peningkatan pemahaman konsep gaya, gerak, energi dan ... · konsep dalam pembelajaran ipa materi...

89
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN FUNGSINYA MELALUI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, INTELEKTUAL) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI DUWET 01 BAKI SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: Rima Nur Cahyanti NIM : ( K7108215 ) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: vankhue

Post on 03-May-2019

240 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI

DAN FUNGSINYA MELALUI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS,

AUDITORI, VISUAL, INTELEKTUAL) PADA SISWA KELAS V SD

NEGERI DUWET 01 BAKI SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN

2011/2012

SKRIPSI

Oleh:

Rima Nur Cahyanti

NIM : ( K7108215 )

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Rima Nur Cahyanti

NIM : K7108215

Jurusan/Program Studi : PGSD

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “Peningkatan Pemahaman Konsep

Gaya, Gerak, Dan Energi Dan Fungsinya Melalui Pendekatan SAVI

(Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) Pada Siswa Kelas V SD Negeri Duwet

01 Baki Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011/2012” ini benar-benar merupakan

hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis

lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Juni 2012

Yang membuat pernyataan

Rima Nur Cahyanti

K7108215

Page 3: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI

DAN FUNGSINYA MELALUI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS,

AUDITORI, VISUAL, INTELEKTUAL) PADA SISWA KELAS V SD

NEGERI DUWET 01 BAKI SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN

2011/2012

Oleh:

RIMA NUR CAHYANTI

K7108215

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program PGSD

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Juni 2012

Page 4: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Surakarta, Juni 2012

Pembimbing I, Pembimbing II

Dr. Peduk Rintayati, M.Pd Drs. Samidi, M.Pd

NIP 195402241982032001 NIP: 195111081988031001

Page 5: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk

memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari : Jum’at

Tanggal : 22 Juni 2012

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Hadi Mulyono, M.Pd

Sekretaris : Drs. Hasan Mahfud, M.Pd

Anggota I : Dr. Peduk Rintayati, M.Pd

Anggota II : Drs. Samidi, M.Pd

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Page 6: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

Rima Nur Cahyanti. Peningkatan Pemahaman Konsep Gaya, Gerak, Energi Dan

Fungsinya Melalui Pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) Pada

Siswa Kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011/2012.

Skripsi, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta. Juni 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman

konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada

siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo dengan menerapkan

pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual).

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK).

Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas

perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian

adalah siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo yang berjumlah 21

siswa. Sumber data berasal dari guru dan siswa. Teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah dengan wawancara, tes hasil belajar, arsif, observasi, dan

perekaman/ foto. Validitas data menggunakan teknik deskriptif komparatif dan

analisis interaktif. Prosedur penelitian adalah model siklus yang saling berkaitan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penerapan pendekatan

SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) dapat meningkatkan pemahaman

konsep siswa dari prasiklus ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II. Proses

pembelajaran pada prasiklus bersifat konvensional sehingga pemahaman konsep

siswa rendah. Peningkatan terjadi pada siklus I. Pemahaman konsep siswa

meningkat walaupun belum optimal. Pelaksanaan siklus II menyebabkan

pemahaman konsep siswa menjadi lebih baik dan meningkat tinggi sehingga dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran.

Simpulan penelitian ini adalah penerapan pendekatan SAVI

(Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) dapat meningkatkan pemahaman konsep

siswa dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada

siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo.

Kata kunci: pendekatan SAVI, pemahaman konsep

Page 7: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

Rima Nur Cahyanti. Improved Understanding of Concepts Force, Motion, Energy

and it Function Through SAVI Approach (Somatic, Auditory, Visual, Intellectual)

In Elementary School Fifth Grade Students Class V Duwet 01 Baki Sukoharjo

Year 2011/2012. Thesis, Faculty of Teacher Training and Educational Sciences

University Sebelas Maret. June 2012.

The purpose of this study was to improve understanding of the concepts in

materials science teaching force, motion, energy and functions in the Elementary

School fifth grade students Duwet 01 Baki Sukoharjo by applying the SAVI

approach (Somatic, Auditory, Visual, intellectual).

This research is a Classroom Action Research (CAR). The experiment is

conducted in two cycles, with each cycle consisting of planning, implementation

measures, observation, and reflection. The subjects is elementary school fifth

grade students Duwet 01 Baki Sukoharjo which amounts to 21 students. The

source data comes from the teachers and students. Data collection techniques used

are the interviews, the test results to learn, archives, observation, and recording or

photo. The validity data using comparative descriptive techniques and interactive

analysis. Research procedure is a model of inter-related cycles.

The results shows that through the application of the SAVI approach

(Somatic, Auditory, Visual, Intellectual) can enhance students' understanding of

the concept of precycle into cycles I and from cycle I to cycle II. Learning process

in the precycle is conventional, so the students understanding is low. The increase

occurres in cycle I. The students' understanding of the concept is increase,

although not yet optimal. Implementation of the second cycle led to an

understanding of concepts students improve and rise so high, so it can improve the

quality of learning.

The conclusions of this study is the application of the SAVI approach

(Somatic, Auditory, Visual, Intellectual) can enhance students' understanding of

concepts in materials science teaching force, motion, energy and it function in the

Elementary School fifth grade students Duwet 01 Baki Sukoharjo.

Key words: SAVI approach, understanding the concept of

Page 8: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MOTTO

Hidup selalu penuh liku-liku

Jalan kehidupan terkadang sering di luar keinginan

Terpaku meratapi nasib akan membuat kita mudah terjatuh

Maka, jadilah orang yang kuat dan belajarlah dari setiap cobaan yang datang.

Jika setetes darah dapat memberikan kehidupan bagi orang lain,

Apalagi jika menyalurkan ilmu kepada semua orang.

Sesuatu yang ikhlas kita berikan niscaya akan memberikan manfaat yang lebih

besar bagi diri sendiri dan orang lain.

Bersikaplah arif dalam menerima jalan kehidupan

Terimalah segala kekurangan dan kelebihan kita dengan hati lapang

Karena sesungguhnya tiada jalan kehidupan yang sia-sia

Menjadi diri sendiri akan membuat kita lebih dewasa menghadapi kehidupan.

Page 9: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSEMBAHAN

Teriring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk:

“Bapak dan Ibu”

Terima kasih atas segala kasih sayang, dukungan serta segala

pengorbanan kalian sehingga aku bisa mencapai semua ini. Semua kasih sayang

dan pengorbanan kalian tidak akan pernah bisa aku lupakan. Kasih sayangmu

sepanjang masa.

“Keluargaku”

Terima kasih karena senantiasa membantu dan mendorong disetiap

langkahku, selalu menemaniku dalam keadaan susah maupun senang. Terima

kasih untuk semuanya.

“Teman-teman PGSD”

Untuk semua teman terdekatku, terima kasih telah membantu dan

memberikan semangat. Segala bantuan kalian tidak akan pernah aku lupakan.

Page 10: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang memberi

ilmu, inspirasi, dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “Peningkatan Pemahaman Konsep Gaya, Gerak, Dan

Energi Dan Fungsinya Melalui Pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual,

Intelektual) Pada Siswa Kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo Tahun

Pelajaran 2011/2012”.

Sekripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk

mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi PGSD, Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa

terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan

pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih

kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Program Studi PGSD, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Dr. Peduk Rintayati, M.Pd., selaku pembimbing I, yang selalu memberikan

motivasi dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

4. Drs. Samidi, M.Pd., selaku pembimbing II, yang selalu memberikan

pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Kepala SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo, yang telah memberikan

kesempatan dan tempat guna pengambilan data dalam penelitian.

6. M. Kamirasih, S.Pd., selaku guru kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki

Sukoharjo, yang telah memberi bimbingan dan bantuan dalam penelitian.

7. Siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo yang telah bersedia untuk

berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian ini.

8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

mungkin disebutkan satu persatu.

Page 11: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena

keterbatasan penulis. Meskipun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini

bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Page 12: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

HALAMAN PERNYATAAN ................................................................... ii

HALAMAN PENGAJUAN ....................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... v

HALAMAN ABSTRAK ............................................................................ vi

HALAMAN MOTTO ................................................................................ viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................ ix

KATA PENGANTAR ............................................................................... x

DAFTAR ISI .............................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiv

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Perumusan Masalah ................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka ....................................................................... 8

B. Penelitian yang Relevan ............................................................ 24

C. Kerangka Berpikir ..................................................................... 25

D. Hipotesis .................................................................................... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 28

B. Subjek Penelitian ....................................................................... 28

C. Sumber Data .............................................................................. 28

Page 13: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 29

E. Bentuk dan Strategi Penelitian ................................................... 30

F. Validitas Data ............................................................................. 32

G. Analisis Data ............................................................................. 35

H. Indikator Kinerja ................................................................................. 36

I. Prosedur Penelitian ..................................................................... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan ................................................................ 43

B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian .............................................. 45

1. Siklus I .................................................................................. 45

2. Siklus II ................................................................................ 56

C. Deskripsi Hasil Penelitian ......................................................... 66

D. Pembahasan ............................................................................... 68

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................... 71

B. Implikasi .................................................................................... 71

C. Saran .......................................................................................... 72

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 74

LAMPIRAN ............................................................................................... 76

Page 14: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1 Skema Kerangka Berpikir .................................................................... 26

2 Model Siklus Tindakan ........................................................................ 31

3 Analisis Model Interaktif ..................................................................... 35

4 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas .................................................... 36

5 Grafik Data Nilai IPA Data Awal ........................................................ 44

6 Grafik Data Nilai IPA Pada Siklus I ............................................... .... 54

7 Grafik Perbandingan Hasil Tes Data Awal dengan Siklus I ........... .... 55

8 Grafik Data Nilai IPA Siklus II ...................................................... .... 63

9 Grafik Perbandingan Ketuntasan Data Awal, Siklus I, Siklus II .... .... 64

10 Grafik Perbandingan Hasil Tes Data awal, Siklus I dan Siklus ......... 65

Page 15: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1 Indikator Kinerja .................................................................................... 36

2 Distribusi Frekuensi Nilai Pretest .......................................................... 44

3 Distribusi Frekuensi Nilai Siklus I ......................................................... 53

4 Perbandingan Hasil Tes Belajar Data Awal dengan Siklus I ................. 54

5 Distribusi Frekuensi Nilai Siklus II ........................................................ 63

6 Perbandingan Ketuntasan Data Awal, Siklus I dan Siklus II ................. 64

7 Perbandingan Hasil Tes Data Awal, Siklus I dan Siklus II .................... 65

Page 16: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Jadwal Penelitian ............................................................................... 76

2 Buku Ajar ........................................................................................... 77

3 Silabus Pembelajaran ......................................................................... 92

4 Lembar Soal Pretes ............................................................................ 98

5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ..................................... 101

6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ................................... 127

7 Lembar Hasil Wawancara Guru Sebelum Tindakan ......................... 154

8 Lembar Hasil Wawancara Guru Setelah Tindakan ............................ 155

9 Lembar Hasil Wawancara Siswa Setelah Tindakan .......................... 157

10 Daftar Nilai Pretes ............................................................................. 158

11 Daftar Nilai Siklus I ........................................................................... 159

12 Daftar Nilai Siklus II ......................................................................... 160

13 Hasil Observasi Kinerja Siswa Siklus I ............................................. 161

14 Hasil Observasi Kinerja Siswa Siklus II ............................................ 165

15 Pedoman Penilaian Observasi Kinerja Siswa .................................... 169

16 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I .............................................. 171

17 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II ............................................. 181

18 Pedoman Penilaian Kinerja Guru ...................................................... 191

19 Foto Pembelajaran Siklus I ................................................................ 201

20 Foto Pembelajaran Siklus II ............................................................... 202

21 Surat Permohonan Izin Penyusunan Skripsi ...................................... 203

22 Surat Keputusan Dekan FKIP tentang Izin Penyusunan Skripsi ....... 204

23 Surat Permohonan Izin Observasi ..................................................... 205

24 Surat Permohonan Izin Penelitian ..................................................... 206

25 Surat Undangan Pelaksanaan Tindakan ............................................. 207

Page 17: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sistem Pendidikan Nasional bertujuan untuk mewujudkan manusia

seutuhnya, berdasarkan tujuan Pendidikan Nasional tersebut, menunjukkan bahwa

pendidikan merupakan hal yang sangat penting dimana pendidikan adalah salah

satu faktor penentu masa depan generasi penerus bangsa, dan menjadi tolok ukur

sumber daya manusia suatu bangsa, maka kebutuhan pendidikan harus dipenuhi

dan ditingkatkan. Sebab pendidikan merupakan wahana atau salah satu instrumen

yang digunakan tidak hanya untuk membebaskan manusia dari keterbelakangan,

melainkan juga kebodohan dan kemiskinan. Seiring dengan perkembangan

masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin maju pesat maka

diharapkan pula dapat menghasilkan inovasi di berbagai bidang, khususnya dalam

bidang pendidikan sehingga dapat diperoleh manusia produktif dan berkualitas

seperti tertera pada UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional

pasal 3 yang berbunyi :

“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab’’

Upaya peningkatan kualitas pendidikan tidak dapat berjalan tanpa adanya

suatu inovasi pendidikan. Inovasi pendidikan merupakan upaya dasar dalam

memperbaiki aspek pendidikan dalam praktiknya, hal ini sesuai dengan

pernyataan Dwijiastuti (mengutip simpulan Hamijoyo) yang mengemukakan

inovasi pendidikan adalah suatu perubahan yang baru dan kualitatif berbeda dari

hal yang ada sebelumnya serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan

kemampuan guna mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan (2008: 7).

Peningkatan mutu pendidikan pada setiap jenjang dan jenis merupakan

program yang harus ditangani secara serius. Fakta di lapangan telah membuktikan

bahwa proses belajar mengajar selama ini banyak berupa kegiatan duduk, dengar,

Page 18: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

catat dan hafal saja sehingga peserta didik kurang mendapatkan pembelajaran

yang lebih bermakna. Upaya peningkatan kualitas pendidikan dapat direalisasikan

dengan usaha mengubah proses pembelajaran, penggunaan metode dan

pendekatan yang inovatif, serta perubahan situasi belajar yang menyangkut

peningkatan fasilitas belajar mengajar serta peningkatan mutu profesional guru.

Salah satu upaya yang dapat dilaksanakan yaitu dengan menggunakan

pendekatan pembelajaran yang inovatif ataupun media pembelajaran yang

diharapkan dapat menjembatani guru dan peserta didik agar lebih paham dalam

proses belajar mengajar. Mengajar tidak hanya memotivasi peserta didik, tetapi

dapat membawa peserta didik menerapkannya sedemikian rupa sehingga relevan

dan bermakna, serta menyebarkan pengetahuan dan membelajarkan siswa untuk

mendalami pengetahuan.

Pendekatan pembelajaran adalah hal yang sangat penting, sehingga seorang

guru dituntut untuk memilih pendekatan pembelajaran yang tepat dalam proses

pembelajarannya, hal ini sesuai dengan pendapat Syaiful Sagala bahwa,

“Pendekatan pembelajaran menjadi suatu hal yang amat penting, karena dilihat

dari sudut psikologi setiap anak mempunyai kemampuan yang berbeda dalam

menerima pelajaran, untuk itu diperlukan pendekatan yang sesuai potensi anak

didik” (2006: 70).

Mata pelajaran IPA di Sekolah Dasar sesuai dengan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan 2006 bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan

sebagai berikut: (a) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang

Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya,

(b) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang

bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, (c)

Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya

hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan

masyarakat, (d) Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam

sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan, (e) Meningkatkan

kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan

limgkungan alam, (f) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala

Page 19: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan, (g) Memperoleh bekal

pengetahuan, konsep dan ketrampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan

pendidikan ke SMP.

IPA merupakan suatu ilmu yang mempelajari fenomena alam beserta segala

sesuatu yang ada di dalamnya. Pembelajaran IPA tidak dapat dipelajari dengan

teori saja melainkan memerlukan pembelajaran yang di alami secara langsung

sehingga perlu diungkap selama proses pembelajaran sebab pada dasarnya IPA

terdiri atas produk, proses, dan prosedur. Dalam pembelajaran IPA guru harus

dapat mengajak siswa untuk mengelompokkan pengetahuan yang sedang

dipelajarinya ke dalam fakta, data dan konsep.

Pembelajaran IPA menuntut adanya peran aktif dari peserta didik dan guru.

Peran aktif dari peserta didik yakni peserta didik harus mampu berpikir logis

berdasarkan fakta yang ditemukannya dalam proses pembelajaran dimana peserta

didik harus aktif dalam melakukan kegiatan dan menggali kemampuannya sendiri.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Benny. A. Pribadi (mengutip simpulan Gagnon

dan Collay, 2006) bahwa siswa belajar dan membangun pengetahuan manakala

dia terlibat aktif dalam kegiatan belajar, berikut contoh aktivitas pembelajaran

yang menandai siswa melakukan konstruksi pengetahuan antara lain: (1)

Merumuskan pertanyaan secara kolaboratif, (2) Menjelaskan fenomena yang

dilihat, (3) Berfikir kritis tentang isu-isu yang bersifat kompleks, (4) Mengatasi

masalah yang sedang dihadapi (2009: 159).

Peran aktif dari guru yakni seorang guru harus mampu memilih pendekatan

pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk lebih aktif dalam

pembelajarannya, dalam hal ini guru harus menggunakan pendekatan

pembelajaran yang inovatif.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas V dan nilai pretes IPA

siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo tentang materi gaya, gerak,

energi dan fungsinya yang telah dikumpulkan oleh peneliti menunjukkan bahwa

banyak siswa yang nilainya masih rendah dan belum mencapai target KKM pada

mata pelajaran IPA yaitu 65. Dari 21 siswa terdapat 17 siswa yang nilainya masih

dibawah nilai KKM, berdasarkan nilai pretes IPA tersebut menunjukkan bahwa

Page 20: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

nilai tertinggi adalah 85 dan nilai terendah adalah 25 (dapat di lihat pada lampiran

10. hlm. 158). Berdasarkan perolehan data nilai pretes tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa keefektifan guru dalam pembelajaran dan pemahaman konsep

siswa tentang materi gaya, gerak, energi dan fungsinya masih sangat kurang.

Faktor utama penyebab masalah tersebut adalah pendekatan pembelajaran

yang digunakan oleh guru masih konvensional. Guru lebih banyak berceramah,

hanya mengajarkan siswa untuk menghafal konsep-konsep dari materi IPA tanpa

pernah melakukan suatu kegiatan yang mengaktifkan siswa atau kegiatan

percobaan di dalam kelas, dimana guru hanya meminta siswa membuat hasil

pekerjaan di rumah sehingga guru hanya mengetahui hasilnya saja sedangkan

proses pengerjaannya guru tidak mengetahuinya, maka guru juga sulit mengetahui

tingkat pemahaman siswa dalam pembelajaran. Selain itu guru juga jarang

menggunakan media/alat peraga dan guru kurang memanfaatkan sarana dan

prasarana pembelajaran di sekolah pada pembelajaran IPA.

Pembelajaran dengan model konvensional mengakibatkan peserta didik

cepat bosan dan kurang aktif dalam pembelajaran sebab hanya duduk, mendengar,

mencatat dan menghafal saja tanpa adanya usaha menghubungkan materi dengan

perilaku kehidupan sehari-hari sehingga menyebabkan siswa kelas V SD Negeri

Duwet 01 Baki Sukoharjo kurang memahami konsep gaya, gerak, energi dan

fungsinya. Menurut McCown, Driscoll, dan Roop (2006) bahwa siswa belajar dan

membangun pengetahuan mereka manakala mereka berupaya untuk memahami

lingkungan yang ada di sekitar mereka, membawa siswa bersentuhan langsung

dengan objek atau peristiwa yang sedang dipelajari akan memberikan

kemungkinan untuk membangun pemahaman yang baik tentang objek atau

peristiwa tersebut (Benny. A. Pribadi, 2009: 158).

Dari berbagai faktor tersebut, peneliti mencoba mencari pemecahan

masalah tersebut dengan menerapkan pendekatan SAVI (Somatis, Auditori,

Visual, Intelektual) untuk pembelajaran IPA pada siswa kelas V SD Negeri Duwet

01 Baki Sukoharjo. Pendekatan SAVI merupakan pendekatan pembelajaran

dengan menggunakan konsep penyatuan seluruh indera yang mengajak peserta

didik bangkit, aktif dan bergerak secara berkala yang dapat menyegarkan tubuh,

Page 21: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

meningkatkan peredaran darah ke otak dan dapat berpengaruh positif pada saat

belajar. Somatis berarti belajar dengan bergerak dan berbuat, dapat dilakukan

dengan mengajak siswa untuk melakukan kegiatan percobaan tentang gaya, gerak

dan energi dengan menggunakan berbagai alat peraga. Auditori adalah belajar

dengan berbicara dan mendengar, sedangkan visual adalah belajar dengan

mengamati, sehingga kedua unsur tersebut dapat direalisasikan dengan

menggunakan media audio visual untuk meningkatkan pemahaman konsep gaya,

gerak, energi dan fungsinya. Intelektual adalah belajar dengan memecahkan

masalah dan merenungkan, dapat dilakukan dengan memberikan beberapa soal

yang berkaitan dengan gaya, gerak, energi dan fungsinya dimana untuk menjawab

soal tersebut siswa harus menggali pengetahuan, pengalaman, dan membangun

makna setelah mengikuti beberapa kegiatan pembelajaran.

Dari beberapa pernyataan di atas dapat dijadikan alasan peneliti

memilih/menerapkan pendekatan SAVI untuk meningkatkan pemahaman konsep

gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki

Sukoharjo. Untuk mengetahui keefektifan pendekatan SAVI dalam meningkatkan

pemahaman konsep gaya, gerak, energi dan fungsinya, maka peneliti mengambil

judul skripsi “Peningkatan Pemahaman Konsep Gaya, Gerak, Energi Dan

Fungsinya Melalui Pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual)

Pada Siswa Kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo Tahun Pelajaran

2011/2012”.

B. Perumusan Masalah

Apakah terdapat peningkatan pemahaman konsep gaya, gerak, energi dan

fungsinya melalui pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) pada

siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo ?

Page 22: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

Meningkatkan pemahaman konsep gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa

kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo, melalui pendekatan SAVI

(Somatis, Auditori, Visual, Intelektual).

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Dapat memberikan alternatif bagi dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan

khususnya yang berkaitan dengan peningkatan pemahaman konsep IPA dengan

menggunakan pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual).

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

1. Meningkatnya pemahaman konsep pada siswa tentang gaya, gerak,

energi dan fungsinya.

2. Meningkatnya ketertarikan siswa terhadap pembelajaran IPA

3. Menjadikan pembelajaran IPA lebih bermakna

b. Bagi Guru

1. Sebagai acuan bagi guru untuk menggunakan berbagai model

pembelajaran inovatif yang bervariasi guna meningkatkan kualitas

pembelajaran.

2. Menambah wawasan dan informasi tentang pembelajaran IPA dengan

menggunakan model inovatif.

3. Dapat meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan guru

dalam mengajarkan IPA khususnya pada gaya, gerak, energi dan

fungsinya.

c. Bagi Sekolah

1. Meningkatnya mutu dan prestasi siswa.

2. Meningkatnya hasil belajar IPA di SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo.

Page 23: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. Untuk mendorong sekolah agar melaksanakan pembelajaran yang

inovatif.

d. Bagi Peneliti Lain

Sebagai acuan bagi penelitian yang akan datang untuk meningkatkan

pemahaman konsep IPA dengan menggunakan pendekatan SAVI (Somatis,

Auditori, Visual, Intelektual).

Page 24: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Hakikat Pemahaman Konsep

a. Pengertian Pemahaman

Proses belajar mengajar lebih dari sekedar mengingat ulang fakta dan

bentuk, maka siswa dituntut harus mampu mempelajari materi pelajaran

dengan mencari pemahaman.

John. W. Santrock (2009) mengemukakan bahwa: “Pemahaman berarti

siswa-siswa memahami informasi dan bisa menjelaskannya dalam kata-kata

mereka sendiri” (hlm. 147).

Martinis Yamin (2010) menyebutkan bahwa: “Kategori pemahaman

dihubungkan dengan kemampuan untuk menjelaskan pengetahuan, informasi

yang telah diketahui dengan kata-kata sendiri. Dalam hal ini siswa diharapkan

menerjemahkan, atau menyebutkan kembali yang telah didengar dengan kata-

kata sendiri” (hlm. 28)

Winkel (2007) mengemukakan bahwa:

“Pemahaman mencakup kemampuan untuk menangkap makna dan arti

dari bahan yang dipelajari, adanya kemampuan ini dinyatakan dalam

menguraikan isi pokok dari suatu bacaan dan mengubah data yang

disajikan dalam bentuk tertentu ke bentuk lain. Semakin dalam

pemahaman yang diperoleh pada waktu mempelajari materi untuk

pertama kali, makin baik pula prestasi mengingat kembali pada waktu

mengerjakan ulangan. Orang memperoleh pemahaman dengan

menggunakan konsep, kaidah dan prinsip dimana berpikir dengan

mencari dan menggunakan pemahaman melalui penguasaan konsep dan

relasi/kaitan antara konsep itu” (hlm. 274).

Jaakko Kuorikoski (2009), Simulation and the Sense of Understanding,

“Should understanding be conceived as a privileged mental state, as some

kind of super- knowledge, as a cognitive act or even as a special method”.

Pemahaman harus dipahami sebagai keadaan mental istimewa, sebagai

Page 25: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

semacam super-pengetahuan, sebagai suatu tindakan kognitif atau bahkan

sebagai metode khusus.

Dari berbagai pendapat dan berbagai penjelasan di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa pemahaman mengandung arti suatu kemampuan istimewa

yang mencakup kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari materi

yang telah dipelajari sehingga siswa harus mampu memahami berbagai

informasi dan bisa menjelaskannya dengan kata-kata sendiri.

b. Pengertian Konsep

Semua bidang ilmu dikembangkan dengan menciptakan konsep-

konsep, relasi-relasi antara konsep-konsep, relasi atau kaitan yang

dikembangkan menjadi sesuatu yang kompleks sehingga lahirlah suatu

bangunan mental bidang ilmu tertentu yang mempunyai struktur yang jelas.

Menurut Suyono dan Haryanto (2011) menyatakan bahwa: “Konsep

adalah suatu gugusan atau sekelompok fakta/keterangan yang memiliki

makna. Konsep merupakan segala yang berwujud pengertian-pengertian baru

yang dapat timbul sebagai hasil pemikiran, meliputi definisi, pengertian, ciri

khusus, hakikat, inti/isi dan sebagainya” (hlm. 145-146).

Trianto (2010) mengemukakan bahwa: “Konsep adalah materi

pembelajaran dalam bentuk definisi/batasan atau pengertian dari suatu objek,

baik yang bersifat abstrak maupun konkret” (hlm. 189).

Menurut Abdul Azis Wahab (2008) mengemukakan bahwa:

“Konsep muncul dalam pikiran seseorang sebagai pemahaman terhadap

sesuatu yaitu sejumlah keseluruhan gagasan dan dugaan/pikiran

seseorang tentang suatu topik tertentu. Siswa belajar konsep melalui

perbuatan, guna memperoleh konsep yang perlu dilakukan adalah

memilih sejumlah pengalaman dan menyusunnya dalam pikiran” (hlm.

39).

LeAnna Archambault dan Kent Crippen (2009), United States

Contemporary Issues in Technology and Teacher Education, “Use a variety

of teaching strategies to relate various concepts to students.” To make the

items easier to understand” (Volume 9). Gunakan berbagai strategi mengajar

Page 26: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

untuk menghubungkan berbagai konsep kepada siswa. Untuk membuat

kalimat yang lebih mudah dipahami bagi siswa.

Dari berbagai pendapat dan berbagai penjelasan di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa konsep merupakan definisi singkat dari suatu objek materi

pembelajaran, dimana konsep muncul dari hasil pemikiran dan akan muncul

dalam pemikiran seseorang sebagai suatu pemahaman yang diperoleh melalui

sejumlah pengalaman dengan cara mengenali ciri-ciri dari masing-masing

objek tersebut dengan menyajikan contoh nyata kepada siswa sehingga

membantu siswa dalam proses mengingat menjadi lebih mudah dan bermakna.

c. Pemahaman Konsep

Dengan terciptanya suatu rangkaian relasi antara sejumlah pengertian

maka orang akan lebih mudah memahami atau menangkap arti dari kalimat

tersebut yang di dalamnya sejumlah konsep dihubungkan satu sama lain.

John. W. Santrock (mengutip simpulan Brophy, Murphy dan Mason,

2006) mengemukakan bahwa :

Pemahaman konseptual adalah sebuah aspek penting dari pembelajaran

untuk membantu mrurid memahami konsep utama dalam sebuah subjek

daripada hanya mengingat fakta-fakta yang terisolasi. Pemahaman

konseptual ditingkatkan ketika guru menjelajahi sebuah topik secara

mendalam serta memberikan contoh-contoh yang sesuai dan menarik

dari konsep yang terlibat (2009: 2).

James Bellanca (2011) mengemukakan bahwa: “Untuk memperdalam

pemahaman konsep, siswa harus belajar mengumpulkan dan mengolah

informasi dari berbagai sumber dengan tepat dan akurat, dan belajar untuk

memindahkan konsep-konsep baru mengikuti kurikulum yang ada serta

melangkah maju ke tingkat yang lebih tinggi” (hlm. 7).

Oemar Hamalik (2003) menyebutkan bahwa:

“Terdapat empat hal yang harus diperhatikan untuk mengetahui

keberhasilan peserta didik memahami suatu konsep, yaitu: a) Dapat

menyebutkan nama contoh-contoh konsep, b) Dapat menyatakan ciri-

ciri konsep, c) Dapat memilih dan membedakan antara contoh-contoh

Page 27: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dari yang bukan contoh, d) Mampu memecahkan masalah yang

berkenaan dengan konsep” (hlm. 166).

Dari berbagai pendapat dan berbagai penjelasan di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa pemahaman konsep merupakan aspek penting pada

pembelajaran yang mencakup kemampuan untuk memahami konsep utama

dalam sebuah materi pelajaran daripada hanya sekedar mengingat dan mampu

memecahkan masalah yang berkenaan dengan konsep dengan cara

mengumpulkan, memindahkan konsep-konsep baru dan mengolah informasi

dari berbagai sumber dengan tepat sehingga tercipta rangkaian pemahaman

yang sistematis dalam diri seseorang.

2. Pokok Bahasan Hubungan Gaya, Gerak, Energi dan Fungsinya di SD

Kelas V

a. Hubungan Gaya, Gerak, Energi

Menarik, mendorong yang dapat mempengaruhi keadaan suatu benda

disebut gaya. Setiap gerakan merupakan suatu gaya, untuk melakukan gaya

diperlukan tenaga (energi). Besar kecilnya suatu gaya ditentukan oleh kuat dan

lemahnya tarikan atau dorongan. Energi atau tenaga adalah kemampuan

sesuatu atau seseorang untuk berbuat, menghasilkan atau bekerja. Bentuk

energi pada suatu benda ketika dikenai gaya yaitu energi kinetik (energi yang

dimiliki benda saat bergerak), dan energi potensial (energi yang tersimpan

dalam suatu benda sebelum bergerak).

b. Macam-macam Gaya

Gaya dibedakan menjadi dua, yaitu gaya tarik (sentri petal) dan gaya

dorong (sentri fugal). Menurut Heri Sulistyanto dan Edi Wiyono (2008), Gaya

ditimbulkan oleh tarikan dan dorongan. Berdasarkan sumbernya, gaya dapat

dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: gaya gravitasi, gaya gesek, dan gaya

magnet (hlm. 89).

Page 28: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1) Gaya Gravitasi

Gaya gravitasi bumi sering disebut juga gaya tarik bumi. Menurut

Choiril Azmiyati, Wigati Hadi Omegawati dan Rohana Kusumawati (2008),

Kecepatan benda-benda yang jatuh ke bumi tidak selalu sama (hlm. 83).

Gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel

yang mempunyai massa di alam semesta. Heri Sulistyanto dan Edi Wiyono

(2008), Bumi yang mempunyai massa yang sangat besar menghasilkan gaya

gravitasi yang sangat besar untuk menarik benda-benda di sekitarnya, termasuk

benda-benda yang ada di bumi. Pusat gaya gravitasi bumi adalah pada titik

pusat bumi, gaya gravitasi juga menarik benda-benda yang ada di luar angkasa

seperti meteor, satelit buatan manusia, dan bulan. Gaya tarik ini menyebabkan

benda-benda tersebut selalu berada di tempatnya (hlm. 98).

Buah yang jatuh dari pohonnya, air yang mengalir dari tempat yang

tinggi ke tempat yang rendah, dan bola yang dilempar ke atas akan kembali

jatuh ke tanah merupakan beberapa peristiwa yang menunjukkan bahwa

gravitasi menyebabkan benda bergerak ke bawah.

Page 29: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Gaya Gesek

Gaya gesek merupakan gaya yang menimbulkan hambatan ketika dua

permukaan benda saling bersentuhan (Choiril Azmiyati, dkk., 2008: 84).

Gaya gesekan merupakan gaya yang ditimbulkan oleh dua pemukaan

yang saling bersentuhan. Lantai yang licin membuat kita sulit berjalan di

atasnya karena gaya gesekan yang terjadi antara kaki kita dengan lantai sangat

kecil (Heri Sulistyanto dan Edi Wiyono, 2008: 99).

a. Membandingkan Gerak Benda pada Permukaan yang Berbeda-beda

Gaya gesekan timbul karena adanya sentuhan antara dua permukaan.

Permukaan yang halus dan kasar memiliki gaya gesekan yang berbeda (Heri

Sulistyanto dan Edi Wiyono, 2008: 99).

b. Memperbesar dan Memperkecil Gaya Gesekan

Gaya gesekan dapat diperbesar ataupun diperkecil disesuaikan dengan

tujuannya. Menurut Heri Sulistyanto dan Edi Wiyono (2008), Dalam

kehidupan sehari-hari kita jumpai berbagai cara yang dilakukan untuk

memperkecil atau memperbesar gaya gesekan, di antaranya adalah sebagai

berikut (hlm. 100) :

1) Pemberian pelumas atau oli pada roda atau rantai sepeda agar gesekannya

dapat diperkecil.

2) Penggunaan kayu yang berbentuk bulat untuk mendorong benda agar lebih

mudah.

W

Page 30: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3) Penggunaan pul pada sepatu pemain bola. Hal ini bertujuan agar gaya

gesekan dapat diperbesar sehingga pemain bola tidak tergelincir.

c. Manfaat dan Kerugian Gaya Gesekan dalam Kehidupan Sehari-hari

(Heri Sulistyanto dan Edi Wiyono, 2008: 101-102)

1) Manfaat gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari :

a) Membantu benda bergerak tanpa tergelincir

b) Menghentikan benda yang sedang bergerak

2) Kerugian gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari :

a) Menghambat gerakan

b) Menyebabkan benda menjadi aus

3) Gaya Magnet

Magnet berasal dari batuan yang mengandung logam besi. Batuan

logam tersebut diolah sampai akhirnya menjadi magnet. Heri Sulistyanto dan

Edi Wiyono (2008), Tarikan atau dorongan yang disebabkan oleh magnet

disebut gaya magnet. Tidak semua benda dapat ditarik oleh magnet. Hanya

benda-benda yang memiliki sifat tertentu saja yang dapat ditarik oleh magnet

(hlm. 90).

a) Mengelompokkan Benda yang Bersifat Magnetis dan bukan Magnetis

Benda-benda yang dapat tertarik oleh magnet disebut benda yang

bersifat magnetis sedangkan benda-benda yang tidak dapat tertarik oleh

magnet disebut benda yang tidak magnetis (Heri Sulistyanto dan Edi Wiyono,

2008: 90).

Page 31: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b) Menunjukkan Kekuatan Gaya Magnet

Magnet memiliki kekuatan untuk menarik benda-benda yang memiliki

sifat magnetis. Kekuatan gaya magnet untuk menarik benda-benda yang

bersifat magnetis dipengaruhi oleh garis gaya magnet dan jarak magnet

dengan benda tersebut (Heri Sulistyanto dan Edi Wiyono, 2008: 91).

c) Kutub Senama dan tidak Senama pada Magnet

Kekuatan magnet terbesar terletak pada bagian ujung-ujung magnet

atau kutub magnet. Magnet memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub

selatan. Kutub-kutub magnet memiliki sifat yang istimewa. Jika kamu

mendekatkan kutub-kutub magnet yang senama (utara dan utara atau selatan

dan selatan) maka keduanya akan tolak-menolak. Apabila kamu mendekatkan

kutub-kutub magnet yang tidak senama (utara dan selatan) maka keduanya

akan saling tarik menarik (Heri Sulistyanto dan Edi Wiyono, 2008: 94-96).

d) Penggunaan Magnet dalam Kehidupan Sehari-hari

Gaya tarik magnet banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Choiril Azmiyati, dkk. (2008), Gaya tarik magnet digunakan pada

berbagai macam alat, mulai dari alat yang sederhana hingga alat yang rumit.

Magnet digunakan pada alat-alat berikut (hlm. 90).

a. Ujung gunting untuk memudahkan mengambil jarum jahit.

b. Bel listrik untuk menggerakkan pemukul lonceng.

c. Papan catur agar buah catur tidak mudah terguling.

d. Kompas sebagai penunjuk arah utara-selatan.

e. Dinamo sepeda dan generator untuk membangkitkan tenaga listrik.

S U S U S U U S

Page 32: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

f. Alat untuk mengangkut benda-benda dari besi

e) Jenis dan Bentuk Magnet

Magnet dibedakan menjadi dua macam berdasarkan cara terbentuknya,

yaitu magnet alam dan magnet buatan. Menurut Choiril Azmiyati, dkk.

(2008), Magnet alam terjadi secara alami, contohnya magnet bumi. Magnet

buatan merupakan magnet yang sengaja dibuat. Ada beberapa bentuk magnet

buatan, misalnya magnet batang, tabung (silinder), jarum, huruf U, dan

magnet berbentuk ladam (hlm. 91).

f) Membuat Magnet

Benda-benda yang terbuat dari besi dan baja dapat dibuat menjad

magnet dengan cara-cara tertentu di antaranya adalah sebagai berikut (Choiril

Azmiyati, dkk., 2008:91-92):

1) Cara Induksi

Magnet dapat dibuat dengan cara induksi, yaitu mendekatkan atau

menempelkan magnet pada benda yang akan dijadikan sebagai magnet,

contohnya paku. Benda magnetis yang menempel pada magnet dapat menarik

benda-benda magnetis lainnya, contohnya jarum atau paku payung.

Page 33: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Cara Menggosok

Magnet yang digosokkan ke suatu batang besi atau baja dapat

menyebabkan batang besi atau baja mempunyai sifat kemagnetan. Semakin

lama waktu penggosokan, semakin lama pula sifat kemagnetan bertahan di

dalam batang besi atau baja tersebut.

3) Mengalirkan Arus Listrik

Magnet dapat dibuat dengan cara mengalirkan arus listrik searah ke

dalam suatu penghantar. Magnet yang ditimbulkan disebut elektromagnet.

Elektromagnet pertama kali ditemukan oleh Hans Christian Oersted pada

tahun 1819. Elektromagnet bersifat sementara. Artinya, jika arus listrik

diputus, sifat magnet itu akan hilang. Kita dapat membuat elektromagnet

mempunyai kekuatan lebih besar dengan menambah jumlah baterai dan

menambah jumlah lilitan.

3. Hakikat Pendekatan SAVI

a. Pengertian Pendekatan

Pendekatan merujuk kepada pandangan tentang terjadinya suatu proses

yang sifatnya masih sangat umum, oleh karena itu strategi dan metode

pembelajaran yang digunakan dapat bersumber atau bergantung dari

pendekatan tertentu.

Page 34: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Leo Sutrisno, Hery Krisnadi dan Kartono (2007) menyatakan bahwa:

“Pendekatan pembelajaran adalah cara untuk melaksanakan pembelajaran

dengan metode dan teknik yang tepat sehingga diperoleh hasil belajar yang

akurat dan dipercaya” (hlm. 5.10).

Muhibbin Syah (2008) mengemukakan bahwa: “Pendekatan belajar

adalah segala cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang

efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran materi tertentu. Pendekatan

belajar sangat berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses pembelajaran

siswa” (hlm. 139).

Hamzah Uno (2007) menyatakan bahwa: ”Pendekatan pembelajaran

adalah suatu pendekatan pembelajaran yang bertujuan untuk membantu siswa

memahami suatu konsep tertentu” (hlm. 10).

Syaiful Sagala (2006) menyatakan bahwa:

“Pendekatan pembelajaran merupakan jalan yang akan ditempuh oleh

guru dan siswa dalam mencapai tujuan instruksional untuk suatu satuan

instruksional tertentu. Pendekatan pembelajaran sebagai penjelas untuk

mempermudah bagi para guru memberikan pelayanan belajar dan juga

mempermudah bagi siswa untuk memahami materi ajar yang

disampaikan guru, dengan memelihara suasana pembelajaran yang

menyenangkan” (hlm. 68).

Dari berbagai pendapat dan berbagai penjelasan di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran merupakan cara/strategi yang

digunakan guru untuk melaksanakan pembelajaran dan memberikan pelayanan

belajar kepada siswa dengan menggunakan metode dan teknik yang tepat

sehingga mempermudah bagi siswa untuk memahami materi dan menunjang

efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran sehingga diperoleh hasil belajar

yang optimal.

b. Pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual)

Pembelajaran tidak otomatis meningkat dengan menyuruh orang

berdiri dan bergerak ke sana kemari. Akan tetapi, menggabungkan gerakan

fisik dengan aktivitas intelektual dan penggunaan semua indera dapat

Page 35: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

berpengaruh besar pada pembelajaran. Dengan menggunakan pendekatan

SAVI dapat mengajak orang untuk bangkit dan bergerak secara berkala akan

menyegarkan tubuh, meningkatkan peredaran darah ke otak, dan dapat

berpengaruh positif pada pembelajaran. Belajar bukanlah peristiwa kognitif

yang terpisah, melainkan sesuatu yang melibatkan diri seseorang secara utuh

(tubuh, pikiran, dan jiwa) dan seluruh kecerdasan seseorang yang unik.

Dave Meier (2002) menyebutkan bahwa:

“Unsur-unsur pendekatan SAVI yaitu: 1) Somatis, yaitu belajar dengan

bergerak dan berbuat, 2) Auditori yaitu belajar dengan berbicara dan

mendengar, 3) Visual yaitu Belajar dengan mengamati, Intelektual yaitu

belajar dengan memecahkan masalah dan merenung. Keempat cara

belajar tersebut harus ada agar belajar berlangsung optimal. Karena

unsur-unsur tersebut semuanya terpadu, belajar yang paling baik bisa

berlangsung jika semuanya digunakan secara simultan” (hlm. 91-92).

1) Somatis

Hernowo (2005) mengemukakan bahwa: “Somatis berasal dari bahasa

Yunani yang berarti tubuh-soma (seperti dalam psikosomatis). Jadi belajar

somatis adalah belajar dengan indra peraba, kinestetis, praktis, yang melibatkan

fisik dan menggunakan serta menggerakkan tubuh sewaktu belajar” (hlm. 155-

156).

Dave Meier (2002) mengemukakan bahwa: “Untuk merangsang

hubungan pikiran dan tubuh, maka harus menciptakan suasana belajar yang

dapat membuat bangkit dan berdiri dari tempat duduk dan aktif secara fisik dari

waktu ke waktu” (hlm. 95).

Benny. A. Pribadi (2009) mengemukakan bahwa: “Kecerdasan

kinestetis atau somatis berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam

menggunakan dan mengendalikan gerakan tubuh. Kecerdasan somatis

mencakup kemampuan menyatukan tubuh dan pikiran dalam sebuah tampilan

atau performa fisik yang sempurna” (hlm. 34).

Bobbi DePorter, Reardon& Nourie (2000) menyebutkan bahwa: “Ada

tiga ciri-ciri pembelajar kinestetis atau somatis, yaitu: a) menyentuh orang dan

berdiri berdekatan, banyak bergerak, b) belajar dengan melakukan, menunjuk

Page 36: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tulisan saat membaca, menanggapi secara fisik, c) mengingat sambil berjalan

dan melihat” (hlm. 85).

Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar

somatis adalah cara belajar dengan dengan melibatkan fisik sewaktu belajar

sehingga siswa harus mampu mengendalikan dan menyatukan tubuh dengan

pikiran dalam sebuah proses pembelajaran dan untuk merangsang hubungan

pikiran dengan tubuh maka harus diciptakan suasana belajar yang kondusif.

2) Auditori

Hernowo (2005) menyatakan bahwa: “Belajar auditori berarti belajar

dari suara, dari dialog, dari membaca keras, dar menceritakan kepada orang

lain apa yang baru saja mereka alami, dengar, atau pelajari, dari berbicara

dengan diri sendiri, dari mengingat bunyi dan irama, dari mendengarkan kaset,

dan dari mengulang suara dalam hati” (hlm. 159).

Collin Rose dan Nicholl (2002) mengemukakan bahwa: “Auditori

berarti belajar melalui mendengarkan sesuatu, mendengarkan kaset audio,

ceramah-kuliah, diskusi, debat dan instruksi (perintah verbal)” (hlm. 130).

Dave Meier (2002) menyebutkan bahwa:

“Ada 5 dalam merancang pelajaran yang menarik bagi saluran auditori

yang kuat dalam diri pembelajar, yaitu: a) mengajak mereka

membicarakan apa yang sedang mereka pelajari, b) menerjemahkan

pengalaman mereka dengan suara, c) meminta mereka membaca keras-

keras secara dramatis, d) mengajak mereka berbicara saat mereka

memecahkan masalah, e) menciptakan makna-makna pribadi bagi

mereka sendiri” (hlm. 97).

Bobbi DePorter, dkk. (2000) menyebutkan bahwa: “Ada empat ciri-ciri

pembelajar auditori, yaitu: a) perhatiannya mudah terpecah, b) berbicara

dengan pola berirama, c) belajar dengan cara mendengarkan, menggerakkan

bibir dan bersuara saat membaca, d) berdialog secara internal dan eksternal”

(hlm. 95).

Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar

auditori merupakan cara belajar dari mendengarkan berbagai informasi yang

Page 37: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

telah didapat selama proses pembelajaran melalui penggunaan media atau

metode seperti ceramah dari guru, diskusi, dan kaset audio.

3) Visual

Collin Rose dan Nicholl (2002) mengemukakan bahwa: “Visual berarti

belajar melalui melihat sesuatu, melihat gambar atau diagram, melihat

pertunjukan, peragaan atau menyaksikan video” (hlm. 130).

Benny. A. Pribadi (2009) mengemukakan bahwa: “Kecerdasan visual

sangat terkait dengan kemampuan seseorang yang memahami sesuatu melalui

indera pengelihatan dan memvisualisasikan objek” (hlm. 34).

Dave Meier (2002) mengemukakan bahwa:

“Setiap orang lebih mudah belajar dengan melihat atau jika dapat

melihat tentang apa yang sedang dibicarakan seorang penceramah atau

sebuah buku atau program komputer. Pembelajar visual belajar paling

baik jika mereka dapat melihat contoh dari dunia nyata, diagram, peta

gagasan, ikon, gambar, dan gambaran dari segala macam hal ketika

mereka sedang belajar” (hlm. 98).

Bobbi DePorter, dkk (2000) menyebutkan bahwa: “Ada tiga ciri-ciri

pembelajar visual, yaitu: a) teratur, memperhatikan segala sesuatu, b)

mengingat dengan gambar, lebih suka membaca daripada dibacakan, c)

membutuhkan gambaran dan tujuan menyeluruh dan menagkap detail serta

mengingat apa yang dilihat” (hlm. 85).

Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar visual

merupakan cara belajar melalui melihat sesuatu melalui indera pengelihatan

dan memvisualisasikan objek sehingga untuk membentuk pemahaman tersebut

harus disajikan contoh-contoh nyata kepada siswa seperti diagram, peta,

gambar, video audio visual dalam proses pembelajaran.

4) Intelektual

Dave Meier (2002) menyebutkan bahwa:

“Kata “intelektual” menunjukkan apa yang dilakukan pembelajar dalam

pikiran mereka secara internal ketika mereka menggunakan kecerdasan

untuk merenungkan suatu pengalaman dan menciptakan hubungan,

Page 38: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

makna, rencana, dan nilai dari pengalaman tersebut. “intelektual”

adalah bagian diri yang merenung, mencipta, memecahkan masalah,

dan membangun makna” (hlm. 99).

Hernowo (2005) mengemukakan bahwa: “Intelektual adalah pencipta

makna dalam pikiran; sarana yang digunakan manusia untuk “berpikir”,

menyatukan pengalaman, menciptakan jaringan syaraf baru dan belajar” (hlm.

166).

Benny. A. Pribadi (2009) mengemukakan bahwa:

“Keterampilan intelektual atau intellectual skill adalah sebuah

keterampilan yang diperlukan oleh siswa untuk melakukan aktivitas

kognitif yang bersifat unik. Keterampilan intelektual melibatkan

kemampuan dalam menganalisis dan memodifikasi simbol-simbol

kognitif atau informasi. Keterampilan ini dilakukan dengan cara

mempelajari dan menggunakan konsep dan aturan untuk mengatasi

masalah” (hlm. 14).

Menurut Dave Meier (2002) menyebutkan bahwa:

“Ada 10 cara untuk melatih aspek intelektual dalam belajar, yaitu: a)

memecahkan masalah, b) menganalisis pengalaman, c) mengerjaka

perencanaan strategis, d) melahirkan gagasan kreatif, e) mencari dan

menyaring informasi, f) merumuskan pertanyaan, g) menciptakan

model mental, h) menerapkan gagasan baru dalam pekerjaan, i)

menciptakan makna pribadi, j) meramalkan implikasi suatu gagasan”

(hlm. 100).

Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahawa belajar

intelektual merupakan cara belajar dengan menciptakan makna dalam pikiran

dari pengalaman-pengalaman yang telah didapatkan selama proses

pembelajaran yang dapat digunakan seseorang untuk mempelajari konsep dan

untuk memecahkan masalah dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pendekatan

SAVI merupakan suatu cara belajar yang mempunyai banyak variasi pilihan

belajar yang memungkinkan siswa untuk memanfaatkan seluruh indera atau

penyatuan seluruh indera dalam pembelajaran, dimana belajar bukan peristiwa

kognitif yang terpisah, melainkan sesuatu yang melibatkan diri seseorang

Page 39: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

secara utuh (somatis, auditori, visual, intelektual) sehingga dapat memberikan

hasil yang optimal dalam pembelajaran.

c. Penerapan Pendekatan SAVI dalam pembelajaran Hubungan Gaya,

Gerak, Energi Dan Fungsinya

Dalam pembelajaran IPA kelas V pada pokok bahasan Hubungan

Gaya, Gerak, Energi dan Fungsinya dengan menggunakan pendekatan SAVI,

yaitu dengan menerapkan keempat unsur SAVI (Somatis, Auditori, Visual,

Intelektual) dalam satu peristiwa pembelajaran.

Secara garis besarnya, berikut langkah-langkah pendekatan SAVI

dalam pembelajaran IPA kelas V pada pokok bahasan hubungan gaya, gerak,

energi dan fungsinya:

1) Pendahuluan, melakukan apersepsi untuk menggali pengalaman peserta

didik dalam kehidupan sehari-hari mereka kemudian mengaikannya

dengan materi yang akan disampaikan, yaitu hubungan gaya, gerak, energi

dan fungsinya (termasuk Intelektual).

2) Kegiatan Inti

a) Mendemonstrasikan materi hubungan gaya, gerak, energi dan fungsinya

menggunakan media LCD sehingga peserta didik lebih tertarik dan paham

tentang materi tersebut (termasuk Auditori, Visual), b) Pembagian buku

bahan ajar sebagai acuan dan pembagian kelompok diskusi sehingga

memungkinkan peserta didik lebih mudah bekerjasama dalam menemukan

dan memahami konsep serta memecahkan masalah (termasuk Somatis,

Intelektual), c) Memberikan permasalahan kepada setiap kelompok berupa

Lembar Kerja Siswa untuk memecahkan masalah tersebut dengan

berdiskusi antar anggota kelompok sehingga peserta didik dapat bertukar

informasi dan menggali pengalamannya (termasuk Intelektual), d)

Melakukan kegiatan permainan dan percobaan untuk mengetahui

hubungan gaya, gerak, energi dan fungsinya sehingga peserta didik akan

lebih aktif dalam pembelajaran (termasuk Somatis), e) Setiap anggota

kelompok berdiskusi saling melengkapi hasil percobaan dan membuat

Page 40: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kesimpulan sementara bersama anggota kelompok (termasuk Intelektual),

f) Mempresentasikan hasil diskusi oleh masing-masing kelompok dan

kelompok lain memberikan tanggapannya atas hasil kerja kelompok lain

(termasuk Auditori, Visual)

3) Kegiatan Akhir

a) Guru melakukan evaluasi terhadap hasil kerja kelompok tersebut

(termasuk Auditori), b) Refleksi, guru membahas kembali secara singkat

apa yang telah dipelajari kemudian membuat kesimpulan, c) Siswa

mengerjakan soal evaluasi (termasuk Intelektual).

B. Penelitian yang Relevan

1. Adi Setyo Nugroho tahun 2011 dalam skripsi berjudul Peningkatan

Kemampuan Memahami Konsep Tentang Gaya Dalam IPA Dengan

Menggunakan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Pada

Siswa Kelas 1V SD Negeri I Pujiharjo Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten

Wonogiri Tahun 2011.

Kesimpulan dalam penelitian tersebut adalah bahwa kemampuan

memahami konsep tentang gaya dalam IPA dapat meningkat melalui

pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) pada siswa kelas 1V

SD Negeri I Pujiharjo Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Wonogiri tahun

2011.

Proses pembelajaran kontekstual mengalami persentase peningkatan,

hal ini terlihat pada siklus I mencapai 57,14% dan siklus II mencapai 100%.

Penulisan ini relevan dengan penelitian Adi Setyo Nugroho karena

adanya persamaan variabel Y yaitu kemampuan pemahaman konsep gaya.

Perbedaannya terletak pada variabel X yaitu pendekatan yang digunakan

pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) dan pada subyek yang

akan diteliti.

2. Angelia Komara Dewi tahun 2009 dalam skripsi berjudul Penerapan

Pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Pada Pembelajaran Biologi Siswa Kelas VIII D

Page 41: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pada Pokok Bahasan “Sistem Pernapasan Pada Manusia” SMP Negeri I

Jatinom Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2008/2009.

Kesimpulan dalam penelitian tersebut adalah bahwa pendekatan SAVI

dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas VIII D pada pokok

bahasan “sistem pernapasan pada manusia” SMP Negeri I Jatinom Kabupaten

Klaten tahun pelajaran 2008/2009.

Proses pembelajaran SAVI mengalami persentase peningkatan, hal ini

terlihat pada siklus I mencapai 1,22%, siklus II mencapai 2,97%, dan siklus

III mencapai 3,58%.

Penulisan ini relevan dengan penelitian Angelia Komara Dewi karena

adanya persamaan variabel X yaitu, pendekatan SAVI (somatis, Auditori,

visual, intelektual). Perbedaannya terletak pada variabel Y yaitu peningkatan

hasil belajar, pokok bahasan yang diajarkan dan pada subyek yang akan

diteliti.

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan penjelasan sementara terhadap gejala-

gejala yang menjadi objek permasalahan. Maka kerangka berpikirnya dapat dibuat

sebuah bagan/skema agar peneliti mempunyai gambaran yang jelas dalam

melakukan penelitian.

Berdasarkan kondisi di lapangan, pemahaman konsep pada siswa kelas

V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo masih rendah, siswa mengalami kesulitan

dalam memahami dan menerima pelajaran. Hal ini disebabkan karena guru belum

menggunakan pembelajaran yang inovatif dalam pembelajaran IPA, dalam

pembelajarannya guru lebih dominan menggunakan ceramah tanpa disertai

dengan kegiatan yang mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran serta jarang

menggunakan media pembelajaran sehingga kurang memberikan pembelajaran

yang bermakna kepada siswa. Hal tersebut membuat pembelajaran kurang

menarik bagi siswa dan siswa mudah bosan mengikuti pembelajaran IPA sehingga

menyebabkan siswa kurang aktif dalam pembelajaran sebab siswa hanya duduk

Page 42: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dan dengar saja, siswa lebih banyak menghafal materi terutama jika ada ulangan

atau tes dan sehabis tes siswa lupa dengan apa yang telah dipelajarinya.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti akan menerapkan

pendekatan SAVI untuk memecahkan masalah tersebut dan diharapkan dapat

meningkatkan pemahaman konsep gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa

kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo. Pendekatan SAVI (Somatis,

Auditori, Visual, Intelektual) merupakan pendekatan pembelajaran dengan

menggabungkan gerakan fisik dengan aktivitas intelektual dan penggunaan semua

indera pada saat proses pembelajaran. Sehingga dengan menggunakan pendekatan

SAVI dalam pembelajaran siswa akan lebih semangat mengikuti pembelajaran

IPA dan siswa lebih aktif dalam pembelajaran IPA serta dapat memberikan

pembelajaran yang lebih bermakna kepada siswa

Pada kondisi akhir menunjukkan bahwa melalui pendekatan SAVI

(Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) pemahaman konsep gaya, gerak, energi

dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo dapat

meningkat. Berdasarkan pemikiran tersebut di atas, dapat dilihat pada Gambar

2.1, sebagai berikut :

Gambar 2. 1. Kerangka Berpikir

Kondisi

Awal

Pembelajaran masih

konvensional

Pemahaman konsep

gaya, gerak, energi

dan fungsinya

rendah

Tindakan Pembelajaran

menggunakan

pendekatan SAVI

Siklus I

Siklus II

Kondisi

Akhir

Dengan menerapkan

pendekatan SAVI

Pemahaman konsep gaya,

gerak, energi dan fungsinya

meningkat

Page 43: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

D. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori, penelitian yang relevan, dan kerangka

berpikir di atas, peneliti dapat merumuskan hipotesis tindakan bahwa :

Jika pembelajaran menggunakan pendekatan SAVI (Somatis, Auditori,

Visual, Intelektual) maka dapat meningkatkan pemahaman konsep gaya, gerak,

energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo.

Page 44: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat Penelitian dan Waktu penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini direncanakan di Sekolah Dasar Negeri Duwet 01 Baki

Sukoharjo. Alasan memilih SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo sebagai

tempat penelitian adalah sekolah tersebut mengijinkan untuk dilaksanakan

kegiatan penelitian, dan kemampuan pemahaman konsep siswa terhadap

pembelajaran IPA tersebut masih rendah, dan di sekolah tersebut belum

pernah digunakan sebagai objek penelitian.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran

2011/2012 selama 6 bulan mulai bulan Januari sampai dengan bulan Juni

2012, jadwal kegiatan penelitian dapat dilihat pada Tabel 1 lampiran 1 hlm.

76.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki

Sukoharjo Tahun pelajaran 2011/2012 pada semester II (genap) yang berjumlah

21 orang siswa terdiri dari 10 orang laki-laki dan 11 orang perempuan yang

berusia antara 10–11 tahun. Semua siswa dalam kondisi normal dan berasal dari

latar belakang yang berbeda-beda serta dari kalangan ekonomi menengah ke

bawah.

C. Sumber Data

Sumber data atau informasi yang digunakan dalam penelitian ini terdiri

dari sumber data pokok (primer) dan sumber data sekunder. Hal tersebut sesuai

dengan pendapat Suharsimi Arikunto (2010), “Agar penelitian dapat betul-betul

berkualitas, data yang dikumpulkan harus lengkap, yaitu data primer dan data

sekunder (hlm. 21-22).

Page 45: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1. Sumber Data Primer

Sumber data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a) Informan, yaitu guru kelas V dan siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki

Sukoharjo tahun pelajaran 2011/2012.

b) Tes Hasil Belajar, Rencana Pembelajaran, Hasil Observasi.

2. Sumber Data Sekunder

Sumber data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a) Arsif :

Kurikulum KTSP mata pelajaran IPA dan Silabus.

b) Perekaman:

Foto KBM, untuk memperjelas diskripsi dan perilaku subjek yang diteliti.

D. Teknik Pengumpulan Data

Mengumpulkan data merupakan suatu pekerjaan yang penting dalam

penelitian. Dilakukannya pengumpulan data dari berbagai sumber dan metode

sebagai upaya menegaskan wawasan yang sedang dikembangkan dan menjamin

kepercayaan data yang dikumpulkan.

Untuk mengetahui keakuratan data dan relevansinya dengan bentuk

penelitian maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yaitu :

1. Wawancara

Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai

materi dan mengetahui hambatan apa yang ditemui serta memberi solusi

untuk mengatasinya. Wawancara dilakukan pada guru kelas V dan siswa

kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo tahun pelajaran 2011/2012.

Wawancara ini bersifat terbuka, tidak terstruktur ketat, tidak dalam suasana

formal, biasa dilakukan berulang-ulang pada informan yang sama untuk

mendapatkan informasi yang rinci dan mendalam.

2. Tes hasil belajar : Berupa soal-soal IPA digunakan untuk mengetahui

seberapa tingkat pemahaman siswa tentang materi gaya, gerak, energi dan

fungsinya.

3. Arsif : Untuk mengetahui data-data sekolah tentang nilai KKM, silabus dan

Page 46: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

RPP pada mata pelajaran IPA.

4. Observasi : Observasi yang dilakukan peneliti adalah secara langsung. Alat

yang digunakan berupa lembar pengamatan, dilakukan untuk mengetahui

aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran.

5. Perekaman / foto dalam pelaksanaan pembelajaran, sebagai bukti bahwa

telah dilakukan proses belajar dengan menggunakan pendekatan SAVI.

E. Bentuk dan Strategi Penelitian

1. Bentuk Penelitian

Bentuk pendekatan dalam penelitian ini adalah dekriptif kualitatif, dan

bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau CAR

(Calssroom Action Research) dimaksudkan untuk mengatasi suatu

permasalahan yang terdapat di dalam kelas melalui berbagai upaya dan

tindakan.

Rochiati Wiriaatmadja (2005) berpendapat bahwa, “Penelitian Tindakan

Kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi

praktek pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri”

(hlm. 13).

Sedangkan menurut Sutama dan Main Sufanti (2009) menyebutkan

bahwa, “Tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk mengadakan perbaikan

atau peningkatan mutu praktik pembelajaran di kelas” (hlm. 8).

Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang bersifat reflektif.

Kegiatan penelitian ini berangkat dari permasalahan riil yang dihadapi oleh

guru, kumudian direfleksikan sebuah alternatif pemecahan masalahnya dan

ditindak lanjuti dengan tindakan-tindakan nyata yang terencana dan terstruktur,

dimana tindakan nyata (action) merupakan hal yang paling penting dalam

penelitian tindakan kelas untuk memecahkan masalah yang dihadapi guru

dalam pembelajaran.

Page 47: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Strategi Penelitian

Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi tindakan

model siklus. Metodologi penelitian ini mengacu pada model yang

dikembangkan oleh Kurt Lewin yang menyebutkan penelitian tindakan terdiri

dari empat komponen pokok, yaitu: a) Perencanaan atau planning, b) Tindakan

atau acting, c) Pengamatan atau observing, d) Refleksi atau reflecting

(Suharsimi Arikunto, dkk., 2010: 131), dapat dilihat pada Gambar 3. 2 sebagai

berikut:

Gambar 3. 2. Model siklus tindakan oleh Kurt Lewin

a) Perencanaan

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di

mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Dalam

perencanaan tindakan ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

1) Membuat silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), bahan ajar,

LKS, kisi-kisi soal dan soal tes IPA tentang gaya, gerak, energi dan

fungsinya dengan menggunakan pendekatan SAVI.

2) Membuat dan mempersiapkan instrumen penelitian berupa lembar

pengamatan selama poses pembelajaran.

3) Memikirkan dan menyiapkan media yang akan digunakan.

Tindakan

Pengamatan

Refleksi

Perencanaan

Page 48: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b) Tindakan

Tahap kedua dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan, yaitu

implementasi atau penerapan isi rencana tindakan kelas yang diteliti (Sutama dan

Main Sufanti, 2009: 23). Tahap pelaksanaan tindakan dilakukan dengan

melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan (RPP)

yang telah direncanakan sebelumnya.

c) Observasi

Data yang diobservasi dapat berupa gambaran tentang sikap, kelakuan,

perilaku, tindakan, keseluruhan interaksi antar manusia. Menurut Marshall (1995)

menyatakan bahwa: “through observation, the researcher learn about behavior

and the meaning attached to those behavior” (Sugiyono, 2008: 64) . Melalui

observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut.

Pada tahap ini observer mengamati penerapan tindakan yang telah direncanakan

pada pembelajaran, sehingga observer memperoleh data tentang aktivitas siswa

setelah dilakukannya tindakan.

d) Refleksi

Tahap refleksi dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh

tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian

dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya (Suharsimi

Arikunto, Suhardjono, dan Supardi, 2006: 80). Refleksi dilakukan pada akhir

setiap siklus, refleksi diawali dengan menganalisis hasil pengamatan sehingga

diperoleh simpulan apakah sudah mencapai tujuan penelitian tentang adanya

peningkatan pemahaman atau tidak, dan apakah masih memerlukan perbaikan.

F. Validitas Data

Suatu informasi yang akan dijadikan data penelitian perlu diperiksa

validitasnya sehingga data tersebut dapat dipertanggung jawabkan dan dapat

dijadikan dasar yang kuat dalam menarik kesimpulan. Menurut Moeleong (1995)

menyatakan bahwa, “Triangulasi adalah teknik pemeriksaan validitas data dengan

memanfaatkan sarana di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai

Page 49: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pembanding data itu” (Sarwiji Suwandi, 2011: 65). Triangulasi yang digunakan

dalam penelitian tindakan ini adalah triangulasi sumber/data dan triangulasi

metode.

1. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber berarti untuk mendapatkan data dari sumber yang

berbeda-beda dengan teknik yang sama. Triangulasi sumber digunakan untuk

menguji kebenaran data yang diperoleh dari satu informan dengan informan

yang lain. Data yang sama atau sejenis, akan lebih valid kebenarannya bila

digali dan dikomparasikan dari beberapa sumber data yang berbeda. Dalam hal

ini, kegiatan yang dilakukan peneliti adalah membandingkan data/informasi

terkait pembelajaran IPA melalui:

a) Wawancara dengan guru kelas

Wawancara ini dilakukan pada sebelum dan setelah dilakukan tindakan.

Sebelum melaksanakan tindakan peneliti terlebih dahulu melakukan

wawancara dengan guru kelas V dan melaksanakan pretes untuk

mengetahui permasalahan yang terdapat dalam pembelajaran IPA untuk

dijadikan peneliti menyusun tindakan yang akan dilakukan. Kemudian

wawancara dilakukan kembali dengan guru kelas V setelah diterapkannya

pendekatan SAVI pada pembelajaran, wawancara dilakukan pada akhir

siklus atau tindakan. Hasil dari wawancara tersebut dicatat dalam lembar

wawancara kemudian disimpulkan untuk mengetahui apakah dengan

menerapkan pendekatan SAVI dapat meningkatkan pemahaman konsep

siswa pada materi gaya, gerak, energi dan fungsinya.

b) Wawancara dengan siswa kelas V

Wawancara ini dilakukan oleh peneliti dengan semua siswa kelas V setelah

dilaksanakan tindakan. Wawancara dilakukan dengan suasana santai dan

tidak terstruktur ketat dan dilakukan pada akhir siklus atau tindakan. Hasil

dari wawancara tersebut dicatat dalam lembar wawancara kemudian

disimpulkan untuk mengetahui apakah dengan menerapkan pendekatan

SAVI dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa pada materi gaya,

Page 50: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

gerak, energi dan fungsinya. Hasil dari wawancara siswa ini kemudian

dibandingkan dengan hasil wawancara dengan guru kelas V sehingga dapat

ditarik kesimpulannya.

2. Triangulasi Metode

Triangulasi metode berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan

data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama.

Peneliti membandingkan data yang terkumpul dari teknik:

a) Observasi saat pelaksanaan tindakan

Observasi dilakukan pada setiap pelaksanaan tindakan, observasi dilakukan

untuk mengetahui kinerja guru (peneliti) dan kinerja siswa dalam

pembelajaran dengan menerapkan pendekatan SAVI. Hasil dari observasi

dicatat dalam lembar observasi guru dan siswa. Berdasarkan masing-

masing hasil observasi tersebut dihitung untuk menentukan kriteria

penilaian sehingga dapat diketahui apakah terdapat peningkatan atau tidak

setelah diterapkannya pendekatan SAVI.

b) Wawancara dengan guru kelas V dan siswa kelas V

Wawancara dengan guru kelas V dan siswa kelas V dilaksanakan pada

akhir siklus atau tindakan. Wawancara dilakukan dalam suasana santai dan

tidak terstruktur ketat. Hasil dari wawancara dicatat dalam lembar

wawancara yang kemudian ditarik kesimpulannya.

c) Tes evaluasi tentang gaya, gerak, energi dan fungsinya

Pada setiap akhir tindakan dilakukan tes evaluasi hal ini untuk mengetahui

tingkat pemahaman konsep siswa tentang gaya, gerak, energi dan fungsinya

setelah diterapkannya pendekatan SAVI. Hasil tes dari setiap pertemuan

dihitung rata-ratanya sehingga dapat diketahui tingkat pemahaman siswa

dan untuk mengetahui apakah sudah mencapai target kinerja penelitian.

Hasil dari tes evaluasi ini dibandingkan dengan hasil wawancara dan

observasi untuk mendapatkan kevaliditasan data tersebut.

Page 51: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

G. Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif komparatif dan

analisis interaktif. Menurut Sarwiji Suwandi (2011) menyebutkan bahwa,

“Teknik deskriptif komparatif yaitu membandingkan hasil antar siklus, peneliti

membandingkan hasil sebelum penelitian dengan hasil pada akhir setiap siklus”

(hlm. 66). Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data

untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut.

Sedangkan menurut Miles dan Huberman (1984) mengemukakan bahwa

aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung

secara terus menerus sampai tuntas, dengan menggunakan tiga buah komponen

pokok yaitu, a) Reduksi data (data reduction): merupakan penyusunan rumusan

pengertian secara singkat yang berupa pokok-pokok temuan penting dalam

peristiwa yang dikaji, b) Sajian data (data display): merupakan penyusunan sajian

data secara sistematis dan logis supaya maksud peristiwa menjadi lebih jelas

dalam bentuk narasi untuk dipahami yang dilengkapi dengan gambar, tabel,

perekam gambar atau photo, c) Penarikan kesimpulan (conclusion

drawing/verification): kesimpulan dibuat berdasarkan semua hal yang terdapat

dalam reduksi data dan sajian data dalam bentuk deskriptif sebagai laporan

penelitian (Sugiyono, 2008: 91).

Secara keseluruhan data yang diperoleh dianalisis menggunakan model

analisis interaktif yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman dapat dilihat pada

Gambar 3. 3 sebagai berikut :

Gambar 3. 3. Analisis Model Interaktif Miles dan Huberman

Data

collection

Data display

Data

reduction

Conclusion

drawing/verification

Page 52: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

H. Indikator Kinerja

Penelitian ini, dikatakan berhasil apabila sekurang-kurangnya dapat

mencapai indikator sebagai berikut yang dapat dilihat pada Tabel 3. 1 sebagai

berikut:

Tabel 3. 1. Indikator Kinerja

No Aspek Target Cara

Pencapaian

1 Pemahaman konsep siswa

dalam hal Pembelajaran

gaya, gerak, energi dan

fungsinya

KKM IPA = 65

80% siswa mencapai

KKM = 65.

Tes tertulis

I. Prosedur Penelitian

Prosedur yang dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas ini

berbentuk siklus. Penelitian Tindakan Kelas terdiri atas rangkaian empat

kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang, empat kegiatan utama

yang ada pada setiap siklus yaitu: a) perencanaan, b) tindakan, c)

pengamatan, d) refleksi (Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi,

2006:74), dapat dilihat pada Gambar 3. 4 sebagai berikut:

Perencanaan

SIKLUS I

Refleksi

Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II

Pengamatan

Refleksi Pelaksanaan

dan

seterusnya

Gambar 3. 4. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

Page 53: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan prosedur penelitian tindakan kelas di atas, langkah pertama

yang dilakukan peneliti sebelum melakukan tindakan yaitu terlebih dahulu

peneliti membuat rencana tindakan. Langkah kedua yaitu melaksanakan tindakan

sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Langkah ketiga, peneliti mencatat

semua hasil penelitian ke dalam lembar pengamatan yang telah dibuat. Langkah

keempat, peneliti melakukan refleksi terhadap tindakan sebelumnya untuk

mengetahui apakah diperlukan perbaikan atau tidak.

Demikian prosedur penelitian tersebut berulang-ulang sampai peneliti

dapat menyelesaikan masalah yang ditelitinya dengan hasil yang optimal atau

telah mencapai target indikator kinerja.

Secara rinci prosedur penelitian tindakan kelas ini dapat dijabarkan dalam

uraian berikut:

1. Rancangan Siklus I

a. Tahap Perencanaan Tindakan

Dalam tahap perencanaan tindakan pada siklus I ini, kegiatan yang dilakukan

adalah:

1) Meminta ijin kepada kepala sekolah dan guru kelas V SD Negeri Duwet 01

Baki Sukoharjo

2) Peneliti menyusun silabus, RPP, bahan ajar, LKS, kisi-kisi soal dan soal tes,

serta menyiapkan lembar pengamatan yang berkaitan dengan materi

hubungan gaya, gerak, energi dan fungsinya.

3) Menyiapkan media yang akan digunakan dalam pembelajaran.

4) Merancang alat pengumpul data yang berupa tes dan digunakan untuk

mengetahui pemahaman konsep siswa yang berkaitan dengan materi

hubungan gaya, gerak, energi dan fungsinya.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Dalam tahap ini langkah-langkah pembelajaran dan tindakan mengacu pada

perencanaan yang telah dibuat yaitu:

1) Kegiatan Awal

a. Guru mengucap salam dan berdoa bersama

Page 54: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Guru mengabsen kehadiran siswa

c. Guru menyiapkan media pembelajaran (LCD)

d. Guru membagikan buku ajar untuk setiap siswa

e. Guru bertanya jawab dengan siswa “apakah kalian pernah menarik atau

mendorong pintu?” (termasuk Intelektual)

2) Kegiatan Inti

a. Guru memutarkan CD interaktif yang berkaitan dengan materi gaya,

gerak, energi fungsinya melalui tampilan LCD (termasuk Auditori,

Visual)

b. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok diskusi dan guru

membagikan LKS pada setiap kelompok (termasuk Somatis)

c. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tugas yang harus

dilakukan dalam kelompoknya (termasuk Auditori, Visual)

d. Setiap kelompok membuat 5 pernyataan dan pertanyaan sesuai materi

yang telah ditentukan guru, kemudian ditukarkan dengan kelompok

lain (termasuk Intelektual)

e. Siswa melakukan kegiatan pembelajaran dengan permainan bisik

berantai dan mencari jawaban (termasuk SAVI)

f. Setiap kelompok melengkapi lembar LKS berdasarkan hasil dari

permainan dan diskusi yang telah dilakukannya kemudian membuat

kesimpulan sementaranya (termasuk Intelektual)

g. Perwakilan setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan

kelompok lain memberi tanggapan (termasuk Auditori, Visual,

Intelektual)

3) Kegiatan Akhir

a. Guru mengevaluasi hasil diskusi dari setiap kelompok (termasuk

Auditori)

b. Guru mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan dari apa yang

telah dipelajari (termasuk Auditori, Intelektual)

c. Siswa mengerjakan soal evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman

siswa tentang materi yang telah dipelajari (termasuk Intelektual)

Page 55: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. Tahap Pengamatan

Pada pelaksanaan ini peneliti yang sekaligus sebagai guru yang

melakukan tindakan dan melakukan pengamatan pada siswa saat proses

pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh

guru kelas V untuk mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran

menggunakan pendekatan SAVI.

Dalam tahap ini peneliti dibantu oleh guru kelas V, dimana guru kelas V

berperan sebagai observer dalam pelaksanaan tindakan pembelajaran yang

dilakukan oleh peneliti. Observer bertugas mengamati kinerja guru/peneliti

dalam menerapkan pendekatan SAVI selama proses pembelajaran berlangsung

dengan mengacu pada lembar observasi, observer juga bertugas memberikan

masukan kepada peneliti sehingga dapat bermanfaat untuk perbaikan pada

tindakan berikutnya. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui aktivitas siswa

dan keefektifan pendekatan SAVI dalam pembelajaran untuk meningkatkan

pemahaman konsep gaya, gerak, energi dan fungsinya.

d. Tahap Refleksi

Refleksi dilakukan pada akhir setiap siklus, kegiatan ini peneliti

mengevaluasi dan menganalisis hasil pada siklus pertama berdasar hasil

pengamatan yang dilakukan. Refleksi dilaksanakan untuk mengetahui

kekurangan atau hambata yang ditemui dalam pembelajaran dengan

menerapkan pendekatan SAVI dan apakah pada siklus pertama sudah

mencapai tujuan penelitian atau masih ada yang harus diperbaiki. Hasil

pengamatan dan hasil tes yang telah dikumpulkan oleh peneliti kemudian

dianalisis bersama guru kelas V, hal ini untuk mengetahui sejauh mana

pemahaman siswa pada materi gaya, gerak, energi dan fungsinya yang telah

disampaikan.

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dengan menerapkan

pendekatan SAVI menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pada persentase

ketuntasan klasikal dari data awal 19,05% menjadi 71,43% pada siklus I,

namun hasil tersebut belum mencapai target indikator kinerja maka penelitian

Page 56: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dilanjutkan ke siklus II.

2) Rancangan Siklus II

a. Tahap Perencanaan Tindakan

Dalam tahap perencanaan tindakan pada siklus II ini, kegiatan yang

dilakukan adalah:

1) Identifikasi masalah pada siklus 1 dan penetapan alternatif pemecahan

masalah.

2) Merencanakan perbaikan pembelajaran dengan penerapan pendekatan

SAVI.

3) Mengembangkan skenario kegiatan pembelajaran.

4) Peneliti menyusun RPP, bahan ajar, LKS, kisi-kisi soal dan soal tes, serta

menyiapkan lembar pengamatan yang berkaitan dengan materi hubungan

gaya, gerak, energi dan fungsinya.

5) Menyiapkan media yang akan digunakan dalam pembelajaran

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Peneliti memperbaiki, mengembangkan tindakan dan kegiatan

pembelajaran dengan melakukan kegiatan percobaan yang telah

disempurnakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Dalam tahap ini

langkah-langkah pembelajaran dan tindakan mengacu pada perencanaan

yang telah dibuat yaitu:

1) Kegiatan Awal

a. Guru mengucap salam dan bersdoa bersama

b. Guru mengabsen kehadiran siswa

c. Guru menyiapkan media pembelajaran (LCD)

d. Guru membagikan buku ajar untuk setiap siswa

e. Guru bertanya jawab dengan siswa “coba kita ulang kembali, apa

yang dimaksud dengan gaya gravitasi, gesek dan gaya magnet?”

(termasuk Intelektual)

2) Kegiatan Inti

a. Guru memutarkan CD interaktif yang berbeda berkaitan dengan

Page 57: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

materi gaya, gerak, energi dan fungsinya melalui tampilan LCD

(termasuk Auditori, Visual)

b. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok diskusi dan guru

membagikan LKS pada setiap kelompok (termasuk Somatis)

c. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tugas yang harus

dilakukan dalam kelompoknya (termasuk Auditori, Visual)

d. Setiap kelompok melakukan percobaan sesuai materi yang telah

ditentukan guru (termasuk SAVI)

e. Setiap kelompok melengkapi lembar LKS berdasarkan hasil

percobaan dan diskusi yang telah dilakukannya kemudian membuat

kesimpulan sementaranya (termasuk Intelektual)

f. Perwakilan setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan

kelompok lain memberi tanggapan (termasuk Auditori, Visual,

Intelektual)

3) Kegiatan Akhir

a. Guru mengevaluasi hasil diskusi dari setiap kelompok (termasuk

Auditori)

b. Guru mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan dari apa yang

telah dipelajari (termasuk Auditori, Intelektual)

c. Siswa mengerjakan soal evaluasi untuk mengetahui tingkat

pemahaman siswa tentang materi yang telah dipelajari (termasuk

Intelektual)

c. Tahap Pengamatan

Pada pelaksanaan ini peneliti yang sekaligus sebagai guru yang

melakukan tindakan dan melakukan pengamatan pada siswa saat proses

pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan oleh peneliti dan dibantu

guru kelas V untuk mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran

menggunakan pendekatan SAVI. Hasil pengamatan dari siklus II ini

dibandingkan dengan hasil pengamatan pada siklus I untuk mengetahui

keefektifan pendekatan SAVI dalam meningkatkan pemahaman konsep gaya,

gerak, energi dan fungsinya menggunakan lembar observasi yang telah

Page 58: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dibuat.

Dalam tahap ini peneliti juga dibantu oleh guru kelas V, dimana guru

kelas V berperan sebagai observer dalam pelaksanaan tindakan pembelajaran

yang dilakukan oleh peneliti yang kemudian dicatat dalam lembar observasi.

d. Tahap Refleksi

Refleksi dilaksanakan untuk mengetahui apakah pada siklus II ini sudah

mencapai tujuan penelitian penelitian atau masih ada yang harus diperbaiki.

Hasil pengamatan dan hasil tes siklus II yang telah dikumpulkan oleh peneliti

kemudian dianalisis dan dibandingkan dengan hasil pengamatan dan hasil tes

dari data awal dan siklus I bersama guru kelas V, hal ini untuk mengetahui

sejauh mana pemahaman siswa pada materi gaya, gerak, energi dan

fungsinya yang telah disampaikan.

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus II dengan menerapkan

pendekatan SAVI menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pada persentase

ketuntasan klasikal dari data awal 19,05% menjadi 71,43% pada siklus I dan

meningkat menjadi 95,24% pada siklus II. Hasil tindakan pada siklus II telah

mencapai target indikator kinerja yaitu 80% siswa yang dapat mencapai target

KKM maka penelitian dihentikan pada siklus II.

Page 59: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Kondisi Awal sebelum Pelaksanaan Tindakan

Sebelum melaksanakan tindakan, terlebih dahulu peneliti melaksanakan

kegiatan kegiatan survei dengan tujuan untuk mengetahui keadaan nyata yang ada

di lapangan. Pada tahun pelajaran 2011/2012 jumlah siswa kelas V SD Negeri

Duwet 01 Baki Sukoharjo adalah 21 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 11

siswa perempuan yang berusia antara 10–11 tahun. Semua siswa dalam kondisi

normal dan berasal dari latar belakang yang berbeda-beda.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas V yaitu ibu M.

Kamirasih, S.Pd bahwa masih banyak siswa yang nilainya masih di bawah KKM

untuk mata pelajaran IPA yaitu 65, banyak siswa yang masih kurang memahami

konsep-konsep IPA karena siswa terbiasa untuk menghafal materi saja tanpa

pernah memahaminya. Dalam kegiatan pembelajaran siswa kurang aktif, siswa

cenderung duduk dan mendengarkan ceramah dari guru saja. Dalam kegiatan

pembelajaran guru juga kurang mengupayakan pendekatan pembelajaran yang

inovatif untuk meningkatkan pemahaman konsep IPA. Setelah melakukan

wawancara dengan guru kelas V, peneliti mengadakan pretest untuk mengetahui

tingkat pemahaman konsep IPA tentang gaya, gerak, energi dan fungsinya. Dari

hasil pretest tersebut menunjukkan bahwa pemahaman konsep siswa tentang gaya,

gerak, energi dan fungsinya masih rendah, dari 21 siswa terdapat 4 siswa yang

nilainya mencapai KKM atau sekitar 19,05% dan terdapat 17 siswa atau sekitar

80,95% yang nilainya masih di bawah KKM.

Untuk memperbaiki keadaan tersebut maka peneliti mengadakan

penelitian di kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo dengan menerapkan

pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) dalam pembelajaran

IPA sehingga diharapkan dapat meningkatkan pemahaman konsep gaya, gerak,

energi dan fungsinya. Adapun nilai kondisi awal/ pretest IPA tentang gaya, gerak,

energi dan fungsinya dapat dilihat pada lampiran 10 hlm. 158.

Page 60: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Agar lebih jelas maka distribusi frekuensi kondisi awal nilai pretest siswa

kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo materi gaya, gerak, energi dan

fungsinya dapat dilihat pada Tabel 4. 2 sebagai berikut:

Tabel 4. 2. Distribusi Frekuensi Nilai Pretest siswa kelas V SD Negeri Duwet 01

No

Interval

Nilai

Frekuensi

(fi)

Nilai

Tengah

(xi) fixi

Persentase

(%) Keterangan

1 25 - 35 5 30 150 23,81% di bawah KKM

2 36 - 46 3 41 123 14,29% di bawah KKM

3 47 - 57 4 52 208 19,05% di bawah KKM

4 58 - 68 6 63 378 28,57% di atas KKM

5 69 - 79 2 74 148 9,52% di atas KKM

6 80 - 90 1 85 85 4,76% di atas KKM

Jumlah 21 1092 100%

Nilai Rata-rata = 1092 : 21 = 52 : 21= 52

Ketuntasan Klasikal = 4 : 21 x 100% = 19,05%

Nilai Terendah = 25

Nilai Tertinggi = 85

Nilai rata-rata pada data nilai awal/pretest adalah 52. Persentase siswa

yang mendapat nilai di atas KKM 65 sebesar 19,05% dan siswa yang mendapat

nilai di bawah KKM 65 sebesar 80,95%. Dari tabel nilai pretest siswa kelas V SD

Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo tentang gaya, gerak, energi dan fungsinya, dapat

disajikan dalam bentuk Gambar 4. 5 sebagai berikut :

Gambar 4. 5. Grafik Data Nilai IPA Data Awal

Page 61: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

1. Tindakan Siklus I

Tindakan siklus I dilaksanakan selama 3 kali pertemuan (6x35 menit)

selama satu minggu pada bulan maret 2012, yakni pada tanggal 19, 21 dan 22

Maret 2012. Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan pada siklus I adalah sebagai

berikut :

a. Perencanaan

Pada tahap ini peneliti merancang kegiatan pembelajaran yang akan

dilakukan pada siklus I. Sebelumnya peneliti telah melakukan wawancara

dengan guru kelas V untuk mengetahui proses pembelajaran IPA dan

pemahaman konsep IPA pada siswa kelas V dan hasilnya menunjukkan bahwa

pemahaman konsep siswa masih rendah. Untuk mengecek kebenaran hasil

wawancara tersebut, peneliti melaksanakan pretest mengenai gaya, gerak,

energi dan fungsinya untuk mengetahui tingkat pemahaman konsep siswa kelas

V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo, dari hasil pretest tersebut peneliti

mendapatkan data nilai awal yang menunjukkan bahwa pemahaman konsep

siswa kelas V masih rendah, dari 21 siswa terdapat 4 siswa atau sekitar 19,05%

yang mencapai nilai KKM IPA yaitu 65, sedangkan 17 siswa atau sekitar

80,95% nilainya masih di bawah KKM.

Bertolak dari kenyataan tersebut maka peneliti mengadakan konsultasi

dengan guru kelas V mengenai pendekatan pembelajaran yang akan digunakan

oleh peneliti yaitu pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual)

sebagai upaya meningkatkan pemahaman konsep gaya, gerak, energi dan

fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo. Peneliti

dan guru kelas V menentukan hari untuk melaksanakan tindakan pada siklus I,

setelah ditentukan peneliti membuat perencanaan kegiatan pembelajaran yang

akan dilakukan dan menyiapkan berbagai instrumen penelitian dan media yang

akan digunakan, antara lain sebagai berikut: a) Menyususn silabus, Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku ajar, LKS, kisi-kisi soal dan soal

evaluasi mengenai gaya, gerak, energi dan fungsinya yang disusun 3 kali

Page 62: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pertemuan dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran yang dilaksanakan dalam satu

minggu, b) Membuat instrumen penelitian berupa lembar pengamatan bagi

kinerja guru dan siswa selama proses pembelajaran menggunakan pendekatan

SAVI, c) Menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam

pembelajaran, d) Mengundang dosen pembimbing dalam pelaksanaan tindakan

yang akan dilakukan.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana

pembelajaran yang telah disusun dengan menggunakan pendekatan SAVI.

Siklus I dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan.

1) Pertemuan Pertama

Materi yang disampaikan pada siklus I pertemuan 1 ini adalah konsep

gaya dan gaya gravitasi dengan indikator a) Menyebutkan pengertian gaya dan

menjelaskan hubungan gaya, gerak dan energi pengaruhnya terhadap suatu

benda, b) menyebutkan macam gaya berdasarkan sumbernya dan

mendeskripsikan dan menyebutkan manfaat gaya gravitasi dalam kehidupan

sehari-hari, c) membuat beberapa pernyataan yang berkaitan dengan gaya

gravitasi. Kegiatan pembelajaran di awali dengan berdoa bersama, mengecek

kehadiran siswa dan membagikan buku ajar yang dilanjutkan dengan

melakukan apersepsi dengan bertanya jawab dengan siswa tentang gaya

gravitasi (termasuk intelektual).

Dalam kegiatan inti pembelajaran guru memutarkan CD interaktif

tentang gaya gravitasi melalui tampilan LCD, siswa memperhatikan sambil

mendengarkan penjelasan guru (termasuk auditori dan visual). Kemudian guru

membentuk siswa menjadi 4 kelompok diskusi (termasuk somatis), setiap

kelompok terdiri dari 5 sampai 6 siswa, guru membagikan lembar kerja dan

alat kerja berupa beberapa kertas karton kepada setiap kelompok. Guru

menjelaskan terlebih dahulu cara kerja diskusinya dan cara mengisi dalam

lembar kerja (LKS). Setiap kelompok melakukan kegiatan pembelajaran sesuai

yang dijelaskan oleh guru, setiap kelompok membuat 5 buah pernyataan

Page 63: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tentang gaya dan gaya gravitasi yang kemudian dituliskan pada kertas karton

yang telah disediakan kemudian masing-masing dibentuk seperti lotre, setelah

semua kelompok selesai, 5 pernyataan tersebut ditukarkan dengan kelompok

lain. Semua kelompok maju ke depan kelas membentuk barisan lurus per

kelompok untuk melakukan permainan bisik berantai (termasuk somatis),

siswa yang berada di barisan paling belakang mengambil salah satu lotre secara

acak kemudian dibisikkan kepada teman kelompoknya yang berada didepan

barisannya secara berurutan sampai pada barisan paling ujung yang kemudian

berlari untuk menuliskan hasilnya pada kertas karton yang telah disediakan

guru, dimana siswa harus benar-benar memahami apa yang telah dibacanya

yang kemudian untuk disampaikan kepada temannya (termasuk intelektual).

Setelah menyelesaikan permainan semua kelompok kembali duduk dan

mengisi lembar kerjanya berdasarkan hasil kerja kelompoknya (termasuk

intelektual) yang kemudian dipresentasikan di depan kelas dan kelompok lain

memberikan tanggapannya.

Guru memberikan tanggapan terhadap hasil kerja setiap kelompok dan

meminta semua kelompok mengumpulkan lembar kerjanya. Guru juga

memberikan kesempatan bertanya bagi siswa yang kurang paham dan

memberikan penguatan dan motivasi bagi siswa agar lebih giat belajar.

Memasuki kegiatan akhir pembelajaran guru mengarahkan siswa untuk

membuat kesimpulan dari apa yang telah dipelajarinya yang dilanjutkan

dengan pemberian soal evaluasi yang berkaitan dengan materi gaya gravitasi

kepada masing-masing siswa (termasuk intelektual), hasil dari tes tersebut

untuk mengetahui tingkat pemahaman konsep siswa. Guru menutup pelajaran.

2) Pertemuan Kedua

Pada pertemuan II materi yang akan disampaikan adalah gaya gesek

dengan indikator a) menyebutkan pengertian gaya gesek dan menjelaskan

pengaruhnya terhadap suatu benda, b) mendeskripsikan manfaat gaya gesek

dalam kehidupan sehari-hari, c) membuat pertanyaan beserta jawaban yang

berkaitan dengan gaya gesek. Kegiatan diawali dengan berdoa bersama dan

Page 64: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

guru mengecek kehadiran siswa dan pembagian buka ajar kepada siswa. Guru

memberikan apersepsi dengan bertanya jawab dengan siswa tentang materi

pertemuan sebelumnya yaitu gaya gravitasi, hal ini dimaksudkan untuk

mengetahui tingkat pemahaman siswa tentang materi sebelumnya. Kemudian

tanya jawab dilanjutkan dengan materi yang akan dipelajari yaitu gaya gesek,

guru bertanya “apakah kalian pernah mendorong meja? Kemudian gaya apa

yang terjadi pada saat kalian mendorong meja tersebut?” (termasuk

intelektual).

Kegiatan inti dimulai dengan penjelasan guru dengan menampilkan CD

interaktif tentang materi gaya gesek melalui tampilan LCD dan siswa

memperhatikannya (termasuk auditori dan visual). Untuk mengetahui

pemahaman siswa guru memberikan pertanyaan kepada siswa, diantaranya

yaitu “apa yang dimaksud dengan gaya gesek? Bagaimanakah cara untuk

memperbesar gaya gesek?” (termasuk intelektual). Kemudian guru meminta

siswa untuk mengelompok seperti kelompok pada pertemuan sebelumnya

(termasuk somatis). Guru membagikan LKS dan alat diskusi berupa beberapa

potongan kertas karton kepada masing-masing kelompok, guru menjelaskan

terlebih dahulu tentang cara kerja dan cara mengisi lembar kerja (termasuk

auditori, visual). Setiap kelompok membuat 5 pertanyaan beserta jawabannya

dan ditulis dalam kertas karton dibentuk seperti lotre kemudian ditukarkan

dengan kelompok lain (termasuk intelektual). Semua kelompok maju ke depan

kelas dengan berbaris lurus per kelompok untuk melakukan permainan

(termasuk somatis). Masing-masing anggota kelompok mengambil satu buah

lotre secara acak yang berisi pertanyaan dan mencari jawabannya kemudian

berlari untuk menuliskan jawabannya pada lembar karton yang telah

disediakan guru untuk masing-masing kelompok (termasuk somatis). Setelah

selesai semua kelompok duduk kembali dan mengisi lembar kerjanya sesuai

dengan hasil permainan yang telah dilakukan (termasuk intelektual) kemudian

perwakilan kelompok mempresentasikan hasilnya di depan kelas dan kelompok

lain mengoreksi apakah hasilnya sudah benar atau salah.

Page 65: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Guru mengevaluasi hasil kerja dari setiap kelompok dan memberikan

penguatan dan motivasi kepada siswa. Guru memberikan kesempatan bagi

siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum diketahuinya dan untuk

mengecek pemahaman siswa guru memberikan pertanyaan lagi tentang gaya

gesek kepada siswa (termasuk intelektual).

Memasuki kegiatan akhir guru membimbing siswa untuk membuat

kesimpulan dari apa yang telah dipelajarainya (termasuk intelektual). Sebagai

bukti outentik untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa guru memberikan

soal evaluasi yang berkaitan dengan materi gaya gesek untuk dikerjakan oleh

masing-masing siswa (termasuk intelektual). Guru menutup pelajaran.

3) Pertemuan Ketiga

Pada pertemuan III ini materi yang disampaikan adalah gaya magnet

dengan indikator a) menyebutkan kembali pengertian gaya gravitasi dan gaya

gesek serta memberikan contoh penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari,

b) menjelaskan pengertian gaya magnet, sifat-sifat magnet, menyebutkan

bentuk-bentuk magnet dan menjelaskan cara menjaga sifat kemagnetan, c)

membuktikan kekuatan gaya magnet dan membuat beberapa pernyataan yang

berkaitan dengan gaya magnet. Kegiatan diawali dengan berdoa bersama dan

guru mengecek kehadiran siswa dan membagikan buka ajar kepada siswa.

Guru memberikan apersepsi dengan bertanya jawab dengan siswa tentang

materi pertemuan sebelumnya yaitu gaya gravitasi dan gaya gesek, hal ini

dimaksudkan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa tentang materi

sebelumnya. Kemudian tanya jawab dilanjutkan pada materi yang akan

disampaikan yaitu gaya magnet. Guru bertanya “apakah kalian pernah bermain

magnet?” beragam jawaban dari siswa muncul, ada yang menjawab pernah,

sering, dan belum pernah. (termasuk intelektual)

Kegiatan inti pembelajaran dimulai dengan guru menjelaskan gaya

magnet dengan menunjukkan contoh magnet yang berbentuk magnet batang,

perwakilan siswa diminta mempraktekkan untuk membuktikan sifat dari

magnet bahwa jika dua kutub senama didekatkan maka akan saling tolak-

Page 66: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

menolak sedangkan magnet dengan kutub tak senama didekatkan maka tarik-

menarik dan siswa yang lain memperhatikannya. Penjelasan guru dilanjutkan

dengan menggunakan CD interaktif melalui tampilan LCD dan siswa pun

berantusias memperhatikannya (termasuk auditori, visual). Kegiatan

pembelajaran dilanjutkan dengan guru membentuk kelompok yang berbeda

dari pertemuan sebelumnya, hal ini dimaksudkan agar siswa lebih banyak

berinteraksi dengan temannya (termasuk somatis). Guru membagikan LKS dan

beberapa potongan kertas karton kepada masing-masing kelompok, guru

menjelaskan terlebih dahulu cara kerja dan cara mengisi pada lembar diskusi.

Setiap kelompok membuat 5 buah pernyataan yang berkaitan dengan materi

gaya gravitasi yang dituliskan dalam kertas karton dan dibentuk lotre kemudian

ditukarkan dengan kelompok lain (termasuk intelektual). Semua anggota

kelompok maju ke depan kelas berbaris lurus per kelompok, setiap kelompok

melakukan permainan bisik berantai dan menuliskan hasilnya pada lembar

karton yang telah disediakan guru untuk masing-masing kelompok (termasuk

somatis). Setelah selesai semua kelompok kembali duduk dan mengisi lembar

kerjanya sesuai dengan hasil kerjanya kemudian hasil kerja dari setiap

kelompok ditukarkan dengan kelompok yang mempunyai pernyataan asli untuk

saling dikoreksi.

Guru meminta setiap kelompok mengumpulkan lembar kerjanya dan

guru memberikan tanggapan atas hasil kerja setiap kelompok. Untuk

memberikan rasa semangat dan senang pada siswa guru memberikan

penguatan dalam bentuk hadiah bagi setiap kelompok berdasarkan prestasinya.

Guru mengulang kembali materi yang telah disampaikan dan mengajukan

beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi gaya magnet kepada siswa,

guru juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk menanyakan hal-hal yang

kurang dipahaminya (termasuk intelektual).

Memasuki kegiatan akhir guru mengarahkan siswa untuk membuat

kesimpulan dari apa yang telah dipelajarinya. Guru memberikan soal evaluasi

yang berkaitan dengan materi gaya gravitasi, gesek dan gaya magnet untuk

Page 67: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi tersebut melalui

pendekatan SAVI (termasuk intelektual). Guru menutup pelajaran.

c. Observasi

Pada tahap ini dilakukan pengamatan terhadap pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SAVI. Pengamatan dilakukan

dengan alat bantu menggunakan lembar observasi dan perekaman dengan

menggunakan kamera foto. Observasi dilakukan untuk memperoleh data

mengenai aktivitas siswa dan guru dalam mengikuti pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan SAVI dan untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan

pembelajaran dengan Rencana Pembelajaran yang telah disusun dengan

menggunakan pendekatan SAVI serta untuk mengetahui pengaruh penggunaan

pendekatan SAVI dalam meningkatkan pemahaman konsep gaya, gerak, energi

dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo.

Pada tahap ini peneliti mengadakan kolaborasi dengan guru kelas V

dalam melaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan lembar observasi. Observasi dilaksanakan untuk mendapatkan

data mengenai aktivitas siswa dan peneliti dalam pembelajaran apakah sudah

sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun dengan menggunakan

pendekatan SAVI serta untuk mengetahui hambatan atau kekurangan peneliti

dalam pembelajaran sehingga dapat diperbaiki untuk tindakan berikutnya.

Dari data observasi dalam siklus I dengan tiga kali pertemuan

diperoleh hasil observasi sebagai berikut :

1) Hasil Observasi Bagi Guru

a) Persiapan guru dalam memulai pembelajaran cukup baik. Hal ini dapat

dilihat dari persiapan guru dalam menyiapkan media dan alat

pembelajaran, namun guru kurang memperhatikan kesiapan siswa

dalam mengikuti pembelajaran.

b) Kemampuan guru dalam memberikan apersepsi masih kurang. Hal ini

dapat dilihat guru dalam memberikan dorongan dan pertanyaan yang

kurang mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan nyata siswa.

Page 68: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c) Kemampuan guru dalam menyampaikan materi sudah baik. Guru telah

menggunakan CD interaktif dan LCD dalam penyampaian materi

sehingga membuat siswa lebih tertarik dan lebih memahaminya.

d) Kemampuan guru dalam mengemas kegiatan pembelajaran baik. Guru

menggunakan berbagai kegiatan pembelajaran yang dapat mengaktifkan

siswa sehingga siswa lebih bebas bergerak.

e) Kemampuan guru dalam mengelola kelas masih kurang, hal ini dapat

dilihat dari masih banyaknya siswa yang bergerak kesana-kemari diluar

dari kegiatan pembelajaran.

f) Kemampuan guru mengelola waktu pelajaran masih kurang.

g) Proses penilaian atau evaluasi dari hasil diskusi dan kerja kelompok

masih kurang.

h) Penguatan dan motivasi yang diberikan guru kepada siswa cukup baik,

hal ini ditunjukkan dengan adanya pemberian hadiah berdasarkan siswa

yang berprestasi dan memotivasi siswa untuk lebih giat belajar.

i) Kemampuan guru dalam menutup pelajaran sudah baik.

Skor rata-rata 3,02 dengan kriteria baik (dapat di lihat pada lampiran16

hlm. 171)

2) Hasil Observasi Bagi Siswa

a) Kedisiplinan siswa dalam mengikuti pelajaran masih kurang

b) Kesiapan siswa dalam menerima pelajaran cukup baik

c) Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh

guru masih kurang

d) Keaktifan siswa dalam mengajukan pendapat atau pertanyaan masih

kurang

e) Pemahaman konsep siswa cukup baik

f) Kemampuan siswa dalam melakukan kegiatan diskusi cukup baik

g) Kerjasama siswa dalam melakukan kegiatan diskusi baik

h) Kemampuan siswa dalam mengerjakan soal evaluasi masih kurang hal

ini dapat dilihat dari nilai hasil pekerjaan siswa.

Page 69: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Skor rata-rata 2,47 dengan kriteria baik (dapat di lihat pada lampiran 13

hlm. 161).

d. Analisis dan Refleksi

Data-data yang diperoleh melalui tes dan observasi dikumpulkan

untuk dianalisis direfleksi sebagai langkah pengambilan tindakan pada siklus

berikutnya.

Dari hasil analisa data perkembangan tes evaluasi siswa pada tes

siklus I menunjukkan bahwa persentase siswa yang nilainya mencapai KKM

65 pada siklus I sebesar 71,43% yang semula pada data awal hanya 19,05%

maka dapat disimpulkan bahwa persentase hasil tes siswa yang tuntas atau

mencapai KKM 65 naik hingga 52,38%. Besarnya nilai terendah yang

diperoleh siswa pada saat data awal adalah 25 dan pada siklus I adalah 56,7.

Sedangkan untuk nilai tertinggi pada data awal yaitu 85 dan siklus I adalah

87,3 untuk nilai rata-rata kelas terdapat kenaikan dari dari data awal yaitu 52

menjadi 73,07 pada siklus I. Adapun nilai siklus I IPA tentang gaya, gerak,

energi dan fungsinya dapat dilihat pada lampiran 11 hlm.159.

Agar lebih jelas maka distribusi frekuensi nilai siklus I siswa kelas V

SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo materi gaya, gerak, energi dan fungsinya

dapat dilihat pada Tabel 4. 3 sebagai berikut:

Tabel 4. 3. Distribusi Frekuensi Nilai Siklus I siswa kelas V

No

Interval

Nilai

Frekuensi

(fi)

Nilai

Tengah

(xi) fixi

Persentase

(%) Keterangan

1 56-61 4 58,5 234 19,05% di bawah KKM

2 62-67 2 64,5 129 9,52% di bawah KKM

3 68-73 5 70,5 352,5 23,80% di atas KKM

4 74-79 4 76,5 306 19,05% di atas KKM

5 80-85 3 82,5 247,5 14,29% di atas KKM

6 86-91 3 88,5 265,5 14,29% di atas KKM

Jumlah 21 1534,5 100%

Nilai Rata-rata= 1534,5 : 21= 73,07

Ketuntasan Klasikal = 15 : 21 x 100% = 71,43%

Nilai Terendah = 56,7

Nilai Tertinggi = 87,3

Page 70: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Nilai rata-rata pada data nilai siklus I adalah 73,07. Persentase siswa

yang mendapat nilai di atas KKM 65 sebesar 71,43% dan siswa yang mendapat

nilai di bawah KKM 65 sebesar 28,57%. Dari tabel nilai siklus I siswa kelas V SD

Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo tentang gaya, gerak, energi dan fungsinya, dapat

disajikan dalam bentuk Gambar 4. 6 sebagai berikut :

Gambar 4. 6. Data Nilai IPA Pada Siklus I

Perbandingan hasil tes belajar siswa kelas V tentang gaya, gerak, energi

dan fungsinya sebelum dan sesudah tindakan pada siklus I dengan penerapan

pendekatan SAVI dapat dilihat pada Tabel 4. 4 dan Gambar 4. 7 sebagai berikut:

Tabel 4. 4. Perbandingan Hasil Tes Belajar Data Awal dengan Siklus I

No Rekap Hasil Tes

Data

Awal Prosentase Siklus I Prosentase

1 Jumlah siswa yang tuntas 4 19,05 % 15 71,43%

2 Jumlah siswa tidak tuntas 17 80,95 % 6 28,57%

3 Rata-rata kelas 52 73,07

Page 71: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Untuk lebih jelasnya, perbandingan tes hasil belajar siswa pada data awal

dengan tes hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada Gambar 4. 7 sebagai

berikut:

Gambar 4. 7. Grafik Perbandingan Hasil Tes Belajar Data Awal dengan Tes Hasil

Belajar Siklus I Pada Siswa Kelas V

Berdasarkan data yang diperoleh dari analisis siklus I ditemukan

kekurangan atau hambatan dalam proses pembelajaran antara lain sebagai berikut:

1) Bagi Guru

a) Penjelasan guru dalam memberikan tugas kerja kelompok kurang jelas

sehingga siswa sedikit bingung dan belum bisa tertib dalam melakukan

aktivitas pembelajaran

b) Kerja kelompok yang diberikan guru kurang memberikan contoh nyata bagi

siswa

c) Guru belum optimal dalam memberikan motivasi dan penguatan bagi siswa

2) Bagi Siswa

a) Siswa kurang tertib dalam mengikuti pembelajaran

b) Siswa masih bingung dalam mengerjakan tugas-tugas kelompok

c) Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan langsung dan mengerjakan

soal evaluasi masih kurang

Page 72: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti

bersama guru kelas V mencari solusinya yang nantinya dijadikan perbaikan dalam

tindakan berikutnya agar lebih baik. Penjelasan tentang tugas-tugas yang harus

dikerjakan dalam kelompok dijelaskan secara terperinci dan jelas serta guru

memberikan contoh terlebih dahulu bagaimana cara kerjanya. Aktivitas kerja

kelompok dirubah dan lebih dikembangkan menjadi kegiatan percobaan sehingga

dapat memberikan contoh yang lebih konkret kepada siswa. Pengahargaan yang

diberikan guru kepada siswa diberikan dalam bentuk verbal maupun non verbal

supaya lebih memotivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran. Berkaitan dengan

hal tersebut tersebut maka peneliti mengadakan tindaka lanjutan pada siklus II

untuk memperbaiki kekurangan dan hambatan tersebut.

2. Tindakan Siklus II

Tindakan siklus II dilaksanakan selama satu minggu pada bulan Maret

2012. Tindakan dalam siklus II dilaksanakan selama tiga kali pertemuan (6x35

menit), yakni pada tanggal 27 sampai 29 Maret 2012. Tahapan-tahapan yang

dilaksanakan pada siklus II adalah sebagai berikut:

a) Perencanaan

Berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi pelaksanaan tindakan pada

siklus I diketahui bahwa peningkatan nilai pemahaman konsep gaya, gerak,

energi dan fungsinya pada siswa kelas V belum mencapai 80% target kinerja.

Oleh karena itu, peneliti dengan pengarahan dari guru kelas V menyusun

rencana pembelajaran dengan lebih cermat dan kegiatan dalam pembelajaran

lebih dikembangkan.

Berdasarkan analisis terhadap hasil tes dan aktivitas siswa pada siklus I

Menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang kurang memahami konsep

gaya, gerak, energi dan fungsinya. Kurang jelasnya tugas yang diberikan guru

dan sikap siswa yang kurang disiplin dalam mengikuti pembelajaran

menyebabkan siswa kurang optimal dalam menerima pelajaran. Perbaikan pada

siklus II terletak pada kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan siswa yakni

Page 73: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dengan melakukan percobaan sehingga dapat memberikan pengalaman dan

contoh konkrit kepada siswa.

b) Pelakasanaan Tindakan

Pada tahap ini guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan SAVI dengan rencana pembelajaran yang telah disusun. Siklus II

ini dilaksanakan selama tiga kali pertemuan.

1) Pertemuan Pertama

Pada pertemuan pertama materi yang diajarkan adalah mengulang

materi gaya gravitasi namun dengan indikator yang berbeda, yaitu a)

menyebutkan pengertian gaya dan menjelaskan hubungan gaya, gerak dan

energi pengaruhnya terhadap suatu benda, b) menyebutkan macam gaya

berdasarkan sumbernya dan mendeskripsikan dan menyebutkan manfaat gaya

gravitasi dalam kehidupan sehari-hari, c) membandingkan kecepatan jatuh dua

benda yang berbeda bentuk, berat dan ukuran. Guru mengawali kegiatan

pembelajaran dengan berdoa bersama, mengecek kehadiran siswa dan

membagikan buku ajar kemudian dilanjutkan dengan apersepsi dengan

bertanya jawab kepada siswa dengan mengulas materi gaya gravitasi dengan

lebih memperdalam materi, guru bertanya “kecepatan laju jatuh antara batu

dengan bulu ayam lebih cepat yang mana? Mengapa demikian?” (termasuk

Intelektual).

Kegiatan inti pembelajaran dimulai dengan guru menjelaskan tentang

pengaruh gaya gravitasi terhadap suatu benda dan hal yang mempengaruhi

kecepatan laju jatuh suatu benda dengan memutarkan CD inetraktif tentang

gaya gravitasi dan siswa memperhatikan melalui tampilan LCD (auditori,

visual). Kegiatan selanjutnya guru membentuk siswa menjadi 4 kelompok

diskusi setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang, guru membagikan LKS dan alat

percobaan berupa beberapa kertas Hvs dan kertas kuarto untuk melakukan

percobaan membandingkan kecepatan laju jatuh suatu benda kepada masing-

masing kelompok. Sebelum siswa melakukan percobaan guru memberikan

petunjuk tentang cara kerjanya dan cara mengisi pada lembar kerja dengan

Page 74: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

terperinci. Setiap kelompok melakukan percobaan menggunakan bahan yang

telah disediakan (termasuk somatis), untuk langkah pertama yaitu: 1)

membandingkan kecepatan laju jatuh antara kertas Hvs yang dilembarkan

dengan kertas Hvs yang diremas bulat, 2) kertas Hvs yang dilembarkan dengan

kertas kuarto yang dilembarkan, 3) kertas Hvs yang diremas bulat dengan

kertas kuarto yang dilembarkan, 4) kertas Hvs yang dilembarkan dengan kertas

kuarto yang diremas bulat. Dari hasil percobaan tersebut setiap kelompok

membuat kesimpulannya (termasuk intelektual) kemudian dipresentasikan

didepan kelas dan kelompok lain memberikan tanggapannya.

Guru memberikan tanggapan atas hasil kerja setiap kelompok. Untuk

memberikan rasa semangat dan senang pada siswa guru memberikan

penguatan bagi kelompok dan siswa yang berprestasi dan motivasi bagi

kelompok dan siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran. Guru mengulang

kembali materi yang telah disampaikan dan mengajukan beberapa pertanyaan

yang berkaitan dengan materi gaya gravitasi kepada siswa hal ini dimaksudkan

untuk mengetahui tingkat pemahaman yang diperoleh siswa dari pembelajaran

yang telah disampaikan, guru juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk

menanyakan hal-hal yang kurang dipahaminya (termasuk intelektual).

Memasuki kegiatan akhir guru mengarahkan siswa untuk membuat

kesimpulan dari apa yang telah dipelajarinya. Guru memberikan soal evaluasi

yang berkaitan dengan materi gaya gravitasi untuk mengetahui tingkat

pemahaman siswa terhadap materi tersebut melalui pendekatan SAVI dan guru

mengadakan evaluasi bersama siswa sehingga siswa dapat mengetahui tingkat

pemahamannya sendiri sehingga dapat memotivasi siswa untuk lebih baik lagi

(termasuk intelektual). Guru meminta siswa mengumpulkan LKS dan soal

evaluasi kemudian guru menutup pelajaran.

2) Pertemuan Kedua

Pada pertemuan kedua materi yang diajarkan adalah mengulang materi

gaya gesek namun dengan indikator yang berbeda, yaitu a) menyebutkan

pengertian gaya gesek dan pengaruhnya terhadap suatu benda, b) menjelaskan

Page 75: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

manfaat dan kerugian gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari, c) menyelidiki

pengaruh permukaan suatu benda terhadap gerak benda. Kegiatan awal diawali

dengan berdoa bersama dan guru mengucapkan salam untuk menarik perhatian

siswa kemudian dilanjutkan dengan mengecek kehadiran siswa. Apersepsi

dilakukan dengan bertanya jawab kepada siswa tentang gaya gesek “coba

sebutkan kembali apa yang dimaksud dengan gaya gesek? dan bagaimanakah

cara memperbesar gaya gesek pada suatu benda?”. Hal ini dimaksudkan untuk

mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan

pada pertemuan sebelumnya (termasuk intelektual).

Pada kegiatan inti diawali dengan guru mejelaskan tentang gaya gesek

kemudian memutarkan video melalui tampilan LCD tentang cara menyelidiki

pengaruh permukaan suatu benda terhadap gerak benda yang nantinya sebagai

bahan kerja kelompok (termasuk auditori, visual). Guru membentuk siswa

menjadi 4 kelompok diskusi setiap kelompok terdiri dari 5-6 orang, guru

membagikan LKS dan alat percobaan antara lain yaitu selembar kertas minyak

dan kertas ampelas, satu buah penggaris dan dua buah uang logam kepada

masing-masing kelompok. Sebelum siswa melakukan percobaan, guru

menjelaskan tentang cara kerja dari percobaan tersebut dan cara mengisi pada

lembar kerja. Setiap kelompok melakukan kegiatan percobaan menyelidiki

pengaruh permukaan suatu benda terhadap gerak benda (termasuk somatis),

dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1) tegakkan dua penggaris dan

sandarkan selembar kertas amplas dan kertas minyak pada masing-masing

penggaris, dengan ketinggian10 cm, 15 cm, 20 cm, 25 cm dan 30 cm, 2)

letakkan uang logam pada tiap-tiap puncak kertas amplas dan kertas minyak

dengan ketinggian tertentu sampai uang logamnya jatuh, 3) amati kecepatan

laju jatuh uang logam tersebut, catat hasilnya dalam tabel, 4) buatlah

kesimpulannya. Guru membimbing dan mengamati siswa yang melakukan

percobaan. Hasil dari diskusi dipresentasikan di depan kelas, kelompok lain

dan guru memberikan tanggapan dan penguatan terhadap hasil kerja dari semua

kelompok. Untuk mengecek pemahaman siswa terhadap materi yang telah

disampaikan, guru melakukan tanya jawab kepada siswa dan sebagian besar

Page 76: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

siswa dapat menjawab pertanyaan dari guru dengan benar (termasuk

intelektual). Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk menanyakan hal-

hal yang kurang dipahaminya. Guru memberikan penguatan dan motivasi bagi

siswa agar lebih semangat dan giat belajar.

Memasuki kegiatan akhir guru mengarahkan siswa untuk membuat

rangkuman dari apa yang telah dipelajari. Guru memberikan soal evaluasi

tentang materi gaya gesek kepada masing-masing siswa untuk mengetahui

apakah terdapat peningkatan pemahaman siswa (termasuk intelektual). Setelah

selesai, guru mengadakan evaluasi bersama, hal ini dimaksudkan agar siswa

mengetahui hasilnya secara langsung sehingga siswa dapat lebih termotivasi

untuk meningkatkan belajarnya. Guru menutup pelajaran dengan berdoa

bersama.

3) Pertemuan Ketiga

Pada pertemuan ketiga materi yang diajarkan adalah mengulang materi

gaya magnet namun dengan indikator yang berbeda, yaitu a) menyebutkan

kembali pengertian gaya gravitasi dan gaya gesek beserta pengaruhnya

terhadap suatu benda, b) mendeskripsikan gaya magnet, sifat-sifat magnet dan

cara membuat magnet, c) membuat magnet dengan cara gosokan, induksi, dan

aliran listrik. Kegiatan awal diawali dengan berdoa bersama, guru

mengucapkan salam dan mengecek kehadiran siswa serta membagikan buku

ajar kepada siswa. Dilanjutkan dengan apersepsi dengan bertanya jawab

kepada siswa, mengulas kembali dari materi yang telah disampaikan yaitu

tentang gaya gravitasi, gaya gesek diantaranya adalah “coba sebutkan kembali

apa yang dimaksud dengan gaya gravitasi dan gaya gesek?” kemudian

dilanjutkan dengan materi yang akan disampaikan gaya gesek dengan lebih

mendalam, diantaranya yaitu “ada berapa macam cara pembuatan magnet?

coba jelaskan pengertian dari masing-masing cara tersebut?” (termasuk

intelektual).

Kegiatan inti dimulai dari guru menjelaskan dan memutarkan video

tentang cara pembuatan magnet dan siswa memperhatikan melalui tampilan

Page 77: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

LCD (termasuk auditori, visual). Guru membentuk siswa menjadi 4 kelompok

diskusi setiap kelompok terdiri dari 5-6 orang, guru membagikan LKS dan alat

percobaan kepada masing-masing kelompok yaitu: magnet batang, batu baterai,

paku besar dan paku kecil. Terlebih dahulu guru menjelaskan cara kerja dan

cara mengisi pada lembar kerja. Semua kelompok melakukan kegiatan

percobaan membuat magnet secara induksi, gosokan dan dialiri arus listrik dan

membuat kesimpulan sementaranya (termasuk somatis, intelektual). Guru

membimbing dan memantau jalannya diskusi, percobaan yang dilakukan siswa

berjalan lancar, tidak ada hambatan yang berarti dan siswa mudah

memahaminya. Hasil diskusi dipresentasikan di depan kelas, kelompok lain

dan guru memberikan tanggapan serta guru memberikan penguatan terhadap

hasil kerja kelompok. Guru mengulas kembali tentang materi yang telah

disampaikan yaitu gaya magnet, gaya gravitasi dan gaya gesek, guru

memberikan kesempatan bertanya bagi siswa yang kurang paham tentang

materi yang telah disampaikan (termasuk intelektual).

Memasuki kegiatan akhir guru mengarahkan siswa untuk membuat

kesimpulan dari apa yang telah disampaikan. Guru memberikan soal evaluasi

yang mencakup dari ketiga materi yaitu gaya gravitasi, gaya gesek dan gaya

magnet hal tersebut dimaksudkan untuk mengetahui pemahaman siswa

terhadap ketiga materi yang telah disampaikan dari beberapa pertemuan

termasuk intelektual). Guru mengadakan evaluasi bersama secara terbuka agar

siswa mengetahui hasil sesungguhnya sehingga dapat memotivasi belajar siswa

kemudian guru meminta siswa mengumpulkan lembar kerja dan soal evaluasi.

Untuk lebih memotivasi siswa, guru memberikan penghargaan berupa hadiah

bagi siswa yang berprestasi dan bagi siswa yang lain agar lebih meningkatkan

belajarnya. Guru menutup pelajaran.

c) Observasi

Pada tahap ini peneliti mengadakan pengamatan terhadap peneliti

berkolaborasi dengan guru kelas V untuk mengamati sikap, perilaku siswa

Page 78: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

selama proses pembelajaran berlangsung serta kinerja guru dalam mengajar

dengan pendekatan SAVI pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01.

1) Hasil Observasi Guru

a) Persiapan guru dalam memulai pembelajaran baik

b) Media pembelajaran yang digunakan guru sangat baik

c) Penjelasan materi yang disampaikan guru sangat baik

d) Kemampuan guru dalam mengelola kelas baik

e) Penjelasan dan pemberian tugas diskusi dari guru sangat baik dan jelas

f) Pengembangan aktivitas kegiatan pembelajaran sangat baik

g) Motivasi dan penguatan yang diberikan guru kepada siswa sangat baik

h) Kemampuan guru menutup pelajaran sangat baik

Dengan skor rata-rata 3,60 dengan kriteria sangat baik (dapat di lihat pada

lampiran 17 hlm. 181)

2) Hasil Observasi Siswa

a) Kesiapan siswa mengikuti pembelajaran baik

b) Kedisiplinan siswa selama proses pembelajaran baik

c) Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sangat baik

d) Kemampuan siswa melakukan diskusi sangat baik

e) Kemampuan siswa dalam mengerjakan soal diskusi dan soal evaluasi

sangat baik.

Dengan skor rata-rata 3,28 dengan kriteria sangat baik (dapat di lihat pada

lampiran 14 hlm. 165)

d. Analisis dan Refleksi

Berdasarkan hasil tes dan observasi menunjukkan bahwa pembelajaran

dengan menggunakan pendekatan SAVI dapat meningkatkan pemahaman

konsep gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet

01. Dilihat dari porsentase ketuntasan klasikal siswa terdapat kenaikan dari

data awal 19,05% kemudian meningkat pada siklus I menjadi 71,43% dan pada

siklus II mencapai 95,24%. Dari perolehan data nilai tersebut menunjukkan

Page 79: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

bahwa target kinerja telah tercapai. Adapun nilai siklus II IPA tentang gaya,

gerak, energi dan fungsinya dapat dilihat pada lampiran 12 hlm. 160.

Agar lebih jelas maka distribusi frekuensi nilai siklus II siswa kelas V

SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo dapat dilihat pada Tabel 4.5 sebagai berikut:

Tabel 4. 5. Distribusi Frekuensi Nilai Siklus II

No

Interval

Nilai

Frekuensi

(fi)

Nilai Tengah

(xi) fixi

Persentas

e (%) Keterangan

1 61 – 66 1 63,5 63,5 4,76% di bawah KKM

2 67 – 72 4 69,5 278 19,05% di atas KKM

3 73 – 78 6 75,5 453 28,57% di atas KKM

4 79 – 84 4 81,5 326 19,05% di atas KKM

5 85 – 89 4 87 347 19,05% di atas KKM

6 90 - 95 2 92,5 185 9,52% di atas KKM

Jumlah 21 1652,5 100%

Nilai Rata-rata = 1652,5 : 21= 78,69

Ketuntasan Klasikal = 20: 21 x 100% = 95,24%

Nilai Terendah = 61,3

Nilai Tertinggi = 93,3

Nilai rata-rata pada data nilai siklus II mengalami peningkatan menjadi

78,69. Persentase siswa yang mendapat nilai di atas KKM 65 sebesar 95,24%

sedangkan siswa yang mendapat nilai di bawah KKM 65 sebesar 4,76%. Dari

tabel nilai siklus II siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo tentang

gaya, gerak, energi dan fungsinya, dapat disajikan dalam bentuk Gambar 4. 8

sebagai berikut :

Gambar 4. 8. Grafik Data Nilai IPA Pada Siklus II

Page 80: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Perbandingan tes hasil belajar siswa kelas V tentang gaya, gerak, energi

dan fungsinya sebelum dan sesudah tindakan pada siklus I dan II dengan

penerapan pendekatan SAVI dapat dilihat pada Tabel 4. 6 dan Gambar 4. 9

sebagai berikut:

Tabel 4. 6. Perbandingan Ketuntasan Hasil Tes Belajar Data Awal dengan Tes Hasil

Belajar Siklus I dan Siklus II

No

Rekap Hasil

Tes

Data

Awal Prosentase

Siklus

I Prosentase

Siklus

II Prosentase

1

Jumlah siswa

yang tuntas 4 19,05% 15 71,43% 20 95,24%

2

Jumlah siswa

tidak tuntas 17 80,95% 6 28,57% 1 4,76%

3 Rata-rata

kelas 52

73,07 78,69

Untuk lebih jelasnya, perbandingan ketuntasan tes hasil belajar siswa pada

data awal dengan tes hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II dapat dilihat

pada Gambar 4. 9 sebagai berikut:

Gambar 4. 9. Grafik Perbandingan Ketuntasan Tes Hasil Belajar Data Awal dengan

Tes Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II Pada Siswa Kelas V

Hasil evaluasi belajar dari data awal, siklus I dan siklus II mengalami

peningkatan. Dari hasil analisa data perkembangan ketuntasan tes hasil belajar

siswa dari data awal dan tes siklus I menunjukkan bahwa persentase siswa yang

Page 81: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tuntas atau mencapai KKM 65 naik dari 19,05% menjadi 71,43% kemudian pada

siklus II mengalami peningkatan menjadi 95,24%. Besarnya nilai terendah yang

diperoleh siswa pada saat data awal adalah 25 dan pada siklus I adalah 56,7 dan

pada siklus II adalah 61,3. Sedangkan untuk nilai tertinggi pada data awal adalah

85 dan siklus I adalah 87,3 dan pada siklus II adalah 93,3 untuk nilai rata-rata

kelas terdapat kenaikan dari dari data awal yaitu 52 menjadi 73,07 pada siklus I

dan pada siklus II menjadi 78,69. Perbandingan hasil tes belajar siswa kelas V

sebelum dan sesudah penerapan pendekatan SAVI tentang gaya, gerak, energi dan

fungsinya dapat dilihat pada Tabel 4. 7 dan Gambar 10 sebagai berikut:

Tabel 4. 7. Perbandingan Hasil Tes Belajar Siswa Kelas V Pada Data Awal, Siklus I

dan Siklus II

Keterangan Data Awal Siklus I Siklus II

Nilai Terendah 25 56,7 61,3

Nilai Tertinggi 85 87,3 93,3

Rata-rata Nilai 52 73,07 78,69

Siswa Belajar Tuntas 19,05% 71,43% 95,24%

Perbandingan tes hasil belajar data awal, siklus I dan siklus II dapat

disajikan pada Gambar 4. 10, sebagai

berikut:

Gambar 4. 10. Grafik Perbandingan Hasil Tes Belajar Data awal, Siklus I

dan Siklus II

Page 82: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dari hasil penelitian siklus II, maka peneliti menyimpulkan bahwa

penerapan pendekatan SAVI dapat meningkatkan pemahaman konsep gaya,

gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki

Sukoharjo. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan adanya peningkatan hasil

belajar pada siswa kelas V tentang gaya, gerak, energi dan fungsinya dan terdapat

kenaikan pada persentase ketuntasan siswa yaitu 95,24% yang telah mencapai

target kinerja penelitian 80% siswa yang mencapai ketuntasan dengan KKM 65

pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan fakta tersebut maka penelitian tindakan

kelas ini diakhiri pada siklus II.

C. Deskripsi Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dikumpulkan peneliti, dengan

menggunakan pendekatan SAVI dapat meningkatkan pemahaman konsep gaya,

gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01. Hal ini

dapat ditunjukkan dalam deskripsi sebagai berikut:

1. Data Nilai Kondisi Awal

Dari daftar nilai yang terlampir, dapat diketahui bahwa nilai pada kondisi

awal yaitu siswa yang memperoleh nilai diantara 25-35 ada 5 siswa, yang

memperoleh nilai 36-46 ada 3 siswa, yang mendapat nilai 47-57 ada 4 siswa,

yang memperoleh nilai 58-68 ada 6 siswa, yang memperoleh nilai 69-79 ada 2

siswa dan yang memperoleh nilai diantara 80-90 ada 1 siswa. Dengan demikian

rata-rata nilai yang diperoleh sebesar 52. Siswa yang mendapat nilai kurang

dari KKM 65 (tidak tuntas) sebanyak 17 siswa atau 80,95% sedangkan siswa

yang mendapat nilai di atas KKM 65 (tuntas) ada 4 siswa atau 19,04% . Nilai

terendah yang diperoleh siswa pada kondisi awal adalah 25 sedangkan nilai

tertinggi yang diperoleh siswa pada kondisi awal adalah 85.

2. Data Hasil Tindakan Siklus I

Dari daftar nilai yang terlampir, dapat diketahui bahwa nilai pada siklus I

yaitu siswa yang memperoleh nilai diantara 56-61 ada 4 siswa, yang

memperoleh nilai 62-67 ada 2 siswa, yang memperoleh nilai 68-73 ada 5 siswa,

yang memperoleh nilai 74-79 ada 4 siswa, yang memperoleh nilai 80-85 ada 3

Page 83: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

siswa dan yang memperoleh nilai 86-91 ada 3 siswa. Dengan demikian rata-

rata nilai yang diperoleh sebesar 73,07. Siswa yang mendapat nilai kurang dari

KKM 65 (tidak tuntas) sebanyak 6 siswa atau 28,57% sedangkan siswa yang

mendapat nilai di atas KKM 65 (tuntas) ada 15 siswa atau 71,43%. Nilai

terendah yang diperoleh siswa pada siklus I adalah 56,7 sedangkan nilai

tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus I adalah 87,3.

3. Data Hasil Tindakan Siklus II

Dari daftar nilai yang terlampir, dapat diketahui bahwa nilai pada siklus II

yaitu siswa yang memperoleh nilai diantara 61-66 ada 1 siswa, yang

memperoleh nilai 67-72 ada 4 siswa, yang memperoleh nilai 73-78 ada 6 siswa,

yang memperoleh nilai 79-84 ada 4 siswa, yang memperoleh nilai 85-89 ada 4

siswa dan yang memperoleh nilai 90-95 ada 2 siswa. Dengan demikian rata-

rata nilai yang diperoleh sebesar 78,69. Siswa yang mendapat nilai kurang dari

KKM 65 (tidak tuntas) ada 1 siswa atau 4,76% sedangkan siswa yang

mendapat nilai di atas KKM 65 (tuntas) ada 20 siswa atau 95,24%. Nilai

terendah yang diperoleh siswa pada siklus II adalah 61,3 sedangkan nilai

tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus II adalah 93,3.

4. Perbandingan Hasil Penelitian dengan Penelitian yang Relevan

Penelitian ini relevan dengan penelitian Angelia Komara Dewi karena

adanya persamaan variabel X yaitu, pendekatan SAVI (somatis, Auditori,

visual, intelektual). Perbedaannya terletak pada variabel Y yaitu peningkatan

hasil belajar, pokok bahasan yang diajarkan dan pada subyek yang akan diteliti.

Perbandingan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penelitian yang

dilakukan oleh Angelia Komara Dewi dalam proses pembelajaran dengan

menerapkan pendekatan SAVI mengalami persentase peningkatan, hal ini

terlihat pada siklus I mencapai 1,22%, siklus II mencapai 2,97%, dan siklus III

mencapai 3,58%. Sedangkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti

menunjukkan bahwa persentase ketuntasan siswa meningkat dari data awal

19,05% menjadi 71,43% pada siklus I dan pada siklus II menjadi 95,24%.

Page 84: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Data yang berhasil dikumpulkan peneliti dianalisis berdasarkan hasil

temuan nyata yang ada dilapangan. Dari data siklus I dan siklus II dapat

menunjukkan bahwa penerapan pendekatan SAVI dapat meningkatkan

pemahaman konsep gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD

Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo.

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan dan hasil penelitian yang

dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Nilai terendah yang diperoleh siswa pada data awal adalah 25 pada siklus I

adalah 56,7 dan pada siklus II adalah 61,3.

b. Terdapat peningkatan pada nilai tertinggi yang diperoleh siswa, pada data awal

adalah 85 pada siklus I adalah 87,3 dan pada siklus II adalah 93,3.

c. Nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan yaitu pada data awal adalah 52,

pada siklus I menjadi 73,07 dan pada siklus II meningkat menjadi 78,69.

d. Persentase ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan yaitu pada data

awal adalah 19,05%, pada siklus I menjadi 71,43% dan pada siklus II

meningkat menjadi 95,24%.

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa persentase

ketuntasan klasikal meningkat dan telah mencapai target kinerja penelitian.

Dengan demikian penerapan pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual,

Intelektual) terbukti dapat meningkatkan pemahaman konsep gaya, gerak, energi

dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo. Hal

tersebut dipengaruhi oleh unsur utama yang ada pada pendekatan SAVI yaitu

somatis, auditori, visual dan intelektual. Dengan menerapkan pendekatan SAVI

dalam pembelajaran siswa dilibatkan secara langsung dalam proses pembelajaran

dengan menggabungkan keempat unsur SAVI, siswa belajar dalam suasana yang

menyenangkan dengan melakukan berbagai aktivitas pembelajaran yang

menggunakan semua indera siswa sehingga hasilnya dapat optimal.

Penerapan pendekatan SAVI dalam pembelajaran gaya, gerak, energi dan

fungsinya dapat dijelaskan sebagai berikut:

Page 85: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a. Somatis berarti belajar dengan bergerak dan berbuat, terlihat ketika siswa

melakukan aktivitas pembelajaran dengan bermain dan melakukan percobaan

dimana dalam kegiatan tersebut siswa dapat bergerak bebas.

b. Auditori adalah belajar dengan berbicara dan mendengar, terlihat ketika siswa

mendengarkan penjelasan guru dan penjelasan dari CD interaktif dengan

tampilan LCD sehingga siswa tidak bosan dalam menerima penjelasan tentang

materi.

c. Visual adalah belajar dengan melihat dan mengamati, terlihat ketika siswa

memperhatikan tampilan LCD dengan menampilkan gambar-gambar yang

menarik dari CD interaktif dan melakukan percobaan sehingga siswa lebih

tertarik mengikuti pembelajaran.

d. Intelektual adalah belajar dengan memecahkan masalah dan merenungkan,

terlihat ketika siswa menjawab pertanyaan yang diajukan guru dan

mengerjakan berbagai tugas baik kelompok maupun individual, dimana untuk

menjawab tersebut siswa harus menggali pengalaman dan pemahamannya

sendiri selama melakukan kegiatan pembelajaran.

Penerapan pendekatan SAVI dalam proses pembelajaran tidak dapat

dipisah-pisahkan, melainkan harus saling berkaitan dan berkesinambungan

sehingga hasilnya lebih optimal. Pendekatan SAVI merupakan pendekatan

pembelajaran dengan menggunakan konsep penyatuan seluruh indera yang

mengajak peserta didik bangkit, aktif dan bergerak secara berkala yang dapat

menyegarkan tubuh, meningkatkan peredaran darah ke otak dan dapat

berpengaruh positif pada saat belajar.

Hasil wawancara dengan guru dan siswa kelas V tentang penerapan

pendekatan SAVI dalam proses pembelajaran diperoleh informasi bahwa

pembelajaran dengan pendekatan SAVI membuat siswa merasa senang karena

siswa aktif dan terlibat langsung dalam proses pembelajaran sehingga

memudahkan siswa dalam memahami konsep-konsep dengan membangun

pemahaman melalui pengalaman yang telah dilakukannya, tidak sekedar

menghafalkannya saja. Hal tersebut juga didukung dengan penggunaan berbagai

Page 86: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

media dan alat peraga dalam pembelajaran sehingga dapat membantu siswa dalam

memahami materi pelajaran yang disampaikan.

Page 87: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam

dua siklus maka dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan pendekatan SAVI

(Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) dapat meningkatkan pemahaman konsep

gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki

Sukoharjo. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya suatu peningkatan dari kondisi

awal sebelum dilaksanakan tindakan dengan nilai rata-rata 52 dan ketuntasan

klasikal sebesar 19,05%, pada siklus I terdapat peningkatan dengan nilai rata-rata

73,07 dan ketuntasan klasikal sebesar 71,43% dan pada siklus II terdapat

peningkatan dengan nilai rata-rata 78,69 dan ketuntasan klasikal sebesar 95,24%.

Pada kondisi akhir ada 1 siswa yang mendapat nilai 61,3 yang berarti masih di

bawah KKM, hal tersebut dikarenakan pada setiap dilakukan tindakan

pembelajaran siswa tersebut sering membuat gaduh di dalam kelas dan sulit untuk

berkonsentrasi dalam mengerjakan soal yang diberikan guru.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian, dengan menerapkan pendekatan SAVI

(Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) dalam pembelajaran dapat meningkatkan

pemahaman konsep gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD

Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo. Sehubungan dengan hal tersebut, dapat

dikemukakan implikasi hasil penelitian sebagai berikut:

1. Implikasi Teoritis

Penggunaan pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual)

merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan untuk

meningkatkan pemahaman konsep gaya, gerak, energi dan fungsinya pada

siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo. Hal tersebut dapat ditinjau

dari hal berikut:

Page 88: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a. Pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) adalah

pendekatan pembelajaran yang didalamnya terdapat unsur penyatuan

seluruh indera dan didukung dengan penggunaan berbagai media

pembelajaran sehingga memungkinkan siswa untuk terlibat langsung

dalam proses pembelajaran sehingga siswa dapat memperoleh pemahaman

melalui pengalaman dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukannya.

b. Persentase ketuntasan yang dicapai siswa setelah diterapkannya

pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) menunjukkan

peningkatan yang signifikan. Siswa lebih mudah menerima pelajaran dan

guru lebih mantap menyampaikan materi pembelajaran dengan

menerapkan SAVI.

2. Implikasi Praktis

Memberikan informasi bagi guru untuk menentukan dan menggunakan

pendekatan pembelajaran yang tepat dengan pendekatan SAVI (Somatis,

Auditori, Visual, Intelektual) untuk meningkatkan pemahaman konsep-konsep

pada mata pelajaran IPA pada khususnya dan mata pelajaran lain pada

umumnya. Pendekatan SAVI merupakan pendekatan pembelajaran yang dapat

membuat siswa lebih merasa senang dan dapat menjembatani guru dan siswa

dalam proses pembelajaran sehingga akan berpengaruh positif dalam

pembelajaran.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai penerapkan pendekatan SAVI

(Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) dalam dalam upaya meningkatkan

pemahaman konsep gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD

Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011/2012, maka saran-saran

yang dapat diberikan sebagai sumbangan pemikiran untuk meningkatkan mutu

pendidkan pada umumnya dan dan meningkatkan kompetensi siswa SD Negeri

Duwet 01 Baki Sukoharjo pada khususnya sebagai berikut:

Page 89: PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA, GERAK, ENERGI DAN ... · konsep dalam pembelajaran IPA materi gaya, gerak, energi dan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri Duwet 01 Baki Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1. Bagi Sekolah

Sekolah diharapkan mengadakan pembinaan bagi guru untuk

menggunakan pendekatan pembelajaran yang lebih inovatif (pendekatan

SAVI) untuk meningkatkan kualitas kinerja guru dan meningkatkan

pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran sehingga hasil yang didapatkan

lebih maksimal.

2. Bagi Guru

Guru hendaknya mengupayakan tindak lanjut terhadap penerapan

pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) pada pembelajaran

yang akan dilaksanakan untuk meningkatkan pemahaman konsep sisswa.

3. Bagi Siswa

Siswa harus lebih mengembangkan kreativitas, keaktifan, motivasi

belajar dalam pembebelajaran khususnya pada materi gaya, gerak, energi dan

fungsinya dan interaksi dalam berkelompok serta meningkatkan keberanian

untuk menyampaikan pendapat di dalam maupun di luar kelas.

4. Bagi Peneliti Lain

Peneliti yang hendak mengkaji permasalahan yang sama hendaknya

mengupayakan menggunakan pengkajian teori-teori yang berkaitan dengan

pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) guna melengkapi

kekurangan yang ada serta mengembangkan hal-hal yang belum tercakup

dalam penelitian ini agar hasil yang diperoleh lebih baik.