peningkatan kualitas hunian pada kawasan perumahan bandulan malang

8
 1 SEMINAR NASIONAL FTSP-ITN MALANG, 15 JULI 2010 Teknologi Ramah Lingkungan Dalam Pembangunan Berkelanjutan PENINGKATAN KUALITAS HUNIAN pada KAWASAN PERUMAHAN BANDULAN MALANG  Adhi Widyarthara, Prodi Arsitektur ITN Malang email : [email protected]  Abstrak Mencermati hunian dari sisi “what it does” memiliki makna yang mengkaitkan antara produk hunian dan sisi sosial pada kawasan tersebut. Menjadi realistis bilamana kedua hal tersebut dikaitkan dengan proses perjalanan waktu bagi penghuni serta mereka yang bukan penghuni baik pengusaha maupun pemerintah. Tujuan kajian adalah melakukan evaluas i proses pengelolaan hunian mulai dari keber adaan fasilitas fisik prasarana hingga fasilitas penunjang hunian. Dari hasil tersebut akan diperoleh potensi dan permasalahan hunian, yang pada akhirnya diharapkan kualitas hunian pada obyek kajian dapat ditingkatkan. Permasalahan yang terjadi di lapangan adalah keberadaan lingkungan hunian yang cenderung berubah fungsi, sehingga didapatkan penggabungan antara perumahan dan industri rumah tangga maupun industri. Hal tersebut mengakibatkan fasilitas prasarana hunian tidak dapat berfungsi optimal dan pada akhirnya tujuan fungsi hunian jadi terancam. Cakupan teori dalam pen candraan kajian ob yek adalah secara umum permas alahan pada hunian terdapat pada sumberdaya dan infrastruktur pada kawasan tersebut (Turner,1976). Sumberdaya didapatkan pada penghuni maupun bukan penghuni, sedangkan infrastruktur merupakan istilah lain dari fasilitas prasarana pada Undang-undang nomor 4 Tahun 1992. Untuk mendapatkan hasil lingkungan yang ramah lingkungan dibutuhkan acuan dari Kementrian Lingkungan Hidup, sedangkan keberlanjutan yang didapa t dari acuan buku yang diterbitkan oleh Walhi cs. Metodologi untuk mengkaji adalah melakukan diskripsi secara sistematis, faktual dan akurat pada daerah kajian. Sumber data adalah kawasan perumahan yang ada pada wilayah administratif Kelurahan Bandulan Kecamatan Sukun Kota Malang. Hasil pembahasan mendapatkan karakter permasalahan obyek kajian dan jawaban dari permasalahan tersebut. Kata kunci : hunian-lingkungan-keberlanjutan PENDAHULUAN Hunian merupakan salah satu kebutuhan pokok d ari manusia sete lah pangan dan sandang. Latar belakang untuk pengadaan hunian, pada umumnya harus dapat menjawab pertanyaan tentang siapa yang memutuskan, siapa membuat untuk siapa, bagaimana membuat untuk mereka serta bagaimana menjaga tetap bersih. Tujuan pengadaan hunian adalah untuk mengetahui proses aktivitas penghuni dalam kawasan perumahan dan melakukan evaluasi proses penghunian serta memberikan usulan peningkatan kualitas hunian. Permasalahan pada kawasan obyek kajian adalah terjadinya komplikasi fungsi hunian yang diakibatkan kurangnya pemahaman penghuni terhadap pentingnya kualitas kenyamanan dan kesehatan hunian. DASAR TEORI Mencermati hunian, apabila ditinjau dari istilah “what it is” terbatas pada sosok produk hunian sebagai benda saja; namun bilamana dari sisi “what it does”, lingkup bahasan akan luas. Mengingat hal yang dapat digali adalah produk hunian dikaitkan dengan penghuni maupun bukan penghuni serta proses sosial penghunian dalam waktu tertentu (Turner,1976:64). Produk hunian dipengaruhi oleh pihak perencana, konstruksi dan manajemen; sedangkan pihak yang dimaksudkan disini meliputi pihak pemegang sektor publik atau regulasi (Pemerintah), swasta serta sektor populer atau masyarakat (Turner, 1976:26).

Upload: herry-potter

Post on 29-May-2018

284 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

8/9/2019 Peningkatan Kualitas Hunian Pada Kawasan Perumahan Bandulan Malang

http://slidepdf.com/reader/full/peningkatan-kualitas-hunian-pada-kawasan-perumahan-bandulan-malang 1/8

 

1

SEMINAR NASIONAL FTSP-ITN MALANG, 15 JULI 2010

Teknologi Ramah Lingkungan Dalam Pembangunan Berkelanjutan

PENINGKATAN KUALITAS HUNIAN pada KAWASAN PERUMAHAN

BANDULAN MALANG

 Adhi Widyarthara, Prodi Arsitektur ITN Malangemail : [email protected] 

 Abstrak Mencermati hunian dari sisi “what it does” memiliki makna yang mengkaitkan antara produk huniandan sisi sosial pada kawasan tersebut. Menjadi realistis bilamana kedua hal tersebut dikaitkan denganproses perjalanan waktu bagi penghuni serta mereka yang bukan penghuni baik pengusaha maupunpemerintah.Tujuan kajian adalah melakukan evaluasi proses pengelolaan hunian mulai dari keberadaan fasilitasfisik prasarana hingga fasilitas penunjang hunian. Dari hasil tersebut akan diperoleh potensi danpermasalahan hunian, yang pada akhirnya diharapkan kualitas hunian pada obyek kajian dapatditingkatkan.Permasalahan yang terjadi di lapangan adalah keberadaan lingkungan hunian yang cenderungberubah fungsi, sehingga didapatkan penggabungan antara perumahan dan industri rumah tanggamaupun industri. Hal tersebut mengakibatkan fasilitas prasarana hunian tidak dapat berfungsi optimaldan pada akhirnya tujuan fungsi hunian jadi terancam.

Cakupan teori dalam pencandraan kajian obyek adalah secara umum permasalahan pada hunianterdapat pada sumberdaya dan infrastruktur pada kawasan tersebut (Turner,1976). Sumberdayadidapatkan pada penghuni maupun bukan penghuni, sedangkan infrastruktur merupakan istilah laindari fasilitas prasarana pada Undang-undang nomor 4 Tahun 1992. Untuk mendapatkan hasillingkungan yang ramah lingkungan dibutuhkan acuan dari Kementrian Lingkungan Hidup, sedangkankeberlanjutan yang didapat dari acuan buku yang diterbitkan oleh Walhi cs.Metodologi untuk mengkaji adalah melakukan diskripsi secara sistematis, faktual dan akurat padadaerah kajian. Sumber data adalah kawasan perumahan yang ada pada wilayah administratif Kelurahan Bandulan Kecamatan Sukun Kota Malang. Hasil pembahasan mendapatkan karakterpermasalahan obyek kajian dan jawaban dari permasalahan tersebut.

Kata kunci : hunian-lingkungan-keberlanjutan

PENDAHULUAN Hunian merupakan salah satu kebutuhan pokok dari manusia setelah pangan dan sandang.Latar belakang untuk pengadaan hunian, pada umumnya harus dapat menjawab pertanyaantentang siapa yang memutuskan, siapa membuat untuk siapa, bagaimana membuat untuk mereka serta bagaimana menjaga tetap bersih.Tujuan pengadaan hunian adalah untuk mengetahui proses aktivitas penghuni dalamkawasan perumahan dan melakukan evaluasi proses penghunian serta memberikan usulanpeningkatan kualitas hunian.Permasalahan pada kawasan obyek kajian adalah terjadinya komplikasi fungsi hunian yangdiakibatkan kurangnya pemahaman penghuni terhadap pentingnya kualitas kenyamanandan kesehatan hunian.

DASAR TEORI Mencermati hunian, apabila ditinjau dari istilah “what it is” terbatas pada sosok produk hunian sebagai benda saja; namun bilamana dari sisi “what it does”, lingkup bahasan akanluas. Mengingat hal yang dapat digali adalah produk hunian dikaitkan dengan penghunimaupun bukan penghuni serta proses sosial penghunian dalam waktu tertentu(Turner,1976:64). Produk hunian dipengaruhi oleh pihak perencana, konstruksi danmanajemen; sedangkan pihak yang dimaksudkan disini meliputi pihak pemegang sektorpublik atau regulasi (Pemerintah), swasta serta sektor populer atau masyarakat (Turner,1976:26).

8/9/2019 Peningkatan Kualitas Hunian Pada Kawasan Perumahan Bandulan Malang

http://slidepdf.com/reader/full/peningkatan-kualitas-hunian-pada-kawasan-perumahan-bandulan-malang 2/8

 

2

SEMINAR NASIONAL FTSP-ITN MALANG, 15 JULI 2010

Teknologi Ramah Lingkungan Dalam Pembangunan Berkelanjutan

Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal ataulingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan (UU no 4 Th1992). Selain berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian untuk mengembangkan kehidupan dan penghidupan keluarga, perumahan juga merupakantempat untuk menyelenggarakan kegiatan bermasyarakat dalam lingkup terbatas. Penataan

ruang dan kelengkapan prasarana dan sarana lingkungan dan sebagainya, dimaksudkanagar lingkungan tersebut akan merupakan lingkungan yang sehat, aman, serasi dan teraturserta dapat berfungsi sebagaimana diharapkan.Prasarana dasar yang utama bagi berfungsinya suatu lingkungan permukiman adalah :

1.  Jaringan jalan untuk mobilitas manusia dan angkutan barang, mencegah perambatankebakaran serta untuk menciptakan ruang dan bangunan yang teratur.

2.  Jaringan saluran pembuangan air limbah dan tempat pembuangan sampah untuk kesehatan lingkungan.

3.  Jaringan saluran air hujan untuk pematusan (drainase) dan pencegahan banjirsetempat.

Pendekatan ekologi dalam merencanakan permukiman penduduk yang berkelanjutan(Walhi, 1993:123) adalah Perencanaan dan pengelolaan permukiman penduduk untuk memenuhi kebutuhan fisik, kebutuhan sosial, dan kebutuhan lain berdasarkan keberlanjutandengan mempertahankan kesetimbangan antara permukiman dan ekosistem di manapermukiman merupakan bagian yang tak terpisahkan; dengan strategi :

1.  Memperbaiki dan menjamin penyediaan air bersih.2.  Meminimumkan masalah pembuangan limbah.3.  Menurangi pengubahan lahan subur untuk pertanian menjadi lahan permukiman dan

membantu mempertahankan produktivitas lahan.4.  Mengembangkan pola konservasi energy yang lebih untuk keperluan hidup dan

produksi barang.5.  Memaksimumkan pemanfaatan sumberdaya yang tersedia.6.  Memadukan pemeliharaan dan pelayanan permukiman dengan penyediaan lapangan

pekerjaan, pembangunan masyarakat dan pendidikan.

METODOLOGI Metode yang digunakan dalam melakukan kajian ini adalah pengamatan langsung terhadapkondisi eksisting serta melibatkan wawancara dengan masyarakat penghuni kawasan. Materiamatan pada perumahan yang menjadi obyek dapat dijabarkan sebagai berikut :

1.  Kepemilikan rumah, yang telah menghuni lebih dari 10 tahun.2.  Kondisi eksisting lokasi perumahan.3.  Kondisi prasarana jalan, sarana serta drainase.4.  Kondisi RW bermasalah.

 ANALISA 

Pemenuhan hunian yang semakin meningkat seiring dengan pertambahan populasi padakawasan Malang, mengakibatkan berkurangnya ruang terbuka sebagai akibat beralihnyafungsi lahan untuk perumahan. Hal tersebut mengakibatkan keberadaan ruang terbuka yangdahulu memiliki fungsi sebagai paru-paru maupun daerah resapan suatu kawasan menjaditerganggu. Sebagai akibat dari itu semua adalah kualitas lingkungan pada kawasan tersebut  jadi menurun. Dari data lapangan yang didapatkan, 4 (empat) dari 7 (tujuh) RW padakawasan Kelurahan Bandulan merupakan permukiman yang didominasi oleh perumahan;sedangkan sisanya didominasi oleh ruang terbuka hijau. Hal tersebut mengindikasikan

8/9/2019 Peningkatan Kualitas Hunian Pada Kawasan Perumahan Bandulan Malang

http://slidepdf.com/reader/full/peningkatan-kualitas-hunian-pada-kawasan-perumahan-bandulan-malang 3/8

 

3

SEMINAR NASIONAL FTSP-ITN MALANG, 15 JULI 2010

Teknologi Ramah Lingkungan Dalam Pembangunan Berkelanjutan

bahwa, telah terjadi penurunan pada proses penyaringan gas-gas yang membahayakankesehatan dan lingkungan misalnya karbon monoksida dan gas-gas lainnya.

Untuk meningkatkan kualitas lingkungan secara umum tentu melibatkan penghuni kawasanserta kawasan penyangga hunian. Penghuni kawasan pada Kelurahan Bandulan Kota Malangsebagai obyek kajian memiliki karakteristik yang khas apabila dilihat dari perilaku

penghuninya. Perilaku yang dimaksudkan disini adalah sesuatu yang berkaitan denganaktivitas manusia secara fisik, berupa interaksi antar sesama manusia ataupun denganlingkungan fisik disekitarnya. Secara geografis kawasan tersebut masuk pada kategori suburban, maka sangat mungkin terjadi kecenderungan perubahan pada perilaku penghunidan hal tersebut dapat diamati melalui cara maupun sikap dalam menjalani kehidupan.

 Apabila ditelaah secara harfiah, makna cara hidup adalah suatu aturan ataupun prosedurdalam melakukan aktivitas guna menjamin kehidupannya. Sedangkan makna harfiah istilahsikap hidup adalah gaya hidup dalam memberikan karakter kehidupannya. Salah satu carahidup masyarakat Kelurahan Bandulan dalam menghadirkan pola hunian ada dua, yaknisecara tradisional dan modern. Hal tersebut dapat diamati dari karakter tapak dimanabangunan hunian berdiri, pola hunian tradisional didapatkan pada karakter tapak yang tidak beraturan sedangkan pola hunian modern memiliki karakter tapak geometri yang teratur. Adapun sikap hidup yang ada pada masyarakat Kelurahan Bandulan dalam menghadirkanproduk hunian berada pada fase transisi, yakni memiliki cara pandang yang pragmatisterhadap modernisme dan mulai meninggalkan sesuatu yang berdasarkan pahamtradisional. Paham modern yang lebih mengutamakan sisi efektif dan efisien, tercermin padapenggunaan material bangunan, tampilan bangunan serta terdapatnya fasilitas penunjangperumahan berupa keberadaan minimarket. Dalam menghadirkan sosok bangunan hunian,secara umum memiliki bentuk geometri yang teratur; demikian pula keberadaaninfrastruktur hunian yang tertata rapi.

Dasar pengambilan keputusan agar diperoleh hasil yang efektif dan efisien pada pemecahanmasalah infrastruktur jalan dan saluran drainase di lingkungan perumahan kelurahanBandulan, juga dengan jelas nampak terjadi di lapangan. Hampir semua fasilitas jalan yang

ada pada perumahan mengesankan suasana rapi dan bersih, kondisi itu dikarenakan jalantersebut ditutup dengan lapisan beton rabatan; demikian juga dengan saluran drainase yangdibuat tanpa adanya resapan pada tanah. Pola berpikir tersebut, ternyata juga terjadi padasebagian besar penghuni untuk memenuhi kebutuhannya; misalnya keberadaan teknologikomunikasi yang dapat memudahkan hubungan antar individu, hal tersebut tercermin daribanyaknya kabel telepon pada perumahan. Demikian pula keberadaan sumber energi listrik yang murah untuk membantu memudahkan proses kehidupan, ditunjukkan denganbanyaknya kabel listrik pada perumahan.

Semakin banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi oleh penghuni kawasan obyek kajian,menjadikan pola pikir ekonomi ternyata juga menghinggapi warga disini. Hal tersebut dapatdicermati dengan munculnya tempat-tempat industri; baik lingkup rumah tangga maupun

industri dengan skala menengah yang mempekerjakan ratusan manusia. Pada konteks ini,mulai muncul permasalahan dengan lingkup ekologi. Oleh karenanya, penyelesaian masalahakan melibatkan lingkungan dan manusianya sebagai penghuni kawasan tersebut.Mengingat proses yang terjadi pada perumahan signifikan dengan metabolisme pada tubuhmanusia, maka proses maupun pembuangan limbah menjadi permasalahan pada kawasanini. Perlu diuraikan disini, apabila proses yang terjadi tidak sesuai dengan aturan atauprosedur maka dampak yang terjadi akan mengganggu kenyamanan penghunian; demikian  juga limbah sebagai proses akhir metabolisme perumahan. Sebagai contoh, prosesmendatangkan bahan baku untuk produksi dan juga mengangkut hasil produksi pada

8/9/2019 Peningkatan Kualitas Hunian Pada Kawasan Perumahan Bandulan Malang

http://slidepdf.com/reader/full/peningkatan-kualitas-hunian-pada-kawasan-perumahan-bandulan-malang 4/8

 

4

SEMINAR NASIONAL FTSP-ITN MALANG, 15 JULI 2010

Teknologi Ramah Lingkungan Dalam Pembangunan Berkelanjutan

produk rokok; kedatangan bahan baku tembakau maupun bahan lainnya akanmenggunakan trailer ataupun truk tronton untuk memasoknya, padahal lebar jalan yangdapat dilalui untuk kendaraan tersebut hanya memiliki lebar 7 (tujuh) meter. Akibatnya,apabila aktivitas bongkar muat terjadi; fungsi jalan tersebut jadi terganggu, efek sampingdari hal itu adalah fungsi jalan kampung yang memiliki lebar hanya 4 (empat) meter harusmengambil alih fungsi jalan utama di kawasan tersebut.

PEMBAHASAN 

HUNIANProduk hunianMembahas hunian dari pendapat Turner (1976, 64) dari sisi “what it does” menjadikankompleksitas tinjauan yang dimulai menghadirkan produk hunian hingga proses penghunianyang mengkaitkan penghuni dengan bukan penghuni, termasuk pihak swasta danpemerintah terkait dengan keberadaan hunian. Secara umum produk hunian, dipengaruhioleh perencanaan hunian, konstruksi hingga manajemen.

Setiap manusia menginginkan hunian yang sesuai dengan kebutuhannya, untuk mewujudkan itu secara ideal tentu kesesuaian antara tuntutan kebutuhan perlu disesuaikandengan kemampuan calon penghuni. Oleh karenanya, dibutuhkan pihak yang dapatmerencanakan hunian tersebut. Pada perumahan Bandulan ini, terdapat tiga kategoriperumahan sesuai perencananya; kategori pertama adalah hunian yang direncanakan olehmasyarakat secara mandiri, kategori kedua adalah hunian yang direncanakan oleh pihak pengembang swasta dan terakhir adalah hunian yang direncanakan oleh institusi tertentu.

Hunian yang direncanakan oleh masyarakat secara mandiri, akan menghasilkan produk hunian dengan tampilan yang sangat beragam. Kehadiran ekspresi bangunannya, akanmencerminkan citra pemilik dari hunian tersebut. Mulai dari masyarakat yang memiliki strataekonomi tinggi hingga rendah. Hal tersebut tercermin dari komposisi bentuk dan warnabangunan pada hunian tersebut. Bentuk dengan karakter khusus dimiliki oleh mereka yang

memiliki strata ekonomi tinggi, sedangkan bentuk pada kebanyakan hunian dimiliki olehmereka yang berstrata ekonomi rendah hingga menengah. Demikian juga dengan warnabangunan, warna dengan kualitas khusus mencerminkan pemiliknya memiliki strata ekonomiyang tinggi; sedangkan warna pada rumah kebanyakan mencerminkan pemiliknya beradapada strata ekonomi bawah hingga menengah.

Hunian yang direncanakan oleh pihak pengembang swasta. Pada kawasan Bandulan initerdapat 3 (tiga) pengembang yang membantu dalam perencanaan hunian, pihak tersebutadalah Perumahan Bandulan Permai dengan pemilik hunian yang memiliki strata ekonomimenengah, Perumahan Puncak Dieng Eksklusif dengan pemilik hunian dari strata ekonomimenengah hingga tinggi, sedangkan Perumahan Istana Dieng yang dimiliki oleh merekadengan strata ekonomi tinggi.

Hunian yang direncanakan oleh institusi tertentu pada kawasan ini terdapat pada RW 01,yakni pada Novisiat Suster Sang Timur. Mengingat rumah tinggal biarawati disini masuk dalam kawasan asrama, maka produk huniannya tidak dapat mencerminkan stratapemiliknya serta tidak memilki karakteristik bentuk maupun warna bangunannya.

8/9/2019 Peningkatan Kualitas Hunian Pada Kawasan Perumahan Bandulan Malang

http://slidepdf.com/reader/full/peningkatan-kualitas-hunian-pada-kawasan-perumahan-bandulan-malang 5/8

 

5

SEMINAR NASIONAL FTSP-ITN MALANG, 15 JULI 2010

Teknologi Ramah Lingkungan Dalam Pembangunan Berkelanjutan

Konstruksi hunianPada hunian yang direncanakan masyarakat secara mandiri, peran masyarakat untuk menentukan jenis konstruksi sangatlah besar; hal tersebut karena yang menentukan jenisaktivitas, ukuran ruang hingga kualitas material yang digunakan adalah pemilik dari huniantersebut. Pada hunian yang direncanakan oleh pengembang swasta, pihak pengembanglahyang menentukan jenis konstruksi yang dipergunakan. Sedangkan pada hunian yang

direncanakan oleh institusi tertentu, jenis konstruksi yang dipergunakan adalah perancangdari hunian tersebut dikaitkan dengan anggaran yang tersedia.

Manajemen hunianHunian yang direncanakan oleh masyarakat secara mandiri, memiliki hak pengelolaan yangutama; mengingat mulai dari perencanaan hingga menentukan jenis konstruksi sertaanggaran untuk keberlanjutan hunian tersebut adalah masyarakat sendiri. Perananpemerintah adalah memberikan pertimbangan pada pemilik tentang apa yang sebaiknyadilakukan guna tercapainya tujuan pemilik hunian. Pada hunian yang direncanakan olehpihak pengembang swasta, pihak pengembang tidak mengelola hunian tersebut apabilapengadaan hunian sudah terjual semuanya. Sedangkan pada hunian yang direncanakanoleh institusi tertentu, pihak tersebut memiliki hak mengelola hunian tersebut.

LINGKUNGANSesuai dengan Undang-undang nomor 4 Tahun 1992, lingkungan perumahan merupakankawasan hunian dengan luas wilayah dan jumlah penduduk yang tertentu, yang dilengkapidengan sistem prasarana, sarana lingkungan dan tempat kerja terbatas dan denganpenataan ruang yang terencana dan teratur sehingga memungkinkan pelayanan danpengelolaan yang optimal.

Perumahan Bandulan Kota Malang terdiri dari 7 (tujuh) RW, dengan uraian kondisilingkungan sebagai berikut :

−  RW 1, di dominasi oleh ruang terbuka hijau. Terdapat prasarana jalan dengan fungsisebagai sirkulasi mobilitas manusia dan angkutan barang untuk 2 (dua) arah selebar 7meter, saluran drainase jalan selebar ± 60 cm, drainase kampung ± 30 cm. Selain

hunian, terdapat pula Balai RW, Pabrik Genteng Beton, SDN Bandulan 02, Poliklinik Umum Dharma Bakti, Seminari Alkitab Nusantara serta Novisiat Suster Sang Timur.Penataan ruang untuk fungsi bangunan tidak teratur.

−  RW 2, di dominasi oleh perkampungan. Terdapat prasarana jalan raya dengan sirkulasi2 (dua) arah dengan lebar 7 meter, saluran drainase jalan selebar ± 60 cm, drainasekampung ± 30 cm. Selain hunian, terdapat Balai RW, Pabrik Rokok PT Gangsar dan CV Maestro de Silva Tobacco, SDN Bandulan 03, Puskesmas Pembantu, TPQ maupun MIMiftahul Huda, Masjid serta Musholla. Penataan ruang untuk fungsi bangunan cukupteratur.

−  RW 3, di dominasi oleh perkampungan. Terdapat prasarana jalan raya dengan sirkulasi2 (dua) arah dengan lebar 7 meter, saluran drainase jalan selebar ± 60 cm, drainasekampung ± 30 cm. Selain hunian, terdapat 2 (dua) minimarket yakni Alfamart dan

Indomart, TK, Musholla Nurul Mustofa serta TPU. Penataan ruang untuk fungsibangunan cukup teratur.

−  RW 4, di dominasi oleh perkampungan. Terdapat jalan 2 (dua) arah dengan lebar 4meter, saluran drainase jalan selebar ± 60 cm, drainase kampung ± 30 cm. Selainhunian, terdapat Balai RW, 2 (dua) TPU, SDN Bandulan 01, TK, Kapel warga Katolik St  Vincentius a Paulo, Masjid serta Musholla. Penataan ruang untuk fungsi bangunancukup teratur.

−  RW 5, di dominasi oleh ruang terbuka hijau. Terdapat jalan 2 (dua) arah dengan lebar 3meter, saluran drainase jalan ± 60 cm, drainase kampung ± 30 cm. Selain hunian,

8/9/2019 Peningkatan Kualitas Hunian Pada Kawasan Perumahan Bandulan Malang

http://slidepdf.com/reader/full/peningkatan-kualitas-hunian-pada-kawasan-perumahan-bandulan-malang 6/8

 

6

SEMINAR NASIONAL FTSP-ITN MALANG, 15 JULI 2010

Teknologi Ramah Lingkungan Dalam Pembangunan Berkelanjutan

terdapat Balai RW, SDN Bandulan 05, Musholla serta TPU. Penataan ruang untuk fungsibangunan tidak teratur.

−  RW 6, di dominasi oleh ruang terbuka hijau. Terdapat jalan 2 (dua) arah dengan lebar 4meter, saluran drainase jalan selebar ± 60 cm, drainase kampung ± 30 cm. selainhunian, terdapat Balai RW, SDN Bandulan 04, TK, TPU serta lapangan sepak bola.Penataan ruang untuk fungsi bangunan cukup teratur.

−  RW 7, hanya terdapat perumahan. Terdapat jalan 2 (dua) arah dengan lebar 14 meter,saluran drainase jalan ± 60 cm. Penataan ruang untuk fungsi bangunan teratur.

Secara umum, potensi lingkungan hunian pada kawasan obyek kajian; didapatkan beberapahal sebagai berikut :

1.  Koefisien dasar bangunan kawasan kurang dari 60%.2.  Pada Kelurahan Bandulan cukup banyak didapatkan pabrik dan home industry sebagai

penyedia lapangan pekerjaan bagi warga di kawasan ini.3.  Keberadaan kawasan secara geografis berada pada pinggiran kota, namun terdapat

fasilitas infrastruktur yang memadai sehingga akses dari dan menuju kawasanperumahan cukup baik.

  Adapun masalah yang terdapat pada lingkungan perumahan Bandulan, adalah sebagaiberikut :1.  Kurangnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan hunian.2.  Lingkungan perumahan yang bergabung dengan industri.3.  Terjadinya penggabungan pembuangan limbah cair antara rumah tangga dan industri.4.  Tidak adanya pedestrian pada jalan utama kawasan.5.  Kurangnya vegetasi.6.  Keberadaan kabel listrik dan telepon tampak tidak teratur.

PEMECAHAN MASALAH LINGKUNGAN PERUMAHANBerdasarkan permasalahan pada lingkungan perumahan Bandulan, perlu ditumbuhkembangkan sosialisasi pentingnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan hunian agarkondisi lingkungan tidak merosot. Kepedulian tersebut dapat diterapkan pada kegiatanpenghijauan pada :

−  Ruang terbuka hijau, hal ini dimaksudkan untuk menambah fungsi paru-paru kawasanagar udara tidak tercemar oleh gas-gas yang dapat merusak kesehatan sertamengoptimalkan daerah resapan pada kawasan tersebut agar air tidak terbuangpercuma.

−  Pinggir jalan, memiliki maksud untuk melakukan penyaringan udara terhadap partikel-partikel debu, gas-gas beracun termasuk karbon monoksida, serta gas-gas lain yangmerusak lingkungan.

−  Pekarangan, memiliki maksud untuk paru-paru hunian serta resapan air agar cadanganair tanah tidak habis.

Penyelesaian masalah lingkungan perumahan yang bergabung dengan industri, memangmerupakan sesuatu yang cukup rumit; 2 (dua) aktivitas yang memiliki kriteria berbeda.

Peran aktif harus datang dari pihak pengelola industri, langkah pertama adalah terjaminnyaproses kegiatan industri yang tidak mengganggu hunian; dilakukan dengan mengatur jamkegiatan, melakukan penyaringan polutan dengan penghijauan mengelilingi tapak. Langkahkedua, adalah menjamin limbah cair maupun limbah padat tidak mencemari hunian denganmelakukan proses daur ulang maupun pengadaan tempat untuk memproses limbahtersebut. Langkah ketiga, adalah melakukan perubahan gaya hidup yang dapat merubahpola produksi dan konsumsi.

8/9/2019 Peningkatan Kualitas Hunian Pada Kawasan Perumahan Bandulan Malang

http://slidepdf.com/reader/full/peningkatan-kualitas-hunian-pada-kawasan-perumahan-bandulan-malang 7/8

 

7

SEMINAR NASIONAL FTSP-ITN MALANG, 15 JULI 2010

Teknologi Ramah Lingkungan Dalam Pembangunan Berkelanjutan

Penggabungan pembuangan limbah cair antara rumah tangga dan industri, akanmemberikan dampak polusi bau pada kawasan hunian serta mengakibatkan tercemarnyasumur sebagai sumber air bersih bagi penghuni kawasan. Pemecahan masalahnya adalah,limbah cair dari industri harus diolah lebih dulu sehingga limbah setelah proses tersebutmenghasilkan air yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak memiliki rasa. Setelahpemrosesan tersebut baru dapat digabungkan antara limbah cair rumah tangga dan industri.

Permasalahan pedestrian, dapat diselesaikan dengan peran aktif pihak para pengusaha,masyarakat dan pemerintah dalam mewujudkannya. Mengapa ini terjadi, sumberdaya padakawasan hunian memang bertumpu pada ketiga hal tersebut. Pengusaha membutuhkanmasyarakat sebagai mesin penggerak, kemudian merawatnya adapun pemerintahmemberikan tatacara pembangunan dan syarat-syarat pengadaannya.

KEBERLANJUTANUntuk lebih membuat kehidupan perumahan Bandulan berkelanjutan, pemerintah perlumengupayakan pendekatan ekologi dalam pemukiman penduduk; dengan cara :−  Melakukan peningkatan pendidikan pada masyarakat agar mereka lebih memahami

proses penghunian secara sehat, aman dan nyaman dengan mengurangi pencemaranbaik udara, suara serta limbah pada kawasan perumahan. Pencemaran udara dan suaradapat dikurangi dengan memperluas kawasan penghijauan, sedangkan pencemaranlimbah dengan memisahkan limbah padat maupun limbah cair. Limbah padat yangbersifat organik dapat dikelola dengan pembuatan kompos, sedangkan limbah cair perludiolah secara khusus.

−  Untuk material penutup permukaan tanah, diusahakan agar air masih dapat meresapkedalam tanah agar keberadaan air tanah dapat terjamin keberlanjutannya.

−  Mengurangi penggunaan material bangunan yang tidak dapat di daur ulang, sertamenekankan bahan-bahan bangunan lokal yang tidak membahayakan kesehatan danlingkungan.

−  Perlu merancang bangunan yang hemat energi, mudah dan murah dalam perawatanserta memanfaatkan potensi alam seoptimal mungkin.

Gambar 1. Kondisi eksisting prasarana jalan pada RW 1 Kelurahan Bandulan KecamatanSukun Kota Malang (Sumber : Survei Lapangan, September 2009)

8/9/2019 Peningkatan Kualitas Hunian Pada Kawasan Perumahan Bandulan Malang

http://slidepdf.com/reader/full/peningkatan-kualitas-hunian-pada-kawasan-perumahan-bandulan-malang 8/8

 

8

SEMINAR NASIONAL FTSP-ITN MALANG, 15 JULI 2010

Teknologi Ramah Lingkungan Dalam Pembangunan Berkelanjutan

Gambar 2. Usulan perbaikan prasarana lingkungan perumahan yang ramah lingkungandengan Prinsip Keberlanjutan.

KESIMPULAN Untuk meningkatkan kualitas hunian pada kawasan Perumahan Bandulan diperlukan :

1.  Peningkatan sosialisasi tentang pemahaman istilah reduce, reuse dan recycle padaproduk hunian maupun infrastruktur perumahan.

2.  Meningkatkan peran aktif masyarakat penghuni untuk melakukan pengurangan polusisuara serta udara perumahan dengan penghijauan pada kawasan perumahan.

3.  Meningkatkan peran aktif masyarakat untuk melakukan pengelolaan sampah rumahtangga dengan daur ulang dan pembuatan kompos agar sampah yang dihasilkan dapat

dikurangi.4.  Meningkatkan kualitas resapan pada kawasan dengan melakukan penggantian material

  jalan yang bukan paving dengan paving, agar ketersediaan air tanah terjamin sertadapat lebih efektif dan efisien dalam melakukan perbaikan jalan.

5.  Membuat biopori pada lahan disekitar saluran drainase lingkungan agar air tidak terbuang percuma.

6.  Meningkatkan pengelolaan air limbah menjadi air yang bermanfaat dengan kriteria tidak berbau, tidak berwarna serta tidak memiliki rasa.

DAFTAR PUSTAKAEndang Titi (2006), Penelitian Arsitektur di Bidang Perumahan dan Permukiman, ITS

Press,Surabaya.

Joyce ML (2004), Arsitektur dan Perilaku Manusia, PT Grasindo, Jakarta.KLH (1997), Permukiman Berwawasan Lingkungan, Jakarta.NJ Habraken (1976), Variation : The Systematic Design of Supports, Laboratory of Architecture and

Planning at MIT-Cambridge, London.Turner (1976), Housing By People, Pantheon Books, New York.UN Habitat (1996), An Urbanizing World : Global Report on Human Settlements, Oxford University

Press.Undang-undang nomor 4 Tahun 1992.Walhi (1993), Bumi Wahana, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.