peningkatan keterampilan menulis karangan … · hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. hidup...

74
i PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL QUANTUM LEARNING PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SEMESTER I SDN NGUTER 04 KECAMATAN NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh : WAHYU BUDI SETYAWAN X7109119 SKRIPSI Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Ilmu Pendidikan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Upload: nguyencong

Post on 21-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

i

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI

MELALUI MODEL QUANTUM LEARNING PADA MATA PELAJARAN

BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SEMESTER I

SDN NGUTER 04 KECAMATAN NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh :

WAHYU BUDI SETYAWAN

X7109119

SKRIPSI

Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Mendapatkan

Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

ii

PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul:

“Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Model

Quantum Learning pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V

Semester I SDN Nguter 04 Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun

Pelajaran 2011/2012”

disusun oleh:

Nama : Wahyu Budi Setyawan

NIM : X7109119

telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Hari :

Tanggal : Januari 2012

Oleh:

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Drs. Usada, M.Pd Drs. Hadi Mulyono, M.Pd NIP. 19510908 198003 1 002 NIP. 19561009 1980121 1 001

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

iii

PENGESAHAN

Skripsi dengan judul:

“Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Model

Quantum Learning Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V

Semester I SDN Nguter 04 Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun

Pelajaran 2011/2012”.

Disusun oleh:

Nama : Wahyu Budi Setyawan

NIM : X7109119

Telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk

memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Kartono, M. Pd.

Sekretaris : Drs. Hasan Mahfud, M. Pd.

Anggota I : Drs. Hadi Mulyono, M. Pd.

Anggota II : Drs. Usada, M. Pd

Disahkan oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

iv

ABSTRAK

Wahyu Budi Setyawan. X7109109. Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Model Quantum Learning Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V Semester I SDN Nguter 04 Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011/2012, Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2011.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi pada siswa kelas V SDN Nguter 04 Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2011/2012 melalui model Quantum Learning. Variabel yang menjadi sasaran perubahan adalah keterampilan menulis karangan narasi, sedangkan variabel tindakan yang digunakan adalah model Quantum Learning.

Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus yang setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan. Pelaksanaan setiap siklus melalui 4 tahapan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas V SDN Nguter 04 Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo yang berjumlah 9 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, dokumentasi, dan tes. Teknik analisis data menggunakan teknik deskriptif komparatif dan analisis kritis.

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam dua siklus, maka dapat ditarik suatu simpulan bahwa pembelajaran dengan model Quantum Learning dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi pada siswa kelas V SD Negeri Nguter 04 tahun pelajaran 2011/2012. Peningkatan tersebut dapat dibuktikan dengan meningkatnya nilai rata-rata menulis karangan narasi pada setiap siklusnya yaitu pada tindakan prasiklus nilai rata-rata keterampilan menulis karangan narasi adalah 62, kemudian pada siklus I nilai rata-rata menulis karangan narasi meningkat menjadi 71, lalu pada siklus II nilai rata-rata menulis karangan narasi juga meningkat menjadi 79. Begitu juga pada tingkat ketuntasan belajar siswa juga mengalami peningkatan setiap siklusnya. Pada prasiklus ketuntasan klasikalnya sebanyak 4 siswa atau 44,44%, kemudian pada siklus I meningkat sebanyak 6 siswa atau 66,67%, lalu pada siklus II juga meningkat sebanyak 8 siswa atau 88,89%. Jadi dari hasil tersebut secara klasikal pembelajaran telah mencapai ketuntasan belajar. Dengan demikian, dapat diajukan rekomendasi bahwa pembelajaran menulis karangan narasi menggunakan model pembelajaran Quantum Learning dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas V SDN Nguter 04 Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011/2012.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

v

ABSTRACT

Wahyu Budi Setyawan. X7109109. Increasing Of Writing Skill Of Narration Article By Quantum Learning Model In Indonesia Language Study Of 1st

Semester 5th Grade Students Of Nguter 04 Nation Elementary School Sub-Distric Nguter Distric Sukoharjo In Academic Year 2011/2012, Script. Surakarta: Teaching Learning and Education faculty of Sebelas Maret University. 2011.

The goal of this research is to increase writing skills of narration article in 5th grade students of Nguter 04 Nation Elementary School Sub-distric Nguter Distric Sukoharjo in academic year 2011/2012 through Quantum Learning model. The variable becoming the goal canging in this research is the writing skill of narration article, while the action variable that used is Quantum Learning model.

The form of this research is Classroom Action Research that accomplished as long as 2 cycle that every cycle consist of 2 meeting. The accomplish every cycle through 4 stages, namely : planning, action, observation, and reflection. The subjects of the research are the 5th grade students of Nguter 04 Nation Elementary School Sub-distric Nguter Distric Sukoharjo academic year 2011/2012 that consist of 9 students. The techniques of collecting data are observation, documentation, and test. The data analysis technique is comparrative descriptive and critical analitic.

Based on the result of the classrom action research done in 2 cycle, it can be concluded that learning model of Quantum Learning can done to increase the skill writing of narration article of 5th grade students of Nguter 04 Nation Elementary School Sub-distric Nguter Distric Sukoharjo academic year 2011/2012. That increasing can be proved with increasing of average value of narration article writing every cycle that is, in pre-cycle the average values of narration article writing is 62, then in the 1st cycle average of narration article writing increased to be 71, then in 2nd cycle average values of narration article writing also increase to be 79. So did with classical passing students also increased every cycles. In precycle the classical passing as much as 6 students or 66,67%, then in 2nd cycle also increase as much as 8 students or 88,89%. So from that result, classically the learning has reached passing of learning. According from the result, it can be recommended that learning of narration article writing using learning model of Quantum Learning can increased writing skill of narration article 5th grade students of Nguter 04 Nation Elementary School Sub-distric Nguter Distric Sukoharjo academic year 2011/2012.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

vi

MOTTO

“Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan.”

(Q.S Al-Insyirah : 6)

“Apabila kamu tidak dapat memberikan kebaikan kepada orang lain dengan

kekayaanmu, berilah mereka kebaikan dengan wajahmu yang berseri-seri,

disertai akhlak yang baik”

(Nabi Muhammad SAW)

“Hidup adalah sebuah tantangan maka hadapilah. Hidup adalah sebuah lagu maka

nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah

permainan maka mainkanlah. Hidup adalah cinta maka nikmatilah”

(Bagawan Sri Sthya Sai Baba)

“Orang yang bahagia bukanlah pada lingkungan tertentu,

melainkan orang dengan sikap-sikap tertentu”

(Hugh Downs)

“Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan bimbang.

Teman yang paling setia adalah keyakinan dan keberanian yang teguh”

(Andrew Jackson)

`

“Saat bicara hati mengalirlah apa adanya layaknya air yang selalu mengalir ke bawah,

Saat bicara prinsip teguhlah layaknya batu karang yang kokoh diterpa ombak”

( Penulis )

“Sedihmu hari ini hanyalah masa lalu bagi masa cerahmu esok,

gembiramu hari ini adalah hasil jerih payahmu di masa lalu.

Hiduplah selalu mengahadapi kenyataan, dan menantang harapan, semangat!”

( Penulis )

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

vii

PERSEMBAHAN

Dengan ucapan syukur Alhamdulillah,

telah selesai penyusunan karya sederhana ini dan penulis persembahkan kepada:

Kedua Orang Tua penulis, Bp. Wahyudi dan Ibu Rumini

yang selalu mencurahkan kasih sayang, motivasi, serta keteladanan bagi penulis

sehingga membuat hidup penulis menjadi lebih terarah

Seluruh keluarga besar SD Negeri Nguter 04

yang telah memberikan ruang bagi penulis

untuk berkarya dan ikut mengabdi mencerdaskan kehidupan bangsa

Almamaterku PGSD FKIP UNS Surakarta

tempat menimba ilmu penulis sebagai bekal menjalankan profesi dengan baik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan berkah, rahmat

dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Model Quantum

Learning Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V Semester I SDN

Nguter 04 Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011/2012”.

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat melakukan

penelitian dan guna memperoleh gelar Sarjana pada program PGSD Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam menyusun skripsi ini, penulis tidak bisa lepas dari bantuan atau

kerja sama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima

kasih kepada :

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Rusdiana Indianto, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. Hadi Mulyono, M.Pd., selaku Ketua Program Pendidikan Guru Sekolah

Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta sekaligus selaku dosen pembimbing kedua yang dengan sabar

mengarahkan dan membimbing penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan terarah.

4. Drs. Hasan Mahfud, M.Pd., selaku Sekretaris Program Pendidikan Guru

Sekolah Dasar.

5. Drs. Usada, M.Pd., selaku dosen pembimbing pertama yang dengan sabar

mengarahkan dan membimbing penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan terarah.

6. Ayah, ibu dan adik-adik tercinta yang telah memberikan dukungan moral

maupun materi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

ix

7. Bp. Edi Riyanto, S.Pd., Ibu Mujiyem, beserta seluruh Bapak/Ibu guru dan staf

karyawan SD Negeri Nguter 04 yang telah banyak membantu jalannya

penelitian skripsi ini.

8. Teman – teman mahasiswa S1 PGSD Universitas Sebelas Maret Surakarta

yang selalu memberi semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang

membangun guna penyempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini

dapat memberikan manfaat bagi penulis sendiri khususnya serta pembaca pada

umumnya. Akhirnya tidak lupa penulis menngucapkan mohon maaf bila terdapat

tutur kata penulis yang kurang berkenan dihati pembaca sekalian.

Surakarta, Januari 2012

Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

x

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

HALAMAN ABSTRAK ............................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................. viii

DAFTAR ISI . .............................................................................................. x

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR . .................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvi BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................... 5

C. Pembatasan Masalah . ......................................................... 5

D. Perumusan Masalah ........................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ................................................................ 6

F. Manfaat Penelitian ............................................................. 6

BAB II. LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka .............................................................. 7

1. Hakikat Keterampilan Menulis Karangan Narasi ........... 7

2. Hakikat Model Quantum Learning ................................ 13

B. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................ 17

C. Kerangka Berpikir ............................................................. 18

D. Hipotesis ............................................................................ 19

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

xi

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................ 20

B. Subjek Penelitian ............................................................... 21

C. Sumber Data ....................................................................... 21

D. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 21

E. Validitas Data ..................................................................... 22

F. Analisis Data ..................................................................... 23

G. Indikator Kinerja ............................................................... 23

H. Prosedur Penelitian ............................................................ 24

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ................................................................. 28

1. Deskripsi Kondisi Awal ............................................... 28

2. Pelaksanaan Tindakan .................................................. 33

a. Deskripsi Siklus I .. ................................................. 33

b. Deskripsi Siklus II .. ................................................ 41

B. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................... 50

BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan. ....................................................................... 56

B. Implikasi ........................................................................... 57

C. Saran ................................................................................. 58

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 59

LAMPIRAN ................................................................................................ 60

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.

Tabel 2.

Tabel 3.

Tabel 4.

Tabel 5.

Tabel 6.

Tabel 7.

Tabel 8.

Tabel 9.

Tabel 10.

Tabel 11.

Tabel 12.

Tabel 13.

Skor Penilaian Sebuah Tulisan .………………………………......

Jadwal Penelitian Tindakan Kelas …………..………....................

Data Frekuensi Nilai Menulis Karangan Narasi pada Tindakan

Prasiklus …………………………………………………………..

Hasil Rata-rata Aktivitas Siswa pada Tindakan Prasiklus ………..

Hasil Rata-rata Kinerja Guru pada Tindakan Prasiklus …....……..

Data Frekuensi Nilai Keterampilan Menulis Karangan Narasi

pada Tindakan Siklus I ……………………………………………

Hasil Rata-rata Aktivitas Siswa pada Tindakan Siklus I ………….

Hasil Rata-rata Kinerja Guru pada Tindakan Siklus I ...………..…

Data Frekuensi Nilai Menulis Karangan Narasi pada Tindakan

Siklus II …………….……………………………………………..

Hasil Rata-rata Aktivitas Siswa pada Tindakan Siklus II ……...…

Hasil Rata-rata Kinerja Guru pada Tindakan Siklus II ...……...….

Perbandingan Hasil Pembelajaran pada Prasiklus, Siklus I, dan

Siklus II …………………………………………………………...

Perbandingan Data Frekuensi Nilai Menulis Karangan Narasi Pada

Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II …………………………………..

10

20

29

30

31

36

38

39

45

46

47

50

52

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.

Gambar 2.

Gambar 3.

Gambar 4.

Gambar 5.

Gambar 6.

Gambar 7.

Gambar 8.

Gambar 9.

Gambar 10.

Gambar 11.

Gambar 12.

Gambar 13.

Gambar 14.

Gambar 15.

Gambar 16.

Gambar 17.

Skema Kerangka Berpikir ...........................................................

Langkah dalam Penelitian Tindakan Kelas .....…..……………

Grafik Data Frekuensi Nilai Menulis Karangan Narasi pada

Tindakan Prasiklus ……………………………………………..

Grafik Hasil Rata-rata Aktivitas Siswa pada Tindakan

Prasiklus ………………………………………………………..

Grafik Hasil Rata-rata Kinerja Guru pada Tindakan

Prasiklus . ………………………………………………………

Grafik Data Frekuensi Nilai Menulis Karangan Narasi pada

Tindakan Siklus I ………………………………………………

Grafik Hasil Rata-rata Aktivitas Siswa pada Tindakan

Siklus I ………………………………………………………...

Grafik Hasil Rata-rata Kinerja Guru pada Tindakan

Siklus I …………………………………………………………

Grafik Data Frekuensi Nilai Menulis Karangan Narasi pada

Tindakan Siklus II ……………………………………………..

Grafik Hasil Rata-rata Aktivitas Siswa pada Tindakan

Siklus II …………………………………………………..…....

Grafik Hasil Rata-rata Kinerja Guru pada Tindakan

Siklus II ………………………………………………...……....

Grafik Perbandingan Hasil Pembelajaran pada Prasiklus,

Siklus I, dan Siklus II ………………………………………….

Grafik Perbandingan Data Frekuensi Nilai Menulis Karangan

Narasi pada Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ……………….

Formasi Tempat Duduk Berbanjar 2 ………………………….

Siswa Mengerjakan Tes Prasiklus ………………..……….........

Formasi Tempat Duduk Berbanjar 3 …………………………...

Guru Memberi Apersepsi dengan Menyayikan Lagu “di Sini

Senang di Sana Senang” ………………………………………..

19

24

29

30

31

37

38

39

45

47

48

50

52

133

133

134

134

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

xiv

Gambar 18.

Gambar 19.

Gambar 20.

Gambar 21.

Gambar 22.

Gambar 23.

Gambar 24.

Gambar 25.

Gambar 26.

Gambar 27.

Gambar 28.

Gambar 29.

Gambar 30.

Gambar 31.

Guru Menjelaskan Satu Contoh dengan Media Gambar ……….

Guru Memberi Kesempatan Siswa Untuk Menamai sekaligus

Mendemonstrasikan …………………………………………….

Siswa Mengulangi Secara Kelompok dengan Bimbingan

Guru ………………………...………………………………….

Siswa Mulai Mengerjakan Tugas dengan yel-yel ………………

Siswa Mengulangi Menyusun Kerangka Karangan Secara

Individu …………………………………………………………

Siswa Mengulangi Mengembangkan Kerangka Karangan

Secara Individu …………………………………………………

Formasi Tempat Duduk Berbentuk “U” ………………………..

Guru Memberi Apersepsi dengan Menyayikan Lagu “Pada

Hari Minggu” …………………………………………………...

Siswa Memperhatikan Penjelasan Salah Satu Gambar yang

di Tempel Guru ……………………………………………….

Siswa diberi kesempatan untuk menamai dan

mendemonstrasikannya ………………………………………

Siswa Mengulangi dengan Memilih Salah Satu Media Gambar Secara

Kelompok dan Langsung Menuliskan Idenya di Depan ……...........

Siswa Mengkoreksi Hasil Pekerjaan Kelompok Lain ………….

Siswa Mengulangi Menyusun Kerangka Karangan Secara

Individu …………………………………………………………

Siswa Mengulangi Mengembangkan Kerangka Karangan

Secara Individu …………………………………………………

135

135

136

136

137

137

138

138

139

139

140

140

141

141

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.

Lampiran 2.

Lampiran 3.

Lampiran 4.

Lampiran 5.

Lampiran 6.

Lampiran 7.

Lampiran 8.

Lampiran 9.

Lampiran 10.

Lampiran 11.

Lampiran 12.

Lampiran 13.

Lampiran 14.

Lampiran 15.

Lampiran 16.

Lampiran 17.

Lampiran 18.

Lampiran 19.

Lampiran 20.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ………….......

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II …..................

Silabus Bahasa Indonesia Kelas V Kompetensi Menulis ...............

Lembar Observasi Aktivitas Siswa Prasiklus ……........................

Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I ...............

Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan II ..............

Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan I ..............

Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan II ............

Lembar Observasi Kinerja Guru Prasiklus ……….........................

Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I Pertemuan I……............

Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I Pertemuan II……...........

Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II Pertemuan I……...........

Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II Pertemuan II…….........

Hasil Nilai Siswa Menulis Karangan Narasi Prasiklus …………..

Hasil Nilai Siswa Menulis Karangan Narasi Siklus I ……………

Hasil Nilai Siswa Menulis Karangan Narasi Siklus II …………..

Rekapitulasi Nilai Menulis Karangan Narasi pada Prasiklus,

Siklus I, dan Siklus II ……………………………………………..

Foto Kegiatan Prasiklus ………………..........................................

Foto Kegiatan Siklus I ………………............................................

Foto Kegiatan Siklus II ………………...........................................

61

70

79

80

82

84

86

88

90

97

105

113

121

129

130

131

132

133

134

138

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan sebuah usaha sadar untuk memberikan

pengetahuan, keterampilan kepada seseorang agar kelak dapat mempertanggung

jawabkan dirinya sendiri sebagai manusia mandiri yang tidak menggantungkan

orang lain sehingga berguna bagi diri sendiri, orang tua, masyarakat, bangsa dan

negara.

Untuk mencapai tujuan tersebut maka dalam suatu pendidikan perlu

adanya sesuatu cara yang mempermudah siswa untuk dapat menguasai

kompetensi-kompetensi yang diharapkan.

Salah satu yang paling dominan perlu dikuasai bagi siswa adalah mata

pelajaran bahasa Indonesia. Sebagai bangsa Indonesia siswa wajib menguasainya

karena merupakan suatu hal yang mendasar guna berkomunikasi (tukar pikiran,

perasaan dan sebagainya) antar suku bangsa Indonesia yang beragam bahasa

daerahnya menggunakan satu bahasa yaitu menggunakan bahasa Indonesia. Jadi

penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar menjadi suatu kebutuhan

praktis dan wajib dikuasai bagi seluruh siswa.

Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dapat diketahui dari penguasaan

empat keterampilan dasar yaitu meliputi membaca, menulis, berbicara, dan

mendengarkan (menyimak).

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun

2006 tentang standar isi yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional

Pendidikan (BSNP) menyatakan bahwa ruang lingkup mata pelajaran Bahasa

Indonesia mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra

yang meliputi aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.

Dari keempat keterampilan tersebut menulis merupakan salah satu

keterampilan yang paling komplek bagi siswa. Karena keterampilan ini menuntut

akan penguasaan dasar keterampilan lainnya. Sebagaimana menurut St. Y. Slamet

(2007:96) menyatakan bahwa keterampilan menulis merupakan salah satu dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

2

keterampilan berbahasa yang dikuasai seseorang sesudah menguasai keterampilan

menyimak, berbicara, dan membaca.

Selain itu keterampilan menulis bukanlah sekedar kemampuan

mengungkapkan pikiran secara jelas kepada orang lain saja, tapi juga merupakan

kemampuan mengungkapkan pikiran secara jelas dengan menerapkan kaidah

tulis-menulis yang benar serta penggunaan pilihan kata yang tepat. Meskipun

begitu keterampilan menulis juga harus dikuasai sebagai dasar pengembangan diri

seseorang di bidang formal selanjutnya, apalagi bagi siswa SD yang masih akan

melanjutkan kejenjang berikutnya yang tentunya masih selalu berkaitan dengan

hal menulis.

Pembelajaran Bahasa Indonesia pada kelas V SD kompetensi menulis

khususnya menulis karangan (mengarang) merupakan suatu hal yang seharusnya

dikuasai bagi siswa kelas V SD karena sebelumnya di kelas III dan IV sudah ada

Kompetensi Dasar tentang menulis karangan sederhana. Sehingga sekarang siswa

kelas V SD seharusnya harus sudah terampil mulai dari cara mengembangkan

kerangka karangan atau paragraf, hingga penerapan kaidah tulis-menulis yang

benar. Jadi mereka harus sudah bisa mengungkapkan pikiran, gagasan kepada

orang lain kedalam bentuk tulisan dengan kaidah tulis-menulis yang benar.

Berkaitan dengan hal tersebut pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa

kelas V SDN Nguter 04 pada kompetensi menulis karangan narasi ternyata masih

kurang, mulai dari yang kurang bisa mengembangkan karangan atau paragraf

secara padu dan runtut hingga penerapan kaidah tulis-menulis yang benar serta

kerapiannya. Jadi siswa dalam mencurahkan gagasan, perasaan kedalam bentuk

tulisan masih belum terampil dan masih cenderung mudah secara lisan.

Penyebab masalah tersebut berdasarkan observasi ternyata pembelajaran

masih kurang menyenangkan dan membuat siswa kurang aktif dalam mengikuti

pelajaran Bahasa Indonesia menulis karangan narasi, sehingga menjadikan nilai

mata pelajaran Bahasa Indonesia kompetensi menulis karangan narasi menjadi

rendah. Hal tersebut terbukti bahwa 5 dari 9 siswa atau 55,55 % kelas V SDN

Nguter 04 untuk nilai kompetensi tersebut masih di bawah KKM yaitu 66.

(Lampiran 14, halaman 129).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

3

Dari kendala tersebut ternyata guru dalam memberi pelajaran masih

menggunakan metode yang konvensional, hanya dengan memberikan ceramah

yang monoton dan langsung memberi tugas serta kurangnya penggunaan media

dan variasi metode dalam pembelajaran yang menimbulkan kebosanan serta

kekurangaktifan siswa untuk mendalami keterampilan menulis karangan narasi,

sehingga nilai siswa dalam menulis karangan narasi masih rendah. Misalnya siswa

belum terampil dalam menyusun kerangka karangan yang harus padu, runtut dan

efektif hingga dalam mengembangkan kerangka karangan atau paragraf. Ada pula

yang bisa mengembangkan kerangka karangan atau paragraf tapi tidak

menggunakan kaidah tulis-menulis yang benar. Begitu juga dalam hal pilihan kata

ternyata juga masih kurang tepat. Bahkan dalam hal penentuan judul sebagian

siswa dalam menentukan judul masih kurang tepat, juga dengan penulisan struktur

paragraf karangan pun ada yang belum bisa. Hanya sebagian anak yang menulis

karangan narasi menggunakan kaidah tulis menulis yang benar serta pilihan kata

yang tepat yang dikarenakan memang siswa tersebut meminati untuk menulis

karangan narasi dengan baik dan benar.

Dengan keadaan siswa kelas V SDN Nguter 04 yang nilai mata pelajaran

Bahasa Indonesia khususnya keterampilan menulis karangan narasi yang masih

rendah, maka untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu suatu model

pembelajaran yang dapat mengajak siswa untuk bisa menulis karangan narasi

dengan suasana yang menarik, mengasikkan, variatif, kreatif, dan efektif

sehingga keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi pun bisa meningkat.

Untuk itu penulis tergerak mengadakan perbaikan dengan menggunakan model

Quantum Learning dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya

keterampilan menulis karangan narasi.

Quantum Learning merupakan suatu model pembelajaran yang

menyajikan petunjuk praktis dan spesifik untuk menciptakan lingkungan belajar

yang efektif, bagaimana merancang pembelajaran, menyampaikan bahan

pelajaran, dan bagaimana menyederhanakan proses belajar sehingga memudahkan

belajar siswa. Menurut Bobbi DePorter (dalam Sugiyanto, 2009:71) menyatakan

bahwa istilah Quantum Learning bermakna interaksi-interaksi yang mengubah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

4

energi menjadi cahaya karena semua kehidupan adalah energi. Dari pernyataan

DePorter itulah Quantum Learning lahir. Pembelajaran yang berprinsip untuk

membawa dunia pembelajar kedunia pengajar, dan mengantarkan dunia pengajar

kedunia pembelajar tersebut lebih kita kenal dengan konsep TANDUR (

Tanamkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, Rayakan). Sedangkan

menurut Sugiyanto (2009:67) menyatakan bahwa pembelajaran kuantum

merupakan proses pembelajaran yang menyenangkan, kreatif, tidak membosankan

yang menjadi pilihan para guru/ fasilitator.

Kemudian tujuan pokok Quantum Learning menurut Udin Saefudin

Sa’ud (2008:130) yaitu meningkatkan partisipasi siswa, melalui penggubahan

keadaan, meningkatakan motivasi dan minat belajar, meningkatkan daya ingat dan

meningkatkan rasa kebersamaan, meningkatkan daya dengar, dan meningkatkan

kehalusan perilaku.

Dengan Quantum Learning yang menekankan pada keaktifan, partisipasi,

dan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan tersebut maka akan dapat

meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi. Untuk hal itu, dalam

pembelajaran kantum, guru harus memiliki kemampuan untuk mengorkestrasi

konteks dan kontens. Konteks berkaitan dengan lingkungan pembelajaran,

sedangkan konten berkaitan dengan isi pembelajaran.

Berdasarkan permasalahan tersebut maka penulis hendak mengadakan

suatu perbaikan dengan Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Kasihani Kasbolah

E.S. (2001:9) Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu upaya guru atau

praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki

keadaan yang tidak atau kurang memuaskan dan untuk meningkatkan mutu

pembelajaran di kelas.

Maka untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa

kelas V SDN Nguter 04, penulis melakukan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK )

dengan judul “Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui

Model Quantum Learning Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa

Kelas V Semester I SDN Nguter 04 Kecamatan Nguter Kabupaten

Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011/2012”.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

5

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,

maka dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:

1. Siswa cenderung lebih mudah mencurahkan gagasan secara lisan;

2. Siswa belum terampil mengungkapkan ide, gagasan, ataupun pendapat mereka

dalam bentuk tulisan;

3. Siswa belum terampil menyusun kerangka karangan secara padu, runtut dan

efektif

4. Siswa belum terampil dalam menggunakan pilihan kata yang tepat;

5. Siswa kurang tertarik dalam kegiatan menulis;

6. Siswa mengalami kejenuhan dan tidak aktif dalam proses pembelajaran;

7. Guru belum menciptakan situasi pembelajaran yang menarik dan

menyenangkan;

8. Belum diterapkan suatu model pembelajaran yang inovatif sehingga interaksi

dalam proses pembelajaran masih membosankan bagi siswa.

C. Pembatasan Masalah

Agar tidak terjadi perluasan masalah yang diteliti, maka dalam penelitian

ini peneliti memberi batasan masalah yaitu sebagai berikut:

1. Keterampilan dalam hal ini dibatasi keterampilan menulis karangan narasi

pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V semester I SDN Nguter

04 Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2011/2012.

2. Model pembelajaran dalam hal ini dibatasi model Quantum Learning.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka

dirumuskan masalah sebagai berikut :

“Apakah penerapan Model Quantum Learning dapat meningkatkan

keterampilan menulis karangan narasi pada siswa kelas V Semester I

SDN Nguter 04 Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran

2011/2012?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

6

E. Tujuan Penelitian

Dari latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian

ini adalah untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi pada siswa

kelas V SDN Nguter 04 Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran

2011/2012 melalui model Quantum Learning.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan

khasanah keilmuan sebagai bahan rujukan bagi dunia pendidikan khususnya

dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua

pihak yang terkait, diantaranya :

a. Bagi Siswa

1) Menghilangkan kebosanan siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

khususnya menulis karangan narasi.

2) Meningkatkan penguasaan siswa pada kompetensi keterampilan menulis

karangan narasi.

b. Bagi Guru

1) Meningkatkan kompetensi guru dalam mengelola pembelajaran Bahasa

Indonesia khususnya pada kompetensi menulis karangan narasi.

2) Memberi wawasan lebih mengenai pembelajaran yang bermakna.

c. Bagi Sekolah

1) Memberi sumbangan yang positif terhadap peningkatan mutu pembelajaran

di sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Hakikat Keterampilan Menulis Karangan Narasi

a. Pengertian Keterampilan

Kata keterampilan sama artinya dengan kata kecekatan. Terampil atau cekatan adalah kepandaian melakukan sesuatu dengan cepat dan benar. Seseorang yang dapat melakukan sesuatu dengan cepat tetapi salah tidak dapat dikatakan terampil. Demikian pula apabila seseorang dapat melakukan sesuatu dengan benar tetapi lambat, juga tidak sapat dikatakan terampil (Soemarjadi, Muzni Ramanto, Wikdati Zahri, 1991:2).

Kemudian dalam (http://www.artikata.com/arti-381397-

keterampilan.html) arti keterampilan adalah “kecakapan untuk menyelesaikan

tugas”. Sedangkan alam pembelajaran, keterampilan dirancang sebagai proses

komunikasi belajar untuk mengubah perilaku siswa menjadi cekat, cepat, dan

tepat dalam melakukan atau menghadapi sesuatu.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan

adalah suatu bentuk kemampuan menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan

dalam mengerjakan sesuatu secara efektif dan efisien.

b. Pengertian Menulis

Pada dasarnya, menulis itu bukan hanya berupa melahirkan pikiran atau

perasaan saja, melainkan juga merupakan pengungkapan ide, pengetahuan, ilmu,

dan pengalaman hidup seseorang dalam bahasa tulis.

Kemampuan menulis merupakan salah satu jenis kemampuan berbahasa tulis yang bersifat produktif; artinya kemampuan menulis ini merupakan kemampuan yang menghasilkan; dalam hal ini menghasilkan tulisan. Menulis merupakan kegiatan yang memerlukan kemampuan yang bersifat kompleks. Kemampuan yang diperlukan antara lain kemampuan berpikir secara teratur dan logis, kemampuan mengungkapkan pikiran atau gagasan secara jelas, dengan menggunakan bahasa yang efektif, dan kemampuan menerapkan kaidah tulis-menulis dengan baik. (Darmiyati Zuchdi & Budiasih, 1999:62).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

8

Kemudian menurut Tarigan (1983) (dalam Haryadi & Zamzani 1996:77)

menyatakan bahwa menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-

lambang grafis yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang

sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafis tersebut, kalau

mereka memahami bahasa dan lambang grafis tersebut.

Sedangkan keterampilan menulis menurut Byrne (1979:3) (dalam St. Y.

Slamet, 2008:140) menyatakan bahwa pada hakikatnya bukan sekadar

kemampuan menulis simbol-simbol grafis sehingga berbentuk kata, dan kata-kata

disusun menjadi kalimat menurut peraturan tertentu, melainkan keterampilan

menulis adalah kemampuan menuangakan buah pikiran kedalam bahasa tulis

melalui kalimat-kalimat yang dirangkai secara utuh, lengkap, dan jelas sehingga

buah pikiran tersebut dapat dikomunikasikan kepada pembaca dengan berhasil.

“Faktor penting yang menyebabkan keberhasilan dalam menulis adalah

aspek motivasi….faktor motivasi pada akhirnya mendorong timbulnya rasa

percaya diri yang tinggi terhadap pekerjaan tulis-menulis.” (Suyanto & Asep

Jihad, 2009:3).

Kemudian menurut St. Y. Slamet (2007:96) menyatakan bahwa

penggunaan istilah menulis dan mengarang merupakan dua hal yang dianggap

sama pengertiannya oleh sebagian ahli dan berbeda oleh sebagian ahli lainnya,

maka sejalan dengan hal itu, tulisan sebagai hasil tulis menulis berpadanan dengan

karangan sebagai hasil mengarang.

Ada beberapa hal yang perlu dalam memperkembangkan kecakapan

mengarang supaya jelas dan tepat, sebagaimana yang dikemukakan A. Hakim

(1971:7) yaitu sebagai berikut :

1. Mengarang berarti menggunakan bahasa untuk menyatakan isi hati dan buah pikiran secara menarik yang mengena pembaca. Ide yang jelas dan tertentu mesti ada sebelum mengarang, agar jangan membuang-buang waktu dan bicara hilir mudik tanpa tujuan.

2. Karangan yang bermutu selalu berpangkal tolak pada pemikiran yang tepat dan jelas. Hal ini akan tercermin antara lain dalam pemilihan kata-kata, dalam tatasusunan kalimat dan dalam outline gamblang dari seluruh uraian itu.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

9

3. Keahlian mengarang lebih cepat diperoleh dengan memperbaiki tehnik mengarang daripada dengan mengoreksi kesalahan-kesalahan saja. Kesalahan akan hilang dengan sendirinya, jika pengarang belajar bersikap kritis terhadap buah tulisannya.

4. Mempelajari tata bahasa akan mempertinggi kepandaian menggunakan bahasa. Maka berusahalah menguasai tata bahasa Indonesia, kalau ingin berhasil mengarang dalam bahasa Indonesia.

5. Penggunaan kata-kata yang biasa merupakan dasar ungkapan dan karena itulah dasar bahasa. Maka kalau anda mau mengarang, pilihlah bahasa yang biasanya digunakan orang baik-baik, orang-orang terpelajar bukan bahasa pasaran!

6. Mengarang adalah mengungkapkan sesuatu secara jujur, tanpa rasa emosionil yang belebih-lebihan, realistis dan tidak menghambur-hamburkan kata secara tak perlu. Pengungkapan mesti jelas dan teratur, sehingga meyakinkan para pembaca. Maka uraian harus mencerminkan, bahwa si pengarang sungguh-sungguh mengerti atau menghayati apa yang sedang diuraikannya itu. Menurut Imam Maliki (1999:71) “ … keterampilan mengarang bukan

merupakan sesuatu yang secara tiba-tiba ada dalam diri seseorang, tetapi

merupakan hasil dari latihan dan praktik yang sering, teratur, dan kontinyu”. Jadi

menulis atau mengarang perlu suatu proses dan tidak bisa langsung bisa dikuasai

oleh siswa begitu saja.

Dari beberapa pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa menulis

adalah suatu kegiatan sebagai pengungkapan ide, perasaan, atau berkomunikasi

kepada orang lain dalam bahasa tulis yang perlu proses untuk menguasainya.

Kemudian untuk mengetahui hasil menulis atau mengarang maka juga perlu

dilakukan penilaian. Menurut kebanyakan para kritikus bahasa, komponen-komponen

yang perlu dinilai dalam sebuah tulisan meliputi :

1) Isi tulisan yang antara lain meliputi kualitas dan ruang lingkup isi serta

kesesuaian isi dengan judul / tema;

2) Urutan dan hubungan paragraf yang antara lain meliputi organisasi

keseluruhan, kesatuan paragraf, paduan-paduan paragraf, dan pengembangan

paragraf;

3) Pemakain bahasa yang meliputi tata bahasa, ejaan, dan gaya bahasa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

10

Secara konvensional, penilaian karangan dapat dilakukan secara holistik

maupun per aspek. Menurut St. Y. Slamet (2008:210) menjelaskan bahwa hasil

penilaian merupakan gabungan dari hasil penilaian per aspek. Adapun bobot skor

untuk komponen-komponen tersebut, dapat dilihat pada Tabel 1 sebagai berikut :

Tabel 1. Skor Penilaian Sebuah Tulisan

No. Komponen yang Dinilai Bobot skor

1.

2.

3.

4.

5.

Isi gagasan yang dikemukakan

Pengorganisasian isi dan pengembangan paragraf

Struktur tatabahasa

Gaya pilihan struktur dan diksi

Ejaan dan tanda baca

30

35

20

15

10

Jumlah nilai 100

c. Pengertian Karangan

Karangan dalam (http://ryansikep.blogspot.com/2009/12/pengertian-

karangan-dan-contoh-karangan.html) merupakan karya tulis hasil dari kegiatan

seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa

tulis kepada pembaca untuk dipahami.

Sedangkan dalam dalam Kamus Bahasa Indonesia (2008:640) karangan

yaitu hasil mengarang; tulisan; cerita; artikel; buah pena. Jadi karangan

merupakan suatu hasil buah pena atau hasil ungkapan gagasan yang disampaikan

secara tertulis.

Agar dalam menulis karangan menjadi mudah dan terarah maka senelum

menulis karangan hendaknya menyusun kerangka karangan. Menurut Sabarti

Akhadiah (dalam Wahyu Wibowo, 2001:71) Kegunaan kerangka karangan bagi

penulis adalah sebagai berikut :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

11

1. Kerangka karangan dapat membantu penulis menyusun karangan secara

teratur, tidak membahas satu gagasan sampai dua kali, dan dapat mencegah

penulis ke luar dari sasaran yang sudah dirumuskan dalam topik atau judul;

2. Kerangka karangan akan memperlihatkan bagian-bagian pokok karangan,

sekaligus memberi kemungkinan bagi penulisnya untuk memperluas bagian-

bagian tersebut. Hal ini akan membantu penulis menciptakan suasana yang

berbeda-beda, sesuai variasi yang diinginkannya.

3. Kerangka karangan akan memperlihatkan kepada penulisnya, bahkan atau

materi apa yang dibutuhkan dalam pembahasan yang akan ditulisnya nanti.

Menurut Anton M. Moliono (1989:124) berdasarkan tujuannya ada

beberapa bentuk karangan yaitu (1) penulisan yang bertujuan memberikan

informasi, penjelasan, keterangan, atau pemahaman termasuk golongan

pemaparan, hasilnya dapat disebut pemaparan atau eksposisi, (2) jika bertujuan

meyakinkan orang, membuktikan pendapat atau pendirian pribadi, atau membujuk

pihak lain agar pendapat pribadi diterima, termasuk golongan pembahasan,

hasilnya dapat disebut bahasan, persuasi, atau argumentasi, (3) penulisan yang

sifatnya bercerita, baik berdasarkan pengamatan maupun berdasarkan perekaan,

dan yang tujuannya lebih banyak mengimbau, tergolong kategori pengisahan,

hasilnya dapat disebut kisahan atau narasi, (4) penulisan yang menggambarkan

bentuk objek pengamatan, rupanya, sifatnya, rasanya, atau coraknya termasuk

golongan pemerian, hasilnya dapat disebut pemerian atau deskripsi.

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa karangan

adalah suatu bentuk atau hasil tulisan sesorang yang disampaikan kepada sesorang

dalam bahasa tulis dengan tujuan tertentu. Berdasarkan tujuannya ada beberapa

bentuk karangan yaitu narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.

d. Pengertian Narasi

Narasi pada dasarnya adalah suatu cerita. Dalam Kamus Besar Indonesia

(2008:196) narasi adalah penceritaan suatu peristiwa atau kejadian juga cerita atau

deskripsi dari suatu kejadian atau peristiwa. Sehingga narasipun hampir mirip

dengan deskripsi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

12

Yang membedakan narasi dengan deskripsi ialah terletak pada “waktu”

sebagaimana pernyataan Gorys Keraf (2003:136) “…kalau narasi hanya

menyampaikan kepada pembaca suatu kejadian atau peristiwa, maka tampak

bahwa narasi akan sulit dibedakan dari deskripsi karena setiap peristiwa atau suatu

proses dapat juga disajikan menggunakan metode deskripsi. Sebab itu ada unsur

lain yang harus diperhitungkan, yaitu unsur waktu. Dengan demikian pengertian

narasi itu mencakup dua unsur dasar, yaitu perbuatan dan tindakan yang terjadi

dalam suatu rangkaian waktu. …. Bila deskripsi menggambarkan suatu objek

secara statis, maka narasi mengisahkan suatu kehidupan yang dinamis dalam suatu

rangkaian waktu”.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa narasi

merupakan suatu penggambaran peristiwa yang memperhatikan unsur waktu.

Adapun ciri-ciri karangan narasi menurut Gorys Keraf (200:136) dalam

(http://wikipedia/2010/03/narasi.html) yaitu sebagai berikut :

(1) Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan

(2) Dirangkai dalam urutan waktu

(3) Berusaha menjawab pertanyaan "apa yang terjadi?"

(4) Ada konfliks

Kemudian lebih lengkap lagi ciri-ciri narasi yang diungkapkan oleh Atar

Semi (2003: 31) dalam (http://wikipedia/2010/03/narasi.html) yaitu sebagai

berikut:

(1) Berupa cerita tentang peristiwa atau pengalaman penulis.

(2) Kejadian atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar

terjadi, dapat berupa semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya.

(3) Berdasarkan konfiks, karena tanpa konfiks biasanya narasi tidak menarik.

(4) Memiliki nilai estetika.

(5) Menekankan susunan secara kronologis.

Dari beberapa pengertian diatas maka keterampilan menulis karangan

narasi dapat diartikan merupakan suatu kemampuan pengungkapan ide, perasaan,

pengalaman hidup seseorang dalam bahasa tulis secara kronologis yang

memperhatikan unsur waktu dengan efektif dan efisien.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

13

2. Hakikat Model Quantum Learning

a. Pengertian Model Quantum Learning

Bobbi DePorter & Mike Hernacki menganalogikan Quantum Learning

dengan prinsip relativitas Einstein yaitu E= mc2 yang artinya massa kali

kecepatan cahaya kuadrat sama dengan energi. Jadi Quantum Learning sebagai

“interaksi interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya”.

Kemudian Bobbi DePorter & Mike Hernacki (2003:16) juga menyatakan

bahwa “Tubuh kita secara fisik adalah materi. Sebagai pelajar, tujuan kita adalah

meraih sebanyak mungkin cahaya; interaksi, hubungan, inspirasi agar

menghasilkan energi cahaya.”

Menurut Udin Saefudin Sa’ud (2008:127) menyatakan bahwa:

Model pembelajaran Kuantum identik dengan sebuah simponi dan pertujukan musik. Maksudnya pembelajaran Kuantum, memberdayakan seluruh potensi dan lingkungan belajar yang ada, sehingga proses belajar menjadi seuatu yang menyenangkan dan bukan sebagai sesauatu yang memberatkan.

Sedangkan menurut Sugiyanto (2008:126) menyatakan bahwa:

Pembelajaran Kuantum sebagi salah satu alternatif pembaharuan pembelajaran, menyajikan petunjuk praktis dan spesifik untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, bagaimana menyederhanakan proses belajar sehingga memudahkan belajar siswa. Pembelajaran Kuantum merupakan sebuah model yang menyajikan bentuk pembelajaran sebagai suatu “orkestrasi” yang jika dipilih dari dua unsur pokok yaitu: konteks dan isi. Konteks secara umum akan menjelaskan tentang lingkup lingkungan belajar baik lingkungan fisik maupun lingkungan psikhis. Sedangkan konten/isi berkenaan dengan bagaimana isi pembelajaran dikemas untuk disampaikan kepada siswa.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa

Quantum Learning adalah pembelajaran yang menekankan pada interaksi antara

pembelajar dengan pengajar dan interaksi pengajar dengan pembelajar dimana

pengajar harus mengkondisikan pembelajar pada situasi yang menyenangkan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

14

menumbuhkan rasa keingintahuan yang tinggi, pengalaman langsung dan

memberikan penghargaan atas usaha pembelajar.

b. Asas Utama Quantum Learning

Asas utama Quantum Learning menurut Bobby Deporter (1992) dalam

Udin Saefudin Sa’ud (2008:127) “ ... bawalah dunia mereka ke dunia kita dan

antarkan dunia kita ke dunia mereka”. Maksudnya kita sebelum mengajar kita

harus memasuki dulu dunia siswa supaya hal tersebut menjadikan kita diberi izin

untuk memimpin, menuntun, dan memudahkan perjalanan siswa dalam mencapai

tujuan pembelajaran. Caranya dengan mengkaitkan apa yang kita ajarkan dengan

peristiwa, pikiran, atau perasaan yang diperoleh siswa dari kehidupan rumah

sosial, atletik, musik, seni, rekreasi, atau akademis mereka. Setelah kaitan tersebut

terbentuk kita dapat membawa mereka ke dalam dunia kita, yakni memberikan

apa yang seharusnya kita berikan supaya siswa memahami bagaimana yang benar

dan pada akhirnya tujuan pembelajaran akan tercapai.

c. Prinsip Model Quantum Learning

Menurut Bobby Deporter (1992) dalam Udin Saefudin Sa’ud (2008:127)

bahwa selain asas utama, pembelajaran Kuantum memiliki lima prinsip, yaitu

sebagai berikut :

1) Segalanya berbicara, maksudnya bahwa seluruh lingkungan kelas hendaknya dirancang untuk dapat membawa pesan belajar yang dapat diterima oleh siswa, ini berarti rancangan kurikulum dan rancangan pembelajaran guru, informasi, bahasa tubuh, katakata, tindakan, gerakan, dan seluruh kondisi lingkungan haruslah dapat berbicara membawa pesan-pesan belajar bagi siswa.

2) Segalanya bertujuan, maksudnya semua penggubahan pembelajaran tanpa terkecuali harus mempunyai tujuan-tujuan yang terlibat dalam setiap pembelajaran pada prinsipnya untk membatu perubahan perilaku kognitif, afektif dan psikomotor.

3) Pengalaman sebelum pemberian nama, maksudnya sebelum siswa belajar memberi nama (mendefinisikan, mengkoknseptualisasi, membedakan, mengkatagorikan) hendaknyatelah memiliki pengalaman informasi yang terkait dengan upaya pemberian nama tersebut.

4) Mengakui setiap usaha, maksudnya semua usaha belajar yang telah dilakukan siswa harus memperoleh pengakuan guru dan siswa lainnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

15

Pengakuan ini penting agar siswa selalu berani melangkah ke bagian berikutnya dalam pembelajaran.

5) Merayakan keberhasilan, maksudnya setiap usaha dan hasil yang diperoleh dalam pembelajaran pantas dirayakan. Perayaan ini diharapkan memberi umpan balik dan motivasi untuk kemajuan dan peningkatan hasil belajar berikutnya.

d. Karakteristik Umum Model Quantum Learning

Pembelajaran Kuantum berbeda dengan pembelajaran konvensional

lainnya. Untuk membedakannya pembelajaran Kuantum mempunyai beberapa

karakteristik umum. Menurut Sugiyanto (2009:73-78) ada beberapa karekteristik

umum yang tampak membentuk sosok pembelajaran Kuantum sebagai berikut:

1) Pembelajaran Kuantum sebagai pangkal pada psikologi kognitif bukan fisika

Kuantum meskipun serba sedikit istilah dan konsep Kuantum dipakai.

2) Pembelajaran Kuantum lebih bersifat humanistis, bukan positivis-empiris,

hewan-istis, dan atau nativistis.

3) Pembelajaran Kuantum lebih bersifat konstruktivistis, bukan positivistis-

empiris, behavioristis.

4) Pembelajaran Kuantum memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu

dan bermakna, bukan sekedar transaksi makna.

5) Pembelajaran Kuantum sangat menekan pada pemercepatan pembelajaran

dengan taraf keberhasilan tinggi.

6) Pembelajaran Kuantum sangat menekankan kealamiahan dan kewajaran

proses pembelajaran, bukan keartifisialan atau keadaan yang dibuat-buat.

7) Pembelajaran Kuantum sangat menekankan pada kebermaknaan dan

kebermutuan proses pembelajaran.

8) Pembelajaran Kuantum memiliki model yang memadukan konteks dan isi

pembelajaran.

9) Pembelajaran Kuantum memusatkan perhatian pada pembentukan

keterampilan akademis, keterampilan (dalam) hidup, dan prestasi fisikal atau

material.

10) Pembelajaran Kuantum menempatkan nilai dan keyakinan sebagai bagian

penting proses pembelajaran.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

16

11) Pembelajaran Kuantum mengutamakan keberagaman dan kebebasan, bukan

keseragaman dan ketertiban.

12) Pembelajaran Kuantum mengintegrasikan totalitas tubuh dan pikiran dalam

proses pembelajaran.

e. Strategi Pembelajaran Model Quantum Learning

Didalam pembelajaran Quantum Learning polanya berbeda dari

pembelajaran konvensional. Didalam pembelajaran model Quantum Learning

diaplikasikan dengan konsep TANDUR yang merupakan akronim dari;

Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan.

Menurut Bobby Deporter (1992) dalam Udin Saefudin Sa’ud (2008:129)

ada suatu pengembangan strategi pembelajaran model Quantum Learning melalui

istilah TANDUR, yaitu :

1) Tumbuhkan, yaitu dengan memberikan apersepsi yang cukup sehingga sejak

awal kegiatan siswa telah termorivasi untuk belajar dan memahami Apa

Manfaatnya Bagiku (AMBAK).

2) Alami, berikan pengalaman nyata kepada setiap siswa untuk mencoba.

3) Namai, sediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi, dan metode

lainnya.

4) Demonstrasikan, sediakan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan

kemampuannya.

5) Ulangi, beri kesempatan untuk mengulangi apa yang telah dipelajarinya,

sehingga setiap siswa merasakan langsung dimana kesulitan akhirnya datang

kesuksesan, kami bisa bahwa kami bisa.

6) Rayakan, dimaksudkan sebagai respon pengakuan yang proporsional.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

17

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

Yulinar (2008) dalam penelitian Skripsinya yang berjudul “Upaya

Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Melalui Penggunaan Pendekatan

Komunikatif Pada Siswa Kelas V SD” menyimpulkan bahwa kemampuan

menulis karangan siswa dapat ditingkatkan menggunakan Pendekatan

Komunikatif. Hal tersebut terbukti adanya peningkatan setiap siklusnya. Dilihat

dari hasil tes kondisi awal diketahui 9 dari 27 siswa belum mencapai nilai KKM,

sedangkan tes akhir dari penelitian menunjukan hanya 2 dari 27 siswa Kelas V

yang belum mencapai KKM sedangkan 7 siswa yang sebelumnya belum

mencapai KKM telah berhasil mencapai KKM. Persamaan penelitian Yulinar

dengan peneliti terletak pada variabel yang menjadi sasaran perubahan yaitu

menulis karangan, sedangkan perbedaannya terletak pada variabel tindakan yang

digunakan, pada penelitian Yulinar menggunakan pendekatan komunikatif,

sedangkan peneliti menggunakan model Quantum Learning. Selain itu,

pengambilan populasi, waktu, dan tempat penelitian juga berbeda.

Alvany Rufaida (2010) dalam penelitian Skripsinya yang berjudul

“Peningkatan Keterampilan Menulis Permulaan Melalui Model Quantum

Learning Pada Siswa Kelas 2 Sekolah Dasar Negeri Karangasem 1 Laweyan

Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010” menyimpulkan bahwa terjadinya

peningkatan Keterampilan Menulis Permulaan setelah dilaksanakannya

pembelajaran dengan penggunaan model Quantum Learning. Hal tersebut dapat

terlihat dari kondisi awal sebelum dilaksanakan tindakan nilai rata-rata siswa 62,5

dengan prosentase ketuntasan klasikal sebesar 53,3%, siklus I nilai rata-rata kelas

66,2 dengan prosentase ketuntasan klasikal sebesar 68,9% dan siklus II nilai rata-

rata kelas meningkat menjadi 70,7 dengan prosentase ketuntasan klasikal sebesar

71,1%. Pada siklus III nilai rata-rata kelas 73,7 dengan prosentase ketuntasan

82,2%. Persamaan penelitian Alvany Rufaida dengan peneliti yaitu variabel yang

digunakan sama-sama menggunakan Quantum Learning, kemudian pada variabel

yang menjadi sasaran perubahan yaitu keterampilan menulis, sedangkan

perbedaannya terletak pada pengambilan populasi, waktu, dan tempat penelitian

yang berbeda.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

18

C. Kerangka Berpikir

Pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas V Sekolah Dasar

Negeri Nguter 04, khususnya kompetensi menulis karangan sampai saat ini masih

menggunakan metode yang konvensional. Pembelajaran yang dilaksanakan

kurang melibatkan siswa untuk aktif belajar dan cenderung statis. Hal itu

menyebabkan kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Dari

kurangnya motivasi tersebut menyebabkan siswa tidak antusias dalam mengikuti

pelajaran sehingga sebagian besar siswa dalam menulis karangan narasi nilainya

masih rendah.

Sehubungan dengan hal itu maka perlu diberi suatu pembelajaran yang

berbeda, yang paling cocok untuk memecahkan hal tersebut adalah dengan

menggunakan model Quantum Learning. Penggunaan pembelajaran model

Quantum Learning ini didasarkan karena memang model ini sesuai dengan

masalah yang terjadi yaitu siswa kurang antusias dan nilainya rendah dalam

menulis karangan narasi. Dengan kerangka pembelajaran “TANDUR” dapat

memperbaiki kurang antusiasnya siswa yang menyebabkan nilai siswa rendah

dalam menulis karangan narasi. Kekurangan antusias siswa dapat meningkat

dengan kerangka tumbuhkan, demonstrasikan, dan rayakan. Sedangkan nilai yang

rendah pada menulis karangan narasi dapat meningkat dengan kerangka alami,

namai, dan ulangi. Hal ini dikarenakan menulis merupakan keterampilan proses

yang perlu diulangi atau direvisi.

Dengan menggunakan Quantum Learning proses pembelajaran akan

menjadi menarik dan bermakna bagi siswa karena model pembelajaran ini

mengaktifkan siswa tanpa merasa terbebani sehingga keterampilan siswa dalam

menulis karangan narasi meningkat.

Berikut skema kerangka berpikir :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

19

Gambar 1. Skema Kerangka Berpikir

D. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah dipaparkan

diatas, maka dapat dirumuskan suatu hipotesis, yaitu : penerapan model Quantum

Learning dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi pada mata

pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V semester I SD Negeri Nguter 04

Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2011/2012.

Tindakan

Kondisi Akhir

Kondisi Awal Pembelajaran konvensional

Penerapan model

Quantum Learning

Setelah diterapkan model

Quantum Learning

Siklus I

Siklus II

Keterampilan menulis karangan narasi siswa

rendah

Diduga Keterampilan menulis karangan narasi

meningkat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

20

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Nguter 04 Kecamatan Nguter

Kabupaten Sukoharjo. Alasan yang mendasari penelitian ini dilaksanakan di SD

Negeri Nguter 04, yaitu:

a. Pembelajaran dengan menggunakan model Quantum Learning belum pernah

diteliti di SD Negeri Nguter 04.

b. Keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas V di SD tersebut masih

rendah.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester gasal tahun pelajaran

2011/2012 selama 4 bulan yaitu mulai bulan Agustus 2011 sampai dengan bulan

November 2011. Berikut jadwal penelitian PTK dapat dilihat pada tabel 2 :

Tabel 2. Jadwal Penelitian Tindakan Kelas

No Kegiatan Waktu Agustus September Oktober November

1. Persiapan awal : Survei x x x

2. Penyusunan proposal

x x x x

3. Persiapan Pelaksanaan; a. Perizinan b. Persiapan

instrumen

x

x x

x

4. Pelaksanaan : a. Siklus I b. Siklus II

x x x

x

5. - Validitas data - Analisis data

x x x

x x

6. Penyusunan laporan penelitian

x x x x

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

21

B. Subjek Penelitian

Subjek dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas V SD

Negeri Nguter 04 yang berjumlah 9 siswa yang terdiri dari 4 siswa laki-laki dan 5

siswa perempuan. Dengan pertimbangan bahwa keterampilan menulis karangan

narasi siswa kelas V SD Negeri Nguter 04 dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

masih rendah.

C. Sumber Data

Data penelitian ini dikumpulkan berupa informasi – informasi penting

yang berkaitan dengan proses pembelajaran menulis karangan narasi. Adapun

sumber data yang ada dalam penelitian ini meliputi :

1. Dokumen atau arsip yang antara lain, hasil belajar siswa, dan buku penilaian.

2. Hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia kelas V SDN

Nguter 04 tahun pelajaran 2011/2012.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data di atas meliputi

observasi, kajian dokumen, dan tes yang masing-masing secara singkat diuraikan

berikut ini:

1. Observasi

Teknik ini digunakan untuk mengamati pelaksanaan dan perkembangan

pembelajaran Bahasa Indonesia yang dilakukan guru dan siswa pada kompetensi

menulis karangan narasi. Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

observasi sistematis. Menurut Suharsimi Arikunto (1996:146) dalam observasi

sistematis pengamat menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan.

2. Dokumentasi

Dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data dari seluruh

dokumen yang ada. Suharsimi Arikunto (1996:234-235) juga menyatakan bahwa

Metode dokumentasi yang diamati bukan benda hidup tetapi benda mati berupa

catatan, buku, dan sebagainya. Data dokumentasi penelitian ini adalah foto-foto

kegiatan pembelajaran, lembar kerja siswa, lembar observasi guru dan siswa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

22

3. Tes

Pemberian tes ditujukan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan

dari setiap siklus. Menurut Suharsimi Arikunto (1996:138) “Tes adalah

serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur

keterampilan, pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh

individu atau kelompok”. Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah

tes subjektif yang mempertimbangkan cara menyusun kerangka karangan serta

pengembangan paragraf karangan dengan penerapan kaidah tulis-menulis yang

benar.

E. Validitas Data

Untuk menjamin validitas data dan pertanggungjawaban yang dapat

dijadikan dasar yang kuat untuk menarik kesimpulan, maka yang digunakan untuk

memeriksa validitas data yaitu dengan validitas isi dan teknik trianggulasi.

Validitas isi mencakup sejauh mana bentuk tes yang digunakan dalam

penelitian ini sudah sesuaikah dengan silabus mata pelajaran Bahasa Indonesia

kelas V (Lampiran 3, halaman 79) yang dikonsultasikan dengan teman sejawat.

Sedangkan teknik trianggulasi yang digunakan yang sebagai validasi

keaktifan atau aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran adalah

trianggulasi metode, yaitu dengan cara :

1. Data aktivitas siswa selama proses pembelajaran diperoleh dengan observasi

lalu dicek dengan dokumentasi yang meliputi hasil kerja siswa, lembar

observasi aktivitas siswa dan foto proses pembelajaran. Apabila dengan teknik

pengujian tersebut dihasilkan data yang sama, maka data tersebut dinyatakan

valid.

2. Data aktivitas guru selama proses pembelajaran diperoleh dengan observasi

lalu dicek dengan dokumentasi yang meliputi lembar observasi kinerja guru,

foto proses pembelajaran. Apabila melalui pengujian tersebut dihasilkan data

yang sama maka data tersebut dinyatakan valid.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

23

F. Analisis Data

Dalam kegiatan penelitian tindakan kelas analisis data dilakukan sejak

awal sampai berakhirnya kegiatan pengumpulan data. Data – data yang telah

berhasil dikumpulkan di lapangan diolah dan dianalisis secara kualitatif.

Dengan demikian maka digunakanlah teknik deskriptif komparatif dan analisis

kritis. Me nur u t Sarwiji Suwandi (2009:61) menyatakan bahwa teknik deskriptif

komparatif digunakan untuk data kuantitatif, yakni dengan membandingkan

hasil antar siklus. Kemudian teknik analisis kritis mencakup kegiatan untuk

mengungkap kelemahan dan kelebihan kinerja siswa dan guru dalam proses

pembelajaran.

Untuk melaksanakan hal tersebut maka pelaksanaannya terdiri dari dua

tahap. Tahap pertama, pengumpulan data yang diperoleh dari nilai tes, yang

berbentuk angka atau kuantitatif disajikan dalam bentuk tabel dan grafik dianalisis

dengan menggunakan analisis deskriptif komparatif, yaitu membandingkan antara

nilai hasil tes pada kondisi awal dengan nilai hasil tes pada siklus I (pertama) dan

siklus II (kedua).

Kemudian tahap selanjutnya setelah mendapatkan data, untuk

memudahkan dalam membaca laporan hasil penelitian serta data tersebut bisa

dibaca secara deskriptif, maka menggunakan analisis kritis yaitu dengan

mengungkapkan kelemahan dan kelebihannya. Data yang dianalisis adalah:

1. Keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi;

2. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran;

3. Kinerja guru selama proses pembelajaran.

G. Indikator Kinerja

Indikator keberhasilan yang ingin dicapai dalam penelitian tindakan kelas

ini adalah 80 % dari jumlah siswa yang menunjukkan peningkatan dalam menulis

karangan narasi yang ditunjukkan dengan hasil belajar, yaitu memperoleh nilai

sesuai batas minimal KKM yaitu 66.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

24

Jika dihitung = 9 (Siswa) x 80%

= 7,2

Sesuai perhitungan, berarti paling sedikit 7 siswa dari 9 siswa kelas V

harus mengalami peningkatan hasil diatas KKM atau sama dengan KKM. Jika

jumlah tersebut telah tercapai berarti siklus dapat dihentikan dan penelitian

dikatakan telah memenuhi standar yang telah ditentukan atau ditetapkan oleh

peneliti.

H. Prosedur Penelitian

Prosedur yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini

menggunakan model spiral tindakan kelas yang diadopsi dari Hopkins (48:1993)

(dalam Zainal Aqib, 2009:31) yang dapat dilihat pada gambar 2, sebagai berikut :

Gambar 2. Langkah dalam Penelitian Tindakan Kelas

Refleksi

Refleksi

Observasi

Aksi

Observasi

Perencanaan Ulang

Aksi

Perencanaan

Identifikasi Masalah

Siklus I

Siklus II

Dan Seterusnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

25

Dari bagan tersebut penelitian ini mencakup empat langkah, yaitu

perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi yang terdiri dari 2

siklus. Langkah-langkahnya sebagai berikut :

1. Siklus I

Langkah – langkah dalam siklus ini yaitu :

a. Perencanaan

Kegiatan perencanaan meliputi :

1) Membuat rencana pembelajaran.

2) Menyiapkan media teks karangan dan gambar.

3) Menyiapkan lembar observasi.

4) Membuat alat evaluasi untuk mengetahui keberhasilan siswa.

b. Tindakan

Kegiatan tindakan ini meliputi :

1) Siswa dengan bimbingan guru menyusun kerangka karangan.

2) Siswa menentukan judul karangan.

3) Siswa secara berkelompok membuat kerangka karangan disertai

penentuan judul dengan media gambar dan bimbingan guru, setelah

selesai kemudian maju mendemonstrasikannya.

4) Siswa secara individu mengulangi membuat kerangka karangan sendiri.

5) Siswa secara berkelompok mengembangkan kerangka karangan yang

dibuat pada pertemuan sebelumnya dengan bimbingan guru. kemudian

maju membacakan hasil pengembangannya. (Setiap akan maju siswa

memotivasi diri dengan yel-yel yang berbeda-beda tiap kelompok).

6) Siswa secara individu mengulangi mengembangkan kerangka karangan

yang dibuat pada pertemuan sebelumnya.

7) Setiap tugas yang telah dikerjakan siswa diberi reward berupa point,

pujian, maupun tepuk tangan.

c. Observasi

Kegiatan pengamatan terhadap tindakan yang dilakukan meliputi :

1) Suasana kelas dan aktivitas dalam kegiatan belajar mengajar.

2) Kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

26

d. Refleksi

Hasil kegiatan yang dilakukan dalam refleksi ini untuk menentukan

tindakan selanjutnya. Hasil refleksi tindakan siklus I yaitu :

1) Masih ada beberapa siswa yang dalam menyusun kerangka karangan

masih belum runtut setiap bagian kerangka karangan.

2) Masih banyak siswa yang kurang tepat dalam hal diksi dan EYD.

3) Ketuntasan klasikal hanya mencapai 66,67 % padahal penelitian ini

dikatakan berhasil bila ketuntasan klasikal melebihi indikator pencapaian

yaitu 80 %, sehingga peneliti merencanakan siklus ke II sebagai perbaikan

pada siklus I.

2. Siklus II

Langkah – langkah dalam siklus ini berdasar perbaikan yang perlu

ditambahkan dari siklus I, yaitu :

a. Perencanaan

Kegiatan perencanaan meliputi :

1) Membuat rencana pembelajaran.

2) Mengubah posisi tempat duduk siswa menjadi leter U.

3) Menyiapkan media teks karangan dan gambar.

4) Menyiapkan lembar observasi.

5) Membuat alat evaluasi untuk mengetahui keberhasilan siswa.

6) Menambah variasi bahan motivasi dengan mengganti nomor dada

kelompok diganti dengan nama pengarang terkenal dan menambah

macam media gambar untuk dipilih masing-masing kelompok.

b. Tindakan

Kegiatan tindakan ini meliputi :

1) Siswa dengan bimbingan guru menyusun kerangka karangan.

2) Siswa menentukan judul karangan.

3) Siswa secara berkelompok memilih gambar sendiri-sendiri kemudian

membuat kerangka karangan disertai penentuan judul kemudian maju

mendemonstrasikannya (dengan berlomba langsung ditulis kedepan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

27

menyelesaikan tiap bagian kerangka karangan), setelah selesai dikoreksi

bersama. (Setiap akan maju siswa memotivasi diri dengan yel-yel yang

berbeda-beda tiap kelompok).

4) Siswa secara individu mengulangi membuat kerangka karangan disertai

penentuan judul.

5) Siswa secara berkelompok mengembangkan kerangka karangan yang

dibuat pada pertemuan sebelumnya.

6) Setelah selesai hasilnya ditulis kedepan dan dikoreksi bersama. (Setiap

akan maju siswa memotivasi diri dengan yel-yel yang berbeda-beda tiap

kelompok).

7) Siswa secara individu mengulangi mengembangkan kerangka karangan

yang dibuat pada pertemuan sebelumnya.

8) Setiap tugas yang telah dikerjakan siswa diberi reward berupa point,

pujian, maupun tepuk tangan.

c. Observasi

Kegiatan pengamatan terhadap tindakan yang dilakukan meliputi :

1) Suasana kelas dan aktivitas dalam kegiatan belajar menganjar.

2) Kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi.

d. Refleksi

Perenungan dilakukan untuk mengkaji keberhasilan dan kelemahan

tindakan. Kegiatan yang dilakukan dalam perenungan meliputi :

1) Seluruh siswa dalam menyusun kerangka karangan sudah runtut dan jelas.

2) Ada 1 siswa dalam pengembangan paragraf atau karangan masih kurang

sesuai dengan kerangka karangan

3) Ada peningkatan ketuntasan klasikal dari kondisi siklus I hanya 66,67 %

setelah tindakan siklus II meningkat menjadi 88,89 %.

4) Tindakan siklus II telah melebihi indikator kinerja yang ditetapkan atau

lebih dari 80% sehingga penelitian sudah berhasil dan tidak diadakan

perbaikan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

28

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Kondisi Awal

Berdasarkan penelitian awal melalui tindakan prasiklus menggunakan tes

dan observasi pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi menulis karangan

narasi siswa kelas V SDN Nguter 04 Semester I, dapat diperoleh bahwa

keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi masih rendah. Siswa dalam

menulis karangan narasi banyak kekurangannya mulai dari keruntutan cerita,

pengembangan paragraf, penggunaan pilihan kata yang tepat, ejaan dan tanda

baca, penentuan judul, hingga penulisan struktur paragraf masih kurang. Ada yang

selalu mengulang cerita dengan mengulangi kalimat yang hampir sama, ada juga

yang selalu mengulang penggunaan kata-kata, sehingga dalam pengembangan

paragraf sebagian besar siswa masih kurang.

Hal tersebut ditunjukkan dengan hasil perolehan nilai siswa pada tes

prasiklus. Hasil tersebut dapat dilihat pada lampiran 14 halaman 129.

Berdasarkan lampiran 14 maka dapat dibuat tabel data frekuensi nilai Menulis

Karangan Narasi yang dapat dilihat pada Tabel 3 sebagai berikut :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

29

Tabel 3. Data Frekuensi Nilai Menulis Karangan Narasi pada Tindakan Prasiklus

No Nilai Interval Frekuensi Prosentase

1. 33 – 45 1 11,11 %

2. 46 – 58 4 44,44 %

3. 59 – 72 2 22,22 %

4. 73 – 85 1 11,11 %

5. 86 – 98 1 11,11 %

Nilai ≥ 66 (Ketuntasan Klasikal)

4 44,44 %

Nilai ≤ 66 5 55,56 %

Berdasarkan tabel 3 maka dapat disajikan grafiknya pada gambar 3

sebagai berikut :

Gambar 3. Grafik Data Frekuensi Nilai Menulis Karangan Narasi pada Tindakan Prasiklus

Berdasarkan data pada tabel 3 maka dapat disimpulkan bahwa setelah

melaksanakan tindakan prasiklus, siswa yang memperoleh nilai 33-45 sebanyak

1 siswa atau 11,11 %, siswa yang memperoleh nilai 36-58 sebanyak 4 siswa atau

44,44 %, siswa yang memperoleh nilai 59-72 sebanyak 2 siswa atau 22,22 %,

siswa yang memperoleh nilai 73-85 sebanyak 1 siswa atau 11,1 % siswa, dan

yang memperoleh nilai 86-98 sebanyak 1 siswa atau 11,11 %. Kemudian dari data

1

4

2

1 1

4

0

1

2

3

4

33 - 45 46 - 58 59 - 72 73 - 85 86 - 98 ≤ 66

Frek

uens

i

Interval nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

30

tabel 3 juga dapat diketahui siswa yang telah memenuhi KKM hanya 4 siswa atau

44,44 % sedangkan siswa yang belum memenuhi KKM ada 5 siswa atau 55,56 %.

Berdasarkan hal tersebut, lebih dari setengah seluruh siswa kelas V

belum mencapai KKM, maka pembelajaran menulis karangan narasi kelas V SDN

Nguter 04 perlu diadakan perbaikan.

Kemudian bila ditinjau dari segi aktivitas siswa berdasarkan lampiran 4

halaman 80 dapat disajikan tabel 4 hasil perolehan nilai observasi aktivitas siswa

pada tindakan prasiklus sebagai berikut :

Tabel 4. Hasil Rata-rata Aktivitas Siswa pada Tindakan Prasiklus

Berdasarkan tabel 4 maka dapat disajikan grafiknya pada gambar 4

sebagai berikut :

Gambar 4. Grafik Hasil Rata-rata Aktivitas Siswa pada Tindakan Prasiklus

2,222,56 2,44 2,41

0

1

2

3

4

Keaktifan Perhatian Kerjasama Rata-rata

Skor

Aspek yang dinilai

No. Aspek yang dinilai Skor

1 Keaktifan 2.22

2 Perhatian 2.56

3 Kerjasama 2,44

Rata-rata 2,41

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

31

Dari data pada tabel 4 aktivitas siswa pada tindakan prasiklus tersebut

dapat disimpulkan bahwa : a) perhatian siswa saat proses pembelajaran dalam

kategori cukup; b) kerjasama siswa saat proses pembelajaran dalam kategori

cukup; c) keaktifan siswa saat proses pembelajaran dalam kategori cukup. Secara

keseluruhan rata-rata aktivitas siswa masih dalam kategori cukup.

Sedangkan proses pembelajaran dalam tindakan prasiklus bila ditinjau

dari kinerja guru dapat dilihat pada lampiran 11 halaman 90.

Berdasarkan lampiran tersebut dapat disajikan tabel 5 hasil kinerja guru

pada tindakan prasiklus sebagai berikut :

Tabel 5. Hasil Rata-rata Kinerja Guru pada Tindakan Prasiklus

No. Aspek yang dinilai Skor I Mengelola ruang dan fasilitas pembelajaran 2,50

II Melaksanakan kegiatan pembelajaran 2,67

III Mengelola Interaksi Kelas 2,40

IV Bersikap terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan sikap positif siswa terhadap belajar

2,60

V Pelaksanaan evaluasi proses dan hasil belajar 2,50

Rata-rata 2,50

Berdasarkan tabel 5 maka dapat disajikan grafiknya pada gambar 5

sebagai berikut :

Gambar 5. Grafik Hasil Rata-rata Kinerja Guru pada Tindakan Prasiklus

2,5 2,67 2,4 2,6 2,5 2,53

0

1

2

3

4

I II III IV V Rata-rata

Skor

Aspek yang dinilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

32

Dari tabel observasi kinerja guru pada tindakan prasiklus tersebut dapat

disimpulkan sebagai berikut: a) pengelolaan ruang dan fasilitas pembelajaran

dalam kategori cukup; b) pelaksanaan kegiatan pembelajaran dalam kategori

cukup; c) pengelolaan interaksi kelas dalam kategori cukup; d) sikap terbuka dan

luwes serta membantu mengembangkan sikap positif siswa terhadap pembelajaran

dalam kategori cukup; dan e) pelaksanaan evaluasi proses dan hasil belajar dalam

kategori cukup. Secara keseluruhan rata-rata kinerja guru juga masih dalam

kategori cukup.

Ditinjau dari segi proses pembelajaran tersebut maka dapat disimpulkan

siswa kurang tertarik dalam hal menulis yang ditunjukkan dengan nilai aktivitas

siswa yang kurang dan masih dalam kategori cukup terutama pada aspek

keaktifan, kemudian dari kinerja guru, guru dalam menyampaikan materi kurang

melibatkan keaktifan siswa serta metode pembelajaran yang digunakan dalam

pembelajaran masih terlalu didominasi peran guru (teacher center). Dari hal

tersebut menjadikan nilai rata-rata menulis karangan narasi siswa rendah dan

sebagian besar masih dibawah KKM. Jadi perlu diadakan suatu upaya perbaikan

pembelajaran yang meningkatkan aktivitas siswa sehingga nilai keterampilan

siswa dalam menulis karangan narasi pun juga ikut meningkat. Upaya tindakan

perbaikan tersebut dilaksanakan dalam dua siklus, siklus I dan siklus II dengan

menggunakan pembelajaran model Quantum Learning.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan ini terdiri dari 2 siklus, dalam setiap siklus

dilakukan empat tahap yang terdiri dari : 1) perencanaan tindakan; 2) pelaksanaan

tindakan; 3) observasi tindakan; dan 4) analisis dan refleksi. Adapun rincian hasil

pelaksanaan tindakan setiap siklus adalah sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

33

a. Deskripsi Siklus I

Tindakan siklus I ini dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan (5 x 35

menit). Pertemuan I pada hari Kamis, 15 September 2011 (2 x 35 menit) dan

pertemuan II pada hari Selasa, 20 September 2011 (3 x 35 menit). Tahap-tahap

yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :

1) Perencanaan Tindakan

Melihat kondisi saat prasiklus maka Peneliti mengawali penelitian

dengan melakukan perencanaan tindakan yang mencakup kegiatan sebagai

berikut:

a) Menentukan pokok bahasan

Dengan memilih Kompetensi Dasar atau indikator yang sesuai dengan

pokok bahasan menulis karangan narasi di kelas V melalui penyusunan silabus

dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) menulis karangan narasi. Silabus

pada lampiran 3 halaman 79 dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus I

pada lampiran 1 halaman 61.

b) Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung

Fasilitas dan sarana pendukung yang perlu disiapkan untuk pelaksanaan

pembelajaran adalah:

(1) Ruang belajar

Ruang belajar yang digunakan adalah ruang belajar yang biasa digunakan

setiap hari. Meja tempat duduk siswa yang sebelumnya diatur berbanjar 2

sekarang di ubah berbanjar 3 supaya lebih merata. Sehingga memudahkan siswa

dalam menerima materi.

(2) Media

Media yang digunakan adalah gambar sebagai dasar dalam menyusun

kerangka karangan dan mengembangkan karangan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 49: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

34

(3) Instrumen penelitian

Penyusunan instrumen penelitian. Instrumen penelitian ini berupa tes dan

nontes. Instrumen tes dinilai dari hasil pekerjaan siswa dalam menulis karangan

narasi. Untuk instrumen nontes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang

dilakukan oleh observer dengan mengamati keaktifan dan sikap siswa selama

proses belajar-mengajar berlangsung.

2) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan yaitu

sebagai berikut :

a) Pertemuan I

Pertemuan I dilaksanakan selama 2 x 35 menit. Pada pertemuan I materi

yang diajarkan adalah tentang penyusunan kerangka karangan. Media penunjang

yang digunakan pembelajaran ini adalah gambar yang di pajang di papan tulis.

Kegiatan diawali mengabsen siswa kemudian terlebih dahulu guru mengelola

kondisi kelas agar siswa siap dalam proses pembelajaran, selanjutnya memberikan

apersepsi dengan menyanyikan lagu “di Sini Senang di Sana Senang” diikuti

tanya jawab tentang kaitan nyanyian tersebut kemudia setelah itu guru langsung

mempertegas tujuan pembelajaran yang dicapai kepada siswa.

Pada inti pelajaran diawali dengan membahas buku kemudian

menempelkan media gambar pada papan tulis dan diikuti dengan membuat

kerangka karangan bersama-sama antara siswa dan guru. Setelah itu tanya jawab

mengenai kerangka karangan yang telah disusun dan menamai judul yang tepat

yang sesuai dengan susunan kerangka karangan. Siswa yang menjawab diberi

kesempatan untuk membetulkan dan diberi reward. Setelah dinyatakan selesai

oleh guru, siswa mengulangi bagaimana menyusun kerangka karangan serrta

penentuan judul yang tepat secara berkelompok menggunakan media gambar yang

di tempel lagi oleh guru. Setiap kelompok menyusun kerangka karangan dengan

bimbingan guru, setelah selesai siswa mendemonstrasikan hasil susunan kerangka

karangan yang berbeda-beda tiap kelompok dengan media gambar yang sama.

Setelah selesai maju setiap kelompok guru memberikan reward, Kemudian

dikoreksi dan menyimpulkan hasil pembelajaran bersama-sama.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 50: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

35

Setelah menyimpulkan hasil pembelajaran, langkah selanjutnya pada

kegiatan akhir adalah guru memberi tes dengan membagikan lembar kerja

individu ke seluruh siswa. Seluruh siswa menyusun kerangka karangan sendiri

berdasarkan pengalaman mereka masing-masing. Tes ini bertujuan untuk

mengetahui sejauh mana daya serap atau hasil belajar siswa dalam proses

pembelajaran yang telah berlangsung. Setelah selesai guru mengakhiri

pembelajaran dengan memberikan tindak lanjut untuk memperbaiki hasil susunan

kerangka karangan yang sebagai dasar pengembangan karangan pada pertemuan

selanjutnya.

b) Pertemuan II

Pertemuan II dilaksanakan selama 3 x 35 menit. Pada pertemuan ini

materi yang diajarkan adalah tentang pengembangan kerangka karangan yang

telah disusun kerangka karangannya pada pertemuan I. Media pendukung yang

digunakan pembelajaran ini masih sama yaitu gambar yang di tempel di papan

tulis karena berkaitan dengan pembelajaran sebelumnya. Kegiatan diawali

mengabsen siswa kemudian terlebih dahulu guru mengelola kondisi kelas agar

siswa siap dalam proses pembelajaran, selanjutnya memberikan apersepsi dengan

bertanya tentang penyusunan kerangka karangan. Setelah itu guru langsung

mempertegas tujuan pembelajaran yang dicapai kepada siswa.

Kegiatan inti Pada pertemuan II guru dan siswa memulai inti pelajaran

dengan diawali menempelkan media gambar yang dibahas pada pertemuan

sebelumnya di papan tulis dan dilanjutkan mengembangkan kerangka karangan

bersama-sama. Setelah itu tanya jawab mengenai pengembangan kerangka

karangan serta penulisan yang benar. Siswa yang menjawab diberi kesempatan

untuk membetulkan dan diberi reward. Setelah dinyatakan selesai oleh guru,

siswa mengulangi mengembangkan kerangka karangan dengan kaidah tulis-

menulis yang benar secara berkelompok menggunakan media gambar yang sama

pada pertemuan sebelumnya. Setiap kelompok mengembangkan kerangka

karangan dengan bimbingan guru, setelah selesai siswa mendemonstrasikan hasil

susunan kerangka karangan yang berbeda-beda tiap kelompok meski acuan media

gambarnya sama. Setelah selesai maju setiap kelompok guru memberikan reward

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 51: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

36

pada kelompok yang terbaik kemudian menyimpulkan hasil pembelajaran

bersama-sama.

Setelah itu pada kegiatan akhir langkah selanjutnya adalah guru memberi

tes dengan membagikan lembar kerja individu ke seluruh siswa. Seluruh siswa

mengembangkan kerangka karangan sendiri berdasarkan susunan kerangka

karangannya masing-masing pada pertemuan sebelumnya. Tes ini bertujuan untuk

mengetahui sejauh mana daya serap atau hasil belajar siswa dalam proses

pembelajaran yang telah berlangsung. Setelah selesai guru melakukan refleksi

kemudian mengakhiri pembelajaran.

Hasil nilai tes keterampilan menulis karangan narasi pada siklus I dapat

dilihat pada lampiran 15 halaman 130. Berdasarkan lampiran tersebut dapat

dibuat tabel frekuensi hasil menulis karangan narasi sebagai berikut :

Tabel 6. Data Frekuensi Nilai Menulis Karangan Narasi pada Tindakan Siklus I

No Nilai Interval Frekuensi Prosentase

1. 52 – 60 1 11,11 %

2. 61 – 68 1 11,11 %

3. 69 – 77 4 44,44 %

4. 78 – 86 2 22,22 %

5. 87 – 95 1 11,11 %

Nilai ≥ 66 (Ketuntasan Klasikal)

6 66,67 %

Nilai ≤ 66 3 33,33 %

Berdasarkan tabel 6 maka dapat digambarkan pada gambar 6 sebagai

berikut :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 52: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

37

Gambar 6. Grafik Data Frekuensi Nilai Menulis Karangan Narasi pada Tindakan Siklus I

Berdasarkan data pada tabel 6 maka dapat dilihat bahwa setelah

melaksanakan tindakan siklus I, siswa yang memperoleh nilai 52-60 sebanyak 1

siswa atau 11,11 %, siswa yang memperoleh nilai 61-68 sebanyak 1 siswa atau

44,44 %, siswa yang memperoleh nilai 66-77 sebanyak 2 siswa atau 22,22 %,

siswa yang memperoleh nilai 78-86 sebanyak 2 siswa atau 11,11 % siswa, dan

yang memperoleh nilai 87-95 sebanyak 1 siswa atau 11,11 %.

Kemudian dari data tersebut juga dapat diketahui bahwa pada tindakan

siklus I ketuntasan klasikal atau siswa yang mencapaai KKM meningkat menjadi

6 siswa atau 66.67 %, sedangkan yang nilainya belum bisa mencapai KKM

berkurang menjadi 3 siswa atau 33,33 %.

3) Observasi Tindakan

Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data seberapa besar

pembelajaran dengan model Quantum Learning yang dilaksanakan dapat

meningkatkan proses pembelajaran Bahasa Indonesia dalam menulis karangan

narasi pada siswa kelas V SD Negeri Nguter 04.

Selain itu observasi tindakan ini difokuskan pada pelaksanaan kegiatan

pembelajaran yaitu kegiatan yang dilakukan guru dan siswa selama proses

pembelajaran berlangsung yang dengan menggunakan lembar penilaian observasi

aktivitas siswa dan kinerja guru.

Obeservasi tindakan siklus I ini bila ditinjau dari segi rata-rata aktivitas

siswa secara rinci dapat dilihat pada lampiran 5 halaman 82 dan lampiran 6

1 1

4

2

10

1

2

3

4

52 - 60 61 - 68 69 - 77 78 - 86 87 - 95

Frek

uens

i

Interval nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 53: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

38

halaman 84 berdasarkan lampiran tersebut dapat disajikan tabel 6 hasil

perolehan nilai observasi rata-rata aktivitas siswa pada tindakan siklus I sebagai

berikut :

Tabel 7. Hasil Rata-rata Aktivitas Siswa pada Tindakan Siklus I

Berdasarkan tabel 7 maka dapat disajikan grafiknya pada gambar 7

sebagai berikut :

Gambar 7 : Grafik Hasil Rata-rata Aktivitas Siswa pada Tindakan Siklus I

Dari data pada tabel 7 rata-rata aktivitas siswa pada tindakan siklus I

dapat disimpulkan sebagai berikut: a) perhatian siswa saat proses pembelajaran

dalam kategori cukup; b) kerjasama siswa saat proses pembelajaran dalam

kategori baik; c) keaktifan siswa saat proses pembelajaran dalam kategori baik.

Secara keseluruhan rata-rata aktivitas siswa masih dalam kategori baik.

Sedangkan proses pembelajaran siklus I bila ditinjau dari kinerja guru

dapat dilihat pada lampiran 10 halaman 97 dan lampiran 11 halaman 105.

Berdasarkan lampiran tersebut dapat disajikan tabel 8 hasil rata-rata

kinerja guru pada tindakan siklus I sebagai berikut :

2,723,22 3,11 3,02

0

1

2

3

4

Keaktifan Perhatian Kerjasama Rata-rata

Skor

Aspek yang dinilai

No. Aspek yang dinilai Skor

1 Keaktifan 2,72

2 Perhatian 3,22

3 Kerjasama 3,11

Rata-rata 3,02

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 54: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

39

Tabel 8. Hasil Rata-rata Kinerja Guru pada Tindakan Siklus I

No. Aspek yang dinilai Skor

I Mengelola ruang dan fasilitas pembelajaran 3,50

II Melaksanakan kegiatan pembelajaran

3,33

III Mengelola Interaksi Kelas 3,20

IV Bersikap terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan sikap positif siswa terhadap belajar

3,22

V Pelaksanaan evaluasi proses dan hasil belajar

3,00

Rata-rata Kinerja Guru Siklus I 3,22

Berdasarkan tabel 8 maka dapat disajikan grafiknya pada gambar 8

sebagai berikut :

Gambar 8 : Grafik Hasil Rata-rata Kinerja Guru pada Tindakan Siklus I

Dari tabel 8 observasi kinerja guru pada tindakan siklus I tersebut dapat

disimpulkan sebagai berikut: a) pengelolaan ruang dan fasilitas pembelajaran

dalam kategori baik; b) pelaksanaan kegiatan pembelajaran dalam kategori baik;

c) pengelolaan interaksi kelas dalam kategori baik; d) sikap terbuka dan luwes

serta membantu mengembangkan sikap positif siswa terhadap pembelajaran

dalam kategori baik; dan e) pelaksanaan evaluasi proses dan hasil belajar dalam

kategori baik. Secara keseluruhan rata-rata kinerja guru pada siklus I dalam

kategori baik.

3,5 3,33 3,2 3,223

3,22

0

1

2

3

4

I II III IV V Rata-rata

Skor

Aspek yang dinilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 55: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

40

Ditinjau dari segi proses pembelajaran tersebut maka dapat disimpulkan

siswa sekarang lebih tertarik dalam hal menulis yang ditunjukkan dengan nilai

aktivitas siswa meningkat dari kondisi prasiklus dalam kategori kurang, pada

siklus I meningkat dalam kategori baik. Begitu juga bila ditinjau dari kinerja guru,

guru sebagai fasilitator telah melibatkan keaktifan siswa sehingga sudah tidak

terlalu didominasi peran guru (teacher center).

4) Analisis dan Refleksi

Berdasarkan hasil analisis proses pembelajaran menulis karangan narasi

telah meningkat baik aktivitas siswa maupun kinerja guru, rata-rata aktivitas siswa

dengan nilai 3,11 dalam kategori baik, hanya pada aspek keaktifan nilanya 2,72

masih dalam kategori cukup, kemudian dari rata-rata kinerja guru juga meningkat

dengan nilai 3,22 dalam kategori baik. Dengan peningkatan tersebut sehingga

menjadikan nilainya pun juga ikut meningkat. Terbukti ketuntasan klasikal dari

kondisi prasiklus hanya 44,44 % setelah tindakan siklus I meningkat menjadi

66,67 %.

Dalam pelaksanaan tindakan siklus I juga ada beberapa hambatan antara

lain :

1) Masih ada beberapa siswa yang dalam menyusun kerangka karangan masih

belum runtut setiap bagian kerangka karangan.

2) Masih banyak siswa yang kurang tepat dalam hal diksi dan EYD.

3) Ketuntasan klasikal hanya mencapai 66,67 % padahal penelitian ini dikatakan

berhasil bila ketuntasan klasikal melebihi indikator pencapaian yaitu 80 %.

Dengan adanya beberapa hambatan pada tindakan siklus I, maka perlu

adanya perbaikan yang dilanjutkan pada tindakan siklus II.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 56: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

41

b. Deskripsi Siklus II

Tindakan siklus II ini dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan

(5 x 35 menit). Pertemuan I pada hari Kamis, 22 September 2011 (2 x 35 menit)

dan pertemuan II pada hari Selasa, 27 September 2011 (3 x 35 menit).

Pelaksanaan tindakan siklus II ini merupakan pijakan dari siklus I yang belum

bisa mencapai indikator pembelajaran, sehingga akan ada beberapa perubahan

baik konteks pembelajaran maupun konten pembelajaran tapi masih tetap

menggunakan model Quantum Learning. Tahap-tahap yang dilaksanakan pada

tinndakan siklus II ini adalah sebagai berikut :

1) Perencanaan Tindakan

Berdasarkan hasil tindakan siklus I yang belum mencapai indikator

keberhasilan maka peneliti mengubah dan menambah beberapa langkah dalam

perencanaan sehingga bisa meningkatkan pembelajaran menulis karangan narasi.

Adapun beberapa perubahan kegiatan perencanaan tindakan yaitu sebagai

berikut :

a) Penentuan pokok bahasan atau Kompetensi Dasar dan indikator masih sama

yang disesuaikan dengan pokok bahasan menulis karangan narasi di kelas V

melalui penyusunan silabus yang dapat dilihat pada lampiran 3 halaman 79.

Sedangkan perubahan proses pembelajarannya pada rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) siklus II yang dapat dilihat pada lampiran 2 halaman 70.

b) Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung

Fasilitas dan sarana pendukung yang perlu disiapkan untuk

pelaksanaan pembelajaran adalah:

(1) Ruang belajar

Ruang belajar yang digunakan adalah ruang belajar yang biasa

digunakan setiap hari. Formasi tempat duduk siswa yang sebelumnya

diatur berbanjar 3 sekarang di ubah menjadi berbentuk U.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 57: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

42

(2) Media

Media yang digunakan masih sama yaitu gambar, tapi gambar

acuannya ditambah tidak hanya satu seperti pada siklus I, tapi beberapa

gambar, kelompok siswa disuruh memilih salah satu gambar yang

disenanginya sebagai dasar dalam menyusun kerangka karangan dan

mengembangkan karangan

(3) Instrumen penelitian

Penyusunan instrumen penelitian yang masih sama dengan

siklus I. Instrumen penelitian ini berupa tes dan nontes. Instrumen tes

dinilai dari hasil pekerjaan siswa dalam menulis karangan narasi. Untuk

instrumen nontes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan

oleh observer dengan mengamati keaktifan dan sikap siswa serta kinerja

guru selama proses belajar mengajar berlangsung.

2) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan yaitu

sebagai berikut :

a) Pertemuan I

Pertemuan I dilaksanakan selama 2 x 35 menit. Pada pertemuan I materi

yang diajarkan adalah tentang penyusunan kerangka karangan. Mengingat analisis

pada siklus I bahwa ada beberapa siswa yang belum bisa runtut dalam menyusun

kerangka karangan dan aktivitas siswa pada aspek keaktifan masih dalam kategori

cukup maka perlu perubahan yaitu menambah media gambar untuk dipilih

masing-masing kelompok dan setiap kelompok yang mempunyai ide langsung

menulis di papan tulis secepatnya.

Kegiatan diawali mengabsen siswa kemudian terlebih dahulu guru

mengelola kondisi kelas agar siswa siap dalam proses pembelajaran, selanjutnya

memberikan apersepsi dengan menyanyikan lagu “Pada Hari Minggu” diikuti

tanya jawab tentang kaitan nyanyian tersebut. Setelah itu guru langsung

mempertegas tujuan pembelajaran yang dicapai kepada siswa.

Pada inti pelajaran diawali dengan mengulangi mengingat langkah-

langkah yang ditempuh dalam menulis karangan kemudian menempelkan satu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 58: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

43

media gambar pada papan tulis dan diikuti dengan membuat kerangka karangan

bersama-sama antara siswa dan guru. Setelah itu tanya jawab mengenai kerangka

karangan yang telah disusun dan menamai judul yang tepat yang sesuai dengan

susunan kerangka karangan. Siswa yang menjawab diberi kesempatan untuk

membetulkan dan diberi reward. Setelah dinyatakan selesai oleh guru, guru

memberikan beberapa pilihan gambar untulk dipilih siswa, kemudian siswa

mengulangi bagaimana menyusun kerangka karangan serrta penentuan judul yang

tepat secara berkelompok dengan langsung maju menuliskan setiap ide yang

muncul dipapan tulis. Kalau pada siklus I dengan bimbingan guru secara

langsung, pada siklus II ini siswa juga diberi kesempatan merevisi kembali secara

individu. Setelah selesai maju setiap kelompok guru memberikan reward

kemudian masing-masing kelompok juga meneliti pekerjaan kelompok lain.

Setelah selesai menyimpulkan hasil pembelajaran bersama-sama.

Lau langkah selanjutnya pada kegiatan akhir adalah guru memberi tes

dengan membagikan lembar kerja individu ke seluruh siswa. Seluruh siswa

menyusun kerangka karangan sendiri berdasarkan pengalaman mereka masing-

masing. Tes ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana daya serap atau hasil

belajar siswa dalam proses pembelajaran yang telah berlangsung. Setelah selesai

guru mengakhiri pembelajaran dengan memberikan tindak lanjut untuk

memperbaiki hasil susunan kerangka karangan yang sebagai dasar pengembangan

karangan pada pertemuan selanjutnya.

b) Pertemuan II

Pertemuan II dilaksanakan selama 3 x 35 menit. Pada pertemuan ini

materi yang diajarkan adalah tentang pengembangan kerangka karangan yang

telah disusun pada pertemuan I. Media pendukung yang digunakan pertemuan ini

masih sama yaitu gambar yang di tempel di papan tulis dan disesuai dengan yang

dipilih masing-masing kelompok pada pembelajaran sebelumnya. Kegiatan

diawali mengabsen siswa kemudian terlebih dahulu guru mengelola kondisi kelas

agar siswa siap dalam proses pembelajaran, selanjutnya memberikan apersepsi

dengan bertanya tentang penyusunan kerangka karangan. Setelah itu guru

langsung mempertegas tujuan pembelajaran yang dicapai kepada siswa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 59: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

44

Kegiatan inti pada pertemuan II guru dan siswa memulai inti pelajaran

dengan diawali menempelkan media gambar yang dibahas pada pertemuan

sebelumnya dan dilanjutkan mengembangkan kerangka karangan bersama-sama.

Setelah itu tanya jawab mengenai pengembangan kerangka karangan serta

penulisan yang benar. Siswa yang menjawab diberi kesempatan untuk

membetulkan dan diberi reward. Setelah dinyatakan selesai oleh guru, siswa

mengulangi mengembangkan kerangka karangan dengan kaidah tulis-menulis

yang benar secara berkelompok menggunakan media gambar yang sama seperti

yang dipililh masing-masing kelompok pada pertemuan sebelumnya. Setiap

kelompok mengembangkan kerangka karangan sendiri-sendiri, setelah selesai

siswa mendemonstrasikan maju menulilskan hasil pengembangan susunan

kerangka karangan. Setelah selesai setiap kelompok meneliti hasil penulisan

kelompok lain kemudian maju membetulkannya. Kemudian guru memberikan

reward pada kelompok yang terbaik kemudian menyimpulkan hasil pembelajaran

bersama-sama.

Setelah itu pada kegiatan akhir langkah selanjutnya adalah guru memberi

tes dengan membagikan lembar kerja individu ke seluruh siswa. Seluruh siswa

mengembangkan kerangka karangan secara individu berdasarkan susunan

kerangka karangannya masing-masing pada pertemuan sebelumnya. Tes ini

bertujuan untuk mengetahui sejauh mana daya serap atau hasil belajar siswa

dalam proses pembelajaran yang telah berlangsung. Setelah selesai guru

melakukan refleksi kemudian mengakhiri pembelajaran.

Hasil nilai tes keterampilan menulis karangan narasi pada siklus II dapat

dilihat pada lampiran 16 halaman 131. Berdasarkan lampiran tersebut dapat

dibuat tabel frekuensi hasil menulis karangan narasi sebagai berikut :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 60: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

45

Tabel 9. Data Frekuensi Nilai Menulis Karangan Narasi pada Tindakan Siklus II

No Nilai Interval Frekuensi Prosentase

1. 60 – 67 1 11,11 %

2. 68 – 75 1 11,11 % 3. 76 – 83 4 44,44 %

4. 84 – 91 3 22,22 %

Nilai ≥ 66 (Ketuntasan Klasikal) 8 88,89 %

Nilai ≤ 66 1 11,11 %

Berdasarkan tabel 9 maka dapat disajikan grafiknya pada gambar 9

sebagai berikut :

Gambar 9. Grafik Data Frekuensi Nilai Menulis Karangan Narasi pada Tindakan Siklus II

Berdasarkan data tersebut maka dapat dilihat bahwa setelah

melaksanakan tindakan siklus II, siswa yang memperoleh nilai 60-67 sebanyak

1 siswa atau 11,11 %, siswa yang memperoleh nilai 68-75 sebanyak 1 siswa atau

11,11 %, siswa yang memperoleh nilai 76-83 sebanyak 4 siswa atau 44,44 %,

siswa yang memperoleh nilai 84-91 sebanyak 3 siswa atau 33,33 % .

Kemudian dari data tersebut juga dapat diketahui bahwa pada tindakan

siklus II ketuntasan klasikal atau siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi

8 siswa atau 88,87 %, sedangkan yang nilainya belum bisa mencapai KKM

berkurang menjadi 1 siswa atau 11,11 %.

1 1

4

3

0

1

2

3

4

5

60 - 67 68 - 75 76 - 83 84 - 91

Frek

uens

i

Interval nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 61: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

46

3) Observasi Tindakan

Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data seberapa besar

pembelajaran dengan model Quantum Learning yang dilaksanakan dapat

meningkatkan proses pembelajaran Bahasa Indonesia dalam menulis karangan

narasi pada siswa kelas V SD Negeri Nguter 04.

Selain itu observasi tindakan ini difokuskan pada pelaksanaan kegiatan

pembelajaran yaitu kegiatan yang dilakukan guru dan siswa selama proses

pembelajaran berlangsung yang dengan menggunakan lembar penilaian observasi

aktivitas siswa dan kinerja guru.

Obeservasi tindakan siklus II ini bila ditinjau dari segi rata-rata aktivitas

siswa secara rinci dapat dilihat pada lampiran 7 halaman 86 dan lampiran 8

halaman 88 berdasarkan lampiran tersebut dapat disajikan tabel 10 hasil

perolehan nilai observasi rata-rata aktivitas siswa pada tindakan siklus II sebagai

berikut :

Tabel 10. Hasil Rata-rata Aktivitas Siswa pada Tindakan Siklus II

Berdasarkan tabel 10 maka dapat disajikan grafiknya pada gambar 10

sebagai berikut :

No. Aspek yang dinilai Skor

1 Keaktifan 3,11

2 Perhatian 3,28

3 Kerjasama 3,33

Rata-rata 3,24

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 62: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

47

Gambar 9 : Grafik Hasil Rata-rata Aktivitas Siswa pada Tindakan Siklus II

Dari data di atas rata-rata aktivitas siswa pada tindakan siklus II dapat

disimpulkan sebagai berikut: a) perhatian siswa saat proses pembelajaran dalam

kategori baik; b) kerjasama siswa saat proses pembelajaran dalam kategori baik;

c) keaktifan siswa saat proses pembelajaran dalam kategori baik. Secara

keseluruhan rata-rata aktivitas siswa masih dalam kategori baik.

Sedangkan proses pembelajaran siklus II bila ditinjau dari kinerja guru

dapat dilihat pada lampiran 12 halaman 113 dan lampiran 13 halaman 121.

Berdasarkan lampiran tersebut dapat disajikan tabel 10 hasil rata-rata

kinerja guru pada tindakan siklus II sebagai berikut :

Tabel 11. Hasil Rata-rata Kinerja Guru pada Tindakan Siklus II

No. Aspek yang dinilai Skor

I Mengelola ruang dan fasilitas pembelajaran 3,75

II Melaksanakan kegiatan pembelajaran 3,42

III Mengelola Interaksi Kelas 3,50

IV Bersikap terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan sikap positif siswa terhadap belajar

3,30

V Pelaksanaan evaluasi proses dan hasil belajar

3,75

Rata-rata Kinerja Guru Siklus II 3,53

3,11 3,28 3,33 3,24

0

1

2

3

4

Keaktifan Perhatian Kerjasama Rata-rata

Skor

Aspek yang dinilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 63: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

48

Berdasarkan tabel 11 maka dapat disajikan grafiknya pada gambar 11

sebagai berikut :

Gambar 11. Grafik Hasil Kinerja Guru pada Tindakan Siklus II

Dari tabel 11, observasi kinerja guru pada tindakan siklus II dapat

disimpulkan bahwa: a) pengelolaan ruang dan fasilitas pembelajaran dalam

kategori baik; b) pelaksanaan kegiatan pembelajaran dalam kategori baik; c)

pengelolaan interaksi kelas dalam kategori baik; d) sikap terbuka dan luwes serta

membantu mengembangkan sikap positif siswa terhadap pembelajaran dalam

kategori baik; dan e) pelaksanaan evaluasi proses dan hasil belajar dalam kategori

baik. Secara keseluruhan rata-rata kinerja guru siklus II dalam kategori baik.

Ditinjau dari segi proses pembelajaran tersebut maka dapat disimpulkan

siswa sekarang lebih tertarik dalam hal menulis yang ditunjukkan dengan nilai

aktivitas siswa meningkat dari kondisi siklus I pada aspek keaktifan dalam

kategori cukup, pada siklus II pada aspek keaktifan meningkat dalam kategori

baik. Begitu juga bila ditinjau dari kinerja guru, guru sebagai fasilitator telah lebih

banyak melibatkan keaktifan siswa.

3,753,42 3,5 3,3

3,75 3,53

0

1

2

3

4

I II III IV V Rata-rata

Skor

Aspek yang dinilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 64: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

49

4) Analisis dan Refleksi

Berdasarkan hasil analisis, proses pembelajaran menulis karangan narasi

telah meningkat baik aktivitas siswa maupun kinerja guru, aktivitas siswa dengan

nilai 3,24 dalam kategori baik, kinerja guru dengan nilai 3,53 dalam kategori baik.

Sehingga menjadikan nilainya pun juga ikut meningkat. Terbukti ketuntasan

klasikal dari kondisi siklus I hanya 66,67 % setelah tindakan siklus II meningkat

menjadi 88,89 %.

Dalam penyusunan kerangka karangan semua siswa sudah bisa runtut,

hanya pada pengembangan kerangka karangan masih ada 1 siswa yang belum bisa

sesuai yang memang kondisi siswanya yang kurang sehingga seluruh siswa kelas

V SDN Nguter 04 belum 100 % bisa menulis karangan narasi dengan baik.

Meskipun demikian pada tahap penelitian ini ketuntasan klasikal telah melebihi

indikator keberhasilan, indikator keberhasilan 80 %, sedangkan tahap penelitian

ini telah mencapai 88,89 %, dengan begitu maka penelitian ini sudah dianggap

berhasil dan tidak perlu diadakan perbaikan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 65: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

50

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data yang ada, dapat dilihat

adanya peningkatan pembelajaran Bahasa Indonesia kompetensi menulis

karangan narasi pada siswa kelas V SD Negeri Nguter 04. Peningkatan secara

umum meliputi kinerja guru, aktivitas siswa dan hasil nilai rata-rata setiap siklus

dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 12. Perbandingan hasil pembelajaran pada prasiklus, siklus I, dan II

Keterangan Prasiklus Siklus I Siklus II

Kinerja guru 2,50 3,22 3,53

Aktivitas Siswa 2,44 3,02 3,22

Nilai rata-rata 62 71 79

Dari tabel 12 bila disajikan dalam bentuk grafik maka akan terlihat pada

gambar 12 dan gambar 13 sebagai berikut :

Gambar 12. Perbandingan hasil kinerja guru dan aktivitas siswa pada

prasiklus, siklus I, dan II.

0

1

2

3

4

Prasiklus Siklus I Siklus II

2,5

3,223,53

2,443,02 3,22

Kinerja guru Aktivitas siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 66: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

51

Gambar 13. Perbandingan nilai rata-rata siswa dalam menulis karangan narasi pada prasiklus, siklus I, dan II.

Berdasarkan data pada tabel 12, proses pembelajaran menulis karangan

narasi terjadi suatu peningkatan pada setiap siklusnya, mulai dari aktivitas siswa

pada prasiklus aktivitas siswa nilainya 2,44 dalam kategori cukup, lalu siklus I

meningkat menjadi 3,02 dalam kategori dalam kategori baik, kemudian pada

siklus II meningkat lagi menjadi 3,22 dalam kategori baik. Kemudian proses

pembelajaran bila dilihat dari kinerja guru juga terjadi peningkatan pada setiap

siklus mulai dari prasiklus nilainya yaitu 2,50 dalam kategori cukup lalu pada

siklus I meningkat menjadi 3,22 dalam kategori baik kemudian pada siklus II

kinerja guru meningkat lagi menjadi 3,53 dalam kategori baik.

Dari hasil tersebut ternyata peningkatan kinerja guru juga mempengaruhi

aktivitas siswa. Aktivitas siswa yang meningkat pun juga ikut mempengaruhi

peningkatan keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas V, terbukti hasil

rata-rata nilainya juga meningkat setiap siklusnya, pada prasiklus rata-rata siswa

memperoleh nilai 62 kemudian pada siklus I rata-rata meningkat menjadi 76

kemudian pada siklus II juga meningkat menjadi 79.

Peningkatan proses pembelajaran secara umum telah meningkat,

kemudian secara rinci peningkatan hasil nilai siswa dalam menulis karangan

narasi pada setiap siklusnya ada pada rekapitulasi perbandingan nilai siswa yang

dapat di lihat pada lampiran 17 halaman 132.

0

20

40

60

80

100

Prasiklus Siklus I Siklus II

6271

79

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 67: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

52

Berdasarkan lampiran tersebut maka dapat dibuat sebaran frekuensi

peningkatan nilai hasil menulis karangan narasi beserta ketuntasan klasikal pada

tabel berikut :

Tabel 13. Perbandingan data frekuensi nilai menulis karangan narasi pada

prasiklus, siklus I, dan siklus II

No Nilai Interval Frekuensi Prosentase (%)

Pra-siklus

Siklus I

Siklus II

Pra-siklus Siklus I Siklus II

1. 33 – 47 1 0 0 11,11 0 0

2. 48 – 62 4 1 1 44,44 11,11 11,11

3. 61 - 75 3 5 1 33,33 55,56 11,11

4. 76 - 90 1 3 6 11,11 33,33 66,67

5 91 - 106 0 0 1 0 0 11,11

Jumlah 9 9 9 100 100 100

Nilai ≥ 66 (Ketuntasan Klasikal) 4 7 8 44,44 66,67 88,89

Nilai ≤ 66 5 2 1 55,56 22,22 11,11

Dari data tabel 13, maka dapat disajikan grafiknya pada gambar 14

sebagai berikut :

Gambar 11. Grafik data frekuensi nilai menulis karangan narasi pada prasiklus, siklus I, dan siklus II

1

4

3

1

0

4

5

0

1

5

3

0

7

2

0

1 1

6

1

8

1

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

33 - 47 48 - 62 61 - 75 76 - 90 91 - 106 ≤ 66 ≥ 66

Prasiklus Siklus I Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 68: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

53

Dari beberapa data di atas, dapat dideskripsikan hasil perkembangan

keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas V SD Negeri Nguter 04

sebagai berikut:

1. Hasil pembelajaran menulis karangan narasi prasiklus

Dari analisis hasil evaluasi tes prasiklus siswa diperoleh nilai rata-rata 62

di mana hasil rata-rata nilai tersebut masih dibawah KKM yaitu 66 dengan

ketuntasan klasikal 44,44 % jadi lebih dari setengah seluruh jumlah siswa kelas 5

belum bisa menulis karangan narasi. Kemudian dari pihak sekolah mengharapkan

minimal ketuntasan klasikal mencapai lebih dari 80% atau minimal 7 siswa yang

bisa mencapai KKM. Berdasarkan analisis proses pembelajaran ternyata juga

masih kurang, baik aktivitas siswa maupun kinerja guru. Pada aktivitas siswa,

siswa memang kurang tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran menulis

karangan narasi terbukti dengan nilai aktivitas siswa sebesar 2,44 dalam kategori

cukup. Begitu juga dengan kinerja guru nilainya sebesar 2,50 juga dalam kategori

cukup. Sehingga dengan proses pembelajaran yang kurang menyebabkan hasil

pembelajaran juga kurang.

Dengan kondisi tersebut maka perlu tindak lanjut untuk meningkatkan

keterampilan menulis karangan narasi siswa serta aktivitas siswa dalam

kegiatan pembelajaran menulis karangan narasi melalui model Quantum Learning

pada siswa kelas V SDN Nguter 04.

2. Hasil pembelajaran menulis karangan narasi siklus I

Setelah mengetahui kondisi awal melalui tindakan prasiklus maka

dilanjutkan dengan tindakan siklus I yang siswa menyusun kerangka karangan

terlebih dahulu kemudian mengembangkan kerangka karangan yang telah dibuat.

Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan, pertemuan pertama

menyusun kerangka karangan lalu pada pertemuan kedua mengembangkan

kerangka karangan yang telah disusun pada pertemuan sebelumnya.

Pada siklus I pembelajaran menulis karangan narasi menggunakan

model Quantum Learning dengan bantuan media gambar, selain itu formasi

tempat duduk siswa juga diubah dari prasiklus berbanjar 2 , siklus I berbanjar 3.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 69: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

54

Dari analisis hasil evaluasi tes siklus I, siswa memperoleh nilai rata-rata

71, hasil rata-rata tersebut telah melebihi nilai KKM. Lalu untuk ketuntasan

klasikalnya juga telah meningkat menjadi 66,67% jadi sudah 6 siswa yang

melebihi KKM. Kemudian dari segi proses pembelajaran baik aktivitas siswa

maupun kinerja guru juga telah meningkat. Hasil rata-rata aktivitas siswa

meningkat menjadi 3,02 dan kinerja guru pun juga meningkat menjadi 3,22.

Melihat ketuntasan klasikal yang meningkat maka model Quantum

Learning dapat dikatakan bisa meningkatkan keterampilan menulis karangan

narasi siswa kelas V SDN Nguter 04. Tapi peningkatan tersebut ternyata belum

memenuhi indikator keberhasilan sebesar 80%. Begitu juga dengan aktivitas

siswa meskipun nilai rata-rata sudah dalam kategori baik tapi dalam aspek

keaktifan siswa ternyata masih dalam kategori cukup.

Dengan demikian meskipun ada peningkatan pada siklus I ternyata belum

bisa dikatakan berhasil, sehingga perlu adanya upaya perbaikan lagi untuk

mencapai indikator keberhasilan dengan melaksanakan tindakan siklus II.

3. Hasil pembelajaran menulis karangan narasi siklus II

Siklus II merupakan lanjutan dari siklus sebelumnya untuk memperbaiki

apa yang kurang dan memenuhi indikator keberhasilan penelitian ini. Tahap

pelaksanaan kegiatan siklus II sama dengan siklus I yaitu dibagi dalam dua

pertemuan, pertemuan pertama menyusun kerangka karangan, pertemuan kedua

mengembangkan kerangka karangan.

Perbedaannya untuk meningkatkan hasil pembelajaran menulis karangan

narasi yaitu dengan menambah media gambar untuk dipilih masing-masing

kelompok dan siswa langsung maju menuangkan idenya kedepan serta mengubah

formasi tempat duduk yang semula berbanjar 3 menjadi berbentuk huruf U.

Dari analisis hasil evaluasi tes siklus II, siswa memperoleh nilai rata-rata

79, hasil rata-rata tersebut telah melebihi nilai KKM. Lalu untuk ketuntasan

klasikalnya juga telah meningkat menjadi 88,87 % jadi sudah 8 siswa yang

melebihi KKM. Kemudian dari segi proses pembelajaran baik aktivitas siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 70: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

55

maupun kinerja guru juga telah meningkat. Hasil rata-rata aktivitas siswa

meningkat menjadi 3,22 dan kinerja guru pun juga meningkat menjadi 3,53.

Melihat kondisi pada siklus II ternyata telah membuat perubahan positif

dari keadaan siklus I dengan ketuntasan klasikal meningkat melebihi indikator

keberhasilan yang targetnya minimal sebesar 80 % , pada siklus II telah mencapai

88,87 %. Begitu juga proses pembelajaran dari aktivitas siswa maupun guru. Dari

aktivitas siswa rata-rata aktivitasnya meningkat menjadi 3,24 dalam kategori baik

dan seluruh aspek dalam kategori baik, termasuk aspek keaktifan yang pada

siklus I 2,72 dalam kategori cukup meningkat menjadi 3,11 dalam kategori baik.

Dengan demikian hasil perbaikan pada siklus II ini telah mencapai

indikator keberhasilan maka penelitian sudah cukup dan dianggap berhasil

sehingga tidak diadakan upaya perbaikan selanjutnya.

Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data pada hasil pembelajaran

prasiklus, siklus I dan siklus II maka dapat dilihat adanya peningkatan aktivitas

siswa dan kinerja guru dalam pembelajaran, serta perkembangan peningkatan

keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas V SDN Nguter 04 Kecamatan

Nguter Kabupaten Sukoharjo. Peningkatan tersebut antara lain :

1. Keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi meningkat.

2. Siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran menulis karangan narasi.

Berdasarkan hal tersebut maka dapat diajukan suatu rekomendasi bahwa

model pembelajaran Quantum Learning efektif untuk meningkatkan keterampilan

menulis karangan narasi siswa kelas V SDN Nguter 04 Kecamatan Nguter

Kabupaten Sukoharjo pada khususnya dan siswa kelas V Sekolah Dasar-Sekolah

Dasar yang lain pada umumnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 71: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

56

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat ditarik

suatu simpulan bahwa pembelajaran menggunakan model Quantum Learning

dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi pada siswa kelas V SD

Negeri Nguter 04. Peningkatan tersebut dapat dibuktikan dengan meningkatnya

nilai rata-rata menulis karangan narasi pada setiap siklusnya yaitu, pada prasiklus

nilai rata-rata menulis karangan narasi adalah 62, kemudian pada siklus I nilai

rata-rata menulis karangan narasi meningkat menjadi 71, lalu pada siklus II nilai

rata-rata menulis karangan narasi juga meningkat menjadi 79. Begitu juga pada

tingkat ketuntasan belajar siswa juga mengalami peningkatan setiap siklusnya.

Pada prasiklus ketuntasan klasikalnya sebanyak 4 siswa atau 44,44%, kemudian

pada siklus I meningkat sebanyak 6 siswa atau 66,67%, lalu pada siklus II juga

meningkat sebanyak 8 siswa atau 88,89%. Jadi dari hasil tersebut secara klasikal

pembelajaran telah mencapai ketuntasan belajar.

Dengan demikian, dapat diajukan rekomendasi bahwa pembelajaran

menulis karangan narasi menggunakan model pembelajaran Quantum Learning

dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas V SDN

Nguter 04 Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011/2012.

B. Implikasi

Dalam meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi, salah satu

upaya yang dilakukan yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Quantum

Learning. Hal ini dapat diketahui berdasarkan simpulan penelitian yang telah

dikemukakan, bahwa penerapan model pembelajaran Quantum Learning efektif

untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi pada siswa

kelas V SDN Nguter 04.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 72: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

57

Dengan demikian, implikasi penelitian tindakan kelas ini adalah:

1. Penerapan model pembelajaran Quantum Learning perlu diteruskan dan

dibiasakan pada materi menulis karangan narasi pada siswa kelas V SD.

2. Dengan adanya model pembelajaran Quantum Learning dapat mendorong

siswa untuk aktif dalam pembelajaran menulis karangan narasi sebagai

penunjang proses pembelajaran.

3. Perlu adanya suatu upaya untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan

narasi seperti mengadakan suatu perlombaan menulis karangan narasi.

C. Saran

Sesuai dengan simpulan dan implikasi tersebut, maka dapat disampaikan

beberapa saran sebagai tambahan pemikiran bagi guru dalam meningkatkan

pembelajaran Bahasa Indonesia kompetensi menulis, yaitu sebagai berikut:

1. Bagi sekolah

Sebagai masukan bagi sekolah dalam melaksanakan pembelajaran,

khususnya pembelajaran Bahasa Indonesia kompetensi menulis untuk

menerapkan model pembelajaran Quantum Learning sehingga proses dan

hasil pembelajaran menjadi lebih optimal dan meningkat lebih baik.

2. Bagi Guru

Guru dalam mengajar hendaknya harus melibatkan siswa secara aktif

dengan menerapkan model pembelajaran Quantum Learning yang akan

membuat siswa termotivasi untuk selalu mencurahkan segala idenya dan

mengkonstruksikan pemikirannya ke dalam konsep pelajaran yang sedang

dipelajarinya sehingga akan meningkatkan perilaku belajar yang baik. Guru

dalam mengajar hendaknya berperan sebagai fasilitator dan motivator yang

mampu menyediakan pengalaman belajar siswa dalam pembelajaran.

3. Bagi Siswa

Siswa hendaknya selalu ikut berperan aktif dalam proses pembelajaran

khususnya Bahasa Indonesia pada seluruh aspek, baik pada aspek membaca,

berbicara, mendengarkan maupun menulis itu sendiri, sehingga kemampuan

berbahasa Indonesia siswa dapat meningkat secara merata.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 73: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

58

DAFTAR PUSTAKA

Alvany Rufaida. 2010. “Peningkatan Keterampilan Menulis Permulaan Melalui Model Quantum Learning Pada Siswa Kelas 2 Sekolah Dasar Negeri Karangasem 1 Laweyan Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010”. Diakses dari (http://digilib.uns.ac.id): Pada Selasa 21 Desember 2010.

Artikata. 2011. Definisi Keterampilan. Diakses dari (http://www.artikata.com/arti-381397-keterampilan.html) : Pada Selasa 21 September 2011.

Atar Semi. 2003. Ciri-ciri Narasi. Diakses dari (http://wikipedia/2010/03/narasi.html) : Pada 9 Agustus 2011.

A. Hakim. 1971. Teknik Mengarang. Jakarta : Yayasan Kanisius.

Anton M. Moeliono. 1989. Kembara Bahasa Kumpulan Karangan Tersebar. Jakarta : PT Gramedia.

Bobbi DePorter & Mike Hernacki. 2003. Quantum Learning. Bandung: Kaifa.

Bobbi DePorter, Mark Reardon, & Sarah Singer-Nourie. 2009. Quantum Teaching. Bandung : Kaifa.

Darmiyati Zuhdi & Budiasih. 1999. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah. Semarang : Depdikbud.

Gorys Keraf. 2003. Argumentasi dan Narasi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

__________. 200. Ciri-ciri Karangan Narasi. Diakses dari (http://wikipedia/2010/03/narasi.html) : Pada 14 Agustus 2011.

Haryadi & Zamzari. 1999. Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia. Semarang : Depdiknas.

Imam Maliki. 1999. Pembinaan Bahasa dan Sastra Indonesia. Kediri : Usaha Nasional.

Iskandar. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Persada.

Kasihani Kasbolah E.S. 2001. Penelitian Tindakan Kelas. Malang: Universitas Negeri Malang.

Nurudin. 2001. Menulis Artikel Itu Gampang. Semarang : Effhar.

Pusat Bahasa. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta : Depdiknas.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 74: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN … · Hidup adalah sebuah lagu maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan maka mainkanlah

59

Ryansikep. 2008. Pengertian Karangan. Diakses dari (http://ryansikep.blogspot.com/2009/12/pengertian-karangan-dan-contoh-karangan.html) : Pada 10 Agustus 2011.

Sarwiji Suwandi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas Dan Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS.

Soemarjadi, Muzni Ramanto, Wikdati Zahri. 1991. Pendidikan Keterampilan. Jakarta : Depdiknas.

St. Y. Slamet. 2007. Dasar-dasar Keterampilan Berbahasa Indonesia. Surakarta: UNS Press.

__________. 2008. Dasar-dasar Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah Dasar. Surakarta: UNS Press.

Suharsimi Arikunto. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Suyanto & Asep Jihad. 2009. Betapa Mudah Menulis Karya Ilmiah. Yogyakarta : Penerbit Eduka.

W. J. S. Poerwadarminta. 1981. A B C Karang Mengarang. Yogyakarta : U. P Indonesia.

Wahyu Wibowo. 2001. Manajemen Bahasa. Jakarta :PT. Gramedia Pustaka Raya.

Yulinar. 2009. ” Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Melalui Penggunaan Pendekatan Komunikatif Pada Siswa Kelas V SD”. Jurnal Wawasan Pendidikan dan Pembelajaran. 4, No.2 : 197-204.

Zainal Aqib. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : CV. Yrama Widya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user