peningkatan ketahanan pangan keluarga melalui …_ary... · pengetahuan petani tentang teknik...

14
86 Jurnal Pengabdian Masyarakat Amaliah (2018) ISSN: 2615-1464 Vol. 2, No. 1, hal. 86-99 PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN KELUARGA MELALUI SISTEM PERTANIAN TERPADU DI LAHAN PEKARANGAN Sitti Rahma Ma’mun 1) , Ary Tamtama 2) , Ahmad Muhlis Nuriyadi 3) 1) Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Kendari Email: [email protected] 2) Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan Universitas Muhamamdiyah Kendari Email: [email protected] 3) Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Kendari Email: [email protected] ABSTRAK Desa Lamomea merupakan salah satu desa di Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan. Meksipun desa tersebut memiliki potensi sumber daya alam bagi sektor pertanian, namun setor pertanian di desa ini masih tertinggal dari desa-desa lain di sekitarnya. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan mengenai budidaya pertanian yang baik dan persoalan kemiskinan di desa tersebut. Dari hasil survei Dietary Diversity Index, lebih dari 40 masyarakat kurang mengkonsumsi sumber protein dan vitamin, yang menunjukkan rendahnya aspek pemanfaatan pangan. Program KKN PPM ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga melalui pemanfaatan lahan pekarangan dengan sistem pertanian terpadu. Program ini dilakukan dengan membuat kolam dan kebun percontohan organik di 4 dusun dengan melibatkan partisipasi masyarakat. Hasil kegiatan menunjukkan sistem pertanian terpadu dapat dilakukan di lahan pekarangan dan berpotensi meningkatkan status ketahanan pangan keluarga. Kata kunci: lahan pekarangan, sistem pertanian terpadu, ketahanan pangan

Upload: others

Post on 24-Jan-2020

8 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

86

Jurnal Pengabdian Masyarakat Amaliah (2018)ISSN: 2615-1464Vol. 2, No. 1, hal. 86-99

PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN KELUARGA MELALUI SISTEM PERTANIAN TERPADU DI LAHAN PEKARANGAN

Sitti Rahma Ma’mun1), Ary Tamtama2), Ahmad Muhlis Nuriyadi3)

1)Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah KendariEmail: [email protected]

2)Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan Universitas Muhamamdiyah Kendari

Email: [email protected]

3)Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah KendariEmail: [email protected]

ABSTRAK

Desa Lamomea merupakan salah satu desa di Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan. Meksipun desa tersebut memiliki potensi sumber daya alam bagi sektor pertanian, namun setor pertanian di desa ini masih tertinggal dari desa-desa lain di sekitarnya. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan mengenai budidaya pertanian yang baik dan persoalan kemiskinan di desa tersebut. Dari hasil survei Dietary Diversity Index, lebih dari 40 masyarakat kurang mengkonsumsi sumber protein dan vitamin, yang menunjukkan rendahnya aspek pemanfaatan pangan. Program KKN PPM ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga melalui pemanfaatan lahan pekarangan dengan sistem pertanian terpadu.Program ini dilakukan dengan membuat kolam dan kebun percontohan organik di 4 dusun dengan melibatkan partisipasi masyarakat. Hasil kegiatan menunjukkan sistem pertanian terpadu dapat dilakukan di lahan pekarangan dan berpotensi meningkatkan status ketahanan pangan keluarga.Kata kunci: lahan pekarangan, sistem pertanian terpadu, ketahanan pangan

87

Jurnal Pengabdian Masyarakat Amaliah (2018)ISSN: 2615-1464

Vol. 2, No. 1, hal. 86-99

ABSTRACT

Lamomea is one of village in Konda sub district, Konawe Regency. Despite the potential of its natural resources, agricultural sector in the village is lag behind its neighboring villages. Likewise, the current social economic condition of the villagers was not better than others. This condition due to lack of good agricultural practice and poverty among villagers. Hence in the end, it affected the food security condition. Based on the Dietary Diversity Index (DDI) which was done at the beginning of the program, more than 40% of respondents did not include vitamin and protein source in their consumption. This indicated poor food utilization. The community service program was done to improve food and nutrition security condition through integrative farming system in home garden. This program was delivered by students with community paticipation. The program was done through four sample plots of organic fishpond and vegetables gardening in four sub villages. Coomunity participated by provideng land for fishpond and gardening and together with students built and maintained the fishpond and the vegetable garden. The result showed that the integrated farming system was suitable to be applied on small plot of land in homeyard, and was useful as a means to support household food security.Keywords: home yard, integrated farming system, organic, food security.

88

Jurnal Pengabdian Masyarakat Amaliah (2018)ISSN: 2615-1464Vol. 2, No. 1, hal. 86-99

1. PENDAHULUANDesa Lamomea adalah salah satu desa di kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan

dengan luas wilayah terbesar yaitu 21,37 km2 dan jumlah penduduk 1621 jiwa (BPS Kab. Konsel, 2012). Dari sejumlah 364 KK yang ada di Desa Lamomea, masih terdapat 198 KK yang tergolong miskin (RPJMdes, 2012). Sebagian besar masyarakat berprofesi sebagai petani, meskipun jika dibandingkan dengan desa-desa di sekitar lainnya, kondisi perekonomian petani di desa tersebut masih tertinggal. Persoalan ini lebih disebabkan karena kurangnya pengetahuan petani tentang teknik budidaya yang baik dan belum termanfaatkannya lahan secara optimal, di mana sebagian petani masih ada yang melakukan budidaya dengan sistem ladang berpindah.

Dari hasil diskusi dengan tokoh masyarakat setempat, persoalan lain yang dihadapi oleh masyarakat lokal adalah pemanfaatan pangan. Berdasarkan laporan hasil praktek lapang salah satu sekolah tinggi kesehatan dari Kota Kendari di desa tersebut, asupan gizi bayi dan balita tergolong kurang, demikian pula anak tingkat sekolah dasar. Diakui oleh ketua BMD Desa Lamomea bahwa pemanfaatan pangan di desa setempat memang masih kurang, di mana paradigma masyarakat lebih mengutamakan kuantitas untuk sekedar mengenyangkan daripada pemenuhan zat gizi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Padahal ketersediaan pangan di wilayah setempat terbilang cukup. Ditambah lagi lahan pekarangan yang terbilang luas dan belum termanfaatkan dengan baik, berpotensi untuk ditanamai tanaman sayuran dan bumbu yang dapat dipergunakan untuk keperluan sehari-hari, sehingga dapat menghemat pengeluaran rumah tangga. Pada kegiatan penyuluhan tentang pemanfaatan lahan pekarangan pada bulan Maret yang lalu, antusiasme masyarakat terlihat pada saat diskusi. Masyarakat, melalui Kepala Desa, bahkan meminta tim Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Kendari untuk kembali melakukan kegiatan serupa, disertai demonstrasi langsung di kebun percontohan pada lahan pekarangan milik salah seorang warga.

Berdasarkan uraian di atas, KKN PPM yang digagas di desa ini dengan tujuan utama meningkatkan ketahanan pangan masyarakat, melalui optimaliasasi pemanfaatanlahan usaha tani dan pekarangan. Ketahanan pangan tentu saja tidak dapat dicapai dari peningkatan salah satu aspek penghidupan masyrakat saja dalam waktu singkat, sehingga kegiatan KKN PPM ini perlu disinergikan dengan program pembangunan desa yang tertuang dalam RPJM Desa, dan program dari beberapa instansi terkait, sehingga kegiatan tersebut dapat berkelanjutan, bahkan setelah program KKN PPM berakhir.

Program yang diusulkan ini sejalan dengan salah satu misi Desa Lamomea yang tertuang dalam RPJM Desa tahun 2012, yaitu peningkatan produksi Pertanian dan ketahanan pangan, yang salah satunya diwujudkan dalam kegiatan pelatihan untuk meningkatkan ketermapilan petani. Oleh karena itu usulan program KKN PPM akan meliputi beberapa kegiatan utama, yaitu

89

Jurnal Pengabdian Masyarakat Amaliah (2018)ISSN: 2615-1464

Vol. 2, No. 1, hal. 86-99

a. Perbaikan teknik budidaya dengan mengenalkan budidaya organik.b. Pemanfaatan lahan pekarangan dengan tanaman hortikultura dan budidaya lele.c. Pelatihan pembuatan pupuk organik berbasis bahan baku lokal,d. Penyuluhan pemanfaatan pangan bagi pemenuhan gizi keluarga,e. Pemberdayaan masyarakat melalui Pendidikan.

Usulan program kegiatan di atas dilakukan dengan pendekatan partisipatif, di mana dalam setiap kegiatan tersebut, langsung melibatkan partisipasi aktif peserta di lahan pertanian atau pekarangan. Khusus bagi pembinaan UMKM, akan dilakukan pendampingan pengelolaan keuangan sederhana, dengan langsung melakukan bimbingan di masing-masing unit usaha yang ada di Desa Lamomea. Program ini akan bekerja sama dengan mitra setempat, yakni Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa Lamomea, yang memiliki fungsi utama membuat perencanaan program-program pemberdayaan masyarakat di desa. Hal ini dimaksudkan agar setelah program KKN-PPM berakhir, dapat ditindaklanjuti oleh lembaga mitra tersebut.

Sasaran kegiatan KKN PPM ini adalah masyarakat Desa Lamomea, khususnya rumah tangga petani, ibu-ibu PKK dan Dasa Wisma. Kegiatan penunjang juga dimasukkan dalam program yang meliputi pembinaan anak-anak TPA/TK/PAUD, dan pelatihan yang ditujukan bagi para pemuda desa.

2. METODE PELAKSANAAN KEGIATANA. Lokasi dan Waktu Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Lamomea Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara. Kegiatan ini berlangsung selama 1 bulan dan dilanjutkan dengan kegiatan monitoring dan evaluasi setelah berakhirnya kegiatan.

B. Jenis KegiatanKegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah Kuliah Kerja Nyata

Pembelajaran Pemberdayaan Mas-yarakat (KKN-PPM). Peserta KKN-PPM dengan pendekatan dua arah, yakni pemberdayaan mahasiswa dan pemberdayaan masyarakat. Melalui kegiatan ini, mahasiswa belajar tentang pertanian terpadu di lahan pekarangan, dan pada saat yang bersamaan memfasilitasi masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan sebagai sumber pangan dan gizi keluarga.

C. Tahapan Kegiatan1. Pembekalan dan pelatihan mahasiswa peserta KKN-PPM

Pelaksanaan kegiatan diawali pembekalan kepada mahasiswa. Materi pembekalan meliputi pemaparan program secara umum, penjelasan program kegiatan pokok/inti secara teknis dan pengenalan stakeholder analysis yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi

90

Jurnal Pengabdian Masyarakat Amaliah (2018)ISSN: 2615-1464Vol. 2, No. 1, hal. 86-99

masalah di tengah-tengah masyrakat sasaran. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa dapat merumusukan program tambahan atau penunjang, yang sejalan dengan program inti dan dapat memberikan kontribusi pemecahan masalah yang ada di masyrakat. Perumusan program kegiatan tambahan atau penunjang ini disesuaikan dengan latar belakang mahasiswa dari berbagai program studi dengan kebutuhan dan potensi masyarakat setempat.

2. Sosialisasi Program KegiatanProgram kerja KKN-PPM disosiali-sasikan kepada masyarakat desa melalui pertemuan

dengan aparat Desa dan beberapa perwakilan anggota masyarakat serta ibu-ibu PKK dari empat dusun di Desa Lamomea. Kegiatan inti/pokok meliputi pembuatan kolam budidaya ikan lele organik dan kebun sayuran organik. Adapun kegiatan tambahan meliputi pelatihan pengolahan sagu kering, pembuatan pelet organik, pengajaran di sekolah serta beberapa jenis pelatihan lainnya.

3. Pelaksanaan Program KegiatanMahasiswa dibagi ke dalam empat kelompok sesuai dengan jumlah kolam dan

kebun percontohan yang dibuat di empat dusun di Desa Lamomea. Porgram KKN-PPM dilaksanakan dengan partisipasi aktif masyarakat, melalui penyediaan lahan percontohan dan bersama mahasiswa membuat kolam dan kebun percontohan.

Pelaksanaan kegiatan diawali pembuatan kolam, persiapan pupuk organik dan budidaya sayuran organik. Dalam pelaksanaan kegiatan ini, mahasiswa hanya diberikan konsep pemanfaatan lahan pekarangan dengan kolam ikan dan kebun organik. Adapun desain dan tata letak kolam dan kebun organik diserahkan kepada para mahasiswa untuk berkreasi sesuai dengan kesempakatan di masing-masing kelompok.

4. Monitoring dan evaluasi kegiatanMonitoring dilakukan setiap minggu selama kegiatan berlangsung. Hal ini dimaksudkan

untuk menilai sejauh mana perkembangan kegiatan, serta membuat beberapa penyesuaian pada kegiatan yang lambat atau tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Setelah kegiatan lapangan berakhir, monitoring dan evaluasi dilanjutkan hingga 1 bulan setelah kegiatan, untuk memantau perkembangan budidaya ikan lele dan sayuran organik, serta mengevaluasi dampak kegiatan terhadap masyarakat sekitar.

3. HASIL DAN PEMBAHASANProgram Kuliah Kerja Nyata Pembelajran Pemberdayaan Masyara-kat (KKN-PPM)

yang dilaksanakan mengalami sedikit perubahan yang disesuaikan dengan kondisi terkini di Desa Lamomea. Kegiatan inti berupa pemanfaatan lahan pekarangan dengan budidaya lele dan sayuran organik menjadi kegiatan utama yang dilaksanakan di 4 (empat dusun), dan sisanya adalah kegiatan tambahan berdasarkan kebutuhan masyarakat, yang disesuaikan dengan latar belakang pendidikan mahasiswa dari program studi yang berbeda.

91

Jurnal Pengabdian Masyarakat Amaliah (2018)ISSN: 2615-1464

Vol. 2, No. 1, hal. 86-99

Kegiatan Pokok/IntiKegiatan pokok KKN-PPM adalah pemanfaatan lahan pekarangan melalui sistem

pertanian terpadu dengan budidaya organik. Kegiatan yang dilakukan adalah budidaya ikan lele dalam kolam terpal dan sayuran organik. Kegiatan ini mencakup pemilihan lokasi kolam, pembuatan kolam, pembuatan pupuk organik dan penanaman sayuran dalam polyback di lokasi yang sama.

Pembuatan kolam ikanSetelah melalui pembahasan dengan Kepala Desa, aparat desa dan para kepala dusun,

disepakati lokasi pembuatan kolam budidaya lele dan sayuran organik dilakukan di empat dusun. Pemilihan lokasi di masing-masing dusun dilakukan berdasarkan kesepakatan antara mahasiswa dengan warga dusun yang bersedia menjadikan lahannya sebagai kolam percontohan, yang difasilitasi oleh kepala dusun. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan keberlanjutan program di masa mendatang.

Gambar 1. Pembuatan kolam terpal

Pembuatan kolam ini dilakukan dengan bekerja sama dengan masyarakat.

AUD*

92

Jurnal Pengabdian Masyarakat Amaliah (2018)ISSN: 2615-1464Vol. 2, No. 1, hal. 86-99

Pembuatan pupuk organik

Gambar 2. Pembuatan pupuk organik

Bahan baku pembuatan pupuk organik diperoleh dari desa setempat. Pupuk organik tersebut dipergunakan untuk kolam budidaya lele dan penanaman sayuran dalam polyback. Khusus untuk pupuk organik bagi tanaman sayuran, pembuatan pupuk organik dilakukan dengan dua cara: 1) Penggunaan media terpal untuk pengomposan, dan 2) pengomposan langsung dilakukan dalam polyback. Hal ini dilakukan untuk memberikan pengalaman bagi mahasiswa dan masyrakat yang ikut serta dalam pembuatan pupuk organik, beberapa cara yang dapat dilakukan, dan pada akhirnya dapat dibandingkan metode mana yang lebih efektif dan lebih baik dalam menghasilkan pupuk organik.

93

Jurnal Pengabdian Masyarakat Amaliah (2018)ISSN: 2615-1464

Vol. 2, No. 1, hal. 86-99

Penanaman sayuran dalam polyback Kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan pembuatan kolam budidaya lele. Tanaman

sayuran ditempatkan di sekitar kolam.

Gambar 3. Penanaman sayuran organik

Pengadaan bibit lele dan pembudidaya-an ikan lele dalam kolam terpal.

Gambar 4. Penebaran bibit ikan lele dalam kolam terpal

Pengadaan bibit diperoleh dari pengusaha lele yang terletak tidak jauh dari Desa Lamomea. Pengusaha budidaya lele tersebut sekaligus bersedia menjadi mitra yang tidak saja dapat memasok benih, namun juga bersedia membeli hasil budidaya petani di masa

94

Jurnal Pengabdian Masyarakat Amaliah (2018)ISSN: 2615-1464Vol. 2, No. 1, hal. 86-99

mendatang. Hal ini merupakan hal yang sangat positif untuk mendukung keberlanjutan usaha budidaya ikan lele setelah berakhirnya program KKN-PPM.KEGIATAN TAMBAHAN

Selain kegiatan inti, mahasiswa diberi kebebasan untuk merumuskan program kegiatan tambahan. Pemilihan kegiatan ini didasarkan pada pertimbangan bidang keilmuan mahasiswa dari 6 program studi. Pemilihan program tambahan dilakukan setelah mahasiswa melakukan observasi pada tiga hari pertama. Program kegiatan inti dan program tambahan tersebut selanjutnya disosialisasikan kepada masrarakat di Balai Desa. Program tambahan tersebut dilakukan dalam bentuk penyluhan, pelatihan dan pengajaran di MTSN1 Konsel dan PAUD Al-Aqso yang berlokasi di sekitar Desa Lamomea. Sebagian kegiatan penyuluhan dilaksanakan di malam hari, disebabkan masyarakat lebih mudah untuk berkumpul pada malam hari, setelah aktivitas rutin yang mereka lakukan.

Pengolahan pangan berbahan dasar saguSagu merupakan bahan pangana lokal yang dikonsumsi masyarakat Sulawesi Tenggara

pada umumnya. Di Desa Lamoma terdapat banyak petanni pengolah sagu yang menjual pati sagu dalam bentuk basah. Selama ini masyarakat desa ini memanfaatkan sagu hanya untuk dibuat Sinonggi, makanan pokok suku Tolaki yang saat ini dikenal luas di Provinsi Sulawesi Tenggara.

Berdasarkan pertimbangan akan potensi desa sebagai salah satu wilayah penghasil pati sagu di Kabupaten Konawe Selatan, kegiatan pengolahan pangan berbahan dasar sagu ini dilakukan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan baru kepada masyarakat mengenai cara pembuatan tepung sagu kering, dan pengolahan sagu menjadi beberapa jenis pangan yang bernilai ekonomi. Kegiatan ini difasilitas oleh tim mahasiswa Program Studi Agribisnis dengan dibantu oleh tim mahasiswa KKN-PPM, bekerja sama dengan pengurus dan anggota PKK Desa Lamomea.

Pelatihan kewirausahaan.Pelatihan ini difasilitasi oleh tim mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Luar

Sekolah (PLS). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dasar tentang kewirausahaan. Kegiatan ini dirangkaikan dengan pengolahan pangan sagu, dengan harapan agar masyarakat yang mengikuti kedua kegiatan tersebut termotivasi dan dapat memanfaatkan sagu sebagai produk olahan dapat menjadi bidang usaha baru bagi warga masyarakat.

Pelatihan pembuatan pelet ikan.Pelatihan ini dimotori oleh mahasiswa dari Program Studi Teknologi Hasil Perikanan.

Pelet ikan ini ini dilakukan dengan mamanfaatkan bahan baku ampas tahu. Penggunaan ampas tahu sebagai bahan baku utama pembuatan pelet ikan orgnaik ini didasari hasil observasi di lapangan akan kebutuhan pelet ikan bagi budidaya lele di masa mendatang.

95

Jurnal Pengabdian Masyarakat Amaliah (2018)ISSN: 2615-1464

Vol. 2, No. 1, hal. 86-99

Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk memberikan kontribusi terhadap pemanfaatan limbah usaha tahu yang dapat mengganggu lingkungan, mengingat Kecamatan Konda merupakan sentra produksi tahu yang dipasarkan di Kota Kendari dan sekitarnya.

Penyuluhan Pengelolaan Sampah Mandiri.Kegiatan ini difasilitasi oleh mahasiswa Program Studi Teknik Lingkungan, dibantu

oleh mahasiswa lainnya. Materi kegiatan meliputi pemisahan sampah rumah tangga yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan kompos.

Pelatihan penyusuna RAB bagi tukang dan buruh bangunanMengingat bahwa salah satu jenis mata pencaharian yang banyak dilakukan oleh warga

desa adalah bekerja sebagai tukang dan buruh bangunan, mahasiswa Arsitek berinisiatif memberikan pelatihan penyusunan RAB bagi para tukang dan buruh bangunan.

Pengabdian di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTSN) 1 Konawe Selatan.Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa dari Program Studi Administasi Pendidikan dan

Bahasa Inggris. Setelah berdiskusi dengan pihak sekolah, para mahasiswa KKN-PPM diberi jadwal rutin tiga kali seminggu. Adapun kegiatan pengabdian yang dilaksanakan di MTSBN I Konawe Selatan tersebut adalah sebagai berikut:

Pengajaran di kelas dalam bidang studi Bahasa Inggris pada kelas IX A dan IPS terpadu di kelas VII A, pada hari Senin, Rabu dan Jum’at secara bergantian. Kegiatan ini disertadi dengan pembuatan RPP bidang studi yang diajarkan

Pembimbingan pemanfaatan ICT bagi guru, meliputi penggunaan open source macromedia dreamwaver sebagai media pembelajaran

Pengajaran di PAUD Al-Aqso.Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa dari Program Studi PGAUD, pada sekolah

PAUD yang berada di Dusun II.

Pengajaran TPAKegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa setiap sore secara bergantian. Kegiatan ini

ditutup dengan kegiatan lomba keagamaan bagi anak-anak TPA.

Program kegiatan lain.Program tambahan ini meliputi kegiatan pengajian, bakti sosial dan lomba/hiburan

bersama masyarakat. Dalam rangka menyambut kemeriahan HUT RI tanggal 17 Agustus 2015, mahasiswa dipercaya sebagai panitia penyelenggara kegiatan berbagai lomba untuk masyarakat, yang biayanya ditanggung oleh Desa Lamomea. Kegiatan ini saat besar artinya dalam mendekatkan mahasiswa dengan masyarakat, sehingga mereka selalu antusias ketika diundang menghadiri kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa.

96

Jurnal Pengabdian Masyarakat Amaliah (2018)ISSN: 2615-1464Vol. 2, No. 1, hal. 86-99

Selain program yang disebutkan di atas, mahasiswa juga turut membantu di lokasi penyemaian bibit kakao GERNAS dan bekerja bakti bersama dengan masyarakat.

Setelah penarikan mahasiswa KKN-PPM pada tanggal 7 Septermber 2015, mahasiswa masih melakukan monitoring perkembahan budidaya lele dan tanaman sayuran dalam polibek sampai dengan tanggal 21 September. Setelah penarikan mahasiwa, pemeliharaan kolam dan tanaman diserahkan kepada kelompok masyarakat yang telah ditunjuk.

DAMPAK KEGIATANProgram KKN-PPM yang telah dilaksanakan di Desa Lamomea telah memberi manfaat

dan dampak positif bagi masyarakat. Sayuran hasil budidaya organik di sekitar kolam lele telah dipanen dan dimanfaatkan masyarakat, khususnya kelompok pengelola kolam/kebun percontohan. Diakui oleh anggota kelompok, adanya sayuran organik ini sangat membantu menghemat pengeluaran rumah tangga untuk membeli sayur-mayur, yang harganya mengalami kenaikan sejak beberapa waktu yang lalu.

Gambar 5. Pengisian pupuk organik ke dalam polyback oleh Masyarakat

Selain itu, potensi budidaya ikan lele untuk meningkatkan pendapatan keluarga pun cukup baik dengan tersedianya akses pasar yang memadai. Hal ini diperoleh melalui kerja sama dengan KUBE Mandiri sebagai pemasok benur/bibit ikan lele, yang juga bersedia menampung hasil budidaya ikan lele masyarakat.

Melihat keberhasilan pemanfaatan lahan pekarangan dengan budidaya organik ini menumbuhkan minat anggota masyarakat lainnya untuk melakukan hal yang sama. Oleh sebab itu, bersamaan dengan kegiatan monitoring di akhir rangkaian kegiatan KKN-PPM, mahasiswa bekerja sama dengan anggota PKK melakukan pembuatan pupuk dan penanaman di polyback, yang kemudian dibagikan kepada ibu-ibu PKK perwkailan dari keempat dusun di Desa Lamomea.

97

Jurnal Pengabdian Masyarakat Amaliah (2018)ISSN: 2615-1464

Vol. 2, No. 1, hal. 86-99

Gambar 6. Kolam dan sayuran organik di Dusun II

Pelaksanaan kegiatan budidaya organik di lahan pekarangan mendapat respon yang sangat baik dari masyrakat. Pada saat penarikan mahasiswa, Kepala Desa Lamomea bahkan secara khusus meminta tim KKN-PPM Universitas Muhammadiyah Kendari untuk menjadikan Desa Lamomea sebagai desa percontohan budidaya lele dan tanaman sayuran organik di Kecamatan Konda. Pada kesempatan tersebut, Kepala Desa berjanji menyiapkan lahan berikut dana yang dibutuhkan untuk kegiatan tersebut. Kesediaan Kepala Desa tersebut akan ditindaklanjuti dengan pembuatan MoU antara Desa Lamomea dan Fakultas Pertanian Unviersitas Muhammadiyah Kendari.

Gambar 7. Perkembangan ikan Lele setelah 2 bulan

Dampak positif pelaksanaan KKN-PPM ini juga dirasakan oleh mahasiswa. Kebebasan yang diberikan kepada mahasiswa untuk merancang program kegiatan tambahan berdasarkan kemampuan mereka sendiri, membuat mereka lebih percaya diri dan dapat

98

Jurnal Pengabdian Masyarakat Amaliah (2018)ISSN: 2615-1464Vol. 2, No. 1, hal. 86-99

melaksanakan program yang mereka rencanakan dengan baik. Bagi mahasiswa, kegiatan ini merupakan media pembelajaran interaktif yang sangat baik. Melalui program ini, mahasiswa belajar bagaimana bekerja sama di dalam tim, dan belajar beberapa hal baru di tengah-tengah masyarakat yang selama ini tidak didapatkan di kampus. Selain itu mereka juga belajar bagaimana berinteraksi dengan masyrakat, dan memfasilitasi masyarakat untuk memanfaatkan lahan dengan sistem pertanian terpadu secara organik yang sederhana.

Kepercayaan yang diberikan oleh Desa Lamomea kepada mahasiswa untuk menjadi panitia dan mengelola dana, dan mengkoordinir pelaksanaan berbagai lomba pada peringatan hari kemerdekaan RI merupakan bukti bahwa mahasiswa berhasil menempat-kan diri dan menjalin hubungan dan komunikasi yang baik di tengah-tengah masyarakat.

4. SIMPULANProgram KKN-PPM yang dilaksanakan, baik kegiatan inti maupun kegiatan tambahan

telah selesai 100% dan memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat.Melalui program ini, mahasiswa memperoleh kesempatan yang sangat berharga untuk

mengimplementasikan bidang keilmuan yang dipelajarinya di di kelas untuk pembedayaan masyarakat desa, sekaligus juga dapat belajar dari masyarakat tentang beberapa hal yang tidak mereka ketahui sebelumnya.

Kegiatan inti yang dilakukan juga menambah pengetahuan dan pengalaman baru bagi mahasiswa, bahkan mahasiswa di luar fakultas pertanian, yang mungkin berguna bagi mereka di masa yang akan datang.

Observasi dan identifikasi masalah yang dilakukan di awal memberi ruang kepada mahasiwa untuk menemukenali masalah dan menyusun program kegiatan tambahan yang bermanfaat bagi masyarakat.

Meskipun KKN-PPM ini bersifat tematik, namun keberadaan mahasiswa dari berbagai program studi, dengan program penunjang yang sesuai dengan latar belakang pendidikan mahasiswa tersebut, menjadikan kegiatan KKN-PPM ini menjadi lebih berwarna dan memberikan kesan yang lebih bermakna bagi masyarakat Desa Lamomea.

Kegiatan KKN-PPM perlu terus diadakan untuk membantu memecahkan persoalan di masyarakat pedesaan.

Keikutsertaan mahasiswa lintas program studi sangat baik untuk menghadirkan program kegiatan yang lebih beragam, sehingga target sasaran menjadi lebih luas, dan interaksi mahasiwa tidak hanya terbatas pada kelompok sasaran tematik.

5. UCAPAN TERIMA KASIHKegiatan KKN-PPM ini didanai oleh Direktoerat Penelitian dan Pengabdian Kepada

Masyarakat, Dikti, tahun anggaran 2015. Terima kasih disampakan kepada masyarakat Desa Lamoma atas dukungan dan partisipasi aktif selama kegiatan KKN-PPM berlangsung.

99

Jurnal Pengabdian Masyarakat Amaliah (2018)ISSN: 2615-1464

Vol. 2, No. 1, hal. 86-99

6. DAFTAR PUSTAKA

BPS Kabupaten Konawe, 2012. Kabupaten Konawe dalam Angka 2012. Kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Konawe.

BMD Lamomea, 2013. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Lamomea (RPJMDes Lamomea). Kantor Desa Lamomea, tidak dipublikasikan.