peningkatan kemampuan menghitung bilangan …penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN BULAT
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING
TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA
KELAS IV SDN 01 BLUMBANG TAWANGMANGU
KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI
oleh :
SRI DARYANI
X 7107076
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN BULAT
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING
TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA
KELAS IV SDN 01 BLUMBANG TAWANGMANGU
KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Oleh:
SRI DARYANI
X7107076
Skripsi
Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar
Sarjana Pendidikan Program S1 PGSD
Jurusan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERSETUJUAN
Skripsi dengan judul : PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN
BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING TIPE
NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS IV SDN 01 BLUMBANG
TAWANGMANGU KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011
NAMA : SRI DARYANI
NIM : X7107076
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan tim penguji skripsi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Pada Hari : Kamis
Tanggal : 30 Juni 2011
Persetujuan Pembimbing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN
BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING TIPE
NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS IV SDN 01
BLUMBANG TAWANGMANGU KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN
2010/2011.
NAMA : SRI DARYANI
NIM : X7107076
Telah dipertahankan dihadapan tim penguji skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi
persyaratan mendapatkan gelar sarjana pendidikan .
Pada hari : Rabu
Tanggal : 20 Juli 2011
Disahkan Oleh :
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Sura
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAK
Sri Daryani , PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN BULAT
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING TIPE NUMBERED
HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS IV SDN 01 BLUMBANG
TAWANGMANGU KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011, skripsi : Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2011.
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk Meningkatkan Kemampuan
Menghitung Bilangan Bulat Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Blumbang,
Tawangmangu, Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011
Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah kelas IV SD Negeri 01 Blumbang
Tawangmangu, Karanganyar. Sedangkan Variabel bebas dari penelitian ini adalah
Model kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT). Bentuk penelitian ini
adalah penelitian tindakan kelas terdiri dari 2 siklus setiap siklus terdiri dari empat
tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Sebagian subyek
penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri 01 BLumbang, Tawangmangu. yang
berjumlah 37 yaitu 20 perempuan dan 17 laki-laki. Teknik pengumpulan data
menggunakan, Observasi, Tes, Dokumentasi. Validitas data dalam penelitian ini
menggunakan 2 trianggulasi yaitu trianggulasi data, trianggulasi metode. Teknik
analisis data menggunakan teknik analisis model interaktif yang terdiri dari tiga
komponen yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Adanya peningkantan rata-rata yang
diperoleh siswa. Pada data awal 64,05; kemudian pada test siklus pertama 70,33:
pada siklus kedua menjadi 70,81. 2) adanya peningkatan prosentase ketuntasan
belajar siswa yang pada data awal hanya 48,64% dan pada test sisklus I 72,97% pada
siklus Kedua menjadi 83,78%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
melalui model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dapat
meningkatkan kemampuan berhitung bilangan bulat pada siswa kelas IV SD Negeri
01 Blumbang, Tawangmangu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRACT
Sri Daryani. Improving the Calculating Ability on Round Numbers through the
Cooperative Learning Model of Numbered Heads Together (NHT) Type of the
Students in Grade IV of State Primary School 01 of Blumbang, Tawangmangu,
Karanganyar in the Academic Year of 2010/2011.Skripsi: The Faculty of Teacher
Training and Education, Sebelas Maret University, Surakarta July 2011.
The objectives of the research are (1) to improve the calculating ability on
round numbers of through the cooperative learning model of NHT type of the
students in Grade IV of State Primary School 01 of Blumbang, Tawangmangu,
Karanganyar in the academic Year of 2010/2011.
This research used a classroom action research with two cycles. Each cycle
consisted of four phases, namely: planning, action, observation, and reflection. The
subjects of the research were the 37 students (20 females, and 17 males) in Grade IV
of State Primary School 01 of of Blumbang, Tawangmangu, Karanganyar. The
variable which became the target of change of the research (dependent variable) was
the improvement of the calculating ability on round numbers of the students Social
Science learning, whereas the variable of action executed in the research
(independent variable) was the cooperative learning model of NHT type. The data of
the research were gathered through observation, test, and documentation. The data
were validated by using data triangulation and method triangulation. They were then
analyzed by using an interactive technique of analysis comprising three components,
namely: data reduction, data display, and conclusion drawing or verification.
The results of the research are as follows. 1) There is an improvement in the
students’ average score in the calculating ability on round numbers of the students in
Grade IV of State Primary School 01 of Blumbang, Tawangmangu, Karanganyar in
the academic Year of 2010/2011. Prior to the treatment, the average score is 64.05.
Following the treatment, it becomes 70.33 in Cycle I and 70.81 in Cycle II. 2) There
is an improvement in the students’ percentage of learning completeness. Prior to the
treatment, it is 48.64%. Following the treatment, it becomes 72.97% in Cycle I and
83.78% in Cycle II.
Based on the results of the research a conclusion is drawn that the use of the
cooperative learning model of NHT type can improve the calculating ability on round
numbers of the students in Grade IV of State Primary School 01 of Blumbang,
Tawangmangu, Karanganyar in the academic Year of 2010/2011.
MOTTO
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
“Berusaha, Berdoa dan tekun dalam belajar pasti akan dapat meningkatkan
kemampuan seseorang yang sesuai dengan apa yang diharapkan”
(Penulis)
”Sedikit pengetahuan disertai tindakan adalah lebih berharga daripada banyak
pengetahuan namun tidak ada apapun ”
(Kahlil Gibran)
“ Permulaan pendidikan adalah penyikapan suatu hal yang tidak kita mengerti”
(Frank Herbert)
“Untuk memperoleh pengetahuan, orang harus belajar, tapi untuk memperoleh
kebijaksanaan, kita harus mengerti”
(Marylin Vos Savant)
“Tekat dan semangat mengalahkan segalanya”
(Brahmahardhika)
PERSEMBAHAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Kupersembahkan skripsi ini untuk:
Bapak dan ibu tercinta, yang selalu memberikan doa dan dorongan motivasi.
Kakaku Mbak Yanti doa dan senyumanmu membuatku selalu semangat dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Saudara-saudaraku “Brahmahardhika” Mapala FKIP Universitas Sebelas
Maret Surakarta yang selalu memberikan semangat.
Keluarga Besar FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta dan almamater
tercinta kampus tempat kutimba aneka ilmu.
KATA PENGANTAR
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya
sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan oleh penulis dengan baik.
Skripsi penelitian Tindakan Kelas dengan judul “PENINGKATAN
KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL
PEMBELJARAN KOOPERATIF LEARNING TIPE NUMBERED HEADS
TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS IV SDN BLUMBANG 01
TAWANGMANGU KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011” Skripsi,
Surakarta, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret
Surakarta 2011. Ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Banyak hambatan dalam penulisan skripsi ini, namun berkat bantuan dari
berbagai pihak maka hambatan dapat diatasi. Oleh sebab itu pada kesempatan yang
baik ini penulis mengucapkan terimakasih yang tulus kepada:
1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. R. Indianto, M. Pd. selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Drs. Hadi Mulyono M. Pd. selaku Ketua Program Studi PGSD Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Prof. Dr. Heribertus Soegiyanto, S. U. selaku Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan proposal ini.
5. Dra. Siti Wahyuningsih, M.Pd. selaku Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan proposal ini.
6. Bapak Suwadi, S.Pd. selaku kepala SD Negeri 01 Blumbang, Tawangmangu,
Karanganyar yang telah memberikan ijin penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7. Bapak/Ibu Guru SD Negeri 01 Blumbang Tawangmangu Karanganyar yang telah
memberikan banyak bantuan.
8. Murid-murid kelas IV SD Negeri 01 Blumbang Tawangmangu Karanganyar
yang telah banyak membantu.
9. Bapak dan ibu tercinta, terima kasih atas doa dan dorongan motivasi yang selalu
diberikan hingga saat ini.
10. Kakakku (Mbak Yanti) terimakasih atas semangat dan doa selama ini.
11. Mas Mulyono terimakasih atas doa dan Motivasi yang diberikan selama ini.
12. Saudara-saudaraku “Brahmahardhika” Mapala FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta terimakasih atas dukungannya selama ini.
13. Sahabat-sahabatku (Rika, Ayu, Sapna, Mia, Ratna, Pamungkas) yang selalu
memberi semangat dan senyuman disaat susah senang.
14. Teman-teman PGSD angkatan 2007 terutama kelas C terimakasih atas dukungan
dan kerjasamanya selama ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak
kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat
diharapkan. Sehingga hasil penelitian ini dapat bermanfaat.
Akhirnya tidak lupa penulis mengucapkan permintaan maaf bila terdapat tutur
kata peneliti yang kurang berkenan di hati pembaca sekalian.
Surakarta, Juli 2011
Penulis
SRI DARYANI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PENGAJUAN SKRIPSI ................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iv
ABSTRAK .......................................................................................................... v
ABSTRACT .......................................................................................................... vi
HALAMAN MOTTO ........................................................................................ vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ viii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Perumusan Masalah ..................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 5
BAB II. LANDASAN TEORI ......................................................................... 7
A. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 7
B. Penelitian yang Relevan ............................................................... 34
C. Kerangka Berfikir ......................................................................... 34
D. Hipotesis ……………………………………………………….. 37
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 38
A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 38
B. Subyek Penelitian ......................................................................... 40
Halaman
C. Bentuk dan Strategi Penelitian ..................................................... 40
......................................................................................................
D. Data dan Sumber Data ................................................................. 41
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 42
F. Validitas Data ............................................................................... 43
G. Teknik Analisis Data .................................................................... 44
H. Indikator Kerja ............................................................................. 46
I. Prosedur Penelitian ....................................................................... 46
BAB IV HASIL PENELITIAN ........................................................................ 54
A. Deskripsi Kondisi Awal ............................................................... 54
B. Deskripsi Permasalahan Penelitian .............................................. 58
1. Siklus I ................................................................................... 58
2. Siklus II .................................................................................. 71
C. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 85
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 88
A. Simpulan ...................................................................................... 88
B. Implikasi ...................................................................................... 88
C. Saran ............................................................................................ 89
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 91
LAMPIRAN ....................................................................................................... 94
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR GAMBAR
Gambar: Halaman
1. Gambar Bilangan Bulat .................................................................................. 15
2. Penjumlahan Bilangan Bulat Positif dengan Bilangan Bulat Positif ........... 16
3. Penjumlahan Bilangan Bulat Negatif dengan Bilangan Bulat Negatif ........ 16
4. Penjumlahan Bilangan Bulat Positif dengan Bilangan Bulat Negatif .......... 16
5. Penjumlahan Bilangan Bulat Negatif dengan Bilangan Bulat Positif ........... 17
6. Pengurangan Bilangan Bulat Positif dengan Bilangan Bulat Positif ........... 17
7. Pengurangan Bilangan Bulat Negatif dengan Bilangan Bulat Negatif ........ 18
8. Pengurangan Bilangan Bulat Positif dengan Bilangan Bulat Negatif .......... 18
9. Pengurangan Bilangan Bulat Negatif dengan Bilangan Bulat positif ........... 18
10. Operasi Hitung Campuran Pada Bilangan Bulat Contoh 1 ........................ 19
11. Operasi Hitung Campuran Pada Bilangan Bulat Contoh 2 ........................ 19
12. Kerangka Berpikir Pembelajaran Bilangan Bulat ....................................... 36
13. Analisis Iteraktif ......................................................................................... 45
14. Bagan prosedur penelitian ......................................................................... 52
15. Grafik Nilai Matematika Materi Bilangan Bulat Siswa kelas IV SD
Negeri 01 Blumbang Pada Kondisi Awal .................................................... 58
16. Grafik Nilai Matematika Materi Bilangan Bulat Siswa kelas IV SD
Negeri 01 Blumbang Pada Siklus I .............................................................. 71
17. Grafik Nilai Matematika Materi Bilangan Bulat Siswa kelas IV SD
Negeri 01 Blumbang Pada Siklus II ............................................................ 84
18. Nilai rata-rata Rata-Rata Hasil kemampuan berhitung bilangan bulat dan
Prosentase Ketuntasan Klasikal Sebelum Tindakan, Siklus I, dan Siklus II 86
19. Perbandingan Ketidaktuntasan dan Ketuntasan Siswa Pada Prasiklus,
Siklus I, dan Siklus II .................................................................................. 87
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Rincian Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian ........................................ 39
2. Daftar Nilai Matematika Materi Bilangan Bulat
Pada Kondisi awal .................................................................................. 55
3. Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Matematika
Materi Bilangan Bulat PadaKondisi awal ............................................... 57
4. Daftar Nilai Matematika Materi Bilangan Bulat
Pada Siklus I ........................................................................................... 68
5. Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Matematika Materi Bilangan Pada
Siklus I .................................................................................................... 70
6. Daftar Nilai Matematika Materi Bilangan Bulat Pada Siklus II ............ 81
7. Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Matematika Materi Bilangan Bulat /
Pada Siklus II ......................................................................................... 83
8. Perbandingan Rata-Rata Hasil kemampuan berhitung bilangan bulat
dan Prosentase Ketuntasan Klasikal Sebelum Tindakan, Siklus I, dan
Siklus II ................................................................................................... 85
9. Perbandingan Ketidaktuntasan dan Ketuntasan Siswa Pada Prasiklus,
Siklus I, dan Siklus II ............................................................................. 86
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran ` Halaman
1. Silabus Matematika Kelas IV Siklus I ................................................... 94
2. Silabus Matematika Kelas IV Siklus II .................................................. 96
3. Kisi-kisi Soal Bilangan Bulat Dengan Pembelajaran
Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Siklus I ................ 97
4. Kisi-kisi Soal Bilangan Bulat Dengan Pembelajaran
Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Siklus II ............... 98
5. Foto Sebelum Tindakan ......................................................................... 99
6. Daftar Nilai Sebelum Tindakan ............................................................ 100
7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ......................................... 103
8. Lembar Pengamatan Proses Pembelajaran siswa Dalam
Pembelajaran Berhitung Bilangan Bulat Dengan Model
pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered heads Together (NHT)
Siklus I .................................................................................................. 123
9. Lembar Pengamatan Kinerja Guru Dalam
Pembelajaran Berhitung Bilangan Bulat Dengan Model
pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered heads Together (NHT)
Siklus I .................................................................................................. 127
10. Hasil tes Kemampuan Berhitung Bilangan Bulat
Siswa kelas IV SD Negeri 01 Blumbang pada Siklus I ........................ 131
11. Foto Siklus I ......................................................................................... 133
12. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ....................................... 138
13. Lembar Pengamatan Proses Pembelajaran Siswa Dalam
Pembelajaran Berhitung Bilangan Bulat Dengan
Model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered heads Together
(NHT) Siklus II ..................................................................................... 158
14. Lembar Pengamatan Kinerja Guru Dalam
Pembelajaran Berhitung Bilangan Bulat Dengan
Model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered heads Together
(NHT) Siklus II ..................................................................................... 161
15. Hasil tes Kemampuan Berhitung Bilangan Bulat
Siswa kelas IV SD Negeri 01 Blumbang pada Siklus II ...................... 165
16. Foto Siklus II ........................................................................................ 167
17. Surat Keterangan .................................................................................. 173
18. Surat Perijinan ....................................................................................... 174
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah jalan menuju kesuksesan. Dengan pendidikan manusia
memiliki kecerdasan dan wawasan yang luas. Dan karena itu pendidikan pula
terdapat orang-orang yang memiliki martabat yang lebih tinggi dibandingkan
dengan orang-orang yang tidak berpendidikan. Karena dengan pendidikan yang
dimiliki,seorang dapat mengembangkan potensi dirinya dan dapat menentukan
jalan hidupnya.
Pendidikan adalah sebuah kinerja yang selalu baru, membutuhkan satu
bentuk pemahaman yang berkesinambungan, pembacaan yang tiada henti, dan
persiapan yang cukup karena kondisi dalam proses belajar mengajar selalu
berubah- ubah. Mahmud Khalifah & Usamah Quthub, (2009:63).
alam Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) pasal 1, pengertian pendidikan adalah
sebagai berikut:
Pedidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar pesrta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan dan diperlukan dirinya,
Masyarakat, Bangsa dan Negara.
Pendidikan diusahakan dan diselenggarakan oleh pemerintah sebagai
usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa (UU Sisdiknas, 2003:4).Oleh karena
itu diwajibkan bagi setiap warga Negara untuk mengikuti pendidikan dasar dan
pemerintah wajib membiayainya (UUD 1945 pasal 2).
Matematika dianggap sebagai pelajaran yang sulit hal ini karena
matematika memerlukan kemampuan berhitung yang baik untuk menyelesaikan
soal dan memperoleh jawaban dengan benar dan tepat.Padahal tidak semua siswa
memiliki kemampuan berhitung yang baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Banyak siswa Sekolah Dasar tidak terampil dalam soal hitung menghitung
sekalipun sederhana. Selain itu siswa menganggap matematika sebagai pelajaran
yang sulit karena guru yang mengajarkan jarang menggunakan model
pembelajaran yang menyenangkan yang dapat menarik perhatian siswa. Guru
hanya menggunakan model pembelajaran konvensional. Dimana didalam
pembelajaran hanya dari gurunya saja yang aktif sedangkan siswa hanya
mendengar penjelasan guru atau disebut satu arah. Keadaan seperti ini membuat
siswa merasa bosan dan semangat belajar berkurang.. Bahkan guru seringkali
menunjukan sikap yang kurang kooperatif dengan siswa sehingga walaupun guru
menerangkan pelajaran dengan sungguh-sungguh siswa tetap mersa sukar untuk
menguasai materi pelajaran yang dilakukan.
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan dengan guru kelas IV SDN 01
Blumbang Tawangmangu Karanganyar, salah satu materi yang dirasakan sulit
pada mata pelajaran matematika kelas IV semester II adalah operasi bilangan
bulat. Kesulitan tersebut meliputi menjumlahkan dan mengurangkan bilangan
bulat juga pengerjaan hitung campuran. Siswa terkadang masih bingung cara
menyelesaikan soal campuran antara bilangan bulat positif dan negatif. Bahkan
kemampuan berhitung bilangan bulat siswa kelas IV tergolong masih rendah.
Dari hasil pengamatan peneliti bahwa kelas IV SD Negeri 01 Blumbang,
Tawangmangu diperoleh, guru masih menggunakan model pembelajaran
konvensional, dimana didalam pembelajaran hanya dari gurunya saja yang aktif
sedangkan siswa hanya mendengar penjelasan guru atau disebut satu arah dan
kurang variasi dalam mengajar serta tidak menggunakan media pembelajaran /
alat peraga yang mendukung, sehingga siswa merasa bosan dan kurang perhatian.
Meskipun fasilitas yang di sediakan cukup mendukung, namun banyak guru yang
merasa belum siap untuk memaksimalkan penggunaan fasilitas yang ada.
Sedangkan jika dilihat dari data daftar nilai harian siswa nilai ulangan
harian pada pokok bahasan bilangan bulat masih banyak siswa yang tidak lulus
KKM, Selain itu, rata- rata nilai yang relaitif lebih kecil jika dibandingkan dengan
nilai ulangan harian materi lainnya. Kemampuan berhitung bilangan bulat siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
kelas IV tergolong masih rendah. Indikator rendahnya kemampuan berhitung
bilangan bulat tersebut berdasarkan hasil nilai harian siswa. Dari data daftar nilai
dari guru kelas diperoleh nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 35 dengan nilai rata-
rata kelas 64,05. Kriteria Ketuntasan Minimal yang harus dicapai siswa untuk
mata pelajaran Matematika adalah 65. Dari keseluruhan siswa berjumlah 37,
hanya 18 siswa yang sudah mencapai KKM dan masih ada 19 siswa yang belum
mencapai KKM. Sehubungan dengan hal tersebut, yang menjadi perhatian peneliti
adalah bagaimana siswa bisa menyelesaikan soal bilangan bulat positif maupun
negatif baik dalam penjumlahan pengurangan maupun hitung campuran.
Peneliti ingin memberikan alternatif yang diharapkan dapat membantu
guru memperbaiki proses pembelajaran dan juga membantu siswa agar mampu
mengoperasikan bilangan bulat yaitu melalui salah satu tipe pembelajaran dari
model pembelajaran kooperatif. Aktifitas pembelajaran kooperatif menekankan
pada kesadaran siswa perlu belajar untuk mengaplikasikan pengetahuan, konsep,
keterampilan kepada siswa yang membutuhkan atau anggota lain dalam
kelompoknya, sehingga belajar kooperatif dapat saling menguntungkan antara
siswa yang berprestasi rendah dan berprestasi tinggi. Model pembelajaran
kooperatif sangat cocok diterapkan pada pembelajaran matematika karena dalam
mempelajari matematika tidak cukup hanya mengetahui dan menghafal konsep-
konsep matematika tetapi juga dibutuhkan suatu pemahaman serta kemampuan
menyelesaikan persoalan matematika dengan baik dan benar. Melalui model
pembelajaran ini siswa dapat mengemukakan pemikirannya, saling bertukar
pendapat, saling bekerja sama jika ada teman dalam kelompoknya yang
mengalami kesulitan. Hal ini dapat meningkatkan motivasi siswa untuk mengkaji
dan menguasai materi pelajaran matematika sehingga nantinya akan
meningkatkan prestasi belajar matematika siswa.
Model pembelajaran kooperatif terdiri dari empat pendekatan yaitu STAD
(Student Teams Achievement Devision), jigsaw, Investigasi Kelompok (Teams
Games Tournament), dan pendekatan struktural yang meliputi Think Pair Share
dan Numbered Heads Together (NHT) (Trianto, 2007: 49). Melihat penguasaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
siswa terhadap matematika khususnya materi operasi hitung bilangan bulat positif
maupun negatif meliputi penjumlahan, pengurangan dan hitung campuran. Maka
dalam penelitian ini model pembelajaran yang dipilih adalah model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT). Karena pada model ini siswa
menepati posisi sangat dominan dalam proses pembelajaran dan terjadinya
kerjasama dalam kelompok dengan ciri utamanya adalah penomoran sehingga
semua siswa berusaha untuk memahami setiap materi yang diajarkan dan
bertanggung jawab atas nomor anggotanya masing-masing.
Peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered
Heads Together (NHT) karena model pembelajaran kooperatif Numbered Heads
Together (NHT) menggunakan sistem kelompok kecil, sehingga siswa bisa
meningkatkan kerja sama, saling membagikan ide-ide dan mempertimbangkan
jawaban yang tepat.
Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Togather (NHT)
memberi kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan
mempertimbangkan jawaban yang tepat. Model pembelajaran ini juga mendorong
siswa untuk meningkatkan kerjasama mereka (Isjoni,2002:78).
Dengan pemilihan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads
Together (NHT) ini, diharapkan pembelajaran yang terjadi dapat lebih bermakna
dan memberi kesan yang kuat pada siswa. Model pembelajaran Numbered Heads
Together (NHT) ini cocok untuk semua umur dan semua mata pelajaran yang
mengajarkan bidang studi yang jelas seperti matematika dan berhitung.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti akan melaksanakan Penelitian
Tindakan Kelas yang berjudul ”Peningkatan Kemampuan Berhitung Bilangan
Bulat Melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together
(NHT) Pada Siswa Kelas IV SDN 01 Blumbang Tawangmangu Karanganyar
Tahun Pelajaran 2010/2011”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan
dikaji dalam penelitian ini adalah “ Apakah penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan
kemampuan berhitung bilangan bulat pada siswa kelas IV SDN 01 Blumbang
Tawangmangu Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011”?.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah “ Meningkatkan kemampuan berhitung bilangan bulat
melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads
Together (NHT) pada siswa kelas IV SDN 01 Blumbang Tawangmangu
Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011”.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian dapat dibedakan atas manfaat teoritis dan praktis.
1. Manfaat Teoritis.
Sebagai sumbangan karya ilmiah melalui biro skripsi tentang
meningkatkan kemampuan berhitung bilangan bulat dan berkembangnya
pemikiran untuk meningkatkan pelayanan pendidikan terhadap anak yang
memiliki kesulitan berhitung melalui model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Heads Together (NHT).
2. Manfaat Praktis.
a. Bagi siswa.
1) Meningkatkan kemampuan siswa dalam berhitung bilangan bulat.
2) Meningkatkan keaktifan siswa dalam kelompok.
3) Meningkatkan semangat siswa dalam proses pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
b. Bagi guru.
1) Membantu guru dalam memperbaiki proses pembelajaran.
2) Diperolehnya wawasan tentang model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Heads Together (NHT).
3) Meningkatkan profesionalisme guru.
c. Bagi sekolah.
1) Meningkatkan kualitas sekolah.
2) Tumbuhnya iklim pembelajaran siswa aktif di sekolah.
3) Tumbuhnya semangat guru dalam mengembangkan proses
pengembangan proses pembelajaran yang bermutu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Tinjauan Tentang Kemampuan Berhitung
a. Pengertian Kemampuan
Kemampuan dibutuhkan setiap orang untuk melaksanakan sesuatu.
Tanpa kemampuan, apa yang dilakukan tidak akan maksimal. Kemampuan
berasal dari kata dasar “mampu” yang berarti kuasa (bisa, sanggup melakukan
sesuatu, dapat, berada, kaya, mempunyai harta berlebihan) (Inda Putri
Manroe, 276). Kemampuan dapat diartikan sebagai kesanggupan, kecakapan,
kekuatan, atau potensi diri sendiri (Depdikbud, 1999:623)
Kemampuan barasal dari kata mampu yang berarti ; kecakapan, kekuatan
kita berusaha dengan diri sendiri. Kekayaan; karena sudah memadai. Daya
serap kemampuan sebidang tanah menyerap sebuah tenaga kerja. (Kamus
Besar Bahasa Indonesia 1990:311)
Menurut Hanurda, kemampuan juga dapat diartikan sebagai kecakapan
atau potensi menguasai suatu keahlian yang merupakan bawaan sejak lahir
atau merupakan hasil latihan atau praktek dan digunakan untuk mengerjakan
sesuatu yang dilakukan melalui tindakannya
(http://digilip.petra.ac.id/viewer.php?page=1&submit.y=0&qual=high&fnam
e=/jiunkpe/sl/eman/2008/jiunkpe-ns-sl-2008-31403361-9052-hanurda-
chapter2.pdf).
Menurut Chalpin ability (kemampuan, kecakapan, ketangkasan, bakat,
kesanggupan) merupakan tenaga (daya kekuatan) untuk melakukan suatu
perbuatan. Sedangkan menurut Robbins, kemampuan merupakan kesanggupan
bawaan sejak lahir, atau merupakan hasil latihan atau praktek
(http://digilip.petra.ac.id/viewer.php?page=1&submit.y=0&qual=high&fnam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
e=/jiunkpe/sl/eman/2008/jiunkpe-ns-sl-2008-31403361-9052-hanurda-
chapter2.pdf).
Dari beberapa pengertian di atas dapat penulis simpulkan bahwa
pengertian kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan atau potensi
bawaan sejak lahir atau hasil latihan yang dapat digunakan untuk melakukan
suatu perbuatan.
b. Pengertian Berhitung
Menurut Dali S. Naga (Mulyono Abdurrahman, 2003: 253) Aretmatika
atau berhitung adalah cabang matematika yang berkenaan dengan hubungan-
hubungan bilangan-bilangan nyata dengan perhitungan mereka terutama
menyangkut penjumlahan pengurangan perkalian dan pembagian. Secara
singkat aritmatika atau berhitung adalah pengetahuan tentang bilangan.
Berhitung berasal dari kata hitung yang berarti mengerjakan hitungan
(menjumlahkan, mengurangi, mengalikan, membagi, memperbanyakan dan
sebagainya). Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:405)
Pembelajaran merupakan pembelajaran yang dimaksudkan untuk
menggiring siswa agar memiliki kemampuan berpikir objektif, kritis, cermat,
analitis dan logis. Untuk memenuhi maksut tersebut, maka siswa harus
memiliki kemampuan berhitung dengan baik. Berhitung disamping menulis
dan membaca, dipandang sebagai salah satu landasan dan wahana pokok
(siswa) untuk menggali dan mengembangkan pengetahuan dan teknologi
(Jurnal Penelitian Pendidikan Dasar, nomor 2, tahun I, 1996). Dengan
demikian kemampuan berhitung yang baik, siswa memiliki landasan yang
kuat untuk mempelajari pengetahuan yang lebih lanjut.
Berhitung merupakan salah satu tahapan belajar yang harus dilalui
setipa anak. Oleh karena itu tidak ada salahnya jika kita sebagai orang tua atau
guru mengajari anak untuk berhitung sendini mungkin. Dikarenakan berhitung
sangat erat dengan angka-angka.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Dari pendapat di atas dapat penulis simpulkan bahwa berhitung adalah
mengoperasikan sejumlah bilangan yang berbentuk angka yaitu
menjumlahkan, mengurangi, membagi dan memperbanyak dan sebagainya.
c. Pengertian Kemampuan Berhitung
Nyimas Aisyah, dkk (2007:6.5) kemampuan berhitung merupakan
salah satu kemampuan yang penting dalam kehidupan sehari-hari, dapat
dikataka bahwa semua aktifitas kehidupan manusia memerlukan kemampuan
ini. Menurut Dewa Ketut Sukardi ( dalam sulis 2007:14) bahwa kemampuan
berhitung adalah kemampuan yang memerlukan penalaran dan ketrampilan
aljabar termasuk operasi hitung.
Kemampuan berhitung sangat diperlukan dalam pembelajaran
Matematika. Kemampuan berhitung merupakan kemampuan matematis yang
didalamnya tedapat kemampuan melakukan pengerjaan-pengerjaan hitung
seperti menjumlah, mengurang, mengalikan, membagi, memengkatkan,
menarik akar, menarik logaritma serta memanipulasi bilangan-bilangan dan
lambing-lambang matematika (Jurnal Penelitian Pendidikan Dasar, nomor 2,
tahun I, tahun 1996).
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
kemampuan berhitung adalah kecakapan dalam mengoperasikan bilangan-
bilangan nyata yang berbentuk angka terutama menyangkut penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian.
2. Tinjauan Tentang Matematika
a. Pengertian Matematika
R.Soedjadi (2000:11) berpendapat pengertian matematika 1).
Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir secara
sistematik, 2). Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi,
3). Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logik dan berhubungan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
dengan bilangan, 4).Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta
kuantitatif dan masalah tentang ruang dan bentuk, 5).Matematika adalah
pengetahuan tentang struktur-struktur yang logik, 6).Matematika adalah
penngetahuan tentang aturan-aturan yang ketat.
Ruseffendi (Heruman, 2001:1) Matematika adalah bahasa simbol; ilmu
deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif; ilmu tentang
keteraturan, dan struktur yang tidak didefinisikan , keunsur yang didefinisikan,
keaksioma atau postulat, dan akhirnya ke dalil. Sedangkan menurut soedjadi
(2000), yaitu memiliki objek tujuan abstrak, bertumpu pada kesepakatan, dan
pola pikir yang deduktif.
Johson dan Myklebust (Mulyono Abdurrahman, 2005:252)
menyatakan bahwa Matematika adalah bahasa simbolis dan praktis untuk
mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan
fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan berpikir. Sedangkan menurut
Lerner (Mulyono Abdurrahman, 2003:252) menyatakan bahwa matematika
disamping sebagai bahasa simbolis juga merupakan bahasa universal yang
memungkinkan manusia memikirkan, mencatat dan mengkomunikasikan ide
mengenai elemen dan kualitas.
Sutawijaya (Nyimas Aisyah dkk, 2007:11) menyatakan bahwa
Matematika mengkaji benda abstrak (benda pikiran) yang disusun
menggunakan (lambang) dan penalaran deduktif.
Dienes (Nyimas dkk, 2007:2.7) menyatakan bahwa pada dasarnya
matematika dapat dianggap sebagai studi tentang struktur, memisah-misahkan
hubungan-hubungan diantaran struktur-struktur dan mengkategorikan
hubungan-hubungan diantara struktur.
Jonson dan Rising (Asep Jihad, 2008:153) Matematika adalah pola
berfikir, pola mengorganisasikan pembuktian yang logika, matematika itu
adalah bahasa, bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan
cermat, jelas, akurat dengan simbul yang padat, lebih berupa bahasa simbul
mengenai arti dari pada bunyi; matematika adalah pengetahuan struktur yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
terorganisasi, sifat-sifat atau teori-teori dibuat secara deduktif berdasarkan
kepada unsur yang tidak di definisikan, aksioma, sifat atau teori yang telah
dibuktikan kebenarannya, matematika adalah ilmu tentang pola keteraturan
pola atau ide, dan matematika adalah suatu seni, keindahannya terdapat pada
keterurutan dan keharmonisan.
Secara simpel matematika diartikan sebagai telaahan tentang pola dan
hubungan, suatu jalan atau pola berfikir, suatu seni, suatu bahasa dan suatu
alat (Reys, 1984), karenanya matematika bukan pengetahuan yang
menyendiri, tetapi keberadaanya untuk membantu manusia dalam memahami
dan menguasai permasalahan sosial, ekonomi dan alam (Kline, 1973).
Pembelajaran matematika yang dilaksanakan siswa harus memberikan
situasi yang dapat dibayangkan siswa atau memiliki hubungan dengan dunia
nyata. Gail A. William (1983:3) menyatakan Matematics is beautiful and
useful creation of the human mind and spirit. Matematika adalah sebuah
kreasi yang indah dan berguna dalam pikiran dan jiwa manusia.
Paling (Mulyono Aburrahmam, 2003:252) mengemukakan bahwa
matematika adalah suatu cara untuk menemukan jawaban terhadap masalah
yang dihadapi manusia; Suatu cara menggunakan informasi, menggunakan
pengetahuan bentuk dan ukuran, menggunakan pengetahuan atau menghitung,
dan yang paling penting adalah memikirkan dalam diri manusia itu sendiri
dalam melihat hubungan-hubungan.
Berdasarkan pendapat diatas dapat penulis simpulkan bahwa
matematika adalah ilmu yang mengkaji benda abstrak dan disusun dengan
menggunakan bahasa simbol untuk mengekspresikan hubungan kuantitatif
serta berguna untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
b. Tujuan Matematika
Matematika sangat berguna dalam berbagai bidang. Menurut Soedjadi
(2000:43) Dalam Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP)
mengemukakan bahwa:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Tujuan Umum diberikannya matematika dijenjang pendidikan dasar
dan Pendidiksn Umum adalah: (a). Mempersiapkan siswa agar sanggup
menghadapi perubahan keadaan di dalam kehidupan dan dunia yang selalu
berkembang, melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran secara logis,
rasional, kritis, cermat, jujur, efektif, dan efisien, (b). Mempersiapkan siswa
agar dapat menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam
kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan.
Tujuan Khusus pengajaran matematika di Sekolah Dasar adalah: (a).
Menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan berhitung (menggunakan
bilangan) sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari, (b).Menumbuhkan
kemampuan siswa, yang dapat dialihgunakan, melalui kegiatan matematika,
(c).Mengembangkan pengetahuan dasar matematika sebagai bakal belajar
lebih lanjut di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), (d).Membentuk
sikap logis, kritis, cermat, kreatif, dan disiplin.
Asep Jihad (2008:153) mengemukakan tujuan siswa mempelajari
matematika yakni memiliki kemampuan dalam : (a).Menggunakan alogaritma
(prosedur pekerjaan), (b).Melakukan manipulasi secara matematika,
(c).Mengorganisasi data, (d).Memanfaatkan symbol; tabel; diagram dan
grafik, (e).Mengenal dan menemukan pola, (f).Menarik kesimpulan,
(g).Membuat kalimat atau model matematika, (h).Membuat interpretasi
bangun dalam bidang dan ruang, (i).Memahami pengukuran dan satuan-
satuannya, (j). Menggunakan alat hitung dan alat bantu matematika.
Berdasarkan pendapat di atas dapat penulis simpulkan bahwa tujuan
matematika adalah mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan
matematika dalam kehidupan sehari-hari melalui latihan bertindak atas dasar
pemikiran secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur, efektif dan efisien,
sehingga siswa dapat memiliki kemampuan dalam, menggunakan alogaritma,
mengorganisasi data, mengenal dan menemukan pola, menarik kesimpulan,
dan lain sebagainya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
c. Fungsi Matematika
Asep Jihad (2008:153) mengemukakan bahwa berdasarkan kurikulum
matematika fungsi matematika adalah sebagai wahana untuk: (a).
Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bilangan
dan simbol, (b). Mengembangkan ketajaman penalaran yang dapat
memperjelas dan menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
Cockroft (Mulyono Abdurrahman, 2003:253), Matematika perlu
diajarkan kepada siswa karena : (a). Selalu digunakan dalam segi waktu, (b).
Semua bidang studi memerlukan matematika yang sesuai, (c). Merupakan
sarana komunikasi yang kuat, singkat dan jelas, (d). Dapat digunakan untuk
menyajikan informasi dalam berbagai cara, (e). Meningkatkan kemampuan
berpikir logis, ketelitian dan kesadaran, keruangan dan fungsi memberikan
kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika
sangat besar fungsinya dalam kehidupan sehari-hari yaitu: dapat memberikan
bekal kepada peserta didik untuk berpikir logis, analitis, kritis dan
mengembangkan kreatifitas, meningkatkan kemampuan dalam usaha
memecahkan masalah yang menantang.
d. Pembelajaran Matematika
Matematika diajarkan kepada peserta didik melalui sebuah proses.
Menurut Nyimas Aisyah (2007:1.4), Pembelajaran Matematika adalah proses
yang sengaja dirancang dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan
memungkinkan seseorang (pelajar) melaksanakan kegiatan belajar
Matematika dan proses tersebut. Sedangkan menurut Bruner (Nyimas Aisyah,
2007:1.5), Pembelajaran Matematika adalah pembelajaran mengenai konsep-
konsep dan struktur-struktur Matematika yang terdapat didalam materi yang
dipelajari serta mencari hubungan antara konsep-konsep dan struktur-struktur
matematika itu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran
Matematika adalah proses yang dirancang dengan tujuan untuk menciptakan
suasana yang memungkinkan siswa mempelajari hubungan antara konsep-
konsep dan struktur matematika.
3. Tinjauan Materi Bilangan Bulat
a. Pengertian Bilangan Bulat
Materi yang dibahas dalam Matematika adalah persoalan bilangan
bulat. Bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri dari bilangan negatif,
bilangan nol dan bilangan positif . Magatur Sinaga, dkk, ( 2007:136).
Bilangan bulat adalah bilangan nol, bilangan asli, dan lawan bilangan
asli, bilangan-bilangan 0, 1, 2, 3, 4, 5, … disebut bilangan cacah, sedangkan
1, 2, 3, 4, 5, … disebut bilangan asli. Burhan Mustaqim dan Ary Astuty
(2008:137).
Bilangan bulat merupakan gabungan dari bilangan asli, bilangan nol
dan bilangan bulat negatif, bilangan-bilangan bulat negatif merupakan lawan
bilangan dari bilangan-bilangan positifnya, Bilangan yang terletak diatas 0
disebut bilangan positif dan di bawah 0 di sebut bilangan negatif. Buchori dkk
(2007: 86)
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa bilangan bulat
meliputi bilangan negative dari bilangan -1 (negatif satu), -2 (negatif dua), -3
(negatif tiga), dan seterusnya. Bilangan bulat juga terdiri dari bilangan nol (0)
dan bilangan positif dari bilangan 1 (positif satu), 2 (positif dua), 3 (positif
tiga), dan seterusnya.
b. Macam- macam Bilangan Bulat
1) Bilangan Bulat Positif
Bilangan bulat Positif adalah bilangan bulat yang terletak disebelah
kanan nol. Burhan Mustaqim dan Ary Astuty (2008:137), bilangan-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
bilangan bulat merupakan sebutan lain bilangan asli yaitu 1,2,3,4,5 dan
seterusnya.
Bilangan bulat positif, di depan angka diberi tanda positif (+).
Contoh :
+4 = positif empat
+7 = positif tujuh
Namun biasanya, tanda positif (+) di depan angka tidak selalu
ditulis.
2) Bilangan Nol
Bilanagan nol adalah bilangan yang hanya terdiri dari bilangan nol,
terletak antara bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif.
3) Bilangan Bulat Negatif
Bilangan bulat negatif adalah bilangan yang terletak disebelah kiri
nol. Bilangan bulat negatif, di depan angka diberi tanda negatif (-).
Contoh :
-4 = negatif empat
-7 = negatif tujuh
Berbeda dengan bilangan bulat bulat positif, tanda negatif (-) pada
bilangan bulat negatif harus selalu ditulis. Jika tidak ditulis akan
menyamai dengan bilangan bulat positif.
Gambar 1. Garis Bilangan Bulat.
c. Macam- Macam Operasi Bilangan Bulat
Menurut Mangatur Sinaga, dkk, (2007: 145), macam-macam operasi
bilangan bulat adalah sebagai berikut:
Bilangan Bulat Negatif Bilangan Bulat Positif
Nol
5 1 2 3 4 -4 -3 -2 -1 0 -5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
1) Operasi penjumlahan pada bilangan bulat
a) Penjumlahan pada bilangan bulat menggunakan garis bilangan
(1) Menjumlahkan pada bilangan bulat menggunakan garis bilangan
Contoh: 2+3 = 5
Gambar 2. Penjumlahan Bilangan Bulat Positif dengan Bilangan Bulat Positif
(2) Menjumlahkan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat
negatif
Contoh: (-2) + (-5) = (-7 )
Gambar 3. Penjumlahan Bilangan Bulat Negatif dengan Bilangan Bulat Negatif
(3) Menjumlahkan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat
negatif
Contoh: 3 + (-4) = (-1)
Gambar 4. Penjumlahan Bilangan Bulat Positif dengan Bilangan Bulat Negatif
5 1 2 3 4 -4 -3 -2 -1 0 -5
2 -2 -1 0 1 -7 -6 -5 -4 -3 -8
5 1 2 3 4 -4 -3 -2 -1 0 -5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
(4) Menjumlahkan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat
positif
Contoh: (-6) + 8 = 2
Gambar 5. Penjumlahan Bilangan Bulat Negatif dengan Bilangan Bulat Positif
b) Penjumlahan pada bilangan bulat tanpa menggunakan garis bilangan
1) 14 + 5 = 19
2) (-9) + (-14) = -23
3) 29 + (-12) = 17
4) (-28) + 16 = -12
2) Operasi pengurangan pada bilangan bulat
a) Penguranganpada bilanagan bulat menggunakan garis bilangan
(1) Mengurangkan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif
Contoh: 2 – 5 = (-3)
Gambar 6. Pengurangan Bilangan Bulat Positif dengan Bilangan Bulat Positif.
3 -1 0 1 2 -6 -5 -4 -3 -2 -7
-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
(2) Mengurangkan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat
negatif.
Contoh: (-2) – (-5) = 3
Gambar 7. Pengurangan Bilangan Bulat Negatif dengan Bilangan Bulat Negatif
(3) Mengurangkan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif
Contoh: 2 – (-5) = 7
Gambar 8. Pengurangan Bilangan Bulat Positif dengan Bilangan Bulat Negatif.
(4) Mengurangkan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat
positif.
Contoh: (-2) – 5 = -7
Gambar 9. Pengurangan Bilangan Bulat Negatif dengan Bilangan Bulat positif.
-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
b) Pengurangan pada bilangan bulat tanpa menggunakan garis bilangan
(1) 38 - 21 = 17
(2) (-14) - (-30) = 16
(3) 25 - (-12) = 37
(4) (-13) - 12 = -25
3) Operasi hitung campuran pada bilangan bulat
a) Operasi hitung campuran pada bilangan bulat menggunakan garis
bilangan.
Contoh 1 : (-4) + 12 - 3 = 5
Gambar 10. Operasi Hitung Campuran Pada Bilangan Bulat Contoh 1.
Contoh 2 : 6 – (-4) + (-15) = (-5)
Gambar 11. Operasi Hitung Campuran Pada Bilangan Bulat contoh 2.
-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
b) Operasi hitung campuran pada bilangan bulat tanpa menggunakan
garis bilangan
1) 27 + (-15) – 9 = 27 – 15 9
= 12 -9
= 3
2) 16 – (-25) + 14 = 16 + 25 +14
= 41 + 14
= 55
4. Tinjauan Tentang Model Pembelajaran Koopertif
Tipe Numbered heads together (NHT)
a. Pengertian Model Pembelajaran
Agus Suprijono (2009:11) berpendapat pembelajaran merupakan
terjemahan dari learning dan pengajaran terjemahan dari teaching.
Agus Suprijono (2009:45) berpendapat model pembelajaran
merupakan landasan praktek pembelajaran hasil penurunan teori psikologi
pendidikan dan teori belajar yang dirancang berdasarkan analisis terhadap
implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional di kelas,
dapat diartikan pula sebagai pola yang digunakan untuk penyusunan
kurikulum, mengatur materi, dan member petunjuk bagi guru di kelas.
Joice dan Weil ( Isjoni, 2007:50) model pembelajaran adalah suatu
pola atau rencana yang sudah direncanakan sedemikian rupa dan digunakan
untuk menyusun kurikulum mengatur materi pelajaran dan memberi petunjuk
kepada pengajar dikelasnya.
Arends (Agus Suprijono, 2009:46) model pembelajaran mengacu pada
pendekatan yang digunakan, termasuk didalamnya tujuan-tujuan
pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan
pembelajaran, dan pengelolaan kelas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Isjoni (1999:11) pembelajaran adalah sesuatu yang dilakukan oleh
siswa,bukan dibuat untuk siswa, pada dasarnya merupakan upaya pendidik
untuk membantu peserta didik untuk melakukan kegitan belajar.
Winataputra (Sugiyanto, 2008:7) model pembelajaran adalah kerangka
konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam
mengorganosasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar
tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran
dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas
pembelajaran.
Ahmat Sudrajat (http://www.psb-psma.org/content/blog/pengertian-
pendekatan-strategi-metode-teknik-taktik=dan-model-pembelajaran) model
pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal
sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru.
Dari beberapa pergertiaan di atas dapat di simpulkan bahwa model
pembelajaran adalah suatu pola yang sudah direncanakan secara sistematis
yang digunakan sebagai panduan dalam merencanakan pembelajaran,
mengatur materi pelajaran untuk mencapai tujuan belajar.
b. Model Pembelajaran Kooperatif
1) Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Isjoni (2009:15) Model Pembelajaran Kooperatif Learning berasal
dari kata kooperatif yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-
sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok
atau satu tim.
Slavin (Isjoni, 2009:15) mengemukakan “ In cooperative leraning
methods, student work together in four member team to master material
initially presented by the teachar ”.yang artinya kooperatif learning adalah
suatu model pembelajaran dimana sistem belajar dan bekerja dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif
sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam belajar.
Johson (Isjoni, 2009:15) mengemukakan “ Cooperanon means
working together to accomplish shared goal. Whithin cooperative
activities individuals seek outcomes that are beneficial to all other group
members. Cooperative learning is the instructional use of small groups
that allows students to work together to maximize their own and each
other as learning” .Berdasrkan uraian tersebut, kooperatif learning
mengandung arti bekerja bersama dalam mencapai tujuan bersama. Dalam
kegiatan kooperatif, siswa mencari hasil yang menguntungkan bagi
seluruh anggota kelompok. Belajar kooperatif adalah pemanfaatan
kelompok kecil untuk memaksimalkan belajar mereka dan belajar anggota
lainnya dalam kelompok itu.Prosedur kooperatif learning desain untuk
mengaktifkan siswa melalui inkuiri dan diskusi dalam kelompok kecil
yang terdiri atas 4-6 orang.
Eggen and Kauchak (Trianto, 2007:42) pembelajaran kooperatif
merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa
bekerja secara kolaborasi untuk mencapai tujuan bersama.
Anita Lie (Isjoni, 2009:16) menyebut kooperatif learning dengan
istilah pembelajaran gotong-royong yaitu sistem pembelajaran yang
memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja sama dengan
siswa lain dalam tugas-tugas yang terstruktur.
Sugiyanto (2008:35) Model pembelajaran kooperatif adalah
pendekatan pembelajran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil
siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk
mencapai tujuan belajar.
Arif Rohmat (2009:186) Pembelajaran kooperatif adalah model
pembelajaran yang menekankan pada saling ketergantungan positif antar
individu siswa, adanya tanggung jawab perseorangan, tatap muka,
komunikasi intensif antar siswa, dan evaluasi proses kelompok.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Hamid Hasan (Etin Solihatin, 2008:4) Pembelajaran Kooperatif
mengandung arti bekerja bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama.
Etin Solihatin (2008:4) Kooperatif Learning mengandung pengertian
sebagai suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di
antara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok,
yang terdiri dari dua orang atau lebih dimana keberhasilan kerja sangat
mempengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri,
kooperatif learning juga dapat diartikan sebagai suatu struktur tugas
bersama dalam suasana kebersamaan di antara sesama anggota kelompok.
Agus Suprijono (2009: 54) pembelajaran kooperatif adalah konsep
yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-
bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru.
Buchari Alma (2010: 85) kooperatif berarti bekerja sama dan
learning berarti belajar, jadi belajar melalui kegiatan bersama melalui
teknik- teknik tertentu, jadi pembelajaran kooperatif merupakan suatu
model pembelajaran dengan menggunakan kelompok kecil, bekerja sama.
Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang terdiri dari
kelompok-kelompok kecil yang bekerja bersama-sama dan saling
membantu dalam memahami materi pelajaran untuk mencapai tujuan
belajar. Selain itu kooperatif learning dapat dirumuskan sebagai kegiatan
pembelajaran kelompok yang terarah, terpadu, efektif, efisisen, kearah
mencari atau mengkaji sesuatu melalui proses kerjasama dan saling
membantu (sharing) sehingga tercapai proses dan hasil belajar yang
produktif (survive).
2) Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif
Isjoni (2009:21) Tujuan utama model pembelajaran kooperatif agar
peserta didik dapat belajar secara berkelompok bersama teman-temannya
dengan cara saling menghargai pendapat dan memberikan kesempatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
kepada orang lain untuk mengemukakan gagasannya dengan
menyampaikan pendapat mereka secara berkelompok.
Ibrahim (Isjoni, 2009:27) pada dasarnya model pembelajaran
kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga
pembelajaran yaitu :
a) Hasil belajar akademik.
Beberapa ahli berpendapat model pembelajaran ini membantu
siswa memahami konsep-konsep sulit dan dapat meningkatkan nilai
siswa pada belajar akademik dan perubahan dan perubahan norma
yang berhubungan dengan hasil belajar serta memberi keuntungan baik
pada siswa menyelesaikan tugas-tugas akademik.
b) Penerimaan terhadap perbedaan individu.
Model pembelajaran kooperatif memberi peluang bagi siswa
dari berbagai latar belakang dan kondisi untuk bekerja sama sehingga
menumbuhkan sikap saling menghargai sikap satu sama lain.
c) Pengembangan keterampilan social.
Model pembelajaran kooperatif mengajarkan kepada siswa
keterampilan bekerja sama dan kolaborasi. Keterampila-ketempilan
sosial penting dimiliki siswa, sebab saat ini banyak anak muda masih
kurang dalam keterampilan sosial.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan tujuan model
pembelajaran kooperatif yaitu mengajarkan kerja sama, memberikan
kesempatan untuk mengemukakan pendapat, membantu siswa
memahami konsep-konsep materi yang sulit, meningkatkan hasil
belajar siswa dan menumbuhkan sikap saling menghargai.
3) Ciri-Ciri Model Pembelajaran Kooperatif
Agus Suprijono (2009:58), mengemukakan Pembelajaran
kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar dalam kelompok. Ada unsur-
unsur dasar pembelajaran kooperatif yang membedakannya dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan. Pelaksanaan model
pembelajaran kooperatif dengan benar akan memungkinkan guru
mengelola kelas lebih efektif. Model pembelajaran kooperatif akan dapat
menumbuhkan pembelajaran efektif yaitu pambelajaran yang bercirikan:
(1) memudahkan sesuatu yang bermanfaat ”seperti, fakta, keterampilan,
nilai, konsep, dan bagaimana hidup serasi dengan sesame”. (2)
pengetahuan, nilai, dan keterampilan diakui oleh mereka yang kompeten
menilai,
Roger dan David Johnson (Agus Suprijono, 2009:58) mengatakan
bahwa tidak semua belajar kelompok bisa dianggap pembelajaran
kooperatif. Untuk mencapai hasil yang maksimal lima unsur dalam model
pembelajaran kooperatif harus diterapkan. Lima unsur tersebut adalah:
a) Saling ketergantungan positif.
Unsur ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif
ada dua pertanggungjawaban kelompok. Pertama, mempelajari bahan
dan ditugaskan kedalam kelompok. Kedua, menjamin semua anggota
kelompok secara individu mempelajari bahan yang ditugaskan
tersebut.
b) Tanggung jawab perseorangan.
Pertanggung jawaban ini muncul jika dilakukan pengukuran
terhadap keberhasilan kelompok.
c) Interaksi promotif.
Unsur ini penting karena dapat menghasilkan saling
ketergantungan positif.
d) Komunikasi antar anggota.
Untuk mengkoordinasikan peserta didk dalam pencapaian
tujuan peserta didik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
e) Pemrosesan kelompok.
Pemrosesan menilai, melalui pemrosesan kelompok dapat
diidentifikasi dari urutan atau tahapan kegiatan kelompok dan kegiatan
dari anggota kelompok.
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
kooperatif mempunyai ciri-ciri (1) belajar bersama dengan teman, (2)
saling mendengarkan pendapat, (3) adanya komunikasi antar anggota, (4)
adanya sifat saling ketergantungan yang positif.
4) Tipe-tipe Dalam Model Pembelajaran Kooperatif
Robert E. Slavin (Rochmat Wahab, 2009:186) dalam pembelajaran
kooperatif terdapat lima macam metode yang bisa diterapkan dalam
pembelajaran di kelas, yaitu: 1) team games (TGT), 2) student team
achievement divisions (STAD), 3) team assiated individualization (TAI),
4) jigsaw, 5) group investigation (GI).
Anita Lie (Arif Rohmat, 2009:186) ada 12 metode dalam
pembelajaran kooperatif, yaitu: 1) mencari pasangan, 2) bertukar
pasangan, 3) berpikir berpasangan berempat, 4) berkirim salam dan soal,
5) kepala bernomor, 6) kepala bernomor berstruktur, 7) dua tinggal dua
tamu, 8) keliling kelompok, 9) kancing gemerincing, 10) keliling kelas,
11) lingkaran kecil lingkaran besar, 12) tari bamboo, 13) jigsaw, 14)
bercerita berpasangan.
Trianto (2007: 52) menemukan dalam pembelajaran kooperatif
terdapat beberapa variasi tipe yang diterapakan yaitu:
a) Student Teams Achievement Division (NHT)
Pembelajaran kooperatif tipe STAD ini merupakan salah satu
tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan
kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5
orang siswa secara heterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis, dan
penghargaan kelompok.
b) Tim Ahli (jigsaw)
Langkah- langkah yang dilakukan dalam jigsaw adalah: Siswa
dibagi menjadi kelompok, Materi pelajaran diberikan kepada siswa
dalam bentuk teks dibagi menjadi beberapa sub bab, Setiap kelompok
membaca sub bab yang ditugaskan dan bertanggung jawab untuk
mempelajarinya, anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari
sub bab yang sama bertemu dalam kelompok- kelompok ahli untuk
mendiskusikannya, Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali
bertugas mengajar teman-temannya, Pada pertemuan dan diskusi
kelompok asal, siswa- siswa dikenai tagihan berupa kuis individu.
c) Investigasi Kelompok
Investigasi Kelompok merupakan model pembelajaran
kooperatif yang paling kompleks dan paling sulit untuk diterapkan.
Implementasi tipe investigasi kelompok guru membagi kelas menjadi
kelompok-kelompok dengan anggota 5-6 orang siswa yang heterogen,
Kelompok di sisni dapat dibentuk dengan mempertimbangkan
keakraban persahabatan atau minat yang sama dengan topik tertentu,
Selanjutnya siswa memilih topik untuk diselidiki, dan melakukan
penyelidikan yang mendalam atas topik yang dipilih. Selanjutnya ia
menyiapkan dan mempresentasikan laporannya kepada seluruh kelas.
d) Think Phare Share (TPS)
Think Phare Share (TPS) atau berpikir berpasangan berbagi
adalah merupakan jenis pembelajaran koopertatif yang dirancang
untuk mempengaruhu pola interaksi siswa. Guru menggunakan
langkah-langkah: Mengajukan suatu pertanyaan atau masalah yang
dikaitkan dengan pelajaran, Selanjutnya siswa berpasangan dan
mendiskusikan apa yang mereka peroleh dan menyatukan jawaban
dalam waktu 4-5 menit, Langkah terakhir guru meminta pasangan-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
pasangan untuk berbagi dengan kesekuruhan kelas yang telah mereka
bicarakan dan sebagian siswa mendapat kesempatan untuk melaporkan
ke depan kelas.
e) Numbered Heads Together (NHT)
Numbered Heads Together (NHT) atau penomoran berpikir
bersama adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang
dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai
alternatif terhadap struktur kelas tradisional. Dalam mengajukan
pertanyaan kepada seluruh kelas guru menggunakan empat struktur
fase sebagai sintaks NHT : Penomoran: dalam fase ini guru membagi
siswa kedalam kelompok 3-5 orang dan kepada anggota kelompok
diberi nomor I – V, Mengajukan pertanyaan: guru mengajukan sebuah
pertanyaan keoada siswa. Pertanyaan dapat bervariasi, pertanyaan
dapat amat spesifik dan dalam bentuk kalimat tanya. Misalnya,
“Berapakah jumlah gigi orang dewasa” atau berbentuk arahan,
Berpikir bersama: siawa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban
pertanyaan itu dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui
jawaban tim, Menjawab: guru memanggil suatu nomor tertentu,
kemudian siswa yang nomornya yang sesuai mengacungkan nomornya
dan menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas.
5) Kelebihan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif
Jarolimek & Parker (Isjoni, 2007: 24) mengatakan keunggulan
yang diperoleh dalam pembelajaran ini adalah a) ketergantungan individu,
c) Individu dilibatka dalam perencanaan dan pengelolaan kelas, d) Suasana
kelas yang rilaks dan menyenangkan, e) Terjalinnya hubungan yang
hangat dan bersahabat antara siswa dan guru, dan f) Memiliki banyak
kesempatan mengekspresikan pengalaman emosi yang menyenangkan.
Jurnal internasional yang berjudul Using Coopertive Learning to
Teach Mathematic to Students with Learning Disabilities, Diane Pedrotty
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Rivera mengungkapkan “ Teachers can use cooperative learning activities
to help students make connections between the concrete and abstract level
of instructions and carefully designed activities ” http:// www.pdfound.com
/dl/using–cooperative–learning–to-teach-mathematic-to-studentswith.../
093a0600fd12daa0561324be5739af7e.html) dari kutipan tersebut dapat
dijelaskan bahwa guru dapat menggunakan kegiatan pembelajaran
kooperatif untuk membantu siswa dalam mengaitkan hal konkret dan
abstrak melalui iterksi dengan teman-teman dan perencanaan kegiatan
yang baik.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan kelebihan model kooperatif
adalah meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir juga dalam
berhubungan dengan lingkungan sekitar.
6) Kelemahan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif
Jarolimek & Parker (Isjoni, 2007: 24) mengatakan kelemahan
model pembelajaran kooperatif diantaranya yaitu: a) Guru harus
mempersiapkan pembelajaran secara matang b) Agar proses pembelajaran
lancer dibutuhkan fasilitas, alat dan biaya yang memadai c) Selama diskusi
ada kecenderungan topik permasalahan meluas sehingga tidak sesuai
dengan waktu yang ditentukan, saat diskusi terkadang didominasi
seseorang.
Dari uaraian diatas dapat disimpulkan kelemahan model kooperatif
adalah dibutuhkan tenaga, waktu dan biaya untuk menjadi pembelajaraan
menjadi benar-benar efektif.
c. NHT (Numbered Heads Together)
Buchari Alma (2010: 94), Numberad Heads Together, dalam hal ini
kelompok terdiri atas 4 siswa, yang masing- masing diberi nomor 1, 2, 3, 4,
mereka diberi pertanyaan lalu dipikirkan bersama. Kemudian guru memanggil
nomor siswa, yang harus menyampaikan jawabannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Agus Suprijono (2009:92), mengungkapkan dalam Numbered Heads
Together (NHT) diawali dengan numbering (guru membagi kelas menjadi
kelompok-kelompok kecil), setelah kelompok terbentuk guru mengajukan
berbagai pertanyaan yang harus dijawab oleh tiap-tiap kelompok. Tiap-tiap
kelompok mempunyai kesempatan untuk menemukan jawaban. Pada
kesempatan ini tiap-tiap kelompok menyatukan kepalanya “ haeds together”
berdiskusi memikirkan atas pertanyaan dari guru. Langkah berikutnya guru
memanggil peserta didik yang memiliki nomor yang sama dari tiap-tiap
kelompok. Mereka diberi kesempatan memberi jawaban atas pertanyaan yang
telah diterimanya dari guru. Hal itu dilakukan terus hingga semua peserta
didik dengan nomor yang sama dari masing-masing kelompok mendapat
memaparkan atas pertanyaan guru.
Isjoni (2002:78) Numbered Heads Together (NHT) adalah tipe
pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Spencer Kagan dengan
melibatkan lebih banyak siswa dalam mereview mata pelajaran dan
memeriksa penguasaan mereka akan materi pelajaran.
Isjoni, (2007:78) Number Head Together di kembangkan Spencer
Kagan (1992) mengemukakan bahwa teknik ini memberi kesempatan kepada
siswa untuk saling membagikan ide-ide dan pertimbangkan jawaban yang
paling tepat. Selain itu teknik ini mendorong siswa meningkatkan semangat
kerja mereka.
Number Head Together adalah suatu Model pembelajaran yang lebih
mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan
melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di
depan kelas (Rahayu, 2006). http://iqbalali.com/2010/01/03/nht-numbered-
head-together/
Trianto (2007: 62), Numbered Heads Together (NHT) atau penomoran
berpikir bersama adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang
dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
terhadap struktur kelas tradisional. Dalam mengajukan pertanyaan kepada
seluruh kelas guru menggunakan empat struktur fase sebagai sntaks NHT :
1) Penomoran: dalam fase ini guru membagi siswa kedalam kelompok 3-5
orang dan kepada anggota kelompok diberi nomor I – V.
2) Mengajukan pertanyaan: guru mengajukan sebuah pertanyaan keoada
siswa. Pertanyaan dapat bervariasi, pertanyaan dapat amat spesifik dan
dalam bentuk kalimat tanya. Misalnya, “Berapakah jumlah gigi orang
dewasa” atau berbentuk arahan.
3) Berpikir bersama: siawa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban
pertanyaan itu dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui
jawaban tim.
4) Menjawab: guru memanggil suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang
nomornya yang sesuai mengacungkan nomornya dan menjawab
pertanyaan untuk seluruh kelas.
Hanifah dan Cucu Suhana (2009:41), dalam Numbered Heads
Together (NHT) menemukakan langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam
model pembelajaran ini sebagi berikut:
1) Peserta didik dibagi dalam kelompok setiap peserta didik dalam setiap
kelompok mendapat nomor.
2) Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya.
3) Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan setiap
anggota kelompok dapat mengerjakannya atau mengetahuai jawabannya.
4) Guru memnggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil
melaporkan hasil kerja sama mereka.
5) Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang
lain.
6) Kesimpulan.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Numbered
Heads Together (NHT) pada dasrnya merupakan salah satu bentuk tipe dari
model pembelajaran kooperatif yang ciri khasnya adalah guru mebentuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
kelompok kecil. Memberikan nomor yang berbeda pada setiap anggota
kelompok, memberikan permasalahan atau soal-soal yang harus dipecahkan
bersama dan menunjuk siswa secara acak melalui nomor yang diambil guru.
Berdasarkan pembahasan diatas peneliti memilih menerapkan
pembelajaran Number Head Together (NHT) karena cara ini menjamin
keterlibatan total dan tanggungjawab semua anggota kelompok karena setiap
siswa mempunyai peluang yang sama besar untuk mempresentasika secara
individu dari hasil kerja kelompok. Siswa yang menguasai atau memahami
akan mudah terlihat saat mempresentasikan hasil sehingga guru akan tahu
dimana kesulitan dimana siswa selain itu, Penerapan pembelajaran Number
Head Together (NHT) membiasakan siswa dengan kejadian-kejadian yang
kongkret yang menuntut anak untuk selalu siap dalam menjawab soal
sehingga tumbuh rasa dalam diri siswa untuk selalu mengikuti proses
pembelajaran dengan sebaik-baiknya. Hal ini sesuai dengan teori
pembelajaran kognitif dikemukakan oleh Jean Piaget.
Piaget (Nyimas Aisyah dkk, 2007:2.3), berpandapat proses berpikir
manusia merupakan suatu perkembangan yang bertahap dan berpikir
intelektual kongkret keabstrakan berurutan melalui empat tahap sebagai
berikut:
1) Periode Sensori Motor (0-2) tahun: karakteristik periode ini merupakan
gerakan-gerakan sebagai akibat reaksi langsung dari rangsangan itu timbul
karena anak melihat dan meraba obyek.
2) Periode Pra-operasional (2-7) tahun: operasi yang dimaksud disini adalah
suatu proses berpikir atau logik, dan merupakan aktifitas mental, bukan
aktifitas sensori motor.
3) Periode Operasi kongkret (7-12) tahun: dalam periode ini anak berpikirnya
sudah dikatakan menjadi operasional. Periode ini disebut operasi kongkret
sebab berpikir logiknya atas didasarkan atas manipulasi fisik dari obyek-
obyek.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
4) Periode Operasi Formal (> 12) tahun: periode ini merupakan tahap terakhir
dari keempat periode perkembangan intelektual periode operasi formal ini
disebut juga periode hipotektif-deduktif yang merupakan tahap tertinggi
dari perkembangan intelektual.
Berdasarkan teori piaget siswa kelas IV termasuk dalam kategori
operasional kongkret. Oleh karena itu guru harus mampu membuat
perencanaan pembelajaran yang dapat menarik siswa, misalnya waktu belajar
tidak terlalu panjang serta divariasi dengan kejadian-kejadian yang
menyenangkan sehingga siswa tidak merasa bosan.
Berdasarkan uraian diatas dapat dianalisis oleh penulis kelebihan dan
kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together
(NHT) adalah sebagai berikut:
1) Kelebihan.
Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads
Together (NHT) yaitu: a) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, b)
mampu memperdalam pamahaman siswa,c) menyenangkan siswa dalam
belajar, d) mengembangkan sikap positif siswa, e) mengembangkan sikap
kepemimpinan siswa, f) mengembangkan rasa ingin tahu siswa, g)
meningkatkan rasa percaya diri siwa, h) mengembangkan rasa saling
memiliki, i) serta mengembangkan keterampilan untuk masa depan.
2) Kelemahan.
Kelemahan model pembelajaran kooperatif Numbered Heads
Together (NHT) yaitu: a) siswa pandai kemungkinan besar akan
mendominasi diskusi sehingga siawa yang kuarang pandai dan pasif akan
merasa rendah diri, b) diskusi akan kurang berjalan lancar jika yang
bekerja sama tidak semua anggota, c) siswa akan merasa sedikit canggung
dalam berkerja kelompok jika tidak terbiasa kerja dalam kelompok, d)
pengelompokan siswa membutuhkan tempat yang berbeda dan
membutuhkan waktu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
B. Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini antara berikut :
1. Sarjono (2010: 65). Dalam peneitian yang berjudul “Peningkatan
Kemampuan Berhitung Bilangan Bulat Melalui Media Garis Bilangan
Pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Sukorejo (Suatu Studi Kasus Pada Siswa
Kelas IV SD Negeri Sukorejo, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali
Tahun Pelajaran 2009/2010)”, menyimpulkan bahwa berhitung bilanagn
bulat siswa kelas IV SD Negeri 1 Sukorejo meningkat dengan
menggunakan media garis bilangan”.
2. Hidayah Puptu Saputri (2007 44). Dalam penelitian yang berjudul
“Eksperimentasi Pembelajaran Kooperatif melalui pendekatan Struktual “
Numbered Heads Together” ditinjau dari aktivitas belajar siswa penelitian
dilakukan terhadap siswa kelas VIII semester 1 SMP N I Sumpuih,
Kabupaten Banyumas sub pokok bahasan Fungsi), Menyimpulkan bahwa
model pembelajaran kooperatif melalui pendekatan struktual “Numbered
Heads Together” menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih
baik dibandingkan dengan menggunakan model konvensional pada sud
pokok bahasan Fungsi”.
Adanya penelitian yang relevan diatas digunakan oleh penulis untuk
memperoleh gambaran mengenai prosedur penelitian dan hasil yang diperoleh.
C. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan alur penalaran yang sesuai dengan tema
dan masalah penelitian, serta didasarkan pada kajian teoritis. Pada kondisi awal,
dari hasil Daftar nilai matematika dari guru kelas IV (lampiran 5) guru masih
mengajar secara konvensional, dimana guru masih menggunakan metode ceramah
dan kurang mengoptimalkan metode yang ada sesuai dengan pokok bahasan,
menyebabkan siswa kurang memahami materi secara maksimal. Selain itu,
pembelajaran yang berpusat pada guru menyebabkan peserta didik menjadi pasif
dan mengalami kejenuhan dalam kegiatan pembelajaran. Hal tersebut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
menyebabkan kemampuan berhitung pada materi tentang bilangan bulat pada
siswa kelas IV SD Negeri 01 Blumbang masih tergolong rendah,
Berdasarkan permasalahan di atas, maka diperlukan adanya suatu model
pembelajaran kooperatif yang dapat meningkatkan kemampuan berhitung siswa.
Diantara berbagai model kooperatif dalam pembelajaran, model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Heads Togethar (NHT), diharapkan dapat membantu
meningkatkan kemampuan berhitung siswa, khususnya kemampuan berhitung
pada materi bilangan bulat. Model kooperatif tipe Numbered heads Together
(NHT) adalah suatu model pembelajaran dimana siswa di bentuk secara kelompok
dengan memberikan nomor yang berbeda, Guru memberikan suatu masalah dan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk diskusi, guru mengacak nomor dan
nomor yang keluar memyampaikan hasil diskusi kelompok di depan kelas.
Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads
Together (NHT) siswa akan lebih aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran,
ilmu yang diterima akan tahan lama dan pembelajaran akan lebih menyenangkan.
Maka pada kondisi akhir dapat diketahui proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together
(NHT) yang diduga dapat meningkatkan kemampuan berhitung pada materi
bilangan bulat siswa kelas IV SD Negeri 01 Blumbang yang ditandai dengan
siswa dapat menjelaskan, menguraikan, dan membuktikan serta menghitung
bilangan bulat dibuktikan dengan meningkatnya kemampuan berhitung siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Gambar 12. Kerangka berpikir pembelajaran bilangan bulat.
Kondisi
Awal
Tindakan
Siklus I
Indikator
ketercapaian
kinerja
sebesar 70%
Melaui PTK
Guru menggunakan model
pembelajaran kooperatif
tipe Numbered Heads
Together (NHT) proses
pembelajaran bilangan bulat
siswa.
Metode yang
digunakan guru
dalam pembelajaran
masih konvensional
(guru berceramah,
siswa hanya
mendengarkan dan
menerima informasi
dari guru)
Kemampuan berhitung
bilangan bulat siswa
rendah
Siklus II
Indikator
ketercapaian
kinerja
sebesar 80%
1. Perencana
an
2. Tindakan
3. Observasi
4. Refleksi
Kondisi
Akhir
Melalui model Numbered
Heads Together (NHT)
dapat meningkatkan
kemampuan berhitung
bilangan bulat siswa.
.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
D. Hipotesis
Berdasarkan kajian teori kerangka berpikir dalam penelitian ini diajukan
hipotesis sebagai berikut” Pennggunaan model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan kemampuan berhitung
bilangan bulat pada siswa kelas IV SDN 01 Blumbang
Tawangmangu,Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 01 Blumbang
Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar. Memiliki 6 ruang kelas,
1 kantor kepala sekolah dan guru, dengan tenaga kependidikan sejumlah 10
orang yang terdiri dari kepala sekolah, guru, dan penjaga. Tempat tersebut
dipilih dengan beberapa pertimbangan diantaranya sebagai berikut:
a. Hasil observasi siswa di SDN 01 Blumbang Tawangmangu Karanganyar
memenuhi syarat untuk dilaksanakan penelitian jika melihat situasi
pembelajaran Matematika di SDN 01 Blumbang Tawangmangu
Karanganyar yang belum optimal karena masih menggunakan model
pembelajaran konvensional dan belum pernah digunakan untuk penelitian
dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together
(NHT)
b. Penghematan waktu dan biaya, karena lokasi penelitian dekat dengan
tempat tinggal peneliti.
c. Keberadaan sampel memudahkan peneliti untuk memperoleh data.
2. Waktu
Waktu pelaksanaan penelitian ini pada semester genap Tahun Ajaran
2010/2011, yaitu mulai bulan Pebruari sampai dengan bulan Juli 2011 atau
selama 6 bulan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Tabel 1.Rincian Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian.
No
Kegiatan Februari Maret April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyalasaian Proposal
a. Pengamatan di
Sekolah
b. Pembuatan Proposal
c. Pengajuan Proposal
d. Revisi proposal dan
acc
2 Persiapan Penelitian
a. Mengurus Perijinan
b. Koordinasi dengan
guru
c. Persiapan Peralatan
d. Mendiskusikan teknik
pelaksanaan tindakan
3 Pelaksanaan Penelitian
a. Siklus I
b. Siklus II
c. Analisis Hasil
Penelitian
4 Penyusunan Skripsi
5 Konsultasi laporan hasil
6 Seminar Pendadaran
7 Revisi hasil,
penggandaan, penjilidan,
pengiriman laporan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
B. Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri
Blumbang 1 Tawangmangu Karanganyar sebanyak 37 siswa terdiri dari 20 siswa
putra dan 17 siswa putri. Dengan pertimbangan bahwa kemampuan menghitung
bilangan bulat dalam pembelajaran Matematika masih rendah.
C. Bentuk dan Strategi Penelitian
1. Bentuk Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini lebih
menekankan pada masalah proses. Sedangkan data yang akan diperoleh
berupa data yang langsung tercatat dari kegiatan lapangan, maka bentuk
pendekatan yang perlu digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif
kualitatif dan jenis penelitiannya adalah Penelitian Tindakan Kelas (classroom
action research). Menurut Wardhani, dkk (2008: 13) penelitian tindakan kelas
merupakan terjemahan dari Classroom Action Research yang berarti satu
action research yang dilakukan di kelas.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Penelitian
Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya
sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya
sebagai guru. Penelitian tindakan kelas berangkat dari permasalahan yang riil
yang dihadapi oleh guru dalam proses belajar mengajar.
2. Strategi Penelitian
Pada strategi penelitian ini langkah-langkah yang diambil adalah
strategi tindakan kelas model siklus karena obyek penelitian yang diteliti
hanya satu sekolah
Adapun langkah-langkah rancangan pelaksanaan PTK (Suharsimi
Arikuntoro, 2008: 16). Sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
a. Perencanaan Tindakan (planning).
Kegiatan ini meliputi:
1) Membuat perencanaan pengajaran.
2) Membuat lembar observasi.
3) Membuat alat evaluasi.
b. Pelaksanaan Tindakan (acting).
Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan
kegiatan pembelajaran.
c. Observasi (observing).
Tahap ini dilaksanakan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan
dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan.
d. Refleksi (reflecting).
Pada tahap ini data-data yang diperoleh melalui pengamatan dikumpulkan
dan dianalisis, guna mengetahui seberapa jauh tindakan telah membawa
perubahan dan perubahan apa yang terjadi.
D. Data dan Sumber Data
Data penelitian yang dikumpulkan berupa informasi. Dalam penelitian ini
diperoleh data kuantitatif. Data penelitian dikumpulkan dari berbagai sumber yang
meliputi :
1. Informan atau nara sumber, yaitu guru dan siswa SD Negeri 01 Blumbang
Tawangmangu Karanganyar.
2. Hasil pengamatan pelaksanaan penelitian dengan model pembelajaraan
kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT).
3. Informasi lain tentang kondisi kelas.
4. Dokumen atau arsip yang antara lain berupa kurikulum, rencana pelaksanaan
pembelajaran, hasil belajar siswa, dan buku penilaian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data di atas meliputi
pengamatan/observasi, tes, dan dokumentasi yang masing-masing secara singkat
diuraikan berikut ini:
1. Pengamatan/Observasi
Pupuh Fakhurrohman dan Sobry Sutikno, (2009: 86) berpendapat
Observasi dapat diartikan sebagai penghimpunan bahan – bahan keterangan
yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara
sistermatis terhadap berbagai fenomena yang dijadikan objek pengamatan.
Untuk melaksanakan observasi bias dilakukan secara langsung oleh observer
(observasi langsung), bias melalui perwakilan atau perantara baik teknik
ataupaun alat tertentu (observasi tidak langsung) dan bias juga dilakukan
observasi partisipasi yaitu observasi yang dilakukan dengan cara ikut ambil
bagian atau melibatkan diri dalam situasi objek yang diteliti. Observasi
langsung ini dilakukan pada guru dan siswa kelas IV SD Negeri 01 Blumbang
Tawangmangu untuk mengetahui kemampuan dan perkembangan siswa dalam
proses pembelajaran yang sedang berlangsung sesuai dengan siklus yang ada.
Observasi ini bertujuan untuk memantau dan mengamati proses
pembelajaran Matematika mengenai menghitung bilangan bulat yang
dilakukan guru dan siswa di dalam kelas sejak sebelum melaksanakan
tindakan, saat pelaksanaan tindakan sampai akhir tindakan untuk menata
langkah-langkah perbaikan agar lebih efektif dan efisien.
Hasil observasi didiskusikan bersama dengan guru pengamat untuk
kemudian dianalisis bersama untuk mengetahui berbagai kelemahan atau
kelebihan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered
Haeds Together (NHT) dalam pembelajaran berhitung bilangan bulat untuk
kemudian diupayakan solusinya. Solusi yang telah disepakati bersama dapat
direncanakan dan dilaksanakan pada siklus berikutnya.
2. Tes
St. Y. Slamet (Amir, 2007:135), tes digunakan untuk mengukur
kemampuan sesuatu, ketermpilan, pengetahuan, penguasaan, dan sebagainya.
Tes merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur sesuatu, berwujud
pernyataan atau tugas yang harus diselesaikan oleh siswa. sehingga dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
penelitian ini siswa Sekolah Dasar Negeri 01 Blumbang, Tawangmangu,
dengan melakukan tes akan diketahui kuantitas dan kualitas. Dengan tujuan
untuk meningkatkan kemampuan berhitung siswa dalam meteri bilangan
bulat.
3. Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
notulen, rapat, agenda, dan sebagainya ( Suharsimi Arikuntoro, 2006: 158).
Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan peneliti untuk
memperoleh daftar nilai, daftar hadir siswa, foto siswa kelas IV SD Negeri
Blumbang 01 Tawangmangu Karanganyar.
F. Validitas Data
Di dalam penelitian diperlukan adanya validitas data, maksudnya adalah
semua data yang dikumpulkan hendaknya mencerminkan apa yang sebenarnya
diukur dan diteliti.
St. Y Slamet, (2007: 54) Untuk menjamin dan mengembangkan validitas
data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
trianggulasi data, dan trianggulasi metode. Adapun yang dimaksud kedua tersebur
adalah:
1. Trianggulasi Data (sumber dengan cara mengumpulkan data sejenis dari
sumber berbeda. Dengan teknik ini diharapkan dapat memberikan informasi
yang lebih tepat sesuai keadaan siswa. Dalam penelitian ini membandingkan
hasil pengamatan dengan data isi dokumen yang terkait misalnya arsip
nilai,daftar hadir, daftar nama kelas IV SD Negeri 01 Blumbang
Tawangmangu Karanganyar..
2. Trianggulasi Metode. Jenis Trianggulasi metode ini dilakukan dengan
mengumpulkan data sejenis tetapi dengan menggunakan teknik pengumpulan
data yang berbeda. Di sini yang ditekankan adalah penggunaan teknik atau
metode pengumpulan data yang berbeda dan bahkan lebih jelas untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
diusahakan mengarah pada sumber data yang sama untuk menguji kemantapan
informasinya. Dari data yang diperoleh melelui beberapa teknik pengumpulan
data yang berbeda tersebut hasilnya dibandingkan dan dapat ditarik
kesimpulan.
Trianggulasi metode ini dilaksanakan untuk melakukan pengecekan
terhadap penggunaan metode pengumpulan data, apakah informasi
yangdidapat dengan metode wawancara sama dengan metode observasi, atau
apakah hasil observasi sesuai dengan informasi yang diberikan ketika
diwawancarai.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah cara mengolah data yang sudah diperoleh dari
dokumen. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
analisis interaktif (Miles dan Huberman, 2007: 20). Model analisis interaktif ini
mempunyai tiga komponen pokok yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan
kesimpulan atau verifikasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini digunakan
untuk menganalisis data-data yang berhasil dikumpulkan.
1. Reduksi data
Data-data penelitian yang telah dikumpulkan selanjutnya direduksi.
Reduksi adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,
pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan
tertulis di lapangan. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang
menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan
mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan-
kesimpulan finalnya dapat ditarik kesimpulan/diverifikasi.
2. Penyajian data
Setelah data direduksi langkah selanjutnya yaitu diadakan penyajian
data. Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.
Dengan melihat penyajian data, maka akan dimengerti apa yang terjadi dan
memungkinkan untuk mengerjakan sesuatu pada analisis ataupun tindakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
lain berdasarkan pengertian tersebut. Dalam pelaksanaan penelitian penyajian-
penyajian data yang lebih baik merupakan suatu cara yang utama bagi analisis
kualitatif yang valid. Untuk menampilkan data-data tersebut agar lebih
menarik maka diperlukan penyajian yang menarik pula. Dalam penyajian ini
dapat dilakukan melalui berbagai macam cara visual misalnya gambar, grafik,
chart network, diagram, matrik (Miles dan Hubberman, 2007: 17)
3. Penarikan kesimpulan
Data-data dari hasil penelitian setelah direduksi disajikan langkah
terakhir adalah penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil dari data-data yang
telah didapatkan dari laporan penelitian selanjutnya digabungkan dan
disimpulkan serta diuji kebenarannya. Penarikan kesimpulan merupakan
bagian dari suatu kegiatan dari konfigurasi yang utuh sehingga kesimpulan-
kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung.Verifikasi data
yaitu pemeriksaan tentang benar dan tidaknya hasil dari laporan
penelitian.Kesimpulan adalah tinjauan ulang pada catatan di lapangan,
kesimpulan dapat ditinjau sebagai makna-makna yang muncul dari data yang
harus diuji kebenarannya, kekokohannya dan kecocokannya yaitu yang
merupakan validitasnya. (Miles dan Hubberman, 2007: 19).
Untuk lebih jelasnya, proses analisis interaksi dapat dilihat pada
gambar sebagai berikut :
.
Gambar 13. Analisis Iteraktif
Pengumpula
data Penyajian
data
Reduksi
data
Kesimpulan-kesimpulan
penariakan /Verifikasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
H. Indikator Kinerja
Penelitian dikatakan berhasil dan ada peningkatan apabila jumlah siswa
yang memperoleh nilai sesuai dengan KKM (≥ 65). Siklus dalam penelitian ini
akn berakhir apabila sudah memenuhi target yaitu 80%. Pada setiap siklus peneliti
menargetkan siklus I mencapai 70%, kemudian pada siklus II mencapai 80% .
I. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus yang masing-
masing siklus meliputi perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting),
observasi (observing), dan refleksi (reflecting). Pelaksanaan dilakukan dengan
mengadakan pembelajaran yang dalam satu siklus ada dua kali tatap muka yang
masing-masing 2x35 menit. Tiap Siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan
yang dicapai.
1. Rancangan Siklus I
a. Tahap Perencanaan Tindakan
Pada tahap perencanaan ini peneliti menyusun rencana tindakan
yang didasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan.Dalam hal
ini guru dan peneliti menyamakan persepsi tentang permasalahan yang
ditemui dan menyebarkannya serinci mungkin.
Adapun langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah :
1) Merencanakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran
kooperatif Numbered Heads Together (NHT).
2) Menentukan pokok bahasan.
3) Mengembangkan skenario pembelajaran.
4) Menyusun soal.
5) Menyiapkan sumber belajar.
6) Mengembangkan format evaluasi pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan.
Setelah membuat rencana yang matang maka langkah selanjutnya
adalah melaksanakan rencana tersebut sebagai tindakan yang mengacu
pada skenario dan langkah kegiatan mengajar. Dalam pelaksanaan guru
harus mengingat dan berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam
rancangan yang berlaku secara wajar.
Pada pertemuan I, kegiataan awal yang dilaksanakan meliputi: 1)
Guru membuka pelajaran, 2) Guru memberikan apersepsi, 3) Guru
mempersiapkan media, 4) Guru menyampaikan indikator dan kompetensi,
5) Guru memberikan soal awal tentang bilangan bulat.
Kegiatan inti pada pertemuan I adalah sebagai berikut: 1) Siswa
memeperhatikan media yang ditunjukkan oleh guru, 2) Siswa
memeperhatikan penjelasan guru tentang penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat, 3) Guru memberi contoh soal dan beberapa siswa
mengerjakan soal didepan, 4) Guru menerapakan model pembelajaran
kooperatif Numbered Heads Together (NHT) yaitu siswa dibagi menjadi
6 kelompok setiap kelompok terdiri dari 6 siswa. Siswa dalam setiap
kelompok diberi nomor urut sehingga setiap siswa dalam kelompok
memiliki nomor yang berbeda, 5) Setiap kelompok diberi soal dan siswa
diminta berdiskusi bersama teman sekelompoknya untuk mengerjakan soal
sesuai dengan yang dicontohkan oleh guru sesuai waktu yang ditentukan,
6) Setelah waku diskusi kelompok habis guru mengacak nomor urut siswa
yang akan menjawab soal siswa yang nomor urutnya keluar mengangkat
tangan dan mengacak menunjuk siswa yang maju, 7) Perwakilan dari
kelompok maju untuk menyampaikan hasil diskusinya dan kelompok lain
menanggapi, 8) Guru dan siswa menyimpulkan hasil diskusi, 9) Siswa
mengumpulkan hasil kerja kelompok, 10) Siswa mengerjakan soal
evaluasi individu.
Pada kegiatan akhir: 1) Guru memantapkan materi siswa, 2) Guru
menberikan tindak lanjut, 3) Guru mengakhiri pelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Pada pertemuan II, kegiatan awal dilakukan dengan: 1) Guru
membuka pelajaran, 2) Guru memberikan apersepsi dengan mengkaitkan
pada pengalaman siswa dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan
dengan bilangan bulat, 3) Guru mengulang pelajaran bilangan yang telah
lalu, 4) Guru mempersiapkan media atau alat peraga yang dibutuhkan , 5)
Guru menyampaikan indikator dan kompetensi yang diharapkan.
Kegiatan intinya adalah: 1) Siswa memperhatikan media yang
ditunjukan oleh guru, 2) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang
operasi hitung campuran bilangan bulat, 3) Guru memberi contoh soal dan
beberapa siswa mengerjakan soal didepan kelas., 4) Siswa dibagi menjadi
menjadi 7 kelompok setiap keompok terdiri dari 5 Siswa. Siswa dalam
setiap kelompok diberi nomor urut sehingga setiap siswa dalam kelompok
memiliki nomor yang berbeda, 5) Setiap kelompok diberi soal dan siswa
diminta berdiskusi bersama teman sekelompoknya untuk mengerjakan soal
sesuai dengan yang dicontohkan oleh guru sesuai waktu yang ditentukan,
6) Setelah waktu diskusi kelompok habis guru mengacak nomor urut siswa
yang akan memjawab soal. Siswa yang nomor urutnya keluar mengangkat
tangan dan guru mengacak lagi secara random untuk menentukan siswa
kelompok mana yang maju, 7) perwakilan dari kelompok maju untuk
menyampaikan hasil diskusinya dan kelompok lain menanggapi, 8) Guru
dan siswa menyimpulkan hasil diskusi lalu guru memotivasi siswa dengan
permainan ,9) Siswa mengerjakan soal evaluasi individu.
Pada kegiatan akhir: 1) Guru memantapkan materi siswa, 2) Guru
memberikan tugas atau tindak lanjut, 3) Guru menutup pelajaran.
c. Tahap Observasi
Tahap observasi dilakuan dengan mengamati proses pembelajaran
siswa dan kinerja guru. Observasi diarahkan pada poin- poin dalam
pedoman yang telah disiapkan peneliti. Yang menjadi observer adalah
guru kelas yang berkolaborasi dengan peneliti.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
d. Tahap Refleksi
Setelah mendapatkan data-data pada siklus I, peneliti mengadakan
refleksi dan evaluasi dari kegiatan pelaksanaan tindakan yang telah
dilakukan. Pada siklus I hasil evaluasi pembelajaran siswa mencapai diatas
65 (KKM) sebanyak 27 siswa atau 72,97%, hal ini menunjukkan hal yang
diinginkan 70 % dari siswa tuntas, namun hal ini belum tercapai dan masih
ada 10 siswa yang belum tuntas atau nilainya belum optimal dalam
pemahaman konsep pecahan, maka untuk itu perlu dilanjutkan tindakan
perbaikan berikutnya pada siklus II.
2. Rancangan Siklus II
a. Tahap Perencanaan Tindakan
1) Identifikasi masalah pada siklus I dan penetapan alternative
pemecahan masalah.
2) Perencanaan penbelajaranmenggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered heads Together (NHT)
3) Menentuksn pokok bahasan
4) Mengembangkan skenario pembelajaran
5) Menyusun soal
6) Menyiapkan sumber belajar
7) Mengembangkan format evaluasi pembelajaran.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Setelah membuat rencana yang matan maka langkah selanjutnya
adalah melaksanakan rencana tersebut sebagai tindakan yang
mengacuperbaikan dari apa yang telah dilaksanakan pada siklus I dalam
pelaksanaan guru harus mengingat dan menaati apa yang sudah
dirimuskan dalam rancangan dan berlaku secara wajar. Pada pertemuan I
kegiata awal yang dilaksanakan meliputi : 1) Guru membuka pelajaran 2)
memotivasi siswa dengan permainan, 3) Guru melakukan apersepsi, 4)
guru mempersiapkan media pembelajaran atau alat peraga yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
dibutuhkan, 5) Guru menyampaikan indikator dan kompetensi yang
diharapkan, 6) Guru mengulang pelajaran yang telah lalu.
Kegiatan inti pada pertemuan I adalah sebagai berikut: 1) Siswa
memperhatikan media yang diajuka oleh guru, 2) Siswa memperhatikan
penjelasan guru tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, 3)
Guru memberi contoh soal, 4) Guru memberi soal sebagai latihan soal, 5)
Guru memberi soal rebutan, 6) guru memberi Reward bagi siswa yang
telah maju, 7) Siswa dubagi menjadi 7 kelompok setiap kelompok terdiri
dari 5 siswa. Siswa dalam setiap kelompok diberi nomor urut sehingga
setiap dalam kelompok memiliki nomor yang berbeda, 8) setiap kelompok
diberi soal dan siswa diminta berdiskusi bersama teman sekelompoknya
untuk megerjakan soal sesuai dengan yang dicontohkan guru sesuai waktu
yang ditentukan, 9) Setelah waktu diskusi kelompok habis guru mengacak
nomor urut siswa yang akan menjawab soal. Siswa yang nomor urutnya
keluar angkat tangan dan guru memvariasi cara untuk menentukan siswa
kelompok mana yang maju, 10) Perwakilan dari kelompok maju untuk
menyampaikan hasil diskusi dan kelompok lain menanggapi, 11) Siswa
mengerjakan soal evaluasi individu.
Dan pada kegiatan akhir 1) Guru memberikan kesempatan bagi
siswa yang belum paham untuk menanyakannya pada guru, 2) Guru
mengajak siswa untuk menyimpulkan tentang penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat yang telah mereka pelajarai, 3) Guru
memantapkan materi dan memberi tindak lanjut, 4) Guru menutup
pelajaran.
Pada pertemuan II, kegiatan awal dilakukan dengan: 1) Guru
membuka pelajaran , 2) Guru mempersiapkan media pembelajaran atau
alat peraga yang dibutuhkan, 3) Guru menyampaikan indikator dan
kompetensi yang diharapkan, 4) Guru melakukan apersepsi, 5) Guru
menenyakan tugas yang diberika pada pertemuan yang telah lalu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Kegiatan intinya adalah: 1) Siswa memperhatikan media yang
ditunjukan oleh guru, 2) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang
operasi hitung campuran bilangan, 3) Guru memberi contoh soal dan
beberapa siswa mengerjakan soal didepan kelas, 4) Guru menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT)
yaitu siswa dibagi menjadi 7 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5
siswa, Siswa dalam setiap kelompok diberi nomor urut sehingga setiap
siswa dalam kelompok memiliki nomor yang berbeda. Setiap kelompok
diberi soal dan siswa diminta diskusi bersama teman sekelompoknya
untuk mengerjakan sesuai dengan yang dicontohkan oleh guru sesuai
waktu yang ditentukan, 6) Setelah waktu diskusi kelompok habis guru
mengacak nomor urut siswa yang akan menjawab soal. Siswa yang nomor
urutnya keluar mengangkat tangan dan guru mengacak lagi secara random
untuk menentukan siswa kelompok mana yang maju. 7) Perwakilan dari
kelompok maju untuk menyampaikan hasil diskusinya dan kelompok lain
menanggapi, 8) Guru memberikan motivasi pada siswa, 9) Siswa
mengerjakan soal evaluasi individu.
Dan pada kegiatan akhir: 1) Guru dan siswa menyimpulkan hasil
diskusi, 2) Guru memberikan tindak lanjut, 3) Guru menutup pelajaran.
c. Tahap Observasi
Tahap observasi dilakukan dengan memgamati prose pembelajaran
siswa dan kinerja guru. Observasi diarahkan pada poin-poin dalam
pedoman yang telah disiapkan peneliti.
d. Tahap Refleksi
Hasil observasi yang telah diperoleh dianalisis, mengevaluasi
pelaksanaantindakan dan hasil observasi pada siklus II. Hasil pembelajaran
matematika pada siklus II setelah refleksi dan evaluasi menunjukkan
adanya peningkatkan kemampuan menghitung bilangan bulat siswa, yaitu
siswa yang mendapat nilai diatas 65 (KKM) sebanyak 31 siswa atau
83,78%. Prosentase tersebut menunjukkan adanya peningkatan hasil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
evaluasi dari tindakan siklus I, target yang ingin dicapai pada siklus II
sudah tercapai, jadi penelitian sudah cukup samapai pada siklus II.
Siklus I
Gambar 14. Bagan prosedur penelitian
Permasalahan Perencanaan
Tindakan I
Pelaksanaan
Tindakan I
Refleksi I Pengamatan/
Pengumpulan
data
Permasalahan baru
hasil refleksi
Perencanaan
Tindakan II Pelaksanaan
Tindakan II
Refleksi II Pengamatan/
Pengumpulan
data
Apabila target penelitian telah tercapai
dengan memuaskan, siklus dihentikan,
apabila belum memuaskan maka dilanjutkan
siklus keempat dengan didahului
identifikasi masalah pada siklus ketiga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Kondisi Awal
Sekolah Dasar Negeri 01 Blumbang yang dipergunakan sebagai tempat
penelitian terletak di desa Blumbang, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten
Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah. Sebelum melaksanakan tindakan penelitian,
peneliti terlebih dahulu melaksanakan observasi dikelas IV Untuk mengetahui
keadaan nyata yang ada di tempat penelitian.
Berdasarkan pengamatan peneliti saat proses pembelajaran, guru masih
menggunakan model pembelajaran konvensional dan kurang memaksimalkan proses
pembelajaran dengan menggunakan media atau alat peraga. Dalam proses
pembelajaran guru lebih banyak menggunakan model pembelajaran ceramah
sehingga siswa merasa bosan dan kurang memperhatikan. Keadaan tersebut semakinn
menbuat siswa tidak menyukai mata pelajaran Matematika. Akibatnya nilai
matematika siswa banyak yang tidak mencapai kriterian Ketuntasan Minimal (KKM)
yaitu 65.
Dari hasil daftar nilai guru kelas IV SD Negeri 01 Blumbang Tawangmangu
dengan materi bilangan bulat, setengah dari jumlah siswa belum mencapai KKM.
Dari 37 siswa, sebanyak 19 siswa mendapat nilai di bawah KKM. Sedangkan yang
mendapat nilai ≥ 65 (KKM) hanya 18 siswa. Agar lebih jelas. hasil daftar nilai dari
guru kelas IV SD Negeri 01 Blumbang dapat dilihat pada tabel berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
Tabel 2. Daftar Nilai Matematika Materi Bilangan Bulat Siswa kelas IV SD
Negeri 01 Blumbang, Tawangmangu Pada Kondisi awal.
No Nama Peserta Didik Nilai awal KETERANGAN
1 Dwi Handayani 45 Tidak Tuntas
2 Dwi Setiowati 35 Tidak Tuntas
3 Danang Wahyudi 70 Tuntas
4 Lidiya Ayu Setiyani 65 Tuntas
5 Mila Ayu Dwi Sartini 40 Tidak Tuntas
6 Ramadhan 75 Tuntas
7 Septika Tri Utami 40 Tidak Tuntas
8 Yoga Gerhana Saputra 85 Tuntas
9 Ades Alfina 90 Tuntas
10 Aghny Azza Luthfiyani 70 Tuntas
11 Alfina Prafita Devi 45 Tidak Tuntas
12 Andini Nur Fitriani 50 Tidak Tuntas
13 Annisa Nurhayati 75 Tuntas
14 Andi Frriyan Efendi 50 Tidak Tuntas
15 Chandra itran Agustina 45 Tidak Tuntas
16 Dimas saputra 60 Tidak Tuntas
17 Dwi Sulastri 60 Tidak Tuntas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
18 Erna Maherni 90 Tuntas
19 Hafidzah Qoni’ah 90 Tuntas
20 Henny Setiowati 55 Tidak Tuntas
Tabel 2. (Lanjutan)
21 Hermawati 70 Tuntas
22 Ian Saputra 95 Tuntas
23 Kiki Azra Putri 70 Tuntas
24 Muhamad Burhanudin 80 Tuntas
25 Muhamad Nur Rochim 65 Tidak Tuntas
26 Marisah 50 Tidak Tuntas
27 Neva Arfani Rifado 60 Tidak Tuntas
28 Nikar Ayu Wandira 60 Tidak Tuntas
29 Rio Erlangga Putra 70 Tuntas
30 Risa Antika Nugraheni 75 Tuntas
31 Sigma Puspita Sari 50 Tidak Tuntas
32 Yekti Purnawati 50 Tidak Tuntas
33 Yolanda Ika Damayanti 45 Tidak Tuntas
34 Zahrina Firdausi 70 Tuntas
35 Bayu Rupiana 50 Tidak Tuntas
36 Anggilang wahyu Saputra 50 Tidak Tuntas
37 Woody Denta Aryosa 90 Tuntas
Jumlah 2370
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Rata- Rata 64,05
Dari data di atas dapat disajikan dalam bentuk table distribusi frekuensi untuk
memudahkan pengamatan. Tabel distribusi frekuensi ini dapat dibuat berdasarkan
aturan jari yaitu memilih banyak kelas antara 5 sampai 15 siswa (Sulistyo dkk, 2004:
15). Tabel distribusi frekuensi dari table matematika diatas adalah sebagai berikut :
Tabel 3. Daftar Dstribusi Frekuensi Nilai Matematika Materi Bilangan Bulat
Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Blumbang Tawangmangu Pada Kondisi awal.
No Interval Nilai Frekuensi Persentase (%) Keterangan
1 35 – 44 3 8,10 Di bawah KKM
2 45 – 54 11 29,72 Di bawah KKM
3 55 – 64 5 13,51 Di bawah KKM
4 65 – 74 8 21,62 Di atas KKM
5 75 – 84 4 10,81 Di atas KKM
6 85 – 94 6 16, 21 Di atas KKM
Jumlah 37 100
Ketidaktuntasan = (19 : 37) x 100% = 51, 35 %
Ketuntasan Klasikal = (18 : 37) x 100% = 48, 64%
Dari data di atas dapat diketahui bahwa rata- rata nilai Matematika yang
dicapai siswa pada kondisi awal atau sebelum tindakan masih rendah yaitu 64, 05
yaitu dibawah KKM. Dari 37 siswa,
yang memperoleh nilai 35 – 44 ada 3 siswa,
yang memperoleh nilai 45 – 54 ada 11siswa,
yang memperoleh nilai 55 – 64 ada 5 siswa,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
yang memperoleh nilai 65 – 74 ada 8 siswa,
yang memperoleh nilai 75 – 84 ada 4 siswa,
yang memperoleh nilai 85 – 94 ada 6 siswa,
yang memperoleh nilai 95 – 104 ada 0 siswa.
Dari perincian di atas dapat dilihat siswa yang mendapat nilai di bawah KKM
sebanyak 19 siswa atau 51, 35%, Sedangkan siswa yang mendapat nilai di atas KKM
sebanyak 18 siswa atau 48, 64%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
ketuntasan nilai Matematika materi bilangan bulat siswa kelas IV SD Negeri 01
Blumbang pada kondisi awal sebanyak 48, 64%. Hasil tersebut dapat disajikan dalam
grafik sebagai berikut :
Gambar 15. Grafik Nilai Matematika Materi Bilangan Bulat Siswa kelas IV SD
Negeri 01 Blumbang Pada Kondisi Awal.
B. Deskripsi Permasalahan Penelitian
0
2
4
6
8
10
12
35 – 44 45 – 54 55 – 64 65 – 74 75 – 84 85 – 94
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
1. SIKLUS I
Tindakan siklus I dilaksanakan selama 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama
terdiri dari dua jam pelajaran (2 x 35 menit) yang dilaksanakan pada tanggal 28
Maret 2011. Sedangkan pertemuan kedua pada tanggal 29 Maret 2011 selama 2 jam
pelajaran (2 x 35 Menit). Dalam penelitian ini, peneliti dibantu oleh guru kelas IV
SD Negeri 01 Blumbang sebagai observer yaitu bapak Jumali, A.Ma.Pd. Siklus ini
dilaksanakan dalam empat tahapan sebagai berikut
:
a. Tahap Perencanaan
Berdasarkan hasil daftar nilai dari guru kelas IV nilai Matematika materi
bilangan bulat dari 37 siswa, hanya 18 siswa atau 48,64% yang mampu mencapai
KKM. Sedangkan 19 siswa atau 51,35% belum mencapai KKM. Hal ini
menandakan bahwa kemampuan berhitung bilangan bulat siswa masih rendah.
Oleh karena itu peneliti menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Heads Together (NHT). Untuk meningkatkan kemampuan berhitung
bilangan bulat siswa kelas IV.
Dengan pedoman pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD 2006
kelas IV, peneliti menyusun langkah-langkah perencanaan pembelajaran sebagai
berikut:
1) Mempelajari Silabus Matematika SD Kelas IV semester 2 tentang materi
bilangan bulat dan menentukan standard kompetensi dasar yang sesuai.
Adapun hasilnya sebagai berikut :
Standar Kompetensi
5. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat.
Kompetensi Dasar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
5.2 Menjumlahkan bilangan bulat
5.3 Mengurangkan bilangan bulat
5.4 Melakukan pengerjaan hitung campuran
2) Menentukan Indikator yang tepat yaitu:
5.2.1 Mampu menjumlahkan dua bilangan positif.
5.2.2 Mampu menjumlahkan dua bilangan negatif
5.2.3 Melakukan penjumlahan bilangan positif dan negatif.
5.3.1 Mampu mengurangkan bilangan negatif dengan bilangan negatif.
5.3.2 Mampu melakukan pengurangan bilangan positif dengan
bilangan positif.
5.4.1 Mampu menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat negatif
dan bilangan bulat positif.
3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan standar
kopetensi, kompetensi dasar dan indikator yang telah ditentukan. RPP yang
dibuat untuk 2 pertemuan.
4) Menyiapkan media dan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan
penelitian sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered
Heads Together (NHT) diantaranya nomor siswa dan nomor acak.
5) Menyiapkan materi, sumber belajar dan lembar evaluasi untuk siswa.
6) Membagi 37 siswa menjadi 6 kelompok yang masing – masing
beranggotakan 6 siswa dan ada yang 7 siswa dalam satu kelompok.
Pembagian kelompok ini dilakukan secara heterogen dengan
mempertimbangkan jenis kelamin dan prestasi siswa sehingga antara
kelompok yang satu dengan kelompok yang lain saling berimbang.
7) Menyiapkan lembar observasi untuk observer yaitu guru kelas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
b. Tahap Pelaksanaan.
Tahap pelaksanaan ini terdiri dari dua pertemuan. Peneliti melaksanakan
penelitian sesuai dengan rencana yang telah disusun. Peneliti menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) yang
termasuk salah satu model pembelajaran model kooperatif.
1) Pertemuan I
Pertemuan I dilaksanakan pada hari Senin tanggal 28 Maret 2011
selama 2 jam pelajaran (2 x 35 Menit). Pada partemuan ini materi yang
diajarkan adalah penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Peneliti
bertindak sebagai guru dan bapak jumali, A.Ma. Pd. sebagai guru kelas IV
yang bertindak sebagai observer.
Guru mengawali pelajaran dengan mengucapkan salam dilanjutkan
doa bersama. Guru menanyakan kabar siswa dan mengabsen siswa. Guru
memberikan apersepsi tentang materi bilangan bulat. Guru mempersiapkan
media. Guru menyampaikan indikator dan kompetensi yang akan dicapai.
Siswa merespon apersepasi dari guru secara bersama-sama. Guru mencoba
memberikan beberapa soal awal tentang mengurutkan bilangan bulat dan
menyuruh siswa untuk maju mengerjakan soal. Siswa memikirkan soal yang
ditulis guru dan menjawabnya dari tempat duduk. Guru menyuruh siswa
yang bisa menjawab untuk maju menuliskan jawabanya dipapan tulis.
Namun siswa terlihat masih malu- malu. Guru berusaha memberi motivasi
agar siswa berani maju dan tidak takut salah. Salah satu siswa pun berani
untuk maju dan menuliskan jawabannya dipapan tulis.
Pada kegiatan inti, guru menjelaskan tentang penjumlahan bilangan
bulat dan pengurangan bilangan bulat disertai contoh- contoh dan dilengkapi
dengan demonstrasi penggunaan media alat peraga. Dalam pertemuan ini
guru menggunakan alat peraga “Jarum Garis Bilangan” yang bisa digunakan
untuk mempermudah siswa dalam menghitung penjumlahan atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
pengurangan bilangan bulat saat bekerjasama dalam kelompok. Selanjutnya
guru menuliskan soal dipapan tulis sebagai latihan awal. Siswa secara
klasikal menjawab soal dari guru. Guru kemudian memberi soal rebutan
untuk siswa dan memyuruh siswa mengerjakan soal dipapan tulis siswa.
Guru kembali memberi motivasi pada siswa agar siswa berani untuk maju.
Akhirnya beberapa siswa mengacungkan jari dan guru menunjuk siswa
untuk mengerjakan soal. Guru mengajak siswa untuk memberi tepuk tangan
kepada siswa yang telah mengerjakan soal dengan benar sebagai rasa
penghargaan. Siswa yang mengerjakan soal tersebut diberi reward atau
hadiah oleh guru agar semakin termotivasi dalam belajar.
Siswa membentuk kelompok sesuai dengan kelompok yang telah
dibentuk oleh guru. Siswa terbagi dalam 6 kelompok setelah terbentuk
kelompok guru membagikan nomor urut pada setiap siswa dalam kelompok.
Setiap kelompok mempunyai 6 anggota, 1 siswa memperoleh nomor urut 1,
1 siswa yang lain memperoleh nomor urut 2, 1 siswa yang lain lagi
memperoleh nomot urut 3, da 3 siswa yang lain mendapa nomor urut 4, 5
dan 6. Dengan aturan seperti ada 6 siswa dari kelompok berbeda yang
mendapat nomor urut 1, begitu pula nomor urut 2 ada 6 siswa dan
seterusnya. Selanjutnya guru membagikan soal kelompok yang berisi tentang
penjumlahan dari pengurangan bilangan bulat. Guru juga membagikan
media alat peraga. Siswa berdiskusi dal;am kelompok untuk menjawab soal
– soal yang diberikan guru. Guru mengawasi dan membimbing jalannya
diskusi kelompok.
Setelah semua kelompok selesai mengerjakan soal guru menyuruh
siswa untuk bersiap – siap membahas soal. Agar siswa lebih bersemangat
guru mengajak siswa bertepuk nama. Setelah siswa siap untuk membahas
soal, Guru mengeluarkan nomor acak untuk mengundi nomor siswa. Nomor
yang keluar akan menentukan siswa yang menbahas soal. Salah satu siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
mengambil nomor acak dan guru membacakan nomor yang keluar. Siswa
yang nomornyakeluar mengacungkan jari dan guru menunjuk secara acak
salah satu siswa yang akan membahas.
Siswa yang lain memperhatikan dan menggapai apakah jawaban
yang dibahas benar atau salah. Jika salah maka guru menunjuk siswa dari
kelompok lain yang nomr urutnya sama untuk membantu membahas soal.
Jika masih ada kesalahan maka guru menunjuk siswa dari kelompok lain
yang juga memiliki nomor urut sama.
Guru kembali mengeluarkan nomor acak untuk menentukan siswa
yang akan maju dan membahas beberapa soal yang lain. Demikian
seterusnya sampai seluruh soal selesai dibahas. Guru memberikan reward
bagi siswa yang telah maju. Siswa mengerjakan soal evaluasi tentang
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat secara individu. Guru
mengakhiri kegiatan inti dengan menyanyikan lagu yang di pilih siswa.
Siswa mengerjakan soal evaluasi tentang penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat secara individu.
Pada kegiatan akhir, guru memberi kesempatan pada siswa yang
ingin bertanya. Selanjutnya siswa dibantu guru menyimpulkan apa yang
telah dipelajari. Pelajaran diakhiri dengan guru memberikan tindak lanjut
pada siswa untuk mempelajari materi pengerjaan hitung campuran. Guru
menutup pelajaran dengan salam.
2) Pertemuan II
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 29 Maret
2011 selama 2 jam (2 x 35 Menit).
Guru mengawali pelajaran dengan mengucapkan salam dilanjutkan
doa bersama dan mengabsen siswa. Guru melaksanakan apersepsi dengan
mengulang pelajaran yang telah lalu. Guru menanyakan kepada siswa
tentang materi mengerjakan hitung campuran yang diperintahkan untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
dipelajari. Guru menyiapkan beberapa soal. Dan siswa ditunjuk guru untuk
mengerjakan soal yang diberikan. Guru menyiapkan media dan
menyampaikan indikator serta kompotensi yang diharapkan.
Guru memberikan penjelasan tentang materi pengerjaan hitung
campuran. Guru menggunakan media alat peraga “Jarum Garis Bilanga”.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang belum jelas dengan materi
yang dipelajari. Guru memberikan beberapa soal rebutan kepada siswa.
Siswa mengacungkan jari untuk menjawab soal dari guru. Pada pertemuan
kedua ini siswa lebih berani dibandingkan pertemuan sebelumnya. Kegiatan
berikutnya siswa membentuk kelompok dan kelompoknya masing – masimg
mendapatkan nomor yang berbeda dan tempat duduk kelompok dibuat
berbeda dengan suasana sebelumnya agar siswa tidak merasa bosan. Guru
membagikan soal kelompok dan media alat peraga setelah siswa selesai
mengerjakan soal, guru dan siswa sepakat untuk membahas soal bersama.
Guru mengeluarkan nomor acak untuk menentukan nomor urut siswa yang
maju membahas soal. Guru meminta salah satu siswa mengambil nomor
acak dan membukanya. Siswa yang nomor urutnya keluar mengacungkan
jari. Guru memberikan soal rebutan tentang penjumlahan atau pengurangan
bilangan bulat untuk siswa yang nomor urutnya keluar. Siswa yang bisa
menjawab tidak maju kedepan untuk membahas soal. Guru memberikan soal
sampai tersisa 1 siswa. Siswa terakhir yang belum menjawab maju untuk
membahas soal kelompok didepan kelas. Siswa lain memperhatikan
menanggapi jawaban yang diuraikan. Jika ada jawaban yang salah guru
memberi kesempatan kepada siswa yang sama nomor urutnya untuk
menjawab. Guru mengacak nomor urut siswa. Guru menunjuk siiswa yang
nomor urutnya sama dengan nomor acak yang keluar. Siswa yang ditunjuk
oleh guru membahas soal yang ditentukan guru. Siswa aktif memperhatikan
dan menanggapi. Guru kembali mengacak nomor dengan cara yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
bervariasi agar menarik perhatian siswa. Siswa yang mendapat giliran,
membahas soal didepan kelas di bimbing guru. Guru mengajak siswa
bermain tepuk semangat sebagai penyemangat. Siswa mengerjakan soal
evakuasi individu tentang pengerjaan hiting campuran yang merupakan soal
evaluasi.
Guru memantapkan materi. Guru dan siswa menyimpulkan pelajaran
sebelum pelajaran berakhir. Guru memberikan tugas/ tindak lanjut. Guru
mengakhiri pelajaran.
c. Observasi
Pada tahap ini peneliti mengadakan pengamatan terhadap proses
pembelajaran. Peneliti berkolaborasi dengan guru kelas dalam melaksanakan
pengamatan terhadap pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan
observasi. Observasi dilaksanakan untuk mengetahui kegiatan siswa dalam
pembelajaran dengan tujuan meningkatkan kemampuan berhitung bilangan bulat
siswa. Observasi juga diperlukan untuk mendapatkan data mengenai kinerja
peneliti pada saat penelitian. Guru kelas (observer) mengamati kesesuaian
pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakn dengan rencana pembelajaran yang
telah disusun sebelumnya.
Hasil pengamatan proses pembelajaran siswa pada pertemuan I adalah
sebagi berikut :
1) Kedisplinan siswa dalam kategori baik.
2) Kesiapan siswa menerima pelajaran dalam ketegori kurang.
3) Keaktifan siswa dalam kategori baik.
4) Kemauan siswa berdiskusi dalam kategori baik.
5) Kemampuan siswa melakukan diskusi dalam kategori baik.
6) Keadaan siswa dengan lingkungan dalam ketegori kurang.
7) Respon siswa terhadap pelajaran dalam kategori baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
8) Kemampuan siswa mengembangkan kreativitas dan inisiatif dalam kategori
baik.
9) Kemampuan siswa mengerjakan soal evaluasi dalam kategori baik.
10) Keaktifan siswa saat pelajaran akan berakhir dalam kategori kurang.
Hasil pengamatan proses pembelajaran siswa pada pertemuan II adalah
sebagai berikut :
1) Kedisplinan siswa dalam kategori baik.
2) Kesiapan siswa menerima pelajaran dalam ketegori baik.
3) Keaktifan siswa dalam kategori baik.
4) Kemauan siswa berdiskusi dalam kategori baik.
5) Kemampuan siswa melakukan diskusi dalam kategori baik.
6) Keadaan siswa dengan lingkungan dalam ketegori sangat baik.
7) Respon siswa terhadap pelajaran dalam kategori sangat baik.
8) Kemampuan siswa mengembangkan kreativitas dan inisiatif dalam kategori
sanagat baik.
9) Kemampuan siswa mengerjakan soal evaluasi dalam kategori baik.
10) Keaktifan siswa saat pelajaran akan berakhir dalam kategori baik.
Berdasarkan uraian di atas menunjukan bahwa rata – rata penilaian
observasi kegiatan pembelajaran siswa pada pertemuan I dan pertemuan II dalam
siklus I mencapai kategori baik.
Adapun hasil pengamatan terhadap kinerja guru pada pertemuan I adalah
segai berikut :
1) Persiapan guru memulai kegiatan pembelajaran dalam kategori baik.
2) Kemampuan memberikan apersepsi dalam kategori baik.
3) Keterampilan guru dalam mengajukan pertanyaan dalam kategori kurang.
4) Kemampuan guru dalam menyampaikan materi dalam kategori baik.
5) Kemampuan guru mengelola kelas dalam kategori baik.
6) Kemampuan mengelola waktu pelajaran dalam kategori baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
7) Respon siswa terhadap pelajaran dalam kategori baik.
8) Perhatian guru terhadap siswa dalam kategori baik.
9) Pengembangan dan aplikasi guru dalam kategori baik.
10) Kemampuan menutup pelajaran dalam kategori baik.
Hasil pengamatan proses pembelajaran siswa pada pertemuan II adalah
sebagai berikut :
1) Persiapan guru memulai kegiatan pembelajaran dalam kategori baik.
2) Kemampuan memberikan apersepsi dalam kategori baik.
3) Keterampilan guru dalam mengajukan pertanyaan dalam kategori sangat
baik.
4) Kemampuan guru dalam menyampaikan materi dalam kategori sangat baik.
5) Kemampuan guru mengelola kelas dalam kategori sangat baik.
6) Kemampuan mengelola waktu pelajaran dalam kategori sanagat baik.
7) Respon siswa terhadap pelajaran dalam kategori baik.
8) Perhatian guru terhadap siswa dalam kategori sangat baik.
9) Pengembangan dan aplikasi guru dalam kategori baik.
10) Kemampuan menutup pelajaran dalam kategori baik.
Berdasarkan uraian diatas menunjukkan bahwa rata – rata penilaian
obsevasi guru pada pertemuan I dan pertemuan II dalam siklus I mencapai
kategori baik.
d. Refleksi
Pada siklus data – data yang diperoleh dari kolaborasi dengan guru dapat
menyimpulkan bahwa keaktifan siswa dalam bertanya dan berpendapat sudah
baik. Bardasarkan lembar observasi kegiatan siswa tergolong sudah aktif. Siswa
barani meskipun malu – malu dalam menyampaikan gagasannya. Dalam siklus I
ini siswa sudah mempunyai keberanian bertanya dan mengungkapkan
pendapatnya. Demikian juga dalam mengerjakan tugas kelompok atau diskusi,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
secara keseluruhan siswa sudah memperlihatkan aktivitas yang baik. Siswa juga
menunjukkan peningkatan kemampuan berhitung bilangan bulat. Siswa dapat
menjawab dengan cepat pertanyaan – pertanyaan. Namun ada juga yang
beberapa hambatan yaitu masih ada beberapa siswa yang sulit menguasai materi.
Dibandingkan dengan siswa lain, beberapa siswa ini malu dan takut untuk
bertanya jika tidak paham, bahkan pada teman satu kelompoknya sendiri. Untuk
itu guru akan memeparhatikan beberapa siswa ini agar lebih aktif dan berani
untuk bertanya jika tidak paham dengan materi dan memberikan motivasi dan
mengarahkan siswa agar kemauan bekerja samanya meningkat.
Adapun hasil nilai evaluasi yang diperoleh pada siklus I dapat dilihat
pada table dibawah ini :
Tabel 4. Daftar Nilai Matematika Materi Bilangan Bulat Siswa Kelas IV
SD Negeri 01 Blumbang Pada Siklus I
No Nama Peserta Didik
Nilai Siklus 1 Nilai
rata-
rata
Keterangan Pertemuan 1
Pertemuan
2
1 Dwi Handayani 70 50 60 Tidak Tuntas
2 Dwi Setiowati 50 50 50 Tidak Tuntas
3 Danang Wahyudi 75 70 72,5 Tuntas
4 Lidiya Ayu Setiyani 70 60 65 Tuntas
5 Mila Ayu Dwi Sartini 55 40 47,5 Tidak Tuntas
6 Ramadhan 45 70 57,5 Tidak Tuntas
7 Septika Tri Utami 60 100 80 Tuntas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
8 Yoga Gerhana Saputra 70 90 80 Tuntas
9 Ades Alfina 100 90 95 Tuntas
10 Aghny Azza Luthfiyani 80 50 65 Tuntas
11 Alfina Prafita Devi 40 100 70 Tuntas
12 Andini Nur Fitriani 60 40 50 Tidak Tuntas
13 Annisa Nurhayati 85 70 77,5 Tuntas
14 Andi Frriyan Efendi 70 50 65 Tuntas
15 Chandra itran Agustina 55 50 52,5 Tidak Tuntas
16 Dimas saputra 70 90 80 Tidak Tuntas
17 Dwi Sulastri 70 40 55 Tidak Tuntas
18 Erna Maherni 100 100 100 Tuntas
19 Hafidzah Qoni’ah 80 80 80 Tuntas
Tabel 4. (Lanjutan)
20 Henny Setiowati 70 70 70 Tuntas
21 Hermawati 70 100 85 Tuntas
22 Ian Saputra 100 100 100 Tuntas
23 Kiki Azra Putri 90 60 75 Tuntas
24 Muhamad Burhanudin 80 100 90 Tuntas
25 Muhamad Nur Rochim 80 60 70 Tuntas
26 Marisah 70 50 65 Tuntas
27 Neva Arfani Rifado 70 60 65 Tuntas
28 Nikar Ayu Wandira 55 70 62,5 Tidak Tuntas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
29 Rio Erlangga Putra 60 100 80 Tuntas
30 Risa Antika Nugraheni 70 70 70 Tuntas
31 Sigma Puspita Sari 50 70 65 Tuntas
32 Yekti Purnawati 55 70 62,5 Tidak Tuntas
33 Yolanda Ika Damayanti 40 50 45 Tidak Tumtas
34 Zahrina Firdausi 70 100 85 Tuntas
35 Bayu Rupiana 40 60 50 Tidak Tuntas
36 Anggilang wahyu
Saputra
60 70 65 Tuntas
37 Woody Denta Aryosa 100 90 95 Tuntas
Jumlah 2535 2640 2602,5
Nilai Rata-rata 68,51 71,35 70,33
Tabel distribusi frekuesi dari table nilai matematika di atas adalah sebagai berikut:
Tabel 5. Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Matematika Materi Bilangan Bulat
Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Blumbang Pada Siklus I
No Interval
Nilai
Frekue
nsi
Persentase
(%)
Keterangan
1 45 – 54 5 13,51 Di bawah KKM
2 55 – 64 5 13,51 Di bawah KKM
3 65 – 74 13 35,13 Di atas KKM
4 75 – 84 7 18,91 Di atas KKM
5 85 – 94 3 8,10 Di atas KKM
6 95 – 104 4 10,81 Di atas KKM
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
Jumlah 37 100
ketidaktuntasan = (10 : 37) x 100% = 27,02%
Ketuntasan Klasikal = (27 : 37) x 100% = 72,97%
Berdasarkan hasil evaluasi pada siklus I di atas selama dua kali
pertemuan, dapat diketahui nilai pembelajaran Matematika seperti di bawah ini:
1) Pada pertemuan pertama, siswa yang memperoleh nilai 35–44 ada 3 siswa,
nilai 45–54 ada 3 siswa, nilai 55–64 ada 8 siswa, nilai 65–74 ada 12 siswa,
nilai 75–84 ada 5 siswa, nilai 85–94 ada 2 siswa. Dan yang mendapat nilai
95–104 ada 4 siswa. Rata–rata nilai yang diperoleh siswa pada pertemuan I
sebesar 68,51.
2) Pada pertemuan kedua, siswa yang memperoleh nilai 35–44 ada 3 siswa,
nilai 45–54 ada 7 siswa, nilai 55–64 ada 5 siswa, nilai 65–74 ada 9 siswa,
nilai 75–84 ada 1 siswa, nilai 85–94 ada 4 siswa. Dan yang mendapat nilai
95–104 ada 8 siswa. Rata – rata nilai yang diperoleh siswa pada pertemuan I
sebesar 71,35.
Nilai rata – rata dari hasil evaluasi siswa pada pertemuan I dan pertemuan
II adalah 70,33. Siswa yang mendapat nilai di atas KKM 27 siswa atau sebesar
72,97%. Siswa yang mendapat nilai dibawah KKM ada 10 siswa atau sebesar
27,02%.
Adapun hasil evaluasi siklus I dapat disajikan dalam grafik sebagi berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
Gambar 16. Grafik Nilai Matematika Materi Bilangan Bulat Siswa kelas IV SD
Negeri 01 Blumbang Pada Siklus I
2. SIKLUS II
Tindakan siklus II dilaksanakan selama 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama
terdiri dari dua jam pelajaran (2 x 35 menit) yang dilaksanakan pada hari Rabu
tanggal 30 Maret 2011. Sedangkan Sedangkan pertemuan kedua pada tanggal 31
Maret 2011 selama 2 jam pelajaran (2 x 35 Menit). Dalam penelitian ini, peneliti
dibantu oleh guru kelas IV SD Negeri 01 Blumbang Sebagai Observer yaitu bapak
Jumali, A.Ma. Pd. Siklus ini dilaksanakan dalam empat tahapan sebagai berikut :
0
2
4
6
8
10
12
14
45 – 54 55 – 64 65 – 74 75 – 84 85 – 94 95 – 104
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
a. Tahap Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan pada siklus I telah diketahui
bahwa ada peningkatan kemampuan berhitung bilangan bulat. Hal tersebut
ditunjukkan pada beberapa siswa yang belum tuntas atau nilainya dibawah KKM.
Perencanaan pada siklus yang kedua ini adalah dengan melakukan identifikasi
masalah dan penerapan alternatif pemecahan masalah sebagai berikut :
1) Guru menyampaikan materi dan informasi pembelajaran dengan lebih jelas
dan memberikan arahan kembali kepada siswa tentang tahapan – tahapan
kerja kelompok dengan model pembelajaran kkooperatif tipe Numbered
Heads Together (NHT).
2) Memberikan pengertian kepada siswa tentang kerja kelompok dengan lawan
jenis sehingga siswa lebih kompak dalam kelompok.
3) Memberikan motivasi kepada siswa misalnya dengan memberikan
penghargaan baik verbal maupun non verbal.
4) Guru memperbaiki pengelolaan kelas dengan membuat pembelajaran yang
menarik bagi siswa.
Dengan pedoman pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD 2006
kelas IV, peneliti menyusun angkah- langkah perencanaan pembelajaran sebagai
berikut :
1) Mempelajari Silabus Matematika SD Kelas IV semester 2 tentang materi
bilangan bulat dan menentukan standard kompetensi dasar yang sesuai.
Adapun hasilnya sebagai berikut:
Standar Kompetensi
5. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat.
Kompetensi Dasar
5.2 Menjumlahkan bilangaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
5.3 Mengurangkan bilangan bulat.
5.4 Melakukan pengerjaan hitung campuran.
2) Menentukan Indikator yang tepat yaitu:
5.2.1 Mampu menjumlahkan dua bilangan positif.
5.2.2 Mampu menjumlahkan dua bilangan negatif.
5.2.3 Melakukan penjumlahan bilangan positif dan negatif.
5.3.1 Mampu mengurangkan bilangan negatif dengan bilangan negatif.
5.3.2 Mampu melakukan pengurangan bilangan positif dengan bilangan
positif.
5.4.1 Mampu menjumlahkan dan mengurangkan bilangan
bulat negatif dan bilangan bulat positif.
3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan standar
kopetensi, kompetensi dasar dan Indikator yang telah ditentukan. RPP yang
dibuat untuk 2 pertemuan.
4) Menyiapkan media dan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan
penelitian sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered
Heads Together (NHT) diantaranya nomor siswa dan nomor acak.
5) Menyiapkan materi, sumber belajar dan lembar evaluasi untuk siswa.
6) Membagi 37 siswa menjadi 6 kelompok yang masing – masing
beranggotakan 6 siswa dan ada yang 7 siswa dalam satu kelompok.
Pembagian kelompok ini dilakukan secara heterogen dengan
mempertimbangkan jenis kelamin dan prestasi siswa sehingga antara
kelompok yang satu dengan kelompok yang lain saling berimbang.
7) Menyiapkan lembar observasi untuk observer yaitu guru kelas IV.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
b. Tahap Pelaksanaan.
Tahap pelaksanaan ini terdiri dari dua pertemuan. Peneliti melaksanakan
penelitian sesuai dengan rencana yang telah disusun. Peneliti menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) yang
termasuk salah satu model pembelajaran model kooperatif.
1) Pertemuan I
Pertemuan I dilaksanakan pada hari Senin tanggal 30Maret 2011
selama 2 jam pelajaran (2 x 35 Menit). Pada partemuan ini materi yang
diajarkan adalah penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Peneliti
bertindak sebagai guru dan bapak jumali, A.Ma. Pd. sebagai guru kelas IV
yang bertindak sebagai observer.
Guru mengawali pelajaran dengan mengucapkan salam dilanjutkan
doa bersama. Guru menanyakan kabar siswa dan mengabsen siswa. Guru
memberikan apersepsi tentang materi bilangan bulat. Guru mempersiapkan
media. Guru menyampaikan indikator dan kompetensi yang akan dicapai.
Siswa merespon apersepasi dari guru secara bersama – sama. Guru mencoba
memberikan beberapa soal awal tentang mengurutkan bilangan bulat dan
menyuruh siswa untuk maju mengerjakan soal. Siswa memikirkan soal yang
ditulis guru dan menjawabnya dari tempat duduk. Guru menyuruh siswa yang
bisa menjawab untuk maju menuliskan jawabanya dipapan tulis. Namun
siswa terlihat masih malu- malu. Guru berusaha memberi motivasi agar siswa
berani maju dan tidak takut salah. Salah satu siswa pun berani untuk maju
dan menuliskan jawabannya dipapan tulis.
Pada kegiatan inti, guru menjelaskan tentang penjumlahan bilangan
bulat dan pengurangan bilanganbulat disertai contoh- contoh dan dilengkapi
dengan demonstrasi penggunaan media alat peraga. Dalam pertemuan ini
guru menggunakan alat peraga “Garis Maju Mundur” yang bisa digunakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
untuk mempermudah siswa dalam menghitung penjumlahan atau
pengurangan bilangan bulat saat bekerjasama dalam kelompok. Selanjutnya
guru menuliskan soal dipapan tulis sebagai latihan awal. Siswa secara
klasikal menjawab soal dari guru. Guru kemudian memberi soal rebutan
untuk siswa dan memyuruh siswa mengerjakan soal dipapan tulis siswa. Guru
kembali memberi motivasi pada siswa agar siswa berani untuk maju.
Akhirnya beberapa siswa mengacungkan jari dan guru menunjuk siswa untuk
mengerjakan soal. Guru mengajak siswa untuk memberi tepuk tangan kepada
siswa yang telah mengerjakan soal dengan benar sebagai rasa penghargaan.
Siswa yang mengerjakan soal tersebut diberi reward atau hadiah oleh guru
agar semakin termotivasi dalam belajar.
Siawa membentuk kelompok sesuai dengan kelompok yang telah
dibentuk oleh guru. Siswa terbagi dalam 6 kelompok setelah terbentuk
kelompok guru membagikan nomor urut pada setiap siswa dalam kelompok.
Setiap kelompok mempunyai 6 anggota, 1 siswa memperoleh nomor urut 1, 1
siswa yang lain memperoleh nomor urut 2, 1 siswa yang lain lagi
memperoleh nomot urut 3, da 3 siswa yang lain mendapa nomor urut 4, 5 dan
6. Dengan aturan seperti ada 6 siswa dari kelompok berbeda yang mendapat
nomor urut 1, begitu pula nomor urut 2 ada 6 siswa dan seterusnya.
Selanjutnya guru membagikan soal kelompok yang berisi tentang
penjumlahan dari pengurangan bilangan bulat. Guru juga membagikan media
alat peraga. Siswa berdiskusi dalam kelompok untuk menjawab soal – soal
yang diberikan guru. Guru mengawasi dan membimbing jalannya diskusi
kelompok.
Setelah semua kelompok selesai mengerjakan soal guru menyuruh
siswa untuk bersiap – siap membahas soal. Agar siswa lebih bersemangat
guru mengajak siswa bertepuk nama. Setelah siswa siap untuk membahas
soal, Guru mengeluarkan nomor acak untuk mengundi nomor siswa. Nomor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
yang keluar akan menentukan siswa yang menbahas soal. Slah satu siswa
mengambil nomor acak dan guru membacakan nomor yang keluar. Siswa
yang nomornya keluar mengacungkan jari dan guru menunjuk secara acak
salah satu siswa yang akan membahas.
Siswa yang lain memperhatikan dan menggapai apakah jawaban yang
dibahas benar atau salah. Jika salah maka guru menunjuk siswa dari
kelompok lain yang nomr urutnya sama untuk membantu membahas soal.
Jika masih ada kesalahan maka guru menunjuk siswa dari kelompok lain
yang juga memiliki nomor urut sama.
Guru kembali mengeluarkan nomor acak untuk menentukan siswa
yang akan maju dan membahas beberapa soal yang lain. Demilian seterusnya
sampai seluruh soal selesai dibahas. Guru memberikan reward bagi siswa
yang telah maju. Siswa mengerjakan soal evaluasi tentang penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat secara individu. Guru mengakhiri kegiatan inti
dengan menyanyikan lagu yang di pilih siswa. Siswa mengerjakan soal
evaluasi tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat secara
individu.
Pada kegiatan akhir, guru memberi kesempatan pada siswa yang ingin
bertanya. Selanjutnya siswa dibantu guru menyimpulkan apa yang telah
dipelajari. Pelajaran diakhiri dengan guru memberikan tindak lanjut pada
siswa untuk mempelajari materi pengerjaan hitung campuran. Guru menutup
pelajaran dengan salam.
2) Pertemuan II
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 31 Maret
2011 selam 2 jam pelajaran (2 x 35 Menit).
Guru mengawali pelajaran dengan mengucapkan salam dilanjutkan
doa bersama dan mengabsen siswa. Guru melaksanakan apersepsi dengan
mengulang pelajaran yang telah lalu. Guru menanyakan kepada siswa tentang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
materi mengerjakan hitung campuran yang diperintahkan untuk dipelajari.
Guru menyiapkan beberapa soal. Dan siswa ditunjuk guru untuk mengerjakan
soal yang diberikan. Guru menyiapkan media dan menyampaikan indikator
serta kompotensi yang diharapkan.
Guru mengulas secara singkat materi tentang pengerjaan hitung
campuran. Guru menggunakan media alat peraga “Jarum Garis Bilanga”.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang belum jelas dengan materi
yang dipelajari. Guru memberikan beberapa soal rebutan kepada siswa. Siswa
mengacungkan jari untuk menjawab soal dari guru. Pada pertemuan kedua ini
siswa lebih berani dibandingkan pertemuan sebelumnya. Kegiatan berikutnya
siswa membentuk kelompok dan kelompoknya masing – masing
mendapatkan nomor yang berbeda dan tempat duduk kelompok dibuat
berbeda dengan suasana sebelumnya agar siswa tidak merasa bosan. Guru
membagikan soal kelompok dan media alat peraga setelah siswa selesai
mengerjakan soal, guru dan siswa sepakat untuk membahas soal bersama.
Guru mengeluarkan nomor acak untuk menentukan nomor urut siswa yang
maju membahas soal. Guru meminta salah satu siswa mengambil nomor acak
dan membukanya. Siswa yang nomor urutnya keluar mengacungkan jari.
Guru menunjuk siswa dan mengutamakan siswa yang belum pernah maju
atau kurang aktif dalam pelajaran. Siswa lain memperhatikan dan
menanggapai jawaban yang diuraikan. Jika ada jawaban yang salah guru
memberikan kesempatan kepada siswa yang sama nomor urutnya sama
dengan nomor acak yang keluar. Siswa yang ditunjuk guru membahas
beberapa soal yang ditentukan guru. Siswa aktif memperhatikan dan
menanggapi. Guru kembali mengacak nomor dengan cara bervariasi agar
menarik perhatian siswa. Siswa yang mendapat giliran, membahas soal
didepan kelas dibimbing oleh guru. Guru mengajak bertepuk tangan untuk
hasil kerja kelompok kali ini. Siswa mengerjakan soal evaluasi individu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
tentang pengerjaan hitung campuran yang merupakan soal evaluasi tahap
kedua siklus II.
Guru dan siswa menyimpulkan pelajaran sebelum pelajaran berakhir.
Guru memantapkan materi Guru memberikan reward pada kelompok yang
berprestasi.
b. Observasi
Pada tahap ini, guru masih menggukan lembar observasi untuk memantau
perkembangan prose pembelajaran dan akan dibandingkan dengan hasil
observasi siklus I
Hasil pengamatan proses pembelajaran siswa pada pertemuan I adalah
sebagi berikut :
1) Kedisplinan siswa dalam kategori baik.
2) Kesiapan siswa menerima pelajaran dalam ketegori baik.
3) Keaktifan siswa dalam kategori baik.
4) Kemauan siswa berdiskusi dalam kategori baik.
5) Kemampuan siswa melakukan diskusi dalam kategori baik.
6) Keadaan siswa dengan lingkungan dalam ketegori baik.
7) Respon siswa terhadap pelajaran dalam kategori sangat baik.
8) Kemampuan siswa mengembangkan kreativitas dan inisiatif dalam kategori
baik.
9) Kemampuan siswa mengerjakan soal evaluasi dalam kategori baik.
10) Keaktifan siswa saat pelajaran akan berakhir dalam kategori baik.
Hasil pengamatan proses pembelajaran siswa pada pertemuan II adalah
sebagai berikut :
1) Kedisplinan siswa dalam kategori baik.
2) Kesiapan siswa menerima pelajaran dalam ketegori sangat baik.
3) Keaktifan siswa dalam kategori sangat baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
4) Kemauan siswa berdiskusi dalam kategori sangat baik.
5) Kemampuan siswa melakukan diskusi dalam kategori baik.
6) Keadaan siswa dengan lingkungan dalam ketegori sangat baik.
7) Respon siswa terhadap pelajaran dalam kategori sangat baik.
8) Kemampuan siswa mengembangkan kreativitas dan inisiatif dalam kategori
baik.
9) Kemampuan siswa mengerjakan soal evaluasi dalam kategori baik.
10) Keaktifan siswa saat pelajaran akan berakhir dalam kategori baik.
Berdasarkan uraian di atas menunjukan bahwa rata – rata penilaian
observasi kegiatan pembelajaran siswa pada pertemuan I dan pertemuan II dalam
siklus II mencapai kategori sangat baik.
Adapun hasil pengamatan terhadap kinerja guru pada pertemuan I adalah
segai berikut :
1) Persiapan guru memulai kegiatan pembelajaran dalam kategori baik.
2) Kemampuan memberikan apersepsi dalam kategori baik.
3) Keterampilan guru dalam mengajukan pertanyaan dalam kategori baik.
4) Kemampuan guru dalam menyampaikan materi dalam kategori baik.
5) Kemampuan guru mengelola kelas dalam kategori baik.
6) Kemampuan mengelola waktu pelajaran dalam kategori baik.
7) Respon siswa terhadap pelajaran dalam kategori baik.
8) Perhatian guru terhadap siswa dalam kategori baik.
9) Pengembangan dan aplikasi guru dalam kategori sangat baik.
10) Kemampuan menutup pelajaran dalam kategori sangat baik.
Hasil pengamatan proses pembelajaran siswa pada pertemuan II adalah
sebagai berikut :
1) Persiapan guru memulai kegiatan pembelajaran dalam kategori sangat baik.
2) Kemampuan memberikan apersepsi dalam kategori sangat baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
3) Keterampilan guru dalam mengajukan pertanyaan dalam kategori sangat
baik.
4) Kemampuan guru dalam menyampaikan materi dalam kategori sangat baik.
5) Kemampuan guru mengelola kelas dalam kategori sangat baik.
6) Kemampuan mengelola waktu pelajaran dalam kategori sangat baik.
7) Respon siswa terhadap pelajaran dalam kategori baik.
8) Perhatian guru terhadap siswa dalam kategori sangat baik.
9) Pengembangan dan aplikasi guru dalam kategori sangat baik.
10) Kemampuan menutup pelajaran dalam kategori sangat baik.
Berdasarkan uraian diatas menunjukkan bahwa rata – rata penilaian
obsevasi guru pada pertemuan I dan pertemuan II dalam siklus I mencapai
kategori sangat baik.
c. Refleksi.
Pada siklus I telah dilakukan diskusi yang mendalam dengan guru kelas
tentang proses pembelajaran. Pada siklus II, peneliti juga melaksanakan diskusi
membahas proses pembelajaran yang berlangsung. Berdasarkan lembar observasi
kegiatan siswa terjadi perubahan keaktifan yang sangat memuaskan yaitu dalam
kategori sangat baik. Siswa sudah berani dan tidak malu –malu lagi dalam
bertanya dan mengungkapkan pendapatnya. Demikian juga dalam mengerjakan
tugas kelompok atau diskusi, secara keseluruhan siswa sudah memperlihatkan
aktivitas yang sangat baik. Siswa juga menunjukkan peningkatan kemampuan
berhitung bilangan bulat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
Tabel 6. Daftar Nilai Matematika Materi Bilangan Bulat Siswa Kelas IV SD
Negeri 01 Blumbang Pada Siklus II
No Nama Peserta Didik
Nilai Siklus 2 Nilai Rata
– Rata
Keterangan
Petemuan 1 Pertemuan
2
1 Dwi Handayani 80 50 65 Tuntas
2 Dwi Setiowati 80 50 65 Tuntas
3 Danang Wahyudi 40 70 55 Tidak Tuntas
4 Lidiya Ayu Setiyani 70 60 65 Tuntas
5 Mila Ayu Dwi Sartini 85 60 72,5 Tuntas
6 Ramadhan 80 90 85 Tuntas
7 Septika Tri Utami 70 80 75 Tuntas
8 Yoga Gerhana Saputra 60 100 80 Tuntas
9 Ades Alfina 100 90 95 Tuntas
10 Aghny Azza Luthfiyani 85 90 87,5 Tuntas
11 Alfina Prafita Devi 60 60 60 Tidak Tuntas
12 Andini Nur Fitriani 65 70 67,5 Tuntas
13 Annisa Nurhayati 60 70 65 Tuntas
14 Andi Frriyan Efendi 95 70 82,5 Tuntas
15 Chandra itran Agustina 55 90 72,5 Tuntas
16 Dimas saputra 65 70 65 Tuntas
17 Dwi Sulastri 80 60 70 Tuntas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
18 Erna Maherni 80 90 80 Tuntas
19 Hafidzah Qoni’ah 70 100 85 Tuntas
Tabel 6. (Lanjutan)
20 Henny Setiowati 75 50 62,5 Tidak Tuntas
21 Hermawati 75 70 72,5 Tuntas
22 Ian Saputra 95 100 97,5 Tuntas
23 Kiki Azra Putri 65 100 82,5 Tuntas
24 Muhamad Burhanudin 75 90 82,5 Tuntas
25 Muhamad Nur Rochim 70 60 65 Tuntas
26 Marisah 70 60 65 Tuntas
27 Neva Arfani Rifado 65 90 77,5 Tuntas
28 Nikar Ayu Wandira 65 60 62,5 Tidak Tuntas
29 Rio Erlangga Putra 80 90 85 Tuntas
30 Risa Antika Nugraheni 60 60 60 Tidak Tuntas
31 Sigma Puspita Sari 80 60 70 Tuntas
32 Yekti Purnawati 85 60 62,5 Tidak Tuntas
33 Yolanda Ika Damayanti 70 70 70 Tuntas
34 Zahrina Firdausi 70 60 65 Tuntas
35 Bayu Rupiana 60 70 65 Tuntas
36 Anggilang W.S 80 60 70 Tuntas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
37 Woody Denta Aryosa 100 90 95 Tuntas
Jumlah 2720 2720 2620
Rata – rata 73,51 73,51 70,81
Tabel 7. Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Matematika Materi Bilangan Bulat
Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Blumbang Pada Siklus II
No Interval
Nilai
Frekuen
si
Persentase
(%)
Keterangan
1 55 – 64 6 16,21 Di bawah KKM
2 65 – 74 17 45,94 Di atas KKM
3 75 – 84 7 18,91 Di atas KKM
4 85 – 94 4 10,81 Di atas KKM
5 95 – 104 3 8,10 Di atas KKM
Jumlah 37 100
Ketidaktuntasan = (6 : 37) x 100% = 16,21%
Ketuntasan Klasikal = (31 : 37) x 100% = 83,78%
Berdasarkan hasil evaluasi pada siklus II di atas selama dua kali
pertemuan, dapat diketahui nilai pembelajaran Matematika seperti di bawah ini :
1) Pada pertemuan pertama, siswa yang memperoleh nilai 35-44 ada 1 siswa,
nilai 45-54 ada 0 siswa, nilai 55-64 ada 6 siswa, nilai 65-74 ada 12 siswa,
nilai 75-84 ada 11 siswa, nilai 85-94 ada 3 siswa. Dan yang mendapat nilai
95-104 ada 4 siswa. Rata – rata nilai yang diperoleh siswa pada pertemuan I
sebesar 73,51.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
2) Pada pertemuan kedua, siswa yang memperoleh nilai 35-44 tidak ada,
sedangkan nilai 45-54 ada 3 siswa, nilai 55 -64 ada 12 siswa, nilai 65-74 ada
8 siswa, nilai 75-84 ada 1 siswa, nilai 85-94 ada 9 siswa. Dan yang mendapat
nilai 95-104 ada 4 siswa. Rata – rata nilai yang diperoleh siswa pada
pertemuan I sebesar 73,51.
Nilai rata – rata dari hasil evaluasi siswa pada pertemuan I dan pertemuan
II adalah 70,81. Siswa yang mendapat nilai di atas KKM 31 siswa atau sebesar
83,73%. Siswa yang mendapat nilai dibawah KKM ada 6 siswa atau sebesar
16,21%.
Adapun hasil evaluasi siklus II dapat disajikan dalam grafik sebagi
berikut :
Gambar 17. Grafik Nilai Matematika Materi Bilangan Bulat Siswa kelas IV SD
Negeri 01 Blumbang Pada Siklus II.
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
55 – 64 65 – 74 75 – 84 85 – 94 95 – 104
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
Berdasarkan hasil refleksi siklus II dan melihat hasil kemampuan
menghitung bilangan bulat Matematika yang diperoleh masing-masing
pertemuan, maka pembelajaran Matematika kelas IV dengan menggunakan
Model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) pada
siklus II sudah berhasil karena sudah mencapai target pencapaian atau sesuai
dengan indikator kinerja yang telah ditentukan sehingga tidak perlu dilanjutkan
pada siklus berikutnya. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan Model
pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dapat
meningkatkan kemampuan berhitung bilangan bulat peserta didik SD Negeri 01
Blumbang Tawangmangu Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Dengan melihat hasil penelitian di atas, dapat dijelaskan perhitungan rata-rata
nilai kemampuan berhitung bilangan bulat dan ketuntasan belajar Matematika peserta
didik kelas IV SD Negeri 01 Blumbang Tawangmangu Karanganyar. Peningkatan
terlihat dari sebelum tindakan dan setelah tindakan yaitu siklus I dan siklus II yang
masing-masing terdiri dari 2 pertemuan. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 8. Perbandingan Rata-Rata Hasil kemampuan berhitung bilangan bulat
dan Prosentase Ketuntasan Klasikal Sebelum Tindakan, Siklus I, dan Siklus II.
No Keterangan Sebelum
tindakan
Setelah Tindakan
Data awal Siklus I Siklus II
1 Nilai Rata-rata 64,05 70,33 70,81
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
2 Jumlah siswa
tuntas
18 27 31
3 Persentase
Ketuntasan
48,64% 72,97% 83,78%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa rata- rata nilai matematika
siswa dari data awal sampai siklus II mengalami peningkatan dari data awal rata-rata
nilai 64,05 menjadi 70,33 pada siklus I dan menjadi 70,81 pada siklus II. Dari table di
atas juga dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang nilainya di atas KKM meningkat.
Pada data awal jumlah siswa yang dapat mencapai ketuntasan KKM berjumlah 18
siswa. Pada siklus I jumlah siswa yang mencapai ketuntasan KKM meningkat
menjadi 27 siswa. Sedangkan pada siklus II jumlah siswa yang mencapai ketuntasan
KKM menjadi 31. Selain itu jumlah persentase ketercapaian KKM siswa mengalami
peningkatan yang signifikan. Pada data awal persentase ketuntasan 48,64%, Pada
siklus I 72,97%, dan siklus II 83,78%. Perbandingan Nilai rata- rata dapat disajikan
pada grafik berikut :
Gambar 18. Nilai rata-rata Rata-Rata Hasil kemampuan berhitung
bilangan bulat dan Prosentase Ketuntasan Klasikal Sebelum Tindakan,
Siklus I, dan Siklus II
50
55
60
65
70
75
Data Awal Siklus I Siklus II
64.05
70,33 70,81
R
a
t
a
-
r
a
t
a
n
i
l
a
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
Dari data di atas dapat dibuat perbandingan ketidaktuntasan dan ketuntasan
siswa seperti table dibah ini:
Tabel 9. Perbandingan Ketidaktuntasan dan Ketuntasan Siswa Pada
Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II
No Keterangan Pra Silus Siklus I Siklus II
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 Tuntas 18 48,64 27 72,97 31 83,78
2 Tidak Tuntas 19 51,25 10 27,02 6 16,78
Dari tabel di atas dapat dijelaskan pada prasiklus jumlah siswa yang tuntas 18
siswa atau sebesar 48,64% dan yang tidak tuntas 19 siswa atau sebesar 51,25%. Pada
siklus I, Jumlah siswa yang tuntas 27 siswa atau sebesar 72,92% dan yang tidak
tuntas 10 siswa atau sebesar 27,02%. Pada siklus II siswa yang tuntas 31 siswa atau
sebesar 83,78% dan yang tidak tuntas 16,21%. Hasil ini dapat dilihat lebih jelas pada
grafik berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
Gambar 19. Perbandingan Ketidaktuntasan dan Ketuntasan Siswa Pada
Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II
Berdasarkan pengelolaan data dan uraian hasil penelitian di atas dapat
dikatakan bahwa pembelajaran Matematika materi bilangan bulat melalui model
kooperati tipe Numbered Heads Together (NHT) pada siswa kelas IV SD Negeri 01
Blumbang Tawangmangu Karanganyar yang dilakukan peneliti dinyatakan berhasil.
0
5
10
15
20
25
30
35
Data Awal Siklus I Siklus II
48,64%
72,97%
83,78%
51,25%
27,02%
16,78%
J
u
m
l
a
h
s
i
s
w
a
Tuntas
Tidak Tuntas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
Lampiran 1. Silabus Matematika Kelas IV Siklus I
Nama Sekolah : SDn Blumbang 01 Tawangmangu
Mata Pelajaran : MATEMATIKA 4B
Kelas/Program : IV / SEKOLAH DASAR
Semester : Genap
Alokasi Waktu : 2x Pertemuan 4x 35 menit
Standar Kompetensi : 5. Menjumlahkan dan dan mengurangakna bilangan bulat
K0mpetensi Dasar Materi Pokok dan
Uraian Materi Pengalaman Belajar Indikator
Penilaian Alokas
i
Waktu
Sumber/
Bahan/ Alat Jenis
Tagihan
Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
5.2 Menjumlahkan bilangan bulat
BILANGAN BULAT
dan OPERASINYA
o Penjumlahan bilangan bulat
o Mempelajari cara menjumlahkan dua bilangan positif, dua bilangan negatif dan bilangan positif dengan bilangan negatif menggunakan garis bilangan
o Mempelajari contoh dan menugaskan soal kelompok dan individu
o Menjumlahkan dua bilangan positif
o Menjumlahkan dua bilangan positif
o Menjumlahkan bilangan positif dan bilangan negatif
Tugas
Individu
dan
Kelompok
Laporan
buku
pekerjaan
rumah
Soal Individu
dan soal
kelompok
4 jp
Sumber:
Buku
MATEMATIK
A 4B
Mangatur
Sinaga dkk.
Erlangga,
Burhan
Mustaqim,
Erlangga
Alat:
- Jarum Garis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
K0mpetensi Dasar Materi Pokok dan
Uraian Materi Pengalaman Belajar Indikator
Penilaian Alokas
i
Waktu
Sumber/
Bahan/ Alat Jenis
Tagihan
Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
o Mempelajari contoh dalam menjumlahkan bilangan positif dengan bilangan negatif.
Bilangan
5.3 Mengurangkan bilangan bulat
BILANGAN BULAT
dan OPERASINYA
o Pengurangan bilangan bulat
o Mempelajari cara mengurangkan : - dua bilangan positif, - dua bilangan negatif - bilangan positif dengan
bilangan negatif - bilangan negatif dengan
bilangan positif
o Mempelajari contoh soal dan mengerjakan soal individu dan kelompok
o Mengurangkan dua bilangan positif
o Mengurangkan dua bilangan positif
o Mengurangkan bilangan positif dan bilangan negatif
o Mengurangkan dua bilangan negatif
Tugas
Individu
dan
Kelompok
Laporan
buku
pekerjaan
rumah
Soal Individu
dan soal
kelompok
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
K0mpetensi Dasar Materi Pokok dan
Uraian Materi Pengalaman Belajar Indikator
Penilaian Alokas
i
Waktu
Sumber/
Bahan/ Alat Jenis
Tagihan
Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
5.4 Melakukan
Hitung campuran
BILANGAN BULAT
dan OPERASINYA
o Operasi Hitung Campuran
o Mempelaari contoh soal operasi hitung campuran
o Mempelajari contoh soal dan mengerjakan soal kelompok dan individu
o Mengerjakan soal individu
o Menghitung operasi hitung campuran bilangan bulat positif dan negatif
Tugas
kelompok
danIndivi
du
Laporan
buku
pekerjaan
rumah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
101
Lampiran 6. RPP Siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS I PERTEMUAN 1 dan 2
Sekolah : SD Negeri 01 Blumbang
Mata Pelajaran : Matematika
Hari / Tanggal : 28 – 29 Februari 2011
Kelas / Semester : IV (Empat) / 2 (dua)
Alokasi Waktu : 2 x pertemuan (4 x35 menit)
Model Pembelajaran : Numbered Heads Together (NHT)
I. Standar Kompetensi
5. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat
II. Kompetensi Dasar
5.2 Menjumlahkan bilangan bulat
5.3 Mengurangkan bilangan bulat
5.4 Melakukan pengerjaan hitung campuran
III. Indikator
a. Kognitif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
102
Proses
5.2.1 Mampu menjumlahkan dua bilangan positif
5.2.2 Mampu menjumlahkan dua bilangan negatif
Produk
5.2.3 Melakukan penjumlahan bilangan positif dan negatif.
5.3.1 Mampu mengurangkan bilangan negatif dengan bilangan negatif.
5.3.2 Mampu melakukan pengurangan bilangan positif dengan
bilangan positif.
5.4.1 Mampu menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat
negatif dan bilangan bulat positif.
b. Afektif
1) Perilaku berkarakter: kejujuran, membantu teman yang
membutuhkan, berkreasi, tepat waktu, teliti/cermat, dan
tanggung jawab
2) Keterampilan sosial: bertanya, menyumbang ide/berpendapat,
menjadi pendengar yang baik, dan bekerja sama
c. Psikomotor
Menjumlahkan, mengurangkan bilangan bulat baik positif dan
negatif dengan menggunakan media garis bilangan.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Proses
a. Melalui demonstrasi, siswa mampu menjumlahkan dua
bilangan positif dengan baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
103
2. Produk
a. Melalui tanya jawab, siswa mampu menjumlahkan dua
bilangan negatif dengan benar.
b. Melalui diskusi kelompok, siswa mampu melakukan
penjumlahan bilangan positif dan negatif dengan tepat.
c. Melalui permainan, siswa mampu mengurangkan bilangan
negatif dengan bilangan negatif dengan benar.
d. Melalui diskusi kelompok, siswa mampu melakukan
pengurangan bilangan positif dengan bilangan negatif dengan
tepat.
e. Melalui penugasan, siswa mampu menjumlahkan dan
mengurangkan bilangan bulat negatif dan bilangan bulat positif
dengan benar.
V. Dampak Pengiring
Setelah pembelajaran ini selasai, diharapkan siswa dapat memecahkan
masalah yang berhubungan dengan bilangan bulat dalam kehidupan sehari-
hari.
VI. Materi, Media, Metode dan Sumber
A. Materi
1. Operasi penjumlahan pada bilangan bulat
a. Penjumlahan pada bilangan bulat menggunakan garis bilangan
1) Menjumlahkan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat
positif
Contoh: 2+ 3 = 5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
104
Gambar 1. Penjumlahan Bilangan Bulat Positif dengan Bilangan Bulat Positif
2) Menjumlahkan bilangan bulat negatif dengan bilangan
bulat negatif
Contoh: (-2) + (-5) = (-7)
Gambar 2. Penjumlahan Bilangan Bulat Negatif dengan Bilangan Bulat Negatif
3) Menjumlahkan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat
negatif
-5 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 -4
2 -2 -1 0 1 -7 -6 -5 -4 -3 -8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
105
Contoh: 3 + (-4) = (-1)
Gambar 3. Penjumlahan Bilangan Bulat Positif dengan Bilangan Bulat Negatif
4) Menjumlahkan bilangan bulat negatif dengan bilangan
bulat positif
Contoh: (-6) + 8 = 2
Gambar 4. Penjumlahan Bilangan Bulat Negatif dengan Bilangan Bulat Positif
3 -1 0 1 2 -6 -5 -4 -3 -2 -7
5 1 2 3 4 -4 -3 -2 -1 0 -5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
106
5) Pengurangan pada bilangan bulat tanpa menggunakan garis
bilangan
5) 14 + 5 = 19
6) (-9) + (-14) = -23
7) 29 + (-12) = 17
8) (-28) + 16 = -12
4) Operasi pengurangan pada bilangan bulat
c) Penguranganpada bilanagan bulat menggunakan garis bilangan
(5) Mengurangkan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif
Contoh: 2 – 5 = (-3)
Gambar 5. Pengurangan Bilangan Bulat Positif dengan Bilangan Bulat Positif
(6) Mengurangkan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat
negatif
Contoh: (-2) – (-5) = 3
-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
107
Gambar 6. Pengurangan Bilangan Bulat Negatif dengan Bilangan Bulat Negatif
(7) Mengurangkan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif
Contoh: 2 – (-5) = 7
Gambar 7. Pengurangan Bilangan Bulat Positif dengan Bilangan Bulat Negatif
(8) Mengurangkan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif
Contoh: (-2) – 5 = -7
-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
108
Gambar 8. Pengurangan Bilangan Bulat Negatif dengan Bilangan Bulat positif
d) Pengurangan pada bilangan bulat tanpa menggunakan garis bilangan
(1) 38 - 21 = 17
(2) (-14) - (-30) = 16
(3) 25 - (-12) = 37
(4) (-13) - 12 = -25
5) Operasi hitung campuran pada bilangan bulat
c) Operasi hitung campuran pada bilangan bulat menggunakan garis
bilangan
Contoh 1 : (-4) + 12 - 3 = 5
Gambar 9. Operasi Hitung Campuran Pada Bilangan Bulat Contoh 1
-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
109
Contoh 2: 6 – (-4) + (-15) = (-5)
Gambar 10. Operasi Hitung Campuran Pada Bilangan Bulat contoh 2
d) Operasi hitung campuran pada bilangan bulat tanpa menggunakan
garis bilangan
3) 27 + (-15) – 9 = 27 – 15- 9
= 12 -9
= 3
4) 16 – (-25) + 14 = 16 + 25 +14
= 41 + 14
= 55
B. Media
Guru menggunakan media “ jarum garis bilangan” untuk memudahakn
mengerjakan soal tentang bilangan bulat.
C. Metode
1. Ceramah
-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
110
2. Demonstrasi
3. Tanya Jawab
4. Diskusi
5. Numbered Haeads Together (NHT)
D. Sumber
1. Mangatur Sinaga, dkk. 2006. Terampil Berhitung Matematika untuk
SD Kelas IV. Jakarta: Erlangga.
2. Burhan Mustaqim dan Ary Astuti. 2008. BSE SD Ayo Belajar
Matematika untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Erlangga.
VII. Langkah- Langakah Pembelajaran
No Kegiatan Waktu Metode
1. Kegiatan awal
Guru mengkondisikan kelas
Apersepsi
“Memberikan pertanyaan
soal bilangan bulat misalnya
(-9) + (-14) = -23
29 + (-12) = 17 ”
Guru menyiapkan media
Menyampaikan indikator
dan kompetensi yang
diharapkan
10’ Ceramah
2.
Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Siswa memperhatikan media
yang ditunjukksn guru
50’
Demonstrasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
111
berupa “jarum garis
bilangan”.
Siswa memperhatikan
penjelasan guru tenteng
penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat
Siswa menjawab petanyaan
guru tentang penjumlahan
dan pengurangan bilangan
bulat.
b. Elaborasi
Langkah- langkah
pembelajaran Numbered
Heads Together (NHT) :
1. Pengelompokan.
Siswa dibagi menjadi 7
kelompok setiap 5 siswa.
2. Penomoran.
Siswa dalam setiap
kelompok diberi nomor urut
sehingga setiap siswa dalam
kelompok memiliki nomor
yang berbeda.
3. Pemberian Tugas.
Setiap kelompok diberi soal
4. Berpikir Bersama.
Siwa berdiskusi bersama
teman sekelompoknya untuk
mengerjakan soal sesuai
waktu yang ditentukan
dengan menggunakan media
Ceramah bervariasi
Tanya jawab
Diskusi
Diskusi
Penugasan
Diskusi
Ceramah bervariasi
Ceramah bervariasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
112
3.
garis bilangan..
5. Menjawab.
Guru mengajak bermain
tepuk nama kemudian
mengacak nomor urut siswa
yang akan menjawab soal.
Siswa yang nomor urutnya
keluar mengangkat tangan
dan guru menunjuk siswa
kelompok mana yang maju.
Perwakilan kelompok maju
untuk menyampaikan hasil
diskusinya.
c. Konfirmasi
Siawa bersama guru
mengevaluasi jalannya
diskusi.
Guru memberikan
kesempatan bagi siswa
untuk bertanya jika ada yang
belum jelas
Siswa mengerjakan soal
evaluasi yang diberikan
guru
Penutup
Siswa bersama guru
membuat kesimpulan
pembelajaran
Siswa menyimak penjelasan
10’
Tanya jawab
Tanya jawab dan
Demonstrasi
Tanya jawab
Tanya jawab
Penugasan
Tanya Jawab
Ceramah bervariasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
113
guru tentang materi
pembelajaran yang akan
dilaksanakan selanjutnya
Guru memberikan hadiah
bagi siswa yang telah maju
Guru memberikan tindak
lanjut / PR.
Penugasan
B. Pertemuan II (2x 45 menit)
No Kegiatan Waktu Metode
1. Kegiatan awal
Guru mengkondisikan kelas
Apersepsi
“Memberikan pertanyaan
soal bilangan bulat misalnya
(-4) + 12 + 3 = 5
6 – (-4) + (-15) = (-5) ”
Guru mengulang pelajaran
yang telah lalu dengan
memberi pertanyaan kepada
siswa
Guru menyiapkan media
Menyampaikan indikator
dan kompetensi yang
diharapkan
10’ Ceramah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
114
2.
Kegiatan Inti
d. Eksplorasi
Siswa memperhatikan
penjelasan guru tentang
hitung campuran bilangan
bulat.
Guru memberi contoh soal
dan menggunakan media
berupa “jarum garis
bilangan”.
Guru memberikan beberapa
soal rebutan.
Siswa menjawab petanyaan
guru tentang hitung
campuran bilangan bulat.
e. Elaborasi
Siswa dibagi menjadi 7
kelompok setiap 5 siswa.
Siswa dalam setiap
kelompok diberi nomer urut
sehingga setiap siswa dalam
kelompok memiliki nomor
yang berbeda.
Setiap kelompok diberi soal
Siwa berdiskusi bersama
teman sekelompoknya untuk
mengerjakan soal sesuai
waktu yang ditentukan
dengan menggunakan media
garis bilangan.
50’
Demonstrasi
Ceramah bervariasi
Tanya jawab
Diskusi
Diskusi
Penugasan
Diskusi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
115
3.
Siswa yang nomor urutnya
keluar mengangkat tangan
dan guru menunjuk siswa
kelompok mana yang maju.
Perwakilan kelompok maju
untuk menyampaikan hasil
diskusinya.
f. Konfirmasi
Siawa bersama guru
mengevaluasi jalannya
diskusi.
Guru memberikan
kesempatan bagi siswa
untuk bertanya jika ada yang
belum jelas
Guru mengajak siswa
bermain tepuk semangat.
Siswa mengerjakan soal
evaluasi yang diberikan
guru
Penutup
Siswa bersama guru
membuat kesimpulan
pembelajaran
Siswa menyimak penjelasan
guru tentang materi
pembelajaran yang akan
dilaksanakan selanjutnya
Guru memberikan hadiah
10’
Ceramah bervariasi
Tanya jawab dan
Demonstrasi
Tanya jawab
Tanya jawab
Ceramah bervariasi
Tanya jawab
Tanya jawab
Penugasan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
116
bagi siswa yang telah maju
Guru memberikan tindak
lanjut / PR.
Ceramah bervariasi
Penugasan
VIII. Evaluasi
a. Prosedur Tes : Tes Prose, Tes akhir
b. Jenis Tes : Tertulis
c. Alat Penilaian : Soal, Kunci Jawaban, Kriteria Penilaian
Pertemuan I
S
o
a
l
K
e
l
o
m
1. 9 + 5 =
2. 10 +3 =
3. (-8) – (-4) =
4. (-7) – (-4) =
5. 12 + (-16) =
6. -10 + 15 =
7. 13 + (-5) =
8. 19 + (-6) =
9. 3 + (-5) =
10. 10 + (-7) =
11. 9 – (-5) =
12. 10 – (-3) =
13. -8 – (-4) =
14. -7 – (15) =
15. 12 – (-16) =
16. -10 – 15 =
17. 13 – (-5) =
18. 19 – (-6) =
19. -3 – (-5) =
20. -10 – (-7) =
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
117
Soal Individu I
1. 4 + 5 =
2. 5 + 6 =
3. (-2) + (-3 =
4. (-4) + (-5) =
5. (-4) + 2 =
6. 6 + (-5) =
7. (-3) + (-4) =
8. (-2) + (-5) =
9. 7 + (-2) =
10. 5 + (-4) =
11. 4 – 5 =
12. 5 – 6 =
13. (-2) - (-3) =
14. (-4) - (-5) =
15. (-4) - 2 =
16. 6 - (-5) =
17. (-3) - (-4) =
18. (-2) - (-5) =
19. 7 - (-2) =
20. 5 - (-4) =
Pertemuan II
Soal Kelompok II
1. (-9) – 5 + 6 =
2. 10 – (-3) + 17 =
3. -18 – (-4) + 5 =
4. (-7) – (15) + 26 =
5. 12 – (-16) + (-12) =
6. 5 + (-10) – 15 =
7. (-14) +13 – (-5) =
8. (-19) + 12 – (-6) =
9. 7 + (-3) – (-5) =
10. 11 + (-10) – (-7) =
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
118
Soal Individu !
1. (-4) – 5 + (18) =
2. (-5) + 6 – (-17) =
3. (-2) – (-3) + 11 =
4. (-4) – (-5) + 2 =
5. (-4) – (-9) + 2 =
6. 6 + (-11) – 5 =
7. (-3) - (-4) + 20 =
8. (-2) – (-5) + 12 =
9. 17 – 13 + (-2) =
10. (-5) + 23 – 4 =
Kriteria Penilaian
Pertemuan I
Betul = 10
Nilai = 20 x 10 = 100
2
Pertemuan II
Betul = 10
Nilai = 10 x 10 = 100
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
119
Karanganyar, 28 Mare2011
Guru Kelas IV Peneliti
JUMALI, A. Ma. Pd. SRI DARYANI
NIP. 195904131979111005 NIM X 7107076
Mengetahui
Kepala Sekolah
SUWADI, S.Pd.
NIP.196609021990021002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
120
Kunci Jawaban Soal Kelompok Pertemuan I:
1. 14
2. 13
3. -4
4. -3
5. -4
6. 5
7. 8
8. 13
9. -2
10. 3
11. 14
12. 13
13. -4
14. 8
15. 28
16. -25
17. 18
18. 25
19. 2
20. -3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
121
Kunci Jawaban soal Individu I:
1. 9
2. 11
3. -5
4. -9
5. -2
6. 1
7. -7
8. -7
9. 5
10. 1
11. -1
12. -1
13. 1
14. 1
15. -6
16. 11
17. 1
18. 3
19. 9
20. 9
Kunci JawabanSoal Kelompok Pertemuan II:
1. -8
2. 30
3. -9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
122
4. 4
5. 16
6. -20
7. 6
8. -1
9. 9
10. 8
Kunci Jawaban Soal Individu Pertemaun II:
1. 9
2. 18
3. 12
4. 3
5. 7
6. -10
7. 21
8. 15
9. 2
10. 14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
123
Lampiran 7. Lembar Observasi Siswa.
LEMBAR PENGAMATAN PROSES PEMBELAJARAN DALAM
PEMBELAJARAN BERHITUNG BILANGAN BULAT DENGAN
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF Numbered
heads together (NHT) PADA SISWA KELAS IV SDN O1 BLUMBANG
TAWANGMANGU KARANGANYAR.
Siklus : I
Hari / Tanggal : Senin, 28 Maret 2011
Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang sesuai !
No VARIABEL INDIKATOR PERTEMUAN
I
PERTEMUAN
II
1 2 3 4 1 2 3 4
1. Kedisiplinan
siswa
1. Siswa tepat waktu
masuk kelas sebelum
pelajaran dimulai.
2. Siswa memberikan
salam kepada guru
sebelum pelajaran
dimulai.
3. Siswa berdoa sebelum
pelajaran dimulai.
4. Siswa bersikap sopan
selama proses
pembelajaran
berlangsung.
√ √
2. Kesiapan
siswa
menerima
pelajaran
1. Siswa bersikap tenang
ketika pembelajaran
berlangsung.
2. Siswa menyispksn
buku dan alat- alat
tulis.
3. Siswa menyispksn
buku pelajaran (Paket,
LKS)
4. Siswa menyiapkan
alat- alat yang
digunakan untuk
diskusi.
√ √
3. Keaktifan 1. Siswa mengikuti √ √
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
124
siswa proses pembelajaran
dari awal sampai akhir
dengan baik dan aktif.
2. Siswa berani
mengemukakan
pendapatnya.
3. Siswa berani
menjawab pertanyaan
yang diajukan guru.
4. Siswa berani bertanya
bila mengalami
kesulitan dalam
pembelajaran.
4. Kemauan
siswa
berdiskusi
1. Siswa senang
mengikuti kegiatan
diskusi.
2. Siswa mau bekerja
sama dengan teman
satu kelompok.
3. Siswa berani dalam
berdiskusi dan tidak
malu- malu.
4. Siswa mengikuti
jalannya diskusi
dengan baik.
√ √
5. Kemampuan
siswa
melakukan
diskusi
1. Siswa melakukan
diskusi sesuai dengan
petunjuk/ instruksi
dari guru.
2. Siswa melakukan
diskusi dengan urut,
sempurna, dan tepat
waktu.
3. Siswa berpartisipasi
aktif mengeluarkan
pendapat dalam
kelompok diskusi.
4. Siswa bekerjasama
dengan anggota
kelompok untuk
menyelesaikan tugas
diskusi.
√ √
6. Keadaan
siswa dengan
lingkungan
belajar
1. Siswa merasa senang
dengan pembelajaran
yang dilakukan.
2. Siswa merasa nyaman
√ √
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
125
dengan suasana
pembelajaran.
3. Siswa cepat menerima
materi yang diberikan.
4. Siswa mampu
mengikuti pelajaran
dengan baik.
7. Respon siswa
terhadap
pelajaran
1. Siswa tertarik dengan
pembelajaran guru.
2. Siswa terlihat seneng
dengan model
pembelajaran yang
digunakan guru.
3. Siswa bersemangant
mengikuiti pelajaran
guru.
4. Siswa mengikuti
aturan model
pembelajaran yang
dilakukan guru.
√ √
8. Kemampuan
siswa
mengembang
kan
kreatifitas
dan inisiatif
1. Ada pembegian tugas
dalam diskusi
kelompok.
2. Ada pemenfaatan
media.
3. Ada usaha
menghidupkan
kekompakan dalam
kelompok.
4. Ada usaha menjadi
kelompokpaling baik.
√ √
9. Kemampuan
siswa
mengerjakan
soal evaluasi
1. Siswa mampu
mengerjakan soal
evaluasi sendiri.
2. Siswa mampu
mengerjakan evaluasi
dengan tenang, serius,
dan sungguh-
sungguh.
3. Siswa mampu
mengerjakan evaluasi
sesuai waktu yang
disediakan.
4. Siswa mampu
mengerjakan soal
evaluasi dengan tepat
√ √
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
126
Keterangan:
1 : Sangat Kurang.
2 : Kurang.
3 : Baik.
4 : Sangat Baik.
Kriteria Penilaian:
1 : Jika hanya satu indikator yang muncul.
2 : JIka hanya dua indikator yang muncul.
3 : Jika hanya tiga indikator yang muncul.
4 : Jika hanya empat indikator yang muncul
Karanganyar, 28 Maret 2011
Guru Kelas IV Peneliti
JUMALI, A. Ma. Pd. SRI DARYANI
NIP. 195904131979111005 NIM X 7107076
sesuai dengan
petunjuk atau
perintah.
10. Keaktifan
siswa saat
pelajaran
akan berakhir
1. Siswa menanyakan
materi yang belum
jelas.
2. Siswa aktif saat
pemantapan materi.
3. Siswa aktif membuat
kesimpulan.
4. Siswa merespon
tindak lanjut dari
guru.
√ √
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
127
Lampiran 12. Lembar Observasi Siswa.
LEMBAR PENGAMATAN PROSES PEMBELAJARAN DALAM
PEMBELAJARAN BERHITUNG BILANGAN BULAT DENGAN
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF Numbered
heads together (NHT) PADA SISWA KELAS IV SDN O1 BLUMBANG
TAWANGMANGU KARANGANYAR.
Siklus : II
Hari / Tanggal : Rabu, 30 Maret 2011 dan Kamis, 31 Maret 2011
Berilah tanda checklist (v) pada kolom yang sesuai !
No VARIABEL INDIKATOR PERTEMUAN
I
PERTEMUAN
II
1 2 3 4 1 2 3 4
1. Kedisiplinan
siswa
1. Siswa tepat waktu masuk
kelas sebelum pelajaran
dimulai.
2. Siswa memberika salam
kepada guru sebelum
pelajaran dimulai.
3. Siswa berdoa sebelum
pelajaran dimulai.
4. Siswa bersikap sopan
seama proses pembelajaran
berlangsung.
√ √
2. Kesiapan
siswa
menerima
pelajaran
1. Siswa bersikap tenang
ketika pembelajaran
berlangsung.
2. Siswa menyispksn buku
dan alat- alat tulis.
3. Siswa menyispksn buku
pelajaran (Paket, LKS)
4. Siswa menyiapkan alat-
alat yang digunakan untuk
diskusi.
√ √
3. Keaktifan
siswa
1. Siswa mengikuti prose
pembelajaran dari awal
sampai akhir dengan baik
dan aktif.
2. Siswa berani
mengemukakan
√ √
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
128
No VARIABEL INDIKATOR PERTEMUAN
I
PERTEMUAN
II
1 2 3 4 1 2 3 4
pendapatnya.
3. Siswa berani menjawab
pertanyaan yang diajukan
guru.
4. Siswa berani bertanya bila
mengalami kesulitan
dalam pembelajaran.
4. Kemauan
siswa
berdiskusi
1. Siswa senang mengikuti
kegiatan diskusi.
2. Siswa mau bekerja sama
dengan teman satu
kelompok.
3. Siswa berani dalam
berdiskusi dan tidak malu-
malu.
4. Siswa mengikuti jalannya
diskusi dengan baik.
√ √
5. Kemampuan
siswa
melakukan
diskusi
1. Siswa melakukan diskusi
sesuai dengan petunjuk/
instruksi dari guru.
2. Siswa melakukan diskusi
dengan urut, sempurna,
dan tepat waktu.
3. Siswa berpartisipasi aktif
mengeluarkan pendapat
dalam kelompok diskusi.
4. Siswa bekerjasama dengan
anggota kelompok untuk
menyelesaikan tugas
diskusi.
√ √
6. Keadaan
siswa dengan
lingkungan
belajar
1. Siswa merasa senang
dengan pembelajaran yang
dilakukan.
2. Siswa merasa nyaman
dengan suasana
pembelajaran.
3. Siswa cepat menerima
materi yang diberikan.
4. Siswa mampu mengikuti
pelajaran dengan baik.
√ √
7. Respon
siswa
terhadap
1. Siswa tertarik dengan
pembelajaran guru.
2. Siswa terlihat seneng
√ √
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
129
No VARIABEL INDIKATOR PERTEMUAN
I
PERTEMUAN
II
1 2 3 4 1 2 3 4
pelajaran dengan model
pembelajaran yang
digunakan guru.
3. Siswa bersemangant
mengikuiti pelajaran guru.
4. Siswa mengikuti aturan
model pembelajaran yang
dilakukan guru.
8. Kemampuan
siswa
mengembang
kan
kreatifitas
dan inisiatif
1. Ada pembegian tugas
dalam diskusi kelompok.
2. Ada pemenfaatan media.
3. Ada usaha menghidupkan
kekompakan dalam
kelompok.
4. Ada usaha menjadi
kelompokpaling baik.
√ √
9. Kemampuan
siswa
mengerjakan
soal evaluasi
1. Siswa mampu
mengerjakan soal evaluasi
sendiri.
2. Siswa mampu
mengerjakan evaluasi
dengan tenang, serius, dan
sungguh- sungguh.
3. Siswa mampu
mengerjakan evaluasi
sesuai waktu yang
disediakan.
4. Siswa mampu
mengerjakan soal evaluasi
dengan tepat sesuai dengan
petunjuk atau perintah.
√ √
10. Keaktifan
siswa saat
pelajaran
akan
berakhir
1. Siswa menanyakan materi
yang belum jelas.
2. Siswa aktif saat
pemantapan materi.
3. Siswa aktif membuat
kesimpulan.
4. Siswa merespon tindak
lanjut dari guru.
√ √
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
130
Keterangan:
1. : Sangat Kurang.
2. : Kurang.
3. : Baik.
4. : Sangat Baik.
Kriteria Penilaian:
5 : Jika hanya satu indikator yang muncul.
6 : JIka hanya dua indikator yang muncul.
7 : Jika hanya tiga indikator yang muncul.
8 : Jika hanya empat indikator yang muncul
Karanganyar, 31 Maret 2011
Guru Kelas IV Peneliti
JUMALI, A. Ma. Pd. SRI DARYANI
NIP. 195904131979111005 NIM X 7107076
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
131
Lampiran 13. Lembar Observasi Guru.
LEMBAR PENGAMATAN KINERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN
BERHITUNG BILANGAN BULAT DENGAN MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF Numbered heads together (NHT) PADA
SISWA KELAS IV SDN O1 BLUMBANG TAWANGMANGU
Siklus : II
Hari/tgl : Rabu, 30 Maret 2011 dan Kamis 31 Maret 2011.
Waktu : 08.00 – 10.00
Berilah tanda checklist (v) pada kolom yang sesuai !
No VARIABEL INDIKATOR PERTEMUAN I PERTEMUAN
II
1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan
guru
memulai
kegiatan
pembelajara
n.
5. Guru menyiapkan alat
peraga dan media
6. Mengkondisikan siswa
kearah pembelajaran.
7. Menyampaikan
pembelajaran.
8. Guru melakukan
apersepsi.
√ √
2. Kemampuan
memberikan
apersepsi.
5. Guru mendorong siswa
untuk mengemukakan
pengetahuan awalnya
tentang konsep yang
akan dibahas.
6. Guru memberikan
pertanyaan- pertanyaan
yang berhubungan
dengan konsep.
7. Guru membuat siswa
termotivasi dan tertarik
pada apersepsi yang
diberikan.
8. Guru mendorong siswa
untuk mengilustrasikan
pemahaman konsep
yang akan dibahas.
√ √
3. Keterampila
n guru
mengajukan
5. Guru berusaha
memancing siswa untuk
bertanya.
√ √
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
132
No VARIABEL INDIKATOR PERTEMUAN I PERTEMUAN
II
1 2 3 4 1 2 3 4
pertanyaan 6. Guru berusaha
memancing siswa untuk
menjawab pertanyaan.
7. Guru member
pertanyaan sesuai
dengan materi yang
diajarkan.
4. Kemampuan
guru dalam
memyampai
kan materi.
5. Guru menguasai meteri
yang disampaikan.
6. Materi yang
disampaikan sesuai
dengan tujuan
pembelajaran.
7. Guru menyampaikan
materi dengan bahasa
yang jelas dan mudah
dipahami oleh siswa.
8. Guru menyampaikan
materi dengan disertai
contoh, penggunaan alat
peraga atau media yang
mendukung.
√ √
5. Kemampuan
guru
mengelola
kelas.
5. Guru berusaha menjaga
ketertiban siswa.
6. Guru mengelompokkan
siswa untuk melakukan
diskusi.
7. Guru membagi
peralatan yang
digunakan.
8. Guru membimbing
siswa untuk berdiskusi.
√ √
6. Kemampuan
mengelola
waktu
pelajaran
1. Guru memulai pelajaran
tepat waktu.
2. Guru memberikan batas
waktu dalam melakuakn
diskusi.
3. Guru menggunakan
waktu dengan efisien.
4. Guru melakukan
pembelajaran sesuai
rencana.
√ √
7. Respon 1. Guru memusatkan √ √
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
133
No VARIABEL INDIKATOR PERTEMUAN I PERTEMUAN
II
1 2 3 4 1 2 3 4
siswa
terhadap
pelajaran
perhatian siswa untuk
diskusi.
2. Guru menjelaskan
masalah/ konsep yang
akan didiskusikan.
3. Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk
berpartisipasi dalam
kelaompok dan
menumbuhkan motivasi
siswa untuk bekerja
sama dengan kelompok.
4. Guru menyuruh siswa
mempresentasikan hasil
diskusinya.
8. Perhatian
guru
terhadap
siswa.
5. Guru memusatkan
perhatian pada siswa
secara menyeluruh.
6. Guru menghargai
perbedaan pendapat
siswa.
7. Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa yang belum jelas,
untuk bertanya.
8. Guru memberikan
penguatan kepada siswa
baik secara verbal
maupun non verbal.
√ √
9. Pengembang
an aplikasi
5. Guru memberikan soal
evaluasi pada setiap
kelompok/ siswa.
6. Lembar kerja siswa/
soal evaluasi dibuat
menarik.
7. Guru membmbing siswa
dalam mengerjakan
siswa.
8. Guru memberikan
penguatan dalam
pemahaman konsep.
√ √
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
134
No VARIABEL INDIKATOR PERTEMUAN I PERTEMUAN
II
1 2 3 4 1 2 3 4
10. Kemampuan
menutup
pelajaran
5. Guru bersama siswa
membuat kesimpulan.
6. Guru bersama siswa
membuat rangkuaman.
7. Guru memberikan
motivasi siswa untuk
belajar.
8. Guru memberikan
tindak lanjut berupa
tugas rumah.
√ √
Keterangan:
5 : Sangat Kurang.
6 : Kurang.
7 : Baik.
8 : Sangat Baik.
Kriteria Penilaian:
9 : Jika hanya satu indikator yang muncul.
10 : JIka hanya dua indikator yang muncul.
11 : Jika hanya tiga indikator yang muncul.
12 : Jika hanya empat indikator yang muncul
Karanganyar, 31 Maret 2011
Guru Kelas IV Peneliti
JUMALI, A. Ma. Pd. SRI DARYANI
NIP. 195904131979111005 NIM X 7107076
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
135
FOTO SEBELUM TINDAKAN.
Gambar 1. Sekolah Dasar Negeri 01 Blumbang
Gambar 2. Ruang Kelas SD Negeri 01 Blumbang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
136
Lampiran 10. (Foto / Gambar Pelaksanaan Penelitian Siklus I)
FOTO SIKLUS I
Gambar 1. Guru Mengawaali Pelajaran Matematika.
Gambar 2. Guru Menempelkan Media Garis Bilangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
137
Gambar 3. Kerjasama Antar Siswa Dalam Kelompok.
Gambar 4. Guru Memberikan Pengarahan Kepada Siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
138
Gambar 5. Siswa Mengerjakan Soal Kelompok,
Gambar 6. Guru Mengajak Siswa Untuk Bermain Tepuk.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
139
Gambar 7. Siswa Mengambil Nomer Yang Akan Maju Kedepan Kelas.
Gambar 8. Siswa Yang Nomornya Keluar Mengacungkan Jari Untuk Maju
Kedepan Kelas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
140
Gambar 9. Siswa Mempresentasikan Hasil Diskusi Kelompok Di depan Kelas.
Gambar 10. Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
141
Lampiran 11. RPP Siklus II.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS II PERTEMUAN 1 dan 2
Sekolah : SD Negeri 01 Blumbang.
Mata Pelajaran : Matematika
Hari / Tanggal : 30 – 31 Februari 2011
Kelas / Semester : IV (Empat) / 2 (dua)
Alokasi Waktu : 2 x pertemuan (4 x35 menit)
Model Pembelajaran : Numbered Heads together (NHT).
II. Standar Kompetensi
5. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat
II. Kompetensi Dasar
5.2 Menjumlahkan bilangan bulat
5.3 Mengurangkan bilangan bulat
5.4 Melakukan pengerjaan hitung campuran
III. Indikator
b. Kognitif
Proses
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
142
5.2.1 Mampu menjumlahkan dua bilangan positif
5.2.2 Mampu menjumlahkan dua bilangan negatif
Produk
5.2.4 Melakukan penjumlahan bilangan positif dan negatif.
5.3.1 Mampu mengurangkan bilangan negatif dengan bilangan negatif.
5.3.2 Mampu melakukan pengurangan bilangan positif dengan
bilangan positif.
5.4.1 Mampu menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat
negatif dan bilangan bulat positif.
b. Afektif
3) Perilaku berkarakter: kejujuran, membantu teman yang
membutuhkan, berkreasi, tepat waktu, teliti/cermat, dan
tanggung jawab
4) Keterampilan sosial: bertanya, menyumbang ide/berpendapat,
menjadi pendengar yang baik, dan bekerja sama
c. Psikomotor
Menjumlahkan, mengurangkan bilangan bulat baik positif dan
negatif dengan menggunakan media garis bilangan.
IV. Tujuan Pembelajaran
3. Proses
b. Melalui demonstrasi, siswa mampu menjumlahkan dua
bilangan positif dengan baik.
4. Produk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
143
f. Melalui tanya jawab, siswa mampu menjumlahkan dua
bilangan negatif dengan benar.
g. Melalui diskusi kelompok, siswa mampu melakukan
penjumlahan bilangan positif dan negatif dengan tepat.
h. Melalui permainan, siswa mampu mengurangkan bilangan
negatif dengan bilangan negatif dengan benar.
i. Melalui diskusi kelompok, siswa mampu melakukan
pengurangan bilangan positif dengan bilangan negatif dengan
tepat.
j. Melalui penugasan, siswa mampu menjumlahkan dan
mengurangkan bilangan bulat negatif dan bilangan bulat positif
dengan benar.
V. Dampak Pengiring
Setelah pembelajaran ini selasai, diharapkan siswa dapat memecahkan
masalah yang berhubungan dengan bilangan bulat dalam kehidupan sehari-
hari.
VI. Materi, Media, Metode dan Sumber
B. Materi
2. Operasi penjumlahan pada bilangan bulat
b. Penjumlahan pada bilangan bulat menggunakan garis bilangan
6) Menjumlahkan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat
positif
Contoh: 2+ 3 = 5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
144
Gambar 1. Penjumlahan Bilangan Bulat Positif dengan Bilangan Bulat Positif
7) Menjumlahkan bilangan bulat negatif dengan bilangan
bulat negatif
Contoh: (-2) + (-5) = (-7)
Gambar 2. Penjumlahan Bilangan Bulat Negatif dengan Bilangan Bulat Negatif
-5 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 -4
2 -2 -1 0 1 -7 -6 -5 -4 -3 -8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
145
8) Menjumlahkan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat
negatif
Contoh: 3 + (-4) = (-1)
Gambar 3. Penjumlahan Bilangan Bulat Positif dengan Bilangan Bulat Negatif
9) Menjumlahkan bilangan bulat negatif dengan bilangan
bulat positif
Contoh: (-6) + 8 = 2
Gambar 4. Penjumlahan Bilangan Bulat Negatif dengan Bilangan Bulat Positif
10) Pengurangan pada bilangan bulat tanpa menggunakan garis
bilangan
3 -1 0 1 2 -6 -5 -4 -3 -2 -7
5 1 2 3 4 -4 -3 -2 -1 0 -5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
146
9) 14 + 5 = 19
10) (-9) + (-14) = -23
11) 29 + (-12) = 17
12) (-28) + 16 = -12
6) Operasi pengurangan pada bilangan bulat
e) Penguranganpada bilanagan bulat menggunakan garis bilangan
(9) Mengurangkan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif
Contoh: 2 – 5 = (-3)
Gambar 5. Pengurangan Bilangan Bulat Positif dengan Bilangan Bulat Positif
(10) Mengurangkan bilangan bulat negatif dengan bilangan
bulat negatif
Contoh: (-2) – (-5) = 3
-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
147
Gambar 6. Pengurangan Bilangan Bulat Negatif dengan Bilangan Bulat Negatif
(11) Mengurangkan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat
negatif
Contoh: 2 – (-5) = 7
Gambar 7. Pengurangan Bilangan Bulat Positif dengan Bilangan Bulat Negatif
(12) Mengurangkan bilangan bulat negatif dengan bilangan
bulat positif
Contoh: (-2) – 5 = -7
-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
148
Gambar 8. Pengurangan Bilangan Bulat Negatif dengan Bilangan Bulat positif
f) Pengurangan pada bilangan bulat tanpa menggunakan garis bilangan
(1) 38 - 21 = 17
(2) (-14) - (-30) = 16
(3) 25 - (-12) = 37
(4) (-13) - 12 = -25
7) Operasi hitung campuran pada bilangan bulat
e) Operasi hitung campuran pada bilangan bulat menggunakan garis
bilangan
Contoh 1 : (-4) + 12 + 3 = 5
Gambar 9. Operasi Hitung Campuran Pada Bilangan Bulat Contoh 1
Contoh 2: 6 – (-4) + (-15) = (-5)
-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
149
Gambar 10. Operasi Hitung Campuran Pada Bilangan Bulat contoh 2
f) Operasi hitung campuran pada bilangan bulat tanpa menggunakan
garis bilangan
5) 27 + (-15) – 9 = 27 – 15 9
= 12 -9
= 3
6) 16 – (-25) + 14 = 16 + 25 +14
= 41 + 14
= 55
B. Media
Guru menggunakan media “ jarum garis bilangan” untuk memudahakn
mengerjakan soal tentang bilangan bulat.
-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
150
C. Metode
6. Ceramah
7. Demonstrasi
8. Tanya Jawab
9. Diskusi
10. Numbered Haeads Together (NHT)
D. Sumber
3. Mangatur Sinaga, dkk. 2006. Terampil Berhitung Matematika untuk
SD Kelas IV. Jakarta: Erlangga.
4. Burhan Mustaqim dan Ary Astuti. 2008. BSE SD Ayo Belajar
Matematika untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Erlangga.
VII. Langkah- Langakah Pembelajaran
No Kegiatan Waktu Metode
1. Kegiatan awal
Guru mengkondisikan kelas
dan mengumumkan nilai
tertinggi dan menyuruh
siswa bernyanyi.
Apersepsi
“Memberikan pertanyaan
soal bilangan bulat misalnya
7 + 9 = 16
9 – 10 = -1”
Guru menyiapkan media
Menyampaikan indikator
dan kompetensi yang
diharapkan
10’ Ceramah bervariasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
151
2.
Kegiatan Inti
g. Eksplorasi
Siswa memperhatikan
penjelasan guru tentang
penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat
dengan menggunakan garis
bilangan.
Guru memberi banyak
contoh soal.
Siswa menjawab petanyaan
guru tentang penjumlahan
dan pengurangan bilangan
bulat dengan menggunakan
media garis bilangan.
Siswa bermain tepuk dan
yang salah mengerjakan soal
dari guru dengan
menggunakan median garis
bilangan
Guru memberi hadiah bagi
siswa yang mengerjakan
soal.
h. Elaborasi
Langkah- langkah
Pembelajaran Numbered
Heads Together (NHT) :
1. Pengelompokan.
Siswa dibagi menjadi 7
kelompok setiap 5 siswa.
2. Penomoran.
50’
Demonstrasi
Ceramah bervariasi
Tanya jawab dan
Demonstrasi
Ceramah bervariasi
Diskusi
Diskusi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
152
Siswa dalam setiap
kelompok diberi nomor urut
sehingga setiap siswa dalam
kelompok memiliki nomor
yang berbeda.
3. Pemberian Soal.
Setiap kelompok diberi soal
4. Berpikir Bersama.
Siwa berdiskusi bersama
teman sekelompoknya untuk
mengerjakan soal sesuai
waktu yang ditentukan
dengan menggunakan media
garis bilangan.
5. Menjawab.
Guru mengajak bermain
tepuk nama kemudian
mengacak nomer urut siswa
yang akan menjawab soal.
Siswa yang nomor urutnya
keluar mengangkat tangan
dan guru menunjuk siswa
kelompok mana yang maju.
Perwakilan kelompok maju
untuk menyampaikan hasil
diskusinya.
i. Konfirmasi
Siawa bersama guru
mengevaluasi jalannya
diskusi.
Guru memberikan
Penugasan
Diskusi dan
Demonstrasi
Ceramah bervariasi
Ceramah bervariasi
Tanya jawab
Tanya jawab
Ceramah bervariasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
153
3.
kesempatan bagi siswa
untuk bertanya jika ada yang
belum jelas
Siswa mengerjakan soal
evaluasi yang diberikan
guru
Penutup
Siswa bersama guru
membuat kesimpulan
pembelajaran
Siswa menyimak penjelasan
guru tentang materi
pembelajaran yang akan
dilaksanakan selanjutnya
Guru memberikan hadiah
bagi siswa yang telah maju
Guru memberikan tindak
lanjut / PR.
10’
Tanya jawab
Tanya jawab
Penugasan
Ceramah bervariasi
Penugasan
B. Pertemuan II (2x 45 menit)
No Kegiatan Waktu Metode
1. Kegiatan awal
Guru mengkondisikan kelas
10’ Ceramah bervariasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
154
Apersepsi
“Guru mengulang pelajaran
yang telah lalu dengan
memberi pertanyaan kepada
siswa Misalnya
15 – (-5) = 20
15 + 5 – 5 = 15
Guru menyiapkan media
Menyampaikan indikator
dan kompetensi yang
diharapkan
2.
Kegiatan Inti
j. Eksplorasi
Siswa diberi tantangan
untuk menjelaskan materi
tentang hitung campuran
bilangan bulat dengan
menggunakan garis
bilangan.
Guru memberi Hadiah
kepada siswa yang berani
maju untuk menjelaskan
materi.
Guru memberi contoh soal
dan menggunakan media
berupa “jarum garis
bilangan”.
Guru memberikan beberapa
soal rebutan.
Siswa menjawab petanyaan
guru tentang hitung
50’
Demonstrasi
Ceramah bervariasi
Tanya jawab
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
155
campuran bilangan bulat.
k. Elaborasi
Siswa dibagi menjadi 7
kelompok setiap 5 siswa.
Siswa dalam setiap
kelompok diberi nomer urut
sehingga setiap siswa dalam
kelompok memiliki nomor
yang berbeda.
Setiap kelompok diberi soal
Siwa berdiskusi bersama
teman sekelompoknya untuk
mengerjakan soal sesuai
waktu yang ditentukan
dengan menggunakan media
garis bilangan.
Siswa membantu guru
mengacak nomor urut siswa
yang akan menjawab soal.
Siswa yang nomor urutnya
keluar mengangkat tangan
dan guru menunjuk siswa
kelompok mana yang maju.
Perwakilan kelompok maju
untuk menyampaikan hasil
diskusinya.
Siswa mengerjakan soal
evaluasi individu.
l. Konfirmasi
Siawa bersama guru
Diskusi
Diskusi
Penugasan
Diskusi dan
Demonstrasi
Ceramah bervariasi
Tanya jawab
Tanya jawab dan
demonstrasi
Penugasan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
156
3.
mengevaluasi jalannya
diskusi.
Guru memberikan
kesempatan bagi siswa
untuk bertanya jika ada yang
belum jelas
Guru mengajak siswa
bermain tepuk semangat.
Siswa mengerjakan soal
evaluasi yang diberikan
guru
Penutup
Siswa bersama guru
membuat kesimpulan
pembelajaran
Siswa menyimak penjelasan
guru tentang materi
pembelajaran yang akan
dilaksanakan selanjutnya
Guru memberikan hadiah
bagi siswa yang telah maju
Guru memberikan tindak
lanjut / PR.
10’
Tanya jawab
Ceramah bervariasi
Tanya jawab
Tanya jawab
Penugasan
Ceramah bervariasi
Penugasan
VIII. Evaluasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
157
d. Prosedur Tes : Tes Prose, Tes akhir
e. Jenis Tes : Tertulis
f. Alat Penilaian : Soal, Kunci Jawaban, Kriteria Penilaian
Pertemuan I
Soal Kelompok I
1. 9 + 8 =
2. (-10) + 3 =
3. 8 + (-4) =
4. (-7) + 15 =
5. (-12) + (-16) =
6. 10 + (-15) =
7. 13 + (-8) =
8. 9+ (-16) =
9. 13 + (-15) =
10. 15 + (-7) =
11. 9 – 8 =
12. (-10) – 3 =
13. 8 - (-4) =
14. (-7) – 15 =
15. (-12) - (-16) =
16. 10 - (-15) =
17. 13 - (-8) =
18. 9 - (-16) =
19. 13 - (-15) =
20. 15 - (-7) =
Soal Individu I
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
158
Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat !
1. 4 + (- 9) =
2. 15 + (-6) =
3. (-7) + (-3) =
4. (-7) + (-5) =
5. (-4) + 9 =
6. 10 + (-5) =
7. (-3) + (-9) =
8. (-12) + (-5) =
9. 10 + (-2) =
10. 5 + (-14) =
11. 4 - (- 9) =
12. 15 - (-6) =
13. (-7) - (-3) =
14. (-7) - (-5) =
15. (-4) - 9 =
16. 10 - (-5) =
17. (-3) - (-9) =
18. (-12) - (-5) =
19. 10 - (-2) =
20. 5 - (-14) =
Soal Kelompok II
Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat !
1. (-9) – 5 + 26 =
2. (-8) – (-3) + 4 =
3. (-10) - (-3) +4 =
4. (-7) – (15) + 13 =
5. 12 – (-10) + (-7) =
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
159
6. 9 + (-10) – 15 =
7. (-30) + 13 – (-6) =
8. (-9) + 12 – (-6) =
9. 7 + (-6) – (-5) =
10. 24 + (-10) – (-5) =
Soal Individu II
Jawablah soal dibawah ini dengan tepat !
1. 14 – 9 + (-10) =
2. (-1) + 9 – (17) =
3. (-21) – 13 + 7 =
4. (-14) – 5 + 10 =
5. 4- (-9) + 16 =
6. 6 + (-9) – 15 =
7. 3 – (-12) + (-20) =
8. (-20) – 5 + 12 =
9. (-18) + 14 – (-2) =
10. (-9) – 23 + 4 =
Surakarta, 30 Februari 2011
Guru Kelas IV Peneliti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
160
JUMALI, A. Ma. Pd. SRI DARYANI
NIP. 195904131979111005 NIM X 7107076
Mengetahui
Kepala Sekolah
SUWADI, S.Pd.
NIP.196609021990021002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
161
Kunci Jawaban Soal Kelompok I :
1. 17
2. -7
3. 4
4. 8
5. -28
6. -5
7. 5
8. -7
9. 8
10. 8
11. 1
12. -13
13. 12
14. -22
15. 4
16. -25
17. -5
18. -25
19. 18
20. -22
Kunci Jawaban Soal Individu I
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
162
1. -5
2. 9
3. -10
4. -12
5. 5
6. 5
7. -12
8. -17
9. 8
10. -9
11. 13
12. 21
13. -4
14. -2
15. -13
16. 15
17. 6
18. -7
19. 12
20. 19
Kunci Jawaban Soal Kelompok II
1. 12
2. 22
3. -3
4. -9
5. 15
6. -16
7. -12
8. 9
9. 6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
163
10. 19
Kunci Jawaban Soal Individu II
1. -5
2. -9
3. -27
4. -9
5. 29
6. -18
7. -5
8. -13
9. -2
10. -28
Kriteria Penilaian
Pertemuan I
Betul = 10
Nilai = 20 x 10 = 100
2
Pertemuan II
Betul = 10
Nilai = 10 x 10 = 100
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
164
Lampiran 15. Foto / Gambar Pelaksanaan Penelitian Siklus II.
. FOTO SIKLUS II.
Gambar 1. Guru Membuka Pelajaran Matematika.
Gambar 2. Siswa Aktif Bertanya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
165
Gambar 3. Guru Membagikan Nomor Kepada Pada Kelompok.
Gambar 4. Siswa Mengerjakan Soal Kelompok.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
166
Gambar 5. Siswa Memanfaatkan Media Garis Bilangan.
Gambar 6. Guru Membuka Nomor Yang Akan Maju Di Depan Kelas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
167
Gambar 7. Siswa Yang Nomernya Keluar Mengacungkan Jarinya.
Siswa
Gambar 7. Siswa Mempresentasikan Hasil Diskusi Kelompok.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
168
Gambar 8. Siswa Aktif Bertanya.
Gambar 9. Guru Membagikan Soal Evaluasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
169
Gambar 10. Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
170
Lampiran 5. Daftar Nilai Pada Kondisi Awal.
Daftar Nilai Matematika Materi Bilangan Bulat Siswa kelas IV SD Negeri 01
Blumbang, Tawangmangu Pada Kondisi awal.
No Nama Peserta Didik Nilai awal KETERANGAN
1 Dwi Handayani 45 Tidak Tuntas
2 Dwi Setiowati 35 Tidak Tuntas
3 Danang Wahyudi 70 Tuntas
4 Lidiya Ayu Setiyani 65 Tuntas
5 Mila Ayu Dwi Sartini 40 Tidak Tuntas
6 Ramadhan 75 Tuntas
7 Septika Tri Utami 40 Tidak Tuntas
8 Yoga Gerhana Saputra 85 Tuntas
9 Ades Alfina 90 Tuntas
10 Aghny Azza Luthfiyani 70 Tuntas
11 Alfina Prafita Devi 45 Tidak Tuntas
12 Andini Nur Fitriani 50 Tidak Tuntas
13 Annisa Nurhayati 75 Tuntas
14 Andi Frriyan Efendi 50 Tidak Tuntas
15 Chandra itran Agustina 45 Tidak Tuntas
16 Dimas saputra 60 Tidak Tuntas
17 Dwi Sulastri 60 Tidak Tuntas
18 Erna Maherni 90 Tuntas
19 Hafidzah Qoni’ah 90 Tuntas
20 Henny Setiowati 55 Tidak Tuntas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
171
21 Hermawati 70 Tuntas
22 Ian Saputra 95 Tuntas
23 Kiki Azra Putri 70 Tuntas
24 Muhamad Burhanudin 80 Tuntas
25 Muhamad Nur Rochim 65 Tidak Tuntas
26 Marisah 50 Tidak Tuntas
27 Neva Arfani Rifado 60 Tidak Tuntas
28 Nikar Ayu Wandira 60 Tidak Tuntas
29 Rio Erlangga Putra 70 Tuntas
30 Risa Antika Nugraheni 75 Tuntas
31 Sigma Puspita Sari 50 Tidak Tuntas
32 Yekti Purnawati 50 Tidak Tuntas
33 Yolanda Ika Damayanti 45 Tidak Tuntas
34 Zahrina Firdausi 70 Tuntas
35 Bayu Rupiana 50 Tidak Tuntas
36 Anggilang wahyu Saputra 50 Tidak Tuntas
37 Woody Denta Aryosa 90 Tuntas
Jumlah 2370
Rata- Rata 64,05
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
172
Lampiran 9
Daftar Nilai Matematika Materi Bilangan Bulat Siswa Kelas IV
SD Negeri 01 Blumbang Pada Siklus I
No Nama Peserta Didik
Nilai Siklus 1 Nilai
rata-
rata
Keterangan Petemuan
1
Pertemuan 2
1 Dwi Handayani 70 50 60 Tidak Tuntas
2 Dwi Setiowati 50 50 50 Tidak Tuntas
3 Danang Wahyudi 75 70 72,5 Tuntas
4 Lidiya Ayu Setiyani 70 60 65 Tuntas
5 Mila Ayu Dwi Sartini 55 40 47,5 Tidak Tuntas
6 Ramadhan 45 70 57,5 Tidak Tuntas
7 Septika Tri Utami 60 100 80 Tuntas
8 Yoga Gerhana Saputra 70 90 80 Tuntas
9 Ades Alfina 100 90 95 Tuntas
10 Aghny Azza Luthfiyani 80 50 65 Tuntas
11 Alfina Prafita Devi 40 100 70 Tuntas
12 Andini Nur Fitriani 60 40 50 Tidak Tuntas
13 Annisa Nurhayati 85 70 77,5 Tuntas
14 Andi Frriyan Efendi 70 50 65 Tuntas
15 Chandra itran Agustina 55 50 52,5 Tidak Tuntas
16 Dimas saputra 70 90 80 Tidak Tuntas
17 Dwi Sulastri 70 40 55 Tidak Tuntas
18 Erna Maherni 100 100 100 Tuntas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
173
19 Hafidzah Qoni’ah 80 80 80 Tuntas
20 Henny Setiowati 70 70 70 Tuntas
21 Hermawati 70 100 85 Tuntas
22 Ian Saputra 100 100 100 Tuntas
23 Kiki Azra Putri 90 60 75 Tuntas
24 Muhamad Burhanudin 80 100 90 Tuntas
25 Muhamad Nur Rochim 80 60 70 Tuntas
26 Marisah 70 50 65 Tuntas
27 Neva Arfani Rifado 70 60 65 Tuntas
28 Nikar Ayu Wandira 55 70 62,5 Tidak Tuntas
29 Rio Erlangga Putra 60 100 80 Tuntas
30 Risa Antika Nugraheni 70 70 70 Tuntas
31 Sigma Puspita Sari 50 70 65 Tuntas
32 Yekti Purnawati 55 70 62,5 Tidak Tuntas
33 Yolanda Ika Damayanti 40 50 45 Tidak Tumtas
34 Zahrina Firdausi 70 100 85 Tuntas
35 Bayu Rupiana 40 60 50 Tidak Tuntas
36 Anggilang wahyu
Saputra
60 70 65 Tuntas
37 Woody Denta Aryosa 100 90 95 Tuntas
Jumlah 2535 2640 2602,5
Nilai Rata-rata 68,51 71,35 70,33
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
174
Lampiran 14
Daftar Nilai Matematika Materi Bilangan Bulat Siswa Kelas IV SD Negeri 01
Blumbang Pada Siklus II
No Nama Peserta Didik
Nilai Siklus 2 Nilai Rata
– Rata
Keterangan
Petemuan
1
Pertemuan
2
1 Dwi Handayani 80 50 65 Tuntas
2 Dwi Setiowati 80 50 65 Tuntas
3 Danang Wahyudi 40 70 55 Tidak Tuntas
4 Lidiya Ayu Setiyani 70 60 65 Tuntas
5 Mila Ayu Dwi Sartini 85 60 72,5 Tuntas
6 Ramadhan 80 90 85 Tuntas
7 Septika Tri Utami 70 80 75 Tuntas
8 Yoga Gerhana Saputra 60 100 80 Tuntas
9 Ades Alfina 100 90 95 Tuntas
10 Aghny Azza Luthfiyani 85 90 87,5 Tuntas
11 Alfina Prafita Devi 60 60 60 Tidak Tuntas
12 Andini Nur Fitriani 65 70 67,5 Tuntas
13 Annisa Nurhayati 60 70 65 Tuntas
14 Andi Frriyan Efendi 95 70 82,5 Tuntas
15 Chandra itran Agustina 55 90 72,5 Tuntas
16 Dimas saputra 65 70 65 Tuntas
17 Dwi Sulastri 80 60 70 Tuntas
18 Erna Maherni 80 90 80 Tuntas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
175
19 Hafidzah Qoni’ah 70 100 85 Tuntas
20 Henny Setiowati 75 50 62,5 Tidak Tuntas
21 Hermawati 75 70 72,5 Tuntas
22 Ian Saputra 95 100 97,5 Tuntas
23 Kiki Azra Putri 65 100 82,5 Tuntas
24 Muhamad Burhanudin 75 90 82,5 Tuntas
25 Muhamad Nur Rochim 70 60 65 Tuntas
26 Marisah 70 60 65 Tuntas
27 Neva Arfani Rifado 65 90 77,5 Tuntas
28 Nikar Ayu Wandira 65 60 62,5 Tidak Tuntas
29 Rio Erlangga Putra 80 90 85 Tuntas
30 Risa Antika Nugraheni 60 60 60 Tidak Tuntas
31 Sigma Puspita Sari 80 60 70 Tuntas
32 Yekti Purnawati 85 60 62,5 Tidak Tuntas
33 Yolanda Ika Damayanti 70 70 70 Tuntas
34 Zahrina Firdausi 70 60 65 Tuntas
35 Bayu Rupiana 60 70 65 Tuntas
36 Anggilang W.S 80 60 70 Tuntas
37 Woody Denta Aryosa 100 90 95 Tuntas
Jumlah 2720 2720 2620
Rata – rata 73,51 73,51 70,81