efisiensi hunian tempat tidur

32
dr. Agus Trijono, M.Kes Education, Training & Research of Sragen dr. Soehadi Prijonegoro General Hospital 1

Upload: agung-saja

Post on 08-Apr-2016

313 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Efisiensi Hunian Tempat Tidur

TRANSCRIPT

dr. Agus Trijono, M.KesEducation, Training & Research of Sragen dr. Soehadi Prijonegoro General Hospital

1

1. PENGANTAR2. PENGERTIAN JUMLAH TEMPAT TIDUR (TT)3. BED OCCUPANCY RATE (BOR)4. LENGTH OF STAY (LOS)5. TURN OVER INTERVAL (TOI)6. BED TURN OVER (BTO)7. GRAFIK BARBER-JOHNSON

2

Menghitung tingkat efisiensi hunian TT adl aktivitas rutin untuk memantau kegiatan penggunaan TT di unit pelayanan rawat inap dan utk merencanakan pengembangannya.

Secara ekonomi, masalah ini sangat berkaitan erat dg income RS & bagi manajemen keputusan menambah atau tidak jumlah TT tsb akan sangat dipengaruhi oleh keputusan di lapangan tentang bagaimana menghitung efisiensi hunian TT itu di RS tsb.

Secara medis, informasi tentang efisiensi hunian TT tsb juga bisa menggambarkan bobot beban kerja staf medis atau keperawatan serta mutu pelayanan yg diberikn kepada pasien.

3

A. Tempat tidur yang tersedia.)I( Perlu dipahami & disepakati dulu bahwa istilah “TT tersedia” menunjukkan jumlah TT yg tersedia di bangsal perawatan & siap digunakan sewaktu2 utk pelayanan rawat inap. Jumlah ini mrpk total jml TT yg sedang dipakai maupun yg masih kosong.)I( Jadi jml TT yg tersedia di RS adl total dari jml TT yg tersedia di masing2 bangsal perawatan.Catatan : TT yg tersedia di ruang RR, bersalin, tindakan, IGD, gudang, & bengkel TIDAK dihitung sbg TT yg tersedia, tms TT yg digunakan pd kndisi darurat spt wabah / bencana.

4

)I( TT untk BBL dihitung terpisah dari TT biasa )I( TT yg tersedia disebut juga Available bed, disimbolkan A

B. Tempat tidur yang terpakai)I( Jumlah TT terpakai adalah sejumlah TT yg sdg digunakan utk merawat pasien yg telah terdaftar via proses admisi (TPPRI = Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Inap).)I( Jumlah TT terpakai dpt diketahui via kegiatan sensus pasien. Jml TT terpakai pada satu periode hari sensus sama dengan jml HP pd periode hari tsb.)I( Jumlah TT terpakai disebut juga Occupied bed (O).

5

)I( Rerata jml TT terpakai dihitung dg cara menjumlahkan TT tersedia pd setiap harinya selama suatu periode lalu dibagi dg jml hari dalam periode tsb. Jadi, misalnya menghitung rerata jml TT terpakai slm periode bln Januari dilakukan dg cara :

jml TT t’pakai tgl 1+tgl 2+tgl 3+ ….+tgl 31 JanO periode Jan =

31C. Perubahan jumlah TT yg tersedia

Jika ada perubahan jml TT yg tersedia (bisa penambahan / pengurangan), maka perlu dicatat utk kprluan penghitungan parameter efisiensi pemanfaatan TT nantinya.Perubahan jml TT tersedia yg dmksud adl perubahan yg sifatnya permanen. Adapun yg sementara tdk dihitung sbg perubahan.

6

BOR mrpk angka yg menunjukkan persentase penggunaan TT di unit rawat inap (bangsal).

Umumnya, dlm penghitungan BOR RS, TT di perinatologi tdk dimasukkan. Jadi jumlah TT tdk termasuk TT BBL. Dan jumlah HP juga tdk termasuk jml HP BBL.

Khusus BOR untuk BBL dihitung tersendiri, terpisah dari dws. BOR dihitung dg cara : membandingkan jml TT yg terpakai (O)

dari jml TT yg tersedia (A), jd rumusnya : BOR = O/A x 100%. Karena rerata jml TT yg terpakai dlm satu periode (O) = jml HP

dlm periode tsb, lalu dibagi dg jml hari dlm periode ybs (t) O = jml HP/t, maka BOR dihitung = Jml HP/(Axt) x 100%

7

BOR dengan perubahan jumlah TTJika tjd p’rubahan jml TT dlm periode yg akan dihitung BOR-nya, rumusnya : Jumlah HP periode tsbBOR = x 100% (jml TT1 x t1) + (jml TT2 x t2) + …. + (jml TTy x ty)

Contoh : RSJ Sumber Waras Surakarta memiliki TT 50 tersedia. Pada tgl 25 Mei tjd pe(+)an 5 TT. Sampai akhir Mei tercatat jumlah HP = 1250. Maka BOR periode Mei adalah :BOR Mei = 1250 x 100% = 78,9(50 x 24)+(55 x 7)

8

Nilai BOR yg tinggi berarti semakin tinggi pula penggunaan TT yg ada utk perawatan pasien, dan ini tentu mendatangkan keuntungan bagi RS.

Namun perlu diperhatikan, bahwa semakin byk pasien yg dilayani berarti semakin sibuk & berat pula beban kerja petugas kesehatan di unit tsb. Dampaknya adalah :1. Pasien kurang mendapatkan perhatian mutu yankes bisa menurun2. Menurunnya kualitas kinerja dokter3. Resiko infeksi nosokomial yg tinggi4. Menurunnya kepuasan & keselamatan pasien

Namun jika nilai BOR terlalu rendah, berarti semakin sedikit TT yg digunakan utk perawatan yg berarti semakin sedikit pula pendapatan RS

Maka utk menyeimbangkan antara kualitas yanmed, kepuasan & keselamatan pasien, serta income RS, nilai ideal BOR adl 75% - 85%

9

Lama dirawat (LD = LOS) adalah jumlah hari kalender di mana pasien mendptkan perawatan ranap di RS, sejak tercatat sbg pasien ranap (admisi) hingga keluar dr RS.

Kondisi pasien keluar dari RS bisa dalam keadaan hidup maupun meninggal. Jadi, pasien yg belum keluar dari RS belum dapat dihitung lama dirawatnya (LD-nya).

Apa fungsi angka LD ini bagi pihak RS? 1. utk menghitung tingkat penggunaan sarana RS (utilization mangment)2. utk kepentingan finansial (financial reports), spt INA-DRG

10

Cara Menghitung LD :1. Jika tgl masuk & keluar berada dlm bulan yg sama , maka LD dihitung dg cara mengurangi tgl pasien keluar perawatan dg tgl pasien masuk perawatan.contoh : jika P masuk tgl 3 Mei & keluar tgl 12 Mei, maka :LD = 12 – 3 = 9 hari2. Jika tgl masuk & keluar berada dlm bulan yg berbeda, maka LD dihitung dg cara mengurangi tgl terakhir bulan masuk dg tgl masuk lalu ditambah dg tgl keluar. Jika ada bulan di antara bulan masuk & bulan keluar, maka jumlah hari dari “bulan antara” tsb juga ikut ditambahkan.

11

Contoh : Jika P masuk tgl 3 Jan & keluar pd tgl 12 Feb, maka :LD = (31 – 3) + 12 = 28 + 12 = 40 hari.(31 adalah tgl terakhir bln Januari, 3 adl tgl masuk, dan 12 Feb adl tgl keluar)Contoh : Jika P masuk tgl 3 Maret & keluar tgl 5 Mei, maka LD = (31 – 3) + 5 + 30 = 28 + 5 + 30 = 63 hari(31 adl tgl terakhir bln Maret, 3 adl tgl masuk, 5 adl tgl keluar, dan 30 adl jumlah hari dlm bulan April sbg “bulan antara”).3. Jika tgl masuk sama dg tgl keluar & pada bulan yg sama, maka LD dihitung sbg satu hari. Hal ini berlaku baik pasien keluar dlm keadaan hidup maupun meninggal.

12

Contoh :Jika pasien masuk tgl 5 Mei (misalnya jam 09.00) dan keluar tgl 5 Mei (misalnya jam 18.00), maka LD-nya adalah 1 hari.

Menghitung LD utk kepentingan statistik RS dan finansial kadang ada RS yg menggunakan cara berbeda. Misalnya : utk menghitung biaya perawatan pasien, LD = (tgl out – tgl in)+1 hr

Ada juga yg menetapkan batas jam keluar pasien, bila pasien keluar melewati jam batas tsb, maka LD akan ditambah 1 hari.

Yang jelas, dibutuhkan ketetapan manajemen RS (SK Direktur) apabila menggunakan kebijakan yg berbeda dlm menghitung LD agar petugas tdk keliru & tdk merugikan pihak2 terkait.

Nilai ideal aLOS yg disarankan adalah 3 – 12 hari. 13

TOI menunjukkan rata-rata jumlah hari sebuah TT tidak ditempati untuk perawatan pasien. Hari “kosong” ini tjd antara saat TT ditinggalkan oleh pasien hingga digunakan lagi oleh pasien berikutnya.

Rumus menghitung TOI :TOI = (A – O) x t/D, di mana A = jumlah TT tersediaO = rerata jumlah TT terpakai t = jumlah hari dalam periode laporan D = jumlah pasien keluar (hidup & mati) dlm periode laporan

14

Semakin besar angka TOI, semakin lama saat “menganggur” –nya. Berarti ini tdk produktif dan tdk menguntungkan secara ekonomi bagi manajemn RS.

Semakin kecil angka TOI, semangkin singkat saat TT menunggu pasien berikutnya. Berarti TT mjd sangat produktif. Bila TOI = 0 berarti TT tdk sempat kosong 1 hari pun. Secara ekonomi tentu menguntungkan RS, tapi secara mutu justru bisa merugikan pasien, karena TT tdk sempat disiapkan scr baik, shg resiko inos juga tinggi dan beban kerja petugas juga meningkat.

Nilai ideal TOI yang disarankan adalah 1 – 3 hari.15

BTO menunjukkan rerata jumlah pasien yang menggunakan setiap TT dalam periode tertentu.

Contoh bln Januari BTO-nya = 5 pasien, artinya dlm bln Jan tsb setiap TT yg tersedia rata-rata digunakan oleh 5 pasien secara bergantian.

Rumus menghitung BTO :BTO = D/A, di manaD = jumlah pasien keluar (hidup atau mati) dlm periode ttt.A = jumlah TT yg tersedia dlm periode tsb

Contoh : di RS Barokah yg memiliki 50 TT, selama bln Mei tercatat ada 355 pasien keluar (hidup/mati), maka BTO = D/A = 355/50 = 7,1 pasien. 16

Semakin tinggi angka BTO berarti setiap TT yg tersedia digunakan oleh semakin byk pasien scr bergantian. Scr ekonomi tentu menguntungkan RS.

Tetapi harus mjd pemikiran ketika dlm 1 bulan TT misalnya digunakan oleh 15 pasien, berarti rata-rata setiap pasien menempati TT selama 2 hari dan tdk ada hari di mana TT sempat kosong / “menganggur”.

Nilai ideal BTO yg disarankan minimal 30 pasien periode 1 tahun. Artinya 1 TT diharapkan digunakan oleh rata2 30 pasien dlm 1 tahun. Berarti 1 pasien dirawat rata2 selama 12 hari. Ini sejalan dg nilai ideal aLOS yaitu 3 – 12 hari.

17

Pada th 1973, Barry Barber, MA, PhD, Finst P, AFIMA dan David Johnson, M.Sc., berusaha merumuskan & memadukan 4 parameter (BOR, LOS, TOI, dan BTO) utk memantau & menilai tingkat efisiensi penggunaan TT utk bangsal perawatan pasien.

Manfaatnya adalah :1. Utk membandingkan tingkat efisiensi penggunaan TT dari suatu unit (RS atau bangsal) dari wkt ke wkt dlm periode tertentu. Misalnya tingkat efisiensi penggunaaan TT bangsal Tulip RS Barakah dari tribulan I sd IV tahun 2009.2. Memonitor perkembangan pencapaian target efisiensi penggunaan TT yg telah ditentukan dlm suatu periode tertentu.3. Membandingkan tingkat efisiensi penggunaan TT antar unit (misal antar bangsal satu RS) dlm periode ttt, memantau dampak dari suatu penerapan kebijakan thd efisiensi penggunaan TT.

18

4. Mengecek kebenaran laporan hasil perhitungan empat parameter efisiensi penggunaan TT (BOR, LOS, TOI, BTO).

Format Grafik Barber-Johnson (BJ)1. Ada judulnya, memuat identitas RS dan atau bangsal ybs.2. Terdapat 4 garis bantu yg dibentuk oleh 4 parameter, yaitu :

a. TOI sbg sumbu horisontalb. aLOS sbg sumbu vertikalc. Garis bantu BOR mrpk garis yg ditarik dr ttk temu sb horisn dan vertikal, membentuk spt kipas.d. Garis bantu BTO, grs yg ditarik & m’hubungkan posisi nilai aLOS & TOI yg sama.

19

Terdapat daerah yg disebut dengan “ area efisien”

20

1. Cara manual2. Cara otomatis (dg software)Cara pertama : Manual1. Skala pd sb horisontal tdk hrs = skala sb vertikal2. Skala pd suatu sb hrs konsisten3. Skala pd sb horisontal & vertikal dimulai dr angka 0, berhimpit

m’bentuk koordinat (0,0)4. Harus ada judul grafik dg m’yebut nama RS, nama bangsal

(bila perlu), dan periode waktu5. Cara membuat garis bantu BOR adalah :

21

a. Tentukn nilai BOR yg akan dibuat garis bantunya, misal BOR = 75%b. Tentukan koordinat ttk bantu BOR-nya sesuai nilai BOR tsb, misal utk BOR 75% koordinat ttk bantunya adalah :

> LOS = nilai BOR dibagi 10, 75/10 = 7,5 dan > TOI = 10 – nilai LOS = 10 – 7,5 = 2,5 Contoh lain u m’buat grs bantu BOR 60% maka koordinat ttk bantunya adalah LOS = 6 dan TOI = 4

c. Tarik garis mulai dari koordinat (0,0) melewati ttk bantu BOR tsb.d. Beri keterangan misalnya bhw garis tsb adalah BOR = 75%.

6. Garis bantu BTO dibuat dengan cara :a. Tentukan nilai BTO yg akan dibuat garis bantunya, misal BTO = 10 b.Tentukan ttk bantu di sumbu LOS dan TOI (nilainya sama) dg cara :

22

> Ttk bantu = jml hr dlm periode laporan dibagi nilai BTO = 30/10=3> Jadi lokasi ttk bantunya adl LOS = 3 dan TOI = 3Contaoh lain utk m’buat garis bantu BTO = 20 utk periode tribulan I ttk bantunya adalah LOS = 4,5 dan TOI = 4,5. Angka ini didapat dari 90/20, di mana 90 adl jml hr dlm periode tribulan I dan 20 adl nilai BTO yg akan dibuat garis bantunya. c. Tarik garis yg m’hubungkan kedua ttk bantu tsbd. Beri keterangan, misalnya bhw garis tsb adalah BTO = 10

6. Daerah efisien dibuat & mrpk daerah yg dibatasi oleh perpotongan garis a. TOI = 1b. TOI = 3c. BOR = 75%d. LOS = 12

23

1. Siapkan data yg dibthkan utk m’hitung 4 parameter (BOR, LOS, TOI, BTO) utk periode yg akan dibuat grafik BJ-nya. Periode grafik bisa bulanan, tribulan, semester, atau tahunan. Data ini diambil dari laporan RL-1 periode ybs atau dari lembar rekapitulasi bulanan SHRI atau sumber lainnya. Misalkan didpt data sbb. :a. periode laporan adl tahunan yi th 2002 (365 hr)b. jumlah TT tersedia = 125c. jumlah HP = 36.500d. rerata TT terpakai = HP/t = 36.500/365 = 100e. jumlah pasien keluar (hidup/mati) = 2.500

2. Kemudian hitunglah nilai BOR, LOS, TOI, BTO spt cara di ats24

3. Dari rumus didapt BOR = 80%, aLOS = 14,6 hr, TOI = 3,65 hr, dan utk BTO = 20 pasien

4. Tentukan titik BJ dlm grafik BJ yg mrpk perpotongan dari ke-4 nilai parameter tsb di atas dg cara sbb. :a. tarik garis bantu BOR = 80%b. tarik garis bantu aLOS = 14,6c. tarik garis bantu TOI = 3,65 d. tarik garis bantu BTO = 20Jika hitungan nilai ke-4 parameter tsb benar (datanya benar, rumusnya benar, cara menghitungnya benar, dan pembulatannya benar), maka seharusnya ke-4 garis bantu tsb akan berpotongan di satu titik. Titik itulah yang disebut sebagai TITIK BJ.

25

26

27

Cara kedua : Otomatis (dengan software)1. Pastikan laptop/PC anda terhubung dg internet hot spot area2. Masuk ke Google search engine3. Ketik : tantos.web.id/barber-johnson-chart/4. Setelah muncul pilihan alamat web. Klik web yang paling atas5. Anda akan masuk ke halaman pengisian indikator BJ. Isilah

kotak kosong tsb sesuai dg hasil hitungan manual anda.6. Jangan lupa masukkan Nama RS dan periodenya7. Setelah selesai semua klik “Get Chart”, tunggu bbrp saat8. Maka jadilah Grafik BJ yang Anda inginkan.9. Selamat mencoba

28

1. RSJ Sumber Waras adalh RS dg TT 200 yg pd tgl 10 Januari 2009 tercatat hari perawatannya adalah 170. Berapakah BOR pada hari tsb?

2. Jumlah hari perawatan dari suatu RS dg TT 50 pd bln Desember yaitu 1400. Berapakah BOR pada bulan Desember tersebut?

3. Sebuah RS dg 250 TT memutuskan utk mengurangi jumlah TT tersedianya mjd 200 TT pd tgl 17 Juli dg menonaktifkan sebuah bangsal. Pada akhir Juli tercatat jumlah HP adalah 5650. Hitunglah BOR pd periode Juli tsb.

29

4. Hitunglah LD dari masing2 pasien berikut ini :Pasien tgl masuk tgl keluar LD A 1/8 17/8 …… B 27/8 1/9 …… C 15/8 15/8 …… D 3/8 4/8 …… E 1/12 8/12 ……

30

5. Dari data berikut ini, hitunglah :Nama Umur(th) Bangsal LOSPasien-1 52 Arjuna 15Pasien-2 5 Srikandi 1Pasien-3 69 Arjuna 37Pasien-4 22 Bima 4Pasien-5 10 Srikandi 7Pasien-6 80 Srikandi 8Pasien-7 26 Bima 5Pasien-8 49 Arjuna 42Pasien-9 35 Srikandi 11Pasien-10 18 Bima 3

31

Total LOS = …………….. Total LOS bangsal Arjuna = …………….. Total LOS bangsal Srikandi = …………….. Total LOS bangsal Bima = …………….. Total LOS pasien umur < 16 tahun = …………….. Total LOS pasien umur 16 – 30 tahun = …………….. Total LOS pasien umur 31 – 64 tahun = …………….. Total LOS pasien umur > 65 tahun = ……………..

32