peningkatan kemampuan menghitung bilangan …penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini...

181
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS IV SDN 01 BLUMBANG TAWANGMANGU KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI oleh : SRI DARYANI X 7107076 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: others

Post on 08-Mar-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN BULAT

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING

TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA

KELAS IV SDN 01 BLUMBANG TAWANGMANGU

KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI

oleh :

SRI DARYANI

X 7107076

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN BULAT

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING

TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA

KELAS IV SDN 01 BLUMBANG TAWANGMANGU

KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Oleh:

SRI DARYANI

X7107076

Skripsi

Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar

Sarjana Pendidikan Program S1 PGSD

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul : PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN

BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING TIPE

NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS IV SDN 01 BLUMBANG

TAWANGMANGU KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

NAMA : SRI DARYANI

NIM : X7107076

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan tim penguji skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Pada Hari : Kamis

Tanggal : 30 Juni 2011

Persetujuan Pembimbing

Page 4: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGESAHAN

Skripsi dengan judul PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN

BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING TIPE

NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS IV SDN 01

BLUMBANG TAWANGMANGU KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN

2010/2011.

NAMA : SRI DARYANI

NIM : X7107076

Telah dipertahankan dihadapan tim penguji skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi

persyaratan mendapatkan gelar sarjana pendidikan .

Pada hari : Rabu

Tanggal : 20 Juli 2011

Disahkan Oleh :

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Sura

Page 5: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

Sri Daryani , PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN BULAT

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING TIPE NUMBERED

HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS IV SDN 01 BLUMBANG

TAWANGMANGU KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011, skripsi : Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2011.

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk Meningkatkan Kemampuan

Menghitung Bilangan Bulat Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Blumbang,

Tawangmangu, Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011

Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah kelas IV SD Negeri 01 Blumbang

Tawangmangu, Karanganyar. Sedangkan Variabel bebas dari penelitian ini adalah

Model kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT). Bentuk penelitian ini

adalah penelitian tindakan kelas terdiri dari 2 siklus setiap siklus terdiri dari empat

tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Sebagian subyek

penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri 01 BLumbang, Tawangmangu. yang

berjumlah 37 yaitu 20 perempuan dan 17 laki-laki. Teknik pengumpulan data

menggunakan, Observasi, Tes, Dokumentasi. Validitas data dalam penelitian ini

menggunakan 2 trianggulasi yaitu trianggulasi data, trianggulasi metode. Teknik

analisis data menggunakan teknik analisis model interaktif yang terdiri dari tiga

komponen yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Adanya peningkantan rata-rata yang

diperoleh siswa. Pada data awal 64,05; kemudian pada test siklus pertama 70,33:

pada siklus kedua menjadi 70,81. 2) adanya peningkatan prosentase ketuntasan

belajar siswa yang pada data awal hanya 48,64% dan pada test sisklus I 72,97% pada

siklus Kedua menjadi 83,78%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

melalui model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dapat

meningkatkan kemampuan berhitung bilangan bulat pada siswa kelas IV SD Negeri

01 Blumbang, Tawangmangu.

Page 6: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

Sri Daryani. Improving the Calculating Ability on Round Numbers through the

Cooperative Learning Model of Numbered Heads Together (NHT) Type of the

Students in Grade IV of State Primary School 01 of Blumbang, Tawangmangu,

Karanganyar in the Academic Year of 2010/2011.Skripsi: The Faculty of Teacher

Training and Education, Sebelas Maret University, Surakarta July 2011.

The objectives of the research are (1) to improve the calculating ability on

round numbers of through the cooperative learning model of NHT type of the

students in Grade IV of State Primary School 01 of Blumbang, Tawangmangu,

Karanganyar in the academic Year of 2010/2011.

This research used a classroom action research with two cycles. Each cycle

consisted of four phases, namely: planning, action, observation, and reflection. The

subjects of the research were the 37 students (20 females, and 17 males) in Grade IV

of State Primary School 01 of of Blumbang, Tawangmangu, Karanganyar. The

variable which became the target of change of the research (dependent variable) was

the improvement of the calculating ability on round numbers of the students Social

Science learning, whereas the variable of action executed in the research

(independent variable) was the cooperative learning model of NHT type. The data of

the research were gathered through observation, test, and documentation. The data

were validated by using data triangulation and method triangulation. They were then

analyzed by using an interactive technique of analysis comprising three components,

namely: data reduction, data display, and conclusion drawing or verification.

The results of the research are as follows. 1) There is an improvement in the

students’ average score in the calculating ability on round numbers of the students in

Grade IV of State Primary School 01 of Blumbang, Tawangmangu, Karanganyar in

the academic Year of 2010/2011. Prior to the treatment, the average score is 64.05.

Following the treatment, it becomes 70.33 in Cycle I and 70.81 in Cycle II. 2) There

is an improvement in the students’ percentage of learning completeness. Prior to the

treatment, it is 48.64%. Following the treatment, it becomes 72.97% in Cycle I and

83.78% in Cycle II.

Based on the results of the research a conclusion is drawn that the use of the

cooperative learning model of NHT type can improve the calculating ability on round

numbers of the students in Grade IV of State Primary School 01 of Blumbang,

Tawangmangu, Karanganyar in the academic Year of 2010/2011.

MOTTO

Page 7: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

“Berusaha, Berdoa dan tekun dalam belajar pasti akan dapat meningkatkan

kemampuan seseorang yang sesuai dengan apa yang diharapkan”

(Penulis)

”Sedikit pengetahuan disertai tindakan adalah lebih berharga daripada banyak

pengetahuan namun tidak ada apapun ”

(Kahlil Gibran)

“ Permulaan pendidikan adalah penyikapan suatu hal yang tidak kita mengerti”

(Frank Herbert)

“Untuk memperoleh pengetahuan, orang harus belajar, tapi untuk memperoleh

kebijaksanaan, kita harus mengerti”

(Marylin Vos Savant)

“Tekat dan semangat mengalahkan segalanya”

(Brahmahardhika)

PERSEMBAHAN

Page 8: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kupersembahkan skripsi ini untuk:

Bapak dan ibu tercinta, yang selalu memberikan doa dan dorongan motivasi.

Kakaku Mbak Yanti doa dan senyumanmu membuatku selalu semangat dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Saudara-saudaraku “Brahmahardhika” Mapala FKIP Universitas Sebelas

Maret Surakarta yang selalu memberikan semangat.

Keluarga Besar FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta dan almamater

tercinta kampus tempat kutimba aneka ilmu.

KATA PENGANTAR

Page 9: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya

sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan oleh penulis dengan baik.

Skripsi penelitian Tindakan Kelas dengan judul “PENINGKATAN

KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL

PEMBELJARAN KOOPERATIF LEARNING TIPE NUMBERED HEADS

TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS IV SDN BLUMBANG 01

TAWANGMANGU KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011” Skripsi,

Surakarta, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret

Surakarta 2011. Ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Banyak hambatan dalam penulisan skripsi ini, namun berkat bantuan dari

berbagai pihak maka hambatan dapat diatasi. Oleh sebab itu pada kesempatan yang

baik ini penulis mengucapkan terimakasih yang tulus kepada:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. R. Indianto, M. Pd. selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. Hadi Mulyono M. Pd. selaku Ketua Program Studi PGSD Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Prof. Dr. Heribertus Soegiyanto, S. U. selaku Pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan proposal ini.

5. Dra. Siti Wahyuningsih, M.Pd. selaku Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan proposal ini.

6. Bapak Suwadi, S.Pd. selaku kepala SD Negeri 01 Blumbang, Tawangmangu,

Karanganyar yang telah memberikan ijin penelitian.

Page 10: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7. Bapak/Ibu Guru SD Negeri 01 Blumbang Tawangmangu Karanganyar yang telah

memberikan banyak bantuan.

8. Murid-murid kelas IV SD Negeri 01 Blumbang Tawangmangu Karanganyar

yang telah banyak membantu.

9. Bapak dan ibu tercinta, terima kasih atas doa dan dorongan motivasi yang selalu

diberikan hingga saat ini.

10. Kakakku (Mbak Yanti) terimakasih atas semangat dan doa selama ini.

11. Mas Mulyono terimakasih atas doa dan Motivasi yang diberikan selama ini.

12. Saudara-saudaraku “Brahmahardhika” Mapala FKIP Universitas Sebelas Maret

Surakarta terimakasih atas dukungannya selama ini.

13. Sahabat-sahabatku (Rika, Ayu, Sapna, Mia, Ratna, Pamungkas) yang selalu

memberi semangat dan senyuman disaat susah senang.

14. Teman-teman PGSD angkatan 2007 terutama kelas C terimakasih atas dukungan

dan kerjasamanya selama ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak

kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

diharapkan. Sehingga hasil penelitian ini dapat bermanfaat.

Akhirnya tidak lupa penulis mengucapkan permintaan maaf bila terdapat tutur

kata peneliti yang kurang berkenan di hati pembaca sekalian.

Surakarta, Juli 2011

Penulis

SRI DARYANI

Page 11: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PENGAJUAN SKRIPSI ................................................................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iv

ABSTRAK .......................................................................................................... v

ABSTRACT .......................................................................................................... vi

HALAMAN MOTTO ........................................................................................ vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ viii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Perumusan Masalah ..................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 5

BAB II. LANDASAN TEORI ......................................................................... 7

A. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 7

B. Penelitian yang Relevan ............................................................... 34

C. Kerangka Berfikir ......................................................................... 34

D. Hipotesis ……………………………………………………….. 37

Page 12: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 38

A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 38

B. Subyek Penelitian ......................................................................... 40

Halaman

C. Bentuk dan Strategi Penelitian ..................................................... 40

......................................................................................................

D. Data dan Sumber Data ................................................................. 41

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 42

F. Validitas Data ............................................................................... 43

G. Teknik Analisis Data .................................................................... 44

H. Indikator Kerja ............................................................................. 46

I. Prosedur Penelitian ....................................................................... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN ........................................................................ 54

A. Deskripsi Kondisi Awal ............................................................... 54

B. Deskripsi Permasalahan Penelitian .............................................. 58

1. Siklus I ................................................................................... 58

2. Siklus II .................................................................................. 71

C. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 85

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 88

A. Simpulan ...................................................................................... 88

B. Implikasi ...................................................................................... 88

C. Saran ............................................................................................ 89

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 91

LAMPIRAN ....................................................................................................... 94

Page 13: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Gambar: Halaman

1. Gambar Bilangan Bulat .................................................................................. 15

2. Penjumlahan Bilangan Bulat Positif dengan Bilangan Bulat Positif ........... 16

3. Penjumlahan Bilangan Bulat Negatif dengan Bilangan Bulat Negatif ........ 16

4. Penjumlahan Bilangan Bulat Positif dengan Bilangan Bulat Negatif .......... 16

5. Penjumlahan Bilangan Bulat Negatif dengan Bilangan Bulat Positif ........... 17

6. Pengurangan Bilangan Bulat Positif dengan Bilangan Bulat Positif ........... 17

7. Pengurangan Bilangan Bulat Negatif dengan Bilangan Bulat Negatif ........ 18

8. Pengurangan Bilangan Bulat Positif dengan Bilangan Bulat Negatif .......... 18

9. Pengurangan Bilangan Bulat Negatif dengan Bilangan Bulat positif ........... 18

10. Operasi Hitung Campuran Pada Bilangan Bulat Contoh 1 ........................ 19

11. Operasi Hitung Campuran Pada Bilangan Bulat Contoh 2 ........................ 19

12. Kerangka Berpikir Pembelajaran Bilangan Bulat ....................................... 36

13. Analisis Iteraktif ......................................................................................... 45

14. Bagan prosedur penelitian ......................................................................... 52

15. Grafik Nilai Matematika Materi Bilangan Bulat Siswa kelas IV SD

Negeri 01 Blumbang Pada Kondisi Awal .................................................... 58

16. Grafik Nilai Matematika Materi Bilangan Bulat Siswa kelas IV SD

Negeri 01 Blumbang Pada Siklus I .............................................................. 71

17. Grafik Nilai Matematika Materi Bilangan Bulat Siswa kelas IV SD

Negeri 01 Blumbang Pada Siklus II ............................................................ 84

18. Nilai rata-rata Rata-Rata Hasil kemampuan berhitung bilangan bulat dan

Prosentase Ketuntasan Klasikal Sebelum Tindakan, Siklus I, dan Siklus II 86

19. Perbandingan Ketidaktuntasan dan Ketuntasan Siswa Pada Prasiklus,

Siklus I, dan Siklus II .................................................................................. 87

Page 14: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Rincian Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian ........................................ 39

2. Daftar Nilai Matematika Materi Bilangan Bulat

Pada Kondisi awal .................................................................................. 55

3. Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Matematika

Materi Bilangan Bulat PadaKondisi awal ............................................... 57

4. Daftar Nilai Matematika Materi Bilangan Bulat

Pada Siklus I ........................................................................................... 68

5. Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Matematika Materi Bilangan Pada

Siklus I .................................................................................................... 70

6. Daftar Nilai Matematika Materi Bilangan Bulat Pada Siklus II ............ 81

7. Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Matematika Materi Bilangan Bulat /

Pada Siklus II ......................................................................................... 83

8. Perbandingan Rata-Rata Hasil kemampuan berhitung bilangan bulat

dan Prosentase Ketuntasan Klasikal Sebelum Tindakan, Siklus I, dan

Siklus II ................................................................................................... 85

9. Perbandingan Ketidaktuntasan dan Ketuntasan Siswa Pada Prasiklus,

Siklus I, dan Siklus II ............................................................................. 86

Page 15: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran ` Halaman

1. Silabus Matematika Kelas IV Siklus I ................................................... 94

2. Silabus Matematika Kelas IV Siklus II .................................................. 96

3. Kisi-kisi Soal Bilangan Bulat Dengan Pembelajaran

Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Siklus I ................ 97

4. Kisi-kisi Soal Bilangan Bulat Dengan Pembelajaran

Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Siklus II ............... 98

5. Foto Sebelum Tindakan ......................................................................... 99

6. Daftar Nilai Sebelum Tindakan ............................................................ 100

7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ......................................... 103

8. Lembar Pengamatan Proses Pembelajaran siswa Dalam

Pembelajaran Berhitung Bilangan Bulat Dengan Model

pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered heads Together (NHT)

Siklus I .................................................................................................. 123

9. Lembar Pengamatan Kinerja Guru Dalam

Pembelajaran Berhitung Bilangan Bulat Dengan Model

pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered heads Together (NHT)

Siklus I .................................................................................................. 127

10. Hasil tes Kemampuan Berhitung Bilangan Bulat

Siswa kelas IV SD Negeri 01 Blumbang pada Siklus I ........................ 131

11. Foto Siklus I ......................................................................................... 133

12. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ....................................... 138

13. Lembar Pengamatan Proses Pembelajaran Siswa Dalam

Pembelajaran Berhitung Bilangan Bulat Dengan

Model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered heads Together

(NHT) Siklus II ..................................................................................... 158

14. Lembar Pengamatan Kinerja Guru Dalam

Pembelajaran Berhitung Bilangan Bulat Dengan

Model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered heads Together

(NHT) Siklus II ..................................................................................... 161

15. Hasil tes Kemampuan Berhitung Bilangan Bulat

Siswa kelas IV SD Negeri 01 Blumbang pada Siklus II ...................... 165

16. Foto Siklus II ........................................................................................ 167

17. Surat Keterangan .................................................................................. 173

18. Surat Perijinan ....................................................................................... 174

Page 16: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah jalan menuju kesuksesan. Dengan pendidikan manusia

memiliki kecerdasan dan wawasan yang luas. Dan karena itu pendidikan pula

terdapat orang-orang yang memiliki martabat yang lebih tinggi dibandingkan

dengan orang-orang yang tidak berpendidikan. Karena dengan pendidikan yang

dimiliki,seorang dapat mengembangkan potensi dirinya dan dapat menentukan

jalan hidupnya.

Pendidikan adalah sebuah kinerja yang selalu baru, membutuhkan satu

bentuk pemahaman yang berkesinambungan, pembacaan yang tiada henti, dan

persiapan yang cukup karena kondisi dalam proses belajar mengajar selalu

berubah- ubah. Mahmud Khalifah & Usamah Quthub, (2009:63).

alam Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) pasal 1, pengertian pendidikan adalah

sebagai berikut:

Pedidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar pesrta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan dan diperlukan dirinya,

Masyarakat, Bangsa dan Negara.

Pendidikan diusahakan dan diselenggarakan oleh pemerintah sebagai

usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa (UU Sisdiknas, 2003:4).Oleh karena

itu diwajibkan bagi setiap warga Negara untuk mengikuti pendidikan dasar dan

pemerintah wajib membiayainya (UUD 1945 pasal 2).

Matematika dianggap sebagai pelajaran yang sulit hal ini karena

matematika memerlukan kemampuan berhitung yang baik untuk menyelesaikan

soal dan memperoleh jawaban dengan benar dan tepat.Padahal tidak semua siswa

memiliki kemampuan berhitung yang baik.

Page 17: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Banyak siswa Sekolah Dasar tidak terampil dalam soal hitung menghitung

sekalipun sederhana. Selain itu siswa menganggap matematika sebagai pelajaran

yang sulit karena guru yang mengajarkan jarang menggunakan model

pembelajaran yang menyenangkan yang dapat menarik perhatian siswa. Guru

hanya menggunakan model pembelajaran konvensional. Dimana didalam

pembelajaran hanya dari gurunya saja yang aktif sedangkan siswa hanya

mendengar penjelasan guru atau disebut satu arah. Keadaan seperti ini membuat

siswa merasa bosan dan semangat belajar berkurang.. Bahkan guru seringkali

menunjukan sikap yang kurang kooperatif dengan siswa sehingga walaupun guru

menerangkan pelajaran dengan sungguh-sungguh siswa tetap mersa sukar untuk

menguasai materi pelajaran yang dilakukan.

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan dengan guru kelas IV SDN 01

Blumbang Tawangmangu Karanganyar, salah satu materi yang dirasakan sulit

pada mata pelajaran matematika kelas IV semester II adalah operasi bilangan

bulat. Kesulitan tersebut meliputi menjumlahkan dan mengurangkan bilangan

bulat juga pengerjaan hitung campuran. Siswa terkadang masih bingung cara

menyelesaikan soal campuran antara bilangan bulat positif dan negatif. Bahkan

kemampuan berhitung bilangan bulat siswa kelas IV tergolong masih rendah.

Dari hasil pengamatan peneliti bahwa kelas IV SD Negeri 01 Blumbang,

Tawangmangu diperoleh, guru masih menggunakan model pembelajaran

konvensional, dimana didalam pembelajaran hanya dari gurunya saja yang aktif

sedangkan siswa hanya mendengar penjelasan guru atau disebut satu arah dan

kurang variasi dalam mengajar serta tidak menggunakan media pembelajaran /

alat peraga yang mendukung, sehingga siswa merasa bosan dan kurang perhatian.

Meskipun fasilitas yang di sediakan cukup mendukung, namun banyak guru yang

merasa belum siap untuk memaksimalkan penggunaan fasilitas yang ada.

Sedangkan jika dilihat dari data daftar nilai harian siswa nilai ulangan

harian pada pokok bahasan bilangan bulat masih banyak siswa yang tidak lulus

KKM, Selain itu, rata- rata nilai yang relaitif lebih kecil jika dibandingkan dengan

nilai ulangan harian materi lainnya. Kemampuan berhitung bilangan bulat siswa

Page 18: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

kelas IV tergolong masih rendah. Indikator rendahnya kemampuan berhitung

bilangan bulat tersebut berdasarkan hasil nilai harian siswa. Dari data daftar nilai

dari guru kelas diperoleh nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 35 dengan nilai rata-

rata kelas 64,05. Kriteria Ketuntasan Minimal yang harus dicapai siswa untuk

mata pelajaran Matematika adalah 65. Dari keseluruhan siswa berjumlah 37,

hanya 18 siswa yang sudah mencapai KKM dan masih ada 19 siswa yang belum

mencapai KKM. Sehubungan dengan hal tersebut, yang menjadi perhatian peneliti

adalah bagaimana siswa bisa menyelesaikan soal bilangan bulat positif maupun

negatif baik dalam penjumlahan pengurangan maupun hitung campuran.

Peneliti ingin memberikan alternatif yang diharapkan dapat membantu

guru memperbaiki proses pembelajaran dan juga membantu siswa agar mampu

mengoperasikan bilangan bulat yaitu melalui salah satu tipe pembelajaran dari

model pembelajaran kooperatif. Aktifitas pembelajaran kooperatif menekankan

pada kesadaran siswa perlu belajar untuk mengaplikasikan pengetahuan, konsep,

keterampilan kepada siswa yang membutuhkan atau anggota lain dalam

kelompoknya, sehingga belajar kooperatif dapat saling menguntungkan antara

siswa yang berprestasi rendah dan berprestasi tinggi. Model pembelajaran

kooperatif sangat cocok diterapkan pada pembelajaran matematika karena dalam

mempelajari matematika tidak cukup hanya mengetahui dan menghafal konsep-

konsep matematika tetapi juga dibutuhkan suatu pemahaman serta kemampuan

menyelesaikan persoalan matematika dengan baik dan benar. Melalui model

pembelajaran ini siswa dapat mengemukakan pemikirannya, saling bertukar

pendapat, saling bekerja sama jika ada teman dalam kelompoknya yang

mengalami kesulitan. Hal ini dapat meningkatkan motivasi siswa untuk mengkaji

dan menguasai materi pelajaran matematika sehingga nantinya akan

meningkatkan prestasi belajar matematika siswa.

Model pembelajaran kooperatif terdiri dari empat pendekatan yaitu STAD

(Student Teams Achievement Devision), jigsaw, Investigasi Kelompok (Teams

Games Tournament), dan pendekatan struktural yang meliputi Think Pair Share

dan Numbered Heads Together (NHT) (Trianto, 2007: 49). Melihat penguasaan

Page 19: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

siswa terhadap matematika khususnya materi operasi hitung bilangan bulat positif

maupun negatif meliputi penjumlahan, pengurangan dan hitung campuran. Maka

dalam penelitian ini model pembelajaran yang dipilih adalah model pembelajaran

kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT). Karena pada model ini siswa

menepati posisi sangat dominan dalam proses pembelajaran dan terjadinya

kerjasama dalam kelompok dengan ciri utamanya adalah penomoran sehingga

semua siswa berusaha untuk memahami setiap materi yang diajarkan dan

bertanggung jawab atas nomor anggotanya masing-masing.

Peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered

Heads Together (NHT) karena model pembelajaran kooperatif Numbered Heads

Together (NHT) menggunakan sistem kelompok kecil, sehingga siswa bisa

meningkatkan kerja sama, saling membagikan ide-ide dan mempertimbangkan

jawaban yang tepat.

Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Togather (NHT)

memberi kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan

mempertimbangkan jawaban yang tepat. Model pembelajaran ini juga mendorong

siswa untuk meningkatkan kerjasama mereka (Isjoni,2002:78).

Dengan pemilihan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads

Together (NHT) ini, diharapkan pembelajaran yang terjadi dapat lebih bermakna

dan memberi kesan yang kuat pada siswa. Model pembelajaran Numbered Heads

Together (NHT) ini cocok untuk semua umur dan semua mata pelajaran yang

mengajarkan bidang studi yang jelas seperti matematika dan berhitung.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti akan melaksanakan Penelitian

Tindakan Kelas yang berjudul ”Peningkatan Kemampuan Berhitung Bilangan

Bulat Melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together

(NHT) Pada Siswa Kelas IV SDN 01 Blumbang Tawangmangu Karanganyar

Tahun Pelajaran 2010/2011”.

Page 20: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan

dikaji dalam penelitian ini adalah “ Apakah penggunaan model pembelajaran

kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan

kemampuan berhitung bilangan bulat pada siswa kelas IV SDN 01 Blumbang

Tawangmangu Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011”?.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah “ Meningkatkan kemampuan berhitung bilangan bulat

melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads

Together (NHT) pada siswa kelas IV SDN 01 Blumbang Tawangmangu

Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011”.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dapat dibedakan atas manfaat teoritis dan praktis.

1. Manfaat Teoritis.

Sebagai sumbangan karya ilmiah melalui biro skripsi tentang

meningkatkan kemampuan berhitung bilangan bulat dan berkembangnya

pemikiran untuk meningkatkan pelayanan pendidikan terhadap anak yang

memiliki kesulitan berhitung melalui model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Heads Together (NHT).

2. Manfaat Praktis.

a. Bagi siswa.

1) Meningkatkan kemampuan siswa dalam berhitung bilangan bulat.

2) Meningkatkan keaktifan siswa dalam kelompok.

3) Meningkatkan semangat siswa dalam proses pembelajaran.

Page 21: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

b. Bagi guru.

1) Membantu guru dalam memperbaiki proses pembelajaran.

2) Diperolehnya wawasan tentang model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Heads Together (NHT).

3) Meningkatkan profesionalisme guru.

c. Bagi sekolah.

1) Meningkatkan kualitas sekolah.

2) Tumbuhnya iklim pembelajaran siswa aktif di sekolah.

3) Tumbuhnya semangat guru dalam mengembangkan proses

pengembangan proses pembelajaran yang bermutu.

Page 22: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan Tentang Kemampuan Berhitung

a. Pengertian Kemampuan

Kemampuan dibutuhkan setiap orang untuk melaksanakan sesuatu.

Tanpa kemampuan, apa yang dilakukan tidak akan maksimal. Kemampuan

berasal dari kata dasar “mampu” yang berarti kuasa (bisa, sanggup melakukan

sesuatu, dapat, berada, kaya, mempunyai harta berlebihan) (Inda Putri

Manroe, 276). Kemampuan dapat diartikan sebagai kesanggupan, kecakapan,

kekuatan, atau potensi diri sendiri (Depdikbud, 1999:623)

Kemampuan barasal dari kata mampu yang berarti ; kecakapan, kekuatan

kita berusaha dengan diri sendiri. Kekayaan; karena sudah memadai. Daya

serap kemampuan sebidang tanah menyerap sebuah tenaga kerja. (Kamus

Besar Bahasa Indonesia 1990:311)

Menurut Hanurda, kemampuan juga dapat diartikan sebagai kecakapan

atau potensi menguasai suatu keahlian yang merupakan bawaan sejak lahir

atau merupakan hasil latihan atau praktek dan digunakan untuk mengerjakan

sesuatu yang dilakukan melalui tindakannya

(http://digilip.petra.ac.id/viewer.php?page=1&submit.y=0&qual=high&fnam

e=/jiunkpe/sl/eman/2008/jiunkpe-ns-sl-2008-31403361-9052-hanurda-

chapter2.pdf).

Menurut Chalpin ability (kemampuan, kecakapan, ketangkasan, bakat,

kesanggupan) merupakan tenaga (daya kekuatan) untuk melakukan suatu

perbuatan. Sedangkan menurut Robbins, kemampuan merupakan kesanggupan

bawaan sejak lahir, atau merupakan hasil latihan atau praktek

(http://digilip.petra.ac.id/viewer.php?page=1&submit.y=0&qual=high&fnam

Page 23: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

e=/jiunkpe/sl/eman/2008/jiunkpe-ns-sl-2008-31403361-9052-hanurda-

chapter2.pdf).

Dari beberapa pengertian di atas dapat penulis simpulkan bahwa

pengertian kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan atau potensi

bawaan sejak lahir atau hasil latihan yang dapat digunakan untuk melakukan

suatu perbuatan.

b. Pengertian Berhitung

Menurut Dali S. Naga (Mulyono Abdurrahman, 2003: 253) Aretmatika

atau berhitung adalah cabang matematika yang berkenaan dengan hubungan-

hubungan bilangan-bilangan nyata dengan perhitungan mereka terutama

menyangkut penjumlahan pengurangan perkalian dan pembagian. Secara

singkat aritmatika atau berhitung adalah pengetahuan tentang bilangan.

Berhitung berasal dari kata hitung yang berarti mengerjakan hitungan

(menjumlahkan, mengurangi, mengalikan, membagi, memperbanyakan dan

sebagainya). Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:405)

Pembelajaran merupakan pembelajaran yang dimaksudkan untuk

menggiring siswa agar memiliki kemampuan berpikir objektif, kritis, cermat,

analitis dan logis. Untuk memenuhi maksut tersebut, maka siswa harus

memiliki kemampuan berhitung dengan baik. Berhitung disamping menulis

dan membaca, dipandang sebagai salah satu landasan dan wahana pokok

(siswa) untuk menggali dan mengembangkan pengetahuan dan teknologi

(Jurnal Penelitian Pendidikan Dasar, nomor 2, tahun I, 1996). Dengan

demikian kemampuan berhitung yang baik, siswa memiliki landasan yang

kuat untuk mempelajari pengetahuan yang lebih lanjut.

Berhitung merupakan salah satu tahapan belajar yang harus dilalui

setipa anak. Oleh karena itu tidak ada salahnya jika kita sebagai orang tua atau

guru mengajari anak untuk berhitung sendini mungkin. Dikarenakan berhitung

sangat erat dengan angka-angka.

Page 24: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Dari pendapat di atas dapat penulis simpulkan bahwa berhitung adalah

mengoperasikan sejumlah bilangan yang berbentuk angka yaitu

menjumlahkan, mengurangi, membagi dan memperbanyak dan sebagainya.

c. Pengertian Kemampuan Berhitung

Nyimas Aisyah, dkk (2007:6.5) kemampuan berhitung merupakan

salah satu kemampuan yang penting dalam kehidupan sehari-hari, dapat

dikataka bahwa semua aktifitas kehidupan manusia memerlukan kemampuan

ini. Menurut Dewa Ketut Sukardi ( dalam sulis 2007:14) bahwa kemampuan

berhitung adalah kemampuan yang memerlukan penalaran dan ketrampilan

aljabar termasuk operasi hitung.

Kemampuan berhitung sangat diperlukan dalam pembelajaran

Matematika. Kemampuan berhitung merupakan kemampuan matematis yang

didalamnya tedapat kemampuan melakukan pengerjaan-pengerjaan hitung

seperti menjumlah, mengurang, mengalikan, membagi, memengkatkan,

menarik akar, menarik logaritma serta memanipulasi bilangan-bilangan dan

lambing-lambang matematika (Jurnal Penelitian Pendidikan Dasar, nomor 2,

tahun I, tahun 1996).

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

kemampuan berhitung adalah kecakapan dalam mengoperasikan bilangan-

bilangan nyata yang berbentuk angka terutama menyangkut penjumlahan,

pengurangan, perkalian, dan pembagian.

2. Tinjauan Tentang Matematika

a. Pengertian Matematika

R.Soedjadi (2000:11) berpendapat pengertian matematika 1).

Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir secara

sistematik, 2). Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi,

3). Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logik dan berhubungan

Page 25: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

dengan bilangan, 4).Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta

kuantitatif dan masalah tentang ruang dan bentuk, 5).Matematika adalah

pengetahuan tentang struktur-struktur yang logik, 6).Matematika adalah

penngetahuan tentang aturan-aturan yang ketat.

Ruseffendi (Heruman, 2001:1) Matematika adalah bahasa simbol; ilmu

deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif; ilmu tentang

keteraturan, dan struktur yang tidak didefinisikan , keunsur yang didefinisikan,

keaksioma atau postulat, dan akhirnya ke dalil. Sedangkan menurut soedjadi

(2000), yaitu memiliki objek tujuan abstrak, bertumpu pada kesepakatan, dan

pola pikir yang deduktif.

Johson dan Myklebust (Mulyono Abdurrahman, 2005:252)

menyatakan bahwa Matematika adalah bahasa simbolis dan praktis untuk

mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan

fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan berpikir. Sedangkan menurut

Lerner (Mulyono Abdurrahman, 2003:252) menyatakan bahwa matematika

disamping sebagai bahasa simbolis juga merupakan bahasa universal yang

memungkinkan manusia memikirkan, mencatat dan mengkomunikasikan ide

mengenai elemen dan kualitas.

Sutawijaya (Nyimas Aisyah dkk, 2007:11) menyatakan bahwa

Matematika mengkaji benda abstrak (benda pikiran) yang disusun

menggunakan (lambang) dan penalaran deduktif.

Dienes (Nyimas dkk, 2007:2.7) menyatakan bahwa pada dasarnya

matematika dapat dianggap sebagai studi tentang struktur, memisah-misahkan

hubungan-hubungan diantaran struktur-struktur dan mengkategorikan

hubungan-hubungan diantara struktur.

Jonson dan Rising (Asep Jihad, 2008:153) Matematika adalah pola

berfikir, pola mengorganisasikan pembuktian yang logika, matematika itu

adalah bahasa, bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan

cermat, jelas, akurat dengan simbul yang padat, lebih berupa bahasa simbul

mengenai arti dari pada bunyi; matematika adalah pengetahuan struktur yang

Page 26: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

terorganisasi, sifat-sifat atau teori-teori dibuat secara deduktif berdasarkan

kepada unsur yang tidak di definisikan, aksioma, sifat atau teori yang telah

dibuktikan kebenarannya, matematika adalah ilmu tentang pola keteraturan

pola atau ide, dan matematika adalah suatu seni, keindahannya terdapat pada

keterurutan dan keharmonisan.

Secara simpel matematika diartikan sebagai telaahan tentang pola dan

hubungan, suatu jalan atau pola berfikir, suatu seni, suatu bahasa dan suatu

alat (Reys, 1984), karenanya matematika bukan pengetahuan yang

menyendiri, tetapi keberadaanya untuk membantu manusia dalam memahami

dan menguasai permasalahan sosial, ekonomi dan alam (Kline, 1973).

Pembelajaran matematika yang dilaksanakan siswa harus memberikan

situasi yang dapat dibayangkan siswa atau memiliki hubungan dengan dunia

nyata. Gail A. William (1983:3) menyatakan Matematics is beautiful and

useful creation of the human mind and spirit. Matematika adalah sebuah

kreasi yang indah dan berguna dalam pikiran dan jiwa manusia.

Paling (Mulyono Aburrahmam, 2003:252) mengemukakan bahwa

matematika adalah suatu cara untuk menemukan jawaban terhadap masalah

yang dihadapi manusia; Suatu cara menggunakan informasi, menggunakan

pengetahuan bentuk dan ukuran, menggunakan pengetahuan atau menghitung,

dan yang paling penting adalah memikirkan dalam diri manusia itu sendiri

dalam melihat hubungan-hubungan.

Berdasarkan pendapat diatas dapat penulis simpulkan bahwa

matematika adalah ilmu yang mengkaji benda abstrak dan disusun dengan

menggunakan bahasa simbol untuk mengekspresikan hubungan kuantitatif

serta berguna untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

b. Tujuan Matematika

Matematika sangat berguna dalam berbagai bidang. Menurut Soedjadi

(2000:43) Dalam Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP)

mengemukakan bahwa:

Page 27: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Tujuan Umum diberikannya matematika dijenjang pendidikan dasar

dan Pendidiksn Umum adalah: (a). Mempersiapkan siswa agar sanggup

menghadapi perubahan keadaan di dalam kehidupan dan dunia yang selalu

berkembang, melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran secara logis,

rasional, kritis, cermat, jujur, efektif, dan efisien, (b). Mempersiapkan siswa

agar dapat menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam

kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan.

Tujuan Khusus pengajaran matematika di Sekolah Dasar adalah: (a).

Menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan berhitung (menggunakan

bilangan) sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari, (b).Menumbuhkan

kemampuan siswa, yang dapat dialihgunakan, melalui kegiatan matematika,

(c).Mengembangkan pengetahuan dasar matematika sebagai bakal belajar

lebih lanjut di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), (d).Membentuk

sikap logis, kritis, cermat, kreatif, dan disiplin.

Asep Jihad (2008:153) mengemukakan tujuan siswa mempelajari

matematika yakni memiliki kemampuan dalam : (a).Menggunakan alogaritma

(prosedur pekerjaan), (b).Melakukan manipulasi secara matematika,

(c).Mengorganisasi data, (d).Memanfaatkan symbol; tabel; diagram dan

grafik, (e).Mengenal dan menemukan pola, (f).Menarik kesimpulan,

(g).Membuat kalimat atau model matematika, (h).Membuat interpretasi

bangun dalam bidang dan ruang, (i).Memahami pengukuran dan satuan-

satuannya, (j). Menggunakan alat hitung dan alat bantu matematika.

Berdasarkan pendapat di atas dapat penulis simpulkan bahwa tujuan

matematika adalah mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan

matematika dalam kehidupan sehari-hari melalui latihan bertindak atas dasar

pemikiran secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur, efektif dan efisien,

sehingga siswa dapat memiliki kemampuan dalam, menggunakan alogaritma,

mengorganisasi data, mengenal dan menemukan pola, menarik kesimpulan,

dan lain sebagainya.

Page 28: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

c. Fungsi Matematika

Asep Jihad (2008:153) mengemukakan bahwa berdasarkan kurikulum

matematika fungsi matematika adalah sebagai wahana untuk: (a).

Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bilangan

dan simbol, (b). Mengembangkan ketajaman penalaran yang dapat

memperjelas dan menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.

Cockroft (Mulyono Abdurrahman, 2003:253), Matematika perlu

diajarkan kepada siswa karena : (a). Selalu digunakan dalam segi waktu, (b).

Semua bidang studi memerlukan matematika yang sesuai, (c). Merupakan

sarana komunikasi yang kuat, singkat dan jelas, (d). Dapat digunakan untuk

menyajikan informasi dalam berbagai cara, (e). Meningkatkan kemampuan

berpikir logis, ketelitian dan kesadaran, keruangan dan fungsi memberikan

kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika

sangat besar fungsinya dalam kehidupan sehari-hari yaitu: dapat memberikan

bekal kepada peserta didik untuk berpikir logis, analitis, kritis dan

mengembangkan kreatifitas, meningkatkan kemampuan dalam usaha

memecahkan masalah yang menantang.

d. Pembelajaran Matematika

Matematika diajarkan kepada peserta didik melalui sebuah proses.

Menurut Nyimas Aisyah (2007:1.4), Pembelajaran Matematika adalah proses

yang sengaja dirancang dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan

memungkinkan seseorang (pelajar) melaksanakan kegiatan belajar

Matematika dan proses tersebut. Sedangkan menurut Bruner (Nyimas Aisyah,

2007:1.5), Pembelajaran Matematika adalah pembelajaran mengenai konsep-

konsep dan struktur-struktur Matematika yang terdapat didalam materi yang

dipelajari serta mencari hubungan antara konsep-konsep dan struktur-struktur

matematika itu.

Page 29: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran

Matematika adalah proses yang dirancang dengan tujuan untuk menciptakan

suasana yang memungkinkan siswa mempelajari hubungan antara konsep-

konsep dan struktur matematika.

3. Tinjauan Materi Bilangan Bulat

a. Pengertian Bilangan Bulat

Materi yang dibahas dalam Matematika adalah persoalan bilangan

bulat. Bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri dari bilangan negatif,

bilangan nol dan bilangan positif . Magatur Sinaga, dkk, ( 2007:136).

Bilangan bulat adalah bilangan nol, bilangan asli, dan lawan bilangan

asli, bilangan-bilangan 0, 1, 2, 3, 4, 5, … disebut bilangan cacah, sedangkan

1, 2, 3, 4, 5, … disebut bilangan asli. Burhan Mustaqim dan Ary Astuty

(2008:137).

Bilangan bulat merupakan gabungan dari bilangan asli, bilangan nol

dan bilangan bulat negatif, bilangan-bilangan bulat negatif merupakan lawan

bilangan dari bilangan-bilangan positifnya, Bilangan yang terletak diatas 0

disebut bilangan positif dan di bawah 0 di sebut bilangan negatif. Buchori dkk

(2007: 86)

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa bilangan bulat

meliputi bilangan negative dari bilangan -1 (negatif satu), -2 (negatif dua), -3

(negatif tiga), dan seterusnya. Bilangan bulat juga terdiri dari bilangan nol (0)

dan bilangan positif dari bilangan 1 (positif satu), 2 (positif dua), 3 (positif

tiga), dan seterusnya.

b. Macam- macam Bilangan Bulat

1) Bilangan Bulat Positif

Bilangan bulat Positif adalah bilangan bulat yang terletak disebelah

kanan nol. Burhan Mustaqim dan Ary Astuty (2008:137), bilangan-

Page 30: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

bilangan bulat merupakan sebutan lain bilangan asli yaitu 1,2,3,4,5 dan

seterusnya.

Bilangan bulat positif, di depan angka diberi tanda positif (+).

Contoh :

+4 = positif empat

+7 = positif tujuh

Namun biasanya, tanda positif (+) di depan angka tidak selalu

ditulis.

2) Bilangan Nol

Bilanagan nol adalah bilangan yang hanya terdiri dari bilangan nol,

terletak antara bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif.

3) Bilangan Bulat Negatif

Bilangan bulat negatif adalah bilangan yang terletak disebelah kiri

nol. Bilangan bulat negatif, di depan angka diberi tanda negatif (-).

Contoh :

-4 = negatif empat

-7 = negatif tujuh

Berbeda dengan bilangan bulat bulat positif, tanda negatif (-) pada

bilangan bulat negatif harus selalu ditulis. Jika tidak ditulis akan

menyamai dengan bilangan bulat positif.

Gambar 1. Garis Bilangan Bulat.

c. Macam- Macam Operasi Bilangan Bulat

Menurut Mangatur Sinaga, dkk, (2007: 145), macam-macam operasi

bilangan bulat adalah sebagai berikut:

Bilangan Bulat Negatif Bilangan Bulat Positif

Nol

5 1 2 3 4 -4 -3 -2 -1 0 -5

Page 31: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

1) Operasi penjumlahan pada bilangan bulat

a) Penjumlahan pada bilangan bulat menggunakan garis bilangan

(1) Menjumlahkan pada bilangan bulat menggunakan garis bilangan

Contoh: 2+3 = 5

Gambar 2. Penjumlahan Bilangan Bulat Positif dengan Bilangan Bulat Positif

(2) Menjumlahkan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat

negatif

Contoh: (-2) + (-5) = (-7 )

Gambar 3. Penjumlahan Bilangan Bulat Negatif dengan Bilangan Bulat Negatif

(3) Menjumlahkan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat

negatif

Contoh: 3 + (-4) = (-1)

Gambar 4. Penjumlahan Bilangan Bulat Positif dengan Bilangan Bulat Negatif

5 1 2 3 4 -4 -3 -2 -1 0 -5

2 -2 -1 0 1 -7 -6 -5 -4 -3 -8

5 1 2 3 4 -4 -3 -2 -1 0 -5

Page 32: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

(4) Menjumlahkan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat

positif

Contoh: (-6) + 8 = 2

Gambar 5. Penjumlahan Bilangan Bulat Negatif dengan Bilangan Bulat Positif

b) Penjumlahan pada bilangan bulat tanpa menggunakan garis bilangan

1) 14 + 5 = 19

2) (-9) + (-14) = -23

3) 29 + (-12) = 17

4) (-28) + 16 = -12

2) Operasi pengurangan pada bilangan bulat

a) Penguranganpada bilanagan bulat menggunakan garis bilangan

(1) Mengurangkan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif

Contoh: 2 – 5 = (-3)

Gambar 6. Pengurangan Bilangan Bulat Positif dengan Bilangan Bulat Positif.

3 -1 0 1 2 -6 -5 -4 -3 -2 -7

-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Page 33: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

(2) Mengurangkan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat

negatif.

Contoh: (-2) – (-5) = 3

Gambar 7. Pengurangan Bilangan Bulat Negatif dengan Bilangan Bulat Negatif

(3) Mengurangkan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif

Contoh: 2 – (-5) = 7

Gambar 8. Pengurangan Bilangan Bulat Positif dengan Bilangan Bulat Negatif.

(4) Mengurangkan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat

positif.

Contoh: (-2) – 5 = -7

Gambar 9. Pengurangan Bilangan Bulat Negatif dengan Bilangan Bulat positif.

-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Page 34: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

b) Pengurangan pada bilangan bulat tanpa menggunakan garis bilangan

(1) 38 - 21 = 17

(2) (-14) - (-30) = 16

(3) 25 - (-12) = 37

(4) (-13) - 12 = -25

3) Operasi hitung campuran pada bilangan bulat

a) Operasi hitung campuran pada bilangan bulat menggunakan garis

bilangan.

Contoh 1 : (-4) + 12 - 3 = 5

Gambar 10. Operasi Hitung Campuran Pada Bilangan Bulat Contoh 1.

Contoh 2 : 6 – (-4) + (-15) = (-5)

Gambar 11. Operasi Hitung Campuran Pada Bilangan Bulat contoh 2.

-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Page 35: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

b) Operasi hitung campuran pada bilangan bulat tanpa menggunakan

garis bilangan

1) 27 + (-15) – 9 = 27 – 15 9

= 12 -9

= 3

2) 16 – (-25) + 14 = 16 + 25 +14

= 41 + 14

= 55

4. Tinjauan Tentang Model Pembelajaran Koopertif

Tipe Numbered heads together (NHT)

a. Pengertian Model Pembelajaran

Agus Suprijono (2009:11) berpendapat pembelajaran merupakan

terjemahan dari learning dan pengajaran terjemahan dari teaching.

Agus Suprijono (2009:45) berpendapat model pembelajaran

merupakan landasan praktek pembelajaran hasil penurunan teori psikologi

pendidikan dan teori belajar yang dirancang berdasarkan analisis terhadap

implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional di kelas,

dapat diartikan pula sebagai pola yang digunakan untuk penyusunan

kurikulum, mengatur materi, dan member petunjuk bagi guru di kelas.

Joice dan Weil ( Isjoni, 2007:50) model pembelajaran adalah suatu

pola atau rencana yang sudah direncanakan sedemikian rupa dan digunakan

untuk menyusun kurikulum mengatur materi pelajaran dan memberi petunjuk

kepada pengajar dikelasnya.

Arends (Agus Suprijono, 2009:46) model pembelajaran mengacu pada

pendekatan yang digunakan, termasuk didalamnya tujuan-tujuan

pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan

pembelajaran, dan pengelolaan kelas.

Page 36: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Isjoni (1999:11) pembelajaran adalah sesuatu yang dilakukan oleh

siswa,bukan dibuat untuk siswa, pada dasarnya merupakan upaya pendidik

untuk membantu peserta didik untuk melakukan kegitan belajar.

Winataputra (Sugiyanto, 2008:7) model pembelajaran adalah kerangka

konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam

mengorganosasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar

tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran

dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas

pembelajaran.

Ahmat Sudrajat (http://www.psb-psma.org/content/blog/pengertian-

pendekatan-strategi-metode-teknik-taktik=dan-model-pembelajaran) model

pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal

sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru.

Dari beberapa pergertiaan di atas dapat di simpulkan bahwa model

pembelajaran adalah suatu pola yang sudah direncanakan secara sistematis

yang digunakan sebagai panduan dalam merencanakan pembelajaran,

mengatur materi pelajaran untuk mencapai tujuan belajar.

b. Model Pembelajaran Kooperatif

1) Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Isjoni (2009:15) Model Pembelajaran Kooperatif Learning berasal

dari kata kooperatif yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-

sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok

atau satu tim.

Slavin (Isjoni, 2009:15) mengemukakan “ In cooperative leraning

methods, student work together in four member team to master material

initially presented by the teachar ”.yang artinya kooperatif learning adalah

suatu model pembelajaran dimana sistem belajar dan bekerja dalam

Page 37: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif

sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam belajar.

Johson (Isjoni, 2009:15) mengemukakan “ Cooperanon means

working together to accomplish shared goal. Whithin cooperative

activities individuals seek outcomes that are beneficial to all other group

members. Cooperative learning is the instructional use of small groups

that allows students to work together to maximize their own and each

other as learning” .Berdasrkan uraian tersebut, kooperatif learning

mengandung arti bekerja bersama dalam mencapai tujuan bersama. Dalam

kegiatan kooperatif, siswa mencari hasil yang menguntungkan bagi

seluruh anggota kelompok. Belajar kooperatif adalah pemanfaatan

kelompok kecil untuk memaksimalkan belajar mereka dan belajar anggota

lainnya dalam kelompok itu.Prosedur kooperatif learning desain untuk

mengaktifkan siswa melalui inkuiri dan diskusi dalam kelompok kecil

yang terdiri atas 4-6 orang.

Eggen and Kauchak (Trianto, 2007:42) pembelajaran kooperatif

merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa

bekerja secara kolaborasi untuk mencapai tujuan bersama.

Anita Lie (Isjoni, 2009:16) menyebut kooperatif learning dengan

istilah pembelajaran gotong-royong yaitu sistem pembelajaran yang

memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja sama dengan

siswa lain dalam tugas-tugas yang terstruktur.

Sugiyanto (2008:35) Model pembelajaran kooperatif adalah

pendekatan pembelajran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil

siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk

mencapai tujuan belajar.

Arif Rohmat (2009:186) Pembelajaran kooperatif adalah model

pembelajaran yang menekankan pada saling ketergantungan positif antar

individu siswa, adanya tanggung jawab perseorangan, tatap muka,

komunikasi intensif antar siswa, dan evaluasi proses kelompok.

Page 38: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Hamid Hasan (Etin Solihatin, 2008:4) Pembelajaran Kooperatif

mengandung arti bekerja bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama.

Etin Solihatin (2008:4) Kooperatif Learning mengandung pengertian

sebagai suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di

antara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok,

yang terdiri dari dua orang atau lebih dimana keberhasilan kerja sangat

mempengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri,

kooperatif learning juga dapat diartikan sebagai suatu struktur tugas

bersama dalam suasana kebersamaan di antara sesama anggota kelompok.

Agus Suprijono (2009: 54) pembelajaran kooperatif adalah konsep

yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-

bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru.

Buchari Alma (2010: 85) kooperatif berarti bekerja sama dan

learning berarti belajar, jadi belajar melalui kegiatan bersama melalui

teknik- teknik tertentu, jadi pembelajaran kooperatif merupakan suatu

model pembelajaran dengan menggunakan kelompok kecil, bekerja sama.

Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang terdiri dari

kelompok-kelompok kecil yang bekerja bersama-sama dan saling

membantu dalam memahami materi pelajaran untuk mencapai tujuan

belajar. Selain itu kooperatif learning dapat dirumuskan sebagai kegiatan

pembelajaran kelompok yang terarah, terpadu, efektif, efisisen, kearah

mencari atau mengkaji sesuatu melalui proses kerjasama dan saling

membantu (sharing) sehingga tercapai proses dan hasil belajar yang

produktif (survive).

2) Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif

Isjoni (2009:21) Tujuan utama model pembelajaran kooperatif agar

peserta didik dapat belajar secara berkelompok bersama teman-temannya

dengan cara saling menghargai pendapat dan memberikan kesempatan

Page 39: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

kepada orang lain untuk mengemukakan gagasannya dengan

menyampaikan pendapat mereka secara berkelompok.

Ibrahim (Isjoni, 2009:27) pada dasarnya model pembelajaran

kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga

pembelajaran yaitu :

a) Hasil belajar akademik.

Beberapa ahli berpendapat model pembelajaran ini membantu

siswa memahami konsep-konsep sulit dan dapat meningkatkan nilai

siswa pada belajar akademik dan perubahan dan perubahan norma

yang berhubungan dengan hasil belajar serta memberi keuntungan baik

pada siswa menyelesaikan tugas-tugas akademik.

b) Penerimaan terhadap perbedaan individu.

Model pembelajaran kooperatif memberi peluang bagi siswa

dari berbagai latar belakang dan kondisi untuk bekerja sama sehingga

menumbuhkan sikap saling menghargai sikap satu sama lain.

c) Pengembangan keterampilan social.

Model pembelajaran kooperatif mengajarkan kepada siswa

keterampilan bekerja sama dan kolaborasi. Keterampila-ketempilan

sosial penting dimiliki siswa, sebab saat ini banyak anak muda masih

kurang dalam keterampilan sosial.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan tujuan model

pembelajaran kooperatif yaitu mengajarkan kerja sama, memberikan

kesempatan untuk mengemukakan pendapat, membantu siswa

memahami konsep-konsep materi yang sulit, meningkatkan hasil

belajar siswa dan menumbuhkan sikap saling menghargai.

3) Ciri-Ciri Model Pembelajaran Kooperatif

Agus Suprijono (2009:58), mengemukakan Pembelajaran

kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar dalam kelompok. Ada unsur-

unsur dasar pembelajaran kooperatif yang membedakannya dengan

Page 40: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan. Pelaksanaan model

pembelajaran kooperatif dengan benar akan memungkinkan guru

mengelola kelas lebih efektif. Model pembelajaran kooperatif akan dapat

menumbuhkan pembelajaran efektif yaitu pambelajaran yang bercirikan:

(1) memudahkan sesuatu yang bermanfaat ”seperti, fakta, keterampilan,

nilai, konsep, dan bagaimana hidup serasi dengan sesame”. (2)

pengetahuan, nilai, dan keterampilan diakui oleh mereka yang kompeten

menilai,

Roger dan David Johnson (Agus Suprijono, 2009:58) mengatakan

bahwa tidak semua belajar kelompok bisa dianggap pembelajaran

kooperatif. Untuk mencapai hasil yang maksimal lima unsur dalam model

pembelajaran kooperatif harus diterapkan. Lima unsur tersebut adalah:

a) Saling ketergantungan positif.

Unsur ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif

ada dua pertanggungjawaban kelompok. Pertama, mempelajari bahan

dan ditugaskan kedalam kelompok. Kedua, menjamin semua anggota

kelompok secara individu mempelajari bahan yang ditugaskan

tersebut.

b) Tanggung jawab perseorangan.

Pertanggung jawaban ini muncul jika dilakukan pengukuran

terhadap keberhasilan kelompok.

c) Interaksi promotif.

Unsur ini penting karena dapat menghasilkan saling

ketergantungan positif.

d) Komunikasi antar anggota.

Untuk mengkoordinasikan peserta didk dalam pencapaian

tujuan peserta didik.

Page 41: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

e) Pemrosesan kelompok.

Pemrosesan menilai, melalui pemrosesan kelompok dapat

diidentifikasi dari urutan atau tahapan kegiatan kelompok dan kegiatan

dari anggota kelompok.

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran

kooperatif mempunyai ciri-ciri (1) belajar bersama dengan teman, (2)

saling mendengarkan pendapat, (3) adanya komunikasi antar anggota, (4)

adanya sifat saling ketergantungan yang positif.

4) Tipe-tipe Dalam Model Pembelajaran Kooperatif

Robert E. Slavin (Rochmat Wahab, 2009:186) dalam pembelajaran

kooperatif terdapat lima macam metode yang bisa diterapkan dalam

pembelajaran di kelas, yaitu: 1) team games (TGT), 2) student team

achievement divisions (STAD), 3) team assiated individualization (TAI),

4) jigsaw, 5) group investigation (GI).

Anita Lie (Arif Rohmat, 2009:186) ada 12 metode dalam

pembelajaran kooperatif, yaitu: 1) mencari pasangan, 2) bertukar

pasangan, 3) berpikir berpasangan berempat, 4) berkirim salam dan soal,

5) kepala bernomor, 6) kepala bernomor berstruktur, 7) dua tinggal dua

tamu, 8) keliling kelompok, 9) kancing gemerincing, 10) keliling kelas,

11) lingkaran kecil lingkaran besar, 12) tari bamboo, 13) jigsaw, 14)

bercerita berpasangan.

Trianto (2007: 52) menemukan dalam pembelajaran kooperatif

terdapat beberapa variasi tipe yang diterapakan yaitu:

a) Student Teams Achievement Division (NHT)

Pembelajaran kooperatif tipe STAD ini merupakan salah satu

tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan

kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5

orang siswa secara heterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan

Page 42: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis, dan

penghargaan kelompok.

b) Tim Ahli (jigsaw)

Langkah- langkah yang dilakukan dalam jigsaw adalah: Siswa

dibagi menjadi kelompok, Materi pelajaran diberikan kepada siswa

dalam bentuk teks dibagi menjadi beberapa sub bab, Setiap kelompok

membaca sub bab yang ditugaskan dan bertanggung jawab untuk

mempelajarinya, anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari

sub bab yang sama bertemu dalam kelompok- kelompok ahli untuk

mendiskusikannya, Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali

bertugas mengajar teman-temannya, Pada pertemuan dan diskusi

kelompok asal, siswa- siswa dikenai tagihan berupa kuis individu.

c) Investigasi Kelompok

Investigasi Kelompok merupakan model pembelajaran

kooperatif yang paling kompleks dan paling sulit untuk diterapkan.

Implementasi tipe investigasi kelompok guru membagi kelas menjadi

kelompok-kelompok dengan anggota 5-6 orang siswa yang heterogen,

Kelompok di sisni dapat dibentuk dengan mempertimbangkan

keakraban persahabatan atau minat yang sama dengan topik tertentu,

Selanjutnya siswa memilih topik untuk diselidiki, dan melakukan

penyelidikan yang mendalam atas topik yang dipilih. Selanjutnya ia

menyiapkan dan mempresentasikan laporannya kepada seluruh kelas.

d) Think Phare Share (TPS)

Think Phare Share (TPS) atau berpikir berpasangan berbagi

adalah merupakan jenis pembelajaran koopertatif yang dirancang

untuk mempengaruhu pola interaksi siswa. Guru menggunakan

langkah-langkah: Mengajukan suatu pertanyaan atau masalah yang

dikaitkan dengan pelajaran, Selanjutnya siswa berpasangan dan

mendiskusikan apa yang mereka peroleh dan menyatukan jawaban

dalam waktu 4-5 menit, Langkah terakhir guru meminta pasangan-

Page 43: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

pasangan untuk berbagi dengan kesekuruhan kelas yang telah mereka

bicarakan dan sebagian siswa mendapat kesempatan untuk melaporkan

ke depan kelas.

e) Numbered Heads Together (NHT)

Numbered Heads Together (NHT) atau penomoran berpikir

bersama adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang

dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai

alternatif terhadap struktur kelas tradisional. Dalam mengajukan

pertanyaan kepada seluruh kelas guru menggunakan empat struktur

fase sebagai sintaks NHT : Penomoran: dalam fase ini guru membagi

siswa kedalam kelompok 3-5 orang dan kepada anggota kelompok

diberi nomor I – V, Mengajukan pertanyaan: guru mengajukan sebuah

pertanyaan keoada siswa. Pertanyaan dapat bervariasi, pertanyaan

dapat amat spesifik dan dalam bentuk kalimat tanya. Misalnya,

“Berapakah jumlah gigi orang dewasa” atau berbentuk arahan,

Berpikir bersama: siawa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban

pertanyaan itu dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui

jawaban tim, Menjawab: guru memanggil suatu nomor tertentu,

kemudian siswa yang nomornya yang sesuai mengacungkan nomornya

dan menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas.

5) Kelebihan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif

Jarolimek & Parker (Isjoni, 2007: 24) mengatakan keunggulan

yang diperoleh dalam pembelajaran ini adalah a) ketergantungan individu,

c) Individu dilibatka dalam perencanaan dan pengelolaan kelas, d) Suasana

kelas yang rilaks dan menyenangkan, e) Terjalinnya hubungan yang

hangat dan bersahabat antara siswa dan guru, dan f) Memiliki banyak

kesempatan mengekspresikan pengalaman emosi yang menyenangkan.

Jurnal internasional yang berjudul Using Coopertive Learning to

Teach Mathematic to Students with Learning Disabilities, Diane Pedrotty

Page 44: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Rivera mengungkapkan “ Teachers can use cooperative learning activities

to help students make connections between the concrete and abstract level

of instructions and carefully designed activities ” http:// www.pdfound.com

/dl/using–cooperative–learning–to-teach-mathematic-to-studentswith.../

093a0600fd12daa0561324be5739af7e.html) dari kutipan tersebut dapat

dijelaskan bahwa guru dapat menggunakan kegiatan pembelajaran

kooperatif untuk membantu siswa dalam mengaitkan hal konkret dan

abstrak melalui iterksi dengan teman-teman dan perencanaan kegiatan

yang baik.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan kelebihan model kooperatif

adalah meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir juga dalam

berhubungan dengan lingkungan sekitar.

6) Kelemahan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif

Jarolimek & Parker (Isjoni, 2007: 24) mengatakan kelemahan

model pembelajaran kooperatif diantaranya yaitu: a) Guru harus

mempersiapkan pembelajaran secara matang b) Agar proses pembelajaran

lancer dibutuhkan fasilitas, alat dan biaya yang memadai c) Selama diskusi

ada kecenderungan topik permasalahan meluas sehingga tidak sesuai

dengan waktu yang ditentukan, saat diskusi terkadang didominasi

seseorang.

Dari uaraian diatas dapat disimpulkan kelemahan model kooperatif

adalah dibutuhkan tenaga, waktu dan biaya untuk menjadi pembelajaraan

menjadi benar-benar efektif.

c. NHT (Numbered Heads Together)

Buchari Alma (2010: 94), Numberad Heads Together, dalam hal ini

kelompok terdiri atas 4 siswa, yang masing- masing diberi nomor 1, 2, 3, 4,

mereka diberi pertanyaan lalu dipikirkan bersama. Kemudian guru memanggil

nomor siswa, yang harus menyampaikan jawabannya.

Page 45: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Agus Suprijono (2009:92), mengungkapkan dalam Numbered Heads

Together (NHT) diawali dengan numbering (guru membagi kelas menjadi

kelompok-kelompok kecil), setelah kelompok terbentuk guru mengajukan

berbagai pertanyaan yang harus dijawab oleh tiap-tiap kelompok. Tiap-tiap

kelompok mempunyai kesempatan untuk menemukan jawaban. Pada

kesempatan ini tiap-tiap kelompok menyatukan kepalanya “ haeds together”

berdiskusi memikirkan atas pertanyaan dari guru. Langkah berikutnya guru

memanggil peserta didik yang memiliki nomor yang sama dari tiap-tiap

kelompok. Mereka diberi kesempatan memberi jawaban atas pertanyaan yang

telah diterimanya dari guru. Hal itu dilakukan terus hingga semua peserta

didik dengan nomor yang sama dari masing-masing kelompok mendapat

memaparkan atas pertanyaan guru.

Isjoni (2002:78) Numbered Heads Together (NHT) adalah tipe

pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Spencer Kagan dengan

melibatkan lebih banyak siswa dalam mereview mata pelajaran dan

memeriksa penguasaan mereka akan materi pelajaran.

Isjoni, (2007:78) Number Head Together di kembangkan Spencer

Kagan (1992) mengemukakan bahwa teknik ini memberi kesempatan kepada

siswa untuk saling membagikan ide-ide dan pertimbangkan jawaban yang

paling tepat. Selain itu teknik ini mendorong siswa meningkatkan semangat

kerja mereka.

Number Head Together adalah suatu Model pembelajaran yang lebih

mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan

melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di

depan kelas (Rahayu, 2006). http://iqbalali.com/2010/01/03/nht-numbered-

head-together/

Trianto (2007: 62), Numbered Heads Together (NHT) atau penomoran

berpikir bersama adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang

dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif

Page 46: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

terhadap struktur kelas tradisional. Dalam mengajukan pertanyaan kepada

seluruh kelas guru menggunakan empat struktur fase sebagai sntaks NHT :

1) Penomoran: dalam fase ini guru membagi siswa kedalam kelompok 3-5

orang dan kepada anggota kelompok diberi nomor I – V.

2) Mengajukan pertanyaan: guru mengajukan sebuah pertanyaan keoada

siswa. Pertanyaan dapat bervariasi, pertanyaan dapat amat spesifik dan

dalam bentuk kalimat tanya. Misalnya, “Berapakah jumlah gigi orang

dewasa” atau berbentuk arahan.

3) Berpikir bersama: siawa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban

pertanyaan itu dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui

jawaban tim.

4) Menjawab: guru memanggil suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang

nomornya yang sesuai mengacungkan nomornya dan menjawab

pertanyaan untuk seluruh kelas.

Hanifah dan Cucu Suhana (2009:41), dalam Numbered Heads

Together (NHT) menemukakan langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam

model pembelajaran ini sebagi berikut:

1) Peserta didik dibagi dalam kelompok setiap peserta didik dalam setiap

kelompok mendapat nomor.

2) Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya.

3) Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan setiap

anggota kelompok dapat mengerjakannya atau mengetahuai jawabannya.

4) Guru memnggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil

melaporkan hasil kerja sama mereka.

5) Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang

lain.

6) Kesimpulan.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Numbered

Heads Together (NHT) pada dasrnya merupakan salah satu bentuk tipe dari

model pembelajaran kooperatif yang ciri khasnya adalah guru mebentuk

Page 47: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

kelompok kecil. Memberikan nomor yang berbeda pada setiap anggota

kelompok, memberikan permasalahan atau soal-soal yang harus dipecahkan

bersama dan menunjuk siswa secara acak melalui nomor yang diambil guru.

Berdasarkan pembahasan diatas peneliti memilih menerapkan

pembelajaran Number Head Together (NHT) karena cara ini menjamin

keterlibatan total dan tanggungjawab semua anggota kelompok karena setiap

siswa mempunyai peluang yang sama besar untuk mempresentasika secara

individu dari hasil kerja kelompok. Siswa yang menguasai atau memahami

akan mudah terlihat saat mempresentasikan hasil sehingga guru akan tahu

dimana kesulitan dimana siswa selain itu, Penerapan pembelajaran Number

Head Together (NHT) membiasakan siswa dengan kejadian-kejadian yang

kongkret yang menuntut anak untuk selalu siap dalam menjawab soal

sehingga tumbuh rasa dalam diri siswa untuk selalu mengikuti proses

pembelajaran dengan sebaik-baiknya. Hal ini sesuai dengan teori

pembelajaran kognitif dikemukakan oleh Jean Piaget.

Piaget (Nyimas Aisyah dkk, 2007:2.3), berpandapat proses berpikir

manusia merupakan suatu perkembangan yang bertahap dan berpikir

intelektual kongkret keabstrakan berurutan melalui empat tahap sebagai

berikut:

1) Periode Sensori Motor (0-2) tahun: karakteristik periode ini merupakan

gerakan-gerakan sebagai akibat reaksi langsung dari rangsangan itu timbul

karena anak melihat dan meraba obyek.

2) Periode Pra-operasional (2-7) tahun: operasi yang dimaksud disini adalah

suatu proses berpikir atau logik, dan merupakan aktifitas mental, bukan

aktifitas sensori motor.

3) Periode Operasi kongkret (7-12) tahun: dalam periode ini anak berpikirnya

sudah dikatakan menjadi operasional. Periode ini disebut operasi kongkret

sebab berpikir logiknya atas didasarkan atas manipulasi fisik dari obyek-

obyek.

Page 48: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

4) Periode Operasi Formal (> 12) tahun: periode ini merupakan tahap terakhir

dari keempat periode perkembangan intelektual periode operasi formal ini

disebut juga periode hipotektif-deduktif yang merupakan tahap tertinggi

dari perkembangan intelektual.

Berdasarkan teori piaget siswa kelas IV termasuk dalam kategori

operasional kongkret. Oleh karena itu guru harus mampu membuat

perencanaan pembelajaran yang dapat menarik siswa, misalnya waktu belajar

tidak terlalu panjang serta divariasi dengan kejadian-kejadian yang

menyenangkan sehingga siswa tidak merasa bosan.

Berdasarkan uraian diatas dapat dianalisis oleh penulis kelebihan dan

kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together

(NHT) adalah sebagai berikut:

1) Kelebihan.

Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads

Together (NHT) yaitu: a) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, b)

mampu memperdalam pamahaman siswa,c) menyenangkan siswa dalam

belajar, d) mengembangkan sikap positif siswa, e) mengembangkan sikap

kepemimpinan siswa, f) mengembangkan rasa ingin tahu siswa, g)

meningkatkan rasa percaya diri siwa, h) mengembangkan rasa saling

memiliki, i) serta mengembangkan keterampilan untuk masa depan.

2) Kelemahan.

Kelemahan model pembelajaran kooperatif Numbered Heads

Together (NHT) yaitu: a) siswa pandai kemungkinan besar akan

mendominasi diskusi sehingga siawa yang kuarang pandai dan pasif akan

merasa rendah diri, b) diskusi akan kurang berjalan lancar jika yang

bekerja sama tidak semua anggota, c) siswa akan merasa sedikit canggung

dalam berkerja kelompok jika tidak terbiasa kerja dalam kelompok, d)

pengelompokan siswa membutuhkan tempat yang berbeda dan

membutuhkan waktu.

Page 49: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

B. Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini antara berikut :

1. Sarjono (2010: 65). Dalam peneitian yang berjudul “Peningkatan

Kemampuan Berhitung Bilangan Bulat Melalui Media Garis Bilangan

Pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Sukorejo (Suatu Studi Kasus Pada Siswa

Kelas IV SD Negeri Sukorejo, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali

Tahun Pelajaran 2009/2010)”, menyimpulkan bahwa berhitung bilanagn

bulat siswa kelas IV SD Negeri 1 Sukorejo meningkat dengan

menggunakan media garis bilangan”.

2. Hidayah Puptu Saputri (2007 44). Dalam penelitian yang berjudul

“Eksperimentasi Pembelajaran Kooperatif melalui pendekatan Struktual “

Numbered Heads Together” ditinjau dari aktivitas belajar siswa penelitian

dilakukan terhadap siswa kelas VIII semester 1 SMP N I Sumpuih,

Kabupaten Banyumas sub pokok bahasan Fungsi), Menyimpulkan bahwa

model pembelajaran kooperatif melalui pendekatan struktual “Numbered

Heads Together” menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih

baik dibandingkan dengan menggunakan model konvensional pada sud

pokok bahasan Fungsi”.

Adanya penelitian yang relevan diatas digunakan oleh penulis untuk

memperoleh gambaran mengenai prosedur penelitian dan hasil yang diperoleh.

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan alur penalaran yang sesuai dengan tema

dan masalah penelitian, serta didasarkan pada kajian teoritis. Pada kondisi awal,

dari hasil Daftar nilai matematika dari guru kelas IV (lampiran 5) guru masih

mengajar secara konvensional, dimana guru masih menggunakan metode ceramah

dan kurang mengoptimalkan metode yang ada sesuai dengan pokok bahasan,

menyebabkan siswa kurang memahami materi secara maksimal. Selain itu,

pembelajaran yang berpusat pada guru menyebabkan peserta didik menjadi pasif

dan mengalami kejenuhan dalam kegiatan pembelajaran. Hal tersebut

Page 50: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

menyebabkan kemampuan berhitung pada materi tentang bilangan bulat pada

siswa kelas IV SD Negeri 01 Blumbang masih tergolong rendah,

Berdasarkan permasalahan di atas, maka diperlukan adanya suatu model

pembelajaran kooperatif yang dapat meningkatkan kemampuan berhitung siswa.

Diantara berbagai model kooperatif dalam pembelajaran, model pembelajaran

kooperatif tipe Numbered Heads Togethar (NHT), diharapkan dapat membantu

meningkatkan kemampuan berhitung siswa, khususnya kemampuan berhitung

pada materi bilangan bulat. Model kooperatif tipe Numbered heads Together

(NHT) adalah suatu model pembelajaran dimana siswa di bentuk secara kelompok

dengan memberikan nomor yang berbeda, Guru memberikan suatu masalah dan

memberikan kesempatan kepada siswa untuk diskusi, guru mengacak nomor dan

nomor yang keluar memyampaikan hasil diskusi kelompok di depan kelas.

Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads

Together (NHT) siswa akan lebih aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran,

ilmu yang diterima akan tahan lama dan pembelajaran akan lebih menyenangkan.

Maka pada kondisi akhir dapat diketahui proses pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together

(NHT) yang diduga dapat meningkatkan kemampuan berhitung pada materi

bilangan bulat siswa kelas IV SD Negeri 01 Blumbang yang ditandai dengan

siswa dapat menjelaskan, menguraikan, dan membuktikan serta menghitung

bilangan bulat dibuktikan dengan meningkatnya kemampuan berhitung siswa.

Page 51: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Gambar 12. Kerangka berpikir pembelajaran bilangan bulat.

Kondisi

Awal

Tindakan

Siklus I

Indikator

ketercapaian

kinerja

sebesar 70%

Melaui PTK

Guru menggunakan model

pembelajaran kooperatif

tipe Numbered Heads

Together (NHT) proses

pembelajaran bilangan bulat

siswa.

Metode yang

digunakan guru

dalam pembelajaran

masih konvensional

(guru berceramah,

siswa hanya

mendengarkan dan

menerima informasi

dari guru)

Kemampuan berhitung

bilangan bulat siswa

rendah

Siklus II

Indikator

ketercapaian

kinerja

sebesar 80%

1. Perencana

an

2. Tindakan

3. Observasi

4. Refleksi

Kondisi

Akhir

Melalui model Numbered

Heads Together (NHT)

dapat meningkatkan

kemampuan berhitung

bilangan bulat siswa.

.

Page 52: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

D. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori kerangka berpikir dalam penelitian ini diajukan

hipotesis sebagai berikut” Pennggunaan model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan kemampuan berhitung

bilangan bulat pada siswa kelas IV SDN 01 Blumbang

Tawangmangu,Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011.

Page 53: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 01 Blumbang

Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar. Memiliki 6 ruang kelas,

1 kantor kepala sekolah dan guru, dengan tenaga kependidikan sejumlah 10

orang yang terdiri dari kepala sekolah, guru, dan penjaga. Tempat tersebut

dipilih dengan beberapa pertimbangan diantaranya sebagai berikut:

a. Hasil observasi siswa di SDN 01 Blumbang Tawangmangu Karanganyar

memenuhi syarat untuk dilaksanakan penelitian jika melihat situasi

pembelajaran Matematika di SDN 01 Blumbang Tawangmangu

Karanganyar yang belum optimal karena masih menggunakan model

pembelajaran konvensional dan belum pernah digunakan untuk penelitian

dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together

(NHT)

b. Penghematan waktu dan biaya, karena lokasi penelitian dekat dengan

tempat tinggal peneliti.

c. Keberadaan sampel memudahkan peneliti untuk memperoleh data.

2. Waktu

Waktu pelaksanaan penelitian ini pada semester genap Tahun Ajaran

2010/2011, yaitu mulai bulan Pebruari sampai dengan bulan Juli 2011 atau

selama 6 bulan.

Page 54: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Tabel 1.Rincian Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian.

No

Kegiatan Februari Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Penyalasaian Proposal

a. Pengamatan di

Sekolah

b. Pembuatan Proposal

c. Pengajuan Proposal

d. Revisi proposal dan

acc

2 Persiapan Penelitian

a. Mengurus Perijinan

b. Koordinasi dengan

guru

c. Persiapan Peralatan

d. Mendiskusikan teknik

pelaksanaan tindakan

3 Pelaksanaan Penelitian

a. Siklus I

b. Siklus II

c. Analisis Hasil

Penelitian

4 Penyusunan Skripsi

5 Konsultasi laporan hasil

6 Seminar Pendadaran

7 Revisi hasil,

penggandaan, penjilidan,

pengiriman laporan

Page 55: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

B. Subjek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri

Blumbang 1 Tawangmangu Karanganyar sebanyak 37 siswa terdiri dari 20 siswa

putra dan 17 siswa putri. Dengan pertimbangan bahwa kemampuan menghitung

bilangan bulat dalam pembelajaran Matematika masih rendah.

C. Bentuk dan Strategi Penelitian

1. Bentuk Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini lebih

menekankan pada masalah proses. Sedangkan data yang akan diperoleh

berupa data yang langsung tercatat dari kegiatan lapangan, maka bentuk

pendekatan yang perlu digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif

kualitatif dan jenis penelitiannya adalah Penelitian Tindakan Kelas (classroom

action research). Menurut Wardhani, dkk (2008: 13) penelitian tindakan kelas

merupakan terjemahan dari Classroom Action Research yang berarti satu

action research yang dilakukan di kelas.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Penelitian

Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya

sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya

sebagai guru. Penelitian tindakan kelas berangkat dari permasalahan yang riil

yang dihadapi oleh guru dalam proses belajar mengajar.

2. Strategi Penelitian

Pada strategi penelitian ini langkah-langkah yang diambil adalah

strategi tindakan kelas model siklus karena obyek penelitian yang diteliti

hanya satu sekolah

Adapun langkah-langkah rancangan pelaksanaan PTK (Suharsimi

Arikuntoro, 2008: 16). Sebagai berikut :

Page 56: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

a. Perencanaan Tindakan (planning).

Kegiatan ini meliputi:

1) Membuat perencanaan pengajaran.

2) Membuat lembar observasi.

3) Membuat alat evaluasi.

b. Pelaksanaan Tindakan (acting).

Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan

kegiatan pembelajaran.

c. Observasi (observing).

Tahap ini dilaksanakan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan

dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan.

d. Refleksi (reflecting).

Pada tahap ini data-data yang diperoleh melalui pengamatan dikumpulkan

dan dianalisis, guna mengetahui seberapa jauh tindakan telah membawa

perubahan dan perubahan apa yang terjadi.

D. Data dan Sumber Data

Data penelitian yang dikumpulkan berupa informasi. Dalam penelitian ini

diperoleh data kuantitatif. Data penelitian dikumpulkan dari berbagai sumber yang

meliputi :

1. Informan atau nara sumber, yaitu guru dan siswa SD Negeri 01 Blumbang

Tawangmangu Karanganyar.

2. Hasil pengamatan pelaksanaan penelitian dengan model pembelajaraan

kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT).

3. Informasi lain tentang kondisi kelas.

4. Dokumen atau arsip yang antara lain berupa kurikulum, rencana pelaksanaan

pembelajaran, hasil belajar siswa, dan buku penilaian.

Page 57: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data di atas meliputi

pengamatan/observasi, tes, dan dokumentasi yang masing-masing secara singkat

diuraikan berikut ini:

1. Pengamatan/Observasi

Pupuh Fakhurrohman dan Sobry Sutikno, (2009: 86) berpendapat

Observasi dapat diartikan sebagai penghimpunan bahan – bahan keterangan

yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara

sistermatis terhadap berbagai fenomena yang dijadikan objek pengamatan.

Untuk melaksanakan observasi bias dilakukan secara langsung oleh observer

(observasi langsung), bias melalui perwakilan atau perantara baik teknik

ataupaun alat tertentu (observasi tidak langsung) dan bias juga dilakukan

observasi partisipasi yaitu observasi yang dilakukan dengan cara ikut ambil

bagian atau melibatkan diri dalam situasi objek yang diteliti. Observasi

langsung ini dilakukan pada guru dan siswa kelas IV SD Negeri 01 Blumbang

Tawangmangu untuk mengetahui kemampuan dan perkembangan siswa dalam

proses pembelajaran yang sedang berlangsung sesuai dengan siklus yang ada.

Observasi ini bertujuan untuk memantau dan mengamati proses

pembelajaran Matematika mengenai menghitung bilangan bulat yang

dilakukan guru dan siswa di dalam kelas sejak sebelum melaksanakan

tindakan, saat pelaksanaan tindakan sampai akhir tindakan untuk menata

langkah-langkah perbaikan agar lebih efektif dan efisien.

Hasil observasi didiskusikan bersama dengan guru pengamat untuk

kemudian dianalisis bersama untuk mengetahui berbagai kelemahan atau

kelebihan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered

Haeds Together (NHT) dalam pembelajaran berhitung bilangan bulat untuk

kemudian diupayakan solusinya. Solusi yang telah disepakati bersama dapat

direncanakan dan dilaksanakan pada siklus berikutnya.

2. Tes

St. Y. Slamet (Amir, 2007:135), tes digunakan untuk mengukur

kemampuan sesuatu, ketermpilan, pengetahuan, penguasaan, dan sebagainya.

Tes merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur sesuatu, berwujud

pernyataan atau tugas yang harus diselesaikan oleh siswa. sehingga dalam

Page 58: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

penelitian ini siswa Sekolah Dasar Negeri 01 Blumbang, Tawangmangu,

dengan melakukan tes akan diketahui kuantitas dan kualitas. Dengan tujuan

untuk meningkatkan kemampuan berhitung siswa dalam meteri bilangan

bulat.

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,

notulen, rapat, agenda, dan sebagainya ( Suharsimi Arikuntoro, 2006: 158).

Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan peneliti untuk

memperoleh daftar nilai, daftar hadir siswa, foto siswa kelas IV SD Negeri

Blumbang 01 Tawangmangu Karanganyar.

F. Validitas Data

Di dalam penelitian diperlukan adanya validitas data, maksudnya adalah

semua data yang dikumpulkan hendaknya mencerminkan apa yang sebenarnya

diukur dan diteliti.

St. Y Slamet, (2007: 54) Untuk menjamin dan mengembangkan validitas

data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

trianggulasi data, dan trianggulasi metode. Adapun yang dimaksud kedua tersebur

adalah:

1. Trianggulasi Data (sumber dengan cara mengumpulkan data sejenis dari

sumber berbeda. Dengan teknik ini diharapkan dapat memberikan informasi

yang lebih tepat sesuai keadaan siswa. Dalam penelitian ini membandingkan

hasil pengamatan dengan data isi dokumen yang terkait misalnya arsip

nilai,daftar hadir, daftar nama kelas IV SD Negeri 01 Blumbang

Tawangmangu Karanganyar..

2. Trianggulasi Metode. Jenis Trianggulasi metode ini dilakukan dengan

mengumpulkan data sejenis tetapi dengan menggunakan teknik pengumpulan

data yang berbeda. Di sini yang ditekankan adalah penggunaan teknik atau

metode pengumpulan data yang berbeda dan bahkan lebih jelas untuk

Page 59: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

diusahakan mengarah pada sumber data yang sama untuk menguji kemantapan

informasinya. Dari data yang diperoleh melelui beberapa teknik pengumpulan

data yang berbeda tersebut hasilnya dibandingkan dan dapat ditarik

kesimpulan.

Trianggulasi metode ini dilaksanakan untuk melakukan pengecekan

terhadap penggunaan metode pengumpulan data, apakah informasi

yangdidapat dengan metode wawancara sama dengan metode observasi, atau

apakah hasil observasi sesuai dengan informasi yang diberikan ketika

diwawancarai.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah cara mengolah data yang sudah diperoleh dari

dokumen. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

analisis interaktif (Miles dan Huberman, 2007: 20). Model analisis interaktif ini

mempunyai tiga komponen pokok yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan

kesimpulan atau verifikasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini digunakan

untuk menganalisis data-data yang berhasil dikumpulkan.

1. Reduksi data

Data-data penelitian yang telah dikumpulkan selanjutnya direduksi.

Reduksi adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,

pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan

tertulis di lapangan. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang

menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan

mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan-

kesimpulan finalnya dapat ditarik kesimpulan/diverifikasi.

2. Penyajian data

Setelah data direduksi langkah selanjutnya yaitu diadakan penyajian

data. Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

Dengan melihat penyajian data, maka akan dimengerti apa yang terjadi dan

memungkinkan untuk mengerjakan sesuatu pada analisis ataupun tindakan

Page 60: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

lain berdasarkan pengertian tersebut. Dalam pelaksanaan penelitian penyajian-

penyajian data yang lebih baik merupakan suatu cara yang utama bagi analisis

kualitatif yang valid. Untuk menampilkan data-data tersebut agar lebih

menarik maka diperlukan penyajian yang menarik pula. Dalam penyajian ini

dapat dilakukan melalui berbagai macam cara visual misalnya gambar, grafik,

chart network, diagram, matrik (Miles dan Hubberman, 2007: 17)

3. Penarikan kesimpulan

Data-data dari hasil penelitian setelah direduksi disajikan langkah

terakhir adalah penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil dari data-data yang

telah didapatkan dari laporan penelitian selanjutnya digabungkan dan

disimpulkan serta diuji kebenarannya. Penarikan kesimpulan merupakan

bagian dari suatu kegiatan dari konfigurasi yang utuh sehingga kesimpulan-

kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung.Verifikasi data

yaitu pemeriksaan tentang benar dan tidaknya hasil dari laporan

penelitian.Kesimpulan adalah tinjauan ulang pada catatan di lapangan,

kesimpulan dapat ditinjau sebagai makna-makna yang muncul dari data yang

harus diuji kebenarannya, kekokohannya dan kecocokannya yaitu yang

merupakan validitasnya. (Miles dan Hubberman, 2007: 19).

Untuk lebih jelasnya, proses analisis interaksi dapat dilihat pada

gambar sebagai berikut :

.

Gambar 13. Analisis Iteraktif

Pengumpula

data Penyajian

data

Reduksi

data

Kesimpulan-kesimpulan

penariakan /Verifikasi

Page 61: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

H. Indikator Kinerja

Penelitian dikatakan berhasil dan ada peningkatan apabila jumlah siswa

yang memperoleh nilai sesuai dengan KKM (≥ 65). Siklus dalam penelitian ini

akn berakhir apabila sudah memenuhi target yaitu 80%. Pada setiap siklus peneliti

menargetkan siklus I mencapai 70%, kemudian pada siklus II mencapai 80% .

I. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus yang masing-

masing siklus meliputi perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting),

observasi (observing), dan refleksi (reflecting). Pelaksanaan dilakukan dengan

mengadakan pembelajaran yang dalam satu siklus ada dua kali tatap muka yang

masing-masing 2x35 menit. Tiap Siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan

yang dicapai.

1. Rancangan Siklus I

a. Tahap Perencanaan Tindakan

Pada tahap perencanaan ini peneliti menyusun rencana tindakan

yang didasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan.Dalam hal

ini guru dan peneliti menyamakan persepsi tentang permasalahan yang

ditemui dan menyebarkannya serinci mungkin.

Adapun langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah :

1) Merencanakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran

kooperatif Numbered Heads Together (NHT).

2) Menentukan pokok bahasan.

3) Mengembangkan skenario pembelajaran.

4) Menyusun soal.

5) Menyiapkan sumber belajar.

6) Mengembangkan format evaluasi pembelajaran.

Page 62: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan.

Setelah membuat rencana yang matang maka langkah selanjutnya

adalah melaksanakan rencana tersebut sebagai tindakan yang mengacu

pada skenario dan langkah kegiatan mengajar. Dalam pelaksanaan guru

harus mengingat dan berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam

rancangan yang berlaku secara wajar.

Pada pertemuan I, kegiataan awal yang dilaksanakan meliputi: 1)

Guru membuka pelajaran, 2) Guru memberikan apersepsi, 3) Guru

mempersiapkan media, 4) Guru menyampaikan indikator dan kompetensi,

5) Guru memberikan soal awal tentang bilangan bulat.

Kegiatan inti pada pertemuan I adalah sebagai berikut: 1) Siswa

memeperhatikan media yang ditunjukkan oleh guru, 2) Siswa

memeperhatikan penjelasan guru tentang penjumlahan dan pengurangan

bilangan bulat, 3) Guru memberi contoh soal dan beberapa siswa

mengerjakan soal didepan, 4) Guru menerapakan model pembelajaran

kooperatif Numbered Heads Together (NHT) yaitu siswa dibagi menjadi

6 kelompok setiap kelompok terdiri dari 6 siswa. Siswa dalam setiap

kelompok diberi nomor urut sehingga setiap siswa dalam kelompok

memiliki nomor yang berbeda, 5) Setiap kelompok diberi soal dan siswa

diminta berdiskusi bersama teman sekelompoknya untuk mengerjakan soal

sesuai dengan yang dicontohkan oleh guru sesuai waktu yang ditentukan,

6) Setelah waku diskusi kelompok habis guru mengacak nomor urut siswa

yang akan menjawab soal siswa yang nomor urutnya keluar mengangkat

tangan dan mengacak menunjuk siswa yang maju, 7) Perwakilan dari

kelompok maju untuk menyampaikan hasil diskusinya dan kelompok lain

menanggapi, 8) Guru dan siswa menyimpulkan hasil diskusi, 9) Siswa

mengumpulkan hasil kerja kelompok, 10) Siswa mengerjakan soal

evaluasi individu.

Pada kegiatan akhir: 1) Guru memantapkan materi siswa, 2) Guru

menberikan tindak lanjut, 3) Guru mengakhiri pelajaran.

Page 63: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Pada pertemuan II, kegiatan awal dilakukan dengan: 1) Guru

membuka pelajaran, 2) Guru memberikan apersepsi dengan mengkaitkan

pada pengalaman siswa dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan

dengan bilangan bulat, 3) Guru mengulang pelajaran bilangan yang telah

lalu, 4) Guru mempersiapkan media atau alat peraga yang dibutuhkan , 5)

Guru menyampaikan indikator dan kompetensi yang diharapkan.

Kegiatan intinya adalah: 1) Siswa memperhatikan media yang

ditunjukan oleh guru, 2) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang

operasi hitung campuran bilangan bulat, 3) Guru memberi contoh soal dan

beberapa siswa mengerjakan soal didepan kelas., 4) Siswa dibagi menjadi

menjadi 7 kelompok setiap keompok terdiri dari 5 Siswa. Siswa dalam

setiap kelompok diberi nomor urut sehingga setiap siswa dalam kelompok

memiliki nomor yang berbeda, 5) Setiap kelompok diberi soal dan siswa

diminta berdiskusi bersama teman sekelompoknya untuk mengerjakan soal

sesuai dengan yang dicontohkan oleh guru sesuai waktu yang ditentukan,

6) Setelah waktu diskusi kelompok habis guru mengacak nomor urut siswa

yang akan memjawab soal. Siswa yang nomor urutnya keluar mengangkat

tangan dan guru mengacak lagi secara random untuk menentukan siswa

kelompok mana yang maju, 7) perwakilan dari kelompok maju untuk

menyampaikan hasil diskusinya dan kelompok lain menanggapi, 8) Guru

dan siswa menyimpulkan hasil diskusi lalu guru memotivasi siswa dengan

permainan ,9) Siswa mengerjakan soal evaluasi individu.

Pada kegiatan akhir: 1) Guru memantapkan materi siswa, 2) Guru

memberikan tugas atau tindak lanjut, 3) Guru menutup pelajaran.

c. Tahap Observasi

Tahap observasi dilakuan dengan mengamati proses pembelajaran

siswa dan kinerja guru. Observasi diarahkan pada poin- poin dalam

pedoman yang telah disiapkan peneliti. Yang menjadi observer adalah

guru kelas yang berkolaborasi dengan peneliti.

Page 64: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

d. Tahap Refleksi

Setelah mendapatkan data-data pada siklus I, peneliti mengadakan

refleksi dan evaluasi dari kegiatan pelaksanaan tindakan yang telah

dilakukan. Pada siklus I hasil evaluasi pembelajaran siswa mencapai diatas

65 (KKM) sebanyak 27 siswa atau 72,97%, hal ini menunjukkan hal yang

diinginkan 70 % dari siswa tuntas, namun hal ini belum tercapai dan masih

ada 10 siswa yang belum tuntas atau nilainya belum optimal dalam

pemahaman konsep pecahan, maka untuk itu perlu dilanjutkan tindakan

perbaikan berikutnya pada siklus II.

2. Rancangan Siklus II

a. Tahap Perencanaan Tindakan

1) Identifikasi masalah pada siklus I dan penetapan alternative

pemecahan masalah.

2) Perencanaan penbelajaranmenggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Numbered heads Together (NHT)

3) Menentuksn pokok bahasan

4) Mengembangkan skenario pembelajaran

5) Menyusun soal

6) Menyiapkan sumber belajar

7) Mengembangkan format evaluasi pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Setelah membuat rencana yang matan maka langkah selanjutnya

adalah melaksanakan rencana tersebut sebagai tindakan yang

mengacuperbaikan dari apa yang telah dilaksanakan pada siklus I dalam

pelaksanaan guru harus mengingat dan menaati apa yang sudah

dirimuskan dalam rancangan dan berlaku secara wajar. Pada pertemuan I

kegiata awal yang dilaksanakan meliputi : 1) Guru membuka pelajaran 2)

memotivasi siswa dengan permainan, 3) Guru melakukan apersepsi, 4)

guru mempersiapkan media pembelajaran atau alat peraga yang

Page 65: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

dibutuhkan, 5) Guru menyampaikan indikator dan kompetensi yang

diharapkan, 6) Guru mengulang pelajaran yang telah lalu.

Kegiatan inti pada pertemuan I adalah sebagai berikut: 1) Siswa

memperhatikan media yang diajuka oleh guru, 2) Siswa memperhatikan

penjelasan guru tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, 3)

Guru memberi contoh soal, 4) Guru memberi soal sebagai latihan soal, 5)

Guru memberi soal rebutan, 6) guru memberi Reward bagi siswa yang

telah maju, 7) Siswa dubagi menjadi 7 kelompok setiap kelompok terdiri

dari 5 siswa. Siswa dalam setiap kelompok diberi nomor urut sehingga

setiap dalam kelompok memiliki nomor yang berbeda, 8) setiap kelompok

diberi soal dan siswa diminta berdiskusi bersama teman sekelompoknya

untuk megerjakan soal sesuai dengan yang dicontohkan guru sesuai waktu

yang ditentukan, 9) Setelah waktu diskusi kelompok habis guru mengacak

nomor urut siswa yang akan menjawab soal. Siswa yang nomor urutnya

keluar angkat tangan dan guru memvariasi cara untuk menentukan siswa

kelompok mana yang maju, 10) Perwakilan dari kelompok maju untuk

menyampaikan hasil diskusi dan kelompok lain menanggapi, 11) Siswa

mengerjakan soal evaluasi individu.

Dan pada kegiatan akhir 1) Guru memberikan kesempatan bagi

siswa yang belum paham untuk menanyakannya pada guru, 2) Guru

mengajak siswa untuk menyimpulkan tentang penjumlahan dan

pengurangan bilangan bulat yang telah mereka pelajarai, 3) Guru

memantapkan materi dan memberi tindak lanjut, 4) Guru menutup

pelajaran.

Pada pertemuan II, kegiatan awal dilakukan dengan: 1) Guru

membuka pelajaran , 2) Guru mempersiapkan media pembelajaran atau

alat peraga yang dibutuhkan, 3) Guru menyampaikan indikator dan

kompetensi yang diharapkan, 4) Guru melakukan apersepsi, 5) Guru

menenyakan tugas yang diberika pada pertemuan yang telah lalu.

Page 66: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Kegiatan intinya adalah: 1) Siswa memperhatikan media yang

ditunjukan oleh guru, 2) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang

operasi hitung campuran bilangan, 3) Guru memberi contoh soal dan

beberapa siswa mengerjakan soal didepan kelas, 4) Guru menerapkan

model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT)

yaitu siswa dibagi menjadi 7 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5

siswa, Siswa dalam setiap kelompok diberi nomor urut sehingga setiap

siswa dalam kelompok memiliki nomor yang berbeda. Setiap kelompok

diberi soal dan siswa diminta diskusi bersama teman sekelompoknya

untuk mengerjakan sesuai dengan yang dicontohkan oleh guru sesuai

waktu yang ditentukan, 6) Setelah waktu diskusi kelompok habis guru

mengacak nomor urut siswa yang akan menjawab soal. Siswa yang nomor

urutnya keluar mengangkat tangan dan guru mengacak lagi secara random

untuk menentukan siswa kelompok mana yang maju. 7) Perwakilan dari

kelompok maju untuk menyampaikan hasil diskusinya dan kelompok lain

menanggapi, 8) Guru memberikan motivasi pada siswa, 9) Siswa

mengerjakan soal evaluasi individu.

Dan pada kegiatan akhir: 1) Guru dan siswa menyimpulkan hasil

diskusi, 2) Guru memberikan tindak lanjut, 3) Guru menutup pelajaran.

c. Tahap Observasi

Tahap observasi dilakukan dengan memgamati prose pembelajaran

siswa dan kinerja guru. Observasi diarahkan pada poin-poin dalam

pedoman yang telah disiapkan peneliti.

d. Tahap Refleksi

Hasil observasi yang telah diperoleh dianalisis, mengevaluasi

pelaksanaantindakan dan hasil observasi pada siklus II. Hasil pembelajaran

matematika pada siklus II setelah refleksi dan evaluasi menunjukkan

adanya peningkatkan kemampuan menghitung bilangan bulat siswa, yaitu

siswa yang mendapat nilai diatas 65 (KKM) sebanyak 31 siswa atau

83,78%. Prosentase tersebut menunjukkan adanya peningkatan hasil

Page 67: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

evaluasi dari tindakan siklus I, target yang ingin dicapai pada siklus II

sudah tercapai, jadi penelitian sudah cukup samapai pada siklus II.

Siklus I

Gambar 14. Bagan prosedur penelitian

Permasalahan Perencanaan

Tindakan I

Pelaksanaan

Tindakan I

Refleksi I Pengamatan/

Pengumpulan

data

Permasalahan baru

hasil refleksi

Perencanaan

Tindakan II Pelaksanaan

Tindakan II

Refleksi II Pengamatan/

Pengumpulan

data

Apabila target penelitian telah tercapai

dengan memuaskan, siklus dihentikan,

apabila belum memuaskan maka dilanjutkan

siklus keempat dengan didahului

identifikasi masalah pada siklus ketiga

Page 68: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Kondisi Awal

Sekolah Dasar Negeri 01 Blumbang yang dipergunakan sebagai tempat

penelitian terletak di desa Blumbang, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten

Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah. Sebelum melaksanakan tindakan penelitian,

peneliti terlebih dahulu melaksanakan observasi dikelas IV Untuk mengetahui

keadaan nyata yang ada di tempat penelitian.

Berdasarkan pengamatan peneliti saat proses pembelajaran, guru masih

menggunakan model pembelajaran konvensional dan kurang memaksimalkan proses

pembelajaran dengan menggunakan media atau alat peraga. Dalam proses

pembelajaran guru lebih banyak menggunakan model pembelajaran ceramah

sehingga siswa merasa bosan dan kurang memperhatikan. Keadaan tersebut semakinn

menbuat siswa tidak menyukai mata pelajaran Matematika. Akibatnya nilai

matematika siswa banyak yang tidak mencapai kriterian Ketuntasan Minimal (KKM)

yaitu 65.

Dari hasil daftar nilai guru kelas IV SD Negeri 01 Blumbang Tawangmangu

dengan materi bilangan bulat, setengah dari jumlah siswa belum mencapai KKM.

Dari 37 siswa, sebanyak 19 siswa mendapat nilai di bawah KKM. Sedangkan yang

mendapat nilai ≥ 65 (KKM) hanya 18 siswa. Agar lebih jelas. hasil daftar nilai dari

guru kelas IV SD Negeri 01 Blumbang dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 69: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Tabel 2. Daftar Nilai Matematika Materi Bilangan Bulat Siswa kelas IV SD

Negeri 01 Blumbang, Tawangmangu Pada Kondisi awal.

No Nama Peserta Didik Nilai awal KETERANGAN

1 Dwi Handayani 45 Tidak Tuntas

2 Dwi Setiowati 35 Tidak Tuntas

3 Danang Wahyudi 70 Tuntas

4 Lidiya Ayu Setiyani 65 Tuntas

5 Mila Ayu Dwi Sartini 40 Tidak Tuntas

6 Ramadhan 75 Tuntas

7 Septika Tri Utami 40 Tidak Tuntas

8 Yoga Gerhana Saputra 85 Tuntas

9 Ades Alfina 90 Tuntas

10 Aghny Azza Luthfiyani 70 Tuntas

11 Alfina Prafita Devi 45 Tidak Tuntas

12 Andini Nur Fitriani 50 Tidak Tuntas

13 Annisa Nurhayati 75 Tuntas

14 Andi Frriyan Efendi 50 Tidak Tuntas

15 Chandra itran Agustina 45 Tidak Tuntas

16 Dimas saputra 60 Tidak Tuntas

17 Dwi Sulastri 60 Tidak Tuntas

Page 70: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

18 Erna Maherni 90 Tuntas

19 Hafidzah Qoni’ah 90 Tuntas

20 Henny Setiowati 55 Tidak Tuntas

Tabel 2. (Lanjutan)

21 Hermawati 70 Tuntas

22 Ian Saputra 95 Tuntas

23 Kiki Azra Putri 70 Tuntas

24 Muhamad Burhanudin 80 Tuntas

25 Muhamad Nur Rochim 65 Tidak Tuntas

26 Marisah 50 Tidak Tuntas

27 Neva Arfani Rifado 60 Tidak Tuntas

28 Nikar Ayu Wandira 60 Tidak Tuntas

29 Rio Erlangga Putra 70 Tuntas

30 Risa Antika Nugraheni 75 Tuntas

31 Sigma Puspita Sari 50 Tidak Tuntas

32 Yekti Purnawati 50 Tidak Tuntas

33 Yolanda Ika Damayanti 45 Tidak Tuntas

34 Zahrina Firdausi 70 Tuntas

35 Bayu Rupiana 50 Tidak Tuntas

36 Anggilang wahyu Saputra 50 Tidak Tuntas

37 Woody Denta Aryosa 90 Tuntas

Jumlah 2370

Page 71: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Rata- Rata 64,05

Dari data di atas dapat disajikan dalam bentuk table distribusi frekuensi untuk

memudahkan pengamatan. Tabel distribusi frekuensi ini dapat dibuat berdasarkan

aturan jari yaitu memilih banyak kelas antara 5 sampai 15 siswa (Sulistyo dkk, 2004:

15). Tabel distribusi frekuensi dari table matematika diatas adalah sebagai berikut :

Tabel 3. Daftar Dstribusi Frekuensi Nilai Matematika Materi Bilangan Bulat

Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Blumbang Tawangmangu Pada Kondisi awal.

No Interval Nilai Frekuensi Persentase (%) Keterangan

1 35 – 44 3 8,10 Di bawah KKM

2 45 – 54 11 29,72 Di bawah KKM

3 55 – 64 5 13,51 Di bawah KKM

4 65 – 74 8 21,62 Di atas KKM

5 75 – 84 4 10,81 Di atas KKM

6 85 – 94 6 16, 21 Di atas KKM

Jumlah 37 100

Ketidaktuntasan = (19 : 37) x 100% = 51, 35 %

Ketuntasan Klasikal = (18 : 37) x 100% = 48, 64%

Dari data di atas dapat diketahui bahwa rata- rata nilai Matematika yang

dicapai siswa pada kondisi awal atau sebelum tindakan masih rendah yaitu 64, 05

yaitu dibawah KKM. Dari 37 siswa,

yang memperoleh nilai 35 – 44 ada 3 siswa,

yang memperoleh nilai 45 – 54 ada 11siswa,

yang memperoleh nilai 55 – 64 ada 5 siswa,

Page 72: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

yang memperoleh nilai 65 – 74 ada 8 siswa,

yang memperoleh nilai 75 – 84 ada 4 siswa,

yang memperoleh nilai 85 – 94 ada 6 siswa,

yang memperoleh nilai 95 – 104 ada 0 siswa.

Dari perincian di atas dapat dilihat siswa yang mendapat nilai di bawah KKM

sebanyak 19 siswa atau 51, 35%, Sedangkan siswa yang mendapat nilai di atas KKM

sebanyak 18 siswa atau 48, 64%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

ketuntasan nilai Matematika materi bilangan bulat siswa kelas IV SD Negeri 01

Blumbang pada kondisi awal sebanyak 48, 64%. Hasil tersebut dapat disajikan dalam

grafik sebagai berikut :

Gambar 15. Grafik Nilai Matematika Materi Bilangan Bulat Siswa kelas IV SD

Negeri 01 Blumbang Pada Kondisi Awal.

B. Deskripsi Permasalahan Penelitian

0

2

4

6

8

10

12

35 – 44 45 – 54 55 – 64 65 – 74 75 – 84 85 – 94

Page 73: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

1. SIKLUS I

Tindakan siklus I dilaksanakan selama 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama

terdiri dari dua jam pelajaran (2 x 35 menit) yang dilaksanakan pada tanggal 28

Maret 2011. Sedangkan pertemuan kedua pada tanggal 29 Maret 2011 selama 2 jam

pelajaran (2 x 35 Menit). Dalam penelitian ini, peneliti dibantu oleh guru kelas IV

SD Negeri 01 Blumbang sebagai observer yaitu bapak Jumali, A.Ma.Pd. Siklus ini

dilaksanakan dalam empat tahapan sebagai berikut

:

a. Tahap Perencanaan

Berdasarkan hasil daftar nilai dari guru kelas IV nilai Matematika materi

bilangan bulat dari 37 siswa, hanya 18 siswa atau 48,64% yang mampu mencapai

KKM. Sedangkan 19 siswa atau 51,35% belum mencapai KKM. Hal ini

menandakan bahwa kemampuan berhitung bilangan bulat siswa masih rendah.

Oleh karena itu peneliti menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Heads Together (NHT). Untuk meningkatkan kemampuan berhitung

bilangan bulat siswa kelas IV.

Dengan pedoman pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD 2006

kelas IV, peneliti menyusun langkah-langkah perencanaan pembelajaran sebagai

berikut:

1) Mempelajari Silabus Matematika SD Kelas IV semester 2 tentang materi

bilangan bulat dan menentukan standard kompetensi dasar yang sesuai.

Adapun hasilnya sebagai berikut :

Standar Kompetensi

5. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat.

Kompetensi Dasar

Page 74: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

5.2 Menjumlahkan bilangan bulat

5.3 Mengurangkan bilangan bulat

5.4 Melakukan pengerjaan hitung campuran

2) Menentukan Indikator yang tepat yaitu:

5.2.1 Mampu menjumlahkan dua bilangan positif.

5.2.2 Mampu menjumlahkan dua bilangan negatif

5.2.3 Melakukan penjumlahan bilangan positif dan negatif.

5.3.1 Mampu mengurangkan bilangan negatif dengan bilangan negatif.

5.3.2 Mampu melakukan pengurangan bilangan positif dengan

bilangan positif.

5.4.1 Mampu menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat negatif

dan bilangan bulat positif.

3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan standar

kopetensi, kompetensi dasar dan indikator yang telah ditentukan. RPP yang

dibuat untuk 2 pertemuan.

4) Menyiapkan media dan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan

penelitian sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered

Heads Together (NHT) diantaranya nomor siswa dan nomor acak.

5) Menyiapkan materi, sumber belajar dan lembar evaluasi untuk siswa.

6) Membagi 37 siswa menjadi 6 kelompok yang masing – masing

beranggotakan 6 siswa dan ada yang 7 siswa dalam satu kelompok.

Pembagian kelompok ini dilakukan secara heterogen dengan

mempertimbangkan jenis kelamin dan prestasi siswa sehingga antara

kelompok yang satu dengan kelompok yang lain saling berimbang.

7) Menyiapkan lembar observasi untuk observer yaitu guru kelas.

Page 75: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

b. Tahap Pelaksanaan.

Tahap pelaksanaan ini terdiri dari dua pertemuan. Peneliti melaksanakan

penelitian sesuai dengan rencana yang telah disusun. Peneliti menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) yang

termasuk salah satu model pembelajaran model kooperatif.

1) Pertemuan I

Pertemuan I dilaksanakan pada hari Senin tanggal 28 Maret 2011

selama 2 jam pelajaran (2 x 35 Menit). Pada partemuan ini materi yang

diajarkan adalah penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Peneliti

bertindak sebagai guru dan bapak jumali, A.Ma. Pd. sebagai guru kelas IV

yang bertindak sebagai observer.

Guru mengawali pelajaran dengan mengucapkan salam dilanjutkan

doa bersama. Guru menanyakan kabar siswa dan mengabsen siswa. Guru

memberikan apersepsi tentang materi bilangan bulat. Guru mempersiapkan

media. Guru menyampaikan indikator dan kompetensi yang akan dicapai.

Siswa merespon apersepasi dari guru secara bersama-sama. Guru mencoba

memberikan beberapa soal awal tentang mengurutkan bilangan bulat dan

menyuruh siswa untuk maju mengerjakan soal. Siswa memikirkan soal yang

ditulis guru dan menjawabnya dari tempat duduk. Guru menyuruh siswa

yang bisa menjawab untuk maju menuliskan jawabanya dipapan tulis.

Namun siswa terlihat masih malu- malu. Guru berusaha memberi motivasi

agar siswa berani maju dan tidak takut salah. Salah satu siswa pun berani

untuk maju dan menuliskan jawabannya dipapan tulis.

Pada kegiatan inti, guru menjelaskan tentang penjumlahan bilangan

bulat dan pengurangan bilangan bulat disertai contoh- contoh dan dilengkapi

dengan demonstrasi penggunaan media alat peraga. Dalam pertemuan ini

guru menggunakan alat peraga “Jarum Garis Bilangan” yang bisa digunakan

untuk mempermudah siswa dalam menghitung penjumlahan atau

Page 76: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

pengurangan bilangan bulat saat bekerjasama dalam kelompok. Selanjutnya

guru menuliskan soal dipapan tulis sebagai latihan awal. Siswa secara

klasikal menjawab soal dari guru. Guru kemudian memberi soal rebutan

untuk siswa dan memyuruh siswa mengerjakan soal dipapan tulis siswa.

Guru kembali memberi motivasi pada siswa agar siswa berani untuk maju.

Akhirnya beberapa siswa mengacungkan jari dan guru menunjuk siswa

untuk mengerjakan soal. Guru mengajak siswa untuk memberi tepuk tangan

kepada siswa yang telah mengerjakan soal dengan benar sebagai rasa

penghargaan. Siswa yang mengerjakan soal tersebut diberi reward atau

hadiah oleh guru agar semakin termotivasi dalam belajar.

Siswa membentuk kelompok sesuai dengan kelompok yang telah

dibentuk oleh guru. Siswa terbagi dalam 6 kelompok setelah terbentuk

kelompok guru membagikan nomor urut pada setiap siswa dalam kelompok.

Setiap kelompok mempunyai 6 anggota, 1 siswa memperoleh nomor urut 1,

1 siswa yang lain memperoleh nomor urut 2, 1 siswa yang lain lagi

memperoleh nomot urut 3, da 3 siswa yang lain mendapa nomor urut 4, 5

dan 6. Dengan aturan seperti ada 6 siswa dari kelompok berbeda yang

mendapat nomor urut 1, begitu pula nomor urut 2 ada 6 siswa dan

seterusnya. Selanjutnya guru membagikan soal kelompok yang berisi tentang

penjumlahan dari pengurangan bilangan bulat. Guru juga membagikan

media alat peraga. Siswa berdiskusi dal;am kelompok untuk menjawab soal

– soal yang diberikan guru. Guru mengawasi dan membimbing jalannya

diskusi kelompok.

Setelah semua kelompok selesai mengerjakan soal guru menyuruh

siswa untuk bersiap – siap membahas soal. Agar siswa lebih bersemangat

guru mengajak siswa bertepuk nama. Setelah siswa siap untuk membahas

soal, Guru mengeluarkan nomor acak untuk mengundi nomor siswa. Nomor

yang keluar akan menentukan siswa yang menbahas soal. Salah satu siswa

Page 77: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

mengambil nomor acak dan guru membacakan nomor yang keluar. Siswa

yang nomornyakeluar mengacungkan jari dan guru menunjuk secara acak

salah satu siswa yang akan membahas.

Siswa yang lain memperhatikan dan menggapai apakah jawaban

yang dibahas benar atau salah. Jika salah maka guru menunjuk siswa dari

kelompok lain yang nomr urutnya sama untuk membantu membahas soal.

Jika masih ada kesalahan maka guru menunjuk siswa dari kelompok lain

yang juga memiliki nomor urut sama.

Guru kembali mengeluarkan nomor acak untuk menentukan siswa

yang akan maju dan membahas beberapa soal yang lain. Demikian

seterusnya sampai seluruh soal selesai dibahas. Guru memberikan reward

bagi siswa yang telah maju. Siswa mengerjakan soal evaluasi tentang

penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat secara individu. Guru

mengakhiri kegiatan inti dengan menyanyikan lagu yang di pilih siswa.

Siswa mengerjakan soal evaluasi tentang penjumlahan dan pengurangan

bilangan bulat secara individu.

Pada kegiatan akhir, guru memberi kesempatan pada siswa yang

ingin bertanya. Selanjutnya siswa dibantu guru menyimpulkan apa yang

telah dipelajari. Pelajaran diakhiri dengan guru memberikan tindak lanjut

pada siswa untuk mempelajari materi pengerjaan hitung campuran. Guru

menutup pelajaran dengan salam.

2) Pertemuan II

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 29 Maret

2011 selama 2 jam (2 x 35 Menit).

Guru mengawali pelajaran dengan mengucapkan salam dilanjutkan

doa bersama dan mengabsen siswa. Guru melaksanakan apersepsi dengan

mengulang pelajaran yang telah lalu. Guru menanyakan kepada siswa

tentang materi mengerjakan hitung campuran yang diperintahkan untuk

Page 78: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

dipelajari. Guru menyiapkan beberapa soal. Dan siswa ditunjuk guru untuk

mengerjakan soal yang diberikan. Guru menyiapkan media dan

menyampaikan indikator serta kompotensi yang diharapkan.

Guru memberikan penjelasan tentang materi pengerjaan hitung

campuran. Guru menggunakan media alat peraga “Jarum Garis Bilanga”.

Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang belum jelas dengan materi

yang dipelajari. Guru memberikan beberapa soal rebutan kepada siswa.

Siswa mengacungkan jari untuk menjawab soal dari guru. Pada pertemuan

kedua ini siswa lebih berani dibandingkan pertemuan sebelumnya. Kegiatan

berikutnya siswa membentuk kelompok dan kelompoknya masing – masimg

mendapatkan nomor yang berbeda dan tempat duduk kelompok dibuat

berbeda dengan suasana sebelumnya agar siswa tidak merasa bosan. Guru

membagikan soal kelompok dan media alat peraga setelah siswa selesai

mengerjakan soal, guru dan siswa sepakat untuk membahas soal bersama.

Guru mengeluarkan nomor acak untuk menentukan nomor urut siswa yang

maju membahas soal. Guru meminta salah satu siswa mengambil nomor

acak dan membukanya. Siswa yang nomor urutnya keluar mengacungkan

jari. Guru memberikan soal rebutan tentang penjumlahan atau pengurangan

bilangan bulat untuk siswa yang nomor urutnya keluar. Siswa yang bisa

menjawab tidak maju kedepan untuk membahas soal. Guru memberikan soal

sampai tersisa 1 siswa. Siswa terakhir yang belum menjawab maju untuk

membahas soal kelompok didepan kelas. Siswa lain memperhatikan

menanggapi jawaban yang diuraikan. Jika ada jawaban yang salah guru

memberi kesempatan kepada siswa yang sama nomor urutnya untuk

menjawab. Guru mengacak nomor urut siswa. Guru menunjuk siiswa yang

nomor urutnya sama dengan nomor acak yang keluar. Siswa yang ditunjuk

oleh guru membahas soal yang ditentukan guru. Siswa aktif memperhatikan

dan menanggapi. Guru kembali mengacak nomor dengan cara yang

Page 79: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

bervariasi agar menarik perhatian siswa. Siswa yang mendapat giliran,

membahas soal didepan kelas di bimbing guru. Guru mengajak siswa

bermain tepuk semangat sebagai penyemangat. Siswa mengerjakan soal

evakuasi individu tentang pengerjaan hiting campuran yang merupakan soal

evaluasi.

Guru memantapkan materi. Guru dan siswa menyimpulkan pelajaran

sebelum pelajaran berakhir. Guru memberikan tugas/ tindak lanjut. Guru

mengakhiri pelajaran.

c. Observasi

Pada tahap ini peneliti mengadakan pengamatan terhadap proses

pembelajaran. Peneliti berkolaborasi dengan guru kelas dalam melaksanakan

pengamatan terhadap pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan

observasi. Observasi dilaksanakan untuk mengetahui kegiatan siswa dalam

pembelajaran dengan tujuan meningkatkan kemampuan berhitung bilangan bulat

siswa. Observasi juga diperlukan untuk mendapatkan data mengenai kinerja

peneliti pada saat penelitian. Guru kelas (observer) mengamati kesesuaian

pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakn dengan rencana pembelajaran yang

telah disusun sebelumnya.

Hasil pengamatan proses pembelajaran siswa pada pertemuan I adalah

sebagi berikut :

1) Kedisplinan siswa dalam kategori baik.

2) Kesiapan siswa menerima pelajaran dalam ketegori kurang.

3) Keaktifan siswa dalam kategori baik.

4) Kemauan siswa berdiskusi dalam kategori baik.

5) Kemampuan siswa melakukan diskusi dalam kategori baik.

6) Keadaan siswa dengan lingkungan dalam ketegori kurang.

7) Respon siswa terhadap pelajaran dalam kategori baik.

Page 80: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

8) Kemampuan siswa mengembangkan kreativitas dan inisiatif dalam kategori

baik.

9) Kemampuan siswa mengerjakan soal evaluasi dalam kategori baik.

10) Keaktifan siswa saat pelajaran akan berakhir dalam kategori kurang.

Hasil pengamatan proses pembelajaran siswa pada pertemuan II adalah

sebagai berikut :

1) Kedisplinan siswa dalam kategori baik.

2) Kesiapan siswa menerima pelajaran dalam ketegori baik.

3) Keaktifan siswa dalam kategori baik.

4) Kemauan siswa berdiskusi dalam kategori baik.

5) Kemampuan siswa melakukan diskusi dalam kategori baik.

6) Keadaan siswa dengan lingkungan dalam ketegori sangat baik.

7) Respon siswa terhadap pelajaran dalam kategori sangat baik.

8) Kemampuan siswa mengembangkan kreativitas dan inisiatif dalam kategori

sanagat baik.

9) Kemampuan siswa mengerjakan soal evaluasi dalam kategori baik.

10) Keaktifan siswa saat pelajaran akan berakhir dalam kategori baik.

Berdasarkan uraian di atas menunjukan bahwa rata – rata penilaian

observasi kegiatan pembelajaran siswa pada pertemuan I dan pertemuan II dalam

siklus I mencapai kategori baik.

Adapun hasil pengamatan terhadap kinerja guru pada pertemuan I adalah

segai berikut :

1) Persiapan guru memulai kegiatan pembelajaran dalam kategori baik.

2) Kemampuan memberikan apersepsi dalam kategori baik.

3) Keterampilan guru dalam mengajukan pertanyaan dalam kategori kurang.

4) Kemampuan guru dalam menyampaikan materi dalam kategori baik.

5) Kemampuan guru mengelola kelas dalam kategori baik.

6) Kemampuan mengelola waktu pelajaran dalam kategori baik.

Page 81: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

7) Respon siswa terhadap pelajaran dalam kategori baik.

8) Perhatian guru terhadap siswa dalam kategori baik.

9) Pengembangan dan aplikasi guru dalam kategori baik.

10) Kemampuan menutup pelajaran dalam kategori baik.

Hasil pengamatan proses pembelajaran siswa pada pertemuan II adalah

sebagai berikut :

1) Persiapan guru memulai kegiatan pembelajaran dalam kategori baik.

2) Kemampuan memberikan apersepsi dalam kategori baik.

3) Keterampilan guru dalam mengajukan pertanyaan dalam kategori sangat

baik.

4) Kemampuan guru dalam menyampaikan materi dalam kategori sangat baik.

5) Kemampuan guru mengelola kelas dalam kategori sangat baik.

6) Kemampuan mengelola waktu pelajaran dalam kategori sanagat baik.

7) Respon siswa terhadap pelajaran dalam kategori baik.

8) Perhatian guru terhadap siswa dalam kategori sangat baik.

9) Pengembangan dan aplikasi guru dalam kategori baik.

10) Kemampuan menutup pelajaran dalam kategori baik.

Berdasarkan uraian diatas menunjukkan bahwa rata – rata penilaian

obsevasi guru pada pertemuan I dan pertemuan II dalam siklus I mencapai

kategori baik.

d. Refleksi

Pada siklus data – data yang diperoleh dari kolaborasi dengan guru dapat

menyimpulkan bahwa keaktifan siswa dalam bertanya dan berpendapat sudah

baik. Bardasarkan lembar observasi kegiatan siswa tergolong sudah aktif. Siswa

barani meskipun malu – malu dalam menyampaikan gagasannya. Dalam siklus I

ini siswa sudah mempunyai keberanian bertanya dan mengungkapkan

pendapatnya. Demikian juga dalam mengerjakan tugas kelompok atau diskusi,

Page 82: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

secara keseluruhan siswa sudah memperlihatkan aktivitas yang baik. Siswa juga

menunjukkan peningkatan kemampuan berhitung bilangan bulat. Siswa dapat

menjawab dengan cepat pertanyaan – pertanyaan. Namun ada juga yang

beberapa hambatan yaitu masih ada beberapa siswa yang sulit menguasai materi.

Dibandingkan dengan siswa lain, beberapa siswa ini malu dan takut untuk

bertanya jika tidak paham, bahkan pada teman satu kelompoknya sendiri. Untuk

itu guru akan memeparhatikan beberapa siswa ini agar lebih aktif dan berani

untuk bertanya jika tidak paham dengan materi dan memberikan motivasi dan

mengarahkan siswa agar kemauan bekerja samanya meningkat.

Adapun hasil nilai evaluasi yang diperoleh pada siklus I dapat dilihat

pada table dibawah ini :

Tabel 4. Daftar Nilai Matematika Materi Bilangan Bulat Siswa Kelas IV

SD Negeri 01 Blumbang Pada Siklus I

No Nama Peserta Didik

Nilai Siklus 1 Nilai

rata-

rata

Keterangan Pertemuan 1

Pertemuan

2

1 Dwi Handayani 70 50 60 Tidak Tuntas

2 Dwi Setiowati 50 50 50 Tidak Tuntas

3 Danang Wahyudi 75 70 72,5 Tuntas

4 Lidiya Ayu Setiyani 70 60 65 Tuntas

5 Mila Ayu Dwi Sartini 55 40 47,5 Tidak Tuntas

6 Ramadhan 45 70 57,5 Tidak Tuntas

7 Septika Tri Utami 60 100 80 Tuntas

Page 83: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

8 Yoga Gerhana Saputra 70 90 80 Tuntas

9 Ades Alfina 100 90 95 Tuntas

10 Aghny Azza Luthfiyani 80 50 65 Tuntas

11 Alfina Prafita Devi 40 100 70 Tuntas

12 Andini Nur Fitriani 60 40 50 Tidak Tuntas

13 Annisa Nurhayati 85 70 77,5 Tuntas

14 Andi Frriyan Efendi 70 50 65 Tuntas

15 Chandra itran Agustina 55 50 52,5 Tidak Tuntas

16 Dimas saputra 70 90 80 Tidak Tuntas

17 Dwi Sulastri 70 40 55 Tidak Tuntas

18 Erna Maherni 100 100 100 Tuntas

19 Hafidzah Qoni’ah 80 80 80 Tuntas

Tabel 4. (Lanjutan)

20 Henny Setiowati 70 70 70 Tuntas

21 Hermawati 70 100 85 Tuntas

22 Ian Saputra 100 100 100 Tuntas

23 Kiki Azra Putri 90 60 75 Tuntas

24 Muhamad Burhanudin 80 100 90 Tuntas

25 Muhamad Nur Rochim 80 60 70 Tuntas

26 Marisah 70 50 65 Tuntas

27 Neva Arfani Rifado 70 60 65 Tuntas

28 Nikar Ayu Wandira 55 70 62,5 Tidak Tuntas

Page 84: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

29 Rio Erlangga Putra 60 100 80 Tuntas

30 Risa Antika Nugraheni 70 70 70 Tuntas

31 Sigma Puspita Sari 50 70 65 Tuntas

32 Yekti Purnawati 55 70 62,5 Tidak Tuntas

33 Yolanda Ika Damayanti 40 50 45 Tidak Tumtas

34 Zahrina Firdausi 70 100 85 Tuntas

35 Bayu Rupiana 40 60 50 Tidak Tuntas

36 Anggilang wahyu

Saputra

60 70 65 Tuntas

37 Woody Denta Aryosa 100 90 95 Tuntas

Jumlah 2535 2640 2602,5

Nilai Rata-rata 68,51 71,35 70,33

Tabel distribusi frekuesi dari table nilai matematika di atas adalah sebagai berikut:

Tabel 5. Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Matematika Materi Bilangan Bulat

Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Blumbang Pada Siklus I

No Interval

Nilai

Frekue

nsi

Persentase

(%)

Keterangan

1 45 – 54 5 13,51 Di bawah KKM

2 55 – 64 5 13,51 Di bawah KKM

3 65 – 74 13 35,13 Di atas KKM

4 75 – 84 7 18,91 Di atas KKM

5 85 – 94 3 8,10 Di atas KKM

6 95 – 104 4 10,81 Di atas KKM

Page 85: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Jumlah 37 100

ketidaktuntasan = (10 : 37) x 100% = 27,02%

Ketuntasan Klasikal = (27 : 37) x 100% = 72,97%

Berdasarkan hasil evaluasi pada siklus I di atas selama dua kali

pertemuan, dapat diketahui nilai pembelajaran Matematika seperti di bawah ini:

1) Pada pertemuan pertama, siswa yang memperoleh nilai 35–44 ada 3 siswa,

nilai 45–54 ada 3 siswa, nilai 55–64 ada 8 siswa, nilai 65–74 ada 12 siswa,

nilai 75–84 ada 5 siswa, nilai 85–94 ada 2 siswa. Dan yang mendapat nilai

95–104 ada 4 siswa. Rata–rata nilai yang diperoleh siswa pada pertemuan I

sebesar 68,51.

2) Pada pertemuan kedua, siswa yang memperoleh nilai 35–44 ada 3 siswa,

nilai 45–54 ada 7 siswa, nilai 55–64 ada 5 siswa, nilai 65–74 ada 9 siswa,

nilai 75–84 ada 1 siswa, nilai 85–94 ada 4 siswa. Dan yang mendapat nilai

95–104 ada 8 siswa. Rata – rata nilai yang diperoleh siswa pada pertemuan I

sebesar 71,35.

Nilai rata – rata dari hasil evaluasi siswa pada pertemuan I dan pertemuan

II adalah 70,33. Siswa yang mendapat nilai di atas KKM 27 siswa atau sebesar

72,97%. Siswa yang mendapat nilai dibawah KKM ada 10 siswa atau sebesar

27,02%.

Adapun hasil evaluasi siklus I dapat disajikan dalam grafik sebagi berikut :

Page 86: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Gambar 16. Grafik Nilai Matematika Materi Bilangan Bulat Siswa kelas IV SD

Negeri 01 Blumbang Pada Siklus I

2. SIKLUS II

Tindakan siklus II dilaksanakan selama 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama

terdiri dari dua jam pelajaran (2 x 35 menit) yang dilaksanakan pada hari Rabu

tanggal 30 Maret 2011. Sedangkan Sedangkan pertemuan kedua pada tanggal 31

Maret 2011 selama 2 jam pelajaran (2 x 35 Menit). Dalam penelitian ini, peneliti

dibantu oleh guru kelas IV SD Negeri 01 Blumbang Sebagai Observer yaitu bapak

Jumali, A.Ma. Pd. Siklus ini dilaksanakan dalam empat tahapan sebagai berikut :

0

2

4

6

8

10

12

14

45 – 54 55 – 64 65 – 74 75 – 84 85 – 94 95 – 104

Page 87: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

a. Tahap Perencanaan

Berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan pada siklus I telah diketahui

bahwa ada peningkatan kemampuan berhitung bilangan bulat. Hal tersebut

ditunjukkan pada beberapa siswa yang belum tuntas atau nilainya dibawah KKM.

Perencanaan pada siklus yang kedua ini adalah dengan melakukan identifikasi

masalah dan penerapan alternatif pemecahan masalah sebagai berikut :

1) Guru menyampaikan materi dan informasi pembelajaran dengan lebih jelas

dan memberikan arahan kembali kepada siswa tentang tahapan – tahapan

kerja kelompok dengan model pembelajaran kkooperatif tipe Numbered

Heads Together (NHT).

2) Memberikan pengertian kepada siswa tentang kerja kelompok dengan lawan

jenis sehingga siswa lebih kompak dalam kelompok.

3) Memberikan motivasi kepada siswa misalnya dengan memberikan

penghargaan baik verbal maupun non verbal.

4) Guru memperbaiki pengelolaan kelas dengan membuat pembelajaran yang

menarik bagi siswa.

Dengan pedoman pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD 2006

kelas IV, peneliti menyusun angkah- langkah perencanaan pembelajaran sebagai

berikut :

1) Mempelajari Silabus Matematika SD Kelas IV semester 2 tentang materi

bilangan bulat dan menentukan standard kompetensi dasar yang sesuai.

Adapun hasilnya sebagai berikut:

Standar Kompetensi

5. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat.

Kompetensi Dasar

5.2 Menjumlahkan bilangaan.

Page 88: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

5.3 Mengurangkan bilangan bulat.

5.4 Melakukan pengerjaan hitung campuran.

2) Menentukan Indikator yang tepat yaitu:

5.2.1 Mampu menjumlahkan dua bilangan positif.

5.2.2 Mampu menjumlahkan dua bilangan negatif.

5.2.3 Melakukan penjumlahan bilangan positif dan negatif.

5.3.1 Mampu mengurangkan bilangan negatif dengan bilangan negatif.

5.3.2 Mampu melakukan pengurangan bilangan positif dengan bilangan

positif.

5.4.1 Mampu menjumlahkan dan mengurangkan bilangan

bulat negatif dan bilangan bulat positif.

3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan standar

kopetensi, kompetensi dasar dan Indikator yang telah ditentukan. RPP yang

dibuat untuk 2 pertemuan.

4) Menyiapkan media dan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan

penelitian sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered

Heads Together (NHT) diantaranya nomor siswa dan nomor acak.

5) Menyiapkan materi, sumber belajar dan lembar evaluasi untuk siswa.

6) Membagi 37 siswa menjadi 6 kelompok yang masing – masing

beranggotakan 6 siswa dan ada yang 7 siswa dalam satu kelompok.

Pembagian kelompok ini dilakukan secara heterogen dengan

mempertimbangkan jenis kelamin dan prestasi siswa sehingga antara

kelompok yang satu dengan kelompok yang lain saling berimbang.

7) Menyiapkan lembar observasi untuk observer yaitu guru kelas IV.

Page 89: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

b. Tahap Pelaksanaan.

Tahap pelaksanaan ini terdiri dari dua pertemuan. Peneliti melaksanakan

penelitian sesuai dengan rencana yang telah disusun. Peneliti menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) yang

termasuk salah satu model pembelajaran model kooperatif.

1) Pertemuan I

Pertemuan I dilaksanakan pada hari Senin tanggal 30Maret 2011

selama 2 jam pelajaran (2 x 35 Menit). Pada partemuan ini materi yang

diajarkan adalah penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Peneliti

bertindak sebagai guru dan bapak jumali, A.Ma. Pd. sebagai guru kelas IV

yang bertindak sebagai observer.

Guru mengawali pelajaran dengan mengucapkan salam dilanjutkan

doa bersama. Guru menanyakan kabar siswa dan mengabsen siswa. Guru

memberikan apersepsi tentang materi bilangan bulat. Guru mempersiapkan

media. Guru menyampaikan indikator dan kompetensi yang akan dicapai.

Siswa merespon apersepasi dari guru secara bersama – sama. Guru mencoba

memberikan beberapa soal awal tentang mengurutkan bilangan bulat dan

menyuruh siswa untuk maju mengerjakan soal. Siswa memikirkan soal yang

ditulis guru dan menjawabnya dari tempat duduk. Guru menyuruh siswa yang

bisa menjawab untuk maju menuliskan jawabanya dipapan tulis. Namun

siswa terlihat masih malu- malu. Guru berusaha memberi motivasi agar siswa

berani maju dan tidak takut salah. Salah satu siswa pun berani untuk maju

dan menuliskan jawabannya dipapan tulis.

Pada kegiatan inti, guru menjelaskan tentang penjumlahan bilangan

bulat dan pengurangan bilanganbulat disertai contoh- contoh dan dilengkapi

dengan demonstrasi penggunaan media alat peraga. Dalam pertemuan ini

guru menggunakan alat peraga “Garis Maju Mundur” yang bisa digunakan

Page 90: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

untuk mempermudah siswa dalam menghitung penjumlahan atau

pengurangan bilangan bulat saat bekerjasama dalam kelompok. Selanjutnya

guru menuliskan soal dipapan tulis sebagai latihan awal. Siswa secara

klasikal menjawab soal dari guru. Guru kemudian memberi soal rebutan

untuk siswa dan memyuruh siswa mengerjakan soal dipapan tulis siswa. Guru

kembali memberi motivasi pada siswa agar siswa berani untuk maju.

Akhirnya beberapa siswa mengacungkan jari dan guru menunjuk siswa untuk

mengerjakan soal. Guru mengajak siswa untuk memberi tepuk tangan kepada

siswa yang telah mengerjakan soal dengan benar sebagai rasa penghargaan.

Siswa yang mengerjakan soal tersebut diberi reward atau hadiah oleh guru

agar semakin termotivasi dalam belajar.

Siawa membentuk kelompok sesuai dengan kelompok yang telah

dibentuk oleh guru. Siswa terbagi dalam 6 kelompok setelah terbentuk

kelompok guru membagikan nomor urut pada setiap siswa dalam kelompok.

Setiap kelompok mempunyai 6 anggota, 1 siswa memperoleh nomor urut 1, 1

siswa yang lain memperoleh nomor urut 2, 1 siswa yang lain lagi

memperoleh nomot urut 3, da 3 siswa yang lain mendapa nomor urut 4, 5 dan

6. Dengan aturan seperti ada 6 siswa dari kelompok berbeda yang mendapat

nomor urut 1, begitu pula nomor urut 2 ada 6 siswa dan seterusnya.

Selanjutnya guru membagikan soal kelompok yang berisi tentang

penjumlahan dari pengurangan bilangan bulat. Guru juga membagikan media

alat peraga. Siswa berdiskusi dalam kelompok untuk menjawab soal – soal

yang diberikan guru. Guru mengawasi dan membimbing jalannya diskusi

kelompok.

Setelah semua kelompok selesai mengerjakan soal guru menyuruh

siswa untuk bersiap – siap membahas soal. Agar siswa lebih bersemangat

guru mengajak siswa bertepuk nama. Setelah siswa siap untuk membahas

soal, Guru mengeluarkan nomor acak untuk mengundi nomor siswa. Nomor

Page 91: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

yang keluar akan menentukan siswa yang menbahas soal. Slah satu siswa

mengambil nomor acak dan guru membacakan nomor yang keluar. Siswa

yang nomornya keluar mengacungkan jari dan guru menunjuk secara acak

salah satu siswa yang akan membahas.

Siswa yang lain memperhatikan dan menggapai apakah jawaban yang

dibahas benar atau salah. Jika salah maka guru menunjuk siswa dari

kelompok lain yang nomr urutnya sama untuk membantu membahas soal.

Jika masih ada kesalahan maka guru menunjuk siswa dari kelompok lain

yang juga memiliki nomor urut sama.

Guru kembali mengeluarkan nomor acak untuk menentukan siswa

yang akan maju dan membahas beberapa soal yang lain. Demilian seterusnya

sampai seluruh soal selesai dibahas. Guru memberikan reward bagi siswa

yang telah maju. Siswa mengerjakan soal evaluasi tentang penjumlahan dan

pengurangan bilangan bulat secara individu. Guru mengakhiri kegiatan inti

dengan menyanyikan lagu yang di pilih siswa. Siswa mengerjakan soal

evaluasi tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat secara

individu.

Pada kegiatan akhir, guru memberi kesempatan pada siswa yang ingin

bertanya. Selanjutnya siswa dibantu guru menyimpulkan apa yang telah

dipelajari. Pelajaran diakhiri dengan guru memberikan tindak lanjut pada

siswa untuk mempelajari materi pengerjaan hitung campuran. Guru menutup

pelajaran dengan salam.

2) Pertemuan II

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 31 Maret

2011 selam 2 jam pelajaran (2 x 35 Menit).

Guru mengawali pelajaran dengan mengucapkan salam dilanjutkan

doa bersama dan mengabsen siswa. Guru melaksanakan apersepsi dengan

mengulang pelajaran yang telah lalu. Guru menanyakan kepada siswa tentang

Page 92: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

materi mengerjakan hitung campuran yang diperintahkan untuk dipelajari.

Guru menyiapkan beberapa soal. Dan siswa ditunjuk guru untuk mengerjakan

soal yang diberikan. Guru menyiapkan media dan menyampaikan indikator

serta kompotensi yang diharapkan.

Guru mengulas secara singkat materi tentang pengerjaan hitung

campuran. Guru menggunakan media alat peraga “Jarum Garis Bilanga”.

Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang belum jelas dengan materi

yang dipelajari. Guru memberikan beberapa soal rebutan kepada siswa. Siswa

mengacungkan jari untuk menjawab soal dari guru. Pada pertemuan kedua ini

siswa lebih berani dibandingkan pertemuan sebelumnya. Kegiatan berikutnya

siswa membentuk kelompok dan kelompoknya masing – masing

mendapatkan nomor yang berbeda dan tempat duduk kelompok dibuat

berbeda dengan suasana sebelumnya agar siswa tidak merasa bosan. Guru

membagikan soal kelompok dan media alat peraga setelah siswa selesai

mengerjakan soal, guru dan siswa sepakat untuk membahas soal bersama.

Guru mengeluarkan nomor acak untuk menentukan nomor urut siswa yang

maju membahas soal. Guru meminta salah satu siswa mengambil nomor acak

dan membukanya. Siswa yang nomor urutnya keluar mengacungkan jari.

Guru menunjuk siswa dan mengutamakan siswa yang belum pernah maju

atau kurang aktif dalam pelajaran. Siswa lain memperhatikan dan

menanggapai jawaban yang diuraikan. Jika ada jawaban yang salah guru

memberikan kesempatan kepada siswa yang sama nomor urutnya sama

dengan nomor acak yang keluar. Siswa yang ditunjuk guru membahas

beberapa soal yang ditentukan guru. Siswa aktif memperhatikan dan

menanggapi. Guru kembali mengacak nomor dengan cara bervariasi agar

menarik perhatian siswa. Siswa yang mendapat giliran, membahas soal

didepan kelas dibimbing oleh guru. Guru mengajak bertepuk tangan untuk

hasil kerja kelompok kali ini. Siswa mengerjakan soal evaluasi individu

Page 93: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

tentang pengerjaan hitung campuran yang merupakan soal evaluasi tahap

kedua siklus II.

Guru dan siswa menyimpulkan pelajaran sebelum pelajaran berakhir.

Guru memantapkan materi Guru memberikan reward pada kelompok yang

berprestasi.

b. Observasi

Pada tahap ini, guru masih menggukan lembar observasi untuk memantau

perkembangan prose pembelajaran dan akan dibandingkan dengan hasil

observasi siklus I

Hasil pengamatan proses pembelajaran siswa pada pertemuan I adalah

sebagi berikut :

1) Kedisplinan siswa dalam kategori baik.

2) Kesiapan siswa menerima pelajaran dalam ketegori baik.

3) Keaktifan siswa dalam kategori baik.

4) Kemauan siswa berdiskusi dalam kategori baik.

5) Kemampuan siswa melakukan diskusi dalam kategori baik.

6) Keadaan siswa dengan lingkungan dalam ketegori baik.

7) Respon siswa terhadap pelajaran dalam kategori sangat baik.

8) Kemampuan siswa mengembangkan kreativitas dan inisiatif dalam kategori

baik.

9) Kemampuan siswa mengerjakan soal evaluasi dalam kategori baik.

10) Keaktifan siswa saat pelajaran akan berakhir dalam kategori baik.

Hasil pengamatan proses pembelajaran siswa pada pertemuan II adalah

sebagai berikut :

1) Kedisplinan siswa dalam kategori baik.

2) Kesiapan siswa menerima pelajaran dalam ketegori sangat baik.

3) Keaktifan siswa dalam kategori sangat baik.

Page 94: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

4) Kemauan siswa berdiskusi dalam kategori sangat baik.

5) Kemampuan siswa melakukan diskusi dalam kategori baik.

6) Keadaan siswa dengan lingkungan dalam ketegori sangat baik.

7) Respon siswa terhadap pelajaran dalam kategori sangat baik.

8) Kemampuan siswa mengembangkan kreativitas dan inisiatif dalam kategori

baik.

9) Kemampuan siswa mengerjakan soal evaluasi dalam kategori baik.

10) Keaktifan siswa saat pelajaran akan berakhir dalam kategori baik.

Berdasarkan uraian di atas menunjukan bahwa rata – rata penilaian

observasi kegiatan pembelajaran siswa pada pertemuan I dan pertemuan II dalam

siklus II mencapai kategori sangat baik.

Adapun hasil pengamatan terhadap kinerja guru pada pertemuan I adalah

segai berikut :

1) Persiapan guru memulai kegiatan pembelajaran dalam kategori baik.

2) Kemampuan memberikan apersepsi dalam kategori baik.

3) Keterampilan guru dalam mengajukan pertanyaan dalam kategori baik.

4) Kemampuan guru dalam menyampaikan materi dalam kategori baik.

5) Kemampuan guru mengelola kelas dalam kategori baik.

6) Kemampuan mengelola waktu pelajaran dalam kategori baik.

7) Respon siswa terhadap pelajaran dalam kategori baik.

8) Perhatian guru terhadap siswa dalam kategori baik.

9) Pengembangan dan aplikasi guru dalam kategori sangat baik.

10) Kemampuan menutup pelajaran dalam kategori sangat baik.

Hasil pengamatan proses pembelajaran siswa pada pertemuan II adalah

sebagai berikut :

1) Persiapan guru memulai kegiatan pembelajaran dalam kategori sangat baik.

2) Kemampuan memberikan apersepsi dalam kategori sangat baik.

Page 95: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

3) Keterampilan guru dalam mengajukan pertanyaan dalam kategori sangat

baik.

4) Kemampuan guru dalam menyampaikan materi dalam kategori sangat baik.

5) Kemampuan guru mengelola kelas dalam kategori sangat baik.

6) Kemampuan mengelola waktu pelajaran dalam kategori sangat baik.

7) Respon siswa terhadap pelajaran dalam kategori baik.

8) Perhatian guru terhadap siswa dalam kategori sangat baik.

9) Pengembangan dan aplikasi guru dalam kategori sangat baik.

10) Kemampuan menutup pelajaran dalam kategori sangat baik.

Berdasarkan uraian diatas menunjukkan bahwa rata – rata penilaian

obsevasi guru pada pertemuan I dan pertemuan II dalam siklus I mencapai

kategori sangat baik.

c. Refleksi.

Pada siklus I telah dilakukan diskusi yang mendalam dengan guru kelas

tentang proses pembelajaran. Pada siklus II, peneliti juga melaksanakan diskusi

membahas proses pembelajaran yang berlangsung. Berdasarkan lembar observasi

kegiatan siswa terjadi perubahan keaktifan yang sangat memuaskan yaitu dalam

kategori sangat baik. Siswa sudah berani dan tidak malu –malu lagi dalam

bertanya dan mengungkapkan pendapatnya. Demikian juga dalam mengerjakan

tugas kelompok atau diskusi, secara keseluruhan siswa sudah memperlihatkan

aktivitas yang sangat baik. Siswa juga menunjukkan peningkatan kemampuan

berhitung bilangan bulat.

Page 96: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Tabel 6. Daftar Nilai Matematika Materi Bilangan Bulat Siswa Kelas IV SD

Negeri 01 Blumbang Pada Siklus II

No Nama Peserta Didik

Nilai Siklus 2 Nilai Rata

– Rata

Keterangan

Petemuan 1 Pertemuan

2

1 Dwi Handayani 80 50 65 Tuntas

2 Dwi Setiowati 80 50 65 Tuntas

3 Danang Wahyudi 40 70 55 Tidak Tuntas

4 Lidiya Ayu Setiyani 70 60 65 Tuntas

5 Mila Ayu Dwi Sartini 85 60 72,5 Tuntas

6 Ramadhan 80 90 85 Tuntas

7 Septika Tri Utami 70 80 75 Tuntas

8 Yoga Gerhana Saputra 60 100 80 Tuntas

9 Ades Alfina 100 90 95 Tuntas

10 Aghny Azza Luthfiyani 85 90 87,5 Tuntas

11 Alfina Prafita Devi 60 60 60 Tidak Tuntas

12 Andini Nur Fitriani 65 70 67,5 Tuntas

13 Annisa Nurhayati 60 70 65 Tuntas

14 Andi Frriyan Efendi 95 70 82,5 Tuntas

15 Chandra itran Agustina 55 90 72,5 Tuntas

16 Dimas saputra 65 70 65 Tuntas

17 Dwi Sulastri 80 60 70 Tuntas

Page 97: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

18 Erna Maherni 80 90 80 Tuntas

19 Hafidzah Qoni’ah 70 100 85 Tuntas

Tabel 6. (Lanjutan)

20 Henny Setiowati 75 50 62,5 Tidak Tuntas

21 Hermawati 75 70 72,5 Tuntas

22 Ian Saputra 95 100 97,5 Tuntas

23 Kiki Azra Putri 65 100 82,5 Tuntas

24 Muhamad Burhanudin 75 90 82,5 Tuntas

25 Muhamad Nur Rochim 70 60 65 Tuntas

26 Marisah 70 60 65 Tuntas

27 Neva Arfani Rifado 65 90 77,5 Tuntas

28 Nikar Ayu Wandira 65 60 62,5 Tidak Tuntas

29 Rio Erlangga Putra 80 90 85 Tuntas

30 Risa Antika Nugraheni 60 60 60 Tidak Tuntas

31 Sigma Puspita Sari 80 60 70 Tuntas

32 Yekti Purnawati 85 60 62,5 Tidak Tuntas

33 Yolanda Ika Damayanti 70 70 70 Tuntas

34 Zahrina Firdausi 70 60 65 Tuntas

35 Bayu Rupiana 60 70 65 Tuntas

36 Anggilang W.S 80 60 70 Tuntas

Page 98: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

37 Woody Denta Aryosa 100 90 95 Tuntas

Jumlah 2720 2720 2620

Rata – rata 73,51 73,51 70,81

Tabel 7. Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Matematika Materi Bilangan Bulat

Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Blumbang Pada Siklus II

No Interval

Nilai

Frekuen

si

Persentase

(%)

Keterangan

1 55 – 64 6 16,21 Di bawah KKM

2 65 – 74 17 45,94 Di atas KKM

3 75 – 84 7 18,91 Di atas KKM

4 85 – 94 4 10,81 Di atas KKM

5 95 – 104 3 8,10 Di atas KKM

Jumlah 37 100

Ketidaktuntasan = (6 : 37) x 100% = 16,21%

Ketuntasan Klasikal = (31 : 37) x 100% = 83,78%

Berdasarkan hasil evaluasi pada siklus II di atas selama dua kali

pertemuan, dapat diketahui nilai pembelajaran Matematika seperti di bawah ini :

1) Pada pertemuan pertama, siswa yang memperoleh nilai 35-44 ada 1 siswa,

nilai 45-54 ada 0 siswa, nilai 55-64 ada 6 siswa, nilai 65-74 ada 12 siswa,

nilai 75-84 ada 11 siswa, nilai 85-94 ada 3 siswa. Dan yang mendapat nilai

95-104 ada 4 siswa. Rata – rata nilai yang diperoleh siswa pada pertemuan I

sebesar 73,51.

Page 99: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

2) Pada pertemuan kedua, siswa yang memperoleh nilai 35-44 tidak ada,

sedangkan nilai 45-54 ada 3 siswa, nilai 55 -64 ada 12 siswa, nilai 65-74 ada

8 siswa, nilai 75-84 ada 1 siswa, nilai 85-94 ada 9 siswa. Dan yang mendapat

nilai 95-104 ada 4 siswa. Rata – rata nilai yang diperoleh siswa pada

pertemuan I sebesar 73,51.

Nilai rata – rata dari hasil evaluasi siswa pada pertemuan I dan pertemuan

II adalah 70,81. Siswa yang mendapat nilai di atas KKM 31 siswa atau sebesar

83,73%. Siswa yang mendapat nilai dibawah KKM ada 6 siswa atau sebesar

16,21%.

Adapun hasil evaluasi siklus II dapat disajikan dalam grafik sebagi

berikut :

Gambar 17. Grafik Nilai Matematika Materi Bilangan Bulat Siswa kelas IV SD

Negeri 01 Blumbang Pada Siklus II.

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

55 – 64 65 – 74 75 – 84 85 – 94 95 – 104

Page 100: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Berdasarkan hasil refleksi siklus II dan melihat hasil kemampuan

menghitung bilangan bulat Matematika yang diperoleh masing-masing

pertemuan, maka pembelajaran Matematika kelas IV dengan menggunakan

Model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) pada

siklus II sudah berhasil karena sudah mencapai target pencapaian atau sesuai

dengan indikator kinerja yang telah ditentukan sehingga tidak perlu dilanjutkan

pada siklus berikutnya. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan Model

pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dapat

meningkatkan kemampuan berhitung bilangan bulat peserta didik SD Negeri 01

Blumbang Tawangmangu Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Dengan melihat hasil penelitian di atas, dapat dijelaskan perhitungan rata-rata

nilai kemampuan berhitung bilangan bulat dan ketuntasan belajar Matematika peserta

didik kelas IV SD Negeri 01 Blumbang Tawangmangu Karanganyar. Peningkatan

terlihat dari sebelum tindakan dan setelah tindakan yaitu siklus I dan siklus II yang

masing-masing terdiri dari 2 pertemuan. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 8. Perbandingan Rata-Rata Hasil kemampuan berhitung bilangan bulat

dan Prosentase Ketuntasan Klasikal Sebelum Tindakan, Siklus I, dan Siklus II.

No Keterangan Sebelum

tindakan

Setelah Tindakan

Data awal Siklus I Siklus II

1 Nilai Rata-rata 64,05 70,33 70,81

Page 101: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

2 Jumlah siswa

tuntas

18 27 31

3 Persentase

Ketuntasan

48,64% 72,97% 83,78%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa rata- rata nilai matematika

siswa dari data awal sampai siklus II mengalami peningkatan dari data awal rata-rata

nilai 64,05 menjadi 70,33 pada siklus I dan menjadi 70,81 pada siklus II. Dari table di

atas juga dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang nilainya di atas KKM meningkat.

Pada data awal jumlah siswa yang dapat mencapai ketuntasan KKM berjumlah 18

siswa. Pada siklus I jumlah siswa yang mencapai ketuntasan KKM meningkat

menjadi 27 siswa. Sedangkan pada siklus II jumlah siswa yang mencapai ketuntasan

KKM menjadi 31. Selain itu jumlah persentase ketercapaian KKM siswa mengalami

peningkatan yang signifikan. Pada data awal persentase ketuntasan 48,64%, Pada

siklus I 72,97%, dan siklus II 83,78%. Perbandingan Nilai rata- rata dapat disajikan

pada grafik berikut :

Gambar 18. Nilai rata-rata Rata-Rata Hasil kemampuan berhitung

bilangan bulat dan Prosentase Ketuntasan Klasikal Sebelum Tindakan,

Siklus I, dan Siklus II

50

55

60

65

70

75

Data Awal Siklus I Siklus II

64.05

70,33 70,81

R

a

t

a

-

r

a

t

a

n

i

l

a

i

Page 102: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

Dari data di atas dapat dibuat perbandingan ketidaktuntasan dan ketuntasan

siswa seperti table dibah ini:

Tabel 9. Perbandingan Ketidaktuntasan dan Ketuntasan Siswa Pada

Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II

No Keterangan Pra Silus Siklus I Siklus II

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 Tuntas 18 48,64 27 72,97 31 83,78

2 Tidak Tuntas 19 51,25 10 27,02 6 16,78

Dari tabel di atas dapat dijelaskan pada prasiklus jumlah siswa yang tuntas 18

siswa atau sebesar 48,64% dan yang tidak tuntas 19 siswa atau sebesar 51,25%. Pada

siklus I, Jumlah siswa yang tuntas 27 siswa atau sebesar 72,92% dan yang tidak

tuntas 10 siswa atau sebesar 27,02%. Pada siklus II siswa yang tuntas 31 siswa atau

sebesar 83,78% dan yang tidak tuntas 16,21%. Hasil ini dapat dilihat lebih jelas pada

grafik berikut :

Page 103: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

Gambar 19. Perbandingan Ketidaktuntasan dan Ketuntasan Siswa Pada

Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II

Berdasarkan pengelolaan data dan uraian hasil penelitian di atas dapat

dikatakan bahwa pembelajaran Matematika materi bilangan bulat melalui model

kooperati tipe Numbered Heads Together (NHT) pada siswa kelas IV SD Negeri 01

Blumbang Tawangmangu Karanganyar yang dilakukan peneliti dinyatakan berhasil.

0

5

10

15

20

25

30

35

Data Awal Siklus I Siklus II

48,64%

72,97%

83,78%

51,25%

27,02%

16,78%

J

u

m

l

a

h

s

i

s

w

a

Tuntas

Tidak Tuntas

Page 104: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

Lampiran 1. Silabus Matematika Kelas IV Siklus I

Nama Sekolah : SDn Blumbang 01 Tawangmangu

Mata Pelajaran : MATEMATIKA 4B

Kelas/Program : IV / SEKOLAH DASAR

Semester : Genap

Alokasi Waktu : 2x Pertemuan 4x 35 menit

Standar Kompetensi : 5. Menjumlahkan dan dan mengurangakna bilangan bulat

K0mpetensi Dasar Materi Pokok dan

Uraian Materi Pengalaman Belajar Indikator

Penilaian Alokas

i

Waktu

Sumber/

Bahan/ Alat Jenis

Tagihan

Bentuk

Instrumen

Contoh

Instrumen

5.2 Menjumlahkan bilangan bulat

BILANGAN BULAT

dan OPERASINYA

o Penjumlahan bilangan bulat

o Mempelajari cara menjumlahkan dua bilangan positif, dua bilangan negatif dan bilangan positif dengan bilangan negatif menggunakan garis bilangan

o Mempelajari contoh dan menugaskan soal kelompok dan individu

o Menjumlahkan dua bilangan positif

o Menjumlahkan dua bilangan positif

o Menjumlahkan bilangan positif dan bilangan negatif

Tugas

Individu

dan

Kelompok

Laporan

buku

pekerjaan

rumah

Soal Individu

dan soal

kelompok

4 jp

Sumber:

Buku

MATEMATIK

A 4B

Mangatur

Sinaga dkk.

Erlangga,

Burhan

Mustaqim,

Erlangga

Alat:

- Jarum Garis

Page 105: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

K0mpetensi Dasar Materi Pokok dan

Uraian Materi Pengalaman Belajar Indikator

Penilaian Alokas

i

Waktu

Sumber/

Bahan/ Alat Jenis

Tagihan

Bentuk

Instrumen

Contoh

Instrumen

o Mempelajari contoh dalam menjumlahkan bilangan positif dengan bilangan negatif.

Bilangan

5.3 Mengurangkan bilangan bulat

BILANGAN BULAT

dan OPERASINYA

o Pengurangan bilangan bulat

o Mempelajari cara mengurangkan : - dua bilangan positif, - dua bilangan negatif - bilangan positif dengan

bilangan negatif - bilangan negatif dengan

bilangan positif

o Mempelajari contoh soal dan mengerjakan soal individu dan kelompok

o Mengurangkan dua bilangan positif

o Mengurangkan dua bilangan positif

o Mengurangkan bilangan positif dan bilangan negatif

o Mengurangkan dua bilangan negatif

Tugas

Individu

dan

Kelompok

Laporan

buku

pekerjaan

rumah

Soal Individu

dan soal

kelompok

Page 106: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

K0mpetensi Dasar Materi Pokok dan

Uraian Materi Pengalaman Belajar Indikator

Penilaian Alokas

i

Waktu

Sumber/

Bahan/ Alat Jenis

Tagihan

Bentuk

Instrumen

Contoh

Instrumen

5.4 Melakukan

Hitung campuran

BILANGAN BULAT

dan OPERASINYA

o Operasi Hitung Campuran

o Mempelaari contoh soal operasi hitung campuran

o Mempelajari contoh soal dan mengerjakan soal kelompok dan individu

o Mengerjakan soal individu

o Menghitung operasi hitung campuran bilangan bulat positif dan negatif

Tugas

kelompok

danIndivi

du

Laporan

buku

pekerjaan

rumah

Page 107: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

Lampiran 6. RPP Siklus I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SIKLUS I PERTEMUAN 1 dan 2

Sekolah : SD Negeri 01 Blumbang

Mata Pelajaran : Matematika

Hari / Tanggal : 28 – 29 Februari 2011

Kelas / Semester : IV (Empat) / 2 (dua)

Alokasi Waktu : 2 x pertemuan (4 x35 menit)

Model Pembelajaran : Numbered Heads Together (NHT)

I. Standar Kompetensi

5. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat

II. Kompetensi Dasar

5.2 Menjumlahkan bilangan bulat

5.3 Mengurangkan bilangan bulat

5.4 Melakukan pengerjaan hitung campuran

III. Indikator

a. Kognitif

Page 108: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

Proses

5.2.1 Mampu menjumlahkan dua bilangan positif

5.2.2 Mampu menjumlahkan dua bilangan negatif

Produk

5.2.3 Melakukan penjumlahan bilangan positif dan negatif.

5.3.1 Mampu mengurangkan bilangan negatif dengan bilangan negatif.

5.3.2 Mampu melakukan pengurangan bilangan positif dengan

bilangan positif.

5.4.1 Mampu menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat

negatif dan bilangan bulat positif.

b. Afektif

1) Perilaku berkarakter: kejujuran, membantu teman yang

membutuhkan, berkreasi, tepat waktu, teliti/cermat, dan

tanggung jawab

2) Keterampilan sosial: bertanya, menyumbang ide/berpendapat,

menjadi pendengar yang baik, dan bekerja sama

c. Psikomotor

Menjumlahkan, mengurangkan bilangan bulat baik positif dan

negatif dengan menggunakan media garis bilangan.

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Proses

a. Melalui demonstrasi, siswa mampu menjumlahkan dua

bilangan positif dengan baik.

Page 109: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

2. Produk

a. Melalui tanya jawab, siswa mampu menjumlahkan dua

bilangan negatif dengan benar.

b. Melalui diskusi kelompok, siswa mampu melakukan

penjumlahan bilangan positif dan negatif dengan tepat.

c. Melalui permainan, siswa mampu mengurangkan bilangan

negatif dengan bilangan negatif dengan benar.

d. Melalui diskusi kelompok, siswa mampu melakukan

pengurangan bilangan positif dengan bilangan negatif dengan

tepat.

e. Melalui penugasan, siswa mampu menjumlahkan dan

mengurangkan bilangan bulat negatif dan bilangan bulat positif

dengan benar.

V. Dampak Pengiring

Setelah pembelajaran ini selasai, diharapkan siswa dapat memecahkan

masalah yang berhubungan dengan bilangan bulat dalam kehidupan sehari-

hari.

VI. Materi, Media, Metode dan Sumber

A. Materi

1. Operasi penjumlahan pada bilangan bulat

a. Penjumlahan pada bilangan bulat menggunakan garis bilangan

1) Menjumlahkan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat

positif

Contoh: 2+ 3 = 5

Page 110: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

Gambar 1. Penjumlahan Bilangan Bulat Positif dengan Bilangan Bulat Positif

2) Menjumlahkan bilangan bulat negatif dengan bilangan

bulat negatif

Contoh: (-2) + (-5) = (-7)

Gambar 2. Penjumlahan Bilangan Bulat Negatif dengan Bilangan Bulat Negatif

3) Menjumlahkan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat

negatif

-5 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 -4

2 -2 -1 0 1 -7 -6 -5 -4 -3 -8

Page 111: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

Contoh: 3 + (-4) = (-1)

Gambar 3. Penjumlahan Bilangan Bulat Positif dengan Bilangan Bulat Negatif

4) Menjumlahkan bilangan bulat negatif dengan bilangan

bulat positif

Contoh: (-6) + 8 = 2

Gambar 4. Penjumlahan Bilangan Bulat Negatif dengan Bilangan Bulat Positif

3 -1 0 1 2 -6 -5 -4 -3 -2 -7

5 1 2 3 4 -4 -3 -2 -1 0 -5

Page 112: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

5) Pengurangan pada bilangan bulat tanpa menggunakan garis

bilangan

5) 14 + 5 = 19

6) (-9) + (-14) = -23

7) 29 + (-12) = 17

8) (-28) + 16 = -12

4) Operasi pengurangan pada bilangan bulat

c) Penguranganpada bilanagan bulat menggunakan garis bilangan

(5) Mengurangkan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif

Contoh: 2 – 5 = (-3)

Gambar 5. Pengurangan Bilangan Bulat Positif dengan Bilangan Bulat Positif

(6) Mengurangkan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat

negatif

Contoh: (-2) – (-5) = 3

-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Page 113: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

Gambar 6. Pengurangan Bilangan Bulat Negatif dengan Bilangan Bulat Negatif

(7) Mengurangkan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif

Contoh: 2 – (-5) = 7

Gambar 7. Pengurangan Bilangan Bulat Positif dengan Bilangan Bulat Negatif

(8) Mengurangkan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif

Contoh: (-2) – 5 = -7

-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Page 114: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

Gambar 8. Pengurangan Bilangan Bulat Negatif dengan Bilangan Bulat positif

d) Pengurangan pada bilangan bulat tanpa menggunakan garis bilangan

(1) 38 - 21 = 17

(2) (-14) - (-30) = 16

(3) 25 - (-12) = 37

(4) (-13) - 12 = -25

5) Operasi hitung campuran pada bilangan bulat

c) Operasi hitung campuran pada bilangan bulat menggunakan garis

bilangan

Contoh 1 : (-4) + 12 - 3 = 5

Gambar 9. Operasi Hitung Campuran Pada Bilangan Bulat Contoh 1

-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Page 115: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

Contoh 2: 6 – (-4) + (-15) = (-5)

Gambar 10. Operasi Hitung Campuran Pada Bilangan Bulat contoh 2

d) Operasi hitung campuran pada bilangan bulat tanpa menggunakan

garis bilangan

3) 27 + (-15) – 9 = 27 – 15- 9

= 12 -9

= 3

4) 16 – (-25) + 14 = 16 + 25 +14

= 41 + 14

= 55

B. Media

Guru menggunakan media “ jarum garis bilangan” untuk memudahakn

mengerjakan soal tentang bilangan bulat.

C. Metode

1. Ceramah

-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Page 116: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

2. Demonstrasi

3. Tanya Jawab

4. Diskusi

5. Numbered Haeads Together (NHT)

D. Sumber

1. Mangatur Sinaga, dkk. 2006. Terampil Berhitung Matematika untuk

SD Kelas IV. Jakarta: Erlangga.

2. Burhan Mustaqim dan Ary Astuti. 2008. BSE SD Ayo Belajar

Matematika untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Erlangga.

VII. Langkah- Langakah Pembelajaran

No Kegiatan Waktu Metode

1. Kegiatan awal

Guru mengkondisikan kelas

Apersepsi

“Memberikan pertanyaan

soal bilangan bulat misalnya

(-9) + (-14) = -23

29 + (-12) = 17 ”

Guru menyiapkan media

Menyampaikan indikator

dan kompetensi yang

diharapkan

10’ Ceramah

2.

Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

Siswa memperhatikan media

yang ditunjukksn guru

50’

Demonstrasi

Page 117: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

berupa “jarum garis

bilangan”.

Siswa memperhatikan

penjelasan guru tenteng

penjumlahan dan

pengurangan bilangan bulat

Siswa menjawab petanyaan

guru tentang penjumlahan

dan pengurangan bilangan

bulat.

b. Elaborasi

Langkah- langkah

pembelajaran Numbered

Heads Together (NHT) :

1. Pengelompokan.

Siswa dibagi menjadi 7

kelompok setiap 5 siswa.

2. Penomoran.

Siswa dalam setiap

kelompok diberi nomor urut

sehingga setiap siswa dalam

kelompok memiliki nomor

yang berbeda.

3. Pemberian Tugas.

Setiap kelompok diberi soal

4. Berpikir Bersama.

Siwa berdiskusi bersama

teman sekelompoknya untuk

mengerjakan soal sesuai

waktu yang ditentukan

dengan menggunakan media

Ceramah bervariasi

Tanya jawab

Diskusi

Diskusi

Penugasan

Diskusi

Ceramah bervariasi

Ceramah bervariasi

Page 118: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

3.

garis bilangan..

5. Menjawab.

Guru mengajak bermain

tepuk nama kemudian

mengacak nomor urut siswa

yang akan menjawab soal.

Siswa yang nomor urutnya

keluar mengangkat tangan

dan guru menunjuk siswa

kelompok mana yang maju.

Perwakilan kelompok maju

untuk menyampaikan hasil

diskusinya.

c. Konfirmasi

Siawa bersama guru

mengevaluasi jalannya

diskusi.

Guru memberikan

kesempatan bagi siswa

untuk bertanya jika ada yang

belum jelas

Siswa mengerjakan soal

evaluasi yang diberikan

guru

Penutup

Siswa bersama guru

membuat kesimpulan

pembelajaran

Siswa menyimak penjelasan

10’

Tanya jawab

Tanya jawab dan

Demonstrasi

Tanya jawab

Tanya jawab

Penugasan

Tanya Jawab

Ceramah bervariasi

Page 119: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

guru tentang materi

pembelajaran yang akan

dilaksanakan selanjutnya

Guru memberikan hadiah

bagi siswa yang telah maju

Guru memberikan tindak

lanjut / PR.

Penugasan

B. Pertemuan II (2x 45 menit)

No Kegiatan Waktu Metode

1. Kegiatan awal

Guru mengkondisikan kelas

Apersepsi

“Memberikan pertanyaan

soal bilangan bulat misalnya

(-4) + 12 + 3 = 5

6 – (-4) + (-15) = (-5) ”

Guru mengulang pelajaran

yang telah lalu dengan

memberi pertanyaan kepada

siswa

Guru menyiapkan media

Menyampaikan indikator

dan kompetensi yang

diharapkan

10’ Ceramah

Page 120: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

2.

Kegiatan Inti

d. Eksplorasi

Siswa memperhatikan

penjelasan guru tentang

hitung campuran bilangan

bulat.

Guru memberi contoh soal

dan menggunakan media

berupa “jarum garis

bilangan”.

Guru memberikan beberapa

soal rebutan.

Siswa menjawab petanyaan

guru tentang hitung

campuran bilangan bulat.

e. Elaborasi

Siswa dibagi menjadi 7

kelompok setiap 5 siswa.

Siswa dalam setiap

kelompok diberi nomer urut

sehingga setiap siswa dalam

kelompok memiliki nomor

yang berbeda.

Setiap kelompok diberi soal

Siwa berdiskusi bersama

teman sekelompoknya untuk

mengerjakan soal sesuai

waktu yang ditentukan

dengan menggunakan media

garis bilangan.

50’

Demonstrasi

Ceramah bervariasi

Tanya jawab

Diskusi

Diskusi

Penugasan

Diskusi

Page 121: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

3.

Siswa yang nomor urutnya

keluar mengangkat tangan

dan guru menunjuk siswa

kelompok mana yang maju.

Perwakilan kelompok maju

untuk menyampaikan hasil

diskusinya.

f. Konfirmasi

Siawa bersama guru

mengevaluasi jalannya

diskusi.

Guru memberikan

kesempatan bagi siswa

untuk bertanya jika ada yang

belum jelas

Guru mengajak siswa

bermain tepuk semangat.

Siswa mengerjakan soal

evaluasi yang diberikan

guru

Penutup

Siswa bersama guru

membuat kesimpulan

pembelajaran

Siswa menyimak penjelasan

guru tentang materi

pembelajaran yang akan

dilaksanakan selanjutnya

Guru memberikan hadiah

10’

Ceramah bervariasi

Tanya jawab dan

Demonstrasi

Tanya jawab

Tanya jawab

Ceramah bervariasi

Tanya jawab

Tanya jawab

Penugasan

Page 122: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

bagi siswa yang telah maju

Guru memberikan tindak

lanjut / PR.

Ceramah bervariasi

Penugasan

VIII. Evaluasi

a. Prosedur Tes : Tes Prose, Tes akhir

b. Jenis Tes : Tertulis

c. Alat Penilaian : Soal, Kunci Jawaban, Kriteria Penilaian

Pertemuan I

S

o

a

l

K

e

l

o

m

1. 9 + 5 =

2. 10 +3 =

3. (-8) – (-4) =

4. (-7) – (-4) =

5. 12 + (-16) =

6. -10 + 15 =

7. 13 + (-5) =

8. 19 + (-6) =

9. 3 + (-5) =

10. 10 + (-7) =

11. 9 – (-5) =

12. 10 – (-3) =

13. -8 – (-4) =

14. -7 – (15) =

15. 12 – (-16) =

16. -10 – 15 =

17. 13 – (-5) =

18. 19 – (-6) =

19. -3 – (-5) =

20. -10 – (-7) =

Page 123: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

Soal Individu I

1. 4 + 5 =

2. 5 + 6 =

3. (-2) + (-3 =

4. (-4) + (-5) =

5. (-4) + 2 =

6. 6 + (-5) =

7. (-3) + (-4) =

8. (-2) + (-5) =

9. 7 + (-2) =

10. 5 + (-4) =

11. 4 – 5 =

12. 5 – 6 =

13. (-2) - (-3) =

14. (-4) - (-5) =

15. (-4) - 2 =

16. 6 - (-5) =

17. (-3) - (-4) =

18. (-2) - (-5) =

19. 7 - (-2) =

20. 5 - (-4) =

Pertemuan II

Soal Kelompok II

1. (-9) – 5 + 6 =

2. 10 – (-3) + 17 =

3. -18 – (-4) + 5 =

4. (-7) – (15) + 26 =

5. 12 – (-16) + (-12) =

6. 5 + (-10) – 15 =

7. (-14) +13 – (-5) =

8. (-19) + 12 – (-6) =

9. 7 + (-3) – (-5) =

10. 11 + (-10) – (-7) =

Page 124: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

Soal Individu !

1. (-4) – 5 + (18) =

2. (-5) + 6 – (-17) =

3. (-2) – (-3) + 11 =

4. (-4) – (-5) + 2 =

5. (-4) – (-9) + 2 =

6. 6 + (-11) – 5 =

7. (-3) - (-4) + 20 =

8. (-2) – (-5) + 12 =

9. 17 – 13 + (-2) =

10. (-5) + 23 – 4 =

Kriteria Penilaian

Pertemuan I

Betul = 10

Nilai = 20 x 10 = 100

2

Pertemuan II

Betul = 10

Nilai = 10 x 10 = 100

Page 125: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

Karanganyar, 28 Mare2011

Guru Kelas IV Peneliti

JUMALI, A. Ma. Pd. SRI DARYANI

NIP. 195904131979111005 NIM X 7107076

Mengetahui

Kepala Sekolah

SUWADI, S.Pd.

NIP.196609021990021002

Page 126: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

Kunci Jawaban Soal Kelompok Pertemuan I:

1. 14

2. 13

3. -4

4. -3

5. -4

6. 5

7. 8

8. 13

9. -2

10. 3

11. 14

12. 13

13. -4

14. 8

15. 28

16. -25

17. 18

18. 25

19. 2

20. -3

Page 127: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

Kunci Jawaban soal Individu I:

1. 9

2. 11

3. -5

4. -9

5. -2

6. 1

7. -7

8. -7

9. 5

10. 1

11. -1

12. -1

13. 1

14. 1

15. -6

16. 11

17. 1

18. 3

19. 9

20. 9

Kunci JawabanSoal Kelompok Pertemuan II:

1. -8

2. 30

3. -9

Page 128: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

4. 4

5. 16

6. -20

7. 6

8. -1

9. 9

10. 8

Kunci Jawaban Soal Individu Pertemaun II:

1. 9

2. 18

3. 12

4. 3

5. 7

6. -10

7. 21

8. 15

9. 2

10. 14

Page 129: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

Lampiran 7. Lembar Observasi Siswa.

LEMBAR PENGAMATAN PROSES PEMBELAJARAN DALAM

PEMBELAJARAN BERHITUNG BILANGAN BULAT DENGAN

MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF Numbered

heads together (NHT) PADA SISWA KELAS IV SDN O1 BLUMBANG

TAWANGMANGU KARANGANYAR.

Siklus : I

Hari / Tanggal : Senin, 28 Maret 2011

Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang sesuai !

No VARIABEL INDIKATOR PERTEMUAN

I

PERTEMUAN

II

1 2 3 4 1 2 3 4

1. Kedisiplinan

siswa

1. Siswa tepat waktu

masuk kelas sebelum

pelajaran dimulai.

2. Siswa memberikan

salam kepada guru

sebelum pelajaran

dimulai.

3. Siswa berdoa sebelum

pelajaran dimulai.

4. Siswa bersikap sopan

selama proses

pembelajaran

berlangsung.

√ √

2. Kesiapan

siswa

menerima

pelajaran

1. Siswa bersikap tenang

ketika pembelajaran

berlangsung.

2. Siswa menyispksn

buku dan alat- alat

tulis.

3. Siswa menyispksn

buku pelajaran (Paket,

LKS)

4. Siswa menyiapkan

alat- alat yang

digunakan untuk

diskusi.

√ √

3. Keaktifan 1. Siswa mengikuti √ √

Page 130: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

siswa proses pembelajaran

dari awal sampai akhir

dengan baik dan aktif.

2. Siswa berani

mengemukakan

pendapatnya.

3. Siswa berani

menjawab pertanyaan

yang diajukan guru.

4. Siswa berani bertanya

bila mengalami

kesulitan dalam

pembelajaran.

4. Kemauan

siswa

berdiskusi

1. Siswa senang

mengikuti kegiatan

diskusi.

2. Siswa mau bekerja

sama dengan teman

satu kelompok.

3. Siswa berani dalam

berdiskusi dan tidak

malu- malu.

4. Siswa mengikuti

jalannya diskusi

dengan baik.

√ √

5. Kemampuan

siswa

melakukan

diskusi

1. Siswa melakukan

diskusi sesuai dengan

petunjuk/ instruksi

dari guru.

2. Siswa melakukan

diskusi dengan urut,

sempurna, dan tepat

waktu.

3. Siswa berpartisipasi

aktif mengeluarkan

pendapat dalam

kelompok diskusi.

4. Siswa bekerjasama

dengan anggota

kelompok untuk

menyelesaikan tugas

diskusi.

√ √

6. Keadaan

siswa dengan

lingkungan

belajar

1. Siswa merasa senang

dengan pembelajaran

yang dilakukan.

2. Siswa merasa nyaman

√ √

Page 131: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

dengan suasana

pembelajaran.

3. Siswa cepat menerima

materi yang diberikan.

4. Siswa mampu

mengikuti pelajaran

dengan baik.

7. Respon siswa

terhadap

pelajaran

1. Siswa tertarik dengan

pembelajaran guru.

2. Siswa terlihat seneng

dengan model

pembelajaran yang

digunakan guru.

3. Siswa bersemangant

mengikuiti pelajaran

guru.

4. Siswa mengikuti

aturan model

pembelajaran yang

dilakukan guru.

√ √

8. Kemampuan

siswa

mengembang

kan

kreatifitas

dan inisiatif

1. Ada pembegian tugas

dalam diskusi

kelompok.

2. Ada pemenfaatan

media.

3. Ada usaha

menghidupkan

kekompakan dalam

kelompok.

4. Ada usaha menjadi

kelompokpaling baik.

√ √

9. Kemampuan

siswa

mengerjakan

soal evaluasi

1. Siswa mampu

mengerjakan soal

evaluasi sendiri.

2. Siswa mampu

mengerjakan evaluasi

dengan tenang, serius,

dan sungguh-

sungguh.

3. Siswa mampu

mengerjakan evaluasi

sesuai waktu yang

disediakan.

4. Siswa mampu

mengerjakan soal

evaluasi dengan tepat

√ √

Page 132: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

Keterangan:

1 : Sangat Kurang.

2 : Kurang.

3 : Baik.

4 : Sangat Baik.

Kriteria Penilaian:

1 : Jika hanya satu indikator yang muncul.

2 : JIka hanya dua indikator yang muncul.

3 : Jika hanya tiga indikator yang muncul.

4 : Jika hanya empat indikator yang muncul

Karanganyar, 28 Maret 2011

Guru Kelas IV Peneliti

JUMALI, A. Ma. Pd. SRI DARYANI

NIP. 195904131979111005 NIM X 7107076

sesuai dengan

petunjuk atau

perintah.

10. Keaktifan

siswa saat

pelajaran

akan berakhir

1. Siswa menanyakan

materi yang belum

jelas.

2. Siswa aktif saat

pemantapan materi.

3. Siswa aktif membuat

kesimpulan.

4. Siswa merespon

tindak lanjut dari

guru.

√ √

Page 133: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

127

Lampiran 12. Lembar Observasi Siswa.

LEMBAR PENGAMATAN PROSES PEMBELAJARAN DALAM

PEMBELAJARAN BERHITUNG BILANGAN BULAT DENGAN

MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF Numbered

heads together (NHT) PADA SISWA KELAS IV SDN O1 BLUMBANG

TAWANGMANGU KARANGANYAR.

Siklus : II

Hari / Tanggal : Rabu, 30 Maret 2011 dan Kamis, 31 Maret 2011

Berilah tanda checklist (v) pada kolom yang sesuai !

No VARIABEL INDIKATOR PERTEMUAN

I

PERTEMUAN

II

1 2 3 4 1 2 3 4

1. Kedisiplinan

siswa

1. Siswa tepat waktu masuk

kelas sebelum pelajaran

dimulai.

2. Siswa memberika salam

kepada guru sebelum

pelajaran dimulai.

3. Siswa berdoa sebelum

pelajaran dimulai.

4. Siswa bersikap sopan

seama proses pembelajaran

berlangsung.

√ √

2. Kesiapan

siswa

menerima

pelajaran

1. Siswa bersikap tenang

ketika pembelajaran

berlangsung.

2. Siswa menyispksn buku

dan alat- alat tulis.

3. Siswa menyispksn buku

pelajaran (Paket, LKS)

4. Siswa menyiapkan alat-

alat yang digunakan untuk

diskusi.

√ √

3. Keaktifan

siswa

1. Siswa mengikuti prose

pembelajaran dari awal

sampai akhir dengan baik

dan aktif.

2. Siswa berani

mengemukakan

√ √

Page 134: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

128

No VARIABEL INDIKATOR PERTEMUAN

I

PERTEMUAN

II

1 2 3 4 1 2 3 4

pendapatnya.

3. Siswa berani menjawab

pertanyaan yang diajukan

guru.

4. Siswa berani bertanya bila

mengalami kesulitan

dalam pembelajaran.

4. Kemauan

siswa

berdiskusi

1. Siswa senang mengikuti

kegiatan diskusi.

2. Siswa mau bekerja sama

dengan teman satu

kelompok.

3. Siswa berani dalam

berdiskusi dan tidak malu-

malu.

4. Siswa mengikuti jalannya

diskusi dengan baik.

√ √

5. Kemampuan

siswa

melakukan

diskusi

1. Siswa melakukan diskusi

sesuai dengan petunjuk/

instruksi dari guru.

2. Siswa melakukan diskusi

dengan urut, sempurna,

dan tepat waktu.

3. Siswa berpartisipasi aktif

mengeluarkan pendapat

dalam kelompok diskusi.

4. Siswa bekerjasama dengan

anggota kelompok untuk

menyelesaikan tugas

diskusi.

√ √

6. Keadaan

siswa dengan

lingkungan

belajar

1. Siswa merasa senang

dengan pembelajaran yang

dilakukan.

2. Siswa merasa nyaman

dengan suasana

pembelajaran.

3. Siswa cepat menerima

materi yang diberikan.

4. Siswa mampu mengikuti

pelajaran dengan baik.

√ √

7. Respon

siswa

terhadap

1. Siswa tertarik dengan

pembelajaran guru.

2. Siswa terlihat seneng

√ √

Page 135: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

129

No VARIABEL INDIKATOR PERTEMUAN

I

PERTEMUAN

II

1 2 3 4 1 2 3 4

pelajaran dengan model

pembelajaran yang

digunakan guru.

3. Siswa bersemangant

mengikuiti pelajaran guru.

4. Siswa mengikuti aturan

model pembelajaran yang

dilakukan guru.

8. Kemampuan

siswa

mengembang

kan

kreatifitas

dan inisiatif

1. Ada pembegian tugas

dalam diskusi kelompok.

2. Ada pemenfaatan media.

3. Ada usaha menghidupkan

kekompakan dalam

kelompok.

4. Ada usaha menjadi

kelompokpaling baik.

√ √

9. Kemampuan

siswa

mengerjakan

soal evaluasi

1. Siswa mampu

mengerjakan soal evaluasi

sendiri.

2. Siswa mampu

mengerjakan evaluasi

dengan tenang, serius, dan

sungguh- sungguh.

3. Siswa mampu

mengerjakan evaluasi

sesuai waktu yang

disediakan.

4. Siswa mampu

mengerjakan soal evaluasi

dengan tepat sesuai dengan

petunjuk atau perintah.

√ √

10. Keaktifan

siswa saat

pelajaran

akan

berakhir

1. Siswa menanyakan materi

yang belum jelas.

2. Siswa aktif saat

pemantapan materi.

3. Siswa aktif membuat

kesimpulan.

4. Siswa merespon tindak

lanjut dari guru.

√ √

Page 136: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

130

Keterangan:

1. : Sangat Kurang.

2. : Kurang.

3. : Baik.

4. : Sangat Baik.

Kriteria Penilaian:

5 : Jika hanya satu indikator yang muncul.

6 : JIka hanya dua indikator yang muncul.

7 : Jika hanya tiga indikator yang muncul.

8 : Jika hanya empat indikator yang muncul

Karanganyar, 31 Maret 2011

Guru Kelas IV Peneliti

JUMALI, A. Ma. Pd. SRI DARYANI

NIP. 195904131979111005 NIM X 7107076

Page 137: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

131

Lampiran 13. Lembar Observasi Guru.

LEMBAR PENGAMATAN KINERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN

BERHITUNG BILANGAN BULAT DENGAN MENGGUNAKAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF Numbered heads together (NHT) PADA

SISWA KELAS IV SDN O1 BLUMBANG TAWANGMANGU

Siklus : II

Hari/tgl : Rabu, 30 Maret 2011 dan Kamis 31 Maret 2011.

Waktu : 08.00 – 10.00

Berilah tanda checklist (v) pada kolom yang sesuai !

No VARIABEL INDIKATOR PERTEMUAN I PERTEMUAN

II

1 2 3 4 1 2 3 4

1. Persiapan

guru

memulai

kegiatan

pembelajara

n.

5. Guru menyiapkan alat

peraga dan media

6. Mengkondisikan siswa

kearah pembelajaran.

7. Menyampaikan

pembelajaran.

8. Guru melakukan

apersepsi.

√ √

2. Kemampuan

memberikan

apersepsi.

5. Guru mendorong siswa

untuk mengemukakan

pengetahuan awalnya

tentang konsep yang

akan dibahas.

6. Guru memberikan

pertanyaan- pertanyaan

yang berhubungan

dengan konsep.

7. Guru membuat siswa

termotivasi dan tertarik

pada apersepsi yang

diberikan.

8. Guru mendorong siswa

untuk mengilustrasikan

pemahaman konsep

yang akan dibahas.

√ √

3. Keterampila

n guru

mengajukan

5. Guru berusaha

memancing siswa untuk

bertanya.

√ √

Page 138: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

132

No VARIABEL INDIKATOR PERTEMUAN I PERTEMUAN

II

1 2 3 4 1 2 3 4

pertanyaan 6. Guru berusaha

memancing siswa untuk

menjawab pertanyaan.

7. Guru member

pertanyaan sesuai

dengan materi yang

diajarkan.

4. Kemampuan

guru dalam

memyampai

kan materi.

5. Guru menguasai meteri

yang disampaikan.

6. Materi yang

disampaikan sesuai

dengan tujuan

pembelajaran.

7. Guru menyampaikan

materi dengan bahasa

yang jelas dan mudah

dipahami oleh siswa.

8. Guru menyampaikan

materi dengan disertai

contoh, penggunaan alat

peraga atau media yang

mendukung.

√ √

5. Kemampuan

guru

mengelola

kelas.

5. Guru berusaha menjaga

ketertiban siswa.

6. Guru mengelompokkan

siswa untuk melakukan

diskusi.

7. Guru membagi

peralatan yang

digunakan.

8. Guru membimbing

siswa untuk berdiskusi.

√ √

6. Kemampuan

mengelola

waktu

pelajaran

1. Guru memulai pelajaran

tepat waktu.

2. Guru memberikan batas

waktu dalam melakuakn

diskusi.

3. Guru menggunakan

waktu dengan efisien.

4. Guru melakukan

pembelajaran sesuai

rencana.

√ √

7. Respon 1. Guru memusatkan √ √

Page 139: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

133

No VARIABEL INDIKATOR PERTEMUAN I PERTEMUAN

II

1 2 3 4 1 2 3 4

siswa

terhadap

pelajaran

perhatian siswa untuk

diskusi.

2. Guru menjelaskan

masalah/ konsep yang

akan didiskusikan.

3. Guru memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk

berpartisipasi dalam

kelaompok dan

menumbuhkan motivasi

siswa untuk bekerja

sama dengan kelompok.

4. Guru menyuruh siswa

mempresentasikan hasil

diskusinya.

8. Perhatian

guru

terhadap

siswa.

5. Guru memusatkan

perhatian pada siswa

secara menyeluruh.

6. Guru menghargai

perbedaan pendapat

siswa.

7. Guru memberikan

kesempatan kepada

siswa yang belum jelas,

untuk bertanya.

8. Guru memberikan

penguatan kepada siswa

baik secara verbal

maupun non verbal.

√ √

9. Pengembang

an aplikasi

5. Guru memberikan soal

evaluasi pada setiap

kelompok/ siswa.

6. Lembar kerja siswa/

soal evaluasi dibuat

menarik.

7. Guru membmbing siswa

dalam mengerjakan

siswa.

8. Guru memberikan

penguatan dalam

pemahaman konsep.

√ √

Page 140: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

134

No VARIABEL INDIKATOR PERTEMUAN I PERTEMUAN

II

1 2 3 4 1 2 3 4

10. Kemampuan

menutup

pelajaran

5. Guru bersama siswa

membuat kesimpulan.

6. Guru bersama siswa

membuat rangkuaman.

7. Guru memberikan

motivasi siswa untuk

belajar.

8. Guru memberikan

tindak lanjut berupa

tugas rumah.

√ √

Keterangan:

5 : Sangat Kurang.

6 : Kurang.

7 : Baik.

8 : Sangat Baik.

Kriteria Penilaian:

9 : Jika hanya satu indikator yang muncul.

10 : JIka hanya dua indikator yang muncul.

11 : Jika hanya tiga indikator yang muncul.

12 : Jika hanya empat indikator yang muncul

Karanganyar, 31 Maret 2011

Guru Kelas IV Peneliti

JUMALI, A. Ma. Pd. SRI DARYANI

NIP. 195904131979111005 NIM X 7107076

Page 141: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

135

FOTO SEBELUM TINDAKAN.

Gambar 1. Sekolah Dasar Negeri 01 Blumbang

Gambar 2. Ruang Kelas SD Negeri 01 Blumbang

Page 142: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

136

Lampiran 10. (Foto / Gambar Pelaksanaan Penelitian Siklus I)

FOTO SIKLUS I

Gambar 1. Guru Mengawaali Pelajaran Matematika.

Gambar 2. Guru Menempelkan Media Garis Bilangan.

Page 143: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

137

Gambar 3. Kerjasama Antar Siswa Dalam Kelompok.

Gambar 4. Guru Memberikan Pengarahan Kepada Siswa.

Page 144: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

138

Gambar 5. Siswa Mengerjakan Soal Kelompok,

Gambar 6. Guru Mengajak Siswa Untuk Bermain Tepuk.

Page 145: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

139

Gambar 7. Siswa Mengambil Nomer Yang Akan Maju Kedepan Kelas.

Gambar 8. Siswa Yang Nomornya Keluar Mengacungkan Jari Untuk Maju

Kedepan Kelas.

Page 146: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

140

Gambar 9. Siswa Mempresentasikan Hasil Diskusi Kelompok Di depan Kelas.

Gambar 10. Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi.

Page 147: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

141

Lampiran 11. RPP Siklus II.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SIKLUS II PERTEMUAN 1 dan 2

Sekolah : SD Negeri 01 Blumbang.

Mata Pelajaran : Matematika

Hari / Tanggal : 30 – 31 Februari 2011

Kelas / Semester : IV (Empat) / 2 (dua)

Alokasi Waktu : 2 x pertemuan (4 x35 menit)

Model Pembelajaran : Numbered Heads together (NHT).

II. Standar Kompetensi

5. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat

II. Kompetensi Dasar

5.2 Menjumlahkan bilangan bulat

5.3 Mengurangkan bilangan bulat

5.4 Melakukan pengerjaan hitung campuran

III. Indikator

b. Kognitif

Proses

Page 148: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

142

5.2.1 Mampu menjumlahkan dua bilangan positif

5.2.2 Mampu menjumlahkan dua bilangan negatif

Produk

5.2.4 Melakukan penjumlahan bilangan positif dan negatif.

5.3.1 Mampu mengurangkan bilangan negatif dengan bilangan negatif.

5.3.2 Mampu melakukan pengurangan bilangan positif dengan

bilangan positif.

5.4.1 Mampu menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat

negatif dan bilangan bulat positif.

b. Afektif

3) Perilaku berkarakter: kejujuran, membantu teman yang

membutuhkan, berkreasi, tepat waktu, teliti/cermat, dan

tanggung jawab

4) Keterampilan sosial: bertanya, menyumbang ide/berpendapat,

menjadi pendengar yang baik, dan bekerja sama

c. Psikomotor

Menjumlahkan, mengurangkan bilangan bulat baik positif dan

negatif dengan menggunakan media garis bilangan.

IV. Tujuan Pembelajaran

3. Proses

b. Melalui demonstrasi, siswa mampu menjumlahkan dua

bilangan positif dengan baik.

4. Produk

Page 149: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

143

f. Melalui tanya jawab, siswa mampu menjumlahkan dua

bilangan negatif dengan benar.

g. Melalui diskusi kelompok, siswa mampu melakukan

penjumlahan bilangan positif dan negatif dengan tepat.

h. Melalui permainan, siswa mampu mengurangkan bilangan

negatif dengan bilangan negatif dengan benar.

i. Melalui diskusi kelompok, siswa mampu melakukan

pengurangan bilangan positif dengan bilangan negatif dengan

tepat.

j. Melalui penugasan, siswa mampu menjumlahkan dan

mengurangkan bilangan bulat negatif dan bilangan bulat positif

dengan benar.

V. Dampak Pengiring

Setelah pembelajaran ini selasai, diharapkan siswa dapat memecahkan

masalah yang berhubungan dengan bilangan bulat dalam kehidupan sehari-

hari.

VI. Materi, Media, Metode dan Sumber

B. Materi

2. Operasi penjumlahan pada bilangan bulat

b. Penjumlahan pada bilangan bulat menggunakan garis bilangan

6) Menjumlahkan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat

positif

Contoh: 2+ 3 = 5

Page 150: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

144

Gambar 1. Penjumlahan Bilangan Bulat Positif dengan Bilangan Bulat Positif

7) Menjumlahkan bilangan bulat negatif dengan bilangan

bulat negatif

Contoh: (-2) + (-5) = (-7)

Gambar 2. Penjumlahan Bilangan Bulat Negatif dengan Bilangan Bulat Negatif

-5 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 -4

2 -2 -1 0 1 -7 -6 -5 -4 -3 -8

Page 151: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

145

8) Menjumlahkan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat

negatif

Contoh: 3 + (-4) = (-1)

Gambar 3. Penjumlahan Bilangan Bulat Positif dengan Bilangan Bulat Negatif

9) Menjumlahkan bilangan bulat negatif dengan bilangan

bulat positif

Contoh: (-6) + 8 = 2

Gambar 4. Penjumlahan Bilangan Bulat Negatif dengan Bilangan Bulat Positif

10) Pengurangan pada bilangan bulat tanpa menggunakan garis

bilangan

3 -1 0 1 2 -6 -5 -4 -3 -2 -7

5 1 2 3 4 -4 -3 -2 -1 0 -5

Page 152: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

146

9) 14 + 5 = 19

10) (-9) + (-14) = -23

11) 29 + (-12) = 17

12) (-28) + 16 = -12

6) Operasi pengurangan pada bilangan bulat

e) Penguranganpada bilanagan bulat menggunakan garis bilangan

(9) Mengurangkan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif

Contoh: 2 – 5 = (-3)

Gambar 5. Pengurangan Bilangan Bulat Positif dengan Bilangan Bulat Positif

(10) Mengurangkan bilangan bulat negatif dengan bilangan

bulat negatif

Contoh: (-2) – (-5) = 3

-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Page 153: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

147

Gambar 6. Pengurangan Bilangan Bulat Negatif dengan Bilangan Bulat Negatif

(11) Mengurangkan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat

negatif

Contoh: 2 – (-5) = 7

Gambar 7. Pengurangan Bilangan Bulat Positif dengan Bilangan Bulat Negatif

(12) Mengurangkan bilangan bulat negatif dengan bilangan

bulat positif

Contoh: (-2) – 5 = -7

-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Page 154: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

148

Gambar 8. Pengurangan Bilangan Bulat Negatif dengan Bilangan Bulat positif

f) Pengurangan pada bilangan bulat tanpa menggunakan garis bilangan

(1) 38 - 21 = 17

(2) (-14) - (-30) = 16

(3) 25 - (-12) = 37

(4) (-13) - 12 = -25

7) Operasi hitung campuran pada bilangan bulat

e) Operasi hitung campuran pada bilangan bulat menggunakan garis

bilangan

Contoh 1 : (-4) + 12 + 3 = 5

Gambar 9. Operasi Hitung Campuran Pada Bilangan Bulat Contoh 1

Contoh 2: 6 – (-4) + (-15) = (-5)

-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Page 155: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

149

Gambar 10. Operasi Hitung Campuran Pada Bilangan Bulat contoh 2

f) Operasi hitung campuran pada bilangan bulat tanpa menggunakan

garis bilangan

5) 27 + (-15) – 9 = 27 – 15 9

= 12 -9

= 3

6) 16 – (-25) + 14 = 16 + 25 +14

= 41 + 14

= 55

B. Media

Guru menggunakan media “ jarum garis bilangan” untuk memudahakn

mengerjakan soal tentang bilangan bulat.

-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Page 156: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

150

C. Metode

6. Ceramah

7. Demonstrasi

8. Tanya Jawab

9. Diskusi

10. Numbered Haeads Together (NHT)

D. Sumber

3. Mangatur Sinaga, dkk. 2006. Terampil Berhitung Matematika untuk

SD Kelas IV. Jakarta: Erlangga.

4. Burhan Mustaqim dan Ary Astuti. 2008. BSE SD Ayo Belajar

Matematika untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Erlangga.

VII. Langkah- Langakah Pembelajaran

No Kegiatan Waktu Metode

1. Kegiatan awal

Guru mengkondisikan kelas

dan mengumumkan nilai

tertinggi dan menyuruh

siswa bernyanyi.

Apersepsi

“Memberikan pertanyaan

soal bilangan bulat misalnya

7 + 9 = 16

9 – 10 = -1”

Guru menyiapkan media

Menyampaikan indikator

dan kompetensi yang

diharapkan

10’ Ceramah bervariasi

Page 157: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

151

2.

Kegiatan Inti

g. Eksplorasi

Siswa memperhatikan

penjelasan guru tentang

penjumlahan dan

pengurangan bilangan bulat

dengan menggunakan garis

bilangan.

Guru memberi banyak

contoh soal.

Siswa menjawab petanyaan

guru tentang penjumlahan

dan pengurangan bilangan

bulat dengan menggunakan

media garis bilangan.

Siswa bermain tepuk dan

yang salah mengerjakan soal

dari guru dengan

menggunakan median garis

bilangan

Guru memberi hadiah bagi

siswa yang mengerjakan

soal.

h. Elaborasi

Langkah- langkah

Pembelajaran Numbered

Heads Together (NHT) :

1. Pengelompokan.

Siswa dibagi menjadi 7

kelompok setiap 5 siswa.

2. Penomoran.

50’

Demonstrasi

Ceramah bervariasi

Tanya jawab dan

Demonstrasi

Ceramah bervariasi

Diskusi

Diskusi

Page 158: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

152

Siswa dalam setiap

kelompok diberi nomor urut

sehingga setiap siswa dalam

kelompok memiliki nomor

yang berbeda.

3. Pemberian Soal.

Setiap kelompok diberi soal

4. Berpikir Bersama.

Siwa berdiskusi bersama

teman sekelompoknya untuk

mengerjakan soal sesuai

waktu yang ditentukan

dengan menggunakan media

garis bilangan.

5. Menjawab.

Guru mengajak bermain

tepuk nama kemudian

mengacak nomer urut siswa

yang akan menjawab soal.

Siswa yang nomor urutnya

keluar mengangkat tangan

dan guru menunjuk siswa

kelompok mana yang maju.

Perwakilan kelompok maju

untuk menyampaikan hasil

diskusinya.

i. Konfirmasi

Siawa bersama guru

mengevaluasi jalannya

diskusi.

Guru memberikan

Penugasan

Diskusi dan

Demonstrasi

Ceramah bervariasi

Ceramah bervariasi

Tanya jawab

Tanya jawab

Ceramah bervariasi

Page 159: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

153

3.

kesempatan bagi siswa

untuk bertanya jika ada yang

belum jelas

Siswa mengerjakan soal

evaluasi yang diberikan

guru

Penutup

Siswa bersama guru

membuat kesimpulan

pembelajaran

Siswa menyimak penjelasan

guru tentang materi

pembelajaran yang akan

dilaksanakan selanjutnya

Guru memberikan hadiah

bagi siswa yang telah maju

Guru memberikan tindak

lanjut / PR.

10’

Tanya jawab

Tanya jawab

Penugasan

Ceramah bervariasi

Penugasan

B. Pertemuan II (2x 45 menit)

No Kegiatan Waktu Metode

1. Kegiatan awal

Guru mengkondisikan kelas

10’ Ceramah bervariasi

Page 160: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

154

Apersepsi

“Guru mengulang pelajaran

yang telah lalu dengan

memberi pertanyaan kepada

siswa Misalnya

15 – (-5) = 20

15 + 5 – 5 = 15

Guru menyiapkan media

Menyampaikan indikator

dan kompetensi yang

diharapkan

2.

Kegiatan Inti

j. Eksplorasi

Siswa diberi tantangan

untuk menjelaskan materi

tentang hitung campuran

bilangan bulat dengan

menggunakan garis

bilangan.

Guru memberi Hadiah

kepada siswa yang berani

maju untuk menjelaskan

materi.

Guru memberi contoh soal

dan menggunakan media

berupa “jarum garis

bilangan”.

Guru memberikan beberapa

soal rebutan.

Siswa menjawab petanyaan

guru tentang hitung

50’

Demonstrasi

Ceramah bervariasi

Tanya jawab

Page 161: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

155

campuran bilangan bulat.

k. Elaborasi

Siswa dibagi menjadi 7

kelompok setiap 5 siswa.

Siswa dalam setiap

kelompok diberi nomer urut

sehingga setiap siswa dalam

kelompok memiliki nomor

yang berbeda.

Setiap kelompok diberi soal

Siwa berdiskusi bersama

teman sekelompoknya untuk

mengerjakan soal sesuai

waktu yang ditentukan

dengan menggunakan media

garis bilangan.

Siswa membantu guru

mengacak nomor urut siswa

yang akan menjawab soal.

Siswa yang nomor urutnya

keluar mengangkat tangan

dan guru menunjuk siswa

kelompok mana yang maju.

Perwakilan kelompok maju

untuk menyampaikan hasil

diskusinya.

Siswa mengerjakan soal

evaluasi individu.

l. Konfirmasi

Siawa bersama guru

Diskusi

Diskusi

Penugasan

Diskusi dan

Demonstrasi

Ceramah bervariasi

Tanya jawab

Tanya jawab dan

demonstrasi

Penugasan

Page 162: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

156

3.

mengevaluasi jalannya

diskusi.

Guru memberikan

kesempatan bagi siswa

untuk bertanya jika ada yang

belum jelas

Guru mengajak siswa

bermain tepuk semangat.

Siswa mengerjakan soal

evaluasi yang diberikan

guru

Penutup

Siswa bersama guru

membuat kesimpulan

pembelajaran

Siswa menyimak penjelasan

guru tentang materi

pembelajaran yang akan

dilaksanakan selanjutnya

Guru memberikan hadiah

bagi siswa yang telah maju

Guru memberikan tindak

lanjut / PR.

10’

Tanya jawab

Ceramah bervariasi

Tanya jawab

Tanya jawab

Penugasan

Ceramah bervariasi

Penugasan

VIII. Evaluasi

Page 163: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

157

d. Prosedur Tes : Tes Prose, Tes akhir

e. Jenis Tes : Tertulis

f. Alat Penilaian : Soal, Kunci Jawaban, Kriteria Penilaian

Pertemuan I

Soal Kelompok I

1. 9 + 8 =

2. (-10) + 3 =

3. 8 + (-4) =

4. (-7) + 15 =

5. (-12) + (-16) =

6. 10 + (-15) =

7. 13 + (-8) =

8. 9+ (-16) =

9. 13 + (-15) =

10. 15 + (-7) =

11. 9 – 8 =

12. (-10) – 3 =

13. 8 - (-4) =

14. (-7) – 15 =

15. (-12) - (-16) =

16. 10 - (-15) =

17. 13 - (-8) =

18. 9 - (-16) =

19. 13 - (-15) =

20. 15 - (-7) =

Soal Individu I

Page 164: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

158

Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat !

1. 4 + (- 9) =

2. 15 + (-6) =

3. (-7) + (-3) =

4. (-7) + (-5) =

5. (-4) + 9 =

6. 10 + (-5) =

7. (-3) + (-9) =

8. (-12) + (-5) =

9. 10 + (-2) =

10. 5 + (-14) =

11. 4 - (- 9) =

12. 15 - (-6) =

13. (-7) - (-3) =

14. (-7) - (-5) =

15. (-4) - 9 =

16. 10 - (-5) =

17. (-3) - (-9) =

18. (-12) - (-5) =

19. 10 - (-2) =

20. 5 - (-14) =

Soal Kelompok II

Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat !

1. (-9) – 5 + 26 =

2. (-8) – (-3) + 4 =

3. (-10) - (-3) +4 =

4. (-7) – (15) + 13 =

5. 12 – (-10) + (-7) =

Page 165: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

159

6. 9 + (-10) – 15 =

7. (-30) + 13 – (-6) =

8. (-9) + 12 – (-6) =

9. 7 + (-6) – (-5) =

10. 24 + (-10) – (-5) =

Soal Individu II

Jawablah soal dibawah ini dengan tepat !

1. 14 – 9 + (-10) =

2. (-1) + 9 – (17) =

3. (-21) – 13 + 7 =

4. (-14) – 5 + 10 =

5. 4- (-9) + 16 =

6. 6 + (-9) – 15 =

7. 3 – (-12) + (-20) =

8. (-20) – 5 + 12 =

9. (-18) + 14 – (-2) =

10. (-9) – 23 + 4 =

Surakarta, 30 Februari 2011

Guru Kelas IV Peneliti

Page 166: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

160

JUMALI, A. Ma. Pd. SRI DARYANI

NIP. 195904131979111005 NIM X 7107076

Mengetahui

Kepala Sekolah

SUWADI, S.Pd.

NIP.196609021990021002

Page 167: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

161

Kunci Jawaban Soal Kelompok I :

1. 17

2. -7

3. 4

4. 8

5. -28

6. -5

7. 5

8. -7

9. 8

10. 8

11. 1

12. -13

13. 12

14. -22

15. 4

16. -25

17. -5

18. -25

19. 18

20. -22

Kunci Jawaban Soal Individu I

Page 168: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

162

1. -5

2. 9

3. -10

4. -12

5. 5

6. 5

7. -12

8. -17

9. 8

10. -9

11. 13

12. 21

13. -4

14. -2

15. -13

16. 15

17. 6

18. -7

19. 12

20. 19

Kunci Jawaban Soal Kelompok II

1. 12

2. 22

3. -3

4. -9

5. 15

6. -16

7. -12

8. 9

9. 6

Page 169: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

163

10. 19

Kunci Jawaban Soal Individu II

1. -5

2. -9

3. -27

4. -9

5. 29

6. -18

7. -5

8. -13

9. -2

10. -28

Kriteria Penilaian

Pertemuan I

Betul = 10

Nilai = 20 x 10 = 100

2

Pertemuan II

Betul = 10

Nilai = 10 x 10 = 100

Page 170: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

164

Lampiran 15. Foto / Gambar Pelaksanaan Penelitian Siklus II.

. FOTO SIKLUS II.

Gambar 1. Guru Membuka Pelajaran Matematika.

Gambar 2. Siswa Aktif Bertanya.

Page 171: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

165

Gambar 3. Guru Membagikan Nomor Kepada Pada Kelompok.

Gambar 4. Siswa Mengerjakan Soal Kelompok.

Page 172: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

166

Gambar 5. Siswa Memanfaatkan Media Garis Bilangan.

Gambar 6. Guru Membuka Nomor Yang Akan Maju Di Depan Kelas.

Page 173: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

167

Gambar 7. Siswa Yang Nomernya Keluar Mengacungkan Jarinya.

Siswa

Gambar 7. Siswa Mempresentasikan Hasil Diskusi Kelompok.

Page 174: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

168

Gambar 8. Siswa Aktif Bertanya.

Gambar 9. Guru Membagikan Soal Evaluasi.

Page 175: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

169

Gambar 10. Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi.

Page 176: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

170

Lampiran 5. Daftar Nilai Pada Kondisi Awal.

Daftar Nilai Matematika Materi Bilangan Bulat Siswa kelas IV SD Negeri 01

Blumbang, Tawangmangu Pada Kondisi awal.

No Nama Peserta Didik Nilai awal KETERANGAN

1 Dwi Handayani 45 Tidak Tuntas

2 Dwi Setiowati 35 Tidak Tuntas

3 Danang Wahyudi 70 Tuntas

4 Lidiya Ayu Setiyani 65 Tuntas

5 Mila Ayu Dwi Sartini 40 Tidak Tuntas

6 Ramadhan 75 Tuntas

7 Septika Tri Utami 40 Tidak Tuntas

8 Yoga Gerhana Saputra 85 Tuntas

9 Ades Alfina 90 Tuntas

10 Aghny Azza Luthfiyani 70 Tuntas

11 Alfina Prafita Devi 45 Tidak Tuntas

12 Andini Nur Fitriani 50 Tidak Tuntas

13 Annisa Nurhayati 75 Tuntas

14 Andi Frriyan Efendi 50 Tidak Tuntas

15 Chandra itran Agustina 45 Tidak Tuntas

16 Dimas saputra 60 Tidak Tuntas

17 Dwi Sulastri 60 Tidak Tuntas

18 Erna Maherni 90 Tuntas

19 Hafidzah Qoni’ah 90 Tuntas

20 Henny Setiowati 55 Tidak Tuntas

Page 177: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

171

21 Hermawati 70 Tuntas

22 Ian Saputra 95 Tuntas

23 Kiki Azra Putri 70 Tuntas

24 Muhamad Burhanudin 80 Tuntas

25 Muhamad Nur Rochim 65 Tidak Tuntas

26 Marisah 50 Tidak Tuntas

27 Neva Arfani Rifado 60 Tidak Tuntas

28 Nikar Ayu Wandira 60 Tidak Tuntas

29 Rio Erlangga Putra 70 Tuntas

30 Risa Antika Nugraheni 75 Tuntas

31 Sigma Puspita Sari 50 Tidak Tuntas

32 Yekti Purnawati 50 Tidak Tuntas

33 Yolanda Ika Damayanti 45 Tidak Tuntas

34 Zahrina Firdausi 70 Tuntas

35 Bayu Rupiana 50 Tidak Tuntas

36 Anggilang wahyu Saputra 50 Tidak Tuntas

37 Woody Denta Aryosa 90 Tuntas

Jumlah 2370

Rata- Rata 64,05

Page 178: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

172

Lampiran 9

Daftar Nilai Matematika Materi Bilangan Bulat Siswa Kelas IV

SD Negeri 01 Blumbang Pada Siklus I

No Nama Peserta Didik

Nilai Siklus 1 Nilai

rata-

rata

Keterangan Petemuan

1

Pertemuan 2

1 Dwi Handayani 70 50 60 Tidak Tuntas

2 Dwi Setiowati 50 50 50 Tidak Tuntas

3 Danang Wahyudi 75 70 72,5 Tuntas

4 Lidiya Ayu Setiyani 70 60 65 Tuntas

5 Mila Ayu Dwi Sartini 55 40 47,5 Tidak Tuntas

6 Ramadhan 45 70 57,5 Tidak Tuntas

7 Septika Tri Utami 60 100 80 Tuntas

8 Yoga Gerhana Saputra 70 90 80 Tuntas

9 Ades Alfina 100 90 95 Tuntas

10 Aghny Azza Luthfiyani 80 50 65 Tuntas

11 Alfina Prafita Devi 40 100 70 Tuntas

12 Andini Nur Fitriani 60 40 50 Tidak Tuntas

13 Annisa Nurhayati 85 70 77,5 Tuntas

14 Andi Frriyan Efendi 70 50 65 Tuntas

15 Chandra itran Agustina 55 50 52,5 Tidak Tuntas

16 Dimas saputra 70 90 80 Tidak Tuntas

17 Dwi Sulastri 70 40 55 Tidak Tuntas

18 Erna Maherni 100 100 100 Tuntas

Page 179: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

173

19 Hafidzah Qoni’ah 80 80 80 Tuntas

20 Henny Setiowati 70 70 70 Tuntas

21 Hermawati 70 100 85 Tuntas

22 Ian Saputra 100 100 100 Tuntas

23 Kiki Azra Putri 90 60 75 Tuntas

24 Muhamad Burhanudin 80 100 90 Tuntas

25 Muhamad Nur Rochim 80 60 70 Tuntas

26 Marisah 70 50 65 Tuntas

27 Neva Arfani Rifado 70 60 65 Tuntas

28 Nikar Ayu Wandira 55 70 62,5 Tidak Tuntas

29 Rio Erlangga Putra 60 100 80 Tuntas

30 Risa Antika Nugraheni 70 70 70 Tuntas

31 Sigma Puspita Sari 50 70 65 Tuntas

32 Yekti Purnawati 55 70 62,5 Tidak Tuntas

33 Yolanda Ika Damayanti 40 50 45 Tidak Tumtas

34 Zahrina Firdausi 70 100 85 Tuntas

35 Bayu Rupiana 40 60 50 Tidak Tuntas

36 Anggilang wahyu

Saputra

60 70 65 Tuntas

37 Woody Denta Aryosa 100 90 95 Tuntas

Jumlah 2535 2640 2602,5

Nilai Rata-rata 68,51 71,35 70,33

Page 180: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

174

Lampiran 14

Daftar Nilai Matematika Materi Bilangan Bulat Siswa Kelas IV SD Negeri 01

Blumbang Pada Siklus II

No Nama Peserta Didik

Nilai Siklus 2 Nilai Rata

– Rata

Keterangan

Petemuan

1

Pertemuan

2

1 Dwi Handayani 80 50 65 Tuntas

2 Dwi Setiowati 80 50 65 Tuntas

3 Danang Wahyudi 40 70 55 Tidak Tuntas

4 Lidiya Ayu Setiyani 70 60 65 Tuntas

5 Mila Ayu Dwi Sartini 85 60 72,5 Tuntas

6 Ramadhan 80 90 85 Tuntas

7 Septika Tri Utami 70 80 75 Tuntas

8 Yoga Gerhana Saputra 60 100 80 Tuntas

9 Ades Alfina 100 90 95 Tuntas

10 Aghny Azza Luthfiyani 85 90 87,5 Tuntas

11 Alfina Prafita Devi 60 60 60 Tidak Tuntas

12 Andini Nur Fitriani 65 70 67,5 Tuntas

13 Annisa Nurhayati 60 70 65 Tuntas

14 Andi Frriyan Efendi 95 70 82,5 Tuntas

15 Chandra itran Agustina 55 90 72,5 Tuntas

16 Dimas saputra 65 70 65 Tuntas

17 Dwi Sulastri 80 60 70 Tuntas

18 Erna Maherni 80 90 80 Tuntas

Page 181: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN …Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

175

19 Hafidzah Qoni’ah 70 100 85 Tuntas

20 Henny Setiowati 75 50 62,5 Tidak Tuntas

21 Hermawati 75 70 72,5 Tuntas

22 Ian Saputra 95 100 97,5 Tuntas

23 Kiki Azra Putri 65 100 82,5 Tuntas

24 Muhamad Burhanudin 75 90 82,5 Tuntas

25 Muhamad Nur Rochim 70 60 65 Tuntas

26 Marisah 70 60 65 Tuntas

27 Neva Arfani Rifado 65 90 77,5 Tuntas

28 Nikar Ayu Wandira 65 60 62,5 Tidak Tuntas

29 Rio Erlangga Putra 80 90 85 Tuntas

30 Risa Antika Nugraheni 60 60 60 Tidak Tuntas

31 Sigma Puspita Sari 80 60 70 Tuntas

32 Yekti Purnawati 85 60 62,5 Tidak Tuntas

33 Yolanda Ika Damayanti 70 70 70 Tuntas

34 Zahrina Firdausi 70 60 65 Tuntas

35 Bayu Rupiana 60 70 65 Tuntas

36 Anggilang W.S 80 60 70 Tuntas

37 Woody Denta Aryosa 100 90 95 Tuntas

Jumlah 2720 2720 2620

Rata – rata 73,51 73,51 70,81