswa mendapat kesempatan untuk bertanya kepada teman. Hal ini
dapat meningkatkan rasa ingin tahu dan aktifitas siswa.
Pembelajaran kooperatif menawarkan berbagai teknik yang dapat dicoba dan
dimodifikasi dalam pembelajaran IPS. Sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa, dan meningkatkan rasa ingin tahu siswa di kelas, aktifitas dalam bekerjasama,
berpartisipasi, bersikap positif serta menumbuh kembangkan pola pikir kritis dan ilmiah.
Penulis ingin menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik mencari
pasangan sebagai teknik yang dapat dicoba dan dimodifikasi dalam pembelajaran IPS
sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Berdasarkan fakta dan karakter
siswa yang diperoleh selama pembelajaran dan setelah pembelajaran, maka penulis
melihat bahwa prestasi belajar pada mata pelajaran IPS rendah karena pendekatan yang
digunakan kurang menarik karena tidak adanya media pembelajaran yang bisa
menggambarkan keadaan sesungguhnya. Dengan adanya kartu yang digunakan dalam
media pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan diharapkan dapat meningkatkan
prestasi belajar, partisipasi, pola pikir kritis dan ilmiah siswa dalam mata pelajaran IPS
B. Batasan Masalah
Penelitian ini terkait dengan pembelajaran IPS pada umumnya, namun berhubung
dengan keterbatasan waktu, penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti hanya dibatasi
pada Kompetensi Dasar 1.3 Menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam serta
pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat untuk meningkatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
prestasi belajar siswa kelas IV SDN Keniten dengan model pembelajaran kooperatif
teknik mencari pasangan semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah proses pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan untuk
meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas IV SDN Keniten Kecamatan
Pecalungan Kabupaten Batang pada mata pelajaran IPS ?
2. Apakah prestasi belajar siswa kelas IV SDN Keniten Kecamatan Pecalungan
Kabupaten Batang pada mata pelajaran IPS dapat meningkat dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan ?
D. Tujuan
1. Mendeskripsikan proses pembelajaran siswa kelas IV SDN Keniten Kecamatan
Pecalungan Kabupaten Batang pada mata pelajaran IPS melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan
2. Mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Keniten Kecamatan
Pecalungan Kabupaten Batang pada mata pelajaran IPS melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan.
E. Manfaat
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
Penerapan model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan mampu
meningkatkan prestasi belajar IPS pada siswa kelas IV dan menambah ketertarikan
siswa untuk belajar.
2. Bagi Guru
Penelitian tindakan kelas ini dapat dijadikan salah satu alternatif pilihan model
pembelajaran dalam proses pembelajaran IPS di kelas IV SD untuk meningkatkan
pretasi belajar siswa.
3. Bagi Peneliti yang lain
Penelitian tindakan kelas ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam
penelitian tentang model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan teknik
mencari pasangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
F. Batasan Pengertian
1. Prestasi belajar adalah pengetahuan atau pemahaman materi IPS yang berupa nilai-
nilai dan sikap yang terinteralisasi dalam kehidupan sehari-hari dan pengukuran yang
digunakan adalah tes hasil belajar dan proses belajar yang berupa skor.
2. Pembelajaran kooperatif mencari pasangan adalah pembelajaran yang menciptakan
interaksi antar siswa dalam belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana
yang menyenangkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Prestasi Belajar
a. Prestasi
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan,
dikerjakan, dsb), sedangkan W.J.S Winkel prestasi adalah hasil yang
dicapai. Jadi dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah segala usaha yang
dicapai manusia secara maksimal dengan hasil yang memuaskan. Menurut
KBBI (2008:1101).
Prestasi belajar dipengaruhi oleh dua yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal meliputi motivasi dan keyakinan, sedangkan
faktor eksternal meliputi kemampuan. Menurut Dimyati Mahmud
(1989:84-86)
Selain itu faktor internal terdapat tambahan yaitu takut gagal dan
takut sukses. Takut gagal yang berupa perasaan cemas seperti menempuh
ujian, mempelajari sesuatu yang baru dapat mengganggu keberhasilan
dalam berprestasi. Murid-murid yang merasa sangat sanggup selama
menempuh ujian akan memperolah hasil yang lebih buruk ketimbang
mereka yang tenang dan santai. Takut sukses merupakan perasaan-perasaan
negatif terhadap prestasi.
Di samping motif-motif tersebut, ada faktor-faktor lain juga yang
memainkan peranan dalam berprestasi. Faktor yang dimaksud adalah
persepsi seseorang terhadap prestasinya. Hal ini berkait dengan kombinasi
empat faktor yaitu: kemampuan, usaha, sukarnya tugas, dan keberuntungan
atau nasib baik. Banyak perbedaan dalam prestasi akademik (atau prestasi
bukan dalam pekerjaan) bukan disebabkan oleh lingkungan tempat
kemampuan atau motif itu ditunjukkan. Lingkungan sekolah misalnya.
Jadi prestasi adalah pencapaian dari segala usaha manusia yang
hasilnya memuaskan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
b. Belajar
Belajar merupakan aktivitas atau usaha perubahan tingkah laku yang
terjadi pada diri seseorang berupa pengalaman-pengalaman baru, seperti
kecakapan, sikap, kebiasaan dan kepandaian. Hilgard dalam Tanlain
(2007:6) merumuskan bahwa belajar adalah “Proses dalamnya
terbentuknya tingkah laku atau terjadi perubahan tingkah laku melalui
praktek dan latihan.”
Menurut Winkel (1996:53) belajar adalah “Suatu aktivitas mental
atau psikis yang beelangsung dalam interaksi yang aktif dengan
lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,
pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap. Menurut Skiner yang dikutip oleh
Barlow (1985) dalam Syah Muhibbin (2002:90) berpendapat bahwa belajar
adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang
berlangsung secara progresif.
Sedangkan menurut Chaplin masih dalam Syah Muhibbin, belajar
adalah ”perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai
akibat latihan dan pengalaman.” Menurut Hintzman, belajar adalah suatu
perubahan yang terjadi dari diri manusia yang disebabkan oleh pengalaman
yang dapat mempengaruhi tingkah lakunya.
1) Jenis-jenis Belajar
Menurut Muhibbin Syah (1997:122) belajar dibedakan menjadi
delapan jenis. Kedelapan jenis tersebut muncul dalam dunia
pendidikan sejalan dengan kebutuhan kehidupan manusia yang
beragam. Kedelapan jenis belajar tersebut adalah :
a) Belajar abstrak
Belajar abstrak ialah belajar yang menggunakan cara-cara
berpikir abstrak. Tujuannya adalah untuk memperoleh pemahaman
dan pemecahan masalah-masalah yang tidak nyata.
b) Belajar ketrampilan
Belajar ketrampilan adalah belajar dengan menggunakan
gerakan-gerakan motorik dengan tujuan memperoleh dan
menguasai keterampilan jasmaniah tertentu misalnya belajar
menari, melukis, belajar olahraga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
c) Belajar sosial
Belajar sosial adalah belajar memahami masalah-masalah dan
teknik-teknik untuk memcahkan masalah tersebut. Tujuannya
adalah untuk menguasai pemahan dan kecakapan dalam
memecahkan masalah-masalah sosial misalnya masalah keluarga,
masalah kelompok, dan masalah masyarakat.
d) Belajar pemecahan masalah
Belajar pemecahan masalah yaitu belajar menggunakan
metode-metode ilmiah secara sistematis, logis, teratur dan teliti
tujuannya untuk memperoleh kemempuan dan kecakapan kognitif
untuk memecahkan masalah secara rasional, lugas dan tuntas.
e) Belajar rasional
Belajar dengan menggunakan kemampuan berpikir secara logis
dan rasional dengan tujuan memperoleh kecakapan menggunakan
prinsip-prinsip dan konsep-konsep.
f) Belajar kebiasaan
Belajar kebiasaan adalah proses pembentukan kebiasaan-
kebiasaan baru atau perbaikan kebiasaan-kebiasaan yang telah ada.
Belajar kebiasaan dapat menggunakan perintah, teladan,
pengalaman khusus dan hukuman. Tujuannya agaer siswa
memperoleh sikap-sikap dan kebiasaan-kebiasaan baru yang lebih
tepat dan positif sesuai dengan kebutuhan.
g) Belajar apresiasi
Belajar apresiasi adalah belajar mempertimbangkan arti penting
suatu objek. Tujuannya agar siswa memperoleh dan mampu
mengembangkan kecakapan ranah rasa, dalam hal ini yeng penulis
maksud adalah kemampuan menghargai sesuatu misalnya apresiasi
music, apresiasi sastra.
h) Belajar pengetahuan
Belajar dengan cara melakukan penyelidikan mendalam
terhadap objek pengetahuan tertentu. Belajar pengetahuan
bertujuan agar siswa memperoleh informasi dan pemahaman
terhadap pengetahuan tertentu yang biasanya lebih rumit dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
memerlukan kiat khusus dalam mempelajarinya misalnya
penelitian lapangan.
2) Empat pilar belajar
Untuk melakukan penyesuaian diri dengan tuntutan perkembangan
jaman yang sangat pesat, Unesco merumuskan empat pilar belajar
dalam Sukmadinata (2009: 201) sebagai berikut :
a) Belajar mengetahui (learning top know)
Belajar mengetahui dengan penguasaan dan pemanfaatan
pengetahuan yang lebih banyak.
b) Belajar berkarya (learning to do)
Belajar atau berlatih menguasai suatu ketrampilan atau
kompetensi tertentu.
c) Belajar hidup bersama (learning to live together)
Belajar untuk berinteraksi dengan berbagai kelompok etnik,
ras, dan agama.dagar bisa bekerjasama dan hidup rukun dengan
orang lain.
d) Belajar berkembang (learning to be)
Belajar untuk mengembangkan diri menjadi manusia secara
utuh.
3) Faktor yang mempengaruhi belajar
Usaha dan keberhasilan dalam belajar dipengaruhi oleh berbagai
faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah
a) Faktor dari dalam diri siswa
i. Kondisi dan kesehatan jasmani siswa.
ii. Kelengkapan dan kesehatan panca indera siswa.
iii. Kondisi kesehatan psikis siswa.
iv. Kemampuan intelektual, sosial, psikomotor serta kondisi
afektif dan konatif siswa.
v. Terbebas dari tekanan-tekana batin yang mendalam, frustasi
dan konflik psikis.
vi. Kecerdasan, bakat yang dimiliki oleh siswa.
vii. Ketenangan dan ketentraman psikis juga motivasi untuk
belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
b) Faktor lingkungan
i. Faktor keluarga
ii. Faktor sekolah
iii. Faktor masyarakat
Jadi pengertian belajar menurut penulis adalah suatu proses
perubahan tingkah laku yang dilakukan seseorang secara senggaja untuk
memperoleh tingkah laku baru yang di dapat dari pengalaman yang ia
peroleh.
c. Pengertian Prestasi Belajar
Kemampuan kecerdasan siswa sangat menentukan keberhasilan siswa
dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya siswa
dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk
mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah melakukan proses belajar
mengajar.
Adapun prestasi dalam (www.wordpress.com) dapat diartikan
sebagai hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah
dilakukan. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari
kegiatan belajar, kerena kegiatan belajar merupakan suatu proses
sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Untuk itu para ahli
memgemukakan pendapatnya yang berbeda-beda sesuai pandangan yang
mereka pegang.
Menurut S. Nasution (1996:17) prestasi belajar adalah
:“Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan
berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek
yakni: kognitif, afektif dan psikomotor, sebaiknya dikatakan prestasi
kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam
tiga kriteria tersebut.”
Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai dari proses belajar.
Hasil yang telah dicapai meliputi beberapa aspek (Winkel, 1987) meliputi :
a. Aspek kognitif
Melalui aspek kognitif manusia menghadapi objek-objek dalam
bentuk-bentuk representatif yang menghadirkan objek-objek itu dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
kesadaran.Sehingga aktifitas mental berpikir sangat
mempengaruhi.Yang termasuk dalam aspek kognitif yaitu
pengetahuan, pengertian, aplikasi, analisis, dan sintesis.
b. Aspek afektif
Melalui aspek afektif manusia dapat belajar menghayati nilai
dari objek-objek yang dihadapi melalui alam, entah objek itu berupa
orang, benda atau kejadian, dan dapat mengungkapkan perasaan dalam
bentuk ekspresi yang wajar.Yang termasuk dalam aspek afektif yaitu
penerimaan, memberi respon, penilaian, organisasi, dan
mempribadikan nilai.
c. Aspek Psikomotorik
Melalui aspek psikomotorik dapat belajar menghadapi dan
menbangani objek-objek secara fisik, termasuk kejasmanian manusia
itu sendiri. Yang termasuk dalam aspek psikomotorik yaitu respon
terbimbing, penciptaan, respon kompleks, respon mekanis, dan
penyesuaian atau kemahiran.
Dengan demikian prestasi merupakan hasil meliputi aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik yang telah dicapai oleh seseorang
setelah melakukan sesuatu aktivitas tertentu.Setiap individu belajar
menginginkan hasil yang baik.Sehingga individu harus belajar dengan
sebaik-baiknya supaya prestasi belajar berhasil dengan baik.
Pembelajaran adalah proses, cara, menjadikan orang atau makhluk
hidup belajar. Dengan menggunakan pembelajaran yang menarik siswa
akan mempunyai semangat dalam belajar sehingga prestasinya akan
meningkat dan mencapai tujhun yang diinginkan.
Jadi pengertian prestasi belajar menurut penulis adalah suatu
hasil yang diperoleh seorang siswa dalam melakukan proses belajar
sesuai bobot pencapainya yang memenuhi tiga aspek penting yaitu
aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
d. Fungsi Prestasi Belajar
Prestasi belajar menjadi sangat penting bagi siswa kerena dengan
prestasi belajar siswa dapat mengukur sejauh mana pencapaian hasil belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
yang mereka peroleh. Selain itu menurut Zainal Arifin (1990:3) dalam
(http://dhar321.blogspot.com/2010/10/definisipengertian-prestasi-
belajar.html) prestasi belajar juga memiliki beberapa fungsi utama, yaitu:
1) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan
yang diperoleh siswa.
2) Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.
3) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi
pendidikan.
4) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap siswa
e. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar peserta
didik. Miranda, Winkel, dan Santrock dalam artikel Winarini (2004: 168-
169) menerangkan hal-hal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa
sebagaimana yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor
yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain; faktor yang berasal dari
dalam diri siswa (faktor intern) dan faktor yang berasal dari luar siswa
(faktor ekstern) antara lain faktor keluarga, sekolah dan masyarakat.
1) Faktor Intern
Faktor intern adalah faktor yang tumbuh dari dalam diri siswa
itu sendiri dan dapat digolongkan sebagai berikut :
a) Kecerdasan
Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai
kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang
dihadapinya. Kemampuan ini sangat ditentukan oleh tinggi
rendahnya kecerdasan yang selalu menunjukkan kecakapan
sesuai dengan tingkat perkembangan sebaya.
b) Minat
Minat adalah kecenderungan yang untuk
memperhatikan beberapa kegiatan atau suatu hal. Jelaslah
bahwa minat mempunyai pengaruh yang besar terhadap suatu
kegiatan. Pelajaran yang menarik siswa, akan lebih mudah
dipelajari dan disimpan karena menambah semangat siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
dalam belajar sehingga siswa memperoleh penggetahuan yang
menetap.
c) Bakat
Bakat adalah kemampuan tertentu yang dimiliki oleh
seseorang yang berasal dari pembawaan lahir. Tumbuhnya
keahlian dalam diri seseorang akan sangat ditentukan oleh
bakat yang dimilikinya sehubungan dengan perolehan prestasi
belajar bidang studi tertentu. Bakat juga memegang peranan
penting dalam mencapai prestasi belajar yang baik. Guru atau
orang tua tidak boleh memaksa anak untuk melakukan suatu
kegiatan yang tidak sesuai dengan bakatnya karena hal tersebut
tidak akan mengembangkan bakatnya.
d) Motivasi
Motivasi adalah dorongan untuk melakukan suatu
kegiatan belajar. Dalam kegiatan belajar mengajar akan
berhasil apabila seorang siswa mempunyai motivasi yang kuat
untuk belajar. Motivasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu
motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik
adalah dorongan dari dalam diri siswa atas dasar kesadarannya
sendiri untuk melakukan suatu kegiatan belajar. Sedangkan
motivasi ekstrinsik adalah dorongan yang datangnya dari luar
diri seseorang yang menyebabkan siswa melakukan kegiatan
belajar.
2) Faktor Ekstern
Faktor Ekstern adalah faktor yang dapat mempengaruhi prestasi
belajar siswa yang berasal dari luar diri siswa. Menurut Slameto
(1995:60) dalam (www.wordpress.com) faktor ekstern yang dapat
mempengaruhi belajar adalah “keadaan keluarga, keadaan sekolah dan
lingkungan masyarakat.”
a) Keadaan Keluarga
Keluarga adalah lingkungan terkecil dalam masyarakat
tempat seseorang dilahirkan dan tumbuh besar. Adanya rasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
aman dalam sebuah keluarga sangat penting dalam menentukan
keberhasilan belajar seseorang. Rasa aman tersebut membuat
seseorang terdorong untuk belajar secara aktif, karena rasa
aman merupakan salah satu kekuatan pendorong dari luar yang
dapat menambah motivasi dalam diri siswa untuk belajar
sehingga prestasi belajarnya meningkat.
b) Keadaan Sekolah
Sekolah merupakan lembaga formal pertama yang
sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa,
karena itu lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong
siswa untuk belajar lebih giat. Lingkungan sekolah yang baik
meliputi cara penyajian pelajaran, hubungan guru dengan siswa
dan fasilitas pendukung kegiatan belajar. Hubungan antara guru
dan siswa yang kurang baik akan berpengaruh buruk terhadap
hasil belajar siswa itu sendiri.
c) Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat sekitar sangat berpengaruh
terhadap perkembangan pribadi anak, sebab kehidupan sehari-
hari anak akan lebih banyak dihabiskan untuk bergaul dengan
lingkungan tempat mereka berada. Lingkungan masyarakat
dapat menimbulkan kesukaran belajar anak, terutama anak
sebayanya.
Apabila anak-anak sebayanya adalah anak yang rajin
belajar, maka anak tersebut akan terangsang untuk mengikuti
mereka yang rajin belajar. Sebaliknya apabila anak-anak
disekitarnya merupakan kumpulan anak yang nakal yang hanya
berkeliaran saja maka anakpun akan terpengaruh hal-hal buruk
tersebut.
Jadi dapat dikatakan bahwa lingkungan membentuk
kepribadian anak, karena dalam pergaulan sehari-hari seorang
anak akan selalu beradaptasi dengan kebiasaan-kebiasaan
lingkungannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2. Pembelajaran IPS SD
a. Hakikat Pembelajaran IPS
Pembelajaran IPS pada hakikatnya adalah pembelajaran yang
berupa aspek-aspek kehidupan manusia di masyarakat. Jadi, seperti yang
telah dikemukakan hakikat materi IPS digali dari kehidupan sehari-hari
yang nyata di masyarakat. Pembelajaran IPS merupakan proses
pembelajaran yang memadukan berbagai pengetahuan sosial. Menurut
Nursid Sumaatmadja (1984: 7) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah
bidang-bidang keilmuan yang mempelajari manusia sebagai anggota
masyarakat.
Pembelajaran IPS bukan merupakan pembelajaran pengetahuan
sosial yang terlepas-lepas yang satu dengan yang lainnya. Pembelajaran
IPS merupakan sistem pembelajaran yang membahas gejala atau masalah
sosial dari berbagai aspek kehidupan dalam membahas gejala atau masalah
sosial. Pembelajaran IPS merupakan pembelajaran tim tentang pengetahuan
sosial(Liya Nurhidayah, 2007: 29).
Melalui mata pelajaran IPS, siswa juga diarahkan untuk dapat
menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab,
serta warga dunia yang cinta damai. Mata pelajaran di SD menggunakan
pendekatan interdisipliner, yang mengaitkan berbagai unsur
kemasyarakatan, separti kegiatan ekonomi, tata peraturan sosial yang
berlaku, tradisi dan budaya suatu masyarakat, dll.
Oleh karena itu mata pelajaran IPS di SD disajikan dalam bentuk
terpadu, sehingga siswa memiliki pengetahuan yang menyeluruh dan cukup
saat mereka memasuki dunia bermasyarakat saat mereka dewasa kelak.
Jadi dapat penulis simpulkan bahwa IPS adalah kajian ilmu yang
mempelajari tentang tingkah laku manusia sebagai anggota masyarakat dan
juga lingkungan sekitarnya yang berkaitan dengan aspek ekonomi, aspek
sikap mental, aspek budaya, aspek hubungan sosial, geografi, sejarah dan
kewarganegaraan.
b. Tujuan Pembelajaran IPS
Pembelajaran IPS mempunyai tujuan berupa pengembangan potensi
peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang
tejadi. Melatih keterampilan untuk mengatasi setiap masalah yang terjadi
dalam kehidupan sehari-hari baik yang menimpa diri sendiri atau
masyarakat.
Mata Pelajaran IPS bertujuan agar siswa memiliki kemampuan
sebgaia berikut:
1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat
dan lingkungannya.
2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin
tahu, inkuiri, memecahkan masalah dan keterampilan dalam kehidupan
sosial.
3) Memiliki komitmen dan kasadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan.
4) Memiliki kkemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi
dalam masyarakat yang majemuk di tingkat local, nasional dan global.
c. Ruang Lingkup IPS
Menurut Depdiknas (2006: 576) bahwa ruang lingkup dalam
pembelajaran IPS mempunyai 4 aspek yaitu:
1) Manusia, tempat dan lingkungan.
2) Waktu, keberlanjutan dan perubahan.
3) Sistem sosial dan ekonomi.
4) Perilaku ekonomi dan kesejahteraan.
3. Kompetensi Dasar Mata Pelajaran IPS Kelas IV SD
a. Jenis Dan Persebaran Sumber Daya Alam
b. Pemanfaatan sumber daya alam
c. Kegiatan ekonomi di lingkungan sekitar
d. Pengertian menunjukan jenis dan persebaran sumber daya alam serta
pemanfaatanya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan sekitar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
4. Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)Teknik Mencari
Pasangan (Make A Match)
a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif(Cooperative Learning)
Cooperative mengandung pengertian bekerjasama dalam mencapai
tujuan bersama (Hamid Hasan dalam Etin Solihin, 2005:4). Pembelajaran
kooperatif adalah di mana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-
kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4-6 orang,
dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen, keberhasilan belajar
dari kelompok tergantung pada kemampuan dan aktivitas anggota
kelompok, baik secara manual maupun kelompok.
Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang
berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerjasama dalam
memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar (Sugiyanto,
2010:37).Pembelajaran kooperatif adalah sistem pembelajaran yang
memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan sesama
siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur, dan dalam sistem ini guru
bertindak sebagai fasilisator (Lie dalam Made Wena, 2009:189)
Pembelajaran Cooperative adalah konsep yang lebih luas meliputi
semua jenis kelompok termasuk bentuk – bentuk yang lebih dipimpin oleh
guru atau diarahkan oleh guru (Suprijono, 2009 : 54). Pembelajaran
Cooperative adalah suatu model pembelajaran yang lebih mengaktifkan
siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran. Jadi
pembelajaran kooperatif adalah Strategi pembelajaran yang dilakukan
dalam kelompok supaya siswa dapat belajar bekerja sama dengan yang lain
untuk mencapai tujuan yang sama.
b. Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif.
Pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidaknya
tiga tujuan pembelajaran penting (Ibrahim et all, 2000:7-9), yaitu:
1) Hasil belajar akademik
Model pembelajaran ini unggul dalam membantu siswa
memahami konsep-konsep sulit karena mengubah cara belajar siswa
kearah yang baik karena pembelajaran ini dapat meningkatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
kerjasama siswa. Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk
meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik,
2) Penerimaan terhadap perbedaan individu
Efek samping yang dari kedua model pembelajaran kooperatif
adalah penerimaan secara luas dari orang-orang yang berbeda ras,
budaya, kelas sosial, kemampuan, maupun ketidakmampuannya.
3) Pengembangan keterampilan sosial
Tujuan penting lainnya adalah mengajarkan pada siswa
keterampilan bekerja sama dan kolaborasi. Keterampilan sosial penting
dimiliki oleh para siswa sebab saat ini banyak anak muda masih kurang
dalam keterampilan sosial.
c. Unsur-Unsur Pembelajaran Kooperatif(Cooperative Learning)
Roger dan dan David Johnson dalam Lie (2010:32) mengatakan tidak
semua kerja kelompok bisa Cooperative Learning untuk mencapai hasil
yang maksimal ada lima unsur pembelajaran Cooperative harus diterapkan.
Kelima unsure tersebut adalah :
1) Saling ketergantungan .
Saling ketergantungan suasana, saling ketergantungan tersebut
dapat diciptakan melalui berbagai strategi, yakni : a) Saling
ketergantungan dalam pencapaian tujuan, b). Saling ketergantungan
dalam menyelesaikan tugas, c). Saling ketergantungan bahan atau
sumber belajar, d). Saling ketergantungan peran, e). Saling
ketergantungan hadiah.
2) Tanggung jawab perseorangan.
Jika tugas dan pola penilaian dibuat menurut prosedur model
pembelajaran kooperatif, setiap siswa akan merasa bertanggung jawab
untuk melakukan yang terbaik. Kunci keberhasilan dalam metode
kelompok adalah persiapan guru dalam penyusunan tugasnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
3) Tatap muka.
Interaksi tatap muka menuntut para siswa dalam kelompok saling
bertatap muka sehingga mereka dapat melakukan dialog, tidak hanya
dengan guru, tetapi juga dengan sesama siswa.
4) Komunikasi antar anggota.
Unsur ini menghendaki para anggota kelompok/siswa
berkomunikasi dengan baik agar para siswa dapat berkomunikasi secara
baik dan dapat menerima pendapat teman tanpa menyinggung teman
yang lain.
5) Evaluasi proses kelompok.
Pada evaluasi kelompok pengajar perlu menjadwalkan waktu
khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan
hasil kerjasama mereka agar selanjutnya bisa bekerjasama dengan lebih
efektif.
d. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Teknik
Mencari Pasangan(Make A Match)
Model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan(Make A
Match) dikembangkan oleh Larana Curran (1994). Salah satu keunggulan
teknik ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu
konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Teknik ini dapat
digunakan dalam semua mata pelajaran dan semua tingkatan usia anak
didik, (Sugiyanto, 2010: 49). Pembelajaran mencari pasangan adalah
pembelajaran yang menciptakan interaksi antar siswa.
Model pembelajaran kooperatif dengan teknik mencari pasangan
adalah mendiskusikan permasalahan/jawaban dalam kelompok kemudian
mencoba mencari pasangan jawaban yang sudah didiskusikan. Kelompok
soal mencari jawaban yang tepat kemudian minta pendapat kepada
kelompok penilai apakah jawaban yang dicari sudah sesuai atau belum.
e. Langkah – langkah Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Mencari
Pasangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
1) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau
topik yang cocok untuk sesi review, satu bagian kartu soal dan bagian
lainnya kartu jawaban.
2) Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soal atau
jawaban.
3) Tiap siswa memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegangnya.
4) Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya.
5) Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu
diberi nilai.
6) Jika siswa tidak dapat mencocokkan kartunya dengan temannya (tidak
dapat menemukan kartu soal atau kartu jawaban) akan mendapatkan
hukuman yang telah disepakati bersama.
7) Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu
yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.
8) Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan terhadap
materi pelajaran.
f. Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Mencari Pasangan
Menurut Slavin (1995), kekuatan metode pembelajaran Cooperative
Learning antara lain:
1) Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi
norma kelompok
2) Siswa aktif membantu dan mendorong semangat untuk sama-sama
berhasil
3) Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan
keberhasilan kelompok
4) Interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka
berpendapat.
g. Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Mencari Pasangan
Adapun kelemahan metode pembelajaran Cooperative Learning dengan
menggunakan teknik mencari pasangan yaitu :
1) Adanya anggota kelompok yang tidak aktif.
2) Membutuhkan waktu yang lebih banyak dalam pembelajaran di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
3) Apabila pengelolaan kelas kurang terkontrol, membuat tujuan
pembelajaran tidak tercapai.
4) Apabila siswa tidak bisa memahami tujuan pembelajaran menggunakan
Cooperative Learning siswa akan ribut sendiri di dalam kelompok.
B. Penelitian yang Relevan
1. Arbangatun Fitria Ningrum(2012). Pengaruh Model Cooperative Learning Teknik
Make A Match Terhadap Hasil Belajar IPS Kelas Iv SD Negeri Limbasari
Kecamatan Bobotsari Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah Tahun Ajaran
2011/2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model
Cooperative Learning teknik Make a Match terhadap hasil belajar IPS siswa kelas
IV SD Negeri Limbasari tahun ajaran 2011/2012. Jenis penelitian ini adalah
eksperimen semu (quasi exsperiment).
Desain penelitian ini menggunakan Pre Test Post Test Control Group Design.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Limbasari sebanyak 40
siswa, yang terdiri dari dua kelas paralel, kelas IV A sebagai kelas kontrol dan
kelas IV B sebagai kelas eksperimen. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah tes, observasi dan dokumentasi. Instrumen diuji menggunakan validitas
konstruk dengan pendapat ahli (expert judgment). Tes yang digunakan dalam
penelitian telah diuji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda. Uji
reliabilitas instumen dengan rumus Alpha Chronbach diperoleh nilai reliabilitas
hitungan sebesar 0,959.
Data dianalisis dengan menggunakan uji-t, yaitu dengan melihat perbedaan
hasil belajar IPS pada kelas eksperimen dan kelas kontrol pada taraf signifikan 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas eksperimen mempunyai nilai ratarata
sebesar 78,4992 dan kelas kontrol menunjukkan nilai rata-rata sebesar 69,4993.
Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada hasil Post Test
mata pelajaran IPS pada siswa yang diberi perlakuan (kelas eksperimen) dengan
model Cooperative Learning teknik Make a Match dengan siswa yang tidak diberi
perlakuan (kelas kontrol). Untuk mengetahui perbedaan yang nyata maka
dilakukan analisis statistik dengan uji-t yang didapatkan harga t sebesar 2,209.
Dengan demikian penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh model
Cooperative Learning teknik Make a Match terhadap hasil belajar IPS siswa kelas
IV.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2. Maria Ulfa (2014). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A
Match pada Pembelajaran IPS untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik
Kelas IV SD 3 Panjunan Kudus. Latar belakang masalah dalam penelitian ini
adalah rendahnya hasil belajar IPS peserta didik. Nilai prapenelitian tindakan kelas
menunjukkan 9 dari 20 peserta didik memperoleh nilai di bawah KKM 70.
Rumusan masalah adalah Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe Make A Match dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik,
keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran dan hasil belajar peserta didik
pada mata pelajaran IPS kelas IV SD 3 Panjunan Kudus, materi perkembangan
teknologi produksi, komunikasi dan transportasi serta pengalaman
menggunakannya? Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan peningkatan aktivitas
peserta didik, peningkatan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran dan
menemukan peningkatan hasil belajar IPS peserta didik dengan diterapkannya
model pembelajaran Make A Match pada materi perkembangan teknologi produksi,
komunikasi dan transportasi serta pengalaman menggunakannya pada peserta didik
kelas IV SD 3 Panjunan.
Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk penelitian tindakan kelas, yang
dilaksanakan di kelas IV SD 3 Panjunan Kudus. Subjek penelitian adalah guru
peneliti dan 20 peserta didik. Penelitian berlangsung selama dua siklus, setiap
siklus terdiri dari dua pertemuan. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran Make A Match. Sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar
IPS peserta didik materi perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan
transportasi serta pengalaman menggunakannya. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah teknik tes dan non tes.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan ketuntasan hasil belajar
IPS peserta didik materi perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan
transportasi serta pengalaman menggunakannya yang cukup signifikan antara hasil
prasiklus (35%), hasil siklus I (70%) dan hasil siklus II (90%), didukung dengan
peningkatan hasil belajar psikomotorik peserta didik dari persentase siklus I
54,25% (Cukup) menjadi 77% (Baik) di siklus II. Sedangkan hasil belajar afektif
peserta didik dari persentase siklus I 54,75% (Cukup) menjadi 73,25% (Baik) di
siklus II. Pengelolaan pembelajaran Make A Match juga mengalami peningkatan
dari persentase siklus I 73,75% (Baik) menjadi 94% (Sangat Baik) pada siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Simpulan dalam penelitian ini yaitu penerapan model Make A Match pada
pembelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar peserta didiik kelas IV SD 3
Panjunan Kudus.
C. Kerangka Berpikir
Pada masa kini pembelajaran IPS sangat diperlukan dan harus dikembangkan
oleh siswa sejak dini karena dengan pembelajaran IPS siswa mempunyai pengetahuan
tentang hidup bermasyarakat, masalah-masalah sosial terutama perjuangan bangsa
Indonesia dalam memperoleh kemerdekaan.
Seperti yang telah diungkapkan pada Bab 1 bahwa banyak ditemukan masalah
dalam proses pembelajaran IPS yang peneliti lihat di SDN Keniten. Penggunaan model
pembelajaran ceramah di kelas berdampak pada siswa yang cenderung pasif, diam dan
kurang inisiatif. Siswa yang mengajukan diri dengan tunjuk jari dalam menjawab
pertanyaan guru dan yang berani mengemukakan pendapat serta mengajukan pertanyaan
pada guru masih sangat kurang. Sehingga diindikasikan dapat berimbas pada hasil
belajar yang rendah. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, diketahui bahwa karakter
siswa SDN Keniten kelas IV lebih menyukai pembelajaran dengan menggunakan media
berupa kartu bergambar atau dengan media multimedia (video).
Salah satu cara untuk meningkatkan prestasi belajar diperlukan model
pembelajaran yang inovatif, menarik, dan interaktif. Model pembelajaran yang dapat
digunakan adalah model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan sebagai
teknik diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pembelajaran IPS.
Langkah – langkah Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Mencari Pasangan
sebagai berikut :
1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok
untuk sesi review, satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban.
2. Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soal atau jawaban.
3. Tiap siswa memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegangnya.
4. Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya.
5. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi nilai.
6. Jika siswa tidak dapat mencocokkan kartunya dengan temannya (tidak dapat
menemukan kartu soal atau kartu jawaban) akan mendapatkan hukuman yang telah
disepakati bersama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
7. Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda
dari sebelumnya, demikian seterusnya.
8. Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan terhadap materi pelajaran.
Model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan sebagai teknik yang
diterapkan dalam pembelajaran IPS diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa seperti pada penelitian sebelumnya. Menurut Arbangatun Fitria Ningrum(2012)
dalam penelitiannya menunjukkan bahwa ada pengaruh model Cooperative Learning
teknik Make a Match terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV. Maria Ulfa (2014)
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match pada pembelajaran IPS
dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas IV SD 3 Panjunan Kudus.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan dapat meningkatkan prestasi
belajar IPS dibandingkan dengan menggunakan metode pembelajaran ceramah
(tradisional)
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir diatas maka dapat diajukan
hipotesis bahwa :
1. Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan untuk
meningkatan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Keniten Kecamatan Pecalungan
Kabupaten Batang.
2. Penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Keniten Kecamatan Pecalungan
Kabupaten Batang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian
Tindakan Kelas dapat diartikan sebagai proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam
kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara
melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganailisis
setiap pengaruh dari perlakuan tersebut (Sanjaya,2011: 25).
Gambar 1. Siklus Penelitian menurut Kemmis dan Taggart (1998)
Menurut Hopkins (dalam Sanjaya, 2011: 30) satu siklus dalam PTK terdiri dari 4
tahap yaitu, 1) perencanaan 2) Aksi 3) Observasi 4) Refleksi.
1. Perencanaan (Plan)
Perencanan yakni tindakan yang disusun sebelum kegiatan dimulai Sanjaya
(2011: 57). Pada kegiatan perencanaan ini peneliti menyusun rancangan seluruh aspek
yang terkait dengan PTK antara lain seperti identifikasi masalah, analisis penyebab
adanya masalah, dan bentuk tindakan yang akan diberikan, kemudian peneliti akan
membuat perencanaan aksi setiap siklusnya.
OBSERVE
PLAN
ACT REFLECT SIKLUS
II
ACT
REFLECT
PLAN OBSERVE SIKLUS
I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2. Aksi (Act)
Aksi yaitu kegiatan yang dilakukan oleh peneliti sesuai dengan perencanaan
yang disusun sebelumnya Sanjaya (2011: 57). Aksi atau tidakan yang dilakukan
bertujuan untuk menyelesaikan masalah, aksi yang dilakukan mengacu pada
perencanaan yang telah dibuat, dengan menerapkan perencaan tersebut pada proses
pembelajaran.
3. Observasi (Obsere)
Yakni kegiatan yang dilakukan pengamat untuk mengumpulkan informasi
tentang tindakan yang dilakukan peneliti termasuk pengaruh yang ditimbulkan oleh
perlakuan yang diberikan Sanjaya (2011:57). Observasi dilakukan untuk mendapatkan
informasi tentang perilaku siswa sebagai pengaruh tindakan yang diberikan.
4. Refleksi (Reflect)
Refleksi yakni kegiatan yang dilakukan untuk mengkaji dan menganalisis
hasil observasi, terutama untuk melihat berbagai kelemahan yang perlu diperbaiki.
B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Keniten yang
beralamatkan di Jalan Desa Keniten, Kecamatan Pecalungan, Kabupaten Batang,
Jawa Tengah 51273
2. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah Siswa kelas IV SD Negeri Keniten tahun
pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 22 orang, yang terdiri dari 10 siswa laki-laki
dan 12 siswa perempuan.
3. Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah prestasi belajar IPS dengan menggunakan Model
Pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan khususnya pada meteri
menunjukan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatanya untuk
kegiatan ekonomi dilingkungan setempat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
4. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014
yaitu pada bulan April – Desember 2013.
Kegiatan Bulan
April Mei Juni Juli Agustus Sebtember November Desember 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan a. Pengumpulan
data
b. Penyusunan kerangka proposal
c. Menyusun Proposal
d. Bimbingan dengan dosen
e. Pengajuan proposal
2. Pelaksanaan a. Menyiapkan
instrumen
b. Menyiapkan kelas dan media pembelajaran
c. Melaksanakan tindakan I
d. Melaksanakan tindakan II
3. Penyusunan laporan
a. Pengolahan hasil penelitian
b. Penyusunan dalam bentuk artikel
4. Ujian 5. Revisi laporan
penelitian
6. Penyerahan laporan
C. Rencana Tindakan
Penelitian tindakan kelas ini direncanakan terdiri 2 siklus. Tiap siklus
direncanakan 1 pertemuan. Tiap-tiap siklus direncanakan berkesinambungan, artinya
proses dan hasil siklus I akan ditindak lanjuti dalam siklus 2. Prosedur penelitian tindakan
kelas ini setiap siklus meliputi perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi
(observing), refleksi (reflecting).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
1. Persiapan
a. Meminta ijin untuk mengadakan penelitian di kelas IV kepada kepala sekolah
SDN Keniten.
b. Observasi
Observasi dilakukan untuk mendapatkan data baik kondisi siswa maupun
prestasi belajar siswa yang berupa daftar nilai IPS dan mengamati kegiatan belajar
mengajar dalam mata pelajaran IPS kelas IV SDN Keniten.
c. Melakukan identifikasi masalah
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti mengidentifikasi masalah
tentang prestasi belajar siswa tentang meteri menunjukan jenis dan persebaran
sumber daya alam serta pemanfaatanya untuk kegiatan ekonomi dilingkungan
setempat. Tahapan pertama adalah mengidentifikasi pembelajaran IPS siswa kelas
IV SDN Keniten tahun pelajaran 2013/2014. Hal ini untuk mengetahui
permasalahan pembelajaran IPS khususnya pada materi pokok tersebut.
Dari hasil wawancara diperoleh informasi bahwa prestasi belajar siswa
pada materi pokok tersebut masih rendah. Hal ini terbukti dari hasil ulangan pada
pembelajaran IPS. Dari hasil nilai ulangan siswa yang berjumlah 22 siswa (laki –
laki 10, permpuan 12) hanya 6 siswa atau 27,27% yang nilainya mencapai kriteria
ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu 65. Siswa yang tidak
tuntas ada 16 siswa atau 72,73%, dan nilai rata – ratanya adalah 56, 36.
Untuk memecahkan permasalahan tersebut, peneliti merencanakan sebuah
pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran kooperatif teknik
mencari pasangan pada siswa kelas IV SDN Keniten mata pelajaran IPS tahun
pelajaran 2013/2014.
d. Mengkaji kompetensi dasar dan materi pokok pembelajaran
Kompetensi dasar yang mengalami permasalahan yaitu menunjukan jenis
dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatanya untuk kegiatan ekonomi
dilingkungan setempat.
e. Mempersiapkan silabus
Silabus disusun dengan mengambil satu kompetensi dasar dari empat
kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum kelas IV semester II yang sesuai
dengan permasalahan yang diteliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
f. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Langkah berikutnya adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP). RPP dibuat tiap pertemuan dalam tiap siklus.
g. Menyiapkan alat yang akan digunakan untuk pelaksanaan model Pembelajaran
Kooperatif teknik mencari pasangan
Alat yang akan digunakan untuk pelaksanaan perlu disusun terlebih dahulu
sebelum melaksanakan penelitian.
h. Menyiapkan instrumen penelitian
Langkah terakhir dalam tahap persiapan adalah menyiapkan instrumen
penelitian. Lampiran tentang instrumen penelitian dapat dilihat pada lampiran.
2. Rencana Tindakan Setiap Siklus
a. Siklus I
1) Perencanaan (planning)
a) Menyusun rencana pembelajaran dan skenario pembelajaran IPS dengan
menggunakan Model Pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan
pada meteri menunjukan jenis dan persebaran sumber daya alam serta
pemanfaatanya untuk kegiatan ekonomi dilingkungan setempat.
b) Menyiapkan media kartu yang berisi konsep / topik untuk sesi review,
satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban dan
mengumpulkan data.
c) Menyusun alat evaluasi.
2) Tindakan (acting)
a) Guru melakukan apersepsi dengan menggunakan Model Pembelajaran
kooperatif teknik mencari pasangan pada meteri menunjukan jenis dan
persebaran sumber daya alam serta pemanfaatanya untuk kegiatan
ekonomi dilingkungan setempat dengan tujuan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
i. Mengingat kembali konsep meteri menunjukan jenis dan
persebaran sumber daya alam serta pemanfaatanya untuk
kegiatan ekonomi dilingkungan setempat.
ii. Agar siswa memahami materi dengan tepat.
iii. Pencapaian materi tepat waktu yang direncanakan.
iv. Memusatkan perhatian pada situasi belajar
b) Guru memberikan motivasi kepada siswa tentang materi yang akan
diajarkan.
c) Proses transformasi materi :
i. Siswa dibagi dalam 2 kelompok besar, yaitu 1 kelompok
pertanyaan dan 1 kelompok jawaban yang akan membahas
tentang meteri menunjukan jenis dan persebaran sumber daya
alam serta pemanfaatanya untuk kegiatan ekonomi dilingkungan
setempat.
ii. Siswa yang sudah mendapatkan kartu memikirkan jawaban atau
soal dari kartu yang dipegangnya.
iii. Siswa mencari pasangan yang cocok dengan kartu yang
dibawanya (diberi waktu 10 menit).
iv. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas
waktu diberi nilai.
v. Jika siswa tidak dapat mencocokan kartunya dengan temanya
(tidak menemukan kartu soal atau kartu jawaban yang cocok)
akan mendapatkan hukuman yang telah disepakati bersama.
vi. Setelah satu babak, kartu diacak lagi agar tiap siswa mendapatkan
kartu yang berbeda dari yang sebelumnya.
vii. Siswa bersama dengan guru membuat kesimpulan terhadap
materi pelajaran
viii. Guru memberikan test siklus 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
3) Observasi(observing)
a) Teknik pengumpulan data
i. Peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran dan
kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugas siswa.
ii. Observer mengamati dan memberikan penilaian proses
pembelajaran dari awal hingga akhir.
b) Alat pengumpulan data
i. Tes siklus I dilaksanakan setelah selesai siklus I untuk
memperoleh data kuantitatif di akhir siklus I.
ii. Instrumen monitoring observasi guru di kelas.
4) Refleksi(reflecting)
Dalam tahap refleksi peneliti mengkaji ulang dengan seksama dari hasil
evaluasi siswa dalam siklus I ini. Hal ini dilakukan untuk memahami data
yang telah terkumpul dan dijadikan bahan untuk merevisi tindakan pada siklus
I dan untuk merancang tindakan selanjutnya.
Hal yang dilakukan dalam tahapan refleksi meliputi :
a) Mengidentifikasi kesulitan dan hambatan yang ada dalam pelaksanaan
pembelajaran pada siklus I
b) Memperbaiki tindakan berdasar pada kesulitan dan hambatan yang
ditemukan, serta pengolahan nilai yang diperoleh siswa.
b. Siklus II
1) Perencanaan (planning)
a) Menyusun rencana pembelajaran dan skenario pembelajaran dengan
menggunakan dasar dari refleksi siklus I yang sudah direvisi.
b) Menyiapkan media kartu yang berisi konsep / topik untuk sesi review,
satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban dan
mengumpulkan data.
c) Menyusun alat evaluasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
2) Tindakan (acting)
a) Guru melakukan apersepsi dengan menggunakan Model Pembelajaran
kooperatif teknik mencari pasangan pada meteri menunjukan jenis dan
persebaran sumber daya alam serta pemanfaatanya untuk kegiatan
ekonomi dilingkungan setempat dengan tujuan :
i. Mengingat kembali konsep meteri menunjukan jenis dan
persebaran sumber daya alam serta pemanfaatanya untuk
kegiatan ekonomi dilingkungan setempat.
ii. Agar siswa memahami materi dengan tepat.
iii. Pencapaian materi tepat waktu yang direncanakan.
iv. Memusatkan perhatian pada situasi belajar
b) Guru memberikan motivasi kepada siswa tentang materi yang akan
diajarkan.
c) Proses transformasi materi :
i. Siswa dibagi dalam 2 kelompok besar, yaitu 1 kelompok
pertanyaan dan 1 kelompok jawaban yang akan membahas
tentang meteri menunjukan jenis dan persebaran sumber daya
alam serta pemanfaatanya untuk kegiatan ekonomi
dilingkungan setempat.
ii. Siswa yang sudah mendapatkan kartu memikirkan jawaban atau
soal dari kartu yang dipegangnya.
iii. Siswa mencari pasangan yang cocok dengan kartu yang
dibawanya (diberi waktu 10 menit).
iv. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas
waktu diberi nilai.
v. Jika siswa tidak dapat mencocokan kartunya dengan temanya
(tidak menemukan kartu soal atau kartu jawaban yang cocok)
akan mendapatkan hukuman yang telah disepakati bersama.
vi. Setelah satu babak, kartu diacak lagi agar tiap siswa
mendapatkan kartu yang berbeda dari yang sebelumnya.
vii. Siswa bersama dengan guru membuat kesimpulan terhadap
materi pelajaran
viii. Guru memberikan test siklus 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
3) Observasi(observing)
a) Teknik pengumpulan data
i. Peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran dan kemampuan
siswa dalam menyelesaikan tugas siswa.
ii. Observer mengamati dan memberikan penilaian proses
pembelajaran dari awal hingga akhir.
b) Alat pengumpulan data
i. Tes siklus I dilaksanakan setelah selesai siklus I untuk memperoleh
data kuantitatif di akhir siklus I.
ii. Instrumen monitoring observasi guru di kelas.
4) Refleksi(reflecting)
Dalam tahap refleksi peneliti mengkaji ulang dengan seksama dari hasil
evaluasi siswa dalam siklus II ini. Hal ini dilakukan untuk memahami data
yang telah terkumpul dan dijadikan bahan untuk merevisi tindakan pada siklus
II dan untuk merancang tindakan selanjutnya.
Hal yang dilakukan dalam tahapan refleksi meliputi :
a) Mengidentifikasi kesulitan dan hambatan yang ada dalam
pelaksanaan pembelajaran pada siklus I
b) Memperbaiki tindakan berdasar pada kesulitan dan hambatan yang
ditemukan, serta pengolahan nilai yang diperoleh siswa.
D. Pengumpulan Data dan Instrumen
1. Peubah, Data, Pengumpulan Data dan Instrumen
Tabel 2. Peubah, Indikator, Data dan Instrumennya
No Peubah Data yang
diperlukan Pengumpulan Instrumen
1. Prestasi
belajar
Nilai siswa pada
tes di akhir siklus
Tes yang berupa
ulangan siswa pada
akhir siklus
Lembar tes untuk siswa
yang berupa soal pilihan
ganda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
2. Penyusunan Instrumen
Jenis Instrumen Prestasi Belajar yang digunakan yaitu :
a. Silabus
Silabus disusun sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan.
b. RPP
Rpp disusun sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan.
c. LKS
LKS disusun sebagai panduan siswa dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik mencari
pasangan.
d. Tes tertulis
Tes tertulis disusun sebagai alat untuk mengukur kemampuan siswa setelah
mengikuti kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif
teknik mencari pasangan. Pada penelitian ini akan digunakan tes tertulis yang
meliputi soal pilihan ganda. Soal-soal disusun berdasarkan kompetensi dasar dan
indikator hasil belajar, yang kemudian dikembangkan sendiri oleh penulis dan
validasi dibuat dengan cara melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing dan
guru kelas. Adapun rinciannya adalah :
1) Soal pilihan ganda berjumlah 20 soal dengan ketentuan :
Skor 1 jika jawaban benar
Skor 0 jika jawaban salah
Total skor : 20 x 1 = 20
Sehingga skor yang dapat diperoleh siswa jika jawaban benar adalah total
skor pilihan ganda.
e. Produk
Produk akan digunakan sebagai alat untuk mengukur kemampuan belajar
siswa. (instrumen selengkapnya dapat dilihat di lampiran).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
3. Validitas Instrumen
Dalam penelitian ini menggunakan instrumen berupa tes. Soal tes yang
digunakan adalah soal tes pilihan ganda, soal isian singkat, dan soal uraian yang
berupa masalah yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya, sehingga dapat
diketahui bahwa tiap item-item soal tersebut valid dan reliabel.
a. Pengujian Validitas
Penelitian ini akan menggunakan validitas isi supaya instrumen yang akan
digunakan dapat tepat sesuai dengan apa yang akan diukur.
Dalam validitas isi, semua instrumen akan diuji menurut standar
kompetensi, kompetensi dasar dan indikatornya. Dalam validitas isi, semua
instrumen akan dikonsultasikan dengan orang yang berkompeten di bidang itu.
Dalam hal ini adalah guru kelas dan dosen pembimbing. Sehingga instrumen
yang akan digunakan dapat tepat sesuai dengan apa yang akan diukur.
Validitas adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu mengukur apa yang
seharusnya diukur. Instrumen dikatakan valid atau sahih apabila instrumen
tersebut mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Dengan kata lain
validitas berkaitan dengan “ketepatan” alat ukur. Instrumen yang valid akan
menghasilkan data yang valid pula. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
validitas konstruk.
Validitas konstruksi adalah suatu validitas yang menunjukkan sampai
dimana isi suatu tes atau alat ukur sesuai dengan suatu konsep yang seharusnya
menjadi isi tes atau alat ukur tersebut atau konstruksi teoritis yang mendasari
disusunnya tes atau alat ukur tersebut. Apabila isi item-item yang merupakan
suatu kesatuan suatu tes benar-benar sesuai dengan suatu konsep atau konstruksi
yang seharusnya menjadi isinya, maka dikatakan tes tersebut memiliki validitas
konsep yang tinggi. Jika validitas instrumen rendah maka perlu diketahui butir-
butir instrumen mana yang menyebabkan instrumen keseluruhan tersebut jelek.
Untuk keperluan inilah perlunya mencari validitas butir istrumen.
Menurut Masidjo (1995:142) untuk mengetahui validitas butir digunakan
dengan rumus korelasi Product Moment dari Person.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Keteranga rumus :
Rxy : koefisien korelasi antara variable X dan Y
X : variable X
Y : variable Y
N : jumlah siswa
Penafsiran harga koefisien korelasi dilakukan dengan membandingkan
harga rxy kritik. Adapun harga kritik untuk validitas butir instrumen pada
penelitian ini adalah 0, 239. Artinya apabila rxy lebih besar atau sama dengan
0,239 (rxy ≥ 0,239), nomor butir tersebut dapat dikatakan valid. Sebaliknya
apabila rxy lebih kecil dari 0,239 (rxy ≤ 0,239), nomor butir tersebut dikatakan
tidak valid. Perhitungan korelasi selain dilakukan dengan menggunakan bantuan
komputer program SPSS 16 for windows7.
Soal evaluasi yang digunakan dalam penelitan ini adalah yang sudah
memenuhi kriteria validitas. Berdasarkan hasil uji validitas pada siklus I dari 30
soal pilihan ganda hanya 20 soal yang memenuhi kriteria valid yaitu butir 1,
butir 3, butir 5, butir 6, butir 10, butir 11, butir 12, butir 14, butir 15, butir 16,
butir 17, butir 19, butir 21, butir 24, butir 25, butir 26, butir butir 27, butir 28,
butir 29, butir 30.
Tabel 3. Kisi-kisi soal tes tertulis siklus I
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator No Soal
1. .Memahami sejarah,
kenampakan alam,
dan keragaman suku
bangsa di
lingkungan
kabupaten/kota dan
provinsi
1.3. Menunjukan jenis
dan persebaran
sumber daya alam
serta
pemanfaatanya
untuk kegiatan
ekonomi di
lingkungan
setempat.
Mengidentifikasi jenis-
jenis sumber daya alam
yang sehubungan dengan
kegiatan ekonomi
1, 10, 11,
14, 15, 16,
17, 21, 26,
29
Menggunakan peta
setempat untuk
menunjukkan persebaran
sumber daya alam
3, 5, 6, 12,
19, 24, 25,
27, 28, 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Sedangkan hasil uji validitas pada siklus II dari 30 soal pilihan ganda
hanya 20 soal yang memenuhi kriteria valid yaitu butir butir 1, butir 2, butir 4,
butir 6, butir 7, butir 10, butir 12, butir 13, butir 15, butir 16, butir 17, butir 19,
butir 21, butir 22, butir 23, butir 25, butir butir 26, butir 27, butir 29, butir 30.
Tabel 4. Kisi-kisi soal tes tertulis siklus II
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator No Soal
1. .Memahami sejarah,
kenampakan alam,
dan keragaman suku
bangsa di
lingkungan
kabupaten/kota dan
provinsi
1.3.Menunjukan jenis
dan persebaran
sumber daya alam
serta
pemanfaatanya
untuk kegiatan
ekonomi di
lingkungan
setempat.
Menunjukkan persebaran
kegiatan ekonomi di
daerah tempat tinggalnya
1, 2, 4, 6, 9,
12, 13, 19,
21, 23
Membuat daftar tentang
kegiatan ekonomi dan
pemanfaatannya di
lingkungan tempat
tinggalnya
7, 10, 15,
16, 17, 20,
22, 24, 25,
26, 27, 29,
30
b. Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas menurut Azwar (2012: 7) merupakan penerjemahan dari kata
reliability. Suatu pengukuran yangmampu menghasilkan data yang memiliki
tingkat reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliable. Walaupun
istilah reliabilitas mempunyai berbagai nama lain seperti konsistensi,
keterandalan, keterpercayaan, kestabilan, keajegan, dan sebagainya, namun
gagasan pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauhmana
hasil pengukuran suatu proses dapat dipercaya
Reliabilitas adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukkan
konsistensi hasil pengukurannya yang diperhatikan dalam taraf ketepatan dan
ketelitian (Masidjo, 1995:209).
Metode yang digunakan untuk mengukur taraf reliabilitas pada soal pilihan
ganda dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan persamaan Kuder-
Richardson. Menurut Masidjo (1995:233) dengan metode Kuder-Richardson
akan diperoleh koefisien reliabilitas suatu tes yang tinggi apabila distribusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
perolehan skor dari tes tersebut merupakan distribusi normal atau dapat dikatakan
bahwa taraf kesukaran tes tersebut cenderung cukupan dan siswa peserta tes
merupakan kelompok yang cukup heterogen.
Metode persamaan Kuder-Richardson formula (KR-21) merupakan metode
yang digunakan untuk menghitung taraf reliabilitas suatu tes dengan dua pilihan
jawaban benar – salah (B-S)
Adapun Kuder Richardson merumuskan persamaan (KR-21) dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Menentukan jumlah rerata skor dengan persamaan
Keterangan :
M = rata-rata skor
N = banyaknya peserta tes
(ΣX) = jumlah skor total
2) Menghitung taraf reliabilitas dengan rumus Koefisien Alpha sebagai berikut :
Keterangan :
= koefisien reliabilitas
n = jumlah item
S = deviasi standar
p = indeks kesukaran
q = 1 – p
M = Mean
Untuk variabel prestasi dalam penelitian ini, baik siklus I maupun siklus
II, harga kritik r product-moment diperoleh harga r untuk jumlah responden (N)
= 22 dengan taraf signifikan 5 % diperoleh dari harga r tabel = 0,631.
=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
4. Teknik Analisis Data
Untuk memperoleh data diperlukan teknik pengumpulan data yang tepat. Pada
penelitian ini akan digunakan dua macam data yaitu data kuantitatif dan data
kualitatif. Data kuantitatif akan dianalisis dengan menggunakan acuan PAP II.
Sedangkan untuk data kualitatif akan dianalisis dengan dideskripsikan yaitu berupa
kalimat-kalimat bermakna.
Tingkat penguasaan kompetensi dalam PAP II diperhitungkan menurut tabel
berikut :
Tabel 7. Tingkat Penguasaan Kompetensi dalam PAP II
Persentase Kriteria
81 % - 100 % Sangat Tinggi 66 % - 80 % Tinggi 56 % - 65 % Cukup 46 % - 55 % Rendah
Di bawah 46 % Sangat Rendah
Peningkatan prestasi belajar dinyatakan dalam nilai rata-rata yang diperoleh
melalui langkah-langkah berikut :
a. Menghitung skor yang diperoleh oleh masing-masing siswa
Nilai siswa = total skor yang diperoleh siswa x 100
Total skor maksimal
b. Menentukan skor rata-rata kelas
Rata-rata kelas = N1 +N 2 +N 3 + …….+N 32
Jumlah siswa
c. Membandingkan skor rata-rata kelas dengan target untuk menentukan kesimpulan
apakah terjadi peningkatan atau tidak terjadi peningkatan.
d. Rubrik penilaian kinerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel 5. Rubrik penilaian kinerja saat diskusi kelompok
No Nama
Aspek yang diamati
Kerjasama Keaktifan Hasil
diskusi Kedisiplinan Kekompakan
1.
2.
…
22
Keterangan :
1 = kurang sekali 3 = cukup 5 = baik sekali
2 = kurang 4 = baik
e. Penilaian Final
NA = penilaian proses + penilaian hasil
= ( 40% x …….) + ( 60% x ……..)
= ……………
E. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini ditetapkan seperti tabel berikut:
Tabel 7. Kondisi Awal Prestasi Belajar Siswa dan Kondisi Prestasi Belajar Siswa
Pada Akhir Siklus I Dan Siklus II Yang Diharapkan
No Peubah Indikator Kondisi awal Kondisi akhir siklus
I II
1. Prestasi belajar Nilai rata-rata siswa 56,36 60 70
2 Ketuntasan Presentase ketuntasan 27,27 % 40 % 60 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Kondisi Awal
Subyek penelitian ini adalah Siswa kelas IV SD Negeri Keniten tahun pelajaran
2013/2014 yang berjumlah 22 orang, yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 12 siswa
perempuan. Obyek penelitian ini adalah prestasi belajar IPS dengan menggunakan
Model Pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan khususnya pada meteri
menunjukan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatanya untuk
kegiatan ekonomi dilingkungan setempat.
Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan terhadap siswa kelas IV selama
pembelajaran IPS cenderung rendah. Hal ini terlihat dari prestasi belajar siswa selama
kegiatan pembelajaran dengan metode yang digunakan oleh guru masih tradisional.
sehingga pada saat proses pembelajaran banyak siswa yang asyik berbicara dengan
dengan teman sebangkunya atau melakukan aktivitas lain yang tidak ada hubungannya
dengan materi pelajaran yang sedang berlangsung. Ini dikarenakan siswa merasa bosan
dengan metode yang monoton dan kurang bervariasi, apalagi minimnya dukungan dari
media pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran terasa membosankan, ini dapat dilihat saat guru tidak
bertanya pada siswa, ada siswa yang tiduran sambil menopangkan dagu di mejanya.
Terlebih jika guru mengajarkan materi IPS tanpa menggunakan media belajar apapun
(ceramah) membuat proses pembelajaran terasa sangat membosankan bagi siswa.
Suasana pembelajaran seperti itu membuat siswa menjadi pasif dalam menggali
penggetahuannya, karena pembelajaran IPS hanya diisi dengan ceramah kemudian
dilanjutkan dengan mengerjakan soal evaluasi yang terdapat dalam Lembar Kerja
Siswa (LKS). Proses pembelajaran ini akan membentuk pola siswa untuk pasif dan
tidak tertarik kepada mata pelajaran IPS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Kondisi awal prestasi belajar siswa tersebut dapat dilihat dari hasil mid semester
genap yang dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel.7. Daftar nilai ulangan kelas IV tahun ajaran 2012/2013
No Nama KKM : 65
Nilai Tuntas Tidak Tuntas
1 Siswa 1 45 √ 2 Siswa 2 60 √ 3 Siswa 3 50 √ 4 Siswa 4 45 √ 5 Siswa 5 40 √ 6 Siswa 6 65 √ 7 Siswa 7 45 √ 8 Siswa 8 40 √ 9 Siswa 9 50 √ 10 Siswa 10 55 √ 11 Siswa 11 70 √ 12 Siswa 12 55 √ 13 Siswa 13 70 √ 14 Siswa 14 75 √ 15 Siswa 15 60 √ 16 Siswa 16 50 √ 17 Siswa 17 60 √ 18 Siswa 18 50 √ 19 Siswa 19 50 √ 20 Siswa 20 75 √ 21 Siswa 21 70 √ 22 Siswa 22 60 √
Jumlah 1240 Nilai rata-rata 56,36
Ketuntasan 6 16
Presentase ketuntasan 27,27% 72,73%
Jumlah Siswa (N) = 22
Nilai Tertinggi = 75
Nilai Terendah = 40
Rata – rata nilai = 56,36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Berdasarkan tabel kondisi awal prestasi belajar siswa tersebut, secara ringkas
dapat dikelompokkan. Pedoman pengkategorisasian untuk menganalisis data dalam
penelitian ini berdasarkan kriteria (Masidjo 1995) adalah :
a) Kategori I = Sangat tinggi
b) Kategori II = Tinggi
c) Kategori III = Cukup
d) Kategori IV = Rendah
e) Kategori V = Sangat rendah
Dari langkah tersebut, dapat dibuat tabel klasifikasi kategori tingkatan dalam
bentuk presentase sesuai dengan PAP II sebagai berikut :
Tabel 8. Keadaan Awal Prestasi Belajar Siswa
No
.
Nilai Presatasi
Belajar Siswa Frekuensi
Presentase
(%) Kriteria Keterangan
1. 81 – 100 - - Sangat Tinggi
Rata-rata prestasi
belajar siswa =
56,36
2. 66 – 80 6 27,27 Tinggi
3. 56 – 65 5 22,72 Cukup
4. 46 – 55 9 40,91 Rendah
5. Dibawah 45 2 9,09 Sangat Rendah
Jumlah 22 100
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui tentang kondisi awal prestasi belajar
siswa. Dalam tabel tersebut tidak ada siswa yang prestasi belajarnya sangat tinggi dan 6
siswa atau 27,27% yang prestasi belajarnya tinggi. Siswa yang prestasi belajarnya cukup
5 siswa atau 22,72%. Sedangkan siswa yang prestasi belajarnya rendah sebanyak 9 siswa
atau 40,91%, dan sisanya adalah siswa yang prestasi belajarnya sangat rendah sebanyak
2 siswa atau 9,09%. Supaya lebih jelas, dari data tersebut dapat dibuat diagram sebagai
berikut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Diagram 1. Keadaan Awal Persentase Ketuntasan Belajar Siswa
2. Siklus I
Siklus I merupakan proses pembelajaran yang dilaksanakan pada bulan
Agustus sampai dengan Desember 2013 dengan alokasi waktu satu kali pertemuan,
3 jam pelajaran (3 x 35 menit)
a. Perencanaan Penelitian Siklus I
Rencana tindakan siklus I dengan menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Learning Teknik Make A Mach (Mencari Pasangan). Dalam tahap
ini juga ditentukan indikator dan tujuan pembelajaran, kegiatan guru dan
siswa, materi pembelajaran, dan evaluasi hasil pembelajaran.
Pembelajaran siklus I terdiri dari satu kali pertemuan atau 3 jam
pelajaran. Hasil dari observasi terhadap siswa pada siklus I dijadikan sebagai
acuan dalam menentukan tindakan berikutnya. Adapun rencana tindakan siklus
I tersebut secara rinci meliputi :
1) Menentukan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi pokok
pembelajaran yang dituangkan dalam silabus.
Kondisi Awal
27.27
22.72
40.91
9.09
Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
2) Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif learning teknik make a mach.
3) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
4) Menyiapkan sumber dan media pembelajaran
5) Menyusun instrumen penelitian
6) Membuat Lembar Kerja Siswa
7) Membuat soal evaluasi siklus I
b. Pelaksanaan Penelitian Siklus I
Siklus I dilaksanakan dalam satu pertemuan. Pertemuan ini dilaksanakan
pada hari Selasa, 11 November 2013. Dalam pertemuan ini yang pertama kali
dilakukan guru adalah mengucapkan salam dan doa pembukaan. Guru
mengecek kehadiran dan kesiapan siswa sebelum pembelajaran dimulai
Setelah itu guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa kemudian
menyampaikan tujuan pembelajaran.
Dalam kegiatan inti, siswa dibagi menjadi 2 kelompok, yang terdiri dari
11 siswa dalam satu kelompok. Satu sebagai tim pertanyaan dan yang satunya
tim jawaban. Setelah kelompok terbentuk, kemudian siswa diberi kartu
pertanyaan untuk tim pertanyaan dan tim jawaban mendapat kartu jawaban.
Setelah mendapatkan kartu masing – masing siswa menyimak media kartu
pertanyaan dan kartu jawaban. Sesuai dengan KD kegiatan ekonomi di
indonesia dan juga LKS yang dibagikan guru. Dalam kelompok, siswa
melakukan pembahasan secara lebih mendalam tentang jenis-jenis kegiatan
ekonomi di Indonesia dengan menggunakan media kartu pembelajaran.
Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya (tim
pertanyaan) dan siswa menjawab(tim jawaban) tentang jenis-jenis kegiatan
ekonomi di Indonesia, kemudian siswa mencari pasangan yang tepat untuk
masing – masing pertanyaan dan jawaban yang tepat. Siswa yang dapat
menemukan pasangannya dalam waktu yang sudah disepakati 10 menit maka
akan mendapatkan nilai. Sedangkan untuk siswa yang tidak dapat menemukan
pasangannya akan mendapatkan hukuman sesuai yang telah disepakati
bersama (contoh: menyanyi / berjoged dikelas). Kegiatan ini diulangi dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
dua sesi sehingga siswa akan merasakan menjadi tim pertanyaan dan tim
jawaban. Adapun detil dari kegiatan pembelajaran selama siklus I dapat dilihat
pada lampiran RPP siklus I.
c. Pengamatan Penelitian Siklus I
Pada kegiatan ini, Peneliti melakukan observasi selama proses
pembelajaran berlangsung. Kegiatan observasi ini bertujuan untuk mengetahui
keaktifan dan peran serta atau keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.
Hasil dari pengamatan siklus I antara lain pada waktu pembagian menjadi 2
kelompok, siswa sedikit gaduh, ini dikarenakan adanya beberapa siswa yang
tidak mau berkelompok dengan temannya. Pada akhirnya dapat dikondisikan
agar konsekuen dengan apa yang sudah dipilihnya. Ini juga sebagai latihan
untuk bertanggung jawab.
Pada saat siswa sudah menerima kartu pertanyaan atau kartu jawaban
siswa mulai asik bertanya jawab dengan kelompok lain. Dari 22 siswa yang
dapat menemukan pasangan masing – masing tidak melebihi waktu yang
sudah ditentukan ada 12 siswa atau ada 6 pasang. Sisanya masih binggung
dengan jawaban yang benar dan yang salah. 10 siswa yang tidak berhasil
melaksannakan hukuman bernyanyi didepan kelas dengan gerakan yang lucu.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam 2 sesi, masing – masing siswa merasakan
menjadi tim pertanyaan dan tim jawaban.
Setelah selesai 2 sesi kegiatan dilanjutkan dengan evaluasi kegiatan
siklus I dengan instrumen evaluasi siklus I. Ini bertujuan agar dapat melihat
perkembangan prestasi belajar siswa, apakah ada peningkatan atau penurunan
setelah menggunakan teknik make a mach.
d. Refleksi Penelitian Siklus I
Pelaksanaan siklus I telah sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh peneliti. Pertemuan pertama dilakukan
tanggal 11 November 2013. Aktivitas pembelajaran pada pertemuan pertama
adalah menunjukan jenis dan persebaran sumber daya alam serta
pemanfaatanya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan sekitar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Ketika siswa sudah mulai dengan permainan mencari pasangan, mereka
dengan cepat aktif mencari masing – masing jawaban atau pertanyaan. Dengan
bantuan media kartu jawaban dan pertanyaan siswa menjadi tertarik untuk
mencari tahu apa kartu yang dipegang oleh temannya. Keadaan kelas terlihat
cukup gaduh saat proses mencari pasangan, namun dapat dilihat bahwa hampir
semua siswa aktif dan menunjukan adanya rasa ingin tahu untuk mencari
jawaban yang benar dan tepat.
e. Data Hasil Evaluasi Siklus I
Tabel. 10. Daftar nilai evaluasi siklus I
No Nama KKM : 65
Nilai Tuntas Tidak Tuntas
1 Siswa 1 45 √ 2 Siswa 2 66 √ 3 Siswa 3 53 √ 4 Siswa 4 51 √ 5 Siswa 5 44 √ 6 Siswa 6 72 √ 7 Siswa 7 42 √ 8 Siswa 8 46 √ 9 Siswa 9 58 √ 10 Siswa 10 65 √ 11 Siswa 11 80 √ 12 Siswa 12 60 √ 13 Siswa 13 80 √ 14 Siswa 14 85 √ 15 Siswa 15 65 √ 16 Siswa 16 50 √ 17 Siswa 17 65 √ 18 Siswa 18 50 √ 19 Siswa 19 50 √ 20 Siswa 20 75 √ 21 Siswa 21 70 √ 22 Siswa 22 65 √
Jumlah 1322 Nilai rata-rata 60,09
Ketuntasan 11 11
Presentase
ketuntasan 50% 50%
Jumlah Siswa (N) = 22
Nilai Tertinggi = 85
Nilai Terendah = 42
Rata-Rata nilai = 60,09.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel 11. Prestasi Belajar Siswa Siklus I
No. Nilai Presatasi
Belajar Siswa Frekuensi
Presentase
(%) Kriteria Keterangan
1. 81 – 100 - - Sangat Tinggi
Rata-rata
prestasi belajar
siswa = 60,09
2. 66 – 80 8 36,36 Tinggi
3. 56 – 65 5 22,72 Cukup
4. 46 – 55 6 27,27 Rendah
5. Dibawah 45 3 13,64 Sangat Rendah
Jumlah 22 100
Hasil evaluasi yang diperoleh dalam pelaksanaan siklus I adalah rntang
nilai dibawah 45 ada 3 siswa(13,64%), rentang nilai 46 – 55 ada 6
siswa(27,27%). Rentang nilai 56 – 65 ada 5 siswa(22,72%), kemudian rentang
nilai 66 – 80 ada 8 siswa(36,36%). Untuk rentang nilai 81 – 100 belum ada
siswa yang mencapai nilai tersebut. Dalam hasil evaliasi prestasi belajar siswa
di siklus I ini tertingginya adalah 85, nilai terendah adalah 42, dan rata – rata
kelas adalah 60,09.
Tabel 12. Prestasi Belajar Siswa Siklus I
KKM Kondisi Awal Hasil Siklus I
65 56,36 60,09
Kkm untuk mata pelajaran IPS kelas IV adalah 65. Berdasarkan hasil
dari evaluasi prestasi belajar pada kondisi awal memiliki rata – rata kelas
56,36. Hasil evaluasi prestasi belajar siswa untuk siklus I memiliki rata – rata
kelas 60,09. Dilihat dari keadaan tersebut dapat ditarik kesimpulan jika
prestasi belajar antara kondisi awal dengan kondisi siklus I mengalami
peningkatan, dari 56,36 ke 60,09. Selisih peningkatan rata – rata kelas dari
kondisi awal dan siklus I adalah 56,36 – 60,09 = 3,73. Hasil dari data tersebut
dapat dilihat dalam bentuk diagram berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Diagram 3. Prestasi Belajar Siswa Siklus I
f. Ketuntasan Siklus I
Tingkat ketuntasan siswa pada siklus pertama ini mengalami
peningkatan dibanding dengan kondisi awal. Pada kondisi awal siswa yang
tuntas hanya ada 6 siswa, sedangkan pada hasil siklus I yang tuntas ada 11
siswa. Untuk siswa yang tidak tuntas pada siklus pertama ini mengalami
penurunan dari kondisi awal sejumlah 16 siswa menjadi 11 siswa. Hal tersebut
dapat kita lihat dalam tabel dan diagram dibawah ini :
Tabel 13. Ketuntasan siklus I
No Uraian Tuntas Tidak tuntas
1 Kondisi Awal 6 siswa / 27,27% 16 siswa / 72,73%
2 Hasil Siklus I 11 siswa / 50% 11 siswa / 50%
KKM Kondisi Awal Hasil Siklus I
65
56.36
60.09
Rata - rata Prestasi Belajar
KKM Kondisi Awal Hasil Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Diagram 4. Ketuntasan Siklus I
Ketuntasan yang diharapkan dalam siklus I adalah 40%, dari hasil yang
didapat setelah pelaksanaan siklus I diperoleh data ketuntasan 50%. Jika
dilihat dari indikator keberhasilan yang ingin dicapai siklus I adalah 40%, dan
hasil dari siklus I adalah 50% berarti sudah sesuai dengan yang diharapkan.
Akan tetapi jika dilihat dari rata rata kelas prestasi belajar siswa yang
diperoleh selama pelaksanaan siklus I adalah 56,36 masih dibawah dari KKM
65 yang telah ditentukan. Berdasarkan sumber tersebut peneliti harus
melaksanakan siklus yang kedua untuk bisa mencapai KKM yang diharapkan.
Tuntas Tidak Tuntas
6
16
11 11
Ketuntasan Siklus I
Kondisi Awal Hasil Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
3. Siklus II
Siklus II merupakan proses pembelajaran yang dilaksanakan berdasarkan
evaluasi dan perbaikan dari siklus I. Dilaksanakan pada bulan Agustus sampai
dengan Desember 2013 dengan alokasi waktu satu kali pertemuan, 3 jam pelajaran
(3 x 35 menit).
a. Perencanaan Penelitian Siklus II
Rencana tindakan siklus II dengan menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Learning Teknik Make A Mach (Mencari Pasangan) berdasarkan
evaluasi dan perbaikan dari siklus I. Dalam tahap ini juga ditentukan indikator
dan tujuan pembelajaran, kegiatan guru dan siswa, materi pembelajaran, dan
evaluasi hasil pembelajaran.
Pembelajaran siklus II terdiri dari satu pertemuan atau 3 jam pelajaran.
Hasil dari observasi terhadap siswa pada siklus II dijadikan sebagai acuan
dalam menentukan tindakan berikutnya. Adapun rencana tindakan siklus II
tersebut secara rinci meliputi :
1) Menentukan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi pokok
pembelajaran yang dituangkan dalam silabus.
2) Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif learning teknik make a mach.
3) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
4) Menyiapkan sumber dan media pembelajaran
5) Menyusun instrumen penelitian
6) Membuat Lembar Kerja Siswa
7) Membuat soal evaluasi siklus II
b. Pelaksanaan Penelitian Siklus II
Siklus II dilaksanakan dalam satu pertemuan. Pertemuan ini
dilaksanakan pada hari Selasa, 14 November 2013. Dalam pertemuan ini yang
pertama kali dilakukan guru adalah mengucapkan salam dan doa pembukaan.
Guru mengecek kehadiran dan kesiapan siswa sebelum pembelajaran dimulai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Setelah itu guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa kemudian
menyampaikan tujuan pembelajaran.
Dalam kegiatan inti, siswa dibagi menjadi 2 kelompok, yang terdiri dari
11 siswa dalam satu kelompok. Satu sebagai tim pertanyaan dan yang satunya
tim jawaban. Setelah kelompok terbentuk, kemudian siswa diberi kartu
pertanyaan untuk tim pertanyaan dan tim jawaban mendapat kartu jawaban.
Sedikit berbeda dengan siklus I, di dalam siklus yang kedua ini siswa diberi
video kegiatan perekonomian yang ada di pasar. Video ini diharapkan lebih
bisa menarik minat dan perhatian siswa kepada kegiatan pembelajaran.
c. Pengamatan Penelitian Siklus II
Pada kegiatan ini, Peneliti melakukan observasi selama proses
pembelajaran berlangsung. Kegiatan observasi ini bertujuan untuk mengetahui
keaktifan dan peran serta atau keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.
Hasil dari pengamatan siklus II antara lain pada waktu pembagian menjadi 2
kelompok.
Pada saat siswa sudah menerima kartu pertanyaan atau kartu jawaban
siswa mulai asik bertanya jawab dengan kelompok lain. Dari 22 siswa yang
dapat menemukan pasangan masing – masing tidak melebihi waktu yang
sudah ditentukan ada 20 siswa atau ada 10 pasang. Sisanya bisa menyelesaikan
namun bertepatan waktu habis. 2 siswa yang tidak berhasil melaksannakan
hukuman bernyanyi didepan kelas dengan gerakan yang lucu. Kegiatan ini
dilaksanakan dalam 2 sesi, masing – masing siswa merasakan menjadi tim
pertanyaan dan tim jawaban.
Setelah selesai 2 sesi kegiatan dilanjutkan dengan evaluasi kegiatan
siklus II dengan instrumen evaluasi siklus II. Ini bertujuan agar dapat melihat
perkembangan prestasi belajar siswa, apakah ada peningkatan atau penurunan
setelah menggunakan teknik make a mach.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
d. Refleksi Penelitian Siklus II
Pelaksanaan siklus II telah sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh peneliti. Pertemuan dilakukan tanggal
14 November 2013. Aktivitas pembelajaran pada pertemuan ini adalah
menunjukan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatanya
untuk kegiatan ekonomi di lingkungan sekitar.
Ketika siswa sudah mulai dengan permainan mencari pasangan, mereka
dengan cepat aktif mencari masing – masing jawaban atau pertanyaan. Dengan
adanya video kegiatan perekonomian di lingkungan sekitar siswa serta media
kartu jawaban dan pertanyaan siswa menjadi lebih tertarik untuk mencari tahu
apa kartu yang dipegang oleh temannya. Keadaan kelas terlihat cukup
kondusif dan tidak terlalu gaduh saat proses mencari pasangan. Dapat dilihat
bahwa hampir semua siswa aktif dan menunjukan adanya rasa ingin tahu untuk
mencari jawaban yang benar dan tepat.
e. Data hasil tes Siklus II
Tabel. 15. Daftar nilai evaluasi Siklus II
No Nama KKM : 65
Nilai Tuntas Tidak Tuntas
1 Siswa 1 55 √ 2 Siswa 2 76 √ 3 Siswa 3 66 √ 4 Siswa 4 66 √ 5 Siswa 5 54 √ 6 Siswa 6 82 √ 7 Siswa 7 52 √ 8 Siswa 8 56 √ 9 Siswa 9 68 √ 10 Siswa 10 75 √ 11 Siswa 11 86 √ 12 Siswa 12 75 √ 13 Siswa 13 88 √ 14 Siswa 14 85 √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
15 Siswa 15 75 √ 16 Siswa 16 60 √ 17 Siswa 17 75 √ 18 Siswa 18 60 √ 19 Siswa 19 70 √ 20 Siswa 20 85 √ 21 Siswa 21 70 √ 22 Siswa 22 75 √
Jumlah 1554 Nilai rata-rata 70,64
Ketuntasan 16 6
Presentase
ketuntasan 72,73% 27,27%
Jumlah Siswa (N) = 22
Nilai Tertinggi = 86
Nilai Terendah = 52
Rata-Rata nilai 1554 : 22 = 70,64.
Hasil evaluasi yang diperoleh dalam pelaksanaan siklus II adalah rentang
nilai dibawah 45 tidak ada, rentang nilai 46 – 55 ada 2 siswa(9,09%). Rentang
nilai 56 – 65 ada 4 siswa(18,18%), kemudian rentang nilai 66 – 80 ada 16
siswa(72,73%). Untuk rentang nilai 81 – 100 belum ada siswa yang mencapai
nilai tersebut. Dalam hasil evaliasi prestasi belajar siswa di siklus II ini
tertingginya adalah 86, nilai terendah adalah 52, dan rata – rata kelas adalah
70,64.
Tabel 16. Prestasi Belajar Siswa Siklus II
No. Nilai Presatasi
Belajar Siswa Frekuensi
Presentase
(%) Kriteria Keterangan
1. 81 – 100 - - Sangat Tinggi
Rata-rata prestasi belajar siswa = 70,64
2. 66 – 80 16 72,73 Tinggi
3. 56 – 65 4 18,18 Cukup
4. 46 – 55 2 9,09 Rendah
5. Dibawah 45 0 0 Sangat Rendah
Jumlah 22 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel 17. Rata – rata kelas Prestasi Belajar Siswa Siklus II
KKM Kondisi Awal Hasil Siklus I Hasil Siklus II
65 56,36 60,09 70,64
KKM untuk mata pelajaran IPS kelas IV adalah 65. Berdasarkan hasil
dari evaluasi prestasi belajar pada kondisi awal memiliki rata – rata 56,36.
Hasil evaluasi prestasi belajar siswa pada akhir siklus I memiliki rata – rata
kelas 60,09. Hasil evaluasi prestasi belajar siswa untuk akhir siklus II memiliki
rata – rata kelas70,64. Dilihat dari keadaan tersebut dapat ditarik kesimpulan
jika prestasi belajar antara kondisi akhir siklus I dengan kondisi akhir siklus II
mengalami peningkatan, dari 60,09 ke 70,64. Selisih peningkatan rata – rata
kelas dari kondisi akhir siklus I dan siklus II adalah 60,09 – 70,64 = 10,55.
Hasil dari data tersebut dapat dilihat dalam bentuk diagram berikut ini.
Diagram 6. Prestasi Belajar Siswa Siklus II
KKM kondisi Awal Hasil Siklus I Hasil Siklus II
65
56.36 60.09
70.64
Rata - rata Prestasi Belajar Siklus II
KKM kondisi Awal Hasil Siklus I Hasil Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
f. Ketuntasan siklus II
Tingkat ketuntasan siswa pada siklus Kedua ini mengalami peningkatan
dibanding dengan kondisi siklus I. Pada siklus I siswa yang tuntas hanya ada 11
siswa, sedangkan pada hasil siklus II yang tuntas ada 16 siswa. Untuk siswa yang
tidak tuntas pada siklus pertama ini mengalami penurunan dari kondisi awal
sejumlah 12 siswa menjadi 6 siswa. Hal tersebut dapat kita lihat dalam tabel dan
diagram dibawah ini :
Tabel 18. Ketuntasan siklus II
No Uraian Tuntas Tidak tuntas
1 Kondisi Awal 6 16
2 Hasil Siklus I 11 11
3 Hasil Siklus II 16 6
Diagram 7. Ketuntasan Siklus II
Tuntas Tidak Tuntas
6
16
11 11
16
6
Ketuntasan Siklus II
Kondisi Awal Hasil Siklus I Hasil Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
4.1. Pembahasan
Dari hasil pengamatan pelaksanaan tindakan kondisi awal, siklus I, dan siklus II ini
secara keseluruhan proses pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Learning dengan Teknik Make A Mach (mencari pasangan). Dilihat dari
indikator yang ditetapkan maka hasil dari siklus I belum mencapai indikator keberhasilan.
Hal ini di sebabkan karena sebagian besar dari siswa banyak yang belum begitu paham
tentang tatacara pengoperasian media kartu pertanyaan dan jawaban secara maksimal
menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Learning dengan Teknik Make A Mach
(mencari pasangan), tetapi jika dibandingkan dengan kondisi awalnya sudah ada
peningkatan. Maka dengan memperhatikan refleksi pada siklus I, penelitian dilanjutkan
ke siklus II.
Tabel 20 Prestasi Belajar Siswa
No Peubah Indikator Kondisi
awal
Kondisi akhir siklus
I II
1. Prestasi belajar KKM = 65 56,36 60,09 70,64
2 Ketuntasan Presentase ketuntasan = 60 % 27,27 % 40 % 60 %
Diagram 9. Prestasi Belajar Siswa
KKM Kondisi Awal Hasil Siklus I Hasil Siklus II
65 56.36 60.09
70.64
Rata - rata Prestasi Belajar Siswa
KKM Kondisi Awal Hasil Siklus I Hasil Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Ketuntasan yang diharapkan dalam siklus II adalah 70%, dari hasil yang didapat
setelah pelaksanaan siklus II diperoleh data ketuntasan 70,64%. Jika dilihat dari
indikator keberhasilan yang ingin dicapai siklus II adalah 70%, dan hasil dari siklus II
adalah 70,64% berarti sudah sesuai dengan yang diharapkan dan jika dilihat dari rata
rata kelas prestasi belajar siswa yang diperoleh selama pelaksanaan siklus II adalah
70,64 sudah melebihi dari KKM 65 yang telah ditentukan. Berdasarkan sumber
tersebut peneliti menyatakan siklus yang kedua untuk bisa mencapai indikator
keberhasilan yang diharapkan dengan rata – rata kelas diatas KKM.
Tabel 21. Ketuntasan
No Uraian Tuntas % Tidak tuntas %
1 Kondisi Awal 6 27,27% 16 72,72%
2 Hasil Siklus I 11 50% 11 50%
3 Hasil Siklus II 16 72,27% 6 27,27%
Diagram 10. Ketuntasan
Dalam proses pembelajaran siswa menjadi semangat, lebih bergairah dan tidak
bosan. Untuk meningkatkan prestasi dan penguasaan meteri menunjukan jenis dan
Tuntas Tidak Tuntas
6
16
11 11
16
6
Ketuntasan
Kondisi Awal Hasil Siklus I Hasil Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
persebaran sumber daya alam serta pemanfaatanya untuk kegiatan ekonomi dilingkungan
setempat, dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Learning dengan Teknik
Make A Mach (Mencari Pasangan)
Jadi dalam penelitian ini KKM untuk mata pelajaran IPS kelas IV adalah 65.
Berdasarkan hasil dari evaluasi prestasi belajar pada kondisi awal memiliki rata – rata
56,36. Hasil evaluasi prestasi belajar siswa pada akhir siklus I memiliki rata – rata kelas
60,09. Hasil evaluasi prestasi belajar siswa untuk akhir siklus II memiliki rata – rata
kelas70,64. Dilihat dari keadaan tersebut dapat ditarik kesimpulan jika prestasi belajar
antara kondisi akhir siklus I dengan kondisi akhir siklus II mengalami peningkatan, dari
60,09 ke 70,64. Selisih peningkatan rata – rata kelas dari kondisi akhir siklus I dan siklus
II adalah 60,09 – 70,64 = 10,55. Dengan hasil yang diperoleh menunjukan bahwa pada
tiap siklus mengalami peningkatan hasil prestasi belajar siswa dan proses pembelajaran
dapat berjalan semakin kondusif, efektif dan lebih menarik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPS
pada meteri menunjukan jenis dan persebaran sumber daya alam serta
pemanfaatanya untuk kegiatan ekonomi dilingkungan setempat, dengan
menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Learning dengan Teknik Make A
Mach (Mencari Pasangan). dapat meningkatkan keaktifan siswa kelas IV di SD
Negeri Keniten pada kegiatan pembelajaran di kelas. Siswa dapat berperan aktif
dalam kelompok dan dapat bekerjasama secara kelompok. Siswa juga belajar
untuk lebih bertanggung jawab atas perannya dalam kelompok tersebut.
Pembelajaran IPS pada materi menunjukan jenis dan persebaran sumber
daya alam serta pemanfaatanya untuk kegiatan ekonomi dilingkungan setempat,
dengan menggunakan Model pembelajaran Kooperatif Learning dengan Teknik
Make A Mach (Mencari Pasangan). juga dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa kelas IV di SD Negeri Keniten. Hal ini dapat terlihat dari hasil tes evaluasi
pada kondisi awal, akhir siklus I dan akhir siklus II. Pada kondisi awal prestasi
belajar siswa yang telah mencapai KKM sebesar 56,36%. Pada akhir siklus I
mengalami peningkatan menjadi 60,09% dan pada akhir siklus II juga terjadi
peningkatan prestasi belajar menjadi 70,64%.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas ada beberapa saran yang perlu peneliti
sampaikan, yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
1. Bagi siswa
Model Pembelajaran Kooperatif Learning dengan Teknik Make A Mach
(Mencari Pasangan) dapat menjadi salah satu alternatif bagi siswa untuk
membantu pelaksanaan proses pembelajaran dan meningkatkan keaktifan
dan prestasi belajar.
2. Bagi guru kelas
Sebaiknya dalam pembelajaran IPS di SD, menggunakan model
pembelajaran inovatif seperti misalnya Model Pembelajaran Kooperatif
Learning dengan Teknik Make A Mach (Mencari Pasangan). Sehingga
diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan dapat menjadi
inovasi bagi guru dalam menyampaikan pembelajaran di kelas.
3. Bagi sekolah
Model Pembelajaran Kooperatif Learning dengan Teknik Make A Mach
(Mencari Pasangan) dapat menjadi salah satu referensi bagi sekolah untuk
lebih meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.
4. Bagi peneliti lain
Untuk mengembangkan penelitian sejenis dengan pembelajaran yang
berbeda sehingga dapat memperbaiki dan memperkaya penelitian yang sudah
ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
DAFTAR PUSTAKA
Agus, Suprijono, 2009, Cooperative learning. Jakarta. pustaka pelajar.
Arbangatun Fitria Ningrum(2012). Pengaruh Model Cooperative Learning Teknik
Make A Match Terhadap Hasil Belajar IPS Kelas Iv SD Negeri
Limbasari Kecamatan Bobotsari Kabupaten Purbalingga Jawa
Tengah Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi. Yogyakarta. Universitas
Negeri Yogyakarta.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Azwar, Saifuddin. 2012. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bloom, Benyamin S., 1976, Human Characteristic and School Learning, New
York :MeGraw-Hill book Company.
Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta:
Gramedia
Etin Solihatin, Raharjo, 2008, Cooperative Learning. Jakarta. Bumi Aksara.
Lie, Anita 2008, Cooperative Learning. Jakarta. PT Gramedia.
Maria Ulfa (2014). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A
Match pada Pembelajaran IPS untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Peserta Didik Kelas IV SD 3 Panjunan Kudus.skripsi kudus.
Universitas Muria Kudus.
Masidjo. (1995). Penelitian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.
Yogyakarta: Kanisius.
Masidjo. 2007. Bahan Kuliah Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran II.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Numan Somantri (2001). Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung :
PT Remaja Rosdakarya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Pasaribu dan Simandjuntak. 1983. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito.
Sanjaya Wina. (2009). Peneltian Tindakan Kelas, Jakarta: Kencana Predana
Media Group.
Slavin Robert E, 2009. , Cooperative Learning. Bandung. Nusa Indah.
Sugiyanto H, 2010, Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta. Yama
Pustaka.
Tim Penyusun Model KTSP. 2008. Model KTSP Jenjang Sekolah Dasar.
Yogyakarta: Dinas Pendidikan
Wilis Dahar, Ratna. 1989. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Winkel. W.S. 1996. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta :
Gramedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Lampiran :1
LEMBAR PENGAMATAN SISWA SELAMA PROSES PEMBELAJARAN
PADA KONDISI AWAL / PRA SIKLUS
Keniten, 20 Agustus 2014
No Kode Siswa A B C
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak 1. SDN 1 √ √ √ 2. SDN 2 √ √ √ 3. SDN 3 √ √ √ 4. SDN 4 √ √ √ 5. SDN 5 √ √ √ 6. SDN 6 √ √ √ 7. SDN 7 √ √ √ 8. SDN 8 √ √ √ 9. SDN 9 √ √ √
10. SDN 10 √ √ √ 11. SDN 11 √ √ √ 12. SDN 12 √ √ √
13. SDN 13 √ √ √
14. SDN 14 √ √ √ 15. SDN 15 √ √ √ 16. SDN 16 √ √ √ 17. SDN 17 √ √ √ 18. SDN 18 √ √ √ 19. SDN 19 √ √ √ 20. SDN 20 √ √ √ 21. SDN 21 √ √ √
22. SDN 22 √ √ √ Jumlah 9 13 10 12 10 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Keterangan :
A. Keberanian Siswa dalam mengajukan pertanyaan pada guru
B. Keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru
C. Tanggung jawab siswa dalam penyelesaian tugas
Peran siswa (A,B,C) dapat dikategorikan :
Bila dilakukan oleh 1-5 siswa, dikategorikan sangat kurang
Bila dilakukan oleh 6-10 siswa, dikategorikan kurang
Bila dilakukan oleh 11-15 siswa, dikategorikan cukup
Bila dilakukan oleh 16-20 siswa, dikategorikan baik
Bila dilakukan oleh 21-25 siswa, dikategorikan sangat baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Lampiran :2
LEMBAR PENGAMATAN SISWA SELAMA PROSES PEMBELAJARAN
PADA KONDISI SIKLUS I
Keniten, 11 November 2014
No Kode Siswa A B C
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak 1. SDN 1 √ √ √ 2. SDN 2 √ √ √ 3. SDN 3 √ √ √ √ 4. SDN 4 √ √ √ 5. SDN 5 √ √ √ 6. SDN 6 √ √ √ 7. SDN 7 √ √ √ 8. SDN 8 √ √ √ 9. SDN 9 √ √ √
10. SDN 10 √ √ √ 11. SDN 11 √ √ √ 12. SDN 12 √ √ √
13. SDN 13 √ √ √
14. SDN 14 √ √ √ 15. SDN 15 √ √ √ 16. SDN 16 √ √ √
17. SDN 17 √ √ √
18. SDN 18 √ √ √ 19. SDN 19 √ √ √ 20. SDN 20 √ √ √ 21. SDN 21 √ √ √
22. SDN 22 √ √ √ Jumlah 12 10 15 7 17 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Keterangan :
A. Keberanian Siswa dalam mengajukan pertanyaan pada guru
B. Keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru
C. Tanggung jawab siswa dalam penyelesaian tugas
Peran siswa (A,B,C) dapat dikategorikan :
Bila dilakukan oleh 1-4 siswa, dikategorikan sangat kurang
Bila dilakukan oleh 5-8 siswa, dikategorikan kurang
Bila dilakukan oleh 9-12 siswa, dikategorikan cukup
Bila dilakukan oleh 13-16 siswa, dikategorikan baik
Bila dilakukan oleh 17-19 siswa, dikategorikan sangat baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Lampiran :3
LEMBAR PENGAMATAN SISWA SELAMA PROSES PEMBELAJARAN
PADA KONDISI SIKLUS II
Keniten, 14 November 2014
No Kode Siswa A B C
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak 1. SDN 1 √ √ √ 2. SDN 2 √ √ √ 3. SDN 3 √ √ √ 4. SDN 4 √ √ √ 5. SDN 5 √ √ √ 6. SDN 6 √ √ √ 7. SDN 7 √ √ √ 8. SDN 8 √ √ √ 9. SDN 9 √ √ √
10. SDN 10 √ √ √ 11. SDN 11 √ √ √ 12. SDN 12 √ √ √
13. SDN 13 √ √ √
14. SDN 14 √ √ √ 15. SDN 15 √ √ √√ 16. SDN 16 √ √ √
17. SDN 17 √ √ √
18. SDN 18 √ √ √ 19. SDN 19 √ √ √ 20. SDN 20 √ √ √ 21. SDN 21 √ √ √
22. SDN 22 √ √ √ JUMLAH 18 4 19 3 20 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Keterangan :
A. Keberanian Siswa dalam mengajukan pertanyaan pada guru
B. Keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru
C. Tanggung jawab siswa dalam penyelesaian tugas
Peran siswa (A,B,C) dapat dikategorikan :
Bila dilakukan oleh 1-4 siswa, dikategorikan sangat kurang
Bila dilakukan oleh 5-8 siswa, dikategorikan kurang
Bila dilakukan oleh 9-12 siswa, dikategorikan cukup
Bila dilakukan oleh 13-16 siswa, dikategorikan baik
Bila dilakukan oleh 17-19 siswa, dikategorikan sangat baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Lampiran 4 Foto dokumentasi siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Nama : ................................... No : ................................... Kelas : ...................................
Lampiran 5. Soal Evaluasi
A. Siklus I
Soal Evaluasi Siklus I
1. Bahan baku yang digunakan untuk membuat ban sepeda motor adalah . . . . a. Besi c. Plastik b. Karet d. aluminium
2. Gambar disamping adalah kegiatan . . . .
a. Pelestarian lingkungan b. Perusakan / pencemaran lingkungan c. Pembersihan alam d. Pembuangan
3. Usaha pertanian adalah usaha yang menghasilkan . . . .
a. Bahan pangan c. hewan ternak b. Jasa d. Bahan kerajinan
4. Contoh usaha di bidang pertanian adalah . . . .
a. Berkebun c. Kerajinan tangan b. Berdagang d. Pariwisata
5. Pemanfaatan ayam dalam kehidupan sehari hari adalah . . . .
a. Telur dan dagingnya c. Susu dan telurnya b. Bulu dan dagingnya d. Susu dan dagingnya
6. Berikut ini sumber daya alam yang termasuk dalam jenis batuan adalah . . . .
a. Perak c. Besi b. Emas d. Intan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
7. Sumber daya alam yang termasuk dalam sumber energi adalah . . . . a. Belerang c. Emas b. Batubara d. Waduk
8. Agar – agar terbuat dari . . . .
a. Air c. Jagung b. Tepung d. Rumput laut
9. Kekayaan alam di bawah ini yang dapat digunakan sebagai bahan baku
pembuat kertas adalah . . . . a. Tembaga c. kayu b. Batu bara d. timah
10. Contoh usaha pelestarian sumber daya alam adalah . . . . a. Penghijauan c. penambangan b. Perladangan d. pertanian
11. Jenis tanah yang berasal dari endapan abu gunung berapi disebut . . . .
a. Tanah mekanik c. Tanah vulkanik b. Tanah tektonik d. Tanah humus
12. Berikut ini yang termasuk tanaman perkebunan adalah . . . .
a. Teh c. Padi b. Kentang d. Kacang kedelai
13. Contoh kekayaan alam yang tidak dapat diperbaharui adalah . . . .
a. Hutan c. Tanah b. Air d. Emas
14. Contoh hasil kekayan laut adalah . . . .
a. Kerang dan pasir c. Kerang dan sampah b. Kerang dan emas d. Kerang dan ikan mas
15. Kambing, sapi, dan ayam dapat dibudidayakan dari . . . .
a. Pertanian c. Perindustrian b. Perkebunan d. Peternakan
16. Penanaman kembali hutan disebut juga dengan . . . .
a. Urbanisasi c. Tamanisasi b. Reboisasi d. Rehabilitasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
17. Tanah merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui, ini karena adanya . . . . a. Daun yang membusuk c. Kotoran dan sampah b. Kerang dan emas d. Cacing dan kepiting
18. Hasil tambang yang disebut juga dengan logam mulia adalah . . . .
a. Batu kapur c. Batu nikel b. Batu permata d. Batu bata
19. Contoh dari hewan ternak adalah . . . .
a. Kuda, burung, tupai c. Kuda, ayam, sapi b. Kuda, burung, sapi d. Kuda, ayam, musang
20. Papua adalah propinsi yang terkenal dengan hasil tambang . . . .
a. Minyak bumi c. Batubara b. Belerang d. Emas
21. Pembuatan batik termasuk dalam jenis usaha . . . .
a. Peternakan c. Perikanan b. Kerajinan d. Pertanian
22. Perak (perhiasan), gerabah, aksesoris, dan tas adalah contoh hasil dari industri
. . . . a. Pertanian c. Kerajinan b. Perikanan d. Pertambangan
23. Contoh sumber daya alam yang dapat diperbaharui adalah . . . .
a. Emas c. Minyak bumi b. Hutan d. Belerang
24. Tanah dipegunungan cocok untuk . . . .
a. Usaha jasa c. Usaha dagang b. Usaha perikanan d. Usaha perkebunan
25. Berikut ini adalah tempat yang tepat untuk usaha pertanian dan peternakan . .
. . a. Dataran rendah c. Lembah b. Dataran tinggi d. Pegunungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
26. Berikut ini yang termasuk tanaman perkebunan adalah . . . . a. Jagung, singkong, dan kopi c. Kopi, kelapa sawit, dan
teh b. Padi, teh, dan karet d. Padi, jagung, dan cengkeh
27. Budidaya lele dengan tambak/kolam merupakan usaha dalam bidang . . . .
a. Perikanan c. Perdagangan b. Peternakan d. Perindustrian
28. Montir memberikan pelayanan jasa di bidang . . . .
a. Bank c. Perbengkelan b. Industri d. Transportasi laut
29.
Gambar disamping termasuk dalam kegiatan . . . .
a. Reboisasi c. Penebangan liar
b. Urbanisasi d. Pemotongan
30. Berikut ini adalah pasangan yang tepat, yaitu . . . .
a. Reboisasi – Hutan gundul c. Irigasi – Saluran air b. Urbanisasi – Penebangan liar d. Transmigrasi – Migrasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Nama : ................................... No : ................................... Kelas : ...................................
B. Siklus II
Soal Evaluasi Siklus II
1. Bahan baku yang digunakan untuk membuat ban sepeda motor adalah . . . . c. Besi c. Plastik d. Karet d. aluminium
2. Kegiatan nyata yang tampak dalam kehidupan sehari – hari tentang
pelestarian lingkungan adalah . . . . e. Berangkat sekolah setiap hari. f. Mematikan kran air jika sudah tidak digunakan. g. Membeli produk – produk buatan dalam negeri. h. Menjaga adik saat ibu sedang memasak.
3. Tempat yang cocok untuk dijadikan lahan dalam perkebunan teh adalah . . . .
a. Dataran rendah. c. Pantai b. Dataran tinggi. d. Lembah
4. Kekayaan alam di bawah ini yang dapat digunakan sebagai bahan baku
pembuat kertas adalah . . . . c. Tembaga c. kayu d. Batu bara d. timah
5. Contoh usaha pelestarian sumber daya alam adalah . . . .
c. Penghijauan c. penambangan d. Perladangan d. pertanian
6. Berikut ini adalah pasangan yang tepat, yaitu . . . .
c. Reboisasi – Hutan gundul c. Irigasi – Saluran air d. Urbanisasi – Penebangan liar d. Transmigrasi – Migrasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
7. Berikut ini yang termasuk tanaman perkebunan adalah . . . . c. Jagung, singkong, dan kopi c. Kopi, kelapa sawit, dan
teh d. Padi, teh, dan karet d. Padi, jagung, dan cengkeh
8. Usaha pertanian adalah usaha yang menghasilkan . . . .
c. Bahan pangan c. hewan ternak d. Jasa d. Bahan kerajinan
9. Contoh usaha di bidang pertanian adalah . . . .
c. Berkebun c. Kerajinan tangan d. Berdagang d. Pariwisata
10. Pemanfaatan ayam dalam kehidupan sehari hari adalah . . . . c. Telur dan dagingnya c. Susu dan telurnya d. Bulu dan dagingnya d. Susu dan dagingnya
11. Berikut ini sumber daya alam yang termasuk dalam jenis batuan adalah . . . .
c. Perak c. Besi d. Emas d. Intan
12. Sumber daya alam yang termasuk dalam sumber energi adalah . . . .
c. Belerang c. Emas d. Batubara d. Waduk
13. Agar – agar terbuat dari . . . .
c. Air c. Jagung d. Tepung d. Rumput laut
14. Jenis tanah yang berasal dari endapan abu gunung berapi disebut . . . .
c. Tanah mekanik c. Tanah vulkanik d. Tanah tektonik d. Tanah humus
15. Berikut ini yang termasuk tanaman perkebunan adalah . . . .
c. Teh c. Padi d. Kentang d. Kacang kedelai
16. Contoh kekayaan alam yang tidak dapat diperbaharui adalah . . . .
c. Hutan c. Tanah d. Air d. Emas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
17. Contoh hasil kekayan laut adalah . . . . c. Kerang dan pasir c. Kerang dan sampah d. Kerang dan emas d. Kerang dan ikan mas
18. Kambing, sapi, dan ayam dapat dibudidayakan dari . . . .
c. Pertanian c. Perindustrian d. Perkebunan d. Peternakan
19. Penanaman kembali hutan disebut juga dengan . . . .
c. Urbanisasi c. Tamanisasi d. Reboisasi d. Rehabilitasi
20. Tanah merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui, ini karena
adanya . . . . c. Daun yang membusuk c. Kotoran dan sampah d. Kerang dan emas d. Cacing dan kepiting
21. Hasil tambang yang disebut juga dengan logam mulia adalah . . . .
c. Batu kapur c. Batu nikel d. Batu permata d. Batu bata
22. Contoh dari hewan ternak adalah . . . .
c. Kuda, burung, tupai c. Kuda, ayam, sapi d. Kuda, burung, sapi d. Kuda, ayam, musang
23. Papua adalah propinsi yang terkenal dengan hasil tambang . . . .
c. Minyak bumi c. Batubara d. Belerang d. Emas
24. Pembuatan batik termasuk dalam jenis usaha . . . .
c. Peternakan c. Perikanan d. Kerajinan d. Pertanian
25. Perak (perhiasan), gerabah, aksesoris, dan tas adalah contoh hasil dari industri
. . . . c. Pertanian c. Kerajinan d. Perikanan d. Pertambangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
26. Contoh sumber daya alam yang dapat diperbaharui adalah . . . . c. Emas c. Minyak bumi d. Hutan d. Belerang
27. Tanah dipegunungan cocok untuk . . . .
c. Usaha jasa c. Usaha dagang d. Usaha perikanan d. Usaha perkebunan
28. Berikut ini adalah tempat yang tepat untuk usaha pertanian dan peternakan . .
. . c. Dataran rendah c. Lembah d. Dataran tinggi d. Pegunungan
29. Budidaya lele dengan tambak/kolam merupakan usaha dalam bidang . . . .
c. Perikanan c. Perdagangan d. Peternakan d. Perindustrian
30. Dalam kehidupan sehari – hari kita dapat melihat pemanfaatan sumber daya
alam yang ada disekitar kita dengan tindakan nyata. Berikut adalah salah satu contohnya yang tepat adalah . . . . c. Membeli makanan cepat saji d. Membeli di minimarket e. membeli makanan dari hasil bumi di pasar tradisional f. Membeli pulsa untuk internetan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Lampiran 6 Lembar Observasi Siklus I
LEMBAR OBSERVASI
SIKLUS I
Nama Guru/Mahasiswa : Ady Priyanto
NIM : 101134262
Tempat Penelitian : SDN Keniten
Kelas/Semester : IV / I
Mata Pelajaran : IPS
NO ASPEK YANG DINILAI SKOR
KET 1 2 3 4 5
A PERILAKU GURU
1 Membuka pelajaran 1 2 3 4 5
2 Menyediakan alat bantu pembelajaran dan
sumber belajar yang diperlukan 1 2 3 4 5
3 Menunjukkan sikap ramah, luwes, terbuka,
penuh pengertian dan sabar kepada siswa 1 2 3 4 5
4 Menunjukkan kegairahan dalam mengajar 1 2 3 4 5
5 Mengembangkan hubungan antara pribadi
yang sehat dan serasi 1 2 3 4 5
6 Menggunakan jenis kegiatan yang serasi
dengan tujuan siswa, situasi dan lingkungan 1 2 3 4 5
7 Menggunakan media pembelajaran yang
sesuai dengan tujuan, situasi dan lingkungan 1 2 3 4 5
8 Melaksanakan kegiatan pembelajaran
dalam urutan yang logis 1 2 3 4 5
9 Memberikan petunjuk dan penjelasan yang
berkaitan dengan isi pembelajaran 1 2 3 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
10 Melaksanakan penilaian selama proses
pembelajaran 1 2 3 4 5
11 Melaksanakan penilaian selama akhir
pembelajaran 1 2 3 4 5
B PERILAKU SISWA
1 Perhatian siswa terhadap penjelasan guru 1 2 3 4 5
2 Partisipasi siswa dalam pembelajaran 1 2 3 4 5
3 Keberanian siswa dalam mengajukan
pertanyaan 1 2 3 4 5
4 Keaktifan siswa dalam menjawab
pertanyaan 1 2 3 4 5
5 Kesungguhan siswa dalam mengerjakan
soal 1 2 3 4 5
6 Kemampuan siswa dalam melakukan
operasi hitung perkalian dan pembagian 1 2 3 4 5
Keterangan interval skor:
1. Sangat kurang
2. Kurang
3. Sedang/cukup
4. Baik
5. Baik sekali
Keniten, 11 November 2014
Pengamat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Lampiran 7 Lembar Observasi Siklus II
LEMBAR OBSERVASI
SIKLUS II
Nama Guru/Mahasiswa : Ady Priyanto
NIM : 101134262
Tempat Penelitian : SDN Keniten
Kelas/Semester : IV/I
Mata Pelajaran : IPS
NO ASPEK YANG DINILAI SKOR
KET 1 2 3 4 5
A PERILAKU GURU 1 2 3 4 5
1 Membuka pelajaran 1 2 3 4 5
2 Menyediakan alat bantu pembelajaran dan
sumber belajar yang diperlukan
1 2 3 4 5
3 Menunjukkan sikap ramah, luwes, terbuka,
penuh pengertian dan sabar kepada siswa
1 2 3 4 5
4 Menunjukkan kegairahan dalam mengajar 1 2 3 4 5
5 Mengembangkan hubungan antara pribadi
yang sehat dan serasi
1 2 3 4 5
6 Menggunakan jenis kegiatan yang serasi
dengan tujuan siswa, situasi dan lingkungan
1 2 3 4 5
7 Menggunakan media pembelajaran yang
sesuai dengan tujuan, situasi dan lingkungan
1 2 3 4 5
8 Melaksanakan kegiatan pembelajaran
dalam urutan yang logis
1 2 3 4 5
9 Memberikan petunjuk dan penjelasan yang
berkaitan dengan isi pembelajaran
1 2 3 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
10 Melaksanakan penilaian selama proses
pembelajaran
1 2 3 4 5
11 Melaksanakan penilaian selama akhir
pembelajaran
1 2 3 4 5
B PERILAKU SISWA
1 Perhatian siswa terhadap penjelasan guru 1 2 3 4 5
2 Partisipasi siswa dalam pembelajaran 1 2 3 4 5
3 Keberanian siswa dalam mengajukan
pertanyaan
1 2 3 4 5
4 Keaktifan siswa dalam menjawab
pertanyaan
1 2 3 4 5
5 Kesungguhan siswa dalam mengerjakan
soal
1 2 3 4 5
6 Kemampuan siswa dalam melakukan
operasi hitung perkalian dan pembagian
1 2 3 4 5
Keterangan interval skor:
1. Sangat kurang
2. Kurang
3. Sedang/cukup
4. Baik
5. Baik sekali
Keniten, 14 November 2014
Pengamat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Lampiran 8 RPP Siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SD Negeri Keniten
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester : IV/I
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (3 jam pelajaran @ 35 menit)
A. Standar Kompetensi
1. Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di
lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
B. Kompetensi Dasar
1.3. Menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam serta
pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat
C. lndikator
1. Kognitif Produk
Siswa dapat menjelaskan jenis dan persebaran sumber daya alam serta
pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat
dengan benar.
Siswa dapat menyebutkan contoh jenis dan persebaran sumber daya
alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan
setempat dengan benar.
Kognitif Proses
Siswa dapat membuat kesimpulan tentang jenis dan persebaran sumber
daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di
lingkungan setempat beserta contohnya dengan singkat dan benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
2. Afektif Karakter
Siswa dapat bertanggungjawab dalam kelompoknya saat mencari
pasangan tentang jenis dan persebaran sumber daya alam serta
pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat.
Afektif Keterampilan Sosial
Siswa dapat bekerjasama dengan kelompoknya ketika mencari
pasangan tentang jenis dan persebaran sumber daya alam serta
pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat
dengan benar.
3. Psikomotor
Siswa dapat mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya tentang
jenis-jenis usaha perekonomian di Indonesia di depan kelas.
D. Materi Pokok
Jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk
kegiatan ekonomi di lingkungan setempat.
E. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
a. Pendahuluan
Salam, doa, dan presensi.
Penyiapan media dan alat peraga.
b. Apersepsi
Guru memperlihatkan beberapa gambar jenis-jenis usaha
perekonomian yang ada di daerah setempat.
Siswa menjawab pertanyaan dari guru yang berkaitan dengan
gambar tersebut.
c. Orientasi
Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari.
d. Motivasi
Menyanyikan lagu “ sue ora jamu ”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
2. Kegiatan Inti
a. Siswa dibagi dalam dua kelompok, tiap kelompok terdiri dari sebelas
anak.
b. Tanya jawab mengenai jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di
Indonesia.
c. Tiap kelompok diberi beberapa gambar jenis-jenis usaha dan kegiatan
ekonomi di Indonesia.
d. Siswa menganalisis gambar tersebut.
e. Siswa mencari pasangan dari gambar yang diperolehnya berdasarkan
jenis usahanya(pertanian, perindustrian, perdagangan, jasa).
f. Setiap kelompok mempresentasikan hasil pencariaannya di depan
kelas.
g. Siswa dan guru membahas dan menyimpulkan hasil pembelajaran.
h. Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I.
3. Kegiatan Penutup
a. Kesimpulan
Siswa membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
b. Evaluasi
Tiap kelompok diminta untuk membuat produk berupa puisi
berdasarkan gambar yang diberikan oleh guru.
c. Refleksi
Siswa bersama guru melakukan refleksi tentang materi pelajaran
yang sudah dipelajari.
F. Nilai kemanusiaan yang ingin dicapai
Bertanggungjawab dan Bekerjasama
G. Penilaian
Tes Tertulis
Tes Kinerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
H. Media
Laptop dan Viewer.
Gambar jenis-jenis usaha perekonomian di Indonesia
I. Sumber Belajar
Asy’ari, Wahyudi, dan Sri Minarti. 2007. IPS Ilmu Pengetahuan Sosial SD
untuk Kelas IV. Jakarta. Erlangga.
Keniten, 11 November 2014
Guru Kelas IV Peneliti
DHANI ARIWIBAWA, S.Pd ADY PRIYANTO
Mengetahui,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Lampiran 9 RPP Siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SD Negeri Keniten
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester : IV/I
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (3 jam pelajaran @ 35 menit)
A. Standar Kompetensi
1. Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
B. Kompetensi Dasar
1.3. Menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat
C. lndikator
1. Kognitif Produk
Siswa dapat menjelaskan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat dengan benar.
Siswa dapat menyebutkan contoh jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat dengan benar.
Kognitif Proses
Siswa dapat membuat kesimpulan tentang jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat beserta contohnya dengan singkat dan benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
2. Afektif Karakter
Siswa dapat bertanggungjawab dalam kelompoknya saat mencari pasangan tentang jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat.
Afektif Keterampilan Sosial
Siswa dapat bekerjasama dengan kelompoknya ketika mencari pasangan tentang jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat dengan benar.
3. Psikomotor
Siswa dapat mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya tentang jenis-jenis usaha perekonomian di Indonesia di depan kelas.
D. Materi Pokok
Jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat.
E. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
a. Pendahuluan
Salam, doa, dan presensi.
Penyiapan media dan alat peraga.
b. Apersepsi
Guru memperlihatkan beberapa gambar jenis-jenis usaha perekonomian yang ada di daerah setempat.
Siswa menjawab pertanyaan dari guru yang berkaitan dengan gambar tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
c. Orientasi
Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari.
d. Motivasi
Menyanyikan lagu “ Gethuk ”.
2. Kegiatan Inti
a. Siswa dibagi dalam dua kelompok, tiap kelompok terdiri dari sebelas anak.
b. Tanya jawab mengenai jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia.
c. Tiap kelompok diberi beberapa gambar jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia.
d. Siswa menganalisis gambar tersebut.
e. Siswa mencari pasangan dari gambar yang diperolehnya berdasarkan jenis usahanya ( pertanian, perindustrian, perdagangan, dan jasa).
f. Setiap kelompok mempresentasikan hasil pencariaannya di depan kelas.
g. Siswa dan guru membahas dan menyimpulkan hasil pembelajaran.
h. Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I.
3. Kegiatan Penutup
a. Kesimpulan
Siswa membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
b. Evaluasi
Teknik penilaian : Tes tertulis
Bentuk instrumen penilaian : Pilihan ganda
Contoh instrumen : Terlampir
Skor : 100 jika semua jawaban benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
c. Refleksi
Siswa bersama guru melakukan refleksi tentang materi pelajaran yang sudah dipelajari.
F. Nilai kemanusiaan yang ingin dicapai
Bertanggungjawab dan Bekerjasama
G. Penilaian
Tes Tertulis
Tes Kinerja
H. Media
Laptop dan Viewer.
Gambar jenis-jenis usaha perekonomian di Indonesia
Video jenis – jenis usaha perekonomian di indonesia
I. Sumber Belajar
Asy’ari, Wahyudi, dan Sri Minarti. 2007. IPS Ilmu Pengetahuan Sosial SD untuk Kelas IV. Jakarta. Erlangga.
Keniten, 14 November 2014
Guru Kelas IV Peneliti
DHANI ARIWIBAWA, S.Pd ADY PRIYANTO
Mengetahui,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Lampiran 10 Silabus siklus I dan II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERTANIAN
Lokasi yang ideal untuk
pertanian adalah daerah dengan
tingkat kesuburan tanah yang baik,
biasanya ada di daerah dataran
tinggi.
PERIKANAN
Laut atau perairan
merupakan salah satu sumber daya
alam yang dapat kita olah,
budidayakan, dan manfaatkannya
untuk kehidupan manusia.
PERKEBUNAN
Pegunungan merupakan salah
satu sumber daya alam yang dapat
kita manfaatkan dalam kehidupan
manusia. Salah satunya adalah
untuk perkebunan.
PETERNAKAN
Semua hewan yang jinak
dapat kita .jadikan bahan pemenuh
kebutuhan protein hewani bagi
manusia. Contoh : peternakan
ayam, sapi, kerbau, bebek, dll
PERTANIAN
Salah satu upaya manusia
dalam mempertahankan hidupnya
dengan bercocok tanam / bertani.
Contoh : bertani jagung, padi,
cabai, kentang, dll.
KARTU
JAWABAN
KARTU
JAWABAN
KARTU
JAWABAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KARTU
JAWABAN
KARTU
JAWABAN
KARTU
PERTANYAAN
KARTU
PERTANYAAN
KARTU
PERTANYAAN
KARTU
PERTANYAAN
KARTU
PERTANYAAN
CARD OF
MAKE A MATCH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERTANIAN
Lokasi yang ideal untuk
pertanian adalah daerah dengan
tingkat kesuburan tanah yang baik,
biasanya ada di daerah dataran
tinggi.
PERIKANAN
Laut atau perairan
merupakan salah satu sumber daya
alam yang dapat kita olah,
budidayakan, dan manfaatkannya
untuk kehidupan manusia.
PERKEBUNAN
Pegunungan merupakan salah
satu sumber daya alam yang dapat
kita manfaatkan dalam kehidupan
manusia. Salah satunya adalah
untuk perkebunan.
PETERNAKAN
Semua hewan yang jinak
dapat kita .jadikan bahan pemenuh
kebutuhan protein hewani bagi
manusia. Contoh : peternakan
ayam, sapi, kerbau, bebek, dll
PERTANIAN
Salah satu upaya manusia
dalam mempertahankan hidupnya
dengan bercocok tanam / bertani.
Contoh : bertani jagung, padi,
cabai, kentang, dll.
KARTU
JAWABAN
KARTU
JAWABAN
KARTU
JAWABAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KARTU
JAWABAN
KARTU
JAWABAN
KARTU
PERTANYAAN
KARTU
PERTANYAAN
KARTU
PERTANYAAN
KARTU
PERTANYAAN
KARTU
PERTANYAAN
CARD OF
MAKE A MATCH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI