peningkatan pendapatan asli daerah | i...pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen...

103
Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i

Upload: others

Post on 06-Dec-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i

Page 2: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | ii

Tim Penyusun

Data Penigkatan Pendapatan Asli Daerah

di Provinsi Nusa Tenggara Barat

1. I Gede Putu Aryadi, S.Sos.,MH

2. Agung Pramuja, S.Adm.

3. Ir. Dede Suhartini, M.Si.

4. Dadang Efendi, S.Sos.

5. Petonela Prada Peni, S.Sos

6. Ulul Azmi, SE.

7. Ali Syafi’i A.Md

8. Sunari

9. Ida Nyoman Subagia

10. Indarti

Page 3: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

yang telah melimpahkan Rakhmat-Nya, sehingga kami dapat

menyelesaikan Penyusunan Buku Peningkatan Pendapatan Asli Daerah di

Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2019 dengan baik dan tepat waktu.

Buku Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Provinsi Nusa Tenggara

Barat berdasarkan hasil pengumpulan, pengolahan dan penyajian ini,

dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai data dan informasi

serta kondisi peningkatan pendapatan asli daerah di Provinsi Nusa Tenggara

Barat secara umum. Data yang disajikan mengacu pada sumber data

sebagai produsen data, yaitu Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah,

Badan Pusat Statistik Provinsi NTB dan sumber lainnya.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang terlibat

baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan buku

peningkatan pendapatan asli daerah ini. Kritik dan saran yang membangun

sangat diharapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan yang akan datang.

Semoga buku peningkatan pendapatan asli daerah ini dapat bermanfaat

bagi pengguna data terutama yang berkaitan dengan peningkatan

pendapatan asli daerah.

Mataram, Agustus 2019

Plt Kepala Dinas,

I Gede Putu aryadi, S.Sos.,MH

NIP.19640514 198303 1 005

Page 4: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | iv

Page 5: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | v

DAFTAR ISI

COVER .........................................................................................i

KATA PENGANTAR.................................................................... iii

DAFTAR ISI ............................................................................... v

DAFTAR GAMBAR .................................................................... vii

DAFTAR TABEL ......................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................... 1

1.1. Latar Belakang.............................................................1

1.2. Dasar Hukum ..............................................................2

1.3. Maksud Dan Tujuan .....................................................2

1.4. Konsep dan Definisi .....................................................3

1.5. Ruang Lingkup ............................................................7

1.6. Metode Penyajian ........................................................7

BAB II KONDISI WILAYAH ....................................................... 9

2.1 Letak Geografis dan Luas Wilayah Provinsi NTB .............9

2.2 Jumlah Penduduk Provinsi NTB ................................... 11

2.3 Pertumbuhan Penduduk ............................................. 13

2.4 Kepadatan Penduduk ................................................. 13

2.5 Struktur dan Komposisi Penduduk ............................... 15

BAB III PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI

PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT .......................... 19

3.1 Pendapatan Asli Daerah Berdasarkan Komponen

Penyusunnya ............................................................. 26

Page 6: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | vi

3.2 Pendapatan Asli Daerah yang Bersumber dari Perangkat

Daerah ...................................................................... 58

BAB IV PENUTUP ..................................................................... 86

4.1 Kesimpulan................................................................ 87

Page 7: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Provinsi NTB ..................................................... 10

Gambar 2. 2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan

Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2018 .............. 13

Gambar 2. 3 Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di

Provinsi NTB Tahun 2018 .......................................... 15

Gambar 2. 4 Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di

Provinsi NTB Tahun 2018 .......................................... 17

Gambar 3. 1 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Daerah di Provinsi

NTB Tahun 2008 - 2018 ............................................ 20

Gambar 3. 2 Persentase Realisasi PAD di Provinsi NTB Tahun 2008

- 2018 ...................................................................... 22

Gambar 3. 3 Pertumbuhan Realisasi PAD di Provinsi NTB Tahun

2009-2018 ................................................................ 23

Gambar 3. 4 Realisasi Pendapatan Daerah, Realisasi PAD dan

Persentase Realisasi PAD di Provinsi NTB Tahun 2008

- 2018 ...................................................................... 25

Gambar 3. 5 Persentase Kontribusi Komponen PAD di Provinsi NTB

Tahun 2018 .............................................................. 27

Gambar 3. 6 Persentase Kontribusi Komponen PAD di Provinsi NTB

Tahun 2018 .............................................................. 28

Gambar 3. 7 Realisasi dan Persentase Realisasi Pajak Daerah di

Provinsi NTB Tahun 2008-2018 .................................. 30

Gambar 3. 8 Pertumbuhan Realisasi Pajak Daerah di Provinsi NTB

Tahun 2009-2018 ..................................................... 31

Gambar 3. 9 Persentase Kontribusi Pajak Daerah di Provinsi NTB

Tahun 2008-2018 ..................................................... 33

Page 8: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | viii

Gambar 3. 10 Persentase Kontribusi per Komponen Pajak Daerah di

Provinsi NTB Tahun 2018 .......................................... 35

Gambar 3. 11 Persentase Realisasi per Komponen Pajak Daerah di

Provinsi NTB Tahun 2018 .......................................... 36

Gambar 3. 12 Realisasi dan Persentase Realisasi Retribusi Daerah di

Provinsi NTB Tahun 2008-2018 .................................. 38

Gambar 3. 13 Pertumbuhan Realisasi Retribusi Daerah di Provinsi

NTB Tahun 2009-2018 .............................................. 39

Gambar 3. 14 Persentase Kontribusi Retribusi Daerah terhadap PAD

di Provinsi NTB Tahun 2008-2018 .............................. 41

Gambar 3. 15 Persentase Kontribusi per Komponen Retribusi Daerah

di Provinsi NTB Tahun 2018 ....................................... 43

Gambar 3. 16 Persentase Realisasi per Komponen Retribusi Daerah

di Provinsi NTB Tahun 2018 ....................................... 44

Gambar 3. 17 Realisasi dan Persentase Realisasi Hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah yang Dipisahkan di Provinsi NTB

Tahun 2008-2018 ..................................................... 46

Gambar 3. 18 Pertumbuhan Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan di Provinsi NTB Tahun 2009-

2018 ........................................................................ 47

Gambar 3. 19 Persentase Kontribusi Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan terhadap PAD di Provinsi NTB

Tahun 2008-2018 ..................................................... 50

Gambar 3. 20 Realisasi dan Persentase Realisasi Lain-Lain PAD yang

Sah di Provinsi NTB Tahun 2008-2018 ........................ 53

Gambar 3. 21 Pertumbuhan Realisasi Lain-Lain PAD yang Sah di

Provinsi NTB Tahun 2009-2018 .................................. 54

Gambar 3. 22 Persentase Kontribusi Lain-lain PAD yang Sah

terhadap PAD di Provinsi NTB Tahun 2008-2018 ......... 56

Page 9: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | ix

Gambar 3. 23 Persentase Realisasi PAD menurut Perangkat Daerah

di Provinsi NTB Tahun 2018 ....................................... 62

Gambar 3. 24 Persentase Kontribusi Komponen PAD menurut

Perangkat Daerah di Provinsi NTB Tahun 2018 ........... 63

Page 10: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | x

Page 11: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Luas Wilayah Menurut Kabupaten / Kota di Provinsi

NTB Tahun 2018 ....................................................... 11

Tabel 2. 2. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan

Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2018 .............. 12

Tabel 2. 3. Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di

Provinsi NTB Tahun 2014 – 2018 ............................... 14

Tabel 2. 4. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur di Provinsi

NTB Tahun 2014-2018 ............................................... 16

Tabel 3. 1 Anggaran, Realisasi dan Persentase Realisasi

Pendapatan Daerah di Provinsi NTB Tahun 2008 -

2018 ........................................................................ 19

Tabel 3. 2 Target PAD, Realisasi PAD dan Persentase Realisasi

PAD di Provinsi NTB Tahun 2008 - 2018 ..................... 21

Tabel 3. 3 Realisasi Pendapatan Daerah, Realisasi PAD dan

Persentase Kontribusi PAD di Provinsi NTB Tahun

2008 - 2018 .............................................................. 24

Tabel 3. 4 Target, Realisasi dan Persentase Realisasi Komponen

PAD di Provinsi NTB Tahun 2018 ............................... 26

Tabel 3. 5 Target Pajak Daerah, Realisasi Pajak Daerah dan

Persentase Realisasi Pajak Daerah di Provinsi NTB

Tahun 2008 - 2018 ................................................... 29

Tabel 3. 6 Realisasi PAD, Realisasi Pajak Daerah dan Persentase

Kontribusi Pajak Daerah di Provinsi NTB Tahun 2008-

2018 ........................................................................ 32

Tabel 3. 7 Nilai Target, Realisasi dan Persentase Realisasi Pajak

Daerah berdasarkan Komponen Penyusun di Provinsi

NTB Tahun 2018 ....................................................... 34

Page 12: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | xii

Tabel 3. 8 Target Retribusi Daerah, Realisasi Retribusi Daerah

dan Persentase Realisasi Retribusi Daerah di Provinsi

NTB Tahun 2008 - 2018 ............................................ 37

Tabel 3. 9 Realisasi PAD, Realisasi Retribusi Daerah dan

Persentase Kontribusi Retribusi Daerah di Provinsi

NTB Tahun 2008-2018 .............................................. 40

Tabel 3. 10 Nilai Target, Realisasi dan Persentase Realisasi

Retribusi Daerah berdasarkan Komponen Penyusun di

Provinsi NTB Tahun 2018 .......................................... 42

Tabel 3. 11 Target, Realisasi dan Persentase Realisasi Hasil

Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan di

Provinsi NTB Tahun 2009 - 2018 ................................ 45

Tabel 3. 12 Realisasi PAD, Realisasi dan Persentase Kontribusi

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

di Provinsi NTB Tahun 2008-2018 .............................. 49

Tabel 3. 13 Target, Realisasi dan Persentase Realisasi Lain-Lain

PAD yang Sah di Provinsi NTB Tahun 2009 - 2018 ...... 52

Tabel 3. 14 Realisasi PAD, Realisasi dan Persentase Kontribusi

Lain-lain PAD yang Sah di Provinsi NTB Tahun 2008-

2018 ........................................................................ 55

Tabel 3. 15 Target, Realisasi dan Persentase Realisasi PAD di

Provinsi NTB Tahun 2018 Munurut Perangkat Daerah . 60

Tabel 3. 16 Target, Realisasi dan Persentase Realisasi PAD pada

Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemerintah

Provinsi NTB Tahun 2018 .......................................... 64

Tabel 3. 17 Nilai Realisasi dan Persentase Kontribusi untuk

Masing-Masing Komponen PAD pada Badan

Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemerintah Provinsi

NTB Tahun 2018 ....................................................... 65

Page 13: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | xiii

Tabel 3. 18 Target, Realisasi, dan Persentase Realisasi

Pendapatan Badan Layanan Umum Daerah di Rumah

Sakit Umum Daerah Provinsi NTB Tahun 2018 ............ 67

Tabel 3. 19 Target, Realisasi dan Persentase Realisasi PAD pada

Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Pemerintah Provinsi NTB Tahun 2018 ........................ 68

Tabel 3. 20 Nilai Realisasi dan Persentase Kontribusi untuk

Masing-Masing Komponen PAD pada Badan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Pemerintah

Provinsi NTB Tahun 2018 .......................................... 69

Tabel 3. 21 Target, Realisasi, dan Persentase Realisasi PAD Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah Provinsi NTB

Tahun 2018 .............................................................. 71

Tabel 3. 22 Target, Realisasi, dan Persentase Realisasi

Pendapatan Asli Daerah Dinas Kesehatan Pemerintah

Provinsi NTB Tahun 2018 .......................................... 71

Tabel 3. 23 Target, Realisasi, dan Persentase Realisasi

Pendapatan Badan Layanan Umum Daerah di Rumah

Sakit Umum H.L. Manambai Abdul Kadir Sumbawa

Tahun 2018 .............................................................. 72

Tabel 3. 24 Target, Realisasi, dan Persentase Realisasi

Pendapatan Badan Layanan Umum Daerah di Rumah

Sakit Jiwa Mutiara Sukma Tahun 2018 ....................... 73

Tabel 3. 25 Target, Realisasi, dan Persentase Realisasi PAD Dinas

Perumahan dan Penataan Ruang Pemerintah Provinsi

NTB Tahun 2018 ....................................................... 74

Tabel 3. 26 Target, Realisasi, dan Persentase Realisasi PAD Dinas

Perhubungan Pemerintah Provinsi NTB Tahun 2018 .... 75

Page 14: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | xiv

Tabel 3. 27 Target, Realisasi, dan Persentase Realisasi PAD Dinas

Lingkungan Hidup dan Kehutanan Pemerintah Provinsi

NTB Tahun 2018 ....................................................... 76

Tabel 3. 28 Target, Realisasi, dan Persentase Realisasi

Pendapatan Asli Daerah Dinas Sosial Pemerintah

Provinsi NTB Tahun 2018 .......................................... 76

Tabel 3. 29 Target, Realisasi, dan Persentase Realisasi PAD Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemerintah Provinsi

NTB Tahun 2018 ....................................................... 78

Tabel 3. 30 Target, Realisasi, dan Persentase Realisasi PAD Dinas

Koperasi dan UKM Pemerintah Provinsi NTB Tahun

2018 ........................................................................ 78

Tabel 3. 31 Target, Realisasi, dan Persentase Realisasi PAD

Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi NTB Tahun

2018 ........................................................................ 79

Tabel 3. 32 Target, Realisasi, dan Persentase Realisasi PAD Badan

Penghubung Provinsi NTB Tahun 2018 ....................... 80

Tabel 3. 33 Target, Realisasi, dan Persentase Realisasi PAD Badan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Pemerintah

Provinsi NTB Tahun 2018 .......................................... 81

Tabel 3. 34 Target, Realisasi, dan Persentase Realisasi PAD Dinas

Pertanian dan Perkebunan Pemerintah Provinsi NTB

Tahun 2018 .............................................................. 82

Tabel 3. 35 Target, Realisasi, dan Persentase Realisasi PAD Dinas

Peternakan dan Kesehatan Hewan Pemerintah

Provinsi NTB Tahun 2018 .......................................... 83

Tabel 3. 36 Target, Realisasi, dan Persentase Realisasi PAD Dinas

Energi dan Sumber Daya Mineral Pemerintah Provinsi

NTB Tahun 2018 ....................................................... 83

Page 15: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | xv

Tabel 3. 37 Target, Realisasi, dan Persentase Realisasi PAD Dinas

Kelautan dan Perikanan Pemerintah Provinsi NTB

Tahun 2018 .............................................................. 84

Tabel 3. 38 Target, Realisasi, dan Persentase Realisasi PAD Dinas

Perindustrian Pemerintah Provinsi NTB Tahun 2018 .... 85

Tabel 3. 39 Target, Realisasi, dan Persentase Realisasi PAD Dinas

Perindustrian Pemerintah Provinsi NTB Tahun 2018 .... 85

Page 16: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun

pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri

yang dipungut berdasarkan peraturan daerah tersebut sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan undang-

undang tentang keuangan negara, kekuasaan atas pengelolaan kekayaan

negara dipisahkan dilaksanakan oleh wakil pemerintah dalam kepemilikan

kekeyaan negara yang dipisahkan yang dikuasai oleh Menteri Keuangan.

Sedangkan pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan yang dananya

bersumber dari APBD, diserahkan kepada Gubernur/Bupati/Walikota selaku

kepala pemerintahan daerah.

Di era otonomi daerah sekarang ini, daerah mendapat kewenangan

yang lebih besar untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri.

Salah satu cir dari kemampuan suatu daerah dalam menjalankan otonomi

daerah yaitu terletak pada kemampuan daerah untuk mengelola

keuangannya. Oleh karena itu daerah harus memiliki kewenangan dan

kemampuan untuk menggali sumber-sumber keuangannya sendiri,

mengelola dan menggunakannya untuk membiayai penyelenggaran

pemerintah dan pembangunan daerahnya.

Tuntutan peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) semakin besar

seiring dengan semakin banyaknya kewenangan pemerintahan yang

dilimpahkan kepada daerah pengalihan personil, peralatan, pembiayaan,

dan dokumen ke daerah dalam jumlah yang besar. Sementara itu sejauh ini

dana perimbangan yang merupakan transfer keuangan oleh pemerintah

kepada daerah dalam rangka mendukung pelaksanaan otonomi daerah,

meskipun jumlahnya relatif memadai namun daerah harus lebih kreatif

Page 17: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 2

dalam meningkatkan PADnya. Oleh karena itu, daerah harus dapat

menggali sumber-sumber PAD yang potensial secara maksimal namun tentu

saja harus dalam koridor peraturan perundang-undangan yang berlaku.

1.2. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik;

2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah;

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman

Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

5. Perpres Nomor 92 Tahun 2011 tanggal 21 Desember Tahun 2011

tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun

2010 tentang Kedudukan, Tugas dan fungsi Kementerian Negara serta

Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara

yang mendasari dibentuknya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi

Kreatif yang secara khusus membidangi pengembangan ekonomi

kreatif;

6. Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 9 Tahun 2009 tentang

Penyelenggaraan Statistik Sektoral dan Pemerintah Daerah;

1.3. Maksud Dan Tujuan

Tujuan dari penyusunan buku peningkatan pendapatan asli daerah

di Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengidentifikasi dan mengkompilasi data-data statistik dan

informasi terkait data peningkatan pendapatan asli daerah yang berada

di Provinsi Nusa Tenggara Barat.

2. Meningkatkan ketersediaan data pendapatan asli daerah yang aktual,

akurat dan relevan sebagai bahan masukan dalam perencanaan

pembangunan.

Page 18: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 3

1.4. Konsep dan Definisi

Pendapatan daerah adalah hak daerah yang diakui sebagai

penambah nilai kekayaan bersih dalam periode tahun bersangkutan.

Sementara itu pendapatan asli daerah adalah bagian dari pendapatan

daerah yang bersumber dari potensi daerah itu sendiri yang dipungut

berdasarkan peraturan daerah tesebut sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Pendapatan asli daerah (PAD)

bersumber dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan

daerah yang dipidahkan, dan lain-lain PAD yang sah.

1.4.1. Pajak Daerah

Pajak daerah adalah pajak yang di kelola oleh pemerintah daerah

(baik pemerintah daerah Tingkat I maupun pemerintah daerah Tingkat II)

dan hasil di pergunakan untuk membiayai pengeluaran rutin dan

pembangunan daerah (APBD).

Dalam rangka pelaksanaan desentralisasi fiskal, pemerintah daerah

diberikan kewenangan yang lebih luas untuk menggali potensi sumber-

sumber penerimaan daerahnya dan kemudian menentukan sendiri sumber

penerimaan daerah yang sesuai dengan karakteristik daerahnya masing-

masing.

Kewenangan daerah untuk memungut pajak dan retribusi diatur

dengan UU Nomor 34 tahun 2000 tentang pajak dan retribusi daerah yang

merupakan penyempurnaan dari UU Nomor 18 Tahun 1997 dan

ditindaklanjuti peraturan Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi daerah.

Berdasarkan undang-undang dan peraturan pemerintah tersebut, daerah di

berikan kewenangan untuk memungut 11 jenis pajak, kabupaten/kota

diberi peluang untuk menggali potensi sumber-sumber keuangannya dan

28 jenis retribusi. Daerah dilarang memungut jenis Pajak selain yang

tersebut di atas (Pasal 2 Ayat (2) UU Nomor 28 Tahun 2009). Apabila ada

Daerah menetapkan Perda dan melakukan pemunggutan Pajak Daerah

Page 19: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 4

selain yang ditetapkan UU, maka Perda tersebut akan direkomendasikan

untuk dapat dibatalkan.

Pajak daerah terdiri dari:

a. Pajak Provinsi

Pajak provinsi adalah pungutan pajak yang ditetapkan oleh gubernur

selaku kepala daerah Tingkat I sebagai bagian dari pendapatan

provinsi. Jenis jenis pajak provinsi terdiri dari:

Pajak Kendaraan Bermotor;

Pajak Kendaraan di Atas Air;

Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;

Bea Balik Nama Kendaraan di Atas Air;

Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor; dan

Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan.

b. Pajak Kabupaten/Kota

Pajak kabupaten/kota adalah pungutan pajak yang ditetapkan oleh

Bupati/Walikota selaku kepala daerah Tingkat II sebagai bagian dari

pendapatan kabupaten/kota. Jenis-jenis pajak kabupaten/kota terdiri

dari:

Pajak Hotel;

Pajak Restoran;

Pajak Hiburan;

Pajak Reklame;

Pajak Penerangan Jalan;

Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C;

Pajak Parkir;

Pajak Air Tanah;

Pajak Sarang Burung Walet;

Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan; dan

Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.

Page 20: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 5

1.4.2. Retribusi Daerah

Retribusi adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa

atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan

oleh pemda untuk kepentingan orang pribadi atau badan. Berdasarkan

objeknya, retribusi dibagi menjadi tiga golongan, yaitu:

a. Retribusi Jasa Umum

Retribusi jasa umum adalah retribusi atas jasa yang disediakan atau

diberikan oleh pemerintah daerah untuk tujuan kepentingan dan

kemamfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau

badan. Jenis-jenis retribusi jasa umum adalah:

Retribusi Pelayanan Kesehatan;

Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan;

Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akte

Catatan Sipil;

Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat;

Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum;

Retribusi Pelayanan Pasar;

Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor;

Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadaman Kebakaran;

Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta; dan

Retribusi Pengujian Kapal Perikanan.

b. Retribusi Jasa Usaha

Retribusi jasa usaha adalah retribusi atas jasa yang disediakan oleh

pemerintahan daerah dengan menganut prinsip komersial karena

pada dasarnya dapat pula disediakan oleh sektor swasta. Jenis-jenis

retribusi jasa usaha adalah:

Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah;

Retribusi Pasar Grosir dan/atau Pertokoan;

Retribusi Tempat Pelelangan;

Retribusi Terminal;

Page 21: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 6

Retribusi Tempat Parkir Khusus;

Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa;

Retribusi Penyedotan Kakus;

Retribusi Rumah Potong Hewan;

Retribusi Pelayanan Pelabuhan Kapal;

Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga;

Retribusi Penyebrangan di Atas Air;

Retribusi Pengolahan Limbah Cair; dan

Retribusi Penjualan Penjualan Produksi Usaha Daerah.

c. Retribusi Perizinan Tertentu

Retribusi perizinan tertentu adalah retribusi atas kegiatan pemerintah

daerah dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan

yang dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian dan

pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan sumber

daya alam, barang, prasarana, sarana atau fasilitas tertentu guna

melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan.

Jenis-jenis retribusi perijinan tertentu:

Retribusi Izin Mendirikan Bangunan;

Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol;

Retribusi Izin Gangguan; dan

Retribusi Izin Trayek;

1.4.3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

Kekayaan negara yang dipisahkan adalah komponen kekayaan

negara yang pengelolaannya diserahkan kepada Badan Usaha Milik Negara

atau Badan Usaha Milik Daerah. Pengelolaan kekayaan negara yang

dipisahkan ini merupakan subbidang keuangan negara yang khusus ada

pada negara-negara nonpublik. Pemerintah melakukan investasi pada

BUMN. BUMD atau lembaga keuangan negara/daerah lainnya sehingga

timbul hak dan kewajiban negara berkenaan dengan investasi tersebut.

Page 22: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 7

Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan merupakan

bagian dari PAD daerah tersebut, yang antara lain bersumber dari:

Bagian laba dari perusahaan daerah;

Bagian laba dari lembaga keuangan bank (contoh Bank Daerah);

Bagian laba atas penyertaan modal kepada badan usaha lainnya.

1.4.4. Lain-lain PAD yang Sah

Selain jenis-jenis PAD diatas, pendapatan daerah dapat pula berasal

dari lain-lain PAD yang sah, seperti:

Hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan;

Jasa giro atas penyimpanan uang APBD pada sebuah bank pemerintah;

Pendapatan bunga;

Keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing; dan

Komisi, potongan, ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan

dan/atau pengadaan barang dan/atau jasa oleh daerah.

1.5. Ruang Lingkup

Ruang lingkup penyusunan data peningkatan pendapatan asli daerah

di Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah sebagai berikut:

1. Rekapitulasi pendapatan asli daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat;

2. Data pendapatan asli daerah berdasarkan bagian-bagiannya; dan

3. Pendapatan asli daerah berdasarkan sumbernya (perangkat daerah).

1.6. Metode Penyajian

Metodologi yang digunakan dalam penyusunan Data Peningkatan

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat

Tahun 2019, dilakukan melalui review literature dan pengumpulan data

sekunder dari Badan Pengelolaan Pendapatan Asli Daerah Provinsi Nusa

Tenggara Barat. Data tersebut kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan

infografis sederhana.

Page 23: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 8

Page 24: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 9

BAB II

KONDISI WILAYAH

2.1 Letak Geografis dan Luas Wilayah Provinsi NTB

Luas wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencapai

20.153,15 km². Provinsi NTB terdiri atas dua pulau besar, yaitu Pulau

Lombok dan Pulau Sumbawa dan ratusan pulau-pulau kecil. Dari 421 pulau

yang ada di Provinsi NTB, terdapat 40 pulau yang sudah berpenghuni.

Secara astronomis, Provinsi NTB terletak antara 115°46’ - 119°05’

Bujur Timur dan 8°10’- 9°5’ Lintang Selatan. Sedangkan secara geografis,

Provinsi NTB memiliki batas wilayah sebelah utara Laut Jawa dan Laut

Flores, sebelah selatan Samudra Hindia, sebelah barat Selat Lombok dan

Provinsi Bali, serta sebelah timur Selat Sape dan Provinsi Nusa Tenggara

Timur.

Secara Administratif Provinsi NTB terdiri dari delapan kabupaten

dan dua kota yang terletak di dua pulau yaitu Pulau Lombok dan Pulau

Sumbawa dengan 116 wilayah kecamatan dan 1.137 desa/kelurahan.

Kabupaten Sumbawa memiliki jumlah wilayah kecamatan terbanyak, yaitu

24 Kecamatan, sedangkan Kabupaten Lombok Timur memiliki wilayah

administrasi desa/kelurahan terbanyak dengan 254 desa/kelurahan dengan

jumlah kecamatan sebanyak 20 kecamatan.

Kondisi geografis NTB sangat bervariasi. Pulau Lombok terdiri atas

perbukitan dengan pusat Gunung Rinjani, terletak di tengah-tengah Pulau

Lombok, serta gugusan pegunungan yang terletak di bagian utara dan

selatan. Sedangkan dataran rendah merupakan kawasan pertanian yang

terhampar di bagian tengah memanjang dari timur ke barat. Sedangkan di

Pulau Sumbawa, gugusan pegunungan terdapat disepanjang pulau dan

dataran rendah terletak antara bukit di sepanjang pantai utara Pulau

Sumbawa.

Page 25: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 10

Gambar 2.1 Peta Provinsi NTB

Dilihat dari komposisi wilayah per pulau, Pulau Sumbawa luasnya

mencapai 15.414,50 km2 atau 76,49 persen dari luas daratan Provinsi NTB

dan luas Pulau Lombok mencapai mencapai 4.738,65 km2 atau 23,51 persen

dari keseluruhan luas daratan Provinsi NTB. Adapun bila dirinci

berdasarakan luas daratan per kabupaten/kota, kabupaten dengan wilayah

terluas adalah Kabupaten Sumbawa dengan luas daratan mencapai

6.643,98 km2 (32,97 persen dari luas NTB) dan wilayah tersempit adalah

Kota Mataram dengan luas 61,3 km2 (0,30 persen dari luas NTB).

Kabupaten yang ada di Pulau Sumbawa memiliki rata-rata luas lebih besar

dibandingkan dengan kabupaten yang ada di Pulau Lombok. Gambaran luas

wilayah masing-masing kabupaten/kota di provinsi terangkum dalam Tabel

2.1

Page 26: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 11

Tabel 2.1. Luas Wilayah Menurut Kabupaten / Kota di Provinsi NTB

Tahun 2018

No Kabupaten/Kota Luas (Km2)

Daratan Persentase

(1) (2) (3) (4)

1 Mataram 61,3 0,30

2 Lombok Barat 1.053,87 5,23

3 Lombok Tengah 1.208,40 6,00

4 Lombok Timur 1.605,55 7,97

5 Lombok Utara 809,53 4,02

PULAU LOMBOK 4.738,65 23,51

6 Sumbawa 6.643,98 32,97

7 Dompu 2.324,60 11,53

8 Bima 4.389,40 21,78

9 Kota Bima 207,5 1,03

10 Sumbawa Barat 1.849,02 9,17

PULAU SUMBAWA 15.414,50 76,49

PROVINSI NTB 20.153,15 100

Sumber: Kanwil Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Provinsi NTB (NTB Dalam Angka 2018)

2.2 Jumlah Penduduk Provinsi NTB

Berdasarkan data Proyeksi Penduduk tahun 2010 – 2020, jumlah

penduduk Provinsi NTB pada tahun 2018 mencapai 5.013.687 jiwa. Dengan

rincian, laki-laki sebanyak 2.433.731 jiwa dan perempuan sebanyak

2.579.956 jiwa, dengan rasio jenis kelamin sebesar 94,33. Jumlah

penduduk terbesar terdapat di Kabupaten Lombok Timur sebanyak

1.192.110 jiwa atau 23,77 persen dari total penduduk Provinsi NTB dan

yang terkecil berada di Kabupaten Sumbawa Barat sebanyak 144.707 jiwa

atau 2,88 persen dari total penduduk Provinsi NTB. Rasio jenis kelamin

Page 27: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 12

penduduk Provinsi NTB pada tahun 2018 sebesar 94,33 menunjukkan

bahwa jumlah penduduk berjenis kelamin perempuan lebih mendominasi

jika dibandingkan dengan jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki.

Jumlah Penduduk di NTB tahun 2018 menurut kabupaten/kota dapat dilihat

pada gambar dan tabel berikut.

Tabel 2. 2. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2018

No Kabupaten/Kota

Jumlah Penduduk

Laki-Laki Perempuan Laki-Laki+ Perempuan

Rasio Jenis Kelamin

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Lombok Barat 335.111 350.050 685.161 95,73

2 Lombok Tengah 444.480 494.929 939.409 89,80

3 Lombok Timur 555.241 636.869 1.192.110 87,18

4 Sumbawa 231.486 222.311 453.797 104,12

5 Dompu 125.816 123.063 248.879 102,23

6 Bima 240.993 242.908 483.901 99,21

7 Sumbawa Barat 73.382 71.325 144.707 102,88

8 Lombok Utara 107.729 110.804 218.533 97,22

9 Kota Mataram 236.226 241.250 477.476 97,91

10 Kota Bima 83.267 86.447 169.714 96,32

Jumlah 2.433.731 2.579.956 5.013.687 94,33

Sumber: Proyeksi Penduduk 2010-2020

Page 28: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 13

Gambar 2. 2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan

Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2018

2.3 Pertumbuhan Penduduk

Jumlah penduduk di Provinsi NTB terus mengalami peningkatan

setiap tahunnya. Pada Tahun 2010, jumlah penduduk di NTB mencapai

4.516.062 jiwa, sedangkan pada Tahun 2018 meningkat menjadi 5.013.687

atau mengalami pertambahan penduduk sebesar 497.625 jiwa selama

periode 2010 - 2018. Selain mengalami peningkatan jumlah penduduk

setiap tahunnya, penduduk di Provinsi NTB pada tahun 2018 terdistribusi

tidak merata, karena 70,06% (3.512.689 jiwa) berdomisili di Pulau Lombok

dan sebanyak 29,94% (1.500.998 jiwa) berdomisili di Pulau Sumbawa.

2.4 Kepadatan Penduduk

Dilihat dari tingkat kepadatan penduduk, kepadatan penduduk di

Provinsi NTB setiap tahunnya mengalami peningkatan. Kepadatan

penduduk mencapai 237 jiwa per km2 pada tahun 2014 meningkat menjadi

249 jiwa per km2 pada tahun 2018. Sementara itu pada tahun 2018 menurut

Kabupaten/Kota menunjukkan bahwa Kota Mataram memiliki tingkat

Page 29: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 14

kepadatan penduduk tertinggi yaitu 7.789 jiwa per km2, sedangkan

Kabupaten Sumbawa memiliki kepadatan penduduk terendah yaitu 68 jiwa

per km2. Lebih jelas dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut berikut.

Tabel 2. 3. Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi NTB Tahun 2014 – 2018

Kabupaten/Kota Kepadatan Penduduk (jiwa/km2)

2014 2015 2016 2017 2018

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Lombok Barat 611,64 621,42 631,13 640,71 650,14

Lombok Tengah 747,63 755,44 763,07 770,27 777,40

Lombok Timur 718,62 725,00 731,08 736,95 742,49

Sumbawa 65,71 66,39 67,05 67,68 68,30

Dompu 100,95 102,55 104,06 105,56 107,06

Bima 105,58 106,78 107,96 109,12 110,24

Sumbawa Barat 70,16 72,14 74,13 76,20 78,26

Lombok Utara 259,57 262,21 264,84 267,46 269,95

Kota Mataram 7.195,17 7.344,63 7.492,89 7.642,89 7.789,17

Kota Bima 753,73 769,81 786,03 801,96 817,90

Nusa Tenggara Barat 236,88 239,94 242,95 245,90 248,78

Sumber: Proyeksi Penduduk 2010-2020 (Data Diolah)

Page 30: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 15

Gambar 2. 3 Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi

NTB Tahun 2018

2.5 Struktur dan Komposisi Penduduk

Menurut kelompok umur, komposisi penduduk pada tahun 2018

terbanyak pada usia 5-9 tahun yaitu sejumlah 501.136 jiwa, sedangkan

komposisi penduduk terkecil pada kelompok umur 70-74 tahun sebanyak

70.554 jiwa. Secara keseluruhan penduduk yang produktif atau kelompok

umur 15-64 tahun sejumlah 3.237.988 atau sekitar 65,34 persen dari

jumlah keseluruhan penduduk di Provinsi NTB

68,30

78,26

107,06

110,24

269,95

650,14

742,49

777,40

817,90

7789,17

0,00 1000,00 2000,00 3000,00 4000,00 5000,00 6000,00 7000,00 8000,00 9000,00

SUMBAWA

SUMBAWA BARAT

DOMPU

BIMA

LOMBOK UTARA

LOMBOK BARAT

LOMBOK TIMUR

LOMBOK TENGAH

BIMA

MATARAM

KEPADATAN PENDUDUK DI NTB TAHUN 2018

Page 31: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 16

Tabel 2. 4. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur di Provinsi NTB

Tahun 2014-2018

NO KELOMPOK

UMUR (TAHUN)

JUMLAH PENDUDUK

2014 2015 2016 2017 2018

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 0 - 4 508.589 506.430 503.860 501.136 498.313

2 5 - 9 483.583 490.857 496.174 499.474 501.281

3 10 - 14 454.148 457.421 461.767 467.478 474.424

4 15 - 19 441.739 443.911 445.655 446.785 447.447

5 20 - 24 415.551 418.081 421.186 424.665 427.863

6 25 - 29 391.346 393.260 395.578 398.504 401.456

7 30 - 34 378.970 380.251 381.870 382.417 382.805

8 35 - 39 354.647 359.625 362.715 366.131 369.102

9 40 - 44 317.781 324.628 331.384 337.020 342.199

10 45 - 49 268.053 275.973 284.312 292.801 301.098

11 50 - 54 222.763 229.545 235.956 242.813 250.034

12 55 - 59 178.281 185.008 192.011 198.232 204.065

13 60 – 64 129.588 135.331 141.558 148.620 156.011

14 65 - 69 94.951 98.659 101.618 104.826 108.477

15 70 - 74 64.849 66.122 68.158 70.554 73.249

16 75+ 68.956 70.475 72.360 74.122 75.863

JUMLAH 4.773.795 4.835.577 4.896.162 4.955.578 5.013.687

Sumber: Proyeksi Penduduk 2010-2020

Page 32: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 17

Gambar 2. 4 Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi

NTB Tahun 2018

Sumber: Proyeksi Penduduk 2010-2020

Page 33: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 18

Page 34: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 19

BAB III

PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI

PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

Pasar (1), pendapatan daerah adalah hak pemerintah daerah yang diakui

sebagai penambah nilai kekayaan bersih. Adapun sumber-sumber

pendapatan daerah menurut Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2004

yaitu:

a. Pendapatan asli daerah;

b. Dana perimbangan; dan

c. Lain-lain pendapatan daerah yang sah.

Tabel 3. 1 Anggaran, Realisasi dan Persentase Realisasi Pendapatan

Daerah di Provinsi NTB Tahun 2008 - 2018

Tahun Anggaran Realisasi % Realisasi

(1) (2) (3) (4)

2008 Rp 1.083.333.680.130 Rp 1.049.655.365.973 96,89

2009 Rp 1.198.850.361.393 Rp 1.173.043.588.526 97,85

2010 Rp 1.398.819.115.841 Rp 1.272.218.058.844 90,95

2011 Rp 1.737.923.520.276 Rp 1.689.351.248.722 97,21

2012 Rp 2.370.407.070.900 Rp 2.242.817.184.525 94,62

2013 Rp 2.594.808.258.800 Rp 2.379.555.590.300 91,70

2014 Rp 2.923.616.362.119 Rp 2.789.427.241.814 95,41

2015 Rp 3.555.737.341.478 Rp 3.448.585.631.903 96,99

2016 Rp 3.802.933.445.799 Rp 3.949.996.798.343 103,87

2017 Rp 5.121.402.497.258 Rp 5.083.156.004.899 99,25

2018 Rp 5.360.502.949.869 Rp 4.941.246.974.629 92,18

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB

Page 35: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 20

Gambar 3. 1 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Daerah di Provinsi

NTB Tahun 2008 - 2018

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB (data diolah)

Berdasarkan data pada tabel 3.1 dan gambar 3.1 dapat diketahui

tentang perkembangan realisasi dan persentase realisasi pendapatan di

Provinsi NTB dari Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2018. Pada Tahun

2008 anggaran pendapatan daerah sebesar Rp 1.083.333.680.130,00

dengan realisasi sebesar Rp 1.049.655.365.973,00 (96,89 persen). Besar

anggaran maupun realisasai anggaran untuk pendapatan daerah terus

mengalami peningkatan sehingga pada Tahun 2018 besar anggaran

pendapatan daerah sebesar Rp 5.360.502.949.869,00 dengan realisasi

sebesar Rp 4.941.246.974.629,00 (92,18 persen).

Peningkatan besar realisasi pendapatan daerah setiap tahunnya tidak

diikuti dengan peningkatan besarnya persentase realisasi pendapatan,

dimana persentase realisasi pendapatan daerah mengalami fluktuatif.

Persentase realisasi pendapatan daerah terkecil terjadi pada Tahun 2010

yaitu hanya sebesar 90,95 persen dimana anggaran pendapatan daerah

sebesar Rp 1.398.819.115.841,00 dan realisasi pendapatan daerah sebesar

Rp 1.272.218.058.844,00. Sementara persentase realisasi pendapatan

daerah terbesar terjadi pada Tahun 2016 yaitu sebesar 103,87 dengan kata

lain pada Tahun 2016 realisasi pendapatan daerah melebihi terget yang

Page 36: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 21

sudah ditetapkan yaitu Rp 3.802.933.445.799,00 sedangkan realisasi

pendapatan daerah pada Tahun 2016 sebesar Rp 3.949.996.798.343,00.

Seperti dijelaskan sebelumnya, bahwa pendapatan asli daerah

merupakan salah satu komponen dari pendapatan daerah. Pendapatan Asli

Daerah yang selanjutnya disebut PAD, yaitu penerimaan yang diperoleh

daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut

berdasarkan Peraturan Daerah sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku (Pasal 1 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004).

Dengan demikian PAD merupakan sumber pendapatan yang asli berasal

dari potensi daerah. Pemerintah daerah dapat menggali sumber PAD

tersebut secara optimal.

Tabel 3. 2 Target PAD, Realisasi PAD dan Persentase Realisasi PAD di

Provinsi NTB Tahun 2008 - 2018

Tahun Target PAD Realisasi PAD % Realisasi

(1) (2) (3) (4)

2008 Rp 387.245.728.925 Rp 413.161.193.105 106,69

2009 Rp 476.432.872.013 Rp 471.526.319.516 98,97

2010 Rp 595.187.188.525 Rp 515.340.956.846 86,58

2011 Rp 749.906.223.000 Rp 741.291.174.995 98,85

2012 Rp 793.714.971.650 Rp 745.979.866.411 93,99

2013 Rp 904.540.290.700 Rp 858.154.094.987 94,87

2014 Rp 1.194.261.581.800 Rp 1.115.060.397.173 93,37

2015 Rp 1.420.471.239.378 Rp 1.372.661.567.125 96,63

2016 Rp 1.450.044.930.319 Rp 1.359.844.019.438 93,78

2017 Rp 1.641.688.654.497 Rp 1.684.468.709.593 102,61

2018 Rp 1.767.746.421.040 Rp 1.660.417.707.373 93,93

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB

Page 37: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 22

Gambar 3. 2 Persentase Realisasi PAD di Provinsi NTB Tahun 2008 -

2018

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB (data diolah)

Berdasarkan data pada tabel 3.2 dan Gambar 3.2 dapat diketahui

tentang perkembangan realisasi dan persentase realisasi PAD di Provinsi

NTB dari Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2018. Pada Tahun 2008 target

PAD di Provinsi NTB sebesar Rp 387.245.728.925,00 dengan realisasi

sebesar Rp 413.161.193.105,00 (106,69 persen). Nilai realisasi PAD terus

mengalami peningkatan setiap tahunnya kecuali pada Tahun 2018 dimana

nilai realisasi PAD mengalami penurunan jika dibandingkan dengan nilai

PAD pada Tahun 2017. Pada Tahun 2018 target PAD yaitu sebesar

Rp 1.767.746.421.040,00 dengan realisasi Rp 1.660.417.707.372,00 (93,93

persen).

Berbeda dengan realisasi PAD yang setiap Tahunnya mengalami

peningkatan, persentase realisasi PAD setiap Tahunnya mengalami

fluktuatif dengan rata-rata sebesar 96,39 persen. Persentase realisasi PAD

terkecil terjadi pada Tahun 2010 yaitu hanya sebesar 86,58 persen dimana

target PAD sebesar Rp 595.187.188.525,00 dengan realisasi PAD sebesar

Rp 515.340.956.846,00. Sementara persentase realisasi PAD terbesar

terjadi pada Tahun 2008 yaitu sebesar 106,69 persen dengan kata lain pada

Page 38: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 23

Tahun 2016 realisasi pendapatan daerah melebihi terget yang sudah

ditetapkan yaitu Rp 387.245.728.925,00 sedangkan realisasi PAD pada

Tahun 2008 sebesar Rp 413.161.193.105,00.

Gambar 3. 3 Pertumbuhan Realisasi PAD di Provinsi NTB Tahun 2009-

2018

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB (data diolah)

Berdasarkan Gambar 3.3 dapat diketahui tentang pertumbuhan

realisasi PAD di Provinsi NTB dari Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2018

yang mengalami fluktuatif dengan rata-rata sekitar 15,75 persen.

Pertumbuhan realisasi PAD terbesar terjadi pada Tahun 2011 dimana besar

pertumbuhan realisasi PAD yaitu 43,84 persen. Hal tersebut menunjukkan

bahwa nilai realisasi PAD pada Tahun 2011 hampir mendekati 1,50 kali lipat

jika dibandingkan dengan realisasi PAD pada Tahun 2010. Besar realisasi

PAD pada Tahun 2010 sebesar Rp 515.340.956.846,00 dan realisasi PAD

pada Tahun 2011 meningkat menjadi Rp 741.291.174.995,00.

Pertumbuhan realisasi PAD terkecil pada Tahun 2018 dimana besar

pertumbuhan realisasi PAD yaitu -1,43 persen. Hal tersebut menunjukkan

Page 39: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 24

bahwa peningkatan realisasi PAD pada Tahun 2018 mengalami menurunan

jika dibandingkan dengan realisasi PAD pada Tahun 2017. Realisasi PAD

pada Tahun 2018 sebesar Rp 1.660.417.707.373,00 dimana nilai tersebut

lebih kecil jika dibandingkan dengan realisasi PAD pada Tahun 2017 yang

angkanya mencapai Rp 1.684.468.709.593,00.

Tabel 3. 3 Realisasi Pendapatan Daerah, Realisasi PAD dan Persentase

Kontribusi PAD di Provinsi NTB Tahun 2008 - 2018

Tahun Realisasi Pendapatan

Daerah Ralisasi PAD

% Kontribusi PAD

(1) (2) (3) (4)

2008 Rp 1.049.655.365.973 Rp 413.161.193.105 39,36

2009 Rp 1.173.043.588.526 Rp 471.526.319.516 40,20

2010 Rp 1.272.218.058.844 Rp 515.340.956.846 40,51

2011 Rp 1.689.351.248.722 Rp 741.291.174.995 43,88

2012 Rp 2.242.817.184.525 Rp 745.979.866.411 33,26

2013 Rp 2.379.555.590.300 Rp 858.154.094.987 36,06

2014 Rp 2.789.427.241.814 Rp 1.115.060.397.173 39,97

2015 Rp 3.448.585.631.903 Rp 1.372.661.567.125 39,80

2016 Rp 3.949.996.798.343 Rp 1.359.844.019.438 34,43

2017 Rp 5.083.156.004.899 Rp 1.684.468.709.593 33,14

2018 Rp 4.941.246.974.629 Rp 1.660.417.707.373 33,60

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB

Page 40: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 25

Gambar 3. 4 Realisasi Pendapatan Daerah, Realisasi PAD dan Persentase

Realisasi PAD di Provinsi NTB Tahun 2008 - 2018

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB (data diolah)

Berdasarkan data pada tabel 3.3 dan Gambar 3.3 dapat diketahui

tentang perkembangan kontribusi PAD terhadap pendapatan daerah di

Provinsi NTB dari Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2018 mengalami

fluktuatif dengan rata-rata sebesar 37,66 persen. Kontribusi PAD terkecil

terjadi pada Tahun 2017 yaitu hanya sebesar 33,14 persen dimana realisasi

pendapatan daerah sebesar Rp 5.083.156.004.899,00 dengan realisasi PAD

sebesar Rp 1.684.468.709.593,00. Sementara kotribusi PAD terbesar terjadi

pada Tahun 2011 yaitu sebesar 43,88 persen dimana realisasi pendapatan

daerah sebesar Rp 1.689.351.248.722,00 dengan realisasi PAD sebesar

Rp 741.291.174.995,00.

Page 41: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 26

3.1 Pendapatan Asli Daerah Berdasarkan Komponen

Penyusunnya

Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan sumber pendapatan yang

asli berasal dari potensi daerah. Pemerintah daerah dapat menggali sumber

PAD tersebut secara optimal. Adapun sumber-sumber PAD antara lain:

a. Hasil Pajak Daerah;

b. Hasil Retribusi Daerah;

c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan; dan

d. Lain-lain PAD yang Sah.

Tabel 3. 4 Target, Realisasi dan Persentase Realisasi Komponen PAD

di Provinsi NTB Tahun 2018

Komponen PAD Target PAD Realisasi PAD %

Realisasi

(1) (2) (3) (4)

Pajak Daerah Rp 1.293.238.242.572 Rp 1.269.688.670.076 98,18

Retribusi Daerah Rp 59.486.665.000 Rp 21.271.223.932 35,40

Hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Rp 62.302.070.068 Rp 60.080.960.356 96,43

Lain-lain PAD yang

Sah Rp 352.719.443.400 Rp 309.376.853.009 88,07

Total PAD Rp 1.767.746.421.040 Rp 1.660.417.707.373 93,93

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB

Page 42: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 27

Gambar 3. 5 Persentase Kontribusi Komponen PAD di Provinsi NTB

Tahun 2018

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB (data diolah)

Target atau anggaran PAD di Provinsi NTB Tahun 2018 sebesar

Rp 1.767.746.421.040,00 dan terealisasi sebesar Rp 1.660.417.707.373,00

atau terealisasi sekitar 93,93 persen dari yang ditargetkan. Berdasarkan

data pada tabel 3.4 dan Gambar3.4 dapat diketahui bahwa realisasi PAD

pada Tahun 2018 didominasi oleh hasil pajak daerah yaitu sekitar 76,47

persen PAD Provinsi NTB bersumber dari pajak daerah dengan nilai sebesar

Rp 1.269.688.670.076,00. Adapun komponen lainnya yaitu hasil retribusi

daerah sebesar Rp 21.271.223.932,00 (1,28 persen), hasil pengelolaan

kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar Rp 60.080.960.356,00 (3,62

persen) dan lain-lain PAD yang sah sebesar Rp 309.376.853.009,00 (18,63

persen).

Page 43: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 28

Gambar 3. 6 Persentase Kontribusi Komponen PAD di Provinsi NTB

Tahun 2018

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB (data diolah)

Persentase realisasi dari masing-masing komponen PAD pada Tahun

2018 memiliki nilai yang berbeda-beda. Target atau anggaran untuk pajak

daerah pada Tahun 2018 sebesar Rp 1.293.238.242.572,00 dan yang

terealisasi sebesar Rp 1.269.688.670.076,00 atau terealisasi sekitar 98,18

persen dari yang ditargetkan. Adapun target atau anggaran untuk retribusi

daerah pada Tahun 2018 sebesar Rp 59.486.665.000,00 dan yang

terealisasi hanya sekitar 35,76 persen dari yang di targetkan yaitu sebesar

Rp 21.271.223.932,00. Untuk sumber PAD yang berasal dari hasil

pengelolaan kekayaan yang dipisahkan memiliki target atau anggaran pada

Tahun 2018 sebesar Rp 62.302.070.068,00 dan yang terealisasi sebesar

Rp 60.080.960.356,00 atau terealisasi sekitar 96,43 persen dari yang di

targetkan. Komponen terakhir dari PAD yaitu lain-lain PAD yang sah

memiliki target sebesar Rp 352.719.443.400,00 dan yang terealisasi hanya

sekitar 87,71 persen dari yang di targetkan yaitu Rp 309.376.853.009,00.

Page 44: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 29

3.1.1. Hasil Pajak Daerah

Pajak Daerah, yang selanjutnya disebut pajak, adalah kontribusi

wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang

bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak

mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan

daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat (Pasal 1 Undang-

Undang Nomor 28 Tahun 2009). Besar realisasi pajak di Provinsi NTB pada

periode 2008-2018 selalu mengalami peningkatan. Hal tersebut ditinjukkan

dengan data pada Tabel 3.5.

Tabel 3. 5 Target Pajak Daerah, Realisasi Pajak Daerah dan

Persentase Realisasi Pajak Daerah di Provinsi NTB Tahun

2008 - 2018

Tahun Target Pajak Daerah Realisasi Pajak

Daerah % Realisasi

(1) (2) (3) (4)

2008 Rp 294.298.461.219 Rp 348.568.544.102 118,44

2009 Rp 356.327.106.760 Rp 369.172.468.753 103,60

2010 Rp 393.525.031.500 Rp 391.690.341.968 99,53

2011 Rp 478.077.006.000 Rp 506.909.925.653 106,03

2012 Rp 555.167.750.000 Rp 580.615.755.680 104,58

2013 Rp 673.234.685.000 Rp 697.834.322.423 103,65

2014 Rp 963.903.006.800 Rp 904.783.591.014 93,87

2015 Rp 1.008.440.439.200 Rp 1.010.655.242.476 100,22

2016 Rp 1.037.549.599.000 Rp 1.003.260.953.668 96,70

2017 Rp 1.144.453.452.935 Rp 1.180.802.224.047 103,18

2018 Rp 1.293.238.242.572 Rp 1.269.688.670.076 98,18

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB

Page 45: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 30

Gambar 3. 7 Realisasi dan Persentase Realisasi Pajak Daerah di Provinsi

NTB Tahun 2008-2018

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB (data diolah)

Berdasarkan data pada Tabel 3.5 dan Gambar 3.7 dapat diketahui

tentang perkembangan realisasi dan persentase realisasi pajak daerah di

Provinsi NTB dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2018. Realisasi pajak

daerah setiap tahunnya mengalami peningkatan. Pada Tahun 2008 nilai

realisasi pajak daerah sebesar Rp 348.568.544.102,00 sedangkan pada

Tahun 2018 meningkat menjadi Rp 1.269.688.670.076,00.

Berbeda dengan realisasi pajak daerah yang setiap tahunnya

mengalami peningkatan, persentase realisasi pajak daerah setiap tahunnya

mengalami fluktuatif dengan rata-rata sebesar 102,54 persen yang

menunjukkan bahwa rata-rata setiap tahun realisasi besarnya pajak daerah

selalu memenuhi target yang telat ditentukan. Persentase realisasi pajak

daerah tertinggi terjadi pada tahun 2008 yang mencapai angka 118,44

persen yang menunjukkan bahwa realisasi pajak daerah pada melebihi

Page 46: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 31

target yang telah ditentukan. Pada Tahun 2008 nilai pajak daerah yang

ditargetkan adalah sebesar Rp 294.298.461.219,00 dengan realisasi

sebesar Rp 348.568.544.102,00. Sedangkan persentase realisasi pajak

daerah terendah terjadi pada tahun 2014 yaitu hanya sekitar 93,87 persen

dimana nilai pajak daerah yang ditargetkan adalah Rp 963.903.006.800,00

dan yang terealisasi sebesar Rp 904.783.591.014,00.

Gambar 3. 8 Pertumbuhan Realisasi Pajak Daerah di Provinsi NTB Tahun

2009-2018

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB (data diolah)

Berdasarkan Gambar 3.8 dapat diketahui tentang pertumbuhan

realisasi pajak daerah di Provinsi NTB dari Tahun 2009 sampai dengan

Tahun 2018 yang mengalami fluktuatif dengan rata-rata sekitar 14,20

persen. Pertumbuhan realisasi pajak daerah terbesar terjadi pada Tahun

2014 dimana besar pertumbuhan realisasi pajak daerah yaitu 29,66 persen.

Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai realisasi pajak daerah pada Tahun

Page 47: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 32

2014 hampir mendekati 1,30 kali lipat jika dibandingkan dengan realisasi

pajak daerah pada Tahun 2013. Besar realisasi pajak daerah pada Tahun

2013 sebesar Rp 697.834.322.423,00 sedangkan realisasi pajak daerah

pada Tahun 2014 meningkat menjadi Rp 904.783.591.014,00.

Pertumbuhan realisasi pajak daerah terkecil pada Tahun 2016

dimana besar pertumbuhan realisasi pajak daerah yaitu -0,73 persen. Hal

tersebut menunjukkan bahwa realisasi pajak daerah pada Tahun 2016

mengalami menurunan jika dibandingkan dengan realisasi pajak daerah

pada Tahun 2015. Realisasi pajak daerah pada Tahun 2016 sebesar

Rp 1.003.260.953.668,00 dimana nilai itu lebih kecil dibandingkan dengan

realisasi pajak daerah pada Tahun 2015 yaitu Rp 1.010.655.242.476,00.

Tabel 3. 6 Realisasi PAD, Realisasi Pajak Daerah dan Persentase

Kontribusi Pajak Daerah di Provinsi NTB Tahun 2008-2018

Tahun Realisasi PAD Ralisasi Pajak Daerah % Kontribusi

Pajak Daerah

(1) (2) (3) (4)

2008 Rp 413.161.193.105 Rp 348.568.544.102 84,37

2009 Rp 471.526.319.516 Rp 369.172.468.753 78,29

2010 Rp 515.340.956.846 Rp 391.690.341.968 76,01

2011 Rp 741.291.174.995 Rp 506.909.925.653 68,38

2012 Rp 745.979.866.411 Rp 580.615.755.680 77,83

2013 Rp 858.154.094.987 Rp 697.834.322.423 81,32

2014 Rp 1.115.060.397.173 Rp 904.783.591.014 81,14

2015 Rp 1.372.661.567.125 Rp 1.010.655.242.476 73,63

2016 Rp 1.359.844.019.438 Rp 1.003.260.953.668 73,78

2017 Rp 1.684.468.709.593 Rp 1.180.802.224.047 70,10

2018 Rp 1.660.417.707.373 Rp 1.269.688.670.076 76,47

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB

Page 48: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 33

Gambar 3. 9 Persentase Kontribusi Pajak Daerah di Provinsi NTB Tahun

2008-2018

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB (data diolah)

Berdasarkan Gambar 3.9 dapat diketahui tentang perkembangan

kontribusi pajak daerah terhadap PAD di Provinsi NTB dari Tahun 2008

sampai dengan Tahun 2018 yang mengalami fluktuatif. Dalam pembahasan

sebelumnya, pajak daerah merupakan komponen dari PAD yang

memberikan kontribusi terbesar jika dibandingkan dengan komponen-

komponen yang lain yaitu terbukti dengan rata-rata kontribusi sebesar

76,48 persen yang menunjukkan bahwa 76,48 persen PAD berasal dari

pajak daerah.

Kontribusi pajak daerah terbesar terjadi pada Tahun 2008 yaitu

84,37 persen dengan kata lain 84,37 persen PAD pada Tahun 2008 berasal

dari pajak daerah sedangkan sisanya yaitu sekitar 15,63 persen berasal dari

komponen PAD lainnya. Hal tersebut terlihat dari besarnya PAD pada Tahun

Page 49: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 34

2008 adalah Rp 413.161.193.105,00 dan sebesar Rp 348.568.544.102,00

merupakan PAD yang berasal dari hasil pajak daerah.

Adapun kontribusi pajak daerah terkecil terjadi pada Tahun 2011

yaitu sekitar 68,38 persen dengan kata lain 68,38 persen PAD pada Tahun

2011 berasal dari pajak daerah sedangkan sisanya yaitu sekitar 31,62

persen berasal dari komponen PAD lainnya. Pada Tahun 2011 nilai realisasai

PAD yaitu Rp 741.291.174.995,00 dan Rp 506.909.925.653,00 merupakan

PAD yang berasal dari pajak daerah.

Pajak daerah di Provinsi NTB berasal dari beberapa komponen, yaitu:

a. Pajak Kendaraan Bermotor;

b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;

c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor;

d. Pajak Air Permukaan; dan

e. Pajak Rokok.

Tabel 3. 7 Nilai Target, Realisasi dan Persentase Realisasi Pajak

Daerah berdasarkan Komponen Penyusun di Provinsi NTB

Tahun 2018

Komponen Pajak

Daerah Target Realisasi

%

Realisasi

(1) (2) (3) (4)

Pajak Kendaraan Bermotor

Rp 362.500.000.000 Rp 389.092.415.685 107,34

Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

Rp 350.935.933.000 Rp 357.905.450.856 101,99

Pajak Bahan Bakar

Kendaraan Bermotor Rp 225.592.527.000 Rp 230.104.721.006 102,00

Pajak Air Permukaan Rp 1.100.000.000 Rp 930.967.523 84,63

Pajak Rokok Rp 353.109.782.572 Rp 291.655.115.006 82,60

Total Pajak Daerah Rp 1.293.238.242.572 Rp 1.269.688.670.076 98,18

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB

Page 50: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 35

Gambar 3. 10 Persentase Kontribusi per Komponen Pajak Daerah di

Provinsi NTB Tahun 2018

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB (data diolah)

Target pajak daerah di Provinsi NTB Tahun 2018 sebesar

Rp 1.293.238.242.572,00 dan terealisasi sebesar Rp 1.269.688.670.076,00

atau terealisasi sekitar 98,18 persen dari yang ditargetkan. Berdasarkan

data pada tabel 3.7 dan Gambar 3.10 dapat diketahui bahwa komponen

penyusun pajak daerah di Provinsi NTB pada Tahun 2018 yang memiliki

kontribusi paling besar berasal dari pajak kendaraan bermotor yaitu sekitar

30,64 persen atau dengan kata lain sejumlah Rp 389.092.415.685,00 pajak

daerah pada Tahun 2018 berasal dari pajak kendaraan bermotor. Adapun

komponen lainnya yaitu bea balik nama kendaraan bermotor sebesar

Rp 357.905.450.856,00 (28,19 persen), pajak bahan bakar kendaraan

bermotor sebesar Rp 230.104.721.006,00 (18,12 persen), pajak air

permukaan sebesar Rp 930.967.523,00 (0,07 persen). dan pajak rokok

sebesar Rp 291.655.115.006,00 (22,97 persen).

Page 51: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 36

Gambar 3. 11 Persentase Realisasi per Komponen Pajak Daerah di

Provinsi NTB Tahun 2018

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB (data diolah)

Persentase realisasi dari masing-masing komponen pajak daerah

pada Tahun 2018 memiliki nilai yang berbeda-beda. Target untuk pajak

kendaraan bermotor pada Tahun 2018 sebesar Rp 362.500.000.000,00 dan

yang terealisasi sebesar Rp 389.092.415.685,00 atau terealisasi sekitar

107,34 persen dari yang ditargetkan. Adapun target untuk bea balik nama

kendaraan bermotor pada Tahun 2018 sebesar Rp 350.935.933.000,00 dan

yang terealisasi melebihi target yaitu sekitar 101,99 persen dari yang di

targetkan yaitu sebesar Rp 357.905.450.856,00. Untuk sumber pajak

daerah yang berasal dari pajak bahan bakar kendaraan bermotor memiliki

target atau anggaran pada Tahun 2018 sebesar Rp 225.592.527.000,00 dan

terealisasi sebesar Rp 230.104.721.006,00 atau terealisasi sekitar 102,00

persen dari yang di targetkan. Komponen lainnya yaitu pajak air permukaan

terealisasi sekitar 84,63 persen dari yang ditargetkan. dari PAD yaitu lain-

lain PAD yang sah memiliki target sebesar Rp 352.719.443.400,00 dan yang

terealisasi hanya sekitar 88,07 persen dari yang ditargetkan. Komponen

Page 52: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 37

terakhir dari pajak daerah adalah pajak rokok memiliki target sebesar

Rp 353.109.782.572,00 dan terealisasi sekitar 82,60 persen dari yang di

targetkan yaitu Rp 291.655.115.006,00.

3.1.2. Hasil Retribusi Daerah

Retribusi Daerah, yang selanjutnya disebut retribusi, adalah

pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin

tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah

Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan (Pasal 1 Undang-

Undang Nomor 28 Tahun 2009).

Tabel 3. 8 Target Retribusi Daerah, Realisasi Retribusi Daerah dan

Persentase Realisasi Retribusi Daerah di Provinsi NTB

Tahun 2008 - 2018

Tahun Target Retribusi

Daerah

Realisasi Retribusi

Daerah

%

Realisasi

(1) (2) (3) (4)

2008 Rp 41.721.858.619 Rp 36.680.358.687 87,92

2009 Rp 56.252.198.084 Rp 47.581.596.612 84,59

2010 Rp 63.909.203.615 Rp 54.900.839.091 85,90

2011 Rp 67.556.592.471 Rp 59.556.930.782 88,16

2012 Rp 15.590.867.220 Rp 10.129.107.556 64,97

2013 Rp 16.724.721.400 Rp 12.929.180.980 77,31

2014 Rp 13.856.478.050 Rp 19.838.517.587 143,17

2015 Rp 22.902.317.650 Rp 24.357.011.305 106,35

2016 Rp 29.890.858.000 Rp 29.792.038.549 99,67

2017 Rp 24.685.464.000 Rp 23.086.112.714 93,52

2018 Rp 59.486.665.000 Rp 21.271.223.932 35,76

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB

Page 53: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 38

Gambar 3. 12 Realisasi dan Persentase Realisasi Retribusi Daerah di

Provinsi NTB Tahun 2008-2018

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB (data diolah)

Berdasarkan data pada Tabel 3.8 dan Gambar 3.12 dapat diketahui

tentang perkembangan realisasi dan persentase realisasi retribusi daerah di

Provinsi NTB dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2018. Realisasi retribusi

daerah dalam rentan waktu Tahun 2008 sampai Tahun 2018 mengalami

fluktuatif. Nilai realisasai retribusi daerah tertinggi terjadi pada Tahun 2011

yaitu sebesar Rp 59.556.930.782,00 sedangkan nilai realisasi retribusi

daerah terendah terjadi pada Tahun 2012 yaitu Rp 10.129.107.556,00.

Hal yang serupa terjadi pada persentase realisasi retribusi daerah

setiap tahunnya mengalami fluktuatif dengan rata-rata sebesar 87,94

persen. Persentase realisasi retribusi daerah tertinggi terjadi pada tahun

2014 yang mencapai angka 143,17 persen yang menunjukkan bahwa

realisasi retribusi daerah pada melebihi target yang telah ditentukan.

Retribusi daerah yang ditargetkan pada tahun 2014 adalah sebesar

Page 54: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 39

Rp 13.856.478.050,00 dengan realisasi sebesar Rp 19.838.517.587,00.

Sedangkan persentase realisasi retribusi daerah terendah terjadi pada

tahun 2018 yaitu hanya sekitar 35,76 persen dimana nilai retribusi daerah

yang ditargetkan adalah Rp 59.486.665.000,00 dan yang terealisasi sebesar

Rp 21.271.223.932,00.

Gambar 3. 13 Pertumbuhan Realisasi Retribusi Daerah di Provinsi NTB

Tahun 2009-2018

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB (data diolah)

Berdasarkan Gambar 3.13 dapat diketahui tentang pertumbuhan

realisasi retribusi daerah di Provinsi NTB dari Tahun 2009 sampai dengan

Tahun 2018 yang mengalami fluktuatif dengan rata-rata sekitar 6,64

persen. Pertumbuhan realisasi retribusi daerah terbesar terjadi pada Tahun

2014 dimana besar pertumbuhan realisasi retribusi daerah yaitu 53,44

persen. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai realisasi retribusi daerah

pada Tahun 2014 hampir mendekati 1,53 kali lipat jika dibandingkan

Page 55: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 40

dengan realisasi retribusi daerah pada Tahun 2013. Besar realisasi retribusi

daerah pada Tahun 2013 sebesar Rp 12.929.180.980,00 sedangkan

realisasi retribusi daerah pada Tahun 2014 menjadi Rp 19.838.517.587,00.

Pertumbuhan realisasi retribusi daerah terkecil pada Tahun 2012

dimana besar pertumbuhan realisasi retribusi daerah yaitu -82,89 persen.

Hal tersebut menunjukkan bahwa realisasi retribusi daerah pada Tahun

2012 mengalami menurunan jika dibandingkan dengan realisasi retribusi

daerah pada Tahun 2011. Realisasi retribusi daerah pada Tahun 2012

sebesar Rp 10.129.107.556,00 dimana nilai tersebut lebih kecil jika

dibandingkan dengan realisasi retribusi daerah pada Tahun 2011 yang

mencapai Rp 59.556.930.782,00.

Tabel 3. 9 Realisasi PAD, Realisasi Retribusi Daerah dan Persentase

Kontribusi Retribusi Daerah di Provinsi NTB Tahun 2008-

2018

Tahun Realisasi PAD Ralisasi Retribusi

Daerah

% Kontribusi

Retribusi Daerah

(1) (2) (3) (4)

2008 Rp 413.161.193.105 Rp 36.680.358.687 8,88

2009 Rp 471.526.319.516 Rp 47.581.596.612 10,09

2010 Rp 515.340.956.846 Rp 54.900.839.091 10,65

2011 Rp 741.291.174.995 Rp 59.556.930.782 8,03

2012 Rp 745.979.866.411 Rp 10.129.107.556 1,36

2013 Rp 858.154.094.987 Rp 12.929.180.980 1,51

2014 Rp 1.115.060.397.173 Rp 19.838.517.587 1,78

2015 Rp 1.372.661.567.125 Rp 24.357.011.305 1,77

2016 Rp 1.359.844.019.438 Rp 29.792.038.549 2,19

2017 Rp 1.684.468.709.593 Rp 23.086.112.714 1,37

2018 Rp 1.660.417.707.373 Rp 21.271.223.932 1,28

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB

Page 56: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 41

Gambar 3. 14 Persentase Kontribusi Retribusi Daerah terhadap PAD di

Provinsi NTB Tahun 2008-2018

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB (data diolah)

Berdasarkan Gambar 3.14 dapat diketahui tentang perkembangan

kontribusi retribusi daerah terhadap PAD di Provinsi NTB dari Tahun 2008

sampai dengan Tahun 2018 yang mengalami fluktuatif dengan rata-rata

sebesar 4,45 persen. Kontribusi retribusi daerah terbesar terjadi pada

Tahun 2010 yaitu sekitar 10,65 persen dengan kata lain 10,65 persen PAD

pada Tahun 2010 berasal dari retribusi daerah. Hal tersebut terlihat dari

besarnya PAD pada Tahun 2010 adalah Rp 515.340.956.846,00 dan sebesar

Rp 54.900.839.091,00 merupakan PAD yang berasal dari hasil retribusi

daerah.

Adapun kontribusi retribusi daerah terkecil terhadap PAD terjadi pada

Tahun 2018 yaitu hanya sekitar 1,28 persen dengan kata lain hanya 1,28

persen PAD pada Tahun 2018 berasal dari retribusi daerah. Pada Tahun

Page 57: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 42

2018 nilai realisasai PAD yaitu Rp 1.660.417.707.373,00 PAD yang berasal

dari retribusi daerah sebesar Rp 21.271.223.932,00.

Retribusi daerah di Provinsi NTB berasal dari beberapa komponen,

yaitu:

a. Retribusi Jasa Umum

Retribusi jasa umum di Provinsi NTB terdiri dari pelayanan

kesehatan, retribusi tera ulang, dan retribusi biaya cetak peta.

b. Retribusi Jasa Usaha

Retribusi jasa usaha terdiri dari pemakaian kekayaan daerah, tempat

penginapan/pesanggrahan/villa dan asrama, pernjualan hasil

produksi daerah, retribusi terminal, retribusi tempat rekreasi, dan

retribusi tempat olahraga.

c. Retribusi Perijinan Tertentu

Retribusi perijinan tertentu terdiri dari izin trayek, izin usaha

perikanan, dan retribusi perpanjangan IMTA.

Tabel 3. 10 Nilai Target, Realisasi dan Persentase Realisasi Retribusi

Daerah berdasarkan Komponen Penyusun di Provinsi NTB

Tahun 2018

Komponen Retribusi Daerah

Target Realisasi %

Realisasi

(1) (2) (3) (4)

Retribusi Jasa Umum

Rp 9.269.250.000 Rp 8.624.635.869 93,05

Retribusi Jasa

Usaha Rp 48.175.415.000 Rp 10.821.267.897 22,46

Retribusi

Perijinan Tertentu Rp 2.042.000.000 Rp 1.825.320.166 89,39

Total Retribusi Rp 59.486.665.000 Rp 21.271.223.932 35,76

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB

Page 58: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 43

Gambar 3. 15 Persentase Kontribusi per Komponen Retribusi Daerah di

Provinsi NTB Tahun 2018

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB (data diolah)

Target retribusi daerah di Provinsi NTB Tahun 2018 sebesar

Rp 59.486.665.000,00 dan terealisasi sebesar Rp 21.271.223.932,00 atau

terealisasi sekitar 35,76 persen dari yang ditargetkan. Berdasarkan data

pada tabel 3.10 dan Gambar 3.15 dapat diketahui bahwa komponen

penyusun retribusi daerah di Provinsi NTB pada Tahun 2018 yang memiliki

kontribusi paling besar berasal dari retribusi jasa usaha yaitu sekitar 50,87

persen atau dengan kata lain sejumlah Rp 10.821.267.897,00 retribusi

daerah pada Tahun 2018 berasal dari retribusi jasa usaha. Adapun

komponen lainnya yaitu retribusi jasa umum sebesar Rp 8.624.635.869,00

(40,55 persen) dan retribusi perijinan tertentu sebesar Rp 1.825.320.166,00

(8,58 persen).

Page 59: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 44

Gambar 3. 16 Persentase Realisasi per Komponen Retribusi Daerah di

Provinsi NTB Tahun 2018

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB (data diolah)

Persentase realisasi dari masing-masing komponen pajak daerah

pada Tahun 2018 memiliki nilai yang berbeda-beda. Target untuk retribusi

jasa umum pada Tahun 2018 sebesar Rp 9.269.250.000,00 dan yang

terealisasi sebesar Rp 8.624.635.869,00 atau terealisasi sekitar 93,05

persen dari yang ditargetkan. Adapun target untuk retribusi jasa usaha pada

Tahun 2018 sebesar Rp 48.175.415.000,00 dan yang terealisasi hanya

22,46 persen dari yang di targetkan yaitu sebesar Rp 10.821.267.897,00.

Untuk sumber pajak daerah yang berasal dari retribsusi perijinan tertentu

memiliki target pada Tahun 2018 sebesar Rp 2.042.000.000,00 dan

terealisasi sebesar Rp 1.825.320.166,00 atau terealisasi sekitar 89,39

persen dari yang di targetkan.

Page 60: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 45

3.1.3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

Bagi daerah yang memiliki BUMD seperti Perusahan Daerah Air

Minum (PDAM), Bank Pembangunan Daerah (BPD), badan kredit

kecamatan, pasar, tempat hiburan/rekreasi, villa, pesanggrahan, dan lain-

lain keuntungannya merupakan penghasilan bagi daerah yang

bersangkutan (Hanif Nurcholis, 2007: 184). Menurut Ahmad Yani (2004:

40) hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan antara lain bagian

laba, deviden, dan penjualan saham milik daerah.

Tabel 3. 11 Target, Realisasi dan Persentase Realisasi Hasil

Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan di Provinsi

NTB Tahun 2009 - 2018

Tahun Target HPKDYD* Realisasi HPKDYD* % Realisasi

(1) (2) (3) (4)

2009 Rp 23.834.000.000 Rp 25.192.762.479 105,70

2010 Rp 85.951.310.000 Rp 40.937.454.515 47,63

2011 Rp 135.906.385.000 Rp 135.639.075.065 99,80

2012 Rp 88.891.339.800 Rp 53.821.735.694 60,55

2013 Rp 95.892.605.000 Rp 52.715.118.386 54,97

2014 Rp 93.287.340.000 Rp 55.670.166.607 59,68

2015 Rp 123.837.542.676 Rp 63.229.181.808 51,06

2016 Rp 157.964.885.190 Rp 72.827.611.744 46,10

2017 Rp 166.202.468.137 Rp 163.852.468.137 98,59

2018 Rp 62.302.070.068 Rp 60.080.960.356 96,43

*HPKYD: Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Disipisahkan

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB

Page 61: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 46

Gambar 3. 17 Realisasi dan Persentase Realisasi Hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah yang Dipisahkan di Provinsi NTB Tahun

2008-2018

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB (data diolah)

Berdasarkan data pada Tabel 3.11 dan Gambar 3.17 dapat diketahui

tentang perkembangan realisasi dan persentase realisasi hasil pengelolaan

kekayaan daerah yang dipisahkan di Provinsi NTB dari tahun 2009 sampai

dengan tahun 2018. Realisasi hasil pengelolaan kekayaan daerah yang

dipisahkan dalam rentan waktu Tahun 2009 sampai Tahun 2018 mengalami

fluktuatif. Nilai realisasai hasil pengelolaan kekayaan daerah yang

dipisahkan tertinggi terjadi pada Tahun 2011 yaitu Rp 135.639.075.065,00

sedangkan nilai realisasi hasil pengelolaan kekayaan daerah yang

dipisahkan terendah terjadi pada Tahun 2009 yaitu Rp 25.192.762.479,00.

Hal yang serupa terjadi pada persentase realisasi hasil pengelolaan

kekayaan daerah yang dipisahkan setiap tahunnya mengalami fluktuatif

Page 62: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 47

dengan rata-rata sebesar 72,05 persen. Persentase realisasi hasil

pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan tertinggi terjadi pada tahun

2009 yang mencapai angka 105,07 persen yang menunjukkan bahwa

realisasi hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan pada melebihi

target yang telah ditentukan. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang

dipisahkan yang ditargetkan pada tahun 2009 adalah Rp 23.834.000.000,00

dengan realisasi sebesar Rp 25.192.762.479,00. Sedangkan persentase

realisasi hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan terendah

terjadi pada tahun 2016 yaitu hanya sekitar 46,10 persen dimana nilai hasil

pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan yang ditargetkan adalah

sebesar Rp 157.964.885.190,00 dan terealisasi Rp 72.827.611.744,00.

Gambar 3. 18 Pertumbuhan Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah

yang Dipisahkan di Provinsi NTB Tahun 2009-2018

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB (data diolah)

Page 63: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 48

Berdasarkan Gambar 3.18 dapat diketahui tentang pertumbuhan

hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan di Provinsi NTB dari

Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2018 yang mengalami fluktuatif dengan

rata-rata sekitar 36,39 persen. Pertumbuhan realisasi hasil pengelolaan

kekayaan daerah yang dipisahkan terbesar terjadi pada Tahun 2011 dimana

besar pertumbuhan realisasi hasil pengelolaan kekayaan daerah yang

dipisahkan yaitu 231,33 persen. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai

realisasi hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan pada Tahun

2011 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan realisasi hasil

pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan pada Tahun 2010. Besar

realisasi hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan pada Tahun

2010 sebesar Rp 40.937.454.515,00 sedangkan realisasi hasil pengelolaan

kekayaan daerah yang dipisahkan pada Tahun 2010 adalah sebesar

Rp 135.639.075.065,00.

Pertumbuhan realisasi hasil pengelolaan kekayaan daerah yang

dipisahkan terkecil pada Tahun 2018 dimana besar pertumbuhan realisasi

hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan yaitu -63,33 persen.

Hal tersebut menunjukkan bahwa realisasi hasil pengelolaan kekayaan

daerah yang dipisahkan pada Tahun 2018 mengalami menurunan jika

dibandingkan dengan realisasi hasil pengelolaan kekayaan daerah yang

dipisahkan pada Tahun 2017. Realisasi hasil pengelolaan kekayaan daerah

yang dipisahkan pada Tahun 2018 sebesar Rp 60.080.960.356,00 dimana

nilai tersebut lebih kecil jika dibandingkan dengan realisasi hasil pengelolaan

kekayaan daerah yang dipisahkan pada Tahun 2017 yang mencapai angka

Rp 163.852.468.137,00.

Page 64: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 49

Tabel 3. 12 Realisasi PAD, Realisasi dan Persentase Kontribusi Hasil

Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan di Provinsi

NTB Tahun 2008-2018

Tahun Realisasi PAD Ralisasi HPKDYD* % Kontribusi

HPKDYD*

(1) (2) (3) (4)

2008 Rp 413.161.193.105 Rp 100.000.000 0,02

2009 Rp 471.526.319.516 Rp 25.192.762.479 5,34

2010 Rp 515.340.956.846 Rp 40.937.454.515 7,94

2011 Rp 741.291.174.995 Rp 135.639.075.065 18,30

2012 Rp 745.979.866.411 Rp 53.821.735.694 7,21

2013 Rp 858.154.094.987 Rp 52.715.118.386 6,14

2014 Rp 1.115.060.397.173 Rp 55.670.166.607 4,99

2015 Rp 1.372.661.567.125 Rp 63.229.181.808 4,61

2016 Rp 1.359.844.019.438 Rp 72.827.611.744 5,36

2017 Rp 1.684.468.709.593 Rp 163.852.468.137 9,73

2018 Rp 1.660.417.707.373 Rp 60.080.960.356 3,62

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB

Page 65: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 50

Gambar 3. 19 Persentase Kontribusi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah

yang Dipisahkan terhadap PAD di Provinsi NTB Tahun 2008-

2018

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB (data diolah)

Berdasarkan Gambar 3.19 dapat diketahui tentang perkembangan

kontribusi hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan terhadap

PAD di Provinsi NTB dari Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2018 yang

mengalami fluktuatif dengan rata-rata sebesar 6,66 persen. Kontribusi hasil

pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan terbesar terjadi pada Tahun

2011 yaitu sekitar 18,30 persen dengan kata lain 18,30 persen PAD pada

Tahun 2011 berasal dari hasil pengelolaan kekayaan daerah yang

dipisahkan. Hal tersebut terlihat dari besarnya PAD pada Tahun 2011 adalah

Rp 741.291.174.995,00 dan sebesar Rp 135.639.075.065,00 merupakan

PAD yang berasal dari hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan.

Adapun kontribusi hasil pengelolaan kekayaan daerah yang

dipisahkan terkecil terhadap PAD terjadi pada Tahun 2008 yaitu hanya

Page 66: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 51

sekitar 0,02 persen dengan kata lain hanya 0,02 persen PAD pada Tahun

2008 berasal dari hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. Pada

Tahun 2008 nilai realisasai PAD yaitu Rp 413.161.193.105,00 PAD yang

berasal dari hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar

Rp 100.000.000,00.

Pada Tahun 2018, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang

dipisahkan berasal dari bagi hasil dengan perusahaan daerah atau Badan

Usaha Milik Daerah (BUMD). Adapun BUMD tersebut yaitu:

a. Bank Perkreditan Rakyat NTB (BPR NTB)

b. Bank NTB

c. PT. Gerbang Mas NTB

d. PT. Jaminan Perkreditan Rakyat (JAMKRIDA)

e. PT. Asuransi Bangun Askrida.

Page 67: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 52

3.1.4. Lain-Lain PAD Yang Sah

Menurut Pasal 6 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, lain-lain PAD

yang sah meliputi:

a. Hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan

b. Jasa giro

c. Pendapatan bunga

d. Keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, dan

e. Komisi, potongan, ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan

dan/atau pengadaan barang dan/atau jasa oleh daerah.

Tabel 3. 13 Target, Realisasi dan Persentase Realisasi Lain-Lain PAD

yang Sah di Provinsi NTB Tahun 2009 - 2018

Tahun Target Lain-Lain PAD

yang Sah

Realisasi Lain-Lain PAD

yang Sah % Realisasi

(1) (2) (3) (4)

2008 Rp 31.776.409.087 Rp 27.812.290.316 87,52

2009 Rp 40.019.567.169 Rp 29.579.491.672 73,91

2010 Rp 51.801.643.410 Rp 27.812.321.272 53,69

2011 Rp 68.366.239.529 Rp 39.185.243.496 57,32

2012 Rp 134.065.014.630 Rp 101.413.267.481 75,64

2013 Rp 118.688.279.300 Rp 94.675.473.198 79,77

2014 Rp 123.214.756.950 Rp 134.768.121.965 109,38

2015 Rp 265.290.939.852 Rp 274.420.131.536 103,44

2016 Rp 224.639.588.129 Rp 253.963.415.477 113,05

2017 Rp 306.347.269.425 Rp 316.727.904.695 103,39

2018 Rp 352.719.443.400 Rp 309.376.853.009 87,71

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB

Page 68: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 53

Gambar 3. 20 Realisasi dan Persentase Realisasi Lain-Lain PAD yang Sah

di Provinsi NTB Tahun 2008-2018

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB (data diolah)

Berdasarkan data pada Tabel 3.13 dan Gambar 3.20 dapat diketahui

tentang perkembangan realisasi dan persentase realisasi lain-lain PAD yang

sah di Provinsi NTB dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2018. Realisasi

lain-lain PAD yang sah dalam rentan waktu Tahun 2008 sampai Tahun 2018

mengalami fluktuatif. Nilai realisasai lain-lain PAD yang sah tertinggi terjadi

pada Tahun 2017 yaitu Rp 316.727.904.695,00 sedangkan nilai realisasi

lain-lain PAD yang sah terendah terjadi pada Tahun 2008 yaitu sebesar

Rp 27.812.290.316,00.

Hal yang serupa terjadi pada persentase realisasi lain-lain PAD yang

sah setiap tahunnya mengalami fluktuatif dengan rata-rata sebesar 85,73

persen. Persentase realisasi lain-lain PAD yang sah tertinggi terjadi pada

tahun 2016 yang mencapai angka 113,05 persen yang menunjukkan bahwa

realisasi lain-lain PAD yang sah pada melebihi target yang telah ditentukan.

Page 69: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 54

Lain-lain PAD yang sah yang ditargetkan pada tahun 2016 adalah sebesar

Rp 224.639.588.129,00 dengan realisasi sebesar Rp 253.963.415.477,00.

Sedangkan persentase realisasi Lain-lain PAD yang sah terendah terjadi

pada tahun 2010 yaitu hanya sekitar 53,69 persen dimana nilai lain-lain PAD

yang sah yang ditargetkan adalah sebesar Rp 51.801.643.410,00 dan

terealisasi Rp 51.801.643.410,00.

Gambar 3. 21 Pertumbuhan Realisasi Lain-Lain PAD yang Sah di Provinsi

NTB Tahun 2009-2018

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB (data diolah)

Berdasarkan Gambar 3.21 dapat diketahui tentang pertumbuhan

lain-lain PAD yang sah di Provinsi NTB dari Tahun 2009 sampai dengan

Tahun 2018 yang mengalami fluktuatif dengan rata-rata sekitar 35,43

persen. Pertumbuhan realisasi lain-lain PAD yang sah terbesar terjadi pada

Tahun 2012 dimana besar pertumbuhan realisasi lain-lain PAD yang sah

yaitu 158,80 persen. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai realisasi lain-

Page 70: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 55

lain PAD yang sah pada Tahun 2012 mengalami peningkatan jika

dibandingkan dengan realisasi lain-lain PAD yang sah pada Tahun 2011.

Besar realisasi lain-lain PAD yang sah pada Tahun 2011 yaitu sebesar

Rp 39.185.243.496,00 sedangkan realisasi lain-lain PAD yang sah pada

Tahun 2012 adalah sebesar Rp 101.413.267.481,00.

Pertumbuhan realisasi lain-lain PAD yang sah terkecil pada Tahun

2016 dimana besar pertumbuhan realisasi lain-lain PAD yang sah yaitu

-7,45 persen. Hal tersebut menunjukkan bahwa realisasi lain-lain PAD yang

sah pada Tahun 2016 mengalami menurunan jika dibandingkan dengan

realisasi lain-lain PAD yang sah pada Tahun 2015. Realisasi lain-lain PAD

yang sah pada Tahun 2016 sebesar Rp 253.963.415.477,00 dimana nilai

tersebut lebih kecil jika dibandingkan dengan realisasi lain-lain PAD yang

sah pada Tahun 2015 yang mencapai angka Rp 274.420.131.536,00.

Tabel 3. 14 Realisasi PAD, Realisasi dan Persentase Kontribusi Lain-lain

PAD yang Sah di Provinsi NTB Tahun 2008-2018

Tahun Realisasi PAD Ralisasi Lain-Lain PAD

yang Sah

% Kontribusi Lain-Lain

PAD yang Sah

(1) (2) (3) (4)

2008 Rp 413.161.193.105 Rp 27.812.290.316 6,73

2009 Rp 471.526.319.516 Rp 29.579.491.672 6,27

2010 Rp 515.340.956.846 Rp 27.812.321.272 5,40

2011 Rp 741.291.174.995 Rp 39.185.243.496 5,29

2012 Rp 745.979.866.411 Rp 101.413.267.481 13,59

2013 Rp 858.154.094.987 Rp 94.675.473.198 11,03

2014 Rp 1.115.060.397.173 Rp 134.768.121.965 12,09

2015 Rp 1.372.661.567.125 Rp 274.420.131.536 19,99

2016 Rp 1.359.844.019.438 Rp 253.963.415.477 18,68

2017 Rp 1.684.468.709.593 Rp 316.727.904.695 18,80

2018 Rp 1.660.417.707.373 Rp 309.376.853.009 18,63

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB

Page 71: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 56

Gambar 3. 22 Persentase Kontribusi Lain-lain PAD yang Sah terhadap PAD

di Provinsi NTB Tahun 2008-2018

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB (data diolah)

Berdasarkan Gambar 3.22 dapat diketahui tentang perkembangan

kontribusi lain-lain PAD yang sah terhadap PAD di Provinsi NTB dari Tahun

2008 sampai dengan Tahun 2018 yang mengalami fluktuatif dengan rata-

rata sebesar 12,41 persen. Kontribusi lain-lain PAD yang sah terbesar terjadi

pada Tahun 2015 yaitu sekitar 19,99 persen dengan kata lain 19,99 persen

PAD Provinsi NTB pada Tahun 2015 berasal dari lain-lain PAD yang sah. Hal

tersebut terlihat dari besarnya PAD Provinsi NTB pada Tahun 2011 adalah

Rp 1.372.661.567.125,00 dan sebesar Rp 274.420.131.536,00 merupakan

PAD yang berasal dari lain-lain PAD yang sah.

Adapun kontribusi lain-lain PAD yang sah terkecil terhadap PAD

terjadi pada Tahun 2011 yaitu hanya sekitar 5,29 persen dengan kata lain

hanya 5,29 persen PAD pada Tahun 2008 berasal dari lain-lain PAD yang

sah. Pada Tahun 2011 nilai realisasai PAD yaitu Rp 741.291.174.995,00 dan

Page 72: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 57

besarnya nilai PAD Provinsi NTB pada Tahun 2011 yang berasal dari lain-

lain PAD yang sah sebesar Rp 39.185.243.496,00.

Pada Tahun 2018, lain-lain PAD yang sah Provinsi NTB berasal dari

beberapa komponen, yaitu:

a. Hasil penjualan aset daerah yang tidak dipisahkan;

b. Jasa giro;

c. Pendapatan/penerimaan bunga deposito;

d. Tuntutan Ganti Rugi (TPTGR);

e. Denda pajak;

f. Denda retribusi;

g. Pendapatan dari pengembalian;

h. Pendapatan dari penyeenggaraan pendidikan;

i. Pendapatan dari asuransi/cicilan penjualan;

j. Lain-lain penerimaan; dan

k. Pendapatan BLUD;

Page 73: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 58

3.2 Pendapatan Asli Daerah yang Bersumber dari

Perangkat Daerah

Perangkat daerah adalah organisasi atau Lembaga pada Pemerintah

Daerah yang bertanggung jawab kepada Kepala Daerah dalam rangka

penyelenggaraan pemerintahan di daerah. Pada daerah provinsi, perangkat

daerah terdiri atas Sekretariat Daerah, Dinas Daerah, dan Lembaga Teknis

Daerah. Pada daerah kabupaten, perangkat daerah terdiri atas Sekretariat

Daerah, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan dan Kelurahan.

Perangkat daerah dibentuk oleh masing-masing daerah berdasarkan

pertimbangan karakteristik, potensi, dan kebutuhan daerah. Organisasi

perangkat daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah setempat dengan

berpedoman kepada Peraturan Pemerintah. Pengendalian organisasi

perangkat daerah dilakukan oleh Pemerintah Pusat untuk Provinsi oleh

Gubernur untuk Kabupaten/Kota dengan berpedoman pada Peraturan

Pemerintah. Formasi dan persyaratan jabatan perangkat daerah ditetapkan

dengan Peraturan Kepala Daerah dengan berpedoman pada Peraturan

Pemerintah.

Dalam Lingkup Pemerintah Provinsi NTB, perangkat daerah terdiri

dari 23 Dinas Daerah, sembilan Sekretariat Daerah, dan 14 Lembaga Teknis.

Dinas daerah terdiri dari:

1. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan;

2. Dinas Kesehatan;

3. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;

4. Dinas Perumahan dan Permukiman;

5. Dinas Sosial;

6. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi;

7. Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian

Penduduk, dan Keluarga Berencana;

8. Dinas Ketahanan Pangan;

9. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan;

Page 74: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 59

10. Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintah Desa, Kependudukan,

dan Pencatatan Sipil;

11. Dinas Perhubungan;

12. Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik;

13. Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah;

14. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;

15. Dinas Pemuda dan Olahraga;

16. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan;

17. Dinas Kelautan dan Perikanan;

18. Dinas Pariwisata;

19. Dinas Pertanian dan Perkebuanan;

20. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan;

21. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral;

22. Dinas Perdagangan; dan

23. Dinas Perindustrian.

Sekretariat Daerah terdiri dari:

1. Biro Umum;

2. Biro Organisasi;

3. Biro Hukum;

4. Biro Pemerintahan;

5. Biro Perekonomian;

6. Biro Bina Administrasi Pengendalian Pembangunan dan LPBJP;

7. Biro Kesejahteraan Rakyat;

8. Biro Humas dan Protokol; dan

9. Biro Administrasi Kerjasama.

Page 75: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 60

Lembaga Teknis terdiri dari:

1. Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan

Daerah;

2. Badan Kepegawaian Daerah;

3. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah;

4. Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah;

5. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia;

6. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri;

7. Badan Penanggulangan Bencana Daerah;

8. Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB;

9. Rumah Sakit H.L. Manambai Abdul Kadir;

10. Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma;

11. Satuan Polisi Pamong Praja;

12. Inspektorat;

13. Sekretariat Dewan; dan

14. Badan Penghubung

Tabel 3. 15 Target, Realisasi dan Persentase Realisasi PAD di Provinsi

NTB Tahun 2018 Munurut Perangkat Daerah

No Perangkat

Daerah Target PAD

Realisasi PAD %

Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Rp 348.295.000 Rp 284.487.000 81,68

2 Dinas Kesehatan Rp 11.500.000.000 Rp 10.650.960.326 92,62

3 RSU H.L. Manambai Abdul

Kadir

Rp 27.000.000.000 Rp 21.762.144.367 80,60

4 RSUP Mataram Rp 165.000.000.000 Rp 208.807.076.495 126,55

5 RSJ Mutiara Sukma

Rp 16.000.000.000 Rp 14.631.391.431 91,45

6

Dinas Pekerjaan

Umum dan Penataan Ruang

Rp 600.000.000 Rp 563.495.000 93,92

7 Dinas

Perhubungan Rp 275.000.000 Rp 241.478.900 87,81

8

Dinas Lingkungan Hidup dan

Kehutanan

Rp 616.000.000 Rp 353.139.750 57,33

9 Dinas Sosial Rp 3.000.000 Rp 3.000.000 100,00

Page 76: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 61

No Perangkat

Daerah Target PAD

Realisasi PAD %

Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5)

10

Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi

Rp 1.810.000.000 Rp 1.655.567.300 91,47

11 Dinas Koperasi dan UKM

Rp 408.500.000 Rp 198.241.000 48,53

12 Sekretariat Daerah

Rp 250.000.000 Rp 79.450.000 31,78

13

Badan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah

Rp 191.013.838.468 Rp 114.308.623.588 59,84

14 Badan Penghubung

Provinsi

Rp 1.500.000.000 Rp 723.150.000 48,21

15

Badan Pengelolaan Pendapatan

Daerah

Rp 1.338.238.242.572 Rp 1.277.223.953.788 95,44

16

Badan

Pengembangan Sumber Daya Manusia

Rp 8.997.025.000 Rp 5.648.802.000 62,79

17 Dinas Pertanian dan Perkebunan

Rp 1.271.270.000 Rp 1.164.641.550 91,61

18

Dinas Peternakan dan Kesehatan

Hewan

Rp 1.005.000.000 Rp 821.074.210 81.70

19 Dinas Energi dan Sumber

Daya Mineral

Rp 300.000.000 Rp 19.200.000 6,40

20 Dinas Kelautan

dan Perikanan Rp 1.210.250.000 Rp 993.054.866 82,05

21 Dinas Perindustrian

Rp 150.000.000 Rp 31.333.800 20,89

22 Dinas Pemuda Dan Olah Raga

Rp 250.000.000 Rp 253.442.000 101,38

TOTAL PAD Rp1.767.746.421.040 Rp1.660.405.707.373 93,93

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB

Page 77: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 62

Gambar 3. 23 Persentase Realisasi PAD menurut Perangkat Daerah di

Provinsi NTB Tahun 2018

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB (data diolah)

Berdasarkan Tabel 3.15 dapat diketahui tentang realisasi PAD yang

bersumber dari masing-masing perangkat daerah. Realisasi pendapatan asli

daerah Provinsi NTB pada tahun 2018 berasal dari 22 perangkat daerah

yang rinciannya dapat dilihat pada Tabel 3.15. Masing-masing perangkat

daerah memiliki nilai persentase realisasi yang berbeda-beda dengan rata-

rata 74,88 persen. Perangkat daerah yang memiliki persentase realisasi PAD

tertinggi adalah Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB yaitu sebesar

126,55 persen dimana target PADnya adalah Rp 165.000.000.000,00 dan

yang terealisasi adalah sebesar Rp 208.807.076.495,00. Sedangkan

perangkat daerah yang memiliki realisasi PAD paling rendah adalah Dinas

Energi dan Sumber Daya Mineral dari Rp 300.000.000 yang ditargetkan

hanya terealisasi sebesar Rp 19.200.000,00 atau hanya terealisasi sekitar

6,40 persen dari yang sudah ditargetkan.

Page 78: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 63

Gambar 3. 24 Persentase Kontribusi Komponen PAD menurut Perangkat

Daerah di Provinsi NTB Tahun 2018

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB (data diolah)

Target atau anggaran PAD di Provinsi NTB Tahun 2018 sebesar

Rp 1.767.746.421.040,00 dan terealisasi sebesar Rp 1.660.405.707,00 atau

terealisasi sekitar 93,93 persen dari yang ditargetkan. Berdasarkan Gambar

3.24 dapat diketahui tentang persentase kontribusi PAD masing-masing

perangkat daerah terhadap PAD Provinsi NTB Tahun 2018. Badan

Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) merupakan perangkat daerah

yang memiliki kontribusi paling besar terhadap PAD di Provinsi NTB Tahun

2018. Hal tersebut terlihat dari besarnya nilai kontribusi PAD yang berasal

dari Bappenda yaitu Rp 1.277.223.953.788,00 atau sekitar 76,87 persen

PAD NTB pada Tahun 2018 berasal dari Bappenda. Adapun perangkat

daerah yang juga memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap PAD

Provinsi NTB Tahun 2018 adalah Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB

Page 79: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 64

dan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang memberikan

kontribusi masing-masing sebesar Rp 208.8070.076.495,00 (12,57 persen)

dan Rp 114.308.623.589,00 (6,93 persen). Sementara perangkat daerah

yang lainnya hanya memberikan kontribusi sebesar 3,63 persen.

3.2.1. Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah

Seperti dijelaskan sebelumnya, Badan Pengelolaan Pendapat Daerah

(Bappenda) merupakan perangkat daerah yang memiliki kontribusi paling

besar terhadap PAD di Provinsi NTB Tahun 2018. Pendapatan Asli Daerah

yang ada di Bappenda berasal dari dua komponen, yaitu pajak daerah dan

lain-lain PAD yang sah. Rincian dari sumber PAD pada Bappenda dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3. 16 Target, Realisasi dan Persentase Realisasi PAD pada Badan

Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemerintah Provinsi NTB

Tahun 2018

Komponen Target PAD Realisasi PAD

% Realisasi

(1) (2) (3) (4)

Pajak Daerah Rp 1.293.238.242.572 Rp 1.269.688.670.076 98,18%

Pajak Kendaraan

Bermotor Rp 362.500.000.000 Rp 389.092.415.685 107,34%

Bea Balik Nama

Kendaraan Bermotor Rp 350.935.933.000 Rp 357.905.450.856 101,99%

Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

Rp 225.592.527.000 Rp 230.104.721.006 102,00%

Pajak Air Permukaan Rp 1.100.000.000 Rp 930.967.523 84,63%

Pajak Rokok Rp 353.109.782.572 Rp 291.655.115.006 82,60%

Lain-Lain PAD yang Sah

Rp 45.000.000.000 Rp 7.535.283.712 16,75%

Pendapatan Denda

Pajak Rp 45.000.000.000 Rp 7.535.283.712 16,75%

TOTAL BAPPENDA

Rp 1.338.238.242.572 Rp 1.277.223.953.788 95,44%

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB

Page 80: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 65

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui tentang besarnya target,

realisasi dan persentase realisasi untuk masing-masing komponen PAD

yang ada di Bappenda. Masing-masing komponen PAD di Bappenda

memiliki persentase realisasi yang berbeda-beda. Komponen PAD di

Bappenda yang memiliki persentase realisasi terbesar adalah Pajak

Kendaraan Bermotor yaitu sebesar 107,34 persen. Sementara komponen

dengan persentase realisasi terkecil adalah pendapatan denda pajak yang

memiiliki persentase realisasi hanya sebesar 16,75 persen.

Tabel 3. 17 Nilai Realisasi dan Persentase Kontribusi untuk Masing-

Masing Komponen PAD pada Badan Pengelolaan

Pendapatan Daerah Pemerintah Provinsi NTB Tahun 2018

Komponen Realisasi PAD %

Kontribusi

(1) (2) (3)

Pajak Daerah Rp 1.269.688.670.076 99,41%

Pajak Kendaraan Bermotor Rp 389.092.415.685 30,46%

Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Rp 357.905.450.856 28,02%

Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor Rp 230.104.721.006 18,02%

Pajak Air Permukaan Rp 930.967.523 0,07%

Pajak Rokok Rp 291.655.115.006 22,84%

Lain-Lain PAD yang Sah Rp 7.535.283.712 0,59%

Pendapatan Denda Pajak Rp 7.535.283.712 0,59%

TOTAL BAPPENDA Rp 1.277.223.953.788 100,00%

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB

Berdasarkan tabel 3.17 dapat diketahui tentang besarnya realisasi

dan persentase kontribusi untuk masing-masing komponen PAD yang ada

di Bappenda. Masing-masing komponen PAD di Bappenda memiliki

persentase kontribusi yang berbeda-beda yang berbeda-beda. Komponen

PAD di Bappenda yang memiliki kontribusi terbesar adalah Pajak Kendaraan

Bermotor yaitu sebesar 30,46 persen dengan kata lain 30,46 persen nilai

PAD di Bappenda berasal dari pajak kendaraan bermotor. Adapun

Page 81: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 66

komponen yang memberikan kontribusi cukup besar terhadap besar PAD di

Bappenda adalah bea balik nama kendaraan bermotor dan pajak rokok yang

masing-masing memberikan kontribusi berturut-turut sebesar 28,02 persen

dan 22,84 persen. Sementara komponen dengan kontribusi terkecil adalah

pajak air permukaan yang memiiliki kontribusi hanya sebesar 0,07 persen.

3.2.2. Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB merupakan salah

satu perangkat daearah yang memberikan kontribusi yang cukup besar

terhadap PAD Provinsi NTB Tahun 2018 yaitu sekitar 12,57 persen.

pendapatan asli daerah RSUD Provinsi NTB pada Tahun 2018 berasal dari

pendapatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Badan Layanan Umum Daerah adalah Satuan Kerja Peangkat Daerah

(SKPD) atau Unit Kerja pada SKPD di lingkungan pemerintah daerah yang

dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa

penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan

mencari keuntungan, dan dalam melaklukan kegiatannya didasarkan pada

prinsip efisiensi dan produktivitas. Dengan demikian BLUD merupakan

Lembaga di pemerintah daerah yang memberikan pelayanan kepada

masyarakat jenis Quasi Public Goods yaitu perangkat daerah yang dalam

operasionalnya sebagian dari APBD dan sebagian lagi dari hasil jasa layanan

yang diberikan, sifatnya tidak semata-mata mencari keuntungan (not for

profit).

Nilai PAD yang dihasilkan pada BLUD pada Tahun 2018 yaitu sebesar

Rp 208.807.076.49,00. Nilai tersebut melebihi dari jumlah yang ditargetkan

pada Tahun 2018 dimana target yang ditetapkan untuk pendapatan BLUD

adalah sebesar Rp 165.000.000.000,00.

Page 82: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 67

Tabel 3. 18 Target, Realisasi, dan Persentase Realisasi Pendapatan

Badan Layanan Umum Daerah di Rumah Sakit Umum

Daerah Provinsi NTB Tahun 2018

Komponen Target PAD Realisasi PAD

%

Realisasi

(1) (2) (3) (4)

Lain-lain PAD yang Sah

Rp 165.000.000.000 Rp 208.807.076.495 126,55%

Pendapatan BLUD

Rumah Sakit Daerah Rp 165.000.000.000 Rp 208.807.076.495 126,55%

TOTAL RSUD

Provinsi Rp 165.000.000.000 Rp 208.807.076.495 126,55%

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB

3.2.3. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Selain Bappenda dan RSUD Provinsi NTB, perangkat daerah yang

memberikan kontribusi cukup besar terhadap nilai PAD Provinsi NTB Tahun

2018 adalah Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD)

Provinsi NTB yaitu sekitar 6,93 PAD Provinsi NTB berasal dari BPKAD. Pada

Tahun 2018, target PAD BPKAD adalah sebesar Rp 000.000.000.000.000,00

dan terealisasi sebesar Rp 000.000.000.000.000,00 atau terealisasi sekitar

00,00 persen dari yang ditargetkan. Rincian PAD BPKAD pada Tahun 2019

dapat dilihat pada Tabel 3.19.

Page 83: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 68

Tabel 3. 19 Target, Realisasi dan Persentase Realisasi PAD pada Badan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Pemerintah

Provinsi NTB Tahun 2018

Komponen Target PAD Realisasi PAD

% Realisasi

(2) (3) (4) (5)

Retribusi Daerah Rp 37.278.750.000 Rp 3.865.587.587 10,37%

Retribusi Jasa Usaha Rp 37.278.750.000 Rp 3.865.587.587 10,37%

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah

yang Dipisahkan

Rp 62.302.070.068 Rp 60.080.960.356 96,43%

Bagian Laba Atas Penyertaan Modal pada Perusahaan

Milik Daerah/BUMD

Rp 60.302.070.068 Rp 60.080.960.356 99,63%

Bagian Laba dari

Investasi Rp 2.000.000.000 Rp - 0,00%

Lain-lain PAD yang Sah

Rp 91.433.018.400 Rp 50.362.075.642 55,08%

Hasil Penjualan Aset

yang Tidak Dipisahkan

Rp 400.000.000 Rp 100.225.000 25,06%

Jasa Giro Rp 18.000.000.000 Rp 9.184.145.609 51,02%

Pendapatan Bunga Rp 20.000.000.000 Rp 6.498.901.691 32,49%

Tuntutan Ganti Rugi Rp 11.265.000.000 Rp 282.386.837 2,51%

Denda

Keterlambatan Pekerjaan

Rp - Rp 3.038.254.808 #DIV/0!

Pendapatan Denda

Retribusi Rp 300.000.000 Rp 40.603.326 13,53%

Pendapatan dari

Pengembalian Rp 18.500.000.000 Rp 19.881.981.743 107,47%

Pendapatan dari Angsuran/Cicilan

Penjualan

Rp 105.000.000 Rp - 0,00%

Lain-lain Penerimaan Rp 22.863.018.400 Rp 11.335.576.628 49,58%

Total BPKAD Rp191.013.838.468 Rp114.308.623.585 59,84%

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB

Page 84: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 69

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui tentang besarnya target,

realisasi dan persentase realisasi untuk masing-masing komponen PAD

yang ada di BPKAD. Masing-masing komponen PAD di BPKAD memiliki

persentase realisasi yang berbeda-beda. Komponen PAD di BPKAD yang

memiliki persentase realisasi terbesar adalah pendapatan dari

pengembalian yaitu sebesar 107,47 persen. Sementara komponen dengan

persentase realisasi terkecil adalah retribusi jasa usaha yang memiiliki

persentase realisasi hanya sebesar 9,73 persen.

Tabel 3. 20 Nilai Realisasi dan Persentase Kontribusi untuk Masing-

Masing Komponen PAD pada Badan Pengelolaan Keuangan

dan Aset Daerah Pemerintah Provinsi NTB Tahun 2018

Komponen Realisasi PAD % Kontribusi

(2) (4) (5)

Retribusi Daerah Rp 3.865.587.587 3,38%

Retribusi Jasa Usaha Rp 3.865.587.587 3,38%

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Rp 60.080.960.356 52,56%

Bagian Laba Atas Penyertaan Modal

pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD Rp 60.080.960.356 52,56%

Bagian Laba dari Investasi Rp - 0,00%

Lain-lain PAD yang Sah Rp 50.362.075.642 44,06%

Hasil Penjualan Aset yang Tidak

Dipisahkan Rp 100.225.000 0,09%

Jasa Giro Rp 9.184.145.609 8,03%

Pendapatan Bunga Rp 6.498.901.691 5,69%

Tuntutan Ganti Rugi Rp 282.386.837 0,25%

Denda Keterlambatan Pekerjaan Rp 3.038.254.808 2,66%

Pendapatan Denda Retribusi Rp 40.603.326 0,04%

Pendapatan dari Pengembalian Rp 19.881.981.743 17,39%

Pendapatan dari Angsuran/Cicilan Penjualan

Rp - 0,00%

Lain-lain Penerimaan Rp 11.335.576.628 9,92%

Total BPKAD Rp114.308.623.585 100,00%

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB

Page 85: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 70

Berdasarkan tabel 3.20 dapat diketahui tentang besarnya realisasi

dan persentase kontribusi untuk masing-masing komponen PAD yang ada

di BPKAD. Masing-masing komponen PAD di BPKAD memiliki persentase

kontribusi yang berbeda-beda yang berbeda-beda. Komponen PAD di

BPKAD yang memiliki kontribusi terbesar adalah hasil pengelolaan kekayaan

daerah yang dipisahkan yaitu bagian laba atas penyertaan modal pada

perusahaan milik daerah yaitu sebesar 52,56 persen dengan kata lain 52,56

persen nilai PAD di BPKAD berasal dari bagian laba atas penyertaan modal

pada perusahaan milik daerah. Adapun komponen yang memberikan

kontribusi cukup besar terhadap besar PAD di BPKAD adalah pendapatan

dari pengembalian dan jasa giro yang masing-masing memberikan

kontribusi berturut-turut sebesar 17,39 persen dan 8,03 persen. Sementara

komponen dengan kontribusi terkecil adalah pendapatan denda retribusi

yang memiiliki kontribusi hanya sebesar 0,04 persen.

3.2.4. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Pendapatan asli daerah tahun 2018 Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Pemerintah Provinsi NTB berasal dari retribusi jasa usaha yaitu

sebesar Rp 384.295.000,00. Nilai tersebut belum memenuhi target yang

ditetapkan, yaitu sebesar Rp 284.487.000,00 dan hanya terealisasi sekitar

81,68 persen.

Retribusi jasa usaha yang merupakan sumber dari PAD Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan terdiri dari retribusi pemakaian kekayaan

daerah dan retribusi tempat penginapan/pesanggrahan/villa yang masing-

masing sebesar Rp 96.606.000,00 dan Rp 187.881.000,00. Retribusi

pemakaian kekayaan daerah terdiri dari pemaikaian Aula BPKBM, Aula

Taman Budaya dan Museum. Sementara retribusi tempat

penginapan/pesanggrahan/villa terdiri dari penginapan di Wisma Seruni dan

penginapan di Taman Budaya.

Page 86: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 71

Tabel 3. 21 Target, Realisasi, dan Persentase Realisasi PAD Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Pemprov Provinsi NTB Tahun

2018

Komponen Target PAD Realisasi PAD % Realisasi

(1) (2) (3) (4)

Retribusi Jasa Usaha Rp 348.295.000 Rp 284.487.000 81,68%

Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah

Rp 153.295.000 Rp 96.606.000 63,02%

Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrhan/Villa

Rp 195.000.000 Rp 187.881.000 96,35%

TOTAL Dikbud Rp 348.295.000 Rp 284.487.000 81,68%

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB

3.2.5. Dinas Kesehatan

Tabel 3. 22 Target, Realisasi, dan Persentase Realisasi Pendapatan Asli

Daerah Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi NTB Tahun

2018

Komponen Target PAD Realisasi PAD %

Realisasi

(2) (3) (4) (5)

Rumah Sakit Mata Provinsi NTB

Rp 7.000.000.000 Rp 7.244.089.869 103,49%

Retribusi Pelayanan Kesehatan Rp 7.000.000.000 Rp 7.244.089.869 103,49%

Balai Laboratorium Kesehatan Pengujian dan Kalibrasi

Rp 2.000.000.000 Rp 1.377.521.000 68,88%

Retribusi Pelayanan Kesehatan

dari Balai Laboratorium Pulau Lombok

Rp 2.000.000.000 Rp 1.377.521.000 68,88%

Akademi Kesehatan Rp 2.200.000.000 Rp 1.845.224.457 83,87%

Pendapatan BLUD Akper Selong

Rp 2.200.000.000 Rp 1.845.224.457 83,87%

Balai Pelayanan

Kesehatan/BPTK Mataram Rp 300.000.000 Rp 184.125.000 61,38%

Retribusi Pemakaian Kekayaan

Daerah (Aula/KLS) Rp 90.000.000 Rp 42.600.000 47,33%

Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa

Rp 210.000.000 Rp 141.525.000 67,39%

Total PAD Dislutkan Rp11.500.000.000 Rp10.650.960.326 92,57%

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB

Page 87: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 72

Pendapatan asli daerah tahun 2018 Dinas Kesehatan Pemerintah

Provinsi NTB adalah Rp 10.650.960.326,00 dimana nilai tersebut belum

memenuhi target yang ditetapkan, yaitu sebesar Rp 11.500.000.000,00 dan

hanya terealisasi sekitar 92,62 persen. PAD Dinas Kesehatan Tahun 2018

berasal dari beberapa komponen yaitu:

Retribusi pelayanan kesehatan dari Rumah Sakir Mata Provinsi NTB

Retribusi pelayanan kesehatan dari Balai Laboratorium Pulau Lombok

Pendapatan BLUD Akademi Perawat Selong

Retibusi pemakaian kekayaan daerah berupa Aula/PKS dan retribusi

tempat penginapan/pesanggrahan/villa dari Balai Pelayanan

Kesehatan/BPTK Mataram

3.2.6. Rumah Sakit Umum H.L. Manambai Abdul Kadir

Nilai PAD yang dihasilkan pada BLUD Rumah Sakit Umum H.L.

Manambai Amdul Kadir pada Tahun 2018 sebesar Rp 27.000.000.000,00.

Nilai tersebut belum memenuhi nilai yang ditargetkan pada Tahun 2018

dimana target yang ditetapkan dari pendapatan BLUD adalah sebesar

Rp 21.762.144.366,00.

Tabel 3. 23 Target, Realisasi, dan Persentase Realisasi Pendapatan

Badan Layanan Umum Daerah di Rumah Sakit Umum H.L.

Manambai Abdul Kadir Sumbawa Tahun 2018

Komponen Target PAD Realisasi PAD % Realisasi

(1) (2) (3) (4)

Lain-lain PAD yang Sah

Rp 27.000.000.000 Rp 21.762.144.367 80,60%

Pendapatan BLUD Rumah Sakit Daerah

Rp 27.000.000.000 Rp 21.762.144.367 80,60%

TOTAL RSU H.L. Manambai

Rp 27.000.000.000 Rp 21.762.144.367 80,60%

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB

Page 88: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 73

3.2.7. Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma Mataram

Nilai PAD yang dihasilkan pada BLUD Rumah Sakit Jiwa Mutiara

Sukma pada Tahun 2018 sebesar Rp 16.000.000.000,00. Nilai tersebut

belum memenuhi nilai yang ditargetkan pada Tahun 2018 dimana target

yang ditetapkan dari pendapatan BLUD sebesar Rp 14.631.391.431,00.

Tabel 3. 24 Target, Realisasi, dan Persentase Realisasi Pendapatan

Badan Layanan Umum Daerah di Rumah Sakit Jiwa Mutiara

Sukma Tahun 2018

Komponen Target PAD Realisasi PAD % Realisasi

(1) (2) (3) (4)

Lain-lain PAD yang Sah

Rp 16.000.000.000 Rp 14.631.391.431 91,45%

Pendapatan BLUD Rumah Sakit Daerah

Rp 16.000.000.000 Rp 14.631.391.431 91,45%

TOTAL RSJ Mutiara Sukma

Rp 16.000.000.000 Rp 14.631.391.431 91,45%

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB

3.2.8. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Pendapatan asli daerah tahun 2018 Dinas Pekerjaan Umum dan

Penataan Ruang Pemerintah Provinsi NTB berasal dari retribusi jasa umum

dan retribusi jasa usaha yang masing-maisng bernilai Rp 3.025.000,00 dan

Rp 560.470.000,00. Nilai tersebut belum memenuhi target yang ditetapkan,

yaitu sebesar Rp 19.250.000,00 untuk retribusi jasa umum dan sebesar

Rp 580.750.000,00 untuk retribusi jasa usaha.

Retribusi jasa umum berasal dari retribusi penggantian biaya cetak

peta. Sementara retrubusi jasa usaha terdiri dari retribusi penggunaan alat

berat dan retribusi laboratorium yang masing-masing bernilai

Rp 191.210.000,00 dan Rp 369.260.000,00.

Page 89: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 74

Tabel 3. 25 Target, Realisasi, dan Persentase Realisasi PAD Dinas

Perumahan dan Penataan Ruang Pemprov Provinsi NTB

Tahun 2018

Komponen Target PAD Realisasi PAD % Realisasi

(1) (2) (3) (4)

Retribusi Jasa Umum

Rp 19.250.000 Rp 3.025.000 15,71%

Retribusi

Penggantian Biaya Cetak Peta

Rp 19.250.000 Rp 3.025.000 15,71%

Retribusi Jasa

Usaha Rp 580.750.000 Rp 560.470.000 96,51%

Retribusi Penggunaan Alat Berat

Rp 273.750.000 Rp 191.210.000 69,85%

Retribusi

Laboratorium Rp 307.000.000 Rp 369.260.000 120,28%

TOTAL Dinas

PUPR Rp 600.000.000 Rp 563.495.000 93,92%

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB

3.2.9. Dinas Perhubungan

Pendapatan asli daerah tahun 2018 Dinas Perhubungan Pemerintah

Provinsi NTB Tahun 2018 berasal dari retribusi ijin trayek, retribusi jasa

usaha dan lain-lain PAD yang sah. PAD yang berasal dari retribusi izin trayek

memiliki kontribusi paling besar terhadap PAD Dinas Perhubungan Pemprov

NTB yaitu sebesar Rp 192.010.000,00 yang terdiri dari mobil bus umum,

mobil penumpang taxi dan izin legalitas operasinal yang masing-maisng

bernilai Rp 104.180.000,00, Rp 67.530.000,00 dan Rp 20.300.000,00.

Persentase relialisasi untuk ketiga komponen tersebut masing-masing

sebesar 90,59 persen, 61,39 persen dan 81,20 persen yang

mengindikasikan bahwa nilai PAD yang berasal dari ketiga komponen

tersebut belum memenuhi target yang ditentukan.

Sementara itu retribusi jasa usaha berasal dari retribusi terminal

yaitu sebesar Rp 45.894.000,00 dengan persentase realisasi sebesar 183,58

persen yang mengindikasikan bahwa PAD yang berasal adri retribusi

Page 90: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 75

penggunaan alat berat sudah memenuhi terget yang sudah ditetapkan yaitu

sebesar Rp 00.000.000,00.

Tabel 3. 26 Target, Realisasi, dan Persentase Realisasi PAD Dinas

Perhubungan Pemprov Provinsi NTB Tahun 2018

Komponen Target PAD Realisasi PAD % Realisasi

(1) (2) (3) (4)

Retribusi Izin

Trayek Rp 250.000.000 Rp 192.010.000 76,80%

Mobil Bus Umum Rp 115.000.000 Rp 104.180.000 90,59%

Mobil Penumpang

Taxi Rp 110.000.000 Rp 67.530.000 61,39%

Izin Legalitas

Operasional Rp 25.000.000 Rp 20.300.000 81,20%

Retribusi Jasa Usaha

Rp 25.000.000 Rp 45.894.000 183,58%

Retribusi

Penggunaan Alat Berat

Rp 25.000.000 Rp 45.894.000 183,58%

Lain-Lain PAD

yang Sah Rp - Rp 3.574.900

TOTAL Dinas Perhubungan

Rp 275.000.000 Rp 241.478.900 87,81%

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB

3.2.10. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Pendapatan asli daerah tahun 2018 Dinas Lingkungan Hidup dan

Kehutanan Pemerintah Provinsi NTB pada Tahun 2018 hanya berasal dari

berasal retribusi jasa usaha yaitu sebesar Rp 353.139.750,00 dengan nilai

persentase realisasi yaitu 57,33 persen. PAD yang berasal dari retribusi jasa

usaha terdiri dari retribusi penjualan produksi usaha daerah dan retribusi

tempat rekreasi masing-masing bernilai sebesar Rp 168.425.825,00 dan

Rp 184.713.925,00. Persentase relialisasi untuk kedua komponen tersebut

masing-masing sebesar 53,30 persen untuk retribusi penjualan produksi

usaha daerah dan 61,57 persen retribusi tempat rekreasi.

Page 91: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 76

Tabel 3. 27 Target, Realisasi, dan Persentase Realisasi PAD Dinas

Lingkungan Hidup dan Kehutanan Pemprov Provinsi NTB

Tahun 2018

Komponen Target PAD Realisasi PAD % Realisasi

(1) (2) (3) (4)

Retribusi Jasa Usaha

Rp 616.000.000 Rp 353.139.750 57,33%

Retribusi

Pemakaian Kekayaan Daerah

Rp - Rp - -

Retribusi Penjualan

Produksi Usaha Daerah

Rp 316.000.000 Rp 168.425.825 53,30%

Retribusi Tempat

Rekreasi Rp 300.000.000 Rp 184.713.925 61,57%

TOTAL Dinas LHK

Rp 616.000.000 Rp 353.139.750 57,33%

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB

3.2.11. Dinas Sosial

Nilai PAD yang dihasilkan Dinas Sosial Pemerintah Provinsi NTB

Tahun 2018 sebesar Rp 3.000.000,00. Nilai tersebut sudah memenuhi nilai

yang ditargetkan pada Tahun 2018 dimana target yang ditetapkan adalah

sebesar Rp 3.000.000,00.

Tabel 3. 28 Target, Realisasi, dan Persentase Realisasi Pendapatan Asli

Daerah Dinas Sosial Pemerintah Provinsi NTB Tahun 2018

Komponen Target PAD Realisasi PAD

% Realisasi

(1) (2) (3) (4)

Retribusi Jasa

Usaha Rp 3.000.000 Rp 3.000.000 100,00%

Sewa Aula Panti Sosial Petirahan

Anak Putra Utama

Rp 3.000.000 Rp 3.000.000 100,00%

TOTAL Dinas

Ssial Rp 3.000.000 Rp 3.000.000 100,00%

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB

Page 92: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 77

3.2.12. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Pendapatan asli daerah tahun 2018 Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Pemerintah Provinsi NTB berasal dari retribusi jasa usaha dan

retribusi perijinan tertentu. PAD yang berasal dari retribusi jasa usaha

memiliki nilai sebesar Rp 291.635.000,00 yang terdiri dari retribusi tempat

penginapan/pesanggrahan/villa dan retribusi pemakaian kekayaan daerah

yang masing-masing bernilai Rp 215.200.000,00 dan Rp 76.435.000,00.

Sementara itu retribusi perijinan tertentu berasal dari retribusi

pelayanan perpanjangan IMTA yaitu sebesar Rp 1.363.932.300,00 dengan

persentase realisasi sebesar 82,66 persen yang mengindikasikan bahwa

PAD yang berasal dari retribusi pelayanan perpanjangan IMTA belum

memenuhi terget yang sudah ditetapkan yaitu sebesar

Rp 1.650.000.000,00. IMTA merupakan singkatan dari izin menggunakan

tenaga kerja asing dimana IMTA adalah izin yang harus dimiliki untuk setiap

tenaga kerja asing yang dipekerjakan oleh kegiaatan usaha dalam rangka

penanaman modal oleh Penanam Modal Asing (PMA) ataupun Penanam

Modal Dalam Negeri (PMDN) yang menggunakan tenaka kerja dalam

kegiatannya.

Page 93: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 78

Tabel 3. 29 Target, Realisasi, dan Persentase Realisasi PAD Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemerintah Provinsi

Provinsi NTB Tahun 2018

Komponen Target PAD Realisasi PAD % Realisasi

(1) (2) (3) (4)

Retribusi Jasa Usaha Rp 160.000.000 Rp 291.635.000 182,27%

Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah

Rp 75.000.000 Rp 76.435.000 -

Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa

Rp 85.000.000 Rp 215.200.000 253,18%

Retribusi Perijinan Tertentu

Rp1.650.000.000 Rp1.363.932.300 82,66%

Retribusi Pelayanan Perpanjangan IMTA

Rp 1.650.000.000 Rp 1.363.932.300 82,66%

Total PAD Dinas Nakertrans

Rp1.810.000.000 Rp1.655.567.300 91,47%

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB

3.2.13. Dinas Koperasi dan UKM

Pendapatan asli daerah tahun 2018 Dinas Koperasi dan Usaha Kecil

Menengah Pemerintah Provinsi NTB berasal dari retribusi jasa usaha yaitu

sebesar Rp 198.241.000,00 yang terdiri dari sewa gedung balatkop sebesar

Rp 38.836.000,00 dan diklat koperasi sebesar Rp 159.405.000,00.

Tabel 3. 30 Target, Realisasi, dan Persentase Realisasi PAD Dinas

Koperasi dan UKM Pemerintah Provinsi NTB Tahun 2018

Komponen Target PAD Realisasi PAD

% Realisasi

(1) (2) (3) (4)

Retribusi Jasa Usaha

Rp 408.500.000 Rp 198.241.000 48,53%

Sewa Gedung Balatkop

Rp 46.000.000 Rp 38.836.000 84,43%

Diklat Koperasi Rp 362.500.000 Rp 159.405.000 43,97%

Total Dinas

Koperasi dan UKM Rp 408.500.000 Rp 198.241.000 48,53%

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB

Page 94: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 79

3.2.14. Sekretariat Daerah

Pendapatan asli daerah tahun 2018 Sekretariat Daerah Provinsi NTB

pada Tahun 2018 berasal dari retribusi jasa usaha sebesar

Rp 79.450.000,00 dimana nilai tersebut hanya sekitar 31,78 persen dari nilai

PAD yang sudah ditargetkan. Retribusi jasa usaha Sekretariat Daerah pada

Tahun 2018 terdiri dari sewa pemakaian Gedung Graha Bhakti Praja sebesar

Rp 33.500.000,00, sewa pemakaian Gedung Sangkareang dengan nilai

sebesar Rp 26.250.000,00 dan sewa pemakaian Gedung VIP Bandara

sebesar Rp 19.700.000,00.

Tabel 3. 31 Target, Realisasi, dan Persentase Realisasi PAD Sekretariat

Daerah Pemerintah Provinsi NTB Tahun 2018

Komponen Target PAD Realisasi PAD

% Realisasi

(1) (2) (3) (4)

Retribusi Jasa Usaha

Rp 250.000.000 Rp 79.450.000 31,78%

Sewa Pemakaian

Gedung Graha Bhakti Praja

Rp 133.750.000 Rp 33.500.000 25,05%

Sewa Pemakaian

Gedung Sangkareang

Rp 56.250.000 Rp 26.250.000 46,67%

Sewa Pemakaian

Gedung VIP Bandara Rp 60.000.000 Rp 19.700.000 32,83%

Total PAD Sekretariat Daerah

Rp 250.000.000 Rp 79.450.000 31,78%

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB

3.2.15. Badan Penghubung Provinsi NTB

Pendapatan asli daerah tahun 2018 Badan Penghubung Provinsi NTB

berasal dari retribusi jasa usaha lebih tepatnya retribusi tempat

penginapan/pesanggrahan/villa yaitu sebesar Rp 723.150.000,00 dimana

nilai tersebut merupakan 48,21 persen dari nilai yang sudah ditargetkan.

Page 95: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 80

Tabel 3. 32 Target, Realisasi, dan Persentase Realisasi PAD Badan

Penghubung Provinsi NTB Tahun 2018

Komponen Target PAD Realisasi PAD

% Realisasi

(1) (2) (3) (4)

Retribusi Jasa Usaha Rp 1.500.000.000 Rp 723.150.000 48,21%

Retribusi Tempat

Penginapan/Pesanggrahan/Villa Rp 1.500.000.000 Rp 723.150.000 48,21%

Total PAD Badan

Penghubung Rp1.500.000.000 Rp723.150.000 48,21%

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB

3.2.16. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pendapatan asli daerah tahun 2018 Badan Pengembangan Sumber

Daya Manusia Pemerintah Provinsi NTB berasal dari retribusi jasa usaha dan

pendapatan dari penyelenggaraan pendidikan. PAD yang berasal dari

retribusi jasa usaha memiliki nilai sebesar Rp 1.218.720.000,00 yang terdiri

dari retribusi tempat penginapan/pesanggrahan/villa dan retribusi

pemakaian kekayaan daerah yang masing-masing bernilai sebesar

Rp 886.450.000,00 dan Rp 332.270.000,00 dengan nilai persentase

realiasasi sebesar 80,92 persen untuk retribusi pemakaian kekayaan daerah

dan 35,46 persen untuk retribusi tempat penginapan/pesanggrahan/villa.

Sementara itu, PAD yang berasal dari pendapatan dari penyelenggaraan

pendidikan memiliki nilai sebesar Rp 4.430.082.000,00 dengan persentase

realisasi 72,79 persen.

Page 96: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 81

Tabel 3. 33 Target, Realisasi, dan Persentase Realisasi PAD Badan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Pemerintah Provinsi

NTB Tahun 2018

Komponen Target PAD Realisasi PAD % Realisasi

(1) (2) (3) (4)

Retribusi Jasa Usaha Rp2.910.600.000 Rp1.218.720.000 41,87%

Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah

Rp 410.600.000 Rp 332.270.000 80,92%

Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa

Rp 2.500.000.000 Rp 86.450.000 35,46%

Lain-Lain PAD yang Sah Rp6.086.425.000 Rp4.430.082.000 72,79%

Pendapatan dari

Penyelenggaraan Pendidikan Rp 6.086.425.000 Rp 4.430.082.000 72,79%

Total PAD BPSDM Rp8.997.025.000 Rp5.648.802.000 62,79%

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB

3.2.17. Dinas Pertanian dan Perkebunan

Pendapatan asli daerah tahun 2018 Dinas Pertanian dan Perkebunan

Pemerintah Provinsi NTB berasal dari retribusi jasa usaha yaitu sebesar

Rp 1.164.641.550,00 dimana nilai tersebut 91,61 persen dari total yang

ditargetkan. Adapun komponen retribusi jasa usaha antara lain retribusi

pemakaian kekayaan daerah yang berasal dari sewa kelas sebesar

Rp 11.400.000,00, retribusi tempat penginapan/pesanggrahan/villa yang

berasal dari sewa Gedung balai diklat pertanian sebesar Rp 122.925.000,00

dan retribusi penjualan produksi usaha daerah sebesar

Rp 1.030.316.550,00. PAD Dinas Pertanian dan Perkebunan yang berasal

dari retribusi produksi usaha daerah merupakan pendapatan dari Unit

Pengolah Benih (UPB) dari beberapa daerah seperti UPB Peninjauan, UPB

Puyung, UPB Uthan, UPB Sedau dan UPB Santong.

Page 97: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 82

Tabel 3. 34 Target, Realisasi, dan Persentase Realisasi PAD Dinas

Pertanian dan Perkebunan Pemerintah Provinsi NTB Tahun

2018

Komponen Target PAD Realisasi PAD % Realisasi

(1) (2) (3) (4)

Retribusi Jasa Usaha Rp1.271.270.000 Rp1.164.641.550 91,61%

Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah

Rp 25.000.000 Rp 11.400.000 45,60%

Retribusi Tempat

Penginapan/Pesanggrahan/Villa Rp 250.000.000 Rp 122.925.000 49,17%

Retribusi Penjualan Produksi

Usaha Daerah Rp 996.270.000 Rp 1.030.316.550 103,42%

Total PAD Distanbun Rp1.271.270.000 Rp1.164.641.550 91,61%

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB

3.2.18. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Pendapatan asli daerah tahun 2018 Dinas Peternakan dan Kesehatan

Hewan Pemerintah Provinsi NTB berasal dari retribusi jasa usaha yaitu

sebesar Rp 821.074.210,00 dimana nilai tersebut 81,70 persen dari total

yang ditargetkan. Komponen retribusi jasa usaha antara lain retribusi

penjualan produksi usaha daerah dan retribusi pemakaian kekayaan

daerah. Retribusi pemakaian kekayaan daerah berasal dari Poskeswan

Swadaya dan RSH Banyumulek sebesar Rp 56.833.360,00 dan Holding

Ground Lembar sebesar Rp 17.302.500,00. Adapun retribusi penjualan

produksi usaha daerah berasal dari Insemninasi Buatan BIB, penjualan HMT

BPT Serading dan penjualan sapi tidak layak bibit BPT – HMT Serading

dengan nilai masing-masing sebesar Rp 487.383.350,00, Rp 18.215.000,00

dan Rp 241.340.000,00.

Page 98: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 83

Tabel 3. 35 Target, Realisasi, dan Persentase Realisasi PAD Dinas

Peternakan dan Kesehatan Hewan Pemerintah Provinsi NTB

Tahun 2018

Komponen Target PAD Realisasi PAD % Realisasi

(1) (2) (3) (4)

Retribusi Jasa Usaha Rp1.005.000.000 Rp 821.074.210 81,70%

Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah

Rp 90.000.000 Rp 74.135.860 82,37%

Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah

Rp 915.000.000 Rp 746.938.350 81,63%

Total PAD Disnakkeswan Rp1.005.000.000 Rp 821.074.210 81,70%

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB

3.2.19. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral

Pendapatan asli daerah tahun 2018 Dinas Energi dan Sumber Daya

Mineral Pemerintah Provinsi NTB berasal dari retribusi jasa usaha yaitu sewa

alat bor dengan nilai sebesar Rp 19.200.000,00 dimana nilai tersebut 38,40

persen dari total yang ditargetkan.

Tabel 3. 36 Target, Realisasi, dan Persentase Realisasi PAD Dinas

Energi dan Sumber Daya Mineral Pemerintah Provinsi NTB

Tahun 2018

Komponen Target PAD Realisasi PAD % Realisasi

(1) (2) (3) (4)

Retribusi Jasa Usaha

Rp 50.000.000 Rp 19.200.000 38,40%

Sewa Alat Bor Rp 50.000.000 Rp 19.200.000 38,40%

Retribusi Jasa Umum

Rp 250.000.000 - 38,40%

Total PAD Dinas ESDM

Rp 300.000.000 Rp 19.200.000 6,40%

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB

Page 99: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 84

3.2.20. Dinas Kelautan dan Perikanan

Realisasi pendapatan asli daerah tahun 2018 Dinas Kelautan dan

Perikanan Pemerintah Provinsi NTB adalah sebesar Rp 993.054.866,00

dengan persentase realisasi 82,05 persen. Nilai PAD tersebut berasal dari

retribusi jasa usaha dan retribusi perijinan tertentu. PAD yang berasal dari

retribusi jasa usaha memiliki nilai sebesar Rp 723.677.000,00 yang terdiri

dari retribusi pemakaian kekayaan daerah dan retribusi penjualan produksi

usaha daerah yang masing-masing bernilai Rp 231.923.500,00 dan

Rp 491.753.500,00.

Sementara itu retribusi izin usaha perikanan berasal dari izin usaha

perikanan yaitu sebesar Rp 269.377.866,00 dengan persentase realisasi

sebesar 189,70 persen.

Tabel 3. 37 Target, Realisasi, dan Persentase Realisasi PAD Dinas

Kelautan dan Perikanan Pemerintah Provinsi NTB Tahun

2018

Komponen Target PAD Realisasi PAD %

Realisasi

(1) (2) (3) (4)

Retribusi Jasa Usaha

Rp 1.068.250.000 Rp 723.677.000 67,74%

Retribusi Pemakaian

Kekayaan Daerah Rp 365.250.000 Rp 231.923.500 63,50%

Retribusi Penjualan Produksi Usaha

Daerah

Rp 703.000.000 Rp 491.753.500 69,95%

Retribusi Izin

Usaha Perikanan Rp 142.000.000 Rp 269.377.866 189,70%

Izin Usaha Perikanan Rp 142.000.000 Rp 269.377.866 189,70%

Total PAD Dislutkan

Rp 1.210.250.000 Rp 993.054.866 82,05%

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB

Page 100: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 85

3.2.21. Dinas Perindustrian

Realisasi pendapatan asli daerah Dinas Perindutrian Pemerintah

Provinsi NTB pada Tahun 2018 adalah sebesar Rp 31.333.800,00 dengan

persentase realisasi 20,89 persen. Nilai PAD tersebut berasal dari retribusi

jasa usaha dengan rincian sewa mesin kemasan sebesar Rp 31.333.800,00.

Tabel 3. 38 Target, Realisasi, dan Persentase Realisasi PAD Dinas

Perindustrian Pemerintah Provinsi NTB Tahun 2018

Komponen Target PAD Realisasi PAD %

Realisasi

(1) (2) (3) (4)

Retribusi Jasa Usaha

Rp 150.000.000 Rp 31.333.800 20,89%

Sewa Mesin Kemasan Rp 100.000.000 Rp 31.333.800 31,33%

Window shopping (sewa tempat)

Rp 50.000.000 Rp - 0,00%

Total PAD Dinas Perindustrian

Rp 150.000.000 Rp 31.333.800 20,89%

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB

3.2.22. Dinas Pemuda dan Olah Raga

Realisasi pendapatan asli daerah Dinas Pemuda dan Olahraga

Pemerintah Provinsi NTB pada Tahun 2018 adalah sebesar

Rp 253,442,000,00 dengan persentase realisasi 101,38 persen.

Tabel 3. 39 Target, Realisasi, dan Persentase Realisasi PAD Dinas

Pemuda dan Olahraga Pemerintah Provinsi NTB Tahun

2018

Komponen Target PAD Realisasi PAD %

Realisasi

(1) (2) (3) (4)

Retribusi Jasa Usaha Rp 250.000.000 Rp 253.442.000 101,38%

Retribusi Tempat Oahraga Rp 250.000.000 Rp 253.442.000 101,38%

Total PAD Dispora Rp 250.000.000 Rp 253.442.000 101,38%

Sumber: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemprov NTB

Page 101: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 86

Page 102: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 87

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penjabaran tentang peningkatan PAD Provinsi

NTB, dapat dirangkum beberapa hal, antara lain:

1. realisasi PAD pada Tahun 2018 sebesar Rp 41.660.417.707.372,00

dengan persentase realisasi sebesar 93,93 persen;

2. Realisasi PAD pada Tahun 2018 mengalami penurunan sebesar 1,43

persen jika dibandingkan dengan realisasi PAD pada Tahun 2017;

3. Persentase Kontribusi PAD terhadap pendapatan daerah Tahun 2018

adalah sebesar 33,60 persen, dimana nilai tersebut mengalami

kenaikan jika dibandingkan dengan Tahun 2017;

4. Pajak daerah merupakan komponen yang memberikan kontribusi

terbesar terhadap PAD pada Tahun 2018 yaitu sekitar 76,47 persen

PAD berasal dari pajak daerah;

5. Pada Tahun 2018, komponen PAD yang mengalami peningkatan

realisasi hanya pajak daerah yaitu sebesar 7,53 persen. Sedangkan

komponen lainnya seperti retribusi daerah, pengelolaan kekayaan

daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah mengalami

penurunan dengan dengan persentase masing-maisng sebesar 7,86

persen, 63,33 persen dan 2,32 persen;

6. Perangkat daerah yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PAD

adalah Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah yaitu sebesar Rp

1.277.223.953.788,00 dengan persentase kontribusi sebesar 76,87

persen.

Page 103: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | i...Pendapatan asli daerah merupakan salah satu komponen penyusun pendapatan daerah yang bersumber dari potensi dari daerah itu sendiri yang dipungut

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah | 88