peningkatan kualitas pembelajaran bahasa indonesia dengan penerapan metode alamiah bagi murid...

Upload: linda-pertiwi

Post on 12-Oct-2015

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Kualitas pembelajaran

TRANSCRIPT

  • 1

    Jurnal Ilmiah Tamaddun, ISSN. 0216-809, Vol.8 No.1, Juni 2011

    PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

    DENGAN PENERAPAN METODE ALAMIAH

    BAGI MURID SEKOLAH DASAR DI TANA TORAJA

    Anastasia Baan

    Daud Rodi

    Dosen Universitas Kristen Indonesia Toraja

    Abstrak

    Peningkatan Kualitas Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Penerapan Metode Alamiah

    bagi Murid Sekolah Dasar di Tana Toraja. 2010. Yang menjadi permasalahan dalam

    penelitian ini adalah (1) bagaimana penerapan metode alamiah pada pembelajaran bahasa

    Indonesia bagi murid sekolah dasar di Tana Toraja? (2) bagaimana meningkatan kualitas

    pembelajaran bahasa Indonesia dengan penerapan metode alamiah bagi murid sekolah

    dasar di Tana Toraja? (3) sejauhmana peningkatan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia

    dengan penerapan metode alamiah bagi murid sekolah dasar di Tana Toraja? (4) Teknik

    pembelajaran yang digunakan selama ini belum memberi hasil seperti yang diharapkan,

    untuk itu perlu kreasi-kreasi teknik pembelajaran dalam proses pembelajaran bahasa

    Indonesia agar hasil yang diharapkan tercapai.

    Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mendeskripsikan penerapan metode alamiah

    pada pembelajaran bahasa Indonesia bagi murid sekolah dasar di tana Toraja, (2) Untuk

    mendeskripsikan peningkatan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia dengan penerapan

    metode alamiah bagi murid Sekolah Dasar di Tana Toraja, (3) Untuk mendeskripsikan

    sejauhmana peningkatan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia dengan penerapan

    metode alamiah bagi murid Sekolah Dasar di Tana Toraja, (4) Untuk memberi kreasi-

    kreasi metode pembelajaran dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia agar hasil yang

    diharapkan tercapai.

    Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) pengembangan ilmu

    pengetahuan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar, (2) pemecahan

    masalah kualitas pembelajaran bahasa Indonesia, (3) pengembangan bahan ajar materi

    kuliah jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, program studi Bahasa Indonesia.

    Lokasi Penelitiann dilakukan di sekolah dasar pada kecamatan Sangalla Utara. Data

    penelitian dikumpulkan dengan menggunakan (1) lembar observasi sebagai pedoman

    pengamatan, untuk mengamati sistuasi proses pembelajaran yang dilakukan peneliti

    menyangkut kemampuan guru mengelola kelas, penguasaan materi ajar, desain

    pembelajaran, dan keterampilan mengajar, serta keterkaitan antara perencanaan

    pembelajaran dengan pelaksanaan pembelajaran dengan pelaksanaan pembelajaran, (2)

    Lembar penelitian proses, untuk memperoleh data tentang sejauh mana kualitas

    pembelajaran bahasa Indonesia melalui penerapkan metode alamiah, (3) Catatan

    lapangan, untuk menyempurnakan data atau sebagian pendukung dalam memudahkan

    analisis dan refleksi, (4) Lembar informasi balikan dari siswa (angket), untuk memperoleh

    data sejauh mana kemenarikan penerapan metode alamiah dalam meningkatkan kualitas

    pembelajaran bahasa Indonesia. Data yang diperoleh dalam penelitian dianalisis dengan

    menggunakan model analisis data kualitatif.

    Hasil penelitian terhadap implementasi dari siklus ke siklus mengalami peningkatan. Pada

    siklus I nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada SDN 218 Saluallo adalah 6,73, sedangkan

  • 2

    pada siswa SDN 323 Bebo adalah 6,80. Pada siklus II mengalami peningkatan di mana

    nilai rata-rata siswa pada SDN 218 Saluallo adalah 8,83, sedangkan pada siswa SDN 323

    Bebo, juga meningkat menjadi 8,54. Peningkatan kualitas pembelajaran bagi siswa selama

    pembelajaran mulai tampak pada kegiatan pembahasan materi pada siklus I. Meskipun

    motivasi belajar siswa masih mengalami hambatan pada awalnya namun terus meningkat

    secara bergradasi.

    Kata Kunci : kualitas pembelajaran, metode alamiah, bahasa Indonesia

    A. PENDAHULUAN

    Latar Belakang Masalah

    Pengajaran bahasa melibatkan sekurang-kurangnya tiga disiplin, yakni (1)

    linguistik, (2) psikologi, dan (3) ilmu pendidikan. Ilmu linguistik memberi informasi

    kepada kita mengenai bahasa secara umum dan mengenai bahasa-bbahasa tertentu. Ilmu

    psikologi menguraikan bagaimana orang belajar sesuatu, dan ilmu pendidikan atau

    pedagogi memungkinkan kita untuk meramu dari ilmu linguistik dan ilmu psikologi.

    Berdasarkan penilaian para pengamat bahasa yang banyak dilontarkan melalui media

    informasi seperti surat kabar kompas (tgl. 1/12/2008) bahwa tujuan yang telah ditentukan

    dalam kurikulum belum tercapai sebagai mana yang diharapkan. Salah satu penyebabnya

    adalah peran guru dalam mengkreasikan pembelajaran masih kurang atau belum optimal.

    Mengajarkan mata pelajaran bahasa Indonesia tentu memerlukan suatu metode. Pemilihan

    suatu metode merupakan salah satu unsur yang menentukan keberhasilan dalam belajar.

    Untuk mengoptimalkan pembelajaran yang efektif dan berhasil guna, perlu dicapai dan

    ditampilkan alternatif metode yang menggunakan teknik pembelajaran bahasa Indonesia

    sesuai dengan karakteristik atau spesifikasi setiap materi. Pembelajaran dalam bentuk

    kreasi-kreasi inovatif dan variatif mempersiapkan siswa secara psikologis untuk

    berpartisipasi dan kreatif dalam pembelajaran bahasa Indonesia, sehingga siswa mampu

    mengaplikasikan keterampilan berbahasa khususnya keterampilan berbicara.

    Berdasarkan hasil penelitian terhadap metode bermain peran dan audiolingual,

    terbukti bahwa metode tersebut dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, khususnya

    pada proses pembelajaran bahasa Indonesia. Untuk menambah pembendaharaan metode

    yang telah diteliti tersebut, maka peneliti mencoba meneliti model pembelajaran bahasa

    Indonesia dengan penerapan metode alamiah. Metode ini diharapkan dapat memberi

    manfaat dalam meningkatkan kualitas belajar bahasa Indonesia murid sekolah dasar. Oleh

    karena penelitian ini penelitian tindakan kelas, maka kerjasama (kolaborasi) antara peneliti

    dan guru sangat penting dalam bersama-sama menggali dan mengkaji permasalahan,

    menyusun rencana pembelajaran, melaksanakan tindakan, dan menganalisis data

    (Suharjono, 2008).Melalui metode alamiah, mengajar bahasa baru itu harus sesuai dengan

    kebiasaan belajar berbahasa sesungguhnya sebagaimana yang dilalui oleh anak-anak

    belajar bahasa ibunya. Pada tahap pertama bahasa diajarkan kepada anak tanpa

    menggunakan bahasa ibunya, ditunjukkan benda atau gambar-gambar bila mengajarkan

    kata-kata bersangkutan (alat peraga). Penggunaan bahasa metode ilmiah, bahasa lisan

    diajarkan terlebih dahulu sebelum diperkenalkan bahasa tulis. Atau dengan kata lain,

    setelah bahasa lisan dikuasai siswa, barulah pelajaran dilanjutkan dengan membaca dan

    menulis.

    Batasan Masalah

  • 3

    Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, makayang menjadi batasan masalah

    dalam penelitian ini adalah pembelajaran bahasa Indonesia bagi siswa sekolah dasar di

    Tana Toraja.

    Rumusan Masalah

    Bagaimana penerapan metode alamiah pada pembelajaran bahasa Indonesia bagi murid

    sekolah dasar di Tana Toraja?

    Bagaimana meningkatan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia dengan penerapan

    metode alamiah bagi murid sekolah dasar di Tana Toraja?

    Sejauhmana peningkatan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia dengan penerapan

    metode alamiah bagi murid sekolah dasar di Tana Toraja?

    Teknik pembelajaran yang digunakan selama ini belum memberi hasil seperti yang

    diharapkan, untuk itu perlu kreasi-kreasi teknik pembelajaran dalam proses pembelajaran

    bahasa Indonesia agar hasil yang diharapkan tercapai.

    B. TINJAUAN PUSTAKA

    Kualitas Pembelajaran

    Kualitas dapat dimaknai dengan istilah mutu atau juga keefektifan. Secara definitiv

    efektifitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan atau

    sasarannya. Kualitas ini sesungguhnya merupakan suatu konsep yang lebih luas mencakup

    berbagai factor di dalam maupun di luar seseorang. Dengan demikian kualitas tidak hanya

    dapat dilihat dari sisi produktivitasnya, akan tetapi juga dapat dilihat dari sisi persepsi atau

    sikap orangnya. Di samping itu, kualitas juga dapat dilihat dari bagaimana tingkat

    kepuasan yang dicapai oleh orang (Hamsa, 2007)

    Kualitas merupakan suatu konsep yang sangat penting, karena mampu memberi gambaran

    mengenai keberhasilan seseorang dalam mencapai sasarannya atau suatu tingkatan

    terhadap tujuan-tujuan yang akan dicapai. Sementara itu belajar dapat pula dikatakan

    sebagai komunikasi terencana yang menghasilkan perubahan atas sikap, keterampilan, dan

    pengetahuan dalam hubungan dengan sasaran khusus yang berkaitan dengan pola perilaku

    yang diperlukan individu untuk mewujudkan secara lengkap tugas atau pekerjaan tertentu

    (Wina Sanjaya, 2008).

    Dengan demikian yang dimaksud dengan kualitas belajar menurut Pinontoan, 2008 adalah

    Tingakat pencapaian tujuan pembelajaran termasuk dalam pembelajaran seni. Pencapaian tujuan tersebut berupa peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta pengembangan

    sikap melalui proses pembelajaran. Dengan pemahaman tersebut di atas, maka dapat dikemukakan aspek-aspek kualitas belajar sebagai berikut:

    (1) peningkatan pengetahuan

    (2) peningkatan keterampilan

    (3) perubahan sikap

    (4) perilaku

    (5) kemampuan adaptasi

    (6) peningkatan integrasi

    (7) peningkatan partisipan

    (8) peningkatan interaksi kultural

    Pembelajaran Bahasa Indonesia

  • 4

    Belajar dapat dilakukan di sekolah atau di luar sekolah. Belajar di sekolah umumnya

    dilaksanakan secara terprogram dan terkontrol atau mengacu pada kurikulum yang telah

    diciptakan. Suatu kegiatan yang membantu siswa untuk mencapai tujuan belajar secara

    terprogram dan terkontrol disebut kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran

    umumnya dibatasi oleh materi tersebut, oleh karena itu seorang guru harus menyusun

    perencanaan pembelajaran sesuai dengan materi dan waktu yang telah ditetapkan dalam

    kurikulum (Dina Gasong, 2008)

    Pembelajarn bahasa Indonesia adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Secara implisit

    dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat kegiatan memilih, menetapkan, dan

    mengembangan metode untuk mencapai hasil pengajaran yang diinginkan. Pemilihan,

    penetapan, dan pengembangan metode ini didasarkan pada kondisi pembelajaran yang ada

    . kegiatan ini pada dasarnya merupakan inti dari perencanaan pembelajaran.

    Metode Alamiah

    Menurut Pranowo, 2008:

    Ciri metode Alamiah (1) pengajaran langsung kepada benda atau menggunakan

    gambar, (2) kata-kata baru diajarkan berdasarkan pengetahuan si terdidik mengenai kata

    lama, (3) tidak ada terjemahan, (4) kesalahan berbahasa segera diberitahukan, (5) kamus

    dapat digunakan untuk mengingat kata-kata yang telah dilupakan, (6) tahap pengajaran

    yaitu menyimak berbicara, membaca, menulis, dan tatabahasa.

    Sejalan dengan pendapat tersebut di atas, maka dapat dikatakan bahwa metode

    alamiah biasanya dimulai dari pertanyaan tentang objek dan gambar-gambar. Kata-kata

    baru dijelaskan dengan kata-kata yang diperoleh. Makna diajarkan lewat kesimpulan yang

    diperoleh siswa berdasarkan situasi.Tidak ada penggunaan bahasa pertama (bahasa ibu),

    tidak ada terjemahan. Kamus digunakan untuk mencari makna kata yang dilupakan, dan

    urutan penyampaian ialah dengar, bicara, baca, tulis, dan tatabahasa.

    2.3.1 Prosedur Pelaksanaan Metode Alamiah:

    Mulailah dengan perintah-perintah RFT (Responsi Fisik Total). Mula-mula perintah-

    perintah itu agak sederhana.

    Pakailah RFT untuk mengajarkan nama-nama bagian tubuh dan memperkenalkan angka-

    angka dan urutan. Perkenalkanlah alat-alat dan benda-benda kelas di dalam perintah.

    Gunakan nama-nama karakteristik fisik dan pakaian untuk mengenali anggota kelas

    dengan nama.

    Gunakan sarana visual, khususnya majalah bergambar, untuk memperkenalkan kosakata

    baru dan disambung dengan kegiatan-kegiatan yang hanya membutuhkan nama-nama

    siswa sebagai respons.

    Gabungkan pemakaian gambar dengan RFT.

    Gabungkan observasi-observasi mengenai gambar-gambar dengan perintah-perintah dan

    kondisional-kondisional.

    Dengan menggunakan beberapa gambar, seluruh para siswa menunjukkan pada gambar

    yang diberikan (Sardiman, 2007)

    Proses yang dilalui siswa dalam belajar melalui penerapan metode alamiah, yakni:

    Mula-mula yang dipelajari siswa ialah kelompok-kelompok bunyi yang umum, bukan

    bunyi yang terpisah.

  • 5

    Setiap kata yang dipelajari oleh siswa selalu dalam hubungan pemakaiannya, siswa melihat

    sesuatu benda sambil menunjuknya, menyentuhnya, merabanya, memakainya, mencium

    baunya.

    Siswa sering diliputi dengan perasaan ingin tahu sehingga setiap saat selalu ada

    paksaan/dorongan ingin tahu atau dorongan untuk ingin tahu atau dorongan untuk belajar.

    Untuk keperluan itu ia terpaksa menggunakan bahasa.

    Proses belajar anak berlangsung dengan penuh berbagai ragam/variasi dan untuk semua itu

    dilakukan dengan penuh perhatian. Situasi belajar selalu hidup, mereka belajar sambil

    bermain di mana teman sepermainannya adalah teman sekitarnya dan gurunya sehingga

    siswa menjadi tidak bosan, dan apa yang telah dipelajarinya susah untuk terlupakan.

    Bahasa yang dipelajarinya adalah bahasa hidup, bahasa yang terpakai sehari-hari dalam

    percakapan.

    Dalam setiap kesalahan siswa selalu diperbaiki guru secara bijaksana supaya tidak

    menyinggung perasaan siswa (Pinontoan, 2007).

    2.3.2 Prinsip Metode Alamiah

    Prinsip metode alamiah adalah belajar bahasa secara alamiah seperti halnya anak-anak

    mempelajari bahasa ibunya pada saat mulai bicara. Hal tersebut dapat digambarkan melalui

    proses berikut:

    (1) Pelajaran tentang kata. Pelajaran tentang kata benda, kata keja, kata sifat, misalnya

    harus dalam hubungannya dengan benda-benda, kerja, dan sifat yang digambarkan oleh

    kata itu.

    (2) Apa yang didengar, anak-anak mempelajari sesuatu mulai dari apa yang

    didengarnya, bukan yang dilihatnya.

    (3) Kelompok bunyi. Anak-anak mula-mula mempelajari kelompok bunyi yang umum,

    bukan bunyi yang terpisah.

    (4) Aplikatif. Apa yang dipelajari anak-anak selalu ada hubungannya dengan

    pemakaian sehari-hai apa yang didengarnya, apa yang dilihatnya, apa yang dirabanya,apa

    yang dicium baunya dan sebagainya (Martinis, 2007)

    C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

    3.1 Tujuan Penelitian

    Untuk mendeskripsikan penerapan metode alamiah pada pembelajaran bahasa Indonesia

    bagi murid sekolah dasar di tana Toraja.

    Untuk mendeskripsikan peningkatan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia dengan

    penerapan metode alamiah bagi murid Sekolah Dasar di Tana Toraja

    Untuk mendeskripsikan sejauhmana peningkatan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia

    dengan penerapan metode alamiah bagi murid Sekolah Dasar di Tana Toraja

    Untuk memberi kreasi-kreasi metode pembelajaran dalam proses pembelajaran bahasa

    Indonesia agar hasil yang diharapkan tercapai.

    3.2 Manfaat Penelitian

    1. Pengembangan ilmu pengetahuan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah

    dasar.

    2. Pemecahan masalah kualitas pembelajaran bahasa Indonesia

    3. Pengembangan bahan ajar materi kuliah jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni,

    program studi Bahasa Indonesia.

    D. METODE PENELITIAN

  • 6

    Lokasi Penelitian

    Lokasi pengujian dilakukan di sekolah dasar pada kecamatan Sangalla Utara.

    Alat yang digunakan: rencana pembelajaran, meliputi: tujuan pembelajaran, materi pelajaran, alat penilaian, dan

    alat peraga yang berhubungan dengan materi.

    Metode pengumpulan data

    Data penelitian dikumpulkan oleh peneliti dan guru dengan menggunakan:

    4.3.1 lembar observasi sebagai pedoman pengamatan, untuk mengamati sistuasi proses

    pembelajaran yang dilakukan peneliti

    4.3.2 Lembar penilaian proses, untuk memperoleh data tentang sejauh mana kualitas

    pembelajaran bahasa Indonesia melalui penerapkan metode alamiah.

    4.3.4 Analisa data

    Data yang diperoleh dalam penelitian dianalisis dengan menggunakan model analisis data

    kualitatif. Analisis data dimulai dengan menelaah data yang terkumpul. Tahap analisis data

    dilakukan berulang-ulang setelah data selesai dikumpulkan. Langkah-langkah analisis data

    yaitu menelaah data yang terkumpul melalui observasi, penilaian proses, dan catatan

    lapangan. Seluruh data yang terkumpul diseleksi dan dikelompokkan sesuai dengan fokus

    penelitian. Penyajian data dilakukan dengan cara mengorganisasikan informasi yang sudah

    diseleksi/dikelompokkan. Data mula-mula disajikan secara terpadu berdasarkan fokus

    pembelajaran bahasa dengan metode alamiah. Penyimpulan akhir temuan peneliti diikuti

    dengan metode alamiah. Penyimpulan akhir temuan penelitian diikuti dengan kegiatan

    triangulasi. Kegiatan triangulasi dilakukan dengan cara tinjau ulang catatan lapangan serta

    tukar pikiran dengn guru.

    Analisis data dilakukan terhadap data yang diseleksi yaitu data perencanaan,

    pelaksanaan, dan penilaian proses. Analisis data dilakukan secara terpisah-pisah. Hal ini

    dimaksudkan agar ditemukan informasi spesifik yang mendukung dan menghambat.

    Dengan ini pengembangan dan perbaikan atas berbagai kekurangan dapat dilakukan secara

    tepat. Peneliti menjaring, menilai, dan menyimpulkan data penelitian.

    E. HASIL DAN PEMBAHASAN

    Pada bagian ini dipaparkan tentang pembelajaran bahasa Indonesia yang

    mengimplementasikan metode alamiah dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada

    dua sekolah, yaitu pada Sekolah Dasar Saluallo dan Sekolah Dasar Bebo khususnya pada kelas lima. Data tindakan dan temuan serta refleksi diperoleh selama dua siklus tindakan

    pembelajaran. Data setiap siklus dipaparkan secara terpisah. Untuk memperlihatkan

    kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia dengan metode alamiah sebagai suatu kesatuan

    proses pembelajaran yang utuh. Dari setiap siklus dipaparkan (a) perencanaan

    pembelajaran, (b) pelaksanaan pembelajaran, (c) pengamatan pembelajaran, (d) penilaian

    hasil pembelajaran, dan (e) refleksi tindakan. Kegiatan yang dilakukan pada SDN No.218

    Saluallo dalam setiap siklus sama juga yang dilakukan pada SDN No.323 Bebo. 5.1 Penerapan Metode Alamiah pada Pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Murid Sekolah

    Dasar di Tana Toraja.

    5.1.1 Siklus I

    5.1.1.2 Perencanaan Siklus I

    Perencanaan pembelajaran disusun bersama-sama oleh guru dan peneliti berdasarkan

    program semester ganjil kelas 5, dan disajikan dalam waktu 2 x 45 menit (1 x pertemuan).

    Standar kompetensi diambil dari kurikulum 2007 yaitu mampu mengungkapkan pikiran,

  • 7

    pendapat, gagasan dan perasaan secara lisan melalui menanggapi suatu peristiwa atau

    kegiatan yang terjadi di sekitar, dengan kompetensi dasar menanggapi peristiwa atau

    kegiatan di sekitar siswa. Materi bersumber dari buku Bina Bahasa dan Sastra Indonesia

    yang ditulis oleh Sanusi Budi, dan diterbitkan oleh Erlangga, tahun 2004 yang bertema

    Bencana Alam, selain itu digunakan juga buku pelengkap Mari Belajar Bahasa Indonesia

    yang ditulis oleh Muhammad Darisman, diterbikan oleh Yudistira, tahun 2004.

    Sehubungan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran ini yakni meningkatkan

    kualitas pembelajaran bahasa Indonesia bagi siswa Sekolah Dasar, maka metode alamiah

    yang digunakan dalam pembelajaran ini disesuaikan dengan materi untuk mencapai tujuan

    dengan indikator sebagai berikut: (1) siswa menjelaskan peristiwa yang terjadi atau

    kegiatan yang dilaksanakan di sekitar siswa, (2) siswa mengemukakan pendapat terhadap

    peristiwa atau kegiatan tersebut.

    Untuk mencapai indikator tersebut perencanaan pembelajaran ini dibagi menjadi tiga

    tahap, yakni tahap kegiatan awal, tahap kegiatan inti, dan tahap kegiatan akhir. Ketiga

    tahap ini tidak berdiri sendiri melainkan saling terkait satu kegiatan dengan kegiatan lain.

    Tahap Kegiatan Awal

    Pada kegiatan ini, guru membuka pelajaran dengan membangkitkan skemata siswa melalui

    tanya jawab, setelah kegiatan tanya jawab selesai guru melanjutkan dengan

    menyampaikan tujuan pembelajaran, kemudian menyampaikan langkah-langkah kegiatan

    belajar mengajar (KBM) dengan metode alamiah. Selanjutnya guru memperlihatkan

    gambar tentang peristiwa bencana alam "Banjir" kepada siswa, kemudian meminta siswa

    mengamati gambar dan mengemukakan pendapat terhadap gambar tersebut. Setelah siswa

    mengemukakan pendapatnya, kemudian guru menyimpulkan.

    Kegiatan di atas merupakan kegiatan awal yang dimaksudkan sebagai pembuka

    pembelajaran untuk membawa siswa pada kegiatan selanjutnya.

    Tahap Kegiatan Inti

    Pada kegiatan ini guru menjelaskan materi dengan menghubungkan langsung kata-kata

    dengan benda, kerja, atau sifat yang digambarkan oleh kata-kata itu. Selanjutnya menugasi

    siswa menyebutkan masalah atau peristiwa bencana alam 'banjir' yang pernah terjadi di

    sekitar siswa atau yang siswa ketahui melalui berita radio, televisi, atau surat kabar,

    kemudian siswa memberi pendapat atau alasan terhadap peristiwa tersebut.

    Tahap Kegiatan Akhir

    Tahap ini digunakan guru untuk menyimpulkan pendapat yang telah dikemukakan oleh

    siswa sambil menjelaskan kosakata yang berkaitan dengan materi kemudian menutup

    pelajaran.

    5.1.1.2 Pelaksanaan siklus I

    Tabel 1. Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia melalui Penerapan

    Metode Alamiah

    No Tahap Kegiatan guru Kegiatan siswa

  • 8

    1

    2.

    3

    Kegiatan awal

    Kegiatan inti

    Kegiatan akhir

    Membuka pelajaran dengan

    membangkitkan schemata

    siswa melalui Tanya jawab

    Menyampaikan tujuan

    pembelajaran

    Menyampaikan langkah-

    langkah KBM dengan

    metode alamiah

    Memperlihatkan gambar

    tentang peristiwa bencana

    alambanjir kepada siswa, kemudian meminta siswa

    untuk mengamati gambar

    dan mengemukakan

    pendapat terhadap gambar

    tersebut

    Menyimpulkan pendapat

    siswa tentang gambar yang

    diberikan

    Guru menjelaskan materi

    dengan menghubungkan

    langsung kata-kata dengan

    benda, kerja, atau sifat yang

    digambarkan oleh kata-kata

    itu

    Menugasi siswa

    menyebutkan peristiwa

    bencana alam banjir yang pernah terjadi di sekitar

    siswa atau yang diketahui

    siswa melalui berita radio,

    televise, atau surat kabar,

    kemudian mengemukakan

    pendapat terhadap peristiwa

    tersebut

    Menyimpulkan pendapat

    siswa sambil menjelaskan

    kosakata yang berkaitan

    dengan materi

    Menutup pelajaran

    Bertanya jawab dengan guru

    Memperhatikan penjelasan

    guru tentang tujuan

    pembelajaran

    Menyimak langkah-langkah

    KBM

    Mengamati gambar tentang

    peristiwa bencana alam banjir dan mengemukakan pendapat

    terhadap gambar tersebut

    Mendengarkan kesimpulan

    guru tentang gambar yang

    diberikan

    Menyimak materi yang

    dijelaskan

    Menyebutkan masalah atau

    peristiwa bencana alam banjir yang terjadi di sekitar dan

    mengemukakan pendapatnya

    terhadap peristiwa tersebut

    Mendengarkan kesimpulan dan

    penjelasan tentang kosakata

    yang berkaitan dengan materi

  • 9

    5.1.1.3 Pengamatan Kondisi Belajar Siswa Siklus I

    Dari hasil pengamatan, ditemui bahwa sebagian kecil siswa masih mengalami kesulitan

    pada tahap awal, ini disebabkan oleh karena ada siswa masih malu dan kurang percaya diri,

    pada saat kegiatan sementara berlangsung, sebagian besar siswa sudah termotivasi.

    Selanjutnya antusiasme siswa dalam melaksanakan tugas yang diberikan, kesungguhan

    siswa dalam mendengar dan menanggapi tugas yang diberikan, kemampuan siswa dalam

    menanggapi tugas yang diberikan serta spontanitas siswa dalam menjawab pertanyaan

    yang diberikan memperlihatkan hasil yang cukup.

    5.1.1.4 Penilaian Siklus I

    Dalam penilaian terhadap siswa melalui pembelajaran bahasa Indonesia dengan

    penerapan metode alamiah, peneliti menggunakan lembar penilaian yang memuat: (1)

    kompetensi, (2) penggunaan kosakata (3) performansi, dan (4) kebermaknaan kalimat.

    Hasil yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan rumus:

    M = fx N

    Langkah analisis yang ditempuh peneliti yaitu dengan membuat tabel distribusi frekuensi

    berikut.

    Table 2. Distribusi Frekuensi Nilai Siswa SDN No.218 Saluallo pada Siklus I

    Nilai F Fb Fx Rentang Nilai

    7,81

    7,57

    7,37

    7,06

    7

    6,87

    6,5

    1

    2

    1

    1

    3

    2

    1

    f1 = 11 7,81 15,14

    7,37

    7,06

    21

    13.74

    6,50-8,49

    6,43

    8,18

    6,12

    2

    1

    1

    f1 = 4 12,86 8,18

    6,12

    5,50-6,49

    N = 15 f = 15 fx = 105,78

    M = fx = 105,78 = 7,052 N 15

    Keterangan:

    M : Mean

    N : Jumlah nilai/jumlah individu

    f : Frekuensi

    fb : Frekuensi baru (untuk menghitung frekuensi rentang nilai)

    x : Nilai

    fx : Frekuensi nilai

    Persentase tiap rentang nilai sebagai berikut:

    1.6,50 - 8,49 = f1 x 100 = 11 x 100= 73,33% N 15

  • 10

    2.5,50 - 6,49 = f2 x 100 = 4 x l00 = 26,66% N 15

    Berdasarkan penilaian melalui pembelajaran dengan penerapan metode alamiah pada

    siklus ini memperoleh hasil bahwa jumlah siswa yang memperoleh nilai dalam rentang

    6,50 - 8,49 yaitu 1 siswa. Dengan demikian persentase perolehan nilai adalah 73,33%.

    Selanjutnya jumlah siswa yang memperoleh nilai dalam rentang 5,50 -6,49 yaitu 4 siswa

    dengan persentase perolehan nilai adalah 26,66%.

    Dari rincian di atas diperoleh bahwa nilai rata-rata kelas adalah 7,052. Jumlah siswa yang

    memperoleh nilai > 6,5 ke atas yaitu 11 siswa atau 73,33%. Data di atas dapat dilihat pada

    tabel 3 berikut.

    Tabel 3. Hasil Penilaian terhadap Siswa SDN No.218 Saluallo pada Siklus I

    Nilai/Kategori

    4,50-5,49

    5,50-6,49

    6,50-8,49

    8,50-10,00

    Jumlah

    Jumlah Siswa

    -

    4

    11

    -

    15

    Persentase

    -

    26,66 73,33

    -

    100%

    Tabel 4. Distribusi Frekuensi Nilai Siswa SDN No.323 Bebo pada Siklus I

    Nilai F Fb Fx Rentang Nilai

    7,57

    7,37

    7,06

    7

    6,87

    6,68

    6,5

    1

    2

    2

    2

    2

    2

    1

    f1 = 12 7,57 14,74

    14,12

    14

    13,74

    13,36

    6,5

    6,50-8,49

    6,43

    6,31

    6,18

    2

    2

    1

    f2 = 5 12,86 12,62

    6,18

    5,50-6,49

    N = 17 f = 17 115,69

    M = fx = 115,69 = 6,80 N 17

    Persentase tiap rentang nilai sebagai berikut:

    1.6,50 - 8,49 = f1 x 100 = 12 x 100= 70,58% N 17

    2.5,50 - 6,49 = f2 x 100 = 5 x l00 = 29,41% N 17

    Berdasarkan penilaian melalui pembelajaran dengan penerapan metode alamiah pada

    siklus ini memperoleh hasil bahwa jumlah siswa yang memperoleh nilai dalam rentang

    6,50 - 8,49 yaitu 12 siswa. Dengan demikian persentase perolehan nilai adalah 70,58%.

    Selanjutnya jumlah siswa yang memperoleh nilai dalam rentang 5,50 -6,49 yaitu 5 siswa

    dengan persentase perolehan nilai adalah 29,41%.

  • 11

    Dari rincian di atas diperoleh bahwa nilai rata-rata kelas adalah 6,80. Jumlah siswa yang

    memperoleh nilai > 6,5 ke atas yaitu 12 siswa atau 70,58%. Data di atas dapat dilihat pada

    tabel 5 berikut.

    Tabel 5. Hasil Penilaian terhadap Siswa SDN No.323 Bebo pada Siklus I

    Nilai/Kategori

    4,50-5,49

    5,50-6,49

    6,50-8,49

    8,50-10,00

    Jumlah

    Jumlah Siswa

    -

    5

    12

    -

    17

    Persentase

    -

    29,41 70,58

    -

    100%

    5.1.1.5 Refleksi

    Refleksi dilakukan secara bersama-sama oleh peneliti dan guru. Secara umum,

    pembelajaran telah dilaksanakan dengan cukup baik, namun masih ada kekurangan yang

    pelu diperbaiki dalam tindakan pada siklus II agar diperoleh hasil yang sesuai dengan

    tujuan dan harapan. Berdasarkan analisis hasil pelaksanaan tindakan siklus I diperoleh

    hasil refleksi sebagai berikut.

    1. Kontribusi penerapan Metode Alamiah terhadap peningkatan kualitas pembelajaran

    siswa cukup baik, terbukti melalui hasil pekerjaan atau tugas dan aktivitas setiap siswa

    dalam kegiatan proses pembelajaran.

    2. Hasil analisis proses pembelajaran siswa menunjukkan masih ada 4 atau 26,66% siswa

    yang memperoleh nilai < 6,5 pada siswa SDN No.218 Saluallo dan ada 5 atau 29,41 %

    siswa yang memperoleh nilai < 6,5 pada siswa SDN 323 Bebo 5.1.2 Siklus II

    5.1.2.1 Perencanaan Siklus II

    Perencanaan pembelajaran pada siklus ini disusun berdasarkan hasil refleksi tindakan

    siklus II. Perubahan yang ditempuh untuk pembelajaran berdasarkan refleksi yaitu peneliti

    mengganti tema materi dengan mengambil tema kecelakaan transportasi darat. Standar

    kompetensi, kompetensi dasar, dan sumber buku serta alokasi waktu sama seperti siklus I .

    Tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran yaitu meningkatkan kualitas pembelajaran

    bahasa Indonesia bagi siswa sekolah dasar. Adapun indikator pada siklus ini sebagai

    berikut (1) menjelaskan peristiwa yang terjadi atau kegiatan yang dilaksanakan di sekitar

    siswa, (2) siswa mengemukakan pendapat terhadap peristiwa atau kegiatan tersebut. Untuk

    mencapai indikator tersebut, maka perenca-iaan pembelajaran ini dibagi menjadi tiga

    tahap, yakni tahap kegiatan awal, tahap kegiatan inti, dan tahap kegiatan akhir ketiga tahap

    ini tidak berdiri sendiri melainkan saling terkait satu kegiatan dengan kegiatan lain.

    Tahap Kegiatan Awal

    Pada siklus ini, guru membuka pelajaran dengan membangkitkan skemata siswa melalui

    tanya jawab, setelah kegiatan tanya jawab selesai guru melanjutkan dengan

    menyampaikan tujuan pembelajaran, kemudian menyampaikan langkah-langkah kegiatan

    belajar mengajar (KBM) dengan metode alamiah. Selanjutnya guru memperlihatkan

    gambar tentang kegiatan kecelakaan transportasi darat, kemudian guru meminta siswa

    mengamati gambar dan mengemukakan pendapat terhadap gambar tersebut. Setelah siswa

    mengemukakan pendapatnya, kemudian guru menyimpulkan.

    Kegiatan di atas merupakan kegiatan awal yang dimaksudkan sebagai pembuka

    pembelajaran untuk membawa siswa pada kegiatan selaujutnya.

    Tahap Kegiatan Inti

  • 12

    Pada kegiatan ini, guru menjelaskan materi dengan menghubungkan langsung kata-kata

    dengan benda, kerja, atau sifat yang digambarkan oleh kata-kata itu. Selanjutnya menugasi

    siswa menyebukan peristiwa kecelakaan transportasi darat yang pernah terjadi di sekitar

    siswa atau yang siswa ketahui melalui berita radio, televisi, atau surat kabar, kemudian

    siswa memberi pendapat atau alasan terhadap peristiwa tersebut.

    Tahap Kegiatan Akhir

    Tahap ini digunakan guru untuk menyimpulkan oendapat yang telah dikemukakan oleh

    siswa sambil menjelaskan kosakata yang berkaitan dengan materi, kemudian menutup

    pelajaran.

    5.1.2.2 Pelaksanaan Siklus II

    Tahel 6. Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia

    melalui Pcnerapan Metode Alamiah

    Aspek Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

    Kegiatan awal

    Kegiatan inti

    Membuka pelajaran dengan

    membangkitkan schemata

    siswa melalui Tanya jawab

    Menyampaikan tujuan

    pembelajaran

    Menyampaikan langkah-

    langkah KBM dengan

    metode alamiah

    Memperlihatkan gambar

    tetang peristiwa kecelakaan

    transportasi darat kepada

    siswa dan memina siswa

    untuk mengamati gambar,

    kemudian mengemukakan

    pendapatnya terhadap

    gambar tersebut

    Menyimpulkan pendapat

    siswa tentang gambar yang

    diberikan

    Guru menjelaskan materi

    dengan menghubungkan

    Bertanya jawab

    Menyimak tujuan

    pembelajaran

    Mengamati gambar tentang

    peristiwa kecelakan

    transportasi darat dan

    mengemukakan pendapat

    terhadap gambar tersebut

    Mendengarkan kesimpulan

    guru tentang gambar yang

    diberikan

    Menyimak materi yang

    dijelaskan

    Menyebutkan masalah atau

    peristiwa kecelakaan

    transportasi darat yang

    terjadi di sekitar dan

    mengemukakan

  • 13

    Kegiatan akhir

    langsung kata-kata dengan

    benda, kerja, sifat yang

    digambarkan oleh kata-kata

    itu

    Menugasi siswa

    menyebutkan peristiwa

    kecelakaan transportasi

    darat yang pernah terjadi di

    sekitar siswa atau yang

    diketahui siswa melalui

    berita radio, televise, atau

    surat kabar, kemudian

    mengemukakan pendapat

    terhadap peristiwa tesebut

    Menyimpulkan pendapat

    siswa sambil menjelaskan

    kosakata yang berkaitan

    dengan materi

    Menutup pelajaran

    pendapatnya terhadap

    peristiwa tersebut

    Mendengarkan kesimpulan

    dan penjelasan tentang

    kosakata yang berkaitan

    dengan materi

    5.1.2.3 Pengamatan Kondisi Belajar Siswa Siklus II

    Pada siklus ini, seluruh siswa tidak lagi mengalami kesulitan pada tahap awal, karena

    siswa tidak lagi merasa malu dan tidak percaya diri, sehingga siswa menjadi termotivasi.

    Demikian halnya dengan antusiasme siswa dalam melaksanakan tugas yang diberikan,

    kesungguhan siswa dalam mendengar dan menanggapi tugas yang diberikan, kemampuan

    siswa dalam menanggapi tugas yang diberikan serta spontanitas siswa dalam menjawab

    pertanyaan yang diberikan memperlihatkan hasil yang baik.

    5.1.2.4 Penilaian Siklus II

    Pada siklus ini, juga menggunakan lembar penilaian yang sama pada siklus I. Hasil rata-

    rata kelas yang diperoleh dari penilaian keterampilan berbicara melalui pembelajaran

    dengan metode alamiah pada siklus ini juga dianalisis dengan menggunakan rumus dan

    langkah analisis yang ditempuh sama seperti pada siklus I.

    Tabel 7. Distribusi Frekuensi Nilai Siswa SDN No.218 Saluallo pada Siklus II

    Nilai F Fb Fx Rentang Nilai

    9,75

    9,68

    9,5

    8,68

    8,5

    1

    3

    3

    2

    1

    f1 = 10 9,75 29,04

    28,5

    17.36

    8,5

    8,50-10,00

    8,06

    7,81

    1

    4

    f2 = 5 8,06 31,24

    6,50-8,49

    N= 15 f = 15 fx = 132,45

  • 14

    M = fx = 132,45 = 8,83 N 15

    Persentase rentang nilai:

    8,50-10,00 = f1 x l00 = 10 x 100 =66,66% N 15

    6,50-8,49 = f2 x l00 = 5 x 100 = 33,33% N 15

    Berdasarkan penilaian melalui pembelajaran dengan penerapan metode alamiah pada

    siklus ini memperoleh hasil bahwa jumlah siswa yang memperoleh nilai dalam rentang

    8,50 10,00 yaitu 10 siswa. Dengan demikian persentase perolehan nilai adalah 66,66%. Selanjutnya jumlah siswa yang memperoleh nilai dalam rentang 6,50-8,49 yaitu 5 siswa

    dengan persentase perolehan nilai adalah 33,33%.

    Dari rincian di atas diperoleh bahwa nilai rata-rata kelas adalah 8,83. Jumlah siswa yang

    memperoleh nilai > 6,5 ke atas yaitu 15 siswa atau 100%. Data di atas dapat dilihat pada

    tabel 9 berikut.

    Tabel 8. Hasil Penilaian terhadap Siswa SDN No.218 Saluallo pada Siklus II

    Nilai/Kategori

    4,50-5,49

    5,50-6.49

    6,50-8,49

    8,50-10,00

    Jumlah

    Jumlah Siswa

    -

    -

    5

    10

    15

    Persentase

    -

    -

    33,33

    66,66

    100%

    Tabel 9. Distribusi Frekuensi Nilai Siswa SDN No. 323 Bebo Siklus II

    Nilai F Fb Fx Rentang Nilai

    9,81

    9,75

    9,68

    9,18

    8,81

    8,68

    8,5

    1

    1

    1

    1

    1

    1

    2

    f1 = 8 9,81 9,75

    9,68

    9,18

    8,81

    8,68

    17

    8,50-10,00

    8,43

    8,37

    8,25

    8,06

    8

    7,93

    7,31

    1

    1

    1

    2

    2

    1

    1

    f2 = 9 8,43 8,37

    8,25

    16,12

    16

    7,93

    7,31

    6,50-8,49

    N=17 f = 17 f= 145,32

    M = fx = 145,32 = 8,54 N 17

    Persentase tiap rentang nilai sebagai berikut:

    1.8,50-10,00 = f1 x 100 = 8 x 100= 47,05%

  • 15

    N 17

    2.6,50-8,49 = f2 x 100 = 9 x l00 = 59,94% N 17

    Berdasarkan penilaian melalui pembelajaran dengan penerapan metode alamiah pada

    siklus ini memperoleh hasil bahwa jumlah siswa yang memperoleh nilai dalam rentang

    8,50-10,00 yaitu 8 siswa. Dengan demikian persentase perolehan nilai adalah 47,05%.

    Selanjutnya jumlah siswa yang memperoleh nilai dalam rentang 6,50-8,49 yaitu 9 siswa

    dengan persentase perolehan nilai dalam rentang adalah 59,94%.

    Dari rincian di atas diperoleh bahwa nilai rata-rata kelas adalah 8,54. Jumlah siswa yang

    memperoleh nilai > 6,5 ke atas yaitu 17 siswa atau 100%. Data di atas dapat dilihat pada

    tabel 10 berikut.

    Tabel 10. Hasil Penilaian terhadap Siswa SDN No.323Bebo pada Siklus II

    Nilai/Kategori

    4,50-5,49

    5,50-6,49

    6,50-8,49

    8,50-10,00

    Jumlah

    Jumlah Siswa

    -

    -

    8 9

    17

    Persentase

    -

    -

    47,05

    59,94

    100%

    5.1.2.5 Refleksi Siklus II

    Berdasarkan paparan data siklus II maka peneliti dan guru kelas sepakat untuk mengakhiri

    penelitian karena sudah dianggap berhasil. Penelitian tidak dilanjutkan lagi ke siklus

    berikutnya karena data yang diperoleh telah memenuhi kriteria keberhasilan pembelajaran

    melalui metode alamiah.

    5.2 Upaya Meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia dengan penerapan

    metode alamiah bagi Siswa Sekolah Dasar di Tana Toraja

    Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia dengan penerapan

    metode alamiah bagi siswa sekolah dasar di Tana Toraja dilakukan kegiatan pembelajaran

    bahasa Indonesia dengan metode alamiah. Pada kegiatan pembelajaran diawali dengan (1)

    guru membuka pelajaran dengan membangkitan skemata siswa melalui kegiatan tanya

    jawab tentang materi. Pembangkitan skemata siswa bertujuan untuk untuk mendorong

    siswa mengungkapkan pengetahuan dan pengalaman. Untuk mendorong agar siswa

    mampu mengungkapkan pendapat dilakukan dengan menyimak gambar atau alat peraga,

    atau dengan cara membawa siswa ke alam sekitar. Kegiatan siklus I siswa menyimak

    gambar air yang menggenangi rumah para warga. Siklus II siswa menyimak gambar

    kecelakaan yang terjadi di jalan raya.

    Dari teknik membangkitkan skemata, siswa dapat termotivasi untuk mempelajari materi.

    Tumbuhnya motivasi atau minat menunjang keberhasilan memahami materi. Setiap siswa

    mempunyai minat dan kebutuhan sendiri-sendiri. Sesuatu yang menarik minat dan

    dibutuhkan anak akan menarik perhatiannya, dengan demikian mereka akan bersungguh-

    sungguh dalam belajar. Kegiatan selanjutnya (2) menyampaikan tujuan pembelajaran, (3)

    mengarahkan serta memberikan dorongan kepada siswa untuk mengungkapkan perasaan

    dan pendapatnya dengan cara menyimak gambar atau alat peraga atau alam sekitar yang

    berhubungan dengan materi, (4) menugasi siswa untuk menyebutkan apa saja dan kegiatan

    apa saja yang terdapat pada gambar yang diperlihatkan, (5) selanjutnya guru

    menyimpulkan pendapat siswa sambil menjelaskan kosakata yang berkaitan dengan materi.

    5.3 Peningkatan Kualitas Pembelajaran bahasa Indonesia dengan Penerapan Metode

    Alamiah bagi Siswa Sekolah Dasar di Tana Toraja

  • 16

    Ditinjau dari implementasi tindakan yang telah dilakukan, pembelajaran telah berjalan

    sesuai rencana. Hasil penelitian terhadap implementasi dari siklus ke siklus mengalami

    peningkatan. Peningkatan kualitas pembelajaran siswa selama proses pembelajaran mulai

    tampak pada kegiatan pembahasan materi pada siklus I. Meskipun motivasi belajar siswa

    masih mengalami hambatan pada awalnya namun terus meningkat secara bergradasi. Hal

    ini menunjukkan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia melalui penerapan metode alamiah

    telah memberi kontribusi positif terhadap kualitas pembelajaran bagi siswa. Data hasil

    penilaian menunjukkan bahwa nilai rata-rata pembelajaran bahasa Indonesia dengan

    penerapan metode alamiah meningkat dari siklus ke siklus. Data tersebut dapat dilihat pada

    tabel berikut.

    Tabel 11. Peningkatan Kualitas Pembelajaran melalui Metode Alamiah

    Siklus

    Nilai Rata-rata

    \Kelas

    Persentase rentang nilai

    I

    6,73

    6,80

    6,50 - 8,49 : 73,33%

    5,50 - 6,49 : 22,66%

    6,50-8,49 : 70,58%

    5,50-6,49 : 29,41%

    II

    8,83

    8,54

    8,50-10,00: 66,66%

    6,50 - 8,49 : 33,33%

    8,50 10,00: 47.05% 6,50 - 8,49: 59,94%

    Demikian data penelitian bahwa pembelajaran bahasa Indonesia melalui penerapan metode

    alamiah bermanfaat meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia bagi siswa

    Sekolah Dasar di Tana Toraja.

    F. KESIMPULAN DAN SARAN

    6.1 Kesimpulan

    Hasil penelitian terhadap implementasi dari siklus ke siklus mengalami peningkatan. Pada

    siklus I nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada SDN 218 Saluallo adalah 6,73, sedangkan

    pada siswa SDN 323 Bebo adalah 6,80. Pada siklus II mengalami peningkatan di mana

    nilai rata-rata siswa pada SDN 218 Saluallo adalah 8,83, sedangkan pada siswa SDN 323

    Bebo, juga meningkat menjadi 8,54.

    Peningkatan kualitas pembelajaran bagi siswa selama pembelajaran mulai tampak pada

    kegiatan pembahasan materi pada siklus I. Meskipun motivasi belajar siswa masih

    mengalami hambatan pada awalnya namun terus meningkat secara bergradasi.

  • 17

    6.2 Saran

    Dengan berhasilnya metode alamiah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran

    bahasa Indonesia bagi siswa sekolah dasar di di Tana Toraja, khususnya pada SDN No.

    218 Saluallo dan SDN 323 Bebo, maka peneliti menyarankan kepada para guru bahasa

    Indonesia untuk menerapkan metode alamiah pada pembelajaran bahasa Indonesia sebagai

    salah satu alternative metode pembelajaran. Dalam implementasinya diperlukan variasi-

    variasi kreatif agar ketertarikan siswa terhadap pembelajaran bahasa Indonesia meningkat.

    Selain itu materi pelajaran yang digunakan hendaknya dikaitkan dengan pengalaman dan

    kondisi siswa dengan memperhatikan relevansi dengan materi.

    Daftar Pustaka

    Gasong, Dina. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Makassar: Andian Pratama.

    Hamzah. 2007. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

    Kompas. 1/12/ 2008. Majalah Harian.

    Martinis. 2007. Profesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP. Jakarta: Gaung Persada

    Press.

    Pronomo. 2008. Metode Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: UGM.

    Pinontoan. 2007. Beberapa Pendekatan dalam Pengajaran Bahasa. Manado: Fajar.

    ------------, 2008. Teori Pembelajaran dan Proses Pemerolehan Bahasa. Manado: Fajar.

    Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo

    Persada.